Draf Proposal F7
-
Upload
adi-prasetya -
Category
Documents
-
view
253 -
download
0
Transcript of Draf Proposal F7
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
1/31
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS F7
UNIVERSITAS GUNADARMA MENGGUNAKAN METODE
STRENGTH DESIGN
1. LATAR BELAKANG
Perencanaan struktur adalah usaha yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu struktur yang stabil, kuat, awet, ekonomis dan mudah dalam pelaksanaaan.
Suatu struktur disebut stabil bila struktur tersebut tidak mudah terguling, miring
atau tergeser selama umur bangunan yang direncanakan. Suatu struktur disebut
cukup kuat dan mampu layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan struktur
dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah
kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur disebut awet bila
struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi
selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang belebihan.
Kenyamanan yang diinginkan membutuhkan tingkat ketelitian dan
keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksinya. Faktor yang seringkali
mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban hidup, beban mati, beban angin,
dan beban gempa. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa keadaan atau kondisi
lokasi pembangunan gedung bertingkat akan mempengaruhi pula terhadap
kekuatan gempa yang ditimbulkan yang kemudian berakibat pada bangunan itu
sendiri.
Untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus
mengikuti peraturan perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar
Nasional ndonesia !SN".
1
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
2/31
Perencanaan gedung dengan struktur beton bertulang harus direncanakan
dengan Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SN #$%&'()% *$
dan perencanaan bangunan tahan gempa harus didasarkan pada Standar +ata cara
perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung
SN #$ *)&- *&.
ndonesia sebagai salah satu daerah rawan gempa, kondisi ini memberikan
pengaruh besar dalam proses perencanaan sebuah gedung di ndonesia. aka dari
itu dibutuhkan suatu solusi untuk memperkecil resiko yang terjadi akibat gempa,
terutama untuk gedung%gedung bertingkat. /ewasa ini sangat dibutuhkan para
teknokrat sipil yang ahli dalam merencanakan sebuah struktur bangunan yang
tahan gempa. Sehingga perlu bagi para calon teknokrat bangunan untuk
memahami dan berlatih dalam merencanakan struktur gedung tahan gempa.
2. TUJUAN TUGAS AKHIR
+ujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah merencanakan struktur atas
gedung kampus *& lantai dengan analisa gempa statik dan dinamik menggunakan
sistem ganda !Dual System" berdasarkan SN gempa terbaru *)&-%*&.
2
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
3/31
3. BATASAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Pada penulisan tugas akhir Perancangan Struktur 0edung Kampus F)
Uni1ersitas 0unadarma enggunakan etode Strength Designpenulisan dibatasi
pada2
a. Pemodelan struktur atas dengan menggunakan 3+45S 6*$.*.*.
b. 4nalisis beban gempa rencana menggunakan metode 0aya 7ateral 3ki1alen
!Statik" dan 8espon Spektrum /esign !/inamik".
c. +ara9 penjepitan lateral diasumsikan pada lantai dasar !ground floor)karena
interaksi tanah struktur tidak diperhitungkan.d. Perhitungan penulangan tiap komponen struktur dilakukan dengan
bantuanoutput gaya dalam 3+45S dan perhitungan manual berdasarkan
standar:peraturan yang berlaku di ndonesia.
e.
3
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
4/31
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Umum
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai prinsip dasar perencanaan
struktur gedung beton bertulang diantaranya; peraturan perencanaan yang
digunakan, metode analisa struktur yang digunakan, perencanaan struktur tahan
gempa dan persyaratan sistem ganda untuk bangunan beton bertulang.
4.2 Be!" Be#u$%"&
5eton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah
tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau
tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan
tersebut bekerja sama dalam memikul gaya%gaya. !SN%#$%&'()%#&, Pasal
$.*$".
5eton kuat terhadap tekanan, tetapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu,
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk memikul beban%beban yang
bekerja pada beton. 4danya tulangan ini sering kali digunakan untuk memperkuat
daerah tekan pada penampang balok.+ulangan baja tersebut untuk beban%beban
berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang !3dward 0. Nawi
*
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
5/31
&. +ata =ara Perhitungan Struktur 5eton untuk 5angunan 0edung !SN #$%
&'()%*$"
$. Pedoman Perencanaan Ketahanan 0empa untuk Struktur 0edung dan Non
0edung !SN *)&-%*&".
(. Peraturan Pembebanan Untuk 8umah dan 0edung !PPU80 *+ata cara perencanaan
ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung !SN
*)&-2*&".
4.4.1 S#u(u# A%* )%" S#u(u# B%+%,
Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah.
Struktur atas adalah bagian dari struktur bangunan yang berada di atas muka
tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak
di bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan:atau struktur
9ondasinya.
Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem penahan gaya lateral dan
gaya 1ertikal yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan
kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah desain dalam
batasan%batasan kebutuhan de9ormasi dan kekuatan yang disyaratkan. 0erak tanah
desain diasumsikan terjadi di sepanjang setiap arah horisontal struktur bangunan
gedung.
4.4.2 K!m-!"e" S#u(u# A%*
5
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
6/31
Struktur gedung pada umumnya dibagi atas beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut2
*. Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas menyangga
beban aksial tekan 1ertikal dengan bagian tinggi yang ditopang paling tidak. tiga
kali dimensi lateral terkecil !/ipohisodo, *
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
7/31
di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan
baja tarik saja !/ipohusodo,*
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
8/31
8
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
9/31
4.4.4 Me"e"u(%" K%e&!# Re*(! S#u(u# B%"&u"%" /I0IV )%" F%(!#
Keu%m%%" /IeUntuk berbagai kategori resiko struktur bangunan gedung dan non gedung
sesuai +abel * pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu
9aktor keutamaanIemenurut +abel & !SN 0empa *)&-2*& Pasal (.*.&". Faktor
keutaman adalah suatu 9aktor yang menyumbangkan tingkat resiko bagi
kehidupan manusia, kesehatan dan kesejahteraan yang terkait dengan kerusakan
properti kehilangan kegunaan atau 9ungsi.
4.4. Me"e"u(%" P%#%mee# Pe#'e-%%" Gem-% /Ss, S1
Parameter Ss !percepatan batuan dasar pada perioda pendek" dan S1
!percepatan batuan dasar pada perioda * detik" harus ditetapkan masing%masing
dari respon spektral percepatan #,& dan * detik dalam peta gerak tanah seismik
dengan kemungkinan &A terlampaui dalam B# tahun !=38 &A dalam B#
tahun", dan dinyatakan dalambilangan decimal terhadap percepatan gra1itasi.
Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2 *& 9or /ummies
0ambar *. =ontoh peta parameter Ss!percepatan batuan dasar pada periode
pendek" untuk kota Semarang dan sekitarnya.
9
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
10/31
Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2 *& 9or /ummies
0ambar &. =ontoh peta parameter S1!percepatan batuan dasar pada periode *
detik" untuk kota Semarang dan sekitarnya.
4.4. Me"e"u(%" Ke$%* Su* /SA0SF.
/alam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan
tanah atau penentuan ampli9ikasi besaran percepatan gempa puncak daribatuan
dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs tersebut harus diklasi9ikasikan sesuai
dengan +abel $ !SN 03mpa *)&-2 *& Pasal B.$", berdasarkan pro9il tanah
lapisan $# m paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui penyelidikan tanah
di lapangan dan laboratorium yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang atau
ahli desain geoteknik yang berserti9ikat. 4pabila tidak tersedia data tanah yang
spesi9ik pada situs sampai kedalaman $# m, maka si9at%si9at tanah harus
diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki serti9ikat:ijin keahlian.
Penetapan kelas situs SA dan SBtidak diperkenankan jika terdapat lebih
dari $ m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit 9ondasi dan permukaan
batuan dasar. Penetapan kelas situs S=, S/ dan S3 harus dilakukan dengan
10
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
11/31
menggunakan sedikitnya hasil pengukuran dua dari tiga parameterus
sNv dan,,
,
yang dihitung sesuai2
Me!)esv
, kecepatan rambat gelombang geser rata%rata
( )svpada regangan geser
yang kecil, di dalam lapisan $# m teratas. Pengukuransv
di lapangan dapat
dilakukan dengan uji Seismik%/ownhole !S/C", uji Spectral Analysis Of Surface
Wave!S4SD", atau uji seismik sejenis.
Me!)eN
, tahanan penetrasi standar rata%rata
( )Ndalam lapisan $# m paling
atas atauch
N
tahanan penetrasi standar rata%rata tanah non kohesi9 !PE" di
dalam lapisan paling atas.
Me!)eus
, kuat geser niralir rata%rata
( )usuntuk lapisan tanah kohesi9 !PE"
di dalam lapisan $# m paling atas.
5ilach
N
danus
menghasilkan criteria yang berbeda, kelas situs harus
diberlakukan sesuai dentgan kategori tanah yng lebih lunak. Pro9il tanah yang
mengandung beberapa lapisan tanah dan:atau batuan yang nyata berbeda, harus
dibagi menjadi lapisan lapisan yang diberi nomer ke%* sampai ke%ndari atas ke
bawah, sehingga ada total n%lapisan tanah yang berbeda pada lapisan $# m paling
atas tersebut. 5ila sebagian dari lapisan nadalah kohesi9 yang lainnya nonkohesi9,
11
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
12/31
maka adalah jumlah lapisan kohesi9 dan madalah jumlah lapisan non%kohesi9.
Simbol imengacu kepada lapisan antara * dan n!
Ke'e-%%" #%%0#%% &e$!m%"& &e*e#( )sv
Nilaisv
harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut2
=
==n
i
si
i
n
i i
s
v
d
dv
*
*
/engan,
id
tebal setiap lapisann antara kedalaman # sampai $# meter.
siv
kecepatan gelombang geser lapisan idinytakan dalam m:det.
=
n
i i
d*
$# meter.
T%,%"%" #%%0#%%
( )N )%" %,%"%" -e"e#%* *%")%# #%%0#%% u"u(
$%-*%" %"%, "!"(!,e*5
( )chN
NilaiN
danchN
harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut2
N
=
=
n
i
i
i
n
i i
N
d
d
*
*
12
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
13/31
/i manai
N
danid
dalam persamaan di atas berlaku untuk tanah non%kohesi9
,tanah kohesi9 dan lapisan batuan.
chN
=m
ii
i
s
N
d
d
*
/imanai
N
danid
pada persamaan di atas berlaku untuk lapisan tanah non%
kohesi9 saja, dan
=n
i id
*
sd
, di manas
d
adalah ketebalan total dari lapisan
tanah non kohesi9 di $# m lapisan paling atas.
iN
adalah tahanan penetrasi -#A energi !N-#" yang terukur langsung di lapangan
tanpa koreksi, dengan nilai tidak lebih dari $#B pukulan:m.
Ku% &e*e# "#%$# #%%0#%%
( )us
us
=
i
ui
i
c
s
d
d
*
/engan,
= =
i ci dd
*
cd
ketebalan total dari lapisan%lapisan tanah kohesi9 di dalamlapisan $#
meter paling atas.
13
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
14/31
uis
kuat geser niralir !kPa", dengan nilai tidak lebih dari &B# kPa seperti
yang ditentukan dan sesuai dengan tata cara yang berlaku.
"I indeks plastisitas, berdasarkan tata cara yang berlaku.
w kadar air dalam persen, sesuai tata cara yang berlaku.
4.4.7 Me"e"u(%" K!e5*e"0(!e5*e" *u* )%" -%#%mee#0-%#%mee#
#e*-!"* *-e(#%$ -e#'e-%%" &em-% m%(*mum 6%"&
)-e#m%"&(%" #*(!0e#%#&e /MCER
Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa =38di permukaan
tanah diperlukan suatu 9aktor ampli9ikasi seismik pada perioda #,& detik dan
perioda * detik. Faktor ampli9ikasi meliputi 9aktor ampli9ikasi getaran terkait
percepatan pada getaran pendek !#a" dan 9aktor ampli9ikasi terkait percepatan
yang mewakili getaran perioda * detik !#v". Parameter spektrum respons
percepatan pada perioda pendek !S$S" dan perioda * detik !S$1" yang disesuaikan
dengan pengaruh klasi9ikasi situs, harus ditentukan dengan perumusan berikut2
S$S#aSs
S$1#vS1
/engan,
Ss Parameter respon spektral percepatan gempa $%&' dan terpetakan untuk
perioda pendek;
S1 Parameter respon spektral percepatan gempa $%&' dan terpetakan untuk
perioda *,# detik.
Untuk koe9isien #a dan#vdidapat dari +abel ( dan B !SN 0empa *)&-2 *&
Pasal -.&".
P%#%mee# -e#'e-%%" *-e(#%$ )e*%"
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDSdan pada perioda
* detik, SD1harus ditentukan melalui perumusan berikut ini2
14
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
15/31
SDS$
&
S$S
SDS
$&
S$1
4.4. Me"e"u(%" S-e(#um Re*-!"* De*%"
5ila spektrum respons desain yang diperlukan oleh tata cara ini dan
prosedur gerak tanah dari spesi9ik situs tidak digunakan, maka kur1a spektrum
respons desain harus dikembangkan dengan mengacu pada gambar (.
Untuk perioda !(" E +#, spektrum respons desain, Sa, harus diambil dari
persamaan;
Sa SDS
+
#
#,-#,((
(
Untuk perioda !(" G (dan perioda !(" H (s, spektrum respon percepatan desain
Sa , sama dengan SDS*Untuk perioda !(" I (s, spektrum respons percepatan desain Sa ,diambil
berdasarkan persamaan2
Sa(
SD*
/engan,
SDS parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek
SD1 parameter respons spektral percepatan desain pada perioda * detik
( perioda getar 9undamental struktur
#(
DS
D
S
S *&,#
s(
DS
D
S
S*
15
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
16/31
Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2*&for Dummies
0ambar $. Spektrum respons desain
16
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
17/31
4.4.8 Me"e"u(%" K%e&!# De*%" Se*m( /A0D
Struktur dengan kategori resiko , , yang berlokasi di mana parameter
respons spektral percepatan terpetakan pada periode * detik, S1 G #,)B harus
ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik 3.
Struktur yang berkategori resiko 6 yang berlokasi di mana parameter
respons spektral percepatan terpetakan pada perioda * detik, S1 G #,)B harus
ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik F
Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori desain seismiknya
berdasarkan kategori risikonya dan parameter respons spektral percepatan
desainnya SDSdan SD1. asing masing bangunan dan struktur harus ditetapkan
ke dalam kategori desain seismik yang lebih parah dengan mengacu pada nilai
perioda 9undamental getaran struktur.
4pabila S1E #,)B, kategori desain seimik yang diijinkan untuk ditentukan
sesuai +abel - !SN 0empa *)&-2*& Pasal -.B"
4.4.19 Pem$,%" S*em S#u(u# )%" P%#%mee# /R,Cd, 0Sistem penahan gaya gempa lateral dan 1ertical dasar harus memenuhi
salah satu tipe struktur yang ditentukan dalam SN 0empa *)&-2*&, Pembagian
tipe berdasarkan pada elemen 1ertical yang digunakan untuk menahan gaya
gempa lateral. Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan batasan
ketinggian struktur yang ditunjukkan dalam +abel < !SN 0empa *)&-2*&".
Koe9isien modi9ikasi respons yang sesuai ,', 9aktor kuat lebih sistem, + , dan
koe9isien ampli9ikasi de9leksi, %d, digunakan dalam penentuan geser dasar, gaya
desain elemen, dan simpangan antar lantai tingkat desain.
4.4.11 Pe"e"u%" Pe#!)% De*%"
Daktu getar :perioda 9undamental struktur merupakan waktu yang
dibutuhkan struktur untuk menempuh satu siklus getaran yang nilainya
17
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
18/31
dipengaruhi oleh 9ungsi massa dan kekakuan. Nilai perioda desain akan digunakan
untuk mendapatkan beban gempa rencana. Pada SN *)&-2*& nilai
perioda:waktu getar struktur dibatasi oleh batas bawah perioda !perioda
9undamental pendekatan " dan batas atas perioda !perioda maksimum". Penentuan
perioda diatur dalam pasal ).'.&
Perioda 9undamental pendekatan atau batas bawah !+a" adalah 2
(a
,
nt h% .
/engan,n
h
adalah ketinggian struktur dalam !m", di atas dasar sampai tingkat
tertinggi struktur, dan koe9isient
%
dan J ditentukan berdasarkan tipe struktur
sesuai ketentuan SN 0empa *)&-2*&.
Perioda maksimum atau batas atas !+a" adalah 2
( a
(%u .
/engan nilai %uberdasarkan pada ketentuan SN 0empa *)&- 2*&.
ika tidak digunakan analisis struktur dengan bantuan program untuk
mendapatkan waktu getar alami struktur yang akurat, maka nilai perioda
pendekatan diatas dapat digunakan untuk menghitung beban gempa static rencana.
ika telah dilakukan nanalisis dengan program dan mendapatkan waktu getar yang
akurat sesuai massa dan kekakuan struktur, maka harus dilakukaan penecekan
terhdap batas aatas perioda !perioda maaksimum".
18
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
19/31
4.4.12 Pe#,u"&%" Ge*e# D%*%# Se*m( /V
0eser dasar seismik -, dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai
dengan persamaan berikut2
- %sW/engan,
%s koe9isien respon seismik
W berat seismik e9ekti9.
Koe9isien respon seismik, %s, harus ditentukan sesuai dengan,
%se
DS
I'
S
dengan,
SDS parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek
8 Faktor modi9ikasi respon
e Faktor keutamaan gempa.
4.4.13 A#%, Peme%"%" O#!&!"%$ Gem-%
4rah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus
merupakan arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis. 4rah
penerapan gaya gempa diijinkan untuk memenuhi persyaratan iniprosedur untuk
kategori desain seismik 52
Untuk struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik 5,
gaya gempa desain diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam masing%
masing arah dari dua arah orthogonal dan pengaruh interaksi ortogonal diijinkan
untuk diabaikan.
Sedangkan untuk kategori desain seismik =, pembebanan yang diterapkan
pada struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik = harus,
minimum sesuai dengan persyaratan untuk kategori desain seismic 5
Prosedur kombinasi ortogonal. Struktur harus dianalisis menggunakan
prosedur analisis gaya lateral eki1alen, prosedur analisis spectrum respon ragam,
atau preosedur riwayat respon linier dengan pembebanan yang diterapkan secara
19
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
20/31
terpisah dalam semua dua arah ortogonal. Pengaruh beban paling kritis akibat arah
penerapan gaya gempa pada struktur dianggap terpenuhi jika komponen dan
9ondasinya didesain untuk memikul kombinasi beban%beban yang ditetapkan
berikut2 *##A gaya untuk satu arah ditambah $#A gaya untuk arah tegak lurus.
Kombinasi yang mensyaratkan kekuatan komponen maksimum harus digunakan.
Untuk kategori desain seismic /, 3, F, struktur yang dirancang untuk
kategori desain seimik /, 3, atau F harus, minimum, sesuai dengan persyaratan
untuk kategori desain seismic =. Sebagai tambahan, semua kolom atau dinding
yang membentuk bagian dari dua atau lebih sistem penaha gaya gempa yang
berpotongan dan dikenai beban aksial akibat gaya gempa yang bekerja sepanjang
baik sumbu denah utama sama atau melebihi A kuat desain aksial kolom atau
dinding harus didesain untuk pengaruh beban paling kritis akibat penerapan gaya
gempa dalam semua arah. Prosedur kombinasi ortogonal, diijinkan untuik
digunakian untuk memenuhi persyaratan ini.
4.4.14 A"%$** S-e(#um Re*-!"* R%&%m
*" umlah ragam
4nalisis harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk
struktur. 4nalisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk
mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
21/31
indi1idu untuk masing%masing ragam respon harus dihitung menggunakan
properti masing%masing ragam dan spektrum respons desain dibagi dengan
kuantitas !8:e". Nilai untuk perpindahan dan kuantitas impangan antar lantai
harus dikalikan dengan kuantitas !=d:e" .
$" Parameter 8espon +erkombinasi
Nilai untuk masing%masing parameter yang ditinjau , yang dihitung untuk
berbagai ragam, harus dikombinasikan menggunakan metoda akar kuadrat jumlah
kuadrat !S8SS" atau metoda kombinasi kuadrat lengkap !=L=", sesuai dengan
ketentuan SN *)&-2*&.
4.4.1 Pe"e"u%" Sm-%"&%" A"%# L%"%
Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain !M" harus dihitung sebagai
perbedaan de9leksi pada pusat massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau.
4pabila pusat massa tidak terletak segaris dalam arah 1ertikal diijinkan untuk
menghitung de9leksi di dasar tingkat berdasarkan proyeksi 1ertikal dari pusat
massa tingkat di atasnya .
/e9leksi pusat massa di tingkat J !J" !mm" harus ditentukan sesuai dengan
persamaan berikut2
Je
,ed
I
c
/engan,
=d 9aktor ampli9ikasi de9leksi
Je de9leksi pada lokasi yang disyaratkan dengan analisis elastik.
e 9aktor keutamaan gempa
5atasan simpangan antar lantai tingkat. Simpangan antar lantai tingkat desain !M"
tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin !Ma" sesuai dengan
ketentuan !SN 0empa *)&-2*&".
4.4.1 Peme%"%"
21
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
22/31
Perencanaan struktur konstruksi memerlukan data pembebanan yang harus
mengacu pada peraturan pembebanan untuk bangunan gedung !SN%*)&)%*$".
enurut Peraturan Pembebanan ndonesia untuk 0edung, beban%beban pada
struktur bangunan terdiri dari2
1. Be%" M% /Dead Load
5eban mati merupakan beban akibat gra1itasi yang bekerja tetap pada
posisinya secara terus menerus dengan arah ke bumi tempat struktur didirikan.
5eban mati meliputi beban struktur itu sendiri dan juga semua benda yang tetap
pada posisinya selama struktur tersebut berdiri.5esarnya dapat dihitung
secaraakurat berdasarkan ukuran bentuk dan berat jenis materialnya.
2. Be%" H)u- /Live Load
5eban hidup merupakan beban yang terjadi akibat penghunian atau
penggunaan suatu gedung dan barang%barang yang dapat berpindah, mesin
danperalatan lain yang dapat digantikan selama umur gedung.
3. Be%" Gem-% /E%#,:u%(e L!%)
5eban gempa merupakan beban yang bekerja pada suatu struktur akibat
daripergerakan tanah yang disebabkan karena adanya gempa bumi.etode
analisisyang dapat digunakan untuk memperhitungkan pengaruh beban gempa
terhadap struktur adalah metode analisis statik dan metode analisis dinamik.
4. Be%" A"&" /Wind Load
22
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
23/31
5eban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. 5eban angin
ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positi9 dan tekanan negati9
!isapan" yang bekerja tegak lurus pada bidang%bidang yang ditinjau..
4.4.17 K!m"%* Peme%"%"
Struktur, komponen%elemen struktur dan elemen%elemen 9ondasi harus
dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh
beban%beban ter9aktor dengan kombinasi%kombinasi sebagai berikut2
Kombinasi 5eban untuk etode Ultimit2
*,(/
*,&/ *,-7 #,B!7r atau 8"
*,&/ *,-!7r atau 8" !7 atau #,B8"
*,&/ *,#D 7 #,B!7r atau 8"
*,&/ *,#3 7
#,
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
24/31
C beban tekanan tanah lateral, tekanan air dalam tanah atau tekanan berat
sendiri material !load due to lateral earth preasure. ground water pressure. or
pressure of /ul materials".
3 beban gempa !earth0uae load".
Pengaruh yang paling menentukan dari beban angin dan seismik harus
ditinjau, namun kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan.
4. S6%#%0*6%#% Pe#e"'%"%%" K!m-!"e" S#u(u# -%)% S*em G%")%
Komponen%komponen struktur pada Sistem 0anda yang memikul gaya
akibat beban gempa, dan direncanakan untuk memikul lentur harus memenuhi
syarat%syarat di bawah ini2
* 0aya aksial tekan pada komponen struktur tidak boleh melebihi #,*4g9c.
& 5entang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi
e9ekti9nya.
$ Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari #,$
( umlah tulangan atas dan tulangan bawah tidak boleh kurang dari
d/fycf w
(
Q
dan
tidak boleh kurang dari *,(bwd:9y dan rasio tulangan R tidak boleh ,melebihi
#,&B.
B Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton untuk memikul geser
dianggap #, apabila gaya aksial tekan ter9aktor, termasuk akibat gempa lebih
kecil dari 4g9c:
Untuk balok2&
&* 1W
1
$$- u
prpr
e +
=
Untuk kolom22
$$-
prpr
e
($+
=
- Kuat lentur kolom harus memenuhi eG !-:B" g
24
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
25/31
4..1 A"%$**Response Spectrum8espon adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk gra9ik:plot
antara periode getar struktur +, lawan respons%respos maksimumnya untuk suatu
rasio redaman dan beban gemppa tertentu. 8espon maksimum dapat berupa
simpangan maksimum !Spetral Displacement, SD", Kecepatan maksimum
3 Spetral -elocity, S-" atau percepatan maksimum !Spetral Accleration. SA"
suatu massa struktur dengan derajat kebebasan tunggal !Single degree of
#reedom. SDO#" !Didodo, Seismologi +eknik T 8ekayasa Kegempaan".
etode ini sangat baik sebagai beban gempa terhadap struktur bangunan
karena didasarkan pada parameter%parameter yang berkaitan dengan keadaan
tanah di lokasi sekitar bangunan, selain itu analisis respon spektrum juga cukup
akurat dalam menghasilkan mode struktur ketika terjadi gempa sehingga dapat
men%cover beban gempa yang sesungguhya.
Kekurangan dari metode ini adalah analisis 8espons Spektrum tidak dapat
memprediksi perilaku keruntuhan struktur bangunan, karena perencanaannya yang
masih berada dalam lingkup elastis liniear".
. METODOLOGI PENELITIAN
.1 A$u# Pe#e"'%"%%"
Perencanaan awal struktur didesain menggunakan metode linier agar
sesuai dengan peraturan gedung tahan gempa SN 0empa *)&-%*&. /alam
tahapan ini metode yang digunakan untuk menentukan beban gempa adalah
metode Statik 3kui1alen, pemilihan metode ini didasarkan atas 2
*" 5entuk kon9igurasi denah yang beraturan !sesuai ketentuan SN 0empa
*)&-%*&"
&" ode dominan gedung adalah mode translasi.
$" Perhitungan dengan metode Statis 3kui1alen menghasilkan gaya gempa
yang maksimum.
25
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
26/31
Setelah perencanaan gedung menggunakan metode linier !Statik 3ki1alen"
memenuhi syarat yang ditetapkan SN 0empa *)&-2*&, 31aluasi kinerja
struktur gedung terhadap beban gempa akan dilakukan menggunakan metode
Static "ushover Analysis. /alam e1aluasi ini dikehendaki hasil kinerja yang
didapat adalah ife Safety !+erjadi kerusakan komponen struktur, kekakuan
berkurang tetapi masih mempunyai ambang yang cukup terhadap keruntuhan.
Komponen non%struktur masih ada tetapi tidak ber9ungsi. /apat dipakai lagi
apabila sudah dilakukan perbaikan". 5ila struktur gedung belum memenuhi
criteria yang diinginkan, maka dilakukan perencanaan ulang terhadap desain
struktur gedung.
26
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
27/31
27
Ye
0ambar *$. Flow =hart Penelitian
No
No
Ye
Selesai
Kesimpulan:Saran
7e1el Kinerja 7S !ife Safety"
31aluasi Kinerja
/engan 4nalisis
Pusho1er
emenuhi 5atas 7ayan dan 5atas
Ultimit
Pemodelan
/engan Program
Perhitungan
Pembebanan
Perencanaan 4wal
Studi 7iteratur
ulai
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
28/31
.2 D%%0)%% Pe#e"'%"%%" S#u(u#
/ata%data perancangan struktur gedung ber9ungsi memberikan gambaran
umum mengenai model bangunan yang akan didirikan. 4dapun data%data umum
perancangan sebagai berikut
*. aterial Struktur 4tas
a. utu 5eton 9c 2 K(##
b. utu 5aja +ulangan 2
*" /iameter H *& mm menggunakan baja tulangan polos 5+P &(
dengan tegangan leleh, 9y &(# pa.
&" /iameter I *& mm menggunakan baja tulangan ulir 5+/ (#
dengan tegangan leleh, 9y (## pa.&. 3lemen Struktur
a. enis Struktur 2 5eton 5ertulang
b. Sistem Struktur 2 Sistem 0anda
$. 7okasi 2 /epok awa 5arat
Kategori /esain Seismik 2 /
28
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
29/31
. SISTEMATIKA PENULISAN
545 * P3N/4CU7U4N
5erisi latar belakang masalah, tujuan +ugas 4khir, batasan masalah, lokasi
+ugas 4khir !kecuali penulisan dengan menggunakan metode kuisioner",
sistematika penulisan, dan jadwal penyelesaian +ugas 4khir.
545 & +N4U4N PUS+4K4
5erisi uraian sistematika tentang penelitian sebelumnya, hasil%hasil tugas
akhir atau tulisan%tulisan lain yang ada hubungannya dengan +ugas 4khir
yang dilakukan.
545 $ 3+O/O7O0 P3N37+4N
5erisi tentang penjelasan penelitian, cara pengumpulan data dan cara
menganalisisnya.
545 ( /4+4 P3N37+4N
5erisi tentang data%data kuisioner yang didapat dalam bentuk bagan atau
tabel%tabel
545 B P38C+UN04N /4N 4N47SS /4+4
5erisi tentang bagaimana melakukan pembahasan dan analisis dari data
yang diperoleh dari peniliti
545 - K3SPU74N /4N S484N
5erisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan
pada bab%bab sebelumnya, sehingga merupakan rangkaian yang sistematis
dan mudah dipahami.
7. PERENCANAAN TUGAS AKHIR
4dapun perencanaan jadwal pelaksanaan +ugas 4khir ialah sebagai
berikut 2
Nama
Kegiatan
Daktu
4gustus September Oktober Nopember /esembe
r
$ ( * & $ ( * & $ ( * & $ ( * &
5rie9ing +ugas
4khir
Penda9taran
+ugas 4khir
29
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
30/31
Pengumpulan
/ra9t Seminar
Proposal
Seminar
Proposal+ugas 4khir
"rogress
'eport
Seminar si
+ugas 4khir
Perbaikan%
perbaikan
Sidang 4khir
. DAFTAR PUSTAKA*. 4sroni, 4li. Balo dan "elat Beton Bertulang. Surakarta2 084C4
7U.*#
&. /ipohusodo, stimawan anajemen dan Konstruksi. akarta2 0ramedia
Pustaka Utama. *
-
7/25/2019 Draf Proposal F7
31/31