EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB...

109
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP N 20 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 (Skripsi) Oleh Agus Setiadi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER

HERE DAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS

VIII SMP N 20 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

(Skripsi)

Oleh

Agus Setiadi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER

HERE DAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

TERPADU KELAS VIII SMP N 20 BANDARLAMPUNG TAHUN

AJARAN 2018/2019

oleh

Agus Setiadi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan sosial siswa serta

mengkaji tentang perbedaan keterampilan sosial yang pembelajranya

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dan Scaffolding

siswa kelas VIII SMP N 20 Bandarlampung. Tujuanya untuk mengetahui

perbedaan keterampilan sosial siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here dan Scaffolding. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan Randomaized Subject Post Test Only Control Grup

Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 327 siswa dengan sample

sebanyak 60 siswa. teknik pengambilan samplenya adalah Cluster random

Samplingsedangkan pengambilan datanya menggunakan observasi. Pengujian

hipotesis menggunakan T test dua sample independent , dan hasil pengujian

datanya menunjukan ada perbedaan keterampilan sosial siswa yang

pembelajaranya menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dan Scaffolding.

Kata kunci: Keterampilan Sosial, model pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here dan

Scaffolding.

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF LEARNING MODEL EVERYONE IS A

TEACHER HERE AND SCAFFOLDING TO INCREASE SOCIAL SKILLS OF

STUDENTS IN INTEGRATED SOCIAL SCIENCES LESSON IN CLASS VIII

OF SMP N 20 BANDAR LAMPUNG

ACADEMIC YEAR 2018/2019

by

Agus Setiadi

This research is motivated by less social skills of students and examines the

differences in social skills that the learning uses the learning model Everyone Is a

Teacher Here and Scaffolding of the eighth grade students of SMP N 20

Bandarlampung. The aim is to find out the differences in students' social skills

using the Everyone Is a Teacher Here and Scaffolding learning models. The

method used in this study is Randomized Subject Post Test Only Control Group

Design. The population in this study were 327 students with a sample of 60

students. the sampling technique is the random Samplings cluster while the data

collection uses observation. Testing hypotheses using two independent sample T

tests, and the results of the test data show there are differences in social skills of

students whose learning uses the Everyone Is a Teacher Here and Scaffolding

learning models.

Keywords: Social Skills, Everyone Is a Teacher Here and Scaffolding learning

model.

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER

HERE DAN SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS

VIII SMP N 20 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh

Agus Setiadi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Peneidikan Ilmu Pengetahuan Social

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding
Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding
Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

RIWAYAT HIDUP

penulis bernama Agus Setiadi dilahirkan di Kalirejo

pada tanggal 16 Agustus 1995 merupakan anak ke

Sembilan dari dua belas bersaudara pasangan Bapak

Solihin dan Ibu Amiatun. Penulis berasal dari

kalirejo,kecamatan Kalirejo kabupaten Lampung

Tengah.

Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.

1. SD Negeri 3 Kalirejo Lampung Tengah lulus pada tahun 2008

2. SMP Negeri 1 Kalirejo lampung Tengah lulus pada tahun 2011

3. SMA Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah lulus pada tahun 2014

4. Pada tahun 2014 penulis diterima melalui jalur Seleksi Bersama masuk

Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung .

Pada tahun 2016 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan kemudian

melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK)di SMA N 1 Way Tenong

dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Fajar Bulan kecamatan Way Tenong

kabupaten Lampung Baratpada tanggal 12Juli sampai dengan 9 september

2017.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

MOTTO

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan

manusia dari segumpal darah . Bacalah dan

Tuhanmulah yang maha pemurah. yang mengajar

dengan qalam. Dialah yang mengajar manusia

segala yang belum diketahui

(Qs: Al ‘Alaq)

Dalam pergaulan dengan sesama marilah

senantiasa kita gunakan ahlakul karimah yang

didasari dengan selalu bahwa orang lain selalu lebih

mulia dibandingkan dengan diri kita dan diri kita

selalu lebih hina ketimbang orang lain.

(Hadrotussyaikh KH Ahmad Asrori Al Ishaqi)

Biasakan tanggap terhadap penderitaann yang

dialami oleh sesama walaupun hanya sekedar

mampu dengan mendoakan

(Agus Setiadi)

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Alloh SWT, atas berkat rahmat dan

hidayahnyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak lupa Sholawat dan salam

kepada rosulillah Nabi Muhammad SAW atas petunjuk jalan kebenaran bagi

umat manusia di muka bumi ini. Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahandaku tersayang bapak Sholihin dan ibundaku tercinta ibu Amiatun

yang senantiasa terus menyayangi dan mendoakanku

Kakak-kakaku tersayang Najmudin, Muhlisin,Sobirun,Husnul, mba jiah, Mba

Rifa, Syamsul Ma’arif, dan Agus Supriadi yang telah mendukung dan

menunggu keberhasilanku

Adik-adiku yang tercinta Fitri, Syarif, dan Fajar terimakasih atas dukunganya

dan seluruh keluarga besar yang selalu memberi motivasi, dan semangat demi

keberhasilanku

Sahabat-sahabat Keluarga besar kelas Akuntansi 14 terimakasih atas suport dan

bantuan dari kalian

Para bapak ibu dosen pendidik yang kuhormati

Keluarga besar ASSETS (Assosiation, of Economic Education Students)

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Everyone Is A

Teacher Here (ETH) dan Scaffolding untuk Meningkatkan Keterampilan

Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 20

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019”. Sholawat beserta salam tetap

tersanjung agungkan kepada junjungan kita nabi kita Rosululloh Muhammad

Shallallahu’alaihi wa sallam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan sekripsi ini tidak terlepas dari

bantuan doa, bimbingan. Motivasi, kritik dan saran yang ttelah diberikan oleh

berbagai pihak. Untuk Itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih secara tulus kepada

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum

dan Kepegawaian Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung;

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNiversitas Lampung.;

5. Bpk Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung;

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

sekaligus Pembimbing 1 terimakasih atas kesabaran dan bimbinganya yang

telah bapak berikan ;

7. Bpk Dr. Edy Purnomo, M.Si. selaku pembimbing akademik dan pembimbing

1 sebelumnya yang sudah pensiun terimakasih atas arahan, bimbingan,

nasehat dan ilmu yang telah bapak berikan;

8. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si. selaku pembimbing II dan pembimbing

akademik terimakasih atas masukan dan kritik serta saranya yang telah bapak

berikan;

9. Bapak Drs. Nurdin, M.Si. selaku dosen pembahas Sekripsi terimakasih atas

arahan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang bapak berikan;

10. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis;

11. Kak Wardani Om Herdi terimakasih atas saran serta bantuan informasi yang

diberikan sekali lagi terimakasih atas dukunganya jangan pernah bosen bosen

yak kak om untuk jadi rekan curhat bagi para mahasiswa semester ahir;

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

12. Seluruh siswa kelas VIII F dan VIII G terimakasih atas bantuanya sehingga

penulis dapat menyelesaikan sekripsi dengan baik semoga kalian kedepanya

juga bias menjadi orang yang bisa membahagiakan kedua orangtua kalian dan

menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain;

13. Ayah dan Ibu, terimakasih banyak atas segala dukungan dan doanya yang

terus dipanjatkan untuk keberhasilan anakmu ini, semoga ayah dan ibu selalu

diberikan kesehatan agar dapat selalu mendoakan terus anak-anakmu agar

menjadi orang orang yang suskses dunia akhirat aminnn;

14. Semua kakak- kakaku yang tercinta terimakasih atas segala dukunganya dan

doa-doa kalian untuk keberhasilan ku,

15. Juga buat adeku Fitri, Fajar, Syarif terimakasih kalian telah banyak

memberikan semangatnya buat saya jangan lupa buat adek- adeku kalian

semua juga harus semangat terus belajarnya jadikan kedua orangtua kita

bangga atas semua prestasi kalian kakak disini mendoakan kalian agar kalian

semoga kelak menjadi orang yang berguna dan bermanfaat buat orang lain

dan selalu menjadi kebanggan kedua orang tua amin, jangan lupa juga untuk

selalu mendoakan kedua orang tua kita ya

16. Sahabat terbaik gangster galaksy adaDidi,Virgy, Orida, Pipit, dan Puput,dan

juga boyband kelas akuntansi 14 Tofa, Lutfi, Galuh Ihsan, Aji terima kasih

telah mau menjadi rekan buat curhat selama saya menyusun sekripsi

terimakasih buat semua bantuanya;

17. Rekan rekan Prodi Ekonomi Kususnya Kelas Akuntansi 14 terimakasih juga

buat semua bantuanya yang telah kalian berikan kepada saya

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

18. Buat kakak tingkat dan adek tingkat seperti lilin, Santi ,Listya Ika terimakasih

banget atas bantuan dan dukunganya semoga kalin juga cepet wisuda aminnn;

19. Keluarga KKN_KT kelurahan Fajar Bulan Aziz, Azlia, Imha, Mentari, Bisri,

Widya, Hasung, Tantia dan Nisa terimakasih atas kebaikan kalian Selam

KKN sampai saat ini

20. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan sekripsi yang tidak

dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima

dengan tangan terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian Penulis

berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umummnya

dan penulis pada khususnya`

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis

AGUS SETIADI

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 10

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 10

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 13

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitia .............................................................. 15

G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 16

BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis ............................. 17

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 17

1. Pengertian Belajar ............................................................................... 17

2. Teori Belajar ........................................................................................ 19

a. Teori Belajar Aliran Behavioristik ................................................ 19

b. Teori Belajar Kontruktivistik ........................................................ 22

c. Teori Belajar Humanistik .............................................................. 26

3. Keterampilan Sosial ........................................................................... 27

4. Mata Peljaran Ilmu Pengetahuan Sosial .............................................. 33

5. Pembelajaran Kooperatif ..................................................................... 36

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is a Teacher

Here (ETH)..................................................................................... 40

b. Model Pembelajaran Scaffolding .................................................. 47

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 55

C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 55

D. Hipotesis .................................................................................................... 63

BAB III Metodologi Penelitian ..................................................................... 66

A. Metode Penelitian ...................................................................................... 66

1. Desain Eksperimen .............................................................................. 67

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

2. Prosedur Penelitian .............................................................................. 69

B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 71

1. Populasi ............................................................................................... 71

2. Sampel ................................................................................................. 72

C. Variabel Penelitian .................................................................................... 72

1. Variabel Independent .......................................................................... 73

2. Variabel Dependent ............................................................................. 73

D. Devinisi Konseptual .................................................................................. 73

E. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 75

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 75

1. Observasi ............................................................................................. 75

2. Wawancara .......................................................................................... 76

G. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................................... 77

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 77

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 78

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 79

1. T Test Dua Sample Independent ......................................................... 79

2. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 80

BAB IV Pembahasan ...................................................................................... 82

A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................................ 82

1. Sejarah SMPN 20 Bandarlampung ...................................................... 82

2. Situasi dan Kondisi SMPN 20 Bandarlampung .................................. 82

3. Fasilitas SMPN 20 Bandarlampung ..................................................... 83

4. Proses Belajar Mengajar SMPN 20 Bandarlampung ........................... 84

5. Kegiatan Interakulikuler dan Ekstrakulikuler atau eskul

SMPN 20 Bandarlampung ................................................................... 84

B. Deskripsi Data ........................................................................................... 84

1. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen ........... 85

2. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol ................. 87

3. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Bergiliran Pada Kelas Eksperimen ..................................................... 89

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

4. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator Bergiliran

Pada Kelas Kontrol ............................................................................. 90

5. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menghargai Pada Kelas Eksperimen .................................................. 91

6. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menghargai Pada Kelas Kontrol ......................................................... 93

7. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menolong Orang Lain Pada Kelas Eksperimen .................................. 94

8. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menolong Orang Lain Pada Kelas Kontrol ......................................... 96

9. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Mengikuti Petunjuk Pada Kelas Eksperimen ...................................... 98

10. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Mengikuti Petunjuk PadaKelasKontrol .............................................. 99

11. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Mengontrol Emosi Pada Kelas Eksperimen ........................................ 101

12. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Mengontrol Emosi Pada Kelas Kontrol .............................................. 103

13. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menerima Pendapat Pada Kelas Eksperimen ...................................... 104

14. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menerima Pendapat Pada Kelas Kontrol ............................................ 106

15. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menyampaikan Pendapat Pada kelas Eksperimen .............................. 108

16. Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa pada Indikator

Menyampaikan Pendapat Pada Kelas Kontrol .................................... 110

C. Pengujian Persyaratan Parametrik (Analisis Data) ................................... 111

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 111

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 113

D. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 114

E. Pembahasan ............................................................................................... 126

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

BAB V Simpulan dan Saran ........................................................................... 137

A. Simpulan ................................................................................................... 137

B. Saran .......................................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel Keterampilan Sosial ................................................................ i

2. Tabel Penelitian Yang Relevan .......................................................... ii

3. Tabel Desain Penelitian Eksperimen ................................................. 73

4. Tabel Instrumen Keterampilan Sosial ................................................ 80

5. Tabel Format Observasi Keterampilan Sosial.................................... 81

6. Tabel Daftar Kepala Sekolah SMP N 20 Bandarlampung ................. 87

7. Tabel Fasilitas SMP N 20 Bandarlampung ........................................ 88

8. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Kelas

Eksperimen ......................................................................................... 91

9. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Kelas

Kontrol ............................................................................................... 92

10. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

11. Bergiliran atau Berbagi Pada Kelas Eksperimen ............................... 94

12. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

13. Bergiliran atau Berbagi Pada Kelas Kontrol ...................................... 95

14. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

15. Menghargai Pada Kelas Eksperimen ................................................. 97

16. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

17. Menghargai Pada Kelas Kontrol ....................................................... 98

18. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menolong Orang Lain Pada Kelas Eksperimen ................................ 99

19. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menolong Orang Lain Pada Kelas Kontrol ....................................... 101

20. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Mengikuti Petunjuk Pada Kelas Eksperimen .................................... 102

21. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Mengikuti Petunjuk Pada Kelas Kontrol .......................................... 104

22. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Mengontrol Emosi Pada Kelas Eksperimen ....................................... 105

23. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Mengontrol Emosi Pada Kelas Kontrol ............................................ 107

24. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menyampaikan Pendapat Pada Kelas Eksperimen .......................... 108

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

25. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menyampaikan Pendapat Pada Kelas Kontrol ................................... 110

26. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menerima Pendapat Pada Kelas Eksperimen .................................... 112

27. Tabel Distribusi Frekuensi Keterampilan Sosial Siswa Pada Indikator

Menerima Pendapat Pada Kelas Kontrol .......................................... 114

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kunci maju dan mundurnya suatu

bangsa. Bangsa yang maju dan cerdas sangat membutuhkan pengetahuan

dan Teknologi untuk menjawab segala tantangan hidup dan perubahan

yang cepat dalam masyarakat. Pendidikan sendiri merupakan upaya yang

dilakukan secara sadar dan terencana serta dilakukan dengan tujuan

untuk membina dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki

oleh peserta didik untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.

Melalui pembelajaran yang merupakan inti dari pendidikan tidak akan

berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan sebuah model

pembelajaran yang cocok .

Model pembelajaran merupakan serangkaian penyajian materi ajar yang

meliputi segala aspek yang dilakukan sebelum, sedang dan sesudah

pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Selain dengan model

pembelajaran yang cocok agar pembelajaran dapat dikatakan berhasil,

seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang cara-cara

mengajar ataupun menyajikan pelajaran pada siswa di dalam kelas baik

secara individual maupun secara kelompok.

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

2

Saat ini masih banyak sekali guru yang menggunakan model model

pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi kepada

siswanya. Metode pembelajaran konvensional disebut juga dengan

metode ceramah, karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dan peserta didik dalam proses belajar

mengajar. Artinya di dalam model pembelajaran berarti siswa cenderung

pasif dalam belajar sehingga tujuan pendidikan yang berfungsi sebagai

watak dan mengembangkan keperibadian siswa tidak akan tercapai.

Sedangkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang bedasarkan

Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia tahun 1945 adalah untuk mengembangkan kemampuan dasar

yang dimiliki oleh peserta didik agar dapat menjadi manusia yang

beriman serta bertaqwa terhadap Tuhan yang maha Esa, berahlaq mulia,

cakap, kreatif, cerdas, dan menjadi manusia yang demokratis serta

bertanggung jawab bagi bangsa dan negara.

Untuk dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional maka

diperlukan suatu model pembelajaran yang banyak melibatkan siswanya

dalam proses belajar mengajar agar kemampuan yang ada pada diri siswa

dapat dikembangkan. Bedasarkan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional

itulah, maka pendidikan seharusnya tidak hanya berorentasi kepada aspek

kognitif saja, melainkan harus mencakup semua ketiga aspek taksonomi

didalam pendidikan yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorif.

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

3

Senada dengan yang dijelaskan oleh Benjamin S Bloom dalam jihad dan

Haris (2008:28) mencangkup kedalam 3 ranah dominan yakni:

a. Dominan Kognitif (pengetahuan atau yang mencangkup kecerdasan

berbahasa dan kecerdasan logika matematika).

b. Dominan Afektif (sikap dan nilai atau mencangkup kecerdasan antar

pribadi, dengan kata lain kecerdasan Emosional).

c. Dominan Psikomotorik( keterampilan atau mencangkup kecerdasan

kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal).

Namun fakta yang terjadi di lapangan saat ini kebanyakan dari guru

masih mengutamakan hasil belajar siswa bedasarkan ranah kognitif saja

dan kurang memperhatikan hasil belajar pada ranah afektif pada siswa.

Disini Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS yang merupakan integrasi dari

berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti, Sejarah, Geografi, Ekonomi,

dan Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat

memperhatikan dan memiliki kecendrungan pada ranah afektif. Hal ini

karena di dalam mata pelajaran IPS tidak hanya membekali peserta didik

dengan pengetahuan sosial saja, melainkan juga berupaya untuk

membina dan mengembangkan peserta didik yang memiliki keterampilan

sosial serta kepedulian sosial.

Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial

menurut Trianto (2010:176), yaitu mengembangkan potensi peserta didik

agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang

terjadi dan terampil mengatasi masalah yang terjadi baik yang menimpa

dirinya maupun yang menimpa orang lain.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

4

Tujuan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di Indonesia tingkat SMP

atau MTs, menurut Zubaidi (2011:289), yakni:

1) Mengembangkan kemampuan dasar kesosiologian, kegeografian,

keekonomian, kesejarahan, dan kewarganegaraan ( atau konsep yang

berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan).

2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, keterampilan inkuiri,

pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.

3) Membangun komitmen dan kesadaran nilai- nilai kemanusiaan serta

mengembangkan nilai- nilai luhur budaya bangsa.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkompetensi, bekerjasama

dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala lokal, nasional,

maupun internasional.

Melalui mata pelajaran IPS terpadu ini, diharapkan siswa tidak hanya

menguasai ranah kognitif saja melainkan juga dapat menguasai ranah

afektif. Ranah afektif merupakan ranah yang sangat membantu peserta

didik dalam pembentukan karakter peserta didik sehingga menjadi insan

yang beretika, bermoral, dan mampu berinteraksi dengan masyarakat,

sehingga ranah afektif berkaitan dengan keterampilan sosial peserta

didik. Keterampilan sosial merupakan sesuatu hal yang sangat penting

dan diperlukan dalam berinteraksi dan bersosialisasi antar sesama

manusia, baik dalam berkomunikasi maupun bertigkah laku.

Keterampilan ini sangat dibutuhkan dikehidupan yang akan datang bagi

individu yang terus berkembang untuk mengatasi berbagai konflik yang

terjadi dimasyarakat serta belajar dari situasi seperti kehidupan yang

sebenarnya. Pengetahuan, Pengalaman, serta keterampilan dalam

menjalani hubungan sosial menjadi sebuah keharusan dan wajib dimiliki

bagi seseorang. Pengembangan keterampilan sosial merupakan hal yang

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

5

sangat penting untuk dimiliki oleh siswa karena dapat membentuk

kesadaran berperilaku bagi siswa.

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan oleh siswa ataupun individu

dalam hal-hal yang memang berkaitan dengan keterampilan sosial.

Grobetberg dalam Desmita(2007: 230) menyatakan bahwa apa saja yang

dapat dilakukan oleh remaja sehubungan dengan keterampilan sosial

meliputi :

1 Berkomunikasi

2 Memecahkan masalah

3 Mengelola perasaan dan implus-implus

4 Mengukur sendiri tempramen orang lain

5 Menjalin hubungan hubungan yang saling mempercayai.

Hal ini juga seusai dengan pendapat dari Cartledge dan Milbum dalam

Maryani (2011:17) yang menyatakan bahwa:”Keterampilan Sosial

merupakan keterampilan untuk berinteraksi, berkomunikasi dan

berpartisipasi di dalam kelompok”.

Keterampilan sosial perlu didasarkan oleh kecerdasan personal berupa

kemampuan mengontrol diri, disiplin, dan tanggung jawab. Keterampilan

sosial dapat dikelompokan kedalam empat bagian yaitu:

1 Keterampilan dasar untuk berinteraksi: berusaha untuk saling

mengenal ada kontak mata, berbagi informasi atau material.

2 Keterampilan komunikasi: mendengar dan berbicara secara

bergiliran, melembutkan suara, meyakinkan orang untuk dapat

mengemukakan pendapat, mendengar sampai orang tersebut selesai

berbicara.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

6

3 Keterampilan membangun tim/kelompok:mengakomodsi pendapat

orang, bekerjasama, saling menolong, saling memperhatikan.

4 Keterampilan menyelesaikan masalah: mengendalikan diri, empati,

memikirkan orang lain taat terhadap kesepakatan, mencari jalan

keluar dengan berdiskusi serta respek terhadap pendapat yang

berbeda.

Tabel 1. Ketrampilan Sosial Yang tampak pada siswa No Indikator Fakta dilapangan

1 Keterampilan bergiliran atau

berbagi

Ketika terjadi sebuah diskusi dalam

kelompok, pembelajaran cenderung

didominasi oleh siswa- siswa yang aktif

saja namun sebaliknya bagisiswa yang

cenderung diam tidak mampu untuk

memberikan pendapatnya dalam diskusi

tersebut

2 Kemampuan didalam

menyampaikan pendapat

Dalam diskusi hanya di dominasi oleh

beberapa siswa saja yang berani untuk

menyampaikan pendapatnya sedangkan

siswa yang lain cenderung diam tanpa

berani untuk menyampaikan pendapatnya

3 Kemampuan menerima

pendapat

Dalam proses pebelajaran masih banyak

siswa yang kurang bisa menerima

pendapat sehingga siswa yang diberi

pendapat sering kali tidak terima dan

mencibir

4 Mengontrol Emosi Dalam diskusi siswa cenderung belum bisa

mengontrol emosinya,hal ini terlihat pada

saat terjadi perselisihan pendapat siswa

masih menggunakan kata-kata kasar dan

kuarang sopan dalam berbicara

5 Membantu atau menolong

orang lain

Pada saat pelajaran berkelompok siswa

masih terlihat egois hal ini terlihat dari

beberapa siswa yang enggan membantu

temanya yang sedang mengalami

kesulitan dalam memahami materi

pelajaran

6 Bersungguh sungguh

mengikuti petunjuk

Masih banyak siswa kurang mengikuti

petujuk guru hal ini dapat dilihat dari

banyaknya siswa yang asik sendiri seperti

ngobrol,tiduran,serta asik maenan kertas

dissat guru meminta untuk

memperhatikan apa yang disampaikn oleh

guru

7 Kemampuan menghargai Ketika temanya sedang presentasi di depan

masih banyak siswa yang yang tidak

menyimak apa yang disampaikan oleh

temanya

Sumber: hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS Terpadu

SMP N 20 Bandar Lampung

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

7

Bedasarkan hasil wawancara tersebut terlihat jelas bahwasanya terdapat

permasalahan keterampilan sosial siswa kelas VIII yang masih tergolong

rendah. Selain itu,menurut hasil wawancara terhadap guru bidang studi

sebagian besar siswa masih sering membuat keributan dikelas seperti

ngobrol, mengganggu temanya yang sedang belajar, ataupun melakukan

tindakan negatif lainya. Sehingga guru memberikan penegasan diawal

setiap akan memulai pembelajaran supaya kegiatan belajar dapat berjalan

dengan baik, namun terkadang penegasan tersebut tidak mesti berjalan

sesuai dengan apa yang diharapkan.

Hal inilah yang menjadi alasan yang sangat kuat untuk guru menilai

bahwa masih banyak peserta didik yang memiliki keterampilan sosial

yang rendah. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal demikian itu guru

harus berusaha agar keterampilan sosial siswa dapat meningkat yang

mana diperlukan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan

keterampilan sosial peserta didik.

Saat ini pola pembelajaran yang dilakukan di beberapa sekolah, terutama

dalam hal penggunaan model pembelajaranya masih berpusat pada guru

(Teacher Centered) suasana belajar yang seperti inilah yang

menyebabkan siswa menjadi bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran

tersebut, karena pembelajaran yang seperti itu cenderung monoton dan

tidak menarik. Sehingga menyebabkan siswa kurang efektif di dalam

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

8

Selain itu penerapan model pembelajaran yang masih membebankan

guru sebagai pusat pembelajaran akan mengakibatkan interaksi

antarsiswa kurang optimal dan akan sangat berpengaruh terhadap

hubungan antarsiswa seperti kurangnya kemampuan dalam bekerjasama,

berkomunikasi, kurang menghargai, menghormati, dan rasa saling

menerima satu sama lain.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah ataupun guru untuk

mengoptimalkan keterampilan sosial pada siswa adalah dengan

penerapan model pembelajaran yang bersifat Cooperatif Learning. Bagi

guru penerapan model pembelajaran yang seperti ini akan meringankan

guru dalam memberikan matetri di dalam kelas, hal ini karena model

pembelajaran ini lebih banyak berpusat kepada siswa (Student Centered).

Sedangkan bagi siswa pembelajaran akan terasa lebih menarik karena

dalam pembelajaran Cooperatif Learning siswa akan lebih aktif dalam

kegiatan belajar sehingga siswa akan lebih mampu mengoptimalkan

dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Penggunaan model pembelajaran dalam suatu aktivitas belajar juga

sangat mempengaruhi dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Mengingat betapa pentingnya keterampilan sosial bagi siswa, maka

diperlukan suatu cara yang efektif dalam mengembangkan keterampilan

sosial siswa. Beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan sosial siswa adalah model pembelajaran Everyone Is a

Teacher Here dan Scaffolding

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

9

Model pembelajaran Everyone is a Teacher Here merupakan salah satu

model pembelajaran kooperatif. Menurut Suprijono (2013: 110) metode

Everyone isa Teacher Here atau setiap orang adalah guru disini

merupakn cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara

keseluruhan ataupun individual. Cara ini memberikan kesempatan

kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai pendidik bagi kawan-

kawannya. Sedangkan model pembelajaran Scaffolding merupakan

bagian dari pembelajaran berkelompok yang dapat dilakukan dengan cara

memecahkan suatu permasalahan dan menyelesaikan permasalahan itu

sendiri dengan kelompoknya. Model pembelajaran ini diduga dapat

meningkatkan keterampilan sosial, antusias, keaktifan dan rasa senang

siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menumbuhkan dan

menciptakan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS Terpadu

SMP 20 Bandar Lampung dengan penelitian yang berjudul “ Efektivitas

Model Pembelajaran Every one is Teacher Here dan Scaffolding Utuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu Kelas VIII SMP 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2017/2018”.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

10

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah model

pembelajaran konvensional.

2. Guru masih sangat mendominasi pembelajaran di kelas.

3. Masih terdapat banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam

kegiatan belajar, sehingga kegiatan pembelajaran di kelas cenderung

pasif.

4. Masih rendahnya keterampilan Sosial siswa di SMP N 22 Bandar

Lampung dalam pelajara IPS Terpadu kelas VIII.

5. Banyak siswa yang membentuk kelompok-kelompok tertentu

sehingga cenderung tertutup dengan teman diluar kelompoknya.

6. Ketidak siapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan

disampaikan oleh guru.

7. Masih rendahnya minat belajar siswa dalam belajar IPS.

8. Kurangnya inisiatif siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru.

C. Pembatasan Masalah

Bedasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu diadakanya sebuah

batasan masalah agar penelitian lebih fokus dalam menggali dan

menjawab permasalahan yang ada. Peneliti meniti beratkan masalah pada

rendahnya keterampilan sosial siswa dalam belajar IPS terpadu sehingga

peneliti dibatasi hanya pada masalah Efektivitas Model Pembelajaran

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

11

Kooperatif Tipe Everyone Is a Teacher Here (ETH) dan Model

Pembelajaran Scaffolding Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP 20 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang di

ajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Everyone Is a Teacher Here (ETH) dan siswa yang di ajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada

mata pelajaran IPS Terpadu?

2. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

bergiliran atau berbagi pada mata pelajaran IPS Terpadu?

3. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menghargai pada mata pelajaran IPS Terpadu?

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

12

4. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

membantu atau menolong orang lain pada mata pelajaran IPS

Terpadu?

5. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

mengikuti petunjuk pada mata pelajaran IPS Terpadu?

6. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

mengontrol emosi pada mata pelajaran IPS Terpadu?

7. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu?

8. Apakah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

13

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is a

Teacher Here (ETH) dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran IPS Terpadu.

2. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

bergiliran atau berbagi pada mata pelajaran IPS Terpadu.

3. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menghargai pada mata pelajaran IPS Terpadu.

4. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

14

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

membantu atau menolong orang lain pada mata pelajaran IPS

Terpadu.

5. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

mengikuti petunjuk pada mata pelajaran IPS Terpadu.

6. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

mengontrol emosi pada mata pelajaran IPS Terpadu.

7. Untukmengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu.

8. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam

menyampaikan pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

15

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis. manfaat dari penelitian ini yaitu.

1 . Secara Teoritis

a. Untuk membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran

merupakan hal penting yang sangat berpengaruh dalam penelitian

keterampilan sosial siswa

b. Untuk menambah khasanah kajian dalam melakukan penelitian

keterampilan sosial

2. Secara peraktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

berguna untuk bahan informasi.

a. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi masukan dalam memperluas

pengetahuan dan wawasan mengenai model pembelajaran dalam

meningkatkan keterampilan sosial pada siswa.

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran

sehingga dapat menaikan hasil belajar IPS Terpadu.

c. Bagi sekolah, untuk bahan masukann dalam rangka ikut

memperhatikan penilaian afektif pada siswa,

d. Bagi peneliti bidang yang sejenis sebagai salah satu bahan referensi

dalam rangka mengembangkan penelitian selajutnya.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

16

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut.

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe Everyone

Is a Teacher Here (ETH), model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding, dan Keterampilan sosial.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 20 Bandar

Lampung

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semeter genap tahun pelajaran

2017/2018.

5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan yaitu IPS

Terpadu.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Slameto (2010: 21) Pengertian ini menitik beratkan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan

lingkungannya, di dalam interaksi inilah terjadinya serangkaian

pengalaman-pengalaman belajar.

Menurut Burton dalam Siregar (2014: 4) bahwa belajar merupakan proses

merubah tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara

individu dengan individu dan individu dengan lingkunganya sehingga

mereka lebih mamapu berinteraksi dengan lingkunganya.

Sementara menurut Gagne dalam Dimyati dan (2010: 10), menyatakan

bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, belajar terdiri dari tiga

komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil

belajar. Menurut Peaget pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut.

a. Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak didik.

b. Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.

c. Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan yang

menunjang proses pemecahan masalah.

d. Menilai setiap pelaksanaan kegiatan, memperhatikan keberhasilan,

dan melakukan revisi.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

18

Slameto (2010: 27-28), mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai

berikut.

a Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif.

4. Belajar perlu ada interaksi siswa dalam lingkungannya.

b. Sesuai hakikat belajar

1 Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi eksplorasi, dan discovery.

3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertiansatu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian

yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan

respon yang diharapkan.

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memilik struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pertanyaannya.

2. Belajar harus dapat mendapat kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan intsruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1. Belajar merupakan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang;

2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap ini mendalam pada siswa.

Keempat prinsip belajar tersebut sangatlah penting untuk dipahami agar

proses belajar menjadi maksimal. Bedasarkan beberapa pendapat tersebut,

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari seorang siswa dan

secara kontinyu, yang akan memberikan pengalaman baik bersifat kognitif,

maupun afektif, dan psikomotorik, dari yang awalnya belum tahu apa-apa

menjadi tahu, dari yang awalnya belum mengerti menjadi mengerti

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

19

2. Teori Belajar

Penjelasan untuk memahami belajar dinamakan dengan teori-teori belajar.

Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang

belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren

pembelajaran. Ada beberapa teori belajar diantaranya yaitu, teori belajar

behavioristik, teori belajar kontruvistik, teori belajar humanistik , dan

teori belajar sosial. Teori belajar behavioristik hanya berfokus pada aspek

objek yang diamati dalam pembelajaran. Teori belajar kontruktivistik

untuk siswa agar mengemukakan gagasanya sendiri, teori belajar

humanistik untuk memanusiakan manusia, sedangkan teori belajar sosial

menekan kan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran

a. Teori Belajar Aliran Behavioristik

Behaviorisme adalah study tentang kelakuan manusia. Timbulnya teori

ini disebabkan oleh adanya rasa tidak puas terhadap teori psikologis

daya dan teori mental state. Sebabnya adalah karena aliran-aliran

terdahulu hanya menekankan pada segi kesadaran saja. Menurut

behaviorisme reaksi yang begitu kompleks akan menimbulkan tingkah

laku. Tokoh-tokoh aliran behavioristik diantaranya adalah Edward L.

Thorndike, J. B. Watson, Clarh Hull, Edwin Guthri, dan B. F. Skinner.

Menurut Guthrie bahwa tingkah laku manusia itu dapat dirubah, tingkah

laku baik dapat dirubah menjadi buruk dan juga perilaku buruk dapat

diubah menjadi perilaku yang baik. Sedangkan menurut Whatson

menyimpulkan bahwa pengubahan tingkah laku dapat dilakukan

melalui latihan atau membiasakan mereaksi terhadap stimulus-stimulus

yang diterima (Siregar, 2014:26-27).

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

20

Berbeda dengan Guthrie, Dalyono ( 2012: 30) mengemukakan bahwa

teori behavioristik mengatakan bahwa tingkah laku manusia itu

dikendalikan oleh ganjaran ( reward) atau penguatan ( reinforcemen)

dari lingkungan, dengan demikian dalam belajar terdapat interaksi yang

kuat antara behavioral dan responya.

Sehingga teori behaviorisme ini memang menggambarkan bahwa

belajar merupakan pemberian stimulus-stimulus yang kemudian akan

menimbulkan perubahan pada siswa yang berupa tingkah laku, baik itu

berubah menjadi baik maupun berubah menjadi buruk yang didasari

pada kebiasaan siswa itu sendiri.

Guru-guru yang menganut pandangan ini berpendapat, bahwa tingkah

laku siswa merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada

masa lalu dan masa sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku

merupakan hasil belajar dan kita dapat menganalisis kejadian tingkah

laku dengan jalan mempelajari latar belakang penguatan

(reinforcement) terhadap tingkah laku tersebut.

Belajar juga dapat diartikan sebagai akibat adanya stimulus dari luar

dan respon dari dalam diri siswa. Psikolog aliran behavioristik mulai

berkembang sejak munculnya teori-teori tentang teori belajar yang

dipelopori oleh Thorndike, Paplov, dan Watson serta Guthri. Mereka

masing-masing telah mengadakan penelitian dan menghasilkan

penelitian-penelitian yang berharga mengenai hal belajar.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

21

Teori belajar Thorndike disebut dengan “connectionism” karena

belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara

stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut dengan “Thrial-and-

error-learning”. Objek penelitian dihadapkan dengan situasi baru yang

belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai pola

aktivitas untuk merespon situasi ini. Dalam hal ini objek mencoba

berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam

membuat koneksi suatu reaksi dengan stimulusnya.

Ciri-ciri belajar dengan “trial-and-error” menurut Thorndike dalam

Dalyono (2012: 31) yaitu:

1. Ada motif pendorong aktivitas,

2. Ada berbagai respon terhadap situasi,

3. Ada eleminasi respon-respon yang gagal,

4. Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Konsep dari teori ini adalah perilaku manusia ditentukan pada aspek

aspek yang lebih mekanistik, perilaku dapat diukur dari hal hal yang

dapat diamati. Proses pembelajaran akan terjadi jika adanya setimulus.

Adapun karakteristik teori behaviorisme adalah sebagai berikut.

1. Mengutamakn unsur-unsur atau bagian bagian kecil.

2. Bersifat mekanistis.

3. Mementingkan perana lingkungan.

4. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon.

5. Mementingkan pentingnya latihan.

6. Pemecahan masalah dengan trial eror (Siregar dkk, 2010: 26).

Teori belajar behavioristik adalah suatu proses belajar dengan stimulus

respon lebih mengutamakan unsur-unsur kecil yang bersifat umum.

Hasil yang diharapkan dari penerapan teori belajar behavioristik adalah

terbentuknya individu yang diinginkan, karena pengaruh lingkungan

dapat mempengaruhi proses belajar. Dengan demikian bahwa teori

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

22

behavioristik berhubungan dengan model pembelajaran yang

menekankan pemberian stimulus untuk menghasilkan respon sebanyak-

banyaknya.

b. Teori belajar Kontruktivistik

Menurut teori belajar kontruktivisme ini merupakan proses

pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam

menggali pengetahuan serta upaya dalam mengontruksi pengalaman

siswa.

Piaget dalam Siregar (2014: 39) mengemukakan bahwa pengetahuan

merupakan ciptaan manusia yang dikontruksikan dari pengalamanya,

proses belajar berlangsung secara terus-menerus dan setiap terjadi

rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru.

Teori kontruktivistik sendiri menurut Siregar (2014: 39) adalah

pemahaman belajar sebagai suatu proses pembentukan kontruksi

pengetahuan oleh si pelajar itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri

seseorang yang mengetahui. Pengetahuan tidak bisa dipindahkan dari

otak seorang guru ke orang lain. Bedasarkan teori ini jadi pengetahuan

tidak bisa dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa.

Menurut Glaselfert dan Mattews dalam Siregar (2010: 39)

mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh manusia

merupakan hasil dari kontruksi (bentukan) manusis itu sendiri.

Pendapat lain menurut Trianto (2010:74), teori kontruktivistik adalah

ide bahwa harus siswa itu sendiri yang menemukan dan

mentransformasikan sendiri suatu informasi yang relatif kompleks

apabila mereka menginginkan informasi tersebut menjadi miliknya.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

23

Sehingga memang dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan

sesuatu yang terbentuk dari sebuah pengalaman yang di alaminya

selama masa hidupnya. Dalam proses pembelajaranya pun memberikan

kesempatan pada siswa untuk mengemukakan gagasanya dengan

bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamanya sehingga siswa

menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif. Para ilmuan yang mendukung teori ini adalah

Graselfeld, Bettencourt, Mattews, Piaget, Driver, dan Oldham.

Teori Konntruktivistik dalam pembelajaran siswalah yang harus

mendapatkan penekanan, meraka yang harus aktif mengembangkan

pengetahuan mereka, bukan guru ataupun orang lain. Siswa perlu

memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi

dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Penekana belajar siswa secara aktif

ini perlu karena keaktifan dan kreatifitas siswa akan membantu mereka

berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa.

Menurut Driver dalam Siregar (2014: 39), ciri-ciri belajar berbasis

kontruktivisme adalah sebagai berikut.

1. Orientasi, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan

motivasi dalam mempelajari suatu topik dengan memberikan

kesempatan melakukan observasi.

2. Elisitasi, yaitu sisa mengungkapkan idenya dengan jalan berdiskusi,

menulis, membuat poster dan lain-lain.

3. Restrukturisasi ide, yaitu klasifikasi ide dengan ide orang lain,

membangun ide baru, dan mengevaluasi ide baru.

4. Penggunaan ide baru dalam berbagai situasi, yaitu ide atau

pengetahuan yang telah terbentuk perlu diaplikasikan pada

bermacam-macam situasi.

5. Review, yaitu dalam mengaplikasi pengetahuan, gagasan yang ada

perlu direvisi dengan menambahkan atau mengubah.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

24

Bedasarkan definisi di atas, artinya bahwa siswa memang harus aktif

secara mental dalam membangun struktur pengetahuanya bedasarkan

kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak

diharapkan sebagai gelas kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu

pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.

Prinsip-prinsip yang sering di ambil dalam kontruktivisme yang disebut

dengan prinsip-prinsip motivasional menurut Warsita (2008: 81) antara

lain.

1. Perhatian, perhatian peserta didik didorong oleh rasa ingin tahu.

2. Relevansi (Relevance), menunjukan hubungan antara materi

pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa.

3. Kepercayaan diri (confidence), yaitu merasa diri mampu atau

kompeten.

4. Kepuasan (satisfaction), suatu upaya melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan minat, karakter dan kebutuhan siswa.

Berbagai persepektif pengertian teori belajar kontruktivistik di atas

maka dapat diketahui bahwa pada dasarnya aliran kontruktivisme

menghendaki bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan

pengalaman yang memang merupakan kunci utama dari belajar yang

bermakna. Dengan proses yang seperti ini, siswa akan membangun

pengetahuan dengan cara dan gayanya sendiri. Siswa akan mudah

mengingat materi materi yang di ajarkan oleh guru dan dapat dengan

mudah dalam mengaplikasikanya dalam kehidupanya. Selain itu

terdapat unsur-unsur penting yang harus diperhatikan di dalam

pembelajaran kontruktivistik.

Unsur penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan pembelajaran

kontruktivisme menurut Sani (2013: 21) seperti berikut ini.

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

25

1. Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa sudah ada

pengetahuan, pemahaman, kecakapan, pengalaman tertentu.

2. Peserta didik belajar dengan mengkontruksi pengetahuan,

pemahaman, kecakapan, dan pemahaman yang baru.

3. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses kontruksi

pengetahuan.

Dalam proses pembelajaran keberadaan seorang guru memang

seharusnya hanya sebagai fasilitator saja. Siregar dan Nara (2010: 41)

menuliskan bahwa perana guru dalam pendekatan kontruktivisme

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa

bertanggung jawab, mengajar atau berceramah bukanlah tugas

utama seorang guru.

2. Menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan

siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasanya.

Guru perlu menyemangati siswa dan menyediakan pengalaman.

3. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukan apakah pemikiran

siswa berjalan ataupun tidak.

Bedasarkan uraian tersebut maka dalam penerapan teori kontruktivisme

guru harus memperhatikan dan memanfaatkan pengetahuan siswa.

Kegiatan pembelajaran digunakan untuk membantu siswa didalam

mengkontruksi pengetahuan, pengalaman belajar yang autentik, dan

bermakna. Oleh karena itu, minat, sikap, dan kebutuhan belajar siswa

benar-benar dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang dan

melakukan pembelajaran.

Bedasarkan penjelasan teori diatas, teori kontruktivisme berhubungan

dengan model pembelajaran Scaffolding karena siswa harus

menemukan dan menstransformasikan sendiri informasi baru yang

didapatkanya kemudian mengemukakan gagasanya dengan bahasa

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

26

sendiri, serta mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamanya

sehingga pengetahuan baru dapat terbentuk.

c. Teori Humanistik

Menurut teori Humanistik belajar adalah untuk memanusiakan manusia.

Proses belajar dianggap berhasil apabila si pembelajar telah memahami

lingkunganya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajar harus

berusaha agar lambat laun dia mampu mencapai aktualisasi dengan

sebaik baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar

dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Peran guru dalam teori ini sebagai fasilitator bagi para siswa, sedangkan

guru memberikan motivasi, kesadaran makna kehidupan siswa. Siswa

beperan sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran. Tokoh

dalam teori ini adalah Kolb, Honey, Munford, dan Carl Roger.

Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut

Hubermas dalam (Siregar, 2014: 36-37) belajar sangat dipengaruhi oleh

interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan lingkungan. Siswa

yang belajar hendaknya tidak dipaksa melainkan dibiarkan bebas sesuai

dengan apa yang di inginkan oleh siswa tersebut, sehingga dari situ

siswa dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas

keputusan-keputusan yang di ambilnya.

Jadi memang teori humanistik ini merupakan salah satu teori belajar

yang menekankan pada proses interaksi yang terjadi antara sesama

manusia dengan meningkatkan motivasi belajar yang nantinya

diharapkan siswa dapat mengambil keputusanya sendiri dan dapat

dipertanggung jawabkan kebenaranya dalam artian tidak hanya dapat

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

27

menyelesaikan masalah, tetapi siswa juga dituntut untuk dapat

memahami dari proses interaksi tersebut.

Dengan demikian teori humanistik berhubungan dengan model

pembelajaran tipe Scaffolding karena dalam teori ini siswa dituntut

untuk dapat bekerjasama dengan baik serta dapat mengembangkan

keterampilan keterampilan sosial pada diri siswa.

3. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial berasal dari kata terampil dan sosial. Kata keterampilan

sendiri berasal dari kata terampil digunakan disini karena didalamnya

terkandung sebuah proses belajar, dari yang tadinya tidak terampil menjadi

terampil. Kata sosial digunakan karena pelatihan ini bertujuan untuk

mengerjakan suatu kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan sosial merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia yang

sangat membatu manusia ketika berinteraksi, bersosialisai dan bergaul dengan

orang lain. Keiklasan, cinta tanpa ingin memiliki dan empati merupakan

keterampilan sosial yang perlu dikembangkan dalam setiap lingkunga kerja,

termasuk sekolah, supaya efektif atau dapat berhasil dengan baik. Tidak dapat

dipungkiri bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan

mampu dapat hidup sendiri, mereka akan selalu membutuhkan interaksi

dengan manusia lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.

Stahl dalam Isjoni (2011: 43) menjelaskan bahwa keterampilan sosial adalah

seperti kemampuan untuk mengemukakan pendapat, menerima saran dan

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

28

masukan dari orang lain, bekerjasama rasa setia kawan serta, mengurangi

timbulnya perilaku menyimpang dalam kelas. Sedangkan menurut Tholib

(2010: 159) mengatakan bahwa keterampilan sosial adalah keterampilan yang

meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain,

menghargai diri sendiri dan orang lain, memberi atau menerima umpan balik,

memberi atau menerima keritik, bertindak sesuai dengan norma yang berlaku

atau sebagainya.

Bedasarkan pengertian keterampilan sosial tersebut dapat diketahui bahwa

keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunukasi, bekerjasama,

mengontrol emosi, dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku sangat

memungkinkan untuk ditemui oleh seorang siswa di kelas dalam proses

belajar mengajar. Oleh karena itu kemampuan-kemampuan semacam itu perlu

dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar agar tujuan dari

pembelajaran dan pendidikan dapat tercapai.

Berbeda dengan pendapat para ahli sebelumnya Maryani mengatakan bahwa

Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk berinteraksi, berkomunikasi,

dan berpartisipasi di dalam kelompok. Keterampilan perlu didasari oleh

kecerdasan personal berupa kemampuan mengontrol diri, percaya diri,

disiplin dan tanggung jawab. Untuk selanjutnya kemampuan tersebut

dipadukan dengan kemampuan berkomunikasi secara jelas, lugas,

meyakinkan ,dan mampu membangkitkan inspirasi, sehinggga mampu

mengatasi dan dapat menciptakan kerjasama (Maryani 2011: 18),

Sehingga memang dapat disikatakan bahwa keterampilan sosial merupakan

keterampilan untuk berkomunikasi, dan berinteraksi di lingkungan

masyarakat. Sejatinya interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

29

dimiliki oleh manusia. Orang-orang yang menguasai keterampilan

komunikasi, tetapi kurang memiliki keikhlasan, cinta tanpa ingin memiliki

dan empati akan merasakan bahwa keterampilan tersebut tidak relevan,

bahkan membahayakan. sebagai contoh, orang yang sangat terampil

berbicara, tetapi kurang dapat memahami lawan bicara dari persepektif atau

pandangan lawan bicara tersebut. Jadi teknik komunikasi saja tidak dapat

menciptakan hubungan sosial yang memuaskan.

Baik secara langsung ataupun tidak langsung sebenarnya keterampilan sosial

dapat membantu siswa dalam menyesuaikan diri agar dapat menjadi

seseorang dengan keperibadian yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

masyarakat. Apabila keterampilan sosial dapat dikuasai dengan baik maka

siswa atau remaja akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

sosialnya.

Beberapa ahli mempunyai pendapat terkait dengan betapa pentingnya

keterampilan sosial salah satunya adalah Cartledge dan Milburn dalam

Maryani (2011: 19) menyatakan mengenai betapa pentingnya keterampilan

sosial dikembangkan dikelas.

“Keterampilan sosial sangat diperlukan dan harus dijadikan perioritas dalam

mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar mengembangkan kemampuan

akademik. Hal yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan

sosial adalah mendiskusikan sesama guru atau orang tua tentang keterampilan

sosial apa yang menjadi perioritas, memilih salah satu keterampilan sosial,

memperaktikan, merefleksi, dan akhirnya mereview dan memperaktikan

kembali sampai benar-benar dikuasai oleh siswa.”

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

30

Jadi, keterampilan sosial memang sangat diperlukan sekali dalam menunjang

pencapaian tujuan pembelajaran. Banyak sekali siswa-siswi yang mampu

menguasai materi pembelajaran dengan baik tetapi tidak sedikit dari mereka

yang bisa berkomunikasi dengan baik, kebanyakan dari mereka masih

memiliki sifat egois dan tidak dapat bekerjasama dengan kelompoknya.

Maka yang demekian itu belum bisa dikatakan sebagai pembelajaran yang

berhasil dan baik. Pembelajaran bisa dikatakan baik ketika memuat tiga ranah

pembelajaran yaitu ranah kognitif, ranah afektif,dan ranah psikomotorik.

Dengan keterampilan sosial, diharapkan dapat membantu siswa dalam

menguasai materi yang disampaikan melalui proses interaksi dengan teman

yang lain dengan saling berbagi pengetahuan, saling bekerjasama dalam

menyelesaikan persoalan, serta saling memberikan respon, seperti

menyampaikan pendapat, menyanggah, maupun menanggapi.

Seseorang yang memiliki keterampilan sosial tinggi akan terlihat sangat

berbeda dengan orang yang memiliki keterampilan sosial rendah. Menurut

Thalib (2010: 159), seseorang memiliki keterampilan sosial yang tinggi

apabila di dalam dirinya memiliki keterampilan sosial yang terdiri dari

sejumlah sikap diantaranya:

1. kemampuan berkomunikasi,

2. menjalin hubungan dengan orang lain,

3. menghargai diri sendiri dan orang lain,

4. mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain,

5. memberi atau menerima umpan balik (feedback),

6. memberi atau menerima kritik,

7. bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

31

Keterampilan sosial memuat aspek-aspek keterampilan yang akan sangat

membantu manusia atau individu untuk dapat menjaga keberlangsungan

hidupnya dan bekerja sama, keterampilan untuk mengontrol diri dan orang

lain, keterampilan untuk saling berinteraksi antar yang satu dengan yang lain,

saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang

menyenangkan bagi setiap anggota dari kelompok itu.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial antara lain faktor

internal, faktor eksternal, dan faktor eksternal dan internal. Natawidjaya

dalam Adistyasari (2013: 13-14) menjelaskan bahwa:

“Faktor internal merupakan faktor yang dimiliki manusia sejak dilahirkan

yang meliputi kecerdasan, bakat khusus, jenis kelamin, dan sifat-sifat

kepribadiannya. Faktor luar yaitu yang dihadapi oleh individu pada waktu dan

setelah anak dilahirkan serta terdapat pada lingkungan seperti keluarga,

sekolah, teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Faktor internal eksternal

adalah faktor yang terpadu antara faktor luar dan dalam yang meliputi sikap,

kebiasaan, emosi, dan kepribadiaan”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, keterampilan sosial pada peserta didik

bisa didapat dari faktor peserta didik itu sendiri, faktor dari luar dan gabungan

antara faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor luar. Faktor dari dalam

diri peserta didik merupakan faktor yang sudah ada sejak individu itu

dilahirkan dan memang sudah terbentuk sejak awal dan bisa dikembangkan.

Faktor dari luar terbentuk karena pengaruh dan dorongan dari lingkungan,

baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan di lingkungan

tempat dimana individu tersebut bermain.

Faktor internal eksternal, dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari

dalam maupun faktor dari luar yang saling mempengaruhi, yaitu kecerdasan

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

32

dan bakat dari dirinya sendiri serta pengaruh yang didapat dari luar, sehingga

keterampilan sosial penting bagi peserta didik untuk dikembangkan di

sekolah.

Keterampilan sosial juga perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi para

pendidik hal ini dikarenakan bahwa pengembangan potensi tidak hanya

terpaku pada keterampilan akademik siswa saja, namun keterampilan sosial

siswa juga penting untuk dikembangkan, sehingga siswa tidak hanya dapat

menguasai materi pembelajaran, tetapi juga dapat berkomunikasi dengan baik

melalui diskusi, serta dapat berbagi pengetahuan dan mengungkapkan

pendapat.

Ada beberapa cara yang harus dilakuka untuk dapat meningkatkan

keterampilan sosial pada siswa

Maryani (2011: 21),mengatakan bahwa keterampilan sosial dapat dicapai

melalui cara sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran

Dalam menyampaikan materi guru mempergunakan berbagai metode

misalnya bertanya, diskusi, bermain peran, investigasi, kerja kelompok,

atau penugasan. Sumber pembelajaran dapat mempergunakan lingkungan

sekitar.

2) Pelatihan

Guru membiasakan siswa untuk selalu memenuhi aturan main yang telah

ditentukan, misalnya memberi salam, berbicara dengan sopan, mengajak

mengunjungi orang kena musibah/sakit, atau kena bencana, datang ke

panti asuhan dan sebagainya.

3) Penilaian berbasis portofolio atau kinerja

Penilaian tidak hanya diperoleh dari hasil tes, tetapi juga hasil dari perilaku

dan budi pekerti siswa. Keterampilan sosial peserta dapat dikembangkan di

kelas, salah satunya melalui proses pembelajaran. Guru dapat

mempergunakan berbagai metode, salah satunya adalah diskusi.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

33

4. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari proses pembelajaran disekolah. Hal ini karena mata

pelajaran merupakan mata pelajaran yanag diduga dapat membantu peserta

didik untuk mengenali lingkungan sosial di sekitar tempat tinggalnya

maupun di tempat yang jauh dari mereka tinggal.

Menurut Zubaedi (2011: 288) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sekolah

sebagai mata pelajaran disekolah yang didesain atas dasar fenomena,

masalah dan realitas sosial dengan pendekatan interdisiplioner yang

melibatkan cabang ilmu humaniora seperti kewarganegaraan, sejarah,

ekonomi, geografi, sosiologi dan pendidikan. Sedangkan menurut pusat

kurikulum badan penelitian dan pengembangan Depdiknas (2006) dalam

Maryani (2011: 11-12) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan disiplioner dari aspek

dan cabang ilmu-ilmu sosial.

Hal ini menujukan bahwa pelajaran IPS Terpadu merupakan ilmu yang

sanngat menarik untuk kita pelajari, hal ini karena mata pelajaran IPS

terpadu merupakan mata pelajaran yang mempelajari masalah-masalah

sosial yang terjadi dimasyarakat sehingga harus memadukan beberapa

cabang ilmu pengetahuan.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

34

Pembelajaran IPS terpadu merupakan sistem pembelajaran yang

memungkinkan siswa ,baik secara individual maupun kelompok, aktif

menggali dan menemukan konsep-konsep, serta prinsip keilmuan yang

dipelajarinya disekolah.

Mata pelajaran IPS ditemukan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai

tingkat perguruan tinggi. Namun disetiap jenjang pendidikan memiliki

takaran yang berbeda-beda. Pada tingkat SD maupun SMP untuk mata

pelajaran tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terlihat dari

penggabungan bidang studi seperti, Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan

Sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainya menjadi satu mata pelajaran yang

disebut dengan IPS terpadu.

Mata pelajaran IPS terpadu bertujuan untuk mempermudah peserta didik

untuk belajar memahami beberapa cabang ilmu sosial seperti geografi,

ekonomi, sejarah, dan sosiologi yang sebelumnya berdiri sendir sendiri

sehingga menambah jam belajar peserta didik. Penyatuan mata pelajaran

tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih mudah dalam belajar.

Pelaksanaan pembelajaran IPS dapat dilakukan oleh seseorang ataupun

dengan cara berkelompok. Tujuan pembelajaran IPS agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut yaitu.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkunganya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah , dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

35

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,

nasional ,dan global (Maryani,2011: 12).

Kegiatan pembelajaran sebenarnya memiliki tujuan sendiri, baik dalam

segi kegiatan pembelajaranya, maupun model pembelajaran yang

diterapkanya. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila guru dapat terampil

dalam menggunakan media dan model pembelajaran dikelas agar

pembelajaran IPS Terpadu menjadi pelajaran yang menaraik dan

menyenangkan bagi peserta didik.

Pada dasarnya memang pembelajaran IPS diharapkan dapat melatih

peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan

sosial. Bedasarkan tujuan IPS Terpadu jelas bahwa pembelajaran ini

didesain untuk meningkatkan kompetensi kemasyarakatan seperti,

kemampuan berkomunikasi, berkompetensi sesuai dengan adab dan

norma-norma yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya, para siswa

diharapkan juga dapat menghargai dan merasa bangga terhadap warisan

budaya dan peninggalan sejarah bangsa, mengembangkan dan

menerapkan nilai-nilai budi pekerti luhur, mencontoh keteladanan dan

perjuangan para pahlawan para pemuka masyarakat dan pemimpin

bangsa, serta ikut dalam mempertahankan jati diri banggsa.

Dengan demikin bisa dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS

adalah ilmu yang mempelajari aspek sosial yang bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta nilai-nilai yang

diperlukan didalam berinteraksi dan berpartisipasi di lingkungan

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

36

masyarakat. Ilmu pengetahuan sosial atau IPS merupakan mata pelajaran

yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yaitu geografi, sejarah, ekonomi,

dan sosiologi. Dengan IPS harapanya membantu siswa untuk menjadi

manusia yang dapat beradaptasi dengan baik kepada masyarakat

sehingga Ilmu Pengetahuan Sosial memang sangat perlu untuk

dikembangkan dan dipelajari oleh mahluk sosial dari sejak dini.

5. Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah penggunaan kelompok kecil bagi siswa

dalam bekerjasama untuk saling membantu mencapai tujuan dari belajar.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang

dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur

kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berfikir rasional.

Pembelajaran kooperatif yang diterapkan didalam kelas diharapkan dapat

membantu siswa dalam mencapai keberhasilan dalam bidang akademik,

menerima keberagaman dan menimbulkan jiwa sosial dalam kelompok

tersebut. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh

Ibrahim, dkk(2000: 7) bahwa model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tigaa tujuan penting

pembelajaran yaitu, hasil belajar akademik, penerimaan dalam

keberagaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran kooperatif menurut Suradi

dan Djadir (2004: 3) bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

37

menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan oleh

keberhasilan kelompoknya. Selain itu tujuan dari pembelajaran

kooperatif juga untuk meningkatkan kinerja siswa dalam kelompok dan

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran.

Namun, keberhasilan tersebut juga tergantung dari usaha setiang anggota

kelompok tersebut. Setiap anggota harus melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tugas selanjutnya dalam

kelompok dapat dilakukan, dan interaksi yang terjadi antar siswa dapat

berjalan lebih intensif. Interaksi yang intensif dapat membuktikan bahwa

komunikasi antar siswa berjalan dengan baik.

Model pembelajaran cooperative learning digunakan dengan tujuan untuk

mengatasi berbagai permasalahan- permasalahan yang memang sering

sekali ditemukan pendidik dalam mengaktifkan peserta didik, baik

mereka yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, peserta didik

yang agresif dan tidak peduli pada yang lain (Isjoni, 2010: 15-16).

Cooperative learning adalah suatu cara pendekatan atau serangkaian

metode yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta

didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran (dalam Isjoni:

2010). Jadi memang dapat disimpulkan bahwa pembelajaran cooperative

learning memang merupakan model pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk dapat bekerja sama dengan

peserta didik lain dalam tugas-tugas terstruktur.

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

38

Selanjutnya Isjoni menjelaskan bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang

dilakukan oleh peserta didik, bukan dibuat untuk peserta didik.

Maksudnya adalah bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya

yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu pesert didik didalam

melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran itu sendiri bertujuan untuk

mewujudkan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan

peserta didik.

Pembelajaran adalah sebuah proses, cara, perbuatan mempelajari.

Pembelajaran adalah sebuah proses dimana pendidik menyediakan

fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mereka pelajari.

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk kerjasama dalam kelompok

yang terikat pada suatu aturan dalam sebuah interaksi dalam waktu yang

ditentukan sebelumnya (Suprijono,2013: 54). Hal ini berarti

pembelajaran diarahkan pada sebuah interaksi aktif di dalam kelas yang

memiliki sebuah aturan yang berlaku bagi setiap peserta didik.

Selain itu pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan

konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh pendidik atau diarahkan oleh

pendidik untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah berupa

pertanyaan-pertanyaan dan bahan-bahan serta informasi lainya yang

dirancang oleh pendidik.

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

39

Cooperative learning adalah suatu pembelajaran dimana peserta didik

dibagi atas beberapa kelompok kecil yang anggotanya disusun secara

heterogen berdasarkan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Slavin (1995), yaitu

“In cooperative learning methods, students work together in four

member teams to master material initially presented by the

teacher.”Kalimat tersebut artinya dalam metode pembelajaran kooperatif

peserta didik bekerja bersama dalam 4 anggota tim untuk menguasai

materi yang disampaikan oleh guru pada awal pembelajaran (dalam

Isjoni,2010: 15).

Cooperative learning merupakan metode belajar yang dilakukan dengan

cara membagi peserta didik kedalam anggota kelompok kecil yang

tingkat kemampuannya berbeda. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang

dimaksud konstruktivisme itu adalah suatu pandangan bahwa peserta

didik membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman yang ada. Menurut Sugiyanto (2010: 43-

44) keuntungan dari pembelajaran kooperatif adalah.

1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

2) Memungkinkan para peserta plaku sosial, dan pandangan-

pandangan.

3) Memudahkan peserta didik melakukan penyesuaian sosial.

4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial

dan komitmen.

5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

6) Membangun persahabatan.

Bedasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas dapat diartikan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam

kelompok yang lebih mengutamakan sebuah kerjasama, mengedepankan

unsur-unsur pembelajaran kooperatif, serta bertujuan mencapai

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

40

keberhasilan kelompok dan individu didalam setiap pelaksanaan

pembelajarannya. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci dari

keberhasilan sebuah kelompok.

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam metode agar

pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik. Diantara metode-

metode tersebut yaitu metode The Power of Two, Team Quiz, Mind

Map, Everyone is a Teacher Here, Roleplay

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone is a Teacher Here

(ETH)

Model Everyone is a Teacher Here adalah salah satu metode

pembelajaran yang terdapat dalam pembelajara cooperative learning.

Cooperative learning sendiri berasal dari kata cooperative yang

artinya adalah mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu

tim. Cooperative learning merupakan salah satu model pembelajaran

yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan sebuah kegiatan

belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik (student oriented).

Metode pembelajaran Everyone is a Teacher here atau ETH adalah

model pembelajaran yang mana dalam model pembelajaran ini siswa

dituntut untuk dapat berperan sebagai seorang guru bagi teman-

temanya.

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

41

Menurut Suprijono (2013: 110) metode Everyone is a Teacher Here

atau setiap orang adalah guru disini merupakan cara tepat untuk

mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan ataupun individual.

Cara ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk

berperan sebagai pendidik bagi kawan-kawannya. Hal ini senada

dengan apa yang dikemukakan oleh Silberman (2010: 183) bahwa

Everyone is a Teacher Here merupakan metode mudah untuk

mendapatkan partisipasi seluruh kelas dan pertanggungjawaban

individu. Metode ini memberi kesempatan bagi setiap peserta didik

untuk bertindak sebagai “guru” bagi peserta didik lainnya. pendapat

ini didukung oleh Fachrurrozi dan Mahyuddin (2010: 206) yang

menjelaskan bahwa Everyone is a Teacher Here adalah suatu metode

yang memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk

bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain.

Metode pembelajaran Everyone is a Teacher Here (semua orang

adalah guru), adalah metode yang memungkinkan peserta didik untuk

dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai semua

tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi,untuk

mengembangkan interaksi pembelajaran siswa. Prosedurnya dapat

dilakukan dengan cara peserta didik menulis pertanyaan di kartu

indeks, menyiapkan jawaban, dan berkomunikasi. Dengan

berkomunikasi, pembelajaran dititiberatkan pada hubungan antara

individu dan sumber belajar yang lain.

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

42

Pembelajaran dengan metode Everyone is a Teacher Here ini dapat

memotivasi siswa aktif dan dapat memberikan kesempatan kepada

seluruh peserta didik untuk mengajar temanya dan mempelajari

sesuatu dengan baik pada waktu yang sama. Dengan membuat

pertanyaan peserta didik juga menjadi memiliki kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya. Hal ini didukung oleh pendapat Ismail

(2008: 74) yang menyatakan bahwa tujuan metode Everyone is a

Teacher Here adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif

secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak

minder dan tidak takut salah.

Dalam bukunya, Suprijono (2013: 110) menjelaskan bahwa metode

Everyone is a Teacher Here ini adalah metode pendukung dan

pengembangan dari pembelajaran kooperatif. dimana hal kecil yang

menjadi ciri dari pembelajaran kooperatif adalah mengutamakan

adanya kelompok-kelompok kecil yang bekerja secara bersama-sama.

Sehubungan dengan pembelajaran kooperatif yang identik dengan

kelompok , seorang ahli bernama Chaplin (dalam Suprijono, 2013: 56)

mendefinisikan kelompok sebagai “a colletion of individuals who

have some characteristic in common or who are pursuing a common

goals. Two or more persons who intract in any way constitute a grup

to intract directly or in face to face manner”. bedasarkan pengertian

diatas, dapat dikatakan bahwa dalam sebuah kelompok dapat terdiri

dari dua orang saja, tetapi juga dapat terdiri dari banyak orang.

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

43

Dikemukakan juga bahwa anggota kelompok tidak harus berinteraksi

secara langsung yaitu face to face.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa metode Everyone Is A

Teacher Here adalah salah satu metode pengembangan dan

pendukung pembelajaran kooperatif. Dimana hal yang penting dalam

pembelajaran kooperatif adalah adanya kelompok-kelompok yang

saling bekerjasama, berinteraksi dan mempengaruhi dalam proses

pembelajaran. Suprijono (2013: 110-111) menguraikan langkah-

langkah pembelajaran menggunakan metode Everyone Is A Teacher

Here adalah sebagai berikut.

(1) Bagikan secarik kertas/ kartu indeks kepada seluruh peserta didik.

(2) setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari dikelas atau topik khusus yang

akan didiskusikan didalam kelas. (3) Kumpulkan kertas tersebut,

kemudian bagikan kepada peserta didik secara acak. Pastikan tidak

ada peserta didik yang menrima soal yang ditulis sendiri. (4) Mintalah

peserta didik untuk membacakan dalam hati pertanyaaan yang ada

dalam kertas tersebut kemudian minta mereka untuk memikirkan

jawabanya. (5) kemudian secara sukarela minta salah satu peserta

didik untuk membaca pertanyaan tersebut dan menjawabnya. setelah

itu mintalah temanya untuk memberikan jawaban tambahan. (6)

Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

Adapun prosedur untuk melakukan metode Everyone is a Teacher

Here menurut Silberman (2010: 183-184) adalah sebagai berikut:

(1) Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik. Perintahkan

peserta didik untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki

tentang materi belajar yang tengah dipelajari di kelas (misalnya tugas

membaca) atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas.

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

44

(2) Kumpulkan kartu, kemudian kocoklah, dan bagikan satu-satu

kepada peserta didik. Perintahkan peserta didik untuk membaca dalam

hati pertanyaan atau topi pada kartu yang mereka terima dan pikirkan

jawabannya. (3) Tunjuklah beberapa peserta didik untuk membacakan

kartu yang mereka dapatkan dan memberikan jawabannya. (4) Setelah

memberikan jawaban, perintahkan peserta didik lain untuk

memberikan tambahan atas apa yang dikemukakan oleh peserta didik

yang membacakan kartunya itu. (5) Lanjutkan prosedur ini bila

waktunya memungkinkan.

Menurut Silberman (2010: 183-184) metode Everyone is a Teacher

Here ini dapat dilakukan dengan bervariasi, yaitu.

(1) Peganglah kartu-kartu yang telah dikumpulkan. Kemudian buatlah

sebuah panel responden.Baca setiap kartu dan perintahkan peserta

didik untuk mendiskusikan. Gilirlah anggota panel sesering mungkin.

(2) Perintahkan peserta didik untuk menuliskan pendapat atau hasil

pengamatan mereka tentang materi pelajaran pada kartu. Perintahkan

peserta didik lain untuk mengungkapkan kesetujuan atau ketidak

setujuan terhadap pendapat atau pengamatan tersebut.

Terkait dengan pembelajaran kooperatif yang identik dengan adanya

kelompok-kelompok, maka dalam penelitian ini metode Everyone is

a Teacher Here sedikit dimodifikasi. Secara keseluruhan langkah-

langkah yang dilakukan adalah sama dengan yang diuraikan oleh

Silberman (2010: 183-184) dan Suprijono (2013: 110-111), hanya

saja perbedaan terletak pada pembentukan kelompok-kelompok pada

awal pembelajaran. Modifikasi metode Everyone is a T eacher Here

dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

45

(1) Pada awal pembelajaran pendidik terlebih dahulu harus

membentuk sebuah kelompok kecil yang dibagi secara heterogen

berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik. (2) Kelompok terdiri

dari 4-6 anggota atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik di

dalam kelas. (3) Pendidik membagikan materi berupa bacaan beserta

secarik kertas/kartu indeks, masing-masing satu lembar setiap

kelompok. (4) Peserta didik membaca materi, kemudian mintala

dalam setiap kelompok membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai

dengan materi bacaan kurang lebih 2-3 pertanyaan kemudian

menuliskannya dalam kartu indeks yang sudah disediakan. (5) Kartu-

kartu indeks kemudian dikumpulkan, diacak dan dibagi-bagikan

kembali kepada setiap kelompok. (6) Pastikan bahwa kartu indeks

yang didapatkan bukan kartu indeks yang dibuat oleh kelompok itu

sendiri. (7) Mintalah salah satu kelompok untuk membacakan

pertanyaan dalam kartu indeks yang didapatkan sekaligus jawaban

yang mereka ajukan. (8) Lakukan sebuah diskusi singkat untuk

menentukan apakah jawaban yang diajukan tersebut adalah benar.

(9) Jika masih ada waktu yang cukup lanjutkan sampai seluruh

kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan dalam kartu indeks yang mereka dapatkan, sehingga

materi bacaan pada pembelajaran tersebut dapat dimengerti seluruh

peserta didik.

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

46

Dijelaskan dalam http://layanan-guru.blogspot.com beberapa

pendapat mengenai manfaat, kelebihan, kekurangandan kendala

dalam menerapkan metode Everyone is a Teacher Here ini sebagai

berikut:1) Manfaat metode Everyone is a Teacher Here.

Sekarningrum dan Rahayu (2011) menguraikan manfaat-manfaat

penerapan metode Everyone is a Teacher Here, yaitu:

1) Meningkatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan

individual.

2) Mengaktifkan peserta didik.

3) Menggali informasi secara luas baik administrasi maupu

akademis.

4) Mengecek pemahaman siswa tentang pokok bahasan tertentu,

5) Membangkitkan respon siswa.

Silberman (2009: 183) dan menjelaskan bahwa kelebihan-kelebihan

metode Everyone is a Teacher Here, yaitu:

1) Mendukung pembelajaran sesama peserta didik di kelas.

2) Tanggung jawab pembelajaran berada pada seluruh anggota

kelas.

3) Meningkatkan proses pembelajaran peserta didik.

4) Dapat diterapkan dan disesuaikan dengan semua mata pelajaran

5) Meningkatkan kemampuan dalam mengemukakan pendapat.

6) Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis masalah.

7) Meningkatkan keterampilan dalam membuat simpulan.

Djamarah dan Zaini (1997:107) turut menjelaskan kelebihan-

kelebihan metode Everyone is a Teacher Here ini, yaitu:

1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian

pesertadidik, sekalipun ketika itu peserta didik sedang ribut,

yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya.

2) Merangsang peserta didik untuk melati dan mengembangkan

dayapikir, termasuk daya ingatan.

3) Mengembangkan keberanian dan tampil percaya diri dalam

menjawab dan mengemukakan pendapat.

Kelemahan metode Everyone is a Teacher Here Djamarah dan Zaini

(2006: 07) menjelaskan kelemahan metode Everyone is A Teacher

Here ini, yaitu

(1) Pertanyaan yang diajukan siswa tidak sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(2) Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua

pertanyaan untuk kelas besar.

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

47

(3) Siswa merasa takut ketika tidak bisa menjawab pertanyaan.

Melihat metode ini memiliki lebih banyak manfaat dan kelebihan,

maka metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS. Dalam hasil belajar,

metode Everyone is a Teacher Here ini dapat digunakan dengan cara

memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi kepada anggota

kelompok satu sama lain, kemudian menjawabnya lalu

mendiskusikan apakah jawaban tersebut sesuai dengan maksud

kelompok pembuat pertanyaan. Peserta didik diminta untuk

menerangkan secara singkat tentang jawaban tersebut. Tujuan dari

penggunaan metode Everyone is a Teacher Here adalah untuk

menggali informasi yang tepat, melihat hasil belajar mata pelajaran

Ekonomi tanpa menghabiskan banyak waktu

b .Model Pembelajaran Scaffolding

Model pembalajan Scaffolding merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif. Di kalangan awam nampaknya istilah

Scaffolding atau perancah tampaknya lebih dipahami sebagai sebuah

istilah yang berhubungan teknik konstruksi bangunan, yaitu upaya

memasang susunan bambu/kayu balok/besi sebagai tumpuan

sementara ketika sedang membangun sebuah bangunan, khususnya

bangunan dalam konstruksi beton Ketika konstruksi beton dianggap

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

48

sudah mampu berdiri kokoh, maka susunan bambu/kayu balok/besi

itu pun akan dicabut kembali.

Menurut Vygostsky dalam Adinegara (2010: 34) pembelajaran

scaffolding dapat diartikan sebagai suatu teknik pemberian dukungan

belajar secara terstruktur, yang dilakukan pada tahap awal untuk

mendorong siswa agar dapat belajar secara mandiri. Pemberian

dukungan belajar ini tidak dilakukan terus menerus seiring dengan

terjadinya peningkatan kemampuan siswa, secara berangsur-angsur

guru harus mengurangi dan melepaskan siswa untuk belajar secara

mandiri.

Jika siswa belum mampu mencapai kemandirian dalam belajarnya,

guru kembali ke sistem dukungan untuk membantu siswa

memperoleh kemajuan sampai mereka benar benar mencapai

kemandirian. Dengan demikian, esensi dan prinsip kerjanya

tampaknya tidak jauh berbeda dengan dalam konteks mendirikan

sebuah bangunan.

Pembelajaran scaffolding sebagai sebuah teknik bantuan belajar

(assisted-learning) dapat dilakukan pada saat siswa merencanakan,

melaksanakan dan merefleksi tugas-tugas belajarnya. Penggunaan

istilah scaffolding atau perancah ini tampaknya bisa dianggap relatif

baru dan semakin populer bersamaan dengan munculnya gagasan

pembelajaran aktif yang berorientasi pada teori belajar

konstruktivisme yang dikembangkan oleh Lev Vygotsky, sang

pelopor Konstruktivisme Sosial.

Prinsip-prinsip konstruktivis sosial dengan pendekatan scaffolding

yang diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

49

1. Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri.

2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pembelajar ke peserta

didik, kecuali hanya dengan keaktifan peserta didik sendiri untuk

menalar.

3. Peserta didik aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga

selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.

4. Pembelajar sekedar memberi bantuan dan menyed iakan saran

serta situasi agar proses kontruksi belajar lancar.

5 .Menghadapi masalah yang relevan dengan peserta didik.

6. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah

pertanyaan.

7 Mencari dan menilai pendapat peserta didik.

8 .Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan peserta

didik.

(Sumber : http://martinis1960.wordoress.com/2010/07/29/model-

pembelajaran-scaffolding/)

Teori scaffolding pertama kali diperkenalkan di akhir tahun 1950-an

oleh Jerome Bruner, seorang psikolog kognitif. Dia menggunakan

istilah untuk menggambarkan anak-anak muda dalam akuisisi

bahasa. Anak-anak pertama kali mulai belajar berbicara melalui

bantuan orang tua mereka, yang secara naluriah anak-anak telah

memiliki struktur untuk belajar berbahasa. Scaffolding merupakan

interaksi antara orang-orang yang dewasa dan anak-anak yang

memungkinkan anak-anak untuk melaksanakan sesuatu di luar

usaha mandirinya. Metode scaffolding didasarkan pada teori

Vygotsky.

Menurut Vygotsky dalam Trianto (2009: 38) bahwa pembelajaran

terjadi anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum

dipelajari namun tugas itu masih berada dalam jangkauan

kemampuannya atau tugas-tugas tersebut berada dalam Zone of

Proximal Development (ZPD) yaitu perkembangan sedikit di atas

perkembangan seseorang saat ini. Menurut teori Vygotsky, Zona

Perkembangan Proksimal merupakan celah antara aktual

development dan potensial development, dimana antara apakah

seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

50

dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan

orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Vygotsky mencari pengertian bagaimana anak-anak berkembang

dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum

matang, tetapi masih dalam proses pematanga. Vygotsky

membedakan antara aktual development dan potensial development

pada anak. Aktual development ditentukan apakah seorang anak

dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru.

Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang

anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah dibawah

petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Adinegara (2010: 34) mengemukakan, ide penting lain yang

diturunkan dari Vygotsky dalam scaffolding. Scaffolding berarti

memberikan sejumlah besar bantuan kepada seorang anak selama

tahap tahap awal pembelajaran kemudian anak tersebut mengambil

alih tangung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat

melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan,

dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah

pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sehinggga

memungkinkan siswa tumbuh mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, dua implikasi utama teori Vygotsky

dalam pendidikan. Pertama, adalah perlunya tatanan kelas dan

bentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

51

berinteraksi disekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan

strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-

masing ZPD mereka.

Kedua, pendekatan Vygotsky dalam pengajaran menekankan

scaffolding. dengan semakin lama siswa semakin bertanggung jawab

terhadap pembelajaran sendiri. Ringkasnya, menurut Vygotsky,

siswa perlu belajar dan bekerja secara berkelompok sehingga siswa

dapat saling berinteraksi dan diperlukan bantuan guru terhadap siswa

dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa scaffolding

merupakan bantuan, dukungan (support) kepada siswa dari orang

yang lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru yang

memungkinkan penggunaan fungsi kognitif yang lebih tinggi dan

memungkinkan berkembangnya kemampuan belajar sehingga

terdapat tingkat penguasaan materi yang lebih tinggi yang

ditunjukkan dengan adanya penyelesaian soal-soal yang lebih rumit

dan memungkinkan siswa tumbuh mandiri. Berikut aspek-aspek

scaffolding.

1. Intensionalitas kegiatan ini mempunyai tujuan yang jelas

terhadap aktivitas pembelajaran berupa bantuan yang selalu

didiberikan kepada setiap peserta didik yang membutuhkan.

2. Kesesuaian: peserta didik yang tidak menyelesaikan sendiri

permasalahan yang dihadapinya, maka pembelajar memberikan

bantuan penyelesaiannya.

3. Struktur modelling dan mempertanyakan kegiatan terstruktur di

sekitar sebuah model pendekatan yang sesuai dengan tugas dan

mengarah pada urutan alam pemikiran dan bahasa.

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

52

4. Kolaborasi pembelajar menciptakan kerjasama dengan peserta

didik dan menghargai karya yang telah dicapai oleh peserta

didik. Peran pembelajar adalah kolaborator bukan sebagai

evaluator.

5. Internalisasi: eksternal scaffolding untuk kegiatan ini secara

bertahap ditarik sebagai pola yang diinternalisasi oleh peserta

didik.

(Sumber:http://fisika-bumi.blogspot.com/2011/04/metode-

pembelajaran-scaffolding.html)

Secara operasional, pembelajaran scaffolding dapat ditempuh

melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.

1. Membangun hubungan baik dengan siswa yang akan di ajar

2. Menjelaskan materi pembelajaran.

3. Menentukan Zone Of Proximal Development (ZPD) atau level

perkembangan siswa bedasarkan tingkat kognitifnya dengan

melihat nilai hasil belajar sebelumnya.

4. Mengelompokan siswa bedasarkan ZPD nya.

5. Memberikan tugas berupa soal-soal berjenjang yang berkaitan

dengan materi pembelajaran.

6. Mendorong siswa untuk bekerja dan belajar menyelesaikan soal-

soal mandiri secara berkelompok.

7. Memberikan bantuan berupa bimbingan, motivasi, pemberian

contoh, kata kunci atau hal lain yang dapat memancing siswa

kearah kemandirian belajar.

8. Mengarahkan siswa yang ZPD-nya tinggi untuk memantu siswa

yang ZPD-nya rendah dalam belajar.

9. Menyimpulkan pelajaran dan memberikan tugas-tugas.

Sumber http;//blog.unnes.ac.id/adinegara/2010/03/04/vygotskian-

perspective-proses-scaffolding-untuk-mencapai-zone-of-

proximal-development-zpd)

Model pembelajaran Scaffolding memiliki beberapa kelebihan yang

semuanya melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Kelebihan model pembelajaran Scaffolding adalah sebagai berikut:

1. Siswa yang tidak bisa menyelesaiakn sendiri permasalahan yang

dihadapinya, maka guru membantu dalam menyelesaikan

masalahnya.

2. Guru menciptakan kerjasama denga siswa dan menghargai semua

karya yang telah dicapai oleh siswa.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

53

3. Timbul perasaan yang merangsang tumbuhnya sifat pembelajaran

yang disiplin diri tinggi untuk tingkat pendidikan yang lebih

lanjut kelak.

4. Pendidikan tidak terlalu repot dalam membuat media karena siswa

terjun langsung dalam pembelajaran.

5. Pembelajaran jadi lebih aktif.

6. Ketiga aspek yaitu, aspek kognitif, aspek afektif , dan

psikomotorik dapat tercapai.

Adapun kelemahan dari pembelajaran Scaffolding yaitu:

1. Guru khawatir jika terdapat kekacauan kelas.

2. Banyak siswa yang tidak senang apabila diminta untuk

bekerjasama dengan temanya.

3. Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya

karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus

menyesuaikan dengan teman kelompoknya

4. Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau

secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh

pekerjaan tersebut.

(Sumber : http://martinis1960.wordoress.com/2010/07/29/model-

pembelajaran-scaffolding/)

Secara operasional, strategi pembelajaran Scaffolding dapat

ditempuh melalui tahapa-tahan sebagai berikut.

1. Assemen kemampuan dan taraf perkembangan setiap siswa untuk

menentukan Zone of Proximal Development (ZPD),

2. Menjabarkan tugas pemecahan masalah kedalam tahap-tahap

yang rinci sehingga dapat membantu siswa dalam melihat zona

yang akan diskafold,

3. Menyajikan tugas belajar secara berjenjang sesuai dengan taraf

perkembangan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara

seperti melalui penjelasan, peringatan, dorongan penguraian

maslah kedalam langkah-langkahpemecahan, dan pemberian

contoh (modeling)

4. Mendorong siswa untuk menyelesaaikan tugas belajar secara

mandiri,

5. Memberikan dalam bentuk isyarat,kata kunci ,tanda mata

,dorongan atau contoh hal lain yang dapat memancing siswa

untuk bergerak kearah kemandirian belajar dalam pengarahan

diri.(Martinis : 2010)

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

54

Ada dua langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran

scaffolding yaitu.

a. Pengembangan rencana pembelajaran untuk membimbing peserta

didik dalam memahami materi baru,

b. Pelaksanaan rencana, pembelajar memberikan bantuan kepada

peserta didik disetiap langkah dalam proses pembelajaran

.Scaffolding terdiri dari beberapa aspek khusus yang dapat

membantu peserta didik dalam internalisasi penguasaan

pengetahuan.

Dapat disimpulkan bahwa metode Scaffolding merupakan pemberi

bantuan, bimbingan, dukungan maupun motivasi dari orang yang

lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru kepada siswa.

Metode ini melibatkan siswa secara aktif. Proses belajar mengakar

dapat berlangsung secara efktif ,jika siswa belajar secara kooperatif

dengan siswa yang lain dalam lingkungan yang mendukung

(supportive), diberikan bimbingan oleh seseorang yang lebih mampu

atau dewasa.

Guru memiliki peran dalam mengatur tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa, serta memberikan dukungann secara dinamis.

Apabila semua peran guru mencangkup segala definisi diatas maka

akan mendorong siswa berkembang secara maksimal dalamm Zone

of Proximal Development.

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

55

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan digunakan untuk membandingkan hasil penelitian

penulis dengan penelitian terdahulu maka dibawah ini penulis akan

menuliskan beberapa penelitian yang relevan yang ada kaitanya dengan

pokok bahasan

No Nama Judul Hasil Penelitian

1 Fitri Mareta

2016

Efektivitas Model

Pembelajaran

Tipe Two Stay

Two Stray (TSTS)

dan Tpe Time

Token untuk

meningkatkan

Keterampilan

Sosal dengan

Memperhatikan

Kecerdasan

Interpersonal dan

kecerdasan

Intrapersonal

Pada Mata

Pelajaran IPS

Terpadu Kelas

VII SMP 7

Bandar Lampung

Tahun Pelajaran

2015/2016

Menyatakan bahwa terdapat

perbedaan keterampilan sosial

yang pembelajaranya

menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two

Stray (TSTS) dibandingkan

dengan model pembelajaran

kooperatif tipe time token pada

mata pelajaran IPS Terpadu,

dari hasil pengujian diperoleh

F hitung sebesar 13,661 dan F

tabel 4,025. Keterampilan

sosial siswa yang memiliki

kecerdasan intrapersonal

dengan siswa yang memiliki

kecerdasan Intrapersonal

terdapat perbedaan hal ini

terbukti dengan koefisien F

hitung sebesar 4,816 sehingga

keterampilan sosial yang

C. Kerangka Pikir

Keterampilan sosial merupakan kemampuan atau kecakapan seseorang

didalam berinteraksi atau bergaul dengan orang lain dalam kehidupan

sehari hari di masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan dan

meningkatkan keterampilan sosial siswa tingkat SMP sangat dipengaruhi

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

56

oleh beberapa faktor yaitu salah satunya adalah lingkungan, keperibadian

,dan kemampuan menyesuaika diri. Saat ini hasil belajar pada

kenyataanya masih mengutamakan aspek kognitif sehingga aspek afektif

seperti mengenai peningkatan ketrampilan sosial kurang diperhatikan.

Faktor yang sangat mempengaruhi adalah kreatifitas guru didalam

menyampaikan materi dikelas. Oleh karena itu pemilihan model

pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan para

siswa,namun pada pada kenyataanya guru masih banyak yang

menggunakan model konvensional dan diskusi tak berpola.

Model pembelajaran konvensional merupakan sebuah model

pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi

secara lisan kepada siswa, disini peran guru lebih aktif dibandingkan

dengan siswa, sedangkan diskusi tidak berpola artinya adalah guru hanya

memberikan diskusi kemudian presentasi yang hanya menekankan pada

aspek kognitif. Hal yang semacam inilah yang menjadikan sebagian

siswa merasa bosan terhadap mata pelajaran dan tidak hanya itu suasana

belajar juga akan terasa monoton dan tidak aktif karena siswa cenderung

diam dan mengakinbatkan kurang tercapainya tujuan dari pembelajaran .

Saat ini pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 sistem

pembelajaran yang menekankan pada siswa agar siswa aktif

dibandingkan dengan guru, disini guru hanya sebagai mediator dalam

pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan ketrampilan-

ketrampilan yang mereka pendam.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

57

IPS merupakan wahana atau sarana yang efektif bagi siswa didalam

mengembangkan ketrampilan sosial, hal dikkarenakan pada dasarnya

manusia adalah mahluk sosial yang memang memerlukan bantuan orang

lain dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, baik dirumah, disekolah

dan dimasyarakat.

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Susanto,(2013: 149) tujuan

serta ruang lingkup dari IPS adalah untuk:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkunganya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir kritis dan logis, rasa ingin

tau, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan

sosial.

3. Memilki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosial dan

kemanusiaan`

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat majemuk ditingkat lokal dan global

Keberhasilan dalam pembelajaran tidak semata mata dipengaruhi oleh

pengetahuan dan pengetahuan teknis (Hard Skills) saja, tetapi

keberhasilan dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh kemampuan

siswa dalam mengolah diri atau ketrampilan sosialnya. Faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pembelajaran salah

satunya adalah model pembelajaran oleh guru. Penggunaan model

pembelajaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan siswa dalam

pembelajaran yang akhirnya akan meningkatkan ketrampilan siswa

sesuai dengan tujuan dari pembelajaran IPS.

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

58

Model pembelajaran kooperatif merupakan setrategi pembelajaran yang

melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mana disini siswa

dibentuk kedalam kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam

model ini siswa bertanggung jawab yaitu mereka belajar untuk dirinya

sendiri dan membantu sesama kelompok untuk belajar bersama.

Variabel bebas(independent) atau yang mempengaruhi dalam penelitian

ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Every One Is

Teacher Here (ETH) dan model pembelajaran tipe Scaffolding.

Sedangkan variabel terikatnya (Dependent) adalah Ketrampilan Sosial

melalui penerapan model pembelajaran tersebut.

Selain itu hal yang perlu diperhatikan dalam mendukung kegiatan belajar

mengajar agar siswa dapat mengikuti dan menerima materi yang akan

disampaikan oleh guru adalah kesiapan guru didalam merancang

pembelajaran yang akan dilakukanya selama dikelas. Rancangan

pembelajaran tersebut tertuang dalam RPP, RPP merupakan alat yang

digunakan guru sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

Tidak adanya RPP menjadikan pembelajaran tidak terarah dalam

mencapai tujuan yang akan dicapai. Pembelajaran yang tidak dirancang

terlebih dahulu akan sangat berpengaruh terhadap tujuan yang hendak

dicapai. Setelah proses pembelajaran para guru segera melakukan diskusi

Refleksi. Mereka mengungkapkan penemuan-penemuanya dalam

menjalankan RPP yang telah disusun. Berbagai pembicaraan yang

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

59

berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan untuk kepentingan

perbaikan atau peningkatan ketrampilan sosial siswa.

1. Terdapat perbedaan keterampilan sosial siswa yang diajarkan

dngan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Everyone is a Teacher Here (ETH) dan Scaffolding pada mata

pelajaran IPS Terpadu

Model pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

hasil belajar siswa ,baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Pemilihan model yang tepat dapat dapat memaksimalkan hasil

belajar pesrta didik meskipun dalam hal ini ada faktor lain yang

menentukan. Belajar yang baik adalah dengan mengalami sendiri,

dan dalam mengalami itu si pelajar dapat menggunakan panca

inderanya. Hal pokok dalam belajar adalah bahwa belajar itu

membawa perubahan.

Model pembelajaran yang dapat dipilih adalah model pembelajaran

yang berorientasi Student Centered yang menekankan adanya

sebuah interaksi dan kerjasama dalam kelompok. Model

pembelajaran seperti ini memiliki beberapa tipe salah satunya adalah

tipe Everyone Is a Teacher Here (ETH) dan Scaffolding.

2. Terdapat perbedaan keterampilan sosial siswa yang diajarkan

dngan menggunakan model pembelajaran Everyone is a Teacher

Here (ETH) dan Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa

dalam bergiliran pada mata pelajaran IPS Terpadu

Model pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

hasil belajar siswa ,baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Pemilihan model yang tepat dapat dapat memaksimalkan hasil

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

60

belajar pesrta didik meskipun dalam hal ini ada faktor lain yang

menentukan. Belajar yang baik adalah dengan mengalami sendiri,

dan dalam mengalami itu si pelajar dapat menggunakan panca

inderanya. Hal pokok dalam belajar adalah bahwa belajar itu

membawa perubahan.

Model pembelajaran yang dapat dipilih adalah model pembelajaran

yang berorientasi Student Centered yang menekankan adanya

sebuah interaksi dan kerjasama dalam kelompok. Model

pembelajaran seperti ini memiliki beberapa tipe salah satunya adalah

tipe Everyone Is a Teacher Here (ETH) dan Scaffolding

3. Terdapat perbedaan keterampilan sosial yang pembelajarannya

menggunakan model Everyone Is a Teacher Here (ETH)

dibandingkan dengan siswa yang pembelajaranya menggunakan

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam menghargai

pada mata pelajaran IPS Terpadu

Penerapan model pembelajaran koopperatif tipe ETH merupakan

model pembelajaran yang mana dalam pelaksanaanya menuntu

peserta didik untuk dapat menjadi seorang guru bagi teman temanya.

Artinya dalam pembelajaran ini siswa harus memiliki sikap- sikap

yang memang harus dimiliki oleh seorang guru salah satunya adalah

kecakapan dalam berinteraksi Dan berkomunikasi dengn baik.

Sedangkan pembelajaran tipe Scaffolding adalah model

pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran, disini keberadaan seorang guru hanya sebagai

fasilitator dan guru membentuk kelompok yang anggotanya

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

61

heterogen, kemudian guru memberikan topik bahasan materi. dan

setiap kelompok mendapatakan sub topik yang berbeda beda . Tiap

siswa bekerja secara mandiri atas pembagian tugas disetiap sub tugas

masing masing, siswa berinteraksi dengan teman sekelompoknya

untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pembelajaran seperti ini

menjadikan peserta didik lebih mudah dalam memahami apa yang

belum dimengerti karena seorang peserta didik tidak segan untuk

menanyakanya kepada temanya.

Hal ini dapat mengakibatkan hasil belajar yang diraih oleh siswa

dapat berbeda beda. Siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe ETH dibandingkan dengan tipe Scaffolding, karena

dengan menggunakan model kooperatif tipe ETH peserta didik dapat

menyelesaikanya bersamam sama teman sekelompoknya.

4. Terdapat perbedaan keterampilan sosial yang pembelajaranya

menggunakan model Scaffolding dibandingkan dengan siswa

yang pembelajaranya menggunkan model pembelajaraEveryone

Is a Teacher Here dilihat dari kemampuan siswa dalam

membantu atau menolong orang lain pada mata pelajaran IPS

Terpadu

Pembelajaran yang menggunakan model kooperati tipe Scaffolding

menjadikan siswa lebih mudah dalam menyerap materi yang di

ajarkan oleh guru karena siswa dibantu dalam menuntaskan maslah

melampaui kapsitas perkembanganya melaui bantuan oleh seorang

guru atau orang lain yang memilii kemampuan lebih sedangkan

aktivitas belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

62

tipe ETH lebih rendah karena dildalam model pembelajaran ETH

hanya siswa yang cenderung pintar yang dapat menjadi seorang guru

yang baik bagi teman temanya sedangkan bagi siswa yang lainya

cenderung diam dan pasif dalam pembelajaran mereka hanya

mendengarkan apa yang disampaikan oleh temanya tanpa bisa

memberikan ide ataupun gagasanya secara maksimal.

Bedasarkan uraian di atas kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut

Keterampilan Sosial

(Y)

Everyone Is a Teacher

Here (X1) Scaffolding

(X2)

Terdapat perbedaan keterampilan sosial siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone is a Teacher Here dengan Scaffolding

Gambar : Paradigma penelitian

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

63

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu dijadikan penelitian

guna membuktikan kebenaranya. Bedasarkan beberapa masalah yang akan

dibahas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang di ajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone Ia

a Teacher Here (ETH) dan siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding pada mata pelajaran IPS

Terpadu.

2.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam bergiliran atau berbagi

pada mata pelajaran IPS Terpadu?

3.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam menghargai pada mata

pelajaran IPS Terpadu?

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

64

4.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam membantu atau

menolong orang lain pada mata pelajaran IPS Terpadu?

5 Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam mengikuti petunjuk

pada mata pelajaran IPS Terpadu?

6.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam mengontrol emosi

pada mata pelajaran IPS Terpadu?

7.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam menyampaikan

pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu?

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

65

8.Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang menggunakan

model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here (ETH) dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Scaffolding dilihat dari kemampuan siswa dalam menyampaikan

pendapat pada mata pelajaran IPS Terpadu?

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan dalam metode

penelitian yaitu cara ilmiah, rasional, empiris dan sistematis. Sugiyono

(20013:6) mengatakan bahwa metodologi penelitian pendidikan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

dengan tujuan agar dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam

bidang pendidikan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu atau Quasi

eksperimen. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai yaitu mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu peningkatan

keterampilan sosial dengan perlakuan yang berbeda.

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

67

1. Desain Eksperimen

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk

memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang

reliabel dan terpercaya. Metodologi yang akan menjadi acuan di

dalam seluruh kegiatan penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini ditinjau dari objeknya merupakan penelitian

lapangan (field research), dengan metode eksperimen karena

data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh

dari lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode studi eksperimen dengan desain randomized

subjects post test only control group design yakni menempatkan

subyek penelitian kedalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

menjadi kategori kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan

menggunakan metode Everyone Is a Teacher Here dan kelas

kontrol yang tidak diberi perlakuan dengan model pembelajaran

Scaffolding perlakuan khusus, hanya diberikan perlakuan seperti

biasanya, umpamanya dalam mengajar digunakan metode

ceramah. Berikut ini gambar desain penelitian randomized

subjects post test control group design:

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

68

Tabel 3. Desain Penelitian Eksperimen

Grup Variabel terikat Post test

Eksperimen X1 Y2

Kontrol _ Y2

Group Variable Terikat Postes

Eksperimen X Y2

Kontrol - Y2

Keterangan :

Eksperimen : Kelompok yang diberi perlakuan

Kontrol : Kelompok yang tidak diberi perlakuan

X : Ada treatment

- : Tidak menerima teratment.2

Y2 : Post tes untuk kelompok eksperimen dan kontrol.

Penelitian ini mengenai perbandingkan dua model pembelajaran yaitu

Everyone Is a Teacher Here (ETH) dan Scaffolding untuk

meningkatkan keterampilan sosial siswa di kelas VIII F dan kelas VIII

G dengan keyakinan bahwa kedua model pembelajaran tersebut

memiliki pengaruh yang berbeda terhadap keterampilan sosial siswa.

Kelompok sampel dilakukan secara random menggunakan teknik

undian. Kelas VIII F menggunakan model pembelajaran Everyone Is a

Teacher Here sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas VIII G

Menggunakan model pembelajaran Scaffolding sebagai kelas kontrol..

Penelitian ini dilakukan juga dalam rangka upaya untuk mengatasi

permasalahan permasalahan dalam kelas.

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

69

2. Prosedur Penelitian

Langkah langkah yang dillakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Observasi, survey pendahuluan untuk melihat permasalahan

dilapangan yang akan diteliti.

2. Melakukan wawncara terhadap guru bidang studi IPS Terpadu

untuk mengetahui jumlah kelas yang akan digunakan sebagai

populasi dan pengambilan sampel dalam penelitian yang

menggunakan teknik cluster random sampling.

3. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian

menyusun rancangan penelitian.

4. Menetapkan langkah langkah pembelajaran kooperatif tipe

Everyone Is a Teacher Here (ETH ) yaitu sebagai berikut.

a. Pada awal pembelajaran terlebih dahulu pendidik harus

menentukan kelompok yang di bagi secara heterogen

bedasarkan kemampuan siswa.

b. Kelompok terdiri dari 4-6 anggota atau disesuaikan dengan

jumlah siswa didalam kelas.

c. Pendidik membagikan materi berupa bacaan materi beserta

secarik kertas.

e. Peserta didik membaca materi dan masing masig kelompok

menyiapkan 2 pertanyaan dan menuliskanya ke dalam kertas

yang dibagikan oleh guru.

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

70

f. Kertas kertas yangg berisikan pertanyaan tersebut kemudian

diumpul, diacak dan dibagikan kembali kepada masing

masing kelompok.

g. Pastikan bahwa kertas yang dibagikan bukan milik dari

kelompok tersebut.

h. Mintalah salah satu dari kelompok tersebut untuk

membacakan pertanyaan sekaligus menjawabnya.

i. Lakukan lahh diskusi singkat untuk memastikan bahwa

jawaban yang disampaikna adalah benar.

j. Jika masih ada waktu lanjutkan sampai semua kelompok

mendapatkan kesemptan untuk menjawab pertanyaan

pertanyaan yang ada didalam kertas yang mereka dapatkan.

5. Menentukan langkah langkah penerapan model pembelajaran

tipe Scaffolding, yaitu sebagai berikut.

a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan

oleh kelompok siswa dan memberikan tugas kepada siswa

untuk mempelajari materi tersebut.

b. Guru memberikan materi secara singgkat kepada siswa.

c. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi tetapi

harmonis yang terdiri dari 3-6 siswa.

d. Setiap kelompok mengerjakan tugaas dari guru berupa lembar

kerja yang telah dirancang sebelumnya.biarkan setiap

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

71

kelompok menyelesaikan tugasnya sendiri dalam hal ini guru

hhanya sebagai pengawa jalanya diskusi.

f. ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dan

mempresentasikan hasil kerjanya.

g. Guru mmenetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang

kurang berhasil bedasarkan hasil kooreksi.

h. Evaluasi

i. Penutup

6. Mebuat kesimpulan lama pertemuan di dua kelas sama, yaitu dua

jam pelajaran atau 2 x 40 menit setiap pertemuanya.

7. Melakukan penelitian melalui lembar observasi untuk mengukur

keterampilan sosial siswa .

8. Analisis data untuk menguji hipotesis

9. Menarik kesimpulan

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obejk/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini yang dimaksud populasi adalah keseluruhan

objek/subjek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar

Lampung Tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari yaitu VIII A,

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

72

VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H, VIII I, VIII J,

VIII K dengan jumlah siswa sebanyak 327 siswa.

.

2. Sampel

Setelah menetukan populasi pada penelitian tahap selanjutnya yaitu

menetukan sampel yang akan digunakan untuk diteliti. Sampel

adalah bagian dari umlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2010:118). Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan Cluster Random sampling. Hasil

sampel dari penggunaan teknik cluster random sampling diperoleh

kelas VIII F dan VIII G.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang siswa, dari kelas

VIII F sebanyak 30 orang yang merupakan kelas eksperimendengan

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

(ETH) dan kelas VIII G sebanyak 30 siswa yang merupakan kelas

kontrol dengan model pembelajaran Scaffolding. Hasil teknik ini

kelas yang akan dijadikan sampel yaitu kelas VIII F sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60), variable penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saa ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulanya.

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

73

1. Variabel Independent (bebas)

Variabel bebas dilambangkan dengan (X) adalah variabel

penelitian yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah dua model pembelajaran yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe Everyone Is a Teacher Here( ETH)

sebagai kelas eksperimen kelas VIII F yang dilambangkan dengan

(X1) dan model pembelajran kooperatif tipe Scaffolding sebagai

kelas kontro kelas VIII G dilambangkan dengan (X2).

2. Variabel Dependent (Terikat)

Variabel terikat dilambangkan dengan Y adalah adalah variabel

yang dipengaruhi oleh variabel bebas, sehingga variabel ini

sifatnya bergantung kepada variabel yang lain. Pada penelitian ini,

variabel terikatnya adalah keterampilan sosial yang dilambangkan

dengan Y

D. Devinisi konseptual

1. Keterampilan sosial

Keterampilan sosial adalah sebuah keterampilan yang harus

dimiliki oleh setiap individu agar mampu berinteraksi,

berkomunikasi, dan berpartisipasi dengan baik dalam kelompok. .

Keterampilan sosial perlu didasari oleh kecerdasan personal berupa

kemampuan mengontrol diri, percaya diri, disiplin dan tanggung

jawab. Jika seorang individu tidak memiliki kemampuan

keterampilan sosial dengan baik, maka aka sangat menggau

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

74

individu itu sendiri didalam hal bekerjasama serta bersosialisasi

dan berinteraksi dengan lingkunganya.

2. Model Pembelajaran Every One Is Teacher Here

Metode pembelajaran Everyone is a Teacher Here (semua orang

adalah guru), adalah model pembelajaran yang mana dalam model

pembelajaran ini memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar

berperan sebagai seorang guru yaitu mengajar temannya dan

mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, serta

dengan membuat pertanyaan maka peserta didik memiliki

kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

3. Model pembelajaran Scaffolding

Scaffolding adalah interaksi antara orang-orang dewasa dan anak-

anak yang memungkinkan anak-anak untuk melaksanakan sesuatu

diluar usaha mandirinya. Scaffolding dipersiapkan oleh pembelajar

untuk tidak mengubah sifat atau tingkat kesulitan dari tugas,

melainkan dengan Scaffolding memungkinkan peserta didik untuk

dapat berhasil menyelesaikan tugas.

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

75

E. Definisi Operasional Variabel

Tabel 4. Instrumen Keterampilan Sosial

No Variabel Dimensi Indikator Sekala

1 Keterampilan

Sosial

1 Kerjasama

2.kontrol diri

3.Berbagi ide dan

pengalaman

1 bergiliran/berbagi

2 menghargai/menghormati

3 membantu/menolong

1 Mengikuti petunjuk

2 Mengontrol emosi

1 Menyampaikan pendapat

2 Menerima pendapat

Interval

(sumber: Country dalam Enok, 2011)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik sebagai berikut.

1. Observasi

Teknik observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dan yang paling penting

adalah proses pengamatan dan ingatan ( Sugiyono, 2010:203).

Observasi dalam penelitian penulis digunakan untuk memperoleh

data awal sebelum diberikan perlakuan dan selama eksperimen

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dan konvensional

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

76

mengenai keterampilan sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran

IPS Terpadu. Data diperoleh dari dengan menggunakan lembar

observasi mengenai keterampilan sosial antar siswa kelas VIII pada

mata pelajaran IPS Terpadu di SMP N 20 B andar Lampung.

Berikut ini adalah format lembar observasi keterampilan sosial

siswa.

Tabel 5 . Format Observasi Keterampilan Sosial

Nama

siswa

Living and working together Learning self control

and self direction

Sharing ideas and

experience

Ket

Bergiliran/

Berbagi

Menghargai/

menghormati

Membantu/

menolong

Mengikuti

petunjuk

Mengo

ntrol

Emosi

Menya

mpaika

n

pendap

at

Menerim

a

pendapat

2. Wawancara

Wawancara dilakukan secara terbuka atau wawancara tidak

terstruktur yang dilakukan di penelitian pendahuluan. Pada

penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi

terkaitdengan gambaran sekolah secara umum mulai dari keadaan

lingkungan sekolah, sarana yang ada, serta sedikit terkait dengan

kemampuan siswa dalam belajar, apakah sudah dapat mengikuti

pelajaran dengan baik ataupun belum. Selain itu peneliti juga

mewawancarai guru mata pelajaran IPS Terpadu untuk mengetahui

permasalahan kendala-kendala yang kerap di alami guru saat

mengajar di kelas.

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

77

G. Uji Persyaratan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan setatistik parametric. Dalam penggunaan

statistic ini, data yang diperoleh dari penelitian harus memenuhi syarat

berdistribusi normal dan homogen, sehingga perlu diuji terlebih dahulu

yang berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan

kelompok perlakuan. Uji normalitas data tersebut menggunakan

uji liliefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya,

apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya. Uji liliefors

dilakukan terhadap dua kelompok data. Kelompok pertama adalah

hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH). Kelompok

kedua adalah hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Scaffolding Berdasarkan sampel

yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal

atau sebaliknya Menggunakan rumus :

Lo = F (Zi)-S(Zi)

(Sudjana, 2005: 466)

Keterangan:

Lo = Harga mutlak terbesar

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

78

F (Zi) = Peluang angka baku

S (Zi) = Proporsi angka baku

Kriteria pengujiannya adalah jika Lhit< Ltab dengan taraf

signifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal,

demikian pula sebaliknya.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa

varian populasi data adalah sama atau tidak. Untuk mencari

homogenitas data digunakan rumus Levene statistik yaitu dapat

dirumuskan sebagai berikut.

k

i

n

j

iij

k

i

i

i

ZZk

ZiZNkN

W

1 1

2

1

2

.

.)()1(

)...()(

Dimana :

n = Jumlah observasi

k = Banyaknya kelompok

Yt = Rata-rata dari kelompok ke

Zi = Median data pada kelompok ke-i

Z.. = Median untuk keseluruhan data

Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan

hipotesis sebagai berikut.

H0: Data populasi bervarians homogen.

H1: Data populasi tidak bervarians homogen.

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

79

Kriteria Pengujian

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya

jikaprobabilitas (Sig.) < 0,05 maka H1 ditolak (Rusman, 2012: 65).

H Teknik Analisis Data

1. T-Test Dua Sampel Independen

Penelitian ini adalah pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen

dengan rumus t- test. Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan

untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus

Sparated Varians dan Polled Varians

(separated varians)

√( )

( )

(

)

(polled varians)

Keterangan:

= rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran ETH

= rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Scaffolding

= varian total kelompok 1

= varian total kelompok 2

= banyaknya sampel kelompok 1

= banyaknya sampel kelompok 2

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

80

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu.

a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya

sama atau tidak.

b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogeny atau tidak.

Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varian.

Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini diberikan petunjuk

untuk memilih rumus t-test.

a. Bila jumlah anggota sampel = dan varians homogeny ( =

) maka dapat menggunakan rumus t-test baik separated

varians maupun polled varians untuk melihat harga t-tabel

digunakan dk = + – 2.

b. Bila ≠ , varians homogen ( =

), dapat digunakan

rumus t-test dengan polled varians, dengan dk = + – 2.

c. Bila = , varian tidak homogen ( ≠

) dapat digunakan

rumus separated varians dan polled varians, dengan dk = – 1.

Jadi dk bukan + – 2.

d. Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogeny ( ≠

). Untuk ini

digunakan rumus t-test dengan separated varians, harga t sebagai

pengganti harga t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan

dk = ( – 1) dan dk ( -1) dibagi dua, dan kemudian

ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

e. Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan

sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau

membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen,

maka digunakan t-test sampel related.

(Sugiono, 2013: 273)

2. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis, yaitu

Rumusan hipotesis 1

Ho = μ1 = μ2

Ha = μ1≠μ2

Rumusan hipotesis 2

Ho = μ1 ≤μ2

Ha = μ1 >μ2

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

81

Rumusan hipotesis 3

Ho =μ1 ≥μ2

H1 =μ1 <μ2

Rumusan Hipotesis 4

Ho =μ1 = μ2

H1 =μ1 ≠μ2

Rumusan hipotesis 5

Ho =μ1 ≥μ2

H1 =μ1 <μ2

Rumusan hipotesis 6

Ho =μ1 ≥μ2

H1 =μ1 <μ2

Rumusan hipotesis 7

Ho =μ1 ≥μ2

H1 =μ1 <μ2

Rumusan hipotesis 8

Ho =μ1 ≥μ2

H1 =μ1 <μ2

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:

Tolak H0 apabila Fhitung > Ftabel ; thitung > tabel

Terima H0 apabila Fhitung < Ftabel ; thitung < tabel

Hipotesis 2, dan 3 menggunakan rumus t-test dua sampel independen.

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Bedasarkan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang pembelajaranya

menggunakan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dan model

pembelajaran Scaffolding pada mata pelajaran IPS terpadu. Perbedaan

keterampila sosial siswa dapat terjadi karena adanya penggunaan model

pembelajaran yang berbeda antar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator bergiliran atau berbagi.

Dengan deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih

cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator bergiliran atau berbagi.

3. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator menghargai. Dengan

deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih cocok

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

138

digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya pada

indikator menghargai.

4. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator membantu atau menolong

orang lain. Dengan deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here lebih cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa

khususnya pada indikator membantu atau menolong orang lain.

5. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator mengikuti petunjuk. Dengan

deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih cocok

digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya pada

indikator mengikuti petunjuk.

6. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator mengontrol emosi. Dengan

deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih cocok

digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya pada

indikator mengontrol emosi.

7. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator menyampaikan pendapat.

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

139

Dengan deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih

cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator menyampaikan pendapat.

8. Keterampilan sosial siswa yang menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here lebih baik dibandingkan dengan model

pembelajaran Scaffolding dilihat dari indikator menerima pendapat. Dengan

deemikian model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here lebih cocok

digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya pada

indikator menerima pendapat.

B. Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebaiknya guru dapat memilih model pembelajaran yanng sesuai dengan

mata pelajaran IPS terpadu, seperti menggunakan model pembelajaran

Everyone Is a Teacher Here dan Scaffolding dalam meningkatkan

keterampilan sosial siswa.

2. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator bergiliran atau berbagi pada mata pelajaran IPS terpadu dapat

menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

3. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator menghargai pada mata pelajaran IPS terpadu dapat

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

140

menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

4. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator membantu atau menolong orang lain pada mata pelajaran IPS

terpadu dapat menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is

a Teacher Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

5. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator mengikuti petunjuk pada mata pelajaran IPS terpadu dapat

menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

6. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator mengontrol emosi pada mata pelajaran IPS terpadu dapat

menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

7. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator menyampaikan pendapat pada mata pelajaran IPS terpadu

dapat menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a

Teacher Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

141

8. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keterampilan sosial siswa khususnya

pada indikator menerima pendapat pada mata pelajaran IPS terpadu dapat

menggunakan model pembelajaran pembelajaran Everyone Is a Teacher

Here karena model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here

dibandingkan dengan model pembelajaran Scaffolding.

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Adinegara. 2010. Vygotskian Perspective: Proses Scaffolding untuk mencapai

Zone of Proximal Development (ZPD). Tersedia :

http://dlog.Unnes.ac.id/adinegara/2010/03/04/vygotskian-perspective-

proses-scaffolding-untuk-mencapai-zone-of-proximal-development-zpd/.

(diunduh 5 November 2018)

Adistyasari, Ria. 2013. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Kerjasama Anak

dalam Bermain Angin Puyuh. Skripsi SPS. UNNES.

Agus Suprijono. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Anwar. 2012. Eksipien Dalam Sediaan Farmasi Karakterisasi dan Aplikasi.

Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian ( Suatu pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian ( Suatu pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta

Asep Jihad dan abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi

Presindo

Budiningsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Cazden. 1983. Konstruksi Scaffolding. FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

[On line] tersedia http://file.upi, 117/3/22012.

Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta

Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan di Sekolah Dasar. Jakarta. PT. Remaja

Rosdakarya.

Dimyati,Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah dan Zain,(2006) setrategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fatmawati, Desi. 2015. Redesain Pasar Nusukan dengan Pendekatan Pasar

Modern dan Aksesibilitas. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ibrahim. 2000. Pengembangan Model Pembelajaran kooperatif. Refika Aitama:

Jakarta

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan kecerdasan antar peserta

didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ismail, Arif. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Komalasari. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

refika Aditama

Maryani, Enok.(2011), Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk

Peningkatan Ketrampilan Sosial. Bandung: Alfabeta

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran:Sebagai Referensi bagi

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran. PT Rajawali Pers:Jakarta.

Rusman, Tedi. 2014. Modul Statistik Ekonomi. Bandar lampung

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta:Rajawali Pers.

Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Silberman, Melvin. L. 2009.Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung:

Nusamedia dan Nuansa, cet. 3.

Siregar dan Nara . 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Ghalia

Indonesia

Siregar dkk. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Siregar, Eveline. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya

. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin E. Robert. 2011. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks.

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A …digilib.unila.ac.id/55405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfefektivitas model pembelajaran everyone is a teacher here dan scaffolding

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyanto. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyanto. 2010. Metode Pembelajaran dan Pengembangan Model Pembelajaran.

Bumi Aksara: Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabetha.

Sunal dan Hans (2002) Cooperative Learning, dalam Suyanto (2013) Menjadi

guru professional. Erlangga.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Susilo, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Pustaka Book Publisher, Yokyakarta

Thalib, S.B. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.

Jakarta: Kencana Media Group

Pustaka.Trianto, 2010, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta:

PT Prestasi

Trianto. 2009. Pengembangan Metode Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta

Warsita, Bambang, 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: rinekacipta

Wina Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Zubaidi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta : Kencana Prenada Media.