E L E R A T I ON ANDR v.01 C C ED ... - sharp-partnership.org · H O L D E R A C C E L E R A T I ON...

4
S M A L L H O L D E R A C C EL E R A T I O N A N D R E D D + P R O G R A M M E MEMAJUKAN PETANI KECIL MELALUI KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN M E N I N G K A T K A N K E T A H A N A N P A N G A N M E N G U R A N G I D E F O R E S T A S I M E M P E R B A I K I K E H I D U P A N P E T A N I TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM UPAYA MEMAJUKAN PETANI KECIL SECARA BERKELANJUTAN Dalam mengusahakan pertaniannya, petani kecil menghadapi banyak tantangan, di antaranya seperti ketersediaan bibit dan benih tanaman yang buruk, kurangnya pelatihan tentang cara mengelola dampak lingkungan, serta minimnya informasi akan akses ke pasar dan pembiayaan yang terjangkau. Sebagai akibatnya, hasil tanaman yang didapatkan biasanya rendah, atau timbulnya dampak negatif lingkungan yang signifikan dari pengusahaan lahan dan produksi pertanian, serta hasil perolehan mata pencaharian menjadi terbatas. Tantangan lainnya yang dihadapi oleh para petani kecil, terutama dalam kaitannya dengan pasar global, adalah dalam upaya pemenuhan persyaratan pemasokan produk pertanian yang bertanggung jawab yang mulai diminta oleh para pembeli besar. Keberhasilan dalam memenuhi persyaratan ini akan menentukan apakah petani kecil dapat memperoleh akses yang lebih luas di dalam rantai pasokan global tersebut. PERUSAHAAN-PERUSAHAAN SWASTA di sepanjang rantai pasokan produk pertanian juga semakin meningkatkan komitmen mereka untuk menghasilkan komoditas dan dalam pengadaan produk komoditas pertanian dari sumber yang bertanggung jawab. Komitmen ini sepertinya terjadi karena meningkatnya pengaruh, permintaan dan tekanan dari para pelanggan, pemerintah, investor dan LSM (lembaga swadaya masyarakat). Para pihak tersebut ingin memastikan bahwa produk-produk pertanian yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan swasta berkontribusi positif terhadap peningkatan kehidupan masyarakat setempat, pengurangan dan pencegahan deforestasi, dan penanggulangan berbagai dampak negatif lingkungan lainnya. Banyak perusahaan telah terlibat dalam upaya memajukan dan mendukung ekspansi petani kecil. Tentunya, perusahan-perusahan tersebut perlu memperkuat upaya mereka dengan menambahkan komitmen lingkungan dan sosial di dalam program mereka. Sebagian perusahaan pembeli produk pertanian lainnya telah memberlakukan kebijakan pengadaan produk secara bertanggung jawab secara serius yang tentunya harus dipenuhi oleh para produsen. Berbagai kebijakan perusahaan ini seringkali menyoroti tentang pentingnya petani kecil, namun pada saat yang bersamaan persyaratan yang harus dipenuhi oleh produsen pemasok produk pertanian yang relatif lebih besar mungkin sulit diterapkan oleh petani kecil. Bila hal ini terjadi, petani kecil sepertinya memiliki risiko untuk tersisih dari rantai pasokan perusahaan-perusahaan pembeli tersebut. PENGANTAR TENTANG INISIATIF SHARP Untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani kecil tersebut, masukan dan peran dari banyak pelaku dan pemangku kepentingan yang berbeda sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi dan rantai pasokan produk pertanian, sebagai contoh, bisa memiliki posisi yang paling menguntungkan dalam membantu para petani kecil mengatasi tantangan-tantangan tersebut, yang pada gilirannya mendukung petani untuk memproduksi secara lebih berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan produsen, pada khususnya, seringkali sudah memiliki hubungan yang erat dengan para petani kecil, seperti dengan menyediakan dukungan keuangan atau teknis serta menjadi pelanggan utama mereka. Namun demikian, terlepas dari hal ini, perusahaan tidak selalu yakin mengenai cara yang paling tepat untuk menyediakan dukungan kepada para petani kecil yang memasok produk pertanian ke mereka. Karenanya, untuk memajukan petani kecil yang bertanggung jawab, inisiatif SHARP ini memfokuskan aktivitasnya melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan produsen dan perusahaan lainnya di dalam rantai pasokan produk pertanian global. Cakupan aktivitas inisiatif ini meliputi seluruh sektor pertanian, yang menekankan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya termasuk dengan lembaga-lembaga keuangan, pemerintah, LSM dan para petani kecil itu sendiri. SMALLHOLDER ACCELERATION AND REDD+ PROGRAMME (SHARP atau Program Percepatan Petani Kecil dan REDD+) merupakan kemitraan multi-pihak yang menekankan unsur kerja sama dengan sektor swasta yang bertujuan memajukan petani kecil secara berkelanjutan, seraya memperbaiki kehidupan petani itu sendiri, mengurangi deforestasi dan meningkatkan ketahanan pangan. PETANI KECIL memainkan peranan penting dalam konteks pertanian global, dengan kontribusinya secara signifikan tumbuh sampai sekitar 70 % dari total produksi pangan dunia. Di dalamnya mencakup kontribusi terhadap produksi sejumlah komoditas yang di anggap penting dan mayoritas di dalam rantai pasokan pangan, energi dan sandang di tingkat global. Peranan tersebut setidaknya telah memposisikan petani kecil sebagai bagian penting dalam sistem pertanian global yang pada gilirannya telah dan akan mendatangkan banyak manfaat bagi petani kecil itu sendiri. Akan tetapi, usaha pertanian berskala kecil tersebut juga menghadirkan sejumlah tantangan baik bagi petani itu sendiri maupun bagi perusahaan yang produknya mereka pasok. BAHASA INDONESIA 1 V.01 2 3 4 Naskah singkat ini merupakan bagian dari rangkaian naskah singkat yang disusun untuk mendukung inisiatif SHARP. Rangkaian naskah ini meliputi penjelasan mengenai: 1. Pengantar tentang inisiatif SHARP 2. Beberapa contoh keberhasilan dalam upaya memajukan petani kecil secara berkelanjutan 3. Rantai pasokan yang bertanggung jawab 4. Berbagai pendekatan praktis untuk mengurangi deforestasi Seluruh rangkaian naskah singkat ini tersedia di www.sharp-partnership.org. Kunjungi laman tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai inisiatif SHARP.

Transcript of E L E R A T I ON ANDR v.01 C C ED ... - sharp-partnership.org · H O L D E R A C C E L E R A T I ON...

SMALLHO

LDER

ACCELERATION

AND

REDD+PROGRAMME MEMAJUKAN PETANI KECIL

MELALUI KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN

MEN

INGKATKAN KETAHANAN PANGAN

MEN

GURANGI DEFORESTASI

MEM

PERB

AIK

I KEHIDUPAN PETANI

TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM UPAYA MEMAJUKAN PETANI KECIL SECARA BERKELANJUTAN Dalam mengusahakan pertaniannya, petani kecil menghadapi banyak tantangan, di antaranya seperti ketersediaan bibit dan benih tanaman yang buruk, kurangnya pelatihan tentang cara mengelola dampak lingkungan, serta minimnya informasi akan akses ke pasar dan pembiayaan yang terjangkau. Sebagai akibatnya, hasil tanaman yang didapatkan biasanya rendah, atau timbulnya dampak negatif lingkungan yang signifikan dari pengusahaan lahan dan produksi pertanian, serta hasil perolehan mata pencaharian menjadi terbatas. Tantangan lainnya yang dihadapi oleh para petani kecil, terutama dalam kaitannya dengan pasar global, adalah dalam upaya pemenuhan persyaratan pemasokan produk pertanian yang bertanggung jawab yang mulai diminta oleh para pembeli besar. Keberhasilan dalam memenuhi persyaratan ini akan menentukan apakah petani kecil dapat memperoleh akses yang lebih luas di dalam rantai pasokan global tersebut.

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN SWASTA di sepanjang rantai pasokan produk pertanian juga semakin meningkatkan komitmen mereka untuk menghasilkan komoditas dan dalam pengadaan produk komoditas pertanian dari sumber yang bertanggung jawab. Komitmen ini sepertinya terjadi karena meningkatnya pengaruh, permintaan dan tekanan dari para pelanggan, pemerintah, investor dan LSM (lembaga swadaya masyarakat). Para pihak tersebut ingin memastikan bahwa produk-produk pertanian yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan swasta berkontribusi positif terhadap peningkatan kehidupan masyarakat setempat, pengurangan dan pencegahan deforestasi, dan penanggulangan berbagai dampak negatif lingkungan lainnya. Banyak perusahaan telah terlibat dalam upaya memajukan dan mendukung ekspansi petani kecil. Tentunya, perusahan-perusahan tersebut perlu memperkuat upaya mereka dengan menambahkan komitmen lingkungan dan sosial di dalam program mereka. Sebagian perusahaan pembeli produk pertanian lainnya telah memberlakukan kebijakan pengadaan produk secara bertanggung jawab secara serius yang tentunya harus dipenuhi oleh para produsen. Berbagai kebijakan perusahaan ini seringkali menyoroti tentang pentingnya petani kecil, namun pada saat yang bersamaan persyaratan yang harus dipenuhi oleh produsen pemasok produk pertanian yang relatif lebih besar mungkin sulit diterapkan oleh petani kecil. Bila hal ini terjadi, petani kecil sepertinya memiliki risiko untuk tersisih dari rantai pasokan perusahaan-perusahaan pembeli tersebut.

PENGANTAR TENTANG INISIATIf SHARP

Untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani kecil tersebut, masukan dan peran dari banyak pelaku dan pemangku kepentingan yang berbeda sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi dan rantai pasokan produk pertanian, sebagai contoh, bisa memiliki posisi yang paling menguntungkan dalam membantu para petani kecil mengatasi tantangan-tantangan tersebut, yang pada gilirannya mendukung petani untuk memproduksi secara lebih berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan produsen, pada khususnya, seringkali sudah memiliki hubungan yang erat dengan para petani kecil, seperti dengan menyediakan dukungan keuangan atau teknis serta menjadi pelanggan utama mereka. Namun demikian, terlepas dari hal ini, perusahaan tidak selalu yakin mengenai cara yang paling tepat untuk menyediakan dukungan kepada para petani kecil yang memasok produk pertanian ke mereka.

Karenanya, untuk memajukan petani kecil yang bertanggung jawab, inisiatif SHARP ini memfokuskan aktivitasnya melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan produsen dan perusahaan lainnya di dalam rantai pasokan produk pertanian global. Cakupan aktivitas inisiatif ini meliputi seluruh sektor pertanian, yang menekankan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya termasuk dengan lembaga-lembaga keuangan, pemerintah, LSM dan para petani kecil itu sendiri.

SMALLHoLDER ACCELERATIoN AND REDD+ PRoGRAMME (SHARP atau Program Percepatan Petani Kecil dan REDD+) merupakan kemitraan multi-pihak yang menekankan unsur kerja sama dengan sektor swasta yang bertujuan memajukan petani kecil secara berkelanjutan, seraya memperbaiki kehidupan petani itu sendiri, mengurangi deforestasi dan meningkatkan ketahanan pangan.PETANI KECIL memainkan peranan penting dalam konteks pertanian global, dengan kontribusinya secara signifikan tumbuh sampai sekitar 70 % dari total produksi pangan dunia. Di dalamnya mencakup kontribusi terhadap produksi sejumlah komoditas yang di anggap penting dan mayoritas di dalam rantai pasokan pangan, energi dan sandang di tingkat global. Peranan tersebut setidaknya telah memposisikan petani kecil sebagai bagian penting dalam sistem pertanian global yang pada gilirannya telah dan akan mendatangkan banyak manfaat bagi petani kecil itu sendiri. Akan tetapi, usaha pertanian berskala kecil tersebut juga menghadirkan sejumlah tantangan baik bagi petani itu sendiri maupun bagi perusahaan yang produknya mereka pasok.

BAHASA INDONESIA1

v.012 3 4

Naskah singkat ini merupakan bagian dari rangkaian naskah singkat yang disusun untuk mendukung inisiatif SHARP. Rangkaian naskah ini meliputi penjelasan mengenai:1. Pengantar tentang inisiatif SHARP2. Beberapa contoh keberhasilan dalam upaya

memajukan petani kecil secara berkelanjutan3. Rantai pasokan yang bertanggung jawab4. Berbagai pendekatan praktis untuk

mengurangi deforestasiSeluruh rangkaian naskah singkat ini tersedia di www.sharp-partnership.org. Kunjungi laman tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai inisiatif SHARP.

www.sharp-partnership.org

MENYEDIAKAN LANDASAN BAGI PEMBELAJARAN BERSAMA DAN PERTUKARAN INfoRMASI

MENDUKUNG PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SoLUSI BERSAMA TERHADAP PERMASALAHAN BERSAMA

Inisiatif SHARP sangat unik terutama dalam memanfaatkan sektor swasta – baik produsen maupun perusahaan-perusahaan di dalam rantai pasokan dan berbagai lembaga keuangan – yang bertindak sebagai agen perubahan utama yang membantu memajukan petani kecil secara berkelanjutan. Pada saat yang bersamaan, peran para pemangku kepentingan lainnya juga tetap dianggap penting dan karenanya, inisiatif SHARP juga menekankan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut dan para petani kecil itu sendiri. Untuk mencapai hal tersebut, inisiatif SHARP bekerja dengan dua pendekatan utama:

Pendekatan SHARP

• Menciptakan situasi yang kondusif bagi pertukaran informasi dan pembelajaran di antara perusahaan dan dengan para pemangku kepentingan lainnya melalui rangkaian diskusi yang membahas mengenai berbagai pendekatan yang dianggap berhasil dalam upaya memajukan petani kecil di tingkat nasional, regional dan internasional.

• Menyediakan ruang yang netral untuk mempertemukan pelaku-pelaku yang berbeda, terutama pada tingkat nasional, yang membahas persoalan-persoalan yang sulit dan menantang untuk dicarikan jalan keluarnya.

• Bekerja bersama-sama dengan perusahaan dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengidentifikasi tantangan dan persoalan bersama yang berhubungan dengan upaya produksi petani kecil secara bertanggung jawab.

• Mendukung para mitra dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan dan menguji pendekatan-pendekatan yang dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut.

Sasaran SHARP

Meningkatnya hasil tanaman Meningkatkan hasil tanaman produksi para petani kecil dengan menanam bibit yang berkualitas lebih tinggi serta penerapan praktek-praktek pertanian yang lebih baik.

Kehidupan petani kecil yang berkelanjutan Menyediakan mata pencaharian dan penghidupan yang aman dan berkelanjutan bagi para petani kecil dan pekerja yang ada di dalam cakupan ruang petani kecil.

Manfaat lingkungan Memberikan manfaat lingkungan termasuk berkurangnya deforestasi dan emisi gas rumah kaca, serta perlindungan kawasan-kawasan bernilai konservasi tinggi.

Integrasi Pasar Meningkatkan integrasi komoditas produk pertanian dari petani kecil ke dalam rantai pasokan produk pertanian yang berkelanjutan dengan menghubungkan perusahaan-perusahaan di dalam rantai pasokan tersebut dengan petani kecil dan dengan memfasilitasi proses sertifikasi produk-produk yang bertanggung jawab yang dihasilkan petani kecil.

Pemberdayaan petani kecil Memberdayakan petani kecil dan mengurangi konflik dengan meningkatkan organisasi dan manajemen mereka, membangun berdasarkan pendekatan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA), dan meningkatkan posisi tawar mereka.

www.sharp-partnership.org

Upaya untuk memajukan petani kecil dipengaruhi oleh, dan membutuhkan masukan dan keterlibatan berbagai macam pemangku kepentingan. Persoalan-persoalan yang perlu diatasi dalam memajukan petani kecil yang berkelanjutan pun sangat kompleks dan banyak inisiatif-inisiatif dan program-program yang sebenarnya sudah dilakukan. Karenanya, inisiatif SHARP ini mencoba menata dan mempioritaskan aktivitas-aktivitasnya pada 3 (tiga) program utama, yaitu:

• Produksi komoditas pertanian oleh petani kecil terus meluas dan berubah dengan cepat di banyak sektor dan negara.

• Perubahan-perubahan tersebut bisa sangat bermanfaat atau sangat merugikan, dilihat dari sisi sosial dan lingkungan, tergantung pada model produksi pertanian yang diadopsi. Saat ini, ada banyak model produksi pertanian sekala kecil dan bermacam ragamnya, baik dilihat dari aspek mekanisme pembiayaan, pendekatan kepemilikan, dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan, maupun dari kaitannya dengan kehidupan petani itu sendiri.

• Perusahaan seringkali memiliki pengaruh yang kuat terhadap cara yang dipilih oleh petani kecil untuk berkembang, terutama melalui penyediaan

Program-Program SHARP

BERBAGAI MoDEL KEBERHASILAN DALAM MEMAJUKAN PETANI KECIL SECARA BERKELANJUTAN:

RANTAI PASoKAN YANG BERTANGGUNG JAWAB:

BERBAGAI PENDEKATAN PRAKTIS UNTUK MENGURANGI DEfoRESTASI:

pembiayaan, dukungan teknis atau pasar. Namun perusahaan tidak selalu memiliki informasi yang memadai atau pendekatan terbaik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang akan membantu petani kecil. Karenanya, ada kebutuhan untuk mengkaji dan mengupas keuntungan dan kerugian dari berbagai model untuk situasi yang berbeda, dan untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang dianggap berhasil dalam penerapannya.

• Dengan menggunakan pendekatan tersebut sebagai dasar, perusahaan, petani kecil dan para pemangku kepentingan lainnya selanjutnya dapat saling bertukar ide dan pengalaman tentang bagaimana cara menyesuaikan dan menerapkan model-model yang lebih tepat untuk memajukan petani kecil di dalam konteks lokal secara lebih efektif.

• Banyak perusahaan yang telah memberikan komitmen untuk memastikan bahwa komoditas pertanian yang dipasok berasal dari sumber yang bertanggung jawab. Perusahaan-perusahaan tersebut seringkali menggunakan skema sertifikasi sukarela sebagai salah satu cara untuk memverifikasi apakah produk-produk pertanian yang dihasilkan sudah sesuai dengan baku mutu yang berkelanjutan. Penerapan skema sertifikasi semacam ini telah terbukti sangat menantang di tingkat petani kecil, terutama bila dilakukan dalam waktu yang singkat, malahan sering menimbulkan risiko bagi petani kecil seperti tersisihnya mereka dari rantai pasokan tersebut.

• Untuk mengatasi hambatan yang dihadapi petani kecil di dalam skema sertifikasi, pendekatan

alternatif yang mengakui produksi pertanian oleh petani kecil sangatlah diperlukan, terutama dalam jangka pendek.

• Inisiatif SHARP karenanya akan bekerja dengan para mitra SHARP, perusahaan-perusahaan di dalam rantai pasokan, produsen kecil dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengidentifikasi berbagai opsi yang dapat mendukung para petani kecil termasuk mengakui produksi bertanggung jawab oleh yang dilakukan oleh petani kecil yang belum disertifikasi. Pengakuan akan produksi pertanian sekala kecil yang bertanggung jawab di dalam skema sertifikasi dapat mempermudah petani kecil mendapatkan akses ke rantai pasokan global dalam jangka pendek, dan pada gilirannya menyediakan dasar yang kuat bagi para petani kecil untuk mencapai sertifikasi penuh.

• Ekspansi pertanian secara global ditengarai telah mengakibatkan konversi jutaan hektar hutan dan ekosistem-ekosistem alami lainnya. Hal ini menimbulkan dampak negatif terhadap iklim, keanekaragaman hayati dan masyarakat sekitar hutan. Sebagai akibatnya, muncul konsensus di tingkat global yang menganggap pentingnya mengurangi deforestasi, terutama yang berhubungan atau diakibatkan oleh meningkatnya produksi pertanian.

• Namun demikian, petani kecil memiliki akses yang relatif sedikit akan informasi tentang dampak pembukaan hutan, ataupun tidak memiliki perangkat yang mencukupi untuk memutuskan lahan yang lebih

tepat untuk perluasan kawasan pertanian serta tidak mendapatkan insentif untuk mempertahankan hutan di lahan mereka.

• Inisiatif SHARP karenanya akan bekerja sama dengan para mitra SHARP untuk mengembangkan cara-cara yang dapat memberikan insentif kepada para petani kecil untuk mengurangi deforestasi, sekaligus meningkatkan kesadaran petani dan perangkat praktis untuk pengelolaan ekspansi pertanian yang bertanggung jawab. Yang termasuk dalam hal ini adalah dikembangkannya berbagai program pelatihan dan perangkat praktis untuk menjaga dan mengelola kawasan-kawasan bernilai konservasi tinggi (HCV) dan kawasan-kawasan dengan cadangan karbon tinggi.

www.sharp-partnership.org

GBPINTERNATIONAL

Mitra dan pendukung SHARP

Untuk ikut terlibat dalam inisiatif SHARP: SHARP menyambut baik para mitra dan pendukung baru yang memiliki komitmen serupa dengan sasaran-sasaran yang dipunyai inisiatif SHARP. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi [email protected] atau kunjungi laman www.sharp-partnership.org