DRAMA ANAK-ANAK (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

24
DRAMA ANAK-ANAK (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER) Oleh: Aprili Efidayanti Pembimbing. 1. Autar Abdillah S.Sn, M.Si Abstrak Make up dan kostum merupakan bagian dari sebuah pertunjukan teater. Make up adalah merancang sesuatu pada wajah untuk memperjelas atau menambahkan karakter seorang pemain di atas pentas. Kostum adalah pakaian atau busana yang indah dan istimewa, sehingga make up dan kostum sangatlah penting untuk membangun keperluan sang pemain dan menghidupkan sebuah permainan di atas pentas dengan karakter yang dimainkan. Make up fantasi dikenal dengan make up karakter khusus, disebut karakter khusus karena manampilkan wujud rekaan atau khayalan seperti binatang, tumbuhan, bidadari dan horor. Sedangkan make up karakter adalah make up yang mengubah penampilan wajah sesuai ciri-ciri tokoh. Teknik penciptaan make up fantasi dan karakter, yakni 1. Mengenali wajah sang aktor; 2. Mengenali bahan dan alat make up yang digunakan; 3. Pemilihan alat dan bahan yaitu body paintin, tissue, kapas, pensil alis, lem bulu mata, bulu mata fantasi, eye shadow, blush on, kuas make up; 4. Membuat desain; 5. Proses diawali dengan terlebih dahulu menggunakan foundation, melukis dengan body painting dan eye shadow sesuai desain, menggunakan bedak tabur dan kuas finishing; 6. Membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk make up karakter, yakni 1. Mengenali wajah sang aktor; 2. Mengenali bahan dan alat yang digunakan; 3. Pemilihan alat dan bahan; 4. Membuat desain; 5 proses diawali dengan menggunakan foundation, pembuatan garis pada alis, penggunaan blush on dan eye shadow; 6. Membutuhkan waktu yang lebih singkat dari make up fantasi.

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : APRILI EFIDAYANTI, AUTAR ABDILLAH, http://ejournal.unesa.ac.id

Transcript of DRAMA ANAK-ANAK (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Page 1: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

DRAMA ANAK-ANAK

(KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Oleh: Aprili Efidayanti

Pembimbing. 1. Autar Abdillah S.Sn, M.Si

Abstrak

Make up dan kostum merupakan bagian dari sebuah pertunjukan teater. Make up adalah merancang sesuatu pada wajah untuk memperjelas atau menambahkan karakter seorang pemain di atas pentas. Kostum adalah pakaian atau busana yang indah dan istimewa, sehingga make up dan kostum sangatlah penting untuk membangun keperluan sang pemain dan menghidupkan sebuah permainan di atas pentas dengan karakter yang dimainkan.

Make up fantasi dikenal dengan make up karakter khusus, disebut karakter khusus karena manampilkan wujud rekaan atau khayalan seperti binatang, tumbuhan, bidadari dan horor. Sedangkan make up karakter adalah make up yang mengubah penampilan wajah sesuai ciri-ciri tokoh.

Teknik penciptaan make up fantasi dan karakter, yakni 1. Mengenali wajah sang aktor; 2. Mengenali bahan dan alat make up yang digunakan; 3. Pemilihan alat dan bahan yaitu body paintin, tissue, kapas, pensil alis, lem bulu mata, bulu mata fantasi, eye shadow, blush on, kuas make up; 4. Membuat desain; 5. Proses diawali dengan terlebih dahulu menggunakan foundation, melukis dengan body painting dan eye shadow sesuai desain, menggunakan bedak tabur dan kuas finishing; 6. Membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk make up karakter, yakni 1. Mengenali wajah sang aktor; 2. Mengenali bahan dan alat yang digunakan; 3. Pemilihan alat dan bahan; 4. Membuat desain; 5 proses diawali dengan menggunakan foundation, pembuatan garis pada alis, penggunaan blush on dan eye shadow; 6. Membutuhkan waktu yang lebih singkat dari make up fantasi.

Teknik penciptaan kostum pada naskah pada naskah drama anak-anak”reketek-reketek” karya Rudolf Puspa adalah 1. Pemilihan jenis kain; 2. Penyesuaian warna dengan kulit aktor; 3. Mengenali tubuh aktor; 4. Membuat pola atau desain; 5. Proses pembuatan kostum; 6. Penyesuaian kostum terhadap kenyamanan aktor.

Kata kunci: Teknik Penciptaan, Make up, kostum, drama anak-anak

Page 2: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

I. Latar Belakang

Wajah seorang tokoh yang memiliki kekurangan dan karakter yang berbeda dapat

disempurnakan dengan mengaplikasikan make up. Sedangkan kostum atau tata busana

merupakan seni pakaian yang beragam bentuk dengan segala perlengkapan yang

menyertai untuk menggambarkan seorang tokoh. Kostum dalam pementasan drama

berfungsi untuk menggambarkan karakter tokoh, efek dramatik dan memberikan

ruang gerak kepada pemain dalam mengekspresikan karakternya.

Drama anak-anak adalah proses laku anak sebagai tokoh, dalam berperan, mencontoh

atau meniru gerak pembicaraan seseorang, menggunakan atau memanfaatkan

pengalaman, imajinasi dan pengetahuan tentang karakter dan situasi dalam suatu

pertunjukan.

Drama anak-anak dengan menggunakan make up kostum fantasi dan karakter, dapat

memberi ruang serta waktu kepada anak agar perlahan lebih mengenal dirinya dan

lingkungan dalam mengasah rasa kepekaan dan rasa keindahan melalui seni, sehingga

pertumbuhan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosionalnya lebih seimbang.

Selain itu anak tidak kehilangan dunia bermainnya sehingga kelak siap menjadi

manusia yang dapat membangun diri serta cinta terhadap lingkungannya.

Selanjutnya dari segi make up dan kostum menjadi pertaruhan penulis bahwa pada

umumnya belum pernah ada kajian yang detail. Khususnya make up kostum fantasi

dan karakter pada pertunjukan drama anak-anak. Selama ini yang terjadi khususnya

pada make up teater fantasi, hanya sebagai make up pantomime. Selain itu dalam

pengaplikasiannya terhadap anak-anak sangat sulit, karena harus menyesuaikan

Page 3: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

kondisi fisikologis dan psikologis dari anak-anak itu sendiri. Maka penulis menjadi

sangat tertarik mengambil kajian ini.

Berdasarkan pandangan penulis, bahwa sebuah pertunjukan drama anak-anak

dibutuhkan semacam perenungan yang berarti dalam penggarapan make up kostum

fantasi dan karakter untuk membangun suatu peristiwa yang terjadi di atas panggung,

yaitu bukan semata-mata hanya sebagai kelengkapan dalam sebuah pertunjukan,

tetapi make up kostum juga perlu disadari sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan

dari pertunjukan.

Kata "penciptaan” berarti proses, cara, membuat sesuatu yang baru. Sedangkan Make

berarti membuat dan Up berarti muncul. Make up adalah membuat sesuatu pada

wajah untuk memunculkan karakter tokoh. Kostum adalah busana atau pakaian yang

istimewa. Istimewa disini, karena kostum dikenakan pada saat tertentu saja dan

mempengaruhi identitas (sosial dan kultur).

Make up kostum fantasi yaitu bentuk make up kostum yang digunakan untuk karakter

khusus, disebut karakter khusus karena manampilkan wujud rekaan, khayalan atau

mengubah wajah tubuh menjadi tidak realistik seperti binatang, tumbuhan, bidadari

dan horor. Kedua, Make up kostumk arakter yaitu make up kostum yang mengubah

penampilan wajah sesuai ciri-ciri tokoh seperti halnya umur, sosial, dan watak.

Karena secara garis besar tokoh-tokohnya adalah anak-anak, dengan demikian dalam

penciptaan make up kostum disesuaikan dengan kenyamanan aktornya dalam

menggunakan, agar tidak mengganggu jalannya cerita dalam pementasan.

II. Sumber Dongeng (Fabel)

Page 4: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Pada penciptaan make up dan kostum penulis melakukan pendekatan pada kajian

buku-buku tentang drama, drama anak-anak, make up, kostum, psikologi anak,

observasi, imajinasi, pencarian jenis make up dan kostum pada cerita dongeng (fabel).

Berdasarkan kajian tersebut kemudian dilakukan tahap pembelajaran dan eksplorasi

terhadap make up dan kostum pada tokoh yang akan dijadikan peran. Dengan

demikian, tokoh tidak menjadi terkejut dan mulai terbiasa dengan make up dan

kostum yang akan digunakan di atas pentas.

III. Metode Kajian

Berawal dari pengalaman penulis atas apresiasi dalam kegiatan teater, demikian teater

pada umumnya hanya terdapat pementasan dengan lakon orang dewasa dan remaja

yang tentunya dari segi make up dan kostum belum berposisi sebagai makna yang

komplit. Artinya make up maupun kostum yang digunakan banyak dianggap sebagai

pelengkap saja, oleh karenanya make up dan kostum yang saat ini sudah mengalami

perkembangan yang sangat pesat perlu adanya semacam pengaplikasian atas hal itu,

karena duduk soal make up dan kostum, kehadirannya diatas panggung bukan seperti

mengada-ngada atau sangat situasional. Melainkan make up dan kostum perlu disadari

sebagai bagian dari tata artistik yang tidak dapat dipisahkan dengan pementasan

teater.

Misalnya pada naskah yang mengangkat kisah tentang pencemaran lingkungan. Yang

menjadi perhatian kemudian adalah sungai. Karena memang pencemaran disungai-

sungai kita sudah sedemikian hebat sehingga berakibat terjadinya banjir. Sungai

menjadi tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi manusia. Ini sangat bertentangan

dengan zaman nenek moyang yang sangat memelihara kebersihan sungai.

Berangkat dari persoalan diatas, penulis sebagai penata make up dan kostum berniat

menciptakan make up dan kostum pada kehidupan tokoh disekitar sungai, yang terdiri

Page 5: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

atas Sungai, Kodok, Ikan, Bunga, kupu-kupu, Pak Pancing dan Manusia Petualang.

Proses yang pertama kali dilakukan tentunya yaitu diskusi bersama sutradara dengan

konsep anak-anak sehingga make up maupun kostum yang digunakan adalah

berwarna warni sebagai wujud atau contoh lingkungan. Lebih khusus pada wilayah

penataan make up dan kostum penulis ingin menampilkan sebuah make up fantasi dan

karakter serta kostum yang terdiri atas make up dan kostum fantasi kodok, ikan,

bunga, sungai, kupu-kupu, make up karakter dan kostum yang terdiri atas pak pancing

dan manusia petualang dengan kedetailan yang terdapat tubuh aktor.

Skema kerangka berfikir

Make up Penyesuaian jenis make up

dengan kulit aktor.

Penyesuaian warna make up

dengan warna kostum.

Penyesuaian warna make up

dengan warna kulit actor.

Penyesuaian bentuk make up

dengan bentuk wajah actor.

Perpaduan warna make up

Penyesuaian make up

dengan karakter tokoh dalam

naskah.

Page 6: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Kostum Pemilihan jenis kain.

Pemilihan warna dan model kostum sesuai

karakter.

Perpaduan warna kain dengan warna kain

lainnya.

Penyesuaian model kostum dengan gerak

actor.

Penyesuaian warna kostum dengan

pencahayaan (lighting).

Penyesuaian jenis kostum dengan

kenyamanan aktor.

Penyesuaian ukuran kostum dengan tubuh

actor.

Skenario Karya

Persiapan Perencanaan Diskusi dengan Sutradara

Pemain

Tim Artistik

Persiapan Tempat Cermin untuk menangkap

tubuh dan wajah

Penerangan yang cukup

Skenario Make up

Page 7: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Perlengkapan Ruangan

(Kipas angin, kursi dll)

Persiapan Bahan dan Peralatan

Bahan-bahan dan peralatan

Tempat bahan dan peralatan

List bahan dan peralatan

Persiapan Pemain Waktu

Persiapan makeup

Desain Mempersiapkan Desain

Komunikasi

Merias Estimasi Waktu

Persiapan Pentas

Menganalisa Naskah Memahami Naskah

Diskusi Dengan Sutradara

Tim Artistik

Mengenal Tubuh Pemain Karakteristik Tubuh Pemain

Mempertimbangkan

Skenario Pembuatan Kostum

Page 8: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Mengukur

Persiapan Pengadaan Waktu

Biaya

Tenaga

Desain Gambar dasar

Komunikasi dengan Tim

Desain Produksi Persiapan Bahan

Persiapan Alat

Mengerjakan Kostum Desain

Crew kostum

Pengelonpokan kostum

IV. Pendekatan Teknik

Pendekatan Tata Rias (Make Up)

a. Menganalisa tokoh

b. Mengenal wajah pemain

c. Membuat desain

d. Merias step by step

Pendekatan Teknik Memulai Make Up

1. Perencanaan

Perencanaan awal yaitu dengan sutradara, pemain, sertatim artistik yang lain.

Kemudian diteruskan diskusi dengan sutradara. Catatan dari sutradara merupakan

masukan bagi penata make up untuk membuat desain atau rancangan awal.

Page 9: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

2. Persiapan tempat

Tempat make up idealnya, memiliki cermin yang dilengkapi dengan penerangan yang

cukup. Cermin yang dibutuhkan relatif besar sehingga mampu menangkap bagian

tubuh dan wajah pemain secara utuh. Perlengkapan lain yang harus dikontrol oleh

penata make up adalah ketersediaan tata cahaya yang memadai. Selain itu tempat

make up yang luas juga membantu pemain dan penata make up untuk lebih leluasa

dan tidak pengap.

3. Persiapan bahan dan peralatan

Penata make up harus mempersiapkan bahan dan peralatan make up juga harus

menentukan tempatnya agar tidak disibukkan mencari bahan dan peralatannya.

4. Persiapan pemain

Penata make up harus mampu mengukur berapa waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan make upnya dan menghitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk

beberapa pemain yang akan di make up untuk siap pentas.

5. Desain

Desain merupakan gambar atau rancangan berupa sketsa sebagai dasar penciptaan.

Penata make up memerlukan desain sebelum bahan-bahan kosmetik diaplikasikan

pada wajah pemain.

6. Merias

Desain pada akhirnya akan diaplikasikan pada pemeran. Penata make up bisa

menyerahkan sebagian pekerjaannya pada seorang asisten yang sudah paham dengan

desain yang dibuat penata rias.

Pendekatan Teknik Tata Kostum

a. Menganalisis naskah

Page 10: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Seorang penata kostum harus memahami naskah secara utuh untuk mengetahui

jenis busana, model, warna, tekstur, dan motif yang dibutuhkan. Memahami

naskah dimulai dari memahami tokoh baik dimensi fisiknya, psikologinya dan

sosiologinya. Penata kostum juga perlu mengetahui aktivitas tokoh yang

menyangkut karakteristik akting. Dengan mempelajari naskah dengan baik,

seorang penata kostum memperoleh gambaran utuh tentang rancangan busana

yang dibutuhkan.

b. Diskusi dengan sutradara dan tim artistik

Penata kostum harus mendiskusikan menyangkut model busana, bentuk, warna,

motif, garis, serta kemungkinan-kemungkinan akting yang membawa

konsekuensi pada rancangan kostum.

c. Mengenal tubuh pemain

Penata busana harus mengetahui postur pemain. Tokoh dalam naskah memiliki

karakteristik tubuh yang tidak sesuai dengan bentuk tubuh pemain. Sehingga

menjadi bahan pertimbangan bagi penata kostum untuk menyesuaikan antara

postur tokoh dengan pemain.

d. Persiapan pengadaan dan produksi

Pengadaan dan produksi akan terkait dengan waktu, biaya, serta tenaga. Sehingga

perenungan yang cukup lama sangat dibutuhkan, agar seorang penata kostum

juga tidak terlalu terburu-buru serta perlu mempertimbangkan agar kostum dapat

disediakan tepat waktu.

e. Persiapan pementasan

Pengelolaan kostum yang sudah ada pada persiapan pementasan dapat dilakukan

dengan cara pengelompokan kostum berdasarkan tokoh kemudian menjadi satu

bagian dan diberi nama masing-masing tokoh.

Page 11: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

f. Desain

Kostum merupakan rancangan bentuk dan model kostum yang berfungsi sebagai

alat mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain untuk dapat diwujudkan

dalam bentuk kostum yang sebenarnya.

g. Mengerjakan kostum

Kostum mungkin tidak perlu dibuat, karena dapat memanfaatkan kostum yang

ada untuk ditata sedemikian rupa sesuai dengan rancangan. Akan tetapi desain

kostum hanya bisa diwujudkan dengan memproduksi, mulai dari menyiapkan

bahan sampai proses penjahitan. (Eko Santoso, 2008:322)

Tata Make up

Proses eksplorasi dari segi make up dilakukan dengan membiasakan para aktor untuk

menggunakan make up sesuai dengan tokoh, misalnya: pada tokoh kupu-kupu yang

dibiasakan untuk di lukis menggunakan make up body painting dan make up karakter pada

tokoh bolang dalam tahap imajinasi dan ekplorasi make up berdasarkan teori dan

pengetahuan adalah sebagai berikut:

Contoh proses Make Up Fantasi

Pada tokoh kupu-kupu

a. Alat dan bahan yang digunakan.

Gambar 1. Alat dan bahan yang digunakan pada make up fantasi kupu-kupu(Dok. Penulis, 2013)

Page 12: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Gambar 2. Make up fantasi kupu-kupu sebelum, sketsa dan sesudah.(Dok. Penulis, 2013)

b. Membersihkan wajah dengan kapas dan pembersih.

c. Menggunakan foundation secara merata pada seluruh wajah.

d. Dilukis menggunakan kuas dan body painting.

e. Menaburkan gliter sesuai warna pada lukisan body painting.

f. Merekatkan bulu mata fantasi menggunakan lem bulu mata pada kelopak mata

bagian atas.

Contoh proses Make Up karakter

Pada tokoh bolang

a. Menentukan Alat dan bahan yang digunakan

Page 13: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Gambar 3. Contoh Make up karakter sebelum, sket, dan sesudah. (Dok. Penulis, 2013)

b. Membersihkan wajah dengan kapas dan pembersih.

c. Memoleskan foundation secara merata pada seluruh wajah.

d. Membentuk alis menggunakan pensil alis yang diteruskan sampai hidung.

e. Menggunakan blush on pink dibawah tulang pipi.

f. Meratakan bedak dengan menggunakan kuas finishing.

Tata kostum

Proses eksplorasi pada kostum dilakukan dengan membiasakan aktor untuk

menggunakan kostum yang digunakan pada pementasan. Misalnya pada tokoh kupu-kupu

dan si bolang adalah sebagai berikut:

Pada tokoh fantasi kupu-kupu

a. Menentukan Alat dan bahan yang digunakan

Page 14: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

Gambar 4. Contoh Kostum sket, dan sesudah

(Dok. Penulis, 2013)

b. Mempersiapkan desain atau sket baju yang sudah jadi.

c. Alat pengukur untuk mengukur tinggi, panjang lengan, lingkar dada, panjang

celana, bahu.

d. Menyiapkan kain satin, kaos dan gliter.

e. Membentuk pola.

f. Menjahit sesuai pola.

g. Membuat sayap dari sponati dengan menggunakan gunting atau cutter.

h. Pada tengah-tengah sayap ditempelkan kawat menggunakan lem agar sayap lebih

kuat.

i. Proses pengecatan dengan warna ungu.

j. Membuat antena dengan kawat yang di ikat pada bandana.

k. Melilitkan kertas kerlip pada antena agar kawat tidak kelihatan.

Kostum karakter pada tokoh si Bolang

Gambar 5. Kostum Si Bolang Desain dan sesudah(Dok. Penulis, 2013)

Page 15: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

a. Menggunakan topi merah

b. Menggunakan kaos oblong merah.

c. Menggunakan slayer merah.

d. Celana ¾ warna abu-abu kombinasi hitam

e. Menggunakan Sepatu gunun

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas teknik penciptaan make up fantasi dan karakter untuk

drama anak-anak yakni:

1. Mengenali wajah sang aktor;

2. Mengenali bahan dan alat make up yang digunakan.

3. Pemilihan alat dan bahan yaitu body painting, tissue, kapas, pensil alis, lem bulu

mata, bulu mata fantasi, eye shadow, blush on, kuas make up.

4. Membuat desain.

5. Proses diawali dengan terlebih dahulu menggunakan foundation, melukis dengan

body painting, gliter dan eye shadow sesuai desain, menggunakan bedak tabur dan

kuas finishing.

6. Membutuhkan waktu yang sangat lama.

Untuk make up karakter, yakni

1. Mengenali wajah sang aktor.

2. Mengenali bahan dan alat yang digunakan.

3. Pemilihan alat dan bahan.

4. Membuat desain.

Page 16: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

5. Proses diawali dengan menggunakan foundation, pembuatan garis pada alis,

penggunaan blush on dan eye shadow, bedak tabur.

6. Membutuhkan waktu yang lebih singkat daripada make up fantasi.

Teknik penciptaan kostum adalah:

1. Pemilihan jenis kain.

2. Penyesuaian warna dengan kulit aktor.

3. Mengenali tubuh aktor.

4. Membuat pola atau desain.

5. Proses pembuatan kostum.

6. Penyesuaian kostum terhadap kenyamanan aktor

Page 17: DRAMA ANAK-ANAK  (KAJIAN MAKE UP KOSTUM FANTASI DAN KARAKTER)

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Adjib.a. 1985.Pengantar Bermain Drama.CV Rosda Bandung.Bandung

Harimawan, RMA. 1988.Dramatugi.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

J. Waluyo Herman, 2001. Prof, Dr; Drama (Teori dan Pengajarannya).PT. Manindita Graha

Widya.Yogyakarta.

Kartono, Kartini.2002.Psikologi Anak(Perkembangan Anak).Bandung:CV Mandar Maju

Koasih, E.2008.Apresiasi Sastra Indonesia.Jakarta:Nobel Edumedia

Nini Thowok, Didik.2012.Stage Makeup (untuk teater, tari dan film).Jakarta:PT Gramedia

Pustaka Utama

Santoso, Eko. 2008.Seni Teater Untuk SMK.Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan

Soerjopranoto, D.M dan Titi Poerwosoenoe.1984.Tata Rias Wajah Siang, Sore, Malam,

Panggung dan Fantasi.Jakarta:Karya Utama

Yudiaryani. 2002.Panggung Teater Dunia (Perkembangan dan Perubahan Konvensi).

Jogjakarta : Pustaka Gondho Suli