E magazine setara news edisi i

40
e-Magazine Setara/1/Februari 2014 Page1

description

 

Transcript of E magazine setara news edisi i

Page 1: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e1

Lembaga Pers Mahasiswa

‘Setara’ Semua Tentang Rakyat

Universitas Swadaya Gunung Jati

Pelindung: Rektor Unswagati Dr. H.

Djakaria Machmud, SH. SE. Msi,

Pembina Ormawa: Wakil Rektor III

Unswagati Dr. H. Nurudin Siradj, Drs.

MA. Msi, Pembina Teknis: Dudung

Hidayat, SH. MH, Penasehat:

Kurniawan T. Arief, Pimpinan

Umum: Santosa, Pimpinan Redaksi:

Muhammad Wildan, Pimpinan

Perusahaan: Putu Eka Teguh,

Sekretaris: Hari Saptarengga, Ka.

Puslitbang: Ari Putra, Ka. Dana dan

usaha: Siti Ade Fadliah, Ka. Sumber

Daya Manusia: Try Utomo Rubianto,

Editor Umum: Ali Fikri, Ka. Redaksi

Online: Efri Fahmi Aziz: Unit

Redaksi Cetak: Jenie Purnamasari:

Unit e-Magazine: Ririn Rinanti, Unit

Majalah Dinding: Adrian

Nurwansyah, Unit Radio: Triyuli

Kistina, Unit SetaraTV: Faldi

Priyatna,

Anggota Magang: Genta, Kamaludin,

Agung, Reyva Novianti, Dinda Ayu,

Tuti Andriyani, Dian Novianti.

Page 2: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e2

ong itu pun akhirnya berdengung juga. Setelah berdiri selama tiga tahun, melewati beberapa kali perombakan Struktur

Organisasi, hingga Banting Stir dari media cetak berupa News Letter menjadi media online ‘SetaraNews.com.’ Lembaga Pers

Mahasiswa Semua Tentang Rakyat ‘LPM Setara’ akhirnya mengeluarkan Majalah pertama yang kami kemas dalam bentuk E-

Magazine atau lebih dikenal sebagai Majalah Elektronik.

Kami mencoba sesuatu yang baru lewat E-magazine pertama kami dengan mengambil tema Dies Natalis 53 Tahun Unswagati dan kami

beri tajuk “Quo Vadis Unswagati?” Tema ini kami ambil dalam rangka suasana hari jadi Universitas ini.

Quo Vadis Unswagati? Atau dalam bahasa kita berarti Unswagati Mau kemana? Dalam pantauan kali ini kami curahkan dalam tulisan,

amat beragam kendala-kendala yang masih menghambat laju lari dari kampus kita ini. Masalah alih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri

adalah salah satu sorotan yang kini tengah jadi buah bibir di kalangan warga kampus maupun masyarakat luas. Sudah hampir enam tahun saat

awal kali kata perguruan tinggi negeri tercetus dan akhirnya identik dengan Unswagati. Namun hingga lebih dari setengah dasawarsa ini proses

penegerian tak kunjung selesai. Masyarakat jadi bertanya kenapa bisa begitu?

Sepertinya masalah penegerian berbanding lurus dengan fasilitas yang diterima mahasiswa. Di sini kami mencoba bertanya pada

beberapa mahasiswa dari tiga kampus berbeda. Hasilnya kepuasan belum 100% mereka terima. Contohnya dosen yang mangkir masuk kelas

tanpa alasan, AC yang tidak berfungsi serta kenyamanan toilet yang masih jauh dari kata layak.

Meski begitu kami juga merekam segala aktivitas dalam perayaan Diesnatalis Unswagati yang ke 53. Hingar bingar perayaan yang

dibalut dengan syahdu, tak jauh dari lensa kami. Dari jalan santai yang heboh, Lomba Model, Kepala Sekolah yang dikumpulkan, kompetisi

G Dari Redaksi

Page 3: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e3

olahraga, menyambangi panti asuhan, dan melaksanakan bakti sosial dibeberapa kecamatan, hingga malam tasyakuran peringatan diesnatalis

terangkum apik.

Setengah abad adalah usia yang lebih dari pada matang. Perayaanya yang wah kini telah terlewati, di depan telah siap halang rintang

yang bisa jadi penghadang. Dibutuhkan kesiapan yang matang di segala bidang dari seluruh kalangan. Hanya kapal dengan awak serta Nahkoda

kompak yang mampu menerjang badai. Jadi, setelah setengah abad lebih ini, Quo Vadis Unswagati?

Page 4: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e4

Daftar Isi

2_______________Dari Redaksi

Editorial e-Magazine__________5

6________________ Diesnatalis Unswagati

Kolom Kampus__________________________16

17_________________________________Go Green

Liputan Khusus Menyoal PTN _____________________20

24 ___________________________________Komik Setara

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi______________________________24

26_____________________________________ Fasilitas Kampus

Tips & Trik__________________________________________________30

31 ______________________________________Regional

Resensi Buku______________________________________32

33_______________________________Opini

Info Kampus__________________________________36

38___________________________Puisi

Jare Mahasiswa___________________________39

Page 5: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e5

Editorial : PTN Jangan Jadi PHP

Kata ‘Negeri’ nampaknya menjadi sangat sakral di Unswagati, bagaimana tidak? Telah lebih dari lima tahun Universitas tertua di

Wilayah tiga Cirebon ini sudah siaga merubah status dari swasta menjadi negeri. Akan tetapi setelah lebih dari setengah dekade tersebut.

pergatian Swasta menjadi Negeri tak kunjung terlaksana. Alasanpun muncul, yang paling sering didengungkan ialah pembebasan lahan

yang sulit terlaksanan.

Tahun lalu santer diberitakan bahwa pemerintah memberhentikan sementara seluruh proses penegrian di Indonesia, tapi kabar itu

buru-buru disangkal oleh Wakil Rektor Tiga yang kala itu dijabat oleh Amanan. Menurut Amanan, proses Penegrian Unswagati tetap di

proses karena berkas Unswagati telah masuk sejak lama. Akan tetapi berkas yang masuk sejak lama itu ternyata tak menjamin proses

penegrian selesai tahun 2013, bahkan di tahun 2014 pun belum tentu proses penegerian ini tuntas.

Dalam banyak kesempatan, Rektor Unswagati sering menggaungkan bahwa Unswagati sudah siap beralih stasus menjadi Negeri.

Setidaknya itu yang dilontarkannya pada 9 mei tahun lalu melalui setaranews.com. Ia berkata bahwa Pemprov Jabar sudah

mengalokasikan sebanyak 15 Milyar untuk peralihan status Unswagati. Tinggal menunggu keseriusan Pemkot Cirebon. Dan nampaknya

alokasi sebanyak 15 milyar untuk peralihan status masih belum bisa membuat Unswagati menjadi Negeri.

Akhirnya mahasiswa yang diiming-imingi angin surga dari alih status negeri itu harus kembali menelan ludah. Jika mencatut

istilah anak muda saat ini proses penegrian itu hanya membuat PHP (Pemberi Harapan Palsu) mahasiswa. Mahasiswa berharap agar

Kampusnya dapat menjadi negeri sesegera mungkin, tapi yang terjadi alih status tak kunjung rampung. Semoga saja proses penegerian

tidak menjadi PHP mahasiswa lagi.

Page 6: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e6

emperingati Dies Natalis yang Ke- 53,

Unswagati mengadakan kegiatan Bhakti

Sosial, Kegiatan yang diadakan pada hari

sabtu (18/1) oleh Fakultas Pasca Sarjana.

Kegiatan ini dilangsungkan di dua tempat,

pertama diadakan di desa Wanayasa, kecamatan beber, kabupaten

Cirebon, yang kedua di desa Sindang Kasih, kecamatan beber,

kabupaten Cirebon.

Tempat pertama yaitu desa Wanayasa kegiatannya adalah

penyuluhan tentang ketahan pangan, acara yang dimulai pada pukul

09.00 sd 12.00 ini disambut antusias oleh warga setempat. Walaupun

sempat terhambat karena hujan, masyarakat tetap datang mengikuti

kegiatan ini, yang turut dihadiri pula dalam acara ini oleh kelompok

Tani Desa Wanayasa.

Menurut Titin salah seorang warga yang turut hadir dalam

acara ini menuturkan bahwa, “Kegiatan ini sangat bagus dan positif

ia pun mengharapkan bahwa kegiatan ini bisa berkelanjutan karena

masyarakat desa sangat memerlukan penyuluhan tentang pertanian

apalagi Unswagati menghadirkan para Magister pertanian

yang sangat membantu untuk memberikan solusi, dan juga

dalam kegiatan ini pun kedepannya diharapkan tidak hanya

sekedar memberikan penyuluhan dan pupuk, tetapi bisa juga

ada pemberian bantuan berupa bibit tanaman.” karena

menurut Titin ini sangat berguna karena bisa meningkatkan

produksi pertanian di desa Wanayasa.

Di Desa kedua Sindang Kasih, menurut Kuwu yaitu

Dudi Supriya ketika di temui di kantornya, kegiatan Bhakti

Sosial ini sangat bermanfaat bagi warga Sindang Kasih.

M

Lipsus

Page 7: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e7

Seperti kegiatan penyuluhan tentang pendidikan, pengarsipan,

dan penyuluhan koperasi. Masyarakat Desa pun sangat antusias

dalam kegiatan tersebut, apalagi dengan rencana dari pihak

Unswagati yang akan mendirikan sekolah untuk Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) serta membantu pelegalan koperasi dan PAUD

nantinya, pihak Unswagati akan mengurus pelegalannya di Notaris.

Sebenarnya sebelum acara Bhakti Sosial ini ada juga kegiatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Unswagati yang

memfokuskan pada Pendidikan Anak Usia Dini. Karena Desa

Sindang kasih belum memiliki Sekolah PAUD, sehingga untuk

bersekolah warga harus ikut ke Desa sekitar.

Desa Sindang Kasih sendiri adalah salah satu desa terbaik di

Jawa Barat, dari situ maka pihak desa berharap agar Unswagati

segera merealisasikan pembuatan gedung sekolah PAUD tersebut,

dan kedepannya masyarakat berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan

juga berkesinambungan serta desa Sindang Kasih siap menjadi desa

binaan dari unswagati.

Menurut Dr. H.Junaedi, SH. MH yaitu selaku

Penanggungjawab kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini

selain sebagai peringatan Diesnatalis Unswagati yang Ke-53, juga

sebagai bentuk kepedulian Unswagati kepada masyarakat. Kegiatan

seperti penyuluhan pertanian, pemberian bantuan untuk PAUD dan

Koperasi Desa.

Adapun mengapa ada perbedaan dalam pemberian bantuan

antara desa Sindang Kasih dan desa Wanayasa, karena sebenarnya

kegiatan tersebut bisa dikatakan kelanjutan dari kegiatan KKN.

Sebelumnya juga diadakan di dua desa tersebut, di mana pada desa

Wanayasa lebih difokuskan pada ketahanan pangannya sehingga

diberikan penyuluhan pertanian dan bantuan pupuk gratis kepada

masyarakat sedangkan pada desa Sindang Kasih lebih di fokuskan

pada bidang pendidikan sehinnga diberikan bantuan kepada PAUD.

Kegiatan Bhakti Sosial ini diadakan juga di panti asuhan yang

dilakukan oleh Ikatan Keluarga Unswagati (IKU).

Ia berharap kegiatan ini akan terus diadakan agar terciptanya

kesinambungan antara masyarakat dan Unswagati. Sehingga peran

Unswagati sebagai lembaga akademisi tidak hanya melulu

memikirkan pembelajaran di dalam kampus. Tetapi dapat

mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu,

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian terhadap masyarakat,

khususnya Dharma yang ke tiga.

Agar terciptanya suatu simbiosis mutualisme yaitu hubungan

timbal balik antara Unswagati dan masyarakat yang baik sehingga

Page 8: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e8

masyarakat bisa mendapatkan pencerdasaan dan Unswagati dapat

menjalankan fungsi sosialnya sebagai salah satu Perguruan Tinggi

terbesar di Wilayah III Cirebon.

Peringati Diesnatalis, Unswagati Kunjungi

Panti Asuhan

alam rangkaian peringatan Dies natalis Universitas

Swadaya Gunung Jati (Unswagati) ke 53 tahun.

Unswagati menyelenggarakan banyak acara untuk

menyemarakanya.

Salah satunya adalah kunjungan ke panti asuhan. kali ini panti

asuhan yang jadi tempat kunjungan adalah panti asuhan Al- Hijrah di

daerah Pecilon Kota Cirebon.

Serangkaian acara di selenggarakan disana seperti sambutan-

sambutan dari pihak panti dan juga Unswagati. Selain itu tausyah

keagamaanpun yang di bawakan oleh biro kemahasiswaan . H.

Komarudin Hidayat.

Acara yang dihadiri oleh Istri Rektor, Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik dan juga istri-istri dari dosen ini mendapat

tanggapan baik dari ketua Yayasan panti asuhan. Asep Djajuli

sebagai ketua yayasan mengaku bahagia dengan kunjungan

Unswagati kali ini. Menurutnya ini bisa jadi mempererat tali

persaudaraan.

D

Page 9: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e9

“Sangat mengapresiasi, mempererat silaturahmi, bahagia,

saling mendoakan dan mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa

berlanjut karena kegiatan seperti dapat menyatukan jadi tidak ada

perbedaan satu sama lain.” ujar Asep.

Kunjungan yang dihadiri oleh sekitar 30 orang dari pihak

Unswagati ini adalah kali pertama. Namun begitu mahasiswa

Unswagati kerap datang dan memberi santunan.

“Kunjungan ke panti Al Hijrah dalam rangka diesnatalis

Unswagati ini baru pertama kalinya, tetapi sebelumnya banyak

mahasiswa unswagati yang datang kesini memberikan bantuan ke

panti ini.” tambah Asep.

Asep berharap di hari jadinya yang ke 53 ini Unswagati dapat

menjadi Universitas yang berjaya dan berkembang lagi.

“Mudah-mudahan bisa lebih jaya, berkembang dan maju, dan

mampu untuk menciptakan alumni-alumni yang professional dalam

bidangnya masing-masing.” tutupnya.

Temu Muka Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan

se-Cirebon

alam rangkaian acara diesnatalis ke-53 Universitas Swadaya

Gunung Jati (Unswagati) mengadakan Temu Muka antara

Civitas Akademika Unswagati dengan Kepala Sekolah dari

kota dan kabupaten Cirebon tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan

yang digelar pada (16/1) lalu di hotel Zamrud.

Acara “Temu Muka Civitas Akademika Unswagati dengan Tokoh

Masyarakat dan pemangku Kepentingan dalam Rangka Dies Natalis ke –

53 dan Penandatangan MoU Antara FKIP Unswagati dengan Kepala

SMP/MTS,/SMK/SMK di Lingkungan Kota dan Kabupaten Cirebon” yang

khusus ditujukan kepada kepala sekolah merupakan silaturahmi dan ucapan

D

Page 10: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e10

terimakasih kepada pihak yang telah bekerjasama dalam kegiatan PPL

mahasiswa FKIP.

“Intinya ketemu dan silaturahmi dengan kepala sekolah.” Tutur

Prof. Dr. Abdul Rozak, M.Pd selaku kordinator pelaksana dan selaku dekan

FKIP.

Dalam acara tersebut pihak Kampus juga memberikan hadiah

sebuah printer bagi setiap perwakilan sekolah yang hadir dalam acara

tersebut.

“Bingkisan itu printer, tahun lalu kita bagi laptop.” Tambah Rozak.

Menurutnya anggaran yang dikeluarkan merupakan pengeluaran

kas Unswagati. Penggunaan kas Unswagati tersebut lantaran acara itu

untuk kepentingan mahasiswa. Selain MOU dengan pihak sekolah, acara ini

juga diisi dengan penyampaian informasi mengenai perkembangan

Unswagati.

Acara yang dihadiri oleh 50 Kepala sekolah dari tingkat SMP,

MTS, SMA, SMK, dan MA dari Kota Cirebon dan 50 kepala sekolah dari

Kabupaten Cirebon ini juga turut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama

yang mendukung penegerian. Kepala Dinas Pendidikan kota dan

kabupaten, Kementrian agama dll.

“Kita undang 200 kepala sekolah yang hadir 100, kita juga sempat

undang alumni yang kini di DPR RI bidang Pendidikan namun berhalangan

hadir.” Jelasnya.

Widatun Kencono salah seorang kepala sekolah yang ikut hadir

dalam acara tersebut mengaku terkesan dengan cara Kampus menjalin

kerjasama.

“Sebenarnya pihak sekolah yang harusnya berterima kasih karena

mahasiswa PPL itu memberi banyak kontribusi, terlebih mereka

Sopan,jujur dan Pinter IT.” ungkapnya

Selain itu Widatun juga menyebut baiknya acara tersebut, “Senang

sekali, kami akan meniru cara-cara jitu yang dilakukan Unswagati.” tutur

kepala sekolah SMA Widya Utama.

LPM Setara Mengucapakan

Selamat Kepada

Wisudawan dan wisudawati ke XXXIX

“Semoga ilmu yang diperoleh

bermanfaat bagi Bangsa dan

Negara”

Page 11: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e11

Lomba Model dan Kesenian

isma Lady Meilantisa seorang mahasiswi dari Universitas

Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon berhasil menjuarai

lomba model dalam salah satu perayaan Diesnatalis ke-53

Unswagati senin (13/01) lalu di Kampus Utama Unswagati sebagai

pemenang juara 1.

Mahasiswi dari jurusan akuntansi ini mendapatkan piala, sertifikat,

uang, dan voucher menginap di hotel Zamrud selama satu hari serta plakat

yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE). Hadiah tersebut

diterimanya sore (18/01) di kampus Utama Unswagati.

Wanita asal Harjamukti ini juga berharap dengan kemenangan kali

ini bisa membawa nama baik kampus terutama FE, “Dengan skill yang saya

punya saya berharap bisa menginspirasi perempuan lain.” Ujarnya.

Wanita yang berkulit putih ini juga menjelaskan bahwa dalam

melatih kepercayaan diri di atas panggung ialah dengan mempersiapkan

dengan baik dan matang.

“Udah terbiasa modeling, jadi bisa percaya diri. Disini juga udah

kenal sama mahasiswanya.” jelasnya.

Kepercayaan dirinya terus meningkat, karena sering mengikuti

perlombaan modeling seperti puteri Kiranti, brand-brand kecantikan,

fashion show dan promosi yang diadakan di Cirebon.

“Sering ikut lomba-lomba modeling dari umur 7 tahun, pernah ikut

Agency dari umur 7 tahun sampai SMA.” Jelas mahasiswa semester tujuh

dengan ramah.

Selain hadiah, ia juga mengaku senang karena kepercayaan diri bertambah,

“Seneng aja bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Ulang Tahun kampus

saya.” Lanjutnya.

Selain Lomba Modeling, lomba melukis di gerabah berhasil di

juarai oleh Dea Lesmana. Siswa SMA ini merasa senang ketika menjadi

juara 1.

R

Page 12: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e12

“Senang sekali, terima kasih khususnya buat Unswagati dan semuanya.”

tutur Dea yang berasal dari SMAN 3 Kuningan.

Jalan Sehat ala Unswagati Berhadiah Mobil

Universitas Swadaya

Gunugn Jati (Unswagati)

Cirebon dalam rangka

memperingati Dies Natalis ke

– 53 Unswagati mengadakan

serangkaian acara salah

satunya adalah Jalan sehat.

Belasan ribu peserta

mngikuti jalan sehat

meskipun dalam keadaan

gerimis yang dilaksanakan

Minggu (12/01/2014) yang

dimulai pukul 07.00 WIB.

Rute yang dilalui diantaranya Balaikota Cirebon menuju Taman Krucuk, Jl.

Wahidin, Jl. Cipto, dan finish di kampus Utama Unswagati.

Sampai di garis finish, peserta disambut dengan hiburan musik

dangdut dari Dangdut Lawas Cirebon serta penari ala Caesar.

Menurut Ketua Panitia, Amanan, Drs., M.Si. dari 15.000 kupon

yang di cetak semuanya habis. 4.000 diantaranya ialah mahasiswa.

Menurutnya, mahasiswa dibebaskan untuk mengikuti jalan sehat

dan tidak ada batasan jumlah, “Karena kehabisan saja.” Jawabnya ketika

ditanya ada beberapa mahasiswa yang mengaku kecewa karena kehabisan

tiket dikarenakan jatah untuk mahasiswa terbatas.

Acara jalan sehat diharapkan agar terjalin komunikasi dengan

masyarakat dan mampu menyatukan civitas akademik dengan masyarakat.

“Kita kan sudah mendapat

kepercayaan dari masyarakat besar,

dengan bukti jumlah mahasiswa

baru meningkat, dengan kegiatan

ini, kita lebih mengakrabkan dengan

masyarakat.” Tuturnya di ruang

rapat.

Jalan sehat yang diiming-

imingi doorprice menarik seperti

hadiah utama sebuah mobil dan dua

unit motor serta hadiah hiburan

lainnya seperti televisi, lemari es,

Page 13: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e13

kipas angin, sepeda, dispenser, payung dan lainnya merupakan anggaran

yang diperoleh dari sponsor, Itu semua dari sponsor, tidak mengambil kas

Unswagati,” jelasnya.

Sponsor yang berpartisipasi dalam acara jalan sehat berjumlah 18

perusahaan. Akan tetapi, mengenai anggaran yang dikeluarkan menurutnya

belum mengetahui total biaya pengeluaran acara ini. Menurutnya sejauh ini

pengeluaran hanya sederhana, “Nggak seberapalah, paling untuk keamanan

jalan, yang besar. Tetapi itu pun tidak seberapa.” Ujarnya.

Meski lelah, tetap seru

Madi salah seorang peserta jalan santai mengaku lelah meskipun

secara rutin beliau berolahraga “Macet dan cape juga, perjalanan satu

setengah jam.” Tutur laki-laki paruh baya itu. Meskipun demikian, beliau

menyarankan agar jalan sehat dapat diadakan seminggu sekali secara rutin.

Dea Asih peserta jalan sehat menuturkan kepada SetaraNews

bahwa teman-temannya selaku mahasiswa yang mengikuti jalan sehat

merasa senang dengan acara ini.

“Seru abis walau nggak dapet hadiah, yang penting heppy.”

Ucapnya seusai acara.

Kelelahan peserta jalan sehat terobati saat sampai di Kampus

Unswagati, karena panitia telah menyiapkan musik dangdut untuk para

peserta jalan sehat. “Tapi ada rasa deg-degan juga ketika pengumuman

pemenang doorprice” tambahnya.

Dengan semangat, Dea juga berharap semoga tahun depan hadiahya

lebih menarik. “Buat Unswagati, semoga semakin maju, berjaya, lebih

dekat dengan masyarakat, dan semoga cepet PTN serta mampu

menghasilkan sarjana yang berkualitas.” Tutupnya.

Musik dangdut

berdendang, sekerumun

orang berebut makanan

Ketika penyanyi

dangdut menyanyikan lagu

dengan syahdu, sebuah meja

yang terletak di kiri

panggung dikerumuni orang

yang berebut nasi jamblang.

Dengan seketika meja itu

kembali normal seusai

makanan gratis yang

ditujunya sudah habis.

Namun sayang masyarakat masih belum bisa diajak peduli akan

kebersihan dan keindahan lingkungan. Para peserta jalan sehat asal-asalan

buang sampah di jalanan, sehingga lapangan Kampus Unswagati penuh

dengan sampah.

Page 14: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e14

Menyikapi sampah yang berserakan di area finish jalan sehat,

Mulyawan sebagai pramubakti mengaku siap membersihkan sampah karena

sudah menjadi tugasnya, “Kalau mau mengeluh juga ke siapa, ini sudah

menjadi resiko dan tangung jawab saya sebagai karyawan di Unswagati .”

ujarnya. Biasanya Mulyawan meminta bantuan tukang becak dengan

imbalan rokok dan uang untuknya.

Komentar dari pemengang Doorprice hadiah utama

Ibu Faridah warga asal Sunyaragi mendapat satu unit motor V/Ar

dengan harapan pajak yang akan ditanggung tidak lebih dari 1 juta. Beliau

mengaku kaget karena biasanya tidak pernah mendapatkan hadiah .

“Rasanya seneng. Bisa dapat motor gratis. Trimakasih Unswagati.”

Abdurahman warga asal Karanganyar yang juga mengetahui acara

jalan santai dari RCTV dan Radar Cirebon langsung mendaftarkan diri

menjadi peseta. Beliau mengaku kaget ketika mendapatkan hadiah satu unit

motor suzuki. “Syukur alhamdulillah, nggak terduga.” Ujarnya.

Penjual Mie Ayam dapat Mobil

Seorang pedagang mie ayam keliling yang tidak berjualan karena

mengikuti jalan sehat mengaku tidak menyangka atas hadiah yang

diperolehnya berupa satu unit mobil. “Ya saya nggak nyangka dapat hadiah

utama, bersyukur kepada Allah yang memberi rizki. Padahal tadi malam

nggak mimpi apa-apa dan nggak ada firasat apa-apa.” Ujar Ahmad Khotib

warga Cisaat, Dukupuntang.

Penjual mie ayam keliling mendapatkan mobil ketika mengikuti

jalan sehat yang diselenggarakan oleh Universitas Swadaya Gunung Jati

(Unswagati) Cirebon kemarin (12/01).

Seorang pedagang yang biasanya

berjualan keliling, kemarin bersama seorang

anaknya mengikuti jalan sehat. Beliau juga

mengaku tidak menyangka atas hadiah yang

diperolehnya berupa satu unit mobil. “Ya

saya nggak nyangka dapat hadiah utama, bersyukur kepada Allah yang

memberi rizki. Padahal tadi malam nggak mimpi apa-apa dan nggak ada

firasat apa-apa.” Ujar Ahmad Khotib warga Cisaat, Duku Puntang.

Serah terima hadiah utama berupa satu unit mobil dan dua unit

motor dilaksanakan senin tadi pagi (13/01) di sela-sela upacara. Akan tetapi

para penerima hadiah belum mengetahui berapa pajak yang ditanggung

pemenang.

“Kirain mau dibahas pajak tapi belum, cuma dikasih kunci dan map

tapi dikembalikan lagi ke panitia.” Tutur Frida sebagai pemenang hadiah

utama satu unit Motor. Menurutnya, kelanjutan pengambilan hadiah juga

akan dihubungi via handphone.

Menurut Ketua Panitia, Amanan , Drs., M.Si. dari 15.000 kupon

yang di cetak semuanya habis. 4.000 diantaranya ialah mahasiswa.

Meskipun gerimis dan macet, acara jalan santai terbilang sukses, “Saya

Page 15: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e15

pribadi, selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada panitia dan

masyarakat.” Ujar Amanan , Drs., M.Si yang kini menjabat sebagai Wakil

Rektor IV Unswagati.

Pengobatan Gratis dari Unswagati

Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Universitas

Swadaya Gunung Jati yang ke-53, Fakultas Kedokteran mengadakan

acara pengobatan gratis yang terbuka untuk warga Cirebon yang

tediri dari berbagai daerah khususnya diperuntukan bagi warga

ekonomi lemah.

Acara yang diselenggarakan pada Rabu (15/1) di depan

Perpustakaan Kampus Utama Unswagati Cirebon pukul 09.00 wib.

Sejumlah dokter yang diturunkan untuk menangani pasien sebanyak

10 dokter dan 10 mahasiswa Fakultas Kedokteran, dalam

menjalankan salah satu Tri Darma Unswagati yaitu mengabdi kepada

masyarakat.

Acara ini berjalan dengan cukup lancar, dan diawali dengan

sambutan oleh Rektor Unswagati Cirebon.

“Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan tri dharma

perguruan tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian kepada

masyarakat.” Ujar Rektor.

Ibu Suneni berasal dari Desa Sunyaragi RT. 06 RW. 04, yang

ditemui pada (15/1) mengaku ia baru pertama kali melakukan ini,

mendapatkan informasi tentang pengobatan gratis dari kepala RW

setempat, kemudian diberi kartu pengobatan gratis.

“Dari RT cuman dikasih lima kartu, terus bebas siapa aja

yang mau. Pengennya sih sering-sering mengadakan acara begini.

Saya sakit tenggorokan, batuk, mudah-mudahan obatnya cocok.”

Ujarnya. Ia juga mengaku bahwa pengobatan gratis disini lebih

ngantri dibanding di Puskesmas.

Ibu Upi yang juga berasal dari Desa Sunyaragi RT. 02 RW.

09 yang sudah menunggu dari jam 10.00 wib mengatakan, “Senang

sekali ada pengobatan gratis disini. Gratis!” Ujarnya. Ia datang ke

Kampus Utama Unswagati bersama keponakannya.

Page 16: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e16

Ini tanggapan BEM Fakultas & DPMF mengenai SK

Rektor yang diperpanjang ?

kolompus

“Sebenarnya tidak ada masalah bagi kami siapapun rektornya, tapi

kami minta ketegasan terhadap aturan serta statuta yang tertulis

masa jabatan rektor selama 4 tahun dan boleh menjabat lagi

maksimal 2 periode, namun pada rapat senat yang digunakan

adalah pasal 75 “Hal-hal yang belum diaturakan diatur

kemudian”. Dasar itulah yang membuat pihak senat memutuskan

untuk memperpanjang masa jabatan rektor hingga alih status

negeri atau selambat-lambatnya 2 kali dalam satu periode kan

lucu. Padahal sebelumnya diatur terkait masa jabatan rektor.”

“Kemudian yang menjadi masalah selanjutnya adalah keabsahan

tindakan hukum yang dilakukan pihak yayasan sebagai

penanggung jawab pasca perpanjangan masa jabatan ketika

audiensi hanya ditanggapi dengan jawaban yang konyol

”Sepanjang tidak ada yang mempermasalahkan, maka tidak ada

masalah, dan jika ragu angkat kaki saja dari

unswagati”.Sungguh jawaban yang ngaco menurut saya…”

“Seharusnya dalam proses penentuan kebijakan ada salah satu

perwakilan mahasiswa yang dilibatkan, karena mahasiswa juga

merupakan bagian dari universitas serta pihak yang nantinya

terkena pengaruh dari kebijakan yang dibuat”

AGUNG PRASETYO

(BEM FAKULTAS EKONOMI)

“Tanggapan saya, semua itu pasti ada niatan baik

yang sedang diusahakan”

MUHAMMAD YAZID

(BEM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN)

“Seharusnya sudah turun dari jabatannya karena

di statuta itu sudah jelas Cuma dua kali periode,

jadi sadarlah pak… SK nya sudah habis mau ga

mau turunlah.”

MUHAMMAD RIDWAN WIDYANTO

(BEM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

POLITIK)

Page 17: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e17

Ingat, Bencana itu datang Akibat Ulah Kita!

Oleh Try U. Rubiyanto

Akhir-akhir ini kok banyak banget terjadi bencana dimana-mana

ya!

Ada yang tahu ga sih kenapa alam ini makin menunjukan

kerentanannya hingga dampaknya sampai menelan banyak korban

dan jutaan pengungsi?

Oke, Tulisan ini akan mencoba sedikit memaparkan sebab

musabab terjadinya bencana yang dewasa ini semakin hari semakin

sering kita rasakan.

Salah satu penyebab bencana yang paling fenomenal dan paling

berdaya jangkau luas—menjalar ke seluruh permukaan bumi dan

ruang di atasnya—adalah perubahan iklim akibat pemanasan global.

Antara lain karena alasan ini, dan karena sangat gamblang

memaparkan peta ketidakadilan global, pemanasan global akan kita

urai cukup mendalam di bagian ini.

Perubahan iklim telah melelehkan glasir dan es di Kutub dalam

kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Ini menjadi

Go Green

“Dari aturan Menteri Pendidikan sendiri SK rektor

tidak boleh melebihi 2 kali periode, tapi pihak

yayasan sendiri menegaskan bisa, intinya ada

wewenang dari pihak yayasan untuk memperpanjang

atau melibihi 2 periode. Disitu juga harus

dipertanyakan lagi keabsahan tentang melebihi 2 kali

periode tersebut serta telusuri pula kepihak Diktinya”

“Seharusnya rektorat fokus sama SK serta penegerian

ini, bukan malah ngurusin perpindahan untuk realisasi

sekretariat itukan sepele, mending urusin dulu tuh SK

yang bertentangan “

“Masalah bahwa perpanjangan tersebut dikarenakan

mempunyai channel dalam penegerian ini, itu alasan

yang konyol gituloh… karena siapapun bisa kalau

mampu menjadi rektor apalagi mengemban amanat

jadi harus tau juga jalan buat penegeriannya.”

CECEP SUNANDA

(DPM FAKULTAS PERTANIAN)

Page 18: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e18

pembicaraan yang semakin ramai sebab permukaan laut semakin

meninggi. Karena bahaya ini mengancam negara-negara yang berada

di sekitar kutub, yang kebetulan adalah negara-negara maju di sekitar

kutub utara dan selatan, maka dampak inilah yang mendapat porsi

perbincangan paling banyak di ranah publik internasional.

Akan tetapi, perubahan iklim bukan cuma tentang kenaikan

permukaan laut. Selain itu juga terjadi

perubahan suhu rata-rata, pola air

(salju/hujan) jatuh dari langit

dalam tingkatan yang semakin

intensif dan berdurasi semakin

pendek. Di negara-negara tropis

seperti Indonesia, dan negara-

negara berkembang lainnya, hal

ini berarti musim penghujan

semakin pendek, dan sebaliknya,

kemarau yang kering kerontang

menjadi makin lama.

Nah, lalu apakah sebenarnya yang menginterupsi kerja alamiah

alam ini? hingga alam ini marah dan sipakah sejatinya yang paling

bertanggungjawab?

Pemanasan global ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi

Gas Rumah Kaca (GRK). GRK adalah gas di udara di atas lapisan

permukaan bumi (atmosfer) yang memungkinkan sebagian panas dari

matahari ditahan di atas permukaan bumi. Secara alami gas-gas

rumah kaca ini juga memancarkan kembali panas matahari agar tidak

semuanya diserap bumi, namun juga agar sebagian tetap bisa diserap

bumi. Dengan demikian gas rumah kaca membuat suhu di bumi

berada pada titik yang layak huni bagi makhluk hidup. GRK secara

alami juga menjaga agar iklim menjadi stabil.

Penyetabil suhu dan iklim inilah yang kita cemari. Asap polusi

berupa karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metan (CH4),

ozon troposferik (O3) dan uap air menambah konsentrasi ini.

Peningkatan secara drastis dari Gas Rumah Kaca ini disebabkan

oleh kegiatan manusia misalnya penggunaan bahan bakar fosil untuk

transportasi, industri, listrik, perubahan dalam tata guna lahan,

deforestasi, kemudian kebakaran hutan.

Data dari World Resources Institute Climate Analysis Indicators Tool

(CAIT) menyebutkan bahwa emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan

Page 19: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e19

bakar fosil menyumbang 2/3 dari total emisi yang dikeluarkan ke udara.

Sedangkan 1/3 lainnya dihasilkan kegiatan manusia dari sektor

kehutanan, pertanian, dan sampah. Dengan kata lain, sektor industri

menjadi penyumbang paling besar bagi pemanasan global.

Kenapa sih kita sebagai manusia gencar banget merusak bumi

sebagai rumah kita sendiri? Salah satu jawabannya adalah karena kita

terlalu menjadikan pendapatan, dan dengan demikian meningkatkan

akses terhadap kenyamanan hidup buatan, sebagai tolak ukur

keberhasilan sebuah masyarakat.

Jika proses perubahan iklim yang ada sekarang tidak berubah

secara signifikan, prediksi ini akan benar-benar bisa menampakkan

dirinya di hadapan kita. Indonesia berada di Asia, di mana diperkirakan

akan menyaksikan sekitar 90% dari bencana yang muncul akibat

perubahan iklim.

Nah Sobat Setaranews sekarang tahukan bencana yang terjadi

ternyata disebabkan oleh kita sendiri sebagai manusia yang menghuni

bumi ini.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi ini agar

dapat mengurangi resiko perubahan iklim yang menyebabkan

bencana alam??

Next time akan kita bahas lagi di rubrik GoGreen selanjutnya,

See You.

Dikti : Proses Penegrian Sebaiknya Jangan

Diumumkan

Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, Universitas

Swadaya Gunung Jati (Unswagati) telah mempersiapkan diri

menuju perguruan tinggi negeri. Itu diketahui dari banyaknya

tulisan “menuju perguruan tinggi negeri” yang banyak tertera di

beberapa spanduk Unswagati di beberapa tempat. Selain itu

dibanyak iklan Unswagati baik di media cetak ataupun Televisi pun

menampilkan berita terkait proses penegrian.

Hal diatas nampaknya tidak disepakati oleh salah seorang

staf Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama yang bernaung dalam

Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Puguh nama staf tersebut

menyatakan kepada SetaraNews di gedung Dikti Jakarta pada awal

Januari 2014 lalu, bahwasanya dalam proses penegrian tidak

dibenarkan mengumumkan proses penegrian kepada publik.

“Ya seharusnya kan tidak diumumkan kalau pas proses,

nanti baru boleh diumumkan pas SKnya sudah keluar,” Ujarnya.

Puguh menambahkan bahwa masih ada kemungkinan terjadi

ganjalan-ganjalan dalam proses penerbitan SK Penegrian.

Lipsus

Page 20: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e20

“Kalau masih proses kan itu masih belum tentu keluar SK-

nya, takutnya kan tidak terbit SKnya barangkali saat proses ada

ganjalan-ganjalan.” tambahnya

“Sebelum ada SK keluar, mengumumkan belum boleh

kepada masa (media masa), karena itu kan belum final kan ya?

Nah berarti kan belum tentu juga diterima juga usulanya kan, Ya

kan masih dalam proses takutnya kan masyarakat pada bingung

kan menunggu kepastian makanya ga boleh.” tutup Puguh.

Rektor: SK Rektor Bukan Keinginan Saya!

Saya Juga Manusia, Punya Prinsip.

Kabar mengenai ‘Mahasiswa

Unswagati Gugat Rektornya ke

PTUN Bandung’ yang diterbitkan di

salah satu media elektronik nasional

(baca: www.pikiran-

rakyat.com/node/265964) ditanggapi

serius oleh Rektor Unswagati, Dr. H. Djakaria Machmud, SH, SE,

MSi di tengah-tengah sambutannya pada hari ke dua wisuda yang

dilaksanakan di Hotel Zamrud Jumat (17/1).

Menurutnya, masa jabatan dirinya yang telah habis pada

tanggal 31 Agustus 2013 tersebut telah diantisipasi dengan mengirimkan

surat ke pihak yayasan. Namun bukannya SK pemberhentian sebagai

rektor, malah diterbitkannya kembali SK Perpanjangan masa jabatan oleh

pihak yayasan. Yakni SK Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati

Cirebon Nomor: SKEP/51/YPSGJ/VIII/2013 tentang perpanjangan masa

jabatan rektor Unswagati Cirebon tertanggal 26 Agustus 2013.

“Saya telah mendengar bahwa di media kabar ada pemberitaan

tentang masalah SK Rektor. Saya tegaskan bahwa masa jabatan yang

berakhir pada 31 Agustus 2013 yang lalu. Saya telah menyampaikan surat

ke yayasan bahwa jabatan saya akan berakhir.” tegasnya.

“Namun bukannya SK pemberhentian yang saya terima, malah SK

perpanjangan masa jabatan. Saya tegaskan, SK perpanjangan masa jabatan

tersebut, bukan kehendak saya dan bukan keinginan saya. Saya juga

manusia, oleh karena itu masa jabatan rektor bukan segala-galanya bagi

saya. Banyak jabatan di kepemerintahan yang saya tinggalkan. Karena

saya punya prinsip.” lanjutnya.

Bicara Soal Proses PTN Unswagati

Menurutnya proses penegerian Unswagati merupakan alasan

utama di dalam pertimbangan masa perpanjangan SK Rektor saat

memproses perguruan tinggi swasta ini menjadi perguruan tinggi negeri.

Page 21: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e21

“Proses penegerian Unswagati yang diajukan pada tanggal 3

Januari 2013 kepada Dirjen Kemendikbud telah mengalami kemajuan.

Sekarang hanya permasalahan tanah saja kurang 9 ha. Lalu apa jadinya

tanah yang semula hanya Rp150.000/meter kini menjadi Rp500.000/meter.”

terangnya.

Lebih lanjut Rektor juga menjelaskan bahwa pihak universitas dan

yayasan mendukung penuh proses Unswagati untuk menjadi PTN.

“Saya beserta pihak yayasan mendukung penuh proses penegerian, dan

sekarang tinggal menunggu keputusan dari pusat. Kita do’akan saja.”

tambahnya.

Rektor yang juga merupakan salah satu alumni dari Unswagati turut

menceritakan bahwa selama ia menjabat sebagai rektor di Unswagati telah

melakukan berbagai perubahan. Salah satunya dengan melakukan audit

keuangan di Unswagtai oleh akuntan publik. Ini merupakan salah satu

unggulan Unswagati di dalam melakukan audit, walaupun Unswagati masih

sebagai perguruan tinggi swasata.

Masalah SK Rektor Masuk ke Meja Pengadilan

Di lain pihak, mahasiswa dari jurusan ilmu hukum Unswagati;

Sunan Bendung dengan rekan-rekannya mengajukan gugatan kepada

Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung pada hari Senin 13 Januari 2014

lalu terkait permasalahan SK Rektor Unswagati yang dinilai telah cacat

hukum. Mahasiswa menilai SK perpanjangan itu tidak sah dan berdampak

pada keabsahan ijazah ribuan mahasiswa.

Pengajuan surat

gugatan tersebut

didaftarkan pada Senin sore

oleh Sunan Bendung,

mahasiswa Unswagati asal

Palimanan kabupaten

Cirebon bersama lima

orang rekan-rekannya. Menurutnya SK Yayasan Pendidikan

Swadaya Gunung Jati Cirebon Nomor: SKEP/51/YPSGJ/VIII/2013

tentang perpanjangan masa jabatan rektor Unswagati Cirebon

tertanggal 26 Agustus 2013. Rektor Unswagati Cirebon, Djakaria

Machmud telah habis masa jabatannya sejak 31 Agustus 2013.

"Sampai Agustus itu, sudah dua periode menjabat rektor, satu

periodenya empat tahun," ujar Sunan seperti yang kami dikutip dari

laman pikiran rakyat.

Di dalam Statuta Unswagati tahun 2009 pasal 31 disebutkan

bahwa jabatan rektor dan wakil rektor diangkat kembali dengan

ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Namun hanya karena proses penegerian Unswagati, maka pihak senat

Page 22: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e22

melalui sidangnya menetapkan Dr. H. Djakaria Machmud, SH, SE,

MSi sebagai rektor kembali. Hal tersebut turut disayangkan oleh

pihak Sunan Bendung bersama rekan-rekannya.

"Nah kalau ini sudah dua periode berturut-turut, berdasarkan

aturan kan tidak boleh diperpanjang, tapi ini malah diperpanjang,"

katanya.

Sunan juga menjelaskan bahwa di dalam Permendiknas No.

67 tahun 2008 disebutkan masa jabatan pimpinan perguruan tinggi

dan pimpinan fakultas adalah empat tahun dan dapat diangkat

kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan

berturut-turut.

"Jadi ini selain melanggar statuta juga melanggar peraturan

menteri dan peraturan pemerintah. Dari itulah kami merasa was-was,

jangan-jangan ijazah yang ditandatangani rektor Djakaria tidak sah.

Bila rektornya bermasalah maka ribuan mahasiswa akan menjadi

korban, dari itulah mahasiswa berinisiatif untuk melakukan gugatan

agar ada keputusan yang jelas." tambah Sunan.

Sebelum gugatan dilayangkan, menurut Sunan, mahasiswa

sudah menanyakan masalah ini kepada pihak yayasan mengenai SK

perpanjangan rektor untuk periode yang ketiga kalinya.

Namun pihak yayasan pendidikan swadaya Gunung Jati

Cirebon saat ditanya terkait dengan sah tidaknya ijazah kelulusan

kuliah yang akan diterima mahasiswa, pihak yayasan tidak dapat

memberikan jawaban bahkan disarankan untuk menanyakan ke

rektorat.

"Setelah ditanyakan ke rektorat juga tidak ada jawaban. Mahasiswa

akhirnya mendatangi kantor Dikti untuk menyerahkan surat

mengenai kasus di Unswagati tersebut," ujarnya.

Karena langkah-langkah yang ditempuh tidak ada jawaban,

maka mahasiswa melayangkan gugatan ke PTUN Bandung, dengan

harapan agar gugatan diterima. SK yayasan tentang perpanjangan

masa jabatan rektor dibatalkan dan dianggap tidak sah.

"Kami minta majelis hakim PTUN memerintahkan pemilihan

rektor Unswagati dan menetapkan agar penandatanganan ijazah

untuk ditangguhkan sampai terpilih dan dilantiknya rektor baru,"

ujarnya.

Unswagati Bentuk Tim Pengacara

Menurut ketua yayasan Asep Djajuli mengenai surat

keputusan perpanjangan masa jabatan rektor Unswagati yang

Page 23: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e23

dikeluarkan oleh pihak yayasan adalah sah, karena dikeluarkan sesuai

dengan statuta Unswagati dan melewati prosedur yang benar.

Mahasiswa diminta tidak khawatir terhadap keabsahan ijazah yang

ditandatangani Rektor Djakaria Machmud.

“Tidak ada alasan untuk mempertanyakan keabsahan ijazah

yang ditandatangani rektor Unswagati Djakaria Machmud.” Kata

Asep Djajuli sesaat setelah mengikuti acara wisuda di Hotel Zamrud

(17/1).

Asep menambahkan bahwa hal tersebut telah dikonsultasikan

dengan pihak Kopertis. “Kopertis menyatakan bahwa kebijakan

seperti itu merupakan hak otonomi yayasan sepanjang sesuai dengan

statuta.” ujarnya.

Berdasarkan statuta pasal 75, kalau ada hal-hal tertentu, atas

usul ketua Pembina dan rektor, ketua yayasan dapat mengambil

kebijakan tertentu termasuk perpanjangan masa jabatan rektor. Pihak

yayasan juga telah melakukan rapat dengan jajaran senat Unswagati.

“Senat menyetujui jabatan rektor diperpanjang. Dari 47

anggota senat, hanya lima anggota yang tidak hadir karena ada tugas

lain.” terangnya.

Bukan hanya karena proses penegerian Unswagati, alasan

kemampuan non akademis juga turut menjadi pertimbangan mengapa

Dr. H. Djakaria Machmud diperpanjang masa jabatannya.

“Dalam proses penegerian ini Unswagati membutuhkan sosok

rektor yang bukan hanya memiliki kemampuan akademis, tapi

juga non akademis.” tambahnya.

Menindaklanjuti pengajuan gugatan mahasiswa dari fakultas hukum

Unswagati mengenai masalah SK Rektor Unswagati, pihak yayasan

telah membentuk tim yang terdiri dari empat pengacara untuk

menghadapi gugatan dari mahasiswa.

Hingga berita ini ditulis, ketua dari Biro Hukum Unswagati

mengatakan melalui via SMS ke SetaraNews bahwa pihaknya telah

mendapatkan surat panggilan dari Pengadilan Tata Usaha Negara

wilayah Jawa Barat – Bandung mengenai gugatan yang dilayangkan

mahasiswa tentang SK Rektor. Proses persidangan masih menunggu

jadwal dari PTUN bandung.

Page 24: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e24

Macam Pengguna Internet Saat ini

Seperti yang kita ketahui “Internet” sudah menjadi kebutuhan

umum di kalangan masyarakat untuk mencari berbagai informasi seperti

berita,artikel,buku-buku,tips-tips dan masih banyak lagi informasi yang bisa

kita cari di internet. Teknologi internet tersebut kini sudah menjadi

konsumsi umum semua lapisan masyarakat dan semakin mudah diakses di

berbagai daerah.

Hal tersebut membuat masyarakat semakin bergantung dan sangat

membutuhkan akses internet, bayangkan dalam seminggu di Indonesia

setiap orang menggunakan waktu mereka rata – rata 14 jam untuk hanya

untuk sekedar online diinternet (tekno.kompas.com). Fakta tersebut

menggambarkan ternyata masyarakat

Indonesia sangat komsumtif dalam hal

internet, Namun ternyata ada beberapa

jenis pengguna internet yang memiliki

kebiasaan dan tujuan yang berbeda-

beda dalam berselancar di dunia maya.

Berikut macam – macam pengguna internet :

A.) Tipe Penulis

Tipe pengguna internet ini biasanya lebih kita kenal blogger atau

penulis dunia maya, yang berinternet untuk menulis di dalam media internet

iptek Komik Celetak Celetuk

Page 25: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e25

seperti blog yang sudah populer digunakan oleh kalangan penulis di

dunia maya.Saat ini penyedianya pun sudah cukup banyak seperti

Blogspot,Wordpress, Joomla, dan sekarang yang sedang populer yaitu

kompasiana. Tipe pengguna internet ini menghabiskan waktu mereka

untuk menulis di situs/blog miliknya baik berita, cerita pengalaman

dan lainnya.

B.) Tipe pencari forum

Tipe pengguna internet ini berkativitas didunia maya hanya

untuk mencari forum-forum diinternet yang tujuannya mencari

informasi maupun hanya sebatas bertukarpikiran didalam diskusi

online tersebut.Menurut mereka forum internet bisa menjadi tempat

untuk menjalin persahabatan dan saling bertukar informasi. Forum

yang sering digunakan banyak orang saat ini adalah kaskus,Forum

Detik, dan lainnya.

C.) Tipe pemain game

Tipe pengguna internet ini menghabiskan sebagian besar

waktu mereka untuk bermain game di internet,saat ini biasa disebut

game online. Perkembangannya cukup pesat dan orang – orang yang

memainkan game di internet setiap tahun semakin meningkat, bahkan

pertumbuhannya hampir 30% per tahun (teknologi.news.viva.co.id).

D.) Tipe Pengguna jaringan sosial

Tipe inilah yang paling banyak digunakan pengguna internet

sekarang ini, mereka memakai internet untuk mengakses situs jejaring

sosial seperti facebook, twitter, skype, dan lainnya. Tipe ini meluangkan

waktu hanya untuk berinteraksi dengan teman – temannya di dunia maya,

ataupun menulis isi hati mereka di situs jejaring sosial yang mereka akses.

E.) Tipe pencari berita

Tipe pengguna internet ini juga banyak, mereka mencari berita

yang sedang terjadi maupun yang sedang tenar di situs mesin pencarian.

Mahasiswa dan pelajar juga sering mencari berita untuk mengerjakan tugas

– tugas mereka.Situs pencarian yang digunakan juga cukup banyak saat ini

dan yang paling populer digunakan saat ini adalah Google.

F.) Tipe pencari uang

Internet juga banyak dimanfaatkan orang untuk mencari sumber

penghasilan uang, hal tersebut bisa mereka lakukan karena ada program-

program seperti PPC (pay per click), PTC (Paid To Click),

Investasi.Biasanya yang dominan sering digunakan adalah PTC, banyak

pengguna internet mengakses PTC untuk mencari penghasilan tambahan,

ada juga orang-orang yang menggunakan internet sebagai media untuk

beniaga, atau biasa kita sebut Toko Online (Online Shop)

Itulah macam – macam pengguna internet saat ini, sudahkah kalian

analisis diri kita sendiri untuk menentukan tipe pengguna seperti apa ketika

kita bersalancar di dunia maya.

Page 26: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e26

53Thun Kampus, Mahasiswa Bicara Fasilitas

Januari selalu menjadi bulan yang istimewa bagi Universitas

Swadaya Gunung Jati (Unswagati). Pasalnya di bulan pertama dalam

kalender masehi tesebut Universitas ini memperingati hari jadinya.

Di tahun 2014, Universitas yang memiliki tujuh fakultas ini genap

berusia 53 tahun. Itu artinya sudah lebih dari 53 tahun Universitas ini

melayani kebutuhan pendidikan tinggi masyarakat wilayah Cirebon.

Akan tetapi setelah 53

tahun melangkah Universitas

yang dulu sempat identik

dengan patung Macan Alinya

ini masih menyimpan sejumlah

masalah. Dari mulai alih status

menjadi Perguruan Tinggi

Negeri yang telah lama di

gembar-gemborkan kampus

namun tak kunjung ada kepastian, kurangnya sarana penunjang

kegiatan belajar mengajar seperti kelas ataupun tempat praktik,

hingga fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan kenyamanan

mahasiswa dalam menempuh kegiatan akademik. Menggaris bawahi

yang disebutkan terakhir tadi nampaknya Universitas harus

memberikan konsentrasi lebih dalam bidang fasilitas.

Dari pantauan setara ada beberapa kelas yang infokusnya

tidak berfungsi secara baik. Bahkan ada beberapa kelas yang

infokusnya tidak berfungsi sama sekali. Bukan hanya itu dibeberapa

sudut kampus, sampah yang menggunung kerap kali menjadi

pemandangan yang terlihat tanpa ada yang membersihkan. itu artinya

selain tidak disiplinya mahasiswa dalam membuang sampah, tempat

sampah dan petugas kebersihanpun nampak minim. Selain itu Air

Conditioner (AC) dibeberapa kelas juga terkadang tidak berfungsi.

Ini jelas mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa. keprofesionalan

dosen pun masih disayangkan mahasiswa.

Fasilitas Kampus

Page 27: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e27

Mahasiswa Pertanian : WC Kampus 1 Kumuh

Seperti yang diutarakan sebelumnya kampus satu yang

menjadi kampus utama nampaknya tidak absen dalam keluhan

mahasiswa soal fasilitas

Masalah WC yang bau agaknyaselalu menjadi keluhan

mahasiswa. kurangnya Air, Lantai WC yang kotor, sampai bau

menyengat yang dikeluarkan dari tempat pembuangan itu nampak

selalu menggangu siapa pun yang hendak buang air.

Khairul Ashari misalnya mahasiswa Fakultas Pertanian ini

menyatakan WC di kampus satu nampak tidak terawat dengan

baik, bahkan ia menyebut WC dikampus satu mirip WC

Pemulung.

“Bangunanya kurang bagus, wcnya juga bau, kumuh kaya

wc pemulung.” ujar mahasiswa tingkat satu tersebut.

Lebih lanjut Khairul juga menuturkan bahwa Screen

House yang biasa di peruntukan untuk praktek seperti tidak

diperhatikan.

“Keluhan dari pertanian kebun screen house tidak layak

buat praktek dan kayanya tidak ada campur tangan langsung dari

pihak universitas” ujarnya.

Khairul juga menuturkan selama ini yang memperhatikan

Screen House hanya mahasiswa Fakultas Pertanian saja.

“Tapi berkat kreasi anak faperta screen house jadi nyaman

enak buat kumpul, dosen di faperta asik-asik”. Tandasnya.

Mahasiswa FISIP : Saya lebih Mending Sholat ditanah

Samahalnya dengan kampus satu di kampus tiga, masalah

kebersihan dan kenyamanan mahasiswa menjadi permasalahan

utama. Salah satu mahasiswa Fisip, Nur Arwani menuturkan bahwa

beberapa lahan di kampus tiga seperti dibiarkan kotor.

“Cuma lantai satunya saja yang bersih lantai dua sama tiga

kaya dibiarin kotor, wcnya juga bau” kata Mahasiswa asal

Arjawinangun tersebut.

Selain itu Nur juga berkata bahwasanya mushola di gedung

fisip dan Hukum Nampak tidak dirawat.

“Musholanya juga, saya mending sholat di tanah dari pada

dimusholah bawah soalnya sejadah kaya ga pernah dicuci”

tambahnya.

Page 28: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e28

Terlebih lagi, ujarnya ia sering dikecewakan dengan sering

tidak hadirnya Dosen tanpa adanya pemberitahuan lebih dulu.

“Suka kesel jauh-jauh dateng tapi dosenya ga pada masuk”

tandasnya.

Mahasiswa FKIP : Kampus Kurang Petugas Kebersihan

Seorang mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia juga

mengaminkan pernyataan dari mahasiswa lain yang menyebut

fasilitas Unswagati kurang memuaskan.

“Memuaskan bukan berarti tidak terpenuhi oleh pihak

Unswagati hanya saja kurang perhatian” ujar mahasiswa semester

tiga itu. Lokasi : Kampus Utama Unswagati

Lebih-lebih Tiwi mahasiswi, ia berpendapat bahwa kurangnya

petugas kebersihan atau pun petugas yang seharusnya dapat melayani

mahasiswa dengan baik.

“Di kampus dua petugas kebersihan yang saya tahu hanya pak

Bedi, karna setiap saya mau komplein masalah AC, pasti pihak jurusan atau

dosen bilang ‘bilang saja ke pak Bedi’ jadi seperti melempar tanggung

jawab semua ke pak Bedi. Kasihan beliau.” imbuhnya

Di kampus dua juga ia menyebut banyak infokus yang tidak

berfungsi dengan baik, selain itu WC juga salah satu problem kenyamanan

yang nampaknya merata di tiga kampus Unswagati. Ia mengira

bahwa kemungkina WC kotor lantaran kurangnya petugas.

“Wc di kampus dua banya tapi kotor karena ya mungkin kurangnya

petugas. Tapi kembali lagi ke mahasiswanya.” Tutupnya.

Page 29: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e29

Masalah-masalah yang marak terjadi pada

mahasiswa beserta solusinya

Masa kuliah adalah masa masa yang penuh dengan pengalaman

dan kenangan. Setiap memiliki pengalamanya masing-masing,baik buruk,

susah senang, banyak macamnya. Setiap orang memiliki caranya masing-

masing dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang mereka

hadapi saat kuliah. Saat kamu memutuskan untuk masuk kedalam dunia

perkuliahan.

Kuliah tidak seperti sekolah, usaha lebih besar harus kita lakukan

say kuliah. Tugas yang lebih banyak, jam kuliah yang kadang tidak teratur,

praktikum dan sebagainya. Ada mahasiswa yang mengambil beban

kuliahnya hanya 15 SKS dalam satu semester, tapi ada juga yang

mengambil hingga 21 SKS. Dengan waktu yang sempit, pasti akan sangat

berat bagi mahasiswa untuk menjalani semua itu.

Kita sebagai mahasiswa harus menyadari batas kemampuan kita,

jika tidak mampu mengambil 18 hingga 21 SKS, sebaiknya cukup ambil 15

SKS saja, kalau merasa mampu, silahkan diambil. Perlu diingat juga,

kuliah tidak hanya tentang belajar, belajar, dan belajar, diselingi juga

dengan waktu-waktu untuk bermain atau berolahraga dengan teman agar

pikiran menjadi lebih segar. Aturlah waktu dengan sebaik mungkin untuk

mendapatkan kualitas hidup dan kuliah yang lebih baik.

Uang

Dalam perkuliahan walaupun kamu mendapat beasiswa kerap kali

kamu akan tetap mengeluarkan uang. SPP, kost makan, belanja barang,

jalan-jalan, buku teks, foto copy dan lain sebagainya. Hal itu terkadang bisa

membuat mahasiswa frustasi. Hal ini diperparah dengan harga barang yang

semakin melambung. Kadang juga ada mahasiswa yang bekerja untuk

membiayai kuliahnya sendiri.

Saat ini cukup banyak beasiswa yang bisa sangat membentu kamu

untuk mengatasi masalah keuangan, jadi pantaskan diri kamu untuk untuk

menerimanya (kalau bisa lewat jalur prestasi bukan dari kelurahan) dan

temukan beasiswanya. Kamu juga harus ketat dalam pengeluaran,

keluarkan uang hanya untuk hal yang penting.

Kerja

Banyak mahasiswa yang terpaksa bekerja untuk membiayai

kuliahnya. Pilihan paling sering dipakai mahasiswa ialah part time job

(kerja paruh waktu) namun hal ini sedikit banyak akan menimbulkan

masalah baru bagi mahasiswa yang berkaitan. Kurangnya istirahat, menjadi

slaha satu penyebab masalah itu akibatnya kuliahpun terganggu.

Kamu harus menentukan mana yang lebih penting. Kuliah atau

kerja? Jika kamu memang sangat membutuhkan pekerjaan untuk

meneruskan kuliah. Pilihlah pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak

mengganggu waktu kuliah (termasuk istirahat). Kamu bisa bertanya pada

Tips and Trik

Page 30: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e30

dosen atau staf fakultas, apakah ada yang dapat kamu lakukan untuk bisa

memperoleh biaya kuliah. Kerja di kampus tentu lebih nyaman, karena

dosen tentu dapat langsung mengerti kesulitan kita.

Sakit

Sakit bisasanya diiringi dengan persasaan sedih yang mendalam, terutama

untuk yang kuliahnya jauh dari rumah orang tua. Tidak ada yang

merawat, ketinggalan tugas, kehilangan tanda tangan hadir itu cukup

tragis hehe.

Jaga kesehatan diri kamu,perhatikan makanan dan minuman

yang kamu konsumsi. Berolah raga bisa memperkuat daya tahan tubuh

agasr tak gampang sakit. Jika memang jauh dari orang tua, tingal degan

teman bisa menjadi alasan yang lebih baik ketimbang hidup sendiri. Hal

ini agar ada yang bisa merawat kamu di kala sakit. Walaupun sedikit

merepotkan (namanya juga teman hehe)

Depresi

Masalah kuliah, uang, kerja, hubungan terkadang membuat mahasiswa

menjadi depresi. Kamu bisa kehilangan konsentrasi saat berada dalam

perkuliahan. Ada kelompok? Mahasiwa yang menghasilkan depresinya ke

arah yang negatif, hal ini hanya akan membuat dirinya semakin tak

beraturan. Agar kamu dapat terhindar dari depresi, cobalah untuk

menjalin hubungan baik dengan semua orang. Rajin-rajinlah

silahturahmi, dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa juga dapat menjadi

pilhan, berkonsultasilah dengan oranmg-orang yang bisa menampug

curahan hati kamu,. Jika depresi sudah tidak bisa, alihkan energi itu pada

sesuatu yang bersifat positif, Olahraga atau seni bisa jadi alternatif.

Nongkrong

Nongkrong di warung kopi memang bukan suatu masalah. Jika

sudah di warung segala sesuatu bisa dibahas, dari motor, bola, film hingga

pasangan bisa jadi sesuatu yang ‘pulen’ untuk dibincangkan.

Nongkrong di warung akan menjadi masalah bila ternyata kita

lebih sering di warung daripada di kelas. Terkadang nongkrong memang

bisa menghilangkan kepenatan. Tapi, sering pula menambah kepenatan.

Sekali-kali ningkring di warung tidak apa tapi pastikan tidak

menjadi kebiasaan. Banyak waktu yang bisa terbuang percuma. Dari pada

banyak bicara sana sini diwarung lebih baik melakukan sesuatu yang lebih

bermanfaat atau bisa mulai menulis sesuatu.

Hubungan

Hubungan di sini adalah hubungan dengan pasangan. Apakah kamu tengah

memiliki hubungan dengan pasangan? Mungkin hubungan antar lelaki dan

wanita sudah biasa di zaman edan ini. Namun patut diwaspadai agar jangan

sampai masalah yang tengah kamu hadapi dengan pasangan kamu

mengganggu ritme keseharianmu.

Jangan sampai masalah ini membuat kamu malas kuliah. Buatlah

batasan yang jelas antara urusan cinta dan kuliah.

Page 31: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e31

Chevron Ingin Kuasai Ciremai,

Warga Menolak

Kuningan – SetaraNews PT. Chevron Pasific Indonesia yang

merupakan perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang minyak

dan gas di Indonesia [dari data SKK Migas, Kamis (10/10/2013)] ini,

ingin kuasai sektor bisnis hulu minyak, dan gas di provinsi Jawa

Barat.

Terbukti dengan sudah dikuasainya lima gunung, untuk menjalankan

rencana mereka. Lima gunung tersebut diantaranya; Gunung Patuha,

Gunung Gede, Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung

Halimun. Kelima gunung tersebut berhasil dikuasai oleh Chevron

hanya dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009 silam, dan

rencananya perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat ini akan

ada tujuh gunung lagi yang akan dikuasai wilayah Jawa Barat.

Dari tujuh gunung yang mereka targetkan, tinggal beberapa gunung

yang belum mereka kuasai. Yaitu Gunung Ciremai dan Gunung

Papandayan. Rencananya di tahun 2014 ini, tepatnya pada bulan Juni

gunung tertinggi di Jawa Barat (Ciremai) akan mereka tundukan.

Terkait dari rencana tersebut, masyarakat di sekitar area rencana

pembangunan proyek Chevron menolak.

“Mereka menjanjikan kami segala hal, apa lagi dalam bentuk listrik.

Tapi jika listrik dipenuhi, lalu kita masyarakat mau di buang

kemana?” Ujar Oki saat ditemui SetaraNews, hari ini Kamis (30/1) di

dusun Pajambon desa Cisantana, kecamatan Cigugur kabupaten

Kuningan.

Masyarakat menolak bukan tanpa alasan. Datangnya Chevron

Corporation yang membutuhkan lahan begitu luas, serta

dikhawatirkan akan adanya dampak yang tidak baik bagi lingkungan

tempat tinggal mereka.

“Kami sangat menolak jika perusahaan itu ada disini, dan ini bukan

permasalahan desa kami saja, tetapi juga akan berimbas di wilayah

tiga Cirebon pasti terkena dampaknya.” pungkas Oki.

http://setaranews.com/?p=4117

Regional

Page 32: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e32

Resensi Buku GERPOLEK (Gerilya –

Politik – Ekonomi) Tan Malaka

Judul Buku: GERPOLEK: Gerilya – Politik

– Ekonomi

Penulis: Tan Malaka

Penerbit: Narasi

Jumlah Halaman: 140

Tahun Terbit: Cet.1 2013

Resensor_Efri Fahmi Aziz

Buku yang satu ini di tulis oleh salah satu pahlawan di indonesia,

mungkin pahlawan yang satu ini bisa dikategorikan kedalam

‘pehlawan yang terlupakan’ karna kalah pamor dengan pahlawan –

pahlawan di era kemerdekaan, ketidak terkenalan nya karna memang

ia bermain dibelakang layar, jarang sekali menampilkan sosoknya ke

publik. Akan tetapi, jasa nya dalam era kemerdekaan sangat besar.

Siapa dia? Siapa lagi kalo bukan Tan Malaka, lelaki kelahiran

sumatra barat tahun 1897 dikenal dengan sosoknya yang misterius,

ketika pasca kemerdekaan Tan Malaka sangat merisaukan makit

menciutnya wilayah republik dengan berdirinya negara boneka

bentukan Belanda, berbeda pemikiran dengan para founding fader

lainnya yang memilih jalan berunding, ia orang yang paling tidak

bisa berkompromi dengan kolonialisme dan imperialisme, ia tidak

menyetujui perundingan dengan Lawan, ia menggangap perundingan

adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat.

Akibat sikap kontra nya itu ia ditahan oleh pemerintah soekarno atas

permintaan belanda, Gerpolek merupakan Buku yang ditulis dan

dikonsep oleh tan Malaka ketika meringkuk dipenjara madiun, buku

ini ditulis tanpa bahan literasi, hanya mengandalkan ingatan,

pengetahuan dan semangat kemerdekaan 100% republik tercinta.

Buku ini terdiri dari 15 bab, didalam buku ini hampir isi keseluruhan

memberitahu apa itu gerylia, bagaiman membuat tentara rakyat, jenis

perang, anasir perang, syarat perang yang tetap, Perang rakyat,

perang gerylia, perang politik, perang ekonomi. Buku ini ia tulis

karna ia berkeyakinan dengan mengatakan: “kita telah merdeka dan

negara mana saja yang melanggar kemerdekaan kita itu adalah negara

agresor (ceroboh), yang harus diboikot dan diperangi”.

Buku ini bisa menambah pengetahuan kita mengenai sejarah,

perang,politik,ekonomi. Buku ini walaupun ditulis sudah lama sekali

banyak orang yang menilai masih relevan kalo kita baca dijaman

sekarang. Kini, di zaman modern, kata “merdeka” seperti telah

Resensi buku

Page 33: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e33

tergerus dalam pengertian yang semu, campur tangan pihak asing dan

kepentingan pribadi telah mengalahkan semangat proklamasi.

Kobarkan Semangat Literasi di Sanubari Negeri Oleh : Efri F. Aziz

“Membaca lah selama kita masih punya mata untuk melihat,

Menulislah selama kita masih bisa berpikir,

Berdikusi lah selama kita masih bisa berpikir rasional. “

Sepenggal tulisan di atas pertama kali penulis lihat di dinding

ruangan sekretariat tempat penulis belajar berorganisasi, entah siapa yang

menulisnya dan dari mana sumbernya jadi penulis tidak menulis kan disini.

Tulisan ini bisa dibilang keluh kesah selama menjadi mahasiswa.

Penulis akan sedikit bercerita akan kondisi yang terjadi dewasa ini

di dalam kehidupan yang menimpa mahasiswa.

Saat ini budaya literasi mulai ditinggalkan oleh kalangan

mahasiswa, padahal budaya literasi (Baca, Tulis, Dikusi) mutlak

diperlukan, karena erat kaitannya dengan mahasiswa sebagai kaum

akademis. Bahkan sempat menjadi tradisi mahasiswa di era orde lama dan

orde baru, yang seharusnya di era reformasi saat ini semakin berkembang.

Bukannya malah terpuruk ke dalam lubang yang entah berapa ratus meter

dalamnya sehingga sulit sekali untuk dibangkitkan kembali ke permukaan

bumi. Data pengunjung yang datang ke Perpustakaan 400 Cirebon rata-rata

mencapai 100 – 200 orang per hari. Para pengunjung itu berasal dari

berbagai golongan, termasuk pegawai, pelajar, mahasiswa, maupun

masyarakat umum [sumber Republika

http://www.republikapenerbit.com/artikel/detail_info/33 17 Desember

2013].

Menurut harian Kompas, terbitan 12 Juni 2009, minat

mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu.

Padahal sudah jelas era sekarang ini setiap indvidu atau kelompok diberi

kebebasan untuk berkumpul dan menyatakan aspirasinya dimuka umum

baik lisan maupun tulisan, akan tetapi, budaya literasi kian terkikis oleh

peradaban yang secara tidak langsung mengikat melalui sistem yang

menjerat mahasiswa, yang secara tidak langsung membuat mahasiswa

berperilaku pasif, kemudian apatis (Tidak mau tahu), sampai akhirnya

hedonis (Hura-Hura).

Menurut Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Pusat,

Lucya Andam Dewi mengungkapkan, saat ini posisi Indonesia berada pada

urutan ke-60 dari 65 negara yang pernah disurvey tentang kesadaran

opini

Page 34: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e34

membaca (sumber: www.Replubika.co.id). Mahasiswa sebagai Sumber

Daya Manusia Indonesia yang biasa disebut masyarakat akademis sangat

dibutuhkan ide dan gagasannya. Hal itu bisa lahir ketika kita bisa

menerapkan budaya Literasi. Menurut Siregar (1996), sebagai bagian

dari masyarakat akademis, mahasiswa mempunyai kewajiban membaca.

Kegiatan belajar, meneliti, menulis, seminar, dan diskusi menuntut

mahasiswa untuk selalu membaca dan memperoleh pengetahuan dan

informasi yang relevan serta mutakhir agar mutu hasil belajarnya terus

meningkat

Organisasi Tempat Mahasiswa Membangkitkan Budaya Literasi

Salah satu cara agar kita bisa keluar dari ‘zona nyaman’ ini yaitu

dengan cara mengikuti dan terjun di dunia organisai, artinya sedikit

memberanikan diri membagi waktu antara perkuliahan dengan organisasi,

di dalam organisasi kita masih bisa menemukan tradisi itu, yaitu dengan

bedah buku, latihan membuat tulisan, bedah film, yang kemudian itu

semua akan didikusikan bersama untuk mencapai suatu kesepakatan atau

kesimpulan.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dengan berorganisasi, yang

tadinya tidak bisa bicara karena malu atau canggung, lama-kelamaan akan

terbiasa berbicara dimuka umum, yang tadinya tidak mau menulis, sedikit

demi sedikit akan tertarik untuk membuat tulisan, yang tadinya malas

membaca, lama kelamaan akan memaksakan diri agar terbiasa untuk

membaca, yang tadinya tidak mau tahu permasalahan negara, lama

kelamaan akan mulai tertarik membicarakan masalah yang menjerat bangsa

ini, itu contoh kecil yang penulis alami semenjak bergelut di dunia

organisasi. Selain berorganisasi

Salah satu cara untuk membangkitkan budaya literasi yaitu dengan

membangkitkan minat baca. Seperti kata petuah tua: ‘Buku adalah jendela

dunia’, dengan membaca buku bisa menambah ilmu dan wawasan kita,

kalau kata band Efek Rumah kaca: Jangan Bakar Buku, ternyata menurut

Brodsky: Ada kejahatan yang lebih buruk dari membakar buku, salah

satunya tidak membaca buku (1940-1996).

Penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik pula, dengan

banyak membaca kita bisa menuangkan ide, cerita, gagasan melalui tulisan.

Seperti apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer: “Seseorang boleh

pintar, tetapi kalo tidak menulis dia akan dilupakan oleh sejarah.” Dari

hasil membaca dan menulis kita bisa mendiskusikannya bersama teman

atau kerabat kita untuk memukan solusi atas permasalahan - permasalahan

yan ada di sekitar kita.

ACTION (Tindakan)

Permasalah yang terlalu kompleks dalam hal ini, seperti halnya

daya beli masyarakat yang rendah, guru dan tenaga pengajar yang ‘malas’

membaca, penyaluran buku yang tidak merata, pengelola perpustakaan

yang tidak ramah baca, kurangnya motivasi orang tua terhadap anaknya,

hingga animo miring soal pecinta buku yang sering dijuluki ‘kutu buku’

Page 35: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e35

justru semakin menghambat tumbuhnya budaya literasi di negeri ini.

(dikutip dari Esai Achmad Fawaid)

Sebelum memperdebatkan hal tersebut, seyogya nya kita

melakukan suatu tindakan nyata (real action). Seperti kata petuah lama kita:

Banyak cara menuju Roma. Maka penulis yakin banyak cara untuk

mengatasi permasalahan ini, berikut penulis sampaikan contoh solusi untuk

membangkitkan semangat Literasi. Pertama, bisa dengan membentuk

forum diskusi atau kelompok belajar mahasiswa dimulai dari dalam kampus

kita. Ke dua bisa mengumpulkan teman - teman yang gemar mengkoleksi

dan membaca buku untuk membuat perpustakaan kecil yang bisa

dikunjungi oleh khalayak umum.

Ke tiga bisa dengan kolektif membuat usaha ’kafe buku’, kafe

yang di dalamnya terdapat perpustakaan yang menyajikan berbagai

macam buku untuk dibaca oleh para tamu yang mengunjungi kafe tersebut.

Ke empat bisa dengan membuat komunitas film, yang mengangkat isu

terkait budaya literasi. Biasanya melalui audio atau visual proses agitasi

(Pengaruh) lebih kuat dan mudah untuk diterima. Ke lima bisa dengan

membuat komunitas musik yang menciptakan lagu - lagu bertemakan

budaya literasi atau bertemakan sosial, seperti Efek Rumah Kaca,

Navikula,the panas dalam,slank, Iwan Fals dan sebagainya. Keenam mulai

memaksakan diri untuk membaca, menulis dan berdiskusi, awalnya

memang terasa malas untuk memulainya, akan tetapi ketika sudah melewati

fase itu kedepannya mulai terbiasa dan menikmatinya.

Menurut penulis aksi – aksi seperti itu lebih nyata, ketimbang aksi

lainnya yang hanya bersifat seremonial. Hanya mengandalkan kemampuan

retorika disertai kemasan diksi yang apik, seperti yang sering

dipertontonkan para elit politik (penguasa) yang sedang unjuk gigi di ruang

publik. Apabila sebagian orang berpikir terlalu jauh dan terlalu berlebihan

apa bila harus mengabdi kepada mayarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, maka tradisi ini menurut pandangan penulis merupakan

langkah kecil untuk membuat suatu perubahan besar, dan merupakan salah

satu aksi nyata yang bisa kita sumbangkan untuk merajut wajah tentang

Indonesia (Merawat Indonesia).

Page 36: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e36

Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) menawarkan Beasiswa

untuk Mahasiswa-Mahasiswinya dari

beberapa instansi seperti Djarum, Indo

Semen, Pikiran Rakyat, BRI, Distik Kota

Cirebon, APBD, Kopertis Dikti. Waktu pengeluaran beasiswa tidak

bisa ditentukan, tergantung surat dari pihak yang memberikan

beasiswa tersebut. Beasiswa ini diperuntukan bagi siapapun, jadi

semua mahasiswa FKIP berhak untuk mendapatkan beasiswa

tersebut.

Namun khusus untuk beasiswa yang dikeluarkan oleh Djarum

hanya diperuntukkan untuk mahasiswa yang tidak mampu dan

memiliki IPK tinggi. Syarat untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa

tersebut menurut Rusdianto Kaur Mahasiswa FKIP, sudah terlampir

dalam formulir beasiswa, salah satu syaratnya yaitu mahasiswa

sedang tidak menerima beasiswa lain, dan harus ada Surat

Keterangan Tidak Mampu. Alasan mereka memberikan beasiswa

tersebut kurang begitu jelas, tetapi bisa diambil kesimpulan yaitu

untuk menyukseskan pendidikan di Indonesia.

HMJ Diksatrasia Maret ini adakan Studi Wisata

Pada 3 sampai 5 Maret 2014 ini Himpunan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Sasta Indonesia berencana mengadakan studi wisata

pendidikan ke Jakarta. Menurut Reza Ramadhan Ketua HMJ

Diksatrasia

Acara ini khusus untuk mahasiswa bahasa Indonesia tingkat

1. Acaranya juga berisi tentang mata kuliah dari pemateri pusat

bahasa dan seminar tentang sastra. Tujuan event tersebut untuk lebih

mendekatkan mahasiswa terhadap bidang budaya dan sastra. Kuota

bagi yang mengikuti seminar tersebut sekitar 200 orang yang

dipungut biaya sebesar Rp. 400.000/orang (menginap 1 malam, 2 hari

perjalanan)

HIMAPTIKA

Narasumber : Moh. Abdul Basid (ketua)

Tema : tentang event

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himaptika)

bakal menyelenggarakan Apresiasi Kreasi Seni,Olaharaga dan

Info Kampus

Page 37: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e37

Matematika (Aksioma) pada Maret nanti. Ketua Himpatika Abdul

Basid menuturkan Acara ini dibuat khusus untuk mahasiswa jurusan

matematika. Salah satu kreasi seninya berupa mading, bakiak.

Sedangkan olahraga berupa futsal, badminton. Tempatnya di kampus

II. Selain itu pada 18 hingga 25 Januari lalu

Himaptika menyelenggarakan Gebyar Mahasiswa (Gema),

yang ke 29 diselenggarakan untuk umum dan juga mahasiswa FIKIP

(matematika) di kampus II. Lebih lanjut Basid menjelaskan tujuan

diadakanya event tersebut ialah Untuk mengangkat dan

mempertahankan nama himaptika, apalagi Gema sudah menginjak

episode 29 selain itu Untuk mengurangi rasa bosan mahasiswa

dengan diadakannya Aksioma.

HIMAPEMI

Pada februari ini Himapaemi atau Himpunan Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi berencana mengadakan Seminar nasional

mengenai pendidikan. Tempat seminar masih ditentukan akan tetapi

Himapemi berencana mengundang Sri Mulyani, Gita Wiryawan dan

juga Dahlan Iskan sebagai pembicara.Seminar ini dipungut biaya,

menurut Angga Humas Himapemi acara tersebut dibuka untuk

mahasiswa dan masyarakat umum, kuotanya sekitar 250 orang.

Tujuan diadakan seminar tersebut untuk membuka cakrawala

tentang pendidikan ekonomi (bursa efek, kewirausahaan, kurikulum

pendidikan). Acara seminar ini belum di ACC/belum fiks karena

agenda kerja himapemi hanya sampai bulan desember 2013. Selain

itu Maret ini Himapemi juga berencana mengadakan Economy

Acounting Fair yang berisi bazaar, kompetisi Olahraga, dan juga adu

kreatifitas mahasiswa.Tujuan EAF ialah untuk bisa memasarkan

produk-produk yang dibuat oleh mahasiswa itu sendiri dan juga

sebagai ajang untuk pengakraban HIMAPEMI dengan mahasiswa

pendidikan ekonomi. Tempat penyelenggaraan event ini di kampus II

dan diselenggarakan khusus untuk mahasiswa pendidikan ekonomi.

BEM FKIP

Narasumber : Yazid (ketua BEM FKIP)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) lewat Badan

Eksekutif Mahasiswanya Februari ini, berencana mengadakan

Gebyar FKIP yang kegiatanya berisi berbagai acara seperti

*perlombaan untuk mahasiswa FKIP,perlombaan untuk siswa SMP

Page 38: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e38

se-wilayah tiga Cirebon, seminar pendidikan Training Organisasi

(untuk pengurus BEM baru). Tempat penyelenggaraan event-event

tersebut di kampus II dan kampus III, pihak BEM lewat ketuanya

Yazid, menuturkan mengadakan acara-acara tersebut bertujuan

untuk meningkatkan keilmuan, minat dan olahraga mahasiswa FKIP.

*keterangan Penentuan lomba belum di ACC, baru ditentukan.

Juara Putera

Juara I : SMAN 1 Plumbon

Juara II : SMAN 1 Majalengka

Juara III : SMAK Sultan Agung Sumber

Juara IV: SMAN 1 Maja

Juara Puteri Juara I: SMA PGRI Majalengka

Juara II: SMAN 1 Sukahaji

Juara III: SMAN 4 Cirebon

Juara IV: SMKN 1 Lemah Abang

Supremasi Negeri Harapan Oleh : Ali Fikri

Dalam renungan, hati nurani berbisik

Perut buncit acuhkan rakyat jelata

Orasinya tajam, tenaganya hambar

Kemiskinan terpapar luas bak jamur musim penghujan

Lapuklah solidaritasmu

Wahai pemegang supermasi

Diskriminasi sosial mewabah luas

Meremas hati nurani kaum jelata

Rintihan dan air mata ibarat nada sumbang

Kemana belas kasihmu?

Wahai pemegang supremasi

Lahan kriminalisme jadi budaya

Kekayaan jadi ajang perlombaan

Deru tangis nestapa bak pantai di terjang ombak

Sudilah ulurkan jemarimu

Wahai pemegang supremasi

Sudikah engkau wujudkan mimpi kami?

Sudikah engkau cintai diri kami? Sudikah engkau sejahterakan hidup kami?

Sudikah engkau dengarkan suara kami?

Dan sudikah engkau jadi yang terbaik buat kami?

Puisi

Page 39: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e39

Singgahku Merajut Mimpi Indahnya langit hiasi bumi dengan warnanya

Tapi, tak seindah tempat bersinggahku tuk raih mimpi

Ketika taman sejuk akan berbunga

Eiiitss.. berbeda dengan tamanku ini,

rasanya ingin ku ludahi saja

Berdiskusi dengan alam membuatku damai

Percuma adanya diskusi dengan insan intelek

Ah yang ada hanya gerobak-gerobak kosong saja

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah

Alah berbeda guruku ini, kritik sindiran dikata pecundang

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan

pemimpin baru (pepatah)

Hmm pemimpinku sepertinya belum, bahkan tidak sama sekali

Kebersihan ialah sebagian dari iman (pepatah)

Bah.. rasanya parfum jutaan dollarpun sirna

disudut tempatku mengeram

Begitulah singgahku merajut mimpi

Terkadang marah

Ketika cara prosedurnya hanya di caci dan bertumpuk janji

Manakala kata tak lagi bermakna

Terkadang senyum

Ketika semangat kaum muda

Membara untuk sebuah perubahan

Nindy Wahyuni (FKIP ekonomi) : saya harap lahan parkir di kampus 2

lebih luas,fasilitasnya lebih di tingkatkan,kantin yang luad,

menjadi ptn, mampu membina mahasiswa menjadi output yang

lebih terserap di dunia kerja dan di kampus inginnya ada tmn belajar

untuk tempat bersantai dan belajar.

Apa Harapan dengan bertambah usianya unswagati?

Mengenai SK rektor yang akan diperpanjang?

Budi (Kedokteran) : eumm,, menurut saya sih ya jangan lah, masa sudah 2 periode masih mau nambah lagi, kan gak lucu

Iis (AD.negara Fisip) : ya ikuti prosedur yang ada lah , masa

masih kurang aja udah dua periode, jangan bawa2 PTN ,

soalnya ga pengaruh Rektornya siapa kalo persyaratan mnjadi

PTN maih blum lengkap

Jare mahasiswa

Atika (Fkip MTK) : no coment lah,

masalahnya saya juga baru tingkat satu, jadi

masih kurang tau

Wahyu (Fisip) : yaa, cepet di

realisasikan lah parkir lantai

duanya

Page 40: E magazine setara news edisi i

e-Magazine Setara/1/Februari 2014

Pag

e40