Edi ted w ith the trial version of Foxit Advanced PDF ...digilib.uinsby.ac.id/911/6/Bab 3.pdf ·...
Transcript of Edi ted w ith the trial version of Foxit Advanced PDF ...digilib.uinsby.ac.id/911/6/Bab 3.pdf ·...
34
BAB III
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO MENURUT KETENTUAN PBI
13/23/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK
UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
A. Pengertian
Pengertian manajemen risiko menurut ketentuan PBI 13/23/2011
tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum Syariah dan unit usaha
Syariah adalah sesuai dengan bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 6 yang
berbunyi: “Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur
yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank”.48
1. Mengidentifikasi
Mengidentifikasi adalah mempertimbangkan semua aspek dari
situasi saat ini dan yang akan datang,lingkungan dan masalah yang secara
historis sudah ada. Pengidentifikasian risiko harus dilakukan secara
keseluruhan. Semboyannya “pikirkanlah yang terjadi sekecil apapun
kemungkinannya”.
Adapun tahapannya sebagai berikut:
a) Identifikasi sumber risiko.
b) Identifikasi akibat risiko.
48 Peraturan bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011 . . . , pasal 1.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
35
c) Tentukan langkah-langkah mitigasi atau mengurangi risiko.49
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses identifikasi risiko
adalah sebagai berikut:
a) Bank wajib melakukan identifikasi seluruh risiko secara berkala
b) Bank wajib memiliki metode atau system untuk melakukan identifikasi
risiko pada seluruh produk dan aktivitas bisnis bank.
c) Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis seluruh
sumber risiko yang paling tidak dilakukan terhadap risiko dari produk
dan aktivitas bank serta memastikan bahwa risiko dari produk dan
aktivitas baru telah melalui proses manajemen risiko yang layak
sebelum diperkenalkan atau dijalankan.50
2. Mengukur
Pengukuran risiko adalah serangkaian proses yang dilakukan
dengan tujuan untuk memahami signifikansi dari akibat yang akan
ditimbulkan suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio,
terhadap tingkap kesehatan dan kelangsungan usaha. Pemahaman yang
akurat tentnag signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi pengelolaan
risiko yang terarah dan hasil guna.51
49 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Manajement For Islamic . . . , 272. 50 Bambang rianto rusam, manajemen risiko perbankan syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba
Empat), 45. 51 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Manajement For Islamic . . . , 131.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
36
Mengukur risiko dilakukan untuk memperkirakan risiko yang
mungkin timbul atas aktivitas dan produk bank, serta untuk memperoleh
gambaran efektivitas penerapan manajemen risiko.
Metode pengukuran risiko ini dapat bersifat kualitatif, kuantitatif
atau kombinasi antara keduanya. Sedangkan model pengukuran risiko
yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan bank, ukuran, dan
kompleksitas bank, manfaat yang dapat diperoleh, serta peraturan yang
berlaku.52
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses identifikasi risiko
adalah sebagai berikut:
a. Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko
bank sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko
wajib dilakukan secara berkala, baik untuk produk dan portofolio
maupun seluruh aktivitas bisnis bank.
b. Sistem tersebut minimal harus dapat mengukur sensitivitas
produk/aktivitas terhadap perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi, baik dalam kondisi normal maupun tidak normal.
1) Kecenderungan perubahan factor-faktor dimaksud berdasarkan
fluktuasi yang terjadi pada masa lalu dan korelasinya.
2) Faktor risiko secara individual.
3) Eksposur risiko secar keseluruhan maupun per risiko, dengan
mempertimbangkan keterkaitkan antar-risiko.
52 Ibid.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
37
4) Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi serta produk
perbankan, termasuk produk dan aktivitas baru, dan dapat
diintegrasikan dalam SIM bank.
3. Memantau
Bank harus memiliki sistem dan prosedur pemantuan yang
mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko,
kepatuhan limit internal, dan hasil konsistensi pelaksanaan dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetepkan.
Memantau adalah proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis
dari hasil kerja proses penanganan risiko yang dilakukan dan digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko ynag lebih
baik di kemudian hari.53
Pemantauan dilakukan, baik oleh unit pelaksana maupun oleh
SKMR. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang
disampaikan kepada manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan
yang diperlukan. Memantau dilakukan dengan cara mengevaluasi
pengukuran risiko yang terdapat pada kegiatan usaha bank serta pada
kondisi efektivitas proses manajemen risiko.54
4. Pengendalian 53 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Manajement For Islamic . . . , 125. 54 Adiwarman A. Karim, Bank Islam . . . , 260.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
38
Bank harus memiliki system pengendalian risiko yang memadai
dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetepkan.
Proses pegendalian risiko yang diterapkan harus disesuaikan dengan
eksposur risiko atau tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko.
Pengendalian adalah suatu proses tindakan untuk menyelamatkan
perusahaan dari kerugian. Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode
berikut :
a. Menghindari risiko
b. Mengendalikan risiko
c. Pemisahan
d. Kombinasi atau pooling
e. Pemindahan risiko
Masing-masing peralatan itu dapat dan biasanya sebaiknya
dipergunakan dalam kombinasi dengan satu atau lebih peralatan tersebut.
Jika exposure tidak dihilangkan, maka tidak ada alternatif lain selain dari
mempergunakan tekhnik financing. Dalam membahas masing-masing
tekhnik perhatian akan dicurahkan pada karakteristik dasarnya,
pertimbangan yang mempengaruhi penggunaannya, dan pengamatan-
pengamatan atas bagaimana mengimplementasikannya serta bagaimana
mengevaluasi hasilnya.55
B. Macam-macam
55 Bambang rianto rusam, manajemen risiko perbankan . . . , 47.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
39
Menurut ketentuan PBI 13/23/2011 tentang penerapan manajemen
risiko bagi bank umum Syariah dan unit usaha Syariah ada 10 macam risiko
bank Islam yang dijelaskan. 10 risiko tersebut adalah56:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
Ketidakmampuan nasabah memenuhi perjanjian yang telah
disepakati keduabelah pihak secara teknis keadaan tersebut merupakan
kegagalan.
2. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif
akibat perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupa perubahan nilai
dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
Pendapat bank berasal dari selisih antara bunga yang dihasilkan
dari sisa aktiva dengan bunga yang dibayarkan kepada dana pihak ketiga.
Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan
tersebut sehingga menyebabkan kinerja bank menurun.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
56 Peraturan bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011 . . . , pasal 1.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
40
dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Oleh karena itu, dalam pengelolaan dana bank memperkirakan
kebutuhan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks.
4. Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses
internal yang kurang memadai. Kegagalan proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang mempengaruhi operasional bank.
Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian berakibat
kepada penurunan kinerja dan tingkat kesehatan bank.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan
aspek yuridis.
Antara lain aspek yuridis tersebut adalah adanya tuntutan hukum,
ketiadaan peraturan undang-undang yang mendukung, atau kelemahan
perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan perikatan
agunan yang tidak sempurna.
6. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
41
Persepsi negatif tersebut terjadi akibat ketidakpuasan nasabah atas
pelayanan yang diberikan oleh bank atau akibat pelayanan bank yang tidak
sesuai standar ataupun disebabkan penurunan kinerja bank.
7. Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Tidak ada perbedaan yang cukup signifikasi antara bank syariah
dan bank konvensional terkait dengan risiko stratejik.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku, serta Prinsip Syariah.
9. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk)
Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan
tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana,
yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank.
10. Risiko Investasi (Equity Investment Risk)
Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank ikut
menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan
bagi hasil berbasis profit and loss sharing.57
57 Ibid
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
42
C. Penerapan Manajemen Risiko
Pada bab 2 tentang ruang lingkup manajemen risiko pasal 2 ayat 2 dan
ayat 3, sebagaimana berikut:
Pasal 2 : “Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk BUS dilakukan secara individual maupun konsolidasi dengan
Perusahaan Anak.”
Pada pasal 3: “Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk UUS dilakukan terhadap seluruh kegiatan usaha UUS,
yang merupakan satu kesatuan dengan penerapan Manajemen Risiko pada
BUK.”58
Ketentuan tersebut diperuntukkan BUS (bank umum syariah) dan UUS
(unit usaha syariah) jadi keduanya harus menerapkan manajemen risiko sesuai
dengan ketentuan di atas.
Pada pasal 3 dan 4 juga dijelaskan hal-hal mengenai penerapan
manajemen risiko, yaitu:
Pasal 3: Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) paling kurang mencakup:
1. pengawasan aktif Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas
Syariah;
2. kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko;
58 Ibid. , pasal 2-3
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
43
3. kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
4. sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Dan pasal 4: Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan
kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.59 Ketentuan ini menjelaskan
tentang DPS dan kecukupan serta sistem informasi tentang penerapan
manajemen risiko.
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian diatur
dalam bab 5 tentang proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
pengendalian, dan sistem informasi manajemen risiko.
Di bagian kesatu umum, pasal pasal 12 menjelaskan tentang kewajiban
bank dalam untuk melakukan proses penerapan manajemen risiko dan isi dari
pasal tersebut adalah:
1. Bank wajib melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf
c terhadap seluruh faktor-faktor Risiko (risk factors) yang bersifat
material.
2. Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib didukung
oleh:
a) sistem informasi Manajemen Risiko yang tepat waktu; dan
59 Ibid. , pasal 3-4
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
44
b) laporan yang akurat dan informatif mengenai kondisi keuangan Bank,
kinerja aktivitas fungsional dan eksposur Risiko Bank.60
Proses penerapan Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan
Pengendalian Risiko diatur dalam bagian kedua pasal 13 tentang kewajiban
bank paling kurang melakukan beberapa tahap untuk melakukan identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan juga pengendalian risiko dan isi dari pasal 13
tersebut adalah:
1) Pelaksanaan proses identifikasi Risiko dilakukan dengan melakukan
analisis paling kurang terhadap:
a. karakteristik Risiko yang melekat pada Bank; dan
semua risiko yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
sesuatu yang merugikan yang tidak diharapkan di bank baik
konvensional maupun bank syariah.
b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha Bank.
Semau risiko dari produk dan kegiatan yang dilakukan oleh bank.
2) Dalam rangka melaksanakan pengukuran Risiko, Bank wajib melakukan
paling kurang:
a. evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan
prosedur yang digunakan untuk mengukur Risiko;
penilaian secara berkala terhadap kesesuaian dengan terhadap risiko
yang diterima berdasarkan dasar risiko, sumber data-data dan cara yang
digunakan untuk mengukur risiko.
60 Ibid. , pasal 12.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
45
b. penyempurnaan terhadap sistem pengukuran Risiko apabila terdapat
perubahan kegiatan usaha Bank, produk, transaksi dan faktor Risiko,
yang bersifat material yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan
Bank.
3) Dalam rangka melaksanakan pemantauan Risiko, Bank wajib melakukan
paling kurang:
a. evaluasi terhadap eksposur Risiko;
penilaian terhadap risiko di masa lalu dan mengantisipasi risiko yang
mungkin terjadi.
b. penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan
usaha Bank, produk, transaksi, faktor Risiko, teknologi informasi dan
sistem informasi Manajemen Risiko yang bersifat material.
4) Bank wajib melakukan langkah-langkah pengendalian atas Risiko yang
dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Metode pengendalian risiko harus mempertimbangkan analisis terhadap
besarnya potensi kerugian bank serta pertimbangan atas manfaat yang
didapat serta biaya yang dikeluarkan
5) Penetapan langkah-langkah pengendalian Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) harus sesuai dengan Prinsip Syariah.61
61
Ibid. , pasal 13.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping