Dynamic Routing RIP Dan OSPF

17
Senin, 14 Januari 2013 Dynamic Routing RIP & OSPF Pembina : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Firman Al-Hadiansyah Pelajaran : Diagnosa WAN XI TKJ-A Paraf : I. Pendahuluan Routing protocol berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya. Dalam dynamic routing terbagi menjadi 2 protocol yaitu RIP (Routing Information Protcol) dan OSPF (Open Shortest Path First). 1. Routing Information Protocol (RIP) Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routedprotocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya. RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut: - Routing protokol distance vector, - Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur, - Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang, - Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik. 2. OSPF (Open Shortest Path First) OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut: - Protokol routing link-state. - Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328. - Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah. - Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan. - OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork. - OSPF lebih effisien daripada RIP dan menggunakan protocol broadcast - Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).

description

Dynamic Routing on Mikrotik using RIP and OSPF

Transcript of Dynamic Routing RIP Dan OSPF

Page 1: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

Senin, 14 Januari 2013 Dynamic Routing RIP & OSPF

Pembina :

- Rudi Haryadi

- Antoni Budiman

Firman Al-Hadiansyah Pelajaran : Diagnosa WAN

XI TKJ-A Paraf :

I. Pendahuluan

Routing protocol berbeda dengan routed protocol. Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.

Dalam dynamic routing terbagi menjadi 2 protocol yaitu RIP (Routing Information Protcol) dan OSPF (Open Shortest Path First).

1. Routing Information Protocol (RIP) Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung.

Routedprotocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.

RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Routing protokol distance vector, - Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan

jalur, - Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang, - Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

2. OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an.

Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Protokol routing link-state. - Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328. - Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah. - Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi

jaringan. - OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam

dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.

- OSPF lebih effisien daripada RIP dan menggunakan protocol broadcast - Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).

Page 2: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

II. Tujuan

- Siswa dapat memahami dynamic routing baik rip maupun ospf

- Siswa melakukan konfigurasi dynamic routing berupa rip dan ospf pada OS

mikrotik

III. AlatdanBahan

1. PC / Laptop

2. Virtualbox

3. ISO Mikrotik 5.8

4. Edraw atau Ms. Visio

IV. LangkahKerja

RIP Topologi 1

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 1 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Setelah Mikrotik terinstall, konfigurasi router dengan perintah perintah

sebagai berikut :

5. Cek konfigurasinya sebelum kita melakukan pengujian

Page 3: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

6. Konfigurasi selesai, sekarang kita bisa langsung mengujinya dengan perintah

ping dan traceroute dari host 1 ke host 2 atau sebaliknya

RIP Topologi 2

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 2 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Konfigurasi Router 1 (R1) :

Page 4: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

5. Konfigurasi Router 2 (R2) :

6. Cek konfigurasi Router 1 :

7. Cek konfigurasi Router 2 :

8. Uji coba hasil konfigurasi tersebut

Page 5: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

RIP Topologi 3

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 3 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Konfigurasi Router 1 (R1) :

5. Konfigurasi Router 2 (R2) :

6. Konfigurasi Router 3 (R3)

7. Cek konfigurasi Router 1 :

Page 6: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

8. Cek konfigurasi Router 2 :

Page 7: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

9. Cek konfigurasi Router 3 :

10. Uji konfigurasi tersebut dengan menggunakan ping dan traceroute dari host

1 ke host 2

Page 8: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

OSPF Topologi 1

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 1 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Setelah Mikrotik terinstall, konfigurasi router dengan perintah-perintah

sebagai berikut :

5. Cek konfigurasinya sebelum kita melakukan pengujian

6. Konfigurasi selesai, sekarang kita bisa langsung mengujinya dengan perintah

ping dan traceroute dari host 1 ke host 2 atau sebaliknya

Page 9: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

OSPF Topologi 2

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 2 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Konfigurasi Router 1 (R1)

5. Konfigurasi Router 2 (R2) :

6. Cek konfigurasi Router 1 :

Page 10: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

7. Cek konfigurasi Router 2 :

8. Uji coba hasil konfigurasi tersebut

OSPF Topologi 3

1. Buatlah gambaran topologi untuk konfigurasi RIP agar memudahkan kita

dalam praktek RIP ini.

2. Install 3 buah OS Mikrotik 5.8 pada virtual box untuk dijadikan router.

3. Disini saya asumsikan bahwa host sudah siap (IP Address sudah di-

konfigurasi) jadi yang akan dibahas hanya konfigurasi routernya saja.

4. Konfigurasi Router 1 (R1) :

5. Konfigurasi Router 2 (R2) :

Page 11: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

6. Konfigurasi Router 3 (R3)

7. Cek konfigurasi Router 1 :

8. Cek konfigurasi Router 2 :

Page 12: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

9. Cek konfigurasi Router 3 :

10. Uji konfigurasi tersebut dengan menggunakan ping dan traceroute dari host

1 ke host 2

Page 13: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

V. Hasil Kerja

RIP Topologi 1

1. Host 1 ke host 2

2. Host 2 ke host 1

RIP Topologi 2

1. Host 1 ke host 2

Page 14: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

RIP Topologi 3

1. Host 1 ke host 2

2. Host 2 ke host 1

Page 15: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

OSPF Topologi 1

1. Host 1 ke host 2

2. Host 2 ke host 1

OSPF Topologi 2

1. Host 1 ke host 2

Page 16: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

2. Host 2 ke host 1

OSPF Topologi 3

1. Host 2 ke host 1

Page 17: Dynamic Routing RIP Dan OSPF

2. Host 2 ke host 1

VI. Kesimpulan

Jika kita bandingkan antara RIP dan OSPF, OSPF memang lebih unggul. Akan tetapi

dalam konfigurasinya OSPF lebih rumit daripada dengan RIP. OSPF membagi

jaringan yang luas menjadi beberapa area yang kemudian akan terhubung sesuai

dengan rutenya. RIP mudah untuk dikonfigurasi tapi dalam pengimplementasiannya

dalam jaringan yang luas kurang begitu memadai karena cakupan dalam RIP masih

terbatas.