Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, STAIN Curup...
-
Upload
hasani-ahmad-said -
Category
Education
-
view
148 -
download
5
Transcript of Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, STAIN Curup...
RUMUSAN PROFIL LULUSAN PRODI ILMU AL-
QUR’AN DAN TAFSIR BERDASARKAN KKNI
Disajikan Oleh : Dr. Hasani Ahmad Said, M.A.
Ph.D Tafsir Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anggota Dewan Pakar Pusat
Studi al-Qur’an, Dosen Tetap dan Peneliti Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Doktor Terbaik,
Tercepat dan Termuda Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Lulusan
Terbaik Pendidikan Kader Mufassir (PKM) Pusat Studi al-Qur’an tahun 2010, Post Doktoral ke
Kairo, atas biaya dari Pusat Studi al-Qur’an, Saat ini sedang melakukan penelitian Jaringan Ulama
Tafsir Nusantara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Filipina)
Hp. 085216099379 / 081911222390
E-mail: [email protected]
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
BENGKULU, SABTU 14 NOVEMBER 2015
Dasar pemikiran Al-Qur’an sebagai Hudan li al-Nas (petunjuk manusia) yang bersifat universal seharusnya
ditafsirkan dari masa ke masa oleh sarjana Muslim. Untuk memperkuat kapabilitas dalam
peafsiran tersebut, perlu penguatan kepada mereka dengan ilmu-ilmu baru. Pendekatan,
metode, dan perspekif baru sangat dibutuhkan oleh mereka untuk menjadi mufassir yang
handal, kreatf, dan progesif;
Tafsir merupakan salah satu materi terpenting dalam studi Islam karena posisi al-Qurán sebagai
sumber utama ilmu pengetahuan dalam Islam;
Kajian al-Qur’an (Quranic Studies) saat ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa.
Para pengkaji al-Qur’an, baik ditingkat nasional maupun internasional, tertarik untuk
melakukan penelitian ini dengan tidak hanya menggunakan metode yang telah mapan dalam
tradisi keilmuan Islam, seperti ‘Ulum al-Qur’an, melainkan juga dengan pendekatan dan
metode baru yang berbasis pada bidang-bidang lain, seperti linguistik, ilmu sastra dan filsafat,
dan keilmuan lain terutama yang terkait dengan teori-teori penafsiran. Bahkan, pengkajinya
bukan hanya ilmuan Islam, tetapi menarik juga bagi sarjana Barat;
Program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir diarahkan pada pendalaman pemikiran tafsir filosofis
dan sufistik yang menjadi panduan dasar dalam mengawal perkembangan pemikiran Al-Quran
dan Tafsir dalam membangun peradaban Islam.
KAJIAN AWAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR
Kajian terhadap al-Qur’an dan hadis telah berjalan dalam sejarah yang cukup panjang. Alquranadalah wahyu Ilahi yang berisi nilai-nilai universal kemanusiaan. Alquran diturunkan untukmenjadi petunjuk, tidak hanya untuk kelopok manusia, tetapi untuk seluruh manusia hingga akhirzaman. Nilai-nilai Alquran yang dialamatkan kepada manusia membutuhkan penjelasan. Makadalam konteks ini diperlukan tafsir untuk mengungkap, memahami, dan mengetahui prinsip-prinsip kandungan Alquran.
Ilmu Alquran (‘Ulum al-Qur’an) sebagai salah satu keilmuan dalam studi Alquran sudahterumuskan secara mapan sejak abad VII-IX Hijriah, yaitu sejak munculnya kitab yang amatberpengaruh hingga kini, yaitu al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Badr al-Din al-Zarkasyi (w. 794H.) dan al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Jalal al-Din al-Suyuthi (w. 911 H.).
Sedangkan, Tafsir menjadi bagian penting dari kajian Alquran. Tafsir (exegesis) berasal dariBahasa, yaitu fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti menyingkap (al-kasyfu), memperjelas(izhar).
Rasulullah sesungguhnya menjadi penafsir pertama. Pasca Rasulullah wafat (11 H.), kepeloporanbeliau dibidang tafsir dilanjutkan oleh para sahabat. Di anatara sashabat yang ahli dibidang tafsiradalah Abu Bakar (w. 13 H.), Umar ibn Khattab (w. 23 H.), Usman bin Affan (w. 35 H.), Ali bin AbiThalib (w. 40 H.), Ibnu Abbas (w. 68 H.), Abdullah bin Zubair, Ubay bin Ka’b (w. 20 H.), Zaid binTsabit dan Abu Musa al-Anshari (w. 44 H.).
SARJANA TAFSIR KONTEMPORER
Amin khuli;
Muhammad Ahmad Khalafullah;
Aisyah bintu Syathi;
Muhammad Arkound;
Nasr Hamid Abu Zayd;
Muhammad Abid al-Jabiri;
Hassan Hanafi;
Muhammad Syahrur;
Fazlurrahman;
Manna’ al-Qaththan;
Said Hawa, dll.
SARJANA BARAT DAN ORIENTALIS YANG
MENGKAJI AL-QUR’AN
‘Abdurrahman Badawi dalam Mausu’ah al-Mustasyrikun, menyebutkan
menyebutkan 294 nama-nama orientalis dan sarjana Barat yang
berminat mengkaji Alqur’an, diantaranya:
1. Theodor Noldeke;
2. Gholdziher;
3. Yosep Schat, Flugel, Blachere;
4. Mingana;
5. Richard Bell;
6. W. Montgomery Watt;
7. Josep Puin, dll.
PROFIL LULUSAN PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
1. Membumikan a-Qur’an dan Tafsir dalam realitas sosial melalui
konsep-konsep yang dirumuskan secara tekstual dan
kontekstual;
2. Menjadi Pusat Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang berkualitas
yang mampu melahirkan sarjana muslim profesional di bidang
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dalam rangka mewujudkan masyarakat
madani;
3. Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir bertujuan menghasilkan mufasir
muda yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan
Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan
keagamaan dan mencari alternatif pemecahan berbasis Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir di tingkat nasional dan internasional.
Perguruan tinggi
Nasional
1
2
3
4
5
7
8
9
6
DESKRIPSI
GENERIK
RUMUSAN
LEARNING
OUTCOMES
LULUSAN
PRODI
DESKRIPSI
SPESIFIK
PROGRAM
STUDI
KURIKULUM
PROGRAM
STUDI
RENCANA
PEMBELAJARAN
MATA KULIAH
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVEL 7
• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di
bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara
komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS
untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan monodisipliner.
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan
strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab
penuh atas semua aspek yang berada di bawah
tanggung jawab bidang keahliannya.
LEVEL 8
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan
atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner .
• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta
mampu mendapat pengakuan nasional maupun
internasional.
PENJELASAN KKNI & LO
• Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang
didalam deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning
outcome). Hal ini selain untuk membedakan istilah “kompetensi”
yang digunakan oleh dunia profesi untuk menyatakan standar
kemampuan dari profesi tersebut dengan istilah “standar
kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat
kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
• Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003)
kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan
profesi, diberi “ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’.
• Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi
tertentu, yang sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan
sebagai acuan bagi program studi sejenis di seluruh Indonesia.
• Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal”
yang harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan
Deskriptor D3 D4 S1Pro-fesi
S2Spesia
lisS3
Menguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperan
sebagai apa
Dengan kemampuan melakukan apa saja -
dengan metode bagaimana untuk masing-
masing pelaksanaan pekerjaan tersebut -
menunjukkan kualitas hasil seperti apa - dan
dalam kondisi bagaimana
dan kemampuan manajerial apa saja
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIAN NOMOR 20 TAHUN
2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, danpenilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum
Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)
• Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensibahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harusdipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
• Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakupsikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telahdisepakati.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sertifikasi
Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasibelajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujianyang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan danlembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagaipengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentusetelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikanyang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Penjelasan Pasal 61
• Cukup jelas
MahasiswaBaru
Proses
Pembelajara
n
SPMILeader
Dosen -pimpinan
DokumenKurikulumOrganisasi Pegawai PustakaLaboratoriumResourcesDana
Masyarakatakademik
BIDANG
KERJA
Pasar kerja
Pengakuan Masyarakat
endrop3ai@ its.ac.id
BAN PT
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR KOMPETENSI
KERJA
BNSP
ASOSIASI PROFESI
KKNI
LEARNING
OUTCOME
PER
GU
RU
AN
TIN
GG
I
S2
S1
S3
Sekolah Menengah
Umum
S2(T)
D I
D IV
D III
D II
S3(T)
Profesi
Spesialis
Sekolah Menengah Kejuruan
1
2
3
4
5
7
8
9
6
1
2
3
4
5
7
8
9
6
20
v Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner
v Mengenai keragaman budaya, pendidikan
internasional & global untuk membangun pemahaman
pebelajar akan emosi, sikap, perasaan diri sendiri atau
orang lain
v Memasukkan hal-hal seperti pengembangan
metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak kanan, dan
manajemen emosi & stres
21
Abad 21
Bertanya mengenai kemungkinan masa
depan apa yang akan terjadi dan masa
depan apa yang diinginkan untuk terjadi
Perubahan ekstensif dan cepat
Ketidakpastian yang tinggi
Masyarakat yang sangat dinamis
LULUSAN PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN
TAFSIR BERDASARKAN KKNI
1. Mampu menghasilkan peneliti yang kritis dan analitis
dibidang ilmu Alquran dan Tafsir di lembaga nasional
dan internasional;
2. Mampu menghasilkan lulusan yang mampu
mentransfer keilmuan dalam bidang ilmu Alquran dan
Tafsir baik di tingkat indan akademik, Negara bahkan
hingga masyarakat dalam semua lavel;
3. Mampu menghasilkan kader mufassir yang handal dan
sesaui dengan kekinian;
4. Mampu menghasilkan praktisi yang handal di bidang
tafsir baik tingkat nasional maupun internasional.
Terima kasih…
Syukron!!