E magz mi 03 sept '15

132
Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000 Direktur Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I Saptandri Widiyanto Datang Sebagai Penyempurna

description

Edisi kali ini kami mengetengahkan keprihatinan Presiden Joko Widodo bahwa negeri ini butuh teladan dari para tokoh. “Tebarkan ‘virus’ keteladanan ke seluruh negeri sehingga kita sebagai bangsa, bisa segera melakukan lompatan kemajuan menjadi bangsa yang diperhitungkan di percaturan dunia,” kata Presiden Jokowi. Negeri minim keteladanan adalah sebuah kekhawatiran. Bagaimana generasi muda bisa berkualitas jika tanpa cermin teladan dari generasi pendahulunya. Hakikat teladan yakni sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Teladan itu anutan. Sementara anutan diartikan sebagai contoh yang baik. Misalnya, “Para pemimpin hendaknya dapat juga dijadikan anutan bagi rakyat.” Sejak semula kami ingin menampilkan sosok-sosok yang bisa diteladani. Setidaknya menjadi inspirasi bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mudah-mudahan keinginan kami ini bisa tercapai.

Transcript of E magz mi 03 sept '15

Page 1: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 1

Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000

Direktur Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I Saptandri Widiyanto

Datang Sebagai Penyempurna

Page 2: E magz mi 03 sept '15

2 Edisi 03 | September 2015

Tiga Generasi Memperkuat GMP Group Medan

Hendra Arbie merupakan generasi kedua dalam Garuda Madju Permata (GMP) Group of Company. Tentu saja

generasi pertama adalah H.M.Arbie (1920-2005). H.M.Arbie inilah yang pertama kali mendirikan usaha penerbitan buku yang dinamakan Firma Madju (sekarang Penerbit Madju) pada tahun 1949 di Medan.

Dari Firma Madju itulah tumbuh menjadi kelompok usaha yang merambah ke berbagai bidang usaha. Kelompok usaha itu bernaung dalam payung Garuda Madju Permata (GMP) Group of Company dengan Chairman Rosihan Arbie. GMP ini memiliki sejumlah usaha seperti Grand Plaza Hotel Medan, Garuda Citra Hotel, Grand Lubuk Raya, Wisma Garuda, Amaliun Foodcourt, RS Permata Bunda, Klinik Spesialis Bunda, Percetakan Madju, LSP Hotpari, Garuda Loundry, G Trans dan sejumlah usaha lainnya.

Selain Hendra, generasi kedua ada juga Rosihan Arbie. Dalam perkembangannya, Rosihan yang Chairman GMP Group memberi kesempatan kepada generasi ketiga. Pada generasi ini terdapat nama-nama sperti Denny, Helmy, Ferry, Rika, dan Doni.

Tiga generasi ini memperkuat GMP Group dan kini Hendra serta generasi ketiga akan membangun obsesi mereka. I

Firma Madju, cikal bakal GMP Group Medan (Foto: Istimewa)

Hotel Garuda Plaza di Medan (Foto: istimewa)

Page 3: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 3

CEO GPH Medan Hendra Arbie Jangan Ada Ketimpangan

Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000

Page 4: E magz mi 03 sept '15

4 Edisi 03 | September 2015

Langkah Nyata Grup Astra

Program SATU Indonesia Awards akan dianugerahkan dalam rangka Hari Sumpah Pemuda bulan Oktober yang

akan datang. Astra International akan memberikan bantuan dana kegiatan masing-masing senilai Rp 55 juta dan pembinaan kegiatan bagi para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015.

SATU Indonesia merupakan langkah nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif serta memberikan kontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta dan karya terpadu untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Pada tahun ini SATU Indonesia Awards memasuki pelaksanaan yang keenam. Sejak tahun 2010 sudah ada 25 orang penerima apresiasi yang masih terus mendapatkan pembinaan dari Astra hingga saat ini. Mereka terdiri dari tahun 2010: 5 penerima; 2011: 5 penerima; 2012: 5 penerima; 2013: 5 penerima dan 2014: 5 penerima. Para penerima ini tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua. I

Prijono Sugiarto di acara SATU Indonesia (Foto-foto: Astra)

Page 5: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 5

Nama

Judul

Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000

Presdir Astra Prijono SugiartoRekor SATU Indonesia

Page 6: E magz mi 03 sept '15

6 Edisi 03 | September 2015

Hortikultura Menambah Sejahtera

Berbagai kalangan menilai Bupati Tetty Paruntu telah membuat Minahasa Selatan (Minsel) lebih maju dari

sebelumnya. Percepatan pembangunan yang dilakukan Bupati Tetty terlihat nyata. “Lihat saja ruas jalan yang diperlebar dan makin cantik,” kata seorang warga Minsel.

Bupati cantik itu dikenal jago melobi, sehingga sejumlah proyek bisa masuk ke Minsel. Proyek banyak, rakyat pun bisa memperoleh manfaat. Salah satu fokus Tetty Paruntu adalah bidang pertanian. Hortikultura di Kecamatan Modoinding digenjotnya menjadi sumber pendapatan rakyat di sana. Bayangkan, dalam setahun penjualan hortikultura dari Modoinding bisa mencapai Rp 300 miliar. Kalimantan dan Papua menjadi pasar potensial bagi pemasaran hortikultura itu. Tetty ingin hortikultura membuat rakyat sejahtera.

Wilayah Modoinding dikenal sebagai daerah berhawa dingin di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Daerahnya yang dingin dan subur, membuat tanaman hortikultura sangat cocok di daerah ini. “Modoinding berperan besar dalam menggerakkan ekonomi rakyat Sulut khususnya di Minsel,” kata Tetty.

Kawasan hortikultura di Kecamatan Mondoinding, Kabupaten Minahasa Selatan (Foto: sulutprov.go.id)

(Foto Bupati: tettyparuntu.wordpress.com)

Page 7: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 7

Bupati Tetty Paruntu

Lobi untuk Minsel

Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000

Page 8: E magz mi 03 sept '15

8 Edisi 03 | September 2015

Salah satu aksi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk mewujudkan “Purwakarta Mendunia” adalah Purwakarta

World Festival 2015 yang berlangsung Sabtu (29/8/2015) malam. Festival ini merupakan puncak peringatan hari jadi ke-184 Purwakarta.

Berdasarkan informasi 14 negara ikut ambil bagian, di antaranya Italia, Meksiko, Turki, Mesir, Afrika Selatan, Korea Selatan, India, Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Kamboja. Selain seniman dan budayawan 14 negara, seniman dari berbagai daerah pun akan ikut meramaikan acara tersebut.

Menurut Dedi, semuanya ada 24 rombongan. Kalau dijumlah seniman dan budayawan dalam serta luar negeri yang tampil sekitar 1.000 orang. Purwakarta World Festival tahun ini lebih heboh dibanding tahun lalu.

Purwakarta World Festival 2015 merupakan acara puncak peringatan hari jadi Purwakarta. Selama hampir dua bulan, berbagai kegiatan memeriahkan ulang tahun Purwakarta tersebut. Seperti pawai bedug, panggung tatar sunda Cirebonan, panggung Nusantara, sarung iket topeng (saket) festival, semarak kemerdekaan dan pawai hias kendaraan, Gianyar Bali Purwakarta Festival, Malam Budaya Dunia, jurung tandang tutunggangan agung, dan Karnaval Semarak Budaya Dunia (Purwakarta World Festival). I

Purwakarta World Festival 2015 (Foto: jabar.pojoksatu.id)

(Foto Bupati: Pemkab Purwakarta)

Semarak Purwakarta World Festival 2015

Page 9: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 9

Bupati Dedi Mulyadi Purwakarta Mendunia

Edisi 03/September 2015/Harga Rp 30.000

Page 10: E magz mi 03 sept '15

10 Edisi 03 | September 2015

Pemimpin RedaksiErwin Nurdin

Penasihat SeniorFirdaus Nurdin

Editor SeniorToto TIS Suparto

Staf RedaksiYaya Mauliana NoorPuti Nadhira Jonggi AbialdoPuti Mauli Nadia

Sekretaris RedaksiNurul Okta Putri Disain Grafis Arifin Zaein, Vianty Manullang

Promosi & KerjasamaYoyoh Sulastri (Manajer)Nofia RizqiHamdaniHarry Moeryanto

Penerbit

CEOWita Anggraini

Sirkulasi JoniAwaludinGimunAde Doto

KeuanganEsti Hartanti

Kantor: Jl. Kayu Putih Dua No. 66 Pulomas, Jakarta Timur 13260

Telp: 021-4707306021-97924766 081281879002

Faks:021-4707306

www.majalahindonesia.com

@INDONESIA_MI

Majalah Indonesia

majalah_indonesia

[email protected]@gmail.com

Page 11: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 11

Beranda

Pembaca, ketika majalah ini sampai ke tangan Anda, tak terasa sudah tiga edisi kami menyajikan ke pembaca.

Memang masih banyak kekurangan di dalamnya, namun kami berusaha untuk terus memperbaiki demi mendekati keinginan pembaca.

Edisi kali ini kami mengetengahkan keprihatinan Presiden Joko Widodo bahwa negeri ini butuh teladan dari para tokoh. “Tebarkan ‘virus’ keteladanan ke seluruh negeri sehingga kita sebagai bangsa, bisa segera melakukan lompatan kemajuan menjadi bangsa yang diperhitungkan di percaturan dunia,” kata Presiden Jokowi.

Negeri minim keteladanan adalah sebuah kekhawatiran. Bagaimana generasi muda bisa berkualitas jika tanpa cermin teladan dari generasi pendahulunya.

Hakikat teladan yakni sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Teladan itu anutan. Sementara anutan diartikan sebagai contoh yang baik. Misalnya, “Para pemimpin hendaknya dapat juga dijadikan anutan bagi rakyat.”

Dari contoh kalimat itu bisa diketahui bahwa pemimpin itu bukan sekadar pemegang tampuk kekuasaan, tetapi juga sosok anutan. Jika anutan dimengerti sebagai “contoh yang baik”, maka pemimpin wajib berbuat baik.

Sejak semula kami ingin menampilkan sosok-sosok yang bisa diteladani. Setidaknya menjadi inspirasi bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mudah-mudahan keinginan kami ini bisa tercapai.

Akhirnya, selamat membaca….

Keteladanan

Toto TIS Suparto menyerahkan cinderamata kepada Yohanes R. Keraf

Sebagian awak Majalah Indonesia

Page 12: E magz mi 03 sept '15

12 Edisi 03 | September 2015

18 24 36

Isi

• 70 Tahun Merdeka 18• Presiden Joko Widodo: Tebarkan “Virus” Keteladanan 19• Maria & Erlangga: Mimpi Anak Indonesia 19• Maria Felicia Gunawan: Suntikan Motivasi Pembina 20• Della Elvira Herlika: Cita-Cita Paskibraka 21• Saptandri Widiyanto: Menggapai Langit, Mengakar ke

Bumi 24• Saptandri Widiyanto: Memanusiakan Manusia 26• Hendra Arbie: Menjaga Keseimbangan 30• Marwan Hakim: Pejuang Pendidikan Aikperapa 32• Prijono Sugiarto: Mensyukuri SATU Indonesia 33• TettyParuntu:BintangJasaUtamauntukBupati“Selfie”36• Dedi Mulyadi: Penuh Semangat di PBB 38• Rizal Ramli: Jakarta Perkuat Branding 42• Thomas Trikasih Lembong: Dari Bankir ke Menteri 44• Arief Yahya: Siapkan 100 Marina 46• Cornelis: Kunci Sukses Karnaval Khatulistiwa 50• Irianto Lambrie: Peduli Pendidikan 52

70 Tahun MerdekaArief Yahya

Siapkan 100 MarinaMenggapai Langit, Mengakar ke Bumi

Bintang Jasa Utama untuk Bupati “Selfie”

Page 13: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 13

46 106 118

• Bima Arya: Doakan Kita Bisa Selesaikan Persoalan 56• Theo Allorerung: Dari Mimpi Menjadi Misi 58• Frederik Batti Sorring: Infrastruktur Penggerak

Pariwisata 60• Bunda Rindu: Katakan dengan Boneka 64• Banggas Silitonga: “Juru Kunci” Kepercayaan 66• Gatot Riadi: Rela Berkorban 68• Tour Pilotos ke Yogyakarta 70• Diaspora Indonesia 74• Livi Zheng: Diaspora Emas di Hollywood 76• Mimi Mariana Lusli: Butuh Kasih, Bukan Kasihan 80• Mari Elka Pangestu: Dari Menteri Ke Guru Besar 82• Ondi Sukmara: Membahagiakan Orang 84• Isti Budiono: Cinta Pekanbaru 86• Yos Andri: Ilmu Adaptasi 88• Yon Hendri: Menghayati Kata-Kata Bijak 90• Agus Miran: Semangat untuk Maju 92• Gusti Cayaningrat: Jalan Kehidupan 94

• Prof. Made Astawan: Tempe Mendunia 96• Aldo Meyolla Geraldino: Usia 14 Tahun Masuk UGM 98• Ahmad Jahri: Menanam Uang 100• Novi Pratika Ismayanti: Cerdaskan Dengan Musik 102• Giartha: Sunda dan Bali Jadi Satu 104• Mengintip Anak Gunung Krakatau 106• Ma’nene: Baju Baru Buat Mayat 110• A Noor Arief: Dagadu Tanda Baca 114• Fosipa Jogja: Memajukan Pariwisata Nusantara 116• Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo 118• Festival Pacu Jalur 122• Ritual di Balik Kesemarakan 122• Nasi Cikapunduang Buk Hajjah Net 124• Dari Sabang Sampai Merauke 126• Sosok 127• Khatulistiwa: Kemerdekaan 128

Arief YahyaSiapkan 100 Marina

Mengintip Anak Gunung Krakatau

Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo

Page 14: E magz mi 03 sept '15

14 Edisi 03 | September 2015

Indonesia World Photography Com-petition di Kepulauan Selayar: Beauty Takabonerate by Wonderful Indonesia

2nd Nongsa Carnival 2015 di Pulau Batam

Festival Boalemo 2015

8 - 12 September 2015Lokasi : Kepulauan Selayar

12 September 2015Lokasi : Batam

02 - 04 Oktober 2015Lokasi: Atrium Plaza Ambarukmo Jogjakarta

“Indonesia World Photography Competition” (IWPC 2015) akan diselelnggarakan pada 8 – 12 September 2015 di Kepulauan Selayar. IWPC 2015 dilaksanakan bersamaan dengan acara tahunan Takabonerate Island Expedition (TIE) yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ketujuh. Tahun tema yang diusung adalah “Beauty Takabonerate by Wonderful Indonesia”.

IWPC 2015 memperlombakan dua kategori, yaitu: Bawah Laut dan Wisata Alam-Budaya. Panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp160.000.000,- beserta trophy dan sertifikat. Juri yang akan terlibat diantaranya adalah: Arbain Rambey (Fotografer Harian Kompas), Makarios Sukojo (Underwater Photographer), dan Setiadi Darmawan (Ketua Komunitas Fotografi Budpar Indonesia).

Batam kembali menghadirkan salah satu festival rutinnya, yaitu 2nd Nongsa Carnival 2015. Festival yang memasuki tahun kedua tersebut akan berlangsung pada 12 September 2015. Kegiatan Nongsa Carnival 2015 merupakan bagian dari perayaan 26 tahun Turi Beach Resort.

Acara Nongsa Carn i va l 2015 d ihad i rkan demi mempromosikan 12 tujuan wisata di kawasan destinasi wisata Nongsa sebagai destinasi wisata yang mendunia. Nongsa sendiri memiliki pintu masuk khusus wisatawan yakni Nongsa Pura selain layanan prima akomodasinya.

Peserta Nongsa Carnival 2015 nantinya akan disambut dengan band kulintang dari Manado yang telah dimainkan berabad lamanya di kawasan Melayu bagian timur. Nongsa Carnival akan dimeriahkan oleh karnaval fashion show, tari Kecak Bali, tarian melayu, game, dan live band.

Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) adalah salah satu travel fair terbesar berbasis B2C yang diadakan oleh PT. Garuda Indonesia dengan berbagai penawaran harga yang menarik bagi pengunjung. GATF menjadi ajang bagi pelaku industri perjalanan dan wisata untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Melalui GATF, PT. Garuda Indonesia memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk merencanakan perjalanan lebih awal dengan harga yang lebih kompetitif.

Kalender

Page 15: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 15

TABLE TOP BALIKPAPAN 2015

The Color Run Jakarta

Bali Marathon 2015

16-17 September 2015Lokasi : Balikpapan

20 September 2015Lokasi : Jakarta

The Color Run akan kembali hadir di Jakarta pada 20 September 2015. The Color Run adalah ajang lari santai yang paling seru, tidak melelahkan dan bisa dilakukan suka-suka sambil lari atau jalan santai dari zona warna pertama ke zona warna terakhir karena tidak harus selesai dalam waktu tertentu. Yang terpenting, peserta harus tiba di garis finish penuh baluran kilau warna.

Peserta ‘The Color Run presented by CIMB Niaga’ tahun ini akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Sengaja didesain untuk lebih membangkitkan adrenalin para ‘Color Runner’ yang akan berkilau dari percikan gemerlap bubuk warna yang ditaburkan saat berlari melalui tiap zona warna. Event ini tetap mempromosikan lari santai sehat penuh kegembiraan, gaya hidup serta sumbangsih kepada masyarakat. Siapapun, dari segala usia dengan berbagai latar belakang profesi dan hobi diajak untuk turut bergabung.

Media Info Wisata bekerjasama dengan Badan Promosi Pariwisata Kota Balikpapan, Dinas Pariwisata Kota Balikpapan serta AsosiasiTravel Agent (ASITA) Balikpapan, tanggal 16 – 17 September 2015 menggelar Table Top di Hotel Sagita, Balikpapan, Kalimantan Timur. Table Top ini akan menggandeng para seller dari hotel, objek wisata, dinas pariwisata serta maskapai penerbangan di wilayah Yogyakarta. Even business to business tersebut juga akan menghadirkan 100 buyer dari travel anget serta corporate yang berasal dari Balikpapan dan sekitarnya. Balikpapan Table Top akan menjadi event business to business yang diharapkan bisa menjembatani kebutuhan bisnis dari para seller dengan buyer yang sangat potensial.

Bulan Budaya Lombok – Sumbawa (BBLS)

18 Agustus 2015 - 16 September 2015Lokasi: Lombok, NTB

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pemerintah daerah NTB menggelar acara akbar yaitu Bulan Budaya Lombok – Sumbawa (BBLS) pada tanggal 18 Agustus – 16 September 2015. Acara ini akan digelar selama satu bulan penuh. Kekayaan budaya dan tradisi Lombok – Sumbawa akan ditampilkan sebagai bagian dari promosi pariwisata NTB. Harapannya aset-aset berharga dari NTB akan menjadi daya tarik tersendiri. Bulan Budaya Lombok – Sumbawa tahun 2015 ini, pemerintah NTB menjadikan “Tenun NTB” sebagai tema. Tenun merupakan salah satu kerajinan tangan khas NTB, banyak yang mengenalnya dengan sebutan “Tenun Sasak”. Pemerintah NTB mengharapkan kerajinan Tenun akan tersohor dan semakin dikenal sebagai bagian dari pariwisata Lombok – Sumbawa.

Page 16: E magz mi 03 sept '15

16 Edisi 03 | September 2015

Page 17: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 17

Page 18: E magz mi 03 sept '15

18 Edisi 03 | September 2015

70 Tahun MerdekaInspirasi

Tujuh Puluh Tahun Republik Indonesia merdeka adalah momentum penting untuk mengungkapkan rasa syukur sekaligus kesempatan

berharga untuk melakukan refleksi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan kemerdekaan antara lain menciptakan masyarakat

adil dan makmur. Inilah indikator utama dalam refleksi ini.

Page 19: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 19

Tujuhpuluh tahun Indonesia merdeka, negeri ini kian krisis keteladanan. Korupsi merebak, cacat moral seolah hal biasa. Maka dari itu, Presiden Joko Widodo

secara tegas menyatakan bangsa ini butuh keteladanan.“Tebarkan ‘virus’ keteladanan ke seluruh negeri sehingga

kita sebagai bangsa, bisa segera melakukan lompatan kemajuan menjadi bangsa yang diperhitungkan di percaturan dunia,” kata Presiden Jokowi.

Ajakan Kepala Negara itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan anak-anak muda anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol), grup Paduan Suara, Orkestra Gita Bahana Nusantara, para teladan nasional dan para juara olimpiade sains, di Istana Kepresidenan, Bogor, Jabar, Selasa (18/8/2015) pagi.

“Kehadiran saudara-saudara menunjukkan bahwa kita

Presiden Joko Widodo

Tebarkan “Virus” Keteladanan Teks Toto TIS Suparto Foto setkab.go.id

Inspirasi

bukan ‘bangsa tempe’, tapi bangsa yang memiliki anak-anak yang beprestasi, anak-anak bangsa yang bisa menjadi teladan, anak-anak bangsa yang membanggakan,” kata Presiden Jokowi seperti ditulis dalam laman resmi setkab.go.id.

Kepada para anggota Paskibraka, Taruna Akademi TNI dan Akpol, dan para Pelajar Teladan, Presiden berharap mereka menjadi generasi petarung yang tangguh, tahan banting, dan tidak hampang menyerah untuk mengejar cita-cita. Lalu kepada para Teladan Nasional, Presiden Jokowi berpesan agar keteladanan mereka bisa memberikan banyak inspirasi bagi anak negeri.

Selain tidak berhenti berkarya, Presiden meminta mereka agar tetap optimistis mendorong perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Mereka pun diminta oleh Presiden Jokowi untuk tetap menjadi teladan dalam memperkokoh rasa kebangsaan, keIndonesiaan, dan Kebhinekaan. I

Presiden Joko Widodo tersenyum cerah, sesekali tepuk tangan kecil, manakala mendengarkan dua anak membacakan puisi harapan atau cita anak negeri di

upacara Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Indonesia pada Senin (17/8/2015) di Istana Merdeka Jakarta. Kedua anak itu adalah Maria Prasana Lintang Kristiani murid kelas VI B SD Maria Fransiska Bekasi, dan Erlangga Abiantara kelas VIII C Labs School Jakarta Timur.

Mereka terpilih untuk membacakan puisi itu. Tanpa terlihat gugup mereka membaca puisi bait demi bait :

“Saya bangga menjadi anak Indonesia, berbagai kemajuan telah dicapai, saya bangga menjadi anak Indonesia namun saya juga mempunyai mimpi dimasa yang akan datang, inilah mimpi-mimpi kami”.

“Saya memimpikan Indonesia sepuluh tahun mendatang tidak ada lagi korupsi sehingga uang untuk pendidikan tidak berkurang, rakyat Indonesia akan pintar, dan Indonesia menjadi negara super power”

“Tiga tahun yang akan datang semua wilayah Indonesia bisa mengakses internet, wi-fi juga grtatis sudah gitu cepat lagi”

“Saya bermimpi semua orang bisa minum dari air keran, bersih, sehat dan uang jajan tidak berkurang”

Maria & Erlangga

Mimpi Anak Indonesia

“Saya bermimpi Indonesia menjadi juara Olimpiade sehingga merasa bangga ketika menontonnya di televisi”

“Dimasa penjajahan kita dikalahkan dengan dikotak-kotakkan dan dipisahkan. Lima tahun yang akan datang saya memimpikan Indonesia yang lebih kompak sehingga menjadi negara yang kuat”

“Sepuluh tahun yang akan datang, Indonesia akan menjadi mutiara yang berkilau, yang mempunyai daya tarik yang kuat. Bukan kita yang mencari pekerjaan ke negara lain, tetapi mereka yang mencari kerja di Indonesia”

“Sepuluh tahun yang akan datang, Indonesia menjadi negara yang mandiri dan tidak bergantung pada negara lain. Hasil bumi dan tambang di kelola oleh bangsa sendiri sehingga Indonesia menjadi kaya raya,”

“Kami bangga menjadi anak Indonesia” - I

Page 20: E magz mi 03 sept '15

20 Edisi 03 | September 2015

Bayangkan, ribuan pasangan mata tertuju kepada seorang remaja putri yang membawa

baki bendera pusaka. Ia harus menaiki tangga ke podium Presiden Joko Widodo, dan setelah menerima duplikat bendera dari Presiden ia kembali turun dengan langkah mundur. Kalau saja grogi, bisa saja tergelincir.

Ia memang mengaku takut saat membawa baki, jangan-jangan kakinya tergelincir saat naik tangga atau saat turun dari tangga. “Pas bawa bendera kan takut karena tidak keliatan di depan kami. Ada angin kencang.,” katanya. Namun ia bisa mengatasi ketegangan. Kuncinya adalah motivasi dan semangat yang diberikan oleh para pembina serta sesama teman Paskibraka. Seluruh pembina, katanya, tak henti memberi motivasi dan tip khusus.

Maria Felicia GunawanSuntikan Motivasidari Pembina Teks Toto TIS Suparto Foto setkab.go.id

layak membawa baki tersebut,” kata Maria saat ditanya Presiden Jokowi kenapa bisa terpilih sebagai pembawa baki. Ia diminta Kepala Negara untuk menceritakan pengalamannya sebagai pembawa baki.

“Saya senang yang jujur-jujur. Ya sudah, kembali (duduk),” kata Presiden menimpali.

Maria Felicia Gunawan merupakan pelajar SMAK Penabur Gading Serpong Kabupaten Tangerang. Saat ini Maria duduk di kelas dua. Lahir di Jakarta 23 Februari 1999, Maria merupakan anak kelima dari enam saudara dari wali siswa Novita Homdon . Ia memiliki prestasi luar biasa, Maria yang biasa dipanggil Cia ini menguasai tiga bahasa asing yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Mandarin.I

Motivasi

Pembawa baki itu tak lain adalah Maria Felicia Gunawan. Ia telah resmi dikukuhkan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara sebagai pembawa baki yang menjemput bendera Merah Putih dari tangan Presiden Jokowi untuk kemudian dikibarkan dalam upacara HUT ke-70 Republik Indonesia (17/8/2015). Ada 68 orang dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Merah Putih (Paskibraka) yang berasal dari 34 provinsi. Hanya ada satu pembawa baki. Oleh karenanya yang terpilih memang tergolong istimewa.

“Saya rasa kakak-kakak pelatih punya pertimbangan, kriteria yang cocok sebagai pembawa baki. Saya bersyukur bisa mewakili teman-teman. Kenapa saya terpilih? Saya jujur juga tidak bisa menjawab karena teman-teman saya yang lain juga

Maria Felicia Gunawan

Page 21: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 21

Della Elvira HerlikaCita-Cita Paskibraka Teks Toto TIS Suparto Foto setkab.go.id

Motivasi

Selain nama Maria Felicia Gunawan yang disorot media, ada nama lain di Paskibraka

2015 yang menyita perhatian jurnalis, yaitu Della Elvira Herlika. Siswi SMA Negeri 1 Metro Lampung ini mulai dikenal setelah pengukuhan Paskibraka tingkat nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (15/8/2015). Ia dipilih sebagai pemimpin upacara saat pengukuhan di depan Presiden Jokowi.

Saat memimpin upacara, terpancar keceriaan dari wajah Della. Seragam Paskibraka menambah kewibawaan Della. Potongan rambut pendek dan topi berlambang Garuda membuat gadis setinggi 175 Cm tampak gagah mempesona. Della merupakan satu

diantara 68 pelajar sekolah menengah atas dari 34 provinsi yang menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.

Paskibraka ini mengemban tugas mengibarkan sang saka Merah Putih pada peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus 2015.

“Sejak kecil sering lihat Paskibraka di televisi. Wah, keren banget bisa ngibar di Istana. Jadilah cita-citaku,” kata Della. Tentu ia tak pernah membayangkan bila cita-citanya jadi kenyataan. Ia sungguh-sungguh menjadi Paskibraka tingkat nasional. Bahkan bisa langsung berhadapan dengan Presiden.

Menurut dia, setiap orang memang harus yakin akan cita-citanya. Dari cita-cita inilah akan memuluskan setiap langkah menuju masa depan. “Aku tahun lalu masih mengibarkan bendera jadi pasukan 45 di sekolah. Dan, hanya menonton dari lobby sekolah pengibaran bendera di Istana melalui TV. Tetapi sekarang, aku di sini, di Cibubur latihan untuk upacara 17 Agustus 2015. Nggak sangka, seneng, bangga, anugerah banget. Karena aku bukan nonton lagi, tapi aku juga ngibarin,” ujar Della saat masih berlatih di Cibubur.

Della mengaku sedikit tegang ketika menjalani prosesi pengukuhan yang digelar di Istana dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. I

Della Elvira Herlika

Page 22: E magz mi 03 sept '15

22 Edisi 03 | September 2015

R O O M PRICE

Standard Rp. 275.000,-

Moderate Rp. 340.000,-

Superior Rp. 400.000,-

Yunior Suite Rp. 500.000,-

Suite Rp. 700.000,-

Saat ini kota Cilacap tumbuh banyak hotel baru, namun hotel Wijayakusuma hotel lama yang masih tetap eksis, menembus persaingan kelat yang di buktikan dengan tingkat hunian 60 – 70 %.

Management Hotel Wijayakusuma Cilacap senantiasa menjaga kebersihan, lebih dari itu hotel Wijayakusuma juga menerapkan pelayanan tinggi kepada para tamu dan menyediakan menu Breakfast bervariasi, Hotel Wijayakusuma memiliki 50 kamar dengan 5 type : Standard, Moderate, Superior, Yunior Suite, Suite yang lengkap.

Dengan di dukung letak yang strategis di pusat kota dekat Public Facilities dan Obyek Wisata. Hotel Wijayakusuma memiliki konsep penghijauan dengan keasriannya untuk mendukung program pengurangan Warning Global.

Fasilitas :

AC Telepon Bath Tube TV Chanel Kulkas Thermost Electric Wifi Free Hot Spot.

Jl. Jenderal A. Yani No. 12 A Cilacap 53213 Central Java-Indonesia

Telp. 0282-534871-74 Fax. 0282-

531150 e-mail : [email protected]

Page 23: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 23

SPACIOUS PARKING AREAManaged by

SPACIOUS PARKING AREAManaged bySPACIOUS PARKING AREA

Managed by

SPACIOUS PARKING AREAManaged by

SPACIOUS PARKING AREAManaged by

SPACIOUS PARKING AREAManaged bySPACIOUS PARKING AREA

Managed by

SPACIOUS PARKING AREAManaged by

Page 24: E magz mi 03 sept '15

24 Edisi 03 | September 2015

Saptandri Widiyanto

Menggapai Langit, Mengakar ke BumiTeks Ihsan Saepul dan Foto Harry Moeryanto

Inspirasi

Saptandri Widiyanto

“Suami saya itu ya.. bapak, saya tidak peduli dengan jabatannya sebagai direktur,” kata Agustina Sulistyorini, istri dari Saptrandri

Widiyanto selaku Human Capital & General Affair Director Angkasa Pura I. “Bapak adalah sosok suami idaman, tidak pernah marah, dan tidak membawa pekerjaan ke rumah”.

Pada Sabtu (29/8/2015) sore Majalah Indonesia bertemu dengan Agustina di Wisma Bima Cakti Cikopo. Bersama putri bungsunya, mereka datang sore karena Agustina harus mengajar tari terlebih dahulu. Mereka bergabung pada acara family gathering Angkasa Pura I yang diselenggarakan akhir Agustus. Gathering ini ditujukan khusus bagi karyawan outsourcing mulai dari security, office boy, supir dan lainnya.

Dipimpin langsung Saptrandri Widiyanto suasana begitu hangat. Semua tertawa riang menjalankan game – game tubuh, intuisi maupun verbal. “Ayo berubah total

Page 25: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 25

“Bapak adalah sosok suami

idaman, tidak pernah marah,

dan tidak membawa

pekerjaan ke rumah”

Inspirasi

Saptandri bersama istri dan putri bungsunya Saptandri bersama bersama panitia family gathering

Saptandri bersama bersama panitia family gathering Keceriaan peserta family gathering

menuju bangsa yang berintegritas, etos kerja tinggi, dan semangat gotong royong,” tertulis di punggung baju yang dikenakan setiap peserta.

Saptandri aktor utama dalam kegiatan ini. Ayah dari tiga orang anak ini menjadi sorotan para peserta. Sosok yang menggapai langit namun tetap mengakar ke bumi. Nampaknya, Sang Dirhum berhasil mengubah paradigma peserta dan memunculkan semangat kebersamaan untuk tumbuh bersama.

Begitulah seharusnya seorang pemimpin. Ia harus menganggap semua orang yang bekerja di perusahaan sebagai orang penting. Tidak ada orang yang dianggap lebih penting di sebuah perusahaan. Ada orang bijak pernah menyatakan, dulu orang menganggap pilot paling penting dalam menerbangkan pesawat, tapi kini yang lebih penting adalah sopir mobil yang mengantar pilot datang tepat waktu ke bandara. I

Page 26: E magz mi 03 sept '15

26 Edisi 03 | September 2015

“Saya datang ke Angkasa Pura I bukan untuk merusak, tetapi untuk menyempurnakan. Bagi saya itu penghormatan,” begitu

kata Saptandri Widiyanto, Human Capital & General Affair Director Angkasa Pura I, ketika berbincang-bincang dengan Majalah Indonesia di kantornya Jumat (28/8/2015) sore. Perbincangan itu dilanjutkan keesokannya, Sabtu (29/8/2015) di Wisma Cakti Cikopo.

Saptandri datang sebagai penyempurna. Ia dipercaya menjadi direksi di PT Angkasa Pura I sejak Senin (22/6/2015). Saat itu Kementerian BUMN, selaku pemegang saham PT Angkasa Pura I (Persero), mengganti posisi direktur utama dan direktur. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-98/MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015, Direktur Utama Angkasa Pura I dijabat oleh Sulistyo Wimbo Hardjito. Selain itu, Saptandri Widiyanto juga masuk ke dalam jajaran direksi.

Dua bulan setelah Saptandri masuk ke Angkasa Pura I, ia berupaya membangun kebersamaan. Filosofi yang ia pegang adalah “memanusiakan manusia”. Dalam filosofi Jawa dikenal nasihat “nguwongke wong” yang tak lain adalah “memanusiakan manusia”. Dalam sebuah perusahaan, penting membuat manusia merasa dimanusiakan. Manusia adalah yang pertama dan utama. Inilah yang dilakukan Saptandri.

Menurutnya, sebaik apapun SOP atau aturan – aturan yang dibuat tanpa diikuti etika dan estetika sebagai manusia, hanya akan menghasilkan manusia yang tidak kompeten. Jadi, jangan membuat seseorang hanya bereksistensi.

“Seseorang boleh mengejar eksistensi dan saya percaya dia akan mendapatkannya dengan cara apapun. Tetapi, apabila cenderung hanya eksistensi yang dikejar, maka mengalfakan esensi,” jelas Saptandri. Lebih lanjut ia jelaskan mengenai manusia kompeten itu sendiri ialah manusia yang memiliki unsur utama : Skill, Knowledge, dan Attitude. Lantas bagaimana mendapatkan unsur utama itu?

Untuk mendapatkan unsur utama dengan melakukan Sharing, Understanding, Caring, Loving, dan Inspiring. Sharing berarti membagi segala sesuatu yang bisa menguak fakta – fakta yang sulit timbul tanpa sharing itu sendiri. Setelah sharing maka akan timbul understanding dimana pemahaman seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ketiga proses sebelumnya dilakukan dengan baik, loving merupakan hukum tertinggi, situasi terbaik bagi manusia. Inspiring tahap yang sangat penting menurut Sapta, dalam proses ini manusia tidak lagi peduli kebaikannya dilihat manusia lain atau tidak. “Inspiring adalah ungkapan – ungkapan pikiran, yang diterjemahkan dengan kata dan diikuti perbuatan baik,” tutup Saptandri. I

Saptandri Widiyanto

Memanusiakan ManusiaTeks Ihsan Saepul, Foto Harry Moeryanto

Inspirasi

Page 27: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 27

“Memanusiakan manusia”, Saptandri Widiyanto yang direktur akrab dengan security di kantornya.

Saptandri Widiyanto (kanan) dan Imron Qodari, staf pengendali mutu.

Inspirasi

Page 28: E magz mi 03 sept '15

28 Edisi 03 | September 2015

Page 29: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 29

Page 30: E magz mi 03 sept '15

30 Edisi 03 | September 2015

Inspirasi

Hendra Arbie

Menjaga KeseimbanganTeks & Foto Erwin Nurdin

Page 31: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 31

Untuk membangun jaringan bisnis hingga kuat seperti sekarang ini, CEO Garuda

Plaza Medan Hendra Arbie senantiasa berpegang pada filosofi bisnis yang ditanamkan oleh orang tuanya. Salah satu filosofi itu adalah menjaga keseimbangan! Terdengar sederhana, tetapi bukan soal mudah untuk menerapkannya. Apalagi, alam persaingan bisnis kian ketat yang terkadang membuat seseorang lupa etika maupun estetika.

Menjaga keseimbangan, menurut Hendra, sama maknanya dengan “jangan ada ketimpangan”. Dalam hal apa saja, entah itu terkait pendapatan, fasilitas, kebersamaan hingga terkait hak dan kewajiban, semua harus dijaga jangan timpang. Harus senantiasa seimbang. Sebab, bila muncul

ketimpangan, maka bibit keretakan mulai tumbuh.

“Selain nasihat, almarhum orangtua kami juga sudah memberikan contoh lewat perbuatan. Misalnya, soal saham di antara anggota keluarga sudah diatur oleh almarhum. Hal macam inilah yang akan menjaga keseimbangan dimaksud,” kata Hendra di Medan belum lama ini. Ia bercerita panjang ikhwal bisnisnya. Adapun yang dimaksud almarhum adalah H.M.Arbie (1920-2005). H.M.Arbie inilah yang pertama kali mendirikan usaha penerbitan buku yang dinamakan Firma Madju (sekarang Penerbit Madju) pada tahun 1949 di Medan.

Dari Firma Madju itulah tumbuh menjadi kelompok usaha yang merambah ke berbagai bidang usaha. Kelompok usaha itu bernaung dalam

payung Garuda Madju Permata (GMP) Group of Company dengan Chairman Rosihan Arbie.

GMP ini memiliki sejumlah hotel antara lain Grand Plaza Hotel Medan, Garuda Citra Hotel, Grand Lubuk Raya, Wisma Garuda, dan Amaliun Foodcourt. Bidang usaha perhotelan ini digabung dengan bisnis lainnya seperti RS Permata Bunda, Klinik Spesialis Bunda, Percetakan Madju, LSP Hotpari, Garuda Loundry, G Trans dan sejumlah usaha lainnya.

Kemajuan yang diraih itu tentu tak membuat Hendra Arbie berhenti. Ia masih menyimpan sejumlah keinginan. Ayah dua putra ini punya obsesi bisa membangun hotel di seluruh kota tingkat dua di Sumatera Utara. Obsesinya tetap berpegang pada kunci penting: “Ikuti amanah dari pendiri”. I

Wiranto dan Indro Fahrizal

Inspirasi

Hendra Arbie dan Rosihan Arbie

Inspirasi

Page 32: E magz mi 03 sept '15

32 Edisi 03 | September 2015

Marwan Hakim

Pejuang Pendidikan AikperapaTeks & Foto Astra Internasional

Marwan Hakim beserta anak didiknya di Desa Aikperapa, Lombok Timur, NTB

Inspirasi

Marwan Hakim, 35 tahun, adalah penerima apresiasi SATU Indonesia tahun 2013.

Ia seorang ustadz sekaligus tokoh pendidikan di Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Meskipun disegani, namun penampilan Marwan sangat bersahaja. Tak ada topi putih yang menjadi atribut dan menandakan bahwa dia seorang ustadz. Tak jarang orang di luar Desa Aikperapa menganggapnya sebagai tukang ojek.

Namun kiprahnya dalam memajukan pendidikan di daerah itu patut diperhitungkan. Ia memelopori pendirian SMP dan SMA di Aikperapa. Sejak 2002, ia menyemangati anak-anak yang tamat SD untuk melanjutkan sekolah. Maka, didirikanlah SMP di

rumahnya. Itulah SMP pertama di Desa Aikperapa. Selanjutnya, ia dan kawan-kawan juga mendirikan SMA.

Kini, hasil perjuangan Marwan dan teman-temannya tidak sia-sia. Sekolah yang didirikannya pada 2004 itu sudah meluluskan 200 orang tamat SMP dan 50 orang tamat SMA. Ini bukti Marwan berhasil mengobarkan semangat belajar anak-anak di daerah terpencil itu, sampai di Dusun Bornong, desa tertinggi di kaki Gunung Rinjani.

Pihak sekolah tidak akan memaksa orangtua murid harus membayar dengan uang tunai. Jika orangtua tidak mampu membayar dengan uang, maka dia boleh membayarnya secara in natura. Misalnya, biaya administrasi dibayar dengan tanaman pisang. I

SATU IndonesiaSATU Indonesia Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada generasi muda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk ) Indonesia memberikan penghargaan di lima bidang, yakni lingkungan, pendidikan, teknologi, kesehatan, dan ekonomi/kewirausahaan.

Page 33: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 33

Inspirasi

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto bersyukur bahwa

jumlah peserta SATU Indonesia tahun ini meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa program ini telah mendapat tempat di hati masyarakat.

“Untuk itu kami sangat bersyukur dengan peningkatan tersebut dan menghargai semua pihak yang terlibat untuk mendukung program ini,” kata Prijono sebagaimana dikutip dalam Siaran Pers PT Astra Internasional Tbk yang diterima redaksi pada Rabu (26/8/2015).

Siaran pers itu menyebutkan pada pelaksanaan tahun keenam,

Prijono Sugiarto

Mensyukuri SATU IndonesiaTeks Toto TIS Suparto, Foto Astra Internasional

Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk

jumlah pendaftar Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2015 kembali memecahkan rekor. Dalam kurun pendaftaran lima bulan, yaitu 24 Maret – 24 Agustus 2015, jumlah pendaftar melonjak 13% menjadi 2.071 orang dibandingkan dengan 1.833 orang pada 2014.

Tidak hanya itu, jika tahun lalu jumlah pendaftar yang mendaftar melalui website www.satu-indonesia.com hanya 324 orang, tahun ini jumlah tersebut meningkat hingga 85 persen menjadi 599 orang.

Data ini tentunya merupakan kabar yang baik karena dalam proses penyebaran informasi tentang kegiatan SATU Indonesia Awards 2015 kali ini dilakukan juga melalui Google

Display Network yang memudahkan bagi para pengguna internet untuk mengetahui informasinya. Selain itu, tim panitia juga mengarahkan agar para pendaftar dapat melakukan registrasi melalui website.

Dari 2.071 pendaftar terdiri dari bidang Pendidikan 476 orang, sedangkan bidang Lingkungan 175 orang, bidang Kewirausahaan 956 orang, bidang Kesehatan 172 orang dan 292 orang pendaftar.

“Kami berharap para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini terus melanjutkan karya mereka dan mengembangkan program yang digagas secara orisinal tersebut serta meningkatkan kualitas cakupannya,” tambah Prijono. I

Page 34: E magz mi 03 sept '15

34 Edisi 03 | September 2015

Page 35: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 35

Page 36: E magz mi 03 sept '15

36 Edisi 03 | September 2015

Bupati cantik itu hadir di Istana Negara belum lama ini. Ia dianugerahi penghargaan oleh Presiden Joko

Widodo. Seperti biasanya, dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan, pemerintah senantiasa memberikan tanda kehormatan kepada para tokoh di negeri ini.

Saat Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan kepada 44 tokoh se-Indonesia yang berjasa di berbagai bidang. Juga, telah membawa manfaat untuk masyarakat banyak.

Salah satu tanda kehormatan itu berupa Bintang Jasa Utama. Salah seorang penerimanya adalah Christiany Eugenia Paruntu, 48 tahun, yang dikenal sebagai bupati cantik. Ia adalah Bupati Minahasa Selatan. Warga Minahasa Selatan lebih sering menyapanya dengan nama Tetty Paruntu. Ia merupakan anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie

Tetty Paruntu

Bintang Jasa Utama untuk Bupati “Selfie”Teks Toto TIS Suparto, Foto tettyparuntu.wordpress.com

Inspirasi

Page 37: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 37

Inspirasi

Paruntu dan seorang politikus terkenal, Jenny Y. Tumbuan. Tetty lahir pada 25 September 1967 di Manado.

Lepas dari bintang penghargaan itu, yang tentunya diberikan karena prestasinya, Bupati Tetty ini juga dikenal sebagai “Bupati Selfie”. Di manapun ia berada, warga acap mengerubutinya. Mereka ingin berfoto diri (selfie) dengan bupatinya. Maklumlah, bupati ini memang berparas cantik. Meski hampir setengah abad usianya, ia tetap tampil memesona. Tubuh terjaga karena hobinya lari marathon, fitness, dan main bulutangkis. “Siapa lagi, ayo dekat ke sini,” begitu ajak Bupati Tetty kepada wargnya yang ingin ber-selfie.

“Terima kasih banyak atas peran sertanya dalam pembangunan di Minahasa Selatan, Sehingga saya mendapat penghargaan ini oleh Presiden Joko Widodo,” tulis Bupati Tetty Paruntu di laman resminya. I

Bupati Tetty Paruntu berfoto “Selfie” bersama warga

Bupati Tetty Paruntu berolahraga bersama warga

Page 38: E magz mi 03 sept '15

38 Edisi 03 | September 2015

dipanggil Kang Dedi, menjelaskan bahwa di Purwakarta, anak-anak diminta untuk masuk sekolah pukul enam pagi, dan berangkat ke sekolah dengan naik sepeda.

Kang Dedi menyampaikan pandangannya terkait kebudayaan dengan tema “Kepemimpinan Moral dan Inovatif” dengan visi layanan, kewirausahaan dan leadership. Ia berpiadato untuk memenuhi undangan penyelenggara konferensi, IYLA (International Young Leader Assembly).

Pidato Kang Dedi ini memang mempunyai arti sendiri karena disampaikan pada saat Indonesia baru saja merayakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 2015. Semula Kang Dedi berencana berpidato dalam bahasa Sunda sambil

Dedi Mulyadi

Penuh Semangat di PBBTeks Mauliana Noor Foto Humas Purwakarta

mempresentasikan wayang golek ke atas mimbar, namun terpaksa dibatalkan karena beberapa kendala dan alasan keamanan.

Kang Dedi pun memaparkan kondisi yang sebenarnya, dimana pemakaian teknologi hanya menjadi sarana konsumtif, di mana pemborosan yang terjadi bahkan di desa tanahnya mulai dijual sehingga kehilangan daya dukung karena hanya mengejar daya konsumtif semata. “Sekarang keadaan terbalik teknologi menjadi sarana konsumtif yang mengakibatkan pemborosan dan pedesaan kehilangan daya dukung lahan yang tadinya produktif mulai terjual hanya untuk pemenuhan nafsu konsumtif yang akhirnya bahan pokok harus beli seperti beras telor daging bahkan jengkol,” tuturnya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berpidato di International Young Leader Assembly di markas

PBB, New York, pada Selasa (17/8/2015) waktu setempat. Di hadapan sekitar 700 peserta dari 90 negara, Dedi berbicara penuh semangat. Ia memulai dengan kalimat khas Sunda, dan tampil pula dengan khas iket serta baju pangsi.

“Generasi muda boleh menguasai teknologi, tapi tidak boleh meninggalkan budaya,” kata Dedi Mulyadi di depan hadirin yang memenuhi ruang sidang utama konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di kota New York. Laman voaindonesia.com melaporkan sebagian peserta tampak sibuk mencatat dengan piranti gadget mereka, sebagian lainnya menyimak dengan penuh perhatian. Sesekali terdengar tepukan meriah, terutama saat Dedi Mulyadi yang akrab

“Generasi muda boleh menguasai

teknologi, tapi tidak boleh

meninggalkan budaya,”

Inspirasi

Page 39: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 39

Pada Jumat (21/8/2015) Kang Dedi sudah pulang ke Purwakarta. “Makna dari pidato itu, adalah perlihatkan kepercayaan diri, mari percaya dengan kebudayaan kita yang selama ini justru kurang kita percayai,” ujarnya Sabtu (22/8/2015). Bisa jadi itu momen pertama kalinya kostum khas Sunda melenggang di AS. Termasuk, salam adat masyarakat Sunda diperdengarkan di forum dunia.

“Ternyata yang formalistis itu cuma di kita saja, saya pernah gunakan kostum seperti ini dilarang masuk kantor pemerintahan di Jakarta. Dan di Amerika, saya gunakan pakaian ini termasuk sandal saat berpidato diapresiasi dengan baik, tidak aneh karena mereka menghormati setiap identitas budaya dari manapun,” ujar Kang Dedi. I

Inspirasi

Bupati Dedi Mulyadi ketika berpidato di PBB, New York

Suasana International Young Leader Assembly (IYLA)

Page 40: E magz mi 03 sept '15

40 Edisi 03 | September 2015

Page 41: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 41

Page 42: E magz mi 03 sept '15

42 Edisi 03 | September 2015

Rizal Ramli

Jakarta Perkuat Branding

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli  minta agar Gubernur DKI Jakarta memperkuat branding agar Jakarta

menjadi kota wisata dunia, seperti halnya dilakukan  kota Singapura, Bangkok, Dubai  yang berhasil dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah besar.

“Jakarta harus punya branding yang kuat di sektor pariwisata. Kalau Singapura sukses dengan branding sebagai surga belanja, Bangkok sukses dengan wisata kuliner,  dan Maladewa sukses menggarap wisata kemaritiman, Jakarta harus punya branding yang kuat  apakah wisata bisnis, wisata maritim,  dan sebagai wisata belanja,” kata  Menko Rizal Ramli  dalam rapat koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, baru-baru ini.

Menko Rizal Ramli tertarik mengembangkan industri pariwisata DKI Jakarta khususnya pariwisata kemaritiman di Kepulauan Seribu.  Selain itu sejumlah segmen seperti business tourism, Wisata kuliner, maupun  human brand

Menko Kemaritiman Rizal Ramli (tengah), Menpar Arief Yahya (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Pemimpin

Page 43: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 43

activity seperti health and spa, dan art and culture tourism akan dipopulerkan.  

Untuk mendukung branding  pariwisata Jakarta, Kemenpar telah menyiapkan dana promosi sebesar Rp 100 miliar untuk 2015 dan akan ditingkatkan lagi tahun depan. Jakarta merupakan pemasok wisman kedua terbesar setelah Bali, mencapai 30%. Tahun ini sekitar 2,5 juta wisman, namun angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan Kota Bangkok, Thailand, yang mencapai 16 juta wisman.

Segmen pariwisata DKI Jakarta sebagai business tourism terus dikembangkan, di antaranya dengan memperkuat event  pertemuan dan konvensi (MICE) internasional, antara lain pada 2016 mendatang Jakarta akan menjadi tuan rumah travel mart dunia.  

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan meningkatkan fasilitas pariwisata DKI Jakarta dalam rangka mendukung serta mempopulerkan  sebagai  marine tourism, business tourism, Wisata kuliner, maupun  human brand activity seperti health and spa, dan art and culture tourism (*/tis) 

Rapat membahas branding Jakarta (Foto-foto: Humas Kemenpar)

Pemimpin

Page 44: E magz mi 03 sept '15

44 Edisi 03 | September 2015

Istana Negara pada Rabu (12/8/2015) siang menjadi tempat istimewa bagi Thomas Trikasih Lembong. Meski ia

pernah ke istana itu, tak urung ia berdiri takjub di karpet merah Istana Negara yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.

Ia memang diundang Presiden Joko Widodo untuk dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri siang itu dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Di pundak mereka itulah reputasi Presiden dipertaruhkan. Mereka punya beban untuk memperbaiki perekonomian nasional yang terus melemah.

Oleh karena itu, Thomas Lembong pun jadi sorotan publik. Bisakah ia membuat dunia perdagangan tidak lagi diricuhkan kelangkaan daging, pro-kontra impor beras, ekspor yang menyusut, sampai kepada daya beli konsumen domestik yang terus melorot. Latar belakang Thomas sebagai bankir sempat membuat publik ragu.

Lembong mendapat gelar Bachelor of Arts dari Harvard University pada

Thomas Trikasih Lembong

Dari Bankir ke MenteriTeks Toto TIS Suparto Foto setkab.go.id

Inspirasi

tahun 1994. Ia pernah bekerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley dan Farindo Investments, sampai akhirnya mendirikan Quvat Capital. Kabarnya perusahaan ini memiliki modal US$500 juta yang berkomitmen dengan 11 perusahaan portofolio di berbagai sektor termasuk logistik kelautan, konsumen, dan keuangan. Thomas diangkat menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (Davos) di tahun 2008.

Namun Presiden Joko Widodo punya alasan lain saat mengangkat menteri barunya. Kepala Negara menginginkan sosok yang berpengalaman menangani krisis. Thomas punya pengalaman itu. Namanya sudah berkibar saat masa Badan Penyelamatan Perbankan Nasional (BPPN) dulu.

“Saya berkomitmen untuk konsisten dengan program yang telah ada,” kata Thomas saat serah terima jabatan dengan Rachmat Gobel. Artinya, dalam hal menangani krisis, Thomas akan tetap meneruskan program-program

Page 45: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 45

Inspirasi

yang sudah tertata.Soal ekspor? Tom Lembong, begitu

sapaannya, diyakini punya jaringan internasional. Tom yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo itu merupakan satu-satunya anggota 20-20 dari Indonesia. Asosiasi 20-20 adalah para investor buy and hold, bukan jual-beli semata. Ini yang akan mengurangi Indonesia dari ketergantungan hot money. Mereka pernah datang ke Indonesia. Investor yang hadir antara lain dari Canadian Pension Plan, NPS (National Pension System) dari Korea Selatan , dan sejumlah investor infrastuktur dari Amerika Serikat.

Pengalaman itulah yang membuat kalangan lain optimistis. Apalagi Tom Lembong masih muda, usianya belum melewati setengah abad, sehingga memberi harapan orang-orang muda bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara. I

Page 46: E magz mi 03 sept '15

46 Edisi 03 | September 2015

Arief Yahya

Siapkan 100 Marina

Pemimpin

Page 47: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 47

Perairan Indonesia yang memiliki garis pantai 100.000 km menjadi  salah satu terpanjang

di dunia merupakan arena terbaik bagi para yachter internasional. Potensi ini akan dioptimalkan agar kunjungan kapal yacht ke perairan Indonesia meningkat.

““Tahun ini kami mentargetkan 1.500 kapal yang akan berkunjung ke Tanah Air, jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2014 sebanyak 750 kunjungan  yacht,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief usai membuka forum The 2nd Edition of Indonesia Yacht Forum 2015 di Batavia Sunda Kelapa Marina Jakarta, baru-baru ini.

 Arief Yahya menjelaskan untuk mendukung target kunjungan yacht

Pemimpin

tersebut  pemerintah bersama Pemda pelaku bisnis wisata bahari menggelar 10 event internasional dan menyiapkan peningkatan infrastruktur berupa pembangunan titik labuh (dermaga/marina) di empat kabupaten yang menjadi arena berlayar favorit para yachter dunia.Sedangkan  dalam lima tahun ke depan akan membangun 100 marina, termasuk yang dibangun oleh pengusaha pariwisata yang bergerak di bidang marina. Fasilitas marina tersebut, menurut Arief, sangat strategis untuk mendukung target target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) termasuk di antaranya wisman yang menggunakan  5.000 kapal yacht.  

Tahun 2015 pemerintah menargetkan kunjungan kapal yacht sebanyak 1.500 kapal, tahun 2016 meningkat menjadi 2.200 kapal, tahun 2017 sebanyak 3.000 kapal, dan tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebanyak 4.000 kapal dan 5.000 kapal. 

 Perolehan devisa dari kunjungan wisman kapal yacht cukup besar. Tahun 2014 jumlah kunjungan yacht ke perairan Indonesia sebanyak 750 kapal dengan rata-rata  membawa lima orang per kapal. Pengeluaran mereka rata-rata US$ 150  per orang per hari dan masa tinggal 120 hari  sehingga  menghasilkan devisa sebesar US$ 67,5 juta. (Siaran Pers Kemenpar/tis)

Menpar Arief Yahya memberikan sambutan pada acara Indonesia Yachts Show 2015

Page 48: E magz mi 03 sept '15

48 Edisi 03 | September 2015

Page 49: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 49

Page 50: E magz mi 03 sept '15

50 Edisi 03 | September 2015

Cornelis

Kunci Sukses Karnaval KhatulistiwaTeks Toto TIS Suparto

Pemimpin

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis

Page 51: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 51

Karnaval Khatulistiwa akan menjadi acara tahunan yang dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Karnaval ini merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan minat wisatawan datang ke provinsi tersebut, khususnya Kota Pontianak.  Hal itu dikatakan Gubernur Kalbar Cornelis Mh kepada wartawan, Senin (24/8/2015).

Ia mengatakan pelaksanaan Karnaval Khatulistiwa cukup sukses dan meriah. Karnaval yang terdiri atas karnaval darat dan karnaval air ini diikuti oleh 24 provinsi, serta instansi pemerintah, swasta serta BUMN. Selain itu jumlah pengunjung yang datang juga cukup signifikan. Kuncinya, kata Gubernur, adalah kerja keras dan kerja cerdas.

“Festival ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke Pontianak. Oleh sebab itu festival karnaval darat dan air ini akan tetap diupayakan untuk dilaksanakan setiap tahun,” ujarnya.

Karnaval khatulistiwa ini merupakan salah satu cara untuk mempertunjukkan kekayaan budaya yang ada di Kalbar pada khususnya dan budaya di Indonesia pada umumnya. Dengan festival ini, dunia internasional dapat melihat betapa banyaknya kekayaan budaya Indonesia.

Karnaval Khatulistiwa 2015 diharapkan menjadi titik awal promosi wisata Kalbar pada karnaval tahun berikutnya. Promosi ini sebagai  upaya menaikkan kunjungan wisatawan mencanegara (wisman) ke Pontianak. Diharapkan wisman ke Pontianak naik tiga kali lipat.  Tahun ini sekitar 30.000, tahun 2019  mendatang dihararapkan menjadi 100.000 wisman.

Untuk meningkatkan kunjungan wisman terutama dari negara-negara terdekat (ASEAN) ke Pontianak perlu promosi kreatif  karena dari 30.000 wisman ke Pontianak mayoritasnya atau  sekitar 80% dari Malaysia, kemudian Singapura dan Brunei Darussalam masing-masing 5 persen. I

 

Pemimpin

Presiden Jokowi mengikuit Karnaval Katulistiwa Presiden Jokowi menyaksikan tarian adat Kalbar

Page 52: E magz mi 03 sept '15

52 Edisi 03 | September 2015

Irianto Lambrie

Peduli PendidikanGubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie ingin

pendidikan di provinsinya maju pesat. Kondisi ini secara signifikan akan mendorong kemajuan

provinsi itu.

Teks Toto TIS Suparto

Pemimipin

Page 53: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 53

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie bermimpi agar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bisa membuka cabang di Kalimantan Utara, dengan dua

pilihan apakah kampusnya di Tarakan atau di Kabupaten Nunukan. Dengan harapan nantinya para siswa lulusan SLTA yang berminat menjadi Prajamuda di IPDN tidak perlu lagi jauh-jauh ke Jatinangor Provinsi Jawa Barat.

Untuk perguruan tinggi lainnya, Kalimantan Utara juga mendapat porsi sekitar lima puluh orang mahasiswa yang bisa diterima di sana. Tinggal sekarang apakah anak-anak daerah di Kabupaten Kota berminat atau tidak karena pintu

untuk itu sudah terbuka lebar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sosok Irianto dibilang peduli pendidikan. Ia ingin lewat pendidikan Kaltara perlahan tapi pasti terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hampir seluruh perguruan tinggi ternama di Indonesia sudah sukses menjalin kerja sama dengan Pemprov Kaltara. Kerja sama ini juga sudah bermanfaat langsung bagi seluruh lapisan masyarakat dengan diterimanya puluhan putera puteri Kaltara untuk dididik sebagai Taruna dan Taruni di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi di Jakarta. I

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie meninjau sekolah (Foto: kabarutara.com)

Pemimipin

Page 54: E magz mi 03 sept '15

54 Edisi 03 | September 2015

Page 55: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 55

Page 56: E magz mi 03 sept '15

56 Edisi 03 | September 2015

Bima Arya

Doakan Kita Bisa Selesaikan Persoalan

Teks Toto TIS Suparto Foto Humas Pemkot Bogor

Bangsa kita tengah dihadapkan berbagai persoalan, saat di Tanah Suci doakan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu.

Pemimpin

Walikota Bogor Bima Arya

Page 57: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 57

Doa di Tanah Suci dipercaya manjur. Maka dari itu, banyak kolega atau sanak saudara titip doa kepada calon haji yang akan berangkat

ke Mekkah. Atas dasar itu pula Walikota Bogor Bima Arya meminta kepada calon haji Kota Bogor untuk mendoakan bangsa dan negara.

“Mohon didoakan agar bangsa negara ini diberikan jalan untuk menyelesaikan persoalan-persoalannya, sehingga warga, masyarakat kita dan rakyat kita diberikan kesejahteraan dan kesehatan oleh Allah SWT,” kata Bima.

Rombongan calon jemaah haji (calhaj) yang tergabung dalam kloter 15 berjumlah 444 orang asal Kota Bogor. Kamis (27/8/2015 bersiap-siap menuju Asrama Haji Embarkasi Jakarta - Bekasi Provinsi Jawa Barat. Bima Arya didampingi Ibu Yane Ardian turut mengantar keberangkatan calhaj. Tampak hadir pula Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Bogor Ansrullah, Kepala Subbag. Tata Usaha pada kementrian agama Kota Bogor,Dede Supriatna dan Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Setda Kota Bogor Abdur Rakhman.

Pemimpin

Bima dalam sambutannya mengingatkan para calhaj untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat ke Tanah Suci. “Saya doakan seluruh jamaah untuk selalu diberikan kesehatan, kemudahan oleh Allah SWT dan nantinya memperoleh hikmah dan barokah dari ibadah haji,” ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers Pemkot Bogor.

Walikota Bogor juga berpesan kepada calhaj Kota Bogor untuk menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi air putih. “Saya berharap agar semuanya bisa menjaga kekompakan, mentaati aturan yang ada, karena bagaimanapun juga tidak saja membawa nama baik bangsa dan negara, tetapi terutama membawa nama baik Kota Bogor,” pesannya.

Selain mendoakan negara Indonesia yang kondisi perekonomiannya sedang kurang baik, Bima juga minta untuk mendoakan Kota Bogor agar dapat memberikan kemaslahatan bagi warganya. Agar warga Kota Bogor diampuni dosa-dosanya dan diberikan barokah oleh Allah SWT. “Terima kasih kepada pendamping dan pembimbing yang bekerja keras terutama sekali kepada tim kesehatan. Semoga Allah membalas budi baik bapak ibu sekalian,” tutupnya. I

Bima Arya saat memberi sambutan pada pelepasan calon haji.

Bima Arya bersalaman dengan salah satu calon haji.

Page 58: E magz mi 03 sept '15

58 Edisi 03 | September 2015

Theo Allorerung

Dari Mimpi

Menjadi Misi

Pemimpin

Bupati Tana Toraja Theo Allorerung awalnya punya mimpi untuk mengembalikan tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke Tana Toraja. Salah

satunya dengan menciptakan berbagai tempat wisata baru selain tradisi penguburan batu.

“Dulu I have a dream, tapi sekarang I have a mission untuk Tana Toraja,” ungkapnya kepada Majalah Indonesia di rumah dinasnya beberapa waktu lalu. Adapun misinya, Theo mengatakan adalah merampungkan infrastruktur. “Karena Toraja itu bukan hanya Indonesia tapi dunia,” imbuh dia.

Theo berambisi 10 hinga 15 tahun nanti, kunjungan wisatawan ke Toraja bisa mengambil jumlah kunjungan wisatawan dari Bali. “Itu dari sisi wisata, sehinga bisa meningkatkan devisa terhadap negara,” kata Theo.

Menurut Theo, “tertidurnya” jumlah kunjungan wisatawan ke Toraja karena belum dikelola dengan maksimal seperti transportasi. “Kita itu bisa lebih dari Bali, tapi kita tidak gila

Teks & Foto Mauliana Noor

Bupati Theo Allorerung

Page 59: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 59

Pemimpin

mengelolanya,” jelas dia. Dengan target 15 tahun kedepan, keberadaan sangat

berperan dalam peningkatannya. Theo menyebutkan beberapa objek wisata baru yang dirintis adalah wisata religius (agama), wisata ecoculture dan sosial dan agro wisata.

Jadi 15 target ke depan. Bandara harus ada, landmark daerah ini ada. Wisata budaya tidak cukup. Wisata industri harus holding, alamnya menjanjikan untuk wisata, agama, wisata. Wisata spritual, wisata eco, culture dan sosial.

”Saat ini kami tengah mengembangkan kota Toraja sebagai kota satelit adalah industri harus dominan berbasis masyarakat,” ungkapnya. Caranya dengan membuat homestay yang dapat dinikmati para turis. “Mereka tidak lagi harus menginap di hotel, tetapi di rumah-rumah warga, selain mendapatkan penghasilan, pemiliki rumah kjuga bisa belajar dari turis, “ ujarnya. Cara ini, tujuannya agar masyarakat tidak menjadi penonton dari kesejahteraan. I

Rumah adat Tana Toraja

Patung Pongtiku

Page 60: E magz mi 03 sept '15

60 Edisi 03 | September 2015

Pembangunan infrastruktur desa menuju kota ternyata menjadi prioritas Frederik Batti Sorring sebagai Bupati Toraja Utara untuk memajukan kota yang terkenal dengan

objek wisata pemakamannya. Menurut Sorring sapaan akrab Frederik Batti Sorring,

jika infrastruktur dari desa menuju kota baik, tentunya dapat memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk menjangkau dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Salah satunya pembangunan infrastruktur jalan menuju objek-objek wisata, karena itu menjadi pengerak pariwisata,” ujarnya kepada Majalah Indonesia di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Sorring yang dilantik berpasangan dengan Buntang Rombelayuk, 31 Maret 2011 menambahkan, dengan infrastruktur yang baik dari desa menuju kota juga memudahkan masyarakat menjual hasil bumi seperti kopi, beras.

“Di tanah Toraja ini objek wisata yang ada seperti budaya, alam, iklimnya yang indah, agro wisata. Apalagi Toraja aman untuk wisatawan yang berkunjung,” sebut dia. I

Frederik Batti Sorring

Infrastruktur Penggerak PariwisataTeks & Foto Yaya Mauliana Noor

Tanah Air

Hamparan batu vulkanik di Toraja Utara

Page 61: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 61

Tanah Air

Pemakaman di Toraja Utara terdapat mayat yang berusia 300 tahun

Kuburan di dinding gunung di Toraja Utara

Batu vulkanik di Toraja Utara Pegunungan di Toraja Utara

Page 62: E magz mi 03 sept '15

62 Edisi 03 | September 2015

Page 63: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 63

Page 64: E magz mi 03 sept '15

64 Edisi 03 | September 2015

Bunda Rindu

Katakan dengan BonekaTeks & Foto Erwin Nurdin

Inspirasi

Bunda Rindu dan bonekanya

Page 65: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 65

“Katakan dengan boneka”, begitu manajemen ala Sri Murani Ariningsih, Kepala Bandara kelas I Radin Inten II di Lampung Selatan.

Mengapa memakai boneka? Ternyata, secara universal boneka bisa mewakili pernyataan seseorang. Boneka mewakili cinta seseorang kepada kekasih, keluarga, sekolah, negara dan masih banyak lagi.

Bagi Bunda Rindu, begitu sapaan Sri Murani Ariningsih, boneka bisa mewakili pernyataan persahabatan maupun pertemanan. Bunda Rindu pun memberikan boneka kepada anak buah, sebaliknya anak buah memberikan boneka. Ini maknanya mereka saling bersahabat, saling berteman agar terbangun kebersamaan.

Itulah manajemen mengandalkan hati nurani. Bunda Rindu ini menerapkan seni kepemimpinan dengan

hati. Bukan soal mudah memang, tetapi filosofi kepemimpinan itu berusaha dipegang Bunda Rindu.

“Saya berusaha menerapkan hal itu. Memimpin dengan hati, kasih sayang dan penuh persahabatan,” kata Bunda Rindu saat menceritakan filosofi memimpin. Setidaknya, selama berkarier sejak tahun 1984, ia merasa memimpin dengan hati merupakan filosofi yang pas. Konon pemimpin berhati nurani dan tulus akan selalu memberi layanan prima bagi rakyatnya.

Bunda Rindu menambahkan memimpin dengan hati melahirkan sifat kasih sayang. Nasihat bijak mengingatkan kasih sayang perlu dimiliki oleh semua orang, dalam hal ini seorang pemimpin. Dengan kasih sayang, pemimpin mampu bersimpati dan memberikan empati, dan mengulurkan tangan. Caranya, bisa disimbolkan dengan memberikan boneka. I

Inspirasi

Bunda Rindu (kedua dari kanan) bersama staf.

Page 66: E magz mi 03 sept '15

66 Edisi 03 | September 2015

Banggas Silitonga, Kepala Bandara Binaka di Pulau Nias, belajar membangun kepercayaan dengan menjadi “juru

kunci” dari sebuah instansi. Juru kunci di sini adalah sebagai pemegang kunci. Ceritanya, kepala logistik mempercayai Banggas muda untuk memegang kunci ruangan penting.

“Saya bangga, sekaligus tantangan, karena saya dipercaya maka harus membayarnya dengan menjaga kepercayaan tersebut,” kata Banggas saat bercerita masa mudanya, masa ia memulai karier. Bisa saja, karena ia pegang kunci, ia tergoda untuk berbuat jelek. Atau, bisa juga ada orang lain yang memanfaatkan untuk kepentingan buruk.

Hal-hal seperti itulah yang ia pertahankan agar tetap memperoleh kepercayaan dari pimpinannya. Bukan soal mudah untuk menjadi juru kunci itu, tetapi pada akhirnya ia bisa membuktikan bahwa dirinya memang layak menjadi orang kepercayaan. Cukup dari kunci Banggas bisa meyakinkan orang lain bahwa ia bisa dipercaya.

Kisah menjadi “juru kunci” itu dialami Banggas ketika ia bekerja di Nunukan. Setamat SMA di Tarakan, Banggas mengadu nasib sebagai tenaga outsourching di perusahaan kontraktor Pertamina di Pulau Bunyu. Ketertarikan terhadap Pertamina tak lepas dari pengaruh abangnya yang bekerja di Pertamina di Nunukan.

“Saya tak lama di Pertamina,” kata Banggas. Ia banting stir menjajal dunia penerbangan. Ia pun sejak 1981 bekerja di bandar udara di Nunukan. Dari sanalah karier melesat sampai akhirnya menjadi kepala bandara. I

Banggas Silitonga

“Juru Kunci” Kepercayaan

Teks & Foto Erwin Nurdin

Inspirasi

Page 67: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 67

Page 68: E magz mi 03 sept '15

68 Edisi 03 | September 2015

Siapapun memiliki hobi atau kesukaan terhadap sesuatu. Bahkan untuk menikmati kegemaran itu rela berkorban waktu maupun materi. Tidak terkecuali Gatot Riadi,

kepala Bandara Tanjung Harapan Bulungan, yang memiliki hobi mengotak-atik sofware (perangkat lunak).

Atas kegemarannya ini, Gatot -sapaan akrab Gatot Riadi - mendapat julukan trial and error dari teman-temannya. “Saya sempat dijuluki si trial and error, artinya sudah mencoba dan salah. Tapi setelah melakukan kesalahan itu kita bisa melakukannya lebih baik lagi tanpa mengulang kesalahan yang sama,” tutur Gatot di kantornya, belum lama ini.

Bongkar pasang peralatan eletronik, menurut Gatot, seiring dengan ketertarikannya untuk update terhadap teknologi. “Saat itu, saya lupa tahunnya, saya beli HP Apple, dari cara menabung. Saat itu lagi booming, kemudian penasaran HP itu saya bongkar sofwarenya susah, saya ingin tau di dalamnya,” katanya sambil mengingat kenangan membeli gadget.

Dari situ, kata Gatot, mulai tertarik terhadap peralatan-peralatan lain, belajar dan dipandu Google hingga akhirnya mampu memperbaiki berbagai jenis elektronik. “Ada yang tau saya bisa memperbaiki, sampai-sampai teman datang ke rumah,” imbuh dia. Kendati mulai memahami peralatan elektronik dan memperbaikinya, menurut Gatot semuanya butuh pengorbanan. Dan tidak jarang melalui jalan buntu dan tidak bisa diperbaiki.

“Kalau dulu saya masih kroco dan banyak memiliki banyak waktu, kalau saat ini nggak bisa, tapi tetap belajar untuk memperdalam cara perbaikian sofware,” jelasnya. I

Gatot RiadiRela

Berkorban Teks & Foto Mauliana Noor

Inspirasi

Page 69: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 69

Page 70: E magz mi 03 sept '15

70 Edisi 03 | September 2015

Tour Pilotos ke YogyakartaJumat (14/8/2015) sekitar pukul 07.00 WIB pagi

sekitar 200 motor gede berangkat dari Cileunyi menuju Yogyakarta. Mereka melakukan touring

dengan rute Jakarta-Bandung- Majenang-Ciamis-Banjar-Karang – Lumbir – Wangon – Purworejo – Wates – Yogyakarta. Dari 200 motor gede itu, terdapat 20 motor dari Pilotos.

Nama Pilotos diambil dari bahasa Spanyol yang berarti penerbang. Pilotos berbasis kendaraan Harley-Davidson. Memang para pilot maupun penerbang di dalam negeri sejak 22 September 2011 membentuk klub Pilotos. Pilotos juga berbasis keselamatan di udara maupun di darat.

Mereka tiba di Yogyakarta Jumat malam hari. Selain untuk berpartisipasi pada Jogja Bike Rendezvous 2015, Pilotos juga berkunjung ke Lanud Adi Sucipto dan juga melakukan bakti sosial di Panti Asuhan Yatim Piatu Mabbarot di Piyungan, Yogyakarta.

Berikut rekaman tour Pilotos:

Capt. Jefry memimpin doa sebelum melakukan perjalanan

Capt. Rubiyanto (kiri), Sam Geser (Brotherhood) dan Capt. Avirianto

Page 71: E magz mi 03 sept '15

Capt. Avirianto

Tim Pilotos mengisi BBM di SPBU

Tim Pilotos beristirahat di rumah makan Pring Sewu, Banjar

Tim Pilotos beristirahat di rumah makan Gudeg Kendil Wates, Yogyakarta

Tim Pilotos memasuki wilayah Jawa Tengah

Capt. Ari Sapari dan anggota Pilotos

Tim Pilotos berkunjung ke Panti Asuhan Mabarrot

Capt. Erick Jerry dan Capt. Faisal

Capt. Ari Sapari

Capt. Zavier

Page 72: E magz mi 03 sept '15

72 Edisi 03 | September 2015

Page 73: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 73

Page 74: E magz mi 03 sept '15

74 Edisi 03 | September 2015

DIASPORA INDONESIADiaspora Indonesia adalah orang-orang Indonesia yang tinggal di

luar negeri, Warga Negara Asing (WNA) yang menikah dengan orang Indonesia, dan WNA yang tak mempunyai darah Indonesia sama sekali

namun cinta terhadap Indonesia.Teks Toto TIS Suparto Foto Istimewa

Retno LP Marsudi

Kartu Diaspora

Diaspora Indonesia akan memperoleh perhatian khusus dari Kementerian

Luar Negeri. Apa saja perhatian tersebut? Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan pemerintah akan menerbitkan kartu khusus yang dimiliki oleh setiap diaspora Indonesia yang tersebar di puluhan negara di dunia. Tujuannya untuk

mempermudah pemeriksaan, pendataan, dan pemetaan jutaan diaspora Indonesia yang berjuang di negara lain.

“Kementerian Luar Negeri akan membuat kartu diaspora untuk database dan memetakan warga serta potensi yang ada,” ujar Retno usai membuka Congres of Indonesia Diaspora (CID), Rabu (12/8/ 2015) di Hotel J.Luwansa, Jakarta Selatan.

Perhatian lain, pemerintah Indonesia berupaya untuk membentuk satu perangkat kerja khusus pada eselon III yang akan fokus terhadap urusan diaspora. Begitu pula ada staf ahli eselon I untuk menangani permasalahan sosial, budaya dan pemberdayaan masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri. I

Mohamad Al-Arief

Bhakti Diaspora

Hingga kini tercatat lebih dari tujuh juta orang diaspora Indonesia. Jika

mereka bergerak secara individu, susah untuk menggali potensi. “Oleh karena itu perlu ada forum yang menyatukan, kemudian menghubungkan diaspora dengan komponen dalam negeri supaya bisa bersinergi, “ kata Mohamad Al-Arief,

Presiden IDN-Global, di sela-sela CID, Rabu (12/8/2015).Mohammad Al-Arief mengungkapkan kongres

merupakan jembatan penghubung antar anggota diaspora dan komponen dalam negeri. Kongres membahas 34 topik, mencakup kesehatan, pendidikan, kepemudaan, kebudayaan, kewarganegaraan dan lainnya. Sedikitnya 12 gugus tugas membahas topik itu guna dicari langkah konkret demi kemajuan Indonesia. Inilah bhakti diaspora bagi Nusantara.

“Kami akan melakukan inisiatif konkret, setiap anggota diaspora akan melakukan tugas di masing-masing gugus tersebut, “ kata Al-Arief. Ia berharap pembahasan di kongres akan membuahkan hasil. Lebih yakin jika didukung oleh pemerintah Indonesia. I

Menlu Retno LP Marsudi saat berpidato di Kongres Diaspora

Page 75: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 75

“Pengalaman saya, selama membuka bisnis di Amerika Serikat, akan

lebih sulit jika pebisnis Indonesia tidak mempunyai kaki di sana,” kata Fify Manan, President & CEO Formcase Furnishing Group USA. Diaspora bisa menjadi kaki dimaksud. Diaspora

menjadi jembatan penghubung pengusaha lokal yang ingin go international.

Fify merupakan salah seorang diaspora Indonesia yang sukses di Amerika Serikat. Bergerak di bidang usaha permebelen, perusahaan Fify mampu memasok produk mebel ke Pentagon dan Gedung Putih. Lewat kerja keras, keluarga Fify mampu mengangkat perusahaan yang berawal dari workshop kecil menjadi besar di negeri orang.

Sebagai titik mula, Fify membesarkan perusahaan ini di Indonesia dulu dengan memiliki pabrik di Tangerang. Lalu membidik kawasan Asia, regional baru ke lintas benua. Ia mulai ekspansi pada 2001, tetapi sayang terjadi tragedi 11 September yang menimbulkan resesi ekonomi. Akibatnya Fify mulai berpikir untuk membidik instansi pemerintah. Inilah

Imam New York Shamsi Ali dikenal luas sebagai tokoh agama yang berpengaruh. Diaspora Indonesia

itu melakukan berbagai terobosan untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang damai.

“Saya mencoba membangun hubungan dengan agama lain. Saya ingin mengubah anggapan bahwa Islam tidak bisa berhubungan dengan agama lain,” ujar Imam Shamsi Ali saat berbagi pengalaman di Kongres ke-3 Diaspora Indonesia di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Menurut Imam Shamsi, setelah peristiwa serangan 9/11 di New York, Amerika Serikat, kelompok muslim jadi minoritas. Namun dirinya mencoba membuka hubungan dengan negara

lain agar citra Islam tidak terus memburuk. “Bahkan ada anggapan bahwa Islam dan Yahudi dilahirkan untuk berperang,” lanjutnya.

Dia pun melakukan kontak dengan rabi atau pemuka agama Yahudi di AS. Terobosan itu pun berhasil, lamban laun pandangan buruk mengenai Islam mulai berkurang. Bahkan beberapa kali berjalan program kunjungan muslim ke Sinagog dan seorang pemuka Yahudi ke masjid.

“Saat ini kita lihat agama sebagai sumber kerja sama, perdamaian, saya yakin bahwa Tuhan akan kembali memiliki peranan utama kepada manusia,” kata Shamsi menutup ceritanya. I

Fify Manan

Jembatan Diasporayang mendorongnya sampai masuk Pentagon dan Gedung Putih.

Berada di puncak kesuksesan, tidak lantas membuat Fify lupa diri. Ia juga masih bersedia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dengan para diaspora di AS soal membangun bisnis dari nol. “Saya pasti akan luangkan waktu walau tidak semuanya bisa terpantau,” katanya.

Tetapi ia senantiasa mengingatkan, saat memutuskan ekspansi ke luar negeri adalah lebih utama memantapkan bisnis di Tanah Air. Setelah kuat baru melebarkan sayap ke kawasan Asia. Pilihan untuk menembus pasar Amerika dan Eropa adalah pilihan selanjutnya. “Jangan tiba-tiba ingin masuk. Amerika itu seperti kandang macan karena pasar di sana sudah mapan. Di Negeri Paman Sam, kualitas produk harus bagus, sekali ditolak bakal sulit untuk masuk lagi,” katanya. I

Shamsi Ali

Imam Diaspora

Page 76: E magz mi 03 sept '15

76 Edisi 03 | September 2015

Inspirasi

Livi ZhengDiaspora Emasdi Hollywood

Diaspora Indonesia berhasil menoreh prestasi emas di negeri orang. Namun kecintaan terhadap Indonesia, membuat mereka enggan menanggalkan kewarganegaraan Indonesia. Mereka

berkarya demi Merah Putih. Livi Zheng adalah salah satu contoh diaspora Indonesia yang tidak pernah melupakan asal-usulnya.

Teks Toto TIS Suparto Foto Twitter dan Facebook Pribadi

Page 77: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 77

Salah satu diaspora Indonesia yang sukses di Hollywood adalah Livi Zheng. Gadis

kelahiran Blitar 3 April 1989 ini telah menaklukkan pusat film internasional. Livi telah memproduseri beberapa film Hollywood, antara lain The Empire’s Throne, Legend of The Best, Brush with Danger, dan yang akan rilis tahun depan sebuah film eksyen thriller yang belum diberi judul. Penyuka rawon itu juga memproduseri beberapa pemain Hollywood seperti, Tony Todd, John Savage, Ken Zheng, Keith David, Madeline Zima, dan Sean Patrick Flannery.

Tahun 2012 Livi memulai debut sebagai sutradara dengan filmnya Brush with Danger. Debutnya berbuah manis, karena film itu masuk dalam daftar seleksi nominasi Academy Award ke-87 atau Oscar 2015.

“Dari sekitar 400.000 judul film, Brush with Danger masuk dalam daftar seleksi sebelum nominasi Oscar 2015. Jumlah yang diseleksi itu sekitar satu persen saja,” kata Livi saat berbagi pengalaman di hadapan peserta Kongres Ke-3 Diaspora Indonesia di Jakarta Rabu (12/8/2015).

Semula, lanjut Livi, ia tidak yakin dengan email dari panitia Oscar 2015.

Ia mengira spam. Baru setelah panitia mengirim email kedua, sekaligus meminta skenario film, barulah Livi menyadari bahwa filmnya memang sedang diseleksi panitia Oscar 2015. Skenario itupun ia antar sendiri ke panitia, tanpa lewat email.

Capaian itu tentu dengan perjuangan. Bermula dari keseriusannya menjadi atlet wushu, justru mengantarkan Livi ke Hollywood. Ceritanya, karena ia tekun bermain wushu maka sebuah sekolah di Beijing, Shi Cha Hai Sports School, memberi Livi beasiswa untuk memperdalam olahraga wushu. Dari sana kemudian ia melanjutkan kuliah S-1 di Universitas Washington, Amerika Serikat dan mengambil jurusan ekonomi. Meski mengambil kuliah jurusan ekonomi, kecintaannya terhadap film belumlah

pudar. Setelah menyelesaikan kuliah S-1 di Universitas Washington, untuk memperdalam kemampuan ilmu perfilman, Livi kemudian melanjutkan S2 di Universitas Carolina Selatan dengan mengambil jurusan Cinematic Arts.

Bagi Livi Wushu dan film memang berkaitan. Ketrampilannya bermain wushu membuatnya laris sebagai pemeran pengganti di film. Saat di Beijing ia sering sekali terjun ke film. Belajar dari kemampuannya di Beijing, di mana ia bisa mengetahui cara-cara yang dilakukan oleh pemeran pengganti, Livi kemudian mencoba peruntungannya dengan menjadi tenaga sukarela untuk pembuatan set film. Ia juga memberanikan diri memberi skrip film kepada produser terkenal Hollywood. Pada 2012 akhirnya Livi Zheng berhasil menjadi sutradara. I

Inspirasi

Page 78: E magz mi 03 sept '15

78 Edisi 03 | September 2015

Page 79: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 79

Page 80: E magz mi 03 sept '15

80 Edisi 03 | September 2015

Masyarakat acap keliru memandang penyandang disabilitas. Umumnya memandang dengan rasa kasihan.

Lantas yang kemudian terjadi, keliru pula memperlakukan penyandang cacat ini. Berangkat dari rasa kasihan, sebagian besar masyarakat merasa sudah membantu ketika memberikan sejumlah uang. Padahal bukan itu yang diharapkan penyandang disabilitas. Mereka butuh kasih.

Pandangan keliru itulah yang mau diluruskan oleh Veronika Laetitia Mimi Mariana Lusli. Penyandang tunanetra ini terus menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas itu bukan untuk dikasihani, apalagi dikasih uang karena kasihan, tetapi cukup kasihilah dengan memperlakukan sewajarnya. Tunjukkan rasa kasih dengan memperlakukan penyandang disabilitas sebagai teman. Bantu membangun kekokohan jiwanya sehingga tidak minder di masyarakat. Bantu untuk terus menguatkan semangat hidup penyandang disabilitas agar tidak menyerah dalam keputusasaan.

Mimi, 53 tahun, ingin penyandang disabilitas punya semangat seperti dirinya. Walau tunanetra, Mimi mampu berjuang sebagaimana orang normal. Ia bisa mengenyam pendidikan di sekolah biasa. Mimi memang berbeda dengan penyandang tunanetra lain, yang kebanyakan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah, Mimi justru senang bersaing dengan rekan-rekan yang normal.

Perjalanan hidup Mimi menjadi bukti. Setelah menyelesaikan studi setara SMP di Malang pada 1982, Mimi melanjutkan studi di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Santa Maria (1982-

Mimi Mariana Lusli

Butuh Kasih, Bukan Kasihan

Teks Toto TIS Suparto, Foto mimiinstitute.com

Pejuang

1985). Dia kemudian berhasil menyelesaikan sarjananya di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1985-1989). Kemudian Mimi mengambil Master of Sains di Universitas Indonesia (UI) Depok (1995-1997). Mimi juga memperoleh beasiswa dari British Council, sehingga bisa lulus program studi Master of International Communication di Leeds University, Inggris. Tak cukup sampai disitu, perempuan pejuang ini melanjutkan kuliah kedoktorannya di Faculty of Earth and Life SciencesUniversitasofAmsterdamdiBelanda. 

Agar penyandang disabilitas bisa mandiri seperti dirinya, Mimi pun merasa perlu berbuat nyata tanpa harus menunggu uluran pihak lain. Ia pun mendirikan Mimi Institute, yakni lembaga penyedia konsultasi, pelatihan dan publikasi. Visi dari Mimi Institute adalah mengarusutamakan disabilitas untuk kehidupan yang lebih baik. Lewat lembaga itulah Mimi berupaya memberdayakan penyandang disabilitas agar lebih mandiri. Caranya mereka diberi ketrampilan membaca, menulis, menghitung bahkan diajari berjualan. I

Mimi Mariana Lusli

Page 81: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 81

Pejuang

Degenerasi Retina Bagi banyak perempuan, usia 17 tahun merupakan

saat terindah. Banyak yang merayakan ulangtahunnya secara spesial, karena menjadi pertanda untuk meninggalkan dunia remaja menuju kedewasaan. Namun tidak begitu bagi Veronika Laetitia Mimi Mariana Lusli. Bagi Mimi, sapaan akrabnya, usia 17 tahun justru menjadi masa menyedihkan. Pada usia itu Mimi mengalami kebutaan total dan dinyatakan dokter tidak bisa disembuhkan.

Sebenarnya, sebagaimana ditulis dalam laman mimiinstitute.com, anak ketiga di antara empat bersaudara itu menyadari penglihatannya mulai kabur sejak berusia 10 tahun, yakni saat duduk di bangku SD Candranaya, Jakarta Barat. Mimi mengalami penyakit genetik retinitis pigmentosa yang merupakan penyakit degenerasi retina. Penyakit itu memiliki kecenderungan untuk diturunkan secara genetis. Pada retinitis pigmentosa, terjadi degenerasi fotoreseptor retina secara bertahap sehingga menyebabkan hilangnya penglihatan secara progresif.

Gejala penderita retinitis pigmentosa adalah sulit melihat pada malam hari dan rabun senja, penyempitan lapang penglihatan secara perlahan, dan berlanjut pada kebutaan. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif karena penyakit itu mengenai saraf dan genetik. Anak pasangan Kuswandi Lusli dan Yuliawati itu pun berkali-kali dibawa ke dokter mata. Ketika penyakitnya makin parah, dia tidak bisa lagi menulis di buku. Akibatnya, ketika duduk di kelas V SD, Mimi tidak bisa bersekolah lagi.

Saat Mimi benar-benar mengalami kebutaan total, pada usia 17 tahun itu, ia sempat putus asa. Ia sekitar sebulan memilih mengisolasi diri dari dunia luar. Namun, kondisi tersebut justru membuat keluarganya terpacu untuk memberi dukungan. Melalui bimbingan rohani sejumlah pastor dan konsultasi panjang dengan psikolog, Mimi berusaha bangkit. Mimi pin bangkit setelah membandingkan kondisi teman-teman tunagrahita. Pada akhirnya membuat Mimi sadar, bahwa penyandang disabilitas bukanlah keterbatasan. Ia pun berlaku sebagaimana orang normal, dan mampu berprestasi cemerlang. I

Mimi memberikan pemahaman tentang disabilitas.

Page 82: E magz mi 03 sept '15

82 Edisi 03 | September 2015

Mari Elka PangestuDari MenteriKe Guru Besar Teks Toto TIS Suparto Foto Humas UI

Motivasi

Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis mengukuhkan dua guru besar di lingkungan UI, yaitu Amy Yayuk Sri Rahayu dan Mari Elka Pangestu pada

Sabtu (9/8/2015) di Balai Sidang UI, Kampus Depok. Kedua profesor tersebut menambah jumlah guru besar yang dimiliki UI menjadi sekitar 300 orang.

Nama Mari Elka Pangestu tidaklah asing. Mari Pangestu pernah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Perdagangan maupun Menneg Koperasi dan UKM Indonesia ad-interim. Bahkan namanya tercatat sebagai perempuan Indonesia Tionghoa pertama yang memegang jabatan menteri di Indonesia.

Mari Pangestu adalah guru besar ke-57 di bidang ekonomi internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (FEB UI) dan merupakan perempuan guru besar ketujuh dari FEB UI. Ia menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Globalisasi, Kekuatan Ekonomi Baru dan Pembangunan Berkelanjutan: Implikasi bagi Indonesia”. Salah satu bagian pidatonya menyatakan bahwa ekonomi kreatif adalah kekuatan baru ekonomi Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Lebih lanjut Mari menguraikan tantangan global yang dihadapi Indonesia adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi global selama 3-5 tahun kedepan, untuk itu, Indonesia perlu diversifikasi ekspor dan memupuk sumber daya saing dan pertumbuhan baru.

“Indonesia memang memiliki keunggulan komparatif yang berbasis sumber daya alam maupun yang padat karya, namun jika hanya mengandalkan hal tersebut maka akan dengan mudah tertinggal,” katanya dalam pidato itu.

Posisi guru besar yang diraihnya membuat Mari masih terus memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa, walau sudah tidak menjadi menteri. Dari menteri ke guru besar sama saja berpeluang memajukan bangsa. Seperti ayahnya, Mari Pangestu memberikan sumbangsih bagi bangsa ini.

Mari Pangestu adalah putri dari J. Panglaykim, seorang ekonom terkenal di Indonesia. Mari mengenyam pendidikan di Australian National University di mana mendapatkan gelar Bachelor dan Master of Economics. pada tahun 1986. Kemudian melanjutkan studinya ke Universitas California, Davis dan di sana memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter. I

“Ekonomi kreatif adalah kekuatan baru ekonomi

Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan

berkelanjutan”.

Page 83: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 83

Page 84: E magz mi 03 sept '15

84 Edisi 03 | September 2015

M a ke o t h e r s p e o p l e h a p py i s our business , begitu Ondi Sukmara menggambarkan aktivitas bisnisnya. Ia memang menjadi general manager di Hotel Furaya Pekanbaru. Wajar jika “tugas”-nya adalah membuat bahagia orang lain. “Membuat orang bahagia, tugas utama kami,” kata anak kelima dari delapan saudara.

Filosofi itu ia pegang sejak awal menjadi profesional di hotel. Bukan semata -mata ka rena Ond i sudah menggapai posisi teratas di sebuah hotel. Dulu, saat mulai berkarier ia juga membuat senang tamu. Pernah Harmoko, saat menjadi menteri, minta baju batiknya di- loundry malam itu juga. Teman-temannya angkat tangan tanda tak sanggup. Namun Ondi lain, ia mengaku bisa mengerjakan

Ondi Sukmara

Membahagiakan OrangTeks Erwin Nurdin

Inspirasi

Page 85: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 85

Inspirasi

agar Harmoko menjadi senang. Apa yang diperbuatnya, bukan pula

sekadar memenuhi tugas. Pria kelahiran 66 tahun lalu itu juga mengikuti keteladanan Nabi. Apa yang diperbuat , ujungnya adalah membahagiakan orang lain. Buah kebaikannya selalu dirasakan.

Ondi pada tahun 1970 masuk ke NHI. Empat tahun kemudian tamat. Ia magang di Hotel Ambarukmo Yogyakarta. Lima departemen ia jalani selama dua tahun, sehingga banyak pengalaman berharga yang ia peroleh. Tentu saja ayah empat anak ini berharap apa yang ia lakukan bisa dicontoh anak-anaknya. Apalagi salah seorang anaknya juga mengikuti jejaknya di perhotelan. Anaknya menjadi chef, dan seorang chef sangat memungkinkan untuk membuat orang lain bahagia. I

Ondi Sukmara dan keluarga besar (Foto: Istimewa)

Ondi Sukmara

Page 86: E magz mi 03 sept '15

86 Edisi 03 | September 2015

Apa yang menarik bagi Istibudiono tentang Pekanbaru? Banyak hal yang membuatnya betah di Ibu Kota Riau ini.

Kulinernya lengkap, lanjut Isti, dan tentu saja kota ini yang baru tumbuh memberikan tantangan baru. Di sanalah ia bisa berkreasi untuk memberikan layanan-layanan baru demi menjaring para konsumen.

Profesi Istibudiono memang lekat dengan pelayanan. Sebagai General Manager Hotel Grand Zuri Pekanbaru ia harus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para tamu, agar mereka betah dan mau kembali ke hotelnya.

Apalagi yang menarik? Menurut pengakuan Isti, profesinya membuat ia acap ketemu orang baru, kawan baru dan komunitas baru. “Ini menyenangkan,” katanya saat menggambarkan bertemu dengan banyak hal-hal baru tersebut.

Anak keenam dari tujuh bersaudara ini sudah 21 tahun di perhotelan. Ia menikmati, dan enggan untuk menoleh ke bidang lain. Sempat ke event organizer, tetapi tetap kepincut perhotelan. Akhirnya ayah dua putri ini bertahan di Pekanbaru. Ia cinta Pekanbaru. I

Istibudiono

Cinta Pekanbaru

Teks & Foto Erwin Nurdin

Inspirasi

Page 87: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 87

Page 88: E magz mi 03 sept '15

88 Edisi 03 | September 2015

Yos Andri

Ilmu AdaptasiTeks dan Foto Erwin Nurdin

Kunci sukses orang hotel adalah adaptasi. Ilmu adaptasi lebih pas dipelajari di lapangan dengan

filosofi “di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung”. Artinya, sebaiknya kita selalu mengikuti kebiasaan dan adat istiadat di tempat kita berada. 

Ilmu itulah yang digunakan oleh Yos Andri, GM Hotel Danau Toba Medan, dalam menjalankan tugas sehari-hari. Ia membentuk tim kerja dengan filosofi itu agar lebih mencapai sasaran.

“Untuk kerja di bidang jasa dan pelayanan, ilmu adaptasi menjadi penting,” kata suami Uli Hasanah menjelaskan. Menurut ayah satu anak itu, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar bentuk lisan maupun tulisan, tetapi kenyataan. “Inilah yang memudahkan kami untuk memasarkan kamar yang ada,” kata Yos Andri.

Bukan itu saja, karena jaringan Hotel Danau Toba ada di mana-mana, orang pun lebih mudah mengenalnya. Ada delapan hotel masuk dalam jaringan Hotel Danau Toba. Tetapi seluas jaringan apapun, “di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung” tetaplah layak jadi pegangan. I

Inspirasi

Page 89: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 89

Page 90: E magz mi 03 sept '15

90 Edisi 03 | September 2015

Itulah kata-kata bijak yang menyita perhatian Yon Hendri, GM The Premiere Hotel di Pekanbaru. Namun dari kata-kata bijak pula ia banyak belajar hidup. Menurutnya, kata-

kata bijak itu merupakan nasihat yang berkhasiat. Artinya, begitu membaca kata-kata bijak, lalu menghayati, dan bisa saja mempraktikkan manakala sudah sangat memahaminya.

Dari kata-kata bijak pula ia bisa menerapkan manajemen kebersamaan dengan tim demi menuju tujuan. Sebagai orang hotel, tujuan akhir tentu saja bagaimana para tamu mau berdatangan ke hotelnya. Bagaimana pula para tamu bisa menikmati kenyamanan selama menginap.

Yon Hendri ini boleh dibilang “orang berprestasi’ di perhotelan. Ia merupakan orang pertama dari STP Padang yang bisa sampai ke jabatan GM. Posisi itu ia raih setelah berpindah-pindah dari satu kota-kota lain. I

Inspirasi

Yon Hendri

Menghayati Kata-Kata Bijak Teks & Foto Erwin Nurdin

Belajarlah mengalahSampai tidak ada seorang pun

Yang bisa mengalahkanmu.

Belajarlah merendahSampai tak satupun

Yang mampu merendahkanmu

Page 91: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 91

Page 92: E magz mi 03 sept '15

92 Edisi 03 | September 2015

Agus Miran

Semangat untuk MajuTeks & Foto Erwin Nurdin

inspirasi

Meski sudah mencapai posisi Hotel Manajer, tetapi Agus Miran masih punya obsesi ke depan. Manajer Hotel Amaris Muara Bungo

ini punya semangat untuk maju karena obsesi itu. Apa obsesinya? “Punya usaha sendiri,” kata lelaki kelahiran 3 Agustus 1979.

Apalagi beberapa koleganya menilai Agus Miran sebagai sosok yang ulet, jujur dan banyak kawan sehingga membuka peluang untuk mendirikan usaha sendiri. Suami dari Marlina punya latar belakang pendidikan yang menunjang bagi kegiatan bisnis. Ia lulusan S1 jurusan Adminitrasi Niaga.

Namun ia belum mentergetkan kapan obsesinya tercapai. Baginya kini, bagaimana posisi yang diembannya bisa membuat hotelnya menjadi ikon di Muara Bungo. I

Page 93: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 93

Capital of Bungo regency and the second largest city in Jambi province, Muara Bungo is a rapidly growing town and a magnet for students for all over western Jambi, with several higher education institutions, including Muara Bungo University. The town is also famous for its city park, Taman Kota Muara Bungo, as well as the enchanting Lapangan Pusparagam with its outdoor attractions, and the thrilling rides at Semagi Water Park. A wealth of natural resources can be found here, including industrial-scale coal deposits and a thriving agriculture-based industry based on rubber and palm oil. Significant gold deposits have been reported throughout Bungoregency.

Located in the heart of Muara Bungo’s business and trade centre, an easy half-day drive from either Jambi or Padang, and situated close to Muara Bungo airport with direct connections to Jakarta, Amaris Muara Bungo – Jambi is an ultra-convenient base for leisure and business travelers alike when visiting this rich and thriving region.

Created to meet the needs of the modern-day urban professional, every Amaris hotel offers a stylish yet affordable alternative, complete with modern amenties and professional service.

amaris hotel muara bungo - jambiJl. Sultan Thaha No.103, Muara BungoJambi - INdoNeSIaPh: (62-747) 321 556,Fax: (62-747) 321 551email: [email protected]

www.amarishotel.com

oPeNING RaTe

rp. 450.000,- nettIncluding breakfast for 2 personsValid until december 31th, 2015

aMaRIS hoTel MuaRa BuNGo - JaMBI

Comfort and ConvenienCe in jambi’s Playground

M u a R a B u N G o - J a M B I

dynamic

modern

smart

Page 94: E magz mi 03 sept '15

94 Edisi 03 | September 2015

Gusti Cayaningrat

Jalan KehidupanTeks dan Foto Erwin Nurdin

Inspirasi

Meniti kehidupan bisa melewati jalan yang penuh rintangan. Anak muda

acap gagap menghadapi rintangan. Kaum muda mudah terbius kehidupan instan, di mana ingin menggapai kenikmatan secepatnya tanpa melewati proses.

Namun tidak begitu untuk Gusti Cahyaningrat. Ia memahami bahwa jalan kehidupan musti berproses. Ia harus melewati dari bawah. Karier di perhotelan dimulai dari cleaning service. Itupun ia lakukan saat masih duduk di bangku SMA, sebelum ia kuliah di STP Nusa Dua Bali

“Karena dari bawah, saya bisa merasakan di berbagai departemen di perhotelan,” kata Gusti. Semua departemen ia coba sehingga paham benar proses untuk menjadi professional di hotel. Kini ia berada pada posisi bagus, sebagai General Manager Hotel Santika Bengkulu. Tinggal jalan kehidupan lain yang harus dilalui oleh lelaki kelahiran Bali pada 23 Oktober 1978 itu, yakni mengakhiri masa lajangnya. I

Page 95: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 95

Once part of the mighty Majapahit kingdom, and colonized by the British in 1685, Bengkulu

was an important exporter of pepper in the 19h century, and also played host to exiled future

president Sukarno from 1938 to 1941. The city’s long isolation has preserved its historic

charm, and an altogether slower pace of life. Located in the city’s Sawah Lebar district,

Hotel Santika Bengkulu is ideally situated for exploring the city’s attractions, including Fort

Marlborough, Sukarno’s home-in-exile (a fine example of a traditional Chinese tradesman’s

dwelling), and the beautiful sunsets of Pantai Panjang.

Every Saturday Night, 7 – 10 pmOnly IDR 35.000,- ++ /paxAt Serunai Restaurant

bali (kuta, siligita nusa dua) | bandung | bangka | banyuwangi | bogor | bsd city - serpong | bengkulu | cirebon | cikarang | depok | Jakarta (tMii, kelapa gading) Makassar | MataraM - loMbok | pontianak | surabaya (pandegiling, JeMursari) | tasikMalaya | palu | purwokerto | next opening hotel seMinyak - bali, pekalongan

HOtel SantIka BengkuluJl. Raya Jati no. 45, Sawah lebar, Bengkulu 38228ph: (62-736) 25858, Fax: (62-736) 25854e-mail: [email protected] | www.santika.com

tRAnquil SideOn SumatRa’S

enJoy ouR RegulAR pRomo

AngkringanSerunai

Page 96: E magz mi 03 sept '15

96 Edisi 03 | September 2015

Jangan malu makan tempe! Sebab, tempe kini bukan lagi simbol non-sejahtera, tetapi tempe

telah naik kelas menjadi makanan internasional. Bahkan kini tempe tengah diantarkan menuju gerbang “Warisan Budaya Dunia”. Maka dari itu, buat apa malu-malu makan tempe goreng. Dan, mari kita dukung tempe agar sungguh-sungguh menjadi “Warisan Budaya Dunia”.

Ikhwal tempe mendunia ini dijelaskan oleh Prof. Made Astawan, Guru Besar Institut Pertanian Bogor yang juga Ketua Forum Tempe Indonesia. Menurut Prof Astawan, tempe mendunia seiring ekspansi perajin asal Indonesia ke luar negeri. Misalnya, seorang pengusaha Indonesia telah berhasil berbisnis tempe di Jepang.

“Riset internasional juga menyatakaan tempe penuh khasiat. Mereka yang tidak makan daging bisa memanfaatkan tempe yang mengandung protein setara dan vitamin B12,” kata Prof Made Astaman di Bogor (4/8/2015), sebagaimana disampaikan lewat pernyataan pers Humas IPB, saat

Prof. Made Astawan

Mengantarkan Tempe Mendunia

menjelaskan keinginan berbagai pihak untuk mengajukan tempa sebagai warisan budaya dunia.

Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, serta Forum Tempe Indonesia, mengajukan tempe sebagai warisan budaya nonbenda atau intangible cultural heritage of humanity yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Upaya itu telah dilakukan sejak 2014. Kemudian tahun ini pengumpulan data, pada 2016 pengumpulan dokumen tahap akhir yang selanjutnya diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lalu 2017 mengajukan ke UNESCO, dan setahun kemudian pengakuan UNESCO sudah bisa diterima. Seiring upaya itu, dukungan dari masyarakat sangat diharapkan. Dukungan bisa lewat laman forumtempe.org, di mana sampai akhir Juli 2015 telah terkumpul 19.000 dukungan dari berbagai kalangan.

Prof Astawan yakin tempe bisa diakui karena manfaat dan khasiat. Makanan favorit masyarakat ini

Pelestari

Teks Toto TIS Suparto Foto Dok. IPB/Forum Tempe Indonesia

mengandung zat yang amat berguna bagi tubuh. Tempe menghasilkan zat antioksidan yang mencegah kanker. Kandungan zat penting lain yang terdapat pada tempe adalah zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, vitamin E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan tumor, kanker, penuaan dan kematian sel.

Menurut Prof Astawan, radikal bebas dapat berasal dari makanan sehari-hari yang kita makan atau dari reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Secara umum kandungan protein, lemak dan karbohidrat tempe tidak terlalu berbeda dengan kedelai. Akan tetapi karena adanya enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah untuk dicerna dibandingkan kedelai. “Oleh karena itu tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia),” tambah Astawan. I

Page 97: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 97

Page 98: E magz mi 03 sept '15

98 Edisi 03 | September 2015

Namanya Aldo Meyolla Geraldino. Usianya 14 tahun, 7 bulan, 29 hari. Pada Selasa (18/8/2015) ia ada di antara 9.536 mahasiswa baru UGM

yang mengikuti upacara penerimaan mahasiswa Tahun Akademik 2015/2016 di Lapangan Grha Sabha Bulaksumur. Orang mengira ia sedang ikut kakaknya. Tetapi, mengapa ia memakai jaket almamater berwarna coklat itu? Ternyata, setelah staf Humas UGM membisiki para wartawan, jelaslah siapa Aldo Meyolla Geraldino itu.

Ia memang mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia diterima di Fakultas Kedokteran, Program Studi Pendidikan Dokter. Masih belia karena memang pendidikannya banyak dilewatkan dengan jalur akselerasi.

Aldo saat umur dua tahun sudah masuk play group. Umur tiga tahun masuk TK dan masuk SD pada umur 5,5 tahun. Saat duduk di bangku SD Negeri 16 Surakarta, kenaikan kelas empat ada program tes akselerasi, iapun tes dan lolos. Ia di kelas empat sampai enam hanya dua tahun, jadi lulus SD umur sepuluh tahun.

Aldo Meyolla Geraldino

Usia 14 Tahun Masuk UGM

Remaja kelahiran Surakarta, 19 Desember 2000 kembali masuk jalur akselerasi saat di SMP Negeri 9 Surakarta dan SMA Negeri 1 Surakarta. Aldo menyelesaikan SMP dan SMA empat tahun saja, dari enam tahun kelazimannya.

Ia diterima di UGM melalui jalur ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Aldo mengaku optimistis karena ia mempunyai nilai MIPA (Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam) di atas sembilan, Biologi sembilan, dan Kimia 9,8. “Saya masuk di Fakultas Kedokteran karena cita-cita lama. Saya suka sama sains dan penelitian, kedua biologi. Nantinya ingin melayani masyarakat,” kata Aldo memberi alasan kenapa memilih Fakultas Kedokteran.

Putra dari pasangan Masoed dan Christina Murtini ini mengaku tidak memiliki kiat khusus untuk belajar. “Yang penting belajar itu senang aja. Belajar rutin sih iya, biasanya malam hari, dengan jam yang tidak terlalu terjadwal, sesuai keperluan saja”, kata Aldo yang suka bermusik itu. I

Inspirasi

Teks Toto TIS Suparto Foto ugm.ac.id

Page 99: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 99

Page 100: E magz mi 03 sept '15

100 Edisi 03 | September 2015

Saat wawancara masuk kerja ke perbankan, Ahmad Jahri ditanya oleh pewawancara, bisa tanam apa? Pewawancara bilang, paling bisa menanam singkong.

Merasa ditantang, Jahri justru balik menantang bahwa dirinya akan sanggup di luar bidangnya. Ia sanggup “menanam uang”.

Ia memang lulusan Fakultas Pertanian Jurusan Sosek tahun lulus 1998. Sebenarnya tak ada urusan dengan tanam menanam karena bukan jurusan budidaya. Tetapi banyak orang yang menganggap namanya fakultas pertanian melulu urusan menanam.

Ahmad Jahri pertama kerja di Lembaga Penelitian Masyarakat. Kariernya bagus di mana terpilih sebagai tenaga pendamping terbaik. Tahun kedua koordinator lapangan. Tetapi perbankan menarik minatnya. Ia masuk bank. Ikut pendidikan dan 40 orang yang ikut pelatihan analis kredit terpilih satu dan dialah orangnya. Pertama kali divisi kredit, kemudian cabang utama pemasaran kredit, divisi perencanaan, pimpinan unit sampai akhirnya Sektretaris Perusahaan Bank Lampung.

Anak bungsu dari empat bersaudara ini lahir Labuhan Maringgai, Lampung Timur pada 1 September 1972. Punya anak tiga. Dan suami dari Dian Ariani punya hobi menyanyi, olah raga bulu tangkis, dan ngobrol. Konon kalau sudah ngobrol bisa berjam-jam karena dasarnya memang suka diskusi. I

Ahmad Jahri

Menanam Uang

Teks & Foto Erwin Nurdin

Inspirasi

Sektretaris Perusahaan Bank Lampung Ahmad Jahri

Page 101: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 101

Page 102: E magz mi 03 sept '15

102 Edisi 03 | September 2015

“Musik adalah jemari halus yang mengetuk hati, ” tulis Khalil Gibran. Statemen  penyair asal Lebanon yang terpampang pada dinding

Purwa Caraka Musik Studio (PCMS) itu selalu menginspirasi Novi Pratika Ismayanti – Novi - dalam menjalani hidup sebagai guru musik. Sebagai guru musik, nama Novi di Yogyakarta sangat dikenal. Setidaknya sudah 25 tahun, Novi berprofesi sebagai guru musik di PCMS.

Darah musik mengalir dari orang tua. Ia memang suka banget dengan musik karena itu, sejak usia 8 tahun (SD)  Novi sudah ikut kursus piano di Yamaha Musik Indonesia. Tahun 1989, ketika duduk dibangku Kelas III SMA, lantaran kebutuhan biaya sekolah, ia melamar sebagai guru musik di tempat kursusnya dan diterima.

“Ngajar di Yamaha hingga 2004 dan setelah itu, aku gabung dengan Pak Purwa di Sekolah Musik Purwa Caraka hingga kini,” ujar alumni SMA 6 Yogyakarta.

Bagi Novi, musik tak sekedar pelampiasan hobi. Musik terbukti mengantarkan sukses dalam segala bidang dan menjadikan, Novi menjadi perempuan multi talenta. Selain sebagai guru, Novi juga pernah menekuni profesi penyiar di berbagai stasiun radio terkemuka di Yogyakarta.

“Aku kuliah ambil empat jurusan sekaligus. Ekonomi Pembangunan, ekonomi managemen, komunikasi penyiaran

Novi Pratika IsmayantiCerdaskan OrangDengan Musik Teks & Foto Yuliantoro

Inspirasi

di UGM dan semua bisa saya selesaikan dengan baik. Hanya sosiatri yang lepas,” ujar Branch Manager Sekolah Musik Purwa Caraka kepada Majalah Indonesia di Jalan Monjali No 126 Yogyakarta.

Aktivitas keseharian perempuan kelahiran Blunyah Gede, Jogja 30 November 1972 ini sangatlah padat. Saat ini Novi mengelola tujuh cabang Purwa Caraka Music Studio di Jogja dan Solo. Dia juga aktif mencipta lagu Islami, lagu dewasa dan lagu anak. Bahkan Novi pun menyempat diri mendidik tiga anaknya dalam kesehariannya. “Anak adalah prioritas utama. Saya ingin anak saya tak lepas control dari orang tua,” ujar perempuan single parent ini.

Bagi Novi anak itu tak cukup hanya cerdas secara intelektual, namun harus cerdas sosial emosionalnya.  Dengan musiklah, kecerdasan lain bisa diasah dengan sempurna. “Musik menyeimbangkan otak kiri dan kanan, atau penalaran dan imaginasi. Dengan kata lain, “Cerdas bersama musik.”

Kini  lebih dari 1.500 siswa bergabung di PCMS Jogja dan Solo, mulai TK hingga orang tua. “Kecuali alat music tiup, hampir seluruh alat music bisa dipelajari di Purwa Caraka. Ada drum, piano klasik, piano pop, organ, biola, keyboard, gitar klasik dan gitar elektrik serta berlatih vocal. Namun dasar belajar musik itu piano.” I

Page 103: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 103

Page 104: E magz mi 03 sept '15

104 Edisi 03 | September 2015

Giartha

Sunda dan Bali Jadi SatuTeks & Foto Mauliana Noor

Indonesia kaya akan adat dan  budaya. Namun sedikit orang yang peduli untuk melestarikan hal tersebut. Melalui

Kabuyutan Cipageran yang di prakarsai Kabuyutan Gegerkalong, Jawa Barat,  Giartha berkonsentrasi melestarikan budaya Sunda. Salah satunya dengan menghelat paiketan dua budaya antara Jawa Barat (Sunda) dan Bali, yang berlangsung diUbud, Bali, pada  10-11 Oktober 2015.

“Ini merupakan acara pertemuan dua budaya, kami menampilkan silat dari institute Cipageran, kombinasi silat dengan pergelaran budaya, ada sebanyak 150 orang dari Jabar yang ikut ke Bali,” ujar Ghiarta panitia acara kepada Majalah Indonesia, di Bandung, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Ghiarta menjelaskan acara yang digelar lebih pada mengembalikan silat kepada tempatnya. Meski dukungan pemerintah minim, namun ini merupakan wujud membangun budaya bangsa. “Seperti berjuang di medan perang,” tambah dia.

Saat ini silat institute yang didirikan sejak Februari 2015 ini ada sebanyak 40 perguruan silat yang bergabung. 1 perguruan ada sebanyak 10 anggota. “Sehingga total kurang lebih 400-500 orang yang hadir jika ada pertemuan,” kata Ghiartha yang sehari-hari menggunakan pakaian tradisional. I

Pelestari

Page 105: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 105 Edisi 03| September 2015 105

95Edisi 09 | September 201595 Edisi 08 | Agustus 2015

Kakigatel.com adalah sebuah situs perjalanan wisata yang dalam perkembangannya menjadi media informasi wisata, komunitas jalan-jalan, hingga terbentuk menjadi sebuah media yang bergerak dalam sektor penyedia layanan jasa perjalanan atau Tour and Travel Advisor. Menyuguhkan paket wisata terpilih, unik dan menarik. Baik destinasi Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Kakigatel.com didirikan sejak November tahun 2009. Kakigatel.com melayani permintaan khusus terkait konsep perjalanan bagi para komunitas, perusahaan, keluarga, keagamaan, pecinta alam, pecinta kuliner, pecinta belanja, hingga konsep perjalanan wisata study banding ke berbagai daerah ataupun luar negeri ataupun sejenisnya

Jl. Batu Merah I – no. 3, Pejaten Timur, Jakarta Selatan 12510 Indonesia

Website – www.kakigatel.com Mobile – 082125151037 / 081212252292 Email – [email protected] - @kakigatelPin BB - 25B407DC

Page 106: E magz mi 03 sept '15

106 Edisi 03 | September 2015

Mengintip Anak Gunung

Krakatau

Tanah Air

Page 107: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 107

Ingin mengintip Anak Gunung Krakatau? Datang saja ke Grand Elty Krakatoa Hotel & Resort. Lokasinya berada di tepi pantai yang mempunyai area terintegrasi di

dalam Kawasan Krakatoa Nirwana Resort, di Lampung Selatan. Tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni serta mudah dicapai melalui Jalan Trans Sumatra.

Di sana terhampar pantai pasir putih dan air yang jernih. Enak untuk kegiatan outdoor semacam water & land sport activity. Namun manajemen hotel juga membuat program rekreasi adventure ataupun tur ke area luar kawasan hotel ini.

“Program terbaru kami adalah mengajak customer untuk mengenal lebih jauh keindahan wisata Lampung yang terkenal, di antaranya tur ke Anak Gunung Krakatau yang menjadi legenda,” kata Dwi Prasetyo, General Manager

Grand Elty Krakatoa Hotel & Resort dalam siaran pers yang diterima redaksi. Selain ke Anak Gunung Krakatau, juga ke Teluk Kiluan untuk melihat lumba lumba di laut lepas, serta ke Pulau Pahawang untuk melihat indahnya dasar laut yang masih alami.

Grand Elty Krakatoa mempunyai lahan seluas 15 hektar. Resort ini sangat memanjakan customer yang sedang berlibur dengan menikmati indahnya pantai, laut dan Gunung Rajabasa. Grand Elty memiliki akomodasi dengan dua tipe, yaitu hotel & cottages. Hotel dibangun dua lantai dengan 40 kamar yang menghadap kolam renang dan pantai. Sedangkan untuk cottages memiliki beberapa tipe, yaitu Haringin, Rajabasa, Lambur Junior Suite dan Krakatau Executive Suite yang berjumlah 36 cottage. (*/tis)

Dwi Prasetyo, GM Grand Elty Krakatoa

Tanah Air

Page 108: E magz mi 03 sept '15

108 Edisi 03 | September 2015

Page 109: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 109

Page 110: E magz mi 03 sept '15

110 Edisi 03 | September 2015

Ma’nene Baju Baru Buat Mayat

Tanah Air

Page 111: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 111

Mengganti baju bagi orang yang masih hidup mungkin hal biasa, tetapi bagaimana

jika ganti baju diperuntukkan untuk orang sudah tiada (mayat)? Di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, hal tersebut bukan hal aneh, melalui tradisi Ma’nene, mayat-mayat yang sudah menjadi mumi akan diganti pakaiannya.

Tradisi Ma’nene dilakukan untuk menghormati leluhur. Perlakukan spesial terhadap mayat yang bermukim di bukit Sesean, mengganti pakaian mayat yang pakaiannya sudah rusak dan usang. Tradisi ini dilakukan setiap tiga tahun sekali, prosesi mengganti pakaian diawali dengan berkunjung ke lokasi pekuburan leluhur yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Barrupu, Kabupaten Toraja Utara.

Di lokasi penguburan tersebut, semua mayat yang usianya bervariasi

tersimpan dalam keadaan utuh, karena sebelumnya diberi bahan pengawat. Pihak keluarga lalu membersihkan mayat leluhur dengan perlahan melepaskan pakaian lama yang digunakan. Lalu seluruh badan mayat dibersihkan dengan menggunakan kuwas. Jenazah lalu mulai dikenakan pakaian baru.

“Kadang mereka dikenakan pakaian-pakaian yang tidak ketinggalan jaman,” kata Kepala Dinas Perhubungan Toraja Utara, Boy Patandianan saat menemani Majalah Indonesia berkeliling melihat tradisi Ma’nene.

Sebelum membuka pintu kuburan Patane dan mengangkat peti mayat untuk di bersihkan, tetua adat dengan sebutan Ne’ Tomina Lumba, terlebih dahulu membacakan doa dalam Bahasa Toraja kuno, memohon izin

kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat keberkahan setiap musim tanam hingga panen berlimpah.

Ne’tomina merupakan gelar adat yang diberikan kepada tetua kampung, di mana artinya adalah orang yang dituakan juga imam atau pendeta. “Kami mengganti pakaian nene, sudah meninggal 20 tahun lalu,” ujar salah satu keluarga yang sedang menyaksikan prosesi mengganti pakaian leluhur.

Ritual ini disepakati digelar tiga tahun sekali. Tujuannya agar keluarga yang berada di perantauan bisa datang menjenguk orang tua atau Nene To’dolo (moyang mereka), juga untuk mempererat hubungan tali silaturahmi orang perantauan dengan orang tua yang masih hidup atau yang sudah meninggal agar lebih mengingat kampung halamannya. I

Kepala Dinas Pariwisata Toraja Utara Inosentius Rantesapan mengemukakan Kabupaten Toraja Utara punya potensi wisata luar biasa. Selain wisata ritual, kondisi alam juga menawarkan sejuta pesona. Kini, tinggal bagaimana infrastruktur bisa mendukung pariwisata.

Mayat dengan baju yang lama

Mayat yang sedang diganti bajunya

Tanah Air

Page 112: E magz mi 03 sept '15

112 Edisi 03 | September 2015

Page 113: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 113

AMARIS HOTEL BENGKULUJl. Putri Gading Cempaka No.8 Bengkulu - INDONESIA

Ph: (62-736) 7321 800 Fax: (62-736) 7321 801Email: [email protected]

www.amarishotel.com

AMARIS HOTEL BENGKULUJl. Putri Gading Cempaka No.8 Bengkulu - INDONESIA

Ph: (62-736) 7321 800 Fax: (62-736) 7321 801Email: [email protected]

www.amarishotel.com

Page 114: E magz mi 03 sept '15

114 Edisi 03 | September 2015

Everything about Djokdja. Ya artefaknya, bahasanya, kultur kehidupannya, maupun remeh-temeh keseharian yang terjadi di dalamnya. Dagadu berharap dapat mempresentasikan kepedulian terhadap masalah perkotaan dan kepariwisataan di Jogja.

Dengan slogan “Kapan ke Jogja Lagi ?” (KJKL), Dagadu mengundang untuk kembali berkunjung ke Jogja, bersua sobat lama, bertemu teman baru, mengenang cerita lama, merangkai harapan baru. KJKL juga

A Noor Arief

Dagadu Tanda BacaTeks & Foto Yuliantoro & www.dagadu.co.id

hendak mengajak warga kota untuk menjadi tuan rumah yang lebih ramah lagi, dan Yogyakarta menjadi rumah yang lebih nyaman lagi dan lebih humanis lagi

Logo Dagadu Djokdja adalah gambar mata. Mata adalah idiom yang lekat dengan citra kreatifitas, dunia rancang merancang. Dalam khasanah budaya Jawa, mata adalah mripat, berdekatan makna dengan kata ma’rifat, yang dimaknai sebagai keinginan agar dapat memberikan manfaat bagi diri

Inspirasi

Siapa yang tak kenal dengan Dagadu Djokdja? Dagadu adalah salah satu destinasi wisata

belanja dengan produknya  antara lain berupa kaos oblong, sandal, tas, sticker, mug, pouch, dan lain-lain. Dagadu bahkan juga mempunyai sebuah usaha dibidang makanan yaitu dayaGAGASdunia. Uniknya produk mereka endemik, hanya bisa didapatkan di kota Jogja, tidak membuka gerai di daerah lain.

Tema utama Dagadu adalah

A Noor Arief di Gerai Yogyatourium, Kotagede, Yogyakarta

Gambar: http://www.dagadu.co.id

Page 115: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 115

Gambar: http://www.dagadu.co.id

Inspirasi

dan lingkungan. Mata juga  merupakan sarana untuk sightseeing, jalan-jalan sambil menikmati suasana dan panorama kota.

Sebagai komunitas kreatif, Dagadu Djokdja tak hanya puas dikenal sebagai pusat tanda mata, namun lebih jauh lagi, bercita-cita menjadi Tanda Baca yang bisa menampilkan Yogyakarta secara obyektif.

 Direktur Utama PT Dagadu Aseli, A Noor Arief di Gerai Yogyatourium, Jalan Gedong Kuning Selatan, Kotagede,

Yogyakarta, menegaskan bahwa “Kami ingin Dagadu menjadi tanda baca. Memiliki peran  bagi Kota Jogja. Terutama bagi seni kreatif.”

Salah satu outlet Dagadu Djokja yang terletak  di Jalan Gedong Kuning diberi nama Yogyatourium. Nama tersebut terdiri Yogyakarta, tourism dan laboratorium. Yogyakarta, selain sebagai kota juga memberi makna lebih bagi Dagadu. Sedang tourism karena tak bisa lepas dengan pariwisata. Keberadaan Dagadu  juga menjadi

daya tarik wisatawan ke Yogyakarta. “Dan laboratorium, karena ditempat ini memungkinkan terjadi kolaborasi antar berbagai kreasi perilaku  dari Yogyakarta, bahkan Indonesia maupun dunia.”

Selain ke Yogyatourium, pemburu Dagadu bisa juga ke gerai Posyandu 1 di Malioboro, dan Posyandu 2 di Alun-alun Utara. Bagi para pemburu Dagadu, barangkali sekadar tanda mata, tetapi bagi Noor Arief Dagadu adalah tanda baca. I

Gerai Yogyatourium, Kotagede, Yogyakarta

Beberapa model kaos Dagadu

Beberapa model kaos Dagadu

Penataan ala Dagadu

Page 116: E magz mi 03 sept '15

116 Edisi 03 | September 2015

Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia bersatu dan bersinergi untuk

memajukan pariwisata Nusantara. Demikian tema yang diangkat dalam temu bisnis pelaku pariwasata Fosipa Merdeka di Prima SR Hotel & Convention Jalan Magelang Km 11 Yogyakarta belum lama ini.

Perhelatan bergengsi para pelaku pariwisata ini rutin dilakukan tiap tahun sebagai media promosi wisata nusantara dan menjalin tali silaturahim antar insan pariwisata. “Ya, ini event business to business para pelaku pariwisata. Ini menjadi media penjualan dan pembelian produk (seller and buyer) untuk jasa kepariwisataan nusantara yang menggabungkan konsep marketing, personal meeting dan networking,” ujar Moko D Soediro, Humas Fosipa Indonesia.

Acara temu bisnis pelaku pariwisata Fosipa Merdeka dihadiri sebanyak 450 travel agent (buyer) dari seluruh Jawa,

Fosipa JogjaMemajukan

Pariwisata Nusantara

Teks & Foto Yuliantoro

Bali Kalimantan, Lombok dan Sulawesi. Sementara 35 seller terdiri dari hotel, resto, wisata belanja, objek wisata, atraksi budaya dan lain-lain berasal dari Jawa, Bali dan Madura. Bentuk kegiatannya ialah Table Top dan Pos Tour.

“Untuk table top, masing-masing buyer diberi kesempatan empat menit untuk bertatap muka dengan seller dan berputar bergantian ke seller berikutnya. Sedang sesi pos tour, kami mengunjungi Memorial Jendral Besar HM Soeharto Bantul dan ke Tegal Arum Adventure Gunungkidul sore ini,” jelas Moko.

Fosipa muncul sejak 2004 sebagai wadah komunikasi dan kerjasama insan pariwisata se-Indonesia. Tentu bentuk kepeduliannya pada pengembangan usaha kepariwisataan yang ada di Indonesia. Karena itu, melalui pertemuan ini bisa dijadikan media promosi wisata nusantara yang ideal antar pelaku bisnis pariwisata. I

Komunitas

Suasana forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia di Yogyakarta

Page 117: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 117

Page 118: E magz mi 03 sept '15

118 Edisi 03 | September 2015

Sandboardingdi Gumuk Pasir

ParangkusumoTeks Toto TIS Suparto

Tanah Air

Gumuk pasir Pantai Parangkusumo dikenal sebagai tempat ideal untuk bermain sandboarding. Olahraga ekstrem

ini kian disukai wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Sayangnya belakangan ini gumuk pasir itu mulai diserobot untuk kepentingan lain. Atas dasar itulah Pemprov DIY dan

BIG akan menata gumuk pasir di pantai Bantul.

Tanah Air

Page 119: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 119

Sandboarding memang permainan ekstrem yang tidak bisa dilakukan di banyak tempat. Pemainnya

meluncur di atas pasir dengan sebuah papan luncur. Tempat yang paling ideal untuk kegiatan ini adalah gumuk pasir Parangkusumo di Bantul. Mereka yang ingin menjajal olahraga ini, cukup datang saja ke sana karena alat peluncur sudah tersedia dan pemandu juga membimbingnya. Tinggal rogoh saku saja untuk menyewa papan luncur.

Bayangkan, meluncur dari ketinggian sekitar 5-7 meter, adrenalin segera terpacu. ketika meluncur. Wushhh….nikmat sekali meluncur cepat, walau was-was juga bakal terjungkal. Meluncur sekali, langsung ketagihan. Jangan khawatir, kembali saja ke bagian atas padang pasir untuk kembali meluncur. Asal fisik memadai. Kalau loyo jangan memaksakan berkali-kali. Sebaiknya datang menjelang sore agar cuaca tidak terlalu panas.

Ini yang kini menjadi soroton. Tempat untuk bermain sandboarding ini pelan-pelan menciut. Banyak gumuk-gumuk pasir yang diserobot untuk peruntukkan lain. Ada yang membuka tambak, membangun hotel atau peruntukkan lain. Lama kelamaan gumuk itu menyusut dan ikon wisata itu bisa saja hilang. Maka dari itu Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Informasi Geospasial (BIG) akan menata

kawasan gumuk atau bukit pasir di pesisir pantai Kabupaten Bantul, DIY. Penataan dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan wilayah itu.

Gumuk itu banyak ditemukan sepanjang Parangtritis, Parangkusumo hingga Pantai Depok. BIG membagi kawasan gumuk pasir ke dalam beberapa zona, yakni zona inti, zona terbatas, dan zona penunjang. Berdasarkan pemetaan BIG, luas zona inti gumuk pasir 141,1 hektar (ha), luas zona terbatas 95,3 ha, dan zona penunjang 176,4 ha. Zona inti gumuk pasir harus bebas dari bangunan, usaha tambak udang, dan vegetasi yang mengganggu. Zona ini hanya boleh dipakai untuk pariwisata minat khusus.

Penataan dilakukan dengan memasang patok batas wilayah serta menertibkan bangunan, vegetasi,

dan tambak udang yang mengganggu kelestarian gumuk pasir. “Untuk tahap awal, kami akan memasang patok dan penanda batas wilayah gumuk pasir. Selama ini, kan, batas wilayah gumuk belum jelas sehingga muncul bangunan dan usaha tambak udang yang mengganggu kelestarian gumuk,” kata Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Priyadi Kardono seusai bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Bawono X di Yogyakarta belum lama ini .

Gumuk pasir merupakan fenomena alam yang terbentuk sejak ribuan tahun lalu. Pasir pembentuk gumuk itu berasal dari material vulkanik Gunung Merapi yang mengalir ke beberapa sungai, lalu terbawa sampai laut selatan. Akibat ombak dan angin, pasir di laut itu kemudian terbawa ke pantai dan wilayah sekitarnya hingga membentuk bukit-bukit dengan beragam bentuk. I

Sri Suryawidati: Gumuk Dilestarikan

Sri Suryawidati saat aktif menjadi Bupati Bantul selalu mengingatkan kawasan gumuk di wilayah Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, harus bersih dan bebas dari tambak udang. Sebab, kawasan itu merupakan kawasan cagar alam harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya. Untuk itu, tambak udang yang ada di lokasi tersebut harus segera dibersihkan.

Sekarang Sri tidak aktif lagi. Masa jabatan-nya sebagai bupati berakhir. Namun ia maju lagi untuk Pilkada serentak pada Desember 2015 nanti. Kini menjadi pertanyaan, apakah gumuk akan jadi perhatiannya?

Foto: YouTube.com

Tanah Air

Page 120: E magz mi 03 sept '15

120 Edisi 03 | September 2015

Page 121: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 121

Page 122: E magz mi 03 sept '15

122 Edisi 03 | September 2015

Festival Pacu Jalur

Ritual di Balik KesemarakanTeks Toto TIS Suparto Foto Dinas Pariwisata Riau

Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi berlangsung pada 20-25 Agustus 2015. Semarak,

ramai, dan penuh filosofis. Ada 168 jalur yang bertanding di Tepian Narosa. Berarti ada 84 pertandingan yang digelar.

Festival ini berumur lama. Tradisi jalur muncul di tanah Taluk Kuantan sejak abad ke-17. Dulu, jalur merupakan alat transportasi para bangsawan. Belakangan alat transportasi sungai ini juga digunakan rakyat. Kemudian para petani menggunakannya secara bersama-sama (batobo) guna mengangkut hasil panen. Jalur yang memiliki panjang 15 hingga 30 meter dan lebar 1,5 meter ini mampu mengangkut 40 hingga 60 orang.

Pacu jalur ini bermula dari kegembiraan petani selesai panen. Saat meluapkan kegembiraan, mereka memacu jalur secepat-cepatnya.

Masing-masing kelompok petani ingin cepat, akhirnya saling menyalip, jadilah tradisi pacu jalur. Kegiatan ini mulai berkembang dan menjadi tradisi serta dipertandingkan pada perayaan hari besar tertentu, usai Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha serta peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pacu jalur mulai dipertandingkan secara resmi pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1993.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal, pengerjaan sebuah jalur biasanya dilakukan secara massal oleh sebuah kelompok masyarakat. “Di Kuantan Singingi ini, ada ritual-ritual tertentu yang dilakukan masyarakat. Ritual tersebut memiliki nilai-nilai luhur budaya atau sarat dengan makna filosofis,” katanya seperti ditulis pada laman riauonline.co.id.

 Filosofi itu, misalnya, semangat kebersamaan serta jiwa gotong

royong. Hal ini terlihat saat mencari dan menentukan pohon kayu di rimba yang akan dijadikan jalur.  Kayu Kure dan Banio untuk dijadikan jalur. Selain tahan lama, jenis kayu ini ringan, lurus dan panjang, sehingga bisa diisi sampai 60 pendayung. Biasanya untuk membuat sebuah jalur butuh lima ahli dan butuh dua bulan. Dana sepenuhnya berasal dari swadaya masyarakat.

Mistik pun ada. Saat menebang kayu, prosesi ritual mistik oleh sang pawang mulai dilakukan agar pohon yang ditebang terhindar dari roh jahat. Kemudian dalam perlombaan pacu jalur, masing-masing kampung dan kaum akan menunjuk tiga orang yang akan menjadi penentu dalam kemenangan. Mereka dijuluki Onjai, Timbaruang dan Tukang Luan. Mereka bertugas mengayuh spirit dan semangat pendayung untuk mendayung lebih cepat. Dan penonton pun bersorak-sorai memberi semangat! I

Tanah Air

Page 123: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 123

Tanah Air

Kemeriahan festival pacu jalur

Para tokoh masyarakat saat perayaan Festival Pacu Jalur pengalungan bunga kepada para tokoh masyarakat

Kemeriahan perayaan Festival Pacu Jalur

Page 124: E magz mi 03 sept '15

124 Edisi 03 | September 2015

Anda sedang berada di Pekanbaru? Banyak pilihan kuliner di kota minyak ini. Salah

satunya Nasi Cikapunduang Buk Hajjah Net. Tidak sulit menemukan. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Persisnya di samping BRI. Keberadaan rumah makan khas Padang sangat mudah ditandai. Selalu ramai mulai jam18.00 hingga 3 dinihari.

Untuk parkir kadang harus menunggu, sementara meja makannya meski banyak, saat ‘rami’ kita juga harus ‘saba’ menunggu.

Apa yang menarik dan enak dari rumah makan yang sudah 28 tahun

Kuliner

Nasi Cikapunduang Buk Hajjah NetTeks dan Foto Erwin Nurdin

Beberapa menu masakan di Rumah Makan Cikapunduang

Page 125: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 125

berdiri dikelola pasangan suami istri Buk Hajjah Net dan Haji Joni?

Rasa makanan yang spesifik --mulai goreng belut, rendang, dendeng, ikan salai dan jengkol-- khas Padang, cara komunikasi penghidang berteriak bersahut-sahutan dan gerak kesana sini tanpa alas kaki, menjadikan rumah makan Buk Hajjah Net tidak hanya enak menunya, tetapi juga enak suasananya dan enak kenangannya.

“Kami sudah 28 tahun manggale, soal indak batarompa, lantai licin, jadi supayo ndak jatuh,” ujar Buk Hajjah Net, ibu empat anak, dimana dua diantaranya mengikuti jejaknya. I

Suasana di Rumah Makan Cikapunduang

Di Rumah Makan Cikapunduang tersedia menu minuman jus buah

Kuliner

Page 126: E magz mi 03 sept '15

126 Edisi 03 | September 2015

Dari Sabang Sampai Merauke

Pejabat Ende pada Inaugural Flight PT. Kalstar Aviation

Staf Hotel Danau Toba, Lisa dan Nelly

Kadis Pariwisata Kuantan Marwan (tengah) dan Staf Dinas Pariwisata Riau Yul Akhyar

Staf Grand Elty Krakatoa Herli dan rekan

Bima Arya, Walikota Bogor meninjau penghijauan kampung

Donor darah di Sunan Hotel Solo

Page 127: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 127

Donor darah di Sunan Hotel Solo

Dewi DiahRefreshing Lewat Kuliner

Tugas sehari-hari Dewi Diah sebagai Sekretaris Direktur Operasi Bank Lampung membutuhkan ketekunan,

terutama kejelian mengatur jadwal atasan. Terkadang, urusan macam itu membuatnya tegang. Namun ia punya cara untuk refreshing yakni menonton dan kuliner.

Ia kenal tempat-tempat kuliner yang menyajikan kelezatan. Ia pun tak takut mengganggu penampilan karena hobi kulinernya. Dewi mengaku punya cara untuk mengurangi pengaruh buruk dari hobi kulinernya. Sayang ia tak menyebutkan cara tersebut.

Valencius Vendi Keraf Terinspirasi Sang Ayah

Ayah merupakan inspirasi bagi Valencius Vendi Keraf. Anak kedua dari lima bersaudara ini melihat banyak

hal dari ayahnya yang bisa diteladani. Terutama sikap suka berbagi tanpa melihat siapapun.

Sarjana mesin yang berkarier di Jakarta ini juga melihat sosok ayah yang pendiam tetapi pekerja keras. Buah dari kerja keras itu adalah jabatan yang kini diraihnya walau tamatan SMA. Ayah Vendi adalah Yohanes R Keraf yang sekarang menjadi Kepala Bandara Tambolaka di Nusa Tenggara Timur.

Lajang kelahiran 1985 yang punya hobi membaca dan terbang ini berharap bisa mengikuti keteladanan ayahnya. Ia bersyukur diteladani oleh sang ayah, setidaknya ada cermin dalam menjalani kehidupan. I

Ida Bagus Ketut JuliadnyanaPengendalian Gratifikasi

Angkasa Pura I sangat serius mengenai gratifikasi. Lewat Tunas Integritas Angkasa Pura I, yang salah satunya tugasnya melakukan sosialisasi ke seluruh bandara. Bekerjasama dengan KPK, Angkasa Pura I siap konsisten dalam melakukan pengendalian gratifikasi. “Sampai pulpen saja kami laporkan, kami ini kerja sama dengan KPK loh,” kata Ida Bagus Ketut Juliadnyana, Corporate Communication Department Head. Berkat kerja keras ini, Angkasa Pura I mendapat piagam penghargaan dari KPK.

Sosok

Page 128: E magz mi 03 sept '15

128 Edisi 03 | September 2015

Hari kemerdekaan Indonesia tahun ini diperingati di te-ngah malapetaka moral. Oleh karena itulah, peringatan

bukan sekadar dengan upacara bendera, ziarah ke makam pahlawan, beragam lomba, dan tasyakuran, tetapi sudah saatnya melakukan ruwatan bersama.

Malapetaka moral itu bisa berupa perilaku elite politik yang saling melempar fitnah, elite penguasa yang mementingkan dirinya dan sekelompok orang di sekitarnya, korupsi merajalela, anak SD yang menjadi pelaku mutilasi, tontonan televisi yang tidak layak menjadi tuntuntan, guru yang mencabuli muridnya, dan bentuk penyimpangan moral lainnya.

Hal-hal itu bisa terjadi karena masyarakat tak lagi mampu mengontrol perbuatannya. Masyarakat tak lagi punya kekuasaan penuh untuk berbuat atau tidak berbuat. Justru kekuasaan lain yang mendorong seseorang untuk berbuat atau t idak berbuat. Manakala kekuasaan lain itu dominan maka ia tidak lagi berada dalam kemerdekaannya . Patut dipahami, kemerdekaan me-rupakan kekuasaan untuk menentukan diri sendiri agar bisa berbuat atau tidak berbuat.

K e k u a s a a n l a i n i t u m e n d o r o n g k e kubangan ma la pateka. Kata Zoetmulder (1982:1092), mala petaka itu ibarat “ke-j a t u h a n k o t o r a n ” . S u d a h barang tentu orang berupaya menghindari malapetaka. Siapapun tak ingin kejatuhan kotoran. Oleh karena itulah mala petaka menjadi hal menakutkan. Malapetaka menjadi bahaya hidup yang berat. Malapetaka menggambarkan penderitaan dan kesengsaraan.

Manusia berupaya menghindari malapetaka, tetapi Tuhan berkehendak lain. Mapetaka didatangkan-Nya tiba-tiba, namun tak sedikit yang diikutkan dalam “perencanaan” manusia. Bukankah korupsi merupakan buah dari perencanaan matang pelakunya? Tak mungkin seorang Nazaruddin tiba-tiba tergiur untuk korupsi. Ia pasti sudah matang merencanakan, termasuk bagaimana memeroleh akses, siapa saja yang layak dilibatkan, sampai di mana harus sembunyi apabila aksinya diketahui

aparat. Malapateka korupsi merupakan ulah manusia sendiri! Indonesia harus dibersihkan. Segala kotoran dan noda

dibuang jauh-jauh agar tujuan rakyat sejahtera bisa tercapai. Buah kemerdekaan yang diharapkan adalah kesejahteraan dan kebahagiaan. Bagaimana mungkin bisa bahagia jika didera malapetaka?

Sebagian besar masyarakat Jawa yakin bahwa lewat ritual ruwatan segala kotoran itu bisa dibersihkan. Setidaknya Indonesia tak lagi menjadi ancaman Batara Kala. Indonesia bisa lolos dari malapetaka. Dan, senyampang sedang memperingati kemerdekaan, adalah saat tepat itu melakukan ruwatan dimaksud

Ritual ruwatan mengandung refleksi. Dalam urut-urutan ritual itu (sungkeman, kirab, wayangan lakon Murwakala,

kidung, dan siraman) sarat nasihat yang disampaikan secara simbolik dan metaforik.

Cara ini diharapkan lebih mengena ketimbang pesan-pesan lugas

sehingga tujuan menciptakan “manusia baru” lebih mudah

tercapai.Manusia baru inilah yang

akan membuat Indonesia kembali baik, bukan lagi Indonesia sukerta. Manusia b a r u m e n c o n t o h k a n dirinya menjadi birokrat yang jauh dar i a roma korupsi . Manusia baru

memahami et ika pol i t ik sehingga bangsa mencapai

kehidupan bersama yang damai. Manusia baru senantiasa berusaha

mem bersihkan kotoran yang akan menghinakan bangsa. Agaknya kita perlu memanfaatkan Hari

Kemerdekaan ini dengan penuh refleksi. Bukan kemeriahan yang ditonjolkan, tetapi sebuah penyadaran diri untuk menjadi manusia baru, manusia yang menjauhkan Indonesia dari sukerta. Bentuk konkret ruwatan memang tidak layaknya ritual ruwatan masyarakat Jawa. Namun yang terpenting, ada semangat ruwatan dalam memperingati kemerdekaan ini. Agaknya para pemimpin di negeri layak diruwat terlebih dahulu agar memberi contoh baik kepada masyarakat.

Toto TIS Suparto

KEMERDEKAAN

Khatulistiwa

Page 129: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 129

Page 130: E magz mi 03 sept '15

130 Edisi 03 | September 2015

Page 131: E magz mi 03 sept '15

Edisi 03| September 2015 131

Page 132: E magz mi 03 sept '15

132 Edisi 03 | September 2015