Edi Siswanto_alkana, Alkena Dan Alkuna

8/10/2019 Edi Siswanto_alkana, Alkena Dan Alkuna

1/8

Praktikum kimia Organik 1, 2014

Edi Siswanto,Reaksi dan Pembuatan alkane, alkena dan alkuna

REAKSI DAN PEMBUATAN ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA

Edi Siswanto, Aisyah, Atventus Reno, Ayu Fitri, Dessy Amma N.A, Diana Rose,

Nurhayatun Nafsiyah, Sarina, Towiyah, Yoga Pratama, Mentari Risnauli Siahan

ABSTRAK

Senyawa alkana dapat dibuat dengan mereaksikan natrium asetat dan natrium

hidroksida melalui proses pemanasan sehingga terbentuk gas metana. Senyawa alkena

dapat dibuat dengan mereaksikan etanol dengan asam sulfat pekat menggunakan katalis

MgSO4dan kalium permanganat sebagai agen pengoksidasi sehingga menghasilkan gas

etena yang ditandai dengan perubahan warna menjadi cokelat pada larutan kalium

permanganat. Senyawa alkuna dapat dibuat dengan mereaksikan kalsium karbida

dengan air dan asam sulfat pekat sebagai katalis dan kalium permanganat sebagai agenpengoksidasi sehingga menghasilkan gas etuna yang ditandai dengan perubahan warna

menjadi cokelat pada larutan kalium permanganat.

Kata kunci: alkana, alkena, alkuna

I. PENDAHULUAN

Pemanfaatan gas metana dalam

kehidupan sehari-hari dapat digunakan

sebagai bahan bakar yang ramahlingkungan dan kelimpahannya juga

sangat banyak. Selain itu, metana juga

sangat mudah untuk diproduksi dalam

skala besar maupun skala kecil. Senyawa

alkena banyak digunakan sebagai bahan

dasar pembuatan plastik. Sedangkan

senyawa alkuna banyak digunakan untuk

mempercepat proses pemasakan pada

buah-buahan.

Percobaan ini bertujuan untuk

mempelajari proses pembuatan dan reaksi

dari alkana, alkena dan alkuna secara

sederhana. Alkana merupakan sebuah

hidrokarbon dengan rumus umun berupa

CnH2n+2yang mempunyai ikatan tunggal

(Hardjusudirjo, 1992). Alkena merupakan

sebuah hidrokarbon yang mengandungikatan rangkap dua (Chang, 2005).

Sedangkan alkuna merupakan sebuah

hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap

tiga yang terhibridisasi Sp (Fessenden dan

Fessenden, 1982). Secara umum, dapat

dilihat perbedaan dari masing-masing

hidrokarbon tersebut dapat dilihat dengan

berdasrkan ikatan rangkapnya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat

diketahui bahwa masing-masing senyawa

hidrokarbon berupa alkana, alkena dan

alkuna dapat untuk diproduksi secara

laboratorium. Selain itu, senyawa-

senyawa hidrokarbon alkana, alkena dan


2/8



alkuna juga banyak memiliki kegunaan

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena

itu, agar lebih mengetahui cara pembuatan

senyawa alkana, alkena serta alkuna maka

dilakukan percobaan ini.

II. METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada

percobaan ini adalah batang pengaduk,

bulb, bunsen, burner, dropping funnel,

erlenmeyer, gelas beaker, kaki tiga, kawat

kasa, kotak penampung, pipa U, pipet

ukur, statif dan klem dan tabung reaksi.

Bahan-bahan yang digunakan pada

percobaan ini adalah akuades, etanol,

asam sulfat pekat, kalsium karbida,

natrium asetat, kalium permanganat,

magnesium sulfat dan natrium hidroksida.

2.2 Rangkaian Alat

Gambar 1. Pembuatan Alkana

Gambar 2. Pembuatan Alkena

Gambar 3. Pembuatan Alkuna

2.3 Prosedur Kerja

Pembuatan alkana, mula-mula

dicampurkan 5 gram natrium asetat dan 15

gram Natrium Hidroksida (NaOH) pada

tabung reaksi. Kemudian dirangkai

peralatan, lalu dipanaskan menggunakan

bunsen. Diamati sampai ada gas yang

keluar.


3/8



Pembuatan alkena, mula-mula

dirangkai peralatan. Diisi erlenmeyer

dengan 15 mL Ssam Sulfat pekat, 20 mL

Etanol, 10 mL Magnesium Sulfat dan

beberapa butir batu didih. Kemudian diisi

tabung reaksi dengan larutan Kalium

Permanganat dan Akuades volume

tabung reaksi. Lau dipanaskan erlenmeyer

hingga terbentuk gas yang melewati pipa

dan diamati perubahan yang terjadi.

Pembuatan alkuna, mula-mula

dirangkai peralatan. Lalu diisi erlenmeyer

dengan kalsium karbida, diisi dropping

funnel dengan akuades dan diisi tabung

reaksi dengan kalium permaganat.

Kemudian dibiarkan air menetes secara

perlahan hingga terbentuk gas pada tabung

reaksi. Diamati perubahan yang terjadi.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

3.1.1 Pembuatan Alkana

No Perlakuan Pengamatan

1. Dicampurkan

natrium asetat

dan natrium

hidroksida ke

dalam tabung

reaksi.

CH3COONa

= 5 gram

NaOH = 15

gram

2. Dirangkai

peralatan.

3. Dipanaskan

menggunakan

bunsen.

4. Diamati yang

terjadi.

Terbentuk

gas metana.

3.1.2 Pembuatan Alkena


1. Dirangkai

peralatan

2. Dimasukkan

asam sulfat

pekat, etanol,

aluminium

sulfat dan

beberapa batu

didih ke dalam

erlenmeyer.

H2SO4 = 15

mL

Etanol = 20

mL

AlSO4 = 4

gram

3. Diisi tabung

reaksi dengan

kalium

permanganat.

KMnO4 = 10

mL

H2O =

tabung

reaksi

4. Dipanaskan

dengan

menggunakan

bunsen.

5. Diamati

perubahan yang

terjadi.

Terbentuk

gas dan

berwarna

coklat


4/8



3.1.3 Pembuatan Alkuna


1. Dirangkai

peralatan.

2. Diisi

erlenmeyer

dengan

kalsium

karbida.

Diisi dropping

funnel dengan

air.

CaC2 = 4 gram

H2SO4 = 4 mL

H2O = 20 mL

3. Diisi tabung

reaksi dengan

kalium

permanganat.

KMnO4 = 4

gram

H2O = tabung

reaksi

4. Dibiarkan air

menetes

secara

perlahan.

5. Diamati

perubahan

yang terjadi.

Terbentuk gas

dan terjadi

perubahan dari

warna ungu

menjadi coklat

pada kalium

permanganat.

3.2 Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk

mempelajari pembuatan dan reaksi alkana,

alkena dan alkuna. Alkana merupakan

sebuah hidrokarbon dengan rumus umun

CnH2n+2yang mempunyai ikatan tunggal

(Hardjusudirjo, 1992). Pembuatan alkana

mula-mula dicampurkan 5 gram padatan

natrium asetat dan 15 gram padatan NaOH

di tabung reaksi. Digunakan padatan pada

percobaan ini karena dalam percobaan ini

akan menghasilkan gas metana dan gas

metana tersebut sangat susah terbentuk

apabila bahan yang digunakan berupa

larutan. Digunakan natrium asetat karena

pada saat bereaksi OH-pada NaOH akan

menyerang gugus karboksil pada

CH3COONa. Setelah itu dirangkai

peralatan seperti pada gambar dan

dipanaskan dengan menggunakan bunsen.

Mekanisme yang terjadi adalah :

C

O

CH3

ONa

+ Na O-

H C

ONaO-

CH3 Na-

O H

C

ONaO-

ONa H

+ CH3-

C

ONaO

ONa H

H+

C

O

ON2 ONa+CH4


5/8



Berdasarkan mekanisme tersebut,

menunjukkan bahwa OH- pada NaOH

menyerang gugus karbon karbonil pada

CH3COONa, sehingga karbon karbonil

tersebut bermuatan + dan sepasang

elektron pada ikatan rangkap di gugus

karboksil akan berpindah di atom O pada

gugus karboksil karena atom O tersebut

kekurangan elektron. Kemudian terjadi

resonansi yang membuat reaksinya lebih

stabil dan juga terjadi tahap protonasi yaitu

masuknya elektrofil H+ sehingga

menghasilkan produk akhir berupa gas

metana. Gas metana yang terbentuk

dialirkan ke dalam tempat penampung

yang berisi air yang berfungsi untuk

menangkap gas metana yang dihasilkan,

karena gas metana tergolong gas yang

berbahaya dan beracun (Hart dkk, 2003).

Pembuatan alkena mula-mula

dirangkai peralatan, kemudian dalam

erlenmeyer dimasukkan etanol, katalis

asam sulfat pekat dan magnesium sulfat.

Katalisator yang digunakan akan

mempengaruhi kecepatan reaksi kimia

yang terjadi, dengan reaksi pembentukan

senyawa antara (Setyawati dkk, 2005).

Selain itu, digunakan magnesium sulfat

yang berfungsi untuk mencegah reaksi

balik akibat alkohol yang bereaksi dangan

asam sulfat dan Atom O pada AlSO4 akan

mengikat OH

-

yang berlebihan dari etanol.

Selanjutnya diisi tabung reaksi dengan

kalium pemanganat lalu dipanaskan

erlenmeyer dengan menggunakan bunsen.

Dalam percobaan ini kalium permanganat

berfungsi sebagai agen pengoksidasi yang

dapat berubah warna menjadi cokelat

apabila gas etena telah terbentuk.

Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

CH2=CH2 + KMnO4 + H2O CH3CH3

+ MnO4 + KOH

Setalah dipanaskan beberapa menit,

terdapat gas yang mengalir melalui pipa U

ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan

kalium permanganat, dimana gas tersebut

merupakan gas etena. Mekanisme reaksi

yang terjadi pada percobaan ini adalah :

CH3 CH2 OH

H+

CH3 CH2 H2O

-H2O

CH3 C

H

H

protonasi

lepasnya H+

CH2 C

H

HH

CH3 C

H

HH2

-H+CH2 CH2

reaksi penataan ulangan

Berdasarkan dari mekanisme

reaksi tersebut, bahwa terjadi tahap

protonasi yaitu masuknya H+ pada etanol

sehingga terbentuk karbo kation.

Kemudian terjadi penataan ulang agar

karbo kation lebih stabil sehingga


6/8



menghasilkan produk akhir berupa gas

etena. Setelah dipanaskan tabung reaksi

yang berisi larutan kalium permanganat

yang bewarna ungu berubah warna

menjadi coklat, hal tersebut karena kalium

permanganat sudah teroksidasi dengan gas

etena yang dihasilkan.

Pembuatan alkuna mula-mula dirangkai

peralatan, kemudian akan dimasukkan 4

gram kalsium karbida ke dalam

erlenmeyer, dimasukkan akuades ke

dalam dropping funnel. Kemudian diisi

tabung reaksi dengan kalium pemanganat

sambil segera dipanaskan erlenmeyer

menggunakan bunsen. Kalium

permanganat berfungsi sebagai agen

pengoksidasi yang dapat berubah warna

apabila gas etuna telah terbentuk.

Selanjutnya dibuka kran pada dropping

funnel dan dibiarkan air menetes secara

perlahan sampai terbentuk gas pada

tabung reaksi yang berisi larutan kalium

permanganat. Berdasarkan dari proses

pembuatan alkuna ini, maka tidak perlu

menggunakan katalis karena kalsium

karbida mudah bereaksi dengan air.

Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

CHCH+ KMnO4 + H2O CH2=CH2

+ MnO2coklat + KOH

Setalah dipanaskan beberapa

menit, terdapat gas yang mengalir melalui

pipa U ke dalam tabung reaksi yang berisi

larutan kalium permanganat, dimana gas

tersebut merupakan gas etuna. Mekanisme

reaksi yang terjadi pada percobaan ini

adalah :

R C2 R

H2O

R C2 R

O+

HH

R C+

R

O

R C2 R

O

R C2 R

OCH CH

OH2 OH -

H+

Berdasarkan dari mekanisme

reaksi tersebut, terlihat bahwa H2O

menyerang masuk sehingga kedua alkil

pada kalsium karbida menyerang masing-

masing H+ pada H2O dan terbentuklah

karbo kation yang kemudian terjadi

resonansi pada daerah transisi agar lebih

stabil yang selanjutnya menghasilkan

produk akhir berupa gas etuna.

Setelah dipanaskan, tabung reaksi

yang berisi larutan kalium permanganat

yang bewarna ungu berubah warna

menjadi coklat. Hal tersebut karena kalium

permanganat sudah teroksidasi dengan gas

etuna yang dihasilkan.

IV. PENUTUP

4.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diberikan

dalam percobaan ini adalah bahwa


7/8



senyawa alkana dapat dibuat dengan

mereaksikan padatan natrium asetat dan

natrium hidroksida melalui pemanasan

sehingga menghasilkan gas metana.

Senyawa alkena dapat dibuat dengan

mereaksikan etanol dengan katalis asam

sulfat pekat dan magnesium sulfat melalui

pemanasan sehingga menghasilkan gas

etena. Senyawa alkuna dapat dibuat

dengan mereaksikan kalsium karbida dan

air melalui pemanasan sehingga

menghasilkan gas etuna.

4.2 Saran

Saran yang bisa diberikan dalam

percobaan selanjutnya adalah dilakukan

dilakukan pergantian terhadap larutan

AlSO4 dengan larutan MgSO4 untuk

melihat perbedaan gas alkena yang

dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., 2005,Kimia Dasar Konsep-

Konsep Inti, Edisi 3, Erlangga,

Jakarta.

Fessenden, R.J dan Fessenden, J.R,

1986,Kimia Organik, Jilid 2,

Edisi 3, a.b: A.H Pudjaatmaka,

Erlangga, Jakarta.

Hardjusudirjo, W., 1992,Kimia Organik

Untuk Universitas, UGM-Press,

Yogyakarta.

Hart, H, Crane, I.E dan Hart, D.J,

2003,Kimia Organik, Edisi XI,

a.b: Suminar Achmadi, Erlangga,

Jakarta.

Setyawardhani, D.A, Yoenitasari,

Wahyuningsih, S.,Kinetika

Reaksi Esterifikasi Asam Formiat

Dengan Etanol Pada Konsentrasi

Suhu dan Variasi Katalis,Jurusan

Teknik Kimia, Universitas Negeri

Semarang, Semarang.


8/8



LAMPIRAN

I. Dokementasi

Pembuatan Alkana

Pembuatan Alkuna

Pembuatan Alkena

Edi Siswanto_alkana, Alkena Dan Alkuna

Documents

Transcript of Edi Siswanto_alkana, Alkena Dan Alkuna