efisiensi umur katalis Zno
-
Upload
haryati-wahyuni -
Category
Documents
-
view
187 -
download
73
description
Transcript of efisiensi umur katalis Zno
91
BAB III
TUGAS KHUSUS
Evaluasi Umur Katalis Zinc Oxide (ZnO) pada Desulfulizer ( 201-D ) di Feed
Treating Unit pada Ammonia Plant PUSRI-IB
III.1 Latar Belakang
Proses pembuatan Ammonia di PT. PUSRI secara garis besar terbagi menjadi 5
tahap sebagai berikut :
1. Feed treating unit (pengolahan gas alam)
2. Reforming unit (pembuatan gas sintesa)
3. Purification unit (pemurnian gas sintesa)
4. Ammonia synthesis (sintesa Ammonia)
5. Ammonia refrigeration unit (pemurnian produk dan pendinginan)
Gas alam yang murni sangat diharapkan pada proses ini, oleh karena itu dilakukan
proses pemurnian gas alam untuk menghilangkan berbagai senyawa atau unsur
yang tidak diperlukan yang tidak terkandung dalam gas alam, proses ini
dinamakan feed treating.
Senyawa Sulfur organik pada gas alam bila tidak dihilangkan akan mengakibatkan
gangguan pada Kompresor CO2 di pabrik Urea, merupakan racun bagi katalis
pada proses selanjutnya dan dapat mereduksi inhibitor pada sistem Benfield. Oleh
92
karena itu, kadar sulfur yang keluar dari unit Desulfurizer (201-D) harus lebih
kecil dari 1 ppm.
Proses pemisahan Sulfur anorganik terjadi pada alat Desulfurizer (201-D) yang
berisi katalis Zinc Oxide (ZnO). Sulfur anorganik dalam bentuk H2S dihilangkan
dengan cara mereaksikan gas alam dengan Zinc Oxide. Gas alam mengalir ke
bawah melalui katalis dan keluar dari dasar vessel. Pada waktu gas umpan
mengadakan kontak dengan lapisan katalis, H2S dalam gas diserap dengan Zinc
Oxide.
Dalam jangka waktu tertentu katalis ZnO ini akan mengalami kejenuhan, sehingga
tidak mampu lagi untuk mengikat H2S yang terdapat dalam gas alam. Indikasi
kejenuhan katalis ZnO ini ditunjukkan dari kandungan H2S yang keluar dari
desulfurizer 201-D yang melebihi batas desain (1 ppm). Jika kandungan H2S yang
keluar dari alat desulfurizer telah melebihi batas desain, untuk menjaga kelancaran
proses dan keamanan peralatan, maka katalis ZnO tersebut harus diganti karena
H2S yang lolos dari alat desulfurizer tersebut merupakan racun bagi katalis di
Primary Reformer dan akan membebani pada alat Desulfurizer 108-D.
III.2 Tujuan
Untuk mengetahui proses yang terjadi pada alat desulfulizer serta efisiensi katalis
Zink Oxide pada desulfulizer dalam menghilangkan senyawa belerang pada feed
treating unit (201-D).
93
III.3 Manfaat
Manfaat dari menghitung efisiensi penyerapan senyawa sulfur oleh ZnO pada
Desulfurizer di unit feed treating adalah untuk mengetahui berapa lama umur dari
katalis ZnO dan efisiensi katalis ZnO tersebut dalam menyerap senyawa sulfur.
Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Departement
Operasi Pusri-1B dalam menentukan jangka waktu penggantian katalis ZnO pada
alat Desulfurizer 201-D.
III.4 Rumusan Masalah
Senyawa sulfur dapat meracuni larutan Benfield di dalam proses penyerapan CO2,
selain itu senyawa sulfur (H2S) bersifat korosif dan dapat meracuni katalis pada
ammonia converter. Sehingga proses ini sangat penting untuk diketahui
efisiensinya. Karena dapat mempengaruhi proses pembuatan ammonia.
III.5 Batasan Masalah
Hal yang dibahas dalam bab ini terbatas pada menghitung efisiensi penyerapan
senyawa sulfur oleh katalis Zink Oxide pada desulfulizer dalam menghilangkan
senyawa belerang pada feed treating unit Departemen Operasi Pusri IB, PT
PUSRI PALEMBANG.
94
III.6 TINJAUAN PUSTAKA
Pabrik Ammonia PT. PUSRI menggunakan proses Kellog Overseas Corporation
dari M. W. Kellog Company. PT. PUSRI mengahasilkan 792 MT/D Ammonia dari
bahan baku berupa gas alam, air, dan udara. Blok diagram dan flowsheet proses
pembuatan Ammonia pada PT. PUSRI dapat dilihat dilampiran.
Proses pembuatan Ammonia di PT.PUSRI secara garis besar terbagi menjadi 5
tahap sebagai berikut :
1. Feed treating unit (pengolahan gas alam)
2. Reforming unit (pembuatan gas sintesa)
3. Purification unit (pemurnian gas sintesa)
4. Ammonia synthesis (sintesa Ammonia)
5. Ammonia refrigeration unit (pemurnian produk dan pendinginan)
III.6.1 Desulfurizer
Desulfurizer adalah alat yang berfungsi sebagai tempat penyerapan atau
pemisahan senyawa sulfur dalam gas alam. Sulfur merupakan racun yang dapat
membebani kerja alat apabila terikut dalam gas dan juga sulfur bersifat korosif.
Sulfur dapat berupa sulfur organic dan sulfur anorganik. Proses pemisahan sulfur
organik dilakukan dengan cara mengubah sulfur organik menjadi sulfur anorganik
terlebih dahulu, sehingga sulfur dapat dipisahkan. Pada PT. Pupuk Sriwidjaja
(PUSRI) digunakan dua alat Desulfurizer pada area Feed Treating.
95
Alat Desulfurizer yang pertaman (201-D) adalah Desulfurizer yang berfungsi
untuk menghilangkan senyawa sulfur organik (H2S) dari gas alam dengan
menggunakan katalis ZnO sebagai bahan penyerapnya. Katalis ini bersifat kering
dan memiliki pH netral sehingga injeksi basa sudah tidak diperlukan lagi. Reaksi
yang terjadi pada Desulfurizer 201-D yaitu :
ZnO + H2S ZnS + H2O
Alat Desulfurizer yang kedua (108-D), adalah Desulfurizer yang terdiri dari dua
tingkat unggun (bed). Unggun pertama terdapat katalis CoMo yang berfungsi
untuk mengubah sulfur organik menjadi sulfur anorganik. Pada unggun kedua
terdapat katalis ZnO yang berfungsi untuk menghilangkan senyawa sulfur dari gas
alam. Reaksi yang terjadi yaitu :
Reaksi yang terjadi di bed katalis CoMo :
RSR + 2 H2 RH + RSH + H2S
RSR + H2 RH + H2S
Sedangkan pada katalis ZnO terjadi reaksi :
H2S + ZnO ZnS + H2O
Dalam laporan ini penulis hanya membahas alat Desulfirizer 201-D. Desulfirizer
201-D beroperasi pada rentang temperatur 30 – 1000C dengan konsentrasi H2S
keluar sebesar 1 ppm.
96
Spesifikasi Desulfirizer 201-D
Jenisnya : Single Stage silfur Removal
Tinggi : 5500 mm
Diameter : 4419 mm
Tekanan Operasi : 28 – 30 bar
Temperatur Operasi : 30 – 100oC
Konsentrasi H2S outlet : 1 ppm
Volume katalis : ± 1624 ft3
Katalis yang digunakan : Zink Oxide
Deskripsi prosesnya yaitu gas alam sebelum masuk ke Desulfurizer 201-D
disaring terlebih dahulu di filter 202-L yang berfungsi untuk menghilangkan
partikel – partikel padat yang terdapat dalam gas alam, setelah itu dipanaskan
dalam Jacket Water Pipe menggunakan Low Steam sampai mencapai temperatur
operasi dari alat Desulfurizer 201-D. kemudian gas alam masuk kea lat
Desulfurizer 201-D dan sulfurnya diserap dengan menggunakan katalis Zinc
Oxide ( ZnO ), gas alam yang telah bebas sulfurnya ( H2S ) masuk ke alat glycol
absorber.
97
III.6.2 Katalis
III.6.2.1 Pengertian Katalis
Istilah katalis pertama kali diperkenalkan oleh Jacob Berzelius pada tahun 1835.
Istilah ini digunakan untuk menerangkan suatu fenomena yang diperolehnya yaitu
adanya sejumlah zat asing yang ditambahkan pada suatu campuran reaksi yang
dapat membuat reaksi tersebut berjalan dengan cepat.
Penambahan katalis pada suatu reaksi kimia bertujuan untuk mempercepat reaksi.
Di dalam industri, pemakaian katalis sangat penting karena akan meningkatkan
produk dan mengurangi biaya produksi.
Pada umumnya pemakaian katalis adalah untuk mempercepat laju suatu reaksi
kekanan atau kekiri sehingga keadaan setimbang akan lebih cepat tercapai,
sehingga dikenal dengan katalis positif. Penambahan katalis juga dapat
menghambat reaksi, katalis tersebut disebut katalis negative atau inhibitor.
Dalam suatu reaksi ada kalanya salah satu hasil reaksi memiliki sifat katalis,
sehingga katalis tersebut tidak perlu ditambahkan dari luar. Hasil reaksi yang
terbentuk dengan sendirinya akan mempercepat reaksi itu, zat ini disebut
autokatalis. Ciri khas autokatalis yaitu mula – mula reaksi berjalan lambat dan
lama kelamaan reaksi akan berjalan cepat karena jumlah katalis yang bertambah.
98
Katalis hanya mempengaruhi laju pencapaian kesetimbangan, bukan posisi
kesetimbangan, (misalnya : membalikkan reaksi). Katalis tidak mengganggu hasil
suatu reaksi kesetimbangan dan konsentrasi atau massanya setelah reaksi selesai
sama dengan konsentrasi atau massa reaksi sebelum reaksi dilangsungkan.
Artinya, katalis bukan berfungsi mengubah zat yang tidak bereaksi menjadi
bereaksi, melainkan mengubah zat yang bereaksi lambat menjadi bereaksi cepat.
Dua hal penting yang menyebabkan mengapa katalis dapat mempercepat laju
reaksi :
1. Katalis mempercepat laju reaksi kearah produk maupun kearah pereaksi,
sehingga dapat menghasilkan rendemen produk lebih cepat.
2. Katalis dapat menurunkan energy pengaktifan dengan cara menyediakan
mekanisme reaaksi yang berbeda yang memiliki jalur energy pengaktifan
lebih rendah.
III.6.2.2 Komposisi Katalis
Katalis terbentuk dari komponen – komponen yang dapat menunjang sifat – sifat
katalis yaitu aktivitas, selektivitas, dan stabilitas. Untuk memenuhi sifat tersebut
dibutuhkan komponen utama yaitu :
1. Fase aktif berfungsi mempercepat dan mengarahkan reaksi, reaktan yang
akan bereaksi harus dapat kontak dengan zat ini. Pemilihan komponen aktif
merupakan usaha pertama dalam perencanaan katalis. Pertimbangan utama
99
dalam pengklasifikasian katalis adalah konduktivitasnya tergantung dari
konfigurasi elektronik atomnya.
2. Penunjang (Support) fungsinya agar aktifitas katalis berbanding lurus dengan
bagian aktifnya, untuk itu digunakan penunjang yang mempunyai luas
permukaan yang besar. Sebagai penunjang zat padat yang berpori dengan luas
permukaan dapat mencapai beberapa ratus meter persegi per gram katalis.
3. Promotor (aditif) ditambahkan pada katalis untuk meningkatkan aktivitas,
selektivitas, dan stabilitas. Biasanya ditambahkan dalam jumlah kecil 3%
pada saat pembuatan katalis. Selain itu sering kali promotor bertujuan untuk
menghalangi aktivitas yang diinginkan, seperti pembentukan kokas.
III.6.2.3 Jenis – jenis katalis
Berdasarkan fasa katalis, reaktan dan produk reaksinya, katalis dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Katalis homogen
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fasa yang sama dengan
reaktan dan produk reaksinya. Misalnya semua dlam bentuk gas atau cairan.
Katalis homogen ini mempunyai aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan
katalis heterogen karena setiap molekul katalis aktif sebagai katalis.
Keunggulan dari katalis homogen adalah aktivitas dan selektivitasnya tinggi,
tidak mudah teracuni oleh adanya sedikit kotoran, mudah dioperasikan,
mudah dimodifikasi dan mudah untuk dipelajari.
100
2. Katalis heterogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fasa yang berbeda dengan
reaktan dan produknya. Biasanya berbentuk padat, tidak semua permukan
padatan dan tidak semua pusat aktif memiliki keaktifan yang sama. Bahkan
pada kondisi yang buruk, bagian yang satu dapat meracuni bagian yang
lainnya.
III.6.2.4 Katalis Desulfurizer 201-D
Katalis Desulfurizer 201-D merupakan katalis heterogen (katalis padat). Volume
total katalis Desulfurizer 201-D yaitu lebih kurang 1624 ft3. Katalis yang
digunakan yaitu katalis Zinc Oxide (ZnO). Katalis ini bersifat kering dan memiliki
pH netral sehingga injeksi basa tidak diperlukan lagi. ZnO berbentuk bubuk putih
yang tidak larut dalam air, yang banyak digunakan sebagai aditif dalam banyak
bahan dan produk yaitu termasuk plastic, keramik, kaca, semen, dan pelumas.
Berat molekul ZnO adalah 81,37.
Spesifik umum
ZnO : minimal 90%
Bulk density : 1,01 – 1,05 kg/L
Temperature optimum operasi : 30 – 1050C
Kapasitas H2S : ˃ 10% berat pada temperatur 1050C
Bentuk : 4 – 5 mm sphere
Surface Area : > 78 m2/g
Porositas : 0,4 – 0,45 ml/g
101
pH : 7 – 7,5
Crush Strength : ˃ 8,2 lbs
Pore Diameter : 220 Angstrom
III.6.2.5 Jenis – jenis katalis yang pernah digunakan untuk menghilangkan
sulfur (H2S)
1) Desulfulizer sponge iron
Desulfulizer sponge iron merupakan desulfulizer sulfur removal yang
berfungsi memisahkan H2S dalam gas alam dengan iron oxide yang
diimpregnasi dalam tatal kayu sebagai komponen utamanya. Temperatur
operasional berkisar antara 32-40oC. untuk menjaga kondisi proses (suassana
basa dan lembab) maka diinjeksikan NaOH 5-10% wt kedalam desulfulizer.
Penurunan tekanan berkisar 0,5 kg/cm2 dan bulk density sponge iron sebesar
0,76 – 0,87 kg/L. konsentrasi H2S dalam gas alam sebesar 5 ppm akan diserap
maksimum menjadi 1 ppm selama life time 1 tahun (aktual 3–6 bulan).
Konsentrasi aktual dalam gas alam yang masuk desulfulizer sponge iron pada
saat ini rata-rata 10 ppm dengan keluaran mencapai 1 ppm dalam waktu 60
hari.
2) Desulfulizer unycat (ZnO)
Desulfulizer unycat merupakan desulfulizer sulfur removal yang berfungsi
menyerap H2S,COS, merupakan R-S-H dan R-S-R. komponen utama adalah
active ZnO dan metal oxide. Unycat tersebut beroperasi efektif pada
102
temperatur minimum 30oC. Pengoperasian unycat akan mencapai dua tahun
sementara sponge iron hanya mencapai 60 hari. Selain itu penurunan tekanan
(pressure drop) unycat lebih kecil dibandingkan sponge iron sehingga
kompresor mengalami penurunan bban sebesar 31,33 Kwatt. Dengan
menggunakan unycat maka tidak perlu menggunakan jacket heater sehingga
menghemat penggunaan steam pada saat gas alam masuk desulfulizer.
Penggunaan unycat juga tidak menggunakan bahan kimia dalam proses
penyerapan H2S sehingga tidak memerlukan pompa untuk penginjeksian
bahan kimia, dengan demikian dapat menghemat biaya operasional.
III.6.2.6 Evaluasi katalis
Penggantian katalis yang sangat ideal dilakukan tepat pada waktu katalis tersebut
harus dilakukan proses penggantian. Penundaan dari penggantian katalis dapat
mengganggu keamanan operasi dan fungsi dari katalis akan menjadi kurang
efektif. Jika umur katalis dapat diprediksi maka dapat diketahui kapan katalis
tersebut harus diganti. Untuk mengetahui umur dari katalis adalah dengan cara
memperhatikan laju alir gas masuk, komposisi gas masuk dan keluar.
Metoda yang digunakan untuk menghitung umur katalis ZnO pada laporan ini
adalah metoda reaksi kimia. Kemudian dihitung efisiensi penyerapan senyawa
belerang oleh katalis ZnO tersebut. Metoda ini berdasarkan pada stoikiometri
reaksi kimia yang biasanya dilakukan pada katalis ZnO pada alat Desulfurizer.
Metoda ini dapat dilakukan dengan cara menhitung atau mengetahui kadar H2S
103
yang terserap oleh katalis. Dengan cara ini maka kita dapat memprediksi sisa
umur dari katalis tersebut. Reaksi yang terjadi yaitu :
ZnO + H2S ZnS + H2O
III.6.2.7 Hidrogen Sulfida (H2S)
Hidrogen sulfide (H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar
dan berbau seperti telur busuk. Hidrogen sulfide terbentuk dari proses penguraian
bahan – bahan organic oleh bakteri. Hidrogen sulfide banyak terdapat dalam
minyak bumi, gas bumi, lokasi pembuangan limbah, air yang tergenang, seperti
pada rawa – rawa dan juga terbentuk pada proses – proses industri maupun proses
biologis.
III.7 Pemecahan Masalah
III.7.1 Metoda pemecahan masalah
Untuk menyelesaikan perhitungan umur katalis ZnO dan efisiensi penyerapan
senyawa belerang oleh katalis ZnO di Desulfirizer 201-D baik secara desain
maupun secara aktual dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Mempelajari prinsip kerja peralatan Desulfurizer 201-D
2. Pengambilan data :
a. Volume total katalis ZnO
b. Konsentrasi H2S inlet
c. Konsentrasi H2S outlet
d. Laju aliran masuk Desulfurizer
104
3. Menghitung umur katalis ZnO
4. Menghitung efisiensi penyerapan senyawa belerang oleh katalis ZnO
III.8 Hasil dan Pembahasan
III.8.1 Hasil
Tabel III.1 Hasil perhitungan H2S terserap dan H2S akumulatif
Tanggal
H2S masuk H2S keluar H2S terserap
akumulasi
(kg/hari)
H2S inlet
(kg/hari)
H2S outlet
(kg/hari)
H2S terserap
(kg/hari)
30-12-2013 4,2678 0,0074 4,2604 4,2604
06-01-2014 5,6111 0,0072 5,6039 35,4272
28-04-2014 4,6153 0,0177 4,5976 477,1327
26-05-2014 3,8450 0,0838 3,7612 600,4306
23-06-2014 3,4970 0,2974 3,1996 705,1831
07-07-2014 6,2731 0,1685 6,1046 752,8821
21-07-2014 4,7230 0,0556 4,6674 843,0132
18-08-2014 5,7356 0,0587 5,6769 974,7122
III.8.2 Pembahasan
Sulfur (H2S) yang terserap secara desain dengan kemampuan penyerapan katalis
8% adalah 3128 kg, sedangkan H2S yang terserap secara aktual dapat dilihat pada
lampiran B.
105
Umur katalis ZnO secara teorinya adalah selama dua tahun. Katalis ZnO telah
diregenerasi pada bulan juni 2014. Sehingga dilakukan perhitungan umur katalis
ZnO dengan cara mengumpulkan data volume H2S dan menghitung massa H2S
yang terserap pada katalis ZnO tersebut yang dapat dilihat pada lampiran A. Dari
lampiran A dapat diketahui H2S yang terserap. Sedangkan pada grafik dialurkan
data penyerapan H2S pada tanggal 7 juli 2014 hingga 18 agustus 2014. Hal ini
disebabkan karena katalis beroperasi kembali setelah diregenerasi adalah pada
bulan juli 2014.
Dikarenakan konsentrasi/ppm H2S outlet pada alat Desulfurizer 201-D hanya
dianalisa satu kali dalam satu bulan, maka diasumsikan bahwa penyerapan H2S
pada data yang ada sama dengan hari berikutnya hingga didapatkan kembali data
H2S outlet hasil analisa laboratorium bulan berikutnya.
106
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500
50
100
150
200
250
f(x) = 4.85512308165568 x + 11.2610625009545R² = 0.994696474360792
kurva hubungan anatra waktu (hari) vs H2S yg terserap akumulasi (kg/hari)
waktu ( hari )
H2S
yg te
rser
ap a
kum
ulati
f (kg
/har
i)
Gambar III.1. Kurva hubungan antara waktu ( hari ) dengan H2S terserap
akumulatif (kg/hari)
Kurva diatas menunjukkan hubungan antara waktu (hari) dengan banyaknya H2S
yang terserap secara akumulasi dari waktu ke waktu. Dari kurva diatas didapatkan
persamaan y = 4,8551x + 11,261 dengan R² = 0,9947. Kemudian dimasukkan
nilai x= 3128 pada persamaan tersebut. Dimana nilai 3128 adalah penyerapan H2S
secara desain. Sehingga didapatkan hasil bahwa umur katalis ZnO pada
Desulfurizer 201-D adalah selama 642 hari atau 21 bulan ( ± 1,8 tahun ).
III.9 Kesimpulan Dan Saran
III.9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi umur katalis zink oxide (ZnO) dan perhitungan yang telah
dilakukan selama kerja praktek dapat disimpulkan bahwa katalis zink oxide (ZnO)
yang baru dilakukan proses penggantian pada bulan juni 2014, kualitas
107
penyerapan sulfurnya masih baik, itu dilihat dari kadar sulfur yang keluar dari alat
Desulfurizer 201-D masih dibawah desain (1 ppm). Dari hasil perhitungan dapat
diprediksi bahwa Lifetime zink oxide (ZnO) adalah 642 hari atau 21 bulan (± 1,8
tahun), jadi dapat diprediksi katalis zink oxide (ZnO) akan jenuh pada tanggal 1
Maret 2016.
III.9.2 Saran
Saran- saran yang dapat diberikan adalah sbagai berikut :
1. Sulfur organik maupun anorganik merupakan senyawa yang sangat berbahaya
dan juga dapat mengganggu baik pada peralatan maupun pada proses, oleh
karena itu pemeriksaan konsentrasi H2S inlet maupun outlet 201-D
diharapkan tidak dilakukan satu kali dalam satu bulan oleh pihak
laboratorium kontrol, tetapi lebih rutin yaitu setiap hari agar kenaikan
kandungan sulfur dapat lebih cepat diketahui dan dapat diantisipasi apabila
terjadi kenaikan diluar batasan standar perusahaan.
2. Setelah diketahuinya umur katalis zink oxide (ZnO) di Desulfurizer 201-D
maka dapat diprediksi katalis akan jenuh pada tanggal 1 maret 2016. Penulis
menyarankan agar penggantian katalis dilakukan pada tanggal tersebut.