e. Peran Komunitas dan Perusahaan dalam Pencegahan Korupsi ...

7
PERAN KOMUNITAS DAN PERUSAHAAN DALAM PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI CSR Wandy N. Tuturoong, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Sumbang Saran dalam “International Business Integrity Conference (IBIC) 2016” 16 November 2016 TANTANGAN MEWUJUDKAN

Transcript of e. Peran Komunitas dan Perusahaan dalam Pencegahan Korupsi ...

PERAN KOMUNITAS DAN PERUSAHAAN DALAM PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI CSR

Wandy N. Tuturoong, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi InformasiKantor Staf Presiden Republik Indonesia

Sumbang Saran dalam “International Business Integrity Conference (IBIC) 2016”

16 November 2016

TANTANGAN MEWUJUDKAN

Problem Statement

Tapi yang lebih krusial, adalah atas nama CSR, perusahaan justru berpotensi melakukan praktik korupsi dengan memberikan donasi politik bagi kekuatan-kekuatan politik tertentu…

Tujuannya untuk “membeli kebijakan” yang menguntungkan mereka atau sekedar mencari “aman” dari berbagai potensi tekanan politik

Peran perusahaan dalam mendorong pencegahan korupsi semestinya bisa didorong lewat implementasi CSR (dalam bentuk penerapan good governance secara internal maupun dengan membantu komunitas/masyarakat sipil yang bekerja dalam isu-isu good governance dan anti-korupsi)... Masalahnya dalam tradisi CSR di Indonesia keterlibatan dalam isu anti-korupsi belum begitu terlihat (perlu ada riset soal ini).

Hubungan antara CSR dan Politik...Ada juga yang berpandangan (seperti Alireza Omidvar dari Iran Entrepreneurship Association/Tehran Hub for Social Innovation) bahwa pada dasarnya CSR tidak bisa dipisahkan dari politik, karena pada akhirnya akan berujung pada upaya untuk meningkatkan “pengaruh”

• Gain favorable regulatory treatment or helped you avoid additional regulation.

• Obtain a specific political benefit such as legislative support from a particular official, a government contract to tax break.

• Improve relationship with other groups active in the political process, such as consumer advocacy, environmental or labor groups

BenefitCorporate Driver for CSR

CSR efforts• Social public goods• Self regulation• Political philanthropy

Political bargaining

Relationship building

Influence

Access

Reputation Management

Publicly listed (71 companies)

State-owned (17 companies)

Private (12 companies)

Tentang Transparansi Program & Donasi Politik Sejauh ini kita belum mempunyai data khusus secara nasional terkait isu donasi politik, namun kajian Transparency International

(Transparency in Corporate Reporting: Assessment Emerging Market International, 2013) menunjukkan fakta masih rendahnya transparansi terkait program anti korupsi perusahaan-perusahaan di negara-negara berkembang

Compliance with Laws

Zero-tolerance statement

Leadership support

Code applies to all employees

Improper gifts, hospitality

Anti-corruption training

Whistleblowing system

Prohibition of retaliation for reporting

Code applies to suppliers

Monitoring of the programme

Transparent political contributions

Code applies to agents

Prohibiton of facilitation payments

0 25 50 75 100

1 point 0,5 point 0 point

Sebesar 64% perusahaan dari negara-negara

berkembang tidak transparan terhadap

“donasi politik”!

Reporting on anti-corruption programmesResult by question

Reporting on anti-corruption programmesAverage company performance by ownership structure

Where 100% means full transparency

Sample Average:

46%

Proportion of companies scoring 1, 0.5, and 0 respectively out of 100 companies

Number of companies receiving:

0 15 30 45 60

53%

30%

27%

79 21

53 12 35

37

3643

47

48

57

6345

45

4948

1133

23

37

25

5

6

1

12

8

35155

60

64

74

94

8

1

3

3

1

Tentang Kontribusi pada Komunitas Kajian yang sama juga memotret bagaimana perusahaan-perusahaan yang dijadikan sample berkontribusi pada komunitas

termasuk yang dikelola oleh pemerintah lokal). Hasilnya pun tidak terlalu transparan...

Sebesar 95% perusahaan dari

negara-negara berkembang tidak transparan

dalam memberikan “kontribusi pada

komunitas”!

Publicly listed (71 companies)

State-owned (17 companies)

Private (12 companies)

Country by country reporting:Result by questionWhere 100% means a company is fully transparent in all its countries of operation

Country by country reporting:Average company performance by ownership structure

Where 100% means a company is fully transparent in all its countries of operation

Sample Average:

9%Sample Average:

9%

Revenues

Income tax

Income before tax

Community contribution

Capital expenditure

0 5 10 15 20

0 5 10 15 20

11%

9%

5%

2%

19%13%

0.9%

0.7%

Yang dapat kita lakukan...Data-data tadi (lebih baik jika dilakukan riset khusus di

Indonesia) memberikan kita gambaran tentang pentingnya mendorong sektor swasta untuk lebih terlibat dalam pencegahan korupsi, khususnya melalui tatakelola CSR yang baik berdasarkan pengalaman di banyak negara

Saat ini pemerintah sedang mendorong program reformasi hukum dan salah satu yang baru-baru ini diinisiasi adalah soal pemberantasan Pungli. Kiranya, inisiatif ini bisa jadi pintu masuk bagi berbagai pihak untuk menemukan metode yang tepat dalam melibatkan sektor swasta dalam upaya pemberantasan korupsi

Kita perlu mempelajari model/skema seperti apa yang efektif untuk dijalankan di negara-negara lain. Lalu melihat kemungkinan penerapannya di dalam negeri

TERIMA KASIH