EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX...

18
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi DHINAR DEWI ISTINI A 420 080 066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX...

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DANINDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI(Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratanGuna mencapai derajat Sarjana S-1Program Studi Pendidikan Biologi

DHINAR DEWI ISTINIA 420 080 066

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

iii

PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DANINDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI(Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

DHINAR DEWI ISTINIA 420 080 066

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal, 4 Juli 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji:

1. Dra. Titik Suryani, M.Sc ( )

2. Dwi Setyo Astuti, M.Pd ( )

3. Dra. Aminah Asngad, M. Si ( )

Surakarta, 4 Juli 2012

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. Sofyan Anif, M.SiNIK. 547

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DANINDEX CARD MATCH TERHADAP NILAI KOGNITIF DAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI FUNGI(Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012)

Dhinar Dewi IstiniUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas antara penggunaan strategi card sort,index card match dan metode ceramah pada pembelajaran Biologi (materi Fungi) sertaperbedaannya terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah peserta didikkelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel penelitianmenggunakan 3 kelas, yaitu kelas X1, X2, dan X5. Jenis penelitian adalah eksperimenpendidikan. Teknik sampling menggunakan tipe probability sampling dengan caracluster random sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi,tes, dan angket evaluasi pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan uji prasyaratberupa uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) dan uji homogenitas (uji Levene’s), sertauji hipotesis (dengan uji nonparametrik Two Independent Samples Test tipe MannWhitney). Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis, disimpulkan bahwa: 1) strategicard sort dan index card match lebih efektif diterapkan pada materi Fungi dibandingkandengan metode ceramah (kelompok kontrol); 2) terdapat perbedaan yang signifikanpada nilai kognitif siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol; 3)strategi card sort lebih efektif daripada strategi index card match terhadap nilai kognitifsiswa pada materi Fungi, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan; 4) nilaikeaktifan siswa antara strategi card sort dengan index card match berpengaruh samadan tidak ada perbedaan yang signifikan, tetapi minat belajar, keseriusan, kerjasama,partisipasi serta kemampuan siswa dalam bertanya dan berpendapat semakin meningkat.

Kata kunci: kognitif, keaktifan, card sort, index card match, Biologi, Fungi, kelas X SMA.

PENDAHULUANProses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal

balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Guru berperan sebagai fasilitatordalam proses belajar mengajar. Konsep pembelajaran perlu disiapkan dan direncanakanoleh guru dengan mengutamakan keaktifan dan pengalaman belajar yang bermaknapada siswa. Salah satu diantaranya adalah penerapan SAL (Student Active Learning).Menurut Karnadi (2011), student active learning adalah pembelajaran yangmemungkinkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Proses belajar

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 2

mengajar biologi yang berlangsung di kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo cenderungkurang bervariasi. Proses belajar mengajar masih terpusat pada guru. Banyaknyastrategi pembelajaran aktif yang hampir sama terkadang membuat guru menjadi engganuntuk menerapkan strategi pembelajaran aktif dalam proses belajar mengajar. Tidaksemua strategi pembelajaran aktif dapat diterapkan atau sesuai dengan materi yang akandiajarkan. Oleh karena itu, peneliti memilih strategi SAL (Student Active Learning)berbasis kartu yaitu card sort dan index card match untuk diterapkan dalam prosespembelajaran materi Fungi pada kelas X di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal inidikarenakan dua strategi tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dan sesuaiuntuk diterapkan pada proses KBM materi Fungi.

Beberapa penelitian sebelumnya membahas mengenai strategi pembelajarancard sort dan index card match menyimpulkan bahwa strategi index card match lebihefektif dibandingkan strategi card sort dalam pembelajaran Biologi, materi organisasikehidupan pada peserta didik kelas VII SMP Al Islam Kartasura Tahun Ajaran20120/2011. Penelitian dan kesimpulan yang serupa pada materi penelitian ilmiah siswakelas X SMK N 1 Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011.

Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk menghantarkan siswa menguasaikonsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupansehari-hari. Siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami (tounderstand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsepdengan konsep lain (Wahyudi, 2002: 389). Sedangkan, keaktifan siswa dalam belajardapat berwujud perilaku-perilaku yang muncul dalam proses pembelajaran, sepertiperhatian terhadap ulasan materi pelajaran, respon terhadap suatu masalah dalampembelajaran, dan kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran (Desi, 2008).

Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untukmengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangiinformasi (Silberman, 2005: 157). Sedangkan, index card match adalah salah satuteknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis.

Identifikasi masalah pada: karakter dan perkembangan peserta didik berbeda tiaptingkatannya (TK, SD, SMP, SMA); penyampaian materi dari guru kurang bervariasidan belum mengoptimalkan keaktifan/pengalaman siswa; siswa sulit memahami materi,hasil belajar kurang optimal, tidak berani bertanya, bosan mengikuti pelajaran; sertakesesuaian strategi pembelajaran terhadap materi dan banyaknya strategi pembelajaranaktif yang hampir sama.

METODEPendekatan/metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

yang bersifat komparatif. Menurut Sugiyono (2010: 14), pendekatan kuantitatifmenggunakan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 3

telah ditetapkan. Sudrajad (2008) menyatakan bahwa penelitian komparatif adalah suatupenelitian yang bersifat membandingkan. Jenis penelitian ini adalah penelitianeksperimen pendidikan.

Tempat penelitian di SMA Negeri 2 Sukoharjo kelas X2 dan X5 (perlakuan)serta siswa kelas X1 (kontrol) tahun ajaran 2011/2012, berlokasi di Desa Mendungan,Pabelan, Sukoharjo. Waktu penelitian pada semester gasal bulan November 2011. KelasX2 sebagai kelas perlakuan I dengan strategi card sort (32 siswa), kelas X5 sebagaikelas perlakuan II dengan strategi index card match (36 siswa), kelas X1 sebagai kelaskontrol dengan metode ceramah (32 siswa). Desain teknik sampling menggunakan tipeprobability sampling dengan cara cluster random sampling.

Metode pngumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, tesdan angket evaluasi pembelajaran. Tes berupa tes kognitif dan keaktifan. Penilaiankeaktifan meliputi ketepatan waktu, keseriusan, cara mengkomunikasikan pertanyaan,kerjasama, partisipasi, kelengkapan penyampaian pernyataan, kebenaran argumen danpernyataan, cara penyampaian pernyataan.

Penyusunan instrumen tes kognitif dengan cara membuat indikator yang sesuaidengan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi Fungi, membuat kisi-kisi soal,serta menyusun item soal yang didasarkan pada kisi-kisi.

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Kognitif

IndikatorAspek (Jenjang Kemampuan)

No. Soal JumlahC1 C2 C3 C4

Menjelaskan ciri-ciri umum danspesifik Kingdom Fungi. - 5 3 - 3, 5 2

Menjelaskan dasar pengelompokkan(klasifikasi) Fungi dan membedakanberbagai golongan jamurberdasarkan ciri morfologinya.

4*, 21 7*, 11 - 154*, 7*,11, 15,

215

Menggambarkan atau menunjukkanbagian-bagian struktur tubuh jamurdari berbagai golongan.

8, 9 1* 27, 28,29, 30 -

1*, 8, 9,27, 28,29, 30

7

Menjelaskan cara perkembangbiakanyang ditemukan pada berbagaigolongan jamur.

2, 19 20 - - 2, 19, 20 3

Mendeskripsikan dan menganalisisperbedaan spora vegetatif dan sporageneratif berbagai golongan jamur.

6*, 12,24*, 25 - - - 6*, 12,

24*, 25 4

Membuat atau mendiskripsikancharta siklus hidup jamur dariberbagai golongan.

22, 23 10 - - 10, 22,23 3

Menyajikan data contoh peran jamurbagi kehidupan dan memberikancontohnya.

14*,18, 26 17* - 13, 16*

13, 14*,16*, 17*,

18, 266

Total 15 7 5 3 30 30Keterangan : C1 = Aspek pengetahuan C3 = Aspek penerapan

C2 = Aspek pemahaman C4 = Aspek analisis(*) = Item soal invalid/tidak valid

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 4

qp

dStMpM

pbir

2

2

11 SdpqSd

1kkr

E1 : X1 O2

E2 : X2 O2

P : - O2

Analisis instrumen tes kognitif diuji validitas, reliabilitas, serta analisis butir soalberupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas instrumen teskognitif yang diuji cobakan di kelas X8 terdiri dari 30 item soal, didapat 22 item soaldengan validitas baik (diambil) dan 8 item soal tidak valid. Pengujian validitas isi padapenelitian ini menggunakan rumus korelasi point biserial dengan rumus,

(Arikunto, 2002: 146)

Hasil perhitungan reliabilitas tes, didapat nilai reliabilitas sebesar r11 = 0,512 sehinggaterdapat 22 butir soal dari 30 butir soal yang diuji cobakan dinyatakan memilikireliabilitas cukup tinggi. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus,

(Arikunto, 2005: 171)

Hasil analisis tingkat kesukaran tes dari 30 item soal yang diuji cobakan, didapat 18item soal termasuk soal mudah, 11 item soal termasuk soal sedang dan 1 item soaltermasuk soal sukar. Analisis tingkat kesukaran soal menggunakan rumus:

Hasil analisis daya pembeda tes dari 30 item soal yang diuji cobakan di kelas X8,didapat 5 item soal termasuk soal sangat jelek, 10 item soal jelek, 13 item soal cukup, 1item soal baik, dan 1 item soal sangat baik. Analisis daya pembeda soal menggunakanrumus:

Rancangan penelitian ini menggunakan model desain berupa control-group posttest only design yaitu model desain penelitian yang menggunakan lebih dari satukelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), kedua kelompok tersebuthanya dikenakan O2 (posttest) saja tanpa O1 (pretest).Tabel 2. Model penelitian control-group post test only design.

Keterangan: E1 : kelompok eksperimen 1E2 : kelompok eksperimen 2P : kelompok pembanding (kontrol)X1 : perlakuan 1 (strategi pembelajaran card sort)X2 : perlakuan 2 (strategi pembelajaran index card match)O2 : post test

Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif, yang meliputi ujiprasyarat (uji normalitas dan homogenitas) serta uji hipotesis.a. Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnovpada taraf signifikansi 5%. Kriteria (keputusan) uji normalitas:

JBDK

JBBB

JABAD

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 5

Probabilitas signifikansi (p) > 0,05 (α) maka H0 diterima, data terdistribusi normal.Probabilitas signifikansi (p) ≤ 0,05 (α) maka H1 diterima, artinya data tidakberdistribusi secara normal.

b. Uji HomogenitasUji homogenitas menggunakan uji Levene’s program statistik SPSS 16 pada tarafsignifikansi 5%. Keputusan uji:(p) > 0,05 (α) berarti H0 diterima, data memiliki variansi yang sama/homogen(p) < 0,05 (α) berarti H0 ditolak, data tidak homogen.

c. Uji HipotesisPengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknyaperbedaan yang signifikan pada hasil belajar (kognitif) dan keaktifan siswa antarapenggunaan strategi Card Sort dengan strategi Index Card Match serta metodeceramah. Uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 denganstatistik uji nonparametrik Two Independent Samples Test (uji perbedaan rata-ratadua sampel tidak berpasangan) dan alat uji yang digunakan adalah Mann WhitneyTest. Uji hipotesis menggunakan uji statistik nonparametrik karena data sampel padapenelitian ini sebagian berdistribusi tidak normal. Keputusan uji:Jika nilai probabilitas > 0,05 (α) maka H0 diterima (tidak ada perbedaan).Jika nilai probabilitas < 0,05 (α) maka H0 ditolak atau H1 diterima (ada perbedaan).

HASIL DAN PEMBAHASANData hasil belajar siswa berupa nilai kognitif dan nilai keaktifan. Nilai kognitif

diperoleh dari post test siswa kelas X1 (kelompok kontrol menggunakan strategipembelajaran konvensional), kelas X2 (kelompok eksperimen I menggunakan strategicard sort), dan kelas X5 (kelompok eksperimen II menggunakan strategi index cardmatch). Sedangkan nilai keaktifan diperoleh dari penilaian observer terhadap siswaselama KBM berlangsung. Skor total nilai kognitif 100 poin dan nilai keaktifan 40 poin.

Tabel 3. Deskripsi Hasil Belajar berupa Nilai Kognitif Siswa.Nilai

KognitifNilai

TertinggiNilai

Terendah Median Mean Sd

Kelas X1 64 27 47,5 47,97 8,660Kelas X2 91 36 77 75,12 12,093Kelas X5 91 45 73 71,11 10,626

Tabel 4. Deskripsi Hasil Belajar berupa Nilai Keaktifan Siswa.Nilai

KeaktifanNilai

TertinggiNilai

Terendah Median Mean Sd

Kelas X2 36 24 33 32 3,492Kelas X5 39 26 33,5 33,31 3,544

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 6

Berdasarkan tabel 3 dan 4, dapat dibuat diagram batang perbandingan nilaikognitif dan keaktifan siswa pada kelompok kontrol, kelompok eksperimen I (strategicard sort) dan kelompok eksperimen II (strategi index card match) sebagai berikut:

Gambar 1. Histogram Perbandingan Nilai Kognitif dan Keaktifan Siswa padaKelompok Kontrol, Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Nilai keaktifan siswa hanya diambil dari kelas eksperimen I dan kelaseksperimen II. Masing-masing aspek keaktifan memiliki rentang nilai 1 – 5 sehinggaskor total dari delapan aspek keaktifan adalah 40 poin.

Tabel 5. Deskripsi Nilai Keaktifan berupa Karakter Siswa.

Nilai

Aspek Keaktifan Karakter yang DinilaiKetepatan

Waktu Keseriusan Kerjasama Partisipasi Kebenaran Argumendan Pernyataan

I II I II I II I II I IITerendah 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4Tertinggi 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5Jumlah 149 166 144 164 96 142 132 161 125 152Mean 4,656 4,611 4,5 4,556 3 3,94 4,13 4,47 3,91 4,22

Prosentase 93,13%92,22% 90% 91,11% 60% 78,9% 82,5% 89,4% 78,1% 84,4%

Tabel 6. Deskripsi Nilai Keaktifan berupa Ketrampilan Sosial Siswa.

Nilai

Aspek Ketrampilan Sosial yang DinilaiCara Mengkomunikasikan

PernyataanKelengkapan

Penyampaian PernyataanGaya Penyampaian

PernyataanI II I II I II

Terendah 3 3 2 3 3 3Tertinggi 5 5 5 5 5 5Jumlah 131 146 121 141 125 139Mean 4,09 4,06 3,78 3,92 3,91 3,86

Prosentase 81,9% 81,1% 75,6% 78,3% 78,1% 83,26389%

A. Uji Prasyarat1. Uji Normalitas

Data yang diuji normalitasnya adalah nilai kognitif dan keaktifan masing-masing siswa. Keputusan pengujian, data berasal dari populasi yang berdistribusinormal jika nilai probabilitas (p) > nilai signifikan (α) 0,05. Hasil uji normalitas:

01020304050607080

Kelompok kontrol Kelonpok Eksperimencard sort

Kelompok Eksperimenindex card match

Nilai Kognitif

Nilai Keaktifan47,97

75,12 71,11

32 33,31

Rat

a-ra

ta N

ilai K

ogni

tif d

an K

eakt

ifan

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 7

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Nilai Kognitif Siswa pada Kelompok Kontrol(Ceramah), Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Tests of Normality (Nilai Kognitif Siswa)

StrategiPembelajaran

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NilaiKognitif

Ceramah .134 32 .152 .968 32 .446

Card Sort .212 32 .001 .884 32 .003

Index Card Match .126 36 .159 .970 36 .432a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi 5%,dapat diketahui bahwa pada kelompok kontrol (ceramah) dan kelompokeksperimen II (index card match) memiliki nilai probabilitas lebih dari nilaisignifikansi (0,152 > 0,05 dan 0,159 > 0,05) sehingga H0 diterima, artinyasampel berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok eksperimen I (card sort)memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,001 < 0,05)sehingga H0 ditolak, artinya sampel berdistribusi tidak normal.

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Nilai Total Keseluruhan Aspek Keaktifan Siswapada Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.Tests of Normality (Nilai Total Keseluruhan Aspek Keaktifan Siswa)

Strategi PembelajaranKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NilaiKeaktifan

Card Sort .188 32 .006 .885 32 .003

Index Card Match .110 36 .200* .963 36 .261

a. Lilliefors Significance Correction*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi 5%,dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen I (card sort) memiliki nilaiprobabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,006 < 0,05) sehingga H0 ditolak,artinya sampel berdistribusi tidak normal. Pada kelompok eksperimen II (indexcard match) memiliki nilai probabilitas lebih dari nilai signifikansi (0,200 >0,05) sehingga H0 diterima, artinya sampel berdistribusi normal.

2. Uji HomogenitasKeputusan pengujian, data memiliki variansi yang sama/homogen jika

nilai probabilitas (p) > nilai signifikansi(α) 0,05. Hasil uji homogenitas:Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Kognitif Siswa pada Kelompok Kontrol

(Ceramah), Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.Test of Homogeneity of Variances (Nilai Kognitif Siswa)

Nilai Kognitif

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.650 2 97 .525

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 8

Berdasarkan uji homogenitas Levene’s taraf signifikansi 5%, dapatdiketahui bahwa nilai kognitif siswa kelompok kontrol dan eksperimenmemiliki nilai probabilitas lebih dari nilai signifikansi (0,525 > 0,05) sehinggaH0 diterima, artinya data memiliki variansi yang sama/homogen.

Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Nilai Total Keseluruhan Aspek KeaktifanSiswa pada Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Test of Homogeneity of Variances(Nilai Total Keseluruhan Aspek Keaktifan Siswa)

Nilai Keaktifan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.115 1 66 .735Berdasarkan uji homogenitas Levene’s taraf signifikansi 5%, dapat

diketahui bahwa nilai keaktifan siswa kelompok eksperimen I dan kelompokeksperimen II memiliki nilai probabilitas lebih dari nilai signifikansi (0,735 >0,05) sehingga H0 diterima, artinya data memiliki variansi yang sama/homogen.

B. Uji HipotesisUji hipotesis menggunakan statistik uji nonparametrik Two Independent

Samples Test (uji perbedaan rata-rata dua sampel tidak berpasangan) dan alat ujiyang digunakan adalah Mann Whitney Test pada taraf signifikansi 5%. Uji hipotesismenggunakan uji statistik nonparametrik karena data sampel pada penelitian inisebagian berdistribusi tidak normal. Kriteria yang digunakan, H0 ditolak jika sig < α(0,05) dan sebaliknya jika sig > α (0,05) maka H0 diterima. Hasil uji hipotesis:

Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Nilai Kognitif Siswa antara Kelompok Kontrol(Ceramah) dengan Kelompok Eksperimen I (Card Sort).

Test Statisticsa

(Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen I)Nilai Kognitif

Mann-Whitney U 52.500Wilcoxon W 580.500

Z -6.193Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Strategi PembelajaranBerdasarkan uji hipotesis, nilai asymp sig lebih kecil dari nilai signifikansi

(0,000 > 0,05) sehingga H1 diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan padanilai kognitif siswa antara kelompok yang diberi materi Fungi menggunakanstrategi ceramah (kontrol) dengan kelompok yang menggunakan strategi card sort(eksperimen I).

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 9

Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Nilai Kognitif Siswa antara Kelompok Kontrol(Ceramah) dengan Kelompok Eksperimen II (Index Card Match).

Test Statisticsa

(Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dengan Kelompok Eksperimen II)Nilai Kognitif

Mann-Whitney U 54.500Wilcoxon W 582.500

Z -6.435Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Strategi PembelajaranBerdasarkan uji hipotesis, nilai asymp sig lebih kecil dari nilai signifikansi

(0,000 > 0,05) sehingga H1 diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan padanilai kognitif siswa antara kelompok yang diberi materi Fungi menggunakanstrategi ceramah (kontrol) dengan kelompok yang menggunakan strategi index cardmatch (eksperimen II).

Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Nilai Kognitif Siswa antara Kelompok Eksperimen I(Card Sort) dengan Kelompok Eksperimen II (Index Card Match).

Test Statisticsa

(Nilai Kognitif Kelompok Eksperimen I dengan Kelompok Eksperimen II)Nilai Kognitif

Mann-Whitney U 417.000Wilcoxon W 1083.000

Z -1.973Asymp. Sig. (2-tailed) .049

a. Grouping Variable: Strategi PembelajaranBerdasarkan uji hipotesis, nilai asymp sig lebih kecil dari nilai signifikansi

(0,049 > 0,05) sehingga H1 diterima, artinya ada perbedaan nilai kognitif siswaantara kelompok yang diberi materi Fungi menggunakan strategi card sort dengankelompok yang menggunakan strategi index card match.

Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Nilai Total Keseluruhan Aspek Keaktifan Siswa padaKelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II.

Test Statisticsa (Nilai Total Keseluruhan Aspek Keaktifan Siswa)Nilai Keaktifan

Mann-Whitney U 476.000Wilcoxon W 1004.000

Z -1.235Asymp. Sig. (2-tailed) .217

a. Grouping Variable: Strategi PembelajaranBerdasarkan uji hipotesis, nilai asymp sig lebih dari nilai signifikansi (0,217

> 0,05) sehingga H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 10

nilai keaktifan siswa antara kelompok yang diberi materi Fungi menggunakanstrategi card sort dengan kelompok yang menggunakan strategi index card match.

Hasil belajar siswa berupa nilai kognitif antara kelompok kontrol, kelompokeksperimen I (card sort), dan kelompok eksperimen II (index card match)

Hasil uji Mann Whitney Test yang dilakukan pada nilai kognitif kelompokkontrol (ceramah) dengan kelompok eksperimen I (strategi card sort) diperoleh asymp.sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan.Rerata nilai kognitif kelompok kontrol (ceramah) = 47,97 sedangkan kelompokeksperimen I (strategi card sort) = 75,12. Strategi ceramah dan strategi card sortmemberikan pengaruh yang berbeda terhadap nilai kognitif siswa kelas X pada materiFungi (strategi card sort lebih efektif daripada strategi konvensional/ceramah).

Hasil yang sama ditunjukkan pada uji Mann Whitney Test nilai kognitif siswakelompok kontrol (ceramah) dengan kelompok eksperimen II (strategi index cardmatch), diperoleh asymp. sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak sehingga adaperbedaan yang signifikan. Rerata nilai kognitif kelompok kontrol (ceramah) = 47,97sedangkan kelompok eksperimen II (strategi index card match) = 71,11. Strategiceramah dan strategi index card match memberikan pengaruh yang berbeda terhadapnilai kognitif siswa kelas X pada materi Fungi (strategi index card match lebih efektifdaripada strategi konvensional/ceramah).

Hasil uji Mann Whitney Test yang dilakukan pada nilai kognitif kelompokeksperimen I (strategi card sort) dengan kelompok eksperimen II (strategi index cardmatch) diperoleh asymp. sig. (2-tailed) 0,049 < 0,05 maka H0 ditolak sehingga adaperbedaan antara rerata nilai kognitif pada kelompok eksperimen I (kelas X2) denganstrategi pembelajaran card sort dan kelompok eksperimen II (kelas X5) dengan strategiindex card match. Rerata nilai kognitif kelompok eksperimen I (strategi card sort) =75,12 sedangkan kelompok eksperimen II (strategi index card match) = 71,11. Strategipembelajaran card sort dan index card match memberikan pengaruh yang berbedaterhadap nilai kognitif siswa kelas X pada materi Fungi (strategi card sort lebih efektifdaripada strategi index card match). Meskipun rerata nilai kognitif hanya selisih 4,01.

Nilai tertinggi siswa pada kelompok eksperimen I dan II sama besar, yaitu 91.Sedangkan nilai terendah pada kelompok eksperimen I sebesar 36 dan kelompokeksperimen II sebesar 45. Faktor yang menyebabkan siswa memperoleh nilai terendah,salah satunya disebabkan karena siswa tidak mengikuti KBM pada pendahuluan materiFungi. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran card sort dan index card matchpada penelitian ini lebih maksimal jika sebelumnya seluruh siswa mengikuti KBMmengenai pendahuluan materi Fungi (garis besar dari materi) yang diadakan peneliti.

Penelitian yang dilakukan Rukiyana (2011) menenai Efektivitas Strategi CardSort dengan Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran Biologi Materi OrganisasiKehidupan pada Peserta Didik Kelas VII SMP Al-Islam Kartasura Sukoharjo Tahun

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 11

Ajaran 2010/2011 menyimpulkan ada pengaruh penggunaan strategi card sort denganstrategi index card match terhadap hasil belajar Biologi, ada perbedaan hasil belajarantara kelas eksperimen dengan kelas kontrol (hasil belajar kelas eksperimen lebih baikdibandingkan hasil belajar kelas kontrol), strategi index card match lebih efektifdibandingkan strategi card sort. Penelitian yang serupa dilakukan oleh Wulansari(2011) tentang Perbedaan Hasil Belajar IPA Materi Penelitian Ilmiah denganMenggunakan Metode Card Sort dan Index Card Match pada Siswa Kelas X SMKNegeri I Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011 menyimpulkan bahwa prestasi belajarIPA dengan menggunakan metode index card match lebih efektif daripada metode cardsort dan kontrol pada pokok bahasan metode ilmiah. Hasil pada penelitian ini berbedadengan dua penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil uji hipotesis, kelompok kontrol I(strategi card sort) lebih efektif daripada kelompok eksperimen II (strategi index cardmatch). Meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan pada hasil belajar kognitifmateri Fungi. Hal ini dapat terjadi ditinjau dari beberapa aspek, antara lain:a. Karakter sampel penelitian yang berbeda (siswa SMP, SMK dan SMA).

Perkembangan intelektual peserta didik berbeda tiap tingkatannya.Penelitian terdahulu menggunakan sampel siswa SMP dan SMK. Menurut Marsudi,Rubiyanto dan Hartini (2008: 59), siswa usia SMP mampu berpikir menggunakanlogika formal dalam pemikiran abstrak, sedangkan siswa SMA sudah mampumenggunakan logika formal dan mampu menggeneralisasikan secara “eksklusif dankomprehensif”.

b. Materi pelajaran yang menjadi objek penelitian (materi organisasi kehidupan, materimetode ilmiah, materi Fungi).

Tidak semua strategi pembelajaran aktif dapat diterapkan atau sesuai denganmateri yang akan diajarkan. Materi Fungi merupakan salah satu materi pelajaranBiologi yang membutuhkan cara berfikir logis dan sistematis untuk dapat mengenalnama-nama ilmiah serta mengklasifikasikan Kingdom Fungi ke dalam beberapaclassis dengan ciri/karakteristik yang dimiliki. Menurut Marno dan Idris (2008, 157)strategi card sort diterapkan pada materi atau topik pembelajaran yang memilikibagian-bagian atau kategori yang luas. Sedangkan menurut Zaini, Munthe danAryani (2008: 50), strategi card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisadigunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objekatau mereview informasi. Sehingga dari hasil uji hipotesis dan beberapa tinjauanpustaka, dapat disimpulkan bahwa strategi card sort lebih efektif daripada strategiindex card match pada materi Fungi.

c. Suasana belajar di dalam kelas dan kendala siswa pada sampel penelitian yangsedikit berbeda ketika proses KBM berlangsung.

Suasana belajar di dalam kelas pada sampel penelitian kelompok eksperimenI (strategi card sort) dengan kelompok eksperimen II (strategi index card match)sedikit berbeda. Berdasarkan observasi, pada kelas X2 (kelompok eksperimen I

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 12

dengan strategi card sort) menunjukkan bahwa 65,625% siswa memilih diam danmemperhatikan penjelasan guru meskipun belum paham (tidak berani bertanya);21,875% siswa memilih bertanya jika belum paham, berpendapat danmemperhatikan penjelasan guru; 12,5% siswa lebih sering ramai karena jenuhdengan KBM. Sedangkan, pada kelas X5 (kelompok eksperimen II dengan strategiindex card match) menunjukkan bahwa 50% siswa memilih diam danmemperhatikan penjelasan guru meskipun belum paham (tidak berani bertanya);27,78% siswa memilih bertanya jika belum paham, berpendapat dan memperhatikanpenjelasan guru; 22,22% siswa lebih sering ramai karena jenuh dengan KBM.

Kendala yang dialami siswa pada kelas X2 dengan kelas X5 juga sedikitberbeda. Pada kelas X2 93,75% siswa mengalami kesulitan dalam memahami materiserta mengenal/menghapal nama ilmiah dan 6,25% siswa mengaku tidak ada kendalakarena senang dengan mata pelajaran Biologi. Sedangkan pada kelas X5 75% siswamengalami kesulitan dalam memahami materi serta mengenal/menghapal namailmiah; 13,89% siswa tidak tertarik (tidak suka) dengan mata pelajaran Biologi dan11,11% siswa mengaku tidak ada kendala. Suasana belajar dan kendala yang sedikitberbeda pada sampel dapat berpengaruh terhadap hasil rerata kognitif maupunkeaktifan siswa yang diperoleh dari suatu kelas.

Hasil belajar siswa berupa nilai keaktifan antara kelompok eksperimen I(strategi card sort) dan kelompok eksperimen II (strategi index card match)

Hasil uji Mann Whitney Test diperoleh asymp. sig. (2-tailed) 0,217 > 0,05maka H0 diterima sehingga tidak ada perbedaan signifikan antara rerata nilai keaktifansiswa pada kelompok eksperimen I (kelas X2) dengan strategi pembelajaran card sortdan kelompok eksperimen II (kelas X5) dengan strategi index card match. Rerata nilaikeaktifan kelompok eksperimen I (strategi card sort) = 32 sedangkan kelompokeksperimen II (strategi index card match) = 33,1. Nilai rerata total dari delapan aspekkeaktifan adalah 40 poin. Strategi card sort dan strategi index card match memberikanpengaruh yang sama terhadap nilai keaktifan siswa kelas X pada materi Fungi.

Menurut Silberman (2005: 157 dan 240) strategi card sort merupakanpembelajaran kolaboratif mengutamakan gerakan fisik yang dapat membantu danmemberi energi kepada kelas yang telah letih, sedangkan strategi index card matchmerupakan cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi. Hal ini sejalandengan Karnadi (2011) bahwa strategi pembelajaran card sort dan index card matchmerupakan strategi SAL (Student Active Learning) berbasis kartu. Student ActiveLearning adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan aktif dalam prosespembelajaran.

Meskipun strategi card sort dan strategi index card match memberikanpengaruh yang sama, namun rerata nilai keaktifan siswa pada aspek kerjasama danpartisipasi kelompok eksperimen I (strategi card sort) dengan kelompok eksperimen II

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 13

Biasa Saja;31,25%

Bosan;3,125%

Senang;65,625%

TidakBerminat;

3,125%

Berminat;96,875%

Bingung danTidak

Paham;6,25%

Kurang BisaMemahami

Materi;37,5%

DapatMemahami

Materi;56,25%

Senang Bosan

Biasa Saja Dapat Memahami Materi

Kurang Bisa Memahami Materi Bingung dan Tidak Paham

Berminat Tidak Berminat

(strategi index card match) menunjukkan selisih yang cukup jauh. Nilai keaktifan siswapada aspek kerjasama kelompok eksperimen I lebih kecil daripada kelompokeksperimen II yaitu 3 < 3,94 dan nilai keaktifan siswa pada aspek partisipasi yaitu 4,13< 4,47. Hal ini dapat terjadi karena, penerapan kerjasama dan partisipasi strategi cardsort pada penelitian ini hanya diterapkan ketika siswa berdiskusi dengan masing-masingtim. Setelah kartu dibagi, peneliti mengarahkan siswa untuk berdiskusi pada timnya.Kemudian, siswa maju secara perorangan untuk mempresentasikan jawaban, pernyataandan argumennya. Sedangkan pada kelompok eksperimen II, setelah kartu pertanyaandan jawaban dibagikan, siswa dituntut untuk mencari pasangannya sendiri. Setelahmenemukan pasangannya, ke dua siswa duduk dan berdiskusi. Kemudian, siswa maju didepan kelas secara berpasangan sesuai pasangannya (kartu pertanyaan dan jawaban).

Berdasarkan angket yang dibagikan sebagai evaluasi proses KBM materi Fungipada kelas X2 (kelompok eksperimen I) menunjukkan, prosentase respon 65,625%siswa senang mengikuti pembelajaran materi Fungi dengan strategi yang berbeda (cardsort); 3,125% siswa merasa bosan karena harus maju untuk presentasi; 31,25% siswamerasa biasa saja dengan strategi card sort. Prosentase pemahaman 56,25% siswa dapatmemahami materi yang disampaikan; 37,5% siswa kurang bisa memahami materi;6,25% siswa merasa bingung dan tidak paham. Prosentase minat 96,875% siswaberminat untuk mengikuti materi pelajaran selanjutnya dengan strategi card sort dan3,125% siswa tidak berminat. Jika data dibuat diagram, akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 12. Diagram Hasil Evaluasi Proses KBM materi Fungi pada kelas X2

(kelompok eksperimen I dengan menggunakan strategi card sort).

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 14

Biasa Saja;36,11%

Bosan;16,67%

Senang;47,22%

TidakBerminat;16,67%

Berminat;83,33%

Bingung danTidak Paham;

19,44%Kurang BisaMemahami

Materi;44,44%

DapatMemahami

Materi;36,11%

Senang Bosan

Biasa Saja Dapat Memahami Materi

Kurang Bisa Memahami Materi Bingung dan Tidak Paham

Berminat Tidak Berminat

Sedangkan angket yang dibagikan pada siswa kelas X5 (kelompok eksperimenII) menunjukkan, prosentase respon 47,22% siswa senang mengikuti pembelajaranmateri Fungi dengan strategi yang berbeda (index card match); 16,67% siswa merasabosan karena harus maju untuk presentasi; 36,11% siswa merasa biasa saja denganstrategi index card match. Prosentase pemahaman 36,11% siswa dapat memahamimateri yang disampaikan; 44,44% siswa kurang bisa memahami materi; 19,44% siswamerasa bingung dan tidak paham. Prosentase minat 83,33% siswa berminat untukmengikuti materi pelajaran selanjutnya dengan strategi index card match dan 16,67%siswa tidak berminat. Jika data dibuat diagram, akan terlihat sebagai berikut:

Gambar 13. Diagram Hasil Evaluasi Proses KBM materi Fungi pada kelas X5

(kelompok eksperimen II dengan menggunakan strategi index card match).

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Ada perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas kontrol (strategi ceramah), kelas

eksperimen I (strategi card sort) dan kelas eksperimen II (strategi index card match).2. Rerata nilai kognitif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dan rerata

nilai kognitif kelas eksperimen I (strategi card sort) lebih baik daripada kelaseksperimen II (strategi index card match).

3. Hasil belajar kognitif siswa menunjukkan bahwa strategi pembelajaran card sortlebih efektif dibandingkan strategi pembelajaran index card match pada materi Fungikelas X SMA.

4. Nilai keaktifan siswa pada strategi pembelajaran card sort dan index card matchberperanguh sama.

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 15

Saran1. Bagi Guru

a) Guru hendaknya memperhatikan dan mampu memilih strategi pembelajaranyang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

b) Strategi pembelajaran card sort dan index card match dapat digunakan sebagaisalah satu alternatif guru dalam pembelajaran Biologi, khususnya materi Fungi.

c) Penerapan strategi card sort dan index card match saat pembelajaran hendaknyatetap memanfaatkan media (alat peraga).

d) Sebelum menerapkan strategi card sort dan index card match, siswa diberikanmateri pelajaran terkait secara umum atau “kata-kata kunci” agar lebih siap.

e) Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegitan belajarmengajar, bejerjasama, bertanya, dan mengungkapkan ide.

f) Penilaian keaktifan siswa disesuaikan dengan waktu pelaksanaan KBM dandipilih aspek yang mewakili.

2. Bagi Peneliti LainPeneliti yang lain perlu mengadakan penelitian sejenis (efektivitas strategi card sortdan index card match) pada materi pelajaran Fungi dengan memperhatikankemampuan awal (tinggi, sedang, rendah) tiap siswa sebagai faktor internal atauvariabel penelitian.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Desi. 2008. Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Penggunaan Multimedia dalamPembelajaran Kimia di SMA Negeri 10 Palembang.http://infodiknas.com/098peningkatan-keaktifan-siswa-melalui-penggunaan-multimedia-dalam-pembelajaran-kimia-di-sma-negeri-10-palembang/ (diakses 03Desember 2011).

Karnadi, Yadi. 2011. Apa dan Bagaimana SAL (Student Active Learning).http://www.yadi82.com/2011/12/apa-dan-bagaimana-sal-student-active.html(diakses 02 Januari 2012).

Marno dan Idris. 2008. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Marsudi, S., Rubiyanto, R., dan Hartini, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Surakarta:BP-FKIP UMS.

Rukiyana, Wahyu Iwan. 2011. “Efektivitas Strategi Card Sort dengan Strategi Index CardMatch dalam Pembelajaran Biologi Materi Organisasi Kehidupan pada PesertaDidik Kelas VII SMP Al-Islam Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011”:Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN INDEX …eprints.ums.ac.id/19815/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. Hasil perhitungan validitas

Eksperimen Pendidikan Page 16

Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Stategies to Teach Any Subject.Terjemahan Sardjuli, dkk. 2005. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudrajad, Akhmad. 2008. Penilaian Ranah Keaktifan. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/penilaian-ranah-keaktifan/ (diakses 28 November 2011).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif danR&D). Bandung: Alfa Beta.

Wahyudi. 2002. “Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA”. JurnalPendidikan dan Kebudayaan, Vol. 8, No. 036, Mei 2002.

Wulansari, Rahajeng Putri. 2011. “Perbedaan Hasil Belajar IPA Materi Penelitian Ilmiahdengan Menggunakan Metode Card Sort dan Index Card Match pada Siswa KelasX SMK Negeri I Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011”: Skripsi. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S. A. 2008. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaInsan Madani.