DRAF RENCANA STRATEGIS - lpmpbabel.kemdikbud.go.id€¦ · Renstra sebagai dokumen utama yang...

95
DRAF RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020-2024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Transcript of DRAF RENCANA STRATEGIS - lpmpbabel.kemdikbud.go.id€¦ · Renstra sebagai dokumen utama yang...

  • DRAF RENCANA STRATEGIS

    TAHUN 2020-2024

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

    LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

  • i

    KATA PENGANTAR

    Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kepulauan Bangka Belitung

    yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penjaminan mutu pendidikan dasar

    dan menengah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu dituangkan ke dalam rumusan

    kebijakan lembaga berbentuk Rencana Strategis (Renstra). Dalam menyusun Renstra, LPMP

    Kepulauan Bangka Belitung merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJM) dan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Rencana

    Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah

    Tahun 2020 - 2024.

    Renstra sebagai dokumen utama yang memuat visi, misi, kebijakan, tujuan strategis, sasaran

    program, dan indikator kinerja program (IKP) pembangunan bidang pendidikan dasar dan

    menengah, menjadi salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi untuk mencapai

    tujuan pendidikan nasional. Selain itu, Renstra ini lebih lanjut dijabarkan ke dalam rencana

    kinerja atau program kerja tahunan yang sekaligus juga menjadi rujukan untuk mengevaluasi

    capaian program dan kegiatan dalam periode lima tahunan.

    Penyusunan Rencana Strategis LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini telah melalui

    beberapa proses dan tahapan. Proses tersebut antara lain dengan melibatkan partisipasi

    jajaran di LPMP Kepulauan Bangka Belitung, baik dari struktural maupun pegawainya, serta

    mempertimbangkan seluruh capaian kinerja LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    hingga saat ini. Renstra ini telah mencoba mengakomodasi tugas dan fungsi Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan yang diturunkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia

    Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, memelihara kesinambungan dan keberlanjutan

    program, memenuhi aspirasi pemangku kepentingan dan masyarakat, serta mengantisipasi

    masa depan. Penyederhanaan, keefektifan dan efisiensi juga menjadi dasar pertimbangan

    dalam penyusunannya. Diharapkan dengan proses dan tahapan tersebut dapat menjadikan

    Rencana Strategis LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020 - 2024

    merupakan pedoman yang membumi dan mudah dilaksanakan.

    Renstra ini juga diharapkan bisa dipahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran di LPMP

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemangku kepentingan, dan masyarakat. Dengan

    demikian banyak pihak yang terlibat secara aktif efektif dan konstruktif, termasuk memberi

    kritik, evaluasi dan rekomendasi. Pelibatan publik secara aktif dan terintegrasi diharapkan

  • ii

    mampu meningkatkan kualitas pendidikan, terutama hasil penjaminan mutu pendidikan di

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    Renstra ini secara periodik akan direviu untuk disempurnakan dan dilakukan perubahan yang

    diperlukan, terkait dengan kebijakan internal dan capaian target tahunan. Oleh karena itu,

    semua pihak yang berkepentingan sangat diharapkan berpartisipasi dalam memberikan saran

    dan masukan yang positif dan relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan jaman.

    Pangkalpinang, Agustus 2020

    Kepala LPMP Kep Bangka Belitung,

    Hendri Gunawan, ST, MT

    NIP. 197106262003121001

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

    DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................................. iv

    DAFTAR GRAFIK………………………………………………………………….……....v

    DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………….…vi

    .BAB I PENDAHALUAN ..................................................................................................... 4

    A. Kondisi Umum Pendidikan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ............... 4

    B. Potensi dan Permasalahan Pendidikan Dasar dan Menengah. ................................ 25

    C. Tantangan ................................................................................................................. 34

    BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ................................................................................... 41

    A. Visi LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ................................................... 41

    B. Misi Ditjen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ................................................... 44

    C. Tata Nilai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ..................................................... 44

    D. Tujuan Strategis LPMP Kepulauan Bangka Belitung .............................................. 48

    E. Sasaran Program Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .......................................... 49

    BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,KERANGKA REGULASI DAN

    KERANGKA KELEMBAGAAN ........................................................................................ 55

    A. Arah kebijakan dan Strategi ..................................................................................... 55

    B. Kerangka Regulasi .................................................................................................... 62

    C. Kerangka Kelembagaan ............................................................................................ 71

    D. Reformasi Birokrasi .................................................................................................. 75

    BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA

    PENDANAAN……………….………………………………………………………….…78

    A. Target Kinerja ........................................................................................................... 78

    B. Kerangka Pendanaan ................................................................................................ 82

    BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 84

    LAMPIRAN ......................................................................................................................... 86

    Lampiran 1 : Neraca Pendidikan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

    2019 .............................................................................................................. 86

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Sebaran PMP SD 3 Tahun Terakhir .............................. 5

    Tabel 2 Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/KotaTahun 2016 .............................. 6

    Tabel 3 Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/KotaTahun 2017 .............................. 7

    Tabel 4 Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/KotaTahun 2018 .............................. 7

    Tabel 5 Capaian Nilai Rata-Rata per Standar pada SD 3 Tahun

    Terakhir .............................. 9

    Tabel 6 Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2016 .............................. 10

    Tabel 7 Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 10

    Tabel 8 Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2018 .............................. 10

    Tabel 9 Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SMP .............................. 11 Tabel 10 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2016 .............................. 12

    Tabel 11 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 13

    Tabel 12 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2018 .............................. 13

    Tabel 13 Nilai Rata-Rata per Standar pada SMP 3 Tahun Terakhir .............................. 15

    Tabel 14 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2016 .............................. 15

    Tabel 15 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 15

    Tabel 16 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 16

    Tabel 17 Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SMA .............................. 16 Tabel 18 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2016 .............................. 17

    Tabel 19 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 18

    Tabel 20 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2018 .............................. 18

    Tabel 21 Nilai Rata-Rata per Standar pada SMA 3 Tahun Terakhir .............................. 20

    Tabel 22 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2016 .............................. 21

    Tabel 23 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2017 .............................. 21

    Tabel 24 Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2018 .............................. 22

    Tabel 25 Rekapitulasi Jumlah Sekolah Prov. Kepulauan Bangka

    Belitung - Tahun 2019 .............................. 23

    Tabel 26 Rekapitulasi Jumlah Guru Prov. Kepulauan Bangka

    Belitung - 2019 .............................. 23

    Tabel 27 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik Prov. Kepulauan

    Bangka Belitung - 2019 .............................. 24

    Tabel 28 Tantangan Pemajuan Pendidikan Pendidikan Dasar dan

    Menengah .............................. 34

    Tabel 29 Hasil Akreditasi Sekolah Dasar .............................. 37

    Tabel 30 Hasil Akreditasi Sekolah Menengah Pertama .............................. 38

    Tabel 31 Hasil Akreditasi Sekolah Menengah Atas .............................. 39

    Tabel 32 Tujuan Srategis Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen tahun

    2020-2024 .............................. 49

    Tabel 33 Program dan Sasaran Program (SP)

    Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Tahun 2020-2024 .............................. 50

    Tabel 34 Tujuan Strategis LPMP Provinsi Kepulauan Bangka

    Belitung .............................. 51

    Tabel 35 Daftar ASN di LPMP Provinsi Kepulauan Bangka

    Belitung .............................. 74

    Tabel 36 8 (Delapan) Area Perubahan .............................. 76

    Tabel 37 Sasaran Strategis, Indikator, dan Target Kinerja

    LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung .............................. 78

    Tabel 38 Indikator Kinerja Program (IKP) .............................. 80

    Tabel 39 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) .............................. 80

    Tabel 40

    Kerangka Pendanaan Rencana Strategis

    LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2020 .............................. 82

    Tabel 41 Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Kep. Bangka

    Belitung 2021 - 2024 .............................. 83

  • v

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik1 Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SD .............................. 6

    Grafik 2 Prosentase Sebaran Capaian SNP Jenjang SD .............................. 8

    Grafik 3 Radar PMP SD .............................. 9

    Grafik 4 Sebaran PMP SMP 3 Tahun Terakhir .............................. 12

    Grafik 5 Prosentase Sebaran PMP SMP .............................. 14 Grafik 6 Radar PMP SMP .............................. 14

    Grafik 7 Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SMA .............................. 17

    Grafik 8 Prosentase Sebaran PMP SMA .............................. 18 Grafik 9 Radar PMP SMA .............................. 20

    Grafik 10 Hasil Persentase Akreditasi Sekolah Dasar .............................. 37

    Grafik 11 Hasil Persentase Akreditasi Sekolah Menengah

    Pertama .............................. 38

    Grafik 12 Hasil Persentase Akreditasi Sekolah Menengah

    Atas .............................. 39

  • vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Profil Pelajar Pancasila .............................. 42

    Gambar 2 Struktur Organisasi LPMP .............................. 72

  • 1 |Hal

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pembangunan pendidikan merupakan amanat konstitusi, sehingga menjadi suatu kewajiban

    bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Negara, dalam Pembukakan UUD 1945

    memberikan janji kepada bangsa ini untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia dan

    seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

    kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

    perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan

    Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”. Di dalam pasal 28c

    UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui

    pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari

    ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya

    dan demi kesejahteraan umat manusia. Lebih lanjut, pasal 31 menyatakan (1) Setiap warga

    negara berhak mendapat pendidikan, (2) Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan

    Dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan

    menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

    ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

    dengan undang-undang. Konstitusi memberikan landasan yang kuat sebagai dasar bagi

    setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.

    Dalam periode yang lalu (2015-2019), Kemendikbud telah mengimplementasikan Nawacita

    dalam berbagai program kerja prioritas kementerian, seperti Program Indonesia Pintar (PIP),

    Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan, serta Penguatan Pendidikan Karakter

    (PPK). Memasuki periode selanjutnya (2020-2024), Kemendikbud kembali mengelola sektor

    pendidikan tinggi. Oleh karena itu, pembangunan SDM yang menjadi kewenangan Kemendikbud

    akan memperhitungkan tren

    global terkait kemajuan pesat teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup,

    dan perbedaan dunia kerja masa depan dalam bidang pendidikan pada setiap tingkatan dan

    bidang kebudayaan. Pertama, kemajuan teknologi yang mendorong Revolusi Industri 4.0

    bersama dengan terobosan-terobosan yang menyertainya mempengaruhi segala sektor kehidupan.

    Di seluruh dunia dan di segala industri, diterapkan otomatisasi, kecerdasan buatan, big data,

    3D printing dan lain sebagainya. Keterhubungan antar manusia juga semakin meningkat,

    difasilitasi oleh teknologi, seperti

  • 2 |Hal

    konektivitas 5G yang memungkinkan munculnya kendaraan otonom (autonomous vehicle),

    dan delivery drone. Kedua, secara sosio-kultural, terjadi pergeseran demografi dan profil sosio-

    ekonomi populasi dunia. Semakin banyak orang yang harapan hidupnya lebih panjang dan

    oleh karenanya dapat bekerja semakin lama. Negara-negara berkembang akan mengalami

    peningkatan migrasi, urbanisasi, keragaman budaya, dan jumlah kelas menengah. Tenaga kerja

    akan memiliki fleksibilitas dan mobilitas yang semakin tinggi, sehingga mengaburkan batasan

    antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Konsumen akan semakin peduli akan persoalan etika,

    privasi, dan kesehatan.

    Ketiga, pada bidang lingkungan hidup, kebutuhan akan energi dan air akan terus naik,

    sedangkan sumber daya alam akan menipis dalam 20 (dua puluh) tahun ke depan. Penggunaan

    energi alternatif atau energi bersih akan meningkat untuk melawan dampak dari perubahan iklim

    dan polusi. Upaya yang dikerahkan untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan hidup

    dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan juga akan semakin besar. Keempat, dunia

    kerja masa depan akan sangat berbeda dari keadaan sekarang. Ketiga perubahan besar yang

    telah disebutkan sebelumnya membentuk dunia kerja yang berbeda dalam hal struktur, teknologi,

    dan konsep aktualisasi diri. Struktur pekerjaan akan semakin bersifat fleksibel, tak

    mengenal batas geografis dan tak terikat akan mengakibatkan pekerja tidak akan terikat pada satu

    institusi saja sepanjang kariernya. Pekerja lepas dan sementara (freelance dan temporary)

    akan bertumbuh pesat. Pekerja dari berbagai usia dapat bekerja bersama karena harapan hidup

    makin panjang, sehingga menuntut penghargaan atas keragaman latar belakang. Teknologi

    mempermudah pekerjaan sehari-hari, namun juga menuntut penguasaan keterampilan dan

    pengetahuan baru. Tenaga kerja masa depan juga lebih mampu mengendalikan arah kariernya

    dan mencari kepuasan pribadi dalam pekerjaannya. Agar dapat berhasil di lingkungan kerja masa

    depan, Kemendikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar Pancasila yang harus

    ditumbuhkembangkan di antara peserta didik saat ini: (1) kebinekaan global, (2) bergotong

    royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,

    dan berakhlak mulia .

    Dengan mempertimbangkan empat antisipasi di atas, Kemendikbud, melalui kebijakan

    Merdeka Belajar, berupaya merangkul semua pemangku kepentingan pendidikan dan

    kebudayaan antara lain keluarga, pendidik dan tenaga kependidikan, lembaga pendidikan,

    industri dan pemberi kerja, serta masyarakat untuk menghela semua potensi bangsa

    menyukseskan pemajuan pendidikan dan kebudayaan yang bermutu tinggi bagi semua

    rakyat sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Rencana strategis (Renstra)

  • 3 |Hal

    Kemendikbud Tahun 2020-2024 berfokus pada kebijakan Merdeka Belajar sebagai

    pedoman bagi pembangunan SDM dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi

    yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial, seperti yang dicita-

    citakan oleh para Pendiri Bangsa.

    Berdasarkan hal tersebut diatas Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015

    merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang

    berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk

    supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan

    menengah, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai

    standar nasional pendidikan.

    Rencana Strategis ini memuat rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional,

    sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan ketercapaian sasaran

    jangka menengah organisasi. Sedangkan rencana operasional digunakan untuk menentukan

    kegiatan yang lebih rinci yang merupakan proses dalam menghasilkan output. Rencana

    Strategis juga memuat visi, misi, tujuan arah kebijakan dan strategi LPMP Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung dalam mencapai tujuan organisasi. Peranan LPMP dalam

    melaksanakan tugas pokok dan fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang

    tercantum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 Tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disingkat LPMP merupakan Unit

    pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan

    Dasar, dan Pendidikan Menengah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan mempunyai

    tugas melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan

    mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu untuk menjalannya tugas yang diembannya

    LPMP Menyelenggara fungsinya sebagai berikut :

    a. Pemetaan Mutu Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;

    b. Pelaksanaan Supervisi Satuan Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

    Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan;

    c. Pelaksanaan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Dan

    Pendidikan Menengah Dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Nasional;

  • 4 |Hal

    d. Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan

    Pendidikan Menengah Secara Nasional;

    e. Pengembangan Dan Pelaksanaan Kemitraan Di Bidang Penjaminan Mutu

    Pendidikan Secara Nasional;

    f. Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Mutu Pendidikan Dasar Dan

    Pendidikan Menengah; dan

    g. Pelaksanaan Urusan Administrasi.

    Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara terarah dengan perencanaan yang

    matang, maka LPMP Kepulauan Bangka Belitung memandang perlu menyusun suatu

    rencana strategis (Renstra) sebagai panduan untuk menyusun perencanaan ke depan, sesuai

    dengan kebutuhan Pemangku Kepentingan Pendidikan dalam kerangka sistem penjaminan

    mutu pendidikan.

    A. Kondisi Umum Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

    1. Berdasarkan Raport Mutu

    LPMP merupakan unit pelaksana teknis kegiatan penjaminan mutu di tingkat

    provinsi yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

    Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang melaksanakan tugas dan fungsi

    penjaminan mutu pendidikan melalui pemetaan mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah, pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan, pelaksanaan

    fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam

    penjaminan mutu pendidikan nasional, pengembangan model penjaminan mutu

    pendidikan dasar dan pendidikan menengah secara nasional, pengembangan dan

    pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan secara nasional,

    pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah; dan pelaksanaan urusan administrasi.

    Kinerja LPMP diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama (IKU) yaitu

    persentase satuan pendidikan yang telah melakukan penjaminan mutu internal melalui

    evaluasi diri sekolah (EDS) mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan

    menengah. LPMP Kepulauan Bangka Belitung telah melaksanakan program EDS di 7

    (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada pada satuan

    pendidikan. Program EDS dilaksanakan dengan menggunakan beberapa strategi berikut:

  • 5 |Hal

    1) Pendekatan integrasi proses, artinya EDS online berbasis sistem Dapodik, 2) integrasi

    SDM dengan melibatkan pihak LPMP dan pengawas sebagai fasilitator pendampingan

    EDS di daerah, 3) pemanfaatan IT melalui instrumen EDS yang mudah digunakan

    hingga tingkat sekolah, dan 4) instrumen yang digunakan berbasis kuantitatif sehingga

    mudah dianalisis.

    Profil Mutu Pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun

    2016– 2018 sebagai berikut:

    a. Capaian Standar Nasional Pendidikan SD

    Capaian SNP hasil pemetaan mutu pendidikan Jenjang Sekolah Dasar berdasar

    Rapor PMP tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 1 : Sebaran PMP SD 3 Tahun Terakhir

    Apabila diihat dari prosentase kategori pencapaian SNP, pada tahun 2016 modusnya

    terdapat pada kategori SNP3 sebanyak 69,50%, sedangkan pada tahun 2017

    modusnya terdapat pada kategori SNP4 sebanyak 81, 82%., begitu juga pada pada

    tahun 2018 modusnya pada kategori SNP4 sebanyak 84,37%. Dengan demikain ada

    kecenderungan positif bahwa pada jenjang sekolah dasar terdapat kenaikan mutu

    capaian SNP, akan tetapi selama tiga tahun pemetaan PMP belum ada sekolah dasar

    yang mencapai kategori SNP, sehingga pada jenjang sekolah dasar sangat perlu

    mendapatkan supervisi sekolah dan program kegiatan peningkatan mutu.

    Sebaran hasil Pemetaan Mutu Pendidikan jenjang Sekolah Dasar di Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung juga dapat kita sajikan dalam grafik berikut:

    TAHUN 2016 2017 2018 2016 2017 2018

    PROGRES JUMLAH SEKOLAH

    TERPETAKAN PROSENTASE

    Jumlah Sekolah 800 803 755 100 100 100

    SNP1 55 17 13 6,88 2,12 1,72

    SNP2 11 5 24 1,38 0,62 3,18

    SNP3 556 124 81 69,50 15,44 10,73

    SNP4 178 657 637 22,25 81,82 84,37

    SNP 0 0 0 0 0 0

  • 6 |Hal

    5511

    556

    178

    017 5

    124

    657

    013 2481

    637

    00

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4 SNP

    SEBARAN PMP

    Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

    Grafik 1 : Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SD

    Adapun untuk sebaran capaian standar nasional pendidikan/SNP per

    kabupaten/kota selama tiga tahun berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

    Tabel 2 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/KotaTahun 2016

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2016

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 82 1 2 59 20 0

    2 Bangka 179 27 2 104 46 0

    3 Bangka Barat 133 7 1 95 30 0

    4 Bangka

    Tengah 94 10 1 66 17 0

    5 Bangka

    Selatan 89 5 1 68 15 0

    6 Belitung 119 4 3 95 17 0

    7 Belitung Timur 104 1 1 69 33 0

    Provinsi

    (TOTAL) 800 55 11 556 178 0

    Prosentase 100 6,88 1,38 69,5 22,25 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2016, jumlah sekolah dasar yang

    terpetakan sebanyak 800 sekolah dengan sebaran; 55 sekolah atau 6,88%

    sekolah pada kategori SNP1; 11 sekolah atau 1,38% sekolah pada kategori

    SNP2; 556 sekolah atau 69,5% sekolah pada kategori SNP3 dan merupakan

  • 7 |Hal

    Modus capaian SNP; dan 178 sekolah atau 22,25% sekolah pada kategori

    SNP4.

    Tabel 3 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/KotaTahun 2017

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2017

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 83 3 0 13 67 0

    2 Bangka 176 6 1 17 152 0

    3 Bangka Barat 132 2 1 18 111 0

    4 Bangka Tengah 96 1 0 16 79 0

    5 Bangka Selatan 91 2 1 19 69 0

    6 Belitung 120 3 1 31 85 0

    7 Belitung Timur 105 0 1 10 94 0

    Provinsi

    (TOTAL) 803 17 5 124 657 0

    Prosentase 100 2,12 0,62 15,44 81,82 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2017, jumlah sekolah dasar

    yang terpetakan sebanyak 803 sekolah dengan sebaran; 17 sekolah atau

    2,12% sekolah pada kategori SNP1; 5 sekolah atau 0,62% sekolah pada

    kategori SNP2; 124 sekolah atau 15,44% sekolah pada kategori SNP3; dan

    647 sekolah atau 81,82% sekolah pada kategori SNP4 dan merupakan

    Modus Capaian SNP.

    Tabel 4 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2018

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2018

    SNP

    1

    SNP

    2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 82 1 3 7 71 0

    2 Bangka 165 1 5 16 143 0

    3 Bangka Barat 127 7 4 20 96 0

    4 Bangka Tengah 95 0 3 12 80 0

    5 Bangka Selatan 79 0 5 14 60 0

    6 Belitung 119 4 4 10 101 0

    7 Belitung Timur 88 0 0 2 86 0

    Provinsi (TOTAL) 755 13 24 81 637 0

    Prosentase 100 1,72 3,18 10,73 84,37 0

  • 8 |Hal

    69,50

    0

    81,82

    0

    84,37

    00,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    70,00

    80,00

    90,00

    M1 M2 M3 M4 SNP

    PROSESNTASE SEBARAN PMP SELAMA 3 TAHUN TERAKHIR

    2016 2017 2018

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018, jumlah sekolah dasar

    yang terpetakan sebanyak 755 sekolah dengan sebaran; 13 sekolah atau

    1,73% sekolah pada kategori SNP1; 24 sekolah atau 3,18% sekolah pada

    kategori SNP2; 81 sekolah atau 10,3% sekolah pada kategori SNP3; dan 637

    sekolah atau 84,37% sekolah pada kategori SNP4. Adapun prosesntase

    sebaran pemetaan mutu pendidikan selama 3 tahun terakhir dapat dilihat

    pada grafik berikut:

    Grafik 2 : Prosentase Sebaran Capaian SNP Jenjang SD

    Grafik menunjukkan bahwa ada trend positif pencapaian sekolah pada

    kenaikan kategori standar. Tahun 2016 modus capaian standar pada kategori

    SNP3 sebanyak 69,50%, selanjutnya pada tahun 2017 modusnya pada kategori

    SNP4 sebanyak 81,82% dan pada tahun 2018 modusnya pada kategori SNP4

    juga dan meningkat menjadi 84,37%.

  • 9 |Hal

    0

    2

    4

    6

    8

    Standar KompetensiLulusan

    Standar Isi

    Standar Proses

    Standar PenilaianPendidikan

    Standar Pendidikdan Tenaga

    Kependidikan

    Standar Sarana danPrasarana

    Pendidikan

    Standar PengelolaanPendidikan

    Standar Pembiayaan

    Radar PMP

    Prop. Bangka Belitung 2016 Prop. Bangka Belitung 2017 Prop. Bangka Belitung 2018

    Capaian Per Standar

    Capaian nilai rata-rata per standar dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

    Grafik 3 : Radar PMP SD

    Lebih jelasnya capaian nilai rata-rata per standar pada standar nasional

    pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 5 : Capaian Nilai Rata-Rata per Standar pada SD 3 Tahun Terakhir

    No Standar Nasional Pendidikan 2016 2017 2018

    1 Standar Kompetensi Lulusan 5,61 5,93 6,23

    2 Standar Isi 4,95 5,54 5,87

    3 Standar Proses 5,28 6,32 6,5

    4 Standar Penilaian Pendidikan 4,46 5,95 6,07

    5

    Standar Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan 3,93 4,38 4,18

    6

    Standar Sarana dan Prasarana

    Pendidikan 5,06 4,25 4,13

    7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,85 5,71 5,96

    8 Standar Pembiayaan 4,2 5,62 5,82

    Rata-rata 4,79 5,46 5,60

    Kategori SNP3 SNP4 SNP4

  • 10 |Hal

    Rata-rata standar nasional pendidikan/SNP per kabupaten/kota selama tiga tahun

    berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

    Tabel 6 : Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2016

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA-

    RATA

    KATE-

    GORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkalpinang 5,84 5,02 5,38 4,39 3,85 4,93 4,9 4,26 4,82 SNP3

    2 Bangka 5,54 4,98 5,41 4,58 3,68 5,13 4,66 4,5 4,81 SNP3

    3 Bangka Barat 5,62 5 5,33 4,46 4 5,27 4,97 4,07 4,84 SNP3

    4 Bangka Tengah 5,46 5,1 5,09 4,41 4,12 4,91 4,8 3,97 4,73 SNP3

    5 Bangka Selatan 5,55 4,99 5,26 4,34 4,07 4,96 4,88 4,05 4,76 SNP3

    6 Belitung 5,65 4,69 5,16 4,25 3,83 4,96 4,8 4,15 4,69 SNP3

    7 Belitung Timur 5,6 4,84 5,32 4,8 3,94 5,26 4,98 4,4 4,89 SNP3

    Rata-rata 5,61 4,95 5,28 4,46 3,93 5,06 4,86 4,20 4,79 SNP3

    Kategori SNP4 SNP3 SNP4 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3

    Tabel 7 : Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2017

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA-

    RATA

    KATE-

    GORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 5,9 5,39 6,25 5,99 4,21 4,22 5,68 5,42 5,38 SNP4

    2 Bangka 5,92 5,7 6,33 6,13 4,29 4,32 5,78 5,86 5,54 SNP4

    3 Bangka Barat 6,12 5,7 6,45 5,96 4,54 4,29 5,83 5,49 5,55 SNP4

    4 Bangka Tengah 6,05 5,55 6,39 5,98 4,45 4,14 5,75 5,64 5,49 SNP4

    5 Bangka Selatan 5,83 5,42 6,16 5,73 4,39 4,24 5,51 5,5 5,35 SNP4

    6 Belitung 5,72 5,28 6,07 5,56 4,39 4,25 5,41 5,56 5,28 SNP4

    7 Belitung Timur 5,98 5,58 6,53 6,18 4,39 4,18 5,93 5,68 5,56 SNP4

    Rata-rata 5,93 5,52 6,31 5,93 4,38 4,23 5,70 5,59 5,45 SNP4

    Kategori SNP4 SNP4 SNP4 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP4 SNP4

  • 11 |Hal

    Tabel 8 : Capaian per SNP Jenjang SD Kab/Kota Tahun 2018

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA-

    RATA

    KAT

    E-

    GORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 6,32 5,78 6,51 6,03 4,16 4,09 5,97 5,71 5,57 SNP4

    2 Bangka 6,32 6,06 6,62 6,27 4,07 4,22 6,14 6,13 5,73 SNP4

    3 Bangka Barat 6,21 5,76 6,42 5,86 4,03 4,05 5,86 5,49 5,46 SNP4

    4 Bangka Tengah 6,29 5,91 6,55 6,17 4,29 4,03 5,99 5,84 5,63 SNP4

    5 Bangka Selatan 6,13 5,87 6,4 5,92 4,22 4,1 5,84 5,83 5,54 SNP4

    6 Belitung 6,09 5,7 6,4 5,91 4,2 4,13 5,8 5,73 5,50 SNP4

    7 Belitung Timur 6,2 5,9 6,57 6,25 4,45 4,22 6,06 5,95 5,70 SNP4

    Rata-rata 6,22 5,85 6,50 6,06 4,20 4,12 5,95 5,81 5,59 SNP4

    Kategori SNP

    4

    SNP

    4

    SNP

    4

    SNP

    4

    SNP

    3

    SNP

    3

    SNP

    4

    SNP

    4 SNP4

    Keterangan:

    1. Standar Kompetensi Lulusan 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    2. Standar Isi 6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

    3. Standar Proses 7. Standar Pengelolaan Pendidikan

    4. Standar Penilaian Pendidikan 8. Standar Pembiayaan

    b. Capaian Standar Nasional Pendidikan SMP

    Capaian SNP hasil pemetaan mutu pendidikan Jenjang SMP berdasar Rapor PMP

    tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 9 : Sebaran PMP SMP 3 Tahun Terakhir

    TAHUN 2016 2017 2018 2016 2017 2018

    PROGRES

    JUMLAH SEKOLAH

    TERPETAKAN PROSENTASE

    Jumlah

    Sekolah

    199 209 188 100 100 100

    SNP1 12 2 1 6,03 0,96 0,53

    SNP2 8 1 7 4,02 0,48 3,72

    SNP3 131 53 39 65,83 25,36 20,74

    SNP4 48 153 141 24,12 73,21 75

    SNP 0 0 0 0 0 0

    Apabila diihat dari prosentase kategori pencapaian SNP, pada tahun 2016

    modusnya terdapat pada kategori SNP3 sebanyak 65,83%, sedangkan pada tahun

    2017 modusnya terdapat pada kategori SNP4 sebanyak 73, 21%., begitu juga pada

    pada tahun 2018 modusnya pada kategori SNP4 sebanyak 75%. Dengan demikain

    ada kecenderungan positif bahwa pada jenjang SMP terdapat kenaikan mutu

    capaian SNP, akan tetapi selama tiga tahun pemetaan PMP belum ada SMP yang

    mencapai kategori SNP, sehiangga pada jenjang SMP sangat perlu mendapatkan

    supervisi sekolah dan program kegiatan peningkatan mutu.

  • 12 |Hal

    12 8

    131

    48

    02 1

    53

    153

    017

    39

    141

    00

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

    Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4 SNP

    SEBARAN PMP SMP

    Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

    Capaian SNP hasil Pemetaan Mutu Pendidikan jenjang SMP di Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung juga dapat kita sajikan dalam grafik sebaran PMP

    SMP berikut:

    Grafik 4 : Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SMP

    Adapun untuk sebaran capaian standar nasional pendidikan/SNP per kabupaten/kota

    selama tiga tahun berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

    Tabel 10 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2016

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2016

    SNP1 SNP

    2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 24 3 2 18 1 0

    2 Bangka 43 4 1 30 8 0

    3 Bangka Barat 32 1 0 16 15 0

    4 Bangka Tengah 22 1 2 15 4 0

    5 Bangka Selatan 30 1 3 19 7 0

    6 Belitung 26 1 0 19 6 0

    7 Belitung Timur 22 1 0 14 7 0

    8 Provinsi (TOTAL) 199 12 8 131 48 0

    9 Prosentase 100 6,03 4,02 65,83 24,12 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2016, jumlah SMP yang terpetakan

    sebanyak 199 sekolah dengan sebaran; 12 sekolah atau 6,03% sekolah pada kategori

    SNP1; 8 sekolah atau 4,02% sekolah pada kategori SNP2; 131 sekolah atau 65,83%

    sekolah pada kategori SNP3; dan 48 sekolah atau 24,12% sekolah pada kategori

    SNP4.

  • 13 |Hal

    Tabel 11: Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2017

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2017

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 24 0 0 7 17 0

    2 Bangka 43 0 0 8 35 0

    3 Bangka Barat 35 1 0 8 26 0

    4 Bangka Tengah 23 0 0 5 18 0

    5 Bangka Selatan 32 1 0 7 24 0

    6 Belitung 29 0 0 11 18 0

    7 Belitung Timur 23 0 1 7 15 0

    8 Provinsi (TOTAL) 209 2 1 53 153 0

    9 Prosentase 100 0,96 0,48 25,36 73,21 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2017, jumlah SMP yang terpetakan

    sebanyak 209 sekolah dengan sebaran; 2 sekolah 0,96% sekolah pada kategori SNP1;

    1 sekolah atau 0,48% sekolah pada kategori SNP2; 53 sekolah atau 25,36% sekolah

    pada kategori SNP3; dan 153 sekolah atau 73,21% sekolah pada kategori SNP4.

    Tabel 12 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun Tahun 2018

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2016

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 23 0 0 3 20 0

    2 Bangka 38 0 2 8 28 0

    3 Bangka Barat 33 1 2 8 22 0

    4 Bangka Tengah 23 0 0 4 19 0

    5 Bangka Selatan 28 0 2 5 21 0

    6 Belitung 26 0 1 7 18 0

    7 Belitung Timur 17 0 0 4 13 0

    8 Provinsi

    (TOTAL) 188 1 7 39 141 0

    9 Prosentase 100 0,53 3,72 20,74 75 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018, jumlah SMP yang terpetakan

    sebanyak 188 sekolah dengan sebaran; 1 sekolah atau 0,53% sekolah pada kategori

    SNP1; 7 sekolah atau 3,18% sekolah pada kategori SNP2; 3) 39 sekolah atau 20,74%

    sekolah pada kategori SNP3; dan 141 sekolah atau 75% sekolah pada kategori

    SNP4.

  • 14 |Hal

    65,83

    0

    73,21

    0

    75,00

    00,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    70,00

    80,00

    M1 M2 M3 M4 SNP

    PROSESNTASE SEBARAN SNP SMP SELAMA 3 TAHUN TERAKHIR

    2016 2017 2018

    01234567

    Standar KompetensiLulusan

    Standar Isi

    Standar Proses

    Standar PenilaianPendidikan

    Standar Pendidik danTenaga Kependidikan

    Standar Sarana danPrasarana Pendidikan

    Standar PengelolaanPendidikan

    Standar Pembiayaan

    Radar PMP

    Prop. Bangka Belitung 2016 Prop. Bangka Belitung 2017 Prop. Bangka Belitung 2018

    Adapun prosesntase sebaran pemetaan mutu pendidikan selama 3 tahun terakhir

    dapat dilihat pada grafik berikut:

    Grafik 5 : Prosentase Sebaran PMP SMP

    Capaian Per Standar

    Capaian nilai rata-rata per standar dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

    Grafik 6 : Radar PMP SMP

  • 15 |Hal

    Lebih jelasnya capaian nilai rata-rata per standar pada standar nasional pendidikan

    pada jenjang SMP dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel Capaian 13 : Nilai Rata-Rata per Standar pada SMP 3 Tahun Terakhir

    No Standar Nasional Pendidikan 2016 2017 2018

    1 Standar Kompetensi Lulusan 5,36 5,9 6,39

    2 Standar Isi 4,86 5,43 5,75

    3 Standar Proses 5,2 6,29 6,43

    4 Standar Penilaian Pendidikan 4,19 5,72 5,95

    5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,72 4,45 3,57

    6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5,06 4,18 4,19

    7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,89 5,61 5,82

    8 Standar Pembiayaan 4,3 5,47 5,69

    Rata-rata 4,70 5,38 5,47

    Kategori SNP3 SNP4 SNP4

    Adapun untuk nilai rata-rata standar nasional pendidikan/SNP per kabupaten/kota

    selama tiga tahun berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

    Tabel 14 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2016

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA-

    RATA KATEGORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 5,44 4,8 5,24 4,21 3,57 5,22 4,69 4,35 4,69 SNP3

    2 Bangka 5,37 4,73 5,33 4,38 3,37 5,03 4,67 4,29 4,65 SNP3

    3 Bangka Barat 5,47 5,21 5,4 4,47 3,78 5,32 5,19 4,41 4,91 SNP3

    4 Bangka Tengah 5,19 5,01 4,84 3,94 3,77 4,94 4,81 4 4,56 SNP3

    5 Bangka Selatan 5,21 4,49 4,9 3,79 3,84 4,92 4,63 4,06 4,48 SNP3

    6 Belitung 5,59 4,86 5,3 4,25 3,87 4,82 5,05 4,43 4,77 SNP3

    7 Belitung Timur 5,27 4,91 5,39 4,29 3,86 5,18 5,17 4,54 4,83 SNP3

    Rata-rata 5,36 4,86 5,20 4,19 3,72 5,06 4,89 4,30 4,70 SNP3

    Kategori SNP4 SNP3 SNP4 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3 SNP3

    Tabel 15 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2017

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan

    RATA

    -RATA

    KATE

    -GORI

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 5,98 5,48 6,22 5,56 4,29 4,25 5,54 5,42 5,34 SNP4

    2 Bangka 6,16 5,78 6,58 6,08 4,24 4,33 5,91 5,63 5,59 SNP4

    3 Bangka Barat 5,84 5,24 6,27 5,69 4,54 4 5,65 5,25 5,31 SNP4

    4 Bangka Tengah 5,89 5,39 6,27 5,71 4,76 4,16 5,65 5,66 5,44 SNP4

    5 Bangka Selatan 5,77 5,34 6,15 5,74 4,54 4,14 5,51 5,37 5,32 SNP4

    6 Belitung 5,77 5,31 6,13 5,44 4,41 4,33 5,38 5,55 5,29 SNP4

    7 Belitung Timur 5,75 5,35 6,24 5,53 4,52 4 5,48 5,38 5,28 SNP4

    Rata-rata 5,88 5,41 6,27 5,68 4,47 4,17 5,59 5,47 5,37 SNP4

    Kategori SNP4 SNP4 SNP4 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP4 SNP4 SNP4

  • 16 |Hal

    Tabel 16 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMP Kab/Kota Tahun 2018

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA

    -

    RATA

    KATE

    -

    GORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkalpinang 6,43 5,83 6,36 5,9 3,71 4,31 5,79 5,79 5,52 SNP4

    2 Bangka 6,4 5,78 6,42 5,92 3,47 4,21 5,8 5,61 5,45 SNP4

    3 Bangka Barat 6,39 5,64 6,43 5,84 3,5 4,09 5,8 5,6 5,41 SNP4

    4 Bangka Tengah 6,39 5,81 6,44 5,91 3,53 4,09 5,87 5,74 5,47 SNP4

    5 Bangka Selatan 6,33 5,76 6,39 5,99 3,48 4,2 5,86 5,6 5,45 SNP4

    6 Belitung 6,44 5,74 6,52 6,09 3,65 4,26 5,82 5,82 5,54 SNP4

    7 Belitung Timur 6,34 5,76 6,41 6,1 3,78 4,23 5,78 5,79 5,52 SNP4

    Rata-rata 6,39 5,76 6,42 5,96 3,59 4,20 5,82 5,71 5,48 SNP4

    Kategori SNP4 SNP4 SNP4 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP4 SNP4

    Keterangan:

    1. Standar Kompetensi Lulusan 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    2. Standar Isi 6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

    3. Standar Proses 7. Standar Pengelolaan Pendidikan

    4. Standar Penilaian Pendidikan 8. Standar Pembiayaan

    3. Capaian Standar Nasional Pendidikan SMA

    Capaian SNP hasil pemetaan mutu pendidikan Jenjang SMA berdasar Rapor

    PMP tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 17 : Sebaran PMP SMA 3 Tahun Terakhir

    TAHUN 2016 2017 2018 2016 2017 2018

    PROGRES

    JUMLAH SEKOLAH

    TERPETAKAN PROSENTASE

    Jumlah

    Sekolah 65 68 53 100 100 100

    SNP1 2 3 1 3,08 4,41 1,89

    SNP2 4 0 1 6,15 0 1,89

    SNP3 37 16 12 56,92 23,53 22,64

    SNP4 22 49 39 33,85 72,06 73,58

    SNP 0 0 0 0 0 0

    Apabila dilihat dari prosentase kategori pencapaian SNP, tahun 2016

    modusnya terdapat pada kategori SNP3 sebanyak 56,92%, sedangkan tahun

    2017 modusnya terdapat pada kategori SNP4 sebanyak 72,06%., begitu juga

    tahun 2018 modusnya pada kategori SNP4 sebanyak 73,58%. Dengan

    demikain ada kecenderungan positif bahwa pada jenjang SMA terdapat

    kenaikan capaian SNP, akan tetapi selama tiga tahun pemetaan PMP belum

    ada SMA yang mencapai kategori SNP, sehingga pada jenjang SMA sangat

    perlu mendapatkan supervisi sekolah dan program kegiatan peningkatan mutu.

    Sebaran hasil Pemetaan Mutu Pendidikan jenjang SMA di Provinsi Kepulauan

    Bangka Belitung juga dapat kita sajikan dalam grafik berikut:

  • 17 |Hal

    2 4

    37

    22

    03

    0

    16

    49

    01 1

    12

    39

    00

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4 SNP

    SEBARAN PMP

    Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

    Grafik 7 : Sebaran Capaian SNP terhadap Jumlah SMA

    Adapun untuk sebaran capaian standar nasional pendidikan/SNP per

    kabupaten/kota selama tiga tahun berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

    Tabel 18 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/KotaTahun 2016

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2016

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 10 1 2 6 1 0

    2 Bangka 16 0 1 8 7 0

    3 Bangka Barat 10 0 0 7 3 0

    4 Bangka Tengah 6 0 0 3 3 0

    5 Bangka Selatan 10 1 0 8 1 0

    6 Belitung 6 0 0 3 3 0

    7 Belitung Timur 7 0 1 2 4 0

    8 Provinsi

    (TOTAL) 65 2 4 37 22 0

    9 Prosentase 100 3,08 6,15 56,92 33,85 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2016, jumlah SMA yang

    terpetakan sebanyak 65 sekolah dengan sebaran; 2 sekolah atau 3,08% sekolah

    pada kategori SNP1; 4 sekolah atau 6,15% sekolah pada kategori SNP2; 37

    sekolah atau 56,92% sekolah pada kategori SNP3 dan merupakan Modus

    capaian SNP; dan 22 sekolah atau 35,85% sekolah pada kategori SNP4.

  • 18 |Hal

    Tabel 19 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/KotaTahun 2017

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2017

    SNP1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 10 1 0 3 6 0

    2 Bangka 17 1 0 3 13 0

    3 Bangka Barat 10 0 0 1 9 0

    4 Bangka Tengah 7 1 0 0 6 0

    5 Bangka Selatan 11 0 0 5 6 0

    6 Belitung 6 0 0 0 6 0

    7 Belitung Timur 7 0 0 4 3 0

    8 Provinsi

    (TOTAL) 68 3 0 16 49 0

    9 Prosentase 100 4,41 0 23,53 72,06 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2017, jumlah SMA yang terpetakan

    sebanyak 68 sekolah dengan sebaran; 3 sekolah atau 4,41% sekolah pada kategori

    SNP1; tidak ada sekolah atau 0% sekolah pada kategori SNP2; 16 sekolah atau

    23,53% sekolah pada kategori SNP3; dan 49 sekolah atau 72,06% sekolah pada

    kategori SNP4 dan merupakan Modus Capaian SNP.

    Tabel 20 : Sebaran Capaian SNP Jenjang SMA Kab/KotaTahun 2018

    No Kab/Kota Jumlah

    Sekolah

    SEBARAN PMP TAHUN 2018

    SNP

    1 SNP2 SNP3 SNP4 SNP

    1 Pangkalpinang 7 1 0 2 4 0

    2 Bangka 13 0 1 3 9 0

    3 Bangka Barat 9 0 0 3 6 0

    4 Bangka Tengah 6 0 0 2 4 0

    5 Bangka Selatan 7 0 0 1 6 0

    6 Belitung 5 0 0 0 5 0

    7 Belitung Timur 6 0 0 1 5 0

    8 Provinsi

    (TOTAL) 53 1 1 12 39 0

    9 Prosentase 100 1,89 1,89 22,64 73,58 0

    Data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018, jumlah SMA yang terpetakan

    sebanyak 53 sekolah dengan sebaran; 1 sekolah atau 1,89% sekolah pada kategori

    SNP1; 1 sekolah atau 1,89% sekolah pada kategori SNP2; 12 sekolah atau 22,64%

  • 19 |Hal

    56,92

    0

    72,06

    0

    73,58

    00,00

    10,00

    20,00

    30,00

    40,00

    50,00

    60,00

    70,00

    80,00

    M1 M2 M3 M4 SNP

    PROSESNTASE SEBARAN SNP SMP SELAMA 3 TAHUN TERAKHIR

    2016 2017 2018

    sekolah pada kategori SNP3; dan 39 sekolah atau 73,58% sekolah pada kategori

    SNP4. Adapun prosentase sebaran pemetaan mutu pendidikan selama 3 tahun

    terakhir dapat dilihat pada grafik berikut:

    Grafik 8 : Prosentase Sebaran PMP SMA

    Grafik menunjukkan bahwa ada trend positif pencapaian sekolah pada kenaikan

    kategori standar. Tahun 2016 modus capaian standar pada kategori SNP3

    sebanyak 56,92%, selanjutnya pada tahun 2017 modusnya pada kategori SNP4

    sebanyak 72,06%, dan pada tahun 2018 modusnya juga pada kategori SNP4 juga

    dan meningkat menjadi 73,58%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    selama tiga tahu dilakukan pemetaan mutu pendidikan mutu sekolah secara umum

    juga semakin meningkat.

  • 20 |Hal

    01234567

    Standar KompetensiLulusan

    Standar Isi

    Standar Proses

    Standar PenilaianPendidikan

    Standar Pendidikdan Tenaga…

    Standar Sarana danPrasarana…

    Standar PengelolaanPendidikan

    Standar Pembiayaan

    Radar PMP

    Prop. Bangka Belitung 2016 Prop. Bangka Belitung 2017 Prop. Bangka Belitung 2018

    Capaian Per Standar

    Capaian nilai rata-rata per standar jenjang SMA dapat dilihat pada grafik di

    bawah ini:

    Grafik 9 : Radar PMP SMA

    Lebih jelasnya capaian nilai rata-rata per standar pada standar nasional

    pendidikan pada jenjang SMA dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 21 : Capaian Nilai Rata-Rata per Standar pada SMA 3 Tahun Terakhir

    No Standar Nasional Pendidikan 2016 2017 2018

    1 Standar Kompetensi Lulusan 5,95 5,81 6,59

    2 Standar Isi 4,89 5,05 5,52

    3 Standar Proses 5,27 6,11 6,48

    4 Standar Penilaian Pendidikan 4,34 5,75 6,07

    5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3,86 4,42 3,67

    6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5,26 4,45 4,65

    7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,96 5,43 5,87

    8 Standar Pembiayaan 3,93 5,4 5,85

    Rata-rata 4,81 5,30 5,59

    Kategori M3 M4 M4

    Rata-rata standar nasional pendidikan/SNP per kabupaten/kota selama tiga tahun

    berturut-turut bisa dilhat pada berikut:

  • 21 |Hal

    Tabel 22 : Capaian per SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2016

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan

    RATA-

    RATA

    KATE-GORI

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 5,6 4,14 4,7 3,76 3,97 4,94 4,76 3,97 4,48 SNP3

    2 Bangka 5,83 4,78 5,31 4,49 3,37 5,45 4,75 4,05 4,75 SNP3

    3 Bangka Barat 6,12 4,99 5,49 4,73 3,88 5,19 5,06 3,83 4,91 SNP3

    4 Bangka Tengah 6,19 5,83 5,46 4,87 4,09 5,29 5,06 3,9 5,09 SNP3

    5 Bangka Selatan 5,81 4,39 5,39 4,2 3,62 5,08 4,76 3,68 4,62 SNP3

    6 Belitung 6,25 5,17 5,58 4,23 4,21 5,32 5,43 4,1 5,04 SNP3

    7 Belitung Timur 5,88 4,93 4,98 4,07 3,88 5,56 4,88 3,95 4,77 SNP3

    Rata-rata 5,95 4,89 5,27 4,34 3,86 5,26 4,96 3,93 4,81

    Kategori SNP4 SNP3 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP3 SNP3 SNP3

    Tabel 23 : Capaian per SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2017

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan

    RATA-

    RATA

    KATE-

    GORI

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 5,46 4,96 5,81 5,85 4,93 4,26 5,16 5,35 5,22 SNP4

    2 Bangka 5,57 4,92 5,94 5,61 3,95 4,58 5,28 5,59 5,18 SNP4

    3 Bangka Barat 6,19 5,4 6,57 5,97 4,74 4,59 6 5,7 5,65 SNP4

    4 Bangka Tengah 5,31 4,73 5,55 5,9 4,45 4,74 4,89 4,75 5,04 SNP4

    5 Bangka Selatan 6,06 5,43 6,39 5,98 3,89 3,8 5,82 5,19 5,32 SNP4

    6 Belitung 6,15 5,25 6,43 5,63 5,16 5,04 5,67 5,9 5,65 SNP4

    7 Belitung Timur 6,14 4,56 6,13 5,27 4,58 4,42 5,09 5,09 5,16 SNP4

    Rata-rata 5,84 5,04 6,12 5,74 4,53 4,49 5,42 5,37 5,32

    Kategori SNP4 SNP3 SNP4 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP4 SNP4

  • 22 |Hal

    Tabel 24 : Capaian per SNP Jenjang SMA Kab/Kota Tahun 2018

    NO KAB/KOTA Standar Nasional Pendidikan RATA

    -

    RATA

    KATE-

    GORI 1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Pangkal-pinang 6,74 6,04 6,65 6,18 4,02 4,54 5,94 5,71 5,73 SNP4

    2 Bangka 6,6 5,3 6,37 5,98 3,39 4,54 5,87 5,86 5,49 SNP4

    3 Bangka Barat 6,35 5,24 6,24 5,62 3,78 4,69 5,43 5,98 5,42 SNP4

    4 Bangka Tengah 6,41 5,6 6,48 6,33 3,73 4,75 5,98 5,26 5,57 SNP4

    5 Bangka Selatan 6,74 5,97 6,78 6,53 3,44 4,62 6,19 6,06 5,79 SNP4

    6 Belitung 6,86 5,72 6,66 6,3 4,12 4,88 6,11 6,04 5,84 SNP4

    7 Belitung Timur 6,51 5,04 6,39 5,72 3,55 4,69 5,75 5,99 5,46 SNP4

    Rata-rata 6,60 5,56 6,51 6,09 3,72 4,67 5,90 5,84 5,61 SNP4

    Kategori SNP4 SNP4 SNP4 SNP4 SNP3 SNP3 SNP4 SNP4 SNP4

    Keterangan:

    1. Standar Kompetensi Lulusan 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    2. Standar Isi 6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

    3. Standar Proses 7. Standar Pengelolaan Pendidikan

    4. Standar Penilaian Pendidikan 8. Standar Pembiayaan

    2. Kondisi Sekolah, Pendidik dan Peserta didik di Provinsi Kepulauan Bangka

    Belitung

    Berikut ini data Sekolah, Pendidik dan Peserta didik yang telah dihimpun di LPMP

    Kepulauan Bangka Belitung hingga Tahun 2019 sebagai berikut :

  • 23 |Hal

    Tabel 25 : Rekapitulasi Jumlah Sekolah Prov. Kepulauan Bangka Belitung - Tahun 2019

    No Wilayah Total SD SMP SMA SMK SLB

    Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S

    1 Kab. Bangka 256 214 42 181 166 15 45 32 13 17 10 7 11 5 6 2 1 1

    2 Kab. Bangka Barat 190 166 24 134 127 7 36 27 9 10 6 4 9 5 4 1 1 0

    3 Kab. Belitung 164 145 19 120 114 6 29 21 8 7 4 3 7 5 2 1 1 0

    4 Kab. Bangka Selatan 145 134 11 93 90 3 33 29 4 11 8 3 7 6 1 1 1 0

    5 Kab. Belitung Timur 144 135 9 105 104 1 23 21 2 7 5 2 8 4 4 1 1 0

    6 Kab. Bangka Tengah 136 123 13 97 90 7 25 20 5 8 7 1 5 5 0 1 1 0

    7 Kota Pangkalpinang 131 86 45 86 66 20 24 10 14 10 4 6 9 5 4 2 1 1

    Total 1166 1003 163 816 757 59 215 160 55 70 44 26 56 35 21 9 7 2

    Tabel 26 : Rekapitulasi Jumlah Guru Prov. Kepulauan Bangka Belitung - 2019

    No Wilayah Total SD SMP SMA SMK SLB

    Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S

    1 Kab. Bangka 3158 1018 2140 1725 503 1222 722 231 491 374 139 235 302 133 169 35 12 23

    2 Kab. Bangka Barat 2216 784 1432 1342 437 905 467 169 298 204 76 128 192 100 92 11 2 9

    3 Kota Pangkalpinang 2189 702 1487 1083 255 828 454 170 284 250 99 151 353 166 187 49 12 37

    4

    Kab. Bangka

    Selatan 2144 893 1251 1164 474 690 502 212 290 276 113 163 187 90 97 15 4 11

    5 Kab. Belitung 1964 696 1268 1112 341 771 444 165 279 171 81 90 217 103 114 20 6 14

    6

    Kab. Bangka

    Tengah 1935 685 1250 1117 370 747 423 145 278 183 75 108 198 92 106 14 3 11

    7 Kab. Belitung Timur 1621 563 1058 907 259 648 356 147 209 185 80 105 155 73 82 18 4 14

    Total 15227 5341 9886 8450 2639 5811 3368 1239 2129 1643 663 980 1604 757 847 162 43 119

  • 24 |Hal

    Tabel 27 : Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik Prov. Kepulauan Bangka Belitung - 2019

    No Wilayah Total SD SMP SMA SMK SLB

    Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S Jml N S

    1 Kab. Bangka 60444 31012 29432 35921 18758 17163 13163 6653 6510 6175 2789 3386 5010 2699 2311 175 113 62

    2 Kota Pangkalpinang 42723 21694 21029 23220 12016 11204 9499 4739 4760 4316 1908 2408 5352 2832 2520 336 199 137

    3 Kab. Bangka Barat 39095 19925 19170 24696 12775 11921 7486 3712 3774 3918 1714 2204 2921 1681 1240 74 43 31

    4 Kab. Bangka Selatan 38742 19918 18824 24052 12587 11465 8178 4132 4046 4232 1875 2357 2195 1274 921 85 50 35

    5 Kab. Bangka Tengah 36368 18664 17704 22468 11828 10640 7735 3816 3919 3005 1360 1645 3080 1615 1465 80 45 35

    6 Kab. Belitung 33683 17087 16596 19037 9854 9183 7807 3851 3956 3128 1481 1647 3574 1811 1763 137 90 47

    7 Kab. Belitung

    Timur 22531 11533 10998 12735 6605 6130 5151 2581 2570 2591 1118 1473 1950 1162 788 104 67 37

    Total 273586 139833 133753 162129 84423 77706 59019 29484 29535 27365 12245 15120 24082 13074 11008 991 607 384

  • 25 |Hal

    B. Potensi dan Permasalahan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

    Walaupun ada peningkatan capaian-capaian Pendidikan dasar dan Menengah di Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan peta mutu pendidikan dari tahun 2016 – 2018,

    tetapi masih banyak permasalahan-masalahan yang ada di satuan pendidikan berdasarkan

    hasil analisis peta mutu dan potensi yang masih belum optimal dikembangkan sebagai

    berikut :

    1. Jenjang Sekolah Dasar

    a. Pemahaman Standar

    1. Pemahaman warga sekolah terhadap PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang

    perubahan ke dua atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

    pada capaian belum mampu menjelaskan secara tegas dan lugas

    2. Masih ada Sekolah belum memahami Kurikulum 2013.

    3. Sekolah belum mampu menjelaskan secara tegas dan lugas tentang tingkatan

    Taxonomi Bloom (C.1 - C.6), macam-macam model pembelajaran, ciri-ciri soal

    HOTS.

    4. Masih Banyak Sekolah belum memiliki dokumen Kurikulum muatan lokal

    sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik.

    5. Belum semua Sekolah melibatkan Tokoh Masyarakat, DUDI, Pegiat

    Pendidikan, Pelaku Seni, Budaya, dan Sastra dalam PPK berbasis masyarakat

    6. Sekolah belum Optimal melibatkan orangtua dalam penyelenggaraan

    pendidikan.

    7. Sekolah belum semuanya melaksanakan pengembangan literasi pada tahap

    pengembangan dan pembelajaran.

    8. Belum semua Sekolah menerima sosialisasi tentang (Sistem Penjaminan Mutu

    Internal) SPMI.

    9. Sekolah belum optimal memanfaatkan hasil EDS untuk pengembangan

    Sekolah.

    10. Sekolah belum memiliki semua Sarana Prasarana pendukung sekolah

    menyenangkan, ramah anak, dan sehat (MARAS) .

    b. Lulusan

    1. Masih ada Siswa belum memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya

    diri.

    2. Belum semua Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap pembelajar

    sepanjang hayat.

  • 26 |Hal

    3. Belum semua Siswa memiliki pengetahuan metakognitif.

    4. Siswa belum semua memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif.

    5. Belum semua Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis.

    6. Siswa belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri

    7. Siswa belum semuanya memiliki keterampilan berpikir dan bertindak

    komunikatif.

    c. Proses

    1. Penyusunan RPP yang dilakukan sekolah belum semuanya memperhatikan

    potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan

    lingkungan/daerah .

    2. Pembelajaran di sekolah belum memicu keterlibatan siswa secara optimal.

    3. Guru melakukan penilaian proses pembelajaran di sekolah berdasarkan baru

    buku guru dan buku siswa

    4. Teknik penilaian yang dilakukan guru belum beragam sesuai karateristik materi.

    5. Pendokumentasian nilai dalam proses dan hasil belajar belum rapi dan optimal.

    6. Guru belum semuanya membuat kisi-kisi ranah pengetahuan dan keterampilan

    penilaian harian.

    7. Rubrik penilaian ranah keterampilan sudah dibuat guru, tetapi belum terlaksana

    secara maksimal.

    d. Pengelolaan

    Hasil supervisi mutu yang telah dilakukan pada jenjang SD pada komponen

    pengelolaan adalah sebagai berikut:

    1. Sekolah masih banyak yang belum memiliki dokumen RKS dan Program

    Kerja Sekolah.

    2. Kepala Sekolah belum semuanya memiliki Program dan Laporan

    Pelaksananan Sekolah.

    3. Sekolah masih ada yang belum memiliki area baca.

    4. Masih ada sekolah yang belum melaksanakan ekstrakurikuler wajib Pramuka.

    5. Masih ada sekolah yang belum melaksanakan ekstrakurikuler bidang olahraga

    prestasi dan rekreasi.

    6. Sekolah masih banyak belum melaksanakan ekstrakurikuler bidang seni dan

    pengembangan bakat lainnya.

    7. Sekolah belum semuanya memberikan penghargaan kepada PTK dan siswa

    yang berhasil meraih prestasi.

  • 27 |Hal

    8. Sekolah masih banyak yang belum memiliki progran tahunan, bulanan,

    mingguan dan harian sebagai pedoman Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

    9. Sekolah masih banyak yang belum memiliki Branding sesuai dengan potensi

    sekolah.

    10. Sekolah belum melibatkan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

    11. Sekolah belum menjadi sumber belajar bagi masyarakat.

    12. Sekolah belum mengembangkan lingkungan sekolah yang nyaman bagi warga

    sekolah.

    13. Kebanyakan Sekolah belum memiliki taman kelas yang nyaman bagi peserta

    didik.

    14. Sekolah belum menjadikan raport mutu sebagai salah satu rujukan penyusunan

    RKS .

    2. Sekolah Menengah Pertama

    a. Pemahaman Standar

    Hasil supervisi mutu yang telah dilakukan pada jenjang SMP pada komponen

    pemahaman standar adalah sebagai berikut:

    1. Masih banyak Sekolah belum memahami semua butir-butir dan uraian

    Standar Nasional Pendidikan (SNP.

    2. Warga sekolah belum semuanya memahami tentang taksonomi Bloom C1 –

    C6.

    3. Warga sekolah masih banyak belum memahami tentang pengetahuan faktual,

    konseptual dan prosedural, melalui penguatan materi dan pemberian tugas

    warga sekolah telah memahami pengetahuan faktual, konseptual dan

    prosedural.

    4. Warga sekolah belum memahami tentang konsep sekolah MARAS

    (menyenangkan, aman, ramah anak,dan sehat).

    b. Lulusan

    1. Masih banyak sisiwa di sekolah belum memiliki perilaku yang

    mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.

    2. Masih ada siswa yang belum memiliki perilaku berkarakter (menghormati

    sesama teman dan mengikuti kerja bakti).

    3. Siswa masih banyak yang belum memiliki perilaku yang mencerminkan

    sikap disiplin, jujur, peduli dan percaya diri serta bertanggungjawab.

  • 28 |Hal

    4. Siswa masih banyak yang belum memiliki perilaku yang mencerminkan

    pembelajar sejati sepanjang hayat.

    5. Masih ada siswa yang belum mencerminkan perilaku sehat jasmani dan

    rohani.

    6. Masih banyak siswa yang belum memiliki pengetahuan konseptual, faktual,

    prosedur.

    7. Masih ada siswa yang belum memiliki keterampilan berpikir kreatif,

    bertindak produktif dan mandiri

    c. Proses

    1. Sebagian guru belum melaksanakan pra pembelajaran, mengarahkan

    kepada penguasaan materi, menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran

    sesuai dengan karakteristik.

    2. Sebagian guru belum melaksanakan pemannfaatan sumber belajar/media

    pembelajaran, memelihara keterlibatan siswa, melaksanakan penilaian

    proses dan hasil belajar, menggunakan bahasa yang mudah dipahami,

    melakukan refleksi dan tindak lanjut setelah pembelajaran, melakukan

    penilaian sesuai IPK, dengan supervisi kelas.

    d. Pengelolaan

    1. Masih ada beberapa kegiatan sekolah yang dilakukan tidak sesuai dengan

    Rencana Kerja Sekolah.

    2. Sekolah belum memiliki sarana percepatan mutu pendidikan secara lengkap

    (sudut baca, area baca, papan pajangan atau tempat hasil karya siswa, dan

    lain-lain).

    3. Masih banyak belum mempunyai tim SPMI ( Sistem Penjaminan Mutu

    Internal) sesuai amanat Permendikbud no 28 tahun 2016.

    4. Kepala sekolah belum memasukkan kegiatan literasi secara nyata.

    5. Sebagian sekolah belum memberikan penghargaan kepada PTK.

    6. Masih terdapat sekolah yang belum melibatkan peran masyarakat dalam

    kegiatan sekolah.

    7. Belum semua sekolah menjadi sumber belajar bagi masyarakat sekitar

    sekolah.

    8. Sebagian sekolah belum mengembangkan lingkungan sekolah yang

    nyaman bagi warga sekolah (lingkungan hijau, sehat, dan aman dan lain

    sebagainya).

  • 29 |Hal

    9. Sebagian sekolah belum mengembangkan budaya saling toleransi bagi

    warga sekolah (bebas dari bullying, isu SARA dan lainnya)

    3. Sekolah Menengah Atas

    a. Pemahaman Standar

    Hasil supervisi mutu yang telah dilakukan pada jenjang SMA Cabang Dinas

    Pendidikan Wilayah III, untuk pemahanan standar yang terkait dengan SNP,

    implementasi Kurikulum 2013, PPK, GLS, SPMI dan sekolah MARAS adalah

    sebagai berikut :

    1. Sekolah belum mensosialisasikan delapan SNP kepada warga. Pengawas

    memfasilitasi kegiatan sosialisasi delapan SNP bagi warga sekolah.

    2. Warga sekolah khusunya PTK jarang membaca dan mengkaji delapan SNP,

    serta belum mengevaluasi pemahaman PTK terhadap delapan SNP. Pengawas

    melakukan pembinaan kepada warga sekolah untuk mengkaji dan

    mengevaluasi pemahaman PTK terhadap delapan SNP.

    3. Sekolah belum mengkaji PP nomor 35 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang

    Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013

    Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Pengawas melakukan

    pembinaan kepada warga untuk melakukan IHT bedah PP nomor 35 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24

    tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

    4. RPP yang disusun belum mengaplikasikan IPK sesuai dengan taksonomi (C1-

    C6) dan belum sepenuhnya memahami dimensi pengetahuan (faktual,

    konseptual, prosedural dan metakognitif). Pengawas bertindak sebagai

    fasilitator untuk memberikan pemahaman kepada warga sekolah dalam

    memahami dimensi pengetahuan.

    5. RPP yang disusun belum sepenuhnya memahami pendekatan pembelajaran

    saintifik dan model-model pembelajaran. Pengawas sekolah memfasilitasi

    sekolah untuk melaksanakan Workshop Pendekatan Pembelajaran Saintifik

    dan Model-model Pembelajaran.

    6. Sekolah belum sepenuhnya memahami Peraturan Presiden Republik Indonesia

    nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pengawas

    sekolah membimbing warga sekolah dalam sosialisasi Peraturan Presiden

  • 30 |Hal

    Republik Indonesia nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan

    Karakter.

    7. RPP yang disusun belum sepenuhnya terintegrasi PPK dalam pembelajaran

    dan menyesuaikan metode pembalajaran dengan karekteristik siswa.

    Pengawas melaksanakan supervisi akademik dan pembinaan kepada guru

    untuk memastikan RPP yang disusun terintegrasi dengan PPK dan sesuai

    dengan karakteristik siswa.

    8. Warga sekolah belum sepenuhnya memahami dan melaksanakan 5 nilai utama

    PPK (Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong Royong dan Integritas).

    Pengawas sekolah melakukan pembinaan kepada warga sekolah untuk

    membuat program monitoring pelaksanaan nilai-nilai PPK.

    9. Muatan lokal yang dikembangkan di sekolah masih bersifat umum, belum

    sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah, satuan

    pendidikan dan peserta didik. Pengawas sekolah melakukan pembinaan

    kepada warga sekolah untuk menyesuaikan muatan lokal dengan kebutuhan

    dan karakteristik satuan pendidikan.

    10. Masih ada warga sekolah yang belum memberikan contoh teladan antar warga

    sekolah dan melanggar norma, peraturan dan tradisi sekolah. Pengawas

    sekolah membimbing warga sekolah untuk melakukan evaluasi dan

    monitoring terkait pelaksanaan tata tertib sekolah.

    11. Sekolah belum sepenuhnya memahami cara mengembangkan minat, bakat

    dan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler serta belum memahami cara

    mengembangkan keunikan, keunggulan dan daya saing sekolah sebagai ciri

    khas sekolah. Pengawas sekolah meminta warga sekolah untuk menyusun

    program ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat siswa.

    12. Sekolah belum sepenuhnya melibatkan orang tua dan komite sekolah dalam

    penyusunan RKS dan belum sepenuhnya memberdayakan tokoh masyarakat

    dalam mengembangkan sekolah. Pengawas sekolah memfasilitasi sekolah

    dalam pelibatan orang tua dan komite sekolah dalam penyusunan RKS.

    13. Sekolah belum sepenuhnya membuat MOU dengan DUDI serta belum

    sepenuhnya melibatkan pegiat pendidikan, pelaku seni, budaya, bahasa dan

    sastra. Pengawas sekolah melakukan pembinaan kepada warga sekolah untuk

    merancang program kerjasama dengan DUDI.

  • 31 |Hal

    14. Kegiatan GLS tidak dilakukan secara konsisten dan kontinyu, misalnya

    penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum

    pembelajaran. Pengawas sekolah membimbing warga sekolah untuk

    menyusun program literasi di sekolah dan mengevaluasinya.

    15. Sekolah belum sepenuhnya melaksanakan tahap pengembangan

    (meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan membacai buku

    pengayaan secara kontinyu dan konsisten). Pengawas sekolah melakukan

    pembinaan kepada warga sekolah untuk memahami tahapan pengembangan

    kegiatan literasi.

    16. Sekolah belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk

    mewujudkan sekolah MARAS seperti lingkungan sekolah indah, tertib,

    rindang dan memiliki penghijauan yang memadai, tempat pembuangan dan

    pengelolaan sampah yang memadai dan representatif, air bersih yang memadai

    dan memenuhi syarat kesehatan, kantin yang bersih dan rapi, serta

    menyediakan menu bergizi seimbang. Pengawas sekolah meminta warga

    sekolah untuk berkomitmen dalam mewujudkan sekolah MARAS.

    17. Tujuan pelaksanaan EDS belum sepenuhnya dipahami oleh sekolah dan

    dijadikan acuan dalam penyusunan RKS. Pengawas memfasilitasi sekolah

    dalam kegiatan Workshop Penyusunan RKS berbasis EDS.

    b. Lulusan

    Kondisi sekolah jenjang SMA terkait kompetensi lulusan adalah sebagai berikut

    :

    1. 20%-30% siswa berperilaku yang belum menceminkan sikap beriman dan

    bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sopan bicara dan berpakaian sopan

    sesuai aturan.

    2. 10%-40% siswa belum memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

    berkarakter (menghormati sesame teman, mengikuti kerja bakti).

    3. 10% siswa belum memiliki perilaku santun (menghormati guru, orang lebih

    tua, sasama teman, bicara sopan).

    4. 40%- 60% siswa belum berperilaku jujur (mengaku atas kesalahan yang

    dilakukan dan tidak mencontek).

    5. 10%-40% siswa belum memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli

    (menjenguk dan mendoakan orang yang sakit, membuang sampah pada

    tempatnya).

  • 32 |Hal

    6. Masih banyak siswa yang belum percaya diri (berani presentasi, menjawab

    pertanyaan, berpendapat dan bertanya dalam berbagai kesempatan dan lain-

    lain).

    7. Masih ada siswa yang belum memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

    bertanggungjawab (melaksanakan tugas individu dengan baik, menerima

    risiko dari tindakan yang dilakukan, meminta maaf atas kesalahan yang

    dilakukan).

    8. Masih ada siswa yang belum memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang

    hayat (membaca/menulis buku dan bacaan lainnya, membuat karya tulis, mau

    mencari bahan/sumber belajar,rajin berkunjung ke perpustakaan dan lain-

    lain).

    9. Masih ada siswa yang belum memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

    (tidak merokok, bebas narkoba, dan lain-lain).

    10. Masih ada siswa yang belum memiliki pengetahuan faktual, prosedural,

    konseptual, metakognitif.

    11. Masih banyak siswa yang belum memiliki keterampilan berpikir dan

    bertindak produktif (merangkum hasil bacaan, meniru karya orang lain dan

    lain-lain).

    12. Masih banyak siswa yang belum memiliki keterampilan berpikir dan

    bertindak produktif (merangkum hasil bacaan, meniru karya orang lain dan

    lain-lain).

    13. Masih banyak siswa yang belum memiliki keterampilan berpikir dan

    bertindak mandiri (keterlibatan dalam kepanitiaan, keterlibatan dalam

    penyusunan program sekolah dan lain-lain).

    14. Sebagian besar siswa belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak

    komunikatif (menyampaikan dengan ide kreatif dari hasil penyimakan,

    membuat karya tulis dan lain-lain).

    c. Proses

    Kondisi sekolah jenjang SMA terkait proses pembelajaran yang meliputi

    perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

    pembelajaran adalah sebagai berikut :

    1. Perumusan IPK belum memperhatikan karakteristik masyarakat dan

    lingkungan/daerah.

  • 33 |Hal

    2. Pembelajaran belum mengarahkan pada penguasaan untuk siswa secara

    individu, namun hanya dilakukan secara global.

    3. Pendekatan pembelajaran yang dipilih belum sesuai dengan karakteristik

    siswa.

    4. Guru belum menggunakan media elektronik dan social media untuk

    membuka wawasan peserta didik dan mempermudah penyampaian materi.

    5. Guru belum memperhatikan keaktifan siswa secara keseluruhan.

    6. Rubrik penilaian belum dipakai pada penilaian proses.

    7. Instrumen penilaian sikap belum diisi baik pada proses maupun pada akhir

    pembelajaran.

    8. Soal yang digunakan belum bervariasi dari segi bentuk di setiap ranah sikap

    pengetahuan dan keterampilan.

    d. Pengelolaan

    Kompetensi pengelolaan sekolah untuk jenjang SMA adalah sebagai berikut

    1. Masih ada dokumen RKS, RKT, RKJM yang belum lengkap dan belum

    melaksanakan sosialisasi. Pengawas sekolah melakukan pembimbingan

    penyusunan RKS, RKT, RKJM serta melakukan sosialisasi.

    2. Sekolah belum menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut kegiatan

    supervisi.

    3. Sekolah belum mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana (Lab. Fisika,

    Lab. Multi Media, Sarana Olahraga dan Lab. Kimia).

    4. Sekolah belum memiliki sudut baca, papan pajangan atau tempat hasil karya

    siswa.

    5. Pemantauan dan evaluasi program sudut baca belum dilaksanakan.

    6. Sekolah menyediakan area baca dan tempat hasil karya siswa.

    7. Masih ada sekolah yang belum membentuk TPMPS.

    8. TPMPS yang dibentuk belum dibuat rincian tugasnya.

    9. Sekolah belum memiliki peraturan/norma sekolah untuk PTK.

    10. Masih ada sekolah yang belum memiliki program ekstrakurikuler.

    11. Sekolah belum membuat program evaluasi pelaksanaan ekstrakurikuler.

    12. Satu sekolah belum memberikan penghargaan kepada PTK dan siswa yang

    berhasil atau berupaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

    13. Satu sekolah belum memiliki program tahunan pendidikan karakter.

  • 34 |Hal

    14. Sekolah belum memiliki program bulanan, mingguan dan harian dalam

    pelaksaan penguatan pendidikan karakter.

    15. Sekolah belum membuat program evaluasi dan tindak lanjut penguatan

    pendidikan karakter.

    16. Sekolah belum memiliki Branding sekolah sesuai dengan potensi atau

    keunggulan sekolah.

    17. Sekolah belum dijadikan sumber belajar masyarakat sekitar sekolah.

    18. Sekolah belum mengembangkan lingkungan yang aman dengan

    mengaktifkan Satpam.

    19. Sekolah belum mengembangkan lingkungan sekolah yang nyaman bagi

    warga sekolah (lingkungan hijau dan sehat).

    20. Masih ada PTK yang belum menjadi contoh teladan bagi peserta didik

    (kehadiran, kedisiplinan dan perilaku merokok di lingkungan sekolah).

    21. Sekolah belum menjadikan EDS sebagai rujukan dalam menyusun RKS.

    C. Tantangan

    Dari berbagai potensi dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, tantangan

    yang dihadapi dalam pemajuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah

    berkenaan dengan ekosistem pendidikan, guru, pedagogi, dan kurikulum/program.

    menunjukkan tantangan-tantangan tersebut tersebut.

    Tabel 28 : Tantangan Pemajuan Pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah

    No. Tantangan

    1. Memerdekakan pembelajaran sebagai beban menjadi pembelajaran sebagai

    pengalaman menyenangkan

    2. Memerdekakan sistem pendidikan yang tertutup (pemangku kepercayaan

    bertindak sendiri-sendiri) menjadi sistem pendidikan yang terbuka

    (pemangku kepercayaan bekerja sama)

    3. Memerdekakan guru sebagai penerus pengetahuan menjadi guru sebagai

    fasilitator pembelajaran

    4. Memerdekakan pedagogi, kurikulum, dan asesmen yang dikendalikan oleh

    konten menjadi berbasis kompetensi dan nilai-nilai

    5. Memerdekakan pendekatan pedagogi yang bersifat pukul rata (one size fits

    all) menjadi berpusat pada pelajar dan personalisasi

  • 35 |Hal

    6. Memerdekakan pembelajaran manual/tatap muka menjadi pembelajaran yang

    difasilitasi oleh teknologi

    7. Memerdekakan program-program pendidikan yang dikendalikan oleh

    pemerintah menjadi program yang relevan bagi industri

    8. Memerdekakan pendidikan yang dibebani oleh peraturan dan perangkat

    administrasi menjadi bebas untuk berinovasi

    9. Memerdekakan ekosistem pendidikan yang dikendalikan pemerintah menjadi

    ekosistem yang diwarnai oleh otonomi dan partisipasi aktif (agency) semua

    pemangku kepentingan

    Permasalahan dan Tantangan Penjaminan Mutu Pendidikan di Kepulauan Bangka

    Belitung

    Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas dan fungsi di lingkungan

    LPMP Kepulauan Bangka Belitung antara lain:

    a. Peran Pelaku Pembangunan Pendidikan belum Optimal

    Meskipun sebagian pelaku sudah mengalami peningkatan peran yang cukup besar

    di era sebelumnya, namun sebagaian yang lain masih perlu upaya penguatan peran

    dan keterlibatan di dalam meningkatkan kualitas layanan dan mutu pendidikan.

    Peran orang tua dalam mendukung kemajuan pendidikan anak masih terbatas pada

    urusan administrasi dan penyediaan sarana pribadi siswa saja. Satuan pendidikan

    hendaknya menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan agar dapat terlibat aktif

    dalam proses pembelajaran; penguatan peran guru dan tenaga pendidikan sebagai

    fasilitator yang memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik.

    Hasil pemetaan penjaminan mutu melalui evaluasi diri sekolah di Kepulauan

    Bangka Belitung juga memperlihatkan hal tersebut, dimana capaian standar proses

    dan standar kompetensi lulusan untuk seluruh jenjang masih menjadi area yang

    harus diprioritaskan untuk ditingkatkan mutunya. Selain itu, penguatan peran

    pelaku pada keseluruhan jenjang pendidikan juga masih kurang disinergikan

    sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.

    b. Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun

    Wajib belajar pendidikan 12 tahun bertujuan untuk memberikan layanan,

    perluasan, dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sampai dengan

    jenjang pendidikan menengah yang bermutu bagi setiap warga Negara Indonesia

    usia s.d 21 tahun. Ketika Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun ditetapkan sebagai salah

  • 36 |Hal

    satu agenda prioritas pembangunan pendidikan, sebenarnya masih ada beberapa

    masalah dalam pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang belum

    terselesaikan, seperti masih ada anak-anak usia pendidikan dasar dan menengah

    yang belum mendapat pelayanan pendidikan, masih ada anak-anak yang

    mengalami putus sekolah. Permasalahan itu harus segera diatasi agar seluruh

    siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/MTs dan paket

    Paket B dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.

    c. Capaian mutu pendidikan di Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan hasil

    akreditasi

    Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian (asesmen) sekolah secara sistematis

    dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi)

    untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah.

    Fungsi akreditasi sekolah adalah: (a) untuk pengetahuan, yakni dalam rangka

    mengetahui bagaimana kelayakan & kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur

    yang terkait, mengacu kepada baku kualitas yang dikembangkan berdasarkan

    indikator-indikator amalan baik sekolah, (b) untuk akuntabilitas, yakni agar

    sekolah dapat mempertanggungjawabkan apakah layanan yang diberikan

    memenuhi harapan atau keinginan masyarakat, dan (c) untuk kepentingan

    pengembangan, yakni agar sekolah dapat melakukan peningkatan kualitas atau

    pengembangan berdasarkan masukan dari hasil akreditasi.

    Berdasarkan Hasil akreditasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan

    berdasarkan hasil pengolahan dan analis data akreditasi yang dilakukan oleh

    Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai berikut :

  • 37 |Hal

    1. Sekolah Dasar

    Tabel 29 : Hasil Akreditasi Sekolah Dasar

    Kabupaten/kota SD JUMLAH SEKOLAH

    TERAKREDITASI TOTAL

    A B C TT

    Pangkalpinang 36 47 4 2 89

    Bangka 78 73 9 160

    Bateng 34 50 8 1 93

    Basel 39 41 7 1 88

    Babar 25 109 15 1 150

    Belitung 12 104 4 120

    Beltim 16 85 2 103

    JUMLAH 240 509 49 5 803

    Sumber data : BAN/M Prov. Kep. Babel

    Grafik 10 : Persentase Hasil Akreditasi Sekolah Dasar

    Permasalahan adalah :

    a. Pengalaman pembelajaran seni dan budaya lokal rendah.

    b. Pengalaman belajar berkomunikasi lisan maupun tulisan rendah.

    c. Pengalaman belajar keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis,

    dan berhitung rendah.

    d. Rata-rata hasil ujian nasional sekolah di bawah 6,0.

    e. Kepemilikan IMB dan izin peruntukan rendah.

    f. Kepemilikan laboratorium IPA rendah.

    g. Sarana laboratorium IPA tidak lengkap.

    h. Kepemilikan tempat ibadah dan UKS tidak sesuai ketentuan.

    i. Kepemilikan gudang tidak sesuai ketentuan.

    j. Kepemilikan ruang sirkulasi tidak sesuai ketentuan.

    A B C TT

    29,89%

    63,39%

    6,10% 0,62%

    AKREDITASI

    HASIL AKREDITASI SEKOLAH DASAR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

  • 38 |Hal

    2. Sekolah Menengah Pertama

    Tabel 30 : Hasil AKreditasi SMP

    Kabupaten/kota SMP JUMLAH SEKOLAH TERAKREDITASI TOTAL A B C TT

    Pangkalpinang 17 6 1 24 Bangka 30 12 2 44 Bateng 7 12 3 3 25 Basel 13 17 1 1 32 Babar 19 9 4 2 34 Belitung 15 13 28 Beltim 13 11 24 JUMLAH 114 80 11 6 211

    Sumber Data : BAN/M Prov. Kep. Babel

    Grafik 11 : Hasil Akreditasi SMP

    Permasalahan adalah :

    a. Pengalaman pembelajaran keterampilan membaca dan menulis naskah secara

    sistematis dan estetis siswa rendah.

    b. Pengalaman keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

    siswa baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris rendah.

    c. Pengalaman belajar dalam mengembangkan iptek seiring dengan

    perkembangannya rendah.

    d. Lemahnya kemampuan kewirausahaan kepala sekolah.

    e. Pemenuhan kualifikasi akademik kepala administrasi rendah.

    A B C TT

    54,03%

    37,91%

    5,21%2,84%

    AKREDITASI

    HASIL AKREDITASI

    SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

    A

    B

    C

    TT

  • 39 |Hal

    f. Pemenuhan kualifikasi akademik tenaga administrasi rendah.

    g. Latar belakang pendidikan tenaga administrasi belum sesuai.

    h. Pemenuhan kualifikasi akademik teknisi laboratorium rendah.

    i. Pemenuhan kualifikasi akademik laboran rendah.

    3. Sekolah Menengah Atas

    Tabel 31 : Hasil Akreditasi SMA

    Kabupaten/kota SMA JUMLAH SEKOLAH TERAKREDITASI TOTAL A B C TT BT

    Pangkalpinang 4 5 1 10 Bangka 11 6 17 Bateng 5 2 1 1 9 Basel 8 2 2 12 Babar 7 3 10 Belitung 4 3 7 Beltim 5 2 7 JUMLAH 44 23 3 70

    Sumber data : BAN/M Prov. Kep Babel

    Grafik 13 : Hasil Akreditasi SMA

    Permasalahan adalah :

    a. Penguasaan materi serta pengembangan ilmiah guru rendah.

    b. Pemenuhan kualifikasi akademik tenaga administrasi rendah.

    c. Pemenuhan kualifikasi akademik kepala perpustakaan rendah.

    d. Pemenuhan kualifikasi akademik laboran rendah.

    e. Latar belakang pendidikan laboran belum sesuai dengan tugasnya.

    A B C TT

    62,86%

    32,86%

    0% 4,29%

    AKREDITASI

    HASIL AKREDITASI

    SEKOLAH MENENGAH ATAS

    PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

    A

    B

    C

    TT

  • 40 |Hal

    f. Pemenuhan ruang laboratorium Biologi, Fisika, Kimia, Komputer, dan

    Bahasa yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan

    luas dan sarana sesuai ketentuan masih rendah.

  • 41 |Hal

    BAB II

    VISI, MISI, DAN TUJUAN LPMP

    Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

    mengemban amanat dalam memajukan pembangunan SDM melalui usaha bersama semua

    anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan dan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dalam menentukan visi

    berdasarkan pada visi kementerian dalam pencapaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi

    Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Berdasarkan Visi dan Misi

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, maka

    LPMP merumuskan visi dan misi sebagai berikut:

    A. Visi LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    Visi LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020 - 2024 :

    “LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini,

    Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Pendidikan

    Dasar dan Pendidikan Menengah Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan

    berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,

    mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong

    royong, dan berkebinekaan global”

    Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

    Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud mendukung terwujudnya visi dan misi

    Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara konsisten,

    bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan profesionalitas dan

    integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang

    pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan

    kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong

    royong, LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen,

    Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, bekerja

    bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi

    Presiden tersebut.

  • 42 |Hal

    Gambar 1 Profil Pelajar Pancasila

    Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai dengan

    tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar

    Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang

    memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

    Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

    1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

    Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

    adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia

    memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut

    dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada

    Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak

    kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

    2. Berkebinekaan global

    Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap

    berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa

    saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak

    bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global

    meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural

    dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap

    pengalaman kebine