EDISI AGUSTUS 2017 -...

10
EDISI AGUSTUS 2017

Transcript of EDISI AGUSTUS 2017 -...

EEDISI AGUSTUS 2017

Bulan Agustus merupakan bulan yang ditunggu oleh Bangsa Indonesia, dimana Bulan Agustus merupakan hari lahir Negara Republik Indonesia yang ke-72 bertema “Indonesia Kerja Bersama”. Selaras dengan tema HUT RI ke-72 kali ini, Bank Artha Graha terus melaju bekerja untuk membangun bangsa dalam memperkokoh perekonomian Bangsa melalui pengusaha kecil dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Buletin KUR bulan Agustus adalah buletin edisi ke-2. Buletin KUR hadir untuk memperlihatkan kerja bersama antara Bank Artha Graha bersama dengan Mitra-mitra strategisnya. Seperti tagline KUR Bank Artha Graha “Pemberdayaan masyarakat yang tertuang pada pilar ke-4 Artha Graha Peduli dalam mendukung kedaulatan pangan untuk mewujudkan pertahanan Negara di era globalisasi”.

Buletin KUR edisi Agustus 2017 kali ini mengangkat penyaluran kredit di daerah Bali dengan bisnis Kopinya, prospek ekonomi di Pagar Alam Palembang, potensi kerajinan tenun juga berbagai prospek alam yang ada di NTT dan sosialisasi para calon Bapak Angkat dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Komitmen kami team redaksi Buletin KUR Media Center bersama Direktorat MSE Bank Artha Graha dalam membangun dan memajukan para pengusaha kecil melalui pemberitaan dan informasi kegiatan dilapangan.

Saran dan kritik merupakan kepedulian pembaca setia Buletin KUR BAG agar kami tim redaksi selalu memberikan yang terbaik.

Selamat membaca.

10

14

1

4

Email : [email protected]

Tekad yang bulat, Ryan mendirikan wadah AMPERA, asosiasi dan paguyuban. Organisasi AMPERA yaitu Aliansi Masyarakat Pelaku Ekonomi Kerakyatan sebagai Pendiri dan Pembina Lembaga. Organisasi AMPERA ber ndak sebagai induk dari UMKM di Sumatera Selatan yang diketuai oleh Budi Sulis yani melipu GAPEHAMM, HIPMAKINDO (Himpunan Pedagang Makanan dan Minuman), HIPKLI (Himpunan Pedagang Kaki Lima), Paguyuban Pedagang Mie Ayam, Paguyuban Pecel Lele, Paguyuban Pedagang Bakso, Komunitas Barista Independent Indonesia, BEGAWEGETOL, Koperasi Ampera Karya Abadi dan Himpunan Petani Kelapa Banyuasin serta menggandeng pengusaha daerah sebagai perwakilan bapak angkat.

Untuk memudahkan pemberdayaan pelaku UMKM, LPPUEK memberdayakan pengusaha lokal atau tokoh masyarakat lokal. LPPUEK masih menaungi AMPERA. AMPERA mempunyai cabang di Pagar Alam dan Banyuasin. Untuk daerah Pagar Alam AMPERA memberi nama cabangnya yaitu

AMPERA Pagar Alam Berkah dengan Ludi Oliansyah sebagai bapak angkatnya, dan daerah AMPERA Banyuasin yang ditunjuk sebagai bapak angkat adalah Arisa Lahari atau yang akrab dipanggil Daeng. Pagar Alam adalah salah satu daerah yang terkenal sejuk dan subur karena berada tepat di bawah kaki Gunung Dempo, sehingga daerah Pagar Alam terkenal akan hasil hol kulturanya. Ryan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengajak masyarakat untuk menyadari potensi di daerah nya melalui program KUR Bank Artha Graha.

Ryan mengajak Bank Artha Graha untuk kembali menyadarkan masyarakat akan pengembangan potensi kelapa,

jagung dan padi di Kabupaten Banyuasin. Perwakilan Bapak Angkat AMPERA Banyuasin Bangkit bertanggung jawab

meningkatkan potensi-potensi daerah Banyuasin. Potensi yang paling menonjol adalah kelapa yang

menghasilkan 5 juta bu r per bulan dengan 30.000 petani. Sedangkan pertanian jagung, perkebunan karet dan sawit termasuk padi sekitar 80 ribu petani.

Rencana pemberdayaan masyarakat ke depan yaitu menciptakan hilirisasi dari produk

kelapa menjadi minyak kelapa VCO, coconut meat, coconut mills, serabut kelapa, asap cair dan sabun.

“Harapan kami dengan Program KUR Artha Graha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan

ketahanan pangan bagi lingkungan dan daerah. Target kami 9.000 debitur KUR dari berbagai segmen pelaku usaha dapat terealisai

Bank Artha Graha menunnjuk LPPUEK sebagai Bapak Angkat wilayah Sumatera Selatan. Dengan kerja sama ini, bisa membantu dan mengangkat harkat dan derajat pelaku ekonomi kerakyatan melalui program KUR-nya. Terjalin hubungan intens dengan Bank Artha Graha, Ryan aktifkan sosialisasi ke berbagai elemen pelaku ekonomi kerakyatan melakukan pembekalan kepada

Menenun KUR

S alah satu serpihan surga yang jatuh ke bumi yakni persada Indonesia. Keindahan alam Ibu Pertiwi tidak

diragukan lagi. Negara ini dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah ruah. Salah satunya ada di Timur Indonesia yakni Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Potensi alam dan objek wisata menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan internasional. Selain objek wisata yang terkenal, lahan pertanian, peternakan dan kain tenun perlu dibanggakan keseluruhan nusantara dari Sabang sampai Marauke bahkan dunia.

Bank Artha Graha meluncurkan timnya, Andre Meynard, untuk mengamati, berbicara, dan mendengar warga sekitar untuk meningkatkan potensi peternakan dan potensi kain tenun. Perkembangan hewan ternak seperti sapi, kambing, babi dan kain tenun khas Kupang ini memikat hati yang melihatnya. Masyarakat menjadikan peternakan, holtikultura, dan kain tenun sebagai mata pencaharian sehari-hari. Mereka mengelola usaha sendiri dan para debitur juga ikut serta ambil peranan aktif untuk mengembangkan hasil yang maksimal. Selain

Warga bercerita, pengalaman awal merintis peternakan yang sampai sekarang belum berbuah maksimal. Awal-awal peternak dibantu pemerintah berupa anak dan induk sapi, dan kerja sama dengan pengusaha besar. “Pengusaha memberikan dua sapi, jika sapinya melahirkan, pengusaha meminta 50% dari hasilnya. Status lahan warga rata-rata milik sendiri namun sebagian surat-surat tidak SHM (Surat Hak Milik). Kendalanya, Dokumen surat masih girik dan surat jual beli. Sedangkan lahan yang terhampar luas rata-rata milik peternak dan pemerintah. “. Ujar Eurico Guterres, Ketua dewan Pengawas Koperasi.

si.

di NTT

Menenun adalah proses pembuatan barang-barang tenun (kain) dari persilangan dua set benang dengan memasukkan benang pakaian secara melintang pada benang-benang lungsin (benang lusi). Sebelum menenun, Penghanian yakni pemasangan benang-benang lungsin

secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun sesuai lebar kain yang diingini. Jika dipraktikan untuk hasil alam, NTT akan lebih dipandang oleh dunia. Ternak sapi, kambing dan kain tenunnya menjadi andalan masyarakat setempat untuk memperkenalkan Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai Kota Mandiri. Kota yang indah akan alamnya menjadi pusat

perdagangan nasional maupun internasional.

Tim Bank Artha Graha mengunjungi daerah-daerah yang berpotensi menjadi pusat perdagangaan lokal. Kabupaten Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Malak, Kabupaten Belu dan Kabupaten Manggarai yang menjadi perbatasan Timor Leste. Perkembangan sapi, kambing, dan babi cukup pesat. Sapi yang pada awalnya diternak oleh warga hanya 2 sapi, kini meleset menjadi 10 sapi. Kambing yang awalnya dimiliki 2 kambing, kini 14 kambing. Di sela-sela memelihara sapi dan kambing, warga juga menanam sayur-sayuran yang bisa dipanen setiap 3 bulan.

“Sapi dan kambing biasanya disimpan terlebih dahulu untuk acara adat dan tergantung kebutuhan “ ujar Hukman Reni, Ketua Pengurus Koperasi. Jika seperti itu, kembang biak sapi dan kambing akan berjalan mulus karena induk sapi dikawinkan dengan tambahan induk sapi lainnya. Anak-anak sapi terus bertambah jika induk sapi terus melahirkan. Budidaya sapi dan kambing akan berhasil saat tidak ada niatan untuk menjual.

uakuana.

uk k akk as a na .

uluujaaaaaaerererrerrrtttttt

uarararraattt

u rrrrrr ti

g ga Pengururuuruuuusssss KoKKKK

saakkkkkkaaaaa

arararrarreeneeeinka

aaaaaaanna

pi ananaa nnnnnaaaaaa aan

“Rasanya kalau bertemu pelaku UMKM tanpa ada masalah, malah terasa hambar dan tidak ada tantangannya. Semakin ada masalah, semakin saya tertantang untuk menyelesaikan dan memberikan solusi nya,” jelas Ryan yang telah menjelajahi Aceh dan Papua. “Saya banyak belajar dari pengalaman dan kunjungan-kunjungan itu,” tambahnya.

Setelah 20 tahun berkiprah di dunia pemberdayaan masyarakat, Ryan dipertemukan dengan Bank Artha Graha pada awal 2017. Pertemuan itu memberikan harapan besar baginya dalam mengembangkan pelaku usaha ekonomi kerakyatan di semua sektor kehidupan. Bank Artha Graha menyambut hangat tangan Ryan dan masyarakat Palembang. Dia merasakan dorongan dan semangat yang diberikan Bank Artha Graha

“Program pemberdayaan masyarakat dari hulu ke hilir dengan KUR melalui pola Bapak Angkat, apalagi didukung aplikasi e-Form KUR mempermudah dan mempercepat proses penyaluran KUR. Saya juga banyak sekali mendapatkan bimbingan dan arahan dari Direktur KUR Bank Artha Graha yang mempunyai keinginan besar untuk membangun lima pilar Artha Graha Peduli ke seluruh pelosok Tanah Air,” papar Ryan panjang lebar.

“Program pemberdayaan masyarakat dari hulu ke hilir dengan KUR melalui pola Bapak Angkat, apalagi didukung aplikasi e-Form KUR

mempermudah dan mempercepat proses penyaluran KUR”

aa n n h kn

a n 7. ar a

n n k

e t, R s li

ur aia ,”

M asih ingat semboyan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!” Kata-kata itu selalu tertancap di sanubari setiap

rakyat Indonesia yang rindu dengan kemerdekaan. Kita bersatu dengan saling berpegangan tangan melawan penjajah. Kita menyatukan keinginan untuk merdeka dari pahitnya kebodohan. Kita disatukan oleh tekad bulat pada 17 Agustus 1945. Pada saat itulah Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diakui negara lain dan Persatuan Bangsa-Bangsa.

Zaman modern seperti ini, kita bersatu dan saling berpegangan bukan melawan penjajah seperti tahun 45. Saat ini kita berpegangan tangan melawan kebodohan, kemiskinan, dan ketidaktahuan potensi-potensi di daerahnya. Sudah saatnya, masyarakat Indonesia merasakan Dari kita - Untuk kita - Oleh kita yang mempunyai sumber daya alam yang begitu melimpah, mengembangkan potensi-potensi daerahnya, sampai menikmati hasil dari sumber daya alam nya sendiri. Melihat jelinya keindahan alam dan sumber daya alam di Pagar alam, Banyuasin, dan

S S

UMKM dan Ekonomi Kreatif (LPPUEK) Julian Rianthony merangkul masyarakat setempat untuk mengangkat potensi daerahnya. Pagar alam dan Banyuasin sebagai sumber daya utama yang menempatkan Palembang sebagai pusat penjualan serta pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah. “Saya prihatin kalau masyarakat menggangur. Mempunyai usaha tapi usahanya stagnan, tidak ada perubahan dari tahun ke tahun. Petani, peternak, pedagang, dan pelaku UMKM yang kurang mendapatkan perhatian, sulit untuk mengembangkan usaha lantaran modal terbatas, dan sulit mendapatkan pinjaman bank karena mereka dianggap tidak bankable,” jelas Ryan, panggilan akrabnya yang telah lulus pelatihan Pola Hubungan Bank dengan Kelompok tahun 1997 dan 1998. Ketika bertemu dengan pelaku UMKM, Ryan yang sudah akrab dengan pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif sudah mendengar memahami dan memberikan

In p Geliat AMPERA di Sumsel

ita ata ap an ng ita

UMKM dan Ekonomi Kreatif (LPPUEK) Julian Riantho y

gannyuasin seb

onyy gngkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkaaatataataaaaaaaaaa potensi asin seb

yyyy meeeerarararaaaaraararararaaaaarr ngkul

atkannnnnnnn pupupupupuupupusssass t haaaaaaaatiiiittititinnnnnnnn

bagai tk

bagai

RA A

Selain membantu membudidayakan, Bank Artha Graha menjadi pendamping yang sesuai dengan program-programnya, salah satunya yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk membantu pengusaha-pengusaha kecil dan menengah menambah modal usaha. Dengan KUR akan tercipta peluang pengembangan dan penggemukan sapi, kambing dan hewan ternak lainnya. Pengusaha-pengusaha juga mendapat pembekalan dan penyuluhan beternak sapi dan kambing.

Dengan pembekalan itu diharapkan harga jual dan taraf hidup warga juga meningkat. Harga jual saat ini sapi dan kambing usia 0 – 6 bulan sekitar 400 ribu dengan berat 30 kg. Usia 6 bulan-12 bulan (1 tahun ) ke atas sekitar 500 ribu - 1 juta dengan berat 60-80 kg. Pakan yang diberikan jauh lebih sehat dibanding kini yang dibiarkan di lahan rumput. Vitamin dan obat-obatan mempengaruhi kesehatan ternak sehingga ternak aman dari penyakit mata dan antraks. Setiap bulan, peternak membeli satu botol 50 cc vitamin B12 seharga Rp 18.000 dan harga obat mata sekitar Rp 100.000 plus biaya hidup Rp 500.000.

Bagaimana para peternak menjual hasil panennya? Dimana beberapa pasar buka di hari-hari tertentu saja. Pasar hanya terdapat di pasar Atambua, ada pasar Mobesi, pasar Caplong. Misalnya hari senin di Atambua, nanti hari berikutnya ada di pasar Mobesi. Jadi sesuai waktunya saja para peternak dapat menjual daging sapi, kambing, babi dan holtikultura nya. Selain pasar, terdapat Koperasi Satria Harapan Timor, koperasi berbasis jasa. Koperasi Satria Harapan Timor terbentuk dari kelompok Timor-

Dengan hadirnya KUR Bank Artha Graha membawa angin segar untuk para peternak dan pengrajin tenun disana, ada beberapa penerima KUR mengalami perubahan yang signifikan. Misalnya Penghasil kayu yang mempunyai lahan bertambah besar dari sebelumnya, hasil produksi tambah bahkan sudah menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Ada juga petani sayur-mayur, awalnya menanam sayuran hanya di depan rumah, saat Tim KUR Bank Artha Graha bertambah lahan tanam sayur dibelakang rumahnya. Contoh lain peternak kambing dan sapi, yang bertambah bibit dan induk berkali-kali lipat. Masyarakat NTT dan sekitarnya berharap Kota Kupang menjadi kota mandiri dan pusat objek wisata di Timur Indonesia.

Gemuruh Bapak Angkat di Melawai Sabtu (29/7/2017) tampak aktivitas yang tidak seperti biasanya di lantai 5 Kantor Bank Artha Graha Cabang Melawai, Jakarta. Terlihat Mitra KUR BAG dan beberapa karyawan BAG mengikuti Sosialisasi. Ternyata pada hari libur itu sedang digelar Sosialisasi Program Pemberdayaan Masyarakat (Calon Bapak Angkat Jateng dan Jatim).

T erdapat 17 calon Bapak Angkat dari Jawa Tengah

dan Jawa Timur, khususnya dari Kabupaten Blitar, Jombang, Magelang dan Purworedjo di bawah Koordinator Bapak Angkat, Harris Ardiansyah yang mengikuti sosialisasi.

Acara dibuka oleh Ketua Panitia Acara Parulian Pardede dengan menyampaikan salam pembuka dan uraian dari keseluruhan rangkaian acara serta tujuan yang ingin dicapai dalam sosialisasi ini.

Sesi pertama sosialisasi diisi oleh mitra KUR yaitu “Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Penyamaan Persepsi dan Penyampaian Filosofi tentang Program Pemberdayaan Masyarakat”.

Di mana program yang dijalankan Direktorat MSE Bank Artha Graha ini adalah Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Untuk Mendukung Pertahanan Negara di Era Globalisasi yang

Sesi kedua dilanjutkan dengan Anna Veronica dengan topik “Sosialisasi Mekanisme KUR-BAGI”.

Bank Artha Graha Intl Tbk (BAG) adalah salah satu lembaga keuangan non pemerintah yang dipercaya menyalurkan dana KUR sejak 2016. Penunjukan BAG untuk menyalurkan KUR kepada pengusaha UMKM sejalan dengan filosopi CSR perusahaan yaitu Artha Graha Peduli di dalam pilar ke 4 tentang pemberdayaan masyarakat.

Dengan adanya penyaluran dana KUR ini harapan Pembina Artha Graha Network Tomy Winata dapat terwujud dengan membawa 3 juta Kepala Keluarga dari taraf ekonomi kecil ke taraf ekonomi menengah

Bapak Angkat

n

a

n

ah yang mengikuti

pppp g

h

n

ah yang men iiigikkkkkutitittitititti

“Dengan hadirnya kopi Kintamani menjadi

daya tarik bagi wisatawan asing, Mereka akan

tahu Indonesia bukan hanya Bali saja, tapi ada

tempat bernama Kintamani yang dapat menjadi

tujuan wisatawan. Sebuah tempat yang indah

untuk menemani dan menghangatkan suasana

seperti hangatnya Kopi Kintamani

yang baru diseduh,” tambah Maya.

Keberadaan produksi kopi di

Pulau Dewata menjadi tambahan

destinasi turis Lokal dan

Internasional untuk menikmati tur

ekosistem ke kebun kopi. Bertambah

satu lagi ikon Bali sebagai daerah produsen kopi

Kintamani terbaik di dunia. Untuk itu pada Hari

Kopi Dunia yang dirayakan pada 1 Oktober 2017,

mutu kopi Arabica Kintamani terus ditingkatkan

dari aspek produktifitas dan kualitas untuk lebih

maksimal.

“Alokasi dana KUR digunakan untuk

pemeliharaan dan pengolahan perkebunan kopi.

Di tiap-tiap desa memiliki tempat pengolahan kopi

sendiri, tetapi pengolahan kopi di Desa Catur

merupakan tempat pengolahan terbesar dan

terlengkap di sini,” jelas Agus mitra koperasi dari

Bank Artha Graha Cabang Bali.

Disebutkan proses

natural ini juga

dikenal dengan

dry process

yakni biji kopi

dikeringkan

berbentuk cherry

coffee, lengkap dengan

lapisan-lapisannya. Proses natural dan alami

akan membuat kopi terfrementasi dan kulit luar

kopi terkelupas dengan sendirinya. Setelah dry process, kopi

akan mengalami proses pengupasan kulit tanduk yang

disebut hulling, kemudian akan dilakukan proses sortasi/

pemisahan biji kopi. Selain itu proses paling penting yaitu

rousting yang akan mempengaruhi cita rasa yang bagus,

kualitas aroma dan rasa dari kopi. Rousting — lah menjadi

penentu karakter kopi.

Berdasarkan data dari Badan pusat statistik (BPS) presentase penduduk miskin pada Maret 2017 mencapai 10,64% atau 27,77 Juta orang. Penduduk miskin di Indonesia mengalami penambahan 690 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2016 sebesar 27,76 juta jiwa (10,70%).

Salah satu usaha upaya yang dilakukan oleh pemerintah mengurangi angka kemiskinan adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan koperasi, dengan mengeluarkan paket kebijakan pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Usaha ini diwujudkan dengan peluncuran program KUR (Kredit Usaha Rakyat) oleh Presiden pada tahun 2007. KUR adalah kredit / Pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada pengusaha Mikro, Kecil, Menengah yang feasible yang belum bankable.

1. Filosofi Filosofi program ini adalah program pemberdayaan masyarakat (pilar ke-4 Artha Graha Peduli) dalam mewujudkan kedaulatan pangan untuk mendukung pertahanan negara di era globalisasi, maka KUR adalah salah satu bagian dari pencapaian tujuan dari program ini. Tidak hanya sekedar untuk memproses dan mencairkan KUR, namun melihat secara keseluruhan dari rangkaian proses usahanya dari hulu ke hilir.

Tim MSE Bank Artha Graha wajib mengetahui proses pengolahan lahan, pengolahan produksi tani, pasca panen, k d l di l ti k d l i

dan termasuk untuk kebutuhan offtaker, calon pembeli hasil panennya. Offtaker adalah salah satu yang dibutuhkan para petani, khususnya untuk memutus tali distribusi tengkulak yang selama ini membuat para petani menjual hasil panennya dengan harga rendah, serta kurangnya daya serap pembelian di lapangan. Khusus untuk hal ini, Tim MSE membuat bagian khusus yang menangani Off Taker, yang sifatnya menjembatani jual beli hasil komoditi di lingkungan Bapak angkat yang dikelola oleh Direktorat MSE. Misalnya menjual beras / sayuran dari debitur petani, ke debitur dari asosiasi APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia), serta ke APKLI (Asosiasi

BAG mempunyai strategi khusus dalam penyaluran KUR yang berbeda dari lembaga keuangan lainnya yang juga menyalurkan KUR. Strategi khusus itu adalah :

2. Sistem Pengelolaan KUR Menjalankan sistem SP-3 untuk mendukung terwujudnya program ini dengan baik dan lancar. Adapun SP-3 tersebut adalah Sosialisasi, Pembinaan, Pendampingan dan Pengawasan. Mekanisme SP-3 sendiri dijalankan bersama antara Bapak Angkat dan staf dari MSE, serta melibatkan tenaga ahli yang khusus direkrut dari Jogjakarta yang bernama Bapak Dakmit dalam hal melakukan pembinaan, misalnya tentang cara bertanam / beternak yang baik dan benar.

3. Kemitraan BAG menggandeng Mitra KUR. Mitra KUR adalah perorangan atau Badan Usaha yang bekerjasama dengan bank dalam penyaluran KUR. Tugas Mitra KUR atau yang biasa disebut Bapak Angkat ini adalah melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para pengusaha yang mendapatkan fasilitas KUR. Hal ini dilakukan agar jangkauan penyaluran KUR dapat lebih luas lagi, dan Bapak Angkat tersebut dapat melakukan pendampingan dan pembinaan sehingga para pengusaha kecil dapat dibina untuk memajukan usahanya.

Dengan diadakannya sosialisasi ini harapanya ada persamaan persepsi untuk Bapak Angkat terkait program pemberdayaan masyarakat yang masuk kedalam pilar ke-4 Artha Graha Peduli dalam mendukung kedaulatan pangan untuk mewujudkan pertahanan Negara di era globalisasi. Hal senada juga diucapkan salah satu Bapak Angkat yang mengatakan bahwa apa yang terjadi dikalangan petani banyak yang seperti hidup segan dan mati pun tak mau, di mana kondisi segmen budi daya dirasakan sangat berat akhir-akhir ini, sehingga perlu adanya pembinaan terhadap petani Ucap Haris Ardiansyah yang juga sebagai koordinator Bapak Angkat “.

Sesi berikutnya, Parulian Pardede memberikan sosialisasi tentang Laku Pandai sebagai program dari OJK untuk mendukung kemudahan bertransaksi bagi para masyarakat yang notabene lokasi tempat tinggalnya di daerah terpencil / cukup berjauhan dengan Kantor Cabang Bank, kini dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus ke Kantor Bank (Branchless Banking), serta benefitnya bagi yang berminat menjadi Agent Laku Pandai Bank Artha Graha karena mendapatkan komisi dari transaksi setor/tarik tunai, pembayaran tagihan dan pembelian pulsa handphone. Setelah sosialisasi dari pagi sampai siang, pada malam hari acara bergeser ke Resto Nyai Rasa, salah satu restoran yang sedang naik daun di Jakarta Selatan dengan gaya etnik Jawa

sarana saling sharing, mendengar keluhan dan harapan para petani yang ada didaerah masing-masing calon Bapak Angkat, serta testimoni Bapak Angkat yang sudah bermitra dengan BAGI dalam menyalurkan KUR dengan program Pemberdayaan Masyarakat.

Melihat kondisi dunia usaha saat ini yang sedang menurun, maka kita harus merubah kondisi yang tertinggal selama ini krn terkait ekonomi dan kita punya apa untuk kita unggulkan dengan menu agro komplek ungkap Jalu salah satu calon Bapak Angkat. Lebih lanjut Jalu mengungkapkan kendala yang dihadapi di daerahnya antara lain modal untuk pembelian saprodi (bibit, pupuk, pestisida), penyediaan pupuk yang terkadang sulit didapatkan, serta hasil panen yang harga jualnya rendah karena melalui tengkulak, dimana para petani juga banyak yang terpaksa menjual ke tengkulaknya karena sudah dipinjami terlebih dahulu untuk Biaya Saprodi maupun biaya Hidup.

Lain dengan Sobari calon Bapak Angkat dari Desa Wangkal Kepuh, Jombang, Jawa Timur yang mempunyai rencana pembimbingan dari sisi teknologi, penanaman biji yang dapat menekan biaya.

Kendala lahan menurut Sobari tidak banyaknya lahan yang dimiliki petani dan juga lahan ternak, ditambah harga jual hasil produksi yang rendah namun harga jual rendah sehingga pendampingan untuk off taker hasil produksi

Melalui Koperasi Nasional Aku Mandiri, tiga institusi (perbankan, pemerintah, dan swasta) menunjukkan komitmen untuk memberdayakan warga Desa Catur, Desa Belantih dan Desa Menggani, Kecamatan Kintamani. Tiga desa itu memiliki aset 900 ribu pohon kopi dengan luas lahan kopi 1.594 hektar. Desa-desa tersebut sudah tersohor di dalam dan luar negeri sebagai desa penghasil kopi. Tak pelak ekspor berton-ton kopi yang dimobilisasi oleh 900 petani kopi ini menambah devisa negara serta pendapatan untuk petani juga.

Dengan cita rasa tinggi, bisnis pengolahan kopi memberikan keuntungan yang aduhai. Satu hektar kebun kopi menghasilkan 6 ton biji kopi senilai Rp9.000/kg. Total pendapatan petani sekitar Rp54 juta/tahun. Dengan beban biaya dan biaya persejahteraan sekitar Rp38.725.000. Jadi keuntungan bersih petani sekitar Rp15.275.000/tahun.

“Petani kopi di sini menghasilkan beragam produk seperti Indische Kintamani House Blend, Indische Arabika Coffee, dan Indische Robusta Coffee,” jelas Ketua Masyarakat Perlindungan Iklim Geografis (MPIG) Desa Catur, I Ketut Jati awak Agustus lalu. Oh ya, seluruh petani kopi di tiga desa itu juga anggota MPIG.

Ketua Koperasi Nasional Aku Mandiri se-Indonesia Michael Wawolumaya mengingatkan setiap rasa yang terbaik pasti melewati berbagai proses. Pak Maya – sapaan akrab Michael – menyebutkan petani Kintamani memiliki prinsip Good Manufacturing Practices proses pengolahan yang baik. Proses pembuahan, proses fermentasi, pencucian, pengeringan, pengupasan hingga penyimpanan. Sistem yang berjalan yaitu wet process dan dry process akan menghasilkan kopi biji atau green bean berkualitas. Proses pengeringan kopi Kintamani ini juga mengikuti dry process yang butuh sinar matahari yang cukup. “Jika sinar matahari tidak cukup, dibuat hot house atau tempat pengeringan yang membuat kopi tidak

u

khssdJR

“Petani kopi di sini menghaasilkan beragamasilklkklkan berag

ininininninnstimemmm

B egitulah ajakan meneguk serta filosofi dari secangkir kopi. Dulu minum kopi hanya dilakukan oleh kaum tertentu

sebagai simbol status sosial, kini siapa pun bisa membasahi bibirnya dengan jilatan biji kopi hingga merasakan seduhannya hingga tetesan terakhir. Di berbagai belahan dunia, sambil menyeruput kopi berbagai aktivitas bisa diselesaikan di warung atau kedai kopi. Kopi menjadi sahabat terbaik ketika santai, sibuk, menghangatkan pertemuan bahkan meningkatkan semangat produktif dan menghasilkan kesejahteraan. Sembari

jilatan kopi menjilat ujung lidah. Setelah ide unik dan menarik yang dilemparkan, penikmat kopi akan bersinergi bersama pemodal, pengusaha lalu mengajukan proposal ke berbagai pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM.

Hampir setiap etnik di Nusantara memiliki budaya minum kopi bareng. Minum kopi sudah menjadi ritual pada pagi, sore bahkan malam. Sejak teknologi internet berkembang pesat hingga menjalar ke dusun-dusun, berbagai toko online atau proses pengelolaan kopi bermunculan sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu kopi sekaligus menambah pendapatan petani kopi. Melalui dunia maya, dunia nyata tidak terbatas lagi. Petani dan penjual bisa saling berhubungan.

Melalui jaringan IT yang tersebar, petani kopi mendirikan UKM Unggulan Nasional. hal ini terkuak ketika Manajemen Bank Artha Graha menikmati kopi bareng dengan warga Desa Catur, Desa Belantih dan Desa Menggani, Kintamani, Kota Denpasar, Bali atau sekitar 60 km dari Bali dengan waktu tempuh sektiar 2 jam

“Hidup itu seperti secangkir kopi. Kadang terasa manis kadang terasa pahit. Untuk itu, jalanilah kehidupan seperti menikmati secangkir kopi. Minumlah secara perlahan dan nikmatilah apa yang kau minum, maka kau akan mengetahui apa yang sedang terjadi.”

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi testimoni dari tiga Bapak Angkat yang sudah bekerjasama dengan BAGI dalam menyalurkan KUR melalui program Pemberdayaan Masyarakat ini, yaitu Bayu (Desa Cidaun), Sanusi (Jakarta Utara) dan Rahayu Setiowati dari APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia).

Mereka memberikan testimoni tentang kerja sama yang sudah berjalan selama ini, di mana BAGI tidak hanya fokus untuk penyaluran KUR-nya saja yang berjalan, namun dari hulu ke hilir diperhatikan dan dijalankan oleh Direktorat MSE BAGI, seperti kami didukung dalam mengatasi kendala air di Desa Cidaun imbuh Bayu, yang selama ini menempuh jarak 1,5 km untuk mendapatkan air, sekarang sudah tidak lagi karena dibantu dalam pengalirannya dari sumber

air yang ada, disamping itu juga hasil panen, kami juga dibantu untuk penjualannya (Off Taker).

Sesi akhir, Direktur MSE KUR Indra Budianto memberikan pendalaman dari sesi-sesi yang sudah berjalan, terutama filosofi Program Pemberdayaan Masyarakat ini, serta menjawab beberapa pertanyaan dari para calon Bapak Angkat yang langsung mendapatkan pencerahan dan solusi tepat terhadap kendala yang dihadapi.

Iringan musik yang lembut di Restoran Nyai Rasa menenggelamkan mereka dalam obrolan yang serius dan santai. Tanpa terasa, ramah tamah berakhir pukul 24.00 Wib. Mereka pulang dengan raut muka semangat bahwa Bapak Angkat siap segera mengangkat derajat pengusaha kecil di daerahnya masing-masing.

1. Artha Graha Siap SalurkanRp 225 Miliar–Tribunsumsel – Palembang

2. Bidik 9 Ribu UMKM – Sriwijaya Post– Palembang

3. Bank ArthaGrahaSiapKucurkanRp 225 Miliar – Sriwijaya Post, EkonomiBisnis – Palembang

4. PengajuanKredit Via Android – One Stop Media, EkonomiBisnis – Palembang

5. Salurkan KUR Bagi 14 UMKM – Tribunsumsel, Premium – Palembang

11

2 3

1. Semester Pertama Artha Graha Salurkan KUR RP 150 Miliar - Jpnn.com – Surabaya – 28 July 2017

2. HIPMI DIY Bersama Bank Artha Graha Berikan Kredit Bunga 9% Tanpa Agunan – Tribunnews.com – 15 Juni 2017

3. Memutus Urat Tengkulak Di Cilacap — Wartabhinneka.com — 26 Juli 2017

4. Aliran Sungai Cilaki Pecahkan Pemasalahan Air Petani Cianjur – Tribunnews.com – Cianjur- 5 April 2017

5. Koperasi Cahaya Tani Mandiri Petani Cianjur Mendapat KUR - Tribunnews.com – Cianjur – 6 April 2017

6. HIPMI Jatim Lanjutkan Kerjasama Penyaluran KUR Bank ArthaGraha – Tribunnews.com – Jatim – 27 July 2017

7. Aliran Sungai Cilaki Pecahkan Pemasalahan Air Petani Cianjur – Tribunnews.com – Cianjur - 5 April 2017

8. Sukseskan KUR Bank Artha Graha Kerja Sama Dengan Kadin – Wartaekonomi.co.id – Jakarta – 6 April 2016

1 2 3