Edisi No. 10 USAID PRIORITAS: Mengutamakan...

8
Edisi No. 10 2015 KABAR PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara MEDAN – Konsul Amerika Serikat Y. Robert Ewing menilai peran LPTK sangat penting guna mendukung penyediaan pendidikan yang berkualitas dan pelatihan profesional bagi guru. Hal itu disampaikan dalam lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS tingkat LPTK di Sumatera Utara, di Hotel Aryaduta, Medan (13/5). “Saya juga sangat senang bahwa USAID Balige - Kepala SDN 1735224 Balige, Toba Samosir (Tobasa) Nurliam Simbolon, S.Pd punya strategi khusus untuk meningkatkan mutu sekolahnya. Strategi itu dijalankan dengan melibatkan guru, orangtua dan diimbaskan ke sekolah tetangga. Berikut langkah yang dilakukan Nurliam Simbolon: Setelah selesai ToT untuk fasda Tobasa, Nurliam mengumpulkan seluruh dan perwakilan orangtua untuk mensosialisasikan hasil pelatihan dari USAID PRIRORITAS. Nurliam mengirim guru-guru untuk mengikuti pelatihan tingkat sekolah. Karena tidak semua guru dari sekolahnya yang bisa mengikuti pelatihan dari USAID PRIORITAS, Nurliam memfasilitasi pelatihan di sekolahnya dengan materi yang sama PRIORITAS Sumut telah melatih 228 dosen LPTK dan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 9.120 mahasiswa,” tambah Ewing. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Peningkatkan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kemdikbud Prof Dr Syawal Gultom MPd mengatakan bahwa program USAID PRIORITAS di Indonesia sejalan dengan rencana Kemdikbud yang fokus pada penguatan pelaku pendidikan dan peningkatan efisiensi tata kelola dan manajemen pendidikan. “Untuk pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS, saya memang melihat sangat berbeda. Biasanya, pelatihan umum ha- nya meningkatkan skor 25, tapi pelatihan dari USAID PRIORITAS meningkatkan skor sampai pada level 42,” pujinya. (*) 9.120 MAHASISWA LPTK MENERIMA MANFAAT PROGRAM USAID PRIORITAS SDN 1735224 Balige Tingkatkan Mutu Pendidikan BPSDMPMP. Kepala BPSDMPMP Kemdikbud Prof Dr Syawal Gul- tom MPd menyebut, pelatihan yang diberikan USAID PRIORITAS berhasil meningkatkan kompetensi guru dengan lebih baik. USAID PRIORITAS dan LPTK di Sumatera Utara bermitra untuk mening- katkan mutu pendidikan. www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa kepada guru lainnya. Pelatihan dibiayai dari BOS. Melakukan pelatihan imbas kepada sekolah tetangga melalui KKG. Melibatkan guru, komite dan orangtua dalam menyusun RKS, RKT dan RKAS. Melibatkan orangtua siswa sebagai narasumber dalam pembelajaran. Contoh mengundang orangtua siswa yang bekerja sebagai perawat untuk menjelaskan materi tentang kebersihan pribadi. Memfasilitasi kebutuhan guru untuk mempraktikkan PAKEM. Melalui pemantauan pembelajaran dan supervisi akademik untuk Proses pembelajaran PAKEM di Sekolah mendorong guru lebih kreatif. Melaksanakan program membaca rutin di sekolah. Melaksanakan dan memfasilitasi KKG setiap bulan. Melibatkan orangtua dalam pembangunan fasilitas sekolah. Orangtua yang menjadi panitia pelaksana.

Transcript of Edisi No. 10 USAID PRIORITAS: Mengutamakan...

Edisi No. 10 2015

KABAR PRIORITASMedia Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

MEDAN – Konsul Amerika Serikat Y. Robert Ewing menilai peran LPTK sangat penting guna mendukung penyediaan pendidikan yang berkualitas dan pelatihan profesional bagi guru. Hal itu disampaikan dalam lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS tingkat LPTK di Sumatera Utara, di Hotel Aryaduta, Medan (13/5).

“Saya juga sangat senang bahwa USAID

Balige - Kepala SDN 1735224 Balige, Toba Samosir (Tobasa) Nurliam Simbolon, S.Pd punya strategi khusus untuk meningkatkan mutu sekolahnya. Strategi itu dijalankan dengan melibatkan guru, orangtua dan diimbaskan ke sekolah tetangga. Berikut langkah yang dilakukan Nurliam Simbolon:• Setelah selesai ToT untuk fasda

Tobasa, Nurliam mengumpulkan seluruh dan perwakilan orangtua untuk mensosialisasikan hasil pelatihan dari USAID PRIRORITAS.

• Nurliam mengirim guru-guru untuk mengikuti pelatihan tingkat sekolah.

• Karena tidak semua guru dari sekolahnya yang bisa mengikuti pelatihan dari USAID PRIORITAS, Nurliam memfasilitasi pelatihan di sekolahnya dengan materi yang sama

PRIORITAS Sumut telah melatih 228 dosen LPTK dan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 9.120 mahasiswa,” tambah Ewing.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Peningkatkan Mutu Pendidikan (BPSDMPMP) Kemdikbud Prof Dr Syawal Gultom MPd mengatakan bahwa program USAID PRIORITAS di Indonesia sejalan

dengan rencana Kemdikbud yang fokus pada penguatan pelaku pendidikan danpeningkatanefisiensitatakeloladan manajemen pendidikan. “Untuk pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS, saya memang melihat sangat berbeda. Biasanya, pelatihan umum ha-nya meningkatkan skor 25, tapi pelatihan dari USAID PRIORITAS meningkatkan skor sampai pada level 42,” pujinya. (*)

9.120 MAHASISWA LPTK MENERIMAMANFAAT PROGRAM USAID PRIORITAS

SDN 1735224 Balige Tingkatkan Mutu Pendidikan

BPSDMPMP. Kepala BPSDMPMP Kemdikbud Prof Dr Syawal Gul-tom MPd menyebut, pelatihan yang diberikan USAID PRIORITAS berhasil meningkatkan kompetensi guru dengan lebih baik. USAID PRIORITAS dan LPTK di Sumatera Utara bermitra untuk mening-katkan mutu pendidikan.

www.prioritaspendidikan.org

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

kepada guru lainnya. Pelatihan dibiayai dari BOS.

• Melakukan pelatihan imbas kepada sekolah tetangga melalui KKG.

• Melibatkan guru, komite dan orangtua dalam menyusun RKS, RKT dan RKAS.

• Melibatkan orangtua siswa sebagai narasumber dalam pembelajaran. Contoh mengundang orangtua siswa yang bekerja sebagai perawat untuk menjelaskan materi tentang kebersihan pribadi.

• Memfasilitasi kebutuhan guru untuk mempraktikkan PAKEM.

• Melalui pemantauan pembelajaran dan supervisi akademik untuk

Proses pembelajaran PAKEM di Sekolah

mendorong guru lebih kreatif.• Melaksanakan program membaca

rutin di sekolah.• Melaksanakan dan memfasilitasi KKG

setiap bulan.• Melibatkan orangtua dalam

pembangunan fasilitas sekolah. Orangtua yang menjadi panitia pelaksana.

EDITORIAL

KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org2

MEDAN – USAID PRIORITAS melatih 18 sekolah (SD/MI dan SMP/MTs) dari Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sebagai sekolah praktik yang baik (good practices school/GPS). Pelatihan ini difokuskan agar pendidik mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Peserta dilatih memfasilitasi keterampilan membaca, membuat lembar kerja dengan pertanyaan tingkat tinggi, menge-lola portofolio, dan mengembangkan media pembelajaran. “Sekolah-sekolah ini diproyeksikan sebagai sekolah rujukan atau contoh terbaik bagi sekolah-sekolah lain di Provinsi Aceh dan Sumatera Uta-ra,” tutur Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan di Hotel Aryaduta, Medan, Rabu (25/3).

Agus mengatakan, pelatihan kali ini diikuti 118 peserta dari 8 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS di Aceh dan Sumut. Tiga kabupaten/kota yang mewakili Sumut adalah Medan, Labuhanbatu, dan Nias Selatan. Aceh diwakili Aceh Jaya dan Benar Meriah. “Sekolah-sekolah ini merupakan sekolah terbaik yang dipilih ahli pendidikan dari LPTK. Sekolah ini berasal dari mitra kita di kohor 1,” tambah Agus.

Spesialis Pengembangan LPTK (TTI Development Specialist) USAID

PRIORITAS Aceh Dr Ismail MSc mengatakan, modul pelatihan untuk sekolah praktik yang baik dirancang secara khusus. Materi pelatihan merupakan hasil penajaman dari modul-modul pelatihan yang sudah pernah dikembangkan USAID PRIORITAS. “Kami melibatkan ahli-ahli pendidikan terbaik dari LPTK, kepala sekolah, dan guru terbaik untuk merancang modul ini,” ujarnya.

Ismail menambahkan, penyebutan sekolah praktik yang baik berhubungan erat dengan model pembelajaran. Praktik pembelajaran aktif

18 SEKOLAH PRAKTIK YANG BAIK ACEH DAN SUMUT DILATIH DI MEDAN

Fasilitator. Fasilitator pelatihan memeriksa hasil kerja peserta dalam pelatihan sekolah praktik yang baik di Provinsi Aceh dan Sumut di Hotel Aryaduta, Medan, Rabu (25/3). USAID PRIORITAS mengembangkan se-kolah praktik yang baik sebagai sekolah contoh di Indonesia.

Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) bisa disebut sebagai pabrik pencetak guru.

Di sini calon-calon guru dididik dan dilatih agar mampu menjadi guru. Tugas mulia ini akan menentukan peradaban Indonesia di masa depan.

Begitu pentingnya peran LPTK, sehingga harus terus didukung. Dosen-dosen LPTK perlu terus ditingkatkan kapasitasnya, agar lebih baik mendidik calon guru. Kerjasama antar dosen LPTK dan sekolah juga perlu difasilitasi. Lewat kerjasama ini masalah-masalah

yang menyangkut pembelajaran dan manajemen sekolah dapat diatasi.

Edisi ini mengulas tentang lokakarya keberhasilan di LPTK. Kami berharap ulasan ini dapat menginspirasi kita semua.

Agus MarwanKoordinator Provinsi Sumut

LPTK

di 18 sekolah ini akan berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. ”Disebut sekolah praktik yang baik karena setiap guru di sekolah ini akan merancang pembelajarannya dengan metode, lembar kerja, dan media yang kualitasnya berbeda dari sekolah umum lainnya,” tambahnya.

3www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS

UTAMA

MEDAN – Sejumlah stakeholder (pemangku kewajiban) pendidikan Sumatera Utara sepakat menyebarluaskan program USAID PRIORITAS di 18 kabupaten/kota. Artinya, para guru, pengawas, dan kepala sekolah di 18 kabupaten tersebut akan mendapatkan pelatihan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) atau CTL (pembelajaran konstekstual) dan MBS (manajemen berbasis sekolah). Demikian kesimpulan yang mencuat dalam rapat para stakeholder bertajuk provincial education stakeholder meeting di Hotel Soechi, Jalan Cirebon, Medan, Senin (15/6).

Seluruh peserta rapat setuju bahwa pemerataan mutu pendidikan urgen untuk dikerjakan. Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan Mutsyuhito Solin mengkritik, jika hanya 15 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS yang mendapatkan layanan pendidikan bermutu, sedangkan kabupaten lain tidak, hal itu bisa menimbulkan kesenjangan. Karena itu, diseminasi, menurut dia, penting sekali dikerjakan.

Kabupaten yang disepakati menjadi sasaran diseminasi program tersebut adalah daerah yang belum menjadi mitra USAID PRIORITAS, yakni Karo, Dairi,

Pakpak barat, Labuhan Batu Selatan, Mandailing Natal, Simalungun, Siantar, Samosir, Asahan, Tapanuli Tengah, Padang Sidempuan, Batubara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Utara, Nias Barat, dan Gunung Sitoli.

Dalam pembukaan acara, Koordinator USAID PRIORITAS Agus Marwan menyebut, ada kerangka kerja sama antara pihaknya dan gubernur Sumatera Utara terkait peningkatan mutu pendidikan. Pihaknya telah memaparkan program-programnya dan sudah disetujui untuk didiseminasikan di seluruh kabupaten/kota di Sumut. Walau demikian, sampai saat ini Dinas Pendidikan Provsu belum juga mengalokasikan anggaran untuk hal tersebut.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Luar Layanan Khusus Erni Mulatsih menjawab, Pemprovsu belum juga mengalokasikan anggaran karena Dinas Pendidikan Pemprovsu kini sedang bingung akibat banyaknya prioritas pekerjaan yang harus ditunaikan. Dinas Pendidikan Sumatera Utara sedang fokus membenahi diri lantaran adanya perubahan struktur seperti diinginkan Kemdikbud. Namun, Erni mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Sumatera

Utara sangat mendukung program diseminasi tersebut.

Jawaban bernada dukungan juga diutarakan Kabid Peningkatan Mutu

Pendidikan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdik Provsu, Swardi. Ia menambahkan, diseminasi tersebut akan efektif meningkatkan kualitas guru. Kabag Dikbudpora Biro Binkormsos Setda Provsu Rosmawati Nadeak menganjurkan agar Dinas Pendidikan Pemprovsu terus mengerjakan praktik-praktik baik pendidikan di 15 kabupaten/kota yang sekarang sudah jadi mitra USAID PRIORITAS secara berkelanjutan.

Menambahi penjelasannya, Ketua Komisi E DPRD Sumut Effendi Panjaitan mengatakan perlu juga ada strategi yang dibangun untuk menjamin keberlanjutan program USAID PRIORITAS ini sekaligus upaya pemerintah untuk melibatkan sekolah-sekolah swasta dalam program-program diseminasi praktik baik pendidikan.

Syahrial A. Pulungan yang mewakili Bappeda Sumut meminta USAID PRIORITAS agar lima kabupaten di Kepulauan Nias menjadi prioritas diseminasi program. Soal pendanaannya, muncul beragam opsi. Masing-masing stakeholder memberikan usul, bisa melalui dana BOS atau dianggarkan di APBD. Opsi itu masih dalam tahap pemikiran lanjutan. Namun, kesepakatan diseminasidi18kabupatensudahfinal.(*)

PESM: 18 DISTRIK NONMITRAHARUS DILATIH

Memfasilitasi. Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara Efendi Pan-jaitan, SE, MSP memfasilitasi dis-kusi rencana tindak lanjut dalam Provincial Education Stakeholders Meeting.

4 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

UTAMA

Bupati Labuhanbatu Tigor P. Siregar bersama 5.000 siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA mendeklara-

sikan program gerakan membaca. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan siswa di bidang literasi. Usaha itu dimulai dengan memicu minat baca siswa. “Setiap sekolah di Labuhanbatu akan membuat jadwal wajib membaca buku secara bersama-sama. Dengan adanya jadwal ini, jumlah buku yang dibaca setiap siswa akan terus meningkat,” ungkap Tigor di Lapangan Bina Raga, Rantauprapat, Rabu (20/5).

Tigor mengatakan, minat membaca berpengaruh besar terhadap prestasi belajar. Seluruh ilmu pengetahuan membutuhkan kemampuan membaca dalam memahaminya. Dengan banyak

membaca buku, pengetahuan akan bertambah.

Tigor ikut serta membaca buku bersama ribuan siswa dan guru. Kegiatan membaca buku ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Dia mengatakan, seluruh pemimpin dunia menjadi besar karena rajin membaca buku. Dia menyebut Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy sebagai salah satu presiden yang memiliki keterampilan membaca yang mengagumkan. “Kennedy punya teknik khusus sehingga dia bisa membaca buku dengan cepat,” terangnya.

Tigor mengatakan, setelah deklarasi gerakan membaca ini, pihaknya akan

segera menerbitkan surat edaran bupati. Isinya, mewajibkan sekolah untuk menjadwalkan waktu membaca. Gerakan membaca ini dihadiri oleh koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Kapolres Labuhanbatu, dan Dandim Labuhanbatu.

Kabupaten Labuhanbatu dan USAID PRIORITAS meluncurkan gerakan budaya membaca untuk menjawab persoalan tingkat literasi yang rendah. Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan atau UNESCO pada tahun 2012 menyebut minat baca orang Indonesia sangat rendah. Dari 1.000 orang di Indonesia, hanya satu orang yang punya minat membaca dengan serius. (*)

5000 SISWA BUDAYAKANMEMBACA DI LABUHANBATU

Budaya Membaca. Kabupaten Labuhan Batu secara resmi mendeklarasikan gerakan membaca. Acara yang dihadiri 5000 siswa dari tingkat SD sampai SMA diresmikan oleh Bupati Labuhan Batu Tigor P. Siregar.

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 5

UTAMA

MEDAN – Pemerintah Kota Medan dan USAID PRIORITAS sepakat memperluas jangkauan program ke lebih banyak kecamatan, sekolah, guru, dan siswa di Medan. Perluasan ini diharapkan bisa mempercepat pemerataan layanan pendidikan bermutu. Guna mendukung rencana tersebut, Pemkot Medan dan USAID PRIORITAS akan membentuk tim khusus. “Pembentukan tim pengarah dan pelaksana program peningkatan mutu pendidikan Kota Medan merupakan salah satu rekomendasi stakeholder coordination meeting (SCM)

yang kami laksanakan di balai kota. Tim ini bertujuan memperkuat koordinasi antara Pemkot Medan, Kementerian Agama Kota Medan, dan USAID PRIORITAS,” terang Koordinator Daerah USAID PRIORITAS Kota Medan Bambang F. Wibowo di Medan (10/6).

Implementasi perluasan program yang nantinya melibatkan ribuan pelaku pendidikan seperti kepala sekolah, pengawas, komite, dan sekolah sangat membutuh kan koordinasi antarsemua pemangku kepentingan. Kepala Bidang

(Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan Masrul Badri mengatakan, sinergi dan koordinasi antara USAID PRIORITAS dan dinas pendidikan harus terus diperkuat. Secara teknis, USAID PRIORITAS diminta mendukung pelatihan dan pendamping-an yang berkaitan dengan pembelajaran yang bermutu serta manajemen sekolah. Penguatan pada kedua aspek itu diyakini mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Wali Kota Medan yang diwakili Kepala Bappeda Drs Zulkarnain MSi mengatakan bahwa rapat koordinasi stakeholder pendidikan yang digagas USAID PRIORITAS merupakan langkah strategis untuk menjembatani dan mengakomodasi segala tujuan pembangunan bidang pendidikan. (*)

Koordinasi. Wali kota Medan yang diwakili Kepala Bappeda Drs Zulkarnain MSi terlibat dalam rekomendasi stakeholder coordination meeting (SCM) di Balai Kota Medan (09/06). Pemkot Medan dan USAID PRIORITAS mem-perkuat koordinasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar.

PEMKOT MEDAN-USAID PRIORITAS PERKUAT KOORDINASI PENDIDIKAN

Ketika siswa menemukan sendiri rumusnya, akan mudah bagi mereka untuk mengingat dan

memahaminya, begitu kata Kartini Nababan SPd, Guru Matematika kelas VIII SMPN 1 Laguboti (4/3). Agar para siswanya mudah memahami tentang garis singgung lingkaran dalam, dia mengajak mereka untuk menemukan sendiri rumusnya dengan menggambar dan menarik garis-garis hubung persinggung an lingkaran tersebut dan menuntun mereka menemukan rumusnya.

Jadi, setelah membuka kelas dan menyampaikan materi pokok pembelajaran, Kartini segera

membagikan tugas LKS kepada tiap-tiap kelompok. Tugas tersebut adalah menggambar dua buah lingkaran berikut dengan garis singgung dan garis-garis penghubung lainnya yang sudah dia gambarkan pada lembar kerja siswa. Gambar ini akan digambar siswa pada kertas karton presentasi. “Jadi, sambil menggambar, mereka belajar memahami untuk bisa mepresentasikan dan menjelaskannya kepada kawan-kawannya,” kata Kartini.

Setelah selesai menggambar pada kertas kerja, kelompok yang dipilih mempresentasikan hasil kerjanya yang kemudian ditanggapi, dikoreksi, dan diberi masukan oleh kelompok lain.

Sebagai penutup, guru merangkum dan menyimpulkan agar pemahaman siswa semakin kuat.

MENEMUKAN RUMUS PERSEKUTUAN DALAM LINGKARAN DENGAN MENGGAMBAR

Menemukan rumus persekutuan

PRAKTIK BAIK

6 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

MEDAN – Pelajar SMP Negeri 16 Medan, Raihan Sultan, berhasil menciptakan gas dari aluminium bekas kaleng minuman ringan. Pelajar kelas VII ini menyebut, gagasannya dipicu oleh mahalnya harga LPG di pasar. “Waktu itu harga gas mahal sekali. Saya terpikir membuat gas yang berbiaya murah,” terang Raihan saat mendemontrasikan penemuannya di SMPN 16 Medan, Jalan Karya II No. 3 Medan, Jumat (22/5).

Raihan mengatakan, penemuannya didasarkan teori perubahan wujud benda. Dia menggunakan campuran soda api, aluminium bekas kaleng minuman ringan, dan air sebagai bahan baku. Peralatan yang digunakan juga terbilang sederhana, yaitu jerigen air berukuran lima liter, selang plastik, dan selang besi. “Hanya dibutuhkan tiga menit untuk mengubah potongan aluminium menjadi gas,” tegasnya.

Inovasi ini diperoleh Raihan dari pelajaran yang dia dapat di sekolah.

Raihan berupaya mempraktikkan teori perubahan wujud benda dari pelajaran yang dia dapat. Awalnya, dia mencoba mencampur berbagai bahan sebagai bahan baku yang dapat diubah menjadi gas. Raihan juga mencoba mencampur potongan besi dengan asam sulfat dan hasilnya memang menjadi gas. Tapi, potongan besi harganya cukup mahal. Karena itu, Raihan mencari akal dan melakukan uji coba kembali dengan memotong kaleng minuman bekas berbahan aluminium dan mencampurnya dengan soda api. Hasilnya ternyata menjadi gas. Dalam eksperimennya, Raihan menggunakan campuran soda api, aluminium bekas kaleng minuman ringan, dan air sebagai bahan baku.

Cara kerja tiga alat yang dibutuhkan itu cukup sederhana. Pertama , satu jerigen dipotong dan dimasukkan ke dalam jerigen pertama dan dibuat secara menggantung agar bisa diisi air. Sementara di jerigen yang menggantung itu dimasukkan potongan kaleng yang

kemudian dimasukkan soda api, baru kemudian langsung ditutup. Dari jerigen yang menggantung itu, ada selang yang diarahkan ke jerigen ketiga, yang terlebih dahulu diisi air. Selanjutnya, ketika soda api dan potongan alumunium dimasukkan ke dalam jerigen yang menggantung, akan terjadi proses reaksi kimia dan proses penguapan.

Kemudian, gas hasil penguapan itu akan masuk ke dalam jerigen ketiga yang terdapat airnya sebagai penetralisasi. Setelah dinetralisasi, barulah gas bisa digunakan. Menurut Raihan, gas yang dihasilkan bisa digunakan sebagai bahan bakar memasak dan juga untuk menggelembungkan balon. Namun, kendalanya saat ini, Raihan masih mencari jalan untuk menyimpan gas yang telah dihasilkan dari reaksi kimia potongan aluminium kaleng bekas dengan soda api dan air tersebut.

Menemukan. Raihan Sultan menunjukkan peralatan dan metode pembuatan gas berbahas potongan kaleng bekas minuman ringan. USAID PRIORITAS mendukung SMP Negeri 16 Medan untuk mengembangkan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning/CTL).

PELAJAR SMPN 16 MEDAN CIPTAKAN GAS DARI KALENG BEKAS

Belajar mengenal nama-nama pahlawan.

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 7

PRAKTIK BAIK

Semacam main tebak-tebakan, semacam menjawab tantangan. Prinsip ini yang digunakan guru

kelas VI SDN 173558 Hutahaean saat mengajak murid-muridnya belajar matematika dengan menyenangkan. Seperti itu kesimpulan yang saya ambil saat melihat materi ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat B. Silalahi SPd di acara lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa pada 22 April lalu.

Silalahi menyiapkan roda bar, semacam putaran jarum jam sederhana yang dibuat dalam satu lingkaran dari kertas

karton yang dihias sedemikian rupa dengan jarum jam di tengahnya. Jarum jam ini mudah diputar dan bisa bergerak dengan leluasa untuk menunjuk aneka benda-benda bangun ruang yang dibuat berderet mengelilingi sisi lingkaran. Ba-ngun ruang tersebut terdiri atas silinder, bola, balok, kubus, segitiga, dan bangun ruang lainnya. Bangun-bangun ruang ini terbuat dari kertas karton. Untuk membuatnya bisa ditugaskan siswa secara berkelompok sehingga permainan bisa lebih menyenangkan.

Sebelum masuk ke permainan ini, guru terlebih dahulu mengajak siswa mengingat berbagai bangun ruang yang

sudah mereka pelajari sebelumnya. Lalu siswa ditanya tentang cara menghitung volumenya, apa saja contohnya di kehidupan sehari-hari yang mereka temui dengan bentuk seperti bangun ruang tersebut. Setelah siswa memiliki pemahaman tentang bangun ruang dan berbagai sifatnya, siswa diajak memainkan roda bar. Cara bermainnya bisa ditunjuk atau dimulai dengan siswa yang bersedia menjadi yang pertama. Siswa yang mendapat ke sempatan memutar roda bar harus menjawab nama bangun ruang yang ditunjuk jarum jam ketika berhenti, menyebutkan benda-benda di kehidupan sehari-hari yang berbentuk sama dengan bangun ruang tersebut, cara menghitung volumenya, dan berbagai ciri lain tentang bangun ruang tersebut. Ayo putar jarum jam dan jawab tantanganmu! (*)

MAKIN MAHIRBANGUN RUANGDENGANRODA BAR

Mengajarkan pelajaran yang butuh hafalan panjang sedikit membosankan memang. Tapi,

bagaimana kalau dikemasnya dengan bermain? Tentu ini bisa menjadi kegiatan belajar yang menyenangkan. Cara mengenalkan para pahlawan nasional bisa mengikuti kiat Marlina Sianipar, guru kelas VA SDN 173524 Balige.

Apa saja yang perlu dipersiapkan? Siapkanlah beberapa gambar-gambar pahlawan nasional seperti Pattimura, Sisingamangaraja, Imam Bonjol, Dipone-goro, Dr Cipto, Dewi Sartika, Raden Ajeng Kartini, dan Cut Nyak Dien. Tempellah gambar-gambar pahlawan nasional ini di papan tulis. Jumlahnya bisa ditambahkan atau bisa diganti nama-nama pahlawan nasional lainnya.

Persiapkan juga jawaban di kertas post it aneka warna agar terlihat lebih menarik.

Acaklah jawaban tersebut dan tantang lah para siswa menebak nama-nama pahlawan dengan menempelkan jawaban yang benar pada gambar-gambar yang sudah ada di papan tulis. Agar lebih menarik, buatlah lebih banyak gambar dan lembar jawaban.

Setelah selesai menjawab dan mencocokkan nama-nama pahlawan, susunlah sebuah lagu pendek tentang nama-nama pahlawan. Guru kelas VA SDN 173524 Balige ini mengajak para muridnya menyanyikan nama-nama pahlawan dengan lirik seperti lagu Iwak Peyek atau lagu lain yang sedang diminati siswa.

MARI MENGENAL NAMA-NAMA PAHLAWAN

Bernyanyi dengan irama seperti ini akan membantu para siswa lebih mudah mengingat. Usai menyanyi, siswa bisa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk kemudian diberi tugas menuliskan dan mencari tahu tentang sepak terjang para pahlawan-pahlawan nasional tersebut dan mempresentasikannya.

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID), yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Develop-ment Center (EDC), dan World Education (WE). USAID PRIORITAS diran-cang untuk meningkatkan akses pendidikan pendidikan

dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Menin-gkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerin-tah di semua jenjang.

PRAKTIK BAIK

KABAR PRIORITASKantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.

Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500

Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pendidikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.

Depa SPd, guru muda ini bukanlah guru biasa. Depa adalah sosok guru yang membawa pengaruh

baik bagi kemajuan dunia pendidikan di sekolahnya, SDN 116874 Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu. Sebagai fasilitator daerah (fasda) USAID PRIORITAS di Labuhan Batu, Depa benar-benar mengaplikasikan dan menularkan apa yang ia dapatkan di pelatihan Modul 1 dan 2 yang ia terima dari USAID kepada rekan-rekan guru di sekolahnya dan sekolah lain di Rantau Selatan.

Meskipun bukan sekolah mitra USAID PRIORITAS dan juga bukan sekolah akselerasi Kabupaten Labuhan Batu, sekolah Depa adalah salah satu sekolah imbas yang sangat pesat perkembang-annya dalam pengaplikasian sistem pengajaran PAKEM. “Kecamatan Rantau Selatan ini terdiri

atas 22 sekolah dasar, yakni 20 sekolah negeri dan 2 lainnya swasta. Dari semua sekolah tersebut, belum ada satu pun yang sudah menjadi mitra USAID PRIORITAS ataupun sekolah akslerasi. Meskipun begitu, sekolah ini merupakan sekolah imbas yang imbasnya itu sangat baik.” kata Neneng Yusnita, pengawas SD Rantau Selatan, Labuhan Batu.

Dia melihat kelas sudah dihias menyenangkan untuk siswa dan siswa sudah bisa menjadi moderator secara bergantian. Kelas Depa adalah salah satu yang terbaik. Depa menyediakan banyak

permainan anak sehingga siswanya betah di kelas. ”Saya pikir guru memang harus memberikan contoh, bukan hanya nasihat kepada muridnya,” lanjut Neneng.

Melihat kiprah Depa sangat baik, Neneng bekerja sama dengan KUPT membuat KKG (kelompok kerja guru). Fasda-fasda di Labuhan Batu kemudian diundang ke sekolah-sekolah yang ada di Rantau Selatan untuk membagikan tentang PAKEM. “Harapan saya di tahun 2015 ini Rantau Selatan bisa ikut program akslerasi dan ada lebih banyak guru yang menjadi fasda,” kata Neneng.

Semangat dan keberhasilan Depa tersebut tak lepas dari dukungan kepala sekolah dan pengawas sekolah yang mendorong Depa untuk memberikan contoh kepada rekan-rekan gurunya. “Saya memang masih baru di sekolah ini. Tapi, karena saya tahu apa yang dilakukan Depa adalah contoh yang baik, saya mendorongnya untuk memberikan contoh. Pelan-pelan saya juga memotivasi guru-guru yang ada untuk menerapkan PAKEM,” kata Kepala SDN 116874 Rantau Selatan Endang Supeni SPd, yang juga adalah fasda USAID PRIORITAS. (*)

BUKAN SEKOLAH MITRA, JANGAN JADI HALANGAN UNTUK MAJU