EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra...

93
EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA JAMBI) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh : NUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra...

Page 1: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN

2016 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

(STUDI DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh :

NUR INDRA FAUZAN

NIM: SIP 162413

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

i

Page 3: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

iv

MOTTO

وا ل ك ا و م م م ك ق ز ر ل الل ل ا ح ب ي وا ط ق ات و م الذي الل ت ن ه أ ب ون ن م ؤ م

Artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah

rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepadan-Nya. (Qs.Al-Maidah: 88)

Page 6: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

v

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Efektifitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun

2016 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Jambi). Skripsi ini bertujuan ingin mengetahui upaya dan

hambatan dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen dari produk industri

rumahan atau produk usaha mikro kecil menengah yang tidak memiliki label halal,

ingin mengetahui bagaimana efektivitas peraturan daerah kota Jambi nomor 2 tahun

2016 tentang perlindungan konsumen. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian ini

deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi. Setelah di terapkannya Peraturan Daerah Kota Jambi

Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen telah berdampak baik dalam

meningkatkan kenyamanan dan keamanan konsumen dalam mengkonsumsi atau

menggunakan suatu produk makanan. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai

perlindungan konsumen, perlindungan konsumen perlu di tingkatkan terkait

perlindungan konsumen dari produk makanan yang halal. Mengingat sebagian besar

makanan yang beredar bukan lagi berbentuk atau berwujud asli yang relatif lebih

mudah dikenali halal haramnya, tetapi sudah menjadi makanan olahan maka hal ini

sering menimbulkan keragu-raguan tentang kehalalan makanan tersebut. Oleh karna

itu diperlukan upaya-upaya untuk melindungi konsumen muslim yang merupakan

konsumen terbesar di kota jambi dari makanan haram.

Kata Kunci : Efektivitas, Perlindungan Konsumen, Produk Halal

Page 7: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi

ini yang berjudul : “Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun

2016 Tentang Perlindungan Konsumen ( Studi Di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Jambi)”

Kemudia tidak lupa pula penulis haturkan sholawat beriringi salam kepada

Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari alam

kebodohan menuju menuju alam yng terang benerang yakni “Minadzulumati ilan

Nur” Seperti kita rasakan pada saat sekarang ini, terang bukan lampu yang menyinari

dan bukan pula karena bulan dan matahari akan tetapi terangnya karena ilmu

pengetahuan serta keimanannya.

Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap perkembangan

Ilmu Pemerintahan dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Dalam Penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan

semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan

ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar yang selalu memberi

dukungan, semangat, serta doa yang telah diberikan kepada :

Page 8: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

vii

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA,Ph.D Rektor UIN Shulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.H Dekan Fakultas Syari’ah UIN Shulthan

Thaha Saifudin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.i.,MA.,M.IR Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak

Dr. Ruslan Abdul Gani, SH Wakil Dekan bidang Administrasi Umum,

Keuangan dan Perencanaan, Bapak Dr. H. Ishaq, SH.,M.Hum Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama di Fakultas Syari’ah UIN Shulthan

Thaha Saifudin Jambi.

4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP.,M.Si Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN

Shulthan Thaha Saifudin Jambi dan Ibu Tri Endah Karya Lestiani, S.IP., M.IP

Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN Shulthan Thaha Saifudin Jambi.

5. Bapak Rasito,SH.,M.Hum Selaku Pembimbing 1, dan Bapak Elvi Alfian

A,SH.,MH Selaku Pembimbing II, yang tidak pernah bosan memberikan

arahan, pengetahuan dan bimbing penulis dalam bimbingan skripsi.

6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen beserta karyawan dilingkungan Fakultas

Syariah yang memberikan pelayanan dan bantuan serta bimbingannya

sepanjang perkuliahan.

7. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

yang telah sudi membantu dan meminjami referensi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 9: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

viii

8. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi yang sudah

mengizinkan saya untuk melakukan penelitian dalam Pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari

kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi teknis penulisan analisis maupun dalam

mengagungkan adanya tanggapan dan masukan berupa kritik dan saran dari semua

pihak demi kebaikan skripsi ini. Semoga apa yang diberikan tercatat sebagai amal

jariah disisi Allah SWT, dan mendapat pahala atau ganjaran yang sepantasnya.

Jambi, Februari 2020

Penulis

Nur Indra Fauzan

NIM : SIP162413

Page 10: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

ix

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT,

karya tulis ini merupakan wujud dari upaya kecil untuk mengharapkan

rahmat dan ridho-Nya. Kulangkahkan kaki saya menuju kesuksesan, benturan

demi benturan terus saya lalui untuk meraih cita-cita yang saya dambakan.

Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tua saya untuk

Ayahanda Adi Suparmin dan Ibunda tercinta Poniati yang telah membesarkan,

mendidik, mengasihi saya dengan penuh kasih saying tanpa pernah merasa letih, serta

telah bekorban seluruh jiwa dan raga demi membuat saya menjadi sorang anak yang

lebih berarti.

dengan penuh rasa cinta dan do’a restu yang telah membesarkanku dan mendidikku

selama ini serta memberi motivasi dan dukungan

secara moril maupun material.

Buat Adik saya tercinta Sinta Indri Yani, Rafa Riski Akbar, Innaya Putri Azahra

beserta teman-teman yang selalu memotivasi dan menemani dalam pembuatan skripsi

dan keluarga besar saya yang selalu mendukung dan memberikan do’a nya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Buat teman-teman seperjuangan khususnya Ilmu

pemerintahan angkatan 2016, yang selalu berjasa untuk saya selama masa perjuangan

di bangku kuliah sampai saya menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan diberikan

kemudahan dalam segala hal.

Aamiinn…

Page 11: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………..

LEMBARAN PERNYATAAN …………………………………………..….i

NOTA DINAS............................…………………………………………..…ii

LEMBARAN PENGESAHAN……………......................................…....…iii

MOTO……………………………………………………………………......iv

ABSTRAK……………………………………………………………….……v

KATA PENGANTAR……………………………………………………......vi

KATA PERSEMBAHAN………………………………………………........ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………….…x

Daftar Tabel………………………………………………………………….xi

Daftar Singkatan……………………………………………………………xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ………………………………………………….…1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………8

C. Batasan Masalah……………………………………………….….8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………….9

E. Kerangka Teori…………………………………………….……..10

F. Tinjauan Pustaka……………………………………………….…22

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian…………………………………………………...25

Page 12: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

xi

B. Jenis dan Sumber Data…………………………………………..25

C. Instrumen Pengumpulan Data…………………………………...27

D. Tehnik Analisis Data…………………………………………….29

E. Sistematika Penulisan……………………………………………31

F. Jadwal Penelitian…………………………………………….......32

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kota Jambi………………………………………………33

B. Geografis………………………………………………………....38

C. Demografis………………………………………………………39

D. Sejarah Dinas…………………………………………………….41

E. Visi dan Misi……………………………………………………..43

F. Struktur Dinas……………………………………………………43

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Upaya Perlindungan Terhadap Konsumen …………………..….46

B. Hambatan Dalam Perlindungan konsumen……………………...57

C. Efektifitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 tahun 2016

Terhadap Perlindungan Konsumen………………………………59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………66

B. Rekomendasi………………………………………………….....67

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

xii

DAFTA TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Penelitian............................................................................... 29

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk…………………………………………………..40

Tabel 3.2 Persentase Penganut Agama……………………………………….41

Page 14: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

xiii

DAFTAR SINGKATA

1. SD : Sekolah Dasar

2. SMP : Sekolah Menengah Pertama

3. SMA : Sekolah Menengah Atas

4. Disperindag : Dinas Perindustrian dan Perdagangan

5. UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

6. MUI : Majelis Ulama Indonesia

7. UU : Undang Undang

Page 15: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Perekonomian pada era globalisasi harus dapat mendukung

tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan beraneka barang dan atau

jasa yang memiliki kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat banyak dan sekaligus mendapat kepastian atas barang dan atau jasa yang

diperoleh dari perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian pada pihak konsumen.

Bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian

konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuhkembangkan sikap pelaku usaha

yang bertanggung jawab. Kota Jambi sebagai pusat perputaran barang dan jasa, maka

perlu ada jaminan perlindungan hukum terhadap kebutuhan akan barang dan jasa.

Maka dibentuklah Peraturan daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

perlindungan Konsumen, untuk keteraturan dan ketertiban sehingca tercipta rasa

aman dan nyaman kepada para konsumen. 1

Pembangunan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri rumahan

tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah masalah kemiskinan atau

penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pembangunan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) atau Industri Rumahan diharapkan mampu memperluas basis

1 Peaturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen

Page 16: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

2

ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan

perekonomian kota jambi. Berdasarkan data 2018, jumlah UMKM di Kota Jambi

yang aktif dalam melakukan produksi makanan yang bergerak dibidang industri

makanan olahan sebanyak 830.2 Dari semua itu yang telah melakukan sertifikasi

dan perpanjangan sertifikasi halal sebanyak 163 pelaku usaha3.

Perlindungan konsumen mendapat cukup perhatian karena tumbuh dan

berkembangnya UMKM yang semakin banyak serta aturan-aturan guna

mensejahterakan masyarakat, bukan saja masyarakat selaku konsumen saja yang

mendapat perlindungan, namun pelaku usaha juga mempunyai hak yang sama untuk

mendapat perlindungan. Perlindungan konsumen merupakan bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari kegiatan bisnis yang sehat. Dalam kegiatan bisnis yang sehat

terdapat keseimbangan perlindungan antara konsumen dan pelaku usaha, Masing-

masing ada hak dan kewajiban, pemerintah berperan mengatur, mengawasi, dan

mengontrol, sehingga tercipta sistem yang kondusif saling berkaitan satu dengan

yang lain dengan demikian tujuan mensejahterakan masyarakat secara luas dapat

tercapai. 4

Pengertian konsumen menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau

2 Dokumentasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi

3 Dokumentasi Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jambi 4 Andi Sri Riski Wulandari dan Nurdiana Tadjuddin, Hukum perlindungan konsumen,

(Jakarta:Mitra Wacana Media,2018), Hal. 1.

Page 17: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

3

jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Sedangkan Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha,

baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan

berkedudukan atau melakukan kegiatan5

Sesuai Peraturan Daerah kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 menjelaskan pada

Bab IV perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha, yang di dalam pasal 8 ayat 1 h

menjelaskan bahwa tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana

pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam label. 6

Kehalalan suatu produk menjadi kebutuhan wajib bagi setiap konsumen,

terutama konsumen muslim. Baik itu produk berupa makanan, obat-obatan maupun

barang-barang konsumsi lainnya. Seiring banyaknya jumlah penduduk kota Jambi

yang mencapai 610.854, yang mayoritas beragama muslim yang mencapai 514.286

jiwa, dengan ini menjadikan Jambi pasar konsumen muslim yang sangat besar.7 Oleh

karena itu, jaminan akan produk halal menjadi suatu hal yang penting untuk

mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sebagaimana yang tercantum dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

1945) bahwa Negara berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan

5 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1

6 Peaturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal

8 ayat (1)h 7 https://Jambi.bps.go.id

Page 18: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

4

kehidupan bangsa, ikut serta dalam usaha perdamaian dunia berdasarkan, perdamaian

abadi dan keadilan social. 8

Kenyamanan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk makanan menjadi

perhatian tersendiri bagi para konsumen pada khususnya dan produsen pada

umumnya. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen dalam mengkonsumsi

suatu produk kususnya produk makanan agar konsumen mendapatkan kenyamanan

maupun keamanan. Pertimbangan tersebut antara lain bahan apa yang terkandung

dalam produk makanan, kandungan gizi dalam produk makanan, pengolahan bahan

makanan saat proses produksi, penyimpanan, pengemasan, kekhalalan, serta masa

kadaluwarsa suatu produk makanan.9 Banyaknya produk makanan yang beredar di

masyarakat tanpa mengindahkan ketentuan tentang pencantuman label Halal dinilai

sudah meresahkan konsumen.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di lapangan, di Kota

Jambi ada 830 UMKM yang melakukan industri makanan olahan kemasan , namun

masih banyak dari produk UMKM yang bergerak dibidang makanan pangan olahan

kemasan yang tidak mencantumkan lebel halal atau belum memiliki label halal.

Produk ini tidak hanya di pasar tradisional tapi juga di supermarket..

Dalam industri pangan saat ini, bahan pangan diolah melalui berbagai teknik

dan metode pengolahan baru dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan

8 May Lim Charity, “Jaminan Produk Halal Di Indonesia,”Journal Legislasi Indonesia, Vol.

14 No.01 Maret 2017, Hlm. 99, 9 Hamsyah, Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Makanan Kadarluarsa di

Kota makasar”, Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar,2017, Hlm .3

Page 19: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

5

dan teknologi, sehingga menjadi produk yang siap dilempar untuk dikonsumsi

masyarakat. Hal ini menimbulkan kekhawtiran bahwa dalam menghadapi

perdagangan bebas tingkat regional, internasional, dan global, Jambi sedang dibanjiri

produk pangan dan produk lainnya yang mengandung atau terkontaminasi unsur

haram. Dalam teknik pemrosesan, penyimpanan, penanganan, dan pengepakan

acapkali digunakan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan atau bahan

tambahan yang mengandung unsur haram yang dilarang dalam agama Islam.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (UU Pangan) yang

merupakan pengganti dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

menyebutkan dalam konsiderannya bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar

manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi

manusia yang dijamin di dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 (UUD 1945) sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, negara berkewajiban mewujudkan

ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman,

bermutu, dan bergizi seimbang.

Secara eksplisit dalam Undang-Undang Pangan bahkan menyatakan bahwa

penyediaan pangan yang tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, menjadi

tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Daerah. Keamanan pangan dimaksudkan untuk

menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan

dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Selain itu, keamanan pangan

dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain

Page 20: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

6

yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Terkait

dengan jaminan penyediaan dan keamanan pangan yang terkait dengan kehalalan

pangan disebutkan bahwa hal tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan

daerah untuk melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem Jaminan Produk

Halal (JPH) yang dipersyaratkan.10

Adapun mengenai pelabelan halal, pelaku usaha pangan wajib mencantumkan

label halal di dalam dan/atau pada kemasan pangan. Hal ini berlaku baik untuk

produsen domestik maupun produsen pangan impor yang memasuki Indonesia.

Pencantuman label ini di dalam dan/ atau pada kemasan pangan ditampilkan dengan

Bahasa Indonesia secara tegas dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh

masyarakat.11

Mengenai promosi/iklan label halal terhadap produk pangan maka

produsen/pelaku usaha harus mempertanggungjawabkan sekali kehalalan atas produk

tersebut. Demikian pula terkait dengan iklan Pangan yang menyebutkan kehalalan

produk pangan setiap orang wajib bertanggung jawab atas kebenarannya

Pengertian Perlindungan Konsumen termaktub dalam pasal 1 angka 1

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang

menegaskan “segala upaya yang menjamin adanya keastian hukum untuk

memberikan perlindungan kepada konsumen”

10

Undnag-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan 11

Ibid pasal 97

Page 21: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

7

Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen itu

antara lain adalah dengan meninngkatkan harkat dan martabat konsumen serta

membuka akses informasi tentang barang dan/atau jasa baginya, dan

menumbuhkembangkan sikap pelaku usaha yang jujur dan bertanggung jawab.

Tujuan yang ingin dicapai perlindungan konsumen umumnya dapat dibagi

dalam tiga bagian utama, yaitu:

a. Memberdayakan konsumen dalam memilih, menentukan barang dan/atau jasa

kebutuhannya, dan menuntut hak-haknya.

b. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang memuat unsur-unsur kepastian

hukum, keterbukaan informasi, dan akses untuk mendapatkan informasi.

c. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab.

Dari apa yang dikemukakan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

sangat penting untuk dapat melindungi konsumen dari berbagai hal yang dapat

mendatangkan kerugian bagi mereka. Konsumen perlu dilindungi, karena konsumen

dianggap memiliki suatu “kedudukan” yang tidak seimbang dengan para pelaku

usaha. Ketidak seimbangan ini menyangkut bidang pendidikan dan posisi tawar yang

Page 22: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

8

dimiliki oleh konsumen. Sering kali konsumen tidak berdaya menghadapi posisi yang

lebih kuat dari para pelaku usaha. 12

Walupun demikian, suatu hal yang tidak dapat dikesampingkan adalah

banyaknya konsumen yang kurang peduli akan hak-haknya. Hal ini dapat dilihat

dalam kehidupan sehari-hari, di mana banyak konsumen yang walaupun telah

dirugikan oleh pelaku usaha, tetapi tidak memiliki niat sedikitpun untuk melakukan

klaim ataupun melakukan gugatan kepada pelaku usaha.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain malasnya atau

enggannya mereka berperkara di pengadilan, ketidakberdayaan mereka menghadapi

pelaku usaha yang besar, atau mereka tidak mengetahui bahwa hak-hak tersebut

dilindungi oleh undang-undang. Oleh karena itulah penulis merasa tertarik

mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah karya tulis skripsi sebagai tugas akhir.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik mengkaji dengan

menyangkut judul : EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi

Di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

12

Adrian Sutedi, Tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan konsumen, (Bogor :

Ghalia Indonesia,2008), hlm 8-9

Page 23: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

9

1. Bagaimana upaya dalam meberikan perlindungan terhadap konsumen dari

produk yang tidak memiliki lebel halal?

2. Apa hambatan dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen?

3. Bagaimana Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Perlindungan Konsumen?

C. Batasan masalah

Agar Penelitian ini tidak melenceng dari cangkupan penelitian ini jelas sesuai

dan lebih mendalam maka penulis akan memberikan batasan-batasan penelitian.

Adapun dalam penelitian ini adalah mengenai Perlindungan konsumen dari produk

UMKM yang bergerak dibidang industri makanan olahan yang tidak memiliki atau

mencantumkan label halal.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

a. Ingin mengetahui upaya dalam meberikan perlindungan terhadap

konsumen dari produk yang tidak memiliki lebel halal

b. Ingin mengetahui hambatan dalam melakukan Penerapan Peraturan daerah

c. Ingin mengetahui bagaimana Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi

Nomor 2 Tahun 2016 Tantang Perlindungan Konsumen

2. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis : bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan

perkembangan bidang Perlindungan Konsumen, penelitian ini diharapkan

memberi sumbangan untuk memperbanyak referensi di bidang hukum.

Page 24: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

10

2. Manfaat praktis:

a. Bagi mahasiswa bisa bermanfaat untuk pengetahuan baru mengenai

Perlindungan Konsumen dan di pakai menjadi bahan pemebelajaran.

b. Bagi penulis penulisan skripsi ini sebagai syarat kelulusan dan menambah

wawasan.

c. Bagi masyrakat bisa berperan aktif dengan mengawasi dan melaporkan

kepada pihak yang berwenang apabila melihat atau menjumpai Produk

makanan yang tidak memiliki label halal.

d. Bagi masyrakat peneliti ini sebagai pengetahuan dan menambah wawasan

mengenai perlindungan konsumen

e. Manfaat teoritis dalam hasil penulisan skripsi ini di harapkan dapat

menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya.

E. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uraian ringkasan tentang teori yang di gunakan dan

cara mengunakan teori dalam menjawab pertanyaan penelitian13

.

1. Efektivitas

Kata efektivitas berasal dari kata efektif dalam Bahasa Indonesia diartikan

sebagai hasil guna , setiap instansi pasti menginginkan agar kegiatan instansinya

sukses dalam mencapai suatu tujuan. Pengertian efektifitas tidak sama dengan efisien.

Yang secara etimologis, efisiensi berasal dari Bahasa latin “effice”, artinya

13

Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah

Iainsts Jambi dan Syariah Press, 2014). Hlm. 23

Page 25: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

11

menghasilkan, mengadakan atau menjadikan , dalam arti luas efisiensi berarti

memaksimalkan rasio hasil bersih yang positif, mencapai hasil yang sebenar-

benarnya dengan biaya usaha tertentu.

Sehingga efisien/efisiensi diartikan sebagai daya guna karena dalam efisien

harus dipertimbangkan juga pengorbanan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Sedangkan efektif yang ditekankan adalah segi keberhasilan. Walupun dalam

berbagai penggunaan kata efisiensi dekat dengan kata efektivitas, efisiensi

mengandung pengertian pembanding antara biaya dan hasil, sedangkan efektifitas

secara langsung dihubungkan dengan pencapaian tujuan.14

Sedangkan Soejono Soekanto menggunakan tolak ukur efektivitas dalam

penegakan hukum pada lima hal yakni:

1. Faktor Hukum

Hukum berfungsi untuk keadilan, kepastian dan kemanfaatan.dalam

praktik penyelenggaraan hukum di lapangan ada kalanya terjadi

pertentangan antara kepastian hukum dan keadilan. Kepastian Hukum

sifatnya konkret berwujud nyata. Sedangkan keadilan bersifat abstrak

sehingga ketika seseorang hakim memutuskan suatu perkara secara

penerapan undang-undang saja maka ada kalanya nilai keadilan itu tidak

tercapai. Maka ketika melihat suatu permasalahan mengenai hukum

14

Muslimah, “Efektifitas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012, ”,Journal Jom Fisip

Vol.4:1 Februari 2017, Hlm. 6,

Page 26: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

12

setidaknya keadilan menjadi prioritas utama. Karna hukum tidaklah

semata-mata dilihat dari sudut hukum tertulis saja.

2. Faktor Penegakan Hukum

Dalam berfungsinya hukum, mentalitas atau kepribadian petugas penegak

hukum memainkan peranan penting, kalau peraturan sudah baik, tetapi

kualitas petugas kurang baik, ada masalah. Selama ini ada kecenderungan

yang kuat dalam masyarakat untuk mengartikan hukum sebagai petugas

atau penegak hukum, artinya hukum diindentikan dengan tingkah laku

nyata petugas atau penegak hukum. Sayangnya dalam melaksanakan

wewenangnya sering timbul persoalan karena sikap atau perlakuan yang

dipandang melampaui wewenang atau perbuatan lainnya yang dianggap

melunturkan citra dan wibawa penegak hukum. Hal ini disebabkan oleh

kualitas yang rendah dari apparat penegak hukum tersebut.

3. Factor Sarana atau Fasilitas Pendukung

Faktor sarana atau fasilitas pendukung mencakup perangkat lunak dan

perangkat keras, Menurut Soejono Soekanto bahwa para penegak hukum

tidak dapat bekerja dengan baik, apabila tidak dilegkapi dengan kendaraan

dan alat-alat komunikasi yang proporsional. Oleh karna itu sarana atau

fasilitas mempunyai peranan yang sangat penting di dalam penegakan

hukum. Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, tidak akan mungkin

penengak hukum menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan

yang actual.

Page 27: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

13

4. Faktor Masyarakat

Penegak hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai

kedamaian di dalam masyarakat. Setiap warga masyarakat atau kelompok

sedikit banyaknya mempunyai kesadaran hukum. Persoalan yang timbul

adalah taraf kepatuhan hukum, Adanya derajat kepatuhan hukum

masyarakat terhadap hukum, merupakan salah satu indikator berfungsinya

hukum yang bersangkutan.

5. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum

yang berlaku, nilai-nilai mana yang merupakan konsepsi-konsepsi yang

abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dituruti) dan apa yang

dianggap buruk (sehingga dihindari). Maka, kebudayaan Indonesia

merupakan dasar atau mendasari hukum adat yang berlaku. Disamping itu

berlaku pula hukum tertulis (perundang-undangan), yang dibentuk oleh

golongan tertentu dalam masyarakat yang mempunyai kekuasaan dan

wewenang untuk itu. 15

2. Kebijakan

Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program, aktivitas,

aksi, keputusan sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh

15

Soejono Soekanto.2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta.

PT. Raja Grafindo Persada. Hal 5

Page 28: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

14

para pihak sebagai tahapan untuk penyesalan masalah yang dihadapi. Penetapan

kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

Lebih lanjut, kebijakan memiliki dua aspek, yakni:

a. Kebijakan merupakan praktika social, kebijakan event yang tunggal atau

terisolir. Dengan demikian, kebijakan merupakan sesuatu yang dihasilkan

pemerintah di rumuskan berdasarkan dari segala kejadian yang terjadi di

masyarakat. kajian tersebuat ini tumbuh dalam praktika kehidupan

kemasyarakatan, dan bukan merupakan peristiwa yang berdiri sendiri,

terisolasi, dana sing bagi masyarakat.

b. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk

menciptakan harmoni dari pihak-pihak yang berkonflik, maupun menciptakan

insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang mendapatkan perlakuan

yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut.

Dengan demikian, kebijakan dapat dinyatakan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu, sekaligus sebagai upaya pemecahan masalah dengan

menggunakan sarana-sarana tertentu, dan dalam tahapan waktu tertentu. Kebijakan

umumnya bersifat mendasar, karena kebijakan hanya menggariskan pedoman umum

sebagai landasan bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 29: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

15

3. Peraturan Daerah

Dalam suatu Negara yang terdiri dari berbagai elemen dan lapisan masyarakat

akan sangat mudah munculnya konflik internal, masalah-masalah sosial yang muncul

akan memunculkan gesekan negatif di masyarakat maupun bagi jalannya roda

pemerintahan. Untuk menciptakan keteraturan di masyarakat maka perlu dibuat

sebuah Peraturan atau Undang-undang yang sifatnya mengikat kepada seluruh elemen

masyarakat maupun kepada kelompok-kelompok sasaran tertentu yang dianggap

mampu memunculkan permasalahan sosial.

Sebuah peraturan maupun Undang-undang hanya bisa di keluarkan oleh para

pemangku kebijakan. Dimana kebijakan-kebijakan tersebut bisanya di keluarkan

karena adanya permasalahan tertentu. Misal, ketika Negara mengalami sebuah

masalah ekonomi maka pemerintah akan mengeluarkan sejumlah paket Perundang-

undangan bagi unit-unit kerja yang ada dibawahnya sebagai pedoman untuk

perbaikan kondisi perekonomian nasional.

Dalam ilmu politik, peraturan atau Undang-undang ini lebih dikenal dengan

istilah kebijakan public. Setiap kebijakan public yang dibuat oleh pemerintah telah

memperhatikan pokok permasalahan yang ada dan tujuan yang ingin dicapai melalui

kebijakan ini. Pada skala nasional, kebijakan ini dibuat oleh pemerintah untuk

diajukan kepada DPR untuk dibahas dan disahakan menjadi sebuah Undang-undang

(UU).

Pada dasarnya, kebijakan maupun peraturan daerah adalah sebuah keputusan

dalam arti luas yang ditetapkan oleh penguasa yang berwenang untuk menetapkan

Page 30: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

16

sebagai perwujudan atas kehendak penguasa tersebut untuk mengambil suatu

tindakan. Disini jelas dikatakan bahwa peraturan adalah perwujudan dari penguasa

untuk mengambil tindakan atas masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat. 16

Peraturan juga merupakan suatu bentuk dari hokum yang sifatnya mengikat

secara umum dan berlaku namun bersifat abstrak dan mum sehingga dalam

pelaksanaannya akan diikuti oleh berbagai ketetapan-ketetapan tata cara

pelaksanaannya pada unit kerja sehingga lebih bersifat kongkrit dan nyata. 17

Berdasarkan gambaran diatas, bila ditarik dalam konteks daerah maka akan

muncul yang disebut dengan Peraturan Daerah. Berbicara tentang daerah berarti kita

berbicara tentang Otonomi Daerah. Hal ini penting untuk dilakukan karena perubahan

pasca jatuhnya rezim orde baru telah melahirkan sistem pemerintahan di daerah yang

baru. Daerah-daerah otonom memiliki kewenangan untuk mengatur pemerintahannya

sendriri dalam koridor Undang-Undang Republik Indonesia.

Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh

DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dengan persetujuan bersama Kepala

Daerah baik Bupati maupun Walikota. Peraturan Daerah terdiri atas peraturan daerah

provinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota. Di beberapa daerah istilah perda

disebut secara berbeda seperti di aceh disebut dengan qamun, sementara di daerah

Papua disebut dengan Peraturan Daerah Khusus.

16

Tjokromidjojo, Bintoro, Pengantar Administrasi, (Jakarta, LP3ES.1991) hlm 95 17

Ibid, hlm 96

Page 31: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

17

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan

Peraturan Perundang-undangan pasal 14 disebutkan bahwa materi Peraturan Daerah

Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi Dearah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi

khusus daerah atau penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang

lebih tinggi.

Secara umum, materi muatan peraturan daerah dikelompokan menjadi :

a) Ketentuan Umum

b) Materi pokok yang diatur

c) Ketentuan pidana

d) Ketentuan peralihan

e) Ketentuan penutup

Jadi dapat disimpukan Perda adalah peraturan yang yang dikeluarkan oleh

pemerintah provinsi atau kabupaten/kota. Perda dibuat berdasarkan kebutuhan atau

karena adanya peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Perda juga bersifat

umum dan mengikat dalam hukum. Perda merupakan manifrestasi kekuasaan daerah

dalam menciptakan keteraturan dan ketertiban masyarakat di daerah.

4. Produk Halal

Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman,

obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta

barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

Page 32: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

18

Sedangkan Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai

dengan syariat islam.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehalalan

produk makanan dan minuman antara lain Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Undang Undang Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan

Kesejahteraan Hewan, dan Keputusan Mentri Pertanian No.

745/KPTS/TN.240/12/1992 tentang Persyaratan dan Pemasukan daging dari luar

negeri dan KEPMENAG No.518 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan dan Penetapan

Pangan dan izin dari BPOM, Keputusan Menteri Agama Nomor 519 Tahun 2001 dan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Pasal 4 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, konsumen berhak atas

kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ atau jasa.

Keputusan Mentri Agama Nomor 519 tahun 2001, Pasal 1 menyatakan bahwa

Majelis Ulama Indonsia sebagai lembaga pelaksana pemeriksaan pangan yang

dinyatakan halal yang dikemas dan diperdagangkan di Indonesia.

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 745/KPTS/TN.240/12/1992 tentang

Persyaratam dan Pengawasan Pemasukan daging dar luar Negeri yng diakomodasi

dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, pasal 97 menyatakan, setiap orang

yang memproduksi pangan didalam negeri untuk diperdagangkan wajib

Page 33: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

19

mencantumkan label pada kemasan termasuk label halal atu tanda halal bagi yang

dipersyaratkan. Pemasukan daging untuk konsumsi umum harus berdasarkan ternak

yang pemotongannya dilakukan menurut syariat Islam dan dinyatakan dalam

sertifikat halal.18

Tujuan pencantuman logo halal pada produk makanan dan minuman adalah

untuk melindungi konsumen hak-hak konsumen muslimin terhadap produk yang

tidak halal. Memberikan kepastian hukum kepada konsumen muslim bahwa produk

makanan dan minuman tersebut benar-benar halal sesuai yang disyariatkan oleh

Hukum Islam. Konsumen muslim tidak akan ragu-ragu membeli produk makanan

dan minuman, karena pada kemasan produk makanan dan minuman tercantum logo

halal dan mencegah konsumen muslim terhadap produk yang tidak halal.

Jika produk makanan dan minuman tidak halal sesuai Undang-Undang

Produk Jaminan Halal, pelaku usaha berkewajiban untuk memberikan tanda pada

produk makanan dan minuman tersebut tidak halal. Tanda dapat dalam bentuk

gambar, seperti kalau di Bali di tempat makanan dan minuman yang mengandung

unsur babi terdapat gambar babi. Ini berarti pelaku usahanya jujur, karenan dalam

undang-undang perlindungan konsumen pelaku usaha berkewajiban untuk

memberikan informasi mengenai komposisi pada produk makanan dan minuman.

Selayaknya pelaku usaha di Indonesia yang memperdagangkan produk makanan dan

minuman memberikan informasi yang jelas, jujur mengenai komposisi, kehalalan

18

Syafrida, “Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Dan Minuman Memberi Perlindungan

Dan Kepastian Hukum Hak-Hak Konsumen Muslim,” Adil, Jurnal Hukum, Vol 7:1, Hlm. 170,

Page 34: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

20

produk makanan dan minuman yang diperdagangkan untuk melindungi hak-hak

konsumen muslim terhadap produk yang tidak halal.

Namun masih banyak ditemukan produk makanan dan minuman yang beredar

dimasyarakat belum mencantumkan logo halal atau logo halal masih diragukan

kebenarannya. Produk yang tidak ada logo halalnya belum tentu haram, begitu juga

produk yang ada logo halalnya belum tentu juga halal, karena tidak tertutup

kemungkinan produknya tidak halal. Dalam Hukum Islam yang dikatakan halal tidak

hanya zatnya, tapi juga mulai dari proses produksi dari hulu sampai hilir harus

terbebas dari zat zat yang diharamkan oleh syariat Islam. Penyimpanan produk yang

halal tidak boleh berdekatan dengan produk yang tidak halal, artinya tempat

penyimpanan produk halal harus terpisah dengan produk yang tidak halal. Begitu

juga alat yang dipakai untuk memproses produk halal tidak boleh dipakai bersama

dengan produk yang tidak halal.

5. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Pelaksanaan usaha yang termasuk dalam Usaha Makro, Kecil dan Menengah

telah diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM) ada beberapa pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah. UMKM memiliki kriteria sebagai berikut: (1) Usaha Mikro, yaitu

usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik perorangan. (2)

Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Page 35: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

21

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. (3) Usaha Menengah,

yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha kecil atau usaha besar. Selain itu, berdasarkan penjelasan

kriteria UMKM pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2008, dapat disimpulkan

bahwa kriteria yang diklasifikasikan dalam kategori usaha mikro, kecil dan menengah

didasarkan pada kekayaan bersih kecuali tanah dan bangunan tempat usaha serta hasil

penjualan selama setahun.

6. Perlindungan Konsumen

Dalam Pasal 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1999, perlindungan konsumen

adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan

perlindungan kepada konsumen. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dana

tau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.19

Pada dasarnya Undang-Undang Perlindungan Konsumen di buat dengan

tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk

melindungi diri;

19

Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen,(Yogyakart :Pt pustaka baru, 2018)hlm.51

Page 36: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

22

b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya

dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa;

c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan

menuntut hak-haknya sebagai konsumen;

d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan

informasi;

e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam

berusaha;

f. Meningkatkan kualitas barang dana tau jasa yang menjamin kelangsungan

usaha produksi barang dana tau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan

keselamatan konsumen.20

Asas-asas yang dianut dalam hukum perlindungan konsumen adalah:

a. Asas manfaat; mengamatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan

perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi

kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan,

b. Asas keadilan; partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal

dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk

memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil,

20

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 3

Page 37: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

23

c. Asas keseimbangan; memberi keseimbangan antara kepentingan konsumen,

pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil ataupun spiritual,

d. Asas keamanan dan keselamatan konsumen; memberikan jaminan atas

keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian

dan pemanfaatan barang dana tau jasa yang dikonsumsi atau digunakan,

e. Asa kepastian hukum; baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum

dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

serta negara menjamin kepastian hukum.

Oleh sebab itu konsumen berhak mendapatkan perlindungan dari produk-

produk makanan yang beredar yang tidak mempunyai labelisasi halal untuk di

konsumsi oleh penduduk Indonesia yang mayoritas beragama islam ini.]

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (penelitian-

penelitian lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek focus/tema yang diteliti.

Penulis menemukan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan masalah yang

akan diteliti sebagai baerikut:

Pertama, Hamsyah, Mahasiswa Program S1, Fakultas Hukum, Universitas

Hasanuddin Makasar, pada penelitian ini membahas tentang “Perlindungan

Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Makanan Kadarluwarsa Di Kota

Makassar”. Pada penelitian ini membahas mengenai, Perlindungan hukum

Page 38: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

24

terhadap konsumen terkait peredaran makanan kadarluwarsa yang ada di makasar,

serta upaya yang dilakukan untuk menanggulangi peredaran makan kadaluwarsa

yang ada di Masyarakat.

Kedua, Umdah Aulia Rohmah, Mahasiswa Program S1, Prodi Ilmu Hukum,

Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, pada penelitian ini membahas tentang “Perlindungan Terhadap

Konsumen Produk Makanan Yang Tidak Berlebel Halal Di Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2015”. Pada penelitian ini membahas mengenai upaya

perlindungan hukum terhadap konsumen oleh lembaga pemerintahan Yogyakarta

dalam menanggulangi produk makanan yang berlabel halal, serta kendala yang

dihadapi oleh produsen makanan dalam mencantumkan label halal.

Ketiga, Nurfajryanti Ramadhani, Mahasiswa Program S1, Prodi Ilmu Hukum,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pada

penelitian ini membahas tentang “Perlindungan Konsumen Terhadap Wanprestasi

Pelaku Usaha”. Pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana penyelesaian

sengketa konsumen, dan lebih menekankan mengenai tanggung jawab pelaku

usaha terhadap konsumen.

Sejauh penelusuran pustaka yang peneliti temukan dari beberapa karya ilmiah

yang diatas ada kesamaan judul, namun akan tetapi penelitian yang penulis

lakukan sudah pasti berbeda. Dari karya ilmiah diatas ada yg membahas

Page 39: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

25

mengenai hukum dari perlindungan konsumen dan disini saya akan lebih

membahas mengenai kebijakan dan upaya pemerintah dalam memberikan

perlindungan terhadap konsemen Dan juga dari segi pembahasan penulis

mendalami tentang Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun

2016 Tentang Perlindungan Konsumen. Yang memberikan batasan-batasan

penelitian. Adapun dalam penelitian ini adalah mengenai Perlindungan konsumen

terhadap produk makanan yang tidak memiliki atau mencantumkan label halal.

Terutama produk makanan dari usaha mikro kecil menengah yang saat ini

semakin banyak dan berkembang.

Page 40: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

26

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun tujuan lain

dari penelitian kualitatif adalah menggambarkan secara sistematis, akurat sesuai

fakta dan karakteristik mengenai masalah dan populasi aspek tertentu.21

Penelitian ini bersifat analisis deskriptif (deskriptif analysis). Dengan

bertujuan memberikan gambaran mengenai situasi yang terjadi dengan

menggunakan analisis deskriptif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

metode deskriptif adalah suatu bentuk menerangkan hasil penelitian yang bersifat

memaparkan sejelas-jelasnya tentang apa yang diperoleh dilapangan, dengan cara

peneliti melukiskan, memaparkan dan menyusun sesuai keadaan secara sistematis

sesuai teori yang ada untuk menarik kesimpulan dalam upaya pemecahan masalah.22

B. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan masalah dengan

21

Lexy j. Moelong, Metode penelitian, (Jakarta: PT.Grasindo,2011). Hlm. 4. 22

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998). Hlm. 13.

Page 41: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

35

menggabungkan antara pendekatan yuridis normatif dengan adanya penambahan

berbagai unsur empiris. Metode penelitian yuridis empiris mengenai implementasi

ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa

hukun tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.23

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Adapun jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian yaitu data

primer dan data sekunder .

a. Data primer

Adalah data pokok yang di perlukan dalam penelitian di peroleh secara

langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitianya, atau keseluruahan

data hasil penelitian yang di peroleh di lapangan24

. Yaitu sumber data yang di peroleh

secara langsung dari sumber aslinya.

Data primer dalam penelitian ini di peroleh melalui wawancara dengan para

informan, yaitu:

23

Dwi Shofia, Strategi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Jambi

Pada Sistem Berbasis E-Planning, (Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari’ah UIN STS

JAMBI 2019),hlm15 24

Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah

Iain

sts Jambi dan Syariah Press, 2014). Hlm. 34

Page 42: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

36

1. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Perlindungan Konsumen

2. Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

3. Majelis Ulama Indonesia Kota Jambi

4. Kementrian Agama Kota Jambi

5. Masyrakat Selaku Konsumen

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang di peroleh secara

tidak langsung atau melalui sumber perantara. data ini di peroleh secara tidak

langsung atau melalui sumber perentara. data ini di peroleh dengan cara mengutip

dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authebtic, karena sudah di peroleh dari

tangan kedua, ketiga dan seterusnya25

. Data sekunder adalah data atau sejumlah

keterangan yang di peroleh secara tidak langsung dan data di peroleh dengan cara

mengutip dari sumber lain seperti :

1. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan

Konsumen

2. Undang-Undang

3. Buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi

4. Internet

25

Sayuti Una , (Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi ),Cet Ke 2 (Jambi : Syariah Press

Dan Fakultas Syarih UIN STS Jambi ,2014)hlm 34

Page 43: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

37

2. Sumber data

Sumber data adalah dimana data tersebut di peroleh26

. Sumber /subjek data

dalam penelitian ini meliputi :

1. Kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

2. Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jambi

3. Kementrian Agama Kota Jambi

4. Pelaku Usaha

5. Masyrakat Selaku Konsumen

Diperoleh atau di kumpulkan melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang di gunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. 27

Instrumen pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam melakukan penelitian, karena tujuan utama dari

penelitaian adalah mendapatkan data. Adapun pengumpulan data yang di gunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

26

Amiril Hadi Haryonoo,Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung ,Pustaka

Setia,1998),hlm 122 27

Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif,(Bandung: Alfabeta 2009), Hlm 59

Page 44: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

38

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan,

peninjauan, dan penyelidikan riset28

. Observasi atau pengamatan merupakan

aktivitas pencatatan fenomena yang di lakukan secara sistematis.

b. Wawancara

Wawancara merupakan tekhnik pengumpulan data kulitatif dengan

mengunakan instrumen yaitu pedoman wawancara. Untuk memperoleh data

yang memadai sebagai cross ceks, seorang peneliti dapat mengunakan teknik

wawancara yang sesuai dengan situasi dan kondisi subjek yang dalam

interaksi sosial yang diangap memiliki pengetahuan. mendalami situasi dan

mengetahui informasi untuk mewakili informasi atau data yang di butuhkan

untuk menjawab fokus penelitian29

. untuk mendapatkan data yang akurat

maka penelitian ini melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang

berada di kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Jambi, dan

Masyarakat Selaku Konsumen.

c. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Guba dan Lincoln (1981-228). mendefinisikan

pengertian dokumentasi yaitu setiap bahan yang tertulis ataupun film. dan

28

W Gulo,Metode Penelitian ,cet. Ke-7,(Jakarta : PT Grasindo ,2007)hlm 116 29

Iskandar,Metodologi Penelitian Kualitattif, Cet Ke-1 (Jakarta ,Gaung Persada : 2009 ) hlm

129

Page 45: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

39

pengumpulan data di lakukan dengan meneliti catatan-catatan tertulis, seperti

dokumen, buku, dan catatan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen.

Data yang ada di kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Jambi.

Baik berita dalam media cetak maupun media sosial. Cara ini di lakukan

terutama pada studi awal penelitian yang memperjelas masalah yang akan di

teliti. Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang

berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian, dokumen pribadi,

dokumen resmi, foto-foto, rekaman kaset.

E. Analisis Data

Analisis yang di gunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data

sehingga dapat di kembangkan dan di implementasikan. Berdasarkan hal di atas dapat

di kemukakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami

oleh diri sendiri maupun orang lain30

. Di dalam analisis data penelitian ini yang di

laksanakan menggunakan beberapa teknik yaitu:

30

Sugiyono ,Metode kualitatif dan RNB (Bandung :Alfabeta,2013)hlm ,244

Page 46: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

40

1. Reduksi Data

Mereduksi data ialah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah data

yang di anggap relevan untuk di sajikan.31

Mereduksi data yang di peroleh

dari hasil wawancara, data wawancara ini yang telah di rekam kemudian di

transkipkan dengan tujuan memudahkan peneliti memilih data-data yang

sesuai untuk di analisis. Mereduksi data yaitu data yang di ambil merupakan

data penting tentang perlindungan konsumen di Kota Jambi sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016.

2. Penyajian Data

Data yang di sajikan secara sistematis agar lebih mudah dan memahami

tentang karya ilmiah tentang perlindungan konsumen di Kota Jambi.

3. Penarik Kesimpulan

Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dari data-data yang

terkumpul, sehingga dapat di ambil langkah-langkah awal untuk penelitian

lanjutan dan mengecek kembali data-data asli yang di peroleh32

. kesimpulan

ini merupakan data yang mengenai dengan data yang bersangkutan ketentuan

perlindungan konsumen di Kota Jambi.

F. Sistematika Penulisan

31

Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah

Iain sts Jambi dan Syariah Press, 2012). hlm.235-236. 32

Sayuti Una ,Pedoman Penulisan Skripsi edisi revisi,(Jambi:Syariah press ,2014)hlm 53

Page 47: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

41

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pemahaman dalam penulisan

skripsi ini akan sistematisasi sebagai berikut33

.

Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini di uraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batas masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka

teori, dan tinjauan pustaka. Bab ini merupakan permasalahan yang

merupakan berfikir bagi bab-bab selanjutnya.

Bab II. Metode penelitian, dalam bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian

,jenis dan sumber data, pengumpulan, serta analisis data, sistematika

penulisan dan jadwal penelitian.

Bab III. Membahas tentang Gambaran umum lokasi penelitian

Bab IV. Pembahasan, Dalam bab ini membahas tentang “Upaya Dinas Perdagangan

Dan Perindustrian Kota Jambi Dalam dalam memberikan perlindungan

terhadap konsumen berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2

Tahun 2016.

Bab V . Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan hasil penelitian serta saran-

saran terkait dengan Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2

Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen, kata penutup serta dilengkapi

dengan daftar pustaka.

33

Tim Penyusun ,Pedoman Penulisan Skripsi edisi revisi ,cet ke-2 (Jambi :Syariah

press,2014),hlm 54

Page 48: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

42

F. Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN Tahun 2019 – 2020

Januari-

Februari

April-Juni Agustus-

September

Oktober-

November

Januari –

Februari

Maret–

April

1 2 3 4 1 1 2 3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

x

2 Pembuatan

Proposal

x

3 Perbaikan

Proposal dan

seminar

x

4 Surat izin

Riset

X

5 Pengumpulan

Data

X

6 Pengolahan

data dan

analisis data

X

7 Pembuatan

Laporan

X

8 Bimbingan

dan

Perbaikan

X x X x

9 Agenda dan

Ujian Skripsi

X

10 Perbaikan

dan

Penjilidan

x

X

x

Page 49: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

43

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kota Jambi

Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan sebagai

pusat kedudukan pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa. Sejarah Dinasti

Sung menguraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-

pi. Utusan dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada

tahun 853M. Utusan ke dua kalinya datang pula pada tahun 871M. Informasi ini

menorehkan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan Prof. Selamat Mulyana sebagai

Jambi) sudah muncul diberita China pada tahun – tahun tersebut. Dengan demikian

Chan-pi atau Jambi sudah ada dan dikenal pada abad ke 9M. Berita China Ling Pio

Lui (890-905M) juga menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China.

Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar

dari kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo

turun dari Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa

(Sunda) dilapas sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak orang sebagai asal kata

Jambi. Jadi ada perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini

menginformasikan kata Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke 15 yaitu di masa Puteri

Selaro Pinang Masak memerintah dikerajaan Jambi Tahun 1460-1480.

Page 50: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

36

Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman

Hasan) dari “Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri Selaro

Pinang Masak mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang

itik besar (Angso Duo) yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28 Mei 1401. Legenda

Tanah Pilih ini berbeda versi dengan Ngebi Suto Dilago. Silsilah Raja-raja Jambi

menyebut Orang Kayo Hitam (salah seorang putera dari pasangan puteri Selaro

Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko Berhalo) yang mengilir mengikuti

sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran petuah mertuanya Temenggung Merah

Mato Raja Air Hitam Pauh.

Profesor Moh. Yamin mengidentifikasi Jambi berada disekitar Kantor

Gubernur Jambi di Telanaipura sekarang. Indikasi ini atas dasar mulai dari kawasan

Mesjid Agung Al-falah sampai ke Pematang pinggiran Danau Sipin terdapat deretan

struktur batuan bata candi yang diantaranya menunjukan sebagai komplek percandian

yang cukup besar dikawasan kampung Legok.

Tidak tertutup kemungkinan penemuan tanah pilih oleh sepasang Angso yang

mupur tersebut adalah pembukaan kembali Kota Chan-pi yang ditinggal karena

kerajaan SwarnaBhumi (San-fo-tsi) diserang oleh Singosari dalam peristiwa

Pamalayu tahun 1275M dan pindah ke pedalaman Batang Hari yang kemudian

dikenal sebagai Darmasraya (Sumatera Barat). Dua Puteri Melayu/Darmasraya yaitu

Dara Petak dan Dara Jingga diboyong oleh Mahisa Anabrang ke Singosari pada tahun

1292. Ternyata di saat itu Singosari telah runtuh oleh pemberontak dan kemudian

Page 51: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

37

mendapat serbuan tentara Khu Bilaikhan. Singosari berganti menjadi Majapahit

dengan Rajanya Raden Wijaya. Salah seorang keturunan Puteri melayu itu yaitu dari

pasangan Dara Jingga yaitu Adityawarman kembali ke Darmasraya kemudian

mendirikan dan menjadi Raja di Pagaruyung. Anaknya yang bernama

Ananggawarman meneruskan teratah kerajaan Pagaruyung. Keturunan

Ananggawarman salah satunya adalah Puteri Selaro Pinang Masak yang dirajakan di

Jambi.

Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung

Jabung ke Tanah Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Jadilah Jambi kembali

sebagai tempat kedudukan Pemerintahan.

Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi bergelar Sultan

Agung Abdul Jalil pernah memberikan surat izin untuk mendirikan pasar tempat

berjual beli di Muaro Sungai Asam pada seorang Belanda bernama Beschseven. Izin

Sultan tersebut tertanggal 24 Juni 1657 dimana lokasi yang diizinkan itu kemudian

berpindah dari Muaro Sungai Asam ke sekitar Muaro Sungai di bawah area WTC

Batang Hari sekarang.

Jambi sebagai pusat pemukiman dan tempat kedudukan raja terus

berlangsung. Istana yang dibangun di Bukit Tanah Pilih disebut sebagai istana tanah

pilih yang terakhir sebagai tempat Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik

sebagai sultan tahun 1855. Istana Tanah Pilih ini kemudian di bumi hanguskan

Page 52: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

38

sendiri oleh Sultan Thaha tahun 1858 menyusul serangan balik tentara Belanda

karena Sultan dan Panglimanya Raden Mattaher menyerang dan berhasil

menenggelamkan 1 kapal perang Belanda Van Hauten di perairan Muaro Sungai

Kumpeh.

Setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur tangga 27 April 1904 Belanda secara

utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah kekuasaan

Kolonial Hindia Belanda. Jambi kemudian berstatus Under Afdeling di bawah

Afdeling Palembang. Pada Tahun 1906 Under Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai

Afdeling Jambi kemudian di tahun 1908 Afdeling Jambi menjadi Kerisidenan Jambi

dengan residennya O.L. Helfrich berkedudukan di Jambi. Sampai masa Kemerdekaan

pejabat Residen dari Keresidenan Jambi berkedudukan di Jambi. Setelah Republik

Indonesia di Proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI

Tahun II No. 07 hal 18 tercatat untuk sementara waktu daerah Negara Indonesia di

bagi dalam 8 Provinsi yang masing – masing dikepalai oleh seorang Gubernur

diantaranya Provinsi Sumatera. Provinsi Sumatera ini kemudian pada tahun 1946

dibagi lagi dalam 3 sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sub Provinsi

Sumatera Tengah dan Sub Provinsi Sumatera Selatan. Keresidenan Jambi dengan

hasil voting dimasikan ke dalam wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.

Residen Jambi yang pertama di masa Republik adalah Dr. Asyagap

sebagaimana tercantum dalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan

Page 53: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

39

residen, Walikota di Sumatera dengan berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur

Sumatera tertanggal 03 Oktober 1945 No. 1-X.

Pada tahun 1945 tersebut sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 wilayah

Indonesia terdiri dari Provinsi, Karesidenan, Kewedanaan dan Kota. Tempat

kedudukan Residen yang telah memenuhi syarat, disebut Kota tanpa terbentuk

struktur Pemerintahan Kota. Dengan demikian Kota Jambi sebagai tempat kedudukan

Residen Keresidenan Jambi belum berstatus dan memiliki pemerintahan sendiri. Kota

Jambi baru diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan dengan ketetapan Gubernur

Sumatera No. 103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dengan sebutan Kota Besar dan

Walikota pertamanya adalah Makalam.

Mengacu pada Undang-undang No. 10 tahun 1948 Kota Besar menjadi Kota

Praja. Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun 1965 menjadi Kota

Madya dan berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 Kota Madya berubah

menjadi Pemerintah Kota Jambi sampai sekarang.

Dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1958 Keresidenan Jambi sebagai

bagian dari Provinsi Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang

berkedudukan di Jambi. Kota Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah

berstatus Kota Praja dengan Walikotanya R. Soedarsono.

Tanggal penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja yang mempunyai

Pemerintahan sendiri sebagai Pemerintah Kota dengan ketetapan Gubernur Sumatera

Page 54: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

40

No. 103 Tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan

Daerah Kota Jambi No. 16 Tahun 1985 dan disahkan dengan Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jambi No. 156 Tahun 1986, tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai

Hari Jadi Pemerintah Kota Jambi34

B. Geografis

Berdasarkan Undang-undang nomor 6 tahun 1986, luas wilayah administratif

pemerintah kota Jambi adalah ± 205.38 km², secara geomorfologis kota ini terletak di

bagian barat cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut sub-cekungan Jambi,

yang merupakan dataran rendah di Sumatera bagian timur.

Dari topografinya, kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0–60 m di atas

permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan

daerah rawa terdapat di sekitar aliran batanghari yang merupakan sungai terpanjang ,

di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km (11 km yang

berada di wilayah kota Jambi dengan lebar sungai ± 500 m), bermuara di pesisir timur

Sumatera pada kawasan selat Berhala.

Kota Jambi beriklim tropis dengan suhu rata–rata minimum berkisar antara

22,1-23,3 °C dan suhu maksimum antara 30,8-32,6 °C, dengan kelembaban udara

berkisar antara 82-87%. Sementara curah hujan terjadi sepanjang tahun sebesar

2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34 mm/bulan) dengan musim penghujan terjadi

34

http://Jambikota.go.id Diakses Pada Tanggal, 23 Oktober 2019

Page 55: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

41

antara Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari hujan/bulan, sedangkan musim

kemarau terjadi antara April-September dengan rata-rata 16 hari hujan/bulan35

C. Demografi

Kota Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di

provinsi jambi, sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk provinsi jambi.

Jumlah penduduk Kota Jambi Tahun 2018 tercatat 610.854 jiwa.

Jumlah peningkatan penduduk Kota Jambi dari tahun 2013 sampai 2018

dapat dilihat pada table di bawah ini.36

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Kota Jambi

Dari Tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018

No Tahun Jumlah penduduk

1 2013 539.242

2 2014 559.571

3 2015 602.796

4 2016 607.062

5 2017 609.062

6 2018 610.854

35

https://id.m.wikipedia.org Diakses Pada Tanggal, 23 Oktober 2019 36

Dokumentasi Data Rpjmd kota Jambi, Pada Tanggal 25 OKtober 2019

Page 56: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

42

Tabel 3.2

Jumlah Persentase penganut agama dari data jumlah penduduk 201837

No Agama Jumlah

1 Islam 87.17 %

2 Kristen Protestan 4.06 %

3 Katolik 3.42%

4 Budha 3.31%

5 Hindu 1.22%

6 Konghucu 0.82%

D. Sejarah Singkat Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah yang menganut prinsip penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata dan

bertanggungjawab, maka untuk melaksanakan urusan pemerintahan di Kota Jambi,

Pemerintah Kota Jambi membentuk perangkat-perangkat daerah sebagai pelaksana

kewenangan dibidang tertentu, salah satunya membentuk Dinas Perdagangan dan

Perindustrian. Dalam usaha mencapai visi dan misi Kota Jambi.

37

https://id.m.wikipedia.org Diakses Pada Tanggal 27 Oktober 2019

Page 57: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

43

Dinas Perdagangan dan Perindustrian adalah unsur pelaksana otonomi daerah

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Jambi merupakan Instansi Pemerintah Daerah yang mengurusi atau mengelola

industri, perdagangan dan perlindungan konsumen.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Perindustrian

dan perdagangan memiliki fungsi yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan Umum dibidang

Perindustrian dan Perdagangan

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perindustrian dan Perdagangan

4. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian dibidang Perindustrian dan

perdagangan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas dan fungsi.38

Instansi : Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota/Kabupaten : Kota Jambi

Provinsi : Jambi

Alamat : Jl. H. Agus Salim No.07, Paal Lima, Kec. Kota Baru, Kota

Jambi,

No Telp : 0741-40871

Email : @Disperindag.Kotajambi.go.id39

38

http;//jambikota go.id Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019

Page 58: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

44

E. Visi dan Misi

Visi : Menjadikan Kota Jambi Sebagai Pusat perdagangan dan Jasa Berbasis

Masyarakat Yang Berakhlak dan Berbudaya Dengan Mengedepankan

Pelayanan Prima

Misi : 1. Penguatan Birokrasi dan peningkatan pelayanan masyarakat berbasis

teknologi informasi

2. Penguatan penegakan hukum,trantibmas dan kenyamanan masyarakat

3. Penguatan pengelolaan infrastruktur dan utilitas perkotaan serta penataan

lingkungan

4. Penguatan kapasistas ekonomi perkotaan

5. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan.40

F. Struktur Kepengurusan Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Berikut adalah nama pejabat structural di lingkungan Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Jambi :

1. Kepala Disperindag : KOMARI,SH.MH

2. Sekretaris : DONI UMATRIADI, SSTP, M

3. Ka Sub Bag Program : CHARLES H. SAING, SH, MH

39 Dokumentasi Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Pada 15 Oktober

2019 40

Dokumentasi Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Pada 15 Oktober

2019

Page 59: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

45

4. Ka Sub Bag Keuangan : YURMIDAWATI, S.Kom

5. Ka Sub Bag Umum dan Kepegawaian : SUKARMAN, ST

6. Kepala Bidang Perdagangan : ANNA AGUSTINA, SE

7. Kepala Bidang Perindustrian : RITA ERLINA, SE

8. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar : BUDY SISWANTO, SP

9. Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan : ADE CAHNDRA, SH

10. Seksi Sarana dan Prasarana : M. NURUZZAMAN, S.Pt

11. Seksi Bina Usaha : Hj. ATIKAH, S.Pdi

12. Seksi Penggunaan dan Pemasaran Produk : ABDUL MAJID, SH

13. Seksi Industri Tekstil dan aneka kerajinan : NOVIARNI, S.Kom

14. Seksi Industri Kimia, Argo dan Hasil hutan : SUSILAWATI, SE

15. Seksi Industri Logam dan Elektronika : RETNO SUARTI, SP

16. Seksi Keamanan, Ketertiban, Kebersihan : ABDUL THALIB, SE

17. Seksi Pendataan dan Pendapatan : NURASIAH HASIBUAN, SH

18. Seksi Penagihan dan Penerimaan : DIAN ANGGRAINI, SE

19. Seksi Distribusi Barang dan Jasa : SITI ARAFAH SIREGAR, SH

20. Seksi Evaluasi dan Pelaporan : EMIRUN

21. Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Konsumen : SUPRIONO, SE41

41

Dokumentasi Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Pada 15 oktober 2019

Page 60: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

46

Struktur Organisasi

KEPALA

SEKRETARIS

SUBBAG

KEUANGAN

SUBBAG

PROGRAM

SUBBAG

UMUM

BIDANG

PENGELOLAAN

PASAR

SEKSI KEAMANAN,

KETERTIBAN,

KEBERSIHAN

BIDANG

PENGENDALIAN

DAN PENGAWASAN

SEKSI DISTRIBUSI

BARANG DAN JASA

SEKSI

PENDATAAN

DAN

PENDAPATAN

SEKSI

PENAGIHAN DAN

PENERIMAAN

SEKSI

PENYULUHAN DAN

PEMBERDAYAAN

KONSUMEN

SEKSI EVALUASI

DAN PELAPORAN

BIDANG

PERDAGANGAN

BIDANG

PERINDUSTRIAN

SEKSI SARANA

DAN

PRASARANA

SEKSI BINA

USAHA

SEKSI INDUSTRI

TEKSTIL ANEKA

KERAJINAN

SEKSI INDUSTRI

KIMIA, ARGO

DAN HASIL

HUTAN

SEKSI

INDUSTRI

LOGAM,

ELEKTORIKA

SEKSI

PENGGUNAAN

DAN

PEMASARAN

PRODUK

JABATAN FUNGSIONAL

Page 61: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

47

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Upaya dalam meberikan perlindungan terhadap konsumen dari produk yang

tidak memiliki lebel halal

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan

pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi setiap rakyat di Indonesia terutama

di Kota Jambi. Pangan harus senantiasa tersedia secara cukup, aman, bermutu,

bergizi, dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta

tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.

Bagi konsumen muslim, pangan tidaklah cukup memenuhi kriteria aman,

bermutu, dan bergizi saja, tetapi makanan juga harus memenuhi kriteria halal.

Makanan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik

yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau

minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku

pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,

dan/atau pembuat-an makanan dan minuman.42

Produk makanan halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai

dengan syariat islam, antara lain:

42

Undang-undang nomor 7 tahun 1996 tent

ang pangan Pasal 1 angka 1

Page 62: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

48

1. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.

2. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti bahan-bahan yang

berasal dari organ manusia, darah, dan kotoran.

3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata

cara syariat Islam.

4. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, tempat pengolahan, tempat

pengelolaan dan transportasi tidak boleh digunakan untuk babi dan atau

barang tidak halal lainnya. Jika pernah digunakan untuk babi dan/atau barang

tidak halal lainnya terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara syariat

Islam.

5. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar.43

Makanan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang

haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat islam, baik yang menyangkut bahan baku

pangan, bahan tambahan pangan, bahan bantu, dan bahan penolong lainnya termasuk

bahan pangan yang pengelolaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dengan ketentuan

hukum agama Islam. 44

Hal ini juga disampaikan oleh bapak ferdi, sekalu Sekretariat MUI yang

menyatakan bahwa:

43

Dharu Triasih, Kajian Tentang Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Produk

makanan Bersertifikat Halal, Dalam Jurnal. Hlm 216 44

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label, Pasal 1 angka 5

Page 63: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

49

“Suatu makanan itu halal itu tidak hanya di lihat dari bahan-bahan apa saja

yang digunakan akan tetapi dilihat juga dari proses pembuatanya, alat yang

digunakan untuk produksi, dan cara pengemasannya”.

Dalam pandangan islam persoalan memilih untuk untuk mengkonsumsi yang

halal haram merupakan persoalan yang sangat penting, bahkan dianggaap sebagai inti

keberagamaan, karena setiap orang yang akan menggunakan atau melakukan,

mengonsumsi sangat dituntut oleh agama untuk memastikan terlebih dahulu

kehalalan dan keharamannya. Jika halal, ia boleh melakukan, menggunakan atau

mengonsumsinya. Namun jika jelas keharamannya maka harus dijauhkan dari

seorang muslim. Hal tersebut secala jelas dinyatakan dalam Q.s. Al-Baqarah [2]: 168

ه ي أ ا ن ي ا ط يأ ش ل ا ت وا ط خ وا ع ب ت ت ول ا با ي ط لا ل ح ض رأ لأ ا ف ما وا ل س ك نا ل ا و ا د ع مأ ك ل نه إين ب م

Artinya; “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat

di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (Q.s. Al-Baqarah:

168)45

Kandungan ayat tersebut memerintahkan seluruh umat manusia agar

mengkonsumsi makanan yang halal. Apalagi bagi orang-orang yang beriman, tentu

lebih utama dan wajib untuk mengamalkan tuntunan qurani serta mematuhi tuntutan

Allah tersebut.

45

Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surat Al-Baqarah:168)

Page 64: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

50

Al-Qur’an dan sunah sebagai sumber utama hukum islam dengan jelas

mengatakan bahwa tuntunan memakan makanan halal adalah bentuk perintah yang

wajib ditaati dan larangan mengkonsumsi makanan haram adalah larangan yang

wajib ditinggalkan oleh setiap muslim.

Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data produk industri

makanan yang terdaftar di dinas Perindustrian dan perdagangan dari tahun 2015

sampai dengan 2018 sebanyak 830 usaha industri makanan.

Berkaitan dengan itu, dalam realitasnya banyak produk yang beredar di

masyarakat belum semua terjamin kehalallannya. Hal ini berdasarkan data yang di

peroleh dari MUI Provinsi jambi. Berdasarkan dada di Provinsi Jambi sendiri saat ini

yang telah melakukan sertifikasi dan perpanjangan sertifikasi halal pada tahun 2017

dan 2018 sebanyak 226 yang terdisi dari semua jenis usaha yang berasal dari seluruh

kabupaten di Provinsi Jambi. Hal ini memperlihatkan bahwa, sangat banyak industri

makanan yang belum melakukan sertifikasi halal.46

Industri makanan dan minuman menempati peranan yang sangat penting, dan

sebagian besar adalah industri kecil dan rumah tangga. Mengingat sebagian besar

makanan yang beredar bukan lagi berbentuk atau berwujud asli yang relatif lebih

mudah dikenali halal haramnya, tetapi sudah menjadi makanan olahan maka hal ini

sering menimbulkan keragu-raguan tentang kehalalan makanan tersebut. Oleh karna

46 Data Produk Daerah, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jambi

Page 65: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

51

itu diperlukan upaya-upaya untuk melindungi konsumen muslim yang merupakan

konsumen terbesar di kota jambi dari makanan haram.47

Penyampaian dari bapak Supriono, bagian pengawasan di dinas perdagangan

dan perindustrian:

“Didalam pembahasan perlindungan konsumen apabila ada masyarakat yang

merasa dirugikan seperti merasa khawatir antara halal dan haram dapat

dilaporkan untuk dilakukan penyelidikan dan pengujian mutu sehingga masuk

dalam rana perlindungan konsumen”.48

Perlunya adanya perlindungan konsumen karena makin lajunya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi prokduktivitas dan

efisiensi produsen atas barang dan jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai

sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut., akhirnya

baik langsung atau tidak langsung, upaya-upaya untuk memberikan perlindungan

yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting

dan mendesak untuk segera dicari solusinya.

Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan perlindungan

terhadap

konsumen yaitu:

1. Sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi halal

Adapun upaya yang dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap

konsumen, terutama perlindungan dari produk tidak halal yaitu dengan melakukan

47

Observasi Penulis Terhadap Peredaran Produk Makanan , Jambi, Pada Tanggal 9

November 2019 48

Wawancara Dengan Bapak Supriono,(Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Konsumen)

Kota Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19

Page 66: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

52

sosialisasi mengenai halal haram suatu produk makanan itu sendiri, baik terhadap

masyarakat maupun pengusaha, melakukan sosialisasi terhadap industri agar dapat

melakukan sertifikasi halal, dan melakukan pengawasan terhadap produk makanan

yang beredar.

Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan

dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

sejumlah sosiolog menyebut sosioalisasi sebagai teori mengenai peranan. Karena

dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 49

Berikut ini pernyataan dari bapak Supriono, Selaku bagian pengawasan

menyatakan bahwa:

“Untuk Sosialisasi dan pengawasan peredaran makanan halal itu kita lakukan

Bersama dengan intansi-terkait terkait seperti, BPOM, DINKES,

DISPERINDAG, KEMENAG, MUI serta masyarakat itu sendiri. Kita lakukan

sosisalisasi terhadap konsumen dan pelaku usaha mengenai pentingnya sertifikat

halal. Masyarakat juga harus lebih jeli dan teliti dalam memilih produk

makanan”.50

Selanjutnya bagian Bidang industri memberikan pernyataan terkait sosisialisasi

sertifikasi halal:

“Pada saat para industri mengurus izin industri, kami juga melakukan sosialisasi

dan menganjurkan kepada para industri agar dapat melakukan sertifikasi halal.

Namun disini kami tidak mewajibkannya karena belum adanya aturan yang

49

Gayatri Atmadi, Strategi Pemilihan Media Komunikasi LPPOM MUI Dalam Sosialisasi

dan Promosi Produk Halal di Indonesia, Dalam Jurnal, Tahun 2013, hlm 90 50

Wawancara bersama Bapak Supriono ( Selaku bagian Penyuluhan dan Pemberdayaan

Konsumen), Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19

Page 67: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

53

mewajibkanya. Selain itu kita juga melakukan pelatihan-pelatihan kepada pelaku

usaha bagai mana cara produksi yang baik”.51

Adapun pernyataan bapak Muhammad Yusuf bagian penyelenggaraan Syariah

kementrian agama kota jambi yang disampaikan dalam wawancacara yang dilakukan,

bahwa:

“upaya yang dilakukan Kementrian Agama Kota Jambi yaitu melakukan sosialisasi

terhadap pengusaha atau para industri rumahan agar dapat melakukan sertifikasi halal

terhadap produknya”.52

Selanjutnya Pernyataan Bapak ferdi, Selaku Sekretariat MUI memberikan

pernyataan yang sama:

“Untuk sosialisasi yang kita lakukan kepada masyarakat itu salah satunya dengan

cara memasukkannya kedalam kotbah jumat yg rutin dilakukan. Yang disitu

disampaikan mengenai pentingnya halal dan haram mengenai umat islam,

hukumnya mengkonsumsi makanan haram, dan hal-hal yang berkaitan lainnya.

Sedangkan sosialisasi kepada prodesen itu kita lakukan dengan cara kita datangi

ketempat usahanya atau dengan cara seperti seminar yang nantinya kita undang

para industri itu untuk dapat hadir”.53

51

Wawancara bersama Bidang Industri, Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019, Pukul 10:15 52

Wawancara Bersama Bapak Muhammad Yusuf (Penyelenggaraan Syariah Kementrian

Agama Kota Jambi), Pada Tanggal 29 Oktober 2019, Pukul 10:22 53

Wawancara Bersama Bapak Ferdi (Sekretariat Majelis Ulama Indonesia), Jambii:25

oktober 2019, Pukul 9:36

Page 68: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

54

2. Pengawasan Terhadap Labelisasi Halal di Kota Jambi

Selain melakukan sosialisasi pemerintah juga melakukan pengawasan terdadap

produk-produk makanan yang ada. Pengawasan secara umum diartikan suatu

kegiatan yang ditujukan untuk mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang akan

atau telah dilakukan. Pengawasan terhadap peredaran makanan sangat penting

dilakukan itu semua agar dapat menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat

dalam mengkonsumsi suatu makanan.

Islam sebagai agama yang senantiasa terikat pada ketentuan syaria’ah, memiliki

pengaturan yang jelas terkait pelaksanaan syariat dalam kehidupan sehari-hari,

termasuk dalam aspek pangan. Salah satu wujud perlindungan dalam aspek pangan

tersebut adalah dalam bentuk pencantuman label halal dalam bentuk produk pangan

kemasan yang di jual di pasaran, sehingga dengan demikian maka pihak konsumen

dapat mengetahui secara pasti perihal kondisi dari produk pangan yang akan

dikonsumsinya tersebut.

Perkembangan pengaturan Jaminan Produk Halal pada dasarnya akan senantiasa

sejalan dengan perkembangan pengaturan labelisasi pada produk pangan, karena

melalui aspek labelisasi tersebutlah konsumen dapat mengetahui kondisi halal

tidaknya suatu produk yang akan dibeli dan dikonsumsinya54

. Berikut ini pernyataan

dari bapak Supriono, Selaku bagian pengawasan menyatakan bahwa:

54

Hijrah Lahaling, Hakikat Labelisasi Halal Terhadap Perlinungan KOnsumen di Indonesia,

Dalam Jurnal,2015, hal 208

Page 69: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

55

“untuk peengawasan yang kita lakukan itu dengan menerima laporan dari

masyarakat, serta kita adakan Observasi ketempat-tempat industri yang ada dan

merasa dicurigai”55

Selanjutnya dari hasil wawancara yang dilakukan, Bapak ferdi, selaku sekretariat

MUI menyatakan bahwa:

“Disini kami melakukan pengawasan, dari kegiatan pengawasan itu banyak

ditemukan Industri yang telah melakukan sertifikasi halal dan telah memiliki label

namun tidak melakukan perpanjangan. Dan ada juga yang belum melakukan

sertifikasi halal tetapi udah mencantumkan label halal. Utuk itu pula, terget

pengawasan terhadap produk makanan tidak hanya ditujukan pada produk

makanan yang telah terdaftar, namun lebih jauh lagi pengawasan dilakukan

kepada produk makanan yang belum terdaftar kehalalannya”.56

Produsen memiliki tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan produk yang

halal, tanggung jawab harus berproduksi dengan menggunakan bahan-bahan yang

halal disertai pemasangan label pada kemasan produknya.57

Perihal apa yang semestinya dicantumkan dalam label pangan, ketentuan UU

pangan No. 18 Tahun 2012 Pasal 97 ayat (3), mengatur bahwa label sekurang-

kurangnya memuat:

55

Wawancara bersama Bapak Supriono ( Selaku bagian Penyuluhan dan Pemberdayaan

Konsumen), Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19 56

Wawancara Bersama Bapak Ferdi (Sekertariat Majelis Ulama Indonesia), Jambii:25

oktober 2019, Pukul 9:36

Page 70: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

56

1. Nama produk

2. Daftar bahan yang digunakan

3. Berat bersih atau isi bersih

4. Nama dan alamat pihak yang memproduksi

5. Halal bagi yang dipersyaratkan

6. Tanggal dan kode produksi

7. Tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa

8. Nomor izin edar bagi pangan olahan, dan

9. Asal usul bahan pangan tertentu58

Pasal 97 ayat (3) UU Pangan di atas mengatur ketentuan tentang dimuatnya

“keterangan tentang halal” dalam label setiap produk yang dijual di wilayah

Indonesia terutama dikota jambi. Ini menunjukkan bahwa keterangan halal untuk

suatu produk pangan sangat penting bagi masyarakat kota jambi yang mayoritas

memeluk agama Islam.

3. Tindakan yang dilakukan

Kesadaran produsen untuk mencantumkan label halal pada produknya adalah

keharusan, hal ini dikarenakan mayoritas penduduk kota jambi adalah umat Islam.

Agar masyarakat merasa aman dalam mengkonsumsi suatu produk makanan. Dan

juga dengan adanya label halal dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap

suatu produk.

58

UU pangan No. 18 Tahun 2012 Pasal 97 ayat 3

Page 71: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

57

Apabila hasil pengawasan yang dilakukan ternyata ditemukan perbutan yang

menyimpang dari Peraturan Daerah atau undang-undang dan membahayakan

konsumen, maka terhadap pelaku usaha akan dikenakan sanksi administrasif atau

diambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sanksi

administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa :

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis;

c. penghentian sementara kegiatan;

d. penghentian tetap kegiatan;

e. pencabutan sementara izin;

f. pencabutan tetap izin; dan

g. denda administratif. 59

Hal ini juga senada dengan pendapat bapak supriono,, selaku bagian

pengwasan di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota jambi menyatakan bahwa:

“Tindakan yang kita lakukan pertama-tama itu memberikan peringatan secara

lisan, apabila tidak ada perbaikan dari pihak industri akan kita kirim surat, apa

bila tidak juga melakukan perbaikan kita hentikan sementara proses

produksinya”.60

Selanjutnya pernyataan yang sama disampaikan oleh Bapak Ferdi, selaku

Sekretariat MUI menyatakan bahwa:

“untuk tindakan yang kita lakukan untuk industri yang tidak mencantumkan

label atau belum memiliki label. Yaitu deengan kita berikan teguran lisan agar

59

Perda 2 tahun 2016 tentang perlindungan konsumen 60

Wawancara bersama Bapak Supriono ( Selaku bagian Penyuluhan dan Pemberdayaan

Konsumen), Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19

Page 72: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

58

dapat melakukan sertifikasi halal dan mencantumkan label halal. Apabila ada

industri yang telah melakukan sertifikasi halal dan dalam produksinya terbukti

mengandung bahan-bahan haram itu kita cabut sertifikasi halalnya”.61

B. Hambatan yang dihadapi dalam memberikan perlindungan konsumen

Dalam upaya untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen tentu tidak

berjalan secara mulus yang mana masih terdapat hambatan-hambatan yang ada.

Penerapan sertifikasi halal pada industri makanan salah satunya yang mana sebagian

pelaku usaha belum memperdulikan mengenai sertifikasi halal, dan ada juga pelaku

usaha yang ingin melakukan sertifikasi halal namun terkendala oleh biaya. Hal ini

juga disampaikan oleh bagian penyelenggaraan industri menyampaikan bahwa:

“Salah satu penyebab banyaknya UMKM yang belum melakukan sertifikasi

halal itu karena mereka terkendala dengan biaya sertifikasi halal yang cukup

besar yang tidak sebanding dengan pendapatan penjualan mereka”.

Adapun Peryataan Bapak Supriono, bagian pengawasan di dinas perdagangan

dan perindustrian memberikan pernyataan yang sama:

“Saat ini banyak Industri kecil yang belum memiliki sertifikasi halal yang di

karnakan menurut mereka ribet dan berbelit-belit serta mahal, dan belum lagi

setiap 2 tahun harus melakukan perpanjangan dengan proses dan biaya yang

sama lagi. Dan sebagian lagi masih belum memperdulikan mengenai

pentingnya sertifikasi halal. Kami disini akan terus berupaya untuk

61

Wawancara Bersama Bapak Ferdi (Sekretariat Majelis Ulama Indonesia), Jambii:25

oktober 2019, Pukul 9:36

Page 73: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

59

mendorong para UMKM mempunyai sertifikat halal bagi setiap produk yang

dijualnya”.62

Selanjutnya peryataan Bapak Miskun, Selaku salah satu pelaku usaha

memberikan pernyataan yaitu:

“saya sebagai produsen sadar akan pentingnya sertifikasi halal, selain menjadi

produsen saya juga kan menjadi konsumen. Menurut saya sertifikasi halal itu

sangat penting, itu supaya kita tidak ragu-ragu dalam mengkonsumsi suatu

makanan dan terhindar dari makanan yang haram. sebenarnya saya ingin

mengurus sertifikasi halal, namun saya terkendala mengenai biaya sertifikasi

halal yang cukup besar, yang mana biaya sertifikasi tidak sebanding dengan

pendapatan saya. Belum lagi nantinya akan ada biaya untuk perpanjangan

sertifikasi yang dilakukan setiap 2 tahun sekali. Hal ini lah yang membuat

produk saya belum sertifikasi halal”. 63

Dari beberapa hasil wawancara diatas yang menjadi hambatan dalam

perlindungan konsumen yaitu penerapan sertifikasi halal itu sendiri yang mana biaya

sertifikasi halal yang dirasa para industri terlalu besar, dan menurut mereka dalam

proses sertifikasi halal itu melalui proses yang Panjang dan ribet. Terkait perihal ini

bagian idustri memberikan pernyataan bahwa:

“Disini kami pihak industri menganjurkan kepada para industri agar dapat

mengurus sertifikasi halal, apabila kerkendala dengan biaya itu nanti akan kita

bantu dengan memberikan bantuan biaya namun tidak seluruh biaya kita

tanggung”.64

62

Wawancara bersama Bapak Supriono ( Selaku bagian Penyuluhan dan Pemberdayaan

Konsumen), Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19 63

Wawancara bersama Ibu Siti Haryati, (Pelaku Usaha), Jambi: 15 Oktober 2019, Pukul

10:50 64

Wawancara bersama Bidang Industri, Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019, Pukul 10:15

Page 74: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

60

Saat ini label halal sangat diperlukan, yang mana konsumen dalam

mengkonsumsi makanan sangat memperhatikan kandungan yang ada di dalam suatu

produk makanan. Kenyamanan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk

makanan menjadi perhatian tersendiri bagi para konsumen. Banyak pertimbangan

yang dilakukan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk kususnya produk

makanan agar konsumen mendapatkan kenyamanan maupun keamanan.

Pertimbangan tersebut antara lain bahan apa yang terkandung dalam produk

makanan, kandungan gizi dalam produk makanan, pengolahan bahan makanan saat

proses produksi, penyimpanan, pengemasan, kekhalalan, serta masa kadaluwarsa

suatu produk makanan.65

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Supriono, bagian

pengawasan menyatakan bahwa:

“Dengan adanya label halal pada suatu produk makanan itu dapat

meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk. Sehingga

masyarakat merasa aman, dan nyaman dalam mengkonsumsi suatu makanan,

sehingga itu juga dapat meningkatkan penjualan produk industri itu sendiri”. 66

65

Hamsyah, Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Makanan Kadarluarsa di

Kota makasar”, Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar,2017, Hlm .3

66

Wawancara bersama Bapak Supriono ( Selaku bagian Penyuluhan dan Pemberdayaan

Konsumen), Jambi: Pada Tanggal 15 Oktober 2019. Pukul 09:19

Page 75: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

61

C. Efektivitas Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 terhadap

Perlindungan konsumen

Masalah perlindungan konsumen adalah masalah yang penting dan harus

menjadi perhatian bersama. Terlebih ketika disekitar kita masih sering terjadi

adannya konsumen yang dirugikan akibat membeli atau mengkonsumsi produk

barang tertentu. Entah itu akibat kelalayan pelaku usaha atau kesengajaan pelaku

usaha.

Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, Indonesia melalui pemerintahan

daerahnya harus dapat memberikan perlindungan terhadap masyarakatnya. Ini sesuai

amanah yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945 alinea ke 4.

Oleh karena itu perlindungan akan harkat dan martabat manusia atas dasar

nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan social.

Nilai-nilai tersebut melahirkan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia dalam

wujudnya sebagai makhluk individu dan makhluk social dalam wadah negara

kesatuan yang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan demi mencapai

kesejahtraan bersama.67

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan

Konsumen memiliki azas manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan

keselamatan konsumen, dan kepastian hukum. Hak-hak atas konsumen terdapat pada

pasal 4 yakni:

67 Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 alinea ke 4 (empat)

Page 76: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

62

a. .Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa;

b. .Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau

jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan;

c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang danatau jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa

yangdigunakan;

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian

Sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif;

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila

barangdan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau

tidak sebagaimanamestinya;

Page 77: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

63

i. i.Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.68

Perlindungan Konsumen bertujuan memberikan kepastian dan keseimbangan

antara produsen dan konsumen sehingga terwujud perekonomian yang sehat dan

dinamis sehingga terjadi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan

perlindungan konsumen telah diatur dalam Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Jambi

Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen, yaitu sebagai berikut:

a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk

melindungidiri;

b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya

dari eksesnegatif pemakaian barang dan atau jasa;

c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan

menuntuthak-haknya sebagai konsumen;

d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan

informasi;

e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam

berusaha;

68

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen

Page 78: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

64

f. meningkatkan kualitas barang dan atau jasa yang menjamin kelangsungan

usaha produksi barang dan atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan

keselamatan konsumen.69

Keinginan yang hendak dicapai dalam perlindungan konsumen adalah

menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Setelah di

terapkannya Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Perlindungan Konsumen telah berdampak baik dalam meningkatkan kenyamanan dan

keamanan konsumen dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk

makanan. Dengan adanya perlindungan konsumen yang mengatur mengenai hak dan

kewajiban konsumen dari hal-hal apa saja yang dapat merugikan dirinya sendiri

dalam mengkonsumsi sebuah produk yang beredar di masyarakat. Dengan adanya

perlindungan konsumen, konsumen akan merasa terlindungi jiwa nya dan merasa

terjamin kepastian atas informasi suatu produk berkaitan dengan kandungan

komposisi dalam produk berkaitan dengan kehalalannya.

Adapun pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Supriono, bagian

pengawasan menyatakan bahwa:

“Dengan diterapkannya Perda ini berdampak baik dalam memberikan

perlindungan terhadap hak konsumen dan kenyamanan kepada konsumen

dalam mengkonsumsi suatu makanan. Namun ada yang perlu di kembangkan

kembali mengenai label halal. Sangat sulit untuk membuat seluruh produk

69

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen,

pasal 3

Page 79: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

65

UMKM untuk memiliki label halal. Yang mana mereka terkendala terhadap

biaya sertifikasi halal itu sendiri.”

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai perlindungan konsumen,

perlindungan konsumen perlu di tingkatkan terkait perlindungan konsumen dari

produk makanan yang halal. Saat ini masih banyak ditemukan produk makanan dan

minuman yang beredar dimasyarakat belum mencantumkan logo halal atau logo

halal masih diragukan kebenarannya. Produk yang tidak ada logo halalnya belum

tentu haram, begitu juga produk yang ada logo halalnya belum tentu juga halal,

karena tidak tertutup kemungkinan produknya tidak halal. Penyimpanan produk yang

halal tidak boleh berdekatan dengan produk yang tidak halal, artinya tempat

penyimpanan produk halal harus terpisah dengan produk yang tidak halal. Begitu

juga alat yang dipakai untuk memproses produk halal tidak boleh dipakai bersama

dengan produk yang tidak halal.

Mengingat sebagian besar makanan yang beredar bukan lagi berbentuk atau

berwujud asli yang relatif lebih mudah dikenali halal haramnya, tetapi sudah menjadi

makanan olahan maka hal ini sering menimbulkan keragu-raguan tentang kehalalan

makanan tersebut. Oleh karna itu diperlukan upaya-upaya untuk melindungi

konsumen muslim yang merupakan konsumen terbesar di kota jambi dari makanan

haram.

Page 80: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari Perlindungan Konsumen adalah menciptakan rasa aman bagi

konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Setelah di terapkannya Peraturan

Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Konsumen telah

berdampak baik dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan konsumen

dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk makanan. Dengan adanya

perlindungan konsumen yang mengatur mengenai hak dan kewajiban konsumen

dari hal-hal apa saja yang dapat merugikan dirinya sendiri dalam mengkonsumsi

sebuah produk yang beredar di masyarakat. Dengan adanya perlindungan

konsumen, konsumen akan merasa terlindungi jiwa nya dan merasa terjamin

kepastian atas informasi suatu produk berkaitan dengan kandungan komposisi

dalam produk berkaitan dengan kehalalannya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai perlindungan konsumen. Saat

ini masih banyak ditemukan produk makanan olahan yang beredar dimasyarakat

belum mencantumkan logo halal atau logo halal masih diragukan kebenarannya.

Produk yang tidak ada logo halalnya belum tentu haram, begitu juga produk yang

ada logo halalnya belum tentu juga halal, karena tidak tertutup kemungkinan

produknya tidak halal. Saat ini Perlindungan Konsumen belum berjalanan secara

efektif, dari 830 produk baru 163 produk yang telah memiliki sertifikasi halal. Hal

Page 81: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

67

ini memperlihatkan perlu di tingkatkan terkait perlindungan konsumen dari

produk makanan yang tidak halal. Supaya dapat tercipta kenyamanan dan

keamanan dalam mengkonsumsi suatu produk makanan dan juga dengan adanya

label halal dapat meningkatkan daya beli dari masyarakat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penulis, maka penulis merekomendasikan berupa

saran sebagai berikut:

1. Untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi agar lebih

meningkatkan pelayanan dalam menjalankan program kerja dalam memberikan

perlindungan terhadap konsumen serta dalam pengawasan terhadap peredaran

produk dan jasa yang ada di Kota Jambi

2. Untuk para pelaku usaha agar dapat berproduksi dengan baik sesuai aturan yang

ada, dan agar dapat mengurus sertifikat halal. Karena dengan adanya sertifikasi

halal dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap suatu produk

3. Untuk konsumen agar selalu waspada dan teliti dalam membeli dan

mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen menemukan atau merasa

curiga pada suatu produk agar dapat melaporkannya, supaya masyarakat dapat

terhindar dari produk berbahaya atau haram.

Page 82: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an dan Terjemahan

Riski, Andi Sri. Nurdiana Tadjuddin. 2018. Hukum perlindungan konsumen.

Jakarta:Mitra Wacana Media.

Sutedi, Adrian. 2008. Tanggung jawab produk dalam hukum perlindungan

konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia.

Bintoro, Tjokromidjojo. 1991. Pengantar Administrasi. Jakarta, LP3ES.

Mutiah, Aulia. 2018. Hukum Perlindungan Konsumen. Yogyakart :Pt pustaka

baru.

Kementrian Agama RI, AlQuran dan Terjemahan, Jakarta: Duta Surya 2011.

Una, Sayuti. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, Jambi : Syaria’ah

Press IAIN STS.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung :

Alfabeta.

Haryono, Amiril Hadi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung

,Pustaka Setia.

W Gulo. 2007. Metode Penelitian ,cet. Ke-7. Jakarta : PT Grasindo.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitattif, Cet Ke-1. Jakarta : Gaung

Persada.

Page 83: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Soekanto, Soejono. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

B. Undang-undang

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perlindungan

Konsumen

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

PP Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Perlindungan Konsumen

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 519 Tahun 2001 tentang Lembaga

Pelaksana Pemeriksa Pangan Halal

C. Internet

https://id.m.wikipedia.org.

http://Jambi.antaranews.com.

https://Jambi.bps.go.id.

Hamsyah, Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Peredaran Makanan

Kadarluarsa di Kota makasar, Skripsi, Universitas Hasanuddin

Makassar,2017

Page 84: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

May Lim Charity, “Jaminan Produk Halal Di Indonesia,”Journal Legislasi

Indonesia, Vol. 14 No.01 Maret 2017),

Muslimah, “Efektifitas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012, ”,Journal Jom

Fisip Vol.4:1 Februari 2017,

Syafrida. “Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Dan Minuman Memberi

Perlindungan Dan Kepastian Hak-Hak Konsumen Muslim,” Adil, Jurnal

Hukum, Vol 7:1,

Dharu Triasih, B.Rini Heryanti. 2016. Tentang Perlindungan Hukum Bagi

Konsumen Terhadap Produk makanan Bersertifikat Halal, Dalam Jurnal

Sosial Budaya, Vol. 18, No. 2.

Hijrah Lahaling. 2015. Hakikat Labelisasi Halal Terhadap Perlinungan

Konsumen di Indonesia, Dalam Jurnal, Vol.1 Issue 2.

Gayatri Atmadi. 2013. Strategi Pemilihan Media Komunikasi LPPOM MUI

Dalam Sosialisasi dan Promosi Produk Halal di Indonesia, Jurnal Al Azhar

Indonesia, Vol.2, No. 2,

Ulya Fuhaidah Ramlah. 2018. implementasi jaminan produk pangan halal di

jambi, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol.18.

Page 85: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Lampiran I

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA INFORMAN JABATAN PEKERJAAN

1 Supriono, S.E Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Konsumen

2 Rita Erlina, SE Kepala Bidang Perindustrian

3 Ferdi Sekretariat MUI

4 Muhammad Yusuf Penyelenggaraan Syariah Kemenag Kota Jambi

5 Miskun Industri Rumahan

Page 87: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Lampiran II

Daftar Pertanyaan

4. Bagaimana Sejarah Dinas Perindustrian dan Perdagangan?

5. Apa Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota jambi?

6. Bagaimana Keadaan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan?

7. Apakah ukm dan usaha indusri kreatif dan rumahan, lingkupnya masuk

kedalam ranah perlindungan konsumen juga pak?

8. Di dalam Perda Ini ada disebutkan mengenai hal yang dilarang, tidak

mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan halal

yang dicantumkan dalam label. Menurut Tanggapan Bapak ini bagaimana?

9. Bagaimana upaya Dinas Perdagangan Dan Perindustrian dalam meberikan

perlindungan terhadap konsumen dari produk usaha mikro kecil menengah

yang tidak memiliki lebel halal?

10. Hambatan apa saja dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen

11. Tindakan apa yang dilakukan terhadap Industri yang tidak berproduksi dengan

baik?

12. Apakah Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Perlindungan Konsumen telah diterapkan dengan baik?

Page 88: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Lampiran III

Dokumentasi Wawancara

Wawancara Bersama Bapak Supriono, Selaku Seksi Penyuluhan dan

Pemberdayaan Konsumen

Wawancara bersama Bagian Perindustrian

Page 89: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Wawancara Bersama Bapak Ferdi selaku Sekertariat MUI

Wawancara Bersama Bapak Muhammad Yusuf selaku Bagian Pelaksanaan Syariah

Di Kementrian Agama Kota Jambi

Page 90: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Foto Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi

Foto produk makanan yang belum memiliki label atau belum mencantumkan label

Page 91: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH
Page 92: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

Foto wawancara bersama Bapak Miskun selaku Pelaku Usaha

Page 93: EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR ...repository.uinjambi.ac.id/3098/1/Nur Indra Fauzan.pdfNUR INDRA FAUZAN NIM: SIP 162413 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

CURRICULUM VITAE

A. Biodata Pribadi

Nama : Nur Indra Fauzan

NIM : SIP.162413

Tempat/Tanggal Lahir : Muba, 20 Desember 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Fakultas/Prodi/Semester : Syariah/Ilmiu Pemerintahan/VII

Universitas : Universitas Islam Negeri STS Jambi

Alamat Universitas : Jln. Jambi – Ma. Bulian, KM 16 Simp. Sei

Duren, Muaro Jambi, Indonesia

Agama : Islam

Tinggi/Barat Badan : 171/65

Golongan Darah : A

Status Perkawinan : Belum Kawin

Kewarganegaraan : WNI

Alamat Kosan : Jln. Jambi-Palembang, Desa Senawar Jaya, RT

06

E-mail : [email protected]

No. Tlp/Wa :081259521723

B. Riwayat Pendidikan

SMAN 8 Kota Jambi :2013-2019

SMPN 8 Batang Hari :2010-2013

SDN 1 Senawar Jaya :2004-2010

C. Pengalaman Organisasi

Ikatan Mahasiswa Bayung Lincir :2016-Sekarang

Ikatan Keluarga Mahasiswa Bumi Sriwijaya :2017-Sekarang

HMJ Ilmu Pemerintahan ( Anggota BPH ) :2017-2018