Echinodermata

12
KLIPING FILUM ECHINODERMATA DISUSUN OLEH : ASTRI. P PUTRI KELAS : X MADRASAH ALIYAH GANTUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

description

biologi

Transcript of Echinodermata

Page 1: Echinodermata

KLIPINGFILUM ECHINODERMATA

DISUSUN OLEH : ASTRI. P PUTRI

KELAS : X

MADRASAH ALIYAH GANTUNGTAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 2: Echinodermata

FILUM ECHINODERMATA

Echinodermata berasal dari kata Yunani: Echinos = duri, derma = kuli; berarti hewan yang kulitnya berduri. Kelompok hewan ini meliputi: Bintang Laut (Kelas Asteroidea), Bintang Ular (Kelas Ophiuroidea), Landak Laut (Kelas Echinoidea), Lilia Laut (Kelas Crinoidea), dan Mentimun Laut atau tripang (Kelas Holothuroidea), disamping beberapa Kelas yang telah punah. Hampir semua bersifat simetri radial ketika dewasa, dan pada umumnya mempinyai kerangka dalam bersifat kapur dengan spina-spina.

Nama Echinodermata dimunculkan pertama kali oleh Jacob Klein pada tahun 1734. Echonodermata merupakan hewan laut yang hidup di pantai, tetapi kebanyakan di dasar laut. Echinodermata, penyebarannya sangat luas dan filum ini terdiri atas 5.300 spesies dan sejumlah besar berupa fosil. Filum Echinordemata dibagi menjadi dua subFilum yaitu Pelmatozoa dan Eleutherozoa.A. Ciri-ciri Umum

Tubuh umumnya radial simetri, hampir selalu pentamerous. Tubuhnya tripoblastis, coelomata dengan permukaan oral dan aboral yang jelas: tanpa kepala dan tidak bersegmen. Ukuran tubuhnya sedang sampai besar tetapi tidak ada yanh mikroskopis. Bentuk tubuh bundar sampai silindris atau bentuk bintang dengan tangan seederhana yang tersebar dari diskus sentral atau tangan-tnagan bercabang-cabang seperti bulu muncul dari tubuh sentral. Permukaan tubuh agak halus, tertutup oleh 5 ruangan secaraa simetri memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulacra diselingi 5 inter-radii atau inter-ambulacra. Dindidng tubuh tersusun atas epidermis di sebelah luar, dermis di tengah dan disebelah dalam adalah peritoneum.

B. AnatomiUntuk mempelajari hewan Echinodermata, diambil contoh bintang laut(Asterias).

Tubuh hewan ini berbentuk bintang, terdiri atas satu diskus sentralis dan lima radii. Dataran yang biasanya di sebelah bawah di mana terdapat mulut atau actinostoma disebut dataran oral, sedangkan di sebelah atas disebut aboral.

Skeleton terdiri atas lamina (ossikula) yang tersusun rapat. Lamina terletak di antara dua lapisan jaringan pengikat di dalam didinding tubuh. Di antara ossikula terdapat serabut-serabut otot, dan pori-pori yang disebut pori dermal.

Pada beberapa genus, jumlah lengan mungkin lebih dari lima, sebagai contoh terdapat 7-14 lengan pada Solaster dan lebih dari 40 lengan pada Heliaster. Ukurannya berfariasi dari diameter 10-20 cm, namun beberapa ada yang lebih pendek atau lebih panjang.1. Permukaan Oral

Sisi tubuh yang menghadap subtrat terdiri atas mulut atau lubang oral, datar dan berwarna orange gelap sampai keunguan, disebut permukaan oral atau actinal. Pada permukaan oral terdapat bentukan-bentukan berikut:a) Mulut: pada permukaan oral, di tengah dari diskus sentral yang pentagonal adalah

berupa lubang yang disebut actinosome atau mulut.b) Celah ambulakral: dari masing-masing sudut mulut memancar sebuah alur sempit

disebut celah ambulakral yang berjalan sepanjang tengah-tengah dari permukaan oral dari masing-masing lengan.

c) Kaki tabung atau podia: masing-masing celah ambulakral terdiri dari atas 4baris kaki tabung ayau podia yang berfungsi untuk pergerakan, penangkapan makanan, organ-organ respirasi dan sensori.

Page 3: Echinodermata

d) Duri-duri ambulakral: masing-masing celah ambulakral dilindungi oleh 2 atau 3 baris duri ambulakral di bagian lateralnya yang dapat digerakan dan dapat menutup celah.

e) Organ-organ sensoris: organ-organ sensoris termasuk lima tentakel terminal yang tidak berpasangan dan lima bintik mata yang tidak berpasangan. Ujung dari masing-masing lengan menunjang satu median kecil, non-retractile, disebut tentakel terminal; berfungsi sebagai organ tactile dan olfactori.

Gambar 2.1 Permukaan Oral dan Aboral2. Permukaan Aboral

Sisi tubuh yang menghadap ke atas adalah cembung dan berwarna orange terang sampai keungu-unguan disebut permukaan aboral atau abactinal. Pada permukaan aboral terdapat bentukan-bentukan berikut:a) Anus: suatu lubang kecil disebut anaus, terletak di dekat pusat diskus sentral dari

permukaan aboral.b) Madreporit: pada permukan abaral dari diskkus sentral, datar, sub-circular, lempengan

asimetris dan beralur disebut lempengan madreporit atau madreporit terletak di antara dua dua dari lima lengan. Permukaan madreporit ditandai oleh sejumlah alur menjari, sempit, beerombak, ramping atau lurus dengan lubang-lubang padanya.

c) Duri-duri: seluruh permukaan aboral ditutupi oleh sejumlah duri-duri atau tubercle kalkareus yang pendek, keras, tumpul. Duri-duri berfariasi dalam ukuran dan tersusun dalam barisan yang tidak teratur berjalan paralel sampai sepanjang sumbu dari lengan-lengan.

d) Papulae atau insang: antara ossicle dari integument ada sejumlah lubang-lubang dermal yang kecil. Melalui masing-masing lubang dermal menyembulo suatu sangat kecil, halus, berbentuk tabung atau kerucut, seperti jari atau seperti benang, berdinding tipis bersifat memberan dan bersifat retractile disebut branchia dermaatau insang atau papula. Papula merupakan pelekukan dari dinding tubuh, dibatasi oleh epithelium coelomic berfungsi respiratori dan eksretori.

e) Pedicellaria: disamping duri-duri dan insang-insang seluruh permukan aboral ditutupi oleh rahang-rahang atau supit-supit kecil seperti duri berwarna keputihan disebut pedicellaria. Masing-masing pedacellaria terdiri ataas bentukan panjang atau pendek, kuat, tangkai fleksibel tidak ditunjang oleh kalkareus internal. Tangkai mempunyai tiga ossicle kalkareus atau lempeng-lempeng kalkareus.

C. Fisiologi1. Sistem Ambulakral

Sistem ambulakral terdiri atas: canalis circumoralis, canalis radialis, canalis madreporicus, ampulla dan podia. Canalis circumoralis ialah pipa yang melingkari mulut, disebelah permukaan oral dari skeleton. Canalis circumoralis mempercabangkan lima canalis radialis. Tiap canalis radialis pada ujung radius bagian oral berakhir sebagai tentakel. Melalui tiap porus ambulacralis berjalan suatu

Page 4: Echinodermata

pipa yang menghubungkan suatu kantong yang disebut ampula. Di dalam dinding ampulla terdapat serabut-serabut otot melingkar.

Gambar 2.2 Sistem Ambulakral2. Sistem Respirasi

Organ respirasi pada Asterias adalah insang, atau papula dan kaki tabung. Papula merupakan organ respirasi yang utama. Mereka adalah sederhana, kontraktil, transparan, hasil pertumbuhan dari didnding tubuh pada permukaan aboral mempunyai epithelium bersilia pada permukaan sebelah luar dan sebelah dalamnya.

3. Sistem Pencernaan MakananSaluran pencernaan dimulai dari mulut yang berbentuk pentagonal yang disebut

actinosstoma. Saluran pencernaan terdiri atas peristoma,esofagus, ventrikulus, intestinum, dan berakhir pada anus.

4. Sistem SirkulasiPada Asterias tidak ada sistem sirkulasi yang sebenarnya, sistem sirkulasinya

terdiri atas sistem perihelmalis dan sistem hemalis. Sistem perihelmalis terdiri atas: sinus perihelmalis circumoralis, sinus perihelmalis radialis, sinus axialis, dan sinus perihelmalis aboralis. Sistem hemalis tersusun atas jaringan pengikat gelatinosa yang berongga-rongga dengan banyak leukosit. Siste hemalis terdiri atas: sistem lacunare circumoralis, funiculus radialis,, organ axialis, rachis genitalis serta cabang-cabangnya.

5. Sistem SirkulasiAsterias tidak memiliki organ-organ ekskresi khusus. Sisa ekskresi metabolik

yang mengandung nitrogen biasanya berisi senyawa amonium. Sampah-sam pah tersebut akan diambil oleh amoebocyte dan dibuang melalui dermal branchia.

6. Sistem Sarafa) Sistem Saraf Oral

Sistem saraf oral mempunyai bagian-bagian:1) Cincin saraf: cincin saraf berbentuk segi lima circumaral, yakni terdapat di

sekitar mulut di dalam membran peristomial.2) Saraf radial: cincin saraf mengeluarkan 5 saraf radial, masing-masing menuju

sepanjang lengan di dasar alur ambulakral3) Saraf subepideermal kompleks: suatu jaringan luas daari sel saraf dan serabut-

serabut saraf, tertanam di dalam epidermis di atas permukaan tubuh, termasuk insang dan pedikelaria.

b) Sistem Saraf Dalam atau HyponeuralSistem saraf hyponeural terjadi di dalam bentuk lapisan saraf di bagian lateral

dari dinding oral dari hyponeural, berada di dalam epithelium coelomic. Lapisan

Page 5: Echinodermata

saraf ini disebut “saraf Lange”. Lapisan tersebut dipisahkan daari bagian lateral dari saraf radial hanya oleh satu lapis tipis dari jaringan dermal connective.

c) Sistem Saraf AboralSistem saraf ini berada di bagian luar dari peritoneum parietal pada sisi aboral,

terdiri atas sebuah cincin saraf diskus sentral dan sebuah saraf pada masing-masing lengan.

d) Sistem Saraf VisceralSistem saraf visceral terdapat di dinding usus, sebelah luar epithelium usus

Sistem ini menginnervasi otot saluran pencernaan makanan dan dihubungkan dengan reseptor visceral.

7. Organ SensorikAsterias mempunyai beberapa organ sensorik primitif sebagai berikut:a) Mata

Mata adalah organ sensorik yang paling signifikan pada Asterias. Mata sederhana, berpigmen dan terdapat di dasar tentakel terminal. Pada permukaan oral, pada dasar masing-masing tentakel terminal terdapat bantalan optic, tersusun dari epidermis tebal dengan beberapa fotoreseptor atau mangkok ocelli berpigmen. Ocelli adalah organ penerima cahaya yang dapat mendeteksi perubahan intensitas cahaya.b) Tentakel terminal

Tentakel terminal mempunyai sel-sel sensorik yang tactile dan juga sensitif terhadap makanan dan rangsanga kimiawi yang lain.c) Sel-sel Neusensori

Sel-sel neusensori berupa sel-sel ramping denga bentuk gelendong berisi nukleus, utamanya terdapat pada bagian pengisap dari podia, pada bagian dasar spina, pedikelaria.

8. Sistem ReproduksiKebanyakan spesies dari Asterias adalah dioecious yaitu seks terpisah kecuali

beberapa sepesies seperti Asterias rubeus yang hemafrodit. Tidak ada tanda dimorfisme seksual, tetapi selama musim perkembangbiakan, mungkin terjadi perbedaan warna antara keduanya. Organ-organ reproduksi dari Asterias adalah tipe primitif dan tidak ada organ-organ kopulasi, kelenjar asesori, reseptakel untuk penyedian ovum dan resrvoir untuk penyediaan sperma matang. Hanya ada gonad-gonad yang bertindak sebagai organ-organ reproduktif.a) Fertilisasi

Kebanyakan spesies dari Asterias mengalami satu musim perkembangbiakan dalam satu tahun dan fertilisasi pada Asterias terjadi secara eksternal.

D. HabitatAsterias adalah hewan laut, tinggal di dasar atau benthonic, mendiami bervariasi tipe

dasar, umumnya di zonz littoral di mana mereka bergerak merayap atau mungkin diam sekalli waktu. Kebanyakan dari mereka adalah nokturnal, sisanya di siang hari dan menjadi aktif di malam hari.

E. KlasifikasiFilum echinodermata dibagi menjadi 2 subFilum yaitu Pelmatozoa dan Eleutherozoa.1. SubFilum Pelmatozoa

Sebagian besar anggota subFilum ini sudah punah. Tubuh mengiatkan diri pada subtrat dengan permukaan aboral atau dengan sebuah tangkai aboral. Sistem saraf utamanya di bagian aboral. Pelmatozoa hanya mempunyai satu kelas yang masih hidup yaitu kelas Crinoidea

Page 6: Echinodermata

a) Kelas CrinoideaAngota dari kelas ini tidak bertangkai dan bergerak bebas, tubuh terdiri dari

mangkuk aboral, disebbut calyx dan penutup oral atau atap, disebut tegmen dan struktur kuat bercabang lima atau kelipatannya. Larvanya disebut doliolaria. Kelas ini hanya mempunyai satu ordo yaitu Articulata.

Ordo ArticulataOrdo ini meliputi Crinoidea yang sudah punah dan yang masih hidup. Calyx bersifat pentamerous, fleksibel, lentur menyatu pada ossikula tangan-tangan yang lebih bawah. Tegmen kaasar berisi partikel kalkareus atau lempeng-lempeng kecil. Mulut dan lekuk ambulakral tampak jelas. Contoh: Metacrinus, Antedon.

Gambar 2.3 Antedon2. SubFilum Eleutherozoa

Kebanyakan dari subFilum ini masih hidup. Batang atau tangkai tidak ada, biasanya hidup bebas. Struktur tubuh biasanya pentamerous. Permukaan oral terdapat mulut yang letaknya pada salah satu sisi. Anus biasanya pada permukaan aboral. SubFilum ini meliputi 4 kelas.a) Kelas Holothuroidea

Tubuhnya simetri bilateral, biasanya memanjang atau mulut terletak pada satu ujung dan anus terletak pada ujung yang lain. Endoskeleton tereduksi berupa spikula berukuran mikroskopis. Podia biasanya ada dan berfungsi untuk pergerakan. Saluran pencernaan panjang dan berliku-liku.

Ordo AspidochirotaMemiliki beberapa podia, mulut dikelilingi 10-30 tentakel, kebanyakan 20 tentakel mulut yang bercabang-cabang. Contoh: Holothuria

Gambar 2.4 Holothuria tubulosa Ordo Elasipoda

Banyak podia, mulut biasanya di bagian ventral dan dikelilingi oleh 10-20 tentakel yang bercabang-cabang. Contoh: Deima, Benthodytes.

Ordo Dendrochirota

Page 7: Echinodermata

Podia banyak, tentakel oral dendritic, terdapat retraktor oral. Contoh: Cucumaria.

Gambar 2.5 Cucumaria Ordo Malpadonia

Podia tidak ada keuali sebagai papilla anal. Tentakel oral berbentuk jari, tidak memiliki retraktor oral. Contoh: Molpadia.

Ordo ApodaTubuh berbentuk cacing, mempunyai permukaan halus atau berkutil, podia tidak ada. Tentakel oral 10-20 buah, sederhana, bertipe digitate atau pinnatate. Contoh: Synapta, Chiridota.

b) Kelas EchinoideaTubuh berbentuk bola, seperti mangkuk, oval atau berbentuk jantung, tertutup

oleh cangkang endoskeleton dari lempenga kalkareus, tertutup oleh spina yang dapat digerakan. Podia keluar dari lubang-lubang dari lempeng-lempeng ambulakral dan berfungsi untuk pergerakan, mulut terletak di pusat permukaan oral Subkelas Regularia

Tubuh membulat, biasanya sirkuler dan seringkali berbentuk oval, simetrinya pentamerous denga dua baris lempengan inter-ambulakral. Mulut di tengah berlokasi di permukaan oral dan anus bersifat sentral terdapat di kutub aboral.

Ordo LepidocentroideaKerangka fleksibel dengan lempeng-lempeng terpisah atau tumpang tindih. Contoh: Phormosoma, Sperosoma.

Ordo CidaroideaKerangka kaku dan membulat, ada dua baris lempengan-lempenga panjang dan dua baris lempeng inter-ambulakral. Contoh: Cidaris, Notocidaris.

Ordo AulodontaKerangkanya simetri dan membulat, tersusun atas dua baris masing-masing di dalam satu lempeng ambulakral dan inter-ambulakral. Contoh: Diodema.

Ordo CamarodontaKerangkanya kaku dan agak oval, epiphyses dari lentera meluas dan bertemu di atas pyramid. Contoh: Strongylocentrotus.

Gambar 2.6 Strongylocentrotus Subkelas Irregularia

Kerangka kebanyakan datar oval sampai sirkuler, simetrinya bilateral pada saat larfa, mulut terdapat di tengah permukaan oral. Anus terletak lebih posterior umumnya marginal pada permukaan oral atau aboral, podia tidak untuk pergerakan.

Page 8: Echinodermata

Ordo ClypeastroideaBerbentuk datar, oval, atau membulat ditutup dengan duri-duri kecil, mulut dan sistem apikal biasanya dalam posisi memusat dan oral. Daerah ambulakral aboral adalah petaloid, tidak ada insang. Contoh: Laganum.

Ordo SpatangoidaBerbentuk oval atau bentuk jantung, tidak memiliki lentera Aristotle, Contoh: Sparangus.

c) Kelas AsteroideaTubuhnya pipih, pentagonal, permukaan aral dan aboral terlihat jelas, permukaan

oral menghadap kebawah dan aboral menghadap ke atas. Mulut bertempat dibagian sentral dari permukaan oral dikelilingi oleh peristoma yang bersifat memberan. Anusnya kecil dan berlokasi di permukaan aboral.. Endoskeleton fleksibel, terbentuk dari ossikula yang terpisah.

Ordo PhanerozoniaLengan-lengan dilengkapi dengan dua baris lempeng-lempeng marginal yang mencolok, lempeng oral adalah inframarginal dan lempeng aboral adalah supramarginal. Podia tersusun dalam dua baris. Contoh: Luidia.

Ordo SpinulosaLengan-lengan umumnya tanpa lempeng marginal yang mencolok. Skeleton aboral adalah imbricated atau reticulated dengan duri tunggal atau kelompok duri. Podia dilengkapi dengan pengisap. Contoh: Aesterina.

Ordo ForcipulataLempeng marginal tidak mencolok, skeleton aboral kebanyakan reeticulated dengan duri-duri yang mencolok, pedikelaria bertipe pendunkulata. Podia tersusun dalam 4 baris dan dilengkapi alat pengisap. Contoh: Asterias.

Gambar 2.7 Asterias

d) Kelas OpiuroideaTubuhnya pipih dengan diskus sentral bersegi lima bulat, permukaan oral dan

aboral tampak jelas. Lengannya biasanya lima, ramping, halus ataupun berduri. Tidak memiliki lekuk ambulakral, tidak punya anus dan intestine, madreporit terdapat pada permukaan oral.

Ordo OphiuraeLengan-lengan sederhana, kebanyakan berjumlah lima, ossikula lengan bersendi denga lubang dan tonjolan, madreporitnya tunggal. Contoh: Ophiothrix.

Ordo EuryalaeLengan-lengan sederhana atau bercabang, panjang dan fleksibel, mampu membelit sekeliling benda dan menggulungnya. Diskus dan lengan tanpa perisai atau kurang berkembang. Contoh: Astroporpa.