efek sedasi

download efek sedasi

of 6

Transcript of efek sedasi

  • 7/26/2019 efek sedasi

    1/6

    efek sedatif

    Penggolongan suatu obat ke dalam jenis sedative-hipnotik menunjukkan bahwa kegunaan

    terapeutik utamanya adalah menyebabkan sedasi (dengan disertai hilangnya rasa cemas) atau

    menyebabkan ngantuk. Sedative-hipnotik seringkali diresepkan untuk gangguan tidur karena

    termasuk ke dalam obat-obatan penekan Sistem Saraf Pusat yang dapat menimbulkan depresi

    (penurunan aktivitas fungsional) dalam berbagai tingkat dalam Sistem Saraf Pusat.

    Sedatif adalah obat tidur yang dalam dosis lebih rendah dari terapi yang diberikan pada siang

    hari untuk tujuan menenangkan. Sedatif termasuk ke dalam kelompok psikoleptika yang

    mencakup obat0obat yang menekan atau menghambat sisem saraf pusat.

    Sedatif berfungsi menurunkan aktivitas mengurangi ketegangan dan menenangkan

    penggunanya. !eadaan sedasi juga merupakan efek samping dari banyak obat yang khasiat

    utamanya tidak menekan Sistem Saraf Pusat misalnya antikolinergika.

    Sedatif-hipnotik berkhasiat menekan Sistem Saraf Pusat bila digunakan dalam dosis yang

    meningkat suatu sedatif misalnya fenobarbital akan menimbulkan efek berturut-turut

    peredaan tidur dan pembiusan total (anestesi) sedangkan pada dosis yang lebih besar lagi

    dapat menyebabkan koma depresi pernafasan dan kematian. "ila diberikan berulang kali

    untuk jangka waktu lama senyawa ini la#imnya menimbulkan ketergantungan dan ketagihan.$ipnotika atau obat tidur adalah #at-#at yang dalam dosis terapeutik diperuntukkan untuk

    mempermudah atau menyebabkan tidur. $ipnotika menimbulkan rasa kantuk mempercepat

    tidur dan sepanjang malam mempertahankan keadaan tidur yang menyerupai tidur alamiah.

    Secara ideal obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa pada keesokan harinya. (%rs. &an $oan

    &jay dan %rs. !irana 'ahardja 00)

    fek hipnotik meliputi depresi sistem saraf pusat yang lebih kuat daripada sedasi hal ini

    dapat dicapai dengan semua obat sedative dengan peningkatan dosis. %epresi sistemsaraf

    pusat yang bergantung pada tingkat dosis merupakan karakteristik dari sedative-hipnotik.

    %engan peningkatan dosis yang diperlukan untuk hipnotik dapat mengarah kepada keadaan

    anestesi umum.

    *asih pada dosis yang tinggi obat sedative-hipnotik dapat mendepresi pusat-pusat

    pernafasan dan vasomotor di medulla yang dapat mengakibatkan koma dan kematian.

    ("ertram+. !at#ung 00)

    "entuk yang paling ringan dari penekanan sistem saraf pusat adalah sedasi dimana

    penekanan sistem saraf pusat tertentu dalam dosis yang lebih rendah dapat menghilangkan

    http://ritariata.blogspot.co.id/2010/03/efek-sedatif.htmlhttp://ritariata.blogspot.co.id/2010/03/efek-sedatif.html
  • 7/26/2019 efek sedasi

    2/6

    respon fisik dan mental tetapi tidak mempengaruhi kesadaran. Sedatif terutama digunakan

    pada siang hari dengan meningkatkan dosis dapat menimbulkan efek hipnotik. ,ika diberikan

    dalam dosis yang sangat tinggi obat-obat sedatif-hipnotik mungkin dapat mencapai anestesi

    sebagai contoh adalah barbiturat dengan masa kerja yang sangat singkat yang digunakan

    untuk menimbulkan anestesi adalah natrium thiopental (Pentothal).

    Penggolongan obat yang bekerja dengan mekanisme penekanan sistem saraf pusat dilihat

    berdaasrkan efek terapeutiknya adalah

    . %epresan sistem saraf pusat umum

    fek dari obat ini bersifat mendepresi secara ridak selektif pada struktur sinaptik termasuk

    pada jaringan prasinaptik dan pasca sinaptik. Penggunaan obat golongan depresi sistem saraf

    pusat umum ini menstabilkan membran neuron dengan cara mendepresi struktur dari pasca

    sinaps selain itu juga dengan mengurangi jumlah transmitter kimia yang dilepaskan oleh

    neuron prasinaps.

    . 'angsang sistem saraf pusat umum

    /bat golongan ini juga bekerja secara tidak selektif seperti pada obat depresi umum namun

    terdapat perbedaan mekanisme kerja dari obat golongan ini. ara kerjanya dalam tubuh

    melalui salah satu tahap yaitu dengan mengurangi hambatanpada pasca sinaps atau

    mengeksitasi neuron secara langsung. Proses terjadinya eksitasi dari neuron secara langsung

    dapat dicapai dengan mendepolarisasi atau mengurangi kepolaran dari sel prasinaps. ara

    lain adalah dengan meningkatkan pelepasan prasinaps akan transmitter selain itu juga dapat

    dilakukan dengan menurunkan waktu paruh dari sinaptik.

    1. /bat sistem saraf pusat selektif

    /bat dari golongan in bekerja secara selektif dan efektif untuk suatu hal saja. Penggunaan

    obat golongan ini biasanya untuk depresan dan juga sebagai perangsang. *ekanisme

    kerjanya dapat melalui beberapa cara seperti dalam pengobatan anti kejang pelemas otot-otot

    yang bekerja sentral secara analgetik dan obat psikofarmakologi.

    /bat-obat penenang (antipsikotik) berbeda pengaruhnya dengan hipnotik sebab tidak

    menimbulkan efek anetetik. Sebagai contoh klorpromasin dan reserpin penekanannya pada

    SSP tidak terlalu dalam sehingga hanya menimbulkan efek sedasi. fek sedatif dapat

    mempengaruhi kemampuan koordinasi motorik hewan uji. "esar kecilnya pengaruh terhadap

    koordinasi motorik tersebut dapat menggambarkan besar kecilnya efek sedatif.

    2isiologi &idur

    !ebutuhan akan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk

  • 7/26/2019 efek sedasi

    3/6

    menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. &idur yang baik cukup

    dan lama adalah mutlak untuk regenerasi sel-sel tubuh dan memungkinkan pelaksanaan

    aktivitas pada siang hari dengan baik. fek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur

    adalah penyingkatan waktu menidurkan perpanjangan masa tidur dan pengurangan jumlah

    periode terbangun. Pasat tidur di otak (sumsum sambungan) mengatur fungsi fisiologi ini

    yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.

    Pada waktu tidur aktifitas saraf parasimpatik meningkat dengan efek penyempitan pupil

    perlambatan pernafasan dan sirkulasi darah serta stimulasi aktivitas saluran cerna dengan

    penguatan peristaltic dan sekresi getah lambung-usus. Singkatnya proses-proses

    pengumpulan energi dan pemulihan tenaga dari organisme.

    Pada umumnya selama satu malam dapat dibedakan 3 sampai 4 siklus tidur dari kira-kira 4

    jam. Setiap siklus terdiri dari stadia yaitu

    a. &idur non-'*

    %isebut juga Slow 5ave Sleep (S5S) berdasarkan registrasi aktivitas listrik otak (+ 6

    elektro-encefalo-gram). 7on-'* bercirikan denyutan jantung tekanan darah dan

    pernafaasn yang teratur serta relaksasi otot tanpa gerakan otot muka atau mata. S5S ini

    berlangsung lebih kurang satu jam lamanya dan meliputi berturut-turut 3 fase di mana fase 1

    dan 3 merupakan bentuk tidur yang terdalam juga penting bagi perbaikan (restorasi) alamiah

    dari sel-sel tubuh.

    b. &idur '* ('apid ye *ovement) atau tidur parakdosal

    %engan aktivitas + yang mirip dengan keadaan sadar dan aktif bercirikan gerakan mata

    cepat ke satu arah. %i samping itu jantung tekanan darah dan pernafasan turun-naik aliran

    darah ke otak bertambah dan otot-otot sangat relaks. Selama tidur '* yang pada kedua

    siklus yang pertama berlangsung 4-4 menit lamanya timbul banyak impian sehingga

    disebut juga tidur-mimpi. "erangsur-angsur fase mimpi menjadi lebih panjang hingga pada

    siklus terakhir dapat berlangsung antara 0-10 menit lamanya.

    "ila tidur '* dirintangi dan menjadi lebih singkat misalnya akibat obat tidur maka pasien

    mengalaminya sebagai tidur tidak nyenyak dan merasa tidak fit. $al ini akhirnya dapat

    menimbulkan gangguan psikis dan mengganggu kesehatan. Saat berlangsungnya tidur

    paradoks terjadi pembebasan nonadrenalin dengan cara aktivasi neuron locus soeruleus dan

    ini menyebabkan desinkronisasi gelombang + dan gerakan mata diaktifkan. Pada waktu

    yang sama pembebasan serotinin dihambat juga. 8lat pemacu yang menghambat bentuk

  • 7/26/2019 efek sedasi

    4/6

    ritmik dari proses ini masih belum dikenal

    2ase non-'* memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan restorasi jaringan tubuh.

    Sedangkan fase '* berkaitan dengan kegiatan restorasi otak. /bat tidur pada umumnya

    menekan fase 1 dan 3 dari S5S serta tidur '*. 5alaupun pada penggunaan kronis

    penekanan tidur '* bersifat sementara tetapi bila terapi dihentikan akan terjadi '*-

    rebound sebagai kompensasi (%rs. &an $oan &jay dan %rs. !irana 'ahardja 00)

    Semua sedatif-hipnotika akan menyebabkan tidur jika diberikan pada dosis yang cukup

    tinggi. fek sedatif-hipnotik terhadap tahapan tidur bergantung dari beberapa faktor

    termasuk obat tertentu dosis dan frekuensi pemakaian. *eski ada pengecualian pengaruh

    sedatif-hipnotik terhadap pola tidu normal adalah sebagai berikut

    . lamanya mula tidur berkurang (waktu yang diperlukan untuk tidur)

    . lamanya tidur non-'* tahap berkurang

    1. lamanya tidur '* berkurang

    3. lamanya tidur gelombang lambat berkurang.

    &ranspor sedatif-hipnotik di dalam darah merupakan proses dinamis dimana molekul-molekul

    obat masukdan keluar jaringan pada kecepatan yang bergantung pada aliran darah perbedaan

    konsentrasi dan permeabilitas. !elarutan di dalam lipid memegang peranan penting dalam

    menentukan kecepatan dimana sedatif-hipnotika tertentu memasuki sistem saraf pusat.

    !elompok sedatif-hipnotik yang telah digunakan puluhan tahun adalah kelompok barbiturat.

    "arbiturat pertama kali dikenalkan sebagai suatu sedatif pada awal tahun 990-an. "arbiturat

    bekerja pada seluruh sistem saraf pusat walaupun pada setiap tempat tidak sama kuatnya.

    !apasitas barbiturat membantu kerja +8"8 sebagian menyerupai kerja ben#adia#epin

    namun pada dosis tinggi barbiturat menimbulkan depresi sistem saraf pusat yang berat.

    "erdasarkan masa kerjanya turunan barbiturate dibagi menjadi 3 yaitu

    . &urunan barbiturat dengan masa kerja panjang (: jam atau lebih)

    ontohnya barbiturat metarbital fenobarbital

    . &urunan barbiturat dengan masa kerja sedang (1-: jam)

    ontoh alobarbital amobarbital aprobarbital dan butabarbital berguna untuk

    mempertahankan tidur dalamjangka waktu yang panjang

    1. &urunan barbiturat dengan masa kerja pendek (04-1 jam)

    ontoh sekobarbital dan pentobarbital yang digunakan untuk menimbulkan tidur untuk

    orang yang sulit jatuh tidur.

  • 7/26/2019 efek sedasi

    5/6

    3. &urunan barbiturat dengan masa kerja sangat pendek (;04 jam)

    ontoh thiopental yang digunakan untuk anestesi umum.

    "arbiturat harus dibatasi penggunaannya hanya untuk jangka waktu pendek ( minggu atau

    kurang) karena memiliki efek samping.

    Selain barniturat senyawa lain yang digunakan sebagai obat tidur antara lain

    . "en#odia#epin

    "en#odia#epin dapat menekan tahap 3 dari tidur 7'* yang mengakibatkantimbulnya

    mimpi yang jelas dan mimpi buruk tetapi obat-obatan ini tidak mempengaruhi tidur '*.

    "en#odia#epin efektif pemakaiannya dalam gangguan tidur selama beberapa minggu lebih

    lama daripada sedative-hipnotik lainnya tetapi obat-obatan ini tidak boleh dipakai lebih lama

    dari 1-4 minggu sebagai hipnotik. +olongan ben#odia#epin memiliki sifat golongan alkohol

    yang tinggi. !euntungan dari obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidut lainnya

    adalah tidak atau hamper tidak merintangi tidur '* dan setelah beberapa minggu tidak

    kehilangan efektivitasnya dalam hal cepatnya menidurkan memperpanjang dan

    memperdalam tidur.

  • 7/26/2019 efek sedasi

    6/6

    1. "romida !alium natrium dan amonium bromida dan turunan-turunan urea karbonat dan

    bromisavol

    /bat ini hanya berkhasiat hipnotik lemah atau batu pada dosis yang mendekati dosis toksis.

    Sehingga digunakan terutama sebagai pereda sakit. fek sedatif baru muncul setelah

    beberapa hari sedangkan ekresinya lambat sehingga ada bahaya kumulasi dengan dengan

    efek toksik akibatnya obat-obat jenis ini tidak digunakan lagi pada terapi modern.

    3. Piperidindion dan meta>ualon

    Piperidin menyerupai barbiturat. /bat sedatif-hipnotik yaitu berupa glutetimid dan

    metiprilon yang mempunyai efek serupa dengan barbiturat dengan masa kerja singkat kedua

    obat ini dipasarkan sebagai non aditif terapi obat-obat ini menimbulkan adiksi dan dapat

    menimbulkanreaksi merugikan yang serius seperti kolaps vasomotor anemia aplastik yang

    berat dan reaksi alergi. ?ritasi lambungkadang-kadang terjadi

    (http==ritariata.blogspot.co.id=00=01=efek-sedatif.html )