EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum...

104
EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP, GLUKOSA DARAH SEWAKTU, KADAR PROFIL KOLESTEROL DAN DIABETIK KARDIOMIOPATI PADA TIKUS DIABETES MELITUS Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : IRFIANI NURRACHMAWATI 11141030000086 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum...

Page 1: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP,

GLUKOSA DARAH SEWAKTU, KADAR PROFIL KOLESTEROL DAN

DIABETIK KARDIOMIOPATI PADA TIKUS DIABETES MELITUS

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

IRFIANI NURRACHMAWATI

11141030000086

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

Page 2: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  i  

Page 3: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  ii  

Page 4: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  iii  

Page 5: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  iv  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi besar Muhammad SAW, beserta

keluarganya, sahabatnya, serta umatnya.

Alhamdulillahi rabbil alamin, penelitian ini telah selesai. Selama

penelitian ini, saya telah mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. DR. Arif Sumantri S.K.M., M.Kes. selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya

untuk menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS. selaku Ketua Program Studi

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

serta seluruh dosen pengajar dan staff di prodi ini yang telah dan selalu

membimbing serta memberikan ilmu kepada saya selama menjalani masa

pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D dan dr. Hari Hendarto, Sp.PD, Ph.D, FINASIM.

selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II, yang selalu membimbing

dan mengarahkan saya selama penelitian ini berlangsung.

4. Kedua orang tua tercinta H.Drs.Rebut Irianto, M.Pd. dan Eva Fitriana, SE.

yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian, doa dan dukungan

kepada saya. Dan kepada seluruh keluarga besar yang senantiasa memberi

motivasi dan dorongan kepada saya dalam menjalani proses pembelajaran

di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Chris Adhiyanto,M.Biomed,Ph.D. selaku penanggungjawab (PJ) modul

riset PSPD 2014, drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku PJ

laboratorium Riset, Ibu Nurlaely Mida R. S.Si. M.Biomed. DMS selaku PJ

Page 6: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  v  

laboratotium Animal house, Ibu Endah Wulandari, M.Biomed selaku PJ

laboratorium Biokimia, dr.Nurul Hiedayati, Ph.D. selaku PJ Laboratorim

Farmakologi, Ibu Zeti Harryati, M.Biomed selaku PJ Laboratorium

Biologi, dan Ibu Rr. Ayu Fitri Hapsari selaku PJ Laboratorium Histologi

yang telah memberikan izin atas penggunaan laboratorium selama

penelitian berlangsung.

6. Untuk teman-teman seperjuangan penelitian saya, Alissa Rifa,

Fadhlurrahman Ananditya, Fheby Syabrina, Nadira, dan Putri Rahmah

Ajizah yang telah berjuang hingga berlangsungnya sidang.

7. Untuk Aris Setiawan yang selalu membimbing dan mendukung saya dari

awal penelitian hingga berlansungnya sidang.

8. Untuk Dewi Mutiara, Izzatul Hanifa, Rahmawati Ayu, Annisa Luthfi,

Annisa Tsania, Thalia Audina yang terus mengalirkan semangat dan

memberikan masukan selama penelitian ini berlangsung.

9. Seluruh mahasiswa PSPD 2014.

10. Laboran yang terlibat Mbak Suryani, Mbak Ai, Mas Rachmadi, Mbak Din,

Mbak Lilis, Mas Panji yang telah membantu kami dalam penggunaan

laboratorium selama penelitian ini.

11. Dan untuk semua pihak yang telah membantu saat berlangsungnya

penelitian ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini belum sempurna.

Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak.

Demikian laporan penelitian ini saya buat, semoga dapat memberikan manfaat

bagi penulis dan para pembaca.

Ciputat, 13 September 2017

Page 7: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  vi  

ABSTRAK

Irfiani Nurrachmawati. Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Sewaktu, Profil Kolesterol, Dan Diabetik Kardiomiopati Pada Tikus Diabetes Melitus. 2017. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal akibat terganggunya sekresi insulin dan kerja insulin dalam tubuh. Komplikasi diabetes melitus salah satunya adalah kardiomiopati diabetik. Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar glukosa darah, daun ini mengandung senyawa antioksidan yang mampu mengatasi kondisi hiperglikemi dan hiperlipidemi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari terhadap glukosa darah, berat badan, kolestrol, indeks apoptosis sel otot jantung, dan diameter sel otot jantung pada tikus yang diinduksi streptozotosin(STZ). Penelitian ini menunjukkan bahwa daun salam secara signifikan (p < 0.05) dapat menurunkan glukosa darah, meningkatkan berat badan, menurunkan kolesterol, menurunkan rata-rata persentase apoptosis sel jantung, dan tidak menunjukan efek yang signifikan terhadap perbedaan diameter sel otot jantung(p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa daun salam mempunyai efek hipoglikemi dan hipolipidemik. Kata kunci : daun salam, glukosa darah, berat badan, kolesterol, apoptosis sel jantung, kardiomiopati diabetik, Diabetes Melitus

ABSTRACT Irfiani Nurrachmawati. Medical Education Study Program. Effect of Bay Leaves Extract(Syzygium polyanthum) on Blood Glucose, Cholesterol Profile, and Cardiomiopati Diabetic on Diabetic Rats. 2017. Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by elevated blood glucose levels above normal due to disruption of insulin secretion and insulin work in the body. One of complications of diabetes mellitus is diabetic cardiomyopathy. Bay leaves (Syzygium polyanthum) is one of the plant that can lower blood glucose levels, this leaves contains antioxidant that can overcome hyperglycemia and hyperlipidemia conditions. This study was conducted to determine the effect of bay leaves extract at doses of 300 mg/kg/day per oral for 28 days against blood glucose, body weight, cholesterol, cardiac cell apoptotic, and Cardiac Cell diameter on streptozotosin-induced rats (STZ ). The study showed that the bay leaf significantly (p <0.05) decreased blood glucose increased body weight, lowered cholesterol lowered the mean percentage of cardiac cell apoptotic, and did not show a significant effect on the difference in cardiac cell diameter (p>0.05). The conclusion is that bay leaves have hypoglycemic and hypolipidemic effects.

Key word: bay leaves, blood glucose, cholesterol, cardiac cell apoptotic, diabetic cardiomyopathy, diabetes mellitus

Page 8: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  vii  

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

1.3. Hipotesis .............................................................................................................. 3

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3

1.4.1. Umum ..................................................................................................... 3

1.4.2. Khusus .................................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3

1.5.1. Bagi Peneliti ............................................................................................ 3

1.5.2. Bagi Institusi ........................................................................................... 4

1.5.3. Bagi Masyarakat ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori .................................................................................................... 5

2.1.1. Definisi dan Klasifikasi Diabetes Melitus .............................................. 6

2.1.2. Fisiologi Pankreas dan Insulin ................................................................ 6

2.1.3. Patofisiologi Diabetes Melitus ................................................................ 7

2.1.4. Diagnosis Diabetes Melitus .................................................................... 8

2.1.5. Komplikasi Diabetes Melitus ................................................................. 8

2.1.6. Tatalaksana Diabetes Melitus ................................................................. 10

2.1.7. Dislipidemia dan Diabetes Melitus ......................................................... 14

Page 9: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  viii  

2.1.8. Kardiomiopati Diabetik dan Apoptosis Sel Jantung ............................... 15

2.2 Tinjauan Tanaman Salam ..................................................................................... 18

2.2.1. Daun Salam dan Diabetes Melitus .......................................................... 20

2.3 Tinjauan Streptozotosin (STZ) ............................................................................. 21

2.4 Kerangka Teori ..................................................................................................... 22

2.5 Kerangka Konsep ................................................................................................. 23

2.6 Definisi Oprasional .............................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian ................................................................................................. 26

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 26

3.2.1. Waktu Penelitian ..................................................................................... 26

3.2.2. Tempat Penelitian ................................................................................... 26

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................................... 26

3.2.1. Kriteria Inklusi ........................................................................................ 27

3.2.2. Kriteria Eksklusi ..................................................................................... 27

3.4. Cara Kerja Penelitian .......................................................................................... 28

3.4.1. Alat Penelitian ........................................................................................ 28

3.4.2. Bahan Penelitian ..................................................................................... 29

3.4.3. Pembuatan Ekstrak Daun Salam ............................................................. 29

3.4.4. Adaptasi Sampel ..................................................................................... 27

3.4.5. Induksi Streptozotosin (STZ) ................................................................. 27

3.4.6. Pemberian Ekstrak Daun Salam ............................................................. 30

3.4.7. Sacrifice .................................................................................................. 30

3.4.8. Tahap Pemerosesan Jaringan .................................................................. 30

3.4.9. Pengamatan Jaringan .............................................................................. 32

3.5. Pengukuran Sampel ............................................................................................. 33

3.5.1. Kolesterol Total ...................................................................................... 33

3.5.2. Glukosa Darah Sewaktu ......................................................................... 33

3.5.3. Berat Badan Tikus .................................................................................. 34

3.5.4. Indeks Apoptosis Sel Jantung ................................................................. 34

3.5.5. Diameter Sel Otot Jantung ...................................................................... 35

3.6. Alur Penelitian .................................................................................................... 36

Page 10: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  ix  

3.7. Pengolahan Data dan Analisa Data ..................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kolesterol ............................................................................................................ 38

4.2. Indeks Apoptosis Sel Jantung ............................................................................. 42

4.3. Glukosa Darah Sewaktu Tikus ............................................................................ 46

4.4. Berat Badan Tikus ............................................................................................... 51

4.5. Diameter Sel Otot Jantung .................................................................................. 55

4.6. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ............................................................................................................. 58

5.2. Saran .................................................................................................................... 58

BAB VI KERJASAMA PENELITIAN ..................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

LAMPIRAN .............................................................................................................. 65

Page 11: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  x  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sekresi Insulin ....................................................................................... 6

Gambar 2.2. Komplikasi Kronis Diabetes Melitus .................................................... 9

Gambar 2.3. Diet Makanan Sehat .............................................................................. 14

Gambar 2.4. Mekanisme Proses Terjadinya Kardiomiopati yang Diinduksi

Oleh Diabetes Melitus ........................................................................ 15

Gambar 2.5. Mekanisme Apoptosis Oleh ROS Akibat Diabetes Melitus ................. 17

Gambar 2.6. Daun Salam ........................................................................................... 18

Gambar 2.7. Struktur Kimia Streptozotosin (STZ) .................................................... 21

Gambar 4.1. Apoptosis Sel Jantung ........................................................................... 45

Gambar 4.2. Diameter Sel Otot Jantung .................................................................... 57

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1.1. Uji Bonferroni Rata-rata Kadar Kolesterol Total ................................. 40

Grafik 4.2.1. Rata-rata Persentase Jumlah Apoptosis Sel Jantung (%) pada Semua

Kelompok Penelitian dan Hasil Uji Statistik Mann-Whitney ..................................... 44

Grafik 4.3.1. Rata-rata Glukosa Darah Sewaktu Tiap Kelompok Selama 28 Hari .... 47

Grafik 4.3.2. Uji Mann-Whitney Rata-rata Kadar GDS Hari ke-28 ........................... 50

Grafik 4.4.1. Rata-rata Berat Badan Tiap Kelompok Selama 27 Hari ....................... 52

Grafik 4.4.2. Uji Mann-Whitney Rata-rata %BB Tiap Kelompok Hari ke-27 ........... 54

Grafik 4.5.1. Rata-rata Jumlah Diametes Sel Otot Jantung pada Semua

Kelompok Penelitian dan Hasil Uji Statistik Mann-Whitney ............... 56

Page 12: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  xi  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar Obat Antidiabetik Oral ................................................................... 11

Tabel 2.2. Sediaan Insulin Berdasarkan Mekanisme Kerja ....................................... 13

Tabel 2.5. Tabel Definisi Oprasional ......................................................................... 24

Tabel 4.1.1. Rata-rata Nilai Kolesterol Total dan Hasil Uji Oneway Annova ........ 38

Tabel 4.2.1. Persentase Jumlah Apoptosis Sel Jantung Semua Kelompok

Penelitian dan Uji Statistik Kruskal-Wallis ............................................. 42

Tabel 4.2.2. Hasil Persentase Apoptosis Sel Jantung dengan menggunakkan uji

Mann Whitney ......................................................................................... 43

Tabel 4.3.1. Rata-rata dan Standar Deviasi Glukosa Darah Sewaktu Tiap

Kelompok ................................................................................................ 46

Tabel 4.3.2. Rata-rata Kadar Nilai Glukosa Darah Sewaktu dan Hasil Uji Kruskal-

Wallis Selama 28 Hari ............................................................................. 48

Tabel 4.3.3. Analisa Uji Statistik Antara Kelompok Tikus D dibandingkan dengan

Kelompok Tikus D+E ............................................................................. 51

Tabel 4.4.1. Rata-rata Persentase BB Semua Kelompok dan Hasil Uji Kruskal-

Wallis Hari ke-27 .................................................................................... 53

Tabel 4.5.1. Rata-rata Jumlah Diametes Sel Otot Jantung pada Semua Kelompok

Penelitian dan Hasil Uji Statistik Kruskal-Wallis ................................. 55

Page 13: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  xii  

DAFTAR SINGKATAN ATP : Adenosin Trifosfat

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

Ca2+ : Kalsium

Ca2+ Channel : Kanal kalsium

DAB : Diaminobenzidine

DM : Diabetes Mellitus

DPP-IV : Dipeptidyl Peptidase-IV

EDTA : Ethylen Diamine Tetraacetic Acid

ELISA : Enzyme Linked Sorbant Assay

GDS : Glukosa Darah Sewaktu

GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu

GLP-1 : Glucagon Like Peptide-1

GLUT : Glucose Transporter

HDL : High Density Lipoprotein

HIV/AIDS : Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodefficiency Syndrome

HLA : Human Leucocyte Antigen

IDF : International Diabetes Federation

IPB : Institut Pertanian Bogor

IRS : Insulin Receptor Substrate

K+ : Kalium

K+ Channel : Kanal Kalium

kgBB : Kilogram Berat Badan

LDL : Low Density Lipoprotein

mg/dl : Miligram per desiliter

Page 14: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

  xiii  

mg/kgBB : Miligram per Kilogram Berat Badan

mL : Mililiter

NGSP : National Glycohaemoglobin Standarization Program

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

PSKPD : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

ROS : Reactive oxidative stress

SGLT-2 : Sodium Glucose Co-Transporter 2

TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral

TUNEL : Tdt-mediated dUTP Nick End.Labelling

VLDL : Very Low Density Lipoprotein

 

Page 15: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang tidak menular dan

diakibatkan oleh pola hidup yang buruk, berdasarkan data yang diperoleh oleh

International Diabetes Federation (IDF), setiap 7 detik, 1 orang di dunia

meninggal karena menderita diabetes. Selain itu, 1 dari 12 orang menderita

diabetes dan 1 dari 2 orang yang menderita diabetes tersebut tidak mengetahui

bahwa ia menderita diabetes.1

Dewasa ini, peningkatan jumlah penderita diabetes

mellitus selain dari pola hidup yang buruk dapat didukung oleh beberapa faktor

resiko. Menurut data yang diperoleh dari American Diabetes Association (ADA)

bahwa penyakit diabetes mellitus berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat

diubah seperti riwayat keluarga dengan diabetes mellitus, umur ≥45 tahun, etnik,

riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat

pernah menderita diabetes mellitus gestasional dan riwayat lahir dengan berat

badan rendah (<2,5 kg).2 Pada tahun 2013 di Indonesia, diabetes melitus

diperkirakan diderita oleh 12 juta warga dengan 3,7 juta penderitanya tidak

terdiagnosis. Potensi tersebut, menurut RISKESDAS (2013) akan mengalami

peningkatan hingga 21,3 juta orang di tahun 2030.3

Diabetes dapat membawa beberapa komplikasi diantaranya kardiomiopati

diabetik, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi tungkai bawah. Pada keadaan ini,

kadar glukosa dalam darah meningkat maka terjadi peningkatan mekanisme stress

oksidatif pada sel termasuk pada sel otot jantung, akibatnya terjadi kematian sel-

sel jantung yang dipicu oleh pelepasan zat yang bersifat toksik kemudian

mengganggu fungsi dari otot jantung kemudian akan timbul gangguan kontraksi

dan relaksasi otot jantung dan peningkatan tekanan end-diastolic yang pada

akhirnya dapat beresiko gagal jantung.4 Penyakit diatas dapat menyebabkan

prognosis yang buruk seperti kematian pada penderitanya, selain kematian

penderita diabetes juga dapat mnjadi penyandang disabilitas karena

komplikasinya. Terapi diabetes yang segera dapat mengontrol tingkat glukosa

Page 16: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

2

darah yang optimal dan dapat menyingkirkan kemungkinan buruk

komplikasinya.5

Namun, dewasa ini kebanyakan dari masyarakat takut akan efek samping

dari obat diabetes yang dikonsumsinya dan kemudian beralih untuk mencoba

terapi herbal untuk mengobati diabetesnya. Diketahui, bahwa Sebanyak 56 %

tanaman herbal antidiabetik tersebut terdapat di Asia dan menjadi wilayah

dengan distribusi tanaman herbal antidiabetik terbanyak di dunia.6

Salah satu tanaman herbal yang dapat dijadikan pengganti obat bagi

penyakit diabetes adalah Daun Salam (Syzygium polyanthum). Menurut buku

karangan Wijayakusumah et al. (1996) khasiat obat dari tumbuhan salam terdapat

pada seluruh bagian tanamannya seperti kulit batang, akar, buah, dan daunnya.

Namun, khasiat obat yang terdapat pada daunnya jauh lebih banyak daripada

bagian lainnya.

Menurut penelitian Suganda AG et al. (2005), ekstrak daun salam 3x350

mg/hari dilaporkan dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa dan kadar

glukosa darah 2 jam setelah makan terutama pada kadar 200mg/dl walaupun

menurut hasil statistik yang diperoleh tidak signifikan,7 Namun pada penelitian

Tri Widiyati et al (2015) pemberian dosis pada range 250-500 mg/dl ekstrak

kering methanol dari daun salam terbukti signifikan menurunkan kadar glukosa

darah sewaktu. 29

Menurut David & Branen (1993), pada daun salam mengandung

minyak atsiri yang terdiri dari sitral, eugenol, triterpenoid, saponin, flavonoid, dan

tannin. Selain itu, daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya

vitamin A, vitamin C, vitamin E, Thiamin, Riboflavin, Niacin, vitamin B6,

vitamin B12, dan folat. Senyawa aktif yang dimiliki daun salam berupa flavonoid

memiliki sifat antioksidan yang berpotensial untuk mencegah pembentukan

radikal bebas dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan yang nantinya dapat

mengurangi kerusakan sel dan menurut Patel et al (2012) flavonoid memiliki

kandungan antioksidan yang bersifat antidiabetik. Serta terdapat beberapa

senyawa aktif lain seperti saponin yang mampu mencegah penyerapan lemak

dalam usus dengan cara meningkatkan sekresinya di urin dan lemak tidak

tertimbun dalam pembuluh darah. Zat tersebut terkandung pada daun salam yang

berguna untuk tatakelola dislipidemia, diabetes mellitus, antiradang, antibiotik.8,9

Page 17: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini

adalah Bagaimana efek dari ekstrak daun salam terhadap kadar kadar kolesterol,

glukosa darah tikus, berat badan, apoptosis sel dan diameter sel jantung yang

diinduksi STZ dibandingkan dengan tikus diabetes non terapi serta tikus normal?

1.3. Hipotesis

H0: Tidak terdapat efek dari pemberian ekstrak daun salam pada kadar kadar

kolesterol, glukosa darah, berat badan, apoptosis sel dan diameter sel jantung

tikus yang diinduksi STZ dibandingkan dengan tikus diabetes non terapi serta

tikus normal.

H1: Terdapat efek dari pemberian ekstrak daun salam pada kadar kadar

kolesterol, glukosa darah, berat badan, apoptosis sel dan diameter sel jantung

tikus yang diinduksi STZ dibandingkan dengan tikus diabetes non terapi serta

tikus normal.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun

salam terhadap kadar kolesterol total, glukosa darah, berat badan, apoptosis dan

diameter sel otot jantung terhadap tikus diabetes yang diinduksi STZ.

1.4.2 Khusus

Mengetahui efek ekstrak daun salam 300 mg/kgBB yang diberikan secara

oral selama 28 hari terhadap:

1. kolesterol

2. kadar glukosa darah

3. berat badan

4. apoptosis

5. diameter sel otot jantung

pada tikus diabetes yang diinduksi STZ, tikus diabetes tanpa terapi,tikus normal

dengan terapi, serta tikus normal.

Page 18: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

4

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

a. Sebagai salah satu syarat mendapat gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

b. Mendapatkan pengalaman melakukan penelitian dengan metode eksperimen.

c. Mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman herbal yang memiliki efek

hipoglikemik.

d. Mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman herbal yang memiliki efek

hipoglikemik dan juga dapat mengontrol kolesterol darah.

1.5.1 Bagi Institusi

Dapat menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

1.5.2 Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai terapi

alternatif untuk mengatasi diabetes.

Page 19: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori Diabetes Melitus

2.1.1. Definisi dan Klasifikasi

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang menyerang pada sistem

metabolik endokrin dan bersifat kronis dengan karakteristik hiperglikemia, yang

terjadi karena adanya kelainan pada pankreas yang menyebabkan gangguan pada

sekresi insulin, kerja insulin, atau melibatkan keduanya.12

Menurut Harisson tahun 2009, umumnya diabetes melitus disebabkan oleh

interaksi kompleks yang terjadi antara faktor genentik dan lingkungan. Terdapat

beberapa faktor terkait etiologi hiperglikemia dari diabetes melitus diantaranya

faktor sekresi insulin yang rendah, penggunaan glukosa tubuh yang menurun,

serta peningkatan produksi glukosa oleh tubuh. Disregulasi metabolik pada

diabetes melitus menyebabkan beberapa perubahan fungsi organ bekerja lebih

berat yang berlangsung terus menerus dan dapat menimbulkan komplikasi pada

organ tersebut. 13

Klasifikasi diabetes melitus dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan

Konsensus PERKENI tahun 2015. 14

A. Diabetes Melitus Tipe 1 yang disebabkan oleh kekurangan insulin tubuh

yang absolut akibat destruksi sel pankreas karena penyakit idiopatik atau

penyakit autoimun sehingga harus menerima insulin dari luar tubuh.

B. Diabetes Melitus Tipe 2 yang isebabkan oleh gangguan dari produksi

insulin tubuh dari sel pankreas disertai kondisi resistensi insulin sampai

menyebabkan defek pada produksi insulin.

C. Diabetes Melitus Tipe Lain yang disebabkan oleh defek-defek genetik dari

kerja insulin tubuh maupun fungsi sel pankreas, penyakit pada pankreas,

infeksi, endokrinopati, obat-obatan, dan lainnya.

D. Diabetes Melitus Gestasional yang sebabnya belum jelas dan terjadi pada

usia kehamilan mencapai trimester kedua atau ketiga dan kembali normal

setelah melahirkan.

Page 20: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

6

2.1.2. Fisiologi Pankreas dan Insulin

Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin yang

terdapat dalam tubuh, terletak di rongga retroperitoneal dan memiiki tiga bagian

yaitu kaput, kolum, dan kauda.15

Organ ini berfungsi sebagai penghasil enzim-

enzim pencernaan dan penghasil dua hormon penting dalam pengaturan glukosa

tubuh yaitu insulin dan glukagon.16

Insulin dan glukagon dihasilkan oleh sel pankreas yang terletak pada

pulau langerhans. Rangsangan yang diterima berupa adanya glukosa yang beredar

dalam darah kemudian dibawa oleh GLUT 2 sebagai molekul pengangkut glukosa

agar dapat masuk kedalam sel pankreas, selanjutnya glukosa akan mengalami

proses glikolisis dengan bantuan enzim glukokinase menjadi glukosa 6 fosfat

kemudian memasuki tahap fosforilasi oksidatif dan melepaskan molekul ATP

yang berada pada sel pankreas akan menghambat reseptor kanal ion kalium dan

menyebabkan penumpukan ion kalium didalam intrasel kemudian memicu

terjadinya depolarisasi membran dan influk ion kalsium akibat dari terbukanya

kanal ion kalsium. Ketika proses tersebut terjadi, sel pankreas teraktivasi untuk

membentuk insulin yang dimulai dari prekursor hormon insulin, dibantu dengan

enzim peptidase, untuk diubah menjadi insulin dan peptida C kemudian

dilepaskan dalam darah dan berikatan pada reseptor insulin, dan mengaktifkan

GLUT 4 dalam membran sel yang berguna mengangkut glukosa menuju intrasel

untuk dimetabolisme.16

Gambar 2.1 Sekresi insulin Sumber : Guyton, 2006

Page 21: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

7

2.1.3. Patofisiologi DM

Page 22: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

8

2.1.4. Diagnosis DM

Diagnosis DM ditentukan melalui anamnesis, ditemukan keluhan klasik DM

seperti poliuri, polidipsi, polifagia, dan penurunan berat badan disertai beberapa

keluhan lain seperti kesemutan, lemas, dan infeksi saluran kemih. Pada

pemeriksaan laboratorium dianjurkan untuk memeriksa kadar glukosa darah dan

HbA1c.14

Berikut adalah kriteria diagnosa DM menurut PERKENI 2015.14

Jika pada pemeriksaan ditemukan hasil yang tidak memenuhi kriteria

normal atau kriteria DM maka hasil pemeriksaan tersebut akan digolongkan

kedalam kelompok prediabetes, kriteria kelompok prediabetes menurut PERKENI

2015 adalah dengan nilai kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl dengan kadar

glukosa plasma setelah TTGO 140-199 mg/dl, serta nilai HbA1c 5,7-6,4 %.14

2.1.5. Komplikasi DM

Diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang

menjadi gangguan berupa komplikasi organ. Pada komplikasi DM dapat

dibedakan menjadi dua, menurut lesi yang terjadi pada vaskuler, keadaan

hiperglikemia dalam tubuh yang memicu kerusakan vaskuler yang memperdarahi

organ tertentu didalam tubuh, dan mengakibatkan timbulnya lesi pada vaskuler

yaitu mikrovaskuler yaitu lesi yang terdapat pada pembuluh darah kecil dan

makrovaskuler yaitu lesi yang terdapat pada pembuluh darah besar.17

Pemeriksaan glukosa plasma puasa (tidak ada asupan kalori selama minimal 8 jam) 126 mg/dl

ATAU

Pemeriksan glukosa plasma 2 jam setelah tes toleransi glukosa oral (TTGO) dengan asupan

glukosa 75 gram 200 mg/dl

ATAU

Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl disertai keluhan klasik

ATAU

Pemeriksaan HbA1c 6,5 % dengan metode National Glycohaemoglobin Standarization Program

(NGSP) yang sudah distandarisasi.

Page 23: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

9

Komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler pada penderita

diabetes melitus terjadi akibat akumulasi dari senyawa toksik dan mengakibatkan

stress oksidatif pada sel sehingga memicu respon inflamasi berkepanjangan

berupa perubahan struktur dari endotel vaskuler. Jika perubahan struktur endotel

terjadi secara terus menerus akan menimbulkan gangguan pada aliran darah yang

memicu beberapa penyakit seperti ulkus diabetikum, retinopati diabetikum,

nefropati, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyakit serebrovaskuler

lainnya.17,19

Komplikasi akut tanpa melibatkan kerusakan pembuluh darah berupa

hipoglikemi dapat terjadi akibat konsumsi obat antidiabetes tanpa disertai adanya

asupan kalori serta melakukan aktivitas yang berat. Ketoasidosis diabetikum juga

dapat terjadi akibat pemecahan lemak menjadi asam lemak pada pasien diabetes

akibat respon dari jaringan yang kekurangan asupan glukosa darah karena

menurunnya respon insulin dalam darah.18

Gambar 2.2 Komplikasi Kronis Diabetes Melitus

Sumber : Robbin’s, 2014

Page 24: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

10

2.1.6. Tatalaksana DM

Tujuan penatalaksanaan diabetes melitus adalah untuk meningkatkan

kualitas hidup dari penderitanya, mencegah terjadinya komplikasi dan

menurunnya morbiditas serta mortalitas dari penderita diabetes melitus.14

Menurut

PERKENI, penatalaksanaan diabetes melitus dapat dimulai dengan menerapkan

pola hidup sehat dan melakukan pencegahan secara medik dengan obat

antidiabetik oral dan/atau suntikan dapat diberi sebagai terapi tunggal atau

kombinasi.14

Maka, pemberiaan tatalaksana dimulai dari:14

1. Edukasi

Edukasi dilakukan untuk mengenalkan gaya hidup sehat, mengenai pola

penyakit diabetes melitus, pengendalian penyakit, penyulit penyakit, faktor resiko

serta pengelolan jika sudah terjadi komplikasi maupun dibetes melitus pada

kondisi tertentu.

2. Diet

Melakukan pengaturan waktu konsumsi dari asupan nutrisi ke dalam tubuh

dan pengaturan dari zat nutrisi yang dikonsumsi dengan cara menghitung dan

memberi pola konsumsi pada jumlah kalori yang dibutuhkan dengan komposisi

antara karbohidrat sebesar 45-67% dari kebutuhan kalori, protein sebesar 10-20%

dari kebutuhan kalori, dan lemak sebesar 20-25% dari kebutuhan kalori serta

konsumsi vitamin dan mineral agar terciptanya asupan kalori dalam tubuh yang

seimbang.

3. Olahraga

Olahraga sehari-hari dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu

selama 30-45 menit. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan pasien, selain itu

juga bertujuan untuk menurunkan berat badan serta menurunkan dan menjaga

kadar gula darah agar tetap normal. Olahraga yang dianjurkan berupa olahraga

yang bersifat aerobik seperti senam aerobik, berjalan cepat, dan berenang.

4. Obat-obatan

Obat-obatan pada pasien diabetes melitus tipe 1 dan 2 bertujuan untuk

mengendalikan kadar glukosa darah. Terdapat dua bentuk sediaan obat

antidiabetik yaitu sediaan injeksi dan sediaan oral.

Page 25: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

11

Sediaan oral dibagi menjadi 5 golongan dengan cara kerja, efek samping,

keuntungan, kerugian, serta efek terhadap penurunan HbA1c yang berbeda-beda,

berikut adalah tabel yang mencakup antidiabetik oral menurut perkeni 201513

:

Tabel 2.1. Daftar Obat Antidiabetik Oral

Golongan obat Jenis obat Cara Kerja (-) (+) Efek samping

utama

Penurunan

HbA1c

Sulfonilurea Glibenklamid

Glipizid

Glimepirid

Meningkatkan

sekresi insulin

BB meningkat,

Hipoglikemia

Sangat efektif BB naik

Hipoglikemia

(glibenklamid)

1,0-2,0%

Glinid

Meningkatkan

sekresi insulin

BB meningkat,

harga mahal,

hipoglikemia

Sangat efektif

BB naik

Hipoglikemia

0,5-1,5%

Metformin

Meningkatkan

kepekaan

terhadap

insulin

Kontraindikasi

dengan

insusfiensi

renal

Sangat efektif

dan tidak ada

kaitan dengan

kenaikan BB

Dispepsia

Diare

Asidosis laktat

1,0-2,0%

Alfa

Glucosidase-

inhibitor

Acarbose

Menghambat

penyerapan

glukosa

Mahal,

pemberian 3x1

tidak ada

kaitan dengan

kenaikan BB

Flatulen

Tinja lembek

0,5-0,8%

Tiazolidindion Rosiglitazone

Piaglitazone

Meningkatkan

kepekaan

terhadap

insulin

Mahal, beresiko

terjadinya

retensi cairan,

dan gagal

jantung

Memperbaiki

profil lipid

(pioglitazone)

Edema 0,5-1,4%

Page 26: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

12

Inhibitor DPP-

4

Sitagliptin

Vildagliptin

Saxagliptin

Linagliptin

Meningkatkan

sekresi insulin

menghambat

sekresi

glukagon

Mahal

Tidak ada

kaitan dengan

kenaikan BB

Muntah

0,5%-

0,8%

Inhibitor

SGLT-2

Dapagliflozin

Canagliflozin

Empagliflozin

Menghambat

penyerapan

kembali

glukosa di

ginjal

Glukosuria

Memperbaiki

penurunan

berat badan,

menurunkan

tekanan darah

sistolik

Dehidrasi

Infeksi saluran

kemih

0,8%-

1,0%

Sumber: Perkeni 2015

Sediaan injeksi terdiri atas agonis GLP-1, insulin, dan kombinasi dari

keduanya. Agonis GLP-1 bekerja pada sel pankrea Pemakaian insulin

diperuntukkan dalam keaadaan tertentu sepert kadar HbA1c > 9% dengan

kdekompensasi metabolik, penurunan berat badan drastis, hiperglikemia berat

disertau ketosis, krisis hiperglikemi, gagal terapi anti diabetik oral, kehamilan

(diabetes melitus gestasional), serta terdapat keggagalan fungsi organ. Sediaan

insulin dibagi berdasarkan cara kerjanya menjadi 5 kelompok, yaitu.13

Page 27: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

13

Tabel 2.2. Sediaan Insulin Berdasarkan Mekanisme Kerja

Jenis insulin Contoh

insulin

Awitan

(onset)

Puncak efek Lama

kerja

Insulin kerja pendek (Short-

acting)

-Humulin

-Actrapid

30-60

menit

2-4 jam 6-8 jam

Insulin kerja menengah

(Intermediate-acting)

-Humulin N

-Insulatard

-Insuman

Basal

1,5-4 jam 4-10 jam 8-12 jam

Insulin kerja cepat (Rapid-

acting)

-Insulin

Lispro

-Insulin

Aspart

-Insulin

Glulisin

5-15 menit 1-2 jam 4-6 jam

Insulin kerja panjang

(Long-acting)

-Insulin

glargine

-Insulin

Detemir

1-3 jam Hampir tanpa

puncak

12-24

jam

Insulin kerja sangat panjang Degludec 30-60

menit

Hampir tanpa

puncak

48 jam

Sumber: PERKENI 2015

Page 28: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

14

Gambar 2.3 Diet Makanan Sehat

Sumber : Perkeni 2011

2.1.7. Dislipidemia dan DM

Dislipidemia adalah abnormalitas metabolisme lemak dalam plasma darah

dengan tanda peningkatan maupun penurunan profil lipid dalam plasma darah.

Abnormalitas jumlah profil lipid yang terdapat pada dislipidemia adalah kenaikan

kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida (TG), serta penurunan

kolesterol HDL.20

Klasifikasi dislipidemia menurut PERKENI 2015 dalam buku panduan

pengelolaan dislipidemi dibagi berdasarkan ada tidaknya penyakit yang

mencetuskan kondisi dislipidemia pada manusia, yaitu dislipidemia primer dan

dislipidemia sekunder.20

Dislipidemia primer terjadi akibat adanya kelainan genetik yang

menyebabkan kadar profil lipid dalam darah meningkat contohnya

hiperkolesterolemia familial, dilipidemia remnan, dan hipertrigliserida primer.

Sedangkan dislipidemia sekuder adalah suatu keadaan dislipidemia yang terjadi

akibat suatu penyakit lain contohnya diabetes melitus.

pada keadaan diabetes melitus, khususnya diabetes melitus tipe 2, terjadi

peningkatan VLDL-trigliserida atau trigliserida (TG) dan penurunan kadar HDL.

Hal ini disebabkan akibat berkurangnya produksi insulin yang berfungsi sebagai

stimulator dari enzim lipoprotein lipase. Pada kondisi tersebut akan terjadi

penurunan pada enzim lipoprotein lipase, penurunan kemampuan metabolisme

lipid normal dalam tubuh, serta terjadi gangguan klirens dari VLDL-trigliderida.

Gangguan klirens ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin yang

Page 29: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

15

berfungsi untuk menekan degradasi dari apolipoprotein B (Apo-B) sehingga dapat

dijumpai peningkatan VLDL-trigliserida dalam plasma darah akibat mekanisme

dari berkurangnya klirens VLDL-trigliserida dalam tubuh.

Selain itu, pada kondisi tubuh kekurangan insulin sel adiposa akan terus

memecah asam lemak tak jenuh. Fungsi dari Asam lemak tak jenuh adalah

sebagai regulator produksi VLDL yang kaya akan trigliserida di dalam hati.

Semakin banyak asam lemak yang dibawa kehati, maka semakin banyak pula

VLDL kaya akan trigliserida.21

VLDL yang kaya akan trigliserida atau VLDL besar, kemudian akan

bersirkulasi dan bertukar dengan kolestrol ester yang terdapat di HDL kemudian

menghasilkan HDL kaya ester kolestrol miskin trigliserida yang mudah

dikatabolisme oleh ginjal sehingga kadar HDL di dalam plasma darah menurun.

Kemudian, selain bertukar dengan HDL, VLDL besar akan bertukar dengan

kolesterol ester yang terdapat pada kolestrol-LDL, dan menghasilkan LDL kaya

trigliserida. Trigliserida nantinya akan dihidrolisis oleh enzim lipase hati sehingga

menghasilkan LDL kecil padat yang sifatnya mudah teroksidasi.21

2.1.8. Kardiomiopati Diabetik dan Apoptosis Sel Jantung

Gambar 2.4 Mekanisme Proses Terjadinya Kardiomiopati yang Diinduksi Oleh

diabetes melitus Sumber : An D, Rodrigues B. Role of changes in cardiac metabolism in development of

diabetic cardiomyopathy 2006

Page 30: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

16

Pada kondisi hiperglikemia kronik dapat menginduksi terjadinya

gangguan pada otot jantung, berupa terjadi kegagalan pompa jantung untuk

memompa darah ke seluruh tubuh. Keadaan ini disebabkan akibat peningkatan

dari glikolasi protein interstisium kemudian timbul kekakuan pada miokardium,

dan berujung pada gangguan kontraksi miokardium.

Gangguan kontraksi miokardium yang diinduksi oleh kondisi

hiperglikemia kronik memiliki lima mekanisme yaitu:22

1. Gangguan hemostasis kalsium

Terjadi perubahan hemostasis akibat terjadinya peningkatan oksidasi asam

lemak bersamaan dengan penurunan jumlah glukosa dalam tubuh sehingga terjadi

penghambatan glikolisis sel otot jantung. Ketika proses glikolisis sel otot jantung

dihambat, maka ATP tidak diproduksi dan tidak lagi digunakan oleh pengangkut

ion seperti Na+

K+ATP-ase sehingga terjadi gangguan hemostasis intraseluler

Ca2+

.

2. Aktivasi sistem renin-angiotensin

Pada diabetes melitus terjadi aktivasi sistem angiotensin yang berlebih

sehingga menghasilkan angiotensin II yang berlebihan. Pada kondisi ini fungsi

angiotensin II memiliki fungsi berlawanan dari nitrit okside (NO). Hal ini dapat

memicu perubahan pada pertumbuhan, proliferasi dan differensiasi sel endotel

yang menginduksi stress oksidatif pada sel kemudian memicu apoptosis sel.

3. Peningkatan stress oksidatif

Produksi reactive oxygen species (ROS) yang berlebihan akibat proses

oksidasi lemak yang berlebihan pada kondisi hiperglikemia, akan menyebabkan

toksik terhadap sel melebihi dari kemampuan sel untuk memproduksi antioksidan

kemudian kejadian ini akan mengarah kepada kebocoran protein dari mitokondria

sel kemudian sitokrom c sebagai salah satu protein yang terkandung di

mitokondia mengaktifkan enzim kaspase-9. Teraktifasinya enzim kaspase-9

merupakan awal dari pengaktifan kaskade kaspase yang berujung pada

fragmentasi nuclear sel, kemudian menyebabkan ekspresi gen yang abnormal

akibat dari kurangnya faktor antiapoptosis akan menginduksi apoptosis sel

jantung dengan segera.

Page 31: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

17

4. Perubahan substrat metabolism

Peningkatan metabolism asam lemak di jantung yang menghasilkan

penumpukan lemak yang bersifat lipotoksik di dalam sel otot jantung serta hasil

sampingan dari metabolisme lemak berupa ceramide akan menginduksi apoptosis

dari sel otot jantung.

5. Disfungsi mitokondria

Sifat lipotoksisitas dari sel lemak yang penumpuk di miokardium

mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi akibat terjadinya proses reduksi

dari produksi ATP sehingga mengganggu kontraktilitas sel otot jantung.

Gambar 2.5 Mekanisme Apoptosis Oleh ROS Akibat Diabetes Melitus

Sumber : Liu 2014

Lima dari mekanisme diatas menyebabkan salah satu komplikasi diabetes

pada organ jantung yang mengarah kepada kardiomiopati diabetik. Semakin

banyak kematian sel jantung dapat terjadi proses remodeling sel, keadaan ini

dapat mengakibatkan terjadinya proses fibrosis jantung yang kemudian akan

mengganggu dari kontraktilitas otot jantung dan terjadinya hipertrofi sebagai

kompensasi kerja dari sel jantung.

Page 32: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

18

2.2. Tinjauan Tanaman Salam

Tumbuhan salam atau gowok atau ubar serai atau meselangan merupakan

tumbuhan yang tumbuh secara liar pada ketinggian 5 m sampai dengan 1000 m

diatas permukaan laut. Karakteristik Daun salam seperti daunnya tunggal, bentuk

tulangnya menyirip, letaknya berhadapan, berbentuk lonjong sampai elips atau

bundar telur sungsang, dan berwarna hijau. Daun salam memiliki tangkai yang

panjangnya 0.5-1 cm, panjang daun 5-15 cm dan lebar daun 3-8 cm. Salam

biasanya diambil daunnya untuk digunakan sebagi bumbu masakan pada

kebanyakan masakan di Indonesia karena gunanya memberi aroma pada masakan.

Selain digunakkan sebagai penyedap, salam juga digunakan untuk mengobati

beberapa penyakit contohnya diabetes.23

Gambar 2.6 Daun Salam

Sumber: http://gernot-katzers-spice-pages.com/engl/Euge_pol.html

Salam memiliki klasifikasi taksonomi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridaeplantae

Phylum : Tracheophyta

Subphylum : Euphylliphytina

Infraphylum : Radiatopses

Class : Magnoliopsida

Subclass : Rosidae

Superorder : Myrtanae

Order : Myrtales

Suborder : Myrtineae

Page 33: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

19

Family : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : polyantha

Daun yang diketahui masyarakat Indonesia sebagai salah satu bumbu

masak ini ternyata juga termasuk dalam salah satu tanaman herbal, daun salam

tumbuh menyebar dan dapat ditemukan di hutan mulai dari Burma, Indocina,

Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Mayoritas

masyarakat Indonesia menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal bagi

penyakit tertentu, misalnya daunnya digunakkan untuk mengobati diabetes

melitus, darah tinggi, sakit maag, kolesterol tinggi, dan buahnya digunakkan

untuk mengatasi mabuk akibat alkohol.

Kandungan yang terdapat pada daun salam antara lain minyak atsiri, yang

mengandung sitrat, eugenol, tannin, flavonoid, saponin, serta astringent yang

memberi aroma23

. Kandungan flavonoid dalam daun salam yaitu kuersetin dan

fluoretin. Flavonoid merupakan senyawa antioksidan polifenol alami yang

terdapat pada tumbuhan, buah-buahan, dan minuman seperti teh, dapat

menurunkan kadar kolesterol dan kadar trigliserida dalam darah, melindungi

pembuluh arteri dari kerusakan akibat meningkatnya jumlah penimbunan

kolesterol di permukaan endotel pembuluh darah arteri. Penelitian Arnelia (2004),

pada tikus yang di berikan flavonoid menunjukkan penurunkan peroksidasi lipid.

Mekanisme penurunan lipid oleh adalah dengan bekerja sebagai penghambat

enzim HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol menurun.10,11

Selain flavonoid, beberapa hipotesis menyebutkan zat saponin dan tannin

bekerja pada traktus gastrointestinal, saponin memiliki cara untuk membentuk

ikatan kompleks yang tidak larut dengan kolesterol yang berasal dari makanan

kemudian berikatan dengan asam empedu membentuk micelles dan meningkatkan

pengikatan kolesterol oleh serat sehingga kolesterol tidak dapat diserap oleh usus.

sedangkan tannin bereaksi di epitel mukosa usus kemutian berikatan dengan

protein untuk menghambat penyerapan lemak.10,11

Page 34: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

20

2.2.1. Daun Salam dan Diabetes Mellitus

Kandungan kimiawi yang terdapat pada saun salam dan berhubungan

dengan dislipidemia adalah zat flavonoid, saponin, dan tannin.24

Flavonoid

merupakan senyawa antioksidan yang terdapat pada tumbuhan, flavonoid bekerja

dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktase sehingga sintesis kolestrol

menurun, flavonoid juga menginhibisi pembentukan misel dengan menjadi

penghambat absorbsi kolesterol makanan, kandungan kursetin pada flavonoid juga

berfungsi sebagai penghambat oksidasi LDL serta dapat menghambat sekresi dari

Alpha lipoprotein-B100 (Apo-B100) yang berfungsi sebagai pembentuk VLDL

dan LDL ke usus halus, sehingga jumlah Apo B akan mengalami penurunan.24

Flavonoid juga bertindak sebagai senyawa antidiabetik dengan cara memicu

pengeluaran sekresi insulin melalui pengaktifan kaskade sinyal cAMP di dalam

sel beta pankreas.25

Saponin pada daun salam bekerja dengan cara membuat ikatan kompleks

yang tidak larut dengan kolesterol dan meningkatkan pengikatan kolesterol oleh

serat sehingga penyerapan dalam usus halus menurun, selain itu saponin dapat

merangsang sekresi insulin pda sel beta pankreas dengan cara menghambat

pengeluaran kalium dari sel dan mencetuskan depolarisasi sel beta pankreas

kemudian insulin di sekresikan keluar sel.25

Tannin bekerja dengan cara bereaksi

dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan

lemak24

. Sedangkan efek antidiabetiknya, tanin memiliki kemampuan untuk

menangkap radikal bebas dan mengurangi stres okidatif sel sehingga kadar

glukosa darah dapat terkontrol.25

Page 35: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

21

2.3. Tinjauan Streptozotosin (STZ)

Gambar 2.7 Struktur Kimia STZ

Sumber: Design of Anticancer Agents Utilizing Streptozocin for In Silico Optimization of

Properties and Pattern Recognition Identification of Group Features

STZ disintesis oleh bakteri Streptomyces achromogenes , merupakan

alkylating agents kelas nitrosurea. Alkylating agents berfungsi sebagai anti kanker

karena sifatnya yang dapat mengalkilasi DNA dan menyebabkan nekrosis sel

yang irreversibel. STZ digunakkan untuk menginduksi diabetes melitus pada

hewan percobaan berupa mencit dan tikus.

STZ memiliki efek toksisitas yang selektif terhadap sel β pankreas dan

STZ memiliki struktur separuh glukosa sehingga memudahkannya untuk

berikatan dengan GLUT 2 kemudian dapat memasuki sel β pankreas. Setelah

masuk kedalam sel β pankreas, pertama STZ mengakibatkan penghambatan

produksi insulin melalui proses alkilasi pada DNA sel β pankreas, kemudian STZ

akan melepaskan N-methylnitrosa sebagai hasil dari metabolisme di dalam sel β

pankreas yang akan meningkatkan jumlah NO di dalam sel β pankreas kemudian

akan menginduksi pengeluaran anion superoksida yang mengakibatkan efek

sitotoksik pada sel β pankreas. STZ dapat diberikan melalui injeksi intraperitoneal

ataupun intravena, dosis yang digunakkan adalah dosis tunggal. Efek pemberian

STZ dapat dilihat setelah 72 jam injeksi.26

Page 36: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

22

2.4. Kerangka Teori

Page 37: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

23

2.5. Kerangka Konsep

Page 38: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

24

2.5. Definisi Oprasional

Tabel 2.3. Definisi Oprasional

No Variabel Definisi

operasional

Alat Ukur Cara Pengukuran Skala

Pengukuran

1 Gula Darah

Sewaktu

(GDS)

Hasil pemeriksaan

gula darah sampel

secara acak tanpa

dipuasakan.

Strip dan alat

glukometer “Easy

Touch”

Darah dari

sampel diteteskan

pada strip

glukometer,

interpretasi angka

yang muncul

pada alat.

Numerik

2 Berat badan

(BB)

Ukuran yang

digunakan secara

umum untuk

menilai keadaan

gizi

Timbangan

Digital

Sampel

diletakkan pada

timbangan

kemudian dilihat

angka pada

timbangan.

Angka tersebut

merupakan BB

sampel

Numerik

3 Kolesterol Komponen lipid

yang terdapat

dalam LDL dan

Trigliserida

Spektrofotometer Plasma sampel

dicampurkan

dengan reagen

kolestrol.

Campuran

sampel dan

reagen kemudian

dinilai dengan

spektrofotometer.

Numerik

Page 39: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

25

4 Apoptosis

Sel Jantung

Mekanisme

kematian sel yang

terprogram akibat

pengaktifan enzim

kaspase di

sitoplasma dan

mengakibatkan

kerusakan pada

mitokondria sel

jantung yang

ditandai dengan

pemadatan

kromatin

disepanjang

membran inti (inti

sel memadat,

pembentukan

glembung

membran inti, dan

fragmentasi DNA)

Mikroskop Menghitung

jumlah apoptosis

sel jantung per

100 lapang

pandang dengan

menggunakkan

perbesaran 40x

Numerik

5 Diameter

Sel Otot

Jantung

Hasil pengukuran

jarak dari satu sisi

lingkaran ke sisi

lain sel melewati

inti

Mikroskop Menghitung

ukuran diameter

sel dari batas

terlebar dan

melewati inti sel

dengan

perbesaran 20x

Numerik

Page 40: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian adalah desain penelitian

eksperimental.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September 2016 sampai Juli 2017.

3.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Animal House, laboratorium Biologi,

laboratorium Farmakologi, laboratorium Riset, laboratorium Biokimia,

laboratorium MPR, laboratorium histologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti

No.05, Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan, Banten.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan strain Sprague-

Dawley berumur 16 minggu, dengan berat badan rentang 77 - 195 gram yang

diperoleh dari Departemen Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB).

Terdapat empat kelompok pada penelitian ini. Kelompok pertama adalah

kelompok N (normal) sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua adalah kelompok

D (diabetes) yaitu tikus diabetes karena induksi streptozotosin dan tidak diberikan

ekstrak daun salam. Kelompok ketiga adalah kelompok D + E 300 mg yaitu tikus

diabetes karena induksi streptozotosin yang kemudian diberi terapi ekstrak daun

salam dengan dosis 300 mg/KgBB selama 28 hari sebagai kontrol positif Dan

kelompok keempat N + E 300 mg yaitu tikus normal yang diberi terapi ekstrak

daun salam dengan dosis 300 mg/KgBB selama 28 hari. Untuk menentukan

jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian, digunakan rumus Mead sebagai

berikut:

Page 41: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

27

Dengan :

E = derajat kebebasan komponen kesalahan, (10 – 20 )

N = Jumlah sampel dalam penelitian (dikurangi 1)

B = blocking component mengambarkan pengaruh lingkungan yang

diperbolehkan dalam penelitian

T = Jumlah kelompok perlakuan ( dikurangi 1)

E = N-B-T

E = N-B-T

10 =(N-1)-0-(4-1) 20 =(N-1)-0-(4-1)

10= N-1-3 20= N-1-3

10=N-4 20=N-4

N 14 N 24

Berdasarkan perhitungan MEAD, maka jumlah sampel yang digunakan

adalah 4 sampel setiap kelompok sehingga jumlah sampel adalah 16 sampel.

Jumlah sampel berada di rentang 14 sampai 24, sesuai dengan rumus MEAD.

Alasan pemilihan MEAD sebagai rumus jumlah sampel adalah :

1. Rumus MEAD lebih sering digunakan untuk perhitungan jumlah sampel

yang menggunakan hewan percobaan.

2. Rumus MEAD menghasilkan jumlah sampel minimal dibandingkan

rumus lainnya.

3.3.1. Kriteria Sampel

3.3.1.1. Kriteria Inklusi

1. Kelompok N : tikus jantan strain Sprague dawley dengan glukosa

darah sewaktu < 250 mg/dL

2. Kelompok D, D + E 300mg : tikus jantan strain Sprague dawley

dengan glukosa darah sewaktu > 250 mg/dL.

3.3.1.2. Kriteria Eklusi

1. Tikus mati sebelum mendapat perlakuan

2. Tikus yang diinduksi streptozotosin namun tidak mengalami diabetes

RUMUS MEAD : E = N-B-T

Page 42: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

28

3.4. Cara Kerja Penelitian

3.4.1. Alat Penelitian

alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Alat kandang tikus

2. Tempat makan dan

minum tikus

3. Glukometer merk

Easy Touch.

4. Glucotest strip merk

Easy Touch

5. Neraca digital

6. Spuit

7. Oral sonde

8. Alcohol swab

9. Tissue

10. Silet

11. Korek api

12. Minor set

13. Neraca analitik

14. Timbangan milligram

15. kulkas -80oC

16. Termos es

17. Tabung reaksi

18. Micropipet

19. Pipet Multichannel

20. Plate

21. Shaker

22. Slide preparat

23. Mikroslide

24. Beaker glass 50 ml

25. Tabung EDTA

26. Falcon tube

27. Eppendorf

28. Vortex

29. Sentrifuge

30. Spektrofotometer

31. Rak mikroslide

32. Toples

33. Stirer

Page 43: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

29

3.4.2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Ekstrak daun salam

2. Streptozotosin

3. Buffer Sitrat

4. Sukrosa 10%

5. Ether

6. Kit Kolesterol

7. Aquadest

8. Xylene

9. Ethanol

10. Methanol

11.PhosphateBuffer

Saline

12.Diaminobenzidine

(DAB)

13. Kit Takara Bio

14.Labeling reaction

mixture

15. Labeling safe buffer

16. H2O2

17. Entelan

18. Methyl green 3%

3.4.3. Pembuatan Ekstrak Daun Salam

Pada tahap awal, daun salam diblender. Setelah itu diayak untuk

mendapatkan serbuk halus daun salam. Serbuk halus daun salam kemudian

dicampur dengan ethanol 70% dengan perbandingan 10 mg serbuk dilarutkan

dalam 100ml ethanol 70%. Kemudian hasil campuran tersebut diaduk di hot plate

stirer selam 5 jam. Setelah diaduk kemudian disaring menggunakan saringan

mikro dan didapatkan ekstrak cair daun salam. Ekstrak cair daun salam kemudian

di evaporasi di PAU Institut Pertanian Bogor dan didapatkan ekstrak kering daun

salam.

3.4.4. Adaptasi Sampel

Sampel diadaptasikan di Animal house selama 14 hari di beri makan dan

minuman yang cukup serta kandang diisikan sekam kayu agar tikus tetap nyaman

selama proses penelitian.

3.4.5. Induksi Streptozotosin (STZ)

Setelah adaptasi selama 14 hari, pada hari pertama percobaan dilakukan

injeksi streptozotosin 55 mg/kgBB secara intraperitoneal pada tikus. Setelah

dilakukan injeksi streptozotosin, dalam waktu 24 jam tikus diberikan sukrosa 10%

melalui sonde dan diberi makan yang cukup untuk mencegah kondisi

Page 44: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

30

hipoglikemia. Kemudian dilakukan pengukuran berat badan selang 2 hari yaitu

hari ke-3 dan pengukuran glukosa darah sewaktu selang 6 hari yaitu hari ke-7,

untuk menentukan tikus diabetes mellitus dengan kriteria kadar glukosa

>250mg/dl.

3.4.6. Pemberian Ekstrak Daun Salam

Sebagian tikus yang mengalami diabetes kemudian diberikan ekstrak daun

salam 300 mg/kgBB selama 4 minggu (hari 1 sampai ke 28) secara oral dengan

menggunakan alat sonde satu kali sehari.

3.4.7. Sacrifice

Pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) 300 mg/kgBB

dilakukan selama 28 hari, kemudian seluruh tikus di sacrifice dengan minor set,

kemudian dilakukan pengambilan darah untuk dilakukan pengukuran kadar

kolesterol total. Selanjutnya dilakukan pengambilan organ berupa organ jantung,

ginjal dan pankreas. Organ jantung yang diambil kemudian digunakan untuk

melihat presentase jumlah apoptosis sel jantung dan ukuran diameter sel jantung.

3.4.8. Tahap Pemrosesan Jaringan

Organ jantung tikus kemudian dikirimkan kepada bagian Patologi Anatomi

FKUI untuk diawetkan dalam paraffin, lalu dilakukan pembuatan preparat dari

organ jantung yang telah dikirim tersebut. Kemudian dilakukan pewarnaan

dengan menggunakkan metode TdT-mediated dUTP nick end-labeling (TUNEL)

dan kit pewarnaan Takara bio guna mengidentifikasi apoptosis sel jantung pada

masing-masing kelompok tikus sampel.

Tahap pewarnaan TUNEL sebagai berikut: 27

1. Deparafinisasi

Preparat mikroskopik yang telah siap dipanaskan di dalam microwave

dengan suhu 55 derajat celcius selama 5-15 menit agar potongan organ jantung

merekatkan supaya tidak terlepas saat dilakukan pewarnaan preparat. Kemudian,

preparat diletakan pada rak preparat dan dicelupkan secara berurutan kedalam 3

toples yang berbeda. Toples pertama berisi cairan xylene I, toples kedua berisi

cairan xylene II, dan toples terakhir berisi xylene III, preparat di celupkan dengan

cara bergantian masing-masing selama 5 menit.

Pada saat proses pencelupan preparat, toples diletakkan di atas Rotamax

Page 45: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

31

dengan pengaturan kecepatan ±125 rpm. Kemudian, preparat dicelupkan secara

berurutan ke dalam 3 toples yang berisi ethanol 100%, ethanol 90%, dan ethanol

70% masing-masing selama 5 menit. Saat dilakukan pencelupan, toples tetap

diletakkan diatas Rotamax dengan pengaturan kecepatan ±125 rpm.

Selanjtnya preparat dicelupkan ke dalam toples berisi DW yang berada

diatas Rotamax selama 2 menit. Kemudian, preparat dicelupkan secara berurutan

ke dalam larutan Phosphat Buffer Saline 1 dan Phosphat Buffer Saline 2 masing-

masing selama 5 menit. Saat dilakukan pencelupan, toples tetap diletakkan diatas

Rotamax dengan pengaturan kecepatan ±125 rpm. Kemudian setelah tahap

deparafinisasi selesai dilakukan, preparat dikeringkan dengan menggunakan tisu

makan.

2. Proses Enzimatik

Preparat dikeringkan lalu disusun secara berjajar diatas alas. Kemudian

diteteskan Proteinase K sebanyak 10-20 μg/ml lalu segera ditutup dengan cover

glass kemudian diamkan pada suhu ruangan selama 45 menit. Selanjutnya, cover

glass dilepas, lalu preparat dicuci 2 kali dengan DW selama masing-masing 2

menit. Kemudian preparat dikeringkan menggunakan tisu makan.

3. Proses inaktivasi endogen peroksidase

Setiap preparat kemudian ditetesi dengan larutan Quenching atau H2O2

3% (450 ml H2O2 dengan 50 ml methanol) sampai seluruh permukaan potongan

organ tertutup. Selanjutnya preparat segera ditutup dengan cover slip dan diamkan

pada suhu ruangan selama 5 menit. Kemudian lepaskan cover glass dan preparat

kembali dicelupkan 2 kali kedalam toples larutan PBS yang diputar di atas

rotamax selama masing-masing 1 menit.

4. Proses labeling

Setiap preparat kemudian ditetesi dengan larutan Labeling reaction

mixture 50μl yang berisi 5μl TdT enzyme dicampurkan dengan 45 μl Labeling safe

buffer dan ditutup dengan cover glass lalu diamkan selama 1 jam. Kemudian

setiap preparat yang sudah melalui proses tersebut dicuci dengan larutan TDT

stop buffer + DW dengan volume 200 ml yang diputar di atas rotamax selama 5

menit. Kemudian, setiap preparat kembali dicuci dengan larutan DW yang diputar

di atas rotamax selama 5 menit. Dan keringkan dengan tisu makan.

Page 46: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

32

5. Proses reaksi antibodi

Setiap preparat kemudian ditetesi dengan larutan anti-FITC HRP

conjugate sebanyak 70 μl dan ditutup dengan cover glass kemudian diamkan pada

suhu ruangan selama 10 menit. Selanjutnya buka cover glass, letakkan preparat

pada rak yang kemudian akan dicelupkan ke dalam toples berisi cairan PBS yang

diputar diatas Rotamax sebanyak 2 kali dengan PBS yang berbeda masing-

masing selama 2 menit.

6. Proses pewarnaan akhir

Masukkan preparat ke dalam toples yang berisi diaminobenzidine (DAB)

10 μl dan diputar diatas Rotamax selama 12 menit. Selanjutnya, preparat

dicelupkan ke dalam toples berisi DW lalu dikeringkan dengan tisu makan.

7. Proses Counterstaining

Setiap preparat kemudian ditetesi dengan larutan methyl green 3% sampai

seluruh permukaan potongan organ tertutup. Setelah itu tunggu sampai 5 menit.

Kemudian keringkan dengan tisu makan.

8. Proses Rehidrasi preparat

Preparat diangkat-celupkan sebanyak 3 kali secara berurutan kedalam

toples yang berisi DW, ethanol 70 %, ethanol 90%, ethanol 100%, Kemudian

celupkan satu persatu preparat kedalam xylene dan dikeringkan dengan tisu

makan.

9. Fiksasi preparat

Setelah preparat kering, kemudian setiap preparat ditetesi dengan larutan

Entelan diatas potongan organ preparat sebanyak 1 tetes dan ditutup dengan cover

glass, kemudian diamati ada atau tidaknya gelembung udara, jika ada gelembung

udara maka cover glass di geser perlahan sampai gelembung udaranya

menghilang. Kemudian diamkan preparat minimal 12 jam.

3.4.9. Pengamatan Jaringan

Preparat yang telah diwarnai dengan TUNEL takara bio diamati dibawah

mikroskop Olympus BX41 pada perbesaran 40x dan di foto dengan software

Olympus DP2-BSW pada seluruh lapang pandang setiap jaringan pada masing-

masing preparat. Kemudian dilakukan perhitungan persentase apoptosis sel

dengan cara menghitung jumlah total apoptosis dalam semua lapang pandang

Page 47: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

33

dalam satuan persen.

Preparat jantung yang diwarnai dengan pewarnaan HE diamati

menggunakan mikroskop Olympus BX41 pada perbesaran 20x dan dan di foto

dengan software Olympus DP2-BSW pada seluruh lapang pandang setiap jaringan

pada masing-masing preparat. Kemudian dilakukan perhitungan ukuran diameter

sel jantung per 30 lapang pandang.

3.5. Pengukuran Sampel

3.5.1 Kolesterol Total

Pada hari ke-28 sejak diinjeksi streptozotosin, tikus di Sacrifice. Tikus

dibius terlebih dahulu dengan menggunakan ether sampai tikus mengalami

penurunan kesadaran, kemudian dilakukan pembedahan dengan menggunting

kulit dari perut menuju thorax dan diambil darah dengan spuit 3 cc dengan needle

26 G melalui vena cava inferior tikus. Kemudian darah disimpan dalam tabung

ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA) agar tidak mengalami koagulasi dan

disimpan sementara di termos es. Darah dari tabung EDTA dilakukan sentrifugasi

selama 10 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Sentrifugasi dilakukan untuk

mendapatkan plasma tikus kemudian dipindahkan ke tabung eppendorf dan

disimpan di kulkas -80oC. Kemudian diukur kadar kolesterol plasma.

Saat melakukan pengukuran kolesterol plasma, dibutuhkan blanko yang

berisi 10 µl NaCl sebanyak dua lubang dan control yang berisi kit kolesterol 1 µl

dicampur dengan larutan NaCl sebanyak 9 µl. Kemudian sampel plasma

dipindahkan ke dalam plate sebanyak 1 µl, kemudian di campurkan larutan NaCl

9µl untuk menghasilkan sampel 10µl. Setelah dicampur kemudian diteteskan kit

kolesterol 100µl serentak menggunakan pipet multichanel dan dicampur

menggunakan shaker dan kemudian dibaca dialat spektofotometer dengan panjang

gelombang 500 nm.

3.5.2. Glukosa Darah Sewaktu Tikus

Pengukuran glukosa darah dilakukan sebelum pemberian streptozotosin

dan kembali di ukur glukosa darah sebelum memulai terapi ekstrak daun salam,

kemudian dilanjutkan selang 6 hari pada hari ke-7, 14, 21, 28 untuk melihat efek

terapi dari ekstrak daun salam. Sampel darah yang diambil adalah darah perifer

Page 48: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

34

yang berasal dari ekor tikus. Tikus dibius menggunakan ether untuk membuatnya

tidak sadar dan mengurangi rasa sakit. Setelah tidak sadar, ekor tikus disayat

menggunakan silet dan darah yang keluar diteteskan pada strip glucotest dan

kemudian diukur dialat glukometer. Ekor yang telah disayat kemudian dibakar

dengan korek api untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi.

3.5.3. Berat Badan Tikus

Pengukuran berat badan tikus di ukur dalam satuan gram. Pengukuran berat

badan awal dilakukan sebelum tikus di suntik STZ, sebelum memulai terapi

ekstrak daun salam dan dilanjutkan dengan selang 2 hari dilakukan selama 4

minggu sampai henti pemberian ekstrak daun salam yaitu pada hari ke-3, 5, 7, 9,

11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, dan 27.

3.5.4. Indeks Apoptosis Sel Jantung

Pengambilan organ jantung tikus pada hari ke-28 bertujuan untuk melihat

indeks apoptosis sel jantung dan pengukuran diameter sel otot jantung. Kemudian

setelah pemotongan organ jantung, dilakukan pengawetan dengan menggunakkan

formalin 70% dan organ jantung dikirimkan ke bagian Patologi Anatomi FKUI

untuk dibuatkan preparat tanpa pewarnaan. Selanjutnya, dilakukan pewarnaan

dengan pewarnaan TdT- mediated dUTP nick end-labeling (TUNEL).

Pengamatan apoptosis jantung dilakukan menggunakan mikroskop

olympus BX-41 dengan aplikasi DP2-BSW. Jumlah sel yang mengalami apoptosis

dengan kriteria inti menjadi mengecil dan kromatin menjadi padat dengan

membrane sel yang tidak hancur kemudian dihitung per 100 lapang pandang

sehingga didapatkan presentase jumlah apoptosis sel jantung pada setiap

kelompok penelitian.

Page 49: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

35

3.5.5. Diameter Sel Otot Jantung

Pengambilan organ jantung tikus pada hari ke-28 bertujuan untuk melihat

indeks apoptosis sel jantung dan pengukuran diameter sel otot jantung. Kemudian

setelah pemotongan organ jantung, dilakukan pengawetan dengan menggunakkan

formalin 70% dan organ jantung dikirimkan ke bagian Patologi Anatomi FKUI

untuk dibuatkan preparat dengan pewarnaan HE. Kemudian dilakukan

pengukuran dengan menggunakan mikroskop olympus BX 41 dengan aplikasi

DP2-BSW. Diameter sel otot jantung dihitung berdasarkan rata-rata 10 sel per

lapang pandang sebanyak 30 lapang pandang.

Page 50: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

36

3.6. Alur Penelitian

Page 51: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

37

3.7. Pengolahan Data dan Analisa Data

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara komputerisasi

yaitu menggunakan SPSS. Karena penelitian ini termasuk analitik numerik dan

lebih dari 2 kelompok maka uji yang dilakukan adalah uji Oneway Annova.

Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas. Jika hasil uji

terdisribusi normal dan homogen maka dilakukan uji Oneway Annova dengan

taraf kepercayaan 95 % dan dilanjutkan dengan uji post hoc untuk mengetahui

hubungan antar 2 kelompok. Jika salah satu syarat uji Oneway Annova tidak

terpenuhi maka dilakukan transformasi data. Saat uji tersebut tidak berhasil maka

dilakukan uji Kruskal-Wallis.

Page 52: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kolesterol Total

Pada penelitian ini, difokuskan pada hasil dari pengolahan data nilai

kolesterol total. Kemudian data yang digunakan adalah nilai rata-rata kolesterol

total pada sampel kelompok tikus normal (N) sebagai kontrol negatif, kelompok

tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB,

kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol positif, dan kelompok

tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB

selama 28 hari (D+E) yang diambil pada akhir penelitian.

Tabel 4.1.1. Rata-rata Nilai Kolesterol Total dan Hasil Uji Oneway Annova

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4),

SD = Standar Deviasi.

Rata-rata hasil kolesterol total yang diambil pada hari ke-28 yang terdapat

pada 4 kelompok tikus percobaan adalah 183.5 mg/dl pada kelompok tikus

normal (N), 82 mg/dl pada kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun

salam 300mg/kgBB (N+E), 174 mg/dl kelompok tikus diabetes tanpa pemberian

ekstrak daun salam (D), dan 150 mg/dl pada kelompok tikus diabetes yang diberi

ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E) pada semua kelompok tikus ditemukan

nilai rata-rata kolesterol yang masuk dalam kategori normal.

Pada pengolahan data kolesterol total pada 4 kelompok tikus percobaan

dilakukan analisis statistik dimulai dengan melakukan uji normalitas dan

Sampel Mean ±SD P-Value

N 183.5 5.50

0.020

N + E 150 18.25

D 82 1.53

D + E 174 62.52

Page 53: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

39

homogenitas sampel pada data kolesterol total yang diambil pada hari ke-28 untuk

mengetahui distribusi data secara signifikan. Hasil analisis dari uji statistik

tersebut menunjukan bahwa data terdistribusi tidak normal dengan nilai p < 0.05,

kemudian dilakukan uji analisa Oneway Annova untuk mengetahui perbedaan

bermakna pada data rata-rata kolesterol total antar semua kelompok penelitian.

Berdasarkan uji analisa Oneway Annova menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan dengan nilai p yang signifikan terhadap nilai kolesterol total yang

diambil pada hari ke-28 pada semua kelompok penelitian. Kemudian dilakukan

analisa statistik lanjutan dengan menggunakkan uji Bonferroni untuk mengetahui

perbedaan nilai kolesterol total pada masing-masing kelompok percobaan yang

diambil pada hari ke-28. Kemudian diadapatkan hasil perbedaan yang bermakna

secara statistik pada kelompok tikus normal (N) dengan kelompok tikus normal

yang diberi terapi ekstrak daun salam (N+E) dan pada kelompok tikus diabetes

tanpa terapi (D) dengan kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun

salam 300mg/kgBB (N+E), hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun

salam 300mg/kgBB dapat memperbaiki kadar kolesterol dalam darah dan

bermakna secara statistik, namun tidak ada perbedaan yang bermakna signifikan

pada kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D) dengan kelompok tikus diabetes

yang diberi terapi ekstrak daun salam kelompok tikus diabetes yang diberi terapi

ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E).

Salah satu yang menyebabkan hasil kolesterol total tidak bermakna secara

signifikan pada kelompok D denga D+E adalah terdapat kemungkinan berupa

lisisnya darah saat pengambilan dilakukan melalui vena cava inferior dan

pengukuran kadar trigliserida yang dilakukan oleh Fadhlurrahman (2017)

ditemukan hasil yang tidak signifikan terhadap kelompok tikus tersebut dan dapat

memiliki defek pada perhitungan hasil kolesterol total.

Page 54: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

40

Grafik 4.1.1. Uji Bonferroni Rata-rata Kadar Kolesterol Total

Keterangan : N = tikus normal (n=4), NS = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D+S =

DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4) ),

=*p < 0,05.

Berdasarkan grafik hasil analisa uji statistik diatas, didapatkan kadar

kolesterol tikus diabetes tanpa terapi (D) lebih tinggi dari kelompok tikus

kelompok tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB

(D+E), dapat disimulkan bahwa pemberian terapi ekstrak daun salam 300mg/kBB

selama 28 hari memiliki efek hipokolesterolemia karena senyawa-senyawa anti

oksidan yang terkandung dalam daun salam dapat menghambat penyerapan

kolesterol dalam usus dan meningkatan pembuangan kolesterol melalui urin

sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.25,26

Pada penelitian S. Josten dkk 2006 penderita diabetes melitus tipe 2 di

RSUP dr. Wahidin, Makassar, juga mengidap dislipidemia dengan peningkatan

kadar trigliserid yang paling banyak jumlahnya, hal ini dijumpai keterkaitan

antara diabetes melitus dengan dislipidemia. Peningkatan kolesterol total juga

dapat terjadi pada pendrita diabtes melitus, hal ini disebabkan peningkatan

0

50

100

150

200

250

N N + E D D + E

Ra

ta-r

ata

Ko

lest

ero

l (m

g/

dl)

NS

P: 0.053 P: 0.032

NS

NS

NS

Page 55: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

41

pemecahan lemak akibat kondisi defisiensi insulin. Perbaikan kadar kolesterol

yang terjadi pada pemberian terapi ekstrak daun salam dikarnakan aktivitas dari

senyawa antioksidan berupa flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat mengurangi

penyerapan lemak di usus sehingga hati dapat mengurangi sintesis lemak dan

kadar lemak berupa kolesterol di dalam darah menjadi berkurang. Flavonoid akan

bekerja dengan cara menghambat enzim HMG CoA Reduktase yang akan

menghambat jalur sintesis kolesterol yang berasal dari HMG CoA, akibatnya

terjadi penurunan pada kolesterol di hati, kemudian senyawa flavonoid juga

berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid

yang akan menimbulkan komplikasi vaskular pada penderita diabetes melitus.

Saponin dan tanin akan menghambat penyerapan lemak dengan mengikat

lemak pada sel epitel mukosa usus serta meningkatkan pengikatan kolesterol

dalam serat akibatnya kolesterol dapat dibuang melalui feses dan tidak diserap ke

dalam tubuh, ketika kolesterol dalam jumlah banyak tidak diserap oleh tubuh

maka kadar kolesterol dalam darah menjadi normal.

Berdasarkan penelitian Hana Ratnawati 2014, daun salam juga memiliki

kandungan vitamin A, B3, C, E dan mineral berupa selenium. Vitamin A, vitamin

E, dan selenium memiliki sifat antioksidan seperti senyawa flavonoid, sedangkan

vitamin C disamping sifatnya sebagai antioksidan, ia juga berfungsi sebagai

pembantu pembentukan asam empedu pada proses hidroksilasi yang kemudian

nanti menjadi pengikat kolesterol yang akan dibuang menuju feses. Kemudian

vitamin B3 dapat menutunkan produksi VLDL dalam tubuh akibatnya kadar LDL

dan IDL dalam tubuh dapat menurun begitu juga kolesterol total dalam darah

kadarnya juga akan menurun.

Menurut penelitian Lajuck 2012 terhadap kadar kolesterol total pada

penderita dislipidemia yang diberikan terapi daun salam menunjukkan penurunan

kadar kolesterol total dikarenakan kandungan antioksidannya. Menurut penelitian

Pidrayanti 2008, pemberian ekstrak etanol daun salam selama 15 hari dengan

dosis 1 gram dapat menuunkan kadar kolesterol total dalam darah pada penderita

dislipidemia.

Page 56: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

42

4.2 Indeks Apoptosis

Data indeks apoptosis merupakan rata-rata persentase jumlah apoptosis sel

pada organ jantung berupa gambaran dengan ciri mikroskopis sel jantung dengan

membran inti sel yang intak, inti sel yang mengecil dan berwana lebih gelap

akibat dari penggumpalan benang kromatin dan fragmentasi DNA yang terjadi

akibat dari stres oksidatif yang kemudian merangsang sitoplasma untuk

mengeluarkan enzim kaskade yang kemudian akan merusak mitokondria sel yang

terdapat pada sampel kelompok tikus normal (N) sebagai kontrol negatif,

kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300

mg/kgBB, kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol positif, dan

kelompok tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300

mg/kgBB selama 28 hari (D+E) yang kemudian dilakukan pewarnaan dengan kit

TAKARA bio dan menghasilkan warna coklat kehitaman karena kandungan

nukleotida fluorasen yang terdapat pada kit pewarnaan akan melabeli ujung dari

fragmen DNA yang dihasilkan pada proses apoptosis adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2.1. Presentase Jumlah Apoptosis Sel Jantung Semua Kelompok

Penelitian dan Uji Statistik Kruskal-Wallis

Kelompok Mean p-value Kruskal-wallis

N 8

0,004

N + E 5

D 75,6

D + E 23

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4).

Page 57: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

43

Tabel 4.2.2. Hasil Presentase Apoptosis Sel Jantung dengan Menggunakkan Uji

Statistik Mann-Whitney

Kelompok p-value Mann-whitney

N vs N + E 0,037*

N vs D 0,019*

N vs D + E 0,019*

N + E vs D 0,021*

N + E vs D + E 0,020*

D vs D + E 0,042*

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4),

=*p < 0.05.

Hasil analisa uji statistik rata-rata persentase apoptosis sel jantung

menggunakkan uji Kruskal-wallis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan jumlah apoptosis sel jantung pada 4 kelompok tikus penelitian, dengan

nilai apoptosis terbanyak 75,6% terdapat pada kelompok tikus diabetes tanpa

terapi dan terendah pada kelompok tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

300mg/kgBB selama 28 hari. Pada tabel 4.4.1. terdapat perbedaan rata-rata

persentase apoptosis sel jantung pada kelompok tikus diabetes dengan terapi

salam 300mg/kgBB (D+E) dengan kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D). Hal

ini menunjukkan bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dapat memproduksi

banyak ion superoksida yang kemudian mengarah kepada mekanisme stress

okidatif yang berujung kematian sel.

Penelitian Lu Cai et al 2002 membuktikan bahwa tingginya kadar glukosa

darah pada tikus yang diinduksi STZ 150mg/kgBB dapat menyebabkan apoptosis

sel jantung, hal ini terbukti diperantarai oleh pelepasan sitokrom c dan aktifasi

kaskade kaspase akibat kondisi hiperglikemia. Abeer et al 2014 menyatakan

bahwa terdapat keterkaitan pada kadar glukosa darah yang tinggi dengan

peningkatan jumlah apoptosis sel jantung pada tikus diabetes melitus tipe 1, pada

Page 58: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

44

penelitiannya didapatkan peningkatan kadar peroksidase lipid pada jaringan

jantung dan penurunan kadar antioksidan. hal ini merupakan akibat dari pelepasan

sitokrom c dan pengaktifan dari kaskade kaspase yang diinduksi oleh kadar

oksigen reaktif yang tinggi pada kondisi hiperglikemia yang dapat merusak

langsung protein dan DNA dari sel jantung.

Grafik 4.2.1. Rata-Rata Presentase Jumlah Apoptosis Sel Jantung (%) pada Semua

Kelompok Penelitian Dan Hasil Uji Statistik Mann-Whitney

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4).

Kemudian dilakukan analisa statistik lanjutan dengan menggunakkan uji

Mann-whitney untuk mengetahui perbedaan rata-rata persentase apoptosis sel

jantung pada masing-masing kelompok tikus. Menurut grafik 4.4.1 terjadi

perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persentase apoptosis sel jantung

antara masing-masing kelompok, terutama kelompok tikus diabetes tanpa terapi

8 5

75.56

23

-20

0

20

40

60

80

100

N N + E D D + E

Ra

ta-r

ata

Ap

op

tosi

s S

el

Jan

tun

g (

%)

P: 0.037

P: 0.019 P: 0.042

P: 0.020

P: 0.019

P: 0.021

Page 59: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

45

(D) dengan kelompok tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam

300mg/kgBB (D+E) dan kelompok tikus normal (N) dengan kelompok tikus

diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E). Maka, dapat

disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun salam 300mg/kgBB dapat

menurunkan nilai rata-rata persentase apoptosis sel jantung secara bermakna.

Berikut adalah gambar hasil dari perhitungan jumlah apoptosis sel jantung pada

kelompok tikus normal (N) sebagai kontrol negatif, kelompok tikus normal yang

diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB, kelompok tikus

diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol positif, dan kelompok tikus diabetes

yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB selama 28 hari

(D+E) :

Gambar 4.1. Apoptosis Sel Jantung

Keterangan : Tanda panah pada gambar a, b, c, dan d merupakan penunjuk sel yang mengalami

apoptosis. a. Gambaran histologi jantung tikus normal (N) dengan gambaran 3 apoptosis, b. Gambaran

histologi jantung kelompok tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum

300mg/kgBB selama 28 hari (N + E) dengan gambaran 3 apoptosis, c. Gambaran histologi kelompok

tikus tikus DM tanpa terapi (D) dengan gambaran 6 apoptosis, d. Gambaran histologi jantung kelompok

tikus DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (D + E)

dengan gambaran 4 apoptosis.

Page 60: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

46

4.3 Glukosa Darah Sewaktu Tikus

Pengolahan data glukosa darah sewaktu pada sample dilakukan secara

bersama di dalam satu kelompok. Data glukosa darah sewaktu yang digunakan

merupakan jumlah rerata glukosa darah sewaktu yang diambil dari sampel

kelompok tikus normal (N) sebagai kontrol negatif, kelompok tikus normal yang

diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB, kelompok tikus

diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol positif, dan kelompok tikus diabetes

yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB selama 28 hari

(D+E), yang diambil pada hari ke-1, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-

28. Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3.1. Rata-rata dan Standar Deviasi Glukosa Darah Sewaktu Tiap

Kelompok

GDS Mean±SD (mg/dl)

Sampel Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28

N 135.17±14.03 136.67±11.59 137.00±15.21 149.33±9.72 149.50±11.38

N + E 120.00±26.56 119.00±20.78 122.00±2.31 85.50±14.43 134.00±48.50

D 598.00±4.47 505.60±81.01 551.60±70.26 514.80±87.20 600±0

D + E 522.43±78.05 453.57±153.90 372.14±208.66 400.00±126.30 388.42±149.89

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7),

SD = Standar Deviasi.

Page 61: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

47

Grafik 4.3.1. Rata-rata Glukosa Darah Sewaktu Tiap Kelompok Selama 28 Hari

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus D tanpa terapi (n=5), D + E =

DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7).

Pada hari pertama pengukuran glukosa darah sewaktu didapatkan hasil

normal pada kelompok tikus normal dengan kriteria nilai normal <250mg/dL, data

ini digunakan sebagai acuan untuk menilai kadar glukosa darah sewaktu pada

tikus yang diinduksi streptozocin tanpa terapi, tikus yang diinduksi streptozocin

dengan terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB, serta tikus normal dengan terapi

ekstrak daun salam 300mg/kgBB.

Nilai gula darah pada sampel tikus yang diberi induksi streptozotocin

menunjukkan peningkatan kadar gula darah >250mg/dl, akibat efek dari

kerusakan pankreas akibat streptozotocin injeksi yang akhirnya mempengaruhi

sekresi insulin, kadar glukosa darah, serta metabolisme tubuh dan menghasilkan

gejala berupa hiperglikemia. Pemberian ekstrak daun salam dosis 300 mg/kgBB

dalam 28 hari pada kelompok tikus DM+S menunjukan penurunan kadar rata-rata

glukosa darah dibandingkan dengan kelompok tikus DM, namun penurunan kadar

rata-rata glukosa darah pada kelompok DM belum mencapai kadar glukosa darah

kelompok normal. Pada grafik diatas menunjukan bahwa terjadi kenaikan kadar

gula darah pada kelompok tikus DM+S pada hari ke-21 yang tidak terlalu jauh

0

100

200

300

400

500

600

700

H1 H7 H14 H21 H28

Ra

ta-R

ata

GD

S (

mg

/d

l)

HARI

N

N + E

D

D + E

Page 62: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

48

terhadap kadar glukosa darah DM+S pada hari ke-14 dan kemudian turun kembali

pada hari ke-28.

Analisis perhitungan data statistik dimulai dengan melakukan uji

normalitas dan homogenitas sampel pada seluruh data GDS untuk mengetahui

distribusi data secara signifikan. Hasil analisis dari uji statistik tersebut

menunjukan bahwa data tidak terdistribusi normal dengan nilai p < 0.05,

kemudian dilakukan uji analisa Kruskal-wallis untuk mengetahui perbedaan

bermakna pada data rata-rata GDS antar semua kelompok penelitian. Dari hasil uji

Kruskal-wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

rata-rata GDS antar semua kelompok penelitian.

Tabel 4.3.2. Rata-rata Kadar Nilai Glukosa Darah Sewaktu dan Hasil Uji Kruskal-

Wallis selama 28 hari

Sampel Mean ± SD P.value

N

141.53 ± 2.20

0.001

N + E

116.10 ± 17.09

D

554 ± 42.78

D + E

427.31 ±47.37

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7),

SD = Standar Deviasi.

Setelah mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada data

rata-rata GDS antar kelompok penelitian, kembali dilakukan uji analisis stastistik

lanjutan dengan menggunakkan uji Mann-whitney untuk mengetahui perbedaan

rata-rata kadar GDS pada kelompok tikus yang paling signifikan pada hari ke-28.

Page 63: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

49

Hasil uji Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa

darah yang signifikan pada akhir penelitian hari ke-28 terhadap 4 kelompok tikus.

Kelompok tikus pertama yang dibandingkan adalah kelompok tikus

normal (N) dengan kelompok tikus diabetes yang diberi ekstrak daun salam

300mg/kgBB (D+E) dan kelompok tikus diabetes tanpa pemberian ekstrak daun

salam (D). Kelompok tikus kedua adalah kelompok tikus normal yang diberi

terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB (N+E) dengan kelompok tikus diabetes

tanpa pemberian ekstrak daun salam (D) dan kelompok tikus diabetes yang diberi

ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E). Kelompok tikus yang ketiga adalah

kelompok tikus diabetes tanpa pemberian ekstrak daun salam (D) dengan

kelompok tikus yang diberi ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E) pada kedua

kelompok ini ditemukan nilai signifikan yang paling rendah (p=0.003), hal ini

sesuai dengan penelitian Nurwati (2009) yang menyebutkan bahwa pemberian

terapi ekstrak daun salam yang memiliki sifat antihiperglikemia dapat

menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang signifikan dibanding dengan

kelompok tikus yang tidak diberi terapi.

Namun pada kelompok tikus keempat tidak terdapat hasil yang signifikan

yaitu pada kelompok tikus normal (N) dengan kelompok tikus normal dan

kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB

(N+E), hal ini menunjukkan bahwa efek antihiperglikemia pada kelompok tikus

normal yang diberi terapi ekstrak daun salam 300mg/kgBB tidak menyebabkan

hipoglikemia atau penurunan kadar kadar glukosa darah yang turun secara

signifikan dari angka normal. Pemberian ekstrak daun salam pada percobaan ini

menunjukkan hasil yang baik pada tikus hiperglikemia karena senyawa-senyawa

yang terdapt pada daun salam seperti tannin, saparonin, dan flavonoid yang dapat

mencegah stress oksidatif sel sehingga sel beta pankreas dapat mensekresikan

insulin ke darah dan uptake glukosa darah dapat terkontrol.

Page 64: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

50

Grafik 4.3.2. Uji Mann-whitney rata-rata kadar GDS hari ke-28.

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7),

=*p < 0,05.

Analisa statistik kembali dilakukan untuk kelompok tikus diabetes tanpa

pemberian ekstrak daun salam (D) dengan kelompok tikus yang diberi ekstrak

daun salam 300mg/kgBB (D+E) dengan tujuan melihat perbandingan kadar

glukosa tiap 6 hari selama penelitian. Kadar glukosa darah sample diambil pada

hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28. Pada tabel dibawah, diperoleh hasil perbandingan

kadar glukosa darah yang signifikan pada hari ke-21 pemberian ekstrak daun

salam 300mg/kgBB (p=0.06) dan semakin signifikan menurunnya kadar glukosa

darah pada hari ke-28 (p=0.003). Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak

daun salam selama 21-28 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah secara

signifikan.

0

100

200

300

400

500

600

700

N N + E D D + E

Ra

ta-r

ata

GD

S (

mg

/d

l)

HARI 28

NS

p = 0.007

p = 0,004

p=0.032

p = 0.003

p = 0.023

Page 65: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

51

Tabel 4.3.3. Analisa Uji Statistik Antara Kelompok Tikus D dibandingkan dengan

Kelompok Tikus D+E

Hari Kelompok tikus p - value

1

D vs D+E

0.124

7 0.570

14 0.098

21 0.060

28 0.003*

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun

salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5),

D + E = DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari

(n=7), =*p < 0,05.

4.4 Berat Badan

Pengolahan data glukosa darah sewaktu pada sample dilakukan secara

bersama di dalam satu kelompok. Data berat badan yang digunakan merupakan

nilai rata-rata berat badan dari sampel kelompok tikus normal (N) sebagai kontrol

negatif, kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan

dosis 300 mg/kgBB, kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol

positif, dan kelompok tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan

dosis 300 mg/kgBB selama 28 hari (D+E), yang diambil pada hari ke-1 sampai

hari ke-27. Data ini dibuat dalam persentase terhadap hari pertama kemudian di

kalikan 100% agar dapat melihat persentase perubahan berat badan tikus dari hari

1 sampai dengan hari ke-27, data yang diolah adalah sebagai berikut:

Page 66: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

52

Grafik 4.4.1. Rata-rata Berat Badan Tiap Kelompok Selama 27 hari

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7).

Rata-rata berat badan dari 4 kelompok tikus diukur mulai dari hari ke-1

sampai dengan hari ke-28. Pada grafik diatas, ditemukan kenaikan berat badan

pada hampir tiap kelompok tikus (N, N+E, D+E, D) dan mulai terlihat penurunan

berat badan pada kelompok tikus diabetes tanpa pemberian ekstrak daun salam

(D) di hari ke-21, namun pada kelompok tikus yang diberi ekstrak daun salam

300mg/kgBB (D+E) menunjukkan grafik kenaikkan yang stabil dari hari ke-21,

hal ini dapat disebabkan oleh perbaikan metabolisme tubuh tikus yang diberi

ekstrak daun salam 300mg/kgBB (D+E) yang senyawanya dapat memperbaiki

kadar lipid tubuh dan memperbaiki sel beta pankreas sehingga dapat sekresi

insulin dengan optimal.

Analisis perhitungan data statistik kembali dilakukan dengan melakukan

uji normalitas dan homogenitas sampel pada data berat badan tikus semua

kelompok pada hari ke-27 untuk mengetahui distribusi data secara signifikan.

Kemudian diperoleh hasil bahwa data tidak terdistribusi normal dengan nilai p <

0.05, pada tahap berikutnya dilakukan uji analisa Kruskal-wallis untuk

mengetahui perbedaan bermakna pada data rata-rata persentase berat badan antar

semua kelompok penelitian. Dari hasil uji Kruskal-wallis menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai rata-rata persentase berat badan

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

H1 H3 H5 H7 H9 H11 H13 H15 H17 H19 H21 H23 H25 H27

BB

(%

Kg

)

HARI

N

N + E

D

D + E

Page 67: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

53

antar semua kelompok penelitian pada hari ke-27. Dapat disimpulkan bahwa

pemberian ekstrak daun salam 300mg/kgBB dapat menaikan berat badan dengan

cara memperbaiki kadar glukosa dalam tubuh.

Tabel 4.4.1. Rata-rata Persentase BB Semua Kelompok dan Hasil Uji Kruskal-

Wallis hari ke-27

Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7),

SD = Standar Deviasi.

Setelah mengetahui bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada

data rata-rata persentase berat badan antar kelompok penelitian pada hari ke-27,

kemudian dilakukan analisa statistik lanjutan dengan menggunakkan uji Mann-

whitney untuk mengetahui perbedaan rata-rata persentase berat badan pada

kelompok tikus satu per satu pada hari ke-27.

Hasil uji Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata

persentase berat badan tikus kelompok normal (N) dengan kelompok tikus

diabetes tanpa pemberian ekstrak daun salam (D) dan kelompok tikus yang yang

diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300 mg/kgBB selama 28 hari

(D+E).

Keadaan diabetes melitus, membuat berat badan seorang penderita dapat

menurun akibat peningkatan dari pemecahan cadangan makanan yang ada di

dalam tubuh dan pada penilitian ini dapat dijumpai penurunan berat badan

kelompok tikus dengan diabetes melitus tanpa pemberian ekstrak daun salam (D).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Flori 2014 menyatakan bahwa insulin

memiliki efek kerja terhadap metabolisme lemak, protein serta karbohidrat yang

ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi cadangan makanan dan energi bagi

Sampel Rerata BB (%) P-Value

N 142.21

0.037

N + E 132.33

D 73.90

D + E 80.88

Page 68: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

54

jaringan, pada keadaan defisiensi insulin maka akan terjadi perubahan berupa

pemecahan cadangan makanan dan kurangnya penyerapan jaringan akan energi,

hal ini mengakibatkan penurunan berat badan.

Pemberian ekstrak daun salam yang mempunyai efek antidiabetik dapat

menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan cara meningkatkan produksi

sinyal terhadap insulin, sehingga glukosa dalam darah daat masuk ke dalam

jaringan dan tubuh tidak perlu untuk memecah cadangan makanan dan tidak

terjadi penurunan berat badan yang drastis seperti pada penderita diabetes.

Penelitian widyawati 2013 menyatakan bahwa pemberian ekstrak daun salam

pada tikus yang diinduksu streptozotocin menunjukkan peningkatan pengambilan

glukosa pada otot di abdomen, hal ini menunjukkan terjadi perbaikan terhadap

metabolisme di tubuh tikus.

Grafik 4.4.2. Uji Mann-Whitney Rata-Rata %BB Tiap Kelompok Hari-27

Keterangan : Keterangan : N = tikus normal (n=6), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=5), D + E = DM

dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=7), =*p < 0,05.

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

N N + E D D + E

Ra

ta-r

ata

BB

(%g

)

HARI 27

NS

p: 0.018

NS

NS

NS

p: 0.046

Page 69: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

55

4.5 Diameter Sel Otot jantung

Data diameter sel otot jantung merupakan rata-rata persentase jumlah

pembesaran diameter sel otot jantung yang di ambil dari sampel organ jantung

yang terlebih dulu diberi pewarnaan HE kemudian diukur dengan mengambil

jarak terpanjang dari sel otot jantung. Data diameter sel otot jantung pada

kelompok tikus normal yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300

mg/kgBB, kelompok tikus diabetes tanpa terapi (D) sebagai kontrol positif, dan

kelompok tikus diabetes yang diberi terapi ekstrak daun salam dengan dosis 300

mg/kgBB selama 28 hari (D+E) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5.1. Rata-Rata Jumlah Diameter Sel Otot Jantung Semua Kelompok

Penelitian dan Uji Statistik Kruskal-Wallis

Kelompok Mean Rank p-value Kruskal-wallis

N 11.50

0,146

N + E 3.50

D 8.75

D + E 10,25

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4).

Dari data yang didapat dilakukan uji normalitas untuk melihat data

terdistribusi normal atau tidak, kemudian diperoleh hasil bahwa data tidak

terdistribusi dengan normal kemudian dilakukan uji analisa statistik Kruskal-

wallis untuk melihat perbedaan diameter sel otot jantung pada semua kelompok.

Pada tabel 4.5.1 ditemukan angka p-value yang tidak signifikan pada semua

kelompok tikus sampel. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang

bermakna signifikan antar semua kelompok penelitian, kemudian dilakukan uji

statistik lanjutan yaitu uji statistik Mann-Whitney untuk melihat perbedaan antar

masing-masing kelompok, pada grafik 4.5.1 tidak ditemukan nilai perbedaan

diameter sel otot jantung yang signifikan kecuali pada kelompok tikus normal (N)

dan kelompok tikus normal dengan pemberian ekstrak daun salam 300mg/kgBB

(N+E). Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun salam 300mg/kgBB

Page 70: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

56

belum dapat menunjukkan perbedaan yang signifikan pada diameter sel otot

jantung karena durasi penyakit diabetes pada tikus percobaan serta pemberian

ekstrak daun salam yang belum cukup lama yaitu selama 28 hari.36,37

Pada penelitian Takayuki 2012 terhadap kardiomiopati, ditemukan bahwa

terdapat banyak faktor terkait hipertrofi sel otot jantung, tidak hanya berupa

keadaan diabetes melitus saja melainkan seperti adanya penyakit lain seperti

penyakit jantung dan vaskular yang dapat menyebabkan perubahan dan

modifikasi dari mikrosirkulasi yang ada di jantung serta lamanya penyakit

diabetes melitus yang dapat menyebabkan kematian pada sel otot jatung.

Kemudian disebutkan pula bahwa pada kardiomiopati akibat diabetes tidak selalu

ditemukan sel otot jantung yang hipertrofi, terdapat pula yang atrofi sehingga

tidak menggambarkan pembesaran diameter otot jantung dengan jelas.

Grafik 4.5.1. Rata-Rata Jumlah Diameter Sel Otot Jantung pada Semua Kelompok

Penelitian dan Hasil Uji Statistik Mann-Whitney

Keterangan : N = tikus normal (n=4), N + E = tikus normal dengan terapi ekstrak daun salam

Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4), D = tikus DM tanpa terapi (n=4), D + E

= DM dengan terapi ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (n=4).

10.47

6.86

8.71

10.98

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

N N + E D D + E

Ra

ta-r

ata

Ap

op

tosi

s S

el

Jan

tun

g

(%)

P: 0.019

NS NS

NS

NS

NS

Page 71: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

57

Gambar 4.2. Diameter Sel Otot Jantung

Keterangan : a. Gambaran histologi jantung dan diameter sel otot jantung tikus normal (N), b.

Gambaran histologi jantung dan diameter sel otot jantung kelompok tikus normal dengan terapi

ekstrak daun salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (N + E), c. Gambaran

histologi dan diameter sel otot jantung kelompok tikus tikus DM tanpa terapi (D), d. Gambaran

histologi jantung dan diameter sel otot jantung kelompok tikus DM dengan terapi ekstrak daun

salam Syzygium polyanthum 300mg/kgBB selama 28 hari (D + E).

4.5 Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan waktu penelitian yang hanya dilakukan pada fase akut tikus

sehingga tidak mengetahui efek lanjutan dari penyakit dan terapi

pemberian ekstrak daun salam.

2. Dosis tidak bervariatif sehingga tidak terdapat perbandingan hasil antara

kelompok dosis.

Page 72: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

58

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan pada penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum)

300 mg/kgBB per oral selama 28 hari pada tikus Sprague dawley yang diinduksi

STZ dapat:

1. Menurunkan rata-rata kadar glukosa darah sewaktu dan mulai bermakna pada

pemberian terapi pada hari ke-21 dibandingkan dengan kelompok tikus

diabetes tanpa terapi, normal dengan terapi, dan normal secara signifikan.

2. Menekan penurunan rata-rata berat badan dibandingkan dengan kelompok

tikus diabetes tanpa terapi, normal dengan terapi, dan normal secara signifikan.

3. Belum dapat menurunkan kadar kolesterol total terhadap semua kelompok

secara signifikan.

4. Menurunkan rata-rata persentase apoptosis sel jantung dibandingkan dengan

kelompok tikus diabetes tanpa terapi, normal dengan terapi, dan normal secara

signifikan.

5. Belum dapat menunjukkan perbedaan diameter sel otot jantung dibandingkan

dengan kelompok tikus diabetes tanpa terapi, normal dengan terapi, dan normal

secara signifikan.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya diperlukan :

1. Diperlukan penelitian efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan

beberapa dosis terapi yang berbeda.

2. Diperlukan penelitian efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan

waktu yang lebih lama..

3. Diperlukan penelitian efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan

sampel yang lebih banyak.

4. Diperlukan penelitian tentang efek samping dari pemberian ekstrak daun salam

(Syzygium polyanthum).

Page 73: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

59

5. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang cara pemberian ekstrak daun salam

(Syzygium polyanthum) yang lebih efektif untuk menurunkan kadar glukosa

darah.

6. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak daun salam

(Syzygium polyanthum) dalam menurunkan kadar LDL dan VLDL.

7. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak daun salam

(Syzygium polyanthum) dengan dosis, lama terapi dan kit pewarnaan yang

berbeda untuk menilai persentase apoptosis sel organ jantung.

8. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak daun salam

(Syzygium polyanthum) dengan dosis dan lama terapi yang berbeda untuk

menilai perbedaan diameter sel otot jantung pada tikus Sprague dawley yang

diinduksi STZ dibandingkan dengan kelompok tikus diabetes tanpa terapi,

normal dengan terapi, dan normal.

9. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang dosis optimal pemberian ekstrak

daun salam (Syzygium polyanthum) pada manusia sebagai alternatif

pengobatan diabetes mellitus dan dislipidemia.

Page 74: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

60

BAB VI

KERJASAMA PENELITIAN

Penelitian ini merupakan bagian kerjasama antara penelitian mahasiswa

dengan kelompok penelitian diabetes dan regenerasi pankreas PKSPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu dr. Flori Ratna Sari, Ph.D dan dr. Hari

Hendarto,Sp.PD, KEMD, Ph.D, FINASIM yang dibiayai oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia.

Page 75: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

61

DAFTAR PUSTAKA

1. International Diabetes Federation. IDF – Diabetes Atlas 7th

ed. 2015

2. American Diabetes Association. Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus, Clinical Practice Recommendations, USA, 2004; 55–9.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.

Kementerian Kesehatan RI. 2013

4. Bauters C, Lamblin N, Mc Fadden EP, Belle EV, Millaire A, de Groote

P. Influence of diabetes mellitus on heart failure risk and outcome.

Cardiovascular Diabetology 2003; 2:1-16.

5. Ndraha, Suzanna. Diabetes Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini. Medicinus Vol 2.

2014

6. Anonymous. Fitofarmaka jamu yang naik kelas. [Online]. 2006 [cited 2007

Sep 24];[2 screens]. Available from URL http://www.kompas.co.id/

7. Anonymous. Daun salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai

obat. [Online]. 2005 Sep 26 [cited 2007]; [2 screens]. Available from:

http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1024&tbl=alternatif

8. Anonymous. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat

Jendral POM Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2000

9. Wijayakusuma, H. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia Rempah, Rimpang

dan Umbi. Jakarta: Prestasi Instan Indonesia; 2002

10. Permadi, Adi. Membuat Kebun Tanaman Obat. Jakarta: Niaga Swadaya;

2008h47

11. Arintawati, Muti. Identifikasi dan Karakterisasi Komponen Aroma Daun

Salam. 2000. Available from:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5311/2000mar.pdf?seq

uence=4&isAllowed=y

12. Michael RP . Flavonoids attenuate cardiovascular disease, inhibit

phosphodiesterase, and modulate lipid homeostasis in adipose tissue and liver.

[Online]. 2007 [cited 2007 Jan 5]; [16 screens]. Experimental Biology and

Medicine 231 : 1287 – 1299. Available from : http://www.ebmonline.org

Page 76: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

62

13. Sudoyo,Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Diabetes Melitus di

Indonesia. Jakarta: Interna Publishing;2010:h1874-1876: h1954.

14. Isselbacher,Harrison. Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol 5 ed 13. Jakarta:

EGC;2012.

15. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DiabetesMelitus Tipe 2

di Indonesia. Jakarta : PERKENI;2015

16. Faiz, Omar et al. At a Glance Series Anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga;

2002.h42-43

17. Guyton, Arthur C., Hall, John E. Textbook of Medical Physiology 11th

Edition. Philadelphia: Elsevier;2006.

18. Creager MA, Luscher TF. Diabetes and Vascular disease: Patophysiology,

Clinical Consequences, and Medical Therapy: Part I. Circulation 2003; 108:

1527-1532.

19. Kumar, Cotran, Robbins.Buku Ajar Patologi Ed 9.Jakarta:EGC;2012.h718-

733.

20. Sylvia A.Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit Ed 6 Vol 2. Jakarta:EGC;2005.

21. PERKENI. Konsensus Panduan Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia.

Jakarta : PERKENI;2015

22. Dewi, Mira. Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan

Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 2. Jakarta; 2007

23. Josten, S dkk. Profil Lipid Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2P. Indonesian

Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory Vol 3. Jakarta; 2006

24. Dalimartha, S. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Niaga Swadaya;

2005

25. Prahastuti S, Tjahjani S, Hartini E. Efek Infusa Daun Salam (Syzgium

polyanthum(wight) Walp) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah

Tikus Model Dislipidemia Galur Wistar. Jurnal Medika Planta. 2011;1 (4): 28-

32.

26. Muflikhatur SR, Murwani HR. Perbedaan Pengaruh antara Ekstrak dan

Rebusan Daun Salam (Eugenia polyantha) dalam Pencegahan Peningkatan

Page 77: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

63

Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Sprague Dawley. Journal of Nutrition

College. 2014; 3 (1): 142-9.

27. Goud BJ. Streptozotocin – A Diabetogenic Agent in Animal Models. Vol. 3.

IJPPR; 2015.h253-269

28. Takara Bio. In situ Apoptosis Detection Kit. [dikutip 6 Maret 2017]; Available

from: http://www.takara.co.kr/file/manual/pdf/mk599_e_0712.pdf

29. Tri Widyawati, Nor Adlin Yusoff, Mohd Zaini Asmawi, Mariam Ahmad.

Antihyperglycemic Effect of Methanol Extract of Syzygium polyanthum Leaf

in Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Nutrients [Internet]. 14 agustus 2017

[dikutip 13 Agustus 2017]; Available from: www.mdpi.com/journal/nutrient

30. Fang ZY, J B Prins. Diabetic Cardiomiopathy : Evidence, Mechanisms and

Therapeutic Implications. Endocr Rev. 25:543–67.

31. Lajuck P. Tesis Efek Ekstrak Daun Salam (Eugenia Polyantha) Lebih Efektif

Menurunkan Kadar Kolesterol Total dan LDL dibandingkan Statin Pada

Penderita Dislipidemia. 2012 [dikutip 10 Februari 2017]; Tersedia pada:

http://www.pps.unud.ac.id

32. Farkouh ME, Fuster V, Rayfield EJ. Diabetes and Cardiovascular Disease.

Hurst`s The Heart, 13th

ed, McGraw-Hill, New York. 2011

33. Utami, Tasya dkk. Uji Efektivitas Daun Salam Sebagai AntiHipertensi pada

Tikus Jantan Galur Wistar. Lampung: FK UNILA; 2017

34. Widowati, W. Peran Antioksidan sebagai Agen Hipoklesterolemia. Majalah

Kedokteran Damianus, Vol. 6, No. 3: 2007;h228-230

35. Cai, L et al. Hyperglycemia-Induced Apoptosis in Mouse

Myocardium.American Diabetes Association Journals. Juni 2002. [dikutip 13

agustus 2017]; Available from:

http://diabetes.diabetesjournals.org/content/51/6/1938.full

36. Abeer A, Noha S, Hussien. Cardiac Apoptosis as a Possible Cause of Diabetic

Cardiomiopathy and The Protective Role of Alpha Liphoic Acid and

Losartanin Diabetic Rats. Int J Adv Res. 2014;2:325–37.

Page 78: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

64

37. B. Nagaraju, S.Vidhyandara, Ch. Aruna Kumar, Vikas, Suryanarayana Raju.

Evaluation of Cardioprotective activity of Ethanolic extract of dried leaves of

Cinnamomum tamala in rats. Int J Biomed Adv Res. 2016;7:181–6.

38. Ligaray K., Isley M. Type 2 Diabetes Mellitus Overview.2010 feb 4[Cited

2014 May 15].Available From :

http://emedicine.medscape.com/article/117853-overview

39. Szkudelski, T. The Mechanism of Alloxan and Streptozotocin Action in B

Cells of The Rat Pancreas. Physiological Research2001:50:536-546.

40. Direktorat pengendalian penyakit tidak menular.,Direktorat jenderal

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Pedoman Pengendalian

Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik.Jakarta:Departemen Kesehatan

Republik Indonesia;2008;hal8.

41. Media Aesculapius. Kapita Selekta jilid 1 edisi 3.Jakarta:FKUI;1999.

42. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia.Dislipidemia. Available from:

www.jurnalmedika.com

43. Ganong,W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganonng Edisi

22.Jakarta:EGC;2003.

44. Cooperstain SJ,Watkins D. The Islet of Langerhans.New York:Academia

Press;1981: p 179-201

45. Taconic booklet.Sprague dawley rat. United States: Taconic;2009. Diunduh

dari www.taconic.com

Page 79: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

65

LAMPIRAN

Lampiran 1

Cara Perhitungan

Pembuatan Buffer Sitrat

Buffer sitrat yang digunakan adalah buffer sitrat 0,1 M.

Untuk mendapatkan buffer sitrat 0,1 M, maka harus mencampurkan :

20 ml Natrium Sitrat + 20 ml asam sitrat

0,576 gram Natrium SItrat bubuk+ 20 ml akuades steril (Dicampur menggunakan

stirer)

0,516 gram Asam Sitrat bubuk + 30 ml akuades steril (Dicampur menggunakan

stirer)

Diaduk bersama menggunakan stirer

Buffer Sitrat 0,1 M

Ph Buffer Sitrat diukur di alat pH meter terkalibrasi

dengan target Ph 4,5

Menambahkan NaOH jika pH Buffer terlalu asam atau

Menambahkan Hcl jika pH Buffer terlalu basa

Pembuatan Induksi Streptozotocin

Dosis streptozotocin yang digunakan adalah 55mg/kgBB.

=

=

100 gram BB dilarutkan dengan 0,1 ml buffer sitrat

(Lanjutan)

Maka

Page 80: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

66

Dari hasil pengukuran BB tikus, rerata BB tikus yang akan disuntik pada hari 15

adalah 1200 gram (37 tikus) include tikus dengan ekstrak okra dan cambogia

Cara pencampuran STZ dengan buffer sitrat :

1. Hitung BB tikus yang akan disuntik (ex:1200 gram)

2. Dosis STZ =

x 1200 gram

= 66 mg untuk 37 tikus

3. Menentukan dosis buffer sitrat (pelarut) yang digunakan

Dosis buffer sitrat yang digunakan =

=

= 1,2 ml buffer sitrat

Pembuatan Ekstrak Daun Salam

Dosis ekstrak daun salam yang digunakan adalah 300mg/kgBB.

=

=

100 gr dilarutkan dengan 0,1 ml aquades steril

Maka

Contoh dosis ekstrak salam untuk BB rata-rata tikus 1300 gram :

x 1300 gr = 390 mg

Dosis pelarut untuk ekstrak daun salam :

=

= 1,3 ml aquades steril

Jadi untuk melarutkan 390 mg daun salam diperlukan 1,3 ml aquades steril

Setiap hari BB tikus akan berubah, oleh karena itu setiap hari pelarut dan dosis

akan berbeda.

Page 81: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

67

Lampiran 2

Surat Keterangan

Surat keterangan tikus sehat

Page 82: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

68

Hasil determinasi/identifikasi bahan uji

Page 83: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

69

Surat lulus kaji etik

Page 84: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

70

Lampiran 3

Gambar Proses Penelitian

Adaptasi Tikus, Pembuatan Sukrosa, Buffer Sitrat, STZ, dan Ekstrak Daun

Salam

Tikus sampai di animal house

dan dilakukan adaptasi

Penimbangan sukrosa

Pencampuran sukrosa dengan

akuades steril dengan stirer

Sukrosa 10%

Page 85: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

71

(Lanjutan)

Menimbang Asam sitrat dan

Natrium Sitrat untuk membuat

Buffer Sitrat

Membuat larutan standar PH

untuk mengkalibrasi alat PH

Meter

Buffer Sitrat 0,1 M dengan pH 4,5 Streptozotocin bubuk

Page 86: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

72

(Lanjutan)

Penyuntikkan Streptozotocin

intraperitoneal Ekstrak kering daun salam

Penimbangan ekstrak kering

daun salam

Page 87: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

73

(Lanjutan)

Sacrifice dan Pengambilan Darah

Proses sacrifice Darah dari vena cava inferior

dimasukkan ke dalam tabung

EDTA

Larutan ekstrak daun salam di

vortex

Ekstrak daun salam disonde per

oral

Page 88: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

74

Darah dan organ tikus

dimasukkan ke dalam cool box

Darah di sentrifuge dengan

kecepatan 10000 rpm dalam 15

menit untuk diambil plasma nya

Proses Pengukuran Kadar Trigliserida Darah

Plasma hasil sentrifuge Reagen Trigliserida

Sclavo

Page 89: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

75

Mengurutkan microtube yang

berisi plasma di dalam rak

NaCl untuk membersihkan

plasma

Meletakkan plasma 1 mikro

liter ke dalam plate

Pencampuran plasma, NaCl

dan reagen trigliserida dengan

pipet multichannel

Page 90: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

76

Proses Pewarnaan TUNEL

Homogenisasi dengan Rotamax

15 rpm selama 10 menit

Kadar Trigliserida dibaca

menggunakan ELISA reader

Tempat preparat Larutan Entelan

Page 91: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

77

Formalin 37% H2O2 30%

Phosphate Buffer Saline (PBS) PBS dilarutkan pada DW, dan

dicampurkan menggunakan

stirer

Page 92: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

78

Tahap Deparafin ethanol Tahap Deparafin xylene

Tahap rehidrasi ethanol

Page 93: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

79

Lampiran 4

Hasil Data Uji Statistik

a. Uji Normalitas GDS

Tests of Normalityc

tikus Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

h1 dms .268 7 .137 .838 7 .095

ns .307 4 . .729 4 .024

dm .473 5 .001 .552 5 .000

n .146 6 .200* .988 6 .985

h7 dms .228 7 .200* .866 7 .172

ns .307 4 . .729 4 .024

dm .218 5 .200* .919 5 .527

n .178 6 .200* .977 6 .936

h14 dms .228 7 .200* .887 7 .257

ns .307 4 . .729 4 .024

dm .355 5 .039 .774 5 .048

n .219 6 .200* .917 6 .487

h21 dms .322 7 .027 .856 7 .139

ns .307 4 . .729 4 .024

dm .236 5 .200* .903 5 .425

n .320 6 .055 .819 6 .087

h28 dms .203 7 .200* .886 7 .253

ns .307 4 . .729 4 .024

n .281 6 .150 .903 6 .391

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

c. h28 is constant when tikus = dm. It has been omitted.

b. Uji Kruskal-wallis GDS

h28

Chi-Square 15.492

df 3

Asymp. Sig. .001

Page 94: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

80

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: tikus

c. Uji Mann Whitney

N vs D+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 27.000

Z -2.143

Asymp. Sig. (2-

tailed) .032

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .035

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs N+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.711

Asymp. Sig. (2-

tailed) .007

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .016

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs N+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U 12.000

Wilcoxon W 33.000

Z .000

Asymp. Sig. (2-

tailed) 1.000

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] 1.000

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs D

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.872

Asymp. Sig. (2-

tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .004

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs D+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 27.000

Z -2.143

Asymp. Sig. (2-

tailed) .032

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .035

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

Page 95: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

81

N+E vs D+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U 2.000

Wilcoxon W 12.000

Z -2.278

Asymp. Sig. (2-

tailed) .023

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .024

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs D+E

Test Statisticsa

h28

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 28.000

Z -2.947

Asymp. Sig. (2-

tailed) .003

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .003

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

d. Uji Normalitas BB

Tests of Normalitya,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m,n,o

tikus Kolmogorov-Smirnov

b Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

H1 dm .202 5 .200* .950 5 .737

dms .165 7 .200* .977 7 .944

n .240 5 .200* .855 5 .212

ns .307 4 . .729 4 .024

H3 dm .200 5 .200* .929 5 .586

dms .199 7 .200* .925 7 .508

n .206 5 .200* .907 5 .448

ns .307 4 . .729 4 .024

H5 dm .235 5 .200* .955 5 .770

dms .134 7 .200* .988 7 .990

n .204 5 .200* .912 5 .480

ns .307 4 . .729 4 .024

H7 dm .200 5 .200* .972 5 .889

dms .189 7 .200* .974 7 .928

n .223 5 .200* .894 5 .375

ns .307 4 . .729 4 .024

H9 dm .240 5 .200* .876 5 .293

dms .221 7 .200* .952 7 .744

n .248 5 .200* .853 5 .205

Page 96: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

82

ns .307 4 . .729 4 .024

H11 dm .383 5 .016 .756 5 .034

dms .205 7 .200* .910 7 .393

n .228 5 .200* .895 5 .382

ns .307 4 . .729 4 .024

H13 dm .193 5 .200* .967 5 .853

dms .197 7 .200* .956 7 .787

n .263 5 .200* .906 5 .443

ns .307 4 . .729 4 .024

H15 dm .234 5 .200* .938 5 .655

dms .195 7 .200* .965 7 .862

n .287 5 .200* .880 5 .308

ns .307 4 . .729 4 .024

H17 dm .203 5 .200* .927 5 .573

dms .164 7 .200* .970 7 .902

n .268 5 .200* .893 5 .374

ns .307 4 . .729 4 .024

H19 dm .210 5 .200* .905 5 .438

dms .158 7 .200* .964 7 .854

n .215 5 .200* .929 5 .592

ns .307 4 . .729 4 .024

H21 dm .181 5 .200* .960 5 .809

dms .197 7 .200* .942 7 .657

n .250 5 .200* .899 5 .407

ns .307 4 . .729 4 .024

H23 dm .327 5 .086 .786 5 .062

dms .186 7 .200* .950 7 .734

n .217 5 .200* .920 5 .533

ns .307 4 . .729 4 .024

H25 dm .313 5 .124 .845 5 .179

dms .189 7 .200* .975 7 .932

n .287 5 .200* .856 5 .213

ns .307 4 . .729 4 .024

*. This is a lower bound of the true significance.

a. H1 is constant when tikus = n. It has been omitted.

b. Lilliefors Significance Correction

d. H3 is constant when tikus = n. It has been omitted.

e. H5 is constant when tikus = n. It has been omitted.

f. H7 is constant when tikus = n. It has been omitted.

Page 97: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

83

g. H9 is constant when tikus = n. It has been omitted.

h. H11 is constant when tikus = n. It has been omitted.

i. H13 is constant when tikus = n. It has been omitted.

j. H15 is constant when tikus = n. It has been omitted.

k. H17 is constant when tikus = n. It has been omitted.

l. H19 is constant when tikus = n. It has been omitted.

m. H21 is constant when tikus = n. It has been omitted.

n. H23 is constant when tikus = n. It has been omitted.

o. H25 is constant when tikus = n. It has been omitted.

e. Uji Kruskal-wallis BB

Test Statisticsa,b

tikus

Chi-Square 16.186

df 15

Asymp. Sig. .370

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

bb_28

f. Uji Mann Whitney

N vs D+E

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 35.000

Z -2.000

Asymp. Sig. (2-

tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .051

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs N+E

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 19.000

Z -1.482

Asymp. Sig. (2-

tailed) .138

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .190

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

Page 98: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

84

N vs N+E

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 20.000

Z -.429

Asymp. Sig. (2-

tailed) .668

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .762

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs D

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 2.000

Wilcoxon W 17.000

Z -2.373

Asymp. Sig. (2-

tailed) .018

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .017

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N+E vs D+E

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 34.000

Z -1.519

Asymp. Sig. (2-

tailed) .129

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .164

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs D+E

Test Statisticsa

bb_28

Mann-Whitney U 9.000

Wilcoxon W 24.000

Z -1.380

Asymp. Sig. (2-

tailed) .167

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .202

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

g. Uji Normalitas kolesterol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kole

N 12

Normal

Parametersa,b

Mean 147.4583

Std. Deviation 49.82034

Most Extreme

Differences

Absolute .175

Positive .149

Negative -.175

Test Statistic .175

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 99: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

85

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

h. Uji OneWay Annova

ANOVA

kole

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18753.563 3 6251.188 5.850 .020

Within Groups 8549.167 8 1068.646

Total 27302.729 11

i. Uji Bonfferoni

Multiple Comparisons

Dependent Variable: kole

Bonferroni

(I) tikus (J) tikus

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

n ns 101.16667* 26.69139 .032 8.3105 194.0228

d 9.50000 26.69139 1.000 -83.3561 102.3561

dms 33.50000 26.69139 1.000 -59.3561 126.3561

ns n -101.16667* 26.69139 .032 -194.0228 -8.3105

d -91.66667 26.69139 .053 -184.5228 1.1895

dms -67.66667 26.69139 .210 -160.5228 25.1895

d n -9.50000 26.69139 1.000 -102.3561 83.3561

ns 91.66667 26.69139 .053 -1.1895 184.5228

dms 24.00000 26.69139 1.000 -68.8561 116.8561

dms n -33.50000 26.69139 1.000 -126.3561 59.3561

ns 67.66667 26.69139 .210 -25.1895 160.5228

d -24.00000 26.69139 1.000 -116.8561 68.8561

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

j. Uji Normalitas Apoptosis

Tests of Normality

tikus

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

apo ns .208 4 . .950 4 .714

Page 100: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

86

dms .285 4 . .935 4 .625

dm .316 4 . .892 4 .392

n .307 4 . .729 4 .024

a. Lilliefors Significance Correction

k. Uji Kruskal-wallis Apoptosis

Test Statisticsa,b

apo

Chi-Square 13.576

df 3

Asymp. Sig. .004

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: tikus

l. Uji Mann Whitney

N vs D+E

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.352

Asymp. Sig. (2-

tailed) .019

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs N+E

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.309

Asymp. Sig. (2-

tailed) .021

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

Page 101: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

87

N vs N+E

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 11.000

Z -2.084

Asymp. Sig. (2-

tailed) .037

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .057

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs D

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.337

Asymp. Sig. (2-

tailed) .019

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N+E vs D+E

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.323

Asymp. Sig. (2-

tailed) .020

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs D+E

Test Statisticsa

apo

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 11.000

Z -2.033

Asymp. Sig. (2-

tailed) .042

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .057

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

m. Uji Normalitas Diameter

Tests of Normality

tikus

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

diameter D .410 4 . .680 4 .007

DMS .299 4 . .821 4 .145

N .307 4 . .729 4 .024

NS .208 4 . .950 4 .714

a. Lilliefors Significance Correction

Page 102: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

88

n. Uji Kruskal-wallis Diameter

Test Statisticsa,b

diameter

Chi-Square 6.571

df 3

Asymp. Sig. .087

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: tikus

o. Uji Mann Whitney

N vs D+E

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U 8.000

Wilcoxon W 18.000

Z .000

Asymp. Sig. (2-

tailed) 1.000

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] 1.000

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs N+E

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.309

Asymp. Sig. (2-

tailed) .021

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs N+E

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.337

Asymp. Sig. (2-

tailed) .019

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .029

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

N vs D

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 14.000

Z -1.169

Asymp. Sig. (2-

tailed) .243

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .343

b

a. Grouping Variable: tikus

Page 103: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

89

b. Not corrected for ties.

N+E vs D+E

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 14.000

Z -1.155

Asymp. Sig. (2-

tailed) .248

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .343

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

D vs D+E

Test Statisticsa

diameter

Mann-Whitney U 5.000

Wilcoxon W 15.000

Z -.866

Asymp. Sig. (2-

tailed) .386

Exact Sig. [2*(1-

tailed Sig.)] .486

b

a. Grouping Variable: tikus

b. Not corrected for ties.

Page 104: EFEK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37333/1/IRFIANI... · insulin dan kerja insulin dalam tubuh ... kadar glukosa dalam

90

Lampiran 5

Riwayat Penulis

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Irfiani Nurrachmawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 10 Maret 1996

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Grand Depok City Cluster Alpinia A10

Tirtajaya Sukmajaya Depok Jawa Barat

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2000-2001 : TK Islam Nurul Fajar Citayam

2001-2007 : SDS Pelita Atsiri Permai

2007-2010 : SMPIT Al-Madinah Cibinong

2010-2013 : MAN 13 Jakarta Selatan

2014-Sekarang : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi

Profesi dan Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta