Edisi173/TahunXI/2011 MWACANA ITRA 173.pdf · Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap...

20
ISSN 1412-2170 LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, (021) 43920250 e-mail:lagansa@bogasariflour.com,WaktuLayanan:HariSenin-SabtuPukul08.00-17.00(KecualiHariLiburNasional) KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2011 Berlaku:s.d.31Desember2011 Edisi173/TahunXI/2011 Membuka Wawasan, Belajar dari Pengusaha Sukses MITRA MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung WACANA

Transcript of Edisi173/TahunXI/2011 MWACANA ITRA 173.pdf · Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap...

ISSN

141

2-21

70

LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, (021) 43920250e-mail:[email protected],WaktuLayanan:HariSenin-SabtuPukul08.00-17.00(KecualiHariLiburNasional)

KirimanGRATISdari:PT ISM Tbk. bogasari �our millsPORTODIBAYAR/TAXEPERCUE

Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2011Berlaku:s.d.31Desember2011

Edisi173/TahunXI/2011

Membuka Wawasan,Belajar dari Pengusaha Sukses

MITRAMediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung

WACANA

Edisi172/TahunXI/2011* Wacana Mitra

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Roland Taunay, Penanggungjawab: Uluan D.P. Manurung, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Andreas Ambar Purwanto, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi, Ahmad Hadiyanto, J .M. Qayyuum; Roy Hudiana, Sylvia, Joko Pramono, Yongki Irawan, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi, Suhaeli Ali. Desain & Lay-out: Melcky, Andre. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, website: http//www.wacanamitra.com, e-mail: [email protected] TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

Selamat Tahun Baru 2011, semoga sukses senantiasa menyertai setiap aktivitas usaha kita.

Selagi ekonomi masih tumbuh, dan populasi penduduk terus bertambah, pastinya bisnis makanan akan terus bersemi. Mau memulai bisnis makanan? simak hal-hal yang perlu dipahami

Siap Memulai Bisnis Makanan ........ Hal. 8

Kami peserta dari paling timur pulau Jawa, Kami datang dari jauh dan harus menang!

Studi Banding UKM ........................ Hal. 5

Siapa bilang studi banding hanya bisa dilakukan oleh anggota DPR saja, ternyata penjaja mie

ayampun mampu melakukan.

Dragon Banyuwangi Juara LCKR .... hal 10

SajianUtama......................................................3-7Pemasaran..........................................................9Tips.........................................................................12PeluangUsaha.....................................................13Resep.....................................................................15InfoSehat ............................................................ 16Kontak...................................................................18Kuis.........................................................................19

Pembaca yang budiman, selamat bertemu kembali dengan Wacana Mitra di tahun 2011 ini. Pada kesempatan pertama ini kami segenap redaksi mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011, semoga awal tahun yang indah ini benar-benar menjadi berkah bagi kita semua, terutama sukses dalam setiap aktivitas usaha.

Seperti biasanya Wacana Mitra kembali hadir di hadapan pembaca dengan materi pilihan yang segar dan bermanfaat bagi pengembangan usaha anda sekalian.

Belajar. Itulah tema yang kami angkat khusus untuk edisi kali ini. Ada pepatah, “Belajarlah Sampai ke Negeri Cina” artinya tidak ada kata terlambat untuk belajar, sekalipun harus menempuh perjalanan yang jauh dan berliku.

Tidak ada salahnya juga ketika menjalankan usaha tetap masih dibutuhkan proses belajar sehingga dengan bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan khususnya yang berkaitan dengan bidang usaha kita, diharapkan akan memperoleh nilai tambah bagi kelangsungan usaha yang kita jalankan.

Dalam edisi kali ini kami sengaja menyajikan liputan khusus acara studi banding yang dilakukan oleh kurang lebih 450 penjaja mie. Jauh-jauh mereka berangkat dari kota Sragen menuju ibu kota bukan hanya sekedar berwisata, tetapi sambil belajar pada seorang pengusaha yang sudah sukses membawa mie ayamnya masuk ke tempat-tempat terhormat. Bukan tidak mungkin ini juga bisa dilakukan oleh penjaja mie yang lain.

Pembaca yang budiman, untuk melengkapi informasi edisi ini, sebagian besar artikel yang kami turunkan berkaitan dengan tema proses belajar, seperti bagaimana kita bisa belajar menjadi pengusaha besar, persiapan apa saja jika hendak memulai bisnis makanan, sampai kepada bagaimana mengenai calon konsumen. Dilengkapi juga dengan tips, resep dan info lain yang tidak kalah menarik. Selamat membaca dan semoga sukses. M

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.

Memang, tidak semua pengusaha mempunyai gambaran se-berapa besar nantinya akan

berkembang. Umumnya mereka baru memperoleh gambaran ketika usahan-ya mulai berjalan. Ketika mulai nampak titik terang itulah, biasa-nya mereka mu-lai bangkit. Lalu mereka melakukan lang-kah-langkah progresif atau perubahan dalam waktu singkat.

Sebut saja Mie Kondang. Usaha yang kini mempunyai tidak kurang dari 12 outlet di Jakarta itu, menjadi besar kare-na menggarap mie ayam yang tadinya tidak pernah terpikirkan akan menjadi begitu populer bagi kalangan bawah sampai atas.

Ketika sekitar tahun 2000-an meli-hat mie ayam kelas UKM untuk kelas menengah atas belum banyak. Sakijan langsung memanfaatkan peluang itu dengan yaitu melakukan uji coba selera orang gedongan, mulai dari rasa, pela-yanan, sampai harga. Setelah ketemu, mulailah diterapkan dan kini mie ayam racikannya sudah naik kelas masuk ke

Belajar Menjadi Besar

Disadari atau tidak, pengusaha yang akhirnya meraih sukses biasanya melakukan langkah-langkah yang konkrit. Mereka tidak sekedar bermimpi, namun melakukan terobosan-terobosan sehingga usaha-nya tidak cuma jalan di tempat. Langkah apa yang bisa kita pelajari?

Sajian Utama

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

tempat-tempat terhormat.Hal yang sama dilakukan oleh Made

Ngurah Bagiana siapa yang tak kenal Edam Burger. Burger yang kini sudah bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau oleh kalangan bawah berkat ketekunan-nya melakukan terobosan usaha. Pada awal usahanya Made hanya konsentrasi pada satu jenis makanan saja yaitu bur-ger. Namun ketika satu jenis makanan ini sudah mampu menarik konsumen, atau dalam bahasa manajemen Brand Positioning sebagai produsen makanan sudah mantap barulah menambah jenis makanan lain seperti pizza, dan beberapa jenis makanan kalangan atas lainnya. Bahkan mulai mengembangkan usahanya dengan mengadopsi sistem waralaba dan menggandeng pengusaha terkemuka Bob Sadino sebagai mitra un-tuk memasok bahan isian burgernya. Hal itu dilakukan bukan untuk mengekor kesuksesan Bob Sadino, tetapi lebih ke-pada untuk menjaga kualitas yang stabil sehingga tetap disukai oleh pelanggan-nya.

Hal yang sama dilakukan oleh Sati-man. Juragan kue pia ini awalnya hanya bekerja sales dipabrik roti, tetapi karena kemauannya yang tinggi untuk selalu belajar dari keberhasilan orang, kini bah-kan Satiman sudah bisa memasok kue pia hampir diseluruh Jawa dan Bali, bah-kan sampai di Samarinda.

Keberhasilan usaha menurutnya ter-letak pada prinsip “laku karena mutu.”. Kuncinya ada pada kepuasan pelang-gan, tidak ada istilah mengganti ba-han baku atau mengurangi rasa.

Mengawali usahanya, Satiman mulai merantau ketika usianya baru mengin-jak remaja karena terinspirasi akan ke-berhasilan orang. Baginya bekerja seb-agai karyawan lebih untuk memperoleh ilmu dan pengalaman agar ia bisa beker-ja secara mandiri, karena menurutnya wirausaha adalah kesempatan untuk meningkatkan kreativitas dan menerima tantangan yang jauh lebih besar. Ia yakin bahwa tantangan ini akan menempa dirinya menjadi lebih baik lagi.

Kemampuan ManajemenProfesionalisme harus tetap dijaga.

Sukses menjalankan sebuah usaha ter-letak pada manajemen yang baik dan kontrol yang cermat. Kemampuan men-jaga produk supaya tetap diterima konsumen, adalah sebuah keharusan. Caranya tentu saja dengan manajemen. Karena mempunyai banyak aspek, ma-sing-masing bisa menerapkan dengan kreativitas sesuai usahanya.

Agung, seorang pengusaha roti dan kue, sisi manajemen yang dipakainya adalah bagaimana ia menjalin hubu-ngan baik dengan relasi.

Ketika mulai yakin produk kue terserap pasar, ia tidak sekadar membangun ja-ringan, tetapi juga melakukan kemi-traan usaha dengan beberapa pihak yang mendorong usahanya menjadi berkembang. Ia melakukan kemitraan untuk memperkuat bisnisnya, den-gan para pemasok dan penjual. Den-gan sistem seperti ini, membuat kiprah usaha Agung berkembang. Ia mengaku mengenal dengan baik berbagai kalan-gan yang pada akhirnya melancarkan jalannya usaha.

Kuncinya ada pada keluwesan bergaul, kata lain dari memelihara kemitraan dan jaringan tadi. jangan pemah segan

membuka diri terhadap orang baru karena semua yang dijumpai menurut-nya membawa potensi pasar.

Selain itu mengembangkan usaha bisa juga dengan cara memberi pelu-ang kepada usaha kecil yang memiliki basis usaha sama untuk berkembang bersama. Caranya, produk usaha kecil ditampung dan diberi merek tertentu yang kita miliki. Produk tersebut dipasar-kan di sejumlah outlet serta pasar swa-layan.

Strategi ini, selain menjalankan misi membantu usaha kecil, juga menjadi benteng dari gempuran persaingan. Karena di alam persaingan saat ini, ti-dak ada pengusaha yang bisa bertahan tanpa dukungan usaha lain. Tidak ada jaminan, merek yang sudah terkenal akan langgeng selamanya. Oleh karena itu, pengusaha harus melakukan ke-mitraan.Banyak contoh yang dilakukan oleh pengusaha besar sebagaimana diurai-kan. Penting diingat mereka tidak hanya melakukan hal-hal yang khusus saja. Prin-sip-prinsip dasar dalam usahapun tetap mereka lakukan. Misalnya e�siensi, men-jaga kualitas produk, memelihara SDM, dll, adalah hal yang tidak bisa dit-inggalkan dalam usaha apapun (pam)

Belajar dari kesuksesan orang. Studi Wisata UKM Paguyuban Bina Mitra Usaha Lampung ke Mie Kondang Jakarta

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Sajian Utama

Studi Banding Penjaja Mie Ayam Sragen ke Jakarta Percaya atau tidak, selama tiga

hari, dari tanggal 8 hingga 10 Januari 2011, masyarakat

penggemar mie ayam se Kabupaten Sragen dipastikan tidak bisa menik-mati mie ayam kesukaannya. Pasalnya para penjaja mie ayam yang ter-gabung dalam Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Sragen di bawah koordi-nasi Rochim Group, melakukan studi banding sekaligus rekreasi ke Jakarta.

Adalah Rochim Agus Suripto, koor-dinator sekaligus penggagas ide spek-takuler ini memberangkatkan lebih dari 450 penjaja mie ayam se Kabu-paten Sragen dan sekitarnya.

Dengan menggunakan 9 buah bus eksekutif rombongan menuju Taman Impian Jaya Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai sarana

rekreasi sekaligus tempat tukar peng-alaman antara para peserta dengan Sakijan, pemilik Mie Kondang Jakarta.

Mengambil lokasi di halamam Ta-

man Akuarium Air Tawar TMII, para peserta terlihat sangat antusias memperhatikan penuturan pengala-man Sakijan, dalam mengolah dan

Siapa bilang studi banding hanya bisa dilakukan oleh anggota DPR? Penjaja mie ayam-pun ternyata bisa dan sangat antusias melakukan kunjungan studi banding.

Tidak tanggung-tanggung, tidak kurang dari 450 penjaja mie ayam yang tergabung dalam Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Rochim Group Sragen , berwisata gratis ke Jakarta sekaligus melakukan studi banding ke Jakarta.

Mereka ingin mencicipi dan mengetahui lebih jauh seperti apa “Mie Kondang” yang terkenal sebagai menu para

pejabat itu.

Sajian Utama

Edisi173/TahunXI/2011 * Wacana Mitra

menyajikan mie sehingga membuat banyak kalangan ketagihan, mulai dari pejabat pemerintah maupun swasta, Mabes TNI, lingkungan kementerian, bahkan lingkungan istana negara pun sempat menjadikan Mie Kondang se-bagai menu pada acara di Istana Bo-gor, dan saat open house di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Ada ilmu baru yang bisa saya dapat-kan di sini” kata Supartono, seorang

peserta dari dusun Pucung Sragen. Dalam penjelasannya Sakijan, mem-beberkan rahasia dan kiat usahanya.

“Agar rasanya benar-benar meresap, potongan mie jangan terlalu besar, dan yang penting aduk terlebih da-hulu mie dengan bumbunya sebelum dituang kuah” tegas Sakijan. “Ooooo begitu to! …..” teriak spontan para peserta yang memadati tenda tempat menyiapkan mie itu.

Lain lagi dengan Agung, penjaja “Mie Baso Agung”, yang mengatakan ada perbedaan pada minyak bumbu dan saosnya. “Kalau kecap di mana-mana sama saja, tetapi minyak bumbu dan saosnya memang beda, itulah yang bikin enak,” katanya. Perbedaan itulah yang menyebabkan banyak diantara mereka penasaran dan mem-bawa contoh minyak bumbu dan saos untuk dicoba setelah mereka kembali ke tempat dagang masing-masing.

Kemeriahan acara tidak berhenti pada rekreasi dan studi banding saja, karena ternyata bukan hanya masyarakat Sragen saja yang merasa kehilangan mie kesayangannya, bahkan orang nomor satu di Kabupaten Sragen juga merasakan hal yang sama. Betapa tidak, di sela-sela kesibukan acara raker Bupati dan Walikota se Indonesia di Jakarta, H. Untung Wiyono, Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sragen, menyempatkan diri datang ke lokasi acara untuk menyapa dan ikut guyub bersama warganya yang sedang mengikuti acara studi banding. Kepala daerah yang dikenal sangat dekat dengan warganya itu menghampiri dan menyalami satu persatu seluruh peserta sambil bercanda ria, tidak ada jarak diantara mereka.

Pada kesempatan menyantap mie bersama, Pak Bupati memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Rochim A.S. sebagai pihak penyelenggara, yang telah memberi-kan andil besar dalam menggerakkan perekonomian di daerah Sragen dan sekitarnya.

Secara pribadi pria yang gemar

Para penjaja mie ayam se Kabupaten Sragen mencicipi sambil belajar meracik mie ayam

Bupati Sragen H. Untung Wiyono mencicipi lezatnya Mie Kondang bersama penggagas acara Rochim AS, didampingi pemilik Mie Kondang Sakijan

“Ada ilmu baru yang saya dapatkan di sini, kata

Supartono, penjaja mie ayam asal dusun Pucung

Sragen”

Wacana Mitra * Edisi173/TahunXI/2011

Sajian Utama

berinovasi di bidang kuliner ini juga memuji kelezatan Mie Kondang dan menawarkan kemungkinan kerjasama pengembangan kualitas, dalam rangka meramaikan usaha kuliner di daerahnya. Ajakan itupun disambut positif oleh Sakijan yang menyatakan siap kapan saja.

Satu hal prinsip yang dipesankan pada kesempatan tersebut adalah ma-salah kesehatan. “Usaha kita ini adalah

bidang makanan, jadi harus selalu dijaga dari bahan-bahan yang berba-haya bagi kesehatan.” Tegas pejabat yang sering melakukan sidak terhadap usaha makanan ini. “Selama makanan itu memenuhi unsur kesehatan, tidak masalah, asalkan jangan sampai dalu-warsa.” Lanjutnya.

Dalam acara tersebut sebenarnya ada keinginan dari para peserta untuk bisa berkunjung ke pabrik Bogasari Jakarta, namun karena jadwal acara yang sangat padat, sulit untuk bisa di-realisasikan, “Oleh karena itu kami sa-ngat berterimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak manajemen Bogasari yang telah memberi dukungan, wa-laupun kami tidak sempat mampir ke Bogasari.” Ujar Rochim.

Studi banding ini, menurut Rochim, ternyata bukan yang pertama, karena merupakan program 3 tahunan bagi para penjaja mie di bawah koordi-nasinya. Beberapa acara wisata se-rupa pernah dilakukan antara lain ke Selecta Malang, factory visit ke pabrik Bogasari Surabaya, Baturaden dan be-berapa daerah tujuan wisata lainnya.

Menurutnya rekreasi ke luar kota Sragen selain bertujuan menggai-rahkan semangat para penjaja, juga diharapkan ada manfaat yang bisa diambil untuk perkembangan usa-hanya. “Mereka harus dibawa keluar dan diajak melihat kenyataan bahwa pedagang mie itu bisa naik kelas, dari kaki lima ke tempat-tempat ter-hormat.” Harapnya. Selanjutnya ayah 2 putra dan 1 putri ini menjelaskan bahwa bukan berarti semua harus bisa seperti Mie Kondang, tetapi paling ti-dak mereka bisa mencontoh dari segi kualitas, rasa dan pelayanan, dengan demikian bukan tidak mungkin akan lebih berkembang.

Belum puas berekreasi sambil menikmati sedapnya Mie Kondang, rombongan masih menyempatkan diri menuju ke pusat kerajinan sepatu Cibaduyut Bandung, sebelum meng-akhiri rangkaian acara dan kembali ke Sragen. Selamat dan Sukses. (pam)

Suasana acara tour dan studi banding penjaja mie se Kabupaten Sragen di Taman Mini Indonesia Indah

Bupati Sragen H. Untung Wiyono mendengarkan penjelasan dari pemilik Mie Kondang Sakijan

“Agar rasanya benar-benar meresap, potong-

an mie jangan terlalu besar, dan yang penting

aduk terlebih dahulu mie dengan bumbunya sebe-lum dituang kuah” tegas

Sakijan.

Manajemen

Edisi173/TahunXI/2011* Wacana Mitra

Meski belakangan ini harga berbagai bahan makanan cenderung terus naik, minat banyak orang untuk menjadi pengusaha makanan ternyata tak bisa dibilang

surut. Justru dari tahun ke tahun sepertinya jumlah pengusaha makanan makin banyak dan makin kreatif dalam mengelola bisnisnya.

Boleh jadi lantaran bisnis makanan memang memungkinkan mereka untuk memperoleh keuntungan lebih dari 100 persen. Soal jatuh bangunnya bisnis makanan, atau banyak dari mereka yang “hidup segan mati tak mau”, jelas itu soal bagaimana sang pengusaha cerdas mengelola bisnisnya.

Pasalnya, seringkali semangat yang menggebu mencoba menjadi pengusaha makanan tidak dimulai dengan cara bisnis yang benar. Misalnya saja, banyak orang yang bingung dan salah dalam cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis makanannya.

Nah, berikut ini ada beberapa hal penting yang patut disimak dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan.1. Bahan baku

Dalam pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.

Jangan sekali-kali memulai bisnis makanan karena tergoda pada murahnya satu atau beberapa jenis bahan baku yang ditawarkan oleh penjual, toko, atau produsen tertentu.

Pasalnya, harga bahan baku makanan termasuk yang paling sering mengalami pasang surut. Lebih baik mengandalkan bahan baku berkualitas ketimbang murahnya harga bahan baku.2. Perlengkapan usaha

Untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dahulu. Jangan gegabah dengan buru-buru memborong berbagai jenis peralatan baru dan mahal. 3. Tenaga kerja

Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada salahnya merekrut tenaga kerja.4. Kemasan

Cara mengemas makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan.

Usahakan kemasan menarik untuk memberikan nilai lebih pada produk yang dijajakan.

Banyak konsumen yang membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau merek makanan anda.

Jika usaha semakin berkembang, kualitas kemasan bisa ditingkatkan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran dengan merek yang dicetak pada kardus.5. Promosi dan penjualan

Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat.6. Penetapan harga

Harga jual tergantung segmen yang anda bidik. Hal ini terkait dengan harga bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50-100 persen.7. Biaya investasi

Alokasikan biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya.8. Biaya operasional

Biaya operasional adalah biaya tetap ditambahkan biaya variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi.

Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hingga empat tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven.

Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung, margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja.9. Menghitung keuntungan

Cara menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta, yakni Rp 3 juta sebagai pro�t bisnis kuliner Anda. Mudah bukan?

Selamat menjadi pengusaha! (AAP)

Siap Memulai Bisnis MakananSelagi ekonomi masih tumbuh, dan populasi penduduk terus bertambah, pastinya bisnis makanan akan terus bersemi. Mau memulai bisnis makanan? Pastikan anda siap dengan 9 hal penting yang harus dipahami.

Pemasaran

Wacana Mitra * Edisi173/TahunXI/2011

Sebelum membuka perusaha-an roti, kepala Om Bakeri di-penuhi oleh sederet pertanya-

an. Misalnya, apakah roti memang sangat dibutuhkan? Untuk apa? Siapa saja yang membutuhkan roti? Roti je-nis apa yang banyak mereka butuh-kan? Kapan membutuhkannya?

Setelah melakukan survey sederha-na, termasuk dengan cara tanya kanan-kiri, akhirnya Om Bakeri mem-peroleh gambaran. Misalnya, yang membutuhkan roti umumnya adalah mereka yang harus berangkat pagi, baik untuk bekerja, maupun keper-luan lain. Karena berangkat pagi, mereka tidak sempat menyediakan sarapan. Sebagai penggantinya, me-reka membutuhkan makanan prak-tis seperti roti, yang bisa dimakan di rumah maupun dijadikan bekal di tem-pat kerja.

Dari situ, Om Bakeri sudah bisa mem-perkirakan jenis roti apa yang banyak dibutuhkan, siapa yang membutuh-kan, dan kapan dibutuhkan.

Dengan bekal gambaran itu, ia pun bulat mendirikan perusahaan roti. Setiap hari menjelang subuh, Om Bakeri sibuk mengatur per-siapan dan pemberangkatan para penjualnya, serta menentukan wi-layah operasi yang harus mereka su-suri.

Nah, apa yang dilakukan Om Ba-keri itu adalah pelaksanaan dari konsep pemasaran. Berbeda de-ngan penjualan, yang bertitik tolak dari barang yang sudah ada kemu-dian mengusahakan agar barang tersebut laku sebanyak dan secepat mungkin, sehingga bisa meraup

keuntungan sebesar mungkin. Titik tolak pemasaran adalah kebutuhan.

Jadi, pelaksanaan konsep pema-saran diawali dengan kegiatan un-tuk mencari tahu istilah kerennya, “mengidenti�kasi” kebutuhan ma-syarakat atau calon konsumen yang belum terpuaskan. Sebagian, atau se-luruhnya.

Kenali Dulu Calon KonsumenMau memulai atau memperluas usaha? Boleh saja.

Tapi, kenali dulu kebutuhan konsumen yang menjadi sasaran pasar Anda.

Contoh, di sebuah lingkungan per-kantoran ada 5 kedai mie ayam. Melihat banyaknya karyawan di lingkungan itu, kelima kedai terse-but masih belum memuaskan ke-butuhan semua karyawan. Belum lagi kalau bicara selera. Jika mie ayam di kelima kedai itu rasanya ternyata bi-asa-biasa saja, sudah pasti karyawan di sana masih membutuhkan kedai ke 6 yang menyediakan mie ayam dengan rasa istimewa.

Setelah mendapat gambaran ten-tang besarnya kebutuhan dari calon konsumen, langkah selanjutnya ada-lah mengadakan barang yang di-butuhkan itu. Karena bertitik tolak

dari kebutuhan, konsep pemasaran lebih menjamin kemungkinan terju-al habisnya barang, dibandingkan kalau cuma mengandalkan konsep penjualan. Asalkan, sekali lagi, iden-ti�kasi kebutuhan calon konsumen tidak banyak meleset, dan barang yang dijual betul-betul sesuai de-ngan kebutuhan mereka.

Tujuan akhir dari konsep pemasaran, adalah terpuaskannya kebutuhan kon-sumen. Setelah itu, setiap kali kebutu-han konsumen muncul lagi, maka me-reka akan mencari barang yang sama. Begitu seterusnya, sehingga penjualan barang menjadi sangat terjamin. Bah-kan, angka penjualan bakal mening-kat, lantaran biasanya kepuasan seke-lompok konsumen itu akan meluas, menular ke kelompok konsumen lain-nya.

Kelompok konsumen tersebut, la-zim disebut pasar. Jadi, pasar di sini bukanlah berwujud tempat, seperti Pasar Minggu, Pasar Senen, dsb. Pa-sar, dalam konsep pemasaran, ada-lah kelompok orang yang diharapkan menjadi konsumen sebuah barang.

Untuk dapat disebut sebagai pasar, kelompok orang tersebut harus me-menuhi persyaratan minimal mempu-nyai minat dan kebutuhan sama terha-dap suatu produk, dapat memanfaat-kannya, dan mampu membelinya.

Orang yang membutuhkan roti un-tuk sarapan praktis, belum tentu bisa memanfaatkan roti Om Bakeri, jika roti tersebut dijual pada siang hari, ketika mereka sudah berangkat dari rumah-nya. Atau, jika harga roti yang ditawar-kan, di atas rata-rata kemampuan ko-cek mereka alias terlalu mahal. (pam)

Konsep Pemasaran:

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

Dragon Banyuwangi Juara Lomba Cipta Kreasi Resep

Tangan Sayu Nur Hidayati ter-lihat trampil dan telaten. Satu per satu bahan-bahan mentah

wortel, kacang panjang dan keju dio-lah menjadi satu. Konsentrasinya sama sekali tak terganggu meski harus sam-bil menjawab pertanyaan dari pem-bawa acara di atas panggung. Sembari menjawab pertanyaan siswi SMK Sri Tanjung-Banyuwangi ini terus meracik dan menyusun kreasi resepnya yang bernama ”Sri Tanjung Dragon Pancake with Bolognese Saos.”

Sekelumit peristiwa itu berlangsung Jumat, 10 Desember 2010 lalu. Bertem-pat di Center Poin Royal Plaza, seba-nyak 10 siswa SMK dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) sedang adu kreasi resep pada �nal Lomba Cipta Kreasi Resep (LCKR) dengan tema Pancake untuk Sarapan. Sebenarnya �nal LCKR ke-6 yang di-gelar Bogasari Su-rabaya ini diikuti 12

�nalis, seluruhnya merupakan hasil se-leksi dari 40 peserta dari berbagai SMK di wilayah Jateng dan Jatim.

Sebelumnya mereka mengikuti ba-bak seleksi yang berlangsung sejak bu-lan Mei lalu di 5 kota yakni Surabaya, Malang, Kediri, Jember dan Yogyakar-ta, yang mengambil lokasi antara lain Bogasari Baking Center (BBC) setem-

pat dan SMKN 3 Malang.

Berdasarkan seleksi yang dinilai oleh para juri dari BBC setempat diperoleh 12 �nalis. Mereka adalah SMK Negeri 6 Surabaya, SMKN 3 Malang, SMKN 3 Kediri, SMKN 2 Tulungagung, SMKN 1 Bagor-Nganjuk, SMK Marsudirini Mar-ganinsih Surakarta, SMK Kristen Su-rakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 1 Se-won Bantul-Yogyakarta, SMKN 4 Yog-yakarta, SMK Sri Tanjung Banyuwangi, dan SMKN 3 Probolinggo.

”Namun 2 �nalis tidak bisa hadir ka-rena mereka sedang mengikuti ujian akhir semester,” jelas Dzikriyati Yuni Ersi, Asisstant Manager Marketing and Promotion Bogasari Surabaya.

Menarik Meski berkurang 2 peserta, namun �-

nal yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 15.00 tersebut tetap semarak

Bukan dragon sembarangan, bukan pula dragon dari negeri Cina. Tapi ini adalah dragon yang sangat lezat

untuk disantap. Itulah ”Sri Tanjung Dragon Pancake With Bolognese

Saos” karya tangan mungil Sayu Nur Hidayati, siswi kelas 3 dari SMK Sri Tanjung-Banyuwangi.

Info

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Dragon Banyuwangi Juara Lomba Cipta Kreasi Resep

”Kami peserta dari paling timur pulau Jawa. Kami datang dari

jauh dan harus menang,”

dan menegangkan. Sesekali tampak kerumunan pengunjung di sekitar meja display para �nalis. Sementara itu 3 anggota dewan juri yakni Bambang Eko dan Henry Ananto dari BBC serta Bagus Soepomo dari Surabaya Hotel School sibuk menilai sembari sesekali mencicip resep para �nalis.

”Kami harus mencicipnya karena ada dari 4 kriteria penilaian yakni ke-aslian resep, penyajian, presentasi dan terakhir citarasa adalah yang paling dominan yakni 30 persen,” ujar Bam-bang.

Setiap peserta dibagi dalam 3 gelom-bang harus mempraktekkan cara pem-

buatan kreasi resepnya di atas panggung. Sementara produk jadi sudah disiapkan sebelum-nya untuk dipajang di lokasi acara. Sementara setiap pe-serta mendemokan resepnya, acara diselingi dengan hiburan musik, atraksi single dancer dan aneka permainan berhadiah.

Setelah seluruh �nalis selesai mendemokan resepnya, akhir-nya Sayu Nur Hidayati dari SMK Sri Tanjung Banyuwangi berha-sil meraih juara 1 dengan nilai 2570. Siswa kelas 3 yang men-ciptakan resep kurang dari se-minggu tersebut mendapatkan hadiah uang tunai Rp 2 juta dan piala.

”Bahan-bahan yang gunakan sudah mewakili semua kan-dungan gizi yang diperlukan tubuh yaitu mengandung vitamin A, serat, zat besi, dan protein. Jadi selain

bagus untuk sarapan, juga pan-tas menjadi juara,” ucap remaja berambut sebahu itu sambil ter-tawa kecil.

”Kami peserta dari paling timur pulau Jawa. Kami datang dari jauh dan harus menang,” ucap Endang S, guru pembimbing dari SMK Sri Tanjung, menyahut uca-pan anak muridnya.

Sementara itu, juara 2 diraih Candra Kusuma Lestari dari SMKN 4 Yogyakarta dengan re-sep White Mouse Pancake With Blueberry Sauce. Juara 3 Anas Ashari dari SMKN 3 Kediri yang menciptakan resep Spider Roll Pancake Modern Of Village Temp-tation. Juara kedua meraih uang tunai Rp 1.750.000 dan juara 3 uang tunai Rp 1,5 juta.

Sedangkan Harapan 1 diraih

Makhfudlotul Hidayah dari SMKN 6 Surabaya dengan resep Mix Berry Pan-cake. Harapan 2 dimenangkan Rahadi-an Azwar P dari SMKN 2 Tulungagung yang membawakn resep Fuit’s Guava Pancake dan Harapan 3 Ra�sani Hana Susanto dari SMKN 4 Yogyakarta deng-an resep Black Pancake With Avocado Sauce And Secang Sauce. Masing-ma-sing juara harapan ini juga mendapat hadiah uang tunai yakni sebesar Rp 1 juta, Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu.

Walaupun kali ini kami hanya mam-pu meraih juara 3, namun lewat lomba ini kami bisa mengukur kemampuan dengan sekolah lain sekaligus menam-bah pengetahuan baru,” ucap Agus Sy-afruddin S.Pd, guru pendamping dari SMKN 3 Kediri. Dari 6 kali LCKR yang di-gelar, 5 kali SMKN 3 Kediri selalu juara. (RAP/Pam)

Sayu menerima hadiah dari Management Bogasari Surabaya, Ivo Ariawan

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

Tips

Sering kali terjadi roti yang kita produksi cepat berjamur, padahal masih baru. Kalau hal seperti

ini terus menerus terjadi bisa-bisa bukan untung yang diperoleh tetapi malah buntung alias rugi. Bagaimana mengatasi agar roti tidak cepat berjamur? Berikut tipsnya

1. Jaga Kebersihan dan Kenyamanan Ruang Produksi- Bersihkan ruang produksi secara

teratur- Cukup tersedia sirkulasi udara &

penerangan- Saluran pembuangan limbah cair

memadai dan terawat- Posisi peralatan disesuaikan

dengan tata letak ruang sehingga memudahkan alur produksi

- Tersedia air bersih untuk mencuci tangan, peralatan dan ruang produksi

- Ruang pengemasan dan produk retur terpisah agar tidak tercampur

2. Jaga Kebersihan Karyawan- Pakaian karyawan harus bersih - Menggunakan penutup kepala

supaya kotoran yang ada di rambut tidak jatuh ke produk

- Biasakan cuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari toilet

- Menggunakan sarung tangan bagi pekerja bagian pengemasan

- Bila karyawan sakit sebaiknya tidak bekerja dahulu.

3. Kemas roti setelah dingin Jangan mengemas roti selagi masih panas,. Apabila produk masih hangat/panas sudah dikemas, maka plastik kemasan akan berkeringat dan di situlah jamur akan mudah tumbuh

4. Kemasan harus tertutup dengan benarKemasan yang tertutup dengan benar akan meminimalisir kontaminasi dari luar

5. Pastikan roti yang dipajang di etalase toko tidak bercampur dengan produk lain yang sudah berjamur.

Kadang karyawan toko lalai masih meletakkan produk yang sudah berjamur dicampur dengan produk yang masih bagus.

6. Pastikan produk yang dipajang di etalase toko tidak terkena sinar

Agar Roti Tidak Cepat BerjamurJamur yang ada pada produk retur bisa berpindah ke produk yang akan dikemas melalui serangga ( lalat ), tangan karyawan kita ataupun udara

matahari langsung. Produk yang terkena sinar matahari

langsung akan membuat air yang terkandung di dalam roti menguap sehingga kemasannya akan berkeringat.

7. Pergunakan bahan pengawet yang diijinkan

Bahan pengawet untuk roti yang diijinkan oleh pemerintah Indonesia salah satunya adalah Calsium Propionat dengan dosis 0,2 – 0,5 % dari tepung terigu. Calsium Propionat bekerja lebih efektif pada kondisi asam, maka penggunaan Calsium Propionat pada roti dengan metode Sponge & Dough lebih efektif daripada metode No Time Dough. Untuk memaksimalkan kerja Calsium Propionat pada metode No Time Dough dapat ditambahkan bahan yang dapat menurunkan kadar pH adonan, bahan yang bisa dipergunakan adalah asam sitrat, cuka makan, asam laktat dan fumeric acid.

(J. Qoyuum - BBC Palembang)

Peluang Usaha

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Suka membuat kue? atau itu adalah kegemaran hobi anda? Ja-ngan sia-siakan talenta yang

anda miliki itu, siapa tau, justru dari yang tadinya iseng-iseng itu justru menjadi sebuah usaha yang cukup besar.

Sebut saja Tini. Kendati sudah bekerja di sebuah perusahaan, dia te-rus menekuni hobi membuat kue dan mengembangkannya menjadi sebuah usaha kecil-kecilan. Karena ditunjang oleh hobi, dia sangat menyukai kegi-atan usahanya, sampai akhirnya berani ke luar dari perusahaan tempatnya bekerja untuk terjun seratus persen ke dunia usaha makanan berbasis terigu.

Tini hanyalah satu dari sekian banyak pengusaha, yang mampu mengembangkan hobi dan bakatnya. Di negeri ini, banyak pengusaha suk-ses, yang berangkat dari keulet-annya menekuni dan mengembangkan hobi.

Tapi, memang, kebanyakan orang yang berniat membuka usaha, pikir-annya suka “mentok” pada masalah dana dalam jumlah besar untuk modal. Kalau kemudian dia tak per-nah kesampaian mengumpulkan atau meminjam dana sebanyak yang diba-yangkannya, otaknya pun jadi buntu. Tidak ada usaha yang dilakukan, kecuali melamun menjadi pengusaha. Ini yang celaka.

Betul, dana memang penting. Mini-mal, buat modal awal. Tapi, kalau ke-mampuan keuangan sangat terbatas,

cobalah mulai berpikir tentang bakat dan hobi yang Anda miliki. Siapa tahu, ada yang cocok untuk dikem-bangkan menjadi sebuah usaha.

Mungkin, Anda mengalami kesuli-tan dalam mengidentifikasi atau me-ngetahui bakat dan hobi itu. Tapi, pa-ling tidak, hendaknya Anda ingat bah-wa, memulai usaha tidak selalu berarti harus memproduksi barang. Menjual barang yang telah ada, baik sebagai perantara/agen atau penjual langsung, termasuk juga usaha. Ingat juga, se-tiap hobi atau kegiatan yang Anda lakukan dengan senang dan berulang-ulang, apapun jenisnya, memiliki po-tensi besar untuk dikembangkan. Ti-dak peduli, misalnya, apakah kegiatan yang Anda lakukan merupakan kegi-atan sosial, seperti pengumpulan dana untuk keperluan bencana alam, fakir miskin, olah raga, perayaan-perayaan dan sebagainya.

Sadarkah Anda, dengan melaku-kan kegiatan yang dicontohkan itu, sesungguhnya Anda telah menjadi

seorang penjual jasa. Anda telah bernegosiasi, mempengaruhi orang lain untuk menyumbang dan... Anda berhasil!.

Kini, saatnya Anda untuk mu-lai menawarkan barang/jasa yang bersifat komersial. Mulailah dari lingkungan yang dekat dengan Anda, orang-orang yang telah Anda kenal dalam jaringan/jarak yang terbatas. Hilangkan perasaan segan, ragu dan malu, yang biasanya selalu meng-hinggapi para pemula.

Ingat, Anda tidak sedang meminta-minta. Anda sedang menawarkan ba-rang/jasa yang justru akan memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar Anda itu dan memuaskan mereka. Artinya, kegiatan itu tidak hanya akan menguntungkan Anda, tapi juga akan menguntungkan mereka.

Bila gagal, ini bukanlah akhir dari segalanya. Mungkin orang yang Anda tawari barang/jasa memang benar-benar belum atau tidak memerlukannya. Anda sama sekali ti-dak berhak untuk memaksakan orang lain untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkannya.

Mulailah untuk belajar dan menge-tahui siapa sebenarnya yang memerlu-kan barang/jasa yang Anda tawarkan. Selamat mencoba.

Diolah dari: Bagaimana Merencanakan Suatu Usaha Kecil, Kadin Indonesia dan

Friedrich Ebert Stiftung)

Memulai Usaha Bermodal Kegemaran

Mau memulai usaha? Jangan terpaku berpikir pada modal yang besar. Siapa tahu Anda punya hobi dan bakat yang dapat menunjang.Sering kali terjadi roti yang kita

produksi cepat berjamur, padahal masih baru. Kalau hal seperti

ini terus menerus terjadi bisa-bisa bukan untung yang diperoleh tetapi malah buntung alias rugi. Bagaimana mengatasi agar roti tidak cepat berjamur? Berikut tipsnya

1. Jaga Kebersihan dan Kenyamanan Ruang Produksi- Bersihkan ruang produksi secara

teratur- Cukup tersedia sirkulasi udara &

penerangan- Saluran pembuangan limbah cair

memadai dan terawat- Posisi peralatan disesuaikan

dengan tata letak ruang sehingga memudahkan alur produksi

- Tersedia air bersih untuk mencuci tangan, peralatan dan ruang produksi

- Ruang pengemasan dan produk retur terpisah agar tidak tercampur

2. Jaga Kebersihan Karyawan- Pakaian karyawan harus bersih - Menggunakan penutup kepala

supaya kotoran yang ada di rambut tidak jatuh ke produk

- Biasakan cuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari toilet

- Menggunakan sarung tangan bagi pekerja bagian pengemasan

- Bila karyawan sakit sebaiknya tidak bekerja dahulu.

3. Kemas roti setelah dingin Jangan mengemas roti selagi masih panas,. Apabila produk masih hangat/panas sudah dikemas, maka plastik kemasan akan berkeringat dan di situlah jamur akan mudah tumbuh

4. Kemasan harus tertutup dengan benarKemasan yang tertutup dengan benar akan meminimalisir kontaminasi dari luar

5. Pastikan roti yang dipajang di etalase toko tidak bercampur dengan produk lain yang sudah berjamur.

Kadang karyawan toko lalai masih meletakkan produk yang sudah berjamur dicampur dengan produk yang masih bagus.

6. Pastikan produk yang dipajang di etalase toko tidak terkena sinar

Agar Roti Tidak Cepat BerjamurJamur yang ada pada produk retur bisa berpindah ke produk yang akan dikemas melalui serangga ( lalat ), tangan karyawan kita ataupun udara

matahari langsung. Produk yang terkena sinar matahari

langsung akan membuat air yang terkandung di dalam roti menguap sehingga kemasannya akan berkeringat.

7. Pergunakan bahan pengawet yang diijinkan

Bahan pengawet untuk roti yang diijinkan oleh pemerintah Indonesia salah satunya adalah Calsium Propionat dengan dosis 0,2 – 0,5 % dari tepung terigu. Calsium Propionat bekerja lebih efektif pada kondisi asam, maka penggunaan Calsium Propionat pada roti dengan metode Sponge & Dough lebih efektif daripada metode No Time Dough. Untuk memaksimalkan kerja Calsium Propionat pada metode No Time Dough dapat ditambahkan bahan yang dapat menurunkan kadar pH adonan, bahan yang bisa dipergunakan adalah asam sitrat, cuka makan, asam laktat dan fumeric acid.

(J. Qoyuum - BBC Palembang)

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

Peluang Usaha

Memulai usaha tidaklah sesederhana yang kita bayangkan, selain modal yang sudah pasti harus tersedia, beberapa hal juga perlu disiapkan seperti

kemampuan dalam membuat produk yang berkualitas, bagaimana mengasah kemampuan tersebut, pengetahuan tentang peralatan sampai kepada bagaimana cara menentukan lokasi yang tepat untuk memulai usaha tersebut.

Namun jangan berkecil hati, untuk membuka usaha roti atau bakery, Muhammadsyah Nuriman dari Bogasari Baking Center Jakarta, menjelaskan beberapa hal yang perlu disiapkan ketika kita berencana membuka usaha bakery khususnya modern bakery yang memiliki rumah produksi dan display penjualan (Bread store) :Pelatihan

Pelatihan yang wajib diikuti adalah Bread Making, Cake making dan Pastry Making (± 15 hari). Jika waktu pelatihan dirasakan terlampau lama dapat juga mengambil paket customize yaitu paket pelatihan dengan memilih resep yang diinginkan. Hubungi BBC terdekat untuk informasi jadwal pelatihan. Peralatan

Kalau sudah siap dengan ketrampilan, perlu diinventarisir juga peralatan seperti mesin, baking tools, ingredient , human resources, bahkan sampai menentukan siapa bakernya, yang disesuaikan konsep awal bakery yang diinginkan, apakah kecil, menengah atau besar.

Berikut peralatan minimal yang wajib dimiliki, dapat diperoleh di toko khusus peralatan bakery:

Peralatan Bakery Kecil

Bakery Sedang

Bakery Besar

Mixer Roti ( spiral mixer ) 1 uk 5kg 1 uk 8kg 1 uk 20 kg>

Mixer Cake (minimal untuk bolu) 1 1 2

Oven Deck / Rotary 1 2 4

Bread Slicer 1 1 1

Mesin Profer, 1 1 2

Dough Divider, 1 1 2

Showcase Roti, Sesuai kebutuhan

Showcase Cake, Sesuai kebutuhan

Timbangan Digital Sesuai kebutuhan

Cetakan / Loyang Roti Sesuai kebutuhan

Loyang Cake Sesuai kebutuhan

Sedangkan untuk Ingredient dapat dicari di toko bahan kue, biasanya di setiap pasar yang ramai ada satu toko bahan kue, atau langsung ke toko yang sudah dikenal di daerah anda. Setelah bakery berjalan biasanya nanti suplier bahan kue seperti : ragi, margarine, terigu, �lling roti, dll. akan mendatangi bakery anda untuk menawarkan produk mereka.Sumber Daya Manusia

Mengenai sumberdaya manusia disarankan agar owner sendiri yang utama harus mengetahui dasar-dasar bekery seperti pelatihan diatas, sehingga pada proses perekrutan pegawai kita dapat mengetahui kompetensinya. Selain itu usahakan ada kepala produksi yang dapat mengetahui banyak produk dan operasional bekery. Kepala produksi dapat dicari dengan cara memasang iklan di beberapa media massa. Lokasi

Lokasi seperti apa yang baik untuk penempatan sebuah toko roti? Lokasi ini sangat penting bagi kelangsungan dan kelanjutan usaha roti. Untuk itu dalam memilih lokasi yang ideal tentunya diusahakan dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit, jalan utama yang ramai dilalui serta terlihat dari badan jalan, dekat komplek perkantoran atau komplek pertokoan.

Agar lebih mantap dan tepat dalam membuka usaha baru, BBC siap memberikan saran dan masukkan serta diskusi. Siapa berminat? Semoga sukses dan tercapai cita-citanya.(pam)

Siap Membuka Usaha BakeryBisnis makanan saat ini rupanya sudah menjadi pilihan yang sangat menggiurkan, terbukti banyak kita lihat gerai makanan yang menawarkan berbagai kelebihan. Salah satunya adalah bidang usaha roti atau bakery. Beberapa gerai bakery saling berlomba ingin memanjakan calon konsumennya.

Mengikuti pelatihan dulu sebelum membuka usaha baru, agar semua persiapan benar-benar matang

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Resep

Roll Bread

Marble Cake

Bahan:225 gram telur utuh30 gram madu60 gram susu cair UHT90 gram gula pasir halus250 gram terigu segitiga biru10 gram susu bubuk full cream

2 gram baking powder30 gram margarine40 gram happy salad oil1 gram garam15 gram cake emulsi�erPewarna cokelat, hijau, oranye secukupnya.

Cara membuat:1. Telur, madu, susu cair dan gula

pasir aduk hingga rata2. seluruh bahan kering diayak,

masukkan dalam adukan bersama dengan margarin, happy salad oil dan emulsi�er, aduk dengan kecepatan rendah selama 30 detik

3. Aduk dengan kecepatan tinggi selama 4 menit. Turunkan ke kecepatan sedang selama 1 menit, kemudian turunkan lagi kecepatan rendah selama 1 menit.

4. Bagi adonan menjadi 4 bagian masing-masing diberi warna cokelat, hijau, oranye dan tanpa warna.

5. Masukkan ke dalam cetakan yang telah dpoles dengan margarine, bergantian untuk masing-masing warna, buat motif dengan lidi, sesuai selera.

6. Bakar pada suhu 1700C selama 60 menit. (sampai matang)

Bahan:1000 gram terigu Cakra Kembar15 gram ragi Instan4 gram bread improver210 gram gula pasir150 gram telur50 gram kuning telur70 gram susu cair UHT350 gram air es15 gram garam140 gram butter unsalted

Bahan Polesan:100 gram telur50 gram susu cair UHT

Topping:50 gram daging asap (potong dadu)50 gram daun bawang200 gram mayonaise500 gram abon sapi/ayam

Cara membuat:1. Aduk semua bahan kering, kecuali

garam.2. Masukkan telur, susu cair dan air es,

aduk hingga tercampur rata.3. Masukkan butter unsalted bersama

dengan garam, aduk hingga kalis, istirahatkan selama 10 menit.

4. Potong dan timbang adonan ± 500 gram, bulatkan dan istirahatkan kembali selama 10 menit.

5. Roll adonan berbentuk persegi panjang hingga ketebalan ± 0.5 cm, letakkan di atas loyang yang sudah dipoles margarin.

6. Biarkan hingga sedikit mengembang, lalu poles dengan bahan polesan dan diberi topping bagian atasnya dengan daun bawang dan daging asap.

7. Bakar dengan suhu 2100 C selama 10 menit.

8. Poles bagian dalam roti dengan mayonaise dan taburi dengan abon secukupnya lalu gulung.

9. Potong dan beri mayonaise pada sisi kiri dan kanan, lalu taburi dengan abon secukupnya

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

Info Sehat

Seiring dengan perkembangan ilmu penge-tahuan dan teknologi yang semakin maju, masyarakat kini banyak pilih-pilih soal makan

karena beberapa alasan. Ada yang memilih makanan tertentu, tetapi ada juga yang justru menghindari un-tuk kebutuhan diet, tapi tidak terganggu dengan rasa lapar dan tetap merasa kenyang untuk jangka waktu yang lama.

Sebenarnya kalau ada makanan yang bisa menye-babkan cepat lapar, itu lebih karena makanan terse-but termasuk makanan yang mengandung karbohi-drat sederhana yang ketika dicerna oleh tubuh akan cepat dan mudah berubah menjadi glukosa dan ener-gi. Semakin cepat diolah, semakin cepat pula perut lapar karena tidak ada cadangan energi yang berasal dari karbohidrat.

Jika kita makan makanan yang mengandung karbo-hidrat sederhana, 2-3 jam kemudian kembali lapar, lain halnya dengan makanan yang mengandung karbohi-drat kompleks bisa tahan lebih lama antara 5-6 jam. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah menjadi glukosa, sehingga tidak mudah melepaskan gula ke dalam darah.

Oleh karena itu, kalau tidak ingin cepat lapar makan-lah yang mengandung karbohidrat yang lebih kom-pleks.

Tepung Taj MahalUntuk menjawab berbagai tantangan di atas, me-

ngapa tidak membuat berbagai jenis roti mengguna-kan bahan baku dari gandum utuh (whole wheat) yang merupakan karbohidrat kompleks hingga program di-etpun tidak terganggu karena perasaan lapar?

Tepung gandum utuh adalah hasil penggilingan biji gandum utuh termasuk kulit arinya, sehingga kand-ungan lemak dan seratnya sangat tinggi.

Contoh produk tepung gandum utuh ini adalah “Taj Mahal Stone Milled Atta Flour” produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari. Tepung yang di-pasarkan dengan kemasan 1 kg berwarna dominan merah tua itu memang lebih dikenal sebagai tepung atta (atta �our) untuk membuat berbagai roti asal In-dia dan Timur Tengah seperti chapatti, roti cane, para-ta, dan sebagainya.

Makan Roti Gandum, Program Diet Tak Perlu Terganggu

Info Sehat

Wacana Mitra * Edisi 173/Tahun XI/2011

Menariknya lagi, proses produksi tepung Taj Mahal Stone Milled Atta Flour dilakukan sama persis seperti di negeri asalnya, India, yakni dengan gilingan batu yang biasa disebut chakki, sehingga mampu meng-hasilkan roti dengan karakterisitik rasa dan aroma yang khas.

Ada beberapa keunggulan dari tepung gandum yang digiling dengan batu (stone-milled wheat �our). Pertama, endosperm, bran, dan germ tetap dalam ta-karan aslinya. Sebab menggiling dengan batu dilaku-kan dengan pelan sehingga germ tidak terpapar panas yang berlebihan, disamping itu, lemak dari germ ter-distribusi secara merata dan mengurangi kerusakan produk tepung yang dihasilkannya. Selain itu hilang-nya nutrisi karena paparan oksigen juga terbatas kare-na tepung hasil gilingan batu umumnya lebih kasar. Bahkan tepung hasil gilingan batu memiliki kandun-gan thiamine atau vitamin B1 lebih tinggi ketimbang tepung terigu berprotein tinggi sekalipun.

Kedua, tepung hasil gilingan batu lebih disukai oleh para baker dan pencinta makanan alami karena tek-

sturnya, dan rasanya yang lebih manis dan gurih.Beberapa kelebihan lain dari tepung Atta antara lain,

sebagai sumber energi yang baik, dapat menurunkan kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung karena dengan seratnya yang tinggi dapat memperlambat proses penyerapan energi, sehingga energi yang ma-suk dalam tubuh akan lebih e�sien dan tidak berubah menjadi lemak. Hal ini yang menyebabkan mengapa konsumsi roti dari gandum utuh membuat kenyang lebih lama, dan dapat membatu mengurangi berat badan.

Selain itu juga baik bagi penderita diabetes karena menghasilkan gula darah yang rendah dan bisa men-jadi alternative mengurangi resiko osteoporosis pada wanita pramonopause.

Tertarik untuk berinovasi dengan Tepung Gandum Taj Mahal Stone Milled Atta Flour, Bogasari Baking Center (BBC) siap membantu dengan resep-resep ino-vatifnya, atau hubungi Layanan Pelanggan Bogasari di nomor 0807-1800-888. (pulsa lokal). Selamat men-coba !.(AAP/Pam)

Beberapa alamat di bawah ini bisa dihubungi untuk mendapatkan tepung Taj Mahal Stone Milled Atta Flour (TMSM)

Gelael Supermarket Jl. MT Haryono Kav. 7 Jakarta Selatan 021 8298390

Gelael Supermarket Citraland Semarang, Candi Semarang, Batam Baloi, Batam Palm Spring

Mustafa Family Store Jl. Danau Sunter Utara Blok R no. 72-73, Jakarta Utara 021 65837572-73

PT Rebellindo Cemerlang Jl. Sunter Hijau V blok R4/3, Jakarta Utara 021 6517807

Toko Lakita’s Jl. Danau Sunter Utara Blok R no. 34 Jakarta Utara 021 6403180-82

Maharani Jl. Agung Jaya 23 Blok D 13 no. 4 Sunter Podomoro, Jakarta Utara 021 65837888

Shalimar Jl. Kelinci Raya no. 16, Pasar Baru, Jakarta Pusat 021 3453660

PT. Borneo Omega Grupe Jl. MT. Haryono Komp. Balikpapan Baru Blok D1 no. 25, Balikpapan 0542 876516

Toko Kasturi Medan Jl. Teuku Cik Ditiro no. 8B, Medan 061 4573716

Toko Berkat Jl. Boing I Block II B/102, Jakarta Pusat 021 6542611

Indian Supermarket “Sagar” Jl. Danau Sunter Utara, Sunter Paradise Blok R no. 51-52, Jakarta Utara

Toko Sakura Jl. Jend Sudirman no. 53, Negeri Tengah – Purwakarta, Jabar 0264 201234

Trivenis /CV. Bumi Ayu Apartemen Condominium, Toko Aster, Lt. Dasar, Jakarta 021 32322634

Kontak

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra31

PT. Setia Sukses MakmurJl. H. Badar no. 46-47 RT 022, Pasir Putih, Jambi selatanJambi - 36139Telp : 0741-23885

PT. Panca Makmur PrimamulyaJl. Soekarno Hatta no. 20 Cibuntu, Bandung - 40212Telp : 022-6017144

PT. Sinar NutrisindoKp. Drangong RT 01/07Serang - 42162 Telp : 0254-201833

PT. Atikanta Boga TamaJl. Kacer III no. 11, Manahan, Solo - 57139Telp : 0721-630054

PT. Hasil Boga SejahteraJl. Irian Jaya no. 70 RT 03/01,Mimbaan PanjiSitubondo - 68322 Telp : 0338-671018

PT. Ady Empat BersaudaraJl. Belitung Darat no. 11,PT 009, Belitung Selatan, Banjarmasin - 70115 Telp : 0511-4413552

CV. Wira Triputra LestariJl. RTA Milono KM 4, Palangkaraya - 73111Telp : 0511-3366855

CV. Sumber Mahakam MandiriDermaga no. 36,Samarinda - 75112 Telp : 0541-748388

PT. Aneka Sumber BogaJl. Jenderal Sudirman no.5RT 03/10, Balikpapan - 76114Telp : 0542-421425

CV. Wisnu Kencana MandiriJl. Pangeran Diponegoro no. 1Tarakan - 76211Telp : 0551-32199

Lomba Kreasi Resep

Acara lomba memasak yang dilakukan secara langsung, sudah sangat lazim. Tentu saja acara semacam itu banyak manfaatnya. Mungkin belum pernah saya dengar, adalah lomba kreasi resep tanpa dipraktikkan oleh pesertanya. Jadi, peserta cuma mengirimkan resepnya saja.

Menurut saya, lomba semacam ini, bisa makin meramaikan berbagai jenis lomba membuat produk makanan selama ini.

Untuk menilai baik tidaknya resep tersebut, dewan juri yang menjajalnya di dapur khusus. Kelebihannya, lomba ini bisa melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai daerah.

Muhiddin,Kebun Karet, RT 06/03, Kel. Lok Tabat

Banjarbaru - 70712

Ide yang sangat menarik.Terima kasih.

Belajar dari yang Besar

Selama ini, Wacana Mitra lebih sering menampilkan pengusaha kecil yang sukses antara lain berkat kerja keras dan kejelian melihat pasar. Itu memang bagus untuk memberikan inspirasi bagi pembaca, terutama sesama pengusaha atau yang ingin terjun ke dunia usaha.

Tapi, alangkah baiknya jika Wacana Mitra juga sekali-kali menampilkan profil atau kiat perusahaan makanan yang relatif besar, dan terbukti menerapkan sistem manajemen yang baik. Dengan begitu, pembaca pun bisa mengetahui bagaimana caranya menerapkan manajemen perusahaan yang benar, sehingga perusahaannya bisa berjalan secara lebih mantap, tidak selalu tergantung pada ketarampilan dan naluri pemiliknya saja.

Terima masih.

Abdullah Sholeh Ibrahim,Kampung Batudewa, Kel. Tanjung Karang,

Mataram 83115

Terima kasih atas sarannya yang sangat baik. Akan kami pertimbangkan

Alamat Distributor

Kuis

Edisi 173/Tahun XI/2011 * Wacana Mitra

Mendatar: 1. Alat transportasi 3. Membuka kulit 6. Tidak layak makan 8. Satu 9. Harapan10. Daftar Isian Proyek11. Empang12. Identitas seseorang14. Pembuat akta tanah16. Jalan cepat17. Didapat dari bangku

sekolah21. Bahan Bakar 22. Terjadi di dearah dingin25. Penyangga bangunan26. Putar27. Tidak sering29. Hanya ada pada terigu30. Bagian dari pohon32. Budi pekerti34. Tidak berfungsi35. Tidak khusus

Menurun: 1. Raga 2. Alas kaki 3. Panggilan kepada

yang lebih tua 4. Tercemar 5. Persis 6. Bagian dari kenda-

raan 7. Sedot13. Yang kita minum15. Gembira16. Tergores18. Kompetisi (adu)19. Agar menjadi rapi20. Nama makanan23. Binatang langka24. Sungai di Kalimantan 27. Saya (Arab)28. Martil30. Saya31. Debu33. Kereta Api

Tulis jawaban pada selembar kartu pos disertai kupon kuis TTS Wacana Mitra no. 31. Kirim ke PO.Box 2000 JKU 14013. Pemenang akan diumumkan pada Wacana Mi-tra edisi 174

Berhadiah total Rp 450.000, untuk 3 orang pemenangTeka-Teki Sedap Wacana Mitra no. 31