Efloresensi UKK

37
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD AMBARAWA FK UNIMUS dr. Hiendarto, Sp. KK

description

Efloresensi

Transcript of Efloresensi UKK

Page 1: Efloresensi UKK

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD AMBARAWA

FK UNIMUS

dr. Hiendarto, Sp. KK

Page 2: Efloresensi UKK

DefinisiKelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif), dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan

Dibagi :* Efloresensi primer* Efloresensi sekunder

Page 3: Efloresensi UKK

• Timbul pada kulit normal

• Makula, papul, plak, urtika, nodus, vesikel, kista

UKK

• Terjadi setelah efloresensi primer

• Krusta, erosi, ulkus, sikatriks, skuama

UKKPrimer

UKK Sekunder

Page 4: Efloresensi UKK

Miliar : sebesar kepala jarum pentul Lentikular : sebesar biji jagung Numular :sebesar uang logam 100

rupiah Plakat: lebih besar dari nurmular

Page 5: Efloresensi UKK

Liniar : seperti garis lurus Sirsinar/anular : seperti lingkaran Arsinar : berbentuk bulan sabit

Page 6: Efloresensi UKK

Polisiklik : berbentuk pinggiran yg sambung menyambung

Korimbiformis : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya

Page 7: Efloresensi UKK

Sirkumskripta : Batas tegas Difus : Batas tidak tegas Batas tepi meninggi Batas tepi aktif

Page 8: Efloresensi UKK

Diskret : tersebar satu- satu/ terpisah dari yang lain Unilateral : mengenai sebelah badan Universalis : mengenai hampir seluruh tubuh Generalisata : tersebar hampir seluruh tubuh (90-100%) Herpetiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zoster Anuler/ Sirsinar : seperti lingkaran Linier, arkuata : seperti garis lurus Arsiner : seperti bulan sabit Serpiginosa : proses menjalar ke satu jurusan diikuti

penyembuhan pd bagian yg ditinggalkan Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu

Page 9: Efloresensi UKK

Makula Papula Plaque (plakat)

Nodul Urtika Papiloma

Vesikel Bula Pustula Purpura Kista Teleangiektasis Komedo

Page 10: Efloresensi UKK

Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk bervariasi tanpa disertai perubahan konsistensi dan permukaannya

Makula berukuran < 1 cm, jika > 1 cm : patch

Page 11: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 1 cm dan bagian terbesarnya berada diatas permukaan kulit

Page 12: Efloresensi UKK

Kelainan kulit seperti papula dgn permukaan datar & diameter > 1 cm

Plak dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi juga dapat karena gabungan dari beberapa papula

Page 13: Efloresensi UKK

Penonjolan pada kulit berbatas tegas, letaknya dalam, diameternya > 1 cm

Page 14: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat dan hilangnya juga cepat. Biasanya berwana kemerahan dan pucat di bagian tengah

Page 15: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang disebabkan karena meningginya papilla dermis dan ditutupi oleh epidermis yang mengalami hiperplasi

Page 16: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan & diameternya < 1 cm

Bila pecah menjadi Erosi, bila bergabung menjadi Bula

Page 17: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit berbatas tegas, seperti vesikel dengan ukuran > 1 cm

Page 18: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan pus/ nanah

Page 19: Efloresensi UKK

Perubahan warna kulit menjadi kemerahan yang terjadi karena perdarahan di dalam kulit

Berdasarkan diameter :a. Petechie : < 1 cmb. Echymosis : > 1 cm

Tes : Diaskopi

Page 20: Efloresensi UKK

Suatu rongga yang dibatasi oleh epitel dan di dalamnya berisi massa cair atau solid

Page 21: Efloresensi UKK

Terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler, venulae, atau arteriole yang nampak pada permukaan kulit

Page 22: Efloresensi UKK

Penonjolan kulit karena adanya pelebaran infundibulum folikel rambut yang terisi masa keratin, sebum & mikroorganisme ttt

Dibagi : Black comedo dan white comedo

Page 23: Efloresensi UKK

Skuama Krusta Erosi Ulkus Ekskoriasi Fisura Atrofi

Sikatriks Sklerosis Likenifikasi Sinus Abses kunikulus

Page 24: Efloresensi UKK

Stratum korneum yang terkelupas dan tampak pada permukaan

Dapat kering/ berminyak, tipis/ tebal, warna putih keabuan kuning coklat

Page 25: Efloresensi UKK

Bahan cair, eksudat, darah atau serum maupun jaringan nekrotik

yang mengering

Page 26: Efloresensi UKK

Defek pada sebagian atau seluruh epidermis tetapi tidak sampai pada membrana basalis, sehingga pada proses

penyembuhannya tidak meninggalkan bekas sikatrik

Page 27: Efloresensi UKK

Defek yang mengenai seluruh epidermis dan melebihi membrana basalis, bahkan mungkin sampai dermis atau subkutis, sehingga pada proses penyembuhannya sering meninggalkan sikatriks

Page 28: Efloresensi UKK

Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare

Page 29: Efloresensi UKK

Retakan kulit/ defek linier yang dapat mulai dari permukaan sampai lapisan dermis

Page 30: Efloresensi UKK

Penipisan kulit, baik epidermis maupun dermis.

Kulit yang mengalami atropi tanpak mengkilat, putih, dengan gambaran permukaan yang hilang, mengkerut & tidak mempunyai adneksa lagi

Page 31: Efloresensi UKK

Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit

atau trauma pada dermis yang lebih dalam

Page 32: Efloresensi UKK

Mengerasnya kulit yang hanya dapat ditemukan dengan palpasi

Page 33: Efloresensi UKK

Penebalan kulit yang ditandai dengan penegasan gambaran garis-garis permukaan kulit baik longitudinal maupun transfersal,

biasanya disertai hiperpigmentasi.

Proses likenifikasi terjadi sebagai akibat garukan kronis dan hebat

Page 34: Efloresensi UKK

Saluran yang dibatasi oleh epitel dan bermuara pada kulit

Page 35: Efloresensi UKK

Kumpulan pus pada jaringan yang terlokalisir

Page 36: Efloresensi UKK

Suatu lorong yang terdapat pada stratum korneum atau stratum spinosum, yang biasanya terjadi karena adanya infestasi larva suatu parasit tertentu

Page 37: Efloresensi UKK