Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

57
Edisi Revisi

Transcript of Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Page 1: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Edisi Revisi

Page 2: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 1

Kata Pengantar

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 telah mengamanatkan bahwa

setiap instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan akuntabilitas

kinerja di lingkungannya. Penyelenggaraan tersebut mulai dari

perencanaan, pengukuran, pelaporan, hingga evaluasi kinerja.

Rencana Strategis (Renstra) sebagai salah satu bagian dokumen

perencanaan kinerja perlu dirumuskan secara baik dan benar agar dapat

dijadikan acuan bagi unit kerja beserta ekosistem di dalamnya selama

kurun waktu lima tahun.

Renstra Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyajikan tujuan dan

sasaran yang akan dicapai selama lima tahun dengan dilengkapi

indikator, target kinerja, arah kebijakan, dan strategis yang jelas. Tujuan

dan sasaran beserta kelengkapannya tersebut ditetapkan dan

diseleraskan dengan rumusan Renstra Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa yang mengacu pada Renstra Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kami mengharapkan Renstra ini menjadi acuan dan pedoman dalam

penyusunan rencana dan pelaksanaan program/kegiatan kerja bagi

segenap warga Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam lima tahun ke

depan.

Semoga Allah Swt memberikan kita kekuatan untuk merealisasikan

target kinerja yang ditetapkan sehingga memberikan konstribusi pada

pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra di

Provinsi Jawa Tengah.

Semarang, Februari 2021

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Dr. Ganjar Harimasyah.

NIP 197505222001121003

Page 3: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 2

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................3

1.1 Kondisi Umum ............................................................................................... 5

1.2 Permasalahan dan Potensi ........................................................................... 14

A. Permasalahan dan Analisis ..................................................................... 14

B. Potensi.................................................................................................... 15

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAH ................. 18

2.1 Visi............................................................................................................... 18

2.2 Misi.............................................................................................................. 18

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis ....................................................................... 20

2.4 Tata Nilai Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ............................................... 23

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KELEMBAGAAN .... 26

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional .......................................................... 26

A. Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang Terkait Langsung dengan Tugas dan Fungsi Kemendikbud .................................................................. 27

B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .. 29

C. Arah Kebijakan dan Strategi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ............. 31

3.2. Kerangka Regulasi ....................................................................................... 32

3.3 Kerangka Kelembagaan................................................................................ 36

A. Struktur Organisasi ................................................................................ 36

B. Pengelolaan Sumber Daya Manusia ........................................................ 37

C. Reformasi Birokrasi ................................................................................ 39

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN............................................ 42

4.1 Target Kinerja .............................................................................................. 42

4.2 Kerangka Pendanaan ................................................................................... 44

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 45

LAMPIRAN 1. Definisi Operasional dalam Sasaran Program Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

2. Cascading SK, IKK, KRO, RO, Komponen Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021

Page 4: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 3

BAB I

PENDAHULUAN

“Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa

persatoean, bahasa Indonesia.” (Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

Bahasa Indonesia—termasuk sastra Indonesia—merupakan salah satu pembentuk jati diri

keindonesiaan. Bahkan, bahasa Indonesia diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai

lambang kesatuan negara-bangsa Indonesia yang bermartabat. Dalam perkembangan

sejarahnya, posisi bahasa Indonesia ini kemudian diperkukuh dalam Pasal 36 Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam undang-undang turunannya, yakni

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, bahasa Indonesia diposisikan sejajar dengan simbol

kenegaraan yang lain, seperti bendera, lambang negara, serta lagu kebangsaan.

Di tengah kekukuhan posisi dan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, pluralisme dan

multilingualisme bahasa di Indonesia perlu dikelola untuk mendukung pembangunan nasional.

Pengelolaan tersebut dapat dilaksanakan melalui trigatra kebahasaan, yaitu pengutamaan

bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan penguasaan bahasa asing. Penggunaan bahasa

Indonesia harus semakin mantap sebagai peneguh identitas bangsa dan penyatu keberagaman

suku dan/atau ras di Indonesia. Demikian juga pemakaian bahasa daerah sebagai unsur

kekayaan budaya dan sebagai sumber utama pembentuk kosakata bahasa Indonesia harus

mampu membentuk generasi muda Indonesia yang sadar akan kekayaan tradisi dan budayanya.

Sementara itu, penguasaan terhadap bahasa asing harus mampu menyiapkan generasi muda

Indonesia agar mampu bersaing di dunia internasional.

Page 5: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 4

Kemampuan berbahasa Indonesia, berbahasa daerah, dan berbahasa asing merupakan

kemampuan ideal manusia Indonesia untuk dapat berkompetisi secara global dengan mengikuti

perkembangan kemutakhiran ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks), tetapi tetap

memegang jati diri keindonesiaan. Oleh karena itu, kemampuan ideal ini dijadikan sebagai

salah satu pembentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul, yakni melalui

peningkatan kompetensi berbahasa penuturnya, baik secara lisan, tulis, maupun isyarat. Dari

sinilah dasar peletakan aspek kebahasaan sebagai bagian penting dari pembangunan manusia

Indonesia. Pembangunan bidang kebahasaan—termasuk sastra di dalamnya—yang tepat

sasaran akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia.

Sehubungan dengan itu, pembangunan bidang kebahasaan dan kesastraan yang berdampak

pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia (SDM) yang unggul memerlukan

perencanaan strategis dan terstruktur. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) sebagai

Unit Pelaksana Teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan—yang memiliki kewenangan dalam bidang pengembangan,

pembinaaan, dan pelindungan bahasa dan sastra di Provinsi Jawa Tengah—merupakan lembaga

strategis dalam pembentukan SDM tersebut. Dalam mewujudkan peran strategis itu, berikut

Page 6: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 5

gambaran kondisi umum, potensi dan permasalahan, serta tantangan yang dimiliki, dihadapi,

dan akan dilaksanakan BBPJT dalam perencanaan strategis pengembangan, pembinaan, dan

pelindungan bahasa dan sastra di Provinsi Jawa Tengah.

1.1 Kondisi Umum

Dalam melaksanakan pembangunan bidang kebahasaan dan kesastraan periode 2015—2019, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menetapkan delapan sasaran kegiatan, yakni

meningkatnya (1) kosakata bahasa Indonesia, (2) jumlah bahasa dan sastra yang terlindungi, (3) mutu dan jumlah penelitian kebahasaan dan kesastraan, (4) mutu dan jumlah bahan ajar pengayaan pembelajaran bahada dan sastra Indonesia, (5) jumlah instrumen Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia, (6) jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional yang

terbina dalam penggunaan bahasa dan sastra, (7) jumlah ruang publik yang terkendali, serta (8) terselenggaranya layanan dukungan manajemen teknis di lingkungan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Sasaran kegiatan pertama, yaitu Meningkatnya Kosakata Bahasa Indonesia, diukur melalui

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) jumlah kosakata Indonesia. Dalam hal kosakata bahasa

daerah, telah dilakukan inventarisasi kosakata yang digunakan untuk memperkaya jumlah lema

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan mengembangkan berbagai kamus

(ekabahasa, dwibahasa, etimologi, dan sebagainya). Target inventarisasi kosakata di Jawa

Tengah yang tertuang dalam Renstra 2015—2019 sebanyak 10.770 lema. Secara akumulatif

capaian IKK Meningkatnya Kosakata Bahasa Indonesia adalah sebesar 62,86% atau 6.770 lema

dari jumlah tersebut. Sampai akhir 2019 telah tercapai 6.270 lema (62,86%) dari 10,770 lema

yang telah ditetapkan.

Page 7: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 6

Sasaran kegiatan kedua, yaitu Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi,

dicapai melalui IKP Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan

Terevitalisasi. Secara akumulatif capaian IKP Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan,

Terkonservasi, dan Terevitalisasi adalah sebesar 100% atau 6 naskah dari 6 naskah yang

direncanakan

Sasaran kegiatan ketiga, yaitu meningkatnya mutu dan jumlah penelitian kebahasaan dan

kesastraan, dicapai melalui IKK (1) Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra, (2) Jumlah Publikasi

Ilmiah Bahasa dan Sastra, dan (3) Jumlah Penerjemahan Tulis dan Lisan (Juru Bahasa). IKK

Gambar 1 Tren Capaian Kosakata Bahasa Indonesia

Gambar 2 Tren Capaian Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi

Page 8: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 7

pertama dicapai melalui kegiatan Pengkajian dan Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan

sebanyak 86 naskah. Hasil pengkajian dan penelitian itu akan dijadikan bahan rekomendasi

kebijakan kebahasaan dan kesastraan oleh pemangku kepentingan. Selain itu, hasil pengkajian

dan penelitian itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan pemartabatan dan

pelestarian bahasa dan sastra.

Sementara itu, IKK kedua dicapai melalui Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra. Sampai

akhir Renstra ini, IKK bisa mencapai 100%. Target publikasi tahun renstra 2015—2019 sebesar

259 terbitan dan telah tercapai 259 terbitan. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mempunyai

jurnal kebahasaan, yaitu Jalabahasa yang terbit setahun 2 kali dan jurnal kesastraan, yaitu

Alayasastra yang terbit setahun 2 kali, Lembar Informasi setahun terbit 2 kali, dan majalah

Swaratama terbit 3 kali dalam setahun.

Gambar 3 Tren Capaian Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan

Page 9: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 8

Selanjutnya, IKK ketiga, yaitu Jumlah Penerjemahan Tulis dan Lisan dicapai melalui

aktivitas penerjemahan tulis dan lisan. Jumlah penelitian pengembangan dan

pelindungan bahasa dan sastra yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa

Tengah berhasil mencapai 1 naskah dari target kinerja yang ditetapkan sejumlah 1

naskah. Capaian IKP jumlah penerjemahan tulis dan lisan tersebut terlihat dari

Gambar 5 berikut.

Gambar 4 Tren Capaian Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra

Page 10: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 9

Sasaran kegiatan keempat, yaitu Meningkatnya Mutu Dan Jumlah Bahan Ajar

Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dicapai melalui IKK (1) Jumlah

Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra dan (2) Jumlah Bahan Ajar BIPA.

IKK pertama dicapai melalui penerbitan bahan dan modul pembelajaran bahasa dan

sastra. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2015—2019 telah

menghasilkan 10 modul pembelajaran bahasa dan sastra. Bahan dan modul

pembelajaran bahasa dan sastra itu berupa Bahan Bacaan Pengayaan Pelajaran Bahasa

Indonesia Tingkat Dasar dan Tingkat Menengah yang terdiri atas 8 judul buku, Bahan

Bacaan Jenjang Membaca Dini dan Pramembaca terdiri atas 20 judul buku bacaan.

Semua buku cetakan itu telah diberikan kepada masyarakat, sekolah, komunitas baca

dan sastra, taman baca masyarakat, dan perpustakaan secara gratis. Masyarakat dapat

meminta buku cetakan dengan mengirimkan proposal permohonan buku ke Balai

Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 5 Tren Capaian Jumlah Penerjemahan Tulisan dan Lisan

Page 11: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 10

IKK kedua dicapai melalui kegiatan Penyusunan Bahan Ajar BIPA, sebanyak 1 naskah dari target sebanyak 1 naskah.

Sasaran kegiatan kelima, yaitu Meningkatnya Jumlah Instrumen Uji Kemahiran Berbahasa

Indonesia. Sasaran ini dicapai melalui indikator kinerja jumlah Penyusunan Instrumen Uji

Kemahiran Berbahasa Indonesia 1 naskah. Capaian IKK tersebut sebesar 100% (target 1

naskah, realisasi 1 naskah).

Gambar 6 Tren Capaian Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Gambar 7 Tren Capaian Jumlah Bahan Ajar BIPA

Page 12: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 11

Sasaran kegiatan keenam, yaitu Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga

Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra dicapai melalui IKK (1) Jumlah

Tenaga Profesional dan Calon Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra,

(2) Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra. IKK pertama dicapai melalui

kegiatan Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon

Tenaga Profesional dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga

Profesional dan Calon Tenaga Profesional. Secara akumulatif , capaian IKK jumlah tenaga

profesional dan calon tenaga profesional yang terbina dalam penggunaan bahasa dan sastra

adalah sebesar 100% atau 6.750 orang. Target Renstra tahun 2015—2019 sebesar 6.750 orang

telah tercapai 6.750 orang.

Gambar 8 Tren Capaian Jumlah Instrumen UKBI

Page 13: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 12

Sementara itu, IKK kedua, Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra dicapai

melalui kegiatan Pembinaan Duta Bahasa, Konservasi dan Revitalisasi Bahasa dan Sastra di

Daerah, Zonasi Apresiasi Bahasa dan Sastra di Daerah, Diseminasi Gerakan Literasi Nasional

di Daerah, Pembinaan Komunitas Baca di Daerah, serta Pelatihan Instruktur Literasi.

Sasaran kegiatan ketujuh, yaitu Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali

mempunyai 2 (dua) IKK, yaitu Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya

Gambar 9 Tren Capaian Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina

Gambar 10 Tren Capaian Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra

Page 14: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 13

dan Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya. Indikator Kinerja Kegiatan

Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya sampai akhir renstra ini bisa

mencapai 100%. Target renstra tahun 2015—2019 sebesar 115 lembaga dan telah tercapai 115

lembaga. Untuk Target tahun 2019, sudah tercapai 100% dengan target 19 lembaga.

Sasaran kegiatan kedelapan, yaitu Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis

di Lingkungan Badan Bahasa mempunyai 3 (tiga) IKK, yaitu Layanan Dukungan Manajemen

Eselon I, Layanan Internal (Overhead), dan Layanan Perkantoran. Masing masing IKK sudah

tercapai sebanyak 1 layanan.

Secara umum target renstra tahun 2015—2019 telah tercapai dengan hasil yang baik, kecuali

di sasaran kegiatan pertama, Meningkatnya Kosakata Bahasa Indonesia. Meningkatnya

kosakata Bahasa Indonesia pada tahun 2018 hanya tercapai 10% saja dari target 5000 lema

hanya tercapai 500 lema. Ketidaktercapaian ini disebabkan kosakata bahasa Jawa yang

diajukan untuk memperkaya bahasa Indonesia yang terseleksi hanya 500 lema karena yang

lainnya telah ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau telah tecantum dalam KBBI.

Gambar 11 Tren Capaian Jumlah Ruang Publik yang Terkendali

Page 15: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 14

1.2 Permasalahan dan Potensi

A. Permasalahan dan Analisis

Ketercapaian target pembangunan bidang kebahasaan dan kesastraan pada periode 2015—2019

sangat tinggi. Namun, terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut.

Pada Sasaran Program meningkatnya jumlah judul buku pengayaan literasi baca, permasalahan

utama terletak pada ketidakberagaman buku bacaan literasi dari segi topik buku dan sasaran untuk

tingkat satuan pendidikan dan masyarakat. Hal itu terjadi karena masih banyak buku yang belum

memenuhi standar penilaian oleh Pusat Perbukuan.

Pada Sasaran Program meningkatnya jumlah tenaga profesional dan calon tenaga profesional yang

mengkuti pengujian UKBI, permasalahan terletak pada kurangnya partisipasi tenaga profesional

dan calon tenaga profesional dalam mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Hal itu terjadi

karena kurangnya dorongan regulasi yang mewajibkan pemanfaatan UKBI sesuai yang tertera

dalam Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia. Hal

ini juga disebabkan terbatasnya sarana untuk melakukan pengujian berbasis internet (daring)

Pada Sasaran Program meningkatnya bahasa dan sastra terkembangkan dan terlindungi,

permasalahan terletak pada kurangnya sumber daya manusia (SDM) bidang pengembangan dan

pelindungan bahasa dan sastra, misalnya, jumlah leksikograf, pengonservasi, dan perevitalisasi

bahasa dan sastra. Hal itu menyebabkan pemutakhiran produk kebahasaan dan kesastraan yang

terkembangkan dan terlindungi masih lambat. Masalah lain dalam pengembangan dan pelindungan

bahasa dan sastra adalah rendahnya akses masyarakat terhadap produk pengembangan dan

pelindungan bahasa dan sastra.

Pada Sasaran Program meningkatnya pengendalian bahasa Indonesia di ruang publik,

permasalahan terletak pada fakta bahwa pengutamaan bahasa negara di ruang publik belum

menjadi perhatian semua kalangan, baik pemerintah (pusat-daerah) maupun swasta. Hal itu

terlihat dari, antara lain, maraknya penggunaan bahasa asing sebagai nama perumahan, nama

gedung, tempat usaha, dan iklan. Selain itu, dalam Peta Keterkendalian Wilayah yang dimiliki

Page 16: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 15

oleh Badan Bahasa, baru terdapat 77% wilayah yang mengutamakan bahasa Indonesia di ruang

publik (berkategori A dan B).

Pada Sasaran Program meningkatnya peran bahasa Indonesia melalui pengembangan sastra dan

diplomasi kebahasaan di tingkat ASEAN, permasalahan terletak pada luasnya kawasan sasaran

sebagai populasi kajian pengembangan strategi dan diplomasi kebahasaan serta terbatasnya

jumlah sumber daya manusia yang mumpuni dan berpengalaman dalam penyusunan bahan

diplomasi bahasa Indonesia untuk penutur asing.

B. Potensi

Selain permasalahan yang dihadapi, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berusaha

mengoptimalkan potensi-potensi yang ada agar pembangunan bidang kebahasaan dan

kesastraan berdampak luas bagi masyarakat. Potensi-potensi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Potensi jumlah penutur bahasa Indonesia

Hampir semua penduduk Indonesia adalah penutur bahasa Indonesia. Artinya, potensi penutur

mencapai ratusan juta jiwa. Bagi sebagian penduduk Indonesia, terutama penutur muda, bahasa

Indonesia merupakan bahasa pertama. Sebagian lain menjadikan bahasa Indonesia sebagai

bahasa kedua. Bahasa Indonesia juga dituturkan di luar negeri, terutama pada komunitas

tertentu yang di dalamnya terdapat warga negara Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia

diajarkan di 52 negara. Wilayah kerja Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang sangat luas

dengan 35 kabupaten/kota menjadikan provinsi ini memiliki jumlah penutur bahasa Indonesia

dengan jumlah yang sangat banyak.

2. Potensi bahasa daerah di Indonesia

Jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 718 dengan 778 dialek. Jumlah tersebut sangat

potensial untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia dan mengembangkan serta memajukan

kebudayaan daerah. Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 35 kabupaten/kota dengan penduduk asli

yang hampir semuanya berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Hal ini menjadi

potensial sebagai sarana pelestarian bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di JawaTengah

memiliki dialek yang bervariatif. Tercatat ada enam dialek bahasa Jawa di Jawa Tengah. Hal

Page 17: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 16

itu merupakan kekayaan tersendiri yang dapat menjadi unsur pemerkaya bahasa Indonesia dan

sastra di Indonesia.

3. Potensi pegiat literasi

Jumlah pegiat literasi yang dapat turut mendukung dan mengembangkan program literasi cukup

banyak di Jawa Tengah. Jawa Tengah juga memiliki perpustakaan daerah yang tersebar di 35

kabupaten/kota. Perpustakaan itu mewadahi berbagai komunitas baca dan sastra yang

merupakan aset untuk meningkatkan literasi dan memunculkan pegiat literasi di Jawa Tengah.

4. Potensi UKBI sebagai tes utama kemahiran berbahasa Indonesia di dalam dan luar

negeri

UKBI telah dikembangkan seturut ilmu, pengetahuan, dan teknologi, baik dalam desain,

materi, proses, maupun teknologi layanan pengujiannya. Teknologi layanan yang mutakhir

adalah UKBI multistage adaptive testing. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai TUK

UKBI menyelenggarakan uji terjadwal setiap selasa minggu ke-2 dan ke-4 dengan jumlah dan

latar belakang peserta uji yang bervariasi, di samping kegiatan pengujian yang dilakukan

setelah kegiatan penyuluhan. Jumlah itu akan semakin bertambah mengingat Balai Bahasa

Provinsi Jawa Tengah telah melakukan kerja sama dengan beberapa instansi, baik swasta

maupun negeri, dan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, di Jawa Tengah.

5. Potensi pembina bahasa

Jumlah pembina bahasa Indonesia yang meliputi penyuluh, widyaiswara, guru, dan dosen

bahasa Indonesia. Sementara itu, di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tercatat ada 12

penyuluh bahasa yang siap melayani kebutuhan masyarakat akan pelayanan di bidang

kebahasaan dan kesastraan.

6. Potensi kelembagaan

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memiliki wilayah kerja 35 Kabupaten/kota untuk

melaksanakan pengembangan dan pembinaan bahasa. Balai Bahasa Provonsi Jawa Tengah

telah menjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa

Tengah.

Page 18: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 17

7. Potensi karya penerjemahan

Hakikat penerjemahan ialah menyajikan ilmu pengetahuan dan budaya dari bahasa tertentu agar

dapat dimanfaatkan oleh penutur bahasa lain. Dalam konteks ini, potensi naskah dan buku yang

dapat diterjemahkan sangat besar untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Di Jawa Tengah terdapat naskah-naskah berbahasa Jawa yang sarat akan ilmu pengetahuan dan

budaya. Naskah-naskah ini sangat potensial untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

atau bahasa daerah lain dan bahasa asing. Saat ini Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah telah

memiliki karya penerjemahan berupa buku cerita terjemahan dan kamus dwibahasa.

Page 19: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 18

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

BALAI BAHASA PROVINSI

JAWA TENGAH

2.1 Visi

Visi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tahun 2020—2024 mengacu kepada visi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang diturunkan dari visi Presiden, yaitu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk

mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui

terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan

berkebinekaan global.

Dari rumusan visi tersebut dapat dipahami bahwa bangsa Indonesia telah sampai kepada cita-

cita menjadi bangsa yang maju ketika mampu berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dengan

tetap berpijak pada semangat gotong royong. Hal itu diejawantahkan dalam bidang kebahasaan

dan kesastraan sebagai upaya untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang mandiri

dan berkepribadian melalui pengembangan dan pembinaan bahasa.

2.2 Misi

Untuk mencapai visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah ditetapkan, Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut.

Terwujudnya ekosistem pengembangan dan pembinaan bahasa yang mendukung budaya

riset dan inovasi kebahasaan yang kreatif, budaya literasi masyarakat yang tinggi,

penguatan praktik diplomasi kebahasaan yang maju, dan pelindungan bahasa dan sastra

yang dinamis berdasarkan politik dan perencanaan bahasa baru.

Page 20: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 19

Indikator keberhasilan:

1) Terciptanya ekosistem riset dan rekayasa kebahasaan dasar dan terapan yang kondusif

untuk menghasilkan karya-karya inovatif yang dapat dijadikan rujukan dalam teori dan

praktek kebahasaan.

2) Terciptanya budaya literasi masyarakat yang maju dengan kompetensi yang tinggi sejalan

dengan perkembangan teknologi digital.

3) Menguatnya kerja sama institutional dan profesional para pemangku kepentingan

pengembangan dan pembinaan bahasa dalam konteks pemanfaatan kepakaran kebahasaan

untuk menunjang pemberdayaan masyarakat.

4) Menguatnya peran bahasa Indonesia dalam praktik diplomasi kebahasaan di luar negeri.

5) Terpeliharanya praktik-praktik bahasa dan sastra daerah yang dinamis oleh komunitas

penutur bahasa sebagai wujud pelindungan kearifan lokal.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BPP Bahasa akan berupaya untuk menyusun beberapa langkah

awal sebagai acuan pelaksanakan program dan kegiatan selama periode 2020—2024 yang

terangkum dalam beberapa produk acuan sebagai berikut.

1. Tersusunnya dokumen Politik dan Perencanaan Bahasa baru sebagai pedoman

pengembangan dan pembinaan bahasa menuju Indonesia maju.

2. Dihasilkannya dokumen tentang peta jalan baru riset kebahasaan dan kebijakan pendidikan

literasi sebagai landasan untuk penyelenggaraan riset kebahasaan dan praktik pendidikan

literasi di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

3. Tersusunnya bahan ajar literasi dan model-model pembelajarannya yang dapat digunakan

oleh masyarakat yang didukung teknologi digital inovatif.

4. Terbentuknya dan beroperasinya forum mitra literasi sebagai wadah pembinaan penggerak

literasi di masyarakat untuk mengembangkan pendidikan literasi yang didukung oleh

teknologi digital.

5. Terbentuknya dan beroperasinya forum komunikasi penyelenggara pengajaran bahasa

Indonesia untuk penutur asing (BIPA) di dalam negeri dan tersedianya pusat-pusat

pembelajaran BIPA di perwakilan strategis Indonesia di luar negeri.

Dengan pertimbangan tersebut, berikut ini misi Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa

yang diturunkan kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Page 21: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 20

1) Mewujudkan ekosistem pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra yang mendukung

budaya riset dan inovasi kebahasaan yang kreatif.

2) Mewujudkan praktik-praktik pendidikan literasi di masyarakat untuk meningkatkan budaya

literasi yang tinggi yang ditopang oleh teknologi digital.

3) Mewujudkan penguatan diplomasi kebahasaan yang maju.

4) Mewujudkan pelindungan bahasa dan sastra yang dinamis berbasis kekuatan masyarakat.

5) Mewujudkan layanan profesional kebahasaan.

Dalam bidang kebahasaan dan kesastraan misi tersebut dijadikan pijakan untuk

mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra sebagai sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia yang didukung oleh tata kelola yang efektif.

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang

diturunkan dari visi presiden, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan tujuan

strategis Lembaga yang juga menjadi tujuan strategis Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ,

yaitu (1)melakukan peningkatan layanan profesional kebahasaan; (2) melakukan pelindungan

bahasa dan sastra yang dinamis berbasis kekuatan masyarakat dan melakukan penguatan

diplomasi kebahasaan yang maju; (3) praktek praktek pendidikan literasi di masyarakat untuk

meningkatkan budaya literasi yang tinggi yang ditopang oleh teknologi digital danmendorong

terwujudnya ekosistem pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra yang mendukung

budaya riset dan inovasi kebahasaan yang kreatif.

No Tujuan Indikator Kinerja Tujuan

1 Persentase penutur bahasa Indonesia mahir teruji

2

3 Meningkatnya daya hidup bahasa

daerahIndeks daya hidup bahasa daerah

Persentase wilayah yang mengutamakan bahasa

Indonesia di ruang publik

Nilai Dimensi Budaya Literasi IPK (Indeks

Pembangunan Kebudayaan)

Meningkatnya kemahiran penutur

bahasa Indonesia

Meningkatnya budaya literasi Nilai

Dimensi

Page 22: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 21

Sasaran Kegiatan

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis tersebut diperlukan sasaran

strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2020--2024.

Sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa Indonesia

2. Terwujudnya Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia

3. Terwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

4. Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa Terbina

5. Meningkatnya apresiasi terhadap sastra

6. Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa

Berikut rumusan Sasaran Strategis dilengkapi dengan Indikator Kinerja Kegiatan

Page 23: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 22

Dari Tujuan Strategis Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mempunyai tujuan, Sasaran Kinerja

dan Indikator Kinerja Kegiatan masa Renstra 2020 – 2024 sebagai Berikut

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Daya Ungkap Bahasa1.1

Indonesia

2 Terwujudnya Standar Kemahiran2.1 Jumlah Rekomendasi Kebijakan

Berbahasa IndonesiaKebahasaan dan Kesastraan melalui Penelitian

3Terwujudnya PenggunaanBahasa Indonesia 3.1 Jumlah Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbina

di Ruang Publik

4Meningkatnya Jumlah Penutur Bahasa 4.1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga

Terbina Profesional Terbina Kemahiran Berbahasa dan Bersastra

5Meningkatnya apresiasi terhadap sastra 5.1 Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan

Bahasa Daerah Kritis dan Terancam Punah

5.2 Jumlah Penutur Muda yang Terlibat dalam Pelindungan

Sastra Daerah Kritis dan Terancam Punah

5.3 Jumlah Produk Kesastraan Terkembangkan

6Meningkatnya Tata Kelola Satuan 6.1 Predikat SAKIP Satker minimal BB

Kerja di Lingkungan Badan

Pengembangan dan Pembinaan 6.2 Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L

Bahasa Satker minimal 91

Indikator Kinerja Kegiatan

Jumlah Kosakata Bahasa Indonesia

Page 24: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 23

2.4 Tata Nilai Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Nilai-nilai organisasi merupakan salah satu acuan yang diyakini dan dihayati serta diamalkan

oleh seluruh pegawai Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas dan fungsi

organisasi. Nilai-nilai tersebut mendorong berkembangnya semangat untuk memberikan yang

terbaik bagi lembaga. Berikut ini adalah tujuh nilai dalam tata nilai organisasi.

a. Berintegritas

Berintegritas berarti memiliki keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator

positifnya, yaitu konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran; jujur

dalam segala tindakan; menghindari benturan kepentingan; berpikir positif, arif, dan bijaksana

2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatnya daya

ungkap bahasa

Indonesia

Jumlah Kosakata

Bahasa IndonesiaKosakata 1.000 400 400 450 450

Terwujudnya

Standar Kemahiran

Berbahasa Indonesia

Jumlah Rekomendasi

Kebijakan

Kebahasaan dan

Kesastraan melalui

Penelitian

Dokumen 22 22 22 22 22

Terwujudnya

Penggunaan Bahasa

Indonesia di Ruang

Publik

Jumlah Lembaga

Pengguna Bahasa

Indonesia Terbina

Lembaga 25 85 85 85 85

Terwujudnya

Penggunaan Bahasa

Indonesia di Ruang

Publik

Jumlah Tenaga

Profesional dan Calon

Tenaga Profesional

Terbina Kemahiran

Berbahasa dan

Bersastra

Orang 2929 2929 2929 3217 3217

Jumlah Penutur

Muda yang Terlibat

dalam Pelindungan

Bahasa Daerah Kritis

dan Terancam

Punah

Orang 40 0 80 80 80

Jumlah Produk

Kesastraan

Terkembangkan

Sastra 1 1 1 1 1

Rata-rata Predikat

SAKIP Satker Minimal

BB

Predikat BB BB BB BB BB

Rata-rata Nilai Kinerja

Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-K/L

Satker Minimal 91

Nilai 91 92 92 92 93

TujuanIndikator Kinerja

KegiatanSatuan

Target

Peningkatan tata

kelola satuan kerja di

lingkungan Badan

Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa

Sasaran Kinerja

Terlindunginya

bahasa dan sastra

daerah yang kritis

dan terancam

punah

Meningkatnya tata

kelola satuan kerja

di lingkungan Badan

Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa

Peningkatan

kualitas

pengembangan,

pelindungan, dan

pembinaan bahasa

dan sastra

Page 25: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 24

dalam melaksanakan tugas dan fungsi; serta mematuhi peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun indikator negatif yang harus dihindari ialah melakukan tindakan korupsi,

kolusi, dan nepotisme (KKN); melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan; melakukan

perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apa

pun di luar ketentuan.

b. Kreatif dan inovatif

Kreatif dan inovatif berarti memiliki daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan hal baru

yang berbeda dari yang sudah ada dan/atau yang sudah dikenal sebelumnya. Indikator positif,

yaitu memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap

permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru; selalu melakukan penyempurnaan dan

perbaikan berkala dan berkelanjutan; bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang

konstruktif; berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efis ien.

Adapun indikator negatifnya ialah merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai; bersikap

tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan monoton.

c. Berinisiatif

Memiliki inisiatif berarti bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

Indikator positifnya, yaitu responsif; bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi; memiliki

dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu mengambil tindakan nyata

untuk menyelesaikan masalah. Adapun indikator negatifnya ialah mengerjakan tugas terbatas

pada yang diminta oleh atasan dan berlindung dari kegagalan.

d. Pembelajar

Pribadi pembelajar selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi profesionalnya.

Indikator positifnya, yaitu berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan,

pengetahuan dan pengalaman; mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap

kesalahan; berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja. Adapun indikator negatifnya,

yaitu tidak memanfaatkan waktu dengan baik; enggan mempelajari hal yang baru; malas

bekerja/bertanya/berdikusi.

Page 26: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 25

e. Menjunjung meritokrasi

Menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi

karyawan yang berkompeten. Indikator positifnya ialah berkompetisi secara profesional;

memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai;

memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja; tidak sewenang-

wenang; tidak mementingkan diri sendiri. Adapun indikator negatifnya, yaitu menduduki

jabatan yang tidak sesuai dengan kompetensinya dan mendapatkan promosi hanya karena

kedekatan/primordialisme.

f. Terlibat aktif

Terlibat aktif berarti senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Indikator positifnya, yaitu

terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung lembaga; memberikan dukungan

kepada rekan kerja. Adapun indikator negatifnya, yaitu tidak peduli dengan aktvitas lingkungan

sekitar dan bersifat pasif (menunggu perintah).

g. Tanpa pamrih

Tanpa pamrih berarti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi. Indikator positifnya, yaitu

penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan; rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya;

menunjukkan senyum, sapa, sopan, dan santun (4S). Adapun indikator negatifnya, yaitu

melakukan pekerjaan dengan terpaksa dan berburuk sangka terhadap rekan kerja.

Page 27: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 26

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,

KERANGKA REGULASI, DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Visi Presiden tahun 2020—2024 adalah:

“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong”

Visi tersebut dijalankan dalam sembilan misi yang dikenal sebagai Nawacita. Nawacita dalam

periode 2020—2024 adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan tepercaya.

9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

RPJMN memberikan penjelasan lebih lanjut tentang lima arahan utama Presiden sebagai

strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita, termasuk di antaranya arahan tentang pembangunan

SDM, yaitu:

Page 28: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 27

“Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.”

Sesuai dengan RPJMN, arahan presiden yang berkenaan dengan pembangunan SDM

dilaksanakan dalam dua agenda pembangunan, yaitu (1) meningkatkan SDM yang

berkualitas dan berdaya saing serta (2) revolusi mental dan pembangunan

kebudayaan.

A. Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang Terkait Langsung dengan Tugas dan Fungsi Kemendikbud

Ada dua agenda pembangunan yang berkaitan erat dengan tugas dan fungsi Kemendikbud. Kedua

agenda tersebut dilaksanakan melalui arahan kebijakan dan strategi bidang pendidikan dan

kebudayaan, seperti yang terangkum dalam Tabel 2 berikut.

No Agenda

Pembangunan Arah Kebijakan Strategi

1. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing

- Meningkatkan Pemerataan layanan pendidikan berkualitas

1. Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

2. Peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan

pelaksanaan wajib belajar 12 Tahun.

3. Peningkatan profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata.

4. Penguatan penjaminan mutu pendidikan untuk meningkatkan pemerataan kualitas layanan antarsatuan pendidikan dan antarwilayah.

5. Peningkatan tata kelola pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas

Tabel 2 Agenda, Arah Kebijakan, dan Strategi Pembangunan

Page 29: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 28

pemanfaatan anggaran pendidikan.

- Meningkatkan produktivitas dan daya saing

1. Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri.

2. Penguatan pendidikan tinggi berkualitas.

2. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan

- Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter

1. Revolusi mental dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti.

2. Revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan untuk penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan

responsif. 3. Pembinaan ideologi Pancasila,

pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

- Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat,

dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia

1. Revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotong royong, dan kerja sama antarwarga.

2. Pengembangan dan pemanfaatan kekayaan

budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat.

3. Pelindungan hak kebudayaan dan ekspresi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif.

4. Pengembangan diplomasi budaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia dalam perkembangan peradaban dunia.

5. Pengembangan tata kelola pembangunan kebudayaan.

Peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas

1. Peningkatan budaya literasi. 2. Pengembangan pembinaan

dan pelindungan bahasa

Page 30: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 29

Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta sastra.

3. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi.

Tabel 2 menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan kebijakan dan strategi Kemendikbud

yang akan dilaksanakan melalui sinergi antara Kemendikbud dan kementerian/lembaga lain beserta

pemerintah daerah dan masyarakat.

B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan kebudayaan pada kurun waktu 2020—2024 dalam

rangka mendukung pencapaian 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita kedua) dan

tujuan Kemendikbud adalah kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan Merdeka Belajar ini

dimaksudkan untuk menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia yang

dicirikan melalui angka partisipasi tinggi pada seluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran

berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata, baik secara geografis maupun status sosial ekonomi.

Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan juga diarahkan pada

pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan

pendidikan, serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya

bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif.

Page 31: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 30

Secara lebih detail, Kebijakan Merdeka Belajar mendorong partisipasi dan dukungan dari semua

pemangku kepentingan: keluarga, guru, lembaga pendidikan, dunia usaha/dunia industri (DU/DI),

dan masyarakat, sebagaimana tertuang pada Gambar 12 berikut.

Gambar tersebut menjelaskan bahwa kebijakan Merdeka Belajar dapat terwujud secara optimal

melalui:

1. peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antarelemen masyarakat, dan budaya;

2. peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;

3. perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; serta

4. penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

Sebagai jiwa kebijakan Kemendikbud selama 2020—2024, kebijakan Merdeka Belajar terwujud

pada semua arah kebijakan dan strategi Kemendikbud. Secara garis besar, arah kebijakan dan

strategi Kemendikbud untuk periode 2020—2024 adalah sebagai berikut.

1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan.

2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan.

3. Peningkatan Relevansi Pendidikan.

4. Penguatan Budaya, Bahasa, dan Pendidikan Karakter.

5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan.

Gambar 12 Kebijakan Merdeka Belajar dari Kemendikbud

Page 32: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 31

C. Arah Kebijakan dan Strategi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Kebijakan dan strategi Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mengacu pada arah kebijakan Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mendorong tercapainya sasaran strategis yang

mendukung penguatan budaya, bahasa, dan pendidikan karakter. Arah kebijakan tersebut

dilaksanakan sebagai berikut ini.

1. Peningkatan tata kelola pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra melalui dukungan

manajemen serta pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa

dan sastra.

2. Pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra.

3. Pembinaan bahasa dan sastra.

Merujuk pada Agenda Pembangunan RPJMN 2020—2024 yang terkait dengan Kemendikbud,

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dapat berdiri pada dua bidang: bidang pendidikan dan

kebudayaan. Pada bidang pendidikan, arah kebijakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah adalah

meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas dan strategi yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas pengajaran serta pembelajaran melalui berbagai aktivitas. Selain itu, Balai

Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga berupaya meningkatkan produktivitas, daya saing, serta strategi

pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerja sama industri melalui berbagai aktivitas.

Pada bidang kebudayaan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melaksanakan peningkatan literasi,

inovasi, dan kreativitas. Adapun strategi yang dilaksanakan melalui 1) peningkatan budaya literasi;

2) pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah, serta

sastra; dan 3) penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi melalui berbagai aktivitas.

Kedua bidang pendidikan dan kebudayaan itu dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan agenda

pembangunan 2020—2025. Program dan kegiatan yang terkait dengan hal itu dapat dilihat pada

sasaran kegiatan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Page 33: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 32

3.2. Kerangka Regulasi

Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balai Bahasa Provinsi Jawa

Tengah membutuhkan kerangka regulasi sebagai landasan hukum formal. Daftar regulasi dan

urgensi pembentukannya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

No. Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan

1. Peraturan tentang Standar Kompetensi Pengajar BIPA

Penguatan tentang Standar Kompetensi Pengajar BIPA

2. Peraturan tentang Standar Penyelenggaraan Program BIPA

Penguatan regulasi yang mengatur standar penyelenggaraan program

Tabel 3 Kerangka Regulasi dan Urgensi Pembentukan

Page 34: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 33

3. Peraturan tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Pengajar Program BIPA

Diperlukan regulasi yang mengatur standar kompetensi dan kualifikasi pengajar BIPA sebagai upaya penjaminan mutu pengajaran BIPA.

4. Revisi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan Bidang Keterampilan Kepemanduan Wisata, Pemeliharaan Taman, Pekarya Kesehatan, Petukangan Kayu

Konstruksi, Pemasangan Bata, Perancah, Pemasangan Pipa, Mekanik Alat Berat, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, Pembuatan Batik dengan Pewarna Ramah Lingkungan, Pembuatan Malam Batik, Pembuatan Batik dengan Pewarna Sintetis, Pembuatan Alat Canting Tulis, dan Pembuatan Canting Cap

Revisi regulasi untuk mengakomodasi kebutuhan yang berkembang berdasarkan evaluasi penggunaan serta celah kerumpangan. Dengan demikian, hal itu dapat mendorong terwujudnya peraturan perundangan-undangan tentang standar kompetensi lulusan

(pemelajar BIPA) yang berdiri sendiri.

5. Peraturan tentang Unit Pelayanan Pembelajaran Terpadu Sasana Strategi dan Diplomasi Kebahasaan

Peningkatan mutu layanan pembelajaran secara integral kepada mitra kepentingan

6. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penerjemah Teks Umum

Penjaminan mutu penerjemah dan terjemahan teks umum (buku refensi, jurnal ilmiah, teks jurnalistik, dll)

7. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penerjemah Teks Sastra

Penjaminan mutu penerjemah dan terjemahan teks sastra

8. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa Konferensi

Penjaminan mutu juru bahasa konferensi

9. Peraturan tentang Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa Kemasyarakatan

Penjaminan mutu juru bahasa

kemasyarakatan, termasuk juru bahasa hukum (pengadilan dan kepolisian)

10. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Juru Bahasa Isyarat Dengar

Penjaminan mutu juru bahasa isyarat dengar (juru bahasa dapat mendengar)

11. Peraturan tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Juru Bahasa Isyarat Tuli

Penjaminan mutu juru bahasa isyarat yang tuli

12. Peraturan tentang pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia

Diperlukan peraturan pembakuan dan kodifikasi kaidah bahasa Indonesia yang selama ini belum tersedia

13. Peraturan tentang pedoman umum pembentukan istilah

Diperlukan kaidah yang baku dalam pembentukan isilah

Page 35: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 34

14. Revisi Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia

UKBI masih bersifat imbauan dan belum diwajibkan bagi masyarakat Indonesia yang berpendidikan dan berbudaya

Page 36: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 35

15. Peraturan tentang Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa

Penguatan kebijakan Badan Bahasa dalam pengawasan dan pengendalian bahasa

16. Peraturan tentang Pedoman dan Acuan Kebahasaan

Penyempurnaan EYD, PUPI, dan pedoman lainnya

17. Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penambahan tarif nol dalam PNBP UKBI sangat penting untuk mewujudkan peningkatan kemahiran pelajar

18. Peraturan tentang Standar Kompetensi Pekamus dan Penata Istilah

Penguatan kebijakan Badan Bahasa dalam fungsi pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah

19. Peraturan tentang Standar

Kompetensi Pembaku dan Pengodifikasi Kaidah Bahasa Indonesia

Diperlukan aturan mengenai standar

kompetensi penyusun kaidah bahasa Indonesia

20. Peraturan tentang Standar

Kompetensi Ahli Bahasa

Aturan mengenai standar kompetensi

ahli bahasa sangat diperlukan untuk mendukung persidangan dan penyusunan undang-undang. Selain itu, juga diperlukan untuk membina penggunaan bahasa Indonesia melalui penyuluhan, penyuntingan, serta kebutuhan ahli bahasa di kepolisian

21. Peraturan tentang Standar Laboratorium Kebahasaan

Diperlukan aturan mengenai standar Laboratorium Kebahasaan di seluruh Indonesia.

22. Peraturan tentang Pengembangan dan Pelindungan Sastra

Kebijakan nasional pengembangan dan pelindungan sastra sangat diperlukan guna: 1. melindungi hak cipta karya sastra

Indonesia; 2. menjadikan sastra Indonesia

sebagai tuan di negeri sendiri dan untuk menangkal serbuan sastra asing ke dalam negeri;

3. meningkatkan fungsi dan peran

sastra Indonesia pada masyarakat secara nasional dan internasional;

4. mengatur pemerkayaan khazanah sastra, pengembangan laras sastra, pemantapan dan pembakuan sistem sastra, penerjemahan, penyaduran, pengadaptasian, pengalihwahanaan, dan pengutipan, serta pegambilan keputusan sebagai bahan pembelajaran sastra.

Page 37: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 36

3.3 Kerangka Kelembagaan

A. Struktur Organisasi

Kelembagaan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dapat diilustrasikan dalam bagan berikut.

Untuk memperjelas, bagan organisasi, program dan kegiatan, serta penanggung jawab unit kerja

dapat dilihat pada tabel berikut.

Kode Program/Kegiatan Penanggung Jawab

023.13.DH Program pemajuan dan

pelestarian bahasa dan kebudayaan

Kepala Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa dan Direktur Jenderal Kebudayaan

5289 Pelaksanaan tugas teknis:

pengembangan, pembinaan,

dan pelindungan bahasa serta sastra di daerah

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa

Tengah

2020 Dukungan manajemen dan pelaksana tugas teknis

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Tabel 4 Program dan Penanggung Jawab

Page 38: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 37

B. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah terdiri atas pegawai aparatur sipil

negara (ASN) dan pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN).

Pejabat Struktural Jabatan

Fungsional Tingkat Pendidikan

Pangkat/Golongan

Eselon

III/a III/b IV/a IV/b tertentu Umum S-3 S-2 S-1 D3 SMA SMP SD IV III II Jml

1 1 19 31 - 20 21 2 10 - - 6 42 5 53

Adapun ASN yang ada di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berjumlah 53 pegawai dengan rincian sebagai berikut.

Kepala : 1 orang

Kepala Subbagian Tata Usaha : 1 orang

Peneliti Ahli Madya : 2 orang Peneliti Ahli Muda : 10 orang

Peneliti Ahli Pertama : 4 orang

Penerjemah Ahli Madya : 3 orang Pengkaji Bahasa dan Sastra : 8 orang

Analis Kata dan Istilah : 4 orang

Pengelola Pengadaan Barang Jasa Ahli Muda : 1 orang Bendahara Pengeluaran : 1 orang

Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan : 1 orang Pengelola Barang Milik Negara : 1 orang

Pengelola Data Tata Organisasi dan Tata Laksana: 1 orang

Pengelola Situs atau Web : 1 orang Verifikator Keuangan : 1 orang

Pengadministrasi Barang Milik Negara : 1 orang

Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi : 1 orang Pengadministrasi Kepegawaian : 1 orang

Pengadministrasi Keuangan : 3 orang

Pengadministrasi Perpustakaan : 2 orang Pengadministrasi Persuratan : 2 orang

Pengadministrasi Sarana dan Prasarana : 2 orang

Petugas Keamanan : 2 orang

Tabel 5 Sumber Daya Manusia Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Page 39: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 38

Page 40: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 39

Sedangkan PPNPN berjumlah tujuh pegawai terdiri atas:

Satuan Pengaman : 2 orang

Pengemudi : 1 orang Kebersihan : 2 orang

Administrasi Umum : 2 orang

Seluruh pegawai dalam pelaksanaan tugasnya mendapat peningkatan SDM berupa pendidikan dan

pelatihan teknis dan nonteknis.

C. Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi internal Kemendikbud merupakan upaya sistematis, terpadu, dan

komprehensif untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), meliputi aspek

kelembagaan, sumber daya manusia, aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan

pelayanan publik di lingkungan Kemendikbud. Reformasi birokrasi dihadapkan pada upaya

untuk mengatasi masalah inefisiensi, inefektivitas, ketidakprofesionalan, ketidaknetralan,

ketidakdisiplinan, ketidakpatuhan pada aturan, dan ketidaktransparan rekrutmen ASN. Selain

itu, juga belum ada perubahan paradigma (mindset), KKN masih terjadi di berbagai jenjang

pekerjaan, abdi masyarakat yang belum sepenuhnya terwujud, pemerintahan belum akuntabel,

Page 41: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 40

transparan, partisipatif, dan kredibel, serta pelayanan publik yang belum berkualitas dan

pelayanan publik prima (mudah, murah, cepat, dan lebih baik) yang belum sepenuhnya

terbangun secara luas.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga terus melanjutkan dan mengoptimalkan pelaksanaan

reformasi birokrasi yang sudah berjalan baik, meliputi delapan area perubahan, yakni sebagai

berikut.

1. Manajemen Perubahan.

2. Penguatan Pengawasan.

3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

4. Penguatan Kelembagaan.

5. Penguatan Tata Laksana.

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur.

7. Penguatan Peraturan Perundang-Undangan.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang terdiri atas:

a. layanan peserta didik;

b. layanan satuan pendidikan;

c. layanan substansi pendidikan;

d. layanan guru dan tenaga kependidikan;

e. layanan kebudayaan;

f. layanan kebahasaan; dan

g. layanan PAUD dan pendidikan masyarakat.

Untuk mendukung Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai

Bahasa Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan layanan kepada masyarakat. Layanan yang

diberikan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berdampak langsung kepada masyarakat, yaitu

sebagai berikut.

1. Generasi Muda Terbina Penggunaan Bahasa dan Sastra

Pada tahun 2020 Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah merencanakan kegiatan Generasi

Muda Terbina Penggunaan Bahasa dan Sastra dengan target sebanyak 2.929 generasi muda.

Kegiatan ini dilakukan agar generasi muda Indonesia lebih bangga dan lebih

mengutamakan bahasa Indonesia daripada bahasa asing. Selain itu, diharapkan generasi

Page 42: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 41

muda Indonesia juga dapat memasyarakatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa

internasional, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

2. Pengayaan Kosakata/Lema Kamus Besar Bahasa Indonesia

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah merencanakan penambahan jumlah kata dan makna

sebanyak 1000 kosakata pada tahun 2020. Penambahan ini dilakukan melalui kegiatan

Inventarisasi Kosakata, Sidang Komisi Istilah, dan Penyusunan Korpus. Usulan kosakata

dari masyarakat dan pengumpulan kosakata populer yang beredar di masyarakat juga akan

melengkapi rencana kegiatan penambahan kosakata. Penambahan akan dilakukan melalui

pemutakhiran KBBI yang dilakukan pada bulan April dan Oktober. Pemutakhiran tersebut

dilakukan melalui KBBI Daring sehingga masyarakat yang telah mendaftarkan diri sebagai

pengguna dapat melihat rincian pemutakhiran di laman KBBI Daring.

3. Tenaga Kebahasaan dan Kesastraan Terbina Kemahiran Berbahasa Indonesia

Target peserta yang menjadi sasaran pengujian tahun 2020 untuk Balai Bahasa Provinsi

Jawa Tengah adalah 800 peserta yang terdiri atas 400 peserta guru serta 400 peserta ASN

di lingkungan OPD di bawah sekretaris daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peserta ini

digolongkan sebagai peserta kegiatan Sosialisasi dan UKBI.

4. Lembaga Pengguna Bahasa dan Sastra Terbina

Untuk menjenamakan bahasa Indonesia ke dunia internasional secara umum dan negara

Indonesia secara khusus, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah akan terus menertibkan

penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Pada tahun 2020 Balai Bahasa Provinsi Jawa

Tengah telah menertibkan penggunaan bahasa Indonesia ruang publik pada 25 lembaga

yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, yaitu 5 lembaga pemerintah, 5 lembaga swasta, dan

15 media massa.

Page 43: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 42

BAB IV

TARGET KINERJA

DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta mendukung tercapainya kebijakan pada level nasional, Kemendikbud menetapkan satu sasaran strategis. Sasaran strategis itu merupakan kondisi yang ingin dicapai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan mencerminkan keberhasilan (outcome) dari dua program. Untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian yang dimaksud, setiap sasaran strategis diukur menggunakan dua indikator kinerja sasaran strategis sebagai berikut.

Sasaran/

Indikator

Sasaran Strategis

(SS) Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS 4 Meningkatnya Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan

IKSS 4.1 Rata-Rata Skor

Kemahiran

Berbahasa Indonesia

Skor 510 515 520 525 530

IKSS 4.2 Jumlah Penutur

Muda Bahasa Daerah

Orang 34.000 50.000 66.000 82.000 98.000

IKSS 4.3 Indeks

Pembangunan

Kebudayaan

Indeks 55,5 57,3 59,1 60,9 62,7

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

memiliki lima Sasaran Kinerja sebagai turunan dari dua Sasaran Program Badan

Tabel 6 Indikator Kinerja Sasaran strategis

Page 44: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 43

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian

kegiatan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, diukur menggunakan lima indikator kinerja

Kegiatan sebagai berikut.

2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatnya daya

ungkap bahasa

Indonesia

Jumlah Kosakata

Bahasa IndonesiaKosakata 6.770 1.000 400 400 450 450

Terwujudnya

Standar Kemahiran

Berbahasa Indonesia

Jumlah Rekomendasi

Kebijakan

Kebahasaan dan

Kesastraan melalui

Penelitian

Dokumen 355 22 22 22 22 22

Terwujudnya

Penggunaan Bahasa

Indonesia di Ruang

Publik

Jumlah Lembaga

Pengguna Bahasa

Indonesia Terbina

Lembaga 135 25 85 85 85 85

Terwujudnya

Penggunaan Bahasa

Indonesia di Ruang

Publik

Jumlah Tenaga

Profesional dan Calon

Tenaga Profesional

Terbina Kemahiran

Berbahasa dan

Bersastra

Orang 16.320 2929 2929 2929 3217 3217

Jumlah Penutur

Muda yang Terlibat

dalam Pelindungan

Bahasa Daerah Kritis

dan Terancam

Punah

Orang 0 40 0 80 80 80

Jumlah Produk

Kesastraan

Terkembangkan

Sastra 6 1 1 1 1 1

Rata-rata Predikat

SAKIP Satker Minimal

BB

Predikat BB BB BB BB BB BB

Rata-rata Nilai Kinerja

Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-K/L

Satker Minimal 91

Nilai 90 91 92 92 92 93

Meningkatnya tata

kelola satuan kerja

di lingkungan Badan

Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa

Angka

DasarSasaran Kinerja

Indikator Kinerja

KegiatanSatuan

Target

Terlindunginya

bahasa dan sastra

daerah yang kritis

dan terancam

punah

Tabel 7 Indikator Kinerja Kegiatan

Page 45: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 44

4.2 Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan disusun dengan memperhatikan berbagai peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan pendanaan fungsi pendidikan. Perincian pendanaan Balai Bahasa

Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dalam Tabel 8 dan Tabel 9 berikut.

KODE PROGRAM/KEGIATAN 2020

023.13.10 Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 8,153

5289 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis:

Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di Daerah

8,153

KODE PROGRAM/KEGIATAN

INDIKASI KEBUTUHAN PENDANAAN

2021 2022 2023 2024 8,596 10,461 11,506 12,656

023. DH

Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan Kebudayaan

8,596 10,461 11,506 12,656

2020 Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra

6,081 7,695 8,464 9,310

5289 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis:

Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra

di Daerah

2,515 2,766 3,042 3,346

Tabel 8 Pendanaan Program Periode 2020

Tabel 9 Pendanaan Program Periode 2021--2024

Page 46: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 45

BAB V

PENUTUP

Kompleksitas masalah kebahasaan di Indonesia perlu mendapat penanganan yang tun tas, tidak

hanya di tingkat pusat tetapi juga di tingkat daerah. Masalah kebahasaan itu semakin kompleks

mengingat perkembangan global dan interaksi masyarakat antarbangsa benar-benar terjadi pada

warga masyarakat daerah. PeranBalai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di dalam hal itu sangat

penting sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan permasalahan kebahasaan di tingkat

daerah, baik yang menyangkut bahasa daerah maupun hubungan bahasa daerah dengan bahasa

nasional serta hubungannya dengan bahasa yang lain.

Program-program kerja yang telah dilaksanakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tentunya

meningkatkan kinerja Balai Bahasa, terutama dalam bentuk koordinasi dengan pemangku

kepentingan di daerah dalam melakukan pengkajian, pemetaan, dan pemasyarakatan, serta

pengembangan kebinekaan bahasa dan sastra. Koordinasi itu akan diperkuat untuk menjalin

kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah daerah dan lembaga/instansi yang ada di Jawa

Tengah dalam rangka mendukung pengembangan, pembinaan dan pelindungan bahasa dan

sastra di daerah serta meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional

dalam rangka untuk mewujudkan jati diri dan daya saing bangsa di dunia global.

Sehubungan dengan itu, kehadiran Renstra ini menjadi acuan bagi Balai Bahasa Provinsi Jawa

Tengah karena penetapan target dan pendanaan dalam Renstra ini dilaksanakan setelah

mengevaluasi pencapaian Renstra periode sebelumnya dan mempertimbangkan perkembangan

mutakhir yang berkaitan dengan arah kebijakan nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden.

Page 47: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

RENSTRA BBP JATENG 2020—2024 46

Dalam RPJMN 2020—2024, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mendapat tempat yang

strategis, yaitu sebagai program prioritas dan kegiatan prioritas. Oleh sebab itu, penempatan

tersebut perlu didukung dengan menindaklanjuti program kegiatan secara tepat sasaran.

Rencana stategis Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ini disusun guna memandu arah

pelaksanaan program agar selaras dengan amanat dalam RPJMN tersebut.

Page 48: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

SK Meningkatnya daya ungkap bahasa Indonesia

IKK Jumlah kosakata bahasa Indonesia Jumlah kosakata beserta definisi Jumlah kata baru yang masuk dalam: 1. KBBI Daring

dipakai dalam komunikasi berbahasa 1. KBBI (https://kbbi.kemdikbud.go.id/)

daerah diajukan menjadi kosakata 2. Glosarium istilah 2. Glosarium bidang ilmu

dalam bahasa Indonesia. 3. Kamus bidang ilmu (http://bahasasastra.kemdikbud.go.id

kosakata bahasa Indonesia adalah 4. Tesaurus /glosarium/), dan

jumlah kata yang ada dalam produk 5. ensiklopedia 3. Aplikasi kompilasi kamus

leksikografi seperti KBBI, glosarium Satuan: Kosakata (https://kbbi.kemdikbud.go.id/Kamus)

istilah, kamus bidang ilmu, tesaurus, Tipe Penghitungan: kumulatif 4. Laporan pelaksanaan kegiatan

dan ensiklopedia.

Cakupan produk kosakata yang

dihitung adalah entri Kamus Besar

Bahasa Indonesia, entri kamus

bidang ilmu, dan hasil pemadanan

istilah di Sidang Komisi Istilah.

SK Terwujudnya standar kemahiran berbahasa Indonesia

IKK Jumlah rekomendasi kebijakan Kebahasaan dan kebahasaan dan kesastraan adalah Angka dasar 86 Naskah 1. Laporan Kinerja Balai Bahasa Provinsi

kesastraan melalui penelitian jumlah dokumen rekomendasi yang penelitian diperoleh berdasarkan dokumen Jawa Tengah Tahun 2019

disusun berdasarkan hasil penelitian rekomendasi kebijakan yang dimiliki Balai 2. Laporan penelitian

kebahasaan dan kesastraan Bahasa Provinsi Jawa Tengah tahun 2019.

Target tahun 2020 Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

22 dokumen kebijakan diperoleh dari hasil

penelitian. Target Renstra tahun 2020 s.d. 2024

sebanyak 22 dokumen.

1.Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan

kebahasaan dan kesastraan

Satuan: Dokumen

Tipe Penghitungan: Nonkumulatif

SKTerwujudnya Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

IKK Jumlah lembaga pengguna bahasa Indonesia Terbina Jumlah Lembaga pengguna bahasa Angka dasar sebanyak 135 lembaga diperoleh 1. Laporan Kinerja Balai Bahasa Provinsi

Indonesia terbina adalah lembaga dari lembaga pemerintah/badan Jawa Tengah Tahun 2019

pemerintah dan swasta yang publik/pemerintah kabupaten dan kota, dan 2. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

diintervensi dalam hal penggunaan Lembaga swasta serta media massa.

bahasa, terutama untuk penggunaan Target renstra 2020—2024 sebanyak 215

bahasa di ruang publiknya, seperti lembaga

penggunaan bahasa di papan nama Jumlah Lembaga pengguna bahasa Indonesia

lembaga,nama ruangan, papan terbina meliputi lembaga yang telah

petunjuk, rambu, dan mendapatkan intervensi melalui kegiatan

sebagainya.Terbina dimaknai dari berikut ini.

proses pemantauan, sosialisasi dan 1.Lembaga yang sudah terpantau;

audiensi pengutamaanBahasa 2.Lembaga yang telah menerima sosialisasi

negara, aksi pengutamaan Bahasa pengutamaan bahasa negara;

DEFINISI OPERASIONAL DALAM SASARAN PROGRAM

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAH

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

Page 49: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

negara, dan pemberian penghargaan, 3.Lembaga yang telah diaudiensi dan mendapat

penyuluhan, dan bimbingan teknis pendampingan;

4.Lembaga yang telah diberikan aksi; dan

5.Lembaga yang telah penerima penghargaan

Satuan: Lembaga

Tipe Penghitungan: Kumulatif

SK Meningkatnya jumlah penutur bahasa Terbina

IKK Jumlah tenaga profesional dan calon Tenaga Jumlah tenaga ahli khusus dan calon formula atau cara penghitungan capaiani

Profesional terbina tenaga ahli yang dibina mutu ndikator Pengukuran kinerja dilakukan dengan

penggunaan bahasa dan sastranya membandingkan realisasi dengan target kinerja

melalui pembelajaran dan yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian

pemasyarakatan bahasa ke berbagai kinerja.

lapisan masyarakat.Tenaga Rumus yang digunakan

profesional dan calon tenaga Capaian=Realisasi

profesional adalah orang yang ahli Rencanax100%

dan akan menjadi ahli menjalankan penghitungan disesuaikan dengan IKK

tugasnya dalam suatu profesi menjadi “Jumlah tenaga profesional dan calon

tertentu. Seseorang dapat dikatakan tenaga profesional terbina kemahiran berbahasa

sebagai tenaga profesional dan calon danBersastra”

tenaga profesional karena telah dan Satuan: Orang

akan memiliki karakteristik sebagai Tipe Penghitungan: Kumulatif

berikut:1)memiliki keahlian khusus

yang diperoleh melalui pendidikan

formal;2)memiliki keterampilan

yang menunjang tugas,3)melakukan

tugas berdasarkan prosedur tertentu

(legalitas);4)memiliki standar

pekerjaan;5)mampu menggunakan

fasilitas dan peralatan yang

tepat;6)memiliki kedisiplinan dan

tanggung jawab;7)mengembangkan

ilmu melalui kajian

ilmiah/penelitian;8)menggabungka

n diri dalam organisasi

profesi;9)memiliki sumber

penghasilan yang jelas;

dan10)memiliki sikap yang

profesional

SK Terlindunginya bahasa dan sastra daerah yang kritis dan

terancam Punah

IKK Jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan 1. Jumlah penutur muda yang 1. Penentuan indeks yang menjadi target sasaran Hasil pemetaan, kajian vitalitas, dan

bahasa daerah kritis dan terancam Punah terlibat dalam program didasarkan konservasi bahasa daerah (sumber data

pelindungan bahasa daerah kritis pada bahasa yang kritis rata-rata indeks bahasa daring:petabahasa.kemdikbud.go.id.

dan terancam punah yang kritis (<20) dan yang regbahasasastra.kemdikbud.go.id

adalah jumlah penutur bahasa terancam (<40) meningkat menjadi bahasa labbineka.kemdikbud.go.id).

daerah dari kalangan berstatus "mengalami 2. Hasil revitalisasi bahasa dan sastra

Page 50: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

generasi muda antara usia 10--19 kemunduran" (0,41--0,60), yakni target maksimal daerah (sumber data daring:regbahasasastra

tahun yang telah sekitar 0,54 hingga (sumber .kemdikbud.go.id).

mengikuti kegiatan revitalisasi mendekati 0,59.

bahasa di suatu daerah 2. Penutur muda yang terlibat dalam gerakan

persebaran bahasa daerah yang atau kegiatan revitalisasi

status bahasanya kritis bahasa dan sastra disebut “Tunas Bahasa Ibu”.

dan terancam punah. Artinya, penutur muda itu

2. Karena sasaran kegiatan tidak sekadar peserta kegiatan, tetapi pada

revitalisasi ditujukan untuk tindak lanjut dalam

meningkatkan daya hidup bahasa bermasyarakat mereka diharapkan dapat

daerah, pelindungan menjadi pelopor dan teladan

terhadap bahasa diprioritaskan untuk generasi muda lainnya dalam

pada bahasa yang kritis menggunakan dan melestarikan

dan terancam punah. Oleh karena bahasa dan sastra daerah.

itu, sasaran kegiatan

pelindungan bahasa ditargetkan

agar bahasa dan sastra

yang berada dalam kondisi kritis

dan terancam punah itu

meningkat statusnya menjadi

berstatus (minimal)

mengalami kemunduran.

IKK Jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan 1. Jumlah penutur muda baik formula atau cara penghitungan capaian Dokumen / Laporan pemetaan

berkewarganegaraan Indonesia indikator bahasa berupa buku peta bahasa,

(penutur jati/native speaker), Jumlah penutur muda yang terlibat dalam laporan vitalitas bahasa berupa

yang terlibat dalam pelindungan pelindungan bahasa daerah kritis dan terancam bunga rampai, dan laporan

bahasa daerah kritis dan punah adalah peserta revitalisasi dengan jumlah revitalisasi bahasa berupa video aksi

terancam punah adalah jumlah rata-rata keikutsertaan 200 orang. yang dapat diakses di

penutur bahasa daerah dari Satuan: orang petabahasa.kemdikbud.go.id,

kalangan generasi muda antara Tipe Penghitungan: Kumulatif regbahasasastra.kemdikbud.go.id,

usia 10—19 tahun yang telah labbineka.kemdikbud.go.id,

mengikuti kegiatan revitalisasi regbahasasastra.kemdikbud.go.id

bahasa di suatu daerah

persebaran bahasa daerah yang

status bahasanya kritis dan

terancam punah.

apa saja yg termasuk kegiatan

revitalisasi bahasa?

kriteria suatu bahasa daerah

dikatakan “kritis dan terancam

punah”

2. Karena sasaran kegiatan

revitalisasi ditujukan untuk

meningkatkan daya hidup

bahasa daerah, pelindungan

terhadap bahasa diprioritaskan

Page 51: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

pada bahasa yang kritis dan

terancam punah. Oleh karena

itu, sasaran kegiatan

pelindungan bahasa

ditargetkan agar bahasa dan

sastra yang berada dalam

kondisi kritis dan terancam

punah itu meningkat statusnya

menjadi berstatus (minimal)

mengalami kemunduran.

3. Penutur muda yang terlibat

dalam gerakan atau kegiatan

revitalisasi bahasa dan sastra

disebut “Tunas Bahasa Ibu”.

Artinya, penutur muda itu

tidak sekadar peserta kegiatan,

tetapi pada tindak lanjut dalam

bermasyarakat mereka

diharapkan dapat menjadi

pelopor dan teladan untuk

generasi muda lainnya dalam

menggunakan dan

melestarikan bahasa dan sastra

daerah.

4. Penentuan indeks yang

menjadi target sasaran

program didasarkan pada

bahasa yang kritis rata-rata

indeks bahasa yang kritis (<20)

dan yang terancam (<40)

meningkat menjadi bahasa

berstatus "mengalami

kemunduran" (0,41--0,60),

yakni target maksimal sekitar

0,54 hingga mendekati 0,59.

Berikut tabel kriteria indeks

tingkat vitalitas bahasa.

dan yang terancam (<40)

meningkat menjadi bahasa

berstatus "mengalami

kemunduran" (0,41--0,60),

yakni target maksimal sekitar

0,54 hingga mendekati 0,59.

IKK Jumlah penutur muda yang terlibat dalam pelindungan 1. Jumlah formula atau cara penghitungan capaian Dokumen pencapaian berupa:

sastra daerah kritis dan terancam Punah penutur/pendukung/pelaku indikator 1. Hasil pemetaan, kajian vitalitas,

muda sastra, berkewarganegaraan penghitungan disesuaikan dengan IKK dan konservasi bahasa daerah

Page 52: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

Indonesia (penutur jati/native menjadi “Jumlah penutur muda yang terlibat (sumber data daring:

speaker), yang terlibat dalam dalam pelindungan sastra daerah kritis dan petabahasa.kemdikbud.go.id,

pelindungan sastra daerah kritis terancam punah” regbahasasastra.kemdikbud.go

dan terancam punah adalah Satuan: orang .id,

jumlah Tipe Penghitungan: Kumulatif labbineka.kemdikbud.go.id).

penutur/pendukung/pelaku 2. Hasil revitalisasi bahasa dan

muda sastra berbahasa daerah dari sastra daerah (sumber data daring:

kalangan generasi muda antara regbahasasastra.kemdikbud.go.id).

usia 10--19 tahun yang telah

mengikuti kegiatan revitalisasi

sastra (khusus sastra lisan) di suatu

daerah persebaran bahasa daerah

yang status sastranya kritis dan

terancam punah.

definisi “terlibat” yang

dimaksudkan

apa saja yg termasuk kegiatan

revitalisasi bahasa?

kriteria suatu bahasa daerah

dikatakan “kritis dan terancam

punah

2. Karena sasaran kegiatan

revitalisasi ditujukan untuk

meningkatkan daya hidup sastra

daerah, pelindungan terhadap

sastra berbahasa daerah

diprioritaskan pada sastra lisan

yang berstatus kritis dan terancam

punah. Oleh karena itu, sasaran

kegiatan pelindungan bahasa

ditargetkan agar bahasa dan sastra

yang berada dalam kondisi kritis

dan terancam punah itu

meningkat statusnya menjadi

berstatus (minimal) mengalami

kemunduran.

3. Penentuan nilai yang menjadi

target sasaran program didasarkan

pada sastra yang kritis (nilai 1)

dan yang terancam dengan (nilai 2)

meningkat menjadi sastra

berstatus minimal “mengalami

kemunduran" (nilai 3)

Status Kriteria Punah

Tidak ada penutur dan performanya

Kritis (a) Penutur tradisi di bawah

Page 53: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

2 orang dan berusia lanjut

(lebih dari 60 tahun,

(b) sudah tidak diwariskan/sistem

pewarisan berhenti,

(c) sudah tidak ditanggap,

(d) tidak digunakan dalam ranahnya

Terancam Punah :

(a) seniman tradisi lebih dari satu, di

atas 3 orang dan berusia lanjut

(b) tidak diwariskan,

(c) Jarang di tanggap

(d) tidak digunakan dalam ranahnya,

dan (e) genarasi muda tidak dapat

menuturkan

(a) seniman tradisi di atas 10 orang dan

berusia lanjut (b)

(b) diwariskan dalam keluarga

(c) hanya beberapa generasi muda yang

dapat menuturkan

(d)jarang ditanggap tetapi masih

digunahkan dalam ranahnya

ranahnya, (e) tidak

(e) tidak ada aturan pelindungan

(f) bersaingan dengan sastra lisan daerah

lain yang lebih menarik

Rentan

(a) Penutur tradisitidak lebih 15 orang

dan berusia usia Lanjut

(b) diwarisi didalam dan diluar keluarga

(c)beberapa generasi muda menguasai

pertunjukan,

(d)sering ditanggap,

(e)masih digunakan dalam ranahnya

(f)diajarkan dalam muatan lokal

(g)masih sedikit dialihwahanakan,

(h) Pemda belum memiliki regulasi

pelestarian.

Aman

(a) seniman tradisilebih dari 20 orang

dan rata-rata belum berusia lanjut

(b)diwarisi di dalam dan di luar keluarga

(c)generasi muda sudah mampu

mempertunjukkan,

(d) sering ditanggap

(e) masih digunakan dalam ranahnya

(f)diajarkan di muatan lokal

Page 54: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

(g) sudah banyak dialihwahanakan

(h) Pemda sudah memiliki regulasi

pelestarian

4. Penutur muda yang terlibat

dalam gerakan atau kegiatan

revitalisasi bahasa dan sastra

disebut “Tunas Bahasa Ibu”.

Artinya, penutur muda itu tidak

sekadar peserta kegiatan, tetapi

pada tindak lanjut dalam

bermasyarakat mereka diharapkan

dapat menjadi pelopor dan teladan

untuk generasi muda lainnya

dalam menggunakan dan

melestarikan sastra daerah.

IKK Jumlah produk kesastraan terkembangkan Produk sastra terkembangkan adalah Jumlah produk sastra terkembangkan Hasil kegiatan pengembangan sastra

hasil upaya peningkatkan fungsi dan diperoleh dari rekomendasi keluaran di lingkungan Balai Bahasa Provinsi

kedudukan sastra melalui penelitian penelitian tematik, dikembangkan pada Jawa Tengah

tematik, penyusunan bahan penyusunan jumlah bahan pengembangan

pengembangan, diseminasi sebagai bentuk pemodernan

pengembangan, dan pemodernan Satuan: Sastra

melalui pemerkayaan khasanah, Tipe Penghitungan: Kumulatif

pembakuan sistem, pengembangan laras,

peningkatan peran dan fungsi, serta

publikasi hasil pengembangan.

Dasar hukum pengembangan sastra

Indonesia ialah Undang-Undang Nomor

24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,

dan Lambang Negara, serta Lagu

Kebangsaan pasal 41 ayat (1), (2), dan (3).

Kategori produk sastra terkembangkan

berupa kamus istilah sastra, ensklopedia

sastra Indonesia, penyaduran dan

penerjemahan sastra, pengadaptasian

sastra kanon ke sastra pendidikan, dan

pengalihwahanaan sastra

SK

IKK Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB Rata-rata predikat SAKIP satker minimal Angka dasar predikat BB berdasarkan rata-rata Dokumen SAKIP dari Biro

BB berarti predikat SAKIP Balai Keuangan, Kemendikbud

(memadai), akuntabilitas kinerja cukup

baik, taat

kebijakan, memiliki sistem yang

digunakan untuk

memproduksi informasi kinerja untuk

pertanggungjawaban, perlu banyak

Meningkatnya tata kelola Satuan Kerja di lingkungan Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Page 55: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Sasaran Program

(Outcome)/Sasaran kegiatan

Kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK

Program/

Sasaran

Program

Definisi Operasional Metode Perhitungan Sumber Data

perbaikan yang tidak

mendasar.

IKK atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal C Capaian kinerja berdasarkan kesesuaian Pembandingan target dan anggaran dalam 1. Aplikasi SIMPROKA, SMART

antara perencanaan dan realisasi ( dokumen perencanaan dengan Realisasi DJA, E-Monev BAppenas, E

(target dan anggaran) Kinerja

Semarang

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Dr. Ganjar Harimansyah

NIP 197505222001121003

Page 56: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

Fisik Anggaran

1

Terwujudnya standar

kemahiran berbahasa

Indonesia1.4

Jumlah

Rekomendasi

Kebijakan

Kebahasaan dan

Kesastraan melalui

Penelitian

- - - - - -untuk IKK ini masuk ke target

pusat pengembangan

2

Meningkatnya daya

ungkap bahasa

Indonesia

1.1

Jumlah kosakata

bahasa Indonesia

400 Kosakata5289.DDA Penelitian dan Pengembangan

Produk

5289.DDA.001 Produk Leksikografi

Terkembangkan

'051 Pemerkayaan Kosakata

' 052 Pengembangan Kamus2 Produk 548.465.000

berdasarkan target yang dikirim

ke pusat

3

Terwujudnya

pengutamaan bahasa

Indonesia di ruang

publik1.1

Jumlah Lembaga

Pengguna Bahasa

Indonesia Terbina

85 Lembaga5289.BDB Fasilitasi dan Pembinaan

Lembaga

5289.BDB.001 Lembaga Terfasilitasi

Layanan Profesional Kebahasaan dan

Kesastraan

051 Pelayanan Profesional Bidang

Bahasa dan Hukum

052 Pelayanan Profesional ke-BIPA an

'053 Pelayanan Profesional terhadap

Lembaga Pengguna Bahasa di Ruang

Publik

85

Lembaga441.235.000

diambil dari target RO, bahasa

dan hukum, bipa dan ruang

publik.

4

Meningkatnya

Jumlah Penutur

Bahasa Terbina

1.1

Jumlah Tenaga

Profesional dan

Calon Tenaga

Profesional Terbina

Kemahiran

Berbahasa dan

Bersastra

704 Orang5289.QDC Fasilitasi dan Pembinaan

Masyarakat '5289.QDC.001 Penutur Bahasa Terbina

051 Pemberdayaan Komunitas Literasi

'052 Peningkatan Literasi Generasi

Muda

'053 Pelaksanaan UKBI

'054 Peningkatan Kemahiran Berbahasa

'055 Peningkatan Apresiasi Sastra

704

Orang681.548.000 sudah lengkap

1.2

Jumlah Penutur

Muda yang Terlibat

dalam Pelindungan

Sastra Daerah Kritis

dan Terancam

Punah

40 Orang5289.SDC Penelitian dan Pengembangan

Modeling5289.SDC.002 Model Pelindungan Sastra 052 Revitalisasi Sastra 1 Model 141.666.000

1. mengimplementasikan model

yang dibuat oleh pusat.

2. target yang tdk terpebuhi

tahun lalu, diakumulasi dg

target tahun ini

1.3

Jumlah Produk

Kesastraan

Terkembangkan

2 Produk5289.DDA Penelitian dan Pengembangan

Produk5289.DDA.002 Produk Penerjemahan '051 Pelaksanaan Penerjemahan 2 Produk 703.000.000

1. Bisa menggunakan model ini

RO pelaksanaan penerjemahan,

adalah turunan dari IKK jumlah

buku terjemahan bukan IKK

Sastra terkembangkan

2. target ikk ini dipenuhi dari

output sastra terkembangkan

pusbang

3. IKK ini dihapuskan dari target

balai kantor

4. menambahkan 1 IKK terkait

Catatan

CASCADING SK, IKK, KRO, RO, KOMPONEN

BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target IKK KRO RO KomponenTarget DIPA/RKAKL

Page 57: Edisi Revisi - balaibahasajateng.kemdikbud.go.id

1.3Predikat SAKIP

Satker minimal BBBB

2020.EAA Layanan Perkantoran

'2020.EAB Layanan Perencanaan dan

Penganggaran

'2020.EAC Layanan Umum

'2020.EAD Layanan Sarana Internal

'2020.EAF Layanan SDM

2020.EAL Layanan Monitoring dan

Evaluasi Internal

2020.EAA.001 Gaji dan Tunjangan

2020.EAA.002 Operasional dan

Pemeliharaan Kantor

002 Operasional dan Pemeliharaan

Kantor

'054 Penyusunan Rencana Program dan

Anggaaran

'055 Pengelolaan Kepegawaian '055

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Internal

056 Pelayanan Kerumahtanggaan dan

Perlengkapan Balai/Kantor

'995 Pengadaan Kendaraan Bermotor

'997 Pengadaan Peralatan Fasilitas

Perkantoran

'055 Pengelolaan Kepegawaian

2 Layanan 5.165.085.000

1.1

Nilai Kinerja

Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-

K/L Satker minimal

91

92

2020.EAA Layanan Perkantoran

'2020.EAB Layanan Pengelolaan

Keuangan dan Perbendaharaan

2020.EAA.002 Dukungan Manajemen

Satker

002 Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran

'054 Layanan Pengelolaan Keuangan

dan Perbendaharaan

1 Layanan 916.103.000

8.597.102.000

Kepala,

Dr. Ganjar Harimansyah

NIP 197505222001121003

6

Meningkatnya tata

kelola satuan kerja di

lingkungan Badan

Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa

TOTAL