EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE...

115
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh: Ari Purwadi NIM : 021424016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Transcript of EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE...

Page 1: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Ari Purwadi NIM : 021424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

Page 2: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Ari Purwadi NIM : 021424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

i

Page 3: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

SEKRIPSI

ii

Page 4: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP

PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY-TERBIMBING

PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN

Dipersembahkan dan ditulis oleh :

Ari Purwadi

NIM : 021424016

Talah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 24 Juli 2009

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda tanggan

Ketua : Drs. Domi Severinus, M.Si …………………

Sekretaris : Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd …………………

Anggota : 1. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd …………………

2. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd …………………

3. Drs. Domi Severinus, M.Si …………………

Yogyakarta 24 Juli 2009

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

iii

Page 5: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak membuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sbagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 Juni 2009

Penulis

Ari Purwadi

iv

Page 6: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

v

Page 7: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

ABSTRAK

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP

PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama, apakah ada perbedaan

pada tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar; kedua, untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang kalor; ketiga, untuk mengetahui

seberapa besar tingkat minat siswa terhadap pembelajaran fisika.

Penelitian ini dilaksanakan di SLTP Kristen 1 Klaten pada tanggal 14-23

April 2009 dengan mengambil sempel 32 siswa dari kelas VIIA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat keterlibatan siswa secara

individual keterlibatan menjawab pertanyaan dan mengerjakan latihan lebih banyak

dibandingkan dengan keterlibatan mengajukan pertanyaan dan pada tingkat

keterlibatan siswa secara klasikal tidak ada perbedaan, selain itu hasil penelitian

menunjukan pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery-Terbimbing

sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep kalor. Dan pada

hasil belajar Post-Test jumlah siswa yang mendapatkan nilai baik lebih banyak

dibandingkan siswa yang mendapat nilai kurang. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan prestasi belajar fisika dengan menggunakan metode Discovery-

Terbimbing. Selain itu diperoleh bahwa minat belajar fisika siswa mengalami

vi

Page 8: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

peningkatan yang cukup tinggi. Hanya 37,5% siswa yang tergolong kurang berminat

dan selebihnya tergolong siswa yang berminat dan sangat berminat.

vii

Page 9: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

ABSTRACT

THE EFFECTIVITY OF PHYSICS LEARNING IN JUNIOR SECONDARY

SCHOOL ON THE SUBJECT MATTER OF HEAT

BY MEANS OF GUIDED-DISCOVERY METHOD AT

THE SLTP KRISTEN 1 KLATEN

This research aimed at finding out, first, whether any different in student

involvement in learning-teaching activity; second, to know the students’

comprehension on subject matter heat; third, to know the students interest on the

physics learning.

This research was implemented in SLTP Kristen 1 Klaten from 14 to 23 of

April 2009 with total samples 32 students derived from class VIIA.

The research’s result proved that student individually involve in answering

questions and completing the exercise problems more often that their involvement in

asking each student’s questions, while classically there was no different in their

involvement. Additionally, the research suggesting that guided-discovery method was

very effective in increasing students’ comprehension on heat concept. In the post-test

study, more students got good mark than students who got lower mark. These results

suggesting that there were increasing in students’ learning achievement by using the

guided-discovery method. Moreover, students interest in learning physics was

viii

Page 10: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

increasing. Only 37 percents student include in less interest group and the rest

students were included in interest and very interest groups.

ix

Page 11: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-

Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA

POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN” yang

disusun guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

dalam penulisan dan penyusunan skripsi, penulis banyak mendapat

bimbingan, saran dan nasehat yang bermanfaat dari berbagai pihak sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing saya dengan baik dan mau menerima saya dengan segala

kerendahan hati membantu saya dan membimbing saya dalam penulisan

skripsi ini.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, Ed.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

x

Page 12: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

3. Bapak Drs Sunto Hadori selaku kepala sekolah SLTP Kristen 1 Klaten

yang telah membantu dalam memeberikan ijin penelitian.

4. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah

memberikan bekal ilmu kepada saya.

5. Bapak Sunarjo dan bapak Sugeng sebagai Staf Tata Usaha Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah

membantu dalam perijinan.

6. Ibu Istineng Tyas selaku guru bidang studi Fisika Di SLTP Kristen 1

Klaten yang dengan senang hati membantu penelitian ini.

7. Kepada siswa SLTP Kristen 1 kelas VIIA yang telah membantu dan rela

sebagai subyek penelitian.

8. Bapak dan Ibu Mardiman atas doa, kasih sayang, perhatian dukungan,

dorongan, semangat dan biaya yang tiada henti hingga semua ini dapat

selesai.

9. Kepada Fransiska Dyah Susanti/soulmateku yang selalu mendoakan

aku sehingga aku mampu melewatinya.

10. Sahabat-sahabat yang selalu memberi dukungan moral dan material

kepadaku: mbak Ika, Andre, Krisna, Era, Lepek, Wawan, Osnita, kodok,

dan teman-teman seangkatanku yang selalu memberiku dukungan.

xi

Page 13: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

11. Segenap keluarga Bapak Petrus Sugito yang selalu menyemangati aku

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan pembelajaran, sekalipun penulis menyadari ketidak sempurnaan

skripsi ini.

Yogyakarta, Juli 2009

Penulis

xii

Page 14: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….............. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ... ii

HALAMAN PENGESAAN ……………………………………………….... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...... iv

ABSTRAK………………………………………………............................... v

ABSTRACT ………………………………………………............................ vii

KATA PENGANTAR ………………………..……………………………... ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………....... xii

DAFTAR TABEL……………………………………….…………………… xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………........ 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………………... 3

C. Tujuan Penelitian ……………………………....................................... 4

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 4

xiii

Page 15: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

BAB II DASAR TEORI ………………………………………………………... 6

A. Hakikat Pembelajaran ..….……………........…………………………… 6

B. Minat Belajar Fisika ……....….…………….…………………………… 8

C. Pembelajaran Yang Efektif…….. …………………….………………… 11

D. Kalor ………………………….……………………………………….... 12

1. Pengertian Kalor………………………………………………........ 12

2. Perpindahan Kalor ……………………….…...……………………. 12

E. Discovery-Terbimbing …………...……………………………………… 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………….. 17

A. JENIS PENELITIAN ………………………………………………….. 17

B. WAKTU DAN TEMPAT …………..………………………………….. 17

C. POPULASI DAN SAMPEL …………..………………………………. 17

D. PENGAMBILAN SAMPEL…………………………………………… 17

E. INTRUMEN PENELITIAN ……………………………………............ 18

F. METODE ANALISIS DATA ………………………………………..... 23

1. Analisis Efektivitas Keterlibatan Siswa ……………................ 23

2. Analisis Efektivitas Hasil Belajar Siswa ……………………... 28

3. Analisis Efektivitas Minat Siswa …………………………….. 29

xiv

Page 16: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ….…………………………………… 32

A. HASIL ANALISIS DATA ……………….......…................................ 32

1. Keterlibatan Siswa …………………..………………………….. 32

2. Hasil Belajar Siswa…….... ……………………………………... 36

3. Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika…………………….. 37

B. PEMBAHASAN……………………………………………………... 39

1. Keterlibatan Siswa ……………………………………………… 39

2. Hasil Belajar Siswa ……………………………...…………….... 39

4. Kuesioner Minat.…………….…….…………………………….. 41

BAB V PENUTUP……………………………………………………………... 42

A. KESIMPULAN ………….…………………………………………… 42

B. SARAN …………….……………………………………………….... 43

DAFTAR PUSTAKA ………….……………………………............................. 44

xv

Page 17: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lembar Observasi .…….…………………………………............ 21

Tabel 2. Lembar Catatan Keterlibatan Klasikal Siswa dari Data LKS … 22

Tabel 3. Keterlibatan Siswa Secara Individual …………………………. 24

Tabel 4. Kriteria Kualifikasi Keterlibatan Siswa ……………………….. 25

Tabel 5. Keterlibatan Setiap Siswa Menurut Hasil Kerja Siswa dalm LKS 26

Tabel 6. Distribusi Kualifikasi Keterlibatan Seluruh Siswa Pada Aspek

Menjawab Pertanyaan ………………………………….............. 27

Tabel 7. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Seluruh Siswa Pada Setiap

Aspek Keterlibatan Menjawab Pertanyaan .................................. 27

Tabel 8. Kualifikasi Pemahaman Setiap Konsep ....................................... 28

Tabel 9. Kualifikasi Tingkat Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika

Dengan Menggunakan metode Discovery-Terbimbing Pada Pokok

Bahasan Kalor ………………………………………………… 31

Tabel 10. Data Keterlibatan Siswa Secara Individual …………………… 33

Tabel 11. Data Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab

Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa……………………… 34

Tabel 12. Disteribusi Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab

Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa………………………… 34

xvi

Page 18: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Tabel 13. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab

Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa………………………… 35

Tabel 14. Data Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data

Hasil Percobaan ……………….………………………….............. 35

Tabel 15. Distribusi Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan

Data Hasil Percobaan …………………………………………… 36

Tabel 16. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan

Data Hasil Percobaan …………………………………………… 36

Tabel 17. Data Siswa Untuk Pre-Test Dan Post-Test Pada Pokok Bahasan

Kalor……………………………………………………………… 37

Tebel 18. Distribusi Skor Hasil Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Fisika …………………………………………………………….. 38

Table 19 Jumlah Siswa dan Untuk Prosentase Untuk Setiap Tingkat Minat

Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika.…………………………… 38

xvii

Page 19: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Keterlibatan Siswa Secara Individual……………………. 46

Lampiran 2 Data Keterlibatan Semua Siswa Pada Aspek Keterlibatan Menjawab

Pertanyaan Selama Percobaan…………………………………. 47

Lampiran 3 Data Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data…… 48

Lampiran 4 Data Nilai Siswa Untuk Pre-Test Dan Post-Test Pada Pokok Bahasan

Kalor……………………..…………………………………….. 49

Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner Minat Siswa Terhadap Fisika Pada Pokok

Bahasan Kalor Dengan Metode Discovery-Terbimbing .…........ 51

Lampiran 6 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran …………………….….. 53

Lampiran 7 Contoh Lembar Kegiatan Siswa..……………………………… 59

Lampiran 8 Hand Out………………………………………………………. 67

Lampiran 9 Lmbar Kegiatan Siswa………………..……………………….. 70

Lampiran 10 Soal Pre-test dan Post-Test…………………………………….. 79

Lampiran 11 Contoh Hasil Soal Pre-Test dan Post-Test …...………………... 82

Lampiran 12 Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika............... 90

Lampiran 13 Contoh Hasil Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Fisika..................................................................................................................... 94

Lampiran 14 Rincian Kegiatan ......................................................................... 96

xviii

Page 20: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam aktifitas belajar mengajar di tingkat pendidikan Sekolah Dasar maupun di

tingkat Sekolah Menengah Atas masih banyak guru cenderung menggunakan metode

yang kurang bervariasi untuk pengajaran sains. Salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah metode atau cara guru dalam

mengelola kegiatan belajar mengajar. Guru sering mengajarkan sains (IPA) secara

abstrak dan matematis. Dalam pengajaran guru kurang maksimal dalam

menggunakan alat-alat peraga. Keadaan tersebut membuat siswa menjadi bosan

sehingga tidak menyukai pelajaran sains dan beranggapan bahwa pelajaran fisika

(sains) itu sulit. Proses belajar akan terjadi apabila ada aktifitas belajar dari murid

karena belajar adalah merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu dari pada

suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu (Paul Suparno, 2002).

Proses belajar mengajar adalah merupakan aktifitas yang melibatkan dua pihak

yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai yang terdidik, tetapi hasil belajar yang

utama harus dirasakan oleh siswa sendiri maka tugas guru disini lebih sebagai

fasilitator yang memberikan bimbingan kepada siswa atau anak didik untuk berproses

dan bukan sebagai sumber informasi yang mendominasi kegiatan.

Pembelajaran sains akan lebih menarik apabila menggunakan cara atau metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu metode

1

Page 21: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

2

tersebut adalah metode Discovery. Metode Discovery adalah suatu prosedur mengajar

yang menitikberatkan studi individual, memanipulasi objek-objek dan eksperimentasi

oleh siswa sebelum membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep.

Dengan kata lain discovery terjadi apabila siswa terutama terlibat dalam

menggunakan proses mentalnya (misalnya mengamati, menggolong-golongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur dan menarik kesimpulan) untuk

menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Pembelajaran dengan metode discovery adalah pembelajaran yang didasari oleh

konstruktivistik. Konstruktivistik adalah pembelajaran dimana siswa membangun

sendiri pengetahuannya melalui serangkaian interaksi dengan guru, teman, dan

lingkungannya. Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang dilandasi

filsafat konstruktifistik yaitu salah satu filsafat ilmu pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan seseorang merupakan hasil konstruksinya sendiri. Inti dari

pembelajaran konstruktivistik adalah keterlibatan siswa secara berkesinambungan

dalam kegiatan yang relevan dalam membangun pengetahuan (Paul Suparno, 1997),

dan seperti yang diungkapkan dalam buku Bruner (1960) yang dikutip oleh

Winataputra The Process of Education, menjelaskan tentang kegiatan belajar dengan

proses menemukan sendiri (discovery learning). Menurutnya selama kegiatan belajar

berlangsung hendaknya siswa dibiarkan mencari/menemukan sendiri makna segala

sesuatu yang dipelajari. Mereka perlu diberi kesempatan berperan sebagai pemecah

masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep

dalam bahasanya sendiri (Udin Winataputra dan Tita Rosita, 1995 : 154).

Page 22: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

3

Salah satu cara yang dapat melibatkan siswa dalam proses membangun

pengetahuan adalah pembelajaran dengan metode Discovery, dimana metode

Discovery merupakan metode yang dapat diterapkan di SD, SLTP, SLTA maupun

diperguruan tinggi. Metode ini digunakan untuk penelitian di SLTP pada kelas

VII yang materi pembelajaran dibatasi pada materi pokok kalor, oleh sebab itu

judul penelitian ini adalah “EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP

PADA POKOK BAHASAN KALOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DISCOVERY-TERBIMBING “

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Sejauh mana efektivitas keterlibatan siswa terhadap pembelajaran fisika di

SLTP pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery-Terbimbing?

2. Bagaimana pemahaman konsep siswa dari pembelajaran fisika pada pokok

bahasan kalor dengan metode Discovery-Terbimbing?

3. Bagaimana minat atau sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di SLTP

pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery-Terbimbing?

Page 23: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

4

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas keterlibatan siswa terhadap

pembelajaran fisika di SLTP pada pokok bahasan kalor dengan metode

Discovery-Terbimbing.

2. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep siswa pada pokok

bahasan Kalor setelah pembelajaran dengan metode Discovery-Terbimbing.

3. Untuk mengetahui bagaimana minat atau sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery-Terbimbing.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Guru

Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan guru dalam

meningkatkan kreatifitas dan motivasi dalam belajar melalui metode yang

menarik dan diharapkan pembelajaran menjadi lebih baik.

2. Bagi Siswa

Dengan pembelajaran menggunakan metode Discovery-Terbimbing

peneliti berharap siswa dapat menggunakan alat-alat sederhana dan berani

mengungkapkan gagasannya atau ide-idenya.

3. Bagi Peneliti

Peneliti menjadi lebih memahami pembelajaran fisika di SLTP dengan

metode Discovery Terbimbing, termasuk mengetahui efektifitas, minat dan

Page 24: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

5

pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran dengan metode Discovery-

Terbimbing.

Page 25: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

6

BAB II

DASAR TEORI

A. HAKEKAT PEMBELAJARAN

1. Pengertian Belajar

Proses belajar merupakan proses mengasimilasikan dan

menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian

yang sudah dimiliki seseorang. Belajar adalah suatu proses perubahan sikap

dan tingkah laku setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar. Sumber

belajar dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.

Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa, baik mereka berada di sekolah

maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri (Muhibbin syah, 1995:88).

Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, namun tidak sembarang di

lingkungan menjamin adanya proses belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan

yang aktif, dimana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Pelajar

mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari.

Menurut W.S Winkel (1987:36) belajar adalah suatu aktifitas mental

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkam perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,

ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan

berbekas.

6

Page 26: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

7

Beberapa prinsip belajar antara lain (1) belajar harus berorientasi pada

tujuan, (2) belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi

permasalahan, (3) belajar dengan pengertian akan lebih bermakna dari pada

belajar dengan hafalan, (4) belajar merupakan proses yang berkelanjutan, (5)

belajar memerlukan kemauan yang kuat, (6) keberhasilan belajar ditentukan

banyak faktor, (7) belajar secara keseluruhan akan lebih berhasil daripada

belajar secara terbagi-bagi, (8) belajar memerlukan adanya kesesuaian antara

guru dan murid, (9) belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap inti

sari pelajaran itu sendiri.

2. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang ditekankan pada kegiatan siswa dan

proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang kegiatannya

didominasi oleh siswa. Jadi yang ditekankan bukan terutama pada guru

mengajar tetapi bagaimana guru menciptakan situasi, merancang kegiatan,

membimbing, dan mengarahkan.

Jadi dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator dan

mediator. Menurut Suparno (1996:14) fungsi guru sebagai mediator dan

fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas antara lain (1) menyediakan

pengalaman belajar yang memungkinkan murid mengambil tanggung jawab

dalam membuat desain, proses, dan penelitian, (2) guru menyediakan atau

memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keinginan murid dan

membantu mereka untuk mengekpresikan gagasan-gagasannya dan

Page 27: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

8

mengkomunikasikan ide ilmiahnya, (3) menyediakan sarana yang merangsang

berfikir siswa secara produktif, (4) menyediakan kesempatan dan pengalaman

yang paling mendukung belajar siswa, (5) menyemangati siswa dan

menyediakan pengalaman konflik, (6) memonitor, mengevaluasi dan

menunjukan apakah pemikiran siswa itu berjalan atau tidak, (7) guru

menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan murid itu berlaku

untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan, (8) guru membantu dalam

mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan murid.

B. MINAT BELAJAR FISIKA

1. Pengertian Minat

Menurut Winkel, yang dimaksud dengan minat adalah kecenderungan

yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang – bidang tertentu dan

merasa senang berkecimpung di dalamnya.

Minat berhubungan dengan perasaan. Perasaan merupakan faktor

psikis yang non-intelektual yang khusus berpengaruh terhadap semangat dan

gairah belajar. Melalui perasaannya siswa mengadakan penilaian yang agak

spontan terhadap pengalaman–pengalaman belajar di sekolah. Perasaan

senang akan menimbulkan minat yang diperkuat dengan sikap yang positif.

Dari ketiganya mana yang timbul terlebih dahulu sukar ditentukan dengan

pasti. Mungkin berlaku urutan psikologis, yaitu perasaan senang

Page 28: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

9

menimbulkan sikap positif dan sikap positif menimbulkan minat. Jadi ada

hubungan erat antara motivasi intrinsik, minat, dan perasaan senang.

Karena minat tumbuh bila perasaan siswa senang, maka guru harus

dapat membuat siswa merasa senang dalam belajar, misalnya dengan cara

sebagai berikuit:

a. Membina hubungan akrab dengan siswa namun tidak bertingkah seperti

anak remaja.

b. Menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit, namun juga tidak

terlalu mudah.

c. Menggunakan alat–alat pelajaran yang menunjang proses belajar

mengajar.

d. Bervariasi cara mengajarnya namun tidak berganti – ganti metode

sehingga siswa menjadi senang.

(Winkel, 1983 : 30-31)

Seperti yang dikemukakan di atas, minat adalah kecenderungan yang

agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang–bidang tertentu dan merasa

senang berkecimpung di dalamnya (Winkel, : 30). Berdasarkan pada difinisi

minat tersebut maka minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai

kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan

merasa senang mempelajari segala aspek dalam fisika.

Page 29: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

10

2. Minat Belajar Fisika

Seperti telah dikemukakan di atas, minat adalah kecenderungan yang

agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa

senang berkecimpung di dalamnya (Winkel, 1983 : 30). Berdasarkan pada

difinisi minat tersebut, maka minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai

kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan

merasa senang mempelajari segala aspek dalam fisika.

Siswa yang berminat belajar fisika cenderung akan mempelajari fisika

sesuai dengan hakikatnya sebagai hasil, proses dan sikap. Mereka berusaha

mempelajari dan memahami hasil keilmuan fisika dengan sungguh-sungguh

sehingga benar-benar paham dan mengerti tentang konsep, prinsip dan hukum

fisika. Mereka tidak hanya menghafal hasil keillmuan yang telah dihasilkan

oleh para ilmuwan fisika, tetapi berusaha dengan sungguh-sungguh agar

memahami dan mengerti tanpa merasa terpaksa bahkan merasa senang untuk

melakukan.

Untuk mempelajari proses keilmuan fisika, dengan berlatih melakukan

percobaan-percobaan sebagai proses keilmuan, dibutuhkan kemauan dan

kesungguhan. Siswa yang berminat belajar fisika adalah siswa yang suka

belajar fisika dan senang mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru

dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran. Salah satu

contoh adalah metode komik yang digunakan oleh guru. Dalam proses

pembelajaran ini siswa yang kurang berminat sangat sedikit kira-kira 10%

Page 30: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

11

dari 30 siswa dan selebihnya siswa sangat berminat dan berminat. Ini

membuktikan bahwa siswa berminat terhadap pembelajaran fisika karena

jumlah siswa yang berminat lebih bayak.

C. PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

Suatu pengajaran dikatakan efektif bila apa yang dikerjakan selama proses

pembelajaran benar yaitu apa yang dikerjakan dan cara mengerjakannya harus sesuai

dengan hakekat pembelajaran, materi dan tujuannya (Kartika Budi, 2001: 24).

Menurut Elis (1986) dalam (Kartika Budi, 2001: 25) efektivitas mengacu pada

proses dan hasil. Dipandang dari hasil pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran

yang menghasilkan siswa dengan prestasi akademik tinggi. Dipandang dari proses,

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang (1) ada kesesuaian antara proses

dengan tujuan yang akan dicapai yang telah ditetapkan dalam kurikulum, (2) cukup

banyak tugas-tugas yang dievaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan

untuk memperoleh umpan balik, (3) lebih banyak tugas-tugas yang mendukung

pencapaian tujuan, (4) ada variasi metode pembelajaran, (5) pemantauan atau

evaluasi perkembangan atau keberhasilan dilaksanakan secara bersinambungan dan

(6) memberi siswa tanggung jawab yang lebih besar pada tugas yang dilakukan.

Efektivitas proses dapat dilihat selama kegiatan belajar mengajar yaitu apakah

siswa terlibat secara aktif dalam berbagai aspek keterlibatan tertentu. Aspek

keterlibatan siswa diantaranya menjawab pertannyaan, membantu guru melakukan

percobaan dan sebagainya. Keterlibatan siswa dapat diukur dari (1) kemauan

Page 31: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

12

bertanya, (2) kemauan menjawab, (3) kemauan aktif diskusi dengan teman, (5)

senang memperhatikan pada saat guru menjelaskan dan (6) kemauan mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru.

D. KALOR

a. Kalor Merupakan Bentuk Enegi

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda

satu ke benda yang lain karena adanya perbedaan suhu diantara benda-benda

tersebut. Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju suatu benda

yang suhunya rendah. Jika sejumlah kalor diberikan pada suatu benda maka

suhu benda tersebut akan naik.

I. Pengaruh Kalor terhadap Suhu Benda

Jika kita mencampur segelas air panas dan air dingin campurannya

menjadi hangat mengapa? Karena setelah bercampur suhu kedua air tersebut

sama. Dalam hal ini air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima

kalor. Itulah sebabnya suhu air panas turun dan suhu air dingin naik setelah

keduanya bercampur. Pada proses itu kalor yang dilepaskan oleh air panas

diserap oleh air dingin.

Jadi banyaknya kalor yang dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang

diserap. Pernyataan ini dikenal sebagai asas Black. Jika banyaknya kalor

yang dilepaskan atau yang diserap dilambangkan Q, maka secara

matematis asas Black dapat ditulis

Qlepas = Qserap

Page 32: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

13

Selain contoh di atas masih banyak contoh yang lain, misalnya waktu

kita memasak air. Untuk mendidihkan air dalam ceret dengan kompor,

dibutuhkan waktu tertentu, misalnya semakin banyak volum air yang

dididihkan, semakin lama selang waktu yag diperlukan. Hal ini menunjukkan

bahwa banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda

bergantung pada besarnya kenaikan suhu benda dan massanya. Secara

matematis hubungan tersebut dapat dituliskan :

Q = m . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu

m = massa benda

ΔT = kenaikan suhu

Selain kalor bergantung pada massa dan kenaikan suhu, kalor juga

bergantung pada jenis zat. Berdasarkan pembahasan diatas banyaknya kalor

yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu benda dapat dirumuskan:

Q = m . c . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu (J atau Kal)

C = kalor jenis (Joule/kg0C atau kal/kg0C)

m = massa benda (kg)

ΔT = kenaikan suhu (0C atau Kelvin)

Page 33: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

14

II. Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat

Jika kita memanaskan es batu, es tersebut akan mencair. Es yang

mencair tersebut jika dipanaskan terus maka volumnya akan berkurang

sampai akhirnya habis. Hal ini menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah

wujud zat. Perubahan wujud yang terjadi antara lain mencair, membeku,

menguap, mengembun dan menyublim.

a. Mencair

Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Contoh: Es batu yang dipanaskan

b. Membeku

Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat

Contoh: air menjadi es batu.

c. Menguap

Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi uap

Contoh: waktu memasak air dan air laut yang terkena sinar matahari.

d. Mengembun

Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair

Contoh: adanya embun pagi dan pada tutup gelas yang berisi air panas.

e. Menyublim

Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas atau

gas menjadi padat

Contoh: kapur barus lama kelamaan akan habis.

Page 34: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

15

E. DISCOVERY TERBIMBING

Pembelajaran sains akan lebih menarik apabila menggunakan cara atau

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan atau

melibatkan siswa secara langsung. Salah satu metode tersebut adalah Discovery.

Metode Discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan pada studi

individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat

generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep atau suatu proses mental dimana

anak atau individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Dengan kata lain

”Discovery” terjadi apabila siswa terutama terlibat dalam menggunakan proses

mentalnya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Suatu kegiatan discovery ialah suatu kegiatan atau pembelajaran yang

dirancang sedemikin rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Proses mental misalnya mengamati,

menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur dan menarik

kesimpulan.

Untuk mengembangkan kemampuan pada diri siswa melalui pengajaran sains

salah satunya dapat menggunakan metode Discovery. Metode Discovery memiliki

banyak variasi salah satu diantaranya adalah Discovery terbimbing (Guided

Dicovery-Inquiry Laboratory Lesson).

Page 35: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

16

• Discovery-Terbimbing (Guided discovery-inquiry laboratory lesson)

Istilah ” Guided discovery-inquiry” digunakan apabila di dalam kegiatan

”discovery-inquiry” guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas

kepada siswa.

Berikut ini adalah suatu contoh pelajaran ”guided discovery-inquiry”.

Sebagian besar perencanaanya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan

problem, petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat

diberikan oleh guru. Dalam pelajaran ini siswa diharapkan menggunakan

beberapa proses ”discovery”, misalnya mengamati, menjelaskan, menyimpulkan

dan mengukur, selain itu pelajaran ini juga mengharuskan siswa menggunakan

kemampuan ”inquirynya” misalmya merumuskan hipoteses dan mengetahui

beberapa konsep dasar. salah satu contoh kenapa es batu jika dipegang terasa

dingin dan kenapa bisa mencair.

Page 36: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berupa semi eksperimen

dan kesimpulan yang akan diambil berdasarkan analisis data statistik.

B. TEMPAT DAN WAKTU

Tempat : SLTP KRISTEN 1 KLATEN

Waktu : Dilaksanakan pada semester II dari tanggal 14 s.d. 23 April 2009.

C. SOBYEK PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kalangan siswa-siswa kelas VII A SLTP Kristen 1

Klaten yang berjumlah 32 siswa.

D. PENGAMBILAN SOBYEK

Waktu pengambilan sampel ditentukan secara serta merta tanpa acuan

apa-apa. Karena tidak ada dasar prinsip yang digunakan dalam pembagian kelas,

maka penelitian mengasumsikan bahwa kemampuan dasar siswa sama, materi

yang diajarkan sama dan dilakukan oleh guru yang sama juga.

17

Page 37: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

18

E. PENYUSUNAN INSTRUMEN

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Sebelum mengajar guru wajib membuat persiapan mengajar yang disebut

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

adalah rencana kegiatan guru yang berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap

mengenai kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan siswa bersama guru terkait

materi yang akan dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang telah

ditentukan. Tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dimaksudkan untuk

mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Adapun format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:

Satuan Pendidikan : ……………..

Mata Pelajaran : ……………..

Kelas/ Semester : ……………..

Alokasi Waktu :……………...

1. Standar Kompetensi :

Memahami wujud zat dan perubahannya.

2. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu

benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari–hari.

Page 38: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

19

3. Indikator

a. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan

perubahan wujud zat

b. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.

c. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

d. Menerapkan hubungan Q = m . c . ΔT ; Q = m . U dan Q = m . L untuk

menyelesaikan masalah sederhana.

4. Materi Pokok

Kalor.

5. Uraian Materi Pokok

6. Kegiatan Pembelajaran

6. 1. Kegiatan awal

6. 2. Kegiatan Inti

6. 3. Kegiatan penutup

2. Lembar Kegiatan Siswa

Komponen terpenting dari lembar kegiatan siswa adalah kegiatan belajar.

Kegiatan belajar disusun berdasarkan pada pengalaman belajar. Untuk kegiatan-

kegiatan tertentu memerlukan petunjuk. Disamping komponen terpenting sangat baik

bila dalam lembar kegiatan siswa terdapat komponen-komponen (1) identifikasi yang

meliputi mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas, semester dan alokasi waktu, (2)

kompetensi dasar dan (3) indikator hasil belajar yang perlu diketahuai siswa. Format

lembar kegiatan siswa yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

Page 39: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

20

Format Lembar Kegiatan Siswa

Mata pelajaran :……………………………

Kelas / Semester :…………………………….

Alokasi Waktu :…………………………….

I. Kompetensi dasar :

II. Indikator hasil belajar :

III. Petunjuk umum :

IV. Kegiatan belajar :

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

3. Lembar Observasi

Lembar observasi dikembangkan dari lembar observasi yang telah digunakan

oleh Kartika Budi (2001) dalam penelitiannya tentang “Berbagai Strategi Untuk

Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU,

Efektivitasnya dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut”.

Komponen–komponen yang ada dalam lembar observasi disesuaikan dengan

data–data kegiatan yang diperlukan. Untuk mencatat data keterlibatan siswa secara

individual digunakan lembar observasi dengan format sebagai berikut.

Page 40: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

21

Tabel 1. Lembar Observasi

Tanggal : 16 dan 21 April 2009

Sub pokok Bahasan : Kalor

Waktu : 2 x 45 menit

Jenis Keterlibatan Kode

Siswa menjawab

pertanyaan

mengajukan

pertanyaan

mengerjakan

latihan.

Frekuensi

Keterlibatan

Prosentase Kualifikasi

1

2

3

4

.

.

32

Kolom keterlibatan digunakan untuk mencatat informasi–informasi yang

diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung misalnya siswa bertanya,

menjawab pertanyaan dan mengerjakan latihan.

Untuk mencatat keterlibatan siswa secara klasikal digunakan lembar catatan

berikut.

Page 41: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

22

Tabel 2. Lembar Catatan Keterlibatan Klasikal Siswa Dari Data Lembar Kegiatan Siswa

Jenis Keterlibatan Kode

Siswa Menjawab

Pertanyaan

Menyimpulkan

Data Hasil

Percobaan

1

2

.

.

32

4. Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Metode Discovery Terbimbing.

Instrumen ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur minat siswa

terhadap pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery

Terbimbing. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner

tertutup, dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh

peneliti. Soal–soal dalam kuesioner minat ini berjumlah 10 item.

Kuesioner minat terhadap pembelajaran fisika dengan metode Discovery-

Terbimbing dibuat sendiri dengan validasi oleh pembimbing tanpa dilakukan uji coba

terlebih dahulu.

Page 42: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

23

5. Soal–soal Tes Hasil Belajar

a. Pre-Test

Pre-test merupakan tes awal yang diberikan untuk mengetahui pengetahuan

awal yang dimiliki siswa sebelum dilakukan pembelajaran,

soal–soalnya dalam bentuk uraian singkat.

b. Post-Test

Post-tes merupakan tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah

pembelajaran berlangsung. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti pembelajaran. Soal–soal post-test dalam bentuk

uraian yang disusun berdasarkan materi kalor.

F. METODE ANALISIS DATA

Data dalam penelitian ini berupa angka dan uraian. Dalam proses analisis data

dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan baik minat siswa

terhadap fisika, lembar observasi aktifitas siswa dan konsep dasar siswa.

1. Efektivitas Keterlibatan Siswa

Keterlibatan siswa yang dibedakan menjadi keterlibatan secara individual dan

keterlibatan secara klasikal dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut.

a. Keterlibatan Siswa Secara Individual

Keterlibatan siswa secara individual dianalisis dari hasil pengamatan selama

proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui jumlah siswa yang terlibat selama

proses pembelajaran pada aspek keterlibatan menjawap pertanyaan, mengajukan

pertanyaan dan mengerjakan latihan. Untuk keterlibatan siswa dikatakan aktif

Page 43: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

24

apabila siswa menjawab 3 pertanyaan, 2 mengajukan pertanyaan dan 1

mengerjakan latihan. Data keterlibatan siswa secara individual dapat dianalisis

seperti tabel berikut.

Tabel 3. Keterlibatan Siswa Secara Individual

Jenis Keterlibatan Kode

Siswa Menjawab

pertanyaan

Mengajukan

pertanyaan

Mengerjakan

latihan.

Frekuensi

Keterlibatan

Prosentase Kualifikasi

1

2

3

4

5

.

.

32

Keterlibatan siswa secara individual dibatasi pada jumlah siswa yang terlibat pada

setiap aspek keterlibatan yang muncul dan diklasifikasikan menjadi lima tingkat

yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan kriteria

seperti pada tabel berikut.

Page 44: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

25

Tabel 4. Kriteria Kualifikasi Keterlibatan Siswa

Jumlah Keterlibatan (%) Kualifikasi

80 – 100

70 – 79

56 – 69

50 – 55

< 50

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat renda

Yang digunakan acuan penilaian di atas berdasarkan buku karangan Arikunto

(1986) stentang “dasar-dasar evaluasi pendidikan” dan nilai standar yang

digunakan oleh Universitas Sanata Dharma.

b. Keterlibatan Siwa Secara Klasikal

Keterlibatan siswa secara klasikal dapat dianalisis dari data hasil jawaban siswa

pada Lembar Kegiatan Siswa. Sehingga dari jawaban semua siswa tersebut dapat

diketahui jumlah siswa yang terlibat (dalam %). Data keterlibatan siswa untuk

setiap pertannyaan dianalisis menggunakan tabel sebagai berikut.

Page 45: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

26

Tabel 5. Keterlibatan Setiap Siswa Menurut Hasil Kerja Siswa Dalam Lembar Kegiatan Siswa.

No Pertanyaan

Kode Siswa

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

.

.

32

Jumlah semua siswa

yang terlibat ( Σ1 )

Prosentase ( % )

Kualifikasi

Dari tabel di atas tersebut dapat diketahui kualifikasi keterlibatan seluruh siswa.

Untuk kriteria kualifikasinya seperti pada tabel 4 hal 25. Dengan distribusi kualifikasi

keterlibatan seperti tabel berikut.

Page 46: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

27

Tabel 6. Distribusi Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa

Kualifikasi

Keterlibatan Siswa

Jumlah

Pertanyaan

Prosentase

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Sedangkan kualifikasi efektivitasnya seperti pada tabel berikut.

Tabel 7. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Siswa Pada Setiap Aspek Keterlibatan Tertentu.

Jumlah siswa yang mempunyai kualifikasi keterlibatan tertentu (%)

ST % ST+T % ST+T +S % ST+T+S+R % ST + T + S+R+SR %

Efektivitas

≥80

<80

≥80

<80

≥80

<80

≥80

<80

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

penilaian kualifikasi efektivitas keterlibatan siswa pada tabel 7 berdasarkan buku

karangan Kartika Budi tahun 2001 tentang ”Berbagi strategi Untuk Melibatkan Siswa

Secara Aktif dal Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitas dan Sikap Mereka

Pada Stratigi tersebut”

Page 47: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

28

2. Efektivitas Hasil Belajar Siswa

a. Analisis Hasil Pre-test dan Post-test

Prestasi belajar pada soal Pre-Test dan Post-Test dinyatakan dengan nilai. Sistem

penilaian yang digunakan yaitu dengan menggunakan skor yang diperoleh siswa

ketika tes. Setiap jawaban untuk pre-test dan post-tes diberi skor, kemudian data-data

yang ada dihitung D dan D2. Untuk pemahaman siswa setiap aspek di kualifikasikan

menjadi 5 macam yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang seperti

pada tabel berikut.

Tabel 8. Kualifikasi Pemahaman Setiap Konsep

Interval Nilai Kualifikasi

10 Sangat baik

8 – 9 Baik

6 – 7 Cukup

4 – 5 Kurang

0 – 3 Sangat kurang

b. Melihat Apakah Ada Perbedaan Pemahaman Konsep Dianalisis Dengan Menggunakan Uji-T Dalam menganalisis data Prestasi belajar aspek produk fisika, dilakukan dengan

uji-T antara data Pre-Test dan Post Test siswa yang terlibat dalam proses

pembelajaran menggunakan metode Discovery-Terbimbing yakni kelas VIIA.

Analisis Uji-T tersebut menggunakan signifikansi perbedaan nilai sebagai berikut.

T observasi , dapat dihitung dengan rumus :

T observasi = T real

Page 48: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

29

)1(

)()(

22

21

−=

∑ ∑

NNND

D

XXTrel

Keterangan:

X1: nilai rata-rata pada Pre-Test

X2: Nilai rata-rata pada Post-Test

D: Nilai hasil pengurangan

N: Jumlah siswa

Uji-T dilakukan dengan mengambil tingkat signifikansi : α = 0,05 (two tailed).

3. Efektivitas Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Metode Discovery-Terbimbing. Dalam proses pembelajaran ini peneliti menggunakan 5 instrumen salah

satunya kuesioner yang berfungsi untuk mengetahui tingkat minat siswa pada

pembelajaran sains dengan menggunakan metode Discovery-Terbimbing pada

pokok bahasan kalor maka peneliti menganalisis data kuesioner melalui beberapa

tahap :

a. Peneliti menentukan skor setiap butir soal kuesioner yang diajukan pada siswa.

b. Peneliti memberikan skor dari jawaban siswa.

c. Peneliti menentukan interval skor sesuai dengan tingkat minat siswa. Skor

terendah 10 dan skor tertinggi 40 (lihat tabel 9 hal 31)

d. Peneliti menghitung persentase siswa yang berminatdan sangat berminat.

Page 49: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

30

Data dianalisis dengan memberi skor untuk setiap item pertanyaan. Untuk

pertanyaan positif diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat setuju sama dengan (4)

2. Setuju sama dengan (3)

3. Kurang setuju sama dengan (2)

4. Tidak setuju sama dengan (1)

Sedangkan untuk pertanyaan negatif diberi skor kebalikan dari pertanyaan yang

positif. Pertanyaan negatif diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat setuju sama dengan (1)

2. Setuju sama dengan (2)

3. Kurang setuju sama dengan (3)

4. Tidak setuju sama dengan (4)

Jawaban masing-masing item pertanyaan selanjutnya diubah dalam skor (1-4)

sesuai dengan kriteria diatas. Skor total semua item didapatkan dengan cara

menjumlahkan skor-skor setiap pertanyaan.

Selanjutnya penentuan tinggi rendahnya tingkat minat siswa terhadap

pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor dengan metode Discovery-Terbimbing

dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.

Page 50: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

31

Tabel 9. Kualifikasi Tingkat Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Metode Discovery-Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor.

Interval

Skor

Kualifikasi

10 – 17

18 – 25

26 – 33

34 – 40

Tidak Berminat

Kurang Berminat

Berminat

Sangat Berminat

Page 51: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

32

BAB IV

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh data-data yang meliputi hasil

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan metode Discovery-Terbimbing,

Pre-Test, Post-Tes, dan hasil minat siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

metode Discovery-Terbimbing.

A. 1. Keterlibatan Siswa

a. Keterlibatan Siswa Secara Individual

Berdasarkan data pada lampiran 1 diperoleh data sebagai berikut

32

Page 52: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

33

Tabel 10. Keterlibatan Siswa Secara Individual

Jenis Keterlibatan Kode Siswa Menjawab

pertanyaan Mengajukan pertanyaan

Mengerjakan latihan.

Frekuensi Keterlibatan

Prosentase Kualifikasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

√√ √√ √ √ √√ √√ √√√ √√√ √ √ √√ √ √ √ √ √ - √ √√ √ √√ √√ √√ √√√ √ √ - - √ √√ √√√

-

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ - - - - - - - -

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 5 2 2 1 1 2 3 4 1

50 50

33,33 33,33

50 50

66,67 66,67 33,33 33,33

50 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 16,67 33,33

50 33,33 66,67 66,67 66,67 83,33 33,33 33,33 16,67 16,67 33,33

50 66,67 16,67

R R

SR SR R R S S

SR SR R

SR SR SR SR SR SR SR R

SR S S S

ST SR SR SR SR SR R S

SR

ST = Sangat Tnggi; T = Tinggi; S = Sedang

R = Rendah; SR = Sangat Rendah

Page 53: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

34

b. Keterlibatan Siswa Secara Klasikal

Keterlibatan siswa secara klasikal pada aspek keterlibatan menjawab pertanyaan pada

Lembar Kegiatan Siswa.

1. Berdasarkan pada lampiran 2 akan diperoleh data sebagai berikut

Tabel 11. Data Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa

No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

∑1 28 28 27 28 26 27 28 28 28

% 87,5 87,5 84,4 87,5 81,3 84,4 87,5 87,5 87,5

Kualifikasi ST ST ST ST ST ST ST ST ST

Tabel 12. Distribusi Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa

Kualifikasi

Keterlibatan

Jumlah Pertanyaan Prosentase (%)

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

9

-

-

-

-

100

-

-

-

-

Page 54: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

35

Tabel 13. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menjawab Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa. Jumlah Semua Siswa Yang Mempunyai Kualifikasi Keterlibatan

Tertentu (%)

ST % ST+T % ST+T +S % ST+T+S+R % ST + T + S+R+SR %

Efektivitas

100

Sangat Tinggi

2. Berdasarkan lampiran 3 akan diperoleh data sebagai berikut

Tabel 14. Data Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data Hasil Percobaan

No Kegiatan 1 2 3 4

∑1 26 26 28 28

% 81,3 81,3 87,5 87,5

Kualifikasi ST ST ST ST

catatan

ST = Sangat Tnggi; T = Tinggi; S = Sedang

R = Rendah; SR = Sangat Rendah

Tabel 15. Distribusi Kualifikasi Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data Hasil Percobaan.

Kualifikasi Keterlibatan

Jumlah Pertanyaan

Prosentase (%)

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat Rendah

4 - - - -

100 - - - -

Page 55: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

36

Tabel 16. Kualifikasi Efektivitas Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data Hasil Percobaan

Jumlah Semua Siswa Yang Mempunyai Kualifiksi Keterlibatan Tertentu (%)

ST % ST+T % ST+T +S % ST+T+S+R % ST + T + S+R+SR %

Efektivitas

100

Sangat Tinggi

A. 2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang diambil dari hasil Pre-Tes dan Post-Test tentang

pembelajaran fisika pada pokok bahasan kalor dapat dilihat pada lampiran 4. Data

hasil penelitian sebagai berikut.

Hasil Skor Siswa Pre-Test Dan Post-Test Kelas VIIA

Tabel 17. Data Siswa Untuk Pre-Test Dan Post-Test Pada Pokok Bahasan Kalor.

Frekuensi Frekuensi Interval

Nilai

Kualifikasi

Pre-test

Prosentase

Post-test

Prosentase

10 Sangat Baik 0 0 14 43,75

8 – 9 Baik 4 12,5 12 37,5

6 – 7 Cukup 14 43,75 5 15,63

4 - 5 Kurang 14 43,75 1 3,12

0 - 3 Sangat Kurang 0 0 0

Dari data di atas disimpulkan bahwa, untuk test hasil belajar Pre-Test jumlah

siswa yang dapat dimasukkan dalam kategori kurang dan cukup dalam pokok bahasan

kalor lebih banyak dibandingkan jumlah siswa yang dapat dikategorikan baik dan

Page 56: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

37

sangat baik. Sedangkan pada tes hasil belajar Post-Test jumlah siswa yang dapat

dimasukkan kedalam kategori cukup, baik dan sangat baik lebih banyak dibandingkan

dengan siswa yang termasuk ke dalam kategori kurang dan sangat kurang.

A. 3. Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Metode Discovery-Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor

Skor hasil pengisian kuesioner minat siswa terhadap pembelajaran fisika dari

setiap siswa dapat dilihat pada lampiran 5. Skor hasil pengisian kuesioner minat

siswa terhadap pembelajaran fisika dari lampiran 5 dapat didistribusikan seperti pada

tabel 18 berikut ini:

Tabel 18. Distribusi Skor Hasil Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika

No Interval skor No. Siswa Jumlah

1 10 – 17

2 18 – 25 3, 4, 6, 9, 10, 11, 14, 20, 23, 29,

30, 31,

12

3 26 – 33 1, 2, 5, 7, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 18,

19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 32,

20

4 34 – 40

Jumlah 32

Berdasarkan hasil skor kuesioner minat siswa terhadap pembelajaran fisika

yang terdapat pada tabel 18 di atas, minat siswa terhadap pembelajaran fisika

kemudian dikelompokkan dalam kualifikasi tidak berminat, kurang berminat,

berminat dan sangat berminat.

Page 57: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

38

Penentuan kualifikasi tingkat minat siswa terhadap pembelajaran fisika

didasarkan pada kriteria seperti tabel 9. Secara umum hasil penerapan kriteria

tersebut dapat dilihat pada tabel 19 berikut.

Tabel 19. Jumlah Siswa dan Prosentase Untuk Setiap Tingkat Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika.

Tingkat Minat Jumlah Siswa Prosentase (%)

Sangat Berminat 0 -

Berminat 20 62,5

Kurang Berminat 12 37,5

Tidak Berminat 0 -

Jumlah 32 100

(Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4)

B. PEMBAHASAN

1. Keterlibatan Siswa

a. secara Individual

a. 1. keterlibatan siswa dalam menjawab pertannyaan

Berdasarkan hasil analisis data keterlibatan siswa dalam menjawab

pertannyaan secara individual memiliki tingkat keaktifan lebih tinggi dari

pada yang lain itu dapat dikarenakan siswa ingin terlibat dalam proses

pembelajaran dan siswa juga ingin mengungkapkan pendapatnya. Jumlah

siswa yang tidak menjawab pertanyaan 4 orang ( 12,5%) dan yang terlibat

Page 58: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

39

menjawab pertannyaan 28 orang (87,5%). Itu membuktikan bahwa siswa aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

a. 2. keterlibatan siswa dalam mengajukan pertannyaan

Dilihat dari hasil observasi jumlah siswa dalam keterlibatan mengajukan

pertanyaan sangat sedikit yaitu 4 orang 12,5%, itu dapat dikarenakan siswa

kurang mampu mengungkapkan pertanyaan secara lisan atau malu untuk

mengungkapkan suatu pertanyaan, hal ini dapat diatasi yaitu siswa diminta

untuk mengajukan pertanyaan secara tertulis, sehingga siswa dapat leluasa

untuk mengajukan pertanyaan.

a. 3. keterlibatan siswa mengerjakan latihan

Dan berdasarkan hasil analisis data pada aspek mengerjakan latihan dapat

dilihat bahwa semua siswa terlibat dalam aspek menjawab pertannyaan dan

keaktifannya sangat tinggi. dengan mengerjakan latihan siswa akan lebih

paham

b. Secara Klasikal

Keterlibatan secara klasikal dilihat dari jumlah siswa yang terlibat

memiliki efektivitas sangat tinggi yaitu aspek keterlibatan menjawab

pertanyaan yang memiliki kualifikasi sangat tinggi; keterlibatan siswa yang

memiliki efektivitas sangat tinggi yaitu aspek keterlibatan menyimpulkan data

yang memiliki kualifikasi sangat tinggi.

Page 59: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

40

2. Hasil Belajar Siswa.

Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa diukur menggunakan instrumen

berupa soal Pre-Test dan Post-Test. Hasil dari Pre-Test dan Post-Test disajikan dalam

tabel 17. Berdasarkan nilai Pre-Test dan Post-Test dapat dinyatakan kategori hasil

belajar siswa.

Dari data di atas disimpulkan bahwa, untuk test hasil belajar Pre-Test jumlah

siswa yang dapat dimasukkan dalam kategori kurang dalam pokok bahasan kalor

lebih banyak dibandingkan jumlah siswa yang dapat dikategorikan baik dan sangat

baik. Sedangkan pada tes hasil belajar Post-Test jumlah siswa yang dapat dimasukkan

ke dalam kategori cukup, baik dan sangat baik lebih banyak dibandingkan dengan

siswa yang termasuk ke dalam kategori kurang dan sangat kurang.

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar secara signifikan atau

tidak digunakan uji-T

1. Hipotesa : Ho : X1 = X2 ; Hi : X1 # X2

2. Df = N – 1 = 32 – 1 = 31

3. Tcrit = 2,042 ( dari Tabel ) dengan level signifikan 0,05.

4. Berdasarkan data–data yang diperoleh Tobs dapat dihitung dengan persamaan :

(n1 = n2)

)1(

)(

)(2

2

21

−=

∑ ∑

−−

NNND

D

XXTrel

Page 60: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

41

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh nilai Trel = -13,23 dan dapat

disimpulkan :

Karena Trel > Tcrit, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jadi, Pre-Test dan Post-Test

berbeda secara signifikan. Maka setelah pembelajaran menyebabkan hasilnya lebih

baik.

3. Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Metode Discovery-Terbimbing.

Tingkat minat dari seluruh siswa kelas VIIA dapat dilihat dari tabel 19.

Dari hasil analisis table 19 data minat siswa dari kuesioner menunjukkan

bahwa siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran fisika dengan menggunakan

metode Discovry-Terbimbing. Kuesioner ini diberikan kepada 32 siswa yaitu siswa

kelas VIIA. Sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

Discovery-Terbimbing dalam pokok bahasan kalor, terdapat 20 siswa (62,5%) yang

tergolong dalam kelompok berminat; 12 siswa (37,5%) yang tergolong dalam

kelompok kurang berminat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery-Terbimbing

ini tinggi.

Page 61: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

42

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Ada perbedaan pada tingkat efektivitas keterlibatan siswa secara individual dalam

kegiatan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan dan mengerjakan latihan.

Hal ini dapat dilihat dari data yang berjumlah 32 siswa. Dalam kegiatan

menjawab pertanyaan 28 siswa yang terlibat, 4 siswa yang terlibat dalam kegiatan

mengajukan pertanyaan, sedangkan dalam kegiatan mengerjakan latihan semua

siswa terlibat. Tetapi dilihat dari kualifikasinya banyak siswa yang

dikelompokkan dalam tingkat keterlibatannya yang sangat rendah dan rendah

yaitu 25 orang. Hal ini dapat dikarenakan siswa kurang mampu mengungkapkan

pertanyaan secara lisan, malu atau takut untuk mengungkapkan suatu pertanyaan.

Tidak ada perbedaan pada tingkat keterlibatan siswa secara klasikal dalam

kegiatan menjawab pertannyaan dan menyimpulkan.

2. Pembelajaran menggunakan metode Discovery Terbimbing sangat efektif untuk

meningkatkan pemahaman siswa pada konsep kalor dan hasil belajar siswa. Hal

ini dapat dilihat dari peningkatan siswa tentang konsep kalor pada tes hasil belajar

Pre-Test dan Post-Test yang berpusat pada peningkatan prestasi belajar siswa.

3. Pembelajaran menggunakan metode Discovery Terbimbing dapat meningkatkan

minat siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban kuesioner yang diberikan kepada

42

Page 62: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

43

siswa. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil analisis pada tabel kualifikasi minat

siswa bahwa jumlah siswa yang berminat lebih banyak. Dengan demikian minat

yang tinggi akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif.

2. Saran

1. Bagi guru

disarankan pada para guru untuk menggunakan metode Discovery-

Terbimbing sebagai alternatif metode pembelajaran dalam menyajikan materi

pembelajaran di kelas dan dalam penggunaan metode ini guru hendaknya

membuat persiapan sebaik dan sematang mungkin.

2. Untuk peneliti selanjutnya

• Untuk peneliti selanjutnya diharapkan, pertama membuat instrumen

penelitian dalam hal ini soal-soal sebaik mungkin agar dapat

mengtahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai konsep. Kedua

dalam analisis peningkatan pemahaman sebaiknya dinilai peningkatan

secara individual.

• Hendaknya penelitian dilakukan dalam waktu yang lama sehingga

memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan lebih dari satu kali

• Hendaknya jumlah anggota untuk setiap kelompok antara 3-4 siswa

sehingga seluruh siswa bisa aktif dalam melakukan kegiatan.

Page 63: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

44

DAFTAR PUSTAKA

1. Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan

Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud

2. Anonim, 2006. Pelatihan I Dosen IPA Program PGSD. Depdiknas

3. Arikunto Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara

4. Arikunto Suharsimi. 1986. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bima

Aksara

5. David Halliday & Robert Resnick. 1977. Fisika jilid 1. Edisi 3. Jakarta :

Erlangga

6. Hadinata, Odo. Laporan Kegiatan Pelatihan SEQIP. Jakarta: Depdiknas

7. Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika 2A Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :

Erlangga

8. Kartika Budi, Fr. Y. 1991. Sikap Siswa Jurusan A1 dan A2 Sekolah Menengah

Atas De Britto Dan Santa Maria Terhadap Pendekatan Ketrampilan Proses

Dengan Demonstrasi dan Pendapat Siswa Tersebut Tentang Pengaruh

Pendekatan Itu Pada Sikap Mereka Terhadap Kegiatan Mengajar Fisika

(laporan penelitian). FMIPA. IKIP Sanata Dharma Yogyakarta

9. Masidjo, Ing. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius

10. Purwanto, Budi. 2000. Pelajaran Fisika Jillid 2 Untuk SLTP. Surakarta: Tiga

Serangkai

Page 64: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

45

11. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

12. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta :

Kanisius

13. Suparno, Paul. 2002. Statistika Dasar. Yogyakarta : FKIP USD.

14. Winkel, W.S. 1897. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

Page 65: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

46

Lampiran 1

Table 20. Data Keterlibatan Siswa Secara Individual

Jenis Keterlibatan Kode Siswa Menjawab

pertanyaan Mengajuka

n pertanyaan

Mengerjakan latihan.

Frekuensi Keterlibatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

√√ √√ √ √ √√ √√ √√√ √√√ √ √ √√ √ √ √ √ √ - √ √√ √ √√ √√ √√ √√√ √ √ - - √ √√ √√√

-

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ - - - - - - - -

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 5 2 2 1 1 2 3 4 1

Page 66: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

47

Lampiran 2

Table 21. Data Keterlibatan Semua Siswa Pada Aspek Menjawab Pertanyaan Pada Lembar Kegiatan Siswa

No Pertanyaan

No

√ : Terlibat; - : Tidak terlibat

Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 - - - - - - - - - 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 - - - - - - - - - 16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 √ √ - √ √ - √ √ √ 18 - - - - - - - - - 19 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 - - - - - - - - - 25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 √ √ √ √ - √ √ √ √ 32 √ √ √ √ - √ √ √ √

Page 67: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

48

Lampiran 3

Tabel 22. Data Keterlibatan Siswa Pada Aspek Menyimpulkan Data

No Kegiatan No K S

1 2 3 4

1 - - - - 2 √ √ √ √ 3 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 5 √ √ √ √ 6 √ √ √ √ 7 √ √ √ √ 8 √ √ √ √ 9 √ √ √ √ 10 √ √ √ √ 11 √ √ √ √ 12 √ √ √ √ 13 √ √ √ √ 14 √ √ √ √ 15 - - - - 16 √ √ √ √ 17 √ √ √ √ 18 - - - - 19 √ √ √ √ 20 √ √ √ √ 21 √ √ √ √ 22 √ √ √ √ 23 √ √ √ √ 24 - - - - 25 √ √ √ √ 26 √ √ √ √ 27 √ √ √ √ 28 √ √ √ √ 29 √ √ √ √ 30 √ √ √ √ 31 - - √ √ 32 - - √ √

√ : Terlibat; - : Tidak terlibat

Page 68: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

49

Lampiran 4

Tabel 23. Data Nilai Siswa Untuk Pre-Test dan Post-Test Pada Pokok Bahasan Kalor

Kode siswa Pre-test (x1) Post-test (x2) D (x1-x2) D2

1 5 7 -2 4

2 5 5 0 0 3 8 10 -2 4 4 5 8 -3 9 5 5 10 -5 25 6 6 9 -3 9 7 5 9 -4 16 8 5 10 -5 25 9 7 10 -3 9 10 6 8 -2 4 11 4 7 -3 9 12 7 9 -2 4 13 4 6 -2 4 14 8 8 0 0 15 6 10 -4 16 16 6 10 -4 16 17 6 10 -4 16 18 5 6 -1 1 19 5 8 -3 9 20 6 10 -4 16 21 6 9 -3 9 22 6 9 -3 9 23 5 10 -5 25 24 8 10 -2 4 25 8 10 -2 4 26 7 9 -2 4 27 7 10 -3 9 28 6 10 -4 16 29 5 8 -3 9 30 6 10 -4 16 31 5 8 -3 9 32 4 7 -3 9 Σ = 187 Σ = 280 Σ = -93 Σ = 319

Page 69: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

50

23,13049.091,2

99228,270319

91,2

)132(32

)32

8649(319

)75,884,5(

)1(

)()(

75,832280

84,532

187

22

21

2

1

−=

−=

−−

=

−=

Σ−Σ

−=

==

==

rel

rel

rel

rel

rel

T

T

T

T

NNNDD

XXT

X

X

Page 70: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

51

Lampiran 5

Tabel 24. Data Hasil Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Metode Discovery Terbimbing

No Soal Kuesioner No Sisawa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor Total

1 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 27 2 2 4 1 4 4 1 4 3 4 2 29 3 1 3 1 4 3 1 3 4 4 1 25 4 1 4 1 3 4 1 3 3 4 1 25 5 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 26 6 1 3 2 3 4 2 2 2 2 1 22 7 3 2 1 3 3 2 4 3 4 2 27 8 2 2 2 4 4 2 3 4 4 1 28 9 2 4 2 3 3 2 3 3 2 1 25 10 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 25 11 1 2 2 4 3 2 3 3 3 1 24 12 3 3 1 3 3 2 4 2 4 2 27 13 3 3 1 2 3 2 3 3 4 2 26 14 1 4 1 4 4 1 4 2 3 1 25 15 3 3 1 3 3 2 4 3 4 2 28 16 2 3 2 3 4 1 4 3 3 2 27 17 2 2 2 3 4 1 3 4 4 2 27 18 1 4 1 3 4 2 2 4 4 2 27 19 2 4 2 4 3 1 4 4 3 1 28 20 2 3 1 3 4 1 4 3 3 1 25 21 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2 27 22 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 26 23 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 22 24 1 2 1 4 4 1 4 4 4 4 29 25 2 4 2 3 4 1 3 3 3 2 25 26 1 4 2 3 3 2 3 4 3 2 27 27 1 2 2 4 3 2 4 3 3 3 27 28 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 29 29 1 3 1 3 4 1 4 4 1 2 24 30 2 3 1 3 3 1 4 3 3 2 25 31 2 3 1 4 4 1 3 3 3 1 25 32 2 4 1 4 4 2 4 3 2 2 28

Page 71: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

52

Tebel 25. Kualifikasi Tingkat Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Pada Pokok Bahasan Kalor Dengan Metode Discovery Terbimbing.

No Siswa

Skor kualifikasi

1 27 B 2 29 B 3 25 KB 4 25 KB 5 26 B 6 22 KB 7 27 B 8 28 B 9 25 KB 10 25 KB 11 24 KB 12 27 B 13 26 B 14 25 KB 15 28 B 16 27 B 17 27 B 18 27 B 19 28 B 20 25 KB 21 27 B 22 26 B 23 22 KB 24 29 B 25 25 KB 26 27 B 27 27 B 28 29 B 29 24 KB 30 25 KB 31 25 KB 32 28 B

TB = Tidak Berminat

KB = Kurang Berminat

B = Berminat

SB = Sangat Berminat

Page 72: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

53

Lampiran 6

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VII/II

Alokasi Waktu : 10 x 45 menit ( 6 x pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Memahami wujud zat dan perubahannya

II. Kompetensi Dasar

Mendiskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda

serta penerapannya dalam kehidupan sehari–hari.

I. Indikator

a. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.

b. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.

c. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

d. Menerapkan hubungan Q = m . c . ΔT ; Q = m . U dan Q = m . L untuk

menyelesaikan masalah sederhana.

II. Materi Pokok

Kalor

III. Uraian Materi Pokok

Kalor merupakan energi yang dapat berpindah. Karena itu satuan yang

digunakan untuk mengukur kalor sama dengan satuan energi, yaitu joule (J).

Page 73: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

54

a. Kalor Merupakan Bentuk Enegi

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda satu ke

benda yang lain karena adanya perbedaan suhu diantara benda-benda tersebut. Kalor

berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju suatu benda yang suhunya rendah.

Jika sejumlah kalor diberikan pada suatu benda maka suhu benda tersebut akan naik.

1. Pengaruh Kalor terhadap Suhu Benda

Jika kita mencampur segelas air panas dan air dingin campurannya menjadi

hangat mengapa? Karena setelah bercampur suhu kedua air tersebut sama. Dalam hal

ini air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor. Itulah sebabnya suhu

air panas turun dan suhu air dingin naik setelah keduanya bercampur. Pada proses itu

kalor yang dilepaskan oleh air panas diserap oleh air dingin.

Jadi banyaknya kalor yang dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang

diserap. Pernyataan ini dikenal sebagai asas Black. Jika banyaknya kalor

yang dilepaskan atau yang diserap dilambangkan Q, maka secara

matematis asas Black dapat ditulis

Qlepas = Qserap

Selain contoh di atas masih banyak contoh yang lain, misalnya waktu kita

memasak air. Untuk mendidihkan air dalam ceret dengan kompor, dibutuhkan waktu

tertentu, misalnya semakin banyak volum air yang dididihkan, semakin lama selang

waktu yag diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya kalor yang diperlukan

Page 74: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

55

untuk menaikkan suhu benda bergantung pada besarnya kenaikan suhu benda dan

massanya. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan :

Q = m . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu

m = massa benda

ΔT = kenaikan suhu

Selain kalor bergantung pada massa dan kenaikan suhu, kalor juga bergantung

pada jenis zat. Berdasarkan pembahasan diatas banyaknya kalor yang diperlukan

untuk menaikan suhu suatu benda dapat dirumuskan :

Q = m . c . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu (J atau Kal)

C = kalor jenis (Joule/kg0C atau kal/kg0C)

m = massa benda (kg)

ΔT = kenaikan suhu (0C atau Kelvin)

2. Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat

Jika kita memanaskan es batu, es tersebut akan mencair. Es yang mencair

tersebut jika dipanaskan terus maka volumnya akan berkurang sampai akhirnya habis.

Hal ini menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah wujud zat. Perubahan wujud yang

terjadi antara lain mencair, membeku, menguap, mengembun dan menyublim.

Page 75: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

56

a. Mencair

Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Contoh: es batu yang dipanaskan

b. Membeku

Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat

Contoh: air menjadi es

c. Menguap

Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi uap

Contoh: waktu memasak air dan air laut yang terkena sinar matahari

d. Mengenbun

Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair

Contoh: adanya embun pagi dan pada tutup gelas yang berisi air panas

e. Menyublim

Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas atau gas

menjadi padat

Contoh: kapur barus lama kelamaan habis

IV. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

1. Guru memasuki kelas dan memberi salam kepada siswa.

2. Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran.

3. Pengantar.

4. Guru melakukan demonstrasi sederhana tentang kalor.

Page 76: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

57

Di awal pembelajaran guru melakukan peragaan sederhana dan siswa diminta

memperhatikan. Guru mengambil tiga buah bejana yang berisi air mineral/ air

ledeng, air hangat dan air es. Guru meninta tiga siswa untuk memasukkan

tangannya kedalam bejana, satu siswa satu bejana. Siswa melaporkan kepada

siswa lain apa yang dirasakan tentang suhu air (dituliskan dipapan tulis). Guru

bertanya, apa yang dapat kamu rasakan pada bejana I, II, dan III dan mengapa

berbeda?

b. Kegiatan Inti

1. Perumusan pertanyaan / permasalahan tentang topik pelajaran

- Mengapa suhunya berbeda?

- Mengapa es batu biasa mencair?

- Berapa besar energi kalor untuk mendidihkan air?

- Pada waktu yang sama (tidak sampai mendidih) dan massa airnya berbeda, air

yang bermassa berapakah yang suhunya paling tinggi?

2. Kegiatan Berdasarkan seperti pada Lembar Kerja Siswa

• Melaksanakan kegiatan I : Menyelidiki Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Benda

seperti pada LKS I.

• Melaksanakan Kegiatan II : Menyelidiki Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat

dan menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur

seperti pada LKS II.

• Melaksanakan Kegiatan III : Menyelidiki Hubungan Antara Banyaknya Kalor

dengan Massa pada LKS III

Page 77: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

58

3. Pemantapan

• Diskusi hasil percobaan dari kegiatan I, II, dan III

4. Menjawab pertanyaan atau pemecahan masalah

• Merumusan kesimpulan dari hasil percobaan

c. Kegiatan Penutup

1. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

2. Salam penutup

Page 78: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

59

Lampiran 7

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi : Kalor

Kelas : VII

Semester : II

Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (6 x pertemuan)

Page 79: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

60

Page 80: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

61

Page 81: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

62

Page 82: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

63

Lembar Kegiatan Siswa III

Page 83: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

64

Page 84: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

65

Page 85: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

66

Page 86: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

67

Lampiran 8

Hand Out

“KALOR”

Kalor Merupakan Bentuk Enegi

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari

benda satu ke benda yang lain karena adanya perbedaan suhu diantara benda-benda

tersebut. Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju suatu benda yang

suhunya rendah. Jika sejumlah kalor diberikan pada suatu benda maka suhu benda

tersebut akan naik.

V. Pengaruh Kalor terhadap Suhu Benda

Jika kita mencampur segelas air panas dan air dingin campurannya menjadi

hangat mengapa? Karena setelah bercampur suhu kedua air tersebut sama. Dalam hal

ini air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor. Itulah sebabnya suhu

air panas turun dan suhu air dingin naik setelah keduanya bercampur. Pada proses itu

kalor yang dilepaskan oleh air panas diserap oleh air dingin.

Jadi banyaknya kalor yang dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang

diserap. Pernyataan ini dikenal sebagai asas Black. Jika banyaknya kalor

yang dilepaskan atau yang diserap dilambangkan Q, maka secara

matematis asas Black dapat ditulis

Qlepas = Qserap

Selain contoh di atas masih banyak contoh yang lain, misalnya waktu kita

memasak air. Untuk mendidihkan air dalam ceret dengan kompor, dibutuhkan waktu

Page 87: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

68

tertentu, misalnya semakin banyak volum air yang dididihkan, semakin lama selang

waktu yag diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya kalor yang diperlukan

untuk menaikkan suhu benda bergantung pada besarnya kenaikan suhu benda dan

massanya. Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan :

Q = m . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu

m = massa benda

ΔT = kenaikan suhu

Selain kalor bergantung pada massa dan kenaikan suhu, kalor juga bergantung

pada jenis zat. Berdasarkan pembahasan diatas banyaknya kalor yang diperlukan

untuk menaikan suhu suatu benda dapat dirumuskan :

Q = m . c . ΔT

Keterangan :

Q = bayaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu (J atau Kal)

C = kalor jenis (Joule/kg0C atau kal/kg0C)

m = massa benda (kg)

ΔT = kenaikan suhu (0C atau Kelvin)

VI. Pengaruh Kalor terhadap Wujud Zat

Jika kita memanaskan es batu, es tersebut akan mencair. Es yang mencair tersebut

jika dipanaskan terus maka volumnya akan berkurang sampai akhirnya habis. Hal ini

Page 88: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

69

menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah wujud zat. Perubahan wujud yang terjadi

antara lain mencair, membeku, menguap, mengembun dan menyublim.

a. Mencair

Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Contoh: Es batu yang dipanaskan

b. Membeku

Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat

Contoh: air menjadi es batu.

c. Menguap

Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi uap

Contoh: waktu memasak air dan air laut yang terkena sinar matahari.

d. Mengenbun

Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair

Contoh: adanya embun pagi dan pada tutup gelas yang berisi air panas.

e. Menyublim

Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas atau gas

menjadi padat

Contoh: kapur barus lama kelamaan habis

Page 89: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

70

Lampiran 9

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi : Kalor

Kelas : VII

Semester : II

Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (6 x pertemuan)

Page 90: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

71

Lembar Kegiatan Siswa I

I. Pendahuluan

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dari sistem satu ke

sistem yang lain, karena perbedaan temperatur. Kalor berpindah dari benda yang

suhunya tinggi menuju benda yang suhunya rendah. Besarnya kalor dapat dicari

dengan persamaan Q = m . c. ΔT, oleh karena itu satuan yang digunakan untuk

mengukur kalor sama dengan satuan energi, yaitu joule. Untuk lebih jelasnya marilah

kita selidiki permasalahan seperti yang diperagakan guru dengan melakukan

percobaan berikut.

II. Alat dan Bahan yang dipergunakan

No Alat/bahan Jumlah

1

2

3

4

5

Bekker gelas

Stop watch

Termometer

Pembakar spirtus

Es batu

6 buah

6 buah

6 buah

6 buah

secukupnya

6 Air ledeng / kran 100 ml

Page 91: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

72

III. Urutan Kegiatan I

Menyelidiki Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Benda

Alat dan bahan :

Beker gelas, Pemanas spiritus, Termometer

Langkah kerja

1. Isilah beker gelas dengan air sebanyak 100 ml, kemudian ukur suhunya.

2. Panaskan beker gelas tersebut dengan pembakar spiritus ( usahakan nyala api

tetap) dan catatlah suhunya setiap selang 1 menit selama 10 menit

Suhu awal air :..................0C

Menit Suhu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 92: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

73

3. Semakin lama pemanasan, berarti semakin banyak kalor yang diberikan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, bagaimanakah pengaruh kalor terhadap

kenaikan suhu?

Jawab

:.................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 93: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

74

Lembar Kegiatan Siswa II

IV. Kegiatan II

”Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat”

Alat dan bahan:

Beker gelas, termometer, pembakar spirtus, air mineral/air kran dan air es

Langkah kerja I :

1. Masukkan es batu ke dalam bejana kaca.

2. Panaskan bagian dasar beker gelas dengan pemanas spiritus!

3. Apakah yang akan terjadi pada es batu tersebut?

Jawab :...........................................................................................................

4. Berapa suhu pada waktu es batu berubah menjadi cair? (es batu semua sudah

menjadi air/ es batu sudah tidak kelihatan lagi)

Jawab : ..........................................................................................................

5. Dari langkah kerja 3 nyatakan tentang pengaruh kalor pada suatu zat

Jawab :...........................................................................................................

Langkah Kerja II :

1. Isilah beker gelas dengan air sebanyak 100 ml.

2. Panaskan bagian dasar beker gelas dengan pemanas spiritus!

Page 94: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

75

3. Amati perubahan suhunya selama selang waktu 2 menit sampai air tersebut

mendidih!

Tabel pengamatan

Ukur dulu suhu awal air :................

Menit Suhu (0C)

2

4

6

8

10

4. Bagai mana kenaikan suhu setelah mendidih?

Jawab :...........................................................................................................

5. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air tersebut?

Jawab :...........................................................................................................

6. Setelah air mendidih panaskan terus menerus selama 5 menit. Amati volum air

setelah 5 menit, baca angka yang ada pada bekker gelas!

Jawab :...........................................................................................................

Page 95: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

76

7. Jadi menurut kamu, apa kesimpulan dari hasil percobaan II pada kegiatan II di

atas ?

Jawab:........................................................................................................................

...................................................................................................................................

Page 96: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

77

Lembar Kegiatan Siswa III

V. Kegiatan III

” Menyelidiki Hubungan Antara Banyaknya Kalor Dengan Massa”

Alat dan bahan:

3 beker gelas, 3 pemanas spirtus dan 3 termometer.

Langkah kerja:

1. Isilah tiga buah beker gelas dengan masing–masing sebanyak 50 ml, 100 ml, dan

150 ml, kemudian ukurlah suhu masing–masing air tersebut.

2. Panaskan ketiga beker gelas tersebut dengan pembakar spritus selam 5 menit dan

catatlah kenaikan suhunya setiap 1 menit.

Suhu awal air massa 50 ml :.........0C;

No Menit Suhu (0C)

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

No Menit Suhu (0C)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Suhu awal air massa 100 ml :............0C

Page 97: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

78

Suhu awal air massa 150 ml :............0C

No Menit Suhu (0C)

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

3. Beker gelas manakah yang airnya mengalami kenaikan suhu paling tinggi dan

paling rendah?

Jawab :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Jika besarnya volum nenunjukkan besarnya massa, apakah yang dapat kamu

simpulkan tenang hubungan antara massa benda, banyaknya kalor, dan kenaikan

suhu benda?

Jawab :

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 98: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

79

Lampiran 10

Soal Pre-Test dan Post-Test

Indikator Soal Pre-test dan Post-test

2. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda, dan

perubahan wujud zat

3. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap

perubahan wujud suatu zat.

4. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan

pada saat mendidih dan melebur.

5. Menerapkan hubungan Q = m . c .

ΔT ; Q = m . U dan Q = m . L untuk

menyelesaikan masalah sederhana.

1. Beker gelas yang berisi air dipanaskan dengan

pemanas spiritus. Apa yang terjadi pada air yang

berada di dalam beker gelas tersebut ?

2. Mengapa air yang dipanaskan suhunya bisa

berubah ?

3. Jika es batu diteteskan atau dipegang pada tangan,

tangan akan merasa dingin. Peristiwa ini

membuktikan bahwa………

4. Apa yang akan terjadi jika es batu dipanaskan ?

5. Mengapa air yang dipanaskan terus-menerus lama-

kelamaan akan habis ?

6. Bagaimana kenaikan suhu air setelah air itu

mendidih ?

7. Berapa besar energi kalor yang diperlukan untuk

mendidihkan air jika suhu awal air 28 0C dan massa

air 10 kg (kalor jenis air 4200 joule/ Kg 0C) ?

8. Energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan

sebuah benda bergantung pada ?

9. 3 bekker gelas yang berisi air 50 kg, 100 kg, dan

150 kg dipanaskan dengan kalor sebesar 3,15 x 105

Joule dan dalam waktu yang sama (tidak sampai

mendidih). Bekker gelas manakah yang airnya

mengalami kenaikan suhu paling tinggi dan paling

rendah (Kalor jenis air 4200 Joule/Kg 0C).

Page 99: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

80

Soal Pre-Test dan Post-Test

Nama :

Nomor :

1. Beker gelas yang berisi air dipanaskan dengan pemanas spiritus. Apa yang terjadi

pada air yang berada di dalam beker gelas tersebut ?

Jawab:

……………………………………………………………………………………...

2. Mengapa air yang dipanaskan suhunya bisa berubah ?

Jawab:

……………………………………………………………………………………...

3. Jika es batu diteteskan atau dipegang pada tangan, tangan akan merasa dingin.

Peristiwa ini membuktikan bahwa…..

Jawab:

……………………………………………………………………………………...

4. Apa yang akan terjadi jika es batu dipanaskan ?

Jawab:

……………………………………………………………………………………...

5. Mengapa air yang dipanaskan terus-menerus lama-kelamaan akan habis ?

Jawab:

……………………………………………………………………………………...

6. Bagaimana kenaikan suhu air setelah air itu mendidih ?

Jawab:

Page 100: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

81

……………………………………………………………………………………...

7. Berapa besar energi kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air jika suhu awal

air 28 0C dan massa air 10 kg (kalor jenis air 4200 joule/ Kg 0C) ?

Jawab:………………………………………………………………………………

……….…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………..

8. Energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebuah benda bergantung pada ?

Jawab:………………………………………………………………………………

9. 3 bekker gelas yang berisi air 50 kg, 100 kg, dan 150 kg dipanaskan dengan kalor

sebesar 3,15 x 105 Joule dan dalam waktu yang sama (tidak sampai mendidih).

Bekker gelas manakah yang airnya mengalami kenaikan suhu paling tinggi dan

paling rendah (Kalor jenis air 4200 Joule/Kg 0C).

Jawab :

…………………………………………………………………………..…………

…………………………………………………………………………..…………

……………………………………………………………………………..………

………………………………………………………………………………..……

Page 101: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

82

Lampiran 11

Page 102: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

83

Page 103: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

84

Page 104: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

85

Page 105: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

86

Page 106: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

87

Page 107: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

88

Page 108: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

89

Page 109: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

90

Lampiran 12

Kuesioner Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika

Pada Pokok Bahasan Kalor

Dengan Metode Discovery Terbimbing.

Pilih jawaban dari setiap pertanyaan yang cocok untukmu, kemudian lingkarilah pada

jawaban yang sesuai denganmu.

Contoh : pelajaran fisika itu sangant menyenangkan.

A. Sangat setuju

B. Setuju

C. Kurang setuju

D. Tidak setuju

Bila menurutmu yang cocok adalah A, maka beri tanda seperti berikut: B C D A

alternatif.

Untuk kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah dan apapun jawabanmu tidak

akan dikaitkan dengan nilai pelajaran sains. Oleh karena itu sungguh–sungguh kalian

diharapkan menjawab kuesioner ini dengan sejujur–jujurnya.

Suatu kegiatan discovery ialah suatu kegiatan atau pembelajaran yang

dirancang sedemikin rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Proses mental misalnya mengamati,

menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur dan menarik

Selamat mengerjakan

Page 110: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

91

NAMA :

NOMOR :

1. Saya tidak suka belajar dengan menggunkan metode Discovery-Terbimbing.

b. Sangat setuju

c. Setuju

d. Kurang setuju

e. Tidak setuju

2. Saya tertarik belajar sains dengan mencoba sendiri alat-alat percobaan dikelas.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

3. Saya tidak senang belajar sains dengan membentuk kelompok-kelompok dan

diskusi dengan teman-teman.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Page 111: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

92

4. Belajar sains dengan menggunakan metode Discovery-Terbimbing membuat saya

lebih cepat memahami materi.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

5. Belajar sains dengan melakukan percobaan – percobaan di kelas membuat saya

lebih aktif

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

6. Belajar sains dengan melakukan kegiatan–kegiatan percobaan tidak membuat

saya lebih mengenal kegunaan benda–benda di sekitar saya.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

7. Belajar sains bersama teman–teman dalam kelompok lebih menyenangkan

daripada belajar seorang diri.

C. Kurang setuju

D. Tidak setuju

a. Sangat setuju

b. Setuju

Page 112: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

93

8. Belajar dengan mengerjakan soal–soal yang diberikan oleh guru membuat saya

lebih bersemangat.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

9. Belajar sains dengan mengerjakan soal–soal bersama–sama dengan teman 1

dalam kelompok membuat saya lebih mengerti akan sains.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

10. Metode Discovery-Terbimbing tidak bagus diterapkan dalam proses belajar

mengajar dalam sains.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Terima Kasih Atas Kesediaanya Mengisi Kuesioner Ini.

Page 113: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

94

Lampiran 13

Page 114: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

95

Page 115: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTP PADA POKOK … · 2018. 4. 10. · METODE DISCOVERY-TERBIMBING PADA SLTP KRISTEN 1 KLATEN Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

96

Lampiran 14

Rincian Kegiatan

Pelaksanaan Penelitian :

1. Pre-Test dilaksanakan pada tanggal 14 April 2009

2. Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 15, 16, dan 21 April 2009

3. Kuesioner dilaksanakan pada tanggal 22 April 2009

4. Post-Test dilaksanakan pada tenggal 23 April 2009