dumas edisi November 2012

98
DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 3

description

Masih soal PKI. Juga Ada HMI

Transcript of dumas edisi November 2012

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 3

4 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

DAFTAR ISI

Palu Arit Mau BerkelitGP Ansor Merapatkan Barisan

Indonesia terancam masuk jurang, perangsaudara, saling bantai seperti tahun 1965.

Semangat Komnas HAM menggelar pengadilanHAM 1965, memanjakan keluarga eks PKI,

membuat umat Islam terluka. Ada potensi konflikbaru yang tak kalah besar. GP Ansor merapatkan

barisan, menggelar tabayyun kebangsaan.

Halaman 10

LAPORAN KHUSUS

Ilmunya ‘sundul langit’tersungkur bersama partai setan

MUSSO, Yang TersanjungHalaman 30

DUMAS

Dahlan ‘Berdendang’DPR MeradangMENTERI BUMN Dahlan Iskan bikin jagat politik di tanah airsemakin bergemuruh. Di tengah gencarnya KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) melibas koruptor, DahlanIskan tiba-tiba tampil mengambil peran memberi efek jerabagi mereka yang keranjingan memainkan uang negara yangberputar di BUMN. Ya “nyanyian” Dahlan pun membuat DPRmeradang.

NASIONAL -Halaman 68

LAPORAN KHUSUS :Ansor dijuluki Pindang Muncar . . . . . . . . . . . . . . Halaman 14Membaca sejarah PKI jangan berhenti di Lubang Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Halaman 15Mengapa PKI pilih Madiun sebagai Basis . . . . Halaman 20Tidak miring ke kiri NU dianggap mundur . . . . Halaman 28Sulastomo: Harusnya PKI yang minta maaf..... Halaman 36

RELIGIBermunajat di Masjid Tegalsari . . . . . . . . . . . . . Halaman 64

NASIONALAwal Kerja KPU yang amburadul . . . . . . . . . . Halaman 70

ALAM ISLAMINasib Palestina pasca Pemilu AS . . . . . . . . . . . Halaman 90

EKONOMIBerebut menyedot minyak . . . . . . . . . . . . . . . . . Halaman 92

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 5

Majalah bulanan Islam

Izin TerbitSIUPP No: 693/SK/MENPEN/SIUPP/1998(a/n SIGI)

Penasehat AhliKHA Hasyim MuzadiH. As’ad Said AliKhofifah Indar ParawansaProf. Dr. Mohammad BaharunProf. Dr. Nur SyamProf. Dr. Ali AzizProf. Dr. Zainuddin MalikiDr. Totok Amin Soefijanto

Pemimpin UmumChoirul Anam

Pemimpin RedaksiMokhammad KaiyisSamsul Muarif

Dewan Redaksi:Samsul Muarif, Rofiq Kurdi Ismail,Gatot Susanto, Mokhammad Kaiyis,Owen Putra, M. Shoelhi.

ReporterAhmad Fatih Su'ud, Fatkhul Aziz,Sofyan Cahyono, Ahmad Millah Hasan,Mohammad Saifullah, Zakir L. Makmur,Dadang Sugandi, Didik Krisna, EkoJulianto, Khoirul Huda Sabili

FotograferUmar Faruq, Dery Ardiansyah

Disain GrafisAhmad Hisbullah Fachry,Ahmad Faiz Muda, A. Nuzulul Muskhaf,Husni Firmansyah

KeuanganAhmad Nahidlul Umam,Ahmad Hizbullah Fachry

Pemasaran/Distribusi/SirkulasiSyamsul Huda, Lutfi Eko S

IklanLores Verdawati, Muvita Endah Rahayu,Andi Heriyanto, Toto Budiman

PenerbitYayasan Bisma SatuPercetakan: PT Duta Aksara Mulia

Alamat Redaksi:Jakarta: Jl. Kramat VI No. 8 JakartaPusat, Tlp. (021)31906159, Fax(021)31906214,Email:[email protected]: Graha Astranawa,Jl. Gayungsari Timur 35 Surabaya,Tlp (031)8299982, 8299985,8299986.Fax (031) 8299987.Email: [email protected]: www.dutaonline.com.

DUMAS

DAFTAR ISI

ORMAS - Halaman 42Negara di Ambang Perang SaudaraNU Melihat Reformasi sudah KebablasanKehidupan berbangsa dan bernegara saat ini menemui keadaan yang karutmarut. Situasi ini timbul sebagai akibat kebebasan kebablasan yang dilahirkanreformasi. NU memberikan warning, negara harus kembali ke khittah 1945.

LAPUT - Halaman 74Menggugah HMI di Siang Bolong

Indonesia tengah dikepung korupsi. Hampir seluruh lembaga pemerintahdibuat tumpul. Bangsa ini harus bersabar lagi, menunggu kiprah mahasiswa,termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang telah sukses menjebol akarorde baru menjadi orde reformasi. Bagaimana kondisi HMI setelah nama Anas‘kecebur’ dalam kubangan korupsi?

6 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

BK-HattaTak Butuh Gelar

1 Halaman (Back Cover) Rp. 10.000.000½ Halaman (Back Cover Rp. 6.000.0001 Halaman Balik Cover

Dan Back Cover Rp. 7.500.0001 Halaman Dalam Rp. 5.000.000½ Halaman Dalam Rp. 3.000.000

Pemerintah SBY menyematkangelar pahlawan untuk Bung Karnodan Bung Hatta. Menurut hematsaya itu tidak perlu. Bung Karno danBung Hatta adalah proklamator danpahlawan rervolusi, sebuah gelaryang statusnya jauh lebih tinggi. Kokmalah diturunkan.

Kalau gelar itu hanya untukmenghapus stigma perlakuan ordebaru terhadap kedua beliau, sah-sah saja. Sebab, sudah terlanjurmenjadi opini publik kalau Orba itutidak suka dengan Bung Karno.

Padahal, mungkin saja tidakdemikian. Menurut kami, BK danBung Hatta tidak butuh gelar yangmuluk-muluk. Beliau berdua inginmenyaksikan rakyat Indonesiamerdeka.Tidak terjajah, baik olehkolonial maupun bangsa sendiri.Nah, sekarang, bisa jadi BK dan BungHatta sedih menyaksikan bangsaIndonesia tak kunjung ‘merdeka’.Bangsa ini masih dijajah ekono-minya oleh asing.

Sementara pemerintah tidakbanyak berkutik. Inilah sesung-guhnya yang diidamidamkan BungKarno dan Bung Hatta termasukpejuang-pejuang lain. Jadi? Gelarpahlawan itu tidak memiliki arti,kalau semangat beliau tidak kitawarisi.

Abdul Ghofur

Sekarang sudah mulai memasukimusim hujan, anehnya pemerintahpusat maupun daerah tidak segeramenyelesaikan pembangunan jalan. DiJombang, banyak jalan rusak berat.Butuh perhatian serius. Baik jalankabupaten, propinsi maupun pusat.Untuk Pemkab Jombang, mestinyatahu, jalan menuju Desun Ngemplak,Kedung Betik, Kecamatan Kesambenhingga desa-desa di KecamatanPeterongan rusak berat. Aspal bukanhanya mengelupas, tapi sudahmenjadi lubang menganga, ini hampirdi semua jalanan, baik yang ada dikampung-kampung maupun antardesa atau antar dusun.

Rusaknya sarana jalan ini sangatmengganggu aktivitas perekonomianwarga sebab kendaraan tidak bisamelaju dengan nyaman. Bahkan, bisamembahayakan para pengguna jalan.Bisa dibayangkan bagaimana padamusin penghujan, pasti akan lebihberbahaya lagi bagi para pengguna

jalan. Karena itu saya berharap agarPemkab Jombang segera membangunjalan-jalan yang rusak tersebut.

Pun jalanan rusak tampak di Ke-camatan Kesamben sebelah timur kearah Mojokerto. Misalnya jalanan dekatjembatan Gedeg, sejak dulu rusak dandibiarkan rusak. Jalan-jalan ini mem-butuhkan perhatian pemerintah sebabmenjadi sarana utama transportasiwarga. Kami dan tentu warga desa lainjuga, berharap pembangunan jalananini segera diwujudkan. Khusus untukJombang, sebentar lagi Pilkada, siapabupati yang peduli dengan masalah ini?Jangan hanya cari suara saja. Begiktujuga untuk Pak De Karwo, jalan propinsisekarang ini mirip proyek kampungan.Tambal sulam saja, dan tentu inimembuat biaya jauh lebih besar. DariSurabaya sampai Jombang, yang kiktasaksikan tambal sulam. Akhirnya jalanmenjadi gelombang. Menurut hematkami, perbaikan infrastruktur ini tidakterprogram dengan baik. Walhasilmalah ngorotngorot duit. Ayo Pak Debenahi! Kalau gak percaya tanya GusIpul yang sering memakai jalanSurabaya-Jombang untuk pulangkampung.

[email protected]

Mau Hujan Pak DeJalan Rusak Berat

KOMISI Pemilihan Umum (KPU)menempati pos terdepan dalam prosesdemokrasi, berupa Pemilu. Kalau KPUlemot, maka semua organ politik menjadilemot. Kalau KPU sibuk membawakepentingan sendiri, maka, Pemilumenjadi amburadul. Itu pasti. Janganterulang seperti dulu. Dan ini akanmenjadi taruhan ke depan, apakah politikbangsa ini bisa menjadi bermoral,beradab atau lebih bejat, KPU punyaperan penting.

Kita semua setuju penyederhanaanpartai. Ke depan sepertinya harus. Tetapiitu harus dilakukan dengan beradab danbenar. Kalau dilakukan dengan kanibal,maka, hasilnya akan kanibal juga. Ingat!Kerja KPU yang disoal Baswaslu menjadiperhatian publik. Padahal, mestinya,tidak harus terjadi. Artinya, kalau KPU

bekerja profesional, tidak akan adacatatan tebal bahkan ancaman pidanayang disampaikan Bawaslu.

Jadi KPU jangan mau ditunggangi.Kesan yang beredar di masyarakat KPUsekarang dalam kontrol partai besar,sehingga partai kecil mau dilibas habis.Itu kemuidan dikuatkan dengan sikapBawaslu. Karena itu, sebagai rakyat kitaberharap KPU bekerja profesional.Karena KPU itu pintu masuk pertama danutama dalam proses demokrasi yangberupa Pemilu itu. Insan KPU harusmemiliki integritas sebagai bagian daribangsa. Kalau pun kinerja profesionalAnda tidak berbuah di lembar negara,minimal tidak melukai hati nurani Andasendiri. Bukankah begitu?

Abdul AzizJakarta

KPU Jangan Mau Ditunggangi

SURAT PEMBACA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 7

DARI REDAKSI

Kapan E-KTPSelesai?

Proyek pemerintah dengan danatriliun ternyata tak kunjung beres.Sampai sekarang E-KTP yang digem-bar- gemborkan belum juga selesai.Padahal, saya baca di media, e-KTPakan otomatis jadi DPT. Saya sih se-tuju-setuju saja sebab memang se-baiknya ada data tunggal bagi warganegara yang bisa digunakan untuksemua keperluan, baik oleh warganegara itu sendiri maupun olehnegara.

Tapi yang jadi soal, aparaturnegara yang kurang mumpuni dalammembuat aturan termasuk juklak-juknisnya sehingga seringkali di ting-kat bawah semua jadi kacau, jadi ru-mit, dan ujung-ujungnya molor.

E-KTP juga sama, sebab sampaisekarang banyak masyarakat yangbelum mendapat e-KTP, padahalpendaftaran dan proses mengurus-nya sudah lama, massal lagi, sehing-ga terkesan sangat negara seriusmengurus masalah jati diri warga ne-garanya, masyarakat juga menun-jukkan antusiasme dengan programini, tapi kok jadi begini akhirnya, molordan molor.

Lagi-lagi kekhawatiran masyara-kat itu benar-benar terjadi. Dan se-perti kata orang Jawa “hangathangattai ayam”, hanya semangat di awal,tapi ujung-ujungnya ruwet di bela-kang, apalagi sampai ada permainan,yang sudah membudaya pada bang-sa ini. Kita tak akan berhasil bila sukamemainkan program negara, terma-suk dalam masalah kependudukanini. Jadi saya berharap e-KTP segeradiselesaikan agar kita punya KTPyang benar-benar KTP, yang kitabangga memilikinya. Dan harus di-ingat, KTP adalah hak warga negaradan kewajiban bagi negara mem-berikan kepada rakyatnya. Jadi, tidakada hak yang dipersulit. Apalagi tidakdiberikan. Dan tak layak bagi aparatnegara mempersulit pengurusanKTP sebab hal itu kewajibannya.Kalau tidak beres, bagaimana per-tanggungjawabannya?

SumargonoWonoayu Sidoarjo

Pembaca, dua edisi berturut-turut, Majalah Dumas menurunkanlaporan khusus perihal bahayakomunisme. Yang pertama (Edisi17 Oktober 2012) untuk menjawabmajalah mingguan Tempo yangterbit sangat miring, hanya

menonjolkan PKI dansimpatisannya sebagai korban.Sebaliknya, Tempomenggambarkan, mendramatisasisiapa saja yang dianggap sebagaijagal anggota atau simpatisan PKIitu.

Untuk itu, Tempo mengumbar71 halaman. Protes punberdatangan, banyak umat Islamkeberatan dan melihat ini bagiandari gerakan memperlemah umatIslam, khususnya NU dan GPAnsor-nya yang, ketika peristiwaG30S/PKI tahun 1965 ituberlangsung, merekalah yangberhadapan dengan kaderkaderkomunis itu. Lebih dari itu, adayang berteriak Tempo sudahmemelintir nara sumber.Waallahu’alam.

Pembaca, selain di atas,sekarang ini pengetahuan umatIslam atau generasi muda Islamterhadap sejarah G30S PKI

amatlah rendah. Ini memerlukandaya gerak tersendiri, agarmereka bisa membaca,memahami, m e m a k n a i denganbenar sejarah kelam yangmenimpa bangsa Indonesia padasaat itu.

Terus terang, semakinhari semakin berkurangsaksi sejarang yangsanggup bercerita. Sebelummereka (saksi hidup) itudipanggil oleh Yang MahaKuasa. Allah SWT. maka,ada baiknya kalau sejarahkelam yang kini tercecer dimanamana itu, disatukankembali. Memang banyakbuku yang mengupasperistiwa G30S/PKI, tetapitidak semuanya mampumenjawab tuntaspertanyaan generasi masakini. Itulah diantara sebab,mengapa Majalah Dumaskembali menurunkan liputanpanjang tentang Palu Arit.

Pembaca yang budiman,sebagai bangsa Indonesiakita tentu tidak rela, jikakerukunan dan keutuhannegeri terkoyak oleh

manuvermanuver jangka pendek,meski itu dilakukan atas namaHAM atau demokratisasi. Risikoyang harus dibayar teramatmahal, konflik horisontal. Sejarahpahit 1965, harus kita sudahi, inikalau bangsa Indonesia inginmaju. Rekonsiliasi formal yangdigagas Komnas HAM,sesungguhnya baik-baik saja.Tetapi formalisasi rekonsiliasiyang hanya untuk mencarikemenangan sepihak, tidakberpikir dampak sosialnya yangjauh lebih besar, sungguh naifdilakukan.

Melalui edisi ini kita inginmengajak semua pihak berpikirjernih. Bangsa ini sudah lelah,jangan dibikin lelah. Negara inisudah sulit, jangan malahdipersulit. Masih terlalu banyakpekerjaan yang harus dituntaskan.Bukankah begitu? Waallahu’alambish-shawab.

MengapaMengapaMengapaMengapaMengapa Palu Arit?

8 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ASSALAMU’ALIKUM

Korupsi Biang Kerok KerusakanLa’natullahi ala raasyi wal murtasyi (al-Hadits)

Allah melaknat penyogok dan yang disogok (Hadits)Arraasyi wal murtasyi fin naar (Hadits)

Penyuap dan yang disuap tempatnya di neraka (Hadits)

PBNU membuat sejarah. Sejarah itu dicatatdengan tinta emas. Begitu kata banyak orang.Pasalnya, di saat rakyat hidup menderita danmerasa sangat sebal oleh perilaku korup parakoruptor, NU memperbolehkan koruptor dihukummati. Mengapa? Karena koruptor telahmenyengsarakan kehidupan rakyat. Koruptor telahmerusak sendi-sendi negara. Kekayaan negarasenilai ratusan juta triliun rupiah mereka habisisendiri. Mereka dengan seenak perutnyamerongrong kekayaan negara, sementara merekasama sekali tak peduli dengan penderitaan dankesengsaraan hidup rakyat. Berbagai kesulitan hiduprakyat tak pernah mereka pikirkan.

Ternyata, kasus korupsi bukan satu-dua-tigamelainkan ribuan banyaknya. Korupsi bukan cumamenilap uang jutaan rupiah melainkan sekali korupsibisa menyikat ratusan triliun rupiah. Sungguh sulitdibayangkan perbuatan yang sangat hina itu malahmarak dilakukan oleh orang-orang terhormat, parapolitisi dan pejabat publik di negara ini. Anehnya lagi,walau sudah sekian banyak kasus korupsi diadili dankoruptornya dihukum penjara, namun semua ituternyata tak mengubah keadaan menjadi baik.Korupsi malah semakin merajalela. Pengadilan danhukuman tak membuat mereka jera.

Maka, bergembiralah segenap rakyat di negeriini, ketika NU mengambil keputusan dalam MunasNU dan Konbes Alim Ulama yang digelar di PonpesKempek, Cirebon, medio September 2012. Hukummati koruptor! Hukum mati koruptor! Itulahkeputusan yang sempat menggetarkan singgasanapresiden di Gambir dan istana legislator di Senayan.Sejak pengumuman tentang bolehnya menetapkanhukuman mati bagi koruptor itu, tak hanya koruptoryang kaget, jajaran penegak hukum pun kaget juga.Para politisi dan pejabat publik yang suka bermain-main dengan uang haram itu tak kecuali pula.

Keputusan NU bahwa koruptor boleh dihukummati tak ayal lagi mendapat sambutan sangat luasdari berbagai lapisan masyarakat dan ormas.Sejumlah tokoh politik, sosial, budaya, akademisi,pemerhati, dan segenap rakyat serta banyak pihakyang selama ini menerima dampak berat darikorupsi dan kesal oleh maraknya korupsi, sertamereka yang selalu mendengar suara hati nuranidan simpati kepada NU pun gembira, semuanyamenyatakan dukungan penuh atas keberanian NUmengambil keputusan tersebut. “Keputusanhukuman mati bagi koruptor itu sangat layak karenakerusakan akibat korupsi sudah demikian luas dan

parah,” kata KH Saifuddin Amsir, Ketua KomisiBahtsul Masail Ad Diniyah Al Waqi’iyah sekaligusRois Syuriah PBNU. “Hukuman mati ini ditujukanuntuk menimbulkan efek jera dan membuka lebarjalan bagi kemaslahatan pembangunan bangsa,”tambahnya.

Keputusan Munas NU ini dengan demikianmenjadi sangat penting untuk dijadikan sumberrujukan dalam menentukan vonis bagi para koruptor,dan digunakan sebagai renungan dalam menguraipeliknya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Korupsi sebagai perilaku jahat dalam birokrasi dinegara Indonesia sejauh ini sudah berkembangsedemikian sistemik, artinya suatu perbuatankorupsi melibatkan suatu sistem atau susunan yangteratur dan dilakukan secara rapi, sehingga sulitdilacak, sulit dibuktikan dan sulit menyentuh merekayang berada di posisi puncak kekuasaan dari sistempraktik korupsi.

Aparat penegak hukum dan alat-alat hukumyang ada berupa undang-undang dan peraturan takmampu memberantas korupsi. Buktinya, terlalusedikit kasus korupsi yang bisa diselesaikandibandingkan dengan kasus-kasus yang tak bisamereka selesaikan dan temukan. Ditinjau dari suduthukum, instrumen hukum yang ada sebenarnyasudah cukup lengkap. Namun hal tersebut tidakditunjang oleh perilaku aparat penegak hukum.Perilaku buruk aparat penegak hukum mulai darikehakiman, kejaksaan hingga kepolisian berbandingterbalik hingga 360 derajat dengan instrumenhukum yang ada. Tak jarang penegak hukum malahjadi mafia hukum, melindungi para kriminal,termasuk para koruptor. Karena fakta inilah, makatidaklah mengherankan bila tingkat kepercayaanmasyarakat terhadap hukum sangat rendahsebagai akibat logis dari buruknya perilaku aparatpenegak hukum. Ini baru salah satu dari sekiankerusakan itu.

NU melalui Munasnya di Cirebonmemutuskan: Hukum mati koruptor.Islam menegaskan Allah melaknatpara koruptor dan mereka yangbekerjasama dengan koruptor. Bahkansebuah ayat al-Quran menyatakan:Hukuman bagi orang yang membuatkerusakan di muka bumi adalahdibunuh atau diasingkan. Semogaterobosan

NU ini bisa terwujud dalamkenyataan. ..

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 9

KARIKATUR

10 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

Setelah Genjer-genjer‘Menari’ di Komnas HAM

Indonesia terancam masuk jurang, perang saudara, salingbantai seperti tahun 1965. Semangat Komnas HAM

menggelar pengadilan HAM 1965, memanjakan keluarga eksPKI, membuat umat Islam terluka. Ada potensi konflik baru

yang tak kalah besar. GP Ansor merapatkan barisan,menggelar tabayyun kebangsaan.

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 11

LAPORAN KHUSUS

PBNU Dr H As’ad Said Ali, mantan KetuaPW GP Ansor Jatim Choirul Anam, danWakil Komnas HAM Ahmad Baso.

Isu yang digelindingkan belakanganini: Komnas HAM sedang merajut rekon-siliasi nasional. Kiai Hasyim menolak.Menurutnya, justru yang dilakukan itumerusak tatanan rekonsiliasi. Sebabsesungguhnya rekonsiliasi sudah terjadi,dan sudah dijalin dengan apik antarakelompok anak-anak PKI, anak-anakpahlawan revolusi, anak-anakKartosuwiryo dan anak-anak PRRI/Permesta. Ini sudah berjalan, efektifmenutup masa kelam masa lalu.

Tetapi, sayang, kini dimunculkankembali gerakan mengorek luka lamaitu. Gerakan ini berpotensi melahirkanpertengkaran baru. Dengan demikiansangat mungkin asing akan intervensidan menginvasi serta menguasaiIndonesia melalui jalur HAM. “Olehkarenanya, saya harap manuver meng-orek luka lama bangsa ini, dihentikansebelum negeri ini diserahkan nasibnyake orang asing,” jelas Kiai Hasyim.

Ya! Konsekuensi permintaan maafpresiden terhadap keluarga PKI, bisaberakibat fatal. Madlaratnya jauh lebihbesar ketimbang manfaatnya. Begitupresiden minta maaf, maka, secarapolitik negara berada di pihak yang salah,secara otomatis PKI di pihak yang benar.Bukan tidak mungkin PKI bangkitkembali, dan ini akan memicu lahirnyaperse-teruan baru yang lebih dahsyat,bisa melebihi G30S 1965.

Di samping itu, permintaan maafpresiden ujungnya mewajibkan negaramemberikan ganti rugi, sebagaimana

KH Hasyim Muzadi,mantan Ketua Umum

Pengurus Besar NahdlatulUlama (PBNU)

mengingatkan, ada bahayabesar mengancam negeri

ini. Pembiaran bisaberujung konflik

horisontal, bahkanmendorong kekuatanasing mencabik-cabik

Indonesia. Bahaya besaritu berupa skenario

mendistorsi sejarah PKI,sejarah paling pahit bagi

bangsa Indonesia.

D

Ketua Tim PenyelidikanPelanggaran Kemanusiaan1965-1966, Nurcholis,mengatakan jika Indonesiamemutuskan menggelarpengadilan HAM untukkasus 1965, lalu negaramemberi ganti rugi kepadakeluarga eks PKI, adalahkemenangan besar bagibarisan aktivis HAM dandemokrasi yang telahmenuntut penuntasankasus ini sejak 1998.

Gerakan ini dimulaidengan desakan terhadappresiden agar minta maaf,negara mengaku khilaf.Dan, tentu, kata Nurcholis,tidak cukup itu.

“Pemerintah harusmemahami posisi korban.Menurut saya, (MenkoPolhukam Djoko Suyanto –yang menyatakan presidentak perlu minta maaf) itutidak produktif sebabmakna rekonsiliasi untukkorban lebih besar lagi.Bukan hanya sekadar mintamaaf lalu urusannyaselesai,” ujar NurcholisKetua TPPK (KomnasHAM) dalam sebuahdiskusi tragedikemanusiaan 1965-1966 diUniversitas Indonesia,Depok beberapa waktulalu.

Nurcholis hanyamemikirkan kemenanganbarisan aktivis HAM dandemokrasi. Memangtampak indah, merekamenjadi jagoan. Tidakdipikir bagaimanadampaknya terhadap umatIslam di negeri ini. Ibaratpepatah jawa: Glandangcarang tekan pucuk. Bisamemporak-porandakankeutuhan bangsa yang telahdibangun dengan susahpayah. Tegakah kita bangsaini kembali saling bantai?

KH Hasyim Muzadi

istorsi sejarah itu sudah dimu-lai. “Mereka mengorek lukalama.Lalu mendesak pemerintah,

presiden meminta maaf kepada keluar-ga eks PKI. Padahal pemerintah seka-rang tak ada hubungannya. Merekaterus berusaha membongkar luka lamayang diskenario sebagai pelanggaranberat HAM, dengan berkendaraan HAMversi westernisme,” kata Kiai HasyimHasyim dalam dialog ‘Tabayyun Kebang-saan Pemberontakan PKI 1948/65 di mata NU/GP Ansor’, di Kantor PP GP Ansor, JlKramat Raya, Jakarta Pusat, pertengah-an bulan kemarin.

Hadir dalam acara ini sejarahwanTaufiq Abdullah, penulis dan pelakusejarah Salim Said, sesepuh GP AnsorKH Chalid Mawardi, Wakil Ketua Umum

12 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

tuntutan mereka di Pengadilan Negeri(PN) Jakarta Pusat, dengan kompensasiganti rugi uang perorang 975 juta sampai2,5 M. Sementara tim advokasi eks PKIdengan enaknya mengklaim jumlahkorban 20 juta jiwa. Ini tentu, melukaiumat Islam termasuk NU. Karena itu, KiaiHasyim meminta warga NU, teruta-makader Ansor mewaspadai setiap gerakanyang berupaya melemahkan NU. Salahsatunya lewat pengungkapan kembalikasus PKI pada tahun 1965/1966. Bukankekejaman PKI yang diungkap,melainkan mengesankan PKI sebagaikorban. Dengan demikian, umat Islam,termasuk NU dan GP Ansor disudutkan.Dari sini serangan terhadap NU telahdimulai dengan gerakan pelemahanorganisasi. (Baca: Tidak Miring ke Kiri, NUDianggap Mundur)

Pada kesempatan yang sama,pengasuh ponpes Al-Hikam Malang danDepok ini juga menyoroti soal pembe-ritakan sebuah majalah mingguan yangsangat menyudutkan NU. Bahasanyasangat provokatif, tidak mencerminkankerukunan apalagi itikad membangunrekonsiliasi. “Yang ditulis itu bukan hanyaberita, tapi sebuah gerakan,” katanya.

Sementara itu, sejarawan Salim Saidmengungkapkan, distorsi sejarah inisengaja dibangun untuk menyokongkebangkitan komunisme di negeri ini. Iamengungkapkan, peristiwa penumpas-an PKI pada tahun 1965 dan 1966 adalahrentetan sejarah yang saling berkaitandengan peristiwa sebelumnya. Tidakberdiri sendiri.

“Saat itu, sebelum ditumpas, PKIbanyak melakukan aksi sepihak didaerah. Mereka membagi-bagikan tanahpesantren milik kiai. Mereka menekankiai. Di Pedalaman Jawa Tengah danJawa Timur, PKI tak hanya berkonflikdengan umat Islam. PKI dan kaumMarhaen juga saling bunuh-bunuhan.Tapi yang mengherankan, saat itu diJakarta pimpinan Marhaen (Soekarnois,Red.) dengan pimpinan PKI saling peluk-pelukan,” tandas Salim.

Ia juga mengulas hasil penelitiannyatentang peristiwa tersebut, yang didalamnya memuat wawancara Salimdengan wartawan berhaluan PKI, dansalah satu tokoh nasional, Ruslan AbdulGhani. “Wartawan PKI itu mengungkap-kan, bahwa siapapun yang menang ditahun 65, akan terjadi pembunuhanmassal. Siapapun! Bahkan yang yangpertama kali dibunuh bukan yang anti

PKI, tapi sesama komunis yang berbedahaluan dengan Aidit,” ungkap Salimmengutip pernyataan narasumbernya.

Tragedi 1965 dan selanjutnya, menu-rut Salim, adalah buah dari kegagalandemokrasi terpimpin Soekarno. Hal itudikuatkan dengan pernyataan RuslanAbdul Ghani dalam wawancaranyadengan tokoh yang saat itu cukup dekatdengan Presiden Soekarno itu. “Ruslanberkata bahwa Nasakom (Nasionalis-Agama - Komunis, Red.) telah gagal.Padahal Bung Karno sudah dijual kedunia internasional. Penundaan pembu-baran PKI karena Bung Karno sedangmempersiapkan Partai berhaluan kiri lainyang akan melanjutkan Nasakom. Jadisebenarnya Bung Karno tak cinta PKI,”urai Salim.

Dia juga mengaku tak sepakat dengansikap KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)yang saat menjadi Presiden sempatmenyampaikan rencana per-mintaanmaaf kepada anak cucu PKI, sebagiupaya rekonsiliasi bangsa. “Ketika GusDur mau minta maaf, saya bilang; berapajauh kita harus mundur, Gus? SetelahGestapu nanti keturunan Kartosuwiryodan DI-TII juga menuntut permintaanyang sama, maaf. Yang menyedihkan,Pramoedya Ananta Toer menjawabpermintaan maaf itu dengan berkata,enak saja minta maaf. Akhirnya tohmereka tak menghormati itikad baiktersebut. Jadi saran saya, sudahlahberhenti membahas soal maaf maaf-kan.Saat ini yang terpenting, bagaimanamenyikapi seluruh korban peristiwa itudengan memanusiakan mereka,”ujarnya.

Hal serupa diungkapkan oleh KH ChalidMawardi, yang juga merupakan KetuaGP Ansor saat itu. Chalid menilai faktasejarah yang dituliskan oleh sebuahMajalah Mingguan (TEMPO) pada edisi1-7 Oktober 2012 merupakan faktasepihak yang ditulis dari satu sudutpandang saja. Menyakitkan, memang.“Tapi sering-seringlah ada isu semacamini, agar Ansor bangkit,” ujarnya berke-lakar. Chalid juga mengungkapkan, pascapenumpasan PKI yang dimotori tentaradi awal Orde Baru, dia sempat ditawaribintang penghargaan oleh pemerintah.“Tapi saya konsultasikan dengan KiaiIdham Khalid dan Kiai Wahab. Beliaubilang tak usah, sebab kita berjuang lillahita’ala, bukan berharap penghargaan,”tandasnya.

Sementara mantan Ketua PW GP

Salim Said

Choirul Anam

KH Chalid Mawardi

As’ad Ali

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 13

LAPORAN KHUSUS

Ansor Jawa Timur, Choirul Anam,mengaku miris membaca pemberitaanmajalah mingguan TEMPO. MenurutCak Anam, panggilan akrabnya, beritaTEMPO sudah jauh dari kaidahjurnalistik. “Saya sendiri miris memba-canya. Ibarat menggambarkan manu-sia, hanya membesar-besarkan luka ditangan, tapi tak mengulas kondisi tubuhyang lain. Ini berbahaya,” ujar Cak Anamyang juga mantan wartawan TEMPO.

Cak Anam mempertanyakan reko-mendasi Komisi Nasional Hak AsasiManusia (Komnas HAM) yang hanyamelakukan investigasi di tahun 1965 dantahun 1966 semata, dengan menga-baikan peristiwa sebelumnya. “Saya inijuga saksi sejarah saat itu di awal tahun65, saya santri Pesantren Darul UlumRejoso, dan merasakan betul tekananPKI. Setiap hendak ke pondok, sayaselalu ketemu petani yang bawaannyaklewang, arit. Kalimat-kalimat yangkeluar sangat provokatif, kiai kita sudahdianggap setan yang harus dibabat,mengerikan. Dan masih banyak lagikisah menyedihkan lainnya,” ujarnya.

Menurut Cak Anam, reaksi NUterhadap PKI merupakan upayamempertahankan diri dan counterterhadap gerakan PKI yang menindaskaum pesantren. “Tekanan PKI sebegitu

kuat dan muncul dari berbagai lini.Sehingga NU meng-counter-nya denganmembuat gerakan-gerakan sepertiBanser, Fatayat NU dan sebagainya.Bahkan Kiai Ali bersemangat membuatSolawat Badar untuk membangunsemangat jihad kawan-kawan sebagaicounter terhadap lagu genjer-genjer,”ujarnya.

Karenanya, Cak Anam memperta-nyakan sikap Komnas HAM yang pilihkasih, tak mau melakukan investigasiterhadap sejumlah pembunuhan terha-dap kiai dan santri. Salah satunya pem-bantaian terhadap para anggota GPAnsor, para kiai di Magetan, yangkorbannya mencapai ratusan orang.Belum lagi di daerah lain. “Jika mau fair,hal-hal itu juga harus diinvestigasi. Kalautidak, ini artinya Komnas HAM hanyaingin menghidupkan kembali PKI.Terlebih lagi, apa kita (sebagai bangsa)sepakat untuk membuka luka lama yangbegitu pahit, begitu kejam, begitumenyedihkan kita semua? Apa sudahdipikirkan dampaknya?” tandasnya.

Jika benar pemerintah minta maaf,maka, sama artinya pemerintah salah.Kalau pemerintah sudah salah, oto-matisPKI yang benar. Dalam kondisi demikian,PKI akan bangkit kembali. Ini sangatmelukai umat Islam. Ujungnya bisa

melahirkan konflik baru yang lebih besar.Bukan tidak mungkin, sebagai-manadisampaikan Kiai Hasyim Muzadi,kekuatan asing akan masuk melalui isuHAM. Bangsa Indonesia akan menjadikorban. “Apa ini yang diinginkan KomnasHAM?” tanya Cak Anam dengan nadaserius.

Ketua Umum PP GP Ansor NusronWahid mengatakan, bahwa GP Ansordan Bansernya siap merapatkan baris-an. Kondisi politik sekarang, tidak bolehdianggap entheng. Reformasi sudahkelewatan, dan justru mengancamkeutuhan kita sebagai bangsa. “Kitaharus waspada!” katanya singkat.

Kendati demikian, harap Nusron, umatIslam khususnya kalangan nahdli-yin,utamanya lagi kader Ansor, diminta tidakterpancing melakukan tindakankekerasan dalam menyikapi isu yangberkembang soal pembantaian PKI tahun1965, yang menyudutkan NU, Ansor danumat Islam. “Ansor jangan terpancingmelakukan kekerasan. Inilah sikap yangpaling baik menghadapi gempuran daripihak lain yang dipicu pemberitaansebuah majalah berita mingguan, soal“Algojo 65”,” katanya.

Sakit, memang. Tetapi, semua harusdihadapi dengan pikiran jernih. MenurutNusron, boleh saja semua pihak mela-

14 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

Setelah Diracun, 62 Anggota Ansor Dibantai

Mereka Disebut ‘Pindang Muncar’

Nusron Wahid - Ketua Umum GP Ansor

62 anggota Ansor Muncar, Banyuwangi dibantai, setelah diracun di rumah Matulus,Kades Cluring yang menyamar sebagai Ansor gadungan. Massa PKI sorak sorai

menyambut kemenangan. Korban dijuluki sebagai ‘pindang Muncar’.Sayang tragedi ini tidak masuk dalam buku sejarah nasional.

kukan rekonstruksi sejarah masa laluseperti peristiwa G 30 S PKI, tapi haruskomprehensif dan tidak merugikan lainpihak. “Jangan menampilkan sejarahsecara sepenggal-sepenggal dan tidakutuh. Hal itu membuat pihak laindirugikan, seperti kita, Ansor,” katanya.

Nusron juga setuju dalam kaitanperistiwa 65 ini, pemerintah tidak perlulagi meminta maaf pada pihak manapun,karena semuanya menjadi korban.“Yang perlu kita lakukan adalah intro-speksi untuk menatap masa depan,”kata-nya. Untuk melu-ruskan sejarah, GPAnsor perlu membuat PETISI yang dia-jukan kepada Majalah TEMPO. Isi PETISIdari Aliansi Masyarakat Bangsa danKomunitas Pesantren untuk Rekonsiliasiitu berupa sejumlah pernyataangugatan.

“Hari-hari ini – setelah Majalah TEMPOmenurunkan laporan tentang peristiwa1965 dalam edisi 1-7 Oktober 2012 –kehidupan kebangsaan kita menjadisesak. Sesama anak bangsa mulai salingcuriga, dan berpotensi saling tuduh danmenyalahkan, yang jelas akan merusakkehidupan kebangsaan kita yangharmonis ini. Laporan Majalah TEMPOdalam edisi tersebut justru merusaksuasana harmoni dan situasi rekonsiliasiyang sudah berjalan di antara berbagaikomunitas bangsa ini, terutama antarakalangan NU dan pesantren denganpara mantan anggota PKI, simpatisanbeserta keluarganya di Tanah Air.” Iniyang pertama.

Kedua, Majalah TEMPO harus mema-hami dan mengerti tentang duniapesantren agar tidak membawa kese-satan kepada pembaca. Pesantren danpara kiai adalah pilar-pilar tegaknyabangsa ini, dan merupakan garda depangerakan rekonsiliasi dan pluralisme dinegeri ini. Berbagai elemen bangsa dari

manapun asal, suku ataupunagamanya, selalu meng-gandengNU dan para kiai untuk bersatu danbersama-sama meng-gerakkansemangat rekonsiliasi danpluralisme tersebut.

Sementara pemberitaan Maja-lah TEMPO penuh bahasa-bahasainsinuatif dan provokatif yangtidak menghormati sama sekalidunia pesantren dan para kiai.“Dengan ini GP Ansor berharaptidak lagi muncul provokasi yangmengancam kerukunan kitasebagai bangsa,” tegas Nusron.

(Mokhammad Kaiyis dan AhmadMillah)

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 15

LAPORAN KHUSUS

ekuatan PKI di Banyuwangiseakan tak tertandingi. Bersa-maan dengan meletusnya

G30S 1965 di Jakarta, warga PKI di ujungtimur Jawa Timur itu menggelar demobesar-besaran. Tidak kurang dari 2000orang terdiri dari PKI, BTI, Lekratumplek blek jadi satu di Desa Krajan,Kecamatan Cluring, Banyuwangi.Mereka berpesta pora setelah berhasilmenghabisi 62 anggota Ansor dariMuncar.

“Ganyang NU, ganyang Muhammad-iyah, ganyang PNI. Pingin weruh pindangMuncar, deleng ning Cemetuk (Kalau inginmelihat pindang Muncar — maksudnyamayat Ansor disamakan ikan pindang— lihatlah di Cemetuk),” begitu yel-yelribuan orang PKI dengan senjata cluritdan parang.

Kerja licik PKI di Dusun Cemetuk, DesaCluring ini memang luput darikecurigaan orang Islam, termasuk NUdan Ansornya. Akal bulus itu berupapemasangan bendera NU dan Ansor disepanjang jalan Cemetuk, yang sengajadisiapkan untuk menyambut anak-anakAnsor sepulang dari Karang Asem.Tokoh-tokoh PKI tahu, bahwa saat itusedang terjadi konflik hebat di KarangAsem. Dengan jumlah besar dansenjata lengkap, orang PKI memenang-kan pertempuran. “Tak kuat Mas, orang-orang PKI banyak yang bawa bedil,”begitu anak-anak Ansor mengeluhsebagaimana diceritakan MohammadNoer, Kepala Satuan Tugas Hansip DesaCluring dalam buku Mengenang LubangBuaya Dusun Cemetuk, yang ditulisdengan gaya tutur.

Nah, saat pulang dari Karang Asem,memasuki Dusun Cemetuk, sisa-sisaanak Ansor dengan menumpang sejum-lah kendaraan truk ini, tampak lega,setelah melihat bendera NU dan Ansorberjejer di Dusun Cemetuk. Apalagikonsentrrasi massa terlihat jauh lebihbanyak. Mereka tidak hanya wargaCemetuk, tetapi dari berbagai daerahseperti Krajan, Tegal Dlimo, Kalipahit,Jeding, Rogojampi, Kabat, bahkan adayang dari Ponorogo, Blitar.

Melihat bendera yang berderet, anak-anak Ansor mengira sesama muslim.Ternyata salah, massa yang berkumpulitu adalah kekuatan PKI yang menya-mar. Begitu melihat anak-anak Ansorlewat, orang-orang Cemetuk memang-gilnya. Mereka disuruh mampir ke

Krumah Kepala Desa Cluring, Matulus.Di sini disambut makanan yang sudahdiracun. Perempuan-perempuan PKIyang tergabung dalam Gerwani pundidandani ala fatayat. Tak ada yangcuriga. Apalagi anak-anak Ansor kondi-sinya sangat lapar.

Setelah makan, dan sebagian sudahmulai muntah, sempyongan, anak-anakAnsor ini digiring ke rumah MangunLehar, salah seorang pendekar BTI diDusun Cemetuk. Di pinggir sungai sudahdisiapkan tiga lubang maut. Dalamkondisi keracunan, sempoyongan mere-ka dibantai satu persatu. Sebanyakempat puluh anak Ansor disatukandalam lubang, kemudian sebelas mayatmasuk lubang kedua dan sebelas lagimasuk lubang ketiga. “Sebanyak 62anggota Ansor dihabisi. PKI begitusadis, merasa tak tertandingi,” tambahMohammad Noer.

Banyuwangi semakin mencekam.Tentara kewalahan. PKI optimis orang-orang Sara’i (istilah orang NU), golonganSumitro (PNI) bakal tumpes. Merekayang melawan PKI akan dihabisi,dibabat perutnya, mayatnya dibuang dipertigaan. “Babat tujuh setan desa.Kalau mau takbir, takbir saja. AllahuAkbar celeh opo (mau apa)?” begitu teriakmassa PKI. Beruntung orang-orangMuspika (Tritunggal saat itu) tidakkesusupan PKI. Sehingga kondisi bisadikuasai kembali.

Miskawi, dosen Universitas 17 Agus-tus 1945 Banyuwangi menilai peristiwaCemetuk mestinya masuk dalam seja-rah kelam Indonesia. Dilihat dari nilai

sejarahnya, peristiwa Cemetuk layakdikenang, agar tidak terulang kembali.Memang dibuatkan monumen tigalubang buaya sebagai tempat pengu-buran massal. Mestinya tidak cukup disitu.

Ini sesungguhnya mampu menam-bah khasanah sejarah nasional Indone-sia, bermanfaat bagi pembangunansubstansi penulisan sejarah kontem-porer Indonesia yang belum terjangkausampai saat ini dan lebih-lebih dijadikansarana pembelajaran bagi siswa-siswi,mahasiswa dan masyarakat umum.Apalagi sejarah PKI di Cemetuk didu-kung sumber primer yang merupakansaksi hidup dari tragedi pembantaiantahun 1965.

Sayang sejarah nasional hanya sedikitsekali menyediakan ruang untuk meng-ungkap kekejaman PKI di Cemetuk ini.Terbukti dengan minimnya buku-bukusejarah yang bisa menjelaskan tragediCemetuk secara komprehensif.

“Pemerintah terlalu memfokuskanpenulisan sejarah PKI dalam Gerakan 30September dan mengabaikan peneli-tiansejarah di tingkat lokal. Padahal bilamelihat pada banyaknya korban dan jugasaling keterkaitan dengan perkem-bangan PKI di nusantara, tragedi Cemetuksangat relevan menjadi bagian takterpisahkan dari sejarah nasional. Lebihparah lagi, banyak orang Banyu-wangisendiri yang belum mengetahui tentangkeberadaan monumen Panca-sila danLubang Buaya Cemetuk sebagai akibatkeganasan PKI,” tambahnya sebagaima-na ditulis dalam miskawi’sblog. (emkaye)

16 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

Desakan membuang kata ’PKI’ diG30S (Gerakan 30 September 1965)semakin kuat. Selain dila-kukan anakturun PKI, sejarawan yang ‘miring kekiri’ juga getol mencopot jejak PKI dalamsingkatan G30S itu. Gerakan merekaterus membesar, terutama setelahmendapat suntikan kekuatan darikelompok anti Orde Baru. Walhasil,seluruh yang berbau Orba harusdihilangkan. Target mereka: bukupelajaran (sejarah) di sekolah tidak lagimenyebut kata PKI. Alasannya sama,penempelan PKI adalah karya Orde

Jangan Berhenti di

47 tahun sudah peristiwa Lubang Buaya, G30S/PKI berlalu. Uniknya, sampai sekarang,sejarawan kita masih ‘bertikai’ soal terlibat dan tidaknya PKI. Reformasi yang kelewatanmembuat Palu Arit mudah berkelit. Mereka mendesak presiden minta maaf, menggelar

rekonsiliasi formal, memanjakan PKI sebagai korban.

Baru. Klop!KH Salahuddin Wahid (Gus Solah),

tujuh tahun silam sudah menyatakantentang bahaya gebyah uyah Orba.Diakui, generasi sekarang begitu anti-Orde Baru. Sehingga seluruh musuhOrde Baru menjadi teman mereka.Mereka ini simpati kepada PKI, karenakomunis itu musuh Orde Baru. Akhirnyaperingatan tentang kekejaman PKI tidakdiperhatikan. “Padahal, generasi tuamerasakan sendiri betapa kejamnyaPKI, dan mereka tidak mau terulang lagi.Itulah sebabnya, generasi tua tidak

ingin ada penghapusan sejarah denganmenghilangkan PKI dari peristiwa G30Stahun 1965,” kata Gus Solah.

Pengasuh PP Tebuireng Jombangini, kemudian mendeskripsikan betapalemahnya pemahaman generasisekarang tentang PKI. Merekadisumbang dunia pers yang ikutan‘berpihak’ kepada komunis. Tahun 2005misalnya, ketika ada peluncuran bukuKesaksian Korban Kekejaman PKI 1948 danbuku Bedah Caesar Dewan Revolusi Indonesiadi Lemhanas, sama sekali tidak menarikinsan pers. “Peluncuran buku

Kekejaman PKItahun 1948, hanyadiliput satu koran.Sementara BedahCaesar Dewan Revo-lusi Indonesia diLemhanas tidakdiliput satu koranpun,” tambah GusSolah. Ini menun-jukkan gebyah uyahterhadap hal-halyang berbau Orba,sudah kelewatan.

Di lain pihak,mantan Tapol (ta-

Lubang Buaya

Harry A. Poezemembeber hasilpenelitiannya:Menyatakan PKImelakukanpemberontakanMadiun. Andai PKIlangsungdikurung tidakada peristiwa1965.

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 17

LAPORAN KHUSUS

hanan politik) termasuk tokoh-tokohkomunis tidak mau melewatkan erareformasi ini. Mereka juga getolmelakukan peluncuran buku, diskusi,dan pembacaan puisi dengan temamengenang tragedi kemanusiaan yangmenimpa ratusan ribu manusia danperlakuan diskriminatif terhadap jutaanwarganya yang telah berjalan selamapuluhan tahun. Pihak ini berjuangmemperoleh kembali hak-haknya yangtelah dirampas Orde Baru. Di sini GusSolah melempar sebuah pertanyaan:Bagaimana sikap kita?

Menurut Gus Solah, menyikapiperistiwa yang sudah lewat 47 tahun itu,sekaligus menentukan siapa dibelakang G30S, maka langkah palingawal adalah harus berangkat dari faktasejarah. Untuk G30S, Mahmilub telahmemeriksa sejumlah terdakwa. Be-berapa tokoh PKI telah memberikesaksian, mereka terlibat G30S, meskiPKI-nya sendiri menyatakan tidak. Faktaini diyakini puluhan juta bahkan mungkinseratus juta orang.

Memang ada pihak yang tak yakin

PKI di balik G30S, didalamnya terdapatsebagian ahli sejarah. Mereka menuduhTNI AD dengan tokohnya, Soeharto,sebagai dalang G30S. Dasarnya teoridan fakta laporan Kolonel Latief kepadaSoeharto (29/9/1965 malam) tentangrencana penjemputan paksa parajenderal. Lalu dianalisis dan disim-pulkan, amat kuat dugaan Soeharto dibalik G30S. Teori ini didukung situasiperang dingin dunia internasional.

Prof Dr Taufik Abdullah yang pernahditugasi menulis kembali SejarahIndonesia mengalami kesulitanmenentukan pihak-pihak yang dinya-takan harus bertanggung jawab atasG30S. Pengalaman hidup dan keyakinanseseorang amat menen-tukan terhadapdua pilihan itu. “Menurut saya, faktapersidangan Mahmilub lebih kuat danmeyakinkan, PKI ada di belakang G30S.Tetapi pihak yang percaya bahwa ituadalah urusan internal AD tentu punyapengalaman dan keyakinan berbeda,”fakta lengkap dan siswa dipersilakanmenentukan sendiri versi mana yangbenar.

Anhar Gonggong, salah satu sejara-wan kita juga mengakui adanyakontroversi itu. Terutama penempelankata PKI dalam G30S 1965. Anhar hanyamelihat dari sejarah penempelan PKI.Menurutnya, yang terkait denganperistiwa G30S itu sangat banyak.Tetapi, diakui ada semacam pemaksaanuntuk mengatakan G30S itu PKI.Menurut Anhar ketika gerakan itumeletus, tidak ada kata PKI-nya. Tentu!

Nah, setelah Soeharto berkuasa,barulah disebutkan otaknya PKI.Ditambahlah istilah itu menjadi G30S/PKI. “Kalau saya memandangnya biasasaja. Gampang menerangkannyasecara faktual-historis tanpa adamuatan politik. Katakan saja ketikamengumumkan gerakan itu padatanggal 1 Oktober, kata PKI tidak ada.Pasca PKI, kata PKI itu dicantumkanberdasar atas penemuan-penemuandari mereka yang menang (berkuasa).Saat itulah baru dikatakan gerakan iniharus dberitahu kepada masyarakatluas bahwa yang melakukan adalah PKI.Jadi perlu ditambahkan kata PKI di

Gus Solah

18 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

belakang G30S. Penambahan kata PKIdilakukan oleh Orde Baru di bawahpimpinan Soeharto-Nasution ketika itu,”kata Anhar kepada Fadila FikrianiArmadita dan Rhoma Aria Dwi Yuliantri.

Anhar memang melempar bebas kepublik. Ia menjelaskan fakta bahwakontroversi itu memang ada. “Kalaumenurut Soeharto PKI terlibat, kalauAnda tanya orang PKI mereka pastibilang tidak terlibat. Ada sekian banyakversi. Ada yang mengatakan bahwa iniadalah pertentangan lingkunganAngkatan Darat. Ada yang mengatakanini CIA, China, Uni Soviet, PKI, bahkanterakhir ada yang bilang Soehartoterlibat. Paling tidak ada sembilan versitentang siapa sih dalang dari Gerakan30 September. Lalu mana yang benar?,”jelasnya. Meski kontroversi, Anhartetap merasa memiliki tanggungjawabsebagai sejarawan. Dia harus memihakyang benar. Tak ingin menyembunyikanfakta sejarah.

Jadi kalau menurut Anda sendiribagaimana? “Saya lebih cenderung PKIterlibat kalau melihat proses pada tahun1960-1964. Di sini PKI bersama Soekarnobermain dan memperoleh posisinyayang kuat. PKI melakukan berbagaikegiatan dengan menggunakan jargonmendukung pemeritah besar revolusi

tanpa reserve; dia berusaha menggu-nakan Nasakom untuk meraih kekua-saan yang lebih kuat di pemerintahan,”tambahnya.

Terkait dengan pemberontakan itu,tidak berarti orang seperti Jamin,Nasution, Soekarno, tidak tahu.“Mungkin yang bikin mereka kagetdilakukannya pembunuhan pada 6Jenderal dan 1 Perwira. Mereka tidakmenduga. Banyak perwira tahu, inimenurut saya lho.... masak seorangPanglima Angkatan Darat, MenkoKeamanan, tidak dapat laporan dariintelejen. Menurut analisis mereka cumasebuah kudeta atau penyerangan padabatas tertentu tidak ada pembunuhansekejam itu.”

Ditanya soal pembantaian pascaPKI, Anhar menjawab lugas. “Memangada di Yogya biangnya, faktual itu. Adabanyak buku tentang itu dan itumemang fakual. Jadi tidak bisadisangkal. Yang jadi persoalan kanjumlahnya. Ada yang bilang 500.000; adayang bilang 2 juta. Saya tidak maumenyebut jumlah, tapi saya yakin itupasti terjadi. Sederhana saja.Sebenarnya cuma karena dendam dimana saat PKI dan Soekarno berkuasabanyak juga pembunuhan. Di JawaTimur berapa banyak ulama dibunuh.

Coba lihat bukuya Sulastomo, tentangG30S, dia ketua HMI yang ketika itudikejar-kejar PKI untuk membubarkanHMI,” ujarnya.

Timbul tenggelam kata PKI dalambuku sejarah turut menjadi perhati-annya. Menurut Anhar adalah wajar jikaada kelompok yang menentangpelepasan kata PKI. Itu sebuah prosesyang dilakukan orang-orang yangmerasa memang PKI terlibat. MisalnyaUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi(KKR) itu harus dibatalkan karenamenguntungkan PKI. Tentu saja orang-orang yang terlibat menumpas PKI tidaksetuju kata PKI dihilangkan. Kalaudilakukan, sama saja memutarbalikkanfakta.

“Oleh karena itu selalu saya bilangbahwa tidak perlu menghilangkan itu,paling tidak pada keterangan awaldicantumkan peristiwa ini tidakmenggunakan istilah PKI. Namanyayang asli adalah gerakan G30S yangdipimpin Letnan Kolonel Untung. Nahbaru diterangkan pada prosesnyakemudian oleh karena Untung salah,dan menurut Soeharto dan Orde Barusetelah melihat berbagai kegiatan danorang-orang di dalamnya, makamereka yakin yang melakukanpemberontakan itu adalah PKI.

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 19

LAPORAN KHUSUS

Dengan bukti-bukti itulah makagerakan ini ditambahi dengan PKI,”jelasnya.

Ketika ditanya soal pencatuman PKIsebagai politisasi pendidikan, Anharjuga tidak setuju. Sebab, pendidikan tidakbisa lepas dari politik. Selalu saja yangnamanya pendidikan terkait denganpolitik karena semua apa yangdijalankan tetap kebijakan politik.Menteri itu politik dan kebijakan yangdilakukan adalah kebijakan politik.“Andai PKI menang tentu saja bukuajarnya berbau PKI. Itu kebijakan politikdan tidak ada yang salah; yang salahadalah ketika orang mengajarkan buku-buku yang resmi lalu orang lain tidakboleh menggunakan buku-buku lainsebagai pembanding,” tambahnya.

Di samping itu, jelaslah tidak cukupmembaca kekejaman PKI hanya dariLubang Buaya. Karena itu kebijakanOrba mencatumkan PKI dalam G30S,tidak serta merta salah. Pemberontakan1 Oktober 1965 dengan jelas dilakukangerombolan PKI untuk melakukankudeta, dengan membunuh para jende-ral, ulama, dan itu tak terbantahkan.Kalau ada pihak lain menjelaskandidalangi CIA dan AD untuk meraihkekuasaan, itu masih sulit dibuktikan.Padahal ada fakta gamblang dari porosJakarta sampai Peking, hubungankedekatan PKI dan Peking, Cina, Rusia.

Selain itu perhatikan juga kedatang-an Musso, tokoh PKI sepulang dari UniSoviet dan bergabung dengan AmirSjarifoeddin melakukan kudeta yangterkenal dengan Madiun Fair 1948.Mereka melakukan dengan cara-carakejam, membunuh, membantai. UmatIslam menuai banyak teror, acaman,intimidasi. Musso dengan gagah menga-takan rakyat telah menguasai Madiun,setelah itu merembet ke daerah lain.(Baca: Pidato Musso, Setelah Madiun DaerahLain).

Suasana saat itu benar-benarmencekam. PKI sudah berfoya-foyamenguasai keadaan.

Bahkan grup-grup kesenian sepertiludruk sudah melakukan penghinaan.Umat beragama benar-benar dalamtekanan. Tak sedikit grup ludruk digan-deng PKI untuk memuluskan programpemberdayaan kaum petani, pemuda-pemuda rakyat, dan para buruh. Merekakadang menyelingi cerita dengan lakonyang sangat menya-kitkan. Misalnya“Gusti Allah Sunat”, atau “Gusti Allah

Mantu”, ada juga lakon “Tujuh SetanDesa”. Para kiai dianggap sebagai salahsatu dari setan desa yang harus dibabat.Lakon-lakon itu kini sudah tenggelam,hanya terdengar lamat-lamat bagimereka yang senang sejarah. Danternyata masih saja tetap sadis danangker.

Pun setelah itu. Pemilu 1955suasana politik tidak hanya panas, tetapipenuh konflik dan kebencian. Aksi terordilakukan PKI tanpa henti. Merekamenguasai media. Kiai dan kaum santriterus diteror, sehingga mereka selaluberjaga dari serangan fisik PKI. Kejam,karena devinisi kiai saat itu adalahsebagai salah satu dari setan desa yangharus dihabisi.

Jadi, pemberontakan Madiun 1948 tak bisa dilupakan begitu saja. Terkakiterat dengan 1965. Di mana PKI besertaorgan kiri lainnya menelan ribuankorban, baik dari kalangan santri, ulama,pemimpin tarekat, mereka dibantaisecara keji. Belum lagi aset ibadahseperti masjid, pesantren dan madra-sah dibakar.

Adalah aneh, jika PKI sekarangmenuduh pembantaian itu sebagaimanuver Hatta. Padahal jelas BungKarno saat itu bersama Hatta mengata-kan kepada rakyat bahwa pemberon-takan PKI di Madiun yang dipimpinMusso dan Amir Syarifuddin adalahsebuah kudeta, menikam republik daribelakang, karena itu harus dihancurkan.(Baca Pidato Bung Karno: Merebut kembaliMadiun)

Jadi? Sejak dulu kita sudah perangopini. Korban yang begitu besar, saatitu hendak ditutupi PKI. Tidak lamasetelah pembantaian santri dan kiai,

Aidit menerbitkan Buku Putih memutar-balikkan fakta pemban-taian Madiun itu.Para penulis sejarah termakanmanipulasi Aidit ini. Tetapi rakyat, paraulama dan santri sebagai korban tetapmencatat dalam sejarahnya sendiri.Begitu pula G30S/PKI, jangan hanyadilihat dari Lubang Buaya. Bacalahpernyataan tokoh PKI menjelang G30Situ sendiri. Mereka selalu mengatakanIbu Pertiwi sedang hamil tua, tidak lamalagi rakyat berkuasa. Nah, dari sini, PKIsulit berkelit.

Memang, pertanyaan berikutnya:Apakah bangsa ini akan menyimpandendam selamanya? Tidak. MenurutGus Solah, rekonsiliasi adalah jalankeluar. Karena itu, menjadi syarat utamajika Indonesia ingin maju. Dan,rekonsiliasi secara kultural sudahberjalan baik, sebagaimana yangdilakukan anak-anak muda Ansor.Sekarang ini banyak keluarga PKI yangmenjadi anggota Banser. Rekonsiliasitidak perlu digembar-gemborkan,apalagi sampai diformalkan, bisa-bisahanya akan memanjakan PKI.

Kita tidak boleh melupakan masa laluyang kelam. Peristiwa G30S harus diingatbukan untuk menumbuhkan kecurigaanatau saling benci. Hanya untukmengingatkan kita semua, bahwa kitapernah melakukan kesalahan besar danjangan sampai terulang lagi. BangsaIndonesia adalah bangsa pemaaf. Lebihnaif, juga pelupa. Inilah kelebihansekaligus kekurangan kita. Bukankahmemaafkan itu tidak sama denganmelupakan? Waallahu’alam bish-shawab.

(Mokhammad Kaiyis dari berbagaisumber)

Prof. Anhar Gonggong

LAPORAN KHUSUS

20 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

etulusan para pejuang RI,sekaligus titik kelemahannya.Berbeda dengan komunis

yang haus kekuasaan. Itulah sebabnya,ketika Maklumat Wakil Presiden RI,tanggal 3 Nopember 1945 tentangkebebasan membentuk partai politik -menuju negara demokratis - dikeluar-kan, kaum komunis paling siap di depan.Mereka dengan cepat melakukankonsolidasi kekuatan kiri.

Kebijakan ini membuat Indonesiamemasuki babak baru, hiruk pikuklahirnya partai politik. Muncullah PartaiKomunis Indonesia (PKI), Majelis SyuroMuslimin Indonesia (Masyumi), PartaiBuruh Indonesia, Partai Rakyat Jakarta,Partai Kristen Indonesia, Partai SosialisIndonesia, Partai Rakyat Sosialis Indo-nesia, Partai Katholik Indonesia, PartaiRakyat Marhaen Indonesia dan Partainasionalis Indonesia.

Pada saat itu, mengimbangi kekuat-an PKI tidaklah mudah. Partai inimemiliki sumberdaya manusia yanghebat, syahwat politiknya terus meng-gelora, ditambah dukungan Uni Sovietyang kuat. Sementara para pejuang yangtulus, tidak berorientasi kekuasaan,tampak kedodoran dengan minimnyalogistik, plus berbekal sisa-sia kekuatanmelawan Balanda. Belum lagi adanyaancaman agresi militer Belanda.

Layar politik terus berkembang.Organisasi gerakan pemuda pun tum-buh bagai cendawan di musim hujan.Dalam setahun, ada 30 organisasi kepe-mudaan yang biasa disebut sebagaibadan perjuangan atau laskar. Tidaksedikit yang berperan sebagai penyang-ga kekeuatan politik praktis. Peluang iniditangkap cermat oleh kader-kaderkomunis, mereka bekerja keras mewu-

judkan cita-citanya sendiri, mengkomu-niskan Indonesia. PKI menggunakan taktik jitu, tunggang menunggang. Komunismempunyai pengalaman hebat bagai-mana menunggangi gerakan SyarikatIslam melawan kolonial Belanda. Polainilah yang terus dikembangkan merekapasca kemerdekaan.

“Jadi agenda komunis bukan mem-perjuangkan kemerdekaan RI, bukan.Mereka ingin merebut Indonesia, meng-komunis-kan Indonesia. Tetapi, karenaketulusan dan keikhlasan para pejuangkita, maka republik ini diselamatkan olehAllah SWT. Tepatlah kalau para perintiskemerdekaan ini menggunakan kalimat;Berkat Rahmat Allah SWT.,” kata DrsArukat Djaswadi, Direktur CICS,lembaga antikomunis kepada Dumas.

S e b a g a igerakan, ko-munis sem-pat berada diatas angin.Tahun 1945,kader-kaderkomunis ber-hasil mem-bentuk wa-dah pemuda,Pesindo (Pe-muda Sosia-lis Indonesia)yang dimotoriAmir Syari-fuddin.

P e s i n d oadalah pele-buran dari be-berapa orga-nisasi pemdayang diben-tuk dalam

kongres Angkatan Muda Indonesia(API) tanggal 9-11 Nopember 1945.“Dalam ranah politik praktis AmirSyarifuddin membentuk Parsi (PartaiSosialis Indonesia). Partai ini memper-kuat masyarakat sosialis terdiri dariburuh, petani dan tentara sebagai tulangpunggungnya. Programnya memben-tuk Front Persatuan Rakyat (FPR). Tetapiberumur pendek. Cuma bertahan satubulan,” tulis sejarawan Suratmin dalambuku Kronik Peristiwa Madiun 1948.

Karena sokongan Soviet begitubesar, kader komunis lincah bermanu-ver. Klop! Karena tahun 1946, Belandamembebaskan kader-kader PKI yangsempat dibuang ke Digul atas pembe-rontakan 1926, seperti Sardjono. Tidaklama, datang juga petholan komunis dari

Memilih Madiun Sebagai Basis

Pendukung PKI dalam Madiun Affair

No. BANTUAN KEKUATAN PKI KOMANDAN01 Brigade 7 Tentara Laut RI A. Jadau02 Brigade 8 Laskar Rakyat Iskandar03 Brigade 9 Tentara Laut RI Soejoto04 Brigade 6 Sudiarto05 Batalion Kuncoro Tentara Laut RI Kuncoro06 Batalion Sutarto Sutarto07 Batalion Martono Martono08 Batalion Rochadi Rochadi09 Batalion Yasmin Yasmin10 Batalion Mursid (Madiun) Mursid11 Batalion Panjang (Madiun) Panjang12 Batalion Mussofa (Madiun) Mussofa13 Batalion Durachman (Madiun) Durachman14 Batalion Darmintoaji (Madiun) Darmintoaji15 Bekas Markas Perjuangan TNI

Masyarakat Djoko Sujono16 Batalion Maladi Yusuf (Kediri) Maladi Yusuf

Sumber: Suratmin, Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948

Otak Musso memang encer. Ia menduduki Madiun yang tak jauh dari Yogyakarta,ibukota Indonesia saat itu. Di Madiun PKI membangun basis, menguasai obyek vitalseperti pabrik gula, perakitan kereta api dan sumber ekonomi lainnya. Dari Madiun,tampak jelas, kelompok kiri adalah pengkhianat bangsa. Sulit bagi Palu Arit berkelit.

K

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 21

LAPORAN KHUSUS

Belanda seperti Maruto Darusman,Soeripto. Mereka bergabung dengantokoh-tokoh muda handal, seperti DNAidit, Lukman, Nyoto serta Alimin yangbaru pulang dari Cina.

Mereka langsung tancap gas, konso-lidasi menggelar Kongres IV PKI, atauKongres I PKI pasca kemerdekaan.Keputusan PKI terbilang cerdas. Mere-ka menolak masuk kabinet, karena takutketahuan, lalu RI dicap sebagai selMoskow (Uni Soviet). Mereka memilihdukung Perdana Menteri Sjahrir yangberkuasa saat itu. Dengan ini PKIberhasil melakukan konsolidasi, barisanmereka semakin solid.

Taktik berikut: PKI menunggu bolamuntah menghantam Sjahrir. Dan benar,ketika perjanjian Linggarjati (Indonesia-Belanda) diteken, kelompok sayap kirimarah, menentang dan mengkritikhabis Sjahrir. Hasilnya, Sjahrir harusmundur, dan digantikan Amir Syarifud-din. Lewat tangan Syarifuddin, PKImembangun kekuatan menyatukanPartai Sosialis bentukan PKI yang saat

itu dipimpin Sardjono.Sehebat apapun PKI melompat, toh

akhirnya jatuh juga. Tahun 1947, Belandamelancarkan agresi militer I. Terjadilahperundingan Renville, perundingansegi-tiga antara Indonesia, Belanda dankomisi tiga negara (AS, Australia, Bel-gia) sebagai penengah. Pimpinan dele-gasi Indonesia dipegang Amir Syarifud-din. Ternyata hasilnya malah kacaubalau. Wilayah RI makin menyempit,hanya Jawa Tengah, Yogyakarta danSumatera. Syarifuddin dianggap gombaldan gagal. RI terpaksa memindahkanibukota ke Yogyakarta. Kabinet AmirSyarifuddin dikritik habis, semua me-ngecam sampai akhirnya kabinet inijatuh tersungkur.

Meski jatuh, gerakan Amir Syarifud-din tidak berhenti. Ia membentuk gerak-an oposisi yang kuat, Front DemokrasiRakyat (FDR) di Solo. FDR menjadisayap kiri yang kuat. Target awalnyamembatalkan perjanjian Linggarjati danRenville yang jelas-jelas hasil karyanyasendiri. Maunya, dengan itu bisa

menguasai pemerintahan. Nah, gerak-an oposisi ini semakin mengeras ketikamereka mendapat suntikan tokoh besar,bernama Musso. Lelaki asal Kediri, yangtelah lama tingga di Uni Soviet ini, konondiberangkatkan khusus oleh komunisinternasional (Soviet) untuk mengoreksigerakan revolusi di Indonesia. MenurutSoviet, gerakan komunis Indonesiakurang cerdas. “Dengan cepat Mussoberhasil mengambil alih pimpinan PKIdari tangan Sardjono,” demikian sejara-wan Suratmin.

Musso memang jago. Ia mengen-dalikan politik PKI dengan cerdik. Lelakiyang menurut Tempo rajin mengaji ini,dielu-elukan kelompok kiri. Lewat otakMusso bau PKI kembali harum, seakan-akan memperbaiki Indonesia. Septem-ber 1948, Musso menemui Bung Karnodi Yogyakarta, tersebarlah pertemuanmesra yang menggembirakan keduapihak. Di bulan itu juga, Musso berhasilmenyatukan FDR ke dalam tubuh PKI.

Wakil Presiden Muhammad Hattatak mau kecolongan. Ia yang ditunjuk

No Nama Korban Keterangan

01 Soehoed Ayah Letjen Kharis Suhud02 Raden Moerti03 M.R Sudibyo04 R Soebandono05 R Soebianto06 Soebirin07 Imam Hadi08 R joedo Koesomo09 Soemardi10 Soetjipto11 Iskhak12 Soelaiman13 Hadi Soewirjo14 Soedjak15 Soetedjo16 Soekadi17 Imam Soedjono18 Pamoedji19 Soerat Atim20 Hardjo Soediro21 Maharjono22 Soejawan23 Oemar Danoes24 Soekari25 Moh Samsoeri26 Soemono27 Karyadi28 Soedradjat29 Bambang Joewono30 Soepaijo31 Marsaid32 Soebagi Haoen Ismanoe33 Soejadijo34 Ridwan

Korban Pembantaian Massal Desa SOCA Madiun(Yang Teridentifikasi)

No Nama Korban Keterangan

35 Marto Ngoetomo36 Hadji Afandi37 Hadji Rasul38 Hadji Doellah39 Amat Is40 Hadji Soewignjo41 Sakidi42 Ny Sakidi43 Sarman44 Somokidjan45 Irawan46 Soemarno47 Marni48 Kaslan49 Soetokarijo50 Kasan Redjo51 Soeparno52 Soekar53 Samidi54 Soebandi55 Roda’i Rotoamidjojo56 Soetoen57 Pangat B58 Soeparman59 Soetojo60 Sariman61 Moeman62 Soekiman63 Pangat Hardjo64 Sarkoen A65 Sarkoen B66 Kasan Diwijo67 Moeanan68

Pembantaian ini baru terungkapsekitar 3 bulan berikutnyalantaran ada jagal PKI yangmengigau dan baru bisa digalipada tahun 1950 karena adaserangan Belanda (Clash II)

Mayat ke 68 sampai 108 atau40 orang tak terindentifikasi.Inilah hasil kerja keras 2 timpenggali ‘blumbang maut’atas kekejian PKI.Koordinator tim penggaliandiserahkan kepada KarjoKuret. Sebelum menggali Timdiminta berpuasa terlebihdahulu atas saran Kiai Sukemidari Tanjung.

22 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

menyusun kabinet baru - setelahkabinet Amir Syarifuddin jatuh -mengumpulkan semua kekuatanpolitik, termasuk Masyumi, PNI dansayap kiri (PKI). Hatta ingin formasikabinet baru proporsional. Tetapi,sayap kiri ngotot minta 10 kursikabinet. Hatta menolak, hanyamenyuguhkan 4 kursi. Kebijakan inimembuat PKI gondok. Meski begituPerdana Menteri Muhammad Hattatak peduli.

Gebrakan Hatta berikutnyayang, membuat sayap kiri kelim-pungan adalah rasionalisasi danrekonstruksi. Hatta melakukanperampingan angkatan perang, dari160 ribu orang menjadi 57 ribupersonel. Begitu juga posisi buruhdisalurkan dengan benar, menjadiproduktif, tidak ada penumpukan.Jika tidak, negara akan bangkrut.Bung Karno setuju. Akhirnya keku-atan pasukan di Jawa yang tadinyatujuh divisi, diperas menjadi empatdivisi. Pemerintah juga membu-barkan TNI Masyarakat dan Gu-bernur Militer Surakarta yangdijabat Wikana (tokoh komunis).

Diam-diam PKI tak terima.Karena merasa menguasai 35%kekuatan tentara, maka, merekamerancang prog-ram baru, istilah-nya Menginjak Tingkat PerjuanganMiliter Baru. Tujuannya menggantisistem pemerintahan presidensialmenjadi parlementer, dengan begitukomunis lebih bisa bergerak. PKI mem-bangun kekuatan. Tercatat, banyakbrigade TNI baik dari AD, AL maupunAU yang mendukung mereka. (Lihattabel: Kekuatan militer PKI).

Manuver PKI berjalan maraton.Masih di bulan yang sama, 10 September1948, di Madiun PKI menggelar rapatumum besar-besaran dihadiri Mussodan Amir Syarifuddin. Inilah awal PKImenjadikan Madiun sebagai basis. Disamping dekat dengan Yogyakarta,Madiun adalah daerah strategis, banyakproyek vital. Sementara konsentrasipemerintah tidak lagi di Madiun. Di siniPKI unjuk kekuatan. Sebelum rapatumum dimulai, pasukan tak dikenaldengan pakaian hitam-hitam berda-tangan. Rakyat Madiun awalnya mengi-ra ini pasukan pengawal Musso danAmir Syarifuddin yang hendak mengikutirapat umum. Ternyata salah, buktinyausai rapat umum, pasukan hitam-hitam

tidak berkurang, justru jumlahnyasemakin besar. Gerakan mereka jugasemakin luas dan bringas. Ada yangmenjaga pasar rakyat, alun-alun, pabrikgula, stasiun kereta api, jembatan besar,bahkan mereka tak segan-seganmenggeledah setiap orang yang maulewat.

Makin hari, makin ganas. Merekajuga melakukan penculikan dan pembu-nuhan. Lawan politik dan pegawaipemerintah serta kiai diculik dandibunuh. Pasukan hitam-hitam ini seringunjuk kekuatan, pawai di jalan denganmenebar teror. Intinya mereka menga-takan kekuatan komunis ada di mana-mana. Madiun benar-benar mencekamdan menelan banyak korban. LetkolMarhadi yang sedang bertugas menga-wal tim dari AS, Australia dan Belgiamenuju Sarangan pun, gagal. Ketikasampai di Maospati, jalan ditutup rapatoleh PKI.

Musso terus menggalang kekuatan.Dia mengabarkan Madiun berada

dalam kekuasaan rakyat. KoranHarian Front Nasional memuat pidatoMusso yang disampaikan lewat radiolokal. Hebat! Kurang lebih satupekan, seluruh daerah KaresidenanMadiun, sudah ditangan PKI. KondisiMadiun semakin mencekam, berte-barlah pasukan-pasukan komunisdengan ciri ikat kepala merah, ikatpinggang hitam. Tanpa banyakbicara, siapa pun yang tidak loyalterhadap PKI, diculik dan dibunuh.Musuh-musuh PKI diseret keMarkas Jokosuyono, Markas BesarPasukan Merah yaitu Pabrik Guladekat stasiun kereta api Madiun.(Baca: Pidato Musso; Setelah MadiunDaerah Lain)

Korban pun berjatuhan. Sumur-sumur tua dipenuhi mayat, baik daripegawai pemerintah, pamong desa,ustadz, kiai dan santri. Lawan politikdianggap setan yang harus dibabathabis. Pesantren menjadi incarankelas wahid. Setiap hari, umat Islamketakutan.

PESANTREN TAKERANDi mata PKI, pesantren harus

segera ‘diatasi’. Sebab, pesantrendianggap sebagai basis kekuatanMasyumi yang menjadi musuhbesar PKI. Sasaran tembak kepesantren sejalan dengan saranpimpinan komunis Uni Soviet, Stalin.

Saat itu, Stalin mencengkeram umatIslam di Asia Tengah yang menye-babkan berjuta-juta umat Islam terbu-nuh. Tidak berlebihan, jika Mussosebagai murid setia Stalin, mempriori-taskan pembasmian pesantren.

Situasi benar-benar mengerikan.PKI menculik satu persatu pimpinanpesantren yang dianggap musuh. Yel-yel PKI yang terdengar adalah pondokbobrok, langgar bubar, santri mati. PKIberhasil melumpuhkan banyak pesan-tren di Madiun dan Magetan. Salah satupesantren yang ditarget PKI adalahTakeran. Pesantren ini secara geografissangat dekat dengan Gorang Gareng,dapat dikatakan Pesantren Takeranbagian dari pembantaian PKI yangterjadi di Gorang Gareng. (Baca: DumasEdisi 17 Oktober 2012. Lihat: Daftar KorbanGorang-Gareng)

Pesantren Takeran lebih dikenaldengan Pesantren Sabilil Muttaqiendiasuh Kiai Imam Mursjid Muttaqienyang, masih berumur 28 tahun saat itu.

No Nama Korban Keterangan01 Raden Ismadi02 Raden Doerjat03 Kasianto04 Soebianto05 Nurkholis06 Soekir07 M. Ng Sudibyo08 Raden Soekardono09 Pamudji10 Moerti11 Oermar Danoes12 Rofi’i Tjiptomartono13 Bini14 Sumingan15 Moh. Baidlowi16 Resosiswoyo17 Kusnandar18 Soejoedono19 Imam Moersyid Kiai20 Zubair Kiai21 Noerun Kiai22 Mohammad Nur Kiai

Korban Pembantaian MassalDesa Gorang Gareng Madiun

(Yang Teridentifikasi)

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 23

LAPORAN KHUSUS

Pesantren ini merupakan salah satupesantren yang berwibawa di Magetankarena pemimpinnya mempunyaipengaruh yang sangat besar, semuakenal Kiai Imam Mursjid. Ialah ImamTarekat Syatariyah yang ahli dalampenggemblengan fisik dan spiritualterhadap para santri. Wajar kalaukemudian menjadi target istimewa.

Melumpuhkan Kiai Mursjid tidaklahmudah. Karena itu, PKI sempat mem-buat manuver musyawarah. Kiai Mursjiddiajak mendukung berdirinya RepublikSoviet Indonesia. Tetapi, beliau tegasmenolak. Ironisnya setelah keberadaanKiai Mursjid tak diketahui lagi, menyusulpenangkapan dan penculikan paraustadz-ustadz oleh PKI, seperti AhmadBaidway, Husein, Hartono, dan HadiAddaba. Mereka yang diculik sudahmenjadi mayat, tetapi anehnya, sampaiseka-rang di mana Kiai Mursjid belumditemukan.

Dan, berita kudeta Madiunpun menyebar ke berbagaiwilayah. Hampir semua mediadalam dan luar negeri menulis.Tanggapan bermunculan,mayoritas mengecam gerak-an komunis. Bung Karnomarah, Bung Hatta sedih.Pidato Bung Karno memerin-tahkan untuk merebut kembaliMadiun. Dalam buku KepadaBangsaku, Bung Karno menje-laskan aksi PKI di Madiun itumenyedihkan dan jauh dariperikemanusiaan.

Intinya PKI sangat bia-dab. (Baca: Pidato Bung Karno;Rebut Kembali Madiun)

Terjadilah operasi menyu-dahi pengkhianatan PKI yangterkenal dengan Penum-pasan Madiun Affair. Seluruhkekuatan PKI bisa dilumpuh-kan, senjata mereka dilucutioleh TNI. Selama 75 hariMadiun berhasil direbutkembali. Amir Syarifuddinmenjadi tawanan bersamakurang lebih 30 ribu anggotaPKI lainnya. Musso? Yangmenurut Seri Buku Tempo, siBocah Alim yang RajinMengaji, itu pun tersungkurdalam aksi baku tembak diSemanding, Ponorogo pada 31Oktober 1948.

Nah! Pertanyaannya

besar tersisa di benak kita. Apa sanksiPKI setelah peristiwa berdarah diMadiun 1948? Bukankah jelas merekatelah melakukan pengkhianat terhadapbangsa dan negara?

Sekali lagi, PKI diuntungkan kea-daan. Negara saat itu sedang dalamkondisi genting, bukan saja meladenipengkhianatan PKI. Musuh besar datanglagi. Belanda melancar agresi militerkedua dengan sasaran Yogyakarta,Ibukota RI. Ini berkah bagi tokoh-tokohkomunis untuk lolos. DN Aidit SekretarisBuruh Politbiro PKI/Musso hengkang keluar negeri.

Sementara yang lain masih bisamenyusup ke dalam tubuh TNI. Itulahsebabnya, bahaya komunis terusmengancam. Apalagi ketika di bahasdalam peme-rintah Yogyakarta, apakahPKI perlu dibubarkan atau tidak, meskialot, akhirnya PKI diberi kebebasan

hidup kembali di bumi pertiwi.Alasannya, mereka sudah lumpuh.

Kenyataannya? Tidak. Watak dasarPKI tidak mudah luntur. Maka, tahun1965 syahwat kekuasaan mereka kem-bali menggelora. Tahun 1965 bangsaIndonesia mengalami sejarah palingpahit yang tidak bisa dilupakan.Kejadian ini menimbulkan trauma yangsangat dalam bagi pelaku peristiwa,terutama keluarga korban peristiwayang kita kenal dengan Gerakan 30September 1965 yang disponsori PartaiKomunis Indonesia.

Dari sini, PKI pun sulit berkelit.Sebelum peristiwa G30S pecah, AnwarSanusi seorang anggota politbiro CCPKI pada 29 September 1965 sudahberkoar, membuat pernyataan yangmenimbulkan berbagai tanda tanya. Dihadapan kursus kader revolusi iamengatakan, bahwa ‘Ibu Pertiwi telah

hamil tua, tinggal menunggu paradukun bayi dan akan melahirkan bayiNasakom’.

Sesuai dengan kedudukanAnwar Sanusi sebagai elite PKI,maka, yang dimaksud dengan IbuPertiwi hamil tua adalah situasipolitik di tanah air yang telah siapdan matang bagi pecahnya suaturevolusi yang akan melahirkansuatu tatanan baru. Dalamperistiwa ini segala sesuatunyasudah dipersiapkan matang olehPKI, seperti siapa yang mengha-mili ibu pertiwi dia adalah DipaNusantara Aidit atau yang lebihdikenal dengan DN Aidit.

Dialah yang menciptakansuasana dan skenario terjadinyaGerakan 30 September dan paradukun bayi sudah mempersiap-kan kelahiran bayi Nasakomdengan ‘mantra’ mengusir setanjahat yang mengganggu, merekaadalah tujuh setan desa yangdisebutkan DN Aidit dan LetkolUntung yang telah yakinkelahirannya, 01 Oktober 1965.Meski persiapan PKI telahmatang, toh akhirnya menjadi titikbalik kehancuran komunis itusendiri.

Bocah Alim itu, ternyata belumpernah belajar tetang kekuasaanTuhan.

(Mokhammad Kaiyis dariberbagai sumber).

No Nama Korban Keterangan

01 R Ismiyadi Inspektur Polisi02 Marian Agen Polisi I03 Kliwon Agen Polisi II04 Kasimin Agen Polisi III05 Suparlan Sopir06 Abdul Malik Kiai dan guru ngaji07 Hamzah Kiai dan guru ngaji08 Nurun Kiai dan guru ngaji09 Karto Siman Jogoboyo10 Sukarno Penduduk11 Wardi Penduduk12 Keneng Penduduk13 Mulyono Penduduk14 Kadar Penduduk15 Markun Penduduk16 Atmorejo Penduduk17 Imam Mursyid Kiai dan guru ngaji18 Imam Noer Kiai dan guru ngaji19 Achmad Baydawy Ustadz20 Muhammad Maijo Ustadz21 Rofii Tjiptomartono Ustadz22 Kadimin Reksosiswoyo Tokoh masyarakat23 Husein Hartono Kiai24 Hadi Addaba Kiai dari Mesir

Mereka dibantai karena menolak berdirinyaRepublik Soviet Indonesia.

Korban Pembantaian MassalDesa Batokan Madiun

LAPORAN KHUSUS

24 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Pidato Musso Tahun 1948:

Setelah Madiun Daerah LainPada tanggal 18 September 1948 rakyat Madiun telah memegang kekuasaan Negara dalam

tangannya sendiri. Dengan begitu rakyat Madiun telah melaksanakan kewajiban revolusi nasionalkita ini, bahwa ia seharusnya dipimpin oleh rakyat sendiri dan bukan oleh kelas lain.

Sudah 3 tahun revolusi nasional kita berjalan di bawah pimpinannya kaum borjuis-nasional,yang bersifat goyang menghadapi imperialis seumumnya dan terhadap Amerika khususnya.Inilah sebab yang terakhir bahwa keadaan ekonomi dan politik dalam republik semuanya menjaditerus menerus buruk.

Dengan begitu rakyat semuanya, kaum buruh dan tani khususnya, sama sekali tak dapatmembedakan keadaan sekarang ini daripada keadaan selama zaman Belanda dan Jepang.

Sebaliknya, anasir-anasir yang memerintah telah memakai revolusi kita sebagai kuda-kudaanuntuk menguntungkan diri. Mereka sewaktu pendudukan Jepang telah menjadi quising-quising,budak-budak Jepang, tukang jual romusha, dan propagandis-propagandis Heiho. Banyak dariwanita Indonesia telah menjadi janda lantaran lakinya menjadi Romusha. Sekarang merekaakan menjual Indonesia dan rakyatnya sekali pada imperialis Amerika.

Sukarno dengan memakai alasan-alasan palsu telah menuduh FDR dan PKI sebagai tukangpengacau dan lain-lain.

Lupakan Sukarno bahwa ia di Solo telah memakai kaum penghianat Trotzkis untuk melakukanpenculikan-penculikan dan terror terhadap orang-orang komunis?

Lupakan Sukarno dkk. Bahwa ia telah membantu dan mengesahkan kejahatan-kejahatanSiliwangi dan kaum teroris itu? Apakah maksud Sukarno dkk, eks pedagang romusha, denganmelepaskan penjahat-penjahat Trotkis Tan Malaka dkk. Yang mencoba merobohkankepresidenannya.

Dalam 3 tahun ini teranglah pula bahwa Sukarno-Hatta, eks romusha verkopers, quilings,telah menjalankan politik kapitulasi terhadap Belanda, Inggris dan sekarang juga akan menjualbangsa Indonesia dan rakyat pada Imperialis Amerika!

Bolehkah orang-orang semacam itu bilang, bahwa mereka mempunyai hak sah untukmemerintah republik kita?

Rakyat Indonesia tidak butuhRakyat Indonesia belum lupa semboyan-semboyan SukarnoMereka mengerti bahwa kaum dagang romusha tak becus memerintah Negara. Oleh karena

itu, rakyat Madiun dan juga di daerah-daerah lain sekarang akan melepaskan diri dari budak-budak imperalis itu. Sukarno selama membudak Jepang telah bilang: untuk Inggris, untuk Amerika:seterika!” Rakyat belum lupa ini.

Bukan sukarno, bukan Hatta yang melawan Belanda, Inggris dan Amerika sekarang ini,tetapi rakyat Indonesia sendiri!!!

Berhubung dengan itu, kejadian di Madiun dan lain-lain tempat, untuk rakyat seluruh Indonesiaadalah sinyal untuk merebut kekuasan Negara dalam tangannya sendiri. Inilah jaminan satu-satunya bahwa Republik kita akan berdaulat benar-benar dan akan cakap menghadapi serangan-serangan dari luar dan untuk selama-lamanya melepaskan diri dari bujang-bujang imperalis itu.

Rakyat seharusnya menjawab: “Sukarno-Hatta, budak-budak Jepang dan Amerika! Memangciri wanci lali dinowo Mati!”

Pasti rakyat akan jawab: Musso selamanya menghamba rakyat Indonesia!”

Hidup Merdeka!Menang perang!

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 25

LAPORAN KHUSUS

Pendengar-pendengar sekalian. Rakyat Indonesia yang kucintai.Kemarin saya berbicara kepada saudara-saudara, sekarang saya terpaksa berbicara lagi.Dengarkanlah!Pada saat ini tanah air kita mengalami suatu cobaan besar selagi kita sedang bersengketa denganBelanda, yang menghendaki persatuan rakyat yang bulat di belakang pemerintah supayakedudukan kita dalam persengketaan menjadi kuat, selagi kepentingan negara menghendakipersatuan rakyat, dipecahkan persatuannya oleh pengacau-pengacau.Perjuangan politik yang sehat, dikehendaki untuk menyuburkan demokrasi kita. Memang dengantegas pemerintah, dengan ucapan Wakil Presiden dalam Badan Pekerja tanggal 16 bulan ini,mengatakan bahwa pemerintah menghormati segala macam ideologi, bahwa ideologi, betapunjuga coraknya, tidak akan ditindas oleh pemerintah, tetapi segala anarki, dari manapun datangnya,dan kekacauan-kekacauan yang membahayakan negara dan mengganggu keselamatan umum,akan dibasmi.Pemerintahan hanya akan menunjukan tindakan corrective kepada pengacau-pengacau yangmembahayakan negara dan membahayakan keselamatan umum.Tindakan pengacau itu tidak sedikit terjadi pada waktu terakhir ini. Nyatalah sekali bahwa tindakanitu dikemudikan oleh lebih dari satu dalang, yang satu sama lain barangkali tidak ada hubungannya,tetapi mereka bersatu dalam tujuannya, yaitu: merobohkan Pemerintahan RI.Nyata sekali, bahwa tujuan-tujuan pengacau-pengacau itu adalah menimbulkan kegelisaan dalammasyarakat dengan menggedor rakyat, memanaskan hati rakyat dan sebagainya, supayakepercayaan kepada pemerintah menjadi hilang. Alat-alat kekuasaan pemerintah dicobanya dihasutdan dipengaruhinya guna menyukarkan kehidupan di masa sekarang. Tentara yang sejak duluberada di daerah pedalaman diadu domba terhadap tentara laut. Tentara hendak dipecah belahsupaya lumpuh agar mereka gampang merobohkan pemerintah.Dalam devisi IV di Solo dapat masuk beberapa elemen pengacauitu, yang dikepalai oleh Yadaudan Suyoto. Keduanya dari tentara laut yang dibubarkan karena tidak ada gunanya. Akhirnyaterjadi bentrokan antara kedua bagian tentara di Solo itu.Sebenarnya bentrokan ini mudah dipadamkan dan didamaikan, tetapi kaum pengacau tidakmenghendakinya. Mereka menghasut terus. Bentrokan ini hendak dijadikan soal politik danpertentangan politik.Di sini dengan tegas kami katakan bahwa opsir-opsir seperti Yadau dan Suyotoitu dipecat dari tentara.Saudara-saudara sekarang kami perlu lagi memberitahukan kepada saudara-saudara suatuperistiwa yang lebih penting lagi kepada saudara-saudara.

PKI Musso adakan coupKemarin pagi PKI Musso mengadakan coup, mengadakan perampasan kekuasaaan di Madiundan mendirikan di sana suatu pemerintah Soviet, di bawah pimpinan Musso. Perampasan inimereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh pemerintah RI.Nyata dengan ini bahwa peristiwa Solo dan Madiun itu tidak berdiri sendiri melainkan adalah suaturangkaian tindakan untuk merobohkan pemerintah RI.Buat itu digunakan kesatuan dari dari Brigade XXIX, bekas laskar, di bawah pimpinan Letkol.Dahlan. Selain ini, Dahlan telah berhianat kepada negara dan melanggar sumpah tentara.Dahlan ini kami pecat dari tentara.Saudara-saudara camkanlah benar-benar apa artinya yang telah terjadi ini!Negara RI hendak direbut PKI Musso.Rakyat kucintai.Atas nama perjuangan untuk Indonesia merdeka, aku berseru padamu: Pada saat yang beginigenting, di man engkau dan kita sekalian mengalami percobaan yang sebesar-besarnya dalammenentukan nasib kita sendiri, dan kita adalah memilih antara 2: “ ikut Musso dengan PKI-nya,yang akan membawa bangkrutnya cita-cita Indonesia merdeka, atau ikut Soekarno-Hatta yangInsya Allah dengan bantuan Tuhan, akan memimpin Negara RI yang merdeka, tidak dijajah olehnegara apapun juga.”Supaya percaya bahwa rakyat Indonesia yang sekian lama berjuang untuk mencapaikemerdekaannya, tidak akan ragu-ragu dalam menentukan sikapnya.Dan jika tidak ragu-ragu, berdirilah di belakang kami, dan pemerintahan sekarang yang sah,bertindaklah dengan tidak ragu-ragu pula.

Rebut kembali Madiun!

Madiun harus lekas di tangan kita kembali!

Pidato Presiden Soekarno:

Rebut Kembali Madiun

26 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

18 September Proklamasi nega-ra Soviet Republik Indonesia danpembentukan Pemerintahan FrontNasional. Proklamasi diucap-kanoleh Supardi, tokoh Pesindo dihalaman Karesidenan Madiun.

18 September Pagi hari, me-lalui radio Gelora Pemuda, Mussomemproklamirkan pengalihankekuasaan negara secara sepihakdan menyatakan berlakunya Pe-merintahan Front Nasional DaerahMadiun.

18 September Berita tentangperistiwa Madiun terdengar diibukota Yogyakarta.

18 September Presiden Soe-karno menyampaikan pidato radiodari Yogyakarta sehubungan de-ngan pengangakatan Kolonel GatotSubroto sebagai Gubernur MiliterSolo.

18 September CC PKI meng-adakan rapat di yogyakarta untukmembahas soal penerapan renca-na koreksi Musso

19 September Kolonel Soeng-kono diangkat sebagai GubernurMiliter Jawa Timur dan JawaTimur ditetapkan sebagai DaerahMiliter I guna mengatasi kemelutdan kekosongan pemimpin militerdi Jawa Timur

19 September Moh. Yasin meng-gerakan Mobiele Brigade Besar(MBB) Jawa Timur untuk melucutipasukan Brigade XXIX yangberada di hotel Lestari dilanjutkandengan penangkapan oknum PKIBlitar

19 September Presiden Soekar-no, Sultan Hamengku BuwonoIX,Menteri Sukiman dan JenderalSoedirman berpidato mengenaiPeristiwa Madiun

19 September Pemerintah RImengeluarkan pengumuman ten-tang perebutan kekuasaan diMadiun yang dilakukan denganmenggunakan kesatuan-kesatuanTNI

20 September Gubernur mili-ter II melakukan tindakan perta-ma dengan mengeluarkan ins-truksi kepada semua satuanbersenjata di Solo untuk meng-hentikan tembak menembak danseluruh komandan yang pasu-kannya terlibat permusuhanuntuk segera melaporkan diri

20 September Komandan Bri-gade 12 Letkol. Kusno Utomomendapat perintah langsung driPanglima Besar Jenderal Soedir-man untuk merebut dan membe-baskan daerah utara Jawa Tengahdari pasukan PKI

20 September To k o h - t o k o hFDR/PKI di Blitar ditangkap

20 September Di Surabaya Let-kol. Kretarto melakukan penang-kapan dan pelucutan senjataterhadap pasukan PKI

21 September Kolonel Soeng-kono menemui Mayor Sumarsono,Komandan Batalion Sumarsonoyang berasal dari laskar (BPRI) diPurwosari (Kediri) untuk mena-nyakan sikapnya. Sumarsonomenyatakan setia kepada Peme-rintahan RI

21 September Brigade XXIX diKediri berhasil dilucuti dan dilum-puhkan sementara BatalionMaladi Yusuf berhasil melarikandiri ke Ngadirejo

21 September Panglima BesarSoedirman dan KomandanPertahanan Jawa Tengah KolonelB. Sugeng mengunjungi duakesatuan yang bertikai (Siliwangidan Panembahan Senopati).Namun, pertikaian tidak bisadiselesaikan secara tuntas

21 September Operasi pere-butan Madiun dari arah timurdigelar

21 September Batalion A. Ko-sasih begerak dari Magelangdalam rangka operasi penum-pasan

22 September D j o k o s u j o n omengundang sejumlah komandanTNI untuk berkonferensi diMadiun

19 September Kolonel Nasuti-on sebagai Kepala staf OperasiMBAP diberi mandat untukmengadakan operasi oleh pang-lima besar. Malamnya, Kol. Nasu-tion mengadakan pertemuandengan komandan-komandanyang tengah berada di Yogyakartaguna membahas tindakan yangperlu segera diambil. SementaraLetkol. Latief Hendraningratbergerak menangkap para tokohPKI yang berada di yogyakartaseperti Tan Ling Djie, AbdulMadjit, Djokosujono, MarutoDarusman, Ir. Sakirman danNgadiman

19 September Pukul 00.00 TNIdi Yogyakarta melucuti BrigadeMartono (PKI)

20 September Panglima besarJenderal Soedirman memerintah-kan Angkatan Perang RepublikIndonesia untuk melakukanoperasi di Madiun

20 September Kolonel Soengko-no, Gubernur Militer Jawa Timur,mengumpulkan para pemban-tunya guna mambahas tindakanyang diambil untuk memadamkankerusuhan di Madiun

20 September Pasukan PKI danbeberapa tokohnya mulai mening-galkan Madiun menuju ke timurarah Dungus

DETIK-DETIKMENGERIKAN

MADIUN1948

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 27

LAPORAN KHUSUS

25 September Letkol. Suyotomemproklamirkan berdirinyapemerintahan Front NasionalDaerah Semarang

30 September Pasukan BrimobPolri dipimpin oleh inspekturPolisi II Imam Bachri berhasilmemasuki Madiun dari arah Utara

30 September Kompi Sambasberhasil memasuki Madiun dariarah selatan

1 Oktober Pemerintahanmengeluarkan peratuaran peme-rintah untuk menangkap orangatau kelompok yang mendukungtindakan PKI di Madiun

2 Oktober Dungus, markasPKI terkuat di kawasan lerenggunung wilis, berhasil direbut TNI

2 Oktober Ponorogo berha-sil diduduki TNI

8 Oktober Ponorogo dise-rang oleh pasukan PKI yang terdiriatas Batalion Panjang, BatalionMaldi Yusuf, Batalion Durachman,Batalion Mussofa, dan BatalionSidik Arselan di bawah komandoDjokosuyono

8 Oktober Jalur kereta apiYogyakarta-Solo-Madiun danbeberapa jalur lain dibuka kembalisetelaj beberapa lama ditutupkarena adanya operasi pengejarantokoh-tokoh PKI di Yogyakarta

22 September Asrama TRIP dijalan Ponorogo, Madiun, digerebekdan diduduki PKI

22 September Pasukan MaladiYusuf berusaha menduduki kotaTrenggalek, tetapi tidak berhasilkarena dihadang oleh batlionMudjajin

22 September Brigade Sadikinberhasil merebut dan mendudukiSarangan dan Walikukun daritangan pasukan PKI

23 September Pasukan TNI me-ngadakan pemeriksaan di Yogya-karta untuk mencari tokoh-tokohPKI yang bersembunyi

23 September Polit Biro PKImelalui radio Madiun menyeru-kan kepada rakyat supaya aktifmembantu PKI melawan

23 September Panglima BesarSoedirman mengumumkan bah-wa Kejaksaan Tentara RepublikIndonesia telah mendakwa sejum-lah opsir tinggi yang telahmemberontak. Di antara par opsirtersebut adalah Kolonel Djoko-suyono (Panglima Militer DaerahMadiun), Kol. Ir. Sakirman, Letkol.Martono Brotokusumo, MayorAnas, Mayor Pramuji, MayorBanumahdi, Mayor Usman danKapten Misbah

24 September Terjadi pertem-puran di daerah Sawangan antarapasukan pemerintah denganpasukan PKI

24 September PKI menyerbukantor polisi Parakan

24 September Penangkapanterhadap par pimpinan FDR/PKIdi Tuban

25 September Sukoharjo ber-hasil diduduki TNI

25 September Operasi perebut-an di Madiun dari arah baratdimulai. Tugas ini dijalankan olehBatalion Sambas yang terdiri dari3 kompi. Misi utama batalion iniadalah menguasai Madiun dalamwaktu singkat

11 Oktober Batalion KemalIdris berhasil merebut daerahRandublatung yang merupakanpusat konsentrasi kekuatanpasukan PKI

13 Oktober Batalion KalaHitam berhasil merebut Pati daritangan pasukan PKI

13 Oktober Kota Blora ber-hasil direbut oleg Batalion KalaHitam dari tangan pasukan PKI

15 Oktober B a t a l i o nAchmad Wiranatakusuma berha-sil merebut kota Pacitan

15 Oktober Puwodadi ber-hasil direbut pasukan TNI

15 Oktober Brigade 12 Sili-wangi berhasil menduduki kotaPurwodadi, ibukota daruratKaresidenen Semarang

20 Oktober Kudus dibebas-kan dari PKI

31 Oktober Musso ditembakmati oleh Lettu Sumadi diSebanding

5 November Abdul Muntolibdan sekretarisnya tertangkap diGirimarto

22 November Djokosuyonomenyerah di sekitar Godong

29 November Amir Syarifud-din berhasil ditangkap di GuaMacan desa Penganten

4 Desember Amir Syarifud-din dan tawanan PKI lainnyadiserahkan kepada pemerintahanpusat

19 Desember Para pimpinanPKI dijatuhi hukuman matibersamaan dengan meletusnyaAgresi Militer II Belanda

DETIK-DETIKMENGERIKAN

MADIUN1948

28 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LAPORAN KHUSUS

ikap NU yang hati-hati terha-dap komunisme, dianggap lebay.Pun ketika menolak rencana

presiden minta maaf terhadap keluargaeks PKI, NU dianggap mundur.

Adalah Lembaga Studi dan AdvokasiMasyarakat (Elsam) yang menyayang-kan sikap NU, keberatan dengan pernya-taan Wakil Ketua Umum Pengurus BesarNahdlatul Ulama (PBNU), KH As’ad SaidAli, yang meminta publik untuk melupa-kan sejarah kelam terkait Gerakan 30S PKItahun 1965. Di samping itu, NU dan GPAnsor dengan tegas menolak rencanapresiden minta maaf kepada keluargaPKI.

“Sikap NU yang demikian itu, adalahsuatu kemunduran, apalagi kalau melihatgerakan PBNU setidaknya satu dekadeterakhir yang paling progresif dalammasalah ini,” kata Wahyu Djafar,Koordinator Penata Kebijakan Elzamkepada wartawan. Wahyu kemudianmenilai penolakan rencana rekonsiliasidengan eks PKI adalah kemunduran bagiorganisasi yang pernah dipimpin mantan

TTTTTidak Miring ke Kiri,idak Miring ke Kiri,idak Miring ke Kiri,idak Miring ke Kiri,idak Miring ke Kiri,NU Dianggap Mundur

Presiden Abdurrahman Wahid aliasGusdur itu.

Menurut Wahyu, seharusnya PBNUsebagai organisasi massa yang cukupbesar, justru mendorong upaya masya-rakat untuk mencari kebenaran.Organisasi seperti NU sebenarnya bisamembantu menyelesaikan masalah ini,terlebih karena pemerintah sepertinyatidak memiliki itikad baik dalammenangani masalah tersebut.

Maka, dorongan dari NU diharapkanmenjadi pijakan pemerintah untukmenuntaskan masalah masa lalu itu. “Dibanyak negara di Amerika Latin, justrugereja menjadi pintu masuk untukmendorong proses rekonsiliasi danpencarian kebenaran,” ujarnya sepertidirelease elsam.or.id. Lagipula, masih kataWahyu, tujuan mengungkap kasus ini,bukan untuk saling menyalahkan, tetapiuntuk mencari kebenaran terhadapsejarah Indonesia itu sendiri.

Sekilas apa yang disampaikanWahyu, tampak arif dan bijak. Kalauhanya untuk meluruskan sejarah, men-

cari kebenaran, siapa yang akan meno-lak. NU tidak akan menghalang-halangiupaya untuk mencari kebenaran. Justru,kalau perlu, NU berani di garis depan.Tetapi, rekonsiliasi dengan eks PKI yang,digembar-gemborkan selama ini, dengantarget presiden minta maaf, adalah upayauntuk melemahkan umat Islam dan NUitu sendiri. Semua tahu, waktu itu, umatIslam bersama TNI — khususnya NU danAnsor – yang berhadap-hadapan langsungdengan PKI.

“Kalau keluarga PKI kemudiandinyatakan sebagai korban, lalu umatIslam sebagai apa? Ini tidak fair. UmatIslam juga korban, ini yang tidak dime-ngerti oleh mereka,” kata KH As’ad SaidAli kepada wartawan. Masih menurut KiaiAs’ad, kalau tujuannya rekonsiliasi, wargaNU sudah melakukan sejak dulu, jauhsebelum mereka berteriak soal rekonsi-liasi.

Sekarang ini banyak keluarga eks PKIyang menjadi warga NU. Justru dari mere-ka inilah, tergambar keikhlasan yangdalam, mereka benar-benar tulus melaku-kan rekonsiliasi. “Jadi, jangan karena NUtidak miring ke kiri, lalu dikatakanmundur,” tambah Kiai As’ad.

Suara miring juga disampaikan HarisAzhar dari Koordinator Komisi untukOrang Hilang dan Korban Tindak Keke-rasan (KontraS). Mereka ikut mendesakpemerintah agar segera meminta maafpada simpatisan Partai Komunis Indone-

S

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 29

Akhir Juli lalu, Komisi Nasional HakAsasi Manusia (Komnas HAM) telahmenyampaikan hasil investigasinya atasperistiwa tahun 1965-1966 tersebut.Komnas HAM menilai, saat itu telahterjadi pembunuhan, pemusnahan, per-budakan, pengusiran penduduk, penyik-saan, perkosaan, penganiayaan danpenghilangan orang secara paksa. Atasdasar itu, Komnas HAM merekomen-dasikan opsi agar pemerintah menyele-saikan kasus-kasus pelanggaran HAM danPresiden Susilo Bambang Yudhoyonodiminta melakukan rekonsiliasi danmeminta maaf.

Padahal, semua paham. Permintaanmaaf atas nama presiden atau negara,jelas tidak berdiri sendiri. Ia membawaimplikasi hukum, politik dan sosial.Dengan presiden minta maaf, sama sajamembenarkan tindakan PKI. Sementara,mereka yang terus mendesak presidenminta maaf, itu tidak pernah maumengerti, bagaimana kekejaman PKImemperlakukan umat Islam.

Karena itu, memanjakan PKI jelasakan melukai umat beragama. Ujungnyabisa terjadi konflik horisontal yang lebihkejam. “Bangsa ini sudah capek dengankonflik. Negara yang sedang sulit janganmalah dipersulit,” kata Agus Sunyotosejarawan NU. (emkaye)

sia (PKI) tahun 1965. Mereka juga kecewaatas sikap pemerintah yang lamban, takkunjung minta maaf.

Kekecewaan itu disampaikan HarisAzhar menanggapi pernyataan MenteriKoordinator Politik, Hukum dan Keaman-an (Menkopolhukam) Djoko Suyanto terkait peristiwa 1965 yang mengatakanpemerintah tidak perlu meminta maafatas tragedi komunis tahun 1965-1966karena hal tersebut dilakukan demimenyelamatkan negara. “Kalau peristi-wa itu tak terjadi, negara kita tidak akanseperti sekarang ini”, katanya DjokoSuyanto kepada media.

Kontras pun geram. Menurut Azhar,pernyataan Suyanto itu hanya mendu-kung impunitas pelaku kejahatan.“Suyanto seharusnya tidak mengeluar-kan pernyataan seperti itu. Pernyata-annya hanya mendukung impunitasterhadap pelaku kejahatan masa lalu,”ujarnya seperti dikutip ucanews.com. Masihkata Azhar, Suyanto menunjukkan adanyakecenderungan kuat pemerintahmengabaikan upaya pengungkapankasus 1965-1966 yang selama ini terusdiperjuangkan oleh aktivis HAM dankeluarga korban.

“Dalam konteks HAM, pengakuannegara merupakan salah satu pilarpenting dalam penanganan peristiwa

pelanggaran HAM masa lalu. Negara jugaharus menindaklanjutinya denganperumusan aturan hukum yang menya-takan bahwa peristiwa-peristiwa ituadalah kejahatan. Kejahatan tersebutkemudian diuji lewat proses hukumataupun non-hukum”. Inilah yang kemu-dian mereka sebut sebagai kemenanganbesar pembela HA M.

Permintaan maaf negara, katanya,bisa menjawab kerinduan keluargakorban yang terus mempertanyakankeberpihakan negara untuk mengungkapapa yang dialami keluarga mereka.”Menyelesaikan masalah HAM masa lalujuga berguna agar bangsa kita tidak terusmereproduksi aksi-aksi pelanggaran HAMbaik saat sekarang maupun pada masayang akan datang”, tambah Azhar.

Komisioner Komisi Nasional Hak AsasiManusia (Komnas HAM) Nurcholis punserius mendukung Azhar. Ia menyata-kan, pernyataan Suyanto mencederai hatikorban dan kemanusiaan. “Pemerintahharus memahami posisi korban. Menurutsaya, pernyataan (Djoko) itu tidakproduktif sebab makna rekonsiliasi untukkorban lebih besar lagi, bukan hanyasekadar minta maaf lalu urusannyaselesai,” ujar Nurcholis dalam diskusitragedi kemanusiaan 1965-1966 di Univer-sitas Indonesia, Depok. Nah! Apa lagi?

LAPORAN KHUSUS

KONSISTEN: NU Konsisten berada di belakangn NKRI, NU menolak keras komunisme dan liberalisme. Ini membuat kelompok lain menudingnyamundur. Tampak diskusi penguatan jihad untuk bangsa.

30 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Ilmunya ‘sundul langit’tersungkur bersama partai setan

MUSSO, Yang TersanjungMUSSO, Yang Tersanjung

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 31

LAPORAN KHUSUS

LAPORAN KHUSUS

Masih menurut Tempo, Mussomendapat pendidikan politik ketikaindekos di rumah H.O.S Tjokroaminoto,di awal-awal kemerdekaan, nama Mussoberikut sepak terjangnya tak bisadiremehkan. Peran politiknya sejajardengan Soekarno, Mohammad Hatta,Sjahrir dan juga Tan Malaka.

Ilmunya ‘sundul langit’. Tak tang-gung-tanggung, Musso belajar politik sampaike Moskow, Rusia. Ia malang melintangdan menjadi orang penting di negeriorang. Musso pun mengamati dari dekatstrategi dan gerakan komunis Eropa.Menurut Tempo, Musso bermimpi tentangnegeri yang adil, setara, merdeka seratuspersen. Untuk itu, ia memilih jalan radikal,bersimpang jalan dengan kalangannonkomunis, bahkan kalangan kiri yangtak segaris.

Tempo hanya menumpahkan yangbaik-baik saja. Tidak tampak watak asliMusso yang haus kekuasaan denganmenghalalkan segala cara, menghalal-kan tumpah darah. Soal pemberontakan1926 maupun 1948, sempat disinggung,tetapi tetap tidak ada diskripsi korbanyang keba-nyakan para ulama, kiai dansantri, padahal mereka-mereka ini telahdijagal sadis PKI. Buku Seri Tempo ini hanyamenulis: Banyak orang menge-nalnyasebagai tokoh Partai Komunis Indonesiadalam pemberontakan 1926 dan 1948.Yang pertama aksi PKI menentangkolonial Belanda. Yang terakhir gerakanPKI di Madiun, Jawa Timur, melawanpemerintah pusat.

Musso lahir di Desa Jagung,Kecamatan Pagu, Kediri pada tahun 1897dengan nama panjang Munawar Musso.Ia berasal dari keluarga mapan. Maklum,ayahnya Mas Martorejo adalah pegawaikantoran di sebuah bank di KecamatanWates. Di desa itu pula, Musso memilikidua teman karib masing-masingRonodihardjo dan lelaki yang (konon)belakangan dikenal dengan sebutan KiaiKemendung. “Ke mana-mana selalubersama,” demi-kian penjelasan Agus

Pitono, cucu Ronodihradjo kepada Tempo.Agus kemudian mengulang cerita ibu

dan neneknya, yang menggambarkanbahwa Musso adalah sosok yang pintarberorganisasi.

Kecerdasannya ini kemudian menun-tunnya untuk bersekolah ke kota. Hanyaberselang 13 tahun setelah sekolah di kota,ketika Musso berumur 29 tahun, sudahmenjadi orang penting dalampemberontakan 1926 melawan kolonialBelanda. Januari 1926, Musso sudahmendarat di Singapura. Ia membuatkongsi bersama Tan Malaka. Petugassetempat tidak ada yang mengenalinya,karena Musso berhasil menyamarsebagai matros. Tetapi, kongsi itu keburupecah. Karena Tan Malaka tidak setuju

dengan cara-cara Musso yang radikal.Dinas Intelejin Belanda mencium

keberadaan Musso di Singapura. Balandaterasa akan adanya perla-wanan daripartai merah. Karena itu, pentholan partaikomunis menjadi target operasi (TO)tentara Belanda. Musso bertahan diSingapura, me-rancang strategi barubersama Alimin yang sudah lebih dulu laridari kejaran Belanda.

Keberuntungan lain, mereka men-dapat fasilitas dari Subakat yang menjadiagen PKI di Singapura. Tiga hari berturut-turut Musso cs menggelar rapat,mematangkan perlawanan ber-senjatamelawan Belanda.

Usia menata strategi, Musson danAlimin bermaksud menemui kembali TanMalaka, yang saat itu menjadi perwakilanKomunis Internasional (Komintern) dikawasan Asia Tenggara. Dalampandangan Musso, dukungan Tan itupenting guna meyakinkan Moskow.Apalagi, Musso dkk. Sangatmembutuhkan dana dan sokongansenjata dari Soviet. Alimin pun berangkatmenemui Tan Malaka di rumahnya,Manila, Filipina.

Dalam buku Tan Malaka: Pergulatan

ernah membaca Seri Buku Tempo: Orang-orang kiriIndonesia? Gambar Musso menjadi sampul dengan tajukSi Merah di Simpang Republik. Membaca buku ini, akan

tampak Musso adalah lelaki berotak encer. Menurut Tempo,Musso kecil dikenal rajin mengaji. Tempo kemudian

menyanjungnya dengan judul: Radikal Kiri Si Bocah Alim.

P

Musso

LAPORAN KHUSUS

32 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Menuju Republik, Harry Poezemenduga Tan sesungguhnya sudah tahusecara detail renacana pemberontakandi Indonesia. Bahkan itu sudah diketahuibeberapa pekan sebelum Alimin datang.Sebagai orang penting di Komintern, Tansudah tahu rencana pemberontakan itusejak menerima surat dari PKI pada 16Desember 1925. Tetapi Tan Malaka yangdikenal taktis dan cerdik, tidak semudahitu membuat keputusan. Menurut TanMalaka, rakyat Indonesia belum siapmelakukan aksi revolusioner apalagibarisan PKI sendiri belum tampak solid.Inilah yang konon membuat Mussogeram. Gerakan Musso pun dianggapkurang matang. Walhasil, kongsi aksi Tan-Musso menjadi pecah.

Kondisi ini diperparah dengan ‘jalanpintas’ Musso dan Alimin ke Moskow. Dan,benar, ketika Tan Malaka bertandang keSingapura, untuk mencari tahu apasesungguhnya yang terjadi, ternyata duaorang itu sudah berada di Moskow. TanMalaka hanya bertemu Subakat danAgam Putih. Rumah sewa Ki Masduki yangsebelum ditempati para pentholan PKIsudah kosong melompong, Alimin danMusso sudah ongkang-ongkang diMoskow. Inilah yang menurut Poezemenambah jeng-kel Tan Malaka. Iamerasa dikhianati.

Musso memang orang penting dideretan komunis internasional. Sebelummeletus gerakan 1948, Musso diam-diamsudah menjajagi kembali untukmenguasai Indonesia. Tahun 1935, SeriBuku Tempo mengambil catatan obituariSiti Larang Djojopanatas, menegaskanbahwa Musso sengaja balik ke Indo-nesiauntuk membangun kembali gerakan PKIyang telah tercerai berai. Saat itu, Mussoberhasil menarik hati Amir Sjarifoeddin.

Obituari Siti Larang dengan jelasmenuturkan, bahwa suatu hari, di siangbolong, April 1935, Siti yang dikenalsebagai aktifis perempuan di Surabayadiminta untuk menemui seseorang tahurahasia di Hotel Simpang. Penghu-bungnya adalah Pamuji pemimpin KoranIndonesia Berjoeang. Siti pun bergegasberangkat. Tak disangka-sangka, ternyatatamu agung dari Rusia dimaksud adalahMusso, yang sudah lama dikenal sebagaikawan karib suaminya (Sosrokardono)yang baru setahun meninggal. “Saat ituMusso minta dicarikan rumah kontrakanuntuk beberapa bulan,” kenang Siti dalamcatatan obituarinya. Siti sendiri mening-gal pada tahun 1998 yang lalu.

Menurut Tempo, Musso dan kawan-kawan memiliki peran besar dalammenyokong kemerdekaan. Periode 1942-1945, katanya, pemuda-pemuda kiri initerus menyerbu kantor polisi Jepang,merusak jaringan transportasi dankomunikasi sambil sedikit demi sedikitmengumpulkan senjata.

Katanya, tidak sedikit kader PKI yangditangkap Jepang dan dieksekusi. Namun,ada sedikit kesalahan yang, katanyamembuat PKI tidak berkibar, adalah gara-gara instruksi keliru Musso saat itu,sehingga semua aksi dilakukan tanpamengibarkan bendera Palu Arit. “Itulahkesalahan besar PKI: terlambat munculdari bawah tanah,” tulis Tempo mengambilkesimpulan Soemarsono.

Benarkah sesederhana itu?Bukankah setelah itu, Musso dengan

leluasa mengibarkan Palu Arit-nya,sampai berani melakukan perampokankekuasaan di Madiun tahun 1948? Sudahtertutupkah mata kita, sehingga tidakmampu membaca gerakan tumpah darahsesama bangsa? Berapa banyak ulama,santri dan kiai yang dikuliti, dikubur hidup-hidup dalam blumbang tua yangmengerikan?

Buku Tempo dengan enaknyamenyederhanakan masalah. Lewat judulJalan Baru Musso, Tempo menyuguhkankembalinya gembong PKI ini ke Indonesiapasca kemerdekaan, tepat-nya Agustus1948. Kedatangannya mengubah petapolitik nasional. Kekuatan PKI menjadiberlipat, karena semua kekuatan kirimelebur di PKI. Posisi politik PKI makin

mengeras. Tak henti-hentinya Mussomengkritik pemerintahan Hatta yangdianggap lembek terhadap AmerikaSerikat. Dia kemudian menyerukanperlawanan total, menolak diplomasi.Lalu? Kata Tempo, pidato dan komandonyayang membakar membuat lawanpolitiknya curiga. Dia, Musso, masih kataTempo, dituding membawa agendaMoskow. Dituding? Padahal, jelas, agendaMusso adalah Komunis Soviet. Tetapi,Tempo lebih suka menggunakan kata‘dituding’.

Tidak bermaksud membandingkanseberapa banyak darah tumpah akibatmelawan penjajah. Kaum santri, kiai telahmengorbankan banyak nyawa untuk itu.Bagaimana gema takbir Bung Tomo,Resolusi Jihad, barisan Hizbullah, merekatanpa pamrih kekuasaan, berjihadmelawan penjajah. Celakanya, merekamenjadi sasaran pembantaian ketikaMusso dan PKI-nya hendak merebutkekuasaan melalui Madiun Afair.

Musso memang berotak encer.Ilmunya sundul langit. Dia konsistenmemilih paham komunis, yang denganjelas mengabaikan Tuhan. Tidak ada bekassedikitpun sebagaimana ditulis Tempo –sebagai bocah alim yang rajin mengaji.Musso memilih tersungkur bersamapartai setan. Sebagaimana firman AllahSWT.: Mereka diperdaya setan sehingga lupamengingat Allah. Mereka adalah Partai Setan.Ketahuilah bahwa Partai Setan adalahkelompok yang merugi.” (QS. al-Mujadalah58:19). Bukankah begitu? Waallahu’alambish-shawab. Mokhammad Kaiyis

Muso pemimpin pemberontakan PKI Madiun tertembak mati di Semanding, Ponorogo 31 Oktober 1948

LAPORAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 33

Drs. Arukat Djaswadi adalah satu-satunya tokoh LSM yang konsistenmelawan bangkitnya PKI. Lewat CICSia menolak keras rencana Presiden SBYminta maaf kepada keluarga PKI.

Katanya, konsekuensi terlalu besar.Indonesia bisa tumpah darah kembali,bahkan lebih ngeri dari 1965, bahaya. Disisi lain, PKI menuntut bangkit dengansokongan asing. Apa negeri ini mau kitabiarkan seperti itu? Berikut wawancaraMohammad Mas’udi dari Dumas:

Anda begitu getol menyoal kebang-kitan PKI, ada apa?

Komunis itu tidak akan berhentidalam memperjuangkan cita-citanyamembentuk masyarakat komunisdunia. Kalau sekarang mereka menga-lami kegagalan bukan berarti PKI kalah,justru sebaliknya, bagi mereka kalah itukemenangan tertunda. Untuk bangkitkembali setelah gagal tahun 1948 dan1965, mereka mengubah strategi,meninggalkan cara revolusionerberganti metamorfosis yang menggam-

barkan bahwatahun 1948 dan1965 PKI adalahkorban.

S e k a r a n gtampak, lemba-g a - l e m b a g ayang mewadahieks PKI selalumeng-gunakanistilah korban.

M i s a l n y aP A K O R B A(Paguyuban Kor-ban Orde Baru),YPKP 65 (Yaya-san PenelitianKorban Peristiwa65), LPRKROB(Lembaga Perju-angan Rehabili-tasi Korban Re-zim Orde Baru),dll.

Lalu?Setelah itu mereka mengangkat

jargo HAM, demokratisasi,menyejahterakan rakyat. Jargon-jargontersebut ha-nyalah gincu atau bedakpolitik eks PKI supaya keli-hatanmenarik, simpati dan patut dikasihani.Padahal semua itu omong kosong.Hampir semua pergantian kekuasaanyang dilakukan PKI menggunakanprinsip diktator dan selalu berdarah-darah. Uni Soviet menelan 500 ribukorban jiwa tahun 1917-1923, RRCmenelan 50 juta korban jiwa tahun 1947-1976. Di Indonesia, hanya dalam bebe-rapa jam enam jenderal dibantai secarasadis. Padahal, perang dunia II selama3 tahun, hanya 1 jenderal sekutu yangmati, tepatnya ketika terjadi perlawananArek Suroboyo 10 Nopember 1945

Bukankah komunis dunia sudahhancur?

Hancurnya Komunis di Uni Sovietdan Eropa Timur tidak bisa disamakandengan Indonesia. Beda. Hancurnyakomunis di Eropa tidak menyisakan

dendam sejarah. Di Indonesia, pembe-rontakan PKI tahun 1948 dan 1965menyisakan dendam sejarah yangberkepanjangan, bahkan sampai detikini PKI tidak pernah mengakui kesalah-an, apalagi minta maaf. Tak ubahnyamaling teriak maling. Dia menuduhlawan-lawan politiknya sebagai pihakyang bertanggung jawab. Tahun 1948dituduhkan pada Hatta, tahun 1965dituduhkan pada Angkatan Darat.Mereka licik dan pengecut. Sangatmungkin mereka mempersiapkanlangkah-langkah untuk bangkit kembalidengan memanfaatkan semua momen-tum, terutama Reformasi. Cara-caralama sebagian diulang kembali, dianta-ranya menciptakan permusuhan antarlembaga, pejabat tinggi negara, antaraParpol dan intern Parpol, juga Ormasantar umat beragama.

Jadi sekarang orang komunis sudahmasuk wilayah strategis?

Ya! Kondisi ini sangat mempriha-tinkan karena infiltrasi mereka sampaipada lingkaran satu, istana. Andi Arifmantan Ketua PRD yang diyakini seba-gai organisasi yang melanjutkan perju-angan PKI sudah berada di posisi itu.Gerakan-gerakan massa yang dipe-lopori oleh buruh dengan jargonpeningkatan upah buruh, Rumah Sakittanpa kelas yang dipelopori RibkaCiptaning Ketua Komisi IX DPR RI nyatadan jelas sama dengan perjuanganKomunis International “sama rata samarasa”.

Kelompok Antikomunis tampaknyamencermati gerakan Ribka?

Begini. Ketika Ribka datang keBanyuwangi dua tahun yang lalu, ditolakoleh komunitas antikomunis karenadianggap mengembangkan fahammarxisme komunisme yang nyata-nyata menabrak Tap MPRS NoXXVtahun 1966 dan UU No XXVII tahun 1999yang berhubungan dengan perubahanKUHP yang berkaitan dengan kejahatanterhadap keamanan negara. Ini tidakbisa dianggap sepele.

Kader PKISudah Masuk Istana

Arukat Djaswadi, Direktur Center for Indonesia Comunities Studies (CICS)Arukat Djaswadi, Direktur Center for Indonesia Comunities Studies (CICS)Arukat Djaswadi, Direktur Center for Indonesia Comunities Studies (CICS)Arukat Djaswadi, Direktur Center for Indonesia Comunities Studies (CICS)Arukat Djaswadi, Direktur Center for Indonesia Comunities Studies (CICS)

Drs. Arukat Djaswadi

LAPORAN KHUSUS

34 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Seberapa bahaya. Bukankah komu-nis sudah ambruk. Di Soviet, RRC, Kam-boja hampir tak punya bekas?

Justru itu. Mereka akan menjadikanIndonesia sebagai entry point, pintumasuk. Kiblat komunis sekarang Indone-sia. Anda bisa lihat dengan kasat mata,anak-anak PKI sekarang sudah padabangga. Mereka menempati posisi stra-tegis, ada yang menjadi anggota DPRRI. Ribka sudah terang-terangan menga-takan: ‘Aku Bangga Menjadi Anak PKI’.Coba kita pikirkan! Mereka itu bangga!Tidak ada kata menyesal atas perbuat-an PKI yang telah membantai ribuanulama, kiai-santri, bahkan para jenderal.

Bukankah hak mereka untuk bangga?Ya! Silakan bangga. Tetapi jangan

sekali-kali memutarbalik sejarah. Lalumengatakan dia sebagai korban, kemu-dian menggiring opini dan menjadikanumat Islam sebagai tertuduh. Padahal,apa yang dilakukan umat Islam terha-dap PKI, itu tidak lebih dari pembelaandiri. Ini adalah sebab akibat. Karena PKIberbuat sadis, akibatnya dia diperlaku-kan sama. Anda bisa bayangkan, bagai-mana nasib umat beragama di republikini, jika PKI berhasil menguasai kekuasa-an, pasti sadis. PKI itu sadis. Sekarang, karena dia gagal, laludengan enaknya menuduh kita sebagaipelanggar HAM. Ini semua omongkosong! Anak-anak PKI itu berusahamemutar-balikkan sejarah.

Termasuk gerakan mereka mendesakKomnas HAM menggiring kasus pascaG-30SPKI sebagai pelanggaran HAMberat?

Ya! Itu di antaranya. Mereka tidakmau tahu dengan G-30SPKI-nya sendiri.Padahal G30S itu karya PKI. Merekabergaya lupa terhadap pembantaianpara jenderal. Sehingga dengan percayadiri menggiring opini publik, menga-takan kalau G-30S/PKI 1965 itu ulahSoeharto, akibat dari perpecahanAngkatan Darat (AD). Semua ini omongkosong. Andai saja PKI berhasil mela-kukan kudeta 1965, mereka tidak akanbicara seperti itu. Apa yang dikatakanadalah memutarbalikkan sejarah.Padahal, sejarah, masa lalu, sampaikapan pun tidak akan bisa direkayasa.

Ada bukti tak terbantahkan yangbisa dipahami generasi muda?

Banyak! Dan ini memang kurangdipahamkan kepada anak-anak kita.Akibatnya, generasi sekarang menjadiminim pengetahuan tentang bahaya

komunis. Padahal, ialah bahaya latenyang mesti dipahami. Anak-anak kitaharus tahu sejarah. Tidak hanya sejarahyang baik-baik saja, mereka harus dipa-hamkan sejarah kelam republik ini. Duakali negeri ini mau runtuh. Tahun 1948PKI mau mengambil alih kekuasaan,sudah menguasai Madiun, mendiriRepublik Soviet Indonesia, dan akhirnyagagal. Tahun 1965 mereka melakukanhal yang sama, bahkan sudah membu-nuh para jenderal, tetapi kembali gagal.Kurang apa? Sekarang mereka maumelakukan itu lagi, hanya modus yangberbeda. Intinya sama. Mau merebutkekuasaan dengan menghalalkan sega-la cara. Inilah ajaran komunis di manapun mereka berada.

Menurut Anda mengapa anak-anakkomunis sekarang berani bangkit?

Pertama, mereka memanfaatkan erareformasi. Di era ini, siapapun bolehbicara. Termasuk memutarbalikkanfakta. Di era reformasi seperti seka-rang, Anda bisa melihat orang bebasbicara seenaknya, seakan-akan halalmemelintir sejarah. Kalau pemerintahmelarang, bisa dicap tidak reformis.

Kedua, sekarang ini banyak tokohyang sok humanis, pruralis. Mereka initerbuai dengan isu PKI, lalu larut bicara;ada pelanggaran HAM berat terhadapkeluarga PKI. Dengan isu itu merekaseakan-akan menjadi pahlawan.

Apalagi kalau kemudian diangkatmedia asing, mereka kelewat bangga.Mereka tidak tahu atau tidak mau tahumadlarat di balik itu. Ini kesempatanemas bagi anak-anak PKI bangkit.Ketiga, sekarang sudah banyak pelakusejarah yang meninggal.

Dari sini, anak-anak PKI ituyakin tidak akan adapelurusan sejarah.

Mereka salah kira, dan initerlalu prematur.

Dikira kita sudah tidur.Sekarang ini masih banyak

tokoh yang sanggupberbicara soal

kekejaman PKI.

Karena itu, kita mendesak pemerin-tah untuk bersikap tegas, agar masalahini tidak menjadi beban sejarah masadepan anak bangsa sesuai dengan TapMPRS No XXV Tahun 1966 dan UU NoXXVII Tahun 1999 yang berhubungan

dengan perubahan KUHP yang ber-kaitan dengan kejahatan terhadapkeamanan negara.

Jadi?Pemerintah harus segera bersikap.

Berikan pendidikan sejarah politikdengan benar. Jangan dibiarkan perangopini seperti ini. Karena itu, CICSberkirim surat, mendesak presidenmenuntaskan masalah ini. Jangansampai menjadi beban berat anak-anakkita. Lebih dari itu, jangan sampai isukomunis ini dijadikan opini menggiringasing mencaplok republik.

Maksudnya menggiring asing?Begini! Yang diharapkan anak-anak

PKI itu, pemerintah gagal mengendali-kan masalah-masalah yang dianggapsebagai pelanggaran HAM berat. Kalauini yang terjadi, maka, asing denganalasan HAM akan turun tangan. Kita bisamembaca dan merasakan dengan jelasyang terjadi di berbagai negara. Kalaupemerintahnya dianggap tidak becus,maka, kekuataan asing turun tangan.Padahal, mereka ini sesungguhnyabagian dari skenario itu.

Apakah Anda melihat selama inipemerintah lengah?

Ya! Tidak sekali dua kali, bahkanbeberapa kali. Pernah! Tanpa disadarioleh pemerintah dan Mendikbud (saatitu), tepatnya dalam proses penyusunankurikulum sekolah tahun 2004 yangberbasis kompetensi – dalam pelajaransejarah — sudah tidak mencantumkanpenghianatan PKI tahun 1948 dan 1965.Lucunya, tim kurikulum pemerintah inijustru bersemangat memasukkanpemberontakan DI/TII, Permesta, RMS,GAM dan lain-lain. Ini apa-apaan?

Ini lengah atau ada unsur sengaja?Saya khusnudzon saja. Pemerintah

lengah terhadap infiltrasi komunis. Sayayakin tidak ada unsur sengaja. Karenaitu, ketika kami (CICS) protes, akhirnyapemerintah mau meluruskan danmengembalikan kurikulum sejarah ketahun 1994. Cobalah kita bayangkan, apajadinya jika sejarah PKI tidak tampak,lalu yang muncul dalam buku anak-anakkita itu soal GAM, RMS, DII/TII, maka,generasi republik ini akan mudah kuasaiPKI.

Masih ada gerakan lain sebagaiindikasi PKI bangkit?

Mereka juga menggunakan jalurgerakan massa. Dari kita banyak yangtertipu. Anak-anak kita juga larut dalamgerakan mereka. Ini terjadi karena

LIPUTAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 35

anak-anak kita minim informasi. Merekajuga melakukan kaderisasi, bahkansampai masuk ke perguruan tinggi sega-la. Secara gerakan memang tidak bisadilarang, tetapi kita harus waspada. Kitatahu, banyak mahasiswa kepincut, adamahasiswa UI, ITB dan UGM yang turutaktif dalam gerakan ini. Anda tentumasih ingat dengan PRD, SMID, LSMPijar dll.

Semua itu hendak dimanfaatkansebagai kaderisasi kelompok kiri. Tetapi,sekali lagi mereka gagal. Anda pernahmendengar Kelompok Diskusi Palagandengan buletinnya ‘Neraca hak Asasi’? Inibagian dari gerakan mereka.

Bukankah di dalamnya banyakanak-anak kita?

Betul. Anak-anak kita yang hausgerakan, ingin cepat menjadi ‘pahlawan’kerakyatan mereka larut dalam gerakanini. Mereka seakan-akan mengibarkanbendera idealisme kerakyatan. Tahun1973 kita mengenal Grup Diskusi UGM,mereka rajin membahas marxisme-komunisme. Mereka sudah memilikianggota sebanyak 81 sarjana PKI dan46 mahasiswa umum. Ini jangan diang-gap entheng, karena jaringan merekasampai luar negeri. Sebutlah OkaSutanta eks Tapol-Napol yang mendiri-kan yayasan pengobatan tradisional.Dia ini rajin mengikuti seminar luarnegeri, mereka membentuk jaringanpolitik internasional yang berhaluanPalu Arit. Jangan dikira mereka selesai.

Lalu bagaimana dengan semangatrekonsiliasi nasional?

Rekonsiliasi legal atau formal telahkehilangan landasan hukum karena UUKKR udah dinyatakan batal oleh MKsetelah kita gugat (judicial review) tahun2006, sehingga yang diperlukan saat iniadalah membangun rekonsiliasi naturalatau kultural yang terbebas dari kepen-tingan-kepentingan siapapun.

Rekonsiliasi model ini sebenarnyatelah lama tumbuh dan berkembangtetapi tiba-tiba rusak karena ambisi elitPKI tua menuntut gugatan class actionkepada negara terhadap empat mantanpresiden termasuk presiden SBY.

Eks PKI diwakili PAKORBA, YPKP 65,LPRKROB mengajukan tuntutan dalambentuk kompensasi kepada negaramelalui Pengadilan Negeri JakartaPusat, berupa uang perorang 975 jutasampai 2,5 M. Tim advokasi eks PKImengklaim jumlah korban 20 juta jiwa.Syukurlah gugatan tersebut ditolak.

Lalu bagaimana dengan wacanapermintaan maaf presiden terhadap PKIyang disuarakan oleh Albert Hasibuan?

Permintaan maaf presidenterhadap PKI tidak akan terjadi kalaupresiden dan perangkatnya mema-hami betul sejarah yang terkait denganG30S. Tidak ada akibat tanpa sebab.PKI-lah yang melakukan provokasiterhadap lawan-lawan politiknya padatahun 1963, 1964, dan 1965. Provokasiitu mengikuti garis strategi KomunisCina pimpinan Mao Tse Dong, strategirevolusioner yang menekankanradikalisasi massa (Desa Kepung Kota)seperti halnya yang dilakukan olekRRC tahun 1949, PKI di sini melaluiaksi-aksi sepihak dengan mendudukitanah-tanah milik pesantren dan miliknegara. Tanah-tanah tersebut dipatokiBTI (Barisan Tani Indonesia) sebagaitanah miliknya.

Aksi penduduk-an ini mendapatkanperlawanan, dianta-ranya adalahpendudukan tanah milik pondokpesantren putri Mantingan Ngawi,tanah PTP Ngadi Rejo Kediri dan tanahPTP di Bandar Beji Sumatera Utarayang menyebabkan meninggalnyaLetda Sujono akibat dicangkulPakpahan tokoh PKI, ayah MochtarPakpahan.

Lalu?Kasus lain sebagai bentuk

provokasi menginjak-injak Al qur’andan masjid di desa Kanigoro, Keras,Kediri ketika anak-anak Pelajar IslamIndonesia (PII) sedang mengadakanmental training. Tiba-tiba gerombolanPKI yang dipimpin Suryadi denganmenembakkan pistol beraksi. Anak-anak PII beserta KH Ma’shoem Jauhariditangkap, diikat lalu digiring ke kantorpolisi. Provokasi lainnya, PKI denganLEKRA selalu me-nampilkan ludrukdengan lakon Matino Gusti Allah, KawiniMalaikat Jibril. Umat Islam terus dihina.

Mereka sudah menguasai rakyatsaat itu?

Maunya, tapi gagal. PKI jugamenun-tut dibentuknya angkatan ke-5dengan mempersenjatai buruh dantani. Rencana tersebut mendapatpenolakan dari sejumlah perwira tinggiAD. Sejak itulah pertanda ada ketidak-serasian antara PKI dan AD. Puncakdari provokasi ini adalah kudeta 1Oktober yang diumumkan oleh LetkolUntung melalui RRI dengan mende-misioner Kabinet Dwikora dan meng-

umumkan susunan Dewan Revolusiyang memiliki kekuasaan penuh tanpamenyebutkan posisi presiden Soekarno.

Dan, sebelum dilakukan pengumum-an ini, PKI telah membantai enamjendral TNI dalam waktu beberapa jam.Kalau pejabat pemerintah memahamimasalah tersebut tidak akan terjadipermintaan maaf kepada PKI karenatahun 1965 yang terjadi adalah salingmembantai bukan pembantaian, terjadicivil war (perang sipil). Dalam civil wartersebut PKI di pihak yang salah dankalah, berbeda cerita kalau PKI meme-nangkan peperangan, pastilah bangsaIndonesia seperti Korut, Vietnam,Afganistan, Kamboja, dll.

Apa sih yang dikhawatirkan kalaupresiden minta maaf?

Konsekuensinya banyak. Pertama,negara di pihak yang salah, PKI di pihakyang benar.

Kedua, membingungkan sejarahkarena posisi penjahat akan berubahmenjadi pahlawan.

Ketiga, semua produk hukum yangterkait dengan larangan terhadap PKIotomatis tidak sah terutama Tap MPRSNo XXV tahun 1966. Keempat, PKI pastimenuntut atau menyatakan dirinyahidup kembali. Pasti!. Kelima, kalaupresiden minta maaf akan memicuperseteruan umat Islam dan komunisdan dapat dipastikan perseteruantersebut akan lebih dahsyat danmemakan korban yang lebih besarketimbang 1965. Apa mau begitu?

Ada kabar Anda dihubungi timKomnas HAM yang getol menyuarakanpelanggaran HAM berat?

Ya! Ini untuk pelanggaran HAMberat yang dilakukan PKI tahun 1948 dan1965, Nur Kholis Komisioner KomnasHAM, 3 Juni dan 6 Agustus menghu-bungi saya. Dia mengusulkan kepadadelegasi anti komunis Jatim yang da-tang ke Komnas HAM, mereka memin-ta agar dibentuk tim kecil untuk mena-ngani masalah tersebut. Persoalannyasiapa yang punya kewenangan mem-bentuk dan siapa anggota tim belum jelas.

Lalu?Saya usulkan agar tim kecil dibentuk

Komnas HAM yang memiliki otoritas,sehingga tim legitimate. Anggotanyadari unsur Komnas HAM, bisa darimajelis ulama, tokoh-tokoh LSM danormas-ormas yang peduli terhadapkasus pelanggaran HAM berat yangdilakukan PKI. Ini usul saya.

LIPUTAN KHUSUS

36 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ulastomo, lahir di Surabaya 6 Agustus 1938. Diamenjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) tahun 1963-1966, saat bangsa ini mengalami

sejarah paling pahit, G30S. Dokter lulusan UI tahun 1964 ini,merasakan betapa situasi republik tidak nyaman. Suami

Dra Nunuk Moerdiati ini juga mengalami getirnyadikejar-kejar kelompok kiri, dengan ancamanpembubaran HMI. Berikut wawancara AhmadMillah dari Dumas dengan Sulastomo yang jugaPemimpin Umum Harian Pelita:

Komnas HAM bersemangat menformalkanrekonsiliasi dengan keluarga eks PKI, bahkanmerancang pengadilan HAM segala. MenurutAnda?

Mereka itu, sebenarnya banyak yang tidaktahu. Mereka sudah tidak tahu apa itu PKI, apaitu G30S. Keluarga PKI sekarang ini, tidak tahusejarah kelam 65. Karena itu, dari segikemanusiaan mereka ini seharusnya diperla-kukan sebagai warga negara biasa. Tidak bolehdibeda-bedakan.

Anda setuju presiden minta maaf kepadakeluarga eks PKI?

Kalau sampai pemerintah minta maaf,itu berlebihan. Tidak boleh. Mestinya justrumereka yang minta maaf. Mereka harusminta maaf terhadap negara, minta maafkepada NU dan minta maaf kepadaHMI. Karena mereka telah membunuh

jenderal-jenderal, maka mereka iniyang harus minta maaf kepada

AD. Mereka membunuhiulama, maka mereka

harus minta maafkepada NU, mere-

ka juga menun-

Sulastomo, Ketua Umum PB HMI 1963-1966

Harusnya PKI Minta Maaf,Kita Memaafkan

S

LIPUTAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 37

LIPUTAN KHUSUS

tut pembubaran HMI. HMI dianggapsebagai musuh dan dimusuhi. Jadi,seharusnya mereka yang minta maaf,kita yang memaafkan.

Jadi?Itulah sejarah kelam. Selayaknya

kita menutup luka itu dalam-dalam. Kitaharus sepakat kembali ke Pancasila.Jadi ukurannya siapa yang menentangPancasila ya harus ditindak. Tidakpandang bulu. PKI ini menjadi contoh.

Anda tahu persis dan merasakankondisi politik pra dan pasca 1965.Bagaimana situasi politik saat itu?

Menjelang 1965, situasi politik sangatpanas. PKI lama-lama semakin domi-nan. Yang aneh untuk ukuran sekarang,yang bisa mengimbangi saat ituhanyalah Angkatan Darat (AD). Saatitu militer masih boleh berpolitik. Itu dariaspek politik, baik formal maupunnonformal. Secara kultural AD jugamelakukan pembinaan kepada sejum-lah ormas. Jadi dia punya kewajibanuntuk mengatasi siatuasi.

Apakah saat itu ada tanda-tandaPKI mau merebut kekuasaan?

Jadi, saat itu sudah muncul rumor,bagaimana jika Bung Karno tak ada,karena BK menjadi penyeimbangkeduanya. Meskipun dalam isu tertentuBK cenderung merapat ke PKI.Misalnya, soal Nasakom yang beranimelawan hanya Jenderal Yani, denganidenya Nasasos. Ini kan masalahkekuasaan.

Manuver PKI sendiri?Banyak. PKI juga mewacanakan

angkatan ke lima dalam tubuh militer.Angkatan ke lima itu di luar AD, AL, AUdan Kepolisian. Angkatan ke lima yangdiinginkan PKI itu adalah rakyat yangdipersenjatai. Tapi ide itu juga ditentangoleh Jenderal Yani. Kita bisa memba-yangkan, bagaimana kalau rakyatdipersenjatai? Itulah keinginan PKI.

Lalu?Nah, tanggal 4 Agustus Bung Karno

jatuh sakit. Rumor di luar, kalau BKberhalangan, siapa yang akan berku-asa. Apakah PKI atau AD. Nah, saat itutinggal siapa, yang mendahului berku-asa, PKI mencoba mendahului. Tapikemudian dihajar AD. PKI ternyatasudah punya persiapan, antara lain birokhusus membina infiltrasi ke AD. Banyakperwira-perwira yang telah dipengaruhi.

Jadi G30S atau Lubang Buaya itukarya PKI?

Menurut saya, kalau ada teori lain

Pak Leimena menolak. Kondisi politikpada waktu itu, oleh PKI digambarkantelah “hamil tua” yang mengindikasikanakan ada suatu kejadian luar biasa. G30Sbenar-benar meletus.

Di era reformasi, ada upaya menghi-dupkan kembali PKI. Menurut Andabagaimana?

Ya jelas itu kan amanat Tap MPRS.Kalau mereka mau hidup lagi, ya mintake MPR dong untuk mencabut Tap itu.Tap MPR itu kan perwakilan darikehendak rakyat. Apakah rakyatIndonesia memperbolehkan PKI hiduplagi? Terserah rakyat.

Jadi menurut Anda presiden tak perlusampai minta maaf, terlebih merekakonon mengajukan gugatan ke Mahka-mah Internasional?

Tidak Perlu. Hampir semua umatIslam minta presiden tidak memintamaaf. Seharusnya mereka yang mintamaaf. Sebagai warga negara kita tetapmemberikan hak dan kewajiban yangsama. Secara budaya sudah tak adamasalah. Kalau mereka menuntut keMahkamah Internasional, silakan.Buktikan saja! Pasti akan terbalik. Buktisejarah menunjukkan mereka yangbersalah. Ini tak terbantahkan.

Adakah upaya menyelesaikan saatitu?

Bung Karno sebenarnya berusahamelerai, antara lain mengharapkanbantuan HMI. Beberapa kali PengurusBesar HMI melakukan pertemuandengan Menteri Dalam Negeri DrSoemarno membicarakan upayamelerai suasana gontok-gontokan ini.HMI mengirim tim ke Jawa Tengah danJawa Timur. Namun, harus diakui, upayamelerai ini gagal. Karena situasinyasangat panas.

yang membantah keterlibatan PKIdalam pemberontakan 65, itu sangattidak relevan. Yang jelas dan sangatjelas, G30S itu perbuatan PKI. Buktinya,para jenderal mereka bunuhi, merekamemang sudah punya skenario.Mereka maunya mendahului berku-asa.

Mengapa umat Islam menjadisasaran tembak PKI?

Ini berkaitan dengan agama dantidak beragama. Kekejaman PKIterhadap umat Islam sudah dimulaisejak tahun 1948, kemudian peristiwamenjelang Gestapu, Kanigoro JawaTimur. Umat Islam menjadi lawanutama, sebab secara ideologi me-mang berbeda dengan komunis yangatheis. Dan, pertentangan ideologisaat itu sangat luar biasa.

Anda saat itu menjadi target PKI,sehingga ada upaya dipersenjatai?

Suasananya memang sangatmencekam, tak aman. Siapa saja bisadibunuh. Anak-anak HMI yangmenjadi musuh PKI, suatu saat jugabisa menjadi sasaran pembunuhan.Apalagi saat itu banyak bentrokandengan CGMI. Pertentangan semakintajam dengan adanya tuntutanpembubaran HMI. Padahal, mestinyayang menghadapi PKI, itu kan partai.Tapi PKI memusuhi HMI, termasukAidit sendiri. Ini saya kira ada muatanideologis, ketakutan PKI terhadap HMI.Karena intelektual muda ini menjadisumber kepemimpinan nasional.

Dan benar. Puncaknya tuntutanpembubaran HMI hendak dipaksakanDN Aidit hanya dua hari sebelumG30S/ PKI pada rapatumum CGMI yangdihadiri sekitar 10.000mahasiswa di IstoraSenayan di hadapanBung Karno danW a p e r d a mLeimena.

Untungnyabaik Bung Kar-no maupun

38 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

LIPUTAN KHUSUS

iapa tak kenal Pramoedya Anan-ta Toer alias Pram. Ialah dedeng-kot (budayawan) Lekra yang

per-nah ditahan selama tiga tahun padamasa kolonial, setahun pada masa OrdeLama, dan empat belas tahun pada masaOrde Baru. Ia dilarang menulis selamamasa penahanannya di Pulau Buru olehOrde Baru.

Lahir di Blora, 1925, meninggal diJakarta, 2006. Itulah Pram. Rekam jejak-nya bisa dilihat pada awal 1960-an di saatterjadi perseteruan hebat antara komu-nisme dengan anti-komunisme di Indone-sia. Terlebih setelah Presiden Soekarnomelalui pidatonya 17 Agustus 1959 mene-tapkan Demokrasi Terpimpin sebagaihaluan negara yang berakar Nasakom(Nasionalis, Agama dan Komunis).Soekarno menyebutnya sebagai mani-fest politik (Manipol), kemudian disahkanMajelis Permusyawaratan Rakyat Se-mentara (MPRS).

Ternyata perseteruan komunismedengan anti-komunisme juga merembetke para sastrawan Indonesia, takterkecuali Pramoedya Ananta Toer. Prammendukung kebijakan Soekarno dan

Indonesia BisaJadi Komunis

melawan pihak-pihak yangmenentangnya. Maka, selepas

dari penjara Cipinang, akhir 1960,Pram menjadi Redaktur rubrikLentera dalam Majalah BintangTimur milik Partai Indonesia(Partindo), partai yang politiknyasejalan dengan Partai KomunisIndone-sia (PKI).

Melalui Lentera, Pramkemudian menyerangpara sastrawan yangdianggapnya tidaksejalan dengan halu-an Demokrasi Ter-pimpin.

Pram menyebut para sastrawan yanganti-komunisme sebagai anti-manipol dankontra revolusi. Para sastrawan anti-komunisme menggabungkan diri mere-ka dalam Manifest Kebudayaan yangdidirikan pada 17 Agustus 1963 denganmenyebut diri sebagai penganut human-isme universal.

Tetapi, Pram mengolok-olok ManifestKebudayaan dengan menyebutnya Mani-kebu. Pram juga mengritisi humanismeuniversal dan menganggapnya sebagaibagian dari imperialisme - neokolonialis-me. “Kaum Manikebu muncul justru padasaat kita sedang mengarahkan sasarantembakan pada kaum imperialis-neoko-lonialis sebagai titik-pusat tembak.Mereka muncul pada garis tem-bak kita.Apakah mereka tidak kena tembakan?”tanya Pram di media Lentera pada 12 April1964.

Pram melanjutkan, “Pasti kena sasar-an tembakan kita secara tak terhindar-kan. Dengan demikian mereka melemah-kan daya tembak kita. Ini adalah bukanhal yang kebetulan.”

Pram kemudian mengeluarkan waca-na realisme sosialis sebagai tandingan bagihumanisme universal. Realisme Sosialis

meletakkan kenyataan dan kebenaranyang lahir dari pertentangan-perten-tangan di dalam masyarakat maupun dihati manusia sebagai dasar materialkesenian. Seni adalah untuk rakyat.Adapun humanisme universal adalahperjuangan kebudayaan untuk menyem-purnakan kondisi hidup manusia. Intinya,seni untuk kemanusiaan.

Pram juga meneror para sastrawanManikebu agar dipecat dari jabatanpubliknya dan karya-karyanya dilaranguntuk diterbitkan, serta tulisan-tulisannyadilarang dimuat dalam majalah dan koran.Dampaknya, Presiden Soekarno membu-barkan Manikebu pada 18 Mei 1964. Parasastrawan Manikebu kemudian menjadisengsara, terpojok dan tanpa karya, demi-kian pernah disampaikan Taufiq Ismail,salah seorang pendiri Manikebu.

Bisa dimaklumi, kalau kemudian ketikaPramoedya mendapat penghargaan dariYayasan Ramon Magsaysay Award, 1995,direaksi 26 tokoh sastra Indonesia, merekamengingatkan yayasan Ramon Magsay-say tentang siapa Pram itu. Pramoedyadiketahui sebagai “jubir sekaligus algojoLekra paling galak, menghantam, meng-gasak, membantai dan mengganyang”pada masa demokrasi terpimpin. Jangansampai Magsaysay melakukan kecero-bohan.

Manikebu melalui para sastrawannya,di antaranya Taufiq Ismail, HB Jassin danMochtar Loebis, menyerang balik parasastrawan Lekra. Salah satu yang ditujuadalah Pram. Taufiq Ismail berkata, “Lekraadalah antek PKI yang pada zamannyamelakukan penindasan brutal terhadaporang-orang Manikebu.” Bersama DSMoeljanto, Taufiq juga menulis sebuahbuku berjudul Prahara Budaya: Kilas BalikOfensif Lekra/PKI dkk.

Sementara Pram sendiri menilai sega-la tulisan dan pidatonya pada masa pra-

Prediksi Pram 40 Tahun Lagi

SPramoedya Ananta Toer

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 39

1965 itu tidak lebih dari ‘golongan polemikbiasa’ yang boleh diikuti siapa saja. Diamenyangkal terlibat dalam pelbagai aksiyang ‘kelewat jauh’. Apapun, kemiringanPram terhadap politik kiri berakibat fatal.Setelah G30S gagal, giliran PKI menjadisasaran tembak. Kalau tadinya Pramyang membidik, setelah itu ialah yangharus dibidik. Ia dikejar dan ditangkappada Oktober 1965.

Bagaimana sesungguhnya PKI menu-rut Pram? Dia sendiri mengaku sebagaiPKI, dan yakin Indonesia akan menjadinegara komunis. Ada baiknya kalaumembaca sedikit cuplikan surat terbukaPram tertanggal 5 Maret 1985 sebanyak18 halaman yang disampaikan kepadaKeith Foulcher .

Setelah menceritakan banyak hal, darimasalah kelompok manikebuis yang kataPram terus membela diri tanpa adaserangan sambil merintihkan kesakitan-nya masa lalu, yang sebenarnya lecet punmereka tidak, Pram juga bercerita tentangpenyiksaan tahanan PKI. Berikut cuplikansurat terbuka Pram:

.... Di luar dugaan pemeriksaan terhadapsaya tidak disertai penganiayaan sepertidideritakan pemuda malang di samping kirisaya. Pemeriksa itu tenang dan sopan, danmungkin cukup terpelajar dan beradab. Iamemulai dengan pertanyaan mengapa sayaberdarah-darah.

Jawab (Pram): terjatuh.Tapi itu bukan termasuk dalam acara

pemeriksaan.Pertanyaan: Bagaimana pendapat

tentang gerakan Untung?Jawab (Pram): tidak tahu sesuatu

tentangnya.Pertanyaan: Apa membenarkan gerakan itu?Jawab (Pram): Kalau mendapat kesempatan

mempelajari kenyataan- kenyataannya yangauthentik mungkin dalam lima tahunsesudahnya saya akan bisa menjawabpertanyaan itu.

Sebelum meneruskan tentang peme-riksaanini saya sisipkan dulu beberapa hal sebelumpenangkapan saya. Pertama: sejak semula sayasependapat bahwa gerakan Untung, yangkemudian dinamai G-30S/PKI, adalah gerakandalam tubuh angkatan darat sendiri. Pendapat(Pram) itu tetap bertahan sampai sekarang, jugasebelum membaca tulisan Wertheim dalamJournal of Contemporary Asia. Berita-beritapengejaran dan pembunuhan semakin harisemakin banyak dan menekan.

Kedua: seorang perwira intel pernah datangberkunjung khusus untuk menyampaikan, bahwamiliter akan memainkan peranan kucing terhadap

PKI sebagai tikus. Tiga: dua maha-siswa UItelah dilynch di jalanan raya yang barudibangun, masih lengang, di sekitar kampus.Keempat: pemeriksaan terhadap paratangkapan berkisar pada dua hal, pertamaketerlibatan dalam peristiwa Lubangbuaya,kedua keanggotaan Pemuda Rakyat dan PKI.Kelima: beberapa hari sebelum penangkapanseorang pegawai Balai Pustaka mengumumkandalam harian Api Pancasila di Jakarta, bahwasaya adalah tokoh Pemuda Rakyat. Karenasebagai pelapor ia menyebutkan diri pegawaiBalai Pustaka, jadi saya datang menemuidirektur BP - waktu itu Hutasuhut, kalau sayatidak salah ingat-dan mengajukan proteskarena BP dipergunakan sebagai benteng untukmenyebarkan informasi yang salah tentangsaya. Direktur BP menolak protes saya. Pegawaiyang menulis itu tinggal beberapa puluh langkahdari rumah saya. Dalam peristiwa plagiatHamka ia pernah mengirimkan surat pembelaanuntuk Hamka dan hanya sebagian daripadanyasaya umumkan.

Dan memang ruangan rumah saya pernahdipinjam untuk pendirian ranting PemudaRakyat. Tetapi itu bukan satu- satunya. Kalausore ruangan belakang juga menjadi tempattaman kanak-kanak (reportase tentangnyapernah ditulis oleh Valentin Ostrovsky, kalausaya tidak meleset mengingat). Setiap Kamismalam ruangan depan dipergunakan untuk tem-pat diskusi Grup diskusi Simpat Sembilan.Setiap pertemuan didahului dengan pemberi-tahuan pada kelurahan. Jadi tidak ada sesuatuyang dapat dituduhkan illegal.

Keenam: seseorang menyampaikan padasaya, mungkin juga pada sejumlah orang lagi,kalau diperiksa adakan anggota PKI atauormasnya, akui saja ya - tidak peduli benar atautidak; soalnya mereka tidak segan-seganmembikin orang jadi invalid seumur hidup untukmenjadi tidak berguna bagi dirinya sendiri pununtuk sisa umurnya selanjutnya. Dan, tidaksemua orang tsb., dapat saya sebut namanya,karena memang tidak mampu mengingat-hampir 20 tahun telah lewat.

Jadi waktu pemeriksa menanyakan apakahsaya anggota PKI, saya jawab, ya.

Pertanyaan: Apakah percaya negara iniakan jadi negara komunis?

Jawab (Pram): Tidak dalam 40 tahun ini.Pertanyaan: Sebabnya?Faktor geografi dan konservativitas

Indonesia. Cuma itu sesungguhnya isi pemerik-saan pokok. Tetapi karena selama dalampenahanan itu harian Duta Masyarakatmemberitakan reportase tentang penyerbuangerombolan itu ke rumah saya dan rumah S.Rukiah Kertapati, di mana disebutkan di rumahsaya ditemukan buku-buku curian dari musium

pusat dan di rumah Rukiah setumpuk permata,jadi pemeriksaan berpusat pada soal pencuriantsb. Memang saya pernah meminjam satu beca(becak?) majalah, harian dan buku dari musiumpusat. Yang belum saya kembalikan adalah DoorDuisternis to Licht Kartini dan harian MedanPrijaji tahun 1911 dan 1912. Kalau arsip itutersusun baik, akan bisa ditemukan, bahwasumbangan saya ada 10 kali lebih banyak daripada yang masih saya pinjam.

Dengan demikian pemeriksaan selesai. Benar-tidaknya omongan saya ini dapat dicek padaproses verbal, sekiranya masih tersimpan baik padainstansi yang berwenang. Bila ada selisih, soalnyakarena waktunya sudah terlalu lama.

Mungkin Bung bertanya dari mana sayatahu ada berita dalam Duta Masyarakat yangmenuduh saya mencuri. Ya, pada suatu pagimuncul seorang kapten di ruang tempatserombongan tahanan. Ia langsung mengenalisaya, sebaliknya saya mengenal dia sebagaisersan di RTM tahun 1960. Ia bertubuh tinggi,berkulit langsat dan bibir atasnya suwing. Sayatak dapat mengingat namanya. Suatu malamia kunjungi aku di kamar kapalselam (sel isolasi)di RTM itu. Banyak mengobrol, antara lain iabercerita pernah ikut pasukan merah dalamPeristiwa Madiun.

Pagi itu ternyata ia berpangkat kapten.Langsung ia bertanya di mana Sjam. Itu untukpertama kali saya dengar nama itu. Tapi ia segeramembatalkan pertanyaannya dengan kata-kata: Ah, Pak Pram sastrawan, tentu tidak tahusiapa dia. Ramahnya luarbiasa, bawahannyadiperintahkannya untuk mengambilkan kopi danmenyediakan veldbed untuk saya. Dan hanyaperintah pertama yang dilaksanakan. Setelahia pergi seorang sersan gemuk yang terkenalgalak, dari Sulawesi, kalau tak salah ingat, jugaseorang haji, memanggil saya dengan ramahnyadan menyuruh saya membaca Duta Masyarakatitu. ..”

Dari sini, jelas, bahwa, tekad baja PKImengkomuniskan Indonesia belum pernahpatah. Dalam surat terbuka Pram yanglain, yang ditujukan kepada GoenawanMuhammad, ia mengulas kekejamanOrde Baru yang kelewat batas. Pram jugatidak percaya rencana Gus Dur mintamaaf. Menurutnya itu basa-basi. Apalagi,kata Pram, negara tidak cukup minta maaf,enak saja, negara harus juga memberiganti rugi.

Nah, dengan demikian, jelas forma-lisasi rekonsiliasi dengan eks PKI menjadisulit dilakukan. Rekonsiliasi natural yangselama ini dirintis, lebih menjanjikan.

(Mokhammad Kaiyis)

LIPUTAN KHUSUS

40 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

“Sekarang ada kekuatan besar,ingin mengadili umat Islam, kiai NU danGP Ansor-nya lewat pengadilan HAMatas kasus 1965. Ini harus dilawan. PKIitu pengkhianat, pemberontak yangharus dihadapi dengan semangat jihad,”kata Zahro dengan nada serius.

Pengorbanan ulama, kiai dan santridalam memperjuangkan kemerdekaanRI sekaligus mempertahankannya,jangan sampai dilupakan apalagi dire-mehkan. Sekarang, kata Zahro, memangada gerakan melemahkan peran ula-ma, peran kiai dan santri. Untuk itu,diperlukan pelurusan sejarah. Inidimaksudkan agar generasi Islam ter-masuk seluruh anak bangsa, tidakmenafikan begitu saja darah yangtercecer dari para syuhada kita.

“Resolusi Jihad, 10 Nopember, yangkemudian diperingati sebagai haripahlawan, tidak bisa lepas dariperjuangan para ulama, kiai dan santri.Peristiwa ini mengorbankan sedikitnya60 ribu nyawa umat Islam. Demi kemer-dekaan, mereka ikhlas mengorbankannyawa satu-satunya,” tegas Zahro.

Menurut Zahro, mestinya, peristiwa

Prof Dr Ahmad Zahro, MA –Imam Besar Masjid Nasional

Al-Akbar

AnjurkanJihad

LawanPKI

Resolusi Jihad itu menyatu dengan hariPahlawan 10 Nopember. Justru denganResolusi Jihad yang datang dari parakiai NU, kita mampu melumpuhkanpenjajah. “Dengan senjata apa adanya,orang tua kita maju pantang mudurmelawan penjajah. Semangat seperti iniharus ditiru. Bayangkan, apa jadinya jikaorang tua kita kalah melawan penjajah,apa jadinya bangsa ini?” tambah Zahro.

Karenanya, masih dalam khotbah-nya, Zahro menegaskan, 10 Nopembertidak bisa lepas dari peristiwa di akhirOktober hingga paruh November 1945.Ini merupakan babak penting dalamsejarah pergolakan revolusi kemerde-kaan Indonesia. Bentrokan yang meli-batkan massa dalam jumlah besarterjadi di Surabaya pada tanggal 27, 28,29 Oktober 1945. Bentrokan terjadiantara pasukan Hizbullah, Sabilillah, danpasukan lain dengan pasukan Inggrisberikut pasukan sewaannya. Letusanterjadi karena upaya Belanda melaluipasukan Inggris, hendak mengambilalih kekuasaan nusantara setelahpendudukan Jepang runtuh. “Sejarahseperti ini harus dipahami anak-anak

Ribuan jamaah salatJumat di Masjid Nasional

Al-Akbar, Surabaya,Jumat (9/11) kemarin,

dengan antusiasmengikuti khotbah

Prof Dr Ahmad Zahro,MA., Imam Besar MasjidNasional Al-Akbar yang

juga guru besar IAINSunan Ampel Surabaya.

Zahro mengingatkanpentingnya umat Islam

berjihad, meniru para kiaidalam menghadapi

penjajah, sebagaimanaResolusi Jihad 10

Nopember. Di samping ituumat Islam harus cerdas,menghadapi komunisme

yang belakangan inimendistorsi sejarah

kekejaman PKI.

Prof Dr Ahmad Zahro

LIPUTAN KHUSUS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 41

kita,” katanya.Seruan jihad ulama menjadi benteng

tangguh. Di mana Jakarta, Bandung,dan Semarang sudah takluk, sementaraSurabaya menjadi kota yang penuhdinamika pergolakan. Bentrokan terusterjadi karena masyarakat Surabayadan sekitarnya berjihad mempertahan-kan kota dari penyerbuan dengankekuatan 6000 pasukan Inggris yangterus memborbardir Surabaya. Bentrok-an massa bersenjata akhirnya memun-cak pada tanggal 10 November 1945.Sedikitnya 2000 pasukan terlatih Inggristewas, berikut Brigjend AWS. Mallaby,Komandan Pasukan Inggris. Banyaknyakorban pasukan Inggris sebagai pasu-kan terlatih, membuat Inggris kehilang-an muka di kalangan militer internasi-onal. “Atas izin Allah SWT. dua jenderaldari Brigade Gurkha tewas,” jelasnya.

Jadi? Pertempuran ini kemudianditetapkan sebagai Hari PahlawanNasional RI. Peristiwa 10 November1945, itu tidak bisa dipisahkan dengankeputusan Resolusi Jihad fi Sabilillahyang dikeluarkan NU. “Semangat kiai

sadja…”Peristiwa bersejarah dalam bangsa

ini tidak bisa dipandang sebagai kejadi-an yang berdiri sendiri atau secara tiba-tiba. Bung Tomo dibantu semangat bajapara santri, yang tidak saja datang dariJawa Timur, melainkan Jawa Tengah,Jawa Barat berhasil melumpuhkanpenjajah. Perjuangan para kiai itu jugateruji ketika menghadapi pengkhianatkemerdekaan, PKI. Tahun 1948, tidaksedikit korban nyawa dari para santri,begitu pula 1965.

“Kita mengenal peristiwa Kanigoro,pembantaian yang dilakukan PKI. Begitujuga 1965 dengan pembunuhan parajenderal TNI. Peran kiai tidak bisadisepelekan,” tegasnya.

Untuk itu, menurut Zahro, kalausekarang keluarga PKI, simpatisan PKImau menggugat kiai-kiai dan ulama, lalumenuduh NU dan GP Ansornya sebagaipelanggar HAM berat, maka, kita tidakboleh diam. “Kita harus berani berjihad,meski nyawa taruhannya untuk mela-wan semua ini,” katanya. mokham-mad kaiyis

ini harus diteladani, termasuk bagai-mana mereka melawan kekejian PKI ditahun 1948 dan 1965,” kata Zahro.

Resolusi Jihad fi Sabilillah, sebuahputusan berisi sikap NU dalam mem-pertahankan NKRI yang baru dua bulandiproklamasikan dari penjajahan bang-sa asing. Putusan Resolusi Jihaddirancang KH. Abdul Wahab Chasbul-lah 21 Oktober dan dibacakan KH.Hasyim Asyari, Rois Akbar NU pada 22Oktober 1945, hampir tiga minggusebelum peristiwa Surabaya. “Andai kiaikita diam, saya tidak yakin Allah SWT.memberikan kemerdekaan bagi repu-blik ini,” tegasnya.

Isi putusan Resolusi Jihad antaralain berbunyi, “Berperang menolak danmelawan pendjadjah itoe Fardloe ‘ain (jangharoes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam,laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjataataoe tidak) bagi jang berada dalam djaraklingkaran 94 km dari tempat masoek dankedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orangjang berada di loear djarak lingkaran tadi,kewadjiban itu djadi fardloe kifajah (jangtjoekoep, kalaoe dikerdjakan sebagian

BENTENG: Arek Suroboyo dengan semangat jihad membentengi kota pahlawan. Tampak lukisan M. Sochieb yang identik dengan peristiwakepahlawanan 10 Nopember.

LIPUTAN KHUSUS

42 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ORMAS

K

Negara di Ambang Perang SaudaraNU MELIHAT REFORMASI SUDAH KEBABLASAN

menyebabkan kesenjangan lebar anta-ra golongan miskin dan kaya di Indone-sia. Paham liberalisme yang berjayasetelah reformasi juga menyebabkanberbagai sektor penting di Indonesiamulai dari pertambangan, pertanian,kehutanan, dan perbankan sebagianbesar dikuasai oleh kapitalis global.

Globalisme menuntut bangsa Indo-nesia untuk melakukan keterbukaan dankebebasan yang tidak ditujukan bagikepentingan nasional Indonesia, mela-inkan bagi kepentingan kaum globalisitu sendiri. “Anehnya, tuntutan merugi-kan itu malah kita penuhi,” tukas Kiki.

Atmosfer kebebasan yang terbukaakibat demokratisasi pasca reformasi,menurut Kiki, telah mengundang masukberbagai paham yang tidak sesuaidengan Pancasila sebagai

bagai undang-undang pasca refor-masi,yang mendahulukan kepentingankapitalis asing dibanding kesejahteraanrakyat,” ujarnya.

Menurut Syahnakri, reformasi yangdimulai pada 1998 dilakukan tanpakesiapan matang tentang konsepsiperubahan masa depan dan tanpa ke-pemimpinan kuat.

Reformasi yang dilakukan tanpakewaspadaan dalam arus globalisasiyang menderas, lanjut dia, menyebab-kan begitu mudahnya proses peru-bahan itu ditunggangi oleh kelompokliberal yang meletakkan kepentinganpasar di atas segalanya. “Reformasitelah dibajak oleh globalisme, libera-lisme, kapitalisme yang akar budayanyaadalah individualisme,” tegasnya.

Hal tersebut, menurut Kiki, telah

ehidupan berbangsa danbernegara saat ini menemuikeadaan yang karut marut.

Situasi ini timbul sebagai akibatkebebasan kebablasan yang dilahir-kan reformasi. Reformasi di Indone-sia telah dibajak oleh golongan liberalyang meletakkan kepentingan kapi-talis asing di atas kepentingan rakyat.Demikian dikatakan Mantan WakilKSAD, Letjen Purn Kiki Syahnakri,dalam acara deklarasi menolakideologi selain Pancasila yang digelardi Bandung beberapa waktu lalu.

REFORMASI DISELEWENGKAN“Golongan liberal dengan ke-

kuatan dana besar telah menem-patkan perpanjangan tangannya diIndonesia melalui amandemen ber-

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 43

ideologi bangsa, terutama paham libe-ralisme dan sekulerisme.

“Karena keterbukaan tanpa kendali,kran demokrasi dibuka terlalu lebardengan dan atas nama demokrasi, sertahak asasi manusia, sehingga menjadi-kan demokrasi sangat tidak sehat, tidaksesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sementara, paham-paham tentangkesejahteraan bangsa, kedaulatanbangsa, nilai-nilai dasar negara, dansebagainya dikesampingkan sehinggamenjadi pintu masuk yang membukapaham liberalisme,” tandasnya.

MARAKNYA KRISIS KEADILANPada kesempatan Munas NU di

Cirebon, Ketua Umum PBNU, KH SaidAqil Siradj, mengatakan pasca refor-masi kehidupan kebangsaan dan kene-garaan banyak diliputi ketidakadilan.Setelah 67 tahun merdeka, masihbanyak hal-hal yang bertentangandengan arti kemerdekaan itu sendiri.

bagi pemeluknya”, dipakai kembalidalam asas negara kita. Ada pulakelom-pok lainnya yang menginginkanagar Indonesia menganut sistemkekhalifahan. Yang lebih parah lagi, adakelompok yang menghendaki Indone-sia menjadi negara sekuler dan liberalsecara ideologi dan kapitalis secaraekonomi. Menurut Agil, adanya berba-gai keinginan inilah yang nantinya akanmenjadi bom waktu dan menjadi bibitperpecahan. Karena itu, sudah waktu-nya Indonesia kembali kepada Panca-sila dan cita-cita kemerdekaan Indone-sia.

Pada sisi lain, dalam bidang kesejah-teraan ekonomi, seluruh sumber keka-yaan negara seharusnya dikelola untuksebesar-besar kemakmuran rakyat,tetapi ternyata lebih banyak untukkepentingan asing dan kelompok terten-tu. Pengelolaan sektor-sektor ekonomiyang bernilai strategis tidak dilakukansecara profesional dan amanah dan

Keadilan yang didambakan seluruhrakyat Indonesia tak kunjung datang.Krisis keadilan yang melanda bangsaini semakin diperparah dengan perlu-asannya yang menjalar ke berbagaibidang. Yang paling memprihatinkandari semuanya adalah keadilan untukmendapatkan kehidupan yang layak,yang belum dirasakan oleh masyarakatdi berbagai daerah. Makna kemerde-kaan yang berarti mencakup keadilansosial bagi seluruh rakyat masih dimo-nopoli oleh segelintir orang dan kelom-pok tertentu. Negara ini di ambangperang saudara, tambah Aqil Siradj, ka-renanya Munas NU dan Konbes AlimUlama di Kempek, Cirebon, pada 14-17September 2012, NU mengangkattema: “Kembali ke khittah Indonesia1945”.

Dijelaskan Aqil, saat ini beberapakelompok ada yang menginginkan agar7 kata-kata dalam piagam Jakarta, yaitu“dengan menjalankan syariat Islam

ORMAS

44 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

dimanfaatkan sebesar-besarnya bagikemaslahatan rakyat.Begitu juga halnya pemasukan pajak,pajak banyak dikorupsi dan dikemplang.“Kalau hal ini tidak dibenahi dengansungguh-sungguh, kita akan benar-benar menyerukan moratorium, palingtidak kepada warga NU,” tukas-nya.Menurut Said Aqil, sebagai wujudkeseriusan pembenahan sektor perpa-jakan, terutama untuk mencegah terja-dinya penyelewengan, akal-akalan, danpengemplang pajak tidak berani lagibermain-main maka bisa dibentuksatuan tugas khusus untuk menangan-inya. Dikatakannya, pembentukan KPKmenunjukkan adanya kiat yang seriusdalam penegakan hukum terhadap

tindak pidana korupsi, hanya saja vonis-vonis yang dijatuhkan KPK sejauh inimasih belum berhasil menimbulkan efekjera, meskipun sudah terasa manfa-atnya.

Ketua Fraksi Partai KebangkitanBangsa (PKB) Marwan Jafar menilaisemua keputusan Munas NU akanmembawa pengaruh yang sangat luarbiasa bagi pemerintah. “Kebijakan-kebijakan pemerintah pada masa lalubanyak diwarnai rekomendasi MunasNU,” kata Marwan. Pada Munas kali inipun, pria yang saat ini duduk di KomisiIII DPR itu berharap NU juga dapatmelahirkan suatu rekomendasi bagipemerintah dalam penyelesaian masa-lah-masalah yang terkait dengan

keadilan dan kemaslahatan rakyat.“Munas NU dan Konbes Alim Ulama

ini sangat penting artinya, di sini terlihatbetapa besar kepedulian UU padabanyak isu di negeri ini, seperti isu UUPangan, UU Migas, UU Investasi, moneypolitic, pilkada, pajak, dan lainnya,”tuturnya. Marwan menjelaskan, salahsatu isu terpenting yakni pajak, didalamnya dibahas perihal penegakanhukumnya, sampai pada hukuman matibagi para koruptor yang telah merusaksendi-sendi ekonomi negara.

Diharapkan, hal ini nantinya akandapat merevisi UU KUP (KentetuanUmum Perpajakan) hingga akhirnyapajak tidak dapat dikorupsi lagi, dan tindakpidana korupsi apapun dapat dihentikan.

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 45

MENEMPUH DUA JALURTidak dipungkiri bahwa selama ini

NU sesungguhnya lebih memilih dak-wah kultural untuk memperbaiki keru-sakan di tengah kehidupan masyarakatdan bangsa. terobosan struktural, makaNU pun tidak pernah enggan untukmelakukannya.

NU merupakan gerakan kulturaldan sekaligus gerakan struktural.Kedua gerakan tersebut harusdisinergikan dengan baik. Demikiandiutarakan oleh Rais Syuriyah PBNU KHMasdar Farid Mas’udi di sela-selaMunas dan Konbes NU di PondokPesantren Kempek, Cirebon.

Menurut Masdar Farid, sejauh iniNU dinilai banyak pihak sebagaigerakan kultural. Kegiatan-kegiatanyang diga-gas NU banyak diwarnainuansa kultural, semisal istigatsah,ahlil, haul, dan sejenisnya. Bahkannuansa kultural acap kali menjadiinstrumen untuk mengidentifikasiapakah seseorang NU atau bukan.Padahal, pengelolaan energi NU untukpenguatan gerakan kultural dan

struktural harus dilakukan secaraproporsional. “Perlu diketahui, bahwa40 persen energi NU digunakan untukmelestarikan kultur, dan 60 persen lagiuntuk membangun struktur masya-rakat bangsa yang kuat dan kokoh,”papar Masdar.

Dia mengemukakan, di lingkunganNU terdapat falsafah yang sangatpopular, yakni “al muhaafazhatu ‘alalqadimis shalih wal akhdzu bil jadidilashlah”. Terdapat dua poin besardalam falsafah tersebut, yakni “almuhafazhah ‘alal qadimis shalih” dan“al akhdzu bil jadidil ashlah”. Poinpertama berarti bahwa NU harusmerawat dan meles-tarikan tradisi.Sedangkan poin kedua, artinya NUharus mendesiminasi tradisi barumelalui pembanguan struktural yangkuat dan kokoh, yang berorientasi padapelayanan umat. “Kekuatan kulturtanpa diimbangi oleh kekuatan strukturtidak banyak memberikan arti. Ikatan-ikatan yang bersifat kultural an sichsangatlah rapuh,” terang Masdar.

Oleh karena itu, lanjut dia, NU

harus membangun nizham organisasiyang kuat dan modern, untukmembentengi kultur sekaligusmemberdayakan umat Nahdliyyin danmasyarakat Indonesia pada umumnyasehingga manfaat keberadaan NUtidak hanya bersifat kultural, namunmenyentuh semua sendi kehidupanbermasyarakat, ber-bangsa, danbernegara.

Untuk melestarikan kultur yangkondusif dan membangun strukturyang kuat, hemat Masdar, semua pe-mangku kepentingan di lingkungan NUharus peduli terhadap berbagai aspekkehidup-an umat dan masyarakat dansecara optimal terlibat dalam upaya-upaya penyelesaian masalah sepertiditunjuk-kan dalam Munas NU danKonbes Alim lama NU di Cirebon ini.

Bila gerakan kultural dan strukturaldapat dipadukan dengan baik, Masdarberkeyakinan bahwa NU akan tetapmenjadi organisasi terbesar dalam artisesungguhnya, kokoh, berwibawa, dandisegani di negeri tercinta ini.

shoelhi-dari berbagai sumber

ORMAS

46 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Bahaya, RI Harus Kembali ke Khittah 1945Prof. Dr. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU

alam kesempatan Munasdan Konbes NU di Ma’hadTarbiyatul Mubtadiin, Kempek,

Cirebon, kemarin, wartawan DUMAS,Mohammad Shoelhi, mengadakanwawancara dengan KH Said Aqil Siradj,Ketua Umum PBNU. Wawancara yangdilakukan dalam berbagai kesempatanperhelatan PBNU itu, ditujukan untukmengungkap latar pemikiran di baliktema besar yang diangkat Munas dansejauh mana kepedulian NU dalammenanggapi masalah-masalah krusialyang dihadapi bangsa. Berikut petikan-nya:

Seperti luas diberitakan bahwaMunas NU mengambil tema Kembali keKhittah Indonesia 1945. Pemikiran apayang melatarbelakangi tema ini?

Sejak 10 tahun terakhir ini, kitamenyaksikan betapa bangsa ini sepertitelah kehilangan jati diri, mudahtersinggung dan marah seperti tampakpada konflik-konflik dan kegiatan teroris-me. Apakah benar bangsa yangterkenal ramah, santun dan toleran initelah berubah menjadi bangsa yangseolah-olah kurang beradab? Karut-marut kehidupan di negeri ini sudahdemikian parah, melingkupi hampirseluruh aspek kehidupan.

Faktanya, banyak perilaku melen-ceng yang semestinya tak patut dilaku-kan malah dipamer-kan. Keadaan initidak boleh dibiarkan dan harus kitacarikan solusinya, yakni bangsa dannegara ini harus kembali ke khittah

DKH Said Aqil Siradj

Indonesia 1945. Apa saja yangtidak sesuai dengan cita-citakemerdekaan harus diluruskan.Sebagi bagian dari bangsa, NUmerasa prihatin terhadap keadaanini, sudah sewajarnya bila NU inginmemberikan sumbangan pemikir-an, dan mengajukan beberapalangkah konkret sebagai solusi-nya. NU konsisten dalam perjua-ngan ini.

Jadi?Kembali ke Khittah Indonesia

1945 tidak berarti menolak segalabentuk perubahan terhadap UUD1945. Demikian juga tidak berartimensakralkan hasil amandemenyang sudah dilakukan. Sesuaidengan amanat pasal 37, UUD ituperlu disempurnakan. Dalamrangka penyempurnaan itu makaAmandemen Kelima yang

direncanakan haruslah beranimelakukan review terhadap hasilamandemen yang telah dilakukansebelumnya yang jelas-jelasmerugikan kepentingan nasional,rakyat dan bangsa serta meredahkankedaulataan negara Republik Indone-sia.

Terkait negara, apa saja hal-halyang dianggap tak kalah penting?

Banyak! Banyak yang kita bahas.Namun pada dasarnya bisa dikelom-pokkan menjadi tiga, yaitu masaildiniyah maudluiyah yakni masalah-masalah yang berkenaan denganrujukan dasar seperti konsep negara,bentuk negara, negara hukum, keka-yaan negara, pengalihan kekayaannegara, dan warga negara. Berikutnyamasail diniyah qanuniyah yang berkaitandengan perundang-undangan sepertiUU BI, UU Penanaman Modal Asing,UU Air, UU Migas dan AmandemenUUD 1945 dikaitkan dengankesejahteraan rakyat. Selanjutnyamasail diniyah waqi‘iyah yangmenyangkut isu-isu aktual, sepertihukum Pilkada langsung, hukumbayar pajak, hukuman mati bagikoruptor, hukum anak di luar nikah,hukum ekonomi rakyat, hukum pema-tokan keuntungan saham BUMN, dansebagainya.

Sejauh mana urgensi masalah-masalah itu atau sebesar besarancamannya bagi republik?

Sadar atau tidak sadar, kebijakanyang ditempuh pemerintah sejak awal

era reformasi telah banyak yang keluardari amanat kedaulatan rakyat.Reformasi telah dimanfaatkan untukmelawan kebijakan Orde Baru, bukanuntuk melakukan koreksi atas kesalahan-kesalahan Orde Baru. Ini akibat kitaterlalu bereuforia dengan reformasi.Kemelencengan ini sesungguhnya terjadisejak awal ketika kita melakukanAmandemen UUS 1945, kemudiandilanjutkan dengan penyusunan Undang-Undang yang ternyata tak menjurus keperbaikan kesejahteraan rakyat.Tampaknya, sejak fase awal ini reformasitelah ditunggangi oleh pihak-pihak yangtidak bertanggung jawab atas kepen-tingan bangsa dan negara Indonesia.Ditambah lagi, kondisi kehidupansemakin pengap oleh tindak-tandukpenyelenggara negara yang kurangpeduli terhadap semangat dan nilaikedaulatan bangsa serta kurang seriusdalam pemberantasan korupsi. Korupsibukannya distop melainkan semakinmarak dan telah demikian jauh merusaksendi-sendi kehidupan bangsa dannegara. Kalau semua ini dibiarkan sajatanpa teguran dan koreksi, maka negaraini dalam keadaan bahaya. Karenaalasan itu, maka melalui Munas NU inikita menyerukan kepada pemerintahagar kembali ke khittah Indonesia 1945.

NU menetapkan hukuman mati bagikoruptor, bisa dijelaskan?

Koruptor yang boleh dihukum mati itukoruptor yang membangkrutkan negara.Bahkan menurut kitab suci Al-Quran,mereka itu wajib hukumnya untukdibunuh. Tapi perlu diketahui, golongankoruptor itu sebenarnya ada dua.Golongan pertama adalah koruptor yangmerugikan negara dan koruptor yangmembangkrutkan negara. Korup-toryang membangkrutkan negara telahmerusak tatanan masyarakat sehinggamempunyai alasan untuk dibunuh.

Bagaimana kalau banyak yang tidaksetuju dengan hukuman mati buatkoruptor?

Kebanyakan orang memang begitu,banyak melihat hukumannya ketimbangperbuatan korupsinya. Koruptor ituseperti rayap-rayap yang merusak tiangnegara. Tapi saya yakin lebih banyakorang yang setuju dengan hukuman matikarena koruptor bisa mengambrukkannegara. Di negara-negara lain jugabegitu. Yang jelas, masalah korupsi inimemang harus dipertegas mengingatdalam kutipan ayat suci Al-Quran

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 47

disebutkan bahwa pelaku korupsi harusditindak tegas. Korupsi itu masuk dalamkategori perbuatan fasad, perbuatanyang merusak tatanan kehidupanbermasya-rakat dan bernegara.Bahkan, pelaku korupsi harus mendapathukuman seberat-beratnya yakni mulaidari dipo-tong kedua tangan dankakinya, hingga dimusnahkan darimuka bumi.

Mengenai pajak yang dikorupsi olehkoruptor itu bagaimana?

Nah, itulah yang kita minta kepadaBPK Pak Ali Masykur Moesa, cobalahdihitung berapa banyak uang pajakyang dikemplang oleh koruptor. Setelahdiaudit, nanti kan ketahuan seberapabesar kerugian negara yang diakibat-kan koruptor, pasti triliunan rupiah itu,perbuatan korupsi itu sampai merusaktatanan masyarakat. Sudah susah kitamembangun, koruptor mau merusakseenaknya sendiri begitu.

Kalau pajak banyak dikorupsimasyarakat tidak wajib membayar pajak?

Permasalahan membayar pajakdalam ajaran Islam itu tidak ada.Apalagi kalau sekarang uang hasil pajakdikorupsi juga. Kalau begini, apakahmasih wajib membayar pajak. Nah, ituyang sedang dibahas dalam Munas ini.

Kabarnya, SBY gerah mendengar NUakan menetapkan umat Islam tidakwajib membayar pajak?

Ya, itu sempat dipertanyakan. Sayasempat dihubungi Staf KhususPresiden. Pihak Istana melalui stafnyabernama Doktor Yusuf, menghubungisaya, dia mempertanyakan diskusimasalah pajak, makanya saya jelaskanmaksud dan tu-juan pembahasantersebut. Selain pihak istana, pihak lainjuga menelpon saya. Dirjen PajakKemenkeu juga menanya-kan hal itu.ya banyaklah. Beberapa tokoh nasionalpun menghubungi saya, Kepala BKKBNdan Setiawan Jodi juga menelpon saya,ya saya jelaskan apa adanya sepertiyang terjadi di Munas.

Yang sebenarnya terjadi di Munas iniseperti apa?

Diskusi masalah kewajiban memba-yar pajak, jika pajak masih terusdikorupsi, sudah hampir sampai padakata putus. Munas akan merekomen-dasikan agar pemerintah memperbaikipemasu-kan negara melalui pajak. Jikatidak ada perbaikan, maka kita usulkanuntuk dilakukan moratorium pajak agarsemua warga NU tidak usah membayarpajak. Tapi, Munas NU belum memu-tuskan kapan moratorium itu akanmulai berlaku.

Apakah moratorium ini sudahpernah dibicarakan NU dengan pihaklain?

Kita pakai akal sehat sajalah. Sayasendiri secara pribadi berpendapat, se-baiknya kewajiban masyarakat memba-yar pajak untuk sementara dihentikan(moratorium) sampai pemerintah bisamembuktikan tidak ada kebocoran darisektor penerimaan pajak. Penerimaannegara dari sektor pajak ini kan harusdikelola dengan baik, amanah, dandigunakan untuk kemaslahatan rakyat.Tapi kenyataannya bagaimana? Uangrakyat yang dibayarkan kepada negaradalam bentuk pajak itu tidak digunakanuntuk kepentingan umum, alokasipenggunaannya tidak sesuai denganperuntukan yang seharusnya, selain ituuang pajak malah dikorupsi. Karena itu,kalau begini terus dikhawatirkanterjadinya pembangkangan sosialsebagai protes masyarakat atas uangrakyat yang ternyata dikorupsi untukkepentingan pribadi.

Menurut hukum Islam sendirikewajiban membayar pajak itu sepertiapa?

Secara hukum agama, kewajibanmembayar pajak berbeda dengan ke-wajiban membayar zakat. Tidak adakewajiban bagi umat Islam untukmembayar pajak, yang ada hanya mem-bayar zakat. Kewajiban membayar pajakbagi rakyat itu lebih terkait padakeharusan mematuhi seluruh aturanpemerintah, termasuk di dalamnyakepatuhan membayar pajak.

Kalau soal iuran atau sumbangandana untuk mengusung cagub atau calonkepala daerah yang mau maju ke Pilkadaitu bagaimana?

Sumbangan-sumbangan yang dibe-rikan kepada para calon kepala daerahsaat Pilkada itu kan sama saja denganmoney politics. Praktik politik uang dalamIslam disebut dengan istilah risywah atausuap. Bentuknya bisa berupa pemberianuang secara langsung atau tidak lang-sung, disertai komitmen pada sebuahjanji, atau cara-cara lain yang bertujuanmempengaruhi pilihan dalam sebuahpemilu, baik pemilihan presiden, kepaladaerah, dan legislatif. Nah, risywah dalampolitik sama halnya dengan melakukankorupsi yang merupakan perbuatanfasad (keji dan merusak). Oleh karena itu,risywah diharamkan oleh agama.

Apakah bahaya risywah sehinggadiharamkan?

Ya jelas dong. Segala sesuatu yangdiharamkan oleh agama pasti banyakmudharatnya. Apa artinya kita menye-lenggarakan pemilihan umum denganbiaya yang sangat besar, kalau toh ha-silnya hanya untuk orang yang berduit,yang punya uang saja. Yang keluarsebagai pemenang adalah calon yangdibiayai mereka yang berduit. Kalau

cara mendapatkan kekuasaan politiksudah tidak dapat dibenarkan, apalaginanti kalau sudah menjalankan kekuasa-an, pasti tidak akan memikirkan kese-jahteraan rakyat, tapi memikirkan siapayang membiayai, bagaimana mengem-balikan modal dan cari keuntungandengan segala cara, ya kan? Nah, apa-kah ini tujuan diselenggarakannyapemilihan umum? Apakah ini yangdisebut demokrasi Pancasila? Lebih jauhanda semua tahu kan? Praktik risywahpolitik telah menjadikan demokrasi diIndonesia tidak ideal, karena kandidatyang terpilih pada umumnya hanyabermodalkan materi, tanpa adanyakemampuan untuk menjadi seorangpemimpin.

Apa kira-kira rekomendasi initerkait pelaksanaan pemilihan umumatau Pilkada?

Mengingat mudharat money politics,maka money politics harus dihentikan.Kedudukan hukum money politics adalahharam. Siapa yang terbukti bermainmoney politics harus dicoret, didiskua-lifikasi. Yang jelas, sekarang ini hampirsemua politisi oportunis melakukannya,ya kan? Baik dalam pemilu presiden,pemilu kepala daerah, maupun legislatif,makanya NU menegaskan tidak sepa-tutnya masyarakat memilih dalampemilu yang kotor seperti itu. Denganmaraknya politik uang, di sinilah tugaskita semua untuk bersama-sama bersi-kap dewasa dan mendewasakan ma-syarakat, jangan memilih pemimpinhanya karena uang.

Apa lagi masalah krusial yangmendapat perhatian NU dalam Munas ini?

Seperti tadi saya katakan, semuamasalah yang dibahas dalam Munas iniadalah masalah krusial. Itulah sebab-nya, mengapa PBNU mengangkatnyadalam Munas ini. Dan kalau sampaimasalah itu dibiarkan berlarut-laruttanpa solusi atau langkah perbaikan,maka negara ini berada dalam keadaanbahaya. Korupsi, money politics, risywah,semua itu membahayakan kelangsung-an negara. Di bidang ekonomi, negaraini juga menghadapi ancaman bahaya.Kita tidak menafikan berkah reformasi,tapi pada sisi lain, sejak reformasi kon-disi perekonomian kita bukan membaikmalah memburuk. Kebijakan ekonomidalam perundang-undangan bukannyamemihak pada kesejahteran rakyatmelainkan pro-pasar. Tegasnya pro-asing begitulah. Karena penyelengga-raan negara tunduk pada aturan mainliberalisasi, globalisasi. Coba lihat UUinvestasi, UU Energi, UU Migas, UU BI,UU Air, UU Pangan, dan sebagainya,mengandung ketidakadilan, tidak memi-hak pada kesejahteraan rakyat. Kalau

ORMAS

48 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

semua ini dibiarkan saja, NKRI ini bisabangkrut.

Di bidang politik juga begitu, UUD1945 diamandemen berkali-kali, dam-paknya malah membuat sistem perpoli-tikan nasional karut-marut, khususnyadi bidang ketatanegaraan dan perta-hanan. Pasca-reformasi 1998, kitamempraktikkan demokrasi liberal.Demokrasi yang dalam sepuluh tahunterakhir ini mengecewakan masyarakat.Kebebasan yang tanpa batas, tidakmenyejahterakan rakyat, melahirkanpolitik uang, menghasilkan pemimpinyang korup dan tidak amanah. Demokra-si hanya prosedur. Demokrasi macamapa itu? Demokrasi itu bukan sekadarprosedur. Demokrasi itu tidak bolehterlepas dari nilai-nilai yang kita anutbersama.

NU sangat prihatin dengan berbagaimasalah bangsa yang timbul pasca-reformasi itu. Berbagai persoalan munculterutama setelah dilakukan beberapa kaliamandemen UUD 1945. Amandementelah mengakibatkan liberalisasi di bidangpolitik, liberalisasi di bidang ekonomi,sosial dan kebudayaan, termasuk liberali-sasi dalam bidang agama. Liberalisasi inidigunakan untuk mengukuhkan bero-perasinya kapitalisme di negeri ini.Kesejahteraan dan keadilan kian jauh darisemesta kehidupan rakyat. Semua iniakan membahayakan NKRI. Apakah iniyang dicita-citakan oleh para pendirinegeri tercinta ini? Karena itu, kita haruskembali ke khittah 1945.

Sudah sampai tingkat apa bahayayang mengancam NKRI sejauh ini?

Terus terang saja, saat ini negaraIndonesia berada di ambang perangsaudara. Karena itu, dalam Munas ini, NUmenegaskan kita harus kembali ke khittahIndonesia 1945 sebagai pemer-satubangsa. Kita semua tahu kan saat ini adabeberapa kelompok yang menginginkanagar 7 kata dalam Piagam Jakarta, yaitu“dengan menjalankan syariat Islam bagipemeluknya”, dipakai kembali dalam asasnegara kita. Ada pula kelompok lainnyayang menginginkan agar Indonesiamenganut sistem kekhalifahan (khilafah).Di sisi lain, ada kelompok sekuler-liberalisyang tak menghendaki peran agama.Maunya ya semau-maunya sendiri.Adanya berbagai keinginan inilah yangnantinya akan menjadi bom waktu danmenjadi bibit perpecahan di negeriIndonesia ini. Karena itu, sudah waktunyaIndonesia kembali kepada Pancasila seba-gai dasar negara. Pancasila sebenarnyasudah identik dengan syariat Islam.Pancasila inilah sebagai pemersatu bang-sa Indonesia yang terdiri dari berbagai sukudan agama. Sudah saatnya kita kembalike nilai-nilai luhur Pancasila. Kembali kekhittah Indonesia 1945.

ungguh serius masalah yangdihadapi bangsa dan negaraIndonesia akhir-akhir ini,

khususnya praktik penyelenggaraannegara yang tak didasarkan pada nilaidan semangat nasionalisme. Kepen-tingan nasional telah dibelokkan kekepentingan partai, kelompok dangolongan tertentu, termasuk jugakepentingan pribadi. Untuk menguaksejauh mana penyelenggaraan nega-ra telah melenceng dari jalurnya, war-tawan DUMAS, Mohammad Shoelhi,melakukan wawancara dengan SlametEffendi Jusuf, Ketua PBNU. Berikutpetikannya:

Jika sebelumnya NU memutuskanKembali ke Khittah 1926 yang berartiNU meninggalkan kegiatan di duniapolitik, sekarang kelihatannya NUingin kembali ke dunia politik dengan

Permainan Politik Sudah Kelewatan

S

mendesak agar penyelenggara negara,khususnya pemerintah Indonesiakembali ke khittah 1945. Bagaimanapandangan Anda mengenai hal ini?

NU mengajak kembali ke khittah1945 itu tujuannya kembali ke sema-ngat persatuan dan semangat perju-angan ketika Republik ini sudah mulaikehilangan semangat kemerdekaan.

Kemerdekaan itu seharusnyadiper-tahankan dengan

semangat persatuan danperjuangan. Kita perlu

kembali ke semangatproklamasi, semangatpembukaan UUD,semangat BhinnekaTunggal Ika. Sebagaibangsa kita kehi-langan semangatjuang. Penye-lenggara negarabanyak yangm e m e n t i n g k a nk e p e n t i n g - a nkelompok atau

pribadi daripada kepentingan negara.Masalah-ma-salah negara yangserius tidak diselesai-kan dengan baik.Ma-salah itu sangat ba-nyak danspektrum-nya sangat luas. Kita sebutsaja misalnya masalah Papua yangtidak pernah disele-saikan dengan baiksampai hari ini. Kita juga melihat ma-syarakat tidak me-mahami arti plu-ralitas. Padahal, sejak awal kita sudahmengerti dan membuktikan tekadBhineka Tunggal Ika. Tapi, ke-napakemudian berbelok? Kita berbe-dakelompok, berbeda suku. Perbe-daanini kemudian menjadi awal dari konflikideologi dan konflik agama, sepertiyang terakhir ini kasus Ahma-diyah,dan kasus Sampang yang takdiselesaikan dengan tuntas dengandasar semangat keindonesiaan.

Bukankah risiko memasuki erademokratisasi?

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 49

Bukan, bukan karena itu, itu justrukarena orang tidak paham demokrasi.Demokrasi berbeda dengan anarki.Isinya demokrasi itu ada hak-hak tapijuga ada kewajiban ada tanggungjawab dan juga ada hukum. Sekarangorang melaksanakan demokrasi ber-dasarkan kemauan masing-masing.Kalah dalam pilkada lalu ngamuk. Ituyang mereka sebut demokrasi. Seka-rang yang aneh banyak orang inginkembali ke otoriterian karena pelak-sanaan demokrasi belum ideal, inginkembali ke UUD 45 sebelumamandemen. Kenyataannya seka-rang ini banyak malah kita tidakberdaulat, kita terjajah, segala macamdikuasai asing semua. Realitas itu adatapi keliru kalau realitas itu kita bacaatau kita anggap demokrasi.

Apakah kontrak karya Freeportitu diputuskan sekarang ketika erademokrasi? Apakah kontrak denganChevron juga diputuskan sekarang?Tidak, tidak. Demokrasi itu jangandijadikan kambing hitam untuk pem-benaran berbagai kebijakan yangtidak sesuai dengan UUD 1945. Orangyang mengatakan demokrasi sepertiini ingin kembali ke UUD 1945 itukeliru. Berbagai masalah yang timbulsekarang ini bukan karena UUD 1945

melainkan karena amandemen yangtidak sempurna. Oleh karena itu, perludibuat aman-demen-amandemen lagi.Yang tidak boleh diubah adalah pem-bukaan UUD 45. Tetapi batang tubuhnya,pasal-pasal yang tidak mendorong kitake kehidupan konstitusi demokratisyang tidak menghargai hak asasimanusia harus diubah.

Bisakah semua itu dikatakan sebagaiakibat dari globalisasi? Setiap aturandibikin sesuai dengan tuntutan global-isasi?

Masalah ini masuk ke dalam ranahpengambil kebijakan. Jadi kalau peng-ambil kebijakan mengacu ke globalisasiitu boleh. Globalisasi itu hampir tidakbisa dihindarkan. Kita ini bagian dari eramodern, hubungan antarnegara ituborderless, kita tidak bisa membatasikomunikasi antarorang antarnegara.Kita bisa berhubungan dengan semuaorang di seluruh dunia. Di era globalisasiitu justru yang harus dibangun adalahbagaimana menegakkan rasa kebang-gaan nasional. Identitas nasional harusmembentuk watak nasional. Susahnyaorang kita lupa - ketika membicarakanmasalah ekonomi - hanya membicara-kan kepentingan - kepentingan sesaatyang menguntungkan perusahaan dantidak mengutamakan kepentingan

nasional. Nah di sini kita mau tidakmau perlu introspeksi.

Globalisasi itu tak bisa dihindari,misalnya saya orang Purwokerto, tiaphari makan mendoan. Saya mengiramendoan itu produk dalam negeri,mendoannya iya tapi kedelenya kitaimpor dari Amerika. Makanan dariterigu itu juga makanan asing semua,padahal gula jawanya dari Indonesiasedang gandumnya dari Amerika.Sejak awal, bangsa kita sudah lupa pa-da jatidirinya. Kita ini negara agrariskenapa kedele saja harus impor, kebi-jakan yang dulu baik ditinggalkanhanya karena masalah politik. Kebi-jakan swasembada beras dulu sangatberhasil. Pemerintah Orba mencipta-kan penyuluh-penyuluh pertanian danmembuat regionalisasi penyediaanpupuk. Keberhasilan itu jadi beran-takan ketika Bulog diubah. Barusekarang disadari semua itu salahakibat permainan politik. Posyanduyang memelihara kesehatan anak-anak Indonesia dihapus karena diang-gap sebagai alat politik, seharusnyayang dibuang itu alat politiknyasedangkan posyandunya biarkansaja. Jadi memang kita tidak sempurnadalam melak-sanakan demokrasikarena kita tidak menyertai demokrasi

Slamet Effendi Yusuf saat menjadi Ketua Pansus RUU Kewarganegaraan, bersama sejumlah anak usai sidang paripurna di DPR RIJakarta. Saat tu DPR RI menggelar rapat paripurna ke-33 diantaranya mengesahkan Undang-Undang Kewarganegaraan.

Foto ANTARA

ORMAS

50 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

dengan semangat keindonesiaanyang benar. Kenyataannya kitabanyak perbedaan tapi semangatpersatuannya diabaikan. Untukmenjaga persatuan, kita perlutoleransi dan sebagainya.

Jadi? Semua itu kita lakukankarena kita terseret politik liberalisasi?

Ya, karena kita mengikuti politikekonomi liberal atau liberalisasi eko-nomi. Nah, itulah yang sekarang kitabicarakan dalam Munas ini. Kita bicaratentang patokan harga, tentang pajak,tentang perubahan undang-undangmigas, undang-undang perusahaanair. Bayangkan, di sekitar puncakdaerah Bogor di situ banyak mata air,seluruh mata air besar sekarang inidikuasai perusahaan air yang dulubersifat lokal sekarang bersifatmultinasional. Aqua dulu milik kitasekarang milik asing, Danone. Bahkanperusahaan kecap ABC juga milikasing. Orang-orang kita sekarang inibanyak yang jadi kaki tangan asing.Ini terjadi karena kita terlambat dalampenyesuaian antara demokrasidengan kesadaran nasional yangkokoh, dan pemilihan pada prioritasagar kita bisa mandiri sebagai bangsa.

Salah siapa, pemerintah?Pemerintah memang bersalah, tapi

sebagai banga kita juga salah. Salahkita semua.

Sekarang kita temukan kopi diStarbuck, sementara kita tidak punyaperlindungan. Baru-baru ini pemerin-tah membuat peraturan waralabaasing. Peraturan perizinan sudahbanyak dikeluarkan, dan kitamenyesal kemudian. Ini akibatdemokrasi ekonomi.

Jadi, kita terjebak oleh demokrasi,bukan?

Ya itulah demokrasi yang tidakdidasarkan pada kemampuanidentitas bangsa. Banyak birokrat kitayang ber-kaitan dengan penyusunankebijakan ekonomi terjebak padakepentingan pribadi dan golonganyang kemudian melupakan apa yangdiharuskan untuk bangsa ini. Dan inisudah terlalu jauh sekali. Bicaratentang Freeport atau pertam-bangan-pertambangan yang dikuasaikorporasi asing, perkebunan kelapasawit di Sumatra, Kalimantan, danSulawesi, perusahaan milik asing yangmenguasai perkebunan sudah luarbiasa.

Seberapa besar perekonomian kitadikuasai asing dan apa yang paling

parah?Yang paling parah adalah yang

menyangkut pasal 33 mengenai sumberkekayaan yang menguasai hajat hiduporang banyak, sekarang hampir semuajuga sudah dikuasai oleh pihak asing.Padahal, seharusnya dikelola dandikuasai negara dan digunakan untukkesejahteraan rakyat, bukan dikuasainegara untuk dikorupsi. Misal pertam-bangan gas, gas kita diekspor ke Jepangdan terbesar diekspor ke China denganharga sangat murah, sekitar $3, padahaldi pasar harganya melonjak, sementararakyat kesulitan mencari gas, harga gasjadi mahal.

Begitu juga pertambangan lainseperti Freeport, di Nusa Tenggara Baratjuga ada tambang timah, di SulawesiTengah ada tambang nikel, semuanyadikuasai perusahaan asing. Seharusnyakan dikuasai BUMN. Pernah ada peru-sahaan nikel milik rakyat, tapi karenapolitik ekonomi liberal sekarang jadimengecil. Itu semua karena banyakbirokrat kita terlalu memburu investasiasing tanpa mempertimbangkan per-syaratan yang menguntungkan Repu-blik ini, termasuk dalam hal patokanharga yang murah.

Kalau demikian apa artinyademokrasi? Demokrasi ekonomi liberalmalah menyengsarakan rakyat?

Iya, tapi kita jangan menyalahkandemokrasi. Jangan semua ini dianggapterjadi karena demokrasi, kita semuamemerlukan demokrasi, apalagi NU.NU sebagai organisasi kekuatannyaterletak pada rakyat, peoples. Hanyademokrasi yang bisa mengangkat NU,kalau tidak ada demokrasi, tidak adaorang yang mau membantu. Kalau tidakada demokrasi, tidak ada orang NU bisajadi calon wakil gubernur di Maluku.Inilah demokrasi. Dulu, jika orang inginjadi gubernur di Maluku pertimbang-annya dia harus militer atau kristen.Sekarang, pertimbangan itu tidak berla-ku lagi karena demokrasi.

Boleh disebut gara-gara menganutdemokrasi ekonomi liberal undang-undang kita disusun untuk membukapintu dan melindungi korporasi asinguntuk menguasai ekonomi?

Sekali lagi kita jangan menyalahkandemokrasi apalagi menyalahkanamandemen UUD 1945 itu salah besar,karena kita tidak bisa membedakanantara UUD dan UU. Maaf, perlu kitasadeari, bahwa justru amandemenitulah yang berhasil melahirkan Mahka-mah Konstitusi untuk menilai UU yang

dibikin menurut amandemen ituapakah sesuai dengan UUD 45 atautidak. Jadi, sekarang ini banyakpemikiran yang menyesatkan darimereka yang menik-mati era UUDsebelum amandemen yaitu otoritari-anisme, yang kemudian diterima olehNU. Jadi, kalau sekarang kita tidaksetuju dengan UU, ajukanketidaksetujuan itu ke MahkamahKonstitusi.

Sekarang NU menghendaki supayakita kembali ke Khittah Indonesia1945, itu berarti selama ini negarasudah melenceng?

Iya, tapi Khittah 45 itu bukankembali ke UUD 45 tapi kembali kespirit 45. Jadi, negara melenceng itubisa pada tingkat UUD, bisa padatingkat UU, bisa pada tingkatpelaksanaan, termasuk peraturan ditingkat daerah. Tapi saya jamin UUD45 tidak melenceng dari spirit 45, yangmelenceng itu UU. Oleh karena itu,UU harus disesuaikan dengan UUD1945. UUD 1945 adalah tafsir resmilembaga MPR tentang Pancasila. Jikakita bicara tentang Pancasila selaluterkait dengan lembaga negara.Lembaga negara itu apa? Kalau andabicara tafsir Pancasila harus tercer-min pada berbagai aturan, sepertiadanya pasal-pasal yang berkaitandengan UU dan pasal-pasalbagaimana memelihara UU agartidak melenceng dari UUD 45.

Lalu apa konkretnya kehendak NUagar bangsa ini kembali ke KhittahIndonesia 1945?

Kembali ke Khittah Indonesia 1945berarti kita kembali ke semangatjuang, semangat persatuan, sema-ngat bhineka tunggal ika. Itu yangdikehendaki, bukan ansih kembali keUUD 1945 itu salah tafsir.

Bukan mengoptimalkan fungsiMahkamah Konstitusi?

Itu hanya secuil masalah. Masihbanyak masalah lain seperti di bidangekonomi, pengelolaan sumber dayaekonomi harus kembali ke semangat45, di bidang politik, penyelengaraannegara harus yang jujur, di bidangbudaya begitu juga, dan sebagainya.Kembali ke semangat 45 itu tetapharus mengingat bahwa banyakmasalah praktis yang terkait denganperubahan-perubahan yang ada disekeliling kita. Ketika kita menghadapiperubahan-perubahan itu janganlupa pada identitas diri kita sebagaibangsa Indonesia.

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 51

Pada kesempatan Munas danKonbes NU di Kempek, Cirebon, war-tawan DUMAS, Mohammad Shoelhi,berhasil mengontak Wisnu HKP Noto-negoro, Ketua Umum Gerakan Kebang-saan Rakyat Semesta, yang menyem-patkan diri untuk memberikan pandang-an-pandangannya pada perhelatantersebut. Dalam wawancara denganWisnu Notonegoro, Mohammad Shoelhimengarahkan perhatian dari perspektifeksterinsik dan holistik mengenai artipenting Munas dan Konbes NU dalammenanggapi isu-isu nasional kebangsa-an dan kenegaraan. Berikut petikannya:

Selama menyaksikan jalannyaMunas dan Konbes PBNU di Kempek,kesan apa yang Anda tangkap?

Kesan yang saya tangkap ialah:Pertama, ‘roh kebangsaan’ dan sema-ngat ‘gotong-royong’ masih sangatterasa hidup di kalangan Nahdliyin. Sayamelihat partisipasi masyarakat begituluar biasa termasuk dari saudara-saudara kita yang non-muslim sebagaiwujud dari kebhinnekaan kita dankerukunan antarumat beragama. Kedua;perwujudan pelaksanaan ‘demokrasiIndonesia’ seperti tertuang dalam silakeempat Pancasila sangat kental, jauhdari kesan hiruk-pikuk ‘demokrasi liberal’yang ada di partai politik maupun digedung parlemen.

Munas ini mengangkat tema besarKembali ke Khittah Indonesia 1945,apakah isu-isu yang dibahas dalamMunas selaras dengan tema besar itu?

Tanpa mengurangi rasa hormatsaya kepada para Kyai dan PBNU,memang saya melihat materi yangdisiapkan untuk pembahasan di sidang-sidang komisi dengan tema besar yangdiangkat Munas belum sinkron. Sidang-sidang komisi membahas permasalah-an-permasalahan sektoral sebagai aki-bat diberlakukannya berbagaiperaturan perundang-un-dangan yangsangat liberal-istik atau ‘pro-pasar’

Negara Sudah MasukJebakan Global

bukan ‘pro-rakyat’. Sementaraitu, sumber masalah karut-marutnya negeri ini tidakdisentuh yakni, Undang-Undang Dasar 2002 hasilReformasi. Dalam obsesisaya, jika ‘Kembali ke KhittahIndonesia 1945’ adalah kem-bali ke paradigma Pembuka-an UUD 18 Agustus 1945sebagai ‘grand design’, cita-cita, harapan, maksud,dan tujuan Indone-sia merdeka.

M e n g a p a ?Karena di dalamPembukaan UUD1945 itulah terdapatroh kebangsaankita dan jatidirisebagai bangsayang merdeka, berdaulat danbermartabat.

Menurut anda, mengapa PBNU inginmenghidupkan kembali semangat 45?

Memang sudah kewajiban NU seba-gai salah satu eksponen pendiri negarabangsa ini bersama elemen-elemenyang lain, bukan hanya menghidupkankembali semangat ’45 tetapi yang lebihpenting adalah mengembalikan rohkebangsaan dan jatidiri sebagai bangsayang merdeka, berdaulat dan bermarta-bat di negeri leluhur kita sendiri tanpapenindasan dan penghisapan olehbangsa atau negara lain.

Ada yang berpendapat, bahwaMunas yang menanggapi berbagaimasalah kebangsaan dan kenegaraan inisudah masuk ke wilayah politik, apapendapat anda?

Saya pikir tidak masalah bila NUmenanggapi atau membahas berbagaimasalah kebangsaan dan kenegaraan,bahkan sudah semestinya jika NU jugaharus bersikap kritis terhadap carut-marut negeri ini. Tapi bukan berarti NUmasuk ke dalam wilayah politik praktis.Bahwa di dalam membahas masalah

kebangsaan dan kenegaraan akanmenyentuh atau bersinggungan de-ngan masalah-masalah politik itu sah-sah saja.

Munas ini mengambil tema besarKembali ke Khittah Indonesia 1945,menurut anda, apakah tema itu tepatatau relevan dengan kondisi sekarang?Apakah NKRI ini memang sudahmelenceng dan tidak lagi menjalankanamanat?

Kondisi kehidupan berbangsa danbernegara pasca reformasi sudahsangat mengkhawatirkan disebabkanberlakunya liberalisasi di segala bidangkehidupan masyarakat. Negeri inisudah masuk ke dalam jebakan perang-kap global dan sekarang kita sudahberada dalam penjajahan gaya baru -imperialisme modern yang tidak kasatmata tetapi akibatnya sangat fatal.Maka langka NU Kembali ke KhittahIndonesia 1945 adalah sangat tepat…!Tegasnya, bukan NKRI yang melen-ceng, tetapi penyelenggara negara danelit politik yang telah menyimpang daricita-cita Proklamasi Kemerdekaanbang-sa karena mereka tidak pernahmau mengerti makna yang terkandung

ORMAS

Wisnu Notonegoro

Wisnu HKP Noto-negoro, Ketua Umum Gerakan Kebangsaan Rakyat Semesta

52 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

dalam amanat Pembukaan UUD 18Agustus 1945

Jika negara dan pemerintah sekarangini sudah melenceng, sejauh mana keme-lencengan tersebut? Bisakah dijelaskan?

Sekali lagi saya katakan yangmelenceng atau menyimpang adalahelit politik dan penyelenggara negarakarena mereka tidak mengerti maknadan tujuan kemerdekaa sehingga tidakmenjalankan amanat Pembukaan UUD18 Agustus 1945.

Setelah kita mengalami kehancuranekonomi akibat krisis moneter 1997,maka Reformasi 1998 telah diisi dandimasuki penuh dengan agenda asingmelalui isu globalisasi, liberalisasi dandemokratisasi. Paham-paham asingyang bertentangan dengan nilai-nilailuhur budaya bangsa itu telah dipak-sakan untuk menggantikan dasar negaradan ideologi Pancasila yakni denganpaham liberalisme.

Setelah mereka berhasil mencam-pakkan Pancasila, maka tahap keduaadalah mereduksi kekuatan pertahan-an-keamanan kita menjadi ‘alat’. Dansetelah mereka berhasil memposisikanTNI – POLRI sebagai alat pertahanandan keamanan, maka tahap berikutnyamengubah atau mengganti UUD 18Agustus 1945 menjadi UUD 2002. Dengandiberlakukannya UUD 2002, makasemua peraturan perundang-undangandengan sendirinya mengacu ke UUD2002 sebagai sumber hukum positifdalam sistem ketatanegaraan.

Ada yang mengatakan Indonesiasekarang ini masih terjajah? Apapandangan anda mengenai NKRIsekarang ini?

Menurut pandangan saya, sebenar-nya sejak November 1967 kita secaraekonomi sudah terjajah kembali karenaselama 30 tahun pemerintahan OrdeBaru kebijakan ekonomi negara sudahdalam pengawasan dan kendali zionisimperialis Amerika Serikat berdasarkanKonsensus Washington. Puncaknyaadalah terjadinya perampokan besar-besaran asset negeri ini pada waktu ter-jadi krisis moneter 1997. Mata uang kitaterdepresiasi hingga mencapai lebih 400persen terhadap dolar Amerika.

Kemudian dengan dalih globalisasi- liberalisasi dan demokratisasi - makaReformasi 1998 akhirnya menjadi pintumasuk penjajahan gaya baru oleh zionisimperialis awal abad-21. Seluruh

kebijakan politik dan ekonomi negarasejak pasca Reformasi sudah sepenuh-nya berada dalam genggaman dancengkeraman neoliberalisme di bawahkendali Amerika Serikat melalui lemba-ga-lembaga multilateral dunia.

Sejumlah UU dan kebijakan tidak pro-rakyat (malah pro-asing), sudah 67 tahunmerdeka, tapi masih banyak rakyat miskindan pengangguran, ini bukti negara telahkeluar atau meninggalkan cita-citanya,pendapat anda?

Tadi sudah saya sampaikan pan-dangan Negara Sudah Masuk JebakanGlobal dan saya, bukannya negara yangkeluar dan meninggalkan cita-cita Pro-klamasi kemerdekaan, akan tetapi paraelit politik dan penyelenggara negarayang telah mengkhianati cita-cita Prokla-masi Indonesia merdeka. Mereka bukanmelaksanakan amanat penderitaanrakyat serta melaksanakan tujuan nega-ra seperti tertuang di dalam PembukaanUUD 18 Agustus 1945, melainkan telahmengingkarinya bahkan mengkhianati-nya serta bersekutu dengan kekuatan

kapitalis global untuk menjajah bangsa-nya sendiri.

Ada pendapat yang mengatakanbahwa jalannya pemerintahan sudahmelenceng dari amanat UUD 1945 danPancasila? Pendapat anda?

Ya… itulah faktanya. Kenapa?Karena Reformasi 1998 ternyata bukanagenda bangsa Indonesia untuk mem-perbaiki kondisi yang lebih baik,melainkan agenda asing yang dilaksa-nakan oleh anak-anak bangsa sendiridalam rangka melahirkan VOC gayabaru awal abad-21. Sejak Reformasidigulirkan, Pancasila telah dicampakkanbahkan di awal Reformasi Amien Raispernah mengatakan bahwa Pancasila

telah gagal. Nyatanya sekarang UUD18 Agustus 1945 telah diubah atau digantidengan UUD 2002. Ada kejahatan politikuntuk melakukan manipulasi berubah-nya UUD 18 Agustus 1945 menjadi UUD2002 sebagai titipan asing lewat NDI danCETRO pada waktu itu yakni tuntutanamandemen. Tuntutan ini telah diresponoleh Amien Rais dkk selaku pimpinanMPR 1999-2004 dengan mengubah ataumengganti menjadi UUD 2002. Bahkansaya mendapat penjelasan dari sumberterpercaya mengenai motivasi pem-bentukkan Komisi Konstitusi untukmengkaji ulang perubahan-perubahanpertama tahun 1999, perubahan keduapada tahun 2000, perubahan ketiga padatahun 2001 dan perubahan keempatpada tahun 2002. Semua itu bertujuanuntuk mengganti UUD 1945 dengan UUDbaru yang bernafaskan liberalisme. Iniartinya mau mengubah dasar Indone-sia merdeka yang telah menjadi kesepa-katan para pendiri negara bangsa ini.

Berbicara tentang isu-isu krusialyang menimpa bangsa ini, seperti Pilkadadan sebagainya, setujukah anda bilaPilkada dilaksanakan secara tidaklangsung seperti di masa lalu?

Saya sejak awal menolak Pilkadalangsung. Kenapa? Coba anda pelajaridengan baik dan teliti Undang-UndangOtonomi Daerah. Itu adalah embrio darifederalisme sebagai cikal-bakal muncul-nya gerakan separatisme. Oleh karenaitu, Pilkada langsung harus segeradiakhiri karena hanya akan melahirkan‘raja-raja kecil’ yang berbasis partaipolitik sebagai penguasa melaluidemokrasi transaksional yang padaakhirnya hanya menguntungkan parapemodal sebagai bandar politik denganmengorbankan kepentingan rakyatbanyak.

Apa pendapat anda tentang peng-gelapan-penggelapan yang terjadi di BIseperti kasus BLBI, Bank Century, dsb?

Kasus BLBI dan Century itu bukansekadar penggelapan tetapi sudahmerupakan kejahatan yang dilakukanoleh ‘bandit-bandit ekonomi’ yang beker-ja sama dengan penyelenggara negarauntuk melakukan perampokan uangrakyat yang kerugiannya dibebankankepada APBN, serta berpotensi menjadikejahatan kemanusiaan karena yangdikorbankan adalah kepentingan rakyatbanyak.

Apa pendapat anda tentang dominasi

“Semua itu bertujuanuntuk mengganti UUD1945 dengan UUD baru

yang bernafaskanliberalisme. Ini artinyamau mengubah dasar

negara yang telahmenjadi kesepakatanpara pendiri negara

bangsa ini.”

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 53

asing atas kekayaan energi dan sumber-sumber daya mineral milik bangsa ini?

Pendapat saya adalah, itulah wujuddari penjajahan gaya baru kaum impe-rialisme modern untuk menjadikanIndonesia sebagai pemasok surplusekonomi bagi negara-negara majuterutama negara-negara kapitalis Barat.

Setujukah anda kontrak karyaFreeport dinego ulang? Seperti apa atausejauh mana?

Bukan hanya dinego ulang, tapi ha-rus diakhiri. Sekarang saya mau tanyakepada anda, apa untungnya kita?Pendapatan negara dari Freeport relatifkecil. Pembangunan daerah Irian Barattempat mereka beroperasi tidak menga-lami kemajuan yang signifikan. Penda-patan pajak zero alias nihil, dan keru-sakan dampak lingkungan membawakerugian yang sangat besar terhadapnegara. Anda tahu tidak bahwa sebe-narnya kita sudah dibohongi olehFreeport sejak 1967. Yang mengheran-kan kenapa penyelenggara negaraseolah tutup mata. Ini ada apa? Apakahmereka juga menjadi bagian dari VOCgaya baru?

Anda setuju korporasi asing yangmerampok kekayaan Indonesia itudinasionalisasi?

Masalah nasionalisasi bukan setujuatau tidak setuju, dalam kondisi negarasudah dikuasai sepenuhnya oleh keku-atan asing terutama peraturan perun-dang-undangan yang sangat berpihakkepada mereka (asing), anda maumelakukan nasionalisasi melalui meka-nisme apa? Kalau melalui mekanismenormal, jangan berharap padakebijakan pemerintah kolonial rezimreformasi ini, karena rasa-rasanya jauhpanggang dari api, kecuali melaluirevolusi…!!!

Anda setuju hukuman mati terhadapkoruptor?

Sangat setuju! Bahkan saya pernahmenantang Presiden SBY kalau diabenar-benar mau memimpin palingdepan perang melawan korupsi jangancuma ‘omdo’ (omong doang), tetapikeluarkan atau terbitkan PERPPUHukum Mati Koruptor karena hal itumasih dalam yurisdiksi kewenanganPresiden. Tapi nyatanya mana? Justrusebaliknya, korupsi malah semakinmerajalela.

Anda setuju rakyat kecil diberiasuransi atau bantuan bila gagal panen

atau bangkrut usahanya, sebagaimanadirekomendasikan oleh Munas NU?

Menurut pendapat saya rekomen-dasi tersebut kurang menggigit. Seha-rusnya bukan hanya sekadar asuransidan bantuan, tetapi sudah menjadikewajiban negara untuk melindungisegenap rakyat dan tumpah darahIndonesia. Jika bicara asuransi siapayang mau bayar preminya? Kalau premiasuransi dibebankan ke APBN atauAPBD nanti malah muncul calo-caloanggaran yang akhirnya jadi bisnis parapetualang politik. BLT saja banyakmasalah, apalagi asuransi yang lebihcomplicated.

Menurut anda, apa lagi masalah krusialyang jauh dari cita-cita nasional? Apa jalankeluar untuk menanggulangi semua ini?

Masalah yang paling krusial bagibangsa ini adalah mengatasi danmenye-lesaikan utang luar negeri yangsudah mendekati jumlah 2.000 triliunrupiah pada tahun 2012 ini. Dengankemampuan APBN yang sangatterbatas maka sam-pai kiamat rezimyang berkuasa tidak akan mampumembayar utang, karena utang-utangluar negeri tersebut me-mang menjadi‘senjata ampuh’ untuk menjebakIndonesia masuk ke dalam perangkapimperialisme modern.

Kalau begitu apa jalan keluarnya?Jalan keluarnya ialah pertama, nega-

ra harus berani mengatakan debt mora-

torium kepada negara-negara donoratau kreditor. Kedua, alokasi APBNterbesar seharusnya untuk meningkat-kan kesejahteraan rakyat. Ketiga,Kembali ke Khittah Indonesia 1945.

Apakah anda optimis bahwa rekomen-dasi Munas NU ini akan ditindaklanjutiatau dilaksanakan oleh pemerintah?

Saya tidak ingin su’udzon terhadappemerintah, tapi saya ragu denganpolitik pencitraan yang dibangundengan kemunafikan dan kebohongan,apalagi umur pemerintahan sekarangini paling lama tinggal 2 tahun lagi.Sementara tahun depan mereka sudahsibuk dengan persiapan pemilu dantahun berikutnya pelaksanaan pilpres.Maaf lho.. kalau masih ada Pemilu 2014.

Menurut anda, apakah NU masihkonsisten dengan khittahnya sendiri?

Saya sangat yakin bahwa NU tetapkonsisten, tetapi jika yang anda maksuddengan tema besar Munas Kembali keKhittah Indonesia 1945, saya melihatnyamasih setengah hati, karena yangdiangkat ke permukaan dan diperma-salahkan adalah masalah-masalahsektoral sebagai akibat digunakannyaUUD 2002 dalam menata dan mengelolanegara. Padahal justru UUD 2002 itulahsumber bencana carut-marutnya negeriini yang secara substantif belum disentuhsecara intens di dalam Munas dan KonbesNU di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon.

Mohammad Shoelhi

Wisnu Notonegoro

ORMAS

54 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

NU Terancam Kehilangan Relevansi

T

Prof. Dr. Greg Barton

idak hanya pengamat daridalam negeri yang menghadiriMunas NU dan Konbes AlimUlama di Kempek, Cirebon,

melainkan juga pengamat dari luarnegeri. Dalam perhelatan yang digelarPBNU ini, wartawan DUMAS, Moham-mad Shoelhi, menggunakan kesem-patan untuk melakukan wawancaradengan Prof. Dr. Greg Barton, dosenMonash University. Terungkap dariwawancara ini, pandangan Greg Bartonyang mensinyalir gerakan liberalissebagai tidak berbahaya, yang berbaha-ya justru gerakan fundamentalis sepertiHTI dan FPI yang berpotensi meng-ancam NU. Greg juga memberikanmasukan tentang perlunya kaderisasidalam tubuh NU. Berikut petikannya:

Sejauh pengamatan anda, seperti apaanda melihat perkembangan NU selamaini?

Saya melihat NU sempat mengalamikemunduran tetapi kemudian menun-jukkan kemajuan lagi. PerkembanganNU sangat dinamis selaras denganperkembangan lingkungan yang diha-dapi. NU pada awalnya adalah ormaskemudian menjadi orpol, lalu menjadiormas lagi. Untuk mewarnai perpolitikannasional, tokoh NU melahirkan PKBketika NU mempertimbangkan duniaperpolitikan kekurangan SDM yangmumpuni. Kelahiran PKB dari rahim NUini sekaligus dimaksudkan untukmemantapkan budaya demokrasi.

Melalui Munas ini NU menyuarakanaspirasinya agar bangsa ini Kembali keKhittah Indonesia 1945. Menurut anda,ini gejala apa?

Bagi saya ini mengandung dua sisipandangan. Pada satu sisi, ini menun-jukkan kepekaan NU terhadap perso-alan-persoalan yang dihadapi bangsadan negara Indonesia, ketika tidak ada

kekuatan lain yang secara serius dansungguh-sungguh mempedulikan apayang terjadi di Indonesia. Tetapi padasisi lain, saya kira ini merupakan awaldari serangkaian proses yang meng-indikasikan adanya kesadaran bahwaposisi NU akan ditarik sedikit mundur.Menurut saya, yang perlu dilakukan NUbukan masuk ke dalam domain penye-lenggaraan negara yang menjadi bidanggarapan partai politik, justru NUseharusnya lebih memperhatikan corebusiness-nya sebagai ormas keaga-maan, mengingat banyaknya masalah-masalah keagaaman yang perludiselesaikan.

Apa core business NU itu?Sesuai dengan khittah NU bahwa NU

menempatkan diri sebagai gerakan

kultural dan bukan gerakan politiksehingga masalah-masalah kenegara-an itu biarlah diselesaikan oleh partaipolitik. Memang NU itu punyakemampuan luar biasa untuk mempe-ngaruhi masyarakat, untuk memberisumbangan dalam kehidupan di duniamodern ini. Namun, kalau NU sudahsibuk dengan urusan politik, atau hal-hal yang banyak bersifat bisnis dansebagainya, maka kemampuan NUuntuk menjalankan fungsinya sebagaiormas agama akan terancam. Jadi,menurut saya, lebih baik kalau NU fokuspada misi sejatinya daripada terlalusibuk dengan masalah-masalah politikdan bisnis. Dengan kata lain, apa yangsedang diupayakan NU melalui Munasini boleh dikatakan kurang tepat.

Apakah tidak sayang kalau NU punyakemampuan sumber daya yang begitubesar tapi hanya digunakan untukmengurusi masalah keagamaan saja?

Persoalannya saya kira tidak sepertiitu. Sebagai ormas Islam, NU merupa-kan ormas terbesar di Indonesia danbahkan di dunia. Ditinjau dari segi itu,NU merupakan ormas yang palingpenting di negara ini dan juga di dunia.Dilihat dari segi ukurannya, negara iniadalah negara yang paling banyakpenduduknya beragama Islam. Maka,apapun yang ditempuh NU akan dapatmenimbulkan dampak yang luas. Ditilikdari posisinya, NU berada pada posisiyang paling penting, boleh dikatakan NUberada di kelas pertama. Tapi perludiingat, kalau NU hendak aktif di bidangpolitik dan bisnis dan sebagainya, makasudah pasti sumbangannya tidak besar,paling-paling hanya lumayan saja. Jadi,lebih baik NU fokus pada hal-hal yanglebih penting sesuai dengan misinyadaripada sibuk dengan hal-hal seder-hana yang kurang menguntungkan.

ORMAS

Prof. Dr. Greg Barton, dosen Monash University

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 55

Apa yang mengkhawatirkan ataumengancam NU sekarang ini?

Ancaman yang dihadapi NU adalahancaman akan kehilangan relevansi.Ada beberapa faktor yang mempe-ngaruhi kemungkinan hilangnya rele-vansi itu. Salah satunya adalah adanyakelompok kecil yang lebih bersemangat.Sebagian dari kelompok ini bisadikatakan garis keras atau ekstremis.Pada sisi lain, ada pula orang NU yangtertarik pada kelompok radikal yangpunya daya tarik tersendiri. Ancamanlebih besar lagi adalah adanyabeberapa anggota NU yang masuk keHizbut Tahrir Indonesia (HTI), dansebagian kecil lainnya simpati kepadaFPI. Di antara semua ini, yang palingberbahaya adalah pemuda-pemudagenerasi baru NU, mereka merasa NUtidak relevan atau NU tidak bersediamenerima mereka, karena alasanmereka merasa tidak cocok, makamereka tidak mau aktif di dalam NU.Jika NU tidak waspada terhadap semuaini, lama kelamaan NU akan kehilanganrelevansinya. NU akan menjadi organi-sasi yang dipenuhi generasi tua yangkonservatif. Kalau ini terjadi, maka NUlambat-laun akan menjadi lemah, ataudengan sendirinya terkikis kekuatannya.

Mengapa generasi muda tidak tertarikpada NU?

Mereka tidak tertarik pada NU itujelas ada sebabnya. Ada faktor struktur-al dan faktor politik internal NU sertafaktor berupa hal-hal tertentu sepertimisalnya ada beberapa tokoh di dalamNU yang boleh ditafsirkan sebagai kritisterhadap pemuda. Sebagian dari mere-ka ada yang tidak mau menerima ide-ide baru dari kalangan pemuda. Malahseperti dikatakan Selamet Effendi Jusuf,ada ancaman ektremisme-radikalismedari sayap kanan dan ancamanliberalisme sekularilisme dari sayap kiri.Tapi menurut saya, ancaman-ancamanitu merupakan sesuatu yang misterius.Maksud saya, apa artinya ancaman itu?Sungguh tidak jelas, tidak bisaditunjukkan kelompok mana dan orangyang mana yang menjadi ancaman.Bagi saya, yang lebih merupakanancaman adalah generasi muda yang

merasa terasingkan oleh NU sehinggamereka akan meninggalkan NU danbergiat di LSM dan partai politik sertadunia usaha. Mereka tidak akan aktif diNU. Sangat wajar jika generasi barulebih sadar, lebih terbuka, lebih terdidik,lebih luas pengetahuan dan wawasan-nya. Mereka tertarik pada pemahamanyang lebih canggih. Ada orang yangmengkritik mereka sebagai bagian daripluralisme. Tetapi sejauh yang saya lihatitu bukan pluralisme yang berbahaya.Mereka itu cuma orang yang mencarikepastian yang lebih sesuai dengantuntutan zaman. Dan jikalau generasitua NU menolak mereka dengan alasanbahwa ini merupakan ancaman libera-lisme sekuralisme, maka di balikpenolakan itu ada bahayanya, bahwaNU akan kehilangan generasi baru.

Dengan kata lain, boleh dikatakan NUharus terbuka terhadap liberalismekarena liberalisme itu baik bagi NU?

Saya tidak mengatakan libealisme ituselalu baik dan sayapun tahu pendekat-an-pendekatan yang digunakan kelom-pok liberal di Indonesia ada yang kurangarif seperti kelompok Jaringan IslamLiberal (JIL). Kendati demikian, sayamerasa agak khawatir dan kecewa, adatokoh-tokoh NU yang bilang bahwaliberalime dan sekularisme yang dianutoleh generasi muda NU itu merupakanancaman. Bagi saya, itu bukan ancam-an; karena kalau itu dianggap sebagaiancaman maka generasi muda merasatidak welcome di dalam NU.

Mengapa liberalisme dan sekuralismetidak anda pandang sebagai ancamanhanya karena alasan itu?

Supaya tidak terjadi mispersepsidalam membicarakan hal ini, kita perlusepakat dengan konsep yang samayang kita gunakan untuk memperha-tikan hal ini. Pertama, harus ada definisiliberalisme dan sekularisme yang jelasmengenai kelompok mana dan orangyang mana yang disebut liberal dansekuler itu. Kalau yang dimaksud liberalitu kelompok JIL dan orangnya adalahUlil Abshar, maka saya katakan liberal-isme sekulerisme itu bukan ancaman.Mana ada ancaman? Saya kira NU tidak

terancam oleh JIL dan Ulil. Orang bolehsaja suka dan tidak suka pada JIL, bolehsetuju dan tidak setuju dengan JIL. Tapi,sejauh yang saya ketahui tidak adaancaman dari JIL dan Ulil terhadap NU.Yang disebut ancaman itu kala adaupaya serangan yang bisa menimbul-kan kerugian; sedangkan JIL dan Uliltidak pernah menimbulkan kerugianterhadap NU.

Tapi anda tahu ide-ide, paham-paham, dan pikiran-pikiran JIL itu bisamerusak pikiran dan keyakinan umatIslam karena paham JIL itumenyesatkan. Menurut anda?

(Greg Barton balik bertanya)Bisa anda memberi keterangan yang

jelas? Contohnya seperti apa?Contohnya, JIL menganut paham

bahwa semua agama benar. Paham inibisa merusak aqidah/keyakinan Nahdli-yin. Bagi Nahdliyin, satu-satunya agamayang benar di sisi Allah adalah Islam.Salah satu tata nilai yang dianut paraalim ulama NU yaitu ash-shidqu (benar,tidak dusta), sedangkan JIL berdusta,apakah anda melihat paham JIL ini baikbagi NU dan kaum Nahdliyin?

Iya, saya kira mungkin pendekatanJIL kepada umat itu terlalu cepat, terlaluagresif, mungkin juga kurang peka dankurang arif. Tetapi kalau kita bicaratentang perubahan dalam kultur NU,saya kira kapan pun NU bisa senantiasamengalami perubahan sesuai denganperkembangan zaman atau NU tetapmempertahankan kultur yangdianutnya selama ini. Hanya saja, kalautidak adaptif terhadap perubahan, NUakan menghadapi risiko, yakni NU akanterlibas oleh perkembangan zaman danakan ditinggalkan oleh generasi muda.Jadi, saya kira ini adalah masalahpilihan: NU mau ditinggalkan olehgenerasi muda atau tidak?

Sebagai solusi terhadap kemungkinanNU akan ditinggalkan generasi muda,setujukah anda bila NU melakukankaderisasi?

Itu boleh saja. Saya pikir itu merupa-kan gagasan yang bagus dan bernilaistrategis, artinya NU perlu mengambillangkah antisipatif sebelum kemung-

ORMAS

56 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Prof. Dr. Greg Barton

kinan buruk itu terjadi. Dengan melakukan kaderisasi, maka matarantai generasi ke generasi tidak akan terputus. Dalam hal ini, yangpaling mendasar adalah menjaga kelestarian nilai-nilai dasar ataunilai-nilai luhur yang selama ini dipegang NU dalam memain-kankiprahnya di tengah dinamika kehidupan. Selain itu, mengingattantangan dan ancaman masa depan yang semakin keras, makaNU perlu meningkatkan kemampuannya, khusus-nya dalammengembangkan sensitivi-tas dan responsivitas terhadap segalamacam isu aktual yang memerlukan peran NU. Dengan secarademikian, maka NU dapat mengarahkan atau mengendalikan isutersebut agar tidak merusak tatanan kehidupan yang sudah baik.Di atas segalanya, NU harus bersedia menawarkan daya tarik yangkuat kepada generasi muda, jika tidak maka generasi muda tidaktertarik untuk masuk NU. Sementara, daya tarik NU sekarang initidak sekuat daya tarik NU dahulu.

Bisa dijelaskan seperti apa perbeda-annya?Pada tahap-tahap awal kelahirannya hingga masa Orde Lama,

banyak kalangan muda masuk NU dan menjadi tenaga penggerakyang andal bagi NU, tetapi sejak Orde Baru hingga era reformasisekarang ini tidak banyak generasi muda tertarik untuk mengabdikepada NU, mereka lebih memilih untuk berkiprah di luar. Ini menjadisemacam pekerjaan rumah bagi NU.

Kembali ke perhelatan NU hari ini, apakah Anda tidak melihatadanya urgensi kontribusi untuk diberikan NU bagi bangsa dannegara?

Seperti saya katakan tadi, NU bisa kehilangan relevansi bila NUmelangkah terlalu jauh, memasuki domain yang tidak menjadi corebusiness-nya. Biarlah domain lain digarap oleh pihak lain. Kalau NUingin menunjukkan kepedulian dan memberikan respons atassebuah masalah krusial yang bersifat kenega-raan, hal itu bisadisalurkan melalui mekanisme yang ada, seperti melalui PKBmisalnya atau jalur lain yang sesuai, tidak mesti NU sendiri yangsibuk memikirkan dan melakukan tindakan.

Jadi, kalau begitu, rekomendasi yang dihasilkan Munas dan Konbesini sia-sia?

Saya rasa tidak begitu. Saya kira tidak ada yang sia-sia, hanyasaja saya ingin menunjukkan ada hal lain yang lebih perlu dihadapiNU yakni bangkitnya kekuatan-kekuatan baru yang bisamengancam NU dari luar seperti HTI, FPI, dan juga PKS, sertaaliran Wahabi, dan sebagainya yang perlu dihadapi secara seriusoleh NU, di samping ancaman dari dalam berupa keengganangenerasi muda untuk berkiprah di dalam tubuh NU, kalau semuaini tidak mendapat perhatian dari NU, maka dikhawatirkan padasuatu saat nanti ormas yang marginal akan menggeser posisisentral NU. Inilah ancaman yang menghadang NU, dansesungguhnya tidak baik jika dianggap ringan.

Sementara itu, gerakan liberalisme seperti ala Ulil Abshar dansekulerisme seperti a la Nurcholish Madjid sejak dulu tidak pernahmengancam NU. Liberalisme dan sekulerisme itu tidak begitumembahayakan, justru yang membahayakan dan perlu dihadapiadalah aliran-aliran garis keras.

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 57

Di sela-sela acara Munas danKonbes NU itu, khususnya pada jedahishoma, wartawan DUMAS, Moham-mad Shoelhi, melakukan wawancaradengan Nasihuddin, Ph.D. gunamenimba pandangan-pandangannyaseputar kiprah perjuangan NahdlatulUlama dalam blantika dan dinamikakehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara, khususnya terkaitdengan seruan NU agar bangsa dannegara ini kembali ke Khittah Indonesia1945. Berikut petikannya:

Sebagai pengamat ormas Islam,bagaimana anda melihat perjalananNU? Apakah NU makin maju ataumakin mundur?

Saya melihat NU merupakan ormasyang paling tahan dengan berbagaiperubahan zaman. Jika kita tarik garis

NU Harus

Sebagai pengamat ormas Islamyang selama bertahun-tahunmalang-melintang menyambangiormas-ormas Islam untuk melihatdari dekat perkembangannya,Drs. Nasihuddin, Ph.D. pun takketinggalan menghadiri Munasdan Konbes NU di Kempek,Cirebon. Perhelatan ini diikutidengan tekun acara demi acarasejak pembukaan hinggapenutupan. Pengamat yang lulusS1 dari jurusan hubunganinternasional Universitas Indone-sia, dan S2 dengan kekhusuankajian Indonesia pada AustralianNational University, serta S3dengan kekhusuan studi Islampada London School of Economicand Politic Studies ini, mengakunamanya lebih luas dikenal olehkalangan luar negeri daripadadalam negeri. Lembaga yangmemanfaatkan jasanya takterbatas lembaga masyarakatinternasional, melainkan jugalembaga negara dan lembagadunia.

sejak 1916 hingga sekarang, banyakOrmas dan Orpol serta lembaga-lembaga pergerakan telah lahir namunbanyak pula yang telah mati sepertiMasyumi atau kurang berkembangseperti Perti. Akan tetapi, tidak demikianhalnya dengan NU. Dalam menghadapisegala macam pancaroba zaman yangtak luput dari benturan-benturan kerasdi medan sosial, politik, ekonomi, danbudaya, mulai dari era kolonial, eraOrde Lama, era Orde Baru, dansekarang era Reformasi, NU tetap eksis,bahkan NU tampak semakin kokoh.Melihat topik-topik yang dibahas dalamMunas ini yang hampir seluruhnyamenyangkut kepentingan umat khusus-nya dan bangsa umumnya, saya yakineksistensi NU akan semakin diperhi-tungkan tidak saja oleh pemerintah danpilar-pilar negara lainnya, melainkanjuga seluruh komponen bangsa Indo-nesia.

Faktor apa yang bisa membuat NUtahan terpaan pancaroba hingga eksis

sampai sekarang?Jika pada masa awal kelahirannya

NU mampu memberikan responsterhadap tampilnya kekuatan yangberorientasi pada kepentingan kolonial,yang kemudian bermetamorfosismenjadi kekuatan yang mengklaimdirinya sebagai kekuatan nasional, NUtampil sebagai kekuatan alternatifantikolonial, dan sejatinya NU berwataklebih nasional daripada kekuatanmanapun yang ada pada waktu itu.Watak ini disebabkan orang NUberpandangan bahwa cinta kepadatanah air adalah bagian daripada iman.Keyakinan keimanan tersebut lantasmengejawantah dalam bentuk militansiNU yang sangat kental dalammenghadapi segala macam dan bentukserangan dari pihak penjajah.Pembelaan NU terhadap tanah airIndonesia patut dibanggakan. Tanpapartisipasi peran aktif, sulit dibayangkanseperti apa masa depan bangsa dannegara ini. Masayarakat Nahdliyin yangdipimpin oleh para kiai menunjukkan

SELAMATKAN NKRI

ORMAS

58 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

keberanian yang luar biasa, relamenyerahkan jiwa raga dan hartabenda untuk mengusir penjajah danmerebut kemerdekaan. Selamamengisi kemerdekaan, NU juga tampildalam barisan terdepan untukmenjaga keutuhan negara Indonesia.Militansi dan keberanian semacam inimasih kuat melekat pada NU hinggakini. Itulah kegigihan dan keuletanperjuangan NU sehingga NU tetapeksis sebagai organisasi terbesar danberwibawa di negeri ini.

Munas NU kali ini mengambil temakembali ke khittah Indonesia 1945,anda melihat ada apa dengan NU?

Saya kira tema ini tidak terlepasdari semangat juang NU yang terusberkobar untuk mempengaruhi per-kembangan kehidupan bermasya-rakat, berbangsa dan bernegara.Sejak awal NU merasa bertanggungjawab atas segala sesuatu yangdialami oleh bangsa dan negara ini.

Pada hari ini NU tampaknyamerasa terpanggil untuk mengem-balikan arah perjalanan kehidupanbermasyarakat, berbangsa danbernegara yang dirasakan mulai carutmarut. Berbagai elemen bangsa initampak seperti sudah kehabisantenaga dan nalar untuk menjawabkondisi negara yang terpuruk,khususnya di bidang keadilan sosialdan kesejahteraan dalam arti yangluas, baik politik, ekonomi, sosial, danbudaya. Karena kesadarab itu, makaNU bangkit untuk menyumbangkankiprah-nya demi kelangsungankehidupan bermasyarakat, ber-bangsa dan berne-gara yang ber-martabat di mata rakyat-nya sendirimaupun di mata interna-sional, sesuaidengan cita-cita nasional Indonesiayang digembar-gemborkan saatproklamasi kemerdekaan.

Apakah hal itu tidak masuk dalamdomain politik?

Sebagai elemen bangsa yang ber-tanggung jawab atas perjalanan seja-rahnya, tentu NU berkewajiban untukmembangun negara dalam artiseluas-luasnya. NU selalu merasa

terpanggil untuk ikut menentukanmaju mundurnya negara ini denganpotensi kekuatan yang dimilikinya.Jika sekarang NU merasa perlumemberikan peringatan atas ke-melencengan para penyelenggaranegara, khususnya pemerintah,maka hal itu sangat bisa dimengerti.Sungguh terpuji, pada kondisi carutmarut seperti sekarang ini, NU tidakberdiam diri, melainkan mengambilinisiatif untuk menegur ulil amri agarkembali ke garis lurus untukmengambil kebijakan-kebijakan yangselaras dengan cita-cita nasionalsebagaimana diamanatkan oleh parapendiri bangsa. Bagi siapapun yangpunya kepedulian terhadap nasibbangsa, hal ini saya kira wajar, sah-sah saja, dan bahkan niscaya.

Jadi, sekarang ini NU melihat adakebijakan yang melenceng?

Saya rasa begitu. Tampak dariluar, NU melihat ada sejumlahkebijakan yang dinilai telah keluardari cita-cita kemerdekaan, maka NUterpanggil untuk meluruskannya. Itupoin paling penting. Saya melihat apayang sedang dipikirkan dan ingindisumbangkan NU merupakankewajiban yang harus dipenuhi NU,dan dalam pandangan saya, hal initidak masuk dalam domain politikmeskipun bisa menimbulkan dampakpolitik yang luas.

Jadi, domain politik itu bermacam-macam, ada domain politik kekua-saan, ada domain politik ekonomi dankesejah-teraan, ada domain politikhukum dan keadilan, ada domainpolitik kebudaya-an dan peradaban,dan sebaganiya. Nah, domain politikkekuasaan diisi oleh partai politik,oleh karena itu NU tidak berada dalamdomain itu, NU tidak berpretensiuntuk mencapai kekuasaan dalamkiprah kemasyarakatan yangdiperankan sekarang ini. Saya yakinapa yang ingin disumbangkan NUsekarang ini berangkat dari niat yangtulus dan ikhlas. Saya kira masalahpemerintahan negara tidak bisasemuanya diselesai-kan oleh partaipolitik sendiri, melainkan perlu juga

peran ormas dan komponen bangasalainnya. Apalagi menyangkut ma-salah-masalah yang mendasar dankrusial, peran ormas tak boleh dike-sampingkan.

Apa yang membuat NU mampumemainkan peran sedemikian pentingdalam percaturan kebangsaan dankenegaraan selama ini?

Banyak faktor, tapi yang palingpenting adalah faktor tradisi dan nilai-nilai keulamaan yang secara ajegterus dipelihara NU, kepedulian, ke-kritisan, saling menasihati, dan akti-vitas kajian menjadi ciri yang me-nonjol. Sebagai wadah persatuanulama, NU pasti akan merasa malubila - dengan sedemikian banyak ula-ma yang berkiprah di dalam-nya - NUtidak bisa memberi manfaat bagimasyarakat, bangsa, dan negara.Faktor kedua adalah sumber daya,sebagai organisasi terbesar di negaraini, NU memiliki sumber daya me-limpah dan jaringan yang luas dansolid. Faktor ketiga adalah organisasi,kepemimpinan di dalam NU berlakusecara kuat mulai dari anak ranting,ranting, cabang, wilayah hingga pusat,dengan garis komando dan garis ko-ordinasi sami’na wa atho’na. NU pastitidak mau dicibir dengan kemam-puannya yang sebesar ini kalau NUtidak memberikan sumbangan berartibagi perjalanan kehidupan bangsadan negara ini. Apalagi sekarang iniketika negara sedang terpuruk dalamberbagai bidang.

Apa tantangan yang dihadapi NUsekarang ini?

Saya pikir NU sangat memahamiperkembangan yang tengah bergulirsekarang ini, bahwasanya kondisikehidupan memang masih belumbenar-benar bersih dari nafsukolonial. Masih banyak negara inginmenjajah atau mengatur kekuasaandi Indonesia. Menurut teori perebutanpengaruh, biasanya negara yanglebih besar ingin menguasai negarayang lebih kecil. Mengingat Indonesiabukan negara besar, maka NU melihatnegara-negara besar khususnya

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 59

negara-negara Barat masih bernafsuuntuk menguasai atau bahkan men-jajah Indonesia dengan cara-carayang berbeda daripada cara-caramasa sebelumnya. Kalau dulu men-jajah dengan kekuatan senjata, se-karang menjajah bisa dengan ideologi,kebudayaan, kekuatan ekonomi, dansebagainya.

Sejak awal karakter NU yangpaling menonjol adalah anti-kolonial.Oleh karena itu, saya pikir tantanganNU sekarang ini bagaimana NU bisaberperan secara bertanggung jawabuntuk mewujudkan kemerdekaannasional dalam arti yang sebenar-benarnya, merdeka dalam berkedau-latan, merdeka dalam berpolitik,merdeka dalam berbudaya, merdekadalam berekonomi, merdeka dalamberpikir, dan seterusnya.

Selama kebijakan yang diambilpara pembuat keputusan di tingkatnegara tidak menjamin untuk mewu-judkan masyarakat Indonesia yangberadab, adil, makmur, dan sejahtera,itu berarti kebijakan tersebut tidaksesuai dengan cita-cita kemerdekaan,bahkan malah dikhawatirkan me-mihak kepada kepentingan bangsalain atau individu lain. Jika sudahsampai pada stadium ini, maka inibukan lagi tantangan bagi NU me-lainkan sudah menjadi ancaman, danNU tidak akan bisa tinggal diam.

Menurut anda, kebijakan apa sajayang perlu dikritisi NU?

Kalau saya lihat dari agenda yangdibahas dalam munas ini, ada sekitar10 UU yang dinilai memihak kepadakepentingan kapitalis global yang di-pimpin oleh kubu neolib. Sangat wajarbila NU terpanggil untuk merevisi UUtersebut agar sesuai dengan cita-citakemerdekaan, yakni cita-cita seluruhrakyat Indonesia. NU harus beranimenegaskan bahwa segala bentukpenjajahan yang terang-teranganmaupun yang terselubung harus di-hapuskan karena tidak sesuai denganperikemanusiaan dan perikeadilan.

Zaman sekarang ini jauh berbedadengan masa lalu. Pada masa lalupenjajahan dilakukan dengan penak-

lukan teritorial secara militer, tetapipada masa kini penjajahan bisa dilaku-kan melalui perangkat UU, peraturanhukum, jalur ekonomi, jalur budaya,jalur ideologi, dan sebagainya. Dalamhubungan ini, NU sepatutnya mem-per-ingatkan masyarakat, bangsa,dan negara atas bahaya penjajahanmodel baru ini, dan lebih jauh lagi NUharus mampu menyelamatkan bang-sa dan negara Indonesia dari perang-kap penjajahan gaya baru tersebutdengan solusi-solusi yang efektif.

Apakah NU mampu melaksa-nakan-nya secara berhasil?

Menengok ke belakang, dahulu NUpernah mempelopori gerakan intelek-tual dalam wadah tasywirul afkar se-bagai benteng dan sekaligus amunisidalam menghadapi Ghazwul Fikr(perang pemikiran) melawan anasir-anasir yang mendukung bercokolnyapenjajah di Indonesia. Saya kira kon-disi medan perang sekarang ini tidakjauh berbeda dengan kondisi padamasa itu. Lebih daripada itu, saya me-lihat selama ini NU memiliki keung-gulan dalam melakukan terobosan-terobosan pemikiran, baik di bidangpolitik, budaya, dan sosial kemasya-rakatan. Atas dasar itu, saya yakin NUmampu melaksanakan misi pembe-basan ini secara berhasil, apalagi NUmemiliki tradisi diskusi yang sangatkuat seperti tampak pada komisi-komisi bahtsul masail yang menaruhperhatian pada masalah-masalahaktual bangsa, dan kita lihat merekatengah bekerja dalam Munas ini untukmenghasilkan resolusi. Sayangnya,dalam diskusi NU tidak mengundangatau melibatkan pihak pembuat danpelaksana kebijakan untuk meng-hasilkan resolusi yang efektif, dalamarti akseptabel dan operasional. Inikritik saya buat NU. Saya sarankan dimasa mendatang diskusi-diskusidalam bahtsul masail itu bisa lebihterbuka dan inklusif namun tetapdalam bingkai inisiatif sejati NU.

Apakah sekarang saat yang tepatbagi NU untuk menyampaikan resolusiatas isu-isu nasional yang dikhawatir-

kan itu?Sesungguhnya sudah agak

terlambat, tapi meskipun terlambatternyata tidak ada komponen bangsaini yang berinisiatif untuk menyampai-kan resolusi kepada pemerintah,kecuali NU. Jadi saya kira dalam halini NU malah menjadi pelopor untukmenyam-paikan sumbangan pemiki-ran atau koreksi terhadap kemelen-cengan jalannya penyelenggaraannegara yang telah berlangsung sekianlama sejak awal era reformasi.

Kita semua tahu bahwa isu korupsi,isu pilkada, isu penjarahan hasil-hasilpertambangan, isu pengusahaan hasilhutan, isu ekonomi pertanian, isupengusahaan dunia pendidikan, isumafia peradilan, dan sebagainya,semua itu merupakan isu krusial yangsudah lama menjadi masalah dinegara ini, tapi siapa yang benar-benar peduli terhadap isu tersebut,peduli tidak sekadar protes dan demomelainkan peduli secara bertanggungjawab? Nah, dari titik pandang ini NUingin memperlihatkan keunggulandaya saingnya untuk menggolkanseperangkat resolusi dalam upayamenyelesaikan masalah yang tengahmendera bangsa ini sekian lama.

Bukankah pihak lain juga telahberbuat hal yang sama?

Mungkin saja begitu, tetapi sayakira pihak lain selain NU kurang serius,berbeda dengan NU. Bagi NU, NU tidakpernah main-main dalam menjalan-kan peranannya di tengah dinamikakehi-dupan bermasyarakat, berbang-sa dan bernegara. NU ingin perannyadiper-hitungkan. Sejak awal perjua-ngannya, para alim ulama NU sudahmenyadari bahwa NU harus mampuberfungsi sebagai tiang negara secarabertang-gung jawab. Keutuhan,kelangsungan, dan kekuatan NKRIharus ikut ditentukan oleh kekuatanNU. Itulah sebabnya NU selalu tampilpaling depan dalam mengawalperjalanan bangsa dan negara dalamsetiap pancaroba yang dihadapi. Ne-gara ini bisa ambruk jika tidak ditopangoleh kekuatan NU sebagai organisasiterbesar di negara ini.

ORMAS

60 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ORMAS

LA

elain Greg Barton, pengamatasing yang hadir di Munas NUdan Konbes Alim Ulama diKempek, Cirebon, adalah

Holland Taylor, penggiat InternationalInstitution and Quranic Studies. Warta-wan DUMAS, Mohammad Shoelhimewawancarainya guna mendapatkanpandangannya seputar perhelatantersebut dan dinamika gerakan NUmasa kini. Berikut petikannya:

Seperti apa NU dalam pandanganAnda?

Saya menganggap NU seperti waris-an. Ketika kita melihat keluarga-keluar-ga di Jawa atau di Indonesia misalnyaada keluarga yang kaya, warisannyabanyak dengan banyak sawah tapimasa depan keluarga itu tergantungpada sifat anaknya. Jika ia saleh dan rajinkerja untuk menumbuhkan kesejahtera-an keluarga, maka ia akan mendapatwarisan yang lebih besar lagi, tapi jugaada anak yang boros yang main judi danminum sehingga orang tua harus

NU Harus MenjadiTiang Negara

Smenjual sawah untuk melunasi hutanganak yang kurang bertanggung jawabitu. Anak-anak dalam keluarga NU ituada yang saleh dan ada juga yangkurang saleh. Saya kira masyarakat NUdan semua orang yang prihatin dengankondisi zaman sekarang ini - baik didalam maupun di luar negeri - prihatindengan kondisi NU masa kini.

Kita menyaksikan ada orang yangbisa membedakan antara ulamaspiritual yang tidak tergoda olehdorongan politik atau materi karenasadar bahwa tujuan duta agamamembersihkan hati dan mendekatituhan. Itu tujuan sejati agama. Merekatidak tertarik untuk mendapat fasilitasdi dunia ini. Mereka sadar apapun yangdikehendaki tuhan akan terjadi. Merekahanya bersungguh-sungguhmewujudkan dalam diri sendiri nilai-nilailuhur agama. Selain ulama spiritual, adabeberapa orang di dalam NU dan di luarNU memperalat agama untuk tujuanpolitik dan materi seperti itu. Untuk

mencapai tujuan itu mereka memper-alat NU karena NU punya potensi danperan yang luar biasa untuk bisadipenuhi.

Melalui munas ini NU ingin menegaskanagar bangsa kembali ke khittah Indonesia1945, anda melihat ada kesadaransemacam apa di balik tema ini?

NU sadar ada ancaman-ancamanterhadap NKRI, UUD 1945, Pancasila danBhinneka Tunggal Ika untuk hidup damaidan rukun di Indonesia pada zaman ini.Ancaman itu datang dari beberapa arahantara lain dari pengaruh ideologitransnasional yang kental dengan politikseperti Hizbut Tahrir dan Wahabisme.Saya kira bahwa NU yang ikut mendi-rikan negara Indonesia tak menghen-daki rusaknya tatanan Indonesia yangsudah baik. Ketika UUD 45 diciptakan,KH Wahid Hasyim di bawah arahanayahnya KH Hasyim Asy’ari dan tokoh-tokoh lain dari NU serta Muhammadiyahyang ikut mendirikan negara Pancasilaini, mereka mempertegas kesan bahwaperubahan apa pun yang terjadi didalam Indonesia dan di luar negeri tidakboleh merusak melainkan harus sesuaidengan prinsip-prinsip dasar negaraIndonesia supaya nilai-nilai luhur dalamPancasila dan UUD 45 dan NKRI yangmerupakan warisan dari nenek moyangtetap relevan dengan syariat Islam. Inimerupakan esensinya.

Selain ancaman yang berasal dariideologi transnasional, adakah ancamanyang berasal dari gerakan globalisasi?

Mungkin saja ada. Globalisasi itu nyaaspek kekurangan karena setiap feno-mena mempunyai kelebihan dan keku-rangan. Tetapi globalisasi tidak secaralangsung mengancam NKRI, UUD 1945,atau Pancasila melainkan bisa mempe-ngaruhi moralitas bangsa Indonesia.

Holland Taylor, penggiat International Institution and Quranic Studies

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 61

ORMAS

LAPORAN KHUSUS

Ancaman langsung terhadap NKRI,UUD 45 dan Pancasila lebih berasal dariideologi garis keras misalnya HTI yangmemusuhi NKRI dan subversif. Selainitu, ada pula kelompok lain yangmemusuhi Pancasila dan kerukunanantaragama dan umat-umat yangratusan tahun telah hidup rukun dandamai di Nusantara.

Sejak awal bapak pendiri bangsasudah memutuskan mereka inginNusantara bisa dipersatukan. Ketikaada pihak yang menolak PiagamJakarta karena ada warga negara nonmuslim yang pada zaman itu menolakbergabung untuk bersatu jika Indonesiamenjadi negara Islam. Bapak pendiribangsa tidak berkebaratan dengan halitu. Sejauh pengetahuan saya, saya tahuhal ini dari Gus Dur dan tokoh-tokohIslam lain bahwa pada saat NKRIdidirikan para pendiri bangsa itu adalahorang-orang Islam tapi mereka sepakatmembentuk negara yang tidak berten-tangan dengan nilai-nilai luhur agama.Namun, saya kira ada kelompok-kelompok yang berpikiran eksklusif dansupremasif terhadap agama yangberbeda, mereka menganggap orangmuslim yang tidak sepaham denganmereka dianggap syirik dan kafir danitu bisa melecehkan tidak hanya keda-maian sosial negara tapi juga mengan-cam negara itu sendiri. Saya kira semuaitu menjadi tantangan terkait dengangerakan pemikiran NU. Dalam hal ini,orang syuriah NU lebih tahu.

Setelah kejatuhan Soeharto, Indone-sia memasuki era reformasi denganwarna liberalisasi yang sangat pekat disegala bidang. Menurut anda, apakah inipositif atau negatif bagi NU?

Saya kira kita harus terlebih dahulumemahami istilah liberal. Ada orangyang memujinya dan ada orang lainyang ingin istilah liberal itu menjadistigma. Bila kita lihat dari latar belakangetimologi, istilah liberal berasal dariBarat. Liberal itu tidak bisa terpisah darikemandirian yang berarti juga meng-hormati hak orang lain. Di sini, jika liberaldiartikan sebagai stigma, maka orangberpikir bahwa orang boleh bersikapapa saja tanpa kendali. Tetapi sebenar-nya, di Barat orang paham kalau ada

masyarakat atau sistem pemerintahannegara yang sungguh liberal itu berartidi negara itu orang harus mengendali-kan diri dan ini sesungguhnya miripdengan ajaran Islam Jawa atau IslamIndonesia, yang lebih luas cakrawalapikirannya.

Di Indonesia, tidak ada polisi mencariorang yang tidak pergi ke masjid untuksholat Jumat, tapi setiap orang harusmemutuskan sendiri bagaimana iaharus menjalani hidupnya. Saya kira inibukan sesuatu yang buruk karena tidakada paksaan orang untuk mendekatkandiri dengan tuhan. Dakwah wali songoseperti Sunan Kalijaga lebih menguta-makan panggilan hati dan mengilhamiorang untuk membersihkan hati darisegala kotoran. Itu lebih efektif untukmengajak orang mendekati tuhan danitu sebenarnya yang disebut liberal.Dakwah Sunan Kalijaga itu liberalkarena tidak ada paksaan, tidakmemakai pedang tapi panggilan hati,menghormati kemandirian dan hakorang lain untuk mengambil keputusansendiri tetapi juga mengajak orang lainuntuk menggunakan kebebasan untuktujuan mulia. Itulah liberalisme. Apabilaada orang menganut liberalisme tanpaspiritualisme, maka orang itu menjadimasalah karena ia hanya mencari duniatanpa memperhatikan akhirat dan tanpamemperhatikan sesama makhluk. Danapabila ada orang menganut liberalismedengan spiritualitas, maka itu menjadisangat bagus. Atas dasar itu, saya bisaberkata semua itu tergantung padadefinisi.

Munas NU 2012 kali ini mengambiltema Kembali ke Khittah Indonesia 1945,sebagai pengamat NU, menurut anda,ada apa dengan NU sehingga tema itudiambil?

Menurut saya NU sedang memahamiadanya ancaman-ancaman yang cukupserius yang tengah dihadapi bangsa ini,tentu saja ancaman itu dihadapi jugaoleh NU sebagai komponen bangsayang merasa paling bertanggung jawabterhadap kelangsungan NKRI. Sebaik-nya ancaman-ancaman tersebut diatasioleh NU. Namun, pada waktu yangsama, NU menghadapi hambatan yaituNU sebagai ormas Islam terbesar -

bukan hanya di Indonesia bahkan didunia – NU menjadi sasaran parpol danpolitisi oportunis yang ingin menangdalam pemilu. Hal tu menimbulkandampak bahwa orang masuk ke dalamNU bertujuan ingin meraih kekuasaandan berharap supaya mendapatfasilitas dari parpol dan peran pantas dimata lembaga agama dan tokoh-tokohaga-ma. Pada sisi lain, misi yangdiemban NU, tidak melayani penguasatapi memberi petunjuk pada penguasa.Para penguasa diilhami untuk melayanirakyat. Tetapi situasi jadi terbalik, karenasifat manusia yang wajar, ada elemensifat manusia yang dikuasai oleh hawanafsu dan ini menjadi masalah besar.

Jadi tegasnya ada semacam keinginanuntuk menggunakan NU sebagaikendaraan politik?

Iya persis dan ini muncul dari orang-orang di dalam dan di luar NU yang inginmemanfaatkan NU. Orang-orang daridalam NU sudah ada yang berhasildengan itu.

Apakah anda melihat ada masalah dinegara ini setelah reformasi?

Ya, ada masalah di sini sejak reforma-si terkait dengan kebebasan tetapikebebasan itu misalnya - atas namaamar makruf nahi munkar - orangmenyerang orang lain yang dianggapkurang saleh seperti dilakukan FPI. Itumerupakan perwujudan liberal juga.Dengan demikian kita bisa berkatabahwa FPI ingin mewujudkan liberali-tasnya sendiri sementara tidak berupa-ya mengendalikan diri dan menghor-mati hak orang lain. Ini menjadimasalah. Mereka yang liberal danspiritual mengendalikan diri danmenghormati orang lain dan mengajakorang lain ke jalan yang benar tanpakekerasan melainkan kasih sayang.Itulah pelajar-an yang saya belajar dariKH Mustofa Bisri

Kembali ke NKRI, seperti apa andamenggambarkan NKRI sekarang inidikaitkan dengan peran NU? ApakahNKRI memang perlu dikoreksi oleh NU?

Saya menangkap NU sebagai soko.Tegaknya gedung tergantung padakekuatan dan keutuhan soko. Melesta-rikan nilai-nilai luhur sebagai warisandari bapak pendiri bangsa oleh kaum

62 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

santri NU bak merawat kekuatan dankeutuhan soko. Tegasnya, NU adalahtiang NKRI, bila NU terawat, maka NKRIpun sehat. Bila NU sakit, maka NKRI punsakit. Begitu juga sebaliknya. Bila NUkokoh, maka NKRI tegak, bila NU rusak,maka NKRI pun runtuh.

NU punya peran penting tidak hanyadi negara Indonesia, tetapi secarainternasional NU juga memberikansumbangan penting bagi dunia, karenaNU merupakan ormas yang tidak mono-litik, banyak variasi di dalamnya. Didalam NU ada tokoh-tokoh besar yangmenguasai fiqih, mereka alim ulamasejati dengan tradisi ahlu sunnah waljamaah, mereka menguasai ilmu tasa-wuf dan spiritual. Tokoh-tokoh inilah yangberperan memberi petunjuk kepadamasyarakat dan pemerintah.

Terkait dengan kebijakan politiknegara-negara Barat, khususnya feno-mena Islamofobia, NU berupaya mema-hami dan kemudian mengatasi masalahtersebut secara mendasar, setelahmengetahui bahwa Barat kurang pahamatau salah paham terhadap Islam.Orang Indonesia memusuhi Barat biasa-nya karena melihat elemen-elemenBarat yang negatif, begitu juga Barat me-musuhi Islam karena melihat elemen-elemen negatif yang dicitrakan umatIslam. Tokoh NU yang sadar akankhazanah pikiran dan ajaran Islam sertatradisi Islam menularkan semua itu tidakhanya kepada sesama muslim tetapijuga kepada orang non-muslim di duniaini. Para ulama spiritual NU terlibatdalam menjelaskan ajaran Islam yangrahmatan lil alamin, Islam sejati, kepadaBarat. Dengan demikian, NU bisa men-jadi jembatan antar peradaban danmembantu mengatasi masalah yangkita baca setiap hari di media massa.Saya tahu ini dari pengalaman. PakYahya Staquf dan KH Mustofa Bisri yangpernah ke Barat (Eropa dan AmerikaSerikat) bersama saya.

Selama perjalanan di Barat, sayamelihat reaksi tokoh-tokoh agama,tokoh-tokoh pemerintahan, tokohmasyarakat dan wartawan tidak adayang memahami Islam secara utuh,karena di Barat tidak muncul wajahIslam yang ramah dan lembut dan

penuh kasih sayang. Wajah Islamseperti itulah yang dibawa Pak YahyaStaquf dan KH Mustofa Bisri. Merekaberdua menjelaskan ajaran Islam alaNU kepada masyarakat Barat. Gus Mussering berkata bahwa ajaran NU samadengan ajaran ahlussunah wal jamah diseluruh dunia. Masalahnya, di banyaknegara ada kaitan politik. Misalnya, diTimur Tengah, Gamal Nasser dan tokoh-tokoh otoriter di sana ingin menekankansupaya semua umat Islam termasuktokoh agama mendukung gagasan poli-tiknya. Alhamdulillah, di Indonesiabelum pernah terjadi. Tokoh agama disini mandiri dari pengaruh pemerintah.Khazanah budaya dan tradisi di sini tidakdilenyapkan melainkan terus dipelihara.Di Indonesia terdapat banyak bibitIslam rahmatan lil alamin. Oleh NUbenih-benih itu terus dipupuk sehinggabisa berkembang. Saya kira itulah peranNU masa kini yakni ‘menghijaukandunia’ sehingga seluruh dunia mema-hami Islam sebagai berkat Tuhan.

kan bagaimana membantu umat Islam,tetapi Gus Dur meminta saya memikir-kan hal itu dan menggerakkannya. Paraauliya ahlussunnah wal jama’ah denganspiritualitas, dengan pengetahuanhakikat dan makrifatnya, tahu apa yangakan terjadi di mana yang akan datang,jadi mereka bukan reaksioner karenaselalu mendengar petunjuk dari SangPencipta. Mungkin boleh disebutreaksioner karena mereka menunjukkanreaksi terhadap petunjuk dari SangPencipta, mereka tahu harus bagaimanabertindak terhadap fenomena dunia ini.

Dalam kancah internasional sejauhmana anda melihat NU telah memberikankontribusi?

NU bisa memberi kontribusi luar biasa.Dalam spektrum sempit, orang NUpunya kemampuan bisa melihat danlangsung paham spektrum pemahamanmasyarakat tentang Islam, sehinggaorang NU bisa memberikan petunjuk danbimbingan kepada masyarakat. Dalamspektrum luas, sekarang ini ada masalahdi Barat, banyak orang dari garis kerasyang menjadi penasihat pemerintah-pemerintah Barat. Mereka adalah parasarjana lulusan S3 dari universitasterbaik di Barat. Mereka lancar berbaha-sa Inggris, Jerman, atau Belanda. Seba-gai penasihat pemerintah, merekamembantu mengatasi konflik danmasalah terkait dengan Islam. Tapipersisnya mereka yang menawarkandiri sebagai penasihat itu adalah yangorang yang hendak membuat masalahkarena mereka berlatar belakang gariskeras. Siapa yang punya dana dia yangmembiayai orang-orang itu untuk fulltime terlibat dengan isu-isu dalamhubungan Islam dan Barat. Merekamembiayai tokoh-tokoh dari IkhwanulMuslimin untuk bergerak dengan mudahdari barat ke timur dan dari timur ke baratuntuk mempraktikkan sesuatu yang diAmerika Serikat disebut bicara dari duasisi mulut, bicara begini di sini dan bicarabegitu di situ. Tetapi ulama-ulamaspiritual NU kalau lisannyamengucapkan “A” maka kalbunya jugamengatakan “A”. Ini menjadi kelebihanNU yang bisa menjadi daya tarik bagiseluruh dunia, karena NU konsistendengan kejujuran dan perjuangannya,

Ada yang mengatakan NU reaksionerkarena NU baru bertindak setelah timbulmasalah? Apa pendapat anda?

Saya kira orang seperti Mustofa Bisribukan orang reaksioner tapi proaktifsama dengan almarhum Gus Dur. GusDur itu sangat proaktif. Beliau pernahmeminta saya memikirkan bagaimananegara-negara Barat bisa membantuumat Islam, karena Barat membutuhkandukungan umat Islam. Pikiran Gus Duradalah pikiran out of the box. Padaumumnya orang Barat tidak memikir-

“Ini menjadi kelebihanNU yang bisa menjadidayatarik bagi seluruh

dunia, karena NUkonsisten dengan

kejujuran danperjuangannya, tidak

tergantung pada duniatetapitergantung pada

Allah, meski tidak berartisemua orang NU

konsisten.”

ORMAS

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 63

tidak tergantung pada dunia tetapitergantung pada Allah, meski tidakberarti semua orang NU konsisten.

Apakah NU perlu menawarkan padapemerintah-pemerintah Barat supayamenggunakan orang NU sebagaipenasihat?

Itu aktivitas kami, itu permintaan GusDur kepada saya, ya itu nasihat sayakepada pemerintah Amerika Serikat danEropa. Pemerintah negara Barat harussadar, dalam praktik kenegaraan itu adademokrasi. Demokrasi tidak cukupditempuh hanya dengan upaya mempe-ngaruhi pemerintah, tetapi juga harusmembangunkan gerakan masyarakat.Dalam dinamika demokrasi, kadang-kadang juga terjadi konflik yang harusdiselesaikan secara baik. NU punyaformula yang bagus dalam perannyamengatasi konflik, yakni melalui dialogyang jujur, keteladanan, dan menjunjungsemangat peradaban. Kita harus memi-kirkan supaya berlakunya demokrasi diBarat sama seperti di sini.

Apakah anda tidak khawatir, alih-alih menjadi penasihat malah menjadikaki tangan yang terkooptasi?

Kebanyakan pejabat dan politisioportunis, mereka mau jadi apa saja,yang penting mereka dapat duit. Merekabereaksi ketika masyarakat dan akade-misi serta wartawan mengkritisi mereka.Saya kira di NU ada orang-orangoportunis tapi itu hanya sebagian kecil.Kebanyakan alim ulama NU yang sudahmencapai makrifat ikut memikirkankebijakan negara. Ketika mendapatnasihat dari ulama NU, para pejabatpemerintah baru mulai paham luasnyaspektrum pengetahuan ajaran Islamyang rahmatan lil alamin. Mereka yangdipengaruhi NU akan menerima efekpositif langsung. Hal ini bisa diketahuipada perbaikan kebijakan pemerintahannegara.

Apakah anda optimis bahwa NU bisaberhasil berperan di kancah duniainternasional?

Ya saya optimis, tapi yang pentingperan itu harus dijalankan di atas tugasspiritual. Agenda terhadap orang Baratjika hanya dilakukan secara formal atauproformal tidak akan berhasil karena ituharus sampai merasuk ke dalam hati.

Masuk akal dan juga masuk hati. Setiapwaktu kekerasan yang dilakukan kelom-pok garis keras atas nama Islam yangberedar setiap hari di berita itudisaksikan juga oleh orang Barat. WajahIslam yang sesungguhnya bukanseperti itu, maka kita perlu meyakinkanorang Barat bahwa ada Islam yangpenuh rahmat mereka harus mengala-minya di sini, tidak bisa hanya diberitahulewat telinga. Saya lihat, saat menyam-paikan pidato di Barat, KH Mustofa Bisripunya kemam-puan menjelaskan seca-ra sederhana tapi masuk akal dansekaligus masuk ke hati. Pidatonya itusampai membuat orang menangis danitu bukti bahwa dakwahnya berpeng-aruh. Jadi, Islam rahmatan lil alamin ituseharusnya bisa diwakili oleh NU secarainternasional, tapi itu tidak untukkepentingan pribadi tokoh-tokoh NUmelainkan untuk kepentingan masya-rakat dan ummatan wahidah di seluruhdunia, karena seluruh umat manusiaadalah keturunan nabi Adam.

Jadi di kancah internasional NUmenawarkan Islam yang rahmatan lilalamin, kalau strategi ke dalam sepertiapa?

Saya kira seharusnya sama, yaitupendekatan yang ramah dan lembuthingga menyentuh lubuk hati. Sebagaicontoh seperti dakwah Sunan Kalijagayang terang dan memberi keteladanansehingga orang tertarik pada kewiba-waan dan kesaktiannya. Kenapa SunanKalijaga sakti? Karena dekat dengantuhan, melaksanakan ajaran Islamsecara sempurna, dan dakwahnyamengajak orang secara lembutmelalui panggilan hati. Saya kirapendekatan dakwah seperti itubisa menaklukkan Barat disam-ping jugam a s y a r a k a tIndonesia.

Ada teoriyang menga-takan bahwastrategi kulturalspiritual tidakbisa menye-lesaikan masa-lah secara tun-tas. Kalau ingin

menyelesaikan secara tuntas harusmenggu-nakan jalur struktural (politik).Pendapat anda?

Saya pikir jalur kultural atau politik iniada dalam bingkai proses. Saya tidakpunya pendapat tentang hal ini. Tapimenurut saya, gerakan PKB dan PKS dariawal mereka memang masuk ke jalurpolitik dengan dalih dan untuk tujuan ini.Meskipun begitu, belum tentu keterli-batan mereka dalam politik akanmembuat masyarakat lebih saleh seper-ti di Iran. Di Iran agama formalnya danpemerintah formalnya berdasarkanagama Islam, tapi akhir-akhir ini banyakorang Iran yang menjadi risih denganIslam karena mereka melihat adapejabat pemerintah yang atas namaIslam merusak semua yang dianggapsakral dan suci yang berten-tangandengan pengalaman hidup mereka.Seorang ekonom muslim masuk kedunia politik dan membuat semuakebijakan ekonomi lebih Islami, belumtentu hasil kerja mereka ini akanmembuat situasi negara lebih bagus,alih-alih malah bisa lebih korup.

mohammad shoelhi

ORMAS

64 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

asjid Tegalsari menjadi salahsatu objek wisata religi diKabupaten Ponorogo yangpaling banyak dikunjungi umat.

Konon masjid ini dipercaya sebagai cikalbakal penyebaran agama Islam di BumiReog.

Masjid yang pernah dikunjungimantan Presiden RI HM. Soeharto danKH Abdurrahman Wahid ini terletak diRT 01 RW 01 Dukuh Gendol DesaTegalsari Kecamatan Jetis, KabupatenPonorogo, Jawa Timur. Tepatnya, 10 kmarah tenggara dari pusat kota — searahdengan jalur Pondok PesantrenWalisongo, Desa Ngabar, KecamatanSiman, dan Al-Mawadah, Desa Coper,Kecamatan Jetis.

Masjid Tegalsari merupakan bagiandari cagar budaya yang merupakan satudi antara sekian banyak objek wisataandalan di Kabupaten Ponorogo. Masjidini merupakan peninggalan Kiai Ageng

M

Bermunajat diMasjid Tegalsari

Muhammad Besari, seorang ulamakharismatik berbudi luhur yang jugadisebut-sebut keturunan kesebelas NabiMuhammad SAW. Banyak kiai lahir dariketurunan ini di antaranya Kiai Zainal,putra kesembilan dari Kiai MuhammadBesari yang menjadi Raja SelangorMalaysia, Kiai Moh. Muhji menjadi rajapenerus ayahandanya dan NyaiNgaisah dinobatkan sebagai SultanJohor Malaysia.

Sejarah mencatat karena Tegalsarimelahirkan orang-orang digdaya makaampai sekarang pun dipercaya sebagaialah satu tempat yang mempunyai dayaarik spiritual sendiri sehingga munculeunikan yang dipercayai oleh banyakrang, khususnya pada Masjid Tegalsari.Menurut Mbah Sujak, salah satu sesepuhesa Tegalsari yang juga juru kunciompleks Makam Kiai Ageng uhammadBesari, yang berada di ompleks MasjidJami Muhammad esari Desa Tegalsari,

keunikankeunikan Masjid Tegalsariterlihat dari banyaknya kunjunganratus-an orang untuk ngalap berkahsetiap harinya.

Apalagi dalam bulan suci Ramadhanmaupun menjelang pelaksanaan Ujianasional, puluhan ribu pelajar melakukandzikir dan doa bersama serta salat hajaddi masjid ini. “Kami berdoa di sini supayalebih mantap. Berdoa, memohon keku-atan, kepada Allah,” kata seorangpengunjung.

Beberapa keunikan Masjid Jami KiaiMuhammad Besari , menurut Mbah Sujak,antara lain kubah masjid yang terbuat daritanah liat (sejenis gerabah) yang masihasli mulai pembuatan awal masjid sampaisekarang. Kubah ini enurut cerita padazaman Belanda ernah ditembak berkali-kali namun tidak rusak sedikit pun.“Sokoguru berjumlah empat buah yangmasing-masing mempunyai kekuatantersendiri apabila ada orang yang

RELIGI

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 65

RELIGI

kan kesempatan pada masyarakat darisisi ekonomi, sosial dan budaya sehing-ga diharapkan mampu memberikandampak ekonomis bagi lingkunganmasyarakat sekitar.

“Sebagai wujud tanggung jawabpemerintah untuk melestarikan situsmaka pemerintah mencoba melakukanterobosan-terobosan baru baik melaluimedia massa maupun elektronik di

berdoa di dekat tiang tersebut dandidukung oleh tiang-tiang penyanggaasjid lainnya,” tutur Mbah Sujak. Selainitu payung kebesaran yang konon bisadigunakan sebagai penangkal atau tolakbalak mana kala ada kerusuhan di DesaTegalsari, dengan cara mengarakpayung tersebut keliling desa.

”Ada pula peninggalan Batu Tanggaeninggalan Kerajaan Majapahit beru-kuran 1 x 0,6 meter dan Ruang Pertemu-an Dalem Njero yang merupakantempat peristirahatan Kiai Ageng Mu-hammad Besari yang berada di sebe-rang jalan masjid tersebut,” tambahnya.

Dalem Njero ini juga merupakancagar budaya. Ruang ini dimanfaatkanoleh Yayasan Tegalsari sebagai tempatuntuk pertemuan rutin kegiatanyayasan. “Dalem Njero juga diyakinisebagai tempat bermunajat yang palingampuh,” katanya.

Sementara itu Kepala DinasKebudayaan, Pariwisata, Pemuda danOlahraga Pemkab Ponorogo, SaptoDjatmiko menjelaskan, Masjid KiaiMuhammad Besari selesai dipugar dandiresmikan oleh Presiden RI ke-2 HM.Soeharto pada 2 Maret 1978 silam.Bahkan dalam rangka Lomba AnugerahWisata Jawa Timur Tahun 2012,Pemerintah Kabupaten Ponorogomengimbau kepada masyarakat luasse Kabupaten Ponorogo untuk membe-rikan dukungan SMS sebanyak-banyaknya terhadap Wisata ReligiusKiai Muhammad esari. “Ini agar bisamenjadi nominator,” harap SaptoDjatmiko. Program-program yang telahdilakukan oleh pengelola dalam mema-jukan dan mengembangkan daya tarikwisata yang berkelanjutan dan berwa-wasan lingkungan oleh Kepala DinasKebudayaan, Pariwisata, Pemuda danOlahraga Pemkab Ponorogo antara lainmenjaga dan melestarikan keunikan daneasrian warisan leluhur sehingga nilaiwarisan tersebut tidak luntur. Lalumemperbaiki prasarana seperti aksesjalan, transportasi, instalasi listrik atauair, pengelolaan lingkungan sehinggamemberikan tingkat keamanan dankenyamanan bagi wisatawan yangberkunjung ke objek tersebut.

Selain itu pihaknya juga memberi-

samping itu disediakan juga leaflet sertabrosur-brosur pada saat acara pamer-an di luar daerah,” jelasnya. Selain itusetiap tahun ada even religi sekaligusmemperingati haul Kanjeng KiaiMuhammad Besari.

Evennya berupa lomba tahlil, tartil,an lainnya. “Juga lintas budaya sejarahTegalsari,” bebernya.

Sumarno

66 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Berdasarkan sejarah, pada paruhpertama abad ke- 18, hiduplahseorang kiai besar bernama KiaiAgeng Muhammad Besari di DesaTegalsari. Di tepi dua buah sungai,sungai Keyang dan sungai Malo, yangmengapit Desa Tegalsari inilah KiaiMuhammad Besari (alias Kiai AgungTegalsari) mendirikan sebuah pondokyang kemudian dikenal dengansebutan Pondok Tegalsari. Ada pulayang menyebut pesantren GebangTinatar.

Kiai Muhammad Besari adalahcicit dari Sunan Gresik (MaulanaMalik Ibrahim) dan cucu dari SunanAmpel (Raden Rahmat) dari garisketurunan ibu. Sedangkan dari pihakayah masih keturunan Prabu Brawi-jaya dari Majapahit. Dan dia cucu KiaiAgeng Muhammad Besari.

Dalam sejarahnya, Pondok Tegal-sari pernah mengalami zaman kee-masan berkat kealiman, kharisma,dan kepiawaian para kiai yang meng-asuhnya, terutama pada zaman KiaiMuhammad Besari. Ribuan santriberduyun-duyun menuntut ilmu dipondok ini. Karena besarnya jumlahsantri, seluruh desa menjadi pondok,bahkan pondokan para santri jugadidirikan di desa-desa sekitar, misal-nya Dukuh Ngalawu, Desa Jabung,Kecamatan Mlarak dan DukuhBantengan, Desa Mojorejo, Kecamat-an Jetis dan lain-lain.

Alumni pondok ini banyak yangmenjadi orang besar dan berjasakepada bangsa Indonesia. Di antaramereka ada yang menjadi kiai,ulama, tokoh masyarakat, pejabatpemerintah, negarawan, pengusaha,bahkan pujangga keraton. Misalnya,Paku Buwana II atau Sunan Kumbul,

penguasa Kerajaan Kartasura; RadenNgabehi Ronggowarsito alias BagusBurhan (wafat 1803), seorang PujanggaJawa yang masyhur; dan tokoh Perge-rakan Nasional H.O.S. Cokroaminoto(wafat 17 Desember 1934).

Sebuah riwayat menyebutkan,keberadaan pondok itu mengelilingisebuah masjid yang didirikan Kiai AgengBesari pada tahun 1760. Menurut AfifAzhari, Ketua Yayasan Kiai AgengBesari, rehab pertama menyalahibestek sehingga hampir mengubahwajah asli bangunan masjid di atas lahanseluas satu hektare itu. Yakni denganpenambahan serambi dan bangunan disisi kiri-kanan masjid. “Namun, rehabterakhir berusaha ikembalikan lagiseperti aslinya,” ujar Afif Azhari.

Secara arsitektural, masjid inimemiliki langgam Jawa kuno. Terdiriatas tiga bangunan yang saling erhim-pit, berorientasi barat-rimur, angunanmasjid beratap tajug tumpang rigaterletak paling barat. Di dalam interiorterdapat empat buah saka guru, 12sakarawa, dan 24 aka pinggir penyang-ga atap tajug Yang dipasang dengansistem ceblokan.

Struktur atap tajug dieksposesehingga dapat diketahui bahwa brun-jungnya merupakan jenis atap tajugpeniung atau payung agung, karenausuknya disusun secara sorot. Selainitu, juga terdapat imbar kayu berukir,yang ebetulnya merupakan replika darimimbar asli yang telah rusak. Mihrab-nya merupakan sebuah jeruk yangdibingkai kayu ukiran dengan bentukdan stilirasi dari alanakara.

Di sebelah rimur masjid terdapatpendopo beratap limasan. Di sebelahtimur pendopo terdapat bangunantambahan beratap kubah metal dengan

proporsi sangat pendek. Bangunantambahan ini termasuk bangunanyang dibuat atas dana bantuan dariSoeharto. Bangunan kuno lainnyayang masih erjaga adalah rumah KiaiAgeng esari, yang berada di depanmasjid. Rumah itu dikenali sebagairumah adat satu-satunya yang masihada. Karena itulah, pemerintahsetempat menetapkan kawasan inisebagai objek wisata eligi.

Keunikan masjid ini bisa ditemuiada pilar-pilar kayu jati yang kese-luruhannya berjumlah 36 buah, atautembok setebal 0,5 meter. Sirap, usuk,selukat dan lain-lain, sebelum direhabpada 1978 masih asli. Ketika rehabpada 1998 pun, tidak mampu meng-embalikan keaslian bangunan.

Lebih parah lagi, pada masjidputri, di sebelah kanan masjid tama,semua bagian telah berubah dannyaris tak ada bedanya dengan ba-ngunan pada umumnya. Tempat ting-gal Ronggowarsito semasa jadi santrijuga sudah tak jelas keasliannya.

Di sisi barat masjid terdapatmakam keluarga besar Kiai AgengBesari. Pada saat bulan puasa, teru-tama sepuluh hari terakhir, awasanini kebanjiran pengunjung. Tak cukuphanya di lingkungan masjid, bahkanmeluber sampai kawasan desa. Pada1990-an, pemerintah bersama tokoh-tokoh agama setempat berkeinginanmembesarkan pesantren itu dengannama pesantren Ulumul Quran.

Namun, kata Afif Azhari, keingin-an itu hingga kini belum berhasildiwujudkan. Yang masih berjalanhingga kini adalah pesantren dengansistem modern, yaitu MadrasahTsanawiyah dan madrasah AliyahRonggowarsito. Sumarno

Sumur Ilmu bagi Tokoh Besar

RELIGI

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 67

Pada tengah malam pukul 23.00 wib,Jumat (5/10/12), pemenjaraan Ustadz AbuBakar Ba’asyir dipindahkan secara paksadari rumah tahanan Bareskrim Mabes Polrike Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, JawaTengah. Dalam pemindahan secara paksaini, Ustadz Ba’asyir dibiarkan tanpa pen-damping baik dari pihak keluarga maupunkuasa hukumnya. Pemindahan secarapaksa ini pun tak disertai pemberi-tahuansebelumnya.

Pimpinan Taruna Muslim, Ustadz AlfianTanjung, menilai pemindahan secarapaksa, mendadak dan tanpa pemberita-huan kepada keluarga serta kuasa hukumini sebagai tindakan melanggar hak asasimanusia (HAM). “Pemindahan ustadzBa’asyir ini melanggar HAM dan bentukkedzaliman aparat kafir yang melawankemanusiaan,” tandas Ustadz Alfian, Sabtu(6/10) di Jakarta. “Tindakan ini mengindi-kasikan kesewenangan dan sikap sokkuasa aparat hukum, serta menunjukkanadanya intervensi pihak lain yang lebihberkuasa daripada Kapolri,” tambahnya.

Ustadz Alfian pun berharap peristiwaini dipandang serius oleh semua pihak danpara tokoh umat. “Hal ini harus menjadi

perhatian semua pihak, terutama Men-kumham, TPM dan media massa, terma-suk ormas Islam dan tokoh-tokoh Islam,”ujarnya menekankan.

Senada dengan Ust Alfian, pemerhatikontra-terorisme Ustadz Haris Abu Ulyamenilai tindakan aparat itu sebagaitindakan melanggar HAM dan zalim.”Sayamelihatnya ini tindakan yang tidakmanusiawi dan dzalim, beliau yang sudahsepuh dan dalam kondisi kurang sehatdipaksa oleh Densus 88 untuk pindahpenjara tanpa pemberitahuan kepadapihak keluarganya. Ini arogansi, hanyadengan mengenakan baju koko dansarung beliau diangkut via darat ke NusaKambangan,” kata Ustadz Haris.

Direktur lembaga The Community OfIdeological Islamic Analyst (CIIA) inimelukiskan peristiwa ini layaknya peristiwaBom Bali. Densus 88 melakukan kegiatanyang menimbulkan sasaran multi efekserta dapat dimanfaatkan untuk kepen-tingan tertentu. “Saya menduga di momenBom Bali, Densus bekerja untuk membuatefek ganda. Kemungkinan pertama, inipesanan donatur (Australia atau AS).Kemungkinan kedua peristiwa ini diha-

rapkan bisa mengalihkan pertarunganKPK-Polri atau isu krusial lainnya.Kemungkinan ketiga, ini digunakansebagai pancingan untuk membuat ma-rah atau meradikalisasi dan memprovo-kasi kelompok jihadis, atau ini upayaditujukan untuk menjaga panasnya isuterorisme agar bisa mengambil keun-tungan politik di baliknya,” jelas UstadzHaris.

Lebih dari itu, ia berharap semua pihaktidak mudah terpancing atas kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan ataspemindahan Amir Jama’ah AnshorutTauhid (JAT) tersebut. “Untuk kemung-kinan kedua dan ketiga saya harap tidakada yang terpancing, KPK tetap sajabersikap tegas terhadap para koruptorbesar dari institusi Polri. Para simpatisanustadz Ba’asyir juga diharapkan tidakterpancing dengan permainan Densus ini,”imbau salah satu pimpinan Hizbut TahrirIndonesia ini. Ia menambahkan, semua inimenunjukkan dengan jelas bahwa dalammenangani terorisme aparat kepolisiantelah melakukan ketidakadilan denganmenerapkan standar ganda. shoel/sam/arrahmah

Pemindahan Baasyirke Nusa Kambangan Melanggar HAM

HUKUM

68 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ENTERI BUMN Dahlan Iskanbikin jagat politik di tanah airsemakin bergemuruh. Di te-ngah gencarnya Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) melibaskoruptor, Dahlan Iskan tiba-tiba tampilmengambil peran memberi efek jerabagi mereka yang keranjingan memain-kan uang negara yang berputar diBUMN. Ya “nyanyian” Dahlan punmembuat DPR meradang.

Selama ini BUMN seolah lumrahmenjadi sapi perahan para politisi.BUMN pun dicap sebagai kasir parakader parpol. Tapi itu dulu. Di bawahMenteri BUMN Dahlan Iskan perusa-haan pelat merah ini berusaha tampilbersih. Instrumen Surat Edaran Nomor542 tentang Pengawalan APBN 2013-2014 membuat BUMN dapat sedikitbernapas lega sebab bisa bebas dariincaran oknum DPR. BUMN pun dapatmenolak ajakan kongkalikong darioknum anggota DPR dengan menun-jukkan surat edaran tersebut.

“Kenapa saya buat surat edaran itusupaya teman-teman BUMN bisamenunjukkan surat edaran kalau adaorang yang mengajak kongkalikong.Bilang saja ini lho ada surat dari PakMenteri,” kata mantan Dirut PLN ini.

Penekanan pada kata “kongka-

DPR. Sikap kritis selama ini terhadapPT MNA, tambahnya, jangan diartikaningin memeras. Karena itu, dia punmenyiapkan untuk mengajukan gugat-an kepada Dahlan Iskan.

Gonjang-ganjing berlanjut ketikaDahlan menyampaikan enam namalagi ke BK DPR hingga total menjadidelapan orang yang dituduh memalakBUMN. Namun informasi yang beredardi DPR RI ada lima inisial yakni AQ,ATP dan LM yang berasal dari FraksiPartai Demokrat, MIE dari Fraksi PAN,dan IGARW dari Fraksi PDI Perju-angan. Semuanya berasal dari KomisiXI.

“Sebenarnya yang kami harapkanada kelengkapan bukti-bukti pemeras-an, tapi kami belum menerima buktiadanya pemerasan yang disampaikanDahlan,” kata Ketua BK DPR RI M.Prakosa usai mengkaji surat yangdisampaikan Dahlan di Gedung DPR RI,Kamis (8/11).

Menurut Prakosa, apa yangdisampaikan Dahlan lewat suratnyaadalah soal dia mendengar dari sese-orang tentang adanya peristiwa peme-rasan tersebut. Jadi bukan atas apayang dialaminya sendiri. Dengan datasekunder tersebut BK mengaku sulitmembuktikan kebenaran praktik peme-rasan seperti yang dituduhkan. Namunkarena laporan awal ini berasal daripejabat tinggi negara, BK pun memas-tikan akan menelusurinya. Bahkansetelah reses, BK berjanji akanmemanggil secara maraton semuapihak yang disebutkan oleh Dahlan,termasuk direksi BUMN yang terkait.

Beredarnya inisial itu langsungmembuat gusar politisi yang namanyaterkait. Salah satunya politikus PartaiAmanat Nasional berinisial MIE. Diayang meminta namanya tak dibukamenantang Dahlan membuktikan

Dahlan ‘Berdendang’DPR Meradang

M

likong” membuat sejumlah politisiSenayan gusar. Perseteruan

Dahlan dengan orang-orang DPRpun sema-kin kencang setelah

sebelumnya sudah gegeran terkaittuduhan DPR bahwa semasa menjabatDirut PLN perusaha-an setrum itu justrumerugi besar. Dahlan yang dipanggiluntuk rapat di DPR pun selalu mangkir.Bahkan DPR akan memanggil paksaDahlan bila dia tetap mangkir. SeranganDPR dibalas oleh Dahlan denganmenyebut ada sekitar 10 politisi DPRyang suka minta upeti ke BUMN. Maka,suhu politik pun semakin mendidih.Apalagi sejumlah kalangan mendesakagar Dahlan menyebut nama politisiyang suka memalak BUMN tersebut.

Dahlan mulai buka kartu. Awalnyahanya dua nama saat dia menyambangiBK DPR Senin (5/11) lalu. Yakni IdrisLaena dari Fraksi Partai Golkar yangdiduga kongkalikong dengan PT PAL danPT Garam. Pria pengusaha ini jugadisebut-sebut hendak memeras perusa-haan BUMN PT Rajawali NusantaraIndonesia (RNI). Lalu Sumaryoto dariFPDIP yang disebut melakukan peme-rasan terhadap PT Merpati NusantaraAirlines. Pengacara Sumaryoto, WarsitoSanyoto, mengatakan, kliennya tidakpernah menagih fee kepada DirekturUtama PT MNA Rudy Setyopurnomomaupun Direksi PT MNA lain. Tidak benarjuga, kata dia, Direksi PT MNA lamamenjanjikan sesuatu kepada kliennya.Warsito pun mengaku sudah mengkon-frontasi kliennya dengan mantanDirektur Utama PT MNA, Sandjono Jhoni.“Jhoni membantah ada pemerasan,apalagi penyerahan uang. Sama sekalitidak ada,” ucapnya.

Warsito menambahkan, kliennyabaru masuk ke Komisi XI DPR tahun 2012. Ketika peristiwa itu terjadi, kata dia,Sumaryoto masih berada di Komisi I

NASIONAL

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 69

waktu itu memang ada dalam perte-muan, untuk mendengarkan bisnis plan,itu penting untuk memonitor kinerjaMerpati,” lanjutnya.

Mencari PanggungYang unik, Sumaryoto memperkira-

kan Dahlan hanya menjadi korban.Sebab dia tahu yang sesungguhnyamelapor adalah Rudi Setyo Purnomo.Tapi Sumaryoto juga memahami Dahlansedang butuh panggung untuk popula-ritas dirinya. “Ini panggungnya Dahlan.Dijadikan pencitraan baru. Tapi, yatunggu bergulirnya waktu,” katanya.

Ketua Umum Ikatan SarjanaNahdlatul Ulama (ISNU) Dr Ali MasykurMusa juga melihat serupa. Hubunganeksekutif dengan legislatif dalam hal iniDPR dinilainya tidak pernah ada masalahtapi tiba-tiba sekarang terjadi konflikyang tajam. “Saya pikir logika eksekutifsendiri, legislatif sendiri, ya tetap tidakakan ketemu, apalagi menjelang pemilu.Jadi semua nyari panggung sendiri-sendiri,” kata Ali Masykur Musa diKantor PBNU, Jalan Kramat Raya,Jakarta Pusat, Jumat (9/11).

Dia menilai sah-sah saja bagi setiaporang ingin mencari panggung politikuntuk dirinya, termasuk Dahlan sekali-pun. Dahlan yang dikenal sebagai rajamedia ini sedang bermanuver menje-lang Pemilu 2014. “Saya pikir pilihanDahlan itu politis sebagai usahanyamembuat masyarakat peduli pada peri-laku yang tidak pas terhadap keuangannegara,” katanya. Karena itu dia menya-rankan agar Dahlan tetap menempuhjalur hukum dengan melaporkan nama-nama anggota DPR yang didugamemeras BUMN itu kepada aparatpenegak hukum bila dia memiliki datadan bukti yang kuat. “Karena menyang-kut para penyelenggara negara, sayakira Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) lebih tepat,” ujarnya.

Sedang soal nama anggota DPRyang diduga memeras dan sudahberedar luas, Ali mengatakan BK DPRharus segera melakukan klarifikasi agarhal itu tidak menjadi sumber fitnah.Kalau tuduhan itu benar harus adaproses hukum, tapi kalau tidak benarharus segera direhabilitasi.

ahmad millah hasan

tudingan dirinya memeras BUMN.“Saya minta Dahlan membuktikan.Kapan terjadinya, dengan siapa,” kataMIE kepada wartawan, Jumat (9/11). MIEadalah anggota Komisi XI DPR RI. Diamenegaskan, dirinya tidak pernahmeminta apalagi memeras BUMN.Bahkan, kata dia, bertemu para peja-batnya pun tidak. “Kecuali forum resmiseperti rapat kerja di DPR RI,” kata MIE.

Dia menceritakan, dirinya pernahdatang ke salah satu BUMN untukmenemani orang daerah pemilihannyamengantarkan proposal permintaanbantuan. Karena itu, kata MIE, kalau adapemerasan Dahlan harus menyebut-kan. Dan jika Dahlan tidak bisa mem-buktikan tuduhannya dia akan menuntutbalik. “Kalau tidak bisa buktikan, akandipikirkan langkah lanjutan. Akan sayatuntut balik Dahlan Iskan,” katanya.

Hal serupa disampaikan anggotaKomisi XI DPR dari Fraksi PartaiDemokrat (FPD), Achsanul Qosasi. Priaini merasa disebut dengan inisial AQ.Dia merasa gerah namanya dilaporkanDahlan Iskan ke BK terkait pemerasanBUMN. “Yang muncul ke BK itu namadan tidak ada barang bukti apa pun.Saya ingin cerita kronologi soal Merpati.Saya nggak tahu nama saya ada apanggak,” kata Achsanul yang juga wakilsekretaris FPD DPR ini kepada wartawandi press room Gedung DPR, Senayan,Jakarta, Jumat (9/11).

Achsanul menuturkan Merpatiawalnya mendatangi Komisi VI untukmengetahui masa depan perusahaantersebut. Sebab, dengan utang-utangdan kerugian yang diderita, masa depanMerpati memang menjadi pertanyaan.“Setelah dianalisa Komisi VI, ternyataMerpati banyak membantu Indonesiabagian timur. Makanya kita bikin rapatKomisi VI dengan Komisi Keuangan.Waktu itu Dirutnya (Sardjono) Jhoni, laludia membuat bisnis plan,” tuturnya.

Achsanul mengatakan saat itu Jhonimeminta suntikan dana untuk Merpati.Dana yang diminta dalam tiga tahapan,pertama Rp 561 miliar, Rp 250 miliar, danSLA. Dana itu digunakan untuk ekspansibisnis Merpati. Jika dana itu disetujui,maka Jhoni menjanjikan Merpati segeramendapat untung.

“Jika dana ini disetujui, Jhoni meng-

atakan tidak akan menghadap ke DPRlagi,” ujar Achsanul. Pengajuan dana itudisetujui oleh Komisi VI dan segeradisetujui Komisi XI. Namun, di tengahjalan terjadi pergantian dirut di Merpati.Jhoni diganti Rudi Setyo Purnomo.

Achsanul mengatakan Rudi sempatmengatakan kepada media tak membu-tuhkan suntikan dana yang diajukanJhoni. DPR pun memanggil Rudi untukrapat. Di dalam rapat Rudi ternyatamenyatakan masih membutuhkan danatersebut. Rudi juga menyerahkan bisnisplan yang tak berbeda dengan milikJhoni. Kemudian menyambung rapat itu,dibentuk panja untuk memonitor dandiadakan pertemuan antara Komisi XIdengan Direksi Merpati di ruang KetuaKomisi XI.

“Di situ ngobrol bagaimana bisnisplan-nya dan akan diubah dan disusulkansesegera mungkin,” ujarnya. Achsanulmenerangkan rapat itu dihadiri olehDirut Merpati Rudi, direktur keuangan

“Kenapa saya buat suratedaran itu supaya teman-

teman BUMN bisamenunjukkan surat edaran

kalau ada orang yangmengajak kongkalikong.

Bilang saja ini lho ada suratdari Pak Menteri”

dan direktur operasional. Sekitar 10anggota Komisi IX juga ikut dalampertemuan itu.

“Diskusi itu tidak ada pemerasan,tidak ada permintaan dari kita, karenakita tahu Merpati rugi. Setelah itu rapatbubar, menunggu Rudi dan bisnis planberikutnya. Jadi isu ini beredar darimana, apa motivasinya tapi menurutsaya ini perlu instrospeksi. Kalau padadiskusi itu permintaan Rp 18 miliarsekian, tidak ada itu,” tambahnya.

Achsanul pun membantah jikadirinya disebut terlibat pemerasanBUMN. “Kalau misalnya nama sayadibawa-bawa, saya nggak ngerti. Saya

NASIONAL

70 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

asil verifikasi administrasi Ko-misi Pemilihan Umum (KPU)terhadap Parpol menuai

protes. Delapan belas Parpol yangdinyatakan tidak memenuhi syaratadministrasi oleh Komisi PemilihanUmum (KPU) bertekad bulat menuntuthak sampai batas akhir. Mereka telahmengumpulkan bukti pelanggaran UUdan skandal verifikasi yang memalukan.“Semua bukti pelanggaran dan dugaanadanya skandal dalam proses verifikasiadministrasi sudah kami serahkan keBawaslu,” kata Ketua Umum DPPPKNU, Drs Choirul Anam, di kantornyaJl. Kramat 6 No.8, Jakarta Pusat.

Pelanggaran hukum dimaksudterkait pengumuman hasil verifikasipada tanggal 28 Oktober 2012 lalu yangmeloloskan 16 parpol, dan menyatakan18 parpol lainnya tidak memenuhisyarat administrasi alias tidak lolos.Pengumumannya sendiri, menurut CakAnam — sapaan Ketum PKNU — dari

Kerja KPU Mirip Opera Van JavaSkandal verifikasi Parpol harus dibongkar tuntas. Jika tidak, Pemilu 2014 dipastikan karut

marut. Parpol hanya dimaknai bagi mereka yang berduit. Praktek dagang sapi bakal(kembali) menguasi Pemilu. SDM KPU pun diragukan.

sisi hukum sudah cacat, tidak sah.Mengapa? Sebab, menurut UU No.15Tahun 2011 tentang PenyelenggaraPemilu, mewajibkan KPU melaksanakansemua tahapan penyelenggaraanPemilu secara tepat waktu.

“Peraturan KPU No.11 Tahun 2012menetapkan pengumuman hasil verifi-kasi pada 23 s/d 25 Oktober 2012.Kenyataannya diundur pada sampai 28Oktober. Ini sudah cacat dan tidak sah,karena selain melanggar UU jugamelanggar peraturan yang dibuatnyasendiri,” papar Cak Anam sembarimenyatakan ada kong-kalikong dan deal-deal tertentu sehingga pengumumandiundur-undur.

Logikanya tidak ketemu. Meski KPUsendiri kemudian mencari pembenaratas perbuatannya yang jelas-jelassalah itu dengan mengubah PeraturanKPU No. 11 Tahun 2012 menjadi PKPUNo.15 Tahun 2012 yang menyatakanpengumuman atau pemberitahuan

hasil verifikasi kepada Parpol padatanggal 23 s/d 29 Oktober 2012. DalamPasal II PKPU No. 15 Tahun 2012 yangditandatangani Ketua KPU Husni KamilManik tanggal 25 Oktober 2012 itu,disebutkan “Peraturan ini mulai berlakupada tanggal diundangkan”.

Menurut UU No.12 Tahun 2011tentang Pembentukan Peraturan Per-undang-undangan (biasa disebut UUPPP), pengundangan peraturan perun-dang-undangan dalam LembaranNegara RI atau Berita Negara RIdilaksanakan oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerin-tahan di bidang hukum. Dalam hal iniadalah Menteri Hukum dan HAM.

“Peraturan KPU No. 15 yangdijadikan dasar keabsahan pengumum-an hasil verifikasi itu, ternyata belumdiundangkan. Belum berlaku. Jadi,pengumuman 16 Parpol lolos dan 18Parpol tidak lolos itu tidak ada dasarhukumnya, sehingga tidak sah,” tandas

H

NASIONAL

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 71

Sekjen PKNU Tohadi,SH, MSi, kepadaDumas.

Pemberitahuan resmi hasil verifikasikepada 18 Parpol yang dinyatakan tidakmemenuhi syarat, baru diberikan duahari setelah pengumuman (30 Oktober2012) berupa selembar kertas. “Inimenandakan betapa rapuhnya pengeta-huan komisioner KPU terhadap undang-undang,” kata Tohadi.

Menurut UU No.8 Tahun 2012 tentangPemilu Legislatif (UU Pileg) dan UU No.15 Tahun 2011 tentang PenyelenggaraPemilu, hasil verifikasi parpol pesertapemilu harus ditetapkan dalam bentukKeputusan KPU. Baru setelah digrudukpimpinan 18 Parpol Kamis, 1 November2012, hingga terjadi penjeweranterhadap komisioner KPU JuriArdiantoro dan Sigit Pamungkas olehKetua Umum PPPI (Partai Pengusahadan Pekerja Indonesia), Daniel Hutapea,mereka berjanji akan memberikan hasillengkap pada Jumat, 2 November, pukul14.00 wib.

Tetapi, ketika pimpinan 18 Parpoldatang tepat waktu, para komisionerKPU tidak tampak batang hidungnya.Baru setelah pimpinan Parpol pulang,mereka nongol dan berdalih macam-macam. “Mereka takut karena perbuat-annya memang tidak bisa dipertang-gung jawabkan. Lagi pula, mereka belumkelasnya menjadi komisioner KPU yangbertugas menyelenggarakan pemilulegislatif, presiden, gubernur, bupati danwalikota. Ini tugas negara yang sangatserius dan penting. Lha kalau ditanganikomisioner model OVJ (maksudnya,Opera Van Javanya Parto), apa tidakkacau belau,” tegas Sonny Pujiantoro,ketua umum Partai Buruh.

Hasil verifikasi yang dijanjikanternyata juga dalam bentuk Berita AcaraPleno KPU, bukan Keputusan KPU. Lebihmengejutkan lagi, dalam pleno melolos-kan dan tidak meloloskan Parpol itu,tujuh komisioner sepakat untuk menge-sampingkan syarat kepemilikan 1000atau 1/1000 anggota di masing-masingkabupaten/kota. “Kami sepakat tidakmenghitung jumlah pemegang kartutanda anggota dulu,” ujar komisionerHadar Nafis Gumay. Ada dua alasan,kata Hadar, KPU mengesampingkan

syarat jumlah anggota. Pertama, karenapada tenggat akhir pengumuman belumsemua KPU daerah berhasil memas-ukkan data ke dalam wadah data. Kedua,kata Hadar lagi, karena besarnya resikopartai dianulir menjadi peserta pemilu.“Kalau kemarin sudah dihitung, jangan-jangan tak ada partai yang lolosverifikasi,”ujarnya. Lho?

“Pernyataan Hadar Nafis Gumay itumerupakan bukti bahwa tujuh komi-sioner KPU sepakat melanggar UU. Jadipengumuman lolos dan tidak lolosverifikasi administrasi Parpol pesertaPemilu 2014 itu, berdasarkan kesepa-katan jahat, melanggar undang-undang,” tandas Daniel Hutapea, KetuaUmum PPPI. Syarat memiliki anggato1000 atau 1/1000 dari jumlah pendudukdi masing-masing kabupaten/kota,merupakan amanat UU No.8 Tahun 2012tentang Pileg yang telah diputuskanMahkamah Konstitusi dengan putusanMK No.52/PUU-X/2012, tertanggal 29Agustus 2012.

Lebih bobrok lagi ketika 18 Parpolmendapatkan bukti otentik hasilrekapitulasi verifikasi setebal bukupanduan telepon. Setelah masing-masing Parpol meneliti kembali secaracermat berkas apa saja yang dinyatakantidak memenuhi syarat, ternyata tidakada. KPU sengaja menghilangkandokumen Parpol yang sudah disetor.“Contoh, PKNU sudah meneliti,ternyata berkas yang diberi tanda TL(tidak lolos) ada semua. Di kantor adaarsipnya dan ada bukti tanda terima danchecklist dari KPU bahwa berkastersebut sudah diserahkan,” ujar Ahyadal-Fidoi sambil menunjukkan setumpukbukti tanda terima dari KPU.

“Ini menandakan KPU tidak mampumelakukan verifikasi administrasiParpol. Kalau betul diverifikasi, tidakada alasan KPU tidak meloloskanPKNU,” kata Cak Anam. Karena itu,tambah Cak Anam, diduga kuat adaskandal dan kong-kalikong dalamproses verifikasi, sehingga PKNUsengaja dikorbankan agar segera maubergabung dengan Parpol yangketakutan dengan PKNU. “Sayasedang mengumpulkan bukti untukmembongkar skandal memalu-kan ini,”ujarnya.

Lalu, apa saja yang akan ditempuhPKNU untuk mendapatkan haknyakembali? “Kami sudah memanggilseluruh pengurus DPW dalamRakornas, 1-2 November lalu, dansepakat menuntut hak sampai berhasil.Langkah pertama melaporkan skandalverifikasi ini ke Bawaslu, menyusul keDKPP dan jika tidak ada penyelesaiankita ajukan gugatan ke PT TUN. Semualangkah kita tempuh dalam minggu ini,”kata Sekjen PKNU, Tohadi, SH. MSi.

Dan, ternyata Badan PengawasPemilu (Bawaslu) menyambut baik.Bahkan dengan jelas menyebut KPUmelanggar hukum. Bawaslu menemu-kan sejumlah pelanggaran dalamproses verifikasi administrasi Parpolyang dilakukan KPU. Ada indikasi KPUsengaja tidak meloloskan 12 parpoldalam verifikasi administrasi. Padahal,berdasarkan hasil verifikasi yangdilakukan Bawaslu, sebanyak 12 porpolitu lolos dan berhak mengikuti prosesverifikasi faktual Parpol peserta Pemilu2014.

Awal yang memalukan. Sebabketika digelar sidang kode etikmengadili anggota Komisi PemilihanUmum (KPU) terkait laporan BadanPengawas Pemilu (Bawaslu) ternyatamengungkap kebobrokan internallembaga Pemilu itu sendiri.

Dalam persidangan Jumat (9/11),salah satu Komisioner KPU IdaBudhiarti malah membeber aib dalam,adanya kubu-kubuan dan bahkanpembang-kangan di dalam tubuh KPU.Khususnya selama proses verifikasipartai politik. Lhaaaa? (abdul malik)

Awal yang memalukan.Sebab ketika digelar sidangkode etik mengadili anggota

Komisi Pemilihan Umum(KPU) terkait laporan BadanPengawas Pemilu (Bawaslu)

ternyata mengungkapkebobrokan internal lembaga

Pemilu itu sendiri.

NASIONAL

72 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

EMERINTAH mengklaimjamaah haji non-kuota tahun2012 ini jumlahnya jauh lebih

berkurang dibandingkan tahun sebe-lumnya. Direktur Jenderal Penyelengga-raan Haji dan Umrah KementerianAgama, Anggito Abimanyu, mengata-kan jumlah haji non-kuota tercatat hanya120 orang.

Tapi kenyataannya jumlah calon hajiyang gagal berangkat masih sekitar 5.000orang. Mereka keleleran di hotel-hoteldi Jakarta sebab malu pulang kampung.Sejumlah jamaah calon haji (JCH) yanggagal berangkat ke Tanah Suci itu antaralain menginap di Hotel Mega MatraJakarta. Saat sejumlah wartawanmenemui mereka, tampak para calonhaji dari berbagai daerah itu menangis,Sabtu (20/10). “Muka ini saya taruh dimana? Saya pamit pergi haji, tapi pulangbelum berhaji,” kata Darwiyah (54), JCHasal Indramayu.

Sabtu sore itu Darwiyah menunggu

MencekalBiro Nakal

HAJI

rekan-rekannya menjemput dirinyauntuk pulang ke kampungnya di Indra-mayu. Darwiyah dengan membawadua tas besar berisi baju dan perleng-kapan yang rencananya dia pakai sela-ma di Tanah Suci, menunggu rekannyadi bawah pohon mangga yang beradadi parkiran mobil Hotel Mega Matra diJalan Matraman Raya, Jakarta Timur.Hotel itu adalah tempat penampunganmereka sebelum berangkat haji.

Darwiyah terus menerus menitikkanair mata, sedangkan sejumlah rekan-rekan sesama jamaah yang gagal be-rangkat tampak menenangkannya.Bahkan, ketika mobil Xenia hijau metalikyang menjemputnya datang, tangisDarwiyah makin terdengar jelas.

Seorang jamaah calon haji wanitalain lekas menghampiri Darwiyah, lalumemeluknya erat-erat. “Sudah Bu,sudah, mau bagaimana lagi kalau sudahtidak bisa berangkat,” ucap Ibu tersebutmenenangkan. Tapi Darwiyah terus

menangis.Rupanya, di kampungnya, Darwiyah

sudah bercerita, bahkan mengadakanacara syukuran makan-makan sebelumberangkat naik haji. Makanya, Darwiyahmerasa malu untuk kembali ke kam-pungnya lantaran gagal berangkat haji.Akhirnya, Darwiyah pun memilih masukke mobil dengan langkah perlahan danmata sembab.

Darwiyah merupakan satu di antarasekitar 5.000 calon haji nonkuota gagalberangkat menunaikan ibadah haji keTanah Suci Makkah, Arab Saudi, lantarantidak mendapatkan visa. “Sejak Selasa(16/10) kami di hotel. Namun tidak adakepastian,” kata calon haji asal Kendari,Sulawesi Tenggara, Muslimin, mewakiliteman-temannya.

Calon jamaah haji tersebut antaralain berasal dari Sulawesi, Kalimantandan Jawa. Muslimin tidak mengetahuimengapa mereka sampai tidak bisamemperoleh visa. Padahal, katanya,

P

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 73

HAJI

pada tahun sebelumnya haji nonkuotabisa berangkat.

Pihak biro perjalanan, tuturnya,mengaku sudah mendapat jaminan dariKedubes Arab Saudi bahwa merekaakan memperoleh visa. “Kami sedihsekali, sudah mengadakan acara pele-pasan di tempat masing-masing sebe-lum berangkat ke Jakarta,” ujarnyadidampingi calon jamaah lainnya.

Ketua Umum Koordinator NasionalIndonesia Bisa A. Asrun Tonga meng-akui bahwa dia menerima banyaklaporan yang mengatakan banyak calonjamaah haji nonkuota tidak bisaberangkat karena tidak memperolehvisa. Jumlahnya bisa mencapai 5.000orang. “Banyak calon haji saat itutersebar di hotel-hotel di Jakartamenunggu kepastian,” ujarnya.

Menteri Agama Suryadharma Alipernah mengatakan haji yang tidakmelalui jalur resmi (nonkuota) tak akanlolos di imigrasi. “Haji nonkuota jangansampai lolos dari imigrasi, itu akan diatursedemikian rupa,” ujarnya.

Haji nonkuota adalah haji yangvisanya diberikan oleh pihak Arab Sauditapi tidak melalui kuota resmi lewatKementerian Agama. Jadwal terakhircalon jamaah haji kuota adalah pada 21Oktober 2012.

Hal itu bisa jadi yang membuat calonhaji nonkuota di tanah suci sangat jauhberkurang. Padahal, kata Anggitokepada wartawan di Kantor Misi HajiIndonesia Makkah, Sabtu (20/10), hajinon-kuota tahun lalu jumlahnyamencapai ribuan orang. Keberadaanhaji non-kuota, kata dia, kerap menim-bulkan masalah ketika di Arafah,Muzdalifah, dan Mina.

Kian berkurangnya jamaah haji non-kuota, kata dia, akan semakin memper-mudah pelayanan terhadap jamaah hajireguler di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.Anggito menegaskan, hak-hak jamaahhaji reguler yang berangkat secararesmi tak boleh terganggu jamaah hajinon-kuota.

Berkurangnya jumlah jamaah hajinon-kuota, kata Anggito, terjadi karenaKementerian Agama (Kemenag) danKedutaan Besar Arab Saudi di Jakartamulai membatasi dan menolak penga-

juan visa haji non-kuota.Anggito berharap, dengan berku-

rangnya jumlah jamaah haji non-kuota,persoalan yang muncul bisa berkurang.Selama di Tanah Suci, jamaah non-kuotabiasanya tak jelas pemondokannya.Selain itu, selama di Arafah, Muzdalifah,dan Mina tak memiliki tenda serta kate-ring, sehingga banyak yang telantar.

Anggito Abimanyu juga menyata-kan, sebanyak 15 biro penyelenggaraibadah haji khusus (PIHK—dahulu ONHPlus) terindikasi melakukan penipuanterhadap jamaah sehingga mereka tidakbisa berangkat. Untuk itu Pemerintahmestinya prihatin dengan masihbanyaknya calon haji yang gagalberangkat. Pasalnya mereka menjadikorban penipuan yang memanfaatkanibadah haji.

“Jadi, jangan hanya yang di Makkahsaja yang diurusi. Jangan merasaberhasil karena jumlah nonkuota sedikit,padahal di tanah air banyak yang kele-leran, sedang uang sudah banyak yangdibayarkan ke biro haji. Ini juga harusjadi perhatian pemerintah sebabmereka kan juga warga negara yangsedang dilanda musibah gagal berhaji,”kata Sodiq, kerabat CJH yang gagal ketanah suci, Sabtu (10/11).

adalah pencabutan izin usaha.Sementara itu, Kementerian Agamasendiri berjanji akan menindak tegaspegawainya jika terbukti ada yangterlibat dalam penipuan terhadap calonjamaah haji. Polisi diminta untukmengungkap secara jelas dugaan peni-puan yang dilaporkan sejumlah mediaterhadap sejumlah calon jamaah.

“Apabila ada oknum dari Kemente-rian Agama RI yang benar-benar terlibatdalam penipuan calon jamaah, akankami tindak tegas sesuai ketentuanundang-undang kepegawaian yangberlaku,” kata Sekjen Kemenag BahrulHayat di Arafah.

Bahrul mengatakan, hal itu meres-pons pemberitaan sejumlah mediayang menyebut dugaan penipuan calonjamaah haji melibatkan oknum pegawaiKemenag.

Terkait maraknya penipuan terha-dap calon haji, Menteri Agama Surya-dharma Ali juga mengancam biropenyelenggara haji nakal dengan men-cabut izinnya bila melanggar aturanpemerintah.

Dalam catatan Ditjen Penyeleng-gara Haji dan Umrah KementerianAgama, pelanggaran terjadi lantarantindakan biro penyelenggara haji khususyang tidak menyetorkan uang jamaahke kas negara. Padahal dana itu pentingguna menjamin jamaah mendapattempat dalam penyelenggaraan hajitersebut.

Dari Makkah, Arab Saudi, MenteriAgama Suryadharma Ali menyatakanpihaknya terus melakukan langkah-langkah antisipasi agar kasus penipuantidak kembali terulang. Untuk itu, biroperjalanan haji diminta memenuhisyarat yang ditentukan pemerintah.

Suryadharma berharap polisi bisamenangani masalah ini. Sebelumnyapemerintah telah memberikan sanksiterhadap 15 biro penyelenggara hajikhusus yang tidak bertanggung jawabterhadap jamaahnya. Sanksi yangdiberikan beragam, mulai dari teguranhingga pencabutan izin operasional.Untuk mencegah terjadinya penipuan,masyarakat diimbau agar berhati-hatidalam memilih perusahaan penyeleng-gara haji. abdul aziz

Cabut Izin OperasionalWakil Menteri Agama (Wamenag)

Nazaruddin Umar berjanji memberikansanksi bagi biro haji nakal berdasarkantingkat kesalahan. Biro haji yang terbuk-ti melakukan penipuan terhadap calonjamaah haji akan dikenakan sanksiterberat.

“Sanksinya, kalau dalam peraturanitu, ada teguran, pemberhentian, danpencabutan izin (usaha biro haji),” kataNazaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Nazaruddin mengatakan, sanksiterberat bagi biro haji nakal yangterbukti melakukan penipuan calhaj

“Haji nonkuota jangansampai lolos dari

imigrasi, itu akan diatursedemikian rupa.”

MenagSuryadharma Ali

74 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

asalahnya: Mampukah HMImenyiasati posisi Anas Urba-ningrum - mantan Ketua PB

HMI hasil Kongres ke-21 di Yogyakartatahun 1997 – yang kini notabene KetuaUmum Partai Demokrat dan harusberhadapan dengan badai korupsi?Entah! Yang jelas, komitmen HMI untukterlibat aktif melibas korupsi di negeriini, sangat dinanti.

Ketua Mahkamah Konstitusi MahfudMD yang juga alumnus HMI, saatmenggelar reuni bersama puluhanaktivis Korps Alumni HimpunanMahasiswa Islam (KAHMI) di Yogya-karta, Agustus 2012, mengatakan,bahwa KAHMI akan terus aktif ikutmembantu pemberantasan korupsitanpa pandang bulu, meski yang

tersangkut adalah kader HMI atauKAHMI itu sendiri.

“HMI itu didirikan untuk menyela-matkan bangsa. Hukum harus disela-matkan jangan melihat asal-usul orangitu, termasuk anggota HMI sendiri.Harus disikat bersama-sama kalaumereka korupsi,” kata Mahfud serius.

Seruan agar aktivis dan alumni HMItidak melindungi kader anggota yangkorupsi ini, menurut Mahfud menjadiprioritas yang terus diserukannya kepelbagai daerah di Indonesia. Sebagaiwadah intelektual Islam, HMI danKAHMI harus ikut berperan menegak-kan keadilan di mana belakangan inisemakin tercemari oleh kasus korupsiyang terus menumpuk. “Jadi, tidak bolehdiam, semua harus aktif bekerja mene-

gakkan hukum dan keadilan itu, inisesuai sejarah pendirian HMI dulu,” kataKetua Mahkamah Konstitusi itu.

Masih dalam reuni itu, hadir puluhantokoh HMI yang berkiprah di Yogya.Seperti ekonom Universitas GadjahMada Revrisond Baswir, RektorUniversitas Islam Indonesia Edy SuandiHamid, Rektor Universitas NegeriYogyakarta Rochmat Wahab, sertamantan Ketua Pengurus Besar HMIIndonesia yang juga pengajar Universi-tas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta, Chumaidi Syarif.

Mantan Ketua Pengurus Besar HMI,Chumaidi Syarif menuturkan, persoalankorupsi yang merajalela saat ini ikutmembuat rasa keadilan di masyarakatterus dikoyak-koyak. “Setiap hari, kita

Indonesia tengah dikepung korupsi. Hampir seluruh lembaga pemerintah dibuattumpul. Bangsa ini harus bersabar lagi, menunggu kiprah mahasiswa, termasuk

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang telah sukses menjebol akar orde barumenjadi orde reformasi.

M

Menggugah HMI di Siang Bolong

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 75

harus melihat berbagai kasus korupsimuncul, sehingga membuat ragu padanasib bangsa ini ke depan,” katadia. Karena itu, lanjut Chumaidi, kaderHMI harus lebih giat dalam pembe-rantasan korupsi, tanpa pandang bulu.

HMI tidak boleh ‘tidur’. Apalagi di‘siang bolong’ seperti ini. Di saatIndonesia sedang siaga satu soalkorupsi. Hampir semua lini terjangkitipenyakit ini, korupsi. Posisi AnasUrbaningrum – yang namanya seringdisebut dalam kasus korupsi — tidakboleh membuat HMI loyo. Apalagi, Anassendiri belum terbukti bersalah. Istilahdokter Sulastomo, kita harus memegangasas praduga tak bersalah.

“Kita harus taat hukum, termasukmenganut asas praduga tak bersalah.HMI tidak boleh terpengaruh denganrumor Anas. Apalagi sepanjang yangsaya ketahui, Anas belum tersangka.Jangan menuduh sebelum terbukti.Bahkan sebaliknya, dengan rumor itu,justru nama Anas yang dirugikan,” katadokter Sulastomo, mantan Ketua PB HMIyang juga Pemimpin Umum HarianPelita ini kepada Dumas.

Tetapi, apa pun, Anas yang selama

ini juga dikenal sebagai kader terbaikHMI, harus mampu menjelaskan peranpolitiknya, termasuk dalam pembe-rantasan korupsi. Anas harus melawanstigma korup dalam kekuasaan. Diakuatau tidak, inilah lebel pahit yangbelakangan terus menyerang paraaktivis kampus.

“Ya! Pada mulanya para aktivis ituberjanji akan memberantas korupsiketika mereka masih dalam posisisebagai oposisi dan, belum punyajabatan. Namun, segera setelahmenjabat dan berkuasa, semua janji danidealisme itu mudah terlupakan,”demikian disampaikan Achmad Ghozalisalah seorang mahasiswa IAINSurabaya.Ghozali mengaku tak kuasameng-hitung, sudah berapa banyakaktivis yang tumbang setelah berkuasa.Mereka rata-rata tidak tahan hidupsederhana. Dengan demikian komitmenantikorupsinya mudah lenyap danberganti menjadi pelaku. “Anda tentuingat ketika Muhammad Nazaruddin(mantan Bendahara Partai Demokratred.), berteriak tentang Mas Anas. Inisemua menunjukkan betapa aktivis itutidak siap hidup sederhana. Mereka

silau dengan jabatan, silau dengan uang.Saya sendiri berharap omonganNazaruddin tidak benar, saya berharapMas Anas tetap bersih, dan lurus dalamkomitmen awal sebagai aktivis,”tegasnya.

Nazaruddin memang pernahmenjelaskan, betapa dirinya, termasukAnas Urbaningrum, adalah aktivis yangberasal dari keluarga biasa-biasa. “Sayaini punya apa? Mas Anas tadinya punyaapa? Orang tua saya apa ya kaya, begitujuga Mas Anas. Kalau sekarang menjadikaya raya, itu duit dari mana?” begitudisampaikan Nazaruddin usai mengikutiproses persidangan.

Kader-kader HMI di berbagaidaerah pun berharap organisasikemahasiswaaan ini tetap kritisterhadap segala bentuk penyimpangan,termasuk korupsi, sebagaimanadiharapkan para alumninya.Terseretnya nama Anas dalam‘kubangan’ korupsi, tidak bolehmenjadikan HMI tiarap. “HMI harusmendengarkan arahan Pak Mahfud.Bangunlah! Negara ini butuh banyakkekuatan untuk melumpuhkan parakoruptor,” tambah Ghozali.

ERSANGKA kasus dugaankorupsi pembangunan wis-ma atlet SEA Games di Pa-

lembang Muhammad Nazaruddinterus menuding Anas Urbaningrum,Ketua Umum Partai Demokrat,terlibat dan bertanggung jawab dalamkasus yang kini menimpanya. Bukanhanya itu, Anas pun disebut terkaitdengan dugaan korupsi pembangun-an stadion Hambalang di Sentul,Bogor, Jawa Barat. Meskipun Anas

Mengapa Banyak Eks Tokoh HMITerlibat Korupsi?

“Bagi saya, korupsi adalah suatu penyakit ganas yang menggerogoti kesehatanmasyarakat, seperti penyakit kanker yang setapak demi setapak menghabisi dayahidup manusia”, Selo Sumardjan, dalam pengantar buku “Membasmi Korupsi”

karya Robert Klitgaard.

Oleh Syamsir Alam*

belum menjadi tersangka, dan malahmenyerang balik menjadikanNazaruddin sebagai tersangka dalamkasus dugaan pencemaran nama baik,namun sebagai mantan Ketua UmumPengurus Besar Himpunan MahasiswaIslam (HMI) hal itu cukup memalukan.

Agar tidak terus memalukan

organisasi, Ketua Umum Persau-daraan Alumni HMI Bursah Zarnubi–saat peluncuran PersaudaraanAlumni HMI dengan tujuan untukmengisi kekosongan dari gerakanyang ada di Korps Alumni HMI(KAHMI), di Gedung SMESCO, JalanGatot Subroto, Jaksel– Jumat malam(14/10) yang lalu, menegaskan agarkader HMI yang muda tidakmengulangi kesalahan mantan kader-kader senior tersebut. Diharapkan

T T

LAPORAN UTAMA

76 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

kader HMI harus mampu menjadimotor penggerak perubahan bangsake arah yang lebih baik. (RakyatMerdeka Online, Jakarta, Jum’at, 14Oktober 2011, 22:14:00 WIB). Memang,bukan hanya Anas saja kader HMIyang tersandung kasus korupsi.Sebelumnya mantan Ketua UmumHMI lainnya, Akbar Tanjung sempatmenjadi tersangka dalam kasuskorupsi dana non-budgeter Bulogsebesar Rp 40 miliar. Hal itu terjaditatkala ia menjadi Menteri SekretarisNegara di era Presiden Habibie.

Sebelumnya lagi, ada sejumlahnama eks tokoh organisasi itu pernahdisorot atau diberitakan dalam kaitanmasalah korupsi, Ahmad Tirtosudiro,Bustanul Arifin SH, Ir Beddu Amangdan ‘banyak’ nama lainnya, yang lebihmuda, terkenal maupun tak terlaluterkenal, dari waktu ke waktu.

Setelah pintu kekuasaan terbukaKetua Umum HMI-MPO, Alto

Makmuralto, dalam acara halal bi halalHMI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan,Sabtu (24/9) menegaskan dalampengkaderan HMI tidak pernahdiajarkan untuk korupsi. (Rakyat MerdekaOnline, Jakarta, Sabtu, 24 September2011, 14:23:00). Kader HMI selaluditekankan untuk beridealisme darisejak mahasiswa, bahkan diharapkansampai kader itu menjadi alumni.

Seperti diketahui, HMI adalahsebuah organisasi mahasiswa yangmenjunjung teguh ideologi keagamaanIslam. Pada era Orde Baru yangrepresif, HMI dikenal dengan sikapkritisnya terhadap pemerintah. Untukmengontrol kekuatan kelompok Islam,melalui Undang-undang Nomor 8 Tahun1985 pemerintah menetapkan kebijakanazas tunggal Pancasila sebagai satu-satunya azas ormas. Sejumlah ormaskelompok Islam yang menentangkebijakan itu pun segera dibubarkan.

Pada forum kongres HMI di Padang

pada tanggal 24-31 Maret 1986, denganpertimbangan-pertimbangan politisbeserta tawaran-tawaran menariklainnya HMI melepaskan azas Islamsebagai azas organisasinya. Saat ituterasa adanya intervensi pemerintahmelalui Akbar Tanjung, Abdul Gafurdan Cosmas Batubara untukmenerima azas tunggal Pancasilatersebut dengan alasan penyelamat-an organisasi dari pembekuan.Namun, sebagian kelompok pengurusHMI menolaknya, dan tetap memper-tahankan azas Islam. Kelompok yangtetap bertahan itu kemudian dikenaldengan istilah HMI MPO (MajelisPenyelamat Organisasi), sedangkanHMI resmi yang bersekretariat diJalan Pangeran Diponegoro Jakartadisebut sebagai HMI DIPO.

Walaupun pada Kongres Jambi1999, HMI DIPO kembali ke kepadaazas Islam, tetapi HMI DIPO dan HMIMPO tidak bisa disatukan lagi.

AYang Memojokkan Anas

zas praduga tidak bersalahpatut diutamakan dalammelihat dugaan keterlibatan

Anas Urbaningrum dalam kasuskorupsi proyek Hambalang. Terlibatatau tidak dibuktikan di pengadilan.Meski begitu, kelincahan Anas meng-hadapi ‘serangan’ opini yang memo-jokkan dirinya menarik diamati.Apalagi proses hukum itu makin kerapmenyebut namanya.

Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) sudah mendapatkan bukti barusoal dugaan pembelian mobil mewahAnas Urbaningrum terkait terpilihnyaPT Adhi Karya sebagai pemenangproyek Hambalang. Proyek Hamba-lang adalah proyek yang palinglantang disuarakan Nazaruddin untukmemojok-kan Anas. “Hari ini sayasudah dikroscek mengenai pembelianmobil itu. Dokumen-dokumennyasudah (semua) dimiliki KPK,” kataNazaruddin pertengahan bulankemarin.

Menurut Nazaruddin KPK tengahserius mengusut kepemilikan mobilAnas. Ia sendri nengaku sudah mem-berikan seluruh bukti terkait barangtersebut. Dari bukti bayar, BPKB, STNKmobil, siapa yang mengantar barang-nya, sudah diserahkan semua. Mobildimaksud kata Nazar adalah ToyotaHarrier tahun 2009 yang dibeli menggu-nakan duit PT Adhi Karya dan PTWidjaya Karya.

Anas pun menyangkal dirinyaterlibat dalam kasus korupsi yangmenjerat rekannya Nazaruddin. Anasbahkan berjanji siap digantung di TuguMonumen Nasional (Monas) jika kelakdirinya terbutkti melakukan tindakpidana korupsi. Sebuah statemen yangkeras sebagai bentuk pembelaan.

Hingga kini KPK memang belummenetapkan Anas sebagai tersangka.Ia hanya pernah diperiksa sebagai saksidalam kasus korupsi yang disidik KPK.Tidak diketahui keterangan apa yangdibutuhkan KPK memeriksa Anas. Meski

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 77

Perbedaan karakter dan tradisi keor-ganisasian yang sangat besar di antarakeduanya membuat kedua HMI ini sulitdisatukan kembali. HMI DIPO nampaklebih berwatak akomodatif dengankekuasaan dan cenderung pragmatissehingga rentan virus, sementara HMIMPO tetap mempertahankan sikapkritisnya terhadap pemerintah. AkbarTanjung yang membawa HMI DIPOmerapat ke pemerintah kemudianmendapatkan posisi yang baik di Golkar.Begitu pula aktivitis HMI lainnya yangpragmatis, banyak yang menyusulAkbar masuk Golkar atau partai lainsetelah pintu kekuasaan dibuka untukmereka.

Sedangkan HMI MPO yang tetapberada pada jalurnya semula bersikapkritis kepada pemerintah. Pada peris-tiwa pendudukan gedung DPR/MPRtanggal 18-23 Mei 1998, HMI-MPOadalah satu-satunya ormas yang berha-sil menduduki gedung perwakilan rakyat

tersebut di hari pertama. BersamaFKSMJ dan FORKOT, yang kemudiandiikuti oleh ratusan ribu mahasiswa dariberbagai universitas dan kota, bergerakterus hingga Soeharto jatuh pada 21 Mei1998.

Pasca jatuhnya Soeharto, HMI MPOpun masih terus melakukan demons-trasi mengusung gagasan perlu diben-tuknya Dewan Presidium Nasionalbersama FKSMJ. Namun, secara orga-nisasi HMI yang resmi adalah HMIDIPO, sedangkan HMI MPO lebihbersifat gerakan bawah tanah melaluisayap-sayap aksinya yang ada disejumlah provinsi, antara lain adalahFKMIJ (Forum Komunikasi MahasiswaIslam Jakarta) dan LMMY (Liga Maha-siswa Muslim Yogyakarta). Karena itu,banyak mantan aktivis HMI yang tidakmengizinkan sanak familinya untukmasuk ke dalam HMI DIPO.Jebakan kekuasaan

Menarik untuk meminjam ilustrasi

dari tulisan Djoko Susilo (Koran Tempo,7 Oktober 2011), menceritakan penga-laman Michela Wrong, seorang warta-wati koran Financial Times, yang menulisdalam bukunya “It’s Our Turn to Eat”bagaimana gerakan antikorupsi disebuah negara Afrika mati suri. Padamulanya para aktivis itu berjanji akanmemberantas korupsi ketika merekamasih dalam posisi sebagai oposisidan belum punya jabatan. Namun,segera setelah menjabat dan berkua-sa, semua janji dan idealisme itumudah terlupakan. Salah satu penye-babnya adalah ketika setelah berku-asa semuanya hanya berniat berbagikue kekuasaan dan jabatan. Jadi,penguasa boleh berganti namunkorupsi akan jalan terus. Siklus ini akanterus berjalan, tidak akan berhenti jikavirusnya sejak awal tidak dihentikandengan cepat.

Menurut Wrong, kesalahan utamapara reformer dan aktivis antikorupsi

begitu, KPK memeriksa Athiyyaah Laila,istri Anas Urbaningrum sebagai saksiuntuk kasus dugan korupsi pemba-ngunan pusat olah raga di Hambalang.Anas pun harus mendampingi sang istri,saat menjalani pemeriksaan.

Dari laporan Auditor Independendan Laporan Keuangan Konsolidasitanggal 31 Desember 2010 dan 2009 PTAdhi Karya yang ditulis aktual.codiketahui sebesar Rp686.186.486.704proyek untuk Pusat pendidikan,Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasio-nal di Hambalang, Sentul dimenangkanperusahaan pelat merah tersebut.

Kontrak tersebut diberikan Kemen-terian Pemuda dan Olah Raga padatanggal 10 Desember 2010 sampai 29Desember 2012. PT Adhi Karya beker-jasama dengan PT Widjaya Karyadengan persentase kerjasama 70:30.Dari laporan inilah terungkap keterli-batan PT Duta Sari Citra Laras perusa-haan yang sebagian sahamnya pernahdimiliki Laila.

Di proyek Hambalang ini PT DutaSari Citra Laras yang sebagian saham-nya milik istri Anas Urbaningrummendapatkan kontrak pihak ketiga (Subkontraktor) sebesar Rp3.905.940.995

pada tahun 2010 dan Rp20.133.075.542pada tahun 2009.

Athiyyah sendiri merupakan salahsatu komisaris di PT Duta Sari CitraLaras. Pada Akta Nomor 70 tertanggal30 Januari 2008 Athiyyah memiliki saham1.650 lembar. Saham yang lain dimilikioleh Machfud Saroso dan Roni Widjayadengan nilari 2.200 lembar dan 1.650lembar. Sementara pada akta Nomor 11tanggal 10 Maret 2008 saham Athiyyahmenyusut menjadi 1.100 lembar. RoniWidjaya 1.100 lembar. Machfud Suroso2.200 lembar dan PT MSONS Capital1.100 lembar saham.

PT Duta Citra Laras tidak hanyatercatat di BUMN PT Adhi Karya. SatuBUMN lain yakni PT PembangunanPerumahan juga mencatat perusahaantersebut memiliki tagihan piutangsebesar Rp7.297.422.564. Dalam laporankeuangan PT Pembangunan Perumah-an tidak dijelaskan kerjasama apa yangdisepakati PT Duta Citra Laras.

Namun untuk diketahui bekasDirektur Marketing Nazaruddin yakniMundo Rosalina Manulang menyebutpernah menangani pembangunanAdhiyaksa Center milik KejaksaanAgung yang kemudian dimenangkan PT

Pembangunan Perumahan. Inilah be-nang kusut yang harus diurai Anas.

Masih soal Hambalang, Anas jugadituding ikutan mengatur sertifikat. Kaliini muncul pengakuan anggota KomisiII dari Fraksi Partai Demokrat, IgnatiusMulyono yang juga karib Anas sendiri.Kepada wartawan Ignatius Mulyonomengakui dirinya pernah diutus Anasmenanyakan soal kepengurusan sertifi-kat tanah untuk proyek Hambalangkepada Badan Pertahanan Negara(BPN).

“Saya ditelpon Pak Anas dan PakNazar (M Nazaruddin), apa bapak betuldi Komisi II? Saya jawab betul. Nah PakAnas dan Pak Nazar minta tolongditanyakan ke BPN kok surat belumkeluar-keluar sampai sekarang. Sudahitu saja. Saya cuma dipanggil suruhambil, enggak ada yang lain-lain,” akuIgnatius kepada wartawan.

Menurut Iganitus Mulyono, sebagaianggota dirinya patuh melaksanakanperintah ketua fraksi. Meskipun dia tahusoal Hambalang tidak terkait denganfraksi, melainkan urusan Kemenpora.“Saya itu anggota fraksi, kalau yangmenyuruh ketua fraksi jadi harus jalan.Enggak ada yang merasa dikorbankan.

LAPORAN UTAMA

78 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

tulen, mereka tidak cepat-cepatmenumpas penyakit korupsi begitukesempatan terbuka. Akibatnya, biro-krasi korup, yang tadinya sudah takutakan gelombang antikorupsi, secaraperlahan tetapi pasti mampu menye-suaikan diri dengan keadaan baru,dan malah mampu menjinakkan parapenguasa baru tersebut.

Masalahnya, para “pemimpin”yang menjadi penguasa baru ituselama ini hanya iri tidak mendapatgiliran berkuasa, sehingga dengancepat ia akan terperangkap dalamsistem korup yang sudah ada sebe-lumnya.

Karena itu, tidak heran bila KetuaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Busyro Muqoddas mengingatkan,bahwa para koruptor juga melakukankaderisasi dan advance training, denganinstruktur-instruktur handal yang bisamengasah kemampuan kader-kaderkoruptor muda, di hotel-hotel mewah

atau hotel berbintang. “Pesertanyaadalah kandidat koruptor muda. Nantiakan kita klasifikasi berdasarkanumurnya,” katanya (DetikNews.com,Jakarta, Minggu, 18 September 2011).

Sistem yang korup itu makin suburketika sistem politik yang ada berdiritanpa ideologi yang jelas. Pragmatismepartai politik tanpa ideologi itu miripdengan bus kota yang siap mengang-kut siapa saja calon penumpang yangbersedia membayar tiketnya.

Perkembangan korupsi saat ini,kata Busyro dalam kuliah umum pem-berantasan korupsi di kampus Univer-sitas Indonesia, Depok, Jumat (18/11),telah merambah seluruh jajaranbirokrat. Pusarannya sudah mengge-rogoti hakim, jaksa, kepala lembaga,kementerian, anggota Dewan Perwa-kilan Rakyat, dan anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah. “Sumberkorupsi itu lembaga negara, lembagapemerintah, swasta ketika birokrasi

tidak transparan”, katanya kepada pers.Bagi banyak orang, korupsi bukan lagimerupakan suatu pelanggaran hukum,melainkan sekedar suatu kebiasaan.Dalam seluruh penelitian perbandingankorupsi antar negara, Indonesia selalumenempati posisi paling jelek.

Seperti film “Resident Evil”Dalam film “Resident Evil” yang

dikembangkan dari games, diceritakanpenduduk di sebuah kota yang tercemarvirus ganas berusaha menginfeksi pen-duduk lainnya menjadi mutan, yangselanjutnya akan mencari mangsa baru,sampai kota itu terinfeksi seluruhnya.Itulah gambaran mengenai korupsi diIndonesia yang telah berkembang seca-ra sistemik.

Bayangkan, seorang tokoh baru yangmasuk ke lingkungan kekuasaan yangsudah tercemar virus korupsi, kalau iatetap berada di lingkungan itu, lambatlaun imannya (imunitas terhadap viruskorupsi) akan terkikis sedikit demi sedikit,

Mungkin Pak Andi minta tolongsama Pak Anas kan satu partai. Jadiwajarlah kalau saya diminta sama PakAnas dan Pak Nazarudin,” tuturnya.

Namun, mengenai proyek Hamba-lang sendiri, Ignatius Mulyono mengakutidak tahu-menahu. Dirinya juga tidakpernah berinteraksi dengan MenporaAndi Mallarangeng. “Saya cuma dimintaPak Nazar dan Pak Anas untuk tanyakansoal itu. Mereka itu berdua kan kemana-mana, sebelum jadi anggota DPR sudahakrab, mereka selalu berdua. Saya tidakada kontak dengan Pak Andi Malla-rangeng,” akunya.

Seperti diketahui, mantan Benda-hara Umum Partai Demokrat M Nazar-udin, menyatakan proyek Hambalangbisa berjalan, karena BPN mengeluarkansertifikat tanah tersebut. Dalam kepeng-urusan sertifikat tersebut nama IgnatiusMulyono ikut disebut karena dimintaAnas Urbaningrum untuk menanyakanperihal sertifikat itu kepada BPN. Inilahbenang kusut lain yang melilit Anas.

antan Ketua Umum PB HMI, dokterSulastomo mewanti-wanti agar kaderHMI yang duduk dikekuasaan tidak

terseret oleh derasnya sistem yang buruk.Menurut Sulastomo, sistem kekuasaan yangada sekarang cenderung menyeret pengu-asa ke arah korup. “Sistem kita sangatterbuka dan memberi peluang besar untukkorupsi. Kita harus membangun sistemyang antikorup. Siapa sih yang tidak hijau(matanya) melihat uang?” kata Sulastomokepada Ahmad Millah dari Dumas.

Lelaki yang dikenal sebagai penulis ini,juga mengingatkan tentang manu-ver-

manuver tertentu yang bisa merugikan umatIslam. Ia kemudian menyebut pemberitaanAnas Urbaningrum, yang mestinya kitamenganut azas praduga tak bersalah. Jangandigebyah uyah. “Sepanjang yang saya ketahuiAnas belum menjadi tersangka. Kita jangansampai menuduh sebelum terbukti,” tambah-nya.

Pemimpin Umum Harian Pelita ini justru

MenantiJanji Para Senior

M

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 79

dan akhirnya menjadi mutan barusebagai koruptor yang ganas. Kalautidak berubah juga, ia akan dianggapsebagai alien bagi kelompok koruptoryang berkuasa, dan akan disingkirkanoleh mereka karena takut rahasiakelompok mutan tersebut akanterbongkar.

Menurut mantan dekan FISIP UI,Profesor Doktor Muhammad Budyatna,budaya korupsi di kalangan penjabatdisuburkan oleh penguasa Orde Baru.“Demi melanggengkan kekuasaannya,Soeharto memang sengaja membiar-kan semua orang di sekitarnya untukkorupsi, menikmati kekayaan materiyang melimpah ruah sehingga nantinyatidak ada seorangpun yang beranimengutak-utik kekuasaannya”, kataProf. Budyatna, mantan salah satuketua Dewan Pimpinan Pusat PartaiUmat Islam. Di samping itu, jika dikemudian hari Soeharto harus turun,tidak akan ada yang berani memba-

melihat sebaliknya, Anas telah dirugikandalam pemberitaan selama ini. Adasemacam stigma Anas korupsi,padahal tidak demikian. Dari segihukum, lanjutnya, kita tak bolehmemvonis orang tanpa proses penga-dilan. “Saya melihat selama ini adapublikasi yang menyudutkan Anas. Inisudah masuk konspirasi, dan harusdiakui banyak yang tak senang denganHMI,” jelasnya.

Kendati demikian, Sulastomo jugatak lupa memberikan ‘wejangan’ kepadakader HMI, bahwa, korupsi itu sangatmerusak masa depan bangsa. Indone-sia sekarang membutuhkan sumberdaya yang mumpuni untuk mengatasisemua itu. “Ini tantangan buat HMI danParpol Islam. Makanya kaderisasi dansumber daya manusianya harus diting-katkan,” jelas aktivisi yang pernah men-jadi incaran PKI pada tahun 1965 itu.

Di sisi lain, korupsi berjalan takpandang bulu. Tidak hanya menyerangpolitisi Islam atau HMI semata. Inisudah marak di semua lini dan harusditanggulangi secara serius. “Sayameli-hat yang terlibat korupsi itu bukandari politisi Islam saja. Bukan cumakader HMI semata. Angelina Sondakh,

Mu-hammad Nazaruddin, Nenengsemua itu bukan kader HMI. SementaraAnas (mantan Ketua PB HMI) belum jelasketerlibatannya. Saya melihat diaterseret opini publik saja. Karena banyakyang benci HMI,” jelasnya.

Ia juga minta agar idealisme maha-siswa tidak mudah luntur. Meski diakuisistem yang buruk bakal mengancamdan terus menggerus idealismemereka. Dalam kondisi demikian, kitabutuh tekad baja mengamankan kader-kader baik bangsa. “Lingkungan kitasekarang tidak kondusif untukmelahirkan pemimpin-pemimpin yangideal. Ini harus menjadi perhatianbersama. Sebagai organisasi kader,itulah peran penting HMI, meng-hadapitantangan global dan perubahanzaman,” ujarnya.

Jadi? “HMI harus setia pada sum-bernya. Harus berorientasi pada keis-laman. Kader HMI dididik menjadi kaderumat dan kader bangsa. Ditambahkemampuan akademis, intelektual.Sehingga lahir kader dengan posturtertentu. Aspiratif terhadap islam, ke-bangsaan, professional. Ini harapankita, walau pun untuk mewujudkan itu,tentu tidak mudah,” tambah Sulastomo.

Gebyar kader HMI di sektor platmerah, memang, tampak paling sema-rak. Tidak sedikit mereka yang duduk diposisi strategis. Inilah yang bisa dilihatdari forum resepsi HUT 46 KAHMI yangberlangsung pertengahan Septemberkemarin. Ratusan tokoh nasional, aktivisdan mereka yang sudah menjadiprofesional, tumplek blek ke HotelBidakara, Jakarta, tempat HUT KAHMIdilaksanakan.

Moment itu seakan menggambar-kan betapa kokoh posisi HMI. Tigamantan Ketua Umum Pengurus BesarHimpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI),seperti dokter Sulastomo, Akbar Tan-jung dan Anas Urbaningrum nimbrungjadi satu. Sebuah ‘temu kangen’ yangcukup langka dan menggembirakanbagi kader muda HMI.

Ketiganya mewakili tiga periodegenerasi penting. Sulastomo dikenalsebagai salah satu aktivis politik di awalOrde Baru. Ia bahkan merasakan pahitgetirnya melawan kekejaman PKI.Sulastomo terpilih dalam Kongres ke-7,14 September 1963 di Jakarta, sebagaiKetua Umum PB HMI hingga 1966.Sementara, Akbar Tandjung dikenalsebagai salah satu tokoh penting dalam

LAPORAN UTAMA

80 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

untuk menjadi anggota DPR RI bia-yanya bisa mencapai Rp. 5 miliar.(Antaranews, Jakarta, Minggu, 05 Juni2011 12:07)

Solusinya, perlu pimpinan yangtegas untuk membasmi wabah korupsi

Menurut Sosiolog UniversitasIndonesia, Thamrin Amal Tomagola,akar masalah korupsi di Indonesiaadalah budaya feodalisme sisa darizaman kerajaan, yang menyebabkanpara pejabat yang berkuasa merasaberhak menguasai harta negaramenjadi milik pribadi mereka. “Parapejabat merasa aset negara adalahmilik pribadi, dan masyarakat memak-lumi itu semua. Ditambah lagi denganbudaya memberikan upeti untuk men-dapatkan posisi tertentu yang suburdilakukan pada zaman penjajahanBelanda. Ini masih merasuk dalamsistem budaya masyarakat,” ujarThamrin (VHRmedia, Jakarta, 10 April2010 – 14:44 WIB)

transisi berakhirnya rezim Orde Baru.Mantan Ketua DPR, Ketua Umum PartaiGolkar, kini Ketua Dewan Pembina PartaiGolkar, itu terpilih menjadi Ketua PB HMIhasil Kongres ke-10 di Palembang 10Oktober 1971. Sementa-ra, AnasUrbaningrum sendiri muncul di akhirkedigdayaan Orde Baru, ia memasukisuasana politik yang sama sekali baru,Orde Reformasi. Anas sendiri terpilihmenjadi Ketua Umum PB HMI periode1997 s/d 1999.

Masih dari Bidakara, tokoh-tokohnasional yang pernah menjadi aktivisHMI itu hadir. Ada mantan Menaker-trans Fahmi Idris, anggota BadanAnggaran DPR RI Tamsil Linrung, tokohNasdem Anies Baswedan, dan bebe-rapa politisi dari lintas partai politik.Inilah puncak rangkaian kegiatan yangsudah dihelat sejak medio September.

Sebagai salah satu organisasi kaderyang banyak melahirkan politisi, KAHMImengambil tema cukup signi-fikan.“Mewujudkan Kepemimpinan NasionalBerkarakter Menuju Kemandirian Bang-sa”. Sekjen Pimpinan Kolektif MajelisNasional KAHMI, Nurmansyah ETanjung dalam pernyataan tertulisnyamenegaskan, bahwa tema yang diusung

dalam HUT KAHMI ke-46 ini relevandengan kondisi bangsa saat ini. KAHMIsaat ini memiliki posisi sangat strategis,mengingat beberapa tahun ke depanakan terjadi pergantian kepemimpinannasional pada 2014 nanti. KAHMI inginmengawal para kader yang punya posisistrategis di pemerintah agar merekabekerja dengan baik. Tentu, meng-hasilkan pemerintahan yang bersih danberwibawa.

Seperti dijanjikan Ketua Mahkamah

Konstitusi Mahfud MD saat menggelarreuni bersama puluhan aktivis KorpsAlumni Himpunan Mahasiswa Islam(KAHMI) di Yogyakarta, Agustus kema-rin, bahwa aktivis KAHMI akan ikut aktifmembantu pemberantasan korupsi.Dan ini dilakukan tanpa pandang bulu,meski yang tersangkut adalah kaderHMI atau KAHMI sendiri. “HMIdidirikan untuk menyelamatkan bang-sa. Hukum harus diselamatkan janganmelihat asal orang itu, termasuk anggo-

AKRAB: Suasana resepsi HUT ke-46 KAHMI, di Hotel Bidakara Jakarta dibanjiri tokoh nasional, aktivis danprofesional, Tampak tiga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) terlihat akrab berdiskusi diantara para undangan. Mereka adalah dokter Sulastomo (kiri),Anas Urbaningrum (tengah) dan Akbar Tanjung.

wanya ke pengadilan, karena orang-orang itu bisa terbawa-bawa, danadanya ikatan moral korupsi padaorang-orang tersebut. “Bagi Soehartosemakin banyak orang yang korupsimaka semakin kuat pula posisinyasebagai seorang penguasa tunggal”,kata Prof Budyatna (Cakrawala.online,Jakarta, 15 Juli 2010).

Konstruksi kekuasaan yang bersifatkoruptif itu diperkuat lagi oleh sikappragmatis dunia internasional, terutamaAmerika Serikat, dalam mengontrolnegara-negara berkembang. MenurutPresiden Transparency International, PeterEigen, kasus-kasus korupsi ini sebagiandisembunyikan oleh konspirasi dinegara-negara industri maju, karenaseorang pimpinan negara sahabat yangkorup dapat ditoleransi selama ia beradasecara tegas di sisi kelompok kapitalis,atau negara blok Barat. Hal yang samaterjadi pada negara blok Timur.

Dalam diskusi “Indonesiaku Dibe-

lenggu Koruptor” di Jakarta, Sabtu (4/6), pengamat politik dari LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan pelakukorupsi di Indonesia sudah tidak maludan tidak takut lagi melakukan korupsi.Pejabat dan politisi yang sudah keta-huan melakukan korupsi tidak adayang mundur dari jabatannya.

Menurut Ikrar, di Jepang pejabatdan politisi yang ketahuan korupsilangsung mundur dari jabatannya.Bahkan, ada pejabat di Jepang yanghanya menerima 50.000 yen atausekitar Rp. 5 juta saat kampanye,kemudian dituduh korupsi, ia punlangsung mundur dari jabatannya.

“Di Indonesia untuk menjadipejabat dan politisi biayanya sudahsangat mahal, sehingga mendorongpejabat dan politisi berperilaku korup,”katanya. Ikrar mengutip pernyataanpolitisi dari PDI Perjuangan, PramonoAnung, yang pernah mengatakan,

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 81

Karena itu, korupsi di Indonesiasekarang ini sulit dibasmi, selaindianggap sebagai suatu kewajaran,lingkungan kekuasaan mudah terjangkitwabah korupsi oleh virus-virus korupsiyang ganas dan kebal terhadap berba-gai “obat pembasmi korupsi”. Selainmampu bermutasi dengan berbagaibentuk korupsi baru, undang-undangyang dibuat sebagai obat pembasmikorupsi itu pun sengaja dibuat olehmereka yang telah terjangkit viruskorupsi agar efeknya tidak begituampuh, dan mudah diselewengkan. Bahkan, undang-undang antikorupsiyang kuat pun dapat diakali oleh pejabatpengadilan yang sudah ketularan viruskorupsi. Hasilnya, banyak kasus padasidang pengadilan korupsi yangterdakwanya dibebaskan dengan alas-an tidak terbukti bersalah. Jadi, walau-pun sudah dibuat undang-undangantikorupsi yang baik, namun manusiapelaksanalah yang memegang peranan

utama, baik menyangkut sumberdayafisik maupun non fisik, sebagaimanaungkapan the man behind the gun, makamanusialah sebagai penentu.

Kalau sudah begini situasinya, satu-satunya cara membasminya adalah for-mat ulang sistem budaya masyarakat“malu korupsi” agar berani mengucilkanpara koruptor dari pergaulan, sebagaihukuman setimpal bagi mereka. Diper-lukan seorang pimpinan yang tegas,dengan imunitas tinggi terhadap godaankorupsi, mampu bertindak cepatmenghentikan virus korupsi baru sebe-lum kena infeksi pula. Bila mengan-dalkan pada pendidikan, menurut peng-amat diperlukan satu generasi baruyang bersih sejak lahir (lebih kurangselama 30 tahun) sebagai penggantigenerasi lama yang sudah tercemarvirus korupsi tersebut. Tidak heran jikaSelo Sumardjan, saat ditanya oleh M.Yusuf A.S. dari MedTrans tentangbagaimana caranya memberantas

korupsi di Indonesia, hanya menjawabpendek, “Ambil tindakan!!”(cakrawalainter-prize.com/?p=41).Sekarang, atau terlam-bat, sehinggaseluruh jajaran menjadi koruptorsemuanya.

Kembali ke HMI, kenapa begitubanyak eks tokohnya yang terlibatkorupsi? Coba dihitung dengancermat. Mungkin karena eks tokohorganisasi mahasiswa ‘terbesar’jumlah anggotanya itu paling gesitdalam pengambilan posisi dalamkekuasaan, tersebar di segala lini daninstitusi kekuasaan legislatif, judikatifdan terutama eksekutif maupun partaipolitik. Padahal institusi-institusi itusejak lama telah dirasuki virus korupsi.

Syamsir Alam. Mantan aktivismahasiswa era Orde Baru yang sudah lamamengubur ‘kapak perperangan’, namuntergerak untuk menggalinya kembalisetelah melihat karut-marut situasi politiksekarang. (sociopolitica’s blog)

Mahfud MD : Pemberantasan korupsi tak pandang bulu

ta HMI. Harus disikat bersama-samakalau mereka korupsi,” kata Mahfud.Seruan agar aktivis dan alumni HMItidak melindungi kader anggota yangkorupsi ini, dikatakan Mahfud menjadiprioritas yang terus diserukannya kepelbagai daerah di Indonesia. Sebagaiwadah intelektual Islam, HMI danKAHMI harus ikut berperan menegak-kan keadilan yang belakangan sema-kin tercemari oleh kasus korupsi yangterus menumpuk. “Tidak boleh diam,semua harus ikut bekerja untukmenegakkan hukum dan keadilan itu,sesuai sejarah pendirian HMI dulu,”kata Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Kendati demikian, tidak seluruh kaderHMI satu payung dengan KAHMI, meskisemangatnya sama. Bursah Zar-nubimisalnya, memilih mendirikan Per-saudaraan Alumni Himpunan Mahasis-wa Islam (PAHMI) di Gedung Smescobeberapa waktu lalu. Tampak sibukdalam PAHMI antara lain, mantan ketuaumum Partai Bintang Reformasi (PBR)Bursah Zarnubi, Menteri PerumahanRakyat Suharso M, Sekjen PartaiGerindra Ahmad Mujani, serta aktivisHMI dan kelompok Cipayung.

Menurut sang Deklarator, Bursah

Zarnubi, berdirinya PAHMI karena adakegelisahan dari kader-kader di KorpsAlumni Himpunan Mahasiswa Islam(KAHMI).

Namun, Bursah meminta agarPAHMI jangan dianggap sebagai sainganKAHMI. “Jangan ditafsirkan sebagaisaingan, tapi untuk menutup kekosongandari gerakan yang ada di KAHMI,” ujarBursah Zarnubi saat peluncuran PAHMI

di Gedung Smesco. Selain itu Bursah jugameminta agar kader HMI menjadi yangterdepan dalam perubahan yang lebihbaik. “HMI harus menjadi motorpenggerak peru-bahan, kita harus seriusmemikirkan bangsa yang terkoyak ini,”katanya. Inilah janji kader HMI yangperlu ditagih demi perbaikan bangsa.Semoga! (Mokham-mad Kaiyis danAhmad Millah)

LAPORAN UTAMA

82 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

nas Urbaningrum, lahir di De-sa Ngaglik, Srengat, Blitar,Jawa Timur, 15 Juli 1969 adalah

Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Iamenempuh pendidikan dari SD hinggaSMA di Kabupaten Blitar. Setelah lulusdari SMA, ia masuk ke UniversitasAirlangga, Surabaya, melalui jalurPenelusuran Minat dan Kemampuan(PMDK) pada 1987. Di kampus ini iabelajar di Jurusan Politik, Fakultas IlmuSosial dan Politik, hingga lulus pada 1992.

Anas melanjutkan pendidikannya diProgram Pascasarjana UniversitasIndonesia dan meraih gelar masterbidang ilmu politik pada 2000. Tesispascasarjananya telah dibukukandengan judul “Islamo-Demokrasi: PemikiranNurcholish Madjid” (Republika, 2004). Kiniia tengah merampungkan studi doktorilmu politik pada Sekolah PascasarjanaUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kiprah Anas di kancah politik dimulaidi organisasi gerakan mahasiswa. Ia

Arek BlitarMenerjang

Revolusi‘Gaduh’

bergabung dengan Himpunan Mahasis-wa Islam (HMI) hingga menjadi KetuaUmum Pengurus Besar HMI padakongres di Yogyakarta 1997.

Dalam perannya sebagai ketuaorganisasi mahasiswa terbesar itulahAnas berada di tengah pusaranperubahan politik pada Reformasi 1998.Pada era itu pula ia menjadi anggota TimRevisi Undang-Undang Politik, atau TimTujuh, yang menjadi salah satu tuntutanreformasi.

Pada pemilihan umum demokratispertama tahun 1999, Anas menjadianggota Tim Seleksi Partai Politik, atauTim Sebelas, yang bertugas memverifi-kasi kelayakan partai politik untuk ikutdalam pemilu. Selanjutnya dilantikmenjadi anggota Komisi PemilihanUmum (KPU) pada periode 2000-2007oleh Presiden Abdurrahman Wahid(alm.) pada 24 April 2001. Anas menjadianggota KPU bersama dengan ChusnulMar ’iyah, Daan Dimara, Hamid

Awaludin, Imam Prasodjo, MudjiSutrisno, Mulyana W Kusuma,Nazaruddin Syamsuddin, RamlanSurbakti, Rusadi Kantaprawira, danValina Singka Subekti. Para anggotaKPU tersebut kemudian memilihNazaruddin Syamsuddin sebagai ketua.

Tugas besar KPU periode itu adalahmelaksanakan pemilihan presidensecara langsung yang pertama dalamsejarah yang merupakan salah satutonggak penting demokratisasi diIndonesia. Selesai Pemilu, Anasmengundurkan diri dari KPU pada 8 Juni2005 dan memilih gabung ke PartaiDemokrat. Keputusan politik yangsangat mengagetkan publik.

Ia terpilih menjadi anggota DPR RIpada Pemilu 2009 dari daerah pemilihanJawa Timur VII yang meliputi KotaBlitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri,Kabupaten Kediri dan KabupatenTulungagung dengan meraih suaraterbanyak, yaitu 178.381 suara, melebihi

A

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 83

angka Bilangan Pembagi Pemilih (BPP)sebesar 177.374 suara. Pada 1 Oktober2009, Anas ditunjuk menjadi KetuaFraksi Partai Demokrat di DPR RI.Tugas berat yang berhasil dijalankan-nya dengan baik adalah menjaga keso-lidan seluruh anggota Fraksi PartaiDemokrat dalam voting Kasus BankCentury. Menyusul pemilihannyasebagai ketua umum partai, pada 23Juli 2010 Anas mengundurkan diri dariDPR.

Sebagai partai pemenang pemilu2009, kongres ke-2 Partai Demokrat diBandung pada 20-23 Mei 2010 menjadiperistiwa penting dalam politik Indo-nesia. Inilah yang mengerek namaAnas jauh ke atas dan sekaligus ‘menja-tuhkannya’. Kongres yang disebut-sebut bersih dari politik uang tiba-tibabanjir pengakuan karena uang. Nazar-uddin, mantan bendahara umum PartaiDemokrat membeber politik uang itu.Publik pun terbelalak.

Ya! Kompetisi di kongres memangberlangsung ketat dengan tiga kandidatkuat: Anas, Andi Mallarangeng (yangjuga Menteri Pemuda dan Olah Raga RI),dan Marzuki Alie (Ketua DPR RI) yangbaru saja mendeklarasikan penca-lonannya sehari sebelum kongresdimulai.

Dalam pemungutan suara putaranpertama, Anas unggul (236 suara) dariMarzuki Alie (209 suara) dan AndiMallarangeng (82 suara). Karena tidakada kandidat yang memperoleh suaralebih dari 50 persen, pemungutan suaraputara kedua dilakukan. Menjelangputaran kedua, Presiden SusiloBambang Yudhoyono memberipernyataan agar perwakilan DPD danDPC memilih ketua umum PartaiDemokrat sesuai dengan hati nurani,yang mengindikasikan berjalannyademokrasi internal di partai terbesar ini.

Pada putaran kedua, Anas ungguldengan perolehan 280 suara. MarzukiAlie memperoleh 248 suara, sementaradua suara dinyatakan tidak sah.Pemilihan ini membuat Anas menjadisalah seorang ketua umum partai politiktermuda di Indonesia. Menanggapihasil pemungutan suara tersebut Anasmengatakan, “Anda lihat sendiri, saya

menang dalam pemilihan yang demo-kratis. Ini bukti, selain Partai Demokratadalah partai yang mengutamakandemokrasi, Pak SBY juga demokrat sejatikarena tidak pernah ikut campurpemilihan, termasuk mendukung salahsatu calon.”

Komitmen Anas untuk bersih daripolitik uang, sungguh membanggakan.Termasuk iklannya di berbagai TVbersama Partai Demokrat ‘KatakanTidak Pada Korupsi’. Tetapi, semua itutinggal cerita. Pemikiran politik Anasyang dituangkan dalam pidato kebuda-yaan “Membangun Budaya Demokrasi”yang diselenggarakan di Jakarta pada16 Mei 2010, pun tertutup rapat. Dalampidato tersebut, Anas menjelaskanbahwa politik uang, patronase, sub-nasionalisme, dominan-nya “ascribedstatus”, meritokrasi yang lemah dan “zerosum game” merupakan tantangan terbe-sar dalam membangun budaya demo-krasi. Anas menempatkan meritokrasisebagai agenda terpenting dalam mem-bangun budaya demokrasi, yang harusdijaga dari polusi politik uang. Meritokrasijuga akan membuahkan sejumlahpemimpin yang kompeten dan tidak akanmelahirkan orang kuat yang melampauisistem dan institusi sehing-ga check and

balance dapat berlangsung secara efektif.Masih ingatkah kita, dalam rang-

kaian persiapan kongres Partai Demo-krat, Anas meluncurkan buku “RevolusiSunyi” di Aula Harian Pikiran Rakyat,Bandung. Buku ini mengungkap kiat-kiatsukses Partai Demokrat dan SBYmemenangkan Pemilu 2009. Anasmengungkapkan ketelatenan PartaiDemokrat melakukan survei pasar yangdilakukan secara periodik denganmelibatkan semua elemen partai. BukuRevolusi Sunyi mengulas kesaksianbagaimana sebuah Parpol bekerjakeras menghadapi Pemilu tanpamelakukan publikasi yang “gaduh”.

Buku Revolusi Sunyi seakan ditutupkembali. Partai Demokrat tengahmenghadapi derasnya publikasi yanggaduh. Anas harus berjuang lebih keraslagi, mematahkan alibi adanya politikuang di kongres Bandung, menjawabfakta persidangan Tipikor yang memo-jokkan dirinya. Termasuk sejum-lah faktakasus korupsi Hambalang yang dibeberMuhammad Nazaruddin. MampukahAnas? Bisakah ia memper-tahankankarir politiknya? Atau justru menyesalilompatan politiknya ke Partai Demo-krat? Waallahu’alam bish-shawab.

(emkaye)

LAPORAN UTAMA

84 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

pa yang diungkap oleh Plato diatas bisa merepresentasikanbagaimana potret hukum di

negara hukum (rechtstaat), Indonesia,akhir-akhir ini. Hukum adalah jaringlaba-laba yang hanya mampu menjeratyang lemah tetapi akan robek jikamenjerat yang kaya dan kuat.

Dalam ungkapan lain, hukum yangberlaku di Indonesia bagaikan sebilahpisau yang sangat tajam membelah danmerobek ke bawah tapi tumpul dan tidakberdaya saat menengadah ke atas.

Tidaklah berlebihan jika dikatakanbahwa akhir-akhir ini telah terjadi situasidi mana keadilan telah absen alias tidakhadir di tengah masyarakat (the absenceof justice). Hukum yang seharusnyamenjadi panglima dan penjaga setiakeamanan dan ketertiban di masya-rakat seolah lenyap. Aparat penegakhukum yang seharusnya menjadi gardaterdepan dalam penegakan hukumjustru banyak yang terjerembab dalamkasus hukum.

Jaksa Urip, Cirus Sinaga, HakimSyarifuddin jadi sederet bukti bagaima-na pengabaian hukum (diregardling thelaw) dan penyalahgunaan hukum(misuse of the law) menjadi faktor nyatadari telah absennya hukum di tengahmasyarakat. Kondisi ini lebih diperbu-ruk lagi oleh munculnya drama kasus“cicak versus buaya”. Sebuah dramaperseteruan hukum antara dualembaga penegak hukum yang sangatjauh dari kepatutan muncul dan terjadidi negara hukum. Sungguh sebuah ironihukum.

Korupsi Sudah Menjijikkan“Laws are spider

webs, they hold theweak and delicatedwho are caught in

their meshes but aretorn in pieces by therich and powerful”

(Plato)

Oleh: Shofiyullah*

Gonjang-ganjing Bank Century,nyanyian mantan bendahara umumpartai Demokrat, Muhamad Nazarudinyang menyeret petinggi partainya (AnasUrbaningrum), gaduhnya ruang sidangmewah Badan Anggaran, toilet, danparkir DPR RI juga kasus Kemena-kertrans yang memaksa MuhaiminIskandar duduk sebagai saksi sertabagi-bagi traveller checque pemilihanGubernur BI Miranda Goultom yangmenyeret Nunun Nurbaeti istri mantanWakapolri Adang Dorodjatun sebagaitersangka serta sederet kasus lainnyasemakin menguatkan bagaimana karutmarutnya wajah hukum di Indonesia ini.Korupsi sudah menjadi tumor ganasyang merambah dengan cepat dalamtubuh bangsa ini. Moralitas pecundangdari penguasa negeri ini sedemikianmemprihatinkan dan menjijikkan.

Masih segar dalam ingatan kitabagaimana istimewanya GayusTambunan. Seorang napi yang dengan

A

bebasnya keluar masuk penjara hanyauntuk menonton kejuaraan tennis di Balidan belanja di Macau. Bagaimanamewahnya ruang tahanan Arthalita danbagaimana berkuasanya seorangAnggodo Widjaja mempermainkan (:melecehkan) aparat penegak hukumseperti terungkap dalam rekamanpercakapannya yang diputar padasidang Mahkamah Konstitusi. Semua itubisa terjadi karena sudah tidak adanya

penghormatan terhadap hukum(disrespecting the law). Hukum sepertikehilangan wibawanya. Hukum sudahtidak lagi memiliki taring dan bisa.Hukum hanyalah sederet rangkaianpasal yang tidak berbunyi (the silenttexts).

Namun pada sisi lain, hukum begituangkuh dan gagahnya saat berhadapandengan masyarakat kecil. Orang biasayang ketahuan melakukan tindakpencurian kecil, seperti Hamdani yang‘mencuri’ sandal jepit bolong milikperusahaan di mana ia bekerja diTangerang, Nenek Minah yangmengambil tiga butir kakao diPurbalingga, Aguswandi Tanjung yang‘numpang’ ngecas handphone disebuah rumah susun di Jakarta sertaKholil dan Basari di Kediri yang mencuridua biji semangka langsung ditangkapdan dihukum. Atas nama keadilan,hukum harus ditegakkan walau atas diriorang lemah yang terpaksa melakukanpelanggaran hukum untuk sekedarmempertahankan hidup. Tapi prinsip ituhanya berlaku ke bawah tidak ke atas.

Mengutip apa yang disinyalir olehKetua Mahkamah Konstitusi RI, Prof.Mahfud MD bahwa sejauh ini, hukumtidak saja dijalankan sebagai rutinitasbelaka (business as usual) tetapi jugadipermainkan seperti barang dagangan(business–like). Meski sudah serak bangsaini meneriakkan supremasi hukum(supremacy of law), hasilnya tetap sajamengecewakan. Hukum yangseharusnya menjadi alat pembaharumasyarakat, telah menjelma menjadisemacam mesin pembunuh karenadisokong oleh perangkat hukum yangmorat marit termasuk interpretasihukum yang dangkal. Bahkan lebih jauh,Mahfud MD menyatakan bahwalembaga peradilan sebagai bentengkeadilan lebih mirip ‘rumah bordil’ yangdihuni oleh para ‘pelacur hukum’.Peranan hukum dalam pembangunansama persis dengan ‘macam ompongtengah mengunyah daging liat’.

Bila kondisi ini dibiarkan tanpa adaupaya yang serius dan sungguh-

“Korupsi sudah menjaditumor ganas yang

merambah dengan cepatdalam tubuh bangsa ini.

Moralitas pecundang daripenguasa negeri ini

sedemikianmemprihatinkan dan

menjijikkan.”

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 85

sungguh serta berkelanjutan darinegara, maka tindakan anarkhisme dankriminalisme akan semakin merajaleladi masyarakat. Hukum rimba danpengadilan jalanan (street justice)menjadi tak terhindarkan karenamasyarakat sudah tidak percaya padahukum (distrusting the law). Kalau sudahtidak ada kepercayaan masyarakatterhadap hukum, revolusi sosial menjadijawaban terburuk yang tidak bisadihindari. Reformasi Hukum atauRevolusi Sosial?

Menyoal kembali soal karutmarutnya penegakan hukum diIndonesia terlebih dalam kasus tindakpidana korupsi, reformasi hukum adalahyang niscaya untuk segera dilakukansebelum pintu revolusi sosial terpaksadijebol oleh rakyat. Reformasi hukumyang dimaksud adalah sebuah tekadyang kuat dan kehendak yang bulat daripemegang kekuasaan (political will)utamanya untuk memperbaiki kondisibangsa yang sudah menuju titik nadirperadaban ini, point of no return. Wujuddari kehendak dan tekad yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan ini bisadilihat dari mulai ditegakkannya supre-masi hukum. Penegakan supremasihukum itu apabila hukum betul-betuldijadikan sebagai panglimanya, equalitybefore the law. Tidak ada lagi drama salingsandera menyandera di antara pelaksa-na kekuasaan, eksekutif-legislatif danyudikatif. Upaya kamuflase yang bertu-juan pada politik pencitraan harus sege-ra ditinggalkan jauh-jauh sebelum negaraini betul-betul oleng terjerembab kejurang.

Adanya pemikiran yang cerdas dantedas dalam merekonstruksi terobosan-terobosan hukum (breakthrough) sangatdibutuhkan. Dalam UU Nomor 31 Tahun1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsisendiri sudah disebutkan bahwa tindakpidana korupsi merupakan tindak pidanayang luar biasa (extra ordinary crime)sehingga diperlukan tindakan yang luarbiasa pula (extra ordinary measures). Olehkarena itu perlu dipikirkan upayapembuktian terbalik dengan asumsi diabersalah dan harus membuktikan kalaudirinya tidak bersalah, presumption ofguilty atau asas praduga telah melaku-

kan tindak pidana korupsi, presumptionof corruption, sampai dia bisa membukti-kan kekayaan yang dimiliki itu diperolehsecara sah tidak melawan hukum dankepantasan sosial.

Pembuktian terbalik sebenarnyasudah ada dasar hukumnya. Meskirumusan pasal terkait dengan aturanpembuktian terbalik masih menyisakanlubang-lubang persoalan yang jadi pole-mik tidak berkesudahan

Apabila menemukan jalan buntudalam menerapkan upaya pembuktianterbalik mungkin baik juga dipertim-bangkan usulan dari peneliti IndonesianCorruption Watch (ICW) Donal Fariz,yaitu dengan cara memiskinkan parakoruptor. Donal mengatakan, saat iniICW tengah mengkaji masukan daripara penggiat anti korupsi untuk

mempertimbangkan sanksi pemiskinanbagi pelaku kasus korupsi. “Kami perlumemikirkan usulan para penggiat antikorupsi tentang konsepsi pemiskinan.Dalam hal ini, orang yang melakukantindak pidana korupsi (tipikor) tidakhanya harus mengembalikan keuangannegara. Akan tetapi dia juga harusdimiskinkan semiskin-miskinnya,” ujarDonal kepada Jurnal Nasional di kantorsekretariat ICW, Jakarta.

Usulan memiskinkan koruptor inicukup rasional, karena pada dasarnyakoruptor itu adalah orang-orang yangsecara mental sangat miskin dan hinameski dengan limpahan materi. Bagipara koruptor, tumpukan kapital dankekayaan adalah as the ultimate-maingoal dalam hidupnya. Hukuman penjarabukan sesuatu yang menakutkan danapalagi menjerakan. Para koruptor

sudah “beriman” bahwa uang adalahyang maha kuasa. Bila ada uang apapunbisa diwujudkan. Terlebih dalam sistempenegakan hukum bangsa ini yang sa-ngat rapuh. Sipir, satpam, kepala rutan,polisi, jaksa, hakim, menteri hingga“presiden” sekalipun bisa dilumpuhkanoleh kekuatan uang.

Lalu apa yang perlu ditakutkan? Bilausulan pemiskinan ini terwujud, meskiterkesan utopis, kemungkinan untukmeredam laju korupsi bisa berlangsungcukup signifikan. Pertanyaannya adalahapakah para politisi pemegang kekuasa-an legislatif di Senayan akan meloloskanusulan nyleneh yang justru akan mem-bahayakan diri mereka kelak? HanyaTuhan Yang Maha Esa yang mengetahu-inya. Kemudian apabila usuluan pem-buktian terbalik dan pemiskinan itu jugakandas di jalan, masih ada upaya lainyang mungkin bisa diupayakan bagiterciptanya efek jera pelaku koruptoryaitu mencabut hak perdatanya sebagaiwarga negara. Memang solusi ini sangatekstrem dan pasti ditentang oleh peju-ang hak asasi manusia karena dianggaptelah melanggar HAM. Namun praktekini sebenarnya pernah diterapkan padazaman rejim Soeharto dengan caramemberi keterangan ex-PKI pada KTPorang yang hendak diambil hakperdatanya.

Cara ekstrem ini sebenarnya untukkondisi sekarang bisa dianggap sudahtepat bila dengan mempertimbangkanmafsadah (kerusakan) yang diakibatkanoleh ulah para koruptor bagi jutaannyawa manusia dan bahkan keutuhanbangsa ini dibanding dengan tercabut-nya hak perdata (HAM) seorang korup-tor sebagai warga negara. Kerusakanyang diakibatkan oleh prilaku korup initidak saja memiskinkan bangsa secaraekonomi dan finansial tapi lebih bahayadari itu, yaitu perusakan moral dankepribadian anak bangsa. Korupsi dinegara ini sudah masuk dalam klasifikasiforcemajor yang dalam kaidah agamatergolong darurat sehingga dibenarkanmelakukan tindakan super ekstreemsekalipun demi untuk tindakan“emergency” penyelamatan, al-dlarûrattubîhul mahdlûrat. Demikian semogabermanfaat. Shofiyullah’s world

“...mungkin bisadiupayakan bagi

terciptanya efek jerapelaku koruptor

yaitu mencabut hakperdatanya sebagai

warga negara”

LAPORAN UTAMA

86 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

eginilah maraknya kasus ko-rupsi di negeri yang kaya rayanamun rakyatnya hidup men-

derita. Betapa banyak uang yang dicuriatau dikorupsi, sungguh tak terhitungbanyaknya, bisa mencapai ratusantriliun rupiah. Itu baru yang ketahuan,yang tidak ketahuan pasti jumlahnyalebih banyak lagi. Itu pun belumtermasuk harta rakyat yang takterperikan banyaknya yangdigelontorkan para pejabat negarakepada korporasi asing.

Karena begitu maraknya korupsi di

Sulitnya MembekukKoruptor di Negeri Pencuri

Kasus korupsi yang begitu marak di era Reformasi sekarang initercatat sebagai kasus terbesar dalam sejarah Indonesia.

semua lini kenegaraan, maka tak salahbila ada orang menyebut negeri ininegeri pencuri. Hebatnya, semua tindakkorupsi itu bisa berjalan mulus.Mengapa demikian? Sudah tentukarena konspirasi antara pejabat publikdan politisi. Tak heran juga bilamasyarakat memandang buruk wajahpejabat publik dan politisi, karenamereka gemar korupsi dan tak peduliterhadap penderitaan rakyat.

Menurut Ardian Sopa, penelitiLingkar Survey Indonesia (LSI), tidakkurang dari 60 politisi dan 140 pejabat

publik, menteri dan kepala daerah baikgubernur, walikota, dan bupati kini jaditersangka, terdakwa, atau terpidanakasus korupsi. Kasus korupsi yangmenimpa politisi di era Reformasi, kataArdian, lebih banyak dibandingkanjumlah kasus yang sama di era OrdeBaru dan era Orde Lama.

Kasus korupsi juga terjadi di dalamtiga pilar penegak hukum, yaitukepolisian, kejaksaan, dan kehakiman,tetapi sebagai penegak hukum merekasaling menutupi karena mereka tak maumenampar muka sendiri dan takut akan

B

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 87

buyar citranya. Kendati demikian,masyarakat terlanjur paham pola kong-kalikong mereka sehingga masyarakatmenyebut tiga pilar itu sebagai mafiahukum.

Titik Ujung KorupsiSecara etimologis, korupsi bermak-

na busuk, rusak, menggoyahkan, me-mutarbalik, menyogok, atau menyuap.Secara terminologis, korupsi adalahperilaku pejabat publik, baik politisimaupun pegawai negeri, yang secaratidak wajar dan tidak legal memperkayadiri atau memperkaya mereka yangdekat dengannya, dengan menyalah-gunakan kekuasaan publik yang diper-cayakan kepada mereka.

Semua bentuk pemerintahan rentankorupsi. Beratnya korupsi berbeda-beda,dari yang paling ringan dalam bentukpenggunaan pengaruh dan dukunganuntuk memberi dan meneri-ma bantuan,sampai dengan korupsi berat yangmerusak sendi-sendi kehi-dupan danmoralitas. Titik ujung korupsi adalahkleptokrasi, yakni pemerintahan olehpara pencuri, pejabat pemerintahberpura-pura bertindak jujur, seolahmembela kepentingan umum, padahalmereka diam-diam baik secara sendiri-sendiri maupun secara sistemik mencurikekayaan negara atau melakukantindakan yang merugikan masyarakat.Korupsi yang muncul di bidang politik danbirokrasi bisa bersifat terorganisasi ataubisa tidak. Korupsi sering memu-dahkankegiatan kriminal seperti penju-alannarkotika, pencucian uang, perda-gangan manusia, dan prostitusi, korupsiitu sendiri tidak terbatas dalam hal-haltertentu saja. Konspirasi jahat sebagaisebuah kriminalitas di dalam-nya jugakerap diliputi dengan tindak korupsi.

Korupsi memerlukan dua pihak yangkorup: pemberi sogokan (penyogok) danpenerima sogokan. Di beberapa negara,budaya penyogokan mencakup semuaaspek hidup sehari-hari, mulai daripungutan liar di jalan raya, pembuatanKTP, pencatatan nikah, pengurusandokumen haji, hingga penerbitan suratizin usaha, jual-beli putusan perkara,pemerasan, money politics, dan berba-gai bentuk penggelapan kekayaan atau

Maraknya korupsi tidak semata-mata dipengaruhi oleh niat ataukemauan untuk memperkaya diri sendiri secara melawan hukum, tetapijuga oleh kondisi atau kesempatan yang mendorong orang untukmelakukan tindak korupsi antara lain:

Konsentrasi kekuasan pada pengambil keputusan yang tidakbertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang seringterjadi pada rezim-rezim yang ademokratik.Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan pemerintahKampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebihbesar dari pendanaan politik yang normal.Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringankroni.Lemahnya ketertiban hukum.Lemahnya profesi hukum.Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besarmencakup unsur-unsur sebagai berikut:

Perbuatan melawan hukum;Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;Memperkaya diri sendiri, orang lain, kelompok, golongan, ataukorporasi;Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:

Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);Penggelapan dalam jabatan;Pemerasan dalam jabatan;Ikut serta dalam pengadaan barang/jasa (pegawai negeri/penyelenggara negara);Menerima gratifikasi. shoel

Kondisi Pendukung Korupsi

keuangan negara.Di arena politik, sangatlah sulit untuk

membuktikan korupsi, namun lebih sulitlagi untuk membuktikan ketidakada-annya.

Maka dari itu, sering beredarbanyak gosip menyangkut politisi.Singkat kata, korupsi sangat rentanterjadi di dunia politik. Hal ini melibatkanperan penyandang dana, kepentinganterselubung di balik penyediaan dana,dan besarnya ambisi kekuasaan pada diripolitisi. Besarnya ambisi kekuasaan dan

ambisi untuk memperkaya diri sendiridapat dipastikan seseorang terlibatdalam tindak pidana korupsi.

Ada kalanya politisi terjebak di posisilemah karena keperluan mereka untukmeminta sumbangan keuangan untukkampanye pemilihan umum. Seringmereka terlihat untuk bertindak hanyademi keuntungan mereka yang telahmenyumbangkan uang, yang akhirnyamenyebabkan munculnya tuduhankorupsi politis. shoelhi dari berbagaisumber

LAPORAN UTAMA

88 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

Sikap SBY melerai perseteruanantara KPK dan Polri bulan lalumendapat apresiasi dari banyakkalangan dan elemen masyarakat.Untuk kedua kalinya SBY menyudahisilang pendapat atau tepatnya persete-ruan antara kedua institusi penegakhukum tersebut. Sejumlah solusi yangterakumulasi dalam tanggapan SBYdianggap telah mendinginkan panasnyasuhu antar kedua lembaga tersebut.Terseretnya seorang jenderal berbin-tang dua dalam kasus korupsi dianggapmalapetaka kekisruhan. Sekalipunbegitu, harus disadari oleh semua pihakbahwa industri korupsi yang berkem-bang pesat di lembaga kepolisian hanyabeberapa persen dari ribuan kasuskorupsi yang menggurita di Indonesia.

Dalam konteks yang komprehensif,tidak dapat dipungkiri bahwa korupsi(white collar crime) selalu mengalami

dinamisasi modus operandi yangcomplicated dan inovasi canggih (sophisti-cated). Oleh sebab itu, perampokansemacam ini dikatakan invisible crimeyang sulit mendapat prosedural pem-buktian eksak. Tidak salah kalau Bernardde Speville dalam bukunya, “Hong Kong:Policy Initiatives Against Corruption” me-ngatakan secara tegas bahwa korupsiadalah kejahatan yang paling sulitdideteksi, diinvestigasi, apalagi dibuk-tikan. Lagi pula, pembicaraan korupsitidak hanya sekadar pemidanaan, tapibagaimana kebijakan hukum pidanamenghadapi invisible crime sehinggamemberi efek jera bagi semua orang.

Hampir dapat dipastikan, tidak adasatu ranah pun yang tidak tersentuh olehkorupsi, baik itu ranah politik, ekonomi,sosial, budaya bahkan agama. Institusiyang menjadi sapi perahan bukan sajamonopoli pemerintahan pusat, tapi juga

sangat parah di tingkat daerah. Kasussimulator SIM di Korlantas Polri adalahsalah satu daerah yang sangatmerasakan betapa dahsyatnya air bahkorupsi itu menyerang. Semua itumembuktikan bahwa industri korupsi dinegeri sudah menggila dan ganas.

Oleh karena itu, pemberantasan“benalu sosial” ini tidak bisa dilakoniseorang diri tanpa merangkul semuaelemen penyelenggara negara danpenegak hukum, terutama pejabatpemerintah. Lagi pula, bagaimana punpenegak hukum adalah cerminan darisebuah realitas hukum di sebuah nega-ra. Jika di hulunya bersih tentu ke hilir(ke bawahnya) akan mengalirkankejernihan. Jika institusi yang seharus-nya steril dari kekotoran seperti itu,malah terlibat tentu sangat disayangkanoleh semua pihak.

Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri

Membasmi Institusi Korup“Apalah artinya negara yang tak memiliki keadilan selain hanya segerombolan perampok

dimana-mana?” Santo Agustinus, The City of God c. 427 CEI

SERIUS: Tampak Presiden SBYsedang berbicara serius denganAbraham Samad Ketua KPK (kiri)

dan Kapolri Timur Pradopo(kanan). WATNYUS.COM

LAPORAN UTAMA

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 89

Pengawas IndependenBerangkat dari situ, betapa

urgennya menciptakan institusi ataulembaga negara yang jujur, kredibel dantransparan sehingga uang negara tidaklagi dikuras untuk menyusui sindikat-sindikat keparat. Agenda tersebut harusdidukung dengan pengembangan ke-percayaan dan tanggung gugat yangditopang oleh SDM berkualitas. Kendatilangkah ini akan menemui lorong terjalakibat hadangan pihak-pihak berkepen-tingan atau yang dirugikan dengansistem itu, namun itu bukan alasan untukberhenti. Terlebih lagi, keadaan itu tidakjauh berbeda dengan panggung politiknasional yang sarat akan tawar-menawar untuk memenuhi dahagakepentingan segelintir orang.

Demi terkawalnya perubahan itu

komprehensif terhadap pemberantas-an korupsi itu tidak harus datang darieksekutif, namun bisa juga datang darijalur independen. Akan tetapi, non-eksekutif, seperti legislatif maupunyudikatif, harusnya memberikan res-pons yang signifikan untuk memerangibudaya kolot ini secara maksimal.

Oleh karena itu, mewujudkan cleangoverment tidak hanya semata-matatugas aparatur hukum, tapi merupakankewajiban seluruh penyelenggara nega-ra. Terlebih lagi, tindak pidana korupsiadalah extraordinary crime makapemberantasanya juga harus dilakukandengan extraordinary counter measure.Idealnya dilakukan perubahan menye-luruh terhadap semua sistem daninstrumen institusi tertentu yang selamaini dipandang rentan dijadikan sapiperahan oleh pejabat bermentalkolonial.

Dalam rangka efektivitas peranlembaga kepolisian atau institusi yanglainnya, sejumlah pertanyaan berikutideal untuk dilontarkan. Apakah institusitersebut sudah diaudit secara inde-penden? Apakah pengusutan ataupengusutan kasus dalam institusitersebut terbuka untuk umum? Jikatertutup, apakah alasannya sudahrelevan dan sesuai dengan UU yangberlaku? Apakah pejabat pemerintahdaerah di bawah yurisdiksi ombudsmanatau badan independen lainnya? Apakahjajaran institusi terkait memiliki bukukhusus untuk mencatat hadiah,cinderamata, atau tanda terimakasih?Jika ada, apakah warga masyarakatberhak mendapatkan buku catatan itu?

Pertanyaan di atas perlu diinven-tarisir demi melahirkan sebuah institusipenegak hukum atau pelayan yangbersih dan berkualitas. Merealisasikanjawabannya sama artinya melepaskaninstitusi kepolisian atau yang lainnyadari rongrongan pembajak kesejahte-raan yang banyak diaktori politisimaupun kawanan polisi bermental tikus.Lincah berkedip di depan hukum, namunpada hakekatnya adalah virusmematikan dan kotor yang hanya akanmenghancurkan bangunan negaraseperti tulis Santo Agustinus di atas. Owen Putra

pula bahwa pemerintahan pusat dandaerah memiliki peran strategis dalampemberantasan korupsi, apalagi intensi-tas komunikasinya dengan masyarakatsangat tinggi dibandingkan pemerintah-an pusat. Dalam tatanan kedaerahan,Pemda bertanggungjawab langsungatas kesehatan, perumahan, pendidikan,pengelolaan sampah, pengaturan lim-bah dan pelayanan publik lainnya. Begitupulalah sistem yang berlaku terhadapinstitusi kepolisian di negeri ini.

Semua pekerjaan lembaga kepolisi-an jelas tidak dapat di-goal-kan olehlembaganya seorang diri, makanya iaharus mengajak sejumlah sektor swastauntuk bekerjasama. Apa yang terlihatdalam penyediaan alat simulator SIMadalah salah satunya. Lumrah diketahuibahwa proyek seperti itu biasanyadigenangi dana yang melimpah, tidakheran jika kawasan ini laku kerassebagai “praktik mesum” korupsi.Tradisi uang pelicin, upeti hinggakongkalikong demi memborong proyekpemerintah merupakan prosedur kotoryang sulit ditanggalkan. Tragisnya, tidakjarang kebijakan pemerintah dirasukicampur tangan oknum swasta sehinggamerugikan kepentingan publik.

Kendatipun demikian, mencermatikasus-kasus korupsi yang berkembangdewasa ini, misalnya, melakukan markup ketika membeli barang dan jasaagaknya masih anyar dilakukan. Barangyang harganya Rp 1 juta dinaikkanmenjadi Rp 1,5 juta. Yang Rp 500.000digelapkan untuk dirinya. Seandainyamendapat nominal fantastis tentu diabisa ongkang-ongkang mewah selama12 bulan, logisnya dia bisa berhenti.Praktiknya tidak mungkin. Mengapa?Karena dia harus membeli barang yangsama lagi dan mempertanggungja-wabkan harga yang sebenarnya Rp 1juta. Jika berhenti akan langsungdiketahui bahwa bulan lalu dia mencuriRp 500.000. Menutupi itu, dia harus terusdan terus mencuri. Lambat-laun tapipasti, jiwa dan otaknya mengalamikompilasi sehingga ia tak mampumembedakan mana baik dan buruk.Kekayaan baginya hanyalah ajangpamer gaya hidup hedonistis untukmengemis status sosial sebagai orangkaya yang dihormati.

secara kontinu dan konsisten denganvisi dan misi yang diperjuangkan, perluadanya penyuburan aktivitas indepen-den sebagai spionase, seperti ICW,GEPAK (Gerakan Pemuda Anti-Korupsi)atau memiliki semangat seperti KPKatau BPK. Sebab, kehadiran organisasiindependen diunggulkan denganposisinya yang tidak berada di bawah(sub-ordinasi) pemerintah sehinggadapat mengawasi tindak-tanduk pejabatdan institusinya secara objektif. Apalagidi tengah maraknya jual beli hukumformal sehingga menjadi biang keladisuburnya korupsi. Political Will secara

“.....mewujudkan cleangoverment tidak hanya

semata-mata tugas aparaturhukum, tapi merupakan

kewajiban seluruhpenyelenggara negara.

Terlebih lagi, tindak pidanakorupsi adalah extraordinary

crime makapemberantasanya juga harus

dilakukan denganextraordinary counter

measure.”

LAPORAN UTAMA

90 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

ebat kandidat presiden Ameri-ka Serikat berlangsung sengitdi Lynn University, Boca Raton,Selasa (23/10) lalu. Barack

Obama dan Mitt Romney terlibat salingserang dalam setiap sesi yang dikete-ngahkan pemandu debat Bob Scheiffer.Sesi yang cukup menarik disimak adalahbagaimana kebijakan luar negeri AS jikadi antara mereka nantinya terpilih.Ketika berdebat soal masa depanperdamaian Palestina-Israel, keduanyamemilih mengalihkan pembicaraan.Mereka lebih tertarik untuk membahassoal Mesir, Afghanistan, Israel, danRusia ketimbang Palestina.

Peneliti konflik Israel-Palestina TheDaily Beast mengatakan, melihat debatcalon presiden tersebut semakinmenegaskan bahwa politik AS terkait

Konstelasi di Timtengkini telah berubah. Israel

boleh jadi akanmenghadapi ancamanbesar jika AS tetap takmampu bersikap adil.

konflik Israel-Palestina cenderung tidakterlalu diberi perhatian. Palestinadianggap sama sekali tidak ada,sementara Israel menang danmemberi banyak andil kepada keduakandidat. Pandangan ini barangkaliyang mendasari sikap politik luar negeriAS tersebut.

Meski praktiknya di lapangan AS lebihbanyak bermain di belakang layar,namun publik internasional menilaibagaimana AS memberikan keuntung-an untuk kepentingan Israel di bumiPalestina. Mantan Presiden AS JimmyCarter menegaskan bahwa Washing-ton memiliki pengaruh “nol” terhadappemecahan konflik Israel dan Palestinayang telah berlangsung beberapadekade, dan gregetnya telah anjlok kelevel terendah dalam 45 tahun terakhir.

Hanan Ashrawi, anggota komiteeksekutif Organisasi PembebasanPalestina (PLO) yang juga bertemuCarter mengatakan, “Kini sangatmendesak agar AS memainkan peran-an lebih konstruktif dan mendukungupaya-upaya diplomatis damai kami

untuk bertahan di wilayah ini, melawanpendudukan ilegal dan mencapai sebuahnegara Palestina yang merdeka danmampu terus bertahan dalam perbatas-an tahun 1967 dengan Jerusalem Timursebagai ibukotanya”.

Kini, ada 200.000 lebih orang Israeltinggal di berbagai pemukiman Yahudidi Jerusalem Timur yang diduduki dandicaplok Israel, padahal Palestina inginmenjadikannya sebagai ibukota negaramereka pada masa menda-tang. Jikapresiden terpilih nantinya tidak bisamenghentikan pencaplokan yang terusberlangsung itu, maka tidak menutupkemungkinan perang akan kembaliterjadi.

Sama SajaBarack Obama di awal menjabat

kerap melakukan tour ke sejumlahnegara di Timur Tengah untuk mene-gaskan niat baiknya memperbaikihubungan AS dengan dunia Islam.Begitu pula, ketika ia berpidato diUniversitas Kairo, membuat semuaorang terkesima. Tetapi, sulit ditemukan

Memprediksi Nasib PalestinaPasca Pemilu AS

D

ALAM ISLAMI

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 91

bukti bagaimana janji manis yangdilontarkan Obama dalam memulihkanhak-hak rakyat Paletina yang sudahdigerayangi penjajah Israel. Nyatanya,selama ini politik luar negeri AScenderung membela segala kecong-kakan dan kesewenang-wenanganIsrael.

Terlebih, Barack Obama kerap mene-gaskan dukungan AS terhadap Israeldan memperingatkan permohonanPalestina untuk menjadi negaraanggota Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) merupakan tindakan sepihak yangtak akan terwujud. “Komitmen Amerikabagi keamanan Israel tidak akan goyah.Amerika dan Israel memiliki persaha-batan yang dalam dan akan terusberlanjut,” tandas Obama di salah satuorasinya.

Melihat debat yang dipertontonkankedua kandidat ini, agaknya nasibPalestina tetap akan diabaikan olehkeduanya. Sekalipun Mitt Romneysempat melontarkan akan berkomit-men mewujudkan Palestina yangdemo-kratis dan berdampingan denganIsrael, namun itu tetap saja tidak bisajadi pegangan. Terlebih lagi, MittRomney yang berasal dari PartaiRepublik dikenal kebijakannya yangsangat kaku dan keras. Di sisi lain, sulit

untuk tidak mengatakan bahwameningkatnya intensitas gerakan-gerakan perlawanan di sejumlah negaradi Timur Tengah didalangi oleh parapemimpin AS dari partai Republik.

Banyak pihak menilai Romney akanmenciptakan kondisi lebih buruk diTimur Tengah, terutama terhadapkonflik Palestina jika nanti terpilih. Diwaktu yang sama juga akan menjadikanhubungan AS - Timur Tengah ke ‘nera-ka’. Karena itu, sentimen anti-AS jelasakan semakin menyeruak. Keadaan itujelas sangat tidak menguntungkan bagikeberlangsungan internal AS yangbanyak bergantung kepada negara-negara Arab.

Di sisi lain, AS harus serius mencatatbahwa sejumlah negara yang dekatdengan Palestina tidak lagi samadengan penguasa sebelumnya. Merekatidak lagi kambing congek yang dijadikanboneka bagi AS dan sekutunya. Teruta-ma Mesir yang mengukuhkan Muham-mad Morsi dari sayap politik IkhwanulMuslimin (IM). Itu artinya, perlakuan ASselama ini terhadap Mesir tidak akankembali dapat diulangi.

Sebagaimana dipahami, IM sangatmembenci kongkalikong yang selamaini dibangun rezim Husni Mubarakdengan Israel. Terlebih lagi soal gas

murah dan penjualan litrik di bahwastandar kepada Israel. Di sisi lain, sulituntuk tidak mengatakan hegemoni ASsangat bersaham dalam menjagahubungan baik tersebut. Tetapi, realitas-nya nasib Dunia Arab, terkhususPalestina kian tidak menentu dengansegala kebaikan yang diberikan. Pengu-kuhan Palestina sebagai negara yangberdaulat di panggung PBB pun seakankerap dipimpong oleh konspirasi yangtidak ingin melihat Palestina merdeka.Lebih-lebih, AS sangat menentukandengan hak vetonya.

Sekalipun nasib Palestina tidak hanyabergantung pada Obama dan Romney,namun siapapun yang terpilih padadasarnya dapat menjadi garda terde-pan untuk mendukung Palestina seba-gai negara yang berdaulat. Percaturanpolitik di Timur Tengah jelas akan sema-kin berbeda dari sebelum-sebelumnya.Jika kebijakan politik luar negeri AS tidaksesuai dengan yang diharapkan dalammenengahi Palestina, besar kemungkin-an Israel akan dilumat habis-habisan.Tunisia, Yaman, Mesir, Libia merupakannegara-negara dengan semangat barudi Timur Tengah yang sudah lamajengah melihat kesemena-menaanIsrael atas Palestina. Semua seakanlegal atas dukungan AS. Owen Putra

Chicago Anti-Perang. Mereka memperingati ulang tahun invasi Irak, mereka juga kontingen khusus mewakili perjuangan melawan penjajahandi Palestina. Sampaikah ke telinga Obama?

ALAM ISLAMI

92 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

PEMANDANGAN SPBU memajangtulisan “Premium Habis” tidak sampaiterlihat di ibukota pada Sabtu 15September lalu. Akhir pekan itudiprediksi jatah BBM bersubsidi bagiprovinsi yang baru saja menggelarpemilihan gubernur itu habis. Bisadibayangkan bila ibukota yang selalumenggeliat ini kehabisan stok BBM.Untuk itu Pemerintah melakukansejumlah antisipasi agar darurat BBM inibisa diatasi. Badan Pengatur Hilir Minyakdan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkankonversi kerosen 500 ribu KL. Dan usulanBPH Migas akhirnya diamini DPR.Bahkan, para wakil rakyat menyetujuipenambahan kuota sebesar 4,04 juta kiloliter, menjadi 44,04 juta kiloliter.“Alhamdulillah, usulan itu disetujui DPR,”kata Direktur BBM BPH Migas, DjokoSiswanto.

Soal mengambil jatah minyak tanahitu, memang ada 500 ribu kiloliter yangbelum terserap berdasarkan realisasi

Oktober - November2012 ini menjadi darurat

Bahan Bakar Minyak(BBM) subsidi bagi lima

provinsi penyandangpredikat boros energi.

Bahkan tangki BBM bagiJakarta sudah kering

sejak 15 September lalu.Mengapa karut marut

pengaturan penggunaanBBM subsidi tak kunjungmenemukan solusi jitu?

sampai Agustus 2012. Kuota minyaktanah berdasarkan APBNP bagi DKIJakarta sampai Agustus 2012 sebesar1,7 juta kiloliter, tapi konsumsinyasebesar 1,2 juta kiloliter. “Sehingga ada500 ribu kiloliter yang tidak terserap, nahvolume sebesar 500 ribu kiloliter inilahyang kita tukar dengan bensin premiumbersubsidi Ron 88,” kata Djoko.

Untuk sementara warga Jakarta bisabernapas lega. Namun masalahnyaprovinsi yang sekarang dipimpin olehJoko Widodo (Jokowi) ini terkenal borosmenyedot bensin dan solar. Maka lampuwarning akan kekurangan BBM punterus menyala. Kuota atau jatah BBMsubsidi di provinsi ini diprediksi habis 7November 2012. Warning itu dilakukansetelah muncul angka-angka yangmembuktikan DKI termasuk palingdoyan memakai BBM subsidi. Lihat saja,pada periode Januari-Agustus 2012,jumlah bensin premium yang dihabiskanDKI Jakarta mencapai 1,415 juta kiloliter

EKONOMI

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 93

(KL). Jumlah ini 37,4% di atas kuota yangditetapkan pada Januari-Agustus 2012yaitu 1,03 juta KL. Secara persentase,kuota BBM subsidi yang jebol terbanyakmemang di DKI Jakarta.

Selain bensin premium, provinsi inijuga menghabiskan solar sebanyak556.884 KL pada periode Januari-Agustus 2012. Ini 11,9% di atas kuotayang ditetapkan yaitu 497.472 juta KL.Overkuota DKI ini sudah diketahuibeberapa bulan lalu. Pada Januari - JuniDKI Jakarta sudah overkuota hingga 38persen. Artinya, konsumsi di Jakartasudah 38 persen lebih tinggi dari jatahyang disediakan untuk periode Januari-Juni 2012.

Jawa Barat juga diketahui sebagaipeminum BBM terbanyak. Pada periodeJanuari-Agustus 2012, jumlah bensinpremium yang dihabiskan Jawa Baratmencapai 3,041 juta kiloliter (KL). Jumlahini 24,3% di atas kuota yang ditetapkanpada Januari-Agustus 2012 yaitu 2,447juta KL. Selain bensin premium, provinsiini juga menghabiskan solar sebanyak1,344 juta KL pada periode Januari-Agustus 2012. Ini 12,6% di atas kuotayang ditetapkan yaitu 1,193 juta KL.Kuota atau jatah BBM subsidi di provinsiini diprediksi habis 6 November 2012.

Lalu Sumatera Utara. Pada periodeJanuari-Agustus 2012, jumlah bensinpremium yang dihabiskan provinsi inimencapai 1,053 juta kiloliter. Jumlah ini12,4% di atas kuota yang ditetapkan padaJanuari-Agustus 2012 yaitu 937.256 KL.Selain bensin premium, provinsi ini jugamenghabiskan solar sebanyak 764.423KL pada periode Januari-Agustus 2012.Ini 15,9% di atas kuota yang ditetapkanyaitu 659.363 juta KL. Kuota atau jatahBBM subsidi di provinsi ini diprediksihabis 28 Oktober 2012.

Jawa Tengah juga paling boros BBM.Pada periode Januari-Agustus 2012,jumlah bensin premium yang dihabiskanJawa Tengah mencapai 1,977 juta kiloliter(KL). Jumlah ini 11,9% di atas kuota yangditetapkan pada Januari-Agustus 2012yaitu 1,766 juta KL. Selain bensinpremium, provinsi ini juga menghabis-kan solar sebanyak 1,162 juta KL padaperiode Januari-Agustus 2012. Ini 8% diatas kuota yang ditetapkan yaitu 1,075

juta KL. Kuota atau jatah BBM subsididi provinsi ini diprediksi habis 25November 2012.

Begitu pula Jawa Timur. Padaperiode Januari-Agustus 2012,jumlah bensin premium yangdihabiskan provinsi yang dipimpinPakde Karwo ini mencapai 2,542 jutakiloliter (KL). Jumlah ini 12,5% di ataskuota yang ditetapkan pada Januari-Agustus 2012 yaitu 2,26 juta KL.Selain bensin premium, provinsi inijuga menghabiskan solar sebanyak1,422 juta KL pada periode Januari-Agustus 2012. Ini 8,3% di atas kuota yangditetapkan yaitu 1,313 juta KL. Kuota ataujatah BBM subsidi di provinsi inidiprediksi habis 27 November 2012.

Sebenarnya bukan hanya limadaerah itu saja. Kondisi di wilayah lainuntuk bensin premium bersubsidi RON88 juga sama yakni tidak cukup meme-nuhi hingga akhir Desember. Sisa kuotaBahan bakar Minyak (BBM) bersubsidiwilayah Kalimantan Timur tak jauh bedadengan daerah lainnya. Jatah kuotatersebut jika tak ada tambahan tak akansampai bertahan hingga akhir tahun,bahkan menjelang bulan Novemberdipastikan bakal habis.

Beberapa langkah promosi hematdan pengetatan pemakaian BBMbersubsidi jauh-jauh hari sudahdidengungkan, namun kebutuhan yangterus meningkat perilaku borosnyapemakaian BBM subsidi masih terjadi.Bambang Irianto, Asisten ManagerExternal Relation Pertamina BBM RetailRegion VI Kalimantan, mengatakan,untuk wilayah Kalimantan Timurdiprediksi sisa kuota premium hanyacukup untuk 96 hari ke depan, terhitungsejak 1 September. Realisasi pemakaianatau penyaluran kemasyarakat tercatathingga akhir Agustus lalu telahmenyentuh angka 403.398 KL dari kuota561.551 KL. “Jadi masih tersisa 158.153KL premium dan itu hanya cukup untuksampai November,” ungkap Bambang.

Sedangkan untuk solar lebihmengkhawatirkan lagi, dari total 231.536KL pada akhir Agustus pemakaiannyasudah mencapai 179.263 KL. Jikadikalkulasikan pemakaian per harinya,sisa kuota solar Kaltim hanya akan

bertahan hingga 71 hari saja lantaranBBM solar tersisa 52.373 KL.

Karena itu, kata Djoko Siswanto,Pemerintah minta tambahan kuota keDPR sebesar 4,04 juta kiloliter darisemula 40 Juta KL. Kuota 40 juta KL iniuntuk nasional terdiri atas bensinpremium bersubsidi Ron 88 sebesar 24,4juta KL, minyak tanah 1,7 juta KL, dansolar 13,9 juta KL. Penentuan 40 juta KLitu, menurut Djoko, berdasarkankebutuhan / demand, di mana angkanyadiusulkan oleh Pertamina sebagai badanusaha, kemudian dibahas oleh BPHMigas berdasarkan realisasi tahunsebelumnya.

Namun ternyata ada kecende-rungan konsumsi BBM subsidi terusmeningkat. Khususnya di lima provinsitersebut. Sebelumnya sejumlah daerahdi Kalimantan juga termasuk boros BBM.Karena itu Komisi VII meminta BPHMigas mengawasi ketat lima Provinsiyang paling boros mengkonsumsi BBMbersubsidi. Pengawasan harus dila-kukan sampai ke pelosok-pelosok. Bukanhanya di ibukota provinsi yang mungkinkonsumsinya hanya 20-30 persen daritotal kuota wilayah.

“Semoga tidak banyak terjadi kebo-coran di sana,” ujar anggota KomisiKomisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, DewiAryani. Dia meminta BPH Migas lebihserius memantau distribusi danpenjualan BBM subsidi terutama dibeberapa kota yang konsumsinyamelebihi kuota.

Komisi VII, terutama Fraksi PDIP,kata Dewi, pada prinsipnya sudahmenyetujui tambahan kuota BBM

Direktur BBM BPH Migas, DjokoSiswanto.

EKONOMI

94 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

subsidi sebanyak empat juta kiloliter,sebab itu adalah hak rakyat. Sementaranegara berkewajiban menyediakanenergi bagi rakyat. Namun begitu,penyaluran BBM subsidi harus tetapterjaga jangan sampai dinikmati olehyang tidak berhak. “Oleh sebab itu kamiminta pengawasan harus ditingkatkan,dari Provinsi hingga ke kecamatan,”tegasnya.

Upaya penghematan yang telahdiluncurkan pemerintah, kata Dewi,harus benar-benar diterapkan. Contoh-nya, larangan penjualan BBM subsidiuntuk mobil dinas di wilayah Jabode-tabek, di Jawa Bali untuk kendaraanBUMN dan BUMD, lalu laranganpembelian solar untuk kendaraanPerkebunan dan Pertambangan diseluruh Indonesia. “Harus dipastikanprogram penghematan itu berjalan baik,kalau memang nggak boleh ya SPBUharus berani menolak,” tukasnya.

Menteri Energi dan Sumber DayaMineral (ESDM), Jero Wacik, mengakuseluruh fraksi setuju kuota BBM subsiditahun ini ditambah empat juta kiloliter.Hal itu disepakati di sela pembahasanmengenai alokasi subsidi listrik yangdibahas pemerintah dan Komisi VII.“Iya memang harus disetujui, nggak adajalan lagi. DPR sepakat tapi mintasyarat, pengawasannya harus ditingkat-

kan, terutama terkait program penghe-matan yang sudah dilakukan beberapabulan ini,” katanya.

Disparitas HargaLalu mengapa kuota BBM bersubsidi

selalu saja jebol? Tampaknya BBM subsi-di tak ubahnya gula yang akan selaludikerubungi semut-semut. Banyakkepentingan di sektor ini. Mulai yangbersifat politis di pusat hingga daerah,sampai ekonomi-bisnis. Namun semuaitu muaranya satu, syahwat sejumlahpihak untuk mengeruk keuntungansebanyak-banyaknya di sektor ini. Baikkeuntungan politis maupun ekonomis.Tarik menarik simpul-simpulnya mem-buat BPH Migas harus kerepotan meng-atur masalah ini.

Sebut contoh soal kenaikan hargaBBM. Wakil Menteri ESDM, RudiRubiandini, menyatakan, harga BBMyang murah menyebabkan masyarakatcenderung boros. Padahal premiumdan solar bukan termasuk energi terba-rukan. “Memang harusnya harga BBMsudah dinaikkan, tapi DPR-nya nggaksetuju. Saya rasa idealnya Rp 6.000perliter cukup untuk 5-6 tahun ke depan.Minyak fosil ini harus dihemat, kalautidak nanti kita tidak akan punya apa-apa untuk anak cucu kita,” katanya.

Bahkan, Rudi melihat kenaikan

harga BBM lebih urgen dilakukanketimbang tarif tenaga listrik yang sudahdisetujui DPR naik 15 % mulai tahun 2013.Tapi mengapa DPR belum jugamenyetujui kenaikan harga BBM?“Harganya mau naik jadi Rp 6.000perliter saja susah setengah mati,”katanya, sedikit kesal.

Rudi khawatir dengan disparitasharga BBM bersubsidi dengan non-subsidi yang terlampau jauh. Disparitasharga BBM ini harus dikurangi karenamenyangkut perilaku masyarakat dalamhal konsumsi BBM. Selisih harga yangterlampau jauh bisa membuat masya-karat yang sudah sadar menggunakanPertamax kembali tergiur mengguna-kan premium.

“Kalau terus-terusan disparitas BBMsubsidi Rp 4.500 per liter dengan BBMnon-subsidi Rp 9.500 per liter, maka akanmendorong orang berpindah dariPremium ke Pertamax dan akan mem-buat peningkatan pengguna yang tidakberhak seperti kendaraan pemerintahdan mobil mewah menggunakan BBMbersubsidi,” ucap Rudi Rabu (12/9).

Untuk mengurangi disparitas BBMyang terlampau lebar tersebut, kataRudi, harga premium atau BBM subsididinaikkan secara bertahap Rp 500 perliter tiap triwulan/tiga bulan, sekali dalamsetahun sehingga nanti harga Premium

EKONOMI

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 95

tercapai Rp 6.000 per liter. Pertamaselain memperkecil disparitas hargatersebut, juga dengan kenaikan Rp 500per liter tidak akan terlalu memberatkanmasyarakat,” ucapnya.

Ia menuturkan dengan kenaikan Rp500 per liter tersebut, dapat membuatnegara bisa mengamankan uang puluh-an triliun dalam setahun. Pemerintahsudah menghitung rinci, kalau BBMsubsidi dinaikkan Rp 500 per liter pertriwulan dalam setahun maka negarabisa menghemat Rp 40-45 triliun.Sementara kalau langsung dinaikkandari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per litermaka negara bisa hemat Rp 56 triliun.“Penghematan tersebut juga akandikembalikan pemerintah ke rakyatdalam bentuk pembangunan infra-struktur jalan, jembatan, sekolah,pendidikan, dan banyak lagi. Jadibagaimana setujukah DPR denganusulan pemerintah ini,” tukas Rudi.

Dari sejarahnya, Indonesiamengalami empat kali perubahanharga BBM bersubsidi pada 2008,yakni Rp 4.500 pada Januari-April, Rp6.000 pada Mei-November, Rp 5.500pada 1-15 Desember, dan Rp 5.000pada 16-31 Desember. Selanjutnyapada 2009, terjadi dua kali perubahanharga BBM. Pada 1 Januari sebesarRp 5.000 perliter, lalu pada 15 Januarisebesar Rp 4.500 perliter dan harga initidak berubah hingga saat ini di 2012.“Harga kita termasuk yang palingmurah di dunia,” jelasnya.

Kekesalan Rudi bisa dipahami sebabbisa jadi kata kuncinya memang di hargaBBM. Selain soal subsidi membengkak,disparitas harga juga rawan dimainkanpara penyamun BBM. DPR sendiri, atasnama kepentingan rakyat, keberatanharga BBM naik. Sebab memang rakyatakan sangat terbebani mengingatkenaikan harga BBM selalu disertaikenaikan harga barang-barang. Apalagibagi wong cilik. Namun masalah ini bisadikompromikan melalui program yanglebih menyeluruh, yang menyentuhhajat hidup seluruh warga, khususnyawarga miskin. Jadi, bukan parsial-sektoral. Lebih-lebih hanya untukkepentingan politik para anggota DPRsaja.

Tidak adanya titik temu soal pene-tapan harga BBM sesuai hargakeekonomian hingga membuat subsidimembengkak memicu masalah-masa-lah lain. Salah satunya disparitas harga.Selisih yang besar antara harga BBMsubsidi dan harga BBM non-subsidimembuat mata para penyamun BBMmenjadi “hijau”. Mata mereka jelalatanmencari celah untuk mengeruk keun-tungan dari disparitas harga tersebut.Maka, mulai penyimpangan peruntukanBBM hingga penyelundupan ke luarnegeri pun terjadi. Bahkan semakinmarak saja. Mengapa aksi penyelun-dupan dan penyimpangan BBM ini sulit

diberantas? Jawabannya hanya satu:Keuntungan yang sangat besar. Sebab,dengan keuntungan besar, semua orangakan berebut untuk ikut bermain disektor ini. Mulai pelaku “BBM kencing”di tanki-tanki BBM hingga jenderal danpejabat tergiur untuk terlibat memain-kan energi yang sejatinya untuk rakyattersebut.

Disparitas harga antara BBMbersubsidi dan nonsubsidi yang terlalujauh juga menjadi penyebab terjadinyapenyelundupan BBM bersubsidi. Dalamkurun waktu Januari hingga Juni 2012saja, pihak BPH Migas sudah menemu-kan 396 kasus penyelundupan yangtertangkap tangan.

Rudi Rubiandini mengatakan yangmenjadi persoalan saat ini bukan padatingkat operasional pembatasan BBMatau penambah kuota karena habisnyajatah. “Di balik semua itu, penyebabnyaadalah disparitas harga antara BBM

subsidi dengan non subsidi,” kata Rudi,di Jakarta, Minggu (9/9).

Dengan adanya selisih harga yangterlalu jauh antara BBM bersubsidi danBBM non subsidi, tidak ada yang bisadilakukan pemerintah untuk menahanterjadinya penyelundupan BBM subsidi,baik yang terjadi di lintas negaramaupun lintas daerah.

“Di negeri ini sesuatu yang seharus-nya tidak terjadi, malah terjadi.Misalnya, seharusnya perkebunan danpertambangan sudah tidak boleh mem-beli BBM bersubsidi, tapi justru merekabisa membelinya lewat pihak ketiga.Mobil mewah beli lewat pembantunya,

itu semua kreatifitas yang secaramoral tidak boleh terjadi. Semuanyaingin berlomba mendapatkan yanglebih murah,” katanya.

Rudi benar. Program pemba-tasan konsumsi BBM bersubsidiyang dimulai 1 Agustus pun memangbanyak menghadapi banyak kenda-la di lapangan. Misalnya, meski BPHMigas sudah melakukan sosialisasimenyeluruh ke sejumlah daerah, tapisejumlah pihak yang menjadi objekprogram ini terlihat masih mela-kukan pelanggaran. Kendaraandinas instansi pemerintah, BUMN,dan BUMD, masih ada yang masuk

SPBU membeli BBM subsidi. Saatdilakukan penegakan aturan, merekabersiasat. Mulai mencopot pelat nomorhingga membeli BBM menggunakanjirigen lalu dimasukkan mobilnya yangparkir agak jauh dan tersembunyi darilokasi SPBU.

Yang jelas, menurut anggota KomiteBadan Pengatur Hilir Minyak dan GasBumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim, TimSosialisasi dari Kementerian ESDM, BPHMigas, dan Pertamina sudah keliling keinstansi-instansi di daerah untukmelakukan sosialisasi program ini.Artinya, mereka sudah tahu adakebijakan pemerintah tersebut. Namunmengapa masih melakukan penyim-pangan? Tentu hal itu terkait keuntunganekonomi yang diraih oknum tersebut.“Ini skala kecil, belum yang skala besaryang tentu saja melibatkan orangbesar,” kata seorang anggota DPR.

gatot susanto

EKONOMI

Jero Wacik

96 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

irektur BBM BPH Migas DjokoSiswanto mengakui adanya teguran lisan Menteri ESDMJero Wacik. “Iya, teguran li-

san,” katanya. Teguran itu karenasebelum-nya muncul berita di koranterkait pemberlakuan pembatasan BBMsubsi-di yang segera diberlakukan.Salah satunya soal kemungkinankendaraan hanya boleh maksimalmembeli BBM subsidi 10 liter/hari.Aturan ini dinilai tidak implementatif.Betapa tidak, dengan aturan inimasyarakat bisa kerepotan, khususnyakalangan bisnis, yang mobilitasnyatinggi.

“Premium 10 liter hanya untuk sekalijalan, lalu pulangnya pakai apa?Kebijakan pemerintah seringkali me-nimbulkan penyiasatan-penyiasatanyang dilakukan oleh masyarakat. Inijuga sangat mungkin disiasati sepertikebijakan lain,” kata Ahmad, pengusa-ha batubara dan alat berat asal Sura-baya.

Wakil Menteri Energi Sumber DayaMineral, Rudi Rubiandini, juga menilairencana BPH Migas membatasi kenda-raan memakai premium bersubsidi ituakan sulit dilaksanakan. “Silakan sajakalau BPH Migas mau membatasi, tapisecara operasional sulit dilakukan,”katanya di Jakarta. Menurut dia, BPHMigas memang berhak mengeluarkanaturan pembatasan pemakaian BBMbersubsidi tersebut. Akan tetapi, pelak-sanaan di lapangan akan terbentursulitnya pengawasan. “Berapa polisiyang harus berjaga-jaga di SPBU, sebabpastinya akan ada pembeli yangmemaksa untuk mengisi premium ber-subsidi,” katanya.

Namun, Djoko merasa dirinya tidaksecara gamblang menyebut 10 liter perhari. “Surat kami (ke Pertamina) tidakada yang menyinggung soal pembatas-an 10 liter, itu mungkin wartawan yangkurang paham sehingga bahasanya jadibisa salah diinteprestasikan,” katanya.

Dia mengatakan teguran bosnya itusebenarnya terkait dengan Perpres No.15 tahun 2012 pasal 8 ayat 2 dan ayat 5,Permen ESDM No. 12 tahun 2012 pasal7 ayat 1 dan 2 serta Permen ESDM No.16 tahun 2012. Dalam peraturan itudisebutkan BPH Migas diberi kewenang-an untuk membuat aturan di manaberdasarkan peraturan itu tanggal 4 JuniDirektur Pemasaran dan Niaga Perta-mina kirim surat ke BPH Migas mohonuntuk membuat juknis/juklak/SOP.Kemudian pada tanggal 12 Juni KepalaBPH Migas mengirim surat ke DirutPertamina untuk meneruskan programpengendalian BBM bersubsidi di jalantol dan daerah elite seperti yang telahdilakukan oleh Pertamina di mana di

EKONOMI

10 Liter/Hari Pun Tak JadiD

Pondok Indah dan Fatmawati, Perta-mina telah membangun 4 SPBU tanpamenjual BBM bersubsidi, satu di Bali danbeberapa SPBU di Sumsel yang tidakmenjual solar bersubsidi.

Pada surat yang sama pengendalianBBM bersubsidi di jalan tol juga diku-rangi secara bertahap dimana mekanis-menya diserahkan kepada Pertamina.Kemudian direksi Pertamina besertajajarannya berkunjung ke BPH Migasuntuk minta pelaksanaan pengendalianBBM bersubsidi di jalan tol ditundahingga setelah Lebaran. Lalu padatanggal 25 Juli diadakan rapat dipimpinoleh anggota Komite, Ibrahim Hasyim,di Hotel Arya Duta yang dihadiri olehgeneral manager PT Pertamina RegionIII untuk wilayah Jabodetabek besertajajarannya. Dalam rapat tersebut diu-langi lagi dan disetujui pengendaliandistribusi BBM bersubsidi di jalan tol danwilayah perumahan elite. Notulenrapatnya ditandatangani oleh pimpinanrapat dan Pertamina serta dilampirkandaftar hadir dari jajaran Pertamina danBPH Migas. Tapi hasil rapat ternyata takkunjung dilaksanakan.

“Sebenarnya program pengendali-an distribusi BBM bersubsidi ini telahdirencanakan oleh Pertamina jauh harisebelumnya bahkan sejak MenteriESDM-nya dijabat Pak Purnomo Yusgi-antoro. BPH Migas sifatnya hanyamendukung dan mengingatkan sesuaidengan kewenangannya berdasarkanPeraturan yang berlaku dan atas per-mintaan Pertamina. Kemudian di awalSeptember 2012 Pertamina belum jugamelakukan pengendalian distribusi dijalan tol namun malah memberikan infobahwa tanggal 15 September kuotaBBM bersubsidi di DKI akan habis.Mengingat waktu itu tanggal 15

September sudah sangat dekat dansambil menunggu persetujuan olehDPR tentang tambah-an kuota, makatanggal 6 September saya berkirimsurat ke Pertamina untuk segera mela-kukan hal-hal yang sudah disepakatisebelumnya yaitu pengendalian distri-busi BBM bersubsidi di jalan tol danperumahan elite. Surat kami tidak adayang menyinggung soal pembatasan 10liter,” katanya.

Lalu apa benar aturan baru itu sulitdilaksanakan? “Bagaimana bisa dilaksa-nakan wong aturannya aja belum ada!Baru rencana, karena begini, di daerah-daerah khususnya di Kalimantan, paragubernurnya sudah membuat aturanyang beda-beda misalnya setiap mobilhanya boleh membeli bensin maksimal100 ribu rupiah. Kita tidak ingin aturan didaerah beda-beda antara satu daerahdengan daerah lainnya, sehingga perluada aturan yang dapat menjadi acuanbagi setiap daerah agar seluruh masya-rakat di NKRI ini mendapat perlakuaanyang sama,” katanya.

Menteri Energi Sumber Daya Mine-ral (ESDM) Jero Wacik mengakumenegur BPH Migas terkait rencananyamenjatahi pembelian premium sebesar10 liter kendaraan per hari. Jeromengatakan seharusnya usulan terse-but diajukan terlebih dulu melaluiKementerian ESDM, sebelum diajukankepada Pertamina. “Saya sudah mene-gur BPH Migas yang kirim surat kePertamina. Karena surat itu harus lewatsaya,” kata Jero di Gedung Nusantara IDPR, Jakarta. Jero menambahkan, usul-an tersebut harus dikonsultasikan duluke pihak pemerintah karena nantinyakeputusan tersebut akan menyangkutbanyak hal. “Karena surat itu haruslewat saya dan ke Pertamina. Harus

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 97

konsultasi sama saya, ini untuk rakyat,”tegas Jero.

Menurut Jero, keputusan tersebutbentuk kepanikan karena kuota BBMbersubsidi untuk tahun ini hanya tinggal10 juta kilo liter (Kl) dari kuota yangditetapkan sebesar 40 juta Kl. “KarenaDKI akan habis 15 September ada kepa-nikan sedikit. Mereka minta kurangipakai 10 liter saja,” tutup Jero.Kepanikan BPH Migas bisa dimaklumisebab darurat BBM subsidi seolah men-jadi masalah berkesinambungan. Seolahjalan tak berujung. “Nah BPH Migasditegur bosnya di kilometer 10,” kataseorang anggota DPR berkelakar.

Pemerintah kewalahan mengatasipenyelundupan minyak mentah, pe-nyimpangan dan pencurian BBM baikdi darat maupun di laut. Salah satunyakarena ada beking pejabat, aparatkeamanan, dan orang dalam Pertaminasendiri. Bersyukur, sebagian aksi penya-mun BBM itu digagalkan aparat.

Paling mutakhir, selama dua hariberturut-turut, Direktorat Jenderal Beadan Cukai menggagalkan usaha penye-lundupan minyak mentah Indonesia kenegara tetangga Malaysia dan Singa-pura. Pertama, Ditjen Bea Cukai Kepu-lauan Riau menggagalkan upaya sebu-ah super tanker bernama MT MarthaGlobal berbendera Indonesia denganmuatan 35 juta liter (35 ribu kiloliter)minyak mentah yang ingin diselundup-kan ke Malaysia, Minggu (23/9). Supertanker itu berhasil ditangkap oleh kapalpatroli Bea Cukai BC8005 di perairaninternasional Laut Natuna. “Modusmereka menggunakan pelayaran antar-pulau, karena seharusnya berlayar dariDumai menuju Cilacap. Kapal supertanker yang ber-DWT 45.000 tons initelah menyalahi jalur pelayaran danmembelokkan tujuan ke luar daerahpabean di mana harus memenuhikewajiban ke negara yaitu tata laksanabidang ekspor,” tutur Kasi Operasi BeaCukai Kepri, Adhi Pramono, Selasa (25/9). Nilai kerugian negara akibat usahapenyelundupan ini mencapai miliaranrupiah,” katanya lagi.

Adhi mengatakan, dibutuhkan waktu14 jam untuk menarik super tankertersebut dari lokasi pencegahan keKanwil Bea Cukai Kepulauan Riau Selainkapal, muatan, nakhoda, dan ABK -nyapun diamankan di Kanwil Bea CukaiKhusus Kepri. “Semua untuk prosespenyidikan,” jelas Adhi.

Kedua, aksi perampok BBM terjadisehari sebelumnya, Sabtu (22/9). BeaCukai Kepri menggagalkan penyelun-dupan 700 ton minyak mentah dariIndonesia ke Malaysia dan Singapura.Untuk itu Direktorat Jenderal Bea danCukai memperkirakan nilai penyelun-

dupan BBM hingga Agustus 2012mencapai Rp 15,13 miliar. “Per Agustus2012 ada 5 kasus penindakan BBM.Perkiraan nilai barangnya mencapaiRp15,13 miliar,” kata Dirjen Bea danCukai, Agung Kuswandono, dalam rapatkerja bersama Komisi XI di DPR.

Dia menjelaskan penyelundupanBBM bukan hanya bahan bakar yangtelah diolah. Namun juga minyak men-tah, solar, dan BBM solar industri (highspeed diesel fuel). “Jangan hanyakaitkan dengan Oktan 88,” tuturnya usairapat. Pada 2011, Ditjen Pajak berhasilmembatalkan penyelundupan BBMsebanyak 3 kasus dengan nilai menca-pai Rp7,2 miliar. Salah satu yang menja-di kelemahan Bea Cukai dalam melaku-kan pencegahan penyelundupan BBMadalah minimnya jumlah pegawai dilingkungannya. Sebab dengan jumlahpulau di Indonesia mencapai 17.000pulau, sementara pegawai Bea danCukai hanya 10.170 pegawai, yangterjadi adalah 7.000 pulau di Indonesiatidak dijaga Bea dan Cukai. Hal inimemberi peluang pada para penjahatuntuk beraksi.

Selain itu aksi penyelundupan BBMini marak diduga karena ada bekingaparat keamanan. Bahkan, Direktur BBMBPH Migas Djoko Siswanto menyebutada jenderal terlibat menjadi bekingpenyelundupan BBM. Djoko menga-takan, modus operandinya ada yangmengambil di SPBU menggunakan trukberisi jerigen dan drum pada malamhari, kemudian ditampung di tempatpenampungan ilegal. Ada pula yangmemakai truk tanki/tanker kencing, adayang pakai selang untuk mengalirkanBBM dari SPBU ke tanki yang disem-bunyikan di balik dinding pom bensintersebut. Kemudian ada yang ship toship. Dan ada mobil Kijang serta sedanbagasinya dimodifikasi menjadi tankiBBM. “Dan lain-lain banyak deh. Parapencuri itu bisa berjalan terus karenaada toke dan bekingnyalah serta adapenadahnya,” katanya. “Cara menga-tasinya dengan melibatkan aparathukum. BPH Migas telah bekerja samamenandatangani MoU pengawasandengan kejaksaan, kepolisian, TNI AL,BIN, Pemda, dan instasi terkait lainnya,”katanya lagi. Soal menyulap kendaraanmenjadi tanki BBM pernah diungkapjajaran Polda Jatim pada April 2012 lalu.Saa itu polisi menangkap empat awakbus PO AKAS karena membeli solarbersubsidi dalam jumlah mencurigakandi SPBU Yosorati Kecamatan Sumber-baru Jember. Awak bus membeli solar1.887 liter seharga Rp 8,4 juta. PetugasSPBU yang curiga dengan pembelian itukemudian menelepon polisi. Polisi me-ngecek kebenaran laporan itu dan

kemudian menangkap awak bus sertamenyita solar beserta busnya. Keempatawak bus mengaku kalau pembeliansolar itu atas perintah bos mereka,pimpinan PO AKAS III, Rudi Yahyanto,yang akhirnya menjadi tersangka. Aksipenyelundupan dan penyimpangan lainBBM ini membuat anak usaha PT Perta-mina (Persero), PT Pertamina EP,kerepotan menghadapinya. PertaminaEP mengakui ada beking oknum aparatkeamanan dalam kasus pencurianminyak. Beking ini membuat pencurianminyak milik Pertamina semakin marakdan sulit diberantas.

“Pencurian minyak itu juga dibekingioknum aparat keamanan, karena seper-ti terorganisir, kalau tidak dibekingi pastitidak sesukar ini pengungkapan kasuspencurian minyak,” kata ManagerHumas PT Pertamina EP, Agus Amperi-anto. Untuk itu, kata dia, pihaknya telahmeminta bantuan BPH Migas, Kepoli-sian, TNI, sampai Kemenko Polhukam,untuk menghentikan kasus pencurianminyak mentah milik perseroan ini.“Kita sudah minta bantuan BPH Migas,Kepolisian, TNI sampai Polhukam.Bahkan tim Polhukam sudah datangbeberapa waktu lalu untuk menghenti-kan aksi pencurian minyak mentah iniyang sudah terjadi dari tahun ke tahun,”ujarnya.

Diungkapkan Agus, daerah palingbanyak pencurian ada di Sungai Gerongdi Tempino-Plaju Sumatera Selatan.Pihaknya pun sudah memetakan titik-titik rawan aksi pencurian minyakdengan modus melobangi pipa minyak,dari pipa PT Pertamina Gas sepanjang256 Km dari lapangan ke kilang pengo-lahan, ada di daerah Musi Banyu Asindan Banyu Lintir sepanjang 8 Km. “Inimerupakan lokasi paling sering terjadi-nya pencurian minyak,” katanya.

Bahkan untuk menghentikan aksipencurian ini Pertamina dengan Kepoli-sian dan TNI sudah melakukan MoUagar kasus ini tidak terjadi kembali. Sejakitu ada yang ditangkap. “Bahkan berkatkoordinasi dengan Direktorat Bea danCukai sudah ada pula kapal yangdigagalkan menyelundupkan minyakmentah tersebut,” ucapnya.

Dia menambahkan, untuk meng-hentikan aksi pencurian ini tidak-lahmudah. Selain dibekingi oknum aparatkeamanan, oknum orang dalam Perta-mina sendiri juga ada yang bermain.Oknum ini pun sudah dipecat. Lalu adajuga dari oknum Elnusa dan pihak ketigayang bekerjasama dengan Pertamina.“Semua kami upayakan secepatnyaditindak, pasalnya miliaran rupiahsudah kami derita kerugiannya, kamiingin masalah ini berakhir,” tegasAgus gatot susanto

EKONOMI

98 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012

APA DAN SIAPA

ini, Jakarta berada di ambang ancamanover populasi, banjir besar, dan kema-

cetan total. Sebuah penelitian memperkirakantransportasi darat ibukota Jakarta akan lumpuhtotal pada tahun 2015. Juga 90 persen dari luasJakarta akan terendam banjir pada tahun 2050.Selain banjir, Jakarta juga dikhawatirkan terancambencana karena berdekatan dengan gunungKrakatau – diprediski sebagian ahli geologi akankembali meletus antara 2015-2083.

Kondisi itulah yang memunculkan wacanapemindahan ibukota Jakarta, yang juga menjadibahan pemikiran Presiden Susilo BambangYudhoyono dalam tiga tahun terakhir ini.

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah KabupatenSeluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor sangatmendukung rencana pemindahan ibukota Jakartake lokasi lain, misalnya ke Palangkaraya, Kaliman-tan Tengah. “Kami setuju ibukota dipindahkan.Tetapkan saja! Tak perlu lagi ada opsi untuk rencanapemindahan ibukota Jakarta ke tempat lain,” kataIsran menanggapi Velix V Wanggai, staf khususPresiden bidang pembangunan daerah dan otono-mi daerah dalam seminar “Mewujudkan Pertum-buhan Yang Berkeadilan dan Berkelanjutan” diJakarta, pertengahan Oktober lalu.

Menurut Isran, wacana pemindahan ibukotadari Jakarta ke lokasi lain bukan lagi sekadar ide,karena pemikiran tersebut merupakan kelanjutandari inspirasi Bung Karno sejak tahun 1957 yangmenginginkan Jakarta dipindahkan ke Palangka-raya. Ada sejumlah alasan dikemukakan BungKarno waktu itu.

“Kalau saya Presiden, sudah saya pindahkanibukota,” kata Bupati Kutai Timur, KalimantanTimur, itu.

Pada 1957 Bung Karno pernah punya gagasan

Ketua Umum APKASIIsran Noor:

DukungPemindahanIbukota

untuk memindahkan ibukota ke Palang-karaya. Sebagai tahap persiapan, iabahkan telah meletakkan batu pertama-nya di Kampung Dayak, di jantungKalimantan pada 17 Juli 1957. Palang-karaya yang berarti tempat suci, mulia,dan agung didesain sebagai ibu kotaIndonesia Raya.

Palangkaraya memiliki luas menca-pai 2.678,51 km2, sedangka Jakarta hanya661,52 km2. Ini berarti Palangkarayasangat punya potensi untuk dikembang-kan sebagai ibu kota baru, arsitekturnya,jalan-jalan lebar, infrastruktur, taman-taman hijau, dan bebas gempa seba-gaimana daerah di Kalimantan lainnya.

Perpindahan ibukota atau pusatpemerintahan negara merupakan halbiasa dan pernah dilakukan oleh banyaknegara. Di antaranya, Turki memindah-kan ibukota dari Istanbul ke Ankara,Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia,Amerika Serikat dari New York keWashington DC, Jepang dari Kyoto keTokyo, Australia dari Sidney ke Canber-ra, dan Jerman dari Bonn ke Berlin. sam

K

DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012 99

100 DUMAS EDISI XVIII NOVEMBER 2012