EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3 ......vii ABSTRAK IKRAM KHALIQ. 105 191 1020 16.2020....
Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3 ......vii ABSTRAK IKRAM KHALIQ. 105 191 1020 16.2020....
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MPEG-LAYER 3(MP3)DALAMMENINGKATKAN HAFALAN AL QUR’AN SISWA
SMP ISLAM TERPADU AL ISHLAHKABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
IKRAM KHALIQ105191102016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR1442 H/ 2020 M
iii
iv
vii
ABSTRAK
IKRAM KHALIQ. 105 191 1020 16.2020. Efektivitas PenggunaanMediaMPEG-Layer 3 (MP3) Dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an SiswaSMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros.Dibimbing oleh Muhammad Ali Bakri danAbdul Fattah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Maros yang berlangsung 1 bulanmulai dari Juli sampai Agustus 2020.Adapun teknik pengumpulan data yaitumelalui pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalammeningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT AL Ishlah Kab Maros, efektivitaspenggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3)dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’ansiswa SMP IT AL Ishlah Kab Maros, dan mengetahui peningkatan dalammenghafal Al-Qur’an siswa di SMP IT AL Ishlah Kab Maros.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media MP3 dengancara mendengarkan media MP3 yang diputarkan melalui playback terlebih dahulukemudian setelah itu baru para siswa mengikuti media MP3 yang sudah merekadengarkan secara berulang kali sampai para siswa hafal dengan didukung alat lainuntuk memperjelas suara yaitu bisa dengan menggunakan sound atau speaker danhandphone yang berisikan Murottal surah-surah untuk meningkatkan menghafalAl-Qur’an.
Keefektivitasan penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalammeningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros.Danuntuk mengetahui peningkatan siswa dalam menghafal Al-Qur’an denganmenggunakan media MPEG-Layer 3 (MP3) di SMP IT AL Ishlah KabMaros.Berdasarkan deskripsi dan penyajian data melalui hasil wawancara, yaitudengan hasil ukuran efektivitas dalam penggunaanmedia MPEG-Layer 3 (MP3)dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa mendapatkan kategori sangatefektif dan mendukung dalam proses menghafal Al-Qur’an dikarenakan sangatpraktis bisa dibawa kemana saja yang kita inginkan. Adapun hasil analisis penelitimaka dapat disimpulkan bahwa efektivitas peningkatan keberhasilan indikator inidapat dilihat dari tahap proses pembelajaran. Sehingga jelas menunjukkan letakkeberhasilan, serta apa indikatornya sehingga kita mampu mengatakan bahwasuatu pembelajaran dikatakan berhasil.
Kata Kunci: MediaMPEG- Layer 3 (MP3), Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an, Siswa.
viii
KATA PENGANTAR
حیم ن ٱلر حم ٱلر بسم ٱ
Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah
SWT.Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi
alam semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara
jasmani maupun rohani.Berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada
pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah
membimbing umat kearah jalan yang benar.
Selama pembuatan skripsi ini, tentunya penulis tidak terlepas dari
dukungan dan sumbangan pemikiran dari segenap pihak yang penulis rasakan
selama ini atas jasa-jasa yang diberikan secara tulus dan ikhlas, baik material
maupun spiritual dalam usaha mencari kesempurnaan dan manfaat dari penulisan
skripsi ini. Sehingga dengan penuh rasa penghormatan penulis mengucapkan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, H.Abdul Hamid, S.Pd dan Hj.Nur Aman, S.Pd,
yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan
motivasinya, setiap waktu bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan
skripsi ini hingga tercapainya cita-cita penulis.
2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar. Yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
terselesainya skripsi ini.
ix
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama
Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Dr.Muhammad Ali Bakri, M.PddanAbdul Fattah, S.Thi, M.Thi selaku
pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing
serta memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat tersusun.
6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar.
7. Semua lembaga di Fakultas Agama Islam, yaitu Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Fakultas Agama Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Agama Islam, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
8. Ust Ir.Dzulkifli Muhajir selaku ketua Yayasan sekolah SMP IT AL Ishlah
Maros dan H. Muhammad Amin, LC selaku Kepala Sekolah SMP IT AL
Ishlah Maros, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Ustadz/UstadzahSMP IT AL Ishlah Maros.
10. Peserta didikSMP IT AL Ishlah Maros.
11. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak
yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan
berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.Terutama bagi diri pribadi
penulis.Aamiin.
Makassar, 16 Dzulhijjah 1441 H06 Agustus 2020 M
Penulis
Ikram Khaliq105191102016
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................... .. iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................................. iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................... 5C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas ................................................................................ 71 Pengertian Efektivitas ........................................................ 72 Kriteria Efektivitas...... ....................................................... 9
B. Media ....................................................................................... 11
1 Pengertian Media ............................................................... 112 Macam-macam Media........................................................ 123 Fungsi Media Audio........................................................... 154 Jenis-jenis Media Audio..................................................... 15
C. Media MP3............................................................................... 18
1 Pengertian Media MP3...................................................... 192 Ciri-ciri Media MP3.......................................................... 223 Karakteristik MP3.............................................................. 224 Jenis-jenis MP3.................................................................. 235 Langkah- langkah Penggunaan media MP3....................... 246 Kelebihan dan kekurangan media MP3 ............................. 26
xii
D. Hafalan Al-Qur’an ................................................................... 28
1 Pengertian hafalan Al-Qur’an ........................................... 282 Dasar menghafal Al-Qur’an .............................................. 293 Teknik menghafal Al-Qur’an............................................. 304 Langkah-langkah menghafal Al-Qur’an ............................ 315 Metode menghafal Al-Qur’an ............................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................... 35B. Lokasi dan Obyek Penelitian .......................................... ........ 36C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Penelitian............................... 36D. Sumber Data ............................................................................ 37E. Instrumen Penelitian................................................................. 38F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 39G. Teknik Analisis Data ............................................................... 40H. Metode Induktif dan Metode Deduktif ................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………… ..... 441. Sejarah Berdirinya SMP IT AL Ishlah Kab Maros............. 442. Visi, Misi dan Tujuan ........................................................ 443. Identitas Sekolah................................................................. 454. Struktur Organisasi ............................................................. 465. Data Siswa .......................................................................... 476. Sarana dan Prasarana .......................................................... 47
B. Hasil dan Pembahasan .............................................................. 471. Penggunaan Media MP3 Dalam meningkatkan
Hafalan Al-Qur’an Siswa SMP IT AL Ishlah .................... 472. Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam
Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Siswa SMP IT ALIshlah .................................................................................. 50
3. Peningkatan Siswa Dalam Menghafal Al-Qur’anDengan Menggunakan Media MP3 Siswa SMP ITAL-Ishlah Kabupaten Maros .............................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 61B. Saran ........................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 63
LAMPIRAN .................................................................................................................. 66
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................................... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka
membawa peserta didik untuk menjadi manusia yang ideal dan
diimpikan1.Pendidikan menjadi sarana utama dan penting yang perlu dikelola
secara sistematis dan secara konsisten berdasarkan pandangan teori dan praktik
yang berkembang pesat dalam kehidupan saat ini. Semakin tinggi cita-cita
manusia maka akan semakin tinggi mutu peningkatan pendidikan sebagai sarana
mencapai cita-cita tersebut.
Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab
1 Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi :
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, danNegara.”2
Adapun mengenai pendidikan, yang berasal dari kata “didik” mendapat awalan
“me” sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi
latihan.Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
1 Haidar Putra Dauly, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:Prenada Media Group,2004) h 166.
2Tim Penyusun Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003, (Bandung: Fokus
Media, 2003) h 3.
2
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang
signifkan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil obseravasi agar pendidikan tidak
tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut perlu
adanya penyesuaian-penyesuian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
pengajaran dalam menghafal Al-Qur’an serta cara penyebutan makhraj huruf dan
bacaan tajwid di SMP IT AL-ISHLAH Kabupaten Maros. Salah satu faktor
tersebut adalah media MPEG-Layer 3 (MP3)dalam meningkatkan hafalan Al-
Qur’an, sehingga dapat menggunakan pembelajaran kepada siswa/santri secara
efektif dan efisien untuk melakukan cara penyebutan huruf dan meningkatkan
hafalan Al-Qur’an siswa.Agar siswa dapat memahami cara bacaan yang tepat dan
benar dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an yang di dengarkan langsung
dari media audio MP3 tersebut.
Adapun kelemahan-kelemahannya adalah penggunaan media yang digunakan saat
ini, yaitu hanya sekedar membaca dan menulis secara manual tidak begitu efektif
bagi santri, jadi perlu adanya bantuan yaitu menggunakan media MP3.Media MP3
ini sangat efektif, mudah dibawa kemana saja dan memudahkan menghafal bagi
santri. Adapun sifat konvensional nya dengan mudah diakses saat ini melalui alat
secara langsung, dan santri dapat mengulang-ulangi apa yang telah di dengarkan
langsung.
Kemudian kelemahan yang lain dari media konvensional itu hanya
mengandalkan media MP3 dan tanpa menghadap langsung kepada ustadnya dan
betul-betul memahami cara bacaan serta tajwid dan hafalannya .Dan juga ini tetap
penunjang pembantu saja dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri.
3
MediaMPEG-Layer 3 (MP3)merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan
file audio digital yang paling popular. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil,
MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan
CD audio.Dunia pendidikan saat ini tidak luput dari teknologi modern, walaupun
masih sangat minim.Penggunaan media MP3, tentu dapat meningkatan perhatian
siswa terhadap dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an. Selain itu juga, sifat
media mp3 mampu memberi daya ingat yang lama pada para siswa. Media mp3
memang bukan barang baru dalam pandangan umum, akan tetapi dunia
pendidikan khususnya di Indonesia, hal ini masih dirasa asing.
Memang benar, bahwa media atau instrument media mp3 dan sejenisnya bukanlah
hal yang esensial, karena hanya masalah hardwere saja, dan tanpa itupun proses
pembelajaran dapat berjalan. Media MP3 sangat membantu ketika siswa ingin
meningkatkan hafalan Al-Qur’an karena hanya dengan memutar Play Back lalu
mendengarkan. Menurut pendapat Nasution, bahwa :
“Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar menggunakan alat-alatmodern yang sebenarnya dihasilkan bukan untuk khusus untuk keeprluanpendidikan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio,media mp3, TV, Video, computer dan lain-lain3. Alat-alat ini dalammetodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran mediaaudio mp3.”
Allah SWT berfirman :
3 Nasution,Teknologi pendidikan.( Jakarta: Bumi Aksara,2012)., h 20
4
ل إلیھم ولعلھم یتفكرون كر لتبین للناس ما نز وأنزلنا إلیك الذTerjemahannya:
Dan Kami turunkan kepadamu Az-zikra (Al-Qur’an), agar kamumenerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepadamereka supaya mereka memikirkan. (QS. An Nahl : 44).4
Olehnya itu, menurut peneliti dalam proses pembelajaran perlu adanya metode
baru yaitu dengan menggunakan media MPEG-Layer 3 (MP3), agar siswa lebih
meningkatkan hafalan Al-Qur’an dengan mendengar langsung dan mengulangi
apa yang didengarkan dengan media audio MP3 tersebut. Di samping memilih
metode dan media yang tepat, tugas seorang guru adalah memberikan motivasi-
motivasi untuk para siswa, motivasi belajar yang berperan penting untuk
membentuk gairah, semangat santri untuk meningkatkan hafalan Al-
Qur’an.Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
melaksanakan perubahan tingkah laku yang lebih baik untuk kebutuhannya.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang
Efektivitas Penggunaan Media MPEG-Layer 3 (MP3) Dalam Meningkatkan
Hafalan Al-Qur’an Siswa SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros.
B. Rumusan Masalah :
4Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Solo : Tiga Serangkai, 2013), h.275.
5
Berdasarkan dari hasil latar belakangsehingga dapat membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan media MPEG- Layer3 (MP3) dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan mediaMPEG-Layer 3 (MP3) dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros?
3. Bagaimana peningkatan menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan
mediaMPEG-Layer 3 (MP3) siswa di SMP IT Al-Ishlah Kab Maros ?
C. Tujuan Penelitian :
Dari rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.
2. Untuk mengetahui keefektivitasan penggunaan media MPEG-Layer 3
(MP3) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an di SMP IT Al-Ishlah
Kabupaten Maros.
3. Untuk mengetahui peningkatan menghafal Al-Qur’an dengan
menggunakan mediaMPEG-Layer 3(MP3) siswa di SMP IT Al-Ishlah
Kabupaten Maros.
D. Manfaat Penelitian
6
Adapun manfaat penelitian menyajikan gambaran mengenai apa yang dapat
diberikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan terhadap
institusi, baik secara teoretis dan secara praktis :
1. Manfaat teoretis
a. Untuk memberikan pemikiran bagi siswa mengenai
prosespembelajaran melalui media MPEGLayer3 (MP3) dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an.
b. Sebagai bahan untuk memperdalam dan menambah wawasan bagi
peneliti pada khususnya dan pada pembaca.
c. Sebagai acuan yang lebih lanjut bagi seorang pendidik untuk dapat
mengupayakan menigkatkan kemampuan hafalan Al-Qur’an bagi
siswa dalam proses menghafal Al-Qur’an.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan bagi lembaga pendidikan
akan memberi bimbingan kepada para siswa untuk meningkatkan
hafalan Al-Qur’an melalui mediaMPEG-Layer 3 (MP3) di SMP IT AL-
Ishlah Kabupaten Maros.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai persyaratan
mendapatkan gelar sarjaan (S1) serta sebagai salah satu untuk
menambah wawasan tentang peranan media MP3 (MPEG-Layer-3)
dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa SMP IT Al-Ishlah Maros
Kabupaten Maros.
7
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, efektivitas yaitu pengaruh dan kesan,
manjur, dapat membawa hasil penggunaan yang menunjang tujuan5.Efektivitas
berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang artinya berhasil dan tepat untuk
menunjukkan taraf terjadinya suatu tujuan yang akan dicapai atau usaha, jika
usaha itu mencapai tujuannya secara ideal efektivitas dapat dikatakan dengan
ukuran-ukuran, yang pasti misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam mencapai
tujuan Y.Menurut Aan Komariah dan Cepi Tratna, yaitu :
Efektivitas adalah ukuran yang telah dinyatakan sejauh mana sasaran atautujuan (kualitas,kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai6.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan
dan ukuran sejauh mana manfaat dan tercapainya suatu tujuan yang telah
tercapaikan.
Efektivitas pengajaran dapat ditinjau dari dua macam, yaitu :
a. Efektivitas Pengajaran Guru
Efektivitas seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar yang direncanakan
dapat dilaksanakan dengan baik.Dengan sendirinya prinsip ini harus
5K B B I. http://kbbi.web.id/hafal.(12 Januari 2019).6Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leader Ship Menuju Sekolah
Effektif (Bandung:Bumi Aksara, 2005), h. 34.
8
memperhitungkan kemampuan seorang guru, sehingga upaya peningkatan untuk
dapat menyelesaikan setiap program dan perlu mendapatkan perhatian7.
b. Efektivitas belajar siswa
Efektivitas pembelajaran siswa merupakan suatu pelajaran yang
diharapkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh. Upaya
untuk meningkatkan umumnya dilakukan dengan memilih jenis metode (cara) dan
alat yang dipandang paling ampuh untuk digunakan dalam rangka mencapai suatu
tujuan yang diharapkan8.Menurut Gibson Et Al bahwa :
Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu,kelompok, dan organisasi.Makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yangdiharapkan (standar), maka makin lebih efektif dalam menilai mereka9.
Dari pengertian dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan efektivitas
ialah segala sesuatu yang dikerjakan dengan tepat dan benar sehingga suatu tujuan
yang diinginkan dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan lebih efisien.
Efektivitas itu sering kali diukur setelah suatu tujuan pembelajran jadi jika
pembelajaran tersebut belum berhasil maka pembelajaran belum dikatakan efektif
suatu proses pengajaran dikatakan efektif, apabila proses tersebut dapat
membangkitkan kegiatan belajar dengan metode yang efektif.
Efektivitas suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh pendidik, yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dahulu sebelum proses belajar dilanjutkan.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila suatu proses belajar mengajar berjalan
dengan baik yang sesuai dengan tujuan belajar dan hasil belajar yang
7Ibid, h. 21.8Ibid.,h. 22.9Gibson et.al, Bungkae efektivitas.( Belanda: Bungkaes, 2013) h 46.
9
dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk menyelenggarakan proses pembelajaran
yang baik maka dibutuhkan peranan seorang guru yang tepat dalam menjalankan
suatu proses pembelajaran seperti memilih metode, media, dan untuk bagaimana
cara mengevaluasi siswa tersebut.
1. Kriteria Efektivitas
Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria
keefektifan dalam penelitian ini terpacu pada :
a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-
kurangnya 75% dari jumlah siswa talah memperoleh nilai 60 dalam
penigkatan suatu hafalan dan hasil belajar.
b. Metode pembelajaran dikatakan efektif meningkat hasil belajar siswa
menunjukan perbedaan antara pemahaman awal dengan pemahaman
setelah proses hafalan atau pembelajaran.
c. Metode pembelajaran dikatakan efektif dapat meningkatkan minat dan
motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi
untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi,
serta siswa belajar dalam keadaan menyenangkan.
d. Dalam memaknai efektivitas setiap ruang memberi arti yang berbeda
sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing10.
10E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah( Bandung: Remaja Rosdaaakarya, 2004), h42.
10
Penggunaan metode yang efektif merupakan syarat mutlak bagi
terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif. Penggunaan kata efektivitas
setiap orang pasti memberikan arti yang berbeda-beda, sesuai sudut pandang dan
kepentingan masing-masing.Pembelajaran yang efektif dapat menciptakan
lingkungan yang optimal secara fisik maupun mental.Suasana hati yang gembira
tanpa tekanan, maka dapat memudahkan siswa dalam memahami
materinya.Pengaturan kelas yang baik merupakan langkah pertama yang efektif
untuk mengatur pengalaman belajar siswa secara keseluruhan11.
Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
menghubungkan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Ada
beberapa cirri yang dapat membuat kita menilai sebuah metode mengajar apakah
efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran12.
Dalam hal ini efektivitas akan selalu berkaitan dengan efek atau akibat
yang akan menimbulkan suatu proses. Itu berarti hasil itulah yang dapat
menentukan apakah dikatakan berhasil atau tidak.Efektivitas juga pada dasarnya
mengacu pada sebuah keberhasilan atau prncapaian suatu tujuan13.
11Isjon, Pembelajaran Cooperaatif, meningkatkan kecerdasan komunikasi antarapeserta
didik (Yogyakatra: Pustaaka Pelajar 2009), h 59.
12Wicaksono, Efektivitas Metode Pembelajaran (Jakarta: Wordpress, 2011) , h 10.13Shinee, Konsep Efektivitas,Http//Komengpoenyablogspot.Com/2008/Konsep-
Efektivitas.
11
B. Media
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius, yang secara harfiah berarti
“tengah” perantara atau pengantar.Menurut Azhar Arsyad dan Ahmad Rohani
mengemukakan pengertian :
Media adalah perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirimkepada penerima14.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indramanusia, yang berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proseskomunikasi (proses belajar mengajar)15.
. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa menangkap pesan
menggunakan indra pendengar. Dengan melalui media audio MP3 ini, biasanya
pendengar lebih cenderung untuk berpartisipasi, gembira, meresapi makna
suaranya, bersedih, dan lain-lain16.Diantara media audio ini adalah radio, MP3,
tape recorder, dan lain sebagainya.
Wicaksono menunjukkan bahwa media audio dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran, bahkan untuk pembelajaran pengucapan intonasi siswa yang
menggunakan media ini lebih baik dibandingkan siswa tidak
menggunakannya17.Disamping itu, media ini tidak hanya cocok aspek kognitif,
namun juga sesuai untuk aspek afektif dan psikomotor. Di sisi lain, budaya
membaca masyarakat Indonesia termasuk para siswa masih lemah. Masyarakat
kita lebih dominan dengan budaya mendengar dan menonton.Pengalaman media
14Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. Revisi, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h 3.15 Ahmad Rohani, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Press 2, 2016) h 5.16Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993),
h 207.17Ibid, h. 20.
12
MP3 ini untuk siswa sekolah, tidak hanya itu kita juga bisa menggunakan media
ini di tingkat TPA dan pesantren untuk media pembelajaran. Dasar menunjukkan
bahwa media ini dapat membantu guru dalam proses pembelajaran serta dapat
meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar18.
Media MP3 ini dalam dunia pembelajaran diartikan sebagai bahan
pembelajaran yang dapat disajikan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga terjadi proses belajar
mengajar. Berdasarkan pengembagan pembelajaran, media ini dianggap sebagai
bahan ajar yang ekonomis, menyenangkan dan mudah disiapkan dan digunakan
oleh seorang guru dan siswa.
2. Macam-macam Media
Adapaun macam-macam media adalah sebagai berikut :
a. Audio Visual
Audio visual adalah perangkat soundsistem yang digunakan untuk
presentasi, atau acara-acara seperti home theater, karena perangkat ini sudah
dilengkapi dengan penampilan gambar.
Audio visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin mekamis dan elektronik untuk menyajiakn
pesan dari media tersebut. Pengajaran melalui media audio visual jelas bercirikan
18Sri Kurniati, Tengku Eduard A. Sinar dan Dwi Astuti Aprijani, Pemilihan Teknologi
Audio Yang Tepat Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mahasiswa Universitas Terbuka (Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 10, Nomor 1, Maret 2009), h 52.
13
pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti televisi, tape recorder,
dan proyektor visual yang lebar (LCD)19.
b. Audio Streaming
Audio streaming sering digunakan sebagai istilah untuk mendengarkan
secara live melalui internet. Jadi, saat kita ingin mendengarkan dan menonton,
kita tidak harus mendownload file tersebut, langsung saja bias didengarkan contoh
audio streaming yang terkenal seperti, winamp(mp3), real audio (ram), dan liquid
radio.
c. Audio Modem Riser
Audio modem riser adalah sebuah perangkat untuk motherboard intel
yang memuat sirkuit audio dan sirkuit modem. Jadi audio modem riser(AMR)
menyediakan fungsi-fungsi analog atau kode-kode yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan modem atau audio tersebut.
Sedangkan macam-macam format audio adalah sebagai berikut :
a. MP3 (MPEG, audio layer 3)
MP3 (MPEG, Audio layer 3) merupakan format media digital yang
paling popular, mengapa demikian karena ukuran file yang lebih kecil dan
didukung dengan kualitas yang tidak kalah jika dibandingkan dengan CD Audio,
format MP3 (MPEG,Audio Layer 3) ini dikembangkan dan dipatenkan oleh
Fraunhofer Institute.
b. Windows Media Audio (WMA)
19Azhar Arsyad, op.cit, h 25
14
Format ini terkenal karena kelebihannya yaitu kulitas yang dihasilkan
lebih baik dibandingkan media MP3 atau AAC. Format WMA sangat disukai oleh
para vendor music dengan alas an format ini mendukung. Digital Rights
Management (DRM).DRM adalah fitur untuk mencegah system pembajakan.
c. Windows Audio Format (WAV)
Waveform Audio Format adalah format standar berkas audio yang
dikembangkan oleh Microsoft dan IBM.
d. Real Audio
Real audio adalah format dari Real Networks yang biasa digunakan
dalam layanan streaming audio.Format ini bisa ditemukan pada bitrate
rendah.Pada umumnya, real audio ini menggunakan standar AAC MPEG-4 pada
bitrate 128 kbps ke atas.
e. Advanced Audio Coding (AAC)
AAC merupakan format audio standar Motion Picture Experts Group
(MPEG).Pada bitrate dibawah 100 kbit/s, kualitas suara format ini pada umumnya
lebih baik dibandingkan format umum yang dipakai ketika melakukan kompesi
bukan kompersi.
f. Ogg Vorbis
Ogg vorbis adalah format file yang unik, karena format ini adalah satu-
satunya yang terbukia dan gratis. Sedangkan format-format sebelumnya
dipatenkan. Jadi bagi pengembang atau pembuat yang ingin memainkan file
dengan format tertentu harus membayar lisensinya.
15
g. MIDI
Format audio MIDI ini berukuran kecil, pada ponsel jadul yang sering digunakan
untuk ringtone.Format ini sangat cocok untuk suara yang dihasilkan oleh
elektronik seperti synthesizer20.
3. Fungsi Media audio
Fungsi media menurut Arsyad mengutip pendapat Sadjana dan Rivai adalah untuk
melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan
dengan aspek-aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media
audio ini adalah pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.Mengikuti
pengarahan, melatih daya analisis, menentukan arti dan konteks.Memilih
informasi dan gagasan.Serta mengingat kembali dan menggali tingkatan hafalan21.
Fungsi lain dari media ini adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena
sifatnya hanya sekedar membantu daya tingkatan, maka dalam manfaat
memerlukan bantuan media ini, sehingga pengetahuan dan pengalaman siap
dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
4. Jenis- jenis Media Audio
a. Pirirngan Hitam (PH)
Alat penyimpanan audio (modern) yang pertama adalah priringan
hitam.Yang berfungsi untuk menghasilkan bunti atau suara dari sebuah disc.Alat
yang diperlukan untuk memutar media ini adalah Gramophone.
b. Kaset
20DosenTeknologi.PengertianAudio,MacamMacamdanContohnya.https://www.dosentekn
o.com/teknologi/pengertian-audio-macam-macamcontohnya/, 24 Januari 2019.
21Ibid, h 29
16
Kaset adalah penyimpanan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap
pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap
sisinya. Kualitas suaranya cukup baik.Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika
pita suara rusak, berjamur atau kotor.Alat untuk memutar kaset biasa berupa
radio, tape, dan tape deck.
c. CD dan DVD
CD (Compact Disc) atau juga DVD (Digital Versatile Disc) adalah
sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk system penyimpanan.
Memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan kaset. Kualitas suara yang dihasilkan lebih bagus. Kualitas suara akan
menurun apabila mengalami goresan, kotor, berjamur. Dan alat yang digunakan
untuk memutar yaitu CD player dan DVD player.
d. MP3
MPEG-Layer 3 (MP3)merupakan salah satu bentuk (format)
penyimpanan file audio digital yang paling popular. Disamping ukuran filenya
yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika
dibandingkan dengan CD audio.Alat untuk memutar MP3 adalah MP3
player.Selain itu, MP3 juga bisa diputar dengan ipad.Ipad adalah salah satu merek
dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan, dan
dipasarkan oleh Apple Computer.
e. Audio Digital (WAV)
17
WAV atau Wafeform audio format, merupakan salah satu format
penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan
IBM.Perangkat yang dibutuhkan untuk memutar WAV salah satunya adalah
ipad.Selain alat pemutar yang dikeluarkan oleh Apple Computer dengan merek
ipad.Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang biasa digunakan untuk
memutar WAV maupun MP3, dengan merek zune.
f. Radio dan Audio Streaming
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
yang berbasis radio, di samping siaran radio yang sifatnya konvensional seperti
yang selama ini kita kenal dan kita dengarkan sehari-hari, kini berkembang radio
maupun audio streaming.Kalau dalam radio konvensional, materi pembelajaran
dipancarkan melalui stasiun pemancar radio dan kita tangkap menggunakan
pesawat radio.Tetapi dalam radio streaming, materi pembelajaran disebarkan ke
dunia maya (internet).Melalui internet inilah materi pembelajaran dipancarkan ke
seluruh belahan dunia22.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan file audio memiliki
berbagai macam jenis, kita bisa memilih CD,DVD, MP3, audio digital (WAV),
radio atau audio streaming23.
Adapun jenis-jenis media MP3 adalah sebagai berikut :
a. MPEG-1
22Ibid., h. 45.23Badai Ardiat. 2012. Awal Mula MP3.
http://badaiardiat.blogspot.com/2009/07/awalmulamp3.html, 9 Januari 2019.
18
Suatu standar yang ditetapkan oleh Industry Standars Organization atau
ISO.Perkembangannya dimulai pada tahun 1992 dengan standar MPEG-1.MPEG-
1 adalah standar kompresi video dengan bandwidth rendah.
b. MPEG-2
Audio bandwith tinggi dan video standar kompresi MPEG-2 diikuti dan cukup
baik untuk digunakan dengan teknologi DVD.
c. MPEG-3
MPEG (Motion Pictures Expert Group) Layer III atau MP3 hanya melibatkan
kompresi audio.
C. MediaMPEG-Layer 3(MP3)
1. Pengertian MediaMPEG-Layer 3 (MP3)
Perjalanan sejarah dunia pendidikan telah mengalami empat tahap perubahan,
ditinjau dari cara penyajian materi pelajarannya. Perkembangan pendidikan yang
pertama adalah suatu profesi baru yang disebut “guru atau pendidik” yang diberi
tanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan yang mewakili orang
tua.Menurut Karlheinz Brandernburg mengemukakan bahwa :
Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Brandenburg sendiri sudah mulai menelitimetode kompresi audio ini sejak tahun 1977 tapi baru tahun 1987 proyekMP3 ini resmi dimulai. Karya temuannya dipergunakan oleh hampirsemua orang dibumi mengembangkan penemuannya di Insitut FraunhoferJerman. MP3 merupakan salah satu format file audio digital yang awalnyatersedia untuk PC (Personal computer)24.
Dengan demikian, maka terjadi pergeseran pendidikan, yang biasa
diselenggarakan dirumah berubah menuju ke pendidikan sekolah secara
formal.Perkembangan kedua dimulai dengan dipergunakannya bahasa dan tulisan
24Karlheinz Brandenburg, Audio Mp3Fraunhofer(Insitut Jerman, 1977) h 6
19
disamping bahasa lisan dalam menyajikan ajaran.Perkembangan pendidikan yang
ketiga terjadi dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan
diperbanyak bahan-bahan bacaan dalam betuk buku teks sebagai materi pelajaran
tercetak.Perkembangan pendidikan yang keempat terjadi dengan mulai masuknya
teknologi yang canggih berdasarkan kemajuan zaman dan peradaban manusia25.
Alat dan media pembelajaran semakin maju dengan perkembangan sains dan
teknologi. Guru atau pendidik harus pandai memilih media pembelajaran yang
tepat sesuai dengan kondisi serta lingkungan belajar, seperti media audio, media
cetak, slide, dan film26. Tujuan dan materi pendidikan yang baik tanpa didukung
model penyampaian yang baik maka akan mendapat dan menghasilkan yang baik
juga. Atas dasar itu pendidikan Islam menaruh perhatian yang besar terhadap
masalah atau metode27. Media pembelajaran merupakan sarana untuk proses atau
menyampaikan dalam kegiatan system pembelajaran28.
Menurut Donald P. Ely pada tahun 1979, mengemukakan beberapa manfaat media
teknologi pendidikan, yaitu :
a. Meningkatkan produktivitas pendidikan
b. Memberikan kegiatan pengajaran bersifat individual
c. Memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan
d. Pengajaran yang lebih detail
25Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 2007),h 7.
26Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), h332.
27Rusmaini, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013), h 163.28Daryanto,Media Pembelajaran (Bandung: Sarana-Sarana Tutorial, 2012), h 4.
20
e. Memungkinkan belajar secara seketika dan penyajian pendidikan yang
lebih luas29.
Dapat disimpulkan bahwa manfaat media teknologi pendidikan adalah untuk
membantu pendidikan agar memilih kualitas pendidikan yang lebih baik, bermutu,
dan berkualitas.Dengan cara media MP3 ini siswa dapat dengan mendengar
tilawah dari syekh yang didengarkan dalam CD player, MP3, MP4, computer dan
lain-lain. Media yang diputar dan didengarkan disuruh hafal kemudian diulang-
ulang.Setelah beberapa kali diulangi, siswa mengikuti bacaan tersebut sambil
memperhatikan apakah ada salah atau kurang, demikian seterusnya sampai
hafal.Setelah itu baru membaca sendiri tanpa media30.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan teknologi, seseorang dapat menghasilkan informasi melalui
media-media seperti CD player, MP3, MP4, computer, dan lain sebagainya.
Adapun penemu media MP3, ia adalah Karlheinz Brandenburg sang penemu
MP3. Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Brandenburg sendiri sudah mulai meneliti
metode kompresi audio ini sejak tahun 1977 tapi baru tahun 1987 proyek MP3 ini
resmi dimulai. Karya temuannya dipergunakan oleh hamper semua orang dibumi.
Karlheinz Branderburg mengembangkan penemuannya di Fraunhofer Insitut
Jerman. MP3 merupakan salah satu format file audio digital yang awalnya
tersedia untuk PC (Personal computer).
Dari penjelasan diatas, penemu MP3 adalah Dr. Karlheinz Brandenburg sang
penemu MP3. Ia dijuluki sebagai bapak MP3. Pada bulan Februari 1999 untuk
29Ibid, h 4.30Masagus H.A Fauzan Yayan, Quantum Tahfidz( Palembang: Erlangga, 2015), h332.
21
pertama kalinya perusahaan rekaman bernama SubPop mendistribusikan track
melalui format MP3. Baru pada tahun 1999 MP3 player mulai marak
dijual.Dalam penyampaian pelajaran bermacam-macam alat diciptakan agar
mempermudah siswa untuk memahaminya. Apabila mendengar sudah menjadi
suatu kebiasaan, maka orang tersebut akan mudah menghafal Al-Qur’an.
Mendengar ini bisa juga menggunakan media-media elektronik seperti MP3,
computer, tv, dan lain-lain31.
Dari beberapa penjelasan, dengan firman Allah SWT dalam QS.An-Nahl: 78
ھاتكم لا تعلمون شیئا وجعل لكم السمع أخرجكم من بطون أم لعلكم ◌ والأبصار والأفئدة و
تشكرون
Terjemahnya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaanTidakmengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu kamuPendengaran,penglihatan, dan hati. Agar kamu bersyukur”(QS. An Nahl: 78).32
Dari ayat diatas dapat disimpukan bahwasanya Allah Swt memberi kita
pendengaran, penglihatan, dan hati.Untuk itu kita harus memanfaatkan sebaik
mungkin yaitu dimanfaatkan untuk kebaikan terutama dalam menghafal dan
mengamalkan Al-Qur’an. Mendengar ini bisa juga menggunakan media-media
elektronik seperti MP3, computer, CD, video, televise, dan lain-lain,
Menurut Daryanto, indicator atau ciri-ciri media MP3 yaitu sebagai berikut :
31Masagus H. A Fauzan Yayan, Op cit, h 42.32Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Solo : Tiga Serangkai, 2013),
h 275.
22
a. MP3 Qur’an merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file
audio Qur’an.
b. Ukuran filenya lebih kecil, MP3 Qur’an juga memberikan kualitas suara
yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio
c. Alat untuk memutar MP3 Qur’an adalah MP3 player, selain itu juga bisa
diputar dengan iPad. Ipad adalah salah satu merek dari serangkaian alat
pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan oleh Apple
computer.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan MP3 membuat organ tubuh telinga
berfungsi menerima informasi dalam memorikemudian melekatkannya ke dalam
otak. Sedangkan MP3 Qur’an adalah salah satu bentuk format penyimpanan file
audio Qur’an yang menggunakan alat pendengaran33.
2. Karakteristik MP3 Qur’an
MP3 Qur’an yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) dengan memutar suara play back Qur’an yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan para siswa dalam menghafal Al-
qur’an34.
Beberapa karakteristik dari MP3 Qur’an sebagai berikut :
a. Model psikoakustic, adalah model yang menggambarkan karakteristik
pendengaran manusia. Salah satu karakteristik pendengaran manusia
adalah memiliki batas frekuensi 20Hz sampai 20 KHz , dimana suara yang
33Daryanto, Op. cit. h 44.34Abdul Kodir, Op. cit, h 248.
23
memiliki frekuensi yang berada dibawah ambang batas ini tidak dapat
didengar manusia, sehingga tidak perlu di kodekan.
b. Auditory masking, manusia tidak mampu mendengarkan suara pada
frekuensi tertentu dengan amplitude yang jauh lebih tinggi.
c. Cristical hand, merupakan daerah frekuensi tertentu dimana pendengaran
manusia lebih peka pada frekuensi-frekuensi rendah. Sehingga alokasi bit
dana lokasi sub-band pada filter cristical band lebih banyak dibandingkan
frekuensi lebih tinggi.
d. Joint stereo, Channel stereo mengirimkan informasi yang sama. Dengan
joint stereo, informasi yang sama ini cukup ditempatkan dalam salah satu
channel saja dan ditambah dengan ini informasi tertentu.
3. Jenis-jenisMPEG-Layer 3 (MP3)
Banyak gadget tercipta untuk memberikan hiburan maksimal kepada
penggunanya. Salah satunya adalahMPEG-Layer 3(MP3) yang merupakan gadget
untuk memutar file berformat MP3. Sebelum zaman digital tercipta, kita hanya
bisa memutar melalui piringan hitam atau kaset pita yang membutuhkan
perangkat khusus dengan dimensi yang cukup besar. Namun sekarang dengan
adanya file MP3 bisa diputar untuk mendengarkan Qur’an melalui MP3, kini kita
sebuutkan dengan nama MP3 Qur’an sehingga menjadi lebih praktis dan ramping
bahwa bisa dibawa kemanapun kita mau
MP3 yang kita kenal salama ini ada beberapa jenisnya antara lain adalah sebagai
berikut :
24
a. MP3/VCD Player
Menjadi satu dengan VCD Player yang juga bisa membaca file format MP3.
Bentuknya kotak dengan berupa cakram VCD atau DVD. Untuk format MP3,
maka layar televisi yang terhubung hanya akan menampilkan judul dari file yang
dibaca tanpa ada video yang dipuar. Saat ini pengguna VCD Player adalah sudah
sangat jarang seiring dengan ditinggalkannya cakram VCd sebagai tempat
penyimpanan.
b. Hi-fi
Hi-fi merupakan perangkat DVD Player yang juga memiliki speaker sehingga
tidak memerlukan televisi atau speaker lain untuk memutar file suara.
c. Mini Player
Mini player merupakan player MP3 yang menggunakan media penyimpanan
berupa micro sd atau memory card. File sebelumnya disimpan kedalam memory
card terlebih dahulu kemudian dimasukkan kedalam mini player.
d. Mini USB Player
Hampir sama dengan mini player namun untuk usb player ini menggunakan
media usb sebagian media penyimpanan dimana file mp3 akan dibaca oleh
player35.
4. Langkah- langkah Penggunaan MP3 Qur’an
Pada langkah pelaksanaan, hal-hal yang harus dilakukan antara lain adalah
sebagai berikut :
35KabarElektronik. 2018. IniDia 4 Jenis MP3 Player Yang Ada Di IndonesiaSaatIni.http://kabarelektronik.com/ini-dia-4-jenis-mp3-player-yang-ada-di-indonesia-saat-ini/, 23
Januari 2019.
25
a. Jika memanfaatkan media radio, arahkan posisi radio pada gelombang
stasiun radio yang akan dituju dan tombol siap untuk di “On” kan
b. Jika menggunakan media audio, usahakan posisi penyimpanan file
(kaset/CD/DVD/MP3?Flash dan lain-lain) sudah berada ditempat
pemutaranya dan tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.
c. Usahakan peserta didik sudah berada di tempat kegiatan pembelajaran
(stanby), setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
dengan alat tulis, modul/buku, LKS dan kelengkapan belajar lainnya.
d. Jelaskan kepada mereka tentang jenis mata pelajaran atau hafalan Al-
Qur’an yang akan dihafalkan oleh peserta didik.
e. Mintalah siswa untuk memperhatikan dan mendengarkan dengan baik
terhadap apa yang ingin dihafalkan malalui MP3 audio, dan diulangi
sampai lancer.
f. Putarkan program (audio) dengan memutar atau mempencet tombol “Play”
g. Usahakan susasana tetap tenang/kondusif selama pemutaran program
media.
h. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program audio.
i. Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sekaligus sebagai
fasilitator36.
36Daryanto, Op. cit, h 50.
26
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum guru menggunakan media
MP3 di dalam kelas, guru harus menyiapkan peralatan-peralatan yang akan
digunakan semua itu dilakukan demi kelancaran penerapan media MP3.
5. Kelebihan dan kekurangan Media MP3
Adapun kelebihan/kekurangan media MP3 yaitu sebagai berikut:
a. Tersedia dimana-mana dan mudah digunakan. Sebagian besar siswa telah
menggunakan pemutar CD dan pemutar kaset sejak mereka masih sangat
kecil dan banyak yang telah menggunakan pemutar MP3.
b. Tidak mahal, dalam berkas MP3 banyak yang tersedia di internet secara
gratis dan berbiaya murah.
c. Bisa diproduksi, kita bisa menggandakan kaset audio dan berkas digital
ketika menggunakan perangkat lunak dan perlengkapan yang sesuai.
d. Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran dan hafalan.
Para siswa memiliki kemampuan yang terbaats bisa belajar dan mendengar
serta mengikuti di sepanjang material audio.
e. Menyediakan informasi terbaru, audio sering kali merupakan penyiaran,
presentasi, dan mendengar secara langsung.
f. Menyediakan akses gratis bagi berkas-berkas audio.
g. Merangsang, media audio ini bisa menyediakan alternatif yang bagi
mendengar.
h. Bisa diulang, para pengguna bisa memutar ulang bagian dari material
audio sesering yang dibutuhkan untuk memahaminya.
27
i. Portable, bisa digunakan dilapangan daya baterai, bisa digunakan untuk
dirumah, banyak para siswa memiliki pemutar mereka sendiri.
j. Memudahkan para pengajar, bisa merekam atau mendengar secara
langsung oleh siswa mereka sendiri dengan mudah dan ekonomis.
k. Tahan kerusaakan, noda bisa dicuci dan goresan biasa tidak
mempengaruhi pemuataran. File MP3 bisa disimpan di hard drive
computer, drive potable, dan pemutar MP337.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya media MP3 memiliki
banyak keunggulan dan sangat mudah untuk didapatkan diharpkan mampu untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru.
Adapun kekurangan/keterbatsan media MP3 yaitu sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam penetuan kecepatan, menentukan kecepatan yang tepat
untuk menyajikan informasi bisa menjadi sulit jika siswa kita tidak
memiliki tingkat perhatian dan latar belakang pengalaman yang beragam.
2. Kebutuhan perlengkapan digital dan perangkat lunak. Untuk menggunakan
berkas MP3, kita membutuhkan akses web untuk mengunduh berkas
tersebut dan kita membutuhkan perangkat lunak seperti Real audio untuk
memutar berkas tersebut.
3. Berpotensi terjadi penghapusan tidak disengaja38.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan media MP3 juga memiliki keterbatasan,
untuk itu apabila kita menggunakan media ini dalam proses pembelajran kita
37Sharon E. Smaldino, dkk.,Op. cit hal 377.38Ibid., h. 378.
28
harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu sematang mungkin, agar kita
bisa mengatasi kekurangan ini.
D. Hafalan Al-Qur’an
1. Pengertian Hafalan Al-Qur’an
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menghafal berarti telah masuk
kedalam ingatan (tentang pelajaran) yang dapat diucapkan di luar kepala (tanpa
melihat buku atau catatan lain). Kata kerja menghafal adalah usaha untuk masuk
kedalam pikiran agar mudah diingat, dan dihafalkan dari hasil kegiatan yang
sedang berlangsung39.
Al-Qur’an adalah perkataan kalam Allah SWT, yang berdasarkan suatu kejadian
atau mu’jizat yang terjadi pada masa lalu dari pada penutup para nabi dan rasul
melalui perantara oleh malaikat, dan diriwayatkan kepada kita dengan secara
mutawatir40.
Jadi pengertian hafalan dan Al-Qur’an dapat disimpulkan baahwa menghafal Al-
Qur’an merupakan suatu hasil dari proses yang diresapkan kalam Allah SWT
dalam suatu fikiran. Menurut Muhannid Nu’am, menghafal adalah salah satu hal
yang luar biasa untuk dapat membawa suatu akal kita yang mirip dengan
computer. Saat menghafal Al-Qur’an secara teratur, akan semakin membuka
39Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.web.id/hafal, diakses pada 13 November2015)
40Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah,
2008), h 1.
29
ruang untuk menyimpan informasi yang baru, sehingga bisa menambah banyak
lagi informasi dan menghafal lebih banyak lagi41.
Dengan demikian kemampuan menghafal adalah suatu potensi yang dimiliki
seseorang yaitu bisa menghafal dengan, baik danbenar, sesuai dengan pedoman
yang kita gunakan, berdasarkan bakat yang kita miliki atau hasil yang telah kita
lakukan.
Menghafal Al-Qur’an merupakan proses untuk mengingat ayat (rincian
bagian-bagiannya, seperti tajwid, waqaf dan lain-lain) yang harus dihafal dan
diingat secara sempurna. Sehingga seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan
bagian-bagiannya dimulai dari proses awal. Apabila salah dalam menghafal ayat,
maka akan salah pula dalam arti dan terjemahan pada ayat tersebut. Bahkan ayat
tersebut sulit untuk diingat kembali dalamingatan manusia42.
2. Dasar Menghafal Al-Qur’an
Berdasarkan pengertian diatas yang menjelaskan tentang Al-Qur‟anbahwa
diturunkannya secara berangsur-angsur/mutawatir yang berarti bahwa malaikat
Jibril menyampaikan kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur dengan
metode hafalan. Hikmah diturunkannya al-Qur‟an secara berangsur-angsur ialah
syarat dan dorongan untuk mengarah pada himma (semangat) untuk menghafal
dan Rasulullah persiapkan untuk menguasai Al-Qur’an secara menghafal, agar
beliau bisa menjadi teladan bagi umatnya. Begitulah yang dilakukan oleh
41Muhannid Nu‟am, Kilat & Kuat Menghafal Al-Qur’an Terjemah Juz Dan TajwidPeraktis, (Surakarta: PQS Media Group, 2014), h 16.
42Wiwi Alawiyah Wahid, Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an, (Jogjakarta: Diva Press,2013), h 15.
30
Rasulullah Saw, beliau menerima wahyu secara metode hafalan, dan mendorong
para sahabat untuk menghafalkan apa yang diterima oleh Rasulullah
Saw43.Adapun hukum dalam menghafal Al-Qur’an adalah fardhu kifayah yang
berarti dikerjakan mendapat pahala dan tidak dikerjakan tidak mendapat pahala.
Jadi, orang yang menghfal Al-Quran tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir
sehingga tidak akan ada kemungkinan terjadinya pemalsuan dan pengubahan
terhadap ayat-ayat suci Al-Qur’an. Jika kewajiban ini terpenuhi oleh sejumlah
orang, maka gugurlah kewajiban tersebut dari yang lainnya. Begitu juga
sebaliknya apabila kewajiban itu tidak terpenuhi maka semua umat islam yang
ada di dunia ini akan menanggung dosanya.
3. Teknik Menghafal Al-Qur’an
Dalam menghafal Al-Qur’an terdapat beberapa cara, menurut Abdul Azis Abdul
rauf menyebutkan ada 4 teknik dalam menghafal Al-Qur’an, yaitu :
a. Teknik memahami ayat yang akan dihafal
Teknik ini paling baik untuk diterapkan dengan cara seseorang bisa
menyelesaikan hafalan dalam tempo relative singkat.
b. Teknik mengulang-ulang sebelum menghafal
Teknik ini sangat cocok untuk diterapkan jika dilihat dari aspek pemahaman
bahasa dan waktu.Karena inti menghafal Al-Qur’an adalah dengan mengulang-
ulangnya, bahkan untuk orang yang menguasai bahasa Arab sekalipun.
43Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Op. cit, h 23.
31
c. Teknik mendengarkan sebelum menhgafal
Cara ini ketika seseorang penghafal harus mendengarkan terlebih dahulu melalui
media MP3 atau mendengarkan bacaan dari seorang guru lalu si penghafal
tersebut menyetorkan hafalannya.Hal ini untuk memberi tahu seorang siswa
bagaimana membaca ayat-ayat tersebut dengan benar.
d. Teknik menulis sebelum menghafal
Pada teknik ini, penghafal terlebih dahulu menuliskan ayat-ayat yang ia
ingin hafalkan, lalu diulangi sebanyak-banyaknya. Dan ini akan membutuhkan
waktu yang sangat banyak dan guru harus menyimak hafalan siswa tersebut
dengan bimbingan yang sepenuhnya44.
4. Langkah-langkah Menghafal Al-Qur’an
Langkah- langkah menghafal Al-Qur’an dapat dilakukan dengan melalui
suatu proses bimbingan seorang guru. Proses ini dilakukan beberap kegiatan,
yakni :
a. Bin Nadzhar
Bin nadzhar adalah membaca dengan cermat ayat Al-Qur’ān yang ingn
dihafal, dengan cara melihat mushaf Al-Qur’ān secara berulang-ulang. Proses bin
nadzhar ini kita bisa lakukan sebanyak mungkin seperti yang biasanya dilakukan
oleh para ulama-ulama terdahulu. Hal ini dilakukan dengan cara memperoleh
gambaran menyeluruh tentang ayat yang akan dihafalkannya. Agar lebih mudah
ayat yang ingin dihafal, maka penghafal disarankan untuk mempelajari makna
kandungan ayat yang akan dihafalkannya.
44Abdul Azis Abdul rauf, Ibid ,h 46.
32
b. Tahfidz
Tahfidz merupakan menghafalkan sedikit demi sedikit ayat Al-Qur’ān
yang telah dibaca secara bin nadzhar. Misalnya, menghafal satu ayat, beberapa
kalimat, atau ayat pendek sampai tidak terjadi kesalahan.Setelah satu ayat atau
beberapa sudah dapat dihafal dengan baik, kemudian dirangkai dengan ayat
berikutnya sehingga hafalan menjadi sempurna.Kemudian rangkaian ayat tersebut
diulang kembali sehingga benar-benar hafal.Untuk merangkaikan ayat dengan
benar, setiap menghafal satu ayat selalu diulang-ulang dari ayat pertama sampai
ayat kedua yanng baru saja dihafal, begitu seterusnya.Setelah satu halaman selesai
dihafal, maka diulang kembali dari awal sampai tidak ada kesalahan, baik lafadz
maupun urutan ayat-ayatnya.Setelah satu halaman dapat dihafal dengan sempurna,
lalu dilanjutkan menghafalkan ayat berikutnya.Dalam hal ini merangkai hafalan
perlu diperhatikan sambungan akhir ayat halaman dan dirangkaikan pada ayat di
halaman selanjutnya.
c. Talaqqi
Talaqqi adalah menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru dihafal
kepada seorang guru. Proses talaqqi ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan
seorang calon hafidzh dan mendapatkan bimbingan seperlunya. Seseorang yang
sedang menghafal Al-Qur’ān tidak boleh mempercayakan hafalannya kepada
dirinya sendiri, melainkan harus dengan tekun menyetorkan hafalannya kepada
seorang hafidz yang lain dengan membetulkannya dengan mushaf Al-Qur’an,
sekalipun dia termasuk seorang hafidzh yang sangat teliti dan cermat. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan bacaan, dan adanya bacaan
33
yang terlupakan sehingga kesalahan tersebut tanpa sadar selalu diulangi secara
terus menerus.
d. Takrir
Takrir yaitu mengulang hafalan atau men-sima’-kan hafalan yang pernah
dihafalkan atau yang sudah disetor kepada guru. Takrir dilakukan agar supaya
hafalan yang pernah dihafal tetap terjaga dengan baik.Selain dilakukan dengan
guru, takrir juga dapat dilakukan sendiri dengan maksud melancarkan hafalan
yang telah dihafal, sehingga tidak mudah dilupa.
e. Tasmi’
Tasmi’ adalah mendengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada
perseorangan maupun kepada jama’ah. Dengan tasmi‟ ini seorang penghafal Al-
Qur’ān akan diketahui kekurangan padanya, karena bisa saja ia lengah dalam
mengucapkan huruf atau harakat. Dengan tasmi‟ seorang penghafal akan lebih
berkonsentrasi dalam hafalan.
5. Metode yang ada dalam menghafal Al-Qur’an ada tiga macam, yaitu:
a. Metode seluruhnya, yaitu membaca satu halaman dari baris pertama
sampai baris terakhir secara berulang-ulang sampai dihafal.
b. Metode bagian, yaitu menghafal ayat demi ayat, satu kalimat demi kalimat
yang dirangkaikan sampai satu halaman.
c. Metode campuran, yaitu kombinasi antara metode seluruhnya dengan
metode bagian. Dimulai dengan membaca satu halaman dengan berulang-
34
ulang, kemudian pada bagian yang tertentu dihafal tersendiri. Kemudian
diulangi kembali secara keseluruhan sampai dihafal45.
45Sa‟dullah, Op. cit., h. 52.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis tentang penelitian kualitatif, penelitian kualitatif
merupakan sebuah penelitian yang menyelidiki masalah sosial berdasarkan pada
holistic konsektual melalui pengumpulan data dari subyek yang diteliti dari
sumber secara langsung dengan informasi dan istrumen adalah kunci peneliti
sendiri. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti dalam melakukan
analisis isi dan metode pengumpulan data untuk menyajikan respons dan perilaku
suatu subyek46.Peneliti berusaha untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengumpulan data, menganalisis, serta menfsirkan sumber data dan menjadi suatu
laporan hasil penelitian yang diteliti dan diamati.
Setiap penelitian pada dasarnya memiliki teknik untuk mendekati suatu objek
penelitian. Penelitian kualitatif yang akan memberikan petunjuk yang jelas bagi
penelitian yang dilakukan. Penelitian kualitatif yang ingin untuk mengetahui
tentang Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam Meningkatkan Hafalan Al-
Qur’an Siswa di SMP-IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.Peneliti senantiasa
mengamati, berkonsultasi, memberikan arahan, dan melakukan antar dialog untuk
menemukan konsep kepada tentang judul penelitian tersebut.
46 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan( Jakarta: KencanaPerdana Media 2010), h 40.
36
B. Lokasi Dan Objek Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini adalah dilakukan penelitian tepatnya SMP-IT
Al-Ishlah Kabupaten Maros.Dan yang menjadi objek penelitian ini yaitu siswa
SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Penelitian
1. Fokus penelitian :
Adapun fokus penelitian ini adalah :
a. Penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan
Al-Qur’an siswa.
b. Efektivitas penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa.
c. Peningkatan dalam menghafal Al-Qur’an siswa dengan menggunakan
media MPEG- Layer 3 (MP3).
2. Deskripsi fokus penelitian :
Untuk menghindari hal dari berbagai argument dan penafsiran yang
berbeda, maka akan timbul setelah membaca tulian ini serta juga untuk mencegah
penjelasan yang sesuai apa yang diharapkan dan pokok permasalahan yang
terdapat dalam judul yaitu sebagai berikut:
a. Penggunaan media MPEG- Layer 3 (MP3) untuk meningkatkan hafalan
Al-Qur’an Siswa
Media MPEG- Layer 3 (MP3) MP3 ini sangat bertujuan untuk meningkatkan
hafalan Al-Qur’an siswa dan memudahkan dalam system hafalan yang akan
diulangi apa yang telah didengarkan langsung dari media audio tersebut.
37
b. Efektivitas penggunaan MediaMPEG-Layer 3(MP3)
Penggunaan media MP3 ini sangat penting untuk membantu meningkatkan
hafalan Al-Qur’an siswa agar hafalan tersebut menetap dan tidak akan mudah
hilang. Dan penggunaan media ini dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an lebih
efisien.Penggunaan media ini juga memperdengarkan bacaan Al-Qur’an yang
fasih untuk membaca dan menghafal Al-qur’an. Dan juga setiap bacaan yang
didengarkan itu akan diulangi dan dihafal sebanyak 20 kali, serta sangat
membantu dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an dan sangat efektif dalam
penanaman ayat Al-Qur’an yang dipelajari dan dibacakan secara langsung dengan
media MP3 tersebut.
c. Peningkatan Hafalan Al-Qur’an Siswa
Dalam menghafal Al-Qur’an perlu adanya metode agar proses menghafal
menjadi lebih mudah. Sebelum menghafalkan Al-Qur’an, kita harus
mempersiapkan persiapan dengan tujuan agar proses menghafal Al-Qur’an
berjalan dengan baik. Dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an juga perlu niat
yang baik dalam menghafal supaya berjalan dengan lancar. Dengan cara
mempelajari teknik-teknik yang ada dan perlu waktu yang sangat banyak dan
dalam bimbingan yang baik agar hafalan Al-Qur’an meningkat juga.
D. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan sumber data yaitu :
38
1. Data primer, adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
objek suatu penelitian. Adapun sumber data yang menjadi sumber data
primer dalam penelitian ini yaitu meningkatkan hafalan Al-Qur’an Siswa
di SMP-IT Al Ishlah Kabupaten Maros.
2. Data sekunder, adalah sumber yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian atau data yang diperoleh dari pihak lain47.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data penelitian. Dan yang mengenai analisis instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan untuk mensaring informasi yang dapat
menggambarkan variabel penelitian.Dari suatu instrumen ini harus teruji dengan
validitas dan reabilitasnya agar memperoleh data yang valid.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah:
1. Pedoman observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara lebih tepat dari objek yang diteliti.
2. Pedoman wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/ pemberi jawaban
atas pertanyaan itu.
3. Catatan dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, maupun elektronik.
47 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Bandung, Alfabeta, 2011), h225.
39
F. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sebuah apa yang telah disimpulkan oleh peneliti dari lapangan
penelitian. Data merupakan bahan spesifik dalam melakukan suatu penelitian
yang menggunakan teknik pengumpulan data.
1. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif.Dengan observasi, peneliti dapat merefleksi secara sistematis terhadap
kegiatan dan interaksi subjek peneliti48. Observasi sebagai teknik pengumpulan
data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Tekhnik observasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dengancaraobservasi secara
langsung ke tempat penelitian dengan menggunakan pengamatan lapangan.
Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan media MP3 untuk
meningkatkan hafalan Al-Qur’andi SMP IT Al- Ishlah Kabupaten Maros.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/ pemberi jawaban atas
pertanyaan itu49.Tehnik wawancara digunakan untuk memperoleh data/informasi
mengenai kegiatan dari menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan media MP3
serta dukungan daripada orang tua peserta didik.Jenis wawancara yang dipakai
dalam penelitian ini adalahwawancara terstruktur.Wawancara yang dilakukan
adalah untuk memperoleh data tentang rumusan masalah yang ada.Wawancara
48Basrowi. Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.93.
49Sugiono, Op cit., h. 145.
40
dilakukan kepada Kepala Sekolah atau Pembina Asrama di SMP IT Al-Ishlah
Kabupaten Maros untuk memperoleh datauntuk penulisan gambaran umum
sekolah.Selanjutnya dilakukan wawancara kepada Guru Pendidik/ Pengajar
yangada di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten Maros.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumentertulis,
gambar, maupun elektronik50.
Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data
tentang gambaran umum sekolah dan data terkait nilai awal kemampuan
menghafal Al-Qur’an. Dokumen-dokumen yang akan dikumpulkan
digunakanuntuk melengkapi suatu data penelitian sehingga terdapat suatu
gambaran tentang objek yang diteliti.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengancara proses data ke dalam kategori, menyusun ke dalam data yang
diperoleh dari lapangan penelitian. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam
analisis data ialah sebagai berikut:
50Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2006), h.220.
41
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai merangkum atau memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan pencarian tema dan
polanya.Dengan demikian akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
akurat.
Reduksi data adalah suatu proses penelitian data yang muncul dari catatan
tertulis dilapangan, reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama
pengumpulan data tersebut berlangsung.
2. Penyajian Data
Dalam hal ini, penyajian dilakukan dengan bentuk teks yang bersifat naratif.
Ini akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. Memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dari rancangan yang menggabungkan suatu
informasi dalam bentuk yang baik dan mudah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan bagian akhir dari analisis
data.Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interprestasi yang makna data telah
disajikan. Cara yang digunakan bervariasi, dapat menggunakan perbandingan,
menemukan pola dan tema dan menghubungkan satu sama lain. Verifikasi adalah
rangkaian analisis data puncak.Kesimpulan dalam penelitian ini membutuhkan
verifikasi selama penelitian sedang berlangsung, verifikasi yang dimaksud agar
untuk menghasilkan kesimpulan data dengan valid.
Terdapat dua metode pendekatan analisis dan penarikan kesimpulan (jeneralisasi),
yaitu metode deduktif dan induktif :
42
1. Metode induktif
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan
kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus.
Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan
umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan
bukti.Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan
beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.51
2. Metode deduktif
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa
umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,
instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala
terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan
selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran
deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu
gejala.Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah
mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak
tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Penarikan secara
langsung ditarik dari 1 premis. Penarikan secara tidak langsung ditarik dari 2
51 Suriasumantri, Metode induktif dan deduktif . (Jakarta: Shofiah, 2007) h 15.
43
premis.Premis pertama yang bersifat umum sedangkan premis kedua bersifat
khusus52.
52Ibid, h 15.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pada bagian ini menguraikan secara umum lokasi penelitian dengan tujuan
untuk memberikan informasi terkait tempat penelitian.
1. Sejarah Berdirinya SMP IT Al-Ishlah Kab.Maros
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Ishlah Maros, merupakan
salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu yang terletak di Kabupaten
Maros tepatnya di Jl. Poros Makassar-Maros Km 27 Kelurahan Adatongeng,
Kabupaten Maros.Sesuai SK pendirian sekolah, SMP IT Al-Ishlah ini didirikan
pada tanggal 18 September 2007 dengan status kepemilikan oleh
Yayasan.Adapun SK izin operasional adalah 420.2/97/KEP/DP/2007 dan NPSN
40313816.Waktu penyelenggara sekolah yaitu sehari penuh (6 h/m) dan kelas
siswa-siswi dipisah antara laki-laki dan perempuan.SMP IT Al- Ishlah juga
mempunyai boarding school bagi siswa atau siswi yang minat.Dan luas tanah di
sekolah tersebut ± 3 ha yang sudah berdiri 2 gedung berlantai tiga.Karena
yayasan juga ini telah membuka SD IT dan SMP IT.
2. Visi Misi dan Tujuan SMP IT Al-Ishlah Maros
a. Visi
Beraqidah Qur’ani, Berakhlak Mulia, dan Berprestasi Tinggi.
b. Misi
1) Mengoptimalkan pengembangan imu umum dan kesilaman.
2) Memaksimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
45
3) Melaksanakan proses pembiasaan dalam hal ibadah
4) Meningkatkan penguasaan dan keterampilan ITC
5) Menghafal Al-Qur’an 3 Juz (28,29, dan 30).
c. Tujuan Sekolah
Islamisasi sistem pengelolaan pendidikan untuk terbentuknya pribadi yang
akhlak mulia dan beraqidah qur’ani.
3. Identitas Sekolah
a) Nama Sekolah : SMP Islam Terpadu AL Ishlah Maros
b) Nomor Statistik : 202190108005
c) Propinsi : Sulawesi Selatan
d) Otonomi Daerah : Maros
e) Kecamatan : Turikale
f) Desa/Kelurahan : Adatongeng
g) Jalan dan Nomor : Jl. Poros Makassar-Maros KM 27
h) Kode Pos : 90516
i) Telepon : 0411 3882146
j) Daerah : Perkotaan
k) Status Sekolah : Swasta
l) Akreditasi : B
m) Surat Kelembagaan : Nomor: 420.2/97/Kep/DP/2007
n) Penerbit SK : Kepala Dinas Pendidikan Kab.Maros
o) Tahun Berdiri : 2007
p) KBM : Pagi s/d Sore
46
q) Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
r) Lokasi Sekolah :
1. Jarak ke Pusat Kec : 2 (Dua) KM
2. Jarak ke Pusat Otoda: 1 (Satu) KM
3. Terletak Pada Lintasan: Kab/Kodya
s) Organisasi Penyelenggara : Lembaga Swasta
t) Perjalanan Perubahan Sekolah : 2007 Gedung Unit 1 Berlantai 3
2009 Gedung Unit 2 Berlantai 3
4. Gambar Struktur Organisasi SMP IT Al-Ishlah Maros.
Gambar 4.1.struktur organisasi SMP IT Al-Ishlah Maros
Ketua YayasanUst.Ir.Dzulkifli Muhajir
Kepala SekolahH.Muhammad Amin, LC
Wakasek KurikulumIrwan, S.Pd
Wakasek KesiswaanAbd.Salam Lahaking, S,Pd
Kepala PerpustakaanDrs. Ali Deppung
BKDrs.H.A.Abd Azis Marhabang Dewan Guru
Wali Kelas Siswa
47
5. Data Siswa SMP IT AL-Ishlah Maros
Data siswa dapat dilihat pada tabel 4.2
No Kategori Jumlah
1. Siswa/santri diluar asrama 106
2. Siswa/santri yang asrama 40
Jumlah 146
Tabel 4.2. Data siswa SMP IT Al-Ishlah
6. Sarana dan prasarana SMP IT AL Ishlah Maros
Secara ideal salah satu sarana dan prasarana adalah adanya unsure perangkat
keras (hardware) yang menunjang fungsinya, berupa mushollah, ruangan guru
dan tempat belajar (ruang kelas), memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas
anak dalam dan luar.Pada titik ini, SMP IT AL Ishlah belum sepenuhnya
memiliki unsure-unsur ideal tersebut secara mandiri.Unsur dan modal utama
secara juga dimiliki adanya pengelolaan kegiatan pendidikan yaitu adanya tenaga
pendidikan sehingga kegiatan pendidikan dapat terselenggarakan dengan baik.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Penggunaan Media MPEG-Layer 3(MP3) Dalam Meningkatkan Hafalan
Al-Qur’an Siswa SMP IT AL Ishlah Kab.Maros
Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti yang dilaksanakan pada tanggal 20
Juli 2020, peneliti mengamati proses menghafal Al-Qur’an yang dilakukan oleh
para siswa secara langsung. Dengan penggunaan media MP3, diharapkan siswa
lebih mudah dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an53.
53Hasil observasi pada Tanggal 20 Jui 2020, SMP IT AL Ishlah
48
Adapun penggunaan mediaMPEG-Layer 3 (MP3) dimulai dengan :
1) Tahap Perencanaan
a. Guru menyusun materi dalam menghafal Al-Qur’an
b. Guru menyiapkan media pembelajaran MP3 dalam menghafal Al-Qur’an
c. Guru melakukan pemutaran media MP3 secara berulang-ulang untuk
memudahkan siswa dalam menghafal Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Sahril, guru yang menggunakan
media MP3 dalam menghafal Al-Qur’an menyatakan bahwa:
“Sebelum melakukan proses perencanaan dalam menghafal Al-Qur’an terlebihdahulu kita menyiapkan suatu perencanaan baik dalam menyusun materi,menyiapkan media pembelajaran yang akan diajarkan sampai denganmendengarkan murottal Al-Qur’an agar siswa dapat memudahkan dalammenghafal Al-Qur’an”54.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan langkah-langkah dalam penggunaan
media MP3 (MPEG-Layer-3) di SMP IT AL Ishlah Kabupaten Maros, adalah
sebagai berikut :
a. Guru memperlihatkan alat media yang akan digunakan, kemudian
dinyalakan untuk dipendengarkan kepada siswa. Yaitu memutar juz ke-28.
b. Peneliti mulai memberikan intruksi kepada siswa, dan siswa yang akan
menghafal serta guru hanya diam dan mendengarkan.
c. Siswa mendengarkan intruksi dari guru dengan memperhatikan alat media
MP3 (MPEG-Layer-3) untuk mendengar bacaan juz ke-28.
54Ustadz Sahril, Guru Tahfizh, pada tanggal 20 Juli 2020, Pukul 08.10
49
d. Siswa menghafalkan surah yang telah ditunjuk oleh guru. Guru hanya
diam dan hanya siswa yang merespon.
e. Siswa diminta menghafal juz ke-28 yang telah didengarkan dan menghafal
secara bergiliran serta meminta siswa yang lain untuk mendengarkan dan
menyimak temannya yang sedang tampil di depan kelas.
f. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa, dan memberi
penguatan materi yang baru di sampaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Sahril, menyatakan bahwa:
“Pada tahap pelaksanaan langkah-langkah dalam penggunaan media MP3kita harus menyiapkan suatu alat atau media yang dapat digunakan dalammembantu proses menghafal Al-Qur’an siswa. Sampai benar-benar siswadapat menghafalnya dan siswa diperintahkan maju secara bergiliran untukmenyetorkan hafalan mereka”55.
3) Tahap Evaluasi
Evaluasi penggunaan media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an
siswa ditinjau dari komponen evaluasi proses, terbagi menjadi beberapa dan
untuk lebih rincinya sebagai berikut:
a. Kesesuaian pelaksanaan dengan rencana
Pelaksanaan pembelajaran penggunaan media MP3 dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa terdiri dari kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh siswa
yang bernama Fathur Abi Pura dan Raihan Wiratama bahwa:
“Pelaksanaan penggunaan media MPEG-Layer 3 (MP3) sudahterlaksana sesuai rencana dengan baik”56
55Ustadz Sahril, Guru Tahfizh, pada tanggal 20 Juli 2020, Pukul 08.1556Fathur Abi Pura dan Raihan W, Siswa, pada tanggal 20 Juli 2020 Pukul 08.20 WITA
50
b. Kesesuaian pengajar dalam proses penyampaian.
Pada setiap program harus dilakukan evaluasi secara terus-menerus
agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada setiap program.
Dalam proses penyampaian guru harus menyampaikan materi
pembelajaran yang akan digunakan selama dalam proses menghafal Al-
Qur’an.
c. Pemanfaatan sarana dan prasarana
Ditinjau dari pemanfaatan sarana dan prasarana, penggunaan media
MP3 untuk meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa SMP IT AL Ishlah
sangat membutuhkan sarana dan prasarana guna untuk mendukung
pembelajaran.Seperti ruangan, media yang dibutuhkan, serta metode
dalam menghafal Al-Qur’an.
d. Melakukan proses penilaian
Proses penilaian merupakan langkah pendidik yang harus ditempuh
setiap adanya suatu peningkatan. Shodiq Abdullah mengemukakan bahwa:
“ Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukandalam pelaksanaan proses penilaian”57
2. Efektivitas Penggunaan Media MPEG-Layer 3 (Mp3) Dalam
Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Siswa di SMP IT AL-Ishlah
Kabupaten Maros.
Efektivitas penggunaan media audio MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-
Qur’an siswa di SMP IT AL Ishlah Maros adalah sebelum memulai menghafal
57Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran, hal 161.
51
Al-Qur’an maka terlebih dahulu siswa harus mendengarkan media audio MP3
yang di putar oleh guru melalui playback terlebih dahulu bisa juga untuk pengeras
suaranya dibantu dengan sound atau speaker yang mendukung suara agar
terdengar lebih jelas secara berulang-ulang.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat hafalan siswa, dilakukan metode tes
dengan cara siswa maju satu persatu untuk menyetorkan hafalan mereka dengan
menyimak hafalan dan memperhatikan tajwid daripada apa yang dilafalkan oleh
siswa dikarenakan bukan hanya menghafal saja akan tetapi keluar masuknya huruf
juga harus diperhatikan.
Dengan adanya media MP3 ini, siswa juga dapat mengulang-ulangi hafalan
yang didengarkan langsung dari audio MP3 tersebutdemi kelancaran hafalan
mereka. Para siswa bisa mendengarkan audio MP3 Qur’an yang diputar sendiri
menggunakan speaker atau handphone milik siswa masing-masing yang
diharapkan agar hafalannya tidak lupa kembali karena rata-rata mereka
menggunakan handphone atau speaker untuk berkomunikasi bahkan untuk hafalan
sendiri mereka manfaatkan untuk hafalan Al-Qur’an58.Hal ini dibuktikan dengan
berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan hafalan
Al-Qur’an yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
1) Motivasi Siswa dalam Menghafal Al-Qur’an
Menghafal Al-Qur’an ialah suatu perbuatan yang sangat terpuji dan
mulia.Para penghafal Al-Qur’an adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT
sepanjang sejarah kehidupan manusia untuk menjaga kemurnian ayat suci Al-
58 Hasil observasi pada Tanggal 20 Juli 2020, SMPIT AL Ishlah
52
Qur’an dengan sesuai jaminan Allah SWT.Motivasi siswa sangat bergantung
dengan tujuan mereka menghafal Al-Qur’an.Salah satu hal yang menjadi motivasi
para siswa untuk menghafal Al-Qur’an adalah karena adanya dorongan orang tua
agar anaknya mampu menghafal Al-Qur’an sehingga diharapkan mampu menjadi
anak yang memiliki akhlak yang baik, anak yang sholih, dan berguna bagi nusa
dan bangsa. Selain karena dorongan orang tua, para siswa juga memiliki motivasi
lain untuk menjadi penghafal Al-Qur’an.
Seperti hasil wawancara berikut ini dengan siswa Farid Fadhil menyatakan
bahwa:
Tujuan saya membaca Al-Qur’an adalah ingin mendapat pahala dan ridhoAllah SWT59.
Pendapat lain berdasarkan hasil wawancara dengan siswa M.Nugrah
Pratika menyatakan bahwa:
“Saya membaca Al-Qur’an karena ingin lebih mendekatkan diri kepadaAllah SWT.Dengan membaca firman-Nya”60.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa Ahmad Ramadhan,
menyatakan bahwa :
“Motivasi saya menghafal Al-Qur’an adalah untuk menjaga ayat-ayat suciAl-Qur’an sebagai kalamullah dan manfaatkan nikmat dari Allah SWTdengan cara menghafalkannya dan memperoleh kebahagiaan hidupdidunia dan diakhirat”61.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan bahwa setiap siswa
memiliki tujuan membaca Al-Qur’an yang berbeda-beda, diantaranya adalah ingin
mendapatkan pahala dan Ridho Allah SWT, menjaga ayat-ayat Al-Qur’an, ingin
59Farid Fadhil, Siswa, pada tanggal 22 Juli 2020 Pukul 08.18 WITA60M.Nugrah Pratika, Siswa, pada tanggal 22 Juli 2020 Pukul 08.20 WITA61 Ahmad Ramadhan, Siswa, pada tanggal 27 Juli 2020 pukul 08.25 WITA
53
mententramkan jiwanya, dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.Hal
ini dapat dikarenakan adanya hadits Nabi bahwa penghafal Al-Qur’an akan dating
pada hari kiamat dengan dipakaikan mahkotah karamah (kehormatan) dan jubah
karamah.
2) Pengetahuan dan Pemahaman dalam Menghafal Al-Qur’an
Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang makna Al-Qur’an saat ini masih
belum cukup.Kondisi ini jugalah yang membuat siswa untuk semakin semangat
untuk menghafal Al-Qur’an agar pemahaman mereka mengenai agama,
khususnya agar dapat memahami Al-Qur’anjauh lebih dalam.Namun jika
dibandingkan dengan siswa seusia mereka, pemahaman agama mereka tentang
Al-Qur’an jauh lebih luas dan dalam.
3) Media MP3 yang Sering Digunakan dalam Teknik Standar Menghafal
Media yang digunakan dalam playback MP3 di SMP IT Al-Ishlah Kabupaten
Maros adalah speaker yang di letakkan di hadapan siswa. Implementasi
penerapannya adalah dengan cara guru memutar MP3 melalui melalui speaker
terlebih dahulu lalu siswa akan mendengarkan media MP3 lebih dari 3 kali,
kemudian mengikuti audio MP3 yang sudah didengarkan secara berulang-ulang,
setelah itu mereka akan melakukan setoran hafalan kepada guru.
4) Teknik Menghafal Al-Qur’an
Dalam pelaksanaan menghafal Al-Qur’an dilaksanakan cara atau teknik yang
harus dilakukan agar lebih mudah untuk menghafal.Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ustadz Muh Farhan, salah satu guru tahfizh di SMP IT AL Ishlah
menyatakan bahwa:
54
“Dalam pelaksanaan mengahfal Al-Qur’an terlebih menggunakan MediaAudio MP3 qur’an dilaksanakan dengan cara membaca berulang-ulang.Artinya saya terlebih dahulu memutar audio MP3 Qur’an yang di putardengan sound lalu para siswa mengikuti, untuk memperoleh prosesmenghafal di putar audio terlebih dahulu ayat per ayat setelah mereka sudahhafal baru di pindahkan ke ayat berikutnya. Setelah selesai semua atau hafalsemua para siswa mengulang ayat per ayat tersebut jadi surat atau lengkapdalam membaca surah yang dibacanya. Ini dilakukan dalam setiap jampertama pelajaran dimulai bisa 5 lembar sampai mereka sangat hafal, setelahitu para siswa menyetorkan hafalan kepada ustadz-Nya62.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan teknik menghafal Al-
Qur’an yang dilakukan oleh siswa diantaranya adalah dengan mendengarkan
audio MP3 qur’an yang diputar dengan speaker ayat-ayat yang akan di hafal
secara berulang-ulang sehingga terbentuklah surah secara lengkap sampai siswa
hafal keseluruhan ayat tersebut.
5) Cara Mengulang Hafalan Al-Qur’an
Dalam menghafal Al-Qur’an siswa mengulang-ulang hafalan apa yang sudah
didengarnya agar lebih mudah dalam menjaga hafalannya. Adapun cara yang di
lakukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa Farid Fadhil, menyatakan
bahwa: “Cara yang saya gunakan dalam mengulang hafalan adalah mengulangnya
sendiri dengan mendengarkan MPEG-Layer 3 (MP3) MP3 qur’an, seperti
menggunakan handphone di rumah atau kapanpun untuk menjaga sekaligus
memperlancar hafalan setelah sepulang sekolah.
Pendapat lain berdasarkan hasil wawancara dengan siswa M.Nugrah Pratika,
bahwa:” Cara saya mengulang hafalan untuk menjaga agar tidak lupa adalah
ketika setiap hari atau ketika waktu senggang dirumah untuk memperlancar
62 M.Farhan, Guru/ustadz, pada tanggal 22 Juli 2020, Pukul 08.25 WITA
55
hafalan saya, menurut saya lebih mudah menggunakan audio MP3 qur’an ini lebih
praktis soalnya bisa dibawa kemana saja dan didengar kapanpun, yang lebih
mudahnya cara mengulang hafalannya menggunakan handphone dengan cara di
dengar secara berulang kali walaupun nantinya tajwid dan pas atau tidaknya guru
sendiri yang akan menyimak hafalan supaya ketika saat membacanya. Saya sangat
senang karena hanya di dengarkan saja”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat di ketahui bahwa cara mengulang
hafalan para siswa bisa dengan memutarkan audio MP3 qur’an dimana saja, kapan
saja mereka sempat hendak mengulang hafalannya di karenakan praktis dengan
mendengarkan audio MP3 qur’an yang di putar para siswa tersebut bisa
mengulang-ulang dan menjaga hafalannya.
6) Sistem Setoran Hafalan Al-Qur’an para Siswa
Penejelasan Guru yang menerima dan mendengarkan setoran hafalan
M.Nadhir Salim, menjelaskan bahwa:
“setiap siswa menyetorkan hafalan yang dihafalnya untuk didengarkan(isima’) minimal satu hafalan setiap hari sekali setelah mereka menghafaldengan mendengarkan audio MP3 qur’an bertujuan untuk menjaga danmemperkuat lagi ingatan apa yang dihafalkan oleh siswa. Para siswa maju satupersatu untuk menyetorkan hafalannya dan diberi penilaian, dikarenakanuntuk memperbaiki keluar masuknya huruf yang keluar dari mulutnya (tajwid,makhorijul huruf) sehingga ketika mereka menyetorkan hafalannya di berikanpenjelasan supaya tidak keliru dalam pelafalannya. Para siswa juga diberikanpenjelasan untuk selalu menjaga hafalannya dengan cara mendengarkansendiri audio MP3 Al-Qur’an yang di dengarkannya dirumah atau dimana sajauntuk lebih kuat lagi menjaga hafalan mereka, karena yang paling sulit adalahmenjaga hafalan63.
63M.Nadhir Salim. Guru, pada tanggal 20 Juli 2020 Pukul 09.01 WITA
56
Berdasarkan penjelasan diatas, di jelaskan bahwa sistem dan setoran hafalan
Al-Qur’an para siswa adalah minimal satu halaman setiap hari setelah mereka
hafalan menggunakan MPEG-Layer 3 (MP3) MP3 qur’an. Bertujuan untuk
menjaga dan memperkuat lagi ingatan apa yang dihafalkan oleh siswa, selain itu
menekankan tajwid dan makhorijul hrurf ketika setoran hafalan berlangsung dan
untuk menjaga hafalannya para siswa di perintahkan untuk mendengarkan sendiri
audio MP3 yang di dengarkannya di rumah atau dimana saja untuk lebih kuat lagi
menjaga hafalan.
7) Target Setoran Hafalan Al-Qur’an
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru SMPIT Al-Ishlah yaitu dengan
Ustadz Sahril, menyatakan:
“ Para siswa menyetorkan hafalan minimal 3 kali dalam sepekan yang sudahmereka hafal sekaligus untuk penyetoran hafalannya. Karena 1 hari untukfokus pada kegiatan hafalan dengan menggunakan media audio MP3.Parasiswa juga di berikan kebebasan untuk menghafal dalam menggunakan audioMP3 al-qur’an yang kreatif sendiri di rumah bisa mendengarkan melaluihandphone atau tape sendiri, alasan dibatasi untuk menjaga hafalan agar tidakmudah lupa64.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dijelaskan bahwa penyetoran
hafalan Al-Qur’an pada surah yang minimal 3 kali dalam sepekan dengan
menggunakan media audio MP3 Al-qur’an para siswa lebh mudah untuk
menghafal dikarenakan dengan cara memutar playbackaudio MP3 yang di putar
dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh siswa secara bersamaan, hal ini
dapat dilakukan dengan mempermudah proses dalam menghafal Al-Qur’an.Dan
sehingga terjadilah menghafal Al-Qur’an yang telah dilaksanakan oleh siswa yaitu
64Ust Sahril. Guru, pada tanggal 27 Juli 2020 Pukul 09.00 WITA
57
dapat menghafal Al-Qur’an pada surah yang telah dihafal tersebut dengan
kategori sangat efektif.
3. Peningkatan Menghafal Al-Qur’an dengan Menggunakan MediaMPEG-
Layer 3(MP3) Siswa SMP IT AL-Ishlah Kabupaten Maros.
Tes menghafal Al-Qur’an yang dilakukan adalah dengan cara mendengarkan
juz ke-28 sampai juz ke-30 QS. Al-Mujadilah (ayat 1-22) sampai QS.An-Naba
(ayat 1-40) yang di putar melalui media MP3 Qur’an kemudian setelah itu siswa
menyetorkan hafalan yang sudah dihafal didepan guru.Adapun hasil peningkatan
siswa dalam menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan media MP3 dapat dilihat
pada tabel 4.3 sebagai berikut.
No. Nama SiswaJumlah Hafalan Juz 28-30 Peningkatan
HafalanSebelum Sesudah
1. A. Ahmad Nabil T 1 Surah 6 Surah 5 Surah
2. Adil Nur Hidayat 3 Surah 7 Surah 10 Surah
3. Ahmad Fauzi Kamil 4 Surah 8 Surah 12 Surah
4. Ahmad Khaerul Irfan 6 Surah 5 Surah 11 Surah
5. Ahmad Raihan 2 Surah 5 Surah 3 Surah
6. Ahmad Ramadhan 8 Surah 7 Surah 15 Surah
7. A.Muh Yusuf Mahmud 2 Surah 9 Surah 7 Surah
8. Andika Prasetiya 7 Surah 8 Surah 15 Surah
9. Aslam Khaerul Anam 2 Surah 5 Surah 3 Surah
10. Fadly Maulana Ahmad 1 Surah 5 Surah 4 Surah
11. Fahril Panritalopi 1 Surah 5 Surah 4 Surah
58
12. Farid Fadhil 2 Surah 6 Surah 4 Surah
13. Fathur Abi Pura 7 Surah 11 Surah 11 Surah
14. Habiburahman 6 Surah 5 Surah 11 Surah
15. Igo Sulko Kurnia P 6 Surah 5 Surah 11 Surah
16. Ikram Juniardi 6 Surah 5 Surah 11 Surah
17. Ileben La Santaria P 1 Surah 6 Surah 7 Surah
18. Irfan 10 Surah 5 Surah 15 Surah
19. Khaerul Sofyan 9 Surah 7 Surah 16 Surah
20. Kholis Saleh Hamsa 7 Surah 9 Surah 16 Surah
21. M. Jibril Perkasa 4 Surah 7 Surah 11 Surah
22. M.Rapli Akbar 2 Surah 9 Surah 11 Surah
23. Miftahul Rahmad A 1 Surah 10 Surah 11 Surah
24. Raihan Wiratama 7 Surah 10 Surah 17 Surah
25. Muh Asraf 8 Surah 12 Surah 20 Surah
26. Muh Fayyad 8 Surah 10 surah 18 Surah
27. Muh Hanif Anshari 5 Surah 6 Surah 11 Surah
28. M. Nugrah Pratika 7 Surah 10 Surah 17 Surah
29. M.Rifky Al Ihsan 6 Surah 8 Surah 14 Surah
30. Muh Rifqi Ramdan 3 Surah 8 Surah 11 Surah
31. Muh.Alif Rizky R 6 Surah 6 Surah 12 Surah
32. Muh.Faruq Said 2 Surah 9 Surah 11 Surah
33. Muhammad Ikhlas 6 Surah 8 Surah 14 Surah
59
34. Muh.Khalid Susilo 4 Surah 7 Surah 11 Surah
35. Muh.Nailul Kirom 3 Surah 8 Surah 11 Surah
36. Muh Syamsul Falaq 2 Surah 7 Surah 9 Surah
37. Radit Adyaksah 3 Surah 7 Surah 10 Surah
38. Salman Al Farisy 8 Surah 9 Surah 17 Surah
39. Syahrul Ramadhan 4 Surah 10 Surah 14 Surah
40. Fitra Ramadhan 3 Surah 11 Surah 14 Surah
Tabel 4.3.Hasil peningkatan siswa dalam menghafal Al-Qur’an.
Tabel diatas memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan pada jumlah surah
yang dihafal oleh siswa, yang mana peningkatan surah paling banyak adalah 20
surah dan paling sedikit adalah 3 surah. Peningkatan jumlah surah yang dihafal
oleh siswa erat kaitannya dengan cara memutar playbackMPEG-Layer 3 (MP3)
(minimal 3 kali) yang di putar dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh
siswa secara bersamaan, dapat mempermudah proses dalam menghafal Al-Qur’an.
Hal ini karena dalam proses menghafal, orang akan tertolong dalam menghafal
bila membentuk skema kognitif dan mengulang-ulang kembali materi hafalan
sampai tertanam sungguh-sungguh dalam ingatan.
Dalam penelitian ini, cara memutar playbackMPEG-Layer 3 (MP3) (minimal
3 kali) yang di putar dengan di bantu oleh guru dan di ucapkan oleh siswa secara
bersamaan dapat membantu siswa untuk mengingat kembali dan mengulang-ulang
hafalan-hafalan sebelumnya. Dengan mengulang-ulang ayat yang dihafalkan
maka akan memudahkan hafalan tertanam sungguh-sungguh dalam ingatan. Hal
ini karena Proses pengulangan informasi seperti ini akan membuat hafalan akan
60
tersimpan lebih lama dan lebih mudah untuk diingat kembali. Menurut siswa
yang bernama M.Nugrah Pratika, bahwa :
“ Untuk meningkatkan atau menambah hafalan kita harus fokus apa yang kitadengarkan melalui media MP3 yang telah diputarkan secara langsung agarbisa menambah hafalan kita65”.
Sedangkan ada sebagian siswa juga dalam menangkap suatu pembelajaran
menghafal Al-Qur’an melalui mediaMPEG- Layer 3(MP3) yang diputarkan
langsung itu lemah, sehingga peningkatan dalam menghafal Al-Qur’an itu
mengalami sedikit meningkat seperti siswa yang bernama Farid Fadhil
mengatakan bahwa:
“ Dalam menagkap suatu pembelajaran dalam proses menghafal Al-Qur’anmelalui media MP3 yang diputarkan secara langsung saya diri pribadimengalami sedikit peningkatan dikarenakan adanya tidak terlalu fokus daningatan sedikit melemah”66.
Dengan demikian, pencapaian hasil peningkatan keseluruhan dalam
penggunaan media MP3 dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa dinyatakan
dalam kategori sangat baik, namun hasilnya belum bisa mencapai maksimal.Oleh
karena itu, perlu diadakan pemantauan terhadap hasil peningkatan yang telah
didapatkan. Proses perbaikan dan evaluasi juga harus tetap dilakukan, sehingga
penggunaan mediaMPEG- Layer 3 (MP3) dalam meningkatkan hafalan siswa
dikatakan layak untuk diteruskan dengan beberapa cara modifikasi lainnya.
65M. Nugrah Pratika, Siswa, pada tanggal 23 Juli 2020 Pukul 08.3566Farid Fadhil, Siswa, pada tanggal 23 Juli 2020 Pukul 08.41
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti dengan judul
“Efektivitas Penggunaan Media MP3 Dalam Meningkatkan Hafalan Al-
Qur’an Siswa SMPIT AL Ishlah Kabupaten Maros” serta berdasarkan data
yang telah diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Penggunaan media MP3 dengan cara mendengarkan media MP3 yang
diputarkan melalui playback terlebih dahulu kemudian setelah itu baru
para siswa mengikuti media MP3 yang sudah mereka dengarkan secara
berulang kali sampai para siswa hafal dengan didukung alat lain untuk
memperjelas suara yaitu bisa dengan menggunakan sound atau speaker
dan handphone yang berisikan Murottalsurah-surah untuk meningkatkan
menghafal Al-Qur’an.
2. Hasil ukuran efektivitas penggunaan Media MP3 dalam meningkatkan
hafalan Al-Qur’an siswa mendapatkan kategori sangat efektif dan
mendukung dalam proses menghafal Al-Qur’an dikarenakan sangat praktis
bisa dibawa kemana saja yang kita inginkan.
3. Peningkatan berdasarkan hasil tes menghafal Al-Qur’an dan salah satu
keberhasilan indikator ini dapat dilihat dari tahap proses pembelajaran.
Sehingga jelas dan menunjukkan dimana letak keberhasilan, serta
62
apaindikatornya sehingga kita mampu mengatakan bahwa suatu
pembelajaran dikatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan yang ada di lapangan, maka
penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepada para guru atau Pembina tahfizh hendaknya mengharuskan para
siswa dalam menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan media MP3
dimana saja bukan hanya disekolah.
2. Kepada siswa/santri selain menambah hafalan Al-Qur’an hendaknya juga
rajin dalam mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an dimaksudkan agar
semakin hafalan itu bertambah, hafalan yang lalu juga tidak hilang dari
ingatan.
3. Kepada para penghafal Al-Qur’an hendaknya juga tidak hanya menghafal
Al-Qur’an perlu menghafalnya dengan cara mengulangnya secara
istiqamah.
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan.
Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran,-Ed. Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Ardiat, Badai. 2012. Awal Mula MP3.
http://badaiardiat.blogspot.com/2009/07/awal-mulamp3. html November.
Abi Pura, Fathur.20 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah.Kab Maros.
Abdullah, Shodiq.2012.Evaluasi Pembelajaran : Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Brandenburg, Karlheinz. 1977. Audio Mp3 Fraunhofer .Insitut Jerman.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana-Sarana Tutorial.
Daulay,Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam Sistem Penddikan Nasionaldi Indonesia.Jakarta : Praneda Media Group.
Fatah, Raden. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi dan Karya Ilmiah.Palembang:
IAIN Press.
Farhan M. 22 Juli 2020.Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros
Fadhil, Farid. 22 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah. Kab Maros
Hafidz, Al dan Ahsin Wijaya.2008. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an.Jakarta: Amzah.
Isjon. 2009. Pembelajaran Cooperaatif, meningkatkan kecerdasan komunikasi
Antara peserta didik.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
K B B I. http://kbbi.web.id/hafal.(12 Januari 2019).
Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2005. Visionary Leader Ship Menuju Sekolah
Effektif.Bandung: Bumi Aksara.
Kementrian Agama RI. 2013. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Solo: TigaSerangkai.
64
Khon, Abdul Majid. 2012. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana PrenadamediaGroup.
Kodir, Abdul. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Mulyas, E. 2004.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdaaakarya.
Nasution. 2012. Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nu’am, Muhannid.2014. Kilat & Kuat Menghafal Al-Qur’an Terjemah Juz AmmaDan Tajwid Peraktis. Surakarta: PQS Media Group.
Pratika, M Nugrah. 22 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah.
Kab Maros
Ramadhan, Ahmad. 27 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah.
Kab Maros
Rohani, Ahmad. 2016, Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press 2.
Rusmaini. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Sa’dulloh. 2008. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani.
Shinee. 2019. Konsep Efektivitas,Http//Komengpoenyablogspot.Com/2008/konsep
Efektivitas.Html Agustus.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai 2007.Teknologi Pengajaran. Bandung: SinarBaru.
Suwandi, Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suriasumantri. 2007. Metode induktif dan deduktif . Jakarta: Shofiah.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: UsahaNasional.
65
Salim, M Nadhir. 20 Juli 2020.Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros
Sahril, 27 Juli 2020. Wawancara Guru SMP IT AL Ishlah. Kab Maros
Wahid, Wiwi Alawiyah. 2013. Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jogjakarta:Diva Press.
Wicaksono. 2011. Efektivitas Metode Pembelajaran. Jakarta: Wordpress.
Wiratama, M Raihan. 20 Juli 2020.Wawancara Siswa SMP IT AL Ishlah.
Kab Maros
Yayan, Fauzan dan Masagus H.A. 2015 .Quantum Tahfidz. Palembang: Erlangga.
Zamani, Zaki dan M Syukron Maksum.2014. Metode Cepat menghafal Al-Qur’an.Yogyakarta :Al Barokah.
66
L A M P I R A N
67
Lampiran 1
KEGIATAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara Kepada Guru Tahfizh SMP IT AL Ishlah
Keluarahan Adatongeng Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan
1. Bagaimana penggunaan media MP3 dalam menghafal Al-Qur’an ?
2. Bagaimana teknik menghafal Al-Qur’an dengan baik ?
3. Coba dijelaskan bagaimana sistem setoran hafalan Al-Qur’an para siswa ?
4. Jelaskan target setoran hafalan Al-Qur’an para siswa !
68
Lampiran 2
Pedoman Wawancara Kepada Siswa SMP IT AL Ishlah
Kelurahan Adatongeng Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan
1. Apa motivasi anda untuk menghafal Al-Qur’an ?
2. Menurut anda apa tujuan dari membaca Al-Qur’an ?
3. Apakah tujuan anda untuk menghafal Al-Qur’an ?
4. Bagaimana cara anda untuk mengulang hafalan Al-Qur’an ?
5. Bagaimana agar hafalan anda meningkat atau bertambah ?
69
Lampiran 3
Dokumentasi Penelitian
Lokasi Penelitian SMP IT AL Ishlah.Jln Poros Makassar-Maros KM 27 TumaliaKel.Adatongeng Kec.Turikale, Kabupaten Maros.
Gedung persiapan lt 3 Para Siswa SMP IT AL Ishlah yang Boarding School.
70
Wawancara dengan Bapak Abd.Salam Lahaking, S.Pd selaku WakasekKesiswaan SMP IT AL Ishlah Maros.
Wawancara dengan Bpk Ustadz Nadhir Salim selaku Guru Mapel TahfizhKelas IX SMP IT AL Ishlah Maros.
71
Wawancara dengan Bpk Ustadz M.Farhan selaku Guru Mapel Tahfizh Kelas VIIISMP IT AL Ishlah Maros.
Wawancara dengan Bpk Ustadz Sahril selaku Guru Mapel Tahfizh Kelas VIISMP IT AL Ishlah Maros.
72
Ruang Kelas IX Siswa SMP IT AL Ishlah yang Boarding School sementaraMenghafal Al-Qur’an.
Wawancara dengan Siswa Kelas IX SMP IT AL Ishlah tentang MenghafalAl-Qur’an.
73
Wawancara dengan Siswa Kelas VIII SMP IT AL Ishlah Maros tentang HafalanAl-Qur’an
Wawancara dengan Siswa Kelas VII SMP IT AL Ishlah Maros tentang HafalanAl-Qur’an.
74
Alat yang digunakan (Speaker) Dalam Proses Meningkatkan Hafalan Al-Qur’andengan Menggunakan Media MP3.
75
RIWAYAT HIDUP
Ikram Khaliq, Lahir di Maros, tanggal 10 bulan
April Tahun 1998 Masehi.Merupakan anak ke- tiga
dari tiga bersaudara, buah hati dari bapak H.Abdul
Hamid, S.Pd dan ibu Hj. Nur Aman, S.Pd, mulai
memasuki jenjang pendidikan formal di SD Negeri
146 Barambang I, Kabupaten Maros,
kemudian melanjutkan pendidikan di SMP IT AL Ishlah Maros, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA IT AL Ishlah Maros dan lulus pada tahun 2016.
Setelah menamatkan Pendidikan di SMA IT AL Ishlah Maros,penulis
melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Universitas
Muhammadiyah Makassar dan mengambil Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam pada tahun 2016.