e Commerce

30
E – Commerce Definisi E-Commerce. E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E- commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) . Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email. Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna

Transcript of e Commerce

E Commerce

Definisi E-Commerce.

E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :

1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Contoh E-Commerce.

Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :1. Pembelian buku melalui online.2. Pembelian elektronik melalui online.3. Pembelian kendaraan melalui online.4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.

Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.

Dampak positifnya, yaitu :

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).4. Melebarkan jangkauan (global reach).5. Meningkatkan customer loyality.6. Meningkatkan supplier management.7. Memperpendek waktu produksi.8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negativenya, yaitu :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

TujuanE-Commerce

1. Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet daninterface-nya menggunakanweb browser2. Menjadikanportal e-commerce / e-shoptidak sekedarportalbelanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi(release,product review, konsultasi, dll)3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif4. Informasi yangup to date, komunikasi multi-arah yang dinamis5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.6. Memahami lebih dalam mengenai internet,e-businessdane-commerce7. Mengembangkan wawasan penulis;8. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Bina Sarana Informatika.ManfaatManfaat yangdiantisipasi dari Perdagangan Melalui JaringanElektronik:1. Pelayanan pelanggan yang lebih baik.2. Hubungan dengan pemasok danmasyarakatkeuangan yang lebih baik.3. Pengembanganatas investasi pemegang sahamdan pemilikyangmeningkat.4. Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:5. Biaya tinggi.6. Masalah keamanan.7. Perangkatlunak yang belummapan atautidaktersedia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 11 TAHUN 2008TENTANGINFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan dataelektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic datainterchange (EDI), surat elektronik (electronic mail),telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolahyang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yangmampu memahaminya.2. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yangdilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringanKomputer, dan/atau media elektronik lainnya.3. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untukmengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkaninformasi.4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yangdibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpandalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atausejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/ataudidengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki maknaatau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampumemahaminya.5. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat danprosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan,mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/ataumenyebarkan Informasi Elektronik.6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatanSistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, BadanUsaha, dan/atau masyarakat.7. Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua SistemElektronik atau lebih, yang bersifat tertutup ataupunterbuka.8. Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu SistemElektronik yang dibuat untuk melakukan suatu tindakanterhadap suatu Informasi Elektronik tertentu secaraotomatis yang diselenggarakan oleh Orang.9. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifatelektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik danidentitas yang menunjukkan status subjek hukum parapihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan olehPenyelenggara Sertifikasi Elektronik.10.Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukumyang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yangmemberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik.11.Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independenyang dibentuk oleh profesional yang diakui, disahkan, dandiawasi oleh Pemerintah dengan kewenangan mengauditdan mengeluarkan sertifikat keandalan dalam TransaksiElektronik.12.Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiriatas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atauterkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakansebagai alat verifikasi dan autentikasi.13.Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikanatau terkait dengan Tanda Tangan Elektronik.14.Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik,magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsilogika, aritmatika, dan penyimpanan.15.Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan SistemElektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan.16. Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnyaatau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untukdapat mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektroniklainnya.17.Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuatmelalui Sistem Elektronik.18.Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik.19.Penerima adalah subjek hukum yang menerima InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik dari Pengirim.20.Nama Domain adalah alamat internet penyelenggaranegara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat, yangdapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet,yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unikuntuk menunjukkan lokasi tertentu dalam internet.21.Orang adalah orang perseorangan, baik warga negaraIndonesia, warga negara asing, maupun badan hukum.22.Badan Usaha adalah perusahaan perseorangan atauperusahaan persekutuan, baik yang berbadan hukummaupun yang tidak berbadan hukum.23.Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yangditunjuk oleh Presiden.Pasal 2

Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yangmelakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalamUndang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukumIndonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yangmemiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau diluar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentinganIndonesia.

BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 3Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronikdilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat,kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologiatau netral teknologi.

Pasal 4Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronikdilaksanakan dengan tujuan untuk:

a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian darimasyarakat informasi dunia;b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasionaldalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Oranguntuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidangpenggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasiseoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dane. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukumbagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

BAB IIIINFORMASI, DOKUMEN, DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIKPasal 5

(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atauhasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atauhasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuaidengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronikdinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektroniksesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak berlaku untuk:a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuatdalam bentuk tertulis; danb. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta notaril atauakta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.

Pasal 6

Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalamPasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasiharus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjanginformasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses,ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapatdipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatukeadaan.Pasal 7

Setiap Orang yang menyatakan hak, memperkuat hak yangtelah ada, atau menolak hak Orang lain berdasarkan adanyaInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik harusmemastikan bahwa Informasi Elektronik dan/atau DokumenElektronik yang ada padanya berasal dari Sistem Elektronikyang memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Perundangundangan.

Pasal 8

(1) Kecuali diperjanjikan lain, waktu pengiriman suatu InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik ditentukan padasaat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektroniktelah dikirim dengan alamat yang benar oleh Pengirim kesuatu Sistem Elektronik yang ditunjuk atau dipergunakanPenerima dan telah memasuki Sistem Elektronik yangberada di luar kendali Pengirim.(2) Kecuali diperjanjikan lain, waktu penerimaan suatuInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronikditentukan pada saat Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik memasuki Sistem Elektronik di bawahkendali Penerima yang berhak.(3)Dalam hal Penerima telah menunjuk suatu SistemElektronik tertentu untuk menerima Informasi Elektronik,penerimaan terjadi pada saat Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik memasuki Sistem Elektronikyang ditunjuk.(4)Dalam hal terdapat dua atau lebih sistem informasi yangdigunakan dalam pengiriman atau penerimaan InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik, maka:a. waktu pengiriman adalah ketika Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik memasuki sisteminformasi pertama yang berada di luar kendaliPengirim;b. waktu penerimaan adalah ketika Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik memasuki sisteminformasi terakhir yang berada di bawah kendaliPenerima.

Pasal 9

Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui SistemElektronik harus menyediakan informasi yang lengkap danbenar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produkyang ditawarkan.

Pasal 10

(1) Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan TransaksiElektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga SertifikasiKeandalan.(2) Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga SertifikasiKeandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Pemerintah.Pasal 11

(1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum danakibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratansebagai berikut:a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkaithanya kepada Penanda Tangan;b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saatproses penandatanganan elektronik hanya beradadalam kuasa Penanda Tangan;c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronikyang terjadi setelah waktu penandatanganan dapatdiketahui;d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yangterkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebutsetelah waktu penandatanganan dapat diketahui;e. terdapat cara tertentu yang dipakai untukmengidentifikasi siapa Penandatangannya; danf. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwaPenanda Tangan telah memberikan persetujuanterhadap Informasi Elektronik yang terkait.7(2) Ketentuan . . .(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektroniksebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Pemerintah.Pasal 12(1) Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronikberkewajiban memberikan pengamanan atas TandaTangan Elektronik yang digunakannya.(2) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi:a. sistem tidak dapat diakses oleh Orang lain yang tidakberhak;b. Penanda Tangan harus menerapkan prinsip kehatihatianuntuk menghindari penggunaan secara tidaksah terhadap data terkait pembuatan Tanda TanganElektronik;c. Penanda Tangan harus tanpa menunda-nunda,menggunakan cara yang dianjurkan olehpenyelenggara Tanda Tangan Elektronik ataupun caralain yang layak dan sepatutnya harus segeramemberitahukan kepada seseorang yang olehPenanda Tangan dianggap memercayai TandaTangan Elektronik atau kepada pihak pendukunglayanan Tanda Tangan Elektronik jika:1. Penanda Tangan mengetahui bahwa datapembuatan Tanda Tangan Elektronik telahdibobol; atau2. keadaan yang diketahui oleh Penanda Tangandapat menimbulkan risiko yang berarti,kemungkinan akibat bobolnya data pembuatanTanda Tangan Elektronik; dand. dalam hal Sertifikat Elektronik digunakan untukmendukung Tanda Tangan Elektronik, PenandaTangan harus memastikan kebenaran dan keutuhansemua informasi yang terkait dengan SertifikatElektronik tersebut.(3) Setiap Orang yang melakukan pelanggaran ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawabatas segala kerugian dan konsekuensi hukum yang timbul.8BAB IV . . .BAB IVPENYELENGGARAAN SERTIFIKASI ELEKTRONIK DAN SISTEM ELEKTRONIKBagian KesatuPenyelenggaraan Sertifikasi ElektronikPasal 13(1) Setiap Orang berhak menggunakan jasa PenyelenggaraSertifikasi Elektronik untuk pembuatan Tanda TanganElektronik.(2) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus memastikanketerkaitan suatu Tanda Tangan Elektronik denganpemiliknya.(3) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik terdiri atas:a. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia; danb. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik asing.(4) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia berbadanhukum Indonesia dan berdomisili di Indonesia.(5) Penyelenggara Sertifikasi Elektronik asing yang beroperasidi Indonesia harus terdaftar di Indonesia.(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Penyelenggara SertifikasiElektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diaturdengan Peraturan Pemerintah.Pasal 14Penyelenggara Sertifikasi Elektronik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (1) sampai dengan ayat (5) harusmenyediakan informasi yang akurat, jelas, dan pasti kepadasetiap pengguna jasa, yang meliputi:a. metode yang digunakan untuk mengidentifikasi PenandaTangan;b. hal yang dapat digunakan untuk mengetahui data diripembuat Tanda Tangan Elektronik; danc. hal yang dapat digunakan untuk menunjukkan keberlakuandan keamanan Tanda Tangan Elektronik.9Bagian Kedua . . .Bagian KeduaPenyelenggaraan Sistem ElektronikPasal 15(1) Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harusmenyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal danaman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinyaSistem Elektronik sebagaimana mestinya.(2) Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung jawabterhadap Penyelenggaraan Sistem Elektroniknya.(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakberlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaanmemaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak penggunaSistem Elektronik.Pasal 16(1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undangtersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajibmengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhipersyaratan minimum sebagai berikut:a. dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai denganmasa retensi yang ditetapkan dengan PeraturanPerundang-undangan;b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan,keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan InformasiElektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektroniktersebut;c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur ataupetunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektroniktersebut;d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yangdiumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbolyang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutandengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;dane. memiliki mekanisme yang berkelanjutan untukmenjaga kebaruan, kejelasan, dankebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelenggaraan SistemElektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Pemerintah.10BAB V . . .BAB VTRANSAKSI ELEKTRONIKPasal 17(1) Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukandalam lingkup publik ataupun privat.(2) Para pihak yang melakukan Transaksi Elektroniksebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib beriktikadbaik dalam melakukan interaksi dan/atau pertukaranInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik selamatransaksi berlangsung.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraanTransaksi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Pemerintah.Pasal 18(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam KontrakElektronik mengikat para pihak.(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukumyang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yangdibuatnya.(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalamTransaksi Elektronik internasional, hukum yang berlakudidasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forumpengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaiansengketa alternatif lainnya yang berwenang menanganisengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronikinternasional yang dibuatnya.(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimanadimaksud pada ayat (4), penetapan kewenanganpengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaiansengketa alternatif lainnya yang berwenang menanganisengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut,didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.Pasal 19Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik harusmenggunakan Sistem Elektronik yang disepakati.11Pasal 20 . . .Pasal 20(1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, Transaksi Elektronikterjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirimPengirim telah diterima dan disetujui Penerima.(2) Persetujuan atas penawaran Transaksi Elektroniksebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukandengan pernyataan penerimaan secara elektronik.Pasal 21(1) Pengirim atau Penerima dapat melakukan TransaksiElektronik sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya,atau melalui Agen Elektronik.(2) Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukumdalam pelaksanaan Transaksi Elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:a. jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalampelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggungjawab para pihak yang bertransaksi;b. jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibathukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronikmenjadi tanggung jawab pemberi kuasa; atauc. jika dilakukan melalui Agen Elektronik, segala akibathukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronikmenjadi tanggung jawab penyelenggara AgenElektronik.(3) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagalberoperasinya Agen Elektronik akibat tindakan pihakketiga secara langsung terhadap Sistem Elektronik, segalaakibat hukum menjadi tanggung jawab penyelenggaraAgen Elektronik.(4) Jika kerugian Transaksi Elektronik disebabkan gagalberoperasinya Agen Elektronik akibat kelalaian pihakpengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjaditanggung jawab pengguna jasa layanan.(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakberlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaanmemaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak penggunaSistem Elektronik.12Pasal 22 . . .Pasal 22(1) Penyelenggara Agen Elektronik tertentu harus menyediakanfitur pada Agen Elektronik yang dioperasikannya yangmemungkinkan penggunanya melakukan perubahaninformasi yang masih dalam proses transaksi.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara AgenElektronik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Pemerintah.BAB VINAMA DOMAIN, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL,DAN PERLINDUNGAN HAK PRIBADIPasal 23(1) Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,dan/atau masyarakat berhak memiliki Nama Domainberdasarkan prinsip pendaftar pertama.(2) Pemilikan dan penggunaan Nama Domain sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada iktikadbaik, tidak melanggar prinsip persaingan usaha secarasehat, dan tidak melanggar hak Orang lain.(3) Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, ataumasyarakat yang dirugikan karena penggunaan NamaDomain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhakmengajukan gugatan pembatalan Nama Domaindimaksud.Pasal 24(1) Pengelola Nama Domain adalah Pemerintah dan/ataumasyarakat.(2)Dalam hal terjadi perselisihan pengelolaan Nama Domainoleh masyarakat, Pemerintah berhak mengambil alihsementara pengelolaan Nama Domain yangdiperselisihkan.(3) Pengelola Nama Domain yang berada di luar wilayahIndonesia dan Nama Domain yang diregistrasinya diakuikeberadaannya sepanjang tidak bertentangan denganPeraturan Perundang-undangan.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Nama Domainsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat(3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.13Pasal 25 . . .Pasal 25Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yangdisusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karyaintelektual yang ada di dalamnya dilindungi sebagai HakKekayaan Intelektual berdasarkan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.Pasal 26(1) Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundangundangan,penggunaan setiap informasi melalui mediaelektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harusdilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan.(2) Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan ataskerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undangini.BAB VIIPERBUATAN YANG DILARANGPasal 27(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hakmendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik yang memiliki muatan yangmelanggar kesusilaan.(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hakmendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hakmendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaandan/atau pencemaran nama baik.(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hakmendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasandan/atau pengancaman.14Pasal 28 . . .Pasal 28(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkanberita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkankerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkaninformasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasakebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompokmasyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras,dan antargolongan (SARA).Pasal 29Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkanInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisiancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukansecara pribadi.Pasal 30(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronikmilik Orang lain dengan cara apa pun.(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronikdengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperolehInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronikdengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos,melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.Pasal 31(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum melakukan intersepsi atau penyadapan atasInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalamsuatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milikOrang lain.15(2) Setiap . . .(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum melakukan intersepsi atas transmisi InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidakbersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yangtidak menyebabkan perubahan apa pun maupun yangmenyebabkan adanya perubahan, penghilangan, dan/ataupenghentian Informasi Elektronik dan/atau DokumenElektronik yang sedang ditransmisikan.(3) Kecuali intersepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2), intersepsi yang dilakukan dalam rangkapenegakan hukum atas permintaan kepolisian, kejaksaan,dan/atau institusi penegak hukum lainnya yang ditetapkanberdasarkan undang-undang.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara intersepsisebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur denganPeraturan Pemerintah.Pasal 32(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum dengan cara apa pun mengubah, menambah,mengurangi, melakukan transmisi, merusak,menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatuInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milikOrang lain atau milik publik.(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum dengan cara apa pun memindahkan ataumentransfer Informasi Elektronik dan/atau DokumenElektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidakberhak.(3) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)yang mengakibatkan terbukanya suatu InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang bersifatrahasia menjadi dapat diakses oleh publik dengankeutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya.Pasal 33Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum melakukan tindakan apa pun yang berakibatterganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkanSistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimanamestinya.16Pasal 34 . . .Pasal 34(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum memproduksi, menjual, mengadakan untukdigunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan,atau memiliki:a. perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yangdirancang atau secara khusus dikembangkan untukmemfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 sampai dengan Pasal 33;b. sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yangsejenis dengan itu yang ditujukan agar SistemElektronik menjadi dapat diakses dengan tujuanmemfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 sampai dengan Pasal 33.(2) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukantindak pidana jika ditujukan untuk melakukan kegiatanpenelitian, pengujian Sistem Elektronik, untukperlindungan Sistem Elektronik itu sendiri secara sah dantidak melawan hukum.Pasal 35Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan,penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronikdan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olahdata yang otentik.Pasal 36Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukum melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 sampai dengan Pasal 34 yang mengakibatkankerugian bagi Orang lain.Pasal 37Setiap Orang dengan sengaja melakukan perbuatan yangdilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampaidengan Pasal 36 di luar wilayah Indonesia terhadap SistemElektronik yang berada di wilayah yurisdiksi Indonesia.17BAB VIII . . .BAB VIIIPENYELESAIAN SENGKETAPasal 38(1) Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihakyang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/ataumenggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkankerugian.(2)Masyarakat dapat mengajukan gugatan secara perwakilanterhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronikdan/atau menggunakan Teknologi Informasi yangberakibat merugikan masyarakat, sesuai denganketentuan Peraturan Perundang-undangan.Pasal 39(1)Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuanPeraturan Perundang-undangan.(2) Selain penyelesaian gugatan perdata sebagaimanadimaksud pada ayat (1), para pihak dapat menyelesaikansengketa melalui arbitrase, atau lembaga penyelesaiansengketa alternatif lainnya sesuai dengan ketentuanPeraturan Perundang-undangan.BAB IXPERAN PEMERINTAH DAN PERAN MASYARAKATPasal 40(1) Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasidan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuanPeraturan Perundang-undangan.(2) Pemerintah melindungi kepentingan umum dari segala jenisgangguan sebagai akibat penyalahgunaan InformasiElektronik dan Transaksi Elektronik yang menggangguketertiban umum, sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.(3) Pemerintah menetapkan instansi atau institusi yangmemiliki data elektronik strategis yang wajib dilindungi.(4) Instansi atau institusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)harus membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadangelektroniknya serta menghubungkannya ke pusat datatertentu untuk kepentingan pengamanan data.18(5) Instansi . . .(5) Instansi atau institusi lain selain diatur pada ayat (3)membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadangelektroniknya sesuai dengan keperluan perlindungan datayang dimilikinya.(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat(3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.Pasal 41(1)Masyarakat dapat berperan meningkatkan pemanfaatanTeknologi Informasi melalui penggunaan danPenyelenggaraan Sistem Elektronik dan TransaksiElektronik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.(2) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat diselenggarakan melalui lembaga yang dibentukoleh masyarakat.(3) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapatmemiliki fungsi konsultasi dan mediasi.BAB XPENYIDIKANPasal 42Penyidikan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang ini, dilakukan berdasarkan ketentuandalam Hukum Acara Pidana dan ketentuan dalam Undang-Undang ini.Pasal 43(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia,Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya dibidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik diberiwewenang khusus sebagai penyidik sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang tentang Hukum AcaraPidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik.19(2) Penyidikan . . .(2) Penyidikan di bidang Teknologi Informasi dan TransaksiElektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandengan memperhatikan perlindungan terhadap privasi,kerahasiaan, kelancaran layanan publik, integritas data,atau keutuhan data sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.(3) Penggeledahan dan/atau penyitaan terhadap sistemelektronik yang terkait dengan dugaan tindak pidanaharus dilakukan atas izin ketua pengadilan negerisetempat.(4) Dalam melakukan penggeledahan dan/atau penyitaansebagaimana dimaksud pada ayat (3), penyidik wajibmenjaga terpeliharanya kepentingan pelayanan umum.(5) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud padaayat (1) berwenang:a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorangtentang adanya tindak pidana berdasarkan ketentuanUndang-Undang ini;b. memanggil setiap Orang atau pihak lainnya untukdidengar dan/atau diperiksa sebagai tersangka atausaksi sehubungan dengan adanya dugaan tindakpidana di bidang terkait dengan ketentuan Undang-Undang ini;c. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atauketerangan berkenaan dengan tindak pidanaberdasarkan ketentuan Undang-Undang ini;d. melakukan pemeriksaan terhadap Orang dan/atauBadan Usaha yang patut diduga melakukan tindakpidana berdasarkan Undang-Undang ini;e. melakukan pemeriksaan terhadap alat dan/atau saranayang berkaitan dengan kegiatan Teknologi Informasiyang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidanaberdasarkan Undang-Undang ini;f. melakukan penggeledahan terhadap tempat tertentuyang diduga digunakan sebagai tempat untukmelakukan tindak pidana berdasarkan ketentuanUndang-Undang ini;g. melakukan penyegelan dan penyitaan terhadap alatdan atau sarana kegiatan Teknologi Informasi yangdiduga digunakan secara menyimpang dari ketentuanPeraturan Perundang-undangan;20h. meminta . . .h. meminta bantuan ahli yang diperlukan dalampenyidikan terhadap tindak pidana berdasarkanUndang-Undang ini; dan/ataui. mengadakan penghentian penyidikan tindak pidanaberdasarkan Undang-Undang ini sesuai denganketentuan hukum acara pidana yang berlaku.(6) Dalam hal melakukan penangkapan dan penahanan,penyidik melalui penuntut umum wajib memintapenetapan ketua pengadilan negeri setempat dalamwaktu satu kali dua puluh empat jam.(7) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud padaayat (1) berkoordinasi dengan Penyidik Pejabat PolisiNegara Republik Indonesia memberitahukan dimulainyapenyidikan dan menyampaikan hasilnya kepada penuntutumum.(8) Dalam rangka mengungkap tindak pidana InformasiElektronik dan Transaksi Elektronik, penyidik dapatberkerja sama dengan penyidik negara lain untuk berbagiinformasi dan alat bukti.Pasal 44Alat bukti penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidangpengadilan menurut ketentuan Undang-Undang ini adalahsebagai berikut:a. alat bukti sebagaimana dimaksud dalam ketentuanPerundang-undangan; danb. alat bukti lain berupa Informasi Elektronik dan/atauDokumen Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 angka 1 dan angka 4 serta Pasal 5 ayat (1), ayat (2), danayat (3).BAB XIKETENTUAN PIDANAPasal 45(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atauayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan/atau denda paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).21(2) Setiap . . .(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidanadengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahundan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satumiliar rupiah).(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjarapaling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).Pasal 46(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus jutarupiah).Pasal 47Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).Pasal 48(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).22(2) Setiap . . .(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 9 (sembilan) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).Pasal 49Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksuddalam Pasal 33, dipidana dengan pidana penjara paling lama10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyakRp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).Pasal 50Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksuddalam Pasal 34 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara palinglama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyakRp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).Pasal 51(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjarapaling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjarapaling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).Pasal 52(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayat (1) menyangkut kesusilaan atau eksploitasiseksual terhadap anak dikenakan pemberatan sepertigadari pidana pokok.23 (2)Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputerdan/atau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah dan/atau yangdigunakan untuk layanan publik dipidana dengan pidanapokok ditambah sepertiga.(3)Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputerdan/atau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah dan/ataubadan strategis termasuk dan tidak terbatas padalembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan,lembaga internasional, otoritas penerbangan diancamdengan pidana maksimal ancaman pidana pokok masingmasingPasal ditambah dua pertiga.(4)Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 sampai dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasidipidana dengan pidana pokok ditambah dua pertiga.BAB XIIKETENTUAN PERALIHANPasal 53Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, semua PeraturanPerundang-undangan dan kelembagaan yang berhubungandengan pemanfaatan Teknologi Informasi yang tidakbertentangan dengan Undang-Undang ini dinyatakan tetapberlaku.BAB XIIIKETENTUAN PENUTUPPasal 54(1) Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.(2) Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2(dua) tahun setelah diundangkannya Undang-Undang ini.24Agar. . .Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

NINDY PUTERI0113U155KELAS D