e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

32
JAKARTA- Komisaris utama PT Bali Pasific Pragama Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) memberikan hadiah Rp7,5 miliar kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar terkait dengan seng- keta pemilihan kepala daerah provinsi Banten yang dimenangkan oleh kakak Wawan, Ratu Atut Chosiyah. “Terdakwa memberi uang yang seluruhnya se- jumlah Rp7,5 miliar kepada M Akil Mochtar selaku hakim konstitusi yang mempunyai kekuasaan untuk mengadili perkara pemilihan umum daerah provinsi Banten dengan maksud agar menolak permohonan perkara tersebut,” kata Jaksa Penuntut Umum KPK Afni Carolina di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis. Hal tersebut terungkap pada sidang pembacaan dakwaan terdakwa Wawan, setelah sidang tertunda selama lebih dari seminggu karena Wawan sakit maag dan vertigo. Komisi Pemilihan Umum provinsi Banten menetapkan Ratu Atut Chosi- yah dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Banten pada 30 Oktober 2011, hasil ini digugat oleh pasangan calon lain yaitu Wahidin Halim- Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki. Wawan yang sebelumnya sudah mengenal Akil Mochtar kemudian memperoleh nomor telepon Andi M Arsun mantan asisten hakim dan staf ahli pada MK. Pada sekitar bukan Oktober 2011, Wawan men- emui Andi di Hotel Ritz Carlton dan meminta Andi M Asrun menjadi salah satu kuasa hukum pasangan Ratu Atut-Rano Karno untuk menghadapi gugatan perkara di MK untuk pasangan Ratu Atut-Rano Karno. Pada Oktober-November 2011, Wawan memer- intahkan karyawan-karyawannya untuk mengirim uang ke Akil Mochtar dengan cara transfer ke re- kening pada Bank Mandiri Cabang Pontianank atas nama CV Ratu Samagat milik istri Akil, Ratu Rita secara bertahap yang totalnya Rp7,5 miliar. “Yang mana atas permintaan terdakwa Wawan penulisan tujuan pengiriman uang dimaksud seolah-olah terdapat hubungan usaha antara PT BPP dengan CV Ratu Samagat,” jelas jaksa. Sejumlah alasan yang disebutkan dalam transfer rekening itu adalah biaya transportasi dan alat berat, pembayaran bibit kelapa sawit, order sawit dan pembelian alat berat. Pada 22 November 2011, sidang pleno MK akhirnya memutuskan menolak permintaan seluruh permohonan, sehingga Ratu Atut dan Rano Karno tetap menjadi pasangan kepala daerah di provinsi Banten. Atas perbuatan tersebut, Wawan diancam pidana dalam pasal 13 UU No 31 tahun 1999 se- bagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat 1 KUHP. Pasal tersebut mengatur tentang pemberian hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun dan atau denda paling banyak Rp150 juta. Selain Pilkada Banten, Wawan juga didakwa memberikan uang Rp1 miliar kepada Akil terkait sengketa Pilkada Lebak. Terhadap dakwaan tersebut, Wawan mengatakan mengerti dan mengajukan nota keberatan (eksepsi). “Tidak mengatakan menolak atau menerima ‘Dia (wawan) hanya bilang mengerti’, tadi kan hakim nanya apakah saudara mengerti dia bilang mengerti,” kata pengacara Wawan, Adnan Buyung Nasution. Namun, Adnan belum mengatakan butir-butir keberatannya yang akan diaju- kan. “Belum bisa sampaikan sekarang, harus dilihat secara teliti, bagaimana isi maupun susunan dari dakwaan itu,” ungkap Adnan. =ANT/DESCA 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024 Jaksa Akan Panggil Boediono sebagai Saksi Nasional hal | 3 WAWAN Amplop Akil Rp7,5 Miliar SIDANG LANJUTAN AKIL MOCHTAR Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/3). JPU menolak eksepsi Akil terkait dugaan korupsi penan- ganan perkara MK serta kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). ant/wahyu putro a

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 1

JAKARTA- Komisaris utama PT Bali Pasific Pragama Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) memberikan hadiah Rp7,5 miliar kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar terkait dengan seng-keta pemilihan kepala daerah provinsi Banten yang dimenangkan oleh kakak Wawan, Ratu Atut Chosiyah.

“Terdakwa memberi uang yang seluruhnya se-jumlah Rp7,5 miliar kepada M Akil Mochtar selaku hakim konstitusi yang mempunyai kekuasaan untuk mengadili perkara pemilihan umum daerah provinsi Banten dengan maksud agar menolak permohonan perkara tersebut,” kata Jaksa Penuntut Umum KPK Afni Carolina di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.

Hal tersebut terungkap pada sidang pembacaan dakwaan terdakwa Wawan, setelah sidang tertunda selama lebih dari seminggu karena Wawan sakit maag dan vertigo.

Komisi Pemilihan Umum provinsi Banten menetapkan Ratu Atut Chosi-yah dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Banten pada 30 Oktober 2011, hasil ini digugat oleh pasangan calon lain yaitu Wahidin Halim-Irna Narulita dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.

Wawan yang sebelumnya sudah mengenal Akil Mochtar kemudian memperoleh nomor telepon Andi M Arsun mantan asisten hakim dan staf ahli pada MK.

Pada sekitar bukan Oktober 2011, Wawan men-emui Andi di Hotel Ritz Carlton dan meminta Andi M Asrun menjadi salah satu kuasa hukum pasangan Ratu Atut-Rano Karno untuk menghadapi gugatan perkara di MK untuk pasangan Ratu Atut-Rano Karno.

Pada Oktober-November 2011, Wawan memer-intahkan karyawan-karyawannya untuk mengirim uang ke Akil Mochtar dengan cara transfer ke re-kening pada Bank Mandiri Cabang Pontianank atas nama CV Ratu Samagat milik istri Akil, Ratu Rita secara bertahap yang totalnya Rp7,5 miliar.

“Yang mana atas permintaan terdakwa Wawan penulisan tujuan pengiriman uang dimaksud seolah-olah terdapat hubungan usaha antara PT BPP dengan CV Ratu Samagat,” jelas jaksa.

Sejumlah alasan yang disebutkan dalam transfer rekening itu adalah biaya transportasi dan alat berat, pembayaran bibit kelapa sawit, order sawit dan pembelian alat berat.

Pada 22 November 2011, sidang pleno MK akhirnya memutuskan menolak permintaan seluruh permohonan, sehingga Ratu Atut dan Rano Karno tetap menjadi pasangan kepala daerah di provinsi Banten.

Atas perbuatan tersebut, Wawan diancam pidana dalam pasal 13 UU No 31 tahun 1999 se-bagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat 1 KUHP.

Pasal tersebut mengatur tentang pemberian hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun dan atau denda

paling banyak Rp150 juta.Selain Pilkada Banten, Wawan juga

didakwa memberikan uang Rp1 miliar kepada Akil terkait sengketa Pilkada Lebak.

Terhadap dakwaan tersebut, Wawan mengatakan mengerti

dan mengajukan nota keberatan (eksepsi).“Tidak mengatakan menolak atau

menerima ‘Dia (wawan) hanya bilang mengerti’, tadi kan hakim nanya apakah saudara mengerti dia bilang mengerti,” kata pengacara Wawan, Adnan Buyung Nasution.

Namun, Adnan belum mengatakan butir-butir keberatannya yang akan diaju-kan.

“Belum bisa sampaikan sekarang, harus dilihat secara teliti, bagaimana isi maupun susunan dari dakwaan itu,” ungkap Adnan.

=ANT/DESCA

7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000JUMAT www.koranmadura.com

0328-6770024

Jaksa Akan

Panggil Boediono

sebagai Saksi

Nasionalhal | 3

WaWan amplop akil Rp7,5 Miliar

SIDANG LANJUTAN AKIL MOCHTAR

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/3). JPU menolak eksepsi Akil terkait dugaan korupsi penan-ganan perkara MK serta kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). ant/wahyu putro a

Page 2: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 2

Pada mulanya, jumlah partai politik tidak sebanyak saat ini. Di era Orba, peserta pemilu hanya tiga. PPP, konon, representasi dari kelom-pok religius, Golkar teknokrat-birokrat, dan PDI dari kalangan nasionalis dan abangan. Dari sisi konseptual, tiga peserta pemilu itu sudah sangat baik meski tidak selalu baik dalam kenyataannya. Ini terbukti ketika Golkar menjadi monster saat itu dan sidang paripurna menjadi simbolis karena di-lakukan secara mufakat untuk itu perlu musyawa-rah, dari seharusnya musyawarah untuk mufakat. Sidang umum ketika itu tidak seperti umumnya sidang.

Kemudian, penghuni di tiga peserta pemilu itu tidak seirama dan masing-masing pihak yang tidak tahan, hengkang, lalu membuat partai baru. Isi dari partai baru itu adalah orang-orang lama. Kemu-dian, sesuatu yang dihasilkan partai baru dengan muka lama ini tidak jauh lebih baik, untuk tidak menuliskan lebih buruk yang dibuktikan dengan suburnya korupsi. Bila dulu korupsi dilakukan segelintir orang dan pada batas ambang normal, hari ini korupsi semakin meluas (sistemik) dan kian horor.

Ibarat pemetik bunga, koruptor hari ini tidak hanya ingin mengambil daun, tetapi akar pohon berikut pot bunganya juga dicerabut dari lokasi berdirinya sebuah vas. Ini negeri macam apa,

untuk tidak mengatakan negeri bedebah yang berlindung di bawah ketiak demokrasi. Di luar peserta pemilu yang banyak ini, sistem pemilu pun menenggelamkan substansi UUD 1945 yang mengguratkan peserta pemilu adalah partai politik. Tetapi saat ini, substansi peserta pemilu adalah para caleg dengan biaya tinggi di tengah pemilih yang mempo-sisikan dirinya sebagai

pemamah.Oleh karena itu, pemerintah baru yang akan

terbentuk melalui pemilu dan pemilihan presiden tahun ini, harus membuat sesuatu yang lebih sub-stantif. Peserta pemilu harus dibuat lebih sederha-na karena banyak parpol terbukti horor dan amat drakula di setiap musim pemilihan. Begitu pun, sistem pemilu perlu dikembalikan ke proporsional tertutup dengan memilih tanda gambar partai, bu-kan seperti saat ini yang menenggelamkan peran partai. Bila negeri ini ingin mengadopsi Amerika, pola asuh yang dibangun tidak melampaui in-duknya. Sebab, pemilu negeri ini sudah jauh lebih liberal dari Amerika baik dari sisi sistem maupun dalam hal kontestasi pemilu.

Pada dimensi yang lebih liberal, negeri ini me-lupakan hal lain. Pemilih pemula di Amerika untuk tercatat sebagai pemlih terlebih dahulu mendaftar secara transparan melalui media online. Sedang-kan di negeri ini, pemilih pemula justru didaftar. Ini bukan semata-mata kalimat aktif (me) den-gan pasif (di). Tetapi dari sisi psikopolitik, sistem pemilu yang jauh lebih liberal ini tidak dilengkapi perangkat politik lain baik dari sisi IT maupun SDM.

Apa yang dicari negeri ini? Wajah kelam ini baru dari sisi politik dimana imbalansi terjadi anta-ra angan, kenyataan, dan kesiapan dari berbagai aspek. Maka harus diberinama negeri apalagi pada tanah ini selain bedebah, atau masih pantaskah negeri ini diberinama? =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 2

pemerintah baru yang akan terben-tuk melalui pemilu

dan pemilihan presiden tahun ini,

harus membuat sesuatu yang lebih

substantif

JAKARTA-Wakil Ketua Komi-si Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto berterima kasih kepada masyarakat selama ini telah memberikan kepercayaan penuh dalam menangani perkara kasus dugaan korup-si Bank Century. Dukungan publik ini menjadi amunisi bagi lembaga antirasuah ini di tengah gempuran upaya politisasi yang dilakukan segelintir politisi Senayan.

“KPK bersyukur, sidang kasus Century akhirnya berhasil digelar pada hari ini. Tepat setelah 1 tahun 3 bulan kasus ini yang penyidikannya dimulai sejak tanggal 17 Desember 2013 dan disidang pada hari ini. KPK mengucapkan terima kasih atas selu-ruh doa, dukungan dan kepercayaan masyarakat yang tiada henti,” terang BW, demikian tokoh ini disapa dalam keterangannya, Kamis (6/3).

Meski, lanjut dia, dalam perjala-nannya kasus korupsi Rp 6,7 triliun ini nampak sangat dipolitisasi oleh sejumlah kalangan. Salah satunya, berasal dari kalangan dewan Senayan. “KPK menyadari, ada banyak pihak yang mencoba mempolitisasi, me-nyebarkan fitnah dan tuduhan untuk menghancurkan legitimasi dan krede-bilitas KPK oleh beberapa orang ang-gota dewan yang motifnya jelas bukan untuk pemberantasan korupsi,” terang dia tanpa merinci.

Mantan Ketua YLBHI ini berharap agar masyarakat dapat mengikuti

proses penanganan hukum Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Mulya di Persidangan. Hal itu penting agar obyektifitas persidangan dapat ditegakkan. “Semoga dapat di-hindari pernyataan-pernyataan yang mengganggu proses persidangan yang fairness,” terang dia.

Budi Mulya didakwa menyalah-gunakan kewenangan atau tindakan melawan hukum terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Budi Mulya dianggap merugi-kan keuangan negara sebesar total Rp 7,4 miliar.

Jaksa Penuntut Umum KPK mendakwa Budi Mulya bersama-sama dengan Wakil Presiden (Wapres) Boe-diono dan mantan Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Swaray Gultom melakukan tindak pidana korupsi di bailout Bank Century. “Terdakwa se-laku Deputi Gubernur BI melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur BI, Miranda S Goeltom selaku Deputi Senior BI, Siti C Fadjriah selaku Dep-uti Gubernur Bidang 6, Budi Rochadi (almarhum) selaku Deputi Gubernur Bidang 7, serta bersama-sama den-gan Robert Tantular dan Harmanus H Muslim dalam kaitannya dengan pem-berian FPJP,” kata jaksa KMS Roni saat membacakan surat dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/3).

Budi Mulya juga didakwa bersama-sama dengan Muliaman Hadad selaku Deputi Gubernur 5, Hartadi A Sarwono Deputi Gubernur Bidang 3, Ardhayadi M selaku Deputi Gubernur Bidang 8 serta Raden Paerdede selaku Seker-

taris Komite Stabilitas Sistem Keuan-gan (KSSK) dalam kaitannya dengan proses penetapan Bank Century seba-gai bank gagal berdampak sistemik.

Menurut Roni, terdakwa selaku Deputi Gubernur BI Bidang 4 yang membawahi Pengelolaan Moneter dan Devisa melakukan perbuatan melawan hukum terkait pemberian FPJP ke Bank Century sebesar Rp 689.394 miliar.

Padahal, telah dilakukan peruba-han Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/20/PBI/2008 tanggal 14 No-vember 2008 yang intinya, peraturan itu merevisi persyaratan bank pen-erima FPJP, dari semula bank harus memiliki CAR minimal delapan persen menjadi CAR hanya positif saja.

Dengan tujuan, Bank Century me-menuhi syarat untuk mendapatkan FPJP. Padahal, Pada 30 September 2008, CAR Bank Century hanya positif 2,35 persen.

Kemudian, aturan PBI No.10/26/PBI/2008 tentang FPJP Bagi Bank Umum tanggal 30 Oktober 2008 se-belumnya mensyaratkan bank umum yang bisa memperoleh FPJP harus me-miliki CAR minimal delapan persen.

Atas perbuatannya, lanjut Roni, merugikan keuangan negara sebe-sar Rp 689.394 miliar terkait pembe-rian FPJP dan sebesar Rp 6,742 triliun terkait pemberian penyertaan modal sementara.

Budi Mulya juga didakwa memper-kaya diri sendiri sebesar Rp 1 miliar. Kemudian, Hesyam al Waraq dan Ra-fat Ali Risvi selaku pemegang saham dan pengendali Bank Century sebesar Rp 3,115 triliun. Serta, memperkaya Robert Tantular pemilik Bank Cen-tury dan pihak-pihak terkait sekitar Rp 2 triliun. Selanjutnya, memperkaya PT Bank Century terbuka sebesar Rp 1,581 triliun.

Atas perbuatannya, terhadap Budi Mulya dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, dalam dakwaan primer. Serta, Pasal 3 jo Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, dalam dak-waan Subsider. Dengan ancaman hu-kum maksimal 20 tahun penjara.

=GAM/ABD

Kasus Century DisidangkanDukungan Publik Jadi Amunisi KPK

JAKARTA-Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Adjeng Ratna Suminar mengatakan rancangan kegiatan dan anggaran DPR untuk tahun 2015 mengalami kenaikan men-jadi Rp 3.969.285.987.000.

Dibandingkan Daftar Isian Per-encanaaan Anggaran (DIPA) DPR tahun 2014 yang jumlahnya sebesar Rp 3.250.069.725.000, rancangan

anggaran tahun 2015 terjadi kenai-kan sekitar 22,13 persen. “Perlu kami sampaikan bahwa besaran Rancan-gan Anggaran DPR tahun 2015 ini hanya 0,21 persen dari belanja ne-gara dalam APBN 2014,” kata Adjeng saat menyampaikan laporan BURT pada sidang paripurna DPR, Kamis (6/3).

Disampaikan pula bahwa rancan-gan anggaran DPR itu terbagi ke dalam anggaran satuan kerja dewan sebesar Rp 2.889.448.030.000, dan Sekretariat Jenderal DPR Rp 1.079.837.957.000.

Secara rinci dilaporkan anggaran satuan kerja dewan akan digunakan untuk pelaksanaan fungsi legislasi sebesar Rp 518 miliar, pelaksanaan fungsi anggaran Rp 81,7 miliar, fungsi pengawasan 360,2 miliar dan pengua-tan kelembagaan Rp 1,929 triliun.

Sedangkan anggaran satuan kerja Setjen DPR digunakan untuk dukun-gan manajemen dan pelaksanaan tu-gas teknis lainnya sebesar Rp 636,851 miliar, serta peningkatan sarana-prasarana Rp 442 miliar.

=GAM

RAPBN 2015

Anggaran DPR 2015 Naik Jadi Rp 3,9 T

Orde DistorsiOleh : Abrari Alzael

Wartawan senior di Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 3PROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

SKANDAL CENTURY

Marzuki Alie Dinilai Lecehkan DPR

JAKARTA-Ketua DPR RI, Marzuki Alie, tetap konsisten dengan sikapnya tidak menandatangani surat panggilan Tim Pengawas Kasus Bank Century kepada Wakil Presiden RI, Boediono.

Dalam sidang paripurna di Gedung DPR Kamis (6/3), sejumlah anggota DPR meminta Marzuki Alie menandatangani surat panggilan terhadap Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia (BI). Na-mun, politisi Partai Demokrat itu konsisten menolak.

Salah satu anggota Timwas Century, Chairuman Harahap, melontarkan kritik ke-pada Marzuki. “Tidak ada aturan pimpinan DPR menolak melaksanakan apa yang telah diamanatkan dalam keputusan DPR,” kata politisi dari Partai Golkar itu saat melontar-kan interupsi pada sidang paripurna, Kamis (6/3).

Anggota Tim Pengawas Century mendesak pimpinan DPR lain untuk segera meneken surat panggilan terhadap Boedi-ono. Akhirnya, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, berjanji untuk menandatangani surat itu. Pramono Anung yang juga mem-impin sidang ikut menenangkan suasana. Dia menjamin unsur pimpinan akan me-nandatangani surat tersebut.

Ketua DPR RI Marzuki Alie sejak awal tidak sepakat akan upaya memanggil Wakil Presiden Boediono oleh Timwas Century.

Dia punya sikap bahwa DPR dan Timwas Century hanya berhak mengawasi jalannya proses hukum pengusutan kasus yang merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun itu.

Marzuki menegaskan sama sekali tidak berkeinginan untuk melindungi siapapun yang bersalah, termasuk Boediono jika memang ada pelanggaran hukum.

“Saya tidak mau dan tidak bisa men-campuri apa yang menjadi kewenangan penegak hukum. DPR sudah menyerahkan pengusutan itu kepada penegak hukum, maka serahkan pada penegak hukum,” ujarnya.

Anggota Komisi III dari Fraksi Gol-kar, yang juga anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo menilai sikap Marzuki Alie yang tidak mau menandatangi surat panggilan Timwas Century kepada Boedi-ono bisa dikatagorikan sebagai contempt of parlemen atau pelecehan terhadap parle-men yang dipimpinnya sendiri.

“Karena dengan sadar dan sengaja men-jatuhkan wibawa DPR sacara kelembagaan. Dan itu akan menjadi preseden buruk dalam sejarah perjalanan DPR,” katanya.

Bambang pun berharap pimpinan yang lain punya nyali dan tidak bersikap banci. Dan ia berjanji akan menggalang kekuatan di luar parlemen untuk mengirimkan rok, BH dan celana dalam wanita kepada Ketua DPR Marzuki Ali dan pimpinan DPR lainnya yang bersikap.

=GAM/ABD

JAKARTA - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menu-tup kemungkinan memanggil Wakil Presiden (Wapres) Boe-diono sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi Bank Century. Hanya saja me-kanisme pemeriksaan terhadap mantan Gubernur Bank Indo-nesia (BI) itu belum ditentu-kan.

“Insya Allah (panggil Boediono). Equality before the law, semua orang sama di hadapan hukum. Tapi kita li-hat situasinya, terlalu dini kita menilai sekarang,” ujar jaksa KMS Roni di Jakarta Kamis (6/3).

Pemanggilan terhadap Boediono di-lakukan karena nama mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu tertera dalam berkas dakwaan terhadap Budi. KPK

memiliki berita acara pemeriksaan (BAP) Boediono ketika melakukan pemeriksaan di Istana Wakil Presiden. “Seharusnya kita panggil, kan kalau ada di BAP,” kata Roni.

Sementara itu, salah satu inisiator hak angket Bank Century, Misbakhun secara terpisah, mencatat, nama Boedi-ono disebut sebanyak 65 kali dalam dak-waan kasus dugaan korupsi Bank Century. Nama Boediono juga disebut pertama kali secara bersama-sama Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang 4, Budi Mulya, melakukan tindak pidana korupsi.

“Saya mencatat, ada 65 kali nama Boe-diono disebutkan dalam 183 halaman dak-waan. Kemudian, Miranda Goeltom dis-ebutkan 48 kali, Siti Fajriah 110 kali, Budi Rohadi 63 kali, Robert Tantular 40 kali, Raden Pardede 33 kali, kemudian Sri Muly-ani disebutkan sebanyak 40 kali dalam dakwaan,” kata mantan politisi PKS itu.

Menurut dia, peran Boediono cukup besar dalam kasus Century ini. Secara formal Boediono belum ditetapkan seba-gai tersangka. Namun, ia sudah didakwa secara bersama-sama melakukan korupsi.

Ada 130 saksi yang telah diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Bank Century dan penetapan Bank Cen-tury sebagai bank gagal berdampak sis-temik. Sebanyak 10 saksi di antaranya merupakan saksi ahli.

Di tingkat penyidikan kasus ini, Boe-diono pernah diperiksa KPK di Istana Wapres. Pemeriksaan tidak dilakukan di Gedung KPK, Jakarta, dengan alasan pro-tokoler. Saat itu, dia diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia.

Dalam dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum KPK, Budi selaku Dep-uti Gubernur BI diduga menyalahguna-kan wewenang dalam jabatannya secara bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur BI, Miranda S Goeltom selaku Deputi Senior BI, Siti Fadjriah selaku Deputi Gubernur Bidang 6, Budi Rochadi (almarhum) selaku Deputi Gubernur Bi-dang 7, Robert Tantular dan Harmanus H Muslim.

=GAM/ABD

Jaksa KPK Akan Panggil Boediono

ant/widodo s. jusuf HAKIM KONSTITUSI TERPILIH. Ketua DPR Marzuki Alie (kedua kanan), Wakil Ketua DPR Pramono Anung Wibowo (kedua kiri) dan Wakil Ketua DPR Mohamad Sohibul Iman (kanan) berfoto bersama dengan dua orang Hakim Konstitusi terpilih, Wahiduddin Adams (tengah) dan Aswanto (kiri) di ruang Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3). Rapat Paripurna DPR menetapkan Wahiduddin Adams dan Aswanto menjadi Hakim Konstitusi terpilih dengan perolehan suara masing-masing 46 suara dan 23 suara dalam pemilihan suara oleh Anggota Komisi III DPR pada Rabu (5/3) malam.

Page 4: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR meminta insiden ledakan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, di Pondok Dayung, Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, diusut tuntas.

Pengungkapan ini sangat penting untuk menghindari dugaan dan prasangka soal penyebab meledaknya gudang amunisi. “Kami akan minta kasus itu diusut tuntas dan dibuka ke publik hasilnya mengenai penyebab meledaknya gudang atau apa di Jakarta Utara itu,” ujar Anggota FPK DPR Imam Nahrawi Jakarta, Kamis (6/3).

Seperti diketahui, Gudang amunisi Kopaska TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara meledak pada Selasa 5 Maret 2014 kemarin sekitar pukul 10.30 WIB. Penyebab ledakan di gudang amunisi tersebut diduga karena korsleting listrik. Api yang ditimbulkan dari hubungan arus pendek itu membuat amunisi yang tersim-pan menjadi panas dan meledak.

Akibat ledakan tersebut, sebanyak 87 orang menjadi korban, dan 1 di antaranya meninggal dunia yaitu Sertu Imam Syadi’i (45), dan lainnya luka-luka. Korban luka pa-

rah dibawa ke Rumah Sakit AL Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat

Menurutnya, penjelasan penyebab insiden ini harus transparan. Hal ini pent-ing agar tidak menjadi pertanyaan dan kecurigaan yang akhirnya berujung pada ketidakpercayaan. “Karena di mata pub-lik, tetap ada pertanyaan benarkah hal itu benar-benar karena insiden, atau karena kelalaian atau bahkan karena sabotase,” tegasnya.

Karena itu, Nahrawi mengimbau agar TNI lebih waspada dan hati-hati. Karena kini Indonesia sudah masuk tahun poli-tik. Sekecil apapun upaya gangguan dan ancaman bagi keamanan dan kenyamanan rakyat harus diantisipasi bersama. “Tidak hanya oleh polisi tapi juga dibantu pihak TNI. Kami ikut prihatin dan berbela sung-kawa atas kejadian yang telah menimbulkan korban jiwa dan luka-luka itu,” ujarnya.

Sementara itu, Komisi I DPR menemukan indikasi sementara penyebab meledaknya gudang amunisi Komando Pasukan Katak TNI-AL di dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok. “Ternyata benar bahwa itu karena ada korsleting listrik di bunker,” kata Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin di gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/3).

Dia mengungkapkan, ledakan dahsyat disebabkan sekitar 1000 buah TNT yang ter-

sambar percikan api dari korsleting listrik.Arus pendek listrik dimungkinkan ter-

jadi karena kondisi peralatan dan bangunan bunker peninggalan penjajah Belanda itu yang sudah tua. “Kalau istilah ada kelalaian saya melihatnya tidak. Ini karena jaringan listrik dan bunkernya,” jelasnya.

Sementara itu, 3 orang korban ledakan gedung TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga kini masih kritis. Ketiganya mengalami pendarahan akibat terkena reruntuhan saat gudang amunisi itu meledak.

Kepala Dinas Kesehatan TNI AL Laks-mana Pertama Nelson Pandaleke menu-turkan, 3 orang itu terluka akibat terkena reruntuhan tembok. “Pendarahannya akibat benturan kena tembok yang roboh,” tam-bahnya.

Nelson melanjutkan, bila masa kritis ketiganya telah terlewati nanti, mereka se-lanjutnya akan menjalani operasi. “Operas-inya di bagian kepala supaya tidak menekan ke otak,” jelasnya.

Nelson membantah ada korban luka yang berasal dari warga sipil. Namun dia membenarkan jika ada dua korban yang merupakan pegawai negeri sipil TNI AL. Namun keduanya tidak mengalami kritis.

=GAM/ABD

GUDANG AMUNISI MELEDAK

Penyebab Ledakan Harus Diungkap ke Publik

MK KABULKAN PERMOHONAN ANTASARI

Pemohon Antasari Azhar (kiri) didampingi Andi Syamsudin (kanan) Adik almarhum Nasrudin Zulkar-naen, bersyukur ketika mendengarkan hasil sidang putusan uji materi UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana Pasal 268 ayat (3) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (6/3). MK mengabulkan permohonan mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menguji Pasal 268 ayat (3) yang membatasi permo-honan Peninjauan Kembali (PK) hanya satu kali dengan demikian Antasari Azhar dapat kembali mengajukan PK atas kasus pembunuhan yang menjeratnyaant/m agung rajasa

SURAT SUARA

Tuna Netra Terancam Kehilangan Hak Pilih

JAKARTA-Sebulan jelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum juga menyediakan surat suara dengan huruf Braille untuk pemilihan DPD RI dan pilpres. Merasa diperlakukan diskriminatif, kelompok penyandang tuna netra yang tergabung dalam Forum Tuna Netra Menggugat mengadu kepada wakil rakyat. Mereka difasilitasi oleh anggota Fraksi PDI Perjuan-gan Rieke Diah Pitaloka dan Arif Wibowo. “Kami sangat menyay-angkan keputusan KPU terkait penyediaan template huruf Braille dalam Pemilu 2014 yang katanya terkendala masalah teknis. Itu menunjukkan inkompetensi KPU,” ujar Hendar mewakili Forum Tuna Netra Menggugat, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/3).

Menurut Hendar, sejak Pemilu 1999 pihaknya menolak keputusan KPU yang mengusulkan adanya pendampingan saat pemilihan. “Penggunaan pendamping merupa-kan kebijakan yang melanggar asas pemilu yakni rahasia. Kami juga melihat ada indikasi untuk men-garahkan surat suara tuna netra kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Rencananya, forum penyandang tuna netra ini juga akan melan-jutkan perjuangannya ke Komnas HAM. Jika tak juga terpenuhi haknya, mereka akan menggugat KPU lewat jalur hukum. “KPU ingin mencabut hak politik para tuna netra,” jelasnya.

Hendar menyatakan kalau pihaknya mendapat informasi bahwa salah satu komisioner KPU mengatakan bahwa pada pemilu nanti tidak disediakan template braile bagi penyandang tuna netra.

Bagi para penyandang tuna ne-tra, kabar itu sama saja dengan ka-bar duka cita. Sebagai warga negara, dia menegaskan, para tuna netra berhak menggunakan hak pilihnya dan negara harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. “Semen-jak pernyataan itu disampaikan matilah yang namanya hak pilih kaum tuna netra,” kata Hendar.

Para tuna netra yang dipimpin Hendar pada kesempatan itu secara tegas menolak adanya pendamping. Hendar beralasan dengan adanya pendamping bertentangan dengan prinsip kerahasian yang dianut dalam sistem pemilihan di Indo-nesia, selain langsung, umum dan bebas (Luber).

=GAM

Page 5: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) berencana mengeluar-kan Peraturan OJK mewajibkan bank syariah untuk menyam-paikan penilaian mandiri (self assessment) kepada regulator.

Upaya ini dilakukan guna meningkatkan performa kesehatan industri perbankan sya-riah. “Sekarang ini paradigma dalam penila-ian (kesehatan bank syariah) akan berubah. Kalau dahulu tidak ada kewajiban kepada bank syariah untuk menyampaikan self as-sesment terhadap tingkat kesehatannya,” kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Edy Setiadi di Jakarta, Kamis (6/3).

Dalam pengaturannya, kata Edy, pihakn-ya berencana mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) tentang kesehatan perbankan sya-riah pada awal April 2014. Namun demikian,

jelas dia, pada prinsipnya, saat ini industri perbankan syariah tidak mengalami kendala

serius terkait kesehatan perusahaan. “Saat ini penilaian bank syariah itu sudah menggu-nakan rating, semi rating. Nanti ke depannya

akan full rating. Jadi, peningkatan penilaian bank syariah dengan risk based rating, maka mereka akan semakin paham menilai dirinya sendiri,” papar Edy.

Dengan demikian, kata Edy, nantinya OJK tidak hanya membandingkan aset mereka hanya dengan sesama bank sya-riah, tetapi juga dengan bank konvensional. “Apakah CAR-nya (rasio kecukupan modal) sudah cukup atau belum? Ini merupakan tantangan bagi bank syariah untuk lebih baik lagi,” ucapnya.

Namun, lanjut Edy, pada POJK ten-tang kesehatan bank syariah itu tidak akan mengatur lebih jauh mengenai CAR. “Di sini kami hanya bicara KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum). Mengenai kualitas permodalannya akan diatur di be-lakang. Sekarang ini penilaian tingkat kese-hatannya. Tidak ada perubahan pengaturan dalam CAR,” tegasnya.

=GAM

OJK Siapkan Aturan BaruBank Syariah Wajib Sampaikan Self Assessment Kinerja Keuangan

PERBANKAN

Pertumbuhan Aset BCA Lebih Moderat

JAKARTA-Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja memperkirakan, pertumbuhan aset per-bankan akan lebih moderat jika diband-ingkan dengan 2013. “Sektor perbankan Indonesia memiliki permodalan yang memadai untuk menghadapi pelema-han ekonomi jangka menengah. Kami optimistis bahwa ketika perekonomian kembali mendapatkan momentum yang lebih tinggi, BCA akan berada di posisi yang kuat untuk memperoleh berbagai peluang bisnis,” papar Jahja di Jakarta, Rabu, ,malam (5/3).

Menurut Jahja, ada tiga aspek utama yang menjadi perhatian BCA dalam menyi-kapi pelemahan ekonomi domestik di 2014, yakni tingkat kredit bermasalah (NPL), likuiditas dan dana pihak ketiga (DPK). “Ka-lau semuanya lancar, tak ada peningkatan NPL, likuiditas cukup dan DPK berkem-bang, maka itu bisa menjadi acuan kami untuk berkembang lebih pesat,” katanya.

Jahja mengatakan, saat ini BCA tengah fokus mengarahkan penyalu-ran kredit di cabang-cabang daerah agar tingkat NPL tidak melampaui 2,5 persen. “OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengatakan, cabang daerah tertentu yang sudah 2,5 persen harus diberi red flag agar lebih alert,” ucap Jahja.

Dia mengakui, ada beberapa cabang BCA di daerah yang hingga kini rasio kredit macetnya sudah di atas 2,5 persen. “Sehingga, kami akan lebih memperhatikan dan mengambil tin-dakan penagihan,” kata Jahja sembari menyebutkan bahwa NPL BCA di 2013 sebesar 0,4 persen dengan rasio cadan-gan sebesar 408,7 persen.

“Akhir tahun lalu kami melihat profitabilitas cukup banyak, jadi kami menambah provisi akhir di akhir tahun lalu. Memasuki 2014, segi pinjaman masih baik dan NPL masih 0,4 persen. Kami menilai provisi cukup,” tuturnya.

Dia mengatakan, masih ketatnya likuiditas perbankan di 2014 diharapkan tidak memacu overheating ekonomi dan semakin liarnya tingkat suku bunga. “Makanya regulator mengharapkan per-tumbuhan kredit tidak terlampai tinggi. Bank diharapkan bisa menyesuaikan kondisi pasar. Kami mencanangkan (pertumbuhan kredit 2014) sekitar 13-15 persen,” ujar Jahja.

Lebih lanjut Jahja mengatakan, pihaknya meyakini DPK BCA di 2014 akan terus berkembang dengan lebih mengantisipasi pelemahan pertum-buhan giro dan tabungan. Pada akhir 2013, kata dia, dana giro dan tabungan (CASA) mengalami kenaikan 8,6 persen menjadi Rp322,9 triliun. “Saldo CASA berkontribusi sebesar 78,9 persen ter-hadap total DPK yang sebesar Rp409,5 triliun,” tegasnya.

=GAM

Sekarang ini paradigma dalam penilaian (kesehatan bank sya-

riah) akan berubah. Kalau dahulu tidak ada kewajiban kepada

bank syariah untuk menyampai-kan self assesment terhadap

tingkat kesehatannya

Edy SetiadiKepala Departemen

Perbankan Syariah OJK

ant/adeng bustomi RENCANA KENAIKAN TDL. Sejumlah tim Pekerja Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Menengah (TM) area Tasikmalaya mengganti panel Load Break System (LBS) bertegangan 20.000 Volt, di Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/3). Pemerintah memastikan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak akan memberatkan masyarakat. Sebab pemerintah akan mencabut anggaran subsidi listrik untuk industri besar yang menggunakan listrik lebih dari 30.000 kilovolt ampere (kVA).

Page 6: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Pertumbuhan account perbankan syariah pada 2013 lalu mencapai 40%. Meski angka tersebut terbilang tinggi, hingga saat ini total rekening tabungan dan pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK), pasar keuangan syariah masih didominasi dari pertumbuhan ritel, sehingga membuat pasar keuangan syariah di Tanah Air tertinggal dari negara muslim lainnya.

“Seperti negara muslim yang lain, yakni Malaysia, Arab Saudi dan Turki, pasar keuan-gan syariah mereka itukan lebih mengejar pertumbuhan korporasi,” ujar Kepala Depar-temen Perbankan Syariah OJK, Edy Setiadi, saat acara diskusi ekonomi syariah bertajuk “Optimisme di Tengah Ketidakpastian Glob-al” di Jakarta, Kamis (6/3).

Dia menjelaskan, memang negara-negara

tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat. Namun, pangsa syariah dinegara tersebut kecil bial dibandingkan dengan In-donesia, sehingga pertumbuhan ritel Indo-nesia lebih tinggi.

“Pertumbuhan ritel tinggi, account nasa-bah capai 40% sehingga rekening tabungan ada 12,4 juta dan rekening pembiayaan 3 juta, total 16 juta. Tapi tetap nominal terse-but kecil,” tukasnya.

Meski nominal rekening tersebut minim, Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah mampu mas-uk relatif besar. Ini disebabkan sisi pembiayaan yang tumbuhnya 40%. “Jumlahnya besar-besa-ran sedangkan sisi pembiayaan karena banyak transfer orang-orang kota ke desa,” ucap Edy.

Dia meminta, agar perbankan syariah bisa menjadi perhatian utama, dimana sejauh ini OJK sudah melakukan langkah-langkahnya untuk terus mendorong perbankan syarah.

“Kami meminta perbankan syariah un-tuk dapat meningkatkan jumlah jaringan bukan hanya kantor cabang atau langsung dibuat syariah tapi juga jaringan yang ada di

induknya, dimana 11 kantor dari 10 kantor perbankan syariah terbesar ada di Indonesia. Ini meningkatkan peran jaringan kantor ke depan,” paparnya.

“Saya harap bila anak usaha dalam hold-ing tersebut merupakan konsen dari indukn-ya kalau tidak performe kurang bagus, mem-perbaiki anaknya juga,” jelasnya.

Suntikkan ModalLebih lanjut, OJK meminta induk-induk

perusahaan bank syariah untuk menyuntik-kan modal ke anak perusahaan. Pasalnya, sisi permodalan menjadi kendala utama dalam upaya pengembangan industri perbankan syariah. Untuk itu, induk dari bank syariah harus mengubah pola pendekatannya den-gan mengupayakan agar anak usahanya bisa berkembang. “Saya kira, ini ke depannya harus berbeda dalam pendekatan oleh induk yang harus melihat bahwa bank syariah pun harus berkembang. Di sisi permodalan juga harus disuntik,” kata Edy.

=GAM

Total Rekening Tabungan Syariah Masih Rendah

Kerjasama swap

BI Gandeng KoreaJAKARTA-Bank Indonesia (BI) menjalin kerjasama bilateral currency swap arrangement dengan Bank of Korea senilai KRW10,7 triliun atau Rp115 triliun. Perjanjian ini memungkin-kan swap mata uang lokal untuk mendorong perdagan-gan bilateral.

“Tujuan utama dari swap ini adalah, kita membangun kerjasama dengan negara sahabat untuk men-dukung perdagangan. Jadi, bilateral currency swap arrangement ini un-tuk mempromosikan penggunaan mata uang rupiah dan won,” papar Gubernur BI, Agus Martowardoyo di Jakarta, Kamis (6/3).

Dia menjelaskan, perjanjian ini juga akan menjamin penye-lesaian transaksi perdagangan dalam mata uang lokal antara kedua negara sekalipun dalam kondisi krisis. “Perjanjian ini

merupakan bentuk komitmen antar kedua bank sentral untuk mendukung stabilitas makroe-konomi dan keuangan regional dalam menghadapi ketidakpas-tian global,” ujarnya.

Agus Marto menambahkan, perjanjian kali merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pada 13 Oktober 2013. “Kami di Washing-ton pada saat itu sepakat untuk mempunyai bilateral currency swap arrangement. Dan, sekarang ini dokumennya sudah selesai dan ditandatangani,” tutur Agus Marto.

Dia menyebutkan, kerjasama swap ini diharapkan mampu un-tuk mengurangi tekanan terhadap permintaan dolar AS. “Sekarang ini, kalau ada yang impor barang dari indonesia atau kita mempu-nyai tagihan dalam won, maka bisa gunakan dua currency ini,” ujarnya.

=GAM

ant/puspa perwitasariPERJANJIAN BCSA BI-BANK OF KOREA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kanan) bertukar nota kesepahaman Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) dengan Gubernur Bank of Korea KimnChoong-soo di Jakarta, Kamis (6/3). Perjanjian kerjasama BCSA memungkinkan swap mata uang lokal antar kedua bank sentral senilai Rp 115 triliun untuk mempromosikan perdagangan bilateral dan kerjasama keuangan dalam pengembangan ekonomi kedua negara. Perjanjian ini merupa-

kan bentuk komitmen antar kedua bank sentral

untuk mendukung sta-bilitas makroekonomi

dan keuangan regional dalam menghadapi

ketidakpastian global

Agus Marto WardoyoGubernur BI

Page 7: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 7PROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

FeeneatriCerpen: Achmad Marzuki*

Caranya bicara begitu ang-gun, menggerakkan bibirn-ya seolah sedang bernyanyi.

Jika menoleh, dia juga punya ger-akan eksotis tersendiri; mengeser bola matanya dahulu sebelum menggeser lehernya.

“Sudah kubilang jangan menggodaku. Aku ini bukan manusia, tidak sepantasnya kau menyukai kaumku.”

“Feeneatri, tidak pernah kute-mukan wanita secantik dirimu. Perilakumu juga halus dan selalu berhati-hati. Apa lagi yang di-tunggu lelaki bujang jika telah di-rasa menemukan pasangannya?”

“Tentu saja aku selalu cantik di depanmu, selalu sopan dan santun, itu karena kau sendiri yang menciptakanku. Fantasimu! Apa kata pembaca cerpenmu jika mereka tahu bahwa penulis-nya mencintai tokoh fiksinya sendiri?”

“Bukankah tokoh fiksi harus menurut pada apa yang penu-lis ciptakan! Kau juga tokoh fiksi yang aneh, Feeneatri. Bisa menentang dan merayuku, dengan keliaranmu dalam cerita. Suaramu juga penuh berahi.”

“Kau pengarang sinting!” Setelah itu dia menghilang.

Kejadian itu terjadi ketika aku temenung di tanah setinggi 2392 meter, puncak Bromo. Tidak ada yang salah seorang penulis yang mencintai tokoh fiksinya bukan? Karena ada lelaki yang mencintai tembok, menjadikannya istri. Feeneatri sendiri berasal dari dua suku kata; “Feenea” dan “tri”. Feenea berasal dari finny, bahasa Irlandia yang berarti perempuan cantik dan tri kependekan dari santri. Jadi feenearti berarti sant-ri perempuan yang cantik. Aku meraciknya sebagai perempuan berwajah puisi yang memiliki ke-cantikan bak edelweis: sederhana namun memikat semua mata.

*** Sisa-sisa malam menyeli-

muti Bromo. Tidak ada angin tapi udara dingin masih menusuk-nusuk. Jaket hitam bertuliskan Nevada di dadaku sedikit melind-ungiku dari sengatan dingin. Ufuk timur mulai tampak sedikit merah. Banyak sekali wisatawan menumpuk di puncak, ingin menikmati matahari terbit. Aneh. Bukankah setiap hari matahari selalu terbit. Aku saja baru kali ini benar-benar memperhatikan matahari terbit. Di hari biasanya aku tak peduli, tahu-tahu aku su-dah berada di kantor, mendapati tugas yang berjibun, dan mata-hari sudah setinggi tongkat.

“Gerakan matahari pagi lambat-lambat cepat. Warnanya kuning cerah kemerahan. Karena itulah aku menyukai warna kun-ing.” Seorang perempuan cantik menyahut padaku di belakangku.

“Kau siapa?” dilihat dari wajah dan pakaiannya, dia seperti Feeneatri, tokoh fiksiku.

“Aku Feeneatri,” Tidak mungkin. Dia hanya

ada dalam khayalku. Perempuan ini manusia bukan bayangan, dia memiliki bayangan.

“Kau tidak tahu ya? Ada hukum dalam dunia khayal yang menyatakan bahwa; khayalan akan bisa menjadi manusia kalau sering dipikirkan. Dan kau terlalu sering memikirkanku.”

Astaga! Dia bisa membaca pikiranku.

“Aku tidak mau kau jadi manusia.”

“Kenapa, bukankah kau mencintaiku? Jika aku jadi manu-sia, kau bebas mencintaiku, tak perlu berkhayal.”

“Tidak. Kau sama sekali tak tahu manusia. Mereka selalu membikin rusuh dunia. Dalam hal cinta, pasti ada gelisah dan

penghianatan, lebih baik aku mencintaimu sebagai bayangan, dengan begitu kau tak kan bisa meninggalkanku, tak kan mung-kin menghianatiku, karena aku yang menciptamu.”

“Dunia manusia begitu mengerikan” Tapi kau sudah ter-lambat, Kak. Feeneatri sudah mulai berkata dalam hati. Dan tidak ada satu manusiapun yang mengetahui isi hati manusia lainnya.

*** Wisatawan mulai membidik

ufuk timur. Menangkap matahari pagi. Memenjarakan keindahan alam dalam kotak-kotak elektrik. Subhanallah, indah nian mataha-ri pagi rupanya. Piringan mata-hari sedikit-sedikit mulai timbul muncul di kaki langit, seperti bayi mungil yang belajar mer-angkak. Kuliriki Feeneatri, tidak mungkin! bayangan tubuhnya semakin petang, pertanda dia benar-benar berubah jadi manu-sia. Hanya di dunia cerpen, tokoh fiksi bisa berubah jadi manusia.

Matahari setinggi tongkat. Wisatawan mulai turun, kembali ke penginapan. Ada yang naik ojek motor, ada yang menung-

gang kuda, tetapi aku memilih berjalan kaki, berdua dengan Feeneatri. Tangan kananku memeluk pundaknya, tangan kirinya memeluk pinggangku, kepalanya disandarkan di pund-akku, kepalaku kusandarkan ke kepalanya. Seorang lelaki memo-tret kami, katanya kami sangat romantis. Lelaki itu tak tahu kalau perempuan di sampingku ini baru saja mengenal dunia manusia.

Jalan yang kami lalui bukan jalan beraspal melainkan jalan setapak yang penuh jejak tapal kuda. Setiap sepuluh meter Feeneatri minta berhenti, istirahat. Hey. Dia mulai men-genal capek. Dan setiap kali duduk istirahat dia memelukku, nyaman, katanya, hangat. Kali ini dia mengenal dingin. Penginapan sudah kelihatan. Aku memilih penginapan yang strategis, terle-tak di pinggir tebing, dari jendela sudah bisa menikmati indahnya puncak Bromo.

“Kak, perutku sakit.”“Aku tahu. Itu namanya

lapar. Perutmu harus diisi. Ayo ke warung, kita cari soto ayam.” Kali

ini dia tahu bagaimana jadi ma-nusia kelaparan. Secara alamiah, jika perut lapar diisi makanan tentu akan merasa kenyang. Sebentar lagi Feeneatri akan mengenal kenyang.

“Ah, nikmat sekali, Kak. Tapi lidahku terasa panas.”

“Ucapkan alhamdulillah, begitu orang bersyukur biasa berucap. Lidahmu yang terasa pa-nas itu karena pedas.” Sekarang dia tahu rasanya pedas.

Banyak sekali definisi-definisi dalam dunia manusia. Ini lebih sulit dari yang Feeneatri bayangkan. Padahal di dunia khayal tak perlu lapar, tak perlu kenyang, tak perlu dingin, tapi tetap memerlukan kehangatan. Cinta selalu menarik untuk dibikin cerita, bahkan bagi tokoh cerita sekalipun. Feeneatri yang hidupnya hanya di khayalanpun juga mengenal tentang cinta.

*** Senja telah tiba. Sebentar lagi

terangnya siang akan ditaburi gelapnya malam. Waktu pal-ing romantis di muka bumi berada di antara siang menuju malam. Waktu pulang bagi segala makhluk. Manusia yang bek-erja pulang ke rumah tercinta. Burung-burung terbang menuju sarang. Tetapi aku lebih suka pulang ke khayalanku, bertemu Feeneatri di negeri rindu. Aku mencoba berkhayal, kupejamkan mataku, hanya gelap kudapat. Mata kubuka, pergi ke pengina-pan, tak kutemukan jua wajahn-ya. Di mana gerangan Feeneatri berada? Yang lebih aneh lagi ingatanku akan wajahnya yang syahdu telah lupa. Hilang begitu saja. Tanganku terasa dingin, kurogoh sakuku. Kutemukan secarik kertas.

Kak, sepertinya semua memori tentangku dalam khayalmu telah habis. Sebenarnya khayalan si penghayal bisa dihabiskan oleh si khayalan jika si khayalan berke-hendak. Aku terlalu cinta padamu hingga akhirnya aku merubah diriku memiliki wujud, agar kau bisa memelukku dalam duniamu. Sekarang waktuku sudah habis. Jika kau melihat kertas ini, berati aku telah hilang, terlenyap. Dan peraturannya kau tidak bisa bertemu denganku lagi, walau di khayalan sekalipun, tidak akan bisa. Maaf.

Kekasihmu di dunia fana, tokohmu di dunia fiksi

Feeneatri

*) Pembina Asrama Unggulan Pondok Pesantren Nurul Jadid

Januari, bulan yang selalu menangis. Kini mulai memasuki bulan kedua, sisa-sisa hujan masih saja membasahi Februari. Feeneatri pernah berki-

sah bahwa hujan itu berwarna tembaga, warna yang sederhana. Ia bahkan bisa menutupi kesedihan dengan sempurna. Lihat saja, per-

awan muda tidak akan ketahuan menangis jikalau dia sedang bermandi hujan. Aku tak menjawab, tak membantah, hanya memandangnya,

karena inginku hanya dia berbicara banyak-banyak. Aku suka mendengar suaranya, melihat wajahnya.

Page 8: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 8 LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014

No. 0275 | TAHUN III KORAN MADURA8 JUMAT 7 Maret 2014

No. 0316 | TAHUN III

KORAN MADURA

Ketika Aku Menandai 28 JanuariBerulang aku menandai tanggal ini, aku masih belum mampu mengenang tangis bayi. Apalagi rintihan bun-da yang bertaruh nyawa untuk memompa napasku di muka bumi. Begitu ramah menyusui, tak perduli ke-datanganku mengundang luka tak terperi. Yang sak-itnya lebih dari upacara yang dulu teramat aku takuti. Saat kilat pisau menyinggahi satu-satunya barang pribadiku yang tersembunyi. Sampai teknologi ber-baik hati membantuku menidurkan rasa nyeri. Percayalah bahwasannya kemajuan teknologi tak banyak membantu tugas bunda, ananda, bisiknya saat aku masih latah membujuk mata agar tak mu-dah terpejam. Aku mengamininya, karena sampai detik ini belum ada satu mesin kasih sayang yang tak pernah aus dan rusak meski bekerja selama dua puluh empat jam. Sehari semalam. Berulangkali aku menandai tanggal ini, aku kian mengerti.bahwa senyumku baginya adalah usaha yang tak pernah rugi. Tak ada cemas meski suapan nasi semakin banyak untuk dibagi. Begitu caranya menikam lapar dengan kenyang yang menjadi. maka, percayalah bunda, aku takkan menyia-nyiakan kela-hiran dengan ritual merendahkan diri atau berlari menuju mati, demikian aku berjanji sebagaimana seorang lelaki.

Surakarta, 28 Januari 2014

Rembulan yang MemucatApa kau mau merawat rembulan yang memucat.sedang dulu ia adalah kejora yang kau puja, meskikemudian ia memalingkan kesetianmu. Dan ia lebihmemilih yang lain. Tapi kini ia kembali padamudengan sinar yang redup. Setelah terpedaya,sampai terampas pendar cahayanya

Masihkah pintumu terbuka untuk menyambutkedatangannya yang menaiki kereta air mata yangdi hela roda penyesalan. Sedang waktu telah men-guburkenangan indahmu lebih dari satu windu. Meski kau kini jua telah mencoba mencintai kejora yang laindengan mengorbankan perasaanmu

Surakarta, 2014

Oleh: Lasinta Ari Nendra WibawaPuisi

8

Oleh: Hendris*

Bocah Pembebas Perbudakan Anak

Resensi Buku

Iqbal Masih adalah seorang anak yang dilahirkan di Desa Mudrike Pakistan pada tahun 1982. Disaat

usianya masih 4 (Empat) tahun, Ia di-paksa untuk bekerja di sebuah pabrik karpet. Iqbal bekerja layaknya orang dewasa yaitu lebih dari 10 jam setiap harinya. Walaupun, sebenarnya In-ayah (Ibu Iqbal) tidak berharap harus bekerja di usianya yang begitu muda. Namun, apalah daya sudah tiada pili-han lain.

Buku Novel karya Andrew Crofts ini menyajikan narasi perjuangan Iqbal Masih dalam bentuk fiksi, bocah beru-mur 10 tahun yang ikut dalam misi pembebasan perbudakan anak di tanah kelahirannya. Selain itu, Andrew Crofts juga menggambarkan betapa kejamnya dunia perbudakan pada sebuah pabrik karpet dan pabrik bata yang mayoritas pekerjanya adalah anak-anak.

Majikan pertama Iqbal tidak jahat. Dia hanya berusaha mencari nafkah, sep-erti semua orang di daerah itu. Dia tidak kejam kepada pekerjanya. Hanya saja dia memberi target kepada pekerjaannya, yang harus dihasilkan selama sehari bek-erja. Iqbal tergolong pekerja yang cekatan dan lihai dalam merajut karpet, sehingga majikan Iqbal menjadikannya sebagai pekerja favorit.. Iqbal selalu selesai lebih awal dari teman-temannya yang lain. Setelah selesai pekerjaannya. Iqbal sering pulang lebih awal kerumahnya. Walau-pun belum sampai pada batas waktu yang telah ditentukan.

Majikan tersebut tidak bisa mem-peringati Iqbal dan tidak tega untuk menghukumnya. Karena ia adalah anak yang paling kecil di pabrik tem-pat ia bekerja. Kebiasaan yang sering dilakukan Iqbal membuat majikannya khawatir, kelakuan Iqbal ditiru sama teman-temannya.

Berselang beberapa hari, majikan

tersebut menjual Iqbal pada temanya, yang juga mempunyai usaha karpet. Na-mun, majikan ke-2 Iqbal ini agak jahat dan selalu memukul para pekerjanya disaat pekerja tersebut cengengesan dan menoleh kesana kemari pada saat bekerja.

Karena perlakuannya yang begitu kejam membuat Iqbal tidak kerasan dalam bekerja. Iqbal pun mempunyai niat untuk kabur dari tempat kerjanya. Iqbal merasa kebingungan ingin lari dari rumahnya saat malam hari. Karena ditakutkan keluarganya akan menjadi korbannya. Akhirnya Iqbal memutus-kan untuk lari waktu siang hari disaat Ia bekerja. Setelah berhasil lari dia menuju kantor polisi untuk melaporkan segala kekejaman yang ada di pabrik kar-pet tersebut dan berharap Iqbal dapat membebaskan teman-temannya sete-lah melapor ke polisi.

Setelah melaporkan semuanya ke-pada komandan polisi, Iqbal pun me-naiki mobil patroli menuju arah pabrik tersebut. Iqbal merasa bahagia, karena sebentar lagi dia akan membebaskan teman-temannya dari cengkraman sang majikan yang jahat. Setelah sam-pai di pabrik Iqbal menunggu di mobil patroli milik komandan polisi. Setelah itu, komandan bertemu dengan pe-milik karpet tersebut, berbincang bin-cang, kemudian polisi tersebut dikasih amplop dan dimasukkannya kedalam

kantongnya. Iqbal pun tak mengerti apa yang dilakukan sang majikan terhadap komandan polisi tersebut.

Ternyata harapan Iqbal pun sia-sia karena ia tidak berhasil membebaskan teman-temanya. Iqbal diseret dengan keras melewati gerbang dan diserah-kannya kepada juragan karpet dan mencengkram lengannya sampai sakit untuk memastikan dia tidak kabur lagi.

Sejak saat itulah Iqbal trauma den-gan Polisi. Ruang hukuman pun tak luput diterima Iqbal atas kelancangan-nya karena telah nekat melaporkan ke polisi. Setelah menjalani hukuman Iqbal kembali bekerja seperti biasanya.

Hukuman yang telah diterimanya tetap tidak membuat Iqbal patah se-mangat untuk melarikan diri dan men-cari bantuan untuk membebaskan teman-temannya dari cengkraman jura-gan karpet yang telah memperlakukan-nya secara tidak manusiawi.

Pada saat majikannya keluar dan sang penjagapun terlelap ketiduran, kes-empatan terbuka lebar bagi Iqbal untuk melarikan diri. Setelah berhasil keluar dari pabrik, Iqbal pun berjalan sejauh mungkin hingga akhirnya ia sampai di desa Lahore. Di Desa tersebutlah bocah tersebut ber-temu dengan Ehsan Khan aktivis dari Bonded Labour Liberation Front (Front Pembebasan tenaga kerja terikat).

Sejak pertemuannya dengan Ehsan Khan, merupakan titik awal perjalanan Iqbal dalam bergabung dengan BLLF. Disini lah Iqbal bercerita semuanya apa yang telah di alaminya di pabrik karpet tempat ia bekerja. Setelah beberapa ta-hun Iqbal mendapatkan pendidikan di BLLF. Akhirnya Iqbal, Ehsan Khan ber-sama rombongannya dari BLLF menuju Desa Mudrike untuk membebaskan te-man-temanya di tempat ia dulu bekerja.

Novel ini adalah kisah inspiratif yang menggentarkan Iqbal Masih bocah pembebas ribuan anak. Membaca novel ini juga tidak cepat bosan karena penya-jian sastra fikisi Andrew Crofts ini san-gat mudah dipahami oleh pembacanya. Novel setebal 262 halaman ini, pada ba-gian akhir juga dilengkapi dengan galeri foto Iqbal dalam proses perjuangannya dalam membebaskan perbudakan anak di Pakistan. Selamat membaca !=

*) Pegiat Sastra Komunitas Kosong Fakultas Ilmu Sosial dan Humanira

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bekerja di pabrik karpet dan pabrik bata sudah

menjadi tradisi turun temurun setiap keluarga

di Desa Mudrike Pakistan. Salah satunya keluarga

Iqbal Masih, Ia merupakan anak kedua dari 3 bersau-

dara, kakaknya Patras dan adiknya Sobya.

Lasinta Ari Nendra WibawaLahir di Sukoharjo, 28 Januari 1988. Alumnus

mahasiswa Teknik Mesin UNS ini kini bekerja sebagai perekayasa (engineer) di Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Buku kumpulan puisi tunggalnya yang ber-judul Alpha Centauri (Shell, 2012) menjadi

referensi di Library of Congress, Cornell Univer-sity, Michigan, USA.

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Angga-soeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Page 9: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 9OPINIPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Peluang ke arah pe-nyelidikan masih

‘fifty-fifty’. Pulbaket ini pengumpulan bahan,

baik dalam bentuk dokumen atau lainnya. Jadi, kasus ini memiliki peluang untuk naik ke penyelidikan, atau bisa

juga tidak,”

Johan BudiJuru Bicara KPK

Kasus KBS Siap ke Tahap Penyelidikan

"Kami sedang melakukan pen-gumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) terkait laporan dugaan korupsi di KBS dan melihat sejauh mana laporan tersebut," ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi, ketika ditemui di sela-sela lokakarya an-tikorupsi di Surabaya, Kamis (6/3).

Pihaknya mengaku sudah mengantongi nama yang terkait adanya dugaan korupsi yang di-laporkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Namun, peluang naik ke tahap penyelidikan sete-lah tahapan tersebut terpenuhi.

"Peluang ke arah penyelidi-kan masih 'fifty-fifty'. Pulbaket ini pengumpulan bahan, baik dalam bentuk dokumen atau lainnya. Jadi, kasus ini memiliki peluang untuk naik ke penyelidikan, atau bisa juga tidak," ujarnya.

Johan Budi menjelaskan, KPK akan mengklarikasi kembali ke pelapor jika selama 30 hari usai pelaporan masih ditemu-kan kekurangan data. Data-data

pendukung bisa dari pengaduan masyarakat dan pasti ditindak-lanjuti.

"Bentuknya adalah apakah kekurangan data atau tidak. Proses di pengaduan masyarakat ini adalah dari laporan, kemu-dian ditelaah dan jika memenuhi syarat maka akan naik ke penye-lidikan," jelasnya.

Johan Budi mengaku tidak mengetahui kapan penyidikan akan turun dan melakukan tin-dakan lebih lanjut. Apabila sudah masuk tahap penyelidikan maka penyidik KPK langsung terjun ke

lapangan. "Kalau sudah ke tahap penye-

lidikan maka penyidik akan lang-sung turun dan menyelidikinya. Saya tidak tahu kapan meraka turun karena kewenangan peny-idik," tegasnya.

Sebelumnya, pada 20 Janu-ari 2014, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendatangi gedung KPK di Jakarta melaporkan per-masalahan dalam pengelolaan KBS.

Risma melakukan konsultasi terkait pengelolaan KBS seperti pertukaran antara satwa dengan mobil maupun bangunan. Menu-rut Risma, pemkot Surabaya yang kini mengambil alih pengelolaan KBS ingin mengetahui apakah pertukaran hewan diperbolehkan.

Pihaknya tidak setuju dengan adanya pertukaran satwa dengan mobil atau bangunan yang diduga dilakukan oleh pengelola sebel-umnya. Pemkot akan menyerah-kan data-data mengenai pertu-karan satwa dilindungi itu kepada KPK.

Pascapenyerahan pengelolaan dari Tim Manajemen Sementara KBS ke Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS di bawah Pemkot Sura-baya pada November 2013, KBS kehilangan 420 binatang. Satwa yang hilang itu antara lain 2 ko-modo dan 50 jalak bali.

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) akan memulai pemanggil-an dan pemeriksaan terha-dap sejumlah saksi terkait laporan dugaan korupsi di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

g. armadianto semeru/koran maduraLOKAKARYA. Juru Bicara KPK, Johan Budi memberikan keterangan tentang kasus KBS di sela-sela lokakarya anti korupsi di Surabaya, Kamis (6/3).

TRANSPORTASI

Operator Taksi Minta Ketersediaan Gas

SURABAYA - Operator taksi di Surabaya PT Serasi Transpor-tasi Nusantara (Orenz) memin-ta ketegasan pemerintah guna memastikan ketersediaan gas, seiring kesiapan mereka me-lakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

"Kapanpun kami siap beralih ke BBG. Asalkan kami mendapat kejelasan infrastruk-tur, pasokan, dan harga," kata Manajer Operasional PT Serasi Transportasi Nusantara, Iwan Hermawan di Surabaya, Kamis (6/3).

Hal tersebut, ungkap dia, disebabkan sampai sekarang harga gas tidak ada keser-agaman mengingat ketentuan harga masih tergantung siapa distributornya.

"Apabila kondisinya terus seperti itu, bagaimana kami melakukan kalkulasi biaya operasional. Padahal, aspek itu sangat diperlukan untuk me-nentukan tarif taksi," ujarnya.

Bahkan, jelas dia, pers-eroan tersebut pernah melaku-kan kajian tentang peralihan dari BBM ke BBG. Di sisi lain, sudah beberapa kali manaje-men taksi itu juga diminta berpartisipasi memberi masukan tentang program "Surabaya Green City' dan ikut terlibat pada proses survei.

"Kami juga sudah pernah melakukan uji coba. Namun, hal itu kembali lagi pada ketersedi-aan infrastruktur dan kejelasan pasokan menyusul sejauh ini pembangunan Stasiun Pengi-sian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih sangat minim," ucapnya.

Apalagi, tambah dia, situasi tersebut yang menyebabkan

program serupa di Jakarta ter-henti. Akibatnya, sejumlah bus trans Jakarta kembali meng-gunakan solar dan tidak lagi menggunakan gas.

Sementara itu, General Manager Perusahaan Gas Ne-gara SBU Wilayah Distribusi II, Wahyudi Anas menyata-kan, PGN segera meresmikan satu unit SPBG mobile atau yang disebut sebagai Mobile Refueling Unit (MRU) di Sura-baya. Keberadaan MRU akan melengkapi pembangunan dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai fasilitas pengisian bahan bakar gas transportasi di wilayah Surabaya.

"Berhasilnya program kon-versi BBM ke gas harus ditun-jang oleh adanya infrastruktur pendukung dan kesiapan pasar serta pasokan," tuturnya.

Hal ini, lanjut dia, terbukti pada beberapa tahun lalu peme-rintah telah membagikan alat "converter kit" di wilayah Ja-karta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Aki-bat fasilitas pendukung, yaitu stasiun pengisian gas masih belum ada, akhirnya program tersebut tidak jalan.

"Lalu, alat yang dibagikan tersebut banyak yang dijual," katanya.

Di samping itu, yakin dia, satu unit MRU dan dua unit SPBG ini adalah solusi jangka pendek untuk membuka pasar. Upaya tersebut didukung besarnya potensi pasar harus didorong melalui penyediaan MRU agar mereka tidak kesu-litan ketika akan melakukan pengisian BBG.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

ant/ari bowo sucipto UNJUK RASA SUPIR TAKSI. Ratusan supir taksi membawa poster ketika berunjuk rasa dan mogok beroperasi di depan Balaikota Malang, Jawa Timur. Mereka menolak masuknya Taksi Blue Bird di kawasan tersebut ka-rena dinilai selain menambah kemacetan, juga akan mengurangi penda-patan mereka.

Page 10: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Surabaya Target Miliki RTH 35 %

Berawal dari tekad itu, sejum-lah kota-kota besar di Indonesia telah memulai dengan berbagai metode agar resapan gas rumah kaca yang terdiri dari karbon dioksida (CO2), metan (CH4) dan nitro oksida (N2O) bisa tertan-gangi.

Resapan GRK itu ditimbulkan oleh sejumlah aktivitas manusia mulai dari bernapas, pembakaran bahan bakar fosil, proses manu-faktur hingga penggunaan listrik.

Surabaya, kota terbesar kedua setelah Jakarta cukup konsen ter-hadap masalah lingkungan teru-tama efek rumah kaca yang bisa meningkatkan suhu bumi rata-rata 1°-5°C.

Pemerintah Kota Surabaya

pun menyatakan ingin mengubah suhu udara kota menjadi lebih dingin dengan rerata 32°-30°C dari suhu saat ini yang mencapai 34°C ketika siang hari.

Salah satu langkah yang diam-bil pemerintah adalah memper-banyak ruang terbuka hijau (RTH) sesuai UU No.26 Tahun 2007 ten-tang penataan tata ruang yang menyebutkan bahwa kota harus memiliki 30% RTH dari total luas kota, 20% di antaranya adalah RTH umum dan 10% RTH privat yang dibangun oleh swasta.

Wali Kota Surabaya Tri Risma-harini mengatakan saat ini RTH Surabaya telah mencapai 26% atau lebih dari kewajiban. Bah-kan, ingin agar Surabaya memiliki

RTH hingga 35% yang akan dica-pai pada 2025.

“Saya malah inginnya 35%, agar suhu udara bisa turun. Saya usahakan lebih cepat karena kalau tidak Surabaya akan semak-in panas,” ujarnya.

Saat masih menjabat seba-gai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Risma mengaku RTH Surabaya masih 9%, kemudian naik menjadi 12% dan kini menjadi 26%.

“Waktu saya jadi walikota, tanahnya pemkot tak rubah kabeh (semua) jadi taman sampai terca-pai 26%. Nanti ada pembebasan lahan 2 hektare lagi untuk RTH. Bentuknya tidak harus selalu ta-man, tapi juga waduk,” ujarnya.

Adapun taman-taman Sura-baya yang telah direvitalisasi, di antaranya seperti Taman Lansia (2.000 m2), Taman Prestasi (6.000 m2), Taman Bungkul (900 m2), Taman Apsari (5.300 m2), Taman

Yos Sudarso, serta Taman Surya yang berada di Balai Kota Sura-baya.

Pengamat tata kota dari In-stitut Teknologi Sepuluh Nopem-ber (ITS) Surabaya, Johan Silas mengatakan bahwa kota lain perlu mencotoh langkah Sura-baya untuk memperbanyak RTH, terutama kerjasama pihak swasta dan pemerintah agar saling men-dukung mewujudkan kota hijau.

“Saya melihat Surabaya begitu serius dalam menangani masalah lingkungan. Tidak banyak kota yang secara all out mengam-bil langkah seperti Surabaya,” tegasnya.

Johan menjelaskan RTH tidak saja beruapa taman tetapi ber-bagai fasilitas umum, jalan, sun-gai, bahkan makam. Jika diamati, banyak perubahan yang terjadi dalam penataan Kota Surabaya seperti adanya pot-pot bunga crysan di sepanjang pedestrian

jalan-jalan kota.“Sampai kampus-kampus pun sekarang dihimbau memiliki RTH,” imbuhnya.

Sementara itu, Sosiolog dari Universitas Airlangga Bagong Suy-anto mengatakan keberadaan RTH yang dipercaya mampu menjadi-kan sebuah kota bisa nyaman ha-nya dibutuhkan oleh masyarakat kelas menengah ke atas.

“Sementara untuk masyarakat kelas bawah masih tidak memikir-kan pentingnya tempat nyaman, karena mereka menomorsatukan kebutuhan pekerjaan untuk ber-tahan hidup,” ujarnya.

Kota yang nyaman, aman, tenang, sejuk dan hijau menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah dan warga. Setiap pemerintah daerah memiliki kebijakan yang beragam untuk mengembangkan kotanya. Ini lah yang dilakukan Surabaya. Lalu, bagaimana dengan kota lain?

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Sebagian besar negara di dunia menyatakan kesanggupannya untuk menangani pemanasan global dengan membatasi emisi gas rumah kaca (GRK) yang disebabkan oleh ulah manusia.

g. armadianto semeru/koran maduraBERENDAM. Panasnya cuaca di Surabaya, Kamis (6/3) siang membuat sejumlah anak-anak berendam di kolam air mancur di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumabangsa.

Page 11: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Dana Kampanye Parpol Rp 60,2 MPaling Besar PDI Perjuangan Mencapai Lebih dari Rp 13 Miliar

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Eko Sasmito mengatakan, dana kampanye yang dilaporkan PDI Perjuangan ke KPU Provinsi Jawa Timur semuanya terkumpul pada periode pertama. Sedangkan pada periode kedua nihil alias nol. Tidak disebutkan darimana dana sebesar itu terkumpul.

"PDI Perjuangan tercatat se-bagai peserta pemilu dengan sumbangan dana kampanye ter-besar. Jumlahnya lebih dari Rp 13 miliar, sedangkan terkecil PBB

dengan total Rp 67,5 juta," kata Eko.

Berdasarkan data rekapitu-lasi daftar laporan penerimaan sumbangan dana kampanye par-tai politik peserta pemilu ang-gota DPRD Provinsi Jawa Timur 2014 selama periode I dan II, PDIP menempati urutan per-tama terbesar penerimaan sum-bangan dana kampanye yakni Rp 13.027.054.510. Pada periode II, PDIP tidak ada perubahan laporan alias nol (0) rupiah. Ke-

mudian, posisi kedua ditempati Partai Demokrat dengan total Rp 12.152.618.123 yang dikumpul-kan dari periode pertama Rp 997.500.000 dan periode kedua Rp 11.155.118.123. Dana kam-panye partai berlambang mercy tersebut berasal dari sumbangan caleg.

Kemudian, ditempati ketiga, Partai Golkar dari melaporkan dana kampanyenya sebesar Rp 8.087.785.000. Pada periode per-tama dana kampanye yang ter-kumpul dari sumbangan caleg sebesar Rp 2.957.420.000 dan periode kedua Rp 5.130.365.000. Meski Partai Nasdem merupakan pendatang baru dalam pemilu kali ini, partai tersebut memi-liki dana kampanye sebesar Rp 7.553.449.959, dimana pada pe-riode pertama terkumpul Rp 2.765.625.100 dan periode kedua Rp 4.787.824.855.

Kelima adalah PAN dari Rp

3.474.439.695 pada periode per-tama, kemudian periode kedua terkumpul Rp 4.059.588.050 sehingga totalnya menjadi Rp 7.534.027.745. Keenam PPP, pada periode pertama Rp 425.000.000, periode kedua Rp 3.236.489.750 sehingga totalnya menjadi Rp 3.661.489.750. Ketujuh PKS dari Rp 1.534.015.600 pada periode pertama dan periode kedua Rp 1.582.071.987. Totalnya mencapai Rp 3.116.087.587.

Kedelapan Partai Gerindra tidak ada perubahan sebanyak Rp 2.520.000.000. Kesembilan PKB dari Rp 270.000.000 pada periode pertama dan Rp 1.650.604.840 sehingga totalnya menjadi Rp 1.920.604.840. Kesepuluh Par-tai Hanura dari Rp 125.800.000 menjadi Rp 385.650.000, karena pada periode kedua ada penam-bahan Rp 259.850.000 dari sum-bangan parpol. Kesebelas PKPI dari Rp 14.489.300 pada periode

pertama, kemudian pada periode kedua mencapai Rp 165.672.497, sehingga totalnya menjadi Rp 180.161.797. Dana kampanye dari partai ini paling besar berasal dari sumbangan caleg. Sedangkan uru-tan terakhir PBB yang tidak ada perubahan hanya Rp 67.500.000.

"Semua parpol di Jatim sudah melaporkan penerimaan sumban-gan dana kampanye untuk Pileg 2014. KPU hanya sekedar mene-rima laporan penerimaan sum-bangan dana kampanye parpol," tambah mantan Ketua KPU Kota Surabaya tersebut.

Karena itu, ia meminta masyarakat untuk ikut serta men-gawasi jalannya kampanye. Jika ada hal yang mencurigakan teru-tama yang berkaitan dengan dana kampanye, segera saja dilaporkan ke KPU agar bisa ditindaklanjut dengan proses audit dari akuntan publik.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai partai politik peserta pemilu legislatif 2014, yang memiliki modal dana kampanye paling besar. Berdasar-kan data yang dirilis oleh KPU Provinsi Jawa Timur, dana kampanye dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut mencapai lebih dari Rp 13.027.054.510. Sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB) tercatat sebagai partai dengan dana kampanye terendah yakni sebesar ha-nya Rp 67.500.000.

PASOKAN SAPI

Jatim Berencana Impor Indukan SapiSURABAYA - Provinsi Jawa

Timur akan menerima impor indukan sapi guna menutup kekurangan 1 juta ekor sapi beti-na secara nasional.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menguraikan jumlah sapi betina di Jawa Timur 1,6 juta. Meski demikian, jumlah itu dinilai kurang bila melihat ke-butuhan indukan nasional 1 juta ekor.

"Indukan salah satu yang kami akan beri kesempatan, jumlah be-lum tahu tapi kebutuhan nasional 1 juta ekor," jelasnya saat mem-buka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RP-JMD Prov. Jatim Tahun 2014 di Grand City Mall, Surabaya, Kamis (6/3).

Soekarwo menguraikan seka-rang ada dua juta sapi indukan di Jatim dan 1,6 juta produktif. Dengan tambahan 1 juta indu-kan baru maka potensi penam-bahan sapi siap potong bisa 800.000 ekor.

Badan Pusat Statisktik (BPS) mencatat pada 2011 jumlah sapi di Jawa Timur lima juta ekor dan turun menjadi 3,8 juta ekor pada 2013. Penurunan diduga akibat pengiriman sapi ke luar daerah.

Kekurangan pasokan sapi di-duga menyebabkan harga daging di daerah sentra daging seperti Jawa Timur di kisaran Rp90.000/

kilogram. Padahal, Kementerian Perdagangan pernah menilai har-ga ideal daging Rp 75.000/kilo-gram.

Sebagai daerah sentral daging, Jawa Timur melarang daging dan sapi impor beredar. Kebijakan se-mua ditujukan untuk melindungi daya saing peternak lokal. Tapi

Pemprov Jatim membuka pintu impor untuk menambah pasokan sehingga bisa menurunkan harga daging.

Sayangnya keberadaan sapi impor tetap mendapatkan pe-nolakan dari warga kepulauan Sapudi, Kecamatan Sapudi, Ma-dura. Pasalnya, sapi dari Australia

diyakini akan memusnahkan ras sapi lokal di pulau titisan Adipo-day tersebut.

Untuk diketahui, Pemerintah Australia sempat membekukan seluruh ekspor sapi hidup ke Indo-nesia. Hal ini merespons tuntutan publik Australia terkait kekeja-man hewan yang akan disembelih

di sejumlah rumah potong hewan di Tanah Air. Pembekuan tersebut diumumkan Menteri Pertanian Joe Ludwig tahun 2011 lalu. Ek-spor ke Indonesia akan dimulai lagi bila Indonesia sudah men-erapkan ketentuan sesuai standar internasional.

= G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran maduraSAMBUTAN. Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo memberikan sambutan dan paparan pada acara Musrenbang RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 di Grand City Surabaya.

Page 12: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014|NO. 0316|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

NO. 0316 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

”Bagi warga miskin, menda-patkan rumah layak merupakan sebuah kebahagiaan, sehingga kepala keluarga dan penghun-inya bisa fokus berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ” kata Ir. Sukarning Yuliastuti, MSi, Kepala Kapemas Kota Proboling-go, kepada watawan, Kamis (6/3).

Sukarning Yuliatuti mengata-kan, setiap tahun Kapemas Kota Probolinggo memiliki alokasi dana sebesar Rp 10 juta per rumah untuk 58 rumah tidak layak huni. Untuk itu, pihaknya mengapre-siasi masyarakat di 5 kecamatan, yang tersebar untuk 29 kelurahan saling bahu-membahu dalam pro-gram tersebut.

”Tentu saja, untuk melak-sanakan program tersebut, Ka-pemas menjalin kerja sama den-gan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di setiap ke-lurahan. Setiap rumah diberikan bantuan Rp 10 juta, yang dipe-runtukan untuk membeli bahan

bangunan,”tandas mantan Kabag Perekonomian dan Penanaman Modal ini.

Menurutnya, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih tetap memperhatikan un-surunsur teknologi dan sisi ar-sitektur, misalnya tukang batu, tukang tembok, mandor serta tu-kang kayu.

”Semangat kebersamaan masih ada di tengah-tengah masyarakat, sebagai cermin dari nilai-nilai kearifan lokal yang ter-bukti menjadi perekat persatuan dan kesatuhan bangsa,” tandas Sukarning Yuliastuti.

Segera DiverifikasiSebanyak 58 rumah tidak lay-

ak huni yang ditargetkan selesai diperbaiki pada semester I tahun 2014, segera divertifikasi. Pemkot Probolinggo merencanakan reno-vasi atau perbaikan rumah tidak layak huni tersebut dimulai pada akhir Maret mendatang.

Kasi Pengembangan Ekono-mi Masyarakat, Kapemas Kota Probolinggo, Parwono, mengata-kan, berdasarkan data usulan 2014 tercatat jumlah rumah tidak layak huni ada sekitar 54 unit.“Terkait itu, kami bersama kelurahan, dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) menggelar rapat un-tuk memetakan cara menyelesai-kan rumah tidak layak huni terse-but,” terangnya.

Menurut dia, renovasi atau per-baikan rumah tidak layak huni akan dilaksanakan dua tahap, sebanyak 29 rumah tidak layak huni diren-canakan selesai direnovasi pada semester I (tiga bulan pertama) ta-hun ini. Sementara sisanya, seban-yak 29 unit rumah akan diperbaiki hingga pertengahan 2014.

Untuk melaksanakan perbai-kan 29 unit rumah tidak layak huni pada semester pertama, lan-jut dia, kelurahan dan LPM akan memverifikasi rumah tidak layak huni tersebut.“Minggu depan, data rumah by name by address sudah harus diterima Kapemas,” sambung Parwono.

Parwono menyebut, rumah tidak layak huni yang akan diper-baiki yakni rumah yang belum ada ventilasi, belum ada sekat antarkamar tidur anak dengan orang tua, lantai masih tanah dan

tidak ada jamban. Mengenai sta-tus kepemilikan tanah harus hak milik.

Sedangkan biaya perbaikan rumah bersumber dari dana Ang-garan Pendapat Belanja Daerah (APBD) Kota Probolinggo tahun 2014.

Dibantu IMB GratisIMB atau Izin Mendirikan

Bangunan ini memang sangat di perlukan sekali karena jika se-waktu-waktu di lakukan penggu-suran maka Izin Mendirikan Ban-gunan bisa menjadi bukti untuk mendapatkan ganti rugi.

Sekarang ini bagi masyarakat yang ingin mendirikan rumah permanen maupun bangunan lainnya tidak terlepas dari salah satu persyaratan penting. Salah satunya yakni dengan mengan-tongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Pengurusan IMB biasanya melalui beberapa tahap sesuai ketentuan yang berlaku. Di anta-ranya, bukti kepemilikan hak atas tanah bangunan (SPPT, Sertifi-kat), KTP, KK, administrasi, dan lain-lainnya.

Pemerintah Kota Probolinggo terus melakukan upaya penang-gulangan kemiskinan dengan berbagai program. Salah satunya

program Izin Mendirikan Bangu-nan (IMB) gratis bagi warga mis-kin yang telah mendapat Program Pembangunan Rumah Tidak Lay-ak Huni (RTLH).

“Program ini sebenarnya su-dah mulai bergulir tahun 2010 di era Walikota HM.Buchori. Dan IMB tersebut diberikan kepada warga yang betul-betul tidak mampu berdasarkan standar yang diatur. Biasanya pihak kelurahan yang mengajukan,”ujar Kabid Pelayanan Perijinan, Muhammad Abas.

Muhammad Abas mengatakan mengatakan program IMB gartis bagi warga tak mampu bagian dari upaya memberi pelayanan hingga ke masyarakat bawah.”Program ini diberikan khusus kepada masyarakat yang memiliki keter-batasan ekonomi,” katanya men-jelaskan.

Saat ini program IBM gratis tersebut sudah lama berjalan. Diharapkan masyarakat betul-betuk bisa memanfaatkan secara baik program tersebut. Jadi pihak perizinan yang turun langsung ke lapangan untuk mengetahui per-sis kondisi masyarakat mulai di daerah pegunungan hingga dae-rah pesisir.

“Salah satu program yang memberikan penguatan dari sisi hukum kepada masyarakat miskin adalah program IMB gratis,”tandas Muhammad Abas.

Nurkhamdani menambahkan, sangat banyak bangunan-bangu-nan rumah di kampung-kampung yang harusnya menggunakan IMB karena keterbatasan dana hingga mereka tak memiliki IMB. “Pada-hal IMB penting jika misalnya ada pelebaran jalan, maka hanya ban-gunan yang ber-IMB yang dapat ganti rugi,”paparnya.

Mewakili keluarga miskin (Gakin) yang mendapat rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Ibu Tiha mengatakan dengan IMB gratis dari Pemkot Probolinggo, membuatnya merasa bersyukur karena rumahnya sudah selesai direhab, kemudian mendapatkan IMB gratis.

“Rumah kami hanya bertem-bok bambu dan beralaskan tanah. Hampir puluhan tahun dikumpul baru bisa dipergunakan setelah diperbaiki pemerintah mela-lui tangan LPM.. Dan untunglah tidak ada lagi pembayaran IMB, jika dibayar termasuk biaya besar bagi ukuran diri saya yang tidak mampu,” bebernya.

=M.HisbullaH Huda

Kurangi Kesenjangan Gakin58 Rumah Dibedah per TahunPROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo terus berupaya memotong mata rantai kemiskinan, salah satunya dengan program pembangunan rumah tidak layak (RTLH) men-jadi layak huni oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapemas) Kota Probolinggo bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk 58 unit setiap tahunnya.

MEREHAB: upaya memotong mata rantai kemiskinan, salah satunya dengan program pembangunan rumah tidak layak (RTLH) menjadi layak huni.

Page 13: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 NO. 0316| TAHUN III 13Probolinggo

Partai yang dilahirkan oleh ulama tersebut menyatakan men-dukung sikap para kiai yang men-yatakan maklumat mendukung Ketua Umum PPP tersebut.”Ya kita sebagai partai harus mengi-kuti perintah komando dong,” tutur Ketua DPC PPP Kota Probolinggo, Achmad Saleh saat dimintai komentarnya, Kamis (6/3).

Ada beberapa poin para kiai dan ulama se-Jawa Timur itu mendukung Suryadharma Ali (SDA). Salah satunya, memenang-

kan PPP sebagai representasi sebagai perwakilan kelompok Is-lam. SDA seorang figur yang bera-khlaqul karimah.

Namun, untuk mengantarkan SDA sebagai capres, PPP harus memperoleh 20 persen pada pelaksanaan pemilu legeslatif mendatang. “Jika PPP tidak men-dapatkan 20 persen suara pada pemilu legeslatif, PPP tidak bisa mengusung capres sendiri,” tan-dasnya.

Itulah sebabnya, PPP akan berjuang untuk mendapatkan

persyaratan itu agar bisa mengu-sung SDA sebagai capres menda-tang. Achmad Saleh menjelaskan, pihaknya mengaku opitimis PPP secara nasional akan mendapat-kan suara 20 persen.

“Untuk mendapatkan 20 pers-en tersebut, saya kira tergantung dari sikap komitmennya para kiai dan ulama. Kalau PPP tidak bisa mendapatkan suara itu, maka PPP harus melakukan koalisi untuk mengusung capres mendatang,” ucapnya.

Saleh sendiri mengaku data-ng saat pertemuan para kiai dan ulama se-Jatim di ponpes Lirboyo, Kediri yang digelar kemarin. Pada pertemuan itu, SDA langsung didapuk agar bersedia dicalon-kan sebagai capres. Bahkan yang membacakan isi maklumat itu KH. Mas Subadar yang berisikan

sikap dukungan para kiai dan ula-ma agar SDA bersedia dicalonkan dalam bursa capres mendatang.

NU Tetap Netral Sikap dukungan kiai dan

ulama se-Jawa Timur yang men-dukung SDA sebagai capres 2014 mendatang, ternyata tidak ber-pengaruh terhadap NU. NU sendi-ri mengaku tetap netral. Prinsipn-ya NU tidak akan kemana-mana, namun ada dimana-mana.

Hal itulah yang disampaikan oleh Ketua PCNU Kota Proboling-go, Muhammad terkait sikap para kiai dan ulama se-Jatim tersebut. “Saya kira NU tetap pada pen-diriannya. Soal politik NU tidak akan kemana-mana, tetapi NU tetap ada dimana-mana,” tegasn-ya.

Menurut dia, sikap dukun-

gan itu merupakan suara para kiai dan ulama. Bahkan, hal itu tidak ada kaitannya dengan NU. “NU tetap berada di ten-gah-tengah. Jadi tidak boleh terjun langsung dalam politik praktis,” katanya.

Menyangkut pencapresan mendatang, Muhammad akan membicarakannya dengan inter-nal NU sendiri (Syuriah). Namun yang jelas, sikap NU tetap pada pendiriannya.

Dia menambahkan, seorang pemimpin bangsa itu harus mem-punyai wawasan yang luas. Tidak hanya itu, namun kriteria seorang pemimpin bangsa itu harus me-miliki sikap bijak dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, dia harus mempunyai akhlaqu ka-rimah.

=MuhaMMad Sugianto

PPP Dukung Sikap 100 Kiai dan UlamaSoal Pencapresan Suryadharma Ali

PROBOLINGGO - Sikap dukungan para kiai se-Jawa Timur yang mendukung Suryadharma Ali sebagai calon Presiden 2014 mendatang, mendapat respon dari partai berlambang kakbah di daerah. Salah satunya, PPP Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO – Sebanyak 250 peserta dari kabupaten/kota se Jawa Timur, mengikuti acara Pembinaan Keselamatan Pela-yaran Tahun 2014 oleh Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas An-gkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, di Hotel Bromo View, Rabu (5/3) malam.

Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman men-genai pentingnya keselamatan pelayaran bagi nelayan. Sehingga nantinya dapat mewujudkan kes-elamatan, kenyamanan dan ket-ertiban dalam berlayar atau ber-transportasi di laut, serta untuk

menekan terjadinya kecelakaan diperairan laut.

Mewakili Walikota Proboling-go, Asisten II Sekretariat Kota Probolinggo, Teguh Bagus Su-jawanto, mengatakan atas nama Pemkot Probolinggo memberi-kan apresiasi kapada Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur yang telah memfasilitasi pembinaan keselamatan berlayar sebagai wu-jud tugas pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Perkembangan wilayah pe-sisir sangat ditunjang oleh sa-rana trasportasi yang sangat pesat. Perindustrian dan per-

dagangan yang ada dikawasan pelabuhan. Perkembangan transportasi darat untuk pen-galihan barang dari pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Tanjung Tembaga.

“Pelabuhan Tanjung Tembaga selain melayani pelayaran rakyat juga melayani transportasi perda-gangan yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kota Probolinggo,”tandas mantan Sek-retaris Dewan ini.

Menurutnya, hasil tangkap ikan di Kota Probolinggo seban-yak 43 ton pertahun, dari 781 unit kapal. Begitu juga, akses kawasan pesisir sangat men-dukung dengan adanya pemban-gunan Jalan Lingkar Utara (JLU). “Barangkali yang perlu ditekan-kan oleh Dishub dan LLAJ Pro-pinsi Jawa Timur adalah alat ukur uji kir kapal,”terang Teguh Bagus Sujawanto.

Teguh Bagus Sujawanto me-nambahkan, infrastruktur jalan yang sudah dibangun belum bisa dilewati oleh kendaraan yang bertonasi 8 ton. Apalagi ting-ginya kunjungan kapal yang ber-operasi, baik kapal nelayan atau kapal penyeberangan banyak tidak didukung dengan dokumen kelaikan di karenakan kurangnya kesadaran.

“Kedepan ada kerjasama yang sinergis, baik pemer-intah pusat, propinsi, ka-

bupaten/kota agar terjadi kesinambungan program yang mendukung percepa-tan pembangunan di Kota Probolinggo,”pintanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubugan dan Lalulin-tas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Ir.Wahyudi, mengatakan Kota Probolinggo sangat luar biasa. Justru moment yang san-gat penting dilakukan di Kota Probolinggo, karena ada dua in-frastruktur besar.

Yakni, dibangunnya Pelabu-han Tanjung Tembaga dengan kedalaman yang cukup untuk la-lulintas kapal. Selanjutnya akan di bangun tiga dermaga dengan kedalaman 6 meter dan minus 10 meter, berlanjut minus 12 meter.

“Kalau kapal yang bersandar di perairan pelabuhan tanjung perak dengan kedalaman 9 me-ter, artinya semua kapal akan bisa bersandar di Pelabuhan Tanjung Tembaga, dan belum tentu kapal yang bersandar di Tanjung Tem-baga bisa bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak,”kataya.

Status Masih Pelabuhan Pen-gumpul

Kondisi Pelabuhan Tan-jung Tembaga masih dikatakan pelabuhan pengumpul yang akan meningkat statusnya menjadi Pelabuhan Utama. “In-

syallah tahun 2015 Pelabuhan tanjung Tembaga, dari satus pelabuhan pengumpul menjadi pelabuhan utama,”ucap Wahy-udi.

Wahyudi menambahkan, Pelabuhan Tanjung Tembaga dipicu adanya Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sehingga menjadi berkah bagi Kota Probolinggo, ibaratnya gadis cantik. Ter-lebih lagi potensi yang ada, Kota Probolinggo mempunyai Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan yang sangat be-sar. Begitu juga, dari sisi wisata Kota Probolinggo dekat dengan Gunung Bromo.

“Itu sebagai gambaran bahwa Kota Probolinggo, dari sisi pela-yaran dalam tata ruang nasion-al sebagai kawasan darat yang perkembangannya sangat ce-pat. Untuk sisi perikanan meng-hasilkan 43.108.000 ton, yang hampir 30 persen nelayan yang hanya mempunyai dokumen su-rat ijin kelaikan kapal dari 781 unit,”paparnya.

Ia menegaskan, kondisi seka-rang yang menjadi problem di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga, disebabkan oleh ban-yaknya truk-truk besar yang mas-uk kelokasi pelabuhan. Yang men-jadi beban ukuran adalah beban ganda truk dengan tonasi lebih dari 8-15 ton.

=M.hiSbullah huda

LAKA LAUT

Antisipasi Keselamatan Pelayaran

Page 14: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014|NO. 0316|TAHUN III 14 Probolinggo

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Gandhi Hartoyo menjelaskan beberapa kesiapan dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mensukseskan Pemilihan Legislatif (pileg). “Mu-lai dari tahapan-tahapan pemila-han surat suara, pendistribusian, pengaturan jadwal kampanye hingga proses penghitungan per-olehan suara,” ujarnya.

Ia berharap agar tidak ada permasalahan terkait surat suara. Kepada pihak parpol, panwas dan pemantau agar turut menyaksi-kan proses sortir, pendistribusian surat suara, sehingga dikemudian hari tidak muncul surat suara su-dah di coblos.

“Ada bercak pada surat suara tidak dikategorikan rusak, karena sekarang bukan lagi contreng, melainkan coblos. Pemantau, panwas dan pihak parpol agar turut serta menyaksikan proses restribusi,” tegas Gandhi Hartoyo.

Gandhi Hartoyo menambah-kan, terkait antisipasi masalah yang kerap terjadi dengan surat suara, yakni surat suara yang ter-tukar, pihaknya sudah melakukan antisipasi-antisipasi. Salah satu-nya dengan pengecekan surat su-ara yang terdiri empat lapis, dari

pengecekan per doz hingga pemi-lahan surat suara yang dikelom-pokkan berdasarkan warna pem-bungkusnya.

Sedangkan masalah jadwal kampanye ditetapkan oleh pusat, untuk KPU Kabupaten Proboling-go hanya melaksanakan. Dalam 1 hari ada 4-5 parpol yang melaku-

kan kampanye. Identifikasi ke-mungkinan ada tempat dan waktu yang sama.

“Itu besok akan dilaksana-kan musyawarah dengan pihak parpol. Soal antisipasi terjadinya bentrok antar pendukung, akan diatur jalur agar tidak ada perte-muan massa dalam satu titik. Kita akan selalu berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti pihak Polres Probolinggo dan pihak Parpol sendiri,” tandas Gandhi Hartoyo.

Gandhi Hartoyo meminta pihak panwas agar melakukan so-sialisasi terkait hal-hal yang tidak

boleh dilakukan oleh tim kampa-nye. “Berkenaan dengan kampa-nye, silahkan pihak panwas mel-akukan sosialisasi dengan pihak parpol, terkait dengan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh tim kampanye,” pintanya.

Diketahui, ada beberapa pihak parpol yang menanyakan den-gan banyaknya perusahaan di Kabupaten Probolinggo. Apalagi banyak masyarakat yang menjadi karyawan. Yang menjadi pertan-yaan, apa langkah KPU terhadap pekerja agar dapat menyalurkan hak pilihnya.

=Mahfud hidayatullah

Rakor Kesiapan Pemilu DigelarAntisipasi Masalah Sedini MungkinPROBOLINGGO - Untuk mensukseskan pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg) 9 April mendatang, Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Forum Koordinasi Pimpi-nan Daerah (Forpimda) Kabupaten Probolinggo, kemarin.

PROBOLINGGO - Sejak tahun 2013 lalu, Pemkab Probolinggo menghapus Bantuan Operasional (BOP) perguruan tinggi yang ada di daerahnya, digantikan dengan pemberian laptop untuk para mahasiswa yang berpres-tasi. Anggaran yang akan digunakan dalam pengadaan sebesar Rp 225 juta untuk 54 mahasiswa.

Kepala Bagian Kesejahteraan, Muh. Syarifuddin melalui Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan M Zainuri mengatakan, sejak tahun 2013 lalu, pemkab memutuskan meng-hapus bantuan operasional perguruan tinggi. Pemkab menggantinya dengan memberikan bantuan laptop kepada mahasiswa yang dinilai berprestasi di kampusnya.

Sebelum dihapus, adanya bantuan perguruan tinggi di Kabupaten Probolinggo mendapat bantuan operasional sebesar Rp 30 juta setiap tahunnya. “Semua perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Probolinggo

mendapat, baik perguruan tinggi agama maupun umum,” terangnya kepada warta-wan, Kamis, (6/3).

Menurutnya, penghapusan itu dilakukan terhadap perguruan tinggi, Pasalnya pemkab khawatir ada anggaran dobel yang diterima oleh perguruan tinggi yang sama-sama bersumber dari keuangan negara. “Perguruan tinggi biasanya mendapat bantuan dari Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan,” kata M.Zainuri.

M. Zainuri menambahkan, di hapusnya bantuan opersional untuk perguruan tinggi sejak tahun lalu, pemkab meng-gantinya dengan memberikan bantuan laptop kepada 54 mahasiswa se Kabupaten Probolinggo.

Kriteria penerima bantuan, yakni maha-siswa berprestasi yang dipilih pihak kampus. “Karena yang tahu persis tentang mahasiswa adalah pihak kampus. Maka proses seleksi

menjadi tanggung jawab pihak kampus,” ucapnya.

Soal payung hukum, pihaknyai men-gaku tidak ada masalah. Sebab, pemberian bantuan sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam peraturan itu, Pemkab diperkenankan memberikan bantuan dalam rangka pen-ingkatan pendidikan.”Sebagai penjabaran dari permendagri itu, pemkab memberikan bantuan laptop kepada mahasiswa,” lanjut M.Zainuri.

Lebih jauh, M. Zainuri, menjelaskan untuk tahun ini mahasiswa penerima bantuan lap-top harus mahasiswa yang bukan penerima tahun lalu. “Tahun ini tetap kita alokasikan untuk laptop. Tentunya mahasiswa yang tahun lalu dapat, tahun ini sudah tidak boleh lagi,”pungkasnya. Zainuri.

=Mahfud hidayatullah

BANTUAN OPERASIONAL

Pemkab Hapus BOP Perguruan Tinggi

PROBOLINGGO - Peny-etoran dana kampanye partai politik (Parpol) tahap kedua ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Proboling-go beberapa waktu lalu ban-yak yang amburadul. Mereka tidak paham pengisian formulir pelaporan. Akhirnya KPU mengembalikan pihak parpol.

Komisioner KPU Kabu-paten Probolinggo, Jakfar Shodik, mengatakan, ke-tika dilakukan pengecekan setelah parprol mengirim-kan laporan dana kampa-nye untuk pileg menda-tang, Sabtu (2/3), ternyata banyak yang mengalami kesalahan.“Berkas laporan harus ada perbaikan ulang dari parpol yang bersangku-tan,” katanya kepada warta-wan, Kamis,(6/3).

Ketika ditanya data parpol apa saja yang mengalami kes-alahan, Jakfar Sodik, tidak bisa menyebutkan namanya.”Saya kurang paham untuk nama-nama parpol yang mengalami kesalahan pengisian form dana kampanye tahap kedua,” terangnya.

Menurutnya, parpol yang mengalami kesalahan pengi-sian form dinilai melebihi 50 persen dari jumlah parpol pe-serta pemilu.”Dengan kesala-han itu parpol harus melaku-kan perbaikan ulang,”tandas Jakfar Sodik.

Jakfar Sodik menambah-kan, batas terakhir dalam pengisian form yang dikirim ke parpol, sampai dengan tanggal 7 Maret mendatang. Hal itu sesuai dengan peratu-ran KPU tentang penyetoran dana kampanye. Sedangkan masa perbaikan untuk parpol yang mengalami kesalahan dibatasi 5 hari.

“Hari ini, untuk form yang dikirimkan segera dikirimkan ulang ke KPU sampai dengan jam 16.00 WIB. Kalau me-lebihi jam, kami akan menolaknya,”imbuhnya.

Ia menjelaskan, jika masih ada parpol yang tidak mengin-dahkan aturan, maka KPU tidak lagi punya tanggung jawab. Sebab data itu akan segera dikirim ke KPU Jawa Timur.“Jangan salahkan KPU, kalau data yang dikirimkan amburadul,”pungkas Jakfar Sodik.

=Mahfud hidayatullah

PARPOL

Pengisian Dana Kampanye Kacau

Page 15: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

BARCELONA - Barcelona sudah mendapat kandidat kuat pengganti Victor Valdes di bawah mistar gawang. Valdes akan meninggalkan Camp Nou akhir musim ini karena ingin mencoba tantangan baru di luar negeri.

Direktur Olahraga Barca An-doni Zubizarreta mengatakan hal itu, Kamis (6/3). “Saya su-dah tahu nama kiper yang akan menggantikan Valdes dan dia praktis sudah menandatangani kesepakatan. Kami cuma butuh sedikit waktu lagi sebelum kami membuat pengumuman,” kata Zubizaretta.

Kontrak Valdes, 32 tahun, bersama Barca habis pada musim panas dan dia sudah menegaskan tidak akan me-nandatangani kontrak baru. Valdes membantu Barca mer-aih enam gelar La Liga dan tiga titel Liga Champions tersebut. Marc-Andre ter Stegen dan Pepe Reina belakangan santer disebut-sebut akan menjadi pengganti Valdes untuk men-gawal gawang Blaugrana.

Sementara itu, kepastian bergabungnya Nemanja Vidic ke Inter Milan musim panas nanti mendapatkan sorotan dari man-tan bek Manchester United Hen-ning Berg. Berg menilai pemain Serbia itu masih pantas diperta-

hankan ‘Setan Merah’.Vidic akhirnya dipastikan

akan meninggalkan MU dan ber-gabung ke Inter musim depan. Ia akan hijrah ke klub milik Er-ick Thohir itu dengan status be-bas transfer setelah kontraknya habis. Berg menilai peran Vidic sejatinya masih penting di MU, demikian pula kemampuannya yang dianggap masih oke un-tuk bertahan selama beberapa musim ke depan. Namun ia men-duga pemain 31 tahun tersebut ingin mencari tantangan baru.

“Dia masih vital untuk klub jadi saya pikir ini bukanlah keputusan terkait sepakbola. Dia telah lama berada di sana, jadi menurut saya keputusan tersebut di dasari pada ke-inginan si pemain untuk mel-akukan sesuatu yang berbeda. Dia adalah pemimpin fantastis dan seorang pemain top, satu dari bek terbaik yang pernah mereka miliki, dan saya yakin dia ingin pergi dengan catatan bagus,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Dia masih bisa bermain untuk Unit-ed. Seperti (Jaap) Stam, saya percaya dia pergi ketika masih ada beberapa tahun tersisa pada kemampuannya. Tapi saya tidak berpikir ini kepu-tusan yang dibuat oleh klub atau manajer, ini murni pada Vidic yang ingin melakukan

sesuatu berbeda.”Vidic musim ini

sudah bermain se-banyak 25 kali di semua kompetisi dengan sumbangan

satu gol. Dia total memenangi 15 titel dengan seragam MU, di antaranya lima gelar Premier League dan satu Liga Champi-ons. =BBC/AJI

BARCELONA

Barca Dapatkan Pengganti Valdes

BIRMINHAM - Dua wakil gan-da putri Indonesia akan meng-hadapi lawan berat di babak kedua turnamen All England 2014 di Birmingham. Pasangan Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah ditunggu unggulan pertama dari China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Se-dangkan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris akan berha-dapan dengan peraih medali emas Olimpiade London 2012, Tian Qing/Zhao Yunlei, juga dari China.

Meskipun hasil undian ini kurang menguntungkan buat kedua pasangan Indonesia, na-mun jika melihat sisi positifnya, para pemain muda dapat men-imba banyak pengalaman dan memetik pelajaran berharga le-wat pertarungan dengan pemain-pemain kelas dunia tersebut.

“Malah bagus bisa bertemu dengan pemain-pemain unggu-lan dari China. Supaya Suci/Tiara dan Anggia/Della bisa mengukur sejauh mana kemampuan mereka dan bagaimana hasil latihan dan persiapan selama ini,” kata Endra Muliajaya, pelatih ganda putri.

Hal senada juga disampaikan Tiara yang mengaku beruntung bisa berhadapan dengan Wang/Yu, salah satu pasangan terbaik dunia yang sempat tak terkalah-kan. Meskipun di atas kertas pelu-ang Wang/Yu lebih besar, namun Suci/Tiara tak patah semangat,

mereka berharap mampu mem-buat kejutan.

“Lawan lebih diunggulkan, jadi kami akan bermain lepas, nothing to lose saja. Pokoknya kami akan mengeluarkan semua kemampuan kami, siapa tahu kami bisa membuat kejutan. Kami malah senang bisa bertemu den-gan Wang/Yu, memang menung-gu-nunggu kesempatan ini,” ujar Tiara yang dijumpai di stadion National Indoor Arena.

Sementara itu, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga akan berhadapan den-gan wakil China jebolan kualifikasi, Chai Biao/Tang Jinhua. “Pelatih-pelatih China tentunya sudah tahu betul permainan kami, karena kami sering berhadapan dengan ganda campuran senior China. Jadi, kami akan tetap mewaspadai Chai/Tang, walaupun kami lebih diunggulkan. Siapapun lawan akan kami was-padai dari awal,” kata Liliyana soal pertandingan di babak kedua.

Di ganda putra, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Chris Lan-gridge/Peter Mills, yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari penonton di National Indoor Arena, Birmingham.

“Kami tidak terbebani melawan wakil tuan rumah, walaupun mere-ka akan didukung penonton di sta-

dion. Pokoknya yang penting kami siap. Mau siapa saja lawannya, kami harus waspada,” ujar Ahsan.

Sedangkan Pia/Rizki lolos ke putaran kedua setelah mengatasi perlawanan pasangan Thailand Savitree Amitrapai/Narissapat Lam dengan 21-18 dan 21-19 setelah bertarung selama 44 menit pada laga di The National Indoor Arena, Kamis (6/3) dinihari WIB.

Tiket lolos lain diraih pasangan Indonesia di ganda campuran dan ganda putra. Markis Kido/Pia Zeba-diah Bernadeth yang jadi unggulan keenam mampu melewati hadan-gan ganda campuran Belanda Jacco Arends/Selena Piek, sedangkan di ganda putra Kido yang berpasan-gan dengan Gideon Markus Fernal-di berhasil memenangi duel ‘Merah Putih’ lawan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dengan 21-15, 19-21, 21-19.

Namun demikian, ada dua pa-sangan Indonesia yang tersingkir di dua nomor tersebut. Di ganda cam-puran, pasangan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini mesti mengakui ketangguhan unggulan lima Chris Adcock/Gabrielle Adcock walaupun sudah bertarung sengit 9-21, 21-17, 21-14. Sementara di ganda putra, Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi takluk 13-21, 17-21 di tangan pasangan Jerman Michael Fuchs/Johannes Schoettler. =BAD-MINTONINDONESIA.ORG/AJI

Ganda Putri Indonesia Dapat Lawan Berat

RESMI KE INTER. Bek Manchester United Nemanja Vidic sudah dipastikan akan hijrah ke Italia bergabung dengan Inter Milan di musim depan.

GANDA PUTRI. Suci Rizki Andini dan Tiara Rosalia Nuraidah akan berhadapan dengan unggulan pertama dari China Wang Xiaoli/Yu Yang pada babak kedua turnamen All England 2014 di Birmingham, Inggris.

Page 16: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III16

OlahragaJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III

16

KORAN MADURA

BARCA DAPATKAN PENGGANTI VICTOR VALDES

OLAHRAGA | 15

GANDA PUTRI INDONESIA DAPAT LAWAN BERAT

OLAHRAGA | 15

NEMANJA VIDIC DIPASTIKAN HIJRAH KE INTER MILAN

OLAHRAGA | 15

97 HARI LAGI

LAGA PERSAHABATAN

DUO CALON JUARA MENANG

MADRID - Dua calon kuat jawara Piala Dunia 2014,

Spanyol dan tuan rumah Brasil, memetik ke-menangan atas lawan-lawan

mereka pada laga persahabatan yang berlangsung terpisah di Spanyol dan Afrika Selatan, Kamis (6/3) dini hari WIB.

Spanyol menang tipis 1-0 atas juara dunia empat kalia Italia pada laga di Vicente Calderon, Madrid. Sedangkan, Brasil menang telak 5-0 atas tuan rumah Afrika Selatan di Jo-hannesburg.

Pada laga-laga itu, Pedro Rod-riguez menjadi pahlawan “La Furia Roja” karena menjadi pencetak gol ke-menangan timnya. Sedangkan, Ney-mar menjadi bintang Brasil berkat tiga golnya ke gawang Afrika Selatan.

Pada laga Spanyol versus Italia, tim Matador tampil mendominasi dengan penguasaan bola hingga 70 persen. Selain itu, tim besutan Vi-cente Del Bosque tersebut juga unggul dalam penciptaan peluang. Tercatat, Spanyol melepaskan 21 upaya temba-kan ke gawang, kendati hanya lima di antaranya yang tepat sasaran. Semen-tara Italia punya tiga attempts dan hanya satu yang tepat sasaran.

Bagi bomber Atletico Madrid, Diego Costa, laga ini sangat berarti. Sebab inilah untuk pertama kalinya dia mengenakan seragam Spanyol setelah resmi menjadi warga negara

Spanyol. Mengenakan nomor 19, pe-main berdarah Brasil itu tampil pe-nuh. Tercatat, dia jadi pemain Span-yol yang paling agresif dengan empat percobaan mencetak gol, meskipun tidak ada yang tepat sasaran.

Di babak pertama, Gianluigi Buf-fon harus bekerja keras. Tidak hanya menghalau serangan dari Spanyol tetapi juga beberapa kali menutup pergerakan para pemain yang berger-ak dari sisi lapangan semodel Jordi Alba. Buffon melakukan empat pe-nyelamatan sepanjang laga, tetapi kecolongan satu gol dari tendangan Pedro. Sedangkan kiper Spanyol, Iker Casillas tidak melakukan penyelama-tan karena jarangnya pemain Italia mengancam gawangnya. Victor Valdes yang masuk pada menit ke-45 hanya melakukan satu penyelamatan.

Usaha Cesare Prandelli memas-ukkan Andrea Pirlo di babak kedua juga tidak membuat banyak peruba-han. Sebaliknya, Del Bosque memas-ukkan Xabi Alonso dan David Silva. Silva akhirnya berperan dalam proses terciptanya gol Spanyol di menit ke-63. Gelandang Manchester City itu menggiring bola sampai mendekati kotak penalti Italia, sebelum menyo-dorkan bola ke Andres Iniesta. Silva menerobos masuk kotak penalti, setelah menerima umpan balik dari Iniesta, kemudian gagal. Namun, bola yang muntah dari kakinya dis-ambar oleh Pedro. Bola sempat men-genai kaki Buffon, namun tetap saja bergulir masuk ke dalam gawang. Ini adalah kemenangan ketiga beruntun Spanyol atas Italia sejak 2012.

Pelatih Italia Cesare Prandelli kecewa dengan performa anak-anak asuhnya. Salah satu hal yang diso-

rotnya adalah masalah kebugaran pemain. “Dibandingkan dengan (pe-main) Spanyol pada saat ini tingkat kebugaran (pemain Italia) nyaris memalukan. Kami harus bekerja keras karena untuk bermain dengan tempo tinggi kami butuh intensitas dalam lari. Kami ingin menguasai bola lagi dengan cepat, tapi kami tak melakukannya karena secara fisik kami kurang oke,” ucapnya.

Pemain BintangDari Afrika Selatan, Brasil

tampil bringas dengan melumpuh-kan Afrika Selatan lima gol tanpa balas di Soccer Stadium, Johannes-burg. Neymar menjadi pahlawan kemenangan dengan mencetak hat-trick, yang dilengkapi gol dari Oscar dan Fernandinho.

Meski menang besar, pelatih Bra-sil Luis Felipe Scolari menilai, hasil tak diraih dengan mudah. Keme-nangan berhasil diraih timnya lebih karena ada sosok-sosok pembeda semacam Neymar. Bahkan, menu-rut dia, Afrika Selatan tampil bagus. “Skornya tidak menunjukkan kes-eluruhan cerita pertandingan. Afrika Selatan bermain sangat baik, mereka mengalirkan bola juga dengan san-gat baik,” katanya Scolari.

Dia melanjutkan, “Saya terkejut mereka tidak berada di Piala Dunia, melihat bagaimana mereka bermain. Perbedaan antara kedua tim ini han-yalah kami punya sejumlah permain yang sangat spesial.”

Scolari juga mengaku puas den-gan penampilan anak-anak asuhn-ya. Dia pun menegaskan, pemain Brasil siap sepenuhnya di Piala Du-nia nanti. =ESPN/AJI

PENCETAK GOL TUNGGAL.

Pedro Rodriguez mencetak satu-satunya gol kemenangan Spanyol atas Italia pada laga yang berlangsung di Stadion Vicente Calderon, Kamis (6/3) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

7 MARET 2014 No. 0316 | TAHUN IIIJUMAT

Pasar sengaja Dibakar?600 PeDagang bakal Direlokasi

PAMEKASAN - Sejumlah ak-tivis Aliansi Mahasiswa Pejuang Rakyat (Ampera) mendata-ngi Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) Pamekasan Kamis, (6/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Tujuannya untuk mengadu-kan perilaku PT Telisindo ke-pada Kepala Dinsosnakertrans Alwalid, karena diduga tidak memberi uang lembur kepada karyawannya, yang disuruh bekerja di luar jam kerja.

Sayangnya, mereka gagal bertemu dengan Alwalid, ka-rena menurut salah satu staf di kantor tersebut, Alwalid tidak masuk kantor sejak Selasa lalu akibat sakit yang dideritanya. Kini ia masih opname di salah satu rumah sakit di Surabaya, pasca menjalani operasi polip. Meski demikian, para aktivis ini

tetap menyampaikan aspirasin-ya kepada salah satu staf Bagian Perencanaan, Muhlison.

Koordinator Ampera Agus Kusuma mengatakan selama satu tahun terakhir, PT Teles-indo telah berperilaku seme-na-mena kepada karyawan-nya. Indikasinya, perusahaan ini menggaji karyawan di bawah Upah Minimum Kabu-paten (UMK) Pamekasan Rp 1.090.000. Selain itu, perusa-haan ini telah mempekerjakan karyawannya lebih dari delapan jam, yaitu sejak pukul 08.00-22.00. Namun para karyawan itu tidak pernah diberikan uang lembur.

”Para karyawan itu bukan untuk kerja paksa. Masak pe-rusahaan sebesar PT Telesindo tidak bisa menggaji karyawann-ya setara UMK dan memberikan

uang lembur,” katanya.Atas dasar ini, ia meminta

Dinsosnakertrans, khususnya bi-dang ketenagakerjaan, untuk me-nyikapi hal tersebut. Ia mendesak pihak Dinsosnakertrans menda-tangi kantor perusahaan itu, un-tuk selanjutnya ditindak tegas.

Dalam pertemuan yang ber-langsung sekitar 45 menit itu, belum menemukan keputusan yang pasti. Muhlison hanya mengatakan akan menampung semua saran dan laporan dari Ampera, untuk disampaikan ke-pada atasannya karena ia tidak

berwenang.”Terima kasih atas informasi

dari teman-teman semua. Nanti akan saya koordinasikan dengan atasan,” katanya singkat.

Sebelumnya, Ampera su-dah berdemontrasi ke Kantor PT Telesindo di Jl. P. Trunojoyo pada akhir bulan lalu. Saat itu Ampera meminta manajemen PT Telesindo untuk memberi-kan hak-hak karyawan seba-gaimana mestinya. General Manager PT Telesindo Cabang Pamekasan Haris N, yang men-emui pedemo saat itu menge-lak jika selama ini pihaknya telah semena-mena kepada karyawannya. Dia mengatakan jika keadaan di kantornya baik-baik saja, dan tidak ada masalah serta gejolak apa-apa di inter-nal kantor PT Telesindo. =sUkMa FirDaUs/UZi/raH

Dinsos Loyo Awasi PerusahaanAmpera Tak Bisa Temui Kepala Dinsosnakertrans

PRO BURUH. Aktifis Ampera saat datang ke Kantor Dinsosnaker-trans, Kamis (6/3) sekitar pukul 10.00 WIB.

PEDAGANG mengais sisa barang yang masih bisa diselamatkan di kios dan tokonya yang terbakar pada Rabu malam. Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya masih melakukan olah tempat kejadian peristiwa untuk mengetahui penyebab kebakaran Pasar Anom, Kamis (6/3). Kesimpulan baru diketahui tiga hari lagi.

halaman sumenep | C

halaman sumenep | C

Page 18: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III B JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III BLaporan KhususKORAN MADURA

Berdasarkan data yang di-himpun Koran Madura, rincian kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013 mencapai 229 kasus. Kecelakaan tersebut mengakibat-kan 86 orang meninggal dunia, 95 orang mengalami luka berat, dan 246 orang luka ringan. Sementara pada tahun sebelumnya, 2012, kecelakaan yang terjadi sebanyak 222 dengan rincian korban men-inggal 74 orang, luka berat 79

orang, dan 240 orang mengalami luka ringan.

“Sebanyak 86 jiwa tewas sia-sia di jalan raya. Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan, karena 80 persen diakibatkan dari kurang disiplinnya pengendara,” kata Kasat Lantas Polres Bangka-lan, AKP Yusis Budi.

Menurutnya, penyebab kecelakaan sepanjang 2013 itu, karena faktor manusia (human

error) saat berkendara. Misalnya pengendara tidak memperhati-kan keselamatan berlalu lintas. Sehingga kecelakaan yang beraki-bat fatal bagi pengendara sendiri dan para pengguna jalan lainnya tidak dapat dihindarkan. Disamp-ing itu juga seiring bertambahnya pemilik kendaran roda dua setiap tahunnya yang menjadikan jalan semakin padat. Hal itu juga men-jadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan.

"Jadi penyebabnya memang didominasi oleh faktor kelalaian pengendara. Masyarakat sering-kali mengabaikan keselamatan saat berkendara. Padahal sudah jelas resikonya, bahkan sampai merenggut nyawa pengendara," paparnya.

Dikatakan Yusis, di kawasan Bangkalan terdapat tiga titik yang dikategorikan blackspot atau areal rawan laka. Tiga titik tersebut adalah akses Suramadu,

jalan raya Dumajah, dan jalan raya Galis. Jalur tengkorak terse-but penyumbang jumlah ke-celakaan terbesar, yang mengaki-batkan korban jiwa terbanyak. Namun meski sudah diberikan peringatan terhadap bahaya kecelakaan, ternyata masyarakat masih belum memiliki kesadaran dalam membudayakan keselama-tan saat berkendara.

"Kami selalu mengimbau kepada setiap pengendara agar menjadi pelopor dalam mem-budayakan keselamatan. Sebab keselamatan itu sangat pent-ing. Apalagi keluarga di rumah sedang menunggu. Safety Riding harus menjadi budaya pengen-dara," ujarnya.

Ke depan, kata Yusis, untuk menekan begitu tingginya angka kecelakaan, pihaknya akan gencar melakukan pengawasan berupa patroli rutin khususnya di areal rawan kecelakaan. Akan tetapi,

faktor utama dalam mendukung upaya menekan terjadinya kecelakaan adalah para pengen-dara sendiri. Sebab pengendara kadang hanya tertib berlalu lintas pada saat ada petugas saja. Disaat petugas tidak tidak ada, kecend-erungan melakukan pelanggaran itu sangat tinggi.

"Bagi pengendara tertiblah berlalu lintas di manapun dan ka-pan pun, jangan hanya ada pada saat petugas sedang berjaga," pesan Yusis.

Sementara itu, kasus laka lantas didominasi kendaraan roda dua mencapai 90 persen. Hal itu terjadi karena murni kelalaian pengendara. Pengendara sering-kali mengabaikan keselamatan saat berkendara. Maka dari itu, begitu tingginya angka ke-celakaan tersebut menjadi atensi Satlantas guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Langkah terobosan perlu dilakukan Satlan-tas Polres Bangkalan, demi meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya. Apalagi dalam kurun waktu 2013, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat tercatat menca-pai 229 kejadian, yang didominasi oleh kendaraan roda dua. Dari jumlah ini, sebanyak 86 orang tewas sia-sia di jalan raya. Dibanding tahun sebelumnya, peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal mengalami pening-katan 12 persen. Tingginya peristiwa kecelakaan disebab-kan faktor kelalaian manusia.

Lakalantas Problem Serius Satlantas Kecelakaan Mengalami Peningkatan

doni heriyanto/koran maduraDIAMANKAN. Kendaraan yang terlibat kecelakaan saat diamankan oleh petugas Satlantas Polres Bangkalan.

Page 19: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III CSumenep

Ketua Laksamuda Ferli curi-ga, ada yang bermain di balik terbakarnya pasar itu. Katanya pasar itu sengaja di bakar pada Rabu malam untuk dibangun pasar modern. “Kami curiga bahwa ada konspirasi,” katanya.

Indikasi itu didasarkan pada sumber percikan api yang be-rasal dari kios tempat peda-gang berjualan rempah-rempah. “Ceritanya bagaimana kalau rempah-rempah bisa terbakar. Akal sehat tentu mengatakan ini

lucu,” katanya.Menurutnya, kalau keba-

karan dikatakan berasal dari korsleting listrik atau gas me-ledak, sulit dicerna oleh akal terjadi di kios rempah-rempah. “Kalau disebabkan korsleting aliran listrik atau LPG meledak, barangkali masih bisa diterima akal. Ini malah terjadi di tempat rempah-rempah (yang tidak ada LPG),” imbuhnya.

Oleh karenanya, pemerintah perlu melakukan investasi terkait penyebab kebakaran, karena se-

lama ini pemkab dinilai kurang serius dalam membangun pasar. Kalau memang pemerintah serius terhadap nasib pedang kecil, im-buh Ferli, mestinya Pasar Anom itu sudah dibangun, bukan dibi-arkan berlarut-larut sampai tujuh tahun. “Ini menandakan komit-men pemerintah memang tidak serius untuk para pedagang ke-cil,” ungkapnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto tidak bisa memberikan penjelasan terkait kecurigaan mahasiswa itu. “Saya sekarang di Surabaya sedang mengikuti Mus-rembang Prov Jatim,” ungkapnya melalui pesan pendek.

Pantauan Koran Madura, tidak ada aparat kepolisian yang mengawasi aksi unjuk rasa itu. Hanya ada beberapa ang-gota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep dan lang-sung mengunci pintu gerbang masuk kantor Pemkab saat ma-hasiswa datang.

Suasana sempat menegang ketika salah satu anggota pen-egak peraturan daerah itu me-nanyakan izin kedatangan ma-hasiswa dari aparat keamanan. “Apa salahnya kami bersuara untuk kepentingan pedagang kecil. Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk mereka se-lama bertahun-tahun ini,” teriak salah satu mahasiswa.

=ALI RIDHO/MK

Pasar Sengaja Dibakar?SUMENEP - Aktivis Lingkar Studi Pemuda Madura (Laksamuda) berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep, Kamis (6/3) sekitar pukul 11.00. Mahasiswa menagih kometmen pemkab terkait keberpihakannya kepada pedagang kecil, karena terba-karnya pasar diduga disengaja.

DEMONSTRASI. Aktivis Lingkar Studi Pemuda Madura (Laksamuda) membentangkan poster berisi permohonan pemerintah memperhatikan nasib pedagang yang terkena kebakaran saat menggelar aksi di depan pasar, Kamis (6/3). BERITA HALAMAN D

AMBIL SISA DAGANGAN. Salah satu pedagang telur Pasar Anom Baru Sumenep sedang mengambil sisa dagangannya di kiosnya yang sudah rata dengan tanah akibat dilahap api, Kamis (6/3).

SUMENEP – Bupati Sumenep A Busyro Karim menyatakan, usai terjadi kebakaran Pasar Anom, pihaknya bersama semua SKPD langsung menggelar rapat. Dan pihaknya telah melakukan penda-taan toko dan kios yang terbakar.

Berdasarkan hasil tim yang dibentuk oleh Pemkab ketika turun ke lokasi dan mendata kios dan toko yang kebakaran, lebih kurang ada 600 toko dan kios yang dilalap api dengan rincian, untuk peracangan sebanyak 354, sedangkan untuk kios konveksi sebanyak 246 tenda.

"Kami sepakat akan merelokasi pedagang yang kebakaran, yaitu kami akan menyiapakan tenda khusus. Insya Allah akan muat untuk menampung 600 pedangang yang menjadi korban kebakaran,” jelasnya.

Menunggu pembangunan pasar selesai. Pemkab sudah siap secara pendanaan. “Sehingga dalam waktu dekat kami akan bersih-besih pasar bersama polri dan dan dharma wanita. Rencananya sih besok, tetapi karena ada olah TKP dari tim forensik Polda, akh-irnya gagal, mungkin hari Senin,” ujarnya.

Soal kabar menolaknya relokasi, Bupati membenarkan, karena mereka masih belum siap untuk direlokasi. “Artinya, ingin dibersihkan saja, karena mereka ingin bangun sendiri. Tetapi kami juga sudah sampaikan bahwa pasar itu akan segera dibangun. Dan kebetulan, sudah ada pemenang tender pasar. Nanti malam katanya akan datang, dan sudah bicara dengan Pak Carto. Dan kalau tanpa aral melintang, Juli-Agustus bisa dibangun juga pasar yang terba-kar,” jelas Bupati.

=SYAMSUNI

PASAR TERBAKAR

600 Pedagang Bakal Direlokasi

Pemerintah Perlu Lakukan Investigasi

Tim Labfor Mabes Polri Cabang Sura-baya melakukan olah TKP, Kamis sore (6/3). Kesimpulan baru diketahui tiga hari lagi.

SumenepHPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014 No. 0316 | TAHUN III SumenepKORAN

MADURA C

Page 20: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III D Sumenep

Sekolah yang digusur SDN Ketupat 3, 4, 5. Sementara SDN Ketupat 2 disegel karena sekolah tersebut berdiri di atas lahan war-ga. Dari lima sekolah itu, gedung sekolah yang berdiri di atas lahan milik pemerintah hanya SDN Ket-upat 1 dan 5.

Moh Jasuli, ahli waris tanah yang di atasnya dibangun SDN Ketupat 2 menuturkan, tiga se-kolah digusur karena tak lagi ada siswanya. Siswa yang dulu belajar di sekolah tersebut pindah ke se-kolah lain karena gurunya banyak

yang jarang masuk.Terkait dengan sekolah yang

disegel, jika pemerintah meng-inginkan KBM di SDN 2 tetap ber-jalan, kata Jasuli, sekolah tersebut lebih baik dijadikan sekolah swas-ta saja. “Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) kalau sudah tidak semangat menerjun-kan gurunya untuk ful aktif, se-kolah tersebut akan dicover men-jadi sekolah swasta saja,” katanya.

Opsi lain, pemerintah harus membeli lahan yang ditempati SDN Ketupat 2 itu dengan harga

bukan patokan pemerintah, tapi sesuai harga pasar. “Untuk saat ini lahan sekolah tersebut pernah ditawar seharga Rp 350 juta,” ka-tanya.

Menanggapi hal itu, Kadisdik Sumenep melalui Kabid Dikdas Disdik Fajar Santoso mengatakan, ahli waris lahan yang ditempati SDN Ketupat 2 ada keinginan un-tuk menguasai. “Sebab masyarakat juga mengecam penyegelan dia terhadap sekolah. Kalau dia me-mang benar, pasti masyarakat mendukungnya,” katanya.

Terkait dengan sekolah yang digusur, menurutnya, bukan ka-rena gurunya yang sering tidak masuk. “Sekolah tergusur bukan sebab guru tidak aktif masuk se-kolah, tapi memang muridnya su-dah tidak ada,” klarifikasinya.

=ALI RIDHO/MK

Tiga SDN DigusurDisdik: Bukan Sebab Guru Tidak Aktif MasukSUMENEP – Dari lima sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di Pulau Raas, tiga sekolah digusur akibat diduga tidak disiplinnya guru yang mengajar di tiga sekolah itu. Banyaknya guru yang tidak aktif mengajar, menu-rut warga setempat, membuat wali siswa memindahkan anaknya ke sekolah lain.

SUMENEP- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Proaksi dan Revolusi (Gem-par) melakukan aksi demo di pintu masuk Pasar Anom, Kamis (6/3). Mereka meminta pemkab menyelamatkan na-sib pedagang yang mengalami kebakaran pada Rabu malam.

Pemerintah didesak segera bertindak dan me-nyelamatkan nasib pedagang. Sebab, mereka menilai bahwa kebakaran itu terjadi karena pemkab kurang sigap dalam memberikan perhatian terha-dap ratusan pedagang di Pasar Anom. Sehingga ratusan toko dan kios kembali dilalap api.

"Andai saja pembangunan Pasar Anom sudah selesai, maka kebakaran akibat arus pendek listrik itu tidak akan pernah terjadi. Arus pendek listrik itu menjadi bumerang bagi toko dan kios pedagang akibat pasar terlalu sesak dan berdesakan," teriak Mahfud, salah satu orator aksi.

Selain berorasi, puluhan mahasiswa mewarnai aksinya dengan membeberkan be-berapa poster kecaman kepada pemkab seperti, "Pemkab Harus Tegas dalam Menangani Pasar Anom", "Pemkab Kami Butuh Tanggung Jawabmu", "Pemkab Harus Turun Tangan Selamat-kan Nasib Pedagang", "Pem-kab Harus Segera Menuntaskan Pembagunan", "Pembak Harus Bertanggung Jawab atas Keba-karan Pasar Anom".

Ketua Gempar Baihaqi menyatakan bahwa aksi terse-but sebagai aksi solidaritas terhadap nasib ratusan para pedagang. "Sebab kami tahu bagaimana penderitaan yang mereka alami. Kini, pasar pun telah rata dengan tanah, ba-rang-barang mereka juga telah habis dilalap api. Oleh karena itu, untuk mereka agar bersa-bar," jelasnya.

Aksi tersebut juga meng-ingatkan pemkab tentang tanggung jawabnya sebagai pejabat publik. "Kami tidak mau menyalahkan siapa, tetapi yang jelas, kebakaran ini terjadi karena selama ber-tahun-tahun kondisi Pasar Anom dibiarkan becek, sesak dan berdesakan, maka tak ada yang menyalahkan ketika arus pendek listrik telah me-nyebabkan ratusan toko dan kioas dilalap api," terangnya kepada warawan.

Mereka berharap, pem-kab segera memikirkan nasib mereka. Sebab selain tak pu-nya modal, mereka juga telah kehilangan semuanya, karena tempat yang sehari-harinya memberikan keniscayaan itu telah sirna.

SAISementara Relawan Ban-

tuan Serba Guna (Baguna) Said Abdullah Institute (SAI) membantu ratusan pedagang mengais sisa dagangan yang terbakar dan memberikan bantuan air.

Salah satu petugas Baguna mengatakan bahwa bantuan air sebagai bentuk kepedulian so-sial SAI terhadap peristiwa ke-bakaran yang menimpa ratusan pedagang. “Ini sebagai bentuk kepedulian SAI terhadap ra-tusan pedagang yang sedang memadati di Pasar Anom. Kami berikan air kepada semuanya agar mereka dapat dukungan moril dan diberikan ketaba-han,” kata Ahmad, salah satu petugas Baguna.

Selain itu, pihaknya juga membantu mengais sisa ba-rang-barang dagangan mere-ka untuk diangkut. “Selain itu, kami juga membantu mere-ka,” jelasnya.

Sementara itu, Januar, Ketua SAI Kabupaten Sume-nep mengatakan bahwa apa yang dilakukan SAI tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian SAI terhadap kor-ban kebakaran. “Sebab sejak dini hari hingga siang, mereka ada di pasar, sehingga mereka butuh uluran tangan dari kita semua,” katanya.

Ia menambahkan bahwa institusinya merasa ikut ber-duka atas peristiwa keba-karan yang menimpa ratusan pedagang. “Semoga kita bisa mengambil hikmah dari se-mua kejadian yang telah terja-di. Memang ini di luar dugaan, karena sudah dua kali mereka harus mengalami musibah seperti ini,” katanya.

Ditanya soal musibah yang menimba ratusan pedagang, kata Januar, pemkab harus be-nar-benar memberikan perha-tian penuh terhadap mereka. “Sebab bagi mereka, pasar ini sudah menjadi sentra ekono-mi bagi masyarakat kecil. Jika tidak segera diambil langkah, maka mereka terancam tidak punya penghasilan,” jelasnya.

=SYAMSUNI/MK

KEBAKARAN PASAR ANOM

Dari Demonstrasi Hingga Bakti Sosial

BAGUNARelawan Bantuan Serba Guna (BAGUNA) Said Abdullah Institute (SAI) me-manggul barang-barang yang diselamat-kan saat memban-tu peda-gang yang kios dan tokonya terbakar, Kamis (6/3).

Page 21: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III ESumenep

SUMENEP - Sejumlah toko modern yang ada di beberapa kecamatan banyak yang jaraknya berdempetan. Pemerintah seper-tinya tidak bisa berbuat banyak mengatasi kesemrawutan itu dengan alasan dibangun sebelum ada peraturan bupati (perbup) ten-tang pasar atau toko modern.

Kepala Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BP2T) Herman Poernomo saat dit-anya soal adanya toko modern yang banyak berdekatan, ia mengatakan bukan membi-arkan, namun pasar itu dibangun sebelum adanya perbup, bahkan ada yang dibangun sebelum ada perda.

“Bukan dibiarkan, tapi istilahnya di-izinkan den-gan ketentuan masalah isi toko modern harus men-gacu pada Per-bup yakni 30 persen untuk yang parkir di luar dan 15 persen untuk yang di dalam” kilahnya.

D a l a m perbup ten-tang pasar,

menurutnya, yang menetukan toko modern di satu wilayah atau kecamatan adalah ja-rak bukan dibatasi dengan jumlah. Tetapi dalam Perda RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota) akan ada ketetapan jumlah, akan membatasi toko modern yang ada di kecamatan-kecamatan.

“Jadi di Perbup itu, untuk toko waralaba jaraknya harus satu kilometer, kalau non waralaba sekitar 500 meter,” ujar dia saat menjelaskan tentang persyaratan memban-gun toko modern.

Pihaknya mengaku sudah menolak per-mohonan izin pembangunan toko modern yang jaraknya kurang dari satu kilometer. Menurutnya, hal itu dilakukan setelah ada perbup tentang pengaturan toko modern. “Pada waktu itu yang kami tolak dua ka-rena dilakukan setelah ada perbup, di Kota Sumenep dan Kecamatan Bluto karena tidak sesuai dengan jarak kurang dari satu kilom-eter” paparnya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang hendak mendirikan toko modern un-tuk memproses izin melalui BP2T karena izin toko modern izinnya adalah usaha toko modern. Dan sebagian besar toko modern yang sudah buka sudah mendapatkan izin.

Berbeda dengan toko tradisional yang banyak tidak mengantongi izin pada saat pembangunan. “Masih banyak toko tradion-al yang dibangun terlebih dahulu kemudian IMB-nya belakangan. Ini yang kami tidak inginkan. Saya khawatir toko yang letakn-ya tidak sesuai dengan RDTRK, dibatalkan sesuai dengan hukum” paparnya.

=ALI RIDHO/MK

TATA RUANG KOTA

Pengelolaan Pasar Modern Semrawut

Jadi di Perbup itu, untuk toko waralaba jaraknya harus satu kilometer, kalau non

waralaba sekitar 500 meter,”

Herman PoernomoKepala BP2T

Fauzi menjelaskan, tebing jembatan itu ambrol karena tidak kuat menahan arus sun-gai saat hujan deras. ”Sungai ini merupakan persatuan dari dua arah, sehingga jika hujan deras maka air pun juga besar,” katanya.

Jembatan itu memang sudah lama dibangun. Banjir besar beberapa waktu lalu sampai meluap ke atas sun-gai, akhinya tebing jembatan itu ambrol. “Kalau tidak terja-di banjir besar, kemungkinan besar tidak ambrol,” katanya.

Selain itu, penyebab ambrolnya tebing jembatan tersebut karena sering ada kendaraan roda empat yang melintas dengan muatan penuh. ”Itu juga bagian dari penyebab ambrolnya tebing jembatan itu, apalagi seka-

rang musim penghujan yang sangat mempengaruhi kontur tanah,” terangnya.

Jika jembatan tidak segera diperbaiki, kemungkinan basar dalam waktu dekat jem-batan itu akan ambruk total. Pasalnya, tebing yang ambrol cukup parah, sehingga perlu perbaikan secepat mungkin. “Kalau tidak segera diper-baiki, khawatir akan ambruk keseluruhan,” paparnya,

Kepala Desa Ganding Faiz mengakui jika tebing jem-batan di areal sungai itu telah roboh akibat tidak kuatanya

menahan arus sungai, dan juga seringnya dilintasi ken-daraan roda empat dengan muatan berat seperti batu bata dan juga batu gunung.

”Ke depan kami melarang warga melintas di situ kalau pakai mobil, apalagi sedang mengangkut barang. Dalam waktu dekat pasti kami kan carikan solusinya,” katanya.

Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Edi Rasiyadi mengaku sudah mengutus tim untuk melakukan survei ke lokasi untuk mengetahui seberapa parah ambrolnya

tebing jembatan itu. ”Kami sudah mengutus tim ke sana,” akunya.

Tim yang diutus itu akan mempelajari seberapa parah kerusakan dan menghitung berapa biaya perbaikan. Setelah itu akan dilakukan perencanaan pembangunan. ”Setelah semuanya jelas terkait kerusakan dan biaya perbaikan, kami akan segera lakukan perbaikan. Jika tidak ada halangan besok (hari ini red.) akan dimulai pekerjaan perbaikan itu,” janjinya

=JUNAEDI

INFRASTRUKTUR

Tebing Jembatan Dibiarkan AmbrolSUMENEP – Sudah setengah bulan tebing jembatan di Dusun Reng-Perreng, Desa Ganding, Kecamatan Ganding, ambrol dan hingga Kamis (6/3) belum diperbaiki. Ambrolnya tebing terse-but akibat banjir besar hingga meluap.

AMBROL. Jembatan Dusun Reng-Perreng Desa Ganding Kecamatan Ganding ambrol sejak setengah bulan yang lalu. Namun, hingga saat ini Kamis (6/3) belum diperbaiki.

SUMENEP – Komisi C DPRD Sumenep bakal me-manggil dinas terkait untuk meminta penjelasan tentang penambangan pasir liar yang terjadi di Dusun Pasar Daya, Desa Talango, Kecamatan Ta-lango, Pulau Poteran. Namun, hingga Kamis (6/3) surat pe-manggilan belum dilayang-kan.

Rencananya, dinas yang akan dipanggil Badan Ling-kungan Hidup (BLH), Badan Pengelolaan Perizinan Ter-padu (BPPT), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan aparat pemerintah tingkat ke-camatan dan desa.

”Walaupun sampai saat ini kami masih belum menerima

laporan dari siapa pun, namun kami pastikan akan panggil semuanya, kalau perlu camat dan juga kepala desanya kami akan panggil juga,” terang Ketua Komisi C DPRD AF. Hari Ponto.

Dalam pertemuan nanti, akan membicarakan jalan ke-luar terkait aksi penambangan pasir yang dilakukan warga luar desa yang meresahkan warga. Menurutnya, hal itu mendesak dicarikan jalan ke-luarnya.

Politisi Golkar itu menega-rai, dalam penambangan pasir yang sudah berlangsung ber-tahun-tahun itu ada kongka-likong antara pemerintah dan penambang. ”Ini kan aneh,

masak dalam kurun waktu yang lama itu, tidak satu pun pemerintah yang bergerak,” duganya.

Namun, Ponto belum bisa memastikan waktu pe-manggilan tersebut.”Kalau masalah waktu kami masih belum bisa memastikan, na-mun yang jelas kami akan panggil semuanya. Kita tunggu saja waktunya nanti,” janjinya.

Sekretaris Badan Ling-kungan Hidup Sumenep Fajar belum bisa dihubungi terikat pemanggilan wakil rakyat bi-dang pembangunan itu.

Secara terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sumenep Abd. Madjid men-

gaku telah mendapat laporan dari camat Talango terkait penambangan pasir liar itu. Dalam waktu dekat pihakn-ya akan meninjau sekali-gus melakukan penertiban. ”Kami baru saat ini menda-patkan laporan dari camat setempat, dan itu sudah dilengkapi dengan fotonya,” timpalnya

Kendati demikian, pihakn-ya selaku penegak peraturan daerah (perda), untuk mel-akukan penertiban masih memerlukan bantuan dari masyarakat. ”Ini juga perlu adanya kekompakan dari pemerintah setempat,” ujarn-ya.

=JUNAEDI/MK

PENAMBANGAN PASIR LIAR

Dewan Bakal Panggil Satker Terkait

Page 22: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014|NO. 0316|TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 7 MARET 2014 NO. 0316 | TAHUN III

Pemkab Pamekasan merasa perlu dipandu oleh Kantor Pajak Pratama dalam menangani hal tersebut, paling tidak di tahun pertama 2014 ini. Meski demiki-an, pemkab melalui Dinas Penda-patan (Dispenda) mengaku akan terus bekerja keras dalam bela-jar menangani sendiri penarikan

PBB-P2 ini hingga mandiri.Dari kondisi tersebut, tung-

gakan wajib pajak PBB-P2 Pame-kasan yang sudah mencapai seki-tar Rp 6 miliar dikhawatirkan terus menunggak dan belum ter-lunasi dalam waktu satu sampai dua tahun ke depan.

Sekretaris Kabupaten (Sekk-

ab) Pamekasan, Alwi Beq menga-takan yang masih menjadi ken-dala Dispenda adalah minimnya SDM dan sarana-prasarana yang ada. Dia menjelaskan personel di Dispenda sudah memadai, namun yang memiliki keahlian dan skill di bidang penanganan PBB-P2 ini masih minim. Selain itu terkait sarana-prasarana, seperti sistem komputerisasi dan jaringan, di Dispenda juga belum lengkap.

”Saat ini kami masih mel-akukan serangkaian persiapan-persiapan. Karena pengalihan ini baru tahun ini dan sekarang masih bulan-bulan awal. Semoga saja lancar dan sejak awal tahun,

Dispenda juga sudah bekerja keras mempersiapkan SDM dan sarana-prasarananya,” katanya.

Terkait masih minimnya SDM dan sarana-prasarana ini, Alwi berharap ada transfer skill kepada pegawai Dispenda dari Kantor Pajak Pratama Pamekasan pal-ing tidak dalam tahun pertama ini. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Kantor Pa-jak Pratama agar pelaksanaannya bisa sesuai harapan.

Kepala Dispenda, Agus Muly-adi mengatakan timnya baru bisa terjun ke lapangan pada April nanti. Langkah awal, yaitu menc-etak 411 ribu Surat Pemberi ta-huan Pajak Terhutang (SPPT).

Selanjutnya akan didistribusikan kepada para wajib pajak, melalui kecamatan yang kemudian diter-uskan pada tingkat desa.

Mekanisme pembayarannya sama seperti sebelumnya, yaitu wajib pajak membayar melalui aparat desa, diteruskan kepa-da kecamatan. Sementara itu, sosialisasi pengelolaan PBB-P2 ini sudah disosialisasikan melalui kecamatan masing-masing.

”Boleh juga warga membayar langsung pada bank yang ditun-juk pemkab, dengan membawa sejumlah persyaratan adminis-trasi,” kata Agus.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Pemkab Belum Siap Tangani PBB-P2Alwi Beiq: Pengalihan Tanggung Jawab Tak Bisa Efektif Tahun iniPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan mengakui masih kekurangan Sumber Daya Manu-sia (SDM), dalam menangani penarikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Pemkab setempat belum bisa menjamin pelaksanaan pengalihan tanggung jawab dari pusat itu akan langsung efektif di tahun ini.

PAMEKASAN - Tebing Ta-man Potre Koneng (TPK) di sisi barat jalan Truno-joyo Pamekasan kembali longsor. Padahal sebulan lalu, tebing yang berada di atas bantaran Kali Jombang tersebut sempat diperbaiki. Penyebab pasti longsornya tebing tersebut ditengarai karena kesalahan perenca-naan pada saat perbaikan. Sebab hanya terbuat dari tumpukan tanah yang dibungkus karung, sehing-ga tidak mampu menahan beban terutama ketika turun hujan.

Akibat longsor tersebut, satu pohon dan pagar yang menjadi pembatas, roboh dan jatuh ke sungai. Bahkan tanah di taman sepanjang 10 meter ikut ambles. Jika dibi-arkan dikhawatirkan mengan-cam salah satu fasilitas milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menurut warga, tanah di seki-tar tebing itu labil dan amblasnya makin luas saat turun hujan lebat.

”Tanah yang dijadikan ta-man itu labil karena berupa urugan yang belum kuat. Sehingga saat tebingnya rusak,

nyaris tidak ada penahan dan ikut amblas,” kata Hasan Basri , 45, warga sekitar.

Ia meminta agar pemerintah segera memperbaiki kembali taman tersebut. Sebab, menu-rutnya, jika dibiarkan dalam waktu yang lama, dikhawat-irkan akan longsor dan mer-embet ke jalan yang berada di sampingnya. Kalau itu sampai terjadi maka perbaikannya akan memakan waktu yang lama den-gan biaya yang lebih besar. Dia menilai perbaikan yang dilaku-kan pemerintah sebelumnya tidak menyelesaikan masalah, sehingga harus dilakukan per-baikan ulang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pamekasan, Muharram mengatakan kerusa-kan yang terjadi pada Taman Potre Koneng itu tidak bisa diperbaiki dalam waktu dekat. Penyebab taman itu rusak, karena rusaknya pelengsengan sungai di sebelahnya. Ia men-gaku instansinya tidak memi-liki kewenangan memperbai-kinya, karena fasilitas tersebut menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

“Yang rusak itu peleng-sengannya sehingga ta-man itu juga ikut rusak. Untuk memperbaiki taman itu, harus diawali dengan perbaikan pelengsengan,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

MUSIBAH ALAM

Baru Diperbaiki, Taman Potre Koneng Longsor

Page 23: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 NO. 0316| TAHUN III GPAMEKASAN

PAMEKASAN - Dinas Pen-didikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan mulai mengantisi-pasi adanya praktik percaloan dalam pelaksanaan Ujian Na-sional (UN), tingkat SMP, SMA, dan SMK. Hal dimaksudkan agar pelaksanaan UN bisa berjalan sesuai ketentuan tanpa ternodai dengan aksi calo kunci jawaban UN, yang dapat merugikan pe-serta.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono, melalui Kepala Bi-dang Pendidikan Menengah, Moh. Tarsun menyatakan su-dah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah (Kasek) penyelenggara UN untuk men-gumpulkan para wali murid agar diberi penjelasan tentang pelaksanaan UN, termasuk po-tensi adanya praktik percaloan kunci jawaban. Ia menekan-kan tawaran semacam itu tidak perlu dilayani. Baik yang men-gatasnamakan petugas Disdik maupun dari Perguruan Tinggi (PT). “Kumpulkan para wali mu-rid dan sampaikan jangan per-caya calo UN,” katanya.

Dalam pelaksanaan UN nanti, Disdik Pamekasan sudah membuat ketentuan khusus, dengan sistem satu pintu dalam menangani segala persoalan yang terjadi saat pelaksanaan ujian, yaiitu setiap penyeleng-gara harus berkoordinasi den-gan Disdik Pamekasan melalui sub rayon jika ditemukan per-soalan sekecil apa pun.

Tarsun mengakui pelak-sanaan UN seringkali diwarnai dengan munculnya oknum tak bertanggungjawab yang men-gaku bisa memberikan kunci

jawaban. Kehadiran oknum calo itu sangat merugikan para peserta, karena akan membuat mereka tidak percaya diri dalam menghadapi ujian. Selain itu, keberadaan oknum calo ser-ing membuat lengah siswa dan orang tua yang minim persia-pan sehingga cenderung ber-pikir pendek dengan membeli kunci jawaban kepada calo, yang tingkat kebenarannya sangat diragukan.

Ia menekankan agar siswa dan orang tua selalu waspada jika bertemu dengan oknum yang mengaku bisa memberi-kan kunci jawaban UN. Bisa di-pastikan informasi yang mereka bawa bohong, karena kunci ke-berhasilan lulus ujian nasional bukan terletak pada calo, mel-ainkan dari siswa.

“Belajarlah yang baik, agar bisa meraih nilai tinggi sesuai target UN. Persiapkan diri dengan matang, kuasai materi, banyak minta perlindungan kepada yang kuasa, serta kerjakan dengan baik sesuai kemampuan,” katanya.

UN SMP sederajat akan di-laksanakan pada tanggal 5 hing-ga 8 Mei 2014, sedangkan SMA sederajat direncananakan pada 14 hingga 16 April mendatang.

Daftar Nominasi Sementara (DNS) UN SMP sederajat seban-yak 15.297 siswa. Rinciannya, MTs sebanyak 8.615 siswa dan SMP tercatat sebanyak 6.681 siswa. Sedangkan Daftar Nomi-nasi Tetap (DNT) peserta UN tingkat SLTA seluruhnya ber-jumlah 10.742 siswa, dengan rincian SMA sebanyak 3.171 siswa, MA 5.261 siswa, dan SMK berjumlah 2.310 siswa.

=FAKIH AMYAL/ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PENDIDIKAN

Waspadai Calo Menjelang UN

HARGA TOMAT ANJLOK. Petani menyemprotkan cairan pestisida ke tanaman tomat di Desa Polagan, Galis, Pame-kasan, Jatim. Akibat musim panen yang berlangsung serentak di Pulau Jawa dan Madura, menyebabkan harga tomat turun dari Rp 8.000 per kilo menjadi Rp 500 per kilo.

Wakil Ketua Komisi D, DPRD Pamekasan, Juhaini menyatakan komisinya tengah mengumpul-kan informasi dari masyarakat tentang polemik yang terjadi di MAN Pamekasan. Setelah mem-peroleh informasi yang cukup dan akurat, pihaknya akan memanggil Kepala Kantor Kementerian Aga-ma (Kakan-Kemenag) Pamekasan serta pihak-pihak yang berkom-peten di MAN Pamekasan.

Langkah selanjutnya, kata polistisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, komisinya akan mengkaji dan menyimpulkan po-lemik yang ada di MAN.

“Kalau memungkinkan komisi akan melayangkan kesimpulan dan hasil kajian tersebut, ke Ka-kanwil Kemenag Jatim dan Keme-nag RI, untuk secepatnya menge-luarkan kebijakan terkait polemik MAN Pamekasan,” katanya.

Menurut Juhaini, DPRD Pamekasan dalam hal ini Komisi D, tidak bisa memvonis Kepala MAN Pamekasan bersalah atau benar, sekalipun sering didemo.

Oleh karenanya, pihaknya men-ganggap perlu untuk berdiskusi bersama guru, kepala sekolah, perwakilan siswa dan perwakilan Kemenag setempat, untuk men-cari jalan keluar yang baik.

Ketegangan antara siswa dan guru dengan Kepala MAN Pame-kasan, sangat merugikan siswa dan orang tuanya. Apalagi mereka akan menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun 2014 bulan depan.

Oleh karenanya, ia meminta agar para pihak yang berpolemik di sekolah itu bisa menahan diri dan dapat melaksanakan kegia-tan belajar mengajar seperti bi-asa. Hal ini dimaksudkan untuk menyelamatkan siswa kelas XII, yang akan segera melaksanakan UN.

Dalam catatan koran ini, aksi mogok belajar mengajar di MAN Pamekasan sudah berlangsung empat kali. Terakhir mereka mel-akukan aksi mogok belajar pada 4 Maret 2014. Aksi itu sebagai bentukan penolakan terhadap M. Taufiqi Kepala MAN Pamekasan

yang diketahui sebagai adik Nur-maludin, mantan Kepala Kantor Kemenag Pamekasan.

Aksi mogok itu sempat di-warnai pengunduran diri Imam Santoso dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, MAN Pamekasan. Imam men-gatakan sudah tidak bisa beker-jasama dengan Taufiqi jika masih memegang jabatan sebagai kepala MAN Pamekasan.

Salah satu guru MAN Pame-kasan, Slamet mengatakan bahwa Taufiqi dianggap tidak memiliki kompetensi menjabat sebagai kepala MAN. Jabatan yang diem-ban saat ini karena ikatan emo-sional dengan kakak kandungnya saat menjabat Kepala Kantor Kemenag Pamekasan beberapa waktu lalu.

“Sebelum Taufiqi menjadi kepala MAN di sini, semua guru kompak. Namun sejak kehadiran dia, guru-guru pecah menjadi be-berapa kubu,” katanya menjelas-kan.

Taufiqi juga dinilai tidak bisa bekerja sama dengan bawahan-nya dan sering membuat kebija-kan secara sepihak. Padahal ada kebijakan yang sudah dirumuskan bersama di dalam rapat, namun seringkali berubah mendadak tanpa pemberitahuan sebelumn-ya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Komisi D Dalami Polemik MAN Sebelum Memanggil Kepala Kantor Kementerian AgamaPAMEKASAN - Komisi D DPRD Kabupaten Pamekasan be-lum memahami polemik yang terjadi di MAN Pamekasan. Padahal siswa dan guru di sekolah itu sudah beberapa kali menggelar aksi mogok belajar mengajar, menuntut pergantian kepala sekolah, yang saat ini dijabat M. Tau-fiqi.

SIMULASI UN. Sejumlah siswa berkonsentrasi mengerjakan soal dalam Simulasi Ujian Nasional (UN) di Solo, Jateng. Simulasi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa guna menghadapi Ujian Nasional 2014 men-datang.

Page 24: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014|NO. 0316|TAHUN III H PAMEKASAN PAMEKASAN

Ketua AIPP, Zaini melaporkan jika ada pungli parkir di Terminal Ceguk. Dia meminta klarifikasi dan sikap Dishukominfo terkait hal ini. Menurut Zaini kenten-tuan yang ada di dalam Peraturan Daerah (Perda), retribusi parkir di Terminal Ceguk itu hanya Rp 1.000, tetapi kenyataannya, Juru Parkir (Jukir) di sana menarik leb-

ih dari Rp 1.000.Selain menyampaikan hal di

atas, AIPP juga menyoal peri-hal sistem parkir berlangganan, yang dinilai sangat merugikan masyarakat. AIPP menuding parkir berlangganan ini sepertin-ya menjadi hal wajib yang harus diikuti oleh para pemilik kend-araan bermotor.

”Padahal dalam aturannya, parkir berlangganan ini tidak ber-sifat wajib, hanya berlaku kepada masyarakat dan pemilik kend-araan bermotor yang membutuh-kan saja,” kata Zaini.

Sekretaris Dishubkominfo Pamekasan, Untung Hidayat membantah tudingan maha-siswa terkait pungli di Terminal Ceguk itu. Ia memastikan tudin-gan itu tidak benar, karena su-dah mengkroscek ke lapangan dan tidak ada petugas parkir yang memungut biaya karcis melebihi ketentuan.

Menurutnya, jika ada masyarakat yang membayar parkir di Terminak Ceguk me-lebihi Rp 1.000, itu merupa-kan kehendak dan keikhlasan masyarakat sendiri.

”Jukir tidak pernah meminta melebihi batas ketentuan. Kalau ada yang memberi Rp 2.000 atau Rp 3.000, itu keikhlasan pribadi

masyarakat. Jika angkanya berva-riasi seperti itu, berarti itu bukan ketetapan yang diharuskan oleh jukir,” katanya.

Untung juga menjelaskan setoran uang karcis di Termi-nal Ceguk setiap harinya telah sesuai target. Para Jukir itu telah menyetor secara rutin dari hasil pendapatan parkir di terminal tersebut. Sayang, Untung tidak berkenan menjelaskan berapa target setoran yang harus disetor-kan pada Dishubkominfo dalam setiap harinya, khusus dari Ter-minal Ceguk.

Mengenai kebijakan parkir berlangganan, Untung menyata-kan bahwa pelaksanaannya tidak wajib. Hal ini sudah diatur secara jelas dalam peraturan daerah (Perda) nomor 6 tahun 2010, pasal 12, ayat 2 tentang pungutan retri-busi parkir berlangganan tidak bersifat wajib dan hanya dikena-kan kepada pengguna parkir yang

membutuhkan.Jika masyarakat menolak,

bisa mengajukan keberatan ke-pada Bupati, sebagaimana diatur dalam BAB VIII pasal 27 ayat 1 tentang Keberatan. Disebutkan bahwa wajib retribusi dapat mengajukan keberatan kepada Bupati atau pejabat yang ditun-juk. Dalam ayat 2 disebutkan bahwa keberatan sebagaimana ayat 1 harus diajukan secara ter-tulis dengan disertai alasan yang jelas.

Selain itu, pihaknya mengata-kan bahwa pada ayat 3 disebutkan bahwa keberatan sebagaimana ayat 1 harus diajukan dalam jang-ka waktu paling lama dua bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali apabila wajib retribusi da-pat menunjukkan bahwa dalam jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kemampuannya.

=SUKMA FIRDAUS/FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pungli Parkir di Terminal Ceguk Mulai DiadukanUntung: Laporan AIPP itu Tidak Benar!PAMEKASAN - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Insan Pemuda Pamekasan (AIPP) menda-tangi Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan In-formasi (Dishubkominfo) Pamekasan di Jalan Bonorogo, Kamis (6/3), sekitar pukul 09.00 wib. Mereka mengadu-kan dugaan pungutan liar (pungli) di Terminal Bus Rong-gosukowati yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tla-nakan. Mereka juga mempertanyakan penerapan parkir berlangganan, yang semula hanya imbauan, namun kini seolah menjadi kewajiban bagi para pemilik kendaraan bermotor di Pamekasan.

SERIUS. Aktivis AIPP saat mendatangi Kantor Dishubkominfo kemarin.

Page 25: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 NO. 0316| TAHUN III IPAMEKASAN

PAMEKASAN - Keinginan Mashuri, 35, warga Dusun Akkor Daja, Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pame-kasan, untuk mengembangkan pembuatan bahan bakar dengan limbah plastik terancam meme-mukan masalah. Sebab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Pame-kasan menilai temuan tersebut sulit dikembangkan.

Kepala Balitbangda Pame-kasan, Budi Ashari mengatakan pembuatan bahan bakar dengan menggunakan bahan baku lim-bah plastik seperti yang dilaku-kan oleh Mashuri, perlu dikaji secara serius. Apalagi pembua-tannya masih menimbulkan persoalan terutama jika diprod-uksi dalam jumlah yang besar.

Dia menjelaskan salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjua-lan BBM alternatif tersebut. Sebab, dari pengamatannya pada saat melakukan survei lokasi dan melihat proses pembuatan secara langsung, Mashuri belum melakukan penghitungan secara tepat dan terperinci tentang keuntungan yang didapatkan dari penjulan BBM tersebut.

Mashuri, kata dia, hanya menjelaskan dari 10 kilogram plastik dapat menghasilkan 8 hingga 9 liter bahan bakar. Den-gan hitungan tersebut, Mashuri mengklim telah mendapatkan keuntungan.

Padahal keuntungan tersebut belum dikurangi biaya produksinya. Seperti

biaya pembelian alat-alat, ongkos produksi baik peker-ja maupun bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi tersebut.

Berdasarkan pengamatan-nya polusi yang dihasilkan dari penyulingan bahan bakar tersebut sangat membahayakan bagi kesehatan warga, terutama warga yang berada di sekitar lokasi. Sehingga perlu dilaku-kan kajian bagaimana menan-gani masalah polusi tersebut. Namun, pihaknya tetap meny-ambut baik kretivitas warga Akkor itu, apalagi hal tersebut dilakukan berdasarkan pengala-man setelah melihat tayangan di telivisi.

Untuk itu, pihaknya akan memfasilitasi untuk dilakukan penelitian dengan memformu-lakan temuan tersebut. Bahkan pihaknya akan menggandeng salah satu perguruan tinggi untuk melihat kualitas bahan bakar yang dihasilkan. Salah satu langkah yang akan dilaku-kan adalah melakukan peneli-tian untuk proses pembakaran tersebut. Termasuk alat yang akan digunakan untuk pemba-karannya. Agar temuan tersebut diproduksi tidak menimbulkan bahaya dan biaya oprasionalnya lebih murah.

”Saya lihat kalau menggu-nakan tungku seperi itu kay-aknya cepat rusak, nanti kami akan bekerja sama dengan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaua,” katanya.

Selain itu, Budi menam-bahkan, kajian yang perlu di-lakukan lebih dalam adalah dampak yang dihasilkan dari pemakaian BBM terhadap kualitas mesin. Untuk itu lem-baganya akan berkonsultasi dengan ITS Surabaya untuk memastikan bahwa penggu-naan BBM tersebut tidak mer-usak terhadap mesin. Namun, Budi tidak bisa memastikan kapan hasil penelitian terse-but dapat diketahui. Sebab penelitian membutuhkan dana yang tidak sedikit dengan waktu yang lama.

”Kami sudah ambil sampel (contoh) BBMnya, namun un-tuk melakukan penelitian diperlukan waktu yang lama dan dana yang besar,” ungka-pnya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

POTENSI BAHAN BEKAS

Bahan Bakar Limbah Plastik Dinilai Sulit Dikembangkan

Selain itu, Budi menam-bahkan, kajian yang perlu

dilakukan lebih dalam adalah dampak yang di-hasilkan dari pemakaian BBM terhadap kualitas

mesin. Untuk itu lembag-anya akan berkonsultasi dengan ITS Surabaya un-tuk memastikan bahwa

penggunaan BBM tersebut tidak merusak terhadap

mesin.

Sebab uang SKS (dulu disebut SPP) itu sudah dibayari pemer-intah lewat dana Bantuan Ope-rasional Sekolah (BOS) dan BSM. Pada awal tahun ajaran baru 2013/2014 lalu, mereka ditarik uang SKS bulan pertama kedua dan ketiga, yakni Juni, Juli, dan Agustus.

Janji pimpinan sekolah terse-but, siswa yang mendapat dana BSM dan sudah membayar uang SKS akan dikembalikan. Namun hingga bulan ini pengembalian itu belum dilakukan.

Menurut sejumlah siswa kelas X penerima BSM, pada Februari lalu, siswa kelas X hingga XII SMK 1 mendapat BSM masing-masing sebesar Rp 680 ribu yang diser-ahkan lewat sekolah. Dari jumlah itu, pihak sekolah hanya menyer-ahkan sebesar Rp 50 ribu, sedang

sisanya untuk pembayaran SKS selama satu tahun dan Rp 30 ribu untuk administrasi.

Ketika pencairan dana itu, masing-masing siswa dipang-gil ke ruang guru dan dijelas-kan siswa yang sudah bayar SKS selama 3 bulan, uangnya akan dikembalikan. “Kami mau menanyakan itu tidak berani,” kata salah seorang siswa yang tidak mau disebut namanya itu, sambil menunjukkan bukti pem-bayaran SKS selama tiga bulan, Kamis (6/3).

Wakil Kepala SMKN 1 Pame-kasan, Bidang Kesiswaan, Subi-anto mengatakan siswanya yang menerima dana BSM dari kelas X, XII, dan XII, sebanyak 286 siswa. Namun saat ini yang disalurkan masih 256 siswa, sedang sisanya menyusul. Dia mengatakan un-

tuk penyaluran dana BSM sudah sesuai prosedur, yakni pihak bank didatangkan ke sekolah dan uang itu langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Saat itu pihak sekolah menawarkan kepada siswa untuk membayar uang SKS.

“Untuk penarikan uang SKS selama tiga bulan itu, kami tidak pernah melakukan. Sebab uang SKS untuk siswa kela X dan XII sudah diambilkan dari uang BOS. Kekurangan dari uang BOS itu di-ambilkan dari BSM, namun jum-lah tiap siswa tidak sama,” ung-kapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Mohammad Tarsun mengatakan aturannya dana BSM itu dicairkan lewat re-kening siswa. Bisa siswa datang sendiri ke bank, atau pihak bank datang ke sekolah. “Jika siswa yang bersangkutan ada tung-gakan uang SKS, pihak sekolah tidak boleh langsung memotong, tapi harus meminta persetujuan siswanya,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Pelajar Tagih Uang SKSKarena Sudah Terbayarkan Melalui BOSPAMEKASAN - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Ke-juruan Negeri (SMKN) 1 Pamekasan, penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) mempertanyakan uang Sumbangan Komite Sekolah (SKS), selama 3 bulan, sebesar Rp 375 ribu yang dibayarkan ke sekolah, karena hingga kini be-lum dikembalikan ke mereka.

UNJUK RASA BERAKHIR RICUH. Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Yogyakarta terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian ketika menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Urip Sumoharjo, Yogyakarta. Aksi yang bertepatan dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Yo-gyakarta yang juga Ketua Umum Partai Demokrat dalam rangka temu kader partai dan sejumlah agenda intern tersebut berakhir ricuh dibubarkan aparat kepolisian karena mengganggu lalu lintas.

Page 26: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN IIIJSampang

SAMPANG- Kolam renang yang berada di areal wisata Goa Lebar, Jalan Pahlawan Gang I, Kota Sampang tampak sepi pen-gunjung. Hal itu juga berdampak terhadap omzet pendapatannya yang terus menurun dalam dua bulan terakhir ini.

Menurut penjaga loket kolam yang hanya bersedia menyebut-kan inisial SH (45), pengunjung yang datang beberapa bulan ini mengalami penurunan, tidak seperti sebelumya yang masih cukup banyak. ”Sekarang setiap harinya hanya Rp 100 ribu per-olehannya, dengan tiket masuk orang dewasa atau anak-anak sebesar Rp 5 ribu. Kalau sebe-lumnya bisa mencapai Rp 500 ribu setiap harinya,” katanya ke-pada Koran Madura, Rabu (5/3).

Menurutnya, perawa-tan areal wisata di sekitar goa lebar,mengakibatkan pengun-junga berkuruang. Diharapkan ke-

pada pemerintah untuk peduli ke tempat wisata yang memang di-miliki kota sampang. Juga kebang-gan bagi warga sekitar jika tempat wisata ini banyak orang berkun-njung, otomatis masyarakat bisa berjualan disekitar. Disamping mebantu peningkatan ekononi warga juga nantinya jika tempat ini bagus dalam pengelolaanya, pengunjung pasti banyak.

Sementara manurut salah satu pengunjung Lukman (24) yang berasal Dari Kota Pame-kasan mengatakan, dirinya me-luangkan waktunya berkunjung ketempat wisata Goa Lebar kare-na ingin tahu suasana Goa Lebar. Tapi dia malah menyayangkan tempat wisata Goa Lebar yang tidak terus dan sepi pengun-jung. ”Tempat wisata ini kan tak jauh dari kota, jarang-jarang ada tempat wisata seperti ini leng-kap dengan kolam renang diatas bukit,” ujarnya. =CR1/ LUM

GOA LEBAR SEPI PENGUNJUNG

Omset Kolam Renang Menurun

SampangSampangPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014No. 0316 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

SAMPANG – Upah pelipatan surat suara pemilu legislatif di Kabupaten Sampang dinilai tidak layak. Akibatnya, tiga kelompok pelipatan surat suara, Kamis (6/3) sekitar pukul 10.00 Wib mening-galkan lokasi pelipatan di Gor Tennis Indor Jalan Wijaya Kusu-ma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang.

Upah pekerja dinilai terlalu murah dibandingkan daerah lain. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang hanya menghargai Rp 50 per lembar surat suara. Mereka meninggalkan tempat disimpan-nya logistik tersebut saat relawan yang lain tengah bekerja.

“Informasi di TV kalau Ka-bupaten Semarang saja bayaran-nya Rp 100 per lembar. Kenapa di Sampang Rp 50. Ya pasti kecewa makanya saya mau pulang saja (tidak mau bekerja),” kata Muh-dam (27), salah satu pekerja asal Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang.

Pantauan Koran Madura, saat tiga kelompok tersebut mening-galkan tempat pelipatan suara, pekerja yang lain sempat juga

hendak berhenti bekerja. Namun, Divisi Keuangan dan Logistik KPU Kabupaten Sampang, Hernandi Kusuma Hadi bisa mengendalikan pekerja yang lain untuk tetap bekerja dan tidak terprovokasi te-mannya yang berhenti bekerja.

Menanggapi protes relawan yang tidak mau bekerja, Hernandi Kusuma Hadi mengatakan upah tersebut telah diseragamkan di empat kabupaten di Madura.

“Dalam juknis ini semuanya sama yaitu Rp 100 per orang. Tapi tidak ada rincian antara pelipatan dan penyortiran. Makanya untuk menyelamatkan ini kita ada kes-eragaman se-Madura yakni dari Rp 100 kita sisakan Rp 5 untuk dikem-balikan dan Rp 95-nya untuk dua kegiatan, yakni pelipatan Rp 50 dan penyortiran RP 45,” jelasnya.

Pembayaran tenaga pelipa-tan itu nantinya akan diberikan sesuai dengan hasil surat suara yang dilipat. Pekerja diberi kebe-basan melakukan pelipatan surat suara sampai pukul 22.00 Wib.

“Bayarannya semua sama, semakin banyak hasil lembaran pelipatan semakin banyak, kita

juga membuatkan berita acara hasil pekerjaan mereka tiap hari, dan mereka yang sanggup bek-erja sampai malam silahkan asal jangan lebih pukul 10.00 malam,” tuturnya.

Sementara pekerja yang dit-

erjunkan untuk melipat dan me-nyortir surat suara sebanyak 400 orang. Mereka akan menyortir dan melipat 3.227.104 lembar su-rat suara yang ditempatkan di dua lokasi gedung penyimpanan. Peli-patan ditarget selesai sampai 20

hari ke depan.“Masalah surat suara yang ru-

sak belum bisa memastikan, ka-rena belum penyortiran sekarang masih pelipatan,” ungkapnya saat ditanya apakah ada surat suara yang cacat. =RYAN HARIYANTO/MK

Upah Dinilai Tak Layak

KeLUARgA BesAR DINAs sOsIAL, TeNAgA KeRjA DAN TRANsMIgRAsI (DINsOsNAKeRTRANs)

KABUpATeN sAMpANg

Mengucapkan

Selamat dan SukSeSSatu tahun kepemimpinan al-Falah

Bupati a Fannan haSiB & Wakil Bupati Fadilah Budiono

a. malik amRullahKepala Dinas

Page 27: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III K

SAMPANG- Beberapa gorong-gorong di sepanjang jalan Kota Sampang, tepatnya di Jalan Trunojoyo, mengalami kemandekan dalam renovasinya.

Mulyadi (38) yang berasal dari Aeng Sareh Kecamatan Kota menuturkan, tersendatnya pembongkaran saluran yang berada di depan tempat usahanya membuatnya risih. Hal itu dikarenakan saluran airnya mengendap dan bercam-pur sampah, sehingga menimbulkan bau tak nyaman.

Dengan adanya pembongkaran saluran air tersebut, Mulyadi mem-buat anyaman bambu sebagai tempat melintas pengunjung tokonya.

”Anyaman bambu dari pemerintah yang diletakkan diatas saluran air se-bagai ganti bahan cor, bahannya sangat tipis dan tidak tahan lama,” katanya kepada Koran Madura, Rabu (5/3).

Hardi (33) penjual bakso warga solo yang sudah menetap di jalan pemuda kota sampang ini menuturkan, dengan hal yang sama. “Saluran Air ini sudah lama tidak dilanjutkan, kurang lebih tu-juh bulan,” ujarnya.

Hardi ini berharap besar kepada pemerintah untuk segera melanjutkan renovasi ini, karna ini juga menggan-gu pada dagangannya, akibat bau Air yang keruh, konsumen berkurang den-

gan alasan selokan yang berada tepat didepan warung baksonya itu bau yang tak nyaman.

Dia menambahkan, hampir terjadi korban tenggelam pas banjir yang set-inggi dua meter, karna waktu itu ada orang mau kepasar lewat, dan dia tidak mengatahui ada saluran Air yang dibo-ngkar. Dan orang tersebut terpleset kes-aluran air yang diperbaiki itu. beruntung saya bisa menyelamatkan mas, dengan menarik rambutnya.

Menurut salah satu pegawai Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang yang tidak bersedia menyebutkan namanya karena mengaku tidak pu-nya wewenang menceritakan bahwa pekerjaan saluran air yang berada di Jalan Trunojoyo itu putus kontrak dengan kontraktornya, karena dalam pekerjaanya tersebut melebihi batas waktu yang telah ditetapkan sebel-umnya.

Tapi dalam tahun ini pasti diker-jakan lagi dan diselesaikan, tapi saya juga tidak bisa memastika bulan apa dan tanggalnya akan dikerjaka. Yang pasti nunggu rapat. Dan yang mem-puyai kebijakan itu bukan saya, tapi ada bidangnya. Sekarang beliau masih kesurabaya ada ada rapat.

=CR1/ LUM

GORONG-GORONG

Penyelesaian Akhir Tak Tuntas

SAMPANG¬- Cuaca yang bersahabat dalam sebulan tera-khir ini membuat para nelayan bergembira. Selain hasil tang-kapannya melimpah, harga ikan juga mengalami kenaikan. Seperti ikan kembung yang mengalami keniakan harga cukup signifikan.

Menurut pengawas Gudang Penampungan ikan, Mulyadi (39), harga ikan kembung naik Rp 4000 per kilogram. Saat ini harga ikan tersebut Rp 15 ribu perkilo-gramnya, sebelumnya hanya Rp 11 ribu per kilogramnya.

”Kenaikan harga ini diaki-batkan permintaan kiriman ikan kembung ke Lamongan meningkat. Ditambah cuaca laut yang men-dukung. Sehingga para nelayan hasil tangkapannya banyak dan harganyapun naik,” katanya ke-pada Koran Madura, Kamis (6/3).

Sebelumnya permintaan ikan kembung dari Lamongan hanya satu ton tiap pengiriman, seka-rang malah meningkat, menjadi satu ton tujuh kuintal sekali ngirim. Setiap pengirimannya sartu kali dalam dua hari.

Dalam sehari gudang tersebut menerima pasokan dari nelayan sebanyak satu ton ikan kembung, penjual ikan kembung kepengepul digudang itu beragam asalnya, selain dari warga tanjung sampang sendiri, ada juga dari warga tlana-kan pamekasan. Kebetulan Gudang ini dekat juga dengan dermaga Tlanakan Pamekasan.

Maimunah (45) salah satu penjual ikan kepengepul digudang tersebut juga warga desa tanjung kecamatan camplong menam-bahkan. Dirinya merasa senang dengan kenaikan harga, ditam-bah cuaca bagus. dibandingkan dengan sebelumnya. ”Meski hasil tangkapanya banyak tapi hargan-ya masih standart. Tapi sekarang dirinya bersukur dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumya,” ungkapnya. =CR1/ LUM

HARGA IKAN KEMBUNG NAIK

Nelayan Raup Untung Besar

TRANSAKSI IKAN: Pedagang dan pembeli sedang bertransaksi ikan di Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang, Rabu (6/3).

SAMPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang menyediakan se-banyak delapan lapangan untuk ditem-patkan kampanye terbuka partai politik peserta Pemilu 2014.

“Partai politik bisa berkampanye di de-lapan lapangan yang telah kami sediakan ini secara optimal,” kata Komisioner KPU Sampang Miftahur Rozaq, Kamis (6/3).

Ia menjelaskan, delapan lapangan terbuka yang telah disediakan KPU Sam-pang itu meliputi, lapangan Karapan Sapi di Kecamatan Pangarengan, Lapan-gan sepak bola di Kecamatan Tambelan-gan, lapangan sepak bola di Kecamatan Banyuates, dan Lapangan sepak bola di Kecamatan Ketapang.

Selanjutnya, lapangan umum di Ke-camatan Sokobanah, lapangan Contong Sampang, lapangan Poltera dan lapangan Sejati di Kecamatan Camplong. “Lapa-ngan ini semuanya sangat luas, bahkan bisa menampung hingga puluhan ribu orang,” ucap Miftahur Rozaq.

Masa kampanye partai politik peserta pemilu sesuai jadwal yang telah ditetap-kan KPU pusat selama 21 hari, yakni mu-lai tanggal 16 Maret hingga 5 April. Masa tenang mulai tanggal 6 hingga 8 April 2014.

Menurut Miftahur Rozaq, jadwal

kampanye partai politik peserta pemilu di Kabupaten Sampang disesuaikan den-gan jadwal kampanye partai politik yang ditetapkan oleh KPU pusat.

“Misalnya di tingkat pusat hari pertama partai A, di Sampang juga sama,” katanya.

Pemilu di Kabupaten Sampang akan digelar di 2.582 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan di 14 kecamatan di wilayah itu. =ABDUL AZIZ/ANT

KAMPANYE PEMILU

KPU Siapkan Delapan Lokasi Terbuka

8 Lokasi kampanye1. Lapangan karapan sapi di

Kecamatan Pangarengan2. Lapangan sepak bola di

Kecamatan Tambelangan3. Lapangan sepak bola di

Kecamatan Banyuates4. Lapangan sepak bola di

Kecamatan Ketapang5. Lapangan umum di Kecama-

tan Sokobanah6. Lapangan Contong Sampang7. Lapangan Poltera8. Lapangan Sejati di Kecama-

tan Camplong

sampang

Page 28: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Tujuh orang gabungan mahasiswa dan pemuda mendatangi Kantor Dinsosnakertrans (Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi) Kabupaten Sampang, Kamis (6/3). Mereka mempertanyakan dis-tribusi beras cadangan pemerintah (BCP).

BCP merupakan program pemerintah untuk penanggu-langan keadaan darurat yang memerlukan tindakan cepat dan tepat di luar prosedur bia-sa, misalnya untuk penanganan korban banjir.

Beberapa waktu terjadi ban-jir di Kecamatan Jrengik dan merendam beberapa ladang padi milik warga. Akibatnya, banyak lahan padi di daerah Jrengik mengalami gagal panen. Sehing-ga Camat jrengik membuat surat ke Kantor Dinsosnakertrans un-tuk memberikan bantuan berupa pengadaan beras untuk orang miskin (raskin) bagi warga kor-ban pasca banjir di Kecamatan Jrengik.

”Namun yang dilakukan oleh camat sia-sia karena bantuan raskin yang diusulkan tak kun-jung terealisasi. Disinyalir karena ada kekurangan data yang perlu

dilengkapi dalam isi surat ban-tuan tersebut,” kata Koordinator Mahasiswa dan Pemuda Khalilur Rahman saat beraudiensi di kan-tor Dinsosnakertrans.

Gabungan mahasiswa dan pemuda itu kemudian mengirim surat pada Senin (3/3) kemarin untuk melakukan audiensi kepa-da pihak Dinsosnakertrans men-

genai BCP yang setiap tahunnya dianggarkan untuk korban ben-cana sebesar 100 ton beras. Itu disimpan di Perum Bulog. “Sebe-lumnya, surat yang diajukan pada

tanggal 3 kemarin diserahkan kembali oleh pihak Dinsosnaker-trans karena dianggap salah sasa-ran,” lanjutnya.

Setelah diterima melakukan audiensi, gabungan mahasiswa dan pemuda itu menanyakan tiga persoalan. Yaitu mengenai laporan pertanggungjawaban realisasi BCP, daftar nama pen-erima BCP dan bukti serah teri-ma BCP pada tahun 2012 sampai dengan 2013.

Atas pertanyaan tersebut, Kepala Dinsosnakertrans A Malik Amrullah mengatakan, BCP yang sudah terealisasi pada tahun 2013 adalah sebesar 43.280 Kilogram dan sisanya ada di Perum Bulog. ”Saya merealisasikan bantuan beras jika ada surat di atas meja dari pihak-pihak yang membu-tuhkan,” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa me-kanisme tersebut merupakan tindakan kehati-hatian dalam mengeluarkan raskin dari Pe-rum Bulog. ”Prosedur dan me-kanisme penyaluran BCP adalah Bupati Sampang menyampaikan intruksi kepada Dinsosnaker-trans. Setelah itu, Dinsosnaker-trans mengintruksikan kepada Perum Bulog dan pihak Perum Bulog dapat mengeluarkan BCP sesuai dengan kebutuhan. Apa-bila ada sisa maka akan dikem-balikan lagi kepada pemerintah pusat,” ungkapnya.

=CR2/ LUM

SAMPANG- Kamis (6/2) pukul 12.00 WIB, Koran Madura meng-hampiri sebuah gudang yang ter-letak di Jalan Makboel, Kelurahan Polagan, Kota Sampang. Dari luar terlihat ramai dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Ternyata gudang itu dijadikan zona II peli-patan surat suara pemilihan ang-gota legislatif (Pileg), di sisi lain GOR Tennis Indoor juga dijadi-kan zona I pelipatan surat suara. Ruapanya tempat pelipatan suara dibagi menjadi dua tempat.

Ada lima aparat keamanan bersama Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar yang men-jaga gudang penyimpanan dan proses pelipatan tersebut. Menu-rut Kelompok Kerja Logistik KPU Kabupaten Sampang, di gudang

tersebut memperkerjakan Sekitar 158 pekerja dengan jumlah total surat suara yang ada di gudang yaitu sebanyak 813 kardus dan 1 kardus berisi 100 lembar surat suara dengan dan di bagi menjadi lima macam surat suara.

Jam kerja di gudang ini dilaku-kan sejak pukul 07.00 WIB dan diterapkan tiga shift, yaitu yang pertama jam kerja diberlakukan dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB, yang kedua dari pukul 13.00 sampai dengan 16.00 WIB dan yang ketiga 19.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Sis-tem pengerjaannnya pun dibagi menjadi 17 kelompok, masing-masing kelompok jumlah peker-janya tidak sama dan setiap dua kelompok dikontrol satu petugas.

Sekitar pukul 12.00 WIB pekerja di gudang Jalan Makboel sudah menyelesaikan sebanyak 45 kar-dus dengan jumlah kerusakan 13 surat suara.

Musaddap (47), koordinator gudang menjelaskan, pekerjaan pelipatan suarat suara tersebut di-targetkan selesai lima sampai den-gan enam hari kerja.”Saat Iini kami masih sedang menggarap surat suara dapil III yang berjumlah 137 kardus,” ujarnya kepada Koran Ma-dura, Kamis (6/3). =CR2/ LUM

TEMPAT PELIPATAN SURAT SUARA DIBAGI DUA

Zona II Mempekerjakan 158 Pelipat Surat Suara

BERJIBUN: Susana pelipatan surat suara Pileg di Zona II, Jalan

Makboel, Kelurahan Polagan, Sampang, Kamis (6/3).

Mahasiswa Mempertanyakan BCPKepala Dinsosnakertrans: Saya Merealisasikan Jika Ada Surat

Page 29: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III M

Kalau Saudara memberi-kan keterangan seperti

ini bisa saja putusan yang kami ambil salah.

Andi Hendrawan, SHKetua Majelis Hakim

JUMAT 7 MARET 2014 No. 0316 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

Fraksi Minta Tinjau Ulang Pinjaman PIPPemerintah Daerah Perlu Mencari Solusi Lain

"Fraksi kami pada dasarnya mengapresiasi rencana pemban-gunan RSUD Tipe B Pendidikan. Namun, perlu pengkajian ulang terkait besaran bunga, mengin-gat kemampuan APBD Bangka-lan," kata Juru bicara (Jubir) Fraksi Demokrat, Ismael Hasan, saat ra-pat paripurna penyampaian pan-dangan umum fraksi DPRD Bang-kalan terhadap nota penjelasan Bupati Bangkalan atas Raperda pinjaman daerah untuk pemban-gunan RSUD Tipe B Pendidikan, kemarin (6/3).

Fraksi tersebut berpendapat selama beberapa kurun waktu RSUD sendiri mengalami difisit anggaran. Pada tahun 2013 defisit anggaran hampir Rp 30 miliar. Sedangkan estimasi tahun 2014 mengalami kerugian Rp 136 mil-iar. Apabila nantinya melakukan pinjaman ke PIP sebesar Rp 96 miliar dengan bunga 9,5 persen, tentunya sangat memberatkan APBD.

"Tentunya, ini akan menam-bah dampak defisit ke pemkab

daerah. Karena beban pemba-yarannya terlalu besar. Kami menyarankan agar mencari so-lusi lain, terkait pinjaman sebesar itu," ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Jubir Fraksi partai PKB, Umar Faruk. Menurutnya, setelah mengkaji dari nota penjelasan Bupati, pan-dangan Fraksi PKB pada dasarnya mendukung semua program pem-kab. Namun perlu penjelasan kembali mengenai alasan pokok peminjaman tersebut. Apakah dana untuk pembangunan rumah sakit yang dimaksud tidak bisa menggunakan dari APBD.

"Selain itu, bagaimana terkait nominal dan proses pengembalian pinjaman. Sehingga perlu kejela-san. Termasuk bagaimana manaje-man pengelolaan setelah opera-sional pinjaman," tanya Umar.

Jubir fraksi PPP, Nur Hidayat juga mengungkapkan pinjaman ke PIP tersebut perlu dievaluasi, sehingga mekanisme pembayaran angsuran tidak memberatkan APBD. Menurutnya, selain dibe-

bani biaya pokok cicilan yang harus dibayar masih dibebani bi-aya menajemen administrasi dan kesepakatan.

"Apakah hal itu tidak bisa di-nego kembali oleh pemerintah daerah? Mengingat biaya alokasi pinjaman yang direncanakan Rp 87,5 miliar untuk pekerjaan kon-struksi fisik. Sedangkan Rp 8,5 miliar untuk pembelian alat kes-ehatan," ujarnya.

Tak jauh berbeda dengan fraksi lainnya. Fraksi PKNU me-nyimpulkan agar pinjaman terse-but ditinjau kembali. Meskipun disisi lain mereka mengapresiasi terhadap rencana pembangunan RSUD Tipe B Pendidikan, sehing-ga pelayanan nantinya lebih pro-fesional.

"Beban pinjaman Rp 96 miliar yang harus dipenuhi terkait bun-ganya yang besar. Perlu ditinjau kembali sehingga daerah bisa ter-hindar dari denda apabila jatuh tempo," jelas Matwar Jubir FKNU.

Berbeda dengan fraksi lain-nya, Fraksi Reformasi Perjuangan Rakyat (FRPR) melalui M Ikhsan menyatakan sangat penting sekali pembangunan RSUD dengan pin-jaman melalui PIP. Sebab Bang-kalan perlu penyediaan sarpras dalam memenuhi layanan kes-ehatan bermutu. Sehingga pem-biayaan melalui PIP merupakan sumber alternatif.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraSIDANG. Rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi DPRD Bangkalan terhadap nota penjelasan Bupati Bang-kalan atas Raperda pinjaman daerah untuk pembangunan RSUD Tipe B Pendidikan, di aula DPRD Bangkalan, kemarin (6/3).

BANGKALAN – Empat Fraksi di DPRD Bangkalan me-minta pemerintah daerah setempat meninjau kembali pinjaman dana sebesar Rp 96 miliar dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), karena bunga pinjaman diang-gap terlalu besar mencapai 9,5 persen per tahun dari nilai pinjaman.

KESAKSIAN BERBELIT

Abah Mengaku Tidak Mengetahui Pelaku

BANGKALAN - Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan kembali menggelar sidang pembunuhan terhadap Munir Buhori, (48), warga Desa/Kecamatan Konang. Pria yang dikenal sebagai guru ngaji tersebut tewas setelah ditusuk secara bertubi-tubi oleh Ahmad Gombloh (36), yang berasal dari desa yang sama. Pembunuhan tersebut terjadi di Pasar Bandung, Kecamatan Konang, beberapa waktu lalu.

Dalam persidangan den-gan agenda keterangan saksi itu, Ketua Majelis Hakim Andi Hendarawan, SH menghadirkan H. Makrum sebagai saksi. Pria yang akrab dipanggil Abah itu merupakan pemilik toko di tempat kejadian perkara (TKP). Pada saat itu, saksi yang men-emukan korban pertama kali tewas bersim-bah darah.

"Pertama kali itu korban da-tang untuk berbelanja pada jam 06.00 wib. Akan tetapi sekitar pukul 08.00 kembali lagi entah ada keperluan apa. Pada saat itu juga korban masuk ke toko dan tergeletak di depan saya," ujarnya.

Saat ditanya terkait kronolo-gis peristiwa itu, saksi mulai ke-bingungan menjawab beberapa pertanyaan sesuai keterangan yang tertulis dalam Berita Acara Perkara (BAP). Kebingungan itu tampak dari jawaban saksi yang berseberangan dengan BAP tersebut. Hal itu membuat hakim harus berulang kali men-gulang pertanyaan kepada saksi.

"Mengapa jawaban Saudara Saksi selalu berseberangan den-gan keterangan yang ada di BAP. Kalau Saudara memberikan ket-erangan seperti ini bisa saja putu-san yang kami ambil salah. Sebab putusan pengadilan berdasarkan keterangan saksi. Ini menyang-kut nasib korban dan terdakwa," tegas Ketua Majelis Hakim Andi Hendrawan, SH, kesal.

Guna mendapatkan keter-angan saksi yang sesuai dengan BAP, saksi diminta untuk tenang dan rileks dalam menjawab per-tanyaan majelis hakim. Dalam keterangan yang disampaikan

saksi menya-takan tidak mengetahui korban dibunuh oleh terdakwa, sekalipun peri-stiwa itu terjadi di depan toko miliknya. Akan tetapi, warga yang memberi tahu bahwa ter-dakwa pelaku pembunuhan.

"Saya tidak tahu kalau terdak-wa yang melakukan pembunu-han, karena saya ada didalam dan istri saya mau pingsan melihat darah yang berceceran di dalam toko," paparnya.

Perlu diketahui ustad Munir Buchori tewas di sebuah toko di Desa Bandung Kecamatan Konang dengan tiga luka tusuk, di punggung kanan dan dua luka tusuk di bagian dada pada Minggu (1/12/2013). Pelaku, yakni terdakwa Gombloh langsung menyerahkan diri ke mapolsek beserta barang bukti berupa sebilah pisau berlumu-ran darah.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraSUMPAH. Para saksi yang dihadirkan oleh majelis hakim disumpah sebe-lum memberikan keterangan dalam persidangan.

Page 30: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III N Bangkalan

KPUD Terima Ribuan Surat SuaraTarget Pelipatan Selesai 10 Hari

"Yang kami terima sesuai den-gan jumlah daftar pemilih tetap (DPT), yaitu 955.998 plus 2% 19120, total keseluruhan 975.118 surat su-ara," ujar Ketua Divisi Logistik KPU

Bangkalan, H. Moh. Mansyur.Menurutnya, untuk pelipa-

tan dan penyortiran sedikitnya membutuhkan tenaga 60 orang. Dimungkinkan jumlah itu bisa saja bertambah sambil menung-gu hasilnya di hari pertama. Hasil kerja di hari pertama nantinya menjadi tolak ukur apakah perlu penambahan pekerja atau tidak. Direncanakan, hari pertama peli-patan dan penyortiran dilakukan mulai, Jumat (7/3).

"Ya kita bisa lihat dari hasil kerja pada pelipatan hari pertama. Apakah membutuhkan penamba-han tenaga atau tidak. Kemudian juga untuk mengetuhui kemung-kinan adanya kerusakan pada su-rat suara," paparnya.

Dia menjelaskan pendistribu-sian semua logistik pemilu mulai dari kotak suara, bilik suara, surat

suara, dan Formulir C, D, DA, dan Formulir DB akan dilakukan pada H-1 pencoblosan. Sebab sesuai dengan ketentuan semua logistik sudah harus ada di masing-masing TPS pada hari pelaksanaan pemilu.

Sementara itu, ribuan logistik tersebut ditempatkan di Gedung Olahraga (GOR) Sultan Abdul Kadirun, Jalan Halim Perdana Kusuma. Pasalnya, kantor KPUD setempat tidak mencukupi untuk menampung ribuan tumpukan surat suara itu.

Perlu diketahui Pemilu Legis-latif 2014 di Kabupaten Bangka-lan akan digelar di 2.557 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 273 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan, den-gan jumlah pemilih sebanyak 955.998 jiwa.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Ribuan logistik berupa surat suara untuk pemilihan umum legislatif (pileg) 9 April mendatang telah diteri-ma oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan. Surat su-ara tersebut berjumlah 3.900.472 yang dikemas dalam 3.913 kardus. Di-targetkan pelipatan dan penyortiran selesai dalam waktu 10 hari.

doni heriyanto/koran maduraSURAT SUARA. Ribuan logistik surat suara saat diterima KPUD Bangkalan dan ditempatkan di Gedung Olahraga (GOR) Sultan Abdul Kadirun, Jalan Halim Perdana Kusuma.

WACANA MADURA

Pembentukan Provinsi Madura Harus Lebih SeriusBANGKALAN - Wacana pem-

bentukan Provinsi Madura kian gencar bergulir. Pasca penanda-tanganan piagam labang yang di-lakukan sejumlah tokoh adat Ma-dura beberapa waktu lalu. Namun bagi Wakil Ketua DPRD Bangka-lan, Munawar Kholil, pembentu-kan Provinsi Madura mempunyai banyak keuntungan.

Salah satunya pencairan Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAU) dan dana perimbangan akan bertambah. Karena memiliki akses langsung ke pemerintah pusat.

”Seperti bagi hasil migas dan tembakau yang merupakan sum-ber pendapatan Madura paling besar, akan kita kelola sendiri.

Sebab selama ini SDA kita dibagi dengan provinsi untuk disalurkan ke kabupaten lain,” terangnya.

Untuk itu, wacana provinsi Madura sangat menguntungkan bagi masyarakat Madura. Selama tidak berbenturan dan bertentan-gan dengan UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

”Untuk itu pemekaran wilayah

Kabupaten Bangkalan menjadi kotamadya dan kabupaten harus lebih serius perencanaannya. Karena salah satu sarat pemben-tukan provinsi harus memenuhi lima kabupaten dan kota," ulasn-ya.

Hal senada juga disampaikan anggota komisi B M Iksan. Menu-rutnya, provinsi Madura wajib

terbentuk. Sebab sudah waktunya Madura berdiri secara Mandiri. Sebab potensi-potensi yang ada di Madura sudah memenuhi. Syarat pemekaran wilayah harus segera direalisasikan agar wacana terse-but tidak mengambang. Dalam ar-tian harus benar-benar dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

= MOH RIDWAN/RAH

BALIHO CALEG

Petugas Tak Sigap

moh ridwan/koran maduraDIBIARKAN. Baliho caleg yang tetap dibiarkan berdiri kokoh di pinggir jalan.

BANGKALAN - Maraknya baliho yang bertebaran mem-buat kecewa banyak kalangan. Baliho-baliho tersebut tak kunjung diturunkan oleh pihak yang berwenang. Sehingga hal itu terkesan adanya pembiaran. Bahkan ada dugaan pihak yang berwenang sudah tak mem-punyai keberanian lagi dalam menurunkan baliho caleg.

"Banyak baliho dan papan reklame yang dipasang para caleg di jalur Suramadu. Hal itu jelas melanggar Peraturan KPU (PKPU). Pihak yang berwenang harus tegas," kata Syukur, koor-dinator JPPR Madura.

Pihaknya sangat menya-yangkan pemasangan baliho dan papan reklame tersebut, karena menyalahi aturan. Apalagi mereka merupakan calon wakil rakyat, yang seharusnya mem-berikan contoh mendidik ke-pada masyarakat. Sebab mereka nantinya akan menjadi pembuat peraturan sebagai legislatif.

Menurut Syukur, hasil pan-tauan di lapangan menyebutkan banyak baliho dan papan reklame yang bergambar caleg terpa-jang di pinggir jalan. Seperti di kawasan Suramadu, Jalan Raya Embong Miring, dan Jalan Ki Lemah Duwur Bangkalan.

"Secepatnya, kami mende-sak KPUD, panwas, dan satpol PP segera menurunkan baliho dan papan reklame caleg. Se-mua baliho dan papan reklame caleg itu harus diturunkan, karena melanggar PKPU,"

tegasnya.Pihaknya mengaku su-

dah mengirim surat pada dua lembaga penyelenggara pemilu, tetapi belum ada tindakan nyata. Bahkan terkesan ada pembiaran. Jangan sampai ada tebang pilih dalam menertibkan alat peraga kampanye yang dilarang ini.

Menanggapi maraknya baliho yang berkeliaran di ping-gir jalan protokol, Ketua KPU Kabupaten Bangkalan, Fauzan Jakfar menyatakan permasala-han baliho dan papan reklame bergambar caleg, pihaknya bukan dalam posisi sebagai ek-sekutor dalam penertiban alat peraga. Namun, sebagai pihak yang mengeluarkan rekomen-dasi kepada panitia pengawas pemilu (panwaslu).

"Kami bukan eksekutor. Tetapi kami hanya mengiri-kamkan surat pada panwas agar mengeluarkan rekomendasi supaya Satpol PP menurunkan baliho dan papan reklame yang melanggar. KPUD sudah berka-li-kali kirim surat ke panwas agar menertibkan alat peraga yang melanggar," kata Fauzan.

Dia menjelaskan mengenai kewenangan dalam menertibkan semua pelanggaran, baik yang dilakukan caleg maupun parpol merupakan ranah panwaslu. Oleh karena itu, panwaslu harus berani tampil dalam kontek penga-wasan. Dengan kata lain, panwas harus memberikan rekomendasi kepada Satpol PP.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III OPROBOLINGGO JUMAT 7 MARET 2014

No. 0316 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

KOPERJATI (KOMUNITAS PERUPA JAWA TIMUR)

Mengisi Tanpa Ada Persaingan

Di Jawa Timur sendiri ba-nyak berlangsung even pam-eran seni rupa yang diseleng-garakan di berbagai daerah. Adanya dewan kesenian yang tersebar di daerah-daerah di Jawa Timur memberikan kesempatan bagi para perupa untuk bisa memamerkan karya-karyanya. Selain itu, dewan kesenian ba-nyak memberikan informasi seputar seni rupa yang juga berguna bagi eksistensi para perupa di berbagai daerah.

Sebagai ibu kota provinsi, Surabaya merupakan dambaan dari para perupa daerah untuk bisa berpameran di kota terse-but. Tentunya status sebagai kota Metropolitan dimana perputaran roda ekonomi serta keterbukaan informasi membuat perupa dari berba-gai daerah berlomba-lomba untuk bisa berpameran di kota itu. Tentunya tidak mudah bagi para perupa, utamanya pemula untuk bisa berpam-eran di Surabaya, karena selain perupa lokal jumlahnya telah membludak, keterbatasan ruang pamer juga menjadi kendala.

Berdasarkan kegelisahan tersebut, Muit Arsa, seorang seniman seni rupa Surabaya berinisiatif mendirikan sebuah wadah untuk bisa menaungi seluruh perupa dari berbagai daerah di Jawa Timur. Jaringan

luas yang dimiliki oleh Muit Arsa di Surabaya, terkait akses ke dalam sarana-sarana ruang pamer serta informasi tentang kolektor-kolektor seni ingin ia manfaatkan bagi para perupa di Jawa Timur untuk bisa eksis di dalamnya.

“Wadah itu selain sebagai sarana berpameran perupa Jawa Timur di Surabaya, juga berfungsi sebagai sarana ekspansi karya kami ke luar Surabaya, ke daerah-daerah di Indonesia, bahkan harapannya bisa membawa perupa Jawa Timur berpameran hingga ke luar negri,” ungkap Muit Arsa. Walhasil, dengan usaha kerasnya, tepatnya pada tahun 2004 ia mampu mengajak puluhan perupa dari berbagai daerah di Jawa Timur, berga-bung dalam suatu wadah yang dinamakan Koperjati (Komuni-tas Perupa Jawa Timur).

Dengan harapan mampu mengakomodir para pe-rupa Jawa Timur untuk bisa mengembangkan kreasi, krea-tivitasnya dengan berpameran di Surabaya dan Indonesia, Koperjati pada 2004 mem-buat gebrakan awal, yakni mengadakan sebuah pameran seni rupa yang dinamakannya pameran ‘Lintas Generasi’. Pameran itu diselenggarakan di Balai Pemuda, Surabaya, dan mengikutsertakan 70 perupa dari berbagai usia, mulai dari

anak-anak hingga perupa berusia lanjut. Gebrakan awal ini mendapat respon positif dari masyarakat Surabaya juga pengamat-pengamat seni rupa di Surabaya.

Gebrakan awal yang melibatkan perupa lintas generasi itupun tak ayal mem-buat nama Koperjati mulai dikenal. Gebrakan awal yang cukup mendapat respon positif dari masyarakat serta para pengamat seni itu rupanya tak cukup sampai disitu. Berbagai kegiatan yang mereka adakan dalam perjalanannya juga banyak menyita perhatian dari masyarakat luas. “Setiap tahun kami mengadakan beberapa kali even pameran dan selalu mendapat respon dari masyarakat,” ujar Hadi Gondrong, salah satu anggota Koperjati.

Dari tahun 2004 hingga kini Koperjati telah mela-kukan belasan kali pameran di Surabaya dan di berbagai daerah di Jawa Timur. Dalam setiap pameran, mereka me-lakukan sistem seleksi untuk menjaring karya-karya yang layak pamer. “Sistem seleksi ini melibatkan banyak penga-mat seni, sehingga kami se-lalu bisa menjamin mutu dan kualitas karya yang dipamer-kan. Maka dari itu Koperjati semakin dikenal masyarakat karena di dalamnya banyak

perupa-perupa berbakat,” ungkap Juniarto, anggota Koperjati yang juga guru seni rupa di sekolah swasta itu.

Wahyudi, anggota Koperjati. Diterangkannya pula, bahwa anggota Koper-jati memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari guru, dosen, pengusaha, PNS hingga petani daerah.

Selain mengadakan even pameran rutin, Koper-jati kerap kali mengadakan even-even semisal melukis bersama yang diikuti oleh pu-luhan anggotanya. Kegiatan melukis bersama itu kerap diadakan di berbagai tempat, seperti di gedung kesenian, cafe, hotel maupun tempat-tempat lain di Surabaya. Selain itu mereka juga kerap menyewa model untuk acara lukis model dan pergi ke daerah-daerah tertentu un-tuk melukis landscape secara bersama-sama.

Selama ini Koperjati dalam hal menjaga silahturahmi antar anggota, mereka kerap mengadakan diskusi seni dan ngobrol santai di sekretariat mereka di Jl.Pulo Wonokromo 255, Surabaya. Tiap sebulan sekali mereka selalu meny-empatkan diri untuk silah-turahmi ke berbagai daerah untuk berkumpul dengan para anggotanya di daerah-daerah. “Anggota kami tersebar di ber-

bagai daerah. Jadi, kami selalu menyempatkan diri untuk mengadakan acara kumpul bareng di berbagai daerah,” ujar Misgeiyanto, anggota Koperjati.

Sekalipun beranggotakan individu dari keilmuan yang sama, yakni seni rupa, Koper-jati mampu menjaga kes-olidan organisasinya. “Tidak ada aroma persaingan yang buruk disini; yang ada adalah saling mengisi. Persaingan dalam hal kualitas itu biasa. Kami sering berbagi tekhnik melukis,” ujar Asep, salah satu anggota Koperjati.

Koperjati yang berdiri sejak 2004 dan tetap eksis hingga sekarang adalah suatu keber-hasilan bagi tiap anggotanya, mengingat, iklim komunitas kesenian di Surabaya yang akrab dengan nuansa persain-gan sangat kental. Keberhasi-lan itu memancing kekaguman dari seorang Agoes Koecing, kurator seni rupa nasional yang kini menjabat sebagai penasihat Koperjati. “Anggota Koperjati tersebar di berba-gai daerah, dan hingga kini mereka masih tetap eksis serta sangat solid. Salut!,” ujarnya.

Kepedulian dalam Tema Karya Seni Rupa

Pameran seni rupa hingga sekarang bukanlah suatu hal yang bisa dipandang sebelah mata. Itulah hasil kerja keras Koperjati, komunitas seni rupa Jawa Timur yang be-ranggotakan puluhan perupa dari berbagai daerah.

Jika kita banyak membaca kecenderungan seni rupa baik di Indonesia maupun dunia, pergerakan-pergerakan seni rupa avant garde kerap dipelopori oleh para individu dan tidak jarang pergerakan itu merupakan buah pemikiran sebuah komunitas seni. Di In-donesia kita mengenal Kelom-pok Seni Rupa Bermain (KSRB) yang aktif dengan tema-tema kritis terhadap pemerintahan, maupun komunitas-komunitas lain yang tersebar di berbagai wilayah. Lalu bagaimana den-gan Koperjati?

= G. ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Dewasa ini perkembangan seni rupa Indonesia yang semakin mengalami kemajuan membuat semakin ba-nyak jumlah perupa yang muncul ke permukaan. Adu kreativitas serta kreasi berlangsung di antara para perupa tersebut. Tentunya peran media massa, inter-net serta keterbukaan informasi membuat para perupa tidak pernah kehilangan referensi dan pengetahuan tentang dunia seni rupa.

g. armadianto semeru/koran maduraBERPOSE. Koperjati (Komunitas Perupa Jawa Timur) saat berpose di depan hasil lukisannya.

Page 32: e Paper Koran Madura 07 Maret 2014

KORAN MADURAJUMAT 7 MARET 2014 | No. 0316 | TAHUN III P OPROBOLINGGO PKORAN

MADURAJUMAT 7 MARET 2014 No. 0316 | TAHUN III

LOMBA AZAN BERHADIAH UMROHNama : .........................................Umur : .........................................Alamat : .........................................Nomor Kontak : .........................................

• Kupon ini diserahkan ke studio Madura Channel Jl. Adirasa 6-7 Kolor Sumenep, selambat-lambatnya tanggal 8 Maret 2014

• Babak penyisihan akan disiarkan secara langsung di Radio 89.5 FM

• Keterangan lebih lanjut hubungi: Abiel (087850117101) dan Susi (087850449593)

Dipersembahkan oleh:

Said Abdullah Institute

Machan Corporation

KUPON

SAYYID MAULANA

Ingin Mewarnai Tanah Kelahiranungkin cita-cita yang

dimiliki oleh se-orang lelaki yang mengaku memi-

liki nama Sayyid Maulana ini sedikit unik dan ny-entrik, yakni berkeinginan un-tuk mewarnai tanah kelahiran-nya dengan menjadi pelopor desa dan penggerak perubahan sosial masyarakat.

“Memang hal itu yang tertan-am di hati saya, kelak ketika saya menjadi orang yang sukses. Jiwa dan ragaku kuberikan untuk tan-ah kelahiran,” terangnya, seraya dia melihat laptop yang disamp-inganya, Kamis (6/3).

Dengan suasana yang sedikit rileks, Sayyid panggilan akrabn-ya, mengaku untuk mewujudkan sebuah angan dan cita-citanya terus berupaya dengan bermodal sebuah ilmu dan pengalaman.

“Karena dengan ilmu semua persoalan bisa teratasi. Bahkan, akan mengangkat sebuah derajat manusia. Tetapi jika tidak memilki sebuah ilmu, secara otomatis akan sulit memberikan sebuah peruba-han untuk kehidupan diri sendiri dan orang lain,” ucap pria kelahiran

Probolinggo, 20 Maret 1989.Selain belajara secara formal,

Sayyid Maulana juga menimba ilmu dalam sebuah organisasi

kepemudaan. Termasuk sering terlibat dalam sebuah kegiatan yang bersifat sosial. Ilmu dalam bangku pendidikan, menurutnya

tidaklah cukup untuk memberikan sebauh pencerahan di tengah-tengah masyarakat.

“Dalam organ-isasi banyak ilmu yang diperoleh tentang tata-cara mencadi sebuah pemimpin, dan bisa mencetak skill kebera-nian anggotanya,” ucap pria yang mengaku hobi baca buku ini.

Selain, bayan-gan dalam pikiran-nya ketika sudah ter-jun di masyarakat, Sayyid Maulana ingin bergerak dalam dunia pendidikan di daerah kelahirannya. Tempat kelahirannya, saat ini memang banyak anak yang putus pendidikan karena kurangnya ke-sadaran orang tuanya tentang pentingnya penddikan.“Bisa sekolah rakyat atau umum yang akan saya rintis, maupun segi kegiatan pember-dayaan pemuda dalam bidang bina usaha mandiri,”pungkasnya.

=Mahfud hidayatulah

Cita-cita dan keinginan memang harus dimi-

liki oleh semua insan. Karena dengan hal itu

semangat dalam men-garungi hidup dunia ini

seakan terarah, dan memilki target hidup

yang jelas. Bahkan cita-cita manusia tidak-

lah sama antara satu dengan yang lainnya.