EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK...

103
EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK DI KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR (Studi pada Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal Hidayatullah) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: SALIM WATON NIM. 1113046000050 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Transcript of EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK...

Page 1: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK DAN

SEDEKAH DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

DI KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR

(Studi pada Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal Hidayatullah)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

SALIM WATON

NIM. 1113046000050

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian
Page 3: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

iv

Page 6: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Salim Waton

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 April 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Barkah No. 11 RT/RW 003/005 Ciganjur

Jagakarsa Jakarta Selatan

Status : Belum Menikah

Telepon : 085891782495

E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Sirojul Athfal (2001-2007)

2. MTsN Rejoso 1 Peterongan Jombang (2007-2010)

3. MA Unggulan STEP-2 IDB Jombang (2010-2013)

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2014)

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. MPK MA Unggulan STEP-2 IDB, Divisi Bahasa

2. Language Community (LC) MA Unggulan MA Unggulan STEP-2 IDB

3. Ketua OSIS MA Unggulan STEP-2 IDB

4. Wakil Ketua OSIS Pondok Pesantren Darul „Ulum Jombang Jawa Timur

Page 7: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

vi

ABSTRACT

SALIM WATON, NIM 1113046000050. "Effectiveness of Utilization of Fund

(ZIS) Zakat, Infak and Sedekah In Improving Prosperity in Mustahik District

Pulogadung (Study at: Mandiri Terdepan Program LAZ Baitul Maal

Hidayatullah)", Skripsi. Sharia Economics Study Program, Ziswaf Management

Concentration, Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, 1438 H / 2017 M. Number of pages 68 + Appendix 16

pages.

This study aims to explain the effectiveness of the utilization of zakat funds,

infak and sedekah in LAZ Baitul Maal Hidayatullah in the program Mandiri

Terdepan. This program has long been not done for the coverage of DKI Jakarta

area which is still a lot of mustahik in Jakarta needs capital assistance business, so

with these problems the authors want to examine how effective this program runs

for the improvement of mustahik welfare in this case that has micro businesses

located around the District Pulogadung East Jakarta according to the location of

this program is implemented.

The research is descriptive qualitative research, because this method

according to the authors match and relevant to the object of research. In this study

the data used are qualitative data that is sourced from the primary and secondary

data which are then formulated and interpreted so that arranged into one. Data

collection was done by observation, interview, documentation and literature study.

All these instruments are mutually supportive and complete so that the data

obtained complete and accurate.

The results show that LAZ Baitul Maal Hidayatullah has succeeded in

utilizing zakat, infak and sedekah funds in improving the mustahik welfare by the

number of 10 mustahik successfully empowered in the Mandiri Terdepan

program. The Advanced Mandiri Terdepan Program has been effectively

implemented proven from the level of income perceived as mustahik before and

after receiving assistance from the program Mandiri Terdepan and improvement

in the spiritual aspect of the mustahik in accordance with the objectives of the

Mandiri Program Leading is to improve in terms of rupiah and ruhaniyah

recipients of venture capital assistance (mustahik).

Keywords : Effectiveness, Utilization of ZIS Fund, Mandiri Terdepan,

LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Advisor : Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A

References : 1990-2017

Page 8: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

vii

ABSTRAK

SALIM WATON, NIM 1113046000050. “Efektivitas Pendayagunaan Dana

(ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam Peningkatan Kesejahteraan Mustahik Di

Kecamatan Pulogadung (Studi pada Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal

Hidayatullah)”, Skripsi. Program Studi Ekonomi Syariah, Konsentrasi Manajemen

Ziswaf, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1438 H/2017 M. Jumlah halaman 68 + Lampiran 16

halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas pendayagunaan dana

zakat, infak dan sedekah yang ada di LAZ Baitul Maal Hidayatullah pada program

Mandiri Terdepan. Program ini sudah lama tidak dilakukan untuk cakupan daerah

DKI Jakarta yang mana masih banyak mustahik di Jakarta membutuhkan bantuan

modal usaha, maka dengan permasalahan tersebut penulis ingin meneliti seberapa

efektif program ini berjalan untuk peningkatan kesejahteraan mustahik dalam hal

ini yang memiliki usaha mikro yang berada di sekitar Kecamatan Pulogadung

Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena

metode ini menurut penulis cocok dan relevan dengan objek penelitian. Dalam

penelitian ini data-data yang digunakan ialah data kualitatif yaitu yang bersumber

dari data primer dan sekunder yang kemudian diformulasikan dan

diintreprestasikan sehingga tersusun menjadi satu. Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Kesemua

instrumen tersebut saling menunjang dan melengkapi sehingga diperoleh data

yang lengkap dan akurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LAZ Baitul Maal Hidayatullah telah

berhasil mendayagunakan dana zakat, infak dan sedekah dalam peningkatan

kesejahteraan mustahik dengan jumlah 10 mustahik yang berhasil diberdayakan

pada program Mandiri Terdepan. Program Mandiri Terdepan telah berjalan

dengan efektif dibuktikan dari tingkat pendapatan yang dirasakan mustahik

sebelum dan sesudah menerima bantuan dari program Mandiri Terdepan serta

peningkatan dalam segi spiritual para mustahik yang sesuai dengan tujuan

program Mandiri Terdepan yakni meningkatkan dari segi rupiah dan ruhaniyah

para penerima bantuan modal usaha (mustahik).

Kata kunci : Efektivitas, Pendayagunaan Dana ZIS, Mandiri Terdepan,

LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Pembimbing : Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A

Daftar Pustaka : 1990-2017

Page 9: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala karena

atas petunjuk, rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dalam rangak memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi

(S.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan umat Islam Nabi

Muhammad Shallallahu „Alayhi wa Sallam, beserta segenap keluarga, sahabat

dan seluruh umatnya, yang Insyaallah kita termasuk didalamnya. Serta didorong

oleh rasa semangat, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam

Peningkatan Kesejahteraan Mustahik Di Kecamatan Pulogadung Jakarta

Timur (Studi pada Program Mandiri Terdepan LAZ Baitul Maal

Hidayatullah)”

Selanjutnya, penulis pun menyadari bahwa selesainya skripsi ini banyak

dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,

penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluagkan waktu, tenaga

Page 10: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

ix

dan pikirannya untuk memberikan ilmu, bimbingan serta motivasi

kepada penulis dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A Ketua Program Studi Muamalat, Bapak Dr.

H. Abdurrauf, Lc, M.A Sekretaris Program Studi Muamalat, sekaligus

sebagai Tim Task Force Passing Out Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah, Ibu Endra Kasni Laila, M.Si Sekretaris Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Kepada seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan

Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan dan

bantuannya kepada penulis. Serta para pengurus perpustakaan yang

senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para mahasiswa baik

itu perpustakaan fakultas dan perputakaan utama.

6. Kepada Pimpinan Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah yang

telah memberikan izin penelitian kepada peneliti serta terima kasih juga

untuk Bapak Muhammad Nashir, Bapak Bati, Bapak Mahmuddin,

Bapak Rahmat Kimo, Bapak Eko dan Bapak Ismail yang telah bersedia

Page 11: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

x

meluangkan waktu dan memberikan arahan informasi serta dukungan

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan semangat, doa serta

tenaga dalam mencari nafkah untuk kesuksesan dan kelancaran kuliah

hingga sampai skripsi ini selesai.

8. Kepada rekan dan sahabat seperjuangan dari Jurusan Manajemen Ziswaf

2013 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skrispsi ini.

Serta rekan-rekan lainnya yang tidak penulis sebutkan namun tidak

mengurangi rasa hormat dan terima kasih kepada kalian semua atas

bantuan yang diberikan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas segalanya dan mohon

maaf bila ada kata dan perbuatan yang penulis lakukan, baik sengaja maupun

tidak. Penulis sangat sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini,

karena penulis bukanlah manusia yang sempurna. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca

Jakarta, 30 Mei 2017

Penulis

Salim Waton

NIM. 1113046000050

Page 12: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah..................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 8

E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) ............................................. 9

F. Kerangka Konsep ................................................................................. 11

G. Metode Penelitian ................................................................................. 11

1. Metode Penelitian ........................................................................... 11

2. Sumber Data ................................................................................... 12

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 13

4. Teknik Analisis Data ...................................................................... 14

5. Teknik Penulisan Laporan .............................................................. 14

H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 16

A. Teori Efektivitas ................................................................................... 16

1. Pengertian Efektivitas .................................................................... 16

2. Tolak Ukur Efektivitas ................................................................... 17

B. Konsep Pendayagunaan ....................................................................... 17

1. Pengertian Pendayagunaan............................................................. 17

2. Jenis-jenis (pola) Pendayagunaan .................................................. 18

Page 13: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

xii

C. Teori Kesejahteraan ............................................................................. 19

1. Pengertian Kesejahteraan ............................................................... 19

2. Kriteria Kesejahteraan .................................................................... 20

D. Teori Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).................................................. 20

1. Pengertian Zakat............................................................................. 20

2. Pengertian Muzakki dan Mustahik ................................................ 21

3. Pengertian Infak ............................................................................. 24

4. a. Pengertian Sedekah ................................................................. 25

b. Jenis-jenis Sedekah .................................................................. 25

E. Dasar Hukum Zakat ............................................................................. 26

F. Jenis-jenis Zakat ................................................................................... 29

G. Tujuan Zakat ........................................................................................ 30

H. Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).......................................... 32

I. Regulasi tentang Zakat ......................................................................... 33

BAB III OBJEK PENELITIAN ................................................................... 34

A. Profil LAZ Baitul Maal Hidayatullah .................................................. 34

1. Sejarah Berdirinya .......................................................................... 34

2. Legal Formal .................................................................................. 36

3. Visi dan Misi ................................................................................. 37

4. Struktur Organisasi ........................................................................ 37

5. Program-program ........................................................................... 38

6. Layanan Berdonasi ......................................................................... 45

7. Mitra Kerjasama ............................................................................. 46

B. Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat, Infak dan Sedekah ........ 47

1. Penerimaan dan Penyaluran Dana Zakat........................................ 47

2. Penghimpunan dan Pendayagunaan Dana Infak dan Sedekah ....... 50

BAB IV PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK MELALUI

DANA ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) ..................... 53

1. Fokus pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) LAZ BMH .. 53

2. Model program mandiri terdepan LAZ BMH ...................................... 55

3. Efektifitas program mandiri terdepan LAZ BMH ............................... 56

a. Mekanisme Program Mandiri Terdepan LAZ BMH .................... 56

b. Cara menyelesaikan masalah ......................................................... 58

c. Hasil Program Mandiri Terdepan................................................... 59

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 66

A. Kesimpulan .......................................................................................... 66

B. Saran ..................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................... 70

Page 14: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu..................................................................... 9

Tabel 2.1 Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) ..................................... 32

Tabel 3.1 Legal Formal LAZ Baitul Maal Hidayatullah.................................. 36

Tabel 3.2 Struktur Organisasi .......................................................................... 37

Tabel 3.3 Layanan Berdonasi ........................................................................... 45

Tabel 3.4 Mitra Kerjasama ............................................................................... 46

Tabel 3.5 Total Penghimpunan Dana Zakat .................................................... 47

Tabel 3.6 Total Penyaluran Dana Zakat ........................................................... 47

Tabel 3.7 Total Penyaluran Dana Zakat Per Ashnaf ........................................ 48

Tabel 3.8 Total Penghimpunan Dana Infak/Sedekah ....................................... 50

Tabel 3.9 Total Penyaluran Dana Infak/Sedekah ............................................. 50

Tabel 3.10 Total Penyaluran Dana Infak/Sedekah Per Program...................... 51

Tabel 4.1 Tolak Ukur Efektivitas Program ...................................................... 59

Tabel 4.2 Daftar Mustahik Program Mandiri Terdepan Kecamatan Pulogadung

.......................................................................................................................... 60

Tabel 4.3 Hasil Peningkatan Pendapatan Mustahik Program Mandiri Terdepan

.......................................................................................................................... 65

Page 15: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 11

Page 16: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kesejahteraan sosial hingga kini masih terus menjadi pekerjaan

rumah bagi negara-negara yang ada di dunia, terutama yang terjadi di Indonesia.

Masalah kesejahteraan sosial dari tahun ke tahun masih tetap bermasalah dalam

hal menciptakan kesejahteraan sosial bagi masyarakatnya. Hal ini terjadi karena

disebabkan beberapa faktor, diantaranya faktor ekonomi serta faktor-faktor lain

yaitu pembagunan yang belum merata di setiap daerah-daerah di Indonesia, baik

itu pembagunan sarana pendidikan dan pembagunan-pembangunan lainnya.

Dalam ekonomi Islam, pendistribusian kesejahteraan kepada seluruh umat

manusia salah satunya dapat melalui zakat, infak dan sedekah. Zakat, infak dan

sedekah merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam dalam

memberdayakan umatnya dan mengandung asas keadilan didalamnya.1

Zakat, infak dan sedekah juga memiliki beberapa fungsi lainnya:2 fungsi

yang Pertama adalah tanggung jawab sosial (dalam hal penanggulangan

kemiskinan, pemenuhan kebutuhan fisik minimum, penyediaan lapangan kerja,

dan juga bantuan dalam hal adanya bencana alam, dan lain-lain). Kedua,

perekonomian, yaitu dengan mengalihkan harta yang tersimpan dan tidak

produktif di kalangan masyarakat. Ketiga, tegaknya jiwa umat, yaitu melalui tiga

prinsip: menyempurnakan kemerdekaan setiap individu, membangkitkan

semangat beramal shaleh yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta memelihara

dan mempertahankan akidah.

1 Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy,

1995), h. 64 2 Majalah BAZNAS edisi September Tahun 2016

Page 17: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

2

Selain itu juga zakat, infak dan sedekah memiliki beberapa tujuan dan

hikmah, yaitu:3

1. Sebagai perwujudan keimanan dan rasa syukur kepada Allah Subhanahu

wa Ta‟ala.

2. Sebagai salah satu upaya untuk membantu para mustahik agar mencapai

kehidupan yang lebih sejahtera.

3. Meningkatkan dana bagi pembangunan peningkatan kualitas umat,

seperti pendidikan, kebudayaan, kesehatan dan ekonomi.

4. Untuk memasyarakatkan etika berusaha dan bekerja.

5. Untuk melakukan kegiatan pemerataan pendapatan.

Maka dengan beberapa fungsi dana zakat, infak dan sedekah. Dana-dana

tersebut harus dikelola pada suatu lembaga yang memang memiliki kapabilitas

untuk mengelolanya. Hal ini dijelaskan pada Undang-Undang Zakat No. 11 Tahun

2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada huruf d “bahwa dalam rangka

meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat, infak dan sedekah harus dikelola

secara melembaga sesuai dengan syariat Islam.4

Dalam hal ini peran lembaga amil zakat, infak, dan sedekah baik itu BAZ

atau LAZ swasta dan LAZ perusahaan BUMN berfungsi untuk memberdayakan

para mustahik serta mengelola dana ZIS yang ada di Indonesia dengan maksimal.

Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bahwa

kriteria dasar pemberdayaan masyarakat yang Pertama adalah adanya partisipasi

3 Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, (Jakarta: Gema Insani Press, 2007),

h. 15 4 Undang-Undang Zakat No.11 Tahun 2011

Page 18: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

3

kelompok masyarakat dalam penyelenggaraan program. Kedua, ditandai oleh

penyediaan alokasi dana secara langsung ke masyarakat dan; Ketiga,

penyelenggaraan program yang ditandai oleh sistem yang transparan dan diawasi

oleh pendamping serta masyarakat.5

Organisasi pengelolaan zakat, infak dan sedekah dalam pengembangan dan

pembangunan masyarakat diwujudkan dalam bentuk pendekatan yang digunakan.

Secara garis besar bentuk-bentuk pendekatan yang ada adalah:

Karikatif : bentuk pendekatan pengembangan masyarakat yang didasari

oleh anggapan bahwa masyarakat adalah miskin, menderita dan tidak mampu

memecahkan masalahnya. Masyarakat dianggap tak mampu menolong dirinya

sendiri. Mereka perlu ditolong dan diberi bantuan sumbagan dan dikasihani.

Ekonomis : suatu bentuk pendekatan pengembangan masyarakat didasarkan

pada anggapan, bahwa bila pendapatan masyarakat di tingkatkan, atau bila

kebutuhan ekonominya terpenuhi, persoalan yang lainnya dengan sendirinya akan

terpecahkan.

Reformis : pendekatan ini lebih spesifik lagi, sebab biasanya dilakukan

secara aksidental tanpa suatu tindak lanjut. Maksud dari pendekatan ini adalah

hanya sekedar untuk mengembalikan keadaan seperti semula. Misalnya dilakukan

pada masyarakat yang mengalami bencana alam, bencana kelaparan, atau

bencana-bencana lainnya.

Transformis : pendekatan yang mendasarkan diri pada keyakinan bahwa

pengembangan dan pembangunan masyarakat pada dasarnya adalah upaya

5Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT

Model Pengembangan Zakat, (Jakarta: CV. Sinergy Mutlisarana, 2013), h. 97

Page 19: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

4

perubahan sikap, tingkah laku, dan budaya, yang mengarah pada keswadayaan

dalam mengenal masalah, merencanakan pemecahan, melaksanakan pemecahan

dan mengevaluasinya.6

Dari beberapa pendekatan pengembangan dan pembangunan masyarakat di

atas tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Strategis atau tidak strategis, baik

dan buruknya masing-masing pendekatan, hanya bisa diuji melalui kebenaran

analisis situasi atau masalah spesifiknya.

Kenyataan yang ada menunjukkan, tidak ada suatu lembaga yang benar dan

murni hanya melakukan salah satu model pendekatan. Model pendekatan yang

digunakan, umumnya merupakan pendekatan campuran. Hanya saja, setiap

lembaga pasti mempunyai penekanan pada aspek-aspek tertentu.

Pendekatan di atas memang benar terjadi di lingkungan lembaga amil zakat,

infak dan sedekah di Indonesia yang mana lembaga-lembaga amil zakat

mempunyai beberapa pendekatan baik itu pendekatan karikatif, ekonomis,

reformis dan transformis. Meskipun lembaga amil zakat, infak dan sedekah

menggunakan pendekatan campuran tetap tujuannya adalah untuk

memberdayakan dan membangun para mustahik dalam hal ini meningkatkan

kesejahteraan dan meminimalisir ketimpangan sosial yang mereka rasakan selama

ini namun dengan menggunakan cara yang berbeda-beda. Seperti yang dilakukan

oleh Dompet Dhuafa, PKPU, YBM BRI, dan LAZ Baitul Maal Hidayatullah.

Lembaga zakat Dompet Dhuafa memiliki program LKC (Layanan

Kesehatan Cuma-Cuma), Rumah SehatTerpadu bagi mustahik, serta lembaga-

6Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Model Pengelolaan Zakat, (Jakarta: CV.

Sinergy Mutlisarana, 2012), h. 54-55.

Page 20: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

5

lembaga pendidikan dibawah naungan Dompet Dhuafa seperti Smart Ekselensia

Indonesia dan Universitas Dompet Dhuafa, terlihat program kesehatan dan

pendidikan adalah program unggulan dari lembaga Dompet Dhuafa. Sedangkan

untuk Yayasan Baitul Maal Bank BRI program pada sektor ekonomi adalah

program yang diunggulkan, dibuktikan dengan bantuan modal usaha serta

gerobak-gerobak (gerobak bersemangat) bagi para mustahik yang tersebar di

seluruh Indonesia.

Untuk lembaga amil zakat PKPU sama halnya dengan lembaga ACT (Aksi

Cepat Tanggap) lebih mengarah pada pendekatan reformis yakni dalam bentuk

pemberian bantuan kepada para mustahik yang terkena musibah. Sedangkan untuk

lembaga amil zakat yang penulis teliti yakni Baitul Maal Hidayatullah lebih

memfokuskan pemberdayaan mustahik pada segi pendidikan dan dakwah.

Kehadiran dari organisasi atau lembaga filantropi Islam yakni lembaga amil

zakat, infak dan sedekah setidaknya menjawab kejumudan pemerintah dalam

mengatasi persoalan di masyarakat dalam hal pemberdayaan bagi mereka, dan

memberikan suatu harapan bagi para mustahik yang selama ini mengalami

kesulitan dapat terbantu dengan adanya lembaga amil zakat, infak dan sedekah.7

Maka peran dari lembaga amil zakat seperti LAZ Baitul Maal Hidayatullah

dan lembaga zakat, infak dan sedekah lainnya yang bertugas sebagai fasilitator

para mustahik sangat krusial baik itu dalam pengelolaan dan pendayagunaan

zakat, infak dan sedekah demi untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahik

7 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Model Pengelolaan Zakat, (Jakarta: CV.

Sinergy Mutlisarana, 2012), h.56.

Page 21: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

6

baik dari segi ekonomi, sosial dan spiritual. Sehingga ketimpangan kesejahteraan

sosial yang selama ini dirasakan oleh para mustahik dapat diminimalisir.

Berdasarkan penjelasan yang penulis paparkan pada latar belakang masalah

di atas, penulis ingin mengkaji dan meneliti seberapa efektif dana zakat, infak dan

sedekah (ZIS) LAZ Baitul Maal Hidayatullah dalam meningkatkan kesejahteraan

mustahik pada program ekonomi yakni program mandiri terdepan, dalam sebuah

tulisan berbentuk skripsi dengan judul: “EEFEKTIVITAS

PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK DI

KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR (STUDI PADA

PROGRAM MANDIRI TERDEPAN LAZ BAITUL MAAL

HIDAYATULLAH)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mendapatkan identifikasi

masalah dari beberapa permasalahan yang ada diantaranya:

1. Bagaimana potensi dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia.

2. Bagaimana fokus pengelolaan dana (ZIS) zakat, infak dan sedekah di

LAZ Baitul Maal Hidayatullah.

3. Bagaimana model program mandiri terdepan.

4. Bagaimana efektifitas program mandiri terdepan.

Page 22: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat sangat luasnya pembahasan masalah, maka penulis mencoba

mengarah persoalan hanya pada segi fokus pengelolaan dana (ZIS) zakat, infak

dan sedekah, model program mandiri terdepan, serta efektivitas dari program

mandiri terdepan.

Efektivitas dibatasi pada keterangan yang artinya ukuran hasil tugas atau

keberhasilan dalam mencapai tujuan.8 Pendayagunaan dibatasi dengan cara atau

usaha dalam mendatangkan hasil dan manfaat yang lebih besar serta lebih baik.9

Maka pendayagunaan dana ZIS bertujuan untuk meningkatkan potensi dana ZIS

untuk kemaslahatan ummat dalam hal ini mustahik.

Mustahik dibatasi pada orang atau golongan yang berhak menerima dana

zakat, infak dan sedekah10

sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam Al-Quran

pada surat At-Taubah:60. Program mandiri terdepan adalah program produktif

LAZ Baitul Maal Hidayatullah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

para mustahik yang memiliki usaha kecil dan menengah dari segi pendapatan dan

nilai-nilai spiritual para penerima bantuan modal usaha.

Data yang diteliti dibatasi pada tahun 2016, karena program ini baru

dilaksanakan pada tahun tersebut, terakhir dilaksanakan pada tahun 2013 di

daerah tebet dan pasar minggu dan perihal data tersebut penulis tidak memperoleh

data dikarenakan masalah internal lembaga. Dengan harapan agar pembahasan ini

tidak terlalu melebar dan meluas.

8 Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1990), cet. Ke-8, h. 207.

9 Nourmalinda, “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM BANTUAN BIAYA

TUNGGAKAN SEKOLAH DI BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 15 10

Undang-Undang Zakat No. 23 Tahun 2011Bab 1 Pasal 1 Ayat 6

Page 23: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

8

Maka dari itu pembahasan di atas penulis mendapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana fokus pengelolaan dana (ZIS) zakat, infak dan sedekah di

LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

2. Bagaimana model program mandiri terdepan?

3. Bagaimana efektifitas program mandiri terdepan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan fokus pengelolaan dana ZIS (zakat, infak dan

sedekah) yang dilakukan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah.

b. Untuk mengidentifikasi model pelaksanaan program mandiri terdepan

di LAZ Baitul Maal Hidayatullah.

c. Untuk mendeskripsikan efektifitas program mandiri terdepan dalam

peningkatan kesejahteraan mustahik.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara teoritis, manfaat dari penelitian yaitu agar menambah wawasan

ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi Islam, khususnya keilmuan

dalam bidang pendayagunaan dana (ZIS) zakat, infak dan sedekah.

b. Secara praktis, manfaat dari penelitian ini diharapkan agar bermanfaat

bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi lainnya dan khususya untuk

para pelaku ekonomi Islam.

c. Secara kebijakan, manfaat dari penelitian ini diharapakan bisa memberi

manfaat bagi pihak LAZ Baitul Maal Hidayatullah dalam

memaksimalkan dana zakat, infak dan sedekah yang berhasil dihimpun

untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahik.

Page 24: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

9

E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)

Tabel 1.1

Review Studi Terdahulu

No.

Nama Penulis/Judul

/Skripsi, Tesis,

Jurnal/Tahun

Subtansi Perbedaan dengan

pembahasan penulis

1. Dini Nurani/Strategi

Pendayagunaan Dana

Zakat BMH Jakarta Timur

Melalui Program Kuliah

Da‟i

Mandiri/Skripsi/Fakultas

Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta/2008

Skripsi ini

membahas

mengenai strategi

LAZ Baitu Maal

Hidayatullah

Jakarta Timur

dalam

mendayagunaan

dana zakat para

program Kuliah

Da‟i Mandiri

Peneliti meneliti

dalam segi keefektifan

program yang sudah

dicanangkan oleh

pihak LAZ Baitul

Maal Hidayatullah

dalam

mendayagunakan

dana zakat, infak dan

sedekah yang berhasil

dihimpun untuk

meningkatkan

kesejahteraan

mustahik yakni pada

program mapan.

2. Achmad

Fathullah/Efektivitas

Pendayagunaan Dana ZIS

Pada Program Pembuatan

SIM (Studi Kasus Tukang

Ojek dan Supir Angkutan

Kota) BAZIS Kota

Administrasi Jakarta

Barat/Skripsi/Fakultas

Skripsi ini

membahas

keefektifan dana

ZIS yang berhasil

dihimpun oleh

BAZIS Sub Unit

Jakarta Barat

dalam program

pembuatan SIM

Peneliti meneliti

dalam segi keefektifan

program yang sudah

dicanangkan oleh

pihak LAZ Baitul

Maal Hidayatullah

dalam

mendayagunakan

dana zakat, infak dan

Page 25: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

10

Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta/2015

sedekah yang berhasil

dihimpun untuk

meningkatkan

kesejahteraan

mustahik yakni pada

program mandiri

terdepan.

3. Dini Fakhriah/Efektivitas

Penyaluran Dana Zakat di

BAZNAS Kota Bekasi

Dalam Peningkatan

Pendidikan Melalui

Program Bekasi

Cerdas/Skripsi/Fakultas

Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta/2016

Skripsi ini

membahas

mengenai

keefektifan

penyaluran dana

zakat yang

berhasil dihimpun

oleh BAZNAS

Kota Bekasi

dalam

meningkatkan

mutu pendidikan

yang ada di Kota

Bekasi.

Peneliti meneliti

dalam segi keefektifan

program yang sudah

dicanangkan oleh

pihak LAZ Baitul

Maal Hidayatullah

dalam

mendayagunakan

dana zakat, infak dan

sedekah yang berhasil

dihimpun untuk

meningkatkan

kesejahteraan

mustahik yakni pada

program mandiri

terdepan.

Page 26: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

11

F. Kerangka Konsep

Untuk mengukur seberapa efektifitasnya suatu program maka diperlukan

beberapa tolak ukur yang harus dipenuhi. Dalam hal ini penulis menggunakan

tolak ukur efektivitas program menurut pendapat Ni Wayan Budiani. Penulis

paparkan pada:

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian:

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif11

, yaitu

metode yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi

11

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998), h. 11

Efektivitas Pendayagunaan Dana (ZIS) Zakat, Infak dan Sedekah Dalam

Peningkatan Kesejahteraan Mustahik di Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur

Mandiri Terdepan

Indikator efektivitas program

menurut teori Ni Wayan Budiani

Pemantauan

Program

Tujuan

Program

Sosialisasi

Program

Ketepatan

Sasaran

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 27: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

12

yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Penelitian desktriptif

yaitu mencatat secara teliti segala gejala-gejala yang dilihat, didengar dan

dibacanya (via wawancara, foto, video, dokumen pribadi, dan lain-lainnya) dan

peneliti juga membanding-bandingkan, mengkombinasikan dan menarik

kesimpulan.12

2. Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data,

yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari hasil

wawancara. Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan

data sepihak yang dikerjakan secara sistematis berlandaskan pada tujuan

penelitian. Di mana data ini tertuang dalam beberapa pertanyaan yang

dihasilkan dari wawancara dengan responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung dan pelengkap penelitian.

Data tersebut diperoleh dari buku, jurnal, surat kabar, artikel, dan

internet. Selain itu juga diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan dan

sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

12

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009),

h. 8

Page 28: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

13

3. Teknik Pengumpulan Data

Ada 2 (dua) cara yang ditempuh untuk kepentingan pengumpulan data

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Riset Lapangan (Field Research)

Dalam riset lapangan ini, peneliti mencoba mendapatkan data primer

dengan mengunakan 2 (dua) metode, yaitu:

a) Wawancara, cara ini merupakan teknik untuk memperoleh dan

menggali data dengan menggunakan tanya jawab kepada pihak LAZ

Baitul Maal Hidayatullah serta para mustahik terkait dengan

pembahasan yang ada di skripsi ini.

b) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung di LAZ Baitul Maal Hidayatullah, terutama

yang berkaitan dengan program mandiri terdepan.

2. Riset Kepustakaan (Library Research)

Dalam riset kepustakaan ini peneliti membaca, meneliti, dan

mempelajari bahan-bahan tertulis seperti majalah, buku-buku, artikel,

jurnal, dan informasi tertulis lainnya. khususnya yang berhubungan

dengan pendayagunaan zakat, infak, dan sedekah. Melalui riset ini akan

didapatkan teori, dan definisi-definisi yang akan penulis pergunakan

sebagai landasan berpikir dan analisa melalui proses penulisan. Data

yang diperoleh melalui data ini merupakan data sekunder.

Page 29: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

14

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti pergunakan adalah metode analisis

kualitatif deskriptif. Setelah data diperoleh dari kegiatan wawancara dan

observasi, maka langkah selanjutnya adalah analisa dan pengolahan data.

Analisa data merupakan pencandraan (description) dan penyusunan

transkrip interview.

5. Teknik Penulisan Laporan

Teknik penulisan yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini dengan

berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2017 yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini disusun dengan sistematika secara beruntun

yang terdiri dari lima bab yang disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, review

studi terdahulu, kerangka konsep, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan dan menjelaskan tentang

teori efektivitas, teori pendayagunaan, teori kesejahteraan,

teori tentang zakat, infak dan sedekah, muzakki dan mustahik, dasar

hukum zakat, jenis-jenis zakat, tujuan zakat, dan perbedaan antara

zakat, infak dan sedekah.

Page 30: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

15

BAB III OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan gambaran umum dari LAZ

Baitul Maal Hidayatullah yang meliputi: sejarah berdirinya, legal

formal, visi dan misi, struktur, program-program, layanan berdonasi,

mitra kerjasama serta jumlah dana zakat, infak dan sedekah yang

berhasil dihimpun dan disalurkan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah.

BAB IV EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS DALAM

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang bagaiaman fokus

pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di LAZ Baitul Maal

Hidayatullah, model dari program mandiri terdepan, dan efektivitas

program mandiri terdepan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan yang mencakup

kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan

dalam penulisan skripsi ini.

Page 31: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mana mempunyai beberapa arti,

antara lain:

1. Ada efeknya (akibatnya, pengaruh, dan kesan),

2. Manjur atau mujarrab,

3. Membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan) dan mulai berlaku

Maka dari arti-arti tersebut muncul kata keefektifan yang diartikan dengan

keadaan, berpengaruh, hal terkesan, kemanjuran, dan keberhasilan.13

Efektif menurut etimologi adalah kata serapan yang diambil dari bahasa

Inggris yaitu effective kemudian dikembangkan lagi menjadi efektivitas.

Efektivitas juga bisa diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai

dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.14

Sedangkan efektivitas menurut ensiklopedia umum ialah menunjukkan taraf

tercapainya tujuan. Usaha dikatakan efektif jika, usaha tersebut mencapai

tujuannya secara ideal.15

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2007), h. 284. 14

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) h. 126 15

A.B. Pridodgdo Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), cet. Ke-8,

h. 196

Page 32: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

17

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa efektivitas adalah penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya pada pelaksanaannya

dinilai baik atau tidak bergantung pada cara tugas tersebut dapat diselesaikan,

terutama dapat menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa

biaya yang diperlukan.16

2. Tolak Ukur Efektivitas Program

Dalam hal ini penuli mengacu kepada pendapat dari Ni Wayan Budiani pada

karya ilmiah beliau mengenai tolak ukur efektivitasnya, yakni:

a. Ketepatan sasaran

b. Sosisalisasi program

c. Tujuan program

d. Pemantauan (monitoring)

Kesemua tolak ukur ini saling bersinambungan untuk melihat seberapa

efetktiv program mandiri terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik.

B. Teori Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, atau suatu pekerjaan

yang memberi pengaruh serta dapa mendatangkan perubahan yang berarti.17

16

Sondang P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, (Jakarta: CV Haji

Mas Agung, 1990), cet. Ke - 5, h. 149. 17

Muhammad Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, 2005), cet.

Ke - 1, h. 116.

Page 33: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

18

Sedangkan untuk pengertian pendayagunaan zakat adalah bentuk

pemanfaatan dana zakat secara maksimum tanpa mengurangi nilai dan

kegunaannya, sehingga berdayaguna untuk mencapai kemaslahatan umat.18

2. Jenis-jenis (pola) pendayagunaan

Untuk pola pendayagunaan zakat terdapat 4 cara, yakni sebagai berikut:19

a) Konsumtif Tradisional

Zakat dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung

untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, seperti pembagian zakat fitrah berupa

beras dan uang kepada fakir miskin setiap idul fitri atau pembagian zakat maal

kepada korban bencana alam.

b) Konsumtif Kreatif

Zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barang semula, seperti pemberian

alat-alat sekolah dan beasiswa untuk para pelajar, atau bantuan sarana ibadah

seperti sarung, mukena dan sarana ibadah lainnya.

c) Produktif Tradisional

Zakat pada kategori ini diberikan dalam bentuk barang-barang produktif,

seperti pemberian bantuan ternak kambing, sapi baik itu sapi perah dan sapi

biasa, alat-alat pertanian yang diperuntukkan untuk membajak sawah maupun

berupa bibit-bibit dan pupuk, alat pertukangan, dan mesin jahit.

18

Ridwan Mas‟ud & Muhamad, Zakat & Kemiskinan: Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat,

(Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 103-104. 19

M. Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, (Jakarta: Kencana, 2012), cet. Ke - 3,

h. 153

Page 34: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

19

Pemberian seperti ini akan mampu menciptakan suatu usaha dan membuka

lapangan pekerjaan bagi para mustahik atau orang yang membutuhkan

pekerjaan.

d) Produktif Kreatif

Selanjutnya pendayagunaan (pentasharrufan) zakat tahap terakhir adalah

zakat diwujudkan dalam bentuk pemberian modal, baik untuk membangun

proyek sosial atau menambah modal usaha kecil, seperti pembangunan

sekolah, sarana kesehatan atau tempat ibadah maupun sebagai modal usaha

untuk pengembangan usaha para pedagang kecil.

C. Teori Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan

Definisi dari kesejahteraan ialah meliputi keamanan, keselamatan, dan

kemakmuran. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2009

dijelaskan pada Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1:

“Suatu kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang

diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin,

yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang

sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan

menjungjung tinggi hak-hak asasi kewajiban manusia sesuai dengan

Pancasila”

Page 35: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

20

2. Kriteria Kesejahteraan

Kriteria kesejahteraan yang dapat dilihat dari terbentuknya Undang-Undang

mengenai kesejahteraan sosial, yakni: terpenuhinya kemampuan masyarakat

dalam hal penghidupan sosial, peningkatan spiritual, dan material yang mana itu

semua bertujuan agar hak asasi masyarakat (mustahik) terpenuhi secara merata

dan sama dengan masyarakat lainnya.

D. Teori Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS)

1. Pengertian Zakat

Zakat ditinjau dari segi bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu: keberkahan,

pertumbuhan dan berkembang, kesucian, keberesan.20

Pada Al-Quran Surat At-

Taubah ayat 103 dijelaskan bahwa zakat itu mensucikan serta membersihkan harta

kita.

خز ى ن سك تك صه إ ى عهي صم ثب ى ي تضك تطشى صذقخ ى ن أي ٱي يعلل س

١عهيىArtinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S At-Taubah:103)

Zakat disebut (haq), karena memang zakat itu merupakan ketetapan bersifat

pasti dari Allah SWT yagn harus diberikan kepada mereka yang berhak

menerimanya (mustahik)21

.

Pengertian zakat menurut beberapa pakar ekonomi Islam adalah:22

20

Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 7 21

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Grasindo:Jakarta, 2006), h. 3

Page 36: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

21

Zakat menurut AM. Saefuddin ialah zakat memainkan peran penting dan

signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan dan berpengaruh nyata pada

tingkah laku konsumsi, zakat dapat berpengaruh pula terhadap pilihan konsumen

dalam hal mengalokasikan pendapatannya untuk tabungan dan investasi dan

konsumsi.

Pengaruh-pengaruh baik dari zakat ini, yang mana pada aspek sosial

ekonomi memberikan dampak terciptanya kemananan masyarakat dan

menghilangkan pertentangan kelas karena ketajamannya perbedaan pendapatan.

Pelaksana zakat oleh negara atau pun pemerintah provinsi dan pemerintah daerah

akan menunjang terbentuknya keadaan ekonomi yang growth with equity.

Zakat menurut Muhammad Abdul Mannan adalah dalam bidang moral,

zakat akan mengikis habis ketamakan dan keserakahan orang kaya. Dalam bidang

sosial, zakat bertindak sebagai alat khas yang diberikan oleh agama Islam untuk

menghapus kemiskinan dari masyarakat dengan menyadarkan orang kaya akan

tanggung jawab sosial yang mereka miliki dalam bidang ekonomi.

2. Pengertian Muzakki dan Mustahik

a. Muzakki

Pengertian muzakki menurut Undang-Undang Zakat pada Bab 1 Pasal 1

ayat 5 ialah seorang muslim atau badan usaha dalam hal ini badan usaha yang

dimiliki oleh orang muslim dan menjalankan usaha yang sesuai dengan syariah

dan berkewajiban menunaikan zakat. Kewajiban membayar zakat ini dibatasi

22

Anwar Abbas, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Fakultas Syariah dan Hukum : Jakarta, 2009),

h. 88

Page 37: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

22

kepada seorang muslim yang merdeka, dewasa yang berakal, yang memiliki

kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syarat tertentu.23

b. Mustahik

Mustahik ialah orang yang berhak menerima dana zakat.24

sedangkan

mustahik dibagi kedalam 8 golongan (ashnaf), diantaranya:25

- Fakir

Orang-orang yang tidak berharta dan tidak pula mempunyai pekerjaan

atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan hidupnya (nafkah), sedangkan

orang yang menanggungnya (menjamin hidupnya) tidak ada.

- Miskin

Orang-orang yang tidak dapat mencukupi hidupnya, meskipun ia

mempunyai pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usahanya belum

mencukupi kebutuhannya dan orang yang menanggungnya tidak ada

Untuk memperimbangkan kedua kelompok itu agar dapat menerima zakat

tidak cukup hanya dengan melihat atau didasarkan kebutuhan primer tetapi juga

kebutuhan sekunder seperti pengobatan (kesehatan) dan pendidikan.

- Amil

Mereka (panitia atau organisasi) yang diangkat oleh pihak berwenang yang

akan melaksanakan segala kegiatan urusan zakat, baik mengumpulkan

(fundrising), mendistribusikan (kepada para mustahik), maupun

mengelolanya secara profesional.

23

Isnawati Rais, Muzakki dan Kriterianya Dalam Tinjauan Fikih Zakat, (Majelis Ulama Indonesia

Pusat), Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 1, No. 1, Januari 2009, h. 99 24

Undang-Undang Zakat No. 23 Tahun 2011 Bab 1 Pasal Ayat 6 25

Elsi Kartika Sari, Pengatar Hukum Zakat dan Wakaf (Jakarta: PT. Grasindo, 2006), h. 37-42

Page 38: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

23

- Muallaf

Orang yang dibujuk atau dilunakkan harinya. Orang yang baru masuk

islam dan imannya masih lemah, mereka diberikan zakat sebagai bantuan

untuk meningkatkan imannya.

- Gharimin

Orang-orang yang tersangkut (mempunyai) utang karena kegiatanya dalam

urusan kepentingan umum, antara lain mendamaikan perselisihan anatar

keluarga, memelihara persatuan umat Islam, melayani kegiatan dakwah

Islam dan sebagainya.

- Riqab (budak atau hamba sahaya)

- Fii Sabilillah (di jalan Allah Subhanahu wa Ta‟ala)

Segala jalan yang akan mengantarkan umat kepada keridhaan Allah

Subhanahu wa Ta‟ala berupa segala amalan yang diizinkan Allah untuk

memuliakan agama-Nya. Contohnya seperti: menuntut ilmu dan bekerja.

- Ibnu Sabil (orang yagn sedang dalam perjalanan)

Orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan tidak dapat

mendatangkan tersebut dengan cara apa pun atau orang yang hendak

melaksanakan perjalanan (musafir) yang sangat penting (darurat).

Mustahik-mustahik ini pun memiliki beberapa etika yang harus dijaga dan

dipatuhi, antara lain:26

a) Bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala

26

Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Pemberdayaan Zakat, Panduan Zakat Praktis (Jakarta:

CV. Sinergy Mutlisarana, 2013), h. 70-71

Page 39: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

24

Pemberian bantuan dana zakat, infak dan sedekah kepada para mustahik

merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang harus disyukuri

oleh penerimanya. Agar dana zakat, infak dan sedekah itu bertambah

barokah dan bermanfaat.

b) Mempergunakan dana zakat, infak dan sedekah seefektif mungkin,

terutama untuk keperluan yang paling utama dan mendesak.

c) Jujur dan tidak memanipulasi dana zakat, infak dan sedekah yang sudah

diterima, dan tidak menempatkan pada dua atau lebih posisi mustahik

sehingga mendapatkan dua porsi atau lebih.

d) Mendoakan para muzakki dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah

Shallallahu „Alayhi wa Sallam “Semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala,

memberikan ganjaran pahal kepadamu sebagai imbalan pemberianmu

itu sebagai pembersih dirimu dan semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala

akan memberkati hartamu yang masih ada”.

e) Tidak menunjukkan kebencian atau ketidak senangan kepada pengelola

ketika tidak atau belum mendapatkan bagian dana zakat, infak dan

sedekah.

3. Pengertian Infak

Secara bahasa, infaq berasa dari kata anfaqa (إفبقب يفقـ yang berarti(أفقـ

mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Sementara menurut syariat,

infaq berarti mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu

kepentingan yang diperintahkan agama islam.

Page 40: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

25

Jika zakat ada nisabnya maka infak dan sedekah terbebas dari nisab. Infak

bisa dilakukan oleh siapapun, baik yang berpenghasilan rendah maupun sempit27

.

4. Sedekah

a. Pengertian sedekah

Secara bahasa, shadaqah berasal dari kata sadaqa yang berarti benar. Orang

yang sering bersedekah dapat diartikan sebagai orang yang benar pengakuan

imannya. Sementara secara istilah atau terminologi syariat, sedekah sama dengan

infaq, yakni mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu

kepentingan yang diperintahkan oleh agama. Begitu juga sedekah merupakan

pemberian yang dikeluarkan secara sukarela kepada siapa saja, tanpa nisab, dan

tanpa adanya aturan waktu yang mengikat. Hanya saja, infaq lebih pada

pemberian yang bersifat material, sedangkan shadaqah mempunyai makna yang

lebih luas baik dalam bentuk pemberian yang bersifat materi dan non materi.28

b. Jenis-jenis sedekah

Sedekah sendiri memiliki pengertian yang luas, di mana terbagi menjadi 2

(dua) yang bersifat materil dan fisik (tangible) serta yang bersifat non fisik

(intangible).29

Sedekah tangible terbagi menjadi fardhul wajib dan sunnah:

1. Fardhu a‟in/wajib, terdiri dari:

a. Fardhu ain/diri adalah zkat yang terdiri dari zakat fitrah (zakat yang

diperuntukkann atas diri atau jiwa) dan zakat maal (zakat yang berlaku

atas harta manusia)

27

Elsi Kartika Sari, Pengatar Hukum Zakat dan Wakaf (Jakarta: PT. Grasindo, 2006), h. 10 28

Muhammad Sanusi, The Power of Sedekah (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 12 29

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), h. 4

Page 41: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

26

b. Fardhu kifayah ialah infaq

2. Sunnah adalah sedekah

Sedekah yang intangible:

1. Tasbih, tasmid, tahlil dan takbir

2. Senyum, tenaga untuk bekerja, membuang duri dari jalan, dan lain-lain

3. Menolong atau membantu orang yang kesusahan dan memerlukan bantuan

4. Menyuruh kepada kebaikan atau kebijakan (berbuat makruf)

5. Menahan diri dari kejahatan atau merusak

E. Dasar Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam, sekaligus menjadi salah satu

unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh karenanya hukum zakat adalah

wajib bagi setiap umat muslim yang telah memenehui persyaratan dari ketentutan

berzakat untuk mengeluarkan hak dari sebagian harta mereka untuk para mustahik

atau orang yang membutuhkan sesuai dengan apa yang dimaktubkan di dalam

al-Quran yang berjumlah 8 golongan (ashnaf).

ول س ر عت م :س ال اق م نه يهللاع ض ابر ط ربنالخ م هللابنع بد نع حم الر بد يع ب نأ ع

ن أ هللاو ل هإ ل إ نل أ ة اد ه :ش مس خ لى ع م سل ال ني ب ”عليهوسلميقول:ىهللا ل هللاص

ي ار خ الب اه و ر ان ض م ر وم ص ،و يت الب ج ح اة،و ك الز اء يت إ ة،و ل الص ام ق إ هللا،و ول س ار د م ح م

“ مسل و م

Artinya: Dari Abu Abdur Rohman Abdullah bin Umar bin Khoththob

Rodhiya allahu anhuma Ia berkata: Saya telah mendengar Rosulullahi Shollallhu

alaihi wa sallam bersabda: ” Islam didirikan di atas lima perkara: Pertama:

Tiada Tuhan yang berhak di sembah melainkan Allah dan sesungguhnya

Muhammad utusan Allah, kedua: Mendirikan Sholat, ketiga: Membayar Zakat,

Page 42: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

27

keempat: Menunaikan haji di baitullah [Makkah], kelima: Berpuasa di bulan

Romadhon. [HR Buhkori dan Muslim]

1. al-Quran surat Al-Baqarah: 110

ا أقي حٱ ه ءاتانص ح ٱ ك شتجذعذنض خي يالفسكىي يبتقذ ٱ لل ٱإ لل ه بتع ث

ثصيش

Artinya :“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa

saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya

pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”

2. al-Quran surat Al-Baqarah: 195

أفقا ٱفيسجيم إنىلل ذيكى قاثأي لته هكخٱ نت إ ا س أح ٱ لل ٱيحت سي ح ٩١ن

Artinya :“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat

baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

3. al-Quran surat At-Taubah:60

Menjelaskan golongan-golongan yang berhak untuk menerima zakat

ب تٱ۞إ ذق نص فقشاء ٱنه كي س ٱن هي ع ن ب ؤنفخٱعهي ن في قبةٱقهثى ٱنش شيي غ ن

فيسجيم ٱ ٱلل جيمٱث نس ٱفشيضخي ٱلل ٠عهيىحكيىلل

Artinya :“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

4. al-Quran surat adz-Dzariyat:19

Page 43: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

28

في بئم نهس حق ى ن شوٱأي ح ٩ن

Artinya :“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”.

5. al-Quran surat at-Taubah:71

ي كش ٱن ع ي شف ع ثٱن يش يأ ض ثع نيبء أ ضى تثع ي ؤ ٱن ي ؤ ٱن قي

ىٱلل ح ئكسيش ن أ سسنۥ ٱلل يطيع ح ك ٱنض ت يؤ ح ه عضيضحكيىٱنص ٱلل ١إ

Artinya :“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar,

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.

Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana”.

6. al-Quran surat al-Bayyinah: 5

يب جذا نيع إل ا ٱأيش نلل هصي ٱيخ ي نذ ا يقي حٱحفبء ه نص تا يؤ ح ٱ ك نض نكدي ر خٱ قي١ن

Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah

dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang

lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang

demikian itulah agama yang lurus”

7. al-Quran surat Ar-Rum : 39

يب ل افيأي ث ثبنيش س تىي ثاعذنبطٱءاتي ٱفليش لل ج حتشيذ صك تىي يبءاتي ٱ ئكىلل

ن ٱفأ عف ض ١٩ن

Page 44: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

29

Artinya :”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.

Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai

keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat

gandakan (pahalanya)”

F. Jenis-jenis Zakat

Harta atau jenis zakat yang dapat dikeluarkan atau disalurkan oleh muzakki

terdapat bebarapa jenis dan kesemua jenis zakat ini diperuntukkan untuk para

mustahik (orang yang berhak menerima zakat) dan juga sebagai pembersih harta

para muzakki, diantaranya:

- Zakat Fitrah - Zakat Emas dan Perak

- Zakat Maal - Zakat Perniagaan

- Zakat Pertenakan - Zakat Rikaz (barang temuan)

- Zakat Tanaman dan Buah-buahan - Zakat Pertambangan

Sumber-sumber zakat dalam perekonomian modern sesuai dengan apa

yang dituangkan dalam buku “Zakat dalam Perekonomian Modern”karangan

Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. selaku mantan Ketua Umum BAZNAS

periode tahun 2004-2011 meluaskan jenis-jenis harta yang bisa dikeluarkan

zakatnya. Perluasan zakat ini tak lepas dari perkembangan zaman dan

ekonomi di era globalisasi, diantaranya adalah:

- Zakat Profesi - Zakat Perusahaan

- Zakat Surat-surat Berharga - Zakat Investasi Syariah

Page 45: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

30

- Zakat Perdagangan Mata Uang - Zakat Asuransi Syariah

- Zakat Sektor Rumah Tangga Modern30

G. Tujuan Zakat

Tujuan dari zakat menurut ulama Muhammad Said Wahbah zakat

mempunyai beberapa tujuan yang sangat mulia, sebagai berikut:

1. Menggalang jiwa dan semangat saling menunjang dan solidaritas di

kalangan masyarakat Islam.

2. Merapatkan dan mendekatkan jarak dan kesenjangan sosial dekonomi

dalam masyarakat.

3. Menanggulangi pembiayaan yang mugkin timbul akibat berbagai bencana,

seperti bencana alam maupun bencana lainnya.

4. Menutup biaya-biaya yang timbul akibat terjadinya konflik, persengketaan

dan berbagai bentuk kekerasan dalam masyarakat.

5. Menyediakan suatu dana taktis dan khusus untuk penanggulangan biaya

hidup para gelandangan, para pengangguran, dan para tunasosial lainnya,

termasuk dana untuk membantu orang-orang yang hendak menikah tetapi

tidak memiliki dan untuk itu.31

30

Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 91 31

Ibid, h. 55

Page 46: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

31

Sedangkan menurut pendapat ulama kontemporer lainnya yaitu Yusuf

Qardhawi tujuan zakat dibagi menjadi menjadi tiga yaitu:32

1. Tujuan bagi pihak muzakki

2. Tujuan bagi mustahik

3. Tujuan bagi kepentingan sosial

Tujuan pertama untuk pihak muzakki antara lain adalah:

- Untuk mensucikan dirinya dari sifat kikir, rakus, egoistis, dan sejenisnya.

- Melatih jiwa untuk bersikap terpuji seperti bersyukur atas nikmat Allah

Subhanahu wa Ta‟ala.

- Mengobati batin dari sikap berlebihan mencitai harta itu sendiri dari unsur

noda dan cacat.

- Melatih diri jadi pemurah dan berakhlak seperti akhlak Tuhan Yang Maha

Pemurah.

- Menumbuhkembangkan harta itu sendiri sehingga memberi keberkahan

bagi pemiliknya.

Tujuan kedua untuk pihak mustahik antara lain adalah:

- Memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan primer sehari-hari

- Tersucikannya hati dari rasa dengki dan kebencian yang sering

menyelimuti hati melihat orang kaya yang bakhil.

- Selanjutnya akan muncul di dalam jiwa rasa simpatik, hormat, serta rasa

bertanggung jawab untuk ikut mengamankan dan mendoakan keselamatan

dan pengembangan harta orang-orang yang dermawan.

32

Nuruddin Mhd. Ali, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2006), h. 32

Page 47: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

32

Tujuan ketiga untuk kepentingan sosial antara lain adalah:

- Zakat bernilai ekonomis

- Merealisasikan fungsi harta sebagai alat perjuangan untuk menegakkan

agama Allah Subhanahu wa Ta‟ala

- Mewujudkan keadilan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya.

H. Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS)

Tabel 2.1

Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah

Zakat Infak Sedekah

Wajib Sunnah (sukarela) Sunnah (sukarela)

Kadar pengeluarannya

serta waktunya

ditentukan

Kadar pengeluaran dan

waktu tidak ditentukan

Kadar pengeluaran dan

waktu tidak ditentukan

Didistribusikan untuk 8

golongan, yaitu:

- Fakir

- Miskin

- Amil

- Muallaf

- Riqab

- Gharimin

- Fii Sabilillah

- Ibnu Sabil

Bisa didistribusikan ke

siapa saja.

Bisa didistribusikan ke

siapa saja.

Bersifat materi Bersifat materi Bersifat materi dan non

materi

Dananya bersifat terikat Tidak terikat Tidak terikat

Jenis harta yang dapat

dizakatkan ada beberapa

jenis.

Tidak ada pembagian

jenis harta.

Tidak ada pembagian

jenis harta.

Page 48: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

33

I. Regulasi tentang Zakat

No. Tahun

1. Al-Quran dan Hadits - -

2. Undang-Undang Zakat No. 38 1999

3. Undang-Undang Zakat No. 23 2011

4. Peraturan Pemerintah No. 14 2014

5. Instruksi Presiden No. 3 2014

6. Peraturan Menteri Agama No. 52 2014

7. Keputusan Menteri Agama No. 118 2014

8. Peraturan BAZNAS No. 01 2014

9. Peraturan BAZNAS No. 02 2014

10. Keputusan Menteri Agama No. 333 2015

11. Peraturan BAZNAS No. 01 2016

12. Peraturan BAZNAS No. 02 2016

Keterangan : inilah daftar regulasi atau peraturan mengenai zakat di

Indonesia yang membahas mengenai pengelolaan, penghimpunan dan

pendistribusian zakat serta beberapa ketetapan yang harus dimiliki oleh Lembaga

Amil Zakat (swasta dan pemerintah) baik itu ketika ingin mendapatkan izin untuk

pembentukan lembaga dan juga juga aturan agar menjadi Lembaga Amil Zakat

yang profesional, transparan, akuntabilitas dan terpecaya baik untuk muzakki dan

mustahik.

Page 49: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

34

BAB III

OBJEK PENELITIAN

A. Profil LAZ Baitul Maal Hidayatullah

1. Sejarah Baitul Maal Hidayatullah (BMH)

Baitul Maal Hidayatullah, merupakan organisasi non profit yang tak lepas dari

akar sejarah pendirian Pondok Pesantren Hidayatullah di Kota Balikpapan

Provinsi Kalimantan Timur. Berkhidmat memberdayakan masyarakat miskin

melalui pengelolaan dana sosial masyarakat yang berupa Zakat, Infak, Sedekah,

dan Wakaf (ZISWAF) serta dana lain yang halal dan sesuai hukum dari

perseorangan, lembaga, dan perusahaan.

Pada tanggal 7 Januari tahun 1973 Pondok Pesantren Hidayatullah awal

didirikan dalam bentuk yayasan atau organisasi sosial (Orsos) oleh Almarhum

Ustad Abdullah Said di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Lalu

yayasan ini semakin berkembang dan membentuk berbagai amal usaha di bidang

sosial, bidang pendidikan, bidang dakwah, dan bidang ekonomi. Diantaranya

adalah membentuk lembaga amal usaha dalam bidang penghimpunan

(fundraising), pengelolaan, dan pendayagunaan atau penyaluran (pentasharrufan)

dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) yang diberi nama Baitul Maal

Hidayatullah atau yang biasa disingkat dan lebih terkenal dengan sebutan BMH.

Lalu pada tanggal 9 sampai tanggal 13 Juli tahun 2000 melalui Musyawarah

Nasional (Musyarnas) 1 (pertama) di Kota Balikpapan, Hidayatullah

bermetamorfosis menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan memposisikan

Page 50: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

35

diri sebagai “Jama‟atul Min Jama‟atil Muslimin” )ي سه ان عخ يج عتم )ج . Kini,

Hidayatullah dengan beranggotakan sekitar 12 juta orang atau jama‟ah (tahun

2008) telah menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) terbesar ke-3 di

Indonesia setelah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dengan jaringan

kerja di 5.400 kecamatan dan 489 kabupaten atau kota di 33 provinsi seluruh

Indonesia.

Barulah pada tanggal 15 Februari tahun 2001, buah upaya dari ikhtiar yang

dilakukan dalam mengelola dana masyarakat, pada tahun 2001 BMH (Baitul Maal

Hidayatullah) resmi dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional

(LAZNAS) dengan SK Menteri Agama No. 538 tahun 2001.33

Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) merupakan

lembaga amil zakat yang bergerak dalam penghimpunan dana zakat, infak,

sedekah, wakaf, dan hibah berikut dana sosial kemanusiaan dan Corporate Social

Responsibility (CSR) perusahaan, dan melakukan pendistribusian atau

pentasharufan melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan, dan

ekonomi secara nasional.

Kantor perwakilan BMH hadir di 30 provinsi dibantu 70 gerai penghimpunan

zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) se-Indonesia. Kami mewujudkan

semua sebagai komitmen untuk menjadi perantara kebaikan, memberi kemudahan

bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF)

menuju Indonesia yang lebih bermartabat. Kiprah program BMH dari hasil

33

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan di

kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta, pada tanggal 13 April 2017.

Page 51: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

36

pengelolaan zakat telah melintasi berbagai daerah di Indonesia, setidaknya 287

pondok pesantren telah eksis dan berkiprah, 5.213 da‟i tangguh telah menyebar

seantero nusantara, ribuan keluarga dhuafa telah terbedayakan dan mandiri, ribuan

anak usia sekolah mendapatkan pendidikan yang layak.

Semua dedikasi dan kiprah Baitul Maal Hidayatullah (BMH) tersebut

merupakan mahakarya dukungan semua pihak yang telah mempercayakan zakat,

infak, dan sedekahnya melalui Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Tak heran jika

bulan Desember tahun 2015, BMH resmi dikukuhkan kembali sebagai LAZ

(Lembaga Amil Zakat Nasional) oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

dengan SK. 425 Tahun 2015 dan sesuai ketentuan UU Zakat No. 23 tahun 2011.34

2. Legal Formal

Tabel. 3.1

Legal Formal LAZ Baitul Maal Hidayatullah (BMH)35

No Legal Formal LAZ BMH

1 SK Menteri Agama Np. 538 Tahun 2011 sebagai LAZ

2 SK Menteri Agama No. 425 Tahun 2015 sesuai perubahan UU Zakat

No. 23 Tahun 2011

3 Akte Notaris Lilik Kristiwati, SH tanggal 26 Februari 2001

4 Keputusan Menkumham AHU-AH.01.08-210 tanggal 15 April 2011

5 NPWP 2.028.581.3-002

6 Izin domisili 018/SRHJ/IV/2011

7 Surat Izin Operasional 011.12510.13/1.848 B

34

Majalah Company Profile Baitul Maal Hidayatullah tahun 2017 35

Majalah Company Profile Baitul Maal Hidayatullah tahun 2017

Page 52: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

37

3. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi lembaga amil zakat yang terdepan dan terpercaya

b. Misi

Menjadi lembaga zakat yang terdepan dalam penghimpunan dan fokus

dalam pendayagunaan. Melaksanakan pengelolaan zakat, infak dan sedekah

sesuai dengan manajemen modern yang transparan dan profesional.

Melakukan pemberdayaan umat dengan meningkatkan kuantitas dan

kualitas pendidikan dan dakwah.36

4. Struktur Organisasi LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Tabel. 3.2

Struktur Pengurus LAZ Baitul Maal Hidayatullah37

Jabatan Nama

Ketua Dewan Pembina KH. Nasirul Haq, Lc. M.A

Anggota Dewan Pembina Drs. Wahyu Rahman

Anggota Dewan Pembina Ir. Abu A‟la Abdullah, M. Hi

Ketua Dewan Pengawas Asih Subagyo, S.Kom

Anggota Dewan Pengawas Nasfi Arsyad, Lc

Anggota Dewan Pengawas Abdul Kholiq, Lc, M.A

Ketua Dewan Pengurus Marwan Mujahidin, S.E

Sekretaris Dewan Pengurus Suspendi, S.Kom

Bendahara Dewan Pengurus Firman Zainal Abidin

Internal Audit dan Sek. Lembaga Bati Andolo

Keuangan Teuku Lukman Fitriansyah

36

Majalah Company Profile Baitul Maal Hidayatullah tahun 2017 37

www.bmh.co.id diakses pada tanggal 30 Maret 2017.

Page 53: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

38

SDM dan Organisasi Suwito Fatah

Direktur Prodaya Dede Heri Bachtiar

Manajer Prodaya Muhammad Nashir, S. Hi

Wakil Manajer Mahmuddin

Anggota Prodaya Rahmat Kimo

Manajer Pendistribusian Faiz Abdurrahman

Marcom Rama Wijaya

Operasional Ade Syariful Allam

5. Program LAZ Baitul Maal Hidayatullah (BMH)

1. Dakwah

“Menghantar Hidayah untuk Mengokohkan Ketaatan”

Da‟i Tangguh

Sekilas tentang program da‟i tangguh, para penda‟i berdakwah tanpa

pamrih, jauh dari pempublikasian media. Dengan tekad yang kuat mereka

meninggalkan mimpi-mimpi kehidupan gemerlap dan memilih jalan hidup

sebagai perantara hidayah Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, menerangi kehidupan

umat, mencerdaskan dan memerangi kemiskinan di pedesaan-pedesaan.

Para da‟i tersebut telah memberikan hidupnya untuk membina masyarakat.

Menjadi seorang da‟i, menjadi penyeru yang mencerahkan masyarakat adalah

suatu perbuatan mulia, dan apa yang disampaikan oleh seorang da‟i akan menjadi

tabungan jangka panjang bagi mereka di akhirat nanti.

Para da‟i yang tidak pernah lelah untuk mencerahkan masyarakat, da‟i yang

diharapkan membawa banyak perubahan bagi masyarakat di Indonesia. Beratnya

Page 54: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

39

tantangan, minimnya fasilitas dan sedikitnya tenaga da‟i yang siap terjun

menjadikan Da‟i Tangguh harapan sekaligus tumpuan untuk mencerahkan dan

membina masyarakat dari pedalaman hingga ke ujung negeri perbatasan.

Da‟i Tangguh adalah mereka yang merelakan jiwa dan raganya guna

membina dan memberdayakan masyarakat pedalaman untuk perubahan. Melalui

dana zakat, infaq, dan sedekah anda. Program da‟i tangguh dapat terlaksana

dengan maksimal dan juga turut membantu keberlangsungan pembinaan dan

pemberdayaan masyarakat pedalaman.38

Sasaran dari program da‟i tangguh:

- Sebanyak 50 da‟i tangguh yang tersebar di pelosok dan pedalaman

- Aktivitas dakwah dari perbatasan

- Warga masyarakat binaan da‟i tangguh perbatasan

- Anak-anak/santri/siswa dari binaan da‟i tangguh perbatasan

- Variasi program dari tangguh di perbatasan

Bentuk program

- Tunjangan da‟i tangguh: tunjangan hidup untuk para da‟i yang telah

berdakwah dipelosok dan pedalaman

- Pelatihan da‟i tangguh. Lokasi pelosok dan pedalaman merupakan

medan yang berat untuk berdakwah, sehingga perlu ada solusi untuk

memberikan jaminan kesehatan para da‟i yang telah berdakwah di

pelosok dan pedalaman dalam bentuk asuransi kesehatan untuk para da‟i

tangguh tersebut

38

www.bmh.or.id diakses pada tanggal 30 Maret 2017.

Page 55: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

40

- Peduli da‟i. Bantuan alat transportasi berupa motor untuk da‟i

- Da‟i berdaya. Program pemberdayaan bagi da‟i dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan da‟i

- Umrah untuk da‟i adalah bentuk apresiasi atas kesabaran dan ketabahan

da‟i dalam berdakwah di pelosok dan pedalaman

- Wakaf Sejuta Qur‟an. Penyebaran mushaf al-Quran untuk masyarakat.

2. Pendidikan

Senyum Anak Indonesia

Diskriminasi pembangunan sarana pendidikan di Indonesia membuat timpang

tindih khususnya dalam proses pembelajaran. Infrastruktur yang tidak memadai,

membuat situasi yang sulit untuk anak bangsa dapat mengenyam pendidikan

secara layak, baik itu akses menuju ke sekolah serta kondisi tempat mereka

mencari ilmu. Kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari kepulauan, membuat

pulau-pulau luar dan jauh (perbatasan) kurang mendapatkan perhatian dan skala

prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia dan pembagunan sarana

pendidikan. Pada akhirnya mereka laksana anak tiri di ibu pertiwi.

Keprihatinan atas sebagian wajah pendidikan di Indonesia harus diikuti

langkah perbaikan yang merupakan tanggung jawab kita semua, tidak hanya

pemerintah, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga kekuatan masyarakat

turut peduli dan membantu anak bangsa untuk bangkit menatap masa depan yang

indah. Melalui program Senyum Anak Indonesia, bagian dari ikhtiar untuk

mewujudkan masa depan generasi bangsa yang lebih baik. Keterbatasan sarana

pendidikan yang menjadi kendala besar kebanyakan anak negeri dalam menikmati

Page 56: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

41

pendidikan lebih layak. Melalui program senyum anak Indonesia, dana zakat,

infaq, dan sedekah anda menjadi solusi atas kendala yang mereka hadapi.

Sasaran Program Senyum Anak Indonesia

- Pendidikan untuk anak pulau misalnya seperti anak-anak yang adan di

pulau Mentawai, Siberut, Saga, Kera, Sangiha, Talaud, Pulau Seribu,

Pulau Derawan dan anak-anak dari kepulauan lainnya.

- Pendidikan untuk anak yatim dhuafa yang hidup dengan serba

kekurangan.

- Pendidikan untuk anak pedesaan atau pedalaman: anak yang hidup

dipedesaan yang minoritas sumber daya dan akses pendidikan

(ketertinggalan).

- Pendidikan untuk anak perbatasan (antar negara) seperti perbatasan

Indonesia-Malaysia, Indonesai-Timor Leste, Indonesa-Papua Nugini,

dan Indonesai-Philipina.

Bentuk Program

- Beasiswa Anak Indonesia untuk 10.000 siswa

- Bantuan 10.000 paket peralatan sekolah

- Pelatihan Guru Pedalaman

- Pembagunan sarana pendikan39

Seperti yang sudah dilakukan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah hingga

tahun 2016 telah membangun 5 perguruan tinggi, membangun 270 sekolah Islam,

39

www.bmh.or.id diakses pada tanggal 30 Maret 2017.

Page 57: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

42

dan 287 pesantren tahfidz40

. Hal ini demi meningkatkan kualitas pendidikan para

mustahik agar tidak tertinggal dengan masyarakat lainnya.

3. Ekonomi

Program Mandiri Terdepan

Beranjak dari permasalahan susahnya untuk mengajukan pembiayaan

kepada pihak bank dengan persyaratan yang sangat menyulitkan para mustahik

seperti jaminan berupa sertifikat dan surat berharga lainnya dan ditambah juga

adanya bunga ketika meminjam modal usaha ke pihak bank maka akan

mempersulit para mustahik untuk mendapatkan modal tersebut. Selain

permasalahan susahnya dalam mendapatkan pinajaman untuk pengembangan

usaha para mustahik, tingkat kemiskinan kian hari semakin meningkat dan

ketimpangan tingkat pendapatan juga semakin tinggi.

Dengan permasalahan di atas, maka LAZ Baitul Maal Hidayatullah dengan

program Mapan (Mandiri Terdepan) dengan tujuan menopang dan sekaligus

membantu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan mustahik

melalui dukungan pembiayaan bagi pelaku ekonomi lemah (dhuafa) sekaligus

melakukan pembinaan baik aspek moral dan majerial bagi para mustahik.

Manfaat Program

1. Penerapan sistem Islam dalam perekonomian

2. Memberdayakan Mustahik

40

www.bmh.or.id diakses pada tanggal 20 Mei 2017.

Page 58: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

43

3. Membangun nilai-nilai kebersamaan dalam membangun ekonomi

ummat

4. Menekan angka kemiskinan

5. Mengurangi jumlah dan dampak pengangguran

Tujuan Program

1. Melaksanakan prinsip-prinsip syariah

2. Menajdi solusi alternatif

3. Membuka dan memprluas lapangan kerja untuk mengurangi angka

kemiskinan dan pengangguran

4. Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan para pedagang kecil dan

ekonomi lemah

5. Memasyarakatkan etika bisnis yang berdasarkan syariah

6. Menyantuni kaum dhuafa lainnya dari keuntungan yang didapat

7. Melakukan pembinaan kepada para pedagang kecil dan ekonomi lemah

Target

- Para pedangan kecil dan ekonomi lemah

Bentuk Program

Bentuk program yang didedikasikan kepada para pedangan kecil dan

ekonomi lemah dirancang sesuai dengan visi dan misi LAZ Baitul Maal

Hidayatullah. Oleh karena itu bentuk program dibagi kedalam empat bagian,

yakni:

Page 59: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

44

1. Pembiayaan modal kerja dengan sistem dana pinjaman

2. Pembinaan spiritual

3. Pembinaan skill usaha

4. Pembinaan kewirausahaan41

4. Sosial

Untuk program sosial LAZ Baitul Maal Hidayatullah memiliki beberapa

program yakni:

- Pusat Pendidikan Anak Sholeh - Bantuan Peralatan Sekolah

- Santri Sehat - Tunjangan Pengasuh

- Sedekah Makan Santri - Khitana Masal

5. Kemanusiaan

Untuk program kemanusiaan LAZ Baitul Maal Hidayatullah memiliki

beberapa program yakni

- Peduli Bencana Nusantara

- Layanan Kesehatan Masyarakat

- Solidaritas Muslim Internasional

- Aksi Tanggap Bencana

1. Evakuasi Korban

2. Trauma Healing

3. Simulasi, Games, Training

4. Sekolah Darurat Bagi Pengungsi (TPA dan PAUD)

41

www.bmh.or.id diakses pada tanggal 30 Maret 2017

Page 60: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

45

5. Pemberian Logistik berupa sembako dan bantuan gizi untuk

pengunsi.

6. Pengadaan sarana dan prasarana ibadah seperti al-Quran dan

perlengkapan ibadah lainnya.

- Recovery Program

1. Renovasi tempat ibadah dan sekolah

2. Pengembangan program pendidikan

3. Pemulihan ekonomi masyarakat korban bencana

6. Layanan Berdonasi

Tabel. 3.3

Layanan Berdonasi LAZ Baitul Maal Hidayatullah

No. Keterangan No. Keterangan

1. Website 8. Autodebet (Khusus Infaq)

2. E-channeling 9. Layanan Jemput Zakat 24 Jam

3. CrowdFunding BMH 10. Via Transfer

4. Via Kantor Pos 11. Layanan Donasi B-Maal

5. SMS Donasi 12. Gerai Zakat

6. Tukar Point Pulsa 13. Counter Zakat

7. Payment Gatway 14. E-Commarce : Tokopedia,

Bukalapak, Lazada, Elevania

(Sedekah)

(Sumber: Majalah Company Profile LAZ BMH Tahun 2017)

Page 61: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

46

7. Mitra Kerjasama LAZ Baitul Maal Hidayatullah42

Tabel. 3.4

Mitra Kerjasama LAZ Baitul Maal Hidayatullah

No Keterangan No Keterangan

1. Universitas Islam Indonesia 16. Telkomsel

2. Harian Amanah 17. Pemkot Balikpapan

3. Islamic Medical Service (IMS) 18. Pemda Banten

4. LAZIS Babussalam 19. PT Indosat Medan

5. LAZIS PT SIS 20. PT Excelcomindo

6. ACT 21. PT Premier Oil

7. Permata Syariah 22. PT Chevron Oil

8. BNI Syariah 23. Suara Hidayatullah

9. BRI Syariah 24. Rakyat Merdeka

10. YBM BRI 25. Kaltimpost

11. PT Medco Energi 26. Republika

12. PT Exxon Mobile Indonesia 27. TV One Radi Dakta

13. PT Jasamarga 28. BAZNAS

`14. PT Tuger Pertama 29. BAMUIS BNI

15. MER-C 30 Mercy Malaysia

42

Wawancara dengan Bapak Bati Andolo selaku bagian Satuan Internal Audit dan Kesekretariatan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta, pada tanggal 24 Maret 2017

Page 62: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

47

B. Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat, Infak dan Sedekah

LAZ Baitul Maal Hidayatullah

1. Penerimaan dan Penyaluran Dana Zakat LAZ Baitul Maal

Hidayatullah

Tabel. 3.5

Total Penghimpunan Dana Zakat LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Tahun 2011-2015

(Sumber: Laporan Keuangan LAZ BMH)

Tabel. 3.6

Total Penyaluran Dana Zakat LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Tahun 2011-2015

Keterangan Jumlah (Miliar)

Perolehan Zakat Tahun 2011 Rp 12.837.474.496

Perolehan Zakat Tahun 2012 Rp 17.565.491.448

Perolehan Zakat Tahun 2013 Rp 17.795.633.377

Perolehan Zakat Tahun 2014 Rp 22.052.492.137

Perolehan Zakat Tahun 2015 Rp 25.418.329.582

Keterangan Jumlah (Miliar)

Penyaluran Zakat Tahun 2011 Rp 13.043.048.081

Penyaluran Zakat Tahun 2012 Rp 17.531.818.497

Penyaluran Zakat Tahun 2013 Rp 13.953.389.955

Penyaluran Zakat Tahun 2014 Rp 20.457.236.501

Penyaluran Zakat Tahun 2015 Rp 23.580.558.835

Page 63: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

48

Keterangan: perolehan dana zakat pada tahun 2011 dengan penyaluran yang

selisih tersebut ditutupi dengan sisa dana penyaluran dana zakat pada

tahun sebelumnya yakni sida dana zakat pada tahun 2010 sebesar

Rp 1.952.309.153

Tabel. 3.7

Total Penyaluran Dana Zakat Per Ashnaf Dari Tahun 2011-2015

LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Keterangan Jumlah

Penyaluran Dana Zakat Tahun 2011

1. Amil

2. Fakir Miskin

3. Muallaf

4. Gharimin

5. Fisabilillah

6. Ibnu Sabil

Jumlah

Rp 1.726.514.221,-

Rp 4.363.102.041,-

Rp 8.375.000,-

Rp 200.000,-

Rp 6.835.778.819

Rp 109.078.000,-

(Rp 13.043.048.081)

Penyaluran Dana Zakat Tahun 2012

1. Amil

2. Fakir Miskin

3. Muallaf

4. Gharimin

5. Fisabilillah

6. Ibnu Sabil

7. Lain-lain

Jumlah

Rp 2.195.686.431,-

Rp 6.566.740.125,-

Rp 2.173.640.200,-

Rp 2.084.000,-

Rp 6.310.069.941,-

Rp 104.929.800,-

Rp 178.668.000,-

(Rp 17.531.818.497)

Penyaluran Dana Zakat Tahun 2013

1. Amil

2. Fakir Miskin

Rp 2.224.454.172,-

Rp 4.228.482.838,-

Page 64: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

49

3. Muallaf

4. Gharimin

5. Fisabilillah

6. Ibnu Sabil

7. Lain-lain

Jumlah

Rp 2.163.321.840,-

Rp 13.929.000,-

Rp 5.307.936.179,-

Rp 14.559.000,-

Rp 706.926-,

(Rp 13.953.389.955)

Penyaluran Dana Zakat Tahun 2014

1. Amil

2. Fakir Miskin

3. Muallaf

4. Gharimin

5. Fisabilillah

6. Ibnu Sabil

7. Lain-lain

Jumlah

Rp 2.522.503.620,-

Rp 6.200.032.850,-

Rp 1.461.456.021,-

Rp 24.751.000,-

Rp 10.099.140.811,-

Rp 149.259.698,-

Rp 92.500,-

(Rp 20.457.236.501)

Penyaluran Dana Zakat Tahun 2015

1. Amil

2. Fakir Miskin

3. Muallaf

4. Gharimin

5. Fisabilillah

6. Ibnu Sabil

7. Lain-lain

Jumlah

Rp 3.176.658.010,-

Rp 5.732.612.691,-

Rp 705.052.600,-

Rp 55.023.100,-

Rp 13.713.255.645,-

Rp 197.956.789,-

Rp ----------------------

(Rp 23.580.558.835)

(Sumber: :Laporan Keuangan LAZ BMH)

Page 65: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

50

2. Penerimaan dan Penyaluran Dana Infak/Sedekah LAZ Baitul Maal

Hidayatullah

Tabel. 3.8

Total Penghimpunan Dana Infak/Sedekah LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Tahun 2011-2015

(Sumber: Laporan Keuangan LAZ BMH)

Tabel. 3.9

Total Penyaluran Dana Infak/Sedekah LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Tahun 2011 - 2015

Keterangan: perolehan dana infak/sedekah pada tahun 2012 dengan penyaluran

yang selisih tersebut ditutupi dengan sisa dana penyaluran dana

infak/sedekah pada tahun sebelumnya yakni sisa dana infak/sedekah

pada tahun 2011 dan tahun 2010 yang ditambahkan, pada tahun 2010

sisa dana penyaluran infak/sedekah sebesar Rp 2.678.488.132 dan

ditambahkan dengan sisa tahun 2011 yang berjumlah Rp 3.228.537

lalu digunakan untuk menutupi selisih tersebut.

Keterangan Jumlah (Miliar)

Perolehan Infak/SedekahTahun 2011 Rp 16.836.943.096,-

Perolehan Infak/Sedekah Tahun 2012 Rp 26.667.529.307,-

Perolehan Infak/Sedekah Tahun 2013 Rp36.202.432.504,-

Perolehan Infak/Sedekah Tahun 2014 Rp 45.810.166.487,-

Perolehan Infak/SedekahTahun 2015 Rp 55.787.746.733,-

Keterangan Jumlah (Miliar)

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2011 Rp 16.833.714.559,-

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2012 Rp 28.918.066.067,-

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2013 Rp 35.017.468.075,-

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2014 Rp 46.492.227.600,-

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2015 Rp 56.696.350.569,-

Page 66: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

51

Untuk dana infak/sedekah pihak LAZ Baitul Maal Hidayatullah telah

membagi porsi dananya untuk beberapa program, seperti program dakwah,

pendidikan, sosial dan kemanusiaan, dan ekonomi, yang akan penulis paparkan

pada tabel. 3.10

Tabel. 3.10

Total Penyaluran atau Pendayagunaan Dana Infak/Sedekah LAZ Baitul

Maal Hidayatullah Per Program Tahun 2011-2015

Keterangan Jumlah

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2011

1. Fakir Miskin

2. Pendidikan

3. Sosial dan Kemanusiaan

4. Dakwah

5. Ekonomi

Jumlah

Rp 3.010.270.307,-

Rp 2.104.829.201,-

Rp 6.395.036.971,-

Rp 2.785.893.263,-

Rp 351.754.845,-

(Rp 14.647.784.587)

Penyaluran IInfak/SedekahTahun 2012

1. Fakir Miskin

2. Pendidikan

3. Sosial dan Kemanusiaan

4. Dakwah

5. Ekonomi

Jumlah

Rp 1.645.608.022

Rp 4.648.971.390

Rp 9.491.406.076

Rp 6.575.791.225

Rp 766.710.008

(Rp 22.361.777.040)

Page 67: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

52

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2013

1. Fakir Miskin

2. Pendidikan

3. Sosial dan Kemanusiaan

4. Dakwah

5. Ekonomi

Jumlah

Rp 1.221.657.687,-

Rp 7.633.416.705,-

Rp 14.080.375.294,-

Rp 5.373.440.479,-

Rp 305.623.627,-

(Rp 28.614.513.792)

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2014

1. Pendidikan

2. Sosial dan Kemanusiaan

3. Dakwah

4. Ekonomi

Jumlah

Rp 4.876.093.335,-

Rp 16.313.303.800.-

Rp 11.462.248.255

Rp 263.136.000,-

(Rp 32.914.781.390)

Penyaluran Infak/SedekahTahun 2015

1. Pendidikan

2. Sosial dan Kemanusiaan

3. Dakwah

4. Ekonomi

Jumlah

Rp 7.950.181.209,-

Rp 15.824.519.122,-

Rp 14.585.866.339,-

Rp 426.550.915,-

(Rp 38.787.117.585)

Page 68: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

53

BAB IV

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK MELALUI DANA

ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS)

Pendayagunaan dana zis (zakat, infak dan sedekah) di LAZ Baitul Maal

Hidayatullah sangat efektif, karena telah berhasil meningkatkan kesejahteraan

mustahik, yakni dalam peningkatan pendapatan dan pengembangan usaha para

mustahik. Jumlah mustahik yang berhasil dibantu oleh LAZ Baitul Maal

Hidayatullah sebanyak 10 mustahik yang mana penulis paparkan pada sub

perumusan masalah “efektivitas program mandiri terdepan”. Sebelumnya penulis

akan menjelaskan perumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Fokus pengelolaan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) di LAZ Baitul

Maal Hidayatullah

Sistem pengelolaan dana zakat pada lembaga amil zakat Baitul Maal

Hidayatullah telah sesuai dengan apa yang penulis paparkan pada bab 3. Hasil

wawancara dengan Manajer Program dan Pendayagunaan Bapak Muhammad

Nashir menjelaskan bahwa dana zakat hanya dikelola dalam hal konsumtif,

dikarenakan dengan berlandaskan di dalam Al-Quran dan Undang-Undang Zakat

bahwa lembaga zakat harus memenuhi kebutuhan primer para mustahik terlebih

dahulu seperti kebutuhan sehari-hari, kebutuhan dana pendidikan, kebutuhan

kesehatan dan bantuan bagi para mustahik yang terkena musibah.

Sementara dana infak dan sedekah disalurkan dalam beberapa program

bersifat konsumtif dan produktif.

Page 69: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

54

Mengacu pada pendapat dari M. Arief Mufraini bahwa zakat di

distribusikan dengan beberapa cara, diantaranya:43

1. Konsumtif Tradisional

2. Konsumtif Kreatif

Pendistribusian zakat secara konsumtif tradisional ialah dana zakat yang

dibagikan secara langsung untuk kebutuhan sehari-hari dan bantuan bagi para

mustahik yang terkena musibah. Sedangkan untuk pendistribusian zakat secara

konsumtif kreatif ialah dana zakat dikelola dalam bentuk pemberian alat-alat

sekolah, beasiswa, bantuan sarana ibadah, dan bantuan-bantuan yang bersifat

konsumtif.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa LAZ Baitul Maal

Hidayatullah lebih memfokuskan dalam sudut pandang zakat disalurkan untuk

kebutuhan para mustahik, baik secara tradisional dan kreatif. Sedangkan untuk

pendekatan dalam pembagunan dan pemberdayaan masyarakat lembaga ini

menggunakan pendekatan karikatif dan transformis.

Sedangkan jika dikaitkan dengan pendekatan maqashdi al-syariah LAZ

Baitul Maal Hidayatullah sangat mengedepankan kebutuhan yang bersifat

dharuriyat (primer) yakni memenuhi kebutuhan sehari-hari para mustahik antara

lain: makanan, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan. Sesuai dengan misi

lembaga yakni ingin memberdayakan umat dengan meningkatkan kuantitas dan

kualitas pendidikan dan dakwah. Bisa dikatakan bahwa pengelolaan dana zakat,

infak dan sedekah (ZIS) LAZ Baitul Maal Hidayatullah mengedepankan hifz al-

din (memelihara agama) dan hifz al-nafs (memelihara jiwa)

43

M. Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet.3, Hlm, 153.

Page 70: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

55

2. Model program mandiri terdepan

Model pelaksanaan pada program mandiri terdepan, dari dana infak dan

sedekah dalam pelaksanaan programnya, yang merujuk pada bab 3 yaitu program

yang membantu para mustahik terjerat dari hutang, riba dan kesulitan dalam

mendapatkan bantuan modal usaha, untuk mengembangkan usaha mereka dan

meningkatkan pendapatan mereka. Dalam pelaksanaan program mandiri terdepan

pihak Baitul Maal Hidayatullah menggunakan sistem dana pinjaman dengan akad

qardhul hasan.

“Dana yang diberikan kepada mustahik dalam program Mandiri Terdepan

adalah dana pinjaman dengan akad qardhul hasan, maksudnya dana yang

diberikan kepada mustahik adalah dana bergulir yang harus di kembalikan

oleh mustahik, tapi bersifat lunak (tidak memaksa). Jika mustahik merasa

tidak mampu untuk mengembalikan, maka dana atau modal tersebut akan

dianggap lunas”44

Selain memberikan bantuan modal kepada para mustahik, pihak LAZ

Baitul Maal Hidayatullah juga memberikan beberapa pembinaan, diantaranya:45

a) Pembinaan yang pertama adalah pembinaan skill usaha

Pembinaan skill usaha dilakukan dengan melakukan diskusi dan pelatihan

mengenai manajemen dan strategi pengembangan usaha. Di samping itu, yang

tidak kalah pentingnya adalah pelatihan life skill untuk menambah wawasan dan

44

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017. 45

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017.

Page 71: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

56

keterampilan tentang alternatif usaha yang bisa menjadi pilihan dalam menunjang

perekonomian keluarga.

b) Pembinaan yang kedua adalah pembinaan spiritual

Pembinaan spiritual dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang nilai-

nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu juga untuk memberikan

motivasi tentang indahnya pengamalan agama dalam bingkai rahmatan lil‟álamin.

Dengan demikian diharapkan mereka (mustahik) mampu membangun

kesepahaman dalam melakukan muamalah dan pergaulan sesama antar ummat

beragama.

Pembinaan tersebut dimaksudkan agar mustahik tidak hanya sekedar

menerima bantuan, melainkan mendapatkan ilmu tambahan baik itu dalam hal

berwirausaha dan ilmu tentang agama Islam.

3. Efektivitas program mandiri terdepan

Pada pembahasan sub rumusan masalah ini, sebelum memaparkan

keefektifan dari program mandiri terdepan. Penulis terlebih dahulu akan

memaparkan beberapa bahasan didalamnya, yakni:

a. Mengenai mekanisme dari program mandiri terdepan

b. Cara menyelesaikan masalah.

c. Hasil program mandiri terdepan (efektif atau tidaknya)

a. Mekanisme program mandiri terdepan

Mekanisme merupakan sebuah cara atau tahapan yang dilakukan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan, kaitannya dengan mekanisme

pendayagunaan dana infak dan sedekah. Maka dana infak dan sedekah yang telah

Page 72: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

57

terhimpun dari para donatur langsung disalurkan kepada mustahik sesuai dengan

peruntukan dari program mandiri terdepan.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah

sebelum pendayagunaan dana infak dan sedekah pada program mandiri terdepan

dilaksanakan, diantaranya:46

1. Maping wilayah

Maping wilayah ini berguna agar program dapat berjalan dengan semana

mestinya dan penyaluran dana infak dan sedekah benar-benar tepat sasaran dan

tepat guna. Maping juga berutujuan agar wilayah yang dituju untuk pelaksanaan

dari program mandiri terdepan memang layak untuk diadakan program tersebut.

2. Survei Mustahik

Tahapan kedua ini bertujuan untuk mengukur berapa besaran dana yang

dapat disalurkan, dan mengetahui jenis usaha yang dilakukan oleh mustahik dan

bagaimana kondisi dari mustahik.

3. Verifikasi Hasil dari Maping dan Survei

Pihak lembaga akan mengadakan rapat, rapat ini diperuntukkan untuk

mengevaluasi hasil maping dan survei. Tahapan ini bertujuan apakah mustahik

tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak lembaga dan memang

layak untuk diberikan bantuan modal usaha. Tujuan lainnya adalah dana infak dan

sedekah pada program mandiri terdepan sangatlah minim, maka harus seefektif

mungkin dana itu dapat disalurkan dan dimanfaatkan oleh mustahik.

46

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017.

Page 73: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

58

4. Pengarahan dan Pemberian Bantuan Modal Usaha

Setelah ketiga tahapan selesai dilakukan, dan mustahik dinyatakan berhak

menerima bantuan modal usaha. Mustahik akan diberikan pengarahan mengenai

program mandiri terdepan, skema dana bantuan yang diberikan, selanjutnya akan

diserahkan bantuan modal usaha sesuai dengan jenis usahanya.

5. Monitoring

Tahapan terakhir Baitul Maal Hidayatullah dan LAZIS Babussalam selaku

mitra kerja sama akan melakukan pengawasan yang bertujuan mengetahui

bagaimana perkembangan usaha dan peningkatan pendapatan mustahik.

Semua tahapan ini sangat berperan penting agar program berjalan dengan

baik dan dana yang ada dapat disalurkan secara efektif sesuai dengan

peruntukannya.

b. Cara menyelesaikan masalah

Cara yang dilakukan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah dalam menghadapi

masalah dalam pelaksanaan program mandiri terdepan adalah melakukan promosi

(penawaran) kepada para donatur atau mitra yang bersedia membantu

terlaksananya program mandiri terdepan (baik bantuan dalam segi dana dan

bantuan dari segi tenaga).47

Hal tersebut dilakukan karena minimnya dana untuk program mandiri

terdepan. Maka dilakukanlah promosi (penawaran) program kepada para donatur

atau mitra untuk membantu dalam mensukseskan program mandiri terdepan.

47

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017.

Page 74: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

59

c. Hasil program mandiri terdepan

Dari analisis program mandiri terdepan bahwa tingkat efektivitasnya dalam

kesejahteraan para mustahik sangat baik, hal ini ditemukan dengan menggunakan

beberapa tolak ukur efektivitas yang mengacu pada teori Ni Wayan Budiani yang

terbagi dalam 4 aspek atau variabel, yakni:

1. Ketepatan Sasaran

2. Sosialiasi Program

3. Tujuan Program

4. Pemantauan (Monitoring)

Tabel. 4.1

Tolak Ukur Efektivitas Program

Ketepatan

Sasaran

Sosialisasi

Program

Tujuan Program Pemantauan

Target

Mustahik :

Memberdayakan

10 mustahik

(pedagang) di

Kecamatan

Pulogadung

sesuai dengan

mitra LAZ

BMH berada.48

Hasil :

LAZ BMH dan

Sosialisasi

program yang

dilakukan oleh

LAZ BMH

sangat baik

sekaligus juga

ditunjang dengan

dana untuk

sosialiasi

program yang

memadai.

Hasilnya dengan

Mensejahterahkan

mustahik dengan cara

mengangkat

perekonomian

keluarga,

menguatkan sisi

mental-spiritual, dan

manajerial. Serta

mampu menjadi

pelaku usaha yang

mandiri, sejahtera

lahir dan batin,

Pihak LAZ

BMH selama 1

bulan sekali

akan memantau

perkembangan

usaha dan

peningkatan

pendapatan dari

para mustahik

penerima

bantuan modal

usaha.50

48

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017. 50

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017.

Page 75: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

60

mitra

kerjasamanya

LAZIS

Babussalam

berhasil

memberdayakan

10 mustahik

(pedagang).

sosialisasi yang

terus

digencarkan

sampai tahun

2016 sekitar

1.000 mustahik

berhasil

diberdayakan

melalui program

mandiri

terdepan.49

secara “rupiah”

maupun “ruhaniyah”.

Hasilnya: bersumber

dari wawancara

dengan mustahik.

Perekonomian

keluarga serta aspek

spiritual mereka

mengalami

peningkatan.

Penulis akan memaparkan jumlah mustahik di Kecamatan Pulogadung yang

berhasil diberdayakan melaui program mandiri terdepan beserta jumlah dana

bantuan modal usaha yang diberikan, pada tabel 4.2:

Tabel. 4.2

Daftar Mustahik Penerima Bantuan Modal Usaha Program Mandiri di

Kecamatan Pulogadung

No Nama Alamat KTP Tempat

Usaha

Jenis

Usaha

Besar

Bantuan

1 Subhan Gang Kana

RT/RW

006/015

Pisangan

Timur

Pulogadung

Jakarta

Rawamangun

dan sekitarnya

Rujak

Keliling

Rp 1.500.000

2 Ismat/Lilis Kampung

Kebon Karet

RT 001/002

Cinangka

Ciampea

Bogor

Depan Apotik

Rawamangun

Soto Mie

Bogor

Rp 1.500.000

3 Aminah Kp Warung

Jengkol RT

003/002

Terminal

Pulogadung

Kopi

Keliling

Rp 1.500.000

49

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan Pendayagunaan

di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta pada tanggal 13 April 2017.

Page 76: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

61

Rawa Terate

Cakung

Jakarta

Timur

4 Wahono Kp

Rowogatel

RT 01/02,

Begajah,

Sukoharjo

Jawa Tengah

Rawamangun

dan sekitarnya

Bakso

Keliling

Rp 1.000.000

5 Sujono Jl Perikani III

RT 013/003

Cipinang

Pulogadung

Jakarta

Timur

Jl Cipinang

Baru Timur

Soto

Ayam

Surabaya

Rp 1.500.000

6 Ina

Apriyanti

Jatinegara

Kaum RT

002/003

Jatinegara

Kaum

Pulogadung

Jakarta

Timur

Sesuai KTP Risol

Beku

Rp 1.500.000

7 Alimah Jl

Persahabatan

Timur III

Cipinang

Pulogadung

Sesuai KTP Nasi Uduk Rp 1.500.000

8 Mintarsih Cipinang

Baru RT

012/018

Cipinang

Pulogadung

Sesuai KTP Kue dan

Gorengan

Rp 1.500.000

9 Sarmi Jl Ikan Mas

Gg. Buntu

No.2 RT

003/010 Jati

Pulogadung

Jaktim

Sesuai KTP Warung

Kelontong

Rp 1.500.000

Page 77: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

62

10 Tariah Jl

Bumiputera

Raya No.2

Pulogadung

Jakarta

Timur

Komplek

Bumiputera

Warung

Nasi

Rp 1.500.000

Wawancara Mustahik

Dari pemaparan atau efektivitas program mandiri terdepan, beberapa

temuan dilapangan bahwa mustahik telah merasakan dampaknya, salah satunya

hasil wawancara dengan Ibu Tariah selaku penerima dana bantuan modal usaha:51

1. Sebelumnya ibu sudah pernah medapatkan bantuan dari LAZ Baitul Maal

Hidayatullah?

“belum, ini yang pertama kalinya”

2. Manfaat yang bapak/ibu rasakan setelah mendapatkan dana bantuan dari

pihak LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

“Alhamdulillah manfaat yang saya rasakan, usaha warung nasi saya

terbantu, yang biasanya cuman bisa masak beberapa lauk untuk dijual,

setelah mendapatkan bantuan saya bisa menambah lauk-pauk, bukan itu aja,

dana bantuan ini sedikit membantu saya untuk membayar hutang tetangga,

dan saya sangat senang sekali mendapatkan bantuan modal usaha ini”

51

Wawancara dengan Ibu Tariah penerima bantuan modal usaha program Mandiri Terdepan

sekitar Masjid Babussalam Kecamatan Pulogadung pada tanggal 15 April 2017.

Page 78: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

63

3. Selain pendapatan bapk/ibu meningkat, apalagi yang bapak/ibu rasakan

setelah menjadi bagian program mandiri terdepan?

“Selain pendapatan saya meningkat, aspek religius juga saya rasakan ikut

meningkat. Itu dikarenakan adanya pembinaan spriritual yang diberikan oleh

lembaga kepada kami. Awalnya saya cuman tahu Islam begitu-begitu saja,

setelah mendapatkan pembinaan spiritual (pengajian, majelis taklim, dan

lainnya) saya lebih mengenal Islam lebih dalam lagi. Setelah mendapatkan

pembinaan ini saya jadi rajin jama‟ah dan ikut pengajian”

4. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

“Menurut saya lembaga ini sangat bagus sekali ya, karena dapat

membantu para pedagang-pedangang kecil disekitarnya”

5. Bagaiamana perbedaan pedapatan setelah mendapatkan bantuan modal

usaha dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

“perbedaan yang saya rasakan, jenis lauk pauk saya bertambah, terus

pendapatan saya naik, yang dulunya saya cuman bisa dapet Rp 300.000 -

Rp 400.000 nah setelah saya dapet bantuan dari LAZ Baitul Maal

Hidayatullah pendapatan saya naik sekitar Rp 500.000 – Rp 600.000”

6. Mengenai program mandiri terdepan menurut bapak/ibu apakah sudah

berjalan efektif dari sudut pandang bapak/ibu selaku penerima dana

bantuan modal usaha?

Page 79: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

64

“Tentu program ini sudah berjalan sangat efektif karena telah membantu

kami para pedagang kecil, pendapatan saya meningkat dan usaha saya juga ikut

berkembang”

7. Apa harapan bapak/ibu kedepannya untuk program mandiri terdepan ini?

“Harapan saya, kalau bisa saya diberikan dana bantuan lagi dan dengan

jumlah yang agak dinaikkan sedikit. Misalnya 1 orang dapet dana bantuan Rp

2.500.000 gitu, kalau bisa”

Wawancara selanjutnya dengan Bapak Wahono, Bapak Sujono, Ibu Mintarsih,

dan Bapak Ismat52

Pada hasil wawancara ini sama halnya dengan apa yang diutarakan oleh Ibu

Tariah, baik itu Bapak Wahono, Bapak Sujono, Bapak Ismat, dan Ibu Mintarsih

sama-sama merasakan bahwa program mandiri terdepan sangat membantu mereka

dalam memperoleh bantuan modal usaha. Selain itu pendapatan mereka setelah

memperoleh bantuan modal usaha mengalami peningkatan, yang dapat dilihat

pada tabel 4.3. Para mustahik juga berharap agar tahun selanjutnya diberikan

bantuan kembali dengan jumlah bantuan yang lebih besar.

52

Wawancara dengan Bapak Wahono, Bapak Sujono, Ibu Mintarsih, dan Bapak Ismat penerima

bantuan modal usaha program Mandiri Terdepan sekitar Masjid Babussalam Kecamatan

Pulogadung pada tanggal 15 April 2017.

Page 80: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

65

Tabel. 4.3

Hasil Peningkatan Pendapatan Mustahik Program Mandiri Terdepan

No Nama Musathik Program

Mandiri Terdepan

Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah

1. Ibu Tariah (Warung Nasi) Rp 300.000 sampai

Rp 400.000

Rp 500.000 sampai

Rp 600.000

2. Ibu Mitarsih (Kue dan

Gorengan)

Rp 150.000 sampai

Rp 200.000

Rp 250.000 sampai

Rp 400.000

3. Bapak Sujono (Soto Ayam

Surabaya)

Rp 300.000 sampai

Rp 500.000,-

Rp 600.000 sampai

Rp 750.000

4. Bapak Wahono (Bakso

Keliling)

Rp 450.000 sampai

Rp 500.000

Rp 650.000 sampai

Rp 800.000

5 Bapak Ismat (Soto Mie

Bogor)

Rp 300.000 sampai

Rp 400.000

Rp 500.000 sampai

Rp 650.000

(Sumber: Wawancara Pribadi Dengan Mustahik Program Mapan LAZ BMH)

Pada progam ini para mustahik selain pendapatannya meningkat, sisi

religiusnya pun ikut meningkat. Karena mendapatkan pembinaan spiritual oleh

pihak LAZ Baitul Maal Hidayatullah dan LAZIS Babussalam, dan pembinaan ini

wajib diikuti para penerima bantuan modal usaha.

Page 81: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

66

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan dana zakat pada LAZ Baitul Maal Hidayatullah lebih

difokuskan pada hal komsumtif. Sedangkan untuk dana infak dan sedekah

disalurkan dalam beberapa program yakni program dakwah, sosial dan

kemanusian, pendidikan dan ekonomi atau lebih banyak dan beragam

pendistribusiannya dikarenakan penerimaan dana infak dan sedekah lebih

besar daripada dana zakat.

2. Model yang dilakukan pada program mandiri terdepan ialah memberikan

dana bantuan modal usaha, yang bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan dan meningkatkan sisi spiritual para mustahik . Dengan skema

pemberian dana bantuan qardhul hasan yakni pinjaman yang berjangka

waktu, bantuan ini hanya dilakukan sekali tidak terus-menerus seperti pada

bantuan program lainnya dan juga diberikan pembinaan mengenai agama

bagi para mustahik dan bersifat wajib diikuti.

3. Program mandiri terdepan berjalan dengan efektif, karena telah berhasil

meningkatkan kesejahteraan para mustahik. Dengan dibuktikannya

pendapatan mustahik meningkat dan usaha dari para mustahik mampu

berkembang. Sedangkan dalam mengatasi kendala pelaksanaan program

mandiri terdepan, pihak lembaga melakukan promosi (penawaran) kepada

Page 82: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

67

para donatur baik itu individu, perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan

seperti bank dan lainnya. Salah satunya melakukan kerjasama dengan

LAZIS Babussalam (dalam segi tenaga) sedangkan dana tetap berasal dari

LAZ Baitul Maal Hidayatullah

B. SARAN

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis harus memberikan beberapa

saran untuk pihak LAZ Baitul Maal Hidayatullah, sebagai berikut:

1. LAZ Baitul Maal Hidayatullah, diharapkan memberikan sedikit kontribusi

dari perolehan dana zakat untuk diproduktifkan. Seperti halnya pada dana

infak dan sedekah yang disalurkan pada segi konsumtif dan produktif.

2. Dana bantuan modal usaha untuk para mustahik, tahun selanjutnya lebih

ditingkatkan lagi. Sesuai dengan harapan para mustahik penerima bantuan

modal usaha melalui program mandiri terdepan di Kecamatan Pulogadung.

3. Untuk menambah jumlah mitra kerjasama di DKI Jakarta dalam

pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang bersifat

produktif.

Page 83: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim.

Abbas, Anwar, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Fakultas Syariah dan Hukum :

Jakarta, 2009.

Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, Jakarta: Yayasan

Swarna Bhumy, 1995.

Ali, Muhammad, Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka

Amani, 2005.

Ali, Nuruddin Mhd., Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2007.

Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Pemberdayaan Zakat, Panduan Zakat

Praktis, Jakarta: CV. Sinergy Mutlisarana, 2013.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Model Pengelolaan Zakat,

Jakarta: CV. Sinergy Mutlisarana, 2012.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Model Pengelolaan Zakat,

Jakarta: CV. Sinergy Mutlisarana, 2012.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, ZAKAT COMMUNITY

DEVELOPMENT Model Pengembangan Zakat, Jakarta: CV. Sinergy

Mutlisarana, 2013.

Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Hafidhuddin, Didin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, Jakarta: Gema Insani

Press, 2007.

____________, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002.

Majalah BAZNAS edisi September Tahun 2016.

Majalah Company Profile Baitul Maal Hidayatullah tahun 2017.

Mufraini, M. Arief, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana, 2012.

Muhamad & Ridwan Mas‟ud, Zakat & Kemiskinan: Instrumen Pemberdayaan

Ekonomi Umat, Yogyakarta: UII Press, 2005.

Page 84: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

69

Nourmalinda, “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PROGRAM

BANTUAN BIAYA TUNGGAKAN SEKOLAH DI BAZIS PROVINSI DKI

JAKARTA”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Rais, Isnawati, Muzakki dan Kriterianya Dalam Tinjauan Fikih Zakat, Majelis

Ulama Indonesia Pusat, Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 1, No. 1, Januari 2009.

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998.

Sanusi, Muhammad, The Power of Sedekah, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2009.

Sari, Elsi Kartika, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: Grasindo, 2006.

Shadily, A.B. Pridodgdo Hasan, Ensiklopedia Umum, Yogyakarta: Kanisius,

1990.

Shadily, Hasan, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1990.

Sondang P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi,

Jakarta: CV Haji Mas Agung, 1990.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: CV.

Alfabeta, 2009.

Undang-Undang No. 11 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.

Wawancara dengan Bapak Bati Andolo selaku bagian Satuan Internal Audit dan

Kesekretariatan di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta, pada

tanggal 24 Maret 2017.

Wawancara dengan Bapak Muhammad Nashir selaku Manajer Program dan

Pendayagunaan di kantor pusat BMH Kalibata Office Park Jakarta, pada

tanggal 13 April 2017.

Wawancara dengan Bapak Wahono, Bapak Sujono, Ibu Mintarsih, dan Bapak

Ismat penerima bantuan modal usaha program Mandiri Terdepan sekitar

Masjid Babussalam Kecamatan Pulogadung pada tanggal 15 April 2017.

Wawancara dengan Ibu Tariah penerima bantuan modal usaha program Mandiri

Terdepan sekitar Masjid Babussalam Kecamatan Pulogadung pada tanggal

15 April 2017

www.bmh.co.id diakses pada tanggal 30 Maret 2017

Page 85: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

71

Pedoman Wawancara Narasumber LAZ Baitul Maal Hidayatullah

Nama : Salim Waton

NIM : 1113046000050

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Ekonomi Syariah

Narasumber : Muhammad Nashir, S. HI

Jabatan : Manajer Program dan Pendayagunaan Periode 2016 s.d 2017

Tempat : Kantor LAZ Baitul Maal Hidayatullah (Kalibata Office Park)

Alamat : Jl. Raya Pasar Minggu No. 21 Kalibata Jakarta Selatan

Tanggal : 13 April 2017

Waktu : 09.30 – 10.00 WIB

1. Bagaimana fokus pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah

di LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dalam mengelola dana

zakat lebih terfokuskan dan didistribusikan dalam segi konsumtif

semata, berbeda dengan dana infak dan sedekah yang mana

didistribusikan kedalam beberapa program seperti program pendidikan,

dakwah, sosial dan kemanusiaan dan ekonomi hal ini dikarenakan

jumlah penerimaan dana infak dan sedekah dari tahun ketahun yang

lebih besar ketimbang dana zakat

2. Kenapa dana zakat didistribusikan secara konsumtif tidak

diproduktifkan?

Alasan kami dalam hal ini LAZ Baitul Maal Hidayatullah

mendistribusikan dana zakat secara konsumtif karena di Al-Quran

sendiri dana zakat diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari para mustahik dan juga di dalam Undang-Undang Zakat dijelaskan

untuk memenuhi kebutuhan primer dalam hal ini kebutuhan sehari-hari,

namun LAZ Baitul Maal Hidayatullah pada tahun 2017 akan

Page 87: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

72

menyalurkan dana zakat pada segi dana produktif pada program baru

yakni Cluster Mustahik dalam hal ini pemberdayaan mustahik melalui

usaha pertenakan dan juga menggalakkan program da‟i preneur.

3. Program unggulan dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah itu apa?

Program yang paling diunggulkan oleh BMH ialah program Dakwah

dan Pendidikan, program ini menjadi unggulan karena LAZ Baitul Maal

Hidayatullah terbentuk dari lingkungan pesantren dan berbasis

organisasi masyarakatIslam dan juga melihat kondisi pendidikan di

Indonesia yang kurang maka dari itu kedua program ini menjadi

program unggulan.

4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan program mandiri terdepan?

Mekanisme yang dilakukan oleh LAZ Baitul Maal Hidayatullah dalam

pelaksanaan program mandiri terdepan ini melalui beberapa tahapan,

diantaranya: maping wilayah pelaksanaan program, survei mustahik,

evaluasi hasil survei, pengarahan dan penyerahan modal bantuan

kemudian evaluasi monitoring. Ke semua tahapan-tahapan ini dilakukan

agar dana yang ada dapat tersalurkan dengan baik dan efektif sesuai

dengan tujuan dari program mandiri terdepan itu sendiri.

5. Program mandiri terdepan ini dijalankan di wilayah mana saja

untuk di DKI Jakarta?

Program ini terakhir dilaksanakan di wilayah sekitar pasar minggu dan

tebet pada tahun 2013 dan pada tahun 2016 program ini kembali

berjalan di sekitar Kecamatan Pulogadung. Hal ini dikarenakan ada

salah satu LAZIS yang bekerja sama dengan kami pada tahun 2015

yakni LAZIS Babussalam, maka dari itu LAZ BMH sekalian

menggalakkan kembali program mandiri terdepan dengan jumlah

mustahik sebanyak 10 mustahik. Dikarenakan masih pada tahap

pemulihan karena sudah lama tidak dilakukan program ini untuk di

Jakarta maka dari itu kami hanya menberdayakan mustahik dengan

jumlah 10 orang dengan jenis usaha yang berbeda-beda.

Page 88: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

73

6. Syarat untuk mengajukan bantuan modal usaha pada program

mandiri terdepan itu apa saja?

Syarat administrasinya adalah fotocopy ktp, fotocopy kartu keluarga

serta surat keterangan tidak mampu. Setelah ini pihak lembaga akan

mensurvei lokasi dan jenis usaha mustahik. Jika lulus survei maka

mustahik tersebut akan diberikan bantuan modal usaha yang jumlahnya

sebesar Rp 1.000.000 s.d Rp 2.000.000 jumlah bantuan modal usaha ini

tergantung dari jenis usaha dan kemapuan mustahik untuk

mengembalikkan dana pinjaman ini. Dikarenakan pada program mandiri

terdepan menggunakan sistem akad Qardhul Hasan. Namun jika

ditengah perjalanan mustahik terdapat kendala untuk mengembalikkan

dana tersebut maka mustahik akan dihapus beban dan akan diberikan

bantuan kembali sesuai dengan bantuan yang dibutuhkan oleh mustahik.

7. Tujuan dari program mandiri terdepan ini apa?

Tujuan dari program mandiri terdepan ini adalah meningkatkan

pendapatan dari para mustahik dan juga meningkatkan dalam segi

spiritual mereka. Jadi tingkat pendapatan mustahik meningkat (rupiah)

dan tingkat segi spiritual baik itu akidah dan akhlak mustahik meningkat

pula (ruhuniyah)

8. Selain di pulogadung dimana saja program ini dijalankan?

ada di daerah Luwuk, Banggai (Sulteng), Pondok Ranji Tang-sel,

Soreang Bandung, Denpasar, Depok dan Bogor, Pulogadung (Jak-Tim),

Balikpapan (bantuan peralatan hidroponik serta mendatangkan pelatih

atau instruktor dalam perawatan dan penggunaan alat hidriponik sebagai

alat bantu bercocok tanam warga, Makassar bantuan modal usaha jahit

sebesar 2,5 juta.

9. Kenapa dana untuk program mandiri terdepan di Pulogadung

sangat sedikit disalurkannya?

Dikarenakan program ini juga sudah dilaksanakan ditempat yang lain

sesuai apa yang sudah saya beritahukan ke mas daerah-daerah mana saja

Page 89: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

74

dan juga program ini baru digalakkan kembali untuk cakupan Jakarta

maka lembaga baru menyalurkan dana sebesar itu dan jumlah mustahik

hanya 10. Jika memang sangat terbantu dan berhasil maka tahun depan

akan kami adakan kembali apalagi sekarang kami sudah memiliki mitra

kerjasama di sana. Jadi lebih memudahkan kami (LAZ BMH) dalam

menjaring dan mendistribusikan dana baik itu zakat dan infak untuk

program mandiri terdepan.

10. Bagaimana cara menyelesaikan masalah atau kendala dalam

pelaksanaan program mandiri terdepan?

Dalam menyelesaikan masalah dari pelaksanaan program mandiri

terdepan, pihak lembaga melakukan sebuah promosi (penawaran)

kepada para donatur baik itu individu, perusahaan, lembaga keuangan

serta lembaga zakat atau lembaga sosial lainnya yang ingin

berpartisipasi dalam mensukseskan program mandiri terdepan. Namun

yang paling berkontribusi adalah para donatur sedangkan mitra (member

of bmh) hanya sebatas menjaring atau mencari mustahik yang sesuai

dengan kriteria dan peraturan yang sudah dibuat oleh LAZ Baitul Maal

Hidayatullah. Para mustahik tersebut memang layak untuk diberdayakan

baik dari segi rupiah dan ruhuniyahnya

Page 90: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

75

Pedoman Wawancara Mustahik Program Mandiri Terdepan

Nama : Salim Waton

NIM : 1113046000050

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Ekonomi Syariah

Mustahik : Ibu Tariah

Jenis Usaha : Warung Nasi

Tempat : Sekitar Masjid Babussalam Rawamangun Kec. Pulogadung

Tanggal : 15 April 2017

Waktu : 10.30 – 10.45 WIB

1. Sebelumnya ibu pernah mendapatkan bantuan dari LAZ Baitul

Maal Hidayatullah?

Belum pernah mas, ini saya yang pertama kali mendapatkan bantuan

dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah

2. Selain mendapatkan bantuan dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah

sebelumnya-sebelumnya ibu pernah mendapatkan bantuan dari

lembaga zakat lain?

Alhamdulillah pernah mas, kalau tidak salah tahun kemaren saya dapet

bantuan dari Rumah Zakat untuk dana pendidikan anak saya mas.

Lumayan bantuannya cukup untuk biaya dan peralatan untuk sekolah

mas

3. Manfaat yang ibu rasakan setelah mendapatkan dana bantuan

usaha dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah itu seperti apa?

Alhamdulillah manfaat yang saya rasakan itu, usaha warung nasi saya

terbantu, yang biasanya cuman bisa masak beberapa lauk untuk dijual

setelah mendapatkan dana bantuan modal dari LAZ Baitul Maal

Hidayatullah saya bisa menambah lauk-pauk untuk dijual. Bukan itu

saja dana bantuan ini juga membantu saya dalam melunasi hutang ke

Page 91: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

76

tetangga dan juga membantu dalam membayar kontrakan. Saya sangat

senang mendapatkan bantuan ini.

4. Bagaimana menurut ibu mengenai LAZ Baitul Maal Hidayatullah?

Menurut saya lembaga ini sangat bagus sekali saya, meskipun saya

masih kurang begitu mengenal lembaga zakat ini, karena dalam

membantu para pedagang kecil ini dengan maksimal yakni diberikan

pembinaan usaha diberikan pembinaan mengenai agama juga jadi

komplit dan bagus dah. Maju terus LAZ Baitul Maal Hidayatullah

5. Bagaiaman perbedan pendapatan setelah

Perbedaan yang cukup saya rasakan adalah pendapatan saya meningkat

yang biasanya saya cuman dapet sekitar Rp 300.000 – Rp 400.000

setelah dapat bantuan dari BMH pendapatan saya naik jadi sekitar Rp

500.000 – Rp 600.000 alhamdulillah dengan naiknya pendapatan saya

itu, bisa membantu semua keperluan biaya sehari-hari saya, baik biaya

untuk uang kontrakan, uang sekolah anak dan uang jajan anak dan untuk

nutup hutang ke tetangga.

6. Selain pendapatan ibu meningkat, apa yang ibu rasakan setelah

menjadi bagian dari program mandiri terdepan?

Selain pendapatan saya naik, nilai spiritual dan sosial saya ikut naik

juga, karena saya dana para penerima bantuan modal yang lain diberikan

pembinaan spiritual dari LAZ Baitul Maal Hidayatullah, yang mna

binaan itu dilakukan selama 1 bulan sekali di Masjid Babussalam

dengan narasumber yang berbeda-beda tiap bulannya dan dengan tema-

tema yang bervariasi, dan proses pembinaan ini bersifat wajib. Saya dan

rekan-rekan yang lain tidak merasa keberatan atau terbebani karena

pembinaan tersebut adalah baik untuk kami juga kedepannya. Di dalam

pembinaan ini kami diajarkan serta diberikan arahan serta nasihat

mengenai agama Islam secara lebih luas dan mudah dipahami. Jadi kami

sangat menikmatinya. Dengan sering mengikuti pengajian atau

pembinaan ini saya semakin rajin untuk beribadah baik itu sholat

Page 92: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

77

berjamaah dan juga mengerjakan ibadah-ibadah sunnah, dan hal ini juga

tak lepas dari pengawasan dari pihak lembaga yang sangat baik dan

perhatian akan perkembangan aspek religi para mustahiknya.

7. Menurut ibu apakah program mandiri terdepan sudah berjalan

dengan efektif?

Menurut ibu sih program ini sudah berjalan dengan baik dan efektif

pastinya, karena sudah bisa membantu ekonomi keluarga saya dan

ekonomi penerima bantuan yang lain. Selain itu juga pengawasan dan

sikap yang ramah dari pihak lembaga memberikan nilai tambah bagi

kami.

8. Harapan ibu kedepannya mengenai program mandiri terdepan itu

apa?

Harapan saya semoga tahun-tahun selanjutnya saya bisa dibantu lagi

baik bantuan modal usaha atau bantuan lainnya dengan jumlah yang

lebih dinaikkan lagi. Misalnya satu orang mendapatkan bantuan dana

sebesar Rp 2.500.000 gitu, kalau bisa. Kalau bisa alhamdulillah kalau

tidak bukan rejeki.

9. Mengenai pengembalian dana bantuan ini, itu bagaimana bu?

(karena dana bantuan inikan bersifat pinjaman lunak, itu

skemanya bagaimana ya bu?)

Oh mengenai hal itu, pihak lembaga sangat membebaskan kami dalam

masalah pengembalian dana pinjaman tersebut, alias semampu kita dan

seadanya rejeki kita. Pihak lembaga tidak terlalu memaksa harus ini dan

itu, pihak lembaga lebih mengedepankan tentang perkembangan usaha

dan kesejahteraan kami. Jadi gitu mas.

Page 93: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

78

Page 94: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

79

Page 95: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

80

Page 96: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

81

Page 97: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

82

Page 98: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

83

Page 99: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

84

Page 100: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

85

Page 101: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

86

Page 102: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

87

Page 103: EFEKTIVITAS PENDAYAGUNAAN DANA (ZIS) ZAKAT, INFAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35563/1/SALIM... · Jakarta Timur sesuai lokasi program ini dilaksanakan. Penelitian

88