E magazine setara news edisi i
-
Upload
lpm-setara-unswagati -
Category
News & Politics
-
view
748 -
download
2
description
Transcript of E magazine setara news edisi i
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e1
Lembaga Pers Mahasiswa
‘Setara’ Semua Tentang Rakyat
Universitas Swadaya Gunung Jati
Pelindung: Rektor Unswagati Dr. H.
Djakaria Machmud, SH. SE. Msi,
Pembina Ormawa: Wakil Rektor III
Unswagati Dr. H. Nurudin Siradj, Drs.
MA. Msi, Pembina Teknis: Dudung
Hidayat, SH. MH, Penasehat:
Kurniawan T. Arief, Pimpinan
Umum: Santosa, Pimpinan Redaksi:
Muhammad Wildan, Pimpinan
Perusahaan: Putu Eka Teguh,
Sekretaris: Hari Saptarengga, Ka.
Puslitbang: Ari Putra, Ka. Dana dan
usaha: Siti Ade Fadliah, Ka. Sumber
Daya Manusia: Try Utomo Rubianto,
Editor Umum: Ali Fikri, Ka. Redaksi
Online: Efri Fahmi Aziz: Unit
Redaksi Cetak: Jenie Purnamasari:
Unit e-Magazine: Ririn Rinanti, Unit
Majalah Dinding: Adrian
Nurwansyah, Unit Radio: Triyuli
Kistina, Unit SetaraTV: Faldi
Priyatna,
Anggota Magang: Genta, Kamaludin,
Agung, Reyva Novianti, Dinda Ayu,
Tuti Andriyani, Dian Novianti.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e2
ong itu pun akhirnya berdengung juga. Setelah berdiri selama tiga tahun, melewati beberapa kali perombakan Struktur
Organisasi, hingga Banting Stir dari media cetak berupa News Letter menjadi media online ‘SetaraNews.com.’ Lembaga Pers
Mahasiswa Semua Tentang Rakyat ‘LPM Setara’ akhirnya mengeluarkan Majalah pertama yang kami kemas dalam bentuk E-
Magazine atau lebih dikenal sebagai Majalah Elektronik.
Kami mencoba sesuatu yang baru lewat E-magazine pertama kami dengan mengambil tema Dies Natalis 53 Tahun Unswagati dan kami
beri tajuk “Quo Vadis Unswagati?” Tema ini kami ambil dalam rangka suasana hari jadi Universitas ini.
Quo Vadis Unswagati? Atau dalam bahasa kita berarti Unswagati Mau kemana? Dalam pantauan kali ini kami curahkan dalam tulisan,
amat beragam kendala-kendala yang masih menghambat laju lari dari kampus kita ini. Masalah alih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri
adalah salah satu sorotan yang kini tengah jadi buah bibir di kalangan warga kampus maupun masyarakat luas. Sudah hampir enam tahun saat
awal kali kata perguruan tinggi negeri tercetus dan akhirnya identik dengan Unswagati. Namun hingga lebih dari setengah dasawarsa ini proses
penegerian tak kunjung selesai. Masyarakat jadi bertanya kenapa bisa begitu?
Sepertinya masalah penegerian berbanding lurus dengan fasilitas yang diterima mahasiswa. Di sini kami mencoba bertanya pada
beberapa mahasiswa dari tiga kampus berbeda. Hasilnya kepuasan belum 100% mereka terima. Contohnya dosen yang mangkir masuk kelas
tanpa alasan, AC yang tidak berfungsi serta kenyamanan toilet yang masih jauh dari kata layak.
Meski begitu kami juga merekam segala aktivitas dalam perayaan Diesnatalis Unswagati yang ke 53. Hingar bingar perayaan yang
dibalut dengan syahdu, tak jauh dari lensa kami. Dari jalan santai yang heboh, Lomba Model, Kepala Sekolah yang dikumpulkan, kompetisi
G Dari Redaksi
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e3
olahraga, menyambangi panti asuhan, dan melaksanakan bakti sosial dibeberapa kecamatan, hingga malam tasyakuran peringatan diesnatalis
terangkum apik.
Setengah abad adalah usia yang lebih dari pada matang. Perayaanya yang wah kini telah terlewati, di depan telah siap halang rintang
yang bisa jadi penghadang. Dibutuhkan kesiapan yang matang di segala bidang dari seluruh kalangan. Hanya kapal dengan awak serta Nahkoda
kompak yang mampu menerjang badai. Jadi, setelah setengah abad lebih ini, Quo Vadis Unswagati?
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e4
Daftar Isi
2_______________Dari Redaksi
Editorial e-Magazine__________5
6________________ Diesnatalis Unswagati
Kolom Kampus__________________________16
17_________________________________Go Green
Liputan Khusus Menyoal PTN _____________________20
24 ___________________________________Komik Setara
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi______________________________24
26_____________________________________ Fasilitas Kampus
Tips & Trik__________________________________________________30
31 ______________________________________Regional
Resensi Buku______________________________________32
33_______________________________Opini
Info Kampus__________________________________36
38___________________________Puisi
Jare Mahasiswa___________________________39
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e5
Editorial : PTN Jangan Jadi PHP
Kata ‘Negeri’ nampaknya menjadi sangat sakral di Unswagati, bagaimana tidak? Telah lebih dari lima tahun Universitas tertua di
Wilayah tiga Cirebon ini sudah siaga merubah status dari swasta menjadi negeri. Akan tetapi setelah lebih dari setengah dekade tersebut.
pergatian Swasta menjadi Negeri tak kunjung terlaksana. Alasanpun muncul, yang paling sering didengungkan ialah pembebasan lahan
yang sulit terlaksanan.
Tahun lalu santer diberitakan bahwa pemerintah memberhentikan sementara seluruh proses penegrian di Indonesia, tapi kabar itu
buru-buru disangkal oleh Wakil Rektor Tiga yang kala itu dijabat oleh Amanan. Menurut Amanan, proses Penegrian Unswagati tetap di
proses karena berkas Unswagati telah masuk sejak lama. Akan tetapi berkas yang masuk sejak lama itu ternyata tak menjamin proses
penegrian selesai tahun 2013, bahkan di tahun 2014 pun belum tentu proses penegerian ini tuntas.
Dalam banyak kesempatan, Rektor Unswagati sering menggaungkan bahwa Unswagati sudah siap beralih stasus menjadi Negeri.
Setidaknya itu yang dilontarkannya pada 9 mei tahun lalu melalui setaranews.com. Ia berkata bahwa Pemprov Jabar sudah
mengalokasikan sebanyak 15 Milyar untuk peralihan status Unswagati. Tinggal menunggu keseriusan Pemkot Cirebon. Dan nampaknya
alokasi sebanyak 15 milyar untuk peralihan status masih belum bisa membuat Unswagati menjadi Negeri.
Akhirnya mahasiswa yang diiming-imingi angin surga dari alih status negeri itu harus kembali menelan ludah. Jika mencatut
istilah anak muda saat ini proses penegrian itu hanya membuat PHP (Pemberi Harapan Palsu) mahasiswa. Mahasiswa berharap agar
Kampusnya dapat menjadi negeri sesegera mungkin, tapi yang terjadi alih status tak kunjung rampung. Semoga saja proses penegerian
tidak menjadi PHP mahasiswa lagi.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e6
emperingati Dies Natalis yang Ke- 53,
Unswagati mengadakan kegiatan Bhakti
Sosial, Kegiatan yang diadakan pada hari
sabtu (18/1) oleh Fakultas Pasca Sarjana.
Kegiatan ini dilangsungkan di dua tempat,
pertama diadakan di desa Wanayasa, kecamatan beber, kabupaten
Cirebon, yang kedua di desa Sindang Kasih, kecamatan beber,
kabupaten Cirebon.
Tempat pertama yaitu desa Wanayasa kegiatannya adalah
penyuluhan tentang ketahan pangan, acara yang dimulai pada pukul
09.00 sd 12.00 ini disambut antusias oleh warga setempat. Walaupun
sempat terhambat karena hujan, masyarakat tetap datang mengikuti
kegiatan ini, yang turut dihadiri pula dalam acara ini oleh kelompok
Tani Desa Wanayasa.
Menurut Titin salah seorang warga yang turut hadir dalam
acara ini menuturkan bahwa, “Kegiatan ini sangat bagus dan positif
ia pun mengharapkan bahwa kegiatan ini bisa berkelanjutan karena
masyarakat desa sangat memerlukan penyuluhan tentang pertanian
apalagi Unswagati menghadirkan para Magister pertanian
yang sangat membantu untuk memberikan solusi, dan juga
dalam kegiatan ini pun kedepannya diharapkan tidak hanya
sekedar memberikan penyuluhan dan pupuk, tetapi bisa juga
ada pemberian bantuan berupa bibit tanaman.” karena
menurut Titin ini sangat berguna karena bisa meningkatkan
produksi pertanian di desa Wanayasa.
Di Desa kedua Sindang Kasih, menurut Kuwu yaitu
Dudi Supriya ketika di temui di kantornya, kegiatan Bhakti
Sosial ini sangat bermanfaat bagi warga Sindang Kasih.
M
Lipsus
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e7
Seperti kegiatan penyuluhan tentang pendidikan, pengarsipan,
dan penyuluhan koperasi. Masyarakat Desa pun sangat antusias
dalam kegiatan tersebut, apalagi dengan rencana dari pihak
Unswagati yang akan mendirikan sekolah untuk Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) serta membantu pelegalan koperasi dan PAUD
nantinya, pihak Unswagati akan mengurus pelegalannya di Notaris.
Sebenarnya sebelum acara Bhakti Sosial ini ada juga kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Unswagati yang
memfokuskan pada Pendidikan Anak Usia Dini. Karena Desa
Sindang kasih belum memiliki Sekolah PAUD, sehingga untuk
bersekolah warga harus ikut ke Desa sekitar.
Desa Sindang Kasih sendiri adalah salah satu desa terbaik di
Jawa Barat, dari situ maka pihak desa berharap agar Unswagati
segera merealisasikan pembuatan gedung sekolah PAUD tersebut,
dan kedepannya masyarakat berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan
juga berkesinambungan serta desa Sindang Kasih siap menjadi desa
binaan dari unswagati.
Menurut Dr. H.Junaedi, SH. MH yaitu selaku
Penanggungjawab kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini
selain sebagai peringatan Diesnatalis Unswagati yang Ke-53, juga
sebagai bentuk kepedulian Unswagati kepada masyarakat. Kegiatan
seperti penyuluhan pertanian, pemberian bantuan untuk PAUD dan
Koperasi Desa.
Adapun mengapa ada perbedaan dalam pemberian bantuan
antara desa Sindang Kasih dan desa Wanayasa, karena sebenarnya
kegiatan tersebut bisa dikatakan kelanjutan dari kegiatan KKN.
Sebelumnya juga diadakan di dua desa tersebut, di mana pada desa
Wanayasa lebih difokuskan pada ketahanan pangannya sehingga
diberikan penyuluhan pertanian dan bantuan pupuk gratis kepada
masyarakat sedangkan pada desa Sindang Kasih lebih di fokuskan
pada bidang pendidikan sehinnga diberikan bantuan kepada PAUD.
Kegiatan Bhakti Sosial ini diadakan juga di panti asuhan yang
dilakukan oleh Ikatan Keluarga Unswagati (IKU).
Ia berharap kegiatan ini akan terus diadakan agar terciptanya
kesinambungan antara masyarakat dan Unswagati. Sehingga peran
Unswagati sebagai lembaga akademisi tidak hanya melulu
memikirkan pembelajaran di dalam kampus. Tetapi dapat
mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu,
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian terhadap masyarakat,
khususnya Dharma yang ke tiga.
Agar terciptanya suatu simbiosis mutualisme yaitu hubungan
timbal balik antara Unswagati dan masyarakat yang baik sehingga
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e8
masyarakat bisa mendapatkan pencerdasaan dan Unswagati dapat
menjalankan fungsi sosialnya sebagai salah satu Perguruan Tinggi
terbesar di Wilayah III Cirebon.
Peringati Diesnatalis, Unswagati Kunjungi
Panti Asuhan
alam rangkaian peringatan Dies natalis Universitas
Swadaya Gunung Jati (Unswagati) ke 53 tahun.
Unswagati menyelenggarakan banyak acara untuk
menyemarakanya.
Salah satunya adalah kunjungan ke panti asuhan. kali ini panti
asuhan yang jadi tempat kunjungan adalah panti asuhan Al- Hijrah di
daerah Pecilon Kota Cirebon.
Serangkaian acara di selenggarakan disana seperti sambutan-
sambutan dari pihak panti dan juga Unswagati. Selain itu tausyah
keagamaanpun yang di bawakan oleh biro kemahasiswaan . H.
Komarudin Hidayat.
Acara yang dihadiri oleh Istri Rektor, Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dan juga istri-istri dari dosen ini mendapat
tanggapan baik dari ketua Yayasan panti asuhan. Asep Djajuli
sebagai ketua yayasan mengaku bahagia dengan kunjungan
Unswagati kali ini. Menurutnya ini bisa jadi mempererat tali
persaudaraan.
D
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e9
“Sangat mengapresiasi, mempererat silaturahmi, bahagia,
saling mendoakan dan mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa
berlanjut karena kegiatan seperti dapat menyatukan jadi tidak ada
perbedaan satu sama lain.” ujar Asep.
Kunjungan yang dihadiri oleh sekitar 30 orang dari pihak
Unswagati ini adalah kali pertama. Namun begitu mahasiswa
Unswagati kerap datang dan memberi santunan.
“Kunjungan ke panti Al Hijrah dalam rangka diesnatalis
Unswagati ini baru pertama kalinya, tetapi sebelumnya banyak
mahasiswa unswagati yang datang kesini memberikan bantuan ke
panti ini.” tambah Asep.
Asep berharap di hari jadinya yang ke 53 ini Unswagati dapat
menjadi Universitas yang berjaya dan berkembang lagi.
“Mudah-mudahan bisa lebih jaya, berkembang dan maju, dan
mampu untuk menciptakan alumni-alumni yang professional dalam
bidangnya masing-masing.” tutupnya.
Temu Muka Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan
se-Cirebon
alam rangkaian acara diesnatalis ke-53 Universitas Swadaya
Gunung Jati (Unswagati) mengadakan Temu Muka antara
Civitas Akademika Unswagati dengan Kepala Sekolah dari
kota dan kabupaten Cirebon tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan
yang digelar pada (16/1) lalu di hotel Zamrud.
Acara “Temu Muka Civitas Akademika Unswagati dengan Tokoh
Masyarakat dan pemangku Kepentingan dalam Rangka Dies Natalis ke –
53 dan Penandatangan MoU Antara FKIP Unswagati dengan Kepala
SMP/MTS,/SMK/SMK di Lingkungan Kota dan Kabupaten Cirebon” yang
khusus ditujukan kepada kepala sekolah merupakan silaturahmi dan ucapan
D
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e10
terimakasih kepada pihak yang telah bekerjasama dalam kegiatan PPL
mahasiswa FKIP.
“Intinya ketemu dan silaturahmi dengan kepala sekolah.” Tutur
Prof. Dr. Abdul Rozak, M.Pd selaku kordinator pelaksana dan selaku dekan
FKIP.
Dalam acara tersebut pihak Kampus juga memberikan hadiah
sebuah printer bagi setiap perwakilan sekolah yang hadir dalam acara
tersebut.
“Bingkisan itu printer, tahun lalu kita bagi laptop.” Tambah Rozak.
Menurutnya anggaran yang dikeluarkan merupakan pengeluaran
kas Unswagati. Penggunaan kas Unswagati tersebut lantaran acara itu
untuk kepentingan mahasiswa. Selain MOU dengan pihak sekolah, acara ini
juga diisi dengan penyampaian informasi mengenai perkembangan
Unswagati.
Acara yang dihadiri oleh 50 Kepala sekolah dari tingkat SMP,
MTS, SMA, SMK, dan MA dari Kota Cirebon dan 50 kepala sekolah dari
Kabupaten Cirebon ini juga turut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama
yang mendukung penegerian. Kepala Dinas Pendidikan kota dan
kabupaten, Kementrian agama dll.
“Kita undang 200 kepala sekolah yang hadir 100, kita juga sempat
undang alumni yang kini di DPR RI bidang Pendidikan namun berhalangan
hadir.” Jelasnya.
Widatun Kencono salah seorang kepala sekolah yang ikut hadir
dalam acara tersebut mengaku terkesan dengan cara Kampus menjalin
kerjasama.
“Sebenarnya pihak sekolah yang harusnya berterima kasih karena
mahasiswa PPL itu memberi banyak kontribusi, terlebih mereka
Sopan,jujur dan Pinter IT.” ungkapnya
Selain itu Widatun juga menyebut baiknya acara tersebut, “Senang
sekali, kami akan meniru cara-cara jitu yang dilakukan Unswagati.” tutur
kepala sekolah SMA Widya Utama.
LPM Setara Mengucapakan
Selamat Kepada
Wisudawan dan wisudawati ke XXXIX
“Semoga ilmu yang diperoleh
bermanfaat bagi Bangsa dan
Negara”
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e11
Lomba Model dan Kesenian
isma Lady Meilantisa seorang mahasiswi dari Universitas
Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon berhasil menjuarai
lomba model dalam salah satu perayaan Diesnatalis ke-53
Unswagati senin (13/01) lalu di Kampus Utama Unswagati sebagai
pemenang juara 1.
Mahasiswi dari jurusan akuntansi ini mendapatkan piala, sertifikat,
uang, dan voucher menginap di hotel Zamrud selama satu hari serta plakat
yang diberikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE). Hadiah tersebut
diterimanya sore (18/01) di kampus Utama Unswagati.
Wanita asal Harjamukti ini juga berharap dengan kemenangan kali
ini bisa membawa nama baik kampus terutama FE, “Dengan skill yang saya
punya saya berharap bisa menginspirasi perempuan lain.” Ujarnya.
Wanita yang berkulit putih ini juga menjelaskan bahwa dalam
melatih kepercayaan diri di atas panggung ialah dengan mempersiapkan
dengan baik dan matang.
“Udah terbiasa modeling, jadi bisa percaya diri. Disini juga udah
kenal sama mahasiswanya.” jelasnya.
Kepercayaan dirinya terus meningkat, karena sering mengikuti
perlombaan modeling seperti puteri Kiranti, brand-brand kecantikan,
fashion show dan promosi yang diadakan di Cirebon.
“Sering ikut lomba-lomba modeling dari umur 7 tahun, pernah ikut
Agency dari umur 7 tahun sampai SMA.” Jelas mahasiswa semester tujuh
dengan ramah.
Selain hadiah, ia juga mengaku senang karena kepercayaan diri bertambah,
“Seneng aja bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan Ulang Tahun kampus
saya.” Lanjutnya.
Selain Lomba Modeling, lomba melukis di gerabah berhasil di
juarai oleh Dea Lesmana. Siswa SMA ini merasa senang ketika menjadi
juara 1.
R
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e12
“Senang sekali, terima kasih khususnya buat Unswagati dan semuanya.”
tutur Dea yang berasal dari SMAN 3 Kuningan.
Jalan Sehat ala Unswagati Berhadiah Mobil
Universitas Swadaya
Gunugn Jati (Unswagati)
Cirebon dalam rangka
memperingati Dies Natalis ke
– 53 Unswagati mengadakan
serangkaian acara salah
satunya adalah Jalan sehat.
Belasan ribu peserta
mngikuti jalan sehat
meskipun dalam keadaan
gerimis yang dilaksanakan
Minggu (12/01/2014) yang
dimulai pukul 07.00 WIB.
Rute yang dilalui diantaranya Balaikota Cirebon menuju Taman Krucuk, Jl.
Wahidin, Jl. Cipto, dan finish di kampus Utama Unswagati.
Sampai di garis finish, peserta disambut dengan hiburan musik
dangdut dari Dangdut Lawas Cirebon serta penari ala Caesar.
Menurut Ketua Panitia, Amanan, Drs., M.Si. dari 15.000 kupon
yang di cetak semuanya habis. 4.000 diantaranya ialah mahasiswa.
Menurutnya, mahasiswa dibebaskan untuk mengikuti jalan sehat
dan tidak ada batasan jumlah, “Karena kehabisan saja.” Jawabnya ketika
ditanya ada beberapa mahasiswa yang mengaku kecewa karena kehabisan
tiket dikarenakan jatah untuk mahasiswa terbatas.
Acara jalan sehat diharapkan agar terjalin komunikasi dengan
masyarakat dan mampu menyatukan civitas akademik dengan masyarakat.
“Kita kan sudah mendapat
kepercayaan dari masyarakat besar,
dengan bukti jumlah mahasiswa
baru meningkat, dengan kegiatan
ini, kita lebih mengakrabkan dengan
masyarakat.” Tuturnya di ruang
rapat.
Jalan sehat yang diiming-
imingi doorprice menarik seperti
hadiah utama sebuah mobil dan dua
unit motor serta hadiah hiburan
lainnya seperti televisi, lemari es,
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e13
kipas angin, sepeda, dispenser, payung dan lainnya merupakan anggaran
yang diperoleh dari sponsor, Itu semua dari sponsor, tidak mengambil kas
Unswagati,” jelasnya.
Sponsor yang berpartisipasi dalam acara jalan sehat berjumlah 18
perusahaan. Akan tetapi, mengenai anggaran yang dikeluarkan menurutnya
belum mengetahui total biaya pengeluaran acara ini. Menurutnya sejauh ini
pengeluaran hanya sederhana, “Nggak seberapalah, paling untuk keamanan
jalan, yang besar. Tetapi itu pun tidak seberapa.” Ujarnya.
Meski lelah, tetap seru
Madi salah seorang peserta jalan santai mengaku lelah meskipun
secara rutin beliau berolahraga “Macet dan cape juga, perjalanan satu
setengah jam.” Tutur laki-laki paruh baya itu. Meskipun demikian, beliau
menyarankan agar jalan sehat dapat diadakan seminggu sekali secara rutin.
Dea Asih peserta jalan sehat menuturkan kepada SetaraNews
bahwa teman-temannya selaku mahasiswa yang mengikuti jalan sehat
merasa senang dengan acara ini.
“Seru abis walau nggak dapet hadiah, yang penting heppy.”
Ucapnya seusai acara.
Kelelahan peserta jalan sehat terobati saat sampai di Kampus
Unswagati, karena panitia telah menyiapkan musik dangdut untuk para
peserta jalan sehat. “Tapi ada rasa deg-degan juga ketika pengumuman
pemenang doorprice” tambahnya.
Dengan semangat, Dea juga berharap semoga tahun depan hadiahya
lebih menarik. “Buat Unswagati, semoga semakin maju, berjaya, lebih
dekat dengan masyarakat, dan semoga cepet PTN serta mampu
menghasilkan sarjana yang berkualitas.” Tutupnya.
Musik dangdut
berdendang, sekerumun
orang berebut makanan
Ketika penyanyi
dangdut menyanyikan lagu
dengan syahdu, sebuah meja
yang terletak di kiri
panggung dikerumuni orang
yang berebut nasi jamblang.
Dengan seketika meja itu
kembali normal seusai
makanan gratis yang
ditujunya sudah habis.
Namun sayang masyarakat masih belum bisa diajak peduli akan
kebersihan dan keindahan lingkungan. Para peserta jalan sehat asal-asalan
buang sampah di jalanan, sehingga lapangan Kampus Unswagati penuh
dengan sampah.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e14
Menyikapi sampah yang berserakan di area finish jalan sehat,
Mulyawan sebagai pramubakti mengaku siap membersihkan sampah karena
sudah menjadi tugasnya, “Kalau mau mengeluh juga ke siapa, ini sudah
menjadi resiko dan tangung jawab saya sebagai karyawan di Unswagati .”
ujarnya. Biasanya Mulyawan meminta bantuan tukang becak dengan
imbalan rokok dan uang untuknya.
Komentar dari pemengang Doorprice hadiah utama
Ibu Faridah warga asal Sunyaragi mendapat satu unit motor V/Ar
dengan harapan pajak yang akan ditanggung tidak lebih dari 1 juta. Beliau
mengaku kaget karena biasanya tidak pernah mendapatkan hadiah .
“Rasanya seneng. Bisa dapat motor gratis. Trimakasih Unswagati.”
Abdurahman warga asal Karanganyar yang juga mengetahui acara
jalan santai dari RCTV dan Radar Cirebon langsung mendaftarkan diri
menjadi peseta. Beliau mengaku kaget ketika mendapatkan hadiah satu unit
motor suzuki. “Syukur alhamdulillah, nggak terduga.” Ujarnya.
Penjual Mie Ayam dapat Mobil
Seorang pedagang mie ayam keliling yang tidak berjualan karena
mengikuti jalan sehat mengaku tidak menyangka atas hadiah yang
diperolehnya berupa satu unit mobil. “Ya saya nggak nyangka dapat hadiah
utama, bersyukur kepada Allah yang memberi rizki. Padahal tadi malam
nggak mimpi apa-apa dan nggak ada firasat apa-apa.” Ujar Ahmad Khotib
warga Cisaat, Dukupuntang.
Penjual mie ayam keliling mendapatkan mobil ketika mengikuti
jalan sehat yang diselenggarakan oleh Universitas Swadaya Gunung Jati
(Unswagati) Cirebon kemarin (12/01).
Seorang pedagang yang biasanya
berjualan keliling, kemarin bersama seorang
anaknya mengikuti jalan sehat. Beliau juga
mengaku tidak menyangka atas hadiah yang
diperolehnya berupa satu unit mobil. “Ya
saya nggak nyangka dapat hadiah utama, bersyukur kepada Allah yang
memberi rizki. Padahal tadi malam nggak mimpi apa-apa dan nggak ada
firasat apa-apa.” Ujar Ahmad Khotib warga Cisaat, Duku Puntang.
Serah terima hadiah utama berupa satu unit mobil dan dua unit
motor dilaksanakan senin tadi pagi (13/01) di sela-sela upacara. Akan tetapi
para penerima hadiah belum mengetahui berapa pajak yang ditanggung
pemenang.
“Kirain mau dibahas pajak tapi belum, cuma dikasih kunci dan map
tapi dikembalikan lagi ke panitia.” Tutur Frida sebagai pemenang hadiah
utama satu unit Motor. Menurutnya, kelanjutan pengambilan hadiah juga
akan dihubungi via handphone.
Menurut Ketua Panitia, Amanan , Drs., M.Si. dari 15.000 kupon
yang di cetak semuanya habis. 4.000 diantaranya ialah mahasiswa.
Meskipun gerimis dan macet, acara jalan santai terbilang sukses, “Saya
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e15
pribadi, selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada panitia dan
masyarakat.” Ujar Amanan , Drs., M.Si yang kini menjabat sebagai Wakil
Rektor IV Unswagati.
Pengobatan Gratis dari Unswagati
Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Universitas
Swadaya Gunung Jati yang ke-53, Fakultas Kedokteran mengadakan
acara pengobatan gratis yang terbuka untuk warga Cirebon yang
tediri dari berbagai daerah khususnya diperuntukan bagi warga
ekonomi lemah.
Acara yang diselenggarakan pada Rabu (15/1) di depan
Perpustakaan Kampus Utama Unswagati Cirebon pukul 09.00 wib.
Sejumlah dokter yang diturunkan untuk menangani pasien sebanyak
10 dokter dan 10 mahasiswa Fakultas Kedokteran, dalam
menjalankan salah satu Tri Darma Unswagati yaitu mengabdi kepada
masyarakat.
Acara ini berjalan dengan cukup lancar, dan diawali dengan
sambutan oleh Rektor Unswagati Cirebon.
“Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan tri dharma
perguruan tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian kepada
masyarakat.” Ujar Rektor.
Ibu Suneni berasal dari Desa Sunyaragi RT. 06 RW. 04, yang
ditemui pada (15/1) mengaku ia baru pertama kali melakukan ini,
mendapatkan informasi tentang pengobatan gratis dari kepala RW
setempat, kemudian diberi kartu pengobatan gratis.
“Dari RT cuman dikasih lima kartu, terus bebas siapa aja
yang mau. Pengennya sih sering-sering mengadakan acara begini.
Saya sakit tenggorokan, batuk, mudah-mudahan obatnya cocok.”
Ujarnya. Ia juga mengaku bahwa pengobatan gratis disini lebih
ngantri dibanding di Puskesmas.
Ibu Upi yang juga berasal dari Desa Sunyaragi RT. 02 RW.
09 yang sudah menunggu dari jam 10.00 wib mengatakan, “Senang
sekali ada pengobatan gratis disini. Gratis!” Ujarnya. Ia datang ke
Kampus Utama Unswagati bersama keponakannya.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e16
Ini tanggapan BEM Fakultas & DPMF mengenai SK
Rektor yang diperpanjang ?
kolompus
“Sebenarnya tidak ada masalah bagi kami siapapun rektornya, tapi
kami minta ketegasan terhadap aturan serta statuta yang tertulis
masa jabatan rektor selama 4 tahun dan boleh menjabat lagi
maksimal 2 periode, namun pada rapat senat yang digunakan
adalah pasal 75 “Hal-hal yang belum diaturakan diatur
kemudian”. Dasar itulah yang membuat pihak senat memutuskan
untuk memperpanjang masa jabatan rektor hingga alih status
negeri atau selambat-lambatnya 2 kali dalam satu periode kan
lucu. Padahal sebelumnya diatur terkait masa jabatan rektor.”
“Kemudian yang menjadi masalah selanjutnya adalah keabsahan
tindakan hukum yang dilakukan pihak yayasan sebagai
penanggung jawab pasca perpanjangan masa jabatan ketika
audiensi hanya ditanggapi dengan jawaban yang konyol
”Sepanjang tidak ada yang mempermasalahkan, maka tidak ada
masalah, dan jika ragu angkat kaki saja dari
unswagati”.Sungguh jawaban yang ngaco menurut saya…”
“Seharusnya dalam proses penentuan kebijakan ada salah satu
perwakilan mahasiswa yang dilibatkan, karena mahasiswa juga
merupakan bagian dari universitas serta pihak yang nantinya
terkena pengaruh dari kebijakan yang dibuat”
AGUNG PRASETYO
(BEM FAKULTAS EKONOMI)
“Tanggapan saya, semua itu pasti ada niatan baik
yang sedang diusahakan”
MUHAMMAD YAZID
(BEM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN)
“Seharusnya sudah turun dari jabatannya karena
di statuta itu sudah jelas Cuma dua kali periode,
jadi sadarlah pak… SK nya sudah habis mau ga
mau turunlah.”
MUHAMMAD RIDWAN WIDYANTO
(BEM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIK)
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e17
Ingat, Bencana itu datang Akibat Ulah Kita!
Oleh Try U. Rubiyanto
Akhir-akhir ini kok banyak banget terjadi bencana dimana-mana
ya!
Ada yang tahu ga sih kenapa alam ini makin menunjukan
kerentanannya hingga dampaknya sampai menelan banyak korban
dan jutaan pengungsi?
Oke, Tulisan ini akan mencoba sedikit memaparkan sebab
musabab terjadinya bencana yang dewasa ini semakin hari semakin
sering kita rasakan.
Salah satu penyebab bencana yang paling fenomenal dan paling
berdaya jangkau luas—menjalar ke seluruh permukaan bumi dan
ruang di atasnya—adalah perubahan iklim akibat pemanasan global.
Antara lain karena alasan ini, dan karena sangat gamblang
memaparkan peta ketidakadilan global, pemanasan global akan kita
urai cukup mendalam di bagian ini.
Perubahan iklim telah melelehkan glasir dan es di Kutub dalam
kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Ini menjadi
Go Green
“Dari aturan Menteri Pendidikan sendiri SK rektor
tidak boleh melebihi 2 kali periode, tapi pihak
yayasan sendiri menegaskan bisa, intinya ada
wewenang dari pihak yayasan untuk memperpanjang
atau melibihi 2 periode. Disitu juga harus
dipertanyakan lagi keabsahan tentang melebihi 2 kali
periode tersebut serta telusuri pula kepihak Diktinya”
“Seharusnya rektorat fokus sama SK serta penegerian
ini, bukan malah ngurusin perpindahan untuk realisasi
sekretariat itukan sepele, mending urusin dulu tuh SK
yang bertentangan “
“Masalah bahwa perpanjangan tersebut dikarenakan
mempunyai channel dalam penegerian ini, itu alasan
yang konyol gituloh… karena siapapun bisa kalau
mampu menjadi rektor apalagi mengemban amanat
jadi harus tau juga jalan buat penegeriannya.”
CECEP SUNANDA
(DPM FAKULTAS PERTANIAN)
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e18
pembicaraan yang semakin ramai sebab permukaan laut semakin
meninggi. Karena bahaya ini mengancam negara-negara yang berada
di sekitar kutub, yang kebetulan adalah negara-negara maju di sekitar
kutub utara dan selatan, maka dampak inilah yang mendapat porsi
perbincangan paling banyak di ranah publik internasional.
Akan tetapi, perubahan iklim bukan cuma tentang kenaikan
permukaan laut. Selain itu juga terjadi
perubahan suhu rata-rata, pola air
(salju/hujan) jatuh dari langit
dalam tingkatan yang semakin
intensif dan berdurasi semakin
pendek. Di negara-negara tropis
seperti Indonesia, dan negara-
negara berkembang lainnya, hal
ini berarti musim penghujan
semakin pendek, dan sebaliknya,
kemarau yang kering kerontang
menjadi makin lama.
Nah, lalu apakah sebenarnya yang menginterupsi kerja alamiah
alam ini? hingga alam ini marah dan sipakah sejatinya yang paling
bertanggungjawab?
Pemanasan global ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi
Gas Rumah Kaca (GRK). GRK adalah gas di udara di atas lapisan
permukaan bumi (atmosfer) yang memungkinkan sebagian panas dari
matahari ditahan di atas permukaan bumi. Secara alami gas-gas
rumah kaca ini juga memancarkan kembali panas matahari agar tidak
semuanya diserap bumi, namun juga agar sebagian tetap bisa diserap
bumi. Dengan demikian gas rumah kaca membuat suhu di bumi
berada pada titik yang layak huni bagi makhluk hidup. GRK secara
alami juga menjaga agar iklim menjadi stabil.
Penyetabil suhu dan iklim inilah yang kita cemari. Asap polusi
berupa karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metan (CH4),
ozon troposferik (O3) dan uap air menambah konsentrasi ini.
Peningkatan secara drastis dari Gas Rumah Kaca ini disebabkan
oleh kegiatan manusia misalnya penggunaan bahan bakar fosil untuk
transportasi, industri, listrik, perubahan dalam tata guna lahan,
deforestasi, kemudian kebakaran hutan.
Data dari World Resources Institute Climate Analysis Indicators Tool
(CAIT) menyebutkan bahwa emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e19
bakar fosil menyumbang 2/3 dari total emisi yang dikeluarkan ke udara.
Sedangkan 1/3 lainnya dihasilkan kegiatan manusia dari sektor
kehutanan, pertanian, dan sampah. Dengan kata lain, sektor industri
menjadi penyumbang paling besar bagi pemanasan global.
Kenapa sih kita sebagai manusia gencar banget merusak bumi
sebagai rumah kita sendiri? Salah satu jawabannya adalah karena kita
terlalu menjadikan pendapatan, dan dengan demikian meningkatkan
akses terhadap kenyamanan hidup buatan, sebagai tolak ukur
keberhasilan sebuah masyarakat.
Jika proses perubahan iklim yang ada sekarang tidak berubah
secara signifikan, prediksi ini akan benar-benar bisa menampakkan
dirinya di hadapan kita. Indonesia berada di Asia, di mana diperkirakan
akan menyaksikan sekitar 90% dari bencana yang muncul akibat
perubahan iklim.
Nah Sobat Setaranews sekarang tahukan bencana yang terjadi
ternyata disebabkan oleh kita sendiri sebagai manusia yang menghuni
bumi ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi ini agar
dapat mengurangi resiko perubahan iklim yang menyebabkan
bencana alam??
Next time akan kita bahas lagi di rubrik GoGreen selanjutnya,
See You.
Dikti : Proses Penegrian Sebaiknya Jangan
Diumumkan
Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, Universitas
Swadaya Gunung Jati (Unswagati) telah mempersiapkan diri
menuju perguruan tinggi negeri. Itu diketahui dari banyaknya
tulisan “menuju perguruan tinggi negeri” yang banyak tertera di
beberapa spanduk Unswagati di beberapa tempat. Selain itu
dibanyak iklan Unswagati baik di media cetak ataupun Televisi pun
menampilkan berita terkait proses penegrian.
Hal diatas nampaknya tidak disepakati oleh salah seorang
staf Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama yang bernaung dalam
Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Puguh nama staf tersebut
menyatakan kepada SetaraNews di gedung Dikti Jakarta pada awal
Januari 2014 lalu, bahwasanya dalam proses penegrian tidak
dibenarkan mengumumkan proses penegrian kepada publik.
“Ya seharusnya kan tidak diumumkan kalau pas proses,
nanti baru boleh diumumkan pas SKnya sudah keluar,” Ujarnya.
Puguh menambahkan bahwa masih ada kemungkinan terjadi
ganjalan-ganjalan dalam proses penerbitan SK Penegrian.
Lipsus
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e20
“Kalau masih proses kan itu masih belum tentu keluar SK-
nya, takutnya kan tidak terbit SKnya barangkali saat proses ada
ganjalan-ganjalan.” tambahnya
“Sebelum ada SK keluar, mengumumkan belum boleh
kepada masa (media masa), karena itu kan belum final kan ya?
Nah berarti kan belum tentu juga diterima juga usulanya kan, Ya
kan masih dalam proses takutnya kan masyarakat pada bingung
kan menunggu kepastian makanya ga boleh.” tutup Puguh.
Rektor: SK Rektor Bukan Keinginan Saya!
Saya Juga Manusia, Punya Prinsip.
Kabar mengenai ‘Mahasiswa
Unswagati Gugat Rektornya ke
PTUN Bandung’ yang diterbitkan di
salah satu media elektronik nasional
(baca: www.pikiran-
rakyat.com/node/265964) ditanggapi
serius oleh Rektor Unswagati, Dr. H. Djakaria Machmud, SH, SE,
MSi di tengah-tengah sambutannya pada hari ke dua wisuda yang
dilaksanakan di Hotel Zamrud Jumat (17/1).
Menurutnya, masa jabatan dirinya yang telah habis pada
tanggal 31 Agustus 2013 tersebut telah diantisipasi dengan mengirimkan
surat ke pihak yayasan. Namun bukannya SK pemberhentian sebagai
rektor, malah diterbitkannya kembali SK Perpanjangan masa jabatan oleh
pihak yayasan. Yakni SK Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati
Cirebon Nomor: SKEP/51/YPSGJ/VIII/2013 tentang perpanjangan masa
jabatan rektor Unswagati Cirebon tertanggal 26 Agustus 2013.
“Saya telah mendengar bahwa di media kabar ada pemberitaan
tentang masalah SK Rektor. Saya tegaskan bahwa masa jabatan yang
berakhir pada 31 Agustus 2013 yang lalu. Saya telah menyampaikan surat
ke yayasan bahwa jabatan saya akan berakhir.” tegasnya.
“Namun bukannya SK pemberhentian yang saya terima, malah SK
perpanjangan masa jabatan. Saya tegaskan, SK perpanjangan masa jabatan
tersebut, bukan kehendak saya dan bukan keinginan saya. Saya juga
manusia, oleh karena itu masa jabatan rektor bukan segala-galanya bagi
saya. Banyak jabatan di kepemerintahan yang saya tinggalkan. Karena
saya punya prinsip.” lanjutnya.
Bicara Soal Proses PTN Unswagati
Menurutnya proses penegerian Unswagati merupakan alasan
utama di dalam pertimbangan masa perpanjangan SK Rektor saat
memproses perguruan tinggi swasta ini menjadi perguruan tinggi negeri.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e21
“Proses penegerian Unswagati yang diajukan pada tanggal 3
Januari 2013 kepada Dirjen Kemendikbud telah mengalami kemajuan.
Sekarang hanya permasalahan tanah saja kurang 9 ha. Lalu apa jadinya
tanah yang semula hanya Rp150.000/meter kini menjadi Rp500.000/meter.”
terangnya.
Lebih lanjut Rektor juga menjelaskan bahwa pihak universitas dan
yayasan mendukung penuh proses Unswagati untuk menjadi PTN.
“Saya beserta pihak yayasan mendukung penuh proses penegerian, dan
sekarang tinggal menunggu keputusan dari pusat. Kita do’akan saja.”
tambahnya.
Rektor yang juga merupakan salah satu alumni dari Unswagati turut
menceritakan bahwa selama ia menjabat sebagai rektor di Unswagati telah
melakukan berbagai perubahan. Salah satunya dengan melakukan audit
keuangan di Unswagtai oleh akuntan publik. Ini merupakan salah satu
unggulan Unswagati di dalam melakukan audit, walaupun Unswagati masih
sebagai perguruan tinggi swasata.
Masalah SK Rektor Masuk ke Meja Pengadilan
Di lain pihak, mahasiswa dari jurusan ilmu hukum Unswagati;
Sunan Bendung dengan rekan-rekannya mengajukan gugatan kepada
Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung pada hari Senin 13 Januari 2014
lalu terkait permasalahan SK Rektor Unswagati yang dinilai telah cacat
hukum. Mahasiswa menilai SK perpanjangan itu tidak sah dan berdampak
pada keabsahan ijazah ribuan mahasiswa.
Pengajuan surat
gugatan tersebut
didaftarkan pada Senin sore
oleh Sunan Bendung,
mahasiswa Unswagati asal
Palimanan kabupaten
Cirebon bersama lima
orang rekan-rekannya. Menurutnya SK Yayasan Pendidikan
Swadaya Gunung Jati Cirebon Nomor: SKEP/51/YPSGJ/VIII/2013
tentang perpanjangan masa jabatan rektor Unswagati Cirebon
tertanggal 26 Agustus 2013. Rektor Unswagati Cirebon, Djakaria
Machmud telah habis masa jabatannya sejak 31 Agustus 2013.
"Sampai Agustus itu, sudah dua periode menjabat rektor, satu
periodenya empat tahun," ujar Sunan seperti yang kami dikutip dari
laman pikiran rakyat.
Di dalam Statuta Unswagati tahun 2009 pasal 31 disebutkan
bahwa jabatan rektor dan wakil rektor diangkat kembali dengan
ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.
Namun hanya karena proses penegerian Unswagati, maka pihak senat
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e22
melalui sidangnya menetapkan Dr. H. Djakaria Machmud, SH, SE,
MSi sebagai rektor kembali. Hal tersebut turut disayangkan oleh
pihak Sunan Bendung bersama rekan-rekannya.
"Nah kalau ini sudah dua periode berturut-turut, berdasarkan
aturan kan tidak boleh diperpanjang, tapi ini malah diperpanjang,"
katanya.
Sunan juga menjelaskan bahwa di dalam Permendiknas No.
67 tahun 2008 disebutkan masa jabatan pimpinan perguruan tinggi
dan pimpinan fakultas adalah empat tahun dan dapat diangkat
kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan
berturut-turut.
"Jadi ini selain melanggar statuta juga melanggar peraturan
menteri dan peraturan pemerintah. Dari itulah kami merasa was-was,
jangan-jangan ijazah yang ditandatangani rektor Djakaria tidak sah.
Bila rektornya bermasalah maka ribuan mahasiswa akan menjadi
korban, dari itulah mahasiswa berinisiatif untuk melakukan gugatan
agar ada keputusan yang jelas." tambah Sunan.
Sebelum gugatan dilayangkan, menurut Sunan, mahasiswa
sudah menanyakan masalah ini kepada pihak yayasan mengenai SK
perpanjangan rektor untuk periode yang ketiga kalinya.
Namun pihak yayasan pendidikan swadaya Gunung Jati
Cirebon saat ditanya terkait dengan sah tidaknya ijazah kelulusan
kuliah yang akan diterima mahasiswa, pihak yayasan tidak dapat
memberikan jawaban bahkan disarankan untuk menanyakan ke
rektorat.
"Setelah ditanyakan ke rektorat juga tidak ada jawaban. Mahasiswa
akhirnya mendatangi kantor Dikti untuk menyerahkan surat
mengenai kasus di Unswagati tersebut," ujarnya.
Karena langkah-langkah yang ditempuh tidak ada jawaban,
maka mahasiswa melayangkan gugatan ke PTUN Bandung, dengan
harapan agar gugatan diterima. SK yayasan tentang perpanjangan
masa jabatan rektor dibatalkan dan dianggap tidak sah.
"Kami minta majelis hakim PTUN memerintahkan pemilihan
rektor Unswagati dan menetapkan agar penandatanganan ijazah
untuk ditangguhkan sampai terpilih dan dilantiknya rektor baru,"
ujarnya.
Unswagati Bentuk Tim Pengacara
Menurut ketua yayasan Asep Djajuli mengenai surat
keputusan perpanjangan masa jabatan rektor Unswagati yang
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e23
dikeluarkan oleh pihak yayasan adalah sah, karena dikeluarkan sesuai
dengan statuta Unswagati dan melewati prosedur yang benar.
Mahasiswa diminta tidak khawatir terhadap keabsahan ijazah yang
ditandatangani Rektor Djakaria Machmud.
“Tidak ada alasan untuk mempertanyakan keabsahan ijazah
yang ditandatangani rektor Unswagati Djakaria Machmud.” Kata
Asep Djajuli sesaat setelah mengikuti acara wisuda di Hotel Zamrud
(17/1).
Asep menambahkan bahwa hal tersebut telah dikonsultasikan
dengan pihak Kopertis. “Kopertis menyatakan bahwa kebijakan
seperti itu merupakan hak otonomi yayasan sepanjang sesuai dengan
statuta.” ujarnya.
Berdasarkan statuta pasal 75, kalau ada hal-hal tertentu, atas
usul ketua Pembina dan rektor, ketua yayasan dapat mengambil
kebijakan tertentu termasuk perpanjangan masa jabatan rektor. Pihak
yayasan juga telah melakukan rapat dengan jajaran senat Unswagati.
“Senat menyetujui jabatan rektor diperpanjang. Dari 47
anggota senat, hanya lima anggota yang tidak hadir karena ada tugas
lain.” terangnya.
Bukan hanya karena proses penegerian Unswagati, alasan
kemampuan non akademis juga turut menjadi pertimbangan mengapa
Dr. H. Djakaria Machmud diperpanjang masa jabatannya.
“Dalam proses penegerian ini Unswagati membutuhkan sosok
rektor yang bukan hanya memiliki kemampuan akademis, tapi
juga non akademis.” tambahnya.
Menindaklanjuti pengajuan gugatan mahasiswa dari fakultas hukum
Unswagati mengenai masalah SK Rektor Unswagati, pihak yayasan
telah membentuk tim yang terdiri dari empat pengacara untuk
menghadapi gugatan dari mahasiswa.
Hingga berita ini ditulis, ketua dari Biro Hukum Unswagati
mengatakan melalui via SMS ke SetaraNews bahwa pihaknya telah
mendapatkan surat panggilan dari Pengadilan Tata Usaha Negara
wilayah Jawa Barat – Bandung mengenai gugatan yang dilayangkan
mahasiswa tentang SK Rektor. Proses persidangan masih menunggu
jadwal dari PTUN bandung.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e24
Macam Pengguna Internet Saat ini
Seperti yang kita ketahui “Internet” sudah menjadi kebutuhan
umum di kalangan masyarakat untuk mencari berbagai informasi seperti
berita,artikel,buku-buku,tips-tips dan masih banyak lagi informasi yang bisa
kita cari di internet. Teknologi internet tersebut kini sudah menjadi
konsumsi umum semua lapisan masyarakat dan semakin mudah diakses di
berbagai daerah.
Hal tersebut membuat masyarakat semakin bergantung dan sangat
membutuhkan akses internet, bayangkan dalam seminggu di Indonesia
setiap orang menggunakan waktu mereka rata – rata 14 jam untuk hanya
untuk sekedar online diinternet (tekno.kompas.com). Fakta tersebut
menggambarkan ternyata masyarakat
Indonesia sangat komsumtif dalam hal
internet, Namun ternyata ada beberapa
jenis pengguna internet yang memiliki
kebiasaan dan tujuan yang berbeda-
beda dalam berselancar di dunia maya.
Berikut macam – macam pengguna internet :
A.) Tipe Penulis
Tipe pengguna internet ini biasanya lebih kita kenal blogger atau
penulis dunia maya, yang berinternet untuk menulis di dalam media internet
iptek Komik Celetak Celetuk
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e25
seperti blog yang sudah populer digunakan oleh kalangan penulis di
dunia maya.Saat ini penyedianya pun sudah cukup banyak seperti
Blogspot,Wordpress, Joomla, dan sekarang yang sedang populer yaitu
kompasiana. Tipe pengguna internet ini menghabiskan waktu mereka
untuk menulis di situs/blog miliknya baik berita, cerita pengalaman
dan lainnya.
B.) Tipe pencari forum
Tipe pengguna internet ini berkativitas didunia maya hanya
untuk mencari forum-forum diinternet yang tujuannya mencari
informasi maupun hanya sebatas bertukarpikiran didalam diskusi
online tersebut.Menurut mereka forum internet bisa menjadi tempat
untuk menjalin persahabatan dan saling bertukar informasi. Forum
yang sering digunakan banyak orang saat ini adalah kaskus,Forum
Detik, dan lainnya.
C.) Tipe pemain game
Tipe pengguna internet ini menghabiskan sebagian besar
waktu mereka untuk bermain game di internet,saat ini biasa disebut
game online. Perkembangannya cukup pesat dan orang – orang yang
memainkan game di internet setiap tahun semakin meningkat, bahkan
pertumbuhannya hampir 30% per tahun (teknologi.news.viva.co.id).
D.) Tipe Pengguna jaringan sosial
Tipe inilah yang paling banyak digunakan pengguna internet
sekarang ini, mereka memakai internet untuk mengakses situs jejaring
sosial seperti facebook, twitter, skype, dan lainnya. Tipe ini meluangkan
waktu hanya untuk berinteraksi dengan teman – temannya di dunia maya,
ataupun menulis isi hati mereka di situs jejaring sosial yang mereka akses.
E.) Tipe pencari berita
Tipe pengguna internet ini juga banyak, mereka mencari berita
yang sedang terjadi maupun yang sedang tenar di situs mesin pencarian.
Mahasiswa dan pelajar juga sering mencari berita untuk mengerjakan tugas
– tugas mereka.Situs pencarian yang digunakan juga cukup banyak saat ini
dan yang paling populer digunakan saat ini adalah Google.
F.) Tipe pencari uang
Internet juga banyak dimanfaatkan orang untuk mencari sumber
penghasilan uang, hal tersebut bisa mereka lakukan karena ada program-
program seperti PPC (pay per click), PTC (Paid To Click),
Investasi.Biasanya yang dominan sering digunakan adalah PTC, banyak
pengguna internet mengakses PTC untuk mencari penghasilan tambahan,
ada juga orang-orang yang menggunakan internet sebagai media untuk
beniaga, atau biasa kita sebut Toko Online (Online Shop)
Itulah macam – macam pengguna internet saat ini, sudahkah kalian
analisis diri kita sendiri untuk menentukan tipe pengguna seperti apa ketika
kita bersalancar di dunia maya.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e26
53Thun Kampus, Mahasiswa Bicara Fasilitas
Januari selalu menjadi bulan yang istimewa bagi Universitas
Swadaya Gunung Jati (Unswagati). Pasalnya di bulan pertama dalam
kalender masehi tesebut Universitas ini memperingati hari jadinya.
Di tahun 2014, Universitas yang memiliki tujuh fakultas ini genap
berusia 53 tahun. Itu artinya sudah lebih dari 53 tahun Universitas ini
melayani kebutuhan pendidikan tinggi masyarakat wilayah Cirebon.
Akan tetapi setelah 53
tahun melangkah Universitas
yang dulu sempat identik
dengan patung Macan Alinya
ini masih menyimpan sejumlah
masalah. Dari mulai alih status
menjadi Perguruan Tinggi
Negeri yang telah lama di
gembar-gemborkan kampus
namun tak kunjung ada kepastian, kurangnya sarana penunjang
kegiatan belajar mengajar seperti kelas ataupun tempat praktik,
hingga fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan kenyamanan
mahasiswa dalam menempuh kegiatan akademik. Menggaris bawahi
yang disebutkan terakhir tadi nampaknya Universitas harus
memberikan konsentrasi lebih dalam bidang fasilitas.
Dari pantauan setara ada beberapa kelas yang infokusnya
tidak berfungsi secara baik. Bahkan ada beberapa kelas yang
infokusnya tidak berfungsi sama sekali. Bukan hanya itu dibeberapa
sudut kampus, sampah yang menggunung kerap kali menjadi
pemandangan yang terlihat tanpa ada yang membersihkan. itu artinya
selain tidak disiplinya mahasiswa dalam membuang sampah, tempat
sampah dan petugas kebersihanpun nampak minim. Selain itu Air
Conditioner (AC) dibeberapa kelas juga terkadang tidak berfungsi.
Ini jelas mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa. keprofesionalan
dosen pun masih disayangkan mahasiswa.
Fasilitas Kampus
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e27
Mahasiswa Pertanian : WC Kampus 1 Kumuh
Seperti yang diutarakan sebelumnya kampus satu yang
menjadi kampus utama nampaknya tidak absen dalam keluhan
mahasiswa soal fasilitas
Masalah WC yang bau agaknyaselalu menjadi keluhan
mahasiswa. kurangnya Air, Lantai WC yang kotor, sampai bau
menyengat yang dikeluarkan dari tempat pembuangan itu nampak
selalu menggangu siapa pun yang hendak buang air.
Khairul Ashari misalnya mahasiswa Fakultas Pertanian ini
menyatakan WC di kampus satu nampak tidak terawat dengan
baik, bahkan ia menyebut WC dikampus satu mirip WC
Pemulung.
“Bangunanya kurang bagus, wcnya juga bau, kumuh kaya
wc pemulung.” ujar mahasiswa tingkat satu tersebut.
Lebih lanjut Khairul juga menuturkan bahwa Screen
House yang biasa di peruntukan untuk praktek seperti tidak
diperhatikan.
“Keluhan dari pertanian kebun screen house tidak layak
buat praktek dan kayanya tidak ada campur tangan langsung dari
pihak universitas” ujarnya.
Khairul juga menuturkan selama ini yang memperhatikan
Screen House hanya mahasiswa Fakultas Pertanian saja.
“Tapi berkat kreasi anak faperta screen house jadi nyaman
enak buat kumpul, dosen di faperta asik-asik”. Tandasnya.
Mahasiswa FISIP : Saya lebih Mending Sholat ditanah
Samahalnya dengan kampus satu di kampus tiga, masalah
kebersihan dan kenyamanan mahasiswa menjadi permasalahan
utama. Salah satu mahasiswa Fisip, Nur Arwani menuturkan bahwa
beberapa lahan di kampus tiga seperti dibiarkan kotor.
“Cuma lantai satunya saja yang bersih lantai dua sama tiga
kaya dibiarin kotor, wcnya juga bau” kata Mahasiswa asal
Arjawinangun tersebut.
Selain itu Nur juga berkata bahwasanya mushola di gedung
fisip dan Hukum Nampak tidak dirawat.
“Musholanya juga, saya mending sholat di tanah dari pada
dimusholah bawah soalnya sejadah kaya ga pernah dicuci”
tambahnya.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e28
Terlebih lagi, ujarnya ia sering dikecewakan dengan sering
tidak hadirnya Dosen tanpa adanya pemberitahuan lebih dulu.
“Suka kesel jauh-jauh dateng tapi dosenya ga pada masuk”
tandasnya.
Mahasiswa FKIP : Kampus Kurang Petugas Kebersihan
Seorang mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia juga
mengaminkan pernyataan dari mahasiswa lain yang menyebut
fasilitas Unswagati kurang memuaskan.
“Memuaskan bukan berarti tidak terpenuhi oleh pihak
Unswagati hanya saja kurang perhatian” ujar mahasiswa semester
tiga itu. Lokasi : Kampus Utama Unswagati
Lebih-lebih Tiwi mahasiswi, ia berpendapat bahwa kurangnya
petugas kebersihan atau pun petugas yang seharusnya dapat melayani
mahasiswa dengan baik.
“Di kampus dua petugas kebersihan yang saya tahu hanya pak
Bedi, karna setiap saya mau komplein masalah AC, pasti pihak jurusan atau
dosen bilang ‘bilang saja ke pak Bedi’ jadi seperti melempar tanggung
jawab semua ke pak Bedi. Kasihan beliau.” imbuhnya
Di kampus dua juga ia menyebut banyak infokus yang tidak
berfungsi dengan baik, selain itu WC juga salah satu problem kenyamanan
yang nampaknya merata di tiga kampus Unswagati. Ia mengira
bahwa kemungkina WC kotor lantaran kurangnya petugas.
“Wc di kampus dua banya tapi kotor karena ya mungkin kurangnya
petugas. Tapi kembali lagi ke mahasiswanya.” Tutupnya.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e29
Masalah-masalah yang marak terjadi pada
mahasiswa beserta solusinya
Masa kuliah adalah masa masa yang penuh dengan pengalaman
dan kenangan. Setiap memiliki pengalamanya masing-masing,baik buruk,
susah senang, banyak macamnya. Setiap orang memiliki caranya masing-
masing dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi saat kuliah. Saat kamu memutuskan untuk masuk kedalam dunia
perkuliahan.
Kuliah tidak seperti sekolah, usaha lebih besar harus kita lakukan
say kuliah. Tugas yang lebih banyak, jam kuliah yang kadang tidak teratur,
praktikum dan sebagainya. Ada mahasiswa yang mengambil beban
kuliahnya hanya 15 SKS dalam satu semester, tapi ada juga yang
mengambil hingga 21 SKS. Dengan waktu yang sempit, pasti akan sangat
berat bagi mahasiswa untuk menjalani semua itu.
Kita sebagai mahasiswa harus menyadari batas kemampuan kita,
jika tidak mampu mengambil 18 hingga 21 SKS, sebaiknya cukup ambil 15
SKS saja, kalau merasa mampu, silahkan diambil. Perlu diingat juga,
kuliah tidak hanya tentang belajar, belajar, dan belajar, diselingi juga
dengan waktu-waktu untuk bermain atau berolahraga dengan teman agar
pikiran menjadi lebih segar. Aturlah waktu dengan sebaik mungkin untuk
mendapatkan kualitas hidup dan kuliah yang lebih baik.
Uang
Dalam perkuliahan walaupun kamu mendapat beasiswa kerap kali
kamu akan tetap mengeluarkan uang. SPP, kost makan, belanja barang,
jalan-jalan, buku teks, foto copy dan lain sebagainya. Hal itu terkadang bisa
membuat mahasiswa frustasi. Hal ini diperparah dengan harga barang yang
semakin melambung. Kadang juga ada mahasiswa yang bekerja untuk
membiayai kuliahnya sendiri.
Saat ini cukup banyak beasiswa yang bisa sangat membentu kamu
untuk mengatasi masalah keuangan, jadi pantaskan diri kamu untuk untuk
menerimanya (kalau bisa lewat jalur prestasi bukan dari kelurahan) dan
temukan beasiswanya. Kamu juga harus ketat dalam pengeluaran,
keluarkan uang hanya untuk hal yang penting.
Kerja
Banyak mahasiswa yang terpaksa bekerja untuk membiayai
kuliahnya. Pilihan paling sering dipakai mahasiswa ialah part time job
(kerja paruh waktu) namun hal ini sedikit banyak akan menimbulkan
masalah baru bagi mahasiswa yang berkaitan. Kurangnya istirahat, menjadi
slaha satu penyebab masalah itu akibatnya kuliahpun terganggu.
Kamu harus menentukan mana yang lebih penting. Kuliah atau
kerja? Jika kamu memang sangat membutuhkan pekerjaan untuk
meneruskan kuliah. Pilihlah pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak
mengganggu waktu kuliah (termasuk istirahat). Kamu bisa bertanya pada
Tips and Trik
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e30
dosen atau staf fakultas, apakah ada yang dapat kamu lakukan untuk bisa
memperoleh biaya kuliah. Kerja di kampus tentu lebih nyaman, karena
dosen tentu dapat langsung mengerti kesulitan kita.
Sakit
Sakit bisasanya diiringi dengan persasaan sedih yang mendalam, terutama
untuk yang kuliahnya jauh dari rumah orang tua. Tidak ada yang
merawat, ketinggalan tugas, kehilangan tanda tangan hadir itu cukup
tragis hehe.
Jaga kesehatan diri kamu,perhatikan makanan dan minuman
yang kamu konsumsi. Berolah raga bisa memperkuat daya tahan tubuh
agasr tak gampang sakit. Jika memang jauh dari orang tua, tingal degan
teman bisa menjadi alasan yang lebih baik ketimbang hidup sendiri. Hal
ini agar ada yang bisa merawat kamu di kala sakit. Walaupun sedikit
merepotkan (namanya juga teman hehe)
Depresi
Masalah kuliah, uang, kerja, hubungan terkadang membuat mahasiswa
menjadi depresi. Kamu bisa kehilangan konsentrasi saat berada dalam
perkuliahan. Ada kelompok? Mahasiwa yang menghasilkan depresinya ke
arah yang negatif, hal ini hanya akan membuat dirinya semakin tak
beraturan. Agar kamu dapat terhindar dari depresi, cobalah untuk
menjalin hubungan baik dengan semua orang. Rajin-rajinlah
silahturahmi, dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa juga dapat menjadi
pilhan, berkonsultasilah dengan oranmg-orang yang bisa menampug
curahan hati kamu,. Jika depresi sudah tidak bisa, alihkan energi itu pada
sesuatu yang bersifat positif, Olahraga atau seni bisa jadi alternatif.
Nongkrong
Nongkrong di warung kopi memang bukan suatu masalah. Jika
sudah di warung segala sesuatu bisa dibahas, dari motor, bola, film hingga
pasangan bisa jadi sesuatu yang ‘pulen’ untuk dibincangkan.
Nongkrong di warung akan menjadi masalah bila ternyata kita
lebih sering di warung daripada di kelas. Terkadang nongkrong memang
bisa menghilangkan kepenatan. Tapi, sering pula menambah kepenatan.
Sekali-kali ningkring di warung tidak apa tapi pastikan tidak
menjadi kebiasaan. Banyak waktu yang bisa terbuang percuma. Dari pada
banyak bicara sana sini diwarung lebih baik melakukan sesuatu yang lebih
bermanfaat atau bisa mulai menulis sesuatu.
Hubungan
Hubungan di sini adalah hubungan dengan pasangan. Apakah kamu tengah
memiliki hubungan dengan pasangan? Mungkin hubungan antar lelaki dan
wanita sudah biasa di zaman edan ini. Namun patut diwaspadai agar jangan
sampai masalah yang tengah kamu hadapi dengan pasangan kamu
mengganggu ritme keseharianmu.
Jangan sampai masalah ini membuat kamu malas kuliah. Buatlah
batasan yang jelas antara urusan cinta dan kuliah.
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e31
Chevron Ingin Kuasai Ciremai,
Warga Menolak
Kuningan – SetaraNews PT. Chevron Pasific Indonesia yang
merupakan perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang minyak
dan gas di Indonesia [dari data SKK Migas, Kamis (10/10/2013)] ini,
ingin kuasai sektor bisnis hulu minyak, dan gas di provinsi Jawa
Barat.
Terbukti dengan sudah dikuasainya lima gunung, untuk menjalankan
rencana mereka. Lima gunung tersebut diantaranya; Gunung Patuha,
Gunung Gede, Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung
Halimun. Kelima gunung tersebut berhasil dikuasai oleh Chevron
hanya dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009 silam, dan
rencananya perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat ini akan
ada tujuh gunung lagi yang akan dikuasai wilayah Jawa Barat.
Dari tujuh gunung yang mereka targetkan, tinggal beberapa gunung
yang belum mereka kuasai. Yaitu Gunung Ciremai dan Gunung
Papandayan. Rencananya di tahun 2014 ini, tepatnya pada bulan Juni
gunung tertinggi di Jawa Barat (Ciremai) akan mereka tundukan.
Terkait dari rencana tersebut, masyarakat di sekitar area rencana
pembangunan proyek Chevron menolak.
“Mereka menjanjikan kami segala hal, apa lagi dalam bentuk listrik.
Tapi jika listrik dipenuhi, lalu kita masyarakat mau di buang
kemana?” Ujar Oki saat ditemui SetaraNews, hari ini Kamis (30/1) di
dusun Pajambon desa Cisantana, kecamatan Cigugur kabupaten
Kuningan.
Masyarakat menolak bukan tanpa alasan. Datangnya Chevron
Corporation yang membutuhkan lahan begitu luas, serta
dikhawatirkan akan adanya dampak yang tidak baik bagi lingkungan
tempat tinggal mereka.
“Kami sangat menolak jika perusahaan itu ada disini, dan ini bukan
permasalahan desa kami saja, tetapi juga akan berimbas di wilayah
tiga Cirebon pasti terkena dampaknya.” pungkas Oki.
http://setaranews.com/?p=4117
Regional
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e32
Resensi Buku GERPOLEK (Gerilya –
Politik – Ekonomi) Tan Malaka
Judul Buku: GERPOLEK: Gerilya – Politik
– Ekonomi
Penulis: Tan Malaka
Penerbit: Narasi
Jumlah Halaman: 140
Tahun Terbit: Cet.1 2013
Resensor_Efri Fahmi Aziz
Buku yang satu ini di tulis oleh salah satu pahlawan di indonesia,
mungkin pahlawan yang satu ini bisa dikategorikan kedalam
‘pehlawan yang terlupakan’ karna kalah pamor dengan pahlawan –
pahlawan di era kemerdekaan, ketidak terkenalan nya karna memang
ia bermain dibelakang layar, jarang sekali menampilkan sosoknya ke
publik. Akan tetapi, jasa nya dalam era kemerdekaan sangat besar.
Siapa dia? Siapa lagi kalo bukan Tan Malaka, lelaki kelahiran
sumatra barat tahun 1897 dikenal dengan sosoknya yang misterius,
ketika pasca kemerdekaan Tan Malaka sangat merisaukan makit
menciutnya wilayah republik dengan berdirinya negara boneka
bentukan Belanda, berbeda pemikiran dengan para founding fader
lainnya yang memilih jalan berunding, ia orang yang paling tidak
bisa berkompromi dengan kolonialisme dan imperialisme, ia tidak
menyetujui perundingan dengan Lawan, ia menggangap perundingan
adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat.
Akibat sikap kontra nya itu ia ditahan oleh pemerintah soekarno atas
permintaan belanda, Gerpolek merupakan Buku yang ditulis dan
dikonsep oleh tan Malaka ketika meringkuk dipenjara madiun, buku
ini ditulis tanpa bahan literasi, hanya mengandalkan ingatan,
pengetahuan dan semangat kemerdekaan 100% republik tercinta.
Buku ini terdiri dari 15 bab, didalam buku ini hampir isi keseluruhan
memberitahu apa itu gerylia, bagaiman membuat tentara rakyat, jenis
perang, anasir perang, syarat perang yang tetap, Perang rakyat,
perang gerylia, perang politik, perang ekonomi. Buku ini ia tulis
karna ia berkeyakinan dengan mengatakan: “kita telah merdeka dan
negara mana saja yang melanggar kemerdekaan kita itu adalah negara
agresor (ceroboh), yang harus diboikot dan diperangi”.
Buku ini bisa menambah pengetahuan kita mengenai sejarah,
perang,politik,ekonomi. Buku ini walaupun ditulis sudah lama sekali
banyak orang yang menilai masih relevan kalo kita baca dijaman
sekarang. Kini, di zaman modern, kata “merdeka” seperti telah
Resensi buku
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e33
tergerus dalam pengertian yang semu, campur tangan pihak asing dan
kepentingan pribadi telah mengalahkan semangat proklamasi.
Kobarkan Semangat Literasi di Sanubari Negeri Oleh : Efri F. Aziz
“Membaca lah selama kita masih punya mata untuk melihat,
Menulislah selama kita masih bisa berpikir,
Berdikusi lah selama kita masih bisa berpikir rasional. “
Sepenggal tulisan di atas pertama kali penulis lihat di dinding
ruangan sekretariat tempat penulis belajar berorganisasi, entah siapa yang
menulisnya dan dari mana sumbernya jadi penulis tidak menulis kan disini.
Tulisan ini bisa dibilang keluh kesah selama menjadi mahasiswa.
Penulis akan sedikit bercerita akan kondisi yang terjadi dewasa ini
di dalam kehidupan yang menimpa mahasiswa.
Saat ini budaya literasi mulai ditinggalkan oleh kalangan
mahasiswa, padahal budaya literasi (Baca, Tulis, Dikusi) mutlak
diperlukan, karena erat kaitannya dengan mahasiswa sebagai kaum
akademis. Bahkan sempat menjadi tradisi mahasiswa di era orde lama dan
orde baru, yang seharusnya di era reformasi saat ini semakin berkembang.
Bukannya malah terpuruk ke dalam lubang yang entah berapa ratus meter
dalamnya sehingga sulit sekali untuk dibangkitkan kembali ke permukaan
bumi. Data pengunjung yang datang ke Perpustakaan 400 Cirebon rata-rata
mencapai 100 – 200 orang per hari. Para pengunjung itu berasal dari
berbagai golongan, termasuk pegawai, pelajar, mahasiswa, maupun
masyarakat umum [sumber Republika
http://www.republikapenerbit.com/artikel/detail_info/33 17 Desember
2013].
Menurut harian Kompas, terbitan 12 Juni 2009, minat
mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu.
Padahal sudah jelas era sekarang ini setiap indvidu atau kelompok diberi
kebebasan untuk berkumpul dan menyatakan aspirasinya dimuka umum
baik lisan maupun tulisan, akan tetapi, budaya literasi kian terkikis oleh
peradaban yang secara tidak langsung mengikat melalui sistem yang
menjerat mahasiswa, yang secara tidak langsung membuat mahasiswa
berperilaku pasif, kemudian apatis (Tidak mau tahu), sampai akhirnya
hedonis (Hura-Hura).
Menurut Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Pusat,
Lucya Andam Dewi mengungkapkan, saat ini posisi Indonesia berada pada
urutan ke-60 dari 65 negara yang pernah disurvey tentang kesadaran
opini
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e34
membaca (sumber: www.Replubika.co.id). Mahasiswa sebagai Sumber
Daya Manusia Indonesia yang biasa disebut masyarakat akademis sangat
dibutuhkan ide dan gagasannya. Hal itu bisa lahir ketika kita bisa
menerapkan budaya Literasi. Menurut Siregar (1996), sebagai bagian
dari masyarakat akademis, mahasiswa mempunyai kewajiban membaca.
Kegiatan belajar, meneliti, menulis, seminar, dan diskusi menuntut
mahasiswa untuk selalu membaca dan memperoleh pengetahuan dan
informasi yang relevan serta mutakhir agar mutu hasil belajarnya terus
meningkat
Organisasi Tempat Mahasiswa Membangkitkan Budaya Literasi
Salah satu cara agar kita bisa keluar dari ‘zona nyaman’ ini yaitu
dengan cara mengikuti dan terjun di dunia organisai, artinya sedikit
memberanikan diri membagi waktu antara perkuliahan dengan organisasi,
di dalam organisasi kita masih bisa menemukan tradisi itu, yaitu dengan
bedah buku, latihan membuat tulisan, bedah film, yang kemudian itu
semua akan didikusikan bersama untuk mencapai suatu kesepakatan atau
kesimpulan.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil dengan berorganisasi, yang
tadinya tidak bisa bicara karena malu atau canggung, lama-kelamaan akan
terbiasa berbicara dimuka umum, yang tadinya tidak mau menulis, sedikit
demi sedikit akan tertarik untuk membuat tulisan, yang tadinya malas
membaca, lama kelamaan akan memaksakan diri agar terbiasa untuk
membaca, yang tadinya tidak mau tahu permasalahan negara, lama
kelamaan akan mulai tertarik membicarakan masalah yang menjerat bangsa
ini, itu contoh kecil yang penulis alami semenjak bergelut di dunia
organisasi. Selain berorganisasi
Salah satu cara untuk membangkitkan budaya literasi yaitu dengan
membangkitkan minat baca. Seperti kata petuah tua: ‘Buku adalah jendela
dunia’, dengan membaca buku bisa menambah ilmu dan wawasan kita,
kalau kata band Efek Rumah kaca: Jangan Bakar Buku, ternyata menurut
Brodsky: Ada kejahatan yang lebih buruk dari membakar buku, salah
satunya tidak membaca buku (1940-1996).
Penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik pula, dengan
banyak membaca kita bisa menuangkan ide, cerita, gagasan melalui tulisan.
Seperti apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer: “Seseorang boleh
pintar, tetapi kalo tidak menulis dia akan dilupakan oleh sejarah.” Dari
hasil membaca dan menulis kita bisa mendiskusikannya bersama teman
atau kerabat kita untuk memukan solusi atas permasalahan - permasalahan
yan ada di sekitar kita.
ACTION (Tindakan)
Permasalah yang terlalu kompleks dalam hal ini, seperti halnya
daya beli masyarakat yang rendah, guru dan tenaga pengajar yang ‘malas’
membaca, penyaluran buku yang tidak merata, pengelola perpustakaan
yang tidak ramah baca, kurangnya motivasi orang tua terhadap anaknya,
hingga animo miring soal pecinta buku yang sering dijuluki ‘kutu buku’
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e35
justru semakin menghambat tumbuhnya budaya literasi di negeri ini.
(dikutip dari Esai Achmad Fawaid)
Sebelum memperdebatkan hal tersebut, seyogya nya kita
melakukan suatu tindakan nyata (real action). Seperti kata petuah lama kita:
Banyak cara menuju Roma. Maka penulis yakin banyak cara untuk
mengatasi permasalahan ini, berikut penulis sampaikan contoh solusi untuk
membangkitkan semangat Literasi. Pertama, bisa dengan membentuk
forum diskusi atau kelompok belajar mahasiswa dimulai dari dalam kampus
kita. Ke dua bisa mengumpulkan teman - teman yang gemar mengkoleksi
dan membaca buku untuk membuat perpustakaan kecil yang bisa
dikunjungi oleh khalayak umum.
Ke tiga bisa dengan kolektif membuat usaha ’kafe buku’, kafe
yang di dalamnya terdapat perpustakaan yang menyajikan berbagai
macam buku untuk dibaca oleh para tamu yang mengunjungi kafe tersebut.
Ke empat bisa dengan membuat komunitas film, yang mengangkat isu
terkait budaya literasi. Biasanya melalui audio atau visual proses agitasi
(Pengaruh) lebih kuat dan mudah untuk diterima. Ke lima bisa dengan
membuat komunitas musik yang menciptakan lagu - lagu bertemakan
budaya literasi atau bertemakan sosial, seperti Efek Rumah Kaca,
Navikula,the panas dalam,slank, Iwan Fals dan sebagainya. Keenam mulai
memaksakan diri untuk membaca, menulis dan berdiskusi, awalnya
memang terasa malas untuk memulainya, akan tetapi ketika sudah melewati
fase itu kedepannya mulai terbiasa dan menikmatinya.
Menurut penulis aksi – aksi seperti itu lebih nyata, ketimbang aksi
lainnya yang hanya bersifat seremonial. Hanya mengandalkan kemampuan
retorika disertai kemasan diksi yang apik, seperti yang sering
dipertontonkan para elit politik (penguasa) yang sedang unjuk gigi di ruang
publik. Apabila sebagian orang berpikir terlalu jauh dan terlalu berlebihan
apa bila harus mengabdi kepada mayarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, maka tradisi ini menurut pandangan penulis merupakan
langkah kecil untuk membuat suatu perubahan besar, dan merupakan salah
satu aksi nyata yang bisa kita sumbangkan untuk merajut wajah tentang
Indonesia (Merawat Indonesia).
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e36
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) menawarkan Beasiswa
untuk Mahasiswa-Mahasiswinya dari
beberapa instansi seperti Djarum, Indo
Semen, Pikiran Rakyat, BRI, Distik Kota
Cirebon, APBD, Kopertis Dikti. Waktu pengeluaran beasiswa tidak
bisa ditentukan, tergantung surat dari pihak yang memberikan
beasiswa tersebut. Beasiswa ini diperuntukan bagi siapapun, jadi
semua mahasiswa FKIP berhak untuk mendapatkan beasiswa
tersebut.
Namun khusus untuk beasiswa yang dikeluarkan oleh Djarum
hanya diperuntukkan untuk mahasiswa yang tidak mampu dan
memiliki IPK tinggi. Syarat untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa
tersebut menurut Rusdianto Kaur Mahasiswa FKIP, sudah terlampir
dalam formulir beasiswa, salah satu syaratnya yaitu mahasiswa
sedang tidak menerima beasiswa lain, dan harus ada Surat
Keterangan Tidak Mampu. Alasan mereka memberikan beasiswa
tersebut kurang begitu jelas, tetapi bisa diambil kesimpulan yaitu
untuk menyukseskan pendidikan di Indonesia.
HMJ Diksatrasia Maret ini adakan Studi Wisata
Pada 3 sampai 5 Maret 2014 ini Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sasta Indonesia berencana mengadakan studi wisata
pendidikan ke Jakarta. Menurut Reza Ramadhan Ketua HMJ
Diksatrasia
Acara ini khusus untuk mahasiswa bahasa Indonesia tingkat
1. Acaranya juga berisi tentang mata kuliah dari pemateri pusat
bahasa dan seminar tentang sastra. Tujuan event tersebut untuk lebih
mendekatkan mahasiswa terhadap bidang budaya dan sastra. Kuota
bagi yang mengikuti seminar tersebut sekitar 200 orang yang
dipungut biaya sebesar Rp. 400.000/orang (menginap 1 malam, 2 hari
perjalanan)
HIMAPTIKA
Narasumber : Moh. Abdul Basid (ketua)
Tema : tentang event
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himaptika)
bakal menyelenggarakan Apresiasi Kreasi Seni,Olaharaga dan
Info Kampus
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e37
Matematika (Aksioma) pada Maret nanti. Ketua Himpatika Abdul
Basid menuturkan Acara ini dibuat khusus untuk mahasiswa jurusan
matematika. Salah satu kreasi seninya berupa mading, bakiak.
Sedangkan olahraga berupa futsal, badminton. Tempatnya di kampus
II. Selain itu pada 18 hingga 25 Januari lalu
Himaptika menyelenggarakan Gebyar Mahasiswa (Gema),
yang ke 29 diselenggarakan untuk umum dan juga mahasiswa FIKIP
(matematika) di kampus II. Lebih lanjut Basid menjelaskan tujuan
diadakanya event tersebut ialah Untuk mengangkat dan
mempertahankan nama himaptika, apalagi Gema sudah menginjak
episode 29 selain itu Untuk mengurangi rasa bosan mahasiswa
dengan diadakannya Aksioma.
HIMAPEMI
Pada februari ini Himapaemi atau Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi berencana mengadakan Seminar nasional
mengenai pendidikan. Tempat seminar masih ditentukan akan tetapi
Himapemi berencana mengundang Sri Mulyani, Gita Wiryawan dan
juga Dahlan Iskan sebagai pembicara.Seminar ini dipungut biaya,
menurut Angga Humas Himapemi acara tersebut dibuka untuk
mahasiswa dan masyarakat umum, kuotanya sekitar 250 orang.
Tujuan diadakan seminar tersebut untuk membuka cakrawala
tentang pendidikan ekonomi (bursa efek, kewirausahaan, kurikulum
pendidikan). Acara seminar ini belum di ACC/belum fiks karena
agenda kerja himapemi hanya sampai bulan desember 2013. Selain
itu Maret ini Himapemi juga berencana mengadakan Economy
Acounting Fair yang berisi bazaar, kompetisi Olahraga, dan juga adu
kreatifitas mahasiswa.Tujuan EAF ialah untuk bisa memasarkan
produk-produk yang dibuat oleh mahasiswa itu sendiri dan juga
sebagai ajang untuk pengakraban HIMAPEMI dengan mahasiswa
pendidikan ekonomi. Tempat penyelenggaraan event ini di kampus II
dan diselenggarakan khusus untuk mahasiswa pendidikan ekonomi.
BEM FKIP
Narasumber : Yazid (ketua BEM FKIP)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) lewat Badan
Eksekutif Mahasiswanya Februari ini, berencana mengadakan
Gebyar FKIP yang kegiatanya berisi berbagai acara seperti
*perlombaan untuk mahasiswa FKIP,perlombaan untuk siswa SMP
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e38
se-wilayah tiga Cirebon, seminar pendidikan Training Organisasi
(untuk pengurus BEM baru). Tempat penyelenggaraan event-event
tersebut di kampus II dan kampus III, pihak BEM lewat ketuanya
Yazid, menuturkan mengadakan acara-acara tersebut bertujuan
untuk meningkatkan keilmuan, minat dan olahraga mahasiswa FKIP.
*keterangan Penentuan lomba belum di ACC, baru ditentukan.
Juara Putera
Juara I : SMAN 1 Plumbon
Juara II : SMAN 1 Majalengka
Juara III : SMAK Sultan Agung Sumber
Juara IV: SMAN 1 Maja
Juara Puteri Juara I: SMA PGRI Majalengka
Juara II: SMAN 1 Sukahaji
Juara III: SMAN 4 Cirebon
Juara IV: SMKN 1 Lemah Abang
Supremasi Negeri Harapan Oleh : Ali Fikri
Dalam renungan, hati nurani berbisik
Perut buncit acuhkan rakyat jelata
Orasinya tajam, tenaganya hambar
Kemiskinan terpapar luas bak jamur musim penghujan
Lapuklah solidaritasmu
Wahai pemegang supermasi
Diskriminasi sosial mewabah luas
Meremas hati nurani kaum jelata
Rintihan dan air mata ibarat nada sumbang
Kemana belas kasihmu?
Wahai pemegang supremasi
Lahan kriminalisme jadi budaya
Kekayaan jadi ajang perlombaan
Deru tangis nestapa bak pantai di terjang ombak
Sudilah ulurkan jemarimu
Wahai pemegang supremasi
Sudikah engkau wujudkan mimpi kami?
Sudikah engkau cintai diri kami? Sudikah engkau sejahterakan hidup kami?
Sudikah engkau dengarkan suara kami?
Dan sudikah engkau jadi yang terbaik buat kami?
Puisi
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e39
Singgahku Merajut Mimpi Indahnya langit hiasi bumi dengan warnanya
Tapi, tak seindah tempat bersinggahku tuk raih mimpi
Ketika taman sejuk akan berbunga
Eiiitss.. berbeda dengan tamanku ini,
rasanya ingin ku ludahi saja
Berdiskusi dengan alam membuatku damai
Percuma adanya diskusi dengan insan intelek
Ah yang ada hanya gerobak-gerobak kosong saja
Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah
Alah berbeda guruku ini, kritik sindiran dikata pecundang
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan
pemimpin baru (pepatah)
Hmm pemimpinku sepertinya belum, bahkan tidak sama sekali
Kebersihan ialah sebagian dari iman (pepatah)
Bah.. rasanya parfum jutaan dollarpun sirna
disudut tempatku mengeram
Begitulah singgahku merajut mimpi
Terkadang marah
Ketika cara prosedurnya hanya di caci dan bertumpuk janji
Manakala kata tak lagi bermakna
Terkadang senyum
Ketika semangat kaum muda
Membara untuk sebuah perubahan
Nindy Wahyuni (FKIP ekonomi) : saya harap lahan parkir di kampus 2
lebih luas,fasilitasnya lebih di tingkatkan,kantin yang luad,
menjadi ptn, mampu membina mahasiswa menjadi output yang
lebih terserap di dunia kerja dan di kampus inginnya ada tmn belajar
untuk tempat bersantai dan belajar.
Apa Harapan dengan bertambah usianya unswagati?
Mengenai SK rektor yang akan diperpanjang?
Budi (Kedokteran) : eumm,, menurut saya sih ya jangan lah, masa sudah 2 periode masih mau nambah lagi, kan gak lucu
Iis (AD.negara Fisip) : ya ikuti prosedur yang ada lah , masa
masih kurang aja udah dua periode, jangan bawa2 PTN ,
soalnya ga pengaruh Rektornya siapa kalo persyaratan mnjadi
PTN maih blum lengkap
Jare mahasiswa
Atika (Fkip MTK) : no coment lah,
masalahnya saya juga baru tingkat satu, jadi
masih kurang tau
Wahyu (Fisip) : yaa, cepet di
realisasikan lah parkir lantai
duanya
e-Magazine Setara/1/Februari 2014
Pag
e40