Edisi 2 Cetak Majalah Gerbang Emas

download Edisi 2 Cetak Majalah Gerbang Emas

of 32

description

Majalah Gerbang Emas, adalah sebagai upaya untuk turut bersama pemda dalam menggairahkan semangat masyarakat dalam pembangunan, khususnya di Provinsi Gorontalo

Transcript of Edisi 2 Cetak Majalah Gerbang Emas

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

1

DARI REDAKSI

D A R I

P E M B I N A :

Catatan Kado Ulang Tahun ke-47 Rusli HabibiePembina: (Ex Oficio) Drs. H. RUSLI HABIBIE (Bupati Gorontalo Utara) THOMAS MOPILI, SE (Ketua DPRD Gorontalo Utara) H. INDRA YASIN, SH. MH (Wakil Bupati Gorontalo Utara) Ir. ISMAIL PATAMANI (Sekda Gorontalo Utara) Pengarah : Drs. RISJON K. SUNGE, M.Si (Kepala Bappeda Gorontalo Utara) Drs. GUSTI GOBEL (Kabag. Humas Setda Gorontalo Utara) Penasehat Hukum : RIDWAN YASIN, SH, MH Staf Pengarah : VERONIKA M.STP, M.Si YOWAN PULUHULAWA, SE HELMI POTUTU, SE FAISAL PIU, SE, MM YASIN ALI

Menuju Kursi GubernurRusli Habibie Sosok Mutiara dari UtaraAssalamu Alaikum Wr..Wb.., dan salam Sejahtera, dan hormat selalu buat para pembaca di mana pun berada. RUSLI HABIBIE, lahir hari Kamis 06 Juni 1963, dan 06 Juni 2010 yang lalu, Rusli Habibie genap berusia 47 tahun. Dengan langkahlangkah pengabdiannya saat ini, Rusli Habibie layak disebut Mutiara dari Utara. Bagaimana tidak, sejak dirinya dilantik sebagai Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Oktober 2008 silam, Rusli tak perlu membutuhkan waktu panjang untuk mengangkat derajat Gorut menjadi daerah yang telah mengalami kemajuan seperti saat ini. Mengetahui itu, ABDUL MUIS SYAM kalangan pun banyak mengacungkan jempol serta salut kepada Pemimpin Redaksi Rusli Habibie yang begitu cepat membangun Gorut. Mutiara dari Utara ini pun makin berkilau sejak dilantik sebagai Ketua Umum Partai Golkar Provinsi Gorontalo, 13 Nopember 2009 lalu. Bagi banyak kalangan, hal ini adalah merupakan tanda-tanda alam yang mengisyaratkan bahwa telah lahir pemimpin baru di muka bumi Gorontalo ini yang akan meneruskan perjuangan Fadel Muhammad dalam membangun Provinsi Gorontalo ke wajah yang lebih berkembang, dan tentunya akan menjamin terwujudnya peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakatnya. Sebetulnya, Rusli Habibie tak pernah bermimpi menjadi seorang bupati, apalagi bermimpi menjadi seorang pengusaha sukses, juga untuk menjadi seorang Gubernur nanti di Provinsi Gorontalo. Karena begitulah, Rusli Habibie memang bukan seorang tukang mimpi. Rusli hanya tahu bagaimana bertindak dan berbuat untuk menata masa kini yang suram menjadi masa depan yang bersinar dan bercahaya mandiri di persada ini. Rusli Habibie bahkan tidaklah sempat bermimpi menjadi seorang politisi ternama. Tapi kenyataannya, Rusli malah mampu tampil dan dipercaya sebagai Ketua Umum Partai Golkar di Provinsi Gorontalo ini menggantikan Fadel Muhammmad. Intinya, Rusli Habibie bukan seorang yang senang bermimpi untuk menjadi yang terbaik, tapi kenyataannya Rusli Habibie kini makin mampu berbuat yang terbaik dalam karyanya yang selalu diarahkan untuk kepentingan masyarakat banyak, terutama rakyat yang kurang mampu. Jika sekarang Rusli Habibie membumikan motto: Berkarya Nyata dan bukan Berkarya Kata, itu sangatlah tepat. Karena di era saat ini, semakin banyak politisi atau elit pejabat yang lebih senang berteori dan berkata-kata tanpa diikuti wujud karya yang nyata. Sehingga itu, alasan Rusli Habibie untuk ingin maju bertarung sebagai Calon Gubernur Gorontalo periode 2012-2017 ini, diprediksi kuat akan didukung penuh oleh banyak kalangan di bumi Gorontalo ini demi mewujudkan dengan sungguh-sungguh yang disebut dengan Karya Nyata itu. Selamat Ulang Tahun ke-47 buat sosok pemimpin masa depan, Rusli Habibie. Semoga senantiasa diberi kesehatan Lahir dan Bathin dalam mempersembahkan Karya Nyata yang lebih baik lagi untuk seluruh masyarakat di Provinsi Gorontalo. Amin!

Penerbit / Pengelola : CV. SINAR INDRAUTAMA MEDIA Pemimpin Redaksi : ABDUL MUIS SYAM Pimpinan Perusahaan : INDRAWATI Sekretaris Redaksi : JUANA LAURENY Ka. Biro Kab/Kota Gtlo-Bonbol : RIZAL SARKIM Ka. Biro Boalemo-Pohuwato : KASMA MUDA Wartawan : CARLOS HADJU RAHMAT ABDULLAH IKA Photografer : A SHIN Desain Perwajahan : BENGKEL PHOTO AMS Pelayanan : KANTOR BAPPEDA GORUT JL. TRANS SULAWESI - KWANDANG (SMS: 0811 430 9145 atau 0813 88 652365) http://gerbangemasyam.blogspot.com email: [email protected] IKLAN : (persekali terbit) 1 Halaman Full-Color---Rp.2.750.000,1 Halaman Hitam-Putih---Rp.1.550.000,~Isi di luar tanggungjawab percetakan~

2

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

P R O L O G

(Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat)GORONTALO UTARA SEBAGAI PANTAI LAUT KEKUATAN UTARA PEREKONOMIAN DI SULAWESI

1. MENGEDEPANKAN POTENSI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KABUPATEN GORONTALO UTARA 2. MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN, PENGANGGURAN DAN KETERTINGGALAN 3. MENGEMBANGKAN SISTEM PEREKONOMIAN YANG TANGGUH BERBASIS KERAKYATAN (GERBANG EMAS, GERAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT) 4. MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI RELIGI DALAM KONTEKS KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT/ NILAI-NILAI BUDAYA 5. MENCIPTAKAN JEJARING KERJASAMA EKONOMI DENGAN MENJADIKAN GORONTALO LINTAS PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN SEGITIGA EMAS UTARA SEBAGAI DAERAH

Berkarya Nyata, bukan Berkarya Kata Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Masyarkat Di Seluruh Sektor Sebagai Solusi Terhadap Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran dan Ketertinggalan Sebagai Pendorong Semangat Bagi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Ke arah yang Lebih Baik Sebagai Komitmen Pelayanan Maksimal Pemerintah Terhadap Rakyat Komitmen Pelayanan Pemerintah (Gerbang Emas): > Mendatangi Mereka (Rakyat) > Mendampingi Mereka > Mencintai Mereka > Bekerjasama dengan Mereka > Melakukan yang Mereka Butuhkan dengan Memanfaatkan Sumberdaya yang Mereka Miliki. Ketika Kebutuhan Mereka Terpenuhi Mereka akan Berkata: Kami telah Berhasil Melakukan Sendiri Terwujudlah Desa yang Mandiri

Roda Dua Bagi Kepala Cabang Diknas beserta Guru, dan Bus Sekolah Bagi Anak Didik Peningkatan Kualitas Anak Didik Pemberian Beasiswa Bagi Anak Didik dan Mahasiswa yang Kurang Mampu

bangan Pelabuhan Perikanan Pantai Kwandang Menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pembangunan dan Peningkatan Jalan Pembangunan Jembatan Pembangunan/Rehab Saluran Irigasi Normalisasi Sungai Pembangunan Sarana Perkantoran dan Rumah Dinas Perumahan Baru & Perumahan Nelayan Bedah Kampung & Mahyani Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Pembuatan Saluran Drainase Sarana Sanitasi Dasar (MCK) Pemberian Dana ADD (Alokasi Dana Desa) ADD tahun 2009: Rp. 5.600.000.000. Add tahun 2010 Rp. 6.600.000.000.Peningkatan Tunjangan Aparat Desa Pemberian Sarana Transportasi Bagi Kepala Desa Alokasi Dana PNPM Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Pemekaran Desa Pembangunan Rumah Tempat Ibadah Pelayanan KTP/Akte Kelahiran Gartis Pemberian Tunjangan Lanjut Usia (Lansia) Santunan Kedukaan

SEKTOR PU

SEKTOR KESEHATAN Pembangunan dan Rehab Sarana Kesehatan: Pustu, Poskesdes dan Puskesmas Peningkatan Pustu Menjadi Puskesmas Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Rawat Inap Pemberian Jaminan Kesehatan Kepada Warga Miskin Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan Ibu Hamil Program Penanggulangan Gizi Buruk Penyedian Alat-alat Kesehatan Penyedian Tenaga Medis dan Dokter Ahli Penyakit Dalam serta Ahli Kandungan Revitalisasi Sektor Pertanian Pemberian Bantuan Bibit, Pupuk dan Obat-obatan (Padi & Jagung); Peningkatan Produksi Pertanian Melalui Sentuhan Teknologi (Padi dan Jagung) dari 4 ton/Ha Menjadi 8 Ton s/d 11 ton/Ha; Pembukaan Akses ke Sentra-sentra Produksi Pertanian (Jalan Usaha Tani); Pencetakan Sawah Baru; Pengembangan Perkebunan Kakao; Pembangunan Lumbung Pangan

PEMDES & SOSIAL

SEKTOR PERTANIAN

Melaksanakan Sektor-sektor Unggulan Secara Terpadu: Pendidikan; Kesehatan; Pertanian; Peternakan; Kelautan dan Perikanan; Pekerjaan Umum; Perdagangan dan Koperasi; Kehutanan & Lingkungan Hidup Melaksanakan Pembangunan Infrastruktur Dasar: Jalan; Jembatan; Pengairan; Perumahan (Bedah Kampung) & Mahayani; Listrik (PLTH, PLTMH, PLTA, PLTS); Air Bersih (Pembangunan IPA IKK & Mobil Tanki) Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah : Paud, Tk, SD/MI, SMP/MTs dan SMU/MA & Perpustakaan Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan : Pemberian Beasiswa Bagi Guru untuk Melanjutkan Pendidikan Ke jejang D2, D3, S1 Dan S2 Sertifikasi Guru Pemberian Tunjangan Guru Terpencil dan Daerah Khusus Penyediaan Sarana Transportasi

GERBANG EMAS MEWUJUDKAN DESA YANG MANDIRI

SEKTOR PETERNAKANRevitalisasi Sektor Peternakan Pengembangan Ternak Sapi (Inseminasi Buatan) Penggemukan Ternak Sapi Pemberian Bantuan Ternak Sapi dan Unggas Penyedian Pakan Ternak Kandang dan Obat-obatan Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas

SEKTOR PENDIDIKAN

Revitalisasi Sektor Kelautan dan Perikanan: Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap; Pengembangan Budidaya Air Tawar (Ikan Patin, Ikan Lele & Ikan Nila); Pemberian Bantuan Sarana Alat Tangkap Modern (Kapal Ikan 3 Gt-100 Gt); Pengembangan Budidaya Rumput Laut; Pemberian Benih Ikan, Rumput Laut,Obatobatan dan Pakan Ikan; Pengem-

SEKTOR KELAUTAN & PERIKANAN

Pembangunan Pasar Los Tradisional Kec. Atinggola Kec. Tolinggula Pemberian Modal untuk Koperasi Bantuan Kube UKM/IKM Pembangunan BLK

SEKTOR PERDAGANGAN DAN KOPERASI

Pemberantasan Ilegal Loging, Ilegal Minning, Ilegal Fishing ) (Pemda, Yudikatif) Penanaman Pohon Sepanjang Jalan Trans Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) & Tempat Pembuangan Akhir (TPA). ---------Sumber: BAPPEDA Gorut

SEKTOR KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

3

GERBANG UTAMA

Karena Keseriusan Bupati Rusli Habibie Berkarya Nyata,

Di Pusat, Rusli Habibie Dikenal Sebagai Pengganti Fadel yang Pandai Me-lobiSejumlah Pejabat Kementerian Pusat Bermalam di Sumalata

M

[Majalah GERBANG EMAS]: Goruteski baru saja memasuki usia ke-3 tahun, tapi kemajuan pembangunan di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) telah terlihat di mana-mana, terutama pembangunan infrastrukturnya. Kemajuan ini tentu saja tak terlepas dari peran serta seluruh kalangan dan masyarakat dalam mendukung terobosan-terobosan serta kebijakan Bupati Rusli Habibie yang memang sejak awal bertekad untuk memajukan Kab. Gorut. Berkat keseriusan dari Bupati Rusli Habibie inilah kemudian membuat banyak kalangan menilai, bahwa Rusli Habibie adalah sosok pemimpin yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat melalui gebrakan pembangunan yang sedang digiatkannya saat ini, yakni: Gerbang Emas (Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat). Di tingkat pusat, para pejabat departemen dan kementerian telah mengenal baik sosok Rusli Habibie sebagai pengganti Fadel yang pandai melobi. Bahkan sejumlah kalangan menilai, bahwa malah boleh jadi Rusli Habibie lebih pandai dan lebih serius dari Fadel dalam hal lobi-melobi di pusat untuk mendapatkan anggaran yang akan diarahkan guna pembangunan di daerah. Dari pintu satu ke pintu berikutnya di departemen-departemen dan kantor-kantor kementerian di pusat yang telah dimasukinya, tentu meninggalkan kesan di mata para pejabat di pusat tersebut, bahwa Rusli Habibie adalah pengganti Fadel Muhammad yang aktif dan pan-

dai bergerilya melobi atau mengemis anggaran demi memperjuangkan kepentingan daerah dan masyarakat yang dipimpinnya. Nampaknya, Rusli Habibie memang terbentuk sebagai pemimpin yang alami karena mudah belajar dan membaca kondisi yang sedang dihadapinya. Di sisi lain, Rusli Habibie memang memiliki karakter dan kedisiplinan tinggi sebagai seorang pemimpin, sehingga tak heran, banyak kalangan yang kini memprediksi bahwa Rusli Habibie adalah sosok pemimpin masa depan yang akan berhasil membangun daerah dan masyarakat yang dipimpinnya hingga mencapai kemajuan demi kemajuan sebagaimana yang sedang diusahakannya mulai saat ini. Keseriusan dan kepandaian Rusli Habibie saat ini memang sedikit banyaknya diperoleh dan ditimba dari kepemimpinan Fadel terdahulu. Sesudahnya, Rusli Habibie pun ternyata saat ini mampu menerapkan dengan baik apa yang telah dipelajarinya dari Fadel Muhammad. Bahkan Rusli mampu mengembangkan cara-cara kepemimpinan dengan gayanya sendiri, sehingga Rusli Habibie punya ciri kepemimpinan yang cukup khas dan istimewa dibanding pemimpin lainnya di daerah ini. Lagi-lagi, keseriusan dalam berkarya nyata adalah fokus dan prinsip yang kini tertanam dalam kepemimpinannya. Prinsip Berkarya Nyata bukan Berkarya Kata itu kini menjadi ikon tersendiri yang telah melekat di tubuh kepemimpinan seorang Rusli Habibie baik untuk saat ini, maupun untuk di masa-masa mendatang.

4

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

GERBANG UTAMA

Menurut banyak kalangan, nama Rusli Habibie saat ini punya daya tarik tersendiri, baik bagi orang dari dalam maupun dari luar daerah. Sampai-sampai, saat ini Gorontalo yang telah diperkenalkan oleh Fadel Muhammad, kini Rusli Habibie adalah pelanjutnya. Artinya, ketika dulu orang menyebut Gorontalo, maka terbayang sosok Fadel Muhammad. Namun saat ini yang terbayang adalah sosok Rusli Habibie. Dan hal ini diakui oleh banyak kalangan baik di dalam maupun di luar Gorontalo.

Orang Pusat Tertarik ke GorutKESERIUSAN Rusli Habibie membangun daerah membuat orang luar (dari pusat, red) merasa tertarik berkunjung ke Gorontalo, terutama di Gorut untuk melihat langsung kondisi daerah, bahkan tertarik untuk ikut mendukung langkah-langkah pembangunan yang tengah digiatkan oleh Rusli Habibie. Semisal, lima istri menteri yang tergabung dalam Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) bersama sejumlah anggota Dharma Wanita Pusat, serta 15 dokter spesialis dan utusan dari Menteri Kesehatan, April lalu, termasuk di dalamnya Ny. Hana Hasanah (istri Menteri Kelautan-Perikanan Fadel Muhammad) sempat berkunjung ke Gorut.

Para istri menteri bersama rombongan ini mengaku, selain untuk menengok kemajuan pesat daerah terbungsu di Provinsi Gorontalo ini, mereka juga merasa terpanggil untuk memberikan dukungan terhadap upaya pembangunan yang sedang berlangsung di daerah ini, yakni dengan melakukan sejumlah kegiatan sosial, di antaranya adalah kegiatan yang bernuansa Indonesia Hijau melalui penanaman pohon bakau (mangrove), pengobatan gratis berupa gelaran operasi bibir sumbing, menanganan ibu hamil dan balita serta lain sebagainya. Kegiatan seperti ini memang bisa ditemui di tempat lain, tapi momen yang mewarnai kegiatan ini amat jarang di lakukan di daerah lain dengan melibatkan dan mendatangkan orang-orang dari pusat. Terus terang kami bangga dengan Bupati Rusli Habibie bisa mendatangkan orang dari pusat untuk mempersembahkan kepeduliannya terhadap kami di sini sebagai masyarakat, tutur sejumlah kalangan. Belum lama para istri menteri itu meninggalkan Gorut, kini giliran 10 pejabat dari sejumlah kementerian bertandang dan menyempatkan diri bermalam di Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, 13-14 Mei baru-baru ini. Kunjungan khusus kesepuluh pejabat negara ini tentulah merupakan sebuah kehormatan tersendiri

bagi masyarakat Kab. Gorontalo Utara. Selain untuk melihat langsung kemajuan Gorut, kedatangan para pejabat negara ini juga sekaligus untuk meninjau potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa segera dikembangkan. Menariknya, pejabat negara ini juga menyempatkan diri berbaur dengan masyarakat. Para pejabat dari pusat tersebut masing-masing adalah Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Ketenagakerjaan DR. H.Arifin Habibie, M.Sc; Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Persaingan Usaha DR. Supriyadi; Asdep Urusan Infrastruktur Sumber Daya Air Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian Ir. Purba Robert Sianipar,Ph.D; Asdep Urusan Pendanaan Kementerian PDT Drs. Supriadi; Staf Fungsional Ditjen Peternakan Kementrian Pertanian RI Ir. Imam Santoso, Asdep Urusan Perbaikan Iklim Usaha Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian Imam Widijatno, Direktur Pengelolaan Air Kementrian Pertanian RI, Tunggul Sujono,S.Sos,MM; Kasubid Pengembangan Iklim Usaha Menko Perekonomian RI Agung; Perusahaan Gas Negara dan Tautan Arisandhi; pelaksana pada Biro Umum Menko Perekonomian RI. Sejumlah pejabat kementerian yang berkunjung sebagai tim terpadu ini meninjau beberapa lokasi, di

antaranya adalah perkebunan dan peternakan di Desa Wubudu; irigasi di Desa Bulontio Timur ; pengelolaan rumput laut dan budidaya mutiara di Kec. Anggrek. Kunjungan ini sempat dilengkapi dengan pelaksanaan dialog interaktif terbuka antara tim, pemda dan masyarakat di Kec. Sumalata mengenai upaya percepatan pembangunan di daerah ini. "Sungguh, kunjungan para pejabat kementerian ini merupakan peluang besar tersendiri buat kita guna mengembangkan sektor-sektor pembangunan di daerah ini. Peluang ini kita manfaatkan dengan membuat usulan kegiatan yang nantinya akan dibawa langsung oleh para pejabat ini untuk diproses sebagaimana maksudnya," ujar Kepala Bappeda Drs. Risjon K. Sunge, M.Si. Menurut Risjon Sunge, jika ada sejumlah sektor yang selama ini belum tersentuh, maka dengan kunjungan tim terpadu kementerian ini akan lebih membuka kesempatan untuk dapat sesegera mungkin dikembangkan melalui kerjasama pengembangan. Kita optimis, sepanjang seluruh masyarakat di daerah ini turut aktif mendukung Bupati Rusli Habibie sebagai bupati dalam membangun daerah ini, maka tentu para pejabat negara yang berkunjung ini akan turut merealisasikan usulan kita, jelas Risjon. (car-irw/ams)

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

5

GERBANG UTAMA

Segera Evaluasi Kinerja Masing-masingKwandang (GERBANG EMAS News): emda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta seluruh Camat se-Kab. Gorut agar dapat fokus memaksimalkan program pembangunannya, baik realisasi fisik maupun keuangannya. Saya berharap agar seluruh program unggulan Pemda Gorut dapat berjalan secara terarah, dan terukur dengan baik, sehingga kita di tahun 2010 ini tidak kecolongan lagi. Terutama dalam relisasi proyek pembangunan di daerah Gerbang Emas ini, ujar Wabup Gorut Indra Yasin belum lama ini. Bukan hanya itu, Wabup Indra Yasin juga berharap kepada seluruh aparatur agar selalu mengevaluasi hasil kerja sendiri pada tahun 2010 ini. Menurut Wabup, hal ini penting agar pada ta-

Wabup Indra Yasin Minta Seluruh SKPD se-Kab. Gorut

P

hun-tahun mendatang dapat meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik dan selalu memperhatikan kepentingan orang banyak, katanya. Dikatakannya, dengan adanya evaluasi realisasi program tiap 3 bulan itu diharapkan menjadi tolak ukur bagi pembenahan selanjutnya. Tak kalah pentingnya lagi, menurut Wabup, karena semua ini adalah merupakan upaya dari Pemda untuk bisa memberikan pertanggungjawaban atas apa saja yang telah diperbuat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Gorut terutama masyarakat yang kurang mampu. Apalagi sejauh ini, kata Wabup lagi, Pemda Gorut amat serius atas tujuan dari Program Gerbang Emas khususnya di bidang

pelayanan kebutuhan dasar dapat tercapai dengan baik dan cepat, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta sektor-sektor lainnya. Untuk itu, Wagup Indra Yasin mengharap tahun 2010 ini hendaknya seluruh SKPD dapat mengedepankan pelayanan masyarakat secara maksimal dan optimal kepada seluruh lapisan di daerah yang dipimpin oleh seorang entrepreneur, Rusli Habibie itu.(it/ams)Sementara itu, menurut Djania Lasumbu selaku Kabid Koperasi di Koperindag Gorut menyebutkan, kegiatan ini untuk memotivasi dan membentuk masyarakat agar memiliki wawasan sekaligus keterampilan dalam menjalankan perkoperasian secara baik. Pada kegiatan ini, Ketua TP-PKK Gorut Idah Syahidah Habibie juga tampil memberikan materi seputar teknis perkoperasian. Contoh Kopwan di Jatim Kopwan Setia Bhakti Wanita di Jatim menjadi pendorong tumbuhnya kopwan untuk dikelola secara sehat. Saya yakin untuk mensejahterakan masyarakat tidak ada pilihan selain menempatkan wanita sebagai bagian dalam pembangunan, tegas Wagub Jatim, Saifullah Yusuf, akhir Mei lalu. Salah satu strategi pembangunan yang efektif adalah menggerakkan kaum wanita melalui kesetaraan gender. Kalau ada laki-laki yang sukses, pasti ada wanita hebat di sampingnya, ucap Saiful. Dikabarkan, Koperasi Setia Bhakti yang mempunyai anggota 10.950 orang telah menerapkan sistem tanggung renteng sehingga menjadi proyek percontohan bagi koperasi wanita lainnya untuk belajar bagaimana mengelola sistem tersebut. Dengan konsep ini terbukti dapat meraih omzet saat ini hingga lebih dari Rp.12 Milyar dan aset sebesar Rp.103 Milyar. Hal tersebut karena sistem tanggung renteng dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab, sehingga sampai saat ini tidak ada satu anggota pun yang menunggak. (it/ams)

Omzet Kopwan Setia Bhakti Jatim Capai Rp.12 Miliar

Koperindag Gorut Terus Berdayakan KopwanKwandang (GERBANG EMAS News): Dalam upaya memotivasi kaum perempuan agar juga dapat membantu meningkatkan pendapatan lebih dalam keluarga, maka Dinas Koperasi dan perdagangan (Koperindag) Kab. Gorut menggelar sosialisasi tentang pentingnya mengelola Koperasi Wanita (Kopwan) dengan baik. Pemda Gorut akan memberikan perhatian penuh terhadap peningkatan ekonomi melalui perkoperasian . Mengingat koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi yang juga dapat diandalkan, maka tentu ditekankan agar koperasi harus sebisa mungkin dikelola secara profesional, akuntabel dan transparan. Hal tersebut dikemukakan dalam Asisten II Setda Pemkab Gorut, Ir. Mahjudin Buhungo, MM dalam sosialisasi Koperasi yang dihadiri puluhan anggota dan pengurus Kopwan, di Kwandang belum lama ini. Dra. Nora Olii selaku Kadis Koperindag Gorut pada kesempatan tersebut mengemukakan, pihaknya secara berkesinambungan akan melakukan pemantauan, pengawasan, dan evaluasi terhadap segenap koperasi di daerah ini, termasuk kopwan. Menurut Nora, hal ini penting untuk menjaga agar koperasi dapat beraktivitas secara sehat dan berkelanjutan. Khusus kopwan, dalam hal ini harus bisa eksis pada upaya memberikan yang terbaik kepada seluruh anggotanya. Untuk itu, pengurus dan anggota harus mampu memahami sistem pengelolaan koperasi dengan baik. Dan ini salah satu tujuan kita melaksanakan sosialisasi tentang prinsip-prinsip perkoperasian dewasa ini, katanya.

6

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

GERBANG UTAMA

Sumalata jadi Pilot Project PeternakanSumalata (GERBANG EMAS News) arakter pembangunan di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang digenjot dalam terobosan Gerbang Emas: Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat ini kian nampak dan dinamis, terarah serta tepat sasaran, menyusul telah ditetapkannya seluruh kecamatan yang ada di Gorut sesuai dengan potensi masingmasing wilayah. Tentu saja, hal ini seluruhnya dilakukan guna mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten yang dipimpin oleh seorang pengusaha sukses dan ternama di Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie. Upaya memacu pembangunan di semua sektor pun terus di godok oleh Bupati Rusli Habibie yang tak mau tinggal diam ini. Di antaranya, melalui program pengembangan peternakan yang akan dipusatkan di Kecamatan Sumalata. Kecamatan Sumalata ini akan kita arahkan mulai dari sekarang sebagai pilot

K

project peternakan, pertanian serta perikanan dan kelautan di Gorut, ujar Bupati Rusli Habibie serius. Dengan begitu, katanya, ke depan Sumalata bakal menjadi icon peternakan terbesar di daerah ini. Bupati Rusli Habibie juga menjelaskan, sektor-sektor potensial akan terus dikembangkan yang tentunya pengelolaannya mengacu pada program Gerbang Emas, peningkatan ekonomi masyarakat melalui desa mandiri terpadu.

"Kita berhasil mendapat bantuan ternak sapi dari pusat. Melihat potensi Sumalata bisa dijadikan kawasan pengembangan ternak sapi, maka Sumalata akan kita jadikan pilot project pengembangannya," terang Bupati Rusli Habibie ketika memberikan sambutan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Serba Usaha Pengayoman di Sumalata, belum lama ini. Bupati Rusli Habibie mengatakan, hal tersebut tentunya harus

mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat agar program pengembangan ternak sapi ini berhasil dan akan berdampak pada ekonomi masyarakat itu sendiri. Bupati Rusli Habibie mengurai, secara tekhnis, masyarakat mengelola langsung ternak sapi ini melalui kelompok yang dibentuk Pemda. Pemerintah juga memberikan modal untuk pengembangan ternak sapi tersebut.

......bersambung ke halaman: 19

Tujuh SD Di Kab. Gorut Ditetapkan Bertaraf NasionalKwandang (GERBANG EMAS News):Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Gorut terus memberi perhatian terhadap langkah peningkatan kualitas pendidikan demi mewujudkan generasi unggul di daerah ini. Setidaknya, ini dapat dibuktikan dengan berhasilnya tujuh Sekolah Dasar (SD) di Gorut yang dinyatakan lolos verifikasi sebagai Sekolah Bertaraf Nasional menyusul adanya respon positif dari Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMTK) Kementrian Pendidikan Nasional, belum lama ini. Kemarin memang tujuh Sekolah itu sudah kita ajukan ke Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah di Kementrian Diknas. Dan alhamdulillah, ketujuh SD itu lolos setelah menjalani verifikasi sebagai Sekolah Bertaraf Nasional, ujar Agus Maliki, S.Pd selaku Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Dinas Dikpora Kab. Gorut. Ditambahkannya, bahwa keberhasilan ini juga tak terlepas dari hasil lobi yang dilakukan Bupati Rusli Habibie saat berkunjung ke Jakarta bersama kepala Bappeda Risjon Sunge, baru-baru ini. Ketujuh sekolah tersebut, sebut Agus Maliki, adalah masing-masing SDN 1 Tolinggula Tengah-Tolinggula (Kepsek Nurhayati Ahmad, S.Pd); SDN 2 Bulontio Timur-Sumalata (Kepsek Susanti Mooduto, S.Pd); SDN 1 Buladu-Sumalata (Kepsek Habiba Ayuba, S.Pd); SDN 1 BulaloKwandang (Kepsek Suwarno Uno, S.Pd); SDN 1 Gentuma-Atinggola (Kepsek Yasin Bimbing, S.Pd); SDN 1 Imana-Atinggola (Kepsek Asni Gobel, S.Pd); dan SDN 1 TolangoAnggrek (Kepsek Margaretha Nur, S.Pd). Dari hasil lobi Bupati Rusli Habibie itu juga, program di sektor pendidikan Gorut juga mendapat sejumlah bantuan lainnya dari Kementerian Pendidikan Nasional. Seperti, pengembangan tiga sekolah inklusif untuk minat dan bakat yaitu SDN 1 Bulontio Timur-Sumalata, SDN 1 Tolongio-Anggrek dan SMA 1 Kwandang. Selain itu, kata Agus Maliki, terdapat tunjangan profesi terhadap 145 guru. Agus juga menambahkan, bahwa pihaknya saat ini telah melakukan ujian dan penilaian terhadap guru fungsional. Hasilnya, terdapat 50-an guru yang terpaksa dinyatakan tidak lulus. Dan ini akan segera dilakukan pengganti atas guru yang tak lulus tersebut, ujar Agus. (ams)MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

7

GERBANG UTAMA

Bupati Rusli Habibie Terus Memacu Pembangunan Gorut DJakarta (GERBANG EMAS News): i sela-sela acara Musrenbang yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Drs. H. Rusli Habibie menegaskan, bahwa sebagai daerah pemekaran yang baru berusia 3 tahun, Gorut masih banyak membutuhkan fasilitas yang diperlukan masyarakat. Bupati Rusli Habibie mengungkapkan, dari 6 Kecamatan yang ada di Gorut yang memiliki Indek Pembangunan Masyarakat (IPM) tinggi cuma 1 kecamatan, sementara 5 Kecamatan lainnya, IPM-nya masih rendah, dimana baik di bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan masyarakat masih rendah. Sehingga itu, Bupati Rusli Habibie mengaku sejauh ini pihaknya terus dan lebih memfokuskan pada pembangunan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, meningkatkan derajat kesehatan seperti membenahi Puskesmas dan penurunan angka kemiskinan serta pengangguran. Dalam peningkatakan pendidikan, menurut Bupati Rusli Habibie, saat ini Pemda Gorontalo Utara terus meningkatkan infrastruktur pendidikan seperti membenahan gedung sekolah maupun peningkatan kualitas guru, serta memberikan fasilitas khususnya pada guru tidak tetap. Selama ini, gaji PTT masih rendah, oleh sebab itu tahun ini sudah kita naikkan sesuai dengan UMP Gorontalo, dari 200 ribu perbulan menjadi 600 ribu perbulan. Sementara untuk Kepala Sekolah, Pengawas pendidikan kita berikan fasilitas kendaraan roda dua, sehingga diharapkan mereka akan lebih mudah melaksanakan aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah masing-masing, kata Bupati yang tengah populer di Provinsi Gorontalo ini karena berbagai terobosannya sangat menyentuh langsung kepada masyarakat. Selanjutnya, melalui dana DAK pemda Gorut terus meningkatkan fasilitas pendidikan melalui pemberian bantuan seperti laboratorium dan perpustakaan, mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK, termasuk SMK Kelautan dan Perikanan, agar dapat melahirkan generasi yang terampil di bidang kelautan dan perikanan. Demikian juga, katanya, bantuan bagi sekolah Madrasyah, termasuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dikatakannya, untuk pelayanan kesehatan, Pemda Gorut telah meningkatkan kualitas pelayanan, di mana Puskesmas biasa telah ditingkatkan menjadi Puskesmas Rawat Inap, sehingga pasien yang ada di kecamatan dapat dirawat inap di puskesmas masing-masing. Namun apabila memang harus dibawa ke Rumah Sakit Umum, melalui rujukan ke RSU, katanya. Masalah tenaga medis di Gorontalo Utara, lanjut Bupati Rusli Habibie, memang masih kurang. Di mana waktu penerimaan CPNS ternyata minat dokter di Gorut masih kurang, sehingga tidak terisi. Namun demikian, kata Bupati, pihaknya telah memperoleh bantuan tenaga dokter PTT, dari Depkes. Sehingga ada dokter tidak tetap yang berpraktek dua tahun. Jika saja Universitas Gorontalo bisa membuka Fakultas Kedokteran, maka Pemda Gorut akan mengirimkan mahasiswa melalui beasiswa untuk belajar, dan kalau sudah selesai agar pulang ke daerah membantu warga Gorontalo Utara. Sedangkan untuk tenaga perawat, Pemda Gorut telah mengirimkan 30 orang putra-putri Gorontalo Utara untuk belajar melalui beasiswa yang diberikan, sehingga setelah lulus mereka bisa bekerja di Puskesmas yang ada di Gorut pula, jelas Bupati yang diprediksi kuat oleh banyak kalangan sebagai pengganti Fadel Muhammad sebagai Gubernur periode 20122017 mendatang ini.(it/ams) rena Menteri Perikanan dan Kelautan RI Fadel Muhammad merupakan mantan Gubernur Gorontalo, yang juga banyak memberi informasi tentang keberhasilan sektor perikanan dan kelautan di Provinsi Gorontalo, khususnya di Gorut. Sehingga kami pun dari eksekutif bersama legislatif datang ke Gorut untuk melihat lebih dekat bagaimana pengelolaan sektor perikanan dan kelautannya. Kami melihat, salah satu icon pembangunan di Provinsi Gorontalo adalah sektor perikanan dan kelautan yang digagas pak Fadel Muhammad semasa masih menjabat Gubernur Gorontalo, tutur Saripek. Kedatangan rombongan petinggi dari Kab. Inhil ini disambut dan diterima langsung oleh Sekda Gorut Ir. Ismail Patamani, MM yang mengaku sangat antusias dengan kunjungan tamu tersebut. Dalam audiensnya, Sekda Ismail Patamani menguraikan, bahwa keberhasilan sektor Kelautan dan Perikanan di Gorut masih akan terus dikembangkan lagi. Salah satunya adalah pengembangan pelabuhan pendaratan perikanan, serta tak

Inhil pun Belajar di GorutKwandang(GERBANG EMAS News): i kacamata masyarakat luar memandang, meski Gorontalo Utara masih tergolong mudah sebagai kabupaten di Provinsi Gorontalo, tetapi langkah pembangunannya telah dinilai luar biasa karena dengan cepat mampu

D

mensejajarkan diri dengan daerahdaerah lainnya di tanah air. Setidaknya hal ini dibuktikan dengan kedatangan para rombongan eksekutif dan legislatif dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau ke Gorut, Rabu (21/4) lalu, untuk belajar sekaligus mengintip se-

8

cara dekat pola-pola pembangunan yang diterap di Gorut. Perjalanan para pejabat Inhil yang dikemas dalam perjalan studi banding (stuban) ini secara khusus ingin melihat secara langsung penanganan pembangunan di sektor Kelautan dan Perikanan di Kab. Gorut yang dinilai patut dan layak untuk dicontoh. Kadis Perikanan dan Kelautan Kab. Inhil, Ir. Saripek menyebutkan alasan pihaknya memilih Kabupaten Gorut sebagai tempat stuban. Salah satu dasar Pemda Indragiri Hilir melakukan kunjungan ke Kabupaten Gorut dikarenakan, Gorut merupakan daerah pesisir yang sukses memproduksi hasil perikanan dan kelautan dengan jumlah yang besar, kata Saripek yang kebetulan bertepatan genap setahun hari pelantikannya sebagai kadis Perikanan dan kelautan Inhil dengan hari berkunjungnya ke Gorut ini. Tak cuma itu, menurut Saripek, kunjungan ini juga mengingat ka-

......bersambung ke halaman: 29

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

GERBANG UTAMAMAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

9

SOSIALISASI

Gorut Kabupaten Pertama Wujudkan Kerjasama KPE dengan Bank SulutTEKEN MoU : Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Drs. H. Rusli Habibie didampingi Sekretaris Daerah Gorut Ir. Ismail Patamani; dan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah Kab. Gorut Asrul Azis, Ak, sedang melakukan penandatanganan MoU tentang Penerbitan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) untuk Pegawai di Gorut, bersama Direktur Pemasaran PT. Bank Sulut Ridwan Nggilu, di Kantor Bank Sulut, Manado, Jumat (21/5) lalu.MANADO-(GERBANG EMAS News): una mendukung program pemerintah daearah dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran, validitas penghitungan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU), perencanaan belanja pegawai, Taspen, Askes, dan Bapertarum dapat lebih akurat, dan good-governance Bank Sulut (BS) bekerjasama dengan pemprov dan Pemda Sulut dan Gorontalo menerbitkan Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE). KPE ini berlaku untuk 16 kabupaten/kota di Sulut dan Gorontalo. Sementara Kabupaten pertama yang mengejawantahkan kerjasama dengan BS adalah Kabupaten Gorontalo Utara. "Kerjasama ini guna memperlancar penerbitan KPE yang tahun ini ditargetkan sebanyak 12.000 KPE," jelas Direktur Pemasaran PT Bank Sulut, Ridwan Nggilu. Menurut rencana, penggunaan KPE itu akan di-launching Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Letjen (Purn) EE Mangindaan. Untuk menerbitkan KPE itu, BS juga melakukan kerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). "Pokoknya dalam waktu dekat ini sudah berlaku tinggal menunggu kesiapan Menpan, tutur Ridwan seraya menambahkan KPE diterbitkan BKN, sementara BS mengisi content-nya sehingga dapat digunakan untuk bertransaksi disamping menghimpun data kepegawaian secara keseluruhan. Di sisi lain, Pemda Gorut menyambut baik diterbitkanya KPE.

G

10

Kami menyambut baik adanya KPE ini, karena dengan begitu PNS bisa melakukan transaksi langsung di Bank Sulut dengan menggunakan kartu tersebut," jelas Bupati Gorut Rusli Habibie yang hadir langsung di BS terkait penerbitan KPE Bagi PNS yang ada di Gorut. Dijelaskanya pula, PNS yang ada di Gorut sekitar 2000-an, dengan adanya KPE ini memudahkan mereka melakukan transaksi. Di sisi lain, Bupati Rusli Habibie yang didampingi oleh Sekda Gorut Ir. Ismail Patamani, Kadis Keuangan Asrul Azis, Ak menyebutkan bahwa pihaknya juga akan melakukan hibah lahan untuk pembangunan kantor cabang Bank Sulut di Gorut. Kita siapkan lahan untuk pembangunan kantor cabang Bank Sulut di Gorut," ungkap Rusli Habibie seraya menambahkan bahwa rencana pembangunan kantor cabang BBS di Gorut akan digenjot tahun ini juga. Bupati Rusli Habibie selama ini memang dikenal sangat bergairah membangun daerahnya, terlebih karena saat ini Rusli Habibie juga menanamkan niat besar untuk membangun dan memajukan Provinsi Gorontalo secara luas, yakni dengan melalui kendaraannya sebagai Ketua Umum DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo untuk maju menembus posisi sebagai Gubernur periode mendatang 2012-2017. Tentu saja ini merupakan langkah yang harus didukung oleh Rakyat Gorontalo. (it-714/ams)

----Contoh Kartu Pegawai Elektronik (KPE) Kartu PNS Elektronik (KPE) ini mirip dengan ATM, dan merupakan kartu pegawai sebagai pengganti kartu karpeg guna meningkatkan pelayanan terhadap PNS untuk menggunakan kartu pegawai yang berfungsi multiguna, serta menggunakan teknologi smart card. KPE ini tidak saja bermanfaat bagi PNS, tetapi juga sebagai Kartu Pegawai, ASKES, TASPEN, Bapertarum dan Kartu Perbankan, sehingga menjadi tepat layanan dan tepat sasaran.

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

SOSIALISASI

Gedung Baru DPR-RI Rencana Telan Dana Rp.1,8 TriliunICW Menolak, Para Arsitek PrihatinJakarta (GERBANG EMAS News): eski banyak memunculkan kritik pedas dari berbagai kalangan di masyarakat, namun rencana pembangunan gedung baru DPR yang akan menelan dana sebesar Rp.1,8 Triliun itu juga tetap terus dipatok untuk segera dilaksanakan. Malah saat ini DPR segera mencari kontraktor untuk membangun gedung baru dalam beberapa bulan ke depan. "Rencananya grand design sendiri baru selesai pada bulan Juni nanti. Sedangkan pada Juli-September, DPR akan membuka pendaftaran bagi kontraktor, September kita memutuskan pemenang dan sudah bisa tandatangani kontrak dengan kontraktor," kata Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Marzuki Alie. Marzuki yang juga Ketua DPR ini menjelaskan, belum ada angka pasti untuk pembangunan gedung baru DPR. Namun demikian, menurut Marzuki, anggaran awal sebesar Rp 250 miliar yang sudah disahkan dalam APBN-P 2010 bisa segera digunakan untuk memulai membangun. "Jadi kalau disetujui paling tidak ada biaya untuk membiayai pembuatan block dan grand design dan juga ada anggaran untuk memulai pembangunan," terang Marzuki. Kalaupun anggaran pembangunan mencapai 1.8 triliun rupiah seperti dianggarkan oleh DPR periode lalu, Marzuki menilai itu tidak masalah. Marzuki menilai manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. "Anggaran pembangunan gedung Rp 1,8 triliun itu relatif kecil, jika DPR dalam melakukan tugas-tugas pengawasan, anggaran dan legislasi bisa maksimal," papar Marzuki. Apalagi, kata Marzuki, gedung Nusantara I DPR tempat anggota DPR berkantor, sudah kelebihan kapasitas. Apalagi kalau DPR jadi menambah jumlah staf ahli menjadi empat orang. "Kapasitasnya yang hanya untuk 800 orang dan saat ini sudah dihuni oleh 2.500 orang. Jadi bagaimana kita mau menambah 3 orang staf lagi dengan kondisi seperti sekarang?," tutupnya. Sementara itu, Indonesian Corruption Watch (ICW) menolak pembangunan gedung DPR RI senilai Rp 1,8 Triliun itu. Mereka menilai pem-

M

bangunan gedung tersebut tidak terlalu urgent dibandingkan dengan rehab gedung sekolah yang sudah rusak berat. Koordinator Divisi Hukum ICW Febri Diansyah menegaskan, usulan DPR RI tersebut tidak seharusnya direalisasikan saat ini. Mungkin bisa dibangun, tapi tidak sekarang? Menurut Febri, yang seharusnya mereka kedepankan adalah rehab gedung sekolah dan pembangunan gedung sekolah baru. "Itu lebih bermanfaat, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," paparnya. Kata Febri, nilai Rp1,8 Triliun jika dikalkulasi bisa merehab dan membangun 12 ribu gedung sekolah. "Dan pastinya akan memberi pengaruh besar pada dunia pendidikan yang akan datang," tambahnya. Bila kemiringan gedung DPR RI sudah tujuh derajat yang menjadi alasan untuk membangun gedung baru, kata dia, itu tidak logis, karena masih banyak sekolah yang sudah tak layak ditempati sebagai fasilitas pendidikan. "Tidak hanya miring, gedung sekolah juga ada yang roboh," ungkapnya. Dia meminta DPR RI meninjau kembali rencana pembangunan gedung tersebut. Febri juga berharap, pemerintah melihat realitas yang ada. Tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan. "Padahal di luar gedung megah DPR RI yang saat ini ditempati, masih banyak anak sekolah yang belajar tanpa atap," tegasnya. Di sisi lain, kalangan profesional arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengaku sangat prihatin dengan rencana pembangunan gedung DPR karena dilakukan tanpa proses perencanaan yang terbuka dan transparan. Kehebohan yang terjadi di masyarakat belakangan ini juga muncul karena tidak adanya keterbukaan perencanaan tersebut. "Tanpa ada perencanaan yang transparan, tiba-tiba muncul ke publik angka Rp1,8 Triliun untuk pembangunan gedung tersebut. Ini yang menurut kami harus dikritisi," papar Ketua IAI Jakarta Her Pramtama di Jakarta, Kamis (6/5) lalu. Karena itu, IAI Jakarta sudah mengirimkan surat resmi ke Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR untuk mempertanyakan status pe-

Inilah Konsep Gedung DPR-RI senilai Rp.1,8 Triliun itu

>>>Masterplan Gedung DPR-RI

......bersambung ke halaman: 29

Abdullah Dahlan (kanan) dari ICW dan Eva K Sundari(kiri) anggota DPR RI Fraksi PDIP ketika berbicara dalam konferensi pers di DPR Rabu, 5 Mei 2010, terkait dengan rencana pembangunan gedung DPR baru yang diperkirakan menelan anggaran Rp 1,8 triliun. ICW menolak rencana tersebut, karena dinilai sebagai pemborosan dan jauh lebih besar dibanding dengan alokasi anggaran untuk pembangunan gedung sekolah untuk rakyat. Anggaran Rp 1,8T cukup untuk membangun 12.000 gedung sekolah baru. MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

11

PERSADA

Rusli Habibie Hadiri Pemakaman Ibu Ainun HabibieKeluarga Habibie Di Gorontalo Gelar Tahlilanyang tidak mudah dalam salah satu periode sejarah yang sangat menentukan, yakni ketika negara diguncang krisis 1998-1999, berbarengan dengan mulai dilaksanakannya reformasi nasional yang dramatis. "Dalam suka dan duka, beliau selalu tegar menjalankan tugas sebagai Ibu Negara bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara yang kita cintai," tukas Presiden. Hingga akhir hayatnya, Ibu Ainun Habibie adalah Ketua Umum Perhimpunan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan Pengurus Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Bimbing Terpadu (YAAB-ORBIT). Dedikasi yang tak berkesudahan kepada nilai-nilai kemanusiaan menjadi bukti nyata keteladanan almarhumah. "Berkat pengabdian dan jasa-jasa beliau yang luhur dan mulia, pemerintah menganugerahi beliau dengan Bintang Republik Indonesia Adipradana dan Bintang Mahaputra Adipurna," tukasnya. "Pengabdian beliau kepada nilainilai kemanusiaan akan senantiasa tinggal bersama kita. Marilah kita lanjutkan cita-cita almarhumah, dengan tindakan nyata dalam berbagai aksi kemanusiaan yang bersifat universal, untuk kehidupan yang lebih baik di dunia," ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhumah. Semoga keikhlasan almarhumah dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara dengan segala amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Dan mantan Presiden BJ Habibie beserta seluruh keluarga senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran untuk menerima kepergian almarhumah dengan tabah, ikhlas, dan tawakal. "Akhirnya, dengan rasa belasungkawa yang amat dalam, marilah kita lepas kepergian Almarhumah menghadap Sang Khaliq, Allah SWT dengan tenang. Selamat jalan Ibu Negara yang penuh kasih. Semoga Ibu berada dengan tenang di sisi Allah SWT" tuturnya. Mewakili pihak keluarga, adik dari BJ Habibie, Fani Habibie menyatakan terima kasih dan perhatian dari pemerintah, mulai selama almarhum dalam perawatan di Jerman hingga pemakaman. Mantan Presiden Habibie, kata Fani, tidak sekejap pun meninggalkan sisi sang istri tercinta, baik di rumah sakit, kereta jenazah, pesawat, hingga pemakamannya. "Almarhumah wafat dengan tenang dan damai didampingi BJ Habibie yang tidak pernah tinggalkan sisinya," tukas Fani. Gorontalo Tahlilan SEMENTARA itu Keluarga besar Habibie di Kota Gorontalo menggelar tahlilan sebagai doa atas meninggalnya istri B.J Habibie, Ibu Hj. dr. Hasri Ainun Besari. Tahlilan tersebut digelar di kediaman B.J Habibie, di Kelurahan Tamalate, Kota Gorontalo, dihadiri ratusan warga. Salah seorang ponakan B.J Habibie yakni Rusli Habibie mengungkapkan bahwa selama hidup Ainun sering berkunjung ke Gorontalo untuk bersilaturahim dengan keluarga suaminya. "Beliau sosok yang sangat ramah dan dia meninggalkan banyak kesan bagi kami keluarganya di Gorontalo," ujar Rusli Habibie, Minggu (23/5). Tak hanya itu, lanjut Rusli Habibie, Ibu Ainun juga sering memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa bagi para siswa di Gorontalo. "Beliau juga tak pernah membedakan satu dengan yang lainnya, sangat keibuan dan sosial. Saat ini kami semua merasa sangat kehilangan beliau," tuturnya. Rumah tempat digelarnya tahlilan tersebut, merupakan rumah yang selalu dikunjungi Ibu Ainun setiap kali ke Gorontalo. Foto-foto kenangannya bersama sang suami pun masih terpajang dengan rapi di ruang tamu rumah tersebut. (syam)

Presiden SBY Pimpin Prosesi Pemakaman Mantan Ibu Negara

Bupati Gorut, Rusli Habibie (tanda panah) turut hadir mengikuti prosesi pemakaman mantan ibu negara Ainun Habibie yang dipimpin langsung oleh Presiden Yudhoyono, Selasa (25/5). Acara ini secara live ditayangkan di sejumlah Stasiun TV tanah air maupun luar negeri.

(GERBANG EMAS News): Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara pemakaman istri presiden ketiga, Almarhumah Ny. Hj. dr. Hasri Ainun Besari Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (25/5). Upacara dimulai pukul 11.20 WIB. Jenazah dibawa oleh pasukan TNI. Tepat di belakang keranda terdapat Presiden Yudhoyono. Mengikuti di belakang, Presiden ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie yang digandeng oleh dua cucu perempuannya serta Ibu Negara Ani Yudhoyono. Saat prosesi pemakaman tersebut dimulai, Presiden Yudhoyono beserta para pejabat negara mengambil tempat yang telah ditentukan. Tampak Bupati Rusli Habibie yang juga kemenakan B.J. Habibie turut hadir dan tepat berdiri di belakang Presiden SBY berbaur dengan para menteri serta pejabat negara lainnya. Rusli Habibie sendiri mengaku sejumlah agenda kegiatannya selaku Bupati Gorontalo Utara (Gorut) terpaksa harus dipending hanya untuk menghadiri pemakaman istri pamannya tersebut. Beberapa jam sebelum acara pemakaman tersebut Rusli Habibie baru tiba di bandara karena harus

menghadiri undangan balasan acara Hari Ulang Tahun Kabupaten Bolmong Utara, Sulut. Dalam sambutannya, Presiden menyatakan rasa duka yang amat mendalam atas wafatnya Ainun Habibie. "Dengan penuh rasa duka yang amat dalam, pada hari ini, kita semua, seluruh rakyat Indonesia, berkabung atas wafatnya Ibu Hajjah dokter Hasri Ainun Habibie," ujar Presiden dalam sambutannya. Presiden menyatakan Indonesia kehilangan salah seorang tokoh wanita Indonesia terbaik, seorang Ibu Negara yang penuh kasih, pejuang kemanusiaan yang tulus, serta ibu dari sebuah keluarga panutan. "Kita hadir di tempat ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, untuk memberikan penghormatan terakhir melalui upacara kenegaraan. Upacara ini kita selenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan dari negara dan pemerintah atas jasa, darma bakti, serta pengabdian almarhumah kepada negara dan bangsa," ungkap Presiden. Presiden mengatakan beliau telah mendampingi Presiden ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie dalam menunaikan tugas kenegaraan yang sangat berat. Dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan, almarhumah senantiasa mendampingi Presiden Habibie melewati hari-hari

12

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

PERSADA

Riwayat Singkat Ibu Kandung Bacharuddin Jusuf HabibieRudy, karena wajah Rudy sangat mirip dengan wajah ayahnya maka menurut kepercayaan orang BugisMakassar, Rudy harus dijual. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan terjadi suatu musibah, yakni salah satu dari mereka akan meninggal dunia atau terpisah secara berjauhan. Oleh karena itu dalam sebuah upacara adat, Rudy dibeli secara simbolis oleh Raja Barru dengan sebilah Badik (keris).---------Pada tahun 1942, tersiar kabar bala tentara Jepang akan memasuki wilayah Parepare sehingga keluarga Tuti bersama warga lainnya terpaksa meninggalkan rumah serta sebagian kekayaannya untuk mengungsi ke desa Tete Aji. Setelah Belanda menyerah kepada tentara Jepang, keluarga Tuti Marini kembali ke Parepare, namun tak lama kemudian sekutu datang menyerang. Ketika peperangan antara sekutu melawan Jepang semakin sengit, Tuti Marini bersama keluarga terpaksa mengungsi kembali dengan dibantu oleh Aru Malusitasi mereka menyingkir ke Desa Landrai di Kota Kecamatan Palanro yang terletak di jalan besar tepi pantai antara Makassar dan Parepare. Mereka baru kembali ke Parepare setelah Jepang dikalahkan oleh sekutu, dan setelah itu datang ten-

......bersambung ke halaman: 26

Kedua Orangtua Bacharuddin Jusuf Habibie(GERBANG EMAS News):--------R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir dengan nama Toeti Saptorini pada tanggal 10 Nopember 1911 di kota Yogyakarta. Orang tuanya adalah seorang terpelajar dari keluarga Bangsawan, Ayahnya R. Poespowardoyo, ia seorang penilik sekolah dan ibunya Rr. Goemoek (Sadini) seorang spesialis mata di Yogya. Dengan latar belakang demikian, tentu saja pendidikan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam membina dan membesarkan Tuti Martini. Tradisi intelektual telah ditanamkan oleh orangtuanya sejak dini disamping pengajaran keagamaan serta nilai-nilai tradisi yang dimiliki sebagai warisan leluhur tetap dipelihara. Ketika Tuti masih duduk di bangku sekolah HBS (Hogere Burger School), Tuti berkenalan dengan seorang pemuda seberang yang berasal dari daerah Gorontalo bernama Alwi Abdul Jalil Habibie seorang pelajar di Sekolah Pertanian Bogor. Setelah menyelesaikan studinya di Bogor, Alwi Abdul Jalil Habibie melamar Tuti Marini Puspowardojo dan dilanjutkan dengan pernikahan. Tidak lama kemudian Alwi Abdul Jalil diangkat sebagai Ahli Pertanian di Afdeling kota Parepare, sehingga Tuti Marini harus meninggalkan semua kenangan indah masa kecil di kota Yogyakarta. Tapi siapa yang menyangka jika di Kota Parepare inilah bakal lahir seorang pemimpin sekaligus panutan bangsa di kemudian hari, yakni Bacharuddin Jusuf Habibie. Di kota Parepare Tuti menjalani hari-harinya sebagai ibu muda dan dikarunia sembilan orang anak, namun satu diantaranya meninggal dunia ketika masih berusia 1 tahun. Di Kota inilah Tuti menyibukkan diri dengan mengurus dan membimbing anak-anaknya agar menjadi anak yang sehat, tangkas, tegas dan disiplin yang memang menjadi bagian dominan dari hawa dan kultur di Parepare di Sulawesi Selatan ini. Meski begitu, Tuti tetap memperkenalkan anak-anaknya pada budaya Jawa yang menjadi kekayaan batinnya. Dari kedelapan anak-anaknya, ada dua di antaranya yang sangat menonjol, baik dalam prestasi maupun tingkah lakunya, yaitu Rudy (panggilan akrab B.J. Habibie) dan adiknya Fanny (panggilan akrab Junus Effendi Habibie). Meski memiliki sifat yang bertolak belakang, kedua anak tersebut memiliki potensi yang luar biasa jika dibandingkan dengan saudara-saudara dan teman-temannya. Namun demikian sebagai seorang ibu, Tuti tetap berusaha memperlakukan anak-anaknya secara adil, dan kebanggaan Tuti terhadap anak-anaknya terutama Rudy adalah sebuah pengecualian. Hingga pada suatu hari Rudy sempat menderita sakit yang cukup parah, karena tenaga dokter di daerah tersebut belum ada, maka mereka pun membawanya kepada seseorang yang dianggap pintar mengobati yaitu Raja Bau Djondjo Kalimullah Kara Engta Lembang Parang Arung Barru. Lewat bantuan raja tersebut yang memberinya air jampi-jampi, kondisi Rudy berangsur-angsur pulih kembali. Ada kejadian menarik yang selalu dikenang Tuti tenang

Warga Parepare Ikut Mendoakan Almarhumah Ibu Ainun Habibie

Parepare-(GERBANG EMAS News) -Suasana Kota Parepare, kampung Kelahiran B.J. Habibie, tiba-tiba berkabung. Pasalnya, kabar duka tentang berpulangnya ke Rahmatullah Ibu Hj.dr.Hasri Ainun Besari Habibie, istri mantan Presiden ke-3 RI Prof.Dr.Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie itu langsung tersebar dari mulut ke mulut dengan cepatnya. Kontan, suasana Kota Bandar itu pun jadi gempar. Spontan, masyarakat Kota Parepare saat itu pun diimbau untuk ikut mendoakan almarhumah Ibu Ainun Habibie. Imbauan itu disampaikan Pemerintah Kota Parepare melalui Kabag. Humas Iwan Asaad, Minggu (23/5). "Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Parepare kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah Ibu Hasri Ainun Habibie. Semoga almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin!" demikian penyampaian resmi Pemkot Parepare tersebut. Iwan menambahkan, masyarakat Kota Parepare memiliki kedekatan emosional dengan almarhumah. Selain karena merupakan istri dari putra terbaik Parepare yang pernah menduduki posisi puncak sebagai Presiden RI ke-3, almarhumah juga kerap berinteraksi langsung dengan masyarakat Parepare setiap kali mendampingi suaminya berkunjung ke kampung halamannya ini. (it/syam) MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

13

POROS

Gorut Tambah Saham Di Bank SulutManado(GERBANG EMAS News) elain melakukan kerjasama MoU penerapan program Kartu pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE), Kabutapen Gorontalo Utara (Gorut) juga melakukan penambahan saham sebesar Rp.1 Miliar di Bank Sulut. Penambahan Saham ini dihadiri langsung Bupati

S

Gorut Rusli Habibie yang didampingi Sekda Gorut Ir. Ismail Patamani; Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Gorut Asrul Azis, Ak dan sejumlah staf pemkab Gorut lainnya. Acara penambahan saham ini dihadiri langsung Dirut pemasaran Bank Sulut Ridwan Nggilu dan bebe-

rapa direksi Bank Sulut lainnya. Dengan ditambahnya saham tersebut, maka total saham Gorut di Bank Sulut sudah mencapai sekitar Rp.3 Miliar. Kita melakukan penambahan saham sebanyak Rp.1 miliar. Sehingga dengan begitu total saham kita sudah Rp.3 miliar lebih bank Sulut, jelas Rusli Habibie.

Gorut Pembayar Pajak yang PatuhBupati Rusli Hibahkan Tanah untuk Kantor PajakKwandang (GERBANG EMAS News) upati Rusli Habibie di hadapan Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gorontalo Djadid Ali bersama pejabat KPP pada acara pekan panutan penyampaian SPT tahunan PPh orang pribadi tahun pajak 2009 di Kantor KPP Pratama Gorontalo, beberapa waktu lalu, secara terbuka mengemukakan bahwa pihaknya akan menghibahkan tanah seluas 2500 meter kubik untuk pembangunan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) cabang Kab. Gorut. Pemberian hibah tanah ini, tentu saja untuk memudahkan masya-

B

rakat membayar pajak, tutur Bupati Rusli Habibie seraya menunjuk tanah tersebut berlokasi di areal perkantoran Pemda Gorut di Desa Molingkapoto Kwandang. "Kalau di Gorut sudah ada kantor pajak, maka warga dari Gorut dengan mudah membayar pajak. Bahkan, warga dari Bolmut Sulut dan warga Buol Toli-Toli juga bisa menjangkaunya," kata Rusli Habibie. Dijelaskannya, penyampaian SPT Tahunan PPh merupakan salah satu kewajiban wajib pajak setiap warga Negara yang diatur dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan

Tak hanya itu, Rusli Habibie juga menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penambahan saham lewat pergeseran anggaran APBD tahun ini. Rencanaya kami akan terus melakukan penambahan saham kita di Bank Sulut hingga Rp.100 Miliar, tetapi itu akan dilakukan secara bertahap, tambahnya lagi. Di sisi lain Pemda Gorut juga sudah menghibahkan lahan untuk pembangunan kantor cabang Bank Sulut di Gorut seluas 2500 meter. Pemkab Gorut berupaya pembangunan kantor tersebut akan digenjot tahun ini juga. Ini nantinya jadi kantor cabang Bank Sulut di Gorut, dan ini sangat berpeluang karena masyarakat kita di Gorut sudah terbiasa dengan bank, tambahnya lagi. (it-714/ams) Dikatakannya, khusus untuk APBD kabupaten Gorut pada 2009 dari total pendapatan sebesar Rp.291,238 Milyar, kurang lebih Rp.236,6 Miliar atau 81,24 persen berasal dari APBN pos dana perimbangan yang bersumber dari pajak. Terdapat sebesar Rp 2,5 Miliar atau 0,86 persen, katanya, berasal dari Pendapatan Asli Daerah Gorut serta Rp 52,15 Miliar atau 17,90

tata cara perpajakan yang berlaku bagi seluruh wajib pajak tanpa kecuali. Diterangkannya, pajak yang dibayar oleh wajib pajak bermanfaat terhadap pembiayaan pembangunan. Penerimaan negara 2010 direncanakan sebesar Rp 948,1 Triliun. Dengan rincian sebesar Rp.742,7 Triliun atau 78 persen dari pajak dan sebesar Rp 205,4 triliun atau 22 persen berasal dari PNBP.

......bersambung ke halaman: 28

BPS: Ekonomi Triwulan I/2010 Tumbuh 5,7%

B14

adan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2010 mencapai 5,7 persen, hal tersebut berdasarkan besaran PDB (produk domestic bruto) atas dasar harga berlaku pada Triwulan I-2010 mencapai Rp1.498,7 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2010 besarnya mencapai Rp558,1 triliun, kata Kepala BPS Rusman Heriawan Rusman

di Jakarta, Senin (10/5) lalu. Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan dari kuartal ke kuartal, pertumbuhannya mencapai 1,9 persen dengan ditopang pertumbuhan sektor pertanian, keuangan, real estat, jasa perusahaan, sektor pengangkutan-komunikasi, sektor jasa dan perdagangan-hotel-restoran. Pertumbuhan tertinggi, katanya, dihasilkan sektor pertanian sebesar 18,1persen, karena adanya musim panen tanaman padi pada Triwulan I-2010, kata Rusman. Kemudian ditinjau dari segi penggunaan, dibanding dengan triwulan IV-2009, pengeluaran konsumsi rumah tangga secara

riil meningkat 0,9 persen, sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah menurun 44,4 persen dan pembentukan modal tetap bruto menurun 2,3 persen. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan I-2010 masih didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, ungkap Rusman. Dijelaskannya, kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,8 persen, lalu diikuti Pulau Sumatera 23,6 persen, Pulau Kalimantan 9,5 persen, Pulau Sulawesi 4,4 persen, BaliNusa Tenggara 2,8 persen, dan sisanya 1,9 persen di Maluku dan Papua.(it/ams)

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

POROS

Parkir Dana Di SBI, tak Sepenuhnya SalahIndra Yasin: Daerah Parkir Dana di SBI Untuk Keperluan Mendesakuntuk memajukan daerah. Pemarkiran itu juga dapat mengganggu penyerapan anggaran. Selain itu beban pemerintah pusat dalam membayar bunga SBI juga menjadi semakin besar. Pemda seharusnya lebih sensitif dalam mengelola dana ini, pemberian dana ini bukanlah formalitas dalam APBN, tetapi lebih pada tanggungjawab pemerintah dalam menjalankan fungsinya yang meliputi distribusi, alokasi, dan stabilisasi. Tetapi jika dilihat dari kacamata hukum, ada sedikit pembenaran dengan adanya pemarkiran dana ini. Daerah yang 'menidurkan' dananya di SBI atau di SUN bukankah langkah yang sepenuhnya dapat disalahkan, sebab undang-undang memang menyatakan bahwa agar dana bagi keuangan daerah di tempatkan pada tempat yang memiliki tingkat resiko paling kecil. Yang patut dipersalahkan adalah secara etika moral dan tata kelola pemerintahan. Sebab bagaimana mungkin dana di simpan di SBI dan sementara pembangunan daerah terhambat, angka kemiskinan masih tinggi, fasilitas pendidikan yang masih buruk, dan pelayanan kesehatan yang belum optimal. Penyerapan APBD yang rendah adalah sebab utama pemarkiran dana perimbangan di SBI ini. Pasifnya pemerintah dalam menjalankan kebijakan-kebijakan pembangunan, juga disinyalir menjadi sebab terjadinya ketidakoptimalan penggunaan dana perimbangan melalui pemarkiran di SBI ini. Bunga peminjaman yang mencapai 6,5% tanpa adanya risiko membuat pemerintah daerah memandang pemarkiran dana perimbangan sebagai pilihan yang utama. Sebagian juga tetap bersikeras bahwa dengan menempatkan dana nya di SBI tidak menyalahi peraturan perundang-undangan. Terlebih lagi dengan semakin intensif nya KPK dalam mengawasi kegiatan proyek di daerah membuat pemerintah daerah was-was dalam menjalankan proyek-proyek pembangunannya. Mantan anggota Komisi IX DPR RI Dradjat Wibowo menyebutkan, bahwa pilihan sejumlah pemda untuk 'memarkir' dana APBD-nya dalam instrument SBI, tidak sepenuhnya salah. Pilihan tersebut tepat untuk mengoptimalkan uang negara yang belum bisa dicairkan. "Ditaruh di SUN, jatuh temponya lama. Simpan di deposito, bisa bermasalah dengan pihak bank. Sedangkan di SBI kan jangka waktunya bisa pendek dan mudah ditarik lagi," ujar Dradjat Wibowo, beberapa waktu silam. Seperti yang diketahui, Presiden SBY sempat pernah menegur pemda yang memarkir dana APBD-nya di SBI. Tindakan itu dinilai memperlambat pembangunan daerah dan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Drajad menegaskan, dia memang sebetulnya mendukung teguran Kepala Negara itu. Sebab memang sudah seharusnya dana APBD disalurkan oleh pemda untuk melaksanakan berbagai proyek dan menggerakkan ekonomi daerah. "Tapi itu salah alamat. Sebab pangkal masalahnya bukan di pemda," tutur Drajat Wibowo. Menurut fungsionaris PAN ini, penempatan dana di SBI adalah sebuah pilihan akhir. Pemda tidak dapat mencairkan dana-dana untuk biaya proyek, sebab terhambat urusan prosedural yang amat bertele-tele dan makan waktu lama. Untuk dapat mencairkannya, maka realisasi proyek bersangkutan harus mendapat persetujuan dari DPRD. Kemudian dimintakan persetujuan kembali ke Depdagri, dan tidak tertutup kemungkinan diberikan lagi koreksi dan itu artinya harus ke DPRD lagi. Selama prosedur itu berlangsung, katanya, maka pemda memilih tetap menyimpan dana APBD di BPD. Tetapi karena BPD juga tidak bisa menyalurkan dana sebesar itu dalam kredit jangka pendek, maka pilihannya tinggal SBI. "Seharusnya yang diperbaiki adalah prosedurnya. Buat apa lagi Depdagri harus dimintai persetujuan? Pembahasan di DPRD juga harus ada batas waktu yang tegas, misalnya dua bulan harus selesai," pungkas Drajad. Sementara itu Wakil Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin mengakui masih banyak daerah yang memarkir dana di SBI dan SUN. Namun Indra Yasin membantah jika ada anggapan bahwa pemerintah daerah malas menggunakan anggaran untuk penciptaan program yang dapat menggerakkan perekonomian di daerah. Karena apa yang "Dana tersebut kami simpan untuk jaga-jaga, kalau-kalau kami butuh dana mendesak, misalnya jika terjadi bencana alam," ucapnya kepada Kontan usai penutupan Munas Apkasi di Hotel Borobudur, Kamis (30/4). Indra mengakui bahwa masalah penempatan dana daerah di SBI dan SUN menjadi masalah klasik. Namun ia mengatakan hal tersebut berbeda-beda di tiap daerah. Ada daerah yang cepat mengelola anggaran tetapi ada juga yang lamban. Hal ini juga disebabkan minimnya aparat pemerintah daerah yang pandai menyusun dan mengelola anggaran. "Bukannya kami senang simpan di SBI, tetapi faktor minimnya SDM juga menjadi penyebab," katanya. Indra mengatakan dirinya akan mengikuti perintah dari pemerintah pusat untuk memperkecil porsi penempatan dana daerah di SBI dan SUN. Gorontalo Utara juga sudah memiliki sejumlah program ekonomi yang siap dilaksanakan tahun ini, sehingga anggaran daerah dapat segera terserap. "Kami akan fokus pada program pemberdayaan UKM tahun ini," ujarnya.(it/ams)

Jakarta (GERBANG EMAS News): emberitaan mengenai pemarkiran dana perimbangan sudah lama terdengar. Sebelum Suara Karya mengangkat isu ini, beberapa media sudah mengulasnya. Dari data Bank Indonesia, lebih dari Rp.50 Triliun dana APBD diparkir di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan di Surat Utang Negara (SUN). Hal ini memang menurun saat pemarkiran dana APBD ini pertama kali terungkap di media pada pertengahan 2007. Saat itu hampir Rp.91 Triliun dana APBD diparkir di SBI, sebagian besar merupakan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang seharusnya digunakan untuk menggerakkan sektor riil. Meski nilainya turun, tetapi angka Rp.50 Triliun tersebut bukanlah angka yang kecil bagi pembangunan infrastruktur dan sektor riil di daerah. SBI ini seperti mesin pencetak uang, hanya dengan memarkir uang di SBI tanpa melakukan pekerjaan apapun si-pemarkir bisa meraup banyak keuntungan dari suku bunga yang ditawarkan SBI yang relatif tinggi. Adanya pemarkiran dana perimbangan di berbagai bank termasuk dalam SBI tersebut akan menimbulkan dampak yang negatif bagi perekonomian daerah maupun perekonomian nasional pada umumnya. Pemarkiran ini tidak akan menghasilkan efek lebih. Memang, daripada dianggurkan di bank, uang tersebut seharusnya dapat digunakan untuk pengembangan pendidikan, pembangunan infrastruktur, penanganan orang miskin, dan berbagai program lainnya

P

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

15

MELIHAT keseriusan Bupati Gorontalo Utara (Gorut) Drs. H. Rusli Habibie sejak awal hingga saat ini makin memiliki gairah yang amat tinggi dalam melaksanakan langkah pembangunan di daerah membuat seluruh komponen (pemerintah, swasta dan masyarakat) di Gorut pun saling bergandengan tangan bersatu mendukung penuh setiap program yang telah disusun dalam perencanaan secara matang, terarah dan tepat sasaran. Hal ini diungkapkan Kepala Bappeda Kab. Gorut, Drs. Risjon Kujiman Sunge, M.Si di sela-sela kesibukannya, di ruang kerjanya, belum lama ini. Risjon Sunge yang dikenal sejauh ini sebagai pejabat yang amat dekat dan dipercaya oleh Bupati Rusli Habibie karena kegesitan dan kecermatannya mematok perencananaan pembangunan di daerah ini mengatakan, dulu tak sedikit orang meragukan kemampuan Rusli Habibie. Tapi tak lama setelah dilantik sebagai Bupati pada 27 Oktober 2008, tanpa banyak kata dan basa-basi Rusli Habibie pun langsung tancap gas, ujar Risjon. Dan sungguh, kata Risjon lagi, saat ini orang-orang sudah mulai berdecak kagum karena dalam waktu yang boleh dikata sekejap ini Bupati Rusli Habibie mampu menjalankan tugasnya hingga saat ini dengan penuh amanah. Ini sekaligus membuktikan, bahwa beliau (Rusli Habibie) adalah sosok pemimpin yang memiliki daya dobrak yang amat kuat dalam

16

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

menjalankan roda pembangunan di daerah. Dan boleh jadi ini tak mudah diikuti oleh pemimpin di daerah lainnya, katanya. Bagaimana tidak, menurut Risjon, sejak Rusli Habibie terpilih sebagai bupati, wajah Gorut ini memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup rendah, juga SDM yang amat terbatas, infrastruktur yang sangat minim dengan tingkat kemiskinan yang boleh dibilang cukup parah dibandingkan daerah lain di Gorontalo. Tetapi, lanjut Risjon, sebagai Bupati definitif pertama di Gorut, Rusli Habibie menyadari betul bahwa tugas yang diembannya tidaklah ringan. Apalagi kondisi daerah yang berada di kawasan Utara Gorontalo ini masih sangat minim di berbagai bidang terutama infrastruktur yang menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Boleh dibayangkan, kata Risjon, kondisi Gorut yang begitu banyak kekurangannya karena sekian lama tertidur ini harus dibenahi dan dipacu mulai dari nol kilometer. Namun, kata Risjon, dengan berbekal jiwa entrepreneur sebagai seorang pengusaha sukses, Rusli Habibie pun bertekad bulat untuk bekerja keras secara tulus dan ikhlas. Penerapan disiplin yang ketat terhadap aparatur pemerintahan daerah adalah hal amat penting. Dari situ, dimulailah tekad itu berjalan seiring dengan semangat tinggi dalam komitmennya membangun Gorut dengan menggagas sebuah konsep program yang disebut: Gerbang Emas atau Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat, ujar Risjon. Dijelaskannya, Gerbang Emas saat ini pun telah diikuti dengan sebuah motto yang menjadi pendorong ampuh untuk mempersembahkan yang terbaik kepada rakyat, yakni: Berkarya Nyata, Bukan Berkarya Kata. Motto ini, katanya, tidak hanya menjadi prinsip bagi setiap komponen di Gorut, tetapi

selama kurang lebih setahun motto ini telah membumi di seluruh persada Provinsi Gorontalo. Hanya saja hentakkan konkritnya diawali di Gorut dengan berbagai karya yang telah ditunaikan secara nyata dengan berbagai mega proyek seperti realisasi pembangunan jalan, jembatan, pengairan, dan berbagai infrastruktur yang menunjang lancarnya mobilitas ekonomi. Ujung-ujungnya adalah ke arah peningkatan derajat kesejahteraan rakyat Gorut, jelas Risjon seraya menambahkan bahwa begitulah sosok Rusli Habibie yang berhasil membuktikan Gorut sebagai daerah satusatunya di Provinsi Gorontalo yang telah mampu sejajar dengan kabupaten lainnya hanya dengan waktu yang relatif singkat. Sementara itu pada suatu kesempatan Bupati Rusli Habibie yang ditemui di tempat terpisah mengatakan, pihaknya sejauh ini setelah menyusun perencanaan yang matang program kerja di masing-masing SKPD sudah memahami betul ke mana arah pencapaian program Gerbang Emas itu. Menurut Bupati Rusli Habibie, dalam membangun daerah, tidak hanya dibutuhkan konsep yang tajam, tapi tumpul di lapangan pada saat pelaksanaannya. Hal ini bisa disebabkan bukan karena kurangnya anggaran, tetapi kondisinya lebih banyak disebabkan oleh kurangnya daya dobrak dan mungkin juga karena memang kurang

fokus untuk mensukseskan suatu kegiatan program pembangunan di daerah, katanya. Sehingga itu, Rusli Habibie mengaku sering mengingatkan seluruh SKPD di Gorut untuk senantiasa mengevaluasi kerja dan tetap fokus menjalankan fungsi masing-masing dengan memahami keinginan dan harapan rakyat yang telah tercermin dalam program Gerbang Emas, serta prinsip berkarya nyata, bukan berkarya kata itu. Gerbang Emas harus kita jalankan dengan baik dan harus kita wujudkan untuk kepentingan rakyat. Karena di depan sana rakyat menunggu karya nyata kita. Buktikan, bukan dengan katakata, tegas Rusli Habibie.(syam)

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

17

MOMENTUM

Budidaya Rumput LautKwandang (GERBANG EMAS News) ejauh ini, salah satu potensi Kelautan dan Perikanan di Provinsi Gorontalo yang cukup menjanjikan adalah budidaya rumput laut. Sayangnya, langkah pembudidayaannya masih saja tersendat-sendat, akibatnya rumput laut yang boleh dikata cukup melimpah di daerah ini pun belum optimal mampu meningkatkan kesejahteraan para petaninya. Belum lagi masalah kurangnya pemahaman tentang jalur pasar dan sebagainya. Menyikapi hal itu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Prov. Gorontalo, beberapa waktu lalu, di Kab. Gorontalo Utara (Gorut), menggelar

Indra Yasin: Harus Jelas Pasarnya Dulu, Baru Tanambimbingan peningkatan mutu rumput laut pada kegiatan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri. Acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Gorut Indra Yasin, SH, MH itu dihadiri para petani, pedagang dan pengusaha rumput laut se Kab. Gorut. Tampil sebagai narasumber yakni Siti Tri Joelyartini dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), Kasubdin Perdagangan Imran Bagu, SE, MM serta Kepala Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Prov. Gorontalo Drs. Ismail S Harahap, MSc. Dalam penjelasannya, Siti Tri Joelyartini menyampaikan, bahwa peluang pasar luar negeri untuk rumput laut saat ini sangat terbuka lebar. Namun tentunya yang perlu diperhatikan adalah aspek mutu. Siti Tri Joelyartini memaparkan sejumlah persyaratan menyangkut mutu yang ditetapkan oleh negara-negara importir. Dalam kaitan kegiatan ekspor, kata Imran, maka hal yang perlu diperhatikan oleh eksportir adalah target produksi sebesar 10 juta ton tahun 2014. Selain Babel, KKP bersama Pemda dan swasta telah membangun sebanyak 12 klaster rumput laut yang tersebar di Sumenep Jatim, Gorontalo, Pangkep Sulsel, Dompu NTB, Kab. Serang Banten, Kepri, Minahasa Utara Sulut, Parigi Moutong Sulteng, Polewali mandar Sulbar dan Bau-bau Sultra. Selain itu, KKP juga akan membatasi ekspor rumput laut dalam bentuk gelondongan (dried seaweed) pada 2012 guna mendorong tumbuhnya industri pengolahan dalam negeri. Dijelaskannya, dalam rangka merealisasikan target produksi rumput laut, KKP akan menempuh dua langkah. Pertama, ekstensifikasi atau memperluas atau menambah unit usaha budidaya. Kedua, intensifi-

S

Surat Keterangan Asal (SKA). Sebab, dokumen tersebut sangat penting sebagai jaminan agar produk yang dikirim bisa masuk ke negara tujuan. Bahkan dengan SKA, eksportir bisa mendapatkan pembebasan biaya masuk. Sesuai SK Menteri Perdagangan, biaya pengurusan SKA ini cukup murah yaitu Rp.5.000. Waktu pengurusannya juga cukup singkat, asalkan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan semuanya lengkap, tutur Imran. Sementara itu, Wakil Bupati Gorut Indra Yasin berharap, materi yang disampaikan agar dapat segera diterapkan oleh para petani/pedagang dan pengusaha. Karena tujuan kegiatan ini tentu tak lain adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pemasaran rumput laut. Kalau dulu dalam pengembangan rumput laut dikenal sistem tanam, petik dan jual, maka sekarang dibalik. Pasar, tanam, petik dan jual. Jadi aspek pemasaran terlebih dahulu yang dikemukakan, tutur Indra Yasin.(it-san/ams) kasi atau peningkatan jumlah produksi melalui penambahan jumlah setiap unit usaha budidaya untuk pengembangan rumput laut. Potensi lahan di teluk maupun perairan pantai Indonesia masih sangat luas. Saat ini lahan untuk rumput laut didata seluas 4,5 juta hektar, katanya. Hingga tahun 2008, sebanyak 15% rumput laut yang diekspor dalam bentuk olahan oleh Indonesia, sementara sisanya diekspor dalam bentuk gelondongan. KKP menyiapkan tiga opsi kebijakan tentang pengembangan pengolahan rumput laut. Pertama, eksportir rumput laut gelondongan harus terdaftar dan wajib memiliki pabrik pengolahan di dalam negeri. Kedua, pemerintah membatasi ekspor rumput laut gelondongan. Ketiga, memberikan wewenang kepada koperasi untuk melakukan ekspor rumput laut.(ams)

O

bsesi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia pada tahun 2015 terus digalakkan, rumput laut sebagai salah satu komoditas andalannya. Hal tersebut dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Perikanan Budidaya, Made L Nurdjana pada saat melakukan panen raya rumput laut di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung (Babel), Selasa (11/5) lalu. Tahun anggaran 2010 ini, Prov. Babel mendapat alokasi pengembangan wirausaha budidaya rumput laut sebanyak 382 paket dan peng-

embangan kebun bibit rumput laut sebanyak 8 paket, yang tersebar di kab. Belitung, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Budidaya rumput laut sangat mungkin untuk dikembangkan, karena rumput laut dan olahannya memiliki pasar yang luas. Selain itu, mengembangkan budidaya rumput laut hanya membutuhkan investasi yang relatif kecil sehingga dapat dilakukan di wilayah pesisir miskin. Rumput laut juga memiliki waktu pemeliharaan yang cukup singkat yakni 45 hari dengan teknologi yang mudah dan sederhana sehingga dengan mudah dikembangkan. Dan saat ini, KKP tengah menyiapkan sekitar 60 klaster rumput laut dengan

K18

Bahan Bakar Gas untuk Nelayankerap kali kesulitan melaut karena tingginya biaya produksi akibat mahalnya harga BBM," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dalam pelaksanaan uji coba aplikasi konversi BBM ke gas bagi kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lekok, Jawa Timur,

ekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia saat ini masih belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan. "Kurang maksimalnya pemanfaatan tersebut terjadi karena nelayan penangkap ikan sebagian besar merupakan pelaku usaha mikro dan skala kecil. Sebagai pelaku usaha kecil, nelayan

...........bersambung ke halaman 29

alam upaya meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan petani dan terciptanya ketahanan pangan, gerakan usaha budidaya minapadi merupakan usaha terpadu yang dapat meningkatkan produktivitas lahan

D

Minapadi Tingkatkan Produktivitas Lahansawah. Pada gerakan ini, petani selain melakukan panen padi, juga memperoleh ikan. Hal ini diutarakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara penaburan benih

...........bersambung ke halaman 29

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

MOMENTUM

Budidaya Mutiara

utiara yang dihasilkan dari Indonesia merupakan Mutiara Laut Selatan ( South Sea Pearl) yang juga dijuluki The Queen of Pearls. Saat ini, 26 Persen South Sea Pearl (Pinctada maxima) di pasar internasional berasal dari Indonesia. Mutiara jenis ini merupakan yang terbaik kualitasnya di dunia, di bawahnya adalah Mutiara Hitam dari Tahiti dan jenis Akayo dari Jepang. Dilihat dari areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung, dan teknologi yang telah dikuasai, seharusnya Indonesia berpeluang untuk meningkatkan perannya di pasar internasional hingga 50 persen. Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad sebelum melakukan panen mutiara pada kegiatan Lombok Sumbawa Pearl Festival di Lombok, Provinsi NTB, Kamis (6/5) lalu. Kegiatan Lombok Sumbawa Pearl Festival yang berlangsung pada 6-8 Mei ini diharapkan dapat mengangkat kembali citra mutiara Indonesia dengan hanya menjual mutiara berkualitas tinggi dengan harga yang baik untuk pasar ekspor, disamping mengangkat Lombok sebagai Ikon South Sea Pearls di dunia. Kegiatan ini juga diisi dengan panen mutiara dan lelang mutiara dengan nilai barang yang ditawarkan sebesar Rp. 7,5 Miliar. Sukses kegiatan ini juga mendasari keinginan pemerintah untuk mendorong penjualan mutiara melalui lelang di Indonesia sehingga memberikan nilai tambah bagi usaha budidaya mutiara dan sektor lainnya seperti pariwisata dan industri kerajinan. Disamping itu, pemerintah akan terus mendorong dilakukannya research development dan konservasi guna memenuhi kebutuhan usaha mutiara yang sustainable khususnya ketersediaan akan induk alam yang berkualitas. Menurut Soen'an H. Poernomo, yang juga anggota dari Dewan Pakar ASBUMI, bahwa di Indonesia sebagai sumber mutiara South Sea Pearls dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, serta berada si kawasan tropis, perlu diwujudkan "Pearl Center", sebuah pulau yang dipergunakan untuk budidaya, pelatihan, penelitian serta wisata, khusus untuk mutiara. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendorong kunjungan wisata ke NTB menuju "satu juta Wisatawan pada tahun 2012". Hal ini didasarkan pada sejumlah keunggulan komparatif NTB dimana secara geografis NTB dekat dengan pulau Jawa yang merupakan sentra perdagangan, karakteristik perairan NTB yang mampu menghasilkan mutiara dengan warna khas yang tidak dihasilkan diperairan manapun di dunia yaitu bronze, emerald dan metal, serta memiliki jumlah farm terbanyak di Indonesia dengan luasan area yang telah dimanfaatkan lebih dari 6.000 Ha. Hal lain tentang spesies kerang mutiara In-

Indonesia Perlu "Pearl Center" M

donesia adalah Pinctada maxima yang merupakan spesies dengan ukuran terbesar dalam genus pinctada dan penghasil mutiara terbaik (queen of pearl). Jenis ini jutaan tahun yang lalu berasal dari palung Bandanaira, kemudian tersebar untuk spesies golden lip ke Utara sampai ke kepulauan Palawan Filipina, ke arah Barat sampai ke kepulauan Nikobar dan spesies white lip tersebar ke arah Timur hingga Papua dan juga ke Selatan hingga ke Australia. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini dihadiri oleh 300 peserta dan perwakilan dari 21 negara. Hadir pula dalam acara ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Fadel menegaskan bahwa saat ini sekitar 90% budidaya mutiara masih dikuasai oleh investor asing yang berasal dari Australia dan Jepang. Minimnya investor dalam negeri, lebih disebabkan masalah permodalan karena pihak Perbankan masih enggan memberikan bantuan kredit kepada pembudidaya lokal meskipun budidaya mutiara

sangat menguntungkan. Selain itu, katanya, kegiatan usaha budidaya mutiara juga memiliki prospek pasar yang baik dan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Saat ini, perusahaan budidaya mutiara di Indonesia berjumlah sekitar 71 perusahaan, dimana 38 perusahaan diantaranya telah bergabung kedalam Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI). Perusahaan tersebut tersebar di wilayah Bali, NTB, NTT, Lampung, Maluku, Papua, Sulawesi dan Halmahera. Dalam mendukung pengembangan usaha budidaya mutiara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan beberapa penataan. Pertama, melakukan rekayasa teknologi perbenihan kerang mutiara, bahkan kegiatan insersi inti telah dapat dilakukan oleh Tenaga Kerja Indonesia.Kedua, menerbitkan keputusan Menteri KP No.34/MEN/2002 Tentang Pedoman Umum Penataan Ruang Wilayah Pesisir yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan tata ruang wilayah pesisir untuk mendukung usaha budidaya mutiara. Ketiga, menerbitkan Peraturan Menteri KP No. PER.12/MEN/2007 Tentang Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan. Keempat, membuat Aplikasi Digitasi Peta untuk mendukung penentuan titik koordinat dalam penerbitan izin lokasi usaha budidaya.(it/ams) tan produksi ternak dengan kegiatan utama, yakni pendistribusian ternak sapi Bali kepada masyarakat di Kab. Gorut yang meliputi desa-desa Mandiri dan desa terpadu di tiap Kecamatan. Di Tahun 2010 ini Pemda Gorontalo Utara melalui Dinas Nakeswan-nya bahkan akan mengadakan Penyebaran ternak sapi Bantuan Sosial (Bansos) sebanyak 840 ekor yang akan disebarkan di enam kecamatan se-Kab. Gorut. Ternak Sapi Bansos ini sumber dananya berasal dari APBD II, APBN dan APBD I, tapi yang terbesar dari APBD II Kab. Gorut sendiri, ujar Kadis Nakeswan Gorut, drh. Suherman Zul. Disamping pendistribusian ternak sapi, guna menunjang program tersebut juga di programkan peningkatan populasi dan produktivitas ternak sapi yang diprioritaskan bagi ternak sapi potong melalui program Inseminasi Buatan ( IB ). Sulherman menyebutkan, adapun langkah yang di tempuh yaitu dengan mangadakan pelatihan kegiatan inseminasi buatan (IB) sebagai pemateri yakni pelatih-pelatih yang telah mengikuti pelatihan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) di BBIB Singosari pada bulan April kemarin. Di bagian Kesehatan Hewan, pada bulan Mei tahun 2010 kemarin, telah melakukan pelayanan penyuntikan ternak secara massal dan gratis baik itu ternak milik pemerintah maupun milik masyarakat yang dilayani secara bergilir di setiap desa di enam kecamatan sehingga ternak yang ada di Kab. Gorut dapat terlayani kesehatannya dengan baik dan dapat terhindar dari berbagai penyakit hewan menular. Disamping itu juga dilakukan Pengawasan Ternak yang masuk di setiap perbatasan oleh petugas Check Point, hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya ternak yang teridentifikasi penyakit yang sangat berbahaya.(it/ams)

SUMALATA..(dari Halaman 7 )"Orientasinya diarahkan agar bagaimana masyarakat bisa mandiri mengembangkan peternakan sapi ini secara maksimal dan optimal," terang Bupati Rusli Habibie. Bupati Rusli Habibie juga tak lupa mengetengahkan pentingnya pengelolaan Sumber Daya Alam (SDM) di daerah ini untuk terus digalakkan melalui program Gerbang Emas. Apalagi, SDA yang tersedia di Gorut sangat banyak makanya hal itulah yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya semata untuk kepentingan rakyat. Baik yang ada di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan sektor potensial lainnya yang bisa memberikan peluang kesejahteraan bagi rakyat, tentu akan kita galakkan seluruhnya, tegas Bupati Rusli Habibie seraya menambahkan bahwa targetnya adalah agar bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera dengan SDA nya sendiri. Dinas Nakeswan Gorut Terus Memacu Program Gerbang Emas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kab. Gorut merupakan salah satu organisasi penting dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kegiatannya diprioritaskan dan di termasuk diunggulkan dalam langkah mewujudkan program Gerbang Emas di Kab. Gorut, sejauh ini pun telah banyak memperlihatkan kepeduliannya yang nyata. Upaya pelaksanaan Program Lumbung Ternak Sapi terbesar di Prov. Gorontalo tahun 2012 mendatang, sekarang ini berangsur-angsur sudah mulai nampak jelas. Untuk lebih mewujudkan hal tersebut maka Dinas Nakeswan Gorut mengadakan berbagai kegiatan melalui program peningka-

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

19

KILOMETER

Burung Maleo Terancam Punah[GERBANG EMAS News]: urung Maleo di kawasan hutan Gorontalo keberadaannya terancam punah sehubungan maraknya pembukaan lahan baik untuk perladangan maupun pertambangan. Amsurya Warman Amsa, Senior Wallacea Program Officer Burung Indonesia di Gorontalo, Senin (12/ 4) lalu mengatakan, burung yang selama ini hidup di hutan Cagar Alam Panua, Kab. Pohuwato, sekarang

B

sudah jarang terlihat. "Cagar Alam Panua merupakan salah satu habitat terbesar untuk burung Maleo, namun kini susah sekali menemukan burung itu di sana," katanya. Warga setempat yang beberapa tahun lalu masih kerap melihat burung Maleo turun melintas menuju pasir di daerah pesisir untuk bertelur, kini juga mengaku semakin jarang melihatnya. Dikatakannya, kelangsungan hidup Maleo menjadi terancam karena

maraknya aktivitas perladangan. Kenyataan ini lebih diperparah lagi dengan munculnya penambangan emas tanpa izin (Peti) yang cukup marak di kawasan cagar alam itu. "Ini adalah cerminan bahwa sesungguhnya tidak ada rencana tata ruang wilayah yang disepakati bersama oleh para pemegang kebijakan," kata dia. Hal itu belum lagi ditambah oleh ulah segelintir orang yang mencuri telur-telur burung ini yang dieram-

kan di pasir daerah pesisir. Hingga kini, katanya, pihaknya mencatat dari 82 jenis burung yang tersebar di hutan-hutan Gorontalo, 36 jenis di antaranya endemik, yang sebagian besar keberadaannya terancam punah. (ant/ams)

Hutan Mangrove Pohuwato Rusak 70 Persenbisa dipandang sepele, kata Iwan seraya menambahkan bahwa kerusakannya bisa saja lebih besar dari angka yang ada itu. Kerusakan yang terjadi itu, kata Iwan, sebagian besar disebabkan oleh pembukaan lahan tambak dalam skala besar, yang hingga kini masih juga terus berlanjut. Hal ini cukup disayangkan, karena menurut Iwan, Kabupaten Pohuwato sendiri tercatat memiliki aset hutan Mangrove yang cukup besar, dan sejauh ini menjadi penyangga ekosistem pesisir terbesar di kawasan Teluk Tomini, yang meliputi Provinsi Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Mangrove adalah tumbuhan tingkat tinggi yang berhasil mengkoloni daerah pantai yang masih dipengaruhi oleh pasang-surut. Tumbuhan ini memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambat. Hutan Mangrove berkontribusi sangat besar dalam rantai makanan di perairan, juga berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi dan lain sebagainya. (it/ct/ams)

D

20

ari luas kawasan hutan Mangrove di Kabupaten Pohuwato, diklaim mengalami kerusakan sekitar 70%. Sebagian besar di antaranya terhitung rusak parah. Hal ini diakui Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Mangrove Pohuwato, Iwan Abay, beberapa waktu lalu. Tingkat kerusakan yang dipaparkan oleh Pokja Mangrove itu, sesuai dengan data BP-DAS Bone Bolango tahun 2007 silam. Dari luasan 25.688,09 hektare, hutan Mangrove yang mengalami kerusakan berat seluas 14.017,58 hektare, rusak 7.546,89 hektare dan kondisi baik atau tidak rusak hanya tersisa 4.123,62 hektare. Menurutnya, meski terhitung cukup besar, namun data kerusakan tersebut baru berkisar pada angka sementara. Tetapi ini tak

MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

KILOMETER

Daerah Minta DAU Produsen Pupuk Diminta Tingkatkan Pengawasan Distribusi Dinaikkan 1% Per Tahun[GERBANG EMAS]Jakarta: Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Dana Alokasi Umum (DAU) dinaikkan secara bertahap hingga 1% per tahun hingga mencapai 33% dalam APBN. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di daerah. Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPDRI Abdul Gafar Usman dalam konferensi persnya di Gedung DPDRI, Jakarta, Senin (19/04/2010) lalu. "Dana transfer ke daerah terus dikembangkan sebagai konsekuensi pembangunan otonomi daerah dalam bingkai NKRI. Dana alokasi umum digunakan sebagai instrumen pemersatu nasional. DAU tersebut harus naik secara bertahap, 1% per tahun hingga mencapai 33% untuk mengatasi kemiskinan dan pembangunan di daerah," ujar Abdul Gafar. Ia menambahkan, dana transfer ke daerah dalam bentuk PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan BPHTB (Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan) agar segera ditetapkan menjadi pajak daerah yang langsung dikelola oleh daerah. Dalam APBN-P 2010 yang akan dibahas di Badan Anggaran DPR, belanja transfer ke daerah meningkat menjadi Rp 343,3 triliun yang berarti mendapat tambahan dana sekitar Rp11,8 triliun. Perubahan anggaran transfer ke daerah tersebut berupa penambahan dana perimbangan khususnya bagi hasil Rp 4,5 triliun, dana penguatan infrastruktur dan prasarana daerah sebesar Rp 7,1 triliun dan pengembalian penerusan hibah menjadi tetap di belanja pemerintah pusat sebesar Rp 243,3 miliar. DPD juga mendesak pemerintah dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) tidak mensyaratkan dana pendamping. "Atau paling tidak dana pendamping diturunkan menjadi 3-5% saja," tambah Abdul Gafar. DPD juga mengharap laju pertumbuhan ekonomi perlu dipacu menjadi 6,0% sampai 6,5% dengan memanfaatkan perekonomian dunia yang membaik dan membangun daya saing agar tidak tertinggal dari negara sekitar yang mulai tumbuh dan memanfaatkan perkembangan ekonomi China dan India sebagai pemicu. "Tingkat investasi yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 7-8% pada tahun 2010 harus dikawal pemerintah agar menjadi kenyataan melalui berbagai upaya penyiapan iklim investasi yang kondusif serta penyediaan infrastruktur dan lokasi yang tepat terutama di daerah tertinggal," jelas Abdul Gafar. Pertimbangan DPD RI ini, tegas Abdul Gafar, sesuai dengan amanat konstitusi untuk menjadi pertimbangan DPR-RI dalam melakukan pembahasan bersama pemerintah untuk menetapkan Undang-undang perubahan atas undang-undang nomor 47 tahun 2009 tentang APBN 2010.(dtc/ams)MAJALAH GERBANG EMAS >> NO. 02 M E I 2010

[GERBANG EMAS]: Produsen pupuk diminta Komisi VI DPR RI untuk meningkatkan pengawasan distribusi pupuk ke petani, karena banyak keluhan kelangkaan pupuk di saat musim tanam tiba. Mungkin saja produksi pupuk dari berbagai pabrik sebenarnya cukup, tapi karena terlalu banyak distributor baik di tingkat distributor utama, sub distributor maupun pengecer, ujar Anggota Komisi VI Abdul Wahid dalam RDP dengan Produsen Pupuk di DPR RI, di Jakarta, Kamis (6/5) lalu. Menurutnya, kelangkaan pupuk bisa saja karena disengaja disembunyikan distributor untuk spekulasi guna atau stoknya kurang. "Tapi kalau ditanyakan kepada pemda selalu dikatakan persedian pupuk cukup untuk menghadapi musim tanam," tuturnya. Kondisi itu, katanya, membuat petani kesulitan untuk memulai bertanam, pa