EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit...

71
i EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Porphyromonas gingivalis SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi OLEH : HETTY NOVEILIGA CINDRAKORI J111 12 125 BAGIAN PERIODONTOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Transcript of EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit...

Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

i

EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp TERHADAP

PERTUMBUHAN BAKTERI Porphyromonas gingivalis

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH :

HETTY NOVEILIGA CINDRAKORI

J111 12 125

BAGIAN PERIODONTOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

ii

Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa yang tercantum namanya dibawah ini :

Nama : Hetty Noveiliga Cindrakori

NIM : J111 12 125

Judul Skripsi : Efektivitas Ekstrak Propolis Trigona sp terhadap Pertumbuhan

Bakteri Porphyromonas gingivalis

Menyatakan bahwa judul skripsi yang diajukan adalah judul yang baru dan tidak

terdapat di Perpustakaan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Makassar, September 2015

Staf Perpustakaan FKG-UH

Nuraeda A, S.Sos

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Propolis Trigona sp terhadap

Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin. Tak lupa pula penulis panjatkan shalawat dan salam kepada

nabi kita, Nabi Muhammad SAW.

Dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak hambatan yang dihadapi,

namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. drg. Asdar Gani, M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan memberikan petunjuk serta

bimbingan bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

2. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes., Sp.Pros sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin beserta seluruh staf atas bantuannya

selama penulis mengikuti pendidikan.

3. drg. Susilowati, M.Kes., Sp.Ort selaku Penasehat Akademik atas bimbingan,

perhatian, nasehat dan dukungan bagi penulis selama perkuliahan.

Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

v

4. Buat kedua orang tua yang tersayang dan tercinta, Ayahanda Ir. H.M. Ilyas

Timu, MM dan (Almh.) Ibu Ir. Hj. Hamsigar A. dan saudara penulis Arief

Kurniawan Ilyas serta keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan

doa, dukungan moril dan materiil, dan terima kasih atas segala pengertian yang

telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

5. Teman-teman MASTIKASI 2012 terima kasih atas dukungan penuh dan

semangat yang terus diberikan kepada penulis, terima kasih atas tangis haru canda

dan tawanya selama 3 tahun, saya bangga bisa menjadi bagian dari 103 bintang.

Semoga tetap kompak dan semoga MASTIKASI sukses untuk kedepannya.

6. Sahabat penulis Nana, Kais, Ai, Keky, Lala, Kiki, Abang, Guce, Agung,

Husein, Alief terimakasih atas hiburan, liburan dan motivasinya dalam

menyelesaikan skripsi ini dan terkhusus untuk Rifdatul Ahwal Usemahu terima

kasih atas motivasi dan semangatnya, terima kasih juga atas perhatian, kasih

sayang dan kesabarannya dalam menghadapi penulis.

7. Teman skripsi bagian periodontologi Ribka, Kevin, Nuqi, Ilha, Echa, Gaby,

Wahdan, Nunu terima kasih atas ide-ide serta masukan yang diberikan kepada

penulis.

8. Saudara-saudara kesayangan Waddah, Bhollo, Opi, Iman, Ani, Sapri, Callu,

Sule, Ningsih, Mentari terima kasih banyak atas doa, dukungan, hiburan dan

liburannya disela-sela pusing dan ribetnya penelitian. Untuk Cimmi, Neno, Nina,

Muti dan Accang terima kasih atas doa dan dukungannya.

9. Kanda-kanda senior Kak Dawal, Kak Khadijah, Kak Tommy, Kak Nugi, Kak

Jojo, Kak Novi, Kanda-kanda Atrisi 2010, Kanda-kanda Oklusal 2011,

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

vi

Himpunan mahasiswa Islam Komisariat Kedokteran Gigi dan semua kanda-

kanda senior yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas masukan

dan dukungannya.

10. Saudara penulis selama ber-KKN, Siti Hardiyanti Syam, Anitawati Umar,

Armi Rauf, M. Ilham Eka Putra, Wahyudi Kasrul, Wardiman Lukas,

terimakasih atas pengertian dan motivasinya selama di posko. Terima kasih juga

untuk hiburan dan liburannya.

11. Seluruh Dosen, Staf Akademik, Staf Tata Usaha, Staf Perpustakaan FKG

UNHAS dan Staf Bagian Periodontologi yang telah banyak membantu penulis.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas

bantuannya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan

dalam penulisan skripsi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan penulis sendiri.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 9 September 2015

Penulis

Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

vii

EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp TERHADAP

PERTUMBUHAN BAKTERI Porphyromonas gingivalis

Hetty Noveiliga Cindrakori

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Latar belakang : Penyakit periodontal disebabkan oleh berbagai faktor, deposit

bakteri berperan penting terhadap terjadinya penyakit periodontal. Salah satu bakteri

yang berperan terhadap terjadinya penyakit periodontal ialah Porphyromonas

gingivalis. Propolis merupakan bahan alami yang memiliki sifat antibakteri. Khasiat

antibakteri pada propolis berbeda bergantung pada jenis propolis. Propolis telah

digunakan untuk pengobatan apthous ulser, kandidiasis, gingivitis, periodontitis, dan

pulpitis. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak

propolis Trigona sp dalam bentuk gel terhadap pertumbuhan Porphyromonas

gingivalis. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Uji daya

hambat dilakukan dengan metode difusi menggunakan bahan uji propolis gel dan

metronidazole gel. Zona daya hambat propolis gel terhadap Porphyromonas

gingivalis diukur menggunakan jangka sorong setelah inkubasi 1x24 jam, 2x24 jam,

dan 3x24 jam. Hasil : Zona daya hambat propolis gel terhadap Porphyromonas

gingivalis dalam pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, 3x24 jam berturut-turut 6.17±0.48

mm, 5.76±0.55 mm, 5.23±0.32 mm, sedangkan zona daya hambat metronidazole gel

terhadap Porphyromonas gingivalis dalam pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, 3x24

jam berturut-turut 13.68±1.66 mm, 13.94±2.03 mm, 12.90±1.96 mm. Adapun selisih

rerata diameter zona daya hambat antara propolis gel dan metronidazole gel pada

waktu pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, 3x24 jam berturut-turut 7.51 mm, 8.18 mm,

7.66 mm. Kesimpulan : Pada penelitian ini, berdasarkan uji independent t-test zona

daya hambat metronidazole gel lebih besar daripada zona daya hambat propolis gel

terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis (p<0.05), dan berdasarkan uji repeated

Anova rata-rata zona daya hambat tidak berbeda bermakna berdasarkan waktu

pengamatan (p>0.05).

Kata Kunci : Antibakteri, propolis gel, Porphyromonas gingivalis, penyakit

periodontal

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

viii

EFFECTIVITY OF EXTRACT PROPOLIS Trigona sp AGAINST THE

GROWTH OF Porphyromonas gingivalis BACTERIA

Hetty Noveiliga Cindrakori

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

Background : Periodontal disease is caused by various factors. Bacterial deposit

plays an important role against the occurrence of periodontal disease. One of the

bacterias that contribute to the occurrence of periodontal disease is Porphyromonas

gingivalis. Propolis is a natural substance contains antibacterial properties which are

different depends on the type of propolis. Propolis has been used for the treatment of

apthous ulcer, candidiasis, gingivitis, periodontitis, and pulpitis. Purpose : The

purpose of the study is determine effectivity of extract gel propolis Trigona sp

against the growth of Porphyromonas gingivalis. Methods : This research is an

experimental laboratories. Inhibition test performed a diffusion method using

propolis and metronidazole gel. Inhibition zone of propolis and metronidazole gel

against Porphyromonas gingivalis were measured using calipers after incubation

1x24 hours, 2x24 hours, and 3x24 hours. Result : The zone of propolis gel and

metronidazole gel inhibition against Porphyromonas gingivalis observed in 1x24

hours, 2x24 hours, 3x24 hours. Propolis gel consecutive are 6.17±0.48 mm,

5.76±0.55 mm, 5.23±0.32 mm, whereas metronidazole gel consecutive are

13.68±1.66 mm, 13.94±2.03 mm, 12.90±1.96 mm, and the difference of both

inhibition zone based on time 1x24 hours, 2x24 hours, 3x24 hours are 7.51 mm, 8.18

mm, 7.66 mm. Conclusion : In this study, based on independent t-test, metronidazole

gel zone of inhibition greater than propolis gel zone againsts the bacteria

Porphyromonas gingivalis (p<0.05), and the test repeated ANOVA based on average

zone of inhibition did not differ significantly by time observation (p>0.05).

Keywords : Antibacterial, propolis gel, Porphyromonas gingivalis, periodontal

disease

Page 9: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. ................................................................................................. Latar

belakang ............................................................................................ 1

1.2. .................................................................................................

Rumusan masalah ............................................................................. 5

1.3. ................................................................................................. Tujuan

penelitian ........................................................................................... 5

1.4. .................................................................................................

Hipotesis penelitian ........................................................................... 5

1.5. .................................................................................................

Manfaat penelitian ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 10: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

x

2.1. .................................................................................................

Periodontitis ....................................................................................... 6

2.1.1. ........................................................................................ Definisi

periodontitis ............................................................................. 6

2.1.2. ........................................................................................ Etiologi

periodontitis ............................................................................. 7

2.1.3. ........................................................................................

Patogenesis periodontitis ......................................................... 8

2.1.4. ........................................................................................ Terapi

yang dapat diberikan pada periodontitis .................................. 11

2.2. ................................................................................................. Bakteri

Porphyromonas gingivalis ................................................................. 15

2.2.1. ........................................................................................

Klasifikasi dan morfologi Porphyromonas gingivalis ............ 15

2.2.2. ........................................................................................

Porphyromonas gingivalis sebagai periodontopatogen utama

pada periodontitis .................................................................... 16

2.3. .................................................................................................

Propolis .............................................................................................. 19

2.3.1. ........................................................................................ Definisi

propolis .................................................................................... 19

2.3.2. ........................................................................................

Kandungan propolis ................................................................. 21

Page 11: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

xi

2.3.3. ........................................................................................

Manfaat propolis ...................................................................... 22

2.3.4. ........................................................................................

Aktivitas antibakteri pada propolis .......................................... 24

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1. .................................................................................................

Kerangka konsep penelitian .............................................................. 26

3.2. ................................................................................................. Alur

penelitian ........................................................................................... 27

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. ................................................................................................. Jenis

penelitian ........................................................................................... 28

4.2. ................................................................................................. Rancang

an penelitian ..................................................................................... 28

4.3. ................................................................................................. Tempat

dan waktu penelitian ......................................................................... 28

4.3.1. ........................................................................................ Tempat

penelitian ............................................................................... 28

4.3.2. ........................................................................................ Waktu

penelitian ............................................................................... 28

4.4. ................................................................................................. Variabel

penelitian ............................................................................................ 28

Page 12: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

xii

4.4.1. ........................................................................................ Variabel

menurut fungsinya ................................................................ 28

4.4.2. ........................................................................................ Variabel

menurut skala pengukurannya ............................................... 29

4.5. ................................................................................................. Definisi

operasional variabel .......................................................................... 29

4.6. ................................................................................................. Subyek

penelitian ........................................................................................... 29

4.7. ................................................................................................. Sampel

penelitian ........................................................................................... 29

4.8. ................................................................................................. Alat dan

bahan ................................................................................................. 30

4.8.1. ........................................................................................ Alat

.................................................................................................. 30

4.8.2. ........................................................................................ Bahan

.................................................................................................. 30

4.9. ................................................................................................. Prosedu

r penelitian ...................................................................................... 31

4.9.1. ........................................................................................ Prosedu

r sterilisasi alat ...................................................................... 31

4.9.2. ........................................................................................ Prosedu

r pembuatan medium MHA (Mueller Hinton Agar) .............. 31

Page 13: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

xiii

4.9.3. ........................................................................................ Prosedu

r ekstraksi propolis ................................................................ 32

4.9.4. ........................................................................................ Prosedu

r pembuatan propolis gel ....................................................... 33

4.9.5. ........................................................................................ Uji daya

hambat ................................................................................... 33

4.9.6. ........................................................................................ Pengam

atan zona hambat ................................................................... 33

4.10. ............................................................................................... Analisis

data ................................................................................................. 33

4.10.1. ...................................................................................... Jenis

data ........................................................................................ 33

4.10.2. ...................................................................................... Pengola

han data ................................................................................. 34

4.10.3. ...................................................................................... Analisis

data ........................................................................................ 34

BAB V HASIL ................................................................................................ 35

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 40

BAB VII PENUTUP

7.1. ................................................................................................ Kesimp

ulan .................................................................................................... 45

7.2. ................................................................................................ Saran

............................................................................................................ 46

Page 14: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

xiv

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 47

LAMPIRAN .................................................................................................... 55

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Periodontitis ............................................................................... 6

Gambar 2.2. Porphyromonas gingivalis ......................................................... 16

Gambar 2.3. Propolis ...................................................................................... 20

Gambar 5.1. Grafik distribusi diameter zona hambat (mm) berdasarkan waktu

pengamatan pada intervensi propolis gel dan metronidazol gel 36

Page 15: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Antibiotik yang digunakan pada terapi penyakit periodontal ........ 12

Tabel 2.2. Dosis Antibiotik yang digunakan untuk Terapi Penyakit Periodontal 14

Tabel 2.3. Komposisi Kimia Propolis ............................................................. 22

Tabel 5.1. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat (mm) berdasarkan waktu

pengamatan pada masing-masing kelompok intervensi ................. 36

Tabel 5.2. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat (mm) antara propolis gel dan

metronidazole gel pada waktu pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, dan

3x24 jam ......................................................................................... 38

Page 16: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1...................................................................................................................... L

atar belakang

Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan ke dua utama yang masih

merupakan masalah di masyarakat yaitu mencapai 96.58% (Riskesdas, 2007).

Penyakit yang menyerang gingiva dan jaringan pendukung gigi ini merupakan

penyakit infeksi yang serius dan apabila tidak dilakukan perawatan yang tepat dapat

mengakibatkan kehilangan gigi (Hinrichs, dkk., 2012). Periodontitis atau penyakit

yang menyerang gingiva menjangkit jutaan orang setiap tahun. Hal ini dilaporkan

sebagai penyakit yang paling banyak terjadi diseluruh dunia dengan perkiraan 85%.

Prevalensi penyakit periodontal adalah 24.2% sedangkan prevalensi gingivitis 19.5%

(Stein, dkk., 2008).

Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses patologis yang mengenai

jaringan periodontal. Sebagian besar penyakit inflamatif disebabkan oleh infeksi

bakteri. Walaupun faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi jaringan periodontal,

penyebab utama penyakit periodontal adalah mikroorganisme yang berkolonisasi di

permukaan gigi (Fedi, dkk., 2000). Penyakit periodontal dimulai dari gingivitis yang

bila tidak terawat bisa berkembang menjadi periodontitis dimana terjadi kerusakan

jaringan pendukung periodontal berupa kerusakan fiber, ligamen periodontal dan

tulang alveolar (Wahyukundari, 2009). Beberapa kelainan sistemik juga dapat

Page 17: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

2

berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi faktor sistemik tanpa invasi dari

plak bakteri tidak dapat menjadi pencetus terjadinya periodontitis. Mikroorganisme

yang berperan penting dalam terjadinya penyakit periodontal adalah Aggregatibacter

actinomycetemcomitans (Aa), Porphyromonas gingivalis (Pg), Prevotella intermedia

(Pi), Bacteroides forsythus (Bf), Fusobacterium nucleatum (Fn), Capnocytophaga

spp (C.sp), Campylobacter rectus (Cr). Masing-masing bakteri memiliki faktor

virulensi (komponen dari struktur sel, eksotoksin dan endotoksin) berkaitan dengan

proses penyakit periodontal. Bakteri dan produknya merangsang pembengkakan

yang menghasilkan mediator proinflamasi seperti sitokin dan prostaglandin yang

merusak jaringan periodontal (Kumar, dkk., 2003; Paster, dkk., 2006).

Diantara penyakit mulut, periodontitis merupakan penyakit yang paling lazim

pada populasi orang dewasa di seluruh dunia. Yang disebabkan oleh mikrobiota yang

kompleks, Porphyromonas gingivalis dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans

diduga sebagai patogen yang mendominasi untuk proses inisiasi dan kerusakan dari

struktur pendukung gigi (Zambon, 1996). Kegoyangan gigi merupakan salah satu

gejala penyakit periodontal yang ditandai dengan hilangnya perlekatan serta

kerusakan tulang vertikal (Strassler, 2004).

Telah banyak dilakukan penelitian dengan memanfaatkan bahan alam yang

bertujuan untuk menghasilkan obat yang mempunyai efek samping yang tidak

merugikan, salah satunya adalah propolis (Lofty, 2006). Propolis berasal dari bahasa

Yunani, yaitu pro berarti pertahanan dan polis berarti kota, sehingga propolis dapat

diartikan sebagai pertahanan kota (Ghisalberti, 1979; Santos, dkk., 2002).

Page 18: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

3

Propolis merupakan produk yang dihasilkan oleh serangga (lebah madu). Lebah

menghasilkan beberapa produk seperti madu, royal jeli, polen dan propolis. Propolis

merupakan bahan resin yang melekat pada bunga, pucuk dan kulit kayu. Sifatnya

pekat, bergetah, berwarna cokelat kehitaman mempunyai bau yang khas, dan rasa

pahit. Lebah menggunakan bahan propolis untuk pertahanan sarang, mengkilatkan

bagian dalam sarang dan menjaga suhu lingkungan. Bahan-bahan yang terkandung

dalam propolis sangat kompleks, dan lebih dari 200 komponen telah teridentifikasi

(Kaihena, 2013).

Lebah propolis bersifat desinfektan (antibakteri) yang dapat membunuh serangga

yang masuk ke sarang lebah, lebah juga melindungi sarangnya dengan propolis dari

virus atau bakteri. Hal ini yang mendasari propolis digunakan sebagai antibiotik.

Kelebihan propolis dibanding antibiotik lainnya adalah efek sampingnya yang kecil

dan tidak menimbulkan resistensi (Lofty, 2006). Penelitian sementara menekankan

sifat antimikroba dan antiinflamasi pada propolis. Sifat antiinflamasi pada propolis

karena adanya caffeic acid phenethyl ester (CAPE) dalam propolis. Flavonoid dan

derivat asam sinamat dianggap sebagai komponen biologis utama yang aktif dalam

propolis (Gebara, dkk., 2002; Borrelli, dkk., 2002). Disamping itu propolis juga

memiliki khasiat immunomodulator sebagai obat anti radang karena dapat

meningkatkan ketahanan tubuh alami terhadap beberapa infeksi. Propolis juga dapat

mempercepat penyembuhan luka (Castaldo, dkk., 2002). Kemampuan antimikroba

propolis ditentukan oleh flavonoid, pinocembrin, galangin dan pinobanksin

(Castaldo, dkk., 2002; Pietta, dkk., 2002). Propolis telah digunakan untuk

pengobatan apthous ulser, kandidiasis, gingivitis, periodontitis, dan pulpitis. Studi

Page 19: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

4

mengenai penggunaan propolis telah meningkat karena sifat terapeutik dan

biologisnya (Coutinho, 2012; Gebara, dkk., 2002).

Penggunaan propolis di bidang kedokteran gigi baru dilaporkan beberapa tahun

terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu

bahan pengobatan alternatif (Scheller, dkk., 1990; Martinez-Silveira, dkk., 1988;

Murray, dkk., 1997). Penelitian sistematis pertama dibuat oleh Kivalkina pada tahun

1948, dan sejak saat itu efek antibakteri dari propolis ditunjukkan pada berbagai

macam bakteri Gram positif dan Gram negatif (Ghisalberti, 1979; Grange, dkk.,

1990).

Sejumlah studi mendokumentasikan fungsi biosidal propolis, ekstrak dan

kandungan terpenting dari propolis. Aktivitas dengan spektrum luas, dengan

melawan Gram positif dan Gram negatif batang dan kokus, yeast dan jamur

(Burdock, 1998). Salah satu keterbatasan penggunaan propolis adalah variabilitas

dalam komposisi dan kemampuannya sebagai akibat dari variasi flora daerah dimana

propolis dihasilkan. Menurut Gebara dkk, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

aktivitas antimikroba ekstrak propolis pada studi in vitro, tidak hanya terhadap

beberapa bakteri periodontopatik (Fusobacterium nucleatum, Porphyromonas

gingivalis, Prevotella intermedia, Prevotella melaninogenica, Aggregaibacter

actinomycetemcomitans dan Capnocytophaga gingivalis) tetapi juga terhadap

beberapa organisme yang dapat menyebabkan infeksi (Staphylococcus aureus,

Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Candida albicans) (Gebara,

dkk.,2002).

Page 20: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

5

1.2...................................................................................................................... R

umusan masalah

Bagaimana efektivitas ekstrak propolis Trigona sp dalam bentuk gel terhadap

pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis pada penyakit periodontal?

1.3...................................................................................................................... T

ujuan penelitian

Untuk mengetahui efektivitas ekstrak propolis Trigona sp dalam bentuk gel

terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis pada penyakit periodontal.

1.4...................................................................................................................... H

ipotesis penelitian

Ekstrak propolis Trigona sp dalam bentuk gel efektif terhadap pertumbuhan

bakteri Porphyromonas gingivalis pada penyakit periodontal.

1.5...................................................................................................................... M

anfaat penelitian

Page 21: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

6

Untuk menambah pengetahuan mengenai propolis sebagai bahan alami yang

dapat digunakan pada terapi penyakit periodontal.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. .................................................................................................................... P

eriodontitis

2.1.1. ..................................................................................................................

Definisi periodontitis

Periodontitis didefinisikan sebagai proses inflamasi yang terjadi pada jaringan

pendukung gigi yang disebabkan karena mikroorganisme spesifik, sehingga terjadi

kerusakan yang progresif pada ligamentum periodontal dan tulang alveolar yang

ditandai dengan hilangnya perlekatan, peningkatan kedalaman poket, dan resesi

gingiva (Hinrichs, dkk., 2012).

Page 22: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

7

Gambar 2.1. Periodontitis (Sumber : http://www.3dk.cz/en/periodontology/chronic-periodontitis/)

Peradangan kronis pada periodontitis merupakan respon terhadap bakteri pada

biofilm dalam rongga mulut. Selain kehadiran periodontopatogen seperti

Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Tannerella

forsythia, faktor genetik dan lingkungan juga mampu meningkatkan kerentanan

beberapa individu pada perkembangan penyakit periodontitis (Feng, dkk., 2006).

Perkembangan penyakit ini terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor, termasuk

adanya bakteri periodontopatik, meningkatnya proinflammatory cytokines, Matriks

metalloproteinasae (MMPs), prostaglandin E2 (PGE2), menurunnya tingkat anti-

inflammatory cytokines termasuk interleukin-10 (IL-10), transforming growth factor

(TGF-β) dan tissue inhibitors of MMPs (TIMPs) (Gemmell, dkk., 2004; Page, dkk.,

1997).

2.1.2. Etiologi periodontitis

Etiologi dari penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, deposit bakteri

berperan penting dalam patogenesis periodontitis. Meskipun patogenesis

periodontitis multifaktorial termasuk faktor genetik dan epigenetik, pengembangan

periodontitis dimodulasi oleh mikroba biofilm yang terbentuk pada daerah di sekitar

Page 23: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

8

gigi, dan kemudian memunculkan reaksi inflamasi dari host (Teles, dkk., 2012;

Teles, dkk., 2010).

Bakteri yang terlibat dalam periodontitis terakumulasi dalam plak subgingiva

yang terdiri dari sebagian besar bakteri anaerob Gram negatif (Noyan, dkk., 1997)

yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan

penyangga gigi yaitu sementum, ligamentum periodontal dan tulang alveolar.

Keadaan tersebut mengakibatkan hilangnya perlekatan gingiva dan terjadinya

kerusakan tulang alveolar lebih dalam, pembentukan poket periodontal, migrasi

patologis yang menimbulkan diastema, dan kegoyangan gigi yang dapat berakibat

tanggalnya gigi (Henry, dkk., 2012). Kegoyangan gigi merupakan salah satu gejala

penyakit periodontal yang ditandai dengan hilangnya perlekatan serta kerusakan

tulang vertikal (Strassler, 2004). Kegoyangan dapat disebabkan karena adanya

kerusakan tulang yang menyangga gigi, trauma oklusi, dan adanya perluasan

peradangan dari gingiva ke jaringan pendukung yang lebih dalam, serta proses

patologik rahang (Fedi, dkk., 2000).

Secara khusus, perkembangan penyakit berhubungan dengan proliferasi dari

spesies bakteri anaerob Gram negatif seperti Porphyromonas gingivalis, Treponema

denticola, dan Tannerella forsythia (Socransky,dkk., 1998).

2.1.3. ..................................................................................................................

Patogenesis periodontitis

Periodontitis merupakan sebuah infeksi kompleks yang berasal dari bakteri

dengan beberapa faktor yang terlibat. Sebagian dari mikroorganisme tersebut dapat

menyebabkan kerusakan jaringan dengan dua cara, yaitu secara langsung, melalui

Page 24: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

9

invasi jaringan dan produksi zat-zat berbahaya yang menyebabkan kematian sel dan

nekrosis jaringan. Secara tidak langsung, melalui aktivasi dari sel-sel inflamasi yang

dapat menghasilkan dan melepaskan mediator. Hal ini memainkan peran penting

dalam proses penghancuran jaringan periodontal, sementara beberapa bakteri

mengganggu mekanisme pertahanan host dengan menonaktifkan antibodi spesifik

atau menghambat aksi dari sel-sel fagosit (Genco, 1992; Williams, 1990).

Penyakit periodontal manusia telah dikaitkan dengan mikrobiota yang kompleks.

Komposisi dari flora subgingiva dan tingkat patogenitas mikrobiota pada setiap

orang berbeda. Bakteri Gram positif kokus berkaitan dengan kesehatan periodontal,

sedangkan penyakit periodontal dikaitkan dengan Gram negatif batang dan

spirochetes (Kesic,, dkk., 2008; Listgarten, 1976). Banyak penelitian yang

menunjukkan bahwa Aggregatibacter actinomycetemcomitans¸ Bacteroides

gingivalis (Porphyromonas gingivalis), dan Bacteroides intermedius (Prevotella

intermedia) berhubungan dengan penyakit periodontal aktif. Spesies lain yang juga

berkaitan dengan penyakit periodontal seperti Fusobacterium nucleatum, dan

Capnocytophaga sp (Dzink, dkk., 1988; Slots, dkk., 1984; Socransky, dkk., 1988;

Zambon, 1996). Berdasarkan Consensus report of the World Workshop on Clinical

Periodontitis (1996), periodontitis pada manusia dimulai dan diabadikan oleh

sekelompok bakteri yang berkolonisasi di daerah subgingiva, terutama Gram negatif,

anaerob atau bakteri mikroaerofilik. Sebagian besar kasus periodontitis pada manusia

disebabkan oleh Porphyromonas gingivalis, Bacteroides forsythus, dan

Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Zambon, 1996). Mikroorganisme dapat

Page 25: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

10

menghasilkan penyakit secara langsung dengan invasi pada jaringan, atau secara

tidak langsung oleh enzim bakteri dan toksin (Ezzo, dkk., 2003).

Jaringan periodontal tersusun dari komponen matriks ekstraseluler yaitu kolagen

yang berperan dalam proses regenerasi dan kerusakan jaringan. Kolagen interstisial

jaringan periodontal berfungsi untuk penyembuhan dan pembentukan jaringan baru.

Penyakit periodontal didefinisikan sebagai penyakit yang kehilangan struktur

kolagennya pada daerah yang menyangga gigi, sebagai respon dari akumulasi bakteri

pada jaringan periodontal, tapi patogenesis secara molekular masih belum jelas.

Matriks metalloproteinase (MMPs) diduga berperan secara bermakna pada penyakit

periodontal ini (DeCarlo, dkk., 1997). MMPs merupakan enzim proteolitik dimana

dalam proses proteinasenya yang diperlihatkan melalui patogen periodontal yang

terinfeksi, akan mengaktifkan MMPs inaktif sehingga terlibat dalam degradasi

makromolekul matriks ekstraseluler, termasuk juga terlibat dalam degradasi

ligamentum periodontal (Hansen, 1995). Proses penyembuhan ini secara enzimologi

bisa digambarkan dengan adanya penurunan kadar MMP-8 yang berperan aktif

dalam patogenesis periodontitis. MMP-8 dikenal predominan dan bentuk paling

umum dari penyakit periodontal (Teronen, dkk., 1997). MMP terlibat dalam

degradasi matriks kolagen interstisial ekstraseluler. MMPs yang diduga berperan

dalam banyak proses perubahan fisiologis dan patologis misalnya arthritis, invasi

kanker dan metastasis, ulser jaringan, termasuk dalam penyakit periodontal, terlibat

dalam degradasi ligamentum periodontal (DeCarlo, dkk., 1997). MMP-8 disebut juga

enzim kolagenase yaitu enzim yang dapat memecah kolagen pada peristiwa

remodeling jaringan. Enzim MMP-8 ini dihasilkan oleh bakteri penyebab kelainan

Page 26: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

11

periodontal yang berpotensi merusak jaringan penyangga gigi dengan cara merusak

kolagen tipe I (Rams, dkk., 1996). Kolagenase merupakan suatu peristiwa untuk

memecah kolagen yang dianggap penting pada proses terjadinya penyakit

periodontal dan mengaktifkan MMPs untuk mengawali atau mempercepat degradasi

kolagen ligamentum periodontal (DeCarlo, dkk., 1997).

MMPs merupakan suatu enzim proteolitik yang mempengaruhi degradasi dari

makromolekul matriks ekstraseluler, yaitu kolagen interstisial dan kolagen

membrana basalis, fibronektin, laminin dan proteoglikan (Ingman, dkk., 1996).

MMPs disintesis dan disekresi dalam suatu bentuk proenzim inaktif. Secara alami

muncul penghambat MMPs yaitu tissue inhibitor matriks metalloproteinase (TIMP ),

kontrol yang penting terhadap setiap aksi dari MMPs. Secara fisiologis, MMP-8 dan

penghambatnya telah ada dalam jaringan periodontal, namun bila tak ada

keseimbangan antara MMP-8 dengan TIMP maka akan terjadi peristiwa patogen

pada jaringan periodontal, dimana jumlah MMP-8 akan meningkat dan terjadi

degradasi matriks ekstraseluler (Hayakawa, 1998).

2.1.4. Terapi yang dapat diberikan pada penyakit periodontal

Umumnya perawatan penyakit periodontal melibatkan terapi mekanik (non-

bedah atau debridement). Perawatan periodontal meliputi beberapa fase, antara lain

fase I (fase non-surgical) yaitu, fase terapi inisiasi meliputi kontrol plak secara

komprehensif, menghilangkan kalkulus dan plak mikroba, mengoreksi restorasi yang

rusak, perawatan lesi karies, terapi antimikroba, splinting, dan occlusal adjustment.

Prosedur ini merupakan bagian yang diperlukan pada terapi periodontal, terlepas dari

keparahan penyakit tersebut. Selanjutnya evaluasi dari fase I cek kedalaman poket,

Page 27: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

12

inflamasi gingiva, plak, kalkulus dan karies. Kemudian pada fase II (fase surgical)

prosedur yang dilakukan pada fase ini yaitu, penempatan implan dan terapi

endodontik. Pada fase III (fase restorative) yaitu, restorasi akhir, alat prostodontik

cekat dan lepasan, evaluasi prosedur restorasi dan pemeriksaan jaringan periodontal.

Selajutnya fase IV (fase maintenance), mengecek kembali plak dan kalkulus,

keadaan poket dan inflamasi gingiva, oklusi dan mobilitas gigi, serta perubahan

patologis (Carranza, dkk., 2012).

Periodontitis merupakan penyakit infeksi dan dengan mempertimbangkan bahwa

beberapa pasien kurang merespon terapi mekanik konvensional, terkadang agen

antimikroba telah diresepkan untuk terapi periodontal. Namun, munculnya bakteri

patogen yang resisten terhadap antibiotik karena penggunaan sistemik yang tidak

tepat, telah menjadi masalah klinis yang serius (Committee on research, science and

therapy, 1996; Loesche, 1996). Menurut Gilette antibiotik harus digunakan sesuai

dengan tujuannya sehingga manfaat yang diharapkan akan lebih besar daripada risiko

yang akan didapatkan oleh pasien (Gilette, 1996). Antibiotik yang ideal untuk

digunakan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit periodontal harus spesifik

untuk patogen periodontal, tidak beracun, substantif, tidak digunakan secara umum

untuk pengobatan penyakit lain. Kombinasi antibiotik diperlukan untuk

menghilangkan semua patogen yang diduga dari poket periodontal (Ciancio, dkk.,

2012). Pemilihan antibiotik dalam praktek klinis didasarkan pada analisis

mikrobiologi dari sampel yang diperoleh dari lokasi yang terkena. Oleh karena itu

pemilihan antibiotik secara empiris dan berdasarkan tanda-tanda klinis. Terapi

antibiotik sistemik untuk perawatan periodontal biasanya melibatkan monoterapi

Page 28: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

13

berdasarkan metronidazole, tetracycline (tetracycline, doxycycline, minocycline),

clindamycin, ciprofloxacin dan β-lactams (amoxicillin dengan atau tanpa asam

klavulanat) (van Winkelhoff, dkk., 1996; Slots, 2004).

Tabel 2.1. Antibiotik yang digunakan pada terapi penyakit periodontal

Kategori Agen Manfaat

Penisilin* Amoksisilin Spektrum luas dari

aktivitas antimikroba;

absorpsi oral yang baik;

digunakan secara sistemik

Augmetin** Efektif terhadap

mikroorganisme yang

memproduksi

penicillinase: digunakan

secara sistemik

Tetrasiklin Minosiklin

Doksisiklin

Tetrasiklin

Efektif terhadap spektrum

luas mikroorganisme;

digunakan secara sistemik

dan diaplikasikan secara

lokal (subgingiva)

Quinolon Siprofloksasin Efektif terhadap Gram

negatif batang

Makrolida Azithromisin Konsentrasi pada daerah

yang inflamasi; digunakan

secara sistemik

Derivat Linomisin Klindamisin Digunakan pada pasien

yang alergi terhadap

penisilin; efektif terhadap

bakteri anaerob;

digunakan secara sistemik

Nitroimidazole*** Metronidazole Efektif terhadap bakteri

Page 29: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

14

anaerob; digunakan secara

sistemik dan diaplikasikan

secara lokal (subgingiva)

*Indikasi : Localized Aggressive Periodontitis (LAP), General Aggressive Periodontitis (GAP),

Medically Related Periodontitis (MRP), Refractory Periodontitis (RP).

**Amoksisilin dan potassium klavulanat

*** Localized Aggressive Periodontitis (LAP), General Aggressive Periodontitis (GAP), Medically

Related Periodontitis (MRP), Refractory Periodontitis (RP), Necrotizing Ulcerative Periodontitis.

Penggunaan klinis antibiotik dan antimikroba lainnya, sebagai terapi untuk

periodontitis, telah banyak diteliti dalam dekade terakhir (Heasman, dkk., 1994;

Shapiro, dkk., 1994). Beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan penelitian

untuk obat-obatan dari bahan alami yang berasal dari tanaman herbal. Adapun

tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan periodontitis adalah Acacia

catechu willd, Aloe vera (Aloe barbadensis miller), Chamomile, Azadirachta indica,

Glycyrrhiza glabra (Liquoirice root), Cinnamomum zeylanicum, Allium sativum,

Propolis, Mikania laevigata, Mikania glomerate, Droserapeltata,

Helichrysumitalicum, Coptidis rhizome, Piper cubeba, Azadirachta indica, Syzygium

aromaticum and Tea tree oil (Melaleuca alternifolia), minyak atsiri adalah

antimikroba yang digunakan dalam menangani penyakit periodontal (Neelufar,

dkk.,2014).

Tabel 2.2. Dosis Antibiotik yang digunakan untuk Terapi Penyakit Periodontal

Rejimen Dosis

Terapi Tunggal

Amoksisilin 500 mg 3 kali sehari selama 8 hari

Azithromisin 500 mg 1 kali sehari selama 4-7

Page 30: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

15

hari

Siprofloksasin 500 mg 2 kali sehari selama 8 hari

Klindamisin 300 mg 3 kali sehari selama 10

hari

Doksisiklin / minosiklin 100 – 200 mg 1 kali sehari selama 21

hari

Metronidazole 500 mg 3 kali sehari selama 8 hari

Terapi Kombinasi

Metronidazole +

amoksisilin

250 mg 3 kali sehari selama 8 hari

Metronidazole +

siprofloksasin

500 mg 2 kali sehari selama 8 hari

Data dari Jorgensen MG, Slots J: Compend Contin Educ Dent 21: 111, 2000.

Rejimen ini diresepkan dengan review dari riwayat medis pasien, diagnosis periodontal, dan pengujian

antimikroba.

2.2. .................................................................................................................... B

akteri Porphyromonas gingivalis (Pg)

2.2.1. Klasifikasi dan

morfologi Porphyromonas ginigvalis

Klasifikasi dari bakteri Porphyromonas gingivalis ialah sebagai berikut (Boone,

dkk., 2002):

Kingdom : Bacteria

Divisi : Bacteroidetes

Page 31: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

16

Klas : Bacteroides

Orde : Bacteroidales

Famili : Porphyromonadaceae

Genus : Porphyromonas

Species : Porphyromonas gingivalis

Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri anaerob gram negatif, tidak

berspora, tidak mempunyai alat gerak. Kebanyakan sel di dalam media (broth),

berukuran kecil dari 0.5-0.8 hingga 1.0-1.5 μm, tetapi terkadang ada yang lebih

panjang 4-6 μm, hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan bentuk (Mysak,

dkk.,2014).

Bakteri ini merupakan coccobacilli Gram negatif anaerob dengan panjang 0,5-2

μm, berpigmen hitam kecoklatan dan tumbuh dalam media kultur membentuk koloni

yang konveks, halus mengkilat, dan berdiameter 1-2 mm. Koloni berwarna hitam

kecoklatan. Warna gelap yang progresif pada pusatnya ini karena produksi

protoheme, suatu substansi yang bertanggung jawab terhadap tipikal warna koloni

(Kusumawardani, dkk., 2010). Pertumbuhannya dipengaruhi oleh adanya protein

hydrolysates, seperti : trypticase, proteose peptone dan ekstrak yeast (Boone, 2002).

Page 32: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

17

Gambar 2.2. Porphyromonas gingivalis (Sumber :

http://wishart.biology.ualberta.ca/BacMap/includes/species/Porphyromonas_gingivalis.png)

2.2.2. Porphyromonas gingivalis sebagai periodontopatogen utama pada

periodontitis

Porphyromonas gingivalis adalah bakteri anaerob Gram negatif yang berada

dalam rongga mulut yang terlibat dalam patogenesis periodontitis suatu inflamasi

penyakit yang menghancurkan jaringan penyangga gigi yang akhirnya dapat

menyebabkan kehilangan gigi. Di antara lebih dari 500 spesies bakteri yang hidup di

dalam rongga mulut, bakteri kompleks yang disebut dengan “red complex” terdiri

dari Porphyromonas gingivalis, Treponema denticola, dan Tannerella forsythia yang

sangat berhubungan dengan penyakit periodontal menggunakan berbagai mekanisme

untuk mengganggu mekanisme pertahanan host (Bodet, dkk., 2007). Beberapa

penelitian mengenai Porphyromonas gingivalis sebagai periodontopatogen telah

memberikan informasi dalam hal filogenetik serta kriteria proteomik yang dapat

melebihi bakteri lainnya, seperti Bacteroides fragilis dan Bacteroides

thetaiotaomicron sebagai bakteri anaerob utama, dan merupakan patogen

oportunistik dalam bidang kedokteran gigi. Mikrobiota yang terdapat pada mukosa

mulut manusia terdiri dari berbagai spesies bakteri yang berhubungan komensalisme

dengan host. Porphyromonas gingivalis merupakan salah satu etiologi periodontitis

kronis yang terjadi pada orang dewasa dan merupakan komponen penting dari

mikrobiota dalam rongga mulut dan dapat berkolonisasi pada epitel rongga mulut

dan juga menyebabkan terjadinya resorpsi tulang alveolar (Yilmaz, 2008).

Page 33: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

18

Lipopolisakarida Porphyromonas gingivalis tersebar secara sistemik pada lebih

dari 50% pasien penyakit periodontal dan berhubungan dengan meningkatnya MMPs

(Matriks Metalloproteinase). Lipopolisakarida sistemik yang rendah menstimulasi

terjadinya respon inflamasi pada ventrikel kiri melalui metalloproteinase yang

menyebabkan penurunan fungsi jantung (Deleon-Pennell, dkk., 2013).

Lipopolisakarida dari Porphyromonas gingivalis merupakan faktor utama terhadap

berkembangnya penyakit periodontitis. Fibroblas gingiva, yang merupakan

komponen utama dari jaringan ikat gingiva, secara langsung dapat berinteraksi

dengan Porphyromonas gingivalis dan produk yang dihasilkan oleh bakteri (Wang,

dkk., 2002). Kemampuan lipopolisakarida yang berpotensi mengaktifkan respon

pertahanan inflamasi dari host, yang memiliki fungsi sebagai molekul penting yang

memberi respon pada host jika terdapat infeksi bakteri. Lipopolisakarida juga

mengandung perbedaan struktural yang penting di antara spesies bakteri yang

berbeda yang secara signifikan dapat mengubah respon host (Bainbridge, dkk.,

2001). Plasminogen activator inhibitor tipe 1 (PAI-1) mRNA mengikat respon

protein yang meningkat pada gingiva dari pasien periodontitis (Na, dkk., 2014).

Lipopolisakarida Porphyromonas gingivalis menginduksi sitokin proinflamasi,

seperti IL-1β, IL-6, dan IL-8, yang menyebabkan kerusakan jaringan periodontal. Sel

ligamentum periodontal induk (PDLSCs) memainkan peran penting dalam regenerasi

jaringan periodontal yang diharapkan mempunyai terapi seluler untuk periodontitis

(Kato, dkk., 2014).

Protease sistein dari Porphyromonas gingivalis merupakan produk ekstraseluler

dari agen penyebab dalam penyakit periodontal. Banyak tindakan yang diamati

Page 34: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

19

secara in vitro dari enzim ini yang merupakan target penting dari respon imun dari

individu yang terkena dan dianggap sebagai molekul yang berpotensi dalam

pendekatan terapi untuk penyakit periodontal (Curtis, dkk., 2001). Enzim ini terlibat

dalam kerusakan jaringan periodontal dan mengganggu mekanisme pertahanan host

melalui degradasi imunoglobulin dan melengkapi faktor penyebab terhadap

perkembangan penyakit (Polanowska, dkk., 1997).

Penelitian biomedis dalam beberapa dekade terakhir didapatkan bahwa

mikrobiota berkontribusi dalam pengembangan berbagai penyakit kronis pada

manusia. Ada bukti yang menunjukkan bahwa Porphyromonas gingivalis dari

biofilm rongga mulut yang paling dikenal keterlibatannya terhadap terjadinya

penyakit periodontitis. Bakteri anaerob Gram negatif dapat juga berada pada epitel

host tanpa adanya penyakit yang jelas (Atanasova, dkk., 2014).

2.3. Propolis

2.3.1. ..................................................................................................................

Definisi propolis

Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro berarti pertahanan dan polis

berarti kota, sehingga propolis bermakna pertahanan kota (atau sarang lebah)

(Ghisalberti, 1979; Santos, dkk., 2002). Propolis atau lem lebah adalah nama generik

Page 35: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

20

yang diberikan untuk bahan resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai

macam jenis tumbuhan, terutama dari bagian kuncup dan daun tumbuhan tersebut

(Ghisalberti, 1979; Greenway, dkk., 1990). Lebah kemudian mencampur bahan resin

ini dengan enzim yang disekresikan dari kelenjar mandibula lebah, meskipun

demikian komponen yang terdapat di dalam propolis tidak mengalami perubahan

(Chen, 1993; Ghisalberti, 1979).

Lebah menggunakan propolis sebagai: 1)

memperkuat sarang lebah; 2) bahan pelapis untuk melindungi sarangnya dari faktor

pengganggu dari luar, misalnya serangga, kumbang, atau tikus; 3) meratakan dinding

sarang lebah; 4) bahan pengisi lubang atau celah dan perekat keretakan yang terdapat

pada sarang lebah; 5) melindungi sel sarang tempat ratu lebah menetaskan telurnya

sehingga larva lebah terlindungi dari penyakit; dan 6) antibakteri (Hill, 1981; Kaal,

1991).

Sifat dari propolis telah diselidiki sebelumnya. Penelitian sementara menekankan

sifat antimikroba dan antiinflamasi pada propolis. Sifat antiinflamasi pada propolis

karena adanya caffeic acid phenethyl ester (CAPE) dalam propolis. Flavonoid dan

derivat asam sinamat dianggap sebagai komponen biologis utama yang aktif dalam

propolis (Gebara, dkk.,2002; Borrelli, dkk., 2002). Propolis telaah digunakan untuk

pengobatan apthous ulser, kandidiasis, gingivitis, periodontitis, dan pulpitis. Studi

mengenai penggunaan propolis telah meningkat karena sifat terapeutik dan

biologisnya (Coutinho, 2012; Gebara, dkk., 2002).

Page 36: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

21

Gambar 2.3. Propolis (Sumber : http://healthymamichibi.files.wordpress.com/2012/09/propolis1.jpg)

Khasiat propolis adalah sebagai antibakteri yang mana telah banyak penelitian

yang dilakukan. Namun, bentuk kimia propolis sangat berbeda menurut iklim dan

lingkungan. Sehingga bentuk propolis sebagai obat juga berbeda, dan khasiatnya

sebagai antibakteri yang dikumpulkan dari beberapa daerah juga berbeda (Bankova,

dkk., 1999). Peran propolis sebagai antimikroba untuk melawan bakteri, jamur dan

virus telah diteliti sejak tahun 1940-an dan menunjukkan keampuhannya melawan

mikroorganisme yang berbeda (Hegazi, dkk., 1997).

Propolis tidak dapat digunakan sebagai bahan baku dan harus dipurifikasi lewat

proses ekstraksi dengan zat pelarut. Campuran ekstrak dengan etanol sangat cocok

untuk mendapatkan ekstrak propolis yang kaya dengan komponen polifenol (Pietta,

dkk., 2002). Suatu penelitian yang dilakukan oleh Tosi dkk menerangkan bahwa zat

pelarut yang dicampurkan ke dalam ekstrak propolis dapat mempengaruhi potensinya

sebagai antimikroba (Takasi, dkk., 1994).

Menurut Junior dkk., ethanolic extract of propolis (EEP) mampu meningkatkan

efek antibakteri dari berbagai antibiotik antara lain, kloramfenikol, vankomisin

terhadap Sthapylococcus aureus, dan penelitian yang dilakukan oleh Stepanovic

dkk., melaporkan bahwa EEP mampu meningkatkan efek antibakteri dari antibiotik

ampisilin, ceftriakson, doksisiklin, nalidixic acid dan trimetroprim/sulfametoksazol

Page 37: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

22

terhadap Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik tersebut (Junior,

dkk., 2005; Stepanovic, dkk., 2003).

2.3.2. ..................................................................................................................

Kandungan Propolis

Komposisi propolis sangat bervariasi dan erat hubungannya dengan jenis dan

umur tumbuhan di mana propolis tersebut berasal. Umumnya propolis terdiri dari:

campuran resin dan getah 39–53%, polifenol 1.2–17%, polisakarida 2–3%, lilin

(wax) 19–35%, dan bahan lain 8–12% (Chen, 1993). Komposisi propolis meliputi:

resin dan balsem ± 50%, lilin (wax) ± 30%, minyak esensial ± 10%, pollen ± 5%, dan

senyawa organik dan mineral ± 5%. Penelitian terhadap propolis yang berasal dari 15

daerah yang berbeda di Rusia menunjukkan hasil yang hampir sama, yaitu : resin 50–

55%, lilin (wax) maksimal 30%, minyak esensial ±8–10%, dan bahan padat ± 5%

(Kaal, 1991).

Jenis senyawa kimia yang terdapat pada propolis sangat kompleks. Berdasarkan

analisis dengan menggunakan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry

(GC-MS) yang dilakukan oleh Greenaway dkk terhadap propolis yang dihimpun oleh

lebah yang berasal dari tumbuhan poplar menunjukkan bahwa propolis mengandung

berbagai macam senyawa, yaitu: asam amino, asam alifatik dan esternya, asam

aromatik dan esternya, alkohol, aldehida, khalkon, dihidrokhalkon, flavanon, flavon,

hidrokarbon, keton, dan terpenoid (Greenway, dkk., 1990). Hasil yang hampir sama

juga diperoleh oleh Marcucci yang menemukan senyawa alkohol, aldehida, asam

alifatik dan esternya, asam amino, asam aromatik dan esternya, flavanon, keton, dan

glukosa dalam propolis (Marcucci, 1995).

Page 38: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

23

Tabel 2.3. Komposisi Kimia Propolis

Kelas Komponen Jumlah Grup Komponen

Resin 45-55% Flavonoid, asamfenolat dan esternya

Lilin dan asam

lemak

25-53% 25-53% Sebagian besar dari lilin lebah dan

beberapa dari tanaman

Minyak essensial 10% Senyawa volatil

Protein 5% Protein kemungkinan berasal dari pollen

dan amino bebas

Senyawa organik

lain dan mineral

5% 14 macam mineral yang paling terkenal

adalah Fe dan Zn, sisanya seperti Au, Ag,

Cs, Hg, La dan Sb. Senyawa organik lain

seperti keton, laktan, kuinon, asam

benzoat dan esternya, gula, vitamin (B3)

serta gula

(Sumber : Krell 1996)

2.3.3. ..................................................................................................................

Manfaat propolis

Propolis telah digunakan sejak dahulu kala sebagai obat tradisional, yaitu sebagai

bio-kosmetik dan makanan untuk kesehatan. Penelitian di bidang kesehatan terhadap

propolis telah banyak dilakukan luar negeri, baik secara in vitro maupun in vivo.

Hasilnya menunjukkan bahwa propolis memiliki beberapa aktivitas biologis dan

farmakologis, antara lain: 1) bersifat antibakteri baik terhadap bakteri Gram positif

maupun Gram negatif; 2) bersifat anti inflamasi; 3) memiliki aktivitas anti jamur,

terutama terhadap spesies dermatofita dan kandida; 4) propolis meningkatkan

regenerasi jaringan tulang dan kartilago, dan 5) propolis bersifat antioksidan karena

Page 39: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

24

mampu menangkap radikal bebas (Dobrowolski, dkk., 1991; Kujumgiev, dkk.,

1999).

Penggunaan propolis di bidang kedokteran gigi baru dilaporkan beberapa tahun

terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu

bahan pengobatan alternatif yakni: 1) dalam perawatan penyakit gingivitis oleh

karena mampu mencegah pembentukan plak; 2) digunakan untuk mengobati ulserasi

pada rongga mulut; 3) mencegah terjadinya karies gigi. Hal ini disebabkan karena

propolis memiliki aktivitas antibakteri, mengurangi daya adhesi bakteri rongga mulut

pada permukaan gigi, menghambat sintesis glukan yang tidak larut dalam air (water-

insoluble glucan), dan menghambat enzim glukosiltransferase; 4) meningkatkan

aktivitas mineralisasi pada permukaan email gigi; 5) mempercepat perbaikan

jaringan dan penyembuhan luka setelah prosedur bedah mulut (pasca ekstraksi

maupun terjadinya dry socket), dan 6) pada perawatan gangren pulpa serta

periodontitis (Martinez, dkk., 1988; Park, dkk., 1998; Koo., dkk 2000).

Propolis juga berfungsi memperbaiki kondisi patologi bagian tubuh yang sakit,

bekerja sebagai antioksidan dan antibiotik, serta meningkatkan sistem kekebalan

tubuh baik humoral maupun seluler karena mengandung flavonoid sekitar 15%

(Krell, 1996). Flavonoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang berfungsi

menguatkan dan mengantisipasi kerusakan pembuluh darah dan merupakan bahan

aktif yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antivirus. Aktivitas antioksidan

tertinggi dihasilkan dari ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. Flavonoid

yang terekstrak adalah kemferida (flavonol), akasetin (flavon) dan isoramnetin.

Propolis merupakan antibiotik karena mempunyai kandungan flavonoid, yaitu bahan

Page 40: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

25

aktif yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antivirus. Ekstrak propolis dapat

memacu aktivitas makrofag sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Kun,

dkk., 1998).

2.3.4. Aktivitas antibakteri pada propolis

Penelitian terhadap propolis telah banyak dilakukan baik secara in vitro maupun

in vivo dan hasilnya menunjukkan bahwa propolis memiliki beberapa aktivitas

biologis dan farmakologis antara lain bersifat antibakteri baik terhadap bakteri Gram

positif maupun Gram negatif. Aktivitas antibakteri propolis yang sangat bervariasi

ini bergantung pada komposisi dari propolis yang digunakan. Komposisi propolis

sangat dipengaruhi oleh jenis dan umur tumbuhan, iklim, dan waktu dimana propolis

tersebut diperoleh. Penelitian secara in vitro maupun in vivo menunjukkan salah satu

aktivitas biologis dan farmakologis dari senyawa flavonoid ialah aktivitas

antibakteri. Flavonoid merupakan salah satu senyawa fenol alami yang tersebar luas

pada tumbuhan, yang disintesis dalam jumlah sedikit (0.5-1.5%) dan dapat

ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan (Ghisalberti, 1979; Dobrowolski,

dkk., 1991; Grange, dkk., 1990).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat antibakteri dari propolis tidak

hanya disebabkan karena senyawa tunggal, tetapi karena efek sinergis dari beberapa

senyawa yang ada dan memiliki daya antibakteri, yaitu flavonoid, flavon, tannin,

asam ferulat, ester asam fenol, terpenoid, asam sinamat, dan berbagai ester asam

kafeat. Sifat antibakteri yang dimiliki propolis menjadi salah satu pertimbangan

untuk menggunakan propolis sebagai bahan antibakteri (Susilo, dkk., 2009; Agarwal,

dkk., 2012).

Page 41: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

26

Propolis yang telah diekstrak memiliki kandungan aktif saponin yang bersifat

sebagai surfaktan sehingga mampu melarutkan lemak yang merupakan salah satu

struktur dinding biofilm. Sehingga dapat melepaskan ikatan sel biofilm

Porphyromonas gingivalis (Francis, dkk., 2002). Menurut studi Koo dkk kandungan

propolis yaitu apigenin dan tt-farnesol menyebabkan penurunan jumlah polisakarida

dalam biofilm mikroorganisme. Apigenin dan tt-farnesol akan mempengaruhi salah

satu polisakarida dalam biofilm yang berfungsi untuk perlekatan pada permukaan sel,

sehingga akan menghentikan pembentukan biofilm (Koo, dkk., 2003).

BAB III

Page 42: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

27

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka konsep penelitian

: Variabel diteliti

: Variabel tidak diteliti

Gram

negatif

Periodontitis

Propolis

Propolis gel

Uji aktivitas

antibakteri

Porphyromonas

gingivalis

Flavonoid

Caffeic acid phenethyl ester (CAPE)

Polifenol

Minyak esensial

Anti-

virus

Bakteri

anaerob

Gram

positif

Anti-

inflamasi

Anti-

jamur

Anti-

bakteri

Anti-

oksidan

Page 43: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

28

3.2. Alur penelitian

Propolis

Propolis gel

Pembuatan medium

biakan bakteri

(Mueller Hinton Agar)

Biakan murni

Porphyromonas

gingivalis

Uji daya

hambat

Pengamatan

zona hambat

Analisis data

Page 44: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

29

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium

4.2. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian ini ialah post test only control group design

4.3. Tempat dan waktu penelitian

4.3.1. Tempat penelitian

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

4.3.2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari – Juni 2015

4.4. Variabel penelitian

4.4.1. Variabel menurut fungsinya :

1. Variabel independen : Propolis gel

2. Variabel dependen : Zona hambat bakteri

Porphyromonas gingivalis

3. Variabel kendali : Medium biakan bakteri, suhu dan lama waktu

inkubasi

Page 45: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

30

4.4.2. Variabel menurut skala pengukurannya :

Skala rasio untuk mengukur zona hambat ekstrak propolis terhadap bakteri

Porphyromonas gingivalis.

4.5 Definisi operasional variabel

1. Ekstrak propolis merupakan propolis dari bahan alami yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari propolis menggunakan etanol dengan metode

maserasi.

2. Propolis gel adalah ekstrak propolis Trigona sp yang dibuat dalam bentuk gel.

3. Zona hambat merupakan luas daerah bening pada biakan medium bakteri setelah

diinkubasi yang diukur diameternya dengan jangka sorong (mm).

4. Medium biakan bakteri yang digunakan adalah Mueller Hinton Agar (MHA)

sebagai medium pertumbuhan bakteri pada proses uji daya hambat.

4.6 Subjek penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah biakan murni bakteri Porphyromonas gingivalis

yang tersedia di Laboratorium Mikrobiologi Fakulltas Kedokteran Universitas

Hasanuddin.

4.7 Sampel penelitian

Propolis gel

Page 46: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

31

4.8 Alat dan bahan

4.8.1. Alat :

a. Handscoon

b. Masker

c. Alat tulis

d. Kertas label

e. Ose bulat

f. Pinset

g. Paper disc

h. Cawan petri

i. Bunsen

j. Rak tabung reaksi

k. Tabung reaksi

l. Gelas ukur

m. Labu Erlenmeyer

n. Gelas kimia

o. Kaliper

p. Inkubator

q. Autoklaf

r. GasPak

4.8.2. Bahan :

a. Propolis gel

b. Sediaan bakteri Porphyromonas gingivalis

c. Medium MHA (Muller Hinton Agar)

d. Spiritus

e. Etanol 70%

f. Metronidazole gel

Page 47: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

31

4.9. Prosedur penelitian

Secara keseluruhan prosedur kerja dalam penelitian ini terdiri dari : sterilisasi

alat, pembuatan medium biakan bakteri, ekstraksi propolis, pembuatan propolis gel,

uji daya hambat, dan pengamatan zona hambat.

4.9.1. Prosedur sterilisasi alat

Sterilisasi alat dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Cawan petri, tabung reaksi, pinset, dibungkus dengan aluminium foil dan

disterilkan dengan autoklaf.

2. Gelas ukur dibungkus dengan kertas kemudian disterilkan pada autoklaf selama

15 menit dengan suhu 121⁰C.

3. Labu erlenmeyer diisi dengan aquades sebanyak 250 ml lalu ditutup dengan kapas

yang dipadatkan sedemikian rupa dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121⁰C

selama 15 menit.

4. Bahan Mueller Hinton Agar (MHA) dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian

disterilkan pada autoklaf pada suhu 121⁰C selama 25 menit.

4.9.2. Prosedur ekstraksi propolis

Metode ekstraksi yang digunakan ialah teknik maserasi. Maserasi merupakan

penyarian yang sederhana. Adapun tahap ekstraksi ialah :

1. Propolis yang sebelumnya didinginkan dalam refrigerator, dimasukkan ke

dalam oven selama tiga hari dengan suhu 40⁰C.

Page 48: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

32

2. Propolis sebanyak 800 gram yang telah dimasukkan ke dalam oven kemudian

ditambahkan cairan etanol 70% sebanyak 2L.

3. Untuk mempercepat pelarutan, propolis dihancurkan dengan pengaduk.

4. Diamkan propolis dalam cairan etanol selama 48 jam. Selama didiamkan, aduk

setiap hari.

5. Propolis yang telah didiamkan kemudian disaring dengan penyaringan dan hasil

hasil saringan dibiarkan selama waktu tertentu untuk mengendapkan zat-zat

yang tidak diperlukan tetapi tidak ikut terlarut dalam etanol.

6. Sisa penyaringan kemudian dicampurkan kembali ke dalam larutan etanol 70%,

kemudian lakukan tahapan 3-5. Ulangi hingga tiga kali penyaringan.

4.9.3. Prosedur pembuatan propolis gel

Tahapan pembuatan propolis gel sebagai berikut :

1. Pembuatan basis gel :

a. HEC didispersikan dalam air suling dan ditambahkan zat tambahan

trietanolamin, propilenglikol, dan nipagin sambil diaduk dalam lumpang

hingga membentuk massa gel.

b. Gel ditempatkan dalam wadah kaca terlindung dari cahaya.

2. Untuk sediaan gel 10% ekstrak propolis sebanyak 10 gram ditambahkan ke

dalam basis gel HEC yang telah dilarutkan sebelumnya sambil diaduk di

lumpang membentuk massa gel 10 %.

3. Propolis gel disimpan dalam wadah kaca terlindung dari cahaya.

Page 49: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

33

4.9.4. Prosedur pembuatan medium MHA (Mueller Hinton Agar)

Sebanyak 4.75 gram Mueller Hinton Agar dilarutkan dalam 125 ml aquades,

kemudian dipanaskan dan diaduk sampai larut. Media agar disterilkan di autoklaf

selama 15 menit pada suhu 121ºC.

4.9.5. Uji daya hambat

1. Siapkan isolat murni bakteri Porphyromonas gingivalis dan 3 cawan petri yang

berisi medium MHA (Mueller Hinton Agar)

2. Siapkan 6 paper disk untuk digunakan pada sampel yang akan diuji.

3. Masukkan 6 buah paper disk yang telah dicelupkan pada sampel uji yang akan

digunakan ke dalam cawan petri yang telah disiapkan.

4. Inkubasi dalam inkubator dengan suhu 37⁰C selama 3x24 jam, dengan

pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, 3x24 jam.

4.9.6. Pengamatan zona hambat

Daya hambat diketahui berdasarkan pengukuran diameter zona bening atau

hambat yang terbentuk disekitar sampel atau sumur yang telah dibuat dan diukur

dengan menggunakan jangka sorong.

4.10. Analisis Data

4.10.1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Page 50: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

34

4.10.2. Pengolahan data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan perhitungan statistik

menggunakan program SPSS 18.0.

4.10.3. Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik independent sample

t-test untuk melihat perbedaan diameter zona daya hambat antara propolis gel dan

metronidazole gel pada pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, 3x24 jam. Kemudian untuk

uji normalitas digunakan uji Shapiro-Wilk, kemudin dilakukan uji statistik

Repeated Anova untuk melihat perbedaan zona daya hambat akibat penurunan yang

terjadi pada waktu pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam.

Page 51: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

35

BAB V

HASIL PENELITIAN

Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas propolis gel dalam menghambat

pertumbuhan Porphyromonas gingivalis. Tujuan penelitian ini untuk mengamati luas

zona daya hambat propolis gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis yang

sering menjadi penyebab periodontitis. Zona daya hambat dari propolis gel juga akan

dibandingkan dengan kontrol positif, yaitu metronidazole yang menjadi gold standar

dalam perawatan bakteri anaerob. Penelitian ini mengambil tempat di Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan dilakukan pada bulan

Februari hingga Juni 2015. Adapun, sampel dalam penelitian eksperimen laboratoris

ini merupakan biakan murni bakteri Porphyromonas gingivalis yang tersedia di

laboratorium. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebesar enam sampel

dan dibagi ke dalam dua kelompok dengan jumlah yang sama.

Zona daya hambat dalam penelitian ini diukur dengan satuan millimeter (mm).

Adapun, daya hambat diukur setelah perlakuan diberikan (posttest). Pengamatan

zona daya hambat diukur tiga kali, yaitu pada pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, dan

3x24 jam). Selanjutnya, seluruh hasil penelitian dikumpulkan, diolah, dan dianalisis

dengan program SPSS 18.0 (SPSS Inc., Chicago, IL, USA). Hasil penelitian

ditampilkan dalam tabel distribusi sebagai berikut.

Page 52: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

36

Tabel 5.1. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat (mm) berdasarkan waktu

pengamatan pada masing-masing kelompok intervensi (Asdar & Cindrakori, 2015)

Intervensi n (%)

Diameter Zona Daya Hambat (mm)

p-value Pengamatan

1 x 24 jam

Pengamatan

2 x 24 jam

Pengamatan

3 x 24 jam

Mean ± SD Mean ± SD Mean ± SD

Propolis gel 3 (50%) 6.17 ± 0.48a

5.76 ± 0.55a

5.23 ± 0.32a

0.111*

Metronidazole

gel 3 (50%)

13.68 ±

1.66a

13.94 ±

2.03a

12.90 ±

1.96a 0.270*

Total 6 (100%) 9.93 ± 4.25 9.85 ± 4.67 9.06 ± 4.38 aNormality test: Shapiro-Wilk test: p>0.05; data distribution is normal

*Repeated Anova test: p>0.05; not significant

Gambar 5.1. Grafik distribusi diameter zona hambat (mm) berdasarkan waktu

pengamatan pada intervensi propolis gel dan metronidazol gel (Asdar & Cindrakori,

2015)

Tabel 5.1 memperlihatkan perbedaan rata-rata diameter zona hambat (mm)

berdasarkan waktu pengamatan pada masing-masing kelompok intervensi, yaitu

propolis gel dan metronidazole gel. Hasil penelitian memperlihatkan diameter zona

daya hambat propolis gel pada pengamatan 24 jam pertama mencapai 6.17 mm.

Namun, zona daya hambat ini mengalami penurunan pada pengamatan kedua hingga

pengamatan 24 jam ketiga. Terlihat pada pengamatan 24 jam kedua, zona daya

hambat propolis rata-rata hanya mencapai 5.76 dan pada pengamatan 24 jam ketiga,

Page 53: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

37

zona daya hambat kembali menurun menjadi 5.23 mm. Akan tetapi, berdasarkan

hasil uji statistik Repeated Anova, perbedaan zona daya hambat akibat penurunan

yang terjadi pada waktu pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam tidak

bermakna secara statistik atau dengan kata lain diameter zona daya hambat dapat

dikatakan sama secara statistik. Ini diperlihatkan dari nilai p:0.111 atau p>0.05. Hal

yang berbanding terbalik diperlihatkan pada intervensi metronidazole gel pada

pengamatan 24 jam pertama ke 24 jam kedua, dimana diameter zona daya hambat

justru mengalami peningkatan, dari 13.68 mm menjadi 13.94 mm. Namun, pada

pengamatan 24 jam ketiga, diameter zona daya hambat mengalami penurunan

menjadi 12.90 mm. Hasil uji statistik juga memperlihatkan nilai p:0.270 (p>0.05),

yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata diameter zona daya hambat

(mm) antara pengamatan 24 jam pertama, kedua, maupun ketiga pada kelompok

metronidazole gel (Asdar & Cindrakori, 2015).

Penelitian ini menggunakan uji parametrik, yaitu Repeated Anova (tabel 5.1) dan

Independent sample t-test (tabel 5.2), karena syarat uji parametrik dalam penelitian

ini terpenuhi. Syarat uji parametrik adalah distribusi data harus normal. Distribusi

data dalam penelitian ini diuji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk yang

diperlihatkan pada tabel 5.1 dan hasilnya bahwa didapatkan nilai p>0.05 pada

seluruh kelompok data dalam penelitian ini atau dengan kata lain, distribusi data

normal. Dengan demikian, uji parametrik dapat digunakan (Asdar & Cindrakori

2015).

Page 54: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

38

Tabel 5.2. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat (mm) antara propolis gel dan

metronidazole gel pada waktu pengamatan 1 x 24 jam, 2 x 24 jam, dan 3 x 24 jam

(Asdar & Cindrakori, 2015)

Intervensi

Diameter Zona Daya Hambat (mm)

Pengamatan

1 x 24 jam p-value

Pengamatan

2 x 24 jam p-value

Pengamatan

3 x 24 jam p-value

Mean ± SD Mean ± SD Mean ± SD

Propolis gel 6.17 ± 0.48

0.002*

5.76 ± 0.55

0.003*

5.23 ± 0.32

0.003*

Metronidazole

gel 13.68 ± 1.66 13.94 ± 2.03

12.90 ±

1.96

Selisih

(95%CI)

7.51

(4.72 –

10.29)

8.18

(4.80 –

11.55)

7.66

(4.64 –

0.86) Total 9.93 ± 4.25 9.85 ± 4.67 9.06 ± 4.38

*Independent sample t-test: p<0.05; significant

Tabel 5.2 memperlihatkan perbedaan rata-rata diameter zona daya hambat (mm)

antara propolis gel dan metronidazole gel pada waktu pengamatan 1x24 jam, 2x24

jam, dan 3x24 jam. Hasil penelitian memperlihatkan secara keseluruhan, diameter

zona daya hambat metronidazole gel lebih tinggi daripada propolis gel, baik pada

pengamatan 24 pertama, kedua, maupun ketiga. Pada pengamatan 24 jam pertama,

terlihat diameter zona daya hambat metronidazol gel mencapai 13.68 mm, sedangkan

propolis 6.17 mm, terdapat selisih sebesar 7.51 mm. Pada pengamatan 24 jam kedua,

diameter zona daya hambat propolis gel hanya mencapai 5.76 mm, sedangkan

metronidazole gel mencapai 13.94 mm. Hal ini juga menimbulkan perbedaan selisih

sebesar 8.18 mm. Adapun, pada pengamatan 24 jam ketiga, diameter zona daya

hambat metronidazole gel sebesar 12.90 mm, namun propolis gel hanya mencapai

5.23 mm. Hasil uji statistik independent sample t-test memperlihatkan nilai p<0.05

pada pengamatan 24 jam pertama, kedua, maupun ketiga. Hal ini berarti bahwa

Page 55: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

39

terdapat perbedaan diameter zona daya hambat antara propolis gel dan metronidazole

gel pada pengamatan 24 jam pertama, kedua, dan ketiga (Asdar & Cindrakori, 2015).

Page 56: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

40

BAB VI

PEMBAHASAN

Penyakit periodontal adalah hilangnya struktur kolagen pada daerah penyangga

gigi, sebagai respon dari akumulasi bakteri di jaringan periodontal. Penyakit

periodontal merupakan penyakit infeksi yang menyerang gingiva dan jaringan

pendukung gigi lainnya, jika tidak dilakukan perawatan yang tepat dapat

mengakibatkan kehilangan gigi. Akumulasi bakteri plak pada permukaan gigi

menjadi penyebab utama terjadinya penyakit periodontal (Hinrichs, dkk., 2012). Di

Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan ke dua yaitu mencapai 96.58%

(Riskesdas, 2007). Pencegahan akumulasi bakteri plak pada permukaan gigi dapat

dilakukan dengan kontrol plak, menyikat gigi, pembersihan karang gigi, serta

penggunaan obat kumur antiseptik (Harvey, 2005). Antibiotik yang dapat diberikan

pada terapi penyakit periodontal adalah metronidazole, tetracycline (doxycycline,

minocycline), clindamycin, serta ciprofloxacin (van Winkelhoff, dkk., 1996).

Beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan untuk terapi periodontitis adalah

Aloe vera, Allivum sativum, Acacia catechu, Syzygium aromaticum, Piper cubeca,

Mikania glomerate, Drosera peltata, Helichrysumitalicum, serta propolis (Neelufar,

dkk.,2014).

Pada penelitian ini dilakukan uji efektivitas bahan propolis Trigona sp dalam

bentuk gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis untuk mengetahui apakah

propolis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis yang

Page 57: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

41

merupakan salah satu penyebab penyakit periodontal. Untuk menguji daya hambat

propolis gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis dilakukan di cawan petri

yang berbeda dengan tiga replikasi. Pada penelitian ini metronidazole gel digunakan

sebagai kontrol positif. Metronidazole merupakan salah satu antibiotik yang dapat

diberikan pada terapi penyakit periodontal. Pengukuran zona hambat pada penelitian

ini menggunakan jangka sorong dengan mengukur diameter zona hambat secara

horizontal, vertikal, dan diagonal kemudian dirata-ratakan.

Beberapa penelitian yang menggunakan propolis sebagai bahan untuk uji daya

hambat yang dilakukan oleh (Poedjiono, dkk., 2014) menunjukkan bahwa ekstrak

propolis Apis mellifera 12.38% memiliki kemampuan menghambat biofilm

Porphyromonas gingivalis lebih tinggi daripada Chlorhexidine gluconate 0.2%,

penelitian yang dilakukan oleh (Agarwal, dkk., 2013) menunjukkan bahwa ekstrak

propolis China dengan rentang konsentrasi 0.1-0.0125 µg/ml dapat menghambat

bakteri Porphyromonas gingivalis. Aktivitas antimikroba pada konsentrasi 0.1

µg/ml, 0.05 µg/ml, 0.025 µg/ml, 0.0125 µg/ml zona daya hambat yang terbentuk

berturut-turut ialah 25 mm, 21 mm, 20 mm, 18 mm, sedangkan pada konsentrasi 0.1-

0.025 µg/ml dapat menghambat bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.

Aktivitas antimikroba pada konsentrasi 0.1 µg/ml, 0.05 µg/ml, 0.025 µg/ml zona

daya hambat yang terbentuk berturut-turut ialah 14 mm, 12 mm, 11 mm, penelitian

(Hasan, 2006) menunjukkan propolis hasil ekstrak etanol 70% dapat digunakan

sebagai senyawa antibakteri, baik bakteri Gram positif maupun Gram negatif.

Konsentrasi hambat tumbuh minimum dari ekstrak propolis masing-masing untuk

setiap bakteri yang diujikan adalah 0.39% terhadap Staphylococcus aureus, 0.78%

Page 58: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

42

terhadap Bacillus subtilis, dan 0.78% terhadap Eshericia coli, hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Prasetyorini, dkk., 2011) pada uji daya hambat ekstrak propolis

Trigona sp terhadap bakteri Eschericia coli menunjukkan bahwa semakin kecil

konsentrasi, daya hambat terhadap bakteri pun semakin kecil, dan penelitian yang

dilakukan oleh (Novilla., 2009) menunjukkan bahwa ekstrak propolis Apis mellifera

dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis pada

konsentrasi 5%. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Salsabila, dkk., 2013)

penghambatan Porphyromonas gingivalis harus dilakukan untuk mencegah

keparahan penyakit periodontal, pencegahannya dilakukan dengan cara pemakaian

bahan yang bersifat antibakteri. Pada penelitian tersebut digunakan ekstrak etanol

siwak, berdasarkan penelitian tentang siwak terbukti dapat menyehatkan gigi dan

gusi serta menyebabkan penurunan bakteri Gram negatif salah satunya

Porphyromonas gingivalis Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol siwak yang

dilakukan dengan konsentrasi sebesar 50%, 25%, 12.5%, dan 6.25% berturut-turut

menunjukkan zona daya hambat yang terbentuk sebesar 3.96±0.20 mm, 3.188±0.49

mm, 2.207±0.68 mm, 1.20±0.62 mm.

Penelitian lain menunjukkan bahwa propolis berfungsi sebagai antibakteri, anti

virus, anti jamur, antioksidan, anti peradangan serta meningkatkan sistem kekebalan

tubuh karena terdapat kandungan polifenol yang tinggi di dalam propolis (Kaihena,

2013). Kandungan flavonoid pada propolis memiliki aktivitas antibakteri melalui

hambatan fungsi DNA bakteri sehingga kemampuan replikasi dan translasi bakteri

dihambat. Aktivitas biologis senyawa flavonoid pada propolis terhadap bakteri

dilakukan dengan merusak membran sitoplasma dari bakteri. Pada penelitian yang

Page 59: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

43

dilakukan (Hegazi, dkk., 1997) propolis memiliki efek antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans, efek anti bakteri

dari propolis berbeda-beda dan tergantung pada daerah asal propolis. Menurut Takasi

dkk efek antimikroba yang ditimbulkan oleh propolis dengan cara mencegah

pembelahan sel, serta propolis juga dapat merusak membran sitoplasma dan dinding

sel yang menyebabkan bacteryolisis parsial dan menghambat sintesa protein.

Mekanisme kerja propolis sangat kompleks sehingga tidak dapat dibuat bentuk klasik

sebagai antibiotik (Takasi, dkk., 1994).

Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa propolis gel dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Porhpyromonas gingivalis. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa daya hambat propolis gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis lebih

kecil dibandingkan dengan metronidazole gel yang digunakan sebagai kontrol positif

ditunjukkan oleh hasil uji statistik independent sample t-test yang terdapat perbedaan

diameter zona daya hambat antara propolis gel dan metronidazole gel pada

pengamatan 24 jam pertama, kedua, dan ketiga.

Hasil uji efektivitas propolis gel dan metronidazole gel terhadap bakteri

Porphyromonas gingivalis pada masa inkubasi 1x24 jam sudah menunjukkan adanya

zona hambat. Pada kelompok propolis gel hasil uji statistik, Repeated Anova,

perbedaan zona daya hambat akibat penurunan yang terjadi pada waktu pengamatan

1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam tidak bermakna secara statistik atau dengan kata

lain diameter zona daya hambat dapat dikatakan sama secara statistik, sedangkan

pada kelompok metronidazole gel hasil uji statistik memperlihatkan tidak terdapat

Page 60: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

44

perbedaan rata-rata diameter zona daya hambat (mm) antara pengamatan 24 jam

pertama, kedua, maupun ketiga.

Page 61: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

45

BAB VII

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian uji daya hambat propolis gel terhadap bakteri

Porphyromonas gingivalis penyebab penyakit periodontal, dapat disimpulkan :

1. Terdapat perbedaan diameter zona daya hambat antara propolis gel dengan

mentronidazole gel terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis pada

periodontitis. Hal ini dikarenakan rerata zona daya hambat yang terbentuk

pada bahan uji propolis gel lebih kecil dibandingkan dengan metronidazole

gel sebagai kontrol positif berdasarkan uji independent sample t-test.

2. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara masa inkubasi 1x24 jam, 2x24

jam, 3x24 jam pada uji daya hambat propolis gel dan metronidazole gel

terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis pada periodontitis. Hal ini

kemungkinan dikarenakan bahan uji efektif pada pengamatan 1x24 jam, dan

terjadi penurunan zona hambat pada pengamatan 2x24 jam dan 3x24 jam

tetapi dikatakan tidak bermakna secara statistik atau dengan kata lain zona

daya hambat sama secara statistik pada pengamatan 1x24 jam, 2x24 jam,

3x24 jam. Sehingga pada saat pengolahan data dengan uji repeated Anova

tidak menunjukkkan pengaruh waktu yang bermakna.

Page 62: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

46

7.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian terhadap bahan alami seperti propolis dengan jenis yang

berbeda dari jenis Trigona sp terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat dalam

propolis Trigonas sp yang dapat menghambat bakteri Porphyromonas gingivalis

maupun bakteri lain penyebab penyakit periodontal.

Page 63: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

47

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, G., Vemanaradhya, G.G., Mehta, D.S., 2012, Evaluation of chemical

composition and efficacy of Chinese propolis extract on Porphyromonas

gingivalis and Aggregatibacter actinomycetemcomitans: An in vitro study,

Contemporary Clinical Dentistry, 3(3): 256-61.

Asdar, Cindrakori, H.N., Accepted dalam B-Dent Jurnal 2(2), Universitas

Baiturrahmah, Sumatera Barat, Desember 2015.

Atanasova, K.R., Yilmaz, O., 2014, Looking in the Porphyromonas gingivalis

cabinet of curiosities: the microbium, the host and cancer association,

Molecular Oral Microbiology.

Bainbridge B.W., Darveau, R.P., 2001, Porphyromonas gingivalis

lipopolysaccharide: an unusual pattern recognition receptor ligand for the

innate host defense system, Acta Odontologica Scandinavica, 59(3): 131-8.

Bankova, V., Bondourova-Krasteva, G., Starcin, J.M., Frete, X., Kujumgiev, A.,

1999, Phytochemical evidence for the plant origin of Brazillian propolis from

Sao Paulo State, Z. Naturforsch, 54: 401-5.

Bodet, C., Chandad, F., Grenier, D., 2007, Pathogenic potential of Porphyromonas

gingivalis, Treponem denticola, and Tannerella forsythia, the red bacterial

complex associated with periodontitis, Pathologie Biologie, 55(3-4): 154-62.

Boone, D.R., Castenholtz, R.W., 2002, Bargey’s manual of systematic bacteriology,

2nd

ed. Vol.1., Springer-Verlag, New York.

Borrelli, F., Maffia, P., Pinto, L., Ianaro, A., Russo, A., Capasso, F., et al, 2002,

Phytochemical compounds involved in the anti-inflammatory effect of propolis

extract, Fitoerapia, 73: 53-63.

Burdock, G.A., 1998, Review of the biological properties and toxicity of bee propolis

(propolis), Food Chem. Toxicol, 36: 347-63.

Carranza, F.A., Takei, H.H., 2012, The Treatment Plan, dalam dalam Newman,

M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., Carranza, F.A.: Carranza’s Clinical

Periodontology, 11th

ed., p:385, Elsevier saunders Inc., Missouri.

Castaldo, S., Capasso, F., 2002, Propolis, an old remedy used in modern medicine,

Fitoterapia, 73(1): 1-6.

Chen, Y., 1993, Apiculture in China, 1st

ed., Agricultural Publishing House. 96-7.

Page 64: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

48

Ciancio, S., Mariotti, A., 2012, Antiinfective Therapy, dalam Newman, M.G., Takei,

H.H., Klokkevold, P.R., Carranza, F.A.: Carranza’s Clinical Periodontology,

11th

ed., pp:483-84, Elsevier saunders Inc., Missouri.

Coutinho, A., 2012, Honeybee propolis extract in periodontal treatment. A clinical

and microbiological study of propolis in periodontal treatment, Indian J Dent

Res, 23: 294-99.

Curtis, M.A., Aduse-Opoku, J., Rangarajan, M., 2001, Cysteine proteases of

Porphyromonas gingivalis, Critical Reviews in Oral Biology and Medicine,

12(3): 192-216.

DeCarlo, A.Jr., Windsor, L., Bodden, M.K., et al, 1997, Activation and novel

processing of matrix metalloproteinase by a Thiol-proteinase from the oral

anaerob Porphyromonas gingivalisí, J Dent Res 76(6): 1260-70.

Delleon-Pennell, K.Y., Bras, L.E., Lindsey, M.L., 2013, Circulating Porphyromonas

gingivalis, lipopolysaccharide resets cardiac homeostasis in mice through a

matrix metalloproteinase-9 dependent mechanism, Physiological Reports, 1(5).

Dobrowolski, J.W., Vohora, S.B., Sharma, K., Shah, S.A., Naqvi, S.A.H., Dandiya,

P.C., 1991, Antibacterial, antifungal, antiamoebic, anti-inflammatory, and

antipyretic studies on propolis bee products, J Ethno-pharmacol, 35: 77-82.

Dzink, J.L., Socransky, S.S., Haffaajee, A.D., 1988, The predominant cultivable

microbiota of active and inactive lesions of detructive periodontal diseases, J.

Clin. Periodontol., 15: 316-23.

Ezzo, P.J., Cutler, C.W., 2003, Microorganisms as risk indicators for periodontal

disease, J Periodontol 2000, 32: 24-35.

Fedi, P.F., Vernino, A.R., Gray, J.L., 2000, The Periodontic Syllabus, terj. oleh drg.

Amaliya, EGC, Jakarta, p:13, 52.

Feng, Z., Weinberg, A., 2006, Role of bacteria in health and disease of periodontal

tissues, Periodontology 2000, 40: 50-76.

Francis, G.W., Abdelrahman, H.F., Skaug, N., 2002, In vitro antimicrobial effects of

crude miswak extracts on oral pathogens, Saudi Dental J, 14(1): 26-32.

Gebara, E.C.E., Lima, L.A., Mayer, M.P.A., 2002, Propolis antimicrobial activity

against periodontopathic bacteria, Braz J Microbiol, 33(4): 365-9.

Gemmell, E., Seymour, G.J., 2004, Immunoregulatory control of Th1/Th2 cytokine

profiles in periodontal disease, Periodontol 2000, 35: 21-41.

Genco, R.J., 1992, Host responses in periodontal diseases: current concepts, J

Periodontol, 63: 338-55.

Page 65: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

49

Ghisalberti, E.L., 1979, Propolis. A review, Bee world, 60: 59-84.

Gilette, W., 1996, Letter to the editor, J. Periodontol., 67: 726.

Grange, J.M., Davey, R.W., 1990, Antibacterial properties of propolis (bee glue), J R

Soc Med, 83: 159-60.

Greenway, W., Scaysbrook, T., Whatley, F.R., 1990, The composition and plant

origins of propolis: A report of work at Oxford, Bee World, 71:107-18.

Hansen, H.B., 1995, Proteolytic remodelling of extracellular matrix, Current opinion

of cell biology 5: 728-35.

Harvey, C.E., 2005, Management of periodontal disease: Understanding the options,

Vet Clin North Am Small Anim Pract, 35(4): 819-36.

Hasan, A.E.Z., 2006, Potensi propolis lebah madu Trigona spp. Sebagai bahan

antibakteri, Seminar Nasional HKI: Bogor.

Hayakawa, T., 1998, Matrix metallcoproteinases (MMPs) and tissue inhibitors of

metallopproteinases (TIMPs) in the development and disease of oral tissues,

Dentistry in Japan, 34: 167-173.

Heasman, P.A., Seymour, R.A., 1994, Pharmacological control of periodontal

disease. I. Antiplaque agents, J. Dent., 22: 323-35.

Hegazi, A.G., Khalifah, M.H., Tousun, E., 1997, Influence of Egyptian and Bulgari

an propolis an same biochemical changes of normal and Bacteria infected rat,

International Symposium on Apitherapy, Cairo, Egypt.

Henry, H., Takei, H.H., Carranza, F.A., 2012, Clinical Diagnosis, dalam Newman,

M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., Carranza, F.A.: Carranza’s Clinical

Periodontology, 11th

ed., p:349-50, Elsevier saunders Inc., Missouri.

Hill, R., 1981, Propolis: the natural antbiotic, 6th

ed., Thorsons Publishers Ltd,

Wellingborough, 7-8.

Hinrichs, J.E., Novak, M.J., 2012, Classification of Diseases and Conditions

Affection the Periodontium, dalam Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold,

P.R., Carranza, F.A.: Carranza’s Clinical Periodontology, 11th

ed., p:41,

Elsevier saunders Inc., Missouri.

Ingman, T., Ding, et al, 1996, Matrix metalloproteinase and their inhibitors and

gingival crevicular fluid and saliva of periodontitis patients, Journal of Clinical

Periodontology, 23: 1127-32.

Page 66: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

50

Junior A.F., Dalestrin, A.C., Betoni, J.E.C., Orsi R.O., et al., 2005, Propolis : Anti-

Staphylococcus aureus activity atid synergism with antimicrobial drugs, Mem

Inst Oswaldo Cruz, 100(5): 563-66.

Kaal, J., 1991, Natural medicine from honey bees (apitherapy), Kaal’s Printing

House, Amsterdam, 9-12.

Kaihena, M., 2013, Propolis sebagai imunostimultor terhadap infeksi Micobacterium

tuberculosis, Prosiding FMIPA Universitas Pattimura, 69-80.

Kato, H., Taguchi, K., Tominaga, K., Umeda, M., Tanaka, A., 2014, Porphyromonas

gingivalis LPS inhibits osteoblastic differentiation and promotes pro-

inflammatory cytokine production in human periodontal ligament stem cells,

Archives of Oral Biology, 59(2): 167-75.

Kesic, L., Milasin, J., Igic, M., Obradovic, R., 2008, Microbial etiology of

periodontal disease – mini review, Medicine and Biology, 15(1): 1-6.

Koo, H., Gomes, B.P.F.A., Rosalen, P.L., Ambrosano, G.M.B., Park, Y.K., Cury,

J.A., 2000, In vitro antimicrobial activity of propolis and Arnica montana

against oral patoghens, Arch Oral Biol, 45: 141-8.

Koo, H., Hayacibara, M.F., Schoel, B.D., 2003, Inhibition of Streptococcus mutans

biofilm accumulation and polysaccharide production by apigenin and tt-

farnesol, Antimicro Chemo J, 52(5): 782-89.

Krell, R., 1996, Value-added products from beekeeping, FAO Agricultural Services

Bulletin No.124 Chapter 5. http://www.fao.org/docrep/w0076e/w0076e14.htm.

Diakses tanggal 17 Februari 2015.

Kujumgiev, A., Tsvetkova, I., Serkedjieva, Y., Bankova, V., Cristov, R., Popov, S.,

1999, Antibacterial, antifungal, and antiviral activity of propolis of different

geographic origin, J Ethno-pharmacol, 64: 235-40.

Kumar, P.S., Griffen, A.L., Barton, J.A., Paster, B.J., Moeschberger, M.L., Leys,

E.J., 2003, New bacterial species associated with chronic periodontitis, J Dent

Res, 82(5): 338-44.

Kun, Y.P., Ikegaki, M., 1998, Preparation of water and ethanolic extracts of propolis

and evaluation of the preparations, Biosci. Biotechnol. Biochem, 62(11): 2230-

32.

Kusumawardani, B., Pujiastuti, P., Sandra D.S., 2010, Uji biokimiawi sistem API 20

A mendeteksi Porphyromonas gingivalis isolat klinik dari plak subgingiva

pasien periodontitis kronis, Jurnal PDGI, 59(3): 110-4.

Listgarten, M.A., 1976, Structure of microbial flora associated with periodontal

health and disease in man, J. Periodontol, 47:1-18.

Page 67: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

51

Loesche, W.J., 1996, Antimicrobials in dentistry:With Knowledge comes

responsibility, J. Dental Res., 75: 1432-33.

Lofty, M, 2006, Biological activity of bee propolis in health and disease, Asian

Pacific Journal of Cancer Prevention, 7.

Marcucci, M.C., 1995, Propolis : chemical composition, biological properties, and

therapeutic activity, Apidologie, 26: 83-99.

Martinez-Silveria, G., Gou-Godoy, A., Ona-Torriente, R., Palmer-Ortiz, M.C.,

Falcon-Cuellar, M.A., 1988, Preliminary study of the effect of propolis in the

treatment of chronic gingivitis and oral ulceration, Rev Cubana Estomatol,

25(3): 36-44.

Murray, M.C., Worthington, H.P., Blinkhorn, A,S., 1997, A study to investigate the

effect of a propolis-containing mouthrinse on the inhibition of de novo plaque

formation, J Clin Periodontol, 24: 796-8.

Mysak, J., Podzimek, S., Sommerova, P., Lyuya-Mi, Y., Bartova, J., Janatova, T.,

2014, Porphyromonas gingivalis: Major periodontopathic pathogen overview,

Journal of Immnunology Research, 1-8.

Na, H.S., Lim, E.J., Jeong, S.Y., Ryu, M.H., Park, M.H., Chung, J., 2014,

Plasminogen activator inhibitor type 1 expression induced by

lipopolysaccharide of Porphyromonas gingivalis in human gingival fibroblast,

Journal of Microbiology, 52(2): 154-60.

Neelufar, S.S., Prasanna, K.R., Joshna, A., Lakshmi, S.T., 2014, Effect of herbs on

periodontitis – a serious gum infection, International Journal of Pharmacology

Research, 4(1): 17-22.

Novilla, A., 2010, Aktivitas antibakteri ekstrak propolis Apis mellifera terhadap

pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) secara in

vitro. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani, 9-16.

Noyan, U., Yilma, S.,Kuru, B., 1997, A clinical and microbiological evaluation of

systemic and local metronidazole delivery in adult periodontitis patients, J Clin

Periodontol, 24: 158-65.

Page, R.C., Offenbacher, S., Schroeder, H.E., Seymour, G.J., Komman, K.S., 1997,

Advances in the pathogenesis of periodontitis: summary of developments,

clinical implications and future directions, Periodontol 2000, 14: 216-48.

Park, Y.K., Koo, M.H., Abreu, J.A.S., Ikegaki, M., Cury, J.A., Rosalen, P.L., 1998,

Antimicrobial activity of propolis on oral microorganisms, Current Microbiol,

36: 24-8.

Page 68: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

52

Paster, B.J., Olsen, I., Aas, J.A., Dewhirst, F.E., 2006, The breadth of bacterial

diversity in the human periodontal pocket and other oral sites, Periodontol

2000, 42: 80-7.

Pietta, P.G., Gardana, C., Pietta, A.M., 2002, Analytical methods or quality control

of propolis, Fitoterapia, 73(1): 7-20.

Poedjiono, E., Subiyanto, A., Widjiastuti, I., 2014, Efektivitas ekstrak propolis

12,38% dan Chlorhexidine gluconate 0,2% terhadap biofilm Porphyromonas

gingivalis, Concervative Dentistry Journal, 4(2): 11-14.

Polanowska, J., Polanowski, A., 1997, The role of Porphyromonas gingivalis

proteinases in periodontitis, Postpy Higieny I Medycyny Doswiadczalnej,

51(2): 149-69.

Prasetyorini, Hasan, A.E.Z., Siregar, R., 2011, Penerapan teknologi nanopartikel

propolis Trigona spp asal Bogor sebagai antibakteri Eschericia coli secara in

vitro, Ekologia, 11(1): 36-43.

Rams, E.T., Slots, J., 1996, Systemic and antimicrobial therapy in periodontics,

Periodontol 2000, 10: 139-154.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2007, Laporan penelitian. Departemen

Kesehatan Indonesia [homepage on the internet] 2008 [cited 2013 Jan 28].

Available from URL : http://www.scribd.com/doc/82922543/laporanNasional-

Riskesdas-2007

Salsabila, V.K., Munawir, A., Dewi, R., 2013, Efek antibakteri ekstrak etanol siwak

(Salvadora persica) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis,

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa, 1-4.

Santos, F.A., Bastos, E.M., Uzeda, M., Carvalho, M.A., Farias, L.M., Moreira, E.S.,

et al, 2002, Antibacterial activity of Brazilian propolis and fractions against

oral anaerobic bacteria, J Ethnoparmacol, 80: 1-7.

Saphiro, S., Meier, A., Guggenheim, B., 1994, The antimicrobial activity of essencial

oil components towards oral bacteria, Oral Microbiol. Immunol., 9: 202-208.

Scheller, S., Wilczok, T., Imielski, S., Krol, W., Gabrys, J., Shani, J., 1990, Free

radical scavenging by ethanol extract of propolis, Int J Radiat Biol, 57(3): 461-

5.

Slots, J., Genco, R.J., 1984, Black-pigmented Bacteroides species, Capnocytophaga

species, and Actinobacillus actinomycetemcomitans in human periodontal

disease: Virulence factors in colonization, survival and tissue destruction, J.

Dental Res., 63: 412-21.

Page 69: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

53

Slots, J., 2004, Research, Science and Therapy Committee. Systemic antibiotic in

periodontitis, J. Periodontol, 75(11): 1553-65.

Socransky, S.S., Haffajee, A.D., Cugini, M.A., Smith, C., Kent, R.L., 1998,

Microbial complexes in subgingival plaque, J Clin Periodontol, 25(2): 134-44.

Socransky, S.S., Haffajee, A.D., Dzink, J.L., 1988, Relationship of subgingival

complexes to clinical features at the sampled sites, J. Clin. Periodontol., 15:

440-44.

Stein, J.M., Machulla, H.K., Smeets, R., Lampert, F., Reichert, S., 2008, Human

leukocyte antigen polymer-phism in chronic and aggressive periodontitis

among Caucasians: A meta-analysis, Journal of Clinical Perio-dontology, 35:

183-192.

Stepanovic, S., Antic, N., Dakic, I., Vlahovic M.S., 2003, In vitro antimicrobial

activity of propolis and synergism between propolis and antimicrobial drugs,

Microbiol. Res., 158: 353-7.

Strassler, H.E., 2004, Periodontal splinting with fiber reinforced composite resin,

Compend Contin Educ Dent, 25: 53-9.

Susilo, B., Mertaniasih, N.M., Koendhori, E.B., Agil, M., 2009, Komposisi kimiawi

dan aktivitas antimikroba propolis dari Malang Jawa Timur, J. Penelit. Med.

Eksakta, 8(1): 23-30.

Takasi, Kikuni, N.B., Schilr, H., 1994, Electron microscopic investigation of the

possible mechanism of the untibacterial action of propolis, Provenance planta

Med., 60(3): 222-7.

Teles, R.P., Sakellari, D., Teles, F.R., Konstantinidis, A., Kent, R., Socransky, S.S.,

et al, 2010, Relationships among gingival crevicular fluid biomarkers, clinical

parameters of periodontal disease, and the subgingival microbiota, J

Periodontol, 81(1): 89-98.

Teles, F.R., Teles, R.P., Uzel, N.G., Song, X.Q., Torresyap, G., Socransky, S.S., et

al, 2012, Early microbial succession in redeveloping dental biofilms in

periodontal health and disease, J Periodontal Res, 47(1): 95-104.

Teronen, Y.T., Konttnen, C.L., 1997, Human neutrophil collagenase MMP-8 in peri-

implant sulcus fluid ang its inhibition by clodronate, J Dent Res, 76(9): 1529-

37.

van Winkelhoff, A.J., Rams, T.E., Slots, J., 1996, Systemic antibiotic therapy in

periodontitis, Periodontol 2000, 10;45-78.

Page 70: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

54

Wahyukundari, M.A., 2009, Perbedaan kadar matrix metalloproteinase-8 setelah

scalling dan pemberian tetrasiklin pada penderita periodontitis kronis, Jurnal

PDGI, 58(1): 1-6.

Wang, P.L., Ohura, K., 2002, Porphyromonas gingivalis lipopolysaccharide

signalling in gingival fibroblasts-CD14 and toll-like receptors, Critical Reviews

in Oral Biology and Medicine, 13(2): 132-42.

Williams, R.C., 1990, Periodontal disease, N Engl J Med, 373-82.

Yilmaz, O., 2008, The chronicles of Porphyromonas gingivalis: the microbium, the

human oral, epithelium and their interplay, Microbiology, 154(10): 2897-2903.

Zambon, J.J., 1996, Periodontal diseases: Microbial factors, Ann Periodontol, 1: 879-

925.

Zambon, J.J., 1996, Microbiologia da doenca periodontal, dalam Genco, R.J.,

Goldman, H.M., Cohen, D.W.: Periodontia Contemporanea, 1st ed., Livaria

editora Santos.

Page 71: EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS Trigona sp … · Antibiotik yang digunakan pada ... Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai ... berpengaruh terhadap jaringan periodontal, tetapi

55

LAMPIRAN