e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5612/1/SKRIPSI NURUL...
Transcript of e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5612/1/SKRIPSI NURUL...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TIRTO
KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh: Nurul Latifah
NIM: 23040 15 0105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA 2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TIRTO
KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh: Nurul Latifah
NIM: 23040 15 0105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA 2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
وجعل القمر فیھن نورا وجعل الشمس سراجا
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan
menjadikan matahari sebagai pelita (Q.S. Nuh ayat 16)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Nurul Fuadi dan Ibu Musriyati) yang
selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayang yang tak
terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, Bapak dan
Ibuku mudah-mudahan senantiasa diberikan nikmat umur panjang,
kesehatan, rezeki yang berkah, dan kelak ditempatkan di Surga-Nya Allah
Swt.
2. Kakak laki-lakiku (Muhamad Himawan), Kakak perempuanku (Azizatul
Mufidah), dan Adikku (Hikmah Lutfiani) tersayang yang selalu memberi
semangat, Kakak dan Adikku mudah-mudahan senantiasa diberi nikmat
umur panjang, kesehatan, dan kemudahan dalam menuntut ilmu.
3. Kakek dan Nenekku (Kakek Tadi dan Nenek Mus) yang selalu
mendoakanku dan mendukungku dalam setiap usaha saya, Kakek dan
Nenek mudah-mudahan selalu diberi nikmat umur panjang, kesehatan, dan
kelak ditempatkan di Surga-Nya Allah Swt.
4. Calon suami ku yang semoga bisa dipertemukan diwaktu yang tepat.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirah Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Sumber Energi melalui Model Kooperatif
Tipe Kartu Arisan pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019 bisa selesai. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad
Saw semoga beliau selalu dirahmati Allah Swt.
Penulisan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga Skripsi ini selesai. Penulis sampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyyudin Baidhawy. M.Ag. selaku Rektor IAIN
Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Dr. Rasimin, S.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya;
5. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S. Ag., M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan
skripsi ini;
x
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
7. Bapak Tafrihan Budi Santosa, S.Pd.I selaku kepala MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian;
8. Ibu Ma’alia Ulfa, S.Sos.I selaku guru kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang telah berkenan bekerjasama
dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung;
9. Seluruh Dewan Guru MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang yang telah mendukung saya selama ini;
10. Teman-teman PGMI angkatan 2015 yang telah berjuang bersama-sama;
11. Sahabat dan sahabati PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga;
12. Keluarga besar Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang;
13. Teman-teman angkatan Fazza SMK Syubbanul Wathon; dan
14. Sahabat saya Via Indriyani, Vili Indriyani, Siti Aminatul Maghrifah dan
Haniah fauziah, yang sudah mendukung saya selama ini.
Penulis hanya dapat memohon do’a atas jasa mereka semoga amal yang
telah diberikan mendapat balasan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Amin.
xi
Salatiga, 25 April 2019 Penulis
Nurul Latifah NIM. 23040 15 0105
xii
ABSTRAK Latifah, Nurul. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi
melalui Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan Hasil belajar IPA di MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang masih rendah terbukti dengan hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM 65. Hal ini dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang masih konvensional. Guru cenderung memberikan materi yang ada pada buku pedoman, menyampaikan lembar demi lembar pada siswa. Dengan kata lain, siswa kurang tertarik terhadap pelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh guru mudah terlupakan. Pendalaman konsep berkurang, dan siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk menggali yang ingin atau harus siswa ketahui. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan dapat meningkatkan Hasil Belajar IPA materi Sumber Energi pada siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2019?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui model kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Sumber Energi pada siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 32 siswa meliputi 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi dan soal tes. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 15%, Siklus I ke Siklus II 19% dan Siklus II ke Siklus III 13%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra Siklus 41% siswa tuntas belajar, Siklus I 56% tuntas belajar, Siklus II 75% siswa tuntas belajar, dan siklus III 88% siswa tuntas belajar.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR LOGO IAIN ii
HALAMAN JUDUL iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN KELULUSAN v
DEKLARASI vi
MOTTO vii
PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
xiv
D. Manfaat Penelitian 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 6
F. Definisi Operasional 7
G. Metode Penelitian 8
H. Sistematika Penulisan 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 15
1. Kajian Teori 15
a. Belajar 15
1) Hakikat Belajar 16
2) Prinsip-prinsip Belajar 17
b. Hasil Belajar
1) Hakikat Hasil Belajar 18
2) Macam-macam Hasil Belajar 19
3) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 19
c. Metode Pembelajaran
1) Hakikat Metode Pembelajaran 20
2) Faktor yang Memengaruhi dalam Pemilihan
Metode Pembelajaran 21
d. Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
1) Hakikat Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan 23
2) Kelebihan dan Kekurangan 24
xv
3) Langkah-Langkah Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan 25
2. Kajian Materi Penelitian
a. Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Dapat Diperbarui 26
b. Pemanfaatan dan Perubahan Sumber Energi 28
c. Bentuk-bentuk Energi dan Perubahannya 31
d. Sumber Energi Alternatif dalam Kehidupan 33
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 35
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 36
c. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 36
B. Kajian Pustaka 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah 41
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Siklus I 45
2. Deskripsi Siklus II 49
3. Deskripsi Siklus III 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Siklus I 58
2. Deskripsi Siklus II 60
3. Deskripsi Siklus III 62
xvi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 67
B. Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 69
xvii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
1. Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian 9
2. Tabel 3.1 Identitas Sekolah 41
3. Tabel 3.2 Daftar Guru MI Ma’arif Tirto Magelang 42
4. Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Ma’arif Tirto Magelang 42
5. Tabel 3.4 Data Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Magelang 43
6. Tabel 3.5 Pelaksanaan Penelitian Siklus I- Siklus III 44
7. Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
8. Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
9. Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II 60
10. Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III 62
11. Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus III 64
12. Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- Siklus III 65
13. Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- Siklus III 66
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Identitas Kolaborator
Lampiran 3 Nilai SKK
Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5 Nota Pembimbing
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa dan Inisial
Lampiran 9 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Lampiran 10 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 11 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 12 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
Lampiran 15 Hasil Post Test Siklus I
Lampiran 16 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 17 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 18 Hasil Post Test Siklus II
Lampiran 19 Lembar Observasi Guru Siklus III
Lampiran 20 Lembar Observasi Siswa Siklus III
xix
Lampiran 21 Hasil Post Test Siklus III
Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 23 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia tidak lepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan salah
satu sektor penting untuk pembangunan sebuah negara agar tetap maju dan
berkembang. Pembelajaran perlu ada untuk mendapatkan sebuah
pendidikan (Suwarno, 2006: 30). UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Nurkhlolis (2013: 26) berpendapat bahwa
pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai
kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta
lingkungannya. Allah Swt telah menjanjikan kepada manusia akan
meninggikan dan menaikkan derajat orang-orang yang memiliki ilmu
pengetahuan sebagaimana firman Allah Swt dalam Qur,an surat al-
Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
یرفع ا� الذین ءامنوا منكم والذین أوتوا العلم درجات وا� بما تعملون خبیر
2
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Qs. Al-
Mujadalah: 11)
Wisudawati (2014:22) pembelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan
Alam memegang peranan sangat penting dan alam kehidupan manusia,
karena kehidupan kita sangat tergantung dari alam, zat terkandung si alam,
dan segala jenis gejala yang terjadi di alam. Widiana (2016: 149)
pembelajaran IPA di sekolah dasar memiliki peranan penting dalam
pembelajaran IPA di jenjang-jenjang berikutnya sebab pengetahuan awal
siswa sangat berpengaruh pada minat dan kecenderungan siswa untuk
belajar IPA. Siswa pada saat pembelajaran IPA di SD jika minatnya sudah
rendah kemungkinan untuk jenjang selanjutnya hal yang sama akan
terjadi. Mata pelajaran tersebut sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari dan juga termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan untuk ujian
nasional.
Solihatin (2007: 4) menyatakan untuk meningkatkan mutu/kualitas
pendidikan di Indonesia juga telah berkembang berbagai jenis model
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam
struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, terdiri dari dua orang
atau lebih yang keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan
dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif
3
bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami apa yang
dipelajarinya sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Pembelajaran IPA yang terjadi saat ini khususnya di MI belum
terlaksana secara optimal. Siswa masih cenderung pasif dan belum
melakukan aktivitas belajar seperti yang diharapkan. Selain itu, jika ada
siswa yang dapat menyelesaikan soal, maka siswa yang lain hanya
menyalin jawaban tersebut tanpa mau berdiskusi dengan temannya. Guru
cenderung menggunakan model pembelajaran yang konvensional sehingga
membuat siswa cepat bosan bahkan ada beberapa yang merasa mengantuk
saat proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran IPA khususnya materi sumber energi sangat penting
karena menyangkut kehidupan sehari-hari. Materi IPA selama ini yang
sudah berlangsung tidak ada ragam dalam penyampaian materinya, hanya
ceramah dan diskusi. Ceramah menempatkan siswa secara individu dalam
proses pembelajaran, sedangkan diskusi cenderung digunakan siswa untuk
bermain sendiri dengan teman kelompoknya. Guru pada saat mengajukan
pertanyaaan, siswa tidak berani menjawab.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan
Ibu Ma’alia Ulfa, S.Pd.I pada hari Senin, 12 November 2018 dengan guru
kelas IV MI Ma’arif Tirto terdapat masalah yang timbul berkaitan dengan
pembelajaran pada mapel IPA. Nilai ulangan harian IPA masih banyak
yang di bawah KKM 65, dari 32 siswa yang tuntas belajar 13 siswa
sedangkan 19 siswa nilai masih di bawah KKM, dengan presentase
4
ketuntasan 41% < 85%. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA kelas IV
adalah 65. Hal ini diakibatkan oleh penggunaan model pembelajaran yang
masih konvensional. Guru cenderung memberikan materi yang ada pada
buku pedoman, menyampaikan lembar demi lembar pada siswa. Siswa
kurang tertarik terhadap pelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh
guru mudah terlupakan. Pendalaman konsep berkurang, dan siswa tidak
mendapatkan kesempatan untuk menggali yang ingin atau harus siswa
ketahui. Solusi yang pernah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah dengan menerapkan berbagai metode dalam
pembelajaran. Metode-metode yang digunakan antara lain ceramah, tanya
jawab, penugasan, dan diskusi, akan tetapi, usaha tersebut belum
mendapatkan hasil yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan metode-
metode tersebut sudah terlalu sering digunakan sehingga terkesan
membosankan. Guru kurang sadar bahwa setiap siswa memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dan sedang dalam fase senang bermain.
Jika dihadapkan pada metode-metode tersebut, maka siswa akan mudah
jenuh.
Berdasarkan kelemahan solusi sebelumnya, maka diperlukan
penerapan metode baru yang sesuai dengan karakteristik tiap siswa dan
sesuai dengan fase perkembangannya. Solusi baru tersebut adalah model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. Model pembelajaran tersebut
memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Model tipe kartu arisan
adalah salah satu pembelajaran kooperatif. Model tersebut mengikuti
5
perkembangan anak dikarenakan anak didik sering menjumpai arisan
didaerahnya masing-masing. Siswa akan lebih rileks, tanggung jawab,
kerja sama, serta bersaing sehat dalam pembelajaran. Siswa akan dituntut
untuk mengasah otak agar mereka lebih cepat dan tepat dalam menjawab
dari setiap soal yang diberikan oleh guru.
Zurriati (2017: 157) pada hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan cocok untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kartu arisan ini
merupakan salah satu pembelajaran kooperatif atau berkelompok, siswa
bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban
dari pertanyaan yang keluar dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Setiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama, begitu juga
dengan jumlahnya kelompok yang lain. Kegiatan ini membuat setiap siswa
dalam kelompok berperan aktif dalam mengerjakan tugas atau kegiatan
diskusi. Siswa juga tidak menjadi jenuh dan mau bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran karena mereka bermain sambil belajar. Model
pembelajaran ini ketika diterapkan, maka dapat memotivasi siswa dalam
belajar karena menarik dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, melalui
kegiatan bermain tersebut mereka juga akan mudah memahami konsep
yang dipelajari. Dengan demikian hasil belajar akan meningkat.
Arikunto (2012: 3) mengungkapkan penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
6
bersama. Penelitian tindakan kelas perlu dilakukan karena penelitian ini
dapat memecahkan suatu permasalahan di dalam kelas tersebut dan
meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
berkesinambungan dan bertahap sehingga hasil belajar siswa akan
meningkat.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA materi Sumber
Energi melalui Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada siswa Kelas IV
MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi sumber energi pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui model kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi sumber energi pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
7
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, teori,
khasanah dunia pustaka, pengalaman dan wawasan tentang model
kooperatif tipe kartu arisan pada mata pelajaran IPA materi Sumber
Energi pada siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Manfaat Praksis
a. Manfaat bagi Guru
1) Guru mendapatkan masukan untuk dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi Sumber Energi melalui model kooperatif
tipe kartu arisan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2018/2019;
2) Guru dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan
tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan meningkat;
dan
3) Guru menjadikan dunia pendidikan akan semakin maju karena
guru semakin profesional dan kreatif dalam meningkatkan
hasil pembelajaran IPA pada umumnya dan materi Sumber
Energi pada khususnya melalui model kooperatif tipe kartu
arisan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
b. Manfaat bagi Sekolah
8
1) Sekolah dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sumber
Energi melalui model kooperatif tipe kartu arisan pada siswa
kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019; dan
2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki pendidik yang
kreatif, inovatif, dan profesional.
c. Manfaat bagi Siswa
1) Siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar IPA materi
Sumber Energi melalui model kooperatif tipe kartu arisan pada
siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019 menjadi lebih
menyenangkan;
2) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar tentang Sumber
Energi;
3) Siswa dapat meningkatkan keaktifan dan partisipasi selama
proses pembelajaran; dan
4) Siswa dapat meningkatkan keberanian dalam mengungkapkan
pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan diterapkan dengan baik pada
9
mata pelajaran IPA materi Sumber Energi dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam menggunakan metode
pembelajaran pembelajaran kartu arisan dapat dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Trianto (2009: 241)
menyatakan bahwa indikator ketuntasan siswa dapat dilihat secara
individual adalah ketika siswa dapat mencapai nilai ≥ 65 pada
pembelajaran IPA materi Sumber Energi, dan siklus akan berhenti
secara klasikal 85% sebanyak dari total siswa dalam satu kelas
mendapat ≥ 65. Maka, penulis berkeinginan untuk melakukan
perbaikan melalui penelitian tindakan kelas.
F. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan
Model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah salah
satu pembelajaran kooperatif, siswa bekerjasama dalam kelompok
untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang
ke luar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru (Sahputra, 2017:
93).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah proses perubahan kemampuan intelektual
(kognitif), kemampuan minat atau emosi (afektif) dan kemampuan
10
motorik halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik (Afandi,
2013: 6).
Warso (2017: 9) menyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini
dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik
dan bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
Hasil belajar pada saat penelitian tindakan kelas diperoleh dari
kegiatan evaluasi setelah pembelajaran yang dinamakan post test.
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru terkait materi yang
sudah dipelajari sebelumnya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan PTK
atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan
(action research) yang dilaksanakan guru di kelas. Wijaya Kusumah
(2010: 9) mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki
11
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
(Warso, 2017: 7) menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran
dilaksanakan.
Arikunto (2012: 3) mengungkapkan PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa. Secara garis besar PTK adalah sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya di dalam kelas
secara langsung untuk memecahkan suatu permasalahan di dalam kelas
tersebut dan meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
berkesinambungan dan bertahap.
Peneliti menggunakan PTK karena melalui penelitian ini
peneliti dapat secara langsung dan ikut berperan langsung dalam
proses penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan
data observasi kelas, wawancara dengan guru. Tahap PTK dapat
dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini:
12
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian (Sumber: Arikunto, 2012: 16)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dijadikan adalah siswa kelas IV MI
Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang
berjumlah 32 Siswa dan berkolaborasi dengan Ibu Ma’alia Ulfa,
S.Sos.I sebagai guru kelas IV. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan penerapan model kooperatif tipe kartu arisan setelah itu
dilakukan refleksi.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2012: 16-22) mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan empat
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
?
Perencanaan
13
tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-
masing tahap adalah sebagai berikut.
a. Menyusun rancangan tindakan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Peneliti harus melaksanakan kegiatan
sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1) Guru mempersiapkan bahan (langsung dijelaskan) untuk
penerapan model kooperatif tipe kartu arisan;
2) Peneliti mempersiapkan sumber belajar (langsung
dijelaskan) yang relevan;
3) Peneliti menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab;
4) Peneliti menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk
mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran;
5) Peneliti menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam
pembelajaran; dan
6) Peneliti menyusun tes formatif untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan
yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan sesuai dengan
14
skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap
perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan,
yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan
oleh pengamat. Kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai
pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa
yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan
pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat proses yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan
siklus berikutnya.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat
dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran;
2) Evaluasi hasil observasi; dan
3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus
I pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan
yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan
15
untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap siklus II dan
seterusnya.
4. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian dalam tindakan ini dilakukan dengan
mengumpulkan data sebagai berikut:
a. Pedoman/Lembar Observasi
Lembar pengamatan dilakukan untuk mengamati secara
langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran sumber energi melalui model kooperatif tipe
kartu arisan.
b. Tes
Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai
materi yang telah disampaikan (lembar soal) untuk
mendapatkan informasi atau data tentang pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan dengan menggunakan
model kooperatif tipe kartu arisan.
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab
masalah-masalah yang telah dirumuskan dan untuk menguji hipotesis,
karena data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.
Pengumpulan data penelitian ini dikumpulkan dengan cara metode:
a. Pengamatan/Observasi
16
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan
data dalam penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan
dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi/ interaksi
belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok
(Kusumah, 2009: 66). Guru melakukan pengamatan setiap
siklus kepada siswa untuk mengetahui tentang aktivitas dan
prestasi belajar terhadap materi yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran IPA materi sumber energi. Setiap
siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap materi sumber energi.
6. Analisis Data
Analisis data dalam rancangan PTK ini menggunakan analisis
deskriptif, deskriptif berupa presentase sebagai berikut:
P = Jumlah Tuntas Belajar x 100% Jumlah Seluruh Siswa (Sumber: Sahputra dalam Sudijono, 2010: 43)
H. Sistematika Penulisan
Penelitian Tindakan Kelas secara umum menjadi tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing
bagian dalam sistematika sebagai berikut.
1. Bagian Awal
17
Cakupan bagian awal meliputi: Halaman Sampul; Halaman
Judul; Lembar Berlogo IAIN; Halaman Persetujuan Pembimbing;
Halaman Deklarasi; Halaman Pengesahan Kelulusan; Halaman Motto;
Halaman Persembahan; Kata Pengantar; Abstrak; Daftar Isi; Daftar
Tabel dan Gambar; dan Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN memuat tentang: Latar Belakang;
Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian (Manfaat
Teoretis dan Manfaat Praksis), Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan; Definisi Operasional; Metode Penelitian (Rancangan
Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian, Metode
Pengumpulan Data, Instrumen Penilaian, Pengumpulan Data, dan
Analisis Data) dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI memuat tentang: Kajian Teori
(Kajian Teori, Kajian Materi Penelitian), dan Kajian Pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN memuat tentang:
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (Perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi); Deskripsi Pelaksanaan Siklus II; dan
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
memuat tentang: Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi);
dan Pembahasan.
BAB V PENUTUP memuat tentang: Kesimpulan dan Saran.
18
3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
a. Belajar
1) Hakikat Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas manusia untuk
melakukan perubahan tingkah laku pada diri individu yang
belajar untuk mencapai berbagai kompetensi, keterampilan dan
sikap. Belajar mulai manusia sejak lahir sampai akhir hayat dan
sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan
makhluk lain. Belajar adalah upaya untuk memperoleh
kepandaian ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman (Idris, 2015: 3). Dimyati dan
Mudjiono (1999: 18) berpendapat bahwa belajar merupakan
proses internal yang kompleks. Belajar dalam proses internal
tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah
kognitif, afektif, psikomotorik. Afandi (2013: 1)
mengemukakan bahwa belajar merupakan interaksi antara
pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana baik dalam maupun di luar ruangan untuk
19
meningkatkan kemampuan peserta didik. Belajar untuk di
sekolah dasar berarti interaksi antara guru dengan siswa yang
dilakukan secara sadar dan terencana yang dilaksanakan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan siswa. Rahyubi (2014: 1)
menyatakan bahwa belajar merupakan proses hidup yang sadar
dan tidak harus dijalani semua manusia untuk mencapai
berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Manusia belajar sejak lahir hingga akhir hayatnya.
Belajar merupakan suatu proses tindakan yang
dilakukan oleh individu secara sadar maupun tidak sadar untuk
mendapatkan suatu perubahan. Perubahan yang diharapkan
bukan perubahan fisik melainkan perubahan non fisik atau jiwa
untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses tindakan yang
dilakukan individu secara sadar maupun tidak sadar untuk
mendapatkan suatu perubahan yang menyangkut ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Prinsip-prinsip Belajar
Thobroni dalam (Suprijono, 2009: 4-5) prinsip-prinsip
belajar terdiri dari tiga hal.
a) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil
belajar yang memiliki ciri-ciri:
20
(1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental berupa
perubahan yang disadari;
(2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku
lainnya;
(3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup;
(4) Positif atau berakumulasi;
(5) Aktif sebagai usaha yang direncanakan atau dilakukan;
(6) Permanen atau tetap;
(7) Bertujuan dan terarah; dan
(8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
b) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah
proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik.
Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
komponen belajar.
c) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil interaksi peserta didik dan
lingkungannya.
3) Ciri-ciri Belajar
William Burton dalam (Hamalik, 2001: 31-32)
menyimpulkan uraiannya tentang prinsip-prinsip belajar
sebagai berikut.
21
a. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi dan
melampaui (under going);
b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman
dan mata pelajaran-mata pelajaran yang berpusat pada
suatu tujuan tertentu;
c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi
kehidupan murid;
d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan
murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu;
e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan
lingkungan;
f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di
kalangan murid-murid;
g. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status
dan kemajuan;
h. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur;
i. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama
lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah;
j. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah
bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa
tekanan dan paksaan;
22
k. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan;
l. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi
kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna
baginya;
m. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan
dengan pertimbangan yang baik;
n. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda; dan
o. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat
kompleks dan berubah-ubah (adaptable), jadi tidak
sederhana dan statis.
b. Hasil Belajar
1) Hakikat Hasil Belajar
Afandi (2013: 6) mendefinisikan bahwa hasil belajar
merupakan proses perubahan kemampuan intelektual (kogitif),
kemampuan minat atau emosi (afektif) dan kemampuan
motorik halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik.
Perubahan kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran khususnya dalam satuan pendidikan dasar
diharapkan sesuai dengan tahap perkembangannya yaitu pada
23
tahap operasional konkret. Hasil belajar adalah sejumlah
pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya
penguasaan konsep mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan
kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat bakat, penyesuaian
sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan
harapan (Rusman, 2015: 67). Hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2009: 7).
Hasil belajar dari berbagai pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku dari yang terjadi pada siswa baik berupa aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan
belajar.
2) Macam-macam Hasil Belajar
Rusman (2015: 68) menyatakan bahwa perumusan
aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan output peserta
didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat
digolongkan ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan taksonomi
Bloom. Bloom menamakan cara mengklafifikasi itu dengan
“The taxonomy of education objective”. Perinciannya adalah
sebagai berikut :
24
a) Domain Kognitif; berkenaan dengan kemampuan dan
kecakapan-kecakapan intelektual berpikir;
b) Domain Afektif; berkenaan dengan sikap, kemampuan dan
penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan
nilai; dan
c) Domain psikomotorik; berkenaan dengan suatu
keterampilan-keterampilan atau gerakan-gerakan fisik.
3) Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Munadi (dalam Rusman, 2015: 67) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar menurut meliputi faktor internal
dan eksternal.
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis dapat memengaruhi hasil
belajar. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi siswa
dalam menerima materi pelajaran.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis dapat memengaruhi hasil
belajar. Setiap individu dalam hal ini siswa pada
dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
25
beda, tentunya hal ini turut memengaruhi hasil
belajarnya. Faktor psikologis meliputi inteligensi (IQ),
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan
daya nalar siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat memengaruhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik
dan lingkungan sosial, lingkungan alam misalnya suhu,
kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di
ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang
tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang
belajar dipagi hari yang udaranya masih segar dan di
ruang yang cukup mendukung untuk bernapas lega.
2) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan
hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor yang
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru.
26
c. Metode Pembelajaran
1) Hakikat Metode Pembelajaran
Afandi (2013: 16) menyatakan bahwa metode
pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan
dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan materi dan mekanisme metode
pembelajaran.
Maesaroh (2013: 167) mengatakan bahwa
metode merupakan media transformasi dalam
pembelajaran, agar kompetensi yang diharapkan dalam
pembelajaran tercapai. Metode yang bervariasi sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan akan merangsang
minat dan motivasi peserta didik, dengan motivasi yang
kuat, maka prestasi belajar akan meningkat.
Hardini (2017: 13) berpendapat bahwa metode
pembelajaran merupakan cara-cara yang ditempuh guru
untuk menciptakan situasi pengajaran yang
menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses
belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang
memuaskan.
Metode pembelajaran dari berbagai pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
27
adalah suatu cara yang ditempuh oleh seorang guru
untuk mendukung proses pembelajaran guna mencapai
tujuan pembelajaran.
2) Faktor yang Memengaruhi dalam Pemilihan Metode
Pembelajaran
Pada prinsipnya tidak satu pun metode
pembelajaran yang dipandang sempurna dan cocok
dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap
bidang studi. Setiap metode pasti memiliki keunggulan
dan kelemahan masing-masing. Karena itu guru tidak
boleh sembarangan memilih serta menggunakan
metode. (Sutikno, 2014: 36) mengurai beberapa faktor
yang memengaruhi pemilihan dan penentuan metode
yaitu:
a) Tujuan yang Hendak Dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan pembelajaran. Tujuan menjadi pedoman
arah dan sekaligus sebagai suasana yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Kepastian
proses pembelajaran berpangkal tolak dari jelas
tidaknya perumusan tujuan pembelajaran. Semakin
jelas dan operasional tujuan yang akan dicapai,
28
maka semakin mudah menentukan metode
mencapainya, dan sebaliknya.
b) Materi Pelajaran
Materi pelajaran ialah sejumlah materi yang
hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari
dan kuasai oleh peserta didik.
c) Peserta Didik
Peserta didik sebagai subyek belajar
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik
minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial,
lingkungan keluarga maupun harapan terhadap
masa depannya.
d) Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting
lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus
teliti dalam melihat situasi. Pada waktu-waktu
tertentu guru perlu melakukan proses pembelajaran
di luar kelas atau di alam terbuka.
e) Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode. Oleh karena itu, ketiadaan
fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode
yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk
29
praktek, jelas kurang mendukung penggunaan
metode demonstrasi atau eksperimen.
f) Guru
Setiap guru memiliki kepribadian,
performance style, kebiasaan dan pengalaman
membelajarkan yang berbeda-beda. Kompetensi
membelajarkan biasanya dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan. Guru yang berlatar belakang
pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam
memilih metode, dan tepat dalam menerapkannya.
Sedangkan guru yang latar belakang pendidikannya
kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan
metode, namun sering mengalami hambatan dalam
penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru
pada intinya harus memiliki jiwa yang professional,
agar dalam menyampaikan materi pelajaran bisa
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
d. Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
1) Hakikat Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
Zurriati (2017: 157) menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah model
pembelajaran kelompok kooperatif dengan
menggunakan sejumlah kartu yang berisi pertanyaan
30
dan jawaban yang disesuaikan dengan materi pelajaran
untuk dipecahkan secara bersama-sama dalam
kelompok kooperatif atau kelompok kecil.
Sahputra (2017: 94) menjelaskan bahwa model
tipe kartu arisan adalah salah satu pembelajaran
kooperatif, siswa bekerjasama dalam kelompok untuk
mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap
pertanyaan yang ke luar dari dalam kelas yang telah
dikocok oleh guru.
Nurhasanah (2014: 4) mengatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan adalah suatu
model pembelajaran kooperatif yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama di dalam
kelompok kecil untuk berdiskusi mengenai jawaban
dari setiap pertanyaan yang ke luar dari dalam gelas
yang telah dikocok oleh guru, dan waktu diberikan
secara bergantian.
Model kooperatif tipe kartu arisan dalam
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
model kooperatif tipe kartu arisan adalah suatu model
pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh siswa
untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari
31
pertanyaan yang ke luar dari dalam gelas yang telah
dikocok oleh guru.
2) Kelebihan dan Kekurangan
Ulfayanti (2018: 13) kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan
sebagaimana dipaparkan di bawah ini.
a) Kelebihan
(1) Pembelajaran yang menarik dihubungkan
dengan kehidupan nyata; dan
(2) Siswa akan mempersiapkan diri secara
maksimal untuk mendapat giliran.
b) Kekurangan
(1) Tidak semua terlibat dalam kegiatan
pembelajaran; dan
(2) Nilai tergantung pada individu yang
memengaruhi nilai teman lain.
3) Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Kartu
Arisan
Suprayoga dalam (Situmorang dkk, 2015: 3)
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
kartu arisan adalah sebagai berikut.
(1) Guru menyiapkan kartu jawaban dengan ukuran 10
x 10 cm dan kertas pertanyaan dengan ukuran 5 x 5
32
cm tentang materi yang dipelajari. Jawaban ditulis
dalam kartu, sedangkan pertanyaan ditulis kertas
kemudian digulung. Gulungan kertas pertanyaan
dimasukkan ke dalam gelas yang diundi;
(2) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-
masing terdiri atas 3-4 orang secara heterogen;
(3) Guru membagikan kartu jawaban kepada setiap
kelompok;
(4) Guru mengacak gulungan kertas soal, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutnya
membacakan pertanyaan;
(5) Guru memerintahkan kepada semua kelompok
yang memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan
yang dibacakan guru untuk tunjuk jari dan dapat
menyampaikan jawabannya di depan kelas;
(6) Jika jawaban sesuai dengan soal yang dibacakan
oleh guru diberi poin 1;
(7) Bila tidak ada siswa yang tunjuk jari atau tunjuk jari
lebih dari satu orang dan menjawab salah, guru
menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut
menjawab tetapi salah atau tidak menjawab diberi
poin 0;
33
(8) Guru menghitung perolehan poin dari tiap-tiap
kelompok, menjumlahkannya dan
mengumumkannya;
(9) Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat
jumlah poin yang sama pada dua kelompok atau
lebih. Kelompok yang paling cepat dan menjawab
pertanyaan rebutan itu dengan salah diberi poin 0
dan jika benar diberi poin 1. Kelompok yang
memperoleh poin terbanyak mendapat tepuk tangan
seluruh siswa dan reward dari guru; dan
10) Guru memberi motivasi selama kegiatan tersebut
dengan cara memberi pujian, tepuk tangan, acungan
jempol, menepuk pundak, senyuman, anggukan
kepala kepada siswa yang tepat menjawab maupun
kurang tepat menjawab pertanyaan.
2. Kajian Materi Penelitian
Hartini (2018: 5) menyatakan bahwa sumber energi adalah
semua yang ada di sekitar kita yang mampu menghasilkan energi.
Sumber energi ada yang terbarukan dan tidak terbarukan. Sumber
energi terbarukan, yaitu sumber energi yang terus menerus tersedia di
alam dan jika berkurang dapat dipulihkan kembali. Energi terbarukan,
antara lain energi panas bumi, matahari, angin, biomassa, dan air.
Energi tidak terbarukan, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
34
1) Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Dapat Diperbarui
a) Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi
yang dapat diperbarui dan tidak akan habis meskipun
digunakan secara terus-menerus.
(1) Matahari
Matahari merupakan sumber energi paling penting
dalam kehidupan manusia. Energi panas dari matahari
dapat digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti
fotosintesis, pembangkit listrik tenaga surya, menjemur
pakaian, dan sebagainya.
(2) Air
Energi air sudah lama dimanfaatkan oleh manusia
karena ramah lingkungan dan juga berlimpah. Pembangkit
listrik tenaga air atau PLTA merupakan salah satu contoh
pemanfaatan tenaga air untuk kehidupan yang lebih baik.
(3) Angin
Penggunaan angin sebagai sumber energi sering kali
diterapkan pada teknologi kincir angin di negara-negara
yang memiliki intensitas angin yang banyak. Kekuatan
angin akan digunakan untuk mendorong bilah-bilah turbin
kincir angin. Turbin ini akan menyebabkan rotasi magnet
yang menghasilkan arus listrik.
35
(4) Panas Bumi
Energi panas bumi (geotermal) adalah energi panas
yang dihasilkan dan disimpan dalam kerak bumi. Suhu
pada inti bumi dapat mencapai lebih dari 4000oC. Panas
inilah yang nantinya dapat diolah menjadi sumber energi
lain.
Meskipun sumber energi ini dapat diperbarui, tetapi
kita tetap harus bijaksana dalam menggunakannya, salah
satunya dengan menghemat energi.
b) Sumber Energi Tidak Terbarukan
Sumber energi yang tidak dapat diperbarui merupakan
sumber-sumber energi yang akan habis jika dipakai terus-
menerus dan sumber energi tersebut juga tidak dapat diperbarui
lagi. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui berasal dari
fosil dan mineral alam. Saat ini, sumber energi jenis ini masih
merupakan sumber energi yang banyak digunakan walaupun
banyak pihak yang sudah beralih menggunakan sumber energi
alternatif. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui tersebut,
sebagai berikut.
(1) Sumber Energi dari Fosil
Sumber energi yang berasal dari fosil sebenarnya
dapat diperbarui, namun membutuhkan waktu sampai
ratusan, bahkan jutaan tahun lamanya. Sumber energi jenis
36
ini berasal dari timbunan makhluk hidup yang telah mati
lalu terkubur di bawah tanah sampai jutaan tahun. Contoh
sumber energi dari fosil adalah batu bara dan minyak bumi.
Jadi, minyak bumi dan batu bara merupakan sumber energi
yang berasal dari tumbuhan dan makhluk hidup yang
terpendam selama jutaan tahun.
(2) Sumber Energi dan Mineral Alam
Mineral alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi seusai melewati beragam tahapan proses yang
sifatnya sangat lama. Adapun contohnya adalah unsur
uranium yang dapat menghasilkan sebuah energi nuklir.
2) Pemanfaatan dan Perubahan Sumber Energi
Sumber energi yang ada memiliki berbagai manfaat bagi
kehidupan manusia. Energi juga dapat berubah bentuk menjadi
energi yang lainnya, energi listrik berubah menjadi energi gerak
yang digunakan untuk menghidupkan kipas angin, atau peralatan
elektronik lainnya.
Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk
melakukan usaha atau kerja. Berikut beberapa pemanfaatan sumber
energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
a) Pemanfaatan Sumber Energi
(1) Matahari
37
Matahari merupakan sumber energi panas dan
cahaya terbesar di bumi. Selain menghangatkan bumi,
matahari sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis. Energi panas matahari dimanfaatkan oleh
manusia untuk menjemur pakaian, padi, atau ikan asin. Di
era modern seperti sekarang ini, panas matahari juga
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
(2) Angin
Udara yang bergerak disebut angin. Angin
menyimpan energi sehingga dapat dijadikan sebagai
sumber energi. Angin dimanfaatkan nelayan untuk
menggerakan kapal dalam mencari ikan. Di beberapa
negara, angin juga dimanfaatkan untuk membangkitkan
listrik.
(3) Air
Air menyimpan sejumlah energi. Misalnya, air
terjun. Energi air terjun digunakan untuk menggerakan
turbin pada PLTA. Selain itu, air yang mengalir digunakan
sebagai sarana transportasi di beberapa daerah, misalnya di
Pulau Kalimantan.
(4) Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan bahan bakar fosil. Hasil
pengolahan minyak bumi, diantaranya berupa bensin, solar,
38
avtur, minyak tanah, dan aspal. Bensin digunakan untuk
bahan bakar motor atau mobil. Solar digunakan sebagai
bahan bakar mesin diesel. Avtur digunakan untuk bahan
bakar pesawat. Minyak tanah untuk bahan bakar kompor
dan aspal penghalus jalan.
(5) Baterai
Baterai menyimpan energi kimia. Pada
penggunaannya terjadi perubahan energi kimia menjadi
energi listrik.
(6) Listrik
Energi listrik berasal dari arus listrik. Arus listrik
dapat timbul dari suatu pembangkit listrik. Energi listrik
berguna untuk banyak hal. Energi ini merupakan energi
yang paling banyak digunakan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Energi listrik berguna untuk
menyalakan lampu, televisi, kulkas, kipas angin, dan alat
eletronik lainnya.
b) Pemanfaatan Perubahan Energi
Energi dapat berubah bentuk menjadi energi lainnya,
sehingga energi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan
manusia. Beberapa sumber energi dan perubahan energi dalam
kehidupan.
39
(1) Bermain layang-layang menggunakan sumber energi
angin dan energi otot. Perubahan energi yang terjadi,
yaitu energi otot menjadi energi gerak;
(2) Setrika listrik menggunakan sumber energi listrik.
Perubahan yang terjadi, yaitu dari energi listrik menjadi
energi panas;
(3) Blender listrik menggunakan sumber energi listrik.
Perubahan yang terjadi, yaitu listrik menjadi energi
gerak yang memutar blender; dan
(4) Penggunaan gas LPG. Gas LPG diperoleh dari
pengolahan dan penyaluran gas alam. Gas tersebut
berubah menjadi energi panas sehingga dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk memasak.
Selain contoh tersebut, perubahan energi dalam kegiatan
sehari-hari, yaitu
(1) Perubahan energi kimia menjadi energi gerak. Contoh:
kereta uap (menggunakan bahan bakar dari batu bara);
(2) Perubahan energi panas menjadi energi listrik. Contoh:
Pembangkit Listrik Tenaga Geotermal (panas bumi);
(3) Perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Contoh:
dinamo, kincir angin, dan generator (PLTA);
40
(4) Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contoh:
mikser, AC, pompa air, mobil mainan, dan kipas angin
listrik;
(5) Perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Contoh:
pengisian akumulator/ aki dan charge batu baterai; dan
(6) Perubahan energi yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari masih banyak. Perubahan energi dapat ditemukan
dalam kegiatan sehari-hari.
3) Bentuk-bentuk Energi dan Perubahannya
Energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang
lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum kekekalan energi.
a) Energi listrik
Energi listrik merupakan energi yang paling banyak
digunakan saat ini sebab penggunaanya mudah, praktis, dan
tidak menimbulkan polusi. Energi listrik digunakan untuk
menyalakan alat-alat elektronik, seperti televisi, komputer, dan
kulkas.
b) Energi bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dimiliki oleh benda
yang dapat menghasilkan bunyi. Contohnya, TV, radio, tape
recorder, dan VCD player.
c) Energi cahaya
41
Kegiatan pasti akan terganggu jika tidak ada cahaya.
Pada siang hari, keadaan terang karena energi cahaya dari
matahari. Energi cahaya juga dimanfaatkan untuk mengobati
kanker.
d) Energi panas
Panas sering juga disebut dengan kalor. Kegiatan
sehari-hari yang memerlukan energi panas, diantaranya
memasak makanan, menjemur pakaian, menyetrika pakaian
sehingga pakaian yang kusut menjadi rapi, mengeringkan padi,
dan menghangatkan badan.
e) Energi gerak
Energi gerak disebut juga dengan energi kinetik. Energi
kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang
mengalami gerak. Ada dua macam energi kinetik, yaitu energi
kinetik alami dan buatan. Contoh energi kinetik alami adalah
air mengalir. Contoh energi kinetik buatan adalah gerakan
kipas angin.
Suatu energi manfaatnya akan dapat terlihat apabila
mengalami suatu perubahan bentuk dari energi satu ke energi
lainnya. Perubahan energi yang paling banyak bisa
dimanfaatkan adalah perubahan dari energi listrik ke dalam
bentuk energi yang lainnya. Contoh perubahan energi sebagai
berikut.
42
(1) Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas,
misalnya setrika listrik;
(2) Perubahan dari energi listrik menjadi energi suara, misalnya
radio;
(3) Perubahan dari energi listrik menjadi energi cahaya,
misalnya lampu;
(4) Perubahan dari energi listrik menjadi energi suara dan
cahaya, misalnya televisi; dan
(5) Perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak,
misalnya kipas angin.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik
yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Kelemahan
pembangkit listrik tenaga surya adalah hanya dapat bekerja saat
matahari bersinar terik. Pembangkit listrik tenaga surya bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan
fotovaltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Fotovaltaik mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan
energi surya menggunakan sistem surya atau cermin
dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari ke satu titik untuk menggerakkan mesin kalor.
43
4) Sumber Energi Alternatif dalam Kehidupan
Sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan ada
beberapa sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena
itu untuk menghemat energi yang ada, maka perlu dicarikan
alternatifnya. Sumber energi alternatif adalah salah satu alternatif
yang dapat ditempuh untuk menghemat energi.
Sumber energi alternatif merupakan sumber energi yang
bukan sumber energi tradisional, yaitu bahan bakar fosil seperti,
batu bara, minyak, dan gas alam. Sumber energi alternatif yang
dikembangkan saat ini memanfaatkan sumber energi yang tersedia
di alam dan tidak akan habis, yaitu matahari, air, angin, dan panas
bumi. Sumber energi alternatif dapat diartikan sebagai sumber
energi pengganti sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
a) Matahari
Matahari adalah sumber energi terbesar di dunia. Energi
ini dapat digunakan untuk berbagai berbagai kebutuhan
manusia. Bumi menjadi terang karena adanya cahaya matahari.
Cahaya matahari digunakan tumbuhan hijau untuk
berfotosintesis. Tanpa matahari, tumbuhan tidak dapat
berfotosintesis. Energi matahari juga dapat diubah menjadi
energi listrik. Pada saat ini sel-sel surya sudah biasa dijumpai.
Oleh karena itu, matahari digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
44
b) Air
Energi air bentuknya berupa arus air dan gelombang air.
Arus air dihasilkan oleh air terjun atau aliran sungai yang
deras. Pada aliran air ditempatkan kincir air atau turbin. Arus
air dapat memutar kincir air atau turbin. Turbin dihubungkan
dengan generator sehingga dihasilkan listrik. Gelombang air
laut juga menyimpan sejumlah besar energi. Energi gelombang
air dapat diubah menjadi listrik. Untuk itu, di pinggir pantai
dibangun turbin. Gelombang air laut saat terhempas dapat
memutar turbin. Akibat perputaran turbin, generator dapat
menghasilkan listrik.
c) Angin
Energi angin biasa digunakan untuk menggerakkan
kincir angin. Kincir angin digunakan untuk menggiling biji-
bijian atau memompa air. Tenaga air juga dapat menghasilkan
listrik. Kincir angin dihubungkan ke generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Saat ini energi angin digunakan untuk
menghasilkan listrik melalui alat yang disebut aerogenerator.
d) Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh
magma di dalam perut bumi. Energi panas bumi disebut juga
energi geotermal. Energi tersebut banyak digunakan terutama
di daerah-daerah pegunungan. Batuan panas yang terbentuk
45
beberapa kilometer di bawah permukaan bumi memanaskan air
di sekitarnya sehingga akan dihasilkan sumber uap panas atau
geiser. Sumber uap panas tersebut kemudian dibor. Uap panas
yang keluar dari lubang pengeboran, setelah disaring, dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin yang akan memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik.
e) Bahan Bakar Bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal
dari makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Bahan
bakar bio yang berasal dari tumbuhan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu biodisel dan dioetanol. Bahan bakar yang berasal
dari tumbuhan berbiji yang mengandung minyak dikenal
sebagai biodisel. Biodisel dapat digunakan untuk menggantikan
solar. Adapun singkong, ubi, jagung, adn sagu dapat diubah
menjadi bioetanol. Bioetanol dapat menggantikan bensin atau
premium.
Bahan bakar bio yang berasal dari hewan disebut
dengan biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses
penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada
kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber bahan
baku untuk menghasilkan gas yang utama adalah kotoran
ternak sapi, kerbau, kuda, unggas, atau sampah organik. Energi
biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar
46
fosil sehingga akan menurunkan gas rumah kaca, atmosfer, dan
emisi lainnya.
Sumber energi alternatif berfungsi sebagai pengganti
sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi
alternatif, misalnya energi matahari, air, dan angin. Energi
alternatif memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan penggunaan
energi alternatif, sebagai berikut.
(1) Ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi;
(2) Diperoleh secara gratis; dan
(3) Jumlahnya melimpah dan tidak akan habis.
Sementara itu, kekurangan dari penggunaan sumber
energi alternatif sebagai berikut.
(a) Biaya instalasi awal yang mahal;
(b) Kurang dapat diandalkan karena bergantung musim;
dan
(c) Belum efisien karena belum bisa beroperasi semaksimal
sumber energi konvensial.
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Rokhmat (2017: 42) menyatakan bahwa salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah
47
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan
KKM.
KKM harus ditetapkan sebelum tahun ajaran dimulai.
Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik
penilaian. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang
hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum KKG secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
b. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Rokhmat (2017: 42) fungsi kriteria ketuntasan minimal
yaitu
1) KKM sebagai acuan pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang
diikuti;
2) KKM sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran; dan
3) KKM dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah.
c. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1) Prinsip Penetapan KKM
48
Rokhmat (2017: 42) penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan berikut:
a) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan
keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
dan atau kuantitatif;
b) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan
melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi;
c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut;
d) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi
(SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat dalam SK tersebut;
e) Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran merupakan
rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu
semester atau satu tahun pelajaran, dan dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LHB / Rapor) peserta didik;
f) Indikator merupakan acuan / rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
49
Ulangan Tengah Semester (UTS), maupun Ulangan Akhir
Semester (UAS); dan
g) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
2) Langkah-langkah Penetapan KKM
Rokhmat (2017: 42-43) penetapan KKM dilakukan oleh
guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan
KKM adalah sebagai berikut:
a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata
pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria,
yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.
Hasil Penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK
hingga KKM mata pelajaran;
b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan
patokan guru dalam melakukan penilaian;
c) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan
dinas pendidikan; dan
d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua / wali peserta didik.
50
B. Kajian Pustaka
Penelitian dilakukan oleh Sahputra, dkk (2017: 92) judul penelitian
tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 7
Banda Aceh”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3)
Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa
terhadap model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga
siklus dengan subjek siswa kelas XI IS-2 SMA Negeri 7 Banda Aceh yang
berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IS-2 SMA Negeri 7 Banda Aceh Tahun 2017. Hasil
skor terbukti bahwa hasil belajar pada pra tindakan 0% dikarenakan belum
ada tindakan pada siswa, pada siklus I meningkat menjadi 60% meningkat
pesat dari pra tindakan ke siklus I karena ada tindakan terhadap siswa
tentunya diimbangi dengan bimbingan guru dan pada siklus II menjadi
80%. Siklus II selain ada tindakan pada siswa juga guru yang sudah mulai
tegas dan siswa pun sudah mulai paham dan menurut kepada guru. Siklus
III menjadi 90% karena guru semakin terampil dalam mengelola
pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan.
Penelitian yang dilakukan Sahputra ini memiliki kesamaan yang dilakukan
dengan peneliti yaitu penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
51
Kartu Arisan, sedangkan perbedaanya pada mata pelajaran, subjek, tujuan,
materi, tempat, tahun, dan waktu penelitian.
Nurkhasanah (2014: 2-4) judul penelitian “Peningkatan Aktivitas
dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI SD Negeri 17 Pontianak.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas fisik, mental,
dan emosional siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
VI SD Negeri 17 Pontianak. Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek kelas VI
A SDN 17 Pontianak Kota yang berjumlah 33 peserta didik. Hasil
penelitian menunjukan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe kartu
arisan dapat meningkatkan aktivitas fisik, mental, dan emosional siswa
pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI SD Negeri 17
Pontianak. Hal ini terbukti pada aktivitas fisik pada siklus I pertemuan I
51,56% meningkat menjadi 63,63% pada siklus I pertemuan II, aktivitas
mental pada siklus I pertemuan I 52,083% menjadi 63,63% pada siklus I
pertemuan II, aktivitas emosional pada siklus I pertemuan I 60,415%
menjadi 72,73% pada siklus I pertemuan II dan aktivitas fisik pada siklus
II pertemuan I 89,84% meningkat menjadi 96,97% pada siklus II
pertemuan II, aktivitas mental pada siklus II pertemuan I 83,85% menjadi
92,93% pada siklus II pertemuan II, aktivitas emosional pada siklus II
pertemuan I 91,92% menjadi 98,99% pada siklus II pertemuan II.
Penelitian yang dilakukan Nurkhasanah ini memiliki kesamaan yang
52
dilakukan dengan peneliti yaitu menggunakan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Kartu Arisan, sedangkan perbedaannya terdapat pada
mata pelajaran, subjek, tujuan, materi, tempat, tahun, dan waktu penelitian.
RELEVANSI
Hasil dari dua penelitian ini tentang penggunaan model kooperatif
tipe kartu arisan di atas menunjukkan adanya meningkatkan hasil
belajar/aktivitas belajar siswa melalui metode kooperatif tipe kartu arisan.
Penelitian yang dilakukan peneliti berjudul peningkatan hasil belajar IPA
materi sumber energi melaluimodel pembelajaran kooperatif tipe kartu
arisan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah MI Ma’arif Tirto Magelang
Identitas MI Ma’arif Tirto Magelang meliputi nama lembaga
sekolah, akreditasi, alamat, jalan, dusun/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, dan kode pos.
Tabel 3.1 Identitas Sekolah No. Identitas Keterangan 1. Nama MI Ma’arif Tirto 2. Akreditasi B 3. Alamat:
Jalan Jalan Sunan Geseng Km 3 RT 06 RW 01
Dusun/Kelurahan Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten/kota Magelang Provinsi Jawa Tengah Kode pos 56196
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi sekolah
Terwujudnya peserta didik religius, disiplin dan berprestasi.
b. Misi sekolah
1) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa islami dengan
lingkungan madrasah yang agamis;
2) Menciptakan suasana madrasah yang disiplin;
54
3) Menciptakan lingkungan madrasah yang aman, rapi, bersih,
sehat, indah, tertib dan nyaman;
4) Menciptakan suasana kekeluargaan antara warga madrasah
dengan lingkungan sekitar; dan
5) Menyelenggarakan pendidikan yang efektif dan berkualitas
dalam pencapaian prestasi akademik.
3. Keadaan Guru
Keadaan guru MI Ma’arif Tirto Magelang meliputi 1 sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS), 9 Pegawai Tetap (PTT), dan tidak ada
penjaga sekolah.
Tabel 3.2 Daftar Guru MI Ma’arif Tirto Magelang
No. Nama/NIP Mengajar Kelas Status Jabatan
1. Tafrihan Budi Santosa, S.Pd.I
Semua Kelas
PNS Kepala Madrasah
2. Ramelan, A.Ma IV-VI PTT Guru Bidang Studi
3. Siti Romelah, S.Pd.I
II PTT Guru Kelas
4. Ashari, S.Pd.I V PTT Guru Kelas 5. Anisatul
Khustantina, S.Pd.I
VI PTT Guru Kelas
6. Qurotul’ain, S.Pd.I
III PTT Guru Kelas
7. Ma’alia Ulfa, S.Sos.I
IV PTT Guru Kelas
8. Nirma Riyanti, S.Th.I
III PTT Guru Kelas
9. Nurti’ah, Amd I PTT Guru Kelas 10. Suariyati, S.Si VI PTT Guru Kelas
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
55
4. Keadaan Siswa
MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
pada tahun pelajaran 2018/2019 mempunyai 209 siswa dengan rincian
Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Ma’arif Tirto
Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
I 20 9 29 II 12 24 36 III A 10 9 19 III B 13 6 19 IV 14 18 32 V 13 19 32 VI 24 18 42 Jumlah 105 103 208
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
5. Karakter Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas IV
yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18
siswa perempuan. Rincian data kelas IV dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Magelang No. Nama Siswa Jenis Kelamin 1. M S L 2. R S P 3. S P 4. A D P P 5. A R L 6. A A M L 7. A A L 8. A M I L
56
9. A T Z L 10. A B I P 11. A H A L 12. A D N A P 13. D A W M P 14. D I W P 15. D I R P 16. D A P 17. I A A H L 18. I R K P 19. K S P 20. K P 21. M A R L 22. M G F L 23. M R H L 24. M W C W L 25. M K L 26. N T V P 27. N K P 28. Q A Z P 29. R N W L 30. S A I P 31. K M P 32. S A K P
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian
kolaboratif. Ibu Ma’alia Ulfa, S.Sos.I sebagai guru kelas yang
melakukan kegiatan proses pembelajaran dan peneliti sebagai
pengamat. Peneliti membantu guru dalam menyiapkan media
pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang
57
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas
dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan.
7. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan (3 siklus) di
MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Waktu
pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Pelaksanaan Penelitian Siklus I- Siklus III No. Siklus Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus I 4 April 2019 2. Siklus II 11 April 2019 3. Siklus III 18 April 2019
(Sumber: Data Primer)
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga siklus penelitian.
Masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian dari ketiga Siklus tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada
tahap perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi sumber energi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan;
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;
58
3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa gelas yang berisi
kartu arisan;
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan
5) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis, 4 April 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang kelas
IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa dan seluruh siswa hadir.
Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35
menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini tentang sumber energi
yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Langkah-langkah
pelaksanaan Siklus I sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam;
2. Satu siswa memimpin do’a sebelum belajar;
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk;
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
5. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa siap
dan aktif dalam pembelajaran;
6. Guru melakukan apersepsi; dan
59
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang diharapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku teks dalam Buku Siswa
halaman 3-4 tentang materi sumber energi yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui; dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada dalam buku
siswa.
b) Menanya
(1) Siswa menyampaikan pendapat tentang bacaan yang
sudah dibaca siswa dalam buku siswa;
(2) Siswa membacakan pendapatnya dengan berdiri;
(3) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai informasi dari
bacaan; dan
(4) Guru memberikan garis besar tentang kejadian yang ada
dalam buku siswa dan mengaitkan dalam kehidupan
sehari-hari siswa.
c) Mencoba
(1) Siswa menggaris bawahi informasi penting pada teks
bacaan;
(2) Siswa meringkas informasi yang ada dalam bacaan;
60
(3) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen;
(4) Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi sumber energi yang dapat diperbarui dan
tidak dapat diperbarui; dan
(5) Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan
membacakan pertanyaan.
d) Menghubungkan
Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari.
e) Mengkomunikasikan
(1) Siswa menyampaikan jawabannya;
(2) Siswa didampingi oleh guru saling berbagi pendapat;
(3) Guru memberikan poin 1 kepada kelompok yang
berhasil menjawab dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau tidak menjawab;
(4) Guru menghitung perolehan poin dari tiap-tiap
kelompok, menjumlahkannya dan mengumumkannya;
(5) Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan menjawab pertanyaan
61
rebutan itu dengan salah diberi poin 0 dan jika benar
diberi poin 1. Kelompok yang memperoleh poin
terbanyak mendapat tepuk tangan seluruh siswa dan
reward dari guru;
(6) Guru memberi motivasi selama kegiatan tersebut
dengan cara memberi pujian, tepuk tangan, acungan
jempol, menepuk pundak, senyuman, anggukan kepala
kepada siswa yang tepat menjawab maupun kurang
tepat menjawab pertanyaan;
(7) Siswa menuliskan hal-hal baru yang didapatkan dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini; dan
(8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
3) Penutup
a) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran;
b) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
c) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
d) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Peneliti selama proses pembelajaran melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun.
62
Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dan partisipasi siswa
selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan akan dituliskan
dalam lembar catatan lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan peneliti pada Siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan
guru dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan
Siklus berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan belajar.
Kelemahan yang dihadapi yaitu:
1) Guru belum menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru kurang menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Guru kurang mengkondisikan siswa sehingga masih terdapat
12 siswa yang masih berbicara saat pembelajaran akan dimulai;
4) Penataan tempat duduk untuk diskusi yang kurang rapi;
5) Pembelajaran belum dapat menggunakan alokasi waktu secara
tepat; dan
6) Terdapat 14 siswa yang masih pasif saat diskusi kelompok dan
ragu-ragu untuk menyampaikan pendapatnya.
Cara mengatasi kendala pada Siklus I peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada Siklus
63
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan
agar pada Siklus berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran;
3) Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran akan dimulai;
4) Guru mengatur posisi tempat duduk sehingga antar kelompok
tidak saling berdekatan dan antar siswa dalam satu kelompok
dapat duduk mengelompok;
5) Guru lebih memperhatikan alokasi waktu sehingga semua
kegiatan pembelajaran dapat terlaksana; dan
6) Guru perlu mengawasi secara seksama supaya siswa aktif
dalam pembelajaran dan memberikan reward kepada kelompok
sehingga lebih aktif pada siklus berikutnya.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu
komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan belum
terpenuhi, untuk itu pada Siklus II diharapkan melalui model
kooperatif tipe kartu arisan pada pembelajaran IPA materi sumber
energi hasil belajar dapat meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
64
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dan guru pada tahap
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi sumber energi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan;
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa gelas yang berisi
kartu arisan;
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan
5) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus II dilaksanakan pada hari
Kamis, 11 April 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang
kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa dan seluruh
siswa hadir. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka
(2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah tentang
pemanfaatan sumber energi. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus
II sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam;
b) Satu siswa memimpin do’a sebelum belajar;
65
c) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk;
d) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
e) Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa siap
dan aktif dalam pembelajaran;
f) Guru melakukan apersepsi; dan
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang diharapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku teks dalam Buku Siswa
halaman 49 tentang materi pemanfaatan sumber energi;
dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada dalam buku
siswa.
b) Menanya
(1) Siswa menyampaikan pendapat tentang bacaan yang sudah dibaca
siswa dalam buku siswa;
(2) Siswa membacakan pendapatnya dengan berdiri;
(3) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai informasi dari bacaan;
dan
66
(4) Guru memberikan garis besar tentang kejadian yang ada dalam
buku siswa dan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
c) Mencoba
(1) Siswa menggaris bawahi informasi penting pada teks
bacaan;
(2) Siswa meringkas informasi yang ada dalam bacaan;
(3) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen;
(4) Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi pemanfaatan sumber energi; dan
(5) Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan
membacakan pertanyaan;
d) Menghubungkan
Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari.
e) Mengkomunikasikan
(1) Siswa menyampaikan jawabannya;
(2) Siswa didampingi oleh guru saling berbagi pendapat;
67
(3) Guru memberikan poin 1 kepada kelompok yang
berhasil menjawab dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau tidak menjawab;
(4) Guru menghitung perolehan poin dari tiap-tiap
kelompok, menjumlahkannya dan mengumumkannya;
(5) Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan menjawab pertanyaan
rebutan itu dengan salah diberi poin 0 dan jika benar
diberi poin 1. Kelompok yang memperoleh poin
terbanyak mendapat tepuk tangan seluruh siswa dan
reward dari guru.
(6) Guru memberi motivasi selama kegiatan tersebut
dengan cara memberi pujian, tepuk tangan, acungan
jempol, menepuk pundak, senyuman, anggukan kepala
kepada siswa yang tepat menjawab maupun kurang
tepat menjawab pertanyaan;
(7) Siswa menuliskan hal-hal baru yang didapatkan dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini; dan
(8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
3) Penutup (10 menit)
a) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran;
68
b) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
c) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
d) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun sebagaimana Siklus I. Lembar pengamatan digunakan
untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
kartu arisan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
Tindakan Siklus II ini peneliti meneliti apakah ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar siswa dari Siklus sebelumnya (Siklus
I). Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada Siklus II sudah cukup baik. Hal
ini terbukti dari hasil belajar siswa yang 67,5% sudah tuntas
belajarnya, namun demikian hasil belajar belum memenuhi target
yang diharapkan dan pada Siklus II ini ternyata masih ada
kelemahan-kelemahan yang ditemukan yaitu:
69
1) Guru memberikan penjelasan mengenai materi terdapat 6 siswa
yang kurang memperhatikan;
2) Terdapat 9 siswa yang tidak memperhatikan kelompok lain saat
kelompok lain menjawab pertanyaan pada kartu arisan yang
dibacakan oleh guru; dan
3) Terdapat 5 siswa yang masih bertanya kepada temannya saat
mengerjakan soal.
Cara mengatasi kelemahan pada Siklus II, peneliti bersama
guru melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada
Siklus berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Perbaikan
dilakukan supaya pada Siklus berikutnya tidak terjadi lagi
kelemahan yang sama. Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar memperhatikan
dan mengikuti pembelajaran dengan tenang;
2) Guru meminta 1 siswa pada masing-masing kelompok untuk
bergantian menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru; dan
3) Guru mengamati setiap siswa yang mengerjakan soal dan
memberi teguran apabila ada yang bertanya kepada temannya.
3. Deskripsi Siklus III
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dan guru pada tahap
perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
70
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran IPA materi sumber energi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan;
2) Guru menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Guru menyiapkan media pembelajaran berupa gelas yang berisi
kartu arisan;
4) Guru menyiapkan lembar observasi guru; dan
5) Guru menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas Siklus III dilaksanakan pada hari
Kamis, 18 April 2019 pukul 09.30 sampai 10.40 WIB di ruang
kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa dan seluruh
siswa hadir. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka
(2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah tentang
bentuk-bentuk energi dan sumber energi alternatif. Langkah-
langkah pelaksanaan Siklus III sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam;
b) Satu siswa memimpin do’a sebelum belajar;
c) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk;
71
d) Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran;
e) Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa siap
dan aktif dalam pembelajaran;
f) Guru melakukan apersepsi; dan
g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang diharapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa mengamati buku teks dalam Buku Siswa
halaman 66-67 tentang materi bentuk-bentuk energi dan
sumber energi alternatif; dan
(2) Siswa memahami isi dari bacaan yang ada dalam buku
siswa.
b) Menanya
(1) Siswa menyampaikan pendapat tentang bacaan yang
sudah dibaca siswa dalam buku siswa;
(2) Siswa membacakan pendapatnya dengan berdiri;
(3) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai informasi dari
bacaan; dan
(4) Guru memberikan garis besar tentang kejadian yang ada
dalam buku siswa dan mengaitkan dalam kehidupan
sehari-hari siswa.
72
c) Mencoba
(1) Siswa menggaris bawahi informasi penting pada teks
bacaan;
(2) Siswa meringkas informasi yang ada dalam bacaan;
(3) Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen;
(4) Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi bentuk-bentuk energi dan sumber energi
alternatif; dan
(5) Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan
membacakan pertanyaan.
d) Menghubungkan
Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari.
e) Mengkomunikasikan
(1) Siswa menyampaikan jawabannya;
(2) Siswa didampingi oleh guru saling berbagi pendapat;
(3) Guru memberikan poin 1 kepada kelompok yang
berhasil menjawab dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau tidak menjawab;
73
(4) Guru menghitung perolehan poin dari tiap-tiap
kelompok, menjumlahkannya dan mengumumkannya;
(5) Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan menjawab pertanyaan
rebutan itu dengan salah diberi poin 0 dan jika benar
diberi poin 1. Kelompok yang memperoleh poin
terbanyak mendapat tepuk tangan seluruh siswa dan
reward dari guru;
(6) Guru memberi motivasi selama kegiatan tersebut
dengan cara memberi pujian, tepuk tangan, acungan
jempol, menepuk pundak, senyuman, anggukan kepala
kepada siswa yang tepat menjawab maupun kurang
tepat menjawab pertanyaan;
(7) Siswa menuliskan hal-hal baru yang didapatkan dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini; dan
(8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
3) Penutup
(1) Siswa bersama dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran;
(2) Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya;
74
(3) Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin oleh
salah satu siswa; dan
(4) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun sebagaimana Siklus I dan Siklus II. Lembar pengamatan
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
kartu arisan dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
Tindakan pada Siklus III ini, peneliti mengamati apakah ada
perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari Siklus
sebelumnya. Hasil pengamatan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Pelaksanaan Siklus III ini siswa mengikuti pembelajaran
dengan baik. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus II
juga dapat diatasi pada Siklus III ini. Penelitian dihentikan pada
Siklus III karena hasil belajar siswa sudah menunjukka indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% siswa tuntas
belajar. Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan diberikan
tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang
75
dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas
belajar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Pra Siklus dilaksanakan pada Senin, 12 November 2018. Hasil
dari observasi Pra Siklus, terdapat masalah yang timbul berkaitan
dengan pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA masih di bawah KKM.
Nilai hasil ulangan harian (Pra Siklus) dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 60 Tidak Tuntas 2. R S 40 Tidak Tuntas 3. S 60 Tidak Tuntas 4. A D P 50 Tidak Tuntas 5. A R 30 Tidak Tuntas 6. A A M 40 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 80 Tuntas 9. A T Z 80 Tuntas
76
10. A B I 60 Tidak Tuntas 11. A H A 80 Tuntas 12. A D N A 70 Tuntas 13. D A W M 80 Tuntas 14. D I W 80 Tuntas 15. D I R 60 Tidak Tuntas 16. D A 70 Tuntas 17. I A A H 90 Tuntas 18. I R K 40 Tidak Tuntas 19. K S 40 Tidak Tuntas 20. K 50 Tidak Tuntas 21. M A R 50 Tidak Tuntas 22. M G F 50 Tidak Tuntas 23. M R H 70 Tuntas 24. M W C W 70 Tuntas 25. M K 60 Tidak Tuntas 26. N T V 40 Tidak Tuntas 27. N K 70 Tuntas 28. Q A Z 50 Tidak Tuntas 29. R N W 60 Tidak Tuntas 30. S A I 50 Tidak Tuntas 31. K M 60 Tidak Tuntas 32. S A K 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 30
Rata-rata 60,3 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 13 siswa
Tidak Tuntas = 19 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa
77
= 13 x 100%
32 = 41%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada Pra Siklus mencapai 60,3 dari jumlah siswa kelas IV.
Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 13 siswa (41%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 19 siswa (59%). Siklus ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 (nilai KKM) hanya mencapai 41% dari jumlah
siswa keseluruhan. Hasil presentase belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
belajarnya, jadi harus dilaksanakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus I
pada waktu yang telah ditentukan.
2. Deskripsi Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada Kamis, 4 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada Siklus I adalah sumber energi yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Hasil pengamatan pada Siklus I,
peneliti mendapat gambaran bahwa para siswa terlihat antusias dalam
mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe kartu arisan,
tidak semua siswa memperhatikan penjelasan guru dan juga belum
aktif mengikuti diskusi. Proses pelaksanaan pembelajaran sudah
78
dianggap berjalan cukup baik dan lancar. Nilai hasil belajar siswa pada
Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 70 Tuntas 2. R S 40 Tidak Tuntas 3. S 70 Tuntas 4. A D P 60 Tidak Tuntas 5. A R 30 Tidak Tuntas 6. A A M 40 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 90 Tuntas 9. A T Z 90 Tuntas 10. A B I 70 Tuntas 11. A H A 90 Tuntas 12. A D N A 70 Tuntas 13. D A W M 90 Tuntas 14. D I W 90 Tuntas 15. D I R 60 Tidak Tuntas 16. D A 70 Tuntas 17. I A A H 90 Tuntas 18. I R K 50 Tidak Tuntas 19. K S 40 Tidak Tuntas 20. K 50 Tidak Tuntas 21. M A R 50 Tidak Tuntas 22. M G F 50 Tidak Tuntas 23. M R H 70 Tuntas 24. M W C W 70 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 70 Tuntas 28. Q A Z 50 Tidak Tuntas 29. R N W 50 Tidak Tuntas 30. S A I 50 Tidak Tuntas 31. K M 70 Tuntas 32. S A K 80 Tuntas
79
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 30
Rata-rata 64,3 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 18 siswa
Tidak Tuntas = 14 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 18 x 100% 32 = 56%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada Siklus I mencapai 63,3 dari jumlah siswa kelas IV. Siswa
yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 18 siswa (56%),
sedangkan siswa yang belum tuntas 14 siswa (44%). Siklus ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 (nilai KKM) hanya mencapai 56% dari jumlah
siswa keseluruhan. Hasil presentase belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas
belajarnya, jadi harus dilaksanakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus II
pada waktu yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan Kamis, 11 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
80
pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah pemanfaatan sumber
energi. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki
pada Siklus II. Hasil pengamatan pada Siklus II, peneliti mendapat
gambaran bahwa masih ada 9 siswa yang tidak memerhatikan
kelompok lain saat kelompok lain menjawab pertanyaan pada kartu
arisan yang dibacakan oleh guru, 6 siswa yang kurang memperhatikan
saat pembelajaran berlangsung dan 5 siswa masih bertanya kepada
temannya pada saat mengerjakan soal. Pembelajaran pada Siklus II
masih ditemui kelemahan, namun secara keseluruhan pembelajaran
pada Siklus II sudah berjalan lebih baik daripada Siklus I. Nilai hasil
belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 30 Tidak Tuntas 2. R S 30 Tidak Tuntas 3. S 90 Tuntas 4. A D P 80 Tuntas 5. A R 50 Tidak Tuntas 6. A A M 30 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 70 Tuntas 9. A T Z 80 Tuntas 10. A B I 70 Tuntas 11. A H A 70 Tuntas 12. A D N A 70 Tuntas 13. D A W M 80 Tuntas 14. D I W 80 Tuntas 15. D I R 50 Tidak Tuntas 16. D A 80 Tuntas 17. I A A H 100 Tuntas
81
18. I R K 80 Tuntas 19. K S 40 Tidak Tuntas 20. K 70 Tuntas 21. M A R 70 Tuntas 22. M G F 70 Tuntas 23. M R H 80 Tuntas 24. M W C W 70 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 70 Tuntas 28. Q A Z 90 Tuntas 29. R N W 60 Tidak Tuntas 30. S A I 70 Tuntas 31. K M 70 Tuntas 32. S A K 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30
Rata-rata 67,5 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 24 siswa
Tidak Tuntas = 8 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 24 x 100% 32 = 75%
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada Siklus II 67,5. Siswa yang sudah tuntas belajar 24 siswa
(75%), sedangkan yang belum tuntas belajar 8 siswa (25%). Siklus ini
82
secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 hanya 75%, sedang kriteria ketuntasan klasikal
≥ 85%, jadi peneliti akan melaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus
III.
4. Deskripsi Siklus III
Penelitian Siklus III dilaksanakan pada Kamis, 14 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada Siklus III adalah bentuk-bentuk energi dan
sumber energi alternatif. Kelemahan-kelemahan pada Siklus II berhasil
diperbaiki pada pembelajaran Siklus III. Pembelajaran pada Siklus III
dapat berlangsung sesuai dengan yang telah direncanakan. Proses
pembelajaran pada Siklus III sudah berjalan dengan baik. Nilai hasil
belajar siswa pada Siklus III dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 50 Tidak Tuntas 2. R S 70 Tuntas 3. S 100 Tuntas 4. A D P 90 Tuntas 5. A R 100 Tuntas 6. A A M 30 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 100 Tuntas 9. A T Z 90 Tuntas 10. A B I 90 Tuntas 11. A H A 100 Tuntas 12. A D N A 80 Tuntas 13. D A W M 80 Tuntas 14. D I W 90 Tuntas
83
15. D I R 70 Tuntas 16. D A 90 Tuntas 17. I A A H 90 Tuntas 18. I R K 100 Tuntas 19. K S 60 Tidak Tuntas 20. K 80 Tuntas 21. M A R 80 Tuntas 22. M G F 80 Tuntas 23. M R H 90 Tuntas 24. M W C W 90 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 90 Tuntas 28. Q A Z 100 Tuntas 29. R N W 40 Tidak Tuntas 30. S A I 80 Tuntas 31. K M 90 Tuntas 32. S A K 90 Tuntas
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30
Rata-rata 81,8 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 28 siswa
Tidak Tuntas = 4 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 28 x 100% 32 = 88 %
84
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari jumlah
seluruh siswa kelas IV adalah 81,8. Siswa yang tuntas belajar pada
Siklus III terdapat 28 siswa (88%), sedangkan siswa yang tidak tuntas
belajar terdapat 4 siswa (12%). Data tersebut menunjukkan bahwa
pada Siklus III pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan ≥ 85% dari
jumlah siswa memperolah ≥ 65. Pembelajaran pada Siklus III dianggap
berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai Siklus III.
B. Pembahasan
Analisis pengumpulan data diperoleh kesimpulan tentang data hasil
belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I- Siklus III Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus 60,3
Tuntas 13 41% Tidak Tuntas 19 59%
I 64,3 Tuntas 18 56% Tidak Tuntas 14 44%
II 67,5 Tuntas 24 75% Tidak Tuntas 8 25%
III 81,8 Tuntas 28 88% Tidak Tuntas 4 12%
(Sumber: Data Primer)
Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar
siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu
85
arisan adalah sebagai bukti keberhasilan penggunaan metode pembelajaran
ini.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada Pra Siklus
terdapat 13 siswa (41%) tuntas belajar dan 19 siswa (59%) tidak tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 60,3. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria
ketuntasan yang telah ditetapkan, maka harus dilakukan penelitian pada
Siklus I.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I
terdapat 18 siswa (56%) tuntas belajar dan 14 siswa (44%) tidak tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 64,3. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria
ketuntasan yang telah ditetapkan, maka penelitian dilanjutkan pada Siklus
II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar Siklus II diperoleh data 24 siswa (75%) tuntas belajar
dan 8 siswa (25%) tidak tuntas belajar dengan nilai rata-rata 67,5. Nilai
perolehan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh
siswa pada Siklus II juga belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal
yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar,
sehingga penelitian ini dilanjutkan pada Siklus III dengan materi dan
waktu yang berbeda.
Hasil belajar siswa pada Siklus III terdapat 28 siswa (88%) tuntas
belajar dan 4 siswa (12%) tidak tuntas belajar dengan nilai rata-rata 81,8.
Hasil data tersebut dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa dari
Siklus II ke Siklus III ternyata mengalami peningkatan 12,5%.
86
Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus III sudah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan yaitu 87,5% dari jumlah seluruh
siswa sudah tuntas belajar sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan
pada Siklus III ini. Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan diberikan
tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh
guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Siswa yang tidak tuntas pada Siklus III berjumlah 4 siswa karena
kemampuan yang dimiliki siswa masih rendah dibandingkan dengan siswa
yang lain. Selain itu kondisi pada saat berlangsungnya pembelajaran siswa
kurang memerhatikan, kurang aktif , belum bisa membaca dengan lancar
sehingga pada saat mengerjakan tidak maksimal. Hasil penelitian dapat
digambarkan dengan menggunakan gambar grafik 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- Siklus III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan terjadi
87
peningkatan dari Pra Siklus 41% siswa tuntas belajar, Siklus I 56% siswa
tuntas belajar, Siklus II 75% siswa tuntas belajar, dan Siklus III 88% siswa
tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke
Siklus I 15%, Siklus I ke Siklus II 19% dan Siklus II ke Siklus III 13%.
Pembahasan tersebut juga dapat digambarkan dengan menggunakan
Diagram 4.2.
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I- Siklus III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan terjadi
88
peningkatan dari Pra Siklus 41% siswa tuntas belajar, Siklus I 56% siswa
tuntas belajar, Siklus II 75% siswa tuntas belajar, dan Siklus III 88% siswa
tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke
Siklus I 15%, Siklus I ke Siklus II 19% dan Siklus II ke Siklus III 13%.
Hasil penelitian tentang hasil belajar memiliki keselarasan dengan
teori dan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan model kooperatif
tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar IPA melalui materi
sumber energi dengan menggunakan model kooperatif tipe kartu arisan
kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi Sumber Energi pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peningkatan ketuntasan belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 15%; Siklus I ke
Siklus II 19% dan Siklus II ke Siklus III 13%. Hal ini berdasarkan
peningkatan hasil belajar pada Pra Siklus 41%; Siklus I 56%; Siklus II
75%; dan Siklus III 88%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi Sumber Energi pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2018/2019.
89
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa sebaiknya memerhatikan penjelasan guru baik teori yang
diberikan maupun teknik pembelajaran yang dilaksanakan;
b. Siswa sebaiknya mengikuti proses pembelajaran secara aktif dalam
diskusi kelompok;
c. Siswa diharapkan percaya diri untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami; dan
d. Orang tua sebaiknya ikut serta dalam memberi motivasi kepada
anak agar lebih giat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Guru
a. Guru sebaiknya memberikan remidiasi terhadap siswa yang belum
memenuhi syarat ketuntasan minimal;
b. Guru diharapkan dengan adanya model kooperatif tipe kartu arisan
pada mata pelajaran IPA bisa digunakan untuk materi yang lain;
dan
c. Guru memberikan petunjuk teknis tentang langkah-langkah model
kooperatif tipe kartu arisan agar siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran.
3. Sekolah
Sekolah melakukan pembinaan terhadap guru untuk melatih
kreativitas guru dalam meningkatkan model kooperatif tipe kartu
arisan dengan materi pembelajaran yang lain.
90
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unnisula Press.
Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Baswedan, Anies. 2015. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardini, Isriani; Dewi Puspitasari. 2017. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi). Yogyakarta: Familia.
Hartini, Eva Roliyah; Rista Novitasari; Wulan Widayati. 2018. Tema 9 Kayanya Negeriku untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta Selatan: CV. Graha Pustaka.
Idris, Meity H. 2015. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: PT Luxima Metro Media.
91
Kusumah, Wijaya; Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.
Maesaroh, Siti. 2013. Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan Vol 1 No 1. Purwokerto: STAIN Purwokerto.
Nurkhasanah, Weni. 2014. Skripsi dipublikasikan “Peningkatan Aktivitas dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Nurkholis. 2013. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan Vol 1 No 1. Purwokerto: STAIN Purwokerto.
Rahyubi, Heri. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.
Rokhmat. 2017. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mapel Matematika Melalui Rapat Kerja KKG Sekolah di SD Negeri Ttegalwangi 01. Jurnal EduMa Vol 6 No 2. Tegal: SD N Tegalwangi 01.
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Sahputra, Ricki Maulizar, Hasmunir, Amsal Amri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa KelasXI IS SMA Negeri 7 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Vol 2 No 2. Aceh: Unsyiah.
Situmorang, Camelia, Maria Erna, Betty Holiwarni. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kartu Arisan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana di Kelas X SMA Tri Bhakti Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 1 No 1. Pekanbaru: Unri.
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sutikno , Sobry. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran. Lombok:
Holistica.
Suwarno, Wiji. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Thobroni. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
92
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep landasan implementasinya, pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Merdia Grup.
Ulfayanti. 2018. Skripsi dipublikasikan “Pengaruh Model Pakem Menggunakan Kartu Arisan terhadap Hasil Pembelajaran dan Kerja Sama Siswa pad Mata Pelajaran Fisika Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah Limbung”. Makassar: UIN Alaudin.
Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2017. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK sesuai Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha Cendekia.
Widiana, Wayan I. 2016. Pengembangan Asesmen Proyek dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 5 No 2. Bali: Undiksha.
Wisudawati, Asih Widi; Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zurriati, Zainal Abidin, Nurasiah. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI SMAN 1 Seulimeum. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Vol 2 No 2. Aceh: Unsyiah.
93
94
IDENTITAS KOLABORATOR
1. Nama Ma’alia Ulfa, S.Sos.I 2. NIP - 3. TTL Magelang, 15 Januari 1983 4. Jenis Kelamin Perempuan 5. Agama Islam 6. Alamat Dsn. Tirto RT 05 RW 01 Ds. Tirto Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang 56196 Jawa Tengah 7. Pekerjaan Guru Tetap 8. Jabatan Wali Kelas IV
95
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Nurul Latifah Jurusan : S1 PGMI
NIM : 23040-15-0105 Dosen P.A : Dr. Rasimin, M.Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan IAIN Salatiga
14 Agustus 2015 Peserta 3
2. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan FTIK
13 Agustus 2015 Peserta 3
3. SK Tentang Penyelenggara
Kegiatan Ramadhan In Campus
(RIC) Organisasi Mahasiswa
(ORMAWA) FTIK IAIN Salatiga
2017
12 Juni 2017 Panitia 4
4. SK Tentang Penyelenggara
Kegiatan Sarasehan Kebangsaan
Dewan Mahasiswa (DEMA) dan
Senat Mahasiswa (SEMA) FTIK
IAIN Salatiga 2017
17 Oktober 2017 Panitia 4
5. SK Tentang Pengurus Senat
Mahasiswa (SEMA) FTIK IAIN
Salatiga Masa Bakti 2017
2017 Komisi C 4
6. SK Tentang Pengurus Senat
Mahasiswa (SEMA) FTIK IAIN
Salatiga Masa Bakti 2018
2018 Bendahara 4
7. Library User Education IAIN
Salatiga
21 Agustus 2015 Peserta 2
8. Intensive English Language
Program UPTPB IAIN Salatiga
22 Februai – 10
Juni 2016
Peserta 6
9. Pendidikan dan Latihan Calon 25-27 Peserta 4
96
Pramuka Pandega XXV September 2015
10. SIBA UPTPB IAIN Salatiga 22 Februari – 10
Juni 2016
Peserta 6
11. Seminar Nasional Eduprenuership
dengan tema “Strategi Marketing
Kunci Sukses Wirausaha”
13 November
2016
Peserta 8
12. Seminar Nasional DEMA FTIK
dengan Tema “Dimanakah Kiblat
Pendidikan Kita?”
9 November
2016
Peserta 8
13. Seminar Nasional DEMA FTIK
dengan Tema “Peningkatan
Profesionalisme Guru dalam
Pembelajaran di Era Globalisasi”
23 November
2015
Peserta 8
14. Seminar Nasional dengan Tema
“Pembangunan Karakter Bangsa
Upaya Mewujudkan Generasi
Muda yang Berbudaya untuk
Indonesia Bermartabat”
9 April 2016 Peserta 8
15. Seminar Nasional LDK Fathir ar
Rasyid dengan Tema “Ya Allah,
I’m Falling In Love”
26 November
2016
Peserta 8
16. Seminar Nasional HMJ PGMI
dengan Tema “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)”
2 Juni 2016 Peserta 8
17. Seminar Nasional HMJ PGMI
denga Tema “Pendidikan Karakter
untuk Melahirkan Pemimpin Masa
Depan”
17 November
2015
Peserta 8
18. Seminar Nasional CEC denga 28 Mei 2016 Peserta 8
97
Tema “The Use of English as
Medium of Islamic Preaching”
19. Seminar Nasional HMJ ES dengan
Tema “How To Be A Young
Entrepreneur”
3 Desember
2015
Peserta 8
20. Seminar Nasional PP API Asri
Tegalrejo “Meneguhkan Nilai-nilai
Santri di Era Globalisasi”
7 Mei 2017 Peserta 8
21. Pengakraban Mahasiswa Baru
Jurusan PGMI dengan Tema “One
Soul, One Fight, One Goal
Membentuk Mahasiswa PGMI
yang Unggul dan Berkarakter”
5 September
2015
Peserta 2
22. Praktikum Mata Kuliah
Kewirausahaan (Mahasiswa
Jurusan PAI, PGMI dan PGRA)
dengan Tema “Keren itu
Mahasiswa Kreatif, Inovatif,
Mandiri dan Berani Berwirausaha”
14 Desember
2016
Peserta 2
23. Kilau Raya PGMI 2018 dalam
Rangka Memperingati Hari AIDS
1 Desember
2018
Peserta 2
24. Workshop Entrepreneurship
STAIN Salatiga “Menanamkan
Nilai-Nilai Jiwa Kewirausahaan
Mahasiswa yang Kreatif dan
Inovatif”
22 Agustus 2014 Peserta 2
25. Sarasehan Sivitas Akademik
“Sampaikan Aspirasi Dapatkan
Solusi untuk FTIK Berkualitas dan
Berintegritas”
9 Oktober 2018 Panitia 2
98
26. Public Hearing Sema IAIN Salatiga
“Suara Hati Mahasiswa IAIN
Salatiga”
17 November
2016
Peserta 2
27. Public Hearing Sema FTIK IAIN
Salatiga “Apa Kabar Dunia
Pendidikan FTIK IAIN Salatiga?”
22 November
2016
Peserta 2
28. Dialog Interaktif Sema FTIK
“Peran UU Sisdiknas dan
Permendikbud dalam Penerapan
Kurikulum 2013”
02 Mei 2016 Peserta 2
29. Dialog Interaktif HMJ PAI
“Pancasila atau Khilafah...?”
25 Mei 2017 Peserta 2
30. Dialog Interaktif dan Edukatif
Sema IAIN Salatiga “Diaspora
Pendidikan Politik: Pancasila
sebagai Landasan Berpolitik,
Berbangsa, dan Bernegara”
02 November
2015
Peserta 2
31. Seminar Pra Nikah UKM UKKI
Unnes “Pantaskan Diri, Capai
Ridho Illahi”
12 Mei 2016 Peserta 2
32. Online Sharing Session (ORION)
“Disabillity Without Dis”
27 Oktober 2018 Peserta 2
33. Workshop Forum Komunikasi
Mahasiswa Magelang “Leadership
dan Achievment Motivation
Training”
1-2 Oktober
2016
Panitia 2
34. Masa Penerimaan Anggota Baru
PMII “ASWAJA sebagai Benteng
Kader PMII untuk Mewujudkan
Mahasiswa yang Berpribadi Ulul
18-20
September 2015
Peserta 2
99
100
101
102
103
104
105
106
DAFTAR NAMA SISWA DAN INISIAL
No. Nama Siswa Inisial 1. Muh Syafa’ M S
2. Rokhati Marsada R S
3. Susanti S
4. Achsana Nadya Putri A D P
5. Ahmad Rofikin A R
6. Ahmad Afdhil Muzaki A A M
7. Ahmad Anfa’ A A
8. Ahmad Malikul Izzi A M I
9. Ahmad Taqiyudin Z A T Z
10. Alzana Be Ilmiah A B I
11. Ananda Hilmi Ahmada A H A
12. Aprilia Dwi Nur Aini A D N A
13. Dewi Almas Wardatul M D A W M
14. Dewi Istiana W D I W
15. Dewina Ica Refiana D I R
16. Dina Aulia D A
17. Ilham Ala Abi Hamid I A A H
18. Indi Ridaul Khofsoh I R K
19. Khotimatus Sa’adah K S
20. Khumairoh K
21. Muhammad Alfan R M A R
22. Muhammad Gufron F M G F
23. Muhammad Reyhan H M R H
24. Muhammad Wildan C.W M W C W
107
25. Muh Kafid M K
26. Nadia Tahiyatul V N T V
27. Nisaul Karimah N K
28. Qurrota A’yun Z Q A Z
29. Ragheed Nabheel W R N W
30. Salwa Amelia Ikhsan S A I
31. Khofifatul Makrifah K M
32. Sakina Azzalia K S A K
108
NILAI ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. M S 60 Tidak Tuntas
2. R S 40 Tidak Tuntas
3. S 60 Tidak Tuntas
4. A D P 50 Tidak Tuntas
5. A R 30 Tidak Tuntas
6. A A M 40 Tidak Tuntas
7. A A 70 Tuntas
8. A M I 80 Tuntas
9. A T Z 80 Tuntas
10. A B I 60 Tidak Tuntas
11. A H A 80 Tuntas
12. A D N A 70 Tuntas
13. D A W M 80 Tuntas
14. D I W 80 Tuntas
15. D I R 60 Tidak Tuntas
16. D A 70 Tuntas
17. I A A H 90 Tuntas
18. I R K 40 Tidak Tuntas
19. K S 40 Tidak Tuntas
20. K 50 Tidak Tuntas
21. M A R 50 Tidak Tuntas
22. M G F 50 Tidak Tuntas
23. M R H 70 Tuntas
24. M W C W 70 Tuntas
109
25. M K 60 Tidak Tuntas
26. N T V 40 Tidak Tuntas
27. N K 70 Tuntas
28. Q A Z 50 Tidak Tuntas
29. R N W 60 Tidak Tuntas
30. S A I 50 Tidak Tuntas
31. K M 60 Tidak Tuntas
32. S A K 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 30
Rata-rata 60,3
Keterangan:
Tuntas = 13 siswa
Tidak Tuntas = 19 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
= 13 x 100%
32
= 41%
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Mata Pelajaran : Tematik
Kelas / Semester : IV / 2
Tema : 9. Kayanya Negeriku
Sub Tema : 1. Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: IPA
No Kompetensi Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai
sumber energi, perubahan
3.5.1 Peserta didik menjelaskan
pengertian sumber energi.
111
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (air, angin,
matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari.
3.5.2 Peserta didik menyebutkan
contoh sumber energi
dalam kehidupan sehari-
hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil
pengamatan dan penelusuran
informasi tentang berbagai
perubahan energi
4.5.1 Menuliskan hasil
pengamatan perubahan
energi.
4.5.2 Memaparkan hasil
pengamatan perubahan
energi.
Muatan: IPS
No Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Mengidentifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi.
3.1.1 Menyebutkan pemanfaatan
sumber daya alam dalam
kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi.
4.1.1 Menuliskan hasil
identifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam
kehidupan sehari-hari.
Muatan: Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menggali informasi dari 3.3.1 Melakukan wawancara
112
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
mengenai lingkungan
menggunakan daftar
pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis.
4.3.1 Menuliskan hasil
wawancara mengenai
lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks
tulis.
4.3.2 Memaparkan hasil
wawancara mengenai
lingkungan.
C. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian sumber energi.
2. Menyebutkan contoh sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menuliskan hasil pengamatan perubahan energi.
4. Memaparkan hasil pengamatan perubahan energi.
5. Menyebutkan pemanfaatan sumber daya alam dalam kehidupan sehari-
hari.
6. Menuliskan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menuliskan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.
8. Melakukan wawancara mengenai lingkungan menggunakan daftar
pertanyaan.
9. Menuliskan hasil wawancara mengenai lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
10. Memaparkan hasil wawancara mengenai lingkungan.
113
D. MATERI
Sumber energi adalah semua yang ada di sekitar kita yang mampu
menghasilkan energi. Sumber energi ada yang terbarukan dan tidak
terbarukan. Sumber energi terbarukan, yaitu sumber energi yang terus
menerus tersedia di alam dan jika berkurang dapat dipulihkan kembali.
Energi terbarukan, antara lain energi panas bumi, matahari, angin,
biomassa, dan air. Energi tidak terbarukan, yaitu minyak bumi, batu bara,
dan gas alam.
1. Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Dapat Diperbarui
a. Sumber energi terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang
dapat diperbarui dan tidak akan habis meskipun digunakan secara
terus-menerus.
1) Matahari
Matahari merupakan sumber energi paling penting
dalam kehidupan manusia. Energi panas dari matahari dapat
digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis,
pembangkit listrik tenaga surya, menjemur pakaian, dan
sebagainya.
2) Air
Energi air sudah lama dimanfaatkan oleh manusia
karena ramah lingkungan dan juga berlimpah. Pembangkit
listrik tenaga air atau PLTA merupakan salah satu contoh
pemanfaatan tenaga air untuk kehidupan yang lebih baik.
3) Angin
Penggunaan angin sebagai sumber energi sering kali
diterapkan pada teknologi kincir angin di negara-negara yang
memiliki intensitas angin yang banyak. Kekuatan angin akan
digunakan untuk mendorong bilah-bilah turbin kincir angin.
114
Turbin ini akan menyebabkan rotasi magnet yang
menghasilkan arus listrik.
4) Panas bumi
Energi panas bumi (geotermal) adalah energi panas
yang dihasilkan dan disimpan dalam kerak bumi. Suhu pada
inti bumi dapat mencapai lebih dari 4000oC. Panas inilah yang
nantinya dapat diolah menjadi sumber energi lain.
Meskipun sumber energi ini dapat diperbarui, tetapi kita
tetap harus bijaksana dalam menggunakannya, salah satunya
dengan menghemat energi.
b. Sumber energi tidak terbarukan
Sumber energi yang tidak dapat diperbarui merupakan
sumber-sumber energi yang akan habis jika dipakai terus-menerus
dan sumber energi tersebut juga tidak dapat diperbarui lagi.
Sumber energi yang tidak dapat diperbarui berasal dari fosil dan
mineral alam. Saat ini, sumber energi jenis ini masih merupakan
sumber energi yang banyak digunakan walaupun banyak pihak
yang sudah beralih menggunakan sumber energi alternatif.
Adapun sumber energi yang tidak dapat diperbarui tersebut,
sebagai berikut.
1) Sumber energi dari fosil
Sumber energi yang berasal dari fosil sebenarnya dapat
diperbarui, namun membutuhkan waktu sampai ratusan,
bahkan jutaan tahun lamanya. Sumber energi jenis ini berasal
dari timbunan makhluk hidup yang telah mati lalu terkubur di
bawah tanah sampai jutaan tahun. Contoh sumber energi dari
fosil adalah batu bara dan minyak bumi. Jadi, minyak bumi dan
batu bara merupakan sumber energi yang berasal dari
tumbuhan dan makhluk hidup yang terpendam selama jutaan
tahun.
2) Sumber energi dan mineral alam
115
Mineral alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi seusai melewati beragam tahapan proses yang sifatnya
sangat lama.
Adapun contohnya adalah unsur uranium yang dapat
menghasilkan sebuah energi nuklir.
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif
Tipe : Kartu Arisan
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, kartu arisan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam;
2. Satu siswa memimpin do’a sebelum
belajar;
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa, mengecek kesiapan
tempat duduk;
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam
memulai pembelajaran;
5. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siswa siap dan aktif dalam
pembelajaran;
6. Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan salah satu kegiatan berikut,
yaitu tanya jawab, mengulas beberapa
hal tentang kegiatan yang akan
dilakukan, menceritakan pengalaman,
10
menit
116
atau kegiatan lainnya; dan
a. Ada yang masih ingat pembelajaran
sebelumnya tentang apa?
b. Apakah kalian pernah melihat air
yang mengalir?
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan.
Inti Mengamati
1. Siswa mengamati buku teks dalam Buku
Siswa halaman 3-4;
2. Siswa memahami isi dari bacaan yang
ada dalam buku siswa;
Menanya
3. Siswa menyampaikan pendapat tentang
bacaan yang sudah dibaca siswa dalam
50
menit
117
buku siswa;
4. Siswa membacakan pendapatnya dengan
berdiri;
5. Siswa dan guru bertanya jawab
mengenai informasi dari bacaan;
Kegiatan ini bertujuan agar siswa
paham terhadap materi;
Hasil yang Diharapkan:
a. Sikap teliti dalam membaca teks dan
percaya diri dalam memberikan
pendapat;
b. Pengetahuan tentang menjawab
pertanyaan bagaimana dan apa serta
tanggung jawab sebagai warga
masyarakat;
c. Keterampilan menyampaikan
pendapat atas suatu kejadian.
6. Guru memberikan garis besar tentang
kejadian yang ada dalam buku siswa
dan mengaitkan dalam kehidupan
sehari-hari siswa;
Mencoba
7. Siswa menggaris bawahi informasi
penting pada teks bacaan;
8. Siswa meringkas informasi yang ada
dalam bacaan;
9. Guru membentuk kelompok siswa yang
masing-masing terdiri dari 3-4 siswa
heterogen;
10. Guru membagikan kartu jawaban pada
118
setiap kelompok tentang materi sumber
energi;
11. Guru mengacak gulungan kertas,
kemudian mengeluarkan 1 gulung
kertas, selanjutkan membacakan
pertanyaan;
Menghubungkan
12. Guru memerintahkan kepada semua
kelompok yang memiliki jawaban yang
sesuai atas pertanyaan yang dibacakan
guru untuk tunjuk jari;
Mengkomunikasikan
13. Siswa menyampaikan jawabannya;
14. Siswa didampingi oleh guru saling
berbagi pendapat;
15. Guru memberikan poin 1 kepada
kelompok yang berhasil menjawab
dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau
tidak menjawab;
16. Guru menghitung perolehan poin dari
tiap-tiap kelompok, menjumlahkannya
dan mengumumkannya;
17. Guru memberi pertanyaan rebutan, jika
terdapat jumlah poin yang sama pada
dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan
menjawab pertanyaan rebutan itu
dengan salah diberi poin 0 dan jika
benar diberi poin 1. Kelompok yang
119
memperoleh poin terbanyak mendapat
tepuk tangan seluruh siswa dan reward
dari guru.
18. Guru memberi motivasi selama kegiatan
tersebut dengan cara memberi pujian,
tepuk tangan, acungan jempol, menepuk
pundak, senyuman, anggukan kepala
kepada mereka yang tepat menjawab
maupun kurang tepat menjawab
pertanyaan.
19. Siswa menuliskan hal-hal baru yang
didapatkan dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan hari ini; dan
20. Siswa mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru.
Hasil yang Diharapkan:
a. Siswa aktif dalam berdiskusi; dan
b. Keterampilan menyampaikan
pendapat.
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran;
2. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya;
3. Guru meminta siswa membaca do’a
penutup dipimpin oleh salah satu siswa;
dan
4. Guru mengucapkan salam.
10
menit
G. SUMBER DAN MEDIA
120
1. Buku Pedoman Guru Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013)
2. Buku Siswa Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013)
3. Papan tulis.
4. Kartu arisan.
5. Lembar jawab kartu arisan.
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Instrumen penilaian: Observasi
No. Tanggal
Nama
Peserta
Didik
Catatan Butir
Sikap
Tindak
Lanjut
1.
2.
3.
4.
Dst.
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: Tes Tertulis (pilihan ganda)
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d!
1. Sumber energi adalah semua yang ada disekitar kita yang mampu
menghasilkan ....
a. Bunyi c. Angin
b. Energi d. Manfaat
2. Jika kita mendapat hak untuk memanfaatkan energi, maka kita bisa
merasakan ....
a. Manfaatnya c. Akibatnya
121
b. Kerugiannya d. Dampaknya
3. Contoh sumber energi yang tidak bisa diperbarui adalah ....
a. Panas bumi c. Batu bara
b. Angin d. Matahari
4. Sumber energi paling besar di bumi adalah ....
a. Matahari c. Angin
b. Air d. Minyak bumi
5. Sumber energi minyak bumi, gas alam, batu bara dan hasil
tambang lainnya merupakan sumber daya alam yang ....
a. Dapat diperbarui c. Selalu ada
b. Tidak dapat diperbarui d. Habis
6. Air dan matahari merupakan sumber daya alam yang ....
a. Dapat diperbarui c. Selalu ada
b. Tidak dapat diperbarui d. Habis
7. Energi yang dipancarkan matahari dimanfaatkan tumbuhan dalam
proses ....
a. Respirasi c. Transportasi
b. Absorbsi d. Fotosintesis
8. Di bawah ini merupakan kelompok sumber energi yang dapat
diperbarui adalah ....
a. Air, angin, batu bara c. Angin, batu bara,
minyak bumi
b. Matahari, minyak bumi, air d. Angin, matahari, air
9. Di bawah ini yang merupakan sumber energi yang tidak dapat
diperbarui adalah ....
a. Batu bara dan minyak bumi c. Matahari dan
minyak bumi
b. Angin dan air d. Batu bara dan air
10. PLTA adalah singkatan dari ....
a. Pembangkit Listrik Tenaga Api
b. Pembangkit Listrik Tenaga Aki
122
c. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
d. Pembangkit Listrik Tenaga Alam
123
124
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Mata Pelajaran : Tematik
Kelas / Semester : IV / 2
Tema : 9. Kayanya Negeriku
Sub Tema : 1. Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: IPA
No Kompetensi Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai
sumber energi, perubahan
3.5.3 Peserta didik menyebutkan
pemanfaatan sumber
126
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (air, angin,
matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari.
energi.
3.5.4 Peserta didik menyebutkan
perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil
pengamatan dan penelusuran
informasi tentang berbagai
perubahan energi
4.5.3 Menuliskan hasil
pengamatan perubahan
energi.
4.5.4 Memaparkan hasil
pengamatan perubahan
energi.
Muatan: IPS
No Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Mengidentifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi.
3.1.2 Menyebutkan pemanfaatan
sumber daya alam dalam
kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat
provinsi.
4.1.2 Menuliskan hasil
identifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam
kehidupan sehari-hari.
Muatan: Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menggali informasi dari 3.3.2 Melakukan wawancara
127
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
mengenai lingkungan
menggunakan daftar
pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis.
4.3.3 Menuliskan hasil
wawancara mengenai
lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks
tulis.
4.3.4 Memaparkan hasil
wawancara mengenai
lingkungan.
C. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1. Menyebutkan manfaat sumber energi.
2. Menyebutkan conton perubahan energi dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Menuliskan hasil pengamatan perubahan energi.
4. Memaparkan hasil pengamatan perubahan energi.
5. Menyebutkan pemanfaatan sumber daya alam dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Menuliskan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menuliskan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.
8. Melakukan wawancara mengenai lingkungan menggunakan daftar
pertanyaan.
9. Menuliskan hasil wawancara mengenai lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
128
10. Memaparkan hasil wawancara mengenai lingkungan.
D. MATERI
Sumber energi yang ada memiliki berbagai manfaat bagi
kehidupan manusia. Energi juga dapat berubah bentuk menjadi energi
yang lainnya, energi listrik berubah menjadi energi gerak yang digunakan
untuk menghidupkan kipas angin, atau peralatan elektronik lainnya.
Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan
usaha atau kerja. Berikut beberapa pemanfaatan sumber energi dan
perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pemanfaatan sumber energi
Sumber energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
a. Matahari
Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya
terbesar di bumi. Selain menghangatkan bumi, matahari sangat
diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Energi
panas matahari dimanfaatkan oleh manusia untuk menjemur
pakaian, padi, atau ikan asin. Di era modern seperti sekarang
ini, panas matahari juga dimanfaatkan untuk membangkitkan
listrik.
b. Angin
Udara yang bergerak disebut angin. Angin menyimpan
energi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi. Angin
dimanfaatkan nelayan untuk menggerakan kapal dalam mencari
ikan. Di beberapa negara, angin juga dimanfaatkan untuk
membangkitkan listrik.
c. Air
Air menyimpan sejumlah energi. Misalnya, air terjun.
Energi air terjun digunakan untuk menggerakan turbin pada
PLTA. Selain itu, air yang mengalir digunakan sebagai sarana
transportasi di beberapa daerah, misalnya di Pulau Kalimantan.
129
d. Minyak bumi
Minyak bumi merupakan bahan bakar fosil. Hasil
pengolahan minyak bumi, diantaranya berupa bensin, solar,
avtur, minyak tanah, dan aspal. Bensin digunakan untuk bahan
bakar motor atau mobil. Solar digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel. Avtur digunakan untuk bahan bakar pesawat.
Minyak tanah untuk bahan bakar kompor dan aspal penghalus
jalan.
e. Baterai
Baterai menyimpan energi kimia. Pada penggunaannya
terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
f. Listrik
Energi listrik berasal dari arus listrik. Arus listrik dapat
timbul dari suatu pembangkit listrik. Energi listrik berguna
untuk banyak hal. Energi ini merupakan energi yang paling
banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Energi listrik berguna untuk menyalakan lampu, televisi,
kulkas, kipas angin, dan alat eletronik lainnya.
2. Pemanfaatan perubahan energi
Energi dapat berubah bentuk menjadi energi lainnya, sehingga
energi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Beberapa
sumber energi dan perubahan energi dalam kehidupan.
(5) Bermain layang-layang menggunakan sumber energi angin dan
energi otot. Perubahan energi yang terjadi, yaitu energi otot
menjadi energi gerak;
(6) Setrika listrik menggunakan sumber energi listrik. Perubahan
yang terjadi, yaitu dari energi listrik menjadi energi panas;
(7) Blender listrik menggunakan sumber energi listrik. Perubahan
yang terjadi, yaitu listrik menjadi energi gerak yang memutar
blender; dan
130
(8) Penggunaan gas LPG. Gas LPG diperoleh dari pengolahan dan
penyaluran gas alam. Gas tersebut berubah menjadi energi
panas sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
memasak.
Selain contoh tersebut, perubahan energi dalam kegiatan sehari-hari,
yaitu
1) Perubahan energi kimia menjadi energi gerak. Contoh: kereta uap
(menggunakan bahan bakar dari batu bara);
2) Perubahan energi panas menjadi energi listrik. Contoh: Pembangkit
Listrik Tenaga Geotermal (panas bumi);
3) Perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: dinamo,
kincir angin, dan generator (PLTA);
4) Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: mikser, AC,
pompa air, mobil mainan, dan kipas angin listrik;
5) Perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Contoh: pengisian
akumulator/ aki dan charge batu baterai; dan
6) Perubahan energi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masih
banyak. Perubahan energi dapat ditemukan dalam kegiatan sehari-
hari.
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif
Tipe : Kartu Arisan
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, kartu arisan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam;
2. Satu siswa memimpin do’a sebelum
belajar;
10
menit
131
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa, mengecek kesiapan
tempat duduk;
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam
memulai pembelajaran;
5. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siswa siap dan aktif dalam
pembelajaran;
6. Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan salah satu kegiatan berikut,
yaitu tanya jawab, mengulas beberapa hal
tentang kegiatan yang akan dilakukan,
menceritakan pengalaman, atau kegiatan
lainnya; dan
a. Ada yang masih ingat pembelajaran
sebelumnya tentang apa?
b. Apakah kalian pernah bermain layang-
layang?
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang diharapkan.
Inti Mengamati
1. Siswa mengamati buku teks dalam Buku
Siswa halaman 49;
50
menit
132
2. Siswa memahami isi dari bacaan yang ada
dalam buku siswa;
Menanya
3. Siswa menyampaikan pendapat tentang
bacaan yang sudah dibaca siswa dalam
buku siswa;
4. Siswa membacakan pendapatnya dengan
berdiri;
5. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai
informasi dari bacaan;
6. Kegiatan ini bertujuan agar siswa paham
terhadap materi;
Hasil yang Diharapkan:
a. Sikap teliti dalam membaca teks dan
percaya diri dalam memberikan
pendapat;
b. Pengetahuan tentang menjawab
pertanyaan bagaimana dan apa serta
tanggung jawab sebagai warga
masyarakat;
c. Keterampilan menyampaikan pendapat
133
atas suatu kejadian.
7. Guru memberikan garis besar tentang
kejadian yang ada dalam buku siswa dan
mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari
siswa;
Mencoba
8. Siswa menggaris bawahi informasi
penting pada teks bacaan;
9. Siswa meringkas informasi yang ada
dalam bacaan;
10. Guru membentuk kelompok siswa yang
masing-masing terdiri dari 3-4 siswa
heterogen;
11. Guru membagikan kartu jawaban pada
setiap kelompok tentang materi sumber
energi;
12. Guru mengacak gulungan kertas,
kemudian mengeluarkan 1 gulung kertas,
selanjutkan membacakan pertanyaan;
Menghubungkan
13. Guru memerintahkan kepada semua
kelompok yang memiliki jawaban yang
sesuai atas pertanyaan yang dibacakan
guru untuk tunjuk jari;
Mengkomunikasikan
14. Siswa menyampaikan jawabannya;
15. Siswa didampingi oleh guru saling
berbagi pendapat;
16. Guru memberikan poin 1 kepada
kelompok yang berhasil menjawab
134
dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau
tidak menjawab;
17. Guru menghitung perolehan poin dari
tiap-tiap kelompok, menjumlahkannya
dan mengumumkannya;
18. Guru memberi pertanyaan rebutan, jika
terdapat jumlah poin yang sama pada dua
kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan
menjawab pertanyaan rebutan itu dengan
salah diberi poin 0 dan jika benar diberi
poin 1. Kelompok yang memperoleh poin
terbanyak mendapat tepuk tangan seluruh
siswa dan reward dari guru.
19. Guru memberi motivasi selama kegiatan
tersebut dengan cara memberi pujian,
tepuk tangan, acungan jempol, menepuk
pundak, senyuman, anggukan kepala
kepada mereka yang tepat menjawab
maupun kurang tepat menjawab
pertanyaan.
20. Siswa menuliskan hal-hal baru yang
didapatkan dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan hari ini; dan
21. Siswa mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru.
Hasil yang Diharapkan:
a. Siswa aktif dalam berdiskusi; dan
b. Keterampilan menyampaikan
pendapat.
135
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran;
2. Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran selanjutnya;
3. Guru meminta siswa membaca do’a
penutup dipimpin oleh salah satu siswa;
dan
4. Guru mengucapkan salam.
10
menit
G. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013)
2. Buku Siswa Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013)
3. Papan tulis.
4. Kartu arisan.
5. Lembar jawab kartu arisan.
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Instrumen penilaian: Observasi
No. Tanggal
Nama
Peserta
Didik
Catatan Butir
Sikap
Tindak
Lanjut
1.
2.
3.
4.
Dst.
136
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: Tes Tertulis (pilihan ganda)
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d!
1. Sumber energi panas dan cahaya terbesar di bumi adalah .... a. Matahari c. Angin b. Air d. Batu bara
2. Berikut yang bukan merupakan hasil pengolahan minyak bumi adalah .... a. Bensin c. Minyak tanah b. Solar d. Minyak goreng
3. Berikut yang bukan merupakan manfaat energi listrik adalah .... a. Menyalakan lampu c. Menyalakan televisi b. Menyalakan motor d. Menyalakan kulkas
4. Setrika listrik menggunakan sumber energi .... a. Angin c. listrik b. Baterai d. Matahari
5. Blender merupakan perubahan energi .... menjadi energi .... a. Gerak - listrik c. Kimia - gerak b. Listrik - gerak d. Listrik - kimia
6. Bermain layang-layang merupakan perubahan energi .... menjadi energi .... a. Otot – gerak c. Angin - gerak b. Gerak – otot d. Gerak – angin
7. Berikut yang merupakan contoh perubahan energi kimia menjadi energi gerak adalah .... a. Kincir angin c. Kereta uap b. Mikser d. Kipas angin listrik
8. Berikut yang bukan merupakan perubahan energi gerak menjadi energi listrik adalah .... a. Generator c. Dinamo b. Kincir angin d. Blender
137
9. Charger batu baterai merupakan perubahan energi .... menjadi energi .... a. Listrik – kimia c. Listrik - panas b. Kimia – listrik d. Panas – listrik
10. Berikut yang bukan merupakan contoh perubahan energi listrik menjadi gerak adalah .... a. Mikser c. Kipas angin b. AC d. Setrika
NO
SOAL KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
1. A 1
138
139
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Mata Pelajaran : Tematik
Kelas / Semester : IV / 2
Tema : 9. Kayanya Negeriku
Sub Tema : 1. Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: IPA
No Kompetensi Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai
sumber energi, perubahan
3.5.5 Peserta didik menyebutkan
bentuk energi.
141
bentuk energi, dan sumber
energi alternatif (air, angin,
matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari.
3.5.6 Peserta didik menyebutkan
perubahan energi .
3.5.7 Peserta didik menyebutkan
sumber energi alternatif
dalam kehidupan sehari-
hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil
pengamatan dan penelusuran
informasi tentang berbagai
perubahan energi
ii. Menuliskan hasil
pengamatan perubahan
energi.
ii. Memaparkan hasil
pengamatan perubahan
energi.
Muatan: Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
3.3.3 Melakukan wawancara
mengenai lingkungan
menggunakan daftar
pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis.
4.3.5 Menuliskan hasil
wawancara mengenai
lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks
tulis.
4.3.6 Memaparkan hasil
wawancara mengenai
lingkungan.
142
C. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
1. Menyebutkan bentuk energi.
2. Menyebutkan perubahan bentuk energi.
3. Menyebutkan sumber energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menuliskan hasil pengamatan perubahan energi.
5. Memaparkan hasil pengamatan perubahan energi.
6. Melakukan wawancara mengenai lingkungan menggunakan daftar
pertanyaan.
7. Menuliskan hasil wawancara mengenai lingkungan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
8. Memaparkan hasil wawancara mengenai lingkungan.
D. MATERI
1. Bentuk-bentuk Energi dan Perubahannya
Energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang
lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum kekekalan energi.
a. Energi listrik
Energi listrik merupakan energi yang paling banyak
digunakan saat ini sebab penggunaanya mudah, praktis, dan tidak
menimbulkan polusi. Energi listrik digunakan untuk menyalakan
alat-alat elektronik, seperti televisi, komputer, dan kulkas.
b. Energi bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dimiliki oleh benda yang
dapat menghasilkan bunyi. Contohnya, TV, radio, tape recorder,
dan VCD player.
c. Energi cahaya
Kegiatan pasti akan terganggu jika tidak ada cahaya. Pada
siang hari, keadaan terang karena energi cahaya dari matahari.
Energi cahaya juga dimanfaatkan untuk mengobati kanker.
d. Energi panas
143
Panas sering juga disebut dengan kalor. Kegiatan sehari-
hari yang memerlukan energi panas, diantaranya memasak
makanan, menjemur pakaian, menyetrika pakaian sehingga pakaian
yang kusut menjadi rapi, mengeringkan padi, dan menghangatkan
badan.
e. Energi gerak
Energi gerak disebut juga dengan energi kinetik. Energi
kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang
mengalami gerak. Ada dua macam energi kinetik, yaitu energi
kinetik alami dan buatan. Contoh energi kinetik alami adalah air
mengalir. Contoh energi kinetik buatan adalah gerakan kipas angin.
Suatu energi manfaatnya akan dapat terlihat apabila
mengalami suatu perubahan bentuk dari energi satu ke energi lainnya.
Perubahan energi yang paling banyak bisa dimanfaatkan adalah
perubahan dari energi listrik ke dalam bentuk energi yang lainnya.
Contoh perubahan energi. Sebagai berikut.
1) Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas, misalnya
setrika listrik;
2) Perubahan dari energi listrik menjadi energi suara, misalnya radio;
3) Perubahan dari energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya
lampu;
4) Perubahan dari energi listrik menjadi energi suara dan cahaya,
misalnya televisi; dan
5) Perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak, misalnya kipas
angin.
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Kelemahan pembangkit
listrik tenaga surya adalah hanya dapat bekerja saat matahari bersinar
terik. Pembangkit listrik tenaga surya bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara langsung menggunakan fotovaltaik dan secara tidak
langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovaltaik mengubah
144
secara langsung energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan
efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem surya
atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakkan
mesin kalor.
2. Sumber Energi Alternatif dalam Kehidupan
Sumber energi tersedia dalam jumlah yang banyak, dan ada
beberapa sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu
untuk menghemat energi yang ada, maka perlu dicarikan alternatifnya.
Sumber energi alternatif adalah salah satu alternatif yang dapat
ditempuh untuk menghemat energi.
Sumber energi alternatif merupakan sumber energi yang bukan
sumber energi tradisional, yaitu bahan bakar fosil seperti, batu bara,
minyak, dan gas alam. Sumber energi alternatif yang dikembangkan
saat ini memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam dan tidak
akan habis, yaitu matahari, air, angin, dan panas bumi. Sumber energi
alternatif dapat diartikan sebagai sumber energi pengganti sumber
energi yang tidak dapat diperbarui.
a. Matahari
Matahari adalah sumber energi terbesar di dunia. Energi ini
dapat digunakan untuk berbagai berbagai kebutuhan manusia.
Bumi menjadi terang karena adanya cahaya matahari. Cahaya
matahari digunakan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Tanpa
matahari, tumbuhan tidak dapat berfotosintesis. Energi matahari
juga dapat diubah menjadi energi listrik. Pada saat ini sel-sel surya
sudah biasa dijumpai. Oleh karena itu, matahari digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Air
Energi air bentuknya berupa arus air dan gelombang air.
Arus air dihasilkan oleh air terjun atau aliran sungai yang deras.
Pada aliran air ditempatkan kincir air atau turbin. Arus air dapat
145
memutar kincir air atau turbin. Turbin dihubungkan dengan
generator sehingga dihasilkan listrik. Gelombang air laut juga
menyimpan sejumlah besar energi. Energi gelombang air dapat
diubah menjadi listrik. Untuk itu, di pinggir pantai dibangun turbin.
Gelombang air laut saat terhempas dapat memutar turbin. Akibat
perputaran turbin, generator dapat menghasilkan listrik.
c. Angin
Energi angin biasa digunakan untuk menggerakkan kincir
angin. Kincir angin digunakan untuk menggiling biji-bijian atau
memompa air. Tenaga air juga dapat menghasilkan listrik. Kincir
angin dihubungkan ke generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Saat ini energi angin digunakan untuk menghasilkan listrik melalui
alat yang disebut aerogenerator.
d. Panas bumi
Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh
magma di dalam perut bumi. Energi panas bumi disebut juga
energi geotermal. Energi tersebut banyak digunakan terutama di
daerah-daerah pegunungan. Batuan panas yang terbentuk beberapa
kilometer di bawah permukaan bumi memanaskan air di sekitarnya
sehingga akan dihasilkan sumber uap panas atau geiser. Sumber
uap panas tersebut kemudian dibor. Uap panas yang keluar dari
lubang pengeboran, setelah disaring, dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin yang akan memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik.
e. Bahan bakar bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari
makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Bahan bakar bio
yang berasal dari tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
biodisel dan dioetanol. Bahan bakar yang berasal dari tumbuhan
berbiji yang mengandung minyak dikenal sebagai biodisel.
Biodisel dapat digunakan untuk menggantikan solar. Adapun
146
singkong, ubi, jagung, adn sagu dapat diubah menjadi bioetanol.
Bioetanol dapat menggantikan bensin atau premium.
Bahan bakar bio yang berasal dari hewan disebut dengan
biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang
relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber bahan baku untuk
menghasilkan gas yang utama adalah kotoran ternak sapi, kerbau,
kuda, unggas, atau sampah organik. Energi biogas dapat berfungsi
sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan
menurunkan gas rumah kaca, atmosfer, dan emisi lainnya.
Sumber energi alternatif berfungsi sebagai pengganti sumber
energi yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi alternatif, misalnya
energi matahari, air, dan angin. Energi alternatif memiliki beberapa
kelebihan. Kelebihan penggunaan energi alternatif, sebagai berikut.
1) Ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi;
2) Diperoleh secara gratis; dan
3) Jumlahnya melimpah dan tidak akan habis.
Sementara itu, kekurangan dari penggunaan sumber energi
alternatif sebagai berikut.
a) Biaya instalasi awal yang mahal;
b) Kurang dapat diandalkan karena bergantung musim; dan
c) Belum efisien karena belum bisa beroperasi semaksimal sumber
energi konvensial.
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif
Tipe : Kartu Arisan
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, kartu arisan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
147
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam;
2. Satu siswa memimpin do’a sebelum
belajar;
3. Guru menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk;
4. Guru menanyakan kesiapan siswa
dalam memulai pembelajaran;
5. Guru memberikan motivasi terhadap
siswa agar siswa siap dan aktif dalam
pembelajaran;
6. Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan salah satu kegiatan
berikut, yaitu tanya jawab, mengulas
beberapa hal tentang kegiatan yang
akan dilakukan, menceritakan
pengalaman, atau kegiatan lainnya;
dan
a. Ada yang masih ingat
pembelajaran sebelumnya
tentang apa?
b. Apakah kalian pernah
bertepuk tangan?
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan.
10 menit
Inti Mengamati 50 menit
148
1. Siswa mengamati buku teks dalam
Buku Siswa halaman 66-67;
2. Siswa memahami isi dari bacaan yang
ada dalam buku siswa;
Menanya
3. Siswa menyampaikan pendapat
tentang bacaan yang sudah dibaca
siswa dalam buku siswa;
4. Siswa membacakan pendapatnya
dengan berdiri;
5. Siswa dan guru bertanya jawab
mengenai informasi dari bacaan;
6. Kegiatan ini bertujuan agar siswa
149
paham terhadap materi;
Hasil yang Diharapkan:
a. Sikap teliti dalam membaca
teks dan percaya diri dalam
memberikan pendapat;
b. Pengetahuan tentang
menjawab pertanyaan
bagaimana dan apa serta
tanggung jawab sebagai
warga masyarakat;
c. Keterampilan menyampaikan
pendapat atas suatu kejadian.
7. Guru memberikan garis besar
tentang kejadian yang ada dalam
buku siswa dan mengaitkan dalam
kehidupan sehari-hari siswa;
Mencoba
8. Siswa menggaris bawahi informasi
penting pada teks bacaan;
9. Siswa meringkas informasi yang ada
dalam bacaan;
10. Guru membentuk kelompok siswa
yang masing-masing terdiri dari 3-4
siswa heterogen;
11. Guru membagikan kartu jawaban
pada setiap kelompok tentang materi
sumber energi;
12. Guru mengacak gulungan kertas,
kemudian mengeluarkan 1 gulung
kertas, selanjutkan membacakan
150
pertanyaan;
Menghubungkan
13. Guru memerintahkan kepada semua
kelompok yang memiliki jawaban
yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari;
Mengkomunikasikan
14. Siswa menyampaikan jawabannya;
15. Siswa didampingi oleh guru saling
berbagi pendapat;
16. Guru memberikan poin 1 kepada
kelompok yang berhasil menjawab
dengan benar, dan poin 0 kepada
kelompok yang menjawab salah atau
tidak menjawab;
17. Guru menghitung perolehan poin
dari tiap-tiap kelompok,
menjumlahkannya dan
mengumumkannya;
18. Guru memberi pertanyaan rebutan,
jika terdapat jumlah poin yang sama
pada dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling cepat dan
menjawab pertanyaan rebutan itu
dengan salah diberi poin 0 dan jika
benar diberi poin 1. Kelompok yang
memperoleh poin terbanyak
mendapat tepuk tangan seluruh siswa
dan reward dari guru.
19. Guru memberi motivasi selama
151
kegiatan tersebut dengan cara
memberi pujian, tepuk tangan,
acungan jempol, menepuk pundak,
senyuman, anggukan kepala kepada
mereka yang tepat menjawab
maupun kurang tepat menjawab
pertanyaan.
20. Siswa menuliskan hal-hal baru yang
didapatkan dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan hari
ini; dan
21. Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru.
Hasil yang Diharapkan:
a. Siswa aktif dalam berdiskusi;
dan
b. Keterampilan menyampaikan
pendapat.
Penutup 1. Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran;
2. Guru menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran selanjutnya;
3. Guru meminta siswa membaca do’a
penutup dipimpin oleh salah satu
siswa; dan
4. Guru mengucapkan salam.
10 menit
G. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013)
152
2. Buku Siswa Tema 9 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013)
3. Papan tulis.
4. Kartu arisan.
5. Lembar jawab kartu arisan.
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Instrumen penilaian: Observasi
No. Tanggal
Nama
Peserta
Didik
Catatan Butir
Sikap
Tindak
Lanjut
1.
2.
3.
4.
Dst.
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: Tes Tertulis (pilihan ganda)
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d!
1. Energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan .... a. Hukum kekekalan energi c. Hukum kelemahan
energi b. Hukum kekuatan energi d. Hukum
perpindahan energi 2. Berikut yang bukan merupakan contoh energi bunyi adalah ....
a. Radio c. VCD player b. Tape recorder d. Senter
3. Energi gerak disebut juga dengan ....
153
a. Energi listrik c. Energi cahaya b. Energi kinetik d. Energi angin
4. Berikut yang merupakan contoh energi kinetik alami adalah .... a. Air mengalir c. blender b. Kipas angin d. Setrika
5. Senter merupakan perubahan energi .... menjadi .... a. Baterai – cahaya c. Kimia - cahaya b. Cahaya – baterai d. Cahaya – kimia
6. PLTS merupakan singkatan dari .... a. Pembangkit Listrik Tenaga Sinar b. Pembangkit Listrik Tenaga Surya c. Pembangkit Listrik Tenaga Senter d. Pembangkit Listrik Tenaga Suara
7. Energi matahari dapat diubah menjadi energi alternatif berupa energi .... a. Listrik c. Air b. Angin d. Cahaya
8. Energi angin biasa digunakan untuk menggerakkan .... a. Pesawat c. Air b. Kincir angin d. Generator
9. Berikut yang bukan merupakan kelebihan penggunaan energi alternatif adalah .... a. Ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi b. Diperoleh secara gratis c. Kurang dapat diandalkan karena bergantung musim d. Jumlahnya melimpah dan tidak akan habis
10. Berikut yang bukan merupakan kekurangan energi alternatif adalah .... a. Biaya instalasi awal yang mahal b. Jumlahnya melimpah dan tidak akan habis c. Kurang dapat diandalkan karena bergantung musim d. Belum efisien karena belum bisa beroperasi semaksimal
sumber energi konvensial
NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
154
SOAL
1. A 1
2. D 1
3. B 1
4. A 1
5. A 1
6. B 1
7. A 1
8. B 1
9. C 1
10. B 1
Pedoman penilaian:
Skor = Setiap nomor diberi nilai 1
Nilai = Jumlah Skor x 10
*Nilai tertinggi = 10 x 10 = 100
Remidial:
Siswa yang nilainya belum tuntas diberikan latihan-latihan soal dan
latihan membaca (yang belum bisa membaca)
155
156
Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Guru : Ma’alia Ulfa, S.Sos.I
Mata Pelajaran : Tematik
Materi Pokok : Sumber Energi yang Dapat Diperbarui dan Tidak Dapat
Diperbarui
Kelas / Semester : IV / II
Waktu Pelaksanaan : 4 April 2019
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda () sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta siswa membaca do’a dipimpin oleh salah
satu siswa
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa
siap dan aktif dalam pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang diharapkan
KEGIATAN INTI
MENGAMATI
8. Guru memahami tentang materi Sumber Energi yang
Dapat Diperbarui dan Tidak Dapat Diperbarui
157
9. Guru mengajak siswa untuk mengamati teks bacaan
tentang materi Sumber Energi
MENANYA
10. Guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi dengan
realitas kehidupan
11. Guru memberi kesempatan untuk bertanya atau
menjawab pertanyaan
12. Guru melibatkan siswa secara aktif
MENCOBA
13. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen
14. Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi sumber energi
15. Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan membacakan
pertanyaan
MENGHUBUNGKAN
16. Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari
MENGKOMUNIKASIKAN
17. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang dibacakan
guru
18. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk saling
berbagi pendapat bersama guru
19. Guru memberikan poin kepada kelompok yang berhasil
menjawab dengan benar
158
20. Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih
21. Guru memberikan reward
22. Guru memberi kesempatan siswa untuk menuliskan hal-
hal baru yang didapatkan pada pembelajaran hari ini
23. Guru memberikan soal latihan
PENUTUP
24. Guru mengajak bersama siswa untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran
25. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
26. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya
27. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin
oleh salah satu siswa
28. Guru mengucapkan salam
159
Lembar Observasi Guru dan Siswa Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
1. Menetapkan tujuan dan
tema kegiatan pengajaran
dengan model kooperatif
tipe kartu arisan
Guru tidak
menjelaskan tujuan
pembelajaran
Siswa kurang
memperhatikan
2. Menetapkan rancangan
bahan dan alat yang
diperlukan dalam kegiatan
menggunakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Tidak
mempersiapkan alat
dan bahan
Kesiapan siswa
masih kurang
3. Menetapkan rancangan
pengelompokkan anak
untuk melaksanakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Kelas dibagi menjadi
tujuh kelompok
Siswa masih belum
paham
3. Menetapkan rancangan
langkah-langkah kegiatan
sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
Masih ada langkah-
langkah yang belum
terlaksana
Masih belum fokus
dan menguasai
langkah-langkah
tersebut
4. Menetapkan rancangan
penilaian kegiatan
pengajaran dengan model
kooperatif tipe kartu arisan
Kurang maksimal Siswa kurang
sungguh-sungguh
dalam mengerjakan
5. Siswa memerhatikan dengan
seksama pertanyaan yang
dibacakan oleh guru dari
kartu pertanyaan di dalam
gelas yang telah dikocok
Kurang jelas
membacakan
pertanyaan
Siswa kurang
memperhatikan
160
6. Siswa berdiskusi sesuai
dengan kelompoknya
Kurang mengamati
siswa pada saat
berdiskusi
Menggunakan waktu
diskusi untuk
mengobrol hal lain
dengan teman
kelompoknya
7. Siswa menyampaikan
jawaban dari pertanyaan
yang dibacakan oleh guru
Guru kurang
mendengarkan
dengan seksama
jawaban yang
dibacakan siswa
Siswa yang tidak
membacakan
jawaban kurang
memperhatikan siswa
yang sedang
membacakan
jawaban
8. Guru memberikan poin
kepada kelompok yang
menjawab dengan benar
Guru memberi poin
kepada siswa
Siswa mengikuti
arahan dari guru
9. Guru memberikan reward
kepada siswa yang jumlah
poinnya paling banyak
Guru tidak
memberikan reward
Siswa kurang
bersemangat
161
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 70 Tuntas 2. R S 40 Tidak Tuntas 3. S 70 Tuntas 4. A D P 60 Tidak Tuntas 5. A R 30 Tidak Tuntas 6. A A M 40 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 90 Tuntas 9. A T Z 90 Tuntas 10. A B I 70 Tuntas 11. A H A 90 Tuntas 12. A D N A 70 Tuntas 13. D A W M 90 Tuntas 14. D I W 90 Tuntas 15. D I R 60 Tidak Tuntas 16. D A 70 Tuntas 17. I A A H 90 Tuntas 18. I R K 50 Tidak Tuntas 19. K S 40 Tidak Tuntas 20. K 50 Tidak Tuntas 21. M A R 50 Tidak Tuntas 22. M G F 50 Tidak Tuntas 23. M R H 70 Tuntas 24. M W C W 70 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 70 Tuntas 28. Q A Z 50 Tidak Tuntas 29. R N W 50 Tidak Tuntas 30. S A I 50 Tidak Tuntas 31. K M 70 Tuntas 32. S A K 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 30
Rata-rata 64,3
162
Keterangan:
Tuntas = 18 siswa
Tidak Tuntas = 14 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 18 x 100% 32 = 56%
163
Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Guru : Ma’alia Ulfa, S.Sos.I
Mata Pelajaran : Tematik
Materi Pokok : Pemanfaatan Sumber Energi
Kelas / Semester : IV / II
Waktu Pelaksanaan : 11 April 2019
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda () sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta siswa membaca do’a dipimpin oleh salah
satu siswa
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa
siap dan aktif dalam pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang diharapkan
KEGIATAN INTI
MENGAMATI
8. Guru memahami tentang materi Pemanfaatan Sumber
Energi
164
9. Guru mengajak siswa untuk mengamati teks bacaan
tentang materi Sumber Energi
MENANYA
10. Guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi dengan
realitas kehidupan
11. Guru memberi kesempatan untuk bertanya atau
menjawab pertanyaan
12. Guru melibatkan siswa secara aktif
MENCOBA
13. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen
14. Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi sumber energi
15. Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan membacakan
pertanyaan
MENGHUBUNGKAN
16. Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari
MENGKOMUNIKASIKAN
17. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang dibacakan
guru
18. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk saling
berbagi pendapat bersama guru
19. Guru memberikan poin kepada kelompok yang berhasil
menjawab dengan benar
165
20. Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih
21. Guru memberikan reward
22. Guru memberi kesempatan siswa untuk menuliskan hal-
hal baru yang didapatkan pada pembelajaran hari ini
23. Guru memberikan soal latihan
PENUTUP
24. Guru mengajak bersama siswa untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran
25. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
26. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya
27. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin
oleh salah satu siswa
28. Guru mengucapkan salam
166
Lembar Observasi Guru dan Siswa Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
1. Menetapkan tujuan dan
tema kegiatan pengajaran
dengan model kooperatif
tipe kartu arisan
Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Siswa masih ada
yang tidak
memperhatikan
2. Menetapkan rancangan
bahan dan alat yang
diperlukan dalam kegiatan
menggunakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Guru mengecek
kesiapan alat dan
bahan
Siswa siap untuk
mempraktikkan
3. Menetapkan rancangan
pengelompokkan anak
untuk melaksanakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Guru membagi
menjadi tujuh
kelompok
Siswa mengikuti
arahan dari guru
3. Menetapkan rancangan
langkah-langkah kegiatan
sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
Langkah-langkah
pelaksanaan masih
belum urut
Siswa masih ada
yang belum paham
4. Menetapkan rancangan
penilaian kegiatan
pengajaran dengan model
kooperatif tipe kartu arisan
Sesuai dengan
keaktifan siswa
Siswa sedikit mulai
memperhatikan
5. Siswa memerhatikan dengan
seksama pertanyaan yang
dibacakan oleh guru dari
kartu pertanyaan di dalam
gelas yang telah dikocok
Guru dengan jelas
membacakan
pertanyaan
Siswa
memperhatikan
pertanyaan yang
dibacakan oleh guru
167
6. Siswa berdiskusi sesuai
dengan kelompoknya
Guru menegur siswa
yang tidak berdiskusi
Masih ada siswa
yang menggunakan
waktu diskusi untuk
mengobrol hal lain
7. Siswa menyampaikan
jawaban dari pertanyaan
yang dibacakan oleh guru
Guru mendengarkan
dengan seksama
jawaban yang
dibacakan siswa dan
menegur siswa yang
tidak memperhatikan
Masih ada siswa
yang kurang
memperhatikan
ketika ada siswa yang
sedang membacakan
jawaban
8. Guru memberikan poin
kepada kelompok yang
menjawab dengan benar
Guru memberi poin
kepada siswa
Siswa bersemangat
dan bertepuk tangan
ketika ada siswa yang
mendapat poin
9. Guru memberikan reward
kepada siswa yang jumlah
poinnya paling banyak
Guru memberi
reward kepada siswa
Siswa bersemangat
168
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 30 Tidak Tuntas 2. R S 30 Tidak Tuntas 3. S 90 Tuntas 4. A D P 80 Tuntas 5. A R 50 Tidak Tuntas 6. A A M 30 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 70 Tuntas 9. A T Z 80 Tuntas 10. A B I 70 Tuntas 11. A H A 70 Tuntas 12. A D N A 70 Tuntas 13. D A W M 80 Tuntas 14. D I W 80 Tuntas 15. D I R 50 Tidak Tuntas 16. D A 80 Tuntas 17. I A A H 100 Tuntas 18. I R K 80 Tuntas 19. K S 40 Tidak Tuntas 20. K 70 Tuntas 21. M A R 70 Tuntas 22. M G F 70 Tuntas 23. M R H 80 Tuntas 24. M W C W 70 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 70 Tuntas 28. Q A Z 90 Tuntas 29. R N W 60 Tidak Tuntas 30. S A I 70 Tuntas 31. K M 70 Tuntas 32. S A K 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30
Rata-rata 67,5
169
Keterangan:
Tuntas = 24 siswa
Tidak Tuntas = 8 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 24 x 100% 32 = 75%
170
Lembar Observasi Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Tirto
Guru : Ma’alia Ulfa, S.Sos.I
Mata Pelajaran : Tematik
Materi Pokok : Sumber Energi
Kelas / Semester : IV / II
Waktu Pelaksanaan : 12 April 2019
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda (√ ) sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta siswa membaca do’a dipimpin oleh salah
satu siswa
3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
mengecek kesiapan tempat duduk
4. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam memulai
pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa
siap dan aktif dalam pembelajaran
6. Guru melakukan apersepsi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang diharapkan
KEGIATAN INTI
MENGAMATI
8. Guru memahami tentang materi Sumber Energi
9. Guru mengajak siswa untuk mengamati teks bacaan
171
tentang materi Sumber Energi
MENANYA
10. Guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi dengan
realitas kehidupan
11. Guru memberi kesempatan untuk bertanya atau
menjawab pertanyaan
12. Guru melibatkan siswa secara aktif
MENCOBA
13. Guru membentuk kelompok siswa yang masing-masing
terdiri dari 3-4 siswa heterogen
14. Guru membagikan kartu jawaban pada setiap kelompok
tentang materi sumber energi
15. Guru mengacak gulungan kertas, kemudian
mengeluarkan 1 gulung kertas, selanjutkan membacakan
pertanyaan
MENGHUBUNGKAN
16. Guru memerintahkan kepada semua kelompok yang
memiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan yang
dibacakan guru untuk tunjuk jari
MENGKOMUNIKASIKAN
17. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang dibacakan
guru
18. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk saling
berbagi pendapat bersama guru
19. Guru memberikan poin kepada kelompok yang berhasil
menjawab dengan benar
20. Guru memberi pertanyaan rebutan, jika terdapat jumlah
172
poin yang sama pada dua kelompok atau lebih
21. Guru memberikan reward
22. Guru memberi kesempatan siswa untuk menuliskan hal-
hal baru yang didapatkan pada pembelajaran hari ini
23. Guru memberikan soal latihan
PENUTUP
24. Guru mengajak bersama siswa untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran
25. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan
26. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
selanjutnya
27. Guru meminta siswa membaca do’a penutup dipimpin
oleh salah satu siswa
28. Guru mengucapkan salam
173
Lembar Observasi Guru dan Siswa Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan
No. Aspek yang dinilai Deskripsi
Guru Siswa
1. Menetapkan tujuan dan
tema kegiatan pengajaran
dengan model kooperatif
tipe kartu arisan
Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Siswa
memperhatikan
dengan sungguh-
sungguh
2. Menetapkan rancangan
bahan dan alat yang
diperlukan dalam kegiatan
menggunakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Guru mengecek
kesiapan alat dan
bahan
Siswa siap untuk
mempraktikkan
3. Menetapkan rancangan
pengelompokkan anak untuk
melaksanakan model
kooperatif tipe kartu arisan
Guru membagi
menjadi tujuh
kelompok
Siswa mengikuti
arahan dari guru
dengan baik
3. Menetapkan rancangan
langkah-langkah kegiatan
sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
Langkah-langkah
pelaksanaan sudah
urut dan benar
Siswa dapat
memahami langkah-
langkah kegiatan
4. Menetapkan rancangan
penilaian kegiatan
pengajaran dengan model
kooperatif tipe kartu arisan
Sesuai dengan
keaktifan siswa
Siswa mulai
memperhatikan
5. Siswa memerhatikan dengan
seksama pertanyaan yang
dibacakan oleh guru dari
kartu pertanyaan di dalam
gelas yang telah dikocok
Guru dengan jelas
membacakan
pertanyaan
Siswa
memperhatikan
pertanyaan yang
dibacakan oleh guru
dengan seksama
174
6. Siswa berdiskusi sesuai
dengan kelompoknya
Guru mengamati
siswa pada saat
berdiskusi
Semua siswa
berdiskusi dengan
sungguh-sungguh
7. Siswa menyampaikan
jawaban dari pertanyaan
yang dibacakan oleh guru
Guru mendengarkan
dengan seksama
jawaban yang
dibacakan siswa
Siswa
memperhatikan
ketika ada siswa lain
yang sedang
membacakan
jawaban
8. Guru memberikan poin
kepada kelompok yang
menjawab dengan benar
Guru memberi poin
kepada siswa
Siswa bersemangat
dan bertepuk tangan
9. Guru memberikan reward
kepada siswa yang jumlah
poinnya paling banyak
Guru memberi
reward kepada siswa
Siswa bersemangat
dan bertepuk tangan
175
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. M S 50 Tidak Tuntas 2. R S 70 Tuntas 3. S 100 Tuntas 4. A D P 90 Tuntas 5. A R 100 Tuntas 6. A A M 30 Tidak Tuntas 7. A A 70 Tuntas 8. A M I 100 Tuntas 9. A T Z 90 Tuntas 10. A B I 90 Tuntas 11. A H A 100 Tuntas 12. A D N A 80 Tuntas 13. D A W M 80 Tuntas 14. D I W 90 Tuntas 15. D I R 70 Tuntas 16. D A 90 Tuntas 17. I A A H 90 Tuntas 18. I R K 100 Tuntas 19. K S 60 Tidak Tuntas 20. K 80 Tuntas 21. M A R 80 Tuntas 22. M G F 80 Tuntas 23. M R H 90 Tuntas 24. M W C W 90 Tuntas 25. M K 70 Tuntas 26. N T V 50 Tidak Tuntas 27. N K 90 Tuntas 28. Q A Z 100 Tuntas 29. R N W 40 Tidak Tuntas 30. S A I 80 Tuntas 31. K M 90 Tuntas 32. S A K 90 Tuntas
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 30
Rata-rata 81,8
176
Keterangan:
Tuntas = 28 siswa
Tidak Tuntas = 4 siswa
Presentase ketuntasan yang dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa = 28 x 100% 32 = 88 %
177
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1. Wawancara sebelum Tindakan
Gambar 2. Siswa Berdo’a sebelum Mulai Pelajaran pada Siklus I
178
Gambar 3. Guru Menjelaskan Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe
Kartu Arisan Siklus I
Gambar 4. Siswa Mendiskusikan Jawaban yang Keluar dari dalam Gelas
pada Siklus I
179
Gambar 5. Siswa Membacakan Hasil Diskusi pada Siklus I
Gambar 6. Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa pada Siklus I
180
Gambar 7. Peneliti Melakukan Wawancara Perbaikan pada Siklus II
Gambar 8. Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan Langkah-
langkah Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada Siklus II
181
Gambar 9. Siswa Mendiskusikan Jawaban yang Keluar dari dalam Gelas
pada Siklus II
Gambar 10. Siswa Membacakan Hasil Diskusi pada Siklus II
182
Gambar 11. Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa pada Siklus II
Gambar 12. Peneliti Melakukan Wawancara Perbaikan pada Siklus II
183
Gambar 13. Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran, Memberikan
Motivasi, dan Menjelaskan Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Kartu Arisan pada Siklus III
Gambar 14. Siswa Mendiskusikan Jawaban yang Keluar dari dalam Gelas
pada Siklus III
184
Gambar 15. Siswa Membacakan Hasil Diskusi pada Siklus III
Gambar 16. Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa pada Siklus III
185
Gambar 17. Foto Bersama Siswa Kelas IV
186