Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

46
I. PERSIAPAN LAHAN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk penanaman. Pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang ada dan intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat digolongkan hutan berat, hutan sedang, dan hutan ringan. Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya. Pentingnya peranan lahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi terbatas. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang rangkap ( tumpang tindih ), misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan atau penggembalaan ternak atau tanah hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian tanah kering. Pendayagunaan lahan atau tanah memerlukan pengelolaan yang tepat dan sejauh mungkin mencegah dan 1

description

kondisi umum pt yakult mojokerto

Transcript of Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Page 1: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

I. PERSIAPAN LAHAN

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan

membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk

penanaman. Pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan primer,

hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang ada dan

intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat digolongkan hutan

berat, hutan sedang, dan hutan ringan.

Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang

mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena

lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup,

melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan,

pertambangan dan sebagainya. Pentingnya peranan lahan atau tanah dalam

kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi terbatas. Keadaan ini

menyebabkan penggunaan tanah yang rangkap ( tumpang tindih ),

misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan

atau penggembalaan ternak atau tanah hutan yang digunakan untuk

perladangan atau pertanian tanah kering.

Pendayagunaan lahan atau tanah memerlukan pengelolaan yang tepat

dan sejauh mungkin mencegah dan mengurangi kerusakan dan dapat

menjamin kelestarian sumber daya alam tersebut untuk kepentingan

generasi yang akan datang. Pada sistem lingkungan tanah, usaha-usaha

yang perlu dikerjakan ialah rehabilitasi, pengawetan, perencanaan dan

pendayagunaan tanah yang optimum.

2. Tujuan

1. Persiapan Lahan

Mahasiswa mendapatkan pemahaman dan mampu melaksanakan

persiapan lahan sebagai media tanam, sehingga tanaman tumbuh baik.

2. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih

1

Page 2: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Mahasiswa mampu melakukan pemilihan benih melalui uji fisik,

fisiologi, dan menghitung kebutuhan benih per satuan luas.

3. Penanaman, Pemeliharaan dan Panen

Mahasiswa memiliki pengalaman dalam budidaya tanaman sehingga

terampil mengelola tanaman sejak penanaman, pemeliharaan hingga

panen.

2

Page 3: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

B. Tinjauan Pustaka

Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian

dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Mendefinisikan

pengolahantanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang

diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan

tanaman. Tujuan pengolahantanah adalah untuk menyiapkan tempat

pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik,

membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma. Mengolah tanah adalah

untuk menciptakan sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan

fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah

sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baik yang terbentuk karena

penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahantanah terlalu intensif maka

struktur tanah akan rusak (Arsyad 2010).

Pengolahan tanah didefinisikan sebagai setiap manipulasi mekanik

terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik

bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk

menyiapkan tempat persemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah

perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.

Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur alami tanah yang baik

yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna, apabila pengolahan tanah

terlalu insentif maka struktur tanah akan rusak (Hakim 2007).

Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan

pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah

yang semula padat diubah menjadi gembur, sehingga sesuai bagi

perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Bagi lahan basah

sasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai bagi

perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Alat pengolahan tanah

mulai yang tradisional sampai modern (Baharudin 2007).

3

Page 4: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Teknologi penyiapan lahan adalah suatu teknik penyiapan lahan dengan menggunakan herbisida sebelum penanaman.  Herbisida digunakan sebagai alat untuk menyiapkan lahan pertanian secara cepat melalui olah tanam minimum atau tanpa olah tanah.  Herbisida yang digunakan antara lain herbisida kontak yang berbahan aktif parakuat maupun herbisida sistemik berbahan aktif glifosat potasium (Riyadi 2010).

Faktor keliling yang paling primer tersangkut dalam pertumbuhan

tanaman adalah tanah, energi penyinaran dan udara. Fungsi tanah yang primer

antara lain adalah memberi unsur-unsur mineral, melayani baik sebagai

medium pertukaran meupun sebagai tempat persediaan, memberikan air dan

melayaninya sebagai reservoar, melayani tanaman sebagai tempat berpegang

dan bertumpu untuk tegak. Strukutur tanah yang baik sangaltah penting untuk

pertanian. Tanah yangsangat berbutir-butir mempunyai aerasi yang baik dan

mempunyai daya pegang air yang cukup tinggi karena kenaikan ukuran ruang

pori-pori tanah.Pori-pori tanah ditempati oleh air dan udara dengan

perbandingan yang berbeda-beda.Bahan organik dapat bertindak sebagai busa

yang menyerap sejumlah besar air dibangding beratnya, bahanorganik juga

merupakan sumber unsur mineral yang menjadi tersedia bila telah terurai.

Bahan organik tersebut dapat berada pada lapisan atas yang disebut humus dan

kemudian tercuci ke dalam tanah (Harjadi 2004).

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman acara Persiapan Lahan

dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 bertempat di Desa Sukosari,

Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

2. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Cangkul

b. Cethok

c. Pathok

d. Tali

e. Papan nama

4

Page 5: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

2. Bahan

a. Air

b. Pupuk kandang

c. Pupuk urea

d. Pupuk SP36

e. Pupuk KCl

3. Cara Kerja

1. Mengolah tanah dengan traktor dan cangkul, sehingga tanah menjadi

gembur

2. Membuat petakan yang diberi papan nama perlakuan tanaman

3. Menabur pupuk. Untuk tanaman jagung: pupuk kandang 4,8 kg,

pupuk urea 105 gr, SP36 24 gr, KCl 24 gr. Untuk tanaman kacang

tanah: pupuk kandang 0,6 kg, pupuk urea 15 gr, SP36 30 gr, KCl 30 gr.

Pupuk urea pada jagung hanya digunakan setengahnya, dan

setangahnya lagi diberikan pada 5 MST.

4. Melakukan pengamatan terhadap jenis tanah, jenis hama dan jenis

gulma.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

Tabel 4.1 Pengamatan Kondisi Tanah Sebelum Dan Sesudah Pengolahan

No.Pengamata

nSebelum

pengolahanSesudah

pengolahan

1. Jenis TanahAlfisol, tanah

agak keras

Alfisol, tanah menjadi gembur

2.3.

StrukturJenis Hama

PadatRayap, semut,

belalang, laba-laba

Remah-

4. Jenis GulmaRumput Teki,

bayam-

Sumber : Logbook

5

Page 6: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

2. Pembahasan

Tanah adalah faktor produksi pertanian yang paling utama,

karena tanah merupakan media bagi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman, dimana harus mampu menyediakan unsur-unsur baik makro

maupun mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur-unsur tersebut

dapat diperoleh secara alami maupun dengan penambahan pupuk.

Oleh karena itu kesehatan tanah harus diperhatikan demi kelancaran

proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Tanaman memerlukan media yang mampu memberikan unsur

hara atau nutrisi yang cukup untuk dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Tanah sebagai media tumbuh tanaman harus mampu

menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Tanah

perlu diperhatikan karena sangat memegang peranan penting dalam

pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kelangsungan hidup tanaman adalah keadaan tanah atau lahan yang

akan ditanami. Keadaan tanah tersebut meliputi ketersediaan unsur-

unsur hara, aerasi dan draenasi, hingga adanya organisme dan

mikroorganisme yang mendukung ataupun menghambat pertumbuhan

tanaman.

Tanah di daerah Jumantono merupakan tanah Alfisol atau tanah

merah yang memiliki potensi untuk ditanami cukup baik, tetapi

pengolahan tanahnya dapat dikatakan cukup sulit karena sifatnya

yang sangat lekat bila basah dan sangat keras bila dalam keadaan

kering. Sifat fisik tanah Alfisol secara alami cukup bagus dengan

struktur remah, aerasi dan drainase baik. Struktur tanah yang remah

dan konsistensi yang gembur memungkinkan akar tanaman dan

ginofor dapat berkembang dengan baik, sehingga perlu dilakukan

pengolahan tanah sebelum penanaman.

Adanya pengolahan tanah maka diharapkan segala hal yang

mendukung pertumbuhan tanaman seperti ketersediaan hara, baiknya

aerasi dan draenasi, dan adanya organisme pendukung tanaman yang

6

Page 7: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

diharapkan dapat dipenuhi. Teknik-teknik penanaman juga akan

memberikan dampak terhadap pertumbuhan tanaman, seperti jarak

juga ada kedalaman penanaman benih. Jika benih ditanam terlalu

dalam akan menyebabkan benih terlalu lama untuk memulai fase

vegetatif dan ada kemungkinan benih akan membusuk di dalam tanah

sehingga biji gagal berkembang. ditemukan hama pada saat persiapan

lahan dilakukan yaitu rayap, semut dan belalang, sedangkan jenis

gulma yang banyak ditemui adalah rumput teki, bayam dan beberapa

jenis tumbuhan liar.

7

Page 8: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang

gembur sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah yang meliputi

aerasi dan drainase.

b. Dengan kondisi fisik tanah yang baik, pengolahan tanah secara tidak

langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu mempermudah

dan memperlancar proses fisiologis tanaman.

c. Pengolahan tanah sangat penting dalam proses perkembangan biji, yaitu

mempermudah imbibisi karena perlokasi air yang baik dan

mempermudah perkecambahan.

d. Pengolahan tanah juga bertujuan untuk mematikan dan memusnahkan

organisme pengganggu tanaman.

e. Pengolahan tanah yang meliputi pemupukan bertujuan untuk

menyediakan cadangan unsur hara yang diperlukan tanaman selama

masa pertumbuhan

2. Saran

a. Pemberitahuan mengenai alat-alat yang perlu dibawa hendaknya lebih

diperhatikan..

b. Perlunya meningkatkan sarana dan prasarana dalam hal pengolahan

tanah, misalnya penyediaan cangkul, penyediaan air, penyediaan pupuk

dan lain–lain.

8

Page 9: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, 2010. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Baharudin. 2007. Teknik Budidaya Tanaman. bima. http://www.pustaka-

deptan.go.id. Diakses pada tanggal 18 April 2014.

Hakim, Sitorus dan Nuraidi. 2007. Analisis Keragaman Sifat-sifat Tanah dan

Implikasinya Terhadap Pengolahan Lahan Pertanian. Jurnal

Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 5(2) : 5-

12.

Harjadi. 2004. Aplication of Botany in Holticulture. Science Publisher Inc.

USA.

Riyadi dan Syakhril. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemangkasan Cabang

Terhadap Pertumbuhan Hasil Tanaman Waluh. Jurnal Budidaya

Pertanian, 6(2) : 13-19.

9

Page 10: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

II. PEMILIHAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENIH

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kebutuhan pangan manusia jumlahnya tidak terbatas. Sedangkan

faktor pemuas kebutuhan pangan manusia jumlahnya terbatas. Oleh karena

itu, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dalam hal

pangan, manusia mulai meningkatkan hasil budidaya pertanian dengan

cara memanfaatkan lahan yang ada dan dengan menerapkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Memenuhi kebutuhan tersebut maka

diterapkanlah teknik budidaya tanaman dalam rangka meningkatkan

produktivitas pangan baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.

Produktivitas pangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan

ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan kemampuan tanaman secara

genetik, seperti kemampuan tanaman dalam hal pertumbuhan, ketahanan

terhadap serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Sedangkan

faktor ekstrinsik merupakan faktor lingkungan di sekitar tanaman seperti

iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah serta

ada tidaknya OPT.

Faktor – faktor tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal

dengan cara pengaturan pola dan jarak tanam, pemilihan varietas unggul,

pengolahan tanah, pengairan (irigasi) dan pengendalian terhadap OPT.

Kelima cara tersebut kita kenal sebagai Panca Usaha Tani. Selain itu, ada

dua cara lagi yang berpengaruh yaitu panen sampai pengelolaan pasca

panen dan pemasaran sehingga menjadi Sapta Usaha Tani.

Praktikum Teknologi dan Budidaya Tanaman mempelajari tentang

teknologi budidaya tanaman pangan mulai dari pemilihan dan

penghitungan benih, persiapan lahan, sampai pada tahap penanaman,

pemeliharaan dan panen. Setelah menjalani praktikum ini, diharapkan

mahasiswa dapat memahami teknik-teknik budidaya yang baik.

10

Page 11: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Benih disni adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan

pertanaman. Sehingga masalah teknologi benih berada dalam ruang

lingkup agronomi. Agronomi sendiri diartikan sebagain suatu gugus ilmu

pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang produksi dengan segenap

unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan, dan manusia untuk

mencapai produksi tanaman secara maksimal. Berarti benih yang baik

disini merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan produksi yang

setinggi-tingginya.Benih adalah simbol dari suatu permulaan, ia

merupakan inti dari kehidupan di alam semesta dan yang paling penting

adalah kegunaannya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Untuk

itu sangat dibutuhkan benih-benih yang berkualitas. Berbicara mengenai

kualitas benih, istilah ini dapat ditafsirkan secara umum bahwa kualitas

benih harus mewakili penampilan kemampuan pada faktor-faktor seperti

kebenaran varietas, presentase perkecambahan, presentase biji rerumputan,

kekuatan tumbuh, bebas dari hama dan penyakit serta kontaminan-

kontaminan lainnya.

2. Tujuan

Tujuan dari acara Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih ini

adalah agar mahasiswa mampu melakukan pemilihan benih melalui uji

fisik, fisiologi, dan memutuskan banyak benih per satuan luas, sehingga

mampu menghitung kebutuhan benih.

B. Tinjauan Pustaka

Usaha produksi tanaman pertanian, benih merupakan unsur yang

sangat penting. Meskipun sarana produksi lainnya dipenuhi, produksi tinggi

akan diperoleh jika menggunakan benih bermutu tinggi. Mutu benih

mencakup mutu genetis, mutu fisis dan mutu fisiologis.Mutu genetis benih

ditentukan oleh tingkat kemurnian varietas, sedangkan mutu fisis oleh tingkat

kebersihan fisis, mutu fisiologis benih mencakup kemuduran benih, viabilitas

benih dan tingkat tahan simpan benih (Aryunis 2010).

11

Page 12: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Benih merupakan pembawa karakter genetik tanaman yang

menentukan batas tertinggi dan potensi hasil serta dapat mempengaruhi

efektifitas dari input-output pertanian. Semua input pertanian seperti pupuk,

pestisida, herbisida dan sebagainya benih baik dan benar merupakan faktor

input yang paling menentukan. Benih yang baik artinyabenih yang sehat,

bebas dari hama danpenyakit, sedangkan benih yang benarartinya benih yang

sesuai dengandeskripsi varietasnya. Pemilihan benihdan dimana petani

memproduksibenihnya (kondisi lahan dan riwayatlahan produksi) merupakan

kunciutama keberhasilan usahanya (Hasanah et.al 2004).

Dasarnya, varietas unggul merupakan varietas dengan respon tinggi,

yakni dikembangkan supaya respon terhadap dosis pupuk kimia tinggi. Jika

disebar pada lahan dengan kandungan unsur hara tinggi dan air yang

mencukupi serta pengendalian hama yang memadai, varietas unggul dan

hibrida memang bisa memberikan hasil penanaman yang tinggi. Bila hanya

menggunakan input luar dalam tingkat yang rendah, varietas lokal hasilnya

bisa melebihi varietas unggul (Donkers dan Hoebink 2007).

Mutu benih dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain genetik

benih, kualitas benih saat disimpan, suhu ruang simpan, kadar air benih ketika

disimpan dan kelembaban udara di sekitar tempat penyimpanan.Selain itu,

permeabilitasdan warna kulit juga mempengaruhi kualitas benih. Lokasi

produksi, varietas dan kadar air awal benih sebelum disimpan berpengaruh

pula terhadap daya kecambah dan daya tumbuh benih. Syarat-syarat benih

atau biji kacang tanah yang baik adalah berasal dari tanaman yang baru atau

varietas unggul, daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat, kulit

benih mengkilap, tidak keriput dan cacat, murni atau tidak bercampur dengan

varietas lain, dan kadar air benih berkisar 9-12%(Prihatman 2009).

12

Page 13: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Perhitungan kebutuhan bibit perlu dilakukan denagn cermat agar

tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bibit yang terlalu banyak.Jumlah bibit

yang diperlukan sangat tergantung pada jarak tanam. Jumlah bibit yang

ditanam pada luas lahan tertentu dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

M =

M: Jumlah bibit yang diperlukan

L: Luas tanah yang ditanami

d1: Jarak tanam antar barisan

d2: Jarak tanam dalam barisan

Jarak tanam yang rapat membutuhkan bibit lebih banyak daripada

jarak tanam yang lebar (Cahyono et.al 2009).

Jumlah biji yang disebar dalam satu lubang akan tergantung dari daya

hidup (viabilitas) benih dan pada spesies benih yang ditanam. Banyak speises,

dua benih perlubang adalah ideal tetapi bagi beberapa (khususnya jagung

manis dan okra) hanya satu benih harus ditanam. Ini disebabkan karena bila

lebih dari satu tanaman yang berhasil tumbuh dalam satu lubang, kerebahan

akan terpacu. Kedua spesies ini, harus dihindari benih yang daya

kecambahnya jelek, jika terpaksa harus digunakan, kerapatan jaraknya harus

ditingkatkan untuk mengimbangi daya kecambahnya yang jelek (William

2003).

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman acara Pemilihan Dan

Perhitungan Kebutuhan Benih ini dilaksanakan pada hari Senin,27

Februari 2014bertempat di laboratorium Ekologi dan Manajemen

Pertumbuhan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

13

Page 14: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

2. Alat dan Bahan

a. Alat

1) Kaca Pembesar

2) Alat penghitung

3) Petridish

4) Kertas tissue/buram

5) Timbangan Analitik

b. Bahan

1) Benih dua komoditas yang akan di uji (jagung dan kacang

tanah)

3. Cara Kerja

a. Pemilihan benih

1) Mengambil biji yang akan ditanam

2) Mengamati menggunakan kaca pembesar biji yang baik, yaitu

yang mengkilap, tidak cacat, tidak keriput, dan warna normal.

b. Uji daya kecambah

1) Memilih 10 biji baik kacang tanah maupun jagung, kemudian

ditata pada lembaran kertas buram/tissue di petridish, lalu

membasahi dengan air secukupnya.

2) Menghitung benih yang berkecambah setiap hari selama 7 hari.

Dicatat pada buku pengamatan.

c. Berat 1000 biji

1) Mengambil 100 benih jagung dan kacang tanah kemudian

menimbangnya. Dicatat pada buku pengamatan

2) Melakukan perulangan penimbangan tiga kali, dengan sampel

yang dikembalikan.

3) Mencatat hasil timbanagan, lalu dikalikan 10.

14

Page 15: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a. Tabel Pengamatan

Tabel 2.1 Pengamatan Berat 100 biji Jagung 3 Kali Pengulangan

Ulangan

I. Kelompok

I II III

61 238,1 248,6 242,8

62 238,3 245,2 244,6

63 242,3 250,8 245,4

64 242,2 242,5 247,16

65 256,6 245,7 246,9

66 250,6 242,5 244,1

Rata-rata 204,3 245 245,88

Sumber : Laporan Sementara

Tabel 2.2 Pengamatan Berat 100 biji Kacang Tanah 3 Kali

Pengulangan

Ulangan

II. Kelompok

I II III

61 403 344,8 380,8

62 396,8 393,7 395,9

63 398,9 398,9 390,6

64 428,3 435,6 420,2

65 410,9 382,7 405

66 435,5 375,4 402,7

Rata-rata 412,23 398,5 387,01

Sumber : Laporan Sementara

15

Page 16: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

b. Analisis Data

1) Jagung

Daya Kecambah

=

= = 100%

Kecepatan kecambah

=

= = 100 %

Kebutuhan Benih per Ha

Kebutuhan benih / luas lahan

= daya kecambah x

= 100 x

= 117,677 benih

2) Kacang Tanah

Daya Kecambah

=

= = 60%

Kecepatan kecambah

=

= = 30 %

16

Page 17: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Kebutuhan Benih per Ha

Kebutuhan benih / luas lahan

= daya kecambah x

= 60 x

=2299, 39 benih

2. Pembahasan

Benih yang baik adalah benih yang telahdinyatakan sebagai benih

yang berkualitas tinggi dari jenis tanaman unggul. Benih yang berkualitas

tinggi memiliki daya tumbuh lebih dari 90%, dengan ketentuhan memiliki

viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhan menjadi

tanaman yang baik atau mampu berkecambah tumbuh dengan normal

merupakan tanaman yang menghasilkan yang sering disebut benih yang

sudah matang. Selain itu benih bermutu harus memiliki kemurnian yang

artinya terbebas dari kotoran, terbebas dari benih jenis tanaman lain,

terbebas dari biji herbal, hama dan penyakit.

Ciri-ciri benih yang baik adalah mempunyai warna mengkilap,

halus dan tidak keriput, serta tidak ada goresan/cacat.Biji yang tidak

memiliki kriteria tersebut, maka biji tidak layak untuk

pembenihan.Apabila biji memenuhi kriteri tersebut, maka biji dapat

langsung digunakan untuk benih, kemudian bisa dilakukan uji lebih lanjut

secara kuantitatif untuk menghitung kebutuhan benih.

Kecepatan kecambah adalah kemampuan benih untuk

berkecambah dalam waktu yang cepat.Mengetahui kecepatan kecambah

diadakan perkecambahan benih di dalam petridish yang dilapisi kertas

buram yang diberi sedikit air. Perkecambahan dilakukan pada petridish

yang masing-masing berisi sepuluh benih agar bisa digunakan sebagai

pembanding. Setelah empat hari penyimpanan, jumlah kecambah dihitung

17

Page 18: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

dari masing-masing petridish guna mengetahui kecepatan kecambah (KK).

Kecepatan kecambah dapat dihitung dengan membagi jumlah benih yang

sudah berkecambah dibagi seluruh benih yang dikecambahkan dikali

100% dan dihitung untuk masing-masing ulangan. Pada jagung didapat

kecepatan kecambahnya 100%, kacang tanah 30%. Pada komoditas jagung

perkecambahannya sempurna dikarenakan petridish diletakkan di rak yang

tempatnya strategis dengan datangnya sinar sehingga kurang cahaya dan

kelembaban yang ada pada petridish mencukupi.

Daya kecambah adalah persentase kemampuan suatu benih

tanaman untuk berkecambah. Daya kecambahan suatu benih dapat

dihitung dengan cara membandingkan jumlah benih yang berkecambah

pada hari ketujuh dengan jumlah benih yang dikecambahkan kemudian

dikalikan 100%. Hasil perhitungan, daya kecambah biji jagung yaitu

100%, sedangkan kacang tanah memiliki daya kecambah sebesar 60%.

Pada kacang tanah persentase lebih kecil daripada jagung karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi seperti kekurangan cahaya,

kelembaban yang kurang dan kadar air yang dibutuhkan juga kurang.

Kemudian memilih 10 biji pada masing-masing komoditas,

dengan kriteria ukurannya besar, tidak busuk, mengkilap, biji tidak

keriput dan warnanya tidak jauh beda dengan yang lain. Uji kuantitatif

yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung DK (Daya

Kecambah) dan KK (Kecepatan Kecambah) suatu biji. Daya kecambah

merupakan presentase benih yang berkecambah dari keseluruhan benih

yang tersedia. Uji Daya Kecambah ini sangat diperlukan untuk

menghitung tingkat keberhasilan perkecambahan suatu biji, sehingga dapat

digunakan untuk memprediksi jumlah benih yang diperlukan dalam satu

lubang tanam.Uji Kecepatan kecambah digunakan untuk menghitung

kecepatan benih untuk melakukan perkecambahan.Benih yang baik

memiliki kecepatan kecambah yang lebih tinggi daripada benih yang tidak

baik/rusak.

18

Page 19: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Tujuan dilakukan penghitungan daya kecambah dan kecepatan

kecambah ini adalah untuk mengetahui kualitas dari benih. Selain itu

dengan penghitungan daya kecambah kita dapat mengetahui viabilitas

suatu benih untuk berkecambah, sehingga kita dapat memprediksi

bagaimana kemampuan suatu benih untuk tumbuh sebelum ditanam, dan

hal ini akan meminimalisir kegagalan yang disebabkan oleh kualitas benih

yang buruk. Sedangkan dengan penghitungan kecepatan berkecambah

suatu benih kita dapat memprediksi pada usia berapa hari benih tersebut

akan berkecambah. Benih yang bagus adalah benih yang memiliki daya

kecambah dan kecepatan kecambah yang tinggi.

Pada praktikum ini setiap kelompok melakukan pemilihan benih

kemudian mengambil 100 biji tiap komoditas kemudian ditimbang untuk

mengetahui beratnya.Penghitungan 100 benih ini berfungsi untuk

menganalisis selisih berat benih terbesar dan yang terkecil serta untuk

menganalisis keberhasilan biji untuk berkecambah. Hasil yang diperoleh

setelah penimbangan maka hasilnya dikalikan 10 kali karena diasumsikan

untuk menghitung berat 1000 benih dari setiap komoditas. Hasil

penimbangan 100 biji ini diketahui bahwa berat rata-rata jagung ulangan

pertama sebesar 204,3 gr, ulangan kedua sebesar 245 gr, dan pada hasil

ulangan ketiga sebesar 245,88 gr. Sedangkan pada komoditas kacang

tanah berat rata-rata biji pada ulangan pertama adalah 398.5 gr, ulangan

kedua sebesar gr, dan pada ulanagn terakhir seberat 387,01 gr.

Setelah mengetahui nilai daya kecambah masing-masing benih

komoditas tanaman, maka dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan

benih per petak lahan yang akan ditanami. Konversi daya kecambah

terhadap kebutuhan benih. Luas petak tanah yang digunakan adalah 2 m x

3 m. Jumlah lubang tanaman jagung adalah 30 lubang dengan jarak tanam

40 cm x 50 cm, kacang tanah 96 lubang dengan jarak tanam 25 cm x 25

cm. Sehingga kebutuhan benih komoditas jagung dan kacang tanah per

petak lahan dengan luas 2 m x 3 m berturut-turut adalah 60 biji dan 96 biji.

19

Page 20: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum acara pemilihan dan perhitungan

kebutuhan benih dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pemilihan benih dilakukan dengan memilih benih yang mengkilat,

tidak keriput, tidak cacat, warna normal, daya kecambah tinggi,

kecepatan kecambah tinggi dan murni.

b. Daya kecambah (DK) jagung dan kacang tanah masing-masing

secara berurutan adalah 100% dan 60% sehingga dapat dikatakan

daya kecambah kacang tanah dan jagung adalah sedang dan tinggi.

c. Kecepatan kecambah (KK) jagung dan kacang tanah masing-masing

adalah 100% dan 30%, sehingga dikatakan kecepatan kecambah

jagung lebih tinggi daripada kacang tanah.

d. Jumlah lubang tanaman per petak jagung dan kacang tanah masing-

masing adalah 30 lubang/petak, 96 lubang/petak.

e. Kebutuhan benih per petak jagung dan kacang tanah masing-masing

adalah 60 biji/petak dan 96 biji/petak.

f. Kebutuhan benih per lubang jagung dan kacang tanah masing-

masing adalah 2 dan 1 biji/lubang.

2. Saran

a. Perlunya monitoring yang lebih intensif dari co asisten maupun dari

dosen.

Pemilihan benih sebaiknya disertai pengetahuan tentang penyimpanan

benih yang baik dalam tempat, suhu dan waktu yang sesuai sebelum

digunakan

20

Page 21: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

DAFTAR PUSTAKA

Aryunis. 2010. Pengaruh Persentase Kadar Air Awal dan Wadah

PenyimpananBenih Kedele (Glycine max L. Merr) terhadap

Pertumbuhan dan Produksinya di Lapangan. Jurnal Tanah

Tropika, 5(2) : 22-27. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Lampung. Lampung.

Cahyono, Sunardi. 2009. Analisis Keragaman Sifat-sifat Tanah dan Implikasinya

Terhadap Pengolahan Lahan Pertanian. Jurnal Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian, 5(2) : 5-12.

Donkers dan Hoebink. 2007. Schatkamers Voor de Westere Landbouw. NRC.

Handlels blad.

Hasanah, Sukarman dan Devi Rusmin. 2004. Teknologi Produksi Benih Jagung.

Jurnal Perkembangan Teknologi TRO, 16(1) : 33-41.

Prihatman, Kemal. 2009. Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.).

http://www.ristek.go.id.. Diakses 20 April 2014.

William, C. N. 2003. Vegetable Production In The Tropics. University Of Nigeria

Nsukka. Nigeria.

21

Page 22: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

III. PENANAMAN, PEMELIHARAAN DAN PANEN

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dalam sistem pertanian terpadu, setelah selesai mempersiapkan

lahan dan benih barulah menuju ke halpokok yang merupakan hal utama

yang harus ada di dalam pertanian atau berocok tanam, yaitu penanaman,

pemeliaraan, dan panen. Pada masa penanaman seorang petani harus

memiliki pengetahuan menganai cara bercocok tanam yang baik dan

benar. Bagaimana cara menanam dan menentukan jarak tanam juga sangat

berpengaruh pada kelangsungan hidup suatu tanaman.

Biasanya petani memiliki keahlian menanam yang diperolehnya

secara turun menurun dan rata-rata petani dipedesaan masih menggunakan

cara bercocok tanam yang trradisional. Setelah dilakukan penanaman

dilanjutkan dengan kegiatan pemeliharaan tanaman mulai dari menyiangi

hama dan gulma, memberi pupuk, membuat irigasi bagi sawah atau

menyiram tanaman, dan lain-lain. Setelah semua selesai dan tanaman

tersebut telah cukup umur maka tanaman tesebut sudah siap untuk dipanen

dan diperjual-belikan atau bahkan dikonsumsi sendiri oleh petani.

Kegiatan ini memang harus menjadi satu rankaian yang tidak bisa

dipisahkan dalam sistem pertanian, karena apabila ada satu bagian saja

yang tidak dilaksanakan maka petani akan gagal panen atau bahkan bisa

merugi besar.

Maka dari itu pengetahuan bercocok tanam untuk petani memang

sangat penting agar petani dapat meminimalisir kerugian yang terjadi dan

agar petani dapat mnjadi mandiri dan tidak hanya tergantung dengan

22

Page 23: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

tenaga penyuluh pertanian yang tidak selama 24 jam bisa membantu

petanimenyelesaikan masalahnya dalam bertani.

2. Tujuan

Tujuan dari acara penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung

dan kacang tanah adalah agar mahasiswa memiliki pengalaman dalam

budidaya tanaman sehingga terampil mengelola tanaman sejak

penanaman, pemeliharaan hingga panen dan mampu memutuskan jenis

dan jumlah bahan yang digunakan dalam pemeliharaan tanaman

(pengairan, cara dan jenis bahan untuk pemupukan atau pengendalian

pengganggu).

23

Page 24: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

B. Tinjauan Pustaka

1. Jagung (Zea mays)

Jagung merupakan tanaman semusim determinat, dan satu siklus

hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus

merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk

pertumbuhan generatif. Tanaman jagung merupakan tanaman tingkat

tinggi dengan klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L. (Iriany et al. 2005).

Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian

merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan

dicapai. Makin rapat jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman

yang tidak berbuah. Jarak tanam juga mempengaruhi persaingan antar

tanaman dalam mendapatkan air dan unsur hara, sehingga akan

mempengaruhi hasil. Sinar matahari merupakan faktor penting untuk

keperluan pertumbuhan tanaman jagung. Sebaiknya tanaman jagung

mendapatkan sinar matahari yang langsung, karena bila tidak akan

mengurangi hasil. Makin banyak jumlah tanaman per satuan luas

menyebabkan persentase cahaya yang diterima oleh bagian tanaman yang

24

Page 25: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

lebih rendah menjadi lebih sedikit, akibat adanya penghalang masuknya

cahaya oleh daun-daun di atasnya. Jumlah cahaya ini sangat dipengaruhi

oleh tingkat kerapatan dan berkurangnya cahaya pada tanaman jagung

mengakibatkan terbatasnya proses fotosintesis sehingga hasil per tanaman

menurun (Patola 2008).

Pemberian pupuk urea 400 kg/ha memberikan hasil lebih baik dan

dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, ini

nampak pada batang lebih besar, tongkol lebih panjang dan besar serta

jumlah biji per rumpun lebih banyak. Populasi satu tanaman tiap rumpun

diperoleh hasil lebih baik. Penambahan populasi tanaman (tiga tanaman)

tiap rumpun secara nyata menurunkan hasil jagung manis baik kualitas

maupun kuantitas. Penambahan pupuk urea pada populasi 2-3/rumpun

tidak meningkatkan jumlah biji/tongkol (Made 2010).

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah

(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki

struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung,

dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan

tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga

(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga

betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara

batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat

menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga

betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu

tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan

jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada

bunga betinanya/ protandri (Hasanah 2004).

Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan koefisiensi

pengairan cahaya, juga mempengaruhi kompetisi antara tanaman dalam

menggerakkan air dan zat hara. Dengan demikian akan mempengaruhi

hasil. Dengan pemupukan berat, rupanya populasi yang lebih besar akan

25

Page 26: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

mendatangkan keefisienan penggunaan pupuk karena tercapainya

keefisienan penggunaan cahaya (Setyati 2001).

2. Kacang tanah (Arachis hipogaea)

Tanaman kacang tanah mempunyai bintil akar (nodula) yang

mampu mengikat nitrogen bebas di dalam tanah, sehingga kebutuhan

nitrogen mampu dipenuhinya sendiri. Kehidupan simbiosis, antara

tanaman kacang-kacangan (Leguminoceae) dengan bakteri bintil akar

Rhizobium sangat menguntungkan bagi tanaman inang maupun tanaman

sekitar. Bintil ini sebagian besar terdapat pada bagian ujung akar kacang-

kacangan. Di dalam bagian ujung akar itu hidup bergerombol bakteri yang

menguntungkan (Soeprapto 2003).

Kacang tanah termasuk tanaman yang berakar dangkal dan selalu

menghendaki tanah yang lembab. Sehingga keadaan air harus selalu dijaga

agar tetap lembab dan tidak kering. Namun demikian, kandungan air

dalam tanah yang terlalu jenuhpun tidak dikehendaki sebab kondisi

semacam ini justru akan merusak pertumbuhan akar. Akibatnya akar akan

menjadi busuk, lama kelamaan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

Untuk itu perlu adanya bedengan yang fungsinya untuk melancarkan

jalannya air sehingga kacang tanah terhindar dengan genangan air

(William 2000).

Kepadatan kacang tanah yang semakin tinggi menyebabkan

pertumbuhan generatif (jumlah bunga, jumlah polong, berat kering polong

hampa, dan berat kering polong penuh) kacang tanah makin banyak,

kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa, sedangakan pada

faktor kepadatan teki menurunkan pertumbuhan generatif kacang tanah,

kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa. Kepadatan kacang

tanah menurunkan teki (Wahyuningsih 2008).

Tanaman kacang tanah yang terserang GMV (Groundnut Mosaic

Virus) menunjukkan gejala klorotik pada bagian vena daun muda,

selanjutnya terlihat segala klorotik pada ujung daun dan sepanjang tepi

daun. Selain itu pada bagian tepi daun sering nampak bergelombang. Virus

26

Page 27: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

yang terbawa pada permukaan biji dapat dimatikan dengan perawatan biji

dengan menggunakan bahan kimia. Tetapi bila terapat di dalam

endosperm/embrio seperti GMV, hanya dapat dihilangkan dengan

perlakuan air panas (Smith 2002).

Kacang tanah termasuk tanaman polong-polongan yang berbunga

sempurna dan menyerbuk sendiri. Setelah pembuahan, bunga langsung

layu membentuk ginofor dan membentuk polong didalam tanah.

Pembentukan polong terjadi sekitar 40 hari setelah masa tanam dan

pemasakan buah hingga siap panen berlangsung setelah tanaman berumur

90 hari (Suparman dan Abdurahman 2003).

Benih kacang tanah akan tumbuh 3-7 hari hst. Apabila dalam

waktu tersebut ada benih yang tidak tumbuh, haru segera disulam.Gulma

harus dibersihkan (disiangi). Penyiangan pertama biasanya dilakukan pada

waktu tanaman kacang tanah berumur 21 hst dan diulang saat berumur 37-

42 hst. Pada waktu penyiangan kedua, dilakukan pembumbunan, yaitu

tannah digemburkan, kemudian ditimbunkan di dekat pangkal

tanaman.Pada fase awal pertumbuhan, tanaman kacang tanah

membutuhkan pengairan yang memadai, terutama di musim

kemarau.Kabutuhan air harus dipertahankan optimal hingga tanaman

berumur 3 minggu, atau fase pembungaan sampai pembentukan gynofora.

Dan perlindungan tanaman ditujukan terhadap organisme pengganggu

berupa hama dan penyakit (Rumana 2000).

27

Page 28: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

C. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum teknologi budidaya tanaman mengenai acara penanaman,

pemeliharaan dan panen dilaksanakan dalam waktu yang berbeda-beda dan

bertempat di laboratorium Fakultas Pertanian UNS, desa Sukosari,

Jumantono, Karanganyar.

Di mulai dengan penanaman yang dilaksanakan bebarengan dengan

acara persiapan lahan yaitu pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2014. Lalu

dilanjutkan dengan pemeliharaan tanaman yang dilakukan setiap hari Sabtu

sampai dengan nanti saat sudah siap panen.

2. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum acara penanaman,

pemeliharaa dan panen adalah sebagai berikut:

1) Meteran

2) Tali rafia

3) Timbangan

4) Tugal

5) Gembor

6) Sprayer

7) Oven

b. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1) Benih

2) Pupuk Kandang

28

Page 29: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

3) Pupuk daun

3. Cara Kerja

a. Jagung

1) Penanaman

Luas petakan tiap kelompok 2 x 3 m

a) Membuat lubang tanam dengan tugalsedalam 5 cm dengan

jarak tanam= 40 cm x 50 cm (30 tanaman/petak)

Pupuk daun = P0 (kontrol)

P1: 14 hari setelah tanam

P2: 21 hari setelah tanam

P3: 28 hari setelah tanam

Masing-masing perlakuan sebanyak 6 kali sehingga terdapat 24

petak.

b) Menanam benih jagung pada lubang tanam, kemudian ditutup

dengan tanah.

2) Pemeliharaan

a) Penyiraman dilakukan setiap sore, setelah 1 minggu bila

tanaman telah hidup penyiraman dilakukan bila tanah dalam

keadaan kering.

b) Penyiangan dan pendangiran dilakukan dengan cangkul atau

cethok untuk membersihkan gulma dan menggemburkan tanah.

c) Pengendalian pengganggu tanaman (hama/penyakit) secara

mekanik bila diperlukan.

3) Pemanenan

29

Page 30: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

Panen dilakukan bila tanaman telah memenuhi kriteria masak

sesuai jenis tanaman (jagung tongkol berwarna coklat dan berbiji

keras).

4) Pengamatan

a) Mengamati bagian vegetatif tanaman meliputi tinggi tanaman

dan saat muncul bunga

b) Mengamati saat panen meliputi:berat kering tanaman, berat

tongkol dengan dan tanpa kelobot.

Data yang diperoleh dari pengamatan bagian vegetatif maupun

saat panen dianalisis statistik dengan sidik ragam.

b. Kacang Tanah

1) Penanaman

Luas petakan tiap kelompok 2 x 3 m

a) Membuat lubang tanam sedalam 3 cm.

b) Menanam benih kacang tanah pada lubang yang tersedia

kemudian ditutup dengan tanah.

Jarak tanam :

J1: 25 cm x 15 cm (160 tanaman/petak)

J2: 25 cm x 20 cm (120 tanaman/petak)

J3: 25 cm x 25 cm (96 tanaman/petak)

J4: 25 cm x 30 cm (80 tanaman/petak)

Masing-masing perlakuan di ulang 6 kali sehingga terdapat 24

petak.

2) Pemeliharaan

a) Penyiraman dilakukan setiap sore, setelah 1 minggu bila

tanaman telah hidup penyiraman dilakukan bila tanah dalam

keadaan kering.

b) Penyiangan dan pendangiran dilakukan dengan cangkul atau

cethok untuk membersihkan gulma dan menggemburkan tanah.

c) Pengendalian pengganggu tanaman (hama/penyakit) secara

mekanik bila diperlukan.

30

Page 31: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

3) Pemanenan

Panen dilakukan bila tanaman telah memenuhi kriteria masak

sesuai jenis tanaman.

4) Pengamatan

1) Mengamati bagian vegetatif tanaman meliputi tinggi tanaman

dan saat muncul bunga

2) Mengamati saat panen meliputi: berat kering tanaman, berat

polong isi dan berat polong hampa.

Data yang diperoleh dari pengamatan bagian vegetatif maupun saat

panen dianalisis statistik dengan sidik ragam.

31

Page 32: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah Maharani Sukarman dan Devi Rusmin 2004. Teknologi Produksi Benih

Jagung. Jurnal Perkembangan Teknologi TRO, 16(1) : 33-41. Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Jakarta.

Iriany R N M Yasin HG dan Andi T M 2005. Asal, Sejarah, Evolusi dan

Taksonomi Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Bandung.

Made Usman 2010. Respons Berbagai Populasi Tanamna Jagung Manis (Zea

mays saccharata Sturt.) Terhadap Pemberian Pupuk Urea. J. Agroland

17(2): 138-143.

Patola 2008. Analisis Pengaruh Dosis Pupuk Urea Dan Jarak Tanam Terhadap

Produktivitas Jagung Hibrida P-21 (Zea mays L.) Jurnal Inovasi

Pertanian Vol. 7, No. 1, 2008 (51 - 65).

Rumana Rahmat 2000. Kacang Tanah. Yogyakarta: Kanisius

Setyati 2001. Agronomi. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Smith 2002. College Botany. University of New England (AAUCS). New

England.

Soeprapto 2003. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suparman dan Abdurahman 2003. Tehnik Pengujian Galur Kacang Tanah

Toleran Naungan di Bawah Tegakan Pohon Kelapa. Jurnal Tehnik

Pertanian, 8(3) : 44-56

Wahyuningsih E 2008. Persaingan Teki Terhadap Produksi Tanaman Kacang,

Kedelai dan Kacang Hijau. http://blogs.unpad.ac.id . Diakses tanggal 18

April 2014.

32

Page 33: Draft 1 M. Alfa Rizky M. - H0813109

William 2000. Pemeliharaan dan Pengaturan Jarak Tanam. Jurnal Tanah Tropika,

12 (1972):29-53.

33