Efektivitas Media Youtube Dalam Pembelajaran Tutorial ... · adalah pendidik belum bisa membaca...
Transcript of Efektivitas Media Youtube Dalam Pembelajaran Tutorial ... · adalah pendidik belum bisa membaca...
Efektivitas Media Youtube Dalam Pembelajaran Tutorial Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Pendidikan
Sarjana (S1)
Fakultas Teknologi Informasi
Progdi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Disusun Oleh :
Marco Aurelius Refo
702014018
Universitas Kristen Satya Wacana
Fakultas teknologi Informasi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
2018
1. Pendahuluan
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terlihat masih kurang diminati oleh
siswa. Disebabkan oleh ketidaksiapan sumber daya manusia untuk mendukung penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi ini. Ketidaksiapan sumber daya manusia yang dimaksud
adalah pendidik belum bisa membaca kebutuhan siswa dan masih menggunakan cara mengajar
caramah dan lebih terpusat pada guru atau yang disebut Teacher Centered Learning [1].
Di Indonesia sistem pembelajaran pada hampir semua sekolah masih bersifat satu arah,
karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa menyelesaikan materi, sehingga yang
terjadi adalah hanya transfer pengetahuan. Modifikasi model pembelajaran Teacher Centered
Learning telah banyak dilakukan, antara lain mengkombinasikan lecturing (ceramah) dengan
Tanya jawab dan pemberian tugas namun hasil yang didapat masih dianggap belum optimal [2].
Diharapkan media dapat dimanfaatkan untuk memudahkan guru untuk membantu para siswa
dalam mencerna pengetahuan agar dapat menambahkan keaktifan dan minat belajar siswa,
sehingga dapat mengurangi pembelajaran Teacher Centered Learning.
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengurangi
beban guru, membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu. Melalui media, siswa dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki siswa [3]. Salah satu sekolah yang masih menggunakan pendekatan
Teacher Centered Learning diantaranya SMP Negeri 4 Salatiga.
Melalui observasi dan pengamatan saat program pengalaman lapangan teramati bahwa,
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri 4 Salatiga masih
menggunakan pendekatan pembelajaran Teacher Centered Learning. Guru masih menggunakan
pembelajaran satu arah dengan media tunggal yaitu pemberian materi melalui media presentasi
PPT berupa kalimat yang memenuhi seluruh media. Kesulitan mencerna dan memahami
pembelajaran tersebut, membuat para siswa tidak meminati atau tertarik dengan pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dari masalah – masalah tersebut dibutuhkan suatu strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, seperti media pembelejaran berbasis
teknologi.
Dengan media teknologi yang tepat, fungsi teknologi sebagai fasilitas pembelajaran dapat
mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kinerja pembelajaran. Diantara berbagai macam media
teknologi yang kita rasakan saat ini, salah satunya adalah Youtube. Youtube adalah video online
dan yang utama dari kegunaan situs ini ialah sebagai media untuk mencari, melihat dan berbagi
video yang asli ke dan dari segala penjuru dunia melalui suatu web [4]. Reza Rindy Antika pada
jurnalnya mengatakan bahwa Youtube dapat membantu pembelajaran terpusat pada siswa atau
Student Centered Learning dan saat materi-materi yang membutuhkan contoh benda yang tidak
ada di laboratorium sekolah siswa dapat mempelajari dengan melihat langsung pembelajaran
melalui Youtube [5]. Youtube diharapkan dapat efektif dalam pembelajaran tutorial sehingga
minat belajar siswa dapat meningkat secara khusus dalam pembelajaran TIK, sekalipun
pembelajaran bukan dilaksanakan di laboratorium komputer. Berdasarkan uraian diatas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini ialah apakah pembelajaran TIK dengan menggunakan
media Youtube dalam pembelajaran tutorial dapat efektif untuk meningkatkan minat belajar
siswa ? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan media Youtube
dalam pembelajaran tutorial untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran TIK.
2. Kajian Pustaka
Penelitian Terdahulu
Pada Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Renda Lestari (2017), dengan judul
Penggunaan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris. Dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa video yang ada di Youtube dapat digunakan sebaga salah satu media
pembelajaran. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai persepsi yang
positif tentang penggunaan Youtube di kelas Bahasa Inggris. [6].
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Triadi Noviansyah Siregar (2016),
dengan judul Analisis Efektifitas Video Tutorial Terhadap Peningkatan Kemampuan Teknik
Pada Skater Pemula Di Bandar Lampung. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa video
tutorial cukup efektif dalam memotivasi skater pemula untuk berlatih tanpa terhalang ruang dan
waktu, sehingga mampu membantu meningkatkan kemampuan teknik pada skater pemula [7].
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rusmiati (2017), dengan judul
Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Siswa MA AL
FATTAH Sumbermulyo. Diketahui bahwa minat belajar pelajaran ekonomi siswa MA Al Fattah
Sumbermulyo adalah tinggi. Hal tersebut dibuktikan bahwa perolehan skor angket minat belajar
pelajaran ekonomi siswa MA Al Fattah Sumbermulyo katagori tinggi sebesar 37,50%,
memperoleh skor katagori sedang sebesar 32,50%, dan perolehan skor kategori rendah sebesar
30,00% [8].
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rendah Lestari lebih menekan pada tujuan
penelitian untuk melihat sejauh mana Youtube dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dalam matakuliah Bahasa Inggris. Sedangkan Triadi Noviansyah Siregar Untuk mengetahui
efektifitas terhadap peningkatan pemahaman teknik dasar pada skaters pemula dan kekurangan
dari video tutorial yang ada di situs Youtube sebagai media pembelajaran. Adapun penelitian
sebelumnya yang dilakukan Rusmiati menekan pada tujuan penelitian untuk memperoleh
gambaran lengkap tentang pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Akan tetapi
pada penelitian ini peneliti mau mengembangkan bagaimana pemanfaatan Youtube efektif
sebagai pembelajaran tutorial untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran TIK
sebagai media, walaupun pembelajaran bukan dilaksanakan di laboratorium komputer.
Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu
yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efektivitas sebagai
ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas dalam proses pembelajaran
berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan
metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Adapun indikator proses
pembelajaran yang efektif ialah sebagai berikut: a) melibatkan siswa secara aktif yaitu muridlah
yang seharusnya banyak aktif, karena murid sebagai subject didik, ia turut merencanakan, dan ia
sendiri yang melaksanakan pembelajaran. b) menarik minat dan perhatian siswa karena dengan
demikian siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran nantinya. c) membangkitkan
motivasi siswa sehingga siswa mau untuk belajar. Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri
maupun dari luar yaitu persaingan dengan murid lain. d) prinsip Individualisme yaitu strategi
pembelajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap
perbedaan individual. Atas dasar ini pembelajaran yang dilakukan dengan mengarah kepada
siswa belajar secara individual. e) memanfaatkan alat peraga yaitu penggunaan alat peraga ketika
guru mengajar, karena pada dasarnya ketika guru hanya mengajar tanpa menggunakan alat atau
media murid akan cenderung jenuh. f) penempatan waktu adalah management waktu yang
digunakan untuk menyampaikan materi kepada murid. g) hasil belajar (evaluasi) ialah nilai yang
didapatkan oleh setiap murid setelah melakukan proses pembelajaran [9].
Pembelajaran Tutorial
Menurut Nurul, gaya pembelajaran yang spesifik dengan guru yang berkompetensi
merupakan pembelajaran tutorial, misalnya cara mengirim e-mail untuk tutorial pembelajaran.
Bacaan, demonstrasi, penemuan bacaan atau pengalaman yang menumbuhkan respon secara
verbal dan tulisan merupakan cara umum dari tutorial. Berlandaskan paparan di atas, tutorial
adalah motivasi belajar yang ditumbuhkan melalui tuntunan belajar dalam rupa arahan, bantuan,
petunjuk agar para siswa dapat belajar secara efisien dan efektif. Bantuan dipahami sebagai
pemberi dukungan dalam mempelajari materi pelajaran. Petunjuk dipahami sebagai pemberi
penerangan untuk belajar secara efisien dan efektif. Arahan dipahami sebagai pemberi
bimbingan untuk mencapai tujuan. Demikian media pembelajaran tutorial yang dikembangan
merupakan media pembelajaran dengan bimbingan pembelajaran dalam bentuk arahan, bantuan
petunjuk agar para siswa dapat belajar secara efisien dan efektif yang diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran tutorial merupakan bentuk pembelajaran
khusus dengan pembimbing yang terkualifikasi, misalnya penggunaan mikro komputer untuk
tutorial pembelajaran. Tutorial dengan metode alternatif diantaranya bacaan, demostrasi,
penemuan bacaan atau pengalaman yang menumbuhkan respon secara verbal dan tulisan [10].
Pada penelitian ini, pembelajaran tutorial yang dilaksanakan untuk melihat keterampilan siswa
dalam : (1) Penggunaan Internet (2) Pembuatan E-mail (3) Penggunaan Web Browser
Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti : buku, film, video dan sebagainya. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras [11].
Youtube
Youtube adalah sebuah situs web berupa layanan video sharing popular yang
memungkinkan penggunannya memuat, menonton dan berbagai klip video secara gratis. Salah
satu kegunaan youtube yaitu untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Tujuan
pembelajaran youtube sebagai media pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi dan
suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan interaktif. Video pembelajaran di
Youtube dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran interaktif di kelas, baik untuk siswa maupun
guru itu sendiri melalui presentasi secara online maupun offline [12].
Keunggulan Youtube sebagai media pembelajaran yaitu:
a. Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling popular di dunia internet saat ini yang
mampu memberikan edit value terhadap pendidikan.
b. Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa
dan guru.
c. Informative yaitu youtube memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan,
teknologi, kebudayaan, dll.
d. Interaktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun melakukan Tanya jawab
bahkan mereview sebuah video pembelajaran.
e. Shearable yaitu youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode video pembelajaran yang
dapat di share di jejaring social seperti facebook, twitter dan juga blog/website.
f. Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan.
Minat Belajar
Dalam memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam pembahasan ini
terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar.
Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.” Minat
merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya
terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian
minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya Interest is persisting
tendency to pay attention to end enjoy some activity and content. Minat diartikan sebagai suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Minat sebagai
suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang
menariknya. Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga
bagi orang. Dari beberapa definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa, minat adalah
kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai
dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat [13].
Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar
1. Unsur – unsur Minat
a. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan
berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Perhatian adalah banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Perhatian adalah pemusatan tenaga
atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai
suatu aktivitas. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan
prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha
untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran
yang diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian
yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena
itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha
keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar [13].
b. Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang
diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan “sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif
yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang
atau tidak dalam berbagai taraf.” Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu
diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan
umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena
mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Yang dimaksud dengan
perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik. “Perasaan merupakan aktivitas
psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek.” Perasaan sebagai faktor
psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa
mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di
sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan
senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak senang.
Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan
perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif
sehingga tidak menunjang minat dalam belajar [13].
c. Motif
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif dapat dikatakan “sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.” Motif adalah keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu guna mencari suatu
tujuan. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini
motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang
sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan
waktu tertentu. Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa
anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa- apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah
sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Oleh karena itu
guru harus bisa membangkitkan minat anak didik. Sehingga anak didik yang pada mulanya tidak
ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Dan segala
sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan
kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya
sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Jadi motivasi
merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat
terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar [13].
2. Fungsi Minat dalam Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus
asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat
dapat mengerti dan mengingatnya. Fungsi minat bagi kehidupan anak sebagai berikut [13]:
a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh anak yang berminat pada olah
raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang
berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi dokter [13].
b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa
mendorongnyauntuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan
[13].
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang meskipun diajar oleh
guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah
pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya
serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka [13].
d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena
minat membawa kepuasan. Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai
misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua
suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh
sukarela. Dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa
sampai mati. Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai peranan
dalam “melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian,
dan mencegah gangguan perhatian dari luar.” Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh
yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, sebab tidak ada
daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan
mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang
mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak
terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima
pelajaran. mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak
ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang
siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus
belajar [13].
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, memakai metode survey dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan subjek penelitian berdasarkan instruksi dari guru pelajaran terkait yaitu siswa kelas
IX tahun ajaran 2017/2018 SMP N 4 Salatiga dengan jumlah 56 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada kelas IX (D,F,G).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan Angket.
Pembagian angket kepada subyek penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
minat belajar siswa setelah diberikan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi melalui
media Youtube. Angket respon siswa terdiri dari 40 butir pernyataan dengan rincian 26 butir
pernyataan positif (+) dan 14 butir pernyataan negative (-).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Skor yang diberikan pada tiap point pernyataan –pernyataan dalam angket minat belajar siswa
yaitu untuk pernyataan positif (+) adalah 4 untuk pernyataan sangat setuju, 3 untuk pernyataan
setuju, 2 untuk pernyataan tidak setuju dan 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju. Sedangkan
untuk pernyataan negative (-) adalah 1 untuk pernyataan sangat setuju, 2 untuk pernyataan setuju
, 3 untuk pernyataan tidak setuju dan 4 untuk pernyataan sangat tidak setuju [14].
Berikut ini tabel kisi-kisi angket minat belajar dari penelitian yang dilakukan oleh
E’en [11] :
Kisi-Kisi Angket
Minat Belajar Siswa Terhadap Pelajaran TIK Dengan
Penggunaan Media Youtube dalam Pembelajaran Tutorial
Variabel Aspek Indikator
Nomor
Positif Negative
Minat
Belajar
Siswa
1. Perbuatan
Bertanya dan
Menjawab/menanggapi
pertanyaan tentang materi yang dipelajari
9, 32, 38
16
Menciptakan kenyamanan
dalam pembelajaran. 31 20
Mencatat penjelasan guru. 25 24
Berusaha mencari jawaban
atas permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran
26 27
Mengerjakan tugas
kelompok dan individu.
10, 23, 30, 33
18, 34, 35
2. Perhatian
Memperhatikan penjelasan
guru 5, 17, 29 21
Memperhatikan media yang
diperagakan guru dengan sungguh-sungguh.
28 36
3. Perasaan
Menunjukan rasa senang
terhadap pelajaran TIK
1, 2, 4, 6, 7, 22
8
Menunjukan kegunaan
dalam mempelajari TIK
3 37
Menunjukan rasa senang
terhadap pembelajaran
TIK dengan menggunakan
media Youtube.
10, 11, 14,40
12, 13
Menunjukan kegunaan
belajar dengan penggunaan
media Youtube.
15 39
Jumlah 26 14
Berikut ini adalah tabel penskoran butir minat belajar :
Tabel
Penskoran Butir Minat Belajar
Alternatif Jawaban
Skor
Pernyataan
Positif (+)
Pernyataan
Negatif (-)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Cara menentukan presentase dari aspek yang diamati dan kemudian dikategorikan sesuai dengan
kategori yang telah ditetukan adalah dengan menggunakan rumus:
Skor yang diperoleh siswa
Presentase = x 100%
Jumlah Skor Maksimal
Data hasil angket dibuat klasifikasi dengan kriteria sebagai berikut :
Pedoman Pengkategorian Minat Belajar Siswa
Kategori Rentang Skor
Sangat Rendah 0 - 24
Rendah 25 - 44
Sedang 45 - 64
Tinggi 65 - 84
Sangat Tinggi 85 - 100
4. Hasil dan Pembahasan
Adapun sejumlah hasil analisis data yang diperoleh dirangkum berdasarkan indikator
minat dan berdasarkan keseluruhan kategori. Berikut ini adalah tabel hasil angket minat belajar :
Tabel Hasil Angket Minat Belajar Siswa
Kategori Rentang Skor Jumlah Siswa `Presentase
Sangat Rendah 0 - 24 0 0%
Rendah 25 - 44 0 0%
Sedang 45 - 64 0 0%
Tinggi 65 - 84 41 73%
Sangat Tinggi 85 - 100 15 27%
Jumlah 56 100%
Pada tabel diatas mendeskripsikan minat belajar dari 56 siswa menunjukan bahwa tidak
ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah, rendah dan sedang dengan rentang skor dari
0 – 64. Selanjutnya ada 41 siswa pada kategori tinggi dengan rentang skor 65 – 84, kemudian
ada 15 siswa pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor 85 – 100 [13].
Berikut ini diagram hasil angket minat belajar :
Diagram Hasil Angket Minat Belajar Siswa
73%
27%
Sangat Tinggi
Tinggi
Dengan melihat grafik diatas, maka dapat dijelaskan bahwa batang diagram berwarna
biru menunjukan siswa yang mempunyai minat dalam kategori Sangat Tinggi dengan
memperoleh skala antara 85 - 100 yaitu 15 siswa. Pada gambar diagram batang berwarna merah
menunjukan siswa yang mempunyai minat dalam kategori Tinggi dengan memperoleh skala 65 -
84 yaitu 41 siswa. Pada diagram batang berwarna hijau, ungu, dan biru muda tidak ada siswa
yang masuk pada kategori sedang, rendah, dan sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis data keefektifan Youtube untuk meningkatkan minat belajar
siswa, berada dalam kategori efektif dengan presentase tinggi 27% dan sangat tinggi 73%.
Sebagaimana dijelaskan pada kajian pustaka, bahwa keefektifan didefinisikan sebagai ketepatan
penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pembelajaran menggunakan Youtube sebagai media tutorial, efektif dalam meningkatkan minat
belajar siswa. Keefektifan itu dilihat dari pembelajaran yang memenuhi memenuhi a)
melibatkan siswa secara aktif, ketika pembelajaran menggunakan Youtube terlihat siswa lebih
banyak berinteraksi ketika mendapat kesulitan dalam mencerna materi dan menjawab pertanyaan
yang diberikan guru. b) menarik minat dan perhatian siswa, karena Youtube merupakan video
yang dibuat menarik sehingga siswa lebih menyukai dan manarik minat dan perhatian siswa. c)
membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa mau untuk belajar, siswa mempunyai dorongan
yang kuat dalam memperhatikan materi. d) prinsip Individualisme, terlihat siswa secara satu per
satu bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan. e) memanfaatkan alat peraga, dengan
menggunakan Youtube membuat siswa lebih antusias dan berminat dalam memahami materi f)
penempatan waktu, siswa terlihat sangat antusias dari awal hingga akhir pembelajaran. g) hasil
belajar (evaluasi), hasil belajar yang didapat memuaskan dan diatas kriteria ketuntasan.
Dengan menggunakan media Youtube dalam pembelajaran tutorial, siswa terlihat lebih
aktif sehingga minat belajar siswa meningkat. Dalam penelitian indikator minat yang digunakan
yaitu : perhatian, perasaan dan motif. Dapat terlihat bahwa, pada unsur perhatian, yaitu
pemusatan tenaga kepada suatu obyek atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
aktivitas. Dimana perhatian siswa tertuju pada penjelasan guru dan media yang digunakan oleh
guru. b) unsur persaan yaitu perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subjek
menghayati nilai-nilai dari suatu objek. Dimana siswa terlihat senang dan tertarik pada pelajaran
TIK dengan media Youtube yang digunakan. Siswa juga menunjukan kegunaan belajar TIK dan
media Youtube melalui pertanyaan – pertanyaan yang diberikan. c) unsur motif yaitu keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu guna
mencari suatu tujuan. Dimana siswa bertanya apa yang tidak dimengerti dari materi, menanggapi
materi yang diberikan, menciptakan suasana nyamankenyamanan dalam kelas, dan berusaha
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Pada pembelajaran tutorial yang telah dilaksanakan didapati para siswa yang lebih
antusias mengikuti pembelajaran. Beberapa materi yang disampaikan dalam pembelajaran
tutorial antara lain : 1) Penggunaan Internet 2) Pembuatan E-mail 3) Penggunaan Web Browser.
Setelah pembelajaran tutorial dilakukan, para siswa menjadi lebih terampil pada materi
penggunaan internet, pembuatan e-mail, dan penggunaan web browser dapat dilihat dari hasil
belajar menggunakan latihan soal.
Youtube digunakan karena mempunyai beberapa keunggulan yaitu : a) Potensial, siswa
dapat menggunakan Youtube b) Praktis, dengan adanya wifi sekolah kita bisa langsung
terhubung menggunakan laptop. c) Informative, banyak informasi yang bisa kita dapat. d)
Ekonomis, bisa diakses secara gratis.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan minat belajar
Teknologi Informasi dan Komunikasi peserta didik kelas IX (D,F,G) SMP Negeri 4 Salatiga
setelah diberikan media Youtube dalam pembelajaran tutorial berada pada kategori tinggi dengan
rata-rata 78,50 dari nilai ideal 100. Terlihat bahwa pembelajaran TIK menggunakan Youtube
sebagai media tutorial, efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa. Adapun saran untuk
penelitian selanjutnya diharapkan untuk melihat kemampuan lain seperti keaktifan belajar siswa,
berpikir kritis atau media lain agar pembelajaran lebih variatif.
6. Daftar Pustaka
Jurnal Online
[1] Ghafur, M, 2009. Kendala Penerapan TIK di Bidang Pendidikan. Diakses dari :
https://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/kendala-penerapan-tik-di-bidang-pendidikan/. Pada
tanggal 10 Juli 2018
[2] Ramdhani, M. A, 2014. Perbandingan Strategi Pembelajaran Teacher Centered Learning
Dengan Student Centered Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Tarikh Siswa
Kelas Viii Smp Muhammadiyah 4 Surakarta, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
[3] Falahudin, I, 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran, Widyaiswara Balai Diklat
Keagamaan (BDK), Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, p.104-117
[4] Ruthellia, E.R,& Mariam, D,& Harilama, S.S, 2017. Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube
terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sam Ratulangi, e-journal “Acta Diurna” Volume VI. No.
1. Tahun 2017
[5] Antika, R.R, 2014. Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning (Studi
Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Islam Baitul ‘Izzah, Nganjuk), Departemen
Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya, Vol, 3 No 1
[6] Lestari, R. Pengunaan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris. STKIP
Muhammadiyah Muara Bungo.
[8] Rusmiati, 2017. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi
Siswa Ma Al Fattah Sumbermulyo. STKIP Nurul Huda Sukaraja OKU Timur Sumatera Selatan,
UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi Volume 1, No. 1, Februari 2017: Page 21-36
[9] Nugroho, Y.S, 2016. Penggunaan Web E-Learning Untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar
Pada Mata Pelajaran Bimbingan Tik Kelas Viii Di Smp Negeri 1 Salatiga, Repository.uksw.edu
[10] Fanani, N, 2015, Pengembangan Media Pembelajaran Tutorial Interaktif Dalam Motivasi
Belajar Kkpi Siswa Kelas Xii Smk Pelita Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016,
Repository.uksw.edu
[11] Chrisnanda, D.H, 2017, Efektifitas Pembelajaran dengan Game Edukasi Terhadap Minat
Belajar Siswa, Repository.uksw.edu
[12] Wigati, S, & Rahmawati, D.S, & Widodo, S.A, 2017, Pengembangan Youtube
Pembelajaran Berbasis Ki Hadjar Dewantara Untuk Materi Integral Di SMA, Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP UST
[14] Parera, L.F, 2017, Pemanfaatan Gmail Dalam Pengumpulan Tugas Mata Pelajaran Tik
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa, Repository.uksw.edu
Skripsi
[7] Siregar, T.N. (2016), Analisis Efektifitas Video Tutorial Terhadap Peningkatan Kemampuan
Teknik Pada Skater Pemula Di Bandar Lampung Skripsi, UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
[13] E’en. (2012). Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif Untuk Meningkatkan
Minat dan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga
Skripsi, FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga