Efek Perlakuan Dingin

11
Pendinginan Pendinginan Pembekuan Pembekuan

description

PERLAKUAN DINGIN

Transcript of Efek Perlakuan Dingin

Page 1: Efek Perlakuan Dingin

•Pendinginan Pendinginan •Pembekuan Pembekuan

Page 2: Efek Perlakuan Dingin

Pendinginan dan pembekuan merupakan suatu cara untuk mempertahankan masa simpan bahan pangan. Pendinginan pada prinsipnya adalah menurunkan suhu mendekati titik beku air sedangkan pembekuan adalah menurunkan suhu sampai di bawah titik beku air.

Penurunan suhu akan mengakibatkan penurunan proses kimia, mikrobiologi dan biokimia yang berhubungan dengan kelayuan, kerusakan dan pembusukan

Pada suhu dibawah 0oC air akan membeku dan terpisah dari larutan membentuk es, yang mirip dalam hal air yang diuapkan pada pengeringan atau suatu penurunan aw

Apabila suhu penyimpanan beku cukup rendah , perubahan kimia selama pembekuan dan penyimpanan beku dapat dipertahankan sampai batas minimum, maka mutu makanan beku dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.

Page 3: Efek Perlakuan Dingin

Pendinginan

Buah dan sayuran yang tidak didinginkan pada umumnya cepat rusak, bila dilakukan penyimpanan pada ruang pendingin maka proses metabolisme bisa dihambat sehingga masih akseptabel untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Bila kondisi suhu dan kelembaban optimum utk penyimpanan buah dan sayur dipatuhi, maka komoditi tsb masih banyak yang bisa dipasarkan melalui cara biasa.

Buah dan sayuran yang mudah rusak, mempunyai waktu pendek dalam penyimpanan dingin, tidak dapat diharapkan penyimpanan dingin dapat membuat makanan yang mudah rusak menjadi tidak mudah rusak.

Page 4: Efek Perlakuan Dingin

Kadang-kadang penyimpanan bermacam-macam produk dalam satu ruang pendingin akan merusak dan merubah aroma dan cita rasa dari produk tersebut

Buah dan sayuran peka terhadap kerusakan dingin diatas suhu pembekuan .

Walaupun banyak zat pendingin yang dapat digunakan , gas amonia adalah yang paling banyak digunakan. Kerusakan bahan pangan terjadi bilamana amonia lepas dan masuk ke dalam ruang penyimpanan, bentuk kerusakan bisa dilihat dari perubahan warna produk menjadi coklat sampai hitam kehijau-hijauan, untuk kondisi yang parah yakni pelunakan jaringan

Page 5: Efek Perlakuan Dingin

Pembekuan Metode pembekuan

Penggunaan udara dingin yang ditiupkan atau gas lain dengan suhu rendah kontak langsung dengan makanan, misalnya alat-alat pembeku tiup (blast) terowongan (tunnel), bangku fluidisasi (fluidised bed),spiral, tali (belt) dan lain-lain.

Kontak tidak langsung misalnya alat pembeku lempeng (plate freezer), dimana makanan atau cairan yang telah dikemas kontak dengan dengan permukaan logam (lempengan, silindris) yang telah didinginkan dengan mensirkulasikan cairan pendingin (alat pembeku berlempeng banyak).

Perendaman langsung makanan ke dalam cairan pendingin di atas makanan misalnya nitrogen cair atau freon, larutan gula atau garam.

Page 6: Efek Perlakuan Dingin

Metode pembekuan yang dipilih untuk setiap produk tergantung pada :

1. Mutu produk dan tingkat pembekuan yang diinginkan. 2. Tipe dan bentuk produk, pengemasan, dan lain-lain.3. Fleksibilitas yang dibutuhkan dalam operasi pembekuan. 4. Biaya pembekuan untuk teknik alternatif.

Nitrogen cair (titik didih – 196oC) dan bahan pendingin bersuhu rendah lainnya telah menjadi sangat penting akhir-akhir ini sehubungan dengan perannya dalam pembekuan makanan secara tepat mutu yang rendah pada produk akhir. Perendaman langsung ke dalam cairan nitrogen telah diganti dengan sistem penyemprotan langsung pada makanan yang telah didinginkan terlebih dahulu oleh uap nitrogen yang bergerak berlawanan dengan aliran makanan dalam terowongan berinsulator yang lurus atau berbentuk spiral. Walaupun biaya operasi dengan menggunakan nitrogen cair ini lebih tinggi , cara ini mengurangi oksidasi permukaan makanan yang tidak dikemas dan hilangnya air dari bahan pangan tersebut, dan keluwesan cara ini memungkinkan pembekuan untuk berbagai jenis bahan pangan.

Page 7: Efek Perlakuan Dingin

Makanan tidak mempunyai titik beku pasti , tetapi membeku pada kisaran suhu tergantung pada kadar air dan komposisi sel, kisaran suhu 0 – 5 oC berkaitan dengan perubahan fase air menjadi es, kecuali jika kecepatan pembekuan sangat tinggi.

Apabila suhu penyimpanan dipertahankan tidak melebihi batas minimum dari pertumbuhan mikroba untuk waktu penyimpanan lebih lama, mutu makanan beku akan rusak terutama sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik, kimia dan biokimia. Perlakuan-perlakuan sebelum pembekuan bertujuan mengurangi kerusakan selama pembekuan dan penyimpanan beku yang termasuk :

Page 8: Efek Perlakuan Dingin

1. Blanching untuk beberapa macam buah-buahan dan hampir semua sayuran untuk menginaktifkan enzim-enzim peroksidase, katalase dan enzim pembuat warna coklat lainnya, mengurangi kadar oksigen dalam sel, mengurangi jumlah mikroba dan memperbaiki warna.

2. Penambahan atau pencelupan ke dalam larutan asam askorbat atau larutan sulfurdioksida untuk mem- pertahankan warna dan mengurangi pencoklatan .

3. Pengemasan buah-buahan dalam gula kering atau sirup untuk meningkatkan kecepatan pembekuan dan mengurangi reaksi pencoklatan, dengan mengurangi jumlah oksigen ke dalam buah-buahan.

4. Perubahan pH beberapa buah untuk menurunkan kecepatan reaksi pencoklatan.

Page 9: Efek Perlakuan Dingin

Perubahan enzim adalah penyebab utama dari perubahan mutu buah-buahan dan enzim-enzim tersebut harus diinaktifkan atau dihambat kegiatannya bila diinginkan mutu akhir yang cukup baik. Selama pembekuan dan penyimpanan beku, konsentrasi bahan-bahan dalam sel termasuk enzim dan subtratnya meningkat, jadi kecepatan aktivitas enzim dalam jaringan beku cukup nyata, walaupun pada suhu rendah.

Page 10: Efek Perlakuan Dingin

Faktor dasar yang mempengaruhi mutu akhir dari makanan beku :

1. Mutu bahan baku yang digunakan termasuk varietas, kemasakan, kecocokan untuk dibekukan dan disimpan dalam keadaan beku

2. Perlakuan sebelm pembekuan seperti blanching, penggunaan SO2 atau asam askorbat.

3. Metoda dan kecepatan pembekuan yang dipakai.

4. Suhu penyimpanan dan fluktuasi suhu.

5. Waktu penyimpanan.

6. Kelembaban lingkungan tempat penyimpanan, terutamajika makanan tidak dikemas

7. Sifat-sifat dari setiap bahan pengemas.

Page 11: Efek Perlakuan Dingin

KERUSAKAN AKIBAT PEMBEKUAN

1. Perubahan warna (hilangnya konstituen warna alami seperti pigmen khlorofil, pembentukan warna yang menyimpang seperti reaksi pencoklatan).

2. Perubahan tekstur (hilangnya cloud, perusakan gel, denaturasi protein, pengerasan).

3. Perubahan flavor (hilangnya flavour asal, pembentukan flavour yang menyimpang)

4. Perubahan zat gizi spt B-6, karoten,vit C,asam pantotenat, B-1,asam folat.