EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN...

141
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN RETENSI SISWA SKKD SHALAT SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 16 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: SITI NUR’AINI 043111008 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN...

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONSTRASI DALAM

MENINGKATKAN RETENSI SISWA SKKD SHALAT

SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP

NEGERI 16 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

SITI NUR’AINI

043111008

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

a.n. Sdr. Siti Nur’Aini

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami

kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Siti Nur’ Aini

NIM : 3104008

Judul : Efektivitas Pembelajaran PAI dengan Metode

Demonstrasi untuk Meningkatkan Retensi Siswa SKKD

Shalat Kelas VIII Semerter Ganjil Di SMP Negeri 16

Semarang Tahun 2008-2009

Bersama ini mohon kiranya naskah skripsi saudara tersebut dapat di

monaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 29 Oktober 2008

Pembimbing I Pembimbing II

Wahyudi, Drs. M.Pd Fakhur Rozi , M. Ag

NIP. 150 274 611 NIP: 150 274 612

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

iii

ABSTRAK Siti Nur’Aini (NIM: 043111008). Efektivitas Pembelajaran PAI dengan Metode

Demonstrasi untuk Meningkatkan Retensi siswa SKKD Shalat Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 16 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Semarang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008

Kata Kunci: Pembelajaran PAI, Metode demonstrasi, Belajar melalui berbuat dan bermakna, Retensi

Latar belakang penelitian ini, rendahnya tingkat retensi yang dihasilkan

dari pembelajaran yang sering digunakan guru pada umumnya penerapan metode ceramah dan diskusi dengan media pembelajaran hanya pada papan tulis dan kurang diefektifkannya semua indera yang dimiliki siswa di dalam kegiatan belajar di kelas.

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pembelajaran metode demonstrasi dapat membuat siswa belajar melalui berbuat yang melibatkan semua indera yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan retensi siswa setelah kegiatan belajar berlangsung.

Penentuan subjek penelitian ini menggunakan subjek penelitian total yaitu kelas VIII D SMPN 16 Semarang dengan 41 siswa. Pengumpulan data menerapkan metode observasi berupa check list KBM dan metode tes. Check list digunakan mengetahui tingkat kecenderungan siswa dalam menggunakan indera pendengaran., indera penglihatan, dan indera sentuh (motorik). Tes digunakan mengetahui tingkat retensi siswa setelah pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan siswa menggunakan indera pendengaran pada siklus I pertemuan 1 siswa sangat sering 34,15%, sering 41,46%, kurang 9,76%, tidak pernah 14,63%. Pada pertemuan 2 siswa sangat sering 31,70%, sering 48,78%, kurang 7,32%, tidak pernah 12,20%. Siklus II pertemuan 1 siswa sangat sering 24,38%, sering 60,98%, kurang 12,20%, tidak pernah 2,44%. Siklus III pada pertemuan 1 siswa sangat sering 17,08%, sering 68,29%, kurang 14,63%, tidak pernah 0%.

Kecenderungan siswa, menggunakan indera penglihatan, hasil penelitian menunjukkan pada siklus I pertemuan 1 siswa sangat sering 24,39%, sering 36,59%, kurang 29,26%, tidak pernah 9,76%. Pada pertemuan 2 siswa sangat sering 31,70%, sering 41,46%, kurang 19,52% tidak pernah 7,32%. Siklus II pertemuan 1 siswa sangat sering 36,59%, sering 46,33%, kurang 17,08%, tidak pernah 0%. Siklus III pada pertemuan 1 siswa sangat sering 60,98%, sering 39,02%, jarang dan tidak pernah 0%.

Kecenderungan siswa, menggunakan indera sentuh (motorik), hasil penelitian menunjukkan pada siklus I pertemuan 1 siswa sangat sering 24,39%, sering 31,70%, kurang 24,39%, tidak pernah 19,52%. Pada pertemuan 2 sangat sering 31,70%, sering 41,46%, kurang 1952%, tidak pernah 7,32%. Siklus II pertemuan 1 siswa sangat sering 36,59%, sering 48,78%, kurang 14,63%, tidak

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

iv

pernah 0%. Siklus III pertemuan 1 siswa sangat sering 63,41%, sering 36,59%, kurang dan tidak pernah 0%.

Hasil tes menunjukkan bahwa siswa mampu menghemat konsep yang telah ia pelajari pada 1 minggu ke depannya dengan perkataan lain materi yang masih membekas pada ingatan siswa. Pada siklus I dengan rata-rata penghematan 70,27 %, pada siklus 2 rata-rata penghematan 83,08%. Pada siklus III rata-rata penghematan 88,93%. Hasil test tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan pada tiap siklusnya.

Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi dapat membuat siswa belajar aktif melalui berbuat yang melibatkan indera yang dimiliki dan dapat meningkatkan retensi siswa SKKD shalat pada kelas VIII D SMPN 16 Semarang semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

v

DEKLARASI

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tangung jawab, bahwa

skripsi ini, tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain, diterbitkan, . dan

tidak berisi pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi

yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 9 Desember2008

Deklarator,

Siti Nur’Aini

NIM. 043111008

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

vi

MOTTO

Ÿω uρ ß# ø) s? $ tΒ }§ øŠs9 y7 s9 ⎯ϵÎ/ íΟù= Ïæ 4 ¨βÎ) yì ôϑ¡¡9$# u |Çt7 ø9$#uρ yŠ# xσ àø9$# uρ ‘≅ä. y7 Í× ¯≈s9'ρé&

tβ%x. çµ÷Ψtã Zωθä↔ó¡ tΒ ∩⊂∉∪

.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa : 36)

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

vii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. DR. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp 024 76091295 Semarang 50185

PENGESAHAN Skripsi saudara : Siti Nur’ Aini

Nomor Induk : 043111008

Judul skripsi : Efektivitas Pembelajaran PAI dengan Metode Demonstrasi

untuk Meningkatkan Retensi Siswa SKKD Shalat Kelas VIII

Semester Ganjil SMP Negeri 16 Semarang Tahun Ajaran

2008/2009.

Telah dimunaqosahkan Dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang pada tanggal:

12 JANUARI 2009

Diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi

Program Sarjana Jenjang Strata Satu (S1), guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Semarang, 12 Januari 2009

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Fakhrur Rozi M. Ag Sugeng Ristianto M. Ag NIP: 150 274 612 NIP: 150 234 335

Penguji I penguji II

Drs. H. Djoko Widagdo M. Pd Nasiruddin M. Ag NIP: 130388591 NIP: 150277510

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wahyudi M . Pd Fahkrur Rozi M. Ag NIP : 150 274 611 NIP: 150 274 612

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

viii

PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

1. Bapak dan Ibu tercinta, pengasih penyemangat, pembimbing dan

pelindung hidupku

2. Seseorang yang ditakdirkan Tuhan tuk mendampingi hidupku kelak

3. Sahabat-sahabat terdekatku terima kasih atas cinta dan

kepeduliannya

4. Almamaterku

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga

skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran PAI dengan Metode Demonstrasi

untuk Meningkatkan Retensi Siswa SKKD Shalat Pada Siswa Kelas VIII

Semester I SMP Negeri 16 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009” dapat selesai

dengan baik.

Adapun tujuan dan maksud penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir yang

harus penulis lakukan untuk menuntaskan studi belajar S1 Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang. Skripsi ini tidak dapat selesai tanpa adanya dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu tak lupa mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. DR. H. Ibnu Hadjar M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Drs. Wahyudi M. Pd, Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan.

3. Fahkrur Rozi M. Ag, Dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

4. Drs. Sutrisno M. M Kepala sekolah SMPN 16 Semarang yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

5. Siti Maryam, S. Pd.I, guru mata pelajaran PAI kelas VIII SMPN 16 Semarang

yang telah memberikan bantuan dan pengarahan.

6. Ibu, Bapak, semua keluarga terkasih dan tersayang, yang telah memberikan

dorongan serta bantuan yang berupa materiil maupun spirituil.

7. Untuk sahabat-sahabat terdekatku dan semua pihak yang telah membantu

fasilitas dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis

perlukan demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

x

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Semarang, 9 Desember 2008

Penulis,

Siti Nur’Aini

NIM. 043111008

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... ii

ABSTRAK ................................................................................................. iii

DEKLARASI.............................................................................................. v

MOTTO ...................................................................................................... vi

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................. vii

KATA PERSEMBAHAN ......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ...................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 5

C. Penegasan Istilah ................................................................ 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7

E. Kerangka Penelitian ........................................................... 8

F. Metode Penelitian................................................................ 10

BAB II EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN METODE

DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN RETENSI

SISWA

A. Pembelajaran PAI

1. Pengertian PAI .............................................................. 17

2. Dasar-dasar pelaksanaan pendidikan Agama Islam...... 21

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................. 23

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................. 23

5. Pentingnya Pendidikan Islam bagi Peserta Didik ......... 24

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

xii

B. Metode Demonstrasi ........................................................... 25

1. Pengertian Metode Demonstrasi………………………… 25

2. Tujuan dan Fungsi Metode demonstrasi ......................... 30

3. Prinsip-Prinsip Metode Demonstrasi…………………… 32

4. Syarat-Syarat Metode Demonstrasi……………………… 33

5. Langkah-Langkah Penerapan Metode Demonstrasi…… 34

6. Kebaikan dan Kelemahan Metode Demonstrasi………… 35

C. Retensi ................................................................................ 36

1. Pengertian Retensi........................................................... 36

2. Prinsip-Prinsip untuk Meningkatkan Retensi.................. 37

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Retensi ................... 43

4. Cara-Cara untuk Meningkatkan Retensi ......................... 46

5. Tinjauan Tentang Retensi ............................................... 48

6. Pengukuran Tingkat Retensi ........................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 52

B. Subjek Penelitian ................................................................ 52

C. Prosedur Penelitian ............................................................. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat ............................... 64

B. Hasil Penelitian .................................................................. 65

C. Pembahasan ........................................................................ 78

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................. 86

B. Saran ................................................................................... 87

C. Penutup……………………………………………………. 87

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data kecenderungan siswa dalam menggunakan indera yang

dimiliki pada siklus I pertemuan I ..................................................... 68

2. Data kecenderungan siswa dalam menggunakan indera yang

dimiliki pada siklus I pertemuan II .................................................... 68

3. Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada

siklus I ................................................................................................ 69

4. Data kecenderungan siswa dalam menggunakan indera yang

dimiliki pada siklus II pertemuan I .................................................... 72

5. Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada

siklus II .............................................................................................. 73

6. Data kecenderungan siswa dalam menggunakan indera yang

dimiliki pada siklus III pertemuan I ................................................... 76

7. Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada

siklus III ............................................................................................. 76

8. Data keaktifan siswa dalam mengikuti kerja metode

demonstrasi ........................................................................................ 79

9. Data keaktifan siswa yang meminta bantuan bimbingan dalam

mengikuti metode demonstrasi .......................................................... 80

10. Data prosentase kecenderungan siswa menggunakan indera

pendengaran ....................................................................................... 81

11. Data prosentase kecenderungan siswa menggunakan indera

penglihatan ......................................................................................... 82

12. Data prosentase kecenderungan siswa menggunakan indera

sentuh (motorik) ................................................................................. 83

13. Data prosentase penghematan ............................................................ 85

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Grafik keaktifan siswa dalam metode demonstrasi............... 79

2. Gambar Grafik siswa yang meminta bimbingan dalam kerja

Metode demonstrasi ............................................................................ 80

3. Gambar Grafik kecenderungan siswa dalam menggunakan

indera pendengaran ............................................................................ 82

4. Gambar Grafik kecenderungan siswa dalam menggunakan

indera penglihatan .............................................................................. 83

5. Gambar Grafik kecenderungan siswa dalam menggunakan

indera sentuh (motorik) ...................................................................... 84

6. Gambar Grafik persentase penghematan ........................................... 85

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran III.C SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : VIII/I Standart Kompetensi : Memahami salat jamaah dalam setiap salat lima waktu

Kompetensi Dasar Indikator Materi

Pokok Tujuan Pembelajaran Evaluasi Suber belajar Alokasi Waktu

1. Menjelaskan salat berjamaah

2.Mempraktekan salat berjamaah

1. Menjelaskan tata cara salat berjamaah

2. Menjelaskan ketentuan menjadi makmum masbuq

3. Menjelaskan bagaimana cara mengingatkan imam yang lupa

4. Mempraktikan salat berjamaah

Salat Jamaah

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum salat berjamaah

2. Siswa dapat menjelaskan tata cara salat berjamaah

3. Siswa dapat mempraktekkan salat berjamaah

1. Tes formatif 2. Mempraktikkan

shalat berjamaah

1. Buku paket PAI.

2. Buku panduan shalat.

3. Alat-alat shalat.

4. LKS

2x 40 menit

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran III.B SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : VIII/I Standart Kompetensi : Salat Jenazah

Kompetensi Dasar Indikator Materi

Pokok Tujuan

Pembelajaran Evaluasi Suber belajar Alokasi Waktu

1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan salat jenazah

1. Menjelaskan pengertian dan hokum salat jenazah

2. Menjelaskan tata cara salat jenazah

3. Mempraktekkan salat jenazah

Salat Jenazah

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum salat jenazah

2. Siswa dapat menjelaskan tata cara salat jenazah

3. Siswa dapat mempraktekkan dan melakukan salat jenazah

1. Tes formatif

2. Kuis 3. Praktek

shalat jenazah

1. Buku paket PAI. 2. Buku panduan

shalat. 3. Alat-alat shalat. LKS

2 x 40 menit

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran III.A SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : VIII/I Standart Kompetensi : Memahami dan Membiasakan Shalat Rowatib, Dhuha, Tahiyatul masjid

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Tujuan Pembelajaran Evaluasi Suber belajar Alokasi Waktu

1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan, macam-macam dan mempraktikan salat rowatib

2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan, menghafal do’a, dan mempraktekan shalat dhuha

3. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat tahiyyatul masjid dan I’tikaf serta mempraktekannya. :

1. Menjelaskan pengertian shalat sunah rawatib

2. Menyebutkan macam-macam salat sunah rawatib

3. Menjelaskan pengertian shalat dhuha

4. Mempraktikan salat dhuha

5. Menjelaskan pengertian salat tahiyyatul masjid

6. Mempraktekan shalat tahiyyatul masjid

Memahamidan membiasakan Shalat Rowatib, Dhuha, Tahiyatul masjid

1. Siswa mampu memahami pengertian shalat Rowatib

2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam shalat sunnah rowatib

3. Siswa mampu Menjelaskan pengertian shalat dhuha

4. Siswa mampu mempraktikan salat dhuha

5. Siswa mampu menjelaskan pengertian salat tahiyyatul masjid

6. Siswa mampu mempraktikkan shalat tahiyatul masjid

1. Observasi 2. Tes tertulis

(kuis). 3. Tes tertulis

(ulangan harian)

a. Buku paket PAI.

b. Buku panduan shalat.

c. Alat-alat shalat.

d. LKS

2 x 40 menit

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran: Siklus satu:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP N 16 SEMARANG Mata Pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ Genap Standar Kompetensi :

1. Membiasakan salat rowatib 2. Membiasakan salat dhuha 3. membiasakan salat tahiyyatul masjid

Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan, macam-macam

dan mempraktikan salat rowatib 2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan, menghafal do’a,

dan mempraktekan shalat dhuha 3. menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat tahiyyatul

masjid dan I’tikaf serta mempraktekannya. Indikator :

1.Menjelaskan pengertian shalat sunah rawatib 2.Menyebutkan macam-macam salat sunah rawatib 3.Menjelaskan pengertian shalat dhuha 4.Meempraktikan salat dhuha 5.Menjelaskan pengertian salat tahiyyatul masjid 6.mempraktekan shalat tahiyyatul masjid

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit IV. Langka-langkah Pembelajaran

Pengorganisasian No. Kegiatan Pembelajaran Peserta Waktu Kegiatan Awal

1. Menyampaikan tujuan, apersepsi dan motivasi dengan cara bertanya npernahkah anak-anak melakukan salat sunah dhuha, rawatib dan tahiyyatul masjid dalam kesehariannya?

K 3 menit

Kegiatan Inti 2. Guru memberi kesempatan membaca buku panduan K 10 menit

I. Tujuan Pembelajaran : Dengan menjelaskan salat sunah rawatib, dhuha dan tahiyyatul masjid siswa dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Materi Ajar : Salat rawatib, dhuha dan tahiyyatul masjid

III. Metode Pembelajaran : demonstrasi, ceramah, tanya jawab, simulasi / praktek bila waktu memungkinkan

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

atau Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap pokok bahasan yang akan dibahas

3 Guru menjelaskan satu persatu pokok bahasan yaitu dari salat rawatib, slat dhuha dan tahiyyatul masjid K 30 menit

4 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terhadap pokok bahasan yang telah diterangkan ketika ada suatu permasalahan yang belum jelas

K 10 menit

5 Setelah guru selesai memberi penjelasan dan peserta didik tidak ada pertanyaan sebagai akhir pelajaran diadakan tes secara tertulis untuk mengetahui seberapa jauh daya tangkap peserta didik dalam menerima materi yang telah diajarkan

I 20 menit

Penutup 6 Menyimpulkan tentang ketentuan-ketentuan salat

sunah K 7 menit

Keterangan : I = individual; K = klasikal;

Semarang, Juli 2008

Kepala Sekolah Guru Kelas

Drs. Sutikno M.M Siti Maryam S.P.I

V. Bahan ajar dan alat bantu Pembelajaran: - Buku paket PAI kelas VIII - Lembar Kerja Siswa (LKS)

VI. Penilaian 1. Prosedur tes

Tes awal : tidak ada Tes Proses : tidak ada Tes akhir : ada

2. Jenis tes : tes tertulis 3. Alat tes : terlampir

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran: SIklus satu

Soal tes Tertulis (Ingatan)

Materi : Sholat sunah (Dhuha, rawatib dan tahiyyatul masjid) Mapel : PAI Kelas : VIII Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)huruf a, b, c atau

d!

1. Shalat sunah (nafilah) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu salat sunah

rawatib dan …

a. salat sunah ghoiru rawatib c. salat sunah rawatib ghaori

muakad

b. salat sunah rawatib muakad d. salat sunah ghairu muakad

2. Shalat sunah rawatib adalah …

a. salat sunah yang harus dikerjakan dengan tertib

b. salat sunah yang mengiringi salat fardu

c. salat sunah sebelum salat fardhu

d. salat sunah sesudah salat fardu

3. dibawah ini yang tidak termasuk salat sunah rawatib muakad …

a. dua rakaat sebelum subuh c. dua rakaat sebelum magrib

b. dua rakaat sebelum dhuhur d. dua arakaat sesuadah isya’

4. Di bawah ini yang tidak termasuk salat sunah ghairu rawatib adalah …

a. salat dhuha dua rakaat c. salat tahiyyatal masjid dua

rakaat

b. salat ied dua rakaat d. dua rakaat sebelum subuh

5. salat sunah rawatib untuk salat asar berjumlah …

a. dua rakaat sebelum asar c. empat rakaat sesudah asar

b. dua rakaat sesufdah asar d. empat rakaat sebelum asar

6. Hukummelakukan shalat rawatib adalah …

a. sunah muakad c. sunah ghairu muakad

b. mubah d. fardhu ‘ain

7. Salat sunah rawatib yang dilakukan sesudah salat fardu disebut …

a. salat muakad c. slat sunah ba’diyah

b. salat sunah qobliyah d. salat sunah ghoiru muakad

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

8. salat sunah rawatib yang sangat dianjurkan disebut …

a. salat sunah rawatib muakad

b. salat fardhu ain

c. salat sunah rawatib ghoiru muakad

d. salat sunah muakadah

9. Salat sunah rawatib yang dilakukan sebelum salat fardu disebut …

a. salat tahiyyatal masjid c. salat sunah qobliyah

b. salat sunah ba’diyah d. salat sunah muakadah

10. macam-macam salat rawatib

i. 2 rakaat sesudah maghrib

ii. 2 rakaat sesudah isya’

iii. 2 rakaat sebelum subuh

iv. 2 rakaat sebelum maghrib

v. 4 rakaat sebelum asar

vi. 2 rakaat sebelum isya’

vii. 2 rakaat sebelum dan sesudah dhuhur

Diatas yang termasuk salat sunah rawatib muakad adalah …

a. i, ii, iii, vii c. iii, v, vi

b. vi, vii d. ii, v, vi

11. Salat sunah yang dikerjakan ketika matahari setinggi tombak hingga menjelang

waktu dhuhur disebut …

a. salat qobla dhuhur c. salat sunah sesudah dhuhur

b. salat pagi hari d. salat sunah dhuha

12. Hukum melaksanakan salat dhuha adalah …

a. fardhu ain c. sunah muakad

b. fardhu kifayah d. mubah

13. Jumlah bilangan salat dhuha adalah …

a. 2 sampai 4 rakaat c. 2 sampai 10 rakaat

b. 2 sampai 8 rakaat d. 2 sampai 12 rakaat

14. Menurut hadits Nabi SAW jumlah rakaat salat dhuha yang paling sering

dikerjakan oleh nabi adalah …

a. 2 rakaat c. 6 rakaat

b. 4 rakaat d. 8 rakaat

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

15. Salat sunah yang dikerjakan saat masuk masjid sebagai penghormatan masjid

disebut …

a. salat iftitah masjid c. salat I’tikaf

b. salat istikharah d. salat tahiyyatul masjid

16. Berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah dan mendekatkan diri

kepada-Nya disebut …

a. I’tikaf c. dzikir dan do’a

b. Tahiyyatul masjid d. merenungkan ciptaan Allah

17. Bilangan rakaat salat tahiyyatul masjid adalah …

a. 3 rakaat c. 4 rakaat

b. 2 rakaat d. 6 rakaat

18. Dibawah ini yang termasuk salat sunah rawatib muakad adalah …

a. dua rakaat sebelum dan sesudah dhuhur

b. dua rakaat sebelum asar

c. dua rakaat sesudah asar

d. dua rakaat sebelum maghrib

19.

… البهاء بها ئك اللهم ان الضحاء ضحائك وDiatas adalah do’a …

a. salat tahajud c. salat dhuha

b. salat istikharah d. salat hajad

20. Jika kita dating kemesjid hendak salat berjamaah, tetapi sudah iqomah maka …

a. sebelum salat fardhu kita tetap melaksanakan salat tahiyyatul masjid

b. langsung melaksanakan salat fardu

c. melaksanakan salat rawatib terlebih dahulu

d. menunggu adzan selsesai, melaksanakan salat tahiyyatul masjid,

melaksanakan salat rawatib kemudian meaksanakan salat fardhu

21.

افتح لي ابواب رحمتك اغفرلى ذنوبى واللهمDiatas adalah do’a …

a. masuk kantor pemerintahan c. keluar masjid

b. ketika bepergian d. masuk masjid

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

22. Dibawah ini tata cara masuk ke mesjid yang benar adalah …

a. tidak ada aturan untuk masuk kemesjid

b. masuk mesjid dengan mendahulukan kaki kanan.

c. melepas sandal kaki kiri kita dahulukan, diletakkan diatas sandal terlebih

dahulu kemudian kaki kanan didahulukan untuk masuk kemesjid dengan

membeca do’a

d. melepas sandal kaki kanan kita dahulukan, diletakkan diatas sandal terlebih

dahulu kemudian kaki kiri didahulukan untuk masuk kemesjid dengan

membeca do’a

23.

اصلي سنة الضحى رآعتين هللا تعا لىLafal diatas adalah niat salat …

a. istikharah c. salat dhuha

b. hajad d. salat tahajud

24. Ketika kita melaksanakan salat baik sunah atau fardhu, sebagai salah satu

syarat sah salat adalah terjaga kesuciannya atau suci dari hadas, yang dimaksud

terjaga kesuciannya adalah …

a. suci pakaian, badan dan tempatnya

b. suci yang digunakan untuk salat yaitu sajadahnya

c. suci tempat yang digunakan untuk salat

d. suci dari hadas besar termasuk haid atau sedang dalam keadaan junub

25. Dibawah ini adalah niat salat tahiyyatul masjid adalah

a. عتين هللا تعا لى التحية المسجد رآاصلي سنة

b. رآعتين هللا تعا لىحاجتاصلي سنة ال

c. لي سنة التهاجد رآعتين هللا تعا لىاص

d. نة الظهر رآعتين بعدية هللا تعا لىاصلي س

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran : Sklus dua

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMPN 16 SEMARANG Mata Pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil Materi Pokok : Salat Jenazah Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami tata cara salat jenazah B. Kompetensi Dasar : Menjelaskan ketentuan-ketentuan salat jenazah C. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian dan hokum salat jenazah 2. Menjelaskan tata cara salat jenazah 3. Mempraktekkan salat jenazah

D. Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum

salat jenazah 2. Siswa dapat menjelaskan tata cara salat jenazah 3. Siswa dapat mempraktekkan dan melakukan salat

jenazah E. Media/ alat/ bahan/ sumber:

1. Buku panduan PAI kelas VIII 2. Lembar Kerja Siawa (LKS) PAI kelas VIII

F. Metode active learning : Diskusi kelompok, demonstrasi, dalam komponen CTL adalah pemodelan

G. Skenario pembelajaran : 1. Materi yang dipilih adalah salat jenazah 2. Peserta didik dibagi dalam 10 kelompok 3. Pembagian kelompok berdasarkan nomor urut absensi. Masing-masing terdiri

dari 4 sampai 5 orang

Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4,5

Pengertian, syarat dan rukun salat

jenazah

Tata cara salat jenazah

Jenazah orang yang mati syahid

Salat ghoib

Kelompok E Kelompok F Kelompok G Kelompok H 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4

Pengertian, syarat dan rukun salat

jenazah

Tata cara salat jenazah

Jenazah orang yang mati syahid

Salat ghoib

Kelompok I Kelompok J

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

1,2,3,4 1,2,3,4 Tata cara salat jenazah

Tata cara salat jenazah

4. Setiap kelompok bertugas membaca dan memahami materi yang ada dalam

buku panduan mata pelajaran maupun Lembar Kerja Siswa (LKS) 5. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil demonstras 6. Setiap kelompok menugaskan satu orang untuk menyampaikan hasil diskusi

kecil kelompoknya didepan kelas. 7. Kembalikan seperti semula dalam kelompok besar dalam satu kelas untuk

penyampaian hasil diskusi mengulas permasalahan, sandainya ada masalah yang belum terpecahkan.

8. Guru melempar beberapa pertanyaan untuk penjajagan pemahaman materi. 9. Setelah selesai menyampaikan hasil diskusinya, guru mrmberikan kesimpilan,

penekanan dan tindak lanjut. 10. Praktik shalat jenazah di musholla SMPN 16 Semarang 11. Refleksi 12. Penilaian dengan memberikan soal tes yang telah disiapkan pada akhir

pelajaran.

Semarang, Juli 2008

Kepala Sekolah Guru Kelas

Drs. Sutrisno M.M Siti Maryam S.P.I

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran penilaian tes pada siklus dua

Soal Tes Tertulis (Ingatan) Materi : Salat Jenazah Mapel : PAI Kelas : VIII Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !

1. Mengerjakan salat jenazah hukumnya …

a. sunah muakad c. mubah

b. fardhu ain d. fardhu kifayah

2. Salat jenazah yang jenazahnya tidak berada pada tempat orang yang

menyalatkan, karena berada ditempat yang jauh atau karena sudah dikubur

disebut …

a. salat jenazah jarak jauh c. salat rawatib

b. salat jenazah d. salat ghoib

3. Salat jenazah terdiri atas …

a. empat takbir c. tiga takbir

b. dua takbir d. empat rakaat

4. Apabila jenazah seorang perempuan yang disalatkan, maka posisi imam …

a. antara badan kaki

b. antara kepala dan bahu

c. berdiri sejajar atau dekat dengan perut atau pinggang jenazah

d. antara bahu dan badan

ميت اربع تكبرة فرض آفا ية هللا تعالى اصلى على هذ ال .5

Lafal diatas adalah niat salat …

a. jenazah, apabila jenazahnya laki-laki

b. ghoib, jenazahnya laki-laki

c. jenazah, apabila jenazahnya perempuan

d. jenazah, apabila ada dua jenazah laki-laki dan perempuan.

6. Ketika melaksanakan salat jenazah, berkaitan dengan shaf atau barisan

disunahkan …

a. 3 shaf c. 5 shaf

b. 4 shaf d. 7 shaf

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

7. Pak Yusuf ketika menyalatkan jenazah memakai pakaian muslim, sebab selain

bertujuan untuk menutup aurat juga agar rapi. Menutup aurat termasuk …

a. syarat wajib salat jenazah c. sunah salat jenazah

b. rukun salat jenazah d. syarat sah salat jenazah

8. Jamaah yang menyalatkan jenazah Pak Muhammad semuanya berdiri, sebab

berdiri bagi yang mampu pada saat salat jenazah termasuk …

a. syarat wajib salat jenazah c. rukun salat jenazah

b. syarat sah salat jenazah d. sunah dalam salat jenazah

9. Beikut yang tidak termasuk rukun salat jenazah adalah …

a. niat c. berdiri

b. suci dari hadas dan najis d. mengucap salam

10. Dibawah ini yang tidak dilakukan pada saat salat jenazah, kecuali …

a. membaca tasbih c. I’tidal

b. berdiri d. membaca istighfar

11. Pak Didin ketika salat jenazah membaca shalawat atas Nabi. Shalawat tersebut

dibaca setelah …

a. takbir pertama c. takbir keempat

b. takbir ketiga d. takbir kedua

12. Untuk menyalatkan jenazah laki-laki, posisi imam sebaiknya berdiri lurus atau

dekat dengan ...

a. perut jenazah c. kepala jenazah

b. penggang jenazah d. dada jenazah

13. Mengangkat tangan ketika takbir dalam salat jenazah hukumnya adalah …

a. wajib c. sunah

b. makruh d. mubah

14. Setelah bersuci, wudhu atau tayamum, orang akan menyalatkan jenazah yang

akan dilakukan pertama kali adalah …

a. membaca basmalah c. niat untuk menyalatkan jenazah

b. membaca surat Al-Fatihah d. berdo’a terlebih dahulu untuk jenazah

15. Bacaan surat Al-Fatihah dalam salat jenazah dibaca setelah …

a. takbir keempat c. takbir kedua

b. takbir ketiga d. takbir pertama

وعا فه واعف عنه واآرم نزله ووسع مد خله اللهم اغفرله وارحمه .16

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Do’a diatas ketika salat jenazah dibaca pada saat …

a. takbir keempat c. takbir ketiga

b. takbir kedua d. takbir kelima

17. Salat jenazat terdiri dari …

a. niat, takbir dan salam c. niat, rukuk, takbir dan salam

b. takbir, salam dan niat d. niat, I’tidal, takbir dan salam

18. Yang dimaksud fardhu kifayah adalah …

a. suatu kewajiban bagi umat islam, akan tetapi bila ada salah seorang yang

suadah melakukan maka gugurlah kewajiban mumat islam lainnya.

b. Kewajiban yang harus dilakukan

c. Kewajiban yang bila tidak dilakukan tidak akan mendapat dosa

d. Suatu perbuatan yang dianjurkan

اللهم ال تحرمنا اجره وال تفتنا بعده واغفر لنا وله .19Lafal diatas dibaca pada saat …

a. salat jenazah takbir pertama

b. salat jenazah takbir kedua

c. salat jenazah takbir ketiga

d. salat jenazah takbir keempat

20. Alasan salat jenazah dilakukan dengan berdiri adalah …

a. salat jenazah dilakukan dengan berdiri karena dikhawatirkan adanya

kesalahpahaman bahwa ketika salat jenazah ditambah dengan sujud dan

rukuk maka seolah-olah orang muslim menyembah jenazah tersebut

b. salat jenazah dilakukan dengan berdiri karena adanya pendapat bahwa

orang yang telah meninggal untuk segera dikuburkan dan menghemat

waktu

c. salat jenazah dilakukan dengan berdiri karena sudah ada dalam syariat

d. menghemat waktu

21. Jenazah dapat disalatkan setelah ….

a. dimandikan c. orang yang berta’ziah sudah tidak ada

lagi

b. Dikafani d. dimandikan dan dikafani

كفا ية هللا تعالى ال فرض تلميتة اربع تكبراصلى على هذه ا .22

Diatas adalah niat salat jenazah bila jenazahnya …

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

a. satu laki-laki

b. 2 jenazah yang terdiri atas laki-laki dan perempuan

c. 2 jenazah perempuan

d. satu jenazah perempuan

23. Urutan ketika kita melaksanakan salat jenazah

I. Berdiri bagi yang mampu

II. membaca salawat atas Nabi

III. Berdo’a untuk jenazah

IV. Takbir empat kali

V. Niat

VI. Membaca salam pada akhir salat

VII. Membaca surat Al-Fatihah

Urutan salat jenazah yang benar adalah …

a. V, I, IV, VII, II, III, VI c. VII, II, III, V, I, VI, IV

b. V, IV, III, II, I, VI D. III, II, V, VI, VII, I, IV

24.

ب هللا ورسله ارو ت ابدا وال تقم على قبره انهم آوال تصل على احد منهم ما وهم فا سقون اوما تو

Berdasarkan ayat diatas bahwa jenazah yang dilarang untuk disalatkan

adalah …

a. Jenazah yang melakukan salat fardu tapi banyak yang ditinggalkan selam

hidup didunia

b. Jenazah yang beragama islam tapi tidak melakukan salat fardhu

c. Jenazah yang beragama islam tapi menjadi dukun

d. Jenazah orang kafir atau tidak beragama Islam

25. Orang yang mati syahid karena tenggelam disungai maka …

a. jenazahnya dikafani, disalatkan dan dikuburkan

b. jenazahnya disalatkan kemudian dikuburkan

c. jenazahnya langsung dikuburkan

d. jenazahnya dimandikan, dikafani, disalatkan dan dikuburkan

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Siklus tiga:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMPN 16 SEMARANG Mata Pelajaran : PAI Kelas/ Semester : VIII/ Ganjil Materi Pokok : Salat Jamaah Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami salat jamaah dalam setiap salat lima waktu B. Kompetensi Dasar : Menjelaskan salat berjamaah

Mempraktekan salat berjamaah C. Indikator :

1. Menjelaskan tata cara salat berjamaah 2. Menjelaskan ketentuan menjadi makmum masbuq 3. Menjelaskan bagaimana cara mengingatkan imam

yang lupa 4. Mempraktikan salat berjamaah

D. Tujuan :

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum salat berjamaah

2. Siswa dapat menjelaskan tata cara salat berjamaah 3. Siswa dapat mempraktekkan salat berjamaah

E. Media/ alat/ bahan/ sumber:

1. Buku panduan PAI kelas VIII 2. Kertas untuk catatan keadaan siswa 3. Lembar Kerja Siawa (LKS) PAI kelas VIII

F. Metode active learning :

Diskusi kelompok, demonstrasi, pengamatan dalam kehidupan sehari-hari

G. Skenario pembelajaran : 1. Materi yang dipilih adalah salat jamaah 2. Peserta didik dibagi dalam 10 kelompok 3. Pembagian kelompok berdasarkan nomor urut absensi. Masing-masing

terdiri dari 4 sampi 5 orang

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D Kelompok E 1,2,3,4,5 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1, 2, 3, 4,

Pengertian shalat jamaah

dan hukumnya

Mendiskusikan syarat imam dan

makmum

Mendiskusikan makmum masbuq

Mendiskusikan tentang imam

yang lupa

Mendiskuksikan tentang hikmah

shalat berjamaah

Kelompok F Kelompok G Kelompok H Kelompok I Kelompok J 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3,4

Pengertian

shalat jamaah dan

hukumnya

Mendiskusikan syarat imam dan

makmum

Mendiskusikan syarat imam dan

makmum

Mendiskusikan tentang imam

yang lupa

Mendiskuksikan tentang hikmah

shalat berjamaah

4. Setiap kelompok bertugas membaca dan memahami materi yang ada dalam buku panduan mata pelajaran maupun Lembar Kerja Siswa (LKS)

5. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi. 6. Setiap kelompok menugaskan satu orang untuk menyampaikan hasil diskusi

kecil kelompoknya didepan kelas. 7. Kembalikan seperti semula dalam kelompok besar dalam satu kelas untuk

penyampaian hasil diskusi mengulas permasalahan, jika ada permasalahan yang belum terpecahkan.

8. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk penjajagan pemahaman materi.

9. Mempraktikan shalat berjamaah di Musholla SMP N 16 Semarang 10. Sebelum pelajaran diakhiri, untuk meningkatkan pemahaman dan tahu

tentang manfaat salat berjamaah maka peserta didik diberi tugas untuk mengamati salat berjamaah dirumah yang ada di masjid masing-masing

11. Setelah selesai menyampaikan hasil diskusinya, guru mrmberikan kesimpulan, penekanan dan tindak lanjut.

12. Refleksi 13. Penilaian dengan memberikan soal tes yang telah disiapkan pada akhir

pelajaran.

Semarang, Agustus 2008

Kepala Sekolah Guru Kelas

Drs. Sutrisno M.M Siti Maryam S.P.I

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Siklus tiga:

Soal Tes Tertulis (Ingatan) Materi : Shlolat Jamaah Mapel : PAI Kelas :VIII

Pilihlah Jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c

atau d

1. Shalat berjamaah dapat dilaksanakan apabila …

a. tidak ada orang kecuali dirinya sendiri

b. terdapat lebih dari satu orang

c. terdapat seorang ustadz dan anak balita

d. terdapat sekumpulan anak kecil

2. Shalat berjamaah sekurang-kurangnya terdiri atas …

a. dua orang c. lima orang

b. tiga orang d. empat puluh orang

3. Bagi kaum laki-laki, shalat berjamaah dimasjid hukumnya sunah muakad

maksudnya…

a. sunah yang sederhana c. sunah yang ringan

b. sunah yang dikuatkan d. sunah yang menyamai wajib

4. Persyaratan menjadi imam tidak mudah. Masalah usia menjadi

pertimbangan …

a. utama c. terakhir

b. Pertama d. pertengahan

5. Apabila salat berjamaah hanya terdiri atas dua orang laki-laki, posisi

makmum …

a. berdiri disamping kiri imam c. berdekatan dengan berdirinya imam

b. berada dibelakang imam d. berdiri di sebelah kanan imam

6. Apabila makmum terdiri atas laki-laki, perempuan dewasa, anak dan remaja.

Shaf yang paling belakang ditempati …

a. jamaah perempuan c. anak-anak perempuan remaja

b. jamaah perempuan dewasa d. anak perempuan dan laki-laki

7. Karena imam shalat jamaah dijadikan sebagai penutan, gerakan makmum …

a. harus sama dengan imam c. harus selalu bersamaan dengan imam

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

b. mengikuti (tidak mendahului imam) d. sesuai dengan gerakan yang

dilakukan imam

8. Pernyataan dibawah ini yang dianggap benar adalah

a. seorang imam harus berniat menjadi imam

b. seorang makmum harus berniat menjadi imam

c. imam dan makmum berniat secara bersamaan

d. makmum tidak diperbolahkan dating terlambat

9. Bila ada makmum mulai melakukan takbiratul ikhram, sedangkan imam sudah mulai rukuk maka … a. makmum membatalkan takbiratul ikhramnya

b. makmum harus nengikuti imam rukuk

c. makmum harus membaca al-fatihah terlebih dahuli

d. makmum menyelesaikan bacaan shalat padarakaat pertama secara lengkap

10. Dari beberapasyarat menjadi imam dibawah ini, yang lebih berhak untuk menjadi imam adalah … a. yang paling benar dan fasih bacaan Al-Qur’annya

b. yang hafal Al-Qur’an, mendalami ilmu agama dan tidak riya’

c. yang fasih bacaan Al-Qur’annya dan mendalami ilmu agama

d. yang benar dan fasih bacaan Al-Qur’annya, mendalam ilmu agamanya dan

lebih tua

11. Seorang makmum disebut masbuk apabila …

a. mendapati imam sedang membaca surat Al-Fatihah

b. mendapati imam sudah selesai membaca Al-Fatihah

c. mendapati imam sedang memaca satu surat Al-Qur’an

d. mendapati imam sudah dalam posisi I’tidal

12. Jika seorang muslim memasuki masjid dan melihat salat telah dimulai, ia

harus …

a. menunggu imam selesai

b. segera menirukan gerakan imam apapun bentuknya

c. memperhatikan terlebih dahulu imam sudah menyelesaikan beberapa rakaat

d. menunggu berdiri tegak apabila mendapati imam baru sujud.

13. Salat yang dilakukan secara bersama-sama disebut ….

a. berjamaah c. munfarid

b. sendirian d. bergerombol

14. Makna hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini adalah ….

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

ابن عمرقا ل رسول اهللا صلي اهللا عليه وسلم صال ة الجما عة افضل من عن

ين د رجةصال ة الفد بسبع و عشرa. shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian

b. makmum tidak boleh mendahului setiap gerakan imam

c. boleh meninggalkan shalat berjamaah apabila berhalangan

d. shaf yang lurus dan rapi meruipakan syarat utama salat jamaah

15. jika seorang imam lupa geraan shalat maka makmum bias mengingatkan dengan cara … a. membaca tasbih bagi laki-laki dan perempuan

b. bertepuk tangan bagi laki-laki

c. menbaca tasbih bagi kaum laki-lki

d. membaca tasbih bagi kaum perempuan

16. Juka imam batal shalatnya maka …

a. makmum menunggunya mengambil air wudhu, lalu ia memulai shalat lagi

b. makmum dibelakangnya maju selangkah untuk memimpin shalat dari awal

c. mkmum dibelakngnya berjalan menuju tempat imam untuk melanjutkan

memimpin salat hinmgga selesai

d. makmum dibeakangnya maju selangkah untuk melanjutkan memimpin salat

berjamaah.

17. Menurut sebagian besar ulama’, hokum salat berjamaah adalah …

a. fardhu ain c. fardhu kifayah

b. sunah d. sunah muakad

18. Tempat berdiri makmum adalah …

a. di depan imam c. berjajar dengan imam

b. dii belakang imam d. disamping kiri imam

19. Cara yang dilakukan makmum perempuan untuk mengngatkan imam yamg

lupa ...

a. membaca tasbih c. membaca tasbih dan bertepuk tangan

b. bertepuk tangan d. membaca istighfar

20. Jika makmum datang kemasjid hendak shalat maghrib berjamaah, tetapi makmum tersebut menjumpai sahalat jamaah sudah terlambat satu rakaat, maka …. a. makmum tersebut mengikuti imam apapun bentuknya dan ketika selesai

menambah satu rakaat lagi untuk melengkapi

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

b. makmum tersebut mengikuti imam apapun bentuknya dan ketika selesai

tidak menambah satu rakaat lagi untuk melengkapi

c. mengikuti gerakan imam apapun bentuknya sampai selesai

d. salat sendiri bersama dengan makmum yang lain tanpa harus mengikuti

imam.

21. Apabila ada makmum baru melakukan takbiratul ikhram dan imamnya sudah mulai tasyahud akhir, maka ... a. makmum melkukan tasyahud akhir

b. makmum melakukan salat sendirian

c. menunggu imam selesai dan melakukan shalat sendirian

d. makmum pulang dan melakukan shalat sendiri dirumah

22. Dalam shalat berjamaah imam membaca surat Al-Fatihah dibaca sirran pada

rakaat tertentu maksudnya …

a. bacaannya dinyaringkan c. bacaannya lirih

b. bacaannya dikeraskan d. bacaacnya ditartilkan

23. Shaf atau barisan dalam shalat hendaknya …

a. lurus

b. menghadap kiblat dan lurus

c. rapi dan lurus

d. shaf depan dipenuhi dulu, lurus dan menghadap kiblat

24. Juka imam salah bacaannya, maka …

a. makmum langsung mengucapkan bacaan yang benar

b. makmum mengikuti imam

c. makmum membatalkan shalat.

d. makmum mengulangi shalatnya setelah selesai melakukan shalat berjamaah

25. Jika kita melakukan shalat fardhu dan lupa tidak melakukan salah satu

rukunnya, yang kita lakuakan adalah …

a. menggantinya dengan sujud sahwi

b. tanpa menggantinya dengan apapun

c. mengulangi lagi shalatnya

d. membatalkan shalat ditengah-tengah

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

101

Lampiran IV

DAFTAR MATERI / KONSEP YANG TELAH DIBERIKAN

No. Konsep Siklus I

ShalatRowatib,Dhuha,Tahiyatul Masjid

Siklus II Shalat Jenazah

Siklus III Shalat

Berjamaah 1. Pengertian

masing-masing shalat

1. Shalat Rowatib 2. Shalat Dhuha 3. Shalat Tahiyatul

masjid

1. Shalat Jenazah 1. Shalat Berjamaah

2. Ketentuan 1. Shalat Rowatib 2. Shalat Dhuha 3. Shalat Thiyatul

masjid

1. Memandikan 2. Mengkafani 3. Menshalatkan 4. Menguburkan

1. Imam 2 . Makmum

Masbuq

3. Macam-macam dan waktu shalat

1. Shalat Rowatib 2. Shalat Dhuha 3. Shalat Tahiyatul

Masjid

1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Anak-anak

1. Shalat Fardu lima kali

2. Shalat Terawih dan Witir

3. Shalat dua hari raya

4. Hukum Sunnat Fardu kifayat 1. Fardu dan Sunnat

5. Bilangan shalat

1. Shalat Rowatib 2. Shalat Dhuha dan

Tahiyatul masjid

1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Anak-anak

1. Shalat Fardu lima kali

2. Shalat Terawih dan Witir

3. Shalat dua hari raya

6. Doa dan Lafal Shalat

1. Shalat Rowatib 2. Shalat Dhuha 3. Shalat Tahiyatul

masjid

1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Anak-anak

1. Shalat Fardu lima kali

2. Shalat Terawih dan Witir

3. Shalat dua hari raya

Jumlah 16 16 13

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

LEMBAR OBSERVASI SISWA

DALAM PENINGKATAN RETENSI BELAJAR

Skala Kriteria No Aspek yang Diamati

B K

1. Kemampuan memahami, mengingat materi

a. Kemampuan memahami materi

b. Kemampuan mengingat materi serta

proses dalam pembelajaran

c. Kemampuan mendemonstrasikan kembali,

seperti yang dipraktekkan guru

d. Kemampuan memahami apa yang

dijelaskan/didemonstrasikan guru dalam

pembelajaran

e. Kemampuan memahami langkah-langkah

serta hal-hal yang diperlukan dalam

demonstrasi

2. Peningkatan Retensi Belajar

a. Kemampuan memusatkan perhatian

sehingga mudah tertanam dalam ingatan

b. Kemampuan serta keberanian menjawab

pertanyaan guru setelah proses

pembelajaran

c. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan

baik

d. Kemampuan mengingat kembali setelah

diberikan pelajaran lain (Long Term

Memory)

e. Kemampuan mendemonstrasikan dan

mempraktekkan dengan baik

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

1. Wawancara : Setelah tindakan siklus III

2. Hari/Tanggal :

3. Tempat : SMPN 16 Semarang

4. Proses : Tanya Jawab

No. Pertanyaan Kunci Jawaban

1. Apakah dengan adanya metode demonstrasi

dapat memberikan semangat belajar dan

pelajaran mudah di ingat pada mata pelajaran

PAI?

2. Apakah dengan adanya metode demonstrasi

dapat meningkatkan belajar anda pada mata

pelajaran PAI yang memerlukan praktek?

3. Apakah dengan adanya metode demonstrasi

dapat membuat mata pelajaran PAI

mengasyikkan dan meningkatkan hasil belajar

(nilai) anda?

4. Apakah dengan metode demonstrasi pada mata

pelajaran PAI (Shalat) membuat anda

mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari?

5. Apakah dengan anda lancar dan pemahaman

anda meningkat membuat anda lebih giat

belajar?

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA

(UNTUK SISWA)

1. Wawancara : Setelah tindakan siklus II

2. Hari/Tanggal :

3. Tempat : SMPN 16 Semarang

4. Proses : Tanya Jawab

No Pertanyaan Kunci Jawaban

1. Apakah anda sudah memahami/mengerti materi

pelajaran PAI (shalat) dengan metode

demonstrasi yang telah diberikan pada tindakan

ke-2?

2. Apakah anda sudah mulai menyukai atau merasa

asyik apabila mengikuti pelajaran PAI (shalat)

dengan penerapan metode demonstrasi?

3. Apakah metode demonstrasi lebih anda sukai

untuk mata pelajaran PAI (shalat)

4. Apakah dengan metode demonstrasi membuat

belajar anda, lebih mudah diingat dan

dipraktekkan lain waktu?

5. Apakah dengan metode demonstrasi

memudahkan anda untuk giat belajar lagi?

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

(UNTUK SISWA)

1. Wawancara : Setelah tindakan siklus I

2. Hari/Tanggal :

3. Tempat : SMPN 16 Semarang

4. Proses : Tanya Jawab

No Pertanyaan Kunci Jawaban

1. Melalui metode demonstrasi, yang telah

dilakukan apakah anda memahami atau

menguasai serta mudah mengingat mata

pelajaran PAI pada pokok bahasan shalat?

2. Melalui metode demonstrasi, apakah anda telah

merasakan bahwa mata pelajaran PAI itu

mengasyikkan?

3. Apakah dengan adanya penggunaan metode

demonstrasi itu memudahkan pemahaman anda

sehingga anda lebih serius mengikuti mata

pelajaran PAI?

4. Apakah setelah mengikuti mata pelajaran PAI

(shalat) dengan penggunaan metode demonstrasi

memudahkan anda untuk melaksanakan shalat

di rumah?

5. Apakah dengan menggunakan metode

demonstrasi, membuat belajar anda lebih

semangat dan menyenangkan?

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

(UNTUK GURU)

5. Wawancara : Sebelum tindakan siklus I

6. Hari/Tanggal :

7. Tempat : SMPN 16 Semarang

8. Proses : Tanya Jawab

No Pertanyaan Kunci Jawaban

1. Menurut anda, langkah-langkah apakah yang

paling tepat/efektif untuk menanamkan kembali

kepada siswa bahwa mata pelajaran PAI adalah

mata pelajaran yang mengasyikkan?

2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan siswa

kurang aktif dalam mengikuti mata pelajaran

PAI?

3. Apakah metode demonstrasi dapat dikatakan

efektif sekaligus mudah membekas diingatan

siswa dalam mata pelajaran PAI yang perlu

dipraktekkan seperti shalat?

4. Berkaitan dengan materi, langkah-langkah apa

sajakah yang paling efektif untuk

mempermudah pembelajaran PAI?

5. Apakah siswa pernah merasa malas, bila mata

pelajaran PAI yang membutuhkan praktek

langsung hanya tertuju pada aspek kognitif saja?

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

(UNTUK SISWA)

9. Wawancara : Sebelum tindakan siklus I

10. Hari/Tanggal :

11. Tempat : SMPN 16 Semarang

12. Proses : Tanya Jawab

No Pertanyaan Kunci Jawaban

1. Menurut anda, apakah mata pelajaran PAI itu

membosankan/menjenuhkan?

2. Apa yang menyebabkan anda kurang suka

mengikuti mata pelajaran PAI?

3. Selain di sekolah (di luar jam pelajaran/di

rumah), anda selalu belajar PAI dalam hal

shalat?

4. Berkaitan dengan pelajaran PAI, apakah mata

pelajaran PAI terutama shalat, menjadi mudah

dengan adanya metode demonstrasi?

5. Apakah belajar PAI itu lebih mudah bila

dipraktekkan langsung/didemonstrasikan?

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Lampiran I

HASIL OBSERVASI INTERAKSI ANTARA GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONSTRASI

Sekolah : SMPN 16 Semarang Kelas : VIII D Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2008/2009

Siklus I Pertemuan 1

Keterangan :

: Tempat duduk siswa : Kelompok siswa X : Meminta bantuan guru √ : Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi

Hasil pengamatan : 1. Jumlah siswa yang meminta bantuan dan bimbingan guru 15 siswa. 2. Jumlah siswa yang kurang aktif dalam kerja demonstrasi 10 siswa. 3. Jumlah siswa yang aktif dalam kerja metode demonstrasi 31 siswa.

Guru

X

X

X X

X

X X

X

X

X X X

X

X

X

√ √

√√

√ √

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

HASIL OBSERVASI INTERAKSI ANTARA GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONSTRASI Sekolah : SMPN 16 Semarang Kelas : VIII D Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2008/2009

Siklus I Pertemuan 2

Keterangan :

: Tempat duduk siswa : Kelompok siswa X : Meminta bantuan guru √ : Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi

Hasil pengamatan : 1. Jumlah siswa yang meminta bantuan dan bimbingan guru 14 siswa. 2. Jumlah siswa yang kurang aktif dalam kerja metode demonstrasi 6 siswa. 3. Jumlah siswa yang aktif dalam kerja metode demonstrasi 21 siswa.

Guru

X

X

X X

X

X X

X

X X X

X

X

√ √

√√

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

HASIL OBSERVASI INTERAKSI ANTARA GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONSTRASI

Sekolah : SMPN 16 Semarang Kelas : VIII D Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2008/2009

Siklus II Pertemuan 1

Keterangan :

: Tempat duduk siswa : Kelompok siswa X : Meminta bantuan guru √ : Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi

Hasil pengamatan : 1. Jumlah siswa yang meminta bantuan dan bimbingan guru 10 siswa. 2. Jumlah siswa yang kurang aktif dalam kerja metode demonstrasi 4 siswa. 3. Jumlah siswa yang aktif dalam kerja metode demonstrasi 37 siswa.

Guru

X X X X

X X

X

X X √ √√

X X

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

HASIL OBSERVASI INTERAKSI ANTARA GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONSTRASI

Sekolah : SMPN 16 Semarang Kelas : VIII D Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2008/20079

Siklus III Pertemuan 1

Keterangan :

: Tempat duduk siswa : Kelompok siswa X : Meminta bantuan guru √ : Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi

Hasil pengamatan : 1. Jumlah siswa yang meminta bantuan dan bimbingan guru 6 siswa. 2. Jumlah siswa yang kurang aktif dalam kerja metode demonstrasi 0 siswa. 3. Jumlah siswa yang aktif dalam kerja metode demonstrasi 35 siswa.

Guru

X X X

X

X

X

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Siklus I Pertemuan 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 NOVITA DEWI v v v2 PUTRA NANDA v v v3 R.R RAHMAWATI v v v4 EDI SANTOSO v v v5 THERISA T v v v6 AISYAH TIKA R v v v7 ANDINI EKA M v v v8 ANTIKA SARASWATI v v v9 ERLIANA SETYANI v v v10 LUSY RIADINA v v v11 SANTIAJI TRAPSILA v v v12 TONI NUR RIFAI v v v13 BELLE DWI SEPTENI v v v14 NOVI PUSPITA SARI v v v15 PUSPA FITRIANA v v v16 ALFIAN PERMANA v v v17 ARDIKA INDMAWAN v v v18 ARUM RIZKI S v v v19 DHEDHE ANTON WIBOWO v v v20 DYAN VALENTINA v v v21 FERANI FADHILAH A v v v22 FITRIA RACHMAWATI v v v23 GALIH EKO RISTIANTO v v v24 GILANG PERDANA A v v v25 GUSTI AYU REMBULANSARI v v v26 HARI RESPIKANI v v v27 HAYU ADI NUGROHO v v v28 IWAN HARIADI v v v29 MARLIANA FITRI FINDIAWATI v v v30 MEGA AYUNINGTYAS v v v31 SANDRA SUPRIANA v v v32 NOVI EKA YULIANTI v v v33 RISQI ZUBAIDHI AGENG W v v v34 SHERLY DAMAYANTI v v v35 WINDHI AYU WIRA YUDHA v v v36 WIRA YUDHA v v v37 YANUAR KHUSNUL v v v38 YULIANTIKA PUTRI v v v39 YULIA ASMARAWATI v v v40 ARGA HENDI AJI v v v41 YULINDA v v

JUMLAH 5 3 20 13 3 8 17 13 7 11 13 10

No.Indera yang digunakan siswa dalam belajar

DATA HASIL PENGAMATAN INDRA YANG DIGUNAKAN SISWADALAM BELAJAR DENGAN METODE LABORATORIUM

Indera Pendengar Indera Penglihatan Indera Sentuh / MotorikNama

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama : Siti Nur’ Aini

Tempat/Tanggal Lahir: Blora, 12 Agustus 1986

Alamat Asal : Desa Puledagel RT. 01/02 No. 23 Jepon Blora 58261

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Puledagel Jepon Blora lulus tahun 1998

2. MTs N I Jepon Blora lulus tahun 2001

3. MAN I Blora lulus tahun 2004

4. IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah Angkatan 2004

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Yrama Widya, 2007.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pres, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002.

__________, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006.

Azis Shaleh A. dan A. Majid, At Tarbiyah Wa Turuqu al Tadris, Mesir : Al Bairut, 2000, Cet. 1.

Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Mesir: Al Bairut, 2000, cet 1.

Azizy, Qodri, Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial, Semarang: Aneka Ilmu , 2000.

Baharuddin , Psikologi Pendidikan ,Yogyakarta Ar Ruzz Media, 2007, cet 1.

Daradjat, Zakiah, dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Darajat, Zakiah, dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1998.

Darwis, Djamaluddin, Strategi Belajar Mengajar, Semarang: Pustaka Pelajar, 2000.

David Gamon, Cara Baru Mengasuh Otak dengan Asysik, terj Ramdani A, Bandung: Mizan Pustaka, 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri, dkk., Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Ebbut, dikutip dalam Wiriatmacja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Ibnu Ismail al Bukhari r.a, Abi Abdillah Muhammad, Shahih Bukhari , Juz I, Semarang: Toha Putra t. th.

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Kensep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Modgan, Cliffort T., Introduction of Psychology, New York: The Mc. Graw Hill Book Company, 2002.

Moeslichatoen, Metode Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Moleong, Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000.

Mu’ti, Abdul, Proses Belajar Kognitif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Muchith, M. Saekhan, Pembelajaran Kontekstual, Semarang: Rasail, 2008

Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum, hingga Redifinisi Islamisasi Pengetahuan, Bandung: Nuansa Cendekia, 2003, Cet I.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.

Mulyasa, E, Implementasi kurikulum 2008, Bandung: PT Rosda Karya, 2005.

__________, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Rosda Karya, 2004.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Nasutiom, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara: 2000.

Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Nasution, S., Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984.

Rahardjo, Media Pendidikan, Semarang: Pustaka Pelajar, 1998.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, Surabaya: Sie Surabaya, 1996, cet. 4.

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Sagala, H. Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: CV. Alfabeta, 2003.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007, Cet III.

Shulter, Albert H. dan Milton E. The Emerging Elementary Curriculum –Methods dan Prosedures, Columbus, Ohio: Charlies E. Merril Book, inc., 2004.

Siregar, Marasudin, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: t. p, 2004.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rinneka Cipta, 1999, cet. III.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2001, cet 4.

Soenarjo, dkk., Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005.

Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Jakarta: Rinneka Cipta, 2006.

Subroto, B. Suryo, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: RINEKA CIPTA, 2002, cet 1.

Sudarmanto, Y. B., Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta: PT Gramedia, 2002, cet 4.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2002.

Suharyono, Strategi Belajar Mengajar I, Semarang: IKIP Semarang Press, 2004.

Sukmadinata, Nana Saodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 2006, cet VI.

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspekif Islam, Bandung: Rosdakarya, 2004, cet 4.

Undang-undang SISDIKNAS, (Sistem Pendidikan Nasional), 2003, (UU RI No. 20. Tahun 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

Usman, Basyirudin, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta: Delia cipta Utama, 2002.

Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2002.

UU RI No. 20 Tahun 2003, SISDIKNAS, Bandung : Citra Umbara, 2003.

Verbeek, Ingatan, Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Putra Grafika, 2006, Cet. I.

Yusuf, Tayar, Ilmu Praktek Mengajar, Bandung: PT Al-Ma’arif, 2003.

Zein, Muhammad, Metodologi Agama, Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana, 2001.

Zuhairini, et. al. , Metode Mengajar Agama, Solo: Ramdani, 2004.

__________, et.al., Metodologi Pengajaran Agama, Solo: Ramdani, 2000.

__________, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Malang , 2005.

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertolak dari rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil yang

telah diperoleh dari pelaksanaan tindakan dari siklus I , siklus II dan siklus III

serta pembahasan di atas secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut .

1. Pembelajaran PAI dengan menerapkan metode demonstrasi dikatakan

efektif dan efisien membuat siswa belajar aktif melalui berbuat yang

melibatkan indera yang dimiliki yaitu indera pendengaran, indera

penglihatan, dan indera sentuh (motorik) SKKD shalat pada kelas VIII D

SMPN 16 Semarang semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009 dengan

kategori kecenderungan sebagai berikut.

a. Siswa dikategorikan “sangat sering” menggunakan indera pendengaran

dengan besar persentese pada siklus I, pertemuan pertama 34,15٪ ,

pertemuan II 31,70%, siklus II 41,38% dan siklus III 73,17%.

b. Siswa dikategorikan “sangat sering” menggunakan indera penglihatan

dengan besar persentese pada siklus I pertemuan I 24,39%,

pertemuan II 31,70%, siklus II 36,58% dan siklus III 60,98%

c. Siswa dikategorikan “sangat sering” menggunakan indera

sentuh(motorik) dengan besar persentese pada siklus I pertemuan I

24,39%, pertemuan II 31,70% , siklus II 36,59% dan siklus III

63,41%.

d. Pembelajaran PAI dengan menggunakan metode demonstrasi

meningkatkan retensi siswa SKKD shalat pada kelas VIII D SMPN 16

Semarang semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Hal ini

didasarkan pada data statistik kenaikan persentase penghematan

konsep yang telah dipelajari siswa yaitu pada siklus I 70,27%, pada

siklus II meningkat menjadi 83,08% dan pada siklus II meningkat

menjadi 88,83%.

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

87

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran PAI dan hasil belajar siswa terhadap suatu konsep PAI maka

penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Kepada Guru

Disarankan agar dalam melaksanakan pembelajaran dapat

melibatkan seluruh indera yang dimiliki siswa sehingga keberagaman

kecenderungan cara belajar dapat teratasi dan kreatif dalam menggunakan

dan memilih media pembelajaran sehingga siswa dapat menerapkan dalam

keseharian.

2. Kepada Siswa

Disarankan agar dalam belajar siswa lebih aktif dan kreatif dalam

menggunakan indera yang dimiliki ketika belajar dan hendaknya ketika

mempelajari suatu konsep PAI tidak hanya hafal akan tetapi mengerti dari

mana konsep itu didapat.

3. Kepada Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini hendaknya dapat dipergunakan sebagai

masukan dan pertimbangan bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk

menentukan kebijaksanaan yang baru dalam merintis penggunaan metode

yang tepat(demonstrasi dan penyediaan alat-alat praktik) sehingga dapat

menunjang kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan.

C. Penutup

Syukur alhamdulillah dengan rahmat, taufik dan hidayah dari Allah

SWT, penulis dapat berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

baik. Meskipun jauh dari kesempurnaan, dengan bekal kemampuan

semaksimal mungkin, penulis telah berusaha menulis tugas akhir ini

dengan sebaik-baiknya dengan harapan semoga bermanfaat , khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Penulis berdoa mudah-mudahan hasil penelitian ini menjadi amal

ibadah penulis lewat kerja dunia ilmu pengetahuan. Kritik dan saran yang

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

88

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Mengingat pepatah “Tiada gading yang tak retak “ semoga Allah

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis dan kepada pembaca

yang budiman. Amin.

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

89

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nur Aini

NPM : 043111008

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah

Menyatakan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulsian

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini adalah

plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, 9 Desember 2008

Yang membuat pernyataan

Siti Nur Aini

NIM: 043111008

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

64

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat

Tempat penelitian ini adalah di SMPN 16 Semarang yang terletak di jalan

raya Ngaliyan Semarang. Meskipun demikian suasana belajar pada sekolah ini

sangat ramai dekat dari keramaian kendaraan umum. Letak kelasnya diatur

sedemikian hingga jauh dari tepi jalan raya. Sarana dan prasarana yang lengkap

dan lokasi yang sangat luas bisa mendukung terciptanya proses belajar mengajar

yang baik.

Penelitian ini mengambil tempat di kelas VIII D yang terletak pada

deretan kelas bagian atas menghadap arah barat berada di antara VIII C dan VIII

E. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang sejuk sehingga suasana belajar

nyaman dan menyenangkan. Jumlah siswa 41 siswa yang terdiri dari 15 siswa

laki-laki dan 26 siswa perempuan.

Hasil observasi sebelum diadakannya tindakan penelitian dengan

mengadakan wawancara dengan guru bidang studi PAI kelas VIII serta melihat

data dari Bimbingan Konseling (BK) pada kelas VIII terdapat 6 kelas yaitu VIII

A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F. 6 kelas yang ada kelas VIIID

merupakan kelas yang siswanya mempunyai tingkat kemampuan heterogen

dalam mata pelajaran PAI dan mempunyai kemampuan yang cukup sehingga

dapat diterapkan metode demonstrasi. Selain itu siswa mempunyai tingkat retensi

tergolong rendah seusai pembelajaran. Hal ini ditunjukkan ketika kegiatan awal

proses belajar mengajar dimulai dengan diberikannya pertanyaan-pertanyaan

kepada siswa tentang konsep dan materi pelajaran yang telah diajarkan pada

pertemuan sebelumnya siswa tidak mampu menjawab dengan baik dikarenakan

lupa. Meskipun ada yang mencoba menjawab tetapi dengan membuka kembali

buku catatannya. Hal ini disebabkan pengajaran yang dilakukan oleh guru hanya

dengan metode ceramah dan diskusi, dan metode-metode belajar lain yang

dipraktikkan guru di depan kelas dan papan tulis.

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

65

Pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi pada pokok bahasan

Shalat. Media pembelajaran alat-alat shalat yang telah disiapkan, siswa tampak

lebih kreatif dan dengan mudah mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan

shalat. Adanya media tersebut siswa tampak serius diskusi dalam kelompok

untuk memahami bagaimana tata cara shalat yang baik dan tertib walaupun masih

ada beberapa siswa yang hanya menggantungkan pada pekerjaan temannya

karena merasa hanya perwakilan kelompok saja cukup. Bagi siswa yang

berpotensi dapat dengan mudah melaksanakan shalat dan sebagian ada yang

memerlukan bimbingan.

Observasi sistematis ini penulis lakukan dengan memberikan tes formatif

kepada siswa. Materi tes sama seperti konsep yang telah diajarkan. Waktu tes ini

adalah 1 minggu setelah pembelajaran berlangsung tanpa ada pemberitahuan

sebelumnya. Penulis memilih waktu satu minggu sesudah pembelajaran karena

rentang waktu pembelajaran pada satu mata pelajaran. Ketika tes dilakukan pada

awalnya siswa sempat protes dan ragu akan kemampuannya, akan tetapi soal

setelah diberikan siswa tampak serius dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan

soal dan siswa mengerjakan soal hanya bergantung pada ingatan pada materi

yang diberikan.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dan observasi yang telah penulis lakukan bersama

dengan kolaborator penelitian yaitu guru bidang studi PAI kelas VIII D SMPN

16 Semarang. Setelah diadakan diskusi evaluasi pada setiap tindakan yang telah

dilakukan dalam mengatasi masalah rendahnya retensi dengan menerapkan

pembelajaran metode demonstrasi dengan mengefektifkan belajar dengan berbuat

yang melibatkan semua indera yang dimiliki siswa. Hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Siklus I

Pada siklus I pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua kali

pertemuan dan satu kali tes formatif untuk mengetahui retensi siswa.

Pertemuan I dengan sub pokok bahasan shalat rowatib dan Pertemuan II

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

66

dengan sub pokok bahasan shalat dhuha dan tahiyatul masjid. Dengan jumlah

kelompok 10 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Dengan hasil

penelitian sebagai berikut.

a. Hasil observasi tentang interaksi guru dengan siswa dan antar siswa

dalam kerja demonstrasi dengan memberikan tanda pada denah tempat

duduk siswa dalam kelompok diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi = 10 siswa.

Persentase : 100% x 4110 = 24,39%

Siswa yang mengikuti kerja metode demonstrasi dengan baik dan

aktif = 16 siswa.

Persentase : 100% x 4116 = 39,02%

Siswa yang meminta bimbingan guru dalam kerja metode demonstrasi

= 15 siswa.

Persentase : 100% x 4115 = 36,59%

2) Pertemuan II

Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi = 6 siswa.

Persentase : 100% x 416 = 14,63%

Siswa yang mengikuti kerja metode demonstrasi dengan baik dan

aktif = 21 siswa.

Persentase : 100% x 4121 = 51,22%

Siswa yang meminta bimbingan guru dalam kerja metode demonstrasi

= 14 siswa.

Persentase : 100% x 4114 = 34,15%

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

67

b. Hasil observasi dari daftar chek list tentang kecenderungan siswa dalam

menggunakan indera pendengar, penglihatan dan indera sentuh atau

motorik diperoleh data dan penghitungan persentasenya sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera pendengaran.

Tidak pernah = 6 siswa, dengan persentase 14,63%

Jarang = 4 siswa, dengan persentase 9,76%

Sering = 17 siswa, dengan persentase 41,46%

Sangat sering = 14 siswa, dengan persentase 34,15%

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera penglihatan.

Tidak pernah = 4 siswa, dengan persentase 9,76%

Jarang = 12 siswa, dengan persentase 29,26%

Sering = 15 siswa, dengan persentase 36,59%

Sangat sering = 10 siswa, dengan persentase 24,39%

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera sentuh/motorik.

Tidak pernah = 8 siswa, dengan persentase 19,52%

Jarang = 10 siswa, dengan persentase 24,39%

Sering = 13 siswa, dengan persentase 31,70%

Sangat sering = 10 siswa, dengan persentase 24,39%

2) Pertemuan II

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera pendengaran.

Tidak pernah = 5 siswa, dengan persentase 12,20%

Jarang = 3 siswa, dengan persentase 7,32%

Sering = 20 siswa, dengan persentase 48,78%

Sangat sering = 13 siswa, dengan persentase 31,70%

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera penglihatan.

Tidak pernah = 3 siswa, dengan persentase 7,32%

Jarang = 8 siswa, dengan persentase 19,52%

Sering = 17 siswa, dengan persentase 41,46%

Sangat sering = 13 siswa, dengan persentase 31,70%

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera sentuh/motorik.

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

68

Tidak pernah = 7 siswa, dengan persentase 17,07%

Jarang = 11 siswa, dengan persentase 26,83%

Sering = 13 siswa, dengan persentase 31,70%

Sangat sering = 10 siswa, dengan persentase 24,39%

Tabel 4.1 Data Kecenderungan Siswa Dalam Menggunakan Indera yang

dimiliki pada Siklus I Pertemuan I

Indera

Pendengaran

Indera

Penglihatan

Indera Sentuh/

Motorik Tingkat

Kecenderungan Jml

Siswa Persentase

Jml

SiswaPersentase

Jml

Siswa Persentase

Tidak pernah 6 14,63% 4 9,76% 8 19,52%

Kadang-kadang 4 9,76% 12 29,26% 10 24,39%

Sering 17 41,46% 15 36,59% 13 31,70%

Sangat sering 14 34,15% 10 24,39% 10 24,39%

Jumlah 41 100% 41 100% 41 100%

Pada siklus pertama, pertemuan pertama terjadi peningkatan

kecenderungan penggunaan indera penglihatan, pendengaran, dan

motorik/sentuhan.

Tabel 4.2 Data Kecenderungan Siswa Dalam Menggunakan Indera yang

dimiliki pada Siklus I Pertemuan II

Indera Pendengaran

Indera Penglihatan

Indera Sentuh/ Motorik Tingkat

Kecenderungan Jml Siswa Persentase Jml

Siswa Persentase Jml Siswa Persentase

Tidak pernah 5 12,20% 3 7,32% 7 17,08%

Kadang-kadang 3 7,32% 8 19,52% 11 26,83%

Sering 20 48,78% 17 41,46% 13 31,70%

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

69

Sangat sering 13 31,70% 13 31,70% 10 24,39%

Jumlah 41 100% 41 100% 41 100%

Pada siklus pertama, pertemuan kedua terjadi peningkatan

kecenderungan penggunaan indera penglihatan, pendengaran, dan

motorik/sentuhan

c. Hasil tes formatif yang telah diadakan pembelajaran berlangsung selama

satu minggu dengan pencapaian konsep yang masih diingat oleh siswa

sehingga dapat diketahui rata-rata penghematan yang disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada siklus I.

NO. NAMA

Jumlah

Konsep yang

diberikan

Jumlah

Konsep yang

diingat

Jumlah

Konsep yang

dilupakan

Persentase

Penghematan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Stevani Dwi R 16 16 0 100.00%

2 Sabrina Indi Rachma 16 9 7 56.25%

3 Gama 16 11 5 68.75%

4 Bachtiar Putra 16 16 0 100.00%

5 Lare Dematria A 16 10 6 62.50%

6 Restra Ayu M P 16 12 4 75.00%

7 M.Candra A 16 12 4 75.00%

8 Mega Ayu L 16 10 6 62.50%

9 Ristiana Ella R 16 8 8 50.00%

10 Deni Rahmawati 16 13 3 81.25%

11 Ambarani P 16 7 9 43.75%

12 Mia Rahma K 16 7 9 43.75%

13 Rian Kusuma D 16 13 3 81.25%

14 Novadita A 16 13 3 81.25%

15 Shelica Alasia 16 12 4 75.00%

16 M.Imron A.A 16 10 6 62.50%

17 Nela olavia M 16 11 5 68.75%

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

70

18 Amira Ei R 16 10 6 62.50%

19 Dewi Setya R. 16 12 4 75.00%

20 Riski Hanifah 16 16 0 100.00%

21 Fajar Nur Cahyo 16 16 0 100.00%

22 Bayu Setiawan 16 15 1 93.75%

23 Guntur Agung W 16 13 3 81.25%

24 Nurani Talentia P 16 10 6 62.50%

25 Try Wulan Sari 16 11 5 68.75%

26 Anugrah Bayu P 16 12 4 75.00%

27 Chairul Ula P 16 10 6 62.50%

28 M.Daesyan N.R 16 10 6 62.50%

29 Muhammad Ali 16 10 6 62.50%

30 Rertia Nur R 16 10 6 62.50%

31 M.Risky A.S 16 5 11 31.25%

32 Nur Eri P 16 8 8 50.00%

33 Fahrul Muh Rizal 16 8 8 50.00%

34 Agung p 16 8 8 50.00%

35 Ditia Marlupiana. 16 10 6 62.50%

36 Rizki Aulia 16 11 5 68.75%

37 Nita Novianti 16 11 5 68.75%

38 Andes Yana N.J 16 15 1 93.75%

39 Septian Anistika 16 12 4 75.00%

40 Mirza Ulinuha 16 13 3 81.25%

41 Praditya A 16 15 1 93.75%

JUMLAH 656 461 195 2881.25%

RATA-RATA 16 11,24 4,76 70.27%

2. Siklus II

Pada siklus II pelaksanaan tindakan terjadi perubahan setelah

diadakannya diskusi dan evaluasi pada refleksi pada siklus I dengan

perubahan jumlah kelompok dari 10 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4

orang menjadi 20 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 atau bisa

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

71

dikaitkan dengan kegiatan berpasangan. Pelaksanaan tindakan dilakukan

dalam dua kali pertemuan dan satu kali tes formatif untuk mengetahui retensi

siswa. Pertemuan I dengan sub pokok shalat jenazah. Dengan hasil penelitian

sebagai berikut.

a. Hasil observasi tentang interaksi guru dengan siswa dan antar siswa

dalam kerja metode demonstrasi dengan memberikan tanda pada denah

tempat duduk siswa dalam kelompok di peroleh hasil sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi = 4 siswa.

Persentase : 100% x 414 = 9,76%

Siswa yang mengikuti kerja metode demonstrasi dengan baik = 27

siswa.

Persentase : 100% x 4127 = 65,85%

Siswa yang meminta bimbingan guru dalam kerja metode demonstrasi

= 10 siswa.

Persentase : 100% x 4110 = 24,39%

b. Hasil observasi dari data checklist tentang kecenderungan siswa dalam

menggunakan indera pendengaran, penglihatan dan indera sentuh atau

motorik diperoleh data dan penghitungan persentasenya sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera pendengaran.

Tidak pernah = 1 siswa, dengan persentase 2,44%

Jarang = 5 siswa, dengan persentase 2,20%1

Sering = 25 siswa, dengan persentase 0,98%

Sangat sering = 10 siswa, dengan persentase 24,38%

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera penglihatan.

Tidak pernah = 0 siswa, dengan persentase %0

Jarang = 7 siswa, dengan persentase ,08%17

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

72

Sering = 19 siswa, dengan persentase ,33%46

Sangat sering = 15 siswa, dengan persentase ,59%36

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera sentuh/motorik.

Tidak pernah = 0 siswa, dengan persentase 0%

Jarang = 6 siswa, dengan persentase 14,63%

Sering = 20 siswa, dengan persentase 48,78%

Sangat sering = 15 siswa, dengan persentase 36,59%

Tabel 4.4 Data Kecenderungan Siswa dalam Menggunakan Indera yang

dimiliki pada Siklus II Pertemuan I

Indera

Pendengaran

Indera

Penglihatan

Indera Sentuh/

Motorik Tingkat

Kecenderungan Jml

Siswa Persentase

Jml

SiswaPersentase

Jml

Siswa Persentase

Tidak pernah 1 2,44% 0 0% 0 0%

Kadang-kadang 5 12,20% 7 17,08% 6 14,63%

Sering 25 60,98% 19 46,33% 20 48,78%

Sangat sering 10 24,38% 15 36,59% 15 36,59%

Jumlah 41 100% 41 100% 41 100%

Pada siklus kedua terjadi peningkatan kecenderungan penggunaan

indera penglihatan, pendengaran, dan motorik/sentuhan

c. Hasil tes formatif yang telah diadakan pembelajaran berlangsung selama

satu minggu dengan pencapaian konsep yang masih diingat oleh siswa

sehingga dapat diketahui rata-rata penghematan yang disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

73

Tabel 4.5 Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada siklus II

NO. NAMA

Jumlah

Konsep yang

diberikan

Jumlah

Konsep yang

diingat

Jumlah

Konsep yang

dilupakan

Persentase

Penghematan

1 Stevani Dwi R 16 16 0 100.00%

2 Sabrina Indi Rachma 16 12 4 75.00%

3 Gama 16 14 2 87.50%

4 Bachtiar Putra 16 16 0 100.00%

5 Lare Dematria A 16 12 4 75.00%

6 Restra Ayu M P 16 14 2 87.50%

7 M.Candra A 16 14 2 87.50%

8 Mega Ayu L 16 13 3 81.25%

9 Ristiana Ella R 16 11 5 68.75%

10 Deni Rahmawati 16 14 2 87.50%

11 Ambarani P 16 10 6 62.50%

12 Mia Rahma K 16 10 6 62.50%

13 Rian Kusuma D 16 15 1 93.75%

14 Novadita A 16 15 1 93.75%

15 Shelica Alasia 16 13 3 81.25%

16 M.Imron A.A 16 14 2 87.50%

17 Nela olavia M 16 13 3 81.25%

18 Amira Ei R 16 14 2 87.50%

19 Dewi Setya R. 16 15 1 93.75%

20 Riski Hanifah 16 14 0 87.50%

21 Fajar Nur Cahyo 16 16 0 100.00%

22 Bayu Setiawan 16 16 0 100.00%

23 Guntur Agung W 16 15 1 93.75%

24 Nurani Talentia P 16 13 3 81.25%

25 Try Wulan Sari 16 14 2 87.50%

26 Anugrah Bayu P 16 13 3 81.25%

27 Chairul Ula P 16 12 4 75.00%

28 M.Daesyan N.R 16 14 2 87.50%

29 Muhammad Ali 16 12 4 75.00%

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

74

30 Rertia Nur R 16 7 9 43.75%

31 M.Risky A.S 16 10 6 62.50%

32 Nur Eri P 16 10 6 62.50%

33 Fahrul Muh Rizal 16 12 4 75.00%

34 Agung p 16 13 3 81.25%

35 Ditia Marlupiana. 16 14 2 87.50%

36 Rizki Aulia 16 13 3 81.25%

37 Nita Novianti 16 12 4 75.00%

38 Andes Yana N.J 16 16 0 100.00%

39 Septian Anistika 16 13 3 81.25%

40 Mirza Ulinuha 16 15 1 93.75%

41 Praditya A 16 16 0 100.00%

JUMLAH 656 545 109 3406.25%

RATA-RATA 16 13,29 2,66 83.08%

3. Siklus III

Pada siklus III pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua kali dan

satu kali tes formatif untuk mengetahui tingkat retensi siswa. Pertemuan I

dengan sub pokok bahasan shalat berjamaah dengan jumlah kelompok 10

kelompok setiap kelompok terdiri dari 2 siswa dengan kegiatan diskusi

berpasangan. Dengan hasil penelitian sebagai berikut.

a. Hasil observasi tentang interaksi guru dengan siswa dan antar siswa

dalam kerja metode demonstrasi dengan memberikan tanda pada denah

tempat duduk siswa dalam kelompok diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Siswa yang kurang mengikuti kerja metode demonstrasi = 0 siswa.

Persentase : 100% x 410 = 0%

Siswa yang mengikuti kerja metode demonstrasi dengan baik = 35

siswa.

Persentase : 100% x 4135 = 85,36%

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

75

Siswa yang meminta bimbingan guru dalam kerja metode demonstrasi

= 6 siswa.

Persentase : 100% x 416 = 14,63%

b. Hasil observasi dari data checklist tentang kecenderungan siswa dalam

menggunakan indera pendengaran, penglihatan dan indera sentuh atau

motorik diperoleh data dan penghitungan persentasenya sebagai berikut.

1) Pertemuan I

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera pendengaran.

Tidak pernah = 0 siswa, dengan persentase %0

Jarang = 6 siswa, dengan persentase ,63%14

Sering = 28 siswa, dengan persentase 68,29%

Sangat sering = 7 siswa, dengan persentase 1 ,08%7

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera penglihatan.

Tidak pernah = 0 siswa, dengan persentase %0

Jarang = 0 siswa, dengan persentase %0

Sering = 16 siswa, dengan persentase ,02%39

Sangat sering = 25 siswa, dengan persentase %98,60

Tingkat kecenderungan siswa menggunakan indera sentuh/motorik.

Tidak pernah = 0 siswa, dengan persentase %0

Jarang = 0 siswa, dengan persentase %0

Sering = 15 siswa, dengan persentase %59,36

Sangat sering = 26 siswa, dengan persentase %41,63

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

76

Tabel 4.6 Data Kecenderungan Siswa dalam Menggunakan Indera yang

dimiliki pada Siklus III Pertemuan I

Indera

Pendengaran

Indera

Penglihatan

Indera Sentuh/

Motorik Tingkat

Kecenderungan Jml

Siswa Persentase

Jml

SiswaPersentase

Jml

Siswa Persentase

Tidak pernah 0 0% 0 0% 0 0%

Kadang-kadang 6 14,63% 0 0% 0 0%

Sering 28 68,29% 16 39,02% 15 36,59%

Sangat sering 7 17,08% 25 60,98% 26 63,41%

Jumlah 41 100% 41 100% 41 100%

Pada siklus ketiga, pertemuan pertama terjadi peningkatan

kecenderungan penggunaan indera penglihatan, pendengaran, dan

motorik/sentuhan

c. Hasil tes formatif yang telah diadakan pembelajaran berlangsung selama

satu minggu dengan pencapaian konsep yang masih diingat oleh siswa

sehingga dapat diketahui rata-rata penghematan yang disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7 Data hasil tes siswa tentang konsep yang masih diingat pada siklus III.

NO. NAMA

Jumlah

Konsep yang

diberikan

Jumlah

Konsep yang

diingat

Jumlah

Konsep yang

dilupakan

Persentase

Penghematan

1 Stevani Dwi R 13 13 0 100.00%

2 Sabrina Indi Rachma 13 12 1 92.31%

3 Gama 13 11 2 84.62%

4 Bachtiar Putra 13 13 0 100.00%

5 Lare Dematria A 13 11 2 84.62%

6 Restra Ayu M P 13 13 0 100.00%

7 M.Candra A 13 11 2 84.62%

8 Mega Ayu L 13 13 0 100.00%

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

77

9 Ristiana Ella R 13 9 4 69.23%

10 Deni Rahmawati 13 12 1 92.31%

11 Ambarani P 13 10 3 76.92%

12 Mia Rahma K 13 10 3 76.92%

13 Rian Kusuma D 13 12 1 92.31%

14 Novadita A 13 11 2 84.62%

15 Shelica Alasia 13 11 2 84.62%

16 M.Imron A.A 13 10 3 76.92%

17 Nela olavia M 13 11 2 84.62%

18 Amira Ei R 13 12 1 92.31%

19 Dewi Setya R. 13 12 1 92.31%

20 Riski Hanifah 13 13 0 100.00%

21 Fajar Nur Cahyo 13 13 0 100.00%

22 Bayu Setiawan 13 13 0 100.00%

23 Guntur Agung W 13 12 1 92.31%

24 Nurani Talentia P 13 12 1 92.31%

25 Try Wulan Sari 13 12 1 92.31%

26 Anugrah Bayu P 13 12 1 92.31%

27 Chairul Ula P 13 11 2 84.62%

28 M.Daesyan N.R 13 13 0 100.00%

29 Muhammad Ali 13 12 1 92.31%

30 Rertia Nur R 13 8 5 61.54%

31 M.Risky A.S 13 10 3 76.92%

32 Nur Eri P 13 10 3 76.92%

33 Fahrul Muh Rizal 13 11 2 84.62%

34 Agung p 13 13 0 100.00%

35 Ditia Marlupiana. 13 10 3 76.92%

36 Rizki Aulia 13 13 0 100.00%

37 Nita Novianti 13 11 2 84.62%

38 Andes Yana N.J 13 13 0 100.00%

39 Septian Anistika 13 11 2 84.62%

40 Mirza Ulinuha 13 11 2 84.62%

41 Praditya A 13 13 0 100.00%

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

78

JUMLAH 533 474 59 3646.15%

RATA-RATA 13 11,56 1,44 88.93%

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pengamatan dan tes yang telah

dikemukakan di atas, pada pelaksanaan tindakan siklus I, Siklus II dan Siklus III

dapat diketahui perubahan-perubahan baik dari cara belajar siswa dan hasil

belajarnya dengan diadakannya pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

dengan pembahasan sebagai berikut.

Interaksi dalam kegiatan belajar dengan metode demonstrasi pada

permulaan siklus I siswa masih belum bisa sepenuhnya aktif dan masih banyak

siswa yang masih bertanya dan jalannya kegiatan kerja demonstrasi masih

sepenuhnya mendapat bimbingan guru dan dengan jumlah anggota kelompok 4

orang masih banyak siswa bergantung pada temannya di dalam kerja metode

demonstrasi. Dengan diadakannya perubahan pada tindakan siklus II dan siklus

III yang semula jumlah anggota masing-masing kelompok 2 siswa dengan

kegiatan berpasangan dan sudah mulai terbiasa dengan metode metode

demonstrasi terjadi perubahan yang sangat signifikan yaitu siswa dapat

sepenuhnya aktif, kreatif dan kegiatan belajar sangat menyenangkan. Siswa dapat

melakukan kerja metode demonstrasi dengan mandiri tanpa bantuan guru dan

guru membimbing seperlunya yang digambarkan dalam tabel dan grafik sebagai

berikut.

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

79

Tabel 4.8 Data keaktifan siswa dalam mengikuti kerja metode demonstrasi

Siswa Kurang Aktif Siswa Aktif

No. Pelaksanaan Tindakan Jml

Siswa Persentase Jml Siswa Persentase

Jml

Siswa

1. Siklus I Pertemuan 1 10 24,39% 31 75,61% 41

2. Siklus I Pertemuan 2 6 14,68% 35 85,36% 41

3. Siklus II Pertemuan 1 4 9,76% 37 90,24% 41

4. Siklus III Pertemuan 1 0 0% 41 100% 41

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.

75,61

85,3690,24

100

24,39

14,636,76

00

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Pertm. 1 Siklus I Pertm. 2 Siklus II Pertm. 1 Siklus III Pertm. 1

Siswa Aktif Siswa Kurang Aktif

Gambar 4.1 Grafik keaktifan siswa dalam mengikuti kerja metode demonstrasi

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

80

Tabel 4. 9 Data keaktifan siswa yang meminta bantuan dan bimbingan

dalam kerja metode demonstrasi

Perlu BimbinganTanpa

Bimbingan No.

Pelaksanaan

Tindakan Jml

SiswaPersentase

Jml

Siswa Persentase

Jml

Siswa

1. Siklus I Pertemuan 1 15 36,59% 26 63,41% 41

2. Siklus I Pertemuan 2 14 34,15% 27 65,85% 41

3. Siklus II Pertemuan 1 10 24,39% 31 75,61% 41

4. Siklus III Pertemuan 1 6 14,63% 35 85,37% 41

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.

36.59 34.15

24.39

14.63

63.41 65.85

75.61

85.37

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Pertm.1

Siklus I Pertm.2

Siklus II Pertm.1

Siklus IIIPertm. 1

Perlu Bimbingan Tanpa Bimbingan

Gambar 4.2 Grafik siswa yang meminta bantuan dan bimbingan dalam kerja

metode demonstrasi

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

81

Selain itu perubahan yang terjadi juga berpengaruh pada cara belajar

siswa yang semula cara belajar siswa yang hanya melibatkan indera penglihatan

dan pendengaran dengan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan metode-

metode demonstrasi tersebut bisa melibatkan semua indera yang dimiliki yaitu

pendengaran, penglihatan dan indera sentuh atau motorik di dalam proses belajar

siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada setiap siklus pada

tindakan yang dilakukan yang dapat digambarkan pada tabel dan grafik di bawah

ini.

Tabel 4.10 Data Persentase kecenderungan siswa menggunakan indera

pendengaran

Siklus I Siklus II Siklus III

No. Tingkat

Kecenderungan Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

I

Pertemuan

I

1. Sangat sering 34,15% 31,70% 24,38% 17,08%

2. Sering 41,46% 48,78% 60,98% 68,29%

3. Kurang 9,76% 7,32% 12,20% 14,63%

4. Tidak pernah 14,13% 12,70% 2,44% 0%

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

82

34,15 31,7

24,38

17,08

41,46

48,78

60,98

68,29

9,76 7,3212,2 14,6314,13 12,7

2,44 00

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Pertm.1

Siklus I Pertm.2

Siklus II Pertm.1

Siklus III Pertm.1

Sangat Sering Sering Kurang Tidak Pernah

Gambar 4.3 Grafik Kecenderungan Siswa Menggunakan Indera Pendengaran

Tabel 4.11 Data Persentase kecenderungan siswa menggunakan indera

penglihatan

Siklus I Siklus II Siklus III

No. Tingkat

Kecenderungan Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

I

Pertemuan

I

1. Sangat sering 24,39% 31,70% 36,59% 36,59%

2. Sering 36,59% 41,46% 46,33% 63,41%

3. Kurang 29,2% 19,52% 17,08% 0%

4. Tidak pernah 9,76% 7,32% 0% 0%

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

83

24,3931,7

36,59 36,5936,5941,46

46,33

63,41

29,26

19,52 17,08

0

9,76 7,320% 0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Pertm. 1 Siklus I Pertm. 2 Siklus II Pertm. 1 Siklus III Pertm.1

Sangat Sering Sering Kurang Tidak Pernah

Gambar 4.4 Grafik Kecenderungan Siswa Menggunakan Indera Penglihatan

Tabel 4.12 Data Persentase kecenderungan siswa menggunakan

indera sentuh atau motorik.

Siklus I Siklus II Siklus III

No. Tingkat

Kecenderungan Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

I

Pertemuan

I

1. Sangat sering 24,39% 17,08% 36,39% 63,41%

2. Sering 31,70% 26,83% 48,78% 36,59%

3. Kurang 24,39% 31,70% 14,63% 0%

4. Tidak pernah 19,52% 24,39% 0% 0%

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

84

24,39

17,08

36,39

63,41

31,726,83

48,78

36,59

24,39

31,7

14,63

0

19,5224,39

0 00

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Pertm.1

Siklus I Pertm.2

Siklus II Pertm.1

Siklus III Pertm.1

Sangat Sering Sering Kurang Tidak Pernah

Gambar 4.5 Grafik Kecenderungan Siswa Menggunakan Indera Sentuh (Motorik)

Dari ketiga tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi

peningkatan dari siklus I, siklus II dan siklus III dengan tingkat kecenderungan

pada akhir siklus III. (1) Siswa cenderung sering menggunakan indera

pendengarannya dengan tingkat kecenderungan 73,17% , (2) siswa cenderung

sangat sering menggunakan indera penglihatan dengan tingkat kecenderungan

65%, (3) Siswa cenderung sangat sering menggunakan indera sentuh atau

motorik dengan tingkat kecenderungan 73,17%.

Dari hasil tes untuk mengetahui sejauh mana konsep atau materi yang

telah diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I, II dan III

diperoleh nilai rata-rata persentase tentang materi yang masih diingat dan materi

yang telah di sajikan dalam tabel berikut.

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

85

Tabel 4.13 Data Rata-rata Prosentase Penghematan

Siklus Rata-rata Materi

yang diingat

Rata-rata Materi

yang lupa

Rata-rata

Persentase

Penghematan

I 11,24 4,76 70,27%

II 13,29 2,66 83,08%

III 11,56 1,44 88,93%

Dari tabel di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

70.27

83.0888.93

0

1020

3040

50

6070

8090

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Pros

enta

se P

engh

emat

an

Prosentase Penghematan

Gambar 4.6 Grafik Rata-rata Prosentase Penghematan

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa setiap siklus terjadi kenaikan

prosentase penghematan, dengan demikian siswa pada setiap siklusnya semakin

banyak materi yang diingat setelah pembelajaran dengan metode demonstrasi.

Dengan kata lain siswa retensinya meningkat. Dengan rincian siklus I prosentase

penghematan 70,27% meningkat menjadi 83,08% pada siklus II dan pada akhir

siklus III menjadi 88,93%.

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di SMPN 16 Semarang tepatnya di Jalan Raya

Ngaliyan Semarang. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.

a. Lokasi sekolah yang strategis, mudah dijangkau oleh kendaraan umum

dan keadaan sekolah yang menarik.

b. Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, dan semua pihak sekolah

yang bersedia membantu untuk mengadakan penelitian.

c. Suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan

peneliti dalam mengadakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan selama 1 bulan terhitung mulai izin

penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari Dinas

Pendidikan kota semarang. Sedangkan pelaksanaan penelitian atau

pengumpulan data mulai tanggal 24 Juli 2008 sampai dengan 22 Agustus

2008

B. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas VIII D SMP N 16 Semarang semester I tahun ajaran 2008-

2009.

2. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan

pembelajaran dengan metode demonstrasi.

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

53

C. Prosedur Penelitian

Suharsini Arikunto menyatakan “Penelitian tindakan kelas adalah

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.

Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi

harus mengandung suatu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan

berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya.

Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam istilah Inggris adalah Classs Action

Research (CAR).1

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani

proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang

diperoleh berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan

perhitungan statistik sederhana.

Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan tiga kali putaran dalam tiap putaran terdiri dari empat tahapan yaitu:

(1) Perencanaan, (2) pelaksanaan (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun

model penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut2

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas , (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm3

2 Ibid hlm.16

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

54

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan

mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.

a. Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian secara sistematis, memuat komponen-

komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan

kompetensi dasar.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Rencana pembelajaran adalah perangkat pembelajaran yang dibuat

setiap kali pertemuan atau tatap muka. Komponennya terdiri dari

identitas, kompetensi dasar dan kegiatan pembelajaran.

c. Lembar observasi

Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh

observer. Lembar observasi berisi tentang kegiatan guru dan aktifitas

siswa dalam pembelajaran.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

55

d. Instrumen evaluasi

Instrumen evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil yang telah

sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan tahapan-

tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario

pembelajaran. Adapun tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai

berikut.

a. SIKLUS I

Sub pokok bahasan : Memahami dan mempraktekkan shalat, meliputi

shalat rowatib, shalat dhuha, shalat takhiyatul masjid

1) Kegiatan Awal (20 menit)

a) Membagikan materi shalat.

b) Menyiapkan perlengkapan demonstrasi.

c) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen

Sebanyak 8 kelompok masing-masing kelompok terdiri 4 siswa

atau 5 siswa.

d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Memberi motivasi tentang pentingnya materi yang akan di

pelajari

f) Apersepsi atau mengingat kembali.

(1) Pertemuan I (memahami shalat rowatib ) siswa diingatkan

kembali tentang tata cara melaksanakan shalat rowatib

(2) Pertemuan II (memahami shalat dhuha dan takhiyatul

masjid) siswa diingatkan kembali tentang tata cara

melaksanakan shalat dhuha dan takhiyatul masjid

2) Kegiatan inti (40 menit)

a) Kegiatan Kelas

(1) Pertemuan I (memahami dan mempraktikkan shalat

rowatib) siswa mempraktikan tentang shalat rowatib

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

56

(2) Pertemuan II (memahami dan mempraktikan shalat dhuha

dan takhiyatul masjid ) siswa diingatkan kembali tentang

tata cara shalat dhuha dan tahiyatul masjid

b) Kegiatan berpasangan

(1) Pertemuan I (memahami shalat rowatib ) siswa memahami

dan mendemonstrasikan hal – hal apa saja yang ada pada

shalat rowatib

(2) Pertemuan II (memahami shalat dhuha dan tahiyatul

masjid) siswa mempratikkan shalat dhuha dan shalat

takhiyatul masjid.

3) Kegiatan penutup

a) Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman tentang materi

yang telah dipelajari

b) Siswa mengerjakan kuis.

b. SIKLUS II

Sub pokok bahasan : Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah

1) Kegiatan Awal (20 menit)

a) Membagikan materi shalat

b) Menyiapkan perlengkapan shalat.

c) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen

sebanyak 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri 2

siswa.

d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Memberi motivasi tentang pentingnya materi yang akan di

pelajari

f) Apersepsi atau mengingat kembali

(1) Pertemuan I (Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah)

siswa diingatkan kembali tentang bagaimana gerakan dan

syarat-syarat shalat jenazah .

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

57

2) Kegiatan inti (40 menit)

a) Kegiatan Kelas

(1) Pertemuan I (Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah)

siswa diingatkan kembali dan mendemonstrasikan tentang

bagaimana gerakan shalat jenazah dan tata tertib serta

bacaan shalat jenazah

b) Kegiatan berpasangan

(1) Pertemuan I (Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah)

siswa mendemonstrasikan tentang bagaimana gerakan

shalat jenazah dan tata tertib urutan gerakan dan bacaan

shalat jenazah.

3) Kegiatan penutup

a) Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman tentang materi

yang telah dipelajari

b) Siswa mengerjakan kuis.

c. SIKLUS III

Sub pokok bahasan : Shalat berjamaah.

1) Kegiatan Awal (20 menit)

a) Membagikan materi

b) Menyiapkan peralatan.

c) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara hiterogen

sebanyak 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri 2

siswa.

d) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Memberi motivasi tentang pentingnya materi yang akan di

pelajari

f) Apersepsi atau mengingat kembali

(1) Pertemuan I (Shalat berjamaah) siswa diingatkan kembali

tentang bagaimana ketentuan shalat berjamaah dan menjadi

makmum masbuq

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

58

2) Kegiatan inti (40 menit)

a) Kegiatan kelas.

(1) Pertemuan I (Shalat berjamaah) siswa diingatkan dan

mendemonstrasikan shalat berjamaah dan bagaimana

menjadi makmum masbuq.

b) Kegiatan berpasangan

(1) Pertemuan I (Shalat bagi Orang Sakit) siswa

mendemonstrasikan bagaimana shalat berjamaah dan

menjadi makmum masbuq dan mengingatkan imam ketika

lupa bacaan rokaat shalat

3) Kegiatan penutup

a) Mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman tentang materi

yang telah dipelajari.

b) Siswa mengerjakan kuis.

3. Observasi

Observasi adalah suatu aktivitas yang sempit, yakni

memperhatikan, melakukan sesuatu dengan menggunakan mata terhadap

suatu objek penelitian.3

Observasi adalah mengamati keadaan yang diajar dan sebenarnya

tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi serta mengamati secara

cermat, apa yang diteliti.4

Rochiati Wiriaatmadja, menyebutkan “untuk melakukan

pengamatan yang baik harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Memperhatikan faktor penelitian yaitu kegiatan yang diamati apakah

khusus atau umum.

b. Menentukan kriteria yang diobservasi dengan terlebih dahulu

mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam

pengamatan.5

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hlm 156 4 S. Nasution, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 156

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

59

Menurut Hopkins sebagaimana yang dikutip Rochiati

Wiriaatmadja, mengemukakan metode-metode observasi dalam penelitian

tindakan kelas sebagai berikut.

a. Observasi Terbuka

Apabila pengamat atau observe melakukan pengamatan dengan

mencatat segala sesuatu kejadian yang terjadi di kelas atau dicatatkan

dalam lapangan.

b. Observasi Terfokus

Apabila pengamatan difokuskan kepada permasalahan tertentu dalam

sebuah pembelajaran baik itu kepada guru atau siswa.

c. Observasi Terstruktur

Apabila penelitian dengan para mitra telah menyetujui kriteria yang

diamati, maka selanjutnya tinggal menghitung berapa kali jawaban,

tindakan atau sikap siswa yang sedang diteliti.

d. Observasi Sistematik

Apabila peneliti merancang pengamatan beserta kualifikasinya dengan

kreatif, kemudian mendiskusikan untuk mencapai tujuan bersama

dengan menggunakan skala tertentu untuk memperoleh data kuantitatif

yang dipakai secara terbatas yang digunakan untuk mendukung suatu

analisis dalam penelitian tindakan kelas.6

Dari beberapa pendapat tentang observasi dan metode observasi di

atas maka penulis kemukakan hal-hal yang akan penulis observasi dan

metode-metode yang penulis gunakan sebagai berikut.

a. Observasi terbuka penulis gunakan untuk mengamati semua kejadian

pada proses pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi. Dengan

mencatatkan semua yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar

dengan mengkhususkan pada hal-hal tertentu pada tabel di bawah ini.

5 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 104-105

6 Ibid, hlm 110-115

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

60

Aspek Penilaian Catatan (Uraian)

1. Kegiatan Awal

- Persiapan alat dan bahan

- Apersepsi

2. Jalannya kegiatan inti

3. Kelas yang kondusif

b. Observasi terfokus penulis gunakan untuk mengamati proses interaksi

antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa ketika kerja metode

demonstrasi sedang berlangsung dengan memberikan tanda dengan

memberi tanda pada denah tempat duduk siswa di bawah ini:

Keterangan :

: Tempat duduk siswa

: Kelompok siswa

c. Observasi terstruktur penulis gunakan untuk mengamati siswa dalam

menggunakan semua indera yang dimiliki dalam belajarnya pada

pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi. Dengan memberikan

checklist pada tabel sesuai dengan tingkat kecenderungan siswa dalam

Guru

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

61

menggunakan indera yang dimiliki dalam belajarnya sedangkan data

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Penggunaan Indera Penglihatan No.

Absen 1 2 3 4

1

2

3

Keterangan:

1 = Tidak pernah 3 = Sering

2 = Kadang-kadang 4 = Sangat sering

d. Observasi sistematis penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

tingkat retensi yang dihasilkan setelah pembelajaran PAI dengan

metode demonstrasi. Observasi sistematis ini penulis lakukan dengan

memberikan tes formatif kepada siswa setelah satu minggu

pembelajaran berlangsung tanpa ada pemberitahuan sebelumnya

sehingga dalam tes ini siswa hanya bergantung pada ingatannya

tentang pelajaran pada minggu sebelumnya. Materi tes yang diberikan

sama seperti konsep yang telah diajarkan sehingga konsep yang masih

diingat dan yang dilupakan dapat ditentukan dengan demikian tingkat

retensi bisa diketahui, sedangkan data yang didapatkan disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

No.

Absen

Jumlah

Materi yang

diberikan

Jumlah

materi yang

diingat

Jumlah

konsep

yang lupa

Prosentase

penghematan

1

2

3

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

62

4. Evaluasi-Refleksi

a. Evaluasi

Edwind Wandt dan Gerald W. Brown sebagaimana dikutip Anas

Sudijono, menyebutkan “Evaluation refer to the act or process to

determining the value of something”. Menurut definisi ini, maka

evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu.7

Menurut Suharsini Arikunto, menyebutkan evaluasi program

adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk

melihat tingkat keberhasilan program.8

Dalam evaluasi pada penelitian ini untuk menganalisa dan

melihat tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan teknik

evaluasi yang penulis gunakan dari data yang peroleh dari hasil

observasi adalah sebagai berikut.

1) Teknik Evaluasi Non tes

Dari data hasil observasi pada proses kegiatan belajar mengajar

yang berupa daftar checklist tentang pengmatan pada kecenderungan

siswa menggunakan indera yang dimiliki ketika proses belajarnya

yaitu indera penglihatan, pendengaran dan indera sentuh atau

motorik siswa. Analisa data yang digunakan untuk evaluasi

menggunakan analisis data kuantitatif sederhana yang dipakai secara

terbatas. Untuk mengetahui prosentase tingkat kecenderungan siswa

dalam menggunakan indera yang dimiliki tersebut dengan tingkat

kecenderungan tidak pernah, kadang-kadang, sering, sangat sering

digunakan rumus sebagai berikut.

P = siswajumlah

gankecenderuntingkatdengansiswajumlah x 100%

Dimana P = prosentase tingkat kecenderungan

7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), hlm 1 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2002), hlm 299

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

63

2) Teknik Evaluasi Tes

Teknik evaluasi data yang diperoleh dari hasil tes ingatan yang

telah dilakukan dan hasil tes tersebut dapat diketahui bahwa konsep

yang telah diajarkan terdapat konsep yang dilupakan dan konsep

yang masih diingat. Untuk menentukan tingkat retensi yang

dihasilkan digunakan metode penghematan. Penghematan yang

dimaksud siswa dapat menghemat konsep yang akan ia pelajari

untuk menguasai kembali sejumlah konsep yang telah dilupakan

dengan menghitung prosentase penghematan sebagai berikut.9

P = diajarkanyangkonsepjumlah

diingatyangkonsepjumlah x 100%

Dimana P = prosentase penghematan

Kriteria tingkat retensi, jika prosentase penghematan semakin

besar maka tingkat retensi semakin tinggi. Tingkat efektivitas

prestasi belajar diukur melalui skala sebagai berikut:

No Nilai Indeks Prestasi Keterangan

1 Skala 0-25 Rendah

2 Skala 26-50 Kurang

3 Skala 56-75 Cukup

4 Skala 76-100 Baik

b. Refleksi

Hopkins sebaimana dikutip Suharsimi Arikunto,

menyebutkan refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan

penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan jika

terdapat masalah dalam proses refleksi maka dilakukan proses

pengkajian ulang, melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan

perencanaan ulang. Tindakan ulang dan pengamatan ulang hingga

permasalahan dapat teratasi.10

9 Verbeek, Ingatan, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm 15 10 Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm 80

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN METODE

DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN RETENSI SISWA

A. PEMBELAJARAN PAI

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis menguraikan pengertian pembelajaran PAI,

terlebih dahulu akan menguraikan beberapa pengertian tentang belajar.

1) Belajar menurut Henry E. Garret sebagaimana dikutip oleh Syaiful

Sagala, sebagai berikut :

Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam waktu yang

lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa pada

perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu

perangsang tertentu.1

2) Manurut Clifford T. Morgan:

Learning as any relatively permanen change in behaviour wich occurs as result of experience.2 (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman)

3) Menurut Shaleh Abdul Aziz Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa

Thuruqut Tadris :

اريغ تثدحيف ةقاب سةرب خلى عأرط ي ملعتم النهذ ىفرييغتوه ملعت النأدجي3ا د

“Belajar merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”.

1 H. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran , (Bandung: CV. Alfabeta, 2003),

hlm 13 2 Cliffort T. Modgan, Introduction of Psychology, (New York: The Mc. Graw Hill Book

Company, 2002), hlm. 63 3 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris,( Mesir: Al Bairut, 2000), cet 1, hlm 239

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

18

Belajar sangat penting demi kemajuan peserta didik. Terutama

para pendidik untuk berusaha bagaimana anak didiknya mampu

berprestasi yang tinggi, ketika di kelas tidak mengalami kejenuhan

melainkan mereka menikmati suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna bagi mereka.

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman

berulang-ulang dalam situasi ini, di mana perubahan tingkah laku itu

tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,

kematangan atau keadaan seseorang.

Prinsip-Prinsip Belajar

Pengertian belajar di atas, bahwa prinsip-prinsip belajar

sebagai berikut :

1) Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.

2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai dengan membuat, latihan dan

ulangan.

3) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.

4) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas

belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidup.

5) Belajar lebih berhasil jika bahan yang dipelajari dipahami, bukan

sekedar menghafal fakta.

6) Dalam proses belajar memerlukan dan bimbingan orang lain.

7) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar

8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului dengan

pemahaman.4

a. Pembelajaran

1) E. Mulyasa mengemukakan

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik. Interaksi tersebut banyak sekali faktor yang

4 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm 69

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

19

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri

individu, maupun eksternal yang datang dari lingkungan.

2) Menurut S. Nasution

Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal

sebelumnya dengan pengajaran merupakan proses interaksi yang

berlangsung antara guru dan juga siswa atau juga merupakan

sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu.5

3) UU Sisdiknas Tahun 2003 Bab I pasal 1 bahwa “pembelajaran

merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.6

4) Menurut Dimyati dan Mudjiono, sebagaimana dikutip oleh Syaiful

Sagala.

Kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran disini

sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan

baik terhadap materi pelajaran.7

b. Bidang Study PAI

Bidang Study atau mata pelajaran yaitu pengetahuan dan

pengalaman masa lalu yang disusun secara sistematis, logis, melalui

proses dan metode keilmuan 8

Beberapa pengertian PAI yang dikemukakan para ahli

pendidikan diantaranya:

5 S. Nasutiom, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara: 2000), hlm. 102. 6 Undang-undang SISDIKNAS, (Sistem Pendidikan Nasional), 2003, (UU RI No. 20.

Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2003, hlm. 4. 7 Syaiful Sagala, op, cit, hlm. 62. 8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo,

2002), hlm 36

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

20

1) Dra. H. Zuharaini

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha-usaha

sistematis dan pragmatis untuk membantu anak didik supaya

mereka hidup sesuai ajaran Islam.9

2) Qodry Azizy

Pendidikan agama Islam mencakup dua hal: (a) mendidik

siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau ahklak

Islam, (b) mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran –subjek

berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.10

3) Tayar Yusuf

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar generasi

tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan,

ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia

bertakwa kepada Allah SWT.11

Munculnya anggapan-anggapan yang kurang menyenangkan

tentang pendidikan agama seperti; Islam diajarkan lebih pada hafalan

(padahal Islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus dipraktikkan.

Pendidikan agama lebih ditekankan pada formalitas antara hamba dan

Tuhan-Nya; penghayatan nilai-nilai agama kurang mendapat

penekanan dan masih terdapat sederet respon kritis terhadap

pendidikan agama. Hal ini disebabkan penilaian kelulusan siswa

dalam agama diukur dengan banyaknya hafalan dan mengerjakan

ujian tertulis di kelas didemonstrasikan oleh siswa.

Memang pola pembelajaran tersebut bukan khas pendidikan

agama. Pendidikan secara umum pun diakui oleh para ahli dan pelaku

pendidikan negara kita yang juga mengidap masalah yang sama.

Masalah besar pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi pusat

9 Zuharaini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel

Malang , 2005), hlm 21 10 Qodri Azizy, Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial, (Semarang: Aneka

Ilmu , 2000), hlm 131 11 Tayar Yusuf, Ilmu Praktek Mengajar, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 2003) , hlm 67

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

21

dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga yang muncul uniform–

sentralistik kurikulum, model hafalan dan monolog, materi ajar yang

banyak, serta kurang menekankan pada pembentukan karakter bangsa.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya

terdiri dari lingkup Al-Quran dan al-Hadis, keimanan, akhlak,

fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang

lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan

Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun

lingkungannya.

Arti pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran , atau pelatihan yang telah ditentukan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .

2. Dasar –Dasar Pelaksanaan pendidikan Agama Islam

a. Dasar Yuridis /Hukum

Dasar pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang

secara tidak langsung dapat menjadi pegangan untuk melaksanakan

pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal

tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:

1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama;

Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Dasar struktural / konstitusional yaitu UUD’45 dalam Bab XI

pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi, :1) Negara berdasar

Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan

tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan

beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

22

b. Segi Religius

Yang dimaksud dasar religius adalah dasar yang bersumber dari

agama Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah

Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Dalam Al-

Qur’an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut , antara lain:

1. Q.S. Al- Nahl :125 :

äí ÷Š$# 4’n< Î) È≅‹ Î6y™ y7În/u‘ Ïπ yϑ õ3 Ït ø: $$ Î/ Ïπ sà Ïãöθyϑø9$#uρ Ïπ uΖ |¡ pt ø:$# ( Οßγ ø9ω≈y_uρ © ÉL ©9$$Î/

}‘ Ïδ ß⎯|¡ ômr& 4 ¨βÎ) y7−/u‘ uθèδ ÞΟ n=ôã r& ⎯ yϑ Î/ ¨≅|Ê ⎯tã ⎯ Ï&Î#‹ Î6y™ ( uθèδ uρ ÞΟ n=ôã r&

t⎦⎪ ωtGôγ ßϑ ø9$$Î/ ∩⊇⊄∈∪

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al- Nahl:125)

2. Q.S. Al-Imron :104:

⎯ ä3tF ø9uρ öΝ ä3ΨÏiΒ ×π ¨Β é& tβθ ããô‰tƒ ’n< Î) Îö sƒ ø: $# tβρããΒ ù' tƒuρ Å∃ρ ã÷èpRùQ $$ Î/ tβ öθyγ ÷Ζ tƒuρ Ç⎯ tã

Ìs3Ψßϑ ø9$# 4 y7Í× ¯≈s9'ρ é&uρ ãΝèδ šχθßs Î=ø ßϑ ø9$# ∩⊇⊃⊆∪

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkarmerekalah orang-orang yang beruntung.

c. Dasar Psikologis

Psikologis merupakan dasar yang berhubungan dengan aspek

kejiwaan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa hidup manusia baik

sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

23

dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak

tenteram sehingga memerlukan pegangan hidup yaitu agama.12

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah

berfungsi untuk:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian Mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik atau social yang dapat mengubah

lingkunganya sesuai dengan ajaran Islam.

d. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan , kekurangan, dan

kelemahan peserta didik dalam meyakini, pemahaman dan

pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negative dari lingkungan atau

budaya yang dapat membahayakan peserta didik dan menghambat

perkembangan menuju manusia Indonesia yang utuh.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,

system, dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

orang lain. 13

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

12 Zuharaini dkk, Ibid, hlm 21 13 Marasudin Siregar, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: t. p, 2004), hlm 11

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

24

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang untuk hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.14

Tujuan pendidikan merupakan hal yang domain untuk pendidikan,

sesuai ungkapan Breiter, bahwa” Pendidikan adalah persoalan tujuan dan

fokus mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan dengan tujuan agar

mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh.15

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik mana

maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam

dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial. Penanaman nilai-nilai itu

juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat bagi

peserta didik.

5. Pentingnya Pendidikan Islam bagi Peserta Didik

Seorang bayi yang baru lahir di dunia adalah makhluk Allah yang

tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat

melangsungkan hidupnya di dunia ini. Maha bijaksana Allah yang telah

menganugerahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan bapak untuk

memelihara anaknya dengan baik tanpa mengharapkan imbalan.

Setiap orang tua ingin mempunyai anak yang berkepribadian yang

baik. Untuk mencapai hal itu diusahakan melalui pendidikan, baik

pendidikan keluarga, di sekolah, maupun di masyarakat. Jadi pendidikan

merupakan ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan, membantu serta

mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian

utama sesuai dengan ajaran agama Islam.

Pendidikan agama Islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab

pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan

14 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm 135

15 Abdul Majid dan Dian Andayani, Ibid, hlm 136

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

25

pendidikan selanjutnya. Pendidikan Islam sangat penting sebab dengan

pendidikan Islam, orang tua atau guru berusaha secara sadar memimpin

dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani

sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama.16

B. METODE DEMONSTRASI

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Metha” dan

“Hodos”. Metha yaitu melalui, Hodos yaitu jalan atau cara, jadi metode

merupakan jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan.17

Metode menurut Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-

Tarbiyah wa Turuqu al Tadris:

املقصودية ضيق معىن التدريس طريقة معنيان هناك دريسالت طريقة كلمة اليه افاضم املعلومات اكتساب وهو عشامل واسع معىن او املعلومات توصيل 18 وغريمها التفكري ىف مبادات نظرو وجهان

“Kata metode belajar mempunyai dua arti dalam arti sempit, metode adalah cara menyampaikan pengetahuan, sedang arti yang lebih luas yaitu cara memperoleh pengetahuan, informasi, kebebasan berfikir dan sebagainya.”

Metode menurut Albert H. Shuster, dan Milton E. dalam buku The

Emerging Elementary Curriculum- Methods and Procedures adalah:

Methods of teaching is important in the teaching situation because of first, the need in the learning process to arrange in a series certain specifics which result in order and sequace in learning. Second, the broad meaning of method which utilizes sound psychological, principles which set the tone for classroom organization.19

16 Abdul Majid, dan Dian Andayani, Ibid, hlm 139 17 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,

2002), hlm. 40 18 Shaleh A. Azis dan A. Majid, At Tarbiyah Wa Turuqu al Tadris, (Mesir : Al Bairut, 2000), Cet. 1, hlm. 239 19 Albert H. Shulter, dan Milton E. The Emerging Elementary Curriculum –Methods

dan Prosedures, (Columbus, Ohio: Charlies E. Merril Book, inc., 2004), hlm 131-133

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

26

Metode mengajar yang serasi adalah penting sekali di dalam

kegiatan pembelajaran karena:

a. Merupakan kebutuhan di dalam proses belajarnya murid-murid, untuk

dapat diatur dalam suatu bentuk mengajar secara spesialisasi tertentu

yang berhasil di dalam memberikan pelajaran di ruang kelas, serta ada

rangkaian di dalam sistem penyajian bahan-bahan materi pelajaran itu.

b. Arti secara luas metode itu, yaitu menggunakan prinsip-prinsip yang

bersifat ilmu jiwa secara sehat dan baik, yang mengatur tekanan-

tekanan suara dalam penyampaian pelajaran di dalam ruang kelas

Metode mengajar bersifat fleksibel dan sangat tergantung dengan

berbagai faktor:

a. Faktor tujuan pembelajaran yang dicapai;

b. Faktor anak didik, yang perlu mendapat perhatian adalah pada bakat,

minat, intelegensi, tingkat kematangan, usia, dan jumlah murid per

kelas;

c. Faktor situasi yang mencakup tempat belajar dan waktu belajar serta

lama belajar;

d. Faktor materi dan fasilitas belajar-mengajar. Materi dilihat dari aspek

afektif, kognitif, psikomotorik. Fasilitas dilihat dari segi jenis, kualitas

dan kuantitas;

e. Faktor kepribadian guru berkaitan dengan kemampuan profesional

guru, kemampuan personal, senioritas dan pengalaman.20

Kegiatan belajar-mengajar memiliki dua pokok kegiatan inti, yaitu

kegiatan guru dalam mengajar dan kegiatan siswa dalam belajar.21

Mengajar merupakan suatu proses mentransfer pengetahuan, nilai,

keterampilan serta mengembangkan semua potensi anak meliputi:

menciptakan situasi belajar, mengorganisasi lingkungan, menumbuhkan

20 Djamaluddin Darwis, Strategi Belajar Mengajar, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2000),

hlm. 193 21 Zuhairini, et.al., Metodologi Pengajaran Agama, (Solo: Ramdani, 2000), hlm. 155-158

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

27

kegiatan belajar, membimbing, mentransfer kebudayaan serta

menanamkan nilai-nilai keutamaan.22

Proses belajar-mengajar diharapkan terjadi interaksi antara guru

dan siswa dan lingkungannya. Jadi, metode mengajar merupakan salah

satu cara yang digunakan guru untuk mengadakan hubungan dengan siswa

pada saat pengajaran berlangsung, peranan metode pengajaran adalah alat

untuk menciptakan PBM.

Ada banyak metode yang digunakan dalam pembelajaran, di

antaranya dan salah satunya metode demonstrasi. Adapun pengertian

metode demonstrasi dari beberapa ahli menyebutkan:

1) Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif

karena dapat membantu siswa untuk melihat secara langsung proses

terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi yaitu salah satu metode

mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu

pengertian untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu

kepada anak didik.23

2) Zakiah Daradjat, metode demonstrasi merupakan metode pengajaran

yang menggunakan peragaan untuk menjelaskan sesuatu

pengertian/untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu

kepada anak didik.24

3) Tayar Yusuf, bahwa pengertian metode demonstrasi ialah cara

penyajian pelajaran dengan memperagakan, mempertunjukkan kepada

siswa suatu proses, situasi/benda tertentu yang sedang dipelajari, baik

sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Pelajaran PAI guru menyajikan materi berupa shalat, puasa, haji dan

sebagainya.25

22 Djamaluddin Darwis, op. cit., hlm. 220 23 Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Metodik

Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984), hlm. 232

24 Zakiah Daradjat, dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 296

25 Tayar Yusuf, Op.cit, hlm56

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

28

4) Muhammad Zein, metode demonstrasi merupakan metode mengajar

dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta murid

sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang sesuatu proses

suatu kaifiyah melakukan sesuatu.26

5) Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi merupakan cara

penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda

tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang

sering disertai dengan penjelasan lisan.27

6) Basyirudin Usman, metode demonstrasi merupakan teknik mengajar

yang sudah tua dan digunakan sejak lama. Seorang ibu yang

mengajarkan cara memasak atau makanan kepada anak-anaknya atau

dengan mendemonstrasikan di muka mereka.28

7) Sriyono, metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan

memperlihatkan suatu gerak atau proses kerja. Jadi, aktivitas siswa

lebih banyak pada mengamati apa yang didemonstrasikan.29

Untuk mempermudah pemahaman bagi umatnya, Rasulullah saw

selalu memakai sarana atau media peragaan yang memungkinkan.

نعالك ون مرث ابيوا :قال وسلم يهعل اهللا صلى النىب ان الحلوا صكم 30 )البخارى رواه (اصلى رأيتمونى

“Dan dari Malik bin Al Hawairits: sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda: shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat” (HR Ahmad dan Bukhari).

26 Muhammad Zein, Metodologi Agama, (Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana,

2001), hlm 177 27 Syaiful Bahri Djamarah, dkk., Strategi Belajar dan Mengajar , (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hlm 102 28 Basyirudin Usman, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia cipta Utama, 2002),

hlm. 107. 29 Sriyono, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Rinneka Cipta, 2006, hlm.

116 30 Abi Abdillah Muhammad Ibnu Ismail al Bukhari r.a, Shahih Bukhari , Juz I,

(Semarang: Toha Putra t. th), hlm. 155.

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

29

Untuk menciptakan PBM yang efektif, alat peraga memegang

peranan penting sebagai alat bantu. Unsur metode merupakan sebuah

unsur dalam PBM yang tidak bisa dipisahkan dari unsur lainnya, proses

pendidikan. Metode peraga sering disebut audio visual (metode yang

didengar dan dilihat). PBM, metode peraga dipergunakan dengan tujuan

membantu guru dan siswa supaya PBM lebih efektif dan efisien, serta alat

untuk membekaskan materi pelajaran dalam ingatan siswa, sesuai

ungkapan Confusius menyatakan, “apa yang saya dengar, saya lupa, apa

yang saya lihat. saya ingat, dan apa yang saya lakukan, maka saya

paham.”31

Ada beberapa fungsi pokok dari alat peraga dalam proses

pendidikan, yaitu:

a. Mewujudkan serta menciptakan situasi belajar-mengajar yang efektif;

b. Mempercepat PBM dan membantu siswa menangkap pengertian yang

diberikan oleh pendidik;

c. Untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar karena dengan alat peraga

sesuatu yang disampaikan pada peserta didik akan lebih membekas

dan tahan lama dalam ingatan;

d. Menarik perhatian siswa. Peragaan, peserta didik akan lebih

memperhatikan dalam belajar.32

Metode belajar sebagai tindakan dan langkah konkrit tidak dapat

lepas dari filosofi yang mendasarinya. Dasar filosofi ini bersifat lebih

abstrak yang melihat totalitas manusia sebagai pelaksana pendidikan baik

sebagai pendidik maupun peserta didik. Sebagai pendidik, manusia

mempunyai tanggung jawab untuk mentransfer dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, sikap, nilai serta keterampilan pada peserta didik. Sebagai

peserta didik, manusia dilihat sebagai makhluk Tuhan yang mempunyai

31Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan

Kurikulum, hingga Redifinisi Islamisasi Pengetahuan, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2003), Cet I, hlm 135

32 Nana Sudjana, Opcit, hlm. 99-100

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

30

potensi untuk dikembangkan sumber dayanya, baik aspek penalarannya,

aspek sikap hatinya maupun aspek keterampilan perilakunya.

Sebagai khalifah/wakil Allah di muka bumi, manusia harus

mencerminkan sifat-sifat Ilahiyah dalam kehidupan dunia di muka bumi

ini. Untuk dapat memerankannya manusia harus mengembangkan

potensinya baik dari segi intelektualnya, moralnya maupun profesionalnya.

Pengembangan ini tidak lain melalui proses pendidikan.33

Dalam surat An-Nahl ayat 78, Allah berfirman:

اللهو كمجرأخ طون منب اتكمهون لا أملمعئا تيل شعجو لكم عمالس ارصالأبة والأفئدو لكمون لعكرش34﴾78: النحل﴿ ت

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu (potensi) pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Nahl: 78).

Metode belajar-mengajar merupakan sebuah langkah yang penting

untuk proses pendidikan, mempunyai dasar filosofis yang sangat pokok

ajaran Islam.

Jadi metode demonstrasi sangat sesuai dengan tujuan

pembelajaran yaitu siswa mendapat pengetahuan riil tentang proses

pembuat, proses kerja, proses pengaturan, proses penggunaan, fungsi dan

jenis komponen/unsur, mengetahui ketepatan, kebenaran, dan sebagainya.

Metode demonstrasi dilaksanakan secara bertahap.

2. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi

Sesuai dengan definisi metode demonstrasi yaitu memperlihatkan,

memperagakan dan mempraktikkan, maka tujuan metode demonstrasi

yaitu anak dibimbing dan diarahkan untuk menggunakan mata dan

33 Djamaluddin Darwis, op. cit., hlm. 197 34 Soenarjo, dkk., Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005),

hlm. 413

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

31

telinganya secara terpadu sebagai hasil dari pengamatan kedua indera itu

dapat menambah penguasaan materi pelajaran yang diberikan.

Penerapan tujuan metode demonstrasi lebih banyak digunakan

untuk memperjelas cara mengerjakan atau kaifiyat suatu proses ibadah,

misalnya berwudlu, shalat, haji dan materi lain yang bersifat motorik.35

Metode demonstrasi merupakan suatu wahana untuk memberikan

pengalaman belajar agar anak dapat menguasai pelajaran lebih baik.

Metode demonstrasi anak dilatih untuk menangkap unsur-unsur penting

untuk proses pengamatan, maka kemungkinan melakukan kesalahan

sangat kecil bila terus menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh

guru dibandingkan jika ia melakukan hal yang sama hanya berdasarkan

penjelasan lisan oleh guru.36

Metode demonstrasi sebagai suatu metode mengajar tertentu

mempunyai fungsi yang diharapkan dalam PBM, khususnya bidang PAI,

antara lain:

a. Memberikan gambaran yang jelas dan pengertian yang konkrit tentang

suatu proses atau keterampilan dalam mempelajari konsep ilmu PAI

dari pada halnya dengan mendengar penjelasan secara lisan;

b. Menunjukkan dengan jelas langkah-langkah sesuatu proses

keterampilan ibadah pada siswa;

c. Lebih mudah dan efisien dibandingkan metode lain karena siswa

langsung mengamati ;

d. Memberikan kesempatan dan sekaligus melatih siswa mengamati

sesuatu yang cermat;

e. Melatih siswa untuk mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan guru.37

f. Membantu meningkatkan daya pikir dalam peningkatan kemampuan

mengingat, berpikir konvergen, berpikir evaluatif.38

35 Zuhairini, Opcit, hlm. 83 36 Moeslichatoen, Metode Pengajaran, (Jakarta: Rinneka Cipta, 2004), hlm. 116 37 Suharyono, Strategi Belajar Mengajar I, (Semarang: IKIP Semarang Press, 2004), hlm.

35

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

32

Dilihat dari fungsi di atas, metode demonstrasi memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperkirakan apa yang akan terjadi,

bagaimana hal itu terjadi, dan mengapa hal itu terjadi. Metode demonstrasi

sebagai dramatisasi memberikan pengalaman belajar kepada anak untuk

mendapat gambaran tentang kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang

mendekati kenyataan.

3. Prinsip-prinsip Metode Demonstrasi

Sesuai dengan tujuan dan fungsi kegiatan demonstrasi yakni

memberikan pengalaman belajar melalui melihat dan mendengarkan, maka

prinsip-prinsip metode demonstrasi sebagai berikut:

a. Menciptakan suasana/hubungan baik dengan siswa sehingga ada

keinginan dan kemauan dari siswa untuk menyaksikan apa yang

didemonstrasikan;

b. Mengusahakan agar demonstrasi itu dapat jelas bagi siswa yang

sebelumnya tidak memahami, mengingat siswa belum tentu dapat

memahami apa yang dimaksud dalam demonstrasi karena keterbatasan

daya ingat;

c. Memikirkan dengan cermat sebelum mendemonstrasikan suatu pokok

bahasan/topik tertentu tentang adanya kesulitan yang akan ditemui

siswa sambil memikirkan dan mencari cara untuk mengatasinya.

Aspek penting dalam metode demonstrasi:

a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat yang

digunakan untuk mendemonstrasikan tidak dapat diamati dengan

seksama oleh siswa;

b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas di

mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadikan aktivitas

mereka sebagai pengalaman yang berharga;

38 Moeslichatoen, op. cit., hlm. 114

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

33

c. Tidak semua hal yang didemonstrasikan di dalam kelas, misal alat

terlalu besar;

d. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis;

e. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa

yang akan didemonstrasikan;

f. Persiapan dan perencanaan yang matang.39

4. Syarat-syarat Metode Demonstrasi

Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat

memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau

melaksanakan kegiatan tertentu atau kegiatan yang sesungguhnya.

Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih

yang ditunjuk, setelah didemonstrasikan, siswa diberi kesempatan

melakukan latihan keterampilan seperti yang diperagakan oleh guru dan

pelatih.

Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari

jawaban atas pertanyaan, seperti: Bagaimanakah prosesnya? Terdiri dari

unsur apa? Cara mana yang paling baik? Bagaimanakah dapat diketahui

kebenarannya melalui pengalaman induktif ?

Adapun syarat-syarat metode demonstrasi yaitu sebagai berikut :

a. Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal, magang, atau latihan

kerja;

b. Bila materi pelajaran keterampilan gerak, petunjuk sederhana untuk

melakukan keterampilan dengan menggunakan bahasa asing, dan

prosedur pelaksanaan suatu kegiatan;

c. Manakala guru, pelatih, instruktur bermaksud menyederhanakan

penyelesaian kegiatan yang panjang, baik yang menyangkut

pelaksanaan suatu prosedur maupun dasar teorinya;

d. Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar penampilan;

39 Armai Arief, op. cit., hlm. 190-191

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

34

e. Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/praktek yang kita

laksanakan;

f. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan

kegiatan hanya mendengar membaca dan pembelajaran di dalam buku;

g. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa

dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi.40

5. Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi

Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan persiapan yang teliti

dan cermat. Persiapan itu dilakukan banyak tergantung kepada

pengalaman yang telah dilalui dan macam demonstrasi apa saja yang

disajikan. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk melakukan

demonstrasi yang baik diperlukan:

a. Tahap Persiapan

1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi pengetahuan, sikap,

keterampilan

2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan

3) Lakukan uji coba. Uji coba meliputi segala peralatan yang

diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Langkah pembukaan demonstrasi

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang akan didemonstrasikan

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa,

misalnya siswa mencatat hal-hal penting.

40 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Putra Grafika,

2006), Cet. I, hlm. 156

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

35

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

a) Memulai demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa

untuk berfikir

b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana menegangkan/ketegangan

c) Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi

dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa

d) Berikan kesempatan pada siswa untuk aktif memikirkan lebih

lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dalam proses

demonstrasi.

3) Langkah-langkah mengakhiri demonstrasi

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses

pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas

tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan

proses pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan

pada semua aspek yang terlihat dalam demonstrasi tersebut, baik

yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun tindak

lanjutnya.41

6. Kebaikan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

a. Kebaikan Metode Demonstrasi

1) Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau ada

peserta didik yang diikutsertakan.

2) Pengalaman peserta didik bertambah

3) Dapat membantu siswa mengingat lebih lama tentang materi

pelajaran yang disampaikan, karena siswa tidak hanya mendengar,

tetapi melihat dan mempraktikkannya secara langsung.

4) Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran

dalam waktu relatif singkat

41 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ,

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007), Cet III, hlm. 152-154

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

36

5) Dapat memusatkan perhatian anak didik

6) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pelajaran menjadi lebih

jelas dan konkrit

7) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran

setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung

8) Menghindari "coba-coba/gagal" yang banyak memakan waktu

belajar.42

b. Kelemahan Metode Demonstrasi

1) Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang

cukup

2) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi

kurang efektif

3) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama alat

4) Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik

dan siswa

5) Bila siswa tidak aktif, metode demonstrasi tidak efektif.43

Metode demonstrasi dapat menghilangkan verbalisme sehingga

siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Akan tetapi ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan agar metode ini dapat berjalan dengan efektif

dan efisien. Materi yang didemonstrasikan perlu ditindaklanjuti oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari dalam latihan yang kontinyu sehingga siswa

tidak lupa dengan materi tersebut.

C. RETENSI

1. Pengertian Retensi

Retensi merupakan apa yang ditinggalkan dan dapat diingat

kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Retensi membuat apa

yang dipelajari dapat bertahan atau ditinggalkan lebih lama dalam

struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Karena itu,

42 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hlm. 246

43 Armai Arif, op. cit., hlm. 192

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

37

retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam

proses pembelajaran.44

Apabila seseorang belajar maka setelah selang beberapa waktu

apa yang dipelajari akan banyak dilupakan dan dapat diingatnya secara

otomatis akan berkurang jumlahnya. Penurunan jumlah apa yang diingat

ini akan terasa sangat cepat pada taraf permulaan, namun selanjutnya

akan lambat.

Retensi bukan merupakan suatu gejala, tidak dapat ditentukan

secara langsung karena retensi kita selidiki dengan membandingkan

prestasi ingatan dengan apa yang dahulu difiksir (disimpan) tetapi untuk

dapat melakukan itu harus mengetahui seksama apa yang di simpan, dan

penanaman pesan di otak.45

2 Prinsip-prinsip untuk Meningkatkan Retensi Belajar

Pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip untuk

meningkatkan retensi belajar seperti yang diungkapkan dari hasil temuan

Thom Burg (1984) dalam bukunya Muhaimin, Paradigma Pendidikan

Islam (2001) menunjukkan bahwa:

1. Isi pembelajaran yang bermakna, akan lebih mudah diingat

dibandingkan dengan isi pembelajaran yang tidak bermakna.46

Untuk mencapai pengertian-pengertian baru dan retensi yang

baik, materi-materi belajar selalu dan hanya dapat dipelajari bila

dihubungkan dengan konsep-konsep, prinsip serta informasi yang

relevan yang telah dipelajari sebelumnya. Substansi serta sifat

organisasi latar belakang pengetahuan ini mempengaruhi ketetapan

serta kejelasan pengertian-pengertian baru yang ditimbulkan serta

kemampuan memperoleh kembali pengertian baru.47 Makin jelas,

stabil serta terorganisasinya struktur kognitif siswa, proses belajar

44 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 143 45 Verbeek, Ingatan, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 28 46 Muhaimin, op. cit., hlm. 143 47 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rinneka

Cipta, 1999(, cet. III, hlm. 123-124

Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

38

yang bermakna dan retensi belajar makin mudah terjadi, sebaliknya

struktur kognitif yang tidak stabil, kabur dan tidak terorganisir dengan

tepat cenderung merintangi proses belajar yang bermakna dan retensi

belajar.

Ada tiga variabel penting yang mempengaruhi belajar dan

retensi materi-materi bermakna seperti hal-hal berikut ini:48

1) Tersedianya gagasan-gagasan khusus yang relevan di dalam

struktur kognitif.

Bila gagasan khusus yang relevan tidak tersedia di dalam

struktur kognitif atau tidak semua gagasan yang relevan dapat

digunakan.

Dalam penerimaan materi-materi baru yang disajikan satu-

satunya pilihan adalah belajar dengan menghafal. Bila materi-

materi belajar baru kurang begitu dikenal oleh siswa, pengajar

wajib mengaitkan materi belajar baru kurang begitu dikenal oleh

siswa, pengajar wajib mengaitkan materi belajar baru dengan

pengetahuan yang relevan yang kiranya sudah ada di dalam

struktur kognitif siswa, sehingga materi belajar baru dapat mudah

diterima.

2) Tingkat perbedaan (jelas/tidak jelas) antara materi-materi belajar

baru dengan sistem gagasan yang sudah ada yang menerima.

Seringkali dalam usaha memahami lingkungan dan

menggambarkannya di dalam struktur kognitif, materi-materi

belajar baru yang serupa dengan pengetahuan yang sudah ada

cenderung diinterpretasikan identik dengan pengetahuan yang ada,

meskipun dalam kenyataannya ciri-ciri obyektif tidak demikian.

Siswa mungkin menyadari bahwa hal-hal yang dipelajari

berbeda dari prinsip-prinsip yang sudah ada di dalam struktur

kognitif, tetapi di mana letak perbedaannya siswa tidak mampu

mengenalnya, maka hal ini lambat laun akan hilang dari ingatan

48 Ibid., hlm.

Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

39

jangka panjang. Hal ini diharapkan seorang pendidik lebih efektif

dengan membiarkan siswa melakukan “over learning” materi-

materi baru.

3) Stabilitas dan kejelasan gagasan-gagasan yang berhubungan

Tercapainya proses belajar yang bermakna dan lamanya

materi-materi baru tersimpan dalam ingatan menunjukkan fungsi

stabilitas dan kejelasan gagasan ini. Gagasan yang kabur dan tidak

stabil, menyebabkan kemampuan menghubungkan serta retensi

materi-materi baru menjadi tidak kuat, materi-materi baru sulit

dibedakan dari gagasan-gagasan tersebut.

Adapun tipe-tipe belajar yang bermakna, ada dua dimensi, yaitu

sebagai berikut:

1) Dimensi menerima (reception learning) dan menemukan

(discovery learning)

2) Dimensi menghafal (rote learning) dan belajar bermakna

(meaningful learning). 49

Di dalam reception learning semua bahan yang harus dipelajari

diberikan dalam bentuk final dalam bahan yang disajikan. Di dalam

discovery learning, tidak semua yang harus dipelajari dipresentasikan

dalam bentuk final, beberapa bagian harus dicari dan diidentifikasikan

oleh pelajar sendiri. Kemudian informasi itu diintegrasikan ke dalam

struktur kognitif50 yang telah ada, disusun kembali, diubah, untuk

menghasilkan struktur kognitif yang baru.

Usaha mengingat/menguasai apa yang dipelajari agar kemudian

dapat dipergunakan, jika sudah dikuasai maka terjadilah belajar yang

bermakna. Jika seorang hanya berusaha mengingat informasi baru,

terjadilah rote learning.

49 Slameto, Op. cit., hlm. 23 50 Struktur Kognitif adalah perangkat fakta-fakta, konsep-konsep, generalisasi yang

terorganisasi yang telah dipelajari dan dikuasai seseorang.

Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

40

a. Benda yang jelas dan konkret akan lebih mudah diingat

dibandingkan dengan benda yang bersifat abstrak.51

Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan

yang bermula dari berfikir konkrit ke berfikir abstrak, juga

bermula dari berfikir sederhana ke berfikir kompleks.52 Begitu

juga proses pembelajaran siswa lebih mudah menerima sebuah

pengetahuan yang bisa mereka amati, lihat, dan sulit untuk

menerawang pengetahuan yang belum dikenal. Hal ini disebabkan

proses pembelajaran harus mampu diterima, sehingga dalam

proses pembelajaran diperlukan alat bantu, yang mempunyai nilai-

nilai praktis berupa kemampuan dan keterampilan untuk:

1. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan

lingkungannya

2. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi

pengalaman belajar siswa

3. Membangkitkan motivasi belajar

4. Menyampaikan informasi belajar secara konsisten dan dapat di

ulang maupun disimpan menurut kebutuhan

5. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

Jadi jelas bahwa benda-benda yang konkret lebih mudah

diterima siswa dalam peningkatan retensi belajar, karena siswa

mengamati, melihat secara langsung dan jelas. Sedangkan benda-

benda abstrak sulit diterima siswa.

b. Retensi akan lebih baik untuk isi pembelajaran yang bersifat

kontekstual atau serangkai kata-kata yang mempunyai kekuatan

asosiatif dibandingkan dengan kata-kata yang tidak memiliki

kesamaan internal.53

Pembelajaran kontekstual lebih dimaksudkan suatu

kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang

51 Muhaimin, op. cit., hlm. 143 52 Rahardjo, Media Pendidikan, (Semarang: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 260 53 Muhaimin, op. cit., hlm. 143

Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

41

lebih mengedepankan idealitas pendidikan sehingga benar-benar

akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang efektif dan efisien.

Proses pembelajaran dituntut selalu menyesuaikan dengan

dinamika masyarakat. Artinya proses atau model serta teknik

dalam pembelajaran senantiasa menyesuaikan dengan tuntunan

dan dinamika kehidupan masyarakat. Konsekuensinya,

pembelajaran kontekstual merupakan sebuah keniscayaan bagi

setiap guru dan lembaga pendidikan.54

Kegagalan pendidikan bisa disebabkan oleh kegagalan

dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang statis dan

konvensional akan memperlambat terwujudnya kualitas

pendidikan, sebaliknya, pembelajaran yang dinamis, progresif dan

kontekstual akan mempercepat terwujudnya kualitas

pembelajaran.

Paulo Freire mengkritik secara tegas dan pedas dengan

istilah pembelajaran sistem Bank (Banking sistem pedagogis),

yang memuat pernyataan antagonis antara peran guru dan siswa,

antara lain:

1) Guru mengajar, siswa belajar

2) Guru bicara, siswa mendengarkan

3) Guru sebagai subyek proses pembelajaran, siswa sebagai objek

pembelajaran

4) Guru mengatur, siswa diatur

5) Guru memilih dan memaksakan pilihannya, siswa menuruti

6) Guru memilih apa yang diajarkan, siswa menyesuaikan diri.55

Pembelajaran kontekstual akan menjawab dan merupakan

anti tesis dari kritik pedasnya Paulo Freire sehingga pembelajaran

benar-benar berjalan secara efektif dan efisien. Pembelajaran

54 M. Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail, 2008), hlm. 4 55 Ibid., hlm. 4

Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

42

kontekstual didasarkan empat pilar pendidikan yang dicanangkan

UNESCO, yaitu:

1) Learning to do, maksudnya pembelajaran diupayakan untuk

memberdayakan peserta didik agar mau dan bersedia dan

mampu memperkaya pengalaman belajarnya.

2) Learning to know, yaitu proses pembelajaran yang didesain

dengan cara mengintensifkan interaksi dengan lingkungan baik

lingkungan fisik, sosial dan budaya sehingga peserta didik

mampu membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap

dunia sekitar.

3) Learning to be, yaitu proses pembelajaran yang diharapkan

siswa mampu membangun pengetahuan dan kepercayaan

dirinya. Pengetahuan dan kepercayaan dirinya. Pengetahuan

dan kepercayaan diri itu diperoleh setelah peserta didik

melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

4) Learning to live together, pembelajaran lebih diarahkan dalam

upaya membentuk kepribadian untuk memahami dan mengerti

kemajemukan sehingga melahirkan sikap dan perilaku positif

dalam melakukan respon terhadap perbedaan atau

keanekaragaman.56

c. Tidak ada perbedaan antara retensi dengan apa yang telah

dipelajari peserta didik yang mempunyai berbagai tingkat IQ.57

Retensi yang baik merupakan kemampuan menyimpan

data dan kesan yang tidak akan berubah dalam jangka waktu yang

lama, sedangkan IQ (Intelligence Question) menurut William

Stern seperti yang dikutip oleh Baharuddin, Psikologi Pendidikan,

2007, 126) mengatakan, inteligensi merupakan kesanggupan jiwa

56 Ibid., hlm. 5 57 Muhaimin, op. cit., hlm. 143

Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

43

untuk menghadapi dan mengatasi keadaan-keadaan atau kesulitan

baru dengan sadar, berfikir tepat dan cepat.58

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Retensi Belajar

Retensi merupakan fase penyimpan yang tidak disadari karena

dalam fase ini kelak akan dapat disadarkan kembali, jika dibutuhkan.

Konteks belajar tidak hanya proses untuk mengumpulkan dan

memecahkan kesan, tetapi kesan belajar dapat diingat jangka waktu

yang dibutuhkan. Maka dari itu ada tiga faktor yang mempengaruhi

retensi belajar, yaitu:

a. Apa yang dipelajari pada permulaan (Original Learning)59

Konteks ini, belajar tidak hanya berarti proses untuk

memperoleh dan mengumpulkan pengetahuan, tetapi lebih

merupakan proses menciptakan pengetahuan atau memecahkan

masalah. Secara umum proses belajar dapat dijelaskan 4 tahap,

yaitu, “Receptor, Working Memory, Long-term memory, dan

effector.” Proses pengolahan informasi adalah sebagai berikut:

indera manusia menangkap informasi yang berasal dari

lingkungan. Misalnya, mata melihat, telinga mendengar, hidung

mencium, kulit menyentuh, dan lidah merasakan. Melalui proses

“Selective Perception” atau perhatian, informasi yang ditangkap

oleh receptor dilanjutkan ke “Working Memory” (memori kerja).60

Di dalam working memory, informasi disimpan untuk

sementara. Dikatakan bersifat sementara karena informasi tersebut

dimungkinkan hilang, karena belum tersimpan dengan baik.

Melalui proses storage atau penyimpanan, informasi dilanjutkan

ke “long-term memory” (memori tetap). Aktivitas yang dilakukan

untuk menyimpan (store) informasi sering disebut dengan

elaborasi. Informasi yang tersimpan di dalam working memory

58 Baharuddin, op. cit., hlm. 126 59 Muhaimin, op. cit., hlm. 143 60 Abdul Mu’ti, Proses Belajar Kognitif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 96

Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

44

akan tetap bertahan dalam waktu yang lama. Informasi sering

disebut dengan pengetahuan. Pengetahuan yang tersimpan dalam

long-term memory akan disiapkan untuk sewaktu-waktu

“dipanggil” untuk melakukan suatu aktivitas. Proses pemanggilan

dan penggunaan pengetahuan sering disebut “retrieval” misalnya,

untuk mengerjakan soal-soal ujian, memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Akan tetapi “retrieval” pengetahuan akan

berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh metode/teknik elaborasi

yang digunakan.61

Berdasarkan penggunaan yang tersedia di “Working Work”

manusia bisa melakukan aktivitas tertentu. Aktivitas tersebut

dilakukan dengan “effector”. Efektor yaitu proses belajar

digunakan untuk menjelaskan, mendemonstrasikan dengan

anggota badan.

b. Belajar Melebihi Penguasaan (Over Learning)62

Over learning dimaksudkan bahwa orang melanjutkan

belajarnya setelah bahannya sudah dapat diproduksikan. Kalau

orang mau mengingat bahan pelajaran yang baik, maka janganlah

berhenti belajar kalau bahan pelajaran tersebut baru saja dapat

direproduksi. Pada over learning yang sedang, retensinya akan

jauh lebih baik. Biasanya over learning berarti bahwa waktu

belajar 150%. 150% over learning berarti bahwa waktu belajar

150% dari pada waktu cukup untuk dapat memproduksikan bahan

jadi kalau satu jam orang baru saja dapat memproduksi suatu

badan. Sebaiknya masih belajar terus itu untuk selama setengah

jam lagi.63 Jadi, total waktu yang dibutuhkan 1½ jam = (150 x 100

x 1 jam). Pada over learning bahan/materi pelajaran akan mudah

diingat dan sulit dilupakan.

61 Ibid., hlm. 97-98 62 Muhaimin, op. cit., hlm. 143 63 Verbeek, op. cit., hlm. 22-23

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

45

Aktifitas mengingat untuk retensi belajar sangat menentukan

keberhasilan dalam proses belajar, maka mengingat harus

memenuhi unsur-unsur (fungsi-fungsi ingatan), meliputi:

1) Mencamkan (learning)

Mencamkan/memahamkan dapat diartikan sebagai

melekatnya kesan-kesan sehingga kesan-kesan itu dapat

disimpan dan sewaktu-waktu dapat diproduksi atau dapat

ditimbulkan kembali.64 Ada dua cara untuk mencamkan pada

ingatan, yaitu dengan sengaja dan tidak sengaja.

Tiap individu atau siswa dalam proses belajar ada yang

cepat dan lamban dalam memahami/mencamkan bahan yang

diamati. Maka dari itu siswa harus memperhatikan faktor-

faktor yang menunjang keberhasilan siswa dalam

belajar/memahami, yaitu:

a) Harus ada kemauan yang sungguh-sungguh, tidak ada

paksaan. Kesadaran belajar harus ada pada siswa, siswa

tidak boleh dipaksa untuk belajar karena hasil yang

terekam dalam ingatan akan sedikit, begitu sebaliknya

semakin sadar siswa akan belajar, semakin banyak hal

yang di dapat dan dipahami.

b) Harus ada pengulangan yang teratur. Semakin siswa

mengulang suatu pelajaran, semakin besar juga retensi

belajar yang didapat. Misal, mengulang materi pelajaran 4

x 5 lebih baik dari pada 2 x 10.

c) Bahan yang disusun hendaknya sistematis sehingga mudah

dipahami.

d) Belajar juga dipengaruhi oleh kondisi tubuh, pembawaan,

lingkungan dan sebagainya. Maka kesemuanya dari faktor

belajar harus seimbang.65

64 Baharuddin, op. cit., hlm. 113 65 Ibid., hlm. 114

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

46

2) Menyimpan (retaining)

Menyimpan yaitu fungsi/unsur ingatan kedua yang

disimpan berupa kekuatan atau hasil belajar yang bersandar

pada kekuatan berpikir dan sewaktu-waktu dapat digunakan

kembali. Jadi, segala sesuatu yang telah terekam akan

tersimpan dalam ingatan tetapi semuanya tidak dapat

tersimpan dengan baik dan bisa menjadi lemah.66

3) Mereproduksi (recalling)

Mereproduksi merupakan suatu aktivitas jiwa untuk

menimbulkan kembali kesan-kesan yang tersimpan dalam

ingatan. Proses mereproduksi ada dua, yaitu mengingat

kembali dan mengenal kembali. Proses mengingat kembali,

individu dapat mengingat kembali kesan-kesan yang dapat

diingat tanpa adanya obyek tertentu. Jadi, mengingat kembali

disebabkan oleh sesuatu dari otak bukan karena pengaruh

objek tertentu. Sementara mengenal kembali individu dapat

menimbulkan kembali disebabkan oleh adanya obyek dari

luar.67

c. Pengulangan dengan Interval Waktu (Space Review)68

Pengulangan yaitu ukuran-ukuran yang lebih seksama

untuk meningkatkan retensi belajar.

4 Cara-cara Untuk Meningkatkan Retensi Belajar

Menurut Thomburg Chauham yang dikutip oleh Muhaimin,

mengajukan cara-cara untuk meningkatkan retensi belajar, antara lain:

a. Usahakan agar isi pembelajaran yang dipelajari disusun dengan

baik dan bermakna sebagai bukti, pembelajaran syair akan

diingat sebanyak 58% setelah 30 hari, pembelajaran prosa akan

66 Ibid., hlm. 115 67 Ibid., hlm. 116-117 68 Abdul Mu’thi, op. cit., hlm. 102

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

47

diingat sebanyak 40% dan pembelajaran kata tanpa makna

diingat sebanyak 28%.

b. Pembelajaran dapat dibantu dengan jembatan keledai

(macmonic) karena akan meningkatkan organisasi materi yang

dipelajari. Macmonic adalah teknik elaborasi yang dilakukan

dengan mengelompokkan informasi ke dalam bentuk lain yang

lebih sederhana tapi bermakna. Misal, akronim dilakukan

dengan menyusun informasi baru ke dalam bentuk singkatan

yang berupa kata. Sebagai contoh DAMIS (Dhuhur, Ashar,

Maghrib, Isya’, Shubuh).69

c. Berikan resitasi karena hal ini akan meningkatkan aktivitas

peserta didik. Belajar menjadi jauh lebih menguntungkan apabila

orang tidak hanya membaca bahannya, tetapi sewaktu belajar

juga sudah mulai mencoba belajar yang disebut resitasi. Resitasi

merupakan suatu bentuk belajar yang aktif yang merangsang

perhatian dan motivasi. Resitasi merupakan suatu kombinasi

belajar yang visual dan auditif.70

d Susun dan sajikan konsep yang jelas, misalnya dengan media

audio visual. Sebuah media proses belajar disusun guna

pencapaian pesan pengajaran dan tujuan yang dicapai proses

belajar. Media pembelajaran dapat menimbulkan semacam

dialog internal diri yang sedang belajar dan diharapkan berhasil

membawa pesan dan terjadi perubahan sikap dan tingkah laku

belajar pada diri siswa.71

e Berikan latihan pengulangan terutama untuk pembelajaran

keterampilan motorik

69 Muhaimin, op. cit., hlm. 143 70 Verbeek, op. cit., hlm. 23-24 71 Rahardjo, op. cit., hlm. 267

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

48

5 Tinjauan Tentang Retensi

Pembelajaran PAI konsep-konsep dan teori- teori PAI siap dapat

di gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah apabila konsep-

konsep dan teori itu terserap dan kemudian mengendap pada benak.

Dengan demikian proses belajar mengajar konsep-konsep harus dapat

mengendap pada ingatan..

M. Verbeek menyebutkan Retensi adalah fase penyimpanan

yang tidak disadari yang ditandai dengan adanya bekas ingatan yang

menunjukkan bahwa masih ada sesuatu yang disimpan dalam ingatan.72

Retensi yang baik ditandai dengan kesetiaan keluasan dan

keawetan. Jadi seseorang mempunyai retensi yang baik apabila ia dapat

menyimpan dengan lama banyak kesan-kesan dengan tak berubah.

Lupa dalam keseharian merupakan sebuah retensi, ini berkenaan

dengan sejumlah materi PAI yang sudah di pelajari hilang karena tidak

ingat atau dengan perkataan lain materi yang terlupakan itu pastinya

materi tersebut sudah dipelajari. Misalkan lupa terhadap bacaan-bacaan

shalat.

Retensi pada siswa sangat dipengaruhi dengan sesuatu yang

diingat setelah pembelajaran berlangsung para ahli memberikan

gambaran sesuatu yang berkenaan dengan ingatan sebagai berikut.

Nasution menyebutkan bahwa “Belajar terjadi hanya dapat

diketahui bila ada sesuatu yang diingat dari apa yang di pelajari”. Suatu

fakta yang di pelajari harus dapat diingat dengan baik setelah

diajarkan.73

“Kemampuan untuk mengingat yang disebut memori

bergantung banyaknya pengulangan”, bahwa kita dapat mengingat

sekitar seperlimanya dari yang kita dengar. setengahnya dari yang kita

lihat dan tiga perempatnya yang kita perbuat. Untuk memindahkan

bahan dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang anda harus

72 Veerbeek, Op.Cit, hlm 8 73 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003), hlm 141

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

49

(1) membuatnya berarti, (2) menyusunnya dan (3) mengulang atau

mempraktekkannya.

Pembelajaran PAI agar terjadi retensi dengan baik dapat

dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam proses belajar mengajar harus banyak melibatkan aktifitas

fisik dan mentalnya.

b. Materi pelajaran harus berarti dan bermakna.

c. Sering melakukan pengulangan dan mempraktekannya.

6 Pengukuran Tingkat Retensi

Dalam kegiatan belajar mengajar, selalu akan dilakukan usaha

untuk menilai sejauh mana siswa yang belajar mencapai kemajuan.

Usaha ini tidak lain merupakan usaha untuk mengukur sejauh mana

hasil penguasaan materi atau konsep yang dicapai. Dengan menilai

penguasaan materi atau konsep setelah pembelajaran berlangsung, akan

dapat diketahui tingkat retensi yang terjadi pada siswa yang ditandai

seberapa banyak materi atau konsep tersebut membekas pada ingatan

siswa.

Nasution menyebutkan “Pengukuran adalah proses menentukan

luas sesuatu dan bersifat kuantitatif”.74

Suharsimi Arikunto menyebutkan “pengukuran adalah

membandingkan sesuatu yang sedang diukur dengan suatu alat

mengukur secara deskriptif, tidak evaluatif”.75

Jadi dapat disimpulkan pengukuran adalah kegiatan menentukan

sesuatu dengan menggunakan suatu alat pengukur dan bersifat

kuantitatif.

Untuk mengukur tingkat retensi umumnya suatu tindakan yang

berbentuk tes ingatan. Melalui tes ingatan ini dapat diukur tingkat

74 Nasution, Ibid, hlm 53 75 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

1999), hlm 4

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

50

retensi siswa setelah mempelajari suatu konsep atau materi setelah

pembelajaran berlangsung dalam jangka waktu yang ditentukan.

Secara garis besar pengukuran ingatan dapat dikelompokkan

menjadi dua macam yaitu tes ingatan langsung (eksplisit) dan tidak

langsung (implisit).

a. Tes Ingatan Langsung (Eksplisit)

Tes ingatan langsung mengacu pada peristiwa-peristiwa. Sasaran

dalam sejarah subjek, yang menunjuk pada konteks dan ruang dan

waktu. Misalnya tanggal, hari, jam atau tempat dan lingkungan

peristiwa. Contoh tes-tes ingatan langsung adalah tes rekognisi

dan recall.

b. Tes Ingatan Tidak Langsung (Implisit)

Tes ingatan tidak langsung merupakan tugas-tugas yang

mengharuskan subjek melakukan aktivitas-aktivitas kognitif atau

motorik. Sementara itu perintah-perintah tes mengacu pada tugas-

tugas yang sedang dihadapi dan bukan pada peristiwa sebelumnya.

Contoh tes ingatan tidak langsung misalnya tes pengetahuan

konseptual, factual, leksikal, persepsual dan pengetahuan

prosedural.

Selain itu suatu pengukuran atau penilaian tidak lepas dari

ketentuan-ketentuan tertentu guna memperoleh penilaian yang baik.

Sumadi Suryabrata (1990:327-330) menyebutkan bahwa syarat-

syarat tes yang baik adalah sebagai berikut.

a) Tes itu harus reliable

Artinya tes itu memiliki keajegan hasil dimana jika suatu tes itu

diberikan kepada sekelompok subjek sekarang, dan diberikan

kepada subjek yang sama itu di lain waktu hasilnya sama atau

hampir sama.

b) Tes itu harus valid

Artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukurnya.

Misalnya tes untuk mata pelajaran matematika harus benar-benar

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

51

dan hanya mengukur kepandaian siswa dalam mempelajari

matematika. Tidak boleh mata pelajaran yang lain.

c) Tes itu harus objektif

Artinya tes tersebut memberikan hasil yang sama jika sekiranya

tes tersebut discore oleh orang yang berlainan dalam waktu yang

berbeda. Jadi bagaimana hasil score itu tidak tergantung kepada

subjek yang memberikan score.

d) Tes itu harus diskriminatif

Artinya tes itu tersusun sedemikian rupa dapat melacak atau

menunjukkan perbedaan-perbedaan yang kecil.

e) Tes itu harus comprehensive

Artinya tes tersebut mencakup segala persoalan yang harus

diselidiki. Tes tersebut harus dapat memberikan informasi

mengenai seluruh bahan yang telah diajarkan.

f) Tes itu harus mudah digunakan

Artinya tes itu harus mudah digunakan kiranya cukup jelas

memanfaatkannya.

Dikaitkan dengan masalah penelitian ini tes yang digunakan

untuk mengukur tingkat retensi siswa pada mata pelajaran PAI

khususnya pada pokok bahasan shalat digunakan tes tidak langsung

karena yang dinilai adalah hasil dari pembelajaran yang telah

berlangsung dalam beberapa waktu, apakah konsep-konsep yang telah

diajarkan dapat digunakan dalam memecahkan masalah bukan pada

proses belajarnya. Selain itu tes diasumsikan memenuhi syarat-syarat di

atas. Mengingat butir soal diperoleh dari rencana pembelajaran atau

satuan pelajaran dan harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan.

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas sekolah, memberikan pengajaran kepada anak didik.

Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan, di samping

mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada

peserta didik yang merupakan proses pengajaran (PBM) itu dilakukan guru di

sekolah, menggunakan metode-metode tertentu, cara inilah yang sering kita

sebut metode pembelajaran.

Kenyataan telah menunjukan bahwa manusia dalam berbagai hal

selalu berusaha mencari efisiensi kerja dengan memilih dan menggunakan

berbagai metode yang dianggap untuk mencapai tujuan. Demikian pula halnya

pembelajaran di sekolah. Para pendidik selalu berusaha memilih metode

pembelajaran yang efektif dan efisien.

Jadi jelas bahwa metode cara berfungsi] sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Makin tepat metode, diharapkan makin efektif pula pencapai tujuan

tersebut, khususnya bidang pengajaran di sekolah ada beberapa faktor lain

yang ikut berperan menentukan efektifnya metode mengajar, antara lain faktor

pendidik, anak, dan lingkungan.

Pengetahuan mengenai metodologi pengajaran ini sangat penting bagi

para pendidik dan calon pendidik. Metode pengajaran pada hakikatnya

merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-prinsip pendidikan

bagi perkembangan anak didik. Metode pengajaran harus bersifat interaktif

edukatif untuk mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di

sekolah.1

Kegiatan belajar mengajar meliputi dua pokok kegiatan yaitu

kegiatan pendidik mengajar dan kegiatan siswa belajar. Mengajar pada

umumnya diartikan sebagai usaha pendidik untuk menciptakan kondisi-

1B.Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2002), cet

1 hlm 149

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

2

kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga interaksi antara

peserta didik, pendidik, peserta didik dan lingkungannya.2

Sebuah metode pengajaran harus mampu diterima siswa dengan baik.

Metode mengajar harus sedemikian rupa disajikan seefektif mungkin agar

siswa dapat menerima pelajaran dengan optimal. Metode-metode yang tepat

diharapkan dapat mempermudah penerimaan siswa, dan tanpa mempersulit..

Ada beberapa metode, salah satunya metode demonstrasi. Metode

demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat

membantu siswa untuk memperjelas suatu pengajaran dan membantu peserta

didik untuk mempermudah. menerima materi pelajaran dan dapat membekas

dalam ingatan, karena belajar melalui melihat, mendengar serta

mempraktikkan.

Metode demonstrasi sebagai metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang proses situasi

tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode

penyajian, metode demonstrasi tidak lepas dari penjelasan secara lisan oleh

guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar

memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran

lebih konkerit. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan

untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.3

Proses dan segala macam belajar melibatkan ingatan, jika tidak dapat

mengingat atau mengenai pengalaman yang dialami, maka tidak akan belajar

apa-apa. Kehidupan hanya merupakan pengalaman sementara yang saling

berkaitan satu dengan yang lainnya. Seseorang tidak dapat melakukan

percakapan walaupun sangat sederhana sekalipun. Untuk berkomunikasi

seseorang harus mengingat pikiran yang akan diungkapkan dan fikiran yang

baru disampaikan. Tanpa ingatan seseorang tidak dapat merefleksikan diri

sendiri, karena pemahaman diri tergantung kepada suatu kesadaran yang

berkesinambungan yang hanya bisa dilaksanakan dengan adanya ingatan.

2 Zuhairini, et. al. , Metode Mengajar Agama, (Solo: Ramdani,2004), hlm 78 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm 152

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

3

Peningkatan kemampuan ini banyak tergantung dari perbaikan metode belajar,

motivasi untuk belajar dan aktivitas mengingat-ingat itu sendiri.4

Ingatan merupakan elemen dasar mengajar dan belajar. Mengingat

berarti menyarap dan melekatkan pengetahuan dengan jalan pengecaman

secara aktif. Fungsi ingatan itu sendiri meliputi tiga aktivitas, yaitu:

mencamkan(menangkap atau menerima kesan-kesan), menyimpan kesan-

kesan, memproduksi kesan-kesan.5

Keseluruan proses pendidikan di sekolah, PBM mengajar merupakan

inti dari proses pendidikan. Secara keseluruan guru merupakan pemegang

peran utama. Pemahaman akan pengertian dan pandangan akan banyak

mempengaruhi peran dan aktifitas guru dalam mengajar.6 Sekali lagi

keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung

kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami siswa sebagai peserta

didik yang belajar dan guru yang membelajarkan siswa. Dalam hal ini guru

mempunyai peran yang penting dalam menentukan kuantitas dan membuat

perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi

siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya dan mengembangkan

kepribadian.7

Guru berperan sebagai pengelola PBM bertindak selaku fasilitator

yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan

pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan untuk menyimak

pelajaran-pelajaran dan mengusai tujuan-tujuan pendidikan yang harus

dicapai.8 Pembelajaran di harapkan dapat lebih efektif dan efisien dan siswa

lebih aktif di dalam kelas.

Sebuah metode pembelajaran ditujukan untuk menciptakan

keberhasilan dalam proses pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

4 Y. B. Sudarmanto, Tuntunan Metodologi Belajar, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), cet 4, hlm

66 5 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2001), cet 4, hlm 28 6 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2002), hlm 6 7 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspekif Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2004), cet 4

hlm 27 8 Ibid, hlm 12

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

4

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara akif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.9 Maka dari sini pendidikan diharapkan mempunyai peranan yang

sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup

bangsa.

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.10

Proses pembelajaran merupakan proses perubahan status siswa lack of

knowledge to knowledge. Keberhasilan proses pembelajaran ditujukan dengan

terjadinya perubahan sikap dan perilaku serta peningkatan status pengetahuan

dan dari hal yang belum tahu menjadi tahu.

Ingatan merupakan mitra untuk mengembangkan semua ketrampilan

mental. Kunci untuk belajar adalah kemampuan otak untuk mengubah

pengalaman yang ada sekarang menjadi sandi dan menyimpannya agar

kemudian hari ingatan tersebut dapat dipanggil kembali demi kepentingan

anda.11 Metode demonstrasi mampu membuat arah PBM lebih efektif dan

efisien. Hal ini dikarenakan metode demonstrasi melibatkan pendengaran,

penglihatan, dan praktik pembelajaran.

Kontek pendidikan agama Islam, metode demonstrasi digunakan

untuk memperagakan gerakan shalat, wudhu, haji, sehingga mudah diterima

siswa. Pendidikan dan pembelajaran merupakan salah satu wahana yang dapat

mempengarui pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik. Hal ini

sesuai fungsi pendidikan nasional, maka peran pendidik tenaga professional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.12

9 Djamaluddin Darwis, Srategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm 74 10 E Mulyasa, Kurikulum B erbasis Kompetensi, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm, 100 11 David Gamon, Cara Baru Mengasuh Otak dengan Asysik, terj Ramdani A, (Bandung:

Mizan Pustaka, 2005), hlm 76 12 UU RI No. 20 Tahun 2003, SISDIKNAS, (Bandung : Citra Umbara, 2003), hlm 27

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

5

Permasalahan gaya mengajar, guru mempunyai peran sebagai

pengelola pembelajaran. Untuk mengatasi hambatan belajar, guru

melaksanakan manajemen kelas yang baik, di antaranya variasi metode

mengajar. Variasi metode mengajar guru yang diharapkan perubahan yang

tidak ambisius, tetapi realitis dan sederhana.13

Berawal dari latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul .’ EFFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN

METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN RETENSI SISWA

SKKD SHALAT KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMPN 16 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2008/2009”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah pada

penelitian ini:

Bagaimanakah efektivitas pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi

untuk meningkatkan retensi siswa SKKD shalat kelas VIII semester ganjil di

SMP N 16 Semarang tahun ajaran 2008-2009?

C. Penegasan Istilah

Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menjelaskan judul

penelitian ini berdasarkan permasalahan yang penulis bahas, dengan harapan

agar mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman salah tafsir. Adapun

judul skripsi yang penulis bahas yaitu “ Efektivitas pembelajaran PAI dengan

metode demonstrasi untuk meningkatkan retensi siswa SKKD shalat siswa

kelas VIII semester ganjil di SMP N 16 Semarang tahun ajaran 2008-2009)”.

Untuk itu, penulis menjelaskan istilah-istilah judul tersebut. Adapun

istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:

1. Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu organisasi berhasil mendapat dan

memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan

13 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Yrama Widya, 2007), hlm 85

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

6

operasional.14 Jadi efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua

tugas pokok, tercapainya tujuan ketepatan waktu, dan partisipasi akir

dari anggota. Jadi efektivitas Pembelajaran yaitu bagaimana program

tersebut berhasil melaksanakan semua tugas pembelajaran,

memanfaatkan sumber belajar untuk menyukseskan implementasi

kurikulum

2. Pembelajaran

Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya

dengan pengajaran merupakan proses interaksi yang berlangsung antara

guru dan juga siswa atau juga merupakan sekelompok siswa dengan

tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap serta

menetapkan apa yang dipelajari itu.15

3. Pendidikan Agama Islam

PAI merupakan upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani

ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

penganut ajaran agama lain dalam hubungannya kerukunan antar umat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.16

4. Metode Demonstrasi

Metode merupakan jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai

tujuan.17

Menurut Zakiah Daradjat dkk, metode demonstrasi yaitu

metode pengajaran yang menggunakan peragaan untuk menjelaskan

suatu pengertian atau melibatkan bagaimana melakukan sesuatu

kepada anak didik18

14E Mulyasa, Implementasi kurikulum 2008, (Bandung: PT Rosda Karya, 2005), hlm 89 15S. Nasutiom, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara: 2000), hlm. 102. 16Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Kensep

dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm130 17Armai Arief, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pres, 2002),

hlm 40 18 Zakiah Darajat dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta :Bumi Aksara,

1998), hlm 296

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

7

Jadi metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

melibatkan bagaimana sesuatu kepada anak didik

5. Retensi

Retensi yaitu apa yang ditinggalkan dan dapat diingat kembali

setelah seseorang mempelajari sesuatu, sehingga apa yang dipelajari

dapat bertahan atau ditinggalkan lebih lama dalam struktur kognitif

dan dapat dingat kembali jika diperlukan.19 Ingatan adalah daya untuk

mencamkan, menyimpan dan memproduksi kembali kesan-kesan yang

telah dialami dari aktivitas manusia mendapat pengetahuan.20

6. Siswa yaitu peserta didik yang belajar di SMP N 16 Semarang.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan

informasi, kemudian dianalisis untuk menyajikan gambaran yang

semaksimal mungkin tentang: efektivitas pembelajaran PAI dengan metode

demonstrasi untuk meningkatkan retensi siswa SKKD shalat pada siswa

kelas VIII semester ganjil di SMPN 16 Semarang tahun ajaran 2008-2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dan

penelitian ini sesuai dengan tema dan judul skripsi, utamanya masalah

efektivitas pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi meningkatkan

retensi siswa pada pokok bahasan shalat pada siswa kelas VIII semester

ganjil di SMPN 16 Semarang tahun ajaran 2008-2009.

19 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm 143 20 Baharuddin ,Psikologi Pendidikan ,(Yoyakarta Ar Ruzz Media,2007)cet 1,hal 111

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

8

b. Secara Praktis

1) Bagi sekolah

Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi pimpinan

terutama dalam mengefektifkan pembelajaran PAI dengan metode

demonstrasi dalam meningkatkan retensi siswa.

2) Bagi siswa

Diharapkan para siswa dapat menjadikan skripsi ini sebagai

wahana informasi dan masukan untuk mengefektifkan

pembelajaran PAI dengan metode demontrasi meningkatkan

retensi siswa dan mata pelajaran lain pada umumnya.

3) Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru

khususnya dibidang penelitian tindakan kelas ini.

E. Kerangka Teoritik

1. Kerangka Teoritik

Menurut Zakiah Daradjat, metode demonstrasi merupakan salah

satu metode pengajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas

sesuatu pengertian untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu

kepada anak didik.21 Hal ini dimaksudkan agar siswa mendapat

pengetahuan secara riel tentang proses pembuatan, proses kerja, proses

pengaturan, fungsi dan jenis unsur mengenai ketepatan, kebenaran, dan

sebagainya. Metode demonstrasi dilaksanakan dengan dua indera

(penglihatan dan pendengaran) dan diharapkan mampu meningkatkan

retensi siswa.

Keseluruan pendidikan sekolah, kegiatan belajar mengajar

merupakan kegiatan yang paling pokok ini berarti bahwa berhasil atau

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar yaitu

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

21 Zakiah Darajat, Op.cit, hlm 296

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

9

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang minitik

beratkan proses kognitif.22

Banyak metode pengajaran yang digunakan untuk PBM, diantaranya

ceramah, drill, pembiasaan, simulasi, demontrasi dan sebagainya, kesemua

metode pembelajaran itu mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pendidikan agama Islam, metode demonstrasi digunakan untuk

memperagakan gerakan shalat, wudhu, haji, tidak semua materi pelajaran

dapat menngunakan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi bahan pelajaran lebih konkret dan lebih

menarik. Sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi melihat peristiwa yang

terjadi. Siswa akan memiliki kesempatan langsung untuk membandingkan

teori dan kenyataan. Tujuan utama metode demostrasi yaitu menghilangkan

verbalisme, sebab siswa langsung mengamati bahan pelajaran yang

disajikan. Di satu sisi metode demonstrasi memerlukan persiapan yan

matang. Tanpa persiapan yang memadai, metode demonstrasi bisa gagal,

sehingga tidak efektif lagi. Seorang guru menerapkan metode demonstrasi

memerlukan kemampuan dan keterampilan khusus untuk bekerja lebih

professional. Metode demonstrasi memerlukan kemauan dan motivasi guru

untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.23

Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran

melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok

siswa. Metode ceramah merupakan metode yang bisa dikatakan mudah

karena tidak memerlukan peralatan yang lengkap seperti metode

demonstrasi, sehingga meteri dapat yang dapat dikuasi siswa sebagai hasil

ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasi guru. Metode ceramah sangat

sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa diberi kesempatan bertanya

dan tidak ada seorangpun yang bertanya, semua itu tidak menjamin

pemahaman seluruh siswa. Metode ceramah menyebabkan verbalisme

kerena jika disadari setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama

22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 2006), cet VI, hal 64 23 Wina Sanjaya, Op.Cit, hlm 153

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

10

termasuk ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui

pendengaran.24

Proses pembelajaran khususnya dalam meningkatkan retensi,

sebuah pembelajaran harus bermakna, konstektual dan mudah diterima

siswa

F. Metodologi penelitian

Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelititian tindakan kelas

(action research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang

memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif,

diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang

berpatisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang

mereka hadapi dalam kegiatannya.25

Senada dengan Ebbut Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian

sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh

sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan pembelajaran

berdasarkar refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.26

1. Model Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart

yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan

refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya.

Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.

24 Ibid, hlm 147

25 Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 142

26 Ebbut, dikutip dalam Wiriatmacja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm.12

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

11

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart27

Dts.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara

rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi khusus

2) Mengidentifikasi masalah

3) Mencarikan Alternati pemecahan

4) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan)

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan

tindakan upaya meningkatkan semangat belajar peserta didik

pembelajaran PAI yang telah direncanakan.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan.

Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan

untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar peserta

didik dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan

27 Rochiati Wiraatmaja, Op.Cit., hlm. 66

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS IIRefleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

?

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

12

kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru bidang study

PAI untuk didiskusikan dan dicari solusi dari permasalahan yang

ada pada waktu pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan

dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri

tentang upaya meningkatkan semangat belajar peserta didik untuk

pembelajaran PAI. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang

telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik

dalam belajar PAI

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

2. Fokus dan Ruang lingkup

Penelitian ini, penulis lebih menfokuskan pada ruang lingkup

masalah penelitian yang bertumpu pada upaya menumbuhkan semangat

pembelajaran PAI dengan metode demonstrasi untuk meningkatan

retensi siswa SKKD shalat siswa kelas VIII di SMP N 16 Semarang.

3. Variabel Penelitian

Variabel indikator yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

a. Proses pembelajaran pada bidang studi PAI di kelas VIII SMP N 16

Semarang

b. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran

c. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

d. Hasil Belajar

4. Kolaborator

Kolaborator Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan orang

yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang

sedang di garap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator penelitian

ini yaitu guru PAI di SMP N 16 yaitu Ibu Siti Maryam S. Pd. I

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

13

5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas

yang akan dilaksanakan di SMP N 16 Semarang.

Waktu (minnggu) ke- No.

Rencana

Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Observasi Awal X

Persiapan

Menyusun

konsep

pelaksanaan

X

Menyepakati

jadwal dan

tugas

X

Menyusun

Instrumen

X

2.

Diskusi konsep

pelaksanaan

X

Pelaksanaan

Menyiapkan

kelas dan alat

X

Pelaksanaan Pra

siklus

X

Pelaksanaan

Siklus I

X

Melakukan

tindakan siklus

I

X X

Pelaksanaan

Siklus II

X

3.

Melakukan X X

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

14

tindakan siklus

II

Pelaksanaan

Siklus III

X

Melakukan

tindakan siklus

III

X

Pembuatan

Laporan

X

Menyusun

konsep laporan

X X

4.

Penyelesaian

Laporan

X

6. Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang

dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan

informasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya baramg-barang

tertulis.28

Sumber dokumentasi pada dasarnnya merupakan segala bentuk

sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi

maupun yang tidak resmi.

Metode documentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan

mendapatkan daftar nama peeserta didik yang menjadi sample

penelitian yaitu Classroom Action Research.

28 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 149

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

15

2) Pengamatan (observasi)

Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai

pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subjek

dengan menggunakan seluruh alat indranya.29

Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datannya terjun

langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi

(sampel).30

3) Lembar Kerja

Lembar kerja oleh peneliti dengan menggunakan soal-soal yang

diberikan peserta didik pada tiap siklus. Lembar kerja juga dipakai

unntuk mengetahui keaktifan dan ketrampilan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

4) Wawancara

Metode wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.31

Metode interview ini oleh peneliti digunakan untuk mewancarai guru

sebagai mitra kerja dalam melaksanakan penelitian yaitu Ibu Siti

Maryam S. Pd. I beliau adalah guru bidang study PAI di SMP N 16

5) Tes

Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.32

Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar

peserta didik yang telah melakukan pembelajaran PAI dengan

29 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, (Surabaya: Sie Surabaya,

1996), cet. 4, hlm. 40 30 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 158 31 Lexi J. Moleong, Metodoliogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2000), hlm. 135. 32 Margono, Op.cit. , hlm. 170

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl...SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP ... Buku paket PAI. 2. Buku panduan shalat.

16

metode demonstrasi sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran

berlangsung.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang

disarankan oleh data.

Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan,

tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan

analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan

pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan

keberhasilan pembelajaran dengan metode demonstrasi dalam

pembelajaran PAI. Adapun tehnik pengumpulan data yang berbentuk

kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka

maka analisis yang digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai

berikut:

Skor yang dicapai Nilai = X 100 %

Skor maksimal