Drs. H. A. Syaukanie Ong Mewakafkan Hidup Untuk...

68
NO. 328 / SHAFAR / RABIUL AWWAL / TH. 1435 H / JANUARI 2014 / TH. XXXXI ISSN: 0215-3289 Drs. H. A. Syaukanie Ong Mewakafkan Hidup Untuk Berdakwah MTsN Plandi Jombang Menjadi Pilot Project Pasukan Keamanan Sekolah Scientific Qullah Water Hasil Uji Laboratorium Air ‘Dua Qullah’

Transcript of Drs. H. A. Syaukanie Ong Mewakafkan Hidup Untuk...

NO

. 328

/ S

HAF

AR /

RAB

IUL

AWW

AL /

TH

. 143

5 H

/ JA

NU

ARI 2

014

/ TH

. XXX

XIIS

SN: 0

215-

3289

Drs. H. A. Syaukanie OngMewakafkan Hidup Untuk Berdakwah

MTsN Plandi JombangMenjadi Pilot ProjectPasukan Keamanan Sekolah

Scientific Qullah WaterHasil Uji Laboratorium Air ‘Dua Qullah’

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM1

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/30/2013, 12:51 AM2

Kontak dan Pendapat ---------------- 4Teropong ------------------------------ 5Lensa Utama -------------------------- 6Inspirasi -------------------------------- 18Cahaya Hati --------------------------- 19Agama---------------------------------- 20Figur ------------------------------------ 26Bilik Santri ----------------------------- 27Lensa Khusus ------------------------ 29

Uswah ---------------------------------- 34Edukasi --------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------- 42Tafsir Maudlu’i ----------------------- 44Lintas Peristiwa ----------------------- 51Annisa --------------------------------- 58LAA Remaja --------------------------- 59Cermat ---------------------------------- 62Dunia Islam ---------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 328 / JANUARI 2014

3MPA 328 / Januari 2014

Ada yang menawan dari usia Kementerian Agama yang genap berusia 68tahun ini. Di tahun 2013 kemarin, telah sanggup dilaluinya dengan menorehkansegudang prestasi. Sederet prestasi itu tak hanya datang dari bidang Pendmasaja. Tapi juga PD Pontren, URAIS dan Penais Zawa. Bahkan PAIS, yangmasih merupakan bidang baru, juga turut menyumbangkan prestasi.

Begitupun dengan bidang PHU, yang pelayanannya tahun ini jauh lebihbaik dari tahun-tahun sebelumnya. Tak berlebihan jika Kepala Kanwil KemenagProv. Jatim menyebut tahun 2013 sebagai ‘Tahun Prestasi’. Untuk mengetahuiprestasi-prestasi tersebut secara detil, Anda dapat membacanya di rubrik LensaUtama.

Informasi dari rubrik Inspirasi juga tak kalah menariknya. Ulfah HayatiMuzayanah, M.Ag, salah satu guru MAN Rengel Tuban, berhasil dinobatkansebagai Pemenang I kategori Guru MA Berprestasi Tingkat Nasional dariDirektorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Sebab dirinyaberhasil melakukan riset tentang air wdhu 2 qullah melalui laboratorium.

SedangkanDrs. H. A. Syau-kanie Ong, se-ngaja kami pilihuntuk mengisirubrik Ta’aruf.Sebab lelaki yangmasa kecil danremajanya sangatmembenci Islamini, justru menda-lami ajaran Islam.Bahkan dirinyatelah berikrar un-tuk mewakafkanseluruh hidup-nya pada jalan dakwah Islamiyah. Kini lelaki yang mempunyai nama asli OngLie Foe ini telah jadi seorang da’i yang kondang.

Oh ya.. ada ide sangat brilian dari MTsN Plandi Jombang. Madrasah initelah punya Pasukan Keamanan Sekolah. Mereka yang mirip dengan resimenmahasiswa (Menwa) ini, bertugas mengatur lalulintas depan madrasah, meraziasiswa yang membawa HP, atau mengawasi area parkir dari sikap jahil siswa.PKS MTsN Plandi ini kini tengah menjadi pilot project Polres Jombang.Beritanya bisa Anda baca di rubrik Serambi Madrasah.

Sementara dari rubrik Bilik Santri Anda bisa menikmati sajian PP,Hidayatut Thullab Kediri. Pondok ini mewajibkan setiap santri yang lulus,untuk membuat satu karya kitab kuning. Pasalnya, ketika mondok mereka telahdigembleng ilmu alat nahwu-shorof dan yang lainnya. Juga melalui bahtsulmasail, untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat.

Akhirnya, selamat membaca sajian kami! Dan bagi Kementerian Agama,kami seluruh jajaran redaksi mengucapkan Selamat dan Sukses atas HABKemenag RI yang ke 68 tahun. Semoga dengan bertambahnya usia, makindapat mengemban amanah dan mengabdi secara lebih profesional.

Pemimpin Umum:H. M. Sudjak

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Mahfudh Shodar, H. Moh. Hasin,

H. Supandi, H. Asyhuri, H. Nur CholisH. M. Fachur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam

Bendahara:H. Sugianto

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Hukum dan Litbang:Hj. Hikmah Rahmah

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan, AnniAthi'ah, dan Fery Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahim

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM3

INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UNINNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UNINNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UNINNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UNINNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN

4 MPA 328 / Januari 2014

PIMPINAN DAN SEGENAP KARYAWAN/TI, TURUT BERDUKA CITAYANG SEDALAM DALAMNYA, ATAS WAFATNYA BAPAK :

ABD. RAHMAN, S.Pd.ISTAF URUSAN KEPEGAWAIAN KEMENAG KAB. SITUBONDOLAHIR, 15 MEI 1962, MENINGGAL TANGGAL : 03 DESEMBER 2013DI RUMAH SAKIT PATRANG JEMBER

SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA ALLAH SWT. SEGALA SALAH DAN KHILAFNYA DI AMPUNIOLEHNYA DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN DIBERI KETABAHAN DAN KESABARAN OLEH

ALLAH SWT. AMIEN...

TTD,KEPALA KEMENAG KAB. SITUBONDO

Drs. H. MOH. BAKRI, M.Pd.I

SEGENAP KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LAMONGANMENGUCAPKAN TURUT BERDUKA CITA YANG MENDALAM ATAS WAFATNYA

Prof. KH. Akhmad Mudlor(Pendiri/Dosen UIN Mulana Malik Ibrahim Malang dan Rektor Unisla Lamongan)Wafat pada hari Jum’at, 6 Desember 2013 jam 17.00 di Malang pada usia 77 tahun.

Dimakamkan di Kampus Unisla Lamongan pagi ini (7/12) pukul 10.00 WIB.

SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA ALLAH SWT DAN MENDAPAT TEMPAT TERBAIK DI SISINYA

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN LAMONGAN

ttdDrs. H. HUSNUL MARAM, M.HI

Segenap Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama turut berduka citaatas meninggalnya :

1. H.M. SALIM(Mantan Kepala KUA Kecamatan Dringu) Pada hari Jumat, 29 Nopember 2013

2. Drs. KH. NUR CHOTIM ZAINI(Mantan Kepala Departemen Agama Kabupaten Probolinggo)Pada hari Ahad, 1 Desember 2013 di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.

Semoga Allah SWT menerima segala amal baik beliau dan segala dosa-dosanya diampuni serta segenap keluargayang ditinggalkan diberi kesabaran.

KepalaKantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo

H. BUSTHAMI, SH, M.HiNIP. 196106051986031005

H.M. SALIM

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM4

5MPA 328 / Januari 2014

Lima bulan setelah proklamasi ke-merdekaan Republik Indonesia, Kemen-terian Agama lahir. Tepatnya pada tang-gal 3 Januari 1946 kementerian yangmendapatkan amanat sebagai penang-gungjawab pelaksanaan pasal 29 UUDtahun 1945 ini dibentuk.

Sebelum Indonesia merdeka urus-an umat Islam yang menyangkut perni-kahan, perceraian, pembagian waris danurusan lainnya dilaksanakan oleh lem-baga swasta yang diawasi pemerintahBelanda saat itu. Anggarannya, terma-suk gaji pegawainya tidak disediakan.Untuk memenuhi biaya pengelolaanurusan agama ini dihimpun sumbanganmasyarakat melalui kas mesjid yang di-tunjuk. Ketika kekuasaan berpindah ke-tangan Jepang, lembaga urusan agamaini berubah nama menjadi Shumubu un-tuk tingkat pusat dan Shumuba untuktingkat daerah. Berdasarkan fakta his-toris berdirinya kementerian agama 68tahun yang lalu tidak bisa dilepaskandari intitusi urusan agama pada masakolonial baik pada jaman penjajahan Be-landa maupun Jepang. Boleh dikatakan,kantor kepenghuluan atau urusan aga-ma ini menjadi cikal bakal terbentuknyakementerian agama.

Berdirinya kementerian agama inidiikuti oleh langkah-langkah pengalihantugas. Urusan nikah, talak, cerai dan ru-juk semula dalam pengawasan kemen-terian dalam negeri, Demikian juga pe-nyelenggaraan pembinaan dan bimbi-ngan haji. Pendidikan dan pengajaranagama disekolah umum dan penyeleng-garaan perguruan agama serta pesan-tren dilakukan oleh kementerian pen-didikan dan kebudayaan. Tugas-tugastersebut kemudian dilimpahkan kewe-nangannya ke kementerian agama sete-lah instansi pemerintah yang mena-ngani masalah keagamaan ini dibentuk.

Berbeda dengan pegawai negerilainnya, khususnya kepala kantor urus-an agama dan para penghulu karenatuntutan dedikasi, mereka sering bekerjadi luar jam dinas dan bertempat diluarkantor. Sebagai imbalannya, kepadapara petugas pencatat nikah ini men-dapatkan sumbangan uang tansportasidari orang-orang yang menggunakanjasanya. Akhir-akhir ini pejabat yangberwewenang dilingkungan kemente-rian agama pusat memberikan penegas-an bahwa uang yang diterima dari ma-syarakat diluar biaya nikah adalah grati-fikasi. Pernyataan inspektur jenderal ter-

sebut diperkuat oleh Ketua Komisi Pem-berantasan Korupsi. Diharapkan kepadapara petugas dan pejabat kementerianagama yang melakukan pencatatan ni-kah dapat menyesuaikan diri denganketentuan tersebut. Begitu juga bagi pi-hak pengguna jasa khususnya wargayang melakukan perhelatan pernikahanbersedia melakukannya di dalam kantorurusan agama setempat pada jam dinas.

Tradisi lama khususnya bagi ma-syarakat Jawa yang menghendaki akadnikah yang sakral itu pada bulan, haridan jam tertentu sesuai dengan perhi-tungan primbon Jawa, terpaksa tidakseluruhnya dapat dipenuhi. Denganakad nikah dan pencatatannya diseleng-garakan di kantor urusan agama sepertiini, Balai Nikah yang sudah dibangunoleh pemerintah beserta sarana dan fa-silitas lainnya dapat difungsikan. Sela-ma ini tidak pernah ada pembangunanKantor Urusan Agama, yang ada adalahpembangunan Balai Nikah. Namun ka-rena penyelenggaraan akad nikah dilak-sanakan di rumah masing-masing, ge-dung yang disiapkan tersebut sia-sia.

Dalam memantapkan keimanan danketakwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, kementerian agama juga bertugasmemberikan pembinaan dan bimbingankeagamaan kepada masyarakat sesuaidengan agama yang dipeluknya. Agartidak terjadi benturan dalam pelaksana-annya, kementerian agama melaksana-kan program kerukunan umat beragama,baik internal antar pemeluk agama yangsama maupun eksternal antar umat yangberbeda agama. Lalu bagaimana denganpenduduk Indonesia yang tidak meme-luk agama? Masih terdapat warga In-donesia yang tidak beragama, walau-pun sedikit. Maka menjadi tugas aparatkementerian agama khususnya para pe-nyuluh agama menjalankan tugas ini,agar mereka yang belum beragama ber-sedia memeluk salah satu dari enam aga-ma yang diakui di Indonesia. Perlu di-waspadai munculnya paham atheismedan agnotisme yang makin berkembangseiring dengan perkembangan liberal-isme dan materialisme di negara maju.Inilah tantangan bagi penyuluh agama.

Dalam peringatan hari amal bakti-nya yang ke 68 ini, kementerian agamamendapatkan kado istimewa, yaitu TheBest Pilgrim, sebagai penyelenggarahaji yang terbaik di dunia. (RAW)

KEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULUUUUUAN :AN :AN :AN :AN :Cikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal Kementerian ementerian ementerian ementerian ementerian AgAgAgAgAgamaamaamaamaama

KEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULKEPENGHULUUUUUAN :AN :AN :AN :AN :Cikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal KCikal Bakal Kementerian ementerian ementerian ementerian ementerian AgAgAgAgAgamaamaamaamaama

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM5

6 MPA 328 / Januari 2014

Kementerian Agama telahgenap berusia 68 tahun. Banyaksudah prestasi yang telah dicapai.Begitupun dengan KementerianAgama Provinsi Jawa Timur, ber-bagai prestasi sudah diraih danberagam penghargaan telah di-sandang pula. Untuk mengungkaphal tersebut, Anni Athi’ah dariMIMBAR Pembangunan Agamamenemui Drs. H. Sudjak, M.Ag se-laku Kepala Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi Jawa Ti-mur. Berikut petikan wawancaranya:

Dalam beberapa kesem-patan Bapak mengatakan bahwatahun 2013 merupakan tahunprestasi bagi Kementerian AgamaProvinsi Jawa Timur. Pesan apa se-benarnya yang tersirat dalam per-nyataan tersebut?

Ya.. saya kira memang secararealita beberapa prestasi memang ada.Kalau saya jabarkan, dari bidang Pend-ma ada beberapa prestasi. Hasil nilai UNsiswa-siswi MA dan MTs persentasekelulusannya lebih tinggi daripadasekolah umum. Selain itu madrasah su-dah menjadi pilihan utama dalam me-nentukan lembaga pendidikan. Indi-katornya madrasah makin kekuranganlokal untuk kegiatan belajar mengajar.Sedangkan di pihak lain sekolah banyakyang kekurangan murid sehingga harusmerger. Dalam even lomba sains baiknasional maupun internasional, siswa-siswi madrasah pun tak ketinggalan.Mulai OSN, KSM & Aksioma, Madra-sah Awards, Guru dan Pengawas Ber-prestasi dan beberpa prestasi lain. Dibidang PAIS, meskipun bidang barunamun sudah menorehkan prestasi bagiJawa Timur melalui lomba Pokjawas,yaitu Kementerian Agama Provinsi JawaTimur menjadi juara umum. Pada pen-didikan non formal melalui bidang PDPontren ada POSPENAS yang tahun ini

diselenggarakan di Gorontalo. Lagi-lagiJawa Timur dapat mempertahankangelar juara umumnya.

Prestasi di bidang lainnya, Pak?Bimas Islam dalam hal ini bidang

Urusan Agama Islam (Urais), ada KUAteladan tingkat nasional yang mendapatjuara ketiga. Dan yang patut disyukuriJawa Timur di tahun 2013 memperolehbantuan kendaraan roda 2 (sepeda mo-tor) sebanyak 52 untuk KUA terpencil.Tentu ini diharapkan dapat menunjangkinerja pegawai dalam menjalankan tu-gasnya. Begitu juga dengan bidang Pe-nais, Zakat dan Wakaf, melalui evenSTQ dan ajang lomba qasidah rebanameskipun tidak menjadi juara umum,namun mampu membawa beberapagelar juara. Tentu upaya tersebut patutdiapresiasi. Dan salah satu gebrakanbaru, melalui DIPA Penais Zakat &Wakaf akan diadakan lomba qasidahrebana klasik Dharma Wanita PersatuanKementerian Agama Provinsi Jawa Ti-mur tiap tahunnya. Ini merupakan salahsatu bentuk syiar lewat seni.

Bagaimana untuk pelayananhaji.. jika dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya?Hasil evaluasi untuk bidang

Penyelenggara Haji dan Umrahmenunjukkan hasil yang lebih baik.Indikatornya melalui questioneryang diberikan kepada para jamaahyang baru pulang haji. Tingkat ke-puasan lebih baik dibandingkandengan tahun lalu. Penerbanganjuga jauh lebih lancar dibandingkantahun lalu, baik keberangkatan mau-pun kepulangan. Bahkan persen-tase jadwal yang lebih awal, lebihtinggi daripada jadwal yang tepatwaktu. Demikian pula dengan ma-salah catering dan pemondokan, re-latif lebih baik dengan indikator ke-luhan yang sedikit. Memang untuk

penyelanggaraan haji, Jawa Timur khu-susnya, sudah dibangun komitmen da-lam ta’aruf PPIH, juga panitia pembantuPPIH, bahwa tahun 2013 penyeleng-garan haji harus lebih baik dari tahunsebelumnya.

Wah, itu semua tentu merupakanprestasi yang sangat menggembira-kan..

Tentunya begitu. Tapi dari semuaprestasi yang diperoleh KementerianAgama Provinsi Jawa Timur bukan ber-arti menjadikan puas diri apalagi som-bong. Yang penting adalah bersyukuratas prestasi yang telah diraih. Jugamerupakan tantangan untuk memperta-hankan bahkan meningkatkan di tahunberikutnya. Sebab keberhasilan adalah,yang pertama, merupakan berkat rahmatAllah yang Maha Kuasa. Kedua, keber-hasilan didasarkan atas keinginan luhur.Dan ketiga, keberhasilan buah dari ke-bersamaan dari semua pihak, mulai daristaf hingga pimpinan.

Oh ya.. disamping keberhasilandi atas, Kementerian Agama masihpunya masalah yang hingga kinimasih belum ada solusinya… soal

Drs. H. Sudjak, M.AgKepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur

2013: Tahun PrestasiKemenag Prov. Jawa Timur

Drs. H. Sudjak, M.Ag

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM6

7MPA 328 / Januari 2014

biaya pencatatan nikah. BagaimanaKemenag Jawa Timur meresponmasalah tersebut?

Sebenarnya KUA ada pada posisiyang dilematis. Sebab ada kekosonganhukum tentang biaya pencatatan nikahdi luar KUA sejak 2007. Oleh karena ituharus ada regulasi baru atau merevisiPP no.47 tahun 2004. Mudah-mudahanPemerintah Pusat yang terkait sepertiBapenas, Kemenkeu dan DPR seriusmenanggapinya, sehingga target untukmenyelesaikan masalah tersebut di akhirbulan Januari 2014 terpenuhi. Kami punsudah membuat komitmen melaluiRakorev di Banyuwangi, bahwa pela-

yanan dilakukan sesuai dengan peratur-an yang berlaku yaitu KMA no.11 tahun2007. Kalau pelayanan dilakukan di luarKUA sebagaimana bunyi pasal 21 ayat2: Atas permintaan calon pengantin danatas persetujuan PPN (Kepala KUA),maka akad nikah dapat dilaksanakan diluar KUA Kecamatan.

Jadi.. ketika masyarakat inginmelakukan nikah di luar KUA, adadua syarat yang terlebih dahulu harusterpenuhi?

Betul. Ada dua syarat yang harusterpenuhi bila akad nikah dilakukan diluar KUA kecamatan; permintaan

pengantin dan persetujuan PPN (KepalaKUA). Selain faktor di atas, ada faktorlain yang juga harus diperhatikan. Sebabmasyarakat mempuyai 5 “L” bahan nikah,yaitu: 1. Ritual; akad nikah harusmemenuhi syarat nikah. 2. Formal;dicatat sesuai dengan peraturan yangberlaku. 3. Kultural; adat dan budayayang masih banyak diikuti. 4. Sosial;diketahui oleh masyarakat sekitar dansanak famili. 5. Supranatural; denganperhitungan-perhitungan tertentu.

Bagaimana dengan masalah Ke-pegawaian? Sebab beberapa tahunterakhir kita masih terikat dengan

moratorium, sedangkan jumlah pe-gawai yang memasuki masa pensiunterus bertambah dan tentu itu ber-pengaruh pada kinerja..

Moratorium sebenarnya sudahmulai dibuka dengan tes CPNS tenagahonorer K2 tahun 2013. Masalah ini se-benarnya bukan kewenangan Kemen-terian Agama, tapi merupakan kewe-nangan dari BKN, KemenPAN & RBdan BPKP. Langkah-langkah sudahdilakukan dengan validasi data formasibaru kebutuhan pegawai yang diusul-kan untuk tahun 2014. Insya Allah akanada penerimaan CPNS regular/umum ditahun 2014. Jadi dengan kondisi seperti

ini Kementerian Agama Provinsi JawaTimur memang kekurangan pegawai.Kalau ditilik dari KUA saja, jumlahPenghulu sangat kurang ideal. BanyakKUA yang tidak memiliki Penghulu.Padahal idealnya ada 2-3 Penghulu.Belum lagi pegawai administrasi di KUAsendiri, maupun di kantor KementerianAgama baik Wilayah maupun Kabupa-ten dan Kota.

Banyak yang menunggu perkem-bangan remunerasi bagi KementerianAgama. Apa penjelasan Bapak terkatihal tersebut?

Kementerian Agama di tahun 2014

sudah diproyeksikan untuk remunerasimelalui kompetensi birokasi; yaitukompetensi kinerja dalam peningkatankualitas birokrasi yang berbuah remu-nerasi. Namun permasalahannya sam-pai sekarang masih menunggu keluar-nya Perpres melalui Kementerian PAN& RB. Bila nanti sudah ada Perpres,maka akan ada revisi DIPA. Komitmendari remunerasi berkaitan dengan uraianjabatan yang berarti terkait pula dengantujangan yang diterima. Oleh karena ituharus ada penempatan pegawai yangsesuai atau pemerataan pegawai, baikkekurangan/kelebihannya jumlah pega-wai maupun kualitas pegawai.

NIKAH DI LUAR KUA - KUA ada pada posisi yang dilematis. Ada kekosongan hukum tentang biaya pencatatannikah di luar KUA sejak 2007. Harus ada revisi PP no.47 tahun 2004.

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM7

8 MPA 328 / Januari 2014

Tak dapatdipungkiri, diusia yang ke 68K e m e n t e r i a nAgama telah ba-nyak berkontribusi dalam melayanimasyarakat terutama di bidang keaga-maan – khususnya masalah perkawinan.Salah satu tujuan Pencatatan Nikah,adalah untuk melindungi peristiwa per-nikahan yang dilakukan umat Islam de-ngan memberikan kepastian hukum ter-hadap pernikahan tersebut.

Bahkan tak cuma itu. Kepastianhukum dari pernikahan muncul, kataKH. Salimi Irfan, BA, karena pen-catatan nikah yang dilakukan PetugasPencatat Nikah untuk pernikahanyang beragama Islam. Dari Pencatatantersebut kemudian muncul data oten-tik berupa Akta Nikah/ Buku Nikahsebagai alat bukti penting bagi perni-kahan, sehingga pernikahan tersebutbenar-benar tercatat di Kantor UrusanAgama. “Yang diberikan kepada su-ami dan istri namanya Kutipan AktaNikah. Sedangkan yang tersimpan diKUA itu Akta Nikah,” jelasnya.

Begitu pentingnya Akta Nikah,sambung tokoh masyarakat Banyu-wangi ini, data tersebut harus benar-benar valid sesuai dengan identitasaslinya. Oleh karenanya, bagi Petugas

Pencatat Nikah disaranakan agar benar-benar menata dengan baik dan mengar-sipnya. Saran ini tentunya sangat ber-alasan. Sebab ketika ada pasangansuami istri yang kehilangan kutipan aktanikah, maka untuk membuat duplikatkutipan akta nikahnya harus sesuai de-ngan data otentik pada akta nikah yangtersimpan di KUA. Tidak hanya itu, un-tuk mendukung kevalidan data, dirinya

menyarankanpula agar dua o-rang yang men-jadi saksi nikahjuga menyerta-

kan KTP. “Saksi merupakan rukun ni-kah, makanya harus jelas identitasnya,“ jelas suami Hj. Nikmah ini serius.

Ketika disinggung kekurangan do-kumen Kutipan Akta Nikah yang per-nah terjadi hampir di seluruh Kemente-rian Agama Kabupaten dan Kota se In-donesia baru-baru ini, menurut pria yanglahir tepat di hari Kemerdekaan RI 17Agustus 1945 ini menyatakan, bahwa

hal itu tidak perlu dipermasalahkan.Sebab menurut da’i yang beralamatdi jalan Letkol Istiqlah Banyuwangiini, hal tersebut merupakan masalahnasional. Kekurangan distribusi do-kumen tidak hanya dialami Kemente-rian Agama saja, tapi pernah juga di-alami institusi Kepolisian. “Kepolisi-an di tingkat daerah pernah mengala-mi keterlambatan distribusi SuratTanda Nomor Kendaraan (STNK),”terang pria yang pernah nyantri diPonpes Lirboyo Kediri ini.

Tentang biaya nikah, lanjut priatujuh cucu ini, biaya pencatatan nikahadalah 30 ribu rupiah sebagaimanadiatur di dalam PMA No. 11 Tahun2007 tentang Pencatatan Nikah. Me-KH. Salimi Irfan, BA

Menghindari GratifikasiPeraturan Biaya Nikah Multi Tarif

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM8

9MPA 328 / Januari 2014

nurutnya, pelaksanaan nikah di KUAmungkin lebih efisien karena tidak me-merlukan biaya banyak. Tetapi akan lainceritanya, ketika catin minta pelaksana-an nikah dilakukan di rumah. Tentu akanmenjadi persoalan baru terkait biayatransportasi petugas yang tidak masukdalam APBN.

Tidak adanya payung hukum yangmengatur tentang biaya perjalananpenghulu yang melaksanakan pernikah-an di luar kantor dan hari libur, tuturnya,akan memicu biaya nikah yang bervari-asi. Dirinya menambahkan, hampir 75persen masyarakat Jawa Timur khusus-nya Banyuwangi cenderung menikah-kan putra-putrinya di rumah masing-masing ketimbang di KUA. Sebab ke-banyakan orangtua jauh hari telah me-rencanakan acara sakral tersebut dilak-sanakan di rumah atau di masjid. “Jadiaturan itu harus ditinjau kembali,” usul-nya. “Oleh karenanya, pemerintah harussegera mengambil kebijakan tentangbiaya transportasi penghulu yang meni-kahkan di luar kantor,” tegasnya.

Menurut lelaki yang karib dipang-gil Kyai Salimi ini, mengenai besaranbiayanya haruslah ada kebijakan barudari Menteri Agama. Penerapan multitarif mungkin salah satu solusinya. Se-bab tiap daerah jarak tempuh dan me-dannya tidak sama. “Yang punya wila-yah, dalam hal ini Kementerian Agamasetempat, lebih tahu,” tandasnya. “Ma-ka regulasi tentang biaya nikah diluarkantor dan multi tarif, adalah solusi ter-baik untuk menghindari adanya gratifi-kasi,” simpulnya.

Jika hal itu tak segera diselesaikan,dikhawatirkan kasus KUA Kediri dapatterulang kembali. Kasus seperti KUAKediri, tutur Drs. H. Imam Tabroni,M.Ag, sebenarnya sudah lama terjadidan tak hanya di satu daerah saja. Ha-nya saja, istilahnya yang berbeda-beda.Kalau dulu sebutannya pungli, seka-rang sebutannya lebih keren; gratifikasi.

Selaku mantan yang mengurusikepenghuluan di Kemenag selama tigabelas tahun, dirinya menyarankan agarorang-orang Kemenag tak perlu panik.Yang penting, jangan sampai emosionaldan jangan mengambil tindakan-tindak-an atau keputusan yang justru merugi-kan Kemenag sendiri. “Kita lihat dulupermasalahannya secara kongkrit danmencari solusinya. Itu yang penting!,”katanya mengingatkan.

Yang sangat disayangkan Sekjen

MUI Jatim ini, jika para penghulu lantasmogok kerja. Disamping itu tak enakdidengar, masalah tersebut tak sematamerupakan masalah kenegaraan tapijuga keagamaan. Sebab di dalamnya adaritual tentang aqdun-nikah. “Jadi tidaksemua orang bebas mengomentari danharus punya pegangan pengalaman,”imbuhnya. “Serahkan saja kepada paraahlinya yang tahu betul soal seluk belukmasalah nikah,” tukasnya serius.

Namun demikian, dirinya menya-dari jika ditelusuri duduk permasalahan-nya, KUA Kediri memang ada kekeli-ruannya. Nikah di kantor ditarik 75 riburupiah dan nikah di luar jam kerja di-kenakan 200 ribu lebih. Padahal seha-rusnya, jangan ada paksaan kepada ca-lon pengantin. Sesuaikan dengan atur-an yang ada; yang wajib biaya nikahsebesar 30 ribu rupiah.

Kalaupun pernikahan dilaksana-kan di luar kantor KUA, kata Tabroni,itu harus atas kesepakatan kedua belahpihak; antara petugas dan calon mem-pelai. Biasanya petugas diberi amplop,yang besarnya tergantung si pemberidan diberikan secara ikhlas. “Sama bilakita memanggil petugas PLN untuk per-baikan kerusakan listrik. Petugasnyakita beri dengan sukarela. Apa itu gra-tifikasi?” katanya bertanya. “Saya ber-pendapat, hal itu wajar-wajar saja..sebagai ucapan terima kasih,” tukas-nya.

Perlu diketahui, pernikahan di luarkantor KUA itu ada dasar hukumnya.Kalau ada yang memboikot pernikahandi luar kantor (KUA), berarti menyalahiundang-undang. Itu menyalahi aturan.“Jadi kesimpulannya, kasus KUA Kediridiselesaikan secara tenang dan arif, di-pelajari permasalahannya lebih dulu.Jangan keburu KUA dituduh sebagailumbung rezeki ilegal. Apalagi dikatakangratifikasi,” terangnya.

Tabroni mengakui, masyarakat ituada yang objektif ada yang sentimen.Petugas KUA sendiri ada yang jujur,ada yang mencari kesempatan dalamkesempitan. Ada juga pihak ketiga, bu-kan petugas tapi calo yang mencaripenghasilan lewat cara pernikahan de-ngan menentukan biaya nikah atas ke-mauannya sendiri di luar peraturan yangada. “Sudah barang tentu ada kerjasamadengan petugas KUA yang tidak jujur.Akibatnya, dampak negatifnya terkenapada KUA,” ungkapnya.

Masyarakat sentimen, urainya, me-

reka memutarbalikkan fakta dan meng-hembuskan nada sumbang bahwa KUAmelakukan pemerasan. Tujuannya tidaklain agar kewibawaan KUA tercorengdi mata publik. Makanya diharapkanmasyarakat lebih hati-hati dan mewas-padai tingkah laku masyarakat senti-ment tersebut. “Jangan mudah terpan-cing,” sarannya singkat.

Sebetulnya, masyarakat itu te-nang-tenang saja. Yang membuat resahdan kisruh sehingga terjadi gejolak dimasyarakat kan LSM dan yang lainnya.Kalau pemberian itu diberikan secarasukarela, tanpa paksaan, boleh-bolehsaja. Ketika berlangsungnya pernikah-an putra Presiden Soeharto dulu. Peng-hulunya datang dengan menumpangbecak. Mereka dilarang masuk oleh pe-tugas pengamanan Presiden. “Ketikapak Harto tahu permasalahannya, lang-sung memerintahkan penghulu itu agardiberi mobil Timor baru,” katanya men-contohkan.

Untuk itulah dirinya menghimbau,agar masyarakat jangan terburu memberipenilaian negatif pada penghulu nikahsebelum tahu suka dukanya menjadi pe-tugas penghulu dan tentang kepenghu-luan. Nah, agar soal biaya nikah tidakmeresahkan masyarakat, pemerintahharus tegas menetapkan biaya nikah.Sebenarnya biaya nikah Rp. 30.000 itusudah lama sekali. Penyesuaiannya un-tuk saat ini sudah tidak cocok. Hal ituperlu dipikirkan, bahwa penghulu itukalau tugas keluar kantor diberikanuang transport. “Jadi.. undang-undangperlu diubah karena biaya nikah sudahtidak sesuai lagi dengan situasi seka-rang. Asal itu mengacu pada kemampu-an masyarakat khususnya kaum marji-nal,” katanya mengusulkan.

Jikapun nantinya masih terdapatpenyimpangan terhadap undang-un-dang yang baru, tuturnya, maka harussegera diambil tindakan. Memang halitu tak gampang. Sekalipun penataanundang-undangnya baik, ada jugayang berbuat sebaliknya. “Moga padaHUT Kemenag ke-68 ini, segala sesuatuyang sudah out of date dibenahi. Agartidak ketinggalan zaman, karena biayanikah itu usianya sudah terlalu tua,”pintanya penuh harap.

Menurut H. Nur Cholis, SH, M.Agpersoalan biaya nikah memang sangatkompleks. Maka haruslah ada regulasi.Sementara regulasi yang ada selama inimasih ketinggalan. Suatu contoh, biaya

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM9

10 MPA 328 / Januari 2014

pencatatan nikah menurut PP 47 tahun2004, itu harus disetorkan ke negara se-bagai penerimaan negara bukan pajak.Setiap peristiwa nikah harus menyetorke negara sebesar Rp. 30.000,-

Sedangkan PMA No. 11 tahun2007 Pasal 21 ayat 1 menyatakan: pelak-sanaan akad nikah dilaksanakan diKUA. Ayat 2 menyatakan: atas permin-taan calon pengantin dan atas persetu-juan PPN – dalam hal ini kepala KUA –akad nikah dapat dilakukan di luar KUA.Nah, ketentuan di luar KUA dengan per-setujuan-persetujuan inilah yang belumjelas. Siapa yang membiayai kalau di luarKUA? Itupun masih biaya pencatatannikah.

Lantas bagaimana dengan KUAyang sejak dulu menghandle seluruh-

nya? Terkadang jadi MC, khotbah ni-kah, taukil wali, hingga doanya. Sebagaidampaknya di lapangan bervariasi. Adayang dibiayai tokoh masyarakat dan adapula yang tidak mau. Apalagi sekarangini ada gratifikasi dan lain-lain. Sepintasada vakum of law di dalam masalahaturan apabila penghulu menikahkan diluar KUA. Sehingga banyak kepalaKUA yang tidak menikahkan di luarkantor. Sebab dikhawatirkan itu melang-gar aturan, karena biaya menurut PPadalah sebesar Rp. 30.000.

Jadi pada dasarnya kita hanyamemberikan instruksi, agar KUA mem-berikan pelayanan prima kepada masya-rakat. Namun siapapun tidak bisa men-dikte kepada PPN agar menikahkan diluar atau di dalam kantor. Sebab domain

PMA berbicara seperti itu. “Kepala bi-dang atau Kakanwil tidak bisa mendikte.Sebab menikah di luar kantor KUA ituatas permintaan calon pengantin danatas persetujuan PPN,” tegasnya.

Yang dapat kita lakukan, kata KabidURAIS Kanwil Kemenag Jawa Timur ini,adalah memberikan pelayanan yangsebaik-baiknya kepada masyarakat.Andaikan PPN tidak bisa memberikanpersetujuan di luar kantor, berikan pe-ngertian yang sebaik-baiknya kepadamasyarakat agar tidak bergejolak. Sebabsudah menjadi tradisi, 90 persen per-nikahan di luar kantor baik itu di rumah,di masjid, ataupun di hotel. Apabila PPNlangsung tidak mau, nantinya akantimbul gejolak. “Berilah pengertian yangsebaik-baiknya kepada masayarakat,

kalau tidak bisa melaksanakan perni-kahan di luar kantor KUA,” sarannya.

Pelaksanaan pernikahan di luarkantor KUA, tuturnya, haruslah diperhi-tungkan. Coba lihat misalnya di daerahkepulauan seperti di Sumenep; ada pu-lau Raas, Lembu, Kangean, Sepekendan lain-lain – yang waktu tempuhnyasampai 6 jam. Yang menjadi pertanyaan,siapa yang membiayai? Apakah mung-kin dijemput antar dengan perahu? Se-pertinya tidak mungkin. “Dengan me-dan seperti itu nanti biayanya bisa men-jadi besar,” katanya memperhitungkan.

Orang yang melakukan pencatatannikah di luar kantor dengan biaya sen-diri, kilah Nur Cholis, kan tidak mungkin.Namun demikian, tolong beri pengertiandan pelayanan yang sebaik-baiknya ke-

pada masyarakat. Sebab apa yang me-nimpa KUA ini tak akan berjalan lama.Kini Kementerian Agama Pusat sedangmengusahakan. Baik inspektur jenderal,direktur jenderal dan pejabat eselon Idan juga Menteri Agama sedang meng-usahakan regulasi supaya nanti perni-kahan dan pelayanan terhadap masya-rakat dapat berjalan sebagaimana se-mula.

Sementara ini memang ada kesanspontan dari masyarakat, bahwa KUAngambek. Padahal kita tidak mengatakanKUA itu ngambek. Sebab ketika keluarkantor, PPN pastilah mendapatkan se-suatu. Padahal seorang pegawai negeriitu tidak boleh mendapatkan sesuatuyang berkaitan dengan jabatannya. Jadiya ambil hikmahnya saja.. sehingga pe-

merintah pusat mencarikansolusi. “Kita ambil hikmah-nya. Saya yakin ini tidakakan lama. Sebab semua itutak mungkin dibiarkan olehorang pusat,” katanya me-yakinkan.

Hingga kini, tutur NurCholis, apa yang dilakukanKUA bukanlah ngambek.Sebab masih dalam koridorperaturan yang ada; yaituPMA No. 11 tahun 2007.Kalau KUA itu ngambekdan melanggar aturan, ituyang harus kita sikapi dankita tindak. Namun selamaini masih dalam koridorperaturan.

Menikah di kantoradalah aturan. Dan selamaini kita melayani masyara-

kat secara all out seluruh permintaanmasyarakat. Termasuk nikah di luarkantor yang sekarang malah menjadimayoritas. “Padahal ini adalah alternatifsesuai pasal 2. Tapi yang alternatif inimalah menjadi yang utama,” tukasnya.

Hikmah adanya persoalan gratifikasiini banyak sekali. Salah satunya KUAakan menjadi bersih. Sebab pelayananKementerian Agama yang berada di ujungtombak adalah KUA. Kalau nanti regu-lasinya jelas, ini akan bagus sekali. “InsyaAllah tahun ini SOP yang ada di KUAakan berjalan dengan baik. Dan KUA akanmenjadi intansi yang terbaik,” tutur NurCholis bernada harap.

Laporan: Muhammad Hisyam,Rasmana Rahim (Surabaya), Yasin

Alibi (Banyuwangi).

Drs. H. Imam Tabroni, M.Ag H. Nur Cholis, SH, M.Ag

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:37 PM10

11MPA 328 / Januari 2014

Pemkot Surabaya nyatanya seriusingin membebaskan kota pahlawan dariprostitusi. Kini lokalisasi Dupak Ba-ngunsari dan Tambakasri di kecamatanKrembangan, Lokalisasi Klakahrejo danMoro Seneng Sememi di KecamatanBenowo telah resmi ditutup. SedangkanLokalisasi Dolly dan Jarak di KecamatanSawahan, rencananya akan ditutupsebelum Ramadhan tahun 2014. Danayang dibutuhkan untuk penutupan se-mua lokalisasi itupun cukup fantastis.Untuk penutupan lokalisasi selain Dollydan Jarak saja, dibutuhkan dana sebe-sar 27 Milyar.

Langkah Pemkot Surabaya terse-but mendapat dukungan dari pemerin-tah pusat dan Pemprov. Jatim. “Jadi,tanggug jawabnya dibagi. Pemerintahpusat menangani para PSK, Pemprov.Jatim kebagian mucikari, dan PemkotSurabaya bertanggung jawab terhadapmasyarakat terdampak pasca penutup-an lokalisasi,” tutur Deddy Sosialisto.

Pemerintah pusat melalui Ke-menterian Sosial (Kemensos) memban-tu anggaran sebesar Rp 858 juta. Danatersebut untuk stimulus modal paramantan pekerja seks komersial (PSK).Sedangkan Pemprov. Jatim mengaloka-sikan Rp 1 miliar, lebih khusus bagikeluarga rentan ekonomi terutama para

mantan mucikari. Sedangkan Pemkotmenggelontorkan Rp 25 miliar, yangdigunakan untuk kegiatan pelatihan danpembangunan fasilitas umum.

Menurut Kepala Bidang Rehabi-litasi Sosial Dinas Sosial Surabaya ini,langkah pemkot merehabilitasi kawasaneks lokalisasi terbagi dalam empatlangkah; pemberdayaan sosial, eko-nomi, lingkungan dan bantuan lang-sung melalui mekanisme hibah. Pem-berdayaan sosial ini fokus kepada ba-gaimana mengubah perilaku PSK me-lalui pelatihan-pelatihan.

Selain itu, yang dilakukan PemkotSurabaya adalah memberikan kom-pensasi dalam bentuk pembangunansarana dan prasarana. Hal ini sepertiyang diterapkan di Lokalisasi Sememidan Klakah Rejo atau lokalisasi sebe-lumnya yang telah ditutup. Pada tahun2014 ini pemkot menganggarkan dana 5milyar untuk pembelian wisma bekaslokalisasi.

Ada beberapa fasilitas publikyang segera dipenuhi sesuai denganusulan warga. Misalkan pembangunanpasar, sentra-sentra usaha, fasilitaskegiatan keagaman dan lain sebagainya.“Kami berharap penutupan semualokalisasi bisa berjalan lancar sehinggaSurabaya segera bisa bebas dari pros-

titusi,” tandasnya.Sementara itu jumlah PSK dan

mucikari yang berhasil dientaskan olehPemkot Surabaya mencapai ribuan.Seperti di Dupak Bangunsari terdapat153 PSK dan 51 Mucikari, Tambakasriberjumlah 300 lebih PSK, Klakah Rejoterdapat 200 lebih PSK dan di Sememisebanyak 404 PSK. Adapun yangmenjadi target dari Pemkot Surabayasaat ini, adalah mengentaskan 1022 PSKyang mendiami Lokalisasi Dolly danJarak.

Kanwil Kemenag Prov. Jatim jugasiap mendukung Pemprov Jatim dalammembersihkan lokasi prostitusi di JawaTimur. Dukungan tersebut tentu sajatidak berupa dana hibah seperti yangdilakukan pemprov, tapi berupa penye-diaan tenaga penyuluh agama. “Sebabyang paling penting itu mengubahmaindset pelaku prostitusi dengan pen-dekatan agama. Di sinilah peran pe-nyuluh agama Islam,” ujar Drs. H.Muhammad Fachrur Rozi, MHI.

Apalagi menurut Kepala BidangPenerangan Agama Islam, Zakat danWakaf Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini,memang Kemenag secara anggaranbelum memiliki dana khusus. Jadi yangbisa dilakukan oleh Kemenag saat iniadalah memanfaatkan tenaga penyuluh

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM11

12 MPA 328 / Januari 2014

untuk memberikan pendampingan.Selama ini, memang banyak para

penyuluh yang memberikan penyuluh-an di kantong-kantong PMKS (Penyan-dang Masalah Kesejahteraan Sosial)seperti lapas, panti asuhan, dan jugalokalisasi. Tapi diakui atau tidak, apayang dilakukan penyuluh tentu sajafrekuensinya sangat terbatas. Hal itudikarenakan jumlah penyuluh agamaIslam sendiri masih terbatas.

Saat ini jumlah kecamatan di JawaTimur sebanyak 664 kecamatan. Jikadiasumsikan satu kecamatan harus adasatu penyuluh berarti dibutuhan 664penyuluh agama. Padahal saat ini Kan-wil Kemenag hanya memiliki 424 pe-nyuluh PNS. Artinya masih ada keku-rangan 420 penyuluh. “Jadi untukmengkaver wilayah yang begitu luasrasanya tak sebanding dengan tenagayang ada,” keluh lelaki kelahiran Pame-kasan 26 September 1962 ini.

Namun demikian, dia yakin apa

yang dilakukan penyuluh saat ini sudahsangat maksimal dan nyata manfaatnya.Terkait penutupan lokalisasi, yang men-jadi target utamanya adalah mengubahmaindset pelaku. Maka yang lebih pen-ting dalam penutupan tiap lokalisasi,adalah analisa secara seksama segaladampak dan ekses yang bisa ditimbul-kan pasca eksekusi. Jadi, permasalahnprostitusi harus didiagnosa secara telitiagar tidak terjadi kesalahan dalammemberikan terapi.

Hal ini agar tidak terjadi seperti da-

lam program Pekan Kondom Nasional.Niat luhurnya mengurangi penderita HIV/AIDS di Indonesia, tapi malah berpeluangmenumbuhsuburkan praktek perzinahan.“Itulah akibat kesalahan diagnosa de-ngan pemberian terapi yang salah pula.Nah, dalam penutupan prostitusi, kitatidak ingin justru malah menyuburkantempat prostitusi baru karena lemahnyapenanganan pasca penutupan,” tandasmantan Kankemenag Kabupaten Probo-linggo ini.

Laporan: Suprianto (Surabaya).

DOLLY DITUTUPSalah satu sudut gang Dolly

di Surabaya Jawa Timur.Pada tahun 2014 ini pemkot

menganggarkan dana 5 milyaruntuk pembelian wisma

bekas lokalisasi.

Drs. H. Muhammad Fachrur Rozi, MHIDeddy Sosialisto

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM12

13MPA 328 / Januari 2014

Kerukunan umat beragama saat inirelatif kondusif. Hanya saja, memangbelum terlalu ideal. Sebab masih ada“pekerjaan rumah” konflik intern. Ter-jadinya konflik yang ada selama ini, taksemata-mata lantaran sentimen agama.Ada juga karena akibat dari kesenjang-an sosial, ekonomi, politik ataupun hu-kum. Sehingga agama dijadikan bagiandari konflik untuk menggalang solidari-tas antar pihak yang berseberangan.

Konflik yang bernuansa agamatersebut, setelah diadakan penelitian,ternyata akar konfliknya adalah semisalpendirian rumah ibadah, penyiaran aga-ma, bantuan luar negeri yang diterimakelompok agama tertentu, atau jugaadanya aliran-aliran baru dari suatu aga-ma yang cenderung mengarah ke pe-nodaan suatu agama.

Kalau contoh kasus di Jawa Timur,sebenarnya berasal dari hal yang seder-hana. Tetapi menjadi besar karena di-tarik ke arah konflik agama. Kasus Sam-pang itu awalnya berasal dari konflikpribadi yang menjadi besar karenaditarik ke arah konflik yang bernuansaagama. Secara realita, di sana ada kemis-kinan, juga kurangnya pendidikan. “Itumemudahkan beloknya isu dari perso-alan pribadi menjadi persoalan isu aga-ma. Sehingga, sebenarnya konfliksecara agama itu jarang terjadi,” ungkapHikmah Rahman, SH.

Meskipun demikian, ujar wanitakelahiran Gorontalo 26 Oktober 1960 ini,kerukunan yang ada sekarang harus se-lalu dijaga, dipelihara, diingatkan kem-bali kepada seluruh elemen bangsa. Ka-rena kerukunan adalah merupakanunsur batin. “Jadi, harus terus dimoti-vasi dan diingatkan kembali, juga di-perbaharui terus menerus. Salah satu-nya melalui hari Kerukunan Nasional,”tuturnya.

Pencanangan hari Kerukunan Na-sional kita jadikan sebagai motto kehi-dupan bersama bagi bangsa Indonesia.Ini kita gunakan untuk melestarikan te-kad dan semangat Sumpah Pemuda, se-bagai satu bangsa, bahasa, dan satu ta-nah air, bhineka tunggal ika. Hari Keru-kunan itu nantinya akan dianggap pen-ting, karena kita jadikan sebagai tekad

bersama, daya gerak, inspirasi, agar te-rus kita hayati bahwa dengan modal ke-rukunan itu, NKRI akan tetap bertahan.

Kronologis adanya hari KerukunanNasional, lanjut Kasubbag Hukum danKUB Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini,sebenarnya tercetus saat adanya Sila-turrahmi Nasional FKUB ke-4 di HotelBorobudur tanggal 10-12 Nopember2013. Hal itu dilatarbelakangi lantarankerukunan beragama adalah konsepyang sangat penting bagi kehidupanberbangsa dan bernegara.

Menurut mantan Kasi Perjalanandan Sarana Haji Bidang Haji KanwilKemenag Prov. Jatim ini, dalam SilatnasFKUB memang ada beberapa pilihantanggal yang disampaikan oleh nara-sumber. Yang pertama, adalah tanggal28 Oktober. Sebab berkaca kepadaalasan historisnya, bahwa pada tanggalitu tokoh pemuda berbagai suku bersa-tu dan bertemu mengikrarkan diri. “Jadi,diharapkan nanti akan terus diingat olehgenerasi sebagai hari kerukunan,” te-rangnya.

Yang kedua, adalah tanggal 18Agustus. Dengan alasan historis sosio-logis karena tanggal itu merupakan tang-gal yang berselang satu hari setelah ke-

merdekaan. Di mana seluruh elemen ter-baik bangsa bersatu dan bersepakat me-ngisi kemerdekaan dengan membuatUUD 1945, memilih Presiden/Wakil Pre-siden, serta memilih MPR/DPR.

Ada juga yang memilih tanggal 21Maret. Sebab pada tanggal 21 Maret2006, pemerintah menerbitkan SKBantara Menteri Agama dan MenteriDalam Negeri yang membahas tentangperaturan pelaksanaan kerukunan umatberagama. Ada juga yang menyarankantanggal 7 September lantaran Gus Durlahir pada tanggal tersebut. Denganpertimbangan, karena Gus Dur meru-pakan tokoh nasional dan internasionalyang dikenal sebagai tokoh yang beranimengambil sikap berbeda terutamayang menyangkut soal kebebasan ber-agama dan hak-hak kelompok minoritasdi Indonesia.

Yang terakhir adalah tanggal 3Januari. Tanggal ini merupakan hari pe-ringatan Kementerian Agama didirikan.Di mana peran Kementerian Agama sa-ngat besar di dalam mengembangkankerukunan umat beragama di Indonesia.Nah, ketika diterima oleh Presiden diistana negara, Menteri Agama menyam-paikan kepada Presiden bahwa tanggal 3Januari Presiden diundang untuk ikutupacara, jalan sehat kerukunan, sekaligusmencanangkan tanggal 3 Januari sebagaitanggal Kerukunan Nasional.

Diharapkan dengan adanya evenyang melibatkan tokoh-tokoh agama diIndonesia tersebut, antar pemeluk aga-ma satu visi dan misi untuk membangunIndonesia yang damai dan penuh peng-hargaan terhadap keberagaman, be-rangkat dari cita-cita bersama denganrasa kemanusiaan.

Di samping itu, kata alumnus Uni-versitas Samratulangi Manado ini, jugadengan terus menggali kearifan lokalyang ada. Karena kearifan lokal banyakmenyelesaikan berbagai kasus dan lebihefektif. Juga optimalisasi media cetakdan elektronik untuk kampanye kehar-monisan, dan pembentukan kawasanbinaan kerukunan. Sehingga hidup har-monis dalam keberagaman.

Laporan: Muhammad Hisyam(Surabaya).

Hari Kerukunan Nasional

Hidup Harmonis dalam Keberagaman

Hikmah Rahman, SH

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM13

14 MPA 328 / Januari 2014

Meskipun DIPA turun dipertengahan tahun, program-program Bidang Pendidikan

Madrasah Kanwil Kemenag Prov.Jatim tetap bisa direalisasikan

sesuai target. Termasuk BOS, BSM,tunjangan profesi, tunjangan

fungsional, kompetisi sains,AKSIOMA tingkat Kab./Kota hingga

tingkat nasional. Yangmenggemberikan di tahun 2013,

adalah terkait dengan UjianNasional dengan persentase

kelulusan MTs dan MA lebih baikdaripada sekolah umum. “Walaupuncuma selisih 0,05 persen, kan sudahlebih tinggi,” ucap Drs. H. Mahfudh

Shodar, M.Ag penuh syukur.

Selain dari segi kuantitas, segikualitas juga lebih bagus. Satu contohsaja, beberapa waktu lalu ada tujuh sis-wa tingkat MA/SMA yang berprestasidi tingkat nasional yang diberi peng-hargaan oleh Gubernur Jatim Pak DheKarwo. “Dari tujuh siswa tersebut, em-pat diantaranya adalah siswa MA,” ujarKabid Pendma Kanwil Kemenag Prov.Jatim ini bangga.

Masih di tingkat Aliyah, padaOlimpiade Sains Nasional (OSN) tahun2013, Jawa Timur mendapat dua medaliemas. Satu emas diraih siswa MAN Ma-lang 3 dan satu lagi didapat oleh SMAKristen Petra. “Lagi-lagi siswa madra-sah mengalahkan sekolah umum. Sebabtidak ada satupun sekolah umum negeriyang meraih emas,” terangnya sambilmengulum senyum. “Sementara di ting-kat SMP/MTs yang masuk sepuluh be-sar nasional, dari Jawa Timur hanya adasatu dan itupun dari MTs,” tambahnya.

Pada Kompetisi Sains Madrasah(KSM) dan Ajang Kompetisi Seni danOlah Raga Madrasah (AKSIOMA)Tingkat Nasional 2013, Jawa Timurmendapat Juara Umum dan berhakmenerima Piala Bergilir. Selain meraihJuara Umum di dua ajang kompetisi itu,Jawa Timur juga meraih penghargaan

untuk Guru Terbaik Nasional, KepalaMadrasah Terbaik Nasional dan Pe-ngawas Terbaik tingkat Nasional. “Jadibisa dikatakan bahwa tahun 2013 adalahtahun keberhasilan bagi madrasah,”papar pria kelahiran Tuban 30 Januari1962 ini dengan wajah berbinar.

Menyongsong Tahun 2014, Bi-dang Pendidikan Madrasah KanwilKementerian Agama Prov. Jawa Timurtelah menyiapkan guru-guru intidengan menggelar Bimbingan Teknis(Bimtek) Implementasi Kurikulum 2013.“Sebanyak 980 guru di tingkat Provinsi.Sementara di masing-masing Kab./Kotarata-rata ada sekitar 500 guru. Sehinggajumlah total sekitar 10.480 guru yangtelah siap,” jelasnya. “Itu yang didanaidari DIPA murni,” tambahnya.

Menurutnya, dari guru yang telah

mengikuti Bimtek Kurikulum 2013, kinisudah mengimbas. Dalam waktu enambulan kedepan, diharapkan minimal 60persen dari seluruh jumlah guru ma-drasah di Jatim telah siap mengimple-mentasikan Kurikulum 2013. “Tahun2014, akan kami laksanakan secara se-rentak, yaitu untuk kelas I dan IV tingkatMI, Kelas VII MTs, dan Kelas X MA,”terangnya. “Harapan kami di tahun 2014,madrasah harus lebih baik dari tahunsebelumnya,” tutur ayah tiga anak inibersemangat.

Berdasarkan surat edaran Nomor:

SE/Dj.I/PP.00/50/2013, Kemenag me-negaskan kesiapannya untuk meng-implementasikan kurikulum 2013 disemua jenjang pendidikan madrasahpada tahun ajaran 2014/2015. Dengandemikian, guru PAI dibawah koordinasiBidang Pendidikan Agama Islam KanwilKemenag Prov. Jatim harus menerapkanKurikulum baru tersebut pada tahunajaran 2013/2014. Pasalnya, sekolahtempat mereka mengabdi yang nota-bene di bawah naungan Kemendikbudtelah mengaplikasikan kurikulum barutersebut.

Menurut Drs. Supandi, SPd, MPd,sejak awal bidang PAIS telah menyiap-kan berbagai program pelatihan bagiguru PAI di Jatim yang berjumlah 30.690 guru. Program itu diantaranya be-rupa workshop pembelajaran inovatif/

tematik bagi guru PAI. Selain itu, adapula pelatihan implementasi kurikulum2013, workshop pengembangan mediapembelajaran PAI berbasis IT, work-hshop pengembangan bahan ajar PAI,workshop penyusunan soal USBN PAIdan workshop peningkatan komptensipengawas PAI. “Semua program terse-but telah terlaksana dengan baik,” ujar-nya.

Berbagai kegiatan yang digelarBidang PAIS tersebut, demi memenuhituntunan dari kurikulum 2013 itu sendiri.Hal ini dikarenakan dalam kurikulum

Kurikulum 2013Menyongsong Sistem Pembelajaran

yang Lebih Tuntas

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.AgDrs. Supandi, SPd, MPd

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM14

15MPA 328 / Januari 2014

baru tersebut terdapat perubahan men-dasar, terutama dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam. Diantaraperubahan itu, adalah bertambahnyajam pelajaran bagi mapel PAI; dari 2 jampelajaran perminggu menjadi 3 jampelajaran perpekan. Dan lagi kini PAIpun berubah menjadi Pendidikan Aga-ma Islam dan Budi Pekerti. “Dari sisipendekatan pembelajaran PAI, kuri-kulum baru ini memperkenalkan metodebaru, yakni pendekatan saintifik,” tuturKabid Pais Kanwil Kemenag Prov. Jatimiini menerangkan.

Dengan perubahan tersebut, demisuksesnya pelaksanaan kurikulum 2013,maka guru PAI dituntut untuk mening-katkan kompetensinya dalam pema-hanan subtansi bahan atau kompetensipedagogi, kompetensi akademik atau

keilmuan, serta komptensi sosial dankompetensi manajemen atau kepemim-pinan. “Dengan pelatihan dan work-shop, tentu kita ingin para guru PAI me-miliki kompetensi yang diharuskan da-lam kurikulum 2013. Ke depan kita akanterus monitoring dan evaluasi agar te-rus ada perbaikan,” tandasnya.

Kurikulum 2013, kata Drs. H.Choirul Anam, S.Ag, M.PdI, merupakanpenyempurnaan KTSP 2006. Bagai-manapun juga hasilnya akan lebih ba-gus. Tak seperti yang dulu, pada kuri-kulum ini yang ditingkatkan adalah kua-litas metodologi pembelajarannya. “Se-

tidaknya dengan 5 langkah kurikulum –observasi, menanya, eksplorasi, asosi-asi dan komunikasi –,jika dilaksanakandengan sungguh-sungguh saya yakinpembelajaran akan lebih tuntas,” ung-kapnya.

Secara umum, tutur Ketua Pokja-was PAI Kemenag Surabaya ini, sosi-alisasi yang dilaksanakan untuk mema-hami kurikulum 2013 sudah cukup ba-gus. Namun dalam hal penilaian – karenabelum melangkah ke sana – kelihatan-nya perlu adanya tindak lanjut. Sebabbanyak guru yang belum memahami-nya. “Dinas Pendidikan saja belum me-ngarah ke sana. Kita yang sudah men-dapatkan bimbingan teknis kurikulum2013 juga belum menyentuh materi ter-sebut,” akunya jujur.

Untuk menyukseskan pelaksanaan

kurikulum 2013 yang akan dilaksanakantahun 2014, ucap pria kelahiran Sura-baya 25 Mei 1960 ini, telah diantisipasidengan melakukan sosialisasi yang di-lakukan Kementerian Agama. Baikmelalui Seksi PAIS ataupun Pendma.Setidaknya ada tiga Pengawas di Ke-menterian Agama Kota Surabaya yangtelah diikutkan TOT Kurikulum 2013tingkat nasional yang dilaksanakan diBogor.

Dari sosialisasi yang dilakukan diSurabaya, tutur suami Hj. Laili Masku-nah ini, kelihatannya masih banyak ma-drasah yang belum siap. Meskipun be-

berapa waktu yang lalu, dilaksanakanBIMTEK Kurikulum 2013 selama 6 hari.Pada BIMTEK tersebut diundang paraKepala Madrasah dan sebagian guru(Waka Kurikulum) untuk memahamikurikulum 2013. “Meski begitu, Pok-jawas selalu berusaha agar seluruh ma-drasah supaya siap melaksanakan kuri-kulum 2013 ini pada tahun 2014 secarakeseluruhan,” ujarnya bersemangat.

Di samping itu, sambung alumnusFakultas Syari’ah UNMUH Surabayatahun 1991 ini, dirinya menyarankanagar madrasah untuk mengadopsi kuri-kulum dari Diknas. Sebab kurikulum ter-sebut memang berasal dari Diknas.Karena sampai hari ini, di KementerianAgama strukturnya masih belum keluar,sehingga belum ada instruksi untukmelaksanakan kurikulum ini.

Dari pantauan di la-pangan, beberapa ma-drasah yang dalam bina-annya, ada dari merekayang menanyakan ten-tang kurikulum 2013. Priayang juga menyelesai-kan S1 PAI di UNSURILamongan ini memper-silahkannya untuk me-nyerap kurikulum ter-sebut. Walaupun secaraformal di madrasah kuri-kulum 2013 belum diber-lakukan. Memang padakenyataannya, bebera-pa madrasah maupunsekolah sudah melaksa-nakan kurikulum ter-sebut. “Meskipun be-lum ada intruksi menge-nai hal itu. Sebab inijuga masih dalam tahapuji coba,” terangnya.

Lulusan Pascasar-jana UNMUH Surabaya inipun berterusterang, bahwa Kepala Madrasah mera-sa antusias untuk mengikuti perubahankurikulum 2013. Walaupun di sana-sinimasih ada harapan dari mereka. Salahsatunya, adalah pembinaan secara ber-kelanjutan tentang pelaksanaan kuri-kulum 2013 yang dilakukan oleh Ke-menterian Agama.

Menurut ayah dua anak ini, darikegiatan-kegiatan yang diikuti KepalaMadrasah, Waka Kurikulum ataupunguru yang ditugasi untuk mengikutiBimtek, tampaknya masih belum bisaditularkan kepada guru-guru yang lain.

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM15

16 MPA 328 / Januari 2014

Sebab yang diundang hanya ada 2 or-ang per madrasah. Padahal satu madra-sah biasanya ada 20 atau 40 guru. Arti-nya belum merata. “Nah, untuk merata-kannya pengawas kewalahan. Semen-tara pengawas sendiri belum menda-patkan bimbingan teknisnya,” ungkap-nya.

Untuk itulah, agar pelaksanaan ku-rikulum 2013 bisa berhasil dilaksanakan,perlu persiapan-persiapan yang dilaku-kan oleh Kementerian Agama. Di antarapersiapan-persiapan tersebut adalahpembinaan secara kontinyu dan berke-lanjutan. Baik pembinaan itu sasarantembaknya kepada guru-guru secara

keseluruhan, dan lebih-lebih pengawas.Sebab Pengawas sering tertinggalkan.Terkadang untuk memperoleh sesuatulebih cepat gurunya daripada penga-wasnya. “Sebaiknya pengawas duluyang dilatih sebagai mitra pemerintah.Sebab nantinya pengawas melatih paraguru,” pintanya penuh harap.

Choirul Anam mengaku, selama inidirinya mencari sendiri, mendownloadmateri-materi tentang kurikulum, kemu-dian dipahaminya sendiri. Baru setelahitu diterapkannya ke lapangan. Memangada pengawas yang mengikuti TOT, se-hingga maksimal mensosialisasikan ku-rikulum tersebut. Namun banyak pulapengawas lainnya, yang hanya meneri-ma informasi dan belum mendapatkanmateri secara mantap. “Oleh karenanya,pengawas harus lebih dulu didiklat ten-tang kurikulum ini,” tandasnya.

Pada tahun ajaran 2014/2015 nantimadrasah baru akan mengimplementasi-kan kurikulum 2013. Ini setahun lebihlambat dari pada yang dilakukan olehsekolah di bawah naungan Kemendik-

bud, yang telah menerapkannya padatahun ajaran 2013/2014. “Berkahnya,tentu saja menjadikan kita lebih siapsambil melihat implementasi di sekolah-sekolah,” ujar Drs. H. Khusnan, MPd.

Menurut Kepala MAN Sidoarjoini, dengan penerapana kurikulum barudi madrasah pada tahun ini, membuatmadrasah memiliki waktu untuk berbe-nah. Pembenahan tersebut diantaranyameliputi SDM, fasilitas dan anggarandana. “Demi menyongsong implentasi-nya, kami pun secara mandiri membuatpelatihan bagi para guru. Dari jumlahSDM guru sebanyak 86 orang, merekaseluruhnya sudah mendapatkan sosiali-sasi kurikulum 2013,” tuturnya sambilmengulum senyum.

Selain pelatihan dan sosialisasi,

tentu saja madrasah yang beralamat diJl. Jenggolo 2 (Belakang Stadion Jeng-golo) Sidoarjo ini telah menyiapkanberagam fasilitas penunjang pembelajar-an. Salah satunya, adalah kelas multimedia area jaringan wifi. Nantinya siswadan guru bisa memanfaatkannya seba-gai penunjang pembelajaran.

Penunjang lainnya, adalah keber-adaan buku yang sesuai dengan kuri-kulum 2013. Madrasah ini sudah mem-persiapkannya jauh-jauh hari. Meski-pun buku yang tersedia masih sebatasmata pelajaran umum seperti Matemati-ka, bahasa Inggris, bahasa Indonesia,Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, danSosiologi. “Kalau saja buku-buku ininanantinya didrop dari pemerintah,maka akan kami manfaatkan sebagaibuku referensi di perpustakaan,” bebermantan Kepala MTsN Krian dan MTsNTarik ini.

Sedangkaankan untuk mata pe-lajaran agama seperti al-Qur’an danHadis, Akidah Akhlaq, bahasa Arab,Fikih dan Sejarah kebudayaan Islam,

masih menunggu dari KementerianAgama. “Semoga saja sebelum tahunajaran baru 2014/2015 ini sudah ada,”imbuhnya.

Kini MAN Sidoarjo pun bersema-ngat menyongsong impelementasiKurikulum 2013. Sebab menurut suamiDra. Hj. Zumaro ini, dengan penerapankurikulum baru tersebut nantinya akanterjadi perubahan besar dalam prosespembelajaran. Bahkan, jika kurikulum iniditerapkan dengan konsisten, dia meas-tikan hasilnya tentu akan lebih baik darikurikulum-kurikulum sebelumnya.

Apalagi nantinya tidak akan terjadimulti tafsir tentang kurikulum – yangpada tahun sebelumya berdampak padaketidakjelasan arah pembelajaran. Se-bab pemerintah sendiri telah menyedia-kan RPP dan silabinya. “Jadi guru ting-gal mengaplikasikan sambil meng-up-date pengetahuan dan skillnya, agarmampu memenuhi tuntunan pembe-lajaran berbasis tematik,” jelasnya.

Konsekuensinya, kata ayah satuanak ini, madrasah akan dipacu untukmemenuhi beragam fasilitas. Dan me-mang tak bisa dipungkiri, penerapan ku-rikulum 2013 juga menuntut perbaikansarana prasarana. Misalkan saja, jika adapembahasan tentang suatu tema, makaapapun yang berhubungan dengan te-ma tersebut harus disediakan. Jika tidak,tentu pebelajaran menjadi tidak tuntas.“Kami berharap, dengan perubahankurikulum ini, anggaran pemerintah dimadrasah bisa disesuaikan,” tukasnya.

Agar implementasi kurikulum 2013di madrasah bisa sukses, Khusnan ber-harap, agar jajaran Kemenag lebih gen-car melakukan sosialisasi dan membe-rikan pelatihan. Apalagi tahun ajaranbaru pun tinggal beberap asaat saja.Maka dirinya mengusulkan, agar pe-latihan dan sosialsiasi itu bisa meng-ikutsetakan seluruh guru baik di madra-sah negeri maupun swasta. Sebab paragurulah yang menjadi ujung tombangkeberhasilan penerapan kurikulum barutersebut.

Di sisi lain, pria kelahiran Tuban18Mei 1956 ini pun mengusulkan adanyakonsultan kurikulum 2013 di tiap Kan-kemenag. “Saya melihat di lingkunganDinas Pendidikan Kab/Ko juga mela-kukannya,” pungkasnya.

Laporan:Dedy Kurniawan, Muhammad

Hisyam, Suprianto, Feri Aria Santi(Surabaya).

Drs. H. Choirul Anam, S.Ag, M.PdI Drs. H. Khusnan, MPd

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM16

17MPA 328 / Januari 2014

Bidang PD Pontren Kanwil Keme-nag Prov. Jatim memiliki sederet pro-gram yang diperuntukkan bagi pengem-bangan pondok pesantren. Beragambantuan operasional pun selama ini te-lah pula dikucurkan. Baik untuk penam-bahan ruang kelas baru, untuk keseha-tan pesantren, beasiswa bagi santri ber-prestasi, maupun pengembangan skill-keterampilan dan wawasan insan-insanpesantren. Yang jelas, Kementerian A-gama memberikan perhatian serius ter-hadap pengembangan dan pendidikan

pondok pesantren.Pemberian bantuan tersebut me-

mang lebih banyak diperuntukkan bagipondok pesantren yang dalam kategori"belum maju". Sebab bagi pondok pe-santren yang telah mengalami kemajuanpesat, mereka biasanya lebih mandiri.Sebut saja misalnya Pondok ModernDarussalam Gontor. Pondok ini sangatterkenal dengan kemandiriannya.

Pada mulanya Pondok ModernDarussalam Gontor memang berdiri de-ngan kesederhanannya. Namun itu jus-tru menjadi daya pikat tersendiri, se-hingga banyak orangtua yang menitip-kan anak-anaknya ke sana. Terbukti, se-tiap tahunnya pondok yang telah ber-usia 87 tahun ini selalu kebanjiran ta-mu. Tidak hanya dari dalam negeri, ta-mu-tamu dari luar negeri pun berda-tangan ke Gontor. Baik secara individumaupun mengatasnamakan golonganatau kelompok.

Motto pondok “Gontor Berdiri diAtas dan untuk Semua Golongan” me-mang layak untuk dicontoh dan di-teladani. Terbukti memang para alumnipondok telah banyak berkiprah di ber-bagai lembaga atau profesi/tokoh baiknasional maupun internasional. “KataDr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA,

Gontor bukan maju karena dibantu tetapimaju dulu baru dibantu,” ungkap ustazdDadang Prabowo, S.Fil.I.

Sistem perekonomian pondok, je-lasnya, adalah perekonomian mandiridengan sistem ekonomi proteksi. Me-miliki unit usaha lebih dari 30 unit, yangdikelola santri dan ustadz dengan as-

set mencapai milyaran rupiah. Usahatersebut telah dapat menghidupi per-putaran ekonomi pondok dan kesejah-teraan para ustadz. Adapun SPP dari pa-ra santri, semua digunakan untuk kebu-tuhan santri sendiri.

Sedangkan mengenai bantuan sa-rana prasarana, menurut Ustadz FaruqM. Syarif, S.Fil.I, datang dari dalam danluar negeri. Bantuan luar negeri adayang insidental dan rutin. Yang rutinberasal dari Kuwait. Peran alumni cukupberpengaruh terhadap kelancaran da-tangnya bantuan tersebut. Para alumniyang tinggal di luar negeri telah mem-bentuk konsulat-konsulat dengan ma-

Tunjangan FungsionalBagi Guru Muadalah

najemen kegiatan yang dilakukan seca-ra rutin. “Komunikasi yang terjalin anta-ra alumni dan pondok, juga terjalin de-ngan lancar yang mereka terwadahi de-ngan ikatan alumni,” terangnya.

Pondok Modern Darussalam Gon-tor (PMDG) mempunyai panca jangkayaitu: pendidikan dan pengajaran, ka-

derisasi, pergedungan, perbendaharaandan kesejahteraan keluarga. “PancaJangka inilah yang menjadi inspirasi ter-bentuknya program-program pondoksecara menyeluruh,” tutur SekretarisPimpinan ini menjelaskan.

Seiring pelaksanaan program-pro-gram pondok tersebut, Pondok Gontorterus berupaya melakukan estafet alamidi semua lini. Sebab estafet merupakanhukum alam. Dengan demikian, generasipenerus yang akan datang tidak akancanggung lagi dalam bersikap dan me-ngambil keputusan dengan tetap beradadi atas rel yang telah di tentukan.

Pondok Modern Darussalam Gon-tor kini tampak makin besar. Santri dariberbagai belahan dunia datang berdu-yun-duyun ke sana. Pembangunan ber-bagai gedung terus dilakukan. Untukpondok pesantren sebesar Pondok Mo-dern Gontor, tentu saja bantuan opera-sional dari PD Pontren tak dialirkan kepondok-pondok yang sebesar itu. Yangbisa dilakukan adalah mengulurkan ban-tuan dana bagi para gurunya. Seperti ditahun 2013 kemarin, sebanyak 377 us-tadz Pondok Gontor memperoleh tunja-ngan fungsional guru Muadalah.

Laporan:Ifrotul Hidayah (Ponorogo).

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM17

18 MPA 328 / Januari 2014

Reward dan motivasi seorang gurukepada siswanya, nyatanya sangat ter-patri pada diri seorang siswa. Merekayang semula merasa tak diperhatikan te-man sekelasnya, terasa ada cahaya te-rang saat guru menjabat tangan dan me-ngatakan bahwa dia mampu menjadi se-orang guru. Suara tepuk tangan punmembahana dari seisi ruang kelas.

Detik-detik semacam itu masihdirasakan Ulfah Hayati Muzayanah,M.Ag. Masih tergambar di pelupuk ma-tanya saat-saat memberanikan diri un-tuk maju ke depan kelas dan mende-monstrasikan cara mengajar yang ba-gus. Dan diapun sanggup membukti-kannya. Alumnus PGAN Bojonegoro inipun masih merasakan bagaimana diri-nya harus menempuh jarak 10 km untuksampai di sekolah. “Itupun harus sayajalani dengan berjalan kaki,” tukasnyamengenang.

Tak terasa, di penghujung tahun2013, salah satu guru MAN Rengel Tu-ban ini memperoleh penghargaan se-bagai Pemenang I kategori Guru MABerprestasi Tingkat Nasionaldari Direktorat Jenderal Pen-didikan Islam Kementerian Aga-ma RI. “Saya menyadari, bahwamotivasi dari guru itu sangat luarbiasa terhadap diri saya. Jadi, ke-tika saya memberikan materipelajaran ke siswa, saya jugamemberikan motivasi semacamitu,” tutur alumnus IAIN SunanAmpel Surabaya ini bersema-ngat.

Di ajang tahunan yang ber-tajuk “Kompetisi Guru, KepalaMadrasah dan Pengawas Ting-kat Nasional” tersebut, ibu em-pat anak ini memukau dewan juri.Di samping penilaian portofoliodan wawancara, dalam mempre-sentasikan karya ilmiahnya, diri-nya dengan lancar menjawabpertanyaan-pertanyaan yangdiajukan. Bahkan fasih menja-wabnya dengan bahasa Arabdan bahasa Inggris. Di sisi lain,karya ilmiah yang disodorkan-nya pun tak biasa, yaitu air 2qullah. Beda dengan hasil pe-

nelitian peserta lain yang mengangkattema fisika atau kimia ansich.

Sebelumnya, sebagai seorangguru yang mengajarkan mata pelajaranfiqh, materi ajar tentang ketentuan air 2qullah dalam berwudhu itu sangatmenggelitiknya, Jika selama ini hanyamengerti bahwa ada ketentuan sepertiitu, kini bersama dengan siswa-siswinyaterjun langsung mengadakan penelitian.Ini sekaligus untuk menjawab keingin-tahuannya, mengapa ada ketentuan se-perti itu?

Dalam penelitiannya, para siswasatu kelas dikelompokkan menjadi dua.Satu kelompok berwudhu denganmenggunakan air 2 qullah atau lebih.Sedangkankan yang satunya lagi,dengan air kurang dari 2 qullah. Darimasing-masing bagian tersebut, airyang telah digunakan wudhu diambilsebagai bahan untuk uji laboratorium.

Hasil penelitian yang dituangkandalam karya ilmiah dengan judul “Pe-ningkatan Pemahaman Materi IbadahMahdhah (bersuci) Melalui SQW (Sci-

entific Qullah Water) Kelas X1 MAN Re-ngel Tahun Pelajaran 2013-2014” ini me-nunjukkan, bahwa wudhu dengan air 2qullah atau lebih, tingkat kekeruhannyalebih rendah jika dibandingkan denganyang kurang dari 2 qullah.” Makanya ula-ma’ dulu memutuskan, bahwa kalau kitawudhu’ di air harus memenuhi 2 qullah,”simpul alumnus UM Surakarta ini.

Hasil penelitian yang diberi nama‘Metode SQW’ tersebut, hanyalah sa-lah satu dari sekian karya ilmiah yangtelah ditelorkan wanita asli Tuban ini.Masih banyak karya-karya ilmiah lain-nya, yang banyak terinspirasi dari pene-litian tindakan kelas (PTK). Dari PTKjuga tercetus media-media atau metode-metode pembelajaran yang menyenang-kan. Salah satu media yang telah mene-maninya mengajar mata pelajaran fiqhselama 3 tahun terakhir ini, adalah key-word card atau kartu pintar.

Di kartu-kartu yang tercetak se-perti kartu ATM itu, tertulis kata-katakunci yang mewakili berbagai pemba-hasan pelajaran fiqh yang dapat dimain-

kan secara menyenangkan olehpara siswa. Dalam pengguna-annya, siswa mengambil salahsatu kartu. Kemudian siswaakan menjelaskan pembahasansesuai dengan apa yang tertulisdi kartu tersebut. Sementara sis-wa yang lain akan memberikanpertanyaan atau berdiskusi se-suai tema di kartu. Di lapangan,metode kartu ini ternyata sa-ngat efektif untuk mempercepatpemahaman siswa terhadap pe-lajaran fiqh.

Dengan keberhasilan BuUlfa – sapaan akrab Ulfah Ha-yati Muzayanah – di ajang na-sional, memacunya untuk terusberkreasi. Sekaligus menyebar-kan inspirasi kepada anak didik-nya agar selalu semangat danoptimis bahwa selalu ada jalanjika ada kemauan. “Kalau guru-nya nasional, saya mengingin-kan siswanya juga bisa nasio-nal,” tukas salah satu perumusKurikulum 2013 ini bercita-cita. Hisyam, Mochtar

Scientific Qullah WaterHasil Uji Laboratorium Air ‘Dua Qullah’

Ulfah Hayati Muzayanah, M.Ag

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM18

HIZBULLAAH

19MPA 328 / Januari 2014

Sebagian misi dari “ReformasiAgung” yang dilakukan oleh RasulullahSaw adalah “mengubah kesetiaan ke-pada kelompok mejadi kesetiaan kepa-da Islam”. Potret keberhasilan bahagianreformasi itu tampak pada kehidupansejumlah sahabat yang lulus dari modelpengkaderan Rasulullah Saw, diantara-nya pada 2 orang sahabat berikut ini.

Mash’ab bin Umar, adalah seo-rang pemuda Makkah yang dikenal se-bagai remaja berwajah tampan, tegap,dan murah senyum. Dari jalur kakeknya,nasab Mash’ab bersambung denganRasulullah Saw. Dia tergolong “Assa-biqun fil Islam” (orang yang palingawal masuk Islam). Dia termasuk salahseorang dari rombongan orang-orangyang hijrah ke Habsyi. Nabi Saw meng-utusnya sebagai muballigh, mu’alim,dan mursyid ke Madinah. Rasul Sawmengetahui orang Arab itu agak jarangyang bernampilan ramah, dan pelit da-lam menebar senyum. Mash’ab pandaiberdakwah dengan senyuman dan ke-ramahan. Berkat dakwahnya, banyakkabilah Anshar yang masuk Islam.

Saat itu, umumnya orang-orangyang masuk Islam kebanyakan dari go-longan miskin, mustadh’afin, dari ke-luarga sengsara. Kecuali salah satunyaadalah Mash’ab bin Umar ini. Dia ada-lah anak dari salah satu keluarga terpan-dang. Orang tuanya kaya raya. Ibunyasangat sayang kepadanya. Ketika diamasuk Islam, keluarganya bereaksikeras. Ibunya marah, mogok makan, ti-dak mau menerimanya, bahkan meng-usir dari rumahnya. Ketika terjadi Pe-rang Badar, dia berada dipihak Rasul-ullah Saw, sementara keluarganya ber-ada dipihak lawan yaitu kaum musyrik-in. Seperti diketahui, dalam perang itukemenangan berada ditangan kaum Mu-slimin. Selanjutnya dalam Perang Uhud,Nabi Saw mempercayakan kepadanyasebagai penanggung jawab benderapasukan. Tetapi Allah Swt menghendakiyang lain, Mash’ab gugur sebagai syu-hada’. Rasulullah Saw meneteskan airmata dan berkata dihadapan jenazahnya: “Semoga Allah Swt menyayangi (mu),wahai Mash’ab bin Umar. Aku sudahmelihatmu di Makkah dulu. Dan akutak pernah melihat orang yang pakai-annya sebagus pakaianmu, yang kese-nangannya sebaik kamu. Tapi seka-

rang engkau dalam keadaan com-pang- camping dan tertutup debu”.

Berkenaan dengan Mash’ab ini,turunlah ayat dalam surah Al-Ahzab(QS.33 : 23) :”Diantara orang-orangmu’min itu ada orang-orang yang me-nepati apa yang telah mereka janjikankepada Allah ; maka diantara merekaada yang gugur. Dan diantara merekaada (pula) yang menunggu-nunggu(menunggu apa yang telah Allah janji-kan kepadanya) dan mereka sedikit-pun tidak merobah (janjinya)”.

Itulah Mash’ab, profil seorang sa-habat yang lebih mengedepankan cintadan kesetiaan kepada Islam agamanyadiatas segala cinta dan kesetiaan kepa-da ibu, bapak, keluarga, kelompok, sukudan golongannya, serta kekayaan, ke-mewahan. Dia, lebih mengekspresikanIslam dengan keramahan, senyuman,dan akhlaqul karimah kepada semuaorang daripada sebaliknya.

Khalid bin Sa’id, dikenal juga se-bagai pemuda berwajah tampan danmanis sehingga jadi senang bila orangmelihatnya. Dalam Bahasa Arab, dia di-sebut wasiman jamilan. Dia merupakanorang ke-5 yang masuk Islam. Sesudah-nya, dua orang saudaranya yaitu Abandan Utsman menyusul memeluk Islam.Bapaknya, Sa’id bin Ash bin Umayyahbin Abdi Syams termasuk penguasaQurasy yang terkemuka (kelak keluarga-nya membangun Dinasti Umayyah).Ketika Khalid menjadi Muslim, ba-paknya memarahi, mencaci, mengutuk,menyiksa, dan memukulinya denganalat pemukul sampai alat itu pecah diataskepalanya. Dia tidak diberi makan danminum selama beberapa hari berturut-turut. Bahkan kemudian dia diusirnya.Tetapi siksaan itu tak mengubahnya se-lain menjadi lebih kokoh dalam aki-dahnya. Dia ikut berhijrah ke Habsy dantinggal disana selama 10 tahun. Dia barukembali ke Madinah tahun ke-7 Hijrah.Dia ikut berjuang bersama Nabi Sawdalam Perang Umratul Qadha, FutuhMakkah, Hunain, Thaif, dan Tabuk.Dan dia adalah seorang sekretaris NabiSaw, yang menuliskan surat-surat Nabi.Rasulullah saw mengangkat Khalid se-bagai gubernur Yaman. Kelak, dia barukembali ke Madinah setelah Rasul sawwafat. Abu Bakar, memintanya untukmenjadi gubernur lagi, tetapi Khalid

menolaknya, dengan berkata :”Kamianak-anak Uhaiha, tidak akan menerimaperintah kecuali dari Rasulullah Saw”.Sanak keluarganyapun menolak tawar-an dari Abu Bakar itu. Khalid, kemudianpada akhirnya syahid pada MurujisSafar tahun ke-14 Hijriah. (Rakhmat ,2008 )

Dari dua peristiwa perjalanan kehi-dupan sahabat diatas (Mash’ab danKhalid), memberikan warisan ’ibrah ke-pada kita bahwa dengan panggilan ke-imanan dan keyakinan akan kebenaranIslam mereka rela meninggalkan keluar-ga, kelompok, golongan serta kekaya-an, kemewahan, status kedudukan, di-nasti keluarga, dan jabatan yang tidaksejalan dengan syariat Islam. Dan lebihmemilih serta menempatkan Islam danakidahnya diatas segala-galanya (sebu-ah sikap dan perilaku yang cukup lang-ka terjadi disaat ini). Itulah yang disebutdengan “Hizbullaah” yaitu GolonganAllah Yang Beruntung (atau”tentaraAllah” /kamus Al_Quran, Thalib, 2008). Sebagaimana dinyatakan dalam ujungayat QS.58 : 22 : “. . . ulaaika hizbullaah,alaa inna hizballaahi humul muflihun.(Mereka itulah golongan Allah. Keta-huilah, bahwa sesungguhnya golong-an Allah itulah golongan yang ber-untung”. Bukan malah, “Kullu hizbibimaa ladaihim farihuun.(Tiap-tiapgolongan merasa bangga dengan apayang ada pada sisi mereka masing-masing )” (QS.23 : 53).

Tentu kita patut selalu bersyukurkepada Allah Swt disetiap saat, yangtelah berkenan mengirimkan utusan-Nya Rasulullah Saw, hingga pesannyasampai kepada kita, memberikan hi-dayah dan taufiq-Nya, sehingga kitadan anak keturunan kita masih daninsya- Allah tetap berada dalam naung-an panji-panji Islam, Allaahummaamiin.

Oleh karena itu Yaa Allah, disaat-saat mengenang Maulidun-Nabiyyi, Ra-sul-Mu Muhammad Saw, dengan tuluspatut kita panjatkan shalawat memenuhifirman-Mu:”Innallaaha wa malaai-katahuu yushalluuna ’alannabiyyi,yaa ayyuhalladiina aamanuu shalluu’alaihi wa sallimuu tasliimaa”(QS.33:56). “Allaahumma shalli ’alaa Mu-hammaddin wa ’alaa aalihi wa ashh-aabihi ajma’iin”. Ahar

01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:38 PM19

secara substansial. Terutama dengan profil Rasulullah SAW sebagai figur reformasi perilaku jahiliyah menuju etika Islami. Sesuai ungkapan beliau dalam satu mafhum hadistnya, “Tidaklah aku diutus kedunia kecuali hanya menyempurnakan ahlaq”. Korupsi termasuk katagori Ahlaq Mazh mu mah (etika jelek) yang perlu diterapi kesembuhannya.

Penyakit sosial yang satu ini kini merambah disemua lini birokrasi. Para kuli tintapun menuliskannya di berbagai media massa baik cetak mau­pun elektronik sebagai bahan kritis sosial sesuai dengai kode etik jurnalistik. Taruhlah korupsi Gayus dan sederetan nama­nama lain, Akil Mochtar, mantan ketua MK, misalnya, yang menjadi bidikan KPK dan para awak media.

Perilaku korupsi adalah sebuah etika negatif yang jalan terapinya sebagai seorang mukmin haruslah kambali merujuk pada Al­Qur’an sebagai landasan konseptual. Semen­tara contoh konkritnya adalah perilaku Rasulullah SAW. Hal mana sebagai urgensitas kalimat tauhid, La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah ­sebagai sandaran hidup seorang muk­min hanyalah Allah SWT tempat ber­gan tung. Sedang amal keseharian mengi kuti sunnah yang telah dicon­tohkan oleh Rasullullah SAW.

La Ilaha Illaallah kalimat iman. Sebagai seorang mukmin haruslah punya keyakinan Allah SWT Raaziq (pemberi rizki). Sedangkan Marzuq

(yang diberi rizki) adalah makhluk, dengan asbab ikhtiar bila seorang mukmin mensifati iman ini tentulah berlapang dada, tawakal (pasrah diri) hidup sederhana, bersahaja, apa adanya. Tidaklah hidup mewah bergelamur harta. Akhirnya korupsipun tidak ia lakukan sebagaimana rasulullah SAW memberi contoh hidup sederhana.

Beliau seorang papa dalam hikayat sahabat dilukiskan makan sehari, sehari tidak makan. Rasulullah SAW dan para sahabat beliau sedikit makan. Sedangkan kita sedikit-sedikit makan. Konsep hidup Rasulullah SAW ­dunia kebutuhan, akhirat tujuan”. Dunia sementara, akhirat selamanya. Maka kesuksesan seorang mukmin tidaklah di tentukan dengan harta, tapi lebih ditentukan oleh iman dan amal kebajikan. Inilah nanti yang dibawa ke akhirat ­alam non materi. Alam nyata walau tidak bisa di indera dan dira­sakan di alam materi ini.

Dalam konteks ini Abu Laist As­Samarqandi mengurai argumen mengapa seseorang cenderung berperilaku negatif di masyarakat, termasuk didalamnya kasus berperilaku korupsi.

Pertama, Al­Hirst: sifat loba atau serakah. Fitrah manusia pada dasarnya adalah serakah. Teralu mencintai dunia, sehingga menimbulkan sifat bakhil. Firman Allah SWT: “Dan sesungguhnya dia (manusia) sangat bakhil karena cintanya pada harta” (QS. Al­Adiyat: 8). Dalam ayat lain disebutkan : “dan kamu mencintai

Al­kisah, seorang pemuda di Basrah terkenal dengan kebejatan moralnya. Para penduduk

tidak menghiraukannya, bahkan me­re mehkannya. Akan tetapi setiap bulan maulud tiba dia membersihkan pakaiannya, memakai wangi­wangian, berhias, dan mengadakan perayaan maulud. Dalam perayaan itu dia membaca tarikh kelahiran Rasulullah SAW tidak lebih sekedar memperingati maulud namun aktifitas kesehariannya selalu mengamalkan sunnah fi’liyah mulai bangun tidur hingga bangun tidur kembali dengan konsistensi. Ia­pun membaca doa­doa harian masnunah, do’a makan, do’a keluar masuk toilet, do’a tidur dan praktek sunnah lainnya. Alhasil aktifitasnya tak lepas dari sunnah, dia istiqomah melakukan semua itu sampai meninggal. Pada hari kematiannya penduduk desa itu mendengar hatif (suara tanpa bentuk), “hadirilah dan saksikanlah jenazah dia waliullah. Disisiku dia mulia. Penduduk masyarakat sekitarpun menghadiri pemakamannya”

Tema diatas perlu diangkat keper­mukaan walaupun maulud sudah terangkai dalam rangkaian monumental. Dan sebentar lagi bulan maulud pun hampir tenggelam menyusul bulan hijriyah setelahnya. Lalu apa konfigurasi prolog diatas terhadap tampilan tema maulud dengan korupsi teks diatas?

Secara termonologis dan episti­mologi tidak ada kaitan. Namun keduanya punya urgensitas bermakna

Antara Maulud dan Korupsi(Sebuah Terapi Sunah dengan Jalan Mujahadah)

Oleh: Imran Hanafi, S.Ag*)

20 MPA 328 / Januari 201420 MPA 328 / Januari 2014

harta benda dengan kecintaan yang berlebihan” (QS. Al­Fajar: 20). Mufassirin memahami ayat ini bahwa menusia mencintai harta benda dengan cinta buta. Dalam mencari harta tidak peduli halal dan haram. Benar pameo yang berkembang, “yang haram (saja) tidak kebagian apalagi yang halal”.

Para psikolog mengkaji studi kasus dari sisi kejiwaan seorang koruptor. Ia cenderung labil terutama potensi Imannya (Intelgensi mentalitas). Banyak dipengaruhi dari luar oleh kerabat yang di cintainya, terutama para keluarga dan isterinya (atau orang lain). Kedekatan interaksi ini menimbulkan stimulus mencari solusi pragmatis dengan jalan korupsi. Benar apa yang oleh pengamat ekonomi dikatakan, bahwa seorang koruptor memicu anggaran belanjanya di luar kemampuan pendapatan bulanannya di luar standar. Dan itu banyak di pengaruhi oleh isteri (atau orang lain).

Maka, seyoginya secara yuridis, sepantasnya isteri (atau orang lain) haruslah memikul putusan pengadilan sebagai pemicu tindakan kriminal yang bernama Korupsi itu. Tidak heran keluarga koruptor ­belanja hariannya bukan di indonesia. Tapi di luar negeri, seperti Singapura, Paris dan negara­negara surga dunia lainnya.

Kedua, karena faktor hasad atau dengki. Ketika iman seorang mukmin sedang turun dari standarnya. Sedang orang lain memiliki yang lebih dari itu. Maka timbullah dengki dan iri hati. Ketika ada teman naik pangkat, ia malah sedih. Pada gilirannya, ada teman terkena musibah, ia malah senang dan tepuk tangan. Ini termasuk hasad atau dengki. Demi mengejar kenikmatan materi yang Allah SWT berikan pada orang lain, maka solusi jalan pintaspun dicari. Tindakan korupsipun dilakukannya.

Preventif pencegahan oleh ahli psikologi disarankan dengan pende­katan agama. Yaitu dengan aktualisasi amal sunnah. Dalam aktivitas kehidupan seorang mukmin terlebih suasana amal sunnah ini dibentuk di instansi­instansi terkait. Praktek kongkritnya misal ketika waktu sholat kumandangkanlah adzan di musholla­musholla instansi. Lalu sejenak break dari pekerjaannya dan seluruh karyawan melaksanakan sholat berjamaah. Setelah sholat, dibacakan “Fadilah sholat jamaah” dengan harapan menjadi stimulus bagi konsistensi sholat. Dengan sholat dapat mencegah perbuatan jahat dan munkar. Tentu, sholat yang diterapkan Rasulullah SAW. Tepat waktu, di awal waktu, tertib tempat, di masjid atau di

musholla yang diadzankan. Tertib cara. Cara Rasulullah dengan berjamaah.

Terapi sholat ini lebih efektif dari pada pembinaan yang sifatnya formalitas dan hanya menghabiskan anggaran negara itu. Pimpinan instansi, menguatkan dengan uswah (tauladan) dari pada mau’idzah (ceramah).

Ketiga, menurut Abu Laist As­Samarqandi, Al­Kibru (sombong). Sifat sombong adalah sifat iblis, sehingga ia berani manantang Allah SWT dengan tidak sujud kepada Nabi Adam AS. Sejarah telah membuktikan karena kesombongannya, Allah telah menghinakan Firaun, di akhir hayatnya di tenggelamkan di laut merah. Jasadnya hingga kini dipertontonkan bagi seluruh penduduk jagad karena kesombongannya. Ia, mem­proklamirkan diri sebagai tuhan semesta alam. Persitiwa ini diaba­dikan oleh Allah SWT dalam surat Yunus ayat 90.

Lawan dari sifat sombong adalah tawadu’. Seorang yang mempunyai sifat tawadu’ (rendah hati) tidaklah mungkin melakukan tindakan korupsi. Ia merasa kaya ­saat orang lain merasa miskin, walau hartanya melimpah.

Solusi terapi, Sunnah Rasul.Sunnah yang dimaksud adalah

prilaku keseharian Nabi Muhammad Saw sebagai uswah bagi umatnya untuk ditauladani. Hal ini tercapai manakala seseorang punya dzauq (rasa cinta mendalam) pada Rasulullah SAW.

Dari paparan diatas, terapi efektif para koruptor selain hukuman kurungan preventifnya ­agar tak terjadi tindakan korupsi adalah ­dengan pendekatan imaniyah dan amal agama. Caranya, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya dengan cara “mujahadah”, mengekang hawa nafsu. Semua dorongan yang beraroma duniawi.

Dalam konteks manusia modern dewasa ini, adalah meluangkan waktu bagi “makanan hati”. Materi makanan hati adalah “makanan langit”. Ulama sufi’ menterjemahkan dengan dzikir keseharian Rasulullah SAW dengan bacaan­bacaan masnunah, doa­doa bagun tidur sampai bangun tidur kembali, dan seterusnya

Ibadah wajibah Rasulullah SAW titik tekannya adalah kesempurnaan menjaga waktu sholat lima waktu. Sholat lima waktu sebagaimana diawal tulisan ini –WTC. Tertib waktu, tertib tempat, tertib cara.

Diusahakan sifat­sifat sholat juga di jaga diluar sholat misalnya di sholat harus suci dari hadast dan najis diawali dengan wudlu’ dan bila berhadast dengan mandi jinabah, maka diusahakan di luar sholat makanan yang masuk ke perut kita harus suci pula, suci dari makanan yang dihasilkan dari “perbuatan haram”, selain makanan sehat juga suci, 5 sehat 4 suci. Sementara pendekatan sosial Rasulullah SAW di tengah masyarakat dengan cara tidak berbau kepentingan apapun kecuali pengukuhan silaturrahim dibangun diatas pondasi “maslahatul ‘ammah”

Inilah rajudan maulud yang hakiki. Selain memperingati kelahiran Rasulullah SAW juga memiliki makna “melaksanakan Sunnah-Sunnah Rasul”. Bila iman baik, maka hati akan baik dan amal pun semakin baik. Suasana dan keadaan damai ber sama sunnah Rasulullah SAW. Semua itu ­bisa diamalkan bila ada usaha “mujahadah” atas iman, yaitu usaha mengikuti risalah Rasul pilihan Muhammad SAW.

* Penulis adalah Penghulu KUA Kec. Pakong Kab. Pamekasan dan

guru pada Madin (Madrasah Diniyah) Ponpes Al-Falah Patemon Seddur

Kec. Pakong.

21MPA 328 / Januari 2014

Perilaku korupsi adalah sebuah etika negatif yang jalan terapinya sebagai seorang mukmin haruslah kambali merujuk pada Al-Qur’an sebagai landasan konseptual.

Hasud merupakan salah satu penyakit hati yang paling susah dihindari. Hasud dalam bahasa

Indonesia sering diterjemahkan dengan istilah dengki atau iri hati. Akan tetapi dalam kenyataan hidup ini, hasud tidaklah sesingkat keterangan linguistis itu. Karena, bisa jadi hasud memiliki kekayaan dalam bentuk praktis tak terhingga. Hasud juga memiliki dampak yang luar biasa ­secara fisik

maupun psikis. Tidak hanya terbatas dalam ranah kehidupan sacral (agama), tetapi juga dalam realita kehidupan yang profane (kufur nikmat).

Ibarat kata, hasud bagaikan setitik nila yang dapat menyebabkan rusaknya susu sebelanga. Demikianlah gambaran kecilnya hasud yang memiliki dampak sangat besar. Bagaimana tidak, karena hasud dapat merusak berbagai pahala amal kebaikan. Pahala mengaji,

shalat, puasa, haji, juga pahala umrah semuanya terbakar ludes oleh dosa hasud. Sebagaimana api merusak kayu bakar. Demikianlah cara kerja hasud merusak segala macam amal kebaikan. Rasulullah Saw bersabda:

“Jauhilah sifat hasud. Maka sesungguhnya hasud itu memakan (banyak) kebaikan, sebagaimana api membakar kayu” (HR. Abu Dawud)

Hasud, biasa berawal dari rasa ketidak sukaan seseorang kepada orang lain. Kemudian ketidak sukaan ini bertambah ketika orang lain mendapatkan nikmat atau kesenangan. Hingga, akhirnya muncullah keinginan untuk merusak, bahkan melenyapkan kenikmatan tersebut dari orang lain itu.

Ada delapan bahaya hasud yang diterangkan dalam kitab Thariqah Muhammadiyah.

Pertama, Ifsadut tha’at. Bahwa hasud itu merusak keta’atan kepada Allah. Misalkan, seorang pedagang yang jujur yang tidak pernah berbohong, bahkan ia seorang yang rajin beribadah, menyempatkan waktu untuk shalat di tengah kesibukannya. Tiba­tiba datanglah pedagang baru yang menyainginya dengan modal yang berlimpah. Maka ketika pedagang yang ta’at ini berusaha melakukan perlawanan yang tidak sehat dengan tujuan menghentikan lawannya, maka dia telah terkena penyakit hasud. Biasanya ia akan melakukan apapun demi mendapatkan keuntungan lebih besar. Sehingga ia melupakan kaedah berdagang yang baik. Begitu juga seorang karyawan kantor atau perusahaan –tidak menyuka kesuksesan temannya. Kemudian berbuat sesuatu untuk menjatuhkannya, ini masuk ranah hasud. Cepat ataupun lambat, akibatnya akan diderita oleh si tukang hasud itu.

Kedua, bahaya hasud adalah al-Ifdha’u ila

Oleh: Bani Imam Shofwan al Selopuro

Bahaya Hasud

22 MPA 328 / Januari 2014

fi’lil ma’ashi, yaitu membuka pintu terjadinya makshiat. Bahwa hasud biasanya membutuhkan pertolongan orang lain untuk menghilangkan nikmat orang yang dihasudi. Secara otomatis si hasud akan menarik orang lain melakukan kemaksiatan, bahkan juga kejahatan. Misalkan meminta bantuan dukun, meminta bantuan preman atau meminta bantuan orang lain untuk melakukan fitnah dan seterusnya. Bahkan, usaha pembunuhan.

Ini berarti perasaan hasud menyeret orang lain melakukan makshiat. Bahkan akan menambah makshiat dirinya sendiri. Karena, ketika si hasud meminta bantuan kepada orang lain, ia akan menggunakan berbagai macam cerita dan mengarang kebohongan. Bukankah ini merupakan makshiat baru?

Ketiga adalah, hirmanus syafa’ah, yaitu menghalangkan diri dari syafaat besok di hari kiamat. Artinya, orang yang melakukan hasud, walaupun memiliki amal, tidak akan mendapatkan syafa’at dari Rasulullah saw. Padahal, syafa’at di hari akhir nanti –sungguh amat dibutuhkan setiap insan yang berurusan dengan Allah Swt. Syafa’at inilah yang menolongnya dari berbagai kesulitan.

Keempat, hasud dapat menyebabkan orang masuk neraka (dukhulun nar). Bahaya keempat ini merupakan dampak dari berbagai bahaya yang lain. Secara otomatis orang yang amalnya telah terhapus dan tidak mendapatkan syafa’at, maka dapat dipastikan bahwa nerakalah tempatnya kelak. Celaka, celaka, dan celaka.

Kelima, al-ifdha’ ila dharari ghairihi. Bahwa hasud dapat membahayakan orang lain. Hal ini sering terjadi karena orang akan berusaha semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan melenyapkan nikmat yang dihasudi. Ini biasanya akan membawa­bawa orang lain. Sebagaimana hasud menyeret orang lain untuk melakukan makshiat.

Misalnya, untuk menjatuhkan saingan bisnis yang selama ini telah mapan, orang yang hasud akan menggunakan berbagai macam cara. Diantaranya membuat fitnah melalui berbagai media yang ia suarakan lewat mulut orang lain. Sehingga pemilik mulut itulah yang akhinya terkena imbasnya.

Bisa juga orang yang hasud itu dengan sengaja ingin menghilangkan kenikmatan orang lain dengan cara membakar rumah orang tersebut saat ia tidur. Padahal di dalam rumah itu ada isteri, suami, anak, pembantu dan keluarga lainnya. Secara otomatis

tetangga sebelah. Atau bagaimana caranya agar mobil tetangga sebelah itu cepat rusak. Maka berulahlah dia dengan melakukan berbagai intrik yang menyibukkan dirinya sendiri. Padahal, yang demikian itu tidak pernah dipikirkan oleh tetangga sebelah.

Parahnya lagi, sebelum si hasud berhasil merusak mobil, ternyata tetangga sebelah sudah menukar mobil itu dengan mobil yang lebih baru dan lebih canggih. Maka, berpikirlah si hasud dengan intriknya lagi. Disibukkanlah dia dengan berbagai pikiran yang menyedihkan hati dan tidak pernah berhenti.

Ketujuh,

a’mal qalbi hatta yakada la yafhamu hukman min ahkamillahi ta’ala. Hasud akan menyebabkan seseorang buta hatinya dan tidak mempedulikan lagi aturan syariat dan hukum Allah swt. Mata hati si hasud telah buta, sehingga ia tidak peduli bahwa orang yang dihasudi, yang hendak direbut kenikmatannya adalah saudara sendiri, teman sendiri, sahabat, keluarga sendiri, bahkan juga orang tua sendiri.

Begitu pekatnya rasa kebencian dalam hati itu sehingga menutup mata dari pemahaman agama. Si hasud tidak lagi dapat mengenali hukum Allah, ia tidak peduli lagi dengan ancaman Allah bagi orang yang durhaka, menghianati atau memfitnah keluarga sendiri.

Banyak sekali contoh yang menunjukkan betapa sengitnya persaingan dunia bisnis biasa terjadi antar saudara (adik­kakak) dalam satu keluarga. Karena hasud, kawan bisa menjadi lawan dan saudara bisa menjadi terdakwa.

Terakhir, yang kedelapan ada lah alhirmanu wal hidzlanu.

Bahwa hasud itu akan menjadikan seseorang terhalang dari keberhasilan. Artinya, si hasud akan semakin menjauhi diri dari kesuksesan. Meskipun si hasud berhasil mencelakai orang lain tetapi ia sama sekali tidak puas. Bahkan ia akan semakin merasa jauh dari tujuan. Sebagaimana orang yang semakin haus karena minum air laut. Pepatah Arab mengatakan Al hasuud laa yasuud, orang yang hasud itu, tidak akan mendapat apa yang dimaksud.

Di awal tahun baru Hijriyah ini, mari dijauhi sedapat mungkin penyakit hati yang satu ini. Sehingga pergaulan hidup dan persaingin bisnis –dapat dijalankan dengan hati yang teduh, dada yang lapang, dihiasasi senyum yang mengembang, dan penuh kedaimaian. Semoga.

mereka yang tidak tahu­menahu urusan itu ­ikut menjadi korban.

Keenam adalah, at-ta’ab wal ham min ghairi faidatin. Artinya orang yang hasud selalu disibukkan dengan masalah yang tidak ada faedahnya. Juga dirundung kesedihan yang tidak terbatas. Misalnya orang yang merasa hasud dengan tetangga yang membeli mobil, maka ia akan selalu kepikiran bagaimana caranya membeli mobil seperti

23MPA 328 / Januari 2014

Hasud, biasa berawal dari rasa ketidak sukaan seseorang kepada orang lain. Kemudian ketidak sukaan ini bertambah ketika orang lain mendapatkan nikmat atau kesenangan. Hingga, akhirnya muncullah keinginan untuk merusak, bahkan melenyapkan kenikmatan tersebut dari orang lain itu.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak kepada kita semua untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT, yaitu melaksanakan segala perintah­Nya dan meninggalkan segala larangan­Nya, serta dengan memperbanyak amal ibadah kita. Sebab taqwa adalah satu­satunya bekal yang dapat kita bawa untuk menghadap Allah Rabbul Jalil. Allah SWT berpesan:

“Dan berbekallah kalian, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang menggunakan akalnya.” (Qs. al-Baqarah: 197)

Jam’ah Jum’ah Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang mulia

ini, saya mengajak kita semua untuk memperhatikan firman Allah dalam al­Qur’an surat al­A’la ayat 14­17:

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan

beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Qs. al-A’la: 14-17)

Dalam ayat di atas, Allah SWT menggambarkan perbedaan kondisi orang­orang yang beriman yang memilih kehidupan akhirat dengan orang­orang kafir yang memilih kehidupan dunia. Orang yang beriman selalu berusaha membersihkan diri, mengingat Allah, dan mengerjakan shalat. Sedangkan orang­orang kafir mengerjakan sebaliknya, yakni selalu bergelimang dosa, lupa kepada Allah, dan menolak menjalankan perintah Allah untuk menyembah­Nya.

Padahal dalam ayat terakhir di atas, Allah mengingatkan kita bahwa sesungguhnya kehidupan akhirat itu lebih penting dan lebih kekal. Sedangkan kehidupan dunia terbatas oleh usia dan waktu dan kelak pada saatnya kita akan kembali ke alam yang tiada terbatas waktu. Semua amal perbuatan kita selama di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya, karena amal perbuatan tersebut merupakan tabungan akhirat.

Kebahagiaan dunia dapat diperoleh melalui keuletan berusaha dan dapat dinikmati hasilnya selagi hidup, baik berwujud materi kebendaan maupun yang hanya dirasakan oleh perasaan batin. Sebaliknya, kebahagiaan

akhirat tidak nampak sekarang, namun dapat dicapai dengan cara menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan­Nya dengan penuh keikhlasan. Meskipun wujudnya tidak kontan, namun orang beriman tetap meyakini kebenaran janji dan ancaman Allah SWT di hari kemudian.

Dan sesungguhnya justru itulah yang membedakan orang yang beriman dengan mereka yang tidak. Orang yang beriman kepada yang gaib adalah mereka yang mempercayai sesuatu yang belum terjadi, tetapi meyakini kebenarannya dan membuktikan keyakinan tersebut dengan amal nyata. Sedangkan orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak meyakini pada kebenaran janji dan ancaman Allah di akhirat kelak.

Kaum Musliminyang Dimuliakan Allah,

Lalu bagaimana tanda­tanda orang yang beriman? Dalam Qs. al­A’la ayat 14­17 di atas, Allah mencontohkan tanda­tanda orang yang beriman adalah mereka yang senantiasa membersihkan diri, berdzikir, dan mengerjakan shalat. Merekalah yang apabila telinganya mendengar suara adzan menggema, seluruh organ tubuhnya otomatis terhubung satu sama lain: spontan hatinya bergetar, tergugah, dan merasa seolah­olah Allah sedang memanggilnya; mulutnya spontan menjawab panggilan tersebut; dan kakinya spontan berjalan mengambil

24 MPA 328 / Januari 2014

Shalat Sebagai Tanda KeimananOleh : Rofi’udin, S.Th.I, M.Pd.I*)

Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan

air wudlu dan segera bergegas menuju masjid atau mushalla.

Orang yang beriman hatinya gemetar dan takut ketika mendengar nama Allah disebut. Terbayang di benaknya segala Kemahabesaran dan Kemahakuasaan Allah SWT. Maka dengan hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi panggilan Allah, ia tinggalkan semua urusan dunia untuk sujud menghadap Ilahi. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman­Nya:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Qs. al-Anfal: 2)

Berbeda sekali dengan orang yang jauh dari hidayah dan taufik Allah SWT. Suara adzan dianggapnya sebagai suara yang biasa, panggilan Allah tak sedikitpun mengetuk hatinya untuk memenuhi panggilan­Nya. Telinganya sudah tuli dan mata hatinya juga sudah buta. Begitulah hati orang yang sudah tertutup dari inayah dan hidayah Allah SWT. Mereka meremehkan panggilan Allah dan mengabaikan perintah menghadap­Nya. Allah SWT menyebut orang­orang seperti ini sebagai kaum yang tidak berakal, sesuai firman­Nya:

“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sem-bahyang, me reka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.” (Qs. al-Maidah: 58)

Kaum Muslimin Rahimakumullah,Terkadang orang yang tidak

mengerjakan shalat itu bukannya tidak mengetahui bahwa shalat itu wajib. Mereka sesungguhnya juga sudah mengetahui tentang ancaman siksa Allah atas orang­orang yang meninggalkannya. Sebagian bahkan menganggap bahwa jika dalam sehari sudah shalat sekali atau dua kali, maka

baginya itu sudah cukup. Kewajiban shalat dianggapnya sebatas selera. Bila sedang berselera ia shalat, bila sedang tidak berselera, ia tinggalkan tanpa merasa berdosa.

Sesungguhnya yang menjadikan seseorang menganggap remeh kewajibannya tersebut tidak lain adalah karena kebiasaan. Orang yang sudah terbiasa dan tekun menjalankan shalat akan bisa menikmati shalatnya, bahkan selalu merindukan datangnya waktu­waktu shalat. Tetapi orang yang belum biasa, atau mengerjakannya dengan setengah hati, akan merasa berat dan tidak bisa menikmati lezatnya mengerjakan shalat.

Padahal menurut Rasulullah SAW, salah satu faidah shalat adalah menghapus dosa dan kesalahan kita. Jika kita rajin mengerjakannya, maka semakin bersihlah kita dari dosa. Tetapi jika jarang kita melaksanakannya, maka dosa­dosa akan semakin mengotori kita sehingga sulit menerima hidayah dan taufik dari Allah SWT.

Pada suatu ketika Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya:

“Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu salah satu rumah kamu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima kali. Adakah tinggal olehnya kotoran? Serentak sahabat menjawab: Tidak ada, Ya Rasulullah! Beliau bersabda: Maka begitu juga perumpamaan shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan.” (Muttafaqun ‘alaih).

Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia,Manusia memang sungguh pandai,

mereka dapat membuat baja menjadi kapal yang tidak tenggelam, bahkan sanggup mengangkut barang­barang yang berat. Mereka pun sanggup membuat baja yang berat menjadi

sebuah pesawat yang dapat terbang kesana­kemari. Tetapi sayang, mereka tidak pandai bersyukur kepada Allah atas segala rahmat­Nya, tidak meluangkan waktu untuk bersujud menghadap­Nya.

Orang­orang di luar Islam tidak akan berani menghancurkan Islam secara terang­terangan. Mereka harus berpikir seribu kali untuk menghancurkan masjid­masjid tempat ibadah kaum muslimin. Tetapi dengan akal mereka yang licik, mereka jadikan kita melupakan shalat dan tidak memikirkan agama. Kita dicekoki dengan berbagai hiburan dan kenikmatan dunia, seakan­akan agama hanyalah urusan akhirat yang privat dan tidak boleh mewarnai seluruh aktivitas kita di dunia.

Dari ayat­ayat al­Qur’an dan hadits di atas, kita dapat mengambil pelajaran, hendaknya kita merasa khawatir terhadap kualitas shalat kita selama ini. Kita pun hendaknya selalu memohon kepada Allah SWT agar kita dan anak­cucu kita menjadi orang­orang yang tetap mendirikan shalat, dan jangan sampai menjadi orang­orang yang hanya menurutkan hawa nafsunya belaka. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim AS yang diabadikan dalam al­Qur’an:

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap men di rikan shalat, ya Tuhan kami, per-ke nankanlah doaku.” (Qs. Ibrahim: 40)

Kaum Musliminyang Dimuliakan Allah,

Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita lebih meningkatkan kualitas ibadah shalat kita dan segenap keluarga kita sehingga termasuk orang­orang yang memperoleh janji Allah yakni kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Mudah­mudahan kita selalu diberi petunjuk dan pertolongan oleh Allah untuk dapat menjadi hamba­hamba­Nya yang mendirikan shalat. Amin, Ya Rabbal Alamin.

25MPA 328 / Januari 2014

26 MPA 327 / Desember 2013

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM26

27MPA 327 / Desember 2013

Pesantren salaf, selalu identikdengan kitab kuning. Masyarakatjuga lazim menyebut kitab kuningini dengan sebutan “Kitab Gundul”.Sebab, selain dicetak menggunakankertas berwarna kuning, kitab yangditulis dengan huruf Arab itu, takmenggunakan sedikitpun harakatlayaknya tulisan Arab dalam al-Qur’an yang biasa kita baca.

Naskah dalam kitab kuning,juga lazim ditulis dengan gaya bahasasastra. Bahkan ada yang mengan-dung kutipan berbahasa Ibrani. Inilahyang membikin santri “meriang”,karena kitab ini jadi susah untukdimaknai. “Atas alasan itulah, kamilantas menerbitkan kitab kuningyang sudah diberi makna, untukmembantu mereka yang ingin belajar danmemahami kitab kuning,” ujar KH. AhmadYasin Asymuni.

Kitab terbitan Pesantren HidayatutThullab ini kemudian populer dengansebutan “Kitab Bima’na Petuk”. Sebagaipendiri dan pengasuh pesantren HidayatutThullab, Gus Yasin – demikian ia karibdipanggil – memimpin sendiri pemaknaankitab kuning tersebut. Beberapa orang santriyang tulisannya bagus, bertugas mencatatsemua uraiannya disamping naskah utama.“Catatan pinggir itu lantas diselaraskan lagidengan isi kitab. Sebab jika salah makna,akan salah seumur hidup,” tutur pria kela-hiran Kediri 8 Agustus 1963 ini.

Sejak didirikan tahun 1993, tak kurangdari 200 judul kitab yang ditulis ulama’Timur Tengah, Jazirah Arab, maupun karya

ulama’ Indonesia yang dibubuhi maknauntuk diterbitkan kembali. Selain memaknaikitab klasik, pesantren ini juga menerbitkankitab karangan Gus Yasin sendiri yangmemang dikenal sebagai penulis produktif.Sejak mulai menulis di tahun 1989, pria yangjuga menjabat Wakil Katib Syuriah PWNUJatim ini telah membuahkan karya 170 judulkitab. “Semuanya saya tulis dalam bahasaArab dan diberi pemaknaan,” tuturnya.

Pesantren Hidayatut Thullab rata-ratamencetak hingga 25 ribu eksemplar untuktiap judul kitab. Tiap bulannya, omzet pen-jualan Kitab Bima’na Petuk rata-rata Rp.15 juta per bulan. Jika Ramadhan tiba omzetpenjualan akan melonjak tajam hinggamenembus angka Rp. 35 juta. Pondok Petukjuga melayani pesanan khusus. “Ada yangdatang ke sini membawa kitab untuk diberi

catatan di pinggirnya,” ujar KyaiMuda NU yang populer lewat karyaKitab Tafsir Al-Fatihah ini.

Selain dipakai santri salaf dipulau Jawa, Kitab Bima’na Petukbahkan telah sangat populer di tanahSumatera, Sulawesi, Kalimantan,bahkan negeri Jiran Malaysia, danjuga Inggris. “Santri di sini malah ma-yoritas dari luar pulau seperti Suma-tera dan Kalimantan,” tandas priayang pernah diundang untuk bedahkitab di Malaysia ini mengulum se-utas senyuman.

Kitab Bima’na Petuk, diyaki-ninya lebih gampang dimengerti parasantri. Waktu belajar santri pun men-jadi lebih efektif. Sebab selama ini,target kurikulum di pesantren se-

ringkali tak tercapai gara-gara waktu santrihabis untuk belajar membaca kitab kuning.“Alhasil, banyak santri lulus tanpa sempatmendalami isi kitabnya,” tukasnya. “Dengankitab ini, asatidz bisa mendiskusikan isinyabersama para santri tanpa mesti direpotkanproses pemaknaannya,” tambahnya menan-daskan.

Meski demikian, penguasaan terhadapilmu Shorof, Nahwu, Bahasa Arab besertailmu Balaghahnya tetap menjadi syarat wajibdan modal penting untuk bisa menguasaikitab kuning, disamping juga keluasanwawasan dan penalaran. “Pemaknaan dalamkitab terbitan pesantren Hidayatut Thullabsebenarnya lebih bersifat memberikan artiketimbang menerjemahkan,” terangnya.

Di pesantren ini, anak pasangan KyaiAsymuni dan Ibu Nyai Hj. Muthmainah

PP. Hidayatut Thullab Kediri

Santri yang LulusHarus Membuat Sebuah Kitab

KH. Ahmad Yasin Asymuni

Gedung MI Hidayatut Thullab yang dibangun sendiri oleh santri Reporter MIMBAR Alfiatu Sholikah saat mengunjungiKoperasi Kitab Hidayatut Thullab

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM27

28 MPA 328 / Januari 2014

itu juga mengembangkan metode khususuntuk mempelajari shorof-nahwu yang per-nah didapatnya dari Lirboyo, tempat diri-nya mondok dulu. “Di pesantren ini, kamimenargetkan ilmu alat yaitu Shorof dan Nah-wu harus tuntas dalam waktu tiga tahun,”tukasnya.

Mulai di Kelas VI Ibtidaiyah, para san-tri sudah mempelajari ilmu Shorof dari tigaaspek, yaitu Al-Qawa’idus Sharfiyyah, Al-Amtsilatut Tashrifiyyah dan Al-I’lal dandasar-dasar ilmu nahwa dan fiqh. Di Kelas Idan II Tsanawiyah, para santri mulai mem-perdalam nahwu, mulai Qawaidun Nahwi,I’rab dan Ilmu nahwu, ditambah ilmu Arudl,

Ushul Fiqh, Tashawwuf dan kitab lainnya.“Kelas III Tsanawiyah diajarkan ilmu ba-laghah, mantiq, fiqh, tashawuf, tauhid, tafsirdan hadits,” ujarnya. “Intinya, semua ilmualat untuk membaca dan memahami KitabKuning harus sudah tuntas di tingkat Tsa-nawiyah,” tandasnya.

Sementara di tingkat Aliyah, semua ma-teri kitab yang diajarkan akan mengarahkansantri pada pengkhususan untuk mendalamiFiqh. Ada sembilan disiplin ilmu fiqih yangdiajarkan di tingkat Aliyah, yaitu Tafsir AyatulAhkam, Ahaditsul Ahkam, Ilmu fiqh, Qaidahfiqh, Ushul fiqh, Sejarah fiqh, Hikmah fiqh,Fiqh mawarits dan Ilmu falak. Sedangkan ditingkat Itmamiyah, para santri diajarkanmateri ilmu hikmah, memperdalam tashawuf,dakwah dan metodologi aplikasi hukum fiqh.“Untuk materi tasawuf, kami menggunakankitab al-Hikam,” ujar pria yang pernah men-jadi Mudir di Pesantren Lirboyo ini.

Pesantren spesialis fiqh dipilih GusYasin, karena menurutnya semua manusiatidak akan bisa lepas dari hukum Allah. Se-mua gerak manusia, pasti ada hukumnya.Maka mau tidak mau, kita harus tahu hukum-hukum itu. Sementara di masyarakat banyakyang tidak paham akan hukum Allah. “Ka-rena itu, kami ingin mencetak santri yang

paham tentang hukum Allah itu,” tandasnya.“Pertimbangan saya memfokuskan pengajar-an pada spesialisasi fiqh, juga karena sayalebih memilih alumni pesantren ini tahusedikit hal tapi dalam. Bukan tahu banyakhal tapi tidak dalam,” tambahnya.

Gus Yasin sangat berharap, agar lulus-an santri Hidayatut Thullab mampu men-jawab masalah-masalah fiqih di masyarakat.Untuk mengembangkan kemampuan santri,di pesantren ini didirikan Lembaga BahtsulMatsail (LBM). Lembaga ini meneliti ma-salah–masalah yang terjadi di masyarakatbaik bersifat kasuistik, insidentil atau masa-lah yang sudah lama terjadi yang membu-

tuhkan jawaban hukum. “Semua persoalanitu dibahas dan dicarikan jawaban hukum-nya berdasarkan madzhab qauli, yakni hu-kum–hukum fiqih yang tertulis dalam kitab–kitab mu`tabar,” terangnya.

Selain menggalakkan kegiatan diskusidan musyarawarah di internal pondok, jugamengembangkan dialog interaktif yang di-ikuti oleh masyarakat luas. Acara yang di-kemas dengan kegiatan Istighasah, DialogFiqih Interaktif dan Tausiyah (IDIHIT) iturutin diadakan tiap hari Jum’at malam SabtuLegi dan dihadiri hingga lima ribu jamaah.

Dalam beragam kesempatan yang jugadiliput oleh Dhoho TV, Kaka TV, Radio Ara-fah FM dan Bonansa FM itu, jamaah bisamenanyakan segala permasalahan kepadaGus Yasin. “Ada yang bertanya tentang hu-kum Islam. Bahkan ada yang minta ijazahdoa-doa untuk menyembuhkan penyakit,mengusir jin dan menambah daya ingat ke-cerdasan,” terang pria yang juga mengasuhpengajian Kitab Pengobatan “SyamsulMa’arif” ini di bulan puasa sambil terse-nyum.

Sebagai penulis kitab yang produktif,Gus Yasin juga melatih para santri untuk bela-jar menulis. Dia berharap, ke depan akan lahirlebih banyak kitab dari rahim pesantren yang

ditulis oleh para santri dan kyai. Kepada santridi tingkat Aliyah, dia pun mewajibkan santriuntuk membuat sedikitnya satu tulisan. “Inimasih awal. Tapi ke depan, saya berharaptiap santri yang akan lulus harus membuatsebuah tulisan, atau sebuah kitab,” ujarnya.

Para santri juga dibekali keterampilankomputer, pertukangan, menjahit bagi san-triwati, berkebun, menggarap sawah danperikanan, juga menyablon. Pesantren inimemiliki dua kolam ikan patin yang dikelolasantri. Satu kolam berukuran sekitar 3 x 15meter, yang satu lagi berukuran lebih besar,yaitu sekitar 6 x 30 meter.

Semua perawatan taman dan pengelo-

laan sawah, semuanya dikelola para santri.Bahkan semua pembangunan gedung pon-dok, dikerjakan sendiri oleh para santri. “Se-minggu sekali, para santri dikerahkan untukmembantu pembangunan pondok. Santrisendiri tukangnya,” ujarnya. “Untuk pence-takan dan distribusi kitab, juga diserahkankepada para santri,” tambahnya.

Selain mengelola usaha milik pesan-tren, para santri juga diberi kewenangan un-tuk membuka usaha mandiri di luar pondok.“Ada yang buka warung, bikin toko danusaha yang lainnya,” terangnya. Bagi GusYasin, apa yang dilakukan santrinya itubagian dari sebuah Thariqat dan mengaji rasamenjalani realitas kehidupan. “Thariqat itutidak hanya wirid, tapi juga Ta’alum waTa’lim, belajar dan mengajar,” tuturnya.

Karena itu, santri senior yang akan lu-lus harus pernah terjun untuk mengabdi dimasyarakat, membuat desa binaan, jugamengadakan bakti sosial kepada masyarakat.“Materi Fiqh untuk membentuk kerangkaberpikir dan penalaran santri. Sementara kaji-an tasawuf untuk membentuk karakter akh-lakul karimah,” tukasnya. “Harapan kami,akan lahir generasi ahli fiqh yang berhatisufi,” tandasnya.

Dedy Kurniawan, Alfiatu Sholikah

Kolam ikan Patin yang dikelola santri Santri Hidayatut Thullab tengah menunjukkan ikan Patin hasiltangkapannya

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM28

29MPA 328 / Januari 2014

Pemanasan global di planet bumibenar-benar tak dapat dielakkan lagi. Se-bab industri telah menyumbangkan po-lutan tiada pernah henti. Bumi denganekploitasinya mengeluarkan gas bera-cun melalui gunung-gunung berapiyang makin aktif. Juga transportasi dantentu saja pembakaran hutan.

Sebagai akibatnya, partikel-parti-kel polutan menghambat pemantulanpanas matahari dari bumi. Inilah yangmenyebabkan terjadinya pemanasanglobal, karena suhu di permukaan bumimeningkat. Dari efek rumah kaca ini ber-akibat pula pada meluasnya lubangozon sebagai filter ultraviolet.

Oleh karenanya Indonesia – yangmerupakan paru-paru dunia dengan hu-tan tropisnya – turut berupaya mengu-rangi dampak pemanasan global terse-but. Salah satunya dengan dicanang-kannya program penanaman 1 milyarpohon yang dimulai sejak tahun 2010.Dan Kementerian Agama melalui Dhar-ma Wanita Persatuan Kanwil Kemente-rian Agama yang tergabung dalamBKOW (Badan Koordinasi OrganisasiWanita) turut aktif dalam program ter-sebut.

Penanaman secara simbolik oleh40 perwakilan organisasi wanita di JawaTimur telah dilakukan pada tanggal 4

Desember 2013. Lokasinya berada di se-putar lingkungan Kanwil KementerianAgama Jawa Timur, tepatnya di area ge-dung Pusat Pengembangan dan Pelatih-an Siswa Santri di Jalan Raya JuandaSidoarjo .

Hadir dalam penanaman pohontersebut; Dra. Hj. Fatma Syaifullah Yu-suf selaku Ketua Umum BKOW Provin-si Jawa Timur, Kepala Dinas KehutananProvinsi Jawa Timur Ir. Gatot Subektio-no, MS, Kepala Bagian Tata Usaha padaKanwil Kementerian Agama Provinsi Ja-wa Timur Drs. Mus-ta’in, M.Ag besertabeberapa pejabat dilingkungannya, ser-ta para pengurusmasing-masing orga-nisasi wanita sepertiDharma Wanita Per-satuan, Persit Karti-ka Candra Kirana,Aisyiah, Muslimat,Wanita Muslim, Ikat-an Istri Dokter danyang lainnya.

Dengan meng-ambil tema “BumiSemakin Panas MariKita Wariskan Hu-tan yang Lebih Baik

DHARMA DHARMA DHARMA DHARMA DHARMA WWWWWANITANITANITANITANITA PERSAA PERSAA PERSAA PERSAA PERSATUTUTUTUTUANANANANANKANWIL KEMENKANWIL KEMENKANWIL KEMENKANWIL KEMENKANWIL KEMENAAAAAG PRG PRG PRG PRG PROOOOOVVVVV..... J J J J JAAAAAWWWWWA A A A A TIMURTIMURTIMURTIMURTIMUR

IKUT IKUT IKUT IKUT IKUT TTTTTANANANANANAM AM AM AM AM 1 MIL1 MIL1 MIL1 MIL1 MILYYYYYAR POHONAR POHONAR POHONAR POHONAR POHONuntuk Generasi Penerus”, Fatma Syaif-ullah Yusuf dalam sambutannya meng-ajak agar BKOW berpartisipasi dalamprogram penanaman 1 milyar pohon.Program ini dimulai dari lingkungan ter-dekat hingga menghijaukan perkotaan,sehingga nantinya akan dapat mening-katkan ketersediaan oksigen.

Bekerja sama dengan Dinas Kehu-tanan Provinsi Jawa Timur yang telahmemberikan bantuan bibit pohon seba-nyak 200 biji. Bibit-bibit inilah yang ditanam di area Gedung Pusat Pengemba-ngan dan Pelatihan Siswa Santri, yangterdiri dari 50 tanaman keras meliputimahoni, glodogan, matoa dan tanjungdan 150 tanaman buah antara lain nang-ka, sirsak, mangga, cempedak, sawo,serta tanaman buah lainnya.

Ir. Gatot Subektiono, MS mengin-formasikan pula, bahwa Jawa Timur te-lah tiga kali berturut-turut menjadi jua-ra 1 tingkat nasional dalam program pe-nanaman 1 milyar pohon. Tentu sajaupaya tersebut tidak hanya berhentisampai di sini saja. Peningkatan targetpenanaman akan terus dilakukan hinggalebih dari 200 juta pohon.

Sementara itu, Hj. Habsah Sudjakselaku ketua panitia dalam laporannyamenyampaikan, bahwa dalam acara ter-sebut dibagikan pula 400 bibit pohonbuah ke 40 organisasi BKOW yang akanditanam, dipelihara, dan setelah 3 bulanmelaporkan kondisi tanaman tersebutmasih hidup atau sudah mati. Anni

Hj. Fatma Syaifullah Yusuf menanam pohon mentega (Dyaspiros Blancoi)

Hj. Fatma Syaifullah Yusuf didampingi Hj. HabsahSudjak dan Ibu Gatot Subektiono

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM29

30 MPA 328 / Januari 2014

Sebuah perubahan bisa ditandaidengan suara bedug. Itulah yang terjadipada Launching UIN Sunan Ampel Su-rabaya, yang dihelat pada tanggal 4 De-sember 2013. Menteri Agama Surya-dharma Ali memukul bedug di gedungauditorium kampus UIN Sunan AmpelSurabaya, sebagai pertanda perubahansecara resmi Institut Agama Islam Nege-ri Sunan Ampel Surabaya menjadi Uni-versitas Islam Negeri Sunan Ampel Su-rabaya. “Atas nama pemerintah sayamengucapkan selamat atas suksesnyaperubahan status ini,” ucap Menagyang disambut gemuruh tepuk tangan.

Perubahan stasus tentu bukanproses yang mudah. Sebab proses ter-sebut telah memakan waktu yang cukuppanjang. “Lega rasanya. Sebab sayasempat diliputi perasaan was-was kalausaja Menag tidak bisa hadir, karena me-mang berbarengan dengan agenda PakMenteri mendampingi kunjungan Presi-den di Madura,” ujar Prof. Dr. AbdulA’la, MAg saat memberikan sambutan.

Rasa was-was itu tentulah sangatberalasan. Sebab ternyata keinginanIAIN Sunan Ampel Surabaya untukmenjadi UIN sudah sangat lama. Ba-yangkan saja, sejak pengajuan proposalhingga ditandatangani keputusannyaoleh Presiden Susilo Bambang Yudho-yono yang ditetapkan pada tanggal 1Oktober 2013 – berdasarkan Perpres No.65 tahun 2013 – telah memakan waktusekitar empat tahun. “Ucapan terima ka-sih saya sampaikan kepada Pak Surya-dharma Ali atas beralihanyaIAIN Sunan Ampel Suraba-ya menjadi UIN. Sebab padaperiode Menag sebelumnyatelah menutup rapat-rapatalih status ini,” ucap RektorUIN Sunan Ampel Suraba-ya ini dengan sumringah.

Dengan perubahantersebut, di hadapan rektorPTAIN Se-Indonesia, pim-pinan PTAIS se-Jawa, Balidan NTB, para guru besardan mahasiswa UIN Sura-baya, pimpinan dan kepalaMadrasah Aliyah/SMA,Menag berharag agar per-

ubahan ini mampu meningkatkan mutukampus. Sebab ada tugas besar yangharus dilakukan oleu UIN Sunan AmpelSurabaya. Pertama, menyelenggarakanintegrasi ilmu agama Islam dengan ilmulain. Kedua, memenuhi tuntutan per-kembangan ilmu pengetahuan. Danketiga, mewujudkan SDM yang ber-kualitas. Hal itu diungkapkan H. Surya-dharma Ali dalam acara Launching yangdihadiri pula oleh Dirjen Pendis, WagubJatim, Kakanwil Kemenag Prov. Jatimdan Konjen Jepang ini.

Kepada Wagub Jatim, Menag pun

Launching UIN Sunan Ampel SurabayaMenMenMenMenMenuju Uniuju Uniuju Uniuju Uniuju Univvvvvererererersitas Islam Bersitas Islam Bersitas Islam Bersitas Islam Bersitas Islam Bertartartartartarafafafafaf Inter Inter Inter Inter Internasionalnasionalnasionalnasionalnasional

berharap agar Pemprov Jatim turut men-suport dengan membantu peningkatansarana dan prasarana demi menunjangperkuliahan. Sebab nantinya UIN Sura-baya banyak membukan fakultas danjurusan baru. Di antara fakultas baru ituadalah Fakultas Kesehatan, FakultasEkonomi dan Bisnis Islam, FakultasSains dan Teknologi, serta FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik. “Saya tahu,Pemprov Jatim tidak sayang denganAPBD-nya dengan banyak mengaloka-sikan anggaran bagi Madin dan pondokpesantren. Karena itu saya harap pem-

prov Jatim pun mensuportUIN,” tukas Menag.

Apalagi, menurutnya,Jatim patut berbangga. Se-bab menjadi satu-satunayprovinsi yang memiliki duaUniversitas Islam Negeriyakni UIN Malang dan UINSurabaya. Apalagi, UINMalang bersama UIN Ja-karta diproyeksikan menja-di universitas Islam bertarafinternasional. “Saya berha-rap UIN Sunan Ampel Sura-baya pun segera menyusul-nya,” ucap SuryadharmaAli bernada serius. Pri

Menag RI: tugas besar yang harus dilakukan oleu UIN Sunan Ampel Surabaya. adalahmenyelenggarakan integrasi ilmu, memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan,

dan mewujudkan SDM yang berkualitas

Sukses. Suasana launching UIN Sunan Ampel Surabaya di gedungAudatorium yang begitu semarak

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM30

31MPA 328 / Januari 2014

Subbag Informasi dan Humas meng-adakan kegiatan tentang Evaluasi Pengelo-laan Penggunaan Website dan Penganuge-rahan Penggunaan Website KementerianAgama se-Jatim. Acara tersebut diselengga-rakan pada tanggal 2-4 Desember 2013 diHotel Utami Jl. Raya Juanda Sidoarjo.Pelaksanaan kegiatan tersebut didasari olehUUD no. 11 tahun 2008 tentang informasidan transaksi elektronik dan UUD no. 36tahun 1999 tentang telekomunikasi.

Tujuan kegiatan tersebut, adalah untukmewujudkan pelaksanaan pelayanan publikyang efisien dan transparan, serta mening-katakan sumberdaya pengelolaan data me-lalui situs Kementerian Agama dan layananinformasi. Sebab Kementerian Agama Pro-vinsi Jawa Timur telah meraih banyak pres-tasi di even nasional dan internasional. Untukitulah, diperlukan pemberitaan melalui Web-site yang dikelola oleh tenaga yang handal.

Pemberitaan melalui Website di tingkatnasional, Jawa Timur pada tahun 2012 telahmenduduki juara peringkat ke-3. Namunsayangnya, di tahun 2013 merosot ke pe-ringkat 5. Sedangkan juara pertama disabetoleh Kalimantan Selatan. Meski demikian,Jawa Timur tetap diperhitungkan secaranasional terkait dengan perkembanganWebsite dan teknologi. Sebab merosotnyaJawa Timur itu tak dikarenakan produk atauperkembangan website dan teknologinyamerosot. Tapi memang ada beberapaprovinsi yang grafiknya lebih meningkatsecara signifikan.

Ada beberapa hal yang diharapkan

untuk menunjang proses pelaksanaan pro-gram kegiatan yang ada di Kemenag Prov.Jatim melalui situs Website. Sebab denganpemberitaan tersebut menjadikan prosesnyalebih cepat, informasi lebih tersebar luas,serta sekaligus sebagai penyimpanan datasecara lebih aman. Untuk kedepan, KemenagProv. Jatim mengharapkan, agar seluruh datayang berbentuk aplikasi maupun sistem adadi Informasi dan Humas.

Rapat evaluasi menjadi sarana pe-nyampaian inspirasi, terkait potensi dan in-frastruktur yang menjadi penunjang pemak-simalan kinerja website. Laporan menjadisalah satu bukti pelaksanaan kegiatan yangdapat dipertanggungjawabkan sebagaiinformasi yang dimuat di website. Dengankata lain, ketika laporan tidak atau belumdibuat, maka suatu kegiatan dianggap tidakatau belum dilaksanakan. “Hal ini menjadisuatu peringatan terkait pentingnya sebuahlaporan kegiatan atau berita,” tukas Drs. H.Sudjak, M.Ag.

Beberapa kendala yang ditemui dalampembuatan website di lingkungan Kemente-rian Agama Provinsi Jawa Timur, di antara-nya terkait kesejahteraan sumberdaya ma-nusianya, serta infrastruktur sarana danprasarana penunjang pemaksimalan pem-buatan berita. Oleh karenanya, Kepala Kan-wil Kemenag Prov. Jatim ini berharap, agarsemangat dan kemauan untuk menulis lapor-an dan berita terus ditingkatkan. Sebab de-ngan peningkatan tersebut akan dapat me-majukan dan memudahkan akses informasidari Kementerian Agama Provinsi Jawa

Timur bagi masyarakat luas.Kakanwil juga menyatakan, bahwa

penulisan berita dalam website harus men-jadi sarana informasi keseluruhan objektiftanpa memilih berita yang sensasional. Web-site Kemenag Provinsi Jawa Timur harusmenjadi sarana yang lugas dan terbuka, se-hingga keseluruhan informasi terkait Keme-nag Provinsi Jawa Timur dapat diakses da-lam website tersebut.

Dalam evaluasi pengelolaan situspenggunaan website kali ini, juga diadakanlomba pengelolaan situs dan penggunaanwebsite di lingkungan Kemenag Jawa Timur.Selaku Kasubbag Informasi dan HumasKanwil Provinsi Jawa Timur, Dr. Fatchularief, M.Ag mengumumkan, bahwa Kab.Madiun menjadi juara 1 dengan nilai 146berita. Disusul Kab. Bangkalan sebagai juara2 dengan 138 berita, serta juara 3 diraih olehKab. sidoarjo. Sedangkan daerah yang me-miliki nilai terendah, adalah Kab. Bondo-woso dengan nol berita.

Para pemenang 3 besar lomba penge-lolaan situs dan penggunaan website akandiberikan hadiah uang pembinaan dan tabletPC, sebagai motivasi kinerja untuk lebihmeningkatakan kualitas laporan dan beritadi lingkungan Kemenag Jawa Timur. Bagidaerah yang belum dapat mengoptimalkanpenggunaan website dan pembuatan berita,agar perlombaan ini dijadikan motivasi untukmemperbaiki dan mulai dapat memanfaatkansarana website untuk informasi kegiatanyang dilakukan di lingkungan Kemenagseluruh Provinsi JaTim. Nuriz

EVALUASI PENGELOLAAN SITUSPENGGUNAAN WEBSITE

KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR

Kakanwil foto bersama para pemenang penulisan berita webKemenag Prov. Jatim

Kabbag TU memberi sambutan kepada para peserta evaluasipengelolaan situs web kemenag prov. Jatim di hotel Utami.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM31

32 MPA 328 / Januari 2014

Pada penghujung tahun 2013,bangsa Indonesia memperoleh keperca-yaan dari dunia internasional dengandiselenggarakannya “The 3rd Interna-tional Islamic Conference on Media”.Konferensi yang digelar mulai tanggal3 s/d 5 Desember 2013 tersebut, ber-tempat di Hotel Shangri-La Jakarta de-ngan tema “Media and Social Respon-bility”. Ini merupakan konferensi kaliketiga – yang dua tahun sebelumnyajuga diselenggarakan di Jakarta. Se-dangkan yang kali pertama penyeleng-garaannya cukup jauh rentang waktu-nya, yakni tahun 1980.

Even dua tahunan ini merupakankerjasama antara Rabithah Al-Alam AlIslamiyah (Liga Muslim Dunia), Inter-national Islamic Organization of Media(IIOOM), Kementerian Agama RI danUIN Jakarta. Sebanyak 230 peserta yangmerupakan perwakilan dari 53 negarahadir dalam kegiatan yang dihelat diIbukota negeri ini. Diantara peserta ituberasal dari negara Arab Saudi, UniEmirat Arab, Mesir, Maroko, AfrikaSelatan, Amerika Serikat, Kanada, Aus-tralia, Selandia Baru, Inggris, Spanyol,Sudan, Yaman, Bulgaria, Malaysia, Si-ngapura, Thailand, Indonesia dannegara-negara Islam lainnya.

Sebagai tuan rumah sekaligus me-wakili pemerintah RI, Menteri Agama H.Suryadharma Ali sehari sebelumnyamenggelar acara ‘Welcome Dinner’ un-tuk menyambut kehadiran duta-duta

dari berbagai belahan dunia. Serangkai-an acara telah dipersiapkan oleh panitiauntuk mendukung tertib dan kesukses-an kegiatan. Perhelatan akbar yang di-hadiri oleh para pakar dan akademisidari berbagai disiplin ilmu dan praktisimedia ini, diharapkan dapat menghasil-kan rumusan komperehensif dan mem-berikan sumbangan berarti bagi perkem-bangan media dan umat Islam di berba-gai penjuru dunia.

Konferensi tersebut dibuka secararesmi oleh Menteri Agama RI, Dr. H.Suryadharma Ali, M.Si, mewakili Presidenyang berhalangan hadir karena pada saatbersamaan menghadiri KTT di Bali.Dalam sambutan tertulisnya Presiden RI,yang dibacakan Menteri Agama, me-nyatakan bahwa konferensi ini memilikinilai penting karena melihat peran mediasaat ini dalam membangun jejaring komu-nikasi dan penguatan Ukhuwah Islami-yah. Abad Milenium telah menempatkanperanan media sangat besar karena dapatmempengaruhi masyarakat.

Umat manusia saat ini dihadapkanpada realitas sosial yang telah disempit-kan maknanya menjadi realitas media ataurealitas seperti apa yang tertera di media;seolah apa yang disampaikan adalah se-lalu benar, akurat dan dapat dipercaya.Oleh karena itu, umat Islam harus cerdasdan selektif dalam memilih berita atauinformasi dengan menjauhi fitnah yangujung-ujungnya memunculkan korban.Umat Islam sering menjadi korban media

karena tidak mampu menguasai media.Selain itu seringkali Islam dipersoalkanpada pendeskriditan sebagai agama yangtidak toleran dan lebih mengedepankankekerasan, padahal itu kebohongan yangnyata. Sejatinya media harus menyam-paikan fakta atau kebenaran dan bukanjustru menyampaikan informasi yangmenyesatkan.

Sekjen Rabithah Al-Alam Islami-yah Dr. Abdullah Mohsin Al-Turkimemberikan penghargaan dan ucapanterima kasih kepada pemerintah RI yangbersedia menjadi tuan rumah “The 3rdInternational Islamic Conference onMedia”. Diharapkan agar umat Islamtidak hanya menerima satu arah sajainformasi dari media, tetapi bisa memilihmana informasi positif di tengah ragaminformasi yang negatif. “Propagandamedia terhadap perilaku masyarakat luarbiasa hebatnya. Ini menuntut umat Is-lam harus selalu berpegang teguh kepa-da risalah Islam,” tandasnya. “Hal inipula yang mendorong tersebarnya sya-ri’at dengan melihat perkembanganyang terjadi pada peranan media,” tam-bahnya menegaskan.

Sesungguhnya Rabithah Al-AlamAl-Islamiyah menyadari dengan jalanmemegang teguh konsep Islam danmembentengi masyarakat dari pengaruhnegatif media dengan selalu menjaganilai keislaman. Harapannya dengankonferensi ini akan memberikan penga-ruh yang positif dalam interaksi dan ko-munikasi serta mempunyai ’itikad meng-ikat umat manusia. Peran media Islambaik secara formal maupun tidak formalmemberikan kontribusi terhadap nilai-nilai keIslaman. “Tidak seperti saat iniyang tengah berkembang di dunia se-olah-olah Islam yang nampak sebagaigerakan radikal semata,” ungkapnya.“Maka media Islam harus mampu me-mainkan peran dalam mendorong umatdalam melaksanakan ibadah kepada Al-lah SWT sebagai kunci kebahagiaandunia akhirat,” tuturnya menambahkan.

Pada saat sesi konferensi persMenteri Agama yang didampingi Sek-jen Rabithah Al-Alam Al-Islami (LigaMuslim Dunia), Sekjen Kemenag RI danRektor UIN Jakarta menyampaikan, bah-wa tujuan diselenggarakannya konfe-rensi ini adalah untuk penguatan kerja-sama media Islam dalam memberikan

The 3rd International Islamic Conference on MediaUmat Islam Harus Mampu Menguasai Media

Pemukulan gong tanda dimulainya secara resmi “The 3rd InternationalIslamic Conference on Media”.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM32

33MPA 328 / Januari 2014

informasi yang berimbang sehingga adapilihan yang benar.

Selain itu SDM media yang ada dilapangan diharapkan menjadi tenagayang handal. Indonesia sebagai negarayang berpenduduk Muslim terbesar didunia akan mengusulkan kepada Ra-bithah Al-Alam Islamiyah, agar memilikimedia yang representatif bagi dunia Is-lam dan menghilangkan stigma negatiftentang Islam. Hal ini didasarkan faktaRabithah Al-Alam Al-Islami memilikijaringan dengan berbagai negara.

Tak kurang puluhan pembicarayang berasal dari pejabat pemerintahan,akademisi dan praktisi baik dari dalamdan luar negeri turut andil dalam konfe-rensi tersebut. Di antara pembicara yanghadir ada sosok mantan Wakil PresidenRI, H. M. Jusuf Kalla sebagai KeynoteSpeech dengan materi tentang Mediadan Sosial. Dalam uraiannya dinyata-kan, bahwa media itu seperti mata pisauyang memiliki dua sisi. Agar media dapatberjalan dengan baik, maka perlu ada-nya pengawasan.

Dahulu ketika orang ingin mende-ngarkan ceramah agama, tuturnya, orangharus mendatangi masjid atau tempat di-mana pengajian itu digelar. Namun saatini cukup duduk di rumah bisa mende-ngarkan atau melihat melalui media. Me-dia sudah menjadi bagian hidup dari ma-syarakat dan dibutuhkan kontrol sosialwalaupun itu sulit dilakukan di era keki-nian karena semua serba bebas. “Persoal-an besar dunia Islam dan bangsa-bangsadi dunia ini, adalah kekurangan kreativi-

tas media yang kuat dan kontrol yangbaik karena membutuhkan edukasi, ka-pital dan usaha yang baik,” paparnya. “Ti-dak ada negara di dunia ini yang bebasdari pengaruh media. Harus disadari me-dia telah menjadi industri, sehingga se-muanya harus baik dan menarik,” tukasnya.

Sementara itu Sekjen Kemenag RI,Bahrul Hayat selaku ketua penyeleng-gara menegaskan, bahwa konferensi inimemiliki peran strategis bagi pemberi-taan Islam di dunia. Diharapkan adalangkah nyata untuk menghapus ste-reotip negatif yang selama ini diberita-kan oleh media asing terkait dengan du-nia Islam. Untuk menguatkan usaha itujuga dilakukan penandatanganan kodeetik oleh Menteri Agama dan perwakil-an delegasi dari berbagai negara.

Sebagai hasil konferensi maka di-rumuskan pokok-pokok rekomendasiyang dibacakan oleh Sekjen OrganisasiInternasional Media Islam (IIOOM)Hassan Al Ahdal yang berisikan antaralain: pertama, umat Islam harus mene-rapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilaiIslam pada area yang berbeda di kehi-dupan sosial termasuk media. Kedua,perkembangan sistem dan media di eraglobalisasi baik untuk umat jika itu di-terapkan pada masyarakat Islam danmenjadi contoh moral.

Ketiga, Ada kebutuhan untuk ber-interaksi dan bekerja sama antara prak-tisi media Islam dan komunitas Islamuntuk memperkaya isi media melalui kri-tik yang membangun dan analisis. Ke-empat, untuk mengawasi persaingan an-

tar media yang menyebabkan pecahnyaprinsip, nilai dan legalitas Islam. Kelima,untuk mendukung media umumnya danmedia Islam khususnya agar tidak terlibatdalam provokasi, liberalisme, faksi dansektarian. Keenam, untuk menyatukanmedia terutama media Islam untuk meng-ambil peran dalam menyampaikan kebe-naran, keseimbangan, secara utuh dantidak bias sebagai tujuan untuk meme-cahkan suatu masalah pada masyarakatdan memberikan solusi yang terbaik.

Konferensi ini memberikan pence-rahan yang konstruktif terhadap berba-gai persoalan keumatan. Ada keterkait-an antara media dengan usaha atau bis-nis, ada misi bisnis yang diemban untukkeberlangsungan media. Tidak jarangupaya penyampaian misi suci mediaberubah demi kepentingan bisnis. Tidaksedikit media yang melupakan nasional-isme dan idealisme. Oleh karenanyamedia Islam diharapkan berperan aktifdalam menyampaikan pesan Islam yangbermartabat dengan tetap memperta-hankan profesionalisme.

Maka sudah selayaknya kalau umatIslam memiliki TV Internasional sebagaifilter penetrasi media Barat yang selalubersikap negatif dan merugikan umat Is-lam. Kedepan konferensi ini diharapkanlebih aplikatif dan mampu menjabarkanisu-isu Islam di negara minoritas. “De-ngan begitu media Islam akan dapat men-jadi pendamping bagi umat Islam dalammengarungi dunia global dengan tetapmemegang teguh risalah Islam,” ungkapMenteri Agama, H, Suryadharma Ali saatmenutup secara resmi acara konferensitersebut. Syaifudin Ma’arif

Menag RI Suryadharma Ali di antara peserta Konferensi

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:39 PM33

34 MPA 327 / Desember 2013

Jalan Islam telah membimbingnya menuju medan dak-wah. Segala atribut formal – termasuk profesinya sebagaiPegawai Negeri Sipil – rela ditinggalnya demi pilihannya men-jadi seorang da’i. Dengan keteguhan dan keyakinan diri Drs.H. A. Syaukanie Ong menapaki hari-hari dakwahnya yangpenuh sukaduka. “Saya ingin mewakafkan seluruh hidup sayauntuk berdakwah,” tukasya sepenuh hati.

Bagi pria yang memiliki nama asli Ong Lie Foe ini, ber-dakwah sudah menjadi panggilan Ilahi yang tak kuasa ditam-pik. Berdakwah, baginya, bukanlah profesi hidup untuk meng-kais rezki. Tapi ia lebih merupakan aktivitas untuk membimbingmasyarakat agar lebih berdayaguna. Baik dalam artian spi-ritualitas, religiusitas dan humanitas. “Saya tak rela jika jalandakwah itu disebut sebagai pekerjaan yang harus menda-tangkan materi. Sebab hidup itu tidak harus bergantung padamateri, tapi lantaran rizki Allah,” terangnya.

Prinsip itulah yang menguatkan tekadnya untuk sepe-nuhnya mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran, demi me-nyampaikan pesan Ilahi. Ustadz Syaukanie – demikian diabiasa disapa – tak menampik jika selama ini memang adaorang-orang yang mencibir dirinya sebagai penceramah aga-ma. Kata mereka, menjadi seorang ustadz berarti menyan-darkan hidup pada umat. “Penilaian semacam itu tak sepe-nuhnya benar. Sebab saya tak pernah meminta kepada umat.Apalagi mematok dengan tarif,” ujarnya dengan santai.

Ketika dipertajam pertanyaan seputar hal tersebut,Pembina Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho (YHMCH)Surabaya ini justru balik melempar tanya. “Apakah tak wajarjika umat ikut memikirkan kebutuhan da’i?,” kilahnya. “Apa-lagi bagi mereka yang benar-be-nar mengabdikan hidupnya dijalan dakwah. Artinya, fullwaktunya untuk menyampai-kan pesan-pesan agama,” tam-bahnya menegaskan.

Salah satu pendiri PITIJawa Timur ini justru menya-yangkan, jika para da’i men-jadikan aktivitas dak-wahnya hanya seba-

gai “sambilan” saja. Lebih parah lagi jika ada mubaligh yangmalah menjadikannya sebatas “ceperan”. “Kini kan banyakpara da’i yang tak saja ilmunya segudang, tapi juga segunungharta bendanya,” kritiknya. “Bahkan untuk mengejar keka-yaan tersebut mereka rela jadi bintang iklan,” ungkapnya.

Ustadz Syaukanie merasa malu jika harus menduakankegiatan dakwah dengan pekerjaan formal lainnya. Sebabtak pantas rasanya kalau mendapatkan gaji dari pekerjaantapi masih menerima bisyaroh dari umat. Itulah pasalnya,setelah dua tahun menjadi pegawai Kemenag, dirinya relameninggalkannya di tahun 1996. “Sebab dakwah adalah jalanhidup saya,” tukas ayah lima anak dan kakek empat cucu inisingkat.

Tapi siapa sangka jika suami Eli Zuroidah ini punyahubungan masa lalu yang kurang mesra terhadap Islam. Ste-reotip negatif tentang Islam sudah sangat melekat dalambenaknya. Api kebencian terhadap Islam pun menjalar me-menuhi ruang-ruang jiwanya. Sebab di tempat kelahirannya,di Tanah Grogot, Pasir, Kalimantan Timur, waktu itu telahberkecamuk gerakan anti etnis Thionghoa. Kebencian itumakin menggumpal ketika dirinya beranjak memasuki kelas 3Sekolah Dasar. Tepatnya, pasca peristiwa G30S/PKI.

Putra keenam dari 11 bersaudara ini pun tak bisa melu-pakan bagaimana sulitnya hidup di kota kecil tersebut. Hanyagara-gara perbedaan suku, agama dan ras (SARA), kerapmemicu bentrok antarwarga. Rumahnya pun sempat menjadibulan-bulanan warga Muslim. Dengan pekikan takbir wargaMuslim melempari kediaman keluarganya, dengan dibarengiteriakan anti Cina yang penuh gelora.

Tak itu saja. Ejekan, cemoohan dan perlakuan kasarpunkerap pula dirasakan pria kelahiran 1 Nopember 1958 ini.Teman sepermainannya sering menghinanya hanya gara-garadirinya bermata sipit. Pelecehan semacam itu, tak hanyaditerimanya di kampung halaman saja. Tapi juga dari teman-teman sebangku sekolahnya. Tak heran hingga duduk dibangku SMA, Syaukanie tak pernah memiliki sahabat dekatsiswa Muslim. “Sahabat saya cuma satu yang Muslim. Dia

Drs. H. A. Syaukanie Ong

Mewakafkan Hidup Untuk Berdakwah

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM34

35MPA 327 / Desember 2013

sebangku dengan saya. Namanya Mujiono,” ucapnyadengan nada getir.

Dari Mujiono yang keturunan Jawa inilah, dirinya ba-nyak mengenal ajaran-ajaran Islam. Dari dialah Ong – pang-gilan karib masa kecil Syaukanie Ong – mengerti, bahwa Is-lam adalah agama yang berbeda dari yang dibayangkandirinya selama ini. Kebaikan sahabatnya itu pula, yang lambatlaun mampu memudarkan kebenciannya terhadap Islam.

Ada satu perilaku sahabat karibnya itu yang paling mem-bekas dalam jiwanya, yakni kebiasaannya shalat Shubuh.Syaukanie benar-benar takjub dibuatnya. Betapa orang barusiuman dari tidurnya, lantas langsung mengingat Sang Pen-ciptanya. Sedangkan dirinya bangun tidur tanpa punya ak-tivitas apa-apa. “Kalau begitu apa bedanya saya denganhewan?” ujar alumnus SMAN 1 Tanah Grogot ini tertegun.

Diam-diam Syaukanie mulai memperdalam ajaran Islam.Ketika menginap di rumah Mujiono, dia kerap menirukan ge-rakan shalatnya. Ketertarikan terhadap Islam ini lantas me-ngantarkannya mudah hafal lafadz adzan dari corong masjiddekat rumahnya. Tidak itu saja, dia sangat karib dengan ka-limat shadaqallahul ‘adzhim penutup ayat al-Qur’an. “Ketikamendengar itu, saya bergumam dalam hati, ini pasti bacaannyamau selesai,” ujarnya geli mengingat masa silamnya.

Saat duduk di bangku kelas 2 SMA, Syaukanie mengikutimata pelajaran Agama Islam. Secara kebetulan, pelajaranpertama yang diterimanya adalah masalah fiqh tentang tatacara penyembelihan hewan qurban. Dirinya pun dibuat heran,ternyata dalam Islam ada tuntunan memperlakukan denganbaik hewan sebelum disembelih. “Ternyata kepada hewankita harus sayang. Apalagi dengan sesama manusia,” sim-pulnya.

Dengan mempelajari Islam, kian hari makin pula ber-tambah kecintaanya terhadap Islam. Dia pun akhirnyamenemukan muara atas segala pertanyaan hatinya selamaini. Tahun 1978 saat bulan Ramadhan, Syaukanie memintaseseorang untuk datang ke rumahnya. Tujuannya, adalahmemintakan izin kepada orangtuanya untuk masuk Islam. Tapikeluarganya dengan tegas menolak. Sebab orangtuanya ingindirinya melanjutkan bisnis yang selama ini dirintis keluar-ganya. Apalagi putra Ong Giok Tse dan Yaf Ki Moe ini meru-pakan anak paling cerdas diantara saudara-saudaranya.

Semangat untuk menjadi Muslim kiranya menciut lagi.Sebab orangtuanya marah-marah yang disertai dengan an-caman. Tapi menjelang Ramadhan tahun berikutnya, dirinya

kembali bersemangat untuk menjadi Muslim. Di hadapan limaorang pemuka agama Islam, dia memantapkan diri untukberikrar mengucapkan dua kalimat syahadat. Saat itulah diri-nya disodori tiga nama baru; diantaranya adalah Syaukaniedan Hidayatullah. Yang dipilihnya, adalah nama Syaukaniedengan tetap menambahkan Ong di belakangnya.

Setelah berikrar menjadi Islam, tak berselang lama dirinyalantas lulus SMA. Atas saran beberapa kolega Muslimnya,Syaukani melanjutkan studi di Pondok Modern Gontor. Se-telah dua tahun belajar di sana, kemudian melanjutkannya keFakultas Ilmu Agama dan Dakwah Unversitas Muhammadi-yah Surabaya pada tahun 1982.

Di tahun-tahun inilah dia mulai berkenalan dengan duniadakwah. Pasalnya, ketika khatib Jum’at di masjid yang dirinyabiasa shalat di situ mendadak tak hadir. Maka dengan ter-paksa dia pun mengiyakan saat didaulat untuk menggantikansang khatib. “Sebenarnya saya malu dan merasa tidak pantas.Lha wong umur saya baru 23 tahun kala itu. Masih terlalumuda. Apalagi masih duduk di semester 2 akhir,” kilahnya.

Dari sinilah jejak dakwahnya mulai diukir. Apalagi umatketika itu masih sangat takjub dengan hadirnya MuslimThionghoa. Tak pelak undangan caramah agama pun mulaimengalir. Hari-hari pun terus bergulir. Jadwal ceramah punmemenuhi kalender hariannya. “Jika diiyakan semua, bisa-bisa saya tak ada waktu untuk istirahat,” keluhnya.

Meski demikian, dirinya tak melupakan studinya.Buktinya, dia mampu menyelesaikan gelar sarjana mudanyapada tahun 1985. Di akhir tahun itu pula dia mengejar titelsarjana penuh di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan AmpelSurabaya – kini UIN Sunan Ampel Surabaya. Dia berhasillulus tahun 1987 – meski baru diwisuda pada tahun 1988.Sebelum menyelesaikan tugas akhirnya di IAIN Surabaya,Syaukanie berhasil menggagas berdirinya PITI Jatim bersamapara sejawatnya Muslim Tionghoa di Surabaya. Dan padatahun 1996, juga memprakarsai berdirinya Yayasan HajiMuhammad Cheng Ho.

Hingga kini jejak dakwahnya telah mewarnai beragammedia mulai dari ceramah di berbagai majelis, radio, televisi,hingga media sosial seperti facebook. Khusus untuk radio,sebenarnya media yang satu ini bukan hal yang asing baginyaSebab sewaktu SMA sudah menjadi penyiar radio dengannama Freddy Og Sucitro. “Tapi ada hal yang lebih pentingdari itu semua, yakni dakwah bil hal,” pungkasnya menan-daskan. pri

Kenangan. Ustadz Syaukanie Ong kecil saat berada dipangkuan sang ibunda.

Ustadz Ong saat memberikan taushiyah di masjidMuhammad Cheng Hoo Surabaya.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM35

36 MPA 328 / Januari 2014

Ketika bendera start kurikulum2013 dikibarkan, satu hal yang terba-yang adalah terjadinya perubahan be-sar-besaran dalam proses pembelajar-an. Guru-guru segera meninggalkan ke-biasaan lama mengajar menggunakanmetode ceramah yang menafikan peransentral siswa. Sebaliknya, mereka ber-gegas merevolusi pembelajaran denganmemfasilitasi siswa untuk aktif meng-amati, menanya, mencoba, mengolah,menyaji dan mencipta.

Dengan demikian, format pembe-lajaran dalam kurikulum 2013 cenderungmengarah pada penerapan pendekatanilmiah (scientific approach) melaluiproses belajar mengajar berbasis pe-nyingkapan/penelitian (discovery/in-quiry learning) dan pemecahan ma-salah (project based learning). Ini arti-nya, arah bidik kegiatan belajar mengajarlebih memberikan titik tekan pada pro-ses “mencari tahu” ketimbang proses“memberi tahu”.

Konsekuensi logisnya, tata carapenilaian mesti ikut dirombak meng-iringi irama perubahan paradigma pem-belajaran. Jika selama ini para guru mela-kukan penilaian hasil belajar cukup le-wat paper and pencil test, hal itu jelastak relevan lagi. Sebab, standar peni-laian kurikulum 2013 menuntut penilaiantotal terhadap proses maupun hasil be-lajar yang mencakup ranah afektif, kog-nitif dan psikomotorik.

Dalam konteks ini, prosedur peni-laian yang pas tentu model authenticasessment. Penilaian autentik merupa-kan proses evaluasi untuk mengukur ki-nerja, prestasi, motivasi serta sikap pe-serta didik pada aktifitas pembelajaran.Bentuk penilaian autentik bisa berupapenilaian kinerja, penilaian proyek, pe-nilaian portofolio dan penilaian tertulis.

Ya, para guru harusnya memang

merevolusi proses pembelajaran berikutprosedur penilaiannya ketika menjalan-kan kurikulum 2013. Itu karena, duakomponen tersebut merupakan bagiansubstansial yang dibenahi lewat kuri-kulum 2013. Jika guru tetap memperta-hankan proses pembelajaran dan peni-laian gaya lama, itu jelas tidak sejalandengan tuntutan kurikulum 2013.

Di luar itu, kurikulum 2013 jugamenghadirkan nuansa baru dalam pem-belajaran yang berbeda dengan kuriku-lum sebelumnya. Di kelas 1 sampai kelas3 SD/MI, misalnya. Pembelajaran taklagi diberikan by subject tetapi mene-rapkan pendekatan tematik-integratif.Pada bagian lain, interaksi belajar-me-ngajar akan menampakkan suasana ber-beda karena konten pembelajaran diken-dalikan lewat penggunaan buku pandu-an guru dan buku pegangan siswa.

Berpeluang Salah StartKini, kurikulum 2013 sudah mulai

digulirkan di satuan pendidikan yangjumlahnya lebih dari 6.300 sekolah. Dimasa awal perjalanannya, implementasikurikulum 2013, tampaknya cukupberpeluang diwarnai terjadinya tindakansalah start. Yakni, tindakan di awal pe-laksanaan kurikulum yang praktiknyatidak sejalan dengan ketentuan-keten-tuan yang distandarkan.

Celah munculnya salah start itu,di antaranya terkait penerapan paradig-ma baru dalam standar proses pembe-lajaran. Yang dikhawatirkan, implemen-tasi pembelajaran berbasis scientificapproach sebagaimana tuntutan kuri-kulum 2013, praktiknya tidak diikutiperubahan mindset guru tentang pem-belajaran secara total.

Yang terjadi kemudian, sangatmungkin para guru akhirnya balik ku-cing menjalankan pemb elajaran gaya

lama : berceramah sepanjang mengajardengan memosisikan siswa secara pasiflayaknya botol kosong yang siap diisiair.

Ini jelas sebuah tindakan salahstart yang tak bisa dibiarkan mengge-linding mewarnai kegiatan instruksio-nal. Sebab, imbas dari tindakan salahstart ini justru mengganjal tercapainyamisi ideal kurikulum 2013. Bagaimana-pun, harapan manis untuk mengentas-kan keterpurukan pendidikan yang di-tawarkan lewat kurikuulum 2013, penen-tu akhirnya sangat bergantung padastandar proses pembelajaran yang di-kelola guru di depan kelas.

Kekhawatiran terjadinya tindakansalah start semacam ini, bukan sesuatuyang mengada-ada. Marilah memutarkembali pengalaman saat menjalani be-berapa kali perubahan kurikulum. Ketikadiberlakukan kurikulum 1984, misalnya.Kala itu, getol “dikampanyekan” pa-radigma pembelajaran yang ngetopdisebut cara belajar siswa aktif (CBSA)dengan pendekatan ketrampilan proses.

Pembelajaran berlabel CBSA di-gulirkan untuk menggantikan pendekat-an pembelajaran berbasis duduk, de-ngar, catat dan hafal (DDCH) yang su-dah mengakar kuat dalam sistem ins-truksional di lembaga persekolahan.Dalam perjalanannya, pembelajaran alaCBSA tampaknya tidak otomatis meng-ubah mindset guru secara total.

Faktanya, hingga digulirkannyakurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP), mindset mengajar gaya lamadisinyalir masih bercokol di kalanganpara guru. Itu sebabnya, pemahamanseputar filosofi pembelajaran kembalidielaborasi lewat standar proses KTSP.Dari sini, KTSP kemudian memunculkanpendekatan baru pembelajaran berbasisekspolorasi,elaborasi dan konfirmasi.

Mengkhawatirkan Salah StartKurikulum 2013

Oleh Muhibuddin *)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM36

37MPA 328 / Januari 2014

Berubahkah pola pikir guru ten-tang pembelajaran selama menjalankanKTSP? Yang jelas, para guru jadi fami-lier menerapkan kegiatan instruksionalmelalui berbagai model pembelajaran.Kendati demikian, tidak berarti pola pikirguru sudah berubah total mengikuti tun-tutan standar proses KTSP.

Buktinya, ketika dimunculkan kuri-kulum 2013, penyempurnaan pola pikirguru masih dipandang urgen sehinggadijadikan salah satu rasional yang men-dasari pengembangan kurikulum terse-but. Ini maknanya, perubahan mindsetguru tentang pembelajaran hingga kini

masih menyisakan persoalan serius.Berkaca dari rangkaian pengalam-

an ini terlihat bahwa merubah mindsetguru tentang pembelajaran bukan per-kara gampang. Hampir tiga dasa warsa,upaya merubah pola pikir guru tersebutdukumandangkan. Namun, realitasnya,pembelajaran gaya lama belum juga di-tinggalkan dari panggung pembelajaran.

Karenanya, wajar jika di awal perja-

lanan kurikulum 2013, muncul kekhawa-tiran terjadinya salah start dalam meng-implementasikan standar proses pembe-lajaran. Jangan-jangan, perubahan para-digma pembelajaran yang dikehendakikurikulum 2013, ending-nya setali tigauang dengan pengalaman saat menja-lani beberapa kali pergantian kurikulum.

Peluang salah start yang lain ter-kait dengan penggunaan buku panduanguru dan buku pegangan siswa. Yangdikhawatirkan, kebijakan ini praktiknyaditerjemahkan secara salah kaprah de-ngan memosisikan buku-buku tersebutsebagai satu-satunya sumber belajar.

Jadinya, keberadaan buku-buku yangdisediakan pemerintah ini diperlakukanbagai “kitab suci”.

Implikasinya, orientasi pembelajar-an akhirnya tersederhanakan hanya un-tuk melalap habis cakupan isi yang ter-tuang dalam buku-buku pegangan. De-ngan demikian, interaksi belajar meng-ajar bisa mati gaya karena berada dalamjeratan sandera buku-buku yang menja-

di pegangan utama dalam pembelajaran.Hal ini jelas memberikan efek sam-

ping yang berbahaya. Pasalnya, sub-stansi pembelajaran bisa menutup pe-luang terjadinya eksplorasi pengetahu-an lewat pemanfaatan sumber-sumberbelajar yang lain. Padahal, pembelajaranyang dikehendaki kurikulum 2013,seharusnya mengarah pada pendayagu-naan berbagai sumber belajar (resourc-es based learning) melalui pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi.

Alhasil, peluang terjadinya salahstart harus dicegah ketika perjalanankurikulum 2013 masih memasuki masa-

masa awal. Dalam kaitan ini, perjalanankurikulum 2013 butuh pengawalan me-lalui berbagai kegiatan pendampingan.Di sisi lain, rasional dan “suasana ke-batinan” yang mendasari pergantiankurikulum harus benar-benar terinter-nalisasi di benak para guru sehinggamisi ideal kurikulum baru tersebut men-jiwai setiap tindakan pembelajaran. Se-moga. *) Guru MAN 2 Tulungagung

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM37

38 MPA 328 / Januari 2014

Perubahan kurikulum 2013sebenarnya bukan perubahan

kurikulum secara total. Perubahanhanya mengacu pada dua aspek

saja, yang pertama adalahperubahan paradigma

pembelajaran, dan yang keduaadalah perubahan langkah-langkah

pembelajaran.

Beberapa perubahan paradigmayang dilakukan oleh pemerintah meng-acu pada pola pembelajaran yang semu-la berpusat pada guru (techer centered)menjadi pembelajaran berpusat padapeserta didik (student centered). Polapembelajaran yang satu arah (interaksiguru-peserta didik) menjadi pembelajar-an interaktif–bukan hanya terbatasantara guru dan peserta didik. Pola pem-belajaran semacam ini memungkinkanterjadinya interaksi antara guru, pesertadidik, bahkan dengan masyarakat, ataudengan lingkungan alam. Interaksi yangtidak terbatas antara guru dan pesertadidik menjadikan peserta didik meng-ambil sumber belajar dari berbagai sum-ber. Dengan demikian peserta didik da-pat menimba ilmu dari siapa saja dandari mana saja.

Perubahan paradigma selanjutnya,terdapat pada perubahan pola pembe-lajaran, yang dulunya pasif menjadipembelajaran aktif. Pola belajar sendiri,menjadi belajar berkelompok. Pembe-lajaran alat tunggal yang hanya meng-andalkan verbalisme menjadi pembe-lajaran keterampilan aplikatif dan ber-basis alat multimedia. Hal yang menarikdari perubahan paradigma pada tahun

MENIMBANG PENDEKATAN SAINTIFIKKURIKULUM 2013

UNTUK MAPEL PENDIDIKANAGAMA ISLAM

Oleh Rangga Sa’adillah S.A.P. *)

2013 ini adalah pola pembelajaran pasifmenjadi pembelajaran kritis. Denganperubahan pola pikir diatas, layak pen-dekatan yang dianjurkan dalam kuri-kulum 2013 disebut sebagai pendekatansaintifik.

Pola Pendekatan SaintifikPerubahan paradigma pembelajar-

an, langkah-langkah pembelajaran jugamengalami perubahan. Dalam kurikulum2013, peserta didik dikenalkan denganpendekatan saintifik. Proses pembelajar-an saintifik dilakukan melalui lima lang-kah. Dimulai dengan mengamati, dilan-jutkan dengan menanya, kemudian me-ngumpulkan informasi, setelah itu me-ngasosiasikan dan yang terakhir adalahmengkomunikasikan.

Dari setiap langkah pembelajarandiatas, harus melalui beberapa kegiatanbelajar. Pada langkah pertama, meng-amati. Kegiatan pembelajaran yang di-lakukan adalah dengan membaca, men-dengar, menyimak melihat fakta (tanpaatau dengan alat).

Langkah kedua menanya, kegiatanpembelajarannya dilakukan dengan me-ngajukan pertanyaan tentang informasiyang tidak dipahami dari apa yang di-amati, atau pertanyaan untuk mendapat-kan informasi tambahan tentang apayang diamati. Langkah menanya ini di-mulai dari pertanyaan faktual sampaipada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Langkah ketiga dalam pembelajar-an saintifik adalah mengumpulkan in-formasi, atau dalam keterangan lain di-sebutkan bahwa langkah mengumpul-kan informasi sama dengan berekspe-

rimen. Langkah ketiga ini dilakukan de-ngan cara melakukan eksperimen, mem-baca sumber lain selain buku teks, me-ngamati objek atau kejadian, dan wa-wancara dengan narasumber yang ber-kaian.

Langkah keempat adalah meng-asosiasikan atau mengolah informasi.Langkah pembelajaran mengasosiakanini dilakukan dengan kegiatan pembe-lajaran mengolah informasi yang sudahdikumpulkan baik terbatas dari hasil ke-giatan mengumpulkan informasi (lang-kah pembelajaran ketiga) maupun hasildari kegiatan mengamati (langkah pem-belajaran kedua). Pengolahan informasiyang dikumpulkan melalui langkah ke-empat ini bersifat menambah keluasandan kedalaman. Sampai pada pengolah-an informasi yang bersifat mencari so-lusi dari berbagai sumber yang memilikipendapat yang berbeda sampai padapendapat yang bertentangan.

Dan langkah yang terakhir adalahmengkomunikasikan. Kegiatan yangdilakukan oleh peserta didik pada lang-kah ini adalah menyampaikan hasil pe-ngamatan. Menyampaikan kesimpulanberdasarkan hasil analisis secara lisan,tertulis atau media lainnya.

Problematika Pendekatan Sain-tifik

Perubahan paradigma yang dita-warkan pemerintah dan langkah-lang-kah pembelajaran saintifik harus diapli-kasikan pada semua mata pelajaran ti-dak terkecuali pada pelajaran Pendidik-an Agama Islam. Dalam perspektif pen-didikan Islam, perubahan paradigma

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM38

39MPA 328 / Januari 2014

yang ditawarkan pemerintah menjadimasukan yang konstruktif. Dalam pers-pektif pendidikan Islam, perubahan para-digma pembelajaran dianggap sebagaiperubahan pada metode. Posisi metodedalam pembelajaran menjadi hal yangpenting guna memudahkan peserta di-dik menangkap substansi pelajaran.

Lalu bagaimana dengan pola pen-dekatan saintifik? Mata pelajaran Pendi-dikan Agama Islam berbeda dengan ma-ta pelajaran science (Matematika, Fisika,Kimia, Biologi) yang menepatkan porsiakal tanpa adanya konfirmasi wahyu.Dengan posisinya seperti demikian, pe-lajaran science menjadi kompatibel bilamenggunakan pendekatan saintifik.

Mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam terdiri dari lima aspek. Aspek yangpertama adalah al-Qur’an Hadits. Aspekyang kedua adalah Akidah Akhlak. As-pek yang ketiga adalah Fikih. Aspekyang keempat adalah Sejarah Kebuda-yaan Islam. Dan aspek yang kelima ada-

lah Bahasa Arab. Lima aspek tersebutbisa terintegrasi atau bisa berdiri sendiri-sendiri. Disinilah yang menjadi perde-batan, bila pendekatan saintifik diterap-kan pada semua aspek mata pelajaranPendidikan Agama Islam akan terlihattidak kompatibel. Pasalnya, dalam pen-dekatan saintifik harus dihindarkan caraberpikir ilmiah non ilmiah.

Salah satu diantara cara berpikirnon ilmiah yang harus dihindarkan ada-lah intuisi. Dalam perspektif pendekat-an saintifik, metode berpikir intuisi ber-sifat irasional dan individual. Intuisi

juga sama sekali menafikan dimensi alurpikir yang sistemik dan sistematik. Pa-dahal, dalam aspek Aqidah Akhlak in-tuisi menjadi menjadi dorongan agar se-seorang dapat merasakan getaran hatiRabb-nya dan merupakan bagian ter-penting dalam menerima pengetahuan.

Hal lain dari pendekatan saintifikyang masih menjadi permasalahan untukmata pelajaran Pendidikan Agama Islamadalah langkah mengamati. Dalam lang-kah mengamati, peserta didik harus di-suguhi materi pembelajaran yang ber-basis pada fakta (bisa diindera secara em-piris) atau fenomena yang dapat dijelas-kan dengan logika atau penalaran ter-tentu. Bukan hanya sebatas kira-kira, kha-yalan, legenda, atau dongeng semata.

Pendidikan Islam non-DikotomisNamun dilain sisi akan sangat ber-

bahaya apabila pendekatan sains yangmenggunakan metode berpikir ilmiahberdiri dengan sendirinya tanpa ada

kontrol batasan nilai-nilai arif yang ter-dapat dalam agama (Islam). Hanyamengandalkan akal merupakan cermin-an egoisme dan arogansi mengesankanbetapa sombongnya manusia yang di-berikan anugerah otak. Padahal padataraf-taraf tertentu akal tidak akan bisamenembus persoalan yang bersifattranscendent. Pada ranah inilah selainakal perlu intuisi untuk menerjemahkanpersoalan-persoalan seperti demikian.

Bahkan akan terlihat liar apabilametode berpikir ilmiah berjalan tanpaada pengawasan nilai-nilai arif yang ada

dalam agama. Lagi pula bila menolehkesejarah, sekitar abad ke-7 sampai abadke-15 M hampir sebagian besar disiplinilmu pengetahuan, baik yang berbasispolitik, ekonomi, sosial, budaya, eksakdan agama itu sendiri adalah munculdan dihasilkan oleh para pemikir umatIslam. Mereka yang cukup dikenal didunia Muslim bahkan di dunia baratadalah al-Khawarizmi (Algorismus) danIbn al-Haytam (al-Hazen) dikenalsebagai ahli matematika dan astronomi.Ibn Rushd (Averous) dan Ibn Sina(Avicena) sangat dikenal sebagai ahlikedokteran. Begitu juga al-Khazini, al-Razi dan Ibn Sina adalah penyumbangterbesar terhadap ilmu fisika danteknologi.

Ilmu yang diberikan Allah untukmanusia melalui otaknya merupakanbagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmuyang hakiki, adalah dari Allah. Terlepasdari paradigma yang mereduksi intuisi

serta hal-hal yang metafisik,al-Qur’an seolah tak henti-hentinya menyerukan manu-sia untuk terus mengkaji,meneliti, menelaah, memikir-kan serta menelaah segala fe-nomena yang ada, karenatidak ada sesuatupun di du-nia ini yang tercipta dengansia-sia. Motivasi yang diberi-kan tersebut, tidak lain agarmanusia tahu dan sadar akanpotensi akalnya agar menam-bah keimanan kepada Allah.Untungnya model cara pikirseperti demikianlah yangkarakteristik kurikulum 2013seperti yang tertulis dalamSalinan Lampiran PeraturanMenteri Pendidikan dan Ke-budayaan Nomor 69 Tahun2013 tentang Kerangka Dasar

dan Struktur Kurikulum Sekolah Mene-ngah Atas/ Madrasah Aliyah..

Demikianlah yang diharapkan,dalam epistemologi pendidikan Islam.Sebenarnya metode berpikir dalampendidikan Islam diorientasikan padahubungan yang harmonis antara akaldan wahyu. Maksudnya orientasi pen-didikan Islam ditekankan pada integrasiantara iman, ilmu, amal, dan akhlak. Se-mua dimensi ini bergerak saling meleng-kapi satu sama lainnya.

*) Dosen STAI Tashwirul AfkarSurabaya

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM39

40 MPA 328 / Januari 2014

Kondisi obyektif menunjukkanImplementasi Kurikulum IPS 2013 masihmenjadi salah satu sumber kebingunganyang harus dihadapi oleh sebagian guruIPS saat ini. Kebingungan tersebut an-tara lain disebabkan oleh belum jelasnyapenerapan dan pengaplikasian Kuri-kulum 2013 tersebut di lapangan. saatini para guru pengampu mata pelajaran(mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)juga masih belum sepenuhnya bisa me-laksanakan sesuai dengan apa yang di-mandatkan dari kurikulum mapel IPS.Menjawab permasalahan tersebut makaDirektorat Pendidikan Madrasah (Ke-mentrian Agama) bekerja sama denganPPPPTK PKn dan IPS (Kementrian Pen-didikan dan Kebudayaan) MengadakanPelatihan Instruktur Nasional Imple-mentasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Ma-drasah Mata Pelajaran PKn MTs, IPSMTs dan Sejarah MA dilaksanakantanggal 26 Nopember sampai dengan30 Nopember 2013 bertempat di HotelKartika Graha Jl. Jaksa Agung SupraptoNo 17, Malang- Jawa Timur.

Peserta Diklat mendapatkan Mate-ri; Konsep Kurikulum 2013, pada materiini dibahas pemahaman secara utuh ra-sional pengembangan kurikulum 2013,elemen-elemen perubahan kurikulum2013, Standar Kompetensi Lulusan(SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kom-petensi Dasar (KD)untuk kurikulum2013, dan strategi implementasi Kuriku-lum 2013. Materi; Analisis Materi Ajar,pada materi ini dibahas antara lain kon-sep pendekatan scientific dalam pembe-lajaran, konsep penilaian autentik padaproses dan hasil belajar, dan analisisbuku guru serta buku siswa yang meli-puti strategi penggunaan buku, kesesu-aian isi buku degan SKL, KI, dan KD,penguasaan materi, struktur, dan polapikir keilmuan materi pelajaran. Materi;Perancangan Model Pembelajaran, pada

materi ini dibahas diantaranya Penyu-sunan RPP dengan pendekatan Scienti-fik dan Perancangan Penilaian Autentikpada proses dan hasil belajar. Materi;Praktek Pembelajaran Terbimbing, ma-teri yang disampaikan adalah simulasipembelajaran dengan kompetensi meng-kaji pelaksanaan pembelajaran yangmengacu pada standar proses dan pen-dekatan scientifik.

Pelaksanaan Pelatihan tersebutberjalan dengan sangat baik denganmenggunakan pendekatan andragogidengan menerapkan pola diskusi. Pa-paran teori atau ceramah dilakukan se-bagai sisipan untuk memperkaya materidalam proses diskusi atau pengambilankesimpulan. Dengan proses demikiandiharapkan akan tecetak Guru inspiratifyang mampu melakukan pembelajarankontekstual untuk mengembangkan sis-wa yang produktif, kreatif, inovatif, afek-tif. Dengan kata lain diharapkan gurumampu menerapkan kurikulum 2013.

Perubahan pada Ilmu Pengetahu-an Sosial yang tertuang pada Kuriku-lum baru 2013 adalah materi IPS disaji-kan terpadu, tidak terpisah dalam kelom-pok Geografi, sejarah, ekonomi, sosio-logi. Menggunakan Geografi sebagaiplatform Kajian dengan pertimbangansemua kejadian dan kegiatan terikatdengan lokasi.Tujuannya adalah mene-kankan pentingnya konektifitas ruangdalam memperkokoh NKRI.Kajiansejarah, sosiologi dan ekonomi disajikanuntuk mendukung terbentuknya konek-tifitas yang lebih kokoh.Diajarkan olehsatu guru yang memberikan wawasanterpadu antar mata kajian tersebut, se-hingga siswa dapat memahami penting-nnya keterpaduan antar mata kajiantersebut sebelum mendalaminya secaraterpisah dan lebih mendalam pada jen-jang selanjutnya.

Karakteristik kurikulum 2013 ada-

lah model tematik terpadu.Materi disa-jikan dalam bentuk tema/ subtema ygdiikat oleh beberapa mata pelajaran, sis-wa dikenalkan dengan tema dan subtema.Sisi positif dari model tematik ada-lah pemahaman siswa terhadap materiajar menjadi kongkrit, tidak lagi abs-trak.Pendekatan belajar kurikulum 2013menerapkan pendekatan scientific dankontekstual.Karakteristik dari pende-katan scientifik dan kontekstual adalahkegiatan yang dilakukan siswa melaku-kan observing (mengamati), Question-ing (menanya), associating (menalar),experimenting (mencoba), networking(membentuk jejaring). Jadi kata kunci-nya adalah amati, tanyakan menalar co-ba presentasi. Guru tidak dianjurkanmemberikan materi secara langsung ke-pada siswanya. Siswa dipicu untukmegamati dulu dan seterusnya. Tematik,saintifik, multistrategis dan berakhir pdpenilaian.Konsekunsi logis dari modeltematik terpadu adalah harus menggu-nakan penilaian tematik, sederhananyaadalah kemampuan peserta didik dalammemahami setiap sub tema harus mampumemotret tiga ranah kompetensi.Yaituafektif kognitif psikomotorik.Jenis peni-laian yang sangat sesuai untuk merekamtiga ranah kompetensi tersebut adalahpenilaian otentik.Penilaian otetik itu bu-kan penilaian tunggal , melainkan siswadi nilai dari berbagai jenis penilaiansecara holistis. Sifat pertanyaannyatidak memiliki jawaban tunggal, memberinilai bagi jawaban “nyeleneh”, menilaiproses pengerjaannya bukan hanya ha-silnya, penilaian spontanitas/ ekspresif.Penilaian otentik Antara lain: unjuk ker-ja, /performance, penugasan /proyek,hasil kerja/ produk, tertulis/paper, ber-basis portofolio/portofolio, peniaian si-kap, penilaan diri self assessment.Gurudapat memilih salah satu atau beberapajenis penilaian otentik tergantung stra-

BAGAIMANA IMPLEMENTASIKURIKULUM IPS 2013?

(“OLEH-OLEH” DIKLAT INSTRUKTUR NASIONALIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 )

Oleh : Matali*)

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM40

41MPA 328 / Januari 2014

tegi dan kebutuhan.Adapun instrumentyg umum digunakan untuk jenis peni-laian di atas adalah daftar periksa/cecklist dan rubrik penilaian.

Konsep pembelajaran terpadu pa-da Hakekatnya merupakan suatu sistempembelajaran yang memungkinkan pe-serta didik baik secara indidual maupunkelompok aktif menggali, mencari, danmenemukan konsep serta prinsip-prin-sip secara holistik dan autentik.Bentukkegiatan belajar mengajar dengan struk-tur dan program satuan pembelajarandipayungi tema dengan muatan materiyang dibelajarkan dikaji dari empat ka-jian keilmuan seperti geografi, sosiao-logi, ekonomi dan sejarah.

Makna terpadu dalam Ilmu penge-tahuan social adalah adanya keterkaitanantara berbagai aspek dan materi yangtertuang dalam kompetensi dasar IlmuPengetahuan Sosial. Pembelajaran ter-padu juga dapat dikatakan pembelajaranyang memadukan materi beberapa matapelajaran atau kajian ilmu dalam satutema. Keterpaduan dalam pembelajaranIPS dimaksudkan agar pembelajaran IPSlebih bermakna, efektif dan efisien. Se-bagaimana telah dikenali bahwa IPS me-rupakan integrasi dari berbagai cabangilmu-ilmu sosial seperti eknomi, geo-grafi, sejarah dan sosiologi. Ilmu penge-tahuan sosial dirumuskan atas dasarrealitas dan fenomena sosial yang me-wujudkan satu pendekatan interdisiplin-er dari aspek dan cabang-cabang ilmusosial. Pendidikan IPS menekankan pa-da pengetahuan tentang Bangsannya,semangat kebangsaan, Patriotisme, ser-ta aktifitas masyarakat di bidang eko-nomi dalam ruang atau space wilayahNegara Kesatuan Ripublik Indonesia(NKRI). IPS dikembangkan sebagai matapelajaran integrative social studies,bukan sebagai pendidikan disiplin Ilmu.

Prinsip perancangan pembelajaranterpadu adalah substansi materi diang-kat dari konsep-konsep kunci yang ter-kandung dalam aspek-aspek perkemba-ngan terkait.Antar konsep kunci yangdimaksud memiliki keterkaitan maknadan fungsi, yang apabila diramu dalamsatu konteks tertentu (peristiwa, isu, ma-salah, atau tema) masih memiliki maknaasal, selain memiliki makna yang ber-kembang dalam konteks yang dimak-sud. Aktivitas belajar yang hendak di-rancang dalam pembelajaran terpadumencakup aspek perkembangan anak.Pengembangan pembelajaran terpadu

dapat mengambil suatu topik dari suatucabang ilmu tertentu, kemudian dileng-kapi, dibahas, diperluas, dan diperdalamdengan cabang-cabang ilmu lain. Temadapat dikembangkan dari isu, peristiwadan permasalahan yang berkembang.

Karakteristik dari pembelajaran ter-padu antara lain; berpusat pada siswa,memberikan pengalaman langsung padasiswa, pemisahan antar bidang studi/mata pelajaran tidak begitu jelas, bersifatluwes, hasil pembelajaran dapat berkem-bang sesuai minat dan kebutuhan siswa.

Karakteristik pembelajaran IPSsesuai kurikulum 2013 adalah kompe-tensi inti (KI) dan kompetensi dasar(KD) IPS berasal dari struktur keilmuan,geografi, sejarah, ekonomi dan sosio-logi, yang dikemas untuk dikembangkan

menjadi pokok bahasan atau topic (te-ma) tertentu. KI dan KD IPS juga me-nyangkut berbagai masalah social yangdirumuskan dengan pendekatan inter-disipliner dan multidisipliner. KI dan KDdapat menyangkut peristiwa dan per-ubahan kehidupan masyarakat denganprinsip kausalitas atu sebab akibat, ke-wilayahan, adaptasi dan pengelolaanlingkungan, struktur, proses, dan masa-lah sosial serta upaya-upaya perjuang-an hidup agar survive, seperti pemenuh-an kebutuhan, kekuasaan, keadilan danjaminan keamanan. KI dan KD IPSmenggunakan tiga dimensi (ruang, wak-tu, dan nilai/moral) dalam mengkaji danmemahami fenomena sosial serta kehi-dupan manusia secara keseluruhan. Se-puluh model pembelajaran terpadu (fo-

garty) yang direkomendasikan adalah;connected, webbed, shared, integrated,sequenced, treaded, Nested, immersed,fragmented,networked

Konsep-Konsep dalam KD IPSmemiliki karakteristik berbeda- beda,sehingga memerlukan model yang se-suai agar memberikan hasil keterpaduanyang optimal. Sejumlah KD ada yangmengandung konsep yang saling ber-irisan atau tumpang tindih, sehingga ji-ka dibelajarkan secara terpisah-pisahmenjadi tidak efisien.Konsep-konsepseperti itu memerlukan model pembe-lajaran integrted. Ada sejumlah konseppada KD yang konsepnya berkaitanatau bertautan dengan konsep KD dariKD yang lain. Agar pembelajaran meng-hasilkan kompetensi yang utuh, maka

konsep-konsep tersebut harus diper-tautkan (Connected) dalam pembe-lajaran.

Jadi implementasi kurikulum 2013perlu mendapat dukungan semua pihakterkait Terutama khusus bagi Bapak/Ibuguru perlu terus mengasah dan me-ningkatkan kompetensi, meningkatkankreatifitas, inovasi pembelajaran, se-hingga kita layak disebut sebagai guruyang professional. Bapak ibu guru harusmemiliki perubahan mindset, pola fikiryang focus pada pengembangan ac-tion, tindak lanjut menyukseskan imple-mentasi kurikulum 2013.MERDEKA!

*) Penulis adalah Guru IPS MTs NRogojampi Banyuwangi dan alumniDIKLAT INSTRUKTUR NASIONALIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM41

42 MPA 328 / Januari 2014

Banyak ide brilian yang bisa dipu-ngut dari madrasah. Salah satunya,yang dilakukan MTsN Plandi Jombang.Di madrasah ini ada komunitas khususuntuk menangani keamanan internalmadrasah. Namanya, Pasukan Keaman-an Sekolah (PKS). Laiknya resimenmahasiswa (Menwa) di kampus, satuankemanan inilah yang menjadi peloporpenciptaan keamanan di tingkat pelajarmenengah pertama. “Pasukan Keaman-an Sekolah MTsN Plandi telah menjadipilot project Polres Jombang saat ini,”tutur Mukhasonah, SH, MPdI bersema-ngat.

Salah satu kegiatannya, anggotaPKS madrasah senantiasa bertugassaban hari pada saat jam masuk dan jampulang sekolah. Dengan seragam padu-

an warna putih biru dan topi biru, pene-gak disiplin cilik tersebut mengatur lalulintas para penyeberang jalan di depanmadrasah. “Sementara ini.. secara rutintiap hari ada dua petugas,” ungkap Wa-ka Kurikulum MTsN Plandi Jombang inimenerangkan.

Tak cukup itu saja. Secara bergilir-an para anggota PKS juga melakukanrazia dan sidak ke kelas-kelas. Biasanyamereka memeriksa kelengkapan atributsekolah bagi masing-masing siswa. Takjarang dalam razianya mereka harus me-nyita handphone bawaan teman-teman-nya. Sebab kebijakan madrasah memangmelarang siswa membawa HP – apapunalasan dan jenis gadgetnya.

Dari 21 kelas yang ada, biasanyadilakukan sidak di empat kelas. Ada 5

petugas PKS yangbiasanya disiagakan untukmelakukan kegitan tersebut.Hanya saja, mereka memangtak sendiri lantaran memangmasih perlu pendampingandari Waka Kesiswaan danguru BP. “Jadi siapaunsiswa yang ditemukanmembawa alat komunikasi,langsung disita madrasahselamanya,” tandas wanitakelahiran Jombang 12 Juli1960 ini menegaskan.

Awalnya, kebijakantersebut sempat ditentang

para wali murid. Sebab tanpa alatkomunikasi tentunya mereka kesulitanmelacak keberadaan anaknya dimadrasah. Tapi ada cara jitu yang dila-kukan madrasah untuk menjaga agarkomunikasi tetap berjalan. Salah satu-nya, adalah mengembangkan sms cen-tre. Dengan layanan ini, para wali mu-rid bisa mendapatkan info putra-putri-nya saat berada di madrasah. Sebab se-tiap dua hari sekali layanan itu membe-rikan informasi seputar siswa kepadamasing-masing nomor HP orangtua.Bahkan dari teknologi tersebut, merekabisa mendapatkan informasi perolehannilai anaknya.

Selain itu, madrasah ini sejak empattahun silam juga telah memberlakukankebijakan larangan siswa mengendarai

MTsN Plandi Jombang

Menjadi Pilot ProjectPasukan Keamanan Sekolah

Mukhasonah, SH, MPdI Drs. H. Muhammad Syahir, SPd, MPdI

Anggota PKS MTsN Plandi Jombang saat menjadi juara 2 di ajang Ojo Lali (Opera Jombangan Lalu Lintas) 2013(kiri) dan pintu gerbang madrasah (kanan).

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM42

43MPA 328 / Januari 2014

motor ke madrasah. Ada alasan yang cu-kup kuat kenapa siswa dilarang mengen-dari motor ke madrasah? Selain demi ke-amanan siswa sendiri, juga demi mene-gakkan disiplin lalu lintas. “Peraturan lalulintas kan memang melarang siswasetingkat SMP/MTs mengendarai motor.Sebab mereka belum cukup umur untukmendapatkan Surat Izin Mengemudi atauSIM,” tutur guru mapel al-Qur’an danHadis ini memberikan alasan.

Tak pelak, area parkir madrasahyang berada di sisi utara madrsah – per-sisnya di belakang ruang kelas IX, VIII,VII dan VII F – pun dipenuhi ratusansepeda ontel milik siswa. Sayangnya,hal itu ternyata masih menyisakan sikapjahil sebagain kecil siswa yang masihbelum memiliki sikap tertib. Seperti me-ngempesi ban dan mengambil aksesorissepeda ontel yang terparkir di sana.

Tentu itu menjadi tugas yang takringan bagi para serdadu PKS. Sebabmereka harus membagi tugas utuk me-lototi area parkiran, agar tidak terulangkejadian iseng yang dilakukan segelintirsiswa. “Sejak saat itu, tak pernah lagiada laporan kehilangan akse-soris maupun tindakan jahil la-inya dari siswa,” ucap mantanPembina Keagamaan MTsNPlandi Jombang ini lega.

Melihat kenyataan terse-but, keberadaan PKS bagi ma-drasah yang beralamat di Jl.Prof. Moh. Yamin 56 Jombangini begitu vital. Sebab ternyatadengan adanya pasukan ke-amanan sejak dua tahun silam,telah mampu menurunkan ang-ka pelanggaran siswa. “Jikaangka pelanggaran itu 100

persen, maka prilaku tidak tertib itu kinihanya tinggal 0,5 persen saja,” ungkap-nya sumringah.

Efektivitas keberadaan ekskulyang pernah menjadi juara II ajang OjoLali (Opera Jombangan Lalu Lintas) 2013Polres Jombang inilah, yang menginspi-rasi madrasah untuk menambah jumlahsatuan keamanan. Jika awalnya hanyasatu pleton, kini telah bertambah men-jadi 2 pleton atau sekitar 70 siswa. Mere-ka terdiri dari siswa kelas VII dan VIII.Mereka inilah yang secara intens dilatiholeh Tim dari Polres Jombang tiap 3 bu-lan sekali. Selain itu, pembinaan rutinyang dilakukan para guru juga dilakukanseminggu sekali.

Dengan penambahan tersebut,tentu saja madrasah yang dulunyabernama PGAN 6 ini menginginkan agarketertiban, kedisiplinan, serta keamananbisa makin terjaga. “Mereka adalah pe-lopor sekaligus teladan penegakan 5 K;yakni kebersihan, keindahan, keaman-an, ketertiban dan kedisiplinan bagi sis-wa lain,” ujar Drs. H. Muhammad Syahir,SPd, MPdI bangga.

Diakuinya, untuk memulai proyekkedisiplinan bagi siswa itu memangmembutuhkan icon yang harus dimun-culkan. Dan PKS merupakan salah satu-nya untuk membudayakan prinsip 5 Ktersebut. Menurut suami Dra. Hj. Khu-rotin ini, ketika prinsip itu mampu men-jadi budaya madrasah, niscaya akan adaledakan dalam pembelajaran baik dalamproses maupun out put pendidikan itusendiri. “Kita ingin 5 prilaku baik terse-but menjadi habbit. Dan kuncinya ada-lah intensitas proses pembiasaan tadi,”tukas Kepala MTsN Plandi Jombang iniserius. “Termasuk pembiasan itu, adalahkegiatan shalat jamaah Dhuha, Dhuhur,hingga jamaah shalat Jum’at bagi selu-ruh penghuni madrasah,” tambahnya.

Lelaki kelahiran Lamongan 17 Ok-tober 1963 ini pun menyadari, bahwakecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual mempunyai andil yang cukupbesar terhadap keberhasilan prestasibelajar siswa. Demi menunjang pembe-lajaran yang lebih efektif (efectivelearning), madrasah dengan luas tanah2.137 m 2 dan bangunan 9.500 m2 ini

menggandeng Pesona EduJakarta pembelajaran berbasisICT (Information and commu-nication technology).

Akhirnya, perpaduan an-tara EQ, SQ dan IQ pun terjadi.“Saya mengimpikan nantinyaakan lahir dari madrasah ini ge-nerasi berdada Makkah danberotak London. Saya yakin,mereka akan mampu menjadiagen perubahan sosial danperadaban,” pungkas mantanWaka Humas MAN 5 Jombangini menggambar impian. pri

Para anggota PKS MTsN Plandi Jombang (kanan) dan pembinaan yang dilakukan oleh tim dari Polres Jombang(kanan).

Semangat. Pasukan Keamanan Sekolah antusiasmengikuti pembinaan.

02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:40 PM43

Pada halaman berikutnya diki­sahkan bahwa Dawud berhasil membunuh Raja Jalut dengan

batu ajaibnya, lalu Thalut menikahkan Dawud dengan putri gadisnya. Di halaman berikutnya (1h2828) tercatat bahwa Kaum Bani Israil mengangkat Nabi Dawud menjadi Raja menggantikan Raja Jalut. Dan Allah mengangkat Dawud menjadi nabi, menurunkan Kitab Zabur kepada Dawud dan menganugerahinya kerajaan, ilmu hikmah dan rahasia ilmu membuat baju besi, serta menundukkan makhluk alam tunduk taat kepada Dawud bertasbih bersama Nabi Dawud. Karena Nabi Dawud dapat membunuh Raja Jalut, maka rakyat memilih Dawud menjadi raja (QS.38 Shad a26).

Ibnu Katsir dalam Kitab Al­Kamil fit Tarikh (2h325) mencatat bahwa Nabi Dawud menguasai semua lini, berbagai jenis makhluk hewan dan yang lain, peralatan, pasukan, tentara, jin, manusia, burung, binatang buas, jin, setan, ilmu, kecerdikan, ta’wil atas alam, yang dapat berbicara ataupun yang bisu.

Sebagai utusan Allah, Dawud makin bertambah takwa, banyak menangis kepada Allah. Termaktub dalam tafsir Al­Quran, bahwa Dawud itu sangat kuat beribadah, shalat malam, suka, beliau bertasbih 4000 kali sehari semalam (QS.39 Shad 18) dan hadis berikut meriwayatkan:

“Bahwa 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash r.a. mengabarkannya bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: "Shalat yang paling Allah cintai adalah shalatnya Nabi Daud a.s. dan shaum (puasa) yang paling Allah cintai adalah puasanya Nabi Daud a.s. Nabi Daud a.s. tidur hingga pertengahan malam lalu shalat pada sepertiganya

kemudian tidur kembali pada seperenam akhir malamnya. Dan Nabi Daud a.s. berpuasa sehari dan berbuka sehari" (HR Bukhari no.1063).

"Dari Abu Umamah Al Bahili ia berkata Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia" (HR Tirmidzi no. 2069).

(2) Sulaiman a.s.Pada halaman berikutnya (2h397)

dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud telah mewarisi segalanya dari Nabi Dawud a.s. menikmati kebesaran Nabi Dawud mulai dari ajudan, istana, pengawal, semua angkatan bersenjata, rakyat, lengkap semua perajurit yang tampak seperti burung dan yang makhluk gaib tidak kelihatan, seperti jin, setan, angin seluruhnya mentaati seluruh acara dan upacara kebesaran kerajaan ikut mengiringkan Raja Sulaiman di setiap waktu (Qs27 An­Naml 16­19).

(3) Nabi Muhammad Saw sebagai kepala Negara

Secara sepintas maka tugas Risalah Nabi Muhammad Saw itu ialah dakwah untuk mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat bagi seluruh umat manusia, tidak dapat dipisah urusan keduniaan dari kehidupan akhirat, sebagaimana disebut dalam firman Allah dalam Al­Quran

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainka untuk (menjadi) rahmat bagisemestaalam” (S.21 Al-Anbiya` 107).

Dari nash Al­Quran S.21 Al­Anbiya‘ 107 dan berbagai macam nash, maka Abu Zahrah dalam kitabnya Ushulul Fiqh (1958:289) menyebutkan ada 3 target tujuan utama dari Syari’at Islam yang dibawa, yaitu:(1) Pembinaan jiwa agar supaya setiap

pribadi dapat menjadi sumber kebajikan dan mengalirkan amal­soleh untuk orang lain, sama sekali tidak membuat masalah dan tidak men datangkan penderitaan atau kesengsaraan kepada sesama hidup.

(2) Menegakkan dan membela keadilan yang merata bagi seluruh umat manusia;

(3) Menyelenggarakan suatu kehidu­pan masyarakat yang penuh masla­hah yang hakiki.

Maslahah yang hakiki ialah suatu sistem kehidupan bermasyarakat yang serba terpenuhi jaminan hidupnya yang 5 macam (Pakar Antropologi mena­makannya Human Neeeds atau HAM):(1) Terjaminnya kelangsungan Syari’at

Tuhan dengan suatu kehidupan yang berjiwa agama.

(2) Terjaminnya hak (nyawa) untuk hidup setiap insan.

(3) Terjaminnya hak pemilikan atas harta kekayaan.

(4) Terjaminnya perkembangan akal yang sehat.

(5) Terjaminnya hak berkeluarga dan berketurunan.

Setiap manusia dalam hidupnya ingin mencari hidup dan hidup terus, hidup yang lebih baik lagi, hidup yang bahagia, terpenuhi segala kebutuhannya dengan sempurna, selamat dari penderitaan dan kesengsaraan, penuh maslahah yang hakiki.

Jika kita renungkan sejarah umat manusia secara antropologis­sosiologis, maka sejarah mencatat data dan fakta kehidupan jaman purba, jaman batu, jaman batu tulis, jaman huruf Hiroqlif­Mesir, jaman Ibroni Purba, jaman Yunani Purba, Jaman Jomakjujo sampai jaman pertengahan, jaman sekarang, jaman modern, jaman pencakar langit, jaman pesawat angkasa luar, jaman globalisasi, jaman canggihnya peralatan elektronis, CD­DVD, HP, Twitter, Tablet,

Nabi Dawud Kepala Negara(Antara Teokrasi & Sekularisme)

(03)

44 MPA 328 / Januari 2014

Komputer, Internet mesin yang mampu menterjemahkan suatu uraian dari suatu bahasa diterjemah ke dalam 40 mcam bahasa semua bangsa (termasuk Bahasa Arab) Subhana Allah, Allahu Akbar!!!

Al­Quran S.21 Al­Anbiya` 107 ini secara leterliek­harfiyah ditujukan kepada Rasulullah Saw, namun secara maknawi tugas tersebut berlaku atas seluruh umat beliau umat Islam semuanya, seimbang dengan kapasitas kemam puannya masing­masing.

Dan bagi Rasulullah Utusan Allah belaiu sebagai kepala negara wajib mewu judkan realisasinya secara nyata, memang beliau adalah kepala negara, sehingga semua khalifah pengganti beliau adalah kepala negara, kepala pemerintahan bahkan semua pejabat tingkat nasional, regional, sampai yang serendah­rendahnya wajib menunaikan 3 tugas Tujuan Syari’at Islam di atas ini.

Nabi Muhammad Saw adalah kepala negara; salah satu ciri­beliau sebagai kepala negara ialah bahwa beliau langsung memimpin sendiri peperangan sebanyak 27 kali dan peperangan yang dipimpin oleh sahabat yang ditunjuk beliau = 47 kali.

@Kitab Nurul Yaqin (h206) mencatat bahwa Rasulullah Muhammad Saw memiliki fadhilah dunia akhirat yang tidak dimiliki oleh siapapun juga (http://www.raqamiya.org).

Tentang kebutuhan hidup manusia siapa saja secara universal (Human needs) dapat dipelajari dari S.25 Al­Furqan 7, hadis shahih Bukhari no.4675, Muslim no.2487.

Kepala Negara Islam ialah KhalifahAllah berfirman di dalam Al­

Quran bahwa manusia itu khalifatullah dalam arti wajib melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah. Allah berfirman di dalam Al­Quran: Indonesianya

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”)S.2 Al­Baqarah 30). Ayat­ayat yang senada dapat direnungkan termaktub dalam Al­Quran S.35 Fathir 39, S6 Al­An’am 165; S 10 Yunus 14, 73; S7 Al­A’raf 69, 74;S.27 An­Naml 62;

“Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan (di bumi) dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu”(S.10 Yunus 73).

Negara Islam bukan negara Teokrasi, sebab Khalifah sebagai kepala negara dipercaya dia itu sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan lupa. Sumber Hukum Negara Islam bukan diri kepala negara (Khalifah), tetapi berdasarkan Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.

Khalifah adalah Kepala Negara bagi kaum muslimin: Dia bukan seorang diktator, sebab pemilihan seorang Khalifah harus melalui kontrak politik yang khas Islami yaitu Bai’at. Tanpa adanya bai’at dari warga negara, seseorang tidak sah menjabat sebagai kepala negara(Khalifah). Dalam hal ini Khalifah bukan orang suci, sebab jabatan Khalifah adalah jabatan eksekutif.

Bentuk Negara Khilafah Islam bukan Teokrasi, karena kepemimpinan Khalifah tidak dibatasi hanya masalah moral spiritual melulu, tetapi juga masalah ekonomi, kesejahteraan, sandang­pangan­papan, keamanan adalah masalah masalah yang harus dipikul oleh Khalifah. Sistem Khilafah Islam ini telah terbukti selama berabad abad dalam memberikan kesejahteraan yang maksimal kepada rakyat.~~ Khilafah memang mempunyai

karakter ekspansionis, tetapi perluasan wilayah ini bagian dari kebijakan politik luar negeri untuk menyampaikan dakwah Islam.

~~ Sistem Khilafah bukan sistem Republik dan Sistem Republik sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam.

~~ Dalam sistem Khilafah yang berhak membuat undang undang hanya Allah. Khalifah, tidak boleh membuat undang undang yang bersumber dari hawa nafsunya sendiri secara individual.

~~ Khilafah, harus melindungi kaum minoritas, terhadap kaum Non­Muslim yang berada dalam naungan Negara Islam, mereka tidak boleh dipaksa untuk mengganti agama kaum Non­

Muslim untuk masuk Islam. Allah berfirman dalam Al­Quran:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); se­sungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”( Al Baqarah 256).

~~ Khalifah wajib melindungi kaum Non­Muslim. jiwa, harta, dan kehormatan kaum Non­Muslim harus dilindungi Khalifah. Nabi Muhammad bersabda;

“Dari Abu Bakrah, dia berkata; "Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa yang membunuh orang kafir mu'ahid tidak pada waktu halalnya maka Allah mengharamkan baginya untuk mencium bau Surga"(HR An-Nasa`i no. 4666, Ahmad no.18483, Abu Dawud no.2379).~~ Sistem Khilafah dalam Negara

Islam, memberikan kedudukan yang mulia bagi wanita. Dalam Islam, wanita diberi hak untuk memiliki kekayaan, hak nikah, hak perceraian dan memegang jabatan di dalam masyarakat (Lih.QS.4 An­Nisa`32, S.33 Al­Ahzab 35; S.2 Al­Baqarah 228). Islam mewajibkan pakaian yang khas bagi wanita Muslimah, yakni Jilbab untuk melindungi kehormatannya (S.33 Al­Ahzab 59).

BAB DUAAmar ma’ruf Nahi Munkar

Masalah le­2: Bagaimana teori Islam mengenai kepala negara atau politikus? Jawaban hipotetis: Islam tidak menegaskan nama negara itu negara Islam, dengan gerakan politik tetapi Arah Tujuan Syari’at Islam ialah mengejar kebahagiaan dunia akhirat, lahir batin untuk umat manusia.

Tugas Wajib Umat IslamSebagaimana analisa Abu Zah­

rah dalam kitabnya Ushulul Fiqh (1958:289) diatas maka ada 3 target tujuan utama dari Syari’at Islam, yang berdasarkan Al­Quran

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

Bersambung...

45MPA 328 / Januari 2014

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

46 MPA 328 / Januari 2014

Walaupun sudah dicanangkan adanya “Hari Ibu”, namun permasalahan dengan kesehatan ibu masih belum sepenuhnya tertangani sehingga Angka

Kematian Ibu (AKI) masih tinggi, terutama yang terkait dengan kodratnya terkait dengan kehamilan ataupun melahirkan; Jawa Timur merupakan provinsi ke dua yang tertinggi angkanya.

KlinikSecara sederhana Angka Kematian Ibu (AKI) menggam­

barkan banyaknya perempuan yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupun penanganannya. Ada 9 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Lampung yang merupakan provinsi penyumbang kematian ibu terbesar di Indonesia yang berkisar antara 1.661 dan 309

kematian ibu per tahun. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup;, angka ini tertinggi di ASEAN; ini berarti sekitar setiap satu jam dua ibu yang melahirkan meninggal dunia.

Pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, angka kematian ibu ini 228 per 100.000 kelahiran hidup; sedangkan untuk tahun 2012 ini AKI justru meningkat menjadi 359, walaupun targetnya terjadi penurunan karena

untuk tahun 2015 ingin dicapai 102 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI terutama akibat

keterlambatan penanganan kehamilan. Untuk menekan AKI ini, peme rintah melakukan terobosan, di antaranya integrasi program jaminan persalinan dengan program KB dan Jaminan Kesehatan Nasional pada 2014.

Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi berkait terhadap tingginya

kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), baik oleh remaja maupun perempuan yang telah

menikah. Ketidaktahuan ini berlanjut dengan proses pemulihan haid dengan cara yang tidak aman. Sebagai contoh mereka mengkonsumsi jamu, obat, atau minuman tradisional untuk pemulihan haid. Tidak sedikit yang menggunakan

cara fisik seperti melompat­lompat dan sejenisnya untuk menggugurkan kan­

dungan, sebagian bahkan memilih

Peran ibu sangatlah penting; Rasulullah Muhammad saw menggambarkan ketaatan kepada ayah adalah dalam urutan yang ke empat sesudah ketaatan anak kepada ibu.

Angka Kematian Ibudi Jawa Timur Masih Tinggi!

47MPA 328 / Januari 2014

melakukan tindakan pengguguran yang tidak aman untuk mengakhiri KTD. yang akan menimbulkan kerugian bagi kesehatan reproduksi perempuan, dapat sampai mengalkibatkan kematian. Salah satu sebabnya AKI masih cukup tinggi karena minimnya fasilitas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi bagi perempuan.

Walaupun pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan telah cukup tinggi, beberapa faktor seperti risiko tinggi pada saat kehamilan dan aborsi perlu mendapat perhatian. Mengapa target penurunan AKI di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan antara lain karena masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan ibu di samping bahwa masih rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil.

PenyebabBeberapa faktor penyebab lang­

sung kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia (keracunan kehamilan); penyebab lain adalah infeksi, kompli kasi pascakelahiran dan aborsi (pengguguran).

Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena “4­ terlalu” (terlalu tua hamil, terlalu muda untuk hamil, terlalu banyak hamil, dan terlalu dekat jarak antar kehamilan), dan “3­terlambat” (ter­lambat dalam mencapai fasilitas, ter­lambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan). Ini semua dapat karena rendahnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini kesehatan reproduksi; semua ini dapat terkait dengan kurangnya akses ke informasi kesehatan, sosial budaya, pendidikan, ataupun ekonomi.

Masih banyak wanita yang menikah pada umur muda (15 sampai 19 tahun); pernikahan di usia dini ini merupakan penyebab kematian ibu yang sangat tinggi. Pada umur itu secara fungsional sistem reproduksinya belum siap. Kondisi seperti itu bisa terjadi juga karena pengetahuan mereka belum memadai, misalnya kapan mereka akan melahirkan, apa yang harus dilakukan selama kehamilan, di mana tempat yang tepat untuk melahirkan.

Juga masih banyak ibu­ibu dengan pendidikan rendah, terutama yang tinggal di pedesaan, yang menganggap bahwa kehamilan dan persalinan adalah kodrat wanita yang harus dijalani sewajarnya tanpa memerlukan perlakuan khusus (pemeriksaan dan perawatan). Sosial ekonomi yang

maan yang seluas mungkin, termasuk ini adalah gerakan atau kegiatan untuk peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI); kegiatan ini mempunyai sasaran masjid, jamaah, dan masyarakat sekitarnya.

Untuk memastikan kesehatan ibu selama kehamilan, diperlukan pela yanan menjelang persalinan (antenatal care), hal ini juga dilakukan untuk menjamin ibu untuk nantinya mela kukan persalinan di fasiltas kesehatan. Diharapkan ibu hamil mela kukan paling sedikit empat kali kunjungan pemeriksaan selama masa kehamilannya, sesuai jadwal yang dianjurkan. Ini semua dilakukan agar permasalahan yang mengancam kehidupan ibu dan anak dapat dihindari. Oleh karena itulah dalam gerakan PHBS yang pertama disebut sebagai tolok ukur PHBS adalah “persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan”.

Salah satu upaya lain di Kemen­terian Kesehatan dalam menurunkan AKI adalah menyediakan jaminan persalinan (jampersal), yaitu bantuan beaya persalinan agar penduduk miskin bisa bersalin dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

Tahun ini pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat akan melaksanakan Program Emas (Expanding Maternal and Newborn Survival, Perpanjangan Kehidupan Ibu dan Bayi) untuk menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. Program Emas ini intinya adalah meningkatkan pelayanan di tingkat puskesmas, maupun rumah sakit dengan 24 jam layanan. Para bidan, para dokter di wilayah tersebut ditingkatkan kemampuan menolong persalinan, bagamana cara pengiriman ibu yang mau melahirkan, dan bagaimana mendiagnosis dengan tepat.

PenutupAngka kematian ibu (AKI) di

Indonesia di tahun 2012 mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup; ini berarti sekitar setiap satu jam dua orang ibu yang melahirkan meninggal dunia. Angka AKI ini tertinggi di ASEAN;. Dubutuhkan upaya keras untuk memastikan pencapaian target penurunan AKI di Indonesia agar menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dengan gerakan PHBS di lingkungan masjid yang menonjolkan perilaku pertama “persa­linan ditolong oleh tenaga kesehatan” diharapkan ibu hamil menjadi lebih terjaga kesehatannya sehingga lebih selamat dalam persalinannya nanti.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

rendah dan sosial budaya setempat masih sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan ibu dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan kese hatan dirinya, misalnya bahwa dia harus mengutamakan kepala keluarga yang harus mendapat makanan bergizi, dengan akibat si ibu hamil ini hanya mendapatkan sisanya.

“Pencegahan” kematian ibu.Pertolongan persalinan dengan

bantuan tenaga kesehatan terlatih merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan agka kematia ibu (AKI) di Indonesia. Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih diupayakan terus meningkat, sehingga nantinya tak akan ada lagi pertolongan persalinan oleh dukun yang tak terlatih.

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diupayakan dengan penyediaan tenaga kesehatan di desa, penyediaan fasilitas pertolongan persalinan di sarana kesehatan (polin­des/pustu/puskesmas), dan kemitraan bidan dengan dukun bayi, di samping peningkatan pelatihan bagi tenaga kesehatan itu sendiri.

Pemantapan kerjasama lintas program dan lintas sektoral adalah dengan menjalin kemitraan Kemen­terian Kesehatan dengan organisasi­organisasi sosial umum maupun keaga­

Secara sederhana Angka Kematian Ibu (AKI) menggam barkan banyaknya perempuan yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan ataupun penanganannya.

Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

Although air is invisible it is a substance which fills up space. You know that air rushing along in the form of wind can exert a large force on your body, and if you wave a large sheet of cardboard about you will find that the air resist its movement. We can show that air has weight by means of the following experiment. Take a deflated inner tube from a bicycle tyre, weight it on a pair of balances, inflate the inner tube and weight it again. The inner tube is slightly heavier than it was when there was no air in it. A cubic metre of air weight little more than 12 kg, but there is so much air that the total weight of the atmosphere surrounding the earth amounts to many million tones.

Although the atmosphere exerts very great pressure, we do not feel this pressure weighing down on us. This is because air does not only exert pressure in one direction. There is blood inside our bodies which exerts the same pressure as the air outside.

We can show the pressure which is exerted by the atmosphere by means of the following experiment. Take a tin can which has a screw top and put a little water in it. Place the can on a stove and heat it until the water boils and steam comes out of the open top. The steam drives some of the air out of the can.

Now remove the can from the stove and screw the cap on the top. Allow the can to cool and see what happens. When the can is hot, the pressure which is exerted by the steam and air inside the can is the same as the air pressure outside the can. But as the can cools down the steam inside condenses and the air and water vapor that remain exert less pressure will be enough to make the can collapse.

The Properties of AirA. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Invisible = tidak tampakPressure = tekananSubstance = zatRush = menyerangExert = memiliki kekuatanWave = ombakResist = menahanDeflated = mengosongkanInflate = memompaSurrounding = sekelilingCan = kalengHeat = panasBoils = mendidihSteam = uapRemove = memindahAllow = membiarkanCondenses = merapatkanVapor = menguapCollapse = tak berdaya ; runtuh

C. Dialogue CLOSING A CONVERSATIONCaller : I just come from my vacation to Bali. It was amazing. I

stayed in Bali Island Hotel a five star hotel in Nusa Dua. We visited many places of interest there. My son really like playing parasailing in Tanjung Benoa.

Rani : I am interested in talking about Bali but I have to

greet another customer. If you need my further assistance do not hesitate to call me back. Thank you very much for trusting PT Kaya Raya Dunia Akhirat.

Caller : Hallo, can I speak to the customer service ?Rani : Speaking.Caller : I just received bonus from my company. It is quite a lot of

money. I wonder whether to spend it for vacation to Japan of for business.

Rani : Could you be more specific? I need to know exactly about your ideas.

Caller : Well, I want to know about investment.Rani : Do you want to invest your money on stock market? I can

provide you with detailed information about it.

D. Vocabulary (Kosakata)Amazing = menarikTo greet = menyapaFurther = lebih lanjutAssistance = bantuanHesitate = raguTrusting = kepercayaanStock market = pasar modalDetailed = rinciAvoid being rude = hindari bersikap kasarAvoid being impolite = hindari bersikap tidak sopanBe polite = sopanBe concise = ringkasBe clear = jelas

48 MPA 328 / Januari 2014

Note: Menurut kosakataApakah bagimu1 – pr / 2 – lkMembawamuAtas untakuBersyarikat dengan kudi dalamnya

Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak

Unta tunggangan

Anda (bisa) menyusul

Rombongan (kafilah) penunggang unta

Membuat unta berlutut (untuk ditunggangi)

Memalingkan pandangan

Kosakata

Methode menterjemah

Unta meronta, giras (-Jawa)Merobek (robek)(dari hasil) ulah perbuatan kalianAku mengikatnya (ikat)(pr) seraya mengucap/membaca(lelaki) seraya berkata kepadanya

Apa Anda mau ikut dengan menaiki untaku ini?

(sehingga) Anda bisa menyusul kafilah (rombongan)

Maukah Anda turut dengan aku ke rumah makan

Maka (nanti) kita makan siang bersamaku di sana

49MPA 328 / Januari 2014

Sudjak, M.Ag. dan beberapa pejabat serta pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama prov. Jawa Timur.

Acara peringatan ini diisi dengan seminar oleh dr. H. Widig Dwidjatmika, Sp.B, FInaCs yang memberikan materikan materi tentang Mesencephalon Activation untuk mencetak Generasi Cerdas dan Berakhlakul Karimah.

Hj. Habsah Sudjak, selaku ketua Dharma Wanita Kementerian Agama prov. Jawa Timur berharap agar para istri pegawai dan karyawati terus mendukung dan aktif serta dalam setiap program dan kegiatan Dharma Wanita Persatuan.

Team qasidah Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur turut menghibur acara tersebut.

Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan pemberian trophy bagi pemenang lomba qasidah rebana klasik antar Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama se-Jawa Timur. Dengan juara I dan secara berurutan yaitu Kab. Gresik, Ko. Blitar, Kab. Jombang, Kab. Probolinggo, Kab. Lamongan dan Kab. Tulungagung sebagai juara harapan III. •Anni

JOMBANG-Demi menyongsong implementasi kuri kulum 2013, MTsN Plandi Jombang menggelar kegiatan workshop pada tanggal 18-19 Desember yang lalu. Acara yang bertajuk “Pengembangan ICT dalam Rangka Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013” ini dibuka langsung oleh Kakankemenag Jombang, Drs. H. Barozi, M.Pd.I.

Menurut Drs. H. Muhammad Syahir, SPd, MPdI, acara ini dimaksudkan, agar para peserta yang berjumlah 100 guru ini memiliki pemahaman tentang kurikulum 2013 yang akan diimplementasikan madrasah di bawah naungan Kemenag pada tahun 2014 ini. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang bagaimana membuat media pembelajaran berbasis ICT (information and communications technology). “Karena itu, dengan workshop ini, saya berharap para guru mengintegrasikan ICT dalam mata pelajaran dalam implementasi kurikulum baru,” ujar Kepala MTsN Plandi Jombang ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tak heran jika panitia workshop mendatangkan nara sumber yang kompeten. Di antara nara sumber tersebut adalah Direktur Pesona Edu, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang, Drs. H. Nur Ali, MPd, Sekjen Ikatan Guru Indonesia, Mohamamd Ihsan dan Guru Juara Nasional Media Pembelajaran dari MAN Jember. •Pri

GRESIK-Kementerian Agama Kab. Gresik di tahun 2013 berturut-turut mendapatkan juara di berbagai ajang, baik di tingkat Provinsi dan di tingkat Nasional. Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag., selaku Kakankemenag Kab. Gresik – dalam sambutan pembinaannya pada Apel Senin (16/12) mengatakan bahwa tahun 2013 ini merupakan tahun istimewa karena berbagai keberhasilan telah diraih. Tak lupa beliau berterima kasih dan memberikan penghar-gaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras, karena keberhasilan ini adalah keberhasilan semua.

Berbagai kejuaraan yang diperoleh Kemenag Gresik di tahun 2013 yaitu Lomba Aksioma Lari Putri (Juara I tingkat Nasional), Lomba Qosidah Rebana Klasik di Balik Papan Kaltim (Juara III tingkat Nasional), juara umum MTQ tingkat Provinsi di Surabaya, Juara Umum MQK ting-kat Provinsi di bangkalan Madura, juara umum Qosidah Rebana Klasik di Banyuwangi, juara umum Qosidah Rebana DWP di Kanwil Kemenag Prov. Jatim, juara II Pameran Lomba DWP di Malang, dan juara III pada ajang Aksiora Guru Raudlotul Atfal di Malang.

Kakanmenag mengatakan bahwa keberhasilan kafilah MQK Kemenag Gresik menunjukkan jati dirinya sebagai kota santri dengan berhasil mengalahkan pesantren-pesantren tua yang ada di Jawa Timur. Ini tentunya merupakan tantangan berat ke depannya. •Fudlla

Bekali Guru Songsong Impelentasi Kurikulum 2013 dengan ICT

Tahun 2013, Tahun IstimewaKemenag Kabupaten Gresik

KANWIL-Bertempat di hotel Santika Surabaya tanggal 7 Desember 2013, HUT Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama diperingati. Dihadiri oleh Kakanwil Kementerian Agama Drs.

HUT Dharma Wanita Persatuan ke 14

50 MPA 328 / Januari 2014

ludes terbagikan kepada peserta yang mengikuti undian kupon sampai selesai.

Sementara itu, Kepala Kankemenag. Kabupaten Malang, H. Akhiyar, S.Ag. MM. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran panitia dan berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini. •Arif

menyelenggarakan “Lomba Memasak Nasi Goreng dan Lomba Memakai Kreasi Hijab Modern Dharma Wanita Persatuan”, (17/12).

Peserta lomba memasak nasi goreng (nasgor) tersebut adalah Kakankemenag Kab. Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM. M.Si), Kasubbag TU ( H. Misbakul Munir, M.Ag), para kasi, penyelenggara syariah, Kepala KUA se-kabupaten, dan kepala madrasah negeri.

Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM. M.Si dalam sambutan pembukaan lomba menyampaikan bahwa lomba-lomba yang diselenggarakan DWP adalah dalam rangka mensyukuri HAB Kemenag RI ke-68. Dengan lomba ini diharapkan para bapak menjadi kreatif dan mandiri dalam hal memasak. Supaya tidak merepotkan ibu-ibu jika suatu saat ibu sedang lelah atau repot.

Pemenag lomba ini adalah juara I (Drs. Abd Aziz, Ka. MTsN Tarik), juara II (H. Moh. Arwani, MHI, Kasi PHU), juara III (H. Nurudin, MM, Ka. KUA Tanggulangin), juara harapan I (Drs. H. Sirodj Munir, Ka. KUA Candi), juara harapan II (H. Misbakhul Munir, M.Ag, Kasubbag TU), harapan III (H. Fatchur Rohman, SH, Ka. KUA Krian). •Im2

SIDOARJO – Wanita piawai memasak itu biasa. Menjadi luar biasa bila yang piawai memasak adalah laki-laki apalagi pejabat struktural instansi pemerintah. Fenomena menarik itu terjadi di aula Kankemenag Kab. Sidoarjo saat DWP Kankemenag Kab Sidoarjo

MALANG-Suasana semarak dan meriah terasa kental ketika sudah memasuki Kecamatan Kepanjen Ibukota Kabupaten Malang, tempat diberlangsungkannya acara jalan sehat dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bhakti ke-68 Kementerian Agama RI. Semenjak pagi dipayungi mendung yang terus bergelayut dan rintik hujan nampaknya tidak menyurutkan semangat Keluarga Besar Kankemenag. Kabupaten Malang dan masyarakat untuk mengikuti even tahunan ini yang dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Desember 2013.

Tak kurang dari 10 ribu peserta membaur menjadi satu di Lapangan Desa Sukoraharjo dan juga halaman MTsN Kepanjen untuk mengikuti acara jalan sehat dalam rangka memeriahkan HAB Kementerian Agama RI ke-68, (22/12).

Meski semenjak pagi cuaca diselimuti mendung dan rintik hujan, dan menyurutkan peserta yang berasal dari anak-anak, remaja, dewasa dan para manula untuk ikut ambil bagian jalan sehat yang menempuh jarak 4 kilometer ini. Beragam hadiah yang disediakan,

acara pembukaan Festival Anak Sholeh Indonesia atau FASI Kota Blitar Tahun 2013, (16/12)

Balai Kusuma Wicitra, tempat pembukaan acara FASI digelar pun segera penuh sesak. Dan acara dibuka oleh M. Kanzul Fathon, S. Ag. – Kasi PHU yang merangkap Plt. Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis).

Melihat antusias para peserta yang luar biasa ini menjadi perhatian utama M. Kanzul. Di depan para peserta, Plt. Kasi Pakis ini berharap semoga semangat yang seperti ini bukan hanya ada pada saat mengikuti lomba. “Namun kedepannya semangat itu harus selalu ada dan terjaga terutama dalam menegakkan nila-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.”.

Pelaksanaan FASI ini memang luar biasa. Jumlah total peserta FASI Kota Blitar Tahun 2013 hampir mencapai angka tujuh ratus peserta yang berasal dari lembaga TPQ, Madin dan Ponpes se-Kota Blitar. Dimana dari rekap panitia, berturut-turut cabang lomba dan jumlah pesertanya sebagai berikut: Lomba Mewarna diikuti 260 peserta, Lomba Shalat (117), Lomba Tartil Qur’an (106), Lomba Tilawah (25), Lomba Pidato Bahasa Indonesia (37), Lomba Hafalan Juz Amma (40) Lomba Adzan/Iqomah (100) dan Nasyid diikuti oleh 27 grup. •Moza

Meski Dipayungi Mendung,Tetap Semangat Jalan Sehat

Festival Anak Sholeh IndonesiaKota Blitar 2013

KOTA BLITAR-Langit Kota Blitar diliputi awan tebal. Namun tidak menyurutkan semangat ratusan bocah-bocah untuk mengikuti

Berlomba Memasak Nasi Goreng dalam Rangka HAB Ke-68

51MPA 328 / Januari 2014

GEBYAR HAB KEMENTERIAN AGAMAPAMEKASAN – Dalam rangka

menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-68, Kankemenag. Kab. Pamekasan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan. Di antaranya lomba qasidah rebana, memasak dan merias wajah, lomba ini diperuntukkan kepada ibu-ibu Dharma Wanita. Juga ada berbagai lomba yang diperuntukkan bagi guru dan anak didiknya serta karyawan-karyawati di lingkungan Kankemenag. Lomba-lomba ini dilaksanakan se se-derhana mungkin.

Bukan materi yang mereka harapkan, tapi semarak hari jadinya. Yang tak kalah pentingnya adalah lomba kebersihan lingkungan bagi lembaga dan KUA. Di samping itu, bagi lembaga negeri baik MIN, MTsN maupun MAN mengadakan jalan sehat bagi keluarga besar dengan berbagai macam hadiah yang menarik. Lomba-lomba ini dimulai pada tanggal 21 Desember 2013 dan berakhir pada tanggal 2 Januari 2014.

Panitia HAB. Kemenag juga menye-lenggarakan santunan kepada janda karyawan Kemenag dan pensiunan, santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, tasyakuran dan istighasah serta upacara sebagai acara penutup. Semua kegiatan ini berpusat di Kankemenag dan di halaman MAN Pamekasan. •Sri Mukti

BUPATI MAGETAN IKUTI JALAN SANTAIHARI AMAL BAKTI KEMENAG 68

MAGETAN – Dalam rangkaian HAB ke 68, Bupati Magetan Drs. H. Sumantri, MM. dengan mengucap basmalah memberangkatkan peserta gerak jalan sehat, didampingi Kakankemenag Kab. Magetan, H. Mas’ud, S.Ag. juga para kasi, Peny. Binsyar dan pejabat yang lain, (22/12). Kegiatan ini diikuti oleh 4.000 orang terdiri dari pegawai, guru beserta keluarga, dan siswa siswi madrasah di bawah naungan Kankemenag Kab. Magetan, menempuh rute 5 km.

Sebelum pemberangkatan Bupati Magetan berharap agar jalan santai ini bisa menjadikan badan sehat lahir batin, selalu semangat dalam melaksanakan tugas dan seluruh pegawai Kemenag tetap turut beperan aktif dalam pembangunan khususnya dalam bidang keagamaan di Kabupaten Magetan

Pada kesempatan ini, Bupati Magetan dan isteri juga memberikan dukungan hadiah door price berupa 1 buah TV 24 Inch yang akan diantar secara langsung ke rumah peserta jalan santai yang mendapatkannya.

Dalam kegiatan ini, panitia menye-diakan berbagai hadiah antara lain laptop, lemari es, tv, mesin cuci, sepeda gunung, kipas angin dan ratusan hadiah hiburan lainnya. •Mkd

BIMTEK KURIKULUM 2013SUMENEP – Walau suasana dan

cuaca kurang bersahabat, tetapi tidak berarti mengurangi kekhidmatan pada acara Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 bagi guru dan Kepala Madrasah se-Kab. Sumenep yang dilaksanakan di Hotel Utami Sumenep, dengan peserta sebanyak 250 orang, (8-11/12)

Dalam sambutannya Pgs Kakankemenag Kab. Sumenep mengharapkan agar seluruh peserta benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa disiplin yang tinggi. Sehingga nantinya ilmu yang didapat benar-benar bermanfaat dan berdaya guna, sehingga nantinya dapat diaplikasikan di tempat tugasnya

Menurutnya, Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 ini adalah dalam rangka membentuk siswa yang kreatif, inovatif. Nantinya para siswa diharapkan mampu berdaya saing dengan lembaga yang ada, sehingga para murid tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mempunyai afektif dan psikomotorik yang seimbang. Murid juga diharapkan sanggup menjadi siswa berprestasi dan berakhlak mulia.

Selama pelaksanaan, peserta diasramakan di hotel agar fokus dan outputnya benar-benar ada serapan yang sangat berarti guna mewujudkan anak bangsa yang berkualitas baik regional, nasional atau bahkan bersaing di tingkat internasional. •Ujang

IRJEN: PNS TIDAK HADIR 50 HARI,KENA HUKUMAN

LAMONGAN – PNS yang tidak masuk kerja selama 50 hari tanpa keterangan yang jelas, dapat dikenai hukuman. Pihak atasan diharuskan memberi sanksi kepada yang bersangkutan. “Jika atasan tidak memberi hukuman, maka atasan tersebut yang akan diberi hukuman dari pihak atasan yang lebih tinggi sesuai PP 53 tahun 2010,” papar H. Rozikin, SH, M.HI, nara sumber dari Itjen Kemenag RI, saat mengisi workshop Teknis Penilaian Prestasi Kerja dan Pembinaan Disiplin PNS jajaran Kemenag Kab. Lamongan di aula MAN Lamongan, (15/12).

Lebih jauh dikatakan, jumlah 50 hari tersebut, bisa diakumulasikan dari jam kerja yang kurang dari 37,5 jam per minggu selama 1 tahun. Hal yang penting untuk diingat, bila ada keperluan ataupun keterlambatan dalam masuk kerja, harus ada keterangan yang logis.

Drs. H. M. Rusdi, M.Ag, Kasubag TU, saat membuka acara mengatakan bahwa PNS merupakan produk undang-undang, sehingga harus taat dan patuh pada undang-undang.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Dra. Ida Safiaturahma, M.Pd.I, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan PNS Kankemenag Lamongan menyongsong

perubahan penilaian prestasi kerja PNS yang berlaku efektif per-Januari 2014. •Nsr

GURU PAI HARUS BISA LEBIH BAIKMADIUN – Untuk meningkatkan

kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam yang profesional menuju tercapainya mutu pendidikan yang sesuai dengan kurikulum PAI tahun 2013, maka dilaksanakan Pembinaan Guru PAI SD, SMP, SMA dan SMK di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun oleh Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kankemenag Kab. Madiun. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kakankemang Kab. Madiun Drs. Hafidz, M.Si dan dihadiri oleh Kasi PAIS, Moh. Samsul Hadi, SE., M.Pd.I serta 500 orang peserta (28/11).

Dalam sambutan pengarahannya, Kakankemang Kab. Madiun menyampaikan bahwa tugas sebagai guru agama merupakan tugas yang mulia dan merupakan kedudukan yang utama dalam dunia pendidikan di negara kita ini. Oleh karena itu, guru PAI harus bisa lebih baik dari pada guru mata pelajaran yang lain.

Di Kab. Madiun– lanjutnya – 83% guru PAI telah memperoleh sertifikasi. Maka dari itu kualitas sebagai guru profesional harus dipertahankan serta ditingkatkan. Jangan sampai semangat yang telah terbangun ini menjadi pudar. Karena kualitas dan prilaku guru itu bisa dinilai dari hasil serta capaian yang mereka peroleh. •Arf

SOSIALISASI PEMUTAKHIRANDATA EMIS MELALUI IT

LUMAJANG – Bertempat di aula lantai II Kankemenag Lumajang, Seksi PAIS Kankemenag Kab. Lumajang mengadakan kegiatan sosialisasi pemutakhiran data EMIS melalui data IT, (10/12). Sebanyak 155 orang terdiri dari guru PAI yang tergabung dalam KKG PAI, guru PAI yang tergabung dalam MGMP SMP, SMA/SMK, mengikuti acara tersebut.

Kasi PAIS Kankemenag Lumajang, Drs. H. Rahmat Mu’shim, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan bahwa data EMIS pada Seksi PAIS dipergunakan sebagai pusat informasi mengenai keseluruhan data guru, tempat tugas dan data siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan data yang lengkap, akurat rapi dan benar serta tepat waktu. Ini juga untuk mencukupi permintaan data Dirjen PAI Pusat dan bidang PAIS wilayah.

Kasubbag TU, H. Harnyoto, SH.MA, dalam sambutannya menambahkan bahwa di zaman teknologi modern ini kita harus mengerti tentang IT, karena pelaksanaan pengisian data EMIS dibutuhkan pendataan berbasis IT. Diharapkan kegiatan sosialisasi ini bisa meningkatkan kinerja guru PAI sekaligus bisa menambah ilmu tentang IT sehingga bisa meningkatkan mutu lembaga masing-masing. •Ziza

52 MPA 328 / Januari 2014

Selamat Bu.. Semoga amal baik yang telah ibu - ibu tanam bisa berbuah manis dan mendapat balasan dari Yang Maha Kaya, semoga pula kegiatan bakti sosial tersebut bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa berbagi dengan sesama. •Aiz

Banyuwangi. Ibu-ibu DWP, siswa-siswi MAN Banyuwangi, MTsN Banyuwangi I, dan MIN Sobo juga tampak berbaur.

Peserta dilepas oleh oleh Kakankemenag Kab. Banyuwangi, H . Santoso, S. Ag, M.Pd dari depan Kankemenag Kab. Banyuwangi menyusuri Jl. Ahmad Yani. Sesampainya di perempatan, belok kanan menuju Jl. MT. Haryono hingga pertigaan Naga Bulan. Kemudian menuju Jl. Brigjen Katamso hingga finish di depan Kankemenag Kab. Banyuwangi.

Menurut Drs. H. Muklis, S.Ag selaku Ketua Panitia, selain jalan sehat, berbagai macam kegiatan telah digelar. Di antaranya, bakti sosial santunan fakir miskin, donor darah, futsal, tenis lapangan, catur, lomba kaligrafi, adzan, melukis, baca puisi, Pildacil, tartil serta MTQ. Diharapkan dengan momen jalan sehat ini akan tejalin silaturahmi diantara pegawai. Disamping akan menambah sehat jasmani dan rohani. Sementera itu Upacara Bendera yang merupakan puncak HAB Kemenag RI ke-68 tahun 2014 akan dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2014 di halaman MTsN Banyuwangi II Muncar, diikuti seluruh pegawai dan guru se-Kab. Banyuwangi. •Yas

BANYUWANGI-Ribuan peserta jalan sehat dalam rangka HAB Kemenag RI ke-68 tahun 2014 memadati Kankemenag Kab. Banyuwangi, (17/12). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat, kepala madrasah, Kepala KUA, pengawas, dan pegawai se-Kab.

SITUBONDO-Momentum HAB Kemenag tidak dilewatkan begitu saja oleh pengurus DWP Kemenag Kab. Situbondo. Berbagai macam lomba diadakan dalam rangka memeriahkan HAB Kemenag ke-68 tahun 2014. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, Pengurus DWP Kemenag Kab. Situbondo mengadakan bakti sosial di aula kantor, dengan memberikan santunan dalam bentuk baju layak pakai dan bingkisan kapada para anak yatim di sekitar lingkungan Kamenag Kab. Situbondo, (2/12).

Menurut Ibu Dra. Hj. Umi Rosyadi Badar selaku Ketua DWP Kemenag Kab. Situbondo, kegiatan Bakti Sosial semacam ini akan terus diupayakan dan dilaksanakan untuk dijadikan kegiatan rutin sebagai upaya berbagi kebahagiaan dengan sesama terutama mereka yang membutuhkan, dan sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Hal yang patut dibanggakan dari semangat para ibu – ibu Dharma Wanita tersebut adalah bahwasanya dana yang digunakan untuk pemberian santunan tersebut adalah murni swadaya dari iuran pengurus dan anggota serta Karyawan Kemenag Kab. Situbondo.

KKM Pajarakan yang terdiri dari 31 lembaga MTS Negeri dan Swasta, (14-15/12).

H. Syaiful Anwar, MM.Pd selaku Ketua KKM menyatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah meningkatkan silaturrahmi antar sekolah dan menyongsong ekstrakurikuler wajib Gerakan Pramuka di sekolah. “Di samping itu untuk mengasah kemampuan para anggota Pramuka di bidang ketangkasan, kepemimpinan dalam berorganisasi, juga untuk membina dan mengembangkan mental, fisik, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan, sehingga anggota pramuka tidak mudah putus asa,”, pungkasnya.

Menurut Dra. Tatik Suparti sebagai Ketua Panitia, mengatakan bahwa tidak mudah menyelenggarakan kegiatan sebesar ini. Diperlukan manajemen dan koordinasi yang sangat rapi. Apalagi tiap cabang lomba diikuti oleh + 506 peserta. Sehingga dituntut kerja ekstra keras dari panitia.

Berbagai macam lomba digelar untuk mengeksplorasi kemampuan peserta. Mulai lomba Cerdas Cermat, Pionering, Memasak, Pentas Seni, Puisi, Bernyanyi, Lari Cepat 100 m, Lompat Jauh, Poster, dan Aneka Sandi diikuti oleh semua peserta dengan sportif dan meriah. •YZ

DWP Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama

Giat Prestasi Pramuka Penggalang se-KKM Pajarakan Tahun 2013

PROBOLINGGO-Bertempat di MTS Negeri Pajarakan digelar Giat Prestasi Pramuka Penggalang (GP 2013) se-KKM Pajarakan. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti oleh MTs se-

Jalan Sehat, Songsong HAB Kemenag Ke-68

53MPA 328 / Januari 2014

PEMBINAAN IRJEN KEMENAG RI TENTANG PAKTA INTEGRITAS

KOTA MADIUN – Guna mewujudkan Kemenag WBK (Wilayah Bebas Korupsi), Irjen Kemenag RI turun langsung ke Kemenag Kab./Kota di wilayah Provinsi Jatim. Kota Madiun mendapat kehormatan dari Irjen Kemenag RI yang diketuai oleh Bapak Jupri sebagai tempat penandatanganan pakta integritas sekaligus sosialisasi LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penye-lenggara Negara).

Kakankemenag Kota Madiun beserta PPK dan Bendahara dari tujuh Kemenag Kab./Kota se-Wilker Madiun ditambah Kabupaten Nganjuk, secara seksama mendengarkan penjelasan Ketua Tim Irjen tentang pakta integritas, “Kemenag siap melaksanakan pakta integritas untuk mengembalikan citra dan kewibawaan Kemenag yang dianggap tidak patuh oleh pemerintah,” demikian salah satu penjelasan Irjen tentang diadakannya pakta integritas .

Selanjutnya dengan didampingi oleh Tim Irjen Kemenag RI, Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.Pd.I pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2013, menyaksikan para Kasi menandatangani pakta integritas.

Selesai acara penandatanganan pakta integritas dilanjutkan dengan penjelasan tentang LHKPN oleh Tim Irjen Kemenag RI. •IIN

BAHTSUL MASAIL MUNAKAHAT UNTUK PENGHULU DAN P2D

BANGKALAN – Mengambil tempat di aula al-Ikhlash Kemenag Kab. Bangkalan, telah dilaksanakan acara bahtsul Masail fiqh munakahat, (27/11). Hadir dalam acara tersebut, para Kepala KUA se-Kabupaten Bangkalan, para Penghulu, para penyuluh dan para tokoh agama untuk bersama-sama membahas topik menarik seputar masalah pernikahan.

Hadir sebagai Nara sumber yaitu KH. Abdurrahman Navis, LC., M. HI., dari PWNU Jatim yang juga sekaligus MUI Jatim. Sedangkan bertindak sebagai Moderator yaitu Ahmad Syakiri, S. Ag., M. Si, didampingi oleh Ahmad Zainuddin, S. Ag., M. Si.

Banyak hal mengemuka dalam acara tersebut, mulai tawkil wali melalui SMS, akad nikah via teleconference, pernikahan wanita hamil, wali muhakkam dan lain-lain. Kitab fiqh klasik seperti Bughyatul Mustarsyidin, I’anatut Thalibin sampai kitab fiqh modern seperti alfiqhul Islamiy wa Adillatuh menjadi rujukan penting. Demikian juga, UU Nomor 1 tahun 1974, Kompilasi Hukum Islam dan peraturan Pemerintah terkait pernikahan juga menjadi pertimbangan yang tidak bias diabaikan. Peserta nampak antusias mengikuti bahtsul masail sampai acara berakhir. •Sulaiman

WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEDIRI – Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pem-belajaran PAI di tingkat SD, SMP, SMU dan SMK di lingkungan Kankemenag Kab Kediri, dilaksanakan Workshop Implementasi Kurikulum 2013 dan Pengembangan Kurikulum.

Kegiatan ini dilaksanakan di kantor PKB Kab Kediri, terbagi dalam dua periode. Periode pertama (18-19 Desember), diikuti oleh 150 guru PAI SMP-SMU-SMK. Sebagai nara sumber, Drs. H. Bachrudin, M.Pd.I. pengawas PAI Kankemenag Kab Kediri.

Kakankemenag, Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I. dalam sambutan seka ligus pembukaan acara menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai pembekalan guru PAI di sekolah umum agar benar-benar siap mengimplementasikan kurikulum 2013. Karena pada tahun ajaran baru 2014, kurikulum 2013 wajib dilaksanakan.

Sedangkan periode kedua (20-21 De-sember), diikuti oleh 250 orang guru SD yang dibuka langsung oleh Kasubag TU, Drs. H. Hamam Thontowi, M.Pd.I. yang mengajak guru pendidikan agama Islam di sekolah dasar agar bersemangat melaksanakan kurikulum 2013 tahun depan.

Nara sumber periode kedua ini adalah Drs. Moh. Taufiq, M.Pd. pengawas PAI Kankemag Kota Malang. Alfy

PEMBINAAN KEARSIPAN DAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAANNGAWI – Bertempat di Kantor Keme-

nterian Agama Kabupaten Ngawi telah diselenggarakan Pembinaan Kearsipan dan Pengelolaan Barang Pesediaan. Pembinaan tersebut merupakan program kegiatan Kantor Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur Sub Bag Umum. Acara ini diikuti oleh peserta dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi dan Kankemenag Kab. Magetan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, lewat Penyelenggara Syari’ah, Masun Amrullah Azali, M.Ag. menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia pelaksana dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur atas terselenggaranya kegiatan pembinaan dan mengharap kepada para peserta hendaknya bersungguh-sungguh mengikuti pembinaan dan bisa mensosialisasikan di lembaganya masing-masing.

Narasumber pembinaan adalah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Hikmatul Hilmiyah, ST dan Ferri A, SE. dengan materi Administrasi Kearsipan dan Pengelolaan Barang Persediaan.

Kegiatan pada tanggal 30 Desember 2013 tersebut menghadirkan 150 pegawai KUA dan Satker di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Ngawi dan Kankemenag Kab. Magetan. •Guh

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAANPEMBINA MTQ DAERAH

NGANJUK – Bertempat di aula Kanke-menag Kab Nganjuk, Penyelenggara Syari’ah Kemenag Kab. Nganjuk melaksanakan kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Pembina MTQ Daerah Kab Nganjuk, (28/11). Acara ini diikuti 45 orang yang terdiri dari dewan hakim MTQ, qori’-qori’ah, hufadz serta Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Ngudiono MAg.MM, diawali dengan laporan Ketua Pelaksana oleh H. Farid Wajdi S.Ag. MM yang menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan ekslusif, yang hanya diikuti oleh orang-orang yang punya kompetensi dalam al-Qur’an saja, entah dalam bacaan, hafalan atau ulumul Qur’annya.

Drs. H. Ngudiono M.Ag MM dalam pengarahanya dengan menyitir hadits “Sebaik baik orang adalah orang yang belajar al-qur’an dan mengajarkannya”, dengan harapan forum yang mulia ini dijadikan sarana belajar bareng-bareng guna peningkatan kualitas keilmuan dalam bidang Alqur’an .

Harapan dari kegiatan ini adalah para quro’, hufadz juga ‘alimul qur’an dapat terkoordinir dan terorganisir dalam mengawal al-Qur’an yang sudah mulai tergilas oleh arus zaman. •Nur

SILATURRAHMI ANTAR TA’MIR MASJID DAN PENGURUS TEMPAT IBADAH

NGAWI – Pada tanggal 5 Desember 2013, tokoh-tokoh lintas agama di Kabupaten Ngawi berkumpul di balai pertemuan Ros-in Kabupaten Ngawi. Perwakilan dari berbagai agama tersebut bertemu dalam rangka mengadakan silaturrahmi dan sharing pengalaman dalam hal mengelola tempat ibadah dan kegiatan peribadatan.

Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH mengharap agar melalui forum silaturrahmi ini dapat mempersatukan persepsi antar umat beragama khususnya mengenai pem-bangunan tempat ibadah dan penyiaran agama. Sehingga dalam pelaksanaan peribadatan tidak terjadi ketersinggungan antar umat beragama.

Silaturahmi ini – lanjutnya – bisa menumbuhkan keharmonisan sehingga bisa berjalan bersama-sama tanpa hambatan dan bisa mencari jalan keluar dari persoalan. Pembangunan tidak akan berhasil tanpa kedamaian. Jika semua bisa terwujud, maka Ngawi akan selalu kondusif .

Acara ini diisi dengan pemberian materi dari unsur tokoh agama yang diwakili oleh KH. Abdul Aziz (pengasuh PP Salaubino Widodaren), dan dari unsur pemerintah oleh Kepala Kesbangpol Pemkab Ngawi, Didik Rahmadi SE. Juga oleh Ketua FKUB, Drs. Bahrun. •Guh

54 MPA 328 / Januari 2014

PELANTIKAN DAN SERAH TERIMA JABATANPACITAN – Teka teki pengisi jabatan

Kasubag TU yang kosong hampir tiga bulan terjawab sudah. Kasubag TU yang baru dilantik oleh Kakankemenag Kab. Pacitan bersama 6 pejabat lainnya, (22/11). Pelantikan ini menyusul berhentinya Drs. H. Slamet Budiarto sebagai Kasubag TU karena memasuki masa pensiun pada September lalu.

Pejabat yang dilantik di aula Kankemenag Kab. Pacitan ini terdiri dari 3 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional. Ketiga pejabat struktural itu adalah Ibrahim, S.Sos., (Kasubag TU), Drs. H. Wakhuri, MSI. (Kasi Bimas Islam) dan Bambang Hermanto, S.Pd. (Kasi PAIS). Sedangkan keempat pejabat fungsional semuanya promosi dari guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah difinitif yaitu Moh. Badarudin, S.Pd. (Ka. MTsN Kebonagung), Suyari, S.Pd. (Ka. MTsN Punung), Piput Hendawan, S.Pd. (Ka. MTs Muhammadiyah Kalikuning) dan Anung Suroto, S.Pd. (Ka. MI GUPPI Sudimoro III).

Kepada pejabat yang baru dilantik, Kakankemenag Kab. Pacitan Drs. H. A. Munir, M.Hum, mengingatkan bahwa jaba tan merupakan sebuah amanah dan penu gasan dari atasan. Oleh karena, supaya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. •Cros

SEMARAK DIRGAHAYU DWP KE-14 TH. 2013DALAM RANGKA HAB KEMENAG KE-68

SURABAYA – Menyemarakkan hari ulang tahun adalah kebanggaan semua elemen masyarakat yang merasa dirinya masuk dalam sebuah komunitas. Begitu pun juga dalam rangka HUT DWP ke-14, bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya, di selenggarakan “Semarak Dirgahayu atau Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke-14 tahun 2013” Kankemenag Kota Surabaya dalam Rangka menyongsong HAB Kemenag ke 68 tahun 2014, (17/12).

Dalam amar sambutannya, Kepala Kankemenag Kota Surabaya Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua anggota Dharma Wanita Persatuan yang dengan serius dan semangat bisa melaksanakan acara Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke-14 ini dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan, seperti lomba mars DWP, kreasi jilbab, masakan non beras dan non terigu.

Beliau juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kota Surabaya yang dikomandani Ibu Hj. Masruroh Saifullah Anshari yang begitu semangat dalam memotivasi ibu-ibu, sehingga program-program yang direncanakan berjalan dengan baik dan sukses, meskipun banyak dumas (pengaduan masyarakat) yang dialamatkan kepada institusi Kementerian Agama. •Dori

PROMOSI DAN MUTASI ADALAH HAL BIASABANGKALAN – Promosi dan mutasi

adalah hal biasa dalam organisasi sebagai penyegaran dan pengisian jabatan. Itulah di antara pesan Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Amin Mahfud, M.Pd.I., dalam sambutan pelantikan yang digelar di aula Kankemenag Kab. Bangkalan, (17/12). Pada kesempatan tersebut dilaksanakan juga Pengukuhan Pengawas PAI sekaligus pelepasan pegawai yang purna tugas di lingkungan Kankemenag Kab. Bangkalan.

Empat pejabat struktural yang dilantik adalah Moch. Chotib, S,Ag (Kepala KUA Kec. Labang), Mustangin, S,Ag. (Kepala KUA Modung), Muhammad Mesyan, S.Ag (Kepala KUA Kecamatan Arosbaya) dan Achmad Syakiri, S.Ag. M.Si (Kepala KUA Kwanyar). Sedangkan untuk pengawas PAI yang di kukuhkan ada 15 orang terdiri dari 8 orang Pengawas PAIS dan 7 orang Pengawas Pendma.

Moment tersebut terasa berbeda mengingat lima hari sebelumnya yakni Kamis, 12 Desember 2013, telah dilaksanakan penandatangan pakta integritas PNS di lingkungan Kankemenag Kab. Bangkalan. Dalam penandatangan pakta integritas ini ada 7 item yang harus dilaksanakan diantaranya berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. •Sulaiman

RAKOR DAN PEMBINAAN LEMBAGA DAKWAH/ORGANISASI KEAGAMAAN

PONOROGO – Bertempat di lantai II aula Kankemenag Kab. Ponorogo, Seksi Bimas Islam bersama MUI mengundang para pimpinan dan tokoh organisasi keagamaan dan lembaga dakwah yang dikemas dalam Rakor dan Pembinaan Lembaga Dakwah/Organisasi Keagamaan, (11/12).

Peserta terdiri dari LDNU, MTDK, LDII, HTI, Hidayatulloh, PC. Muslimat, Aisyiyah, Salimah, Wanita Islam Daerah, Anshor, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Fatayat, Majelis Mujahidin Indonesia, Jama’ah Tabligh, Majelis Tafsir Al Qur’an, Sholawat Wahidiyah, Al Hidmah, HJM, Pokjaluh, PMII, IMM, HMI, IPNU, IPPNU, dan IPM Daerah yang selama dua tahun ini terhimpun di bawah FKLD (Forum Komunikasi Lembaga Dakwah) Kabupaten yang diketuai oleh KH. Muhatim Hasan, SH.

Kakankemenag Kab. Ponorogo, H. M. Sakur, M.SI dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran para pimpinan lembaga yang selama ini mampu menciptakan suasana yang kondusif di Kabupaten Ponorogo. Semoga adanya perbedaan benar-benar mampu menjadikan rahmat bagi umat.

Selain pembinaan dan pengarahan dari Kakankemenag Kab. Ponorogo, dalam kesempatan ini juga disampaikan beberapa

materi dari Ketua MUI KH. Anshor M. Rusydi, Kasi Bimas Islam Mohamad Thohari, S.Ag dan Drs. H. Imam Sayuti Farid, M.SI (Rektor Insuri Ponorogo). •Ifroh

IGRA GELAR BERBAGAI LOMBA MERIAHKAN HAB KEMENAG KE-68

BLITAR – Suasana Kankemenag Kab. Blitar amat meriah. Banyak siswa-siwi RA beserta guru dan orangtua masing-masing hadir untuk mengikuti lomba Kreatifitas Guru dan Murid RA dalam Rangka Memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-68 yang diselenggarakan IGRA Kemenag Kab. Blitar, (11/12). Ada 6 jenis lomba yaitu: lomba tahfid al-qur’an, mars RA, melukis di botol, mengisi air dalam botol dan microteaching guru RA.

Upacara pembukaan bertempat di aula Raudhah diikuti sekitar 300 orang yang terdiri dari guru, siswa-siswi RA se-Kab. Blitar beserta orangtua. Ketua panitia lomba mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Aksiora (Ajang Kreasi Seni dan Olahraga RA) kali ini.

Drs. H Akhmad Mubasyir, MA dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara menyatakan bahwa ada surat dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim untuk mengadakan kegiatan ini dalam rangka memperingati HAB Kemenag RI ke-68. Selanjutnya, peraih juara pada lomba ini akan dikirim ke lomba tingkat Provinsi yang dijadwalkan pada tanggal 19 Desember 2013 di Batu Malang.

Nampak para siswa-siswi RA, guru dan orangtua kompak dalam rangka memberi dukungan peserta lomba. •Han

PENDAMPINGAN ASISTENSIPENGISIAN LHKPN

OLEH TIM IRJEN KEMENTERIAN AGAMA RIPROBOLINGGO – Bertempat di lantai

2 Aula Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo berlangsung Pendampingan Asistensi Pengisian Laporan Hasil Harta Kekayaan Penyelenggara Negara oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. Acara ini berlangsung sejak Senin 16 s.d. 18 Desember 2013 yang diikuti oleh masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kota Batu, serta Kabupaten dan Kota Malang.

Menurut Kasubag TU Kan.Kemenag Kab. Probolinggo, Drs. H. Atok Illah, M.Pd tujuan dari Pendampingan Asistensi Pengisian LHKPN tersebut adalah agar para peserta dapat mengisi laporan dengan benar dan valid sehingga terhindar dari kesalahan. Di samping itu juga sebagai tindaklanjut dari penandatanganan Pakta Integritas yang baru saja dilakukan untuk mewujudkan Kementerian Agama yang bebas dari KKN. •Yz

55MPA 328 / Januari 2014

“Proses pembuatan kurikulum 2013 ini butuh waktu panjang dan pemikiran yang mendalam. Jadi, kami berharap guru sebagai ujung tombak suksesnya implementasi kurikulum ini, perlu diberikan pembekalan yang cukup,” papar pria kelahiran Situbondo ini. •His

korupsi sesuai dengan isi Permenpan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas.

Kakankemenag Kab. Blitar, Drs. H. Akhmad Mubasyir, MA dalam sambutannya mengharapkan agar dengan penandatanganan pakta integritas ini benar-benar dipatuhi dan dijadikan pedoman dalam bekerja sehari-hari guna mewujudkan Kemenag yang bebas dari KKN.

Adapun isi dari pakta integritas ini antara lain adalah (1) berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela. (2) Tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3) Bersikap transparan, jujur, obyektif dan akuntabel dalam melaksanakan tugas, 4) menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugas, 5) memberi contoh dalam kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas, kepada sesama pegawai secara konsisten, dan lain-lain. •Han

BLITAR-Bertempat di aula Mina Kankemenag Kab. Blitar dilaksanakan Penandatanganan Pakta Integritas Pejabat Struktural dan Fungsional di lingkungan Kemenag Kab. Blitar, (12/12). Ini merupakan kegiatan konkrit dalam upaya program pencegahan

BONDOWOSO-Perubahan kurikulum 2013 pada siswa sekolah, mengharuskan sekolah swasta maupun negeri di bawah naungan Kemenag mengimplementasikan kurikulum baru ini. Karena itu, Kankemenag Kab. Bondowoso melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum 2013 kepada seluruh guru MI, MTs dan MA swasta dan negeri se-Kab. Bondowoso di Hotel Ijen View Bondowoso, (2-6/12).

Kakankemenag Kab. Bondowoso, Drs. H. Jum Affandi, M.PdI pada sambutan pembukaan mengatakan bahwa alasan perlunya pengembangan kurikulum ini adalah perubahan proses pembelajaran dan penilaian yang memerlukan penambahan jam pelajaran. Juga kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran. Di sisi lain, adanya perbandingan dengan negara-negara lain yang menunjukkan bahwa jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat.

Pengembangan kurikulum 2013 ini – lanjutnya – dilakukan dalam 4 tahap, yaitu tahap penyusunan di Kemendiknas, pemaparan desain kurikulum di depan Presiden serta Komisi X DPR RI, uji publik, dan yang terakhir yaitu penyempurnaan.

Sudah Lulus Sertifikasi bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab. Nganjuk, (29/11) dengan jumlah peserta 135 orang.

Drs Gunardianto M.Pd.I Kasi PAIS pada Kemenag Kab Nganjuk yang juga selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa sudah lama memendam keinginan untuk mengumpulkan guru-guru PAI sekolah tetapi baru ada kesempatan sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pemahaman Guru PAI sekolah, dengan harapan mampu menciptakan KBM di sekolah masing-masing sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah.

Kakankemenag Kab Nganjuk Drs. H. Ngudiono, M.Ag.,MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan itu bersifat dinamis dan fenomologis. Artinya seiring dengan berkembangnya zaman, maka pendidikan juga dituntut untuk bisa mengikutinya supaya pendidikan tidak ketinggalan zaman. Artinya, pendidikan harus dapat memenuhi kebutuhan zaman sehingga manusia bisa menunjukkan kebenaran di samping definisi kesalahan.

Maka dari itu – masih dalam sambutan beliau – sebagai seorang pendidik juga harus berbenah diri artinya meng-up grade dari apa yang dia miliki untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak didiknya. •Nur

Perubahan Kurikulum 2013 Disosialisasikan

Pembinaan Guru PAI pada Sekolah yang Sudah Lulus Sertifikasi

NGANJUK-Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kemenag Kab Nganjuk menyelenggarakan Pembinaan Guru PAI pada Sekolah yang

Pakta Integritas, Bulatkan Tekad Menuju Kemenag Bebas KKN

56 MPA 328 / Januari 2014

PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITASDI KANKEMENAG KOTA MOJOKERTO

KOTA MOJOKERTO – Disaksikan oleh Kakankemanag Kota Mojokerto Drs. Syamsuri Arif, M.Si, Kasubbag TU dan pejabat struktural Kankemanag Kota Mojokerto, diawali dengan pejabat, kemudian secara serentak para pegawai, menandatangani pakta integritas masing-masing. Acara penandatanganan ini bertempat di aula Kankemenag Kota Mojokerto, (12/12).

Dalam pakta Integritas terdapat 7 item yang harus dilaksanakan. Di antaranya, berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Selain itu, tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya. Bersikap transparan, jujur, obyektif, dan akuntabel.

Kakankemenag Kota Mojokerto Drs. Syamsuri Arif, M.Si dalam sambutannya mengingatkan kepada para pejabat yang wajib melaporkan harta kekayaannya untuk segera mengisi blanko LHKPN yang sudah diterima dan segera disetor kembali ke kantor. Kepada seluruh pegawai – sebagai wujud konsekuensi penandatanganan pakta Integritas - harus meningkatkan kinerja yang profesional, patuh pada peraturan perundang-undangan, akuntabel dan bertanggungjawab serta melayani secara prima. •Fm

RAKOR DAN EVALUASIPEMBERAANGKATAN HAJI 2013

KOTA MOJOKERTO – Untuk menge-valuasi pelaksanaan pemberangkatan haji tahun 2013 M, dilaksanakan Rakorev Pemberangkatan Haji PPIH Kota Mojokerto Tahun 2013 M, (11/12). Acara ini bertempat di aula Kankemenag Kota Mojokerto.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kakankemenag Kota Mojokerto, Polres Mojokerto Kota, Satpol PP, Dishubkominfo, Dinkes, Bagian Umum, Bagian Kesra Pemkot Mojokerto, PPIH, IPHI, tokoh masyarakat dan jamaah haji tahun 2013.

Nuril Huda, SH.S.PdI.MH, Kasubbag TU dalam sambutannya menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberangkatan haji 2013, karena hal tersebut sangat berguna untuk bahan evaluasi pemberangkatan tahun ini sekaligus bahan perbaikan di masa yang akan datang. “Kami mengharap masukan dan saran dari semua pihak, terkait evaluasi pelaksanaan haji tahun ini. Semoga hasil rapat ini bisa menjadi bahan untuk peningkatan kualitas pemberangkatan haji di masa yang akan datang”, harapnya.

Dipandu langsung oleh Drs. Mustain (Kasi PHU) hampir seluruh peserta mengajukan usul, masukan dan saran sesuai dengan bidang tugas masing-masing. •Fm

SOSIALISASI VAKSIN MENINGITISSAMPANG - Bertempat di aula Puskes-

mas Banyuanyar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya bekerjasama dengan Dinkes Sampang mengadakan sosialisasi vaksin meningitis, (2/13). Peserta terdiri dari dokter dan perawat yang menangani jamaah haji, Ketua KBIH se-Kab. Sampang, Kakankemenag dan Kasi PHU Kab. Sampang, dengan harapan mereka dapat mensosialisasikan kepada jamaah haji akan pentingnya melakukan suntik vaksin meningitis.

Dalam sosialisasi ini nara sumber menekankan akan pentingnya pemberian vaksin meningitis bagi calon jamaah haji. Pemberian vaksin ini bertujuan agar sang jamaah tidak tertular penyakit berbahaya saat berada di daerah pandemi yakni Arab Saudi.

Berdasarkan data dari KKP, di Sampang sendiri ada 2 calon jamaah haji (CJH) yang belum mendapatkan vaksin. Temuan ini berdasarkan dokumen ICV yang bersangkutan masih kosong. ICV (International Certivicate of Vaccination) merupakan dokumen yang diwajibkan oleh pemerintah diberikan kepada CJH sebagai persyaratan berangkat haji. Pihak KKP menghimbau kepada pemerintah agar memperketat pengawasan dokumen ini agar tidak dipalsukan karena dampaknya sangat berbahaya. •Lely

IGRA KAB. LUMAJANG GELAR AKSIORALUMAJANG – Event AKSIORA

(Ajang Kreasi Seni dan Olah Raga RA) yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kab. Lumajang, menyajikan 2 lomba untuk guru dan 4 lomba untuk murid; yaitu lomba cipta senam dan lomba microteaching untuk guru (Kamis, 5/12) dan lomba melukis di botol, mengisi air dalam botol, mars RA dan lomba tahfid surat pendek untuk murid (Sabtu, 7/12). Acara bertempat di aula lantai II dan Ruang Pertemuan DWP Kankemenag Kab. Lumajang yang diikuti oleh peserta dari masing-masing Kecamatan se-Kab. Lumajang.

Selaku panitia, Faridatussolichah S.Pd.I dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka untuk persiapan lomba di tingkat provinsi pada HAB Kementerian Agama yang akan datang.

Sementara itu, Kasi Pendma Drs. H. Sholihul Kirom, M.MP mengawali sambutannya sekaligus membuka acara memberikan dukungan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap panitia penyelenggara dan peserta. Menurutnya, dengan adanya even ini, bisa meningkatkan mutu profesional guru, menggali bibit unggul peserta didik di usia dini sehingga bisa menjadi generasi bangsa yang membanggakan. •Ziza

PEMBINAAN KHOTIB DAN MUADZIN SHOLAT JUM’AT

TUBAN – Bertempat di aula kankemenag Kab. Tuban, diadakan kegiatan pembinaan khotib dan muadzin sholat jum’at di lingkungan Kankemenag Kab. Tuban, (5/12). Para peserta adalah seluruh ta’mir masjid se-Kab. Tuban.

Dalam laporannya, ketua panitia yang sekaligus Kasi Bimas Islam Drs. Achmad Badrus Sholeh mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi masjid yang bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdoh (sholat), tetapi juga sebagai basis pembinaan umat, tempat menyelesaikan persoalan jama’ah. Sehingga keberadaan masjid di tengah–tengah umat dapat memberikan kontribusi dan memberikan solusi dari segala problema jamaah. Karena itu Masjid jangan hanya dipakai untuk sholat saja. Tapi harus ada pencerahan umat, majlis ta’lim, TPA/TPQ Diniyah, dan kalau bisa harus ada perpustakaannya sehingga jamaah di masjid tersebut bisa lebih luas dalam wawasannya dan juga meningkatkan kualitas intelektualitas umat.

Sementara itu Kasubbag. TU, Drs. Mi’rajul Huda,M.Pd.I memberikan penga -rahan sekaligus membuka acara pembi-naan ini. Sedangkan, nara sumbernya adalah Drs. H. Ach. Mundzir, M.Si ketua FKUB kab. Tuban. •Taar

DDTK TATA PERSURATANKOTA PROBOLINGGO – Bertempat

di aula Kankemenag Kota Probolinggo, berlangsung DDTK Tata Persuratan yang diselenggarakan oleh BDK Surabaya, (25-28/11). Kegiatan ini diikuti 30 peserta, terdiri dari pegawai MIN, MTsN, MAN, KUA dan pegawai di lingkungan Kankemenag Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Machzudi, S.Ag, M.Si (Ketua Panitia BDK Sby) dalam sambutannya berterima kasih kepada Kankemenag Kota Probolinggo yang telah bersedia menjadi tuan rumah. Dan berharap agar kegiatan ini diikuti hingga tuntas karena salah satu indikasi keberhasilan kualitas suatu instansi adalah kualitas tata persuratan dan tertib administrasinya serta birokrasi yang dinamis.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, S.Sos M.Pd.I dalam sambutannya sekaligus membuka DDTK ini berterimakasih telah dipercaya oleh BDK Surabaya dengan harapan lebih banyak lagi DDTK yang lain diadakan di Kota Probolinggo, karena pemahaman tentang tata persuratan di daerah masih multi tafsir dan butuh komitmen yang kuat untuk melaksanakan regulasi tata persuratan yang baru ini. Sehingga harus lebih banyak lagi diadakan diklat tentang tata persuratan ini. •Abdul Rozi

57MPA 328 / Januari 2014

Berganti Tahun,Aku Takut Menjadi Tua...

Alhamdulillah, aku masih bisa menulis, aku masih bisa dapat melakukan banyak hal yang

dapat bermanfaat pada diriku dan lingkunganku. Pernah memang aku agak cemas, bagaimana kalau wajahku sudah penuh keriput, bagaimana kalau badanku tidak mulus, bagaimana kalau aku tidak menarik lagi. Lalu aku mencoba memperhatikan wanita­wanita yang sudah lanjut usia, namun mereka masih tetap berguna.

Terus terang aku merasa tidak nyaman kalau ada teman mengatakan kalau aku bertambah cantik. Padahal itu adalah hal yang tidak mungkin. Sebab dengan bertambahnya usia maka tidak mungkin aku kembali muda lagi – dalam bahasa jawa melungsungi. Tapi anehnya, aku juga merasa sedih, ketika ada teman mengatakan aku sekarang menjadi jelek lantaran sudah menua.

Bagaimana kalau aku sudah tua? Apakah tidak ada sesuatu yang lebih abadi yang dapat dihargai pada pribadiku dari pada daging yang sekali waktu akan membusuk dan dimakan belatung itu? Semua yang bermula pasti akan berakhir.

Rupanya hanya pada orang yang terlalu menggantungkan diri pada modal kecantikan badaniah saja yang paling takut menjadi tua. Maka janganlah membuang buang waktu

berjam­jam di depan cermin sambil melihat kecantikan diri sendri. Sebab kecantikan itulah yang nantinya akan menjadi tengkorak belaka.

Wajah yang dipoles dengan bedak setiap hari agar cantik menarik sekali waktu akan menjadi tengkorak belaka. Sungguh ketika masih muda, cantik, tenar, dipuja, dan banyak penggemar, lantas lupa seakan dunia akan kekal abadi.

Pernahkan membayangkan bagai­mana dan di mana anda dua puluh tahun lagi? Apakah kita masih diberi umur? Apakah kita masih bisa melaksanakan ibadah dengan khusyu’? Apakah kita masih bisa menikmati pergantian tahun melihat anak cucu? Ah… dua puluh tahun lagi. Bagaimana nanti? yang penting saat ini.

Seorang teman bercerita, semula saya akan merasa bahwa kehidupan akan berakhir ketika ditinggal lelaki (suami meninggal), tetapi rupanya tidak demikian. Sebab, ternyata kehidupan terus berjalan dan harus dilanjutkan. Karenanya, saya harus kuat. Saya tidak boleh lemah karena anak­ anak saya harus hidup. Maka sayapun bangkit seakan mendapatkan satu kekuatan. Dan ternyata saya tidak selemah yang dalam pikiran.

Peristiwa itu dua puluh tahun yang lalu dan sekarang saya sudah bertambah tua karena saya sudah punya cucu. Dan

meski sudah dipanggil eyang putri, toh saya masih bisa melakukan banyak kegiatan yang bermanfaat.

Coba lupakanlah motto “awet muda.” Setiap waktu iklan selalu mempromosikan obat­obatan, ramuan­ramuan, kosmetik dan lain sebagainya agar orang awet muda baik wanita maupun pria. Iklan selalu menampilkan wanita cantik dan tampak awet muda, padahal sebenarnya itu hanya polesan belaka. Orang percaya dengan produk yang ditawarkan meski dengan harga yang sangat mahal. Banyak wanita­wanita melakukan operasi plastik untuk mendapatkan tubuh indah seperti yang diinginkan meski tidak sedikit yang berakhir dengan kematian. Tapi para wanita­wanita itu tetap tidak takut dengan resiko. Memang boleh saja wanita melakukan berbagai ikhtiar untuk membuat kelihatan lebih cantik, dan tampak lebih awet muda. Sebab hal ini memang memberikan kebahagian yang mendalam bagi dirinya.

Hanya saja, kecemasanku yang bisa membuatku tidur bukan karena aku takut menjadi tua, tapi ;antaran perasan takut jika Allah SWT sewaktu– waktu memanggilku. Aku merasa belum cukup amal ibadahku yang akan aku bawa menghadapMu ya Robbi. Aku takut akan dosa­dosaku yang telah kulakukan. Ya Allah aku manusia yang tak luput dari dosa maka ampunilah aku Ya Allah. Aku takut neraka tapi aku tidak pantas di surga.

Aku teringat Sabda Nabi kerjakan lima sebelum datang yang lima : 1) Jaga sehat sebelum sakitmu, 2). Jaga sempat sebelum sempitmu, 3). Jaga kaya sebelum miskinmu, 4). Jaga muda sebelum tuamu, 5) Jaga hidup sebelum matimu. Kemudian aku teringat pada sebuah hadis yang diriwayatakan oleh Imam Muslim yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh dan rupamu, melainkan Allah melihat kepada hatimu.

Lalu kupanjatkan do’a­do’a – aku tidak tahu berapa kali mengulangnya, hingga akhirnya aku terlelap hingga pagi hari. Ketika terbangun pada pagi hari itu, ternyata tahun baru telah tiba. Semoga Engkau Ya Allah selalu memberiku yang terbaik. Amin.

Oleh: Fudla

58 MPA 328 / Januari 201458 MPA 328 / Januari 2014

LAA Remaja

Meidy Binarrasitha Aisyi

Bagi kalangan remaja jejaring media sosial lebih sering digunakan sebagai sarana ekspresi diri atau sekedar update status. Tetapi, bagi Meidy Binarrasitha

Aisyi facebook dapat berubah menjadi sarana belajar dan mendiskusikan banyak hal dengan berbagai komunitas.

Memang, bukan tanpa alasan kalau gadis kelahiran Malang, 8 Mei 1997 ini menjatuhkan pilihannya pada media social facebook. Menurutnya karena tidak ada batas waktu dan tempat di mana dirinya dapat menumpahkan tulisan, video, foto, link ke website lainnya serta berdiskusi. Nampaknya hobi yang ia tekuni membuahkan sebuah prestasi yang luar biasa.

Bermula dari kemauan keras untuk maju, siswi Kelas XI IPA 3 MAN Malang I Tlogomas ini mencoba mengikuti lomba meresensi dalam bahasa Inggris sebuah e­book yang bisa didownload secara gratis di internet. Buku yang berjudul Solution for Our Life berhasil dia resensi dengan baik. Alhasil dirinya mendapat undangan mengikuti seleksi Debate Paper Competition Young Star 2013 di Den Haag Belanda tanggal 1­2 Agustus 2013 yang diselenggarakan oleh Ichtiology Community (Perhimpunan Pemuda atau Orang Belanda di bidang Perikanan) dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara Eropa dan Asia.

Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilih tiga peserta yakni dari Australia, Filipina termasuk dirinya yang berasal dari Indonesia masuk babak final. Perjuangan kerasnya menorehkan hasil sebagai juara III Debate Paper Competition Young Star 2013 kategori Senior High School. Banyak manfaat yang diperoleh walaupun singkat ketika berada di Negeri Kincir Angin, termasuk manfaat belajar bahasa asing.

Sebelumnya sejumlah prestasi moncer juga diraih oleh

gadis yang mengidolakan sosok KH. Ahmad Dahlan ini. Prestasi itu antara lain Juara I Scientific Great Moment Esai yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang pada Bulan Mei 2013. Juara II LKDU Ikahimki Festival yakni Lomba Karya Daur Ulang yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang (UM) pada bulan Juni 2013. Juara II Nutrition Fair Esai yang diselenggarakan Fakultas Gizi IPB bulan September 2013. Hebatnya semua itu berskala nasional dan dalam rentang waktu yang berdekatan.

Atas segala prestasinya ini, remaja yang pernah membuahkan karya kopi tanpa kafein ini dengan rendah hati mengutarakan bahwa orang lain pun bisa melakukannya. Sebab tiap manusia itu memliki potensi yang luar biasa. Hanya saja, seringkali masing­masing orang tidak tahu cara menggunakan kelebihan itu. “Yang kita butuhkan hanya keberanian utnuk mencoba dan jangan pernah takut salah,” tutur remaja yang aktif di Share Entertaint Discussion dalam forum jejaring social ini memberi tips.

Lalu, pupuk sikap ingin tahu dalam diri. Jangan pula meremehkan hobi yang dimiliki sebab tiada ada yang tahu jika kelak hobi tersebut mampu mengubah masa depan. Karena itu, jangan pernah sungkan mencoba hal­hal yang sederhana. Sebab semua bermula dari hal­hal yang sederhana. Hanya saja, banyak yang tidak memperdulikan sesuatu yang sederhana itu. “Sebab, bakat dan keberanian tidak muncul begitu saja. Mulailah dari hal yang sederhana dan sejak dini dibiasakan. Tidak selalu berhasil apalagi mendapatkan predikat juara dalam even lomba tak masalah. STapi paling tidak sudah cukup untuk mengasah keberanian dan ketrampilan,” ucap aktivis Komunitas Polygot – komunitas penggemar bahasa Jepang, Mandarin dan Inggris – ini. •Arif

Memulai Hal Sederhanauntuk Mengubah Dunia

59MPA 328 / Januari 2014

Nama lengkapnya adalah Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali al­Jawi al­Bantani. Dia

adalah anak sulung seorang ulama Banten, Jawa Barat. Dia dilahirkan pada tahun 1230 Hijrah/1814 Masehi di Banten dan wafat di Makkah tahun 1314 Hijrah/1897 Masehi.

Ketika kecil, dia sempat belajar kepada ayahnya sendiri. Dan ketika di Makkah, Syeikh Nawawi belajar kepada beberapa ulama terkenal pada zaman itu. Di antara ulama­ulama itu adalah Syeikh Ahmad an­Nahrawi, Syeikh Ahmad ad­Dumyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma al­Hanbali, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al­Maliki, Syeikh Zainuddin Aceh, Syeikh Ahmad Khathib Sambas, Syeikh Syihabuddin, Syeikh Abdul Ghani Bima, Syeikh Abdul Hamid Daghastani, dan Syeikh Yusuf Sunbulawani. Dalam berbagai catatan disebutkan pula diantara guru Syeikh Nawawi yang lain adalah Syeikhah Fatimah binti Syeikh Abdus Shamad al­Falimbani, Syeikh Yusuf bin Arsyad al­Banjari, Syeikh Abdus Shamad bin Abdur Rahman al­Falimbani, Syeikh Mahmud Kinan al­Falimbani, dan Syeikh Aqib bin Hasanuddin al­Falimbani.

Ketika berusia15 tahun, Syeikh Nawawi pertam pertama kali datang ke Makkah. Setelah menimba ilmu di Makkah, dia meneruskan pelajarannya ke Syam (Syiria) dan Mesir. Setelah itu dia pun menetap di kota suci ini hingga akhir hayatnya. Di kota inilah dia banyak menghabiskan waktu

untuk mengajar dan menulis karya­karyanya.

Diriwayatkan bahwa setiap kali dia mengajar di Masjidil Haram sentiasa dikelilingi oleh pelajar yang tidak kurang daripada dua ratus orang. Menariknya, dalam mengajar, dia tidak hanya menggunakan bahasa Arab tapi juga bahasa Jawa dan Sunda lantaran muridanya banyak pula dari kedau daerah ini.

Adapun murid Syeikh Nawawi al­Bantani di pulau Jawa yang menjadi ulama yang terkenal diantaranya mereka adalah KH. Hasyim Asy’ari seorang pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ada pula murid dari Syeikh al­Bantani yang terkenal adalah KH. Raden

Asnawi di Kudus, Jawa Tengah, KH. Tubagus Muhammad Asnawi dari Caringin, Purwokerto, Jawa Barat, Syeikh Muhammad Zainuddin bin Badawi as­Sumbawi, Syeikh Abdus Satar bin Abdul Wahhab as­Shidqi al­Makki, dan Sayid Ali bin Ali al­Habsyi al­Madani.

Selain itu ada pula tokoh pergerakan Cilegon pada masa penjajahan yaitu Haji Wasit, Haji Abdur Rahman, Haji Haris, Haji Arsyad Thawil, Haji Arsyad Qasir, Haji Aqib dan Tubagus Haji Ismail. Mereka merupakan murid Syeikh Nawawi al­Bantani yang secara langsung dikader sang Syeikh di Makkah. Mereka itulah murid sekaligus kader Syeikh Nawawi yang turut menjadi penyokong berdirinya republik Indonesia. •Mokhamad Fatihul Alim/dari berbagai sumber

Ulama Jawa yang MenduniaSyekh Nawawai Al Banteni

60 MPA 328 / Januari 201460 MPA 328 / Januari 2014

Waktu

Oleh: Mey.S

61MPA 328 / Januari 2014

Sedang apa Anda sekarang? Mengerjakan sesuatu? Menyelesaikan tugas yang belumtuntas? Kerja lembur tanpa tidur? Bila semua terselesaikan, apa yang akan Anda lakukan?Bangun pagi? Mandi dan berganti? Berangkat kerja lewat jalan yang sama pulang dan pergidi kepung kemacetan yang menjengkelkan? Realita. Hadapi saja.

Hari, pekan, bulan, dan tahun berputar menepati janji menghadirkan berbagai harapanserta mimpi bagi para pelaku kehidupan. Budaya perayaan, yang irama maupun dinamikarelatif sama, senantiasa disambut dengan suka cita. Akhir pekan, akhir bulan, bahkan akhirtahun menuju tahun yang baru lagi; selalu saja hadirkan euforia nan pekat tanpa hakikat.

Masyarakat modern yang ada di kota, secara tak sadar telah dikepung serta dijebaksiklus rutinitas dari waktu ke waktu yang dengan perlahan telah merampas saat senggangnya.Waktu senggang yang seharusnya dimanfaatkan untuk bersosialisasi, silaturahmi, berdiskusitentang kebenaran; merefleksi berbagai gelagat peristiwa kehidupan yang telah, sedang,dan akan terjadi, perlahan menuju kesirnaan. Rutinitas kerja begitu menyita seluruh waktuyang secara masif dan berulang-ulang digerus oleh logika konsumtif.

Modernitas serta budaya kota telah menguras, tidak saja tenaga dan pikiran, akan tetapijuga merenggut seluruh waktu demi sederet rutinitas yang bernama kerja, berburu berbagaiharapan, mengumbar ambisi yang tak jarang hanya berujung sebagai mimpi.

Waktu seakan kian menghimpit ruang gerak manusia kota. Manakala saat weekendmenjelang dan hari libur datang, bagi mereka para shopaholic, justru penuh sukacita melahapwaktu senggangnya dengan menyerbu mal maupun plaza beserta segala iming-imingnya.Waktu senggang yang semestinya dapat diekspresikan dalam kegiatan yang produktif berbalikmenjadi konsumtif. Dan bawah sadar mereka pun kian terbius oleh serbuan media yang

meneriakkan produk-produk mutakhirberkekuatan daya sihir. Waktu seng-gang telah menjadi bagian lain daribudaya konsumsi secara massal.

Rutinitas kerja yang terlahir daridunia kapitalis benar-benar kian me-ngurung mereka ke dalam situasimembosankan yang pada akhirnyamelahirkan kelas baru dalam budayamasyarakat kota yang tak mampu lagimenghindar dari siklus kerja yangsangat ‘menyandera’. Etalase tokobeserta label merk dan harga tak lagimampu menyadarkan apalagi meng-hindarkan seseorang untuk melepas-kan diri rasa kebebasan yang memer-dekakan.

Harapan Aristoteles yag meng-hendaki agar rakyatnya memilikiwaktu senggang yang seluas luasnyatak terpenuhi. Sebab, katanya, “kerja

menyita seluruh waktu dan dengan kerja, orang tidak memiliki waktu luang untuk republikdan teman-temannya”. Pertanyaannya adalah, bisakah kita menghindar dari siklus rutinitaskerja saat ini? Berharap agar saat-saat yang meditatif, kontemplatif, dan romantis dapat kitanikmati? Lalu, merayakannya sebagai sebuah upacara pembebasan manusia dari penjarakerja. Memimpikan berhentinya roda kapitalisme, roda mesin penghasil uang dan laba.

Tangan-tangan kapitalisme telah berhasil merampok waktu senggang kita dan secarapsikologis menggantinya dengan kerja simbolis.

Betapapun, derajat manusia lebih tinggi dibanding nilai kebendaan apapun.

03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:42 PM61

Dua Puluh Tujuh liliTan RinDuTuhan,Aku turun diranah yang hampir punahMemikul berjuta-juta kisahKelask, saat aku keluarAku akan meangis ketika insan berkelakarMencoba menghisap setetes airmataYang nanti akan aku persembahkan pada cinta Tuhan, aku jatuh ditangan yang gemulaiDalam baringan diri yang terkulaiDijalan hati yang semkain teuraiDiatas airmata yang berderai Bukan ,Tuhan !Bukan derai sesal yang malaikatku tanamWalau tetesan deras dalam bibir yang terbungkamAku pernah dihatinyaDan itu suci bahagia Tuhan,Aku pergi sejenakMungkin hanya dua puluh tujuh tapakDipintu sana TuhanSebuah cahaya yang kulihat terangTuhan, kurasa dia bukan bintangKalam Mu berbisik dia rembulan Maafkan diri TuhanJika mungkin Kau tak berkenanKutenggelamkan dia di garis tanganKu ingin dia jadi peganganSaat hati lemah dan hilang harapan Tapi Tuhan,Mengapa dia menghilang?Ketika mataku belum utuh memandangTangan ini TuhanTak seonggok dagingpun yang ku genggam Tuhan,Aku melangkah telah jauhDilangkah dua puluh tujuhAkankah aku harus kembali?Pada hakikat hidu yang hakikiMenutup hatiMenangkap cinta mu diruang mimpiMaafkan aku TuhanAku belum bisa berjalanSaat tangan kehiangan genggamanDan hati hilang harapan Tuhan,Kudengar desah-desah yang perlahanaDalam diri yang menggigilKalam cinta Mu datang memanggilKubuang sukma yang terbalut mimpiMemakai jiwa yang putih dilangkah suci Tuhan,Kulihat seperangkat lawazim tergeletakKuambil TuhanDi dua puluh tujuh langkah yang berderakKu hadapkan waja dihadapan Mu

Untuk pertemuan ku dan Kau malam ituMeminta cinta menjaga hatiMeminta rindu menjaga diriIni malam dimana aku melihat MuDalam dua puluh tujuh lilitan rindu yang membelenggu Ainun RizqiJl. Batu Raden 1 No. 3 Jember 68101 Jatim

Di Bawah KiBaRan Sang ElangHidup memang sebuah journeySetipa waktu tidalah yang samaDetik demi detik bergantiMengubah tiap menit yang tergantiHingga kala ku temukan sebuah tempatYang mungkin dulu tak ku inginkanDi sini tampak ramaiNamun, hatiku sendirianDi sini, hampir semua orang mengenalkuHampir semua orang tahu siapa akuNamun, hatiku tak tahu siapa akuEntah mengapa, hatiku yang dulu tak lagi tampakKeceriaan batin yang seakan sirnaTerhapus oleh tiap detik yang berlalu.Di sisni tubuhku dan ragaku memang berjalanMenyusuri tiap waktu yang berlarianNamun, jiwa dan ragaku tidakMereka berhenti di sebuah tempat yang dulu pernah ku singgahiTiap kali terbesit di dalam fikiranku,Munculah kalian dalam gambaranku yang terlelapMenembus waktu yang seakan tak berjalanKapan detik itu akan kembali terulang?Dikala semua tersenyum, meski beban di pundakDikala semua menangis, meski kilau trophy di depan mataSemua lelah,Tapi sirna oleh senyumanSemua marah,Tapi teredam oleh kekompakanSemua bahagia,Tapi sirna oleh kemenangan yang tertundaTerkadang, butiran airmata menyusuri lembutnya pipiTerkadang, semua berbalik arah,Tiada yang mau menyapaTerkadang, kitapun bersama,Yang bahagia dengan kekompakanTapi, memang itulah kitaSebuah persahabatan di bawah kibaran Sang ElangSebuah persahabatan yang indah jika semua kan terulang

M. Nur Farchan AttamamiSiswa Kelas XI-IPA MAN Kunir Wonodadi Blitar

MaTa DaRi TuhanMata tak pernah bisa melihat wajahnya sendiri. Sepasang mata itu justru diperkenankan Tuhan untuk melihat wajah-wajah yang lain. Memahami mata-mata yang lain, mulut-mulut yang lain dan pribadi-pribadi yang lain. Ketika kumemahami semuanya maka saat itu jugalah kumengerti tentang diriku dan membuatku sesekali bercermin untuk melihat wajah sendiri. Hal

yang membuatku tahu satu lagi tentang kehidupan dan bagaimana aku hidup di dalamnya.

Anik WahyuningsihJurusan Ilmu dan Teknologi PanganUniversitas Muhammadiyah Malang

BuKan BERhEnTiBukan berhenti...Mimpi jauh di tanganDengan ikhtiyar yang menawarkan keberhasilanKendati tiada hujanKaktus pada cadas menjadikannya tetap hidup berduri

Bukan berhenti...Hidup memelas kasihanDengan tawakal yang menguatkanTeladani pemberiBukan selalu memintaPenderma kepada pengemis yang menjadikannya nian kaya

Bukan berhenti...Uang bukan TuhanBergantung mimpimu di bahu presidenTetap engkau akan sanggup menebusnya dengan prestasiDengan semangat jihad bil qollam menapaki ilmu Illahi

Umi LatifahSiswi Kelas XII IPS 1 MAN Ngrambe

MaaFKan...Gemersik cucuran air terdengar ditelingakuMengisi kekosongan ruang qolbuMenghantarkan akan kesejukkan ragakuMeski hanya raga yang terkenaMeski luar yang tersinggungMeski hanya kulit yang tergoresNamun qolbu yang merasakan akan ketidakhadiran iniGusti...Aku tidak pernah tahu mengapa hari-hariku begitu kosongWalaupun setiap detik pekerjaan menghampirikuMengajakku untuk segera mengerjakkannyaKawan begitu banyakKesempatan terbuka lebarAkankah kekosongan ini karena aku terlalu sibuk dengan dunia?Yang selalu lupa dan khilaf akan perintah-Mu?Begitu bodohnya akuBegitu keji dan hinanya akuTak bisa merapat akan lebih ke pelukan-MuYang usia hanya secuil lagiBagai butiran air yang hampir jatuh dari dahannyaYang Maha Welas...Aku tidak bermaksud mengeluh pada-MuDengan kesadaran penuh bahwa Engkau Maha MendengarIzinkan aku untuk memperoleh maaf-Mu

Fiya Gantara/Lutfiya Nur HamidahSiswi kelas X-1 MA Roudlotul Muta’allimin, SimbarJl.Hasanudin No.13 Simbar, Tampo,Cluring, Banyuwangi

62 MPA 328 / Januari 2014

1. TiTin Furidah Jl. raya Parerangan rT.04 rW.03 Maduran-laMongan (62261)2. MuhaMad ChaMiM Mi MiFTahul Falah Kayen KadeMangan (66161)3. M.Jahir Man 1 JeMber Jl. iMaM bonJol no.50, JeMber4. aang yusril MusyaFa Kua KeC. saWoo Kab. Ponorogo5. ainiyah Mundzir KoMPleKs lPi nurul Jadid desa Telaga KeC.ganding suMeneP (69462)

JaWaban TTM no. 326MendaTar :1.PINANG 4.BENTAK 7.IGA 8.LAPANG 10.LUAPAN 12.SALUT 14.ADAKALA 17.IMITASI 18.AHSAN 21.ARIFIN 23.APLAUS 26.INSAN 27.AKIBAT

Menurun :1.POLOS 2.NIP 3.GIGI 4.BALADA 5.TOP 6.KANDA 9.ASUMTIF 11.ALKOHOL 13.ALM 15.LAA 16.ESENSI 17.ILAHI 19.NASA 20.DANA 22.ITS 24.ADB

Ketentuan :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPa paling lambat akhir Januari 2014 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPa edisi 330.

Peraih hadiah TTM No. 326

Bulan JanuaRI 2014

TTM

MPA

Edisi 328

KUPONNO : 328

daFTar PerTanyaanMendaTar :1. Berpandangan, bertemu muka4. enis ikan untuk sebutan penjahat kelas Satu7. Usaha, ikhtiar8. Pantai dengan puranya terkenal di pulau Bali10. Hiasan kepala berhiaskan batu mulia/mutiara11. Tulang rusuk13. Berlayar (bhs Inggris)14. Organisasi di suatu wilayah mempunyai kekuasaan

tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat17. Kembaran sadewa19. Sedap, lezat21. Lembar Jawaban Kerja23. Kandas tidak dapat berlayar25. Bendungan, tanggul terbuat dari beton27. Kekal, selamanya28. Hewan bersel Satu tanpa bentuk tetap29. Galak dan suka menyerang

Menurun :1. Menukar barang dengan uang2. Kematian3. Tempat untuk makan (piring dsb)4. Banyak tenaganya5. Pohon serba guna6. Orangtua laki-laki9. Nenek11. Pengetahuan tertentu soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya12. Anak Jalanan13. Huruf hijaiyah15. Tua, renta16. Anak Buah Kapal18. Jenis ikan kerapu20. Lawan kosong22. Mempertahankan sesutu dengan mengadu tenaga23. Kain kasar untuk membungkus luka24. Indera penglihatan25. Lampu kecil dengan bahan bakar minyak pelita26. Planet di tata surya

TTM EDISI 328

63MPA 328 / Januari 2014

Panggilan : nanda

TTl : nganjuk, 22 Desember 2007

alamaT : Karangsono RT. 04 RW. 05

loceret, nganjuk

CiTa-CiTa : guru

ORangTua : Johny Setyo Wibowo

dan nur laili Syifa

Panggilan : amiral

TTl : Sidoarjo. 27 juli 2013

alamaT : Jl. ahmad no. 18

Pepelegi, Waru, Sidoarjo

CiTa-CiTa : Pengajar dan peneliti

nama ORang Tua :

Slamet Hermansyah. SH dan

Dwi Ratnasari. amd. Pk

Pangilan : ghifa

TTl : madiun, 23 Juli 2009

alamaT : RT 10 RW 02 Singgahan

Kebonsari, madiun

HObby : memancing

CiTa-CiTa : Dokter gigi

ORangTua : ihda Kurniawan

dan Siti Hanifah

Panggilan : azkiTTl : gresik, 18 nopember 2010alamaT : Jl. Perintis Kav. 05 bendilRT. 02 / 06 Kepatihan menganti, gresikSeKOlaH : Pre School buah HatiCitra land, SurabayaPlaygROuP : at-Taqwa Wiyung, SurabayaHOby : bermain Puzzle dan mengajiCiTa-CiTa : menghafal al-Qur'andan memasyarakatkan kitab KuningORangTua : Kun mas'adah dan Tamani n.

Panggilan : Cece

TTl : Probolinggo, 12 maret 2013

alamaT : Jl. Cokroaminoto

gg. listrikan no.238,

Kota Probolinggo

HObby : makan, baca &

Tulis, Renang

CiTa-CiTa : Polisi (Polwan)

ORangTua : nurdin Huda Hasbullah

dan lilis Suryani

Panggilan : bintan

TTl : Kediri, 30 mei 2007

alamaT : Jl. Raya Petok no. 216

mojo, Kediri

SeKOlaH : mi manbaul Hikmah Petok

CiTa-CiTa : guru

HObby : membaca buku dan main game

ORangTua : mashadi irfan dan

miftahun nikmah

64 MPA 328 / Januari 2014

Kado itu akan diberikan kepada sang ibu pada tengah malam,

persis permulaan tahun baru nanti. “Ibu pasti akan

menganggap aku anak yang hebat,” pikir Anton. Sambil mengamati bungkusan kado itu, Anton tersenyum seraya

membayangkan wajah ibunya.Selama ini, Anton sering

menyakiti ibunya. Beberapa minggu kemarin, Anton membentak-bentak sang

ibu hanya karena lauk sarapan pagi tidak sesuai

dengan selera Anton. Waktu itu, Anton memilih untuk

tidak sarapan pagi. Ia langsung berangkat ke sekolah bersama

teman-teman sekelasnya.Sebulan kemarin, Anton hampir menampar

wajah ibunya. Waktu itu, sang ibu tak sengaja memecahkan celengan uang milik Anton. Anton marah. Ia minggat dari rumah hingga beberapa hari. Ibunya mencari ke mana-mana.

*****Menjelang tengah malam dan pergantian waktu, Anton

mengendap-endap menuju kamar ibunya. Tangannya memegang sebuah kado. Jantungnya berdetak kencang. Bola matanya tertuju pada celah pintu. Rupanya, sang ibu belum tidur. Dibukanya pintu itu dengan pelan. “Ibuku pasti senang menerima kado ini.”

Anton melihat ibunya sedang berdoa di atas sajadahnya yang usang. Samar-samar, kedua telinga Anton menangkap suara lirih sang ibu memanjatkan doa.

“Ya Allah ! Tidak ada yang paling membanggakan kepada diriku selain memiliki anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua dan guru, tidak lagi menyakiti hatiku. Berikanlah hidayah kepada anakku agar ia sadar dan menjadi anak yang baik. Amin!”

Mendengar doa sang ibu, kado di tangan Anton terjatuh. Kado itu tergeletak di lantai sebelum sampai ke tangan sang ibu. Dalam hatinya Anton berjanji tidak akan menyakiti ibunya lagi. Inilah kado paling berharga untuk sang ibu.

*Mohammad Khorro adalah Santri Puncak Darus Salam Islamic Boarding School Potoan Palengaan

Pamekasan Madura 69362

Sore itu, Anton berjalan-jalan ke mall. Ia ingin mencari kado terindah untuk dipersembahkan

kepada ibunya pada tahun baru nanti. Bagi Anton, ini adalah saat paling tepat untuk membahagiakan perempuan yang telah melahirkannya.

Sebuah boneka yang berada di antara beberapa boneka, persis di sebelah kanan kasir, menarik perhatian Anton. Warnanya orange. Bentuknya imut dan lucu. “Aku yakin, ibu akan menyukai boneka ini,” pikir Anton.

Harganya pun pasti tidak mahal. Sebab, boneka itu bukan berasal dari bahan-bahan yang berkualitas bagus. Bentuknya pun tidak terlalu besar. Uang saku di kantongnya pasti mampu memberikan kado itu kepada sang ibu.

Setelah ditimang-timang, boneka itu memang sangat menarik. Sesekali, pikirannya menerawang jauh, entah ke mana. “Betulkah ibuku akan bahagia dengan boneka ini?” Anton mulai meragukan rencana tersebut. Sebab, sang ibu bukanlah anak kecil atau remaja putri yang sering bergelut dengan boneka.

Setelah beberapa saat, ia mengurungkan niatnya. Bola matanya mulai tertuju pada beberapa baju yang digantung di belakangnya. Mungkin, kado ini akan lebih berharga bagi ibu. Apalagi, sang ibu sudah lama mendambakan baju baru.

“Lebaran ini, ibu hanya mampu membeli satu helai baju untukmu. Ibu tak usah pake baju baru. Uangnya tak cukup,” kata ibu Anton, menjelang lebaran kemarin. Air mata Anton hampir terjatuh. Namun, ia menahannya sekuat mungkin.

Setelah mengamati beberapa baju yang dianggap cocok untuk sang ibu, Anton membawa sebuah baju berwarna hitam ke kasir. Kasir itu melempar senyum. Anton pun membalasnya dengan senyum kecil. Setelah itu, tangan kanannya merogoh saku celananya. Dua lembar uang ratusan ribu kini sudah berada di tangannya yang mungil.

Setelah sholat Isya’, Anton membungkus kado itu sebagus mungkin. Ia ingin memberikan kejutan kepada sang ibu. Maka, ia membungkus kado itu seorang diri. Di kamarnya yang sepi. “Wah, bungkusnya sangat indah dan rapi. Pasti ibu sangat menyukainya,” desisnya.

Oleh: Mohammad Khorro*)

65MPA 328 / Januari 2014

Dalam usianya yang baru 27 tahun, Sebastian Kurz telah mampu mencatat lembaran sejarah baru dalam percaturan politik Austria. Karena setelah terpilih

sebagai menteri luar negeri (menlu) 13 Desember 2013 lalu, tiga hari kemudian pria muda itu resmi dilantik menjadi Menlu termuda Austria, bahkan diseluruh kawasan Uni Eropa.

Austria, dikenal juga dengan Republic of austria. Secara geografis, di Utara berbatasan dengan negara Swiss dan Chekoslovakia, disebelah Timur dengan Hongaria, dan di Selatan dengan Yugoslavia dan Italia. Ber-ibu kota di Wina, dengan bentuk pemerintahan yang menganut sistem demokrasi parlementer. Wilayahnya terbelah menjadi 9 negara bagian. Bependuduk sekitar 7.555.000 orang (1989), yang terdiri dari suku Jerman 98%, dan sisanya suku Slovene dan Croatian. Mayoritas warganya beragama Katholik Roma (85%), selebihnya beragama Kristen, Islam,dll. Kurt Waldheim, adalah salah seorang warganya yang pernah menjabat sebagai Sekjen PBB.

Sebastian Kurz, sebenarnya belum begitu lama terjun kedunia politik. Pemuda yang masih tercatat sebagai mahasiswa pada sebuah universitas di Austria itu, mulai menekuni ranah politik tahun 2008, setelah menuntaskan pendidikan dasar dan menengah serta wajib militer. Tahun itu juga, dia mencalonkan diri sebagai legislator, sayangnya jalur yang ditempuh melalui pemilu itu gagal. Kurz, yang merupakan kader Partai Rakyat Austria atau Osterreichische Volks Partei (OVP) terpaksa harus memendam sementara ambisi politiknya. Tetapi dia tidak pernah menyerah dan tetap menekuni jalur politik yang dipilihnya.

Karier politiknya baru muncul tahun 2009, setelah terpilih sebagai Ketua Divisi Pemuda OVP. Selanjutnya dia bekesempatan menduduki sejumlah jabatan penting dalam partai. Tahun 2010-2011, Kurz tercatat sebagai anggota Dewan Kota Wina. April 2011, Kurz terpilih sebagai Sekretaris Negara Urusan Integrasi dibawah kewenangan Menteri Dalam Negeri. Jabatan itulah yang lantas melambungkan namanya. Dia telah sukses mewujudkan sejumlah programnya dengan baik. Salah satunya adalah program harmonisasi dan pembauran hubungan antara imigran Muslim dengan masyarakat austria.

Sebelumnya,di Austria dan beberapa negara Eropa tetangganya ”masalah imigran” ini (termasuk imigran Muslim) dapat menimbulkan pro dan kontra bahkan terkadang dapat memicu timbulnya konflik disebagian kalangan pemerintah dan warganya. Ditahun 2010 misalnya, pemerinah Swiss telah melarang pembangunan menara (minareth) masjid. Sehingga, Boris Leuthand Presiden saat itu, ketika berkunjung ke Indonesia (salah satu agendanya menurut Djoko Susilo, Dubes RI di Swiss) diajak mengamati secara langsung kehidupan dan hubungan Muslim dan Non-Muslim termasuk rumah-rumah ibadat mereka disejumlah tempat yang ternyata mereka dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai. Hampir bersamaan waktunya, pemerintah Perancis telah melarang pemakaian cadar dan burqoh bagi Muslimah disana. Tahun 2009, telah terjadi penyerangan terhadap 2 orang pemuka agama Sikh (Hindu) asal India di Austria.

Boleh jadi berdasarkan peristiwa itu, sebagian besar

politikus khususnya para senior, semula menyangsikan kemampuan Kurz. Mereka tidak yakin tokoh muda kelahiran 27 Agustus 1986 itu, akan mampu membaurkan imigran Muslim dengan penduduk asli. Tetapi diluar dugaan, Kurz telah mampu mencetak sejumlah prestasi spektakuler. Melalui Program Pendidikan Formal, dia berhasil ”memaksa” para imigran Muslim untuk memiliki identitas baru sebagai warga austria. Pengaruh program ini, ternyata mampu mendorong imigran Muslim dan warga aseli menjadi akur dalam hubungan pergaulannya. Salah satu cara Kurz membaurkan imigran Muslim dan penduduk aseli austria adalah dengan mewajibkan penggunaan bahasa Jerman bagi anak-anak. Bahkan, Kurz menjadikan bahasa Jerman sebagai salah satu syarat masuk sekolah. Artinya, sebelum masuk sekolah seluruh bocah Austria, termasuk anak-anak imigran harus fasih berbahasa Jerman. Selain itu, Kurz menyelenggarakan kelas-kelas gratis bahasa Jerman khusus bagi para ulama Muslim. Diharapkan degan demikian, para ulama’ itu bisa menularkan kemampuan mereka kepada jama’ah mereka. Dia juga mengadakan Forum-forum Dialog Lintas agama, yang melibatkan kaum Muslimin. Ternyata dengan program-program itu, telah memotifasi kaum pendatang termasuk Imigran Muslim ber-integrasi dengan masyarakat austria.

Walhasil, melalui progam-program spektakulernya diatas, telah membuat warga dan khususnya para Imigran Muslim bisa benafas lega. Karena telah mendorong terbangunnya harmonisasi kehidupan, integrasi sosial,dan pembauran hubungan antara Imigran Muslim dengan warga aseli austria. Kondisi hubungan, yang sebelumnya dapat menimbulkan pro dan kontra, bahkan terkadang memicu konflik antara kedua belah pihak.

Prestasi Kurz itulah, yang telah menarik perhatian Presiden Austria Heinz Fischer. Karena itu, pada 16 Desember 2013 lalu, pemimpin 75 tahun itu telah mempercayakan jabatan Menlu kepadanya. Hal itu bisa terjadi setelah koalisi partai pemerintah, yaitu Partai Sosial Demokrat dan OVP keluar sebagai pemenang dalam Pemilu September lalu.

(diolah dari sk jp des 2013 , buku pintar 100 anggota pbb ari soekarno, dan referensi fkub jatim) : •Ahar

66 MPA 328 / Januari 2014

MENLU TERMUDA AUSTRIAMEMBUAT IMIGRAN MUSLIM BERNAFAS LEGA

04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:43 PM67

05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - JAN 2014.pmd 12/29/2013, 11:43 PM68