EFEKTIVITAS DAN MUTU FISIK.pptx
-
Upload
mega-mentari -
Category
Documents
-
view
16 -
download
3
Transcript of EFEKTIVITAS DAN MUTU FISIK.pptx
EFEKTIVITAS DAN MUTU FISIK GEL EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)
SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)
OLEH :MEGA SUKMA MENTARI
(12.066)
LATAR BELAKANGAktivitas yang
mengakibatkan terjadinya
inflamasi Penyakit yang memicu
terjadinya inflamasi
Penggunaan obat sintetis
sebagai antiinflamasi
yang memberikan
efek yang merugikan
Bawang putih
memiliki aktivitas sebagai
antinflamasi
Dibuat dalam sediaan gel, diuji
mutu fisik dan diuji efektivitas ke
mencit jantan
Bagaimana mutu fisik sediaan gel ekstrak bawang putih (Allium sativum L) sebagai antiinflamasi ?
Bagaimana efektivitas gel ekstrak bawang putih terhadap penyembuhan inflamasi pada mencit jantan ?
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui efektivitas gel ekstrak bawang putih terhadap penyembuhan inflamasi pada mencit jantan
Untuk mengetahui mutu fisik sediaan gel ekstrak bawang putih sebagai antiinflamasi
MANFAAT PENELITIAN
Menambah wawasan kepada masyarakat tentang kegunaan dan khasiat bawang putih yang selama ini hanya digunakan sebagai bumbu masakan saja, menambah nilai ekonomis bawang putih, dan meningkatkan penggunaan bawang putih sebagai alternatif penyembuhan inflamasi.
Menerapkan tentang pembuatan sediaan farmasi dengan membuat sebuah inovasi baru berupa sediaan gel ekstrak bawang putih sebagai penyembuhan inflamasi, serta menambah wawasan peneliti mengenai penggunaan ekstrak bawang putih sebagai bahan aktif dalam sediaan.Menambah informasi serta digunakan sebagai bahan acuan tambahan referensi pada penelitian selanjutnya
ASUMSI PENELITIANMetode maserasi dapat digunakan untuk mengekstrak kandungan senyawa flavonoid pada bawang putihUji mutu fisik sediaan gel ekstrak bawang putih ditentukan oleh Uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, dan uji kejernihanBawang putih memiliki kandungan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi
RUANG LINGKUP
Determinasi tanaman bawang putih(Allium sativum L), Pembuatan ekstrak bawang putih menggunakan metode maserasi, Pembuatan sediaan gel ekstrak bawang putih, Pengujian mutu fisik sediaan gel ekstrak bawang putih Pengujian efektivitas sediaan gel ekstrak bawang putih terhadap mencit jantan (mus musculus) yang kakinya di suntik dengan karagen 1% hingga terjadi udema setelah iu diberikan perlakuan pada tiap kelompok mencit.
KETERBATASAN PENELITIAN
Peneliti tidak melakukan uji kadar zat aktif sebelum dibuat gel dan sesudah dibuat gel Penelitian tidak melakukan uji volunterBawang putih yang digunakan dalam penelitian ini adalah bawang putih dari spesies Allium sativum dan tidak ditentukan jenis, umur dan berat bawang putih.
BAWANG PUTIH
Determinasi Bawang Putih
Taksonomi dan Morfologi
Kandungan Bawang Putih
FLAVONOID
Mekanisme flavonoid dalam menghambat proses terjadinya inflamasi melalui dua cara, yaitu dengan menghambat permeabilitas kapiler dan menghambat metabolisme asam arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endothelial
Flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, analgesik, antioksidan dan juga sangat berperan dalam proses penyembuhan luka
Flavonoid merupakan senyawa semi polar
ANTIINFLAMASI
Inflamasi ditandai dengan Warna merah (rubor), Panas (calor), Pembengkakan (tumor), Rasa nyeri (dolor).
Antiinflamasi Obat yang digunakan untuk meringankan nyeri, kekakuan dan pembengkakan.
SEDIAAN GEL
Pengertian
Sifat dan Karakteristik Gel
Keuntungan dan Kerugian
Karakteristik Bahan
Alasan Pemilihan Bahan
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian Eksperimental Tahap persiapan yang meliputi :Penentuan obyek penelitian, menyiapkan alat dan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi : Penentuan dosis, pembuatan ekstrak bawang putih, pembuatan gel bawang putih, uji mutu fisik, perlakuan pada mencit jantan, pemberian gel bawang putih pada mencit jantan dan uji efektivitas antiinflamasi sediaan gel ekstrak bawang putih terhadap mencit jantan.Tahap akhir :Pada tahapan ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh berdasarkan hasil yang didapat oleh penelitian.
KERANGKA KONSEP
POPULASI
SAMPEL
Gel ekstrak bawang putih dengan dosis 10%, 20%, 30%
Gel ekstrak bawang putih.
DEFINIS
I OPERASIONAL
Perhitungan Dosis :Dosis Ekstrak Bawang PutihDosis Lamda Karagenan 1%
Pembuatan Gel Ektrak bawang putih :Pembuatan ekstrak bawang putihIdentifikasi Senyawa FlavonoidPembuatan gel bawang putih Pengujian Mutu Fisik Sediaan Gel Ekstrak Bawang Putih
PENGUMPULAN DATA
Uji Efektivitas terhadap mencit jantan
Formulasi untuk 100 g Gel Ekstrak Bawang Putih
Perhitungan Formula untuk 100 g Gel Ekstrak Bawang putih
Prosedur Pembuatan Ekstrak Bawang Putih
• Ditimbang 10 bagian simplisia dan dicuci hingga bersih.• Dimasukan dan dibasahi 10 bagian simplisia dalam bejana
dengan 2,5 sampai 5 bagian etanol 70% tutup dan didiamkan selama 3 jam.
• Dipindahkan sedikit demi sedikit dalam perkolator sambil di tekan hati-hati.
• Dituangi cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih ada lapisan cairan penyari.
• Didiamkan selama 24 jam dan ditambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat lapisa cairan penyari di atas simplisia.
• Hasil yang didapatkan diangin-anginkan di tempat sejuk selama 1 bulan, kemudian disaring sambil mencegah penguapan.
Identifikasi Senyawa Flavonoid
Dimasukkan Ekstrak Bawang Putih kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 0,5 ml asam klorida pekat dan serbuk Magnesium P
Diamati hingga muncul warna merah intensif (menunjukkan adanya flavonoid)
• Ditimbang ekstrak kental sebanyak 10 gram, 20 gram, dan 30 gram dan propilen glikol.
• Dimasukkan mortir dicampurkan dengan propilen glikol. Kemudian, ditimbang CMC-Na dan pada mortir yang lainnya dipanasi dan diberikan air panas sesuai ukuran dan ditaburkan CMC-Na diatasnya, dibiarkan 10 menit hingga mengembang dan terbentuk mucilago.
• Ditimbang nipagin dan dilarutkan pada air panas sedikit dan dimasukkan larutan nipagin dalam mortir yang berisi eksktrak bawang putih dan propilen glikol diaduk ad homogen.
• Mucilago dituang sedikit demi sedikit pada mortir yang berisi campuran ekstrak bawang putih, propilen glikol serta nipagin, diaduk hingga homogen dan dimasukkan kedalam tube.
Prosedur Pembuatan Gel Ekstrak Bawang Putih
• Ditimbang lamda karagenan sebanyak 100 mg
• Dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml.
• Ditambahkan NaCl 0,9% ad 10,0 ml
• Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
Prosedur Pembuatan Induktor Radang (Lamda Karagenan 1%)
Prosedur Pengujian Sediaan Gel
• Uji organoleptikUji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan terhadap bentuk,warna dan bau dari sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997). • Uji homogenitasHomogenitas sediaan gel yang berbentuk emulsi ditunjukkan dengan tercampurnya bahan-bahan yang digunakan dalam formula gel, baik bahan aktif maupun bahan tambahan secara merata.• Uji daya sebarPengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui luas daerah menyebarnya gel pada daerah yang diobati.
• Uji pHuji pH berhubungan dengan stabilitas zat aktif yang terkandung dalam sediaan gel tersebut sesuai dengan pH normal dan efektifitas pengawet pada keadaan kulit sehingga tidak menghambat fungsi fisiologis kulit atau sesuai dengan syarat gel yang baik• Uji viskositasuji viskositas bertujuan agar gel mudah dikeluarkan dari tube dan mudah dioleskan, dimana konsistensi berkaitan dengan daya alir gel. • Uji Kejernihanuji yang digunakan untuk melihat kejernihan suatu sediaan, dimana kejernihan berkaitan dengan tampilan gel pada kulit saat digunakan
Prosedur Pengujian Sediaan Gel
• Dipuasakan mencit jantan selama 18 jam dengan tetap diberi air minum di dalam kandang laboratorium farmakologi
• Pada saat pengujian mencit ditimbang satu persatu dan dikelompokkan kedalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (gel tanpa bahan aktif), kelompok bahan uji gel ekstrak bawang putih 10%, kelompok bahan uji gel ekstrak bawang putih 20%, kelompok bahan uji gel ekstrak bawang putih 30% dan kontrol positif (gel benzydamine).
• Setelah ditimbang, mencit diberi tanda pada kaki kirinya kemudian volume dan diameter kaki kiri mencit jantan diukur menggunakan plestimometer dan jangka sorong digital. Kemudian dicatat angka sebagai volume dan diameter awal (Vo dan Do) yaitu volume dan diameter kaki sebelum diberi perlakuan.
• Satu jam kemudian masing-masing telapak kaki mencit jantan disuntik secara intraplantar dengan 0,5 ml suspensi karagenan 1%.
Pengujian efektivitas terhadap mencit jantan
• Satu jam setelah penyuntikan suspensi karagenan dan setiap kelompok diberi perlakuan secara topikal sebanyak 100 mg
• Setelah 30 menit diberi gel antiinflamasi, volume dan diameter kaki kiri mencit jantan diukur kembali dengan menggunakan plestimometer dan jangka sorong digital.
• Perubahan tingkat kebengkakan yang terjadi dicatat sebagai volume dan diameter telapak kaki mencit jantan (Vt dan Dt).
• Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 360 menit. Volume dan diameter inflamasi (radang) adalah selisih volume atau diameter telapak kaki mencit jantan setelah dan sebelum disuntikkan lamda karagenan.
• Tanda batas pada kaki mencit jantan harus jelas. Kaki mencit jantan harus diukur sampai batas yang dibuat.
Pengujian efektivitas terhadap mencit jantan
INSTRUMEN PENELITIAN
Bawang Putih, Etanol 70%, CMC-Na, Nipagin, Propilen Glikol, Aquadest, Aqua Rose, Tube Dan Mencit.
Oven, Neraca Analitik, Glassware, Corong Butchner, Perkolator, Rotary Evaporator, Waterbath, Mortir, Stamper, Timbangan
Kasar, Dan Cawan Porselen.
ALAT
BAHAN
ANALISIS DATA
two-way analysis of variance (ANOVA)