EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN...

64
EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PEMANASAN BERULANG TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT STRAIN BALB/c Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Bonita Nabilla Maharani NIM : 11141030000062 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Transcript of EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN...

Page 1: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT

DENGAN PEMANASAN BERULANG TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT STRAIN

BALB/c

Laporan penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Bonita Nabilla Maharani

NIM : 11141030000062

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

ii

Page 3: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

iii

Page 4: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

iv

Page 5: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat dalam menyelesaikan

penelitian ini dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa penulis sampaikan

kepada baginda Rasulullah SAW yang telah mengajak kita para umatnya menuju

jalan yang lurus.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran dari Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis melibatkan berbagai pihak yang

memberikan semangat, bimbingan serta dukungan, sehingga penulis dapat

menyusun skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih kepada pihak yang telah terlibat, di antaranya :

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes sebagai dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS selaku ketua Program Studi

Kedokteran dan Pendidikan Dokter (PSKPD) FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nurlaely Mida R., S.Si, M. Biomed, Ph.D sebagai pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan arahan, dukungan, serta motivasi yang

membuat penulis semangat dalam menjalankan semua proses dalam

penelitian ini dengan baik.

4. dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed, Ph.D sebagai pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan serta nasehat kepada penulis sehingga

penulis dapat menjalankan semua proses pada penelitian ini dengan baik.

5. Bapak Chris Adhiyanto, MBiomed, PhD selaku penanggung jawab riset

PSKPD angkatan 2014.

6. Staf dosen PSKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya ibu

Ai dan ibu Sur yang telah bersedia membantu selama penelitian ini

Page 6: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

vi

berlangsung serta berbagi pengalaman hidup sebagai bekal bagi penulis

untuk ke depannya agar menjadi dokter yang amanah.

7. Kedua orang tua penulis, Brigjen TNI H. Deni D.A.R S.Sos, M. Si (Han)

dan Hj. Niek Wardiani S.H, yang selalu memberikan dukungan dan

nasehat serta doa restu sehingga penulis dapat menyelsaikan penelitian ini

dengan baik. Terima kasih atas semua dukungan kepada penulis sehingga

penulis selalu termotivasi untuk menjadi dokter yang lebih baik lagi bagi

masyarakat kelak.

8. Para kakak penulis, Bobby Feisal Mahardika dan Nadira Ulva Yudiana

yang selalu memberi saya semangat dan dukungan di kala duka dan selalu

mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan penelitian ini dengan

baik.

9. Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama, Vianca Samara, Desy

Islamiati, Ela Herliana, yang memberikan dukungan penuh serta waktu

dan perjuangan yang penulis dan mereka lakukan bersama demi suksesnya

penelitian penulis. Terima kasih telah menjadi tim yang sangat hebat dan

saling membantu jika penulis mendapat kesulitan. Alhamdulillah, akhirnya

penelitian mencit kita selesai.

10. Sahabat-sahabat penulis Alya Masinta, Diva Zahra, Ade Aurora, Vianca

Samara, yang selalu siap sedia 24 jam meluangkan waktu dan tenaga

untuk penulis serta memberikan hiburan dan semangat untuk penulis agar

penulis tidak putus asa menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih sudah

menjadi sahabat terbaik selama 3 tahun terakhir ini.

11. Sahabat sejak dahulu yang selalu mendukung saya, Pratiwi Dwi Hartanti

dan Lestari Diharsono yang selalu memberikan semangat dan dukungan

kepada penulis untuk menjadi dokter yang baik. Terima kasih sudah

menjadi sahabat yang selalu ada untuk penulis.

12. Teman-teman yang selalu mendukung saya, Nida Rania, Izzatul Hanifa,

Alissa Rifa, Fazra Mahalli, Alvin Zulmaeta, Azdahar Alwi. Terima kasih

atas doa dan dukungannya selama ini.

Page 7: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

vii

13. Teman-teman Official CIMSA UIN 2016/2017, BBQ, terimakasih telah

menjadi lebih dari sekedar partner kerja selama 1 tahun ini yang selalu

memberikan dukungan dan pembelajaran. Sukses untuk kita semua.

14. Teman-teman sejawat PSKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang memberi motivasi kepada penulis dan telah berjuang bersama dari

semester satu hingga semester akhir, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan teman-teman lain yang tidak

bisa saya sebutkan satu per satu.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga penelitian ini dapat menambah

pengetahuan bagi masyarakat akan bahaya penggunaan minyak goreng berulang

dan dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya. Penulis meminta maaf jika terdapat

kesalahan pada penulisan penelitian ini karena sesungguhnya kesempurnaan itu

hanyalah milik Allah SWT.

Ciputat, September 2017

Penulis

Page 8: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

viii

ABSTRAK

Bonita Nabilla Maharani. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Efek Pemberian Minyak Kelapa Sawit

Dengan Pemanasan Berulang Terhadap Kadar Kolesterol Total Mencit

Strain BALB/c. 2017.

Latar belakang: Penggunaan minyak kelapa sawit di Indonesia sangat erat

dengan pengolahan makanan di kehidupan sehari-hari. Meningkatnya konsumsi

minyak goreng yang sudah digunakan berulang-ulang kerap menjadi masalah

pada kesehatan. Tujuan: Mengetahui efek konsumsi minyak goreng kelapa sawit

dan minyak goreng kelapa sawit dengan frekuensi pemanasan berulang terhadap

kadar kolesterol total serum darah mencit strain BALB/c. Metode: Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimental. Terdapat 3 kelompok perlakuan mencit yaitu

Kontrol Negatif, pemberian Minyak Kelapa Sawit tanpa pemanasan, Minyak

Kelapa Sawit dengan Pemanasan. Hasil: Hasil menunjukan nilai rerata kolesterol

total pada mencit strain BALB/c mengalami peningkatan walaupun tidak

signifikan (p=0,232; p 0,05). Simpulan: Konsumsi minyak kelapa sawit tanpa pemanasan dan minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang dapat

meningkatkan kadar kolesterol total serum darah.

Kata Kunci: kolesterol total, minyak kelapa sawit, pemanasan berulang

ABSTRACT

Bonita Nabilla Maharani. Medical Studies and Medical Education Program

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Effects of repeatedly heated palm oil in

Cholesterol total in BALB/c strain mice. 2017.

Background: The palm oil consumption in Indonesia is very related with food

processing in daily life. The Increasing of repeatedly heated palm oil consumption

leads problem in people’s health. Objective: To investigate the effect of palm oil

consumption and repeatedly heated palm oil total cholesterol levels of BALB/c

strain mice blood serum. Methods: This type of study is an experimental study.

There are 3 groups of treatment, which are control negative, non repeatedly

heated palm oil, repeatedly heated palm oil. Result: The result showed that the

mean value of cholesterol total in BALB/c strain mice was increased eventhough

the value is not significant (p=0,232; p 0,05). Conclusion: The consumption of

palm oil without heating and repeatedly heated palm oil increased cholesterol

total blood serum.

Keyword: Cholesterol total, palm oil, repeatedly heated

Page 9: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................v

ABSTRAK .........................................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL..............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2

1.3 Hipotesis ..................................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................................2

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................3

1.5.1 Untuk Institusi ..................................................................................3

1.5.2 Untuk Mahasiswa .............................................................................3

1.5.3 Untuk Masyarakat ............................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................4

2.1 Landasan Teori .........................................................................................4

2.1.1 Lipid …………...…………………………………………………. 4

2.1.2 Absorpsi dan Metabolisme Lipid ....................................................5

2.1.3 Kolesterol dan Metabolisme Kolesterol Total

2.1.3.1 Kolesterol .............................................................................9

2.1.3.2 Pembentukan Kolesterol...................................................... 10

Page 10: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

x

2.1.3.3 Transport Kolesterol dan Lipoprotein.................................. 12

2.1.3.4 Metabolisme Kolesterol........................................................14

2.1.3.4.1 Jalur Metabolisme Eksogen.....................................14

2.1.3.4.2 Jalur Metabolisme Endogen.....................................14

2.1.3.4.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport........................15

2.1.4 Kandungan Minyak Kelapa Sawit ....................................................16

2.1.5 Kandungan Minyak Kelapa Sawit Merek Sania® ........................... 18

2.1.6 Kandungan Minyak Kelapa Sawit dengan Frekuensi

Pemanasan Tinggi............................................................................19

2.1.7 Hewan Uji:Mencit BALB/c..............................................................19

2.2. Kerangka Konsep ……………………………………………………....22

2.3. Kerangka Teori …………………………………………………………23

2.4. Definisi Operasional …………………………………………………... 24

BAB 3 METODE PENELITIAN .....................................................................25

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................25

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................25

3.3 Sampel Penelitian .....................................................................................25

3.4 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................25

3.4.1 Alat Penelitian ..................................................................................25

3.4.2 Bahan Penelitian ...............................................................................25

3.5 Identifikasi Variabel .................................................................................26

3.6 Alur Penelitian ..........................................................................................27

3.7 Cara Kerja Penelitian ................................................................................28

3.7.1 Penyiapan Sampel ............................................................................28

3.7.1.1 Persiapan Minyak ...................................................................28

3.7.1.2 Persiapan Mencit.....................................................................28

3.7.1.3 Reagen ....................................................................................30

3.8 Perlakuan Mencit ......................................................................................30

3.9 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................30

3.10 Pengujian dan Sampel ............................................................................31

3.11 Pengolahan Data dan Analisis Data ........................................................31

Page 11: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................33

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................37

5.1 Kesimpulan ...............................................................................................37

5.2 Saran .........................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................38

LAMPIRAN .......................................................................................................42

Page 12: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi asam lemak .............................................................4

Tabel 2.2 Karakteristik dan komposisi lipoprotein ...................................13

Tabel 2.3 Kandungan Minyak Kelapa Sawit Sania®............................... 18

Tabel 2.4 Klasifikasi Mencit (Mus Musculus) ..........................................20

Tabel 3.1 Dosis pemberian makanan pada hewan pengerat ................... 30

Page 13: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur skematik dan fungsi garam empedu ............................6

Gambar 2.2. Struktur skematik sebuah misel ................................................7

Gambar 2.3. Pencernaan dan penyerapan lemak ...........................................7

Gambar 2.4. Nasib kilomikron .......................................................................8

Gambar 2.5. Struktur kolesterol .....................................................................10

Gambar 2.6. Biosintesis kolesterol ................................................................11

Gambar 2.7. Struktur umum lipoprotein plasma............................................12

Gambar 2.8. Jalur eksogen dan endogen........................................................15

Gambar 2.9 Jalur reverse cholesterol transport............................................16

Gambar 2.10 Mencit strain BALB/c...............................................................20

Gambar 4.1 Kadar Kolesterol Total semua kelompok perlakuan (mg/dl)... 31

Gambar 7.1. Hot Plate Stirer .........................................................................41

Gambar 7.2. Beaker Glass .............................................................................41

Gambar 7.3. Minyak Kelapa Sawit Sania® ...................................................41

Gambar 7.4. Pippette balon............................................................................41

Gambar 7.5. Plate ELISA ..............................................................................41

Gambar 7.6. Tip beserta raknya .....................................................................41

Gambar 7.7. Container botol kaca berwarna gelap .......................................42

Gambar 7.8. Reagen Uji Kolesterol ST Reagensia.....................................42

Gambar 7.9. Teknik Pencubitan Mencit Sebelum dicekok dan diambil

Darahnya ...................................................................................42

Gambar 7.10. Pengambilan Darah Mencit .......................................................42

Gambar 7.11. Penampungan Darah Mencit ke dalam Vaccutainer .................42

Page 14: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Etik ............................................................. 40

Lampiran 2 Gambar penelitian .....................................................................41

Lampiran 3 Lembar Analisa Data SPSS ..................................................... 43

Lampiran 4 Riwayat penulis .........................................................................46

Page 15: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xv

DAFTAR SINGKATAN

ALJ : Asam Lemak Jenuh

ALTJ : Asam Lemak Tak Jenuh

ANOVA : Analysis of variance

Apo : Apoliporotein

CETP : Cholesterol Ester Transfer Protein

Cm : centimeter

EDTA : Ethylenediaminetetraacetic acid

FFA : Free fatty acid

HDL : High Density Lipoprotein

K-LDL : Kolesterol LDL

K-total : Kolesterol total

LCAT : Lechitin Cholesterol Acyltransferase

LDL : Low Density Lipoprotein

LPL : Lipoprotein lipase

MDP : Minyak kelapa sawit dengan pemanasan

Mg/dl : Milligram per desiliter

Mm : milimeter

Mmol/L : Milimol per liter

MTP : Minyak kelapa sawit tanpa pemanasan

MUFA : Mono Unsaturated Fatty Acid

PEPCK : Phosphoenolpyruvate Carboxykinase

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PJK : Penyakit Jantung Koroner

PSKPD : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

PTM : Penyakit Tidak Menular

PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RPM : Rotation per minute

SOR : Senyawa Oksigen Reaktif

SPSS : Statistical Product and Service Solution

Page 16: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

xvi

SR-A : Reseptor Scavenger-A

TG : Trigliserida

VLDL : Very Low Density Lipoprotein

WHO : World Health Organization

Page 17: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan data badan kesehatan dunia (WHO), lebih dari 56,4 juta

kematian di dunia pada tahun 2015 sebesar 70 % dikarenakan oleh Penyakit Tidak

Menular (PTM). Penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit

kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan

gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti Penyakit Jantung Koroner

(PJK).1,2

PTM memperlihatkan angka yang meningkat, terutama PJK dan stroke yang

menduduki urutan nomor satu dan dua penyebab kematian (14,1 juta kematian) di

seluruh dunia dilihat dari data WHO tahun 2012. Di Indonesia, PTM menduduki

urutan tertinggi penyebab kematian pada tahun 2007, berdasarkan data Menteri

Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan bahwa

terdapat 0,8% angka kejadian stroke dan pada tahun 2013 menunjukkan

prevalensi PJK di Indonesia sebesar 1.5%. Diperkirakan pada 2020 mendatang 7,6

juta orang akan meninggal karena stroke.3

PJK adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah

karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Penyakit ini disebabkan

oleh beberapa faktor risiko salah satunya adalah dislipidemia. Dislipidemia

didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan

peningkatan maupun penurunan fraksi lipid plasma. Kelainan metabolisme lipid

tersebut akibat interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor

lingkungan yang berpengaruh adalah pola makan yang mengandung kolesterol

tinggi dan terbukti bahwa kolesterol berpengaruh terhadap kejadian

kardiovaskular. Makanan yang diolah menggunakan minyak goreng yang sudah

dipakai berulang kali adalah salah satu contoh makanan yang mengandung

kolesterol tinggi.4,5 Meningkatnya konsumsi minyak goreng di Indonesia

menunjukan adanya pergeseran budaya masyarakat Indonesia yang mulai kebarat-

baratan yakni menyukai makanan cepat saji yang berminyak dan diolah

menggunakan minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali.1,7

Page 18: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

2

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa perubahan komposisi pada

minyak yang mengalami pemanasan berulang disebabkan oleh karena proses

oksidasi seperti peningkatan kadar asam lemak jenuh dan asam lemak trans dan

munculnya Senyawa Oksigen Reaktif (SOR) yang berbahaya bagi tubuh akan

memodulasi peroksidasi lipid dan kadar lipoprotein, sehingga terjadi peningkatan

kadar kolesterol total, LDL, TG, asam lemak bebas, fosfolipid dan serebrosida

dengan penurunan kadar HDL.6

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah penggunaan minyak goreng kelapa sawit yaitu jenis minyak goreng yang

banyak digunakan di Indonesia, dengan pemanasan yang berulang dapat

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total serum mencit BALB/c.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah pemberian minyak goreng kelapa sawit dan minyak goreng kelapa

sawit dengan pemanasan berulang dapat meningkatkan kadar kolesterol total

serum?

1.3. Hipotesis

Pemberian minyak goreng kelapa sawit dan minyak goreng kelapa sawit

dengan pemanasan berulang dapat meningkatkan kadar kolesterol total serum.

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek konsumsi

minyak goreng kelapa sawit tanpa pemanasan dan minyak goreng kelapa sawit

dengan pemanasan berulang terhadap kadar kolesterol total serum.

1.4.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah konsumsi

minyak goreng kelapa sawit tanpa pemanasan dan minyak goreng kelapa sawit

dengan pemanasan berulang dengan dosis 0,1 – 0,3 ml/hari (sesuai dengan

perhitungan dosis berdasarkan berat badan mencit), setiap hari selama 8 minggu

mempengaruhi kadar kolesterol total serum mencit BALB/c.

Page 19: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

3

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Institusi

Memberi informasi mengenai efek konsumsi minyak goreng kelapa sawit

tanpa pemanasan dan efek konsumsi minyak goreng kelapa sawit dengan

pemanasan berulang terhadap kadar kolesterol total pada darah mencit BALB/c

sehingga dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2. Mahasiswa

Untuk meningkatkan kemampuan melakukan riset dan penggunaan

alat didalam laboratorium.

Untuk meningkatkan skill critical dan analitical thinking peneliti

dari permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menambah pengetahuan peneliti mengenai kandungan dan efek

penggunaan minyak goreng kelapa sawit baik tanpa maupun

dengan pemanasan.

1.5.3. Masyarakat

Memberi informasi mengenai efek negatif bila mengonsumsi minyak

goreng kelapa sawit dan frekuensi pemanasan minyak goreng kelapa sawit

terhadap kadar kolesterol total dan komplikasi yang dapat ditimbulkannya,

sehingga dapat bermanfaat untuk mencari alternatif proses pengolahan makanan

yang lebih sehat.

Page 20: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Lipid

Lipid adalah biomolekul heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,

malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya

daripada sifat kimianya. Memiliki sifat umum berupa (1) relatif tidak larut dalam

air/hidrofobik dan (2) larut dalam pelarut nonpolar/hidrofobik misalnya eter,

heksana, methanol, dan kloroform. Beberapa jenis lipid memiliki gugus polar dan

non polar, sehingga bersifat amfipatik yang akan membentuk misel di dalam air

(Ritter, 1996). Lipid amfifatik juga mengandung satu atau lebih gugus polar, yang

menyebabkannya cocok sebagai konstituen membran pada pertemuan air dan

lemak.8

Lemak terdiri dari ester trigliserida (TG) gliserol yang terikat diantaranya

3 asam lemak pada rantai utamanya, asam lemak ini merupakan rantai karbon (C)

dengan gugus karboksil (COOH) pada salah satu ujungnya (H) dapat berikatan

kembali dengan molekul lain. Asam lemak diklasifikasikan kedalam beberapa

bentuk berdasarkan; panjang rantai karbon, derajat kejenuhan, isomer geometrik.

Tabel 2.1 Klasifikasi asam lemak33

1. Berdasarkan jumlah total atom-atom karbon

a. Rantai genap

b. Rantai ganjil

2. Berdasarkan panjang rantai hidrokarbon

a. Rantai pendek

Rantai hidrokarbon berjumlah 2-6 atom karbon

b. Rantai sedang

Rantai hidrokarbon berjumlah 8-14 atom karbon

c. Rantai panjang

Rantai hidrokarbon berjumlah 16-22 atom karbon

d. Rantai sangat panjang

Page 21: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

5

Rantai hidrokarbon berjumlah lebih dari 24 atom karbon

3. Berdasarkan sifat rantai hidrokarbon

a. Asam lemak jenuh

b. Asam lemak tidak jenuh

c. Asam lemak rantai bercabang

d. Asam lemak hidroksi

2.1.2. Absorpsi dan Metabolisme Lipid

Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati

dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ lain untuk

digunakan dan disimpan. Sifat lipid yang tidak larut di dalam air, mengakibatkan

pengangkutan lipid dalam darah yang berbahan dasar air dengan cara

menggabungkan lipid nonpolar (triasilgliserol dan ester kolesteril) dengan lipid

amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein

yang dapat bercampur dengan air.8

Ketika isi lambung masuk ke dalam duodenum, lemak yang tertelan

bergumpal membentuk agregat berukuran besar. Melalui efek garam empedu di

lumen usus halus, butiran besar ini terurai menjadi butiran halus sehingga luas

permukaan lemak untuk dicerna oleh lipase pankreas sangat meningkat. Produk

pencernaan lipase (monogliserida dan asam lemak bebas) juga tidak terlalu larut

air, sehingga sangat sedikitnya produk-produk akhir pencernaan lemak ini yang

dapat berdifusi menembus kimus cair untuk mencapai lapisan absorptif usus.

Namun, komponen-komponen empedu mempermudah penyerapan produk-produk

akhir asam lemak ini dengan membentuk misel.3

Garam empedu membantu pencernaan dan penyerapan lipid. Dengan

pengubahan globulus, lemak besar menjadi butiran yang lebih kecil dan

membentuk suspensi di dalam kimus cair sehingga luas permukaan yang tersedia

untuk lipase pankreas berkerja bertambah.3

Molekul garam empedu mengandung bagian yang larut lemak serta bagian

larut air yang bermuatan negatif. Garam empedu terserap di permukaan butiran

Page 22: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

6

lemak, yaitu bagian larut lemak dan meninggalkan bagian larut air menonjol dari

permukaan butiran lemak tersebut.3

Gerakan mencampur oleh usus memecah butiran lemak besar menjadi butiran

yang lebih kecil. Butiran kecil ini akan cepat bergabung kembali jika tidak ada

garam empedu yang terserap di permukaannya dan menciptakan selubung muatan

negatif larut air di permukaan setiap butiran kecil. Muatan yang sama akan saling

tolak-menolak sehingga maka gugus bermuatan negatif di permukaan butiran

lemak menyebabkan butiran tersebut saling menjauh (mencegah bergabung

kembali) sehingga dapat meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk kerja

lipase.

Gambar 2.1 Struktur skematik dan fungsi garam empedu.3

Setelah produk pencernaan lipase terbentuk, maka produk tersebut harus

dibungkus dengan misel. Misel terbentuk dari garam empedu, lesitin, dan

kolesterol, yang disekresikan oleh hati dan disalurkan ke dalam duodenum ketika

kimus sampai ke duodenum. Garam empedu, lesitin dan kolesterol tersebut

menyatu untuk membentuk misel yang terdiri dari selubung hidrofilik dan inti

hidrofobik membentuk selubung misel.4

Page 23: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

7

Gambar 2.2 Struktur skematik sebuah misel.3

Misel masuk melalui mukosa intestinal ke sel epitel dengan cara difusi

tetapi asam empedu tetap di usus dan diabsorbsi kembali ke hepar melalui

sirkulasi enterohepatik untuk digunakan kembali nantinya. Jika tidak

menggunakan misel, berbagai nutrien ini akan mengapung di permukaan kimus

dan tidak pernah mencapai permukaan absortif usus halus.

Monogliserida dan asam lemak bebas secara pasif berdifusi dengan

membran sel epitel untuk masuk ke interior sel ini setelah misel mencapai

membran luminal sel epitel. Misel dapat menyerap monogliserida dan asam lemak

bebas yang lain, yang telah dihasilkan dari pencernaan molekul-molekul TG lain

dalam emulsi lemak.

Page 24: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

8

Gambar 2.3 Pencernaan dan penyerapan lemak.3

Setelah berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas di

resintesis menjadi trigliserida. Trigliserida ini menyatu menjadi butiran lalu akan

dibungkus oleh suatu lapisan lipoprotein, yang menyebabkan butiran lemak

tersebut larut air. Lipoprotein tersebut yaitu kilomikron yang dikeluarkan oleh

eksositosis dari sel epitel ke dalam cairan interstisium di dalam villus. Kilomikron

kemudian masuk ke lakteal sentral. Selanjutnya kilomikron tersebut akan dibawa

terutama ke otot, jaringan adiposa, dan jantung. Pada kapiler jaringan tersebut,

apolipoprotein CII (apoCII) mengaktifkan enzim lipoprotein lipase (LPL). Enzim

LPL akan menghidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol, lalu

Page 25: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

9

akan dibawa ke sel-sel di jaringan target. Pada otot, asam lemak akan dioksidasi

menjadi energi sedangkan pada jaringan adiposa asam lemak akan direesterifikasi

untuk simpanan dalam bentuk triasilgliserol. Setelah dicerna oleh LPL,

kilomikron berubah menjadi kilomikron remnan karena kehilangan triasilgliserol.

Lalu kilomikron remnan akan masuk lagi ke hepar melalui proses endositosis dan

akan dioksidasi menjadi sumber energi. 3,9,10

Gambar 2.4 Nasib kilomikron.10

2.1.3. Kolesterol dan Metabolisme Kolesterol Total

2.1.3.1. Kolesterol

Kolesterol adalah metabolit hewan yang terdapat pada seluruh produk

binatang (contoh: daging, produk susu dan kuning telur). Kolesterol sangat

dibutuhkan tubuh untuk membentuk membran sel, memproduksi hormon seks dan

membentuk asam empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak. Kolesterol

tubuh berasal dari 2 sumber utama, yaitu endogen atau tubuh sendiri yang

menghasilkan kolesterol dan eksogen atau berasal dari makanan. Organ hati dan

sel lain di dalam tubuh akan membuat sekitar 75% kolesterol dan sisanya sekitar

25% berasal dari makanan yang dimakan. Namun, peran utamanya dalam proses

patologis adalah sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri- arteri vital,

Page 26: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

10

yang menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer, koroner, dan

serebrovaskular. Bila kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi akan terjadi

pengendapan pada dinding pembuluh darah, dan ini dapat mengakibatkan resiko

tinggi terhadap penyakit jantung (Vella, 2001).

2.1.3.2 Pembentukan kolesterol

Sumber kolesterol dalam tubuh sebagian besar berasal dari kolesterol

endogen. Kolesterol endogen adalah kolesterol yang disintesis oleh tubuh,

dipengaruhi oleh berbagai faktor didalam proses sintesisnya yaitu asam lemak

jenuh, asam lemak tak jenuh, lipoprotein. Kolesterol eksogen berasal dari

makanan, didapat dengan mengkonsumsi sejumlah kolesterol didalam bahan

pangan (Gurr, 1992). Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar

dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain

setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa

banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang

berstruktur dasar inti sterol ini (Guyton dan Hall, 2006).11,12

Gambar 2.5 Struktur kolesterol.13

Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap: (1) Sintesis

mevalonat dari asetil-KoA. (2) Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat

melalui pe ngeluaran CO. (3) Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk

skualen. (4) Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol. (5)

Pembentukan kolesterol dari lanosterol.8

Page 27: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

11

Gambar 2.6 Biosintesis kolesterol.8

2.1.3.3. Transport Kolesterol dan Lipoprotein

Lemak (fat) yang di absorbsi dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati

dan jaringan adiposa harus dapat di transpor ke jaringan dan organ lain untuk

dapat digunakan atau disimpan. Lipid di transpor dengan menggabungkan antara

lipid nonpolar (TG dan ester kolesteril) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan

kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein yang dapat bercampur

dengan air. Lipid plasma terdiri dari TG (16%), fosfolipid (30%), kolesterol

Page 28: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

12

(14%), dan ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak-

teresterifikasi (Asam lemak bebas, FFA) (4%).8

Struktur lipoprotein plasma hampir menyerupai membran plasma, sejumlah

kecil ester kolesteril dan TG dapat ditemukan di lapisan permukaan dan sedikit

kolesterol bebas di bagian inti.

Gambar 2.7 Struktur umum lipoprotein plasma.27

Susunan lemak yang kurang padat daripada air, menyebabkan berat jenis

(densitas) lipoprotein menurun seiring dengan peningkatan proporsi lipid terhadap

protein. Empat kelompok utama lipoprotein yang penting secara fisiologis dan

penting dalam diagnosis klinis adalah:

1. Kilomikron bertugas membawa TG dari makanan ke jaringan lemak

dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati.

2. Lipoprotein berdensitas sangat rendah/VLDL (very low density

lipoproteins) atau prolipoprotein-β yang berasal dari hati untuk

ekspor TG. Lipid utamanya adalah TG. Bertugas mengangkut TG

dari hati. VLDL adalah prekuesor IDL.

3. Lipoprotein berdensitas rendah/LDL (low density lipoprotein) atau

lipoprotein-β yang menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme

Page 29: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

13

VLDL. Lipid utamanya adalah kolesterol. Apoliprotein utama pada

LDL adalah apoliprotein B (B-100), yang juga ditemukan pada

VLDL. Menyalurkan kolesterol ke jaringan. Kolesterol LDL

mengangkut sebagian besar (70% total) kolesterol darah dari hati ke

jaringan (Suyatna, 2008).

4. Lipoprotein berdensitas tinggi/HDL (high density lipoprotein) atau

lipoprotein-α berperan dalam transpor kolesterol dan pada

metabolisme VLDL dan kilomikron. Lipid utamanya adalah

fosfolipid. Membawa kolesterol keluar jaringan dan

mengembalikannya ke hati untuk diekskresikan dalam proses yang

dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik (reverse cholesterol

transport).8

Tabel 2.2 Karakteristik dan komposisi lipoprotein32

Page 30: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

14

2.1.3.4. Metabolisme Kolesterol

Metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan

interkonversi senyawa kimia di dalam tubuh, jalur yang diambil oleh tiap

molekul, hubungan antarmolekul, dan mekanisme yang mengatur aliran metabolit

melalui jalur-jalur metabolisme. Metabolisme lipid dan lipoprotein dapat dibagi

atas 3 jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen dan jalur

reverse kolesterol transport.14,15,16

2.1.3.4.1. Jalur Metabolisme Eksogen

Merupakan transpor kolesterol dan asam lemak dari usus ke hati. Makanan

berlemak yang kita makan terdiri atas TG dan kolesterol. Selain kolesterol yang

berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang

diekskresi bersama empedu ke usus halus. Lemak di usus halus yang berasal dari

makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. TG dan kolesterol

dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. TG akan

diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol. Di dalam

usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi TG, sedangkan kolesterol

akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama

dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal

dengan kilomikron. Pada awalnya sel usus mensintesis kilomikron dari triglserida

dan ester kolesterol. Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya

melalui duktus torasikus akan masuk kedalam aliran darah.27

2.1.3.4.2. Jalur Metabolisme Endogen

TG dan kolesterol yang disintesis di dalam hati membentuk lipoprotein

VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL adalah apoliporotein B

100. Dalam sirkulasi, TG di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim

lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan

mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL, LDL

akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang

paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari K-LDL akan dibawa ke hati

Page 31: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

15

dan jaringan lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai

reseptor untuk K-LDL. Sebagian dari K-LDL akan mengalami oksidasi dan

ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel

busa (foam cell). Semakin banyak kadar K-LDL dalam plasma semakin banyak

pula yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah

kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari K-LDL.14

Gambar 2.8 Jalur eksogen dan endogen.27

2.1.3.4.3. Jalur Reverse Cholesterol Transport

HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang

mengandung apolipoprotein A, C, dan E; dan disebut HDL nascent. HDL nascent

berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung

apolipoprotein AI. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil

kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari

makrofag, HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat.

Agar dapat diambil oleh HDL nascent, (kolesterol bebas) di bagian dalam

Page 32: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

16

makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel makrofag oleh transporter

yang disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1.14,15,16

Kolesterol bebas akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh

enzim lechitin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian

kolesterol ester akan mengambil dua jalur. Jalur pertama adalah ke hati dan

ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 yang dikenal dengan SR-B1.

Jalur kedua adalah kolesterol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan TG

dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP).

Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap kolesterol dari makrofag

mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui

VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali ke hati. 14,15,16

Gambar 2.9 Jalur reverse cholesterol transport.12

Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol

atau garam empedu. Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari tubuh.

Sekitar separuhnya diekskresikan di dalam tinja setelah mengalami konversi

menjadi asam empedu dan sisanya diekskresikan sebagai kolesterol.8

2.1.4. Kandungan Minyak Kelapa Sawit

Di Indonesia, penggunaan minyak sangat sulit dipisahkan dalam kehidupan

sehari-hari, baik oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Minyak yang

sering digunakan oleh masyarakat untuk menggoreng maupun mengolah makanan

Page 33: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

17

adalah minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah

kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq). Minyak kelapa sawit seperti umumnya

minyak nabati lainnya adalah senyawa tidak larut air dan penyusun utamanya

adalah trigliserida dan nontrogliserida. Seperti umumnya minyak lainnya, minyak

kelapa sawit terdiri dari triglisrida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga

molekul asam lemak.17

Komposisi minyak dengan golongan asam lemak yang menyusunnya sangat

berpengaruh terhadap proses pencernaan serta metabolisme dalam tubuh, kaitan

dengan penyakit jantung koroner dan atherosklerosis, khususnya mengenai kadar

lemak serum dan kolesterol yang tinggi (hiperlipidemia). 18,19

Minyak Kelapa Sawit mengandung Asam Lemak Jenuh (ALJ) dan Asam

Lemak Tak Jenuh. Macam ALJ Rantai Panjang yang menyusun minyak kelapa

sawit ini terdiri dari Asam Miristat (C18:0), Asam Palmitat (C16:0), Asam Stearat

(C18:0), dan Asam Arachidat (C20:0), di dominasi oleh Asam Palmitat. ALJ

Rantai Sedang /Medium yang menyusun terdiri dari Asam Laurat (C12:0) saja.

ALTJ Tunggal yang menyusun terdiri dari Asam Oleat (Cis C18:1 ω-9). ALTJ

Ganda yang menyusun terdiri dari Asam Linolenat (Cis C18:3 ω-3).. Apabila ALJ

dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan kadar HDL, LDL dan

tolesterol total secara signifikan, serta memperkecil rasio kolesterol total: HDL.

Odie et al. pada tahun 2015 juga mengatakan selain asam palmitat, minyak kelapa

sawit juga mengandung asam oleat dan linoleat. Minyak kelapa sawit juga

mengandung vitamin A dan E yang merupakan antioksidan yang kuat.20,21

Pada ALJ/SFA, seluruh tempat berikat karbon yang tak berikatan dengan

karbon lainnya berikatan dengan hidrogen sehingga lebih stabil/jenuh, ditambah

lagi tak ada ikatan rangkap antar karbonnya. Sedangkan pada MFAs/ALTJ

tunggal memiliki ikatan rangkap yang tunggal, dan PUFAs/ALTJ jamak memiliki

ikatan rangkap yang ganda/jamak. Pada kedua macam ALTJ ini satu atau lebih

pasang hidrogen hilang dehingga ikatan rangkap terbentuk terpasang. Asam lemak

dengan ikatan rangkap sangat rentan terhadap kerusakan oksidatif, manusia dan

organisme berdarah-hangat lainnya menyimpan lemak dalam bentuk dominan

SFA dan asam stearat.22

Page 34: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

18

Walaupun dapat bertahan dalam keadaan dipanaskan, ALJ, khususnya yang

terkandung dalam minyak kelapa sawit dapat meningkatkan kadar total dalam

tubuh apabila dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Dalam sumber lainnya dikatakan

bahwa kenaikan kadar kolesterol ini melalui pengurangan reseptor kolesterol di

sumber lainnya juga disebutkan bahwa peningkatan kolesterol yang terjadi

terutama diakibatkan penimbunan ALJ yang tinggi di organ hati yang kemudian

menyebabkan peningkatan secara berlebihan Asetil-KoA yang merupakan dasar

pembentukan kolesterol.22

2.1.5. Kandungan Minyak Kelapa Sawit Merek Sania®

Sampel minyak goreng kelapa sawit Sania® yang dipakai didapatkan dari

tempat minimarket terdekat. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel adalah

minyak goreng kelapa sawit dari kelapa sawit jenis E. guineensis.27

Tabel 2.3 Kandungan Minyak Kelapa Sawit Sania®

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji : 1 sendok makan (14 gram)

Jumlah Sajian per Kemasan : ±64

JUMLAH PER SAJIAN

Energi Total : 130 kkal Energi dari Lemak : 120 kkal

%AKG

Lemak total 14 g 22%

Lemak jenuh 5 g 27%

Lemak tidak jenuh

tunggal 8g

Lemak trans 0 g

Kolesterol 0 mg 0%

Protein 0 g 0%

Karbohidrat total 0 g 0%

Natrium 0 g 0%

Vitamin A 4%

Vitamin E

110%

Zat Besi 0%

Page 35: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

19

2.1.6. Kandungan Minyak Kelapa Sawit dengan Frekuensi Pemanasan

Tinggi

Kandungan ALTJ dalam minyak kelapa sawit ini apabila digunakan untuk

menggoreng secara berulang-ulang akan berubah menjadi asam lemak “trans”.

Asam lemak trans meningkatkan kadar kolesterol total yang berhubungan dengan

aterosklerosis koroner pada orang dewasa juga berhubungan dengan produksi

radikal bebas yang cukup signifikan. Setelah dihidrogenasi menjadi separuhnya,

maka akan terjadi penambahan hidrogen pada tempat ini tetapi ikatan tersebut

tidak stabil dan akan dilepaskan kembali sehinga pada akhirnya akan

meregenerasi konfigurasi menjadi “trans”. Proses hidrogenasi ini dipengaruhi oleh

temperatur yang berubah pada temperatur 100 oC, tekanan, katalis, dan lama

proses serta jenis minyak. Asam lemak yang terbentuk sekitar 3-6% kemudian

terjadi proses penjenuhan dari beberapa karbon yang berikatan rangkap,

perubahan dari konfigurasi ikatan rangkap alami “cis” menjadi “trans” dan

perpindahan ikatan rangkap di sepanjang rantai asil dari asam lemak.

ALJ tak mudah dioksidasi dalam proses hidrogenasi/perubahan menjadi

cooking fats dan lebih mampu bertahan terhadap panas serta tidak berubah

menjadi asam lemak trans maupun senyawa berbahaya lainnya. Walaupun

demikian diet tinggi ALJ ini dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam

darah, ditambah efek pemanasan terhadal ALJ ini pada minyak kelapa sawit akan

lebih meningkatkan kadar kolesterol total secara signifikan, hal ini didukung oleh

penelitian oleh Kamsiah et al pada tahun 2001 yang menghasilkan kadar

kolesterol total serum yang semakin tinggi ketika minyak kelapa sawit yang

diberikan pada tikus percobaan selama 20 minggu. (Kamsiah et al, 2001).

Pada pemanasan minyak kelapa sawit dengan suhu tinggi akan terbentuk

juga produk toksik seperti hidroperoksida dan aldehid. Semakin sering minyak

goreng dipanaskan maka nilai peroksida akan semakin tinggi.18

2.1.7. Hewan Uji : Mencit BALB/c

Dalam penelitian ini, hewan coba yang digunakan sebagai objek

eksperimen adalah mencit strain BALB/c.

Page 36: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

20

Tabel 2.4 Klasifikasi Mencit (Mus Musculus) 24

Klasifikasi Mencit

Kerajaan Hewan

Filum Chordata

Sub-Filum Vertebrata

Kelas Mamalia

Ordo Rodentia

Sub-Ordo Myoimorphia

Family Muridae

Genus Mus

Spesies Mus musculus

Gambar 2.10 Mencit strain BALB/c.24

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan adanya

peningkatan profil lipid mencit BALB/c yang cukup signifikan sehingga dapat

dipertimbangkan sebagai model dalam penelitian mengenai profil lipid. Yisel,

Maria et al di tahun 2015 menyimpulkan bahwa suplementasi lipid dan sukrosa

secara oral pada mencit BALB/c dapat menginduksi hiperlipidemia kronik

sebagaimana pula obesitas dan metode ini adalah metode yang paling efektif

daripada hewan coba lainnya yang diujikan (tikus wistar dan mencit C57BL/J6).25

Hal ini dikarenakan mencit BALB/c lebih mudah memproduksi kolesterol

endogen dengan kenaikan kondisi insulinemia, peningkatan input glukosa dan

Page 37: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

21

absorpsi lipid menaikan level insulin yang mengakibatkan level Asetil-KoA yang

lebih tinggi, sehingga meningkatkan produksi kolesterol secara endogen.25

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

peneliti memutuskan untuk menggunakan mencit BALB/c sebagai hewan uji pada

penelitian ini.

Page 38: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

22

2.2. Kerangka Konsep

hidrolisis polimerasi oksidasi

Minyak goreng kelapa

sawit

Frekuensi dan durasi pemanasan Suhu pemanasan

Meningkatkan asam lemak tak

jenuh pada kandungan minyak dan

asam lemak bebas dalam darah

Akumulasi

kolesterol total

Peningkatan

kadar

kolesterol total

pada serum

darah

Page 39: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

23

2.3. Kerangka Teori

Minyak kelapa sawit

Asam lemak

jenuh cenderung

lebih stabil

Tanpa pemanasan

Punya kandungan vitamin

E tinggi

Sebagai antioksidan

Menghambat proses

peroksidasi lipid

Radikal bebas tidak

terbentuk

Pemanasan berulang

Asam lemak tidak jenuh

isomer cisnya berubah

jadi isomer trans

Terjadi hidrolisis, oksidasi, dan

polimerisasi

Meningkatkan risiko terjadinya

penyakit kardiovaskular

Produksi kolesterol meningkat

Kolesterol di sirkulasi

Page 40: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

24

2.4. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional

Alat Ukur Cara

Pengukuran

Skala

Pengukuran

1 Kolesterol

total

Hasil

pemeriksaan

kolesterol total

pada serum

darah yang

sudah

disentrifugasi.

Diukur menggunakan

reagen ST

Reagensia dan

dibaca menggunakan

ELISA reader.

Serum sampel

dicampurkan

dengan reagen

kolesterol total.

Campuran

sampel dan

reagen ST

Reagensia

selanjutnya

dinilai pada

ELISA reader.

Numerik

2 Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa

sawit yang

digunakan

adalah minyak

goreng kelapa

sawit merek

Sania.

- - -

3 Pemanasan

berulang

Proses

pemanasan

minyak hingga

mencapai suhu

100º dengan

frekuensi 10

kali.

Termometer air raksa. Minyak

dipanaskan

hingga dengan

hot plate stirrer

mencapai suhu

100º dengan

menggunakan

termometer air

raksa.

Numerik

Page 41: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui efek

pemberian minyak goreng kelapa sawit dengan pemanasan berulang terhadap

kadar kolesterol total pada serum darah mencit BALB/c.

3.2. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian di laksanakan di Laboratorium Biokimia, persiapan

Laboratorium Kimia (MPR), Laboratorium Riset dan Animal House Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian

dimulai dari bulan November 2015 hingga Maret 2016.

3.3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang kami gunakan adalah serum darah mencit strain

BALB/c.

3.4. Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1. Alat Penelitian

Hot plate stirrer, beaker glass, pipette kaca, termometer, botol kaca kecil,

spuit 1 cc, spuit 3 cc, sonde, carrier, pipette balon, sentrifugator, micropippete, tip

beserta raknya, incubator, botol kaca untuk sabun, microtube, masker, sarung

tangan, refrigerator, label tulis, label warna, kandang mencit, timbangan

elektronik, alat tulis, kandang mencit, tempat makan dan minum mencit, flipchart,

spatula.

3.4.2. Bahan Penelitian

Minyak kelapa sawit dengan merek Sania®, sabun, bedding, pakan ayam

511, aquadest, darah dan serum darah, mencit tipe BALB/c.

Page 42: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

26

3.5. Identifikasi Variabel

Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah jenis minyak yang

digunakan yaitu minyak kelapa sawit tanpa pemanasan, dan

minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang.

Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar kolesterol total

pada serum darah mencit.

Page 43: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

27

3.6. Alur Penelitian

Permohonan izin pada komisi etik

Persiapkan alat dan bahan penelitian

Adaptasi mencit strain BALB/c diberi pakan standar ad libitum

Identifikasi macam variabel dan penentuan jumlah kelompok

Penentuan besar sampel tiap kelompok perlakuan mencit

menggunakan rumus Mead resources equation formula

Kelompok I Kontrol Negatif

(pemberian akuades)

Kelompok II

Pemberian minyak

kelapa sawit tanpa

pemanasan

Kelompok III

Pemberian minyak kelapa

sawit dengan pemanasan

berulang

Pemberian perlakuan (0,1-0,3 ml (sesuai dengan berat badan mencit) minyak

kelapa sawit tanpa pemanasan dan dengan pemanasan berulang) dilakukan

selama 2 bulan/8 minggu

Pengolahan Data

Pengujian menggunakan reagen kolesterol total ST

Reagensia dengan teknik ELISA

Pengambilan darah/serum

darah di akhir minggu

penelitian

Page 44: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

28

3.7. Cara Kerja Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan melarutkan 1 botol R1

dengan ratio yang sama pada R2, setelah tercampur diinkubasi pada suhu 37° C

selama 6 menit. Sesuaikan nilai zero pada reagen blanko dan baca serapan

(Absorbance) pada standar. Panjang gelombang yang digunakan yaitu 490nm

dengan range yang tertera pada petunjuk reagen (480nm – 529nm) dengan

menggunakan spektrofotometer dan kuvet 1 cm. Sampel yang digunakan yaitu

serum. Nilai yang terbaca pada spektrofotometer dan hitung dengan rumus:

Cholesterol = A sample x [Standar] (mg/dl)

A standart

Nilai Rujukan:

Dewasa : <200 mg/dL

Hiperkolesterolemia: ≥200 mg/dL

3.7.1 Persiapan Sampel

3.7.1.1 Persiapan Minyak

Minyak dipanaskan dalam beaker glass menggunakan hot plate stirrer.

Setelah temperatur mencapai 100 oC selama 45 menit lalu minyak didinginkan

hingga mencapai suhu ruangan (25oC). Proses pemanasan ini dilakukan sebanyak

10 kali. Minyak disimpan kedalam container botol kaca gelap.

3.7.1.2 Persiapan Mencit

A. Penentuan kelompok dan perlakuannya

Didapatkan 3 kelompok untuk penelitian, yaitu :

1. Kelompok Kontrol Negatif

2. Kelompok dengan pemberian minyak kelapa sawit tanpa

pemanasan

3. Kelompok dengan pemberian minyak kelapa sawit dengan

pemanasan berulang

Page 45: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

29

B. Penentuan besar sampel tiap kelompok

Menggunakan rumus Mead resource equation formula, yaitu :

Keterangan :

E = Error component (10-20)

N = Jumlah sampel dalam semua kelompok dikurangi 1 (N – 1)

B = Blocking component (B = 0)

T = Jumlah Kelompok uji dikurangi 1 (T-1)

E ≤ N – 0 – T E ≥ N – 0 - T

10 ≤ (N-1) – (T-1) 20 ≥ (N-1) – (T-1)

10 ≤ (N-1) – 2 20 ≥ (N-1) – 2

10 + 2 ≤ (N-1) 20 + 2 ≥ (N-1)

12 + 1 22 + 1 ≥ N

N ≥ 13 N ≤ 23

N = 13 – 23

Dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah yang sama.

Kesimpulan :

Didapatkan besar sampel minimal adalah 5 dan maksimal adalah 8.

Berdasarkan perhitungan diatas peneliti memutuskan untuk

menggunakan jumlah besar sampel 5 ekor mencit untuk setiap kelompok

perlakuan pada penelitian ini.

E = N – B - T

Page 46: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

30

c. Perhitungan dosis minyak kelapa sawit yang diberikan

Tabel 3.1 Dosis pemberian makanan pada hewan pengerat34

Mencit Tikus Hamster

Volume

(ml)

Ukuran

jarum

Volume

(ml)

Ukuran

jarum

Volume

(ml)

Ukuran

jarum

10ml/kg 18-20G 20ml/kg 16-18G 20ml/kg 18G

Dari tabel tersebut jika disesuaikan dengan berat badan rerata mencit yang

digunakan yaitu didapatkan sekitar 0,1 – 0,3 ml (10-30 gram).

d. Pemeliharaan dan persiapan lingkungan mencit.

Mencit berdasarkan kelompok dan besar sampel ditempatkan

kedalam satu kandang mencit yang sama. Pemberian makan dan minum

diberikan secara ad libitum. Penelitian dilakukan setelah mencit di

adaptasi selama satu minggu.

3.7.1.3. Reagen

Reagen yang digunakan yaitu reagen kolesterol total dengan merek ST

Reagensia®.

Prinsip kerja:

Cholesterol ester + H2O Cholesterol + Lemak bebas

Cholesterol +O2 Cholestenone + H2O2

2H2O2 + 4-amminoantipyrine + 4-chlorophenol Quinoneimine +

4H2O

3.8. Perlakuan Mencit

Pemberian kelapa sawit yang dipanaskan secara oral menggunakan sonde

mencit dan spuit 1 cc yang berbeda tergantung dari masing kelompok. Diberikan

sebanyak 0,1-0,3 ml/hari (sesuai dengan berat badan mencit) dengan

mempertimbangkan sisa volume lambung mencit untuk makan dan minum serta

menghindari perforasi lambung mencit. Perlakuan pada tiga kelompok mencit

Page 47: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

31

berbeda, dimana kelompok 1 yaitu Kontrol Negatif (akuades), kelompok 2 yaitu

diberikan minyak kelapa sawit tanpa pemanasan dan kelompok 3 diberikan

minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang. Perlakuan ini dilakukan selama

8 minggu.

3.9. Prosedur Pengumpulan Data

A. Pengambilan Darah

Darah mencit diambil dengan cara mencubit dalam punggung mencit dari

tengkup dengan arah kranial sampai kauda, sebelumnya pastikan mencit rileks.

Selipkan ekor antara jari manis dan jari kelingking. Pastikan cubitan tidak terlalu

ringan dan tidak terlalu kuat. Kemudian tusukan jarum spuit 3cc pada pipi mencit,

pastikan tusukan tidak terlalu dalam, cukup hingga terlihat darah perifer mencit

keluar. Tampung darah mencit ke dalam microtube sebanyak 5-10 tetes tiap

mencit. Tekan ringan pada daerah perdarahan dengan menggunakan tisu untuk

menghentikan perdarahan. Catat tanggal, jenis kelompok dan keterangan pada

lembar catatan perlakuan. Setelah perlakuan selesai, kembalikan mencit kembali

ke kandang dansegera sentrifugasi sampel darah yang telah diambil. Teknik

pengambilannya seperti yang dijelaskan oleh Golde et al. dan Fransisco et al.

pada artikel jurnal “A rapid, simple, and humane method for submandibular

bleeding of mice using a lancet” dan “Effects on Animal Wellbeing and Sample

Quality of 2 Techniques for Collecting Blood from the Facial Vein of Mice”.26

B. Pengambilan Serum Darah

Untuk mendapatkan sampel serum, darah mencit yang sudah diperoleh

disentrifugasi. Darah mencit dipusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 3000

rpm.

3.10. Pengujian Sampel

Pengukuran kolesterol serum darah mencit menggunakan reagen kolesterol

total ST Reagensia® dan dibaca dengan menggunakan ELISA reader. Perhitungan

kolesterol total mengikuti rumus yang ada pada manual reagen tersebut.

Page 48: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

32

3.11. Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang di dapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical

Product and Service Solution) versi 22. Uji statistik yang dilakukan dipilih

menggunakan one-way ANOVA (analysis of variance) karena variabel bebas

lebih dari dua dan tidak berpasangan dan dengan syarat distribusi data harus

normal dan varians data harus homogen. Bila distribusi data tidak normal maka

dapat maka dipilih uji Kruskal-Wallis sebagai alternatif. Apabila distribusi data

normal tetapi varians data tidak sama maka dapat dilakukan transformasi data.

Jika variabel hasil transformasi tidak berdistribusi normal atau varians tetap tidak

sama, maka alternatifnya dipilih uji Kruskal-Wallis. Karena data tidak memenuhi

syarat normalitas dan varians, maka penulis memilih untuk melakukan uji

nonparametrik Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji post-hoc Mann-Whitney

untuk melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna dengan

kelompok perlakuan lainnya.

Page 49: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berikut ini gambar grafik kadar kolesterol total serum pada mencit

BALB/c pada kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan pemberian minyak

kelapa sawit tanpa pemanasan dan kelompok perlakukan pemberian minyak

kelapa sawit dengan pemanasan berulang.

Gambar 4.1 Kadar Kolesterol Total semua kelompok perlakuan (mg/dl)

Hasil yang diperoleh yaitu kadar rerata kolesterol total serum pada

kelompok Kontrol Negatif sebesar (30,5116,86) mg/dl, kelompok perlakuan

Minyak Kelapa Sawit Tanpa Pemanasan (63,5129,15) mg/dl dan kelompok

Minyak Kelapa Sawit Dengan Pemanasan berulang (52,03 11,67) mg/dl.

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa nilai kolesterol total

serum pada kelompok perlakuan (Minyak Kelapa Sawit tanpa Pemanasan dan

Minyak Kelapa Sawit dengan Pemanasan berulang) jauh lebih besar daripada

kelompok Kontrol Negatif. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh

Wansi et al.20 dan Kamsiah et.al yang menunjukan kadar kolesterol total serum

yang tinggi pada kelompok dengan pemberian berkepanjangan minyak kelapa

sawit yang dipanaskan.18 Hal ini membuktikan bahwa pemberian minyak kelapa

sawit dan minyak kelapa sawit yang dipanaskan memiliki kadar kolesterol total

serum yang lebih tinggi. Peneliti lain Yisel Gonzales et al. menunjukkan bahwa

mencit BALB/c yang diberi perlakuan pemberian makanan tinggi lipid yang

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

Kontrol Negatif Minyak Kelapa SawitTanpa Pemanasan

Minyak Kelapa SawitDengan Pemanasan

Ko

lest

ero

l to

tal

(mg

/dl)

Page 50: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

34

berkepanjangan dapat memicu kenaikan kolesterol total serum. Dari penelitian

tersebut dapat dibuktikan bahwa pemberian minyak kelapa sawit dan minyak

kelapa sawit yang dipanaskan menyebabkan kadar kolesterol total serum pada

mencit BALB/c yang lebih tinggi.

Walaupun demikian, hasil yang didapatkan bahwa kadar kolesterol total

serum kelompok mencit dengan pemberian minyak kelapa sawit dengan

pemanasan berulang lebih kecil daripada kelompok minyak kelapa sawit tanpa

pemanasan. Hal tersebut terjadi pula pada penelitian Kamsiah et al., 2001 dimana

kolesterol total pada kelompok perlakuan minyak kelapa sawit dengan pemanasan

berulang meningkat dan mencapai nilai signifikan pada minggu ke-12.18

Konsumsi minyak kelapa sawit dapat menyebabkan peningkatan kadar

Kolesterol total karena kandungan ALJ dan ALTJnya.9 Konsumsi minyak kelapa

sawit yang dipanaskan lebih dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol

total diakibatkan oleh kandungan ALTJ dalam minyak kelapa sawit yang dengan

mudah berubah menjadi asam lemak dengan susunan trans. Proses perubahan ini

melalui a). Penjenuhan dari beberapa karbon yang berikatan rangkap; b).

Perubahan dari konfigurasi ikatan rangkap alami “cis” menjadi “trans”; c).

Perpindahan ikatan rangkap di sepanjang rantai asil dari asam lemak.3 Dimana

asam lemak dalam bentuk trans ini dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol

total.28,29

Pada penelitian tersebut, kadar kolesterol pada minggu ke 4 lebih tinggi

dibandingkan kadar kolesterol pada minggu ke 8, fenomena tersebut terjadi pada

seluruh kelompok, dan kelompok dengan perlakuan pemanasan berulang

mengandung kadar kolesterol total tertinggi setelah mengalami penurunan.

Kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah pada minggu-minggu bulan terakhir

mencit percobaan mulai mengurangi asupan makanannya yang diperkirakan oleh

semakin meningkatnya stress akibat kondisi kandang yang mulai ramai30. Oleh

karena hal-hal diatas kemungkinan darah yang diambil untuk diuji kadar

kolesterol total untuk mewakili kelompok minyak kelapa sawit dengan pemanasan

adalah saat telah terjadi penurunan kadar kolesterol.

Selain itu, hal lain yang dapat dicurigai mempengaruhi tingginya peningkatan

kolesterol total dari pemberian minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang

Page 51: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

35

adalah kandungan tokoferol dan trienol pada vitamin E yang ditambahkan pada

proses pembuatan minyak merek Sania®. Vitamin E berfungsi untuk melindungi

senyawa-senyawa yang mudah teroksidasi, khususnya ALTJ. Antioksidan ini

berkerja dengan bertindak sebagai reduktor dan menangkap radikal bebas dengan

berperan sebagai reseptor scavenger. (Traber, 2002 di dalam cadenas dan packer

2002) & Kamsiah et al., 2001. Proses diatas menyebabkan resistensi peroksidasi

lipid sehingga pembentukan asam lemak trans dapat dihambat dan tidak dapat

dibentuk dengan mudah.22 Akan tetapi, tidak dapat dipastikan bahwa dosis

vitamin E yang terkandung dalam minyak goreng kelapa sawit merek tersebut

cukup efektif untuk mencegah terjadinya peroksidasi lipid dikarena belum adanya

penelitian yang dapat menunjukkan dosis minimal yang efektif dan berkorelasi

dalam resistensi peroksidasi lipid dan penurunan kadar kolesterol total serum

darah mencit strain BALB/c.

Data hasil pengukuran kadar kolesterol total dianalisis secara statistik

menggunakan software SPSS 22 menggunakan Shapiro-Wilk, Kruskal-Wallis, dan

post-hoc Mann-Whitney.

Pada hasis analisis statistika K-total mencit selama perlakuan didapatkan

hasil uji normalitas Shapiro-Wilk terhadap kadar kolesterol total menunjukkan

bahwa nilai kemaknaan kadar kolesterol total menunjukkan (p≥0,05) (lihat

lampiran 2). Hasil uji varians data menunjukkan (p≥0,05) yang menyimpulkan

bahwa varians data tidak homogen, maka dilakukan transformasi data, dan

memberikan hasil (p<0,05) yaitu varians data tidak homogen. Sehingga tak

memenuhi syarat untuk dilakukan uji one-way ANOVA. Maka dilakukan uji

Kruskal-Wallis.

Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai (p=0,232). Dimana hasil

tersebut bernilai (p≥0,05), yang interpretasinya adalah tidak terdapat perbedaan

kadar K-total yang signifikan antara semua kelompok. Kemudian uji dilanjutkan

dengan uji post-hoc Mann-Whitney menunjukan bahwa nilai KN terhadap MTP

(p=0,149), KN terhadap MDP (p=0,149), dan MTP terhadap MDP (p=0,773),

maupun sebaliknya. Dimana hasil tersebut bernilai (p≥0,05), yang interpretasinya

adalah tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok negatif terhadap

minyak kelapa sawit, kelompok negatif terhadap minyak kelapa sawit pemanasan

Page 52: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

36

berulang dan minyak kelapa sawit terhadap minyak kelapa sawit pemanasan

berulang, maupun sebaliknya (lihat lampiran 2).

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil yang didapat dalam penelitian

ini adalah konsumsi minyak kelapa sawit menyebabkan kadar kolesterol total

yang lebih tinggi dibanding dengan tidak diberikan, adapun pengaruh efek

pemanasan berulang terhadap minyak kelapa tidak menyebabkan efek yang cukup

signifikan terhadap kadar kolesterol total lipid. Kesimpulan ini juga didukung

oleh penelitian Pedersen et al tahun 2005 yang menyimpulkan bahwa asam lemak

palmitat yang banyak dikandung dalam minyak kelapa sawit dan asam lemak

trans dalam minyak yang dipanaskan berulang memiliki efek hampir sama/tidak

terlalu berbeda bermakna terhadap peningkatan kadar kolesterol total.31

Pada penelitian ini, pemberian minyak goreng kelapa sawit dan minyak

goreng kelapa sawit dengan pemanasan berulang selama 60 hari dapat

meningkatkan asupan ALJ, ALTJ, dan asam lemak trans yang terkandung. Hal

tersebut menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total yang lebih tinggi dalam

serum darah mencit BALB/c kelompok minyak kelapa sawit dan kelompok

minyak kelapa sawit dengan pemanasan berulang dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif (pemberian akuades). Dari hasil penelitian ini maka konsumsi

minyak goreng kelapa sawit baik tanpa atau dengan pemanasan berulang dapat

meningkatkan kadar kolesterol total serum darah mencit BALB/c. Maka dari itu,

sebaiknya cara pengolahan makanan dengan menggunakan minyak kelapa sawit

tanpa maupun dengan pemanasan berulang dapat dihindari dan mencari alternatif

lain dalam cara pengolahan makanan.

Page 53: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa pemberian minyak kelapa sawit tanpa pemanasan dan kelapa sawit dengan

pemanasan berulang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total pada serum

darah mencit dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Walaupun

demikian, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan minyak

kelapa sawit tanpa pemanasan dengan kelompok perlakuan minyak kelapa sawit

dengan pemanasan (p=0,232; p≥0,05).

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melihat histopatologi untuk

mengetahui efek perlakuan dalam tingkat kerusakan organ.

2. Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai keadaan lingkungan sekitar

hewan uji coba untuk menghindari stres pada hewan uji coba.

3. Perlu dilakukan penelitian lain dengan menggunakan minyak goreng

kelapa sawit dengan merek lain untuk melihat perbedaannya terhadap

kadar kolesterol total.

Page 54: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Situasi Kesehatan Jantung. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi; 2014.

2. WHO. NCD mortality and morbidity [Internet]. Global Health Observatory

Data; 2017 [dikutip 10 Agustus 2017]; Tersedia pada:

http://www.who.int/gho/ncd/mortality_morbidity/en/

3. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC;

2012.

4. Lilly L. Pathophysiology of Heart Disease. Baltimore: Lippincott Williams;

2011.

5. Tuminah S. Efek asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh" trans"

terhadap kesehatan. Media Penelit Dan Pengemb Kesehat [Internet]. 2009

[dikutip 1 Agustus 2017]; Tersedia pada:

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/751

6. Budinastiti, Ratih dkk. Pengaruh pemberian jamur kuping hitam

(Auriculariapolytricha) terhadap kadar kolesterol kotal, ldl (Low Density

Lipoprotein), dan hdl (High Density Lipoprotein) serum tikus wistar yang

diinduksi minyak jelantah. Universitas Diponegoro [Internet]. 2016 [dikutip

1 Agustus 2017]; Tersedia pada:

http://eprints.undip.ac.id/50816/2/Ratih_Budinastiti_22010112130184_Lap.

KTI_BAB_I.pdf

7. Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri. Distribusi Perdagangan

Komoditas Minyak Goreng Indonesia 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik;

2016. 158 p.

8. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC; 2014.

Page 55: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

39

9. Nelson D, Cox M. Lehninger Principles of Biochemistry Fourth Edition. 4th

ed. New York: W.H. Freeman and Company; 2005.

10. Smith C, Marks A, Lieberman M. Marks’ Basic Medical Bichemistry A

Clinical Approach Second Edition. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott

Williams and Wilkins; 2005.

11. Hall J. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology Twelve Edition.

Philadelphia: Saunders; 2006. 1120 p.

12. Gurr M, Harwood J, Frayn K, Murphy D, Michell R. Lipids

Biochemistry,Biotechnology and Health. 6 ed. West Sussex: John Wiley

and Sons Ltd; 2016. 449 hal.

13. Johnson, R. Leonard. Essential Medical Physiology. Third edition.

California: Elsevier; 2003.

14. Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal Publishing

Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. (Jilid III).

15. Yani DR, others. PERBEDAAN KADAR LDL-KOLESTEROL

MENGGUNAKAN METODE DIREK DAN FORMULA FRIEDEWALD

(PADA PENDERITA DISLIPIDEMIA). Skripsi [Internet]. 2016 [dikutip 1

Agustus 2017]; Tersedia pada: http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/117

16. Dods RF. Diabetes Mellitus, In Clinical Chemistry: Theory, Analysis,

Correlation, Eds, Kaplan L.A, Pesce A.J. 3rd Edition. USA: Mosby Inc.;

17. Soerjodibroto W. Lemak dalam pola makanan masyarakat indonesia dan

masyarakat di lawasam asia pasifik lainnya - hubungannya dengan

kesehatan kardiovaskular. Tesis [Internet]. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2005.

18. ZAHIR IS. JAARIN KAMSIAH* S. NIK AZIZ* S. TAN SIEW. Med J

Islam Acad Sci. 2001;14(2):79–86.

Page 56: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

40

19. Thompson AK, Minihane AM, Williams CM. Trans fatty acids and weight

gain. Int J Obes. 2011;35(3):315.

20. Ginting NF, Nurdin NM, Rimbawan. Pengaruh Konsumsi Minyak Kelapa

Sawit dan Minyak Jelantah terhadap Profil Lipid Darah Tikus Sprague

Dawley.pdf [Internet]. IPB (Bogor Agricultural University); 2016 [dikutip 1

Agustus 2017]. Tersedia pada:

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87018

21. Giriwono, Puspo Edi. Nuri Andarwulan. Nur Wulandari. Minyak Sawit,

Risiko Kardiovaskular?. Kementerian Pertanian RI [Internet]. 2016. [dikutip

1 Agustus 2017]. Tersedia pada: https://gapki.id/minyak-sawit-risiko-

kardiovaskular/

22. L. Kathleen M. Krause’s Food and Nutrition Therapy. Edisi 12. Singapore:

Elsevier; 2008.

23. PERKENI. Panduan Pengelolaan Dislipidemia. Jakarta: PB Perkeni; 2015.

24. Arrington LR. Introductory Laboratory Animal. The Breeding, Care and

Management of Experimental Animal Science. New York: The Interstate

Printers and Publishing, Inc.; 1972.

25. Madariaga YG, Cárdenas MB, Irsula MT, Alfonso OC, Cáceres BA,

Morgado EB. Assessment of four experimental models of hyperlipidemia.

Lab Anim. 2015;44(4):135.

26. Francisco CC, Howarth GS, Whittaker AL. Effects on animal wellbeing and

sample quality of 2 techniques for collecting blood from the facial vein of

mice. J Am Assoc Lab Anim Sci. 2015;54(1):76–80.

27. Arifah. Peran Lipoprotein Dalam Pengangkutan Lemak Tubuh. Kaunia;

2006. Vol. II, No. 2.

28. Sutejo IR. KERUSAKAN SEL HATI DAN PENINGKATKAN

KOLESTEROL SERUM MENCIT AKIBAT PEMBERIAN MINYAK

Page 57: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

41

GORENG BEKAS PAKAI. IKESMA [Internet]. 2012 [dikutip 1 Agustus

2017];8(1). Tersedia pada:

http://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/1109

29. Sastri S. PENGARUH DIET TINGGI MINYAK KELAPA DAN MINYAK

SAWIT TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH TIKUS. Maj Kedokt

Andalas. 2015;37(1):8–13.

30. Ellacott KLJ, Morton GJ, Woods SC, Tso P, Schwartz MW. Assessment of

Feeding Behavior in Laboratory Mice. Cell Metab. Juli 2010;12(1):10–7.

31. Pedersen JI, Müller H, Seljeflot I, Kirkhus B. Palm oil versus hydrogenated

soybean oil: effects on serum lipids and plasma haemostatic variables. Asia

Pac J Clin Nutr. 2005;14(4):348.

32. Kane JP, Malloy MJ, Tun P. Normalisation of low-density-lipoprotein

levels in heterozygous familial hypercholesterolemia with a combined drug

regimen. N Engl J Med. 1981. 304:251-258.

33. Nelson D, Cox M. Lehninger Principles of Biochemistry Fourth Edition. 4

ed. New York: W.H. Freeman and Company; 2005.

34. Canadian Council on Animal Care (CCAC). Oral Dosing Mice and Rats

SOP. UBC Anim Care Guideline. 2015.

Page 58: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

42

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Persetujuan Etik

Page 59: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

43

Lampiran 2

Gambar Proses Penelitian

Alat dan Bahan

Gambar 7.1 Hot plate stirer Gambar 7.2 Beaker glass

Gambar 7.3 Minyak Kelapa

Sawit Sania®

Gambar 7.4 Pippette balon

Gambar 7.5 Plate ELISA Gambar 7.6 Tip beserta

raknya

Page 60: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

44

(Lanjutan)

Proses Penelitian

Gambar 7.7. Container

botol kaca berwarna gelap

Gambar 7.11. Penampungan

darah mencit ke dalam

microtube

Gambar 7.9. Teknik

pencubitan mencit sebelum

dicekok dan diambil

darahnya

Gambar 7.10. Pengambilan

darah mencit

Gambar 7.8. Reagen Uji

Kolesterol ST Reagensia

Page 61: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

45

Lampiran 3

Hasil Uji Data Statistik

A. Uji Normalitas Kolesterol total

B. Uji Homogenitas Kolesterol total

Test of Homogeneity of Variances

TRAN

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.769 2 12 .116

C. Uji Kruskal Wallis Kolesterol total

Test Statisticsa,b

K-total

Chi-Square 2.923

df 2

Asymp. Sig. .232

Tests of Normality

PERLA

KUAN

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

K-total

KN .248 5 . .929 5 .591

MTP .344 5 . .819 5 .140

MDP .216 5 . .930 5 .597

Page 62: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

46

D. Uji Mann-Whitney kelompok 1 dibandingkan kelompok 2

Test Statisticsa

K-total

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 13.000

Z -1.443

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)]

.200b

E. Uji Mann-Whitney kelompok 1 dibandingkan kelompok 3

Test Statisticsa

K-total

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 13.000

Z -1.443

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)]

.200b

F. Uji Mann-Whitney kelompok 2 dibandingkan kelompok 3

Test Statisticsa

K-total

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 17.000

Z -.289

Asymp. Sig. (2-tailed) .773

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)]

.886b

Page 63: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

47

G. Hasil uji Kruskal-Wallis dengan Mann-Whitney pada K-total pada mencit

selama perlakuan

N Med (Min-max) Rerata±s.d. p

K-total Kelompok negatif 5 32,74(9,98-

46,57) 30,51±16,86

≥0,0

5

Minyak kelapa sawit 5 48,02(36,18-

121,81) 63,51±29,15

Minyak kelapa sawit

pemanasan berulang 5

49,38(41,37-

67,98) 52,03±11,67

Uji Kruskal-Wallis. Uji post-hoc Mann-Whitney: Kelompok negatif vs minyak

kelapa sawit p≥0,05; kelompok negatif terhadap minyak kelapa sawit pemanasan

berulang p≥0,05; minyak kelapa sawit terhadap minyak kelapa sawit pemanasan

berulang p≥0,05.

Page 64: EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37469/1/BONITA... · Teman-teman sejawat dalam penelitian yang sama ... menjadi lebih

48

Lampiran 4

Riwayat Penulis

RIWAYAT PENULIS

Identitas

Nama : Bonita Nabilla Maharani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 1 April 1997

Golongan darah : B Rh +

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lawanggintung No. 10 RT 003/005, Kota Bogor

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1999-2001 : TK Kartika Chandra

2001-2002 : SD Islam Tiara Aksara Tangerang

2003-2004 : SDN 1 Lawanggintung Bogor

2004-2007 : SDN 1 Katobu Kota Raha Sulawesi Tenggara

2007-2008 : SDN 1 Lawanggintung Bogor

2008-2011 : SMPN 1 Kota Bogor

2011-2014 : SMAN 1 Kota Bogor

2014-Sekarang : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi

Profesi dan Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta