DUA TAHUN MENGABDI DI PAHOA

127
DUA TAHUN MEMBANTU PAHOA Pak Koko Tanumihardja yang pernah menjadi pengurus BPK PENABUR dan alumni PAHOA, ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengurus Sekolah Terpadu PAHOA yang didirikan pada tahun 2008. Kemudian Pak Koko mengajak rekan-rekan pengurus yang lain untuk ketemu dengan Pak Uripto Widjaja yang pernah berjasa di BPK PENABUR. Ketika ketemu inilah, Pak Uripto Widjaja mengusulkan agar mengajak Bambang Gunawan yang sudah pensiun di BPK PENABUR. Karena itulah, Pak Koko telepon, meminta saya membantu PAHOA serta mengundang untuk hadir pada saat peresmian LAHIRNYA KEMBALI SEKOLAH TERPADU PAHOA pada hari Minggu tanggal 16 Maret 2008 di Gading Serpong.

description

Pengalaman menarik selama dua tahun membantu di Sekolah Terpadu PAHOA, Gading Serpong.

Transcript of DUA TAHUN MENGABDI DI PAHOA

DUA TAHUN MEMBANTU PAHOA

Pak Koko Tanumihardja yang pernah menjadi pengurus BPK PENABUR dan alumni PAHOA, ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengurus Sekolah Terpadu PAHOA yang didirikan pada tahun 2008.

Kemudian Pak Koko mengajak rekan-rekan pengurus yang lain untuk ketemu dengan Pak Uripto Widjaja yang pernah berjasa di BPK PENABUR. Ketika ketemu inilah, Pak Uripto Widjaja mengusulkan agar mengajak Bambang Gunawan yang sudah pensiun di BPK PENABUR.

Karena itulah, Pak Koko telepon, meminta saya membantu PAHOA serta mengundang untuk hadir pada saat peresmian LAHIRNYA KEMBALI SEKOLAH TERPADU PAHOA pada hari Minggu tanggal 16 Maret 2008 di Gading Serpong.

DAFTAR ISI:

01. DUA TAHUN MEMBANTU PAHOA02. SOETJIPTO NAGARIA03. URIPTO WIDJAJA TENTANG PAHOA04. DR HERMAN KALIGIS (K.S. LIE) YANG SAYA KENAL05. SOEGIANTO NAGARIA, ALUMNUS ORA ET LABORA06. WEB PAHOA TIDAK BISA DIBUKA DI PERPUS PAHOA07. MENJADI DUTA PAHOA08. KISAH KONSULTAN PENDIDIKAN PAHOA09. DR LEONARD KALIGIS YANG SAYA KENAL10. NAIK SEPEDA KE RUMAH PAK NJOTO SUHARDJOJO11. PENYAKIT MENULAR?12. MERASAKAN MENJADI “ALUMNI PAHOA”13. BUKAN ALUMNI IKUT REUNI14. DARI PENASARAN KE FENOMENAL15. WARTAWAN AMERIKA KE PAHOA16. SOTO LOS ANGELES, CA USA, LEBIH ENAK17. PAHOA IKUT OLIMPIADE FISIKA INTERNATIONAL18. BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN ATM BCA19. BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN BUSWAY20. APA ITU DI ZI GUI ?21. PUDING PEPAYA DI PAHOA22. DALI S. NAGA NAIK SEPEDA23. DARI GOLF KE B2W24. SURAT DARI PAHOA25. IRWAN HADI BUDIMAN TAHUN 201026. DUA TAHUN WEBMASTER PAHOA27. APAKAH BETUL WEBSITE DIBUTUHKAN SEKOLAH?28. KETEMU DENGAN MANTAN GURU PAHOA ERDY OEY KAM HO29. TAN BIAN HOK, GURU PAHOA PATEKOAN

01. NOER HIDAJAT (TJIA BENG HOAT)

Karena dapat tugas membantu berdirinya kembali Sekolah Terpadu PAHOA maka jadi kenal dengan Bapak Noer Hidajat (Tjia Beng Hoat) yang tinggal di daerah Kemayoran.

Bahkan pernah mengalami peristiwa kurang menyenangkan yaitu setelah menjemput Pak Tjia, tiba-tiba sampai depan Mesjid Istiqlal ada yang beritahu ban mobil saya kempes.

Terpaksa stop untuk ganti ban. Selesai ganti ban, tas camera Pak Tjia hilang dari mobil saya.

Terus terang saya jadi merasa bersalah karena ini profesi Pak Tjia, berikut ini foto-foto tahun 1966 di PAHOA yang masih disimpannya.

Setelah kehilangan camera, tidak lama kemudian Pak Tjia kehilangan istrinya karena dipanggil pulang ke Rumah Bapa di Surga. Berikut ini dokumentasi yang berhasil direkam.

from Aswin Harriman di Canadadate Jun 15, 2008 12:29 PM Kami ikut berduka cita juga, agar yang ditinggalkan rela melepaskan beliau dari saengsara dunia ini. Aswin

from herman kaligisdate Jun 15, 2008 10:24 PM Yth, Bapak Noer Hidayat (Tjia Beng Hoat) :Kami seluruh alumni angkatan 65 Pahoa Blandongan mengucapkan :

" Turut Berduka Cita " atas meninggalnya ibu Poly Hidayat.Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menerima cobaan ini. Dari : Seluruh alumni Pahoa angkatan 65 Blandongan.

Chia, H.L. <[email protected]> Fri, Jun 20, 2008 at 10:18 PM Hello Saudara Bambang,Karena keluar kota berberap hari, baru hari ini saya membaca pemberitahuan Berduka Cita ini. Thanks!Kami ikut berduka cita atas meninggalnyaIbu POLY HIDAJATIstri Bapak Noer Hidajat (Tjia Beng Hoat)http://i128.photobucket.com/albums/p161/Chlie-photos/Berdukacita-02.jpgKawan ex-Pahoa 1956Han Lie

from hendri widjajadate Jun 23, 2008 3:49 PM

Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.Hendri dan keluarga

02. SOETJIPTO NAGARIA

Pada alamat sbb: http://www.lppm.ac.id/catalog/index.php?ID=25286 tertulis:”Bagi orang kebanyakan, Soetjipto Nagaria boleh jadi dianggap sebagai sosok yang misterius. Tidak banyak yang mengenal secara dekat pengusaha properti yang satu ini. Maklum, figur pucuk pimpinan PT. Sumarecon Agung di bisnis properti nyaris tanpa publikasi media massa. Padahal, ia adalah tokoh di balik pengembangan kota baru Gading Serpong seluas 1.500 hektar di Tangerang dan Kawasan Kelapa Gading seluas 500 hektar di Jakarta Utara.”

Perasaan itu juga terjadi pada penulis yang pada hari Senin, tanggal 24 Maret 2008, diminta datang menghadap Pak Soetjipto Nagaria dalam rapat kepengurusan PAHOA, di Gedung Pemasaran Summarecon, Gading Serpong. Penasaran dan ingin tahu, itulah dorongan yang dominan saat tersebut.

Selesai penulis presentasi, langsung Pak Soetjipto Nagaria menunjuk penulis sebagai Ketua TIM KONSULTAN PENDIDIKAN PAHOA dengan anggota tim boleh 3 -5 orang. Suatu tantangan baru bagi penulis di saat usia sudah mulai senja. Karena boleh punya anggota tim 3-5 orang maka tidak boleh mundur atau menyerah, walaupun usia sudah kepala 6 (enam).

Apakah kira-kira alasan Pak Soetjipto Nagaria? Mungkin salah satu alasannya ialah karena penulis punya pengalaman kerja di BPK PENABUR selama 36 tahun, dari tahun 1970 s.d 2006, juga rekomendasi dari Pak Uripto Widjaja, sesepuh BPK PENABUR.

Dalam rapat-rapat kepengurusan PAHOA, Pak Soetjipto

Nagaria selalu berkata bahwa sekolah yang maju pesat di Jakarta adalah BPK PENABUR dan KATHOLIK. Maka diusulkan agar SEKOLAH TERPADU PAHOA yang sedang dibangun ini acuannya kepada BPK PENABUR. Wah, untuk penulis yang sudah mengabdi lebih dari separuh umurnya kepada BPK PENABUR, ini suatu kebanggaan, bangga kepada BPK PENABUR karena PAHOA yang sudah berusia 107 tahun mau belajar dari BPK PENABUR yang baru berusia 58 tahun.

Harus diucapkan terima kasih kepada Pak Soetjipto Nagaria karena kedua puteranya yaitu Sugianto dan Herman yang kini telah menjabat sebagai direktur di Summarecon, dipercayakan sekolah di BPK PENABUR. Bahkan BPK PENABUR banyak mendapat bantuan ketika mendirikan sekolah di Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Gading Serpong.

Kebetulan setelah mengabdi di BPK PENABUR, penulis diminta bantuan di ORA ET LABORA. Tanpa terduga Sugianto, waktu SD & SMP di ORA ET LABORA lalu SMA di BPK PENABUR. Sedangkan Herman waktu SD di ORA ET LABORA dan SMP serta SMA langsung ke BPK PENABUR. Berarti ada dua yayasan pendidikan yang harus mengucapkan terima kasih kepada Pak Soetjipto Nagaria karena kepercayaannya menitipkan anaknya dididik di dua lembaga pendidikan tersebut.

Kini SEKOLAH TERPADU PAHOA sedang dibangun, mari kita bahu membahu untuk mensukseskannya. Yang pasti Pak Soetjipto Nagaria pasti lebih tenang karena kelak cucu-cucunya sudah memiliki sekolah yang baik dan bagus. Betul begitu Pak Soetjipto?

Bambang Gunawan, 22 April 2008.

Pak Soetjipto Nagaria (kiri) serius menyaksikan tayangan pidato Pak Uripto Widjaja pada tanggal 16 Maret 2008 dalam acara lahir kembali Sekolah Terpadu PAHOA.

03. URIPTO WIDJAJA TENTANG PAHOA

Dear all,Berikut ini saya forwardkan tulisan Opa Uripto Widjaja yang tahun 2008 berusia 84 tahun tetapi tetap mampu pakai e-mail dan masih banyak ingat tentang PAHOA.Mohon pendapatnya.BG

From: Uripto WidjajaDate: Apr 23, 2008 3:05 PMDear Yohan/Bambang dan kawan2,Benar PAHOA adalah almamater saya, sekolah PAHOA berada di bawah organisasi perantau Tionghoa di Batavia (Patavia), Tiong Hoa Hwee Koan, letaknya di Jalan Patekoan, Jakarta Utara. Nama PAHOA diambil dari sekolah Tiong Hoa Hwee Koan di Patekoan, Batavia.

Patekoan adalah bahasa Tionghoa Hokian 8 guci teh.Saat itu PAHOA mempunyai Sekolah Dasar, 9 kelas SMP , 5 kelas SMA reguler dan 5 kelas SMA commercial. SD nya engga tahu berapa kelas.Ada Sekolah Dasar sore yang bebas uang sekolah, pengajarnya volunteers dari siswa-siswa pagi.Sekolah PAHOA adalah sekolah top dan favorit.

Lulusan SMA reguler lebih terarah untuk meneruskan ke univesitas atau jadi guru, lulusan SMA commercial terbanyak langsung kerja dan sangat mudah mendapatkan kerja karena mutunya memang top!

Saya dan teman-teman bangga sekolah di PAHOA, satu-satunya sekolah non sekolah Belanda yang menjadi anggota school bond di Batavia, mungkin di seluruh Nederlandsch Indie (Indonesia).

Ikut bertanding dalam kompetisi sepak bola dan olah raga lainnya, ikut jamboree padvinderij (Pramuka). Pokoknya oleh pemerintah colonial Belanda PAHOA terpandang dan diakui sebagi sekolah top, kelas wahid!Tidak dianggap sepi!

Tidak heran jika alumni PAHOA mempunyai obsesi dan ambisi membangun kembali sekolah PAHOA. Hasil kerja keras mereka sekarang sudah berwujud bangunan sekolah PAHOA di Gading Serpong.!

Dengan tekad dan komitmen yang sebulat itu pasti usaha ini akan berhasil. Tuhan berkati usaha adik-adik alumni PAHOA.Salam sejahtera dari Uwidjaja.

USULAN DARI BG:

1. Tulisan Opa Uripto Widjaja tsb sebaiknya dipasang di website PAHOA.

2. Pada tanggal 16 Maret 2008 ketika ke Gading Serpong, Opa UW juga ada bawa ijazahnya dari PAHOA serta 2 foto lama tentang PAHOA.

3. Saya merencanakan hari Senin, tanggal 28 April 2008, mau ke Galva untuk coba foto ijazah tsb agar jadi bentuk digital sehingga bisa dipasang di web PAHOA serta mau bawa scanner yang baru saya beli untuk merekam 2 foto lama tentang PAHOA tsb.

4. Kalau tidak berhasil atau tidak bagus hasilnya maka apakah bisa minta tolong kepada Pak Soeseno Boenarso dari SUBUR PRINTING.

5. Mohon masukan lain sehubungan dengan tulisan Opa UW tsb.

KOMENTAR-KOMENTAR:

from attlia fercyana date Apr 24, 2008 8:17 AM Pak coba saja langsung ke pak Soeseno, mungkin saja Subur bisa pak, karena foto yang usianya tua juga jadi bagus tuh pak sama Subur.Yang di mal kan juga Subur pak yang cetak.

Buku2 juga Subur tuh pak. Coba saja, karena mereka punya software khusus pak.kalo memang gambarnya kecil atau kurang jelas mereka bisa kok pak.selamat mencoba pak.best regards,-Attlia-

from Handoyo Kirana date Apr 24, 2008 9:39 AM Yth, Bpk Bambang Gunawan, yang saya hormati.Saya Handoyo Kirana, dengan senagan hati siap membantu bapak untuk pekerjaan Scan Foto Lama Opa Uripto, dengan menggunakan DRUM SCANER ( Hi resolusion ), dan kami siap untuk pekerjaan ini.salam, Handoyo KiranaNB,Alamat kantor kami : SUBUR PRINTING, Jl.Woltermonginsidi No 70 -72 (Kebayoran Baru ) Jakarta Selatan, Tlp, 021- 725 4028, Fax 7200 339

from hm meier date Apr 24, 2008 9:23 AM pk Bambang,aku sbg "hobby/spesialis RE-UNI/ALUMNI" sangat mendukung "PAHOA movement", dan sdh terlalu banyak alumni yg sdh "over rich" he3x maka dari itu, kalo dijalankan secara bersih, tidak ada yg nakal, mengambil kesempatan di dalam keteledoran orang2, sudah barang tentu akan sangat berhasil dan berguna!kembali ke tulisan UW, bagus, yg jelas ttg saat SD PAHOA, ya UW tidak mengetahuinya, karena UW baru masuk ke PAHOA saat SMP!salam, hm

from jipeus date Apr 25, 2008 11:30 AM Wah, bagus Ko, kalo bisa dilampirin ijasah yang dulu. saya juga mau kopi gambarnya buat koleksi hehe.regards,jeffry

from Sianny Dewi

date Apr 24, 2008 11:52 AM Pak Bambang. Saya setuju sekali dengan ide Bapak. Semoga semangat juang Pak Uripto akan menginspirasi kita dan para calon orang tua siswa Pahoa. Bersemangat terus ya ....Sianny Dewi

from dali santun naga date Apr 24, 2008 12:34 PM Kalau nanti sudah jalan, baik juga kalau sekolah Pahoa buat majalah (serial) untuk bermacam-macam hal termasuk keadaan zaman dulu.

from Teddy Muaja date Apr 24, 2008 1:13 PM Setuju sekali, apapun itu yang menjadi bukti dan kebenaran untuk memperkuat sejarah tentang sekolah tersebut (PAHOA), bahkan kalau perlu ada tulisan atau statement dari Opa Uripto ex.siswa sekolah PAHOA ini yang tertera dilingkungan sekolah.teddy m

from "Chia, H.L." date Apr 24, 2008 4:54 PM Hallo Anda BG,Saya setuju usul Anda, agar tulisan Pak Uripto Widjaja juga bisa dimasukkan di Website Pahoa.CHL1956

from Benny Cendana date Apr 25, 2008 9:45 AM Saya ada beberapa ide:Bagaimana tulisan opa Uripto Widjaja beserta para alumni maupun pendiri Pahoa zaman dahulu direkam dalam video klip dengan latar belakang para pendiri dan alumni terdahulu dan dilanjutkan dengan pendiri sekarang serta ada gambar gedung sekolah Pahoa dari dulu hingga yang sekarang ini dan diiringi musik yang baik menurut pengurusnya.Terima Kasih, maju terus

from "K.S. Lie"

date May 6, 2008 11:24 AM subject tulisan Pak Uripto Setelah saya baca tulisan pak Uripto Wijaya, saya sangat kagum, di umur yang sudah tidak terbilang muda beliau masih aktif untuk menulis pengalaman beliau selama di PAHOA, beliau juga sangat berjasa dalam memajukan pendidikan di Indonesia, tidak sedikit andil beliau dalam memajukan pendidikan, tidak ada salahnya bila saat ini para pengelolah PAHOA yang baru minta petunjuk-petunjuk/ pengarahan beiau. Atau pada acara peresmian gedung sekolah PAHOA yang baru nanti bilang pembangunan sekolah sudah rampung semua, dimana sudah ada Aula yang baru kita bisa minta beliau untuk memberikan semacam ceramah pendidikan. Oh ya sedikit tambahan untuk Aula yang akan dibangun nanti, saya usul utk dibuat yang sangat lengkap baik dalam hal pencahayaan maupun dalam hal sound systemnya, selain tentunya kenyamanan berada di ruang Aula ini. Agar Aula ini bisa dimanfaatkan cukup lama oleh adik2 penerus PAHOA. Viva PAHOA.

04. DR HERMAN KALIGIS (K.S. LIE) YANG SAYA KENAL

Ketemu jarak jauh tapi belum kenal dengan dr Herman kaligis (K.S. Lie) terjadi pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2008, jadi belum lama. Waktu itu dr Herman Kaligis mendapat tugas sebagai MC pada acara Perayaan Peringatan HUT 107 THHK dan Peresmian Berdirinya Sekolah Terpadu PAHOA. Pada foto di bawah ini, yang sebelah kiri adalah dr Herman Kaligis.

Sampai saat tulisan ini dibuat antara penulis dengan dr Herman Kaligis (K.S. Lie) belum pernah ketemu muka tetapi ketemu di dunia cyber hampir tiap hari.

Ketika membaca "Surat Pembaca" pada majalah Pionir Edisi Khusus Grand Reuni 2008 terkesan penulisnya yaitu dr Herman Kaligis (K.S. Lie) di satu pihak cukup "galak" karena menurunkan kata-kata "lupa ingatan", "amatiran" dsb sedang di pihak lain terkesan sebagai type yang perfectionist, ingin baik dan ingin sempurna. Berikut ini kutipannya pada foto Surat Pembaca Pionir 6.

Pada tanggal 6 Mei 2008, dr Herman Kaligis menulis e-mail sbb:

Pak Bambang yang baik, Saya usul selain rubrik komentar di website PAHOA ini, bagaimana kalau dibuka juga milis PAHOA sehingga bisa jadi ajang informasi di antara anggota milis, bisa menjadi tempat ngobrol baik tentang cerita yang ringan-ringan atau cerita masa-masa sekolah dulu, kalau sudah jalan akan tambah ramai lagi hubungan di antara sesama alumni.

Segera usul tsb dilaksanakan dan hasilnya bisa dilihat pada foto Milis PAHOA di bawah ini.

Dengan penuh rasa tanggungjawab dr Herman Kaligis membuat seruan sbb:

Teman-teman sealmamater, saya adalah Herman K atau dulu dikenal dengan nama Lie Guo Xiang. Alumnus PH Bld th 65. Saya himbau teman-teman yang suka buka internet/e-mail bisa daftarkan diri di milis PAHOA ini. Mari kita ramaikan milis ini, banyak diantara teman-teman yang suka ngobrol ngalor ngidul, nah inilah tempatnya untuk bercerita banyak, selain itu kita juga ikut meramaikan semangat berdirinya kembali almamater kita yang sama-sama kita cintai.

Karena belum kenal maka penulis sempat bingung, seperti apa wajah dari dr Herman Kaligis ini. Syukurlah pada majalah Pionir halaman 16 ada foto dr Herman Kaligis tetapi tertulis dengan nama K.S. Lie maka terpaksa minta konfirmasi dan inilah jawabannya.

Yth, Pak Bambang Gunawan, Betul yang terpampang di atas adalah foto saya tapi itu masa saya muda dulu, jadi kalau sekarang wajah saya sudah seperti kakek-kakek tua. Terima kasih atas tanggapannya tentang pendapat saya di Pionir terbitan terakhir yang saya terima. Mudah-mudahan dengan bertambahnya orang kuat seperti pak Bambang Gunawan, Pionir yang akan datang nanti akan lebih baik. Mudah2an redaksi Pionir akan tambah orang-orang berdedikasi tinggi dan profesional dalam bidangnya. Saya acungkan jempol untuk website PAHOA yang dibidani oleh pak Bambang Gunawan ini, semoga website PAHOA ini akan bergema

ke seantero pelosok dunia. Viva PAHOA.

Selanjutnya tiap hari dr Herman Keligis mengirimkan foto, berikut ini foto kelasnya yaitu foto thhk.jpg

Yth, Pak Bambang, rupanya pak Bambang sulit utk mengenali sdr. Soeseno di foto di bawah ini. Baiklah saya akan jelaskan di mana ketika itu sdr. Soeseno berdirinya : dia berdiri di baris ke 2 dari belakang dan orang no. 8 dihitung dari kiri. Sedangkan saya berdiri di baris paling belakang dan no. 11 dihitung dari sebelah kiri atau no. 8 dihitung dari sebelah kanan. Nama2 teman-teman yang ada difoto itu saya tidak hafal semua banyak yang lupa selain itu banyak teman yang tinggal kelas dan banyak pindah sekolah sehingga sehingga karena waktu yang begitu lama banyak yang tidak saya ingat lagi mungkin dengan bantuan beberapa teman masih bisa mengingat-ingat kembali.

Kemudian K.S. Lie (Herman Kaligis) mengirimkan foto di Pelabuhan Ratu dan menerangkan sbb:

Pastinya saya juga kurang tahu tahun berapa ke dua foto tersebut dibuat (maksudnya foto di Pelabuhan Ratu atau foto 002a.jpg dan foto kelas), mungkin sekitar th 1962. foto kelas (thhk.jpg) adalah foto di depan sekolah sedangkan foto 002a.jpg adalah waktu darmawisata ke Pelabuhan Ratu Sukabumi, waktu itu saya masih ingat setibanya di Pelabuhan Ratu, Presiden Soekarno mendarat di pantai Pelabuhan Ratu dengan pesawat helikopter dan melakukan peletakan batu pertama dalam memulai pembangunan Hotel Samudra Beach.

Selain dikenal sebagai dokter ternyata dr Herman Kaligis adalah perwira ABRI dan bertugas pada Korp Marinir. Lihat foto di Mako KORMAR (Korps Marinir), tgl. 17 Agustus 1983 sebagai komandan upacara.

Selamat kepada dr Herman Kaligis (K.S. Lie), tentu semua ini menjadi kebanggaan bukan hanya untuk pribadi tetapi juga untuk Sekolah Terpadu PAHOA yang baru berdiri kembali. (BG, 20080607)

05. SOEGIANTO NAGARIA, ALUMNUS ORA ET LABORA

Suatu kebanggaan bagi suatu lembaga pendidikan bila alumnusnya berprestasi dan memiliki kedudukan yang baik dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam diri Soegianto Nagaria. Apa kedudukannya kini?

Dalam website http://www.summarecon.com tertulis Soegianto Nagaria dengan jabatan sebagai Direktur sejak 23 Juni 2006, lahir di Jakarta pada tahun 1972.

Sejak bergabung di perusahaan tahun 1997, Bapak Soegianto menduduki beberapa posisi manajerial pada pengembangan bisnis, manajemen klub dan retail leasing.

Tugas Utamanya adalah Merencanakan, melaksanakan, dan mengatur strategi operasional dan leasing untuk aset retail perusahaan, berpartisipasi sebagai anggota dewan direktur, menjalankan tugas sebagai manajemen eksekutif di Perusahaan.

Pada hari Sabtu, 23 Agustus 2008, setelah selesai acara Musical Fireworks, penulis (kiri) yang menjabat sebagai webmaster di Ora et Labora berhasil berfoto bersama dengan Soegianto Nagaria (kanan).

Dalam pembicaraan diakui bahwa Soegianto Nagaria ketika SD dan SMP sekolah di Ora et Labora dan masih ingat dengan gurunya Ibu Jenniwati. Selanjutnya Soegianto melanjutkan di SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta.

Kebetulan penulis sebelum membantu di Ora et Labora bekerja di BPK PENABUR selama 36 tahun sampai dengan usia pensiun. Jadi ada kesamaan yang tidak terduga.

Bagaimana penulis bisa diundang sebagai tamu VVIP pada acara Musical Firewworks? Yang mengundang bukan Soegianto tetapi Pak Soetjipto Nagaria, ayah dari Soegianto.

Pak Soetjipto mengakui bahwa BPK PENABUR adalah salah satu sekolah terbaik di Jakarta. Ketika Pak Soetjipto berniat menghidupkan kembali sekolah PAHOA maka pedomannya adalah BPK PENABUR. Beruntunglah penulis yang telah punya pengalaman banyak di BPK PENABUR.

Yang menarik adalah kedua putera Pak Soetjipto sebelum pindah ke BPK PENABUR sekolah di Ora et Labora. Maka secara tidak langsung guru-guru Ora et Labora juga memiliki andil dalam pengembangan kepribadian putera-putera Pak Soetjipto dan hal ini terbukti Soegianto tidak malu menyebut nama Ora et Labora sebagai sekolah asalnya waktu SD dan SMP.

Terima kasih harus diucapkan kepada keluarga Soetjipto Nagaria yang telah memilih ORA et LABORA dan BPK PENABUR sebagai sekolah untuk putera-puteranya.BG

06. WEB PAHOA TIDAK BISA DIBUKA DI PERPUS PAHOA

Aneh, heran dan penasaran, begitulah perasaan yang timbul dalam diri penulis ketika berada di depan komputer Perpustakaan PAHOA, pada hari Rabu, 26 November 2008. Sebulan sebelumnya masih bisa dibuka karena penulis menggunakannya untuk mengajarkan Pak Seng Chu cara upload ke http://www.pahoa.or.id

Ada yang bilang mungkin masalah di jaringannya karena pakai wireless. Tetapi semua komputer lain di Sekolah Terpadu PAHOA tidak ada masalah ketika harus membuka http://www.pahoa.or.id

Berarti tidak logis kalau masalah jaringan.

Untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada website PAHOA sendiri segera penulis membuka Joybook BENQ lengkap dengan INDOSAT BROADBAND 3.5G sehingga sama-sama pakai wireless. Benar saja, dengan mudah http://www.pahoa.or.id bisa diakses dengan cepat.

Berarti kini masalah ada di komputer perpustakaan PAHOA sendiri. Tetapi herannya website Ora et Labora yaitu http://www.oel.or.id bisa dibuka. Begitu juga website BPK PENABUR yaitu http://www.bpkpenabur.or.id tidak ada masalah. Bahkan Yahoo dan Google juga dengan lancar bisa diakses. Bingung?

Cara yang paling mudah ialah tunggu bulan Januari 2009 ketika kepala IT PAHOA sudah mulai masuk kerja. Pada saat sudah hampir menyerah, tiba-tiba timbul ide bagaimana kalau browsernya jangan pakai Internet Explorer, pakai yang lain? Tetapi pada komputer perpustakaan PAHOA tidak ada fasilitas ini.

Hanya untuk trial & error segera dicoba download program Mozilla Firefox suatu program yang biasa dipakai pada LINUX. Cari di google ketemu dan bisa didownload, hanya sayang butuh waktu cukup lama sekitar 15 menit. Karena penasaran ya dicoba saja.

Selesai download, harus diinstall dan tidak lama kemudian keluarlah icon Mozilla Firefox pada desktop monitor di komputer perpustakaan PAHOA.

Dengan perasaan berdebar-debar alamat http://www.pahoa.or.id yang tidak bisa diakses pada Internet Explorer dicoba pada Mozilla Firefox dan apa yang terjadi?

Horeeeee, website PAHOA kini bisa tampil di monitor perpustakaan PAHOA. Jadi apa yang bisa kita pelajari dari kejadian ini? Jangan cepat putus asa, pikirkan dan cari solusinya.

Bambang Gunawan, 27 November 2008

07. MENJADI DUTA PAHOA

Tentu kaget dan surprise ketika menerima e-mail dari Pak Chien Wu yang tinggal di Hong Kong, pada tanggal 28 Desember 2008, sbb:

“Email-email dari Alumni Pahoa Luar Negeri ( AS, Australia, Belanda & Kanada ) yang Anda forwardkan kepada saya selalu mengharukan hati nurani saya. ........ Saya merasa bangga sebagai anggota keluarga besar PAHOA. Saya kira Anda berjasa sebagai jembatan antar Alumni Pahoa Luar Negeri dengan Alumni Pahoa Dalam Negeri ! Anda patut mendapat gelar Duta PAHOA !”.

Mohon maaf kepada Pak Chien Wu karena tidak semua e-mailnya ditampilkan dan ada bagian-bagian yang dipotong.

Buat penulis yang bukan alumnus PAHOA tentu ini suatu kehormatan, karena sempat bingung ketika pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2008, diajak oleh Pak Uripto Widjaja menyaksikan lahirnya kembali Sekolah Terpadu PAHOA sekaligus Peluncuran Penerimaan Siswa Baru tahun ajaran 2008-2009 dan Peringatan HUT 107 Tahun THHK School. Koq ada ya alumni yang mau keluarkan duit begitu banyak untuk bikin sekolah yang sifatnya non-profit.

08. KISAH KONSULTAN PENDIDIKAN PAHOA

Minggu, tanggal 16 Maret 2008, Peresmian Pendirian Kembali Sekolah Terpadu PAHOA, sekaligus peluncuran Penerimaan Siswa Baru 2008-2009, HUT 107 THHK School.

Hari inilah saya pertama kali tahu tentang PAHOA. Saya dan istri saya, Ibu Nita, ikut mobil Pak Uripto Widjaja menuju Gading Serpong setelah selesai kebaktian di GKI Samanhudi.

Foto di atas yang saya buat memperlihatkan Pak Uripto Widjaja memberikan kata sambutan setelah mendapat penghargaan dari PAHOA karena jasa-jasanya dalam bidang Pendidikan khususnya di BPK PENABUR.

Senin, tanggal 24 Maret 2008 rapat dengan Pak Soetjipto Nagaria, saya ditunjuk sebagai Ketua Tim Konsultan Pendidikan PAHOA, boleh 3-5 orang.

Ini berkat rekomendasi Pak Uripto Widjaja, segera esok harinya saya menawarkan kepada Pak Tikky Suwantikno untuk ikut gabung dalam Tim Konsultan Pendidikan PAHOA.

Tanggal 27 Maret 2008, Pak Tikky diperkenalkan kepada Pengurus PAHOA bertempat di rumah Pak Koko.

Diputuskan untuk mencari tenaga tambahan sebagai anggota Tim Konsultan Pendidikan PAHOA.

Ada 2 (dua) nama diusulkan yaitu Pak Arifin Jos dan Pak Jimmy Sadikin.

Pak Arifin Jos tidak bersedia dengan alasan rumah terlalu jauh sedang Pak Jimmy Sadikin mau dan bersedia, kebetulan sedang penasaran dengan PAHOA ini.

Senin, tanggal 31 Maret 2008 Pak Jimmy Sadikin diperkenalkan kepada Pengurus PAHOA bertempat di kantor Pak Uripto Widjaja, PT Galva, Jalan Hayam Wuruk 27, Jakarta Pusat.

Surat Tugas dibuatkan dan Tim Konsultan Pendidikan PAHOA segera menyusun proposal untuk diajukan kepada pengurus PAHOA.

Terjadi pembagian tugas yaitu Pak Jimmy Sadikin sebagai konsultan bidang Hardware, Pak Tikky Suwantikno sebagai konsultan bidang Software dan Pak Bambang Gunawan sebagai konsultan bidang Website.

Pada rapat, Tim Konsultan Pendidikan PAHOA, Pak Jimmy mengemukakan bahwa kalau jumlah siswa sekelas hanya 20 maka uang sekolah harus tinggi. Pak Soetjipto bertanya kalau di BPK PENABUR bagaimana?

Pak Jimmy menjawab di BPK PENABUR sekelas 40 siswa maka Pak Soetjipto memutuskan ikut BPK PENABUR saja. Akibatnya rencana induk dan maket yang telah dibuat harus dibuat ulang.

Rabu, tanggal 17 Juni 2009, Gedung D Sekolah Terpadu PAHOA diresmikan. Inilah hasil kerja dari Tim Konsultan Pendidikan, khususnya Pak Jimmy Sadikin yang menangani masalah hardware. Lihat luas ruang kelasnya, beda dengan Gedung A, B dan C.

Dengan demikian berakhirlah tugas Tim Konsultan Pendidikan PAHOA, terima kasih kepada Pengurus PAHOA untuk kepercayaan yang telah diberikan. (BG, 25/06/2009).

09. DR LEONARD KALIGIS YANG SAYA KENAL

Pada tanggal 7 Juni 2008, penulis menulis:DR HERMAN KALIGIS (K.S. LIE) YANG SAYA KENAL

Waktu itu belum pernah ketemu muka dengan Dr Herman Kaligis.

Kini terulang kembali dengan kakak kandung dari Dr Herman Kaligis yaitu Dr Leonard Kaligis.

Pada tanggal 8 September 2009, tiba-tiba di Facebook ada tertulis sbb:

Diperoleh jawaban sbb:

Penulis sempat bingung karena pada Facebook tertulis Leonard Laligis. Segera ditanyakan nama yang benar apakah Leonard Laligis atau Leonard Kaligis?

Suatu kehormatan bagi penulis yang belum pernah ketemu muka dengan Dr Leonard Kaligis tetapi langsung diberikan undangan di bawah ini:

Pada tanggal 12 September 2009, Dr Herman Kaligis memberikan info sbb:

Pak Bambang yb,Betul sekali beliau Dr.Leonard Kaligis (Psikiater) adalah kakak kandung saya sendiri, beliau memberi motivasi pada saya untuk

sekolah, sekolah dan sekolah terus untuk bisa meraih cita-cita sebagai dokter. Tanpa usaha beliau mungkin saya tidak jadi dokter seperti sekarang. Beliau pernah ditempatkan di RS Jiwa Sungai Liat, Bangka. Sebagai kepala RS Jiwa di sana, sampai mendekati usia pensiun beliau baru ditarik ke Jkt. Saat ini beliau praktek di RS Husada sebagai psikiater. Beliau juga alumni JPP. Bahkan pada waktu SMP beliau sekolah di dua tempat, pagi di Pahoa Blandongan sedangkan siangnya di JPP Patekoan, jadi beliau sekolah di dua tempat, makan siang di sekolah. Saya masih ingat waktu itu ketika pulang sekolah sore harinya beliau pingsan di jalan. Untung waktu itu masih banyak orang baik di Jakarta, kakak saya diantar pulang berikut sepedanya. Suatu saat akhirnya ketahuan juga oleh guru di Pahoa Blandongan, dan beliau dianjurkan utk memilih salah 1 sekolah saja. Akhirnya beliau memilih sekolah di JPP, tapi kemudian beliau lulus di SMA Pergujati Jatinegara.

Mengenai pingsan, berikut ini penuturan dari Dr Leonard Kaligis sendiri:

Kemudian terjadi obrolan mengenai sepeda sbb:

Berikut info mengenai profesi dari Dr Leonard Kaligis:

Walaupun penulis belum pernah ketemu muka dengan Dr Leonard Kaligis, tetapi pada foto di bawah ini bisa ditebak, yang paling kiri adalah Dr Leonard Kaligis.

Diharapkan tokoh seperti Dr Leonard Kaligis yang pernah menjadi direktur RJS Sungailiat, Bangka, selama 18 tahun, bisa menjadi teladan untuk siswa/siswi Sekolah Terpadu PAHOA di masa yang akan datang.

Adiknya Dr Herman Kaligis menambahkan sbb:

”Mengenai pengabdiannya di RSJ Sungai Liat, saya sependapat dengan Pak Bambang Gunawan, bila suatu waktu pengalaman menjadi dokter jiwa di Sungai Liat bisa diceritakan kepada adik-adik kita di Sekolah Terpadu Pahoa. Siapa tahu nanti lulusan Pahoa Serpong akan ada yang menyusul untuk mengabdikan diri ke daerah-daerah terpencil di Nusantara tercinta ini. K.S. Lie.”

Bambang Gunawan, 16 September 2009

10. NAIK SEPEDA KE RUMAH PAK NJOTO SUHARDJOJO

Kenal dan tahu Pak Njoto Suhardjojo pada hari Sabtu, tanggal 5 September 2009, ketika Pak Njoto ceramah untuk orang tua siswa Sekolah Terpadu PAHOA mengenai Budi Pekerti Di Zi Gui. Lihat: http://pahoa.multiply.com/photos/album/165

Sayang pada hari tersebut, penulis belum ada kesempatan untuk bicara atau ngobrol dengan Pak Njoto karena selesai ceramah, langsung Pak Seng Chu minta diajarkan untuk akses ke http://pahoa.multiply.com

Kesempatan ngobrol baru terjadi pada hari Selasa, tanggal 29 September 2009, ketika ada ceramah khusus untuk guru dan karyawan PAHOA tentang BUDI PEKERTI DI ZI GUI SESI 2. Foto-foto dan powerpoint dapat dilihat pada: http://pahoa.multiply.com/photos/album/171

Kebetulan ada masukan dan komentar yang positif tentang Budi Pekerti Di Zi Gui baik dari Bandung maupun dari Amerika Serikat yang ingin disampaikan kepada Pak Njoto.

Kesempatan untuk foto bersama dengan Pak Njoto dan istri juga tidak disia-siakan.

Kepada Pak Njoto ditawarkan untuk berkenalan dengan Pak Uripto Widjaja yang pada tahun 2009 ini telah berusia 85 tahun tetapi masih sehat dan banyak kegiatannya. Sudah disiapkan untuk makan siang bersama di PT Galva, Jalan Hayam Wuruk 27, pada hari Senin, tanggal 19 Oktober 2009.

Agar Pak Njoto bisa lebih mengenal Pak Uripto Widjaja, maka pada hari Sabtu, 10 Oktober 2009, penulis membawakan buku biografi Pak Uripto Widjaja dengan naik sepeda lipat, seperti terlihat pada foto di atas yang dibuat di depan rumah Pak Njoto di Jakarta Barat. Terima kasih kepada Pak Njoto untuk sambutannya yang ramah.

Pulang dari rumah Pak Njoto ketika lewat jembatan Tomang Raya, tetap masih kuat tanpa harus turun untuk dorong sepeda. Entahlah, sepedanya yang bagus atau jantung saya yang juga masih bagus. Yang pasti hari Senin, 12 Oktober 2009, harus MSCT di RSPIK.

Bambang Gunawan, 10 Oktober 2009

11. PENYAKIT MENULAR?

Rupanya ada ”penyakit menular” model baru, karena pernah mengalami:MENJADI ANGGOTA KEHORMATAN IKATAN ALUMNI BPK PENABURhttp://bg440507.multiply.com/journal/item/44

Kini ada yang kirim ”virus” seperti ini:

from herman kaligisdate Fri, Nov 6, 2009 at 8:17 AMDear Pak Bambang,Saya sarankan agar pak Bambang setiap ada pertemuan alumni Pahoa bisa ikut menghadirinya, karena pak Bambang sudah terlanjur terkenal di kalangan alumni Pahoa, selain itu pak Bambang juga sudah banyak membantu dalam kemajuan Pahoa sekarang, terutama dalam dunia maya ini. Nah sebentar lagi Perkumpulan Pancaran Hidup (alumni) akan mengadakan perayaan ultahnya yang ke 25 dengan mengadakan ceramah kesehatan di aula Bank Bumi Arta Jl. Kopi, pada tanggal 22 Nopember yad pk.9:00 pagi . Adapun ceramahnya oleh 2 orang pakar dibidang masing2.Judul ceramahnya adalah : 1. Hidup Sehat dengan Chu Zhen (TCM = Traditional Chinese Medizine) oleh dr. Willy Japaris. 2. Diabetes Mellitus dan Dislipidemia oleh dr. Benny S. (internist dari RS Pluit). Menarik bukan. Nanti tentunya akan ada banyak fans pak Bambang utk minta foto bersama. Kalau pak Bambang tidak keberatan saya juga ingin ikut nimbrung difoto, biar ketularan pak Bambang jadi banyak yang nge-fans gitu. he, he, he. Perlu saya tambahkan bahwa Yuliana Chandra pasti datang. Karena beliau adalah "Mensekneg"-nya pak Soeseno, juga "menseskab" ibu Lani pasti hadir dan banyak lagi alumni yang tentunya sangat mengenal pak Bambang meskipun belum pernah saling bertatap muka. Undangan utk tgl. 22 Nop nanti akan saya kirim via e-mail, meskipun belum dicetak dan belum disebarkan. Jadi anggap saja ini undangan resmi utk pak Bambang yang kita-kita sudah menganggap pak Bambang sebagai keluarga alumni juga. Salam Pahoa, KS Lie.

Pada hari Rabu, 28 Oktober 2009, setelah selesai Peresmian Dimulainya Pembangunan Tahap III, Sekolah Terpadu PAHOA,

alumni PAHOA angkatan tahun 1951 dan 1952 serta pengurus Perkumpulan Pancaran Hidup keliling untuk meninjau dari dekat Sekolah Terpadu PAHOA.

Buat penulis yang bukan alumni PAHOA tentu suatu kejutan atau surprise ketika ada alumni PAHOA yang kenal dengan penulis dan mengajak foto bersama seperti di bawah ini.

Setelah foto tersebut diupload, mendadak lupa nama dari Ibu di foto ini.

Tetapi karena diceritakan bahwa Ibu ini masih family dengan Pak Chia Han Lie, alumnus PAHOA yang tinggal di Swiss, maka foto ini dikirimkan ke Swiss.

Berikut ini penjelasan yang diperoleh:

from Chia H.L. date Sat, Oct 31, 2009 at 5:00 AMNama betul wanita di dalam foto ini siapa, saya sendiri pusing. Karena dia pakai banyak nama synonym yang ber-ganti2: kadang2 pakai nama Chen Fei (Chinese), Daisy, De-sin (Chinese,) Dexin, atau Wiewie dll. Saya pernah tanya dia, namamu yang betul itu siapa? Dia menjawab "semua betul". Jadi saya tidak mau pusing lagi, saya hanya mau ingati satu nama saja dan selalu panggil dia si Dexin. Tidak tahu waktu memperkenalkan diri dg. Pak Bambang dia pakai nama yang mana?

Relasi saya dg Dexin ialah begini: Mama si Dexin (A) punya saudara perempuan (B). Si (B) kawin dengan kakak kandung mama saya (C). Jadi Dexin dengan saya juga ada hubungan family. Tapi saya dibesarkan di Jatim, sedangkan di Dexin di Jabar dan selama mudanya kami tidak tahu satu sama lain. Tahun 2006 saya diajak kawan masuk ruangan JPP di dalam Ba-zhung websites baru dengar nama Dexin. Th. 2007 sdr. sepupu saya (keponakan mama saya) dari Jerman pergi untuk menengok salah satu tantenya yang di HK. Kebetulan baru tahu, bahwa yang ditengok itu yalah mama si Dexin. Si Dexin suka bergaul dan orangnya aktif. Dia sering menghubungi kawan2 ex-JPP/Pahoa yang tinggal di HK untuk berkumpul ramai2.Salam, Han Lie

Benar apa yang dikatakan oleh Pak Chia Han Lie karena pada http://www.pahoa.or.idsaya pernah pasang cerita ini.

CAHAYA PAHOA YANG MENYOROTI HATI

DEXIN 2008/03/14

Pada 1st Mar 2008, hari terang-benderang, atas undangan ci Chun (Liao Chun-yuan), 54 anak2 PAHOA dan JPP datang berkumpul mengadakan Reuni yg istimewa di halaman yang luas dan terbuka dekat tempat tinggalnya.

Enci2 kami repot mengantar makanan2 yg sebelumnya sudah dimasak oleh ci Chun, dari dapur turun ke Ground-floor, ada juga anak2 lain membawa makanan yg dibuat sendiri.

Sebelum Jam 12 siang, kami semua sudah sampai, saling mengenal, karena sudah terlalu lama berpisah, antara kami ada yang lupa,

kadang2 ada yang salah memanggil, jadi pada nguyulah, kitakan sudah lanjut usia, rata2 lebih dari 60 tahun, yg paling besar, Pak Guru Tjoe, 85 th, tetapi masih sehat sekali seperti jaka. Kami ber-cakap2 melepaskan kenang2an.

Pembukaan dimulai oleh A Chun, Ia menguraikan berita tentang persiapan pembangunan Sekolah Terpadu PAHOA di Serpong dengan jelas dan singkat. Kabar baik ini menggugah perasaan kami, cucu kita akan terus menerus mendapat pendidikan dan pengajaran yg baik. Harap mereka dapat meneruskan kita mengembangkan Chinese Culture di Indonesia.

Sesudah mendengar pidatonya, kami mulai makan2. 2 meja besar penuh dengan: Redwine-Oxtail, Curry-chicken, Roast-fish ,Yellow-rice, Vietnam spring-roll; Indonesian salad (Rujak penganten), Spicy-rice vermicelle, Fried-noodles, some snacks and cakes ........etc, nampaknya sudah menarik sekali, apa lagi sesudah memakannya, wah lezat sekali! Kami semua sangat puas. Terima kasih utk sekalian, terutama Ci Chun.

Kami tak lupa mengambil photo bersama, supaya antara kami lebih saling mengenal, lain kali jangan sampai salah memanggil namanya lagi. Terima kasih utk saudara Fang Shang yang telah membantu. Bagi saya, merasa senang sekali, bisa bertemu lagi dengan 4 kawan yang sudah berpisah lebih dari 48 tahun lamanya, antara kami masih banyak ceritanya. Xie xie !

Foto-foto reuni ini dapat dilihat pada alamat:http://hk.geocities.com/wiewie300/jpp_new_year.htm

Ketika Ibu Dexin mau pamitan pulang, mengajak foto bersama lagi di Aula Sekolah Terpadu PAHOA dan kebetulan ada Ibu Juliana Tjandra yang bilang juga sedang mencari yang namanya Bambang Gunawan. Maka terjadilah foto di bawah ini, dari kiri ke kanan: Pak

Tjiong, Ibu Juliana, BG, Ibu Dexin, ......... (maaf dua ibu berikutnya saya belum tahu namanya, ada yang bisa bantu?).

Tentang Ibu Juliana Tjandra, penulis pernah menulis di http://www.pahoa.or.id sbb:

JULIANA TJANDRA

bg440507 pada April 20 2008 19:20:40

Sejak tahun 1958, Juliana Tjandra mengikuti ayahnya (Tseng Kai – Pelopor Pengobatan Akupunktur di Indonesia ) belajar akupunktur. Lulus SMA pada tahun 1960 dari Sekolah Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Jakarta dan kemudian melanjutkan Pendidikan Akupunktur di XIAMEN TCM University, Xiamen , China. Ingin tahu lebih lanjut kisah sukses alumnus PAHOA ini?

Pada tahun 1963 sampai tahun 1973 praktek akupunktur di R.S. Cipto Mangunkusumo.

Pada tahun 1964-1965 mengikuti Pendidikan Akupunktur Lanjutan di R.S.C.M yang pada saat itu Menteri Kesehatan Prof.DR.Satrio melalui Menteri Kesehatan R.R.C mendatangkan Pakar Akupunktur Prof.Huang Xiang Ming untuk memberikan pendidikan bagi 22 dokter specialis di R.S.C.M.

Profil lengkap silakan lihat pada:

http://www.tsengkai.com/profile_lpat.html

Untuk kemajuan Sekolah Terpadu PAHOA, Juliana Tjandra menulis sbb:

Saya sekjen Yayasan Pancaran Hidup, saya juga ditugaskan oleh pak Suryono untuk bantu di Website Pahoa, tetapi saya belum bisa buka semua file karena perlu password, kalau memang sudah ada pak Bambang yang menjadi administrator maka saya tak perlu tiap hari buka lagi webnya, saya diminta untuk jawab pertanyaan yang mudah, kalau ada kesulitan bisa hubungi pak Suryono. saya tinggal di kartini alumni th 60 di YPP.

Penulis pernah kagum dengan alumni BPK PENABUR yang pernah mengadakan REUNI SEDUNIA pada tahun 2000. Berkenalan dengan alumni PAHOA, ada kekaguman yang lain. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh Perkumpulan Pancaran Hidup dan yang paling luar biasa ialah bisa membangun kembali sekolahnya yang ditutup secara paksa pada tahun 1967 dan kini bernama SEKOLAH TERPADU PAHOA di Summarecon Serpong. Memang benar-benar luar biasa.

Bambang Gunawan, 7 November 2009

12. MERASAKAN MENJADI “ALUMNI PAHOA”

Pada awal tahun 2008, ketika penulis diminta menjadi Konsultan Pendidikan PAHOA, sempat bingung, apa itu PAHOA? Kebingungan yang sama terjadi pada hari Minggu, tanggal 22 November 2009 mencari Jalan Kopi No. 3-5-7, tempat pertemuan HUT 25 Perkumpulan Pancaran Hidup, tempat kumpul alumni PAHOA.

Begitu tiba di Jalan Kopi, sebelah kiri banyak sekali mangkal oplet. Suasana Jalan Kopi sejuk karena banyak pohon. Sampai ujung Jalan Kopi tetap tidak ketemu Bank Bumi Arta, karena bingung, tanya tukang oyek yang ternyata juga tidak tahu. Apa boleh buat, balik lagi ke Jalan Kopi tetapi lewat Jalan Pasar Pagi. Untung hari Minggu sehingga tidak macet. Syukurlah akhirnya ketemu.

Ada peristiwa lucu. Ada alumni PAHOA, yaitu Bapak yang paling kiri pada foto di atas, bertanya kepada penulis yang bukan alumni PAHOA, siapa nama alumni PAHOA yaitu bapak paling kanan pada foto di atas. Kebetulan, penulis tahu, namanya Aswin Harriman yang khusus datang dari Vancouver, Canada.

Hari itu penulis dapat tugas berat yaitu menyerahkan kreasi Pak Chien Wu yang tinggal di Hong Kong kepada guru menyanyinya yaitu Pak Toeng Toen Hoi, satu lagu nyanyian yg berjudul "Dari

mana Datangnya Pahoa? " Dengan harapan, semoga siswa-siswi Pahoa sekarang tidak lupa sejarahnya Sekolah Pahoa ! Inilah lagunya:

Judul : Darimana Datangnya Pahoa ?

Ba Hua Xue Jiao Cong Na Li Lai ?

Where's Pahoa School Come From ?

Dari mana datangnya Pahoa ? Dari Jakarta, Patekoan Pahoa .

Ba hua xue jiao cong na li lai ? Cong ya jia da, ba di guan ba hua .

Where's Pahoa School come from ? From Jakarta, Patekoan Pahoa.

Dari mana datangnya Pahoa ? Dari Jakarta, Patekoan Pahoa.

Ba hua xue jiao cong na li lai ? Cong ya jia da, ba di guan ba hua.

Where's Pahoa School come from ? From Jakarta, Patekoan Pahoa.

Ayuk kita bersama-sama, Jadikan Pahoa sekolah ternama .

Rang wo men tuan jie gi lai, Jiang ba hua jian cheng zui gao xue fu.

Let's unite together, Making Pahoa the most famous school.

Ayuk kita bersama -sama, Jadikan Pahoa sekolah t e r na ma !

Rang wo men tuan jie gi lai, Jiang ba hua jian cheng z u i g a o x u e f u !

Let's unite together, Making Pahoa the most f a m o us s c h o o l !

Dengan mengikuti HUT 25 PERKUMPULAN PANCARAN HIDUP ini, penulis bertambah yakin bahwa kalau tidak ada PPH ini, tidak mungkin ada Sekolah Terpadu PAHOA di Summarecon Serpong saat ini.

Pak Tjiong Tiam Siong telah menguraikan sejarah perkembangan dari PPH dengan baik sekali. Yang paling menarik, pada acara HUT 25 PPH, ada seminar kesehatan lengkap dengan jasa periksa kesehatan secara cuma-cuma seperti terlihat pada foto di bawah ini:

Memang tepat sekali acara kesehatan ini karena peserta yang hadir mayoritas umurnya di atas 60 tahun, suatu masa di mana biaya hidup lebih besar untuk OBAT dari pada untuk MAKAN. Suatu acara yang perlu dicontoh oleh Ikatan Alumni dari sekolah-sekolah lain.

Jakarta, 23 November 2009, Bambang Gunawan

KOMENTAR-KOMENTAR:

13. BUKAN ALUMNI IKUT REUNI

Perjalanan hidup manusia kadang-kadang suka aneh. Penulis yang bukan alumni sering ikutan reuni di BPK PENABUR, ORA et LABORA dan PAHOA.

Pertama terjadi pada hari Sabtu, 27 Mei 2000, ketika ada REUNI SEDUNIA. Berikut ini foto dan kutipan laporan dari Rico Sondak yang tinggal di Belanda:

”Reuni alumni BPK Penabur yang ke empat di Eropa telah diadakan pada tanggal 27 Mei 2000 bertempat di Leusden (Negeri Belanda) dari jam 12.30 sampai jam 17.30. Pada saat yang sama di Jakarta juga diselenggarakan reuni alumni BPK Penabur. Dan menurut berita dan komunikasi melalui Internet, juga di beberapa tempat lain (Cirebon, Bandung, Australia dan Amerika) alumni BPK Penabur ikut dengan REUNI SEDUNIA ini.”

Pada tanggal 07 November 2009 penulis ikutan REUNI AKBAR ORA ET LABORA yang dihadiri oleh Soegianto Nagaria dengan pendidikan: SDK OeL Polim 1985, SMPK OeL Polim 1988, SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta 1991. Adiknya Herman Nagaria, beda 3 tahun, SDK OEL Polim 88, SMPK 2 BPK Penabur 1991, SMAK 1 BPK Penabur Jakarta 1994. Bandingkan foto Soegianto saat ini (bersama dengan guru OeL) dengan foto ketika SD di Ora et Labora.

Soegianto dan Herman ada putera dari Pak Soetjipto Nagaria, salah satu pendiri dari Sekolah Terpadu PAHOA di Summarecon Serpong.

Pada tanggal 22 November 2009 penulis hadir di HUT 25 PERKUMPULAN PANCARAN HIDUP. Perkumpulan ini yang berjasa besar sehingga Sekolah PAHOA bisa berdiri kembali.

Beda dengan perkumpulan atau Ikatan Alumni dari sekolah lain, PPH punya kantor sekretariat sendiri di Muara Karang. Sayang penulis belum sempat berkunjung ke kantor sekretariat PPH ini. Suatu hari ingin lihat dengan mata kepala sendiri, boleh ya?

Berdasarkan pengalaman dan sejarah di atas, ada baiknya antara BPK PENABUR, ORA ET LABORA dan SEKOLAH TERPADU PAHOA saling kerjasama untuk memajukan pendidikan di Indonesia karena masing-masing punya kelebihan yang khas dan khusus.

Bambang Gunawan, 26 November 2009

14. DARI PENASARAN KE FENOMENAL

Ketika tanggal 7 – 10 Maret 2008 ke Jawa Tengah dengan rombongan GKI Samanhudi, Pak Hanan Setiadi (kanan) di bus memberitahukan bahwa penulis dicari oleh Pak Koko Tanumihardja untuk diminta bantuannya oleh Sekolah Terpadu PAHOA yang akan didirikan oleh alumninya.

Waktu itu sempat penasaran dan tidak percaya, masa ada alumni yang mau keluar duit demikian banyak untuk bikin SEKOLAH. Kalau bikin REUNI pasti tidak heran.

Satu tahun kemudian, 18 September 2009, ada mantan guru BPK PENABUR melaporkan dari Amerika Serikat sbb:

Pada hari Rabu, 21 Oktober 2009, hard copy (nomor bukti) Majalah Dwimingguan Indonesia Media telah tiba di PAHOA dan dibaca oleh Bapak dan Ibu Soetjipto Nagaria seperti terlihat pada foto ini:

Yang menarik, kalimat pembukaannya sbb:

”Diantara sekolah-sekolah yang ada di Jabadetabek bahkan tanah air, mungkin Sekolah Terpadu Pahoa, bisa dikatakan fenomenal. Bagaimana tidak, baru setahun berdiri, sekolah yang berada di Jl. Ki Hajar Dewantara No.1 Summarecon Serpong Tangerang Banten, sudah memiliki ribuan siswa. Jika saat mulai beroperasi pada 23 Juli 2008 menampung siswa-siswi sebanyak 255 orang (jenjang pendidikan Nursery, Kelompok Bermain, TK, TKB dan SD Kelas I), maka jumlah itu melonjak 4 kali lipat. Tahun Ajaran Baru 2009-2010 telah diterima sebanyak 1.180 siswa, sehingga secara keseluruhan siswa-siswinya yang terdaftar berjumlah 1.300 orang. Apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?”

Di bawah ini ada kutipan lengkapnya. Kemudian Rabu, tanggal 23 September 2009, tulisan tsb juga dimuat pada:

http://indonesiamedia.com/2009/09/23/sekolah-terpadu-pahoa/

Ketika ditanya siapa penulisnya, diperoleh jawaban sbb:

Pak Bambang Gunawan yb,Artikle itu bersumber dari Sinergi pimpinan Tan Swie Ling dan Dr. Teng setahu kami, tapi silahkan hubungi langsung ke website

mereka. Sebab Sinergi sudah berganti pengelola dari waktu kewaktu, jadi kami tidak yakin siapa sekarang yang in charge. Tapi harusnya mereka memelihara semangat yang sama . Kalau anda punya kontak ke PSMTI Jakarta, atau INTI Jakarta anda bisa tanyakan langsung kepada 2 organisasi tersebut. Atau kalau anda punya kontak dengan kawan2 dari THHK , sebab Pa Hoa tidak akan terlepas dari THHK sumber induknya.salam,Editor IM.

Dr. Ibrahim Irawan yang menjadi Chief Editor dari majalah Indonesia Media sudah ada di Indonesia karena papinya meninggal dunia dan merencanakan akan berkunjung ke Sekolah Terpadu PAHOA pada hari Rabu, 16 Desember 2009. Kita tunggu kedatangannya.

Bambang Gunawan, 13 Desember 2009

15. WARTAWAN AMERIKA KE PAHOA

Pada hari Rabu, 16 Desember 2009, Dr. Ibrahim Irawan (paling kanan), Chief Editor dari Majalah Indonesia Media yang beredar di USA dan Canada telah berkunjung ke Sekolah Terpadu PAHOA untuk melihat dari dekat perkembangan kemajuannya.

Selama di PAHOA didampingi oleh Pak Tjiong (paling kiri), Pak Hadi (kedua dari kiri) dan Pak BG (ketiga dari kiri) serta laoshi Theresia The yang bikin foto ini.

Dengan Dr. Ibrahim Irawan, penulis belum pernah kenal dan ketemu muka. Komunikasi hanya terjadi melalui email. Semula akan datang pada tanggal 6 Januari 2010, kemudian karena mendadak beliau harus ke Singapore untuk rapat maka minta diundur jadi tanggal 7 Januari 2010. Setelah disetujui ada berita lagi bahwa papinya meninggal dunia maka harus segera berangkat ke Jakarta. Latar belakangnya bisa dibaca pada laporan dengan judul: DARI PENASARAN KE FENOMENAL.

Dr. Ibrahim Irawan tiba di Jakarta pada hari Sabtu, 13 Desember 2009. Minggu, 14 Desember 2009, penulis dapat telepon dan segera bertemu di Rumah Duka Atmajaya di Pluit. Semula ngajak ke PAHOA pada hari Senin, 14 Desember 2009 sedangkan papinya baru dikremasi pada hari Selasa, 15 Desember 2009. Ini baru luar biasa.

Selama kunjungan banyak hal yang dilihat dan juga banyak komentar positif yang disampaikannya. Tentu lebih baik kita tunggu saja laporannya untuk Majalah Dwimingguan Indonesia Media yang selalu diedarkan secara cuma-cuma di Amerika Serikat & Canada dan bisa dibaca pada website: http://indonesiamedia.com/

Terima kasih kepada Pak Adam Martani dari BPK PENABUR Bandung yang telah memberikan komentar di atas, semoga kerjasama antara Sekolah Terpadu PAHOA dengan BPK PENABUR semakin erat.

Bambang Gunawan, 18 Desember 2009

KOMENTAR-KOMENTAR:

16. SOTO LOS ANGELES, CA USA, LEBIH ENAK

Pada hari Rabu, 16 Desember 2009, ketika Dr. Ibrahim Irawan (paling kiri), Chief Editor dari Majalah Indonesia Media yang beredar di USA dan Canada, berkunjung ke Sekolah Terpadu PAHOA, sempat bincang-bincang dengan Ibu Hartaty Ashari, Kepala Sekolah SMP & SMA PAHOA, seperti terlihat pada foto di atas.

Karena pembicaraan di Kantin PAHOA maka pertanyaan pertama Ibu Hartay adalah: “Bagaimana makanan di Kantin PAHOA ini?”. Tanpa terduga Dr. Ibrahim Irawan berkata bahwa sotonya lebih enak di LA. Tentu semua kaget dan tidak menduga jawaban nya seperti ini. Apa sebabnya?

Pertama, karena untuk jualan makanan di USA tidak mudah, harus punya sertivikat dari Lembaga Konsumen yang ketat sekali. Kedua, bumbu masaknya berkwalitas lebih baik karena didatangkan dari Thailand. Wah, ini suatu tantangan untuk Indonesia tercinta ini.

Selesai makan siang, Dr. Ibrahim Irawan diminta mencoba ice cream goreng yang juga dijual di Kantin PAHOA. Beliau tanya, berapa

harganya? Apa komentarnya setelah tahu bahwa harganya adalah lima ribu rupiah? MAHAL. Nah lu!

Masalah soto kelihatannya Dr. Ibrahim Irawan ini penggemar berat. Hari Selasa, 15 Desember 2009, malam hari setelah siangnya selesai tugas kremasi ayahandanya yaitu almarhum Dr. Putrasatia Irawan, walaupun menginap di Jalan Kartini 8 bersama adiknya makan malam khusus datang ke SOTO SUDI MAMPIR di Jalan Biak, ROXY.

Buat penulis yang tinggal di Jalan Makian dan hanya 100 m letaknya dari SOTO SUDI MAMPIR tersebut, merasa bangga. Hebat ya, orang dari USA mencarinya.

Bambang Gunawan, 20 Desember 2009

17. PAHOA IKUT OLIMPIADE FISIKA INTERNATIONAL

Pada hari Sabtu, tanggal 5 Desember 2009, lima guru SMP & SMA Sekolah Terpadu PAHOA mengikuti seminar Sukses Mengajar Sains.

Yang paling menarik yaitu Pak Ambrosius Sutarja, guru Fisika SMA PAHOA memberanikan diri menjadi kelinci percobaan dengan menyediakan lidahnya disundut atau disulut rokok yang sedang menyala oleh Prof. Yohanes Surya Ph.D. seperti terlihat pada foto di atas.

Masih banyak hal lain yang menarik seperti menimbulkan kreatifitas dalam diri siswa/i, tentang situasi kritis dan teori Mestakung. Momok belajar Fisika mau dihilangkan dengan metode belajar Fisika tanpa rumus.

Bagaimana kalau kita bikin target? Sebelum ada anak SMA PAHOA yang lulus tetapi PAHOA sudah kirim duta mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Fisika International. Berani?

Tentu saja ada dasarnya timbul ide di atas yaitu karena ada Pak Ambrosius Sutarja, guru Fisika SMA PAHOA, yang aktif bertanya kepada Prof. Yohanes Surya Ph.D.

Dari kiri ke kanan: Ibu Joice, Ibu Merry Manurung, Prof. Yohanes Surya, Pak Muddin Sidabalok, dan Pak Tugino, berfoto bersama. Pak Tarja tidak ikut karena sedang berbincang dengan staf dari Surya Institute berkaitan dengan mencari informasi tentang CD pembelajaran fisika yang jumlahnya 19 keping harganya berapa? Pinginnya sekolah PAHOA membelinya.

Ada peristiwa menarik pada hari Jumat, 4 Desember 2009 sbb:

Sesuai dengan komentar dari Ongkie Hananto, psikolog, memang kita harus berani ciptakan situasi kritis baru yaitu: PAHOA IKUT OLIMPIADE FISIKA INTERNATIONAL walaupun belum ada satupun siswa/i SMA PAHOA yang lulus.

Tidak perlu kuatir kalau kita percaya kepada TEORI MESTAKUNG dari Prof. Yohanes Surya Ph.D.

Bambang Gunawan, 6 Desember 2009

from Yohan Sumaikudate Sun, Dec 6, 2009 at 9:16 AMsubject Re: PAHOA IKUT OLIMPIADE FISIKA INTERNATIONALUntuk Ibu dan Bapak Pengurus Sekolah Terpadu PAHOA:Saya pribadi mendukung sekali idea ini. Yang paling penting memperoleh pengalaman internasional, dan tentu saja mudah-mudahan bisa menang gitu.Sukses selalu.Yohan

from Kho Colen [email protected] Sun, Dec 6, 2009 at 2:17 PMsubject Re: PAHOA IKUT OLIMPIADE FISIKA INTERNATIONALPengurus Yayasan PAHOA Yth,

Selamat atas usaha mengharum nama PAHOA.-Kho Tjoen Keng, SydneyLulusan tahun 1956.

from Anton Wardaya date Sat, Dec 12, 2009 at 4:41 AMsubject Surat dari Surya InstituteKepada Yth.Pak Bambangdi tempatTerima kasih atas email yang sudah dilayangkan kepada kami, Surya InstituteAda beberapa olimpiade internasional Fisika yang dapat diikuti.APhO ( Asian Physics Olympiad ), IPhO ( International Physics Olympiad ) dan Zhautykov Olympiad.Jika membutuhkan informasi dapat bertemu di kantor Surya InstituteTerima kasihSalamAnton Wardaya

from Yuliana Rijantodate Sat, Dec 12, 2009 at 9:22 AMSELAMAT PAGI...SUKSES SELALU UNTUK PAHOA..Saya sangat mendukung kalau Pahoa mau ikut lomba2 seperti ini...hanya saja EQ juga juga diperhatikan yah....Percuma cetak anak pintar tapi tidak mampu bersosialisasi dengan baik......GOOD LUCK...

Semoga anak2 kami bisa menjadi anak yang pintar IQ n EQ .....

salam hangat, yuliana, mama marco n thomas

18. BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN ATM BCA

Tanggal 7 dan 8 Januari 2010 guru-guru Ora et Labora telah menerima pembekalan mengenai Budi Pekerti Di Zi Gui oleh Pak Njoto Suhardjojo di Kampus Ora et Labora Bumi Serpong Damai.

Salah satu ciri dari pembekalan ini adalah pengabdian kepada orang tua yang disampaikan secara trilingual dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar sedang teks di powerpoint menggunakan Bahasa Inggris dan Mandarin.

Ada yang mengatakan ini adalah Budi Pekerti Chinese Version berdasarkan ajaran Confusius yang universal dan terkenal dengan pengabdiannya kepada PAPA dan MAMA serta orang yang lebih tua.

Karena kedua orang tua saya sudah tidak ada maka kini tiap bulan saya selalu membayarkan listrik dan telepon untuk Oom dan Tante saya yang tinggal tidak jauh dari rumah saya dan sudah berusia di atas 80 tahun. Sebagai ganti pengabdian saya kepada orang tua saya.

Dulu membayarnya ke kantor PLN dan kantor TELKOM tetapi belakangan sesuai dengan kemajuan teknologi bayarnya melalui ATM BCA.

Tanggal 5 Januari 2010 tagihan listrik sudah berhasil dibayar melalui ATM BCA dan sayang sekali tagihan telepon belum ada datanya.

Tanggal 8 Januari 2010 setelah selesai upload foto-foto dokumentasi ceramah Budi Pekerti Di Zi Gui oleh Pak Njoto Suhardjojo di http://www.oel.or.id segera ke BCA di BSD dengan jalan kaki. Tidak ada matahari karena langit mendung maka nikmat sekali jalan kaki walaupun agak jauh.

Di tengah jalan ketemu Pak Tikky di dalam mobil dan berlawanan arah. Ada ditanyakan mau ke mana? Saya hanya tunjuk mau ke BCA.

Melalui ATM NON TUNAI saya berhasil bayar tagihan telepon rumah saya. Tetapi ketika dengan prosedur yang sama saya lakukan untuk bayar telepon rumah Oom dan Tante saya, print out bukti pembayaran tidak keluar. Mungkin kertas habis, barangkali.

Segera ke costomer service untuk cetak buku tabungan. Tidak ada transaksi untuk pembayaran telepon rumah Oom dan Tante saya. Berarti belum bayar. Balik lagi ke ATM BCA tetapi tidak bisa bayar dan dibilang sudah lunas. Lapor ke costomer service lagi dan ketika dicek memang tidak ada transaksi yang berarti belum bayar. Nah, bingung nggak?

Kebingungan bertambah ketika keluar dari BCA mau balik ke OeL BSD, mendadak turun hujan dan tidak bawa payung. Syukurlah kebingunan ini tidak berlangsung lama karena di depan saya sudah tersedia mobil Ora et Labora yang memang sengaja disuruh oleh Pak Tikky untuk jemput saya. Terima kasih Pak Tikky untuk budi luhur ini dan tidak sia-sia ada pembekalan Budi Pekerti Di Zi Gui yang memang harus selalu diterapkan setiap hari, setiap saat atau setiap ada kesempatan.

Kalau pimpinan Ora et Labora sudah memberikan contoh yang baik maka diharapkan guru-gurunya juga bisa memberikan contoh untuk ditiru oleh murid-muridnya.

Sekali terima kasih Pak Tikky.

Bambang Gunawan, 8 Januari 2010

19. BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN BUSWAY

Sampai dengan Januari 2010, Pak Njoto Suhardjojo sudah memberikan empat kali ceramah di Sekolah Terpadu PAHOA dan dua kali ceramah di Ora et Labora. Tentu saja diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap budaya di sekolah-sekolah tersebut.

Ketika saya menulis tentang BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN ATM BCA, ada yang bertanya: “Apa hubungannya?”. Pasti kini juga timbul pertanyaan yang sama.

Kejadiannya pada bulan November 2009, ketika pulang dari Ora et Labora, Panglima Polim, saya naik busway. Biasanya selalu dapat tempat duduk kalau naik dari Blok M. Tetapi hari itu terpaksa berdiri.

Belum satu menit berdiri, seorang gadis muda memberikan tempat duduknya kepada saya dan dia sendiri berdiri. Wah, buat saya tentu senang tetapi juga ada perasaan tidak enak karena yang memberikan tempat duduknya adalah seorang perempuan.

Setelah mengucapkan terima kasih, dalam hati saya berkata: “Rupanya memang saya sudah terlihat tua ya sehingga ada seorang gadis muda rela memberikan tempat duduknya”. Memang umur pada tahun 2010 ini akan mencapai 66 tahun.

Kasihan juga ternyata gadis itu harus terus menerus berdiri dari Blok M sampai di Harmoni. Suatu pengorbanan yang membuat saya terharu dan teringat terus peristiwa tersebut. Melalui tulisan ini, sekali lagi terima kasih kepada gadis muda yang tidak saya kenal yang telah rela memberikan tempat duduknya kepada saya.

Semoga hal-hal kecil ini apalagi berkat ceramah Budi Pekerti Di Zi Gui oleh Pak Njoto Suhardjojo, bisa memperkuat budaya sopan santun di lingkungan sekolah PAHOA dan ORA et LABORA.

Bambang Gunawan, 12 Januari 2010

KOMENTAR-KOMENTAR:

Tulisan di atas telah disiarkan di http://www.harapan.ca/ pada rubrik INSPIRASI oleh Ibu Oeke pada hari Rabu, 13 Januari 2010, Pk. 9.00 pagi.

from Uripto Widjajadate Mon, Jan 25, 2010 at 11:56 AMDear Bambang,Memang Bang, asiknya jadi orang yg dianggap tua itu adalah dihormatin. Waktu di Amerika dan Israel, sering dapat perlakuan khusus dari pejabat immigrasi dan bea cukai! Syalom, Uwidjaja

20. APA ITU DI ZI GUI ?

Ibu Oeke melalui RADIO SUARA PENGHARAPAN di Toronto, Kanada, ketika membacakan tulisan saya dengan judul BUDI PEKERTI DI ZI GUI DAN BUSWAY sempat bingung dan bertanya: “Apa itu Di Zi Gui?”.

Rupanya baru pernah dengar dan sayapun baru tahu dan dengar pada tanggal 5 September 2009 di Sekolah Terpadu PAHOA.

Pada awal ceramah Pak Njoto Suhardojo mengemukakan alasan sbb:

Kemudian Pak Njoto memberikan pertanyaan sbb:

Inilah jawabannya:

Ibu Vilma K. Gunadi pada tanggal 13 Januari 2010 menulis sbb:

“Bukan hanya Confucius yang mengajarkan menghormati orangtua, orang Kristen pun diajarkan dalam Alkitab untuk mengasihi sesama, yang sudah tentu termasuk menghormati, seperti yang termaktub di dalam dua hukum utama yang terdapat di dalam Matius 22:37 - 39, ialah ajaran Yesus sendiri.”

Betul sekali pendapat Ibu Vilma K. Gunadi, juga semua agama mengajarkan hal yang sama.

Yang penting adalah pendapat dari Pak Chien Wu yang tinggal di Hong Kong sbb: “Saya menyampaikan salut kepada gadis tersebut yang mungkin belum tahu apa itu Di Zi Gui namun bisa mengamalkannya ! Memang Di Zi Gui bukan untuk didengarkan saja! Di Zi Gui adalah Moral Umum - Kasih dan Bersopan-santun !!”

Bambang Gunawan, 14 Januari 2010

21. PUDING PEPAYA DI PAHOA

Puding papaya ini pertama kali diperkenalkan pada 07.07.07 (tanggal 7 Juli 2007) ketika gowes bareng dengan Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witular dan istri (Ibu Erna). Sayang kurang banyak dan tidak sempat bikin fotonya. Kira-kira beginilah ceritanya

Ketika puding pepaya ditawarkan kepada Ibu Erna tepat waktu mau foto bersama. Ibu Erna sempat bilang: "Mau, tapi foto dulu". Maka istri saya langsung pegang ditangannya dua bh puding pepaya sambil foto bersama. Di tempat puding yang dipegang oleh Rifa masih ada satu jatah untuk Rifa. Agar sopan, Rifa mengusulkan ketika memberikan kepada menteri Rahmat dan Ibu Erna pakai tempatnya. Maka istri saya meletakan dua puding pepaya yang ada di tangannya. Tetapi aneh bin ajaib tanpa ketahuan tangan siapa, puding pepaya yang tinggal sisa tiga sudah berkurang tinggal dua buah. Lalu cepat-cepat istri saya ambil dan pakai tangan menyerahkan kepada Ibu Erna. Ketika Ibu Erna buka plastiknya, Pak

Rahmat lihat maka istri saya lalu menyerahkan yang satu lagi. Begitulah akibatnya, Rifa kehilangan jatahnya.

Berikutnya adalah sebagai tanda terima kasih karena Onno W. Purbo mengajak gowes bareng pada hari Minggu, 21 Februari 2010. Saat ini tidak lupa dibuatkan banyak foto Onno W. Purbo makan puding pepaya di atas sepeda.

Akibatnya ada permintaan dari Canigowes untuk mencicipi puding pepaya bahkan ada yang bilang seumur hidup belum pernah makan puding pepaya. Inilah komentarnya: "Jujur nih puding pepaya: Level Dunia Akherat!", kata Om Tedjo dari Canigowes pada hari Minggu, 28 Maret 2010 di Bundaran HI saat Car Free Day.

Timbul permintaan resep puding pepaya yang dipasang baik di Facebook maupun di Multiply. Silakan klik:http://www.facebook.com/bg440507?v=app_2347471856&ref=profile#!/notes/bambang-gunawan/bikin-puding-pepaya/382443366361atauhttp://bg440507.multiply.com/journal/item/111

Kebetulan ada libur Paskah 2010, Audrey N Reza Adji di Australia dan Lia Lia Lia di Tangerang coba bikin puding pepaya sendiri dan berhasil. Selamat untuk hasil karya ini!!!!

Pada hari Selasa, 6 April 2010, Laoshi Lia membawa ke Sekolah Terpadu PAHOA dan dibagikan kepada rekan-rekan laoshi bahkan staf cleaning services dan security juga dapat. Salut untuk inisiatif dan kreatifitas ini. Tahap berikutnya ialah kapan ada acara PAHOA GOWES lagi?

Ada pertanyaan dari Pak Chien Wu, alumni PA HOA yang tinggal di Hong Kong sbb:

Dewasa ini jumlahnya orang tua semakin banyak di dunia, saya kira Indonesia-pun tak terkecuali. Untuk mencegah penyakit orang tua misalnya Alzheimers's Disease, naik sepeda adalah salah satu cara yang bermanfaat (Cara lain seperti jalan kaki). Bolehkah anda sebutkan nama-nama guru-guru Pahoa yang bersepeda kecuali Pak Dali dan Miss Tere ?

Bambang Gunawan, 7 April 2010

22. DALI S. NAGA NAIK SEPEDA

Prof. Dr. Ir. Dali Santun Naga, MMSI pada hari Rabu, 15 Oktober 2008, pk. 13.00 mencoba bersepeda walaupun usia sudah 74 tahun.

Semula ragu-ragu, apakah masih bisa naik sepeda karena sudah puluhan tahun.

from dali santun nagaMon, Oct 6, 2008 at 12:57 PMPak Bambang,Sudah sekian lama tidak naik sepeda atau motor, saya ragu apa masih bisa? Barangkali perlu coba dengan sepeda kecil dulu, ya.Dali

Kemudian dapat e-mail dan dorongan from theresia theMon, Oct 13, 2008 at 12:21 PMPak Dali, saya dapat berita dari Pak Bambang kalau bapak pernah punya keinginan bersepeda lagi ya pak?! Ayo pak, kita bersepeda ke tempat kerja lagi maksudnya B2W lagi....Hari Rabu (15/10) nanti, Pak Bambang bilang mau membawakan sepeda lipat...Ikutin jejak Pak Urip yang sudah berumur 80an saja pak... Bapak pasti bisa...Hari Rabu nanti, saya juga mau mulai pakai sepeda ke PAHOA, jadi bertambah lagi jumlah sepeda yang ada di sekolah... Saya terpacu dengan cerita Pak Bambang bahwa Bu Nita saja yang sudah oma-oma masih bersepeda ria...Ditunggu ya pak bersepeda sama-sama....Tere

Segera dibawakan sepeda lipat dengan roda 20 inch. Ketika dicoba ternyata tidak ada masalah langsung bisa menjaga keseimbangan dan bisa bersepeda lagi di lapangan parkir Sekolah Terpadu PAHOA di Gading Serpong.

Selamat kepada Pak Dali S. Naga. Benar-benar tidak mau kalah dengan Pak Uripto Widjaja yang sudah usia 84 tahun tetapi masih bisa bersepeda.

Bumi makin panas, maka mari kita kembali ke sepeda lagi.

Rabu, 15 Oktober, 2008 18:47Dari: "Ade Candra"Prof Dali S. Naga pernah mengajar saya kuliah S1, begitupun saat

kuliah S2. Informasi yg saya tahu, beliau rektor di Universitas Tarumanegara (masih ga ya?). Mungkin mengikuti rektor UI yang sudah terlebih dahulu bersepedah..Kalo semua rektor di Indonesia mau bersepeda, akan semakin banyak mahasiswa yang bersepeda, sehingga ketika mahasiswa itu lulus dan bekerja, maka akan semakin banyak juga orang2 yang b2w..Saluut prof!AD

23. DARI GOLF KE B2W

Terus terang semula saya tidak terlalu yakin apakah Pak Uripto Widaja yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Galva dan yang setiap minggu GOLF mau ikutan B2W.

Sehari sebelumnya Pak UW telah mengirimkan sms berbunyi: "Kalau saya datang terlambat tinggalkan saja, nanti saya susul pakai mobil".

Tanpa terduga Pak UW datang paling awal, Pk. 7:30 pagi, hari Minggu, 20 Juli 2008, sudah tiba di Sekolah Terpadu PAHOA di Gading Serpong.

Puji Tuhan, ternyata Pak UW juga mau ketika diminta mengganti kaosnya dengan kaos dari B2W-Indonesia, begitu juga mengganti topinya dengan topi dari B2W-Indonesia. Maka kini seorang eksekutif, dari golongan atas, telah resmi menjadi komunitas B2W-

Indonesia.

Berikut ini nasehat dari Pak UW yang ditujukan kepada seorang guru yang berat badannya 120 kg dan ogah naik sepeda.

Naik sepeda itu tidak sulit, juga banyak manfaatnya, olah raga jadi sehat, irit tidak pakai BBM, sangat dianjurkan supaya merakyat. Kita tantang sir Teguh naik sepeda dimana saja dan kapan saja, siap! Ayo apa jawabmu Teguh? Syalom, Uwidjaja

Semoga nasehat di atas juga berlaku bagi banyak orang dan masyarakat luas.

Kalau ingin lihat videonya, silakan ke alamat ini:http://www.youtube.com/watch?v=a9pCTh7g7DI

BG

Pak Uripto Naik Sepeda

Siapa bilang orang tua tidak bisa naik sepeda ?Pak Uripto naik sepeda tidak kalah dengan pemuda !

Jika Anda ingin badan sehat & hemat uang ,Belajarlah kepada Pak Uripto naik sepeda !

Naiklah sepeda ke Kantor & ke Sekolah !Namun awaslah dengan mobil di sekitar Anda !

chien wuWed, Sep 3, 2008 at 9:05 AM

Yiyi Dinna Simamora wrote @http://www.facebook.com/photo.php?pid=30120206&id=1201528695Wah TOP banget ya pak Uripto... Pokoknya untuk pak Bambang + pak Uripto, jempol saya gak cukup banyak untuk menandakan kehebatan bapak2 !!

Pak Bambang,saya udah lihat videonya di youtube, benar-benar luarbiasa sudah sepuh tapi tetap punya semangat tinggi. patut dicontoh.ok pak selamat mengkampanyekan b2wsalamermin, guru SMPK BPK PENABUR GS

wah.... Bpk. HEBAT.....!!!!!walaupun sudah berumur 84 thn (menurut pengakuan Beliau) tapi Bpk.ikutan B2W....kapan-kapan PENABUR mengadakan acara PENABUR FUN DAYnya dengan acara ngegoes bareng-bareng aza....pasti seru banget dech..... :Dbagaimana nich usulan saya????apakah usulan saya bisa diterima????khan dengan acara ini kita bisa menjadi sekolah yang paling pertamamengadakan acara untuk peduli lingkungan dan bumi :)kita bisa menjadi leader dan contoh bagi sekolah-sekolah lain..... :DLidia Utama, guru SMPK 4 BPK PENABUR Jakarta

24. SURAT DARI PAHOA

No : 111/UO/YP3/V/2010Perihal : Ucapan terimakasihKepada Yth :Bp Bambang Gunawan Di Jakarta.

Dengan hormat,

Karena Website Pahoa akan terpisah antara website Sekolah Pahoa dan website Alumni Pahoa, maka Website sekolah Pahoa akan di pegang oleh Tim Website sekolah Pahoa yang akan mulai bekerja di bulan Juni 2010.

Untuk itu Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pahoa, mengucapkan terimakasih atas bantuan Pak Bambang Gunawan sebagai Webmaster website Pahoa selama ini.

Kami masih tetap mengharap bimbingan dan nasihat dari pak Bambang Gunawan, demi berhasilnya Website sekolah Pahoa yang menarik dan bermutu.

Terimakasih.Serrpong, 14 Mei 2010Salam :

Jimmy Sadikin Wakil Pelaksana Harian

25. IRWAN HADI BUDIMAN TAHUN 2010

Siapakah Irwan Hadi Budiman? Silakan klik:

http://bg440507.multiply.com/journal/item/12/IRWAN_HADI_BUDIMAN_ALUMNUS_TELADAN_BPK_PENABUR

Tiga hari bersama Irwan Hadi Budiman, ini laporannya.

IRWAN DI JAKARTA 31 MEI 2010

Hari pertama Senin, 31 Mei 2010, dilaporkan oleh Sir Teguh.

We are in SMAK 3 Gunung Sahari now, with Irwan Hadi, just arriving from US/ Saltlake yesterday. Wow ... what a surprise to see Irwan, along with mentor (ho ho ...) Mr. Bambang Gunawan, meet Irwan's SMAK 3/ SMUK 3 PENABUR teachers, such

as pak Jac, ibu Evie, ibu Wiwiek, pak Anton, and other teachers. Irwan also opened some year books, unfortunately, his Batch 1998 published no year book due to monetary crisis then, as Irwan said.Mr Lucky was then Irwan's Math teacher and 3IPA1 academic advisor.Thanks to Mr. Bambang for keeping the record of this Irwan Hadi on his multiply and facebook.

Otw now to Mr. Uripto Widjaja's office for a lunch. It's Jogja's GUDEG!Mr. Uripto, formerly Chairman of PENABUR in 1970 and, I guess, in 80s,truly welcomes such a great and brilliant alumnus

of SMAK 3 Jakarta.Tomorrow, June 1, 2010, Irwan is going to share about US study to BPK PENABUR Jakarta 60 counselors at Tanjung Duren, 9-10a.m. Wow!Irwan's leaving for US this June 15, 2010. Thanks, Irwan.Regards,SIRPak BG's "Chauffeur"

BPK PENABUR Jakarta teacher &Training Centre staff

Berikut ini komentar yang masuk di Facebook:

IRWAN HADI DI JAKARTA 1 JUNI 2010

Hari kedua Irwan Hadi Budiman ke SMAK 1 memberikan presentasi tentang pengalamannya 10 tahun di USA kepada guru-guru BK BPK PENABUR Jakarta.

SMPK 2 dan SDK 1.

Setelah itu ke SMPK 2 ketemu dengan gurunya Pak Eka Susanto dan Pak Siegfriadi Dharmawan.

Kemudian dilanjutkan ke SDK 1 ketemu dengan Ibu BARLIAN SUZANTRI HIDAJAT, guru Irwan ketika kelas 5.

IRWAN HADI DI PAHOA 2 JUNI 2010Hari ke tiga Irwan Hadi bertemu dengan Pak Adi Santoso di Sekolah Terpadu PAHOA. Pada tahun 2000 Pak Adi memberikan kesempatan kepada

Irwan untuk setup server BPK PENABUR. Berkat pengalaman ini memungkinkan Irwan mendapat pekerjaan di USA setelah lulus sekolah. Baru kembali lagi ke Indonesia setelah sepuluh tahun.

Bambang Gunawan, 3 Juni 2010

IRWAN HADI BUDIMAN TAHUN 2000

Pada bulan Januari 2000 Ir. Hidajat Lesmana, Ketua BPK PENABUR Jakarta dan Ir. Gunawan Zuardi dari Bitnet telah menandatangi

naskah kerja sama (MOU) mengenai penempatan server sebagai colocation di ISP Bitnet.

Pada tanggal 8 Januari 2000, Irwan Hadi, alumni SMUK 3 yang baru dua tahun lulus, memberikan usulan untuk server baru ini. Demikianlah usulannya.

Untuk memudahkan Pak Adi dalam mengset server bpkpenabur, sehingga jelas apa-apa yang perlu dipersiapkan baik untuk saat ini, maupun untuk pengembangannya di masa yang akan datang, dan agar persiapan server bpkpenabur menjadi lebih terarah, maka saya ingin coba mendiskusikannya dulu.

Konsep yang saya sajikan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian I adalah untuk web development, bagian ke II adalah untuk mail sistem, dan ke III adalah service service lain.

Diharapkan agar ada diskusi lebih lanjut mengenai konsep ini, karena diharapkan dengan adanya konsep ini, bpkpenabur secara keseluruhan bisa menjadi beda (baik web, mail, dsb), dibanding dengan sekarang yang masih di host di bitnet, karena tampaknya setelah bpkpenabur punya server sendiripun jika tidak ada konsep dalam mendevelop server tadi, maka pembelian server itu akan menjadi sia sia, karena toh hasilnya sama saja, tidak ada perbedaannya dengan kita host di server sendiri dengan di bit net, yang tentunya lebih murah kalau kita host di bit net saja, karena kita tidak perlu mengeluarkan uang sedikitpun. Setiap konsep yang diberikan akan terbagi 2 yaitu bagian non teknis dan teknis.

Konsep yang diberikan oleh Irwan Hadi lengkap sekali, kalau diprint membutuhkan 23 halaman sehingga tidak mungkin dipasang di Majalah Berita PENABUR ini.

Bulan Desember 1999 dan Januari 2000 banyak hari libur maka diputuskan untuk menempatkan server baru tsb di Bitnet pada tanggal 1 Februari 2000 berhubung biaya sewa colocation sejuta rupiah sebulan. Sampai dengan pertengahan Maret 2000 belum ada tanda-tanda bahwa server baru ini sudah berfungsi. Ternyata memang tidak mudah melakukan setup server apalagi harus menggunakan sistem operasi Linux yang walaupun murah tetapi cukup rumit.

Terpaksa Irwan Hadi yang kebetulan telah punya konsep yang jelas dan terarah dipanggil untuk dimintakan bantuannya. Sejak tanggal 23 Maret 2000 Irwan Hadi setiap hari membantu setup server baru ini. Ketika laporan ini dibuat pada tanggal 7 April 2000 program e-

mail sudah dapat difungsikan dan masih terus diuji coba. Moga-moga ketika Anda membaca laporan ini di Majalah Berita PENABUR, Anda telah memiliki alamat e-mail karena semua guru BPK PENABUR Jakarta akan diberikan alamat e-mail dengan domain @bpkpenabur.or.id secara cuma-cuma. Bila belum, silakan telepon ke 5668373 dan bila ada saran-saran, silakan dikirimkan ke [email protected]. Keunikan dari e-mail PENABUR ini ialah bisa dibaca melalui program browser (Netscape atau Internet Explorer, jadi berfungsi sebagai Web-mail) maupun oleh program e-mail seperti Outlook atau Eudora (sebagai POP3). Kini guru-guru BPK PENABUR Jakarta bisa mengirim dan menerima e-mail di mana saja baik di Warung Internet yang makin banyak bertebaran di mana-mana maupun kalau berada di luar kota atau di luar negeri.

Bambang Gunawan, 7 April 2000.

26. DUA TAHUN WEBMASTER PAHOA

Terus terang saya sempat bingung ketika Pak Koko telepon, meminta saya membantu PAHOA serta mengundang untuk hadir pada saat peresmian LAHIRNYA KEMBALI SEKOLAH TERPADU PAHOA pada hari Minggu tanggal 16 Maret 2008 di Gading Serpong.

Apa itu PAHOA? Cari di google, ketemunya PAHOA di Hawai. Segera saya usulkan agar PAHOA bikin website untuk promosi dan memperkenalkan dirinya. Maka terkejut dan kagum, dalam buletin yang dibagikan pada tanggal 16 Maret 2008 ada tertulis website PAHOA dengan alamat: http://www.pahoa.co.id (kemudian diusulkan agar diubah menjadi http://www.pahoa.or.id)

Setiap hari saya buka website tersebut, tetap tidak ada perubahan. Maka pada hari Senin, 24 Maret 2008, ketika rapat dengan Pak Soetjipto Nagaria, saya menawarkan diri untuk mengelola website PAHOA tersebut.

Berhubung program yang dipakai berbeda sekali dengan program yang biasa saya pakai, baik website BPK PENABUR maupun website ORA et LABORA, terpaksa minta pelatihan dari pembuat website PAHOA yaitu Pak Jefrey, yang bersedia datang ke rumah saya di Roxy.

Perlu ditayangkan permohonan maaf kepada Pak Wu Hu Chien karena sajak yang dikirimkan pada tanggal 5 April 2008 via e-mail, baru diketahui dan dibuka e-mailnya pada awal Mei 2008. Suatu sajak yang bagus sekali, semoga bisa menambah semangat untuk generasi muda PAHOA.

Prinsip saya mengelola website adalah CONTENT IS THE KING serta SPEED IS IMPORTANT. Tidak heran kalau selanjutnya setiap ada kegiatan di PAHOA yang saya hadir maka pada hari yang sama berita dan fotonya sudah bisa dilihat di website PAHOA.

Karena usia saya sudah kepala enam dan tidak mungkin hadir tiap hari di PAHOA maka tahap berikutnya ialah mencari kader yang bisa menggantikan dan meneruskan.

Untunglah ketemu Laoshi Theresia The dengan tulisannya yang pertama yaitu KESAN-KESAN MENGIKUTI ACARA PEMBEKALAN GURU & KARYAWAN SEKOLAH TERPADU PAHOA 05/07/2008.

Pada tanggal 05 juli 2008 yang lalu, saya telah mengikuti acara pembekalan berupa seminar kecil yang diselenggarakan oleh pihak Sekolah Terpadu PAHOA. Acara tersebut diadakan pada pukul 09.00 - 14.00

Acara tersebut dimulai tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. (Salut!)

Acara pembekalan tersebut ditujukan untuk para guru dan karyawan yang berada di lingkungan Sekolah Terpadu Pahoa.

Awal acara, dimulai dengan pembukaan dan doa oleh Bp.Jimmy Sadikin.

Kemudian, dilanjutkan oleh Bp. Koko Tanumihardja selaku Ketua Pengurus Harian, yang memberikan sambutan mengenai tujuan pembekalan yang dimaksud dan memperkenalkan orang-orang hebat yang merupakan bagian dari pihak Yayasan Pendidikan & Pengajaran PAHOA.

Setelah sambutan dari Bp. Koko, maka pembicara selanjutnya adalah Bp.Suryono Limputra. Tema yang diberikan oleh beliau adalah mengenai " PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK". Dalam tema

tersebut ditekankan mengenai harapan-harapan pendiri dan pembina YPP Pahoa kepada jajaran guru dan karyawan sekolah. Harapan-harapan yang dimaksud antara lain adalah :

1. Penekanan kualitas mental yang dibutuhkan oleh seorang guru Nusery, TK dan SD. Kualitas yang dimaksud adalah LOVE & COMPASSION (Cinta kasih dan welas kasih). LOVE & COMPASSION berkaitan dengan Citra nama Sekolah PAHOA, sehingga diharapkan bahwa jabatan guru merupakan tanggung jawab besar yang harus ditujukkan kepada masyarakat (siswa beserta orangtua).

2. Setiap guru di sekolah, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga merupakan pendidik, juga sebagai pengembang VISI & MISI Sekolah PAHOA.

3. Tata perilaku Guru. Dalam point ini, Beliau menyarankan agar dibuatkan booklet yang berisi Visi & Misi Sekolah Pahoa serta Tata perilaku Guru. Sehingga dapat dibagikan kepada setiap guru sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan.

4. Target pembelajaran bagi setiap guru pengampu mata pelajaran. Penekanannya adalah bukan pada volume / isi materi yang diajarkan, tetapi pada banyaknya siswa yang mampu mengikuti materi yang diajarkan. Yang penting adalah kualitas bukan kuantitas. Tetapi, tanpa mengorbankan standar uji siswa-siswa yang ada.

5. Peningkatan diri sendiri di segala bidang. Dalam hal ini, pengurus sekolah akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi guru sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Menurut saya, pembicaraan yang dibawakan oleh Bp.Suryono cukup jelas. Apa yang telah diberikan merupakan modal pemikiran bagi guru-guru untuk bisa membantu menjaga nama baik sekolah dan merupakan tanggung jawab guru pula sebagai public relation bagi sekolah. Dikatakan, bahwa guru-guru merupakan barisan depan dalam lingkungan sekolah.

Setelah itu, pembicara berikutnya adalah Bp.Tjiong Thiam Siong mengenai "SEJARAH PAHOA, KEDUDUKAN DAN PERANNYA DI MASYARAKAT". Menurut saya, pembicara merupakan salah satu pelaku yang termasuk dalam bagian dari pakar sejarah Sekolah

Pahoa. Bagaimana tidak.... Beliau memaparkan begitu detil, dari data berupa angka-angka, hari dan tanggal kejadian sampai pada bagian pembagian waktu sejarah. Benar-benar terperinci. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya makalah yang dibagikan dan begitu semangatnya Beliau dalam menyampaikan tulisannya. Bagi pribadi yang suka dengan sejarah, penyampaian beliau saya rasa akan mudah dimengerti.

Selanjutnya adalah Bp. Hans Kartikahadi. Beliau adalah pembicara yang mengulas artikel pendidikan. "Menanam pohon memerlukan puluhan tahun,mendidik manusia perlu sepanjang masa". Sewaktu mendengar peribahasa itu, saya berpikir, apa yang akan dibicarakan mungkin sesuatu yang berkaitan dengan pendekatan alam yang dapat dipelajari oleh manusia. Setelah mengikuti lebih lanjut apa yang dipaparkan, ternyata agak berbeda dengan pemikiran awal saya. Menurut saya, inti dari pembicaraan yang disampaikan oleh Beliau adalah apabila dalam sebuah masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan dalam jumlah tinggi dan mempunyai watak yang baik akan menghasilkan sesuatu yang akan membangkitkan dan bahkan mempertahankan bidang-bidang kehidupan yang penting. Dalam kaitannya dengan acara pembekalan, Bp. Hans mengingatkan kembali tugas seorang guru dalam menjalankan kewajibannya yang mengacu pada pedoman Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madio Mangun Karso,Tut Wuri Handayani. Beliau juga menekankan beberapa hal yang diantaranya adalah Disiplin (yang ditekankan adalah mengenai "Time Management"), Jujur, Bijak, Kehati-hatian seorang profesi, Pengemban amanah publik dan Kode etik.

Dari jumlah dan isi dari makalah yang diberikan serta cara penyampaian Beliau, segala sesuatu yang bersifat profesional harus dimulai dari pendidik yang mempunyai sikap dan watak positif, sehingga apa yang akan dihasilkan adalah baik dan dapat digunakan oleh orang lain. Dengan demikian, peribahasa yang digunakan dapat diterapkan lewat alam, dapat diciptakan dalam puluhan tahun dan diproses kembali oleh manusia yang menjadi lebih baik lagi untuk kehidupan yang akan datang untuk manusia itu sendiri.

Setelah mendengarkan 3 orang pembicara mambawakan materi masing-masing, tidak terasa, waktu telah menunjukkan pukul

12.00. Para anggota acara pembekalan dipersilakan untuk menikmati makan siang yang telah disediakan.

Tepat 12.30, acara dimulai kembali sesuai dengan rencana. Benar-benar cermin disiplin yang didapat dari alumni sekolah Pahoa. ( Dan, mudah-mudahan dapat dicontoh oleh saya dan semua pihak yang tergabung dalam Sekolah PAHOA).

Sesi terakhir adalah pembekalan dari Bp. Dali Santun Naga, yang juga seorang dosen dari kampus Univ.Tarumanegara. Sekolah Pahoa dulu (yang dikenal dengan THHK) memang sekolah yang benar-benar telah berhasil "mencetak" produk yang berguna bagi bangsa.

Mengusung tema Kultur, falsafah dan motto pendidikan Pahoa dan relevansinya, Pak Dali memjelaskan bahwa Sekolah Pahoa yang sekarang tidak jauh berbeda dengan sekolah yang pernah ditempuh dahulu, yang membedakan hanyalah fisik bangunan dan tempat / daerah yang berbeda. Motto sekolah juga meneruskan motto sekolah yang dulu, yaitu xue yi zhi yong (belajar untuk dipergunakan). Sederhana. Tapi apakah dapat dilakukan dengan mudah?!

Beliau juga menjelaskan bahwa Sekolah Pahoa berpijak pada pandangan hidup yang universal berdasarkan ajaran Konghucu; yang mengajarkan kita untuk memcerahkan diri melalui belajar, berhubungan dengan manusia, membentuk masyarakat yang sejahterea melalui kewajiban dan tanggungjawab, dll.

Dari pertanyaan yang diberikan mengenai logo dan sumber yang dapat dibaca mengenai ajaran konghucu (confusius), Bp.Dali menjelaskan segala sesuatu yang ada dalam logo berdasarkan pandangan filsafat dan memeberikan solusi sumber pengajaran Konghucu dalam beberapa buku dan dapat dicari lewat internet.

Pembekalan tersebut ditutup oleh Ibu Sianny dengan diiringi ucapan terima kasih dan doa penutup.

Kesan yang saya dapat. Saya jadi lebih mengetahui bagaimana sekolah THHK yang dulu telah menciptakan pribadi-pribadi yang menurut saya sangat berhasil dan mempunyai sikap positif sehingga dapat membuka dan membangun kembali sekolah mereka yang dulu sempat ditutup secara paksa. Salut untuk para alumni

THHK. Semoga apa yang dirintis dapat berjalan sesuai dengan rencana dan selalu diberkati oleh Tuhan. Karena saya percaya, semua akan indah pada waktunya. Sikap baik dari para pengurus yayasan beserta pembina sekolah Pahoa sekarang selalu dilindungi dan diberkati, sehingga apa yang dicita-citakan dan yang diharapkan dapat berkembang dengan baik.

Terima Kasih atas pembekalan yang telah diberikan.

Ada peristiwa menarik pada keterangan foto dalam laporan saya tentang MERASAKAN MENJADI “ALUMNI PAHOA” yaitu: “Peristiwa lucu. Ada alumni PAHOA, yaitu Bapak yang paling kiri pada foto di atas, bertanya kepada penulis yang bukan alumni PAHOA, siapa nama alumni PAHOA yaitu bapak paling kanan pada foto di atas. Kebetulan, penulis tahu, namanya Aswin Harriman yang khusus datang dari Vancouver, Canada. “

Berkat menjadi webmaster PAHOA selama dua tahun, banyak kenalan alumni PAHOA yang tinggal di luar negeri. Inilah keuntungan dan segi positifnya.

Ada yang surprise ketika ketemu dengan penulis. Saat itu penulis sedang duduk di ruang Humas PAHOA. Tiba-tiba ada seseorang datang dan ketika sedang diperiksa suhu badan, tangannya menunjuk ke penulis sambil tertawa. Terus terang karena belum pernah ketemu, penulis sendiri masih bertanya: “Apakah ini Pak Erdy Oey Kam Ho?”. Ketika ditanya koq bisa langsung kenal dengan penulis? Dijawab: “Karena lihat alis matanya”. Foto dan laporannya ada di: http://pahoa.multiply.com/photos/album/168 dengan judul: KETEMU DENGAN MANTAN GURU PAHOA ERDY OEY KAM HO

Tentu masih banyak kenangan menarik selama dua tahun menjadi webmaster PAHOA dan tidak mungkin semuanya dituliskan.

Yang paling menyenangkan ketemu dan kenal dengan Faline Valencia, siswi SMA PAHOA, yang bisa menuliskan dalam tiga bahasa (Indonesia, English dan Mandarin) tentang “Kesan-kesan saya selama setengah tahun bersekolah di Sekolah Pahoa”.

SATU SEMESTER DI PAHOA

Kesan-kesan saya selama setengah tahun bersekolah di Pahoa:

Senang dan bangga bisa bersekolah di Pahoa karena saya bisa mendapatkan lingkungan

sekolah yang baru, juga mendapatkan pengetahuan baru. Saya bangga bisa bersekolah di Pahoa karena Pahoa mengajarkan pendidikan moral yang tidak ada di sekolah lain.

Pengajaran budi pekerti dan moral di sini sangat baik dan bermanfaat karena selain mendapatkan pengajaran juga diimplementasikan dalam kegiatan dan proses pembelajaran di Sekolah Pahoa.

Selain itu, fasilitas dan sarana prasarana di Pahoa sangat lengkap sehingga pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar. Pelajaran bahasa trilingual di Pahoa juga sangat baik dan variatif karena disertai dengan praktik berbicara, membaca, dan menulis.

Saya berharap agar kegiatan menulis esai dan projek-projek di Pahoa dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga dapat dilombakan dengan sekolah-sekolah lain.

Falline Valencia, kelas 10

My Half Year Impressions in Pahoa School:

I’m very happy and proud that I could get new school environment, also new knowledge. I’m proud that I could study in Pahoa school because Pahoa School teach moral education that may not being teach in other school. Morale and attitude lessons in here are also very good and useful because it is also being implemented in daily school activities. Besides, the facilities and infrastructure in Pahoa

School are bery complete so the lesson can occur well. Trilingual language lessons in Pahoa are great and variative because there are speaking, reading, and writing. I hope that writing essay activity and projects in Pahoa could be more intense, so it can Pahoa can join many competition with other school.

我 很 又 高 兴 又 骄 傲 能 够 在 八 华 学校 读书 因为 我 会 得 到 新 读书 得 环 境, 也会 得到 新 知识。八 华 教 道德 教育, 可能 不 一定 教 在 别 的 学校。道 德 教 育 在 这里 非常 好 而且 有 好 处 因 为 教 学 也 实 行 在 学习 过 程。除了, 八 华 学校 的 设 施 很 完 善所以 学习 过 程 能 够 过 得 好。三 语 教 学 非常 好。 而 且 不 单 调, 有 会话, 有 写字, 而且 有 阅 读。我 希 望 练 习 短 文 和 项目 的 活 动, 使 得 将 来 能 向 其 他 学校 比 赛。

Semoga website PAHOA, http://www.pahoa.or.id terus berkembang dan bermanfaat baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bambang Gunawan, 30 Juni 2010

27. APAKAH BETUL WEBSITE DIBUTUHKAN SEKOLAH?

Semula segan untuk menjawab pertanyaan di atas, rasanya aneh, saat ini masih ada yang bertanya demikian. Tiba-tiba timbul ide untuk melemparkan pertanyaan tersebut di Facebook dan banyak komentar masuk. Terima kasih untuk partisipasi ini.

Jadi masalah kebutuhan sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Yang menarik adalah bentuk website yang terus berkembang. Kalau

semula sifatnya satu arah saja, hanya informatif saja kemudian berkembang menjadi semakin interaktif.

Contoh kasus yang menarik adalah website B2W Indonesia pada alamat http://www.b2w-indonesia.or.id

Kalau semula hanya satu arah, kini telah berubah mengikuti trend seperti FACEBOOK sehingga dapat julukan menjadi FACEBIKE.

Kelebihan dari FACEBIKE ini yang tidak ada di FACEBOOK ialah ada pemilihan anggota teraktif dan penulis sempat selama satu bulan yaitu dari tanggal 14 Mei 2010 sampai dengan tanggal 14 Juni 2010 menjadi anggota teraktif, baca pada alamat: http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/satu_bulan_teraktif

Kini bagaimana dengan website PAHOA? Kebutuhan adanya website tentu tidak perlu diperdebatkan lagi, yang penting ialah terus menerus mencari bentuk atau ciri yang khas atau unik sehingga bisa menjadi kebanggaan.

Bambang Gunawan, 3 Juli 2010

28. KETEMU DENGAN MANTAN GURU PAHOA ERDY OEY KAM HO

Tepat pada tanggal yang unik yaitu 09.09.09 di Sekolah Terpadu PAHOA, penulis ketemu dengan mantan guru PAHOA yaitu Pak Erdy Oey Kam Ho yang kini tinggal di 3643 Crowberry, Way, Euless, Tx 76040, USA.

Perkenalan awal terjadi pada tanggal 27 April 2008 melalui e-mail ketika Pak Erdy Oey Kam Ho bertanya kepada penulis sbb: “Apakah anggota ex Pa Hoa yang terdaftar di Sekr. PPH tidak sama dengan member yang dimaksud dalam website YPPH? Mohon penjelasan dan terima kasih.”Setelah dijelaskan, esok harinya pada tanggal 28 April 2008, Pak Erdy Oey Kam Ho menulis sbb:

Terima kasih atas penjelasannya dan tolong sampaikan terima kasih saya pada sdr. Bong yang juga turut menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang saya maksudkan.Benar yang usia saya sekarang sudah berkepala 7 dan saya pernah mengajar di SMP JPP sejak awal didirikannya hingga th.1966. Mungkin saya ini seorang guru yang kebablasan, karena tidak ada cita-cita menjadi guru, eh ternyata sejak th. 1957 sd th. 2000 saya menjadi kuli kapur di beberapa sekolah. Sekarang saya menetap di AS bersama anak-anak dan cucu-cucu kami.Mengenai diri saya, sdr. Tjiong TS dan sdr. Suryono Lim banyak mengetahuinya.Tentang foto-foto Angk.'56 sdr. Bambang bisa mendapatkannya dari sdr. Tjia Beng Hoat, karena beliau sendiri juga dari Angk. '56 terutama kegiatan2 Golden Reuni/50 th.Angk.'56 yang dilangsungkan pada tahun 2006 dan puncaknya diselenggarakan di Rancamaya, yaitu di rumahnya sdr.David Wu/Wu Ta Hwe. Sekali lagi terima kasih dan Tuhan memberkati! Erdy Oey Kam Hoo

Komunikasi berikutnya ialah melalui Facebook bersama dengan Pak Chia Han Lie yang tinggal di Swiss seperti yang tertulis pada tanggal 7 Juli 2009: "bukan gitu aja, nanti gua juga akan sampai ke Gading Serpong untuk berkenalan dgn sdr. Bambang Gunawan di PH"

Ada perasaan ragu-ragu untuk ke Indonesia. Ini dituliskan pada

tanggal 17 Juli 2009: “Ok deh! He arek jawa, jkt dibom lagi tuh, mana gue mau pulang mudik lagi. Kalau batal gue hilang $1100.”

Yang dimaksud dengan Arek Jawa adalah Pak Chia Han Lie. Tetapi syukurlah Pak Erdy Oey Kam Ho tetap berani datang ke Indonesia dan pada tanggal 17 Agustus 2009 mampir ke PAHOA, hanya sayang tidak ketemu penulis yang saat itu sedang bertugas di SMPK Ora et Labora, Bumi Serpong Damai.

Ada yang surprise ketika ketemu dengan penulis. Saat itu penulis sedang duduk di ruang Humas PAHOA. Tiba-tiba ada seseorang datang dan ketika sedang diperiksa suhu badan, tangannya menunjuk ke penulis sambil tertawa. Terus terang karena belum pernah ketemu, penulis sendiri masih bertanya: “Apakah ini Pak Erdy Oey Kam Ho?”. Ketika ditanya koq bisa langsung kenal dengan penulis? Dijawab: “Karena lihat alis matanya”.

Terima kasih Tuhan yang telah memperkenalkan penulis dengan mantan guru PAHOA, Pak Erdy Oey Kam Ho yang khusus datang dari Amerika Serikat.

Acara selanjutnya dari Pak Erdy Oey Kam Ho ialah ketemu dengan

alumni PAHOA yang sedang mempersiapkan malam Tiong Chiu yang akan diadakan pada hari Sabtu, 3 Oktober 2009, Pk. 18.00.

Mengenai Sejarah dan Makna Tiong Chiu dapat dibaca pada: http://www.bagansiapiapi.net/id/budayadetail.php?id=76

29. TAN BIAN HOK, GURU PAHOA PATEKOAN

Guru yang baik walaupun sudah almarhum tetap selalu diingat dan terkenang selalu oleh murid-muridnya, contoh soal adalah Mr. Tan Bian Hok, guru PAHOA Patekoan.

Penulis baru berkenalan dengan Dr Sindhiarta Mulya yang memiliki blog atau website yang bagus sekali pada alamat: http://smulya.multiply.com/

Via e-mail dr Sindhiarta menulis sbb:

"inget Pahoa, jadi inget Oom saya, barangkali anda kenal ? – namanya Tan Bian Hok, almarhum yang dikenal sebagai Mr.Tan adalah guru di Pahoa Patekoan jaman doeloe."

Karena penulis bukan alumnus PAHOA tentu tidak tahu, tetapi berkat adanya milis INFO PAHOA segera diperoleh informasi-informasi.

Jawaban pertama datang dari Bob Barnabas yang tinggal di Canada tetapi ketika nulis e-mail ini ada di Eropa:

date Wed, Dec 31, 2008 at 7:01 AMEjaan Mandarin dari Mr Tan apa ya? Kami inget ejaan Mandarin sewaktu jadi pelajar.

Informasi yang lebih banyak diperoleh dari Prof. Dali Santun Naga, mantan Rektor UNTAR.

Date Wed, Dec 31, 2008 at 8:51 PMMr Tan Bian Hok adalah guru matematika saya. Ia mengajarkan matematika dalam bahasa Inggris. Ia merupakan guru yang baik. Siswa sekelas saya (lulus SMA 1954) pasti mengingatnya. Dedikasinya sebagai guru sangat tinggi. Saya rasa fotonya ada di buku peringatan dari setiap lulusan pada waktu itu. Bisa dicari di Perkumpulan Pancaran Hidup.Dali Santun Naga

Kemudian Pak Jamin Haryanto menambahkan informasi.

Date Wed, Dec 31, 2008 at 9:13 PMMr Tan Bian HokSaya adalah bekas muridnya.

Nama saya Jamin Haryanto (d/h Liem Tjay Yam), alumni JPP/Pahoa 1958 class regular. Beliau adalah guru matematika (aljabar). Orangnya ramah, dan sederhana. Cara mengajarnya jelas. Kita lebih mengenal dengan panggilan "Empeh Bian Hok".Satu kebiasaan yang suka dilakukan bila sedang mengajar sering diselingi dengan gerakan putaran lingkaran tangan kanannya yang dilipat -semacam gerakan menyikut tapi dalam bentuk lingkaran.Berbicara soal bahasa Tionghoa, beliau berkata : wah . . . itu bahasa sulit. Satu kata adalah satu rumus.Itulah kesanku tentang Mr. TanRgds, J Haryanto

Dr Sindhiarta, keponakan dari Mr Tan Bian Hok, menulis panjang lebar kenangannya.

Date Thu, Jan 1, 2009 at 7:51 AMSelamat Tahun Baru untuk semua.Saya masih terbayang Mr.Tan, suami dari kakak papa saya ini, dengan sabar setiap hari pergi pulang dari rumah di Jalan Pegadean Tangerang, naik oplet ke Patekoan Jakarta untuk mengajar.Rasanya sambil mengempit tas kerjanya.Betul orangnya pandai, khususnya aljabar, senang bicara dan "ramai" kalau berbicara, bahasa tubuhnya aktif.Orang nya penuh dedikasi dalam mengajar, itulah yang mungkin membuat sekelompok murid2nya dengan dikoordinir oleh seorang muridnya yg jadi pemborong di Tangerang, mereka merobohkan rumah Mr.Tan yang sangat sederhana itu , untuk kemudian dibangun lagi dalam bentuk rumah yang lebih sehat dan permanen.Saya masih ingat pula saat mem-bezoek beliau di RS Carolus, masih senang ngobrol dan membicarakan buku yang disukainya yaitu National Geography, saya sempatkan cari ke Tropen Ps Baru, dan memberikannya untuk dibaca.Senang juga bisa menghiburnya sedikit di saat sakit dan tidak lama setelah itu beliau tutup usia.Beliau dimakamkan berdampingan dengan istri di pemakaman Tanah Gocap Tangerang.Anaknya ada tiga orang, putra tunggalnya Herman Budiman kini menetap di Sydney.salamsindhiarta – tangerang

Kebetulan sekali dalam BUKU PERINGATAN 100 TAHUN SEKOLAH THHK/PAHOA halaman 48 diperoleh foto ini.

Herman Budiman, putera Mr Tan Bian Hok, yang tinggal di Sydney ikut memberikan informasi.

Date Fri, Jan 2, 2009 at 6:56 PMSelamat tahun baru untuk semuanya.Salam kenal, saya Herman anak Mr.Tan Bian Hok. Saya ikut bangga bahwa banyak bekas murid2 papa saya almarhum yang sukses.Saya tidak menyimpan foto Papa saya, cici saya yang menyimpannya di Tangerang. Dari photo yang pa Bambang kirimkan, Papa saya adalah yang baris pertama paling kanan, nama Chinese nya bisa dilihat didaftar di bawah photo tsb :Chen Mian Fu. Pa Bambang rapi sekali, masih menyimpan foto dokumentasi yang sudah lama sekali.Untuk pa Dali Santun Naga, apakah bapak yang pernah menjadi

professor matematika di ITB ?Salam, Herman

Dari Kanada, Pak Aswin Harriman menulis sbb:

Date: Fri, 2 Jan 2009 22:06:45 -0800From: Aswin HarrimanPak Bambang,Bukan main senangnya boleh dapat gambar lama yang antik dan masih bisa dibaca dan dinikmati, terima kasih.Memang tidak salah, Mr. Tan Bian Hok adalah salah satu guru yang duduk paling kanan ujung, tersenyum lebar. Kalau dilihat waktu itu masih sangat muda sekali. Banyak guru2 digambar yang membawa kenangan tersendiri dan nostalgic.Saya teruskan gambar ini kepada teman2 lain yang tidak atau sekelas waktu di Pahoa, agar mereka bisa sumbang gambar2 lainnya.Aswin

Dari Kanada ada lagi kiriman sbb:

From Thomas Liedate Mon, Jan 5, 2009 at 12:24 PMDear all:On the year of 1955 when I was 14, I've been accepted at Pahoa high school first year. Mr Tan Bian Hok was my Math. teacher, the class was so full, I was sitting less than 1 meter from the blackboard. When He went in the class, he had no room to draw the geometry lesson on the board. He went to the school Principle to complain the situation. The solution was that I had to move to sit with two other class maid (with Aswin and Djin Hian) together. Few days later, on the Algebra lesson, Mr. Tan suddenly asked me to go to the front of the class to finish one algebra question he was explaining, I was shock, hesistate a little at the front of the blackboard, Mr. Tan gave me some hint and then luckily I did solve the question. It was scarry, I thought if I failed to answer the questin, I could be eliminated from the overcrowded, every body try to get in that priviledge class.No doubt, my strong math. background is closely related with the excelent teaching of my math. teacher, and this become the resaon of the succes of my study in West Germany.

He often said: " The more we learn, the more we forget. The more we forget, the more we learn and The rest you know" Fairwell my good teacher, you are always be around.T. Tjiang at Toronto, Canada

From kikong lidateTue, Jan 6, 2009 at 1:09 PMKak CHL, bener2 sangat mengharukan melihat foto kelas anda pada th 1956, siapa saja yang lihat pasti akan ikut terharu. Foto ini diambil pada th 1956, dihitung sudah liwat 52 th, tapi masih sangat terang seperti foto baru. Saya suka lihat foto2 lama, kalau masih ada, bisakah cantumkan satu dua lagi?Terima kasih utk foto sharing anda!Saya kenal dan ingat sekali dengan Mr. Tan Bian Hok. Selama 3 tahun Mr. Tan mengajar kami mathematik untuk persiapan mengambil ujian SMA negeri. Dibawah ini saya cantumkan foto klas kami dengan Mr. Tan. Foto ini diambil di Pahoa-Patekoan diatap gedung baru yang hampir selesai, dipermulaan tahun 1956 berberapa bulan sebelum kami lulus Gao-zhung.

Terima kasih banyak untuk informasi-informasi yang masuk. Kalau bisa dilengkapi dengan masa kerja Mr Tan Bian Hok dari tahun berapa sampai dengan tahun berapa di PAHOA tentu baik sekali. Kalau ada foto keluarga Mr Tan Bian Hok juga bagus.

Semoga informasi-informasi ini bisa menjadi panutan khususnya untuk guru-guru muda yang saat ini bertugas di Sekolah Terpadu PAHOA agar kelak setelah puluhan tahun mengabdi di PAHOA akan dikenang selalu oleh murid-muridnya baik yang ada di dalam dan di luar negeri. (BG)