Efisiensi Energi Masa Depan

3
Efisiensi Energi Untuk Masa Depan Oleh :Wulandari 120110110018 Pertumbuhan populasi atau pertambahan jumlah penduduk yang terus naik tentunya akan berbanding lurus dengan kebutuhan akan makanan, air, dan energi. Sudahlah jelas jika kita menempatkan kebutuhan akan makanan dan air pada peringkat teratas begitupun dengan energi, salah satu aspek yang cukup terpengaruh dengan adanya pertambahan jumlah penduduk adalah penggunaan energi untuk menunjang kebutuhan hidup yang meliputi sektor industri, transportasi, rumah tangga, dan lain sebagainya. Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula energi yang dibutuhkan dan digunakan. Pasalnya energi digunakan untuk mengolah dan menggerakkan air. Sementara, air dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Lalu, energi maupun air dibutuhkan dalam produksi bahan makanan . Saat ini, pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia sangat tinggi hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah meningkatnya tekanan energi global. Pada 2030, dunia akan membutuhkan 40 hingga 50 persen energi, air, dan makanan yang lebih banyak seiring dengan kenaikan permintaan dan pertambahan jumlah penduduk. Energi tersebut digunakan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang menunjang kebutuhan hidupnya. Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari- hari seiring dengan pesatnya peningkatan pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Namun, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berpikir untuk mencari altematif penyediaan energi.

description

hfhfkhfkfsjlfjsjslfsl

Transcript of Efisiensi Energi Masa Depan

Page 1: Efisiensi Energi Masa Depan

Efisiensi Energi Untuk Masa Depan

Oleh :Wulandari 120110110018

Pertumbuhan populasi atau pertambahan jumlah penduduk yang terus naik tentunya akan berbanding lurus dengan kebutuhan akan makanan, air, dan energi. Sudahlah jelas jika kita menempatkan kebutuhan akan makanan dan air pada peringkat teratas begitupun dengan energi, salah satu aspek yang cukup terpengaruh dengan adanya pertambahan jumlah penduduk adalah penggunaan energi untuk menunjang kebutuhan hidup yang meliputi sektor industri, transportasi, rumah tangga, dan lain sebagainya. Semakin banyak penduduk, semakin banyak pula energi yang dibutuhkan dan digunakan. Pasalnya energi digunakan untuk mengolah dan menggerakkan air. Sementara, air dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Lalu, energi maupun air dibutuhkan dalam produksi bahan makanan . Saat ini, pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia sangat tinggi hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah meningkatnya tekanan energi global. Pada 2030, dunia akan membutuhkan 40 hingga 50 persen energi, air, dan makanan yang lebih banyak seiring dengan kenaikan permintaan dan pertambahan jumlah penduduk.

Energi tersebut digunakan manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang menunjang kebutuhan hidupnya. Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya peningkatan pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Namun, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berpikir untuk mencari altematif penyediaan energi.

Dalam rentang waktu terakhir ini, tidak ada lagi temuan baru cadangan energi dalam jumlah yang besar hal tersebut membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan energi ini serius untuk ditangani. konsumsi energi terbesar dari tahun ke tahun ialah jenis BBM. BBM yang berasal dari fosil ini paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, baik itu dalam sektor industri (untuk bahan bakar mesin), transportasi (bensin dan solar), rumah tangga (minyak tanah), dan lain sebagainya. konsumsi energi jenis BBM di Indonesia saat ini dirasa sudah melewati batas wajar akibatnya, indonesia harus mengimpor BBM. Hal tersebut tentu saja dapat memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap neraca perdagangan.

Terjadinya krisis energi memberikan dampak yang cukup serius pada kehidupan masyarakat antara lain semakin mahalnya harga BBM, minyak tanah, solar dan gas, terjadinya antrian karena masyarakat panik dan akhimya masyarakat semakin miskin karena daya bel yang semakin rendah. Karenanya diharapkan kepada pemerintah untuk segera mencari alternatif energi dan segera mensosialisasikan kepada masyarakat luas, agar kita tidak lagi bergantung kepada 1 jenis energy (bahan bakar) saja yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM). Tidak ada cara lain untuk dapat

Page 2: Efisiensi Energi Masa Depan

memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, selain dengan diversifikasi energi serta upaya melakukan konservasi energi.

Diversifikasi energi yaitu penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, angin, energi air, dan panas bumi. Potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa mencukupi kebutuhan energi Indonesia hingga 100 tahun mendatang, karena memiliki potensi setara dengan 160 gigawatt (GW). Sementara itu, pemerintah juga terus menggalakkan konservasi energi, yaitu penggunaan energi yang efisien. Upaya itu meliputi pemanfaatan energi yang efisien dan menerapkan manajemen energi di semua sektor, yaitu industri, transportasi, rumah tangga, dan komersial.