DRAF KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI … · UNM telah berupaya dan senantiasa berperan aktif...
Transcript of DRAF KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI … · UNM telah berupaya dan senantiasa berperan aktif...
2
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. FALSAFAH, NILAI, VISI, MISI, TUJUAN, ARAH KEBIJAKAN, DAN PILAR
STRATEGI,
C. ISU-ISU STRATEGIS
D. KEBIJAKAN AKADEMIK
E. ASAS PENYELENGGARAAN
F. PENUTUP
3
A. Pendahuluan
Universitas Negeri Makassar (UNM) yang berdiri pada 1 Agustus 1961, diharapkan oleh
masyarakat luas menjadi salah satu institusi yang dapat memberikan sumbangan pikiran dan
tindakan nyata dalam penyelesaian berbagai masalah, baik lokal, regional, nasional, maupun
internasional. Sejalan dengan hal itu dan seiring kemajuan zaman, mengharuskan UNM
mengembangkan paradigma kebijakan akademik, yang dapat mengantisipasi tantangan global
yang berlangsung saat ini. Hal tersebut merupakan pandangan filosofis, sebagai dasar berpikir
dalam merumuskan arah kebijakan akademik UNM.
Pengembangan dan penyelenggaraan Tri Dharma, UNM didasarkan pada Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
Kebijakan Akademik ini merupakan upaya penjabaran Tri Dharma UNM yang
didasarkan atas telaah kritis dan bukti ilmiah, serta mengacu pada aras kompetensi yang
mengarah pada dampak output dan out come. Pengembangan akademik di UNM mengacu pada
pola paduan antara top-down dengan bottom-up (sentralistik dengan otonomi penuh) secara
proporsional.
UNM telah berupaya dan senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan IPTEKS, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa; mengatasi berbagai persoalan bangsa, meningkatkan
kesejahteraan rakyat, memelihara kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Berbagai Kerjasama
sinergistik dengan mitra institusi baik dalam, maupun luar negeri telah berhasil dibangun UNM.
Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi UNM yang telah disepakati bersama.
Seiring dengan kemajuan zaman dan persaingan yang semakin berat, UNM secara terus-
menerus dituntut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Dari segi mutu proses pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dan mutu lulusan UNM di masa mendatang diharapkan ”sejajar” dengan
universitas terkemuka baik di nusantara ini, di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan bahkan
4
di dunia. Hal tersebut sejalan dengan potret keberhasilan dan kegagalan berdasarkan kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana yang diamanatkan renstra UNM 2010—2014.
Kinerja UNM tersebut diukur dengan mengacu pada RAISE-LEAP (Relevance, Academic
atmosphere, Internal management and organization, Sustainability and Efficiency, Leadership,
Equity, Accessibility, and Partnership). Atas dasar evaluasi tersebut dan pemikiran ini disusunlah
arah penyelenggaraan UNM dalam bentuk Renstra UNM 2015-2019.
Renstra inilah sebagai landasan gerak dalam menyusun Kebijakan Akademik UNM
(KA-UNM), sebagai dasar konsepsi universitas yang menyeluruh dalam mengelola dan
mengembangkan baik perangkat keras, maupun perangkat lunak, serta sumberdaya manusia yang
berkualitas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi universitas. Kebijakan Akademik inilah
merupakan landasan dalam mengambil keputusan, menyusun rencana (program) dalam bidang
akademik untuk mencapai dan mewujudkan visi, misi, dan tujuan UNM di masa depan.
UNM sebagai universitas nasional, yang berazaskan Pancasila dan menggunakan
wibawa akademik dan jatidirinya dalam menjamin terselenggaranya kebebasan akademik,
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dengan memperhatikan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) dan etika keilmuan dengan menghindari terjadinya tindakan tercela
(misconduct). Sehubungan dengan itu, UNM melaksanakan prinsip-prinsip aksesibilitas
(accessability), transparansi dan kesetaraan (equity) dalam penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, serta berpartisipasi aktif dalam pengentasan kemiskinan melalui gerakan
pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme, serta tindakan tercela yang lain. Dalam kaitan ini,
UNM melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEKS, yang hasilnya
dimanfaatkan secara terintegrasi dalam setiap kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Sejalan dengan itu, maka UNM melaksanakan pengelolaan otonomi pendidikan tinggi yang
akuntabel, transparan dengan memanfaatkan kecerdasan dan kebijakan kolektif seluruh sivitas
akademikanya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sasaran budaya mutu dan sistem mutu
menyeluruh (total quality culture and system). Untuk mewujudkannya maka, UNM secara
konsisten melakukan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu (quality assurance)
pendidikan tinggi secara bertahap, terstruktur, dan berkelanjutan dalam memenuhi standar
nasional pendidikan tinggi, menuju standar internasional untuk meningkatkan nilai tawar dan
daya saing semua produk pendidikan tinggi yang dihasilkan UNM. Selain itu, penelitian di
5
UNM diarahkan untuk kemajuan IPTEKS, perolehan hak paten, pengembangan pendidikan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan industri, yang hasilnya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara bebas (public domain), serta memperhatikan ketersediaan
sumber daya alam dan kelestarian lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, yang dilaksanakan dalam kegiatan
kerjasama dan aliansi stratejik baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Dalam rangka memanfaatkan hasil-hasil IPTEKS tersebut, UNM melaksanakan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wahana perwujudan kegiatan
implementasi dan pengamalan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka menyelesaikan masalah-masalah aktual, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut
sebagai program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat
bagi masyarakat luas. Selain itu, UNM mengelola proses penyelenggaraan akademik secara jelas
dan terkendali, dalam sistem penyelenggaraan universitas yang baik (good university
governance), sesuai dengan Renstra UNM yang disusun bersama semua unit-unit kerjanya secara
harmonis dan sinergis. Renstra tersebut disusun berdasarkan evaluasi diri, hasil audit internal,
dan benchmarking, serta mempertimbangkan masukan kelompok pemikir.
B. FALSAFAH, NILAI, VISI, MISI, TUJUAN, ARAH KEBIJAKAN, PILAR STRATEGI,
1. LANDASAN FILOSOFIS
UNM sebagai lembaga pendidikan tinggi menyelenggarakan kegiatan tri dharma perguruan
tinggi yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan mutu kehidupan
manusia yang bermartabat berlandaskan keimanan dan ketaqwaan serta Pancasila sebagai
falsafah bangsa dan ideologi negara. Berdasarkan landasan filosofis tersebut, sistem pendidikan
UNM menempatkan mahasiswa sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
dengan segala fitrahnya untuk mengemban tugas dalam memimpin kehidupan yang berharkat
dan bermartabat serta menjadi warga negara yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak mulia.
2. NILAI
Tata nilai merupakan landasan, pijakan, dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh sivitas
akademika dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Tata nilai ini menjadi pemersatu bagi
hati dan pikiran seluruh sivitas akademika dalam mewujudkan layanan optimal di bidang
6
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, nilai yang dijunjung
tinggi adalah "Mengutamakan kreativitas, kompetisi, profesional, keunggulan, dan kebebasan
akademik yang dilandasi oleh kejujuran, amanah, dan tanggung jawab". Hal ini adalah
kristalisasi dari berbagai nilai yang dipandang positif dalam mewujudkan visi dan misi UNM.
Nilai ini hendaknya dipahami dalam konteks yang lebih luas melalui nilai “keunggulan”. Dalam
nilai keunggulan ini terkandung makna keunggulan dalam berbagai aspek yang positif seperti
kemandirian, produktivitas, kreativitas, kecerdasan, dan kepekaan sosial.
Nilai ini dikembangkan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. sebagai upaya memberdayakan mahasiswa untuk berkembang menjadi manusia
Indonesia seutuhnya, yang menjunjung tinggi dan memegang teguh: (a) Norma agama dan
kemanusiaan, (b) Norma persatuan bangsa, (c) Norma kerakyatan dan demokrasi, (d) Nilai-nilai
keadilan social.
Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan pendidikan di UNM didasarkan pada beberapa
paradigma universal yang perlu diperhatikan, yaitu: (a) Pemberdayaan Manusia Seutuhnya, (b)
Pembelajaran Sepanjang Hayat berpusat pada Mahasiswa, (c) Pendidikan untuk Semua, (d)
Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan Pembangunan Berkelanjutan.
3. VISI
Universitas Negeri Makassar sebagai lembaga pendidikan tinggi, memiliki tanggung jawab
dalam pengembangan bidang kependidikan dan non-kependidikan. Dalam mewujudkan
tanggung jawab tersebut, visi UNM sejalan dengan visi Kemdikbud 2025 “Menghasilkan Insan
Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)” dan Visi Kemdikbud 2014
yaitu “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia
Cerdas Komprehensif”. Oleh karena itu, visi UNM menuju 2025 dirumuskan sebagai berikut:
“UNM sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan ilmu pendidikan, sains,
teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan yang unggul untuk
menghasilkan lulusan profesional”
Untuk menjadi pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains,
teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan yang unggul untuk
menghasilkan lulusan profesional sebagai insan kamil (insan paripurna), UNM berupaya menjadi
perguruan tinggi yang terbaik dan unggul dalam bidang kependidikan dan non kependidikan.
7
Dengan menjadi yang terbaik, UNM dapat memiliki daya tarik bagi: (a) mahasiswa unggul untuk
belajar; (b) ilmuwan dalam mencari temuan IPTEKS mutakhir; (c) pemilik modal untuk
berinvestasi; (d) lembaga pemerintah dan swasta untuk bekerjasama; serta (e) dermawan untuk
menyalurkan bantuannya.
Menjadi yang terbaik dalam kegiatan pendidikan, pengkajian/penelitian, dan
pengembangan IPTEKS tidaklah mudah. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia
(pemimpin, pendidik, dan yenaga kependidikan) yang unggul serta didukung oleh fasilitas yang
memadai. Dengan dukungan sumber daya manusia serta fasilitas yang prima, sumberdaya
keuangan, manajemen modern, profesional, suasana kondusif, kegiatan pendidikan,
pengkajian/penelitian, serta pengembangan IPTEKS dapat terwujud. Hanya suasana kondusif
semacam inilah yang mampu menelorkan lulusan, kajian, serta produk IPTEKS yang kompetitif.
Disadari bahwa mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas di tengah merosotnya
kualitas pendidikan nasional dewasa ini, merupakan tantangan yang berat. Demikian pula untuk
mendapatkan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan, pengkajian/penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan IPTEKS tidaklah mudah dalam suasana
krisis multi-dimensi yang dihadapi Indonesia dewasa ini.
Tantangan ini tentu tidak dapat tertanggulangi dengan bersikap apatis dan menunggu. Ia
harus dihadapi dengan sikap positif dan kreatif. Dalam konteks inilah, wawasan kependidikan
dan kewirausahaan sebagai salah satu aspek yang tercantum dalam visi UNM memiliki makna
yang dalam. Dengan wawasan kependidikan dan kewirausahaan, UNM berupaya untuk secara
sadar mengembangkan potensi manusia ke arah yang lebih positif yakni manusia yang beriman
dan bertaqwa, berakhlak mulia, menguasai IPTEKS, berpikir produktif, kreatif, memiliki etos
kerja, berdisiplin, serta cerdas dalam memanfaatkan peluang. Untuk mengejawantahkan visi
2025, maka disusunlah visi UNM 2015--2019 yaitu
“Terwujudnya Layanan Prima Tridharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan insan
yang cerdas, profesional, dan bermartabat"
Dengan demikian, visi yang dicanangkan oleh UNM tentu saja tidak boleh dibiarkan
hanya berfungsi sekedar sebagai slogan kosong yang bersifat normatif dan dekoratif. Visi harus
menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang tercermin pada setiap kebijakan dan tindakan
pemimpin, dosen, staf administrasi, dan mahasiswa. Visi tersebut harus menjiwai strategi dan
arah kebijakan UNM.
8
4. MISI
Dalam rangka turut serta mewujudkan visi pendidikan nasional tahun 2015--2019, UNM
tampil dengan visinya yang khas dan spesifik. Di atas kekhasan dan kespesifikan visi UNM ini
secara operasional termanisfestasikan dalam misi yang diemban.
Mengacu pada misi pendidikan nasional tahun 2015--2019, misi UNM adalah:
1) Menyiapkan sumber daya manusia yang profesional di bidang pendidikan dan non-pendidikan
yang:
a. Bertakwa, bermoral, beretika, memiliki integritas keilmuwan, memahami sikap toleransi
dan aspiratif dalam memperjuangkan serta menegakkan kebenaran dan otonomi ilmiah
untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
b. Memiliki sifat dan sikap keteladanan dan kepemimpinan serta keintelektualan sehingga
dapat melaksanakan profesi dengan penuh rasa tanggung jawab, dedikasi, amanah, dan jujur.
c. Berpikir kreatif, cerdas, kritis, dan inovatif dalam memecahkan masalah berbasis
keintelektualan berwawasan kewirausahaan melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
2) Memberikan layanan pendidikan yang prima kepada masyarakat luas dalam meningkatkan
kualitas hidup pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara dengan penekanan:
a. Pendidikan dan pengajaran untuk membekali IPTEKS sehingga menghasilkan sumber daya
manusia yang profesional dan kompetitif di bidang pendidikan dan non-pendidikan.
b. Penelitian untuk menerapkan dan mengimplementasikan temuan IPTEKS yang dapat
berdaya guna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan berdaya sangat tinggi bagi
peningkatan produktivitas dunia industri.
c. Pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan dan mengimplementasikan secara
praktis dan pragmatis hasil temuan IPTEKS yang berbasis teknologi tepat guna dan
kewirausahaan, sehingga masyarakat luas dapat menerapkan dalam kehidupannya untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
3) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat, melalui:
a. Penataan penciptaan iklim berbudaya dan atmosfir akademik di kalangan sivitas
akademika sehingga dapat dihasilkan tenaga kependidikan dan non-kependidikan, baik
tingkat program sarjana maupun pascasarjana, yang profesional, kompetitif, dan visioner.
9
b. Percepatan dan pemberdayaan sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan penelitian,
penulisan buku, dan penyebarluasan temuan IPTEKS dalam rangka pengembangan
kampus UNM sebagai teaching and research university.
c. Percepatan dan pemberdayaan citivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat sebagai sarana dalam penerapan dan pengimplementasian
temuan hasil teknologi tepat guna yang dapat dijadikan sebagai landasan penanaman sikap
kewirausahaan di kalangan masyarakat.
4) Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua warga negara dalam memperoleh
pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keragaman latar belakang sosial budaya,
ekonomi, geografi, dan sebagainya, dengan penekanan pada:
a. Pemberian kesempatan kepada setiap warga negara yang berlatar belakang ekonomi tidak
mampu/miskin untuk memperoleh layanan pendidikan dengan menyediakan berbagai
program beasiswa.
b. Pengembangan kerjasama dengan berbagai pihak terutama pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota untuk mewujudkan pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.
c. Pengkajian dan penerapan IPTEKS yang berorientasi pada berbagai aspek sosial budaya,
ekonomi, geografi, politik, dan sebagainya untuk mewujudkan tatanan kehidupan
masyarakat yang berperadaban.
5) Mengembangkan UNM sebagai teaching and research university menuju world class
university:
a. Pengembangan UNM sebagai pusat keunggulan di bidang pendidikan dan pengajaran yang
berbasis TIK.
b. Pengembangan UNM sebagai pusat kajian dan riset IPTEKS yang mengacu pada tuntutan
masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.
c. Pengembangan sistem informasi dan manajemen berbasis TIK serta kerjasama dengan
lembaga dan institusi di dalam dan di luar negeri dalam rangka mewujudkan UNM sebagai
World Class University.
d. Mengoptimalkan peran dan fungsi penjaminan mutu internal.
10
5. TUJUAN
Untuk merealisasikan Visi misi di atas, maka ditetapkanlah tujuan sebagai berikut:
a. Menghasilkan lulusan tenaga kependidikan dan non-kependidikan profesional yang dapat
diterima sebagai warga masyarakat yang memiliki budi pekerti luhur.
b. Menjadi universitas yang mandiri dan bertata kelola baik (Good University Governance)
yang akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Menghasilkan produk IPTEKS berwawasan kewirausahaan yang menjunjung tinggi nilai-
nilai religius.
d. Memiliki jejaring kerjasama profesional dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dengan pemerintah (pusat dan daerah), BUMN, Swasta, dan institusi-
lembaga-badan lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional untuk kemaslahatan
manusia.
e. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang sarat dengan atmosfir akademik
yang sehat sehingga tumbuh dan berkembang kemampuan intelektual, emosional, sosial
f. Menjaga kualitas penyelenggaraan tri dharama perguruan tinggi menlalui optimalisasi
fungsi dan peran penjaminan mutu internal
6. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan UNM mengacu pada Program Prioritas UNM, sebagai berikut:
a. Peningkatan kegiatan Tri dharma dan kemanfaatannya bagi masyarakat.
b. Peningkatan dan pembakuan sistem penunjang organisasi dan manajemen Perguruan
Tinggi.
c. Peningkatan dan implementasi kerjasama dengan berbagai pihak.
d. Peningkatan standardisasi, akreditasi, sertifikasi, dan pelaporan berbasis IT untuk
mendukung kebijakan Kemdikbud.
e. Peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan profesional sesuai dengan tuntutan pasar
kerja.
f. Peningkatan motivasi dan budaya kompetisi sivitas akademika.
g. Peningkatan prasarana dan sarana dalam meningkatkan kualitas layanan program
akademik dan kemahasiswaan.
h. Pengembangan budaya kewirausahaan dan kemampuan berwirausaha.
11
i. Pengembangan program studi lanjut untuk peningkatan daya saing.
j. Pengembangan dan peningkatan status kelembagaan. fungsi dan peranan Penjaminan
Mutu internal
k. Penerapam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam menunjang kegiatan
akademik secara baik dan konsisten.
7. PILAR STRATEGIS
Pilar strategis pendidikan di UNM mengacu pada Pilar strategis landasan filosofis sebagai
berikut:
a. Pendidikan Pancasila dan UUD RI 1945.
b. Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum 2013 sejalan dengan KKNI
c. Proses Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis.
d. Evaluasi yang terstandardisasi, Akreditasi, dan Sertifikasi yang Memberdayakan.
e. Peningkatan Profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan UNM.
f. Penyediaan Sarana dan prasarana Belajar yang Mendidik dan sesuai Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
g. Pembiayaan Pendidikan sesuai Prinsip Pemerataan dan Berkeadilan.
h. Penyelenggaraan Pendidikan yang Terbuka dan Merata.
i. Pemberdayaan Peran serta Masyarakat.
j. Pusat Pembudayaan dan Pembangunan Masyarakat.
C. ISU-ISU STRATEGIS
1. BIDANG PENDIDIKAN
Isu-isu strategis bidang pendidikan meliputi:
a. Pendidikan yang berkualitas sesuai dengan standar nasional pendidikan, menuju standar
internasional yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
b. Pengembangan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan untuk penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran yang berkualitas
c. Pengembangan sumberdaya pendidikan lainnya untuk penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas.
d. Pengembangan soft-skill mahasiswa untuk meningkatkan daya saing lulusan
e. Peran alumni untuk meningkatkan networking.
12
2. BIDANG PENELITIAN
Isu-isu strategis bidang penelitian meliputi:
a. Peningkatan kapasitas peneliti dan kualitas penelitian.
b. Peningkatan manajemen penelitian.
c. Pengembangan hak kekayaan intelektual
d. Peningkatan publikasi ilmiah (makalah, artikel, buku ajar, teknologi tepat guna, rekayasa
sosial) yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.
3. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Isu-isu strategis bidang pengabdian kepada masyarakat meliputi: Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, didukung oleh kegiatan hasil penelitian dan
dapat menjadi sarana belajar mahasiswa yang efektif serta sarana untuk ikut memberdayakan
masyarakat.
4. BIDANG KERJASAMA
Isu-isu strategis bidang kerjasama meliputi:
a. Perluasan kerjasama di bidang tri dharma dengan instansi pemerintah dan swasta baik
dalam maupun luar negeri untuk mendukung perkembangan UNM.
b. Peningkatan, perluasan dan efektivitas implementasi kerjasama dengan berbagai pihak
untuk mendukung perkembangan UNM
D. KEBIJAKAN AKADEMIK
1. BIDANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
a. Tujuan Pengembangan Pendidikan
Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian
dan sosial sesuai bidangnya.
13
b. Kebijakan
1) Peningkatan mutu proses pendidikan dilakukan melalui penerimaan mahasiswa dengan
menggunakan berbagai jalur seleksi dalam rangka menjaring calon mahasiswa yang
lebih bermutu, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
2) Mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran yang berbasis masalah
dan berpusat pada peserta didik dengan memanfaatkan TIK mutakhir dalam rangka
meningkatkan mutu lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja baik lokal, nasional,
regional maupun internasional.
3) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar dan
mengembangkan keterampilannya secara optimal.
4) Menyiapkan wadah dalam rangka pembinaan, pengembangan diri, kepribadian, bakat,
minat, mahasiswa
5) Memfasilitasi proses pembelajaran yang bermutu melalui penyediaan dosen yang
berkualitas, sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan modern dalam suasana
atmosfir akademik yang kondusif.
6) Memfasilitasi pelaksanaan KKN-PPL terpadu.
6) Mengendalikan mutu proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
melalui penerapan audit mutu akademik internal oleh pusat penjaminan mutu UNM.
7) UNM dapat memberikan gelar Honoris Causa sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
2. BIDANG PENGEMBANGAN PENELITIAN
a. Tujuan Pengembangan Penelitian
1) Menghasilkan penelitian yang sesuai dengan prioritas nasional yang ditetapkan
pemerintah.
2) Menjamin pengembangan unggulan UNM berdasarkan unggulan komparatif dan
kompetitif.
14
3) Mencapai dan meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi
masyarakat Indonesia.
4) Mewujudkan desiminasi hasil penelitian dan perlindungan HKI secara nasional dan
internasional yang dapat menunjang daya saing bangsa dalam percaturan global.
5) Mewujudkan kualitas penelitian sesuai standar nasional penelitian yang meliputi standar
isi, proses, penilaian, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pendanaan/pembiayaan
penelitian. yang sehat, akuntabel, dan transparan dalam struktur organisasi UNM yang
otonom.
6) Mewujudkan keterlibatan mahasiswa program sarjana, program magister, dan program
doktor sebagai upaya pemenuhan persyaratan akademik, sarana pembelajaran,
aktualisasi kompetensi bidang keilmuan dan pengembangan pribadi.
b. Kebijakan Pengembangan Penelitian
1) Mengembangkan rencana induk penelitian UNM sesuai kebijakan nasional.
2) Mengembangkan penelitian unggulan dan mendorong, memperdayakan dan
menfasilitasi peneliti untuk mempublikasikan karya ilmiahnya secara nasional yang
terakreditasi dan karya ilmiah internasional.
3) Mengembangkan relevansi penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan,
kebutuhan dunia kerja serta masyarakat pada umumnya.
4) Meningkatkan perolehan HAKI, Teknologi tepat guna, rekayasa sosial, jejaring kerja
sama, dan buku ajar sesuai bidang keahlian peneliti.
5) Memanfaatkan IPTEKS dalam pengembangan Unit Bisnis hasil penelitian dalam
menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan sebagai perwujudan visi, dan misi UNM
untuk kesejahtraan masyarakat.
6) Meningkatkan kualitas penelitian sesuai standar nasional penelitian yang meliputi
standar isi, proses, penilaian, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pendanaan/pembiayaan penelitian. yang sehat, akuntabel, dan transparan dalam
struktur organisasi UNM yang otonom.
7) Meningkatkan keterlibatan mahasiswa program sarjana, program magister, dan
program doktor sebagai upaya pemenuhan persyaratan akademik, sarana
pembelajaran, aktualisasi kompetensi sesuai bidang keilmuan dan pengembangan
pribadi.
15
8) UNM wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian untuk seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, desiminasi hasil penelitian,
peningkatan kapasitas peneliti, insentif publikasi ilmiah atau insentif hak kekayaan
intelektual (HKI).
3. BIDANG PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
a Tujuan Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat
a) Mengembangkan manajemen pengabdian kepada masyarakat yang sehat, akuntabel, dan
transparan dalam struktur organisasi UNM yang otonom.
b) Meningkatkan kuantitas maupun kualitas pengabdian kepada masyarakat termasuk
dalam pemerolehan HAKI dalam rangka mendorong pencapaian visi, misi UNM dalam
kerangka atmosfir akademik yang kondusif,
c) Mengembangkan penerapan IPTEKS hasil penelitian dalam menunjang daya saing
bangsa dalam percaturan global.
d) Meningkatkan kualitas pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
penuntasan permasalahan di bidang pembangunan pendidikan khususnya dan sosial
kemasyarakatan pada umumnya.
b. Kebijakan Pendembangan Pengabdian kepada Masyarakat
a) Meningkatan relevansi pengabdian kepada masyarakat sesuai kebutuhan stakeholder
melalui pengembangan dan penetapan standar pengabdian kepada masyarakat.
b) Menerapkan manajemen mutu terpadu, akuntabel dan transparansi dalam
pengelolaan pengabdian kepada ,masyarakat.
c) Meningkatkan kualitas hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui
optimalisasi monitoring dan evaluasi setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat
d) Meningkatkan motivasi dan kemampuan tenaga pendidik dalam merancang,
melaksanakan, memonev dan melaporkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
secara berkelanjutan.
e) Meningkatkan pendapatan institusi dari kegiatan layanan kepada masyarakat.
16
4. BIDANG PENGEMBANGAN KERJASAMA INSTITUSIONAL
a. Tujuan Pengembangan Kerjasama
1) Mendapatkan sinergi yang dapat mendukung pengembangan otonomi UNM.
2) Mempertajam fokus pengembangan UNM di setiap bidang pengembangan menuju
pencapaian kualitas sesuai standar nasional pendidikan tinggi menuju pencapaian standar
internasional.
c. Kebijakan Pengembangan Kerjasama
a) Pemahaman budaya akademik dan budaya organisasi yang baik kepada seluruh civitas
akademika dan tenaga kependidikan UNM
b) Pengembangan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, dan donor lainnya baik
lokal, nasional, maupun regional dan internasional di bidang pendidikan, penelitian,
pengabdian pada masyarakat, beasiswa, pertukaran mahasiswa dan dosen.
c) Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengikuti program
multikultural dalam studi maupun dalam interaksi sosialnya melalui kerjasama dalam
meningkatkan pemahaman lintas budaya.
d) Pemberian kesempatan kepada mahasiswa asing untuk melanjutkan studi di UNM
e) Pengembangan kerjasama dalam pelaksanaan KKN dan PPL Internasional
E. ASAS PENYELENGGARAAN
Kegiatan akademik di lingkungan UNM diselenggarakan dengan berpedoman pada
sembilan prinsip utama sebagai pegangan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi kegiatan akademik.
Prinsip-prinsip tersebut, meliputi: (a) akuntabilitas, (b) transparansi, (c) kualitas, (d)
kebersamaan, (e) kerakyatan, (f) hukum, (g) manfaat, (h) kesetaraan, (i) kemandirian.
F. PENUTUP
1. Sebelum ditetapkannya Kebijakan Akademik 2015–2020 ini, terlebih dahulu dibahas dan
disahkan oleh senat UNM, dan mendapat persetujuan dan penetapa oleh rektor sesuai tugas
dan fungsinya sebagai Pemipin UNM berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang telah ada sebelumnya.
17
2. Untuk menjamin keberhasilan implementasi Kebijakan Akademik ini, maka terlebih dahulu
disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan di lingkungan UNM, yaitu sivitas
akademika.
3. Segala hal yang diatur dalam Kebijakan Akademik ini dan tidak memerlukan peraturan
lebih lanjut dapat langsung diimplementasikan, sedangkan hal-hal yang belum dapat
diimplementasikan dan masih memerlukan peraturan lebih rinci, peraturannya segera
dirumuskan secara tersendiri oleh unit terkait dan bekerjasama dengan Pusat Penjaminan
Mutu.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam kebijakan akademik ini, akan diatur kemudian melalui
keputusan rektor.