EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

87
EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA MASYARAKAT DI MASJID BABUN-NUR DESA SAPONDA KAB. KONAWE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh R I S M A L NIM : 105271101916 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

Transcript of EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

Page 1: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN

IBADAH PADA MASYARAKAT DI MASJID BABUN-NUR

DESA SAPONDA KAB. KONAWE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

R I S M A L

NIM : 105271101916

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/ 2020 M

Page 2: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. IV Telp. (0411) 851914 Makassar 90223

بسم الله الرحمن الرحيم

iii

Page 3: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. IV Telp. (0411) 851914 Makassar 90223

بسم الله الرحمن الرحيم

iv

Page 4: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 5: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

vi

ABSTRAK

RISMAL. 105271101916. 2020. EFEKTIFITAS KHUTBAH JUM‟AT

TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA MASYARAKAT DI MASJID

BABUN-NUR DESA SAPONDA KAB. KONAWE. Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing Dr. Sudir Koadhi, S.S., M.Pd.I dan Dr. Abbas, Lc., MA.

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana pelaksanaan

khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe. (2) Bagaimana

efektifitas khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah masyarakat Desa Saponda

Kab. Konawe.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu

sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan sebuah fakta empiris

secara objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan dan prosedur

dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai dengan disiplin

keilmuan yang ditekuni diantaranya: (1). Lokasi dan objek penelitian yaitu di

Desa Saponda Kab. Konawe Sulawesi Tenggara. (2). Fokus penelitian yaitu (a).

Pelaksanaan khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe.

(b). Efektifitas khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah masyarakat Desa

Saponda Kab. Konawe. (3). Sumber data diantaranya: (a). Data primer (b). Data

sekunder (4). Instrumen (5). Pengumpulan data yaitu (a). Observasi (b).

Wawancara (c). Dokumentasi (6). Analisis data yaitu (a). Redukasi data (b).

Penyajian data (c). Penarikan kesimpulan.

Adapun hasil penelitian yaitu (1). Pelaksanaan khutbah jum‟at dilakukan

dengan baik sesuai syarat dan rukun khutbah, penyampaian khutbah singkat,

padat, dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami, iqamah bila

khutbah selesai. Sebagian besar jama‟ah antusias mendengarkan khutbah, namun

sebagian kecil masih ada jama‟ah yang tidur saat khutbah berlangsung. (2).

Efektifitas khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur terhadap peningkatan ibadah

masyarakat yaitu sudah mampu mendorong atau menambah semangat masyarakat

untuk giat lagi beribadah, beramal shaleh, pemahaman agama dan menambah

semngat untuk belajar agama. Adapun peningkatan ibadah masyarakat Desa

Saponda diantaranya: (a). Shalat berjama‟ah sudah meningkat baik shalat jum‟at

ataupun fardhu (b). Para orang tua sudah banyak yang mendorong anaknya untuk

belajar mengaji dan ilmu agama (c). Antusias masyarakat untuk mendengar

dakwah dan nasehat agama (d). Hubungan masyarakat yang baik.

Implikasi dari penelitian ini yaitu bagi para khatib hendaknya senantiasa

memberi pemahaman keislaman, memberikan tanggapan bagi masyarakat yang

mempunyai masalah sehingga pemahaman masyarakat lebih baik terhadap

peningkatan ibadah.

Page 6: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah mencurahkan

nikmatnya berupa nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis

dapat menyelesaiankan skripsi yang berjudul : EFEKTIFITAS KHUTBAH

JUM‟AT TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA MASYARAKAT DI

MASJID BABUN-NUR DESA SAPONDA KAB. KONAWE. Shalawat serta

salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,

sahabat dan ummatnya.

Skripsi ini disusun sebagai tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan studi

program strata (S1) Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar guna memperoleh gelar sarjana sosial

(S.Sos.)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat

terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

perkenankan penulis untuk mengucapkan terimakasih melalui tulisan ini kepada

orang tua saya yang selalu memberikan dukungan serta do‟a dalam menyelesaikan

pendidikan, kemudian kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makasaar.

Page 7: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

viii

2. Syaikh Muhammad Muhammad Thoyyib Khoory, keluarganya, teman dan

karib kerabatnya menjadi donatur bagi kami.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar dan segenap wakil dekan.

4. Dr. Abbas, Lc, MA. Selaku ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Pembimbing I Dr. Sudir Koadhi, S.S., M.Pd.I. Dan pembimbing II Dr.

Abbas, Lc., MA.

6. Kepada seluruh dosen-dosen Universitas Muhammadiyah Makassar atas

kerja samanya.

7. Rekan-rekan seperjuangan jurusan KPI yang selalu menjadi tempat

berbagi selama menempuh pendidikan, yang tidak dapat peneliti sebutkan

satu persatu.

Makassar, 13 Rabiul Awwal 1441 H

Jum‟at 30 Oktober 2020 M

RISMAL

Page 8: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Khutbah Jum‟at ........................................................................ 8

1. Pengertian Khutbah Jum‟at ................................................ 8

2. Hukum Khutbah Jum‟at ..................................................... 13

3. Rukun Khutbah Jum‟at ...................................................... 15

4. Syarat Khutbah Jum‟at ....................................................... 16

5. Sunnah Khutbah Jum‟at ..................................................... 16

6. Fungsi Khutbah Jum‟at ...................................................... 17

7. Tujuan Khutbah Jum‟at ...................................................... 17

8. Penyusunan Khutbah Jum‟at .............................................. 18

B. Efektifitas ................................................................................. 19

1. Pengertian Efektifitas ......................................................... 19

2. Unsur Efektifitas ................................................................ 20

3. Aspek Efektifitas ................................................................ 21

4. Kriteria Efektifitas .............................................................. 22

C. Peningkatan Ibadah .................................................................. 23

1. Pengertian Ibadah ............................................................... 23

2. Pembagian Ibadah .............................................................. 26

3. Prinsip-Prinsip Ibadah ........................................................ 27

4. Hakikat Ibadah ................................................................... 28

Page 9: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

x

5. Meningkatkan Kualitas Ibadah .......................................... 30

6. Pembinaan Ibadah .............................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................... 36

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................... 37

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ..................................... 38

D. Sumber Data ............................................................................. 39

E. Instrument Penelitian .............................................................. 40

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi ......................................................... 47

B. Data Deskriptif Penelitian ....................................................... 53

C. Analisis Data ........................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 67

B. SARAN..................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jum‟at adalah hari kemenangan bagi kaum muslimin dan semua

makhluk Allah SWT.1 Shalat jum‟at dan tata cara melaksanakannya sudah

disyariatkan dalam al-Qur‟an, secara khusus Allah menyeru untuk

mengerjakannya. Shalat Jum‟at merupakan salah satu kewajiban bagi umat

Islam yang memenuhi syaratnya, secara normatif dasar kewajiban

melaksanakan shalat Jum‟at adalah firman Allah SWT tertera dalam surat Al-

Jumu‟ah.

ا إنى ركش عخ فبصع و انج لح ي آيا إرا دي نهص ب انز ب أ

رس ع انهـ ا انج ش نكى إ كتى تعه نكى خ ر

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah diiseru untuk

melaksanakan shalat Jum‟at, maka segeralah kamu mengigat Allah dan

tinnggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika

kamu mengetahui”.2

Khutbah Jum‟at merupakan kesempatan yang amat baik untuk

memberikan nasihat kepada jamaah dalam rangka peningkatan ketaqwaan

kepada Allah SWT. Khutbah juga merupakan bagian yang sangat penting dan

strategis dalam pelaksanaannya, karena khutbah shalat jumat diwajibkan maka

1 Abdurrahim, Khutbah Jum’at,(Bandung: PT. Mizan Publik, 2006), h. 112

2Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,(Jakarta: Al-Bayan, 2017), h.

554

Page 11: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

2

bagi kaum muslimin sehingga banyak sekali masjid yang tidak mampu

menampung jamaah Jum‟at yang berasal dari berbagai kalangan, baik tua

maupun muda, kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi maupun rendah,

yang berpangkat maupun orang biasa, begitulah seterusnya.

Khutbah jum‟at sebagai salah satu media untuk menyampaikan pesan

dakwah kepada jamaah, supaya pemahaman umat Islam lebih baik terhadap

peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Akan tetapi

khutbah Jum‟at yang seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk

menyampaikan dakwahnya kepada jamaah juga semestinya di jadikan

momentum untuk meningkatkan pemahaman kaum muslimin terhadap ajaran

Islam dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Khutbah jum‟at merupakan

perkataan yang mengandung mau‟izah dan tuntunan ibadah yang diucapkan

oleh Khatib dengan syarat yang telah ditentukan syara‟ dan menjadi rukun

untuk memberikan pengertian para hadirin, menurut rukun dari shalat jum‟at3.

Khutbah jum‟at memiliki kedudukan penting dalam Islam, karena

merupakan penopang utama dalam penyebaran dak‟wah Islam di seluruh

dunia. Khutbah juga merupakan salah satu sarana penting guna

menyampaikan pesan dan nasehat kepada jamaah atau suatu kaum. Khutbah

sebagaimana kaidah yang ada dalam Islam: “menyeru kepada kebaikan dan

mencegah kemungkaran”. Secara lebih khusus khutbah jum‟at merupakan

syiar besar Islam yang menjadi nilai istimewa.Tidak diragukan lagi bahwa

khutbah dalam syiar agama kita mempunyai kedudukan yang tinggi.

3http://arif-ridiawan.blogspot.com/2011/10/makalah-khutbah-jumat.html senin, 14 April

2014 10.12).

Page 12: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

3

Khutbah mempunyai peran yang besar dalam rangka menasehati umat

dan mewujudkan tugas dakwah Islam. Disyariatkan bagi kaum laki-laki

muslimin untuk berkumpul di dalam hari itu sebagai peringatan bagi mereka

akan besarnya nikmat Allah kepada mereka dan disyariatkan khutbah untuk

memperingatkan mereka dengan adanya nikmat tersebut, juga menganjurkan

kepada semua kaum laki-laki muslim agar selalu mensyukuri kenikmatannya.

Adapun tujuan khutbah adalah :

a. Menyeru kepada kebaikan

b. Mengajak kepada yang ma‟ruf

c. Melarang kepada yang mungkar

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Ali-Imran: 104 :

عشف ثبن أيش ش إنى انخ خ ذع كى أي ي نتك

فهح ئك ى انأن كش ان ع

Terjemahnya:

“Hendaknya diantara kamu semua sebagai umat yang mengajak kepada

kebaikan, memerintah kepada yang ma‟ruf dan melarang kepada yang

mungkar, dan mereka itulah termasuk orang-orang beruntung”.4

Khutbah Jum‟at mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan. Pertama,

sebagai bagian dari ibadah shalat Jum‟at yang melekat. Kedua, Khutbah

Jum‟at menjadi media untuk menyampaikan dan memberi pelajaran kepada

para jamaah atau umat manusia secara umum. Bisa juga dikatakan, selain

ritual ibadah kaum laki-laki muslim, Khutbah Jum‟at juga merupakan salah

satu media dakwah yang mempunyai kaitan langsung dengan pembinaan

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 64

Page 13: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

4

umat. Khutbah Jum‟at mempunyai posisi yang sangat strategis, dalam hal

pelaksanaannya, khutbah Jum‟at tak terpisahkan dengan shalat Jum‟at yang

dilaksanakan rutin seminggu sekali. Pada posisi ini, khutbah Jum‟at bisa

menjadi media yang terprogram dengan muatan yang berkesinambungan dari

minggu ke minggu. Isi khutbah pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan

jamaah atau masyarakat setempat. Melalui Khutbah Jum‟at ini pembinaan

umat bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Dilihat dari sasaran dakwah,

Khutbah Jum‟at selalu mempunyai sasaran dakwah (audience) karena ada

kewajiban melaksanakan shalat Jum‟at bagi setiap orang beriman. Allah

menyeru kepada orang-orang beriman untuk meninggalkan segala aktivitas

(tak hanya jual beli saja) dan bersegera dengan tekad dan langkah yang kuat

untuk pergi ke masjid guna mendengarkan khutbah para ustadz atapun para

ulama yang memiliki ilmu dan melaksanakan shalat Jum‟at.5

Masyarakat Desa Saponda Kab. Konawe umumnya adalah masyarakat

nelayan suku Bajo yang tinggal dipesisir pantai dan bermata pencaharian di

laut. Masyarakat nelayan memiliki karakteristik tersendiri berbeda dengan

masyarakat perkotaan, baik dalam pola kehidupan sehari-hari pada umumnya

maupun dalam masalah keagamaan. Dalam masyarakat sering ditemui

sebagian orang ada yang menyikapi ibadah shalat jum‟at sangat perhatian,

namun tidak pada ibadah shalat wajib lainnya. Shalat lima waktu kurang

mendapat perhatian bukan tidak shalat tepat waktu dan berjama‟ah bahkan

sering meninggalkannya, karna kurangnya pemahaman agama dan kesibukkan

5 Moh. Rifa‟I, Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1978), h.185

Page 14: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

5

mereka, sehingga hanya bisa menyempatkan waktu di hari jum‟at untuk

beribadah dan mendengar ceramah. Fenomena tersebut menjadi tantangan

bagi para da‟i yang menyampaikan pesan-pesan keagamaan baik dalam bentuk

ceramah maupun kegiatan khutbah jum‟at.

Khutbah jum‟at sebagai salah satu media yang strategis dalam rangka

memberikan masukan positif atau pesan-pesan dakwah kepada masyarakat,

supaya pemahaman masyarakat lebih baik terhadap peningkatan ibadah, karna

bersifat rutin dan di hadiri oleh kaum muslimin secara berjama‟ah.

Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan diatas, menarik untuk dijadikan

penelitian khutbah jum‟at dimasjid Babun-Nur dan Efektifitasnya terhadap

peningkatan Ibadah Masyarakat Desa Saponda Kab.Konawe.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di mesjid Babun-Nur Desa

Saponda Kab. Konawe?

2. Bagaimana efektifitas khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah pada

masyarakat di mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe?

C. Tujuan Penelitian

Setiap rencana kegiatan tentu dimaksudkan untuk mencapai suatu

tujuan.Adapun tujuan kegiatan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di mesjid

Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe.

Page 15: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

6

2. Untuk mengetahui efektifitas khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah

pada masyarakat di masjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan, yaitu sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Dapat menambah wawasan pengetahuan penulis bagaimana

pelaksanaan khutbah jum‟at di mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab.

Konawe.

b. Dapat menambah wawasan mengenai efektivitas khutbah jum‟at

terhadap peningkatan ibadah pada masyarakat di masjid Babun-Nur

Desa Saponda Kab. Konawe.

2. Secara Peraktis

a. Memberikan pengetahuan pada masayarakat bagaimana pelaksanaan

khutbah jum‟at di mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe.

b. Memberikan masukan kepada masyarakat mengenai efektifitas

khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah pada masyarakat di

mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe.

Page 16: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Khutbah Jum’at

1. Pengertian Khutbah Jum’at

Khutbah, secara bahasa, adalah perkataan yang disampaikan di atas

mimbar. Adapun kata “khitbah” yang seakar dengan kata “khotbah”

(dalam bahasa Arab) berarti „melamar wanita untuk dinikahi‟. “Khotbah”

berasal dari bahasa Arab yang merupakan kata bentukan dari kata

“mukhathabah” yang berarti “pembicaraan‟. Ada pula yang

mengatakannya berasal dari kata “al-khatbu” yang berarti „perkara besar

yang diperbincangkan‟ , karena orang-orang Arab tidak berkhutbah

kecuali pada perkara besar.6 Sedangkan secara istilah Sebagian ulama

mendefinisikan “khutbah” sebagai „perkataan tersusun yang mengandung

nasihat dan informasi‟. Akan tetapi, definisi ini terlalu umum. Adapun

definisi yang lebih jelas ialah definisi yang diberikan oleh Menurut M.

Abdul Mujieb, khutbah Jum‟at ialah pidato, ceramah atau perkataan yang

mengandung mau‟izah dan tuntunan ibadah, diucapkan oleh khatib dengan

syarat dan rukun yang telah ditentukan, dan juga khutbah Jum‟at diartikan

dalam rangka menasehati sebagaimana di dalam khutbah-khutbah selain

Jum‟at. Dengan demikian, khutbah harus disampaikan secara lisan di

hadapan banyak orang dan harus meyakinkan dengan argumen-argumen

6 Abdurrahman, Kumpulan Khutbah Masjidil Haram, (Jakarta,Pustaka al-Kautsar, 2008)

,h.34

Page 17: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

8

yang kuat serta memberikan pengaruh kepada pendengar, baik itu berupa

motivasi atau peringatan. khutbah Jum‟at ialah perkataan yang

disampaikan kepada sejumlah orang secara berkesanambungan, berupa

nasihat dengan bahasa Arab, sesaat sebelum shalat Jumat setelah masuk

waktunya, disertai niat serta diucapkan secara keras, dilakukan dengan

berdiri jika mampu, sehingga tercapai tujuannya.7

Khutbah adalah pidato, yang menguraikan tentang ajaran agama.8

Atau penyampaian pesan-pesan keagamaan berdasarkan ajaran islam di

depan jama‟ah.9 Khutbah sama halnya dengan berpidato akan tetapi yang

membedakan adalah isi pesan yang disampaikan. Khutbah lebih cenderung

berisi pesan-pesan bertemakan dengan keagamaan, sedangkan pidato lebih

cenderung berisi pesan mpesan yang sifatnya umum. Khutbah Jum‟at

merupakan salah satu metode dakwah bil al-lisan yaitu dakwah yang

dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-

ceramah, khutbah, diskusi dan lain-lain. Metode ini sudah cukup banyak

dilakukan oleh para juru dakwah di tengah-tengah masyarakat.

Khutbah Jum‟at ialah perkataan yang mengandung mau‟izah dan

tuntunan ibadah yang diucapkan oleh Khatib dengan syarat yang telah di

tentukan syara‟ dan menjadi rukun untuk memberikan pengertian para

hadlirin, menurut rukun dari shalat jum‟at. Dalam khutbah jum‟at ini

7 Muhammad Rifa‟i, Fiqih Islam, (Semarang: Karya Putra Thoha, 2011) h. 154

8 Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1993. xix) hlm. 437.

9 Bambang S. Ma‟arif, komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi, (Bandung: simbiosa

Rekatama Media, 2010), h.150

Page 18: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

9

khatib menjelaskan secara jelas tentang apa yang mau dibacakan dalam isi

khutbahnya, untuk itu seorang Khatib harus pandai dan mampu menguasai

materi yang akan disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh

Jama‟ah (Pendengar).10

Dalam riwayat dari Salmah bin al-Ahwa ‟dikatakan bahwa

Rasulullah berkhutbah dengan dua khutbah dan duduk sebanyak dua kali.

Seseorang bercerita kepada kami, “Rasulullah berdiri tegak pada tingkat

kedua setelah tingkat yang digunakan untuk istirahat (duduk), kemudian

beliau memberi salam dan duduk. Apabila muadzin telah selesai

mengumandangkan adzan, beliau kembali berdiri dan membaca khutbah

kedua, perkataan ini sejalan dengan makna hadits.

Bila kita lihat selama ini yang terjadi dalam proses penyampaian

pesan atau penyerapan materi khutbah Jum‟at oleh jama‟ah, ini berbeda-

beda karena karakteristik jama‟ah yang heterogen dan berbeda tingkat

pendidikanya. Sejauh mana masyarakat bisa memahami dan mengerti

tentang hukumnya mendengarkann khutbah jum‟at. Adapun yang dibaca

dalam khutbah ialah tahmid, tasyahud, dan shalawat kepada Nabi

Muhammad SAW. serta wasiat taqwaitu kemudian diakhiri dengan do‟a.11

Khutbah mempunyai arti yaitu memberi nasehat. Dan ada sebagian

fuqaha berpendapat bahwa khutbah Jum‟at adalah dalam rangka

memberikan nasehat sebagaimana nasehat-nasehat yang diberikan kepada

para jama‟ah Jum‟at. Khutbah Jum‟at merupakan salah satu media yang

10

Sidi Gazaiba, Pengertian Khutbah Jum’at, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna ,1994), h. 15

11 Abdul Munir, Teologi Fiqih, (Yogyakarta: Roykon, 2005), h. 353

Page 19: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

10

strategis untuk dakwah Islam, karena bersifat rutin dan wajib dihadiri oleh

kaum muslimin secara berjama‟ah.

Media ini terkadang kurang dimanfaatkan secara optimal. Para

khatib seringkali menyampaikan khutbah yang membosankan yang

berputar-putar dan itu-itu saja. Akibatnya, banyak para hadirin yang

terkantuk-kantuk dan bahkan tertidur. Bahkan, ada satus anekdot yang

menyebutkan, khutbah jum‟at adalah obat yang cukup mujarab untuk

insomnia, penyakit sulit tidur. Maksudnya, kalau Anda terkena penyakit

itu, hadirilah khutbah jum‟at, niscaya Anda akan dapat tertidur nyenyak!.

Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa khutbah Jumat itu

dilakukan sebelum shalat Jumat. Berbeda dengan khutbah Idul fitri atau

Idul Adha yang justru dilakukan setelah selesai shalat Id.12

Didalam pesan khutbah yang disampaikan pasti terdapat suatu

pembelajaran yang bisa dipetik.Hal inilah yang dapat mempengaruhi

keadaan sikap seseorang.

Charles Bird mengartikan sikap adalah sebagai suatu yang

berhubungan dengan penyesuain diri seseorang kepada aspek-aspek

lingkungan sekitar yang dipilih atau kepada tindakannya sendiri. Bahkan

lebih luas lagi, sikap dapat diartikan sebagai predisposisi (kecenderungan

jiwa) atau orientasi kepada suatu masalah, institusi dan orang-orang lain.

Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa khutbah itu sangat penting

12

Syamsi dan Ahmad Ma‟ruf Asrori, Khutbah Jum’at Sepanjang Masa Membangun

Kehidupan Dunia Akhirat,(Surabaya: Karya Agung, 2002),h.3

Page 20: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

11

untuk mendidik sikap dan perilaku kita serta untuk menyampaikan dakwah

tentang ajaran agama islam. 13

Beribadah adalah salah satu jalan untuk bisa berinteraksi secara

verticalkepada Yang Maha Kuasa, yakni pengabdian pada Allah. Telah

dikemukakan arti ibadah secara bahasa, mula-mula pengertian lengkapnya

dalam peristilahan Islam ialah menyatakan ketundukan atau kepatuhan

sepenuhnya disertai oleh kehidmatan sedalam-dalamnya. Dalam

pengertian sehari-hari pengertiannya mengambil sikap jasmani secara

khidmat terhadap sesuatu, sedang rohani dipenuhi oleh pikiran

mengajukan permohonan pada-Nya. Ibadah adalah manifestasi atau

pengertian pengabdian muslim pada Allah. Mengabdi kepada Allah

dengan jalan menaati perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya

seperti yang ditunjukkan Al-Qur‟an dan hadits.Hakikat ibadah mempunyai

dua unsur, yaitu ketundukan dan kecintaan yang dalam kepada Allah,

unsur tertinggi adalah ketundukan. Sedangkan kecintaan merupakan

implementasi dari ibadah tersebut.14

2. Hukum Khutbah Jum’at

Jumhur atau golongan terbesar dari para ulama ”berpendapat bahwa

khutbah jum‟at itu adalah wajib. Mereka berpegang kepada hadits-hadits

shahih yang menyatakan bahwa Nabi saw. Setiap mengerjakan shalat

jum‟at, selalu disertai khutbah. Maksudnya: Apabila imam Telah naik

13

Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 104

14Rahman dan Zainuddin, Fiqih Ibadah,(Jakarta: Gaya Media Pratama ,1997), h. 4

Page 21: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

12

mimbar dan muadzin telah adzan di hari jum'at, maka kaum muslimin

wajib bersegera memenuhi panggilan muadzin itu dan shalat jum‟at adalah

ibadah wajib yang tersendiri dan bukan pengganti shalat zhuhur. Karena

tidak bisa diganti dengan niat shalat zhuhur bagi mereka yang tidak

berkewajiban melaksanakannya, seperti musafir dan perempuan.Shalat

jum‟at lebih di tetapkan waktunya dari pada shalat zhuhur, bahkan ia

sebaik-baiknya shalat.Hari jum‟at merupakan hari paling baik dari sekian

hari yang ada dan sebaik baik hari yang disinari matahari.Di hari jum‟at,

Allah SWTmengampuni enamratus ribu penghuni neraka. Siapa yang

meninggal di hari jum‟at, niscaya Allah akan mencatat baginya pahala

syahid di jalan Allah dan di jaga dari siksa kuburmeninggalkan semua

pekerjaannya. Dalam ayat ini ada perintah pergi dzikir, hingga dengan

demikian dzikir itu hukumnya wajib. Karena tidaklah wajib pergi, kalau

bukan kepada yang wajib. Dzikir disini mereka tafsirkan sebagai khutbah,

karena didalamnya terdapat dzikir tersebut. Alasan-alasan yang

dikemukakan oleh jumhur- jumhur itu, disanggah oleh Syaukani.

Mengenai alasan pertama, dijawabnya hanya semata- mata mengerjakan

saja, belum berarti wajib.Alasan kedua bahwa Nabi menyuruh umat

supaya melakukan shalat sebagaimana telah dilakukannya, maka yang

diperintah mencontoh itu hanyalah shalatnya, bukan khutbahnya, sebab

khutbah bukan termasuk shalat. Mengenai alasan ketiga, dijawbnya bahwa

dzikir yang diperintah Allah mengunjunginya itu, tiada lain dari shalat,

atau paling-paling masih diragukan di antara shalat dengan khutbah.

Padahal shalat telah disepakati hukum wajibnya, sedang khutbah masih

diperdebatkan.

Page 22: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

13

Maka dapat disimpulkan bahwa para ahli Fiqih berbeda pendapat

mengenai hukum khutbah pada shalat jum‟at, apakah termasuk syarat

shalat sehingga shalat jum‟at tidak sah tanpanya atau sekedar sunnah

sehingga shalat Jum‟at tetap sah tanpanya. 15

3. Rukun Khutbah Jum’at

a. Puji dan sanjungan kepada Allah

ذ ل انح …. إ ذ ل ذ ل… أنح أحـ

Dari Jabir bin Abdullah radliyallahu „anhu, ia berkata :

صهى انه سصل الل الكب ذ صهى خطت انبس عه

فل يضم ن ه ثى قل ن أ ب ث ث عه ذ الل ح ي

ضهم ش انحذث كتبة الل خ فل بدي ن 16

Artinya:

“Rasulullah Shalallahu „alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan

manusia dengan memuji Allah serta menyanjungNya dengan (pujian

dan sanjungan) yang layak bagiNya, kemudian beliau mengatakan,

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada sesuatu

pun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan

maka tidak ada sesuatupun yang dapat memberinya petunjuk, dan

sebaik-baik ucapan adalah Kitab Allah.” (HR. Muslim)

b. Membaca Syahadat

Dari Abu Hurairah radiyallahu „anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa

sallam, bahwasanya beliau bersabda:

15

Sayyid Sabiq, fiqih Sunnah, ( Bandung: PT. AL-Ma‟rif, 1976), h. 322

16Imam An-Nawawi, Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, (Bairut: Dar al-Fikr, 2000), h.247

Page 23: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

14

كبنذ انجزيبء ش فب تشذ ف 17كم خطجخ ن

Artinya:

”Setiap khutbah yang didalamnya tidak ada syahadat, maka ia adalah

seperti tangan yang buntung. ” (HR. Abu Daud ).

c. Berwasiat dengan takwa kepada Allah.

d. Membaca ayat aL-Qur‟an.

e. Menyampaikan nasihat bagi kaum muslimin.

f. Shalawat dan salam

g. Berdo‟a untuk kaum muslimin.18

4. Syarat khutbah Jum’at

Syarat khutbah jum‟at adalah sebagai berikut:

a. Khutbah dimulai pada waktu dzuhur

b. Khutbah dilaksanakan dua kali dengan berdiri

c. Dududk diantara 2 Khutbah

d. Khutbah dilakukan dengan suara keras

e. Dilakukan bertrut sesuai dengan rukunya.19

5. Sunnah Khutbah Jum’at

Sunnah khutbah adalah segala sesuatu yang dikerjakan

akanmendapatkan kesempurnaan dalam shalat jum‟at. Sunnah khutbah

jum‟at antara lain diatas mimbar.

a. Fasih, Jelas dan mudah dipahami.

17

Abu Yaqub Ishaq bin Ibrahim, Musnad Ishaq bin rahawai, (Madinah Munawwarah:

Maktabatul Iman, 1991), h. 290

18Muhammad Rafa‟i, Fiqih Islam, (Semarang: Karya Putra Thoha, 2011), h.159

19Muhammad Rifal, Fiqih Islam dan Syarat Khutbah Jum’at, (Semarang: Karya Putra

Thoha, 2011), h.160

Page 24: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

15

b. Salam.

c. Materi.

d. Duduk sebentar waktu adzan.

e. Puji-pujian, sholawat.

f. Jama‟ah diam.

6. Fungsi Khutbah Jum’at

a. Meningkatkan iman dan taqwa

b. Terjalinnya ukhuwa Islamiyah dan silaturrahmi

c. Sebagai media dalam meningkatkan sesama

d. Meningkatkan persatuan dan kesatuan

e. Memberikan tambahan pengetahuan

f. Menjadi kontrol diri dan sosial di masyarakat

g. Membentuk generasi Islam yang berakhlak mulia

h. Mempertahankan ajaran Islam.

7. Tujuan Khutbah Jum’at

Pada dasarnya tujuan khutbah jum‟at sama dengan khutbah-

khutbah yang lainnya yaitu bertujuan untuk memberikan nasehat yang

bermanfaat bagi agama mereka. Bahwasannya khutbah di samping

merupakan ibadah, juga adalah merupakan salah satu sarana atau media

yang dapat menunjang suksesnya pembangunan yang sedang dilakukan

oleh bangsa Indonesia dalam rangka menuju cita-citanya yaitu masyarakat

yang makmur dan sejahtera.

Page 25: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

16

Adapun hakekat khutbah adalah fatwa setiap pesan yang harus

dipegangi oleh umat untuk dijadikan pedoman dalam mengarungi

perjuangan hidup agar sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.

Pada hakikatnya sebuah khutbah itu sangat bermanfaat bagi seluruh

umat manusia di dunia ini karena di dalam khutbah tersebut terdapat ilmu-

ilmu dan nasihat-nasihat yang bisa dijadikan sebuah motivasi untuk

menjalankan hidup ini dengan benar dan lurus.adapun tujuan khutbah

jum‟at antara lain:

a. Mengajak umatnya untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dan

menjadi hamba-Nya yang beriman.

b. Membangkitkan Amar-ma‟ruf nahi-munkar atau berusaha menegakkan

dan melaksanakan syari‟at Islam.

c. Memupuk atau membina persatuan dan persaudaraan dikalangan umat

Islam khususnya, dan menggalang persatuan dan hidup rukun di antara

sesama umat manusia.

d. Bersama-sama membangun masyarakat sejahtera, adil makmur di

bawah ampunan dan ridha Allah SWT.

8. Penyusunan Khutbah Jum’at

Sebelum berkhotbah Jumat, seorang khatib harus menyusun teks

khotbah jumat dengan bagian-bagian sebagai berikut.

a. Pendahuluan yang berisi hamdalah, syahadat, selawat nabi dan wasiat

takwa.

b. Penyampaian materi khotbah, yang di dalamnya ada ayat suci Alquran.

Page 26: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

17

c. Penutup yang berisi hamdalah, syahadat, salawat nabi, dan do'a

khatib20

Khatib adalah pemberi khutbah dalam shalat jum‟at sekaligus

menjadi pemimpin dalam sholat tersebut. Khutbah yang disampaikan oleh

seorang khatib harus bisa didengarkan oleh semua jamaahnya. Sebutan

kata khatib ini sudah populer dan sudah melekat sejak lama khatib adalah

seorang penceramah sekaligus memberikan motivasi kepada jamaahnnya

dengan ceramah yang bermanfaat. Dengan kata lain seorang khotib itu

sendiri adalah oarang yang cerdas dan mampu memberi suasana segar bagi

para jama‟ahnya dengan komuniksi yang lebih hangat.21

B. Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas

Efektifitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat

keberhasilan atau pencapaian suatau tujuan yang diukur dengan kualitas,

kuantitas, dan waktu. Sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Ada

juga yang menjelaskan arti efektifitas adalah suatu tingkat keberhasilan

yang dihasilkan oleh seseoranag atau organisasi dengan cara tertentu

sesuai dengan tujuan yang dikehendaki atau dicapai. Dengan kata lain,

semakin banyak rencana yang berhasil dicapai maka suatu kegiatan

dianggap semakin afektif. Efektifitas pada umumnya memiliki hubungan

20

Abdul Manan bin Muhammad Sobari. Jangan Tinggalkan Shalat Jum’at, (Bandung:

Pustaka Hidayah, 2008), h. 35

21 Abduh Mannan bin Muhammad Sobari, Jangan Tinggalkan Shalat Jum’at, (Banddung:

Pustaka Hidayah, 2008), h. 37

Page 27: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

18

antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan hasil yang telah dicapai.

Dengan ikatan lain, makna dari efektifitas adalah menunjukkan seberapa

jauh pencapaian hasilyang sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.22

Menurut Budi Saksono, efektifitas adalah besarnya tingkat

kelekatan, keluaran, yang diharapkan. Sedangkan menurut Hidayat

efektivitas adalah sebuah ukuran yang menyatakan seberepa jauh target

atau kualitas yang dicapai. Ketika semakin besar target persentase yang

dicapai maka semakin tinggi pula tingkat efektifitasnya.23

2. Unsur-Unsur Efektifitas

Unsur-unsur efektivitas merupakan ruang lingkup yang menjadi

pembangun efektivitas itu sendiri.Unsur-unsur efektivitas antara lain:

a. Unsur Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia sangat berperan penting, dalam hal ini

sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam berbagai

aktivitas guna untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditenttukan.

Dalam sebuah organisasi faktor sumber daya manusia sebagi sumber

penentu sukses tidaknya sebuah organisasi mempunnyai wewenang

dan tanggung jawab terhadap sumber daya yang dioprasikan sehingga

efektivitas harus tercapai.

b. Unsur Bukan Sumber Daya Manusia

22

Justaiana, Pengertian Efektifitas, (Yogyakarta: UII Pers, 2004), h.4

23Abdul Halim, Teori-Teori Efektifitas, ( Jakarta: Erlangga, 1995), h. 56

Page 28: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

19

Sumber daya bukan manusia merupakan unsur kedua dari

manusia yang mmemiliki peran dan satu kegiatan atau aktivitas

mislnya: modal, tenaga kerja, mesin dan peralatan.

c. Unsur Hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan

Hasil merupakan tujuan akhir sesuai dengan kegiatan, untuk

mencapai hasil yang maksimal, maka seluruh bagian kegiatan yang

dilkasanakan harus menggunakan kedua sumber diatas, prosuder

untuk mencapai hasil yang diinginlkan membutuhkan kerja yanng

maksimal dan efektif.24

3. Aspek Efektifitas

a. Aspek tugas atau fungsi

Aspek fungsi adalah sebuag lembaga dapat dikatakan efektifitas

apabila dapat melaksanakan tugas atau fungsi dengan baik, begitu juga

dengan sebuah peroses pembelajaran dapat diikatakan efektif bila

tugas dan fungsi dapat dilaksanakan dengan baik.

b. Aspek rencana dan program

Tujuan dari aspek ini adalah seluruh kegiatan dilakukan dengan

perencanaan dan terprogram dengan baik.

c. Aspek ketentuan dan peraturan

Efektifitas sebuah program dapat dilihat dari berfungsi tidaknya

peraturan yang telah dibuat untuk menjaga kelangsungan peroses

24

Ruswandi, Unsur-Unsur efektivitas, (jakarta: Erlanga, 2002), h. 231

Page 29: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

20

kegiatan.Bila ketentuan ini dapat dilaksanakan dengan baik maka,

ketentruan dan peraturan tersebut telah berjalann dengan efektif.

d. Aspek tujuan dan kondisi ideal

Sebuah kegiatan dapat dikatakan memiliki efektifitas apabila

tujuan atau kondisi yang ingin tercapai.25

4. Kriteria Efektifitas

Suatu kegiatan atau aktivitas dapat dikatakan efektif bila memenuhi

beberapa karateria tertentu. Efektifitas sangat berhubungan dengan

terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu,

serta adanya usaha atau partisipasi aktif dari pelaksana tugas tersebut.

Secara umum, beberapa tolak ukur atau krateria efektifitas adalah sebagai

berikut:

a. Efektifitas keseluruhan. Yaitu sejauh mana seseorang atau organisasi

melaksanakan seluruh tugas pokoknya.

b. Produktivitas. Yaitu kuantitas produk atau jasa pokok yang dihasilkan

seseorang, kelompok, atau organisasi.

c. Efisiensi. Yaitu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai

berdasarkan besarnya sumber daya yang digunakan untuk mencapai

hasil yang diinginkan.

d. Laba. Yaitu keuntungan atas penanaman modal yang dipakai untuk

menjalankan suatu kegiatan.

25

Muhammad Nasir, Efektivitas dan Aspek, (Jakarta: Sulemba Empat, 2003), h. 100

Page 30: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

21

e. Pertumbuhan. Yaitu suatu perbandingan anatara keadaan organisasi

sekarang dengan keadaan masa sebelumnya.

f. Semangat Kerja. Yaitu kecenderungan seseorang berusaha lebih keras

mencapai suatu tujuan.

g. Kepuasan Kerje. Yaitu timbal balik atau kompensasi positif yang

dirasakan seseorang atas peranya.

h. Keterpaduan. Yaitu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik

antara anggota dalam suatu usaha.26

C. Peningkatan Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang didefinisikan bahwa

ibadah adalah suatu perbuatan untuk menyatakan takwa kepadaAllah SWT

yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya.Secara etimologi "kata

ibadah diambil dari bahasa Arabعجبدح - عجذا - عجذ - عجذyang berarti taat,

tunduk, patuh, merendahkan diri, dan hina. Kesemua pengertian itu

mempunyai makna yang berdekatan. Seseorang yang tunduk, patuh,

merendahkan diri, dan hina di hadapan yang disembah, disebut abid (yang

beribadah). Budak disebut abd, karena dia harus tunduk dan patuh serta

merendahkan diri terhadap majikannya.27

Ahli lughah (ahli bahasa) mengartikan kata ibadah dengan taat,arti

ini dipergunakan dalam firman Allah yang berbunyi:

26

Muhammad Richard, Efektivitas Organisasi, ( Jakarta: Erlangga, 2004), h. 46

27 Atabik Ali dan Ahmad Mudhlor, Pengertian Ibadah, ( Yogyakarta: Multi Karya

Grafika,2001), h. 268

Page 31: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

22

طب كى ب ث آدو أ ل تعجذا انش أنى أعذ إن نكى عذ إ

ج ﴾٠﴿يTerjemahnya:

“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam

supaya kamu tidak menyembah syaitan?. Sesungguhnya syaitan itu

adalah musuh yang nyata bagi kamu”.28

Adapun pengertian ibadah secara terminology adalah

حج الل شضب، ي الأقال الأعبل اصى جبيع نكم يب

انجبطخ انظبشح

Artinya:

“Ibadah itu nama yang mencakup segala perbuatan yang disukai

dan diridhai oleh Allah, baik berupa perkataan maupun perbuatan,

baik terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka

mengagungkan Allah dan mengharapkan pahala-Nya”.29

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta

tunduk. Sedangkan menurut syarah‟ (terminologi), ibadah mempunyai

banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain:

a. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya

melalui lisan para Rasul-Nya.

b. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu

tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi.

c. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan

diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang

28

Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 444

29Yusuf al-Qardhawi, Al-ibadatu fii Al-islam.Terj. Umar Fanani, Ibadah dalam Islam,

(Surabaya: PT. Biru Ilmu, 2001), h. 37

Page 32: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

23

zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang

paling lengkap.

Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa

khauf (takut), raja' (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal

(ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah

qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir,

tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah

(lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah

badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-

macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.30

2. Pembagian Ibadah

Menurut Jamaluddin, Ditinjau dari segi ruang lingkupnya, ibadah

dibagi menjadi dua bagian :

a. Ibadah khashsliah (ibadah khusus), yaitu ibadah yang ketentuannya

telah ditetapkan oleh nash, seperti thaharah, shalat, zakat, dan

semacamnya.

b. Ibadah „ammah (ibadah umum), yaitu semua perbuatan baik yang

dilakukan dengan niat karena Allah SWT semata, misalnya

berdakwah, melakukan amar ma‟ruf nahi munkar di berbagai bidang,

menuntut ilmu, bekerja, rekreasi dan lain-lain yang semuanya itu

30

https://almanhaj.or.id diunduh pada 28 September 2017

Page 33: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

24

diniatkan semata-mata karena Allah SWT dan ingin mendekatkan diri

kepada-Nya.31

Menurut Basyir, ibadah ada dua macam, yaitu ibadah umum ialah

ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan. Yang kedua adalah ibadah

khusus ialah ibadah yang macam, cara melaksanakannya ditetapkan dalam

syarak Ibadah khusus ini bersifat tetap dan mutlak, manusia tinggal

melaksanakan sesuai dengan peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh

mengubah, menambah, atau mengurangi.32

3. Prinsip-prinsip Ibadah

Menurut Jamaluddin Untuk memberikan pedoman ibadahyang

bersifat final. Islam memberikan prinsip-prinsip ibadah-ibadah sebagai

berikut:

a. Prinsip utama dalam ibadah adalah hanya menyembah kepada Allah

semata sebagai wujud hanya mengesakan Allah SWT.

b. Ibadah tanpa perantara. Allah SWT berada sangat dekat dengan

hamba-hamba-Ndan Maha Mengetahui segala apa yang dilakukan oleh

hamba-Nya, maka dalam berdoa sudah seharusnya langsung

dimohonkan kepada Allah dan tidak melalui perantara siapapun dan

apapun juga selain yang dituntunkan oleh Allah SWT.

31

Syakir Jamaluddin. Shalat Sesuai Tuntunan Nabi SAW, (Yogyakarta: LPPI UMY,

2013), h. 7

32Ahmad Azhar Basyir, Falsafah Ibadah Dalam Islam, (Yogyakarta, UII Press, 2001), h.

15

Page 34: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

25

c. Ibadah harus dilakukan secara ikhlas yakni dengan niat yang mumi

semata hanya untuk mengharap keridhaan Allah SWT.

d. Ibadah harus sesuai dengan tuntunan. Nabi saw telah mngajarkan

tentang tata cara shalat secara lengkap melalui hadis-hadisnya yang

maqbul, dari sejak niat yang tidak dilafalkan, bacaan dan gerakan

shalat, jumlah raka‟at, waktu shalat dan lain-lain.

e. Seimbang antara unsur jasmani dengan rohani.33

4. Hakikat Ibadah

Hasbi ash-Shiddiqy menyatakan bahwa: "hakikat ibadah adalah

ketundukan jiwa yang timbul karena hati (jiwa) merasakan cinta akan

Tuhan yang ma'bud (disembah) dan merasakan kebesaran-Nya, lantaran

beri'tikad bahwa bagi alam ini ada kekuasaan yang akal tidak dapat

mengetahui hakikatnya".34

Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa: Dalam syari'at Islam, ibadah

mempunyai dua unsur, yaitu ketundukan dan kecintaan yang paling dalam

kepada Allah. Unsur yang tertinggi adalah ketundukan, sedangkan

kecintaan merupakan implementasi dari ibadah tersebut. Di samping itu,

ibadah juga mempunyai unsur kehinaan, yaitu kehinaan yang paling

rendah di hadapan Allah.Pada mulanya ibadah merupakan hubungan,

karena adanya hubungan hati dengan yang dicintai, menuangkan isi hati,

33

Syakir Jamaluddin, Shalat Sesuai Tuntunan Nabi SAW, (Yogyakarta: LPPI UMY,

2013), h. 7

34 Hasbi Ash-Shiddiqy, Kuliah Ibadah: ditinjau dari segi hukum dan hikmah, (Jakarta:

Bulan Bintang, 2000), h. 8-9

Page 35: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

26

kemudian tenggelam dan merasakan keasyikan, yang akhirnya sampai

kepada puncak kecintaan kepada Allah.

Orang yang tunduk kepada orang lain serta mempunyai unsur

kebencian tidak dinamakan 'abid (orang yang beribadah), begitu pula

orang yang cinta kepada makhluk Allah tetapi tidak tunduk kepadanya,

seperti orang cinta kepada anak atau temannya. Kecintaan yang sejati

adalah kecintaan kepada Allah.

Secara garis besar, tingkah laku atau perilaku keagamaan dapat

diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut:35

a. Pelaksanaan ibadah shalat wajib

b. Keajegan dalam melaksanakan shalat wajib

c. Ketepatan waktu dalam melaksanakan shalat wajib

d. Pelaksanaan ibadah puasa ramadhan

e. Keajegan melaksanakan puasa ramadhan

f. Kesadaran dalam melaksanakan puasa ramadhan

g. Pelaksanaan membaca al-Qur‟an

h. Keajegan dalam membaca al-Qur‟an

i. Kesadaran membaca al-Qur‟an

j. Akhlak terhadap orang tua

k. Tingkat ketaatan pada orang tua

l. Kesopanan dalam bergaul dengan orang tua

m. Ingkat perhatian anak pada beban tanggung jawab orang tua

35

Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadatu Fii Al-Islam.Terj. Umar Fanani. Ibadah dalam Islam,

(Surabaya: PT. Biru Ilmu, 2001), h. 31

Page 36: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

27

n. Akhlak terhadap guru

o. Ketaan pada perintah guru

Apabila makna ibadah yang diberikan oleh masing-masing ahli

ilmu diperhatikan baik-baik, masing-masing pengertian saling melengkapi

dan menyempurnakan. Oleh karena itu, tidaklah dipandang telah beribadah

(sempurna ibadahnya) seorang mukallaf kalau hanya mengerjakan ibadah

dalam pengertian fuqaha atau ahli ushul saja, melainkan di samping ia

beribadah dengan ibadah dalam pengertian fuqaha tersebut, ia juga

melakukan ibadah dengan ibadah yang dimaksudkan oleh ahli tauhid, ahli

hadis, ahli tafsir serta ahli akhlak. Maka apabila telah terkumpul

pengertian-pengertian tersebut, barulah terdapat padanya hakikat ibadah.36

5. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Ibadah Memerlukan Kesiapan Lahir dan batin sehinggan Nilai

Ibadah bisa dari waktu ke waktu akan semakin meningkat. Ada beberapa

upaya yang dapat dilaksanakan agar ibadah semakin Berkualitas.

a. Ibadah dengan Kesadaran

Ibadah dengan kesadaran mengandung maksud,bahwa Ibadah yang

dilaksanakan tidak ada unsur paksaan, dan juga bisa berarti bahwa

dalam melaksakan Ibadah tahu dan paham terhadap apa yang

dilaksanakan. Orang yang mabuk atau sedang tidak sadar, maka

apapun yang dilaksanakan diluar kontrol akal pikiran, oleh karena itu,

Allah melarang orang yang beribadah ketika sedang mabuk.

36

Ahmad Azhar Basyir, Filsafah Ibadah Dalam Islam, (Yogyakarta:UII Prees, 2015),

h.45

Page 37: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

28

b. Ibadah dengan Kecintaan

Beribada tanpa Kerinduan dan Kecintaan tidak akan merasakan

kenikmatan dalam beribadah, seperti orang yang sedang sakit tidak

dapat merasakan lezatnya makanan. Oleh karena itu jalan yang dapat

ditempuh untuk memperolrh kenikmatan beribadah dan agar terhindar

dari sikap malas, hendaknya selalu mencari konsentrasi dalam

beribadah.

c. Ibadah dengtan Ikhlas

Nilai ikhlas dalam beribadah bukanlah diperoleh secar tiba-tiba akan

tetapi memerlukan upaya dalam perjuangan secara terus menerus.

Sepeerti kewajiban menjalankan sholat lima waktu pada awalnya

terasa berat dan bisa jadi akan menjadi beban bahkan menjadi

pengahalang setiap, hal demikian akan hilang secara mental biala

dilaksanakan secara terus menerus dan ditambah dengan ibadah shalat

Sunnah rawatib dan shalat lainya. Maka sholat akan menjadi

kebutuhan dan dilaksanakan dengan penuh keikhlasan

d. Ibadah dengan Kehusyukan

Khusyuk merupakan kondisi kejiwaan yang sedang terpuat kepada

Allah, menyadari dan merasakan keagungan Aallah SWT.Jalan untuk

meraih khusyukan yaitu dengan merasakan kehadiran Allah.

e. Ibadah Secara Sembunyi

Page 38: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

29

Ibadah secara sembunyi merupakan totalitas Ibadah dan melepaskan

penghambaan diri kepada tuhan selainAllah, sehingga ibadah bukan

untuk memperoleh pujian atau sanjungan dari orang lain.

Kualitas ibadah yang selalu kita upayakan dapat rusak karena beberapa

hal antara lain:

1) Riya‟

2) Bangga diri

3) Dosa.37

6. Pembinaan Ibadah

Basyir berpendapat bahwa ibadah ada yang bersifat umum dan ada

pula yang bersifat khusus.Yang bersifat umum mencakup seluruh aspek

kehidupan dan yang khusus mengenai ibadah tertentu.38

Diantara ibadah

yang menjadi sendi agama Islam yaitu dua kalimat syahadat, shalat, zakat,

puasa, dan haji. Untuk membahas nilai ibadah dalam kehidupan, akan

dicukupkan yang menyangkut shalat, zakat, puasa, dan haji.

a. Pembinaan Ibadah Shalat

37

Ahmad Halim, Peningakatan Kualitas Ibadah, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 55

38Ahmad Azhar Basyir, Falsafah Ibadah Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001), h.

45

Page 39: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

30

Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat, maka

shalat hukumnya adalah wajib „ain. Artinya, setiap individu muslim

berkewajiban melakukan shalat lima waktu.39

Mansur, aspek pendidikan ibadah khususnya pendidikan shalat

disebutkan dalam firman Allah dalam QS.Luqman: 17 :

لح أقى انص عشف ب ث أيش ثبن اصجش كش ان ع ا

عزو الأيس ﴿ عهى يب أصبثك نك ي ر ﴾١ إ

Terjemahnya:

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia untuk

mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan munkar

dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya hal

yang demikian itu termasuk diwajibkan oleh Allah”.

Ayat tersebut menjelaskan pendidikan shalat tidak terbatas

tentang kaifiyah dimana menjalankan shalat lebih bersifat fiqhiyah

melainkan termasuk menanamkan nilai-nilai di balik shalat.Dengan

demikian mereka harus mampu tampil sebagai pelopor amar ma‟ruf

nahi munkar serta jiwanya teruji sebagai orang yang sabar.40

Menurut Basyir. Shalat akan dapat berfungsi baik dari segi

rohaniah maupun jasmaniah, sebagaimana tersebut diatas, apabila

dilaksanakan sesuai dengan tuntunan yang diberikan Nabi. Shalat

dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, tenis menerus dilakukan,

dipenuhi syarat rukunnya, serta dilakukan dengan hai yang khusyuk,

39

Ahmad Nawawi Sadili, Panduan Praktis Shalat Fardhu dan Sunnah, (Jakarta: Amzah,

2011), h. 79

40 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), h. 321

Page 40: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

31

pikiran yang terpusatkanbacaan yang berjiwa, dan gerak anggota badan

yang mencerminkan ketenangan, tetapi tidak berbau kemalas-

malasan.41

Pembinaan shalat meliputi:

a) Perintah melaksanakan shalat

b) Mengajarkan tata cara ibadah shalat

c) Perintah shalat dan sanksi bagi yang meninggalkannya

d) Membiarkan anak menghadiri shalat jum‟at

e) Pelaksanaan ibadah shalat malam

Sedangkan Fungsi shalat dapat ditinjau dari dua aspkek, yaitu

aspek rohani dan jasmani.Dari aspek rohani, shalat berfungsi untuk

mengingatkan manusia kepada Tuhannya Yang Maha Tinggi, yang

telah menciptakan manusia dan alam semesta. Dalam Q.S. Toha ayat

14 :

لح نزكشي ﴿ أقى انص إل أب فبعجذ ـ ل إن أب انهـ ﴾إ

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku maka

beribadahlah pada-Ku, dan tegakkanlah shalat agar engkau selalu

ingat kepada-Ku.

Selalu ingat kepada Allah akan mendatangkan ketenangan

hidup. QS. Ar Ra‟d ayat 28 :

41

Ahmad Azhar Basyir, Falsafah Ibadah Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001),

h.57

Page 41: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

32

قهثى ثزكش ئ تط آيا انز انهـ ئ تط أل ثزكش انهـ

﴾٢انقهة ﴿

Terjemahnya:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah

hati menjadi tentram”.

Dengan hati yang selain ingat kepada Allah, akan lahirlah

kekuatan rohaniah pada manusia, yang amat besar artinya dalam

menghadapi masalah hidup. Sedangkan dari aspek jasmani, shalat

berfungsi untuk menimbulkan sifat suka kepada kebersihan, kerapian,

dan kerajinan serta ketangkasan.42

b. Pembinaan Ibadah Zakat

Zakat telah dijelaskan dalam Q.S. Attaubah ayat 103 yang

berbunyi :

ى صم عه ى ثب تزك ى صذقخ تطشى ان أي خز ي إ

ى صلتك صك ع عهى ﴿ ن ص انهـ ﴾

Terjemahnya:

”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa

bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ”

Berdasarkan ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahawa

zakat adalah usaha pensucian diri dari pemiliknya yang cintanya

42

Ahmad Azhar Basyir, Falsafah Ibadah Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001), h.

55

Page 42: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

33

berlebihan kepada harta dan kemungkinan memiliki harta yang kotor

yang disebabkan bercampurnya harta yang bersih dengan harta yang

menjadi hak orang lain.

Page 43: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai adanya sesuatu yang

berhubungan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian

yang di sebut metodologi penelitian yaitu cara melukiskan sesuatu dengan

menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.

Metodologi penelitian sebagai cara yang dipakai untuk mencari,

merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan guna mencapai suatu

tujuan. Untuk mencapai sasaran yang tepat dalam penelitian, penulismenggunakan

metode penelitian sebagai berikut:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

kualitatif berupa kata–kata tertulis atau lisan dari orang–orang dan perilaku

yang diamati. Menurut keduanya, pendakatan ini diarahkan pada latar dan

individu secara menyeluruh (holistik).43

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut “metode penelitian

naturlistik” karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting).44

Dimana penelitian kualitatif memandang obyek sebagai

43 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian ,

(Yogyakarta : Ar – Ruzz Media, 2016), h. 22

44

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian,

h. 22

Page 44: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

35

sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap

gejala yang diamati, serta utuh karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan angka-

angka, karena penelitian kualitatif adalah penelitian yang memberikan

gambaran tentang kondisi secara faktual dan sistematis mengenai faktor-

faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dimiliki untuk

melakukan akumulasi dasar-dasarnya saja.45

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana suau penelitian

dilaksanakan.Penelitian yang penulis lakukan ini mengambil lokasi Mesjid

Babun-Nur di Desa Saponda Kab. Konawe Sulawesi Tenggara.

Adapun objek Penelitian adalah Khutbah Jum‟at Mesjid Babun-Nur

dan Efektifitas Terhadap Peningkatan Ibadah Masyarakat. Adapun hal yang

menjadi dasar dalam pemilihan tempat ini karena merupakan Desa yang

masyarakatnya masih kurang dalam pemahaman dan pengamalan ajaran islam.

45

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV.Alfabeta, 2015), h.15

Page 45: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

36

C. Fokus dan Deskripsi Penelitian

Fokus Penelitian Deskripsi Penelitian

1. Khutbah jum‟at

2.Peningkatan ibadah

Khutbah jum‟at yang di maksud adalah:

1. Khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur

2. Isi dan muatan khutbah mampu dipahami

masyarakat Desa Saponda,

3. Khutbah jum‟at mampu mendorong masyarakat

lebih giat dalam beribadah maupun beramal shaleh

4. Khutbah jum‟at diharapkan bisa menjadi sarana

efektif dalam memperkenalkan beberpa hal yang

berkaitan dengan agama.

Peningkatan ibadah yang dimaksud yaitu adanya

perubahan dalam diri masyarakat untuk menyadari

pentingnya ibadah dalam kehidupan, barometer

peningkatan ibadah bisa dilihat dari:

1. Mulai ramainya masyarakat shalat berjama‟ah,

baik shalat fardhu maupun jum‟at

2. Antusiasme masyarakat dalam mendengarkan

dakwah dan nasehat

3. Makin baiknya akhlak dan hubungan antar

masyarakat

Page 46: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

37

D. Sumber Data

Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat

pengukurnya. Kalau alat pengambil datanya cukup reliabel dan valid, maka

datanya juga akan cukup reliabel dan valid.46

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari.47

2. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh untuk mendukung data primer. Data

sekunder itu biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen–

dokumen.48

Data sekunder yang digunakan antara lain studi kepustakaan

dengan mengumpulkan data dan mempelajari dengan mengutip teori dan

konsep dari sejumlah literatur buku, jurnal, atau karya tulis lainnya.

E. Instrumen Penelitian

Yang menjadi Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu

sendiri. Maksudnya, data sangat bergantung pada validitas peneliti dalam

melakukan pengamatan dan eksplorasi langsung kelokasi penelitian.

46

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003),

h. 38

47Http://Prasko17.Blogspot.co.id (9 Mei 2016)

48

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, h. 39.

Page 47: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

38

Penelitian merupakan pusat dan kunci data yang paling menentukan dalam

penelitian kualitatif.49

Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi

validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

wawancara terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki

objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya.

Peneliti kualitatif sebagai “human instrumen” yang berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan dan membuatkesimpulan atas temuannya.50

Selanjutnya Nasution

menyatakan dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada

menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.Alasannya ialah

bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah,

fokus penelitian, prosedur penelitian yang digunakan, bahkan hasil yang

diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas

sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian

itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan

lain dan hanya peneliti itu sendiri sebgaai alat satu-satunya yang dapat

mencapainya‟.51

Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrumen

sementara instrumen lainnya, yaitu buku catatan yang berfungsi untuk

49Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Pustaka Setia, 2012), h. 125

50

Kamaluddin Tajibu, Metode Penelitian Komunikasi, (Makassar: Alauddin University

Press, 2013), h. 152

51

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h.306

Page 48: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

39

mencatat semua percakapan dengan informan/narasumber, tape recorder

(vidio/audio) recorder yang berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan, kamera yang berfungsi untuk memotret apabila peneliti sedang

melakukan pembicaraan dengan informan/narasumber, dan sebagainya.

Menurut Nasution, peneliti adalah key instrumen atau alat penelitian utama.

Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur,

sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrumen

yang dapat memahami makna interaksi antar – manusia, membaca gerak

muka, serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau

perbuatan responden. Walaupun digunakan alat rekam dan kamera, peneliti

tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.52

F. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang paling

utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah

mendapatkan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif. Observasi merupakan proses

melihat, mengamati, dan mencermati, serta merekam perilaku secara

sistematis untuk suatu tujuan. Obeservasi adalah kegiatan mencari data

52 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,

h. 43

Page 49: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

40

yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau

diagnosis.53

Inti dari observasi ini adalah adanya perilaku yang tampak dan

adanya tujuan yang ingin dicapai.Perilaku yang tampak dapat berupa

perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar.Selain itu,

observasi haruslah mempunyai tujuan tertentu.

2. Wawancara

Wawancara sebagai proses interaksi komunikasi yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih dimana kedua pihak yang terlibat memilki hak

yang sama dalam bertanya dan menjawab, dimana arah pembicaraan

mengaju kepada tujuan yang telah ditetapkan.54

Dengan melakukan wawancara peneliti menyiapkan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada informan untuk dijawabnya. Selain itu,

peneliti dapat menggunakan alat bantu perekam yang dapat membantu

proses pelaksanaan wawancara berjalan lancar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari metode pengumpulan data

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah

sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen

dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber

informasi khusus dari karangan, tulisan, buku dan sebagainya.55

53

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups(Jakarta: Rajawali Pers,

2010), h.129.

54 Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups, h. 31.

55https://id.m.wikipedia.org. (9 Mei 2016)

Page 50: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

41

G. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dalam penelitian kulitatif adalah manajemen data

mentah atau yang belum terstruktur yang berasal dari data kuesioner kualitatif,

wawancara kualitatif, observasi kualitatif, data sekunder, refleksi tertulis, dan

catatan lapangan kedalam unit-unit bermakna yang terstruktur menjadi suatu

kesatuan hasil penelitian. Analisis data dalam penelitian kualitatif berarti

melakukan organisasi secara jelas, rinci, dan komprenshif data-data menjadi

kesimpulan ringkas untuk menghasilkan teori indutif yang berdasarkan pada

data.56

Analisis data dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan bahkan

merupakan bagian yang sangat menentukan dari beberapa langkah penelitian

sebelumnya.Dalam penelitian kualitatif, analisis data harus seiring dengan

pengumpulan fakta-fakta dilapangan.Analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah

selesai dilapangan.Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan Analisis telah

mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.57

Dengan

demikian, analisis data dapat dilakukan sepanjang proses penelitian, selain itu

analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data.

56 Fattah Hanurawan, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi, (Jakarta;

Rajawali Pers, 2016), h. 123 – 124

57 Lihat Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 336

Page 51: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

42

Sebagian besar data yang diperoleh dan digunakan dalam pembahasan

ini bersifat kualitatif. Data kualitatif adalah adalah data yang bersifat abstrak

atau tidak terukur. Oleh karena itu, dalam memperoleh data tersebut penulis

menggunakan metode pengelolahan data yang sifatnya kualitatif, sehingga

dalam mengelola data penulis menggunkan metode analisis data sebagai

berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Mereduksi data yang dimaksud

disini ialah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu.58

Reduksi ini diharapkan untuk menyederhanakan data yang telah

diperoleh agar memberikan kemudahan dalam menyimpulkan hasil

penelitian.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dengan demikian seluruh

hasil penelitian darilapangan yang telah dikumpulkan akan kembali dipilah

untuk menentukan data mana yang tepat digunakan.

2. Data Dsiplay (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

58

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 338

Page 52: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

43

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori,

flowchart dan sejenisnya.59

Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Hubmen adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yangdikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang telah ditemukan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.60

59

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h.341

60

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h.345

Page 53: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi

a. Letak geografis

Desa Saponda merupakan Desa terletak di tengah laut dengan ketinggian 0

(Nol) meter dari permukaan air laut. Desa Saponda dihuni sebahagian besar suku

Bajo dan suku-suku lain yang telah lama menjadi warga Desa Saponda karena

adanya faktor perkawinan dan ini telah membaur untuk membentuk komunitas,

yaitu masyarakat Desa Saponda. Luas wilayah Desa Saponda mencapai ±7,5 Ha

dengan peruntukan lahan terdiri dari : Lahan pemukiman, kawasan perkantoran,

pesisir pantai laut. Batas-batas wilayah Desa Saponda meliputi :

- Sebelah barat berbatasan dengan laut Bokori

- Sebelah timur berbatasan dengan laut Wawonii

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Saponda Laut

- Sebelah selatan berbatasan dengan laut Labuan Beropa

b. Demografis Desa Saponda

Berdasarkan data adminitrasi pemerintah Desa, jumlah penduduk Desa

Saponda tercatat 171 KK dan 631 jiwa yang tesebar di tiga dusun, yaitu Dusun

Sikarimanang, Dusun Padakkauang dan Dusun Sikamaseang.

Page 54: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

45

1. Penduduk Desa Saponda berdasarkan dusun

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun

No

Dusun

Jumlah Jiwa Kepala

Keluarga L P Total

1.

2.

3.

Dusun Sikarimanang

Dusun Padakkauang

Dusun Sikamaseang

100

93

136

89

89

124

189

182

260

48

49

74

Jumlah 329 302 631 171

Sumber : Data Primer, 2020

Seperti terlihat dalam tabel diatas, tercatat jumlah total Desa Saponda

sebesar 631 jiwa, terdiri dari laki-laki 329 jiwa, dan perempuan 302 jiwa. Dimana

penduduknya 100% beragama Islam.

2. Lembaga Pendidikan

Tabel 4.2 Jumlah Lembaga Pendidikan

No Jenis Lembaga Pendidikan Jumlah

1 SD 1

2 SMP 1

Sumber : Data Primer, 2020

Tabel 2. Menunjukkan adanya partisipasi masyarakat mencetak generasi

yang berpendidikan. Hal ini dibuktikan dengan dilegalkannya pendirian sarana

pendidikan mulai dari tingkat sekolah Dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.

Desa Saponda memiliki 1 buah lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar, 1

buah lembaga pendidikan setingkat SLTP/SMP, Taman kanak-kanak belum ada,

dan lembaga pendidikan SMA belum ada.

Page 55: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

46

3. Tingkat pendidikan

Tabel 4.3 Jumlah Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

1 Tidak Tamat/Belum Tamat SD 314

2 Tamat SD 134

3 Tamat SMP 93

4 Tamat SLTA 78

5 Tamat Perguruan Tinggi 12

Jumlah 631

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan data kualitatif pada tabel tersebut menunjukkan bahwa

masyarakat di Desa Saponda sudah memiliki bekal pendidikan formal, terhitung

sebesar 134 jiwa tamat SD, 93 jiwa sudah tamat SLTP/SMP, 78 jiwa tamat

SLTA/SMA, dan tamat perguruan tinggi sebanyak 12 jiwa dan sisanya 314 jiwa

tidak/belum tamat SD. Hal ini menggambarkan bahwa sumber daya manusia di

Desa Saponda sudah memiliki bekal pendidikan yang cukup walaupun masih ada

penduduk yang tidak memiliki bekal pendidikan formal.

4. Mata pencaharian

Tabel 4.4 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah KK

1 Nelayan 152

2 Pedagang 13

3 PNS/TNI/Polri 2

4 Jasa/Lainya 4

Jumlah 171

Page 56: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

47

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel diatas jumlah KK Desa Saponda 90,0% bermata

pencaharian sebagai nelayan, 7,0% bermata pencaharian sebagai pedagang, 2,0%

bermata pencaharian sebagai usaha jasa/lainnya dan sisanya yakni 1,0% yang

berprofesi sebagai PNS/TNI/Polri. Hal ini menumjukkan secara umum kehidupan

masyarakat Desa Saponda masih tergantung pada kepala keluarga yang rata-rata

bekerja pada usaha bidang perikanan.

Page 57: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

48

5. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Saponda

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA SAPONDA

KEC. SEROPIA KAB. KONAWE PROV. SULTRA

2017-2022

BPD

Riko Alala

Kepala Desa

Baharuddin

Sekretaris Desa

Aleks

K. Pemerintahan

Awaludin. R

K. Umum

Rukmana

K. Keuangan

Sarnia

K. Kesra

Saripudin

K. Pembangunan

Handoyo

Kadus II

Bahar. K

Kadus III

Hatta

Kadus I

Imran

Page 58: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

49

c. Profil dan Susunan Struktur Kepengurusan Masjid Babun- Nur

Desa Saponda

1. Masjid Babun-Nur

Masjid Babun-Nur didirikan sekitar tahun 1970 oleh masyarakat Desa

Saponda, lokasi ini adalah tanah bebes (milik negara). Masjid ini terletak di Desa

Saponda dengan luas tanah 309 m. Dan luas bangunan sekitar 19x19 m. Meliputi

bangunan tengah dan halamannya. Pertama kali masjid ini dibangun

menggunakan bangunan semi permanen dengan dinding terbuat dari papan.

Kemudian masjid ini mengalami renovasi pada tahun 1994, dan pada tahun 2009

masjid ini dibangun kembali oleh pemerintah dan aparatur Desa Saponda, sampai

saat ini Masjid Babun-Nur berdiri kokoh dan di jadikan pusat masjid yang ada di

Desa Saponda.

Tabel 4.5 Imam Masjid Babun Nur

NO NAMA JABATAN

1 Suadin Imam Desa

2 Nasir La Ode Imam Masjid

Page 59: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

50

2. Struktur organisasi kepengurusan Masjid Babun-Nur

Berikut susunan Struktur Organisasi Masjid Babun-Nur Desa Saponda

PENASEHAT :

- H. Ginseng

B. Data Deskriptif Penelitian

1. Pelaksanaan khutbah jum’at di masjid Babun-Nur Desa Saponda

Hasil observasi peneliti mengenai pelaksanaan khutbah jum‟at di masjid

Babun-Nur Desa Saponda kab. Konawe adalah sebagai berikut:

Ketua

Handoyo

Wakil Ketua

Suadin

Sekretaris

Samir

Bendahara

Taris HD

PERIBADATAN

- Sumardi

- Tahang

HUMAS

- Saiful

- Bayu

PHBI

- Handoyo

- Sanawia

PERLENGKAPAN

- Icang

- Candra

Page 60: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

51

a. Waktu pelaksanaan shalat jum‟at

Waktu pelaksanaan shalat jum‟at di Desa Saponda adalah pukul 12:00

wita. Sejak pukul 11.30 wita, masyarakat mulai bergegas menuju masjid

kemudian shalat sunnah dan baca al-qur‟an sampai khutbah dimulai. Dari hasil

wawancara mengenai pelaksanaan shalat jum‟at dengan pak Handoyo yaitu ketua

masjid dan P3N di desa Saponda, mengatakan bahwa:

“Untuk waktu pelaksanaannya mulai dari jam 11:30-selesai.”

b. Tahapan pelaksanaan shalat jum‟at

Berikut susunan pelaksanaan shalat jum‟at di masjid Babun-Nur :

a) Kegiatan persiapan Shalat jum‟at dilaksanakan mulai pukul 11:35 (jama‟ah

mulai bergegas menuju masjid)

b) Jama‟ah yang mengikuti shalat jum‟at melaksanakan shalat 2 rakaat,

setelah itu duduk secara tumakninah mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-

Qur‟an yang di bunyikan.

c) Sebelum dikumandangkan adzan, khatib mengucapkan salam terlebih

dahulu kepada seluruh janma‟ah. Setelah itu muadzin mengumandangkan

adzan, ketika adzan selesai, kemudian khatib kemimbar untuk

menyampaikan khutbahnya. Sebelum menyampaikan pesan khatib

mengucapkan Hamdalah, Shalawat Nabi, wasiat takwa, membaca Ayat Al-

Qur‟an .

d) Setelah itu khatib menyampaikan khutbahnya kepada jama‟ah dengan

bahasa yang sederhana sehingga mampu dipahami oleh masyarakat.

Page 61: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

52

Setelah selesai menyampaikan pesannya, khatib menutup khutbah yang

pertama.

e) Dalam khutbah yang kedua, khatib juga menyampaikan Hamdalah,

Shalawat Nabi, Wasiat Takwa, membaca Ayat al-Qur‟an dan mendo‟akan

kebaikan kepada ummat Islam, selesai berdo‟a. Muadzin

mengumandangkan Iqomah.

f) Terakhir melaksanakan shalat jum‟at 2 rakaat secara jama‟ah

c. Jadwal khatib

Kegiatan shalat jum‟at di masjid Bubun-Nur, khutbah diisi oleh khatib

yang telah terjadwal, seorang khatib sudah mempersiapkan diri ketika sesuai

giliran berkhutbah. Selain itu, khatib juga sudah meyiapkan materi tentang apa

yang akan disampaikan pada khutbah tersebut. Hanya saja

Tabel 4.6 Jadwal Khatib Masjid Babbun-Nur di Desa Saponda

No Tanggal Khatib Materi Khutbah

1. 03-01-2020 Ust. Samir Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

2. 10-01-2020 Ust. Hamid Anak Yang Shaleh Adalah Aset bagi

orang tua

3. 17-01-2020 Ust. Suadin Menuju Perjalanan Abadi

4. 24-01-2020 Ust. Tamin Anjuran Menjaga Shalat dan Pentingya

shalat berjamaah

5. 31-01-2020 Ust. Samir Keutamaan Membaca dan Mempelajari

Al Quran

6. 07-02-2020 Ust. Hamid Takut, Pelajaran Terbesar

7. 14-02-2020 Ust. Suadin Keutamaan Silaturrahmi

8. 21-02-2020 Ust. Rismal Pentingnya Bersyukur

9. 28-02-2020 Ust. Tamin Fenomena Umat di Akhir Zaman

d. Keadaan jama‟ah saat khutbah jum‟at

Page 62: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

53

Sebagian besar jama‟ah jum‟at mengikuti ibadah ini secara antusias dan

bersemangat, walaupun masih ada sebagian kecil jama‟ah yang tidur pada saat

khutbah. Bukti dari antusiasnya jama‟ah mengikuti ibadah jum‟at adalah mereka

tidak berbicara atau tidur ketika khutbah sedang berlangsung. Kemudian

memperhatikan khutbah jum‟at dengan seksama dan dapat mengambil pelajaran

dari khutbah tersebut. Hal ini di karenakan jama‟ah atau masyarakat sudah

mendapatkan bekal pengetahuan agama dan kesadaran diri dalam beribadah atau

beramal shaleh.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan khatib masjid Babun-Nur

yaitu bapak Tamin mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur ini, sudah berjalan

sebagaimana mestinya dalam pengertian bahwa sudah sesuai dengan apa

yang telah disyariatkan oleh agama islam atau sudah sesuai dengan syarat

dan rukunnya. Sedangkan materi atau isi khutbah yang kami sampaikan

sudah sederhana, sesuai dengan keadaan masyarakat sehingga bisa

dipahami oleh masyarakat atau jama‟ah masjid Babun-Nur.”61

Kemudian hasil wawancara dengan bapak Samir mengatakan bahwa:

Pelaksanaan khutbah jum‟at sudah sesuai dengan apa yang telah

diperintahkan dalam islam misal: Khatib naik kemimbar dan memberi

salam, duduk mendengar azdan, memenuhi rukun khutbah, menyempaikan

khutbah dengan singkat dan materinya kami sesuaikan dengan keadaan

masyarakat disini.62

Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

khutbah jum‟at di desa Saponda telah dilaksanakan dengan baik sebagaimana

61

Hasil wawancara dengan Bapak Tamin selaku Khotib Masjid Babun Nur pada hari

Senin tanggal 17 Februari 2020

62 Hasil wawancara dengan Bapak Samir selaku Khotib Masjid Babun Nur pada hari

Rabu tanggal 19 Februari 2020

Page 63: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

54

mestinya serta sudah memenuhi syarat dan rukunnya, khutbah yang disampaikan

bahasanya cukup sederhana sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.

2. Efektifitas khutbah jum’at terhadap peningkatan ibadah pada

masyarakat di Masjid Babun Nur Desa Saponda Kab. Konawe

Khutbah jum‟at yang dilaksanakan setiap hari jum‟at diharapkan dapat

efektif dalam artian mampu menggugah perasaan, memberi pemahaman agama,

dan menambah semangat untuk beribadah dan beramal shaleh. Berdasarkan hasil

penelitian yang penulis lakukan mengenai efektifitas khutbah jum‟at di Masjid

Babun Nur terhadap peningkatan ibadah pada masyarakat Desa Saponda

menunjukkan bahwa masyarakat semakin giat dalam beribadah dan beramal

shaleh sebagai wujud bertambahnya pemahaman agama mereka melalui khutbah

jum‟at yang disampaikan oleh khatib yang senantiasa menyesuaikan dengan

keadaan masyarakat atau jama‟ahnya yang semakin menambah antusias dalam

menambah pengetahuan tentang ajaran agama yang sangat mereka butuhkan. Hal

ini dimanfaatkan dengan baik oleh para khatib khususnya masyarakat awam

yang jarang datang kemasjid karena kesibukkan mereka yang melaut sehingga

mereka hanya bisa menyempatkan waktu pada hari jum‟at.

Adapun peningkatan ibadah pada masyarakat Desa Saponda Kab. Konawe

antara lain:

a. Shalat berjama‟ah sudah mulai meningkat baik shalat jum‟at maupun

shalat fardhu

Page 64: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

55

b. Para orang tua sudah banyak yang mendorong anak-anaknya untuk belajar

mengaji atau ilmu agama

c. Antusias masyarakat mendengar dakwah atau nasehat agama

d. Hubungan antar masyarakat yang baik

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bapak Handoyo mengatakan

bahwa:

“Kalau dinilai dari efektifitasnya efektif. ketika mendengar khutbah yang

sesuai kebutuhan terkadang kita masih mau mendengar tapi khutbanya

sudah selasai, disini yang membuat kita terdorong belajar dan semangat

lagi untuk beribadah. Kemudian masyarakat atau jama‟ah di sini yang

dulunya jarang ke masjid, sekarang sudah mulai rajin datang ke masjid

untuk shalat berjama‟ah setelah mendengar khatib menyampaikan khutbah

tentang keutamaan shalat berjama‟ah, begitupun para orang tua sudah

banyak yang mendorong anak-anaknya untuk belajar mengaji dan ilmu

agama setelah mendengar khutbah tentang keutamaan anak yang shaleh

kemudian peningkatan ibadah yang lain yaitu hubungan antar masyarakat

sudah baik.63

Selanjutnya, menurut bapak Handoyo yang juga merupakan ketua P3N

Desa Saponda mengatakan :

“Antusias masyarakat untuk mendengarkan ceramah sangat antusias hanya

di desa Saponda ini penceramah atau da‟i yang masih kurang” .

Mengenai efektivitas khutbah jumat dijelaskan melalui wawancara dengan

bapak Suadin yang mengatakan bahwa:

“Efektifitas khutbah jum‟at disini yaitu jama‟ah sudah dapat memahami

isi khutbah yang disampaikan karena bahasanya yang sudah sederhana,

menambah wawasan agama masyarakat dan sudah mulai terdorong untuk

mengerjakan apa yang telah disampaikan oleh khatib walaupun mereka

63

Hasil wawancara dengan Bapak Handoyo selaku Ketua Pengurus Masjid Babun Nur

dan Petugas P3N Desa Saponda pada hari Jumat tanggal 21 Februari 2020

Page 65: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

56

kerjakan secara perlahan tidak spontan tapi sudah bisa dinilai efektif dan

berhasil baik.64

Hal senada disampaikan oleh bapak H. Umar, salah seorang jamaah masjid

Babun Nur yang mengatakan bahwa :

Jama‟ah anak muda ataupun para orang tua sudah ramai shalat berjama‟ah

baik shalat fardhu maupun shalat jum‟at, semangat mendengar ceramah,

hubungan antar masyarakat sudah lumayan bagus, para pemuda atau

generasi sekarang sudah mulai bergerak untuk belajar agama dan sudah

banyak orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk belajar mengaji.”65

Lanjut wawancara dengan jama‟ah masjid yaitu bapak Sabri mengatakan

bahwa:

“Kalau yang saya amati efektifitas khutbah jum‟at pada masyarakat, sudah

adanya perubahan dalam diri meraka, khususnya masyarakat awam untuk

menyadari pentingnya ibadah, amal shaleh, dan ilmu agama dalam

kehidupan ini. Karena khutbah yang disampikan oleh khatib sesuai

kebutuhan masyarakat, mudah dipahami dan sifatnya rutin setiap pekan

sehingga bagi saya pribadi sudah efektif. Kemudian shalat berjama‟ah

sudah meningkat, para orang tua juga sudah banyak yang menyuruh

anak-anaknya untuk belajar mengaji dan para pemuda maupun para

orang tua sudah tergerak untuk belajar agama, yang menjadi kendala

adalah da‟i atau ustadznya yang kurang, untuk mengajar atau

membimbing kami dalam masalah agama.”66

Hal ini juga dipertegas dengan keterangan yang dijelaskan oleh bapak H.

Mboyo yang mengatakan bahwa:

Kalau saya pribadi efektifitas khutbah jum‟at disini sudah efektif, yaitu

sudah mampu memberikan pemahaman agama walaupun secara perlahan,

tapi rutin setiap pekan dilakukan sehingga memberikan efek kepada kami.

Kemudian peningkatan ibadah yang lain yaitu shalat berjama‟ah disini

64

Hasil wawancara dengan Bapak Suadin selaku Imam Desa Saponda pada hari Sabtu

tanggal 22 Februari 2020

65 Hasil wawancara dengan Bapak H. Umar selaku Jamaah Masjid Babun Nur pada hari

Senin tanggal 24 Februari 2020

66 Hasil wawancara dengan Bapak Sabri selaku Jamaah Masjid Babun Nur pada hari

Selasa tanggal 25 Februari 2020

Page 66: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

57

sudah ramai dan anak-anak ataupun remaja sudah banyak yang belajar

mengaji karena dorong orang tua ataupun dorongan diri sendiri.67

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

efektifitas khutbah jum‟at terhadap peningkatan ibadah berjalan baik dan efektif,

karena khutbah yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan atau keadaan

masyarakat Kemudian sudah mampu menambah semangat beribadah, beramal

shaleh, memberi pemamahan agama bagi masyarakat walaupun apa yang

disampaikan khatib tidak secara spontan mereka kerjakan tapi sebagian besar

masyarakat secara perlahan pesan-pesan dalam khutbah jum‟at sudah

dilaksanakan.

C. ANALISIS DATA

1. Pelaksanaan khutbah jum’at di mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab.

Konawe

Khutbah jum‟at pada hakikatnya merupakan ritual yang telah ditetapkan

Islam sebagai bagian dari shalat jum‟at. Oleh karena itu, pelaksanaan khutbah

jum‟at merupakan sebuah aktivitas rutin yang dilaksanakan setiap hari jum‟at di

semua tempat di mana terdapat komunitas orang islam. Kondisi seperti ini dapat

juga ditemukan di Desa Saponda yang seluruh penduduknya ummat Islam.

Setelah mengikuti aktivitas khutbah jumat yang dilaksanakan di mesjid

Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe, penulis menyimpulkan bahwa

pelaksanaan khutbah jumat telah dilakukan dengan baik sesuai dengan tata cara

67

Hasil wawancara dengan Bapak H. Mboyo selaku Jamaah Masjid Babun Nur pada hari

Jumat tanggal 28 Februari 2020

Page 67: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

58

dan rukun khutbah yang disyariatkan. Khotib menyampaikan khutbah dengan

singkat, padat dan suara lantang. Selanjutnya setelah khutbah selesai dilaksanakan

shalat jumat yang didahului dengan iqamah oleh muadzin.

Pelaksanaan khutbah jumat menjadi sangat baik juga disebabkan khatib

yang akan membawakan khutbah telah terjadwal dengan baik sehingga mereka

dapat mempersiapkan materi khutbah dengan baik sehingga isi dan muatan

khutbah mampu dipahami masyarakat desa Saponda yang selanjutnya dapat

mendorong masyarakat untuk lebih giat dalam beribadah dan beramal shaleh.

Selain itu dengan persiapan materi yang baik, maka khutbah jumat dapat menjadi

sarana efektif dalam memperkenalkan ajaran agama secara lebih luas.

2. Efektivitas khutbah jum’at terhadap peningkatan ibadah pada

masyarakat di mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe?

Salah satu yang digunakan dalam penyampaian pesan dakwah melalui

khutbah jumat di desa Saponda adalah dari segi penggunaan bahasa, Bahasa

dalam khutbah sangat penting artinya untuk menarik perhatian para jamaah.

Susunan bahasa yang indah dan bisa memberi kesan dan memiliki kelebihan

tersendiri. Namun bahasa yang indah baru akan punya makna yang besar, apabila

dibawakan oleh khotib yang menguasai intonasi dan vokal yang memenuhi

persyaratan. Bisa saja terjadi, khatib yang memiliki bahasa indah tapi tak kuasa

memikat jamaah karena dia mengucapkannya dengan vokal yang lemah dan

intonasi yang monoton, tanpa ada variasi tinggi rendahnya suara , Bahasa yang

indah juga bisa dinilai dari penggunanan tutur katanya atau kosa katanya yang

mudah dimengerti oleh para jamaah.

Page 68: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

59

Setelah melihat penyampaian pesan dakwah pada khutbah jumat yang

dilakukan oleh para khotib didesa Saponda, maka penulis menyimpulkan

bahwa analisis penyampaian pesan dakwah dari segi bahasa di sini mengacu pada

jenis-jenis gaya bahasa yang diperkenalkan Gorys Keraf yaitu menggunakan 4

(empat) gaya bahasa:

1. Gaya bahasa percakapan : yaitu gaya bahasa yang mengedepankan diksi

dengan kata-kata seperti sebuah percakapan atau kata-kata populer. Contoh

dalam sebuah khutbah biasanya pada saat penjelasan Firman Allah SWT.

Hadist Rasullah SAW, dan kisah para sahabat.

2. Gaya bahasa Antiklimaks: yaitu gaya bahasa yang berstruktur mengendur.

Gagasannya diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan yang

kurang penting dan isinya mengalami penurunan kualitas, Gaya bahasa ini di

mulai dari puncak makin lama makin ke bawah.

3. Gaya bahasa Erotesis atau pertanyaan adalah semacam pertanyaan yang

dipergunakan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang

wajar tanpa menghendaki jawaban.

4. Paralelisme adalah gaya bahasa berupa penyejajaran antara frase-frase yang

menduduki fungsi yang sama, menjelaskan sesuatu atau sebuah perbuatan

yang memiliki akibat atau balasan.

Pesan dakwah melalui Khutbah Jum‟at merupakan aktivitas mengajak

masyarakat untuk memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam dalam

kehidupan sehari-hari. Untuk menyampaikan tujuan dakwah tersebut para khotib

menerapkan beberapa strategi dalam berkhutbah Strategi merupakan suatau cara

Page 69: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

60

untuk mencapai suatu tujuan. Dengan berbagai strategi tersebut para Da‟i dapat

menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menyampaikan pesan dakwah,

sehingga tujuan dakwah dapat tercapai secara optimal adapun berbagai strategi

yang digunakan khotib pada khutbah jum‟at didesa Saponda kabupaten Konawe

adalah sebagai berikut :

a. Motivasi kepada jama‟ah khutbah jum‟at

Pemberian motivasi merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

da‟i/khotib. Motivasi yang diberikan oleh para khotib pada khutbah jum‟at antara

lain dengan memberikan pengarahan, bimbingan dan suri tauladan kepada para

jamaah. Pembimbingan yang dilakukan disini adalah melalui pesan materi

dakwah seperti contoh sholat 5 waktu dan pengaplikasian akhlah yang baik

dalam kehidupan sehari-hari yang dilandasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.

b. Interaksi yang baik antara khotib dan jamaah masjid

Hubungan antara khotib dan jamaah masjid terjalin cukup baik. Karena

dengan hubungan yang baik akan terjalin kedekatan emosional antara khotib

dengan jamaahnya. Dengan demikian pesan (materi) dakwah yang disampaikan

mudah diterima oleh jamaah. Interaksi yang baik ini terjalin dalam keseharian

yang di realisasikan setiap hari. Bentuk penyampaian pesan dakwah dari segi

bahasa yang dilakukan oleh para khotib dimasjid desa Saponda terbilang sangat

efektif, karena selain penggunaan bahasa yang sederhana, khotib juga pandai

menempatkan materi-materi yang sesuai dengan kondisi atau situasi jamaahnya.

Page 70: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

61

Dengan kata lain penyampaian pesan dakwah ini memiliki beberapa manfaat atau

efektivitas yang dirasakan oleh para jamaahnya sesuai dengan analisis penulis

yaitu sebagai berikut:

a. Respon yang baik, dilihat secara langsung tanggapan dari jamaah sangat baik

sekali, karena mereka merasakan pesan materi yang disampaikan sederhana

dan mudah dipahami, sehingga mereka dapat merealisasikanya langsung

dalam kehidupan.

b. Terjalinnya silaturahmi yang kuat, penyampaian materi dakwah pada

khutbah jumat yang berkenaan tentang akhlak, membuat para jamaah sadar

akan pentingkannya silaturahmi antara sesama umat beragama khususnya

didesa Saponda.

c. Kepedulian dan kepercayaan masyarakat bertambah, melalui pesan dakwah

yang disampaikan khotib pada khutbah jumat membuat para jamaah semakain

peduli satu sama lain dan kepercayaan jamaah terhadapa khotib semakin

bertambah karena para khotib sendiri mampu memberikan suri tauladanya

dalam keseharian.

d. Memupuk atau membina persatuan dan persaudaraan dikalangan umat

Islam khususnya, dan menggalang persatuan dan hidup rukun di antara

sesama umat manusia.

e. Sikap dan perilaku khotib yang baik, dimana para khotib dalam kehidupan

sehari-harinya dijadikan sebagai panutan oleh jamaah ataupun masyarakat,

sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendengarkan, meniru dan

mematuhi apa yang dilakukan oleh khotib.

Page 71: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

62

Minat jamaah masjid di desa Saponda untuk mendengarkan penyampaian

khutbah Jumat masih sangat besar. Meskipun demikian para jamaah

mengharapkan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas khatib, cara

penyampaian khutbah yang baik serta pemilihan materi khutbah yang sesuai

dengan kebutuhan jamaah, sehingga mereka merasa ada kaitan antara materi yang

disampaikan dengan masalah kehidupan yang mereka hadapi. Selain itu mereka

berharap agar pemerintah khususnya Kementerian Agama agar berperan aktif

dalam pembinaan khatib.

Peran pelaksanaan khutbah Jum‟at efektif untuk membentuk perilaku

keagamaan pada masyarakat di Desa Saponda. Penyampaian pesannya

menggunakan metode ceramah atau khutbah dengan materi-materi yang

berpegang pada alquran dan sunnah yaitu secara garis besar pembahasannya

terarah pada bidang aqidah, syariat, dan akhlakul karimah. Namun dengan

penyampaian materi yang aktual dan disesuaikan dengan kondisi waktu. Hal itu

semua dilakukan agar para mad‟u tidak jenuh dengan materi-materi yang

disampaikan. Para khatib sebelum melaksanakan penyampaian khutbahnya,

semuanya mempunyai konsep tersendiri dalam menyusun naskah khutbahnya

yaitu mengutip dari kitab-kitab, kemudian diselingi dan dikaitkan dengan materi

kekinian bagaimana cara Islam menanggapinya. Terbukti dengan hasil penelitian

bahwasanya pesan dakwah yang disampaikan melalui media khutbah Jum‟at

ternyata sangat efektif dalam membentuk sikap perilaku keagamaan yang baik

terhadap masyarakat Saponda.

Page 72: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

63

Manajemen pendidikan khotib yang baik, yaitu para khotib yang sangat

mengerti tentang ilmu agama, karena sebagian besar dari mereka pernah

belajar dipondok pesantren. Sehingga penyampaian dalil-dalil Al-Qur‟an maupun

hadist dapat disampaikan secara jelas dengan bacaan yang fasih.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur Desa Saponda Kab.

Konawe dilakukan dengan baik yaitu sesuai syarat rukunnya, penyampaian

singkat, materinya sesuai dengan keadaan yang ada, bahasa sederhana

sehingga mudah dipahami.

2. Efektifitas khutbah jum‟at di masjid Babun-Nur terlihat pada beberapa

indikator : respon yang baik, terjalinnya silaturahmi yang kuat, Kepedulian

dan kepercayaan masyarakat bertambah, terbinanya persatuan dan

persaudaraan. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan ibadah pada

masyarakat Desa Saponda Kab. Konawe yang dapat dilihat pada beberapa

indikator di bawah ini:

Page 73: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

64

a. Shalat berjama‟ah sudah mulai meningkat baik shalat jum‟at maupun

shalat fardhu

b. Para sudah banyak yang mendorong anak-anaknya untuk belajar mengaji

atau ilmu agama

c. Antusias masyarakat dalam mendengar dakwah atau nasehat agama.

d. Hubungan antar masyarakat yang baik.

B. SARAN

Bagi para pengurus masjid hendaknya meluangkan waktu khusus untuk

mengadakan pengajian-pengajian yang melibatkan masyarakat sekitar.

Bagi para khatib hendaknya lebih intensif lagi mengaplikasikan materi

khutbahnya dan menyesuaikan dengan objek yang di dakwahi serta lebih

memahami permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, harus pandai

menempatkan waktu dan peka terhadap situasi ketika berkhutbah.

Kepada para masyarakat atau jama‟ah masjid Babun-Nur, luangkan waktu

untuk belajar ilmu agama dengan ustadz yang ada, giat, terus tingkatkan ibadah

shalat fardhu maupun jum‟atnya dan lebih pahami khutbah yang disampaikan oleh

khatib jangan tertidur ketika khutbah berlangsung, karena jika kita tidak

memperhatikan khutbah yang disampaikan maka kita tidak akan paham dan tidak

mendapatka ilmu dari khutbah tersebut.

Page 74: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim. 2006, Khutbah Jum’at, Bangndung: PT. Mizan Publik.

Agama Departemen RI. 2017, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Al-Bayan.

Ali Atabik dan Ahmad Mudhlor . 2001,Pengertian Ibadah, Yogyakarta: Multi

Karya Grafika..

Al-Qardhawi Yusuf. 2001,Ibadatu Fii Al-Islam. Terj. Umar Fanani, Ibadah

dalam Islam, Surabayau: Biru Ilmu https://almanhaj.or.id diunduh pada 28

September 2017

http://arif-ridiawan.blogspot.com/2011/10/makalah-khutbah-jumat.html senin,

14 April 2014 10.12).

Arifin.2000, Psikologi Dakwah Pengantar Studi, Jakarta Bumi Aksara.

Ash-Shiddiqy. 2000, Ikuliah Ibadah: ditinjau dari segi hukum dan hikmah,

Jakarta: Bulan Bintang.

AsroriMa‟ruf Ahmad, Syamsi. 2002, Khutbah Jum’at Sepanjang Masa

Membangun Kehidupan Dunia Akhirat, Surabaya: Karya Agung.

Basyir, Ahmad Azhar. 2001,Filsafah dalam Ibadah Islam, Yogyakarta: UII Press.

Gazaiba Sidi. 1994, Pengertian Khutbah Jum’at, Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Page 75: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

66

Halim Abdul. 1995, Teori-Teori Efektivitas, Jakarta Erlangga.

Halim,Ahmad. 2005, Peningkatan Kualitas Ibadah, Jakarta: Erlangga.

Hardiansyah Haris. 2010, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups, Jakarta:

Rajawali Pers.

Https:// id. M. Wikipedia. Org. ( 9mei 20916).

Http:// Prasko 17. Blogspot.co.id (9 mei 2016).

Imam An-Nawawi. 2000, Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, Bairut: Dar al-Fikr

Ishaq bin Ibrahim, Abu Yaqub.1991, Musnad Ishaq bin rahawai, Madinah

Munawwarah: MaktabatulIman.

Jamaluddin Syakir.2013,Shalat Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW,

Yogyakarta: LPP UMY.

Justaiana. 2004,Pengertian Efektivitas, Yogyakarta: UII Pers.

Mannan Abduh,bin Muhammad Sobari. 2008,Jangan Tinggalkan Sholat Jum’at,

Banddung: Pustaka Hidayah.

Mansur.2009, Pendidikan Anaka Usia Dini Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munir Abdul. 2005,Teologi Fiqih, Yogyakarta: Roykon.

Ma‟arif, Bambang S. 2010, komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi, Bandung:

simbiosa Rekatama Media.

Nasir Muhammad. 2003, Efektivitas dan Aspek, Jakarta: Sulemba Empat.

Nurawan Fattah, 2016,Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi, Jakarta:

Rajawali Pers.

Prastowo Andi.2016, Metode Penelitian Kulitatif dalam Prespektif Rancangan

Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Richard Muhammad. 2004,Efektivitas Organisasi, Jakarta: Erlangga.

Rifa‟i Muhammad. 2011,Fiqih Islam,Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Ruswandi. 2002,Unsur-Unsur Efektivitas, Jakarta: Erlangga.

Page 76: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

67

Rifa‟i, Muhammad. 1978, Fiqih Islam Lengkap, Semarang: PT. Karya Toha Putra.

SabiqSayyi. 1976, Fiqih Sunnah, Banddung: PT Al-Ma‟rif.

Sadili, Ahmad Nawawi. 2011,Panduan Praktis Shalat Fardhu dan Sunnah,

Jakarta: Amzah.

Saebani Ahmad Beni, Afifuddin. 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif,

Banddung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2015, Metode Penelitian Pendidikan, Banddung: CV Alfabeta.

Sulaiman Rajid. 2011,Adab-Adab Khutbah Jum’at, Semarang Putra Thoha.

Suryabrata Sumadi. 2016, Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo.

Tajibu Kamaluddin. 2013,Metode Pennelitian Komunikasi, Makassar: Alauddin

University Pers.

Zainuddin, Rahman. 1997, FiqihIbadah, Jakarta: Media Putra.

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993. xix Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

Page 77: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

68

Page 78: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

RIWAYAT HIDUP

Rismal, dilahirkan di Desa Saponda, 9 Agustus 1996 dan

merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan

Bapak Tamin dan Ibu Asmawati.

Penulis mengawali pendidikan formal di Pendidikan Sekolah

Dasar di SDN Saponda dan tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan

jenjang pendidikan SMPN Satap 2 soropia dan lulus pada tahun 2012. Kemudian

Penulis melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah Bahrul Mubarak Toronipa dan

lulus pada tahun 2015. Penulis masuk di Fakultas Agama Islam Universitas

Muhamadiyyah Makassar ( UNISMUH ) pada tahun 2016.

Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Agama Islam Universitas

Muhamadiyyah Makassar, penulis melakukan penelitian dengan judul

“Efektifitas Khutbah Juma’at Terhadap Peningkatan Ibadah pada

Masyarakat di Mesjid Babun-Nur Desa Saponda Kab. Konawe” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Page 79: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …

Lampiran-Lampiran

Page 80: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 81: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 82: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 83: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 84: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 85: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 86: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …
Page 87: EFEKTIFITAS KHUTBAH JUMAT TERHADAP PENINGKATAN …