Efek Sedatif.docx
Transcript of Efek Sedatif.docx
![Page 1: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/1.jpg)
PRAKTIKUM V
EFEK SEDATIF
A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui efek sedatif obat terhadap aktivitas
lokomotor hewan percobaan pada rotarod berdasarkan pengamatan jumlah
jatuhnya hewan percobaan.
B. Dasar Teori
Hipnotika dan sedativa adalah obat depresan Susunan Saraf Pusat (SSP)
yang tidak selektif, efek mulai ringan-berat (hilangnya kesadaran, anestesi, koma,
mati). Sedativa digunakan dalam pengobatan cemas. Hipnotika digunakan untuk
pengobatan insomnia. Ada yng berfungsi antikonvulsan: klorazepat, diazepam,
fenobarbital. Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapeutik
diperuntukkan untuk mempermudah atau menyebabkan tidur. Hipnotika
menimbulkan rasa kantuk, mempercepat tidur, dan sepanjang malam
mempertahakan keadaan tidur yang yang menyerupai tidur alamiah. Secara ideal
obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa pada keesokan harinya (Tjay, 2013).
Perkataan hipnotika berasal dari bahasa Yunani (hypnos = tidur). Jadi, obat
tidur yaitu obat yang diberikan dalam dosis pengobatan dapat mempermudah tidur
atau menyebabkan tidur. Melihat dari definisi tersebut di atas, sebenarnya obat
tidur hampir sama dengan obat penenang. Perbedaannya: Obat tidur dalam dosis
pengobatan langsung dapat menyebabkan tidur, sedang obat penenang dalam dosis
pengobatan tidak menyebabkan tidur. Hipnotika atau obat tidur adalah zat yang
umumnya diberikan pada malam hari dengan tujuan untuk mempertinggi
keinginan faal dan normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur.
Jika hipnotika diberikan dalam dosis yang lebih rendah dari dosis terapinya, maka
obat tersebut berfungsi sebagai sedativa (menenangkan) dan umumnya diberikan
pada siang hari. Sedativa adalah obat yang dalam dosis lebih rendah dari terapi
yang diberikan pada siang hari untuk tujuan menenangkan. Sedativa termasuk ke
dalam kelompok psikoleptika yang mencakup obat-obat yang menekan atau
menghambat sistem saraf pusat. Sedativa berfungsi menurunkan aktivitas,
mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. Sedativa adalah obat-
obatan yang menciptakan ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan/atau
kecemasan, digunakan bersama dengan anestesi lokal untuk prosedur minor,
![Page 2: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/2.jpg)
seperti endoskopi atau perawatan gigi, atau sebelum anestesi umum. Hipnotika dan
sedativa merupakan golongan obat pendepresi Susunan Saraf Pusat(SSP).
Efeknya bergantung dosis, mulai dari ringan, yaitu menyebabkan tenang atau
kantuk, menidurkan, hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi,
koma, dan mati. Obat-obatan hipnotika dan sedativa adalah istilah untuk obat-
obatan yang mampu mendepresi sistem saraf pusat. Sedativa adalah substansi yang
memiliki aktivitas moderate yang memberikan efek menenangkan, sementara
hipnotika adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan dapat
memberikan onset, serta mempertahankan tidur (Tjay, 2013). Penggolongan suatu
obat ke dalam jenis hipnotika dan sedativa menunjukkan bahwa kegunaan
terapeutik utamanya adalah menyebabkan sedasi (dengan disertai hilangnya rasa
cemas) atau menyebabkan kantuk. Hipnotika dan sedativa sering kali diresepkan
untuk gangguan tidur karena termasuk ke dalam obat-obatan penekan sistem saraf
pusat yang dapat menimbulkan depresi (penurunan aktivitas fungsional) dalam
berbagai tingkat dalam Sistem Saraf Pusat (Goodman and Gilman, 2006).
Efek hipnotika meliputi depresi Sistem Saraf Pusat yang lebih kuat
daripada sedasi, hal ini dapat dicapai dengan semua obat sedativa dengan
peningkatan dosis. Depresi Sistem Saraf Pusat yang bergantung pada tingkat dosis
merupakan karakteristik dari hipnotika dan sedativa. Dengan peningkatan dosis
yang diperluka untuk hipnotika dapat mengarah kepada keadaan anestesi umum.
Masih pada dosis yang tinggi, obat hipnotika dan sedativa dapat mendepresi pusat-
pusat pernafasan dan vasomotor di medulla, yang dapat mengakibatkan koma dan
kematian. Bentuk yang paling ringan dari penekanan Sistem Saraf Pusat adalah
sedasi, dimana penekanan Sistem Saraf Pusat tertentu dalam dosis yang lebih
rendah dapat menghilangkan respon fisik dan mental, tetapi tidak mempengaruhi
kesadaran. Sedativa terutama digunakan pada siang hari, dengan meningkatkan
dosis dapat menimbulkann efek hipnotika. Jika diberikan dalam dosis yang tinggi,
obat-obat hipnotika dan sedativa mungkin dapat mencapai anestesi (Katzung,
2002).
![Page 3: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/3.jpg)
3 ekor mencit
Ditandai mencit A, B, C serta timbang BB mencit.Hewan uji ditempatkan pada rotarod selama 2 menit untuk adaptasi.Ditunggu sekitar 10 menit untuk memulai pengamatan.Hewan uji ditempatkan lagi pada rotarod pada menit ke-10, 15, 25, 40, dan 60 selama 2 menit.Dicatat berapa kali hewan uji terjatuh dari rotarod.Diuji dengan statistik analisa uraian pola searah dengan taraf kepercayaan 95 %.
Hasil pengamatan
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Spuit injeksi (1 mL)
Jarum oral (ujung tumpul)
Sarung tangan
rotarod
Stopwatch
2. Bahan
Diazepam
CTM
9 ekor mencit
D. Cara Kerja
1. Perlakuan tanpa obat
![Page 4: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/4.jpg)
3 ekor mencit
Ditandai mencit A, B, C serta timbang BB mencit.Hewan uji ditempatkan pada rotarod selama 2 menit untuk adaptasi.Hewan uji diberikan CTM p.o.Ditunggu sekitar 10 menit untuk memulai pengamatan.Hewan uji ditempatkan lagi pada rotarod pada menit ke-10, 15, 25, 40, dan 60 selama 2 menit.Dicatat berapa kali hewan uji terjatuh dari rotarod.Diuji dengan statistik analisa uraian pola searah dengan taraf kepercayaan 95 %.
Hasil pengamatan
3 ekor mencit
Ditandai mencit A, B, C serta timbang BB mencit.Hewan uji ditempatkan pada rotarod selama 2 menit untuk adaptasi.Hewan uji diberikan Diazepam p.o.Ditunggu sekitar 10 menit untuk memulai pengamatan.Hewan uji ditempatkan lagi pada rotarod pada menit ke-10, 15, 25, 40, dan 60 selama 2 menit.Dicatat berapa kali hewan uji terjatuh dari rotarod.Diuji dengan statistik analisa uraian pola searah dengan taraf kepercayaan 95 %.
Hasil pengamatan
2. Pemberian CTM p.o
3. Pemberian Diazepam p.o
![Page 5: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/5.jpg)
E. Hasil Pengamatan
1. Perlakuan tanpa obat
Tabel 1.1 Jumlah jatuhnya mencit tanpa obat dari rotarod
Percobaan
Mencit
Jumlah Jatuhnya Mencit dari Rotarod
Menit ke-10 Menit ke-15 Menit ke-25 Menit ke-40 Menit ke-60
Mencit A 8 1 3 3 2
Mencit B 3 1 2 5 3
Mencit C 4 1 2 2 2
Grafik 1.1 Jumlah jatuhnya mencit tanpa obat dari rotarod
Menit ke-10
Menit ke-15
Menit ke-25
Menit ke-40
Menit ke-60
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mencit AMencit BMencit C
2. Pemberian CTM p.o
Tabel 2.1 Jumlah jatuhnya mencit yang diberikan CTM p.o dari rotarod
Percobaan
Mencit
Jumlah Jatuhnya Mencit dari Rotarod
Menit ke-10 Menit ke-15 Menit ke-25 Menit ke-40 Menit ke-60
Mencit A 6 0 0 0 1
Mencit B 6 7 6 6 4
Mencit C 7 5 9 3 2
J u m l a h j a t u h
m e n c it
Perlakuan tanpa obat
![Page 6: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/6.jpg)
Grafik 2.1 Jumlah jatuhnya mencit yang diberikan CTM p.o dari rotarod
3. Pemberian Diazepam p.o
Tabel 3.1 Jumlah jatuhnya mencit yang diberikan Diazepam p.o dari rotarod
Percobaan
Mencit
Jumlah Jatuhnya Mencit dari Rotarod
Menit ke-10 Menit ke-15 Menit ke-25 Menit ke-40 Menit ke-60
Mencit A 6 12 5 5 5
Mencit B 10 12 9 6 7
Mencit C - - - - -
Grafik 3.1 Jumlah jatuhnya mencit yang diberikan Diazepam p.o dari rotarod
Pemberian CTM p.o
Menit ke-10
Menit ke-15
Menit ke-25
Menit ke-40
Menit ke-60
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mencit AMencit BMencit CJ u m l a h
j a t u h
m e n c it
Menit ke-10
Menit ke-15
Menit ke-25
Menit ke-40
Menit ke-60
0
2
4
6
8
10
12
14
Mencit AMencit BJ u m l a h
j a t u h
m e n c it
![Page 7: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Data rata-rata perlakuan tanpa obat, pemberian CTM p.o, dan pemberian
Diazepam p.o
Tabel 4.1 Jumlah rata-rata jatuhnya mencit dari rotarod
Waktu Tanpa obat CTM p.o Diazepam p.o
Menit ke-10 5 6 8
Menit ke-15 1 4 12
Menit ke-25 2 5 7
Menit ke-40 3 3 5
Menit ke-60 2 2 6
Grafik 4.1 Jumlah rata-rata jatuhnya mencit dari rotarod
5. Uji statistik analisa varian pola searah dengan taraf kepercayaan 95 %
pada data rata-rata perlakuan tanpa obat, pemberian CTM p.o, dan
pemberian Diazepam p.o
Ho : µ1 = µ2 = µ3 → tidak ada perbedaan bermakna dari jumlah jatuh
mencit dari rotarod antara perlakuan tanpa obat dan
pemberian CTM p.o serta pemberian Diazepam p.o
terhadap jumlah jatuh mencit dari rotarod.
Pemberian Diazepam p.o
Rentang waktu percobaan
Menit ke-10
Menit ke-15
Menit ke-25
Menit ke-40
Menit ke-60
0
2
4
6
8
10
12
14
Tanpa ObatCTM p.oDiazepam p.oJ u m l a h
j a t u h
m e n c it
![Page 8: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/8.jpg)
Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 → ada perbedaan bermakna dari jumlah jatuh mencit dari
rotarod antara perlakuan tanpa obat dan pemberian CTM
p.o serta pemberian Diazepam p.o terhadap jumlah jatuh
mencit dari rotarod.
α = 0,05
X1 X2 X3 X12 X2
2 X32
5 6 8 25 36 64
1 4 12 1 16 144
2 5 7 4 25 49
3 3 5 9 9 25
2 2 6 4 4 36
Tc 13 2038
(∑ X)2 = 71
nc 5 5 5 N = 15
∑ kuadrat 43 90 318 ∑ X2 = 451
Keterangan :
X1 = rata-rata jumlah jatuh mencit tanpa obat ; X2 = rata-rata jumlah jatuh
mencit yang diberikan CTM p.o ; X3 = rata-rata jumlah jatuh mencit yang
diberikan Diazepam p.o
nc = jumlah sampel
N = jumlah percobaan
Jumlah kuadrat perlakuan (SST)
SST=∑ [ Tc2
nc]− (∑ x )2
N
SST=[ (13 )2
5+
(20 )2
5+
(38 )2
5 ]− (71 )2
15
SST=402,6−336,06
SST=66,54
Jumlah kuadrat kesalahan (SSE)
SSE=∑ ( X )2−∑ [Tc2
nc]
![Page 9: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/9.jpg)
SSE=(5 )2+(1 )2+(2 )2+…+ (6 )2−402,6
SSE=451−402,6
SSE=48,4
Keragaman total (SStotal)
SStotal=SST+SSE
SStotal=66,54+48,4
SStotal=114,94
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
DerajatBebas
Kuadrat Tengah(1) / (2)
Antar perlakuan SST = 66,54
dK1 = k – 1
= 5 – 1
= 4
MSTR = SST/dK1
= 66,54/4
= 16,64
Kesalahan (dalam
perlakuan)SSE = 48,4
dK2 = N – k
= 15 – 5
= 10
MSE = SSE/dK2
= 48,4/10
= 4,84
SS total 114,94
Fhitung
Fh itung=MSTRMSE
Fh itung=16,644,84
Fh itung=3,44
Kesimpulan
Fhitung = 3,44
Ftabel = 3,4
Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan
bermakna dari jumlah jatuh mencit dari rotarod antara perlakuan tanpa obat dan
pemberian CTM p.o serta pemberian Diazepam p.o terhadap jumlah jatuh
mencit dari rotarod.
![Page 10: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/10.jpg)
F. Pembahasan
Sedativa adalah obat yang dalam dosis lebih rendah dari terapi yang
diberikan pada siang hari untuk tujuan menenangkan. Sedativa termasuk ke dalam
kelompok psikoleptika yang mencakup obat-obat yang menekan atau menghambat
sistem saraf pusat. Sedativa berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi
ketegangan, dan menenangkan penggunanya. Sedativa adalah obat-obatan yang
menciptakan ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan/atau kecemasan,
digunakan bersama dengan anestesi lokal untuk prosedur minor, seperti endoskopi
atau perawatan gigi, atau sebelum anestesi umum. (Tjay, 2013).
Dalam praktikum kali ini dilakukan uji efek sedativa pada penggunaan
CTM p.o (efek samping obat) dan Diazepam p.o yang merupakan golongan
benzodazepin dengan farmakokinetika cepat diserap melalui saluran cerna dan
mencapai puncaknya dalam 1 jam. Diazepam juga dapat melewati plasenta dan
terdaapat dalam sirkulasi fetus.
Uji yang dilakukan pada 9 ekor mencit. 3 ekor mencit digunakan sebagai
kontrol, ditempatkan pada rotarod pada menit ke-10, 15, 25, 40, dan 60 selama 2
menit tanpa diberikan obat untuk dihitung jumlah mencit terjatuh dari atas rotarod.
3 ekor mencit berikutnya dengan perlakuan yang sama tetapi diberikan obat CTM
p.o. Hasilnya waktu jatuh mencit tidak sesuai dengan yang seharusnya, dimana
mencit sama sekali tidak jatuh dari rotarod. Kesalahan ini dimungkinkan karena
adanya kesalahan prosedur sehingga obat tidak mencapai efek yang diinginkan.
Percobaan yang terakhir adalah pemberian Diazepam p.o pada 3 mencit
berikutnya. Pada perlakuan kali ini, satu mencit mati sehingga hanya
menggunakan 2 ekor mencit. Hasil yang ditunjukkan dari perlakuan kali ini,
memberikan hasil yang sesuai, dimana pada menit ke-15 dan menit ke-25 terjadi
peningkatan jumlah jatuhnya mencit dari rotarot yang berarti obat yang masuk
sudah menimbulkan efek.
Dari pengujian statistik analisa varian pola searah dengan taraf
kepercayaan 95 % pada data rata-rata perlakuan tanpa obat, pemberian CTM p.o,
dan pemberian Diazepam p.o diperoleh hasil yang menyatakan bahwa ada
perbedaan bermakna antara beberapa perlakuan yang berbeda terhadap jumlah
![Page 11: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/11.jpg)
jatuhnya mencit dari atas rotarod dengan ditunjukkan dengan nilai Fhitung >
Ftabel (3,44 > 3,4).
G. Kesimpulan
Dari praktikum tentang efek sedatif kali ini, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. CTM dan Diazepam adalah obat yang dapat digunakan sebagai sedatif.
2. Dari pengujian statistik analisa varian pola searah dengan taraf kepercayaan 95
% pada data rata-rata perlakuan tanpa obat, pemberian CTM p.o, dan
pemberian Diazepam p.o diperoleh hasil yang menyatakan bahwa ada
perbedaan bermakna antara beberapa perlakuan yang berbeda terhadap jumlah
jatuhnya mencit dari atas rotarod.
![Page 12: Efek Sedatif.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5695d2621a28ab9b029a3638/html5/thumbnails/12.jpg)
Daftar Pustaka
Goodman and Gilman. (2006). The Pharmacologic Basis of Therapeutics – 11th
Ed.,McGraw-Hill Companies. Inc, New York.
Katzung, G.Bertram. (2007). Basic & Clinical Pharmacology – 10th Ed. The
McGraw-Hill Companies. Inc, New York.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2013. Obat-Obat Penting (Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta : Departemen Kese-hatan
Republik Indonesia.