e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

32
JAKARTA- Sebuah ledakan ter- jadi di gudang amunisi Pasu- kan Katak Armada RI Kawasan Barat (Armabar) sekitar Pondok Dayung Tanjung Priok Jakarta Utara, sekitar pukul 10.00 WIB. “Sekarang sedang diinventalisir pe- nyebabnya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Rabu. Rikwanto mengatakan pihak TNI Ang- katan Laut (AL) menginventarisasi pe- nyebab ledakan, termasuk jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan. Rikwanto menambahkan aparat kepoli- sian membantu pihak TNI AL memblokade dan mensterilkan kawasan agar masyarakat tidak masuk lokasi ledakan. “Di lokasi sudah ada dari kepolisian pe- rairan dan DVI untuk membantu korban,” ujar Rikwanto. Satu Orang Meninggal Seorang anggota prajurit TNI Angkatan Laut dari kesatuan Fasharkam Lantamal III Sertu Iman meninggal dunia dalam insiden meledaknya gudang amunisi di Markas Komando Pasukan Katak, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi sekitar pukul 10.30 WIB. “Korban meninggal di lokasi ke- jadian,” kata Kapuspen Mabes TNI Laksa- mana Muda TNI Iskandar Sitompul di RS Mintohardjo, Jakarta, Rabu. Ia mengatakan pihaknya akan mem- berikan santunan dan menanggung kepu- langan jenazah termasuk pemakaman kor- ban. Mengenai kenaikan pangkat, pihaknya belum mengetahui dan semua tergantung keputusan dari Kepala Staf TNI Angka- tan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko karena itu merupa- kan kewenangannya. Sementara itu, satu korban luka parah, Serka Midi dari kesatuan Fasilitas dan Pemeli- haraan juga masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU. “Doakan saja semoga kondisi cepat pulih,” harapnya. Dalam kesempatan itu, Iskandar juga mengatakan jumlah korban ledakan amu- nisi sekitar 87 orang, yang semuanya meru- pakan anggota TNI AL. Dari jumlah itu, 15 orang sudah diper- bolehkan pulang untuk rawat jalan. Se- mentara sisanya, 72 orang, masih menjala- ni perawatan di rumah sakit terpisah. Data ini juga termasuk satu korban meninggal dan juga satu lainnya yang masih kritis. Menurut Iskandar, para korban rata-ra- ta terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut. Ada yang terkena di bagian dada, kepala, dan perut. Sementara itu, penyebab ledakan masih dalam investigasi pihak TNI, namun de- mikian diduga ledakan itu dipicu percikan api dari hubungan pendek arus listrik yang mengenai amunisi. =GAM/SAIFUL/ANT 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 KAMIS www.koranmadura.com 0328-6770024 Anas Urbaningrum Dijerat Pasal TPPU Berita Utama hal | 2 Gudang Amunisi TNI AL Meledak 1 Orang Meninggal Dunia, 86 Orang Terluka

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 1

JAKARTA- Sebuah ledakan ter-jadi di gudang amunisi Pasu-kan Katak Armada RI Kawasan Barat (Armabar) sekitar Pondok Dayung Tanjung Priok Jakarta Utara, sekitar pukul 10.00 WIB.

“Sekarang sedang diinventalisir pe-nyebabnya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Rabu.

Rikwanto mengatakan pihak TNI Ang-katan Laut (AL) menginventarisasi pe-nyebab ledakan, termasuk jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan.

Rikwanto menambahkan aparat kepoli-sian membantu pihak TNI AL memblokade dan mensterilkan kawasan agar masyarakat

tidak masuk lokasi ledakan.“Di lokasi sudah ada dari kepolisian pe-

rairan dan DVI untuk membantu korban,” ujar Rikwanto.

Satu Orang MeninggalSeorang anggota prajurit TNI

Angkatan Laut dari kesatuan Fasharkam Lantamal III Sertu Iman meninggal dunia dalam insiden meledaknya gudang amunisi di Markas Komando Pasukan Katak, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi sekitar pukul 10.30 WIB.

“Korban meninggal di lokasi ke-jadian,” kata Kapuspen Mabes TNI Laksa-mana Muda TNI Iskandar Sitompul di RS Mintohardjo, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya akan mem-berikan santunan dan menanggung kepu-langan jenazah termasuk pemakaman kor-ban. Mengenai kenaikan pangkat, pihaknya belum mengetahui dan semua tergantung

keputusan dari Kepala Staf TNI Angka-tan Laut Laksamana TNI Marsetio

dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko karena itu merupa-kan kewenangannya.

Sementara itu, satu korban luka parah, Serka Midi dari kesatuan Fasilitas dan Pemeli-

haraan juga masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU.

“Doakan saja semoga kondisi cepat pulih,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Iskandar juga mengatakan jumlah korban ledakan amu-

nisi sekitar 87 orang, yang semuanya meru-pakan anggota TNI AL.

Dari jumlah itu, 15 orang sudah diper-bolehkan pulang untuk rawat jalan. Se-mentara sisanya, 72 orang, masih menjala-ni perawatan di rumah sakit terpisah. Data ini juga termasuk satu korban meninggal dan juga satu lainnya yang masih kritis.

Menurut Iskandar, para korban rata-ra-ta terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut. Ada yang terkena di bagian dada, kepala, dan perut.

Sementara itu, penyebab ledakan masih dalam investigasi pihak TNI, namun de-mikian diduga ledakan itu dipicu percikan api dari hubungan pendek arus listrik yang mengenai amunisi.

=GAM/SAIFUL/ANT

6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000KAMIS www.koranmadura.com

0328-6770024

Anas Urbaningrum Dijerat Pasal

TPPU

Berita Utama hal | 2

Gudang Amunisi TNI AL Meledak1 Orang Meninggal Dunia, 86 Orang Terluka

Page 2: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 2 Berita Utama

JAKARTA-Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) secara resmi menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sebagai ter-sangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Pasal itu ikut diterapkan setelah KPK melakukan pengembangan penyidikan pada perkara dugaan korupsi proyek Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya yang lebih dulu menjeratnya.

Wakil Ketua KPK, Bambang Wid-jojanto, yang dikonfirmasi menjawab mengambang. Dia tidak membantah dan membenarkan mengenai informasi itu. “Nanti jurubicara KPK (Johan Budi) akan menjelaskan soal indikasi TPPU dari AU. Itu saja,” kata dia ketika dijumpai di Ge-dung Kementerian Hukum dan HAM, Ja-karta Selatan, Rabu (5/3).

Ketua Presidium Perhimpunan Per-gerakan Indonesia (PPI) itu dikenakan Pasal 3 dan atau Pasal 4 UU No 8/2010 tentang Pemberantasan dan Pencega-han TPPU, serta Pasal 3 ayat 1 dan atau Pasal 6 ayat 1 UU No 15/2002 tentang

TPPU juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.

KPK terkesan tak banyak melakukan penyitaan terhadap harta Anas. Namun, Bambang Widjojanto enggan berspeku-lasi lebih jauh.”Bagaimana sih, kalau indikasi begitu, masak terus dibilang sedikit. Kan bukan sedikit atau tidak sedikit. Kalau itu hasil kejahatan, ada indikasi, ya mesti disita,” tegasnya.

Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo yang dikonfirmasi mengenai in-formasi tersebut membenarkannya. “Ya, ini mau diumumkan,” singkat Johan.

Keluarga besar Anas enggan berko-mentar seputar dakwaan Jaksa KPK ini. “Bu Athiyyah Laila (istri Anas Urban-ingrum) bilang keluarga tabah. Sebagai warga negara biasa, keluarga tak punya daya apa-apa,” kata salah seorang pen-gacara Anas, Tina M Tamher di Jakarta, Rabu (5/3).

Dia menjelaskan, Attiyah beserta keluarga rela Anas juga ikut dijerat den-gan pasal pencucian. Meski sebenarnya, pihak keluarga sadar bahwa Anas Urban-ingrum sama sekali tak bersalah dalam perkara yang disangkakan oleh KPK itu. “Keluarga sadar kasus apa yang dihadapi mas Anas dan mas Anas pun sadar tidak

mungkin membentuk pasukan penga-man keluarga,” sambung dia.

Salah seorang pengacara Anas Ur-baningrum, Firman Wijaya mengatakan pihaknya menghormati langkah KPK yang ecara resmi mengumumkan status tersangka dugaan TPPU terhadap klien-nya. “Kita belum tahu, tapi kita hormati saja KPK,” kata Firman.

Kendati begitu, Firman berharap agar KPK tidak membabi buta. Sebab, hematnya, penetapan tersangka TPPU tidak ada signifikansinya dengan perka-ra awal Anas, dalam hal ini dugaan gratifikasi proyek Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya. “Dimana tidak ada kaitannya dengan menyembunyikan asal-usul harta, sementara kasus perka-ra pokoknya belum tuntas, bagaimana? Kok follow up crime-nya sudah dilaku-kan,” tanya dia.

Firman menyatakan bahwa penera-pan TPPU ini juga sangat ganjil. Sebab, dalam penyidikan perkara awal saja masih belum jelas. Penyidikan masih saja bolak-balik dan sangat membin-gungkan. “Mending langsung disidang saja lah daripada berlarut-larut,” ka-tanya.

=GAM/ABD

Anas Dijerat Pasal Pencucian Uang

LEDAKAN GUDANG AMUNISI

Tak Sedahsyat Ledakan CilandakJAKARTA- Kepala Dinas Peneran-gan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menyebutkan ledakan di gudang amunisi Komando Pasukan Katak tidak separah ledakan di gu-dang amunisi Marinir di Cilandak, 30 Oktober 1984.

“Kasusnya sama, ada ledakan beruntun, namun ini berbeda efek ledakannya dan tak sebesar ledakan di Cilandak,” kata Untung saat jumpa pers di dermaga penyeberangan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.

Menurut dia, ledakan di Cilandak lebih dahsyat karena gudang itu lebih besar, terlebih jenis amunisi yang disimpan lebih lengkap, mulai dari amunisi kaliber besar hingga mortir.

“Kalau yang di Pondok Dayung ini hanya ada amunisi senjata senjata khusus milik Kopaska. Rata-rata senjata ringan seperti pistol dan sejata laras panjang,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Untung menjelas-kan kronologis peristiwa ledakan di gudang amunisi Kopaska tersebut, bahwa peristiwa itu bermula ketika pukul 09.05 terlihat dan tercium bau asap di dalam gudang amunisi.

“Melihat kepulan asap hitam tersebut, anggota jaga langsung mengambil alat pem-adam kebakaran dan disemprotkan. Waktu terus bergulir, kemudian sekitar pukul 09.25 WIB terdengar suara ledakan kecil yang membuat anggota jaga dan anggota lainnya panik. Tak berlangsung lama, ledakan besar pun terdengar hingga menyebabkan puluhan personil TNI AL mengalami luka-luka,” kata Untung.

Padahal, lanjut dia, pada pukul 08.15 WIB saat anggota jaga melakukan pengece-kan rutin di gudang amunisi tidak terjadi apa-apa. Mereka mengecek kebersihan gudang, kelengkapan jumlah senjata dan aspek lainnya.

“Pada jam itulah, gudang amunisi dinya-takan aman,” katanya.

Ia mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut. Ia membantah adanya sabotase karena daerah Pondok Dayung merupakan daerah yang steril dari masyarakat sipil.

“Pondok Dayung merupakan daerah ter-batas. Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam tanpa izin. Daerah ini sangat terisolir dan aman dari lalu lintas masyarakat biasa,” kata Untung.

Ledakan di gudang amunisi menyebab-kan berbagai pecahan dan proyektil amunisi bertebaran ke udara, menerjang orang-orang di dekat lokasi. Orang yang paling banyak terkena pecahan adalah mereka yang berja-rak 100-200 meter dari titik ledakan.

Ia juga memastikan, pascaledakan itu tak ada efek lanjutan dari amunisi yang terbang.

=ANT/SYAIFUL

Keluarga Besar Anas Enggan Komentar

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyita harta Anas Urban-ingrum, setelah mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang.

“Kalau (harta) itu hasil kejahatan, ada indikasi ya mesti disita,” kata Wakil Ketua Bambang Widjojanto di gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Ma-nusia (Kemenkumham) Jakarta, Rabu.

KPK pada hari ini menetapkan Anas sebagai tersangka tindak pidana pencu-cian uang dengan menyangkakan Anas melangar melanggar Pasal 3 dan atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pember-antasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan atau Pasal 3 ayat 1 dan atau Pasal 6 ayat 1 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana diubah berdasarkan UU No 25 tahun 2003 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai orang yang meny-amarkan harta kekayaan yang berasal dari kejahatan.

Ancaman pidana terhadap orang yang melanggar pasal tersebut adalah penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar. Pengenaan pasal tersebut memberikan kewenangan

KPK untuk menyita harta kekayaan Anas yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.

KPK saat ini masih melakukan pen-elusuran aset terkait Anas.

Juru Bicara KPK Johan Budi menga-takan, KPK belum melakukan penyitaan terkait dengan penyidikan kasus TPPU ini.

Sebelumnya KPK menetapkan Anas sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penerimaan hadiah terkait pembangu-nan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang dan proyek-proyek lain.

Berdasarkan Laporan Harta Ke-kayaan Penyelengara Negara tertanggal 28 Desember 2007 yang dilaporkan Anas ke KPK setelah ia tidak lagi menjabat sebagai pantia Komisi Pemilihan Umum (KPU), total kekayaan sebesar Rp2,237 miliar dan 2.300 dolar AS.

Harta tersebut terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangu-nan senilai Rp965,5 juta berupa tanah dan bangunan di Jakarta Timur (275, 539 dan 237 meter persegi), Depok (1.550 meter persegi), Karawang (11.412 dan 1.620 meter persegi), dan Bekasi (210 meter persegi).

Selanjutnya harta bergerak senilai total Rp383 juta berupa mobil Kia Ca-rens, motor Honda, mobil Nissan Serena, mobil Toyota Kijang. Harta bergerak lain berupa logam mulia dan barang seni lain senilai Rp92,831 juta dan ditambah giro sejumlah Rp795,6 juta dan 2.300 dolar AS.

Harta ini jauh berbeda dengan jum-lah harta Anas yang dalam surat dak-waan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora sekali-gus Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek Hambalang Deddy Kusdinar. Dis-ebutkan bahwa Anas menerima Rp2,21 miliar dari proyek Hambalang untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010 yang diberikan secara berta-hap pada 19 April 2010 hingga 6 Desem-ber 2010.

Uang itu diserahkan ke Anas digu-nakan untuk keperluan kongres Partai Demokrat, antara lain membayar hotel dan membeli “blackberry” beserta kar-tunya, sewa mobil bagi peserta kongres yang mendukung Anas, dan juga jamuan dan “entertain”.

=ANT/DESCA

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

KPK Akan Sita Harta Anas Urbaningrum

Page 3: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 3PROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

DOKTER MENGGUGAT

MK Gelar Sidang Perdana JAKARTA- Mahkamah Konstitusi menggelar sidang perdana pengujian Undang-Undang nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang dimohonkan oleh Dokter Indo-nesia Bersatu (DIB).

Kuasa hukum DIB Lutfhie Hakim, saat sidang di MK Jakarta, Rabu, mengatakan permohonannya ini menitikberatkan pada penafsiran tindak pidana dalam Pasal 66 ayat (3), yang masih memberikan penafsir-an luas dan berpotensi tindakan dokter bisa dibawa ke ranah hukum.

“Hendaknya yang dimaksudkan pasal tersebut yakni perbuatan dokter yang mengandung kelalaian nyata dan kesen-gajaan. Diluar itu tidak tepat jika dijadi-kan objek pidana,” kata Luthfie di depan majelis panel yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva.

Menurut dia, pemohon meminta MK un-tuk memberikan penafsiran terhadap Pasal 66 ayat (3) bahwa tindakan kedokteran yang bisa dibawa dalam ranah hukum hanya tin-dakan yang mengandung kesengajaan atau kelalaian berat.

Pasal 66 ayat (3) UU Praktik Kedokteran berbunyi: “Pengaduan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata kepengadilan.”

Sementara juru bicara DIB, Agung Sapta Adi mengungkapkan jika ketentuan tersebut tidak pernah dibatasi maka sangat berpotensi menjerat para dokter untuk masuk dalam ranah pidana.

Agung mengatakan tidak semua tin-dakan dokter bisa langsung dibawa dalam proses pidana karena memiliki tindakan prosedural medis tersendiri.

“Harus ada pembedaan yang tegas, mana kasus yang bisa diperkarakan ke ranah hukum dan yang tidak,” ucap Agung.

Menanggapi permohonan ini, Hamdan Zoleva mengatakan bagaimana masyarakat bisa mengetahui tindakan dokter yang bisa dilaporkan hanya kelalaian nyata dan kesengajaan.

“Artinya masyarakat boleh lapor kalau delik ‘opset’ dan kelalaian yang nyata, art-inya kan tidak boleh melaporkan selain itu, jadi konstruksinya gimana,” tanya Hamdan.

Sementara Anggota Panel Patrialis Akbar mengatakan kerugian konstitusional yang dipaparkan belum mengupas secara detail jika Pasal 66 ayat (3) UU Praktik Kedokteran tetap diberlakukan akan me-nyebabkan kerugian dokter.

“Jadi ini kan berhubungan dengan kerugian konstitusional, jadi harus dikait-kan apa yang menjadi kerugiannya,” kata Patrialis.

Majelis panel memberikan waktu 14 hari kepada pemohon untuk memperbaiki permohonannya.

=ANT/JOKO SUSILO

JAKARTA - Komisi III DPR be-lum mengantongi nama yang memenuhi kualifikasi utama untuk menjadi hakim konsti-tusi. Syarat utama menjadi se-orang hakim konstitusi adalah negarawan. Karena itu, mereka tidak akan memaksakan diri memilih dari nama-nama yang sudah melakukan uji kepatu-tan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Demikian diungkapkan Ketua Komi-si III DPR dari Partai Demokrat Pieter C Zulkifli dan politisi Partai Gerindra Martin Hutabarat di Jakarta, Rabu (5/3). Menurut mereka, dari calon-calon yang ada, belum satu pun yang memenuhi kri-teria sebagai seorang negarawan. “Seperti prinsip kami bersama, jika hasilnya tidak memenuhi syarat, ya tidak akan kita teri-ma,” kata Pieter.

Pieter sendiri kecewa dengan kompe-tensi semua calon hakim konstitusi yang telah mengikuti uji kepatutan dan kelaya-

kan di Komisi III DPR. Menurutnya, hasil seleksi yang buruk itu sangat mengejut-kan karena tak terbayangkan sebelumnya. “Kondisi calon halim konstitusi ada yang luar biasa. Maksud saya luar biasa tidak mengerti apa-apa, mengejutkan. Nanti bersama Tim Pakar akan kita rangking nilai semua calon,” tandasnya.

Pendapat senada diungkapkan politisi Partai Gerindra Martin Hutabarat secara terpisah. Dia mengaku kecewa dengan kualitas para calon hakim konstitusi. “Kita harus jujur, calonnya tidak seperti yang diharapkan. Saya kira tidak perlu dipaksakan kalau tidak memenuhi kuali-fikasi,” kata anggota Komisi III DPR ini.

Martin mengatakan, meski belum se-mua calon mengikuti uji kepatutan dan kelayakan, penilaian internal di Komisi III sama dengan penilaian dari Tim Pakar. Ia berharap pemilihan hakim konstitusi tak dilakukan tergesa-gesa demi memperbai-ki MK sebagai penjaga konstitusi yang di-hormati. “Sebab jadi hakim MK itu harus negarawan,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Martin mengusulkan agar dibuka lagi pendaftaran calon hakim konsti-tusi. Ia meminta Komisi III lebih pro-

aktif menjemput nama-nama usulan dari masyarakat yang dianggap layak menjadi hakim konstitusi.

Mengenai waktu seleksinya, Komisi III DPR dapat melaksanakannya setelah se-lesainya Pemilu Legislatif 2014. Pada ma-sa-masa itu, konsentrasi anggota Komisi III tak akan terbelah antara menjalankan tugas menyeleksi dan kampanye di dae-rah pemilihan masing-masing. “Masih ada waktu, bisa nanti setelah pileg. Kita harus cari yang terbaik, jangan memaksa-kan karena setelah memilih kita tak bisa menyesalinya,” pungkas Martin.

Sembilan dari sebelas calon hakim konstitusi telah mengikuti uji kelaya-kan dan uji kepatutan di Komisi III DPR. Dalam proses seleksi, Komisi III DPR mel-ibatkan sembilan Tim Pakar untuk mem-buat pertanyaan yang mendalam.

Penilaian dari Tim Pakar akan menjadi rekomendasi sebelum Komisi III menen-tukan pilihannya. Dua calon hakim yang terpilih akan menggantikan posisi Akil Mochtar yang menjadi terdakwa dalam dugaan kasus suap dan Harjono yang akan pensiun pada Maret 2014.

=GAM/AJI

Calon Hakim MK Belum Ada yang Layak?

ant/widodo s. jusuf LUKISAN KARIKATUR CAPRES. Pelukis Wito melukis di depan galerinya dengan latar belakang sejumlah lukisan karikatur tokoh politik di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (5/3). Sejumlah seniman lukis indah mulai meramaikan galeri lukisnya dengan karya lukisan karikatur sejumlah tokoh politik yang disebut-sebut akan maju atau dicalonkan menjadi capres pada pemilu presiden 2014 mendatang.

Page 4: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 4 Nasional

Kinerja Bawaslu Lelet?Dinilai Bertele-tele Terima Aduan

ant/ nyoman budhiana SOSIALISASI PEMILU. Petugas KPU Denpasar berjalan bersama boneka kotak Pemilu saat sosialisasi Pemilu berkeliling di Kota Denpasar, Bali, Rabu (5/3). Sosialisasi tersebut menyasar para pedagang, buruh dan masyarakat yang minim informasi Pemilu dengan harapan dapat mem-perkecil kesalahan, suara tidak sah dan golongan putih.

JAKARTA- Sejumlah pelapor dari kalangan pegiat pemilu mengeluhkan kinerja Badan Pengawas Pemilu yang tidak siap dalam menerima pengad-uan laporan dugaan pelangga-ran pemilu dari masyarakat.

Pelapor dari Paralegal Pemilu Haris Winarto di Jakarta, Rabu, mengeluhkan petugas penerima yang mengulur waktu selama proses pelaporan.

“Ini ketiga kalinya saya datang mel-apor. Di kedatangan yang pertama saya sudah menyerahkan fotokopi identitas KTP, lalu tadi juga diminta lagi. Tidak ada kesiapan yang baik di Bawaslu dalam me-nerima laporan pengaduan,” kata Haris

usai menyerahkan laporan dugaan pel-anggaran di Gedung Bawaslu.

Selain itu, lanjutnya, petugas pen-erima berkas aduan selalu berganti setiap pihaknya menyerahkan laporan ke Bawa-slu.

Hal itu menyebabkan tidak ada koor-dinasi yang baik di antara petugas, se-hingga waktu pelaporan menjadi lama dan tidak efektif.

Sementara itu, pelapor dari Perkum-pulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Per-ludem) Fadli Ramadhanil mengatakan petugas penerima aduan memperdebat-kan syarat laporan apakah memenuhi syarat atau tidak.

“Yang membuat lama adalah mereka mengajak kami berdebat apakah lapo-ran kami sudah memenuhi syarat atau belum. Seharusnya tugas mereka adalah

menerima laporan masyarakat, bukannya malah membuat bingung seperti ini,” tu-tur Fadli.

Akibatnya, proses pelaporan yang se-harusnya selesai dalam waktu 30 menit jadi bertambah lama sampai dua jam.

“Ini harusnya setengah jam bisa se-lesai, tetapi kami sampai dua jam hanya untuk melaporkan saja,” tambahnya.

Lambannya kerja Bawaslu tersebut menyebabkan masyarakat enggan men-gadukan dugaan pelanggaran pemilu ke Bawaslu maupun Panwas.

Oleh karena itu, Bawaslu diminta untuk segera memperbaiki sistem kerja pengawasan, karena menjelang pelak-sanaan pemungutan suara akan semakin banyak aduan datang dari masyarakat.

=ANT/FRANSISKA

PARTAI POLITIK

Moncong Putih Jawara di JawaJAKARTA-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) lebih menguasai pemilih di Pulau Jawa, sedangkan Partai Golkar menguasai pemilih di luar Pulau Jawa.

“Jika dilihat dari sebaran teritorial (wilayah), PDI Perjuangan lebih menguasai Pemilih di Pulau Jawa dengan elektabilitas sebesar 22,8 persen,” kata Direktur Ek-sekutif Media Survei Nasional (Median), Sudarto, saat merilis survei ‘Elektabilitas Partai Politik Pra Pemilu dan Pengaruh Potret Permasalahan DKI Jakarta terha-dap Elektabilitas Jokowi’ di Cikini, Jakarta, Selasa (4/3).

Survei ini dilakukan pada 28 Januari hingga 15 Februari 2014, dengan jumlah sampel 1500 orang, margin of error sebesar 2,57 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara metodologi yang digu-nakan median adalah random sampling dan proporsional di 33 provinsi.

Menyusul di bawah PDI Perjuangan beru-rutan; Golkar 13,8 persen, PKB 6,7 persen, Demokrat 6,1 persen, PPP 6,1 persen, Ha-nura 4,2 persen, Nasdem 4 persen, PKS 3,8 persen, PAN 3,3 persen, PBB 0,7 persen, dan PKPI 0,2 persen.

Sedangkan pemilih di luar Jawa, Golkar lebih menguasai dengan perolehan 21,6 pe-sen. Menyusul di bawahnya ada PDI Perjuan-gan 20,1 persen, Gerindra 7,6 persen, PKS, 6,4 persen, Hanura 5,5 persen, Demokrat 5,2 persen, PPP 3,8 persen, PAN 3,8 persen, PKB 3,2 persen, Nasdem 3,2 persen, PBB 1,6 persen, dan PKPI 0,0 persen.

Sementara yang tidak memilih, tambah Sudarto, dari 12 parpol yang ada, pemilih Jawa sebanyak 23,4 persen dan Luar Jawa 18 persen.

Jika pemilu diadakan sekarang, maka PDI Perjuangan yang menjadi jawaranya. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini memperoleh 21,4 persen, disusul oleh Partai Golkar 17,8 persen.

Menyusul dibawah PDI Perjuangan dan Golkar, ada Partai Gerindra (6,2 perseb), Par-tai Demokrat (5,7 persen), PKS (5,1 persen), PKB (5 perseb), PPP (4,9 persen), Partai Hanura (4,8 persen), Partai Nasdem (3,6 persen), PAN (3,5), PBB (1,1) dan PKPI (0,1). Sementara untuk undecide voters sebanyak 20,8 persen. “PDI Perjuangan dan Golkar bersaing ketat di posisi pertama elektabilitas partai,” kata Sudarto.

Sementara itu, lanjut Sudarto, posisi tiga besar elektabiliras sementara diperebutkan oleh enam partai yakni Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, PPP dan Hanura.

Sudarto mengakui jika Demokrat me-mang mengalami penurunan. Masuknya kasus Sutan Bathogana yang diduga terlibat korupsi di SKK Migas membuat Demokrat turun menjadi 5,4 persen dari 8 persen persen pada survei sebelumnya. Sementara PKS dan Gerindra menurut Sudarto men-galami kenaikan, namun tidak drastis.

=GAM/ABD

Page 5: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 5Ekonomi

JAKARTA-Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuan-gan menyiapkan skenario baru asumsi makro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Soal kurs, bendahara negara memperkira-kan levelnya selama sembilan bulan mendatang bakal stabil di level Rp 11.500-12.000 per USD.

Imbasnya, besaran defisit dalam APBN akan dinaikkan. “Kalau kurs melemah, de-fisitnya melebar dan nambah. Kita jaga di bawah 2 persen atau 2,5 persen, nanti kita lihat,” kata Pelaksana Tugas Kepala BKF An-din Hadiyanto di kantornya, Jakarta, Rabu (5/3).

Usulan APBN-P akan dibawa ke Badan Anggaran DPR sebelum akhir semester I ta-

hun ini. Untuk itu, Andin dan timnya men-gaku masih memantau fluktuasi nilai tukar Rupiah. Apalagi, di awal 2014, Rupiah justru menguat di pasar valuta asing. “Dua bulan

terakhir kan ada penguatan tajam, nanti kita lihat risiko pelemahannya. Paling aman ada pada range segitu,” ungkapnya.

Lantaran masih berpegang pada skenario pelemahan kurs, BKF pun mempersiapkan ancang-ancang mengubah besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di APBN-P.

Saat ini, pihaknya masih terus menghi-tung berapa persen kenaikan subsidi pre-mium dan solar di anggaran negara. Soalnya, ada faktor lain yang bisa mengurangi beban, misalnya pemanfaatan biodiesel 10 persen serta tren konsumsi harian yang tak terlalu berbeda dari tahun lalu. “Otomatis kalau Ru-piahnya melemah, subsidi BBM akan naik ya. Paling tidak itu lebih dari yang dianggarkan,” kata Andin.

Tahun ini APBN menganggarkan sub-sidi BBM sebesar Rp 210,73 triliun. Akan tetapi, dari data SKK Migas dan Komisi XI DPR, penurunan potensi lifting migas serta pelemahan Rupiah, sudah diramalkan akan membuat pagu subsidi membengkak Rp 40 triliun.

=GAM

Kemenkeu Pastikan Suntik Dana Subsidi BBM

Sistem Kapitasi Ideal Bagi BPJS

JAKARTA-Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meny-ambut baik sistem pelayanan kesehatan yang diterapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan menggunakan sistem kapitasi. Sistem terse-but terbilang ideal karena akan membantu masyarakat untuk terus sehat tanpa harus berobat di rumah sakit.

Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor mengatakan, dengan menggunakan sistem kapitasi, maka rumah sakit akan terdorong untuk mempertahankan dana yang digelontorkan BPJS. Ini akan membuat para dokter di fasilitas kesehatan berupaya agar masyarakat sehat. Tidak lagi ada stigma semakin banyak masyarakat yang sakit, maka se-makin banyak pendapatan dokter dan rumah sakit. “Kalau dulu kan

semakin banyak orang sakit, pen-dapatan rumah sakit atau dokter banyak. Dengan kapitasi rumah sakit atau dokter tidak akan sep-erti itu lagi”, kata Julian, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (5/3).

Dengan menggunakan sistem kapitasi, maka fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS akan menerima sejumlah dana untuk nantinya dipergunakan bagi peserta BPJS berobat di ru-mah sakit. Dana tersebut nantin-ya akan menentukan berapa jumlah pendapatan para dokter terkait peserta BPJS.

Dengan penggunaan kapitasi, maka para dokter akan berusaha agar dana dari kapitasi tersebut tidak habis. Artinya, para dokter akan berusaha untuk membuat masyarakat terus sehat dan tidak berobat di rumah sakit. Dengan sistem ini, diharapkan tercipta masyarakat Indonesia yang sehat dan terbebas dari penyakit.

=GAM

ant/zabur karuruFORUM PEMBIAYAAN MASKAPAI PENERBANGAN. Ketua Umum Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Arif Wibowo (keempat kiri) berbincang dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay (kedua kanan) beserta perwakilan maskapai pada Forum Pembiayaan Maskapai Penerbangan Internasional di Jakarta, Rabu (5/3). Forum tersebut menghadirkan 25 pembicara nasional dan internasional dan di-hadiri sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri yang berkecimpung dalam industri penerbangan, khususnya penyewaan pesawat dan mesin pesawat.

APBN-P Akan Dibawa ke Banggar Sebelum Akhir Semester I

Kalau kurs melemah, de-fisitnya melebar dan nam-bah. Kita jaga di bawah 2 persen atau 2,5 persen,

nanti kita lihat

Andin HadiyantoPelaksana Tugas Kepala BKF

Kalau dulu kan semakin banyak orang sakit,

pendapatan rumah sakit atau dokter banyak. Den-gan kapitasi rumah sakit atau dokter tidak akan

seperti itu lagi

Julian NoorDirektur Eksekutif AAUI

Page 6: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 6LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III 6EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Struktur per-dagangan Indonesia se-makin sehat ditunjukkan dengan struktur ekspor yang mengikuti tren pe-mulihan ekonomi dunia dengan pertumbuhan tertinggi didominasi oleh barang-barang bernilai tambah.

Kondisi ini semakin menggembirakan karena diikuti dengan struktur impor yang se-makin bermanfaat untuk pertum-buhan ekonomi domestik.

“Pertumbuhan ekspor yang didominasi produk manufaktur pada Januari 2014 khususnya ekspor bernilai tambah tinggi seperti mesin-mesin, perang-kat mekanik, dan bahan-bahan kimia. Ketika ekspor non mi-gas meningkat walaupun rupiah menunjukkan tren penguatan ini artinya kualitas produksi nasional semakin diakui kualitasnya,” un-

gkap Menteri Perdagangan Mu-hammad Lutfi di Jakarta, Rabu (5/3).

Menurutnya, ada tiga indi-kasi yang menunjukkan struktur ekspor Indonesia semakin sehat dan perlu terus ditingkatkan. Per-tama, ekspor ke negara-negara tradisional seperti China dan Amerika Serikat di bulan Januari 2014 menguat signifikan, mas-ing-masing naik sebesar 22,6% dan 1,5% dibanding Januari 2013 (YoY). “Ini artinya ketika pereko-nomian dunia pulih, maka kita bukan ditinggalkan melainkan justru ikut merasakan percepatan pertumbuhan,” imbuhnya.

Kedua, ekspor ke negara tu-juan ekspor baru atau nontradis-ional khususnya Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Peru, dan Nigeria pada Januari 2014 juga terus men-guat dan masing-masing tumbuh sangat signifikan sebesar 116%, 72%, 187%, dan 117% YoY. “Ne-gara-negara berkembang besar sebagai tujuan ekspor baru terse-but perlu digarap terus secara

serius karena punya fungsi yang sangat strategis selain memper-luas pasar ekspor juga berperan sebagai buffer. Sehingga kalau terjadi lagi krisis perekonomian dunia atau bila pemulihan ekono-mi di negara maju lambat, Indo-nesia bisa tetap tumbuh berkes-inambungan,” tambahnya.

Dan Ketiga, kenaikan ekspor tertinggi ditunjukkan oleh ek-spor barang-barang manufaktur, khususnya yang bernilai tam-bah tinggi seperti mesin-mesin/pesawat mekanik naik 33,7% YoY, perhiasan (54,5%), produk-produk kimia (26,5%), dan kertas/karton (11,0%).

Dia menegaskan, bukan han-ya struktur ekspor yang positif. Struktur impor juga sangat menggembirakan. “Yang paling penting dari neraca impor Janu-ari adalah turunnya impor barang konsumsi dan impor migas secara signifikan, digantikan dengan im-por barang modal untuk keper-luan industri,” katanya.

=GAM

Perdagangan KitaMakin SehatEkspor Didominasi Produk Bernilai Tambah Tinggi

Nasabah yang mengadukan BPR ini ke OJK adalah Hendro Rahtomo dan istrinya Rang-goaini Jahja.

Nasabah tersebut menduga ada praktik tipu daya perjanjian pinjam meminjam yang diubah menjadi jual beli secara sepihak oleh pihak BPR tersebut atas jaminan aset korban. “BPR itu memberi kredit dan berusaha mengambil aset yang dijamin,” ujar Ranggoaini, di Jakarta, Rabu, (5/3).

Pihaknya selaku pelapor, membawa pengacara yakni, M. Irsyad Thamrin. “Saya dan pengacara membawa 2 ahli. Kami sudah mengadukan ke OJK Semarang. Ada respon, tapi hasilnya tidak disampai-kan karena hasilnya rahasia,” tukasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya mengajukan kredit kepada BPR Restu Artha Makmur pada 2011 sebesar Rp1 miliar, dengan rincian BPR Restu Artha Makmur sebesar Rp800 juta dan BPR Restu Mandiri Makmur Rp200 juta.

Adapun jaminan berupa se-bidang tanah seluas 721 meter persegi yang jatuh tempo kredit disebutkan pada 12 Desember 2012, setahun setelah penga-juan. Akan tetapi, pihak BPR

tersebut diduga melakukan penipuan yang ternyata diubah menjadi jual beli aset secara sepihak.

“Kredit Rp1 miliar, nilai asetnya Rp5 miliar. Suami saya dikriminalisasi, ditahan di LP Kedung Pane karena dengan tudingan penipuan dan men-empati lahan orang, padahal itu lahan kita. Kesepakatannya itu bukan jual beli,” ucapnya.

Kredit yang diajukan dirinya dan suaminya tersebut digu-nakan untuk modal kegiatan usaha. Suami Ranggoaini sempat mengajukan kredit bank umum, akan tetapi butuh prosedur yang lebih panjang dan memakan waktu. Semen-tara, pihaknya membutuhkan uang dengan segera, sehingga pihaknya mengajukan kredit ke BPR tersebut.

Dirinya mengaku pihaknya datang ke OJK Pusat di Jakarta untuk menanyakan perihal per-lindungan konsumen. Pasalnya, selain dirinya terdapat be-berapa korban dengan modus serupa dilakukan BPR yang sama. “Mereka mau mengambil keuntungan lebih besar dengan mengambil aset nasabah. BPR harus diawasi karena jumlahnya ratusan,” tutup dia.

=GAM

JAKARTA- PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Restu Artha Makmur Semarang diduga melakukan penipuan pinjaman. Karena itu, nasabahnya mengadukan BPR tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

DUGAAN PENIPUAN

BPR Restu Artha Makmur Diadukan Nasabah ke OJK

ant/zabur karuruPASAR MOBIL 2014. Aktivitas bongkar muat mobil di Terminal Mobil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3). Sejum-lah pelaku bisnis otomotif nasional berpendapat bahwa total pasar mobil baru tahun 2014 akan stagnan atau tidak bergerak dari hasil tahun 2013 yakni 1,2 juta unit, hal tersebut disebabkan kondisi penumpukan pasokan yang tidak diimbangi oleh penyerapan pasar.

ant/puspa perwitasari BAZAR CONSUMER SHOW. Pramuniaga menawarkan produk laptop dalam Mega Bazar Consumer Show 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (5/3). Pameran yang menampilkan beragam gadget, komputer dan aksesorisnya itu berlangsung hingga 9 Maret mendatang.

Page 7: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 7PROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Angga-soeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Negeri Berjaya

Salam Songkem Pemimpin (Bukan) Pengemisiapa pun orangnya, selama rakyat Indonesia pasti mendamba neg-eri ini berjaya. Hanya tidak mudah

membuat Indonesia berjaya. Selama ini setiap potensi yang dimiliki negeri ini rasanya sudah dikerahkan, untuk mengantarkan Indonesia menjadi lebih berjaya. Namun hingga kini Indonesia tetap istikamah, terseok. Tidak tampak kemajuan dan kejayaan yang dicapai, kecuali di sektor utang luar negeri yang kian membesar dan menghegemoni.

Di berbagai pelosok daerah, lorong-lorong rusak hanya ditambal sulam, bahkan ada yang dibiarkan tak tersen-tuh program perbaikan infrastruktur. Apalagi jembatan tradisional, meski-pun sangat dibutuhkan warga setem-pat dan sekitarnya, lebih tidak ter-pedulikan lagi, seperti yang tersebar di sejumlah kabupaten di Madura. Kalau pun ada infrastruktur umum, seperti jalan provinsi di Kabupaten Sumenep, sudah diperbaiki, namun belum seta-hun sudah rusak lagi. Ada juga gedung sekolah yang sebenarnya masih berdiri kokoh dan bagus, sengaja dibikin ada kerusakan agar tersentuh program re-hab, ini juga peristiwa yang bukan ilusi.

Ilustrasi faktual yang sangat men-gusik pencapaian kejayaan negeri ini. Sebab bagaimana negeri ini bisa berjaya, apabila di sana-sini masih terdapat tindakan-tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Tindakan semacam ini akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan Indonesia untuk berdikari di berbagai sektor, baik di sektor pendidikan, ekonomi, politik, bu-daya, dan sebagainya.

Ketidakmampuan berdiri sendiri di berbagai sektor ini telah menjadikan Indonesia tak ubahnya masih berada dalam penjajahan, meskipun telah pu-luhan tahun merdeka. Secara ekono-mi, negeri ini masih terjajah utang luar negeri, menjadi budak lembaga keuan-gan negeri Singapura dan AS. Untuk saat ini saja, kedua negara itu menjadi negara terbesar memberi utang ke In-donesia , totalnya mencapai USD 47,4 miliar dari Singapura. Kemudian disu-sul oleh negara Amerika dengan total pinjaman mencapai USD 38,4 miliar. Belum lagi dari negara lainnya, hingga pada Oktober 2013 utang luar negeri Indonesia tembus USD 262,4 miliar (setara Rp 3.204 triliun) yang terdiri dari utang pemerintah dan swasta. Bila be-gini, kapan Indonesia bisa berjaya? (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Jumlah tersebut menunjuk-kan antusias para pemimpin di Indonesia, untuk men-

gukur diri seberapa layak men-jadi pemimpin bangsa yang sesungguhnya, yaitu di samp-ing memimpin diri sendiri juga memimpin umat dan bangsa.

Di sisi lain, ada berbagai harapan besar yang harus diraih lewat jalur ‘bertarung’ di pemilu raya. Entah hanya sebatas untuk mencari sensasi dan ketenaran, memperbanyak pundi-pundi harta, atau justru tulus meng-abdi untuk memperbaiki bangsa dan negara. Terlepas dari hal itu, posisi legislatif menjadi salah satu titik penting atas kese-jahteraan negara (trias politica). Sangat disayangkan jika posisi tersebut disia-siakan tidak lebih hanya untuk kepentingan priba-di atau golongan.

Problem bangsa memang terlalu kompleks, jadi ada PR be-rat untuk kepemimpinan men-datang. Masyarakat pun mulai gerah dengan bangsanya sendi-ri, realitanya tidak sedikit rakyat yang lebih mengagungkan ne-gara tetangga. Masyarakat yang hakikatnya menjadi unsur pent-ing negara, justru secara tidak langsung menjadi ancaman tersendiri bagibangsa. Sebab, pola pemerintahan yang tidak kunjung membaik, serta ban-yaknya pengkhianatan pemer-intah atas janji terhadap rakyat, menjadi alasan yang pantas

kenapa rakyat mulai tidak per-caya diri dengan tanah air.

Karena itu, pemimpin di-tuntut ekstra peka atas prob-lem bangsa dan harapan rakyat. Setidaknya seorang pemimpin harus seperti rumusan Leroy Eimes, bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu melihat lebih banyak dari orang lain, yang mampu melihat lebih jauh dari orang lain, serta mampu melihat segala sesuatu sebelum orang lain. Jadi salah besar jika berniat menduduki kursi pimpi-nan namun tidak lebih hanya untuk mempertebal isi dompet.

Disorientasi itulah yang menyebabkan pemimpin mu-lai nakal, menghalalkan segala cara untuk menuruti hawa nafsu. Tetap memakai jalur pemilu namun dengan me-tode politik pragmatis. Lang-kah tersebut diperkuat dengan kondisi masyarakat Indonesia yang cenderung materialistik. Mereka mau menggunakan hak pilih asal ada apresiasi setim-pal berupa selembar-dua lembar rupiah sebagai pengganti jam kerja. Lantas tidak berdiam diri, para caleg atau calon pemimpin memanfaatkan kondisi tersebut.

Berawal dari sinilah para caleg berlomba-lomba ‘mengemis’ untuk dipilih. Pa-dahal hakikat pemimpin untuk dipilih bukan minta dipilih. Say-angnya, metode ‘perang’ caleg tidak seutuhnya sportif, sehing-ga nomimal yang besar sebagai tumbal pencalonan dengan mu-dah digelontorkan. Sehingga, tidak sedikit yang stress karena gagal terpilih padahal modal money politic sangat fantastis.

Meluruskan Disorientasi Pem-impin

Diakui atau tidak, masyarakat Indonesia sudah terjebak dalam permainan poli-tik pragmatis. Politik uang men-jadi sebuah keniscayaan sampai pemilihan tonggak pimpinan RT sekalipun. Masyarakat terlena dengan lembaran uang yang cukup menggiurkan. Dengan sedikit usaha praktis dua-tiga lembar uang dengan mudah di-

dapat, itu masalahnya. Tindakan menodai demokrasi negeri di-lakukan secara berjamaah. Min-im kesadaran akan pentingnya nilai demokratis, padahal suara manusia adalah suara tuhan.

Dengan demikian, mengacu pengalaman pemilu suram yang sudah berlalu, sudah saatnya bangsa ini membuka lembaran baru menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik. Ingat bahwa pemilu adalah acara sakral untuk memilih pimpinan negara terbaik untuk menggan-tungkan nasib bangsa lima ta-hun kedepan. Sudahlah cukup track record yang sudah berlalu dari hasil yang tidak sportif.

Solusi konkretnya harus ada sosialisasi lebih lanjut menganai teknis dan hakikat sesungguhn-ya pemilu. Bukan hanya berso-sialisasi mengenai pendidikan pemilu namun sema-mata han-ya sebagai alat pencitraan. Un-tuk menyongsong pemilu 2014 ini memang harus benar-benra siap. Sehingga tercipta pemilu yang khidmat, kondusif, dan sportif. Alhasil, pemimpin yang terpilih memang benar-benar menjadi harapan bangsa.

Memang tidak mudah untuk menjadi pemimpin. Setidaknya harus menguasai aspek intele-ktual, spiritual dan material. Dengan demikian, walaupun harus melewati proses demokra-si, pemimpin yang terpilih benar-benar siap dari berbagai segi. Tidak harus susah-susah ‘mengemis’ kepada masyarakat untuk dipilih, cukup dengan mempresentasikan track record yang jelas serta memaparkan visi-misi yang pro rakyat dan

realistis. Seharusnya para calon pem-

impin menyadari hal tersebut, dan mampu mensiasatinya den-gan baik. Memimpin bukanlah sebagai ajang penindasan atau perampasan harta. Lebih dari itu, pemimpin adalah pengab-dian jiwa-raga sebagaimana sys-tem politik yang diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw. Tidak ada alasan lain untuk tidak me-niru sistem politik profetik Nabi, yang tidak takut miskin demi kemaslahatan umat dan bangsa.

Problem pokok keterpuru-kan bangsa Indonesia adalah melekatnya mental budak. De-mikian realitanya, masyarakat masih bermental miskin. Jadi segala sesuatu meski diukur dengan materi. Padahal kedudu-kan harta di dunia tidak lebih sebagai fitnah dan ujian. Oleh sebab itu, wajar jika orientasi memimpin hanya untuk materi. Para pemimpin negeri siap kaya namun sama sekali tidak siap miskin, walaupun semata-mata untuk kemaslahatan negeri.

Karena itu, jangan heran jika menjelang hari H pemilu raya ta-hun ini, bermunculan pengemis yang minta dipilih sebagai pem-impin. Karena hakikatnya mere-ka tidak siap dan tidak layak sebagai pemimpin yang sesung-guhnya, jadi sebagai masyarakat yang terdidik dan peduli dengan masa depan bangsa dan negara harus mewaspadai hal itu. Mulai sadar bahwa menggunakan hak pilih bukan karena kadar rupiah namun karena hati nurani yang tergoyah. Indonesia bukan tem-patnya para pengemis! Wallahu a’lam bi al-shawwab=

Menjelang perhela-tan Pemilu raya yang

tinggal menghitung hari, konsep pem-impin yang konon

setiap manusia adalah pemimpin dan akan

dimintai pertanggung-jawaban, secara ser-entak akan diuji dan

dipentaskan. Terhi-tung sebanyak 6.608 caleg akan merebut-

kan 560 kursi DPR di pemilu tahun ini.

Page 8: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 8 OPINIPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Megawati: Jokowi Calon Presiden

"Bu Mega sedang mengetes dan melihat potensi suara masyarakat terhadap Jokowi. Apalagi santer berkembang bahwa PDIP akan mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu.

Berkembangnya kabar Jokowi dicalonkan sebagai presiden ditunjukkan dengan banyaknya baliho yang dipasang di sejum-lah titik, khususnya di Surabaya. Baliho-baliho itu bertuliskan "Coblos Moncong Putih antara

Jokowi Presiden".Bahkan akhir pekan,

Megawati membawa langsung Jokowi ke Surabaya untuk bertemu dengan Wali Kota Tri Rismaharini. Mereka juga menemui masyarakat se-cara langsung di Taman Bungkul dan menyem-patkan makan di warung pedagang kaki lima di tempat itu.

"Kenapa Jokowi yang dibawa ke Surabaya? Pa-dahal dia seorang kepala daerah. Ini yang menjadi perhatian dan sinyal me-ngarah ke sana semakin kuat," katanya.

Menurut Suko Widodo, apa yang dilaku-kan Megawati merupa-kan sinyal-sinyal bahwa dalam Pemilihan Pres-iden pada Juli 2014 akan menyodorkan kadernya sendiri. Apalagi, lanjut dia, PDIP dikenal sebagai partai yang memiliki ideologis kuat.

"Mayoritas di pilkada berba-

gai daerah, PDIP selalu memu-nculkan kadernya sendiri, meski peluang berkoalisi dengan partai lain tetap ada. Ini merupakan ciri

khas PDIP yang me-mang kuat dan percaya terhadap kadernya," kata dosen Fakultas Ilmu So-sial Politik tersebut.

Ia juga menilai Megawati mulai berfikir dua kali untuk memak-sakan tetap maju sebagai calon presiden periode 2014-2019. Tingginya tingkat popularitas dan elektabilitas Jokowi, kata dia, akan dimaksimalkan untuk mendongkrak suara partai.

Karena itulah tidak heran jika nama Jokowi yang belum genap dua tahun memimpin DKI Jakarta tersebut ditetap-kan sebagai juru kampa-nye nasional (jurkamnas) pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 dan akan berkeliling Indonesia memenangkan partainya.

“Jurkamnas akan semakin memperkenalkan siapa sosok Jokowi ke masyarakat se-Tanah Air. Tentu saja hal ini se-

makin menguatkan sinyal bahwa Jokowi memang digadang-gadang menjadi calon pemimpin bangsa ini,” kata dia.

Tentang wacana diduetkan dengan Tri Rismaharini, Suko Widodo menilai itu bukanlah sebuah hal yang tidak mungkin. Apalagi, saat ini tingkat keper-cayaan masyarakat terhadap kepala daerah sangat kuat dan PDIP tentu saja akan memanfaat-kan kekuatan kadernya di daerah.

“Beruntung PDIP memi-liki Jokowi dan Risma. Kedu-anya kepala daerah yang saat ini sedang populer dan menyita perhatian publik Tanah Air. Kalau keduanya diduetkan sebagai pasangan calon presiden dan wakilnya, tentu akan menjadi kekuatan tersendiri dan sedikit merubah peta politik selama ini,” katanya.

Hanya saja, jika berniat menduetkan kadernya sebagai pasangan calon presiden maka PDIP minimal harus memenang-kan Pemilu Legislatif dan meraih suara paling sedikit 20 persen.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga Sura-baya Suko Widodo menilai saat ini Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Per-juangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sedang mela-kukan "check sound" terha-dap Joko Widodo (Jokowi) di berbagai daerah sebagai calon presiden.

Joko WidodoGubernur DKI Jakarta

KEMBANGKAN KETERAMPILAN

Seharusnya Perempuan Ambil Bagian dalam PembangunanSURABAYA - Wakil Gubernur

Jatim Saifullah Yusuf meminta perempuan Jawa Timur ikut am-bil bagian dalam pembangunan karena perempuan menjadi ba-gian penting untuk masa depan pembangungan Jawa Timur dan Indonesia.

"Perempuan menjadi salah satu modal besar indonesia. Se-bagaimana yang sudah dibahas dengan serius di PBB bagaimana mengembangkan keterampilan kaum perempuan terutama untuk meningkatkan ekonomi keluar-ga," papar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf saat membuka Seminar Peran Serta Organisasi Perempuan Dalam Mensukseskan Pemilu 2014 di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Rabu (5/3).

Gus Ipul menjelaskan, dari fakta sehari-hari, di Indonesia jika ibu sejahtera maka keluarg-anya ikut sejahtera, tapi tidak de-mikian jika yang sejahtera kaum laki-laki belum tentu keluarganya juga sejahtera. Sebab dari ibu yang sejahtera itu berarti ia sehat dan akan menghasilkan air susu ibu (ASI) yang sehat dengan de-mikian anak-anaknya akan sehat.

"Karenanya saat ini PPB se-dang membuat skema yang konk-

rit supaya perempuan makin ter-libat dalam peningkatan ekonomi keluarga," ujarnya.

Pemprov Jatim berkomitmen menjadikan perempuan seba-gai bagian penting dalam proses pembangunan. Sebab itulah Ja-tim dianggap salah satu propinsi yang dianggap pro perempuan, ini dibuktikan dengan penghar-

gaan demi penghargaan yang di-dapatkan tiap tahun terkait peran perempuan.

"Program pro perempuan ini akan kita teruskan untuk tahun-tahun ke depan, dengan harapan perempuan makin mengukuhkan perannya khususnya dalam pemi-lu 2014 nanti," tambahnya.

Dalam menghadapi pemilu

2014, Gus Ipul menerangkan, konsep keadilan harus diutama-kan supaya diskriminasi terhadap kaum perempuan bisa dikurangi. Salah satu caranya saat ini den-gan membut peraturan mewajib-kan Calon Legislatif (Caleg) 30 persen adalah perempuan.

"Ini bukti bahwa Gender main-streaming (GMS)/Pengarusu-

tamaan Gender telah diaplikasikan di semua bidang, dan di era refor-masi perempuan diberi kesempa-tan seluas-luasnya untuk mengem-bangkan potensinya,” tuturnya.

Peran Organisasi Wanita, tambahnya, diperlukan untuk membahas isu-isu yang sedang beredar, mengembangkan diri dan sarana menambah ilmu. Or-ganisasi perempuan merupakan salah satu peninggalan Orde Baru (orba) yang perlu dilestarikan dan direvitalisasi. Organisasi wanita harus dikelola lebih baik agar efektif dan sesuai dengan kebu-tuhan saat ini. Melalui Organisai ini perempuan diharapkan bisa memaksimalkan perannya dan memberikan dampak perubahan terutama dalam pembangunan ekonomi keluarga.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wan-ita (BKOW) Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) akan dilaksanakan 9 April 2014 untuk pemilihan legislatif baik di tingkat Pusat, Propinsi, dan daerah. Oleh karenanya melalui BKOW diharapkan semua perem-puan di Jatim ikut berperan serta menggunakan hak pilihnya.

= E HANA DIMAN

e hana diman/koran maduraSEMINAR. Wakil Gubernur Jawa Timur membuka Seminar Peran Serta Organisasi Perempuan dalam Mensukseskan Pemilu 2014 di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Rabu (5/3).

Page 9: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 9

Di ITS Surabaya saja ada 5.000 mahasiswa rantau, sedangkan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ada

16.000 mahasiswa ran-tau, bahkan di Univer-

sitas Brawijaya Malang ada 25.000 mahasiswa

rantau,”

Mukhlis Ndoyo Said Presiden BEM ITS Surabaya

Lintas Jatim

Mahasiswa Rantau Terancam Tak Memilih ilustrasi/diaridrsepet

"Di ITS Surabaya saja ada 5.000 mahasiswa rantau, se-dangkan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ada 16.000 mahasiswa rantau, bahkan di Universitas Brawijaya Malang ada 25.000 mahasiswa rantau," kata Presiden BEM ITS Surabaya Mukhlis Ndoyo Said di Surabaya, Rabu (5/3).

Di Unijoyo, Bangkalan, Ma-dura justru lebih besat hingga mencapai 70 persen mahasiswa setempat berasal dari luar kabu-paten setempat atau mahasiswa rantau. "Itu jumlah mahasiswa di

PTN, sedangkan mahasiswa PTS tentu akan lebih banyak lagi," katanya.

Oleh karena itulah, dirinya bersama enam rekannya dari ITS, Unair, dan Unijoyo Bangkalan - Madura mendatangi Kantor KPU Jatim untuk menanyakan solusi bagi mahasiswa rantau untuk tetap bisa memanfaatkan hak pilih pada tempat pemungutan suara (TPS) di dekat kampusnya.

"Kami menanyakan meka-nisme pindah pilih, karena saat Pemilihan Gubernur Jatim pada 29 Agustus 2013, banyak teman-

teman kami yang ditolak petugas TPS untuk mencoblos," kata Mukhlis saat bersama rekan-re-

kannya diterima Ketua KPU Jatim Eko Sasmito.

Hal itu menyebabkan suara mahasiswa banyak yang hilang saat Pilgub Jatim 2013. "Karena itu, kami datang untuk meminta jaminan agar hak pilih maha-siswa tidak hilang, apalagi 34 persen DPT adalah pemuda," kata mahasiswa semester VIII Jurusan Teknik Industri FTI ITS itu.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito, menga-takan pihaknya akan mengelu-arkan instruksi ke KPU tingkat kabupaten/kota untuk diteruskan hingga tingkat kelurahan yakni Panitia Pemungutan Suara (PPS) terkait pemilih dari luar kota, se-perti mahasiswa.

"Saya jamin bisa (memilih), asalkan memenuhi syarat sesuai aturan yakni surat panggilan untuk memilih yang diterima

keluarga di rantau agar dikirim ke Jatim, lalu gunakan surat panggi-lan itu sambil menunjukkan KTP dan kartu mahasiswa," katanya.

Selain itu, KPU Jatim secara internal juga akan melakukan "bimtek" (bimbingan teknis) ke KPU-KPU daerah untuk tidak menolak pemilih yang memenuhi persyaratan. "Kalau masih kesu-litan, laporkan ke saya atau KPU Jatim, tentu akan kami proses," katanya.

Dalam kesempatan itu, para aktivis BEM Jatim itu juga mendesak KPU Jatim untuk melakukan sosialisasi tata cara pemilihan bagi para mahasiswa. "Soal itu masih didesain komi-sioner KPU yang membidangi pendidikan, karena mahasiswa juga merupakan bidikan kami," kata Eko Sasmito.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Puluhan ribu mahasiswa rantau yang menem-puh studi di berbagai universitas di Jawa Timur terancam tidak bisa memilih karena mereka tidak mungkin untuk kembali ke daerah asalnya saat masa pencoblosan Pemilu 2014 pada 9 April mendatang.

Page 10: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Produksi Pertanian Turun

“Namun, penyebab itu tidak semuanya terjadi di seluruh produksi pertanian. Ada yang produksinya turun karena luas lahan berkurang dan ada yang disebabkan penurunan produk-tivitas,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M Sairi Hasbul-lah, di Surabaya, Rabu (5/3).

Ia mencontohkan, Angka Se-mentara (ASEM) 2013 produksi padi Jawa Timur sebesar 12,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dibandingkan dengan produksi padi 2012 (ATAP) ter-jadi penurunan produksi 149.360 ton (-1,22 persen).

“Penurunan produksi padi ini disebabkan penurunan tingkat produktivitas sebesar 2,59 kuin-tal/hektare (-4,20 persen). Pa-dahal terjadi kenaikan pada luas panen sebesar 61.300 hektare (3,10 persen),” katanya.

Selain itu, ASEM 2013 produksi jagung di Jawa Timur sebesar 5,76 juta ton pipilan ker-ing. Pencapaian itu jika diband-ingkan dengan produksi jagung 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebesar 534.340 ton (-8,49 persen).

“Faktor penurunan produksi jagung ini disebabkan turunnya

luas panen sebesar 32.980 hek-tare (-2,68 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 3,05 kuin-tal/hektare (-5,97 persen),” kata-nya.

Sementara itu ASEM 2013 produksi kedelai Jawa Timur sebesar 329.460 ton biji ker-ing. Kalau dibandingkan dengan produksi kedelai 2012 (ATAP) terjadi penurunan sebanyak 32.520 ton (-8,99 persen).

“Untuk penurunan produksi kedelai lebih dikarenakan turun-nya luas panen 10.200 hektare (-4,62 persen). Bahkan, tingkat produktivitas juga turun sebesar 0,75 kuintal/hektare (-4,58 pers-en),” katanya.

Untuk kacang tanah, ASEM 2013 produksinya di Jawa Timur sebesar 207.970 ton biji kering. Apabila dibandingkan dengan

produksi kacang tanah 2012 (ATAP) juga terjadi penurunan.

Produksi kacang tanah turun 5.820 ton (-2,72 persen), dis-ebabkan menurunnya luas panen 13.500 hektare (-8,25 persen) meskipun tingkat produktivitas naik 0,79 kuintal/hektare (6,04 persen).

Di sisi lain, lanjut dia, ASEM 2013 produksi kacang hijau di Jatim sebesar 57.690 ton, diband-ingkan dengan produksi kacang hijau 2012 (ATAP), menurun 9.090 ton (-13,62 persen).

Penurunan produksi ini disebabkan menurunnya luas panen sebesar 7.040 hektare (-12,59 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 0,14 kuintal/hektare (-1,17 persen), katanya.

= ANT/DIK

SURABAYA - Besaran produksi aneka hasil pertanian di Jawa Timur berdasarkan angka sementara (ASEM) 2013 menurun karena tingkat produktivitas maupun luas la-han sejumlah komoditas di provinsi ini kian berkurang.

ant/ari bowo sucipto ALIH FUNGSI LAHAN. Sejumlah petani bergotong royong menggarap sawah di depan kawasan perumahan di Kelurahan Sekarpuro, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Pemrov Jatim membatasi alih fungsi lahan pertanian yang kini tinggal tersisa 404 ribu hektare atau sekitar 9 persen saja.

SENGKETA LAHAN

Puluhan Warga Bangah Datangi Kantor DesaSIDOARJO - Puluhan war-

ga Desa Bangah di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendatangi kantor desa setempat untuk me-nanyakan seputar penggunaan fasilitas umum yang ada di kave-ling milik Polda Jatim di desa se-tempat.

Salah seorang tokoh masyarakat Tjindan Muhdin di Desa Bangah Kecamatan Taman,

Sidoarjo mengatakan warga ingin menanyakan peruntukan lahan fasilitas umum yang ada di tem-pat tersebut.

"Lahan fasum seluas 4.300 meter persegi itu saat ini sudah berdiri sebuah masjid, dan se-lanjutnya akan dibangun tempat pendidikan Al Quran (TPQ) di lokasi yang sama," ungkapnya.

Ia mengemukakan, selama

pembangunan TPQ itu warga tidak pernah dilibatkan oleh pihak desa selama proses pem-bangunan hingga saat ini.

"Oleh karena itu, kami me-minta kepada pihak desa untuk menghentikan proses pemban-gunan TPQ tersebut, sampai ada pertemuan lebih lanjut karena yang menjadi keinginan warga bukan pembangunan TPQ," tu-

kasnya.Ia menuturkan, warga me-

nilai Kepala Desa Bangah arogan, mengingat warga tidak pernah diajak berdiskusi terkait peman-faatan lahan fasilitas umum terse-but.

Ia mengatakan, di lingkungan sekitar Desa Bangah sendiri juga terdapat banyak tempat mengaji atau juga TPQ yang sudah berdiri.

Ia mengatakan, kebutuhan warga sebenarnya adalah pem-bangunan gedung balai RT atau bahkan bisa digunakan untuk balai RW.

Sementara itu, Kepala Desa Bangah B Handoko mengaku me-nerima masukan warga terkait dengan aksi yang sudah dilaku-kan ini.

= ANT/SLAMET HIDAYAT/DIK

PERTEMUAN GUBERNUR

Jatim Jadi Tuan Rumah

SURABAYA - Provinsi Jawa Timur mendapat kepercayaan se-bagai tuan tumah pertemuan Gu-bernur se-Indonesia dalam acara “Round Table Dialog” (RTD) IV Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Surabaya, 12 Maret.

“Para kepala daerah akan duduk bersama membahas pening-katan pembangunan insfrastuktur, pelayanan transportasi, kesehatan dan sebagainya,” ujar Sekre-taris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (5/3).

Di samping itu, tujuan di-gelarnya pertemuan tersebut juga untuk memberikan rekomendasi regulasi maupun usulan program kepada pemerintah pusat terkait topik bahasan, guna percepatan pembangunan di wilayah provinsi masing-masing.

Dalam pertemuan itu, Gu-bernur Jatim Soekarwo yang juga tercatat sebagai salah satu Ketua APPSI akan memberi sambutan ucapan selamat datang kepada sekitar 150 peserta atau undangan.

Di samping para gubernur yang tergabung dalam APPSI, peserta juga akan diikuti pen-damping satuan perangkat kerja daerah (SKPD) yang disesuaikan dengan topik bahasan diskusi.

Sedangkan, lanjut dia, para narasumber yang dihadirkan terdiri dari sejumlah menteri Ka-binet Indonesia Bersatu (KIB) II dan Ketua Badan Anggaran DPR RI, serta Ketua Komisi V DPR RI.

“Panglima TNI Jenderal Moel-doko juga akan memberikan pen-garahan dan pembekalan sebagai narasumber,” kata mantan Kepala Asisten IV Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur tersebut.

Sejumlah menteri yang men-jadi narasumber yakni Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III 11Lintas Jatim

PPP Serius Garap Jawa Timur

ant/adhitya hendra PELIPATAN SURAT SUARA. Sejumlah pekerja melipat surat suara di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Pasuruan, Jatim, Rabu (5/3). KPUD Kota Pasuruan belum bisa menargetkan waktu untuk menyelesaikan pelipatan surat suara, sebabkan belum seluruh surat suara khususnya surat suara DPRD Provinsi dan DPRD Kota sampainya ke KPUD.

"Sebagai satu-satunya parpol yang masih berasaskan Islam, kami menggelar silaturahmi den-gan para kiai dan alim ulama da-erah ini," kata Ketua DPW PPP Ja-tim HM Musyaffa' Noer M.Si MM di Surabaya, Rabu (5/3).

Silaturahmi dengan ulama dilakukan di Pesantren Lirboyo Kediri pada Rabu (5/3), sedangkan pertemuan dengan tokoh NU dan Muslimat NU telah berlangsung di kediaman Hj. Khofifah Indar Parawansa di Surabaya (2/3).

"Kegiatan itu untuk menjaga soliditas partai, hubungan per-saudaraan, sekaligus untuk men-yatukan sikap dalam memenang-kan PPP pada Pemilu tahun ini," katanya.

Ia menjelaskan pertemuan ulama di Kediri juga akan dihad-iri pengurus PPP se-Jatim, maje-lis pertimbangan partai, majelis syariah partai, tokoh masyarakat, tokoh NU, dan tokoh Islam di provinsi ini.

"Mereka akan berdialog den-gan Ketua Umum DPP PPP H Suryadharma Ali dan H Djan Faridz (Menteri Perumahan Raky-

at). Petinggi PPP itu akan mengi-kuti aspirasi para ulama untuk penguatan PPP," katanya.

Para kiai yang siap hadir anta-ra lain KH Idris Marzuki (Lirboyo, Kediri), KH Mas Subadar (Pasuru-an), KH Anwar Iskandar (Lirboyo, Kediri), KH Zainudin Djazuli (Plo-so, Kediri), KH Nurul Huda (Ploso, Kediri), KH Nawawi (Sidogiri, Pas-uruan), dan sebagainya.

Sementara itu, Menteri Pe-rumahan Rakyat H. Djan Faridz dalam pertemuan di kediaman Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa di Surabaya (2/3) menegaskan bah-wa Bunda Khofifah masuk dalam bursa capres yang diusung PPP.

"Kita serius mencapreskan Bunda Khofifah, karena beliau merupakan Ibu Bangsa. Beliau punya komitmen pada Islam dan PPP juga merupakan satu-satun-ya parpol yang konsisten dengan asas Islam di saat parpol Islam mulai bergeser menjadi parpol nasionalis," katanya.

Dalam kesempatan itu, Djan Faridz juga meminta bantuan Mus-limat NU se-Jatim untuk mendata

15 rumah masyarakat miskin pada setiap kabupaten untuk dilakukan bedah rumah. "Nanti, Muslimat NU yang mengoordinasikan bedah rumah di 38 kabupaten/kota se-Jatim," katanya.

Instruksi PMB Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Partai Mata-hari Bangsa (PMB) menginstruk-sikan seluruh anggota dan kad-ernya di seluruh Indonesia untuk memilih dan memenangkan Par-tai Amanat Nasional (PAN).

"Seruan ini sebagai wujud keputusan politik internal yang menyatakan berkoalisi dengan PAN," kata Ketua Tim Koalisi PMB-PAN Syafrudin Budiman.

Caleg DPR RI Dapil I Sura-baya-Sidoarjo itu menjelaskan koalisi itu diwujudkan dalam hubungan politik dengan memas-ukkan banyak kader PMB sebagai Caleg DPR RI, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

"PAN merupakan partai yang layak dipilih di tengah kondisi penyederhanaan parpol. PAN bisa menjadi ruang aspirasi anggota PMB saat ini dan masa menda-tang," ujarnya.

Selain itu, seluruh anggota DPRD Propinsi dan DPRD Kabu-paten/Kota se-Indonesia yang ber-jumlah 60-an orang juga diserukan untuk mengampanyekan PAN.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - PPP menggelar silaturahmi ulama serta serangkaian pertemuan dengan tokoh NU dan Muslimat NU di Jawa Timur untuk menggarap Jatim secara serius dalam menyongsong Pemilu 2014.

BANTUAN

135 Gepeng Dapat Rumah Gratis Rp 162 Juta

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memban-gun rumah gratis bagi para Pen-yandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat (PMKS) yakni gelandangan dan pengemis di Desa Prodo, Kecamatan Win-ongan, Kabupaten Pasuruan. Sedikitnya 35 kepala keluarga (KK) atau sekitar 135 orang mendapatkan rumah gratis dari program "Desaku Menanti "tersebut.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sujono kepada Koran Madura kemarin menga-takan, proses pembangunan rumah gratis tersebut sudah masuk dalam tahap pembangu-nan fisik. Anggarannya diambil dari APBN Kementerian Sosial dengan totalmencapai Rp 1.277.000.000.

"Dana tersebut diperun-tukkan untuk membeli tanah seluas 8.500 m2 dan pemban-gunan fisik rumah. Masing-masing rumah kita alokasikan Rp 162 juta dengan luas tanah per rumah 100 m2 per KK," kata Sujono.

Menurut Sujono selama menempati rumah, para gelan-dangan dan pengemis binaan dari dinsos tersebut akan mendapatkan pendampingan dengan berbagai program termasuk juga memberikan pelatihan ketrampilan. Seper-ti Kelompok Usaha Bersama (KUBE) berupa pengembangan ternak kambing, kerajinan dan lainnya. Pembekalan ketrampi-lan ini dimaksudkan agar hidup mereka bisa mandiri dan tidak kembali kepekerjaan awal se-perti sebagai pengemis atau gelandangan. Beberapa contoh

pelatihan ketrampilan yang diberikan misalnya usaha bakso termasuk cara membuatnya, salon kecantikan, beternak, meubeler, pertukangan dan lainnya.

"Disekitar rumah mereka juga banyak areal sawah yang belum tergarap, mereka nantin-ya juga bisa bercocok tanam," tandasnya.

Sujono mengakui, program ini adalah salah satu terobosan pengentasan PMKS secara total dari sekian banyak program pengentasan PMKS lainnya. Dari jumlah PMKS di Jatim yang mencapai 14.803 jiwa, jumlah rumah yang dibagikan dalam program ini memang belum sebanding dengan besarnya PMKS. “Desaku Menanti akan menjadi percontohan pengen-tasan PMKS yang ideal dan totalitas,” urainya.

Sementara itu, dalam upaya pengentasan PMKS, Dinas Sosial Jatim juga menyeleng-garakan kegiatan sinkro-nisasi program pembangunan kesejahteraan sosial tahun 2015. Tujuan dari sinkronisasi program adalah menyatukan pemahaman antara pemerin-tah provinsi dan kabupaten/kota tentang arah kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial. Beberapa tantangan yang saat ini dihadapi Dinas Sosial yakni terkait dengan peruba-han sistem jaminan kesehatan nasional yang berimplikasi pada perubahan mekanisme pelay-anan kesehatan klien pada UPT sebagai salah satu rangkaian pelayanan pemenuhan kebutu-han dasar.

= E HANA DIMAN

ant/ari bowo sucipto REHABILTASI RUMAH PASCA ERUPSI. Ratusan rumah warga yang rusak akibat abu vulkanik Gunung Kelud terlihat dari Desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur kemarin. Pemprov Jatim menargetkan proses rehabili-tasi rumah korban letusan Gunung Kelud selesai dalam waktu dua minggu dengan perkiraan dana mencapai perkiraan Rp 128 miliar.

Page 12: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014|NO. 0315|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

NO. 0315 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bap-peda) Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina menyampaikan pemerintah sudah mengajukan pembangunan dermaga dalam APBD 2014.

“Alhamdulillah dalam penge-sahan APBD 2014 usulan tersebut diterima maka pembangunan der-maga Gili Ketapang akan segera dibangun dalam tahun ini,” ka-tanya wartawan, Rabu, (5/3).

Pihaknya menilai, pentingn-ya pembangunan dermaga Gili Ketapang karena dianggap pent-ing untuk segera dilakukan pem-

bangunan. Sebab dermaga itu merupakan satu-satunya akses jalan untuk perekonomian yang dijadikan masyarakat pulau Gili Ketapang setiap harinya.“Kondisi infrastruktur merupakan hal yang terpenting dalam peningkatan perekonomian masyarakat yang ada di daerah tersebut,” tandas Dewi Korina.

Menaggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Probolinggo, Ahmad Mudianto, mengatakan, kerusakan dermaga pulau Gili Ketapang merupakan pembangunan yang perlu diprior-itaskan. Apalagi dermaga itu mer-

upakan satu-satunya akses yang digunakan masyarakat di pulau itu, sebagai sarana transportasi.

“Keberadaan dermaga itu merupakan akses jalan yang digu-nakan oleh masyarakat Gili Keta-pang dalam melaksanakan kegia-tan perekonomiannya,” ucapnya.

Ia mengharapkan kepada para pekerja proyek baik dari unsur Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau rekanan yang mengerjakan-nya agar tidak asal-asalan dalam mengerjakannya.“Kami akan memanggil rekanan pemenang proyek jika akan melakukan pros-es pengerjaan. Sehingga kualitas pembangunan sesuai dengan RAB proyek yang diinginkan bersama,” tegas Mudianto.

Dermaga Sudah Lama RusakMenurut salah satu penduduk

pulau Gili Ketapang, Latif, men-gaku senang dengan terbangun-

nya, kondisi jalan dermaga itu. Pasalnya sudah lebih dari lima tahun mengalami kerusakan. Na-mun dermaga itu tetap saja digu-nakan oleh penduduk Desa Gili, karena satu-satunya jalur der-maga yang ada.

“Kondisi jalan dermaga itu banyak yang bolong, panjang der-maga itu diperkirakan sekitar 200 meter dari bibir pantai. Bahkan ujung sepanjang 4 meter sudah terputus, dan tidak bisa digunkan lagi,” terangnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai pedagang itu, merasa kesulitan ketika sudah mau menuju dermaga. Disamping der-maganya rusak dermaga itu juga sempit.”Kalau mau menaikkan dan menurunkan ikan dari kapal harus behati-hati, dan bergantian dengan para penumpang kapal yang lain,” pungkas Latif.

=Mahfud Hidayatullah

Dermaga Pulau Gili Segera Dibangun Dewan Minta Rekanan Jangan Asal MembangunPROBOLINGGO - Setelah Dermaga pulau Gili Ketapang Desa Gili Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo yang rusak beberapa tahun kemarin segera terbangun. Pasalnya Pemkab Probolinggo sudah merencanakan pembangunanya dalam tahun ini.

SEGERA DIBANGUN: Tahun ini, Dermaga Pulau Gili Kabupaten Probolinggo, setelah bertahun - tahun rusak.

PROBOLINGGO - Harga cabai rawit di pasaran terus mengalami peningkatan sam-pai dengan harga Rp 60 ribu perkilogramnya. Tingginya harga disebabkan produksi cabai milik petani tidak maksimal akibat curah hujan yang tinggi beberapa bulan kemarin.

Menurut salah satu pedagang cabai rawit, H Musri mengatakan harga cabai rawit mulai naik sekitar dua minggu kemarin. Mulai dari harga Rp 30 ribu perkilogramnya hingga sekarang sudah tembus Rp. 60 ribu. “Memang banyak tana-man cabai petani yang rusak, sehingga berpengaruh kepada tingginya harga, “ terangnya kepada wartawan, Rabu, (5/3).

Menurutnya, permintaan konsumen terhadap cabai rawit dari daerah lain tetap. Sedan-gkan stok cabai rawit semakin berkurang. Secara otomatis, dengan sedikitnya cabai rawit akan berpengaruh besar terha-dap harga.“Saya setiap harinya mengirimkan cabai rawit ke Surabaya kurang lebih 5-7 kwintal. Sebelumnya saya bisa mengirimkan 1 sampai 1,5 ton perharinya,”tandas H.Musri.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Desprindag ) Kabupaten Probolinggo, Erlin Setiawati mengatakan, harga cabai mahal sampai tembus 60 ribu dikarenakan ketersedian pasokan cabe rawit petani turun. Sedangkan permintaan terhadap komoditi itu tetap.“Secara otomatis hukum pasar akan berlaku. Yakni, har-ga akan naik sebanding dengan ketersedian barang yang ada di pasaran, termasuk kelangkaan cabai rawit,” terangnya.

Senada disampaikan, Kepala bidang teknik Produk-si Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Handaka Mar-wanta, mengatakan memang pada dasarnya tanaman cabe di Kabupaten Probolinggo belum musim panen.

Sebab saat ini musimnya padi karena kondinya masih musim penghujan. Apalagi, untuk cabe rawit di Kabupaten Probolinggo, banyak petani yang memberanikan diri menanam lebih awal. Bahkan, banyak tanaman cabe petani yang rusak akibat hujan, dan menyebabkan produksi cabe sedikit.

=MaHfud HidayatullaH

PASAR

Harga Cabai Rawit Makin ‘Pedas’

Page 13: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 NO. 0315| TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Ir.Imanto, MM mengatakan dalam rangka pem-berdayaan masyarakat, pemkot Probolinggo berupaya memfasili-tasi program Iptek Bagi Wilayah (IBW). Program ini dilaksanakan di empat kecamatan, yakni Wono-asih, Kanigaran, dan Mayangan.

“Ini hasil kerjasama Pemkot Probolinggo bersama Perguruan Tinggi, sepeti Universitas Mu-hammadiyah, Unisma, Polinema dan Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Forum Pelay-anan Iptek Bagi Masyarakat,”ujar mantan Kepala Dinas PU Kota Probolinggo, dalam Sosialisasi Program Iptek Bagi Wilayah (IBW) Kota Probolinggo tahun 2014, di Shaba Bhina Praja, Kantor Wa-likota Probolingo, Rabu (5/3).

Imanto mengatakan kon-sep program perencanaan pem-bangunan kota yang berbasis partisipasi masyarakat di Kota Probolinggo dapat membantu keberlanjutan program untuk mempercepat pembangunan di Kota Probolinggo.“Saya ber-harap, program IBW ini bisa ber-manfaatan untuk kemajuan Kota Probolinggo,”tandasnya.

Secara terpisah, Sekdakot Probolinggo, Johny Hariyanto, mengatakan Kota Probolinggo secara integral progranm ini akan memberikan pemahaman Ip-tek Bagi Wilayah (IBW).”Terima kasih. Kalangan perguruan tinggi bisa memberikan transformasi alih teknologi, pengetahuan dan IPTEK untuk peningkatan Sum-ber Daya Manusia (SDM) kepada Pemkot Probolinggo,”ucap Sek-dakot Probolinggo.

Sekdakot Probolinggo men-gungkapkan, dalam era tahun 2001 – 2014 Pemkot Probolinggo sudah menjalin kerjasama den-gan BUILD dan UNDP. “Kita kaya struktur tapi kaya fungsi. Na-mun karena kepentingan politik dan pemerintah pusat perubahan terjadi di Pemkot Probolinggo ke-tika kerjasama dengan BUILD dan UNDP,”kata Johny Hariyanto.

Johny Hariyanto, menyata-kan adanya perguruan tinggi bisa mendorong percepatan pem-bangunan di wilayah selatan. Masyarakat masih beranggapan

pembangunan masih di wilayah utara. Padahal pembangunan su-dah mengarah pada pemerataan.

“Saya sangat aspiratif seka-li program IBW di Kecama-tan Wonoasih bisa berlanjut di Kecamatan Kanigaran dan Mayangan,”tandasnya.

Sekdakot Probolingggo me-nambahkan, program IBW san-gat cocok sekali diarahkan untuk IPTEK gas metan diwilayah ke-camatan Mayangan, yang akan

ditangani oleh Polinema dan Uni-versitas Brawijaya Malang. Untuk wilayah Kecamatan Kanigaran di-lakukan kerjasama pemberdayaan pasar. Karena masih ada pasar tradisional masuk di wilayah perkotaan, seperti Pasar Baru.

”Mulai sekarang perencanaan sudah diarahkan kepada Pasar Baru. Termasuk camat Wonoasih dan Kademangan harus men-dukung program IBW, agar su-paya selesai program bisa di

tindaklanjuti,”pinta Johny Hari-yanto.

Johny Hariyanto berharap, kalau program ini bagus bisa dire-plikasi kewilayah kecamatan lain. Kita senang dibantu pemikiran dan segalanya, dalam rangka mempercepat pembangunan di masyarakat.

“Oleh karena itu, fasilitas bantuan keuangan yang di-berikan pemerintah terbatas bisa dioptimalkan. Syukur-syukur ada bantuan dari lem-baga yang lain,”pinta Sekdakot Probolinggo,”imbuhnya.

Gandeng Empat Perguruan TinggiEmpat perguruan tinggi bes-

inergi dengan Pemkot Proboling-go melalui program Iptek Bagi Wilayah (IBW), diantaranya Uni-versitas Muhammadiyah Malang,

Universitas Tribhuwana Tungga-dewi, Polinema, Unisma, dan Po-linema.

Program yang ditawarkan, terfokus pada penguatan UKM dengan membentuk Komunitas di Kecamatan Wonoasih, pengem-bangan Pasar Baru menuju Des-tinasi Pariwisata Budaya di Ke-camatan Kanigaran, pengelolaan lingkungan dan wisata pendidi-kan di Kecamatan Mayangan, dan pengembangan kawasan agropol-

itan di Kecamatan KedopokPerwakilan Polinema Malang,

Ach. Muhib Zainuri, mengatakan Program IBW tidak terlepas dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Probolinggo 2010 - 2014, yak-ni mewujudkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya melalui pertumbuhan ekonomi yang mer-ata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

Menurutnya, kondisi eksist-ing wilayah IBW Kecamatan Ma-yangan menyebutkan persoalan yang dihadapi berupa penglolaan sampah dan limbah, teknologi pemanfaatan energi dari sampah, pemanfaatan biogas dari limbah peternakan belum optimal, penu-runan produktivitas hasil perta-nian, dan belum ada kelembagaan wisata berbasis masyarakat.

“Empat persoalan itu yang ditangkap Polinema Malang untuk disinergikan dengan Pemkot Probolinggo, disamp-ing persoalan yang lain. Hara-pannya bisa bermanfaat untuk masyarakat,”ujar Ach. Muhib Zainuri.

Selanjutnya mewakili Univer-sitas Brawijaya Malang, Yusri Ab-dillah, mengungkapkan pihaknya memfokuskan Pengembangan Pasar Baru menuju Destinasi Pa-

riwisata Budaya. Sesuai visi dan misi perguruan tinggi untuk pengabdian masyarakat, yang meliputi upaya mengembang-kan relevansi pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu, meningkatkan kebutuhan dunia usaha, dan masyarakat, memberdayakan masyarakat dengan meningkat-kan kemampuan sebagai subyek pembangunan melalui proses pengembangan metode ilmiah.

”Ini bentuk pengabdian per-guruan tinggi untuk masyarakat. Pengabdian masyarakat un-tuk menjadikan sebagai subyek pembangunan,”paparnya.

Disisi lain, kontribusi pari-wisata dalam pemasukan ek-spor dunia, lanjut dia, adanya pasar budaya untuk melindugi masyarakat pasar. Apalagi wisata

budaya bukan menjual budaya, tapi produk budaya yang kita jual, seperti batik manggur.

Penggerak ekonomi daerah seperti segmentasi pariwisata, perlu adanya sumberdaya yang tidak akan habis karena budaya terus berkembang dan dinamis. “Ini skala prioritas pembangunan sebagai implementasi IBW di Ke-camatan Kanigaran,”terang Yusri Abdillah.

=M.HisbullaH Huda

Pemkot Replikasikan Program IBW Tambah Lokasi, Gandeng Empat Perguruan TinggiPROBOLINGGO - Sukses menjalankan Program Iptek Bagi Wilayah (IBW) di wilayah Kecamatan Wonoasih tahun 2013 yang merupakan hasil kerjasama dengan perguruan tinggi, kini Pemkot Probolinggo menambah wilayah sasaran tahun 2014, yakni Kecamatan Kanigaran dan Mayangan.

Page 14: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014|NO. 0315|TAHUN III 14 Probolinggo

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Kabupaten Probolinggo, Hanafi mengata-kan, pihaknya dalam menyambut pemilu sudah mulai memper-siapkan pemantapan untuk para calegnya. Bahkan PKB sudah mel-akukan rekrutmen saksi di setiap

TPS yang ada di seluruh desa.“Yang jelas semua kelengaka-

pan pemilu, PKB sudah siap. Te-masuk kelengkapan saksi yang akan ditempatkan di setiap lokasi tempat pemungutan suara (TPS),” katanya kepada wartawan, Rabu (5/3).

Ia menyebutkan jumlah saksi yang ada di Kabupaten Probolinggo disesuaikan den-gan banyaknya jumlah TPS yang ada untuk 330 desa di wilayah 24 kecamatan. Dari Ketentuan KPU, jumlah TPS yang akan dijadikan sebagai tempat pemungutan dalam pi-leg mendatang, sebanyak 2900 TPS.“Ini sudah kami lakukan dan nama-namanya sudah kami terima,”tandas Hanafi.

Senada dikatakan Ketua De-wan Pimpinan Cabang, Partai Hanura Kabupaten Probolinggo, Kasiono. Menurutnya, untuk saksi

parpol partainya sudah mempe-siapkannya. Karena saksi meru-pakan hal yang terpenting dalam proses pelaksanaan pemilu.

Selain itu dengan adanya saksi di TPS, secara otomatis proses pelaksanaan pemilu mulai pemungutan suara sampai den-gan penghitungan suara butuh adanya keberadaan saksi.“Semua kejadian, baik hal-hal yang me-nyebabkan timbulnya kecurangan juga bisa terpantau,” terang Ka-siono.

Kasiono mengaku, sebelum mendapatkan surat mandat dari partai, setiap saksi akan diberikan

pembekalan berupa pemahaman dan penjelasanan tentang tugas dan kewajiban saksi ketika berada di lokasi TPS.

“Secara otomatis, mereka bisa mengetahui secara pasti posisi dirinya dalam pemilu. Dan ketika berada di TPS, mereka tidak hanya duduk, datang dan pulang. Yang di ingginkan, mereka bisa mem-berikan masukan serta kriti-kan jika terjadi permasalahan yang berpontesi untuk mel-akukan kecurangan,”pungkas Kasiono.

=Mahfud hidayatullah

Tekan Potensi Kecurangan PemiluPartai Politik Mulai Membentuk Saksi TPS PROBOLINGGO - Pelaksanaan Pemilu legislatif sudah mulai tinggal hitungan jari. Namun dalam pelaksanaan pemilu 9 April mendatang, partai politik sudah mulai mempersiapkan para saksi di setiap TPS untuk satu desa. Upaya itu dilakukan untuk menekan munculnya kecuran-gan pemilu mendatang.

PROBOLINGGO - Nasib ne-layan memang beda dengan para pengusaha sablon. Menjelang musim kampanye ini, nasib pe-milik sablon seolah mendapat berkah. Sekali musim, mereka bisa meraup untung hingga ratu-san juta rupiah. Lalu bagaimana dengan nasib para nelayan di Kota Probolinggo?

Gemuruh politik belakangan ini ternyata tidak seperti gemuruh badai di laut. Para nelayan seolah apriori dan tidak mau tahu soal politik yang kini sedang kencang menjadi perbincangan semua kalangan. “Kita tidak mau tahu apa itu namanya politik. Yang penting nelayan itu bisa dapat tangkapan ikan,” tutur salah se-orang nelayan, Abdul Bakar saat ditemui wartawan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), Kecama-tan Mayangan, Kota Probolinggo, Rabu (5/3).

Kondisi nasib nelayan baru bisa terpengaruh jika cuaca laut terjadi badai. Seperti beberapa pekan kemarin. Kabut putih aki-bat letusan gunung Kelud, tern-yata membawa dampak terhadap para nelayan. Mereka sebagian tidak bisa melaut berhari-hari karena keberadaan kabut tebal putih tersebut mengganggu ja-rak pandang. “Kalau hanya situ-asi politik saya kira tidak berpen-garuh,” katanya.

Begitu pula soal harga ikan. Sekencang apapun situasi poli-tik, tidak akan mempengaruhi harga ikan hasil tangkapan para nelayan di laut. Gejolak harga itu terjadi ketika terjadinya peruba-han cuaca. “Kalau cuaca buruk sudah pasti akan mempengaruhi

harga. Dan itu pengalaman yang terjadi,” terang dia.

Abdul Bakar menjelaskan, nasib nelayan itu lebih cender-ung pada ketergantungan cuaca. Bukan ketergantungan situ-asi politik yang belakangan ini marak jadi perbincangan semua kalangan. Itulah sebabnya, ban-yak nelayan yang emoh bicara soal politik pada pemilu men-datang. Mereka bukannya tidak mau menyalurkan hak pilihnya,

tetapi lebih memikirkan nasib. Toh, siapapun yang terpilih se-bagai wakil rakyat, kebanyakan

mereka sudah lupa. Hal senada juga dikatakan ne-

layan lainnya, Saiful Efendi. Ham-pir lima belas tahun, pria yang mengaku mempunyai dua orang anak itu bekerja sebagai nelayan. Iapun berpikiran serupa dengan Abdul Bakar. Setiap hari dia hanya berpikir bagaimana mendapatkan ikan yang banyak di laut.

Banyak Titipan Bendera ParpolMeski para nelayan di PPI

mengaku tidak mau terpengaruh dengan situasi politik, namun di beberapa kapal yang bersandar

banyak bendera parpol terpa-sang. Mereka mengaku bendera-bendera parpol yang berkibar di tiang kapal itu hanya sebuah titipan. “Bendera itu hanya titipan,” kata seorang nelayan, Badrus.

Dia menjelaskan, bendera titipan itu tentu saja mere-ka bayar. Namun, bukan be-rarti pemilik kapal lalu men-dukungnya. “Kalau cuma nitip saya kira tidak masalah,” tan-

dasnya. Sementara itu, menjelang

musim kampanye pileg ini tahun

ini, harga ikan terlihat normal. Tidak seperti beberapa pekan kemarin yang mengalami pe-nurunan akibat hasil tangkapan nelayan yang melimpah. Seperti harga ikan teri sebesar Rp.12 ribu dari harga sebelumnya Rp.16 ribu perkilo. Sedangkan ikan benggol turun menjadi Rp.7000 perkilo dari harga sebelumnya Rp.14 ribu perkilo.”Jadi turunnya harga itu karena hasil tangkapan ikan yang melimpah. Bukan karena pen-

garuh apa-apa,” ujar warga ne-layan lainnya, Sumar.

=MuhaMMad Sugianto

KESEJAHTERAAN

Nelayan Tak Terpengaruh Gonjang-Ganjing Politik

Page 15: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURARABU 5 MARET 2014 | No. 0314 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

BARCELONA - Chief Executive Arsenal Ivan Gazidis menilai, agen-agen pemain sepakbola mendapat keuntungan terlalu besar dari tranf-ser pemain pada setiap jendela transfer baik musim panas maupun musim dingin. Seba-liknya klub dan pemain hanya mendapat sedikit dari nilai transfer yang begitu besar.

Parahnya lagi, jumlah yang didapat klub tidak sesuai dengan ketentuan FIFA. Sayangnya, klub tidak bisa berbuat apa-apa den-gan fakta seperti ini.

“Jelas sekali bahwa terlalu banyak uang yang jatuh ke tangan para agen pemain dalam tran-saksi transfer pemain. Tetapi saya tidak yakin klub-klub bisa men-gatasi persoalan ini. Kita adalah bagian dari masalah karena kita juga sepakat membayarkan uang dalam jumlah besar seperti ini ke mereka. Ada tekanan yang tidak biasa dalam sistem yang mem-buat para agen mendapat ke-untungan yang signifikan,” kata Gazidis dalam konferensi pers di Barcelona, Selasa (4/3).

Gazidis datang ke Barcelona untuk berbicara dalam Asosiasi Klub-klub Eropa atau European Clubs’ Association (ECA). Menu-rut Gazidis, tim-tim elite Eropa harus mengambil peran untuk tidak boleh tunduk pada tekanan para agen. Sebab penelitian ECA

memperlihatkan bahwa 14 persen dari seluruh uang transfer se-orang pemain masuk ke kantong para agen.

Sementara itu, aturan FIFA menyebutkan bahwa 5 persen dari biaya transfer harus dibayarkan kepada tim yang melatih pemain

pada rentang usia 12 sampai 23 ta-hun. Faktanya, diperkirakan dana 200 juta pound tidak dibayarkan ke klub sesuai dengan aturan FIFA tersebut. Yang paling rugi ada-lah tim-tim di Afrika dan Amerika Latin yang mengekspor pemain-pemain muda berbakat ke Eropa

karena tidak memahami dan tidak mengetahui aturan seperti ini.

Menurut Gazidis, seharusnya sebagian besar dari dana transfer masuk ke saku pemain, bukan ke agen. “Pemain harus mendapat uang lebih banyak daripada agen. Kalau saya seorang pemain atau anggota persatuan pemain, ini akan menjadi masalah substantif dan akan menjadi fokus perhatian saya karena itu berarti klien-klien sebagai organisasi dan saya se-bagai pemain kehilangan banyak uang,” papar Gazidis.

Lebih lanjut dia menegaskan, “Banyak orang terlibat dalam konflik kepentingan yang sering ada dalam transaksi dengan agen seperti ini dan bahwa klub dan para pemain harus menaruh per-hatian serius pada masalah ini.”

=SKY SPORTS/AJI

LONDON - Dua pemain Arse-nal Per Mertesacker dan Tomas Rosicky memperpanjang kontrak bersama klub London Utara itu. Hanya saja, klub Liga Utama Ing-gris itu tidak mengungkapkan durasi kontrak keduanya. Pelatih “The Gunners” Arsene Wenger hanya menegaskan bahwa kedu-anya sudah memastikan masa de-pannya bersama klub itu.

Mertesacker yang adalah bek internasional Jerman berusia 29 tahun bergabung dengan Arsenal dari Bremen pada 2011. Sedan-gkan Rosicky sudah lebih lama tinggal di Emirates. Ini adalah musim ke delapannya bersama Arsenal. “Saya putuskan tinggal di Arsenal untuk menjuarai liga bersama Arsenal. Inilah tujuan utama saya dan saya akan mel-akukan segala sesuatu yang bisa saya kerjakan untuk mencapai tu-juan tersebut,” kata kapten Tim-nas Republik Cek itu.

Arsenal sedang berjuang men-juarai Liga Utama Inggris untuk pertama kalinya sejak 2004. Teta-pi saat ini, Arsenal berada di per-ingkat ketiga klasemen sementara Liga Utama Inggris dengan 54 poin atau sama dengan nilai Liv-erpool di peringkat kedua setelah kalah 0-1 dari Stoke City akhir pe-kan lalu. Tetapi Oliver Giroud dan kawan-kawan kalah selisih gol dari “The Reds”.

Sementara itu, bek dan kapten Barcelona Carles Puyol memutus-kan meninggalkan klub itu pada akhir musim ini. Kepastian ini sekaligus mengakhiri spekulasi tentang masa depannya. Puyol tidak masuk dalam skuat inti Bar-

celona dalam dua musim terakhir karena dililit cedera cedera dan tergerus usia yang makin tua.

Pemain 35 tahun ini meng-habiskan hampir seluruh karier sepakbolanya di Barcelona sejak melakukan debut pada 1999. Pada musim ini, dia baru tampil 12 kali dan mencetak satu gol ke gawang Almeria akhir pekan lalu, sejak pulih dari cedera lutut pada Okto-ber tahun lalu.

Selasa (4/3), Puyol menegas-kan bahwa dirinya dan Barcelona sudah mencapai kesepakatan un-tuk tidak memperpanjang kontrak pada akhir musim ini, meskipun kontrak pemain itu bersama El Barca masih tersisa dua tahun.

“Pemulihan cedera lutut saya lebih sulit dari yang saya perkira-kan. Saya tidak bisa tampil sama sekali pada level yang saya in-ginkan. Pada akhir musim, saya ingin beristirahat baru kemudian kita akan lihat perkembangan lebih lanjut. Saya masih punya waktu tiga bulan dan saya akan memberikan yang terbaik untuk Barcelona. Tetapi saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan pada akhir musim nanti,” kata Puyol.

Pada saat dia berbicara, Puyol ditemani oleh rekan-rekan satu tim di Barcelona seperti Gerard Pique, Cristian Tello, Jose Pinto, dan man-tan teman setim Ivan de la Pena. Pada kesempatan itu, Puyol tidak

menerima pertanyaan wartawan.Puyol adalah jebolan akademi

sepakbola Barcelona, La Masia dan menjadi kisah sukses Barcelona. Bersama jebolan La Masia lainnya seperti Xavi, Iniesta, dan Messi, mereka menjadikan Barcelona se-bagai tim yang paling ditakuti di dunia. Gelar La Liga pertamanya diraih pada musim 2004-2005. Dia juga merebut gelar juara Piala Dunia Antarklub, Copa Del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan tiga titel Liga Champi-ons. Sementara bersama La Furia Roja, Puyol mempersembahkan dua gelar juara Piala Eropa dan Piala Dunia pada 2010.

Oleh teman-temannya di Bar-celona, Puyol dipanggil Tarzan karena penampilan dan wajah garangnya yang membuat lawan-lawannya bergetar meskipun pos-tur badannya tidak terlalu tinggi. Tetapi penampilan fisik yang ener-gik dan penampilan yang sempur-na serta jiwa kempimpinan yang mumpuni cukup mengintimidasi lawan-lawannya. Kualitas seperti itu juga membuat dia dinobatkan sebagai kapten Barcelona. Ketika dia cedera, ban kapten disematkan pada lengan Xavi Hernandez.

Puyol lahir dan besar di Pobla de Segur, Catalan dan hanya kalah dari Xavi Hernandez dalam hal jumlah penampilan untuk Barce-lona. =SKY SPORTS/ESPN/AJI

Agen Pemain Dapat Untung BesarGazidis: Seharusnya Sebagian Besar Dana Transfer Masuk Saku Pemain

Kita adalah bagian dari masalah karena kita juga

sepakat membayarkan uang dalam jumlah besar

seperti ini ke mereka.

Ivan GazidisChief Executive Arsenal

ARSENAL

Mertesacker dan Rosicky Perpanjang Kontrak

Thomas Rosicky, Per Mertesacker dan Arsene Wenger berjalan bersama usai melakoni pertandingan. Wenger masih percaya kemampuan Rosicky dan Mertesacker dan memperpanjang kontrak dua pemain tersebut.

Page 16: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURARABU 5 MARET 2014 | No. 0314 | TAHUN III16

OlahragaKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III

16

KORAN MADURA

AGEN PEMAIN DAPAT UNTUNG PALING BESAR

OLAHRAGA | 15

ROSICKY DANMERTESACKER PERPANJANG KONTRAKOLAHRAGA | 15

98 HARI LAGI

BUONES AIRES - Legenda sepakbola Argentina Diego Armando Maradona menegaskan, Lionel Messi tidak perlu menjuarai Piala Dunia untuk dinobat-kan sebagai pemain besar sepanjang masa. “Messi tidak butuh Piala Dunia untuk menjadikannya sebagai pemain terbaik di dunia,” kata Maradona.

Menurutnya, Piala Dunia 2014 memang akan men-jadi sangat luar biasa bagi Argentina, bagi pendukung, dan bagi Messi sendiri. Pasalnya, Albiceleste dinilai menjadi penantang paling berat tuan rumah Brasil dalam memburu gelar turnamen empat tahunan ini.

Sementara bagi Messi, menjuarai Piala Dunia atau tidak sama sekali tidak menghapus statusnya

sebagai salah satu yang terbesar di dunia.Menyinggung soal Piala DUnia 2010 di Af-

rika Selatan, Maradona berpendapat, “Messi memiliki pengalaman Piala Dunia yang he-bat bersama saya dan tidak ada orang yang mengatakan itu.”

Saat Argentina kalah dari Jerman di perempat final, Messi sangat terpukul dan sedih. “Saya mendekatinya dan menyampaikan bahwa dia masih punya banyak Piala Dunia untuk menebus kekalahan itu. Saya katakan itu den-gan seluruh hati saya. Saat itu kami semua menundukkan kepala karena sedih dan Messi me-nangis,” cerita Maradona tentang pengalaman pa-hit di Afrika Selatan lima

tahun silam.Ketika itu, Maradona adalah

pelatih Albiceleste. Dia sukses men-gantar Tim Tango ke babak perempat

final sebelum ditaklukkan Jerman.Maradona memprediksi, pada Piala Dunia 2014

tim-tim yang patut diperhitungkan adalah Spanyol, Jerman, dan tuan rumah Brasil dengan pertahanan yang sangat bagus. “Bagi Messi ini akan menjadi ujian karakter, untuk menumpahkan seluruh “kemarahan” dalam hatinya. Brasil akan menjadi lawan terbesarn-ya,” kata Maradona. =SKY SPORTS/ESPN/AJI

Gelandang Bayern Muenchen Thiago Alcantara menilai, penampilan menawan-nya bersama Bayern Muenchen musim ini terbayar lunas ketika dia dipanggil ke Timnas Spanyol. Ini adalah untuk pertama kalinya pemain ini membela La Furia Roja sejak debut pada 2011. Sejauh ini, dia baru empat kali membela tim senior Matador.

Kapten Spanyol U-21 yang menjuarai Piala Eropa U-21 tahun lalu itu hampir pasti masuk dalam daftar 23 pemain yang akan dibawa Del Bosque ke Brasil Juni. “Berita tentang saya dipanggil membuat saya san-gat bahagia. Saya percaya ini adalah sebuah hadiah untuk kerja keras dan kerja baik saya bersama klub. Ini sebuah kehormatan bagi seorang pesepakbola,” katanya.

Dia melanjutkan, “Saya percaya, saya sedang melewati momen yang sangat indah. Tim saya mempercayai saya dan saya mempercayai mereka 100 persen. Hasilnya, sebuah simbiosis yang sangat bagus.”

Sementara itu, pelatih Spanyol Vi-cente Del Bosque mengakui, dia memilih Thiago Alcantara berdasarkan prestasinya bersama Bayern Muenchen. “Kami tidak melihat Thiago sebagai pendatang baru karena dia bermain sangat bagus dengan Bayern Muenchen. Mereka adalah salah satu tim terbaik di Eropa dan dia menjadi starter di sana,” tutup mantan pelatih Real Madrid itu. =SKY SPORTS/ESPN/AJI/DAR

Buah Kerja Keras ThiagoMessi Tak BuTuh

Gelar Juara DuniaUntuk Menjadi Pemain Besar

Page 17: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

6 MARET 2014 No. 0315 | TAHUN IIIKAMIS

Wais, saksi mata peristiwa kebakaran menceritakan, percikapan api berawal dari salah satu toko yang terletak di bagi-an selatan. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik, karena banyak kabel listrik tercecer.

“Saat saya melintas, tiba-tiba ada percikan api. Waktu itu api masih be-lum begitu besar. Karena kahwatir saya melapor ke Polsek Kota. Sayangnya petugas hanya bilang terima kasih. Agar percaya, saya kemudian mengajak satu orang petugas pemadam kebakaran, na-mun saat sampai di lokasi lagi, api su-dah tambah besar. Dan baru saat itulah pemadam kebakaran bergerak menuju lokasi,” katanya kepada Koran Madura.

Saksi lain, Pramono mengungkap-

kan, meski tak ada korban jiwa, keru-gian dipastikan mencapai miliaran. Sebab, ada ratusan toko yang terbakar. “Tidak ada korban, tetapi 100 lebih kios atau toko hangus dilalap si jago merah,” terangnya.

Hingga pukul 24.00, api yang bisa diji-nakkan hanya di bagian selatan dan barat, sementara bagian timur pasar api masih terus berkobar. Petugas rupanya kesulitan menjinakkan api.

Menurut keterangan yang dihimpun Koran Madura, kobaran api terlihat sampai sejauh 20 kilometer, yakni dari Desa Airrabu di ujung barat Kecamatan Bluto.

Bupati A. Busyro Karim, Wakil Bupati Soengkono Sidik, Sekda Hadi Soetarto, dan sejumlah pejabat teras

SKPD tampak terjun langsung ke loka-si kebakaran. Namun, bupati enggan memberikan komentar terkait keba-karan tersebut.

Rencananya, sebelum terjadi keba-karan pada Rabu malam, pasar segera dibangun lagi oleh investor tanpa meng-gunakan dana APBD, dan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 42 miliar.

“Investor minta waktu sekitar dua bu-lan ke depan untuk menyelesaikan proses menghitung rincian kebutuhan unit per lokasi,” kata Kepala DPPKA Carto melalui Kabid Dinas Pendapatan Imam Sukandi pada 23 Februari kemarin. Rencananya, MoU akan dilaksanakan pada sekitar Feb-ruari sampai Maret ini.

=SYAMSUNI/MK

Yang Baru Belum Kelar, Yang Lama Kembali Terbakar

foto-foto: syamsuni/koran madura

SI JAGO MERAHSumenep – Rabu (5/3) malam sekitar pukul 20.30 kembali dilalap si jago me-rah, padahal pembangunan pasar Anom Baru Sume-nep pasca kebakaran 2007 hingga kini belum kelar, Tak ada korban jiwa, namun tak 100 lebih kios ludes menjadi abu.

AMANKAN BARANG. Sejumlah pedagang berbondong-bondong berusaha mengamankan barangnya sebelum ikut terbakar.

Page 18: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III BPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

“Kedatangan kami ke sini un-tuk menagih janji dan komitmen Pemkab prihal pasar modern yang mulai marak dan menjamur di kota Sumenep. Karena sepertinya pemkab tidak punya ikhtiar baik untuk menyelamatkan toko-toko kecil yang selama ini dicuri oleh pasar modern model swalayan tersebut,” kata Zainullah, tim in-vestigasi KMS kepada wartawan usai berdiskusi panjang bersama Sekda.

KMS mengaku menemukan banyak kejanggalan di balik tum-buh pesatnya pasar modern. “Dan sesuai komitemn Bapak Bupati pada beberapa waktu lalu bahwa pada tahun 2014 ini, tidak ada lagi pembangunan pasar modern. Sebab hal itu benar-benar mere-sahkan dan memukul telak be-berapa toko-toko kecil yang bera-da di sekitarnya, karena semenjak kehadiran pasar modern semacam itu, potensi ekonomi mereka kian tertutup dan tak berkembang se-bagaimana mestinya,” jelasnya.,

Zain mengungkapkan bahwa

temuan KMS sudah disampaikan kepada Sekda selaku perwakilan dari Pemkab. “Data temuan kami sudah kami sampaikan kepada pemkab terkait dengan tumbuh pesatnya pasar modern. Ada tiga toko modern yang kami temukan sudah beroperasi lagi. Di antara-nya Alfamart di Marengan dan Pamolokan. “Termasuk pasar modern juga mulai masuk-masuk ke kecamatan, seperti di Gand-ing, ada swalayan baru yang juga berdiri. Makanya, kedatangan

kami ke sini untuk menagih janji dan komitmen Pemkab terkait keberadaan pasar modern, agar pemkab benar-benar serius me-merhatikan para UMKM dan toko-toko kecil,” tegasnya.

Zainullah berjanji jika pemkab melanggar komitmennya, maka ia mengancam akan melakukan demo besar-besaran. “Sebab apa yang kami katakan ini bukan isapan jempol belaka, tetapi me-mang benar adanya. Untuk itulah, Pemkab harus tegas memegang

komitmennya terkait dengan keberadaan pasar modern,” tan-dasnya.

Menanggapi hal tersebut, Sek-retaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto mengaku bahwa pihaknya apresiatif terha-dap semua masukan dari elemen masyarakat. Karena masukan itu, kata Mantan Kepala Bappeda itu, sangat berharga bagi dasar kebija-kan Pemkab ke depan.

“Oleh karena itu, tadi sudah banyak aspirasi yang diserap oleh

kami dari mahasiswa. Dan sepan-jang masukan itu bermanfaat demi kemajuan pemkab, insya Allah akan ditindaklanjuti sebaga referensi untuk mengambil kebi-jakan,” katanya.

Kemudian soal banyak UMKM yang merasa dirugikan oleh pasar modern tersebut, kata Hadi, pem-kab akan senantias mendorong ekonomi lokal, terutama UKM, baik dari aspek manajerialnya maupun dari aspek peralatannya sepanjang dibutuhkan.

“Selain itu, kami juga akan mendorong keterampilan yang mereka miliki. Karena tidak menutup kemungkinan akan mendekat kepada Perbankan. Jadi, bagi UMKM yang tidak me-miliki jaminan, ada lembaga yang namannya Jamkrida untuk meng-atur segala teknis UMKM. Artinya, lembaga tersebut, khusus yang menjamim UMKM. Namun, kare-na ada yang menjami, maka harus menjaga komitmen,” paparnya.

Hal yang juga diusahakan oleh Pemkab adalah memberikan kredit usaha rakyat kepada mereka yang bergerak dalam hal UMKM. “Sebetulnya Pemkab Sumenep sudah memberikan BUMD mela-lui BPRS, salah satu programnya adalah pemberdayaan UMKM. Termauk juga penguatan modal kebada mereka. Tetapi ada per-syaratan yang harus dipenuhi, karena perbankan model konven-sional, bank umum maupun sya-riah prinsip utamanya itu adalah kehati-hatian, sebab kalau tidak, kredit macet yang akan terjadi,” jelasnya.

=SYAMSUNI

KMS Tagih Komitmen PemkabPemerintah Dinilai Belum Tegas Memerangi Pasar Modern

TAGIH JANJI. Mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS), Rabu (5/3) mendatangi Pemkab Sumenep. Kedatangan mereka untuk menagih janji dan komitmen pemkab dalam membatasi pasar modern.

SUMENEP - Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS), Rabu (5/3) mendatangi Pemerintah Kabupaten Sumenep. Mereka managih janji dan komitmen pemkab untuk melindungi pasar tradis-ional dari gerusan pasar modern yang kian marak di Kota Sumekar.

SUMENEP – Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep M. Kamalil Ersyad mengajak semua elemen untuk menjunjung tinggi kejujuran dan melakukan pengawasan dalam pelaksan-aan ujian nasional yang tentan bocor. Prestasi siswa harus diutamakan, bukan prestise sekolah dan dinas yang menan-gani bidang pendidikan.

”Bisa saja dalam pelaksaan UN itu para guru mencari solusi alter-natif (meluluskan siswa) melalui bocoran kunci jawaban UN itu sendiri. Ini sudah menjadi rahasia

umum,” terangnya, Rabu (5/3).Oleh sebab itu, pengawasan

pelaksnaan UN harus diperketat. Sehingga kecurangan melalui bocoran soal yang kerap terjadi tidak terulang kembali. ”Saya kira ketika pengawasannya diperketat maka tingkat kebocoran soal itu akan sedikit, sehingga adanya UN ini bisa lebih mengutama-kan prestasi daripada prestise,” harapnya.

Pengawasan sendiri tidak cukup hanya dilakukan panitia pengawas UN, tapi melibatkan semua elemen seperti orangtua

dan guru. ”Pengawasan itu bukan hanya dibebankan untuk guru dan lembaga, namun bisa saja terhadap semua elemen yang ada,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumenep A. Shadik belum bisa dikonfirmasi. Pada UN 2014, Disdik telah menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DPT) pe-serta Ujian Nasional tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 25.848 siswa. Rinciannya, SMP/MTs sebanyak 15.618 peserta dengan kebutuhan ruangan sebanyak 780 ruang, sedangkan untuk tingkatan SMA/

MA sebanyak 9.195 siswa dengan kebutuhan ruangan sebanyak 459 ruang.

Sementara untuk SMK sebanyak 1.035 siswa dengan kebutuhan ruangan sebanyak 66 ruang. Jumlah total peserta Unas dari SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 5.848 siswa dan kebutuhan ruangan seban-yak 1.305 ruang. Adapun jadwal pelaksanaan Ujian Nasional SMA/MA dan SMK tanggal 14-16 April, sedangkan SMP/MTs sederajat pada bulan Mei 2014.

=JUNAEDI/MK

UJIAN NASIONAL

Utamakan Prestasi, Bukan Prestise

Bisa saja dalam pelaksaan UN itu para guru mencari

solusi alternatif (meluluskan siswa) melalui bocoran kunci jawaban UN itu sendiri. Ini su-dah menjadi rahasia umum,”

M. Kamalil ErsyadKetua Dewan Pendidikan

Kabupaten Sumenep

Page 19: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III CSumenep

Ketua Kopajaa Sumenep Iklal menganggap, pelayanan yang di-berikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep tidak transpar-an dan terkesan main-main. Ter-bukti, dari anggaran sebesar Rp 12,5 miliar dari Dinkes untuk lay-anan kesehatan gratis tidak sepe-nuhnya dinikmati masyarakat mis-kin atau pasien yang ingin berobat.

Anggaran sebesar itu mestinya layanan kesehatan gratis benar-benar bisa dirasakan oleh warga miksin. Dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 tahun 2014 ten-tang pelayanan kesehatan gratis, semua warga miskin yang tidak mengantongi kartu Askes yang sekarang berubah jadi BPJS, Jam-sostek, dan Jampersal, dapat mem-

peroleh layanan kesehatan gratis dari pemerintah.

Hanya saja berdasarkan te-muan yang ada, terdapat pasien miskin di sejumlah kecamatan masih dipungut biaya, bahkan bi-aya yang diminta dinilai sangat mahal. “Jadi harapan pemkab yang tertuang dalam Perbup itu menjadi sia-sia,” ungkapnya.

Jika memang ada regulasi khu-sus terkait obat gratis dan non gra-tis yang diberikan kepada pasien di puskesmas maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Dinkes harus transparan dengan menunjukkan bukti rilis kepada publik. “Sehingga tidak ada lagi yang terkesan ditutup-tutupi,” desaknya.

Selain itu, jika terdapat petu-

gas yang melakukan pungutan liar terhadap pasien miskin, Iklal mendesak Dinkes tegas memberi-kan sanksi kepada oknum petugas tersebut. “Tindak tegas oknum itu. Jangan dibiarkan,” pungkasnya.

Sementara Kadiskes Sumenep Anugerah Rizka Rahadi melalui Kepala Puskesmas Gapura R Amar Ma’ruf Haji menegaskan bahwa pasien yang bisa memperoleh lay-anan kesehatan gratis di puskes-mas hanya pasien kelas 3 di ruang rawat inap dan rawat jalan. Pasien miskin yang dikenakan biaya itu di Gapura lantaran tidak menganton-gi SPM (Surat Pernyataan Miskin).

Sedangkan biaya persalinan di Puskesmas Gapura sudah sesuai peraturan. “Sesuai dengan Perbup, pasien yang melakukan persali-nan itu harus menyertakan surat keterangan miskin (SKM) atau su-rat pernyataan miskin (SPM) dari kepala desa yang diketahui oleh camat,” terang Amar.

SKM atau SPM tersebut harus disetor oleh pasien selama men-jalani perawatan di puskesmas se-lama 1 kali dalam 24 jam.

Meski warga bersangkutan dike-tahui miskin, tapi tidak membawa SPM ketika di puskesmas, pasien tersebut tetap dipungut biaya.

“Jadi dalam Perbup itu dit-erangkan kalau pasien rawat jalan cukup menunjukkan KTP. Sedang-kan untuk yang rawat inap, seperti yang melakukan persalinan, selain menunjukkan KTP plus SPM itu.

Selain itu, dalam perbup itu juga diterangkan bahwa pasien ke-las I dan II tetap dipungut biaya. “Jadi jangan hanya lihat judul per-bup tersebut, tapi lihat pasal per pasal. Intinnya, tidak semua pasien digratiskan,” pungkasnya

=ALI RIDHO/MK

Kopajaa Anggap Dinkes Main-mainMasih Banyak Pasien Miskin Dipungut BiayaSUMENEP – Aktivis Komunitas Parlemen Jalanan Ma-hasiswa (Kopajaa) Cabang Sumenep mendatangi kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Rabu (5/3). Mereka mempertanyakan layanan kesehatan gratis yang belum maksimal dilakukan oleh dinkes, padahal anggaran pelay-anan kesehatan gratis untuk masyarakat miskin mencapai Rp 12,5 miliar yang bersumber dari APBD Sumenep Tahun Anggaran (TA) 2014.

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menyeru agar keberadaan poskamling di-maksimalkan untuk mencegah kejahatan. Maraknya kejahatan di pedasaan disinyalir karena keberadaan poskamling kurang maksimal atau malah tidak ada sama sekali.

Anggota Komisi A DPRD Sumenep Moh. Riadi menduga terjadinya aksi kejahatan diberbagai daerah, seperti pencurian sapi dan pencurian kendaraan bermotor, dis-ebabkan tidak maksimalnya poskamling di setiap desa. “Di setiap desa banyak poskam-ling yang tidak berfungsi mak-simal, sehingga rentan terjadi aksi kejahatan,” katanya.

Politisi PKS itu optimis, jika keberadaan poskamling difungsikan dengan baik, aksi kejahatan yang seringkali meresahkan warga setidaknya bisa diminimalisasi.

Disinggung masalah ang-garan untuk keamanan desa, pihaknya mengaku masih belum bisa memberikan ang-garan. Kendati demikian, tidak adanya anggaran bukan sebuah alasan untuk tidak mengopti-

malkan keamanan desa.”Kalau masalah anggarannya, kami akan alokasikan pada PAK mendatang, itu kalau tidak ada halangan yang lain,” janjinya

Sementara Kabag Pemer-intah Desa Setkab Sumenep Moh. Ramli tidak menampik masih banyak desa yang belum memiliki poskam-ling. Namun, keberadaan poskamling dinilai bukan satu-satunya fasilitas untuk menjadikan sebuah desa bisa aman. ”Kalau tempat ronda, itu bisa dilakukan di mana saja, termasuk di langgar dan teras rumah warga,” katanya.

Pihaknya mengaku tidak bisa menekan aparatur desa untuk membangun poskam-ling di setiap titik rawan aksi kejahatan. Sebab, sampai saat ini belum ada anggaran khusus untuk pembangunan poskamling.

Menurut Ramli, men-jaga ketertiban dan kemanan bukan hanya tanggung jawab dirirnya dan aparat desa, tetapi juga aparat kepolisian. ”Ini semuanya harus kompak, sehingga kemanan desa bisa terelakan,” tukasnya

=JUNAEDI/MK)

KEAMANAN DESA

Poskamling Perlu Dimaksimalkan

AUDIENSI. Beberapa perwakilan mahasiswa melakukan audiensi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep. Mereka mempertanyakan pelayanan kesehatan gratis yang belum maksimal.

Page 20: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III D Sumenep

LOMBA AZAN BERHADIAH UMROHNama : .........................................Umur : .........................................Alamat : .........................................Nomor Kontak : .........................................

• Kupon ini diserahkan ke studio Madura Channel Jl. Adirasa 6-7 Kolor Sumenep, selambat-lambatnya tanggal 8 Maret 2014

• Babak penyisihan akan disiarkan secara langsung di Radio 89.5 FM

• Keterangan lebih lanjut hubungi: Abiel (087850117101) dan Susi (087850449593)

Dipersembahkan oleh:

Said Abdullah Institute

Machan Corporation

KUPON

PT KEI dan PT Santos mulai mengeruk hasil kekayaan migas (minyak dan gas) dari perut bumi Madura, utamanya Sumenep. Sayangnya, kontribusinya tidak jelas terhadap daerah. Indikasin-ya, meski dua perusahaan migas itu telah melakukan eksploitasi, hasilnya belum bisa dinikmati atau berdampak langsung pada masyarakat.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumenep Dwita Andriyani mengungkapkan, ekploitasi atau pengerukan kekayaan yang diambil dari perut bumi Sume-nep tanpa ada mekasnime yang jelas, bagian dari upaya mer-ampas hak dan kesejahteraan masyarakat Sumenep. Buktinya, Pemkab hingga kini tidak tahu berapa kontribusi yang diberi-kan terhadap daerah dari hasil migas itu.

“Padahal, pengerukan migas sudah berlangsung. Ini kan repot, jika eksekutif saja tidak

mengetahui bagaimana pen-gelolaan hasil migas. Sebab, perusahaan migas melakukan kontrak dengan pemerintah bukan dengan dewan. Mulai dari Dana Bagi Hasil (DBH) migas, dana participating interest (PI) dan corporate social responsi-ble (CSR) masih menjadi tanda tanya,” tutur Politisi PAN.

Ketua Komisi B Bambang Prayogi juga mempertanyakan ketidakseriusan pemerintah terkait pengelolaan migas. Pasalnya model pengelolaan migas seperti apa juga tidak jelas. Berapa persen warga pribumi yang direkrut untuk terlibat dalam pengelolaan mi-gas dan menempati posisi apa dalam mengelola perusahaan migas yang nota bene sumber migas milik warga Sumenep.

Termasuk juga terkait den-gan pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) migas. Memang kata Bambang, jika mengacu pada

Undang-undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, DBH min-yak bumi untuk daerah sebesar 15,5% dan pemerintah pusat sebesar 84,5%. Sedangkan DBH gas bumi untuk pemerintah daerah 30,5% dan pemerintah pusat 69,5%.

Dijelaskan pula untuk DBH minyak bumi yang diterima pemerintah daerah sebesar 15,5% yang terdiri dari 3% dibagikan untuk provinsi, 6% untuk kabu-paten/kota penghasil, 6% lagi untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersang-kutan. Sedangkan dana bagi hasil gas bumi yang diterima pemerintah daerah sebesar 30,5% tersebut, sebesar 6% dibagikan ke provinsi bersangkutan, 12% untuk kabupaten/kota penghasil, 12% untuk kabupaten/kota lain-nya dalam provinsi yang bersang-kutan.

“Yang menjadi persoalan, benarkah DBH Migas itu sudah direalisasikan oleh Perusahaan Migas seperti PT Kei dan PT Santos kepada Pemkab Sume-nep. Sebab sampai saat ini kalangan dewan tidak mengeta-hui pembagian hasil migas yang diberikan pada daerah. Bahkan

ketika ditanyakan pada Kemen-terian ESDM dilempar ke SKK Migas, dari SKK Migas masih dilempar lagi ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kok de-wan terkesan dipimpong gitu,” pungkasnya.

Solusinya, kata Politisi PDIP ini, Pemkab hharus segera membentuk Konsultan Migas yang diangkat oleh Bupati agar persoalan transparansi DBH Migas klir dan tidak dipimpong ke sana kemari. Sebab konsultan sudah bisa merinci pembagian DBH berapa persen, PI nya berpa temasuk juga dana CSR dari Perusahaan Migas. “Jika memang gaji konsultan mahal, berpa sih mahalnya? Masak APBD kita gak kuat menggaji konsultan?” Tanya dia heran.

Apalagi lanjut Bambang, pembentukan konsultan juga diwajibkan pemkab dan dewan memiliki konsultan pada tiap-tiap pemasalaha yang ada. Apalgi masalah sebesar Migas. Pemkab harus cerdas dengan mengang-kat konsultan migas sehingga kedudukan dan kewenangann-nya jelas. Dan msyarakat yang mestinya menikmati hasil Migas, tidak perlu repot lagi ketika harus bertanya tentang pengelolaan migas itu.

Sementara itu, Kabag ESDM Setda Sumenep Abd Kahir berdalih pengelolaan migas sudah jelas diatur. Untuk peru-sahaan Migas seperti PT Kei di Pagerungan sudah diatur DBH-nya. Soal besaran DBH bergan-tung dari hasil lifting Migas. Namun untuk eksplorasi Migas di Raas, PT Kei tidak meberikan DBH lantaran di atas 12 mil dari ekplorasi Migas. Apalagi sesuai UU No 32/2004 tentang Pemer-intahan Daerah, Raas hanya memperoleh CSR saja, tidak memperoleh DBH.

Sedangkan PT Santos yang beroperasi tidak memperoleh dana perimbangan DBH. Sebab kata Kahir, sesuai dengan UU No 33/2004 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, Sumenep diterapkan DBH ber-dasar pendekatan kewenangan bukan berasar wilayah. Sebab dari dua perusahaan Migas yang beroperasi, semuanya masih eksplorasi dilepas pantai (Off Shore). “Aturannya, 0 sampai 4 Mil pemerintah daerah mem-peroleh DBH, untuk 4 sampai 12 mil sudah mejadi kewenangan provinsi, dan diatas 12 mil itu menjdi kewenangan pemerintah pusat,” ujarnya.

=ALI RIDHO

MINYAK DAN GAS BUMI

Ketika Investor Eksploitasi MigasSUMENEP - Sejumlah investor raksasa mulai menancapkan kekuasaanya dengan mengeruk migas di Madura. Dari data ESDM Sumenep, ada dua perusahaan migas yang berop-erasi di Sumenep yakni PT KEI dan PT Santos. Lain dari itu ada empat perusahaan migas yang siap melakukan tanda tangan kontrak (MoU).

SUMENEP – Banyak kor-ban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, kekerasan terhadap anak, maupun perampasan hak-hak anak, lolos dari pantauan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Per-empuan dan Anak (P2T-P2A) Badan Perlindungan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Sumenep.

Tidak terpantuanya kor-ban kekerasan dan pelece-han oleh P2T-P2A, karena pemerintah masih minim dalam melakukan sosialisasi. Kebanyakan korban KDRT masih belum tahu cara me-nyelesaiaknnya. ”Kalau di pedesaan, banyak masyarakat yang masih belum tahu (P2T-P2A), sehingga pemerintah itu harus intens melakukan sosialisasi,” ungkap Samaud-din, tokoh masyarakat Ke-camatan Ambunten.

Kabid Pemberdayaan Per-empuan BPMPKB Sumenep Sri Nurhayati tidak memban-tah akan hal itu. Menurutnya, lembaga perlindungan terse-but memang belum berfungsi sebagaimana mestinya.

”Memang kami akui, tim P2T-P2A selama ini kurang maksimal bekerja, karena masih terjadi miss commoca-tion (kesenjangan komuni-kasi) antara lembaga satu

dengan lembaga lainnya yang tergabung dalam tim kami. Jadi pekerjaan kami masih tersendat,” katanya

Kendala yang sering menjadi penghalang dalam memberikan perlindungan dan pendampingan terhadap korban KDRT, tidak adanya koordinasi sesama tim. “Lem-baga yang tergabung dalam tim pelayanan terpadu, mel-angkah sendiri-sendiri dalam

menangani kasus KDRT mau-pun kasus anak,” tuturnya.

Dalam setahun, P2T-P2A BPMPKB Sumenep, han-ya menangani kasus yang menimpa kaum perempuan sebanyak 30 orang, sedan-gkan kasus yang menimpa anak-anak baru 20 kasus. Hal tersebut dikeranakan laporan kasus masuk ke lembaga lain. Meskipun masih dalam satu tim, namun tidak pernah di-laporkan ke P2T P2A.

”Kami berharap, lembaga yang tergabung dalam tim pelayanan terpadu P2T-P2A bisa bekerja lebih baik dari sebelumnya. Tim bisa bekerja secara time work dan tidak saling menutupi informasi adanya laporan korban KDRT maupun anak-anak, sehingga mereka bisa mendapatkan pendampingan dan perlind-ungan sebagaimana layakn-ya,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

KERJA TIM TIDAK SOLID

Korban KDRT Lolos dari Pantauan

Memang kami akui, tim P2T-P2A selama ini kurang maksimal bek-

erja, ”

Sri Nurhayati Kabid Pemberdayaan Perempuan BPMPKB

Page 21: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III ESumenep

Ketua KPU Sumenep Thoha Sa-madi mengungkapkan, pihaknya mengajukan anggaran distribusi logistik sebesar Rp 1,4 miliar, na-mun yang direalisasikan hanya sebesar Rp 600 juta. Dengan de-mikian, KPU masih kekurangan anggaran Rp 800 juta lagi.

“Ini jadi problem khusus, sebab anggaran yang turun tidak sesuai dengan yang diajukan oleh KPU Sumenep. Sehingga hal itu akan berdampak pada pendisrtibus-ian logistik ke pulau-pulau yang tersebar di Sumenep. Padahal un-tuk bisa sampai ke kepulauan yang tersebar sebanyak 78 pulau, mem-butuhkan biaya besar,” terangnya.

Hitung-hitungannya KPU pu-sat, kata Thoha, tidak melihat masuk kabupaten yang sulit pen-distribusiannya atau tidak, semua dipukul rata. Model pengangga-ranya dibuat sama sehingga jika tidak ada penambahan anggaran

distribusi logistik, pihaknya akan kelabakan dalam menyebarkan ko-tak suara dan surat suara.

“Kita minta tambahan lagi to-tal Rp 800 juta untuk menyebarkan logistik itu. Sebab, yang menjadi target distribusi terdapat 78 pulau yang ada TPS-nya dan ini menjadi titik paling akhir mendistribusikan logistik. Bisa carter perahu atau kapal untuk mendistribusikan itu, namun ini bisa dimanfaatkan oleh penyewa kapal lantaran sudah mo-mentum pemilu. Sehingga akan terjadi kenaikan anggaran sewa kapal,” katanya.

Kali ini, kata Thoha, model pembagian tidak seperti pemilu-pemilu sebelumnya. Dulu, sebera-pa luas cakupan untuk mendistri-busikan logistik, sekarang di pukul rata tidak melihat banyaknya pulau lagi. Namun untuk wilayah kepu-lauan, pihaknya meminta masing-masing PPK mengajukan anggaran

sesuai yang dibutuhkan.Kendati demikian, pihaknya

akan tetap memprioritaskan untuk mendapatkan tambahan anggaran distribusi logistic. Sesuai dengan hasil komunikasi pengajuan tam-bahan anggaran itu, kekurangan dana distribusi logistik akan di-revisi lagi DIPA-nya (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). “Kita su-dah deal dengan KPU Provinsi Ja-tim dengan KPU RI,” tuturnya.

Dalam satu dua hari ke depan akan menyelsaikan revisi penga-juan DIPA tersebut. Pasalnya besok informasi sudah dipanggil ke Sura-baya untuk pengedilkan perubahan DIPA tersebut. “Insya Allah besok sudah selesai pengajuan revisi an-garan logistik pemilu,” katanya.

Soal sewa pendistribusian bergantung jauh dekatnya lokasi. Kalau ke Masalembu pakai Kapal Sabuk Nusantara. Sebab jika meng-gunakan perahu terlalu mahal, untuk kepulauan lain akan calter perahu. KPU Sumenep lebih dip-rioritaskan oleh KPU RI. Buktinya, KPU lainnya belum menerima su-rat suara, Sumenep sudah meneri-ma surat suara.

=ALI RIDHO/MK

Distribusi Logistik Terganjal AnggaranKPU Kekurangan Anggaran Rp 800 juta

SUMENEP - Pendistribusian logistik Pemilu Legislatif 2014 ke kepulauan akan terganggu lantaran anggaran yang disiapkan terbatas. KPU Sumenep sudah memohon angga-ran, namun yang direalisasikan tak mencapai separuh yang diajukan.

SUMENEP – Sejumlah kepala desa mengeluhkan distribusi beras untuk ru-mah tangga miskin (raskin) daerah kepulauan Sumenep yang rentan bocor. Bocornya bantuan itu disinyalir karena kekuranghati-hatian pihak ketiga dalam mendistrubsikan bantuan itu.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumenep Moh Ali, Rabu (5/3). Menurutnya, sudah lama se-jumlah kepala desa menge-luhkan hal itu karena selalu menerima bantuan secara tidak utuh.

”Itu sudah lama men-jadi keluhan dari kepala desa. Sebab, berkurangnya itu men-jadi tanggungjawab kepala desa, sehingga kepala desa menjadi rugi,” katanya.

Bocornya raskin dis-ebabkan karena membentur sesuatu yang runcing, seperti paku dan lainnya. Dan bisa juga susut ketika diangkut dari perahu ke titik distribusi karena disebabkan kurangnya kehati-hatian.

Oleh sebab itu, menurut politisi Kepulaun Sapeken itu, persoalan tersebut harus menjadi perhatian bersama, terlebih eksekutif. “Kasihan kepala desa,” ungkapnya.

Terpisah, Kasubag Sarana Perekonomian Daerah Sume-nep Wedi Sunarto terkejut ketika mendengar raskin di kepuluan rentan bocor. Menu-

rutnya, raskin untuk daerah kepulauan hingga kini ban-yak yang belum ditebus. ”Be-lum didistribusikan sudah ada yang bilang jumlahnya kurang,” ungkapnya.

Jika realitas seperti itu ter-jadi pada pendistribusian se-belumnya, bisa saja merupa-kan kesalahan ekspedisi atau pihak ketiga yang mengang-kut raskin ke titik distribusi.

Lebih lanjut Wedi menga-takan, pendistribusian raskin untuk daerah kepulauan masih akan dilakukan Jum’at (7/3) mendatang. Hal itu jika cuaca di peraian Sumenep kembali normal.

Untuk mengantipasi ter-jadinya kebocoran itu, Wedi menyarankan agar pihak keti-ga berhat-hati dalam melaku-kan pendistribusian.

Selain itu, biar dapat dite-kan kebocoran tersebut, Wedi mendesak semua kades di kepulauan untuk tepat waktu menebus raskin. Sebab, menu-rutya, keterlambatan itu juga menjadi bagian dari faktor ke-bocoran raskin tersebut. ”Sse-jak Januari hingga bulan ini, raskin belum ditebus,” unkap Wedi.

Karenannya, dia berharap kepada kades agar menebus tidak melebihi batas waktu yang sudah disediakan. “Jika kekurangan biaya penebusan, langsung koordinasi ke kami,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

DISTRIBUSI BERAS MISKIN

Raskin Kepulauan Rentan Bocor

LIPAT SURAT SUARA. Menjelang pelaksanaan pemilu legislatif Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama ketua DPRD setempat Imam Hasyim memantau langsung aktivitas pelipatan dan penyortiran surat suara di kantor KPU.

WADUL DEWAN. Aparatur Desa Kangayan saat memberikan keteran-gan pers kepada wartawan usai mengadu dan melaporkan Kadesnya ke Komisi A DPRD Sumenep.

Page 22: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III FPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0313 | TAHUN III FAdvertorialKORAN MADURA

SEREMONIAL

Bupati Tasyakuran dan Launching Program 100 Hari ke-4BANGKALAN – Setelah

sukses memimpin Bangkalan selama satu tahun, Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan kembali melakukan pencanangan pro-gram seratus hari ke-4. Dalam program kerja kali ini mem-fokuskan pada pencanangan Reformasi Birokrasi agar men-jadikan Bangkalan yang lebih baik. Bertempat di Pendopo Agung Bangkalan, kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Muspida, ulama, dan tokoh masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bangkalan RK. M. Makmun Ibnu Fuad meny-erahkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk masing-masing Satuan Kerja Pemerin-tah Daerah (SKPD) di Lingkung-an kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan.

Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan pencanangan pro-gram Reformasi Birokrasi yang merupakan salah satu program prioritas terhadap pelaksanaan visi dan misi Bupati dan wakil Bupati merupakan langkah lan-jutan yang difokuskan terhadap penanganan dari berbagai hal. Baik terkait dengan pening-katan kualitas sumber daya aparatur, penataan kelemba-gaan perangkat daerah. Selain itu, penetapan standar opera-sional dan prosedur pelayanan. Dengan demikian diharapkan melalui pelaksanaan program dimaksud, pemerintah Bang-kalan mampu menunjukkan kinerja organisasi yang lebih mengedepankan akuntabilitas, transparansi, efektifitas, dan efisien dalam menyelenggara-kan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.

Untuk itu, Ra Momon sapaan akrab Bupati Bangkalan ini menerangkan dengan telah dis-erahkannya SOP kepada masing-masing SKPD, pelayanan di tiap instansi harus digalakkan. Dis-amping itu, dirinya berharap agar kinerja masing-masing SKPD ditingkatkan sehingga output yang dihasilkan lebih optimal. Dengan demikian, seluruh stake holder ikut mendukung kinerja Pemkab Bangkalan dalam aspek pembangunan ke depan.

"Jangan sampai kita kalah dengan Kabupaten Gresik yang pembangunan industrinya sudah berjalan saat ini. Padahal letak Bangkalan lebih strategis diband-ingkan Kabupaten Gresik," ulas Momon.

Menurutnya, kaitan program Reformasi Birokrasi ini mempun-yai semangat yang sama terhadap pencanangan program sebel-umnya. Disamping membangun

kebersamaan semua pihak, program ini diharapkan menjadi media untuk membangun dukun-gan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan. Sebab program ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari pencanan-gan sebelumnya sehingga secara simultan akan saling melengkapi dan saling menunjang mewu-judkan kesuksesan pelaksanaan program prioritas secara menye-luruh.

”Kami berharap agar ke depan pelaksanaan program reformasi birokrasi ini dapat berjalan lancar dan sukses. Kelancaran dan kesuksesan program ini merupa-kan hal sangat penting yang wajib diperhatikan oleh semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah),” tekannya.

Disamping pencanangan pro-gram, secara bersamaan dilaksana-kan tasyakuran 1 tahun masa bakti Bupati dan Wakil Bupati 2013 – 2018. Tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Selama penyelenggara pemerintahan di kabupaten Bang-kalan dapat berjalan lancar aman dan kondusif. Hal itu merupakan anugerah yang patut disyukuri. Dengan tetap memberikan karya nyata yang lebih baik pada masa bakti yang akan datang. Dengan demikian akan lebih memberikan manfaat bagi masyarakat Bangkalan.

”Kami berharap hal ini djadikan sebagai wahana bagi segenap komponen masyarakat Bangkalan untuk memanjatkan doa agar selalu diberi kesejahte-raan, keadilan, dan kemakmuran di bawah anugerah Allah SWT,” ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH/ADV

Page 23: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 NO. 0315| TAHUN III GPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA GKAMIS 6 MARET 2014 NO. 0315 | TAHUN III

DPRD meminta Disdik serius mengurusnya, untuk secepatnya merubah status tanah itu men-jadi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Sebab jika hal ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan muncul per-masalahan di kemudian hari.

Selama 2013 lalu, muncul dua kasus perebutan tanah yang di atasnya sudah berdiri SD Negeri. Perebutan itu terjadi antara salah satu warga yang merasa memiliki tanah itu dengan Pemkab Pame-kasan.

Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, Khairul Kalam mengatakan timbulnya persoalan itu karena lambannya pihak Disdik dalam menginventarisasi lahan SD Neg-eri, yang belum memiliki sertifi-kat. Sehingga berpeluang untuk disengketakan atau diklaim milik warga, karena kelemahan data-base yang dimiliki pemkab.

Dia menekankan agar Pem-kab Pamekasan lebih jeli dalam mengurus aset-asetnya, karena itu sudah menjadi hak pemkab sepenuhnya. Selain itu, Khairul menyatakan ada kelemahan dari

Disdik Pamekasan untuk segera menerbitkan sertifikat terhadap tanah-tanah yang ditempati oleh lembaga pendidikan yang sudah resmi menjadi milik pemerintah kabupaten.

”Dulu sebetulnya sudah ada gerakan sertifikasi ini, tapi tidak tahu kenapa sampai sekarang tidak tertuntaskan persoalan itu,” katanya.

Dengan demikian, Khairul meminta pihak Pemkab Pame-kasan, baik Disdik maupun Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA), untuk segera melaku-kan pendataan secara teliti dan menyeluruh aset-aset pemkab tersebut. Terutama yang terkait dengan lembaga pendidikan dan secara bertahap diusulkan un-tuk disertifikasi. Sehingga status lahan sekolah yang digunakan legal, sesuai aturan dan hukum yang berlaku.

”Sebelum masalah kem-bali muncul dan bertambah, hal ini harus segera ditangani dan dilengkapi. Lebih baik meleng-kapi di awal ketimbang menjadi permasalahan di kemudian hari,”

kata Khairul Kalam.Selanjutnya, politisi Partai

Demokrat (PD) ini berharap pen-gajuan sertifikasi bisa diajukan se-cara bertahap, baik melalui APBD maupun PAK. Dengan demikian persoalan kepemilikan lahan lem-baga pendidikan di kabupaten ini lambat laun dapat terselesaikan. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa tidak ter-ganggu. Seperti, adanya upaya pe-nyegelan, bahkan gugatan hukum yang diajukan oleh warga.

Kepala Disdik Pamekasan, Muh. Yusuf Suhartono melalui Kabid TK,SD, Prama Jaya men-gatakan saat ini pihaknya me-mang sedang mengupayakan hal tersebut. Prama membenarkan jika ada beberapa SD Negeri yang masih berdiri di atas tanah milik pribadi atau masyarakat. Ide-alnya, semua SD Negeri berdiri di atas tanah atau aset milik Pemkab Pamekasan. Ke depan Disdik akan mendata dan mengelompokkan beberapa SD Negeri itu, untuk segera diurus status lahannya.

”Data terkait SD Negeri yang status lahannya belum milik pemkab sebenarnya sudah ada di kami. Tapi kami akan mengup-date kembali, dan segera men-gurusnya. Semoga saja upaya ini lancar, dan tidak mengganggu proses pembelajaran yang ada, khususnya di SD bersangkutan,” kata Prama.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PAMEKASAN - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Muh. Yusuf Suhartono mem-benarkan maraknya penipuan mengatasnamakan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud-RI) dan Kepala Disdik Provinsi Jawa Timur (Jatim) akhir-akhir ini. Sasarannya para kepala se-kolah (Kasek), dengan modus membawa kabar bahwa sekolah yang dipimpinnya akan men-dapatkan bantuan. Kasek yang menjadi target harus mentrans-fer sejumlah uang muka sebagai pelicin.

Melalui koran ini, Selasa (4/3), Yusuf meminta para kepala sekolah di Pamekasan agar mengabaikan permintaan tersebut. Karena penyaluran program pendidikan dari pusat atau provinsi melalui prosedur yang berlaku, yaitu tetap mel-alui Disdik Pamekasan, tidak langsung ke masing-masing sekolah. Jika ada bantuan yang disalurkan tanpa sepeng-etahuan Disdik setempat je-las tidak benar dan termasuk penipuan.

”Jangan hiraukan dan abai-kan saja jika ada orang tak dike-nal yang menghubungi dengan maksud demikian. Atau kalau mau jelas langsung saja para kepala sekolah itu berkoordi-nasi dengan kami dan tanya-kan langsung terkait bantuan-bantuan ke sekolah-sekolah,” katanya.

Pernyataan Yusuf ini dis-ampaikan menyusul adanya salah satu kepala sekolah yang melaporkan modus penipuan yang dialaminya ke Mapolres pada Senin (3/3), lalu. Dia ada-lah Mustafa, Kepala SD Negeri 1 Jalmak. Menurut Mustafa, dia ditelepon oleh seseorang yang mengaku berasal dari Ke-mendikbud Jakarta. Awalnya ia percaya, karena beberapa hari sebelumnya Mustafa me-mang mengirim proposal ke Kemendikbud untuk meminta bantuan rehabilitasi sekolahn-ya.

Kejadian bermula saat me-nerima panggilan masuk dari nomor tak dikenal, yaitu no-mor 085238643034, pada Senin (3/3) pukul 10.00 WIB. Saat itu, Mustafa bersama bendahara sekolah sedang berada di Bank Jatim, tanpa menaruh curiga Mustafa menerima panggilan masuk tersebut. Setelah diang-kat penelepon memperkenalkan

diri, mengaku bernama Solihin, salah satu pegawai di bagian penyaluran bantuan Kemendik-bud RI. Dia menyampaikan, bahwa proposal dari SD Negeri 1 Jalmak, sudah dipelajari.

”Setelah itu dia meny-ampaikan kalau SD Negeri 1 Jalmak mendapat bantuan senilai Rp 250 juta untuk rehab, tetapi untuk lebih je-lasnya saya disuruh meng-hubungi Kepala Dinas Pen-didikan Jawa Timur, sambil memberi saya nomor telepon, 081224824234. Katanya, itu nomor Kepala Disdik Jatim,” Mustafa menjelaskan.

Mustafa menuruti kemauan penelepon untuk menghubungi Kadisdik Jatim sesuai dengan nomer telepon yang saat itu juga diberikan oleh penelepon. Setelah ditelepon ternyata dir-espon oleh orang yang mengaku sebagai Prof. Dr. Harun, yang memang sebagai Kepala Disdik Jatim. Setelah itu Mustafa disu-ruh menghubungi Dedi Nugro-ho, yang katanya sebagai Kepala Bagian Transfer dan Pencairan Cek di Bank Indonesia Jakarta sambil memberi nomor HP-nya, yaitu 081295931765 dan 02140018999.

Tak menauruh curiga, Mustafa menghubungi nomor tersebut. Melalui Dedi, dia di-pandu bagaimana cara men-cairkan bantuan tersebut, yakni harus menyerahkan rekening sekolah, foto kopi KTP kepala sekolah dan Bendahara. Selain itu, ia disuruh mentransfer lebih dulu lima persen dari besar ban-tuan kepada Dedi, melalui Bank BRI. Bahkan Kamis (6/3) men-datang, Dedi menyuruh Mustafa untuk menghadap Kadisdik Ja-tim.

Dari percakapan dengan Dedi ini, Mustafa merasa ada kejanggalan dan mulai curiga. ”Masak saya Kamis, saat jam di-nas, disuruh menghadap kepada Kadisdik Jatim di Surabaya, tan-pa ada surat panggilan resmi,” katanya heran.

Karena curiga, dia akhirnya menghubungi Amir Syarifudin Kepala Cabang Dinas Pame-kasan untuk meminta petun-juk. Menurut Amir, apa yang dilakukan tiga orang di atas ke-pada Mustafa adalah palsu, dan merupakan penipuan. Karena mekanisme penyaluran bantuan tidak seperti yang dijelaskan pe-nelepon.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

220 SD Berdiri di Tanah WargaDPRD Minta Status Tanah SD Negeri Cepat DiselesaikanPAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat segera menyelesaikan status kepemilikan tanah 220 SD Negeri yang tersebar di seluruh Kabupaten Pamekasan. Sebab 220 SD itu sampai sekarang masih berdiri di atas tanah milik warga.

MODUS PENIPUAN

Kemendikbud RI Dicatut Penipu

HARGA TERI TURUN. Pekerja menjemur ikan teri di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim, Selasa (4/3). Akibat tangkapan teri yang melimpah, harga teri kering di daerah itu turun dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Page 24: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014|NO. 0315|TAHUN III H PAMEKASANPAMEKASAN

Sayang, Muarif belum me-nyebutkan dua nama yang di-calonkan sebagai pengganti Taufiqi sebagai Kepala MAN tersebut. Ia hanya menyatakan keduanya berasal dari Kantor Kemenag Pamekasan.

“Kami sudah mengkomuni-kasikan hal ini melalui telepon,

karena sifatnya mendesak. Kami pastikan tidak sampai satu bu-lan Surat Keputusan pergantian kepala MAN sudah terbit,” ujarn-ya.

Kondisi MAN Pamekasan di-anggap sudah emergency (daru-rat), karena penolakan terhadap Kepala Madrasah juga terjadi

pada siswa. Padahal dalam waktu dekat akan dilaksanakan Ujian Nasional. Selain itu, pekan ini para siswa kelas X dan XI sudah harus mengikuti Ujian Akhir Ma-drasah.

Dia mengatakan penola-kan terhadap kepala madrasah oleh siswa itu sudah dianggap mendesak, sehingga menjadi perhatian serius Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur untuk menyegera-kan memenuhi tuntutan terse-but.

Muarif yakin pengganti Tau-fiqi merupakan orang yang bisa dipercaya oleh semua pihak ter-masuk para siswa.

Sebelumnya, pada perten-gahan Februari lalu setelah aksi

mogok mengajar dilakukan para guru MAN, aksi serupa dilakukan siswa di madrasah tersebut untuk menuntut Mohammad Taufiqi segera diganti.

Selasa (4/3) lalu, para siswa kembali melakukan aksi den-gan menutup paksa semua pintu kelas dan ruang Kepala Madrasah.

Kepala MAN Pamekasan, Moh Taufiqi tetap tidak memberi komentar dan enggan menang-gapi kondisi yang terjadi. Dia juga tidak mau menanggapi tudingan para siswa yang menuding dia tidak profesional dalam bekerja dan sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di depan siswa.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Pergantian Kepala MAN Akhir MaretMuarif Tantowi: Masih Merahasiakan PenggantinyaPAMEKASAN - Kepala Madrasah Aliyah Negeri Pame-kasan, Mohammad Taufiqi dipastikan akan diganti. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Muarif Tanthowi sudah memastikan pergantian itu akan terjadi paling lambat pada akhir bulan ini. “Kami sudah mengusulkan dua orang sebagai calon penggantinya,” ka-tanya, usai menghadiri istigasah persiapan Ujian Nasional di MAN Pamekasan, jalan KH Wahid Hasyim, Rabu (5/3).

DIPENUHI. Dua pelajar MAN Pamekasan melintas di depan sekolah mereka. Kementerian Agama akhirnya memenuhi tuntutan para siswa agar kepala madrasah mereka diganti dan dijanjikan akhir bulan ini.

PAMEKASAN - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pamekasan akan menindak tegas sopir mobil bak terbuka yang mengangkut orang untuk berkampanye dengan tindakan tilang, yaitu sopir mobil pikap dan truk yang biasa digunakan sebagai alat transportasi massa saat kampanye. Satlantas setem-pat sudah melakukan berbagai persiapan terhitung sejak H-10 pelaksanaan kampanye terbuka.

Kasatlantas Polres Pame-kasan, Ajun Komisaris Polisi Bambang Soegiharto menga-takan apa yang akan dilakukan satuannya berdasar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, khususnya pasal 137, tentang larangan angkutan barang mengangkut manusia. Aturan ini dibuat demi keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas. Sebab resiko manusia diangkut dengan kendaraan angkutan barang, sangat besar.

Pihaknya sudah mengim-bau kepada para Calon Anggota Legislatif (Caleg) melalui Partai Politik (Parpol) bersangkutan agar tidak menggunakan kendaraan bak terbuka saat mengangkut orang untuk berkampanye. Dia menyarankan agar mengangkut manusia menggunakan kend-araan pengangkut manusia.

Bambang menyatakan akan memberi tindakan tilang tanpa pandang bulu terhadap pelanggaran terse-but. Hal ini karena sudah memberi peringatan jauh hari sebelum pelaksanaan kam-panye terbuka. Proses tilang yang akan dilakukan nanti berbeda dengan proses tilang pada umumnya.

Dia menjelaskan langkah awal anggotanya akan memberi teguran sekaligus peringatan serta mencatat nomor polisi (nopol) kendaraan bak terbuka yang melanggar dengan men-gangkut orang saat kampanye. Jika ternyata dalam kampanye berikutnya, kendaraan bak terbuka itu masih tetap men-gangkut orang, maka penilan-gan akan langsung dilakukan terhadap sopirnya.

”Tilang ini dalam rangka menegakkan peraturan dan memberikan kesadaran kepada sopir dan masyarakat. Untuk itu patuhi saja aturan yang ada, maka akan aman dan tenang, juga kenyamanan dan kes-elamatan berlalu lintas akan terwujud,” katanya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

KAMPANYE

Mobil Bak Terbuka Diintai

Page 25: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 NO. 0315| TAHUN III IPAMEKASAN

Menurut Wakil Ketua Komisi D, Juhaini mengatakan ruang tunggu tersebut merupakan fasil-itas yang harus disediakan RSUD sebagai bentuk layanan kepada pasiennya.

Ia menilai lambannya pem-

bangunan ruang tunggu tersebut sebagai bentuk kurang seriusnya pimpinan rumah sakit terbesar di Madura itu dalam memberikan pelayanan yang baik bagi pasien dan keluarganya. Ia menjelaskan anggaran untuk pembangunan

fasilitas tersebut sudah direal-isasikan pada anggaran tahun lalu. Karenanya, ia mempertan-yakan kenapa program tersebut belum juga terlaksana.

”Anggarannya sudah dikucur-kan tahun lalu. Kami meminta pengelola RSUD lebih tanggap dan segera melaksanakan rencana tersebut agar warga yang menjaga keluarganya yang dirawat tidak terkesan ditelantarkan,” ujarnya.

Menurut Juhaini sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan perkembangan rencana

pembangunan ruang tunggu tersebut. Padahal semestinya, program itu sudah mulai dilak-sanakan, setidaknya rancangan bangunan dan lokasinya sudah jelas.

Ia berencana mengundang pimpinan RSUD untuk memberi penjelasan soal program terse-but jika dalam waktu dua bulan belum bisa mengambil keputu-san. Penjelasan itu dinilai pent-ing karena berkaitan dengan pemberian layanan bagi pasien di salah satu badan usaha milik

daerah. Sebelumnya Direktur RSUD Dr. Slamet Martodirjo, Anwar Farid berjanji akan mel-aksanakan pembangunan ruang tunggu tersebut pada tahun ini setelah mendapatkan kepastian anggarannya.

”Tentu kami akan segera membangun fasilitas tersebut jika sudah ada anggarannya. Ka-rena fasilitas ruang tunggu kelu-arga pasien merupakan tanggung jawab kami sebagai pengelola RSUD,” katanya.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Dewan Menyoroti Ruang Tunggu Keluarga PasienPimpinan RSUD Akan DipanggilPAMEKASAN – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menilai pembangunan ruang tunggu untuk keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Slamet Martodirjo mendesak segera dilaksanakan.

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pame-kasan menemukan 56 lembar surat suara rusak saat melaku-kan penyortiran dan pelipatan logistik pemilu tersebut. Surat suara rusak itu terdiri dari 47 surat suara untuk DPR RI dan 9 surat suara untuk DPRD Jawa Timur.

Divisi logistik KPU Pame-kasan, Didin Sudarman menya-takan jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah, karena proses sortir masih berlangsung dan masih banyak surat suara belum disortir.

Didin menjelaskan kerusakan yang terjadi pada surat suara itu berupa sobek, gambar calon tidak jelas, dan kertas suara ber-warna hitam akibat tumpahan tinta percetakan.

Ia akan melaporkan jum-lah surat suara yang rusak ke KPU Jawa Timur dan KPU RI dilengkapi dengan berita acara setelah proses penyor-tiran itu selesai. Jika surat suara yang bisa dipakai masih kurang dari kebutuhan, maka lembaganya akan mengajukan tambahan.

Dari jumlah hak pilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 675.814 pemilih, KPU Pamekasan mem-butuhkan sebanyak 2.757.322 lembar surat suara atau sekitar 2.757 boks.

Didin mengaku belum bisa memastikan apakah surat suara

yang rusak tersebut akan dikem-balikan ke KPU Jawa Timur atau dimusnahkan seperti pada saat

Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang lalu. Dalam proses pelipa-tan dan penyortiran surat suara

tersebut, KPU melibatkan 150 orang tenaga sortir yang terbagi dari beberapa kelompok. Setiap

kelompok mengerjakan 1 sampai lima dos.

=FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

LOGISTIK

56 Lembar Surat Suara Dinyatakan Rusak

PAMEKASAN

Page 26: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014|NO. 0315|TAHUN III J PAMEKASAN

PAMEKASAN - Jangan cepat percaya kepada orang yang baru dikenal, kalau tidak ingin men-galami nasib seperti Romlah (38), warga Dusun Lemper Utara, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Ibu dua anak itu menjadi korban kejahatan pe-muda yang baru dikenalnya.

Sepeda motor Yamaha Mio M 2066 AB miliknya dibawa kabur pelaku di depan warung kopi, Desa Billaan, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Rabu (5/3/2014), sekitar pukul 12.00.

Usai perampasan sepeda motornya, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Proppo. Sebab di jok

sepeda motornya terdapat dompet berisi STNK, KTP, SIM, dan uang setoran cicilan sebe-sar Rp 3 juta.

Kepada sejumlah wartawan, korban menceritakan malam sebelumnya ia menerima tel-epon dari seorang pria menan-yakan apakah saat itu ia tidak ada acara. Pada esok harinya, ketika korban masih di Lapas, pelaku kembali menghubungi menanyakan posisi dan kepas-tian korban apakah jadi pergi ke Pegantenan.

Korban pun menjawab jika dirinya masih di Lapas men-emui suaminya dan sudah mau pulang. Saat itu pelaku mem-

inta korban menemui pelaku di depan Kantor Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) pamekasan, Jalan Kabupaten. Selanjutnya, korban sendirian menemui pelaku bersama temannya men-gendarai sepeda motor Yamaha Vega, namun tidak jelas plat nomor sepeda motornya.

Korban hanya ingat pelaku mengenakan baju motif kotak-kotak, tubuhnya tinggi tegap dan mengenakan helm, sehingga wajahnya tidak jelas. Pelaku mengaku kenal dengan orang Palengaan, yang hendak didatan-gi korban untuk menagih cicilan. Bahkan pelaku menawarkan diri mengantar. Ketika tiba di ping-

gir jalan Desa Billaan, Proppo, pelaku memberitahu korban berpura-pura hendak berhenti sebentar di warung milik paman-nya untuk minum kopi, sehingga korban menurut saja.

“Kita minum kopi dulu di sini. Habis ini kita berangkat. Kamu tenang saja, warung kopi ini milik paman saya,” kata korban menirukan ucapan pelaku.

Setelah korban turun dari se-peda motornya, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor itu ke arah barat. Ia mencoba menanyakan ke pemilik warung apakah kenal dengan pria yang bersama dirinya tadi dan dijawab tidak kenal. Mendengar penje-

lasan itu, wanita itu baru sadar telah menjadi korban peram-pasan.

“Sepeda motor itu saya pinjam ke sepupu saya. Ini yang membuat saya sedih. Bagaimana caranya saya mengganti, saya hanya menjadi tukang kredit keliling ke kampung-kampung,” kata Romlah.

Kapolres pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman melalui Kasat Reskrim, AKP Mohammad Nur Amin mengatakan untuk mengungkap kasus ini pihak akan berkoordinasi dengan Polsek Proppo dan meminta keterangan korban.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

KRIMINAL

Ada Wanita Jadi Korban Perampasan Motor

Direktur IDEAS, Ali Wahdi mengatakan semestinya Balit-bangda memiliki fungsi sebagai lembaga yang melakukan pe-nelitian dan kajian-kajian untuk pengembangan potensi yang di-miliki Pamekasan. Namun, say-angnya, fungsi tersebut belum dirasakan, bahkan program-pro-gram dan hasil kajian yang dimi-liki instansi tersebut nyaris tidak berbeda dengan tahun-tahun se-belumnya.

“Kami menilai lembaga ini belum berfungsi maksimal se-hingga perlu rasanya Pemerintah Kabupaten Pamekasan melaku-kan evaluasi,” kata Ali Wahdi, usai bertemu Kepala Balitbangda Pamekasan, Budi Ashari, Rabu (5/3).

Jika hasil evaluasi itu men-yatakan lembaga tersebut tidak dibutuhkan, ia mengusulkan agar dilikuidasi (dihapus) dan memaksimalkan lembaga lain yang memiliki fungsi hampir sama, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bap-peda). Balitbangda Pamekasan

hanya memiliki dua orang pe-neliti yang keahliannya masih diragukan. Akibatnya, dalam setiap penelitian, lembaga terse-but memakai jasa pihak ketiga sehingga kualitas hasil peneli-tiannya juga patut dipertanya-kan. Bahkan hasil penelitian in-stansi tersebut tidak digunakan sebagai acuan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Sementara anggran yang dise-diakan untuk penelitian tersebut cukup besar. Tahun lalu anggaran tersebut mencapai Rp 280 juta, dengan rincian Rp 75 juta untuk anggaran kajian isu strategis dan aktual dan Rp 205 juta untuk ang-garan penelitian dan pengemban-gan aset daerah.

“Seharusnya lembaga ini menjadi lembaga penelitian den-gan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan penelitian dan kajian-kajian, bu-kan sebagai lembaga penyalur program penelitian. Kalau seperti ini, orientasinya adalah proyek,” katanya.

Kepala Balitbangda, Budi

Ashari menyatakan setiap tahun instansi yang dipimpinnya aktif melakukan penelitian dan kajian. Pada tahun lalu ada enam peneli-tian yang dilakukan meskipun ia menolak menyebutkan enam pe-nelitian tersebut. Ia hanya men-cotohkan satu penelitian saja,

yaitu penyebab terjadinya banjir, yang oleh banyaknya bangunan yang tidak sesuai dengan peren-canaan.

Ia menyatakan hasil peneli-tian yang dilakukan lembaganya sudah diserahkan ke SKPD. Na-mun hasil penelitian tersebut

sulit dilaksanakan sehingga ser-ing tidak diterima saat tahap penganggaran. ”Kami hanya melakukan penelitian. Apakah hasilnya akan digunakan atau tidak, itu bukan urusan kami,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Balitbangda Layak DievaluasiBudi Ashari: Kami Hanya Melakukan Penelitian

PAMEKASAN - Aktivis Institut For Democracy and Social Analysis (IDEAS/Lembaga Kajian Demokrasi dan So-sial) Pamekasan menilai Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) setempat belum dirasakan manfaat keberadaannya. Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Pamekasan diminta untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi lembaga tersebut dan segera melakukan perbaikan.

Page 27: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III KSampang SampangSampangPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III KSampangKORAN MADURA

Mengucapkan

Selamat dan SukSeSSatu tahun kepemimpinan al-Falah

Bupati a Fannan haSiB & Wakil Bupati Fadilah Budiono

Keluarga Besar Dinas Pu Bina Marga & Dinas Pu CiPta Karya Dan tata ruang

KaBuPaten saMPang

ir rph moh ZiS, mtKepala Dinas Pu Bina Marga Kepala Dinas Pu Cikatarung

ir Wahyu prihartono, mm

Kedatangan tim penyidik kejari disam-but Kabid Teknik Dinas Pertanian Suyono. Kepada tim dari kejari, Suyono mengatakan sejumlah pegawai sedang istirahat. “Semua karyawan sedang istirahat, Pak. Sebentar lagi balik ke kantor,” ucap Suyono dihadapan Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Abdullah.

Kajari Abdullah mengaku kecewa, ka-rena saat melakukan penggeledahan hanya sebagian kecil pegawai yang ada di kantor. “Saya tidak tahu posisi istiarhat apa tidak. kalau memang kepalanya tidak ada mini-mal bahwanya ada lah. Alasan dari Disperta, Kepalanya sedang rapat tidak tahu kemana,” terangnya.

Dengan didampingi dari Polres Sampang dan Sekretaris Dinas Pertanian Nani Ri-yani, tim penyidik menyisir ruang kerja Ka-bid Tanaman Pangan AW dan Kasi Produksi Tanaman Pangan AR yang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus tersebut.

Kepala Kejari Sampang Abdullah mengata-kan, langkah penggeledahan tersebut sebagai tindak cepat untuk menghindari upaya peng-hilangan barang bukti. “Kita harus bertindak cepat, ini untuk menghindari indikasi peng-hilangan barang bukti. Jadi kita harus mengan-tisipasi hal tersebut terjadi,” tuturnya.

Dari dua ruang kerja AW dan AR, kejari menyita sejumlah dokumen yang nantinya akan dipelajari sebagai tindak lanjut pen-gungkapan kasus tindak pidana dugaan ko-rupsi pengadaan bibit bentul dan ubi kayu fiktif tersebut. “Ada sejumlah dokumen yang kita sita untuk mencari barang bukti baru dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bib-it bentul dan ubi kayu dengan tersangka AW dan AR,” jelasnya.

Abdullah menambahkan, kasus pen-gadaan bibit tanaman pangan fiktif tersebut merupakan program tahun 2013 dengan to-tal anggaran mencapai RP 800 juta. Dari to-tal keseluruhan anggaran, Kejari sebelumnya telah menyita Rp 455,2 juta dari Dispendalo-ka Sampang dan dan sedang menyusuri sisa uang lainnya.

SKPDKejaksaan Negeri Sampang saat ini se-

dang membidik sejumlah dugaan korupsi di satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Selain di diperta, kejari sedang mendalami dugaan korupsi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait dugaan ko-rupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran.

Pada Kamis (27/2), Abdullah mengata-kan, dalam minggu kasus damkar masuk ke penyidikan. Saat ini sudah penyelidikan tinggal ke proses penyidikan. Insya Allah pasti akan ada tersangkanya,” ungkapnya.

Selain pembelian mobil pemadam keba-karan, kasus korupsi lainnya yang juga terus diselidiki Kejari Sampang ialah kasus dugaan korupsi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nilai total Rp 16 miliar. Kasus ini me-nyeret mantan Bupati Sampang Noer Tjahja, bahkan yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Penetapan Noer Tjahja sebagai tersangka tertuang dalam Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-06/F.2/Fd.1/01/2014 tertang-gal 13 Januari 2014. Ia menjadi tersangka atas hasil pengembangan penyidikan pada mantan direksi PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) yakni perusahaan yang ada dibawah naungan BUMD Pemkab Sampang.

=ryan HariyantO/ant/MK

sKPD DalaM BiDiKan KeJariDinas Pertanian (Proyek Pengadaan bantuan bibit tanaman bentul dan ubi kayu Tahun 2013) sebesar Rp 800 juta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Proyek Pengadaan mobil pemadam kebakaran Tahun 2012) Rp 1,2 miliar

Mantan Bupati Sampang Noer Tjahja (Korupsi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)) sebesar Rp 16 miliar

Kantor Disperta Digeledah

Penyidik Menyita Dokumen dari Ruang Kerja AW dan AR

SAMPANG - Kejaksaan Negeri Sampang, Rabu (05/3) sekitar pukul 13.45 Wib menggeledah kantor Dinas

Pertanian Sampang. Namun, saat tim penyidik menyi-ta sejumlah dokumen terkait dugaan korupsi bantuan

bibit tanaman Bentul dan Ubi Kayu tahun 2013, kan-tor tersebut sepi dari pegawai.

iluStraSi petugas Kejari sedang melakukan penggeledahan di Kantor Dispertagrafis: ach. sunandar dari foto asli oleh ryan hariyanto

Page 28: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Keluarga salah satu Kepala Dusun (Kadus) Desa Apa’an melurug rumah Kepala Desa (Kades) Apa’an, Rabu (5/3). Mereka hendak meminta pertanggungjawaban Kades Apa’an Abdul Qodir Jaelani atas pena-hanan Kadus Apa’an Dawi.

Untuk diketahui, Dawi merupakan salah satu Kadus di Desa Apa’an yang sekarang harus mendekam di ruang tahanan Mapolres Sampang. Sebab, dia diduga terlibat kasus korupsi pen-yalahgunaan dana PUAP (Pengemban-gan Usaha Agribisnis Pedesaan). Menu-rut keluarga Dawi, dana yang cair dari proyek tersebut seharusnya sebesar Rp 105 juta. ”Akan tetapi, realisasinya saat itu hanya cair sebesar Rp 42 juta. Dari dana itu, Rp 12 juta yang terpakai oleh Dawi,” kata Bu Seiniyah (49), saudara nomor dua Dawi.

Sekitar pukul 10.30 WIB, kediaman Kades Apa’an Abdul Qodir Jaelani dan Makiya selaku bendahara di Desa Apa’an diserbu pihak keluarga Dawi, tiga dari enam saudara Dawi serta keponakan dari Dawi ikut mendatangi kediaman kepala desa. Pihak keluarga Dawi ingin bertemu langsung dengan kepala desa dan benda-hara dengan tujuan menuntut kejelasan Dawi yang saat ini sudah dua puluh hari mendekam di tahanan Mapolres Sam-pang.

”Padahal sebelumnya Kades Apa’an Abdul Qodir Jaelani dan Bendaharanya

Makiya menjamin akan membebaskan Dawi dari tahanan Polres Sampang”, kata saudara nomor tiga Dawi, Bu Musri’ah (38).

Menurut Bu Musri’ah, pihak keluarga Dawi sudah membayar uang jaminan un-tuk pembebasan Dawi sebesar Rp 10 juta. Tetapi, sampai saat ini Dawi tetap dita-han di Mapolres Sampang.

Setelah lama menunggu lama di hala-man rumah Kades Apa’an Abdul Qodir Jaelani dan tak kunjung ditemui, mereka tampak kecewa. Keadaan semakin panas ketika mertua Kades Apa’an Abdul Qodir Jaelani menghampiri dan menjelaskan keberadaan menantunya itu. Dia berdalih bahwa kepala desa sudah tidak ada diru-mah dari kemarin (4/3). =CR2/ LUM

SAMPANG – Aktivis Fo-rum Kajian Publik Haru Susanto mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang. Temannya, sekalipun menggunakan fasilitas umum namun pelayanan yang didapat tak kalah jelek ketimbang pelay-anan Jamkesmas.

“Biaya persalinan faislitas umum demi pelayanan yang lebih baik, tetapi pelayanannya sama saja seperti kami menggunakan jamkesmas,” ucap Heru. Masro-hah (35), temannya, pada Jumat (28/2) melahirkan di rumah sakit menggunakan fasilitas umum.

Selama tiga hari dirawat di rumah sakit, biaya persali-

nan menghabiskan sekitar Rp 10 juta. Namun, pelayanannya tidak memuaskan, bahkan tak kalah jelek ketimbang pengguna pelanayanan jaminan kesehatan masyarakat. (jamkesmas).

Masrohah (35) selama menginap di kamar ruang ma-war 1 tersebut kondisinya san-gat mengecewakan. Dimana, air tandon penampungan bocor yang mengalir sampai masuk ke dalam kamar ruang inap.

Ironisnya lagi, kata Heru, seir-ing pasien itu menjalani operasi kelahiran tiba-tiba listrik men-dadak padam. Namun, seiring berjalan pihak rumah sakit meng-gunakan listrik cadangan dari mesin genset.

“Genset yang digunakan juga mendadak mati alias rusak. Ini perlu dipertanyakan kenapa mes-in gensetnya mati, jangan-jangan pengadaan gensetnya tidak sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan

di RAB-nya, atau sengaja di ko-rupsi biar mendapatkan keuntun-gan yang banyak,” jelasnya.

Tak hanya itu, pria warga Ja-lan Mutiara Kelurahan Banyu-anyar Kec/Kota Sampang men-jelaskan, pihak rumah sakit juga tidak mempunyai ruang khusus perawatan bayi untuk perawatan bayi baru lahir. Sehingga, akh-irnya dirujuk ke rumah sakit di Pamekasan.

“Perawatan untuk bayi tidak ada, hingga ke rumah sakit Pame-kasan dengan biaya sendiri, apal-agi dokter spesialis anak di rumah sakit Sampang tidak punya,” ke-luhnya, Rabu (5/3).

Dirinya mengaku kesal karena menyangkut nyawa pasien. Di-rinya berharap, kejadian tersebut tidak kembali terulang dengan bentuk apa pun.

“Kalau ini terus terjadi jangan salahkan kalau pasien menyebut bahwa rumah sakit biaya bintang

lima tapi pelayanan kaki lima. Makanya kejadian ini agar tidak terulang lagi baik yang meng-gunakan fasilitas umum maupun jamkesmas, rumah sakit harus mengutamakan keselamatan dan pelayanan sebaik-baiknya,” im-buhnya.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang Yulio-no saat dikonfirmasi meminta

maaf jika ada keluhan pelay-anan. “Kalau ada pelayanan yang kurang nyaman, saya selaku nama rumah sakit mohon maaf, mung-kin ini bisa menjadi masukan bagi saya,” ungkapnya.

Lanjut Yuliono, terkait adanya air tandon yang bocor, pihakn-ya akan menyampaikan kepada pihak yang berkompeten.

=RYAN HARIYANTO/MK

Biaya Bintang Lima, Pelayanan Kaki Lima

SAMPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang menemukan 41 Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak memen-uhi syarat pada pemilu legislatif yang akan digelar 9 April nanti. DPT yang tak me-menuhi syarat karena ada yang meninggal dunia dan pindah domisili yang tersebar hampir di semua Kecamatan.

“Saat ini kami menemukan 41 DPT tidak memenuhi syarat,” ungkap Komi-sioner KPUD Sampang Zahri Setiono, Rabu (5/3). Pada 23 Januari lalu, DPT yang telah ditetapkan secara nasional sebanyak 789.731 pemilih.

Menurutnya, DPT yang ditemukan tidak memenuhi syarat tidak mengganggu DPT yang telah ditetapkan. “Jadi bagi pemilih yang tidak lagi memenuhi syarat cuma diberikan tanda, sehingga tidak mempen-garuhi rekapitulasi DPT yang telah ditetap-kan,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memenuhi syarat memilih supaya mencermati kembali DPT terse-but. Menurutnya, apabila ada yang belum terdaftar di dalam DPT, maka segera mel-aporkan kepada panitia pemungutan suara (PPS) setempat.

“Kalau masih belum ada yang terdaf-tar ke DPT segera laporkan ke PPS, karena masih ada peluang untuk dimasukkan ke daftar pemilih khusus (DPK) hingga H-14 pencoblosan,” katanya. =RYAN HARIYANTO/MK

PERSIAPAN PEMILU LEGISLATIF

41 DPT Tidak Penuhi Syarat

SATU KADUS DESA APA’AN DITAHAN

Keluarga Datangi Kades Apa’an

Page 29: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III MKAMIS 6 MARET 2014

No. 0315 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan, Joeli Soelistyanto mengaku akan membuat pertim-bangan hukum terkait maraknya taksi liar tersebut. Sehingga ke-beradaannya bisa diminimalisir. Apalagi berdasarkan informasi yang diterima, sudah lama hal itu terjadi. Maklum saja dirinya baru bekerja di institusi tersebut masih dua bulan.

”Kami akan membuat pertim-bangan hukum untuk taksi plat

hitam ke Bupati Bangkalan, ke-mudian dilanjut ke Kapolres. Se-bagai upaya mengurangi pelang-garan,” terangnya.

Mantan Kejari Enrekang Sulawesi Selatan tersebut me-ngaku terkejut ketika melihat banyak mobil plat hitam yang digunakan sebagai taksi liar. Sebab hal itu jelas menyalahi peruntukannya.

”Saat tiba pertama di Bang-kalan, saya kaget kok banyak plat

hitam yang dijadikan taksi. Saya berpikir kasian juga nasib taksi plat kuning yang sudah mempu-nyai kontribusi jelas ke daerah,” katanya.

Terpisah Kasatlantas Bang-kalan, AKP Yusis Budi K ke-tika dikonfirmasi mengenai keberadaan mobil plat hitam tersebut mengatakan polisi ser-ingkali melakukan penindakan terhadap keberadaan taksi liar ini. Namun taksi-taksi ilegal tersebut seringkali tak mengindahkan atu-ran berlalu lintas, termasuk me-narik penumpang.

”Sudah kita tindak, bahkan sejak awal tahun 2014 ini ada 42 taksi plat hitam yang kita tilang,” kata Yusis.

Menurutnya, maraknya taksi

plat hitam itu disebabkan pena-taan trayek yang ada masih am-buradul. Sehingga dalam menga-tasi keberadaan taksi plat hitam masih sangat sulit.

“Penataan trayeknya di sini masih ambradul, jadi kadang ke-sulitan dalam melakukan penerti-ban,” ucapnya.

Selain itu, penertiban plat hitam ini bukan hanya tugas dari kepolisian. Namun Dinas Per-hubungan juga sangat berperan. Sebab pengaturan trayek terse-but dikeluarkan oleh lembaga tersebut. ”Memang untuk pen-ertiban taksi plat hitam ini bu-tuh kerjasama dari semua pihak, bukan hanya pihak kepolisian,” ujarnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Taksi Liar Jadi Atensi KejariAkan Dibuat Pertimbangan HukumBANGKALAN - Keberadaan mobil pelat hitam yang sering kali dijadikan taksi menjadi perhatian Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan. Keberadaan taksi liar dapat meng-ganggu kenyamanan warga. Terlebih mengganggu taksi legal yang sudah jelas peruntukannya sebagai sarana angkutan jalan.

PROFESI GURU NON PNS

Dana Tunjangan Mencapai Rp 4,4 M

BANGKALAN - Dana tunjangan profesi guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kantor Kemente-rian Agama (Kemeneg) di Ka-bupaten Bangkalan mencapai Rp 4,4miliar. Dana fantastis tersebut dialokasikan bagi seluruh guru non PNS yang berjumlah 1.479. Tunjangan fungsionaris itu diberikan setiap triwulan sekali. Saat ini, jumlah guru penerima tunjangan meningkat 10 persen.

"Setiap guru mendapat tunjangan fungsional sebesar Rp 1.500.000 yang di cairkan per triwulan terhitung dari bulan Januari sampai Maret," ujar Kepala Kemenag Bangka-lan, Amin Mahfud.

Sebelumnya, jumlah guru penerima fungsional, kata Amin, hanya sekitar 1.339 orang. Kini, naik menjadi 1.479 penerima atau men-galami peningkatan sebanyak 10 persen. Hal itu bergantung tingkat kelulusan sertifi-kasi dan nomor register guru (NRG). Dengan demikian, penerima dana tunjangan itu adalah para guru yang dinya-takan lulus sertifikasi.

"Setiap tahunnya memang selalu mengalami peningkat-an. Sebab, itu berdasarkan kelulusan uji sertifikasi. Bagi yang tidak lulus tidak berhak mendapatkan tunjangan itu," paparnya.

Menurutnya, sistem pen-cairan tunjangan profesi ini, langsung melalui rekening masing-masing penerima. Pencairan langsung itu dirasa lebih efektif dibandingkan masih melalui Kemenag setempat. Jika masih me-lalui Kemenag ditakutkan timbul persepsi negatif. Maka dari itu, guna menciptakan transparansi di lingkung-an guru non PNS dana itu langsung diterima oleh yang bersangkutan.

"Kami berharap para guru non PNS yang menerima dana tunjangan fungsional bisa ber-manfaat bagi keluarga mereka. Kemudian dapat meningkat-kan kesejahteraan para guru," tuturnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

TUJUH KALI KESEMPATAN KAMPANYE

Dilarang Berkampanye pada Hari Raya NyepiBANGKALAN - Komisi Pe-

milihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan sudah menetapkan perubahan jadwal kampanye Pe-milihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014, yang dimulai 16 Maret 2014 hingga 5 April 2014 mendatang. Perubahan tersebut berdasarkan surat edaran (SE) KPU pusat den-gan menghadirkan seluruh per-wakilan 12 partai Politik (Parpol).

“KPU baik pusat maupun di daerah bersama seluruh Parpol telah menetapkan jadwal kam-panye terbuka yang dimulai pada 16 Maret hingga 5 April 2014," ujar Ketua Divisi Sosialisasi KPUD Bangkalan, Syaiful Ismail.

Dalam pelaksanaannya nanti, kata Syaiful, semua partai poli-tik peserta Pemilu memiliki kes-empatan sebanyak 7 kali untuk menggelar kampanye terbuka dalam bentuk rapat umum di ka-bupaten Bangkalan. Akan tetapi, seiring dengan perayaan hari raya Nyepi pada 31 Maret mendatang, partai politik tidak diperkanan-kan melaksanakan kampanye pada hari tersebut.

“Adanya perayaan Hari Raya Nyepi sesuai kesepakatan, jadwal kampanye ditiadakan, sehingga jumlah penyelenggaraan kampa-nye hanya sebanyak 6 kali," kata-nya.

Dalam pelaksanaannya nanti, lanjutnya akan melibatkan empat partai politik di setiap zona dalam hari yang sama. Sebab, dalam pembagian jadwal kampanye ter-buka ini, 12 partai politik akan dibagi berbentuk kelompok. Mas-

ing-masing kelompok akan mela-kukan kampanye secara serentak pada hari yang sama. Hal ini dii-kuti oleh kelompok hingga 6 kali putaran. "Untuk zona bebas yang penting sesuai dengan kelompok itu," paparnya.

Sementara itu, jumlah parpol peserta Pemilu 2014 di Kabupa-ten Bangkalan sebanyak 12 partai, yakni Partai Nasional Demokrat

(Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan se-jahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Golongan Karya (Golkar).

Selanjutnya, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Par-tai Demokrat, Partai Amanat Na-sional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai

Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), serta Partai Bulan Bintang (PBB).

Pemilu Legislatif 2014 di Ka-bupaten Bangkalan akan digelar di 2.557 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 273 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan, dengan jumlah pe-milih sebanyak 955.998 jiwa.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraKOORDINASI. Perwakilan dari 12 partai politik peserta pemilu saat koordinasi dengan KPUD Bangkalan terkait peruba-han jadwal kampanye.

Page 30: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014|NO. 0315|TAHUN III N Laporan Khusus

Nampaknya budaya hasil nenek moyang tersebut tidak akan pernah lekang oleh wak-tu dan lapuk oleh hujan. Ka-rena seiring perjalanan waktu, masyarakat Sumenep masih tetap kental dalam mempertahankan budaya yang berasal dari nenek moyangnya itu. Sehingga budaya yang menggunakan keahlian me-mukul dari dari rotan itu menjadi gelanggang budaya setiap tahun.

Seperti yang terlihat di Batu-putih Laok pada Selasa (4/3) ke-marin, ojhung kembali menjadi sajian budaya masyarakat setem-pat. Namun ada yang berbeda jika melihat pagelaran ojhung di Batu-putih Laok tersebut. Jika bisanya yang bertarung di atas gelang-gang ojhung adalah laki-laki, kini malah beberapa perempuan yang

meramaikan pertarungan ojhung. Seolah budaya ojhung mulai jadi pentas para kaum hawa.

Pantauan Koran Madura, dua orang perempuan sedang siap-siap mengambil aba-aba sang wasit untuk meniupkan peluit pertanda pertarungan dimulai. Sesaat setelah peluit itu dibunyi-kan, dua perempaun itu pun ber-tarung dan saling pukul dengan rotan layaknya pendekar. Sorak sorai dari ratusan pengunjung pun berdatangan. Sungguh, oj-hung perempuan ini benar-benar mengundang perhatian banyak kalangan, bahkan sampai ada ra-tusan orang mendatangi arena ojhung untuk melihat para per-empuan ini bertarung. Tak apa walau harus bayar karcis amsuk. Sungguh, ojhung yang dulu iden-

tik dengan duel antara dua orang laki, kini nampaknya mulai ada pergeseran, kelihatannya kemur-nian budaya ojhung sudah mulai tercampuri karena lahirnya oj-hung perempuan ini.

Syifa Angraini, pelaku ojhung perempuan saat itu mengaku senang telah terpilih menjadi seorang perempuan pemberani hingga bisa bertarung seperti le-laki. Bahkan kata Angraini, hal tersebut menjadi pengalamannya yang pertama dalam budaya oj-hung, dan menjadi kegembiraan dan kenangan tersendiri bagi perempuan asal Desa Kasengan tersebut, “Saya merasa bangga sampai naik ke pentas pertarun-gan Ojhung ini, karena dari ke-marin tidak pernah ada seorang perempuan yang mau bertanding di pentas ojhung, dan saya adalah perempun pertama yang men-jadi pelaku Ojhung di kecamatan Batuputih ini” ungkanpnya.

Sementara itu, salah satu pan-itia ojhung, Husin bahwa ojhung perempuan sebanrnya merupa-kan percobaan. Katanya, pihaknya hanya ingin tahu apakah perem-puan juga bisa berperang den-

gan keberanian yang sam seperti laki-laki. “Nah, ternyata melihat mereka bertarung tadi, perem-puan-perempuan itu juga punya nyali untuk naik ke pentas per-tarungan, dan berlaga membela diri dengan menggunakan rotan, sehingga hal inilah yang mend-ung ratusan masyarakat untuk menontonnya, termasuk ini juga menjadi hiburan yang baru bagi masyarakat,” katanya

Mengundang PolemikNamun, sepertinya, pagelar-

an ojung perempuan yang baru digelar itu dapat sorotan dari banyak kalagan, bahkan banyak mengundang polemik dari ban-yak kalangan terutama dari para tokoh. Bahkan kabarnya, pasca pagelaran itu, masyarakat akan mendemo kapolsek karena telah memberikan izin lokasi terhadap ojhung perempuan tersebut.

“Iya, kemarin pasca ojhung dilaksanakan, beberapa tokoh termasuk masyarakat yang tidak suka ada ojhug perempuan akan melakukan demo ke kapolses ka-rena memberikan izin lokasi. Ka-rena bagi sebagian orang, ojhung

itu bukan untuk perempuan, teta-pi hanya untuk lelaki,” katanya Fawaid, warga Batuputih.

Ia menambahkan bahwa men-gundang polemic akibat ojhung yang kemarin itu seolah dijadikan lahan bisnis untuk mendapat-kan keuntungan. Padahal ojhung tersebut bukan untuk dijual atau diperdagangkan. Ojhung itu ada-lah budaya, sehingga bagi mereka tidak layak harus dengan cara begitu, apalagi perempuan,” je-lasnya.

Sementara itu, menurut Hus-nan, salah satu tokoh setempat mengatkan bahwa pagelaran oj-hung di Batuputih tersebut sudah bukan ojhung yang sebenarnya. “Selain telah mengundang po-lemic antar tokoh, juga seolah ada dekradasi nilai dan substansi dari ojhung. Dulu kan untuk memo-hon hujan, tetapi koki sekarang bisa bebas melakukan pagelaran ojhung. Saya sepakat-sepakat saja ada ojhung, tetapi bukan seperti ini caranya, perempuan dan ber-nuansa bisnis,” jelasnya.

Abdul Hadi, salah satu pen-gasuh pondok pesantren setem-pat mengatakan bahwa lebih me-nyikapinya dengan arif. Menurut Hadi, selama pagelaran budaya itu tidak bertentangan dengan tiga hal. “Diantanya adalah tidak bertentangan dengan substasnsi agama. Selain itu, kebudayaan itu tidak baik ketika membawa damp-ak sosial yang bisa menggeser ke-tertiban sosial dan harmonisasi di tengah-tengah masyarakat. Termasuk juga menjadi tidak baik kalau ada komersialisasi budaya, baik yang langsung maupun tidak langsung. Nah, selama pagelaran budaya itu tidak bertentangan dengan tiga itu, maka bagi saya sah-sah saja dan tidak menjadi masalah,” katanya kepada Koran Madura.

Sebab kata Hadi, kebudayaan itu adalah milih masyarakat, tidak boleh ada orang lain melakukan intervensi terhadap eksistensi ke-budayaan. “Itu milik masyarakat, jadi bagi saya tak masalah selagi bertentangan. Tanpa perhatian siapapun, ketika masyarkaat me-miliik karya dan benrilai seni dan mau dikembangkan, maka kita pun tidak boleh ikut campur, se-hingga tidak mereduksi substansi nilai budaya-budaya tersebut,” pungkasnya.

=SYAMSUNI

Ketika Budaya “Ojhung” Mulai Jadi Gelanggang PerempuanTokoh: “Ojhung” Telah Mengalami Reduksi Nilai

SUMENEP- Sebagai khazanah kebudayaan masa lalu, ojhung memang merupakan budaya yang masih terus dijunjung oleh masyarakat Sumenep. Bahkan bisa di-pastkan ketika musim kemarau tiba, pagelaran ojhung dipastikan akan menjadi pagelaran budaya yang marak dilaksanakan.

PereMPuan Ber-tarung: Terlihat dua perempuan sedang bertarung dalam gelanggang ojhung. Ojhung Perempuan itu mendapat sorotan dari banyak tokoh, bahkan telah men-gundang polemik.

Page 31: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III OPROBOLINGGO KAMIS 6 MARET 2014

No. 0313 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

BAHAGIA CYCLING CLUB (BCC)

Komunitas ini sendiri me-rupakan komunitas sepeda yang tergolong sudah lama, karena sudah banyak petu-alang jelajah yang digeluti sejak tahun 2003. Dengan anggota dari beragam pro-fesi yang kini mencapai 259 orang, komunitas ini dibina oleh Dr H Eddy Moeljono, yang setiap harinya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Bangkalan.

Komunitas ini dibentuk karena adanya kesamaan visi dan misi yaitu Olahraga, Ad-venture, Wisata, Friendship, dan Sosial. "Karena kecintaan terhadap olahraga sepeda gunung dan berpetualang, kami dirikan komunitas ini. Selain membuang kepenatan dalam bekerja, bersepeda da-

pat membuat tubuh dan jiwa menjadi sehat," jelas Eddy Moeljono.

Komunitas ini juga sangat aktif melakukan tour bareng dengan berbagai komuni-tas mountain bike lainnya, beberapa even yang telibat didalamnya yang kebanyakan dilakukan di luar Madura. Menurutnya, petualangan menantang, saat tour ke gunung Bromo tanggal 15 - 16 Februari lalu, dengan rute yang sangat memacu adrena-lin di lautan pasir gunung Bromo yang disertai kabut dan angin berdebu.

Sejak awal berdiri 8 Februari 2003, club ini sudah berkecimpung dan selalu mengikuti even sepeda jelajah jawa timur tiap, yang

dijadwalkan hampir 3 bulan sekali. Pada tahun 2013 lalu, kebetulan club ini dipercaya sebagai tuan rumah dalam even jelajah sepeda gunung se pulau Jawa. Selain itu, sering pula komunitas ini mengikuti kegiatan off road.

Anggota komunitas ini terdiri dari semua kalangan, baik PNS ataupun pengu-saha, serta masyarakat umum lainnya. Kegiatan rutin denga rute panjang biasa dilakukan pada saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu dengan rute pendek bersepeda menge-lilingi kota Bangkalan mulai pukul 4.30 sd 6.00 WIB.

Selain itu, rute panjang mengelilingi wilayah pedesaan di Bangkalan untuk kebugaran kesehatan minimal 15 kilo-meter sering juga dilakukan, baik ke wilayah kecamatan Labang, Tragah, Kwanyar, dan kecamatan lainnya yang ada di Bangkalan. Rata-rata tiap bersepeda setiap akhir pekan diikuti minimal 12 sampai 20 orang peserta. Dengan ang-gota yang paling tua berusia 70 tahun.

Dalam kegiatan ini, para

anggota seringkali bertukar pendapat dan saling men-genalkan bagaimana teknik mengendarai sepeda yang baik ataupun mengenai perlengkapan bersepeda. Ter-masuk berbagi tips merawat yang sehat dalam bersepada gunung.

"Sejauh ini, banyak sudah tempat yang di kunjungi oleh club sepeda gunung ini. Pastinya setiap jelajah wisata Sejawat selalu mengikuti kegiatan tersebut. Tempatnya pun berpindah-pindah antar kabupaten di Jawa Timur," ungkap Yon, sapaan akrabn-ya.

Mengapa memilih ber-petualang dengan sepeda dalam mengunjungi sebuah tempat. Club ini beralasan yang paling utama adalah berpetualang dengan sepeda disamping berolahraga juga bisa menikmati panorama alam pegunungan yang begitu indah. Disamping itu, saat melewati perkampun-gan kami dapat berinteraksi dengan budaya penduduk setempat. "Ini memberikan kepuasan tersendiri bagi

kami sesama pecinta sepeda gunung," ujarnya.

Dia menjelaskan per-bedaan utama dari Mountain Bike dengan jenis olah raga sepeda lainnya, karena me-rupakan salah satu aliran olahraga sepeda yang lebih mengedepankan petualan-gan dan berwisata di alam pegunungan. Sedangkan jenis olahraga sepeda lainnya selain orientasi olahraga dan kesehatan ada juga yang berorientasi prestasi.

Menurutnya, memang hobi bersepeda gunung tergolong mahal kalau mau ikuti perkembangan teknologi. Namun, semuanya bergantung dari kemampuan ekonomi para anggota. Yang jelas standarnya sepeda full suspensi, rem, ban dan pe-mindah gigi. Standar sepeda yang anggota kami miliki mulai dari 2 jutaan sampai puluhan juta.

"Untuk perawatan tidak begitu mahal, kecuali mengganti komponen yang sifatnya High Quality," tan-dasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Bahagia Cycling Club (BCC) Bang-kalan adalah sebuah komunitas Sepeda Gunung yang berada di kota Bangkalan. Kesamaan minat terhadap petualangan dan olahraga yang ter-golong memicu adrenalin serta menuntut mental baja membuat mereka begitu kompak. Kegiatan akhir pekan dengan rute berbeda selalu menjadi agenda rutin club sepeda ini.

Hobi Menantang Gunung

BERPOSE. Bahagia Cycling Club (BCC) Bangkalan saat berpose di atas puncak. Komunitas ini dibentuk karena adanya kesamaan visi dan misi yaitu Olahraga, Adventure, Wisata, Friendship, dan Sosial.

Page 32: e Paper Koran Madura 06 Maret 2014

KORAN MADURAKAMIS 6 MARET 2014 | No. 0315 | TAHUN III P OPROBOLINGGO PKORAN

MADURAKAMIS 6 MARET 2014 No. 0315 | TAHUN III

DESTI RELINDA

Cantik itu Harus Smart

iarpun Langit Runtuh Hukum Harus Ditegakkan, seman-gat aksioma ini sebenarnya

sudah ada di dalam benak Mau-lita Agustiana sejak masih berse-ragam putih abu-abu. Sehingga tidak mengherankan jika saat ini memilih melanjutkan pendidikan-nya di fakultas hukum di salah satu Universitas ternama di Madura. Apalagi ketidakadilan terjadi di mana-mana semakin membuatnya terpanggil untuk menjadi pengaca-ra andal demi membela kaum yang tertindas.

"Aku merasa tersentuh disaat melihat kaum yang lemah terjerat kasus, namun tidak ada pembel-aan yang berarti, aku masih ingat kasus pencurian kakau yang men-impa seorang nenek renta yang bernama Minah," ujar gadis yang akrab dipanggil Ita ini.

Bagi gadis kelahiran Pame-kasan 19 agustus 1994 itu mem-bantu kaum yang lemah merupa-kan sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Oleh sebab itu, ia sangat berambisi menekuni ilmu hukum demi tercapainya cita-cita menjadi seorang pengacara. Apalagi selama ini pengcara selalu didominasi oleh kaum laki-laki. Hal ini juga yang membuatnya semakin giat dalam belajar menekuni semua aspek yang berkaitan dengan ilmu hukum.

"Bagaimanapun caranya aku harus bisa mewujudkan cita-cita mulia ini. Semangat yang diberikan oleh kedua orang tua juga menjadi bekal berharga untuk kedepannya," tutur gadis yang mengidolakan mantan jaksa yang terkenal berani alm. Baharuddin Lopa itu.

Menurutnya demi mencapai cita-cita yang diimpikan, ia selalu mengi-kuti segala bentuk perkembangan informasi yang berkaitan dengan hukum. Tidak hanya itu saja, belajar beragumentasi menjadi menu wajib yang harus dijalankan.

=DONI HERIYANTO/RAH

MAULITA AGUSTIANA

Terobsesi Menjadi Pengacara Andal

arena itulah, dara cantik kelahiran Pamekasan 18 juni 1993 yang

kini menempuh kuliah semester VI jurusan Administrasi Negara, Fakul-tas Ilmu Administras di Uni-versitas Madura (Unira), tidak pernah berhenti merawat ke-cantikan, belajar, dan berdoa. Ketekunannya telah mem-bawanya berhasil meraih IPK terbaik di kelasnya. Meskipun

begitu dia tetap tidak mau di-bilang menjadi bintang kelas, karena baginya gelar bintang kelas itu hanya menjadi beban moral yang sangat berat dan cenderung menggelincirkan seseorang pada kekhilafan dan kesombongan.

”Ah nggak sih, saya biasa saja. Yang penting kita sadar posisi dan tugas saja. Naman-ya pelajar ya tugasnya belajar,”

kata Desti, sapaan akrabnya, sambil tersenyum.

K e p a n d a i a n memang penting dalam kehidu-pan ini, setidak-tidaknya dapat mengimbangi kecantikan rupa, hehe. Bayangkan bila cantik rupa cantik tubuh, tapi tidak cantik akal dan bodoh, rasan-ya tidak smart deh, hehe. Siapa pun orangnya, ter-masuk juga Desti berke-wajiban menuntut ilmu, berupaya menghilangkan kebodohan.

Untuk menjadi pandai ya belajar, katanya. Siapa pun memiliki potensi un-tuk menjadi manusia pandai dan cantik atau tampan. Ber-gantung bagaimana orangnya mengasah potensi yang di-milikinya. Kaya-miskin tidak menjadi penghalang untuk tampil cantik dan pandai. Hidup dengan keterbatasan jangan sampai membuat len-gah dan menyerah, agar tidak terpuruk dalam kegalauan hidup di hari tua kelak.

Itu prinsip yang sangat terbattere di hatinya. Doa juga motivasi dari kedua orang tuanya dijadikan pecut peny-emangat belajar di segala bi-dang, baik belajar ilmu pengetahuan agama, dunia, maupun peng-etahuan tentang mer-awat kecantikan. Itulah yang membuatnya senantia-sa mensyukuri atas apa pun yang ada padanya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Berbekal motivasi dari kedua orang tua yang sederhana dan memerhatikan pemuda-pemudi

zaman sekarang yang banyak kehilangan masa depan, membuat Desti Relinda Qurniawati

berkeinginan untuk terus tekun dan giat bela-jar, tanpa harus mengabaikan perawatan tubuh

agar tetap terlihat cantik. Akan tetapi, menu-rutnya, cantik itu tetap harus smart, karena

cantik saja tidaklah cukup bagi seseorang untuk menjalani hidup di jagat yang multidimensi ini.