Efusi Pleura by Ayu Ratnasari 04101401097

5
EFUSI PLEURA by : Ayu Ratnasari (04101401097) Definisi Efusi pleura didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana terdapatnya cairan yang berlebih jumlahnya di dalam cavum pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi (penyerapan) cairan pleura ataupun adanya cairan di cavum pleura yang volumenya melebihi normal. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-20 ml. Dalam keadaan normal, rongga pleura berisi sedikit cairan untuk sekedar melicinkan permukaan pleura parietalis dan visceralis yang saling bergerak karena pernapasan. Cairan masuk ke dalam rongga melalui pleura parieatalis yang bertekanan tinggi dan diserap oleh sirkulasi di pleura visceralis yang bertekanan rendah dan diserap juga oleh kelenjar limfe dalam pleura parietalis dan pleura visceralis Etiologi Mekanisme yang berperan dalam pembentukan efusi pleura adalah : •Perubahan permeabilitas membran pleura (misal: proses inflamasi, penyakit keganasan, emboli paru ) •Penurunan tekanan onkotik intravaskular (misal : hipoalbuminemia, sirosis hepatis ) •Meningkatnya permeabilitas kapiler atau kerusakan vaskular ( misal: trauma, penyakit neoplasma, proses

description

wsredfghjk

Transcript of Efusi Pleura by Ayu Ratnasari 04101401097

Page 1: Efusi Pleura by Ayu Ratnasari 04101401097

EFUSI PLEURA

by : Ayu Ratnasari (04101401097)

Definisi

Efusi pleura didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana terdapatnya cairan yang

berlebih jumlahnya di dalam cavum pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan

antara pembentukan dan reabsorbsi (penyerapan) cairan pleura ataupun adanya cairan

di cavum pleura yang volumenya melebihi normal. Dalam keadaan normal, jumlah

cairan dalam rongga pleura sekitar 10-20 ml. Dalam keadaan normal, rongga pleura

berisi sedikit cairan untuk sekedar melicinkan permukaan pleura parietalis dan

visceralis yang saling bergerak karena pernapasan. Cairan masuk ke dalam rongga

melalui pleura parieatalis yang bertekanan tinggi dan diserap oleh sirkulasi di pleura

visceralis yang bertekanan rendah dan diserap juga oleh kelenjar limfe dalam pleura

parietalis dan pleura visceralis

Etiologi

Mekanisme yang berperan dalam pembentukan efusi pleura adalah :

•Perubahan permeabilitas membran pleura (misal: proses inflamasi, penyakit

keganasan, emboli paru )

•Penurunan tekanan onkotik intravaskular (misal : hipoalbuminemia, sirosis hepatis )

•Meningkatnya permeabilitas kapiler atau kerusakan vaskular ( misal: trauma,

penyakit neoplasma, proses inflamasi, infeksi, infark paru, hipersensitivitas obat,

uremia,pankreatitis )

•Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler sistemik atau sirkulasi paru (misal: CHF,

Sindroma vena cava superior )

•Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga paru tidak dapat mengembang

(misal : atelektasis, mesotelioma )

•Ketidakmampuan paru untuk mengembang

•Penurunan atau blokade aliran limfatik, termasuk sumbatan duktus torasikus ataupun

ruptur (misal : keganasan , trauma )

•Meningkatnya cairan pada rongga peritonium sehingga cairan tersebut berpindah ke

rongga diafragma melalui kelenjar limf (misal: sirosis hepatis, peritonial dialisis)

•Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseralis

Page 2: Efusi Pleura by Ayu Ratnasari 04101401097

•Peningkatan tekanan onkotik cairan pleura yang menetap akibat dari efusi pleura

menyebabkan penumpukan cairan yang lebih banyak

•Penyebab iatrogenik

Akumulasi cairan melebihi volume normal dan menimbulkan gangguan jika cairan

yang diproduksi oleh pleura parietalis dan visceralis tidak mampu diserap oleh

pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura visceral atau sebaliknya yaitu

produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan. Akumulasi cairan pleura melebihi

normal dapat disebabkan oleh beberapa kelainan, antara lain infeksi dan kasus

keganasan di paru atau organ luar paru.

Efusi cairan dapat berbentuk transudat dan eksudat. Efusi transudat terjadi karena

penyakit lain bukan primer paru seperti pada gagal jantung kongestif, sirosis hati,

sindroma nefrotik, dialisis peritoneum, hipoalbuminemia oleh berbagai keadaan,

perikarditis konstriktiva, mikaedema, glomerulonefritis, obstruksi vena kava superior,

emboli pulmonal, atelektasis paru, hidrotoraks, dan pneumotoraks. Sedangkan pada

efusi eksudat, terjadi bila ada proses peradangan yang menyebabkan permabilitas

kapiler pembuluh darah pleura meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi

bulat atau kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura.

Penegakkan diagnosis

Anamnesis

Gejala klinis dapat berupa keluhan sesak nafas, rasa berat pada dada,

nyeri bisa timbul akibat efusi yang banyak berupa nyeri pleuritik atau nyeri

tumpul yang terlokalisir, pada beberapa penderita dapat timbul batuk-batuk

kering. Os lebih suka berbaring ke sisi yang sakit. Keluhan berat badan

menurun dapat dikaitkan dengan neoplasma dan tuberkulosis, batuk berdarah

dikaitkan dengan neoplasma, emboli paru dan tuberkulosa yang berat. Demam

subfebris pada tuberkulosis, demam menggigil pada empiema, ascites pada

sirosis hepatis.

Pemeriksaan fisik

Dari pemeriksaan fisik didapatkan : inspeksi (pada sisi yang sakit)

dinding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal, palpasi stemfremitus

Page 3: Efusi Pleura by Ayu Ratnasari 04101401097

menurun, perkusi redup, auskultasi bunyi pernafasan menurun sampai

menghilang, terdengar krepitasi pleura. Pendorongan mediastinum ke sisi yang

sehat dapat dilihat atau diraba pada treakhea.

Pemeriksaan penunjang

Foto toraks posteroanterior (PA) dibutuhkan untuk menyokong dugaan efusi

pleura pada pemeriksaan fisik dan jika volume cairan tidak terlalu banyak

dibutuhkan foto toraks lateral untuk menentukan lokasi cairan secara lebih

tepat. USG toraks sangat membantu untuk memastikan cairan dan sekaligus

memberikan penanda (marker) lokasi untuk torakosintesis dan biopsi pleura.

Diagnosa pasti efusi pleura ganas adalah dengan penemuan sel ganas pada

cairan pleura (sitologi) atau jaringan pleura (histologi patologi).

Penatalaksanaan

1. Torakosintesis

Torakosintesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan

specimen guna keperluan analisis, dan untuk menghilangkan dipsnea. Namun

bila penyebab dasar adalah malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam

beberapa hari atau minggu. Torasentesis berulang menyebabkan nyeri,

penipisan protein dan elektrolit, dan kadang pneumotoraks. Dalam keadaan ini

pasien mungkin diatasi dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang

dihubungkan kesystem drainase water-seal atau pengisapan untuk

mengevaluasi ruang pleura dan pengembangan paru.

2. Antibiotik

Jika ada infeksi.

3. Pleurodesis

Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberikan obat

(tetrasiklin, kalk dan bieomisin) melalui selang interkostalis untk melekatkan

kedua lapisan pleura dan mencegah cairan terakumulasi kembali.

4. Tirah baring

Tirah baring ini bertujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen

karena peningkatan aktivitas akan meningkatkan kebutuhan oksigen sehingga

dyspnea akan semakin bertambah berat.

5. biopsi pleura untuk mengetahui adanya keganasan.