Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

37
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL BEASISWA SISWA MISKIN (BSM) SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA DAN SMK KOTA BOGOR TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA BOGOR DINAS PENDIDIKAN JL. RAYA PAJAJARAN NO. 125 BOGOR TELP/FAX (0251) 8341101 KATA PENGANTAR

description

BSM

Transcript of Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Page 1: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL

PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIALBEASISWA SISWA MISKIN (BSM)

SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA DAN SMK KOTA BOGOR TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS PENDIDIKANJL. RAYA PAJAJARAN NO. 125 BOGOR

TELP/FAX (0251) 8341101

KATA PENGANTAR

Dalam lingkup regional, Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan Visi dan Misi yang mengupayakan proses percepatan pembangunan pendidikan. Visi tersebut menyatakan sebuah cita-cita dan kehendak yang kuat mensejahtrakan masyarakat Kota Bogor yaitu : ‘”Tercapainya Masyarakat Kota Bogor Yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera Tahun 2013.” Sedangkan VISI Dinas

Page 2: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Pendidikan Kota Bogor yaitu Terwujudnya Masyarakat Kota Bogor yang Dinamis dan Trampil

Dalam rangka mencapai Visi tersebut, Pemerintah Kota Bogor untuk Tahun 2009-2013 menetapkan kebijakan proitas yang harus menjadi perhatian dan fokus dari semua gerak dan dinamika pembangunan di Kota Bogor yaitu upaya meningkatan Kualitas dan Produktifitas Suber Daya Manusia melalui Bidang Pendidikan.

Sejalan dengan upaya menuju ke arah itu, Pemerintah Kota Bogor Tahun 2012 meluncurkan Bantuan Sosial/Beasiswa Siswa Miskin (BSM) bagi siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta dari keluarga ekonomi kurang mampu.

Bantuan tersebut diberikan kepada siswa kurang mampu yang bersekolah sSD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta, dengan tujuan pertama agar siswa lulusan SMP/sederajat yang secara ekonomi kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan menengah. Kedua, siswa yang kurang mampu pada umumnya justru lebih banyak bersekolah di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta, dan ketiga, angka putus sekolah sebagian besar siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta disebabkan kerana Faktor ekonomi.

Agar program pemberian bantuan Pemerintah Kota Bogor tersebut dapat terlaksana dengan baik, lancar dan tetap sasaran, maka disusun Pedoman Teknis Operasional Penyaluran Dana Beasiswa Siswa Miskin untuk digunakan sebagai acuan kerja bagi semua pihak yang terlibat sehingga setiap langkah kegiatan dapat dikerjakan secara terencana dan terpadu serta dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Bogor, 2013

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor

Dra. Hj. Fetty Qondarsyah, M.SiPembina Utama MudaNIP. 19581024 198603 2 005

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR .......................................................................................................................

i

DAFTAR ii

Page 3: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

ISI ................................................................................................................................KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR .........................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1B. MAKSUD DAN TUJUAN 2C. HASIL YANG DIHARAPKAN 2D. DASAR HUKUM 3

BAB II PENGERTIAN, KRITERIA, KUOTA DAN PENDATAANA. PENGERTIAN 4B. KRITERIA PENERIMA BSM 5C. KUOTA DANA BSM 5D. PENDATAAN 6

BAB III PRINSIP DAN MEKANISME DANA BANTUANA. PRINSIP DASAR 7B. MEKANISME PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL 8C. LAPORAN 10

BAB IV PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIALA. PRINSIP DASAR 11B. KOMPONEN PENGGUNAAN DANA 12

BAB V MONITORING DAN EVALUASIA. MONITORING DAN SUPERVISI 13B. PENGAWASAN 14C. EVALUASI 15

BAB VI PENUTUP ........................................................................ 18

LAMPIRAN .................................................................................. 19

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Salah satu langkah pemerintah dalam mencedaskan kehidupan bangsa

yaitu melalui pelayanan pendidikan untuk semua (education for all).

Sebagaiman dimaklumi, sampai saat ini sebagaian besar masyarakat Indonesia

berada pada taraf ekonomi dibawah rata rata, sehingga kesadaran akan

kebutuhan pendidikan masih rendah. Padahal saat ini daya saing Indonesia di

tingkat global masih sangat kecil. Berkenaan dengan masalah kesempatan

Page 4: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

memperoleh pendidikan bagi masyarakat pada kelompok tersebut, maka

Pemerintah Kota Bogor berupaya menyusun kebijakan yang berkenaan dengan

program pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan

peningkatan mutu pendidikan.

Sebagai perwujudan dari upaya meningkatkan APK APM jenjang

pendidikan menengah secara gradual hingga mencapai target, maka langkah

yang ditempuh adalah meningkatkan angka melanjutkan lulusan jenjang

SMP/MTs/Sederajat ke jenjang pendidikan menengah dan mencegah terjadinya

Drop Out (DO) pada jenjang SMA/MA dan SMK terutama yang diakibatkan oleh

keterbatasan ekonomi orang tua.

Dalam upaya mendukung program pemerintah dalam rintisan pendidikan

12tahun, serta mempertahankan dan mendorong anak dari keluarga tidak

mampu di Kota Bogor pada usia jenjang pendidikan menengah agar tetap

bersekolah di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK, maka Pemerintah Kota Bogor

pada tahun 2013 kembali memberikan Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM)

Sekolah Menengah yang merupakn kelanjutan dari program tahun-tahun

sebelumnya.

Agar bantuan biaya pendidikan untuk siswa miskin ini efektif dan tepat

sasaran, maka seluruh program kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan

prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas serta efesiensi dan efektifitas. Untuk itu

dibutuhkan mekanisme yang jelas dan sederhana agar dapat diimplementasikan

secara mudah dan lancar, namun tetap dapat dipertanggungjawabkan

berdasarkan ketentuan yang berlaku. Mekanisme tersebut selanjutnya

dituangkan menjadi sebuah pedoman yang disebarluaskan dan dijadikan acuan

bagi pihak-pihak terkait.

Dengan adanya pedoman ini diharapkan setiap langkah atau sanksi yang

akan dilakukan oleh setiap pihak dapat diatur secara jelas dan tegas, sehingga

dapat diminilisasi kemungkinan terjadinya peluang kesalahan pada tingkat

pelaksanaanya serta akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi terhadap

tingkat pencapaian keberhasilan program. Untuk maksud itulah, maka Pedoman

Teknis Operasional Pemberian Beasiswa Siswa Miskin (BSM) SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA dan SMK tahun 2013 diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Daerah Kota

Bogor.

B.MAKSUD DAN TUJUAN

Page 5: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Pedoman Teknis Oprasional Pemberian Beasiswa Siswa Miskin (BSM)

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK tahun 2013 dimaksudkan untuk memberikan

arah dan acuan teknik yang jelas bagi pihak yang terkait di Kota Bogor dalam

mengelola, menyalurkan dan memanfaatkan dana Beasiswa Siswa Miskin di

Kota Bogor. Sedangkan tujuan melalui penyusunan pedoman teknis ini antara

lain :

1. Menyediakan acuan teknis bagi pihak terkait di Kota Bogor dan satuan

pendidikan tentang prosedur penyaluran dan pemanfaatan dana Beasiswa

Siswa Miskin

2. Menyediakan acuan teknis bagi pihak terkait di Kota Bogor tentang tugas-

tugas yang harus di laksanakan sesuai dengan fungsi dan peran masing-

masing pihak dalam rangka penyaluran dan pemanfaatan dana Beasiswa

Siswa Miskin

3. Menyediakan acuan teknis bagi pihak terkait di Kota Bogor tentang

persyaratan dan dokumen yang digunakan dalan rangka penyaluran dan

pemanfaatan dana Beasiswa Siswa Miskin.

4. Mewujudkan sinergitas langka antara Satuan Pendidikan, Kota Bogor dalam

melakukan penyaluran dan pemanfaatan dana Beasiswa Siswa Miskin./

C. HASIL YANG MAKSIMAL

Hasil yang diharapkan melalui penyusunan Pedoman Teknis Oprasional

Pemberian Beasiswa Siswa Miskin (BSM) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

Tahun 2013 antara lain :

1. Terlaksananya dengan baik kegiatan penyaluran dan pemanfaatan dana

Beasiswa Siswa Miskin se-kota Bogor tahun 2013 sesuai sasaran program.

2. Tersalurkan dan termanfaatkannya dana Beasiswa Siswa Miskin dengan tepat

sasaran, tepat waktu dengan memperhatikan prinsip transparasi,

akuntabilitas, serta efisiensi dan efektifitas program.

3. Kenaikan APK APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK di Kota Bogor secara

signifikan pada akhir tahun 2013.

D.DASAR HUKUM

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman Teknis

Oprasional Pemberian Beasiswa Siswa Miskin(BSM) SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan

SMK pada tahun 2013 adalah :

Page 6: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara

yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme ( lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, tambahan lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor. 3851)

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Peraturan Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 4437) sebagaimana telah

beberapa kali di uubah terakhir dengan undang-undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang perubahan Kedua atas undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Repuplik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 59, Yambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan

Keuangan Daerah ( Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4578 ).

4. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

keuangan Daerah, sebagaiman telah di ubah dengan aturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007.

5. Peraturan Daerah Kota Bogor nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok Pokok

Pengelolaan Keuangan daerah ) Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2007

Nomor 7 seri E).

6. Peraturan Daerah Kota Bogor nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah kota Bogor tahun 2008

Nomor 2 seri E).

7. Peraturan Daerah Kota Bogor nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah kota Bogor tahun 2008 Nomor 3 seri

D).

BAB II

PENGERTIAN, KRITERIA, KUOTA, DAN PENDATAAN

A. PENGERTIAN

Dana Beasiswa Siswa Miskin adalah dana Bantuan Sosial bersumber dari

APBD Daerah Kota Bogor yang diberikan untuk Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

dan SMK Negeri/Swasta di Daerah Kota Bogor.

Page 7: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Dana BSM bagi siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/swasta

ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 1 Tahun 2012 tanggal

6 Februari 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) tahun 2012

Jumlah dana Beasiswa Siswa Miskin yang dialokasikan pada tahun ini

adalah :

1. Rp. 1.512.000.000 bagi 4200 siswa yang tercatat sebagai siswa miskin

yang masih aktif disekolah SD/MI Negeri dan Swasta,

2. Rp. 2.200.000.000 bagi 4000 siswa anak yang tercatat sebagai siswa

miskin yang masih aktif disekolah SMP/MTs Negeri dan Swasta,

3. Rp. 3.198.000.000 bagi 4100 siswa yang tercatat sebagai siswa miskin

yang masih aktif disekolah SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta,

SD/MI alokasi dana yang di tetapkan sebesar Rp. 360.000,- (tiga ratus enam

puluh ribu rupiah) per siswa per tahun pelajaran, SMP/MTs alokasi dana yang di

tetapkan sebesar Rp. 550.000,- (lima latus lima puluh ribu rupiah) per siswa per

tahun pelajaran sedangkan SMA/MA maupun SMK, alokasi dana yang ditetapkan

adalah sebesar Rp. 780.000,- (tujuh ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) per

siswa pertahun pelajaran.

Untuk selanjutnya, Dana Beasiswa Siswa Miskin sebagaimana diuraikan

dalam pengertian di atas disebut BSM.

B. KRITERIA PENERIMA BSM

Kriteria Sekolah Penerima Bantuan :

1. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta yang berada di Kota

bogor yang telah memiliki izin operasional yang dikeluarkan oleh

Dinas Pendidikan Kota Bogor, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan

Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bogor atau Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat.

2. Memiliki Izin Pendirian Yayasan

3. Kepala Sekolah Memiliki Izin Memimpin Sekolah atau Rekomendasi dari

Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Kriteria Siswa Penerima Bantuan :

1. Siswa masih aktif disekolah yang bersangkutan, dibuktikan dengan

surat keterangan dari kepala sekolah setempat

2. Siswa berasal dari keluarga tidak mampu, yang Berdomosili di Kota

Bogor di buktikan dengan surat keterangan dari RT/RWdibuktikan

Page 8: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

dengan surat keterangan tidak mampu(SKTM) dari Kelurahan

setempat.

3. Siswa tidak sedang mendapat beasiswa dari sumber lain

4. Diutamakan siswa berasal dari keluarga tidak mampu atau yang

terancam DO karena faktor ekonomi

C. KUOTA DANA BSM

1. Kuota dana BSM tahun 2013 untuk SD/MI

No Jenjang

Jumlah

Siswa

Alokasi

Satuan

(Rp)/Tahun

Jumlah (Rp)

1. SD/MI Negeri/Swasta 4200 360.000,- 1.512.000.00

0

2. Kuota dana BSM tahun 2013 untuk SMP/MTs

No Jenjang

Jumlah

Siswa

Alokasi

Satuan

(Rp)/Tahun

Jumlah (Rp)

1. SMP/MTs Negeri/Swasta 4000 550.000,- 2.200.000.000

3. Kuota dana BSM tahun 2013 untuk SMA/MA dan SMK

No Jenjang

Jumlah

Siswa

Alokasi

Satuan

(Rp)/Tahun

Jumlah (Rp)

1. SMA/MA/SMK

Negeri/Swasta

4100 780.000,- 3.198.000.000

D.PENDATAAN

1. Instrumen Pendataan

a. Daftar Nominator Sementara (DNS)

Daftar Nominator Sementara (DNS) merupakan daftar yang

disampaikan oleh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

Negeri/Swasta yang berisi siswa tersebut calon penerima dana BSM

yang masih aktif mengikuti pembelajaran/sekolah di Kota Bogor. Data di

buat dalam bentuk file digital yang disampaikan oleh sekolah ke Dinas

Pendidikan Kota Bogor.

b. Daftar Nominator Tetap (DNT)

Page 9: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

DNT penerima dana BSM merupakan daftar yang berisi data siswa

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK penerima BSM yang masih aktif

mengikuti pembelajaran/sekolah di Kota Bogor yang ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Sekolah sebagai Penerima Dana BSM Tahun Anggaran

2013 atas dasar DNS dari sekolah.

c. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

SKTM merupakan surat keterangan yang digunakan untuk mendata

siswa calon Penerima Dana BSM di Kota Bogor yang dikeluarkan dan

ditandatangani oleh RT tempat siswa calon penerima bantuan tinggal

dan dilegalisir oleh Kepala sekolah siswa bersangkutan serta diajukan ke

Dinas Pendidikan Kota Bogor sebagai calon penerima dana Bantuan

Sosial untuk Siswa Miskin.

2. Pengolahan Data BSM di Dinas Pendidikan Kota Bogor

a. Menerima proposal sekolah penerima dana Bantuan Sosial

b. Menerima daftar nominator nama penerima Bantuan Sosial

c. Menerima daftar siswa penerima dana BSM dari sekolah yang

ditandatangani oleh Kepala Sekolah

d. Merekap dan memverifikasi daftar sekolah dan daftar nominator tetap

penerimaan BSM

e. Membuat usulan SK Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor tentang usulan

sekolah penerima BSM

f. Mengajukan usulan sekolah calon penerima bantuan ke Walikota

g. Membuat SK Calon Penerima BSM yang ditandatangani oleh Kepala

Dinas Pendidikan Kota Bogor.

3. Mekanisme Pendataan

1. Mekanisme Pendataan di Dinas Pendidikan

a. Mensosialisasikan program BSM ke sekolah sekolah di Kota Bogor

b. Mensosialisasikan Pedoman Teknis Operasional Pemberian BSM

c. Menerima Daftar Nominator Nama penerima BSM dalam bentuk soft

copy

d. Menerima daftar nominator tetap calon penerimaan BSM SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA dan SMK yang telah ditetapkan dalam surat

Keputusan Kepala Sekolah

e. Menganalisa daftar nominator sementara (DNS) calon penerima BSM

yang telah ditandatangani Kepala Sekolah

Page 10: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

f. Memproses untuk penetapan DNT Siswa calon Penerima BSM dengan

surat Keputusan Kepala Sekolah dengan Kouta yang telah ditetapkan

dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan.

g. Menetapkan Daftar Nominator Tetap Penerima BSM dengan Keputusan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor

2. Mekanisme Pendatan di tingkat Sekolah

a. Memilih siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta yang

berdomisili Kota Bogor berasal dari keluarga tidak mampu

b. Menerima SKTM dari siswa calon penerima BSM

c. Memverifikasi SKTM

d. Melegalisir SKTM

e. Mengajukan usulan calon penerima BSM ke Dinas Pendidikan Kota

Bogor (dilengkapi lampiran lampiran)

3. Mekanisme Pendataan di tingkat RT

a. Memverifikasi Data anak yang berasal dari keluarga tidak mampu di lingkungannya yang mengusulkan untuk membuat SKTM

b. Menerbitkan SKTM yang telah di tandatangani oleh orang tua siswa.

BAB III

PRINSIP DAN MEKANISME PENYALURAN DANA BANTUAN

A.PRINSIP DASAR

Prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam penyaluran dana BSM antara lain

:

1. Penerimaan dana BSM Tahun Anggaran 2013 seluruhnya berjumlah 4200

siswa SD/MI, 4000 siswa SMP/MTs dan 4100 siswa SMA/MA/SMK ditetapkan

dalam DNS calon penerima BSM oleh sekolah serta ditetapkan dalam DNT

Penerima BSM oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor

2. Setiap penerima dana BSM harus menerima secara tunai dan utuh dana

bantuan untuk biaya pendidikannya yang peruntukannya sebagaimana

komponen biaya pendidikan.

3. Dana BSM yang tidak tersalurkan/tidak terserap karena :

a. Penerima menolak dana BSM

b. Penerima dana BSM sudah tidak aktif sekolah, atau tidak dapat

diketahui keberadaanya;

c. Penerima dana BSM meninggal dunia

Page 11: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

d. Penerima dana BSM melanggar disiplin/aturan dan terkena tindak

pidana dapat dialokasikan kepada siswa miskin yang lain yang

memenuhi persyratan.

B.MEKANISME PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL

Pencairan Dana BSM dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Sekolah mengajukan Permohonan Pencairan Dana BSM (sesuia format

terlampir) kepada Pengelola Dana BSM Dinas Pendidikan Kota Bogor yang

bersangkutan dengan melampirkan :

a. Surat Permohonan Pencairan kepada Walikota

b. Proposal, termaksud didalamnya:

- Rencana Penggunaan Bantuan

- Daftar Nominator Sementara (DSN)

c. Kuitansi rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, dibubuhi cap dan

ditandatangani oleh penerima BSM yang bersangkutan

d. Fotocopy Buku Rekening bank atas nama

Sekolah/Yayasan/Lembaga/Organisasi penerima BSM

e. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Ketua/Pimpinan Kelompok/Penerima

BSM;dan

f. Surat Pernyataan PertanggungJawaban dari Penerima BSM

2. Dinas Pendidikan Kota Bogor mengumpulkan berkas Permohonan

Pencairan Dana BSM beserta lampirannya dari sekolah-sekolah yang

bersangkutan

3. Dinas Pendidikan Kota Bogor menyerahkan dokumen Usulan Pencairan

Dana BSM SMA/MA dan SMK beserta lampirannya kepada Pemerintah Kota

Bogor melalui kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas,

Aksesibilitas dan Revelisasi SMA/MA dan SMK di Kota Bogor

4. Dinas Pendidikan Kota Bogor melakukan verifikasi kelengkapan dokumen

usulan Pencairan Dana BSM dan selanjutnya menyampaikan permohonan

pencairan kepada Walikota Bogor dengan berkas yang terdiri dari

1) Surat Permohonan Pencairan Dana BSM beserta lampiranya dari

sekolah-sekolah calon penerima dana bantuan;dan

2) Surat Keputusan Kepala Dinas Penididkan Kota Bogor tentang

Penentapan Penerima BSM beserta lampirannya yaitu

a. Daftar Nominator Tetap(DNT) Penerima Dana BSM

b. Surat Keterangan Tidak Mampu(SKTM)

Page 12: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

5. Dalam hal Dana BSM tidak dapat disalurkan kepada penerima karena

alasan-alasn sebagaimana tersebut pada poin A.3 diatas, maka sekolah

dapat merelokasikan Dana BSM dengan catatan sebagai berikut:

a. Dana BSM direlokasikan kepada siswa miskin yang belum menerima

dan bantuan disekolah yang bersangkutan.

b. Dana BSM baru dapat direlokasikan kepada siswa miskin yang lain

setelah sekolah menyerahkan Surat Pernyataan Kepala Sekolah

tentang Perubahan Nama Penerima Dana BSM yang dilampiri:

1) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

2) Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kelurahan atas nama siswa

penerima pengganti

c. Dinas Pendidikan Kota Bogor menyerahkan Surat Pernyataan

Penggantian Nama Penerima Dana BSM kepada Dinas Pendidikan Kota

Bogor melalui Bidang Pendidikan menengah dan Tinggi dengan

lampiran:

1) DNT Pengganti2) SKTM Siswa Penerima Pengganti

d. Mekanisme pencairan dana BSM ke Rek. Sekolah/komite setelah menerima SP2D dari Tim Anggaran Keuangan Sekretariat Daerah Kota Bogor, yang dapat dicairkan d Bank bjb per 6 (enam) bulan.

C. LAPORAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan

Program BSM, pengelola program diwajibkan untuk melaporkan hasil

kegiatannya kepada pihak terkait. Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh

pelaksana program adalah yang berkaitan dengan penerima bantuan,

penyaluran, penerapan dan pemanfaatan dana. Adapun petunjuk penyusun

laporan pertanggungjawaban keuangan akan disajikan secara terpisah

Laporan kegiatan pembinaan dan penyaluran dana BSM yang dilakukan

oleh Sekolah. Terdiri atas :

a. Laporan Penyaluran Dana BSM, yaitu:

Laporan tentang kegiatan penyaluran dana BSM yang dilakukan oleh

Sekolah kepada siswa penerima dana bantuan di sekolah masing-masing,

dilengkapi dengan Bukti Penerimaan Dana bantuan oleh penerima dana

bantuan.

b. Laporan Pembinaan Penerima Dana BSM, yaitu:

Page 13: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Laporan kegiatan pembinaan kepada penerima dana bantuan yang

dilakukan oleh Kepala Sekolah. Kegiatan pembinaan dilakukan oleh Sekolah

kepada para siswa dengan didampingi oleh para orang tua penerima dana

bantuan, yang dilakukan sebelum penerima dana bantuan mengambil dana

bantuan. Dalam kegiatan pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah harus

menjelaskan tentang pemanfaatan dana BSM agar sesuai sengan peruntukan

yang semestinya.

Laporan kegiatan penyaluran dan pembinaan ini disampaikan sebanyak

2(dua) rangkap kepada Kepala Dinas Pendidikan kota Bogor paling lambat

1(satu) Bulan setelah dilakukannya penyaluran dana BSM oleh Kepala

Sekolah.

BAB IV

PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL

A. PRINSIP DASAR

Prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan dana BSM

adalah :

1. Pengguna dana BSM adalah siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

yang berasal dari keluarga tidak mampu yang ditetapkan sebagai

penerima dana BSM

2. Penggunaan dana BSM harus langsung dirasakan manfaatnya oleh

siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sesuai dengan peruntukan

yang seharusnya dalam membantu pembiyayaan pendidikan dengan

pengawasan orang tua/wali dan pembina dari Kepala Sekolah dan

Dinas Pendidikan Kota Bogor

3. Penggunaan dana BSM oleh setiap siswa dilakukan secara optimal

dalam tahun anggaran 2013 dengan jumlah alokasi biaya pendidikan

sebesar Rp. 360.000,- untuk SD/MI, Rp. 550.000,- untuk SMP/MTs, dan

780.000,- untuk SMA,MA/SMK Rp 1 (satu) tahun.

4. Alokasi penggunaan dana BSM untuk setiap komponen disesuaikan

dengan ketersediaan dana kebutuhan prioritas siswa 4(empat)

komponen penggunaan dana BSM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

terdiri atas :

1) Iuran Bulanan/SPP

2) Pembelian Perlengkapan Siswa

Page 14: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

3) Biaya transportasi siswa ke sekolah

4) Biaya lain yang diperlukan siswa unutuk mendukung proses KBM

5. Penerima dana BSM tidak sedang atau akan menerima Beasiswa

sejenis dari sumber lain pada Tahun anggaran 2013

B. KOMPONEN PENGGUNA DANA

4 (empat) Komponen biaya pendidikan yang diperuntukan penyalurannya

dari BSM meliputi:

1. Iuran Bulanan/SPP

Iuran Bulanan/SPP adalah iuran yang dibayarkan setiap bulan oleh

siswa kesekolah

2. Pembelian Perlengkapan Siswa

Pembelian Perlengkapan Siswa adalah berupa seragam yang dipakai

siswa selama KBM disekolah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA

dan SMK terdiri dari baju w arna putih dan bawahan warna abu

dengan kelengkapan atribut.

3. Biaya Transportasi kesekolah

Biaya Transportasi kesekolah adalah biaya yang dikeluarkan untuk

pulang pergi siswa dari rumah kesekolah setiap hari selama mengikuti

KBM.

4. Biaya lain yang diperlukan siswa untuk mendukung proses KBM.

Biaya lain yang diperlukan siswa untuk mendukung KBM adalah biaya

yang dibutuhkan siswa untuk memperlancar kegiatan pembelajaran,

seperti pembelian alat tulis, buku catatan, bahan pratikum, fotocopy, dan

sebagainya

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Agar program ini berjalan dengan lancar dan transparasi maka perlu

dilakukan monitoring dan pengawasan yang dilakukan secara efektif dan

terpadu. Berdasarakan sifatnya, kegiatan monitoring dapat menjadi monitoring

internal dan monitoring eksernal. Monitoring internal adalah monitoring yang

dilakukan oleh tim pengelola data tingkat Kota Bogor . monitoring internal ini

bersifat supervisi Klinis. Yaitu melakukan monitoring dan ikut menyelesaikan

masalah jika ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan program penyaluran

BSM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Kota Bogor. Monitoring Eksternal lebih

Page 15: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

bersifat Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan melakukan analisis

terhadap dampak program. Kelemahan dan rekomendasi untuk perbaikan

program. Monitoring Eksternal ini dapat dilakukan oleh Balitbang atau Lembaga

Independen lainnya yang kompeten.

A. MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan

pemantauan. Pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap

pelaksanaan program BSM. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk

meyakinkan bahwa dana bantuan yang diterima oleh yang berhak dalam

jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat. Komponen utama yang

di monitor antara lain:

1. Alokasi dana sekolah penerimaan bantuan

2. Penyaluran dan penggunaan dana

3. Pelayanan dan penanganan pengaduan

4. Administrasi Keuangan

5. Pelaporan

Pelaksanaan kegiatan monitoring dilakukan oleh Tim Pengelola BSM Kota

meliputi:

a. Monitoring pelaksanaan program

1. Monitoring ditunjukan untuk memantau penyaluran dana

2. Responden terdiri dari : Tim Pengelola data Tk.Kota. Kepala

Sekolah/Bendahara/Guru/Siswa

3. Motoring dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada saat

persiapan penyaluran dana dan paska penyaluran dana . Monitoring

yang dilakukan pada saat persiapan digunakan untuk melakukan

verifikasi data calon penerima BSM . Sedangkan monitoring yang

dilakukan pada paska penyaluran dana dimaksudkan untuk

memantau keterlaksanaan program pemberian Bantuan Sosial di

tingkat Sekolah dan tingkat Kota Bogor.

b. Monitoring kasus pengaduan dan penyelewengan dana

1. Monitoring kasus pengaduan ditunjukan untuk melakukan fact

finding, investigasi, dan menyelesaikan masalah yang muncul

dilapangan

Page 16: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

2. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan

penanganan pengaduan

3. Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam menangani

pengaduan dan penyimpangan yang dilakukan sesuai kebutuhan

4. Koresponden disesuaikan dengan kasus yang terjadi

5. Kegiatan monitoring kasus pengaduan akan dilaksanakan sesuai

dengan masalah dan kebutuhan dilapangan

B. PENGAWASAN

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang

bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah yang

berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang, pembocoran, dan

pemborosan keuangan negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan

lainnya.

Pengawasan program BSM meliputi pengawasan melekat yaitu

pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi

kepada bawahannya baik tingkat Kota maupun Sekolah. Dalam rangka

transparasi pelaksanaan program Beasiswa Siswa Miskin. Program ini juga

dapat diawasi oleh unsur masyarakat dan unui-unit pengaduan

masyarakat lainnya.

Apabila terdapat indikasi penyimpangan yang dapat merugikan

negara dan/atau sekolah dan/atau siswa maka akan diberikan sanksi.

Sanksi berupa mengembalikan dana kepada Negara dan atau di proses

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. EVALUASI

Evaluasi terhadap suatu program terdiri atas Evaluasi Proses dan

Evaluasi Hasil Kegiatan.Evaluasi Proses dilaksanakan selama kegiatan

sedang berlangsung dan bertujuan untuk mengetahui tingkat

kemajuan/prestasi dari pelaksanaan tiap-tiap tahap kegiatan serta

masalah/kendala yang dapat menghambat kelancaran proses kegiatan

tersebut.

Hal ini akan berguna untuk mengatasi masalah secara dini dan

menghilangkan hambatan yang dapat mengganggu kelancaran

pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Page 17: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Evaluasi proses kegiatan ditingkat sekolah dilakukan oleh Kepala

Sekolah melalui supervisi dan pengawasan melekat terhadap tim kerja

yang telah dirujuk. Ditingkat Kota, Evaluasi proses kegiatan dilakukan

melalui supervisi terhadap pejabat/kelompok kerja yang ditugasi

menangani kegiatan dan monitoring ke sekolah-sekolah selama kegiatan

sedang berlangsung . Hal yang sama berlaku pula untuk proses kegiatan

ditingkat kota .

Hasil supervisi dan pengawasan tersebut perlu segera dievaluasi

dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait untuk segera

ditindaklanjuti . Dengan demikian kesalahan, kendala dan masalah yang

terjadi dapat segera diatasi dan dicari solusinya.

Evaluasi Hasil Kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan dan

bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program serta sebagai

bahan laporan kepada penentu kebijakan.

Berdasarkan hal diatas, semestinya monotoring kegiatan dapat

dilakukan dua kali yaitu pada saat kegiatan sedang berlangsung dan pada

akhir kegiatan. Hasil monotoring perlu segera dianalisa, dievaluasi dan

dilaporkan sebab jika tidak, monotoring yang dilakukan tidak akan efektif

dan hanya menyebabkan ketidak-efesienan (un-efficiency) biaya.

Page 18: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

BAB VIPENUTUP

Pelaksanaan suatu program kegiatan dapat berjalan dengan baik

apabila setiap pemangku kegiatan mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Siapa yang mengerjakan bagaimana mengerjakannya, dan apabila

pekerjaan tersebut harus diselesaikan.

Dengan adanya Pedoman Teknis Operasional Pemberian BSM

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Tahun 2013 diharapkan pelaksanaan

yang terlibat dalam kegiatan tersebut mulai dari tingkat Pemerintah Kota

Bogor, Dsinas Pendidikan sampai tinkat sekolah mengetahui tugas dan

tanggungjawabnya masing masing serta dapat melaksanakannya dengan

baik dan menyelesaikan tugas tersebut tepat waktunya.

Dalam pelaksaan kegiatan, tak kalah penting adanya koordinasi

yang baik diantara para pelaksana sehingga tercipta susana kerja yang

harmonis dan tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih. Untuk itu

pedoman ini perlu disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan

yang terlibat didalamnya.

Selanjutnya dalam rangka akuntabilitas dan transparansi publik,

program ini perlu pula disosialisasikan kepada masyarakat/orangtua siswa

terkait. Dengan demikian masyarakat dapat mamahami maksud dan

tujuan pemberian bantuan tersebut dan ikut memberikan dukungan unruk

kelancaran pelaksanaan program, serta dapat merasakan manfaat

pemberian bantuan tersebut.

Para pelaksana kegiatan hendaknya bersedia mendalami isi

pedoman ini dan ikut memberikan masukan berupa usul dan saran guna

penyempurnaan pedoman ini serta melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggung jawab sehingga harapan Walikota dan kita semua untuk

meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan relevansi pendidikan di Kota

Page 19: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Bogor melalui pemberian bantuan ini dapat mencapai sasaran dan

tujuannya.

LAMPIRAN

Contoh sitematika pengajuan proposal

Page 20: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

BAB I

1. Surat Permohonan Bantuan BSM (Bansos)Ditunjukan Ke Bapak Walikota 2. Kata Pengantar3. Lembar Pengesahan (ditandangani Kepsek dan Komite), untuk sekolah

Negeri ditandatangi Komite dan mengetahui Kepsek4. Latar Belakang5. Profil Sekolah6. Tujuan7. Peruntukan Biaya

BAB II

Daftar Siswa Penerima Bantuan

No Nama Siswa

Jenis Kelami

n

Kelas Alamat Siswa

Nama Orangtu

a

Pekerjaan Orangtua

Besaran (Rp)

780.000/Tahun

1. Kls XII 130.000 x 6 = 780.0002. Kls XI 65.000 x 12 = 780.000

3. Kls X 65.000 x 12 = 780.000

BAB III

SUSUNAN PENGURUS SEKOLAH

BAB IV

PENUTUP(ditandatangani Kepala Sekolah)

Lampiran :1. SK Nama penerima Bantuaan Sosial (BSM) Tahun 20132. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dilegalisir oleh Kepala Sekolah

Catatan :Proposal di buat rangkap 3 (tiga), Titi mangsa proposal bulan Oktober Tahun 2012 (tanggal mengesuaikan)

(KOP SEKOLAH UNTUK SWASTA/ KOP KOMITE UNTUK NEGERI)

Bogor, ...............Oktober 2012

Page 21: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Nomor : (nomor surat sekolah) KepadaSifat : Penting Yth. Bapak Walikota BogorLampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Permohonan Bantuan Beasiswa

Siswa Miskin (BSM) di

SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK ....................

Bogor

Assalammu’alaikum WR. WB. Bersama ini dengan hormat kami sampaikan berkas proposal penerima Bantuan

Beasiswa Siswa Miskin (BSM) bagi peserta didik SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK (......(nama

sekolah)......) Tahun Pelajaran 2012/2013.Mengingat terbatasnya anggaran dari masyarakat melalui orangtua peserta didik

(siswa), maka melalui kesempatan ini kami menyampaikan permohonan bantuan dana sebagaimana tercantum dalam proposal ini.

Demikian surat permohonan ini kami ajukan dengan harapan Bapak walikota Melalui Dinas Pendidikan Kota Bogor dapat mengabulkan permohonan ini, atas perkenan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kepala SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK..........(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap Sekolah)

(Nama Lengkap)NIP. (Bila Ada)

KETERANGAN :Untuk Sekolah SMA, MA dan SMK Negeri yang Mengajukan Komite

(KOP SEKOLAH UNTUK SWASTA/ KOP KOMITE UNTUK NEGERI)

Bogor, .............. Maret 2013

Nomor : (nomor surat sekolah) KepadaSifat : Penting Yth. Bapak Walikota Bogor

Page 22: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Lampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Permohonan Pencairan Dana di

SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK ...........Tahun 2013

Bogor

Dipermaklumkan dengan hormat, dengan ini kami ajukan permohonan pencairan bantuan sosial yang diperuntukan untuk Beasiswa Siswa Miskin (BSM) SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK di Kota Bogor Tahun 2013 sebanyak ......... Siswa SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMA.......................sebesar Rp.........(....................terbilang.........). pada Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK Tahun Anggaran 2013.

Untuk keperluan pencairan dana dimaksud kami lampirkan :1. Proposal Bantuan Sosial BSM SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK Tahun 20132. Surat pernyataan pertangungjawaban3. Fotocopy KTP Kepala Sekolah4. Fotocopy Buku Rekening Bank atas Nama SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK

.........................5. Kuitansi bermaterai 6000,- rangkap 4 (empat)

Demikian surat permohonan ini kami ajukan dengan harapan Bapak walikota Bogor dapat mengabulkan permohonan ini, atas perkenan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kepala SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK ...........(Untuk Sekolah Negeri Komite)

KETERANGAN :- Untuk Sekolah SMA, MA dan SMK Negeri yang Mengajukan Komite- Permohonan Pencairan di pisahkan dari proposal (tidak disatukan)

(KOP SEKOLAH UNTUK SWASTA/ KOP KOMITE UNTUK NEGERI)

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Page 23: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Nama : ...............................................

NIP : .........................(bila ada).......

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK

Alamat : ...............................................Telp .......................................

Dengan ini menyatakan kesediaan bertanggung jawab mengelola Dana Bantuan Sosial untuk BSM Tahun 2013 di SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK.................... sebanyak ................ siswa dengan nilai sebesar Rp. .............. (.......(terbilang)..................) sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan peruntukannya.

Demikian pernyatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat digunakan seperlunya.

Yang Membuat Pernyatan.Kepala SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK.......(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap SekolahDiatas Materai 6000)

(Nama Lengkap)NIP. (Bila Ada)

(KOP SEKOLAH UNTUK SWASTA/ KOP KOMITE UNTUK NEGERI)

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABANNomor : .................................

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Page 24: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Nama : ...............................................NIP : .........................(bila ada).......Jabatan : Kepala SekolahUnit Kerja : SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMKAlamat Sekolah : ...............................................

Telp .......................................Alamat Rumah : ...............................................

Telp/HP ................................Nomor Rekening Bank (BJB) : ..............................................Atas Nama Pemegang Rekening ..............................................

Dengan ini menyatakan kesediaan bertanggung jawab mengelola Dana Bantuan Sosial untuk BSM Tahun 2013 di SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK.... yang diterima untuk .........( ................) orang siswa miskin dengan nilai sebesar Rp. ............ (.......(terbilang)..................) sesuai dengan peruntukannya dan pasal 133 ayat 2 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah serta Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku.

Demikian pernyatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat digunakan seperlunya.

Bogor, ................, Maret 2013Kepala SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap SekolahDiatas Materai 6000)

(Nama Lengkap)NIP. (Bila Ada)

CONTOHUNTUK SD/MI

KWITANSI

(TANDA PEMBAYARAN)

Sudah terima dari

: PERINTAH DAERAH KOTA BOGOR

Page 25: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Uang sebanyak : Lima juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah

Untuk Pembanyaran

: Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) Tahun 2013 SD Perwanida Jl.Pahlawan No. 15, sejumlah 16 siswa x Rp. 360.000,- = Rp. 5.760.000,- (periode Januari s.d Desember)

Jumlah Rp. : 5.760.000,-

Bogor, ................, ................... 2013Kepala SD Perwanida(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap SekolahDiatas Materai 6000)

(.............Nama ....................)NIP. ......... (Bila Ada)

Catatan : kwitansi dibuat rangkap 4, yang 1 bermaterai (stempel basah semua)

CONTOHUNTUK SMP/MTs

KWITANSI

(TANDA PEMBAYARAN)

Sudah terima dari

: PERINTAH DAERAH KOTA BOGOR

Uang sebanyak : Tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah

Untuk Pembanyaran

: Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) Tahun 2013 SMP Cempaka Jl. Jabaru II No. 5 , sejumlah 25 siswa x Rp. 550.000,- = Rp. 13.750.000,- (periode Januari s.d Desember)

Page 26: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Jumlah Rp. : 13.750.000,-

Bogor, ................, ................... 2013Kepala SMP Cempaka Bogor(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap SekolahDiatas Materai 6000)

(................Nama.....................)NIP. ......... (Bila Ada)

Catatan : kwitansi dibuat rangkap 4, yang 1 bermaterai (stempel basah semua)

CONTOHUNTUK

SMA/MA/SMK

KWITANSI

(TANDA PEMBAYARAN)

Sudah terima dari

: PERINTAH DAERAH KOTA BOGOR

Uang sebanyak : SEMBILAN BELAS JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH

Untuk Pembanyaran

: Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) Tahun 2013 SMK AL AZHAR PLUS Jl. Raya Sindangbarang No. 219 , sejumlah 25 siswa x Rp. 780.000,- = Rp. 19.500.000,- (periode Januari s.d Desember)

Jumlah Rp. : 19.500.000,-

Bogor, ................, ................... 2013

Page 27: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Kepala SMK Al Azhar Plus Bogor(Untuk Sekolah Negeri Komite)

(tanda tangan & Cap SekolahDiatas Materai 6000)

(...............Nama................)NIP. ......... (Bila Ada)

Catatan : kwitansi dibuat rangkap 4, yang 1 bermaterai (stempel basah semua)

BAB I

1. Surat Laporan Penggunaan BKSM (Bansos)Ditunjukan Ke Bapak Walikota Bogor

2. Profil Sekolah3. Latar Belakang4. Tujuan

BAB II

Daftar Siswa Penerima Bantuan

No Nama Siswa

Jenis Kelamin

Kelas Jumlah (Rp) Peruntukan

Ket.

Jumlah Rp.

BAB IIIANGGARAN DANA

Anggaran yang di gunakan bersumber dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bogor melalui kegiatan Peningkatan Kualiats dan produktivitas SMA/MA dan SMK Tahun Anggaran 2013 pada Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan/Masyarakat

BAB IV

Contoh sitematika pelaporan

Page 28: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

SUSUNAN PENGURUS SEKOLAHBAB V

PENUTUP(ditandatangani Kepala Sekolah)

Lampiran :- SK Nama penerima Bantuaan Sosial- Tanda terima dari siswa yang menerima BSM- Slip Penarikan Dari Bank bjb- Surat KeteraanganTidak Mampu (fotocopy dan dilegalisir oleh

Kepsek)Catatan : Titi mangsa Proposal Laporan Penggunaan Bansos BSM Bulan Desember Tahun 2013

- (KOP SEKOLAH UNTUK SWASTA/ KOP KOMITE UNTUK NEGERI)

-

- Bogor, ....................2013

Nomor : (nomor surat sekolah) KepadaSifat : Penting Yth. Bapak Walikota BogorLampiran : 1 (satu) berkasPerihal : Laporan Penggunaan Bantuan Sosial di

Tahun Anggaran 20XX Bogor

Sehubungan dengan bantuan sosial Tahun Anggaran 20XX yang telah kami terima sebasar Rp........,00 (.......rupiah) yang peruntukannya ..................... (sebutkan peruntukannya) berikut kami sampaikan laporan Penggunaan Bantuan Sosial. Adapun jumlah bantuan sosial kami terima adalah sebesar Rp .................,00 (............ rupiah) untuk ............(sebutkan rinciannya peruntukannya). Laporan penggunaan bantuan sosial telah disusun sesuai dengan fakta kejadian dan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk tujuan transparansi dan akuntabilitas penggunaan bantuan sosial, kami berswdia dan siap untuk melakukan pemeriksaan oleh instansi pengawasan funsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian kamim sampaikan, atas [perhatian dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

Kepala SMA, MA/SMK(Untuk Sekolah Negeri Komite)

Page 29: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

Tembusan Yth :Bapak Walikota Bogor (sebagai laporan)

(tanda tangan & Cap Sekolah)

(Nama Lengkap)NIP. (Bila Ada)

KETERANGAN :Untuk Sekolah SMA, MA dan SMK Negeri yang Mengajukan Komite

PROPOSALLAPORAN PENGGUNAAN BANTUAN SOSIALBEASISWA SISWA MISKIN (BSM) TINGKAT

SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK APBD II KOTA BOGOR TAHUN 2013

LOGO SEKOLAH (Untuk Swasta) atau KOMITE (untuk Negeri)

DISAMPAIKAN OLEH :

Page 30: Draf Juknis Bsm Kota Bogor 2013-1

NAMA SEKOLAH/(KOMITE untuk negeri)ALAMAT SEKOLAH

PROPOSALBANTUAN SOSIAL BEASISWA SISWA MISKIN

(BSM) TINGKAT SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA/SMK APBD II KOTA BOGOR TAHUN 2013

LOGO SEKOLAH (Untuk Swasta) atau KOMITE (untuk Negeri)

DISAMPAIKAN OLEH :

NAMA SEKOLAH/(KOMITE untuk negeri)ALAMAT SEKOLAH