Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa...

25
Dukungan Kemajuan IPTEK untuk Kesempurnaan Ibadah 1 (pakarfisika) A. Muqoddimah Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah mengajarkan kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi, planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, Galaksi- galaksi, Cluster-cluster, DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala karakteristiknya. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Israa-17: 44) Bertasbih dalam ayat ini memiliki makna yang universal. Alam semesta yang bertasbih adalah perilaku universal yang tersentral pada satu tujuan yakni Allah SWT. Sejak dari mikrokosmos hingga ke makrokosmos, ternyata seluruhnya bertasbih. Tidak ada satu materipun di alam semesta ini yang tidak bertasbih. Hanya saja manusia tidak mengerti tasbih mereka. 1 Makalah disampaikan pada : Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa 17 Maret 2009. Kerjasama antara Yayasan Asy-Syukur – P2A Desa Kebondalem Kidul, Prambanan. Di kompleks Masjid Dasrusy-Syukri Ahmad Nugroho, Kadipaten Lor, Kebondalem Kidul, Prambanan. 1

Transcript of Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa...

Page 1: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Dukungan Kemajuan IPTEK untuk Kesempurnaan Ibadah1

(pakarfisika)

A. Muqoddimah

Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah mengajarkan kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi, planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, Galaksi-galaksi, Cluster-cluster, DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala karakteristiknya.

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Israa-17: 44)

Bertasbih dalam ayat ini memiliki makna yang universal. Alam semesta yang bertasbih adalah perilaku universal yang tersentral pada satu tujuan yakni Allah SWT. Sejak dari mikrokosmos hingga ke makrokosmos, ternyata seluruhnya bertasbih. Tidak ada satu materipun di alam semesta ini yang tidak bertasbih. Hanya saja manusia tidak mengerti tasbih mereka.

Tasbih ( تسبيح), berasal dari kata yang arti sederhananya adalah سبح berenang. Alam semesta yang berenang adalah alam semesta yang bergerak, berputar, berotasi, berevolusi, berosilasi. Gerakan osilasi alam semesta akhirnya dapat divisualisasikan dengan persamaan matematis yang kita sebut sebagai gelombang-Gelombang Transversal. Gelombang Transversal merupakan jenis Gelombang Elektromagnetik, yang hakekatnya merupakan perualngan sebuah lingkaran, dengan jumlah sudut 360o.

1 Makalah disampaikan pada : Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa 17 Maret 2009. Kerjasama antara Yayasan Asy-Syukur – P2A Desa Kebondalem Kidul, Prambanan. Di kompleks Masjid Dasrusy-Syukri Ahmad Nugroho, Kadipaten Lor, Kebondalem Kidul, Prambanan.

1

Page 2: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Mestinya bukan IPTEK tetapi PITEK atau Pengetahuan Ilmu dan Teknologi. Sebab Ilmu lahir setelah adanya pengetahuan. Pengetahuan adalah semua aktifitas aktif manusia pada panca inderanya. Sedang Ilmu adalah seluruh usaha sadar yang tidak sekedar melalu panca indera, namun sudah melibatkan akal-pikiran. Kemudian Teknologi adalah hasil karya manusia dalam bentuk alat bantu yang memudahkan hidup manusia.

Ibadah adalah semua aktifitas hidup manusia yang diniatkan untuk menggapai ridlo Allah SWT, bahkan Jin juga punya tugas yang sama. Firman Allah ...

Artinya:dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyaat -51 : 56).Itulah mengapa umat Islam tidak diperkenankan memutuskan suatu

persoalan hidupnya sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan perkara itu. Firman Allah ...

Artinya:dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi

perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al Ahzab – 33 : 36)

PITEK kini telah memasuki era yang serba instant dalam arti mudah dan memudahkan. Berbagai produk karya teknologi diarahkan untuk memudahkan kehidupan manusia, tidak terlepas ummat Islam dalam menjalankan ibadah sehari-harinya.

Kesempatan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ini akan dipaparkan sekilas khazanah Ummat Islam yang hampir hilang, yakni Ilmu Falak.

B. Ilmu Falak

2

Page 3: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Ilmu Falak adalah ilmu yang sangat dekat dengan teknologi, karena dunia falak adalah dunia astronomi, dunia yang jauh dari gapaian indera manusia.Ilmu Falak adalah:1. Secara Bahasa:

Falak = Orbit, Jalan, Lintasan, Jalur dan sejenisnyaFalak juga berasal dari bahasa Sumeriah yakni Pilak yang berarti ”sesuatu yang berputar”.

2. Secara Istilah:Falak secara bahasa adalah Orbit, Jalan, Lintasan, Jalur dan sejenisnya.

Ilmu Falak adalah Ilmu Astronomi, namun Ilmu Falak secara praktis hanya mempelajari tiga benda angkasa, yakni Bumi, Bulan, dan Matahari (BBM). Dengan kajian yang intensif terhadap tiga benda ini, dimaksudkan agar manusia mengerti seluk-beluk gerak BBM sehingga dapat digunakan untuk kemaslahatan ummat Islam khususnya dalam menentukan jadwal waktu sholat, awal bulan kalender hijriyah, arah kiblat dan gerhana matahari dan bulan.

Allah berfirman dalam surah ke 21, Al-Anbiyaa ayat 33:

Artinya:dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.Allah berfirman dalam surah ke 36, Yaasiin ayat 40:

Artinya:

tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Secara rinci, ruang lingkup Ilmu Falak meliputi:1. Penentuan Awal Bulan dalam Kalender Hijriyah2. Penentuan Jadwal Waktu Sholat3. Penentuan Gerhana Matahari dan Bulan4. Penentuan Arah Kiblat

3

Page 4: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Pembahasan materi akan disajikan secara ringkas tanpa memasukkan perhitungan ilmu falaknya, kecuali materi terakhir yakni Arah Kiblat, yang akan dipaparkan lebih detail berikut contoh aplikasinya.

Pertama, berbicara tentang awal bulan dalam Sistem Kalender Hijriyah, berbeda dengan Sistem Kalender Masehi. Dalam sistem masehi, awal hari dimulai dari jam 00:00 atau tengah malam, sementara dalam sistem Hijriyah, awal hari dimulai dari saat matahari terbenam atau waktu maghrib. Sehingga istilah nanti malam yang diucapkan sore hari adalah benar untuk masehi dan salah bila berdasar hijriyah. Menurut hijriyah, bukan nanti malam tetapi besok malam.

Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar atau bulan (komariyah).

Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Hari dalam Hijriyah atau Islam dimulai dengan munculnya bulan sabit atau Hilal pertama di ufuk barat selepas matahari terbenam. Munculnya Hilal bisa dihitung atau dihisab dan bisa dilihat atau dirukyah. Antara Hisab dan Rukyah, sampai saat ini masih menjadi wacana yang ramai dalam dunia falak.

Tentang bulan sabit atau Hilal, Allah SWT telah berfirman...

Artinya:mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan

sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; ... (QS. Al-Baqarah – 2: 189)

Contoh berikut adalah Hilal penutup Bulan atau Hilal Tua untuk bulan Ramadhan 1429 H yang lalu, diambil di Bendo, Ketitang, Juwiring - Klaten Jawa Tengah:

4

Page 5: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Hilal nampak sebagai bulan sabit yang tipis

Kedua, berbicara jadwal waktu sholat, kita sangat prihatain karena adzan tepat waktu hanya terjadi pada bulan terntentu saja, misalnya Ramadhan. Media elektronik juga hanya mau mengumandangkan adzan waktu tertentu saja, misal maghrib. Padahal sudah pasti, perintah sholat adalah lima waktu dan bukan sekedar maghrib.

Di dalam kitab-kitab itu kita dapati keterangan yang jauh lebih spesifik tentang waktu-waktu shalat. Kesimpulan dari semua keterangan itu adalah sebagai berikut:

1. Waktu Shalat Fajr (Shubuh)Dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Fajar dalam

istilah bahasa arab bukanlah matahari. Sehingga ketika disebutkan terbit fajar, bukanlah terbitnya matahari. Fajar adalah cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Ada dua macam fajar, yaitu fajar kazib dan fajar shadiq. Fajar kazib adalah fajar yang `bohong` sesuai dengan namanya. Maksudnya, pada saat dini hari menjelang pagi, ada cahaya agak terang yang memanjang dan mengarah ke atas di tengah di langit. Bentuknya seperti ekor Sirhan (srigala), kemudian langit menjadi gelap kembali. Itulah fajar kazib.

Sedangkan fajar yang kedua adalah fajar shadiq, yaitu fajar yang benar-benar fajar yang berupa cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit. Fajar ini menandakan masuknya waktu shubuh.

Jadi ada dua kali fajar sebelum matahari terbit. Fajar yang pertama disebut dengan fajar kazib dan fajar yang kedua disebut dengan fajar shadiq. Selang beberapa

5

Page 6: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

saat setelah fajar shadiq, barulah terbit matahari yang menandakan habisnya waktu shubuh. Maka waktu antara fajar shadiq dan terbitnya matahari itulah yang menjadi waktu untuk shalat shubuh.

Di dalam hadits disebutkan tentang kedua fajar ini:"Fajar itu ada dua macam. Pertama, fajar yang mengharamkan makan dan

menghalalkan shalat. Kedua, fajar yang mengharamkan shalat dan menghalalkan makan.." (HR Ibnu Khuzaemah dan Al-Hakim).

Batas akhir waktu shubuh adalah terbitnya matahari sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

Dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasululah SAW bersabda, "Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari." (HR Muslim)

2. Waktu Shalat ZhuhurDimulai sejak matahari tepat berada di atas kepala namun sudah mulai agak

condong ke arah barat. Istilah yang sering digunakan dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah tergelincirnya matahari. Sebagai terjemahan bebas dari kata zawalus syamsi. Namun istilah ini seringkali membingungkan karena kalau dikatakan bahwa `matahari tegelincir`, sebagian orang akan berkerut keningnya, "Apa yang dimaksud dengan tergelincirnya matahari?"

Zawalus-Syamsi adalah waktu di mana posisi matahari ada di atas kepala kita, namun sedikit sudah mulai bergerak ke arah barat. Jadi tidak tepat di atas kepala.

Zawal Asy-Syams : Bila Matahari melewati Garis U-S

6

Matahari

Garis Utara-Selatan

Page 7: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Dan waktu untuk shalat zhuhur ini berakhir ketika panjang bayangan suatu benda menjadi sama dengan panjang benda itu sendiri. Misalnya kita menancapkan tongkat yang tingginya 1 meter di bawah sinar matahari pada permukaan tanah yang rata. Bayangan tongkat itu semakin lama akan semakin panjang seiring dengan semakin bergeraknya matahari ke arah barat. Begitu panjang bayangannya mencapai 1 meter, maka pada saat itulah waktu Zuhur berakhir dan masuklah waktu shalat Ashar.

Ketika tongkat itu tidak punya bayangan baik di sebelah barat maupun sebelah timurnya, maka itu menunjukkan bahwa matahari tepat berada di tengah langit. Waktu ini disebut dengan waktu istiwa`. Pada saat itu, belum lagi masuk waktu zhuhur. Begitu muncul bayangan tongkat di sebelah timur karena posisi matahari bergerak ke arah barat, maka saat itu dikatakan zawalus-syamsi atau `matahari tergelincir`. Dan saat itulah masuk waktu zhuhur.

3. Waktu Shalat AsharWaktu shalat Ashar dimulai tepat ketika waktu shalat Zhuhur sudah habis, yaitu

semenjak panjang bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan panjang benda itu sendiri. Dan selesainya waktu shalat Ashar ketika matahari tenggelam di ufuk barat. Dalil yang menujukkan hal itu antara lain hadits berikut ini:

Waktu Ashar : Bila bayangan lebih panjang dari Bendanya

Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat shubuh sebelum tebit matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat shubuh. Dan orang yang mendapatkan satu

7

Page 8: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia termasuk mendapatkan shalat Ashar." (HR Muslim dan enam imam hadits lainnya).

Namun jumhur ulama mengatakan bahwa dimakruhkan melakukan shalat Ashar tatkala sinar matahari sudah mulai menguning yang menandakan sebentar lagi akan terbenam. Sebab ada hadits nabi yang menyebutkan bahwa shalat di waktu itu adalah shalatnya orang munafiq.

Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari hingga saat matahari berada di antara dua tanduk syetan, dia berdiri dan membungkuk 4 kali, tidak menyebut nama Allah kecuali sedikit." (HR Jamaah kecuali Bukhari dan Ibnu Majah).

Bahkan ada hadits yang menyebutkan bahwa waktu Ashar sudah berakhir sebelum matahari terbenam, yaitu pada saat sinar matahari mulai menguning di ufuk barat sebelum terbenam. Dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dan waktu shalat Ashar sebelum matahari menguning."(HR Muslim)

4. Waktu Shalat MaghribDimulai sejak terbenamnya matahari dan hal ini sudah menjadi ijma`

(kesepakatan) para ulama. Yaitu sejak hilangnya semua bulatan matahari di telan bumi. Dan berakhir hingga hilangnya syafaq (mega merah). Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW:

Waktu Maghrib: Matahari lewat TerbenamDari Abdullah bin Amar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waktu Maghrib

sampai hilangnya shafaq (mega)." (HR Muslim).Syafaq menurut para ulama seperti Al-Hanabilah dan As-Syafi`iyah adalah

mega yang berwarna kemerahan setelah terbenamnya matahari di ufuk barat. Sedangkan Abu Hanifah berpendapt bahwa syafaq adalah warna keputihan yang berada di ufuk barat dan masih ada meski mega yang berwarna merah telah hilang. Dalil beliau adalah:

8

Page 9: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dan akhir waktu Maghrib adalah hingga langit menjadi hitam." (HR Tirmizy). Namun menurut kitab Nashbur Rayah bahwa hadits ini sanadnya tidak shahih.5. Waktu Shalat Isya`

Dimulai sejak berakhirnya waktu maghrib sepanjang malam hingga dini hari tatkala fajar shadiq terbit. Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali shalat shubuh.

Dari Abi Qatadah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya." (HR Muslim)

Sedangkan waktu muhktar (pilihan) untuk shalat `Isya` adalah sejak masuk waktu hingga 1/3 malam atau tengah malam. Atas dasar hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan/ menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya.." (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy).

Dari anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW menunda shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat." (HR Muttafaqun Alaihi).

Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waktu shalat Isya` hingga tengah malam"(HR Muslim dan Nasai)

Ketiga, berbicara tentang Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, kewajiban pertama bagi seorang muslim adalah tetap beriman. Makanya Rasulullah SAW memerintahkan sholat gerhana.

Gerhana sebenarnya tidak hanya untuk Bulan dan Matahari, tetapi secara falaki kembali kepada BBM (Bumi Bulan Matahari). Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sedang gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.

Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

9

Page 10: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

C. Arah KiblatDiantara syarat sahnya sholat adalah menghadap kiblat. Menghadap

kiblat adalah menghadap ke arah di mana Ka’bah berada. Jika sholat dilakukan dengan tidak menghadapkan ke Ka’bah-dengan beberapa pengecualian, maka sholat itu dinyatakan tidak sah. Oleh sebab itu, sebelum orang melakukan sholat, syarat-syarat sahnya sholat harus dipenuhi dahulu; antara lain yakni secara yakin menyadari bahwa ia melakukan sholat tepat menghadap ke arah kiblat.

Kewajiban mengetahui ketepatan menghadap kiblat ditentukan dalam syari’at Islam secara nashiyah, artinya ditentukan berdasar ayat al-Qur’an dan al-Hadits al-Nabawi. Sedangkan penentuan secara teknis dikembangkan melalui kemampuan ijtihad insani.

Pada zaman Nabi, Rasulullah SAW dan para sahabatnya sholat menghadap ke arah Masjidil Aqsha di Palestina, sebagaimana dilakukan oleh para nabi sebelumnya. Namun demikian, Nabi mempunyai kecenderungan untuk menghadap ke arah Masjidil Haram di Mekkah. Kendala ini bisa beliau atasi dengan cara melakukan sholat di sebelah selatan posisi Ka’bah, sehingga beliau bisa menghadap kedua-duanya, menghadap ke Ka’bah sekaligus juga menghadap ke arah Masjidil Aqsha di Palestina. Keterangan ini dapat dijumpai dalam Tafsir Al-Manaar juz II halaman 2.

Posisi Rasulullah SAW saat sholat, menghadap kedua kiblat sekaligus

10

Ka’bah

Posisi Rosulullah SAWArah Kiblat Pertama

Page 11: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, sedang posisi kota Madinah di antara Mekkah dan Palestina, maka sikap menghimpun dua kiblat tidak bisa beliau pertahankan lagi. Maka Rasulullah SAW melakukan sholat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama kurang lebih 16 bulan. Selama itu beliau selalu berdo’a kepada Allah SWT agar menetapkan Ka’bah sebagai kiblat. Kemudian turunlah ayat ke 144 dari surat Al-Baqoroh:

Artinya:Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka

sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqoroh -2 : 144)

Arah Kiblat semula (pertama) dan arah kiblat kini dan seterusnya

Dalam Tafsir Departemen Agama disebutkan, bahwa maksud dari menengadah ke langit dalam ayat diatas adalah Nabi Muhammad SAW.

11

Page 12: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

sering melihat ke langit berdo’a dan menunggu-nunggu turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah atau Ka’bah.

Ali As-Sayis dalam kitabnya Tafsir Ayatil Ahkam juz I halaman 35 menyebutkan bahwa golongan Syafi’iyah dan Hanabilah menyatakan bahwa kewajiban menghadap kiblat tidaklah berhasil kecuali bila menghadap ’ainnya Ka’bah. Ini berrati harus 100% tepat betul menghadap Ka’bah.

Sementara golongan Malikiyah dan Hanafiyah, seperti tercantum dalam kitab-kitab mereka berpandangan bahwa bagi penduduk Mekkah yang dapat menyaksikan Ka’bah, maka harus mengahap ’ainnya Ka’bah. Tetapi bagi yang tidak dapat menyaksikannya, maka arahnya saja sudah cukup.

Dalam Islam, mengadap arah kiblat memiliki tingkatan hukum berkaitan dengan ibadah yang telah ditentukan secara syar’i, yakni: Wajib, manakala mendirikan sholat baik yang fardlu ataupun sunat, karena menghadap kiblat merupakan syarat sahnya sholat. Kecuali dalam kondisi perang atau safar. Begitu pula saat menguburkan jenazah, dimana jenazah harus diletakkan miring dengan bahu kanan menyentuh liang lahat dan muka/wajah menghadap kiblat. Sunah, bagi yang ingin membaca Al-Quran, berdoa, berzikir, tidur (bahu kanan dibawah) dan lain-lain yang berkaitan. Haram, ketika membuang air besar atau kecil di tanah lapang tanpa ada dinding penghalang. Makruh, bila membelakangi arah kiblat dalam setiap perbuatan seperti membuang air besar atau kecil dalam keadaan berdinding, tidur menelentang sedang kaki selunjur ke arah kiblat dan sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya penemuan alat-alat bantu digital, maka penentuan arah kiblat menjadi sangat mudah. Kenyataan yang berikutnya muncul adalah, ternyata arah kiblat mayoritas masjid yang ada kurang tepat bahkan beberapa menyimpang sangat jauh dari arah kiblat yang sebenarnya.

Demikianlah kenyataan di lapangan, dan fakta ini sekaligus mencerminkan bahwa umat Islam kurang begitu peduli, apakah arah kiblat khususnya dalam sholat kita sudah benar atau belum. Mungkin terbersit sekilas keyakinan bahwa masalah ini sudah dibicarakan oleh para ahlinya, sebelum sebuah masjid dibangun. Sehingga menjadi tidak perlu mempertanyakan kesahihan kiblat suatu masjid. Bahkan yang lebih

12

Page 13: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

menyedihkan, para pengurus suatu masjid, mempunyai sikap yang sama, tidak peduli dan tidak mau tahu.

Sebagian umat Islam mengambil sikap acuh dan menganggap kelonggaran yang diberikan oleh syari’at yang membenarkan cukup menggunakan kaedah kiblat secara dzanni saja. Perlu diketahui bahwa akibat yang akan terjadi karena serongnya arah kiblat terhadap ka'bah yang hanya sebesar (12 x 10.5 x 15) meter3 serta jarak yang jauh dari Indonesia sekitar 8000 km, maka selisih 1° dari arah kiblat yang sebenarnya akan menyebabkan pergeseran sebesar 126 kilometer di Utara atau Selatan Ka’bah-Mekkah. Bila selisihnya di atas 10° dari arah kiblat sebenarnya, maka penyimpangan sudah 1.260 km; lebih panjang dari pulau Jawa (jarak Ujungkulon-Banyuwangi = 1.000 km).

Panjang Pulau Jawa adalah sekitar 1.000 kilometer

Sebagai ilustrasi penyimpangan yang sangat besar itu, lihatlah gambar di bawah ini. Bila arah kiblat masjid menyimpang sekitar 10° saja, maka arah yang dituju saat sholat bukannya ke titik Ka’bah , atau ke kota Mekkah, atau ke negara Arab Saudi, atau benua Asia, tetapi sudah pindah ke benua Afrika, ke negara Ethiopia, ke kota ..., ke gedung..., ke kebun..., ke kolam..., dst yang sama sekali di luar bayangan kita.

13

Page 14: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Penyimpangan arah Kiblat 10° justru mengarah ke benua Afrika (Ethiopia)

Berpegang pada madzhab Hanafi dan Hambali tidak salah, namun ketika saran yang cukup mudah ditemukan dan upaya untuk mengarahkan wajah saat sholat menuju kiblat yang lebih tepat, mengapa tidak dilakukan. Survei yang dilakukan para praktisi falak, menyebutkan bahwa di Jawa Barat, Yogyakarta dan Surakarta; 50% lebih arah kiblat masjid dan musholla menyimpang. Sesuatu yang tidak perlu terjadi lagi.

Disinilah urgensinya pemahaman arah kiblat dan cara menentukannnya demi kesempurnaan dan syarat sahnya sholat serta untuk kepentingan ibadah lain yang disunnahkan menghadap ke arah kiblat.

MAKNA ARAH KIBLAT

14

Page 15: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Arah kiblat tiada lain adalah arah menuju Ka`bah di kota Mekkah yang terletak di negara Arab Saudi pada koordinat lintang 21º 25′ 21” LU dan bujur 39º 49’ 34” BT. Arah kiblat ini dapat ditentukan dari setiap titik atau tempat di permukaan bumi dengan beragam cara dan metode.

Kiblat pertama ummat Islam adalah ke arah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha di Palestina. Selama Rasulullah SAW di Mekkah ditambah sekitar 16 bulan di Madinah, beliau sholat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha, yang kebetulan juga menjadi kiblatnya orang-orang Yahudi. Kondisi ini menyebabkan orang-orang Yahudi menjadikannya sebagai bahan ejekan; dan selalu berkata, ”Kalian kaum muslimin tidak memiliki agama yang tetap, oleh sebab itu kalian berdiri menghadap kiblat kami...”.

Allah SWT Maha Tahu dan Maha Bijaksana, sehingga ejekan orang-orang Yahudi membawa hikmah karena Allah menurunkan ayat-Nya, bahwa kiblat ummat Islam adalah Masjidil Haram di Mekkah, tepatnya Ka’bah. Diantara hikmah yang bisa kita petik dari pemindahan arah kiblat ini, antara lain menjawab ejekan kaum Yahudi. Tetapi secara geografis, andai kiblat ummat Islam tetap ke arah Majidil Aqsha di Palestina; saat ini kita akan kesulitan menentukan arah kiblat.

Masjidil Aqsha berada di lokasi dengan koordinat lintang tempat 31°46′ 40.93″ LU. Garis ini jelas tidak dilalui saat matahari melakukan gerak tahunan, sebab titik balik utara matahari saat melewati pada garis Lintang Utara tanggal 21 Juni, adalah pada lintang 23.5° LU. Jadi mustahil kita menentukan arah kiblat dengan melihat bayangan matahari. Karena matahari tidak pernah berada di atas Masjidil Aqsha saat kulminiasi atau tengah hari.

Ka’bah di Masjidil Haram kota Mekkah, berada di garis koordinat 21°25′20.94″ Lintang Utara. Garis ini di bawah 23.5° LU batas matahari melakukan gerak tahunannya. Jadi setiap 28 Mei sore hari sekitar jam 16:18 WIB, dan 16 Juli sore hari sekitar jam 16:26 WIB, kita dapat menentukan arah kiblat dengan mudah.

Gambar di bawah adalah lokasi 3 masjid paling suci di dunia masing-masing Masjidil Haram di Mekkah, Masjidin Nabawi di Madinah, dan Masjdil Aqsha di Palestina. (Peta diambil dari Google Earth).

15

Page 16: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Koordinat Masjidil-Aqsha dan Masjidil-Haram

Gambar di bawah adalah Masjidil-Aqsha (dalam lingkaran ellips) sebagai kiblat pertama ummat Islam (model 3D by: Google Earth):

Posisi Masjidil-Aqsha di PalestinaMaka dengan perintah Allah SWT kiblat tersebut diubah dari Masjidil-

Aqsha di Baitul Maqdis ke arah Ka’bah di Mekkah. Setelah itu, orang-orang Yahudi mengajukan kritikan lain, yaitu bahwa jika kiblat yang pertama benar, maka kenapa kalian mengubahnya; dan jika kiblat kedua yang benar, maka salat kalian selama menghadap kiblat pertama, adalah sia-sia.

Gambar di bawah adalah Kiblat saat ini dan seterusnya (model 3D by: Google Earth):

16

21o 25’ LU

31o 46’ LU

Page 17: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Ka’bah di Masjidil Haram

Dengan demikian, Allah SWT memindahkan kiblat dari Palestina ke Mekkah; dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram; salah satu makna yang harus kita fahami adalah agar kita ummat Islam setelah turunnya ayat 144 surat al-Baqarah ini bisa dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan dalam menentukan arah kiblat. Di sana Allah memberikan isyarat, CUKUP DENGAN MATAHARI KALIAN BISA MENGARAH KIBLAT.

Matahari tepat di atas titik Ka’bah

17

Page 18: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Bayangan matahari saat Istiwa A’dhamInilah yang kita sebut Roshdul Qiblah pada saat Istiwa A’dham. Istiwa

A’dham adalah fenomena alam, dimana posisi Matahari tepat berada di atas Ka’bah. Fenomena ini terjadi 2 kali setiaptahun, yakni setiap pada tanggal 28 Mei jam 16:18 WIB dan 16 Juli jam 16:27 WIB. Bila tahun kabisat maju sehari, misal tahun 2008; terjadinya pada 27 Mei dan 15 Juli. Pada 2009 ini, akan terjadi pada 28 Mei dan 16 Juli 2009.

Saat inilah orang yang bisa melihat matahari bisa mengarah ke Ka’bah dengan sangat tepat. Dan fenomena ini mustahil terjadi, bila kiblat tetap di Palestina yakni Masjidil Aqsha.

Bagaimana dengan orang yang ketika Makkah siang, tetapi lokasi lain malam, pada saat Istiwa A’dham, matahari tidak bisa dilihat dari sana...? Ada banyak cara untuk menentukan arah kiblat, seiring dengan perkembangan Pengetahuan Ilmu dan Teknologi (PITEK). Ada Bulan, ada bintang, ada gerak tahunan matahari, atau ada juga kompas, ada GPS, ada Google Earth, ada QiblaLocator baik versi asli maupun versi bahasa Indonesia di alamat http://rukyatulhilal.org/qiblalocator/, dll

Contoh penentuan dan perhitungan arah kiblat:Pertama, kita siapkan data Lokasi atau Masjid yang akan kita tentukan arah

kiblatnya.a. Nama Masjid : Masjid Dar al-Syukri Achmad Nugrohob. Alamat Masjid : Lintang 7o 45 LS, 110o 29 BT, c. Time Zona : GMT+7,

18

Page 19: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

d. Elevasi : 150 meter dpl (di atas permukaan laut),

Kedua, kita tentukan azimuth kiblat lokasi dengan hisab, dengan bantuan kalkulator.

a. Data di atas dimasukkan ke dalam rumus arah kiblat:i. Dari Utara ke Qiblat:

cotan Q = (sin a x cotan b) : sin C – cos a x cotan C, atauii. Dari Barat ke Qiblat:

tan Q = (cos f x tan 21º 25’ 21.07”/sin (l-39o 49’ 34”) –(sin f/ tan (l-39o 49’ 34”)

b. Bila kita memasukkan benar, maka akan didapat nilai azimuth Masjid Dar Al-Syukri Achmad Nugroho Prambanan adalah 294º 44’ atau dari arah Barat Sejati sebesar 24º 40’ 15.23”.

c. Jadi Kiblat Masjid Darusy-Syukri Achmad Nugroho adalah 24º 40’ atau 24,7o dari Barat Sejati.

d. Dengan Software, kalau kita masukkan data sama, maka hasilnya adalah azimuth 294,7o atau dari Barat Sejati sebesar 24,7o ke arah Kiblat:

Ketiga, Dengan data ini, kita akan terapkan dengan alat bantu untuk menentukan arag kiblat lokasi yang dimaksud, misalnya:

a. Kompas, b. GPS,c. Satelit (Google Earth atau QiblaLocator)

Cara lain yang alami, namun mudah dan hasilnya cukup presisi, adalah:a. Roshdul Qiblah (Bayangan Matahari).b. Istiwa’ A’dham, setiap 28 Mei jam 16:18 WIB dan 16 Juli jam 16:27

WIB

19

Page 20: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

Inilah peran dan dukungan kemajuan IPTEK untuk Kesempurnaan Ibadah kita. Semoga kita menjadi ummat yang cerdas sebagaimana teladan kita yang memiliki sifat Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Amien...19x.

D. KhotimahAllah SWT berfirman:

Artinya:dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiyaa – 21 : 30)

Artinya:dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz-Dzariyaat – 51 : 56)

Kedua ayat ini menjelaskan tentang proses penciptaan Alam Semesta, dan tujuan penciptaan manusia serta jin. Tujuan dari dua penciptaan; alam dan manusia-jin adalah sama, yakni agar kembali kepada ALLAH SWT dalam bentuk keimanan dan ibadah.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Sekilas PakARFisika:Nama : AR Sugeng Riyadi / Pak ARTTL : Semarang, 1 Desember 1972Alamat : Bendo Ketitang Juwiring Klaten Jawa TengahBlog : http://pakarfisika.wordpress.com/E-mail : [email protected] : 081 393 70 60 90Office : +62 (0271) 728188 ext. 105

Aktifitas dan Organisasi:1. Pendiri dan Pengasuh CASA (=Club Astronomi Santri Assalaam)2. Koordinator RHI (Rukyatul Hilal Indonesia) wilayah Surakarta3. Member of:

a. Physics and Astronomy Community (physlink.com)b. Google Earth Community (bbs.keyhole.com)c. ICOP (=Islamic Crescents’ Observation Project, http://www.icoproject.org/)d. MCW (Moonsighting Community Worldwide, http://www.moonsighting.com/)e. Panoramio (http://www.panoramio.com/user/836867/)

20

Page 21: Dukungan PITEK untuk Kesempurnaan Ibadah - Pak · Web viewDari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ..."Itu adalah shalatnya orang munafik yang duduk menghadap matahari

f. YouTube (http://www.youtube.com/pakarfisika/)g. HFI (=Himpunan Fisikawan Indonesia – http://fisikanet.lipi.go.id)

21