EFFLORESENSI

download EFFLORESENSI

of 39

description

kk

Transcript of EFFLORESENSI

EFFLORESENSI

EFFLORESENSIMarchindy P.A.HaningPengertian EfloresensiEfloresensi atau ruam adalah: kelainan kulit dan selaput lendir yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara objektif) dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan.Menurut terjadinya, efloresensi dibagi atas 2 :Efloresensi primer (kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit) makula, papul, plak (plaque), urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustul, dan kistaEfloresensi sekunder (kelainan kulit yang terjadi selama perjalanan penyakit) skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriksEfloresensi khusus kanalikuli, milia, komedo, eksantema, roseola, purpura, lesi target, burrow, telangiektasi, vegetasi

Makula : kelainan kulit berbatas tegas dengan bentuk dan ukuran bervariasi tanpa disertai peninggian atau cekungan (bila diameter >1 cm disebut patch)

Papul : peninggian kulit yang berisi zat padat, sirkumskrip, berukuran diameter 1 cm, terletak di kutan atau subkutan, jika diameternya lebih kecil daripada 1 cm disebut nodulus.

Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan.

Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, diameter < 0,5 cm dan mempunyai dasar. Vesikel dapat pecah menjadi erosi. Vesikel yang bergabung dan diameternya > o,5 cm disebut bula.

Pustul : vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap dibagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion.

Kista : ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau endotel. Isi kista terdiri atas hasil dindingnya, yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk dan rambut.

Abses : kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti dalam kutis atau subkutis. Batas antara ruangan yang bernanah dengan jaringan disekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat radang. Sel dan jaringan hancur membentuk nanah.

Fisura : goresan tipis yang linear pada permukaan kulit atau pada mukosanya akibat dari tegangan yang berlebiha atau penurunan elastisitas dari jaringan.

Skuama : lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat dibedakan menjadi pitirisiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis), iktiosiformis (seperti ikan), kutikilar (tipis), lamelar (berlapis), membranosa atau eksfoliativa (lembaran), dan keratonik (zat tanduk).

Krusta : Cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing ( kotoran, obat, dan sebagainya) Warna : Kuning muda (serum) kuning kehijauan ( pus), dan kehitaman (darah)

Erosi : kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jar. Yang tidak melampaui stratum basal.

Ekskoriasi : kelainan kulit yang disebabkan garukan yang dalam sehingga tergores sampai ujung papil dan akan terlihat darah yang keluar selain serum.

Ulkus : hilangnya jar. yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus memiliki tepi, dinding, dasar dan isi.

Sikatriks : Penonjolan kulit akibat penumpukan jaringan fibrosa sebagai pengganti jaringan kolagen normalterdiri atas jaringan tidak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit, dapat atrofik atau hipertrofik, bila hipertrofik patologis disebut: Keloid

Likenifikasi : penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

Tumor : istilah umum untuk benjolan yang berdasar pada pertumbuhan sel maupun jaringan

Infiltrat : tumor yang terdiri atas kumpulan sel radang

Telangiektasis: Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit

23Komedo : penonjolan kulit karena adanya pelebaran infundibulum folikel rambut yang terisi masa tertentu, sebum, dan mikroorganisme tertentu

Vegetasi : pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu

Anetoderma : kulit yg kehilangan elastika, tanpa kerusakan bagian kulit yang lain

Guma : infiltrat sirkumskrip, menahun, destruktif, biasanya lunak

Eksantema : kelainan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat, tidak berlangsung lama, umumnya didahului demam

Fagedenikum : Proses yang menjurus ke dalam dan meluas

Monomorf : kelainan kulit pada satu ketika yang hanya terdiri dari satu ruam.

Polimorf : kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam ruamRoseola : eksantem yang lentikuler, warna merah tembaga (sipils dan frambusia)

Eksantema Skarlatiniformis : erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk eritema numulerEksantema Morbiliformis : Erupsi berbentuk eritema yang lentikuler

Galopans : proses yang sangat cepat meluas (ulkus diabetik)Berbagai istilah untuk ukuran, susunan, kelainan/bentuk serta penyebaran dan lokalisasiUkuranMiliar : sebesar kepala jarum pentulLentikular : Sebesar biji jagungNumular : Sebesar uang logamPlakat : Lebih besar dari numular

2.Susunan kelainan/bentukLiniar : seperti garis lurusSirsinar/Annular : seperti lingkaranArcuate/arsinar : berbentuk bulan sabitPolisiklik : bentuk pinggiran yang sambung menyambung

Korimbiformis/nummular/discoid/round : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya

3. Bentuk Teratur : misalnya bulat, lonjong, dsb Tidak teratur

4. Penyebaran dan LokalisasiSirkumskrip : berbatas tegasDifus : tidak berbatas tegasGeneralisata : tersebar pada sebagian besar badanUniversalis : seluruh atau hampir seluruh badanSolitar : hanya satu lesiHerpetiformis : vesikel berkelompok seperti pada H. ZosterKonfluens : 2 atau lebih lesi yang menjadi satuDiskret : terpisah satu dengan yang lain

Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu jurusan, diikuti oleh penyembuhan bagian yang ditinggalkan.

Irisformis : Eritema yang berbentuk bulat lonjong dengan vesikel yang berwarna lebih gelap di tengahnya

Simetrik : mengenai kedua belah badan yang samaBilateral : mengenai kedua belah badan Unilateral : mengenai sebelah badan

Herpetiformis

Konfluens

TERIMA KASIH