Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

15
PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU Judul : Studi Alometrik dan Distribusi Spesies Kulit Batang Lantung (Arthocarpus Elasticus) Sebagai Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu (Studi Kasus Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu) Nama : Ujang Fitra Aprianto NPM : EIB008050 Pemb Utama : Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc., Ph.D Pemb Pendamping : Yansen, S.Hut., M.Sc., Ph.D I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversity di dunia, baik flora maupun fauna yang penyebarannya dapat mencapai wilayah sangat luas dan pada saat ini berada pada kondisi menghawatirkan. Hal ini terlihat dari laju deforestasi yang sangat tinggi dimana pengalihan penggunaan lahan hutan menjadi penggunaan lahan sangat marak terjadi. Selain itu kondisi hutan pun terdegradasi dengan adanya intensitas penebangan pohon yang sangat tinggi baik yang dilakukan secara legal ataupun illegal. Kondisi seperti ini memacu upaya- upaya untuk mencari alternatif pengelolaan hutan yang tidak hanya bergantung pada kayu, namun lebih diverifikasi manfaat hutan lainnya yang selama ini tidak ataupun belum dikelola secara baik. Salah satu alternatif dalam pengelolaan hutan adalah dengan meningkatkan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Sumber

description

ju

Transcript of Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

Page 1: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

PROPOSAL PENELITIANPROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTANJURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

Judul : Studi Alometrik dan Distribusi Spesies Kulit Batang Lantung (Arthocarpus Elasticus) Sebagai Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu (Studi Kasus Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu)

Nama : Ujang Fitra ApriantoNPM : EIB008050Pemb Utama : Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc., Ph.DPemb Pendamping : Yansen, S.Hut., M.Sc., Ph.D

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversity di dunia, baik flora maupun

fauna yang penyebarannya dapat mencapai wilayah sangat luas dan pada saat ini berada pada

kondisi menghawatirkan. Hal ini terlihat dari laju deforestasi yang sangat tinggi dimana

pengalihan penggunaan lahan hutan menjadi penggunaan lahan sangat marak terjadi.

Selain itu kondisi hutan pun terdegradasi dengan adanya intensitas penebangan pohon

yang sangat tinggi baik yang dilakukan secara legal ataupun illegal. Kondisi seperti ini

memacu upaya- upaya untuk mencari alternatif pengelolaan hutan yang tidak hanya

bergantung pada kayu, namun lebih diverifikasi manfaat hutan lainnya yang selama ini tidak

ataupun belum dikelola secara baik.

Salah satu alternatif dalam pengelolaan hutan adalah dengan meningkatkan

pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Sumber daya hutan diindonesia sangat kaya akan

keragaman hasil hutan bukan kayu baik yang didapatkan dari hutan alam ataupun hutan

tanaman. Karakteristik pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang harus dijaga adalah

terjaminnya kelestarian tegakan hutan, selain itu pemanfaatannya juga memberdayakan

masyarakat sekitar hutan.

Pulau Sumatera yang membujur dari arah barat laut ke tenggara merupakan daerah

yang memiliki ekosistem dan keanekaragaman yang paling besar di Indonesia. Namun

masalah yang di hadapi dalam pengelolaan hutan di Sumatera khususnya di Hutan Bengkulu

adalah dalam konservasi pemanfaatan hasil hutan non kayu yakni kulit batang lantung

(Arthocarpus Elasticus), Selain memiliki nilai secara ekonomi dan ekologi yang berperan

penting dalam menjaga kelestarian lingkungan ini terancam kelestariannya.

Page 2: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

Pemanfaatan hasil hutan biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal disekitar

hutan yang mempunyai akses lansung maupun tidak langsung terhadap kawasan hutan.

Pemanfaatan sumber daya hutan ini merupakan suatu realita yang tidak bias diabaikan.

Kondisi ini tentunya akan berdampak positif maupun negative terhadap kelastarian hutan

(Rocmah Supriati, dkk, 2012)

Terdapat alasan – alasan dilakukannya tindakan konservasi terhadap spesies

tumbuhan yaitu nilai ekonomi tumbuhan, peran tumbuhan dalam pemeliharaan kelestarian

lingkungan, nilai ilmiah dari tumbuhan, pilihan untuk masa depan, nilai budaya dan simbolik,

inspirasi bagi masyarakat, nilai moral dan hak tumbuhan untuk tetap hidup. (Given 1994,

dalam hermawan, 2010)

Jika ditinjau dari aspek ekologinya maka keberadaan pohon terap (Arthocarpus

Elasticus) tidak terlepas dari pengaruh mahluk hidup lainnya, baik pada ekosistem yang

seimbang dan mendukung pada komponen fisik maupun biotiknya, oleh karena itu kajian

Study Alometrik kulit kayu lantung (arthocarpus elasticus) Dan Distribusi Spesies Sebagai

Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu penting dilakukan agar tersedia informasi yang

dapat digunakan dalam pemanfaatan spesies tumbuhan agar tetap lestari .

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :

- Mengetahui aspek budidaya terap (Artocarpus Elasticus) dan mendapatkan peta

sebaran berdasarkan tempat tumbuhnya.

- Mengetahui Seberapa Besar Distribusi Spesies yang dimanfaatkan oleh petani

kulit lantung untuk pasokan kerajinan ke distributor.

- Mengetahui Estimasi Alomatrik Individu kulit lantung yang dimanfaatkan petani

sebagai bahan dasar kerajinan di Kota Bengkulu.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam acuan

pengelolaan, pemanfaatan distribusi nilai ekonomi dan ekologi terap (artocarpus elasticus)

secara lestari dan berkelanjutan .

Page 3: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 (dua) bulan, dimulai pada

bulan Oktober sampai dengan bulan November Adapun lokasi penelitian adalah Padang

Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

3.2. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Arcgis 10.1, GPS,

Phi Band, Hagameter, Kamera, Alat Tulis, Thally sheet, Timbangan.

3.3. Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari dari data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan

petani kulit lantung, dengan menggunakan alat bantu quisioner, yang nantinya sebagai

pedoman lapangan dalam mencari alometrik kulit lantung. Pengumpulan data primer dalam

penelitian ini dilakukan dengan 4 cara sebagai berikut :

1. Metode Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

disengaja dan sistematis dalam melakukan pengamatan langsung kelokasi

penelitian dengan cara pengamatan dan pencatatan hal- hal yang ingin diamati.

2. Metode Sampling, yaitu Metode yang dipakai dengan mengambil individu lantung

untuk dihitung alometrik kulit lantung, yakni seberapa banyak kulit yang

dihasilkan dari individu dengan ukuran tertentu.

3. Metode Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya

jawab langsung kepada responden (petani kulit lantung) secara lisan. Tujuannya

untuk memperoleh keterangan mengenai permasalahan yang ingin dianalisa

dengan menggunakan alat berupa panduan wawancara.

Page 4: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

4. Quisioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket

kepada petani kulit lantung di Desa Padang Binjai yang berisi daftar pertanyaan

yang terperinci dan lengkap, dimana daftar tersebut memuat semua permasalahan

yang ingin dipecahkan, berupa pertanyaan fakta, pendapat dan persepsi diri.

Penyebaran kuisioner dilakukan peneliti guna mempermudah melakukan

pengumpulan data lapangan dari masyarakat yang terpilih menjadi responden.

Sedangkan data sekunder yang diperoleh melalui literatur, studi pustaka dan data lain-lain

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Penentuan Responden

Responden adalah petani kulit lantung. Responden diambil secara sengaja yang masih

melakukan aktifitas dalam mencari bahan baku kulit lantung di daerah Padang Binjai.

3.5 Variabel Pengamatan

3.5.1 Aspek Budidaya dan Distribusi Spesies

Data ini mencakup informasi tentang spesies kulit yang dimanfaatkan, yakni

apakah sudah dibudidayakan atau tumbuh secara liar. Dan semua individu lantung dilokasi

penelitian akan dicatat koordinatnya dengan GPS untuk mendapatkan distribusi per area

3.5.2 Aspek Biofisik

Data yang berupa kondisi lingkungan yakni suhu, kelembaban udara, intensitas

cahaya, curah hujan yang diperoleh dari stasiun/pos hujan yang mewakili wilayah hutan

muara tetap milik BMKG.

3.5.3 Alometrik Kulit Batang Lantung

Sepuluh individu lantung (Artocarpus Elasticus) akan di sampel untuk menghitung

alometrik kulit. Diameter dan tinggi individu yang diamati akan dicatat. Kemudian individu

kulit yang dihasilkan juga akan dihitung berdasarkan sebaran tempat tumbuhnya.

Page 5: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

3.6 Metode Analisa Data

Untuk menganalisis studi alometrik kulit lantung dilakukan dengan menggunakan

metode analisis diskriptif kuantitatif dan kualitatif.

3.6.1. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisa Kuantitatif digunakan untuk menghitung estimasi alometrik yang telah

diperoleh dari kegiatan pengukuran lapangan kemudian diolah dengan

menggunakan aplikasi SSPS dengan pendekatan metode regresi linier.

3.6.2 Analisis Deskriptif Kualitatif

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan dianalisa secara

deskriptif kualitatif. Analisa kualitatif adalah pengumpulan data terhadap hasil

penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan agar lebih mudah dipahami. Data

kualitatif bebertuk tabel, kalimat atau gambar.

3.6.3 Analisis Data Sebaran

Informasi koordinat spesies yang diamati dilokasi penelitian akan dioverlay

dengan peta lokasi penelitian. Data ini kemudian akan ditampilkan dalam bentuk

peta distribusi spesies, sehingga jumlah individu per arae akan dapat diketahui.

Page 6: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

DAFTAR PUSTAKA

Supriati, R. dkk. 2012. Keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh

masyarakat desa tanah hitam kecamatan padang jaya kabupaten Bengkulu

utara.FMIPA Biologi, Unib. Bengkulu. Jurnal ilmiah konservasi hayati. Vol

08 No.01 April 2012 (diakses tanggal september 2014)

Annonim, 2014. Narasi HHBK. IPB. Bogor (diakses tanggal 7 september 2014)

Sari R.W. 2011. Keanekaragaman Dan Pola Penyebaran Tumbuhan Bawah Dihutan

Lindung Boven Lais Desa Kemumu Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu

Utara. UNIB. Bengkulu (tidak dipublikasikan).

Herlina.P 2007. Studi Keadaan Social Ekonomi Masyarakat Disekitar Hutan Lindung Boven

Lais Reg.41. Unib. Bengkulu (tidak dipublikasikan).

Hermawan Rudi. 2009. Kajian Ekologi Tumbuhan Langka Rotan Beula Blume Di CA

Sukawayana Sukabumi Jawa Barat. IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan) (di akses

tanggal 26 agustus 2014).

Given DR.1994. Principles and Practice of Plant Conservation. Oregon: Timber Press .

(dalam Skprisi Hermawan Rudi)

Wiryono. 2009. Ekologi hutan. Unib Press. Bengkulu.

Page 7: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

Lembar Quisioner Penelitian

JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

JUDUL : Studi Alometrik dan Distribusi Spesies Kulit Batang Lantung (Artocarpus

Elasticus) Sebagai Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu

(Studi Kasus Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur

Provinsi Bengkulu)

PENELITI : Ujang Fitra Aprianto

NPM : E1B 008 050

Identitas Responden

Nama Responden : ...........................................................................

Umur : ...........................................................................

Jenis Kelamin : Laki – Laki / perempuan

Daerah Asal : Penduduk asli / Pendatang

Pedidikan Formal Terakhir :Tidak Sekolah / SD / SMP / SMA / Perguruan

Tinggi

Alamat : ..................................................................................

Jumlah Tanggungan dalam Keluarga : ...... Orang

Pendidikan non formal yang diikuti :

Penyuluh Kehutanan : ........................ Kali

Penyuluh pertanian : ........................ Kali

Lain – Lain : ........................ Kali

Pemanfaatan Kulit Lantung

Jenis lantung yang dimanfaatkan : ....................................................................................

Sumber kulit lantung yang dimanfaatkan : Hutan / Budidaya

Asal lantung yang dimanfaatkan : Tumbuh alami / Ditanam

Bagian Yang dimanfaatkan : Akar / Batang / Dahan

Bentuk Pemanfaatan : Kerajinan / Bahan Bangunan / Industri /

Page 8: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

lain- lain : ...................................................................

Tujuan penggunaan :Kebutuhan sendiri / diperdagangkan /

Lain- lain : ..................................................................

Waktu pengambilan : Pagi/ Siang/ Sore

Banyak kulit lantung yang dimanfaatkan : ................................... lembar/ Kg per batang

Jumlah penghasilan dari kulit lantung : ................................... per hari / minggu / Bulan

Frekuensi pengambilan Kulit Lantung : ................................... Kali per Minggu

Tujuan Penjualan : Langsung kepengrajin / distributor

Page 9: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

THALLY SHEET

ALOMETRIK INDIVIDU BATANG KULIT LANTUNG

No Individu

KoordinatHutan /Budidaya

Diameter Batang (Cm)

Tinggi Batang (Cm)

Bagian Yang Diambil Akar / Batang / Dahan

Jumlah Kulit Yang Didapat

KetBerat Sebelum

pengolahan

Berat Sesudah

pengolahan1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 10: Draft Pengajuan Judul Revisi 2 Benar

THALLY SHEET

DISTRIBUSI SPESIES INDIVIDU BATANG KULIT LANTUNG

No Individu

KoordinatHutan /Budidaya

Diameter Batang (Cm)

Tinggi Batang (Cm)

Diskriptif Tempat Tumbuh

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Dst